PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DENGAN APLIKASI … fileFLASH UNTUK PEMBELAJARAN TEKS LAPORAN HASIL...
Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DENGAN APLIKASI … fileFLASH UNTUK PEMBELAJARAN TEKS LAPORAN HASIL...
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 1
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DENGAN APLIKASI ADOBE
FLASH UNTUK PEMBELAJARAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
KELAS VII DI SMP NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO
Ahmad Ilzamul Hikam
Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma
Abstrak: Pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media
pembelajaran teks laporan hasil observasi dengan aplikasi adobe flash
untuk siswa SMP kelas VII. Teks ini merupakan teks yang terdapat
pada mata pelajaran bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi
2017. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dijabarkan di
atas, Penggunaan Adobe Flash memungkinkan siswa lebih aktif dalam
mengikuti pelajaran mengenai teks laporan hasil observasi. Karena
dengan program ini siswa akan lebih gampang untuk menguasai materi
tentang laporan hasil observasi selain itu siswa tidak mudah jenuh
dengan berbagai tampilan-tampilan animasi dalam bentuk gambar
gerak dan juga animasi suara yang bervariasi. Siswa juga dapat dengan
mudah menjawab soal-soal mengenai laporan hasil observasi yang
dikemas dalam bentuk animasi gerak dan suara dalam aplikasi tersebut.
Dalam penelitian ini, model pengembangan produknya mengacu pada
model pengembanganSugiyono, yang terdiri dari (1) identifikasi
masalah,(2) pengumpulan informasi, (3)desain produk, (4) validasi
desain,(5) perbaikandesain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8)
uji coba pemakaian, (9) revisi produk tahap akhir, dan (10) produksi
masal. Media pembelajaran interaktif teks laporan hasil observasi
untuk siswa SMP kelas VII dengan aplikasi adobe flash Terdapat
beberapa menu dalam media pembelajaran ini, (1) menu depan, menu
depan berisi enam menu utama antara lain adalah menu petunjuk, menu
materi, menu evaluasi, menu pembahasan, dan yang terakhir ialah
menu profil, (2) petunjuk penggunaan media pembelajaran, yang
terdapat berbagai cara dalam menggunakan media ini , (3) menu
materi, yang terdapat berbagai macam unit materi yang akan dijadikan
objek pembahasan di dalam materi teks laporan hasil observasi, (4)
evaluasi, (5) pembahasan, (6) profil dan foto identitas pengembang
media pembelajaran, dan (7) penutup.Berdasarkan validasi yang
dilakukan oleh ahli media dan ahli materi, uji coba praktisi (guru) dan
siswa, media pembelajaran teks laporan hasil observasi dengan aplikasi
adobe flashuntuk siswa SMP kelas VIIini layak digunakan.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Teks Laporan Hasil Observasi,Adobe Flash
PENDAHULUAN
Pelajaran bahasa Indonesia
adalah mata pelajaran yang menduduki
posisi yang sangat penting dan sejajar
dengan mata pelajaran yang lain di
sekolah. Dengan mempelajari bahasa
Indonesia peserta didik diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 2
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik secara lisan
ataupun tulisan, serta dapat
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil
karya kesastraan Indonesia. Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah, peran guru dalam
menyampaikan dan menyajikan materi
yang diajarkan sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik.
Seringkali guru masih menggunakan
metode ceramah yang kurang interaktif
sehingga tidak ada feed back (timbal
balik) dari siswa, dan hal itulah yang
membuat siswa cepat bosan, kurang
tertarik dengan pembelajaran, dan
kurang merasakan dinamisasi proses
pembelajaran. Demi menarik perhatian
siswa untuk senang belajar bahasa
Indonesia, dan memudahkan siswa
dalam mempelajarinya, untuk itu sejalan
dengan perkembangan zaman, maka
dunia pendidikan juga ikut berkembang,
baik perkembangan dari segi kurikulum,
metode, media, dan berbagai
perkembangan lainnya. Disinilah
adanya suatu tuntutan untuk
mengembangkan dan memilih media
pembelajaran dalam mendukung proses
pendidikan agar tercapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Dengan dukungan
perkembangan teknologi yang semakin
pesat, maka teknologi multimedia
menjanjikan kesempatan besar dalam
merubah cara seseorang untuk belajar
dan mencari berbagai informasi. Selain
itu multimedia juga menyediakan
peluang bagi para pendidik untuk
mengembangkan media pembelajaran
interaktif (MPI). Diantara aplikasi atau
softwere MPI tersebut adalah
macromedia flash, web blog, lectora
inspire dan lain sebagainya yang
tergolong dalam edutainment yakni
perpaduan antara education
(pendidikan) dan intertainment
(hiburan). Aplikasi-aplikasi tersebut
memiliki banyak keuntungan bila
dibandingkan dengan media
pembelajaran yang lain yang sifatnya
masih mononton. Bahkan dengan
adanya teknologi multimedia
diharapkan bagi peserta didik lebih
mudah menyerap informasi dari materi
yang disampaikan secara efektif dan
efisien, tidak hanya terfokus pada buku
teks dan ceramah guru di kelas, peserta
didik juga dapat belajar mandiri di
rumah maupun di mana saja.
Mengingat sistem kurikulum
2013 saat ini, peserta didik dituntut
belajar secara mandiri. Makna dari kata
mandiri bukan berarti hanya belajar
sendiri saja, tetapi bagaimana peserta
didik dapat meningkatkan kemampuan
dan keterampilan belajar sehingga tidak
bergantung pada orang lain, baik guru,
pembimbing maupun teman sebaya.
Akibatnya peserta didik mempunyai
tanggung jawab lebih terhadap apa yang
mereka pelajari, dan sikap-sikap
tersebut perlu dimiliki siswa yang
merupakan ciri dari sifat kedewasaan
dalam berfikir.
Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) memang sudah
seharusnya dapat memberikan pengaruh
yang positif bagi dunia pendidikan.
Menurut Asmani (2011:126)
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
di Indonesia memiliki sejarah yang
cukup panjang. Inisiatif
menyelenggarakan siaran radio
pendidikan dan televisi pendidikan
merupakan upaya melakukan
penyebaran informasi kesatuan-satuan
pendidikan yang tersebar diseluruh
nusantara. Aplikasi TIK telah
memungkinkan terciptanya lingkungan
belajar global yang berhubungan
dengan jaringan yang menempatkan
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 3
peserta didik di tengah-tengah proses
pembelajaran, dikelilingi oleh berbagai
sumber belajar dan layanan belajar
elektronik. Untuk itu, sistem pendidikan
konvensional seharusnya menunjukan
sikap yang bersahabat dengan alternatif
cara belajar yang baru yang serat
dengan teknologi.
Salah satu dampak positif dari
pemanfaatan TIK dapat memudahkan
pengajar dalam memberikan materi
tambahan yang dapat mendukung
proses belajar mengajar peserta didik.
Bagi guru, hal ini merupakan tantangan
tersendiri agar lebih mampu
menyesuaikan diri dalam meningkatkan
kompetensi dan profesionalitasnya
sebagai tenaga pendidik. Banyak cara
yang dapat ditempuh untuk
meningkatkan kompetensi dan
profesionalitas seorang guru/tenaga
pendidik. Salah satunya adalah
mengembangkan bahan ajar yang dapat
memotivasi peserta didik agar lebih
aktif dan kreatif dengan menggunakan
softwere tertentu yang dapat
menghasilkan suatu bahan ajar dan
media pembelajaran yang dapat
dipelajari secara mandiri dan menarik
seperti aplikasi Adobe Flash.Adobe
Flash adalah salah satu perangkat lunak
komputer yang merupakan produk
unggulan adobe systems.Adobe Flash
digunakan untuk membuat gambar
vektor maupun animasi gambar
tersebut. Berkas yang dihasilkan dari
perangkat lunak ini mempunyai file
extention.
Peneliti memilih mengadakan
penelitian di SMP Nurul Jadid Paiton
Probolinggo, alasan peneliti memilih
sekolah tersebut adalah karena di
sekolah tersebut siswanya mayoritas
berdomisili disebuah pesantren dan
jarang seorang pengajar menggunakan
pembelajaran berbasis multimedia. Oleh
karena itu, agar supaya kegiatan belajar
mengajar tidak mononton peneliti akan
mengembangkan dan menerapkan
pembelajaran berbasis multimedia
menggunakan aplikasi adobe Flash.
Mengacu pada silabus
kurikulum 2013, materi pelajaran
bahasa Indonesia di kelas VII
SMP/MTs terdiri dari delapan pokok
materi yang akan di bahas yaitu: 1) teks
deskripsi, 2) teks cerita fantasi, 3) teks
prosedur, 4) teks laporan hasil
observasi, 5) puisi rakyat, 6) cerita
rakyat, 7) surat, 8) literasi. Salah satu
dari pokok materi tersebut yaitu teks
laporan hasil observasi yang akan
dijadikan materi pembahasan peneliti
dalam pembuatan sebuah media dengan
menggunakan aplikasi adobe flash.
Pokok materi pembahasan ini dipilih
karena peneliti ingin mengembangkan
pengetahuan bahasa dan sastra
Indonesia siswa kelas VII dengan
mempelajari teks laporan hasil
observasi dengan tujuan
mengembangkan literasi siswa. Teks
laporan hasil observasi terdapat pada
Kompetensi Dasar 3.7 Mengidentifikasi
informasi dari teks laporan hasil
observasi berupa buku pengetahuan
yang dibaca atau diperdengarkan . 4.7
Menyimpulkan isi teks laporan hasil
observasi yang berupa buku
pengetahuan yang dibaca dan didengar.
3.9 Menelaah struktur kebahasaan, dan
isi teks laporan hasil observasi yang
berupa buku pengetahuan yang dibaca
atau diperdengarkan. 4.8 Menyajikan
rangkuman teks laporan hasil observasi
yang berupa buku pengetahuan secara
lisan dan tulis dengan memperhatikan
kaidah kebahasaan atau aspek lisan.
Penggunaan Adobe Flash
memungkinkan siswa lebih aktif dalam
mengikuti pelajaran mengenai teks
laporan hasil observasi. Karena dengan
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 4
program ini siswa akan lebih gampang
untuk menguasai materi tentang laporan
hasil observasi selain itu siswa tidak
mudah jenuh dengan berbagai tampilan-
tampilan animasi dalam bentuk gambar
gerak dan juga animasi suara yang
bervariasi. Siswa juga dapat dengan
mudah menjawab soal-soal mengenai
laporan hasil observasi yang dikemas
dalam bentuk animasi gerak dan suara
dalam aplikasi tersebut.
METODE
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian dan pengembangan atau
Research and Development (R&D).
Metode penelitian ini digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut.
Sugiyono (2016: 297) menyatakan
bahwa untuk dapat menghasilkan
produk tertentu digunakan penelitian
yang digunakan untuk menguji
keefektifan produk tersebut supaya
dapat berfungsi dimasyarakat luas,
maka diperlukan penelitian untuk
menguji produk tersebut.
Langkah-langkah penelitian
merupakan prosedur pengembangan
yang ditempuh oleh pengembang dalam
mengembangkan produk dari tahap
awal hingga menjadi produk akhir.
Langkah-langkah berikut mengadaptasi
Sugiyono (2016:298),langkah-langkah
penelitian dan pengembangan meliputi:
(1) identifikasi masalah;(2)
pengumpulan informasi; (3)desain
produk; (4) validasi desain; (5)
perbaikandesain; (6) uji coba produk;
(7) revisi produk; (8) uji coba
pemakaian; (9) revisi produk tahap
akhir; dan (10) produksi masal.
Pada tahap identifikasi masalah,
kegiatan yang dilakukan oleh
pengembang yaitu mencermati
kurikulum dan mencermati jenis media
yang cocok untuk pembelajaran laporan
hasil observasi. Mencermati kurikulum
atau analisis kompetensi yaitu mencoba
memahami dan mengukur tingkat
kompetensi yang dituntut oleh
kurikulum. Berdasarkan analisis
kurikulum, dapat diketahui penjabaran
kompetensi inti (KI), kompetensi dasar
(KD), indikator, dan materi
pembelajaran. Media pembelajaran
yang akan dikembangkan, disesuaikan
dengan karakter siswa kelas VII SMP,
sehingga siswa dapat mengikuti
pelajaran dengan antusias.
Pada tahap pengumpulan informasi,
pengembang akan melakukan analisis
kebutuhan dengan cara menyebar
angket kepada siswa dan melakukan
wawancara serta memberikan kuisioner
kepada guru. Sebelumnya, pengembang
telah membuat instrumen yang telah
divalidasi oleh dosen pembimbing.
Media akan dibuat berdasarkan analisis
kebutuhan yang telah disebar
pengembang kepada guru dan siswa.
Media akan didesain sederhana agar
mudah dioperasikan, sehingga guru
yang bertindak sebagai kolaborator
dapat mengoperasikan media tersebut
dengan baik.
Pada tahap desain produk,
pengembang mulai menetapkan desain
media pembelajaran, mengumpulkan
referensi yang berkaitan dengan materi,
dan bentuk evaluasi yang digunakan.
Selanjutnya dibuat diagram alur
pengembangan dan dituangkan dalam
naskah media, kemudian dikembangkan
media pembelajaran dalam bentuk CD
dengan menggunakan aplikasi Adobe
Flash.
Setelah pengembang menghasilkan
media pembelajaran dalam bentuk CD
menggunakan aplikasi Adobe Flash,
kemudian dilakukan validasi dengan
dosen ahli materi dan dosen ahli media.
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 5
Berdasarkan hasil validasi dan uji
coba, maka dilakukan beberapa revisi
terhadap media pembelajaran sesuai
saran dan masukan para ahli. Setelah
direvisi maka media pembelajaran
dalam bentuk CD dengan menggunakan
aplikasi Adobe Flash telah siap untuk di
uji cobakan.
Produk sebelumnya telah divalidasi
oleh ahli media dan ahli materi,
kemudian selanjutnya dilakukan
penilaian oleh guru bahasa Indonesia
dan pada siswa kelas VII SMP.
Setelah melakukan tahap pertama
revisi dari ahli media dan ahli materi,
selanjutnya revisi produk berdasarkan
penilaian oleh guru dan siswa.
Desain produk yang telah dibuat
tidak bisa langsung digunakan.Uji coba
pemakaian dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan informasi apakah
media pembelajaran tersebut lebih
efektif dibandingkan pembelajaran
tanpa menggunakan media
pembelajaran.Untuk itu, pengujian
dapat dilakukan dengan eksperimen,
yaitu membandingkan efektivitas
pembelajaran tanpa menggunakan
media dengan yang menggunakan
media.
Revisi produk ini dilakukan apabila
dalam pemakaian/ uji coba terdapat
kekurangan dan kelemahan.Dalam uji
coba pemakaian, pengembang
mengevaluasi bagaimana kinerja produk
sehingga dapat digunakan untuk
penyempurnaan dan pembuatan produk.
Pembuatan produk masal
dilakukan apabila produk yang telah
diuji cobakan dinyatakan efektif dan
layak untuk diproduksi masal. Untuk
dapat menyebarkan secara masal, maka
peneliti harus berkoordinasi dengan
guru lain di dalam forum MGMP.
Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan untuk
mengetahui validasi produk
pengembangan, sehingga kualitas
produk dapat
dipertanggungjawabkan.Uji coba
produk dilakukan melalui para uji ahli,
guru, dan siswa.Uji coba produk ini
bertujuan untuk mendapatkan masukan
yang berupa penilaian, komentar, kritik,
dan saran yang relevan sebagai bahan
untuk revisi.
Populasi Sumber Data
Subjek uji coba dalam
pengembangan media pembelajaran
dengan menggunakan aplikasi adobe
flash ini adalah ahli media, ahli materi,
praktisi (guru) dan siswa SMP kelas
VII. Adapun kriteria dari masing-
masing subjek uji coba, yaitu (1) ahli
media yang berpendidikan minimal S2
dan berpengalaman dalam bidang
perencanaan serta pengembangan suatu
produk pembelajaran, (2) ahli materi
yang berpendidikan minimal S2,
memiliki latar belakang pendidikan dari
jurusan Bahasa Indonesia, (3) praktisi
(guru) yang berpendidikan minimal S1,
mengajar bidang studi Bahasa
Indonesia, dan masa kerja minimal 2
tahun, dan (4) siswa yang duduk di
kelas VII SMP/MTs, minimal terdiri
dari 12 siswa, dan sedang melakukan
proses belajar dalam kelas.
Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang diperoleh dalam
pengembangan ini adalah data
kuantitatif dan data kualitatif.Data
kuantitatif diperoleh dari hasil uji coba
kepada ahli materi, ahli media, uji coba
praktisi, dan uji coba siswa.
Data numerik dari ahli materi
diperoleh dari nilai kebenaran materi,
kejelasan materi, kesesuaian materi,
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 6
kelengkapan materi, dan lain-lain.Data
numerik ahli media diperoleh dari nilai
sistematika materi, keterbacaan teks,
visualisasi, kemudahan pengoperasian,
dan lain-lain.Data numerik uji coba
praktisi (guru) diperoleh dari nilai
tampilan media, kebenaran materi,
keefektifan bahasa, dan lain-lain. Data
numerik uji coba siswa diperoleh dari
nilaikemenarikan perangkat soal
mediadengan menggunakan aplikasi
adobe flash, kemudahan pengoprasian,
keefektifan, dan lain-lain. Sedangkan
data kualitatif diperoleh pengembang
sebagai saran, kritik dan masukan yang
diberikan oleh preview berdasarkan uji
coba yang telah dilakukan.
Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data pada
penelitian ini dibedakan menjadi dua
jenis yakni instrumen prapengembangan
dan pascapengembangan. Instrumen
prapengembanagan berupa kuisioner
untuk mengungkap fakta tentang
pembelajaran dan ketersediaan media
ajar yang beredar di lapangan.
Kuisioner akan dilakukan kepada guru
Bahasa Indonesia dan siswa kelas VII
(angket terlampir).
Hasil kuisioner akan digunakan
untuk mencari informasi tentang
ketersediaan media, minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran Bahasa
Indonesia, strategi pembelajaran, peran
bahan/ media ajar, kondisi bahan/ media
ajar yang beredar, dan ketersediaan
bahan/ media ajar.
Instrumen pascapengembangan
berupa angket uji coba ahli media,
angket uji coba ahli materi, angket uji
coba ahli praktisi, dan angket uji coba
kelompok kecil siswa (angket
terlampir). Angket uji coba
perseorangan kepada ahli media untuk
menguji kelayakan tampilan/ sajian dan
aspek media yang dikembangkan.
Angket dapat dilihat pada lampiran.
Angket uji coba perseorangan kepada
ahli materi untuk menguji kelayakan
isi/materi media yang dikembangkan.
Angket dapat dilihat pada lampiran.
Angket uji coba perseorangan kepada
ahli pembelajar(guru) untuk menguji
kelayakan isi/materi media yang
dikembangkan apakah sesuai dengan
kondisi dan pemanfaatannya dalam
proses pembelajaran. Angket dapat
dilihat pada lampiran. Angket penilaian
uji coba untuk kelompok kecil untuk
mengetahui kemenarikan serta
kebergunaan bahan ajar yang
dikembangkan karena nantinya yang
menggunakan dan memanfaatkan
adalah siswa tersebut. Angket dapat
dilihat pada lampiran.
Keseluruhan aspek penilaian
tersebut digunakan untuk menilai
produk pengembangan. Keseluruhan
aspek tersebutmerupakan hal yang
penting demi terciptanya sebuah media
pembelajaran yang menarik dan
menumbuhkan minat siswa dalam
melakukan proses pembelajaran. Aspek
penilaian tersebut juga digunakan untuk
melihat penilaian dari masing-masing
validator.
Analisis Data
Teknik analisis data yang
digunakan disesuaikan dengan jenis
data yang dikumpulkan.Dalam hal ini
data yang diperoleh berupa data
kualitatif yang berupa komentar ahli
media, ahli materi, praktisi atau guru
dan siswa yang diperoleh dari
wawancara. Dan data kuantitatif yang
berupa penilaian yang telah diberikan
oleh tim ahli media, ahli materi, praktisi
atau guru, dan siswa yang diperoleh dari
angket yang diberikan. Teknik analisis
data deskriptif dengan persentase
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 7
digunakan untuk mempersentase hasil
pengumpulan data penilaian.Data-data
tersebut dikelompokkan kemudian
dianalisis dan disimpulkan.Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam analisis data,
yaitu (1) analisis data mencangkup
organisasi pengumpulan data, reduksi,
dan penyajian data baik dengan tabel,
bagan atau grafik, (2) data
diklasifikasikan berdasarkan jenis dan
komponen produk yang dikembangkan.
Jenis data dalam pengembangan ini
berupa komentar yang akan dipilah
berdasarkan (a) data yang diperoleh dari
tim ahli, (b) data yang diperoleh dari
praktisi atau guru, dan (c) data yang
diperoleh dari siswa, (3) data dianalisis
secara deskriptif maupun dalam bentuk
perhitungan kuantitatif, (4) penyajian
hasil analisis dibatasi pada hal- hal yang
bersifat faktual, tanpa interpretasi
pengembang, sehingga dapat digunakan
sebagai dasar dalam melakukan revisi
produk, (5) dalam analisis data
penggunaan perhitungan dan analisis
statistik sejalan dengan permasalahan
yang diajukan, dan produk yang akan
dikembangkan, dan (6) laporan atau
sajian diramu dalam format yang tepat
dan disesuaikan dengan konsumen, atau
calon pemakai produk.
Uji Coba Pemakaian
Uji coba lapangan dilakukan
untuk mengetahui efektivitas/ pengaruh
penggunaan media pembelajaran
terhadap kemampuan siswa dalam
materi pembelajaran teks Laporan hasil
observasi.Pada uji coba lapangan ini,
menggunakan metode rancangan
eksperimen.Metode eksperimen
merupakan salah satu metode penelitian
dengan pendekatan atau paradigma
kuantitatif yang dipandang paling kuat
dalam mengkaji berbagai gejala yang
ada khusus berkaitan dengan hubungan
pengaruh suatu faktor atau variabel
terhadap faktor atau variabel lainnya
(Suharsaputra, 2012:151-152).
Hasil PengembanganKebutuhan
Siswa
Berdasarkan paparan data
tersebut, diperoleh gambaran Pertama,
guru hanya menggunakan metode
pembelajaran ceramah, diskusi,
penugasan, dll. Dimulai dari persentase
tertinggi yaitu penugasan, tanya jawab,
ceramah, diskusi, kemudian presentasi
dan kerja proyek. Selama ini guru
banyak menggunakan metode ceramah
yang terkesan mononton sehingga
kurang menumbuhkan minat dan
antusiasme siswa terhadap materi.
Kedua, guru hanya
menggunakan buku BSE sebagai bahan
refrensi dalam suatu pembelajaran. 65%
atau 17 dari 26 siswa menjelaskan
bahwa guru tidak menggunakan bahan
ajar lain. Sumber refrensi materi yang
hanya terbatas buku paket pelajaran
dirasa menjadi kendala yang cukup
berarti bagi kegiatan belajar mengajar.
Ketiga,berhubungan dengan
kesimpulan kedua, beberapa siswa
menjawab guru kadangkala
menggunakan bahan refrensi lain selain
buku BSE, yakni Power point.
Keempat,26 siswa atau setara
dengan 100% siswa merasa bahan ajar
berbasis multimedia menarik dalam
kegiatan belajar mengajar.Kehadiran
teknologi multimedia interaktif dapat
meningkatkan pembelajaran menjadi
menarik, dan mampu mengembangkan
kecakapan individu secara optimal.
Kelima, media pembelajaran
membuatpembelajaran menjadi
menyenangkan. Media pembelajaran
berbasis multimedia mampu
meningkatkan keinginan dan minat
yang baru, membangkitkan motivasi
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 8
dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh psikologis
terhadap siswa
Keenam, sebagian besar siswa
(88%) menyatakan bahwa media ajar
diperlukan dalam kegiatan belajar
mengajar.Media pembelajaran memiliki
peran penting untuk menunjang
keberhasilan kegiatan pembelajaran.
Ketepatan dalam menggunakan media
pembelajaran akan berdampak pada
hasil pembelajaran yang lebih baik.
Ketujuh, dari angketyang
diberikan siswa 53% atau 14 dari
jumlah 26 siswa yang menjawab bentuk
media ajar yang diperlukan adalah
media berbasis multimedia. Media
pembelajaran yang menarik memiliki
kemampuan dalam menggabungkan
semua unsur media seperti teks, video,
gambar, grafik, dan suara menjadi satu
kesatuan.
Kedelapan, sebanyak69% siswa
beranggapanisi media ajardalam
pembelajaran yang diperlukan adalah
materi, latihan soal, dan disertai dengan
video dan gambar yang menarik dan
sesuai dengan pembelajaran.
Kesembilan, berdasarkan angket
yang diberikan siswa untuk teks laporan
hasil observasi yang disukai siswa kelas
VII SMP Nurul Jadid Paiton
Probolinggo dengan persentase tertinggi
yaitu gunung bromo, disusul dengan
sampah dan buah naga, kemudian
anggur dan kucing, adalah teks laporan
hasil observasi yang tidak menarik 0%
Kesepuluh, dengan persentase
sebesar 100% siswa menyatakan
dengan setuju jika dalam media
pembelajaran terdapat evaluasi yang
menunjang pembelajaran. Evaluasi
penting dilakukan karena untuk
mengukur kemajuan siswa, menunjang
penyusunan rencana, dan memperbaiki
atau melakukan penyempurnaan
kembali.
Kesebelas, bentuk evaluasiyang
dikehendaki siswa beragam.Sebanyak
73% siswa menyukai evaluasi dalam
bentuk pilihan ganda, kemudian posisi
kedua yakni bentuk essai, benar salah,
dan yang terakhir yakni dengan bentuk
mencocokkan.
Berdasarkan hasil analisis
kebutuhan siswa dapat disimpulkan
bahwa siswa membutukan pembelajaran
interaktif yakni pembelajaran berbasis
multimedia, salah satunya dengan
penggunaan media pembelajaran
menggunakan aplikasi adobe
flash.Media pembelajaran yang
diinginkan mencakup materi pelajaran,
latihan soal dan bervariasi, dan disertai
gambar dan video.Untuk media
pembelajaran dengan teks laporan hasil
observasi, siswa sendiri yang
menentukan teks yang diinginkan,
seperti gunung bromo dan sampah.
Kebutuhan Guru
Pertama, metode pembelajaran
yang digunakan guru pada pembelajaran
teks laporan hasil observasi adalah
ceramah, diskusi, tanya jawab, dan
penugasan. Sejak perubahan kurikulum
berbasis kompetensi (KBK), metode
diskusi tidak lagi menjadi satu-satunya
strategi utama dalam proses belajar
mengajar. Metode ini dinilai kurang
mendorong keaktifan siswa dalam
mengolah materi pelajaran dan
menjadikan mereka sangat pasif.Agar
siswa merasa antusias dalam mengikuti
pelajaran pola metode pembelajaran pun
dibuat beragam.
Kedua, kedua guru sepakat
bahwa dengan menggunakan satu bahan
ajar buku paket BSE dari pemerintah
sebagai satu-satunya bahan ajar
dianggap kurang mampu meningkatkan
efektivitas pembelajaran di kelas.Perlu
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 9
adanya bahan ajar yang dikembangkan
sesuai kebutuhan guru dan siswa serta
dimanfaatkan secara benar sehingga
dapat meningkatkan mutu
pembelajaran. Dengan adanya bahan
ajar maka peran guru dan siswa dalam
proses pembelajaran bergeser. Semula
guru dipersepsikan sebagai satu-satunya
sumber informasi di kelas, sementara
siswa diposisikan sebagai penerima
informasi yang pasif dari
gurunya.Dengan adanya bahan ajar
maka guru bukan lagi merupakan satu-
satunya sumber belajar di dalam
kelas.Dalam hal ini, guru lebih
diarahkan untuk berperan sebagai
fasilitator yang membantu dan
mengarahkan siswa dalam belajar.
Ketiga, jenis bahan ajar lain
yang sering digunakan guru berbentuk
buku cetak dan powerpoint. Beberapa
hal yang menjadikan bahan ajar
berbentuk buku cetak ini menarik untuk
digunakan adalah berbagai kemampuan
pengolahan teks, warna, dan gambar.
Sedangkan hal yang menjadikan
menarik bahan ajar yang berbentuk
powerpoint adalah pengolahan teks,
warna, gambar serta animasi-animasi
yang bisa diolah sendiri sesuai
kreatifitas penggunanya. Bahan ajar
buku cetak dan powerpoint dapat
digunakan untuk menyampaikan materi
dengan penyampaian yang menarik.
Keempat, berkaitan dengan jenis
bahan ajar, semua guru berpendapat
bahwa bahan ajar berbasis multimedia
mampu menarik siswa dalam
belajar.Alasannya siswa lebih antusias
belajar, media pembelajaran juga
mencuri perhatian siswa sehingga
memberikan semangat dan motivasi
belajar yang lebih.Selain itu bahan ajar
berbasis multimedia juga efektif dalam
pembelajaran, selain menguntungkan
siswa, bahan ajar berbasis multimedia
juga memudahkan guru dalam
menyampaikan pembelajaran.
Kelima,dalam pembelajaran,
kedua guru sepakat bahwa media
pembelajaran diperlukan dalam
pembelajaran di sekolah.Kedua guru ini
merasa media dalam pembelajaran
memiliki peran yang begitu penting
untuk menunjang keberhasilan
pembelajaran siswa di sekolah. Ketika
guru menggunakan media pembelajaran
di dalam kelas akan menimbulkan
dampak yang lebih baik dan menarik
untuk siswa dalam proses pembelajaran.
Ketujuh,isi dalam media ajar
sebaiknya menyesuaikan dengan
kebutuhan guru dan siswa.Semakin
lengkap isi dalam media pembelajaran,
semakin berkualitas media tersebut.
Jadi, media pembelajaran yang akan
dibuat tidak hanya berisi materi
pelajaran saja, tetapi latihan-latihan soal
yang beragam dan didukung pula
gambar beserta video yang sesuai
dengan materi tersebut.
Kedelapan,untuk teks laporan
hasil observasi yang terdapat pada
bagian media, kedua guru sepakat
menyerahkan semuanya pada peneliti
dan kesenangan siswa itu sendiri dalam
setiap materi.
Kesembilan, evaluasi sangat
penting bagi berjalannya pembelajaran.
Tujuan dari diadakannya evaluasi untuk
mengetahui apakah tujuan dan materi
pelajaran yang telah disampaikan itu
dikuasai oleh siswa atau belum,
sehingga guru mampu mengetahui
ketepatan metode serta bahan ajar yang
digunakan dalam menyajikan bahan
pelajaran tersebut. Bagi siswa, evaluasi
sendiri digunakan untuk mengukur
pencapaian keberhasilannya dalam
mengikuti pelajaran yang telah
diberikan kepada guru.
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 10
Kesepuluh, dianggap
pentingnya evaluasi dalam
pembelajaran, membuat guru harus
lebih kreatif dan membuat berbagai
macam bentuk evaluasi yang sesuai
dengan apa yang akan dinilai pada
materi pembelajaran tersebut. Bentuk
penilaian yang biasa digunakan
contohnya pilihan ganda, esai,
mencocokkan, benar salah, dan lain-
lain.
Berdasarkan hasil analisis
kebutuhan guru, guru menginginkan
adanya bahan ajar lain selain buku
BSE.Bahan ajar dapat berupa media
pembelajaran yang mampu mendorong
keaktifan dan antusias siswa.Selama ini
guru belum memanfaatkan teknologi
multimedia sehingga pembelajaran
belum maksimal.Media pembelajaran
yang diharapkan mencakup materi
pembelajaran yang lengkap, latihan soal
yang beragam, dan didukung gambar
dan video yang sesuai.Untuk teks yang
ada di media pembelajaran, guru
menyerahkan kepada peneliti dan
kesenangan siswa dalam
pembelajaran.Untuk evaluasi guru
mengharapkan dalam media
pembelajaran terdapat evaluasi yang
beragam untuk mengukur keberhasilan
pencapaian siswa.
Desain Produk
Pengembangan Produk
Produk yang dihasilkan dalam
pengembangan ini adalah media
pembelajaran interaktif teks laporan
hasil observasi dengan aplikasi adobe
flash dimasukkan ke dalam bentuk CD
(Compack Disk) dan dioperasikan
melalui perangkat komputer dalam
bentuk program aplikasi. Softwere
media pembelajaran berbasis komputer
ini dirancang sesuai dengan kompetensi
dasar yang ditetapkan di sekolah untuk
SMP kelas VII. Media pembelajaran
yang dikembangkan terdiri dari (1)
intro, (2) menu depan, (3) petunjuk
penggunaan media pembelajaran, (4)
Materi, (5) evaluasi, (6) pembahasan,
(7) profil dan (8) penutup.
Pengantar/Cover
Pengantar/cover media disajikan
ketika awal membuka media
pembelajaran sebagai pengiring menuju
menu masuk untuk memulai belajar
menggunakan media pembelajaran
dengan menggunakan aplikasi adobe
flash.Berikut gambar pengantar/cover
Menu Utama
Setelah masuk media
pembelajaran teks laporan hasil
observasi dengan menggunakan aplikasi
adobe flashakan keluar enam menu
utama antara lain adalah menu petunjuk
penggunaan media pembelajaran,
materi, evaluasi, pembahasan, profil,
dan penutup. Selain itu di pojok kiri atas
terdapat home tombol on/off musik.
Berikut adalah gambar awal menu
masuk.
Petunjuk Penggunaan Media
Pembelajaran
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 11
Sebelum masuk ke dalam
materi yang ada yang ada di dalam
media pembelajaran teks laporan hasil
observasi kelas VII SMP . Pengguna
disarankan untuk membaca petunjuk
penggunaan terlebih dahulu. Dalam
menu petunjuk ini terdapat berbagai
cara dalam menggunakan media ini.
Berikut adalah gambar menu petunjuk.
Materi
Setelah membaca petunjuk
penggunaan media, selanjutnya
pengguna memilih menu materi. Di
pojok kiri terdapat tombol menu
pendahuluan, ketika masuk ke dalam
terdapat berbagai kompetensi dasar
yaitu 3.7 Mengidentifikasi informasi
dari teks laporan hasil observasi yang
dibaca dan diperdengarkan, 4.7
menyimpulkan teks laporan hasil
observasi yang dibaca dan didengar, 3.8
Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi
teks laporan hasil observasi yang dibaca
dan didengar, 4.8 Menyajikan
rangkuman teks laporan hasil observasi
yang dibaca dan diperdengarkan.
Evaluasi
Cara untuk masuk ke dalam
menu evaluasi latihan-latihan soal pada
materi teks laporan hasil observasi
adalah pengguna harus memasukkan
nama ke dalam kotak log in, kemudian
klik mulai. Berikut adalah gambarnya.
Setelah masuk pada latihan-
latihan soal, akan muncul soal pertama.
Soal diberikan kepada siswa dalam
bentuk pilihan ganda dengan empat opsi
pilihan jawaban. Tugas siswa
berikutnya memilih jawaban yang benar
dan tepat, setelah itu siswa melanjutkan
soal selanjutnya hingga akhir dan siswa
akan mengetahui dengan sendiri hasil
dari kerja evaluasinya.
Pembahasan
Cara untuk masuk ke dalam
pembahasan pengguna harus
memasukkan kata sandi terlebih dahulu,
setelah masuk ke dalam pembahasan,
akan muncul berbagai kunci jawaban
berbentuk pdf darikeseluruhan latihan
pada unit materi yang disajikan kepada
siswa. Berikut adalah gambarnya.
Profil
Menu profil berisi tentang
biodata dan latar belakang pendidikan
pengembang, berikut adalah gambar
menu profil.
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 12
Penutup
Jika pengguna memilih menu
keluar maka akan mucul bentuk ucapan
Terima Kasih. Berikut adalah
gambarnya.
Validasi Desain
Analisis Data Validasi Ahli Media
Setelah media pembelajaran teks
laporan hasil observasi siswa SMP
Nurul Jadid Paiton Probolinggo kelas 7
dengan menggunakan aplikasi adobe
flash selesai diproduksi, pengembang
melakukan validasi media kepada salah
satu Dosen Universitas Islam Malang,
yaitu Dr. Rulam Ahmadi, M.Pd. pada
tanggal 09 April 2018. Hasil data yang
diperoleh dari validasi ahli media dalam
aspek tampilan mendapatkan nilai
84,3%.Sedangkan Aspek pemograman
mendapatkan nilai 93,7%.
Jadi, rata-rata dari seluruh hasil
validasi ahli media mendapat nilai 89
%.Hal ini menunjukkan bahwa
mediapembelajaran teks laporan hasil
observasi untuk siswa SMP Nurul Jadid
Paiton Probolinggo kelas 7 dengan
menggunakan aplikasi adobe flash
sangat layak digunakan.
Analisis Data Validasi Ahli Materi
Setelah melakukan validasi
media, pengembang melakukan validasi
materi kepada salah satu Dosen
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
di Universitas Islam Malang, yaitu Dr.
Ahmad Tabrani MP.d.pada tanggal 13
April 2018. Hasil data yang diperoleh
dari validasi ahli materi dalam aspek
pembelajaran yang meliputi relevansi
materi dengan KD, sistematika
penyajian materi, kejelasan uraian
materi, kejelasan perintah soal latihan,
kecukupan pemberian latihan, dan
penggunaan bahasa yang tepat dan
konsisten mendapat nilai
91,6%,sedangkan penggunaan bahasa
yang komunikatif mendapat nilai
87,5%.
Jadi, rata-rata dari seluruh hasil
validasi ahli materi mendapat nilai
89,2%. Hal ini menunjukkan bahwa
materi yang ada di dalam
mediapembelajaran teks laporan hasil
observasi untuk siswa SMP Nurul Jadid
Paiton Probolinggo kelas 7 dengan
menggunakan aplikasi adobe flash
sangat layak digunakan.
Analisis Data Validasi Guru Setelah melakukan validasi
materi dan validasi media, pengembang
melakukan penilaian kepada praktisi
(guru) Bahasa Indonesia di SMP Nurul
Jadid Paiton Probolinggo , yaitu
Syamsul Arifin, S.Pd. pada tanggal 29
April 2018. Hasil data yang diperoleh
dari praktisi (guru) mengenai aspek
pembelajaran yang meliputi relevansi
materi dengan KD, sistematika
penyajian materi, kejelasan uraian
materi, kejelasan perintah soal latihan,
kecukupan pemberian latihan, dan
penggunaan bahasa yang tepat dan
konsisten mendapat nilai 87,5%. Aspek
isi yang meliputi kecukupan materi,
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 13
kebenaran uraian materi, kedalaman
materi, kejelasan uraian materi,
kesesuaian teks dengan materi,
kesesuaian gambar dan video untuk
memperjelas penyampaian isi/materi,
kesesuaian evaluasi, kebermaknaan
materi, kekontekstualan materi, dan
penggunaan bahasa yang komunikatif
mendapat nilai 82,5%. Aspek tampilan
meliputi keterbacaan teks/ tulisan,
ketepatan pemilihan warna, jenis, dan
ukuran huruf, tampilan layar/layout,
kualitas tampilan gambar, kualitas
tampilan video, dayadukung musik
pengiring dan kejelasan suara, dan
eksistensi penempatan tombol dan
ketepatan ukuran tombol mendapat nilai
93,7%.
Jadi, rata-rata dari seluruh hasil
uji coba praktisi (guru) mendapat nilai
87,5%. Hal ini menunjukkan
mediapembelajaran teks laporan hasil
observasi untuk siswa SMP kelas 7
dengan menggunakan aplikasi adobe
flash sangat layak digunakan baik dari
aspek pembelajaran, aspek isi, dan
aspek tampilan.
Analisis Data Validasi Siswa
Setelah melakukan penilaian
praktisi (guru), pengembang melakukan
penilaian kepada 26 siswa kelas 7 SMP
Nurul Jadid Paiton Probolinggo, pada
tanggal 29 April 2018. Hasil data yang
diperoleh dari siswa mengenai kejelasan
petunjuk/ perintah belajar, kejelasan
uraian materi, kejelasan bahasa, kualitas
teks, kesesuaian gambar, kesesuaian
video, daya dukung musik, ketepatan
pemilihan warna background dan warna
tulisan, ketepatan memilih jenis dan
ukuran huruf, kesesuaian soal dengan
materi, kebebasan memilih menu,
kemudahan dalam menggunakan media
pembelajaran, keefektifan media
pembelajaran, dan kelayakan untuk
digunakan rata-rata mendapatkan nilai
95,5%.
Dari hasil validasi dan uji coba
yang telah dipaparkan di atas,
menunjukkan bahwa
mediapembelajaran teks laporan hasil
observasi untuk siswa SMP Nurul Jadid
Paiton Probolinggo kelas 7 berbasis
adobe flash sangat layak untuk
digunakan.
Perbaikan Desain
Revisi Ahli Media
Kritik dan saran dari ahli media
yaitu , Penggunaan teks gambar pada
unit 2 dalam naskah adobe flash tidak
relevan dengan pelajaran bahasa
indonesia.
Revisi dari Ahli Materi
Kritik dan saran dari ahli materi
yaitu Kompetensi Dasar tidak sesuai
dengan materi, indikator dan latihan
yang terdapat dalam naskah media
pembelajaran.
Revisi dari Guru
musik diganti yang lebih
menarik lagi dengan nada yang santai
karena dengan musik yang menggelegar
dapat menggangu siswa pada saat
pembelajaran.
Efektivitas Produk
Pemanfaatan media pembelajaran
interaktif dengan menggunakan aplikasi
adobe flash dilaksanakan oleh
pengembang di SMP Nurul Jadid Paiton
Probolinggo dengan mengambil
sejumlah siswa sebagai sampel dari
kelas VII A sebagai kelas eksperimen
dan VII D sebagai kelas kontrol.
Dalam pemanfaatan media
terdapat dua kelompok, kelompok
pertama (eksperimen) adalah kelompok
dengan perlakuan berupa media
pembelajaran dengan aplikasi adobe
flashyang telah dirancang oleh
pengembang, sedangkan kelompok
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 14
kedua (kontrol) tanpa perlakuan. Hal ini
dilakukan karena peneliti ingin menguji
keefektifan variabel bebas yaitu media
pembelajaran teks laporan hasil
observasi terhadap variabel terikatnya
yaitu hasil belajar siswa berupa
kemampuan dalam mengidentifikasi
informasi tentang laporan hasil
observasidari teks laporan hasil
observasi yang dibaca atau didengar,
menyimpulkan isi teks laporan hasil
observasi yang dibaca dan didengar,
menelaah struktur, kebahasaan, dan isi
teks laporan hasil observasi yang dibaca
dan didengar, menyajikan rangkuman
teks laporan hasil observasi yang dibaca
dan didengar.
Berdasarkan hasil uji coba, dapat
dilihat bahwa nilai rata-rata pada kelas
eksperimen untuk tes awal (pretest)
adalah 63, sedangkan hasil nilai rata-
rata tes akhir (posttest) 81. Nilai rata-
rata pada kelas kontrol untuk tes awal
(pretest) adalah 62, sedangkan hasil
nilai rata-rata tes akhir (posttest) 71.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Pengujian Homogenitas
Pengujian homogenitas dalam
penelitian ini menggunakan nilai pretes
yang diambil dari kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Data dari kedua kelas
tersebut kemudian diolah menggunakan
spss. Adapun tujuan dari uji
homogenitas adalah untuk mengetahui
tingkat homogenitas pada data sampel.
Jika probabilitas (signifikansi) siswa >
0,05 maka dapat dikatakan bahwa nilai
siswa seimbang (homogeny).
Sebaliknya, jika probabilitas
(signifikansi) < 0,05 maka nilai siswa
heterogen.
Sedangkan pada hasil spss di
atas, nilai probabilitas (sig) untuk
pretes kelas eksperimen dan kelas
kontrol sebesar 0,283. Sedangkan
probabilitas dalam peneilitian ini adalah
0,05. Itu artinya (0,283, 0,546>0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa
kedua kelas tersebut mempunyai
kemampuan yang sama (homogen).
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan
media pembelajaran teks laporan hasil
observasi pada kemampuan siswa kelas
VII di SMP Nurul Jadid Paiton
Probolinggo. Adapun cara yang
digunakan untuk menguji hipotesis
dalam penelitian ini adalah dengan
membandingkan nilai postes pada
kelompok eksperimen dan kelompok
control. Nilai tersebut kemudian
dianalisis dengan menggunakan statistik
uji-t.
Sedangkan dalam tabel , dapat
diketahui bahwa tingkat signifikansi
antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol adalah 0,00. Hal ini menunjukan
bahwa nilai signifikansi ≤ 0,05(0,00 ≤
0,05). Itu artinya Ha diterima dan Ho
ditolak.Sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ada pengaruh antara
pemanfaatan media pembelajaran teks
laporan hasil observasi kepada
kemampuan siswa kelas VII SMP Nurul
Jadid Paiton Probolinggo.
Kajian Produk
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan, media pembelajaran
teks laporan hasil observasi untuk siswa
SMP kelas VII dengan aplikasi adobe
flashini dapat dikatakan layak untuk
menjadi media pembelajaran. Hal ini
dibuktikan dari hasil analisis validasi
ahli media, produk perangkat soal ini
mendapat nilai rata-rata 89 % untuk
keseluruhan aspek. Hasil analisis
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 15
validasi ahli materi, untuk keseluruhan
isi materi mendapatkan nilai rata-rata
89, 2 %. Hasil analisis uji coba praktisi
(guru), untuk keseluruhan aspek
mendapat nilai rata-rata 87,5%.
Sedangkan hasil analisis uji coba siswa
untuk keseluruhan aspek mendapat nilai
rata-rata 95,5%.
Media pembelajaran yang
menarik harus memiliki kemampuan
dalam menggabungkan semua unsur
media seperti teks, video, animasi,
image, grafik, dan sound menjadi satu
kesatuan yang terintegrasi (Munadi,
2008:150). Dalam masing-masing
bagian pada media pembelajaran ini
juga memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang saling berkaitan. Sejalan
dengan penjelasan Djunaidi (1987:66)
bahwa pengembangan bahan ajar
pengajaran bahasa adalah suatu sistem,
yaitu suatu gabungan dari elemen-
elemen (bagian komponen) yang saling
dihubungkan oleh suatu proses atau
struktur dan berfungsi sebagai kesatuan
organisatoris dalam usaha mencapai
tujuan akhir atau menghasilkan sesuatu.
Saran
Saran Pemanfaatan
Pertama, bagi guru. Media
pembelajaran teks laporan hasil
observasi untuk siswa SMP kelas VII
berbasis adobe flashini dapat digunakan
oleh guru sebagai inovasi baru dalam
pembelajaran teks laporan hasil
observasi.
Kedua, bagi siswa. Sebelum
menggunakanmedia pembelajaran teks
laporan hasil observasi untuk siswa
SMP kelas VII berbasis adobe flash,
siswa disarankan untuk membaca
petunjuk penggunaanya terlebih dahulu.
Jika dirasa musik yang ada di dalam
media ini mengganggu konsentrasi,
siswa dapat mematikannya dengan cara
klik tombol on/off musik yang ada di
pojok kiri atas.
Saran Diseminasi
Pertama, melakukan sosialisasi
yang dilakukan di tiap-tiap sekolah agar
guru Bahasa Indonesia dan siswa dapat
memanfaatkan media pembelajaran teks
laporan hasil observasi untuk siswa
SMP kelas VII berbasis adobe flashini.
Kedua, menyebarluaskan dengan cara
mengupload melalui dunia maya seperti
youtube/ blog agar masing-masing
siswa dapat mendownload secara
langsung. Ketiga, melakukan sosialisasi
melalui MGMP Bahasa
Indonesia.Forum MGMP ini merupakan
wadah yang tepat untuk
menyebarluaskan hasil pengembangan
media.Forum ini dianggap tepat karena
forum ini merupakan ajang pertemuan
guru-guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia.Dengan demikian guru-guru
yang berkumpul di forum ini dapat
memperoleh informasi baru tentang
media pembelajaran. Selain itu guru
juga dapat memanfaatkan media
pembelajaran teks laporan hasil
observasi untuk siswa SMP kelas VII
berbasis adobe flashuntuk kepentingan
pembelajaran.
Saran Pengembangan Lebih Lanjut 1) Bagi Guru
Media pembelajaran teks laporan
hasil observasi untuk siswa SMP kelas
VII berbasis adobe flashini tidak hanya
berhenti sampai disini, sebagai guru
Bahasa Indonesia seharusnya bisa
memanfaatkan media ini dengan baik.
Bahkan jika memungkinkan dapat
diterapkan pada materi lain yang dirasa
relevan dengan media ini.
2) Bagi Pengembang Selanjutnya
Bagi pengembang selanjutnya,
hendaknya mempertimbangkan teks lain
untuk membuat media yang lebih baik
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 16
dan bermanfaat. Selain itu,
pengembangan media pembelajaran
berbasis adobe flashini tidak hanya
dikembangkan untuk kalangan SMP,
tetapi juga untuk kalangan SMA/SMK
dengan banyak pilihan teks lain.
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, Azhar. 2013. Media
Pembelajaran. Jakarta:
Rajawali Press.
Azhar, Susanto. 2001. Sistem Informasi
Akuntansi1. Pendekatan
Sistem Praktik
Penyusunan,metode dan
prosedur. Bandung: Lembaga
Informatika Akuntansi (LIA).
Akker, Van, den. 1999. Principle and
Methods of Development
Research. Dortreach.Kluwer
Academic Publishers.
Depdiknas.2004. Pedoman Khusus
Pengembangan Silabus
Berbasis Kompetensi SMP
Mata Pelajaran Pendidikan
Bahasa Indonesia. Depdinas:
Jakarta.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran
Perananya Sangat Penting
dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran. Yogyakarta:
Gavamedia.
Daryanto.2015. Media Pembelajaran.
Yogyakarta: Gavamedia
Fatimah, S. 2015. Pengembangan
Media Pembelajaran
Menyimak Dongeng Berbasis
Strategi Metakognitif Siswa
SMP Kelas VII. Malang:
Fakultas Pascasarjana
Universitas Islam Malang.
.Hamalik, O.
2010.KurikulumdanPembelaj
aran.Jakarta: BumiAksara.
HM. Ahmad, Dkk. 1998.
Pengembangan Kurikulum di
Perguruan Tinggi. Bandung:
Pustaka Setia.
Harsiati, Titik dkk.2018. Bahasa
Indonesia.Depok: CV Arya
Duta
JM, Asmani.2011. Tips Pemanfaatan
Teknologi Informasi.
Yogyakarta: Diva Press.
Musfiqon.2012. Pengembangan Media
dan Sumber Pembelajaran.
Jakarta: PT Prestasi
Pustakarya.
Munadi, Y. 2008. Media Pemelajaran.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Setyosari, Punanji. 2015. Metode
Penelitian dan
Pengembangan. Bandung:
Kencana.
Syarief, A Hamid. 1993.Pengembangan
Kurikulum. Surabaya: Bina
Ilmu.
Sunyoto, Andi.2010.Adobe
Flash+XML. Yogyakarta:
Andi Offest.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif, dan
R&D.Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. 2008.
StrategiPembelajaran:
BerorientasiStandar Proses
Pendidikan. Jakarta:
KencanaPrenada Media
Group.
Zainiyati, Salamah, H. Pengembangan
Media PembelajaranBerbasis
ICT. 2017. Jakarta: Kencana