Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata...

26

Click here to load reader

description

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : ERWIN RAHMAN DIANSYAHPUTRA, http://ejournal.unesa.ac.id

Transcript of Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata...

Page 1: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

PENGEMBANGAN MEDIA KOMPUTER PEMBELAJARANTENTANG TEKNIK DASAR PERGERAKAN KAMERA VIDEOPADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN MULTIMEDIAKELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 LAMONGAN

Mohammad Nafi’1, Sulistyowati2

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri SurabayaKampus Lidah [email protected]

Abstrak: Kurangnya penguasaan teknologi pengembangan media interaktif oleh para pengajar, seringkali menjadi penyebab tidak optimalnya proses belajar mengajar di sekolah, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi. Salah satu sekolah yang menghadapi problem serupa adalah SMPN 1 Dukun Gresik. Di SMPN 1 dukun Gresik, ketersediaan alat pendukung pembelajaran bermedia sangatlah memadai, tetapi media pembelajaran yang inovatif masih sangat terbatas, guru cenderung menggunakan media yang masih sangat sederhana seperti modul dan buku paket.

SMPN 1 Dukun Gresik memiliki fasilitas laboratorium komputer yang memadai. Tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal untuk proses belajar mengajar. Guru hanya menggunakan media cetak dalam proses belajar mengajar sehingga siswa kurang tertarik mengikuti pembelajaran karena sifat media yang terlalu verbalistik.

Dari permasalahan tersebut, diperoleh sebuah alternative untuk mengatasi masalah tersebut yaitu pengembangan media komputer pembelajaran. Sasaran pengembangan yaitu siswa SMPN 1 Dukun Gresik. Selain menghasilkan produk, dihasilkan juga buku petunjuk pemakaian program komputer pembelajaran.

Data keseluruhan hasil uji coba menunjukkan media komputer pembelajaran memperoleh presentase sebesar 93,84 dengan kategori sangat baik. Simpulan penelitian menunjukkan bahwa subyek uji coba merespon dengan baik media komputer pembelajaran yang dirancang dan dikembangkan khusus untuk siswa sekolah menengah pertama.

Kata kunci : pengembangan media komputer pembelajaran

1. PENDAHULUAN

Di era kecanggihan teknologi saat ini, dunia pendidikan juga turut mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Karena dalam proses pembelajaran sangat diperlukan adanya ketersampaian pesan dengan baik. Agar dapat memperlancar penyampaian pesan dengan baik diperlukan media-media khusus yang

mendukung materi pembelajaran. Dengan menggunakan media-media khusus tersebut juga dapat mengkondusifkan suasana kelas, karena dengan menggunakan media dapat membantu peserta didik untuk lebih fokus dalam menerima materi pelajaran.

Menurut Azhar Arsyad (2009:03) kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

1

Page 2: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (wasail) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima (Sadiman, 2007:6). Media pembelajaran merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran sendiri merupakan sebuah proses interaksi/komunikasi antara pangajar, peserta didik dan bahan ajar. Proses komunikasi tidak akan berjalan tanpa adanya bantuan media penyampai pesan. Media pembelajaran yang baik seharusnya dapat meningkatkan motivasi peserta didik. Oleh karena itu dapat dikatakan penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada peserta didik. Media yang baik juga akan lebih menumbuhkan respon para peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kurangnya media pembelajaran yang inovatif serta keterbatasan jumlah media pembelajaran yang ada, seringkali menjadi penyebab tidak optimalnya proses belajar mengajar di sekolah. Banyak sekolah yang memiliki fasilitas yang memadai namun tidak digunakan dengan maksimal. Diantaranya sekolah setingkat SMP yang ada di wilayah gresik khususnya daerah Dukun terdapat sekolah yang memiliki fasilitas yang memadai namun belum digunakan secara maksimal. Salah satu sekolah yang menghadapi problem serupa adalah SMPN 1 Dukun. Di SMPN 1 Dukun, ketersediaan media pembelajaran yang inovatif masih sangat kurang hanya alat-alat praktikum dilaboratorium. Pengembang memilih SMPN 1 Dukun karena sekolah tersebut memiliki fasilitas yang lebih mendukung

dibandingkan SMP lainya diwilayah Dukun. SMPN 1 Dukun merupakan sekolah yang sudah SBN dan menuju SRBI. Berdasarkan hasil dari studi pendahuluan yang berupa observasi terhadap fasilitas sekolah, observasi pada kegiatan pembelajaran di kelas serta wawancara dengan guru bidang studi tentang hambatan dalam menyampaikan materi kepada siswa serta tingkat penguasaan siswa terhadap materi, bahwa dari segi fasilitas SMP N 1 Dukun Gresik sudah memiliki fasilitas Laboratorium Komputer yang didalamnya terdapat 15 unit komputer dengan spesifikasi Pentium 4. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran diketahui bahwa siswa kelas IX D sebanyak 26 siswa, dalam proses pembelajaran siswa cepat bosan dengan pembelajaran di kelas, siswa sering lupa ketika guru mereview materi pembelajaran sebelumnya dikarenakan guru hanya memberikan materi secara lisan tanpa perantara media yang dapat mendukung proses pembelajaran.

Dari fenomena di atas menimbulkan dampak, antara lain: (1) proses kegiatan belajar mengajar jadi terhambat, (2) waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran jadi lebih lama karena guru harus mengulang materi yang diajarkan, (3) siswaa cenderung pasif.

Dalam KTSP SMP mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan

2

Page 3: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Di tingkat SMP/MTs diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) secara terpadu yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SMP/MTs merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

2. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat

3. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam

4. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Dari uraian dan hasil wawancara di atas terdapat satu masalah yang dihadapi guru mata pelajaran IPA dimana murid kurang bisa memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru, pada standart kompetensi: Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia, kompetensi dasar: Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan, terutama pada sud kompetensi dasar alat indera pada manusia. Materi ini memiliki kesulitan dalam pemahaman karena dibutukkan animasi yang menjelaskan tentang proses melihat pada mata serta gangguan pada mata manusia. Sehingga perlu adanya suatu media pembelajaran yang tepat dan dapat membantu guru dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi IPA tentang alat indera mata pada manusia. Dari uraian di atas pengembang akan mengembangkan sebuah media yang berbasis komputer, tepatnya pada mata pelajaran IPA tentang alat indera mata pada manusia. Seiring dengan pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), akan membawa perubahan bergesernya peran guru sebagai penyampai pesan/informasi. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber informasi bagi kegiatan pembelajaran para siswanya. Akan tetapi siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, salah satunya adalah dari media komputer pembelajaran.

Teknologi pendidikan berbasis komputer sendiri adalah cara-cara untuk menghasilkan atau menyebarkan dengan menggunakan sumber-sumber yang didasarkan pada microprocessor

3

Page 4: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

(Sells, 1994: 24). Dalam pembahasan kali ini, komputer digunakan untuk menyajikan materi pelajaran. Karena salah satu permasalahan pengembangan media interaktif adalah kurangnya penguasaan teknologi pengembangan media interaktif oleh para pengajar.

Heinich dkk (1986) dalam Warsita (2008:138) mengemukakan sejumlah kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada media computer pembelajaran. Aplikasi komputer pembelajaran sebagai media pembelajaran memberikan beberapa kelebihan, antara lain:a. Interaktif, media komputer

pembelajaran memanfaatkan seluruh kemampuan computer sehingga sangat menarik dan dapat memfasilitasi interaktivitas peserta didik.

b. Individual, merupakan sarana pembelajaran individual bagi peserta didik.

c. Fleksibel, media komputer pembelajaran memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan.

d. Cost effectiveness, proses pembelajaran dengan menggunakan komputer pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar dengan menggunakan waktu dan biaya yang relatif kecil.

e. Motivasi, komputer pembelajaran memiliki kemampuan mengintegrasikan komponen warna, musik, dan animasi grafik yang dapat menambah motifasi peserta didik untuk belajar.

f. Umpan balik, media komputer pembelajaran dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan reinforcement.

g. Record keeping, kemampuan computer untuk merekam hasil belajar pemakainya.

h. Kontrol pada pengguna (user), penggunaan media komputer pembelajaran membuat peserta didik dapat melakukan kontrol terhadap aktifitas belajar.

Kelemahan program komputer pembelajaran yaitu sebagai berikut:a. Hanya akan berfungsi untuk hal-hal

sebagai mana yang telah diprogramkan.

b. Memerlukan peralatan komputer multimedia yang harganya tinggi.

c. Perlu persyaratan minimal processor, memori kartu grafis dan monitor.

d. Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan atau pemakaian (learning guide).

e. Pengembangan memerlukan tim yang profesional.

f. Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama.

g. Tidak punya sentuhan manusiawi.h. Incapability dan capability antara

soft were dan hard were.

Hal tersebut juga karena berdasarkan hasil observasi pengembang mengenai kesulitan belajar siswa kelas IX SMP pada mata pelajaran IPA tentang alat indera mata pada manusia, yakni:

a. Siswa kelas IX SMP sulit memahami penjelasan guru dalam proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran IPA tentang alat indera mata pada manusia.

b. Siswa kelas IX SMP kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga keadaan kelas menjadi kurang kondusif.

4

Page 5: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

c. Siswa kelas IX SMP sulit dalam berkonsentrasi serta mudah teralihkan perhatiannya.

Dalam kenyataan dilapangan, masih banyak sekolah-sekolah yang tidak menggunakan media sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi. Dapat dicontohkan di SMP N 1 Dukun ketersediaan media yang inovatif masih sangat kurang. Hal inilah yang mengakibatkan timbulnya masalah-masalah dalam proses pembelajaran, seperti pernyataan diatas. Pengembang akan mengembangkan suatu media yang berupa pengembangan media komputer pembelajaran, khususnya pada materi alat indera mata pada manusia pada mata pelajaran IPA.

Media komputer pembelajaran ini juga bersifat mandiri, yaitu bisa digunakan oleh peserta didik tanpa disertai bimbingan dari pengajar. Media ini juga dapat diputar berulang-ulang, karena dapat digandakan dalam piringan CD. Di dalamnya disediakan menu-menu serta rekaman suara yang dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik. Tampilan yang dihasilkan dari media pembelajaran berbasis komputer tersebut bisa menjadi lebih menarik jika dimodifikasi, bahkan bisa menyamai software yang lebih canggih.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan pengembangan media ini adalah untuk menghasilkan media atau produk media komputer pembelajaran tentang alat indera mata pada manusia untuk siswa kelas IX SMPN 1 Dukun Gresik.

Pengembangan media ini nantinya akan menghasilkan sebuah produk media komputer pembelajaran yang dapat digunakan untuk memudahkan siswa dalam belajar dan membantu

mengefektifkan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPA tentang alat indera mata pada manusia untuk siswa kelas IX SMPN 1 Dukun Gresik.

Adapun komponen-komponen dari media komputer pembelajaran ini meliputi :a. Program media komputer

pembelajaran yang dikemas dalam bentuk CD (compact disc) yang berisi tujuan, petunjuk penggunaan, materi tentang alat indera mata pada manusia, dan soal latihan.

b. Bahan penyerta yang berisi panduan pemanfaatan media komputer pembelajaran. Hal ini untuk memudahkan guru dan siswa dalam memanfaatkan media komputer pembelajaran.

c. Perangkat pembelajaran yang berupa RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) sebagai pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan media komputer pembelajaran.

Spesifikasi produk media komputer pembelajaran ini adalah :1. Media komputer pembelajaran pada

mata pembelaajaran IPA tentang alat indera mata pada manusia untuk siswa kelas IX SMP, mengunakan model penyajian Tutorial, yang didalamnya berisi tujuan, petunjuk pengunaan, materi pembelajaran, dan soal latihan.

2. Bahan penyerta, merupakan buku panduan dalam memanfaatkan media komputer pembelajaran, yang didalamnya berisi identifikasi produk, materi, langkah persiapan sebelum menggunakan media, petunjuk penggunaan media, serta cara perawatan media.

3. Perangkat pembelajaran yang berupa RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) mata pelajaran IPA,

5

Page 6: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

tentang alat indera mata pada manusia dengan memanfaatkan media komputer pembelajaran.

2. KAJIAN PUSTAKA

Penelitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan utuk menghasilkan produk dan menguji keefektifan produk tersebut. (Sugiyono, 2008:297).

Penelitian pengembangan adalah kegiatan yang menghasikan rancangan atau produk untuk dipakai memecahkan masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. (Rusijono dan Mustaji, 2008:39).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian pengembangan merupakan suatu cara atau metode yang digunakan untuk mnghasilkan suatu produk untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran.

Untuk mengetahui keterkaitan antara pengembangan dengan kawasan Teknologi Pendidikan, sebelumnya pengembang akan memaparkan beberapa pendapat tentang Teknologi Pendidikan. Teknologi Pembelajaran sendiri adalah teori dan praktek desain, pengembangan, pemanfaatan, managemen dan evaluasi proses dan sumber-sumber untuk belajar (Sells & Richey, 1994:1). Sedangkan pengembangan (development) adalah sebuah proses penerjemahan spesifikasi desain kedalam bentuk fisiknya.

Untuk penelitian ini, pengembang akan menghubungkan masalah dengan kawasan Teknologi Pendidikan yang bersumber pada definisi yang diungkapkan oleh Seels & Richey. Bila

dihubungkan dengan bidang garapan Teknologi Pendidikan, pengembangan media komputer pembelajaran ini masuk dalam kawasan pengembangan (development).

Berdasarkan latar belakang masalah serta pendapat ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan media komputer pembelajaran ini masuk dalam domain teknologi pembelajaran pada domain pengembangan (development).

Penelitian pengembangan media komputer pembelajaran kali ini, termasuk kedalam kawasan pengembangan. Tepatnya pada kawasan Pengembangan Teknologi Berbasis Komputer.

Dalam pengertian teknologi pendidikan tahun 2004, Teknologi Pendidikan adalah studi dan praktek etis memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan dan mengelola proses dan sumber teknologi yang tepat. Pengembangan media komputer pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti masuk dalam proses menciptakan, yang berarti pengembangan ini akan menghasilkan suatu produk media pembelajaran.

Di bawah ini pengembang akan memaparkan sebagian pendapat tentang pengertian media agar kita dapat memahami pengertian dari media itu sendiri. Kata media sendiri berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah yang berarti perantara atau pengantar.

Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga

6

Page 7: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

proses belajar terjadi (Sadiman, 2007:7).

Teknologi pembelajaran berbasis komputer sendiri adalah cara-cara untuk menghasilkan atau menyebarkan dengan menggunakan sumber-sumber yang didasarkan pada microprocessor (Sells, 1994: 24).

Sedangkan Komputer Pembelajaran/(CAI) merupakan penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan-latihan dan mengetes kemajuan belajar bagi siswa (Ronald, 1987:199).

Dari bebarapa asumsi di atas dapat disimpulkan bahwa media komputer pembelajaran merupakan penggunaan media komputer untuk menyampaikan pesan/materi pelajaran dari sumber informasi (guru) ke penerima pesan (siswa) yang juga dapat digunakan untuk mengukur kemajuan belajar siswa.

Menurut (Sells, 1994: 47) menyatakan bahwa komputer multimedia memiliki karakteristik, antara lain:a. Dapat digunakan secara random

atau tidak urut maupun secara linier.b. Dapat digunakan sesuai dengan

kemauan pembelajar maupun dalam cara yang direncanakan oleh desainer.

c. Konsep-konsepnya disajikan dalam gaya abstrak dengan kata-kata, simbol, dan grafik.

d. Prinsip ilmu pengetahuan kognitif dan konstruktif diterapkan selama pengembangan dan pemakaian pelajaran.

e. Pembelajaran dapat berpusat secara kognitif, interaktif dan terorganisasi pada siswa sehingga pengetahuan dapat terkonstruksi ketika pelajaran dipakai.

f. Materi menunjukkan intensitas kegiatan pembelajaran secara interaktif.

g. Materi memadukan kata dan image dari sumber-sumber media

3. METODE PENGEMBANGAN

Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan komputer pembelajaran kali ini menggunakan model pengembangan Borg & Gall, karena model ini mempunyai beberapa kriteria yang cocok dalam pengembangan kali ini, diantaranya:1. Pengkajian terhadap hasil-hasil

penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan validitas komponen-komponen pada produk yang akan dikembangkan

2. Mengembangkannya menjadi sebuah produk

3. Pengujian terhadap produk yang dirancang

4. Peninjauan ulang dan mengoreksi produk tersebut berdasarkan hasil uji coba.

Lankah-langkah model pengembangan Borg & Gall adalah sebagai berikut:1. Research and information

collecting; termasuk dalam langkah ini antara lain mencari informasi dan mengumpulkan beberapa informasi yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, dan persiapan untuk merumuskan kerangka kerja penelitian;

2. Planning; termasuk dalam langkah ini merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan

7

Page 8: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan secara terbatas;

3. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung;

4. Preliminary field testing, yaitu melakukan uji coba lapangan awal dalam skala terbatas. dengan melibatkan subjek sebanyak 6 – 12 subjek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi atau angket;

5. Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil uji coba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam uji coba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap diuji coba lebih luas;

6. Main field testing, uji coba utama yang melibatkan seluruh siswa.

7. Operational product revision, yaitu melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;

8. Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan;

9. Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final);

10. Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan produk/model yang dikembangkan

Dalam pengujicobaan media, terdapat dua macam jenis uji coba yang dikenal, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Pada pengembangan media komputer pembelajaran ini, pengembang menggunakan eveluasi formatif. Menurut Sadiman (2008:182), evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran (termasuk di dalamnya media). Sebelum melakukan uji coba, pengembang menyusun alat uji coba. Pada pengembangan media komputer pembelajaran ini alat uji coba menggunakan angket dan tes. Sedangkan desain uji coba yang dilakukan pada penelitian ini adalah:a. Tahap pertama

Tahap pertama mengujicobakan draft 1

Draft IDraft ini diujicobakan kepada ahli materi, dua orang ahli media dan uji coba satu-satu, yaitu diambil tiga orang siswa SMP N1 Dukun Gresik. Saran atau masukan, tanggapan yang diperoleh kemudian dijadikan sebagai acuan untuk merevisi draft I dan dijadikan draft II pengembangan media komputer pembelajaran.

b. Tahap Kedua

8

Page 9: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah penyusunan draft II yang mengacu pada saran/masukan, tanggapan pada kegiatan awal. Uji coba kelompok kecil adalah uji coba media dengan cara memilih 5-10 orang siswa yang dapat mewakili populasi target (Sadiman, 2007:168). Untuk itu, dalam uji coba pengembangan media komputer pembelajaran dipilih 9 orang siswa kelas IX SMP N1 Dukun Gresik, dengan melakukan observasi dapat melihat dari siswa tentang keefektifan hasil pengembangan sebelum dilakukan uji coba kelompok besar.

c. Tahap KetigaSetelah direvisi melalui beberapa tahap maka uji coba kelompok besar /pemakaian ini merupakan tahap akhir. Jumlah siswa yang digunakan sebagai sampel lebih besar dari pada kelompok kecil yaitu 14 siswa. Dalam Sadiman (2007:168) dikemukan bahwa tahap akhir dari uji coba kelayakan media, yaitu uji coba kelompok besar dengan cara melibatkan beberapa siswa dengan karakteristik yang berbeda. Pada pengembangan ini diuji cobakan sampai kelompok besar untuk mengetahui apakah media komputer pembelajaran ini sudah siap.

4. HASIL PENGEMBANGAN

Hasil pengembangan produk komputer pembelajaran ini mengacu pada model pengembangan Borg & Gall (sesuai dengan apa yang dibahas pada bab III). Dalam pengembangan program komputer pembelajaran ini pengembang menggunakan beberapa program

yaitu: Macromedia Flash 8, merupakan software utama dalam produksi media komputer pembelajaran yang berguna untuk membuat tampilan program media komputer pembelajaran.

Software pendukung dalam produksi media komputer pembelajaran ini yaitu: Adobe Photoshop CS, yang gunanya untuk mengedit gambar atau foto yang akan dipakai dalam media komputer pembalajaran. Swish Max, berguna untuk membuat tampilan animasi tulisan atau gambar agar tampilan dalam media komputer pembelajaran menjadi lebih menarik. Sony Sound Forge 8, berguna untuk mengedit suara yang akan digunakan dalam media komputer pembelajaran. Ulead Studio 8, berguna untuk mengedit tampilan video yang akan ditampilkan dalam media komputer pembelajaran.

Uji coba dilaksanakan setelah pengembang menyelesaikan draft I media. Media yang telah dikembangkan ini diujicobakan pada ahli materi, ahli media dan juga siswa. Uji coba yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan, efisiensi dan kemenarikan bahan ajar yang dikembangkan. Semua data yang diperoleh dari kegiatan uji coba akan dijelaskan lebih rinci pada keterangan berikut :

Berdasarkan hasil analisis data dari ahli materi maka dapat diuraikan bahwa :1) Analisis data pada tujuan

pembelajarana) Kesesuaian program komputer

pembelajaran dengan tujuan umum pembelajaran memperoleh presentase sebesar 100% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan.

b) Kesesuaian program komputer pembelajaran dengan tujuan khusus pembelajaran memperoleh presentase sebesar 100% yang berarti sangat baik

9

Page 10: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

dan tidak memerlukan perbaikan.

2) Analisis data pada uraian isi materia) Keterkaitan isi materi program

dengan pokok bahasan memperoleh presentase sebesar 100% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Kejelasan penyajian materi program komputer pembelajaran memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

c) Bahasa yang digunakan dalam penyampaian pesan/materi memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

d) Kesesuaian video dalam program dengan isi materi memperoleh presentase sebesar 100% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

3) Analisis data pada lingkup pertanyaana) Kesesuaian pertanyaan dalam

program komputer pembelajaran dengan pokok bahasan memperoleh presentase sebesar 100% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Kesesuaian jumlah pertanyaan dalam program dengan kompetensi dasar memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

c) Tingkat kemudahan dalam memahami dan menjawab pertanyaan memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

4) Analisi data pada respon/kunci jawabana) Respon yang diberikan dalam

program memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Pemberian nilai dalam memotivasi belajar siswa memperoleh presentase sebesar 100% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

5) Analisis data pada programa) Kualitas video dalam program

memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Kejelasan suara narrator memperoleh presentase sebesar 50% yang berarti cukup baik dan memerlukan sedikit perbaikan

c) Bentuk penyajian button/link memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

d) Petunjuk pengoperasian program memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif ahli media I maka dapat diuraikan bahwa :1) Petunjuk pengoperasian

a) Petunjuk pengoperasian memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Penempatan petunjuk pengoperasian memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

c) Bahasa dalam petunjuk pengoperasian memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

d) Button yang digunakan memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

2) Tujuan Pembelajarana) Kesesuaian program dengan

tujuan umum pembelajaran memperoleh presentase sebesar

10

Page 11: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Kesesuaian program dengan tujuan khusus pembelajaran memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

c) Kesesuaian isi program dengan tujuan khusus program memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

d) Kejelasan prilaku yang diharapkan dalam tujuan khusus program memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

e) ketepatan isi materi terhadap tujuan khusus program memperoleh presentase sebesar 100% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

3) Uraian isi materia) Urutan materi sesuai dengan

pokok bahasan memperoleh presentase sebesar 100% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Bahasa yang digunakan dalam materi memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

4) Produka) Kesesuaian gambar/video

dengan materi memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Kulitas gambar/video yang digunakan memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

c) Tingkat kejelasan gambar/video yang disajikan memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan.

d) Bentuk penyajian button/link memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

e) Kualitas suara narrator memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

f) Effect animasi dalam program memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

5) Lingkup pertanyaana) Kesesuaian pertanyaan dengan

pokok bahasan memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

6) Kunci jawabana) Respon yang diberikan dalam

progam komputer pembelajaran memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Pemberian nilai dalam memotivasi belajar siswa memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif ahli media II maka dapat diuraikan bahwa :1) Petunjuk pengoperasian

a) Petunjuk pengoperasian memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Penempatan petunjuk pengoperasian memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

c) Bahasa dalam petunjuk pengoperasian memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

d) Button yang digunakan memperoleh presentase sebesar

11

Page 12: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

2) Tujuan Pembelajarana) Kesesuaian program dengan

tujuan umum pembelajaran memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Kesesuaian program dengan tujuan khusus pembelajaran memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

c) Kesesuaian isi program dengan tujuan khusus program memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

d) Kejelasan prilaku yang diharapkan dalam tujuan khusus program memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

e) ketepatan isi materi terhadap tujuan khusus program memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

4) Uraian isi materia) Urutan materi sesuai dengan

pokok bahasan memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Bahasa yang digunakan dalam materi memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

5) Produka) Kesesuaian gambar/video

dengan materi memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Kulitas gambar/video yang digunakan memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

c) Tingkat kejelasan gambar/video yang disajikan memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

d) Bentuk penyajian button/link memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

e) Kualitas suara narrator memperoleh presentase sebesar 50% yang berarti cukup baik dan memerlukan sedikit perbaikan

f) Effect animasi dalam program memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

6) Lingkup pertanyaana) Kesesuaian pertanyaan dengan

pokok bahasan memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

7) Kunci jawabana) Respon yang diberikan dalam

progam komputer pembelajaran memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Pemberian nilai dalam memotivasi belajar siswa memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikanBerdasarkan hasil analisis data

kuantitatif siswa uji coba satu-satu maka dapat diuraikan bahwa :1) Analisis data pada petunjuk

pengopersiana) Petunjuk pengoperasian

program memperoleh presentase sebesar 83,33% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Simbol pengoperasian program memperoleh presentase sebesar 83,33% yang berarti sangat

12

Page 13: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

baik dan tidak memerlukan perbaikan

2) Analisis data pada uraian isi materia) isi materi program komputer

pembelajaran memperoleh presentase sebesar 91,66% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) bahasa yang digunakan dalam program memperoleh presentase sebesar 83,33% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

3) Analisis data pada daya tarika) Kemenarikan isi program

memperoleh presentase sebesar 100% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

4) Analisis data pada Video, warna dan animasia) Video yang ditampilkan

memperoleh presentase sebesar 83,33% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Suara yang ditampilkan memperoleh presentase sebesar 100% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

c) Animasi tulisan yang ditampilkan memperoleh presentase sebesar 58,3% yang berarti cukup baik dan memerlukan sedikit perbaikan

d) Kombinasi warna yang ditampilkan memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

5) Analisis data pada lingkup pertanyaana) bahasa yang digunakan untuk

pertanyaan dalam program memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikanBerdasarkan hasil analisis data

kuantitatif siswa uji coba kelompok kecil maka dapat diuraikan bahwa :

1) Analisis data pada petunjuk pengopersiana) Petunjuk pengoperasian

program memperoleh presentase sebesar 91,66% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Simbol pengoperasian program memperoleh presentase sebesar 86,11% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

2) Analisis data pada uraian isi materia) isi materi program komputer

pembelajaran memperoleh presentase sebesar 83,33% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) bahasa yang digunakan dalam program memperoleh presentase sebesar 83,33% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

3) Analisis data pada daya tarika) Kemenarikan isi program

memperoleh presentase sebesar 83,33% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

4) Analisis data pada Video, warna dan animasia) Video yang ditampilkan

memperoleh presentase sebesar 91,66% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Suara yang ditampilkan memperoleh presentase sebesar 80,55% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

c) Animasi tulisan yang ditampilkan memperoleh presentase sebesar 58,33% yang berarti cukup baik dan memerlukan sedikit perbaikan

d) Kombinasi warna yang ditampilkan memperoleh presentase sebesar 61,11% yang

13

Page 14: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

5) Analisis data pada lingkup pertanyaana) bahasa yang digunakan untuk

pertanyaan dalam program memperoleh presentase sebesar 77,77% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif siswa uji coba kelompok besar :1) Analisis data pada petunjuk

pengopersiana) Petunjuk pengoperasian

program memperoleh presentase sebesar 98,21% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Simbol pengoperasian program memperoleh presentase sebesar 82,14% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

2) Analisis data pada uraian isi materia) isi materi program komputer

pembelajaran memperoleh presentase sebesar 83,92% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) bahasa yang digunakan dalam program memperoleh presentase sebesar 80,35% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

3) Analisis data pada daya tarika) Kemenarikan isi program

memperoleh presentase sebesar 69,64 yang berarti baik dan memerlukan sedikit perbaikan

4) Analisis data pada Video, warna dan animasia) Video yang ditampilkan

memperoleh presentase sebesar 94,64% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

b) Suara yang ditampilkan memperoleh presentase sebesar 83,92% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

c) Animasi tulisan yang ditampilkan memperoleh presentase sebesar 64,28% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

d) Kombinasi warna yang ditampilkan memperoleh presentase sebesar 75% yang berarti baik dan tidak memerlukan perbaikan

5) Analisis data pada lingkup pertanyaana) bahasa yang digunakan untuk

pertanyaan dalam program memperoleh presentase sebesar 83,92% yang berarti sangat baik dan tidak memerlukan perbaikan

Sedangkan untuk analisis data hasil pre test dan post tes peneliti menggunakan uji t. Berdasarkan perhitungan uji t dengan taraf signifikan 5%, db=26-1=25. Sehingga diperoleh t tabel yaitu 2,060. Setelah semua data dianalisis ternyta terbukti t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 6,22>2,060. Hal itu menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan media komputer pembelajaran. Dengan hasil tersebut dapat diketahui keefektifan penggunaan media komputer pembelajaran.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SimpulanDari hasil kegiatan

penelitian pengembangan yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan hasil data uji penilaian antara lain:

14

Page 15: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

1. Validasi desain media komputer pembelejaran oleh ahli media menunjukkan rata-rata setiap komponen pengembangan dikategorikan baik sekali sebesar 76.87% dan 75% dan untuk validasi ahli materi menunjukan rata-rata setiap variabel dikategorikan baik sekali sebesar 85.41%.

2. Uji coba produk yang dilakukan secara bertahap menunjukkan rata-rata setiap variabel media komputer pembelajaran yaitu uji coba satu-satu dikategorikan baik sekali sebesar 84.98%. Uji coba kelompok kecil dikategorikan baik sekali sebesar 81.24% dan uji coba pemakaian juga dikategorikan baik sekali sebesar 81.06%.

3. Media komputer pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar karena siswa mengalami peningkatan nilai secara signifikan dari standart kompetensi minimum 75 diperoleh bukti dengan nilai rata-rata pretest kelas IX D adalah 71,48 dan nilai rata-rata posttest kelas IX D adalah 93,84 ini menunjukan bahwa nilai rata-rata posttest lebih besar daripada nilai rata-rata pretest. Dalam pengujian signifikasi diperoleh harga t-hitung (6,22) lebih besar daripada t-tabel (2,060).

4. Berdasarkan analisis data, maka media komputer pembelajaran yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kelayakan pemakaian.

5.2 Saran1. Saran Pemanfaatan

Dalam pemanfaatan media komputer pembelajaran yang telah dikembangkan diharapkan guru memperhatikan hal penting diantaranya :a. Guru harus bisa

memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.

b. Media pembelajaran lain yang mendukung antara lain : modul, buku pedoman, ataupun media pembelajaran lainnya.

2. Diseminasi (Penyebaran)Pengembangan produk ini

hanya menghasilkan media komputer pembelajaran tentang alat indera pada manusia pokok bahasan mata pada mata pelajaran IPA kelas IX SMPN 1 Dukun Gresik, apabila digunakan untuk sekolah lain maka harus diidentifikasi kembali terutama pada analisis kebutuhan, kondisi lingkungan sekolah, karakteristik siswa, waktu belajar dan dana yang diperlukan.

3. Pengembangan Produk Lebih Lanjuta. Produk yang telah

dikembangkan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran IPA yang digunakan di SMPN 1 Dukun Gresik

b. Pengembangan media komputer pembelajaran terfokus pada mata pelajaran IPA tentang alat indera mata pada manusia untuk kelas IX SMP.

DAFTAR PUSTAKA

AECT. 1989. Terjemahan oleh Yusufhadi Miarso. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : CV. Rajawali

15

Page 16: Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Tentang Teknik Dasar Pergerakan Kamera Video Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Multimedia Kelas X Multimedia Smk Negeri 1 Lamongan

AECT. 1997. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : CV Rajawali Citra

Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Press

Arikuntu, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Borg, Walter, R & Gall, Meredith, D,. 1983. Educational research: An introduction. NewYork: Longman Inc.

Rusijono dan Mustaji. 2008. Penelitian Teknologi Pembelajaran. Surabaya : Unesa University Press

Sadiman, Arif. S. 2007. Media Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Seels, Barbara dan Richey, Rita C. 1994. Instructional Technology. Wasington DC : AECT

Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R n D. Bandung: Alfabeta.

Tim. 2006. Panduan Penulisan Skripsi UNESA. Surabaya :Unesa Press

Tim Penyusun Penulisan dan Penilaian Skripsi. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya

Warsita, Bambang .2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

16