PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DENGAN APLIKASI … fileFLASH UNTUK PEMBELAJARAN TEKS LAPORAN HASIL...

17
NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 1 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DENGAN APLIKASI ADOBE FLASH UNTUK PEMBELAJARAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI KELAS VII DI SMP NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO Ahmad Ilzamul Hikam Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma [email protected] Abstrak: Pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran teks laporan hasil observasi dengan aplikasi adobe flash untuk siswa SMP kelas VII. Teks ini merupakan teks yang terdapat pada mata pelajaran bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dijabarkan di atas, Penggunaan Adobe Flash memungkinkan siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran mengenai teks laporan hasil observasi. Karena dengan program ini siswa akan lebih gampang untuk menguasai materi tentang laporan hasil observasi selain itu siswa tidak mudah jenuh dengan berbagai tampilan-tampilan animasi dalam bentuk gambar gerak dan juga animasi suara yang bervariasi. Siswa juga dapat dengan mudah menjawab soal-soal mengenai laporan hasil observasi yang dikemas dalam bentuk animasi gerak dan suara dalam aplikasi tersebut. Dalam penelitian ini, model pengembangan produknya mengacu pada model pengembanganSugiyono, yang terdiri dari (1) identifikasi masalah,(2) pengumpulan informasi, (3)desain produk, (4) validasi desain,(5) perbaikandesain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk tahap akhir, dan (10) produksi masal. Media pembelajaran interaktif teks laporan hasil observasi untuk siswa SMP kelas VII dengan aplikasi adobe flash Terdapat beberapa menu dalam media pembelajaran ini, (1) menu depan, menu depan berisi enam menu utama antara lain adalah menu petunjuk, menu materi, menu evaluasi, menu pembahasan, dan yang terakhir ialah menu profil, (2) petunjuk penggunaan media pembelajaran, yang terdapat berbagai cara dalam menggunakan media ini , (3) menu materi, yang terdapat berbagai macam unit materi yang akan dijadikan objek pembahasan di dalam materi teks laporan hasil observasi, (4) evaluasi, (5) pembahasan, (6) profil dan foto identitas pengembang media pembelajaran, dan (7) penutup.Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh ahli media dan ahli materi, uji coba praktisi (guru) dan siswa, media pembelajaran teks laporan hasil observasi dengan aplikasi adobe flashuntuk siswa SMP kelas VIIini layak digunakan. Kata kunci: Media Pembelajaran, Teks Laporan Hasil Observasi, Adobe Flash PENDAHULUAN Pelajaran bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang menduduki posisi yang sangat penting dan sejajar dengan mata pelajaran yang lain di sekolah. Dengan mempelajari bahasa Indonesia peserta didik diarahkan untuk meningkatkan kemampuan

Transcript of PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DENGAN APLIKASI … fileFLASH UNTUK PEMBELAJARAN TEKS LAPORAN HASIL...

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 1

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF DENGAN APLIKASI ADOBE

FLASH UNTUK PEMBELAJARAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

KELAS VII DI SMP NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

Ahmad Ilzamul Hikam

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma

[email protected]

Abstrak: Pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media

pembelajaran teks laporan hasil observasi dengan aplikasi adobe flash

untuk siswa SMP kelas VII. Teks ini merupakan teks yang terdapat

pada mata pelajaran bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi

2017. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dijabarkan di

atas, Penggunaan Adobe Flash memungkinkan siswa lebih aktif dalam

mengikuti pelajaran mengenai teks laporan hasil observasi. Karena

dengan program ini siswa akan lebih gampang untuk menguasai materi

tentang laporan hasil observasi selain itu siswa tidak mudah jenuh

dengan berbagai tampilan-tampilan animasi dalam bentuk gambar

gerak dan juga animasi suara yang bervariasi. Siswa juga dapat dengan

mudah menjawab soal-soal mengenai laporan hasil observasi yang

dikemas dalam bentuk animasi gerak dan suara dalam aplikasi tersebut.

Dalam penelitian ini, model pengembangan produknya mengacu pada

model pengembanganSugiyono, yang terdiri dari (1) identifikasi

masalah,(2) pengumpulan informasi, (3)desain produk, (4) validasi

desain,(5) perbaikandesain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8)

uji coba pemakaian, (9) revisi produk tahap akhir, dan (10) produksi

masal. Media pembelajaran interaktif teks laporan hasil observasi

untuk siswa SMP kelas VII dengan aplikasi adobe flash Terdapat

beberapa menu dalam media pembelajaran ini, (1) menu depan, menu

depan berisi enam menu utama antara lain adalah menu petunjuk, menu

materi, menu evaluasi, menu pembahasan, dan yang terakhir ialah

menu profil, (2) petunjuk penggunaan media pembelajaran, yang

terdapat berbagai cara dalam menggunakan media ini , (3) menu

materi, yang terdapat berbagai macam unit materi yang akan dijadikan

objek pembahasan di dalam materi teks laporan hasil observasi, (4)

evaluasi, (5) pembahasan, (6) profil dan foto identitas pengembang

media pembelajaran, dan (7) penutup.Berdasarkan validasi yang

dilakukan oleh ahli media dan ahli materi, uji coba praktisi (guru) dan

siswa, media pembelajaran teks laporan hasil observasi dengan aplikasi

adobe flashuntuk siswa SMP kelas VIIini layak digunakan.

Kata kunci: Media Pembelajaran, Teks Laporan Hasil Observasi,Adobe Flash

PENDAHULUAN

Pelajaran bahasa Indonesia

adalah mata pelajaran yang menduduki

posisi yang sangat penting dan sejajar

dengan mata pelajaran yang lain di

sekolah. Dengan mempelajari bahasa

Indonesia peserta didik diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 2

berkomunikasi dalam bahasa Indonesia

dengan baik dan benar, baik secara lisan

ataupun tulisan, serta dapat

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil

karya kesastraan Indonesia. Dalam

pembelajaran bahasa Indonesia di

sekolah, peran guru dalam

menyampaikan dan menyajikan materi

yang diajarkan sangat berpengaruh

terhadap hasil belajar peserta didik.

Seringkali guru masih menggunakan

metode ceramah yang kurang interaktif

sehingga tidak ada feed back (timbal

balik) dari siswa, dan hal itulah yang

membuat siswa cepat bosan, kurang

tertarik dengan pembelajaran, dan

kurang merasakan dinamisasi proses

pembelajaran. Demi menarik perhatian

siswa untuk senang belajar bahasa

Indonesia, dan memudahkan siswa

dalam mempelajarinya, untuk itu sejalan

dengan perkembangan zaman, maka

dunia pendidikan juga ikut berkembang,

baik perkembangan dari segi kurikulum,

metode, media, dan berbagai

perkembangan lainnya. Disinilah

adanya suatu tuntutan untuk

mengembangkan dan memilih media

pembelajaran dalam mendukung proses

pendidikan agar tercapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan.

Dengan dukungan

perkembangan teknologi yang semakin

pesat, maka teknologi multimedia

menjanjikan kesempatan besar dalam

merubah cara seseorang untuk belajar

dan mencari berbagai informasi. Selain

itu multimedia juga menyediakan

peluang bagi para pendidik untuk

mengembangkan media pembelajaran

interaktif (MPI). Diantara aplikasi atau

softwere MPI tersebut adalah

macromedia flash, web blog, lectora

inspire dan lain sebagainya yang

tergolong dalam edutainment yakni

perpaduan antara education

(pendidikan) dan intertainment

(hiburan). Aplikasi-aplikasi tersebut

memiliki banyak keuntungan bila

dibandingkan dengan media

pembelajaran yang lain yang sifatnya

masih mononton. Bahkan dengan

adanya teknologi multimedia

diharapkan bagi peserta didik lebih

mudah menyerap informasi dari materi

yang disampaikan secara efektif dan

efisien, tidak hanya terfokus pada buku

teks dan ceramah guru di kelas, peserta

didik juga dapat belajar mandiri di

rumah maupun di mana saja.

Mengingat sistem kurikulum

2013 saat ini, peserta didik dituntut

belajar secara mandiri. Makna dari kata

mandiri bukan berarti hanya belajar

sendiri saja, tetapi bagaimana peserta

didik dapat meningkatkan kemampuan

dan keterampilan belajar sehingga tidak

bergantung pada orang lain, baik guru,

pembimbing maupun teman sebaya.

Akibatnya peserta didik mempunyai

tanggung jawab lebih terhadap apa yang

mereka pelajari, dan sikap-sikap

tersebut perlu dimiliki siswa yang

merupakan ciri dari sifat kedewasaan

dalam berfikir.

Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) memang sudah

seharusnya dapat memberikan pengaruh

yang positif bagi dunia pendidikan.

Menurut Asmani (2011:126)

pemanfaatan TIK dalam pembelajaran

di Indonesia memiliki sejarah yang

cukup panjang. Inisiatif

menyelenggarakan siaran radio

pendidikan dan televisi pendidikan

merupakan upaya melakukan

penyebaran informasi kesatuan-satuan

pendidikan yang tersebar diseluruh

nusantara. Aplikasi TIK telah

memungkinkan terciptanya lingkungan

belajar global yang berhubungan

dengan jaringan yang menempatkan

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 3

peserta didik di tengah-tengah proses

pembelajaran, dikelilingi oleh berbagai

sumber belajar dan layanan belajar

elektronik. Untuk itu, sistem pendidikan

konvensional seharusnya menunjukan

sikap yang bersahabat dengan alternatif

cara belajar yang baru yang serat

dengan teknologi.

Salah satu dampak positif dari

pemanfaatan TIK dapat memudahkan

pengajar dalam memberikan materi

tambahan yang dapat mendukung

proses belajar mengajar peserta didik.

Bagi guru, hal ini merupakan tantangan

tersendiri agar lebih mampu

menyesuaikan diri dalam meningkatkan

kompetensi dan profesionalitasnya

sebagai tenaga pendidik. Banyak cara

yang dapat ditempuh untuk

meningkatkan kompetensi dan

profesionalitas seorang guru/tenaga

pendidik. Salah satunya adalah

mengembangkan bahan ajar yang dapat

memotivasi peserta didik agar lebih

aktif dan kreatif dengan menggunakan

softwere tertentu yang dapat

menghasilkan suatu bahan ajar dan

media pembelajaran yang dapat

dipelajari secara mandiri dan menarik

seperti aplikasi Adobe Flash.Adobe

Flash adalah salah satu perangkat lunak

komputer yang merupakan produk

unggulan adobe systems.Adobe Flash

digunakan untuk membuat gambar

vektor maupun animasi gambar

tersebut. Berkas yang dihasilkan dari

perangkat lunak ini mempunyai file

extention.

Peneliti memilih mengadakan

penelitian di SMP Nurul Jadid Paiton

Probolinggo, alasan peneliti memilih

sekolah tersebut adalah karena di

sekolah tersebut siswanya mayoritas

berdomisili disebuah pesantren dan

jarang seorang pengajar menggunakan

pembelajaran berbasis multimedia. Oleh

karena itu, agar supaya kegiatan belajar

mengajar tidak mononton peneliti akan

mengembangkan dan menerapkan

pembelajaran berbasis multimedia

menggunakan aplikasi adobe Flash.

Mengacu pada silabus

kurikulum 2013, materi pelajaran

bahasa Indonesia di kelas VII

SMP/MTs terdiri dari delapan pokok

materi yang akan di bahas yaitu: 1) teks

deskripsi, 2) teks cerita fantasi, 3) teks

prosedur, 4) teks laporan hasil

observasi, 5) puisi rakyat, 6) cerita

rakyat, 7) surat, 8) literasi. Salah satu

dari pokok materi tersebut yaitu teks

laporan hasil observasi yang akan

dijadikan materi pembahasan peneliti

dalam pembuatan sebuah media dengan

menggunakan aplikasi adobe flash.

Pokok materi pembahasan ini dipilih

karena peneliti ingin mengembangkan

pengetahuan bahasa dan sastra

Indonesia siswa kelas VII dengan

mempelajari teks laporan hasil

observasi dengan tujuan

mengembangkan literasi siswa. Teks

laporan hasil observasi terdapat pada

Kompetensi Dasar 3.7 Mengidentifikasi

informasi dari teks laporan hasil

observasi berupa buku pengetahuan

yang dibaca atau diperdengarkan . 4.7

Menyimpulkan isi teks laporan hasil

observasi yang berupa buku

pengetahuan yang dibaca dan didengar.

3.9 Menelaah struktur kebahasaan, dan

isi teks laporan hasil observasi yang

berupa buku pengetahuan yang dibaca

atau diperdengarkan. 4.8 Menyajikan

rangkuman teks laporan hasil observasi

yang berupa buku pengetahuan secara

lisan dan tulis dengan memperhatikan

kaidah kebahasaan atau aspek lisan.

Penggunaan Adobe Flash

memungkinkan siswa lebih aktif dalam

mengikuti pelajaran mengenai teks

laporan hasil observasi. Karena dengan

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 4

program ini siswa akan lebih gampang

untuk menguasai materi tentang laporan

hasil observasi selain itu siswa tidak

mudah jenuh dengan berbagai tampilan-

tampilan animasi dalam bentuk gambar

gerak dan juga animasi suara yang

bervariasi. Siswa juga dapat dengan

mudah menjawab soal-soal mengenai

laporan hasil observasi yang dikemas

dalam bentuk animasi gerak dan suara

dalam aplikasi tersebut.

METODE

Penelitian ini merupakan jenis

penelitian dan pengembangan atau

Research and Development (R&D).

Metode penelitian ini digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan

menguji keefektifan produk tersebut.

Sugiyono (2016: 297) menyatakan

bahwa untuk dapat menghasilkan

produk tertentu digunakan penelitian

yang digunakan untuk menguji

keefektifan produk tersebut supaya

dapat berfungsi dimasyarakat luas,

maka diperlukan penelitian untuk

menguji produk tersebut.

Langkah-langkah penelitian

merupakan prosedur pengembangan

yang ditempuh oleh pengembang dalam

mengembangkan produk dari tahap

awal hingga menjadi produk akhir.

Langkah-langkah berikut mengadaptasi

Sugiyono (2016:298),langkah-langkah

penelitian dan pengembangan meliputi:

(1) identifikasi masalah;(2)

pengumpulan informasi; (3)desain

produk; (4) validasi desain; (5)

perbaikandesain; (6) uji coba produk;

(7) revisi produk; (8) uji coba

pemakaian; (9) revisi produk tahap

akhir; dan (10) produksi masal.

Pada tahap identifikasi masalah,

kegiatan yang dilakukan oleh

pengembang yaitu mencermati

kurikulum dan mencermati jenis media

yang cocok untuk pembelajaran laporan

hasil observasi. Mencermati kurikulum

atau analisis kompetensi yaitu mencoba

memahami dan mengukur tingkat

kompetensi yang dituntut oleh

kurikulum. Berdasarkan analisis

kurikulum, dapat diketahui penjabaran

kompetensi inti (KI), kompetensi dasar

(KD), indikator, dan materi

pembelajaran. Media pembelajaran

yang akan dikembangkan, disesuaikan

dengan karakter siswa kelas VII SMP,

sehingga siswa dapat mengikuti

pelajaran dengan antusias.

Pada tahap pengumpulan informasi,

pengembang akan melakukan analisis

kebutuhan dengan cara menyebar

angket kepada siswa dan melakukan

wawancara serta memberikan kuisioner

kepada guru. Sebelumnya, pengembang

telah membuat instrumen yang telah

divalidasi oleh dosen pembimbing.

Media akan dibuat berdasarkan analisis

kebutuhan yang telah disebar

pengembang kepada guru dan siswa.

Media akan didesain sederhana agar

mudah dioperasikan, sehingga guru

yang bertindak sebagai kolaborator

dapat mengoperasikan media tersebut

dengan baik.

Pada tahap desain produk,

pengembang mulai menetapkan desain

media pembelajaran, mengumpulkan

referensi yang berkaitan dengan materi,

dan bentuk evaluasi yang digunakan.

Selanjutnya dibuat diagram alur

pengembangan dan dituangkan dalam

naskah media, kemudian dikembangkan

media pembelajaran dalam bentuk CD

dengan menggunakan aplikasi Adobe

Flash.

Setelah pengembang menghasilkan

media pembelajaran dalam bentuk CD

menggunakan aplikasi Adobe Flash,

kemudian dilakukan validasi dengan

dosen ahli materi dan dosen ahli media.

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 5

Berdasarkan hasil validasi dan uji

coba, maka dilakukan beberapa revisi

terhadap media pembelajaran sesuai

saran dan masukan para ahli. Setelah

direvisi maka media pembelajaran

dalam bentuk CD dengan menggunakan

aplikasi Adobe Flash telah siap untuk di

uji cobakan.

Produk sebelumnya telah divalidasi

oleh ahli media dan ahli materi,

kemudian selanjutnya dilakukan

penilaian oleh guru bahasa Indonesia

dan pada siswa kelas VII SMP.

Setelah melakukan tahap pertama

revisi dari ahli media dan ahli materi,

selanjutnya revisi produk berdasarkan

penilaian oleh guru dan siswa.

Desain produk yang telah dibuat

tidak bisa langsung digunakan.Uji coba

pemakaian dilakukan dengan tujuan

untuk mendapatkan informasi apakah

media pembelajaran tersebut lebih

efektif dibandingkan pembelajaran

tanpa menggunakan media

pembelajaran.Untuk itu, pengujian

dapat dilakukan dengan eksperimen,

yaitu membandingkan efektivitas

pembelajaran tanpa menggunakan

media dengan yang menggunakan

media.

Revisi produk ini dilakukan apabila

dalam pemakaian/ uji coba terdapat

kekurangan dan kelemahan.Dalam uji

coba pemakaian, pengembang

mengevaluasi bagaimana kinerja produk

sehingga dapat digunakan untuk

penyempurnaan dan pembuatan produk.

Pembuatan produk masal

dilakukan apabila produk yang telah

diuji cobakan dinyatakan efektif dan

layak untuk diproduksi masal. Untuk

dapat menyebarkan secara masal, maka

peneliti harus berkoordinasi dengan

guru lain di dalam forum MGMP.

Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan untuk

mengetahui validasi produk

pengembangan, sehingga kualitas

produk dapat

dipertanggungjawabkan.Uji coba

produk dilakukan melalui para uji ahli,

guru, dan siswa.Uji coba produk ini

bertujuan untuk mendapatkan masukan

yang berupa penilaian, komentar, kritik,

dan saran yang relevan sebagai bahan

untuk revisi.

Populasi Sumber Data

Subjek uji coba dalam

pengembangan media pembelajaran

dengan menggunakan aplikasi adobe

flash ini adalah ahli media, ahli materi,

praktisi (guru) dan siswa SMP kelas

VII. Adapun kriteria dari masing-

masing subjek uji coba, yaitu (1) ahli

media yang berpendidikan minimal S2

dan berpengalaman dalam bidang

perencanaan serta pengembangan suatu

produk pembelajaran, (2) ahli materi

yang berpendidikan minimal S2,

memiliki latar belakang pendidikan dari

jurusan Bahasa Indonesia, (3) praktisi

(guru) yang berpendidikan minimal S1,

mengajar bidang studi Bahasa

Indonesia, dan masa kerja minimal 2

tahun, dan (4) siswa yang duduk di

kelas VII SMP/MTs, minimal terdiri

dari 12 siswa, dan sedang melakukan

proses belajar dalam kelas.

Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang diperoleh dalam

pengembangan ini adalah data

kuantitatif dan data kualitatif.Data

kuantitatif diperoleh dari hasil uji coba

kepada ahli materi, ahli media, uji coba

praktisi, dan uji coba siswa.

Data numerik dari ahli materi

diperoleh dari nilai kebenaran materi,

kejelasan materi, kesesuaian materi,

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 6

kelengkapan materi, dan lain-lain.Data

numerik ahli media diperoleh dari nilai

sistematika materi, keterbacaan teks,

visualisasi, kemudahan pengoperasian,

dan lain-lain.Data numerik uji coba

praktisi (guru) diperoleh dari nilai

tampilan media, kebenaran materi,

keefektifan bahasa, dan lain-lain. Data

numerik uji coba siswa diperoleh dari

nilaikemenarikan perangkat soal

mediadengan menggunakan aplikasi

adobe flash, kemudahan pengoprasian,

keefektifan, dan lain-lain. Sedangkan

data kualitatif diperoleh pengembang

sebagai saran, kritik dan masukan yang

diberikan oleh preview berdasarkan uji

coba yang telah dilakukan.

Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data pada

penelitian ini dibedakan menjadi dua

jenis yakni instrumen prapengembangan

dan pascapengembangan. Instrumen

prapengembanagan berupa kuisioner

untuk mengungkap fakta tentang

pembelajaran dan ketersediaan media

ajar yang beredar di lapangan.

Kuisioner akan dilakukan kepada guru

Bahasa Indonesia dan siswa kelas VII

(angket terlampir).

Hasil kuisioner akan digunakan

untuk mencari informasi tentang

ketersediaan media, minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran Bahasa

Indonesia, strategi pembelajaran, peran

bahan/ media ajar, kondisi bahan/ media

ajar yang beredar, dan ketersediaan

bahan/ media ajar.

Instrumen pascapengembangan

berupa angket uji coba ahli media,

angket uji coba ahli materi, angket uji

coba ahli praktisi, dan angket uji coba

kelompok kecil siswa (angket

terlampir). Angket uji coba

perseorangan kepada ahli media untuk

menguji kelayakan tampilan/ sajian dan

aspek media yang dikembangkan.

Angket dapat dilihat pada lampiran.

Angket uji coba perseorangan kepada

ahli materi untuk menguji kelayakan

isi/materi media yang dikembangkan.

Angket dapat dilihat pada lampiran.

Angket uji coba perseorangan kepada

ahli pembelajar(guru) untuk menguji

kelayakan isi/materi media yang

dikembangkan apakah sesuai dengan

kondisi dan pemanfaatannya dalam

proses pembelajaran. Angket dapat

dilihat pada lampiran. Angket penilaian

uji coba untuk kelompok kecil untuk

mengetahui kemenarikan serta

kebergunaan bahan ajar yang

dikembangkan karena nantinya yang

menggunakan dan memanfaatkan

adalah siswa tersebut. Angket dapat

dilihat pada lampiran.

Keseluruhan aspek penilaian

tersebut digunakan untuk menilai

produk pengembangan. Keseluruhan

aspek tersebutmerupakan hal yang

penting demi terciptanya sebuah media

pembelajaran yang menarik dan

menumbuhkan minat siswa dalam

melakukan proses pembelajaran. Aspek

penilaian tersebut juga digunakan untuk

melihat penilaian dari masing-masing

validator.

Analisis Data

Teknik analisis data yang

digunakan disesuaikan dengan jenis

data yang dikumpulkan.Dalam hal ini

data yang diperoleh berupa data

kualitatif yang berupa komentar ahli

media, ahli materi, praktisi atau guru

dan siswa yang diperoleh dari

wawancara. Dan data kuantitatif yang

berupa penilaian yang telah diberikan

oleh tim ahli media, ahli materi, praktisi

atau guru, dan siswa yang diperoleh dari

angket yang diberikan. Teknik analisis

data deskriptif dengan persentase

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 7

digunakan untuk mempersentase hasil

pengumpulan data penilaian.Data-data

tersebut dikelompokkan kemudian

dianalisis dan disimpulkan.Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam analisis data,

yaitu (1) analisis data mencangkup

organisasi pengumpulan data, reduksi,

dan penyajian data baik dengan tabel,

bagan atau grafik, (2) data

diklasifikasikan berdasarkan jenis dan

komponen produk yang dikembangkan.

Jenis data dalam pengembangan ini

berupa komentar yang akan dipilah

berdasarkan (a) data yang diperoleh dari

tim ahli, (b) data yang diperoleh dari

praktisi atau guru, dan (c) data yang

diperoleh dari siswa, (3) data dianalisis

secara deskriptif maupun dalam bentuk

perhitungan kuantitatif, (4) penyajian

hasil analisis dibatasi pada hal- hal yang

bersifat faktual, tanpa interpretasi

pengembang, sehingga dapat digunakan

sebagai dasar dalam melakukan revisi

produk, (5) dalam analisis data

penggunaan perhitungan dan analisis

statistik sejalan dengan permasalahan

yang diajukan, dan produk yang akan

dikembangkan, dan (6) laporan atau

sajian diramu dalam format yang tepat

dan disesuaikan dengan konsumen, atau

calon pemakai produk.

Uji Coba Pemakaian

Uji coba lapangan dilakukan

untuk mengetahui efektivitas/ pengaruh

penggunaan media pembelajaran

terhadap kemampuan siswa dalam

materi pembelajaran teks Laporan hasil

observasi.Pada uji coba lapangan ini,

menggunakan metode rancangan

eksperimen.Metode eksperimen

merupakan salah satu metode penelitian

dengan pendekatan atau paradigma

kuantitatif yang dipandang paling kuat

dalam mengkaji berbagai gejala yang

ada khusus berkaitan dengan hubungan

pengaruh suatu faktor atau variabel

terhadap faktor atau variabel lainnya

(Suharsaputra, 2012:151-152).

Hasil PengembanganKebutuhan

Siswa

Berdasarkan paparan data

tersebut, diperoleh gambaran Pertama,

guru hanya menggunakan metode

pembelajaran ceramah, diskusi,

penugasan, dll. Dimulai dari persentase

tertinggi yaitu penugasan, tanya jawab,

ceramah, diskusi, kemudian presentasi

dan kerja proyek. Selama ini guru

banyak menggunakan metode ceramah

yang terkesan mononton sehingga

kurang menumbuhkan minat dan

antusiasme siswa terhadap materi.

Kedua, guru hanya

menggunakan buku BSE sebagai bahan

refrensi dalam suatu pembelajaran. 65%

atau 17 dari 26 siswa menjelaskan

bahwa guru tidak menggunakan bahan

ajar lain. Sumber refrensi materi yang

hanya terbatas buku paket pelajaran

dirasa menjadi kendala yang cukup

berarti bagi kegiatan belajar mengajar.

Ketiga,berhubungan dengan

kesimpulan kedua, beberapa siswa

menjawab guru kadangkala

menggunakan bahan refrensi lain selain

buku BSE, yakni Power point.

Keempat,26 siswa atau setara

dengan 100% siswa merasa bahan ajar

berbasis multimedia menarik dalam

kegiatan belajar mengajar.Kehadiran

teknologi multimedia interaktif dapat

meningkatkan pembelajaran menjadi

menarik, dan mampu mengembangkan

kecakapan individu secara optimal.

Kelima, media pembelajaran

membuatpembelajaran menjadi

menyenangkan. Media pembelajaran

berbasis multimedia mampu

meningkatkan keinginan dan minat

yang baru, membangkitkan motivasi

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 8

dan rangsangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh psikologis

terhadap siswa

Keenam, sebagian besar siswa

(88%) menyatakan bahwa media ajar

diperlukan dalam kegiatan belajar

mengajar.Media pembelajaran memiliki

peran penting untuk menunjang

keberhasilan kegiatan pembelajaran.

Ketepatan dalam menggunakan media

pembelajaran akan berdampak pada

hasil pembelajaran yang lebih baik.

Ketujuh, dari angketyang

diberikan siswa 53% atau 14 dari

jumlah 26 siswa yang menjawab bentuk

media ajar yang diperlukan adalah

media berbasis multimedia. Media

pembelajaran yang menarik memiliki

kemampuan dalam menggabungkan

semua unsur media seperti teks, video,

gambar, grafik, dan suara menjadi satu

kesatuan.

Kedelapan, sebanyak69% siswa

beranggapanisi media ajardalam

pembelajaran yang diperlukan adalah

materi, latihan soal, dan disertai dengan

video dan gambar yang menarik dan

sesuai dengan pembelajaran.

Kesembilan, berdasarkan angket

yang diberikan siswa untuk teks laporan

hasil observasi yang disukai siswa kelas

VII SMP Nurul Jadid Paiton

Probolinggo dengan persentase tertinggi

yaitu gunung bromo, disusul dengan

sampah dan buah naga, kemudian

anggur dan kucing, adalah teks laporan

hasil observasi yang tidak menarik 0%

Kesepuluh, dengan persentase

sebesar 100% siswa menyatakan

dengan setuju jika dalam media

pembelajaran terdapat evaluasi yang

menunjang pembelajaran. Evaluasi

penting dilakukan karena untuk

mengukur kemajuan siswa, menunjang

penyusunan rencana, dan memperbaiki

atau melakukan penyempurnaan

kembali.

Kesebelas, bentuk evaluasiyang

dikehendaki siswa beragam.Sebanyak

73% siswa menyukai evaluasi dalam

bentuk pilihan ganda, kemudian posisi

kedua yakni bentuk essai, benar salah,

dan yang terakhir yakni dengan bentuk

mencocokkan.

Berdasarkan hasil analisis

kebutuhan siswa dapat disimpulkan

bahwa siswa membutukan pembelajaran

interaktif yakni pembelajaran berbasis

multimedia, salah satunya dengan

penggunaan media pembelajaran

menggunakan aplikasi adobe

flash.Media pembelajaran yang

diinginkan mencakup materi pelajaran,

latihan soal dan bervariasi, dan disertai

gambar dan video.Untuk media

pembelajaran dengan teks laporan hasil

observasi, siswa sendiri yang

menentukan teks yang diinginkan,

seperti gunung bromo dan sampah.

Kebutuhan Guru

Pertama, metode pembelajaran

yang digunakan guru pada pembelajaran

teks laporan hasil observasi adalah

ceramah, diskusi, tanya jawab, dan

penugasan. Sejak perubahan kurikulum

berbasis kompetensi (KBK), metode

diskusi tidak lagi menjadi satu-satunya

strategi utama dalam proses belajar

mengajar. Metode ini dinilai kurang

mendorong keaktifan siswa dalam

mengolah materi pelajaran dan

menjadikan mereka sangat pasif.Agar

siswa merasa antusias dalam mengikuti

pelajaran pola metode pembelajaran pun

dibuat beragam.

Kedua, kedua guru sepakat

bahwa dengan menggunakan satu bahan

ajar buku paket BSE dari pemerintah

sebagai satu-satunya bahan ajar

dianggap kurang mampu meningkatkan

efektivitas pembelajaran di kelas.Perlu

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 9

adanya bahan ajar yang dikembangkan

sesuai kebutuhan guru dan siswa serta

dimanfaatkan secara benar sehingga

dapat meningkatkan mutu

pembelajaran. Dengan adanya bahan

ajar maka peran guru dan siswa dalam

proses pembelajaran bergeser. Semula

guru dipersepsikan sebagai satu-satunya

sumber informasi di kelas, sementara

siswa diposisikan sebagai penerima

informasi yang pasif dari

gurunya.Dengan adanya bahan ajar

maka guru bukan lagi merupakan satu-

satunya sumber belajar di dalam

kelas.Dalam hal ini, guru lebih

diarahkan untuk berperan sebagai

fasilitator yang membantu dan

mengarahkan siswa dalam belajar.

Ketiga, jenis bahan ajar lain

yang sering digunakan guru berbentuk

buku cetak dan powerpoint. Beberapa

hal yang menjadikan bahan ajar

berbentuk buku cetak ini menarik untuk

digunakan adalah berbagai kemampuan

pengolahan teks, warna, dan gambar.

Sedangkan hal yang menjadikan

menarik bahan ajar yang berbentuk

powerpoint adalah pengolahan teks,

warna, gambar serta animasi-animasi

yang bisa diolah sendiri sesuai

kreatifitas penggunanya. Bahan ajar

buku cetak dan powerpoint dapat

digunakan untuk menyampaikan materi

dengan penyampaian yang menarik.

Keempat, berkaitan dengan jenis

bahan ajar, semua guru berpendapat

bahwa bahan ajar berbasis multimedia

mampu menarik siswa dalam

belajar.Alasannya siswa lebih antusias

belajar, media pembelajaran juga

mencuri perhatian siswa sehingga

memberikan semangat dan motivasi

belajar yang lebih.Selain itu bahan ajar

berbasis multimedia juga efektif dalam

pembelajaran, selain menguntungkan

siswa, bahan ajar berbasis multimedia

juga memudahkan guru dalam

menyampaikan pembelajaran.

Kelima,dalam pembelajaran,

kedua guru sepakat bahwa media

pembelajaran diperlukan dalam

pembelajaran di sekolah.Kedua guru ini

merasa media dalam pembelajaran

memiliki peran yang begitu penting

untuk menunjang keberhasilan

pembelajaran siswa di sekolah. Ketika

guru menggunakan media pembelajaran

di dalam kelas akan menimbulkan

dampak yang lebih baik dan menarik

untuk siswa dalam proses pembelajaran.

Ketujuh,isi dalam media ajar

sebaiknya menyesuaikan dengan

kebutuhan guru dan siswa.Semakin

lengkap isi dalam media pembelajaran,

semakin berkualitas media tersebut.

Jadi, media pembelajaran yang akan

dibuat tidak hanya berisi materi

pelajaran saja, tetapi latihan-latihan soal

yang beragam dan didukung pula

gambar beserta video yang sesuai

dengan materi tersebut.

Kedelapan,untuk teks laporan

hasil observasi yang terdapat pada

bagian media, kedua guru sepakat

menyerahkan semuanya pada peneliti

dan kesenangan siswa itu sendiri dalam

setiap materi.

Kesembilan, evaluasi sangat

penting bagi berjalannya pembelajaran.

Tujuan dari diadakannya evaluasi untuk

mengetahui apakah tujuan dan materi

pelajaran yang telah disampaikan itu

dikuasai oleh siswa atau belum,

sehingga guru mampu mengetahui

ketepatan metode serta bahan ajar yang

digunakan dalam menyajikan bahan

pelajaran tersebut. Bagi siswa, evaluasi

sendiri digunakan untuk mengukur

pencapaian keberhasilannya dalam

mengikuti pelajaran yang telah

diberikan kepada guru.

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 10

Kesepuluh, dianggap

pentingnya evaluasi dalam

pembelajaran, membuat guru harus

lebih kreatif dan membuat berbagai

macam bentuk evaluasi yang sesuai

dengan apa yang akan dinilai pada

materi pembelajaran tersebut. Bentuk

penilaian yang biasa digunakan

contohnya pilihan ganda, esai,

mencocokkan, benar salah, dan lain-

lain.

Berdasarkan hasil analisis

kebutuhan guru, guru menginginkan

adanya bahan ajar lain selain buku

BSE.Bahan ajar dapat berupa media

pembelajaran yang mampu mendorong

keaktifan dan antusias siswa.Selama ini

guru belum memanfaatkan teknologi

multimedia sehingga pembelajaran

belum maksimal.Media pembelajaran

yang diharapkan mencakup materi

pembelajaran yang lengkap, latihan soal

yang beragam, dan didukung gambar

dan video yang sesuai.Untuk teks yang

ada di media pembelajaran, guru

menyerahkan kepada peneliti dan

kesenangan siswa dalam

pembelajaran.Untuk evaluasi guru

mengharapkan dalam media

pembelajaran terdapat evaluasi yang

beragam untuk mengukur keberhasilan

pencapaian siswa.

Desain Produk

Pengembangan Produk

Produk yang dihasilkan dalam

pengembangan ini adalah media

pembelajaran interaktif teks laporan

hasil observasi dengan aplikasi adobe

flash dimasukkan ke dalam bentuk CD

(Compack Disk) dan dioperasikan

melalui perangkat komputer dalam

bentuk program aplikasi. Softwere

media pembelajaran berbasis komputer

ini dirancang sesuai dengan kompetensi

dasar yang ditetapkan di sekolah untuk

SMP kelas VII. Media pembelajaran

yang dikembangkan terdiri dari (1)

intro, (2) menu depan, (3) petunjuk

penggunaan media pembelajaran, (4)

Materi, (5) evaluasi, (6) pembahasan,

(7) profil dan (8) penutup.

Pengantar/Cover

Pengantar/cover media disajikan

ketika awal membuka media

pembelajaran sebagai pengiring menuju

menu masuk untuk memulai belajar

menggunakan media pembelajaran

dengan menggunakan aplikasi adobe

flash.Berikut gambar pengantar/cover

Menu Utama

Setelah masuk media

pembelajaran teks laporan hasil

observasi dengan menggunakan aplikasi

adobe flashakan keluar enam menu

utama antara lain adalah menu petunjuk

penggunaan media pembelajaran,

materi, evaluasi, pembahasan, profil,

dan penutup. Selain itu di pojok kiri atas

terdapat home tombol on/off musik.

Berikut adalah gambar awal menu

masuk.

Petunjuk Penggunaan Media

Pembelajaran

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 11

Sebelum masuk ke dalam

materi yang ada yang ada di dalam

media pembelajaran teks laporan hasil

observasi kelas VII SMP . Pengguna

disarankan untuk membaca petunjuk

penggunaan terlebih dahulu. Dalam

menu petunjuk ini terdapat berbagai

cara dalam menggunakan media ini.

Berikut adalah gambar menu petunjuk.

Materi

Setelah membaca petunjuk

penggunaan media, selanjutnya

pengguna memilih menu materi. Di

pojok kiri terdapat tombol menu

pendahuluan, ketika masuk ke dalam

terdapat berbagai kompetensi dasar

yaitu 3.7 Mengidentifikasi informasi

dari teks laporan hasil observasi yang

dibaca dan diperdengarkan, 4.7

menyimpulkan teks laporan hasil

observasi yang dibaca dan didengar, 3.8

Menelaah struktur, kebahasaan, dan isi

teks laporan hasil observasi yang dibaca

dan didengar, 4.8 Menyajikan

rangkuman teks laporan hasil observasi

yang dibaca dan diperdengarkan.

Evaluasi

Cara untuk masuk ke dalam

menu evaluasi latihan-latihan soal pada

materi teks laporan hasil observasi

adalah pengguna harus memasukkan

nama ke dalam kotak log in, kemudian

klik mulai. Berikut adalah gambarnya.

Setelah masuk pada latihan-

latihan soal, akan muncul soal pertama.

Soal diberikan kepada siswa dalam

bentuk pilihan ganda dengan empat opsi

pilihan jawaban. Tugas siswa

berikutnya memilih jawaban yang benar

dan tepat, setelah itu siswa melanjutkan

soal selanjutnya hingga akhir dan siswa

akan mengetahui dengan sendiri hasil

dari kerja evaluasinya.

Pembahasan

Cara untuk masuk ke dalam

pembahasan pengguna harus

memasukkan kata sandi terlebih dahulu,

setelah masuk ke dalam pembahasan,

akan muncul berbagai kunci jawaban

berbentuk pdf darikeseluruhan latihan

pada unit materi yang disajikan kepada

siswa. Berikut adalah gambarnya.

Profil

Menu profil berisi tentang

biodata dan latar belakang pendidikan

pengembang, berikut adalah gambar

menu profil.

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 12

Penutup

Jika pengguna memilih menu

keluar maka akan mucul bentuk ucapan

Terima Kasih. Berikut adalah

gambarnya.

Validasi Desain

Analisis Data Validasi Ahli Media

Setelah media pembelajaran teks

laporan hasil observasi siswa SMP

Nurul Jadid Paiton Probolinggo kelas 7

dengan menggunakan aplikasi adobe

flash selesai diproduksi, pengembang

melakukan validasi media kepada salah

satu Dosen Universitas Islam Malang,

yaitu Dr. Rulam Ahmadi, M.Pd. pada

tanggal 09 April 2018. Hasil data yang

diperoleh dari validasi ahli media dalam

aspek tampilan mendapatkan nilai

84,3%.Sedangkan Aspek pemograman

mendapatkan nilai 93,7%.

Jadi, rata-rata dari seluruh hasil

validasi ahli media mendapat nilai 89

%.Hal ini menunjukkan bahwa

mediapembelajaran teks laporan hasil

observasi untuk siswa SMP Nurul Jadid

Paiton Probolinggo kelas 7 dengan

menggunakan aplikasi adobe flash

sangat layak digunakan.

Analisis Data Validasi Ahli Materi

Setelah melakukan validasi

media, pengembang melakukan validasi

materi kepada salah satu Dosen

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

di Universitas Islam Malang, yaitu Dr.

Ahmad Tabrani MP.d.pada tanggal 13

April 2018. Hasil data yang diperoleh

dari validasi ahli materi dalam aspek

pembelajaran yang meliputi relevansi

materi dengan KD, sistematika

penyajian materi, kejelasan uraian

materi, kejelasan perintah soal latihan,

kecukupan pemberian latihan, dan

penggunaan bahasa yang tepat dan

konsisten mendapat nilai

91,6%,sedangkan penggunaan bahasa

yang komunikatif mendapat nilai

87,5%.

Jadi, rata-rata dari seluruh hasil

validasi ahli materi mendapat nilai

89,2%. Hal ini menunjukkan bahwa

materi yang ada di dalam

mediapembelajaran teks laporan hasil

observasi untuk siswa SMP Nurul Jadid

Paiton Probolinggo kelas 7 dengan

menggunakan aplikasi adobe flash

sangat layak digunakan.

Analisis Data Validasi Guru Setelah melakukan validasi

materi dan validasi media, pengembang

melakukan penilaian kepada praktisi

(guru) Bahasa Indonesia di SMP Nurul

Jadid Paiton Probolinggo , yaitu

Syamsul Arifin, S.Pd. pada tanggal 29

April 2018. Hasil data yang diperoleh

dari praktisi (guru) mengenai aspek

pembelajaran yang meliputi relevansi

materi dengan KD, sistematika

penyajian materi, kejelasan uraian

materi, kejelasan perintah soal latihan,

kecukupan pemberian latihan, dan

penggunaan bahasa yang tepat dan

konsisten mendapat nilai 87,5%. Aspek

isi yang meliputi kecukupan materi,

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 13

kebenaran uraian materi, kedalaman

materi, kejelasan uraian materi,

kesesuaian teks dengan materi,

kesesuaian gambar dan video untuk

memperjelas penyampaian isi/materi,

kesesuaian evaluasi, kebermaknaan

materi, kekontekstualan materi, dan

penggunaan bahasa yang komunikatif

mendapat nilai 82,5%. Aspek tampilan

meliputi keterbacaan teks/ tulisan,

ketepatan pemilihan warna, jenis, dan

ukuran huruf, tampilan layar/layout,

kualitas tampilan gambar, kualitas

tampilan video, dayadukung musik

pengiring dan kejelasan suara, dan

eksistensi penempatan tombol dan

ketepatan ukuran tombol mendapat nilai

93,7%.

Jadi, rata-rata dari seluruh hasil

uji coba praktisi (guru) mendapat nilai

87,5%. Hal ini menunjukkan

mediapembelajaran teks laporan hasil

observasi untuk siswa SMP kelas 7

dengan menggunakan aplikasi adobe

flash sangat layak digunakan baik dari

aspek pembelajaran, aspek isi, dan

aspek tampilan.

Analisis Data Validasi Siswa

Setelah melakukan penilaian

praktisi (guru), pengembang melakukan

penilaian kepada 26 siswa kelas 7 SMP

Nurul Jadid Paiton Probolinggo, pada

tanggal 29 April 2018. Hasil data yang

diperoleh dari siswa mengenai kejelasan

petunjuk/ perintah belajar, kejelasan

uraian materi, kejelasan bahasa, kualitas

teks, kesesuaian gambar, kesesuaian

video, daya dukung musik, ketepatan

pemilihan warna background dan warna

tulisan, ketepatan memilih jenis dan

ukuran huruf, kesesuaian soal dengan

materi, kebebasan memilih menu,

kemudahan dalam menggunakan media

pembelajaran, keefektifan media

pembelajaran, dan kelayakan untuk

digunakan rata-rata mendapatkan nilai

95,5%.

Dari hasil validasi dan uji coba

yang telah dipaparkan di atas,

menunjukkan bahwa

mediapembelajaran teks laporan hasil

observasi untuk siswa SMP Nurul Jadid

Paiton Probolinggo kelas 7 berbasis

adobe flash sangat layak untuk

digunakan.

Perbaikan Desain

Revisi Ahli Media

Kritik dan saran dari ahli media

yaitu , Penggunaan teks gambar pada

unit 2 dalam naskah adobe flash tidak

relevan dengan pelajaran bahasa

indonesia.

Revisi dari Ahli Materi

Kritik dan saran dari ahli materi

yaitu Kompetensi Dasar tidak sesuai

dengan materi, indikator dan latihan

yang terdapat dalam naskah media

pembelajaran.

Revisi dari Guru

musik diganti yang lebih

menarik lagi dengan nada yang santai

karena dengan musik yang menggelegar

dapat menggangu siswa pada saat

pembelajaran.

Efektivitas Produk

Pemanfaatan media pembelajaran

interaktif dengan menggunakan aplikasi

adobe flash dilaksanakan oleh

pengembang di SMP Nurul Jadid Paiton

Probolinggo dengan mengambil

sejumlah siswa sebagai sampel dari

kelas VII A sebagai kelas eksperimen

dan VII D sebagai kelas kontrol.

Dalam pemanfaatan media

terdapat dua kelompok, kelompok

pertama (eksperimen) adalah kelompok

dengan perlakuan berupa media

pembelajaran dengan aplikasi adobe

flashyang telah dirancang oleh

pengembang, sedangkan kelompok

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 14

kedua (kontrol) tanpa perlakuan. Hal ini

dilakukan karena peneliti ingin menguji

keefektifan variabel bebas yaitu media

pembelajaran teks laporan hasil

observasi terhadap variabel terikatnya

yaitu hasil belajar siswa berupa

kemampuan dalam mengidentifikasi

informasi tentang laporan hasil

observasidari teks laporan hasil

observasi yang dibaca atau didengar,

menyimpulkan isi teks laporan hasil

observasi yang dibaca dan didengar,

menelaah struktur, kebahasaan, dan isi

teks laporan hasil observasi yang dibaca

dan didengar, menyajikan rangkuman

teks laporan hasil observasi yang dibaca

dan didengar.

Berdasarkan hasil uji coba, dapat

dilihat bahwa nilai rata-rata pada kelas

eksperimen untuk tes awal (pretest)

adalah 63, sedangkan hasil nilai rata-

rata tes akhir (posttest) 81. Nilai rata-

rata pada kelas kontrol untuk tes awal

(pretest) adalah 62, sedangkan hasil

nilai rata-rata tes akhir (posttest) 71.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pengujian Homogenitas

Pengujian homogenitas dalam

penelitian ini menggunakan nilai pretes

yang diambil dari kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Data dari kedua kelas

tersebut kemudian diolah menggunakan

spss. Adapun tujuan dari uji

homogenitas adalah untuk mengetahui

tingkat homogenitas pada data sampel.

Jika probabilitas (signifikansi) siswa >

0,05 maka dapat dikatakan bahwa nilai

siswa seimbang (homogeny).

Sebaliknya, jika probabilitas

(signifikansi) < 0,05 maka nilai siswa

heterogen.

Sedangkan pada hasil spss di

atas, nilai probabilitas (sig) untuk

pretes kelas eksperimen dan kelas

kontrol sebesar 0,283. Sedangkan

probabilitas dalam peneilitian ini adalah

0,05. Itu artinya (0,283, 0,546>0,05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa

kedua kelas tersebut mempunyai

kemampuan yang sama (homogen).

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam

penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penggunaan

media pembelajaran teks laporan hasil

observasi pada kemampuan siswa kelas

VII di SMP Nurul Jadid Paiton

Probolinggo. Adapun cara yang

digunakan untuk menguji hipotesis

dalam penelitian ini adalah dengan

membandingkan nilai postes pada

kelompok eksperimen dan kelompok

control. Nilai tersebut kemudian

dianalisis dengan menggunakan statistik

uji-t.

Sedangkan dalam tabel , dapat

diketahui bahwa tingkat signifikansi

antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol adalah 0,00. Hal ini menunjukan

bahwa nilai signifikansi ≤ 0,05(0,00 ≤

0,05). Itu artinya Ha diterima dan Ho

ditolak.Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ada pengaruh antara

pemanfaatan media pembelajaran teks

laporan hasil observasi kepada

kemampuan siswa kelas VII SMP Nurul

Jadid Paiton Probolinggo.

Kajian Produk

Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan, media pembelajaran

teks laporan hasil observasi untuk siswa

SMP kelas VII dengan aplikasi adobe

flashini dapat dikatakan layak untuk

menjadi media pembelajaran. Hal ini

dibuktikan dari hasil analisis validasi

ahli media, produk perangkat soal ini

mendapat nilai rata-rata 89 % untuk

keseluruhan aspek. Hasil analisis

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 15

validasi ahli materi, untuk keseluruhan

isi materi mendapatkan nilai rata-rata

89, 2 %. Hasil analisis uji coba praktisi

(guru), untuk keseluruhan aspek

mendapat nilai rata-rata 87,5%.

Sedangkan hasil analisis uji coba siswa

untuk keseluruhan aspek mendapat nilai

rata-rata 95,5%.

Media pembelajaran yang

menarik harus memiliki kemampuan

dalam menggabungkan semua unsur

media seperti teks, video, animasi,

image, grafik, dan sound menjadi satu

kesatuan yang terintegrasi (Munadi,

2008:150). Dalam masing-masing

bagian pada media pembelajaran ini

juga memuat fakta, konsep, prinsip, dan

prosedur yang saling berkaitan. Sejalan

dengan penjelasan Djunaidi (1987:66)

bahwa pengembangan bahan ajar

pengajaran bahasa adalah suatu sistem,

yaitu suatu gabungan dari elemen-

elemen (bagian komponen) yang saling

dihubungkan oleh suatu proses atau

struktur dan berfungsi sebagai kesatuan

organisatoris dalam usaha mencapai

tujuan akhir atau menghasilkan sesuatu.

Saran

Saran Pemanfaatan

Pertama, bagi guru. Media

pembelajaran teks laporan hasil

observasi untuk siswa SMP kelas VII

berbasis adobe flashini dapat digunakan

oleh guru sebagai inovasi baru dalam

pembelajaran teks laporan hasil

observasi.

Kedua, bagi siswa. Sebelum

menggunakanmedia pembelajaran teks

laporan hasil observasi untuk siswa

SMP kelas VII berbasis adobe flash,

siswa disarankan untuk membaca

petunjuk penggunaanya terlebih dahulu.

Jika dirasa musik yang ada di dalam

media ini mengganggu konsentrasi,

siswa dapat mematikannya dengan cara

klik tombol on/off musik yang ada di

pojok kiri atas.

Saran Diseminasi

Pertama, melakukan sosialisasi

yang dilakukan di tiap-tiap sekolah agar

guru Bahasa Indonesia dan siswa dapat

memanfaatkan media pembelajaran teks

laporan hasil observasi untuk siswa

SMP kelas VII berbasis adobe flashini.

Kedua, menyebarluaskan dengan cara

mengupload melalui dunia maya seperti

youtube/ blog agar masing-masing

siswa dapat mendownload secara

langsung. Ketiga, melakukan sosialisasi

melalui MGMP Bahasa

Indonesia.Forum MGMP ini merupakan

wadah yang tepat untuk

menyebarluaskan hasil pengembangan

media.Forum ini dianggap tepat karena

forum ini merupakan ajang pertemuan

guru-guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia.Dengan demikian guru-guru

yang berkumpul di forum ini dapat

memperoleh informasi baru tentang

media pembelajaran. Selain itu guru

juga dapat memanfaatkan media

pembelajaran teks laporan hasil

observasi untuk siswa SMP kelas VII

berbasis adobe flashuntuk kepentingan

pembelajaran.

Saran Pengembangan Lebih Lanjut 1) Bagi Guru

Media pembelajaran teks laporan

hasil observasi untuk siswa SMP kelas

VII berbasis adobe flashini tidak hanya

berhenti sampai disini, sebagai guru

Bahasa Indonesia seharusnya bisa

memanfaatkan media ini dengan baik.

Bahkan jika memungkinkan dapat

diterapkan pada materi lain yang dirasa

relevan dengan media ini.

2) Bagi Pengembang Selanjutnya

Bagi pengembang selanjutnya,

hendaknya mempertimbangkan teks lain

untuk membuat media yang lebih baik

NOSI Volume 6, Nomor 2 Agustus 2018 ________________________________________ Halaman 16

dan bermanfaat. Selain itu,

pengembangan media pembelajaran

berbasis adobe flashini tidak hanya

dikembangkan untuk kalangan SMP,

tetapi juga untuk kalangan SMA/SMK

dengan banyak pilihan teks lain.

DAFTAR RUJUKAN

Arsyad, Azhar. 2013. Media

Pembelajaran. Jakarta:

Rajawali Press.

Azhar, Susanto. 2001. Sistem Informasi

Akuntansi1. Pendekatan

Sistem Praktik

Penyusunan,metode dan

prosedur. Bandung: Lembaga

Informatika Akuntansi (LIA).

Akker, Van, den. 1999. Principle and

Methods of Development

Research. Dortreach.Kluwer

Academic Publishers.

Depdiknas.2004. Pedoman Khusus

Pengembangan Silabus

Berbasis Kompetensi SMP

Mata Pelajaran Pendidikan

Bahasa Indonesia. Depdinas:

Jakarta.

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran

Perananya Sangat Penting

dalam Mencapai Tujuan

Pembelajaran. Yogyakarta:

Gavamedia.

Daryanto.2015. Media Pembelajaran.

Yogyakarta: Gavamedia

Fatimah, S. 2015. Pengembangan

Media Pembelajaran

Menyimak Dongeng Berbasis

Strategi Metakognitif Siswa

SMP Kelas VII. Malang:

Fakultas Pascasarjana

Universitas Islam Malang.

.Hamalik, O.

2010.KurikulumdanPembelaj

aran.Jakarta: BumiAksara.

HM. Ahmad, Dkk. 1998.

Pengembangan Kurikulum di

Perguruan Tinggi. Bandung:

Pustaka Setia.

Harsiati, Titik dkk.2018. Bahasa

Indonesia.Depok: CV Arya

Duta

JM, Asmani.2011. Tips Pemanfaatan

Teknologi Informasi.

Yogyakarta: Diva Press.

Musfiqon.2012. Pengembangan Media

dan Sumber Pembelajaran.

Jakarta: PT Prestasi

Pustakarya.

Munadi, Y. 2008. Media Pemelajaran.

Jakarta: Gaung Persada Press.

Setyosari, Punanji. 2015. Metode

Penelitian dan

Pengembangan. Bandung:

Kencana.

Syarief, A Hamid. 1993.Pengembangan

Kurikulum. Surabaya: Bina

Ilmu.

Sunyoto, Andi.2010.Adobe

Flash+XML. Yogyakarta:

Andi Offest.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian

Kualitatif, Kuantitatif, dan

R&D.Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. 2008.

StrategiPembelajaran:

BerorientasiStandar Proses

Pendidikan. Jakarta:

KencanaPrenada Media

Group.

Zainiyati, Salamah, H. Pengembangan

Media PembelajaranBerbasis

ICT. 2017. Jakarta: Kencana

NOSI Volume 6, Nomor 1 Februari 2018 _________________________________________ Halaman 17