PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis...

194
PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN MODEL CONSERVATION SCOUT UNTUK SISWA KELAS III A SD N JETIS 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Adelia Surya Putri NIM: 131134084 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis...

Page 1: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN

KEPEDULIAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN

MODEL CONSERVATION SCOUT UNTUK SISWA KELAS III A

SD N JETIS 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Adelia Surya Putri

NIM: 131134084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

i

PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN

KEPEDULIAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN

MODEL CONSERVATION SCOUT UNTUK SISWA KELAS III A

SD N JETIS 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Adelia Surya Putri

NIM: 131134084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

iv

PERSEMBAHAN

Karya tulis berupa skripsi ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT, penuntun jalan hidupku

Orang tuaku, Benny Suryadi dan Bekti Lestari

Teman istimewaku, Edo Faisal Ridlo

Keponakanku, Danendra Gerald Abrizan

Kakaku, Methalia Ari Listiani dan Tri Joko Suprihatin

Keluarga besarku, penyemangatku

Sahabat terhebatku, Adiktia, Riska, dan Paul

Para sahabatku yang tak bisa kusebutkan satu per satu

Alamamater kebanggaanku, Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

v

MOTTO

“Akan dikabulkan doa diantara kamu selama ia tidak terburu-buru berkata „aku

sudah berdoa, tetapi doaku belum terkabulkan‟”

(HR Muslim)

“Do not close the book when bad things happen in your life. Just turn the next

page and being a new chapter”

(Annonymous)

“When you focus on problems, you will have more problems. But, when you focus

on possibilities, you will have more opportunities”

(Annonymous)

“Life is about people we meet and the things we creat with them”

(Adelia Surya Putri)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN

KEPEDULIAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN MODEL

CONSERVATION SCOUT UNTUK SISWA KELAS III A

SD N JETIS 1 YOGYAKARTA

Adelia Surya Putri

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini diawali dengan kegiatan observasi mengenai sikap sadar dan

peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta. Hasil wawancara

yang dilakukan peneliti bersama kepala sekolah, guru, dan siswa kelas III A

menunjukkan adanya kebutuhan akan materi eksperimen. Peneliti terdorong untuk

mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan

menggunakan model Conservation Scout untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1

Yogyakarta” sebagai sarana membantu siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta

memiliki persepsi tentang pentingnya lingkungan bagi kehidupan dan mahkluk

hidup lainnya. Materi ini merupakan gabungan dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Hari Pertama dan Hari Kedua, Materi Eksperimen, dan Panduan

Eksperimen karya peneliti dan rekan peneliti.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengembangkan

materi pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan dan mengetahui kualitas

penggunaannya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan

(Research and Development atau R&D). Penelitian ini menggunakan langkah

pengembangan materi menurut Tomlinson yang meliputi (1) analisis kebutuhan,

(2) desain, (3) implementasi, (4) evaluasi, dan (5) revisi. Subjek dalam penelitian

ini yaitu siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta sebanyak 26 siswa.

Materi yang dikembangkan melalui proses validasi untuk mengetahui

kualitas produk. Validasi ahli dilakukan oleh ahli IPA, ahli bahasa, dan dua guru

dengan perolehan skor rata-rata sebesar 3,54 dan termasuk dalam kategori “sangat

layak” digunakan untuk implementasi lebih lanjut. Materi tersebut juga divalidasi

oleh 5 siswa kelas III A melalui kegiatan wawancara dan mendapatkan kategori

“layak” digunakan. Sebanyak 21 siswa bisa melakukan eksperimen “Penyebab

Banjir” dan 25 siswa bisa melakukan eksperimen “Fungsi Akar” dengan bantuan

panduan eksperimen. Peneliti meyakini bahwa sebanyak 24 siswa tertarik dengan

panduan eksperimen dan merasa senang dapat melakukan eksperimen “Penyebab

Banjir” dan “Fungsi Akar”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

pengembangan materi pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan

menggunakan model Conservation Scout sangat layak digunakan dan dapat

membantu siswa dalam memperoleh pendidikan lingkungan.

Kata kunci: pengembangan materi, pendidikan, kesadaran dan kepedulian,

lingkungan, model Conservation Scout.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF EDUCATIONAL MATERIAL OF AWARENESS AND

CARE ABOUT THE ENVIRONMENTAL BY USING CONSERVATION

SCOUT MODEL FOR GRADE III A STUDENTS SD N JETIS,

YOGYAKARTA 1

Adelia Surya Putri

Sanata Dharma University

2017

This research based on observation awareness and care about the

environment of Grade A Students SD N Jetis 1 Yogyakarta. The interview results

with the headmaster, the teacher, and the students indicated experiment materials

was needed in learning process. Researcher was encouraged to develop

"Educational Materials of Awareness and Care about The Environment by Using

Conservation Scout Model for Grade III A Students SD N Jetis 1 Yogyakarta" to

help the students have perception about the importance of the environment for life

and others living things. This material consists of Merger of Lesson Day One and

Day Two, Experiment Materials, and Experiment Guidelines written by the

researcher et al.

This research aimed to determine how to develop educational materials of

awareness and care about the environment and know the quality of the use. The

type of this research is a research and development (R & D). This study used

material development steps by Tomlinson that consists of (1) needs analysis, (2)

design, (3) implementation, (4) evaluation, and (5) revision. The subjects in this

study were 26 students of grade III A students SD N Jetis 1 Yogyakarta.

The material was developed through a validation process to determine the

quality of the product. The validation was conducted by Science Experts,

Linguists, and Two Teachers with the acquisition of an average score of 3.54 and

included in the category of " very proper” to be implemented further.This

material was validated by a grade III A students through interviews and got the

category of "proper". There were 21 students who have done the experiments

"Cause of Flood" and 25 students have done the experiments "Root Function" to

help in using experiment guidelines. Researcher believed that 24 students

interested in the experiment guidelines and were happy to do the experiment

"Cause of Flood” and "Root Function". Thus, it could be concluded that the

development of educational materials awareness and environmental awareness

using Conservation Scout model was very proper to use and helped students in

acquiring environmental education.

Keywords : materials development, educational of awareness and care about the

environment, Conservation Scout model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya dalam

menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGEMBANGAN MATERI

PENDIDIKAN KESADARAN DAN KEPEDULIAN LINGKUNGAN

MENGGUNAKAN MODEL CONSERVATION SCOUT UNTUK SISWA

KELAS III A SD N JETIS 1 YOGYAKARTA. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini telah mendapat

banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara

langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Oleh karena itu, ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada Allah SWT

yang senantiasa memberikan rahmat kesehatan dan kelancaran dalam proses

penyusunan skripsi ini.

Tanpa mengurasi rasa hormat, peneliti menyampaikan terima kasih kepada

Bapak Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ibu

Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma, Bapak Apri Damai Sagita Krissandi,

S.S., M.Pd. Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Sanata Dharma, Ibu Eny Winarti, Ph.D. dan Ibu Wahyu Wido Sari, M.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

xi

Biotech dosen pembimbing skripsi yang mendampingi dan memotivasi peneliti

selama proses penyusunan dan penelitian skripsi.

Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada Kepala Sekolah SD

N Jetis 1 Yogyakarta, guru kelas I hingga kelas VI SD N Jetis 1 Yogyakarta, yang

senantiasa memberikan bantuan dan bimbingan selama melaksanakan penelitian.

Terima kasih untuk seluruh dosen dan staff karyawan PGSD USD yang telah

memberikan pelayanan prima selama perkuliahan.

Peneliti juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh siswa kelas III A

tahun ajaran 2016/2017 yang telah meluangkan waktu untuk berpartisipasi dalam

penelitian yang dilakukan peneliti, kedua orang tua peneliti, Pak Sur dan Bu Bekti

yang senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi untuk peneliti, Eral, yang

selalu menebarkan senyum bahagia sebagai penyemangat untuk peneliti, Kakaku,

Metha dan Jack yang selalu meberikan semangat dan dukungan, Yobo, yang

selalu memberi dukungan, waktu, tenaga, pikiran, dan perhatian untuk peneliti.

Tak lupa peneliti sampaikan terima kasih juga untuk sahabat terhebat,

Cikgu, Bunda, Pauling, Rahma, Itrek, Marta, dan Titin yang saling mendukung,

memberikan perhatian, dan menjadi penglipur lara, teman Kos Pak Dukuh, Vita

Anggi, Maria, Rani, dan Mbak Dewi yang selalu menghibur peneliti, teman-teman

Payung Emansipatoris yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan dalam

penyelesaian skripsi ini, segenap pihak, sahabat dan teman yang telah membantu

dan tidak dapat penelitii sebutkan satu-persatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ .iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ .iv

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ .vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii

ABSTRAK .........................................................................................................viii

ABSTRACT ......................................................................................................... .ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................................xiii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................xvii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ..xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 9

1.3 Batasan Masalah.............................................................................................. 10

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 10

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 11

1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ....................................................... 12

1.7 Definisi Operasional ....................................................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 14

2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................ 14

2.1.1 Penelitian dan Pengembangan (R&D) ........................................................ 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

xiv

2.1.2 Pendidikan ................................................................................................... 19

2.1.3 Lingkungan ................................................................................................. 24

2.1.4 Kesadaran dan Kepedulian .......................................................................... 26

2.1.5 Model Conservation Scout .......................................................................... 30

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................................... 34

2.2.1 Penelitian tentang Kesadaran Lingkungan ................................................... 34

2.2.2 Penelitian tentang Kepedulian Lingkungan ................................................ 35

2.2.3 Penelitian tentang Model Conservation Scout ............................................ 36

2.3 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 40

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................... 40

3.2 Setting Penelitian ............................................................................................ 40

3.2.1 Subjek Penelitian ......................................................................................... 40

3.2.2 Objek Penelitian .......................................................................................... 41

3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 41

3.3 Prosedur Penegmbangan ................................................................................ 41

3.3.1 Analisis Kebutuhan ..................................................................................... 43

3.3.2 Desain .......................................................................................................... 43

3.3.3 Implementasi ............................................................................................... 45

3.3.4 Evaluasi ....................................................................................................... 45

3.3.5 Revisi .......................................................................................................... 46

3.4 Instrumen Penelitian ....................................................................................... 46

3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 48

3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 50

3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif ................................................................... 50

3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif ................................................................ 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 54

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan ................................................................... 54

4.1.1 Analisis Kebutuhan ..................................................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

xv

4.1.2 Desain .......................................................................................................... 72

4.1.2.1 Desain Materi Sebelum Divalidasi ........................................................... 72

4.1.2.2 Desain Materi Setelah Divalidasi ............................................................. 84

4.1.3 Impelmentasi ............................................................................................... 95

4.1.3.1 Implementasi Hari Pertama ...................................................................... 95

4.1.3.2 Implementasi Hari Kedua ......................................................................103

4.1.4 Evaluasi .....................................................................................................114

4.1.5 Revisi ........................................................................................................117

4.2 Deskripsi Kualitas Materi ............................................................................121

BAB V PENUTUP ............................................................................................124

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................124

5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................126

5.3 Saran .............................................................................................................126

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................128

LAMPIRAN ......................................................................................................131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

xvi

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Literatur Map Penelitian yang Relevan .............................................. 37

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Materi ......................................................... 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Anak menurut Piaget .......................... 32

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa Kelas III A ............... 46

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah ................. 46

Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas ......................... 47

Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Validasi Materi Eksperimen oleh Siswa ........... 47

Tabel 3.5 Komponen Penilaian Validasi Isntrumen Wawancara ......................... 47

Tabel 3.6 Hasil Validasi Instrumen Wawancara dari Ahli IPA

dan Ahli Bahasa ................................................................................... 48

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Ideal ........................................................................ 50

Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Empat ................................................................... 53

Tabel 4.1 Komentar dan Saran dari Ahli IPA serta Revisi .................................. 85

Tabel 4.2 Komentar dan Saran dari Guru Kelas III A serta Revisi ...................... 91

Tabel 4.3 Hasil Wawancara Validasi Panduan Eksperimen “Penyebab Banjir”

Siswa kelas III A ................................................................................121

Tabel 4.4 Kualitas Panduan Eksperimen Berdasarkan Lembar Refleksi Siswa 121

Tabel 4.5 Hasil Wawancara Validasi Panduan Eksperimen “Fungsi Akar”

Siswa kelas III A .................................................................................122

Tabel 4.6 Rekapitulasi Penilaian Materi oleh Ahli IPA, Ahli Bahasa, Guru Kelas

III A, dan Guru Kelas III B .................................................................122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Sampul Materi Pendidikan Kesadaran dan KepedulianLingkungan . 75

Gambar 4.2 Isi Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan ........ 80

Gambar 4.3 Poin F pada RPP H1 dan H2 (sebelum dirvisi) ................................. 85

Gambar 4.4 Poin F pada RPP H1 dan H2 (setelah dirvisi) ................................... 86

Gambar 4.5 Poin g pada Rincian Media Pembelajaran RPP H1

(sebelum direvisi) .............................................................................. 86

Gambar 4.6 Poin g pada Rincian Media Pembelajaran RPP H1

(setelah direvisi) ................................................................................ 87

Gambar 4.7 Lampiran gambar kebun penuh dengan bunga pada RPP H2

(sebelum direvisi) .............................................................................. 87

Gambar 4.8 Lampiran gambar kebun penuh dengan bunga pada RPP H2

(setelah direvisi) ................................................................................ 87

Gambar 4.9 Langkah Kegiatan Eskperimen “Fungsi Akar”

(sebelum direvisi) .............................................................................. 88

Gambar 4.10 Langkah Kegiatan Eskperimen “Fungsi Akar”

(sebelum direvisi) ............................................................................ 89

Gambar 4.11 Layout Lampiran Materi dan Lagu (sebelum direvisi) ................... 89

Gambar 4.12 Layout Lampiran Materi dan Lagu (setelah direvisi)...................... 89

Gambar 4.13 Langkah Kegiatan Eksperimen “Fungsi Akar” nomor 4

(sebelum direvisi) ............................................................................ 90

Gambar 4.14 Langkah Kegiatan Eksperimen “Fungsi Akar” nomor 4

(setelah direvisi) .............................................................................. 91

Gambar 4.15 Proses Pelaksanaan Penelitian Hari Pertama ................................102

Gambar 4.16 Proses Pelaksanaan Penelitian Hari Kedua ...................................109

Gambar 4.17 Rincian Kegiatan Inti RPP H1 no 9 dan 10

(sebelum direvisi) ..........................................................................118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

xix

Gambar 4.18 Rincian Kegiatan Inti RPP H1 no 9 dan 10

(setelah direvisi) .............................................................................118

Gambar 4.19 Rincian Kegiatan RPP H1 no 15 dan 16

(sebelum direvisi) ...........................................................................119

Gambar 4.20 Rincian Kegiatan RPP H1 no 15 dan 16

(setelah direvisi) .............................................................................119

Gambar 4.21 Langkah Kegiatan no 14 dan 15 (sebelum direvisi) ......................120

Gambar 4.22 Langkah Kegiatan no 14 dan 15 (setelah direvisi) ........................120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian. .......................................................................132

Lampiran 2. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa ............................133

Lampiran 3. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Guru .............................134

Lampiran 4. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah ............136

Lampiran 5. Lembar Wawancara Validasi Materi oleh Siswa ..........................137

Lampiran 6. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa .................................138

Lampiran 7. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru .................................145

Lampiran 8. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah ................148

Lampiran 9. Hasil Wawancara Validasi Materi oleh Siswa ..............................150

Lampiran 10. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ...............................154

Lampiran 11. Instrumen Validasi Materi Eksperimen .......................................157

Lampiran 12. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran

oleh Ahli IPA ...............................................................................160

Lampiran 13. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksperimen

oleh Ahli IPA ...............................................................................161

Lampiran 14. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran

oleh Ahli Bahasa ..........................................................................162

Lampiran 15. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksperimen

oleh Ahli Bahasa ..........................................................................163

Lampiran 16. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran

oleh Guru Kelas III A ...................................................................164

Lampiran 17. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksperimen

oleh Guru Kelas III A ...................................................................165

Lampiran 18. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran

oleh Guru Kelas III B ...................................................................166

Lampiran 19. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksperimen

oleh Guru Kelas III B ...................................................................167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

xxi

Lampiran 20. Hasil Pekerjaan Siswa .................................................................168

Lampiran 21. Curriculum Vitae ..........................................................................171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab I ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi

operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Lingkungan hidup menurut UU no 32 tahun 2009 adalah kesatuan ruang

dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan

perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,

dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Lingkungan adalah keadaan

sekitar yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup

(KBBI, 2008). Gustavo (dalam Hamzah, 2013) juga berpendapat bahwa

lingkungan merupakan semua kondisi yang mempengaruhi eksistensi,

pertumbuhan dan kesejahteraan suatu organisme yang ada di bumi. Soemarwoto

(dalam Hamzah, 2013: 14) menjelaskan bahwa segala yang ada pada lingkungan

dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Lingkungan bersifat sirkuler, yaitu apapun yang dilakukan manusia terhadap

lingkungan dampaknya akan kembali kepada manusia.

Manusia memiliki peranan penting dalam lingkungan karena manusia

merupakan makhluk dominan di muka bumi, sehingga segala aktivitas manusia

mengakibatkan perubahan lingkungan di sekitarnya. Perubahan lingkungan ini

berpengaruh baik secara positif maupun negatif bagi keberlangsungan makhluk

hidup di bumi. Perubahan lingkungan berpengaruh positif karena manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

2

mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut dan berpengaruh negatif karena

dapat mendatangkan kerugian bagi keberlangsungan manusia dan makhluk hidup

lainnya. Salah satu hal konkret perubahan lingkungan yang mendatangkan kerugian

adalah kerusakan lingkungan.

Kerusakan lingkungan terjadi karena adanya tindakan yang menimbulkan

perubahan langsung atau tidak langsung sifat fisik dan atau hayati sehingga

lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menjunjung pembangunan

berkelanjutan. Kerusakan lingkungan yang menjadi isu global berupa kerusakan

hutan, kerusakan tanah, penurunan keanekaragaman hayati, banjir, bahkan timbulnya

berbagai penyakit akibat pencemaran lingkungan. Kerusakan lingkungan dapat

disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia. Perubahan kondisi udara, air, tanah

dan berbagai faktor abiotik lainnya bisa menyebabkan kerusakan lingkungan.

Peristiwa gunung berapi karena aktivitas vulkanik dari dalam bumi, gempa bumi

karena adanya gesekan lempeng tektonik bumi, merupakan contoh kerusakan

lingkungan yang disebabkan oleh alam.

Kerusakan lingkungan yang berlangsung terus menerus, semakin lama semakin

besar pula kerusakan yang ditimbulkan. Di tahun 2016 ini, banyak terjadi kerusakan

lingkungan yang disebabkan oleh faktor alam. Pada bulan Maret 2016, terjadi banjir

di Bantul karena meluapnya air Sungai Winongo dan Bedog yang disebabkan oleh

menumpuknya sampah di jalur pintu air utama Bantul. Sampah yang menyumbat

pintu air tersebut terdiri dari rumpun bambu, sisa-sisa bagian rumah, sampah plastik,

styrofoam, dan batang kayu besar (Apriyadi, 2016). Peristiwa yang sama juga terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

3

di bendungan Klegen, Mejing, dan Sikluih Bantul. Banjir yang terjadi di daerah ini

menyebabkan menumpuknya sampah yang mencapai ribuan kubik. Jenis sampah

yang menumpuk bervariatif, didominasi limbah rumah tangga, ranting pepohonan,

plastik, dan styrofoam. Pak Yitno selaku Kasi Operasi Jaringan Irigasi, Dinas Sumber

Daya Air (SDA) Bantul menjelaskan pemicu utama banjir adalah budaya masyarakat

dalam membuang sampah di sungai (Mubarok, 2016)

Kedua peristiwa tersebut merupakan fakta terjadinya kerusakan lingkungan

karena ulah manusia. Perilaku manusia membuang sampah tidak pada tempatnya

masih sering terjadi, bahkan sungai menjadi sarana praktis untuk membuang sampah.

Fakta tersebut berakibat buruk bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup

lain seperti ikan yang ada di sungai juga kehilangan tempat tinggalnya. Kerusakan

lingkungan mematahkan ekosistem yang terjadi pada lingkungan tersebut. Tindakan-

tindakan yang dapat merusak lingkungan harus segera dihentikan agar lingkungan

tidak menjadi semakin buruk. Salah satu cara untuk mengurangi terjadinya kerusakan

lingkungan adalah dengan menanamkan sikap sadar dan peduli terhadap lingkungan.

Pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menanamkan sikap sadar

dan peduli terhadap lingkungan. Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si‟ (no.

105/2015: 80) menyatakan bahwa manusia belum menerima pendidikan dan

menggunakan kekuasaannya terhadap alam dengan baik, kemajuan teknologi belum

disertai pengembangan tanggung jawab, nilai dan hati nurani manusia terhadap alam.

Hamzah (2013: 14) menjelaskan bahwa melalui pendidikan yang intensif sangat

dimungkinkan untuk meningkatkan kualitas sikap dan perilaku yang positif terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

4

lingkungan. Penyebaran informasi tentang lingkungan kepada masyarakat menjadi

penting dilakukan untuk mengubah presepsi dan sikap masyarakat terhadap

lingkungan.

Pendidikan lingkungan diarahkan untuk perubahan gaya dan perilaku manusia

yang ramah terhadap lingkungan (Hamzah, 2013: 35). Dalam konferensi UNESCO

(dalam Hamzah, 2013: 39) menekankan bahwa pendidikan lingkungan adalah proses

mengenal dan menjelaskan nilai maupun konsep guna mengembangkan keterampilan

dan sikap yang diperlukan untuk memahami hubungan timbal balik antar manusia,

budaya, dan lingkungan biofisiknya. Melalui pendidikan lingkungan memberikan

pengajaran berupa pengelolaan lingkungan sebagai sarana penting mewujudkan

manusia yang memiliki prinsip kepekaan terhadap lingkungan. Paus Fransiskus

dalam Ensiklik Laudato Si‟ (no. 211/2015: 157-158), pendidikan lingkungan

mendorong perilaku manusia untuk melestarikan lingkungan. Beliau juga

menekankan bahwa pendidikan lingkungan dapat dilakukan di berbagai konteks

seperti sekolah, keluarga, media komunikasi, dan sebagainya.

Sekolah dasar menjadi sarana untuk menanamkan pendidikan lingkungan sejak

dini. Sesuai dengan misinya yaitu „melaksanakan PAKEM sehingga berpotensi siswa

berkembang secara optimal‟, SD N Jetis I Yogyakarta melaksanakan pembelajaran

yang aktif, kreatif, efisien, dan menyenangkan demi tercapainya perkembangan siswa

secara optimal. Perkembangan yang dicapai berupa perkembangan pengetahuan,

sikap, dan keterampilan. Kepala sekolah SD N Jetis I Yogyakarta menjelaskan bahwa

guru harus mampu melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan potensi dan minat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

5

siswa untuk menciptakan siswa yang unggul dalam prestasi, teladan dalam budi

pekerti berlandaskan IMTAQ dan IPTEK sesuai dengan visi sekolah.

SD N Jetis I Yogyakarta merupakan sekolah yang berada di daerah kota di

Yogyakarta. Sekolah ini beralamat di Jl. Pasiraman No 2, Cokrodiningratan,

Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah ini

termasuk wilayah kota yang cukup ramai dan dikelilingi gedung-gedung kantor, toko,

maupun hotel. Jarang sekali ditemukan pohon-pohon rindang di daerah ini. Di

samping sekolah juga terdapat pemukiman penduduk yang cukup padat dan sedikit

terlihat kumuh ditunjukkan dengan berserakannya sampah pada tempat-tempat

tertentu di daerah ini. Salah satu tempat yang dijadikan tempat favorit oleh warga

untuk membuang sampah adalah bantaran sungai Code. Menumpuknya sampah di

bantaran sungai Code ini menyebabkan aliran air sungai menjadi tidak lancar. Ketika

debit air naik, akibatnya air meluap dan terjadilah banjir. Siswa di sekolah ini

mayoritas bertempat tinggal di pemukiman tersebut. Para siswa mayoritas berasal dari

keluarga menengah ke bawah. Pekerjaan orang tua siswa sebagian menjadi

wiraswasta, yakni menjadi pedagang, karyawan kantor, maupun buruh.

Di SD N Jetis 1 Yogyakarta ini terdapat beberapa tanaman rindang yang

dijadikan sebagai cagar budaya oleh pemerintah setempat mengingat minimnya

tanaman rindang di daerah ini. Sekolah ini menerapkan sebuah program

“SEMUTLIS” yang merupakan kependekan dari “Sepuluh Menit untuk Tanaman dan

Lingkungan Sekolah”. Program ini mengarahkan siswa untuk meluangkan waktu 10

menit untuk merawat tanaman dan lingkungan sekolah. Berdasarkan pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

6

peneliti selama melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD N Jetis I

Yogyakarta, program “SEMUTLIS” ini belum terlaksana dengan baik. Tulisan

“SEMUTLIS” dipajang disetiap kelas dan setiap ruang di sekolah ini. Siswa

melakukan perawatan tanaman di lingkungan sekolah jika ada perintah dari guru.

Tanaman di lingkungan sekolah memang terlihat segar, namun tanaman tersebut

bukan dirawat oleh para siswa melainkan oleh istri dari penjaga di sekolah ini.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas III A dan III B,

siswa senang dan antusias dengan kegiatan yang berhubungan dengan tanaman. Guru

kelas III A dan III B pernah mengajak siswa menanaman biji kacang hijau pada

pembelajaran IPA untuk membuktikan bahwa tanaman melakukan pertumbuhan. Biji

kacang hijau tersebut ditanam di gelas air mineral bekas dan disimpan di dalam kelas.

Setiap hari siswa menyirami biji kacang hijau dan mengamati perubahan yang

dialami biji kacang hijau. Namun, dari hari ke hari setelah biji kacang hijau tumbuh

menjadi kecambah para siswa terlihat tidak lagi menyiram atau merawat biji kacang

hijau tersebut. Siswa membiarkan biji kacang hijau tersebut layu dan mati. Begitu

juga dengan tanaman yang ada di depan kelas III juga layu, namun tanaman tersebut

mendapat perawatan dari istri penjaga sekolah setiap harinya.

Guru kelas III A dan III B sudah mengupayakan pendidikan lingkungan, namun

dalam pelaksanaannya belum mendalam. Siswa belum mempunyai keinginan yang

timbul dari dalam diri sendiri untuk merawat tanaman di sekitar lingkungan sekolah.

Selain itu, siswa juga belum pada tahap sadar akan pentingnya tanaman bagi

kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

7

Berkaitan dengan permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan materi

eksperimen untuk memberikan pendidikan lingkungan pada siswa kelas III A SD N

Jetis 1 Yogyakarta. Materi eksperimen yang disusun untuk siswa yaitu eksperimen

tentang “Penyebab Banjir” dan “Fungsi Akar”. Pemilihan topik eksperimen ini

didasarkan pada hasil analisis kebutuhan yang menunjukkan bahwa mayoritas siswa

kelas III A berasal dari daerah Bantaran Sungai Code. Di daerah ini sering terjadi

banjir dan jarang ditemukan pepohonan. Peneliti mengembangkan eksperimen

“Penyebab Banjir” untuk mengajak siswa mengidentifikasi faktor “Penyebab Banjir”.

Melalui eksperimen “Fungsi Akar”, peneliti juga mengajak siswa mengidentifikasi

“Fungsi Akar” serta menganalisis hubungan “Fungsi Akar” dengan “Penyebab

Banjir”. Kedua materi eksperimen tersebut akan membantu siswa dalam

mengembangkan sikap sadar dan peduli terhadap lingkungan.

Melalui eksperimen siswa akan lebih paham dengan suatu topik materi karena

dapat membuktikan dan melakukan sendiri topik materi tersebut. Eksperimen akan

membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan tanpa membuat bosan dan malas. Hasil

wawancara peneliti dengan siswa menjelaskan bahwa kegiatan eksperimen lebih

mudah diingat dari pada pembelajaran biasa di dalam kelas. Penggunaan materi atau

panduan eksperimen membantu dalam melakukan eksperimen. Guru kelas III A, juga

memperkuat bahwa dengan eksperimen siswa menjadi lebih aktif dan mudah

memahami materi. Penggunaan materi atau panduan ekperimen juga membantu

dalam melakukan eksperimen, sehingga eksperimen bisa berhasil sesuai dengan

langkah-langkah. Kepala Sekolah SD N Jetis 1 Yogyakarta juga menambahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

8

bahwa panduan eksperimen harus disesuaikan dengan Standar Kompetensi,

Kompetensi Dasar, Indikator, dan materi pelajaran sehingga mempermudah dalam

memahami konteks pelajaran secara lebih nyata.

Materi eksperimen yang peneliti kembangankan menggunakan model

pembelajaran Conservation Scout (CS) dengan metode eksperimen sederhana pada

pembelajaran IPA dengan materi “Kerusakan Alam dan Cara Menjaga Kelestarian

Alam serta Perilaku Manusia Yang Peduli Lingkungan”. Penggunaan teknik peer

tutoring membantu siswa memahami dan menggali pengalaman belajarnya dengan

menyampaikan pesan maupun berbagi pengalaman dengan orang lain. Model

Conservation Scout tersebut merupakan model pembelajaran inovatif untuk

memberikan pendidikan lingkungan yang dapat membuat pembelajaran menjadi

menyenangkan (Suseno, 2016).

Pengembangan materi menggunakan model Conservation Scout merupakan

peruwujudan pendidikan emansipatoris. Pendidikan emansipatoris merupakan

pendidikan yang menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa

(Suprijono, 2016). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) juga menjadi dasar dalam

pengembangan materi ini. PPR merupakan pendekatan pembelajaran yang menekan

pada lima konsep utama yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi

(Subagya, 2010).

Dalam pengembangan materi ini peneliti melandaskan pada teori

pengembangan materi menurut Tomlinson. Ada 16 prinsip Tomlinson yang relevan

dalam mengembangkan suatu materi (Harsono, 2015). Peneliti berfokus pada 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

9

prinsip yaitu material harus memiliki pengaruh, menyenangkan, mengembangkan

kepercayaan diri, relevan untuk siswa, mempertimbangkan gaya belajar setiap siswa,

menarik perhatian siswa, memberikan penjelasan atau informasi, mempertimbangkan

sikap afektif setiap siswa, mampu menstimulasikan kinerja otak kanan dan otak kiri,

serta materi hendaknya memberikan kesempatan terwujudnya proses timbal balik

antar guru dan siswa.

Pengembangan materi tersebut merupakan penggabungan dari Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) H1 dan Materi Eksperimen “Penyebab Banjir”

karya peneliti serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) H2 dan Materi

eksperimen “Fungsi Akar” karya rekan peneliti yaitu Paulus Yuli Suseno.

Berdasarkan analisis kebutuhan siswa kelas III A dan III B yang sama, maka peneliti

dan rekan peneliti sepakat untuk menggabungkan karya menjadi satu dengan judul

“Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan”. Materi tersebut saling

berkaitan dan dapat digunakan untuk melengkapi karya masing-masing.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah, sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana proses pengembangan “Materi Pendidikan Kesadaran dan

Kepedulian Lingkungan Menggunakan Model Conservation Scout untuk siswa

kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta”?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

10

1.2.2 Bagaimana kualitas “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

Menggunakan Model Conservation Scout untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1

Yogyakarta”?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini bertujuan supaya penelitian tidak

menyimpang dari tujuan yang ditetapkan. Adapun batasan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Materi yang disajikan berupa panduan eksperimen sederhana sesuai Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 pada materi kerusakan alam dan cara

menjaga kelestarian alam serta perilaku manusia yang peduli lingkungan

menggunakan model Conservation Scout.

1.3.2 Produk yang dikembangkan untuk memberikan pendidikan lingkungan bagi

siswa kelas III A SD N Jetis I Yogyakarta.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Mengetahui proses pengembangan “Materi Pendidikan Kesadaran dan

Kepedulian Lingkungan Menggunakan Model Conservation Scout untuk

siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

11

1.4.2 Mengetahui kualitas “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian

Lingkungan Menggunakan Model Conservation Scout untuk siswa kelas III

A SD N Jetis 1 Yogyakarta”.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari penelitian dan pengembangan ini dapat bermanfaat untuk:

1.5.1 Bagi peneliti

Peneliti dapat mengembangkan materi pembelajaran untuk memberikan

pendidikan lingkungan serta menambah pengalaman untuk kreatif dalam

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

1.5.2 Bagi guru

Guru dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang materi eksperimen

yang dapat digunakan sebagai panduan dalam eksperimen untuk memberikan

pendidikan lingkungan bagi siswa.

1.5.3 Bagi Sekolah

Melalui materi eksperimen, guru dapat menambah sumber belajar khususnya

dalam pelaksanaan eksperimen untuk memberikan pendidikan lingkungan bagi

siswa.

1.5.4 Bagi Siswa

Membantu siswa mempermudah dalam memahami materi, memberikan

pendidikan lingkungan dan melatih kerjasama, komunikasi, serta tanggung

jawab antar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

12

1.6 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan ini

adalah sebagai berikut:

1.6.1 Produk yang dikembangkan berupa materi eksperimen sesuai dengan

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan menggunakan model

Conservatioan Scout (CS).

1.6.2 Materi berisi pengembangan langkah-langkah eksperimen kelas III semester 2

materi kerusakan alam dan cara menjaga kelestarian alam serta perilaku

manusia yang peduli lingkungan.

1.6.3 Mater merupakan penggabungan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) H1 dan Materi Eksperimen “Penyebab Banjir” karya peneliti serta

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) H2 dan Materi eksperimen “Fungsi

Akar” karya rekan peneliti yaitu Paulus Yuli Suseno. Berdasarkan analisis

kebutuhan siswa kelas III A dan III B yang sama, maka peneliti dan rekan

peneliti sepakat untuk menggabungkan karya menjadi satu dengan judul

“Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan”.

1.6.4 Materi menggunakan tata tulis yang menarik.

1.6.5 Materi dilengkapi gambar yang menarik untuk memperjelas langkah-langkah

eksperimen serta untuk menarik perhatian siswa.

1.6.6 Materi yang dikembangkan berdasarkan 10 prinsip pengembangan materi

menurut Brian Tomlinson.

1.6.7 Materi dikembangkan berdasarkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

13

1.6.8 Materi dikembangkan berdasarkan tiga kunci utama dalam Pendidikan

Emansipatoris.

1.7 Definisi Operasional

1.7.1 Lingkungan adalah segala sesuatu yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

1.7.2 Pendidikan lingkungan adalah proses pembentukan sikap dan perilaku manusia

dalam memahami dan melestarikan lingkungan.

1.7.3 Kesadaran lingkungan adalah keadaan tergeraknya jiwa seseorang terhadap

lingkungannya sehingga mampu mengendalikan diri di lingkungannya.

1.7.4 Kepedulian lingkungan adalah keadaan seseorang dalam memperhatikan

lingkungan dengan upaya memperbaiki, melestarikan, dan mencegah

pencemaran lingkungan

1.7.5 Model Conservation Scout adalah model pembelajaran inovatif yang dapat

memberikan pendidikan lingkungan melalui kegiatan yang menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

14

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dipaparkan (1) kajian pustaka, (2) penelitian yang relevan,

dan (3) kerangka berpikir.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D)

Penelitian pengembangan atau yang lebih dikenal dengan R & D merupakan

suatu penelitian yang diarahkan untuk menghasilkan suatu produk, desain maupun

proses. Penelitian dan pengembangan ini merupakan jenis penelitian yang banyak

diminati oleh para peneliti. Menurut Borg (dalam Sanjaya, 2013) R & D pada

awalnya dilakukan pada dunia industri untuk menemukan produk baru yang sesuai

kebutuhan masyarakat. Penggunaan R & D dalam dunia pendidikan dipelopori oleh

United States Office of Education, sebuah lembaga pendidikan di Amerika pada

tahun 1965 untuk mengembangkan produk, bahan ajar dan prosedur dalam bidang

pendidikan.

Borg & Gall (1983) berpendapat bahwa penelitian dan pengembangan

digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Pendapat ini

sejalan dengan Soenarto (dalam Tegeh, 2014: xii) yang menyatakan bahwa penelitian

dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk dalam berbagai aspek

pembelajaran dan pendidikan. Produk tersebut dapat berupa media pembelajaran

dalam berbagai bidang studi baik media cetak seperi buku maupun media non cetak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

15

seperti CD, video dan audio. Selain itu, berbagai strategi pembelajaran, desain sistem

pembelajaran, metode pembelajaran, sistem perencanaan pembelajaran, sistem

evaluasi pembelajaran maupun prosedur dalam penggunaan fasilitas pendidikan juga

bisa menjadi produk akhir dari proses penelitian dan pengembangan (Sanjaya, 2013:

131-132).

Direktorat Tenaga Kependidikan dan Direktorat Jendral Peningkatan Mutu

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (dalam Tegeh, 2014: xiii) memaparkan bahwa

penelitian dan pengembangan merupakan proses dalam mengembangkan suatu

produk baru atau memperbaiki produk yang telah ada. Dalam rangka meningkatkan

kualitas produk pendidikan, Santyasa (dalam Tegeh, 2014: xiii) merinci karakteristik

penelitian dan pengembangan. Pertama, masalah yang dipecahkan dalam penelitian

dan pengembangan merupakan masalah nyata yang berkaitan dengan upaya

pembaharuan atau penerapan teknologi baru dalam pembelajaran yang bisa

dipertanggungjawabkan. Kedua, pengembangan yang dilakukan berfokus pada

pendidikan berupa pengembangan model, pendekatan, metode, dan media

pembelajaran yang menunjang keefektifan pembelajaran.

Karakteristik yang ketiga, yaitu proses pengembangan produk dilakukan

melalui uji ahli dan uji lapangan untuk menghasilkan produk yang dapat

dipertanggungjawabkan. Keempat, proses pengembangan perlu didokumentasikan

dan dilaporkan secara sistematis. Dari beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan

bahwa penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang digunakan untuk

mengembangkan atau memperbaiki suatu produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

16

Terdapat beberapa model dan desain yang digunakan dalam penelitian dan

pengembangan. Suatu model menyajikan informasi yang kompleks menjadi sesuatu

yang lebih sederhana (Setyosari, 2013: 228). Model dalam penelitian dan

pengembangan dihadirkan dalam berbagai prosedur pengembangan sesuai dengan

model pengembangan yang dianut peneliti. Dalam penelitian ini peneliti berfokus

pada pengembangan materi, sehingga peneliti menggunakan desain model penelitian

dan pengembangan menurut Brian Tomlinson. Tomlinson dianggap sebagai ahli

terkemuka pada pengembangan materi khususnya berkaitan dengan bahasa (Aneheim

University, 2016).

Terdapat 5 langkah utama dalam pengembangan materi menurut Tomlinson

(dalam Harsono, 2015). Pertama, analisi kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan

untuk mengetahui dan mengidentifikasi hal yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan

oleh subjek penelitian. Pengembangan materi yang sesuai dengan analisi kebutuhan

tentunya akan memberikan pengaruh positif bagi subjek penelitian. Tahap kedua

adalah desain penelitian. Desain penelitian merupakan kegiatan dalam merinci hal-hal

pokok yang diperlukan dalam mengembangkan materi. Perincian hal pokok

pengembangan materi didasarkan pada hasil analisis kebutuhan. Tahap ketiga adalah

implementasi. Hasil perincian hal pokok dalam pengembangan materi kemudian

diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Tahap keempat yaitu evaluasi.

Hasil implementasi materi kemudian dievaluasi untuk dianalisis kelebihan dan

kelemahannya. Tahap kelima yaitu revisi. Dasar dalam melakukan revisi adalah hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

17

evaluasi implementasi materi. Tahap revisi ini merupakan tahap akhir pengembangan

materi yang memungkinkan terbentuknya materi yang layak digunakan.

Pengembangan materi menurut Brian Tomlinson (2005) merupakan segala

sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk menunjang proses

pembelajaran bahasa. Materi atau bahan yang digunakan dapat berupa buku teks,

lembar kerja siswa, kaset, CD-ROM, video, koran, artikel dari internet, dan apa pun

yang menyajikan suatu informasi (Tomlinson, 2005: 2). Terdapat 16 prinsip yang

harus dicapai dalam pengembangan materi ini untuk menunjang proses pembelajaran

bahasa (Tomlinson, 2005: 7-22). Peneliti kemudian berfokus pada 10 prinsip dari

Tomlinson yang sesuai dengan penelitian ini.

Prinsip pertama, materi harus memiliki pengaruh. Materi diharapkan dapat

memicu perhatian, rasa ingin tahu, dan ketertarikan siswa. Oleh karena itu, materi

yang dikembangkan hendaknya bervariasi, baru, dan disajikan secara menarik.

Kedua, materi membantu siswa merasa senang, nyaman dan bahagia. Kenyamanan

ini dapat diperoleh dari materi pembelajaran yang berisi gambar atau ilustrasi

menarik, terdapat contoh yang memperjelas isi materi, dan bahasa yang mudah

dipahami oleh siswa. Prinsip ketiga yaitu materi diharapkan menumbuhkan rasa

percaya diri siswa. Siswa akan lebih mudah mengembangkan rasa percaya diri jika

menerima materi yang tidak begitu sulit bagi mereka. Tomlinson (2005: 9)

menjelaskan bahwa kenyamanan dan kepercayaan diri siswa berkembang lebih cepat.

Prinsip yang keempat yaitu materi harus relevan dengan siswa. Materi diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

18

menyesuaikan dengan kondisi siswa dalam segala aspek termasuk aspek

pengetahuan, sikap, keterampilan, bahkan latar belakang sosial siswa.

Prinsip kelima, materi hendaknya membuat siswa tertarik untuk mempelajari

sendiri materi tersebut. Prinsip keenam, materi harus bisa memberikan penjelasan dan

pencerahan mengenai informasi yang terkandung dalam materi tersebut. Prinsip

ketujuh, materi seharusnya mempertimbangkan gaya belajar yang dimiliki masing-

masing siswa. Materi diharapkan berisi berbagai kegiatan yang menunjang

perkembangan siswa secara menyeluruh. Prinsip kedelapan, materi seharusnya

memperhatikan sikap afektif yang dimiliki setiap siswa untuk menemukan tingkat

perkembangan siswa. Prinsip kesembilan yaitu materi hendaknya mampu

memberdayakan kemampuan intelektual, estetika, emosional, dan menstimulasi otak

kanan dan kiri siswa. Prinsip yang terakhir yaitu materi diharapkan memberikan

kesempatan terwujudnya proses timbal balik antar guru dan siswa. Melalui materi

tersebut membantu siswa merespon baik secara positif maupun negatif isi materi

tersebut.

Sepuluh prinsip pengembangan materi tersebut akan dicapai dalam penelitian

ini. Pengembangan materi tersebut merupakan jembatan untuk menghasilkan suatu

produk yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran maupun

mengembangkan mutu pendidikan menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

19

2.1.2 Pendidikan

Pendidikan adalah hal yang penting bagi kehidupan. Pendidikan merupakan

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

Negara (UU No. 20 tahun 2003). Sesuai dengan pasal 31 ayat 2 UUD 1945

menyatakan bahwa pendidikan merupakan hal yang wajib dilakukan setiap orang.

Seorang harus memiliki pendidikan yang tinggi untuk menghadapi persaingan global.

Driyarkara (dalam Yunus, 2007: 16) menjelaskan bahwa pendidikan dapat

dicapai melalui berbagai cara. Peranan orang tua, sekolah maupun masyarakat sangat

diperlukan dalam proses pendidikan. Freire (dalam Yunus, 2007: 7) mengungkapkan

bahwa pendidikan merupakan hak dasar manusia untuk mempertahankan hidup.

Melalui pendidikan manusia akan mengolah segala informasi yang diterima untuk

memenuhi segala hasrat dan kebutuhannya. Sastrapratedja (dalam Winarti dan

Trianggadewi, 2015) menjelaskan empat sudut pandangan dalam pendidikan.

Pertama, menurut aliran fungsionalis. Pendidikan merupakan proses enkulturasi dan

akulturasi. Proses enkulturasi berarti mengadopsi budaya yang sudah ada sebelumnya

untuk proses pendidikan. Sedangkan proses akulturasi berarti proses pencampuran

budaya yang sudah ada dengan budaya yang baru untuk terwujudnya berbagai

informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

20

Aliran yang kedua yaitu konflik. Aliran ini membantu kepentingan kelompok

dominan untuk mempertahankan adanya kesenjangan sosio ekonomi. Ketiga,

menurut aliran kritis membantu para pembelajar untuk berpikir kritis dan menyadari

keberadaannya terhadap sesuatu yang ada di sekitarnya. Pandangan Sastrapratedja

yang terakhir adalah interpretif yang menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu

wilayah untuk mempelajari hal baru. Pendidikan selanjutnya merupakan proses

humanisasi yaitu usaha untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia

seutuhnya (Freire, dalam Yunus 2007: 1). Prinsip humanisasi ini dikembangkan

dalam pendidikan emansipatoris.

Pendidikan emansipatoris menempatkan guru dan siswa sebagai pembelajar.

Artinya, guru dan siswa sama-sama menjadi subjek dalam pembelajaran. Winarti dan

Trianggadewi (2015: 53) berpendapat bahwa pendidikan emansipatoris membantu

seseorang menyadari keberadaannya dalam lingkungan dan kemudian membantunya

mengambil keputusan dengan menyatukan hati, kehendak, dan budi. Pendidikan

emansipatoris ini setidaknya memiliki tiga kunci utama yaitu humanisasi, kesadaran

kritis dan mempertanyakan sistem.

Humanisasi berarti memberdayakan kemampuan berpikir kritis dan

terbentuknya kesadaran kritis yang membantu terwujudnya relasi antara guru dan

siswa. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir tinggi pada level

yang lebih kompleks (Gunawan, dalam Suprijono 2016). Kemampuan berpikir kritis

mengarahkan seseorang untuk membuat suatu keputusan. Terwujudnya kesadaran

kritis ini jika seseorang mulai belajar menerima segala keadaan yang dialami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

21

seseorang baik sosial, ekonomi, budaya, maupun politik. Diperlukan dialog yang

nyata dalam mempertanyakan sistem untuk terwujudnya suatu realitas.

Mengutip pendapat Suprijono (2016) bahwa pendidikan emansipatoris

merupakan pendidikan yang menekankan aktivitas utama pada siswa. Kegiatan

pembelajaran berfokus pada perhatian siswa sebagai subjek pembelajaran dan

melandaskan pentingnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran

yang berpusat pada siswa mendorong berkembangnya kesadaran reflektif yang

dimiliki siswa (Sartre, dalam Suprijono, 2016). Model pembelajaran yang berpusat

pada siswa ini membantu siswa membentuk pembiasaan yaitu membuat kesadaran

yang tidak disadari menjadi kesadaran yang disadari.

Salah satu bentuk pendidikan emansipatoris adalah Paradigma Pedagogi

Reflektif atau yang sering dikenal dengan PPR (Winarti dan Trianggadewi, 2015:

54). Peterson dan Nielsen (dalam Winarti dan Trianggadewi, 2015: 55) menjelaskan

lima hal yang berkaitan dengan siklus dalam PPR yaitu konteks, pengalaman, aksi,

refleksi, dan evaluasi.

Dalam konteks, guru perlu mengidentifikasi dunia yang dimiliki siswa

termasuk kehidupan sosial, politik, ekonomi dan hal lain yang dapat mempengaruhi

dunia siswa tersebut. Para guru juga perlu memperhatikan pemahaman awal siswa.

Pemahaman ini diperoleh dari lingkungan atau dari pembelajaran sebelumnya untuk

mendorong siswa menggali pengalamannya (Subagya, 2010: 48).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

22

Pengalaman merupakan titik tolak dari PPR. Pengalaman yang dialami siswa

menunjuk pada kegiatan yang memuat ranah kognitif dan afektif. Keterkaitan antara

perasaan batin dan pemahaman intelektual mendorong siswa untuk melakukan suatu

tindakan. Selain itu, konfrontasi pengalaman baru dengan pengalaman yang lalu

mendorong siswa untuk mencari pemahaman lebih lanjut dan membantu siswa

memahami kenyataan lebih luas dan lebih mendalam. Pengalaman dapat dilakukan

secara langsung maupun tidak langsung. Bentuk pengalaman langsung bisa melalui

kegiatan diskusi, eksperimen, olahraga, maupun proyek lainnya. Dalam pengalaman

tidak langsung guru dituntut untuk merangsang imajinasi dan penggunaan panca

indera yang dimiliki siswa, sehingga siswa bisa memasuki kondisi nyata yang sedang

dipelajari.

Kegiatan refleksi merupakan proses untuk menemukan makna dengan

memahami kebenaran secara lebih baik, dengan mengerti reaksi dalam mempelajari

sesuatu, dengan memperdalam pemahaman tentang dampak yang telah dimengerti,

dengan berusaha menemukan makna dari kebenaran yang dipelajari, dengan mulai

mempelajari sikap apa yang harus ditunjukan kepada orang lain. Dalam kegiatan

refleksi ini para guru ditantang untuk merumuskan pertanyaan yang meluaskan

kesadaran siswa serta membuka kepekaan siswa terhadap dampak dari suatu hal yang

telah dipelajari untuk mengembangkan pengalaman ke arah yang lebih nyata dan

lebih unggul. Kegiatan refleksi ini bisa diperluas sehingga dapat memperkuat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

23

mendorong dan memberi kepastian tindakan yang akan dilakukan setelah

mempelajari suatu hal.

Aksi menunjuk pada pertumbuhan batin seseorang berdasarkan pengalaman

yang telah direfleksikan. Dalam kegiatan ini, siswa mempertimbangkan pengalaman

yang telah diperoleh dari sudut pandangnya. Setelah seorang siswa dapat memahami

pengalaman tersebut dalam segi pengetahuan maupun sikap, maka ia akan mulai

tergerak untuk melakukan suatu tindakan. Pilihan yang dilakukan siswa atas tindakan

tersebut dapat positif maupun negatif sesuai dengan pemahaman siswa.

Selanjutnya, para guru perlu melakukan evaluasi untuk mengetahui

keberhasilan maupun kekurangannya dalam melakukan proses pembelajaran. Tes,

ulangan, ujian merupakan alat evaluasi untuk menilai kemampuan dan keterampilan

yang telah dikuasai oleh siswa. Kegiatan evaluasi ini mendorong guru maupun siswa

dalam memperhatikan perkembangan intelektual dan mengidentifikasi kekurangan

dalam pembelajaran untuk kemudian diperbaiki demi terciptanya pembelajaran yang

lebih kondusif dan efisien.

Penelitian ini berlandaskan pada konsep pendidikan emansipatoris yang

terwujud dalam Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Konsep-konsep dasar tersebut

dikembangkan melalui proses pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berpendapat, mendorong terjalinnya kerja sama dalam menemukan

pengetahuan, mengembangkan sikap tanggung jawab, refleksi diri, dan berbagai

kegiatan yang menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, konsep-

konsep dasar tersebut juga dapat dikembangkan melalui pemberian pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

24

bermakna (Suprijono, 2016: 40). Pengalaman tersebut dapat diperoleh dari

lingkungan tempat tinggal siswa.

2.1.3 Lingkungan

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan

(Sastrosupeno, 1984) (Tilaar, 2011) (Hamzah, 2013) menyatakan bahwa lingkungan

merupakan kondisi yang mempengaruhi kesejahteraan mahluk hidup. Lingkungan

hidup menurut UU No 32 tahun 2009 adalah kesatuan ruang dengan semua benda,

daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang

mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan

manusia serta makhluk hidup lain.

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang mempengaruhi kelangsungan

hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Suatu lingkungan

disebut dengan ekosistem dimana adanya interaksi antar makhluk hidup maupun

benda tak hidup yang kemudian diolah menjadi kebudayaan maupun peradaban.

Interaksi yang seimbang dan harmonis antar makhluk hidup maupun benda tak hidup

ini kemudian menciptakan keseimbangan ekosistem. Keseimbangan ekosistem

berdampak pada keselarasan dan kesejahteraan hidup manusia. Sebagian dari kondisi

seimbang ini dikendalikan oleh manusia.

Dalam pelaksanaannya, keseimbangan ekosistem ini dapat terganggu oleh ulah

manusia itu sendiri dengan akibat terjadinya kerusakan lingkungan yang

membahayakan kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya. Kerusakan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

25

menyebakan terjadinya pencemaran lingkungan seperti pencemaran air, tanah, udara,

perubahan iklim dan suhu, bahkan juga berkurangnya kemampuan regulasi dan

regenarasi makhluk hidup karena interaksi yang terganggu. Salah satu penyebab

terjadinya kerusakan lingkungan ini adalah rendahnya kesadaran perilaku manusia

dalam menjaga kelestarian alam.

Perubahan gaya dan perilaku masyarakat yang ramah terhadap lingkungan bisa

diciptakan melalui pendidikan lingkungan. Melalui pendidikan lingkungan ini

seseorang memiliki bekal untuk memelihara lingkungan guna memenuhi kebutuhan

hidup (Hamzah, 2013). Dalam konferensi UNESCO tahun 1978 (dalam Hamzah

2013: 39) dijelaskan bahwa pendidikan lingkungan merupakan proses mengenali nilai

dan konsep untuk mengembangkan keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk

kelangsungan hidup manusia.

Pendidikan lingkungan memiliki tujuan sebagai misi untuk terbentuknya suatu

sikap dan perilaku manusia yang kaitannya dengan lingkungan. Tujuan pendidikan

lingkungan tercantum dalam konferensi Tibilis pada tahun 1977 (dalam Hamzah,

2013: 39). (1) Pendidikan lingkungan membantu menyelesaikan masalah kepedulian

yang berkaitan dengan bidang ekonomi, sosial, politik dan ekologi, (2) membantu

mengembangkan pengetahuan, sikap, dan komitmen untuk memelihara lingkungan,

(3) menciptakan perilaku masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Yusuf (dalam

Hamzah, 2013: 49) menekankan bahwa pendidikan lingkungan harus didasarkan pada

empat hal, yaitu learning to do, learning to live together, learning to be, dan learning

to know.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

26

Pendidikan lingkungan hidup harus berdasarkan learning to do, artinya

pendidikan lingkungan harus mampu menanamkan sikap, kemampuan dan

keterampilan dalam melestarikan lingkungan hidup. Learning to live together, bahwa

pendidikan lingkungan juga harus bisa untuk menanamkan cara hidup bersama di

bumi serta cara memelihara kelestariannya. Learning to be, pendidikan lingkungan

hendaknya bisa membangun keyakinan manusia akan alam sehingga mampu

memperlakukan alam dengan bijaksana. Learning to know, pendidikan lingkungan

diarahkan agar para siswa mengetahui dan memahami lingkungan dengan segala

aspek yang ada di dalamnya.

Pendidikan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku manusia dalam

memahami dan melestarikan lingkungan. Pendidikan lingkungan memupuk sikap

terampil dalam melestarikan lingkungan. Melalui pendidikan lingkungan individu

akan terbantu dalam proses mengembangkan sikap kesadaran dan kepedulian untuk

memecahkan masalah yang berkaitan dengan lingkungan.

2.1.4 Kesadaran dan Kepedulian

Kesadaran berasal dari kata sadar yang berarti keadaan mengenali dirinya

(Wojowasito, 1999). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) sadar berarti

insaf, merasa tahu, dan mengerti. Pius dan Sonia (2014) berpendapat bahwa

kesadaran berarti keadaan seseorang dalam mengenali dirinya untuk menentukan

suatu pilihan. Kesadaran merupakan unsur dalam menyikapi kenyataan. Pendapat ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

27

juga disetujui Solso (2008) yang menyatakan bahwa kesadaran merupakan kesiagaan

terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungan.

Soekanto (dalam Jamanti, 2014) menyatakan bahwa kesadaran terdiri dari

empat domain yaitu pengetahuan, sikap, pemahaman, dan pola perilaku. Pendapat ini

disederhanakan oleh ahli psikologi pendidikan yaitu Benyamin S. Bloom yang

membagi kesadaran menjadi tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor

(Jamanti, 2014). Ketiga bagian tersebut dijelaskan oleh Notoatmodjo (dalam Jamanti,

2014). Pengetahuan merupakan hasil dari penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan tersebut berasal dari indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, perasa, dan peraba. Pengetahuan ini kemudian dibagi lagi menjadi enam

tingkatatan yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Sikap merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus maupun objek

(Jamanti, 2014). Jamanti juga membagi sikap menjadi beberapa tingkatan, yaitu

menerima (receiving), merespon (responding), menghargai (valuing), dan

bertanggungjawab (responsible). Seseorang dikatakan menerima apabila mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan suatu objek. Merespon berarti memberikan

jawaban, mengerjakan suatu tindakan, ataupun menunjukkan bahwa orang tersebut

mengerti apa yang dimaksudkan oleh objek. Seseorang yang menghargai berarti ia

berani mengajak orang lain untuk mengerjakan sesuatu atau mendiskusikan suatu

masalah. Seorang yang bertanggung jawab berarti ia berani mengambil risiko atas

segala sesuatu yang telah dipilihnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

28

Domain selanjutnya adalah perilaku atau tindakan. Jamanti (2014) membagi

perilaku menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan pertama yaitu persepsi (perception).

Persepsi berarti mengenal objek yang sehubungan dengan tindakan yang akan

dilakukan. Tingkatan kedua yaitu respon terpimpin (guided response). Respon

terpimpin dimaksudkan mengurutkan sesuatu atau objek dengan benar sesuai dengan

contoh. Ketiga, mekanisme (mecanism). Jika seseorang telah melakukan sesuatu

dengan benar, maka secara otomatis sudah merupakan kebiasaan. Keempat, adopsi

(adoption) yang merupakan tindakan modifikasi dari keadaan sebelumnya dan sudah

berkembang dengan baik.

Kesadaran merupakan hasil dari berpikir masyarakat. Jika seseorang mampu

mengenal dirinya sendiri berarti ia mampu meningkatkan kualitas kehidupannya

sehingga mampu menimbulkan kesadaran. Begitu halnya ketika seseorang mampu

berkomunikasi, artinya ia mampu mendapatkan dan menyampaikan informasi.

Sedangkan bertanggung jawab akan menimbulkan kesadaran mengenai pentingnya

suatu hal. Dari beberapa penjelasan tersebut dapat dijelaskan bahwa kesadaran adalah

tergeraknya jiwa seseorang terhadap keadaan dirinya sendiri maupun terhadap

keadaan lingkungan sekitarnya. Jika seseorang sudah tergerak jiwanya maka ia akan

mulai memiliki kepedulian terhadap sesuatu yang ada di sekitarnya.

Kepedulian berasal dari kata peduli yang berarti mengindahkan atau

memperhatikan (KBBI, 2003). Tronto (1993) menjelaskan bahwa kepedulian berarti

pencapaian terhadap sesuatu. Nodding (2002) berpendapat bahwa kepedulian berarti

usaha merespon positif segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Kepedulian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

29

menjadikan kita terkait dengan sesuatu di luar diri kita dengan usaha menghargai

maupun berbuat baik terhadapnya. Swanson (dalam Sihombing, 2014) menjelaskan

lima dimensi dalam kepedulian yaitu mengetahui, turut hadir, melakukan,

memungkinkan, dan mempertahankan keyakinan.

Mengetahui berarti usaha untuk memahami kejadian yang ada di sekitarnya

melalui pencarian isyarat verbal maupun non verbal dan berusaha terlibat di

keduanya. Turut hadir merupakan upaya menyampaikan ketersediaan dan perasaan

terkait dengan emosi. Melakukan berarti tindakan yang dilakukan untuk sesuatu di

sekitarnya seperti menjaga, melestarikan, merawat, melindungi, dan mendahulukan.

Memungkinkan merupakan sebuah usaha memberi peluang tercapainya sesuatu

dengan memberikan informasi, penjelasan, dukungan, perhatian dan memberikan

alternatif. Sedangkan mempertahankan keyakinan merupakan usaha mendukung dan

mendorong untuk memaknai dan memelihara sikap dengan penuh harapan.

Kepedulian memiliki beberapa tujuan. Leininger (dalam Sihombing, 2014)

menyatakan tujuan kepedulian, yaitu (1) membantu mencapai aktualisasi diri, yaitu

untuk mengembangkan potensi diri, mengembangkan kemampuan fisik, maupun

mengembangkan kemampuan kognitif, (2) memperbaiki perhatian maupun

pengalaman seseorang yang kemudian dilanjutkan dengan mengekspresikan perasaan

melalui suatu hubungan.

Kesadaran lingkungan adalah keadaan tergeraknya jiwa seseorang terhadap

lingkungannya sehingga mampu mengendalikan diri di lingkungannya. Sedangkan

kepedulian lingkungan adalah keadaan seseorang dalam memperhatikan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

30

dengan upaya memperbaiki, melestarikan, dan mencegah pencemaran lingkungan.

Kesadaran dan kepedulian lingkungan dapat dilaksanakan melalui pendidikan

lingkungan. Model Conservation Scout menjadi salah satu model yang digunakan

sebagai sarana dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan

pendidikan lingkungan.

2.1.5 Model Conservation Scout

Davis (dalam Widodo, 2014) menjelaskan pembelajaran berbasis lingkungan

adalah pembelajaran yang melibatkan siswa, guru, dan masyarakat yang bekerja sama

dan secara demokratis terbuka terhadap masalah yang berkaitan dengan pertanyaan

lingkungan, isu, dan masalah lainnya. Pembelajaran berbasis lingkungan menjadikan

lingkungan sebagai sarana dalam belajar. Dalam hal ini, siswa dan guru menyadari,

mengetahui, menyikapi, terampil, berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang

berhubungan dengan lingkungan (Widodo, 2014).

Model Conservation Scout merupakan model pembelajaran yang dapat

digunakan untuk menanamkan pendidikan lingkungan melalui sebuah konservasi

sederhana yang menyenangkan (Suseno, 2016). Seperti halnya model pembelajaran

lainnya, model Conservation Scout juga memiliki metode. Metode dari model CS

tersebut antara lain kebun konservasi, area konservasi di dalam ruangan, minitrip

(perjalanan ke alam terbuka), dan eksperimen sederhana (Suseno, 2016: 4).

Metode kebun konservasi merupakan cara menanam tanaman dengan

memanfaatkan lahan sempit. Area konservasi dalam ruangan merupakan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

31

memelihara dan membudidayakan tanaman maupun hewan yang terdapat dalam

ruangan. Siswa bisa menyediakan akuarium untuk memelihara hewan-hewan yang

tidak berbahaya seperi ikan, kura-kura, dan hamster. Siswa juga dapat memelihara

tanaman dalam wadah yang diletakkan di dalam ruangan. Tanaman mini yang

dibudidayakan dalam wadah disebut dengan Terarium. Salah satu contohnya adalah

tanaman kaktus (Suseno, 2016:4).

Metode selanjutnya adalah minitrip, yaitu perjalanan siswa mengunjungi kebun

binatang atau cagar alam untuk mengetahui keanekaragamannya. Metode yang

terakhir adalah eksperimen sederhana. Eksperimen sederhana merupakan kegiatan

untuk mengetahui atau mengidentifikasi suatu topik, misalnya mengidentiikasi

terjadinya banjir dan mengidentifikasi kerusakan lingkungan hidup. Siswa terlibat

langsung dalam eksperimen sederhana ini, sehingga siswa dapat mudah memahami

isi dan maksud dari topik pembelajaran yang disampaikan melalui sebuah

eksperimen.

Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen sederhana dengan

teknik kampanye dan peer tutoring atau tutor sebaya. Siswa akan menyampaikan

pengalaman yang didapatkan selama pembelajaran kepada orang lain. Siswa belajar

langsung tentang lingkungan melalui eksperimen “Penyebab Banjir” dan “Fungsi

Akar”. Model Conservation Scout diharapkan mampu menciptakan generasi yang

mampu mewujudkan kesadaran dan kepedulian lingkungan sehingga mampu

memanfaatkan lingkungan dengan sebaik-baiknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

32

Pembelajaran melalui model Conservation Scout untuk menanamkan

pendidikan lingkungan diterapkan sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Jean

Piaget (dalam Crain, 2007) meneliti mengenai tahapan perkembangan kognitif pada

anak. Berikut adalah tabel tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget.

Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Piaget

Tahap Usia Karakteristik/Perilaku

Sensori-

Motorik

Lahir-2

tahun

Mampu mengorganisasikan skema tindakan fisik seperti

menghisap, memukul, dan menggenggam untuk menghadapi

dunia.

Pra-

Operasional

2-7

tahun

Anak belajar berpikir menggunakan simbol dan pencitraan

batiniah, pikirannya belum begitu logis dan masih belum

sistematis, menyamaratakan sesuatu berdasarkan pengalaman

bebas.

Operasional

Konkret

7-11

tahun

Mampu mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis,

mengacu pada objek dan aktivitas konkret.

Operasional

Formal

11

tahun-

dewasa

Mampu berpikir secara konseptual dan berpikir secara hipotesis.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa siswa sekolah dasar termasuk dalam

tahap operasional konkret (7-11 tahun). Siswa sekolah dasar pada umumnya mampu

mengembangkan berpikir secara sistematis yang mengacu pada objek dan aktivitas

konkret. Dengan mengalami langsung kegiatan atau pembelajaran (learning by doing)

dapat menciptakan pengalaman dan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.

Maria Montessori, doktor wanita pertama di dunia yang terkenal berkat

karyanya “Metode Montessori” juga memiliki pandangan tentang anak. Montessori

(Montessori, 2002) meyakini bahwa anak menyukai permainan karena melalui

permainan anak mampu mengaktualisasikan dirinya. Anak usia 6-12 tahun diyakini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

33

mudah menerima stimulus atau informasi baru. Dalam usia ini anak sedang

memasuki tahap kepekaan (sensitive periode).

Montessori juga menjelaskan bahwa perkembangan anak tidak lepas dari peran

lingkungan. Stimulus dan berbagai infomasi dari lingkungan dapat menentukan

perkembangan intelektual, emosial, dan spiritual anak. Dalam mengolah

pengetahuannya, anak juga memerlukan bantuan orang dewasa. Anak akan menyerap

berbagai informasi dan pengalaman yang dialami di lingkungannya. Anak kemudian

akan mengadaptasi informasi dan pengalaman tersebut untuk diterapkan dalam

kehidupan pribadinya. Dalam tahap ini dikenal dengan konsep ingatan yang meresap

(absorbment minds).

Sejalan dengan Montessori, ahli konstruktivisme Vygotsky juga menyatakan

bahwa anak akan dapat mempelajari konsep-konsep dengan baik jika berada dalam

Zone of Proximal Development (ZPD). Anak bekerja dalam ZPD jika anak tidak

dapat memecahkan masalah sendiri, tetapi dapat memecahkan masalah itu setelah

mendapat bantuan orang dewasa atau temannya. Vygotsky percaya bahwa anak akan

jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Vygotsky membedakan

antara zone of actual development dan zone of potential development pada anak.

Zone of actual development menentukan apakah seorang anak dapat melakukan

sesuatu tanpa bantuan orang dewasa atau guru. Sedangkan zone of potensial

development membedakan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu,

memecahkan masalah di bawah petunjuk orang dewasa atau kerja sama dengan teman

sebaya. Menurut teori Vygotsky, Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

34

antara zone of actual development dan zone of potensial development, di mana antara

apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan

apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau

kerja sama dengan teman sebaya (Slavin, 2011: 59)

Vygostky menekankan pada scaffolding yaitu pemberian bantuan dari orang

dewasa atau teman sebaya dalam menyelesaikan suatu masalah. Dalam analisisnya,

perkembangan kognitif seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri secara

aktif, juga ditentukan oleh lingkungan sosial secara aktif. Lingkungan sosial menurut

Vygotsky bisa diwujudkan melalui kerja kelompok.

Model Conservation Scout merupakan model pembelajaran inovatif untuk

memberikan pendidikan lingkungan melalui kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan

yang dilakukan dalam model Conservation Scout ini didasarkan dan disesuaikan

dengan tahap perkembangan anak. Melalui kegiatan tersebut, anak dapat memperoleh

informasi dan pengalaman yang lebih bermakna.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

2.2.1 Penelitian tentang Kesadaran Lingkungan

Pius dan Sonia (2014) melakukan penelitian mengenai subjective well-being

pada remaja ditinjau dari kesadaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk

mencari hubungan antara kesadaran lingkungan dan subjective well-being (SWB)

pada remaja. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif.

Pengambilan data menggunakan metode cluster sampling terhadap 130 siswa remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

35

SMK Semarang. Hasil uji korelasi product moment memperoleh hasil r=0,506

(p<0,01) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang

signifikan antara kesadaran lingkungan dengan subjective well-being remaja, dimana

sumbangan efektif yang diberikan kesadaran lingkungan pada subjective well-being

remaja adalah sebesar 25,6%.

2.2.2 Penelitian tentang Kepedulian Lingkungan

Handayani (2013) meneliti mengenai peningkatan sikap peduli lingkungan

melalui implementasi pendekatan sains teknologi masyarakat dalam pembelajaran

IPA kelas IV di SD N Keputran A. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui langkah implementasi pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)

dalam pembelajaran IPA yang dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif

dengan subjek penelitian siswa kelas IV SD N Keputran A yang berjumlah 28 siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi sikap peduli

lingkungan siswa, lembar observasi aktivitas guru dalam menanamkan sikap peduli

lingkungan, dan angket sikap peduli lingkungan siswa. Hasil penelitian ini adalah

pendekatan STM dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa. Hal ini

ditunjukkan dengan hasil observasi sebanyak 27 sisa (96,43%) berada pada kategori

tinggi, sebanyak 1 siswa (3,57%) berada pada kategori sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

36

2.2.3 Penelitian tentang Model Conservation Scout

Sari (2014) meneliti presepsi guru dan siswa SD di Yogyakarta terhadap

program Conservation Scout. Penelitian ini melibatkan 38 SD di Yogyakarta yang

terdiri dari 32 guru dan 70 siswa SD yang dilakukan di Pusat Studi Lingkungan

Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon sekolah,

presepsi guru, presepsi siswa, dan keberhasilan sekolah dalam mendukung program

Conservation Scout. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah action

research, survey, dan deskripsi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan sekolah

memberikan respon sangat positif (84%) terhadap program Conservation Scout, dari

38 sekolah yang diundang, ada 32 sekolah yang mengikuti program ini. Guru

memberikan presepsi negatif (2,50), bukan pada esensi program melainkan pada

teknik pelaksanaan program. Siswa memberikan persepsi positif (3,51) dan 36 dari 70

siswa berhasil melakukan peer tutoring dan kampanye mengenai konservasi. Ada

53,12% SD yang siswanya menjadi duta konservasi lingkungan.

Berikut adalah literatur map dari penelitian yang relevan hingga dilakukan

penelitian oleh peneliti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

37

Bagan 2.1 Literatur Map Penelitian yang Relevan

2.3 Kerangka Berpikir

Lingkungan merupakan kondisi yang mempengaruhi perkembangan maupun

pertumbuhan seseorang yang terdiri dari udara, air, tanah, tumbuhan, dan hewan.

Lingkungan berperan penting dalam kehidupan manusia sebagai sarana untuk

memenuhi kebutuhan hidup. Segala aktivitas manusia dapat mengakibatkan

perubahan lingkungan baik secara positif maupun negatif. Perubahan lingkungan

yang positif dapat mendatangkan keuntungan. Perubahan lingkungan yang negatif

Pius dan Sonia (2014)

Kesadaran lingkungan-

subjective well-being

Ani, Handayani (2013)

Peduli lingkungan-pendekatan

Sains Tekhologi Masyarakat

Penelitian tentang model

conservation scout

Sari, Wahyu W (2014)

Conservation Scout-Presepsi

guru dan siswa

Yang ingin diteliti

Pengembangan Materi,

Conservation scout, kesadaran

dan kepedulian lingkungan

Penelitian tentang kesadaran

dan kepedulian lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

38

dapat mendatangkan kerugian. Kerusakan lingkungan merupakan salah satu

perubahan lingkungan yang dapat mendatangkan kerugian. Salah satu penyebab

kerusakan lingkungan adalah ulah manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap

kelestarian lingkungan. Kerusakan lingkungan yang terjadi terus menerus

menimbulkan dampak yang semakin buruk.

Sikap sadar dan peduli masyrakat terhadap lingkungan masih rendah.

Penanaman pendidikan lingkungan menjadi penting untuk dilaksanakan. Melalui

pendidikan diharapkan manusia dapat mewujudkan sikap dan prinsip kepekaannya

terhadap kelestarian lingkungan. Penanaman sikap sadar dan peduli lingkungan

melalui model Conservation Scout menjawab permasalahan rendahnya pendidikan

lingkungan yang dimiliki siswa. Melalui kegiatan eksperimen siswa dapat menjadi

lebih aktif dan lebih mudah memahami topik pembelajaran, sehingga siswa dapat

memperoleh pengalaman langsung yang bermakna.

Berkaitan dengan masalah rendahnya pendidikan lingkungan, penelitian ini

dilakukan untuk menjawab kebutuhan terhadap perlunya pendidikan lingkungan sejak

dini. Penelitian ini difokuskan pada Kompetensi Dasar “Mengidentifikasi cara

manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar”. Dalam

penelitian ini mengembangkan Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian

Lingkungan Menggunakan Model Conservation Scout untuk memberikan

pendidikan lingkungan bagi siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta tahun ajaran

2016/2017. Materi tersebut disusun berdasarkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

untuk membantu siswa memahami topik pembelajaran melalui konteks, pengalaman,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

39

refleksi, aksi, dan evaluasi. Materi dalam penelitian ini juga dikembangkan

berdasarkan Pendidikan Emansipatoris untuk membantu siswa mengembangkan

sikap sadar dan peduli terhadap lingkungan melalui tiga kunci utamanya yaitu

humanis, kesadaran kritis, dan dialog kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

40

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian metode penelitian yang meliputi (1) jenis penelitian, (2)

setting penelitian, (3) prosedur pengembangan, (4) instrumen penelitian, (5) teknik

pengumpulan data, dan (6) teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan atau yang lebih

dikenal sebagai R & D (Research and Development). R & D merupakan penelitian

untuk menghasilkan suatu produk dan menguji produk tersebut (Sugiyono, 2015). R

& D ini juga dapat digunakan untuk memperbaiki suatu produk yang telah ada untuk

meningkatkan kualitas pendidikan (Tegeh, 2014). Dalam penelitian ini

mengembangkan suatu produk berupa materi eksperimen untuk memberikan

pendidikan kesadaran dan kepedulian lingkungan bagi siswa kelas III di SD N Jetis 1

Yogyakarta. Pengembangan materi ini dilakukan melalui lima langkah dari Brian

Tomlinson (dalam Harsono, 2015) yaitu: (1) analisis kebutuhan, (2) desain produk,

(3) implementasi, (4) evaluasi, dan (5) revisi produk.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta yang

berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

41

3.2.2 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan Materi Pendidikan Kesadaran dan

Kepedulian Lingkungan Menggunakan Model Conservation Scout untuk siswa kelas

III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.

3.2.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD N Jetis 1 Yogyakarta yang beralamat di Jl.

Pasiraman No 2, Cokrodiningratan, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah

Istimewa Yogyakarta. Waktu penelitian dilakukan selama 5 bulan dari bulan Juli

2016 hingga Desember 2016.

3.3 Prosedur Pengembangan

Penelitian R & D ini menghasilkan produk berupa materi ekperimen. Penelitian

ini menggunakan prosedur pengembangan materi menurut Brian Tomlinson (dalam

Harsono, 2015) yang terdiri dari lima tahap, yaitu: (1) analisis kebutuhan, (2) desain

produk, (3) pelaksanaan, (4) evaluasi, dan (5) revisi. Kelima langkah prosedur

pengembangan materi ini dijelaskan pada bagan 3.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

42

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan

Langkah I

Analisi

Kebutuhan

Instrumen

Wawancara

1. Observasi

2. Wawancara

Langkah II

Desain

Kajian prinsip

pengembangan materi

Tomlinson

Hasil analisis

kebutuhan

Penetapan:

1. Standar

Kompetensi

2. Kompetensi

Dasar

3. Indikator

Pengembangan

Materi

Validasi

ahli Revisi

Langkah III

Implementasi 1. Implementasi pembelajaran hari pertama

2. Implementasi pembelajaran hari kedua

Langkah IV

Evaluasi Kelebihan dan kelemahan materi

Langkah V

Revisi Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

43

3.3.1 Analisis Kebutuhan

Dalam tahap analisis kebutuhan peneliti melakukan kegiatan observasi dan

wawancara. Kegiatan observasi dilakukan pada saat pembelajaran di kelas III A SD N

Jetis 1 Yogyakarta untuk mengetahui proses pembelajaran, bahan ajar yang

digunakan serta kondisi siswa saat mengikuti pembelajaran. Peneliti juga melakukan

kegiatan observasi di luar kelas yaitu lebih difokuskan pada perilaku siswa terhadap

tanaman di depan kelas III A. Kegiatan observasi ini dilakukan di luar jam pelajaran

yaitu pada saat berlangsungnya istirahat.

Peneliti juga melakukan kegiatan wawancara untuk menambah dan memperluas

informasi berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dan kebutuhan bahan ajar yang

digunakan dalam pembelajaran. Pelaksanaan wawancara ini dilakukan berdasarkan

panduan students need analysis pemberian dari dosen pembimbing skripsi. Peneliti

melakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru kelas dan siswa kelas III A SD N

Jetis 1 Yogyakarta. Hasil observasi dan wawancara ini kemudian digunakan sebagai

bahan dasar pengembangan materi sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan siswa,

guru kelas, dan kepala sekolah SD N Jetis 1 Yogyakarta.

3.3.2 Desain

Hasil analisis kebutuhan berupa data observasi dan wawancara menjadi dasar

dalam tahap pengembangan selanjutnya yaitu menentukan Standar Kompetensi (SK),

Kompetensi Dasar (KD), dan indikator pembelajaran yang terdapat dalam panduan

students need analysis. Peneliti kemudian menyusun silabus dan Rencana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

44

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan kurikulum yang digunakan oleh SD

N Jetis 1 Yogyakarta yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.

Selanjutnya, peneliti menyusun materi eksperimen tentang penyebab banjir sebagai

bahan ajar yang mengupayakan terlaksananya model Conservation Scout dan

pendidikan emansipatoris. Materi eksperimen untuk guru dan panduan eksperimen

untuk siswa disusun secara terpisah.

Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Materi Eksperimen

Penyebab Banjir dijadikan satu sebagai bahan ajar yang mendukung proses

pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti menggabungkan dan mengembangkan

bahan ajar tersebut dengan bahan ajar yang disusun oleh rekan peneliti dengan judul

“Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan”. Materi ini selanjutnya

divalidasi oleh ahli (expert judgment) untuk mengetahui kualitas dan kelayakan

materi. Proses validasi ini dilakukan oleh satu dosen ahli IPA, satu dosen ahli bahasa,

dan dua guru kelas yaitu guru kelas III A dan guru kelas III B.

Materi yang divalidasi para ahli merupakan materi yang dikhususkan untuk

guru, sedangkan materi untuk siswa berisi panduan eksperimen dan divalidasi sendiri

oleh siswa kelas III A. Validasi materi untuk siswa dilakukan oleh 5 siswa kelas III A

yang diplih sesuai rekomendasi guru kelas III A berdasarkan tingkat kemampuan

kognitif, afektif maupun psikomotor. Proses validasi materi untuk siswa dilakukan

melalui kegiatan wawancara dengan siswa sesuai kisi-kisi wawancara yang telah

disusun. Seluruh hasil validasi ini selanjutnya digunakan sebagai bahan pertimbangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

45

untuk memperbaiki kualitas isi materi agar layak digunakan sebagai uji coba

lapangan.

3.3.3 Implementasi

Hasil validasi Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

kemudian direvisi sesuai kritik dan saran dari para validator. Materi tersebut

kemudian diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas III A SD N Jetis 1

Yogyakarta dengan melibatkan 26 siswa setelah mendapatkan izin dari Kepala

Sekolah dan guru kelas III A. Dalam tahap implementasi kegiatan pembelajaran ini

peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran

dari awal hingga akhir pembelajaran. Peneliti juga melakukan wawancara dengan

beberapa siswa untuk mendapatkan data tambahan dan pelengkap yang digunakan

untuk mengetahui kualitas materi yang telah dikembangkan. Implementasi

dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Implementasi hari pertama melakukan

eksperimen “Penyebab Banjir” dan implementasi hari kedua melakukan eksperimen

“Fungsi Akar”.

3.3.4 Evaluasi

Dalam tahap ini peneliti melakukan analisis hasil observasi, wawancara, dan

proses implementasi “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan”.

Tahap evaluasi bertujuan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan materi yang

telah dikembangkan. Data ini kemudian dijadikan sebagai dasar pertimbangan

perbaikan materi hingga materi layak digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

46

3.3.5 Revisi

Tahap selanjutnya adalah melakukan revisi “Materi Pendidikan Kesadaran dan

Kepedulian Lingkungan” berdasarkan hasil analisis seluruh kegiatan observasi,

wawancara dan implementasi materi yang dilakukan pada tahap evaluasi. Tahap

revisi ini dilakukan untuk memperbaiki dan mengembangan kualitas isi materi agar

layak untuk digunakan pada tahap akhir penelitian.

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan daftar pertanyaan wawancara

sebagai instrumen penelitian. Daftar pertanyaan wawancara ini digunakan ketika

melakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan siswa pada saat melakukan

analisis kebutuhan. Selain itu, daftar pertanyaan wawancara ini juga digunakan untuk

validasi materi eksperimen oleh para siswa. Berikut adalah kisi-kisi setiap instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa Kelas III A

No Topik Pertanyaan No Pertanyaan

1 Tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA di kelas 1

2 Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam

pembelajaran IPA

2, 3

3 Informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan

eksperimen pada pembelajaran IPA

4

4 Pemahaman siswa terhadap materi IPA yang diajarkan

guru

5

5 Penggunaan panduan/materi eksperimen IPA dalam

pembelajaran di kelas

6, 7, 8

6 Pendapat siswa tentang panduan/materi eksperimen

yang menarik dan layak digunakan

9

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah

No Topik Pertanyaan No Pertanyaan

1 Informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

47

2 Kesulitan yang dialami guru terkait pelaksanaan kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA

2, 3, 4

3 Penggunaan panduan eksperimen IPA dalam pembelajaran 5, 6, 7

4 Pendapat Bapak/Ibu kepala sekolah mengenai

panduan/materi eksperimen yang layak digunakan

8

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas

No Topik Pertanyaan No Pertanyaan

1 Informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran

IPA

1

2 Kesulitan yang dialami guru dalam pelaksanaan

pembelajaran IPA

2, 3

3 Informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA

4, 5

4 Kesulitan yang dialami guru terkait pelaksanaan kegiatan

eksperimen pada pembelajaran IPA

6

5 Usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalam

eksperimen pada pembelajaran IPA

7

6 Pendapat Bapak/Ibu guru dalam penggunaan panduan/materi

eksperimen sebagai media pembelajaran

8, 9, 10

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara Validasi Materi Eksperimen oleh Siswa

No Topik Pertanyaan No Pertanyaan

1 Minat siswa dalam membaca 1

2 Prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson (1998:7-

21) antara lain:

a. Materi dapat menumbuhkan ketertarikan bagi siswa

b. Materi dapat menumbuhkan rasa senang dan bahagia

bagi siswa

c. Materi dapat mengembangkan kepercayaan diri siswa

2,5,6

3 Pendapat siswa tentang panduan/materi eksperimen 3,4

Instrumen yang dibuat kemudian divalidasi oleh para ahli untuk menilai

kelayakan instrumen. Lembar komponen penilaian dan kriteria uji validasi instrumen

analisis kebutuhan dan validasi materi oleh siswa dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Komponen Penilaian Validasi Instrumen Wawancara

No Komponen Penilaian Skor

Komentar/Saran 1 2 3 4

1. Kelengkapan unsur-unsur pedoman

wawancara.

2. Kesesuaian antara kisi-kisi dengan

pertanyaan yang akan diajukan.

3. Ketepatan pemilihan kata untuk

menggambarkan jawaban atas

pertanyaan yang diajukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

48

4. Penggunaan bahasa Indonesia dan

tata tulis dalam pedoman.

Total Skor Keseluruhan

Skor terbobot =

x 10

Penilaian dilakukan dengan memberikan tanda centang pada skor 1, 2, 3 dan 4

sesuai pendapat para ahli. Berikut adalah data hasil validasi instrumen analisis

kebutuhan dan validasi materi oleh siswa dari 2 validator:

Tabel 3.6 Skor Hasil Validasi Instrumen Wawancara oleh Ahli IPA dan Ahli Bahasa

No Validator Skor Perolehan Skor

Total

Rata-

rata Instrumen

Validasi

Materi

oleh Siswa

Instrumen

Analisi

Kebutuhan

Siswa

Instrumen

Analisis

Kebutuhan

Guru

Instrumen

Analisis

Kebutuhan

Kepala

Sekolah

1 Dosen ahli

IPA 37,5 35 37,5 35 145 36,25

2 Dosen ahli

bahasa 35 37,5 37,5 37,5 147,5 36,87

Berdasarkan skor hasil validasi analisis kebutuhan dan validasi materi oleh

siswa pada tabel 3.6, instrumen tersebut layak digunakan dengan perbaikan sesuai

dengan saran dari validator.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara, observasi, dan kuesioner. Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab

secara bertatap muka antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk memperoleh

suatu informasi (Gunawan, 2013: 162). Kegiatan wawancara dalam penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

49

dilakukan secara tidak terstruktur. Peneliti berpedoman pada garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan

data analisis kebutuhan siswa, guru, dan kepala sekolah terhadap materi eksperimen

yang akan dikembangkan oleh peneliti. Kegiatan wawancara juga dilakukan untuk

validasi panduan eksperimen untuk siswa.

Observasi merupakan kegiatan melihat, mencatat gejala yang muncul, dan

mempertimbangkan hubungan antar gejala yang muncul dalam suatu konteks

(Gunawan, 2013: 143). Dalam penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipan,

artinya peneliti berperan sebagai pengamat independen. Kegiatan observasi dilakukan

pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di dalam kelas dan pada saat istirahat

untuk mengamati perilaku siswa terhadap tanaman yang ada di depan kelas III A.

Kegiatan observasi juga dilakukan peneliti selama menjalankan program pengalaman

lapangan (PPL) di SD N Jetis 1 Yogyakarta selama kurang lebih 4 bulan.

Peneliti juga menggunakan kuesioner dalam penelitian ini. Kuesioner

merupakan seperangkat pertanyaan maupun pertanyaan tertulis yang diberikan

kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2015: 199). Lembar kuesioner

digunakan untuk memvalidasi instrumen wawancara dan Materi Pendidikan

Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan yang dikembangkan. Lembar kuesioner ini

diserahkan kepada para validator untuk menilai kualitas materi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

50

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Teknik Analisi Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari kegiatan observasi dan

wawancara dengan siswa, guru kelas, dan kepala sekolah. Data berupa kritik dan

saran yang diperoleh dari hasil validasi dengan para ahli digunakan sebagai dasar

untuk memperbaiki kualitas isi materi. Ahli bahasa memberikan kritik dan saran pada

pengejaan, gaya bahasa, dan penulisan yang digunakan dalam materi. Ahli IPA

memberikan kritik dan saran pada kualitas isi materi, sedangkan guru memberikan

kritik dan saran pada langkah pembelajaran yang ada dalam materi dan seluruh isi

materi.

3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data Kuantitatif diperloleh dari hasil perhitungan skor validasi materi oleh para

ahli. Data kuantitatif yang diperloleh kemudian dianalisi menggunakan kriteria

penilaian menurut Sukardjo (2006). Terdapat empat skala pilihan yang memperjelas

kelayakan materi yang telah dikembangkan. Setiap butir memiliki skor tertinggi 4 dan

terendah 1. Angka 4 untuk sangat layak, angka 3 untuk layak, angka 2 untuk cukup

layak dan angka 1 untuk kurang layak. Berikut adalah tabel kriteria penilaian menurut

Sukardjo (2006) yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Ideal

No. Interval Skor Kategori

1 X > Xi + 1,80 x Sbi Sangat layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

51

2 Xi + 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 1,80 x Sbi Layak

3 Xi – 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 0,60 x Sbi Cukup layak

4 Xi – 1,80 x Sbi < X ≤ Xi – 0,60 x Sbi Kurang layak

Keterangan untuk masing-masing simbol dapat diperinci sebagai berikut:

X = Skor akhir rata-rata

Xi = Rerata ideal (dapat dicari dengan rumus:

(skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)

Sbi = Simpangan baku ideal (dapat dicari dengan rumus:

(skor tertinggi ideal - skor terendah ideal)

Berdasarkan rumus konversi pada tabel 3.7, maka perlu dilakukan

penghitungan data-data kuantitatif untuk memperoleh data kualitatif. Berikut adalah

penghitungan untuk menetapkan rentang skor:

Diketahui:

Skor tertinggi ideal = 4

Skor terendah ideal = 1

Rerata ideal (Xi) =

(4 + 1)

=

(5)

= 2,5

Simpangan Baku Ideal (Sbi) =

(4-1)

= 0,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

52

Ditanyakan:

Rentang skor= sangat layak, layak, cukup layak, dan kurang layak

Jawab:

a. Kategori Sangat Layak

X > Xi + 1,80 x Sbi

X > 2,5 + (1,80 x 0,5)

X > 2,5 + 0,9

X > 3,4

b. Kategori Layak

Xi + 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 1,80 x Sbi

2,5 + (0,60 x 0,5) < X ≤ 2,5 + (1,80 x 0,5)

2,5 + 0,3 < X ≤ 3,4

2,8 < X ≤ 3,4

c. Kategori Cukup Layak

Xi – 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 0,60 x Sbi

2,5 – (0,60 x 0,5) < X ≤ 2,5 + (0,60 x 0,5)

2,5 – 0,3 < X ≤ 2,8

2,2 < X ≤ 2,8

d. Kategori Kurang Layak

Xi – 1,80 x Sbi < X ≤ Xi – 0,60 x Sbi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

53

2,5 – (1,80 x 0,5) < X ≤ 2,5 – (0,60 x 0,5)

2,5 – 0,9 < X ≤ 2,2

1,6 < X ≤ 2,2

Berdasarkan penghitungan skor yang telah dilakukan oleh peneliti, maka

didapatkan rentang kriteria skor skala empat dan kategorinya untuk menilai kualitas

kelayakan Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan yang telah

disusun oleh peneliti. Kriteria skor skala empat dapat dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Empat

No. Rentang Skor Kategori

1 X > 3,4 Sangat layak

2 2,8 < X ≤ 3,4 Layak

3 2,2 < X ≤ 2,8 Cukup layak

4 1,6 < X ≤ 2,2 Kurang layak

Tabel 3.8 dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat kategori penilaian

yang didapatkan atas hasil validasi dari ahli IPA, ahli bahasa, dan guru kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas dua hal yang berkaitan dengan penelitian. Pertama,

peneliti membahas mengenai hasil dan pembahasan “Materi Pendidikan Kesadaran

dan Kepedulian Lingkungan”. Kedua, membahas tentang deskripsi singkat kualitas

materi sehingga layak digunakan untuk memberikan pendidikan lingkungan bagi

siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta.

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penelitian ini mengembangkan sebuah materi yang berjudul “Materi

Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan”. Materi ini dikembangkan

menggunakan model penggembangan materi menurut Brian Tomlinson. Terdapat

lima langkah dalam pengembangan ini, antara lain:

4.1.1 Analisis Kebutuhan

Tahap awal dalam pengembangan ini adalah analisis kebutuhan. Analisis

kebutuhan dilakukan melalui kegiatan observasi dan wawancara. Kegiatan observasi

dilakukan di dalam dan di luar kelas. Kegiatan observasi di dalam kelas dilakukan

pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas. Peneliti melakukan kegiatan

observasi pada saat menjalankan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD N Jetis

1 Yogyakarta yang dimulai dari bulan Juli 2016 hingga bulan Oktober 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

55

Peneliti melakukan kegiatan observasi di kelas III A pada hari Rabu, 10

Agustus 2016. Kelas III A beranggotakan 26 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

dan 16 siswa perempuan. Pelajaran dimulai pukul 07.15 WIB. Guru membuka

pembelajaran dengan salam dan melakukan presensi kehadiran siswa. Guru juga

berusaha menghubungkan pembelajaran hari itu dengan pembelajaran sebelumnya

dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang dipelajari dalam pembelajaran

sebelumnya. Materi yang diajarkan guru pada hari itu adalah mengenai bagian tubuh

tumbuhan.

Guru menggunakan buku cetak IPA sebagai bahan ajar dalam proses

pembelajaran. Guru menjelaskan secara singkat bagian tubuh tumbuhan. Beberapa

siswa menyimak penjelasan guru dan beberapa siswa yang duduk di bangku belakang

berbincang dengan teman sebangkunya. Selanjutnya, siswa diminta membaca materi

tentang bagian tubuh tumbuhan yang ada di buku cetak IPA yang dibawa masing-

masing siswa. Guru memantau kegiatan siswa dan menegur beberapa siswa yang

belum membaca buku.

Setelah siswa membaca materi, guru memberikan penjelasan lebih lanjut

mengenai bagian tubuh tumbuhan dengan menampilkan langsung tanaman „Pacar

Air‟. Guru menunjuk 2 orang siswa maju ke depan kelas untuk membantu guru

menunjukkan bagian tubuh tumbuhan. Siswa antusias dan berebut ingin maju ke

depan kelas. Guru selanjutnya membagi siswa ke dalam 4 kelompok dan memberikan

tanaman „Pacar Air‟ untuk setiap kelompok. Selanjutnya, siswa melakukan

pengamatan bagian tubuh tumbuhan yang ada pada tanaman „Pacar Air‟ tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

56

sesuai dengan instruksi guru. Setelah selesai melakukan pengamatan, siswa

mengerjakan soal secara mandiri. Siswa dan guru kemudian melakukan koreksi

bersama. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab soal. Hampir

separuh anggota kelas mengangkat dan menunjukkan jarinya ingin menjawab soal

dan beberapa siswa yang lain sibuk berbincang dengan teman lainnya. Proses tanya

jawab yang dilakukan guru dan siswa merupakan wujud terjalinnya dialog yang

mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Siswa dan guru bersama-sama

mencari solusi atas permasalah yang ada dalam pembelajaran.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung, ada seorang siswa laki-laki yang

tiba-tiba membanting buku, tempat pensil dan tasnya. Seluruh anggota kelas

begitupun peneliti pada saat itu terkejut dengan perilaku siswa tersebut. Siswa

tersebut terlihat marah kemudian pergi ke luar kelas. Guru dan teman-temannya

membiarkannya pergi meninggalkan kelas. Hal ini merupakan wujud pelaksanaan

pendidikan emansipatoris yaitu humanisasi. Guru dan teman-teman K berusaha

menghargai K untuk melakukan hal yang diinginkan K, yaitu meluapkan emosinya di

luar kelas. Pada saat itu, guru memberitahu peneliti bahwa siswa yang bersangkutan

memang sering mengalami hal tersebut karena memiliki emosi yang kurang stabil. K

akan kembali ke kelas ketika kemarahannya sudah mereda. Guru kemudian

melanjutkan mengoreksi dan memberikan penguatan terhadap jawaban siswa.

Selesai melakukan koreksi bersama, guru membantu siswa menyimpulkan

pembelajaran hari itu dengan menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan bagian

tubuh tumbuhan. Ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

57

tidak ada siswa yang bertanya maupun menanggapi penjelasan guru. Guru kemudian

memberikan pekerjaan rumah seperti yang ada pada buku cetak pegangan siswa dan

guru. Sebelum istirahat, guru menutup pembelajaran dengan salam. Saat guru

menutup pembelajaran, siswa K belum terlihat masuk ke dalam kelas. K masih

berada di luar kelas menenangkan diri.

Peneliti selanjutnya melakukan observasi di luar kelas, yaitu pada saat istirahat

berlangsung. Peneliti melihat K sedang duduk di kursi pos satpam. Peneliti

mengamati perilaku K dari arah yang berjauhan sekitar 10 meter. K duduk dengan

tenang, menundukkan kepala, dan diam. Tiba-tiba ada seorang temannya

mengajaknya berbicara dan sesaat kemudian K mengangkat kepalanya dan mulai

berbicara dengan temannya. K kemudian bermain dengan temannya di lapangan

sekolah di depan kelas III A. Peneliti terus mengamati perilaku K. Peneliti tidak

melihat hal yang aneh. K terlihat seperti siswa yang lainnya, bermain ceria bersama

teman-temannya. Pada saat K beristirahat dari bermain bola, peneliti mendatangi K

dan mengajak K berbicara. K adalah orang yang periang dan memiliki jiwa humor

yang asyik. K bahkan memberikan makanan kecil kepada peneliti. K terlihat begitu

berbeda pada saat marah. Peneliti juga takjub dengan teman-teman K dan guru K

yang peduli dan memahami kondisi K. Mereka berusaha untuk memberikan perhatian

kepada K dan menghindari dengan berbagai cara agar tidak membuat K jengkel atau

marah.

Peneliti selanjutnya mengamati kondisi lingkungan sekolah, khususnya

halaman depan kelas III A. Halaman kelas III A terlihat rapi dan bersih. Terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

58

beberapa tanaman yang tampak segar dan terawat. Peneliti selanjutnya mengamati

perilaku siswa terhadap lingkungan yang ada di sekitar kelas III A. Beberapa siswa

duduk di teras yang terdapat beberapa pot berisi tanaman. Beberapa siswa sengaja

memetik daun tanaman yang ada pada pot tersebut kemudian digunakan untuk

bermain bersama teman-temannya. Peneliti meyakini bahwa tindakan yang dilakukan

siswa tersebut mencerminkan sikap tidak cinta lingkungan. Siswa belum memahami

pentingnya tumbuhan bagi lingkungan dan kehidupan makhluk hidup.

Kegiatan observasi di luar kelas juga peneliti lakukan pada saat siswa

menjalankan program “SEMUTLIS” yang mengarahkan siswa untuk meluangkan

waktu 10 menit merawat tanaman. Kegiatan observasi ini dilakukan peneliti pada saat

melakukan kegiatan PPL. Pada saat kegiatan tersebut berlangsung, siswa diwajibkan

mengumpulkan sampah yang berserakan di halaman sekolah sebanyak mungkin.

Siswa bersemangat dan antusias karena instruksi dan arahan dari guru. Setelah

kegiatan “SEMUTLIS” ini selesai, peneliti mengamati bahwa perilaku siswa masih

sama seperti sebelumnya. Siswa tidak terlihat lagi menjalankan program

“SEMUTLIS” ini. Program ini berjalan jika guru yang memberikan arahan.

Dari hasil observasi tersebut, peneliti meyakini bahwa pembelajaran di kelas III

A sudah mengupayakan pendidikan lingkungan yang terwujud dalam mata pelajaran

IPA namun pelaksanaannya belum sepenuhnya. Materi pelajaran disampaikan namun

siswa belum diajak untuk memahami pentingnya lingkungan bagi kehidupan

manusia. Perilaku siswa kelas III A terhadap lingkungan juga belum berada pada taraf

kesadaran dan kepedulian, berdasarkan pengalaman peneliti pada saat melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

59

kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) dan juga berdasarkan kajian teori

tentang kesadaran dan kepedulian lingkungan yang telah peneliti lakukan.

Selain data observasi, peneliti juga melakukan kegiatan wawancara untuk

menambah dan memperluas informasi. Peneliti melakukan wawancara dengan guru

kelas III A, kepala sekolah dan siswa kelas III A. Wawancara dengan guru kelas III A

dilakukan sebanyak dua kali. Wawancara pertama dilakukan untuk memperkuat hasil

observasi di dalam dan di luar kelas, sedangkan wawancara kedua dilakukan untuk

menganalisis kebutuhan guru.

Pada hari Kamis, 11 Agustus 2016 peneliti melakukan kegiatan wawancara

dengan guru kelas III A yang pertama untuk memperoleh informasi lebih lanjut dan

memperkuat hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya. Peneliti melakukan

wawancara dengan bertatap muka langsung dengan guru kelas III A dan mencatat

hasil wawancara pada buku catatan milik peneliti. Kegiatan wawancara ini dilakukan

sesuai panduan yang diberikan dosen pembimbing yang berjudul „students need

anlysis‟. Panduan tersebut memuat beberapa topik pertanyaan. Pada poin A terdapat

students personal background yang kemudian dijabarkan lagi menjadi academic

background, serta social and economy background.

Selanjutnya pada poin B terdapat poin tentang curriculum documents yang

kemudian dijabarkan menjadi tipe kurikulum (type of curriculum), visi dan misi

(vission and mission),profil lulusan (profile off graduate),dan profil mata pelajaran

(profile of the course). Peneliti juga mengajukan topik pertanyaan mengenai kegiatan

pembelajaran di kelas khususnya dalam mata pelajaran yang berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

60

lingkungan. Selain itu, perilaku siswa di lingkungan sekolah juga menjadi topik

penting dalam wawancara ini.

Guru kelas III A memaparkan bahwa secara umum siswa kelas III A mampu

mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Siswa juga mampu mengerjakan tugas

yang diberikan guru dengan baik. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa menjawab

pertanyaan guru dan pengerjaan beberapa tugas yang hasilnya hampir semua siswa

menjawab dengan benar berdasarkan pengamatan singkat dari guru kelas III A. Pada

saat melakukan wawancara dengan guru kelas III A yang pertama, Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) baru berjalan selama 3 minggu sehingga guru belum begitu

mengenal karakteristik masing-masing siswa. Guru kelas III A juga belum melakukan

penilaian akademik pada setiap mapel untuk masing-masing siswa. Menurut

penjelasan guru kelas III A siswa kelas III A memiliki minat dan antusias yang besar

pada hal yang bersifat konkret. Hal yang bersifat konkret tersebut dapat ditemukan

pada mata pelajaran IPA dan Matematika.

Ketertarikan siswa kelas III A juga terlihat pada hal yang berhubungan dengan

alam dan lingkungan, seperti kegiatan menanam dan merawat tanaman. Guru kelas III

A pernah memberikan tugas kepada siswa kelas III A untuk membawa biji kacang

hijau. Biji kacang hijau tersebut kemudian ditanam pada gelas air mineral bekas yang

telah disiapkan oleh guru. Siswa juga diminta untuk merawat biji kacang hijau

tersebut hingga tumbuh menjadi kecambah. Kegiatan ini dilakukan guru dan siswa

kelas III A untuk membuktikan salah satu ciri-ciri tumbuhan yakni „tumbuh‟. Siswa

bersemangat, senang dan antusias ketika mendapat tugas tersebut. Setelah sekitar 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

61

minggu kemudian, siswa tidak lagi terlihat merawat biji kacang hijau tersebut. Siswa

kelas III A merawat biji kacang hijau tersebut jika ada perintah dari guru.

Beberapa tanaman juga terdapat di depan kelas III A. Tanaman tersebut nampak

rapi dan segar. Namun, tanaman tersebut bukan dirawat oleh siswa kelas III A

melainkan oleh istri penjaga SD N Jetis 1 Yogyakarta. Para siswa merawat tanaman

dan lingkungan sekolah jika ada perintah dari guru. SD N Jetis 1 Yogyakarta juga

menerapkan program “SEMUTLIS” yang merupakan kepanjangan dari “Sepuluh

Menit untuk Tanaman dan Lingkungan Sekolah”. Program ini mengajak seluruh

warga sekolah agar meluangkan waktu 10 menit untuk tanaman dan lingkungan

sekolah. Pada dinding setiap kelas telah ditempel tulisan “SEMUTLIS” ini. Namun

dalam pelaksanannya belum terlihat secara maksimal.

Dari segi karakteristik siswa, di kelas III A ini terdapat beberapa siswa yang

memerlukan bimbingan khusus, misalnya siswa yang fokus perhatiannya kurang pada

saat pembelajaran berlangsung dan siswa yang memiliki tingkat emosi kurang stabil.

Guru kelas III A memberikan pertanyaan pancingan yang berhubungan dengan materi

pelajaran dan memberikan beberapa tugas tambahan bagi siswa yang fokus

perhatiannya kurang pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa yang memiliki

tingkat emosi kurang stabil diminta duduk di tempat duduk depan agar tidak

terganggu maupun mengganggu teman-temannya, sehingga kondisi kelas tetap

kondusif. Selain itu, guru juga bisa lebih mudah mengawasi perilaku siswa tersebut

karena posisi tempat duduk siswa yang berdekatan dengan tempat duduk guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

62

Siswa kelas III A mayoritas berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya

menengah ke bawah. Sebagian besar orang tua kelas III A berprofesi sebagai

wiraswasta, yakni sebagai pedagang, karyawan kantor atau toko, buruh laundry

maupun sebagai asisten rumah tangga. Orang tua siswa yang berprofesi sebagai

Pegawai Negri Sipil (PNS) sebanyak 2 orang dan yang lain berprofesi sebagai ibu

rumah tangga.

Sebagian besar siswa kelas III A berasal dari daerah Yogyakarta dan bertempat

tinggal di daerah Jetis, Pasiraman, Yogyakarta. Guru kelas III A tidak begitu paham

dengan daerah Yogyakarta karena bukan berasal dari Yogyakarta. Namun menurut

pengamatan beliau, daerah di sekitar sekolah ini merupakan daerah kota yang ramai

dan dikelilingi gedung, kantor, toko maupun hotel. Sebagian besar siswa kelas III A

juga bertempat tinggal di pemukiman yang tak jauh dari sekolah. Menurut penjelasan

guru kelas III A, pemukiman tersebut memiliki kondisi yang kumuh dan jarang

ditemukan tanaman atau pepohonan rindang. Beliau juga menambahkan bahwa ada

siswa yang bertempat tinggal di bantaran sungai Code yang ketika terjadi hujan

sering meluap dan menyebabkan banjir di lingkungan tersebut.

Wawancara kedua dengan guru kelas III A dilaksanakan pada hari Rabu, 23

November 2016. Kegiatan wawancara tersebut dilakukan untuk menganalisis

kebutuhan guru. Peneliti berpatok pada daftar pertanyaan yang telah peneliti susun

sebelumnya. Terdapat 8 pertanyaan yang menjadi topik utama dalam wawancara

tersebut. Namun, peneliti mengembangkan pertanyaan tersebut sesuai dengan

kebutuhan. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas III A dengan bertatap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

63

muka langsung dan merekam percakapan menggunakan aplikasi perekam pada

handphone miliki peneliti. Peneliti juga mencatat hal-hal pokok penting pada buku

catatan milik peneliti.

Guru kelas III A berpendapat bahwa IPA adalah mata pelajaran yang

menyenangkan dan bersifat konkret atau nyata. IPA juga berisi materi yang

berhubungan dengan alam sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi

tersebut, seperti materi tentang ciri-ciri makhluk hidup, sifat-sifat benda, dan

sebagainya. Dalam mengajarkan materi IPA, guru berusaha menciptakan

pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Guru akan memberikan

tugas tambahan bagi siswa yang tingkat pemahamannya tinggi, misalnya tambahan

soal atau bahkan diminta membantu temannya yang belum paham dengan materi

pelajaran. Bagi siswa yang tingkat kemampuannya sedang, guru memberikan

bimbingan dan beberapa pertanyaan pancingan yang berhubungan dengan materi

pelajaran untuk memancing pengetahuan dan pemahaman siswa. Siswa yang

memiliki tingkat pemahaman rendah mendapat porsi bimbingan yang lebih banyak

dan lebih intens dari guru. Guru biasanya juga memberi bimbingan tambahan di akhir

pembelajaran bagi siswa yang belum memahami materi pelajaran yang telah

disampaikan.

Keterbatasan sumber belajar dan media pembelajaran menjadi hal yang

menghambat proses pembelajaran IPA di kelas III A. Guru kelas III A berusaha

mencari sumber belajar dan media pembelajaran melalui berbagai cara seperti lewat

televisi, radio, internet, bahkan membuat sendiri suatu media yang membantu proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

64

pembelajaran. Selain itu, mood siswa yang berubah-ubah kadang membuat guru

susah mengkondisikan siswa. Guru biasa melakukan jargon bersama atau melakukan

berbagai tepuk semangat untuk mengembalikan perhatian siswa. Guru juga

memberikan target untuk siswa. Sebagai contoh, siswa harus mengerjakan soal

sampai selesai dan harus mendapatkan nilai minimal 7. Jika siswa mendapatkan nilai

kurang dari 7, maka siswa akan mendapatkan soal tambahan atau melakukan remidial

untuk memperbaiki nilai. Guru juga berkeliling kelas untuk memberikan bimbingan

secara individu bagi siswa yang belum paham mengenai materi yang telah diajarkan.

Selama mengajar di kelas III A ini, guru kelas III A telah melaksanakan

eksperimen sebanyak satu kali, yaitu pada saat eksperimen menanam biji kacang

hijau untuk membuktikan bahwa tumbuhan „tumbuh‟. Kegiatan eksperimen tersebut

dilaksanakan di awal semester 1. Guru kelas III A kemudian mengambil cuti dari

bulan September hingga bulan Oktober 2016 untuk persiapan kelahiran putranya.

Oleh sebab itu, beliau baru melakukan eksperimen sebanyak satu kali di semester ini.

Proses pembelajaran di kelas III A selanjutnya digantikan oleh Bapak/Ibu guru lain

yang sudah ditunjuk oleh Kepala Sekolah.

Guru kelas III A menjelaskan bahwa respon siswa positif dan bersemangat

dalam melakukan eksperimen. Siswa juga lebih mudah paham dengan materi yang

disampaikan guru. Dalam melaksanakan eksperimen tersebut siswa dibagi ke dalam

beberapa kelompok. Proses pembagian kelompok tersebut menjadi tidak kondusif

karena beberapa siswa yang tidak ingin bergabung dengan teman lainnya. Tugas guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

65

kemudian memberi pengertian kepada siswa tersebut untuk saling menerima dan

berbagi dengan siswa lain.

Guru kelas III A berpendapat bahwa tidak semua materi IPA bisa

dikombinasikan dengan eksperimen. Guru perlu memilih materi yang sekiranya bisa

dikombinasikan dengan eksperimen. Pengadaan alat dan bahan dalam eksperimen

serta alokasi waktu pelaksanaan eksperimen juga perlu dipersiapkan dan

diperhitungkan. Mata pelajaran IPA di sekolah ini tidak setiap hari diajarkan. Dalam

setiap pertemuannya, mata pelajaran IPA dialokasikan selama 35 menit.

Mengenai pelaksanaan eksperimen di kelas, guru kelas III A mengatakan perlu

dilakukan untuk menambah pengalaman siswa. Melalui eksperimen, siswa dapat

mengamati objek secara nyata dan siswa bisa belajar secara langsung, sehingga siswa

bisa memperoleh pengalaman yang bermakna. Siswa akan lebih mudah dan lebih

lama mengingat materi yang disampaikan melalui eksperimen tersebut. Dalam

melakukan eksperimen, guru kelas III A menyarankan perlunya sebuah panduan atau

petunjuk eksperimen. Panduan atau petunjuk eksperimen ini berfungsi untuk

mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan pada saat melaksanakan eksperimen.

Panduan atau petunjuk eksperimen guru dan siswa bisa dibuat sama atau berbeda.

Panduan tersebut mengarahkan proses eksperimen menjadi lebih terstruktur dan

eksperimen bisa terlaksana dengan lancar.

Panduan eksperimen yang diharapkan guru kelas III A adalah panduan

eksperimen yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar

(KD), dan materi pelajaran. Panduan eksperimen sebaiknya juga disertai gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

66

sebagai penjelas dalam langkah eksperimen. Bentuk tulisan dalam panduan

eksperimen dibuat menarik agar mudah dibaca dan dipahami oleh siswa. Penyusunan

panduan eksperimen juga sebaiknya memperhatikan faktor keselamatan bagi siswa.

pelaksanaan eksperimen diharapkan memberikan tambahan informasi dan

pengalaman bagi siswa.

Pada hari yang sama yakni Kamis, 23 November 2016 peneliti juga melakukan

wawancara dengan 5 siswa kelas III A. Kelima siswa tersebut dipilih sesuai

rekomendasi guru kelas III A yang memilih berdasarkan tingkat kemampuan siswa

dari yang rendah, sedang, dan tinggi. Wawancara dilakukan dengan bertatap muka

langsung dan dilakukan secara bergantian. Peneliti kemudian mencatat hasil

wawancara pada buku catatan milik peneliti.

Siswa pertama berinisial H. H adalah seorang siswa perempuan yang menyukai

pelajaran IPA. Kesan pertama H pada saat mengikuti pembelajaran IPA adalah

senang. Menurut H, pelajaran IPA menarik karena berhubungan dengan alam. Selama

mengikuti pembelajaran IPA, H tidak menemui kesulitan. H juga menjelaskan bahwa

guru kelas III A pernah mengajak siswa untuk melaksanakan eksperimen tentang

bagian tubuh tumbuhan dan sifat benda. Melalui eksperimen tersebut, H dapat

memahami materi yang disampaikan guru dan intisari dari eksperimen tersebut.

Pada saat melakukan eksperimen, guru juga menggunakan panduan

eksperimen. Panduan eksperimen tersebut berisi langkah-langkah dalam melakukan

eksperimen. Menurut H, panduan eksperimen dibutuhkan pada saat melakukan

eksperimen. Panduan ini memberikan arahan dan pedoman hal-hal yang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

67

dilakukan pada saat melakukan ekperimen. Panduan eksperimen yang diharapkan H

sebaiknya diberi gambar sebagai penjelas langkah dalam eksperimen.

Siswa kedua berinisial D. Siswa laki-laki ini menyukai mata pelajaran IPA

karena berhubungan dengan alam. Selama mengikuti pembelajaran IPA di kelas, D

tidak menemui kesulitan. D juga bercerita bahwa ia pernah mengikuti eksperimen

sederhana tentang bagian tubuh tumbuhan dan sifat benda. D bisa dengan mudah

memahami materi pelajaran pada saat pembelajaran berada di dalam maupun di luar

kelas.

D menjelaskan bahwa guru menggunakan panduan dalam melakukan

eksperimen. Pengadaan panduan eksperimen untuk siswa juga D harapkan untuk

memberikan arahan hal-hal yang harus dilakukan pada saat melakukan eksperimen.

Jika langkah dalam eksperimen berhasil, maka eksperimen memiliki kemungkinan

besar untuk berhasil. Panduan eksperimen yang diharapkan D sebaiknya disertai

gambar menarik dan tulisan pada panduan tersebut mudah dibaca.

Siswa selanjutnya berinisial A. Pada saat ditanya mengenai kesan tentang

pelajaran IPA, ia menjawab bahwa ia menyukai IPA. Siswa perempuan ini menyukai

hal-hal yang berhubungan dengan alam. A bercerita bahwa kadang ia merasa

kesulitan pada saat mengerjakan soal-soal IPA karena ia tidak memahami maksud

dari soal tersebut. A biasanya menunggu guru untuk memberikan bimbingan

tambahan kepadanya.

A juga menceritakan tentang eksperimen yang pernah dilakukannya yaitu

tentang sifat benda. A dengan cepat mampu memahami materi yang disampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

68

melalui kegiatan eksperimen karena menurut A belajar di luar ruangan dapat

menumbuhkan rasa senang. Dalam melakukan eksperimen, guru menggunakan

panduan eksperimen yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat

melakukan eksperimen. A mengharapkan adanya pengadaan panduan eksperimen

yang dapat memberikan arahan agar eksperimen bisa berhasil. Panduan eksperimen

yang diharapkan A sebaiknya tulisannya jelas dan disertai dengan gambar yang

menarik.

L merupakan inisial siswa yang selanjutnya. Siswa perempuan ini berpendapat

bahwa mata pelajaran IPA asik karena berhubungan dengan lingkungan sekitar. L

kadang sulit memahami materi yang disampaikan guru karena menurut L materi IPA

terlalu banyak. Kegiatan eksperimen pernah L lakukan di kelas III A ini. Materi yang

disampaikan melalui eksperimen tersebut adalah materi tentang bagian tubuh

tumbuhan.

Pada saat melakukan eksperimen L tidak begitu memahami materi yang

disampaikan melalui eksperimen tersebut karena pada saat melakukan eksperimen L

duduk di kursi di deret belakang sehingga penjelasan guru kurang jelas. L masih

mengingat bahwa guru menggunakan panduan saat melakukan eksperimen. Menurut

L panduan ini penting karena berisi langkah-langkah dalam eksperimen dan

mengarahkan keberhasilan eksperimen tersebut. L mengharapkan panduan

eksperimen yang menarik untuk dibaca dan terdapat gambar sebagai penjelas.

Selanjutnya, seorang siswa laki-laki berinisial R juga menyukai mata pelajaran

IPA. Pada saat ditanya, R menjawab karena mata pelajaran IPA sering diajarkan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

69

Kesukaannya pada mata pelajaran IPA ini membuat R tidak menemui kesulitan ketika

proses pembelajaran IPA berlangsung. R bercerita bahwa ia pernah melakukan

eksperimen bersama guru mengenai sifat benda. R dengan mudah menangkap materi

yang disampaikan melalui eksperimen tersebut karena kegiatan eksperimen yang

jelas.

Panduan eksperimen juga digunakan guru ketika melakukan eksperimen.

Menurut R, panduan sebuah eksperimen perlu ada karena dapat digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan eksperimen. Panduan eksperimen menurut R sebaiknya

tulisannya jelas dan mudah dibaca.

Selanjutnya, pada hari Kamis, 1 Desember 2016 pukul 09.00-09.30 peneliti

melakukan wawancara dengan kepala sekolah SD N Jetis 1 Yogyakarta untuk

mengetahui analisi kebutuhan kepala sekolah. Wawancara ini dilakukan sesuai

berdasarkan 8 pertanyaan utama yang telah peneliti susun sebelumnya. Wawancara

ini dilakukan dengan bertatap muka langsung dengan kegiatan diskusi kemudian

peneliti mencatat hasilnya pada buku catatan milik peneliti.

Peneliti mengawali pertanyaan tentang pelaksanaan eksperimen di kelas oleh

Bapak/Ibu guru SD N Jetis 1 Yogyakarta. Kepala Sekolah meyakini bahwa guru

sering melaksanakan eksperimen pada saat pembelajaran di kelas. Kegiatan

eksperimen ini setidaknya terlihat pada saat kepala sekolah melakukan supervisi atau

penilaian terhadap kinerja guru di kelas. Kegiatan supervisi ini dilaksanakan paling

sedikit 2 kali dalam satu semester.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

70

Dalam pelaksanaan eksperimen ini beberapa guru mengalami kendala. Alat

peraga yang tersedia di sekolah dirasa kurang mendukung dan persediaannya kurang

lengkap. Beberapa alat peraga juga mengalami kerusakan karena kondisinya sudah

lama dan sudah tua. Sekolah berusaha mengatasi kendala tersebut dengan berbagai

cara. Sekolah berusaha memperbaiki alat peraga yang masih bisa diperbaiki. Alat

peraga kemudian disimpan di dalam alamari laboratorium IPA untuk meminimalisir

kerusakan. Selain itu, sekolah juga menganggarkan alat peraga yang baru melalui

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah

(BOSDA).

Guru di SD N Jetis 1 Yogyakarta dipastikan menggunakan panduan dalam

melakukan eksperimen. Hampir semua bentuk kegiatan eksperimen menggunakan

panduan. Panduan eksperimen yang digunakan guru berupa panduan yang ada di

buku pegangan guru. Bahkan beberapa guru juga membuat sendiri panduan

eksperimen yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dalam eksperimen.

Kepala Sekolah SD N Jetis 1 Yogyakarta menjelaskan bahwa pengadaan panduan

eksperimen ini menjadi hal penting. Panduan eksperimen ini menjadi rambu-rambu

yang mengarahkan kegiatan dalam eksperimen. Selain itu, panduan eksperimen

meminimalisir kerepotan guru dan siswa pada saat melakukan eksperimen. Guru dan

siswa akan lebih mudah melakukan eksperimen yang sesuai dengan panduan

eksperimen.

Melalui kegiatan eksperimen, Kepala Sekolah SD N Jetis 1 Yogyakarta

mengharapkan pembelajaran menjadi lebih aktif dan tidak dalam bentuk verbalisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

71

saja. Kegiatan pembelajaran diharapkan berpusat pada siswa, artinya pembelajaran

mengarahkan pada segala kemampuan yang dimiliki oleh siswa baik dari segi

kognitif, afektif, maupun psikomotor. Melalui kegiatan eksperimen siswa dapat

belajar secara langsung dan memperoleh pengalaman baru yang bermakna.

Penyusunan panduan eksperimen menurut Kepala Sekolah SD N Jetis 1

Yogyakarta hendaknya memperhatikan beberapa hal, seperti kesesuaian eksperimen

dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), kesesuaian dengan

indikator pembelajaran, kesesuaian dengan materi yang disampaikan, serta sesuai

dengan karakteristik siswa. Selain itu, Kepala Sekolah SD N Jetis 1 Yogyakarta juga

menambahkan bahwa eksperimen yang baik juga perlu memperhatikan segi

keselamatan, artinya eksperimen yang akan dilakukan hendaknya tidak

membahayakan bagi siswa dan guru. Sebelum melakukan eksperimen bersama siswa,

hendaknya guru juga perlu melakukan uji coba eksperimen tersebut untuk

mengantisipasi kegagalan dan mengetahui kelemahan maupun kelebihan dari

kegiatan eksperimen tersebut. Melalui kegiatan eksperimen ini sikap kepedulian

siswa terhadap lingkungan lebih berkembang.

Dari hasil wawancara tersebut peneliti meyakini bahwa media dan sumber

belajar di sekolah khususnya untuk pembelajaran IPA ketersediaannya terbatas.

Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi IPA. Guru, siswa dan Kepala

Sekolah membutuhkan materi eksperimen dalam proses pembelajaran IPA. Materi

tersebut digunakan sebagai rambu-rambu yang mengarahkan langkah-langkah yang

harus dilakukan pada saat melakukan eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

72

Peneliti meyakini bahwa berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah

dilaksanakan, siswa, guru, dan Kepala Sekolah membutuhkan materi eksperimen

dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA. Materi eksperimen

diharapkan sesuai dengan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) dan

indikator pembelajaran. Selain itu, materi berisi petunjuk dan langkah-langkah yang

harus dilakukan pada saat melaksanakan eksperimen, disertai gambar sebagai

penjelas langkah-langkah dalam eksperimen, serta tulisan dalam materi mudah dibaca

untuk kemudian mudah dipahami. Eksperimen yang dilakukan memperhatikan faktor

keselamatan baik guru maupun siswa.

4.1.2 Desain

Data hasil analisis kebutuhan siswa kemudian dijadikan sebagai dasar

pengembangan selanjutnya. Desain pengembangan diawali dengan mempelajari dan

mengkaji materi pengembangan menurut Brian Tomlinson (2005). Peneliti berfokus

pada 10 prinsip Tomlinson yang diyakini relevan dengan penelitian ini. Berikut

adalah proses pengembangan desain materi dalam penelitian ini:

4.1.2.1 Desain Materi Sebelum Divalidasi

Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan Materi Pendidikan Kesadaran

dan Kepedulian Lingkungan sebagai bentuk memberikan pendidikan lingkungan bagi

siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan,

peneliti berfokus pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

73

memilih materi pada BAB XIII Cara Manusia dalam Memelihara dan Melestarikan

Alam, sub bab Perilaku Manusia yang Peduli Lingkungan.

Selanjutnya, peneliti menyusun Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar

(KD), indikator pembelajaran, dan kegiatan inti pembelajaran berdasarkan lembar

panduan students need analysis pemberian dosen pembimbing. Hasil penyusunan

Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pembelajaran, dan

kegiatan inti pembelajaran tersebut kemudian dikoreksi oleh dosen pembimbing.

Peneliti kemudian mengembangkan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar

(KD), indikator pembelajaran, dan kegiatan inti pembelajaran yang telah dikoreksi ke

dalam bentuk Silabus Pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

sesuai dengan kurikulum yang digunakan di SD N Jetis 1 Yogyakarta yaitu

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006.

Peneliti kemudian menyusun silabus pembelajaran. Silabus merupakan

rencana pembelajaran yang memuat Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar

(KD), indikator pembelajaran, pengalaman belajar, alokasi waktu, penilaian, sumber

dan alat belajar. Silabus tersebut kemudian peneliti kembangkan dalam bentuk

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP ini menggambarkan prosedur

pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan dan

dijabarkan dalam Silabus. Selanjutnya, peneliti menyusun materi eksperimen yang

berjudul “Penyebab Banjir” sebagai bahan ajar pendukung proses pembelajaran

berdasarkan model Conservation Scout. Peneliti juga menyusun panduan eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

74

“Penyebab Banjir” untuk siswa kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta sebagai bentuk

terlaksananya pendidikan emansipatoris.

Dalam mengembangkan Materi Eksperimen “Penyebab Banjir” dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) peneliti menggunakan program komputer Microsoft

Word 2010 dan Microsoft Publisher 2010. Jenis font yang digunakan dalam materi

antara lain Times New Roman, Comic Sans MS, dan Segoe Print. Jenis font digunakan

sesuai dengan kebutuhan materi sehingga bentuk tulisan dalam materi terlihat

bervariasi. Aplikasi Microsoft Publisher 2010 digunakan untuk menyusun sampul

depan. Komponen dari materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

antara lain, pertama yakni sampul, kedua yakni isi, dan ketiga yakni penutup. Materi

Eksperimen “Penyebab Banjir” dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

kemudian digabungkan dan digunakan sebagai bahan ajar pegangan guru dengan

judul “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan”. Peneliti juga

menyusun pengantar singkat yang memberikan gambaran singkat isi materi.

Peneliti kemudian melakukan sharing dengan rekan peneliti yaitu Paulus Yuli

Suseno. Hasil sharing membuktikan bahwa hasil analisis kebutuhan yang dilakukan

peneliti di kelas III A dan hasil analisi kebutuhan yang dilakukan rekan peneliti di

kelas III B memiliki kesimpulan yang sama. Hal ini mendorong peneliti untuk

menggabungkan Silabus, RPP, dan Materi Eksperimen karya masing-masing. Bentuk

akhir dari desain materi yang dikembangkan oleh peneliti bersama rekan peneliti

menjadi dua buah RPP, dua buah Silabus, dan dua buah Materi Eksperimen. Proses

pembelajaran dilakukan selama dua hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

75

Sampul materi didesain peneliti bersama rekan peneliti menggunakan

program komputer Microsoft Publisher 2010. Sampul memuat logo Universitas

Sanata Dharma, judul materi, gambar, nama peneliti dan rekan peneliti, dan nama

program studi. Background sampul berwarna hitam. Pada bagian tengah atas sampul

tertera logo Universitas Sanata Dharma berwarna cokelat muda dan kuning

keemasan. Judul materi berada di bawah logo dengan warna tulisan hijau dan

didesain menggunakan WordArt Style. Bagian bawah judul materi terdapat gambar

sepasang tangan yang memegang tanaman beserta tanahnya. Gambar tersebut di

dapatkan dari http://www.canstockphoto.com/plant-in-hands-1242008.html. Bagian

selanjutnya adalah nama peneliti yaitu “Adelia Surya Putri” dan rekan peneliti

“Paulus Yuli Suseno” yang didesain menggunakan jenis font Harlor Solid Italici

berwarna putih. Berikut gambar desain sampul materi yang dikembangkan peneliti

dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Sampul Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

76

Komponen selanjutnya dalam Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian

Lingkungan antara lain pengantar materi, daftar isi, silabus hari pertama dan silabus

hari kedua, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari pertama dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari kedua. Pengantar materi disusun untuk

memberikan gambaran singkat isi materi. Bagian selanjutnya adalah silabus hari

pertama dan silabus hari kedua.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari pertama dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari kedua menjadi bagian selanjutnya. RPP

disusun sesuai format Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dan

berdasarkan kaidah dalam Standar Isi, Proses, dan Penilaian. RPP Hari Pertama

memuat identitas RPP, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan

Pembelajaran, Materi Pelajaran, Pendekatan Pembelajaran, Metode Pembelajaran,

Model Pembelajaran, Media, Alat, Sumber Belajar, Kegiatan Pembelajaran, dan

Lampiran.

Identitas RPP memuat satuan pendidikan yakni SD N Jetis 1 Yogyakarta,

mata pelajaran yang dipilih yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), kelas yang dipilih

yaitu kelas III pada semester 2, alokasi waktu pembelajaran yaitu 2x35 menit, dan

tahun ajaran pembuatan RPP yaitu 2016/2017. RPP dibuat berdasarkan Standar

Kompetensi 6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca,dan pengaruhnya

bagi manusia serta hubungan dengan cara manusia memelihara dan melestarikan

alam. Sedangkan Kompetensi Dasar yang digunakan yaitu 6. Mengidentifikasi cara

manusia dalam memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

77

Indikator pembelajaran yang digunakan dalam RPP ini terbagi menjadi 3

ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Indikator kognitif dalam RPP ini terdiri

dari dua indikator yaitu mengidentifikasi kerusakan alam yang mengganggu

kelestarian alam dan membedakan kerusakan alam yang disebabkan oleh faktor alam

dan faktor manusia. Sikap afektif dalam RPP ini ditunjukkan dengan indikator yaitu

menunjukkan sikap tanggungjawab dalam melakukan diskusi tentang kerusakan

alam, sedangkan keterampilan siswa yang dikembangkan dalam RPP ini ditunjukkan

dengan indikator yaitu menyampaikan pesan dari eksperimen sederhana tentang

penyebab banjir kepada orang lain.

Tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kaidah ABCD, yaitu audience,

behavior, condition, dan degree. Suatu tujuan pembelajaran harus memuat (1)

audience atau subjek pembelajaran yaitu siswa, (2) behavior, yaitu aktivitas atau

pembelajaran yang diharapkan, (3) condition, yaitu keadaan yang harus dipenuhi

untuk mencapai aktivitas atau perilaku yang diharapkan, dan (4) degree, yaitu batas

minimal tingkat keberhasilan yang harus dipenuhi dalam mencapai aktivitas atau

perilaku yang diharapkan.

Materi yang dipelajari dalam RPP ini adalah „Kerusakan Alam dan Cara

Menjaga Kelstarian Alam‟. Peneliti menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi

Reflektif (PPR), model pembelajaran Conservation Scout, metode pembelajaran

demonstrasi, eksperimen, ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Peneliti juga

mencantumkan media dan alat yang digunakan dalam eksperimen “Penyebab Banjir”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

78

sebagai wujud pelaksanaan RPP hari pertama ini. Sumber belajar yang digunakan

merupakan hasil kajian dari buku dan internet.

Komponen selanjutnya adalah kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran

ini disusun dengan memadukan Pendekatan PPR, Model Conservation Scout, dan

Eksplorasi, Elaborasi, serta Konfirmasi (EEK) serta Pendidikan Emansipatoris.

Dalam kegiatan pembelajaran ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu kegiatan awal,

kegiatan inti, dan penutup. Kegiatan awal berisi langkah-langkah yang dilakukan

guru untuk mengawali pembelajaran, seperti kegiatan menyampaikan tujuan

pembelajaran, bernyanyi, dan menghubungkan pengetahuan siswa yang sekarang

dengan pengetahuan siswa sebelumnya. Kegiatan inti berisi langkah-langkah pokok

pembelajaran, yaitu melakukan demonstrasi, eksperimen, mengerjakan LKS, dan

diskusi kelompok. Sedangkan dalam penutup berisi kegiatan siswa bersama guru

dalam menyimpulkan materi pembelajaran, melakukan refleksi, dan memberikan

tindak lanjut. Siswa melakukan tindak lanjut dengan melakukan peer tutoring kepada

5 orang di sekitar siswa.

Lampiran menjadi komponen selanjutnya. Lampiran yang disusun dalam RPP

ini yaitu penilaian, LKS, materi pembelajaran, dan materi eksperimen “Penyebab

Banjir”. Aspek peneliaian dalam RPP hari pertama ini terbagi menjadi 3 aspek

penilaian sesuai dengan indikator pembelajaran. Jenis penilaian terdiri dari penilaian

tes untuk aspek kognitif atau pengetahuan dan penilaian non tes untuk aspek sikap

dan keterampilan. Teknik penilaian yang digunakan yaitu teknik tertulis untuk aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

79

pengetahuan, teknik observasi untuk aspek sikap, dan teknik unjuk kerja untuk aspek

keterampilan. Instrumen dan rubrik penilaian juga menjadi bagian dari komponen ini.

Komponen “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan” yang

selanjutnya adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari kedua. Proses

penyusunan RPP hari kedua yang dilakukan rekan peneliti sama dengan penyusunan

RPP hari pertama. Indikator yang digunakan dalam RPP hari pertama dan kedua

sama, yaitu terdiri dari indikator kognitif, afektif dan psikomotor. Indikator kognitif

yang digunakan yaitu mengidentifikasi 4 cara memelihara lingkungan sekitar, dan

menganalisis 4 manfaat dari memelihara tumbuhan.

Sikap yang ingin dicapai dalam RPP ini ditunjukkan pada 2 rumusan indikator

afektif yaitu menunjukkan sikap reflektif untuk berkontribusi terhadap

keberlangsungan hidup tumbuhan dan menunjukkan sikap hendak merawat tumbuhan

sebagai bagian dari kehidupan mereka sehari-hari. Sedangkan keterampilan yang

ingin dicapai dalam RPP ini ditunjukkan dalam indikator psikomotor yaitu

mempraktikkan langkah-langkah dalam eksperimen tentang pentingnya tumbuhan

bagi kehidupan manusia sesuai dengan petunjuk, membuat karya seni sebagai bentuk

ajakan untuk memelihara tumbuhan, dan menyampaikan pesan kepada orang lain

tentang pentingnya memelihara tumbuhan.

Materi pelajaran yang menjadi fokus dalam RPP ini adalah „Perilaku Manusia

yang Peduli Lingkungan‟. RPP hari kedua ini juga mengkombinasikan pendekatan

PPR, Model Conservation Scout, dan EEK. Teknik pembelajaran yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

80

adalah kampanye dan peer tutoring. Kegiatan dalam RPP hari kedua ini juga terdiri

dari 3 tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup.

Lagu “Lihat Kebunku” merupakan kegiatan awal. Selain itu, kegiatan tanya

jawab dengan siswa tentang materi yang siswa pelajari sebelumnya dan penyampaian

tujuan pembelajaran menjadi isi dari kegiatan awal. Kegiatan inti berisi langkah

pokok dalam pelaksanaan pembelajaran. Berbeda dengan RPP hari pertama, RPP hari

kedua merencanakan eksperimen tentang “Fungsi Akar”. Siswa dan guru melakukan

demonstrasi dan eksperimen bersama. Tahap selanjutnya adalah penutup. Siswa

merefleksikan materi pelajaran dalam bentuk poster atau puisi. Hasil karya siswa

selanjutnya digunakan sebagai tindak lanjut dengan melakukan peer tutoring kepada

5 orang. Isi lampiran RPP hari kedua sama dengan isi lampiran RPP hari pertama.

Adapun isi materi secara umum dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Isi Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

82

Komponen berikutnya setelah RPP adalah Materi Eksperimen. Materi

eksperimen disusun sesuai dengan RPP hari pertama dan RPP hari kedua. Materi

Eksperimen “Penyebab Banjir” manjadi bagian dari RPP hari pertama dan Materi

Eksperimen “Fungsi Akar” menjadi bagian dari RPP hari kedua. Komponen dari

kedua materi ini yaitu judul eksperimen, deskripsi eksperimen, tujuan, alat dan bahan,

langkah kerja, tingkat kesulitan, dan daftar referensi. Peneliti juga menyusun

„Panduan Eksperimen‟ yang digunakan untuk siswa. Perbedaan „Materi Eksperimen‟

dan „Panduan Eksperimen‟ untuk siswa terletak pada susunan komponennya. Dalam

„Panduan Eksperimen‟ untuk siswa tidak disertai dengan deskripsi eksperimen,

tingkat kesulitan, dan daftar referensi. Gambar yang digunakan pada sampul panduan

eksperimen “Penyebab Banjir” didapatkan dari http://s-media-cache-ak0.pinimg.com.

Halaman isi panduan disertai background gambar hutan yang didapatkan dari

http://pageborders.org/download/forest/border/. Gambar pohon berakar pada sampul

panduan eksperimen “Fungsi Akar” didapatkan rekan peneliti dari http://elipart-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

83

ibrary.com/cartoon-tree-roots.html, sedangkan background isi panduan eksperimen

didapatkan dari http://pagebroders.org/download/flower/border/ yaitu berupa gambar

seorang wanita yang sedang menyiram tanaman.

Kedua „Materi Eksperimen‟ disertai gambar sebagai penjelas pada bagian alat

dan bahan, serta langkah kerja. Namun, alat dan bahan yang digunakan pada „Materi

Eksperimen‟ untuk guru dan „Panduan Eksperimen‟ untuk siswa berbeda, sehingga

gambar yang menyertai alat dan bahan tersebut juga berbeda. Perbedaan alat dan

bahan ini mempertimbangkan pengupayaan pendidikan emansipatoris. Siswa

membawa sendiri alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen, sehingga

peneliti mempertimbangkan kemudahan dan keterjangkauan alat dan bahan tersebut

untuk dibawa oleh siswa.

Komponen “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan” yang

terakhir adalah penutup. Penutup berisi biografi peneliti dan rekan peneliti. Biografi

tersebut mencakup nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pendidikan yang

ditempuh dan sedang ditempuh, kegiatan yang pernah diikuti, dan foto.

4.1.2.2 Desain Materi Setelah Direvisi

Setelah desain materi selesai disusun, materi kemudian di validasi untuk

mengetahui kelayakan materi. Peneliti menggunakan pedoman penskoran skala empat

menurut Sukardjo (2006). Proses validasi ini dilakukan oleh ahli IPA, ahli bahasa,

dan dua guru kelas yaitu guru kelas III A dan guru kelas III B SD N Jetis 1

Yogyakarta. Terdapat dua instrumen penilaian yang digunakan dalam validasi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

84

yaitu instrumen validasi perangkat pembelajaran dan instrumen validasi materi

kualitas materi eksperimen.

Instrumen validasi perangkat pembelajaran digunakan untuk menilai RPP hari

pertama dan RPP hari kedua. Terdapat 9 aspek penilaian dalam instrumen tersebut,

antara lain (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator keberhasilan belajar, (3)

perumusan tujuan, (4) pemilihan dan pengorganisasian materi, (5) pemilihan

sumber/media belajar, (6) kegiatan pembelajaran, (7) penilaian hasil belajar, (8)

Lembar Kerja Siswa (LKS), dan (9) penggunaan bahasa tulis. Instrumen validasi

kualitas materi eksperimen digunakan untuk menilai kualitas Materi Eksperimen

“Penyebab Banjir” dan “Fungsi Akar”. Terdapat 5 aspek penilaian dalam instrumen

tersebut, antara lain (1) identitas, (2) isi, (3) tampilan, (4) bahasa, dan (5) penggunaan

serta penyajian.

Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepdulian Lingkungan pertama kali

divalidasi oleh dosen ahli IPA. Proses validasi tersebut selesai pada tanggal 21

November 2016. Validator memberikan penilaian terhadap isi dan kelayakan materi

tersebut. Hasil validasi kualitas perangkat pembelajaran mendapatkan skor total 3,82

dan hasil validasi kualitas materi eksperimen mendapatkan skor total 3,81. Rata-rata

hasil validasi kualitas perangkat pembelajaran dan kualitas materi eksperimen adalah

3,86. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dan materi

eksperimen yang dikembangkan peneliti „sangat layak‟ digunakan untuk uji coba

lapangan dengan revisi sesuai saran. Komentar dan saran dari validator digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

85

sebagai dasar perbaikan kualitas materi. Komentar, saran, dan revisi yang telah

peneliti kembangkan dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Komentar dan Saran dari Ahli IPA serta Revisi

No Komentar dan Saran Revisi

1 Perangkat pembelajaran secara umum

sudah bagus, yang perlu dilengkapi

antara lain penjelasan tentang

pendekatan, metode, dan model

pembelajaran.

Melengkapi materi dengan menyusun

penjelasan tentang Pendekatan PPR,

metode, dan Model Pembelajaran

Conservation Scout.

2 Materi eksperimen secara keseluruhan

sudah bagus. Media sampah daun

sebaiknya menggunakan daun yang

sudah kering.

Menambahkan keterangan sampah daun

kering pada rincian media untuk poin (g).

3 Lebih baik dicarikan lampiran gambar

kebun yang penuh dengan bunga dari

Indonesia.

Mengganti gambar kebun yang penuh

dengan bunga pada lampiran gambar

dengan gambar taman PGSD USD hasil

dokumentasi pribadi.

Adapaun perbaikan isi materi sesuai komentar dan saran dapat dilihat pada

gambar 4.3, 4.4, 4.5, 4.6, 4.7, 4.8.

Gambar 4.3 Poin F pada RPP H1 dan H2 (sebelum direvisi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

86

Gambar 4.4 Poin F pada RPP H1 dan H2 (setelah direvisi)

Gambar 4.5 Poin g pada rincian media pembelajaran RPP H1 (sebelum direvisi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

87

Gambar 4.6 Poin g pada rincian media pembelajaran RPP H1 (setelah direvisi)

Gambar 4.7 Lampiran gambar kebun penuh dengan bunga pada RPP H2 (sebelum

direvisi)

Gambar 4.8 Lampiran gambar kebun penuh dengan bunga pada RPP H2 (setelah

direvisi)

Dosen ahli bahasa menjadi validator selanjutnya untuk menilai kualitas Materi

Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan ini. Materi divalidasi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

88

tanggal 28 November 2016. Hasil validasi kualitas perangkat pembelajaran

memperoleh rata-rata skor total 3,85 dan hasil validasi kualitas materi eksperimen

memperoleh rata-rata skor total 3,96. Rata-rata hasil validasi kualitas perangkat

pembelajaran dan kualitas materi eksperimen adalah 3,91. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dan materi eksperimen yang

dikembangkan peneliti „sangat layak‟ digunakan untuk uji coba lapangan dengan

revisi sesuai saran. Dosen ahli bahasa memberikan saran untuk menambahkan kata

“aplikasi” pada langkah kesembilan dalam materi eksperimen sehingga menjadi

“siapkan aplikasi Stopwatch!”. Saran lain yang diberikan yaitu membuat layout pada

lampiran materi dan lagu agar terlihat lebih menarik. Gambar hasil revisi materi dari

saran ahli bahasa dapat dilihat pada gambar 4.9, 4.10, 4.11, 4.12.

Gambar 4.9 Langkah kegiatan eksperimen “Fungsi Akar” nomor 9 (sebelum direvisi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

89

Gambar 4.10 Langkah kegiatan eksperimen “Fungsi Akar” nomor 9 (setelah direvisi)

Gambar 4.11 Layout Lampiran Materi dan Lagu Sebelum Direvisi

Gambar 4.12 Layout Lampiran Materi dan Lagu Setelah Direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

90

Kualitas isi Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepdulian Lingkungan juga

divalidasi oleh guru kelas III A. Sama halnya dengan dosen ahli IPA dan ahli Bahasa,

guru juga menilai kualitas perangkat pembelajaran dan kualitas materi eksperimen.

Hasil validasi kualitas perangkat pembelajaran didapatkan rata-rata skor total 3,32

dan hasil validasi kualitas materi eksperimen didapatkan rata-rata skor total 3,44.

Validasi kualitas perangkat pembelajaran dan materi eksperimen mendapatkan rata-

rata 3,38. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dan materi

eksperimen yang dikembangkan peneliti „layak‟ digunakan untuk uji coba lapangan

dengan revisi sesuai saran. Guru kelas III A memberikan saran agar menambahkan

gambar dua buah pot yang berisi tanah sebanyak empat cetok. Langkah yang

diperbaiki adalah langkah kegiatan nomor 4 yang ada dalam materi eksperimen

“Fungsi Akar”, hasil revisi ini dapat dilihat pada gambar 4.13 dan 4.14.

Gambar 4.13 Langkah kegiatan eksperimen “Fungsi Akar” nomor 4 (sebelum direvisi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

91

Gambar 4.14 Langkah kegiatan eksperimen “Fungsi Akar” nomor 4 (setelah direvisi)

Komentar dan saran lain dari guru kelas III A yang dikembangkan peneliti

dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Komentar dan Saran dari Guru kelas III A serta Revisi

No Komentar dan Saran Revisi

1 Secara umum perangkat pembelajaran

ini sudah baik, hanya saja perlu

perbaikan pada contoh gambar kebun

pada lampiran materi.

Mengganti gambar kebun yang penuh

dengan bunga pada lampiran gambar dengan

gambar taman PGSD USD hasil

dokumentasi pribadi.

2 Sesuaikan nama alat percobaan dengan

gambarnya.

Menyesuaikan nama alat percobaan dengan

gambarnya.

Guru kelas III B menjadi validator terakhir Materi Pendidikan Kesadaran dan

Kepedulian Lingkungan ini. Guru memberikan penilaian, komentar, dan saran

tentang isi materi yang kemudian digunakan peneliti sebagai dasar memperbaiki

materi. Hasil validasi kualitas perangkat pembelajaran diperoleh rata-rata skor total

3,07 dan hasil validasi kualitas materi eksperimen diperoleh rata-rata skor total 3,07.

Perangkat pembelajaran dan materi eksperimen tersebut mendapatkan rata-rata 3,07.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dan materi eksperimen

yang dikembangkan peneliti „layak‟ digunakan untuk uji coba lapangan dengan revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

92

sesuai saran. Guru kelas III B memberikan komentar dan saran yang sama dengan

guru kelas III A yakni menambahkan gambar dua buah pot yang berisi tanah

sebanyak empat cetok. Langkah yang diperbaiki adalah langkah kegiatan nomor 4

yang ada dalam materi eksperimen “Fungsi Akar”, hasil revisi ini dapat dilihat pada

gambar 4.13 dan 4.14.

Panduan eksperimen yang dikembangkan peneliti juga melalui tahap validasi

untuk mengetahui kualitasnya. Proses validasi ini dilakukan oleh 5 siswa kelas III A

SD N Jetis 1 Yogyakarta yang dipilih berdasarkan rekomendasi dari guru kelas III A.

Kelima siswa tersebut telah mendapatkan panduan eksperimen yang terdiri dari

panduan eksperimen “Penyebab Banjir” dan panduan eksperimen “Fungsi Akar”.

Peneliti meminta siswa membaca dan mempelajari panduan eksperimen tersebut.

Teknik yang digunakan dalam proses validasi ini adalah teknik wawancara. Peneliti

melakukan wawancara berdasarkan 6 pertanyaan utama yang kemudian

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peneliti. Wawancara dilakukan pada hari

Sabtu, 3 Desember 2016.

Validator pertama berinisal H. Siswa tersebut menceritakan bahwa sudah

melihat dan membaca seluruh isi panduan materi eksperimen. H menjelaskan bahwa

panduan eksperimen tersebut menarik karena merupakan sesuatu hal yang baru

baginya. Bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen tersebut juga mudah

dipahami oleh H. Setelah membaca panduan eksperimen tersebut, H merasa senang

dan tertarik untuk mencoba melakukan eksperimen yang ada pada panduan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

93

eksperimen. H yakin bisa melakukan eksperimen sesuai dengan panduan eksperimen

tersebut karena langkah dalam panduan eksperimen tersebut sudah jelas.

Validator selanjutnya siswa berinisial D. Siswa tersebut menyatakan sudah

melihat dan membaca panduan eksperimen. Bahasa yang digunakan dalam panduan

eksperimen tersebut juga mudah dimengerti oleh D. Namun, ada bagian yang belum

dipahami oleh D dari panduan eksperimen tersebut seperti pada bagian alat dan

bahan. Menurut D, gambar cetok tidak sesuai dengan cetok yang sebenarnya. D

merasa senang ketika membaca panduan eksperimen tersebut karena mendapat

pengetahuan baru. D meyakini bisa melakukan eksperimen dengan bantuan panduan

eksperimen tersebut.

Siswa berinisial A menjadi validator selanjutnya. A menyatakan bahwa sudah

melihat, membaca dan memahami isi panduan eksperimen. Ketertarikan A dengan

panduan eksperimen diwujudkan dengan panduan eksperiemen yang disertai gambar

dan langkah kegiatan yang bervariasi. Namun A menyatakan bahwa dirinya belum

memahami langkah pada panduan eksperimen “Fungsi Akar” yaitu ketika

memasukkan tanah ke dalam pot. A memberikan saran bahwa pada langkah tersebut

sebaiknya diberi keterangan seberapa banyak tanah yang dimasukkan ke dalam pot. A

juga menyatakan senang bisa melakukan eksperimen dengan bantuan panduan

eksperimen tersebut.

L adalah inisial siswa yang menjadi validator selanjutnya. L menceritakan

sudah melihat dan membaca seluruh isi panduan eksperimen. Panduan eksperimen ini

menarik karena L belum pernah melakukan sebelumnya. Bahasa yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

94

dalam panduan eksperimen ini udah dipahami dan isinya juga mudah dimengerti. L

tertarik untuk mencoba ekperimen yang ada pada panduan tersebut.

Siswa terakhir yang menjadi validator berinisial R. Siswa tersebut menyatakan

bahwa dirinya bisa melihat, membaca, dan memahami isi panduan eksperimen. R

merasa senang dan tertantang untuk mencoba melakukan eksperimen, bahkan R

sudah mencoba eksperimen “Penyebab Banjir”. R berhasil melakukan eksperimen

tersebut dan R bisa menarik kesimpulan bahwa sampah dapat menyebabkan banjir.

Berdasarkan hasil wawancara kelima siswa kelas III A mengenai validasi

panduan eksperimen, dapat disimpulkan bahwa panduan tersebut “layak” untuk

digunakan uji coba lapangan. Saran dari beberapa siswa digunakan peneliti untuk

memperbaiki kualitas panduan eksperimen.

4.1.3 Implementasi

Implementasi “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan”

dilaksanakan selama 2 hari, yakni pada hari Kamis tanggal 8 Desember 2016 dan hari

Jumat tanggal 9 Desember 2016. Peneliti melibatkan 26 siswa yang terdiri dari 10

siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Sesuai dengan kegiatan pada RPP hari

pertama, peneliti izin memasuki kelas III A untuk menyampaikan beberapa hal,

diantaranya membentuk siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 4 hingga 5 siswa.

Anggota dalam setiap kelompok dipilih sendiri oleh siswa berdasarkan diskusi

bersama. Dalam proses pembagian kelompok, ada 2 siswa yang tidak ingin

bergabung dengan teman lainnya. Kedua siswa tersebut tidak menjawab ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

95

peneliti bertanya. Peneliti kemudian memberikan pesan dan amanat agar saling

menghargai antar teman. Kedua siswa tersebut kemudian bergabung dengan

kelompok 3.

Proses pembagian kelompok ini merupakan wujud pendidikan emansipatoris

yaitu humanisasi. Siswa secara bebas memilih kelompok sesuai dengan keinginanya.

Namun, peneliti tetap memberikan intervensi, agar pembagian kelompok menjadi

sama rata.

Peneliti kemudian memberikan tugas kepada setiap siswa dalam kelompok

untuk membawa gambar bencana alam banjir. Siswa diperbolehkan mencari gambar

di buku, majalah, koran, maupun internet. Selanjutnya, peneliti meminta siswa

membawa tanah, potongan sampah plastik, dan sampah daun masing-masing

sebanyak satu kantong plastik putih berukuran 1 kg. Kantong plastik tersebut

disediakan oleh peneliti dan dibagikan kepada setiap siswa.

4.1.3.1 Implementasi Hari Pertama

Implementasi hari pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 8 Desember

2016. Sebelum memulai pembelajaran peneliti menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan dalam pembelajaran. Pembelajaran dimulai pukul 07.30 WIB setelah

dilaksanakannya apel rutin setiap pagi. Siswa laki-laki berinisial A dan siswa

perempuan berinisial S tidak masuk sekolah karena sakit. Semangat pagi para siswa

terlihat ketika peneliti menyapa siswa dengan salam dan mulai menyanyikan lagu

“Kerusakan Alam” yang merupakan gubahan lagu “Becak”. Siswa menyanyikan lagu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

96

tersebut sebanyak dua kali sambil berdiri dan bertepuk tangan. Peneliti juga

menyampaikan aturan kelas yaitu peneliti akan memberikan stiker bagi siswa yang

aktif mengikuti pembelajaran.

Peneliti kemudian mengatur tempat duduk siswa yaitu duduk bersama dengan

kelompok. Terdapat 5 kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa. Siswa

kemudian melihat gambar bencana alam banjir yang telah dibawa oleh masing-

masing siswa. Peneliti kemudian bertanya kepada siswa berinisial S mengenai isi

gambar tersebut. S menjelaskan bahwa gambar tersebut merupakan gambar bencana

alam banjir yang terjadi di Jakarta. Siswa lain berinisial D menunjukkan jarinya dan

menjelaskan gambar yang dimilikinya bahwa gambar tersebut merupakan bencana

alam banjir yang terjadi di Bantul. Gambar bencana alam banjir yang dibawa oleh

siswa merupakan bencana alam banjir yang terjadi di berbagai tempat.

Selanjutnya peneliti menunjukkan gambar bencana alam banjir yang dimiliki

peneliti. Siswa bersama peneliti kemudian melakukan tanya jawab mengenai

penyebab dan akibat terjadinya banjir. Siswa berinisial B mengungkapkan

perasaannya bahwa dirinya takut dengan banjir karena menyebabkan rumah rusak.

Senada dengan pendapat B, siswa berinisial P mengungkapkan bahwa dirinya merasa

sedih karena lingkungan hidup menjadi rusak. Siswa berinisial B dan P memiliki

pendapat yang sama bahwa bencana alam banjir yang ada pada gambar yang mereka

bawa disebabkan oleh sampah. Peneliti kemudian menyampaikan tujuan

pembelajaran yaitu membuktikan benar atau tidak bahwa sampah menyebabkan

terjadinya bencana alam banjir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

97

Kegiatan melihat gambar bencana alam banjir dan tanya jawab mengenai

dampak dan penyebab bencana alam banjir merupakan wujud pelaksanaan

pendekatan Paradigma Pedagodi Reflektif yaitu konteks. Melalui kegiatan tersebut

siswa mampu menghubungkan pengalaman dan pengetahuan awal yang dimiliki

siswa dengan materi pelajaran yang akan dilaksanakan. Hal ini akan mendorong

siswa untuk menggali pengalaman belajarnya (Subagya, 2010). Konteks membantu

siswa memahami materi pelajaran secara nyata.

Siswa bersama kelompok kemudian mempelajari panduan eksperimen

“Penyebab Banjir” yang telah peneliti bagikan. Seluruh siswa di dalam kelompok

membaca dan mempelajari panduan eksperimen tersebut. Peneliti kemudian

memberikan arahan kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya yaitu melakukan

eksperimen “Penyebab Banjir”. Setiap kelompok kemudian ke luar kelas sesuai

dengan instruksi peneliti. Siswa berkumpul bersama kelompok di halaman depan

kelas dan duduk melingkar.

Peneliti kemudian melakukan demonstrasi dengan melibatkan siswa berinisial

D, G, dan R. Ketiga siswa tersebut membantu peneliti membacakan langkah-langkah

dalam panduan eksperimen “Penyebab Banjir” secara bergantian. Seluruh siswa

melihat dan mengamati demonstrasi yang dilakukan peneliti. Peneliti memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas mengenai

eksperimen “Penyebab Banjir”. Setelah tidak ada pertanyaan lagi, siswa kemudian

melakukan eksperimen “Penyebab Banjir”. Beberapa alat dan bahan sudah peneliti

siapkan sebelumnya yaitu kotak plastik berbentuk persegi panjang yang sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

98

dipasangkan dengan botol yang dilubangi bagian tengahnya dan air sebanyak dua

botol bekas air mineral.

Posisi duduk siswa yang melingkar kemudian dirubah menjadi sejajar berurutan

sesuai dengan kelompok 1 hingga kelompok 5 di sepanjang selokan kecil di depan

kelas III A. Perubahan posisi duduk siswa ini dilakukan untuk menghindari air yang

dituangkan ke dalam botol berlubang tidak mengalir secara langsung di halaman

sekolah, melainkan langsung mengalir ke selokan yang berdiameter kurang lebih 7

cm tersebut.

Siswa kemudian memulai eksperimen sesuai dengan instruksi peneliti. Siswa

melengkapi alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen dengan bahan-bahan

yang sudah dibawa oleh siswa sendiri yaitu tanah, potongan sampah plastik, dan

sampah daun. Peneliti kemudian mengamati jalannya eksperimen. Setiap kelompok

melakukan tugas dengan baik dan saling bekerjasama, seperti membagi tugas untuk

membacakan panduan maupun melakukan langkah kegiatannya. Waktu yang

dibutuhkan dalam melakukan eksperimen “Penyebab Banjir” sekitar 30 menit.

Kelompok 5 menjadi kelompok pertama yang menyelesaikan eksperimen, kemudian

disusul kelompok 3, 4, 2, dan 1.

Siswa memperoleh pengalaman langsung melalui kegiatan eksperimen

“Penyebab Banjir” sehingga siswa bisa memasuki kondisi nyata yang sedang

dipelajari (Subagya, 2010). Kegiatan eksperimen “Penyebab Banjir” berjalan lancar.

Siswa bisa mengikuti ekperimen dengan tenang dan penuh konsentrasi. Siswa

berinisial K yang memiliki tingkat emosi kurang stabil juga bisa mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

99

ekperimen dengan tenang. K terlihat bersemangat melakukan eksperimen “Penyebab

Banjir”.

Peneliti juga melakukan validasi kembali mengenai panduan eksperimen

“Penyebab Banjir”. Peneliti melakukan kegiatan tanya jawab tentang kelayakan dan

ketergunaan panduan eksperimen tersebut kepada siswa secara acak pada saat

berlangsungnya eksperimen “Penyebab Banjir”. Sebagian besar siswa mengatakan

bahwa panduan eksperimen tersebut mudah dipahami dari segi bahasa maupun

langkah kegiatannya. Setiap siswa dalam kelompok melakukan kegiatan eksperimen

sesuai dengan panduan eksperimen.

Setelah selesai, siswa kemudian membersihkan alat dan bahan yang digunakan

untuk eksperimen. Kegiatan pembelajaran selanjutnya dilakukan di dalam kelas.

Peneliti memberikan stiker kepada setiap anggota kelompok 5 karena menjadi

kelompok pertama yang berhasil melakukan eksperimen. Kegiatan selanjutnya adalah

melakukan tanya jawab hasil eksperimen “Penyebab Banjir”. Kelompok 3 dengan

kompak menunjukkan jarinya dan menyampaikan hasil eksperimennya. Kelompok 1,

2, 4, dan 5 kemudian bergiliran menyampaikan hasil eksperimennya. Sebagian besar

siswa kelas III A menyatakan bahwa mereka bisa melihat, membaca, bahkan

melakukan eksperimen “Penyebab Banjir” sesuai dengan panduan eksperimen

“Penyebab Banjir”.

Siswa berinisial D menyatakan bahwa dirinya mampu membuktikan bahwa

sampah yang menumpuk di selokan dapat menyebabkan terjadinya banjir. Peneliti

kemudian memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

100

menyampaikan pendapat lain. Seluruh siswa kelas III A setuju dengan pendapat D.

Peneliti kemudian memberikan penguatan terhadap pendapat D bahwa membuang

sampah sembarangan khususnya di sungai atau di sekolan dapat menyebabkan

terjadinya banjir pada saat terjadi hujan deras dan menyebabkan jumlah air bertambah

banyak. Jika air bertambah banyak sedangkan daerah aliran air terisi sampah, maka

aliran air akan tersendat dan menyebabkan air meluap. Hal itulah yang menyebabkan

terjadinya banjir dan menyebabkan banyak kerugian seperti hilangnya harta benda,

rusaknya lingkungan, bahkan memakan korban jiwa.

Siswa kemudian mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) tentang eksperimen

“Penyebab Banjir”. LKS tersebut merupakan wujud evaluasi pembelajaran untuk

mengetahui pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang telah disampaikan

(Subagya, 2010). Setelah selesai, Lembar Kerja Siswa (LKS) kemudian dikumpulkan

menjadi satu di meja guru. Siswa bersama peneliti kemudian merangkum kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan. Kesimpulan pembelajaran hari pertama di kelas

III A ini menyatakan bahwa eksperimen “Penyebab Banjir” menarik dan

menyenangkan karena bisa untuk membuktikan terjadinya banjir yang disebabkan

oleh penumpukan sampah di selokan atau di sungai. Panduan eksperimen yang

digunakan juga berisi langkah-langkah yang jelas dan bahasanya mudah dimengerti.

Peneliti kemudian juga menyampaikan pesan kepada siswa untuk menjaga

kebersihan sejak dini dengan cara tidak membuang sampah di sungai atau di selokan

yang merupakan daerah aliran air. Membuang sampah pada tempat sampah

merupakan bentuk sederhana kepedulian kita terhadap lingkungan. Siswa berinisial C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

101

menambahkan bahwa cara lain untuk mencegah terjadinya banjir adalah dengan

menanam tanaman di sekitar lingkungan tempat tinggal. Peneliti kemudian

menguatkan pendapat C dan menghubungkan dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan pada hari selanjutnya.

Siswa selanjutnya melakukan kegiatan refleksi untuk mengungkapkan

perasaannya setelah mengikuti pembelajaran. Melalui refleksi siswa dapat dengan

mudah memperdalam pemahaman tentang materi yang telah dipelajari (Subagya,

2010). Peneliti kemudian membagikan lembar refleksi untuk setiap siswa. lembar

refleksi tersebut berisi pohon cemara yang telah dibagi menjadi 3 bagian. Ketiga

bagian tersbeut berisi keterangan mengenai tingkat pemahaman siswa akan

pembelajaran yang telah dilakukan. Siswa perlu mewarnai salah satu bagian pohon

cemara tersebut sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing siswa. Peneliti

kemudian menanyakan aksi yang akan dilakukan siswa setelah mengikuti

pembelajaran kerusakan alam. Aksi menunjukkan pertimbangan batin siswa

berdasarkan pengalaman yang telah direfleksikan (Subgya, 2010).

Tugas lain yang harus dilakukan siswa adalah menyampaikan pesan yang telah

siswa dapatkan setelah mengikuti pembelajaran tentang kerusakan alam kepada

setidaknya 4 hingga 5 orang lain di sekitar siswa. Siswa diperbolehkan

menyampaikan pesan kepada orang terdekatnya seperi ayah, ibu, adik, kakak, nenek,

kakek, atau teman-temannya. Kegiatan ini merupakan kegiatan peer tutoring yaitu

kegiatan menntutori orang lain atas pengetahuan baru yang didapatkan seseorang.

Peneliti kemudian membagikan lembar peer tutoring kepada masing-masing siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

102

Lembar tersebut memuat kolom nama, usia, alamat, dan pesan/kesan dari setiap orang

yang ditutori. Lembar tersebut dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

Pembelajaran kemudian ditutup pada pukul 08.55. Siswa kemudian berisitirahat.

Proses pelaksanaan penelitian pada hari pertama dapat dilihat secara umum pada

gambar 4.15.

Gambar 4.15 Proses Pelaksanaan Penelitian Hari Pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

103

4.1.3.2 Implementasi Hari Kedua

Implementasi “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan” hari

kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 9 Desember 2016. Peneliti menyiapkan

alat dan bahan yang diperlukan sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Pada

pertemuan sebelumnya tepatnya di akhir pembelajaran hari pertama yaitu pada hari

Kamis tanggal 8 Desember 2016, peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk

membawa alat pewarna seperti pensil warna atau crayon.

Pembelajaran dimulai pada pukul 07.30 WIB. Peneliti mengawali pembelajaran

dengan doa bersama yang dipimpin oleh siswa berinisial A. Pembelajaran diikuti oleh

seluruh siswa kelas III A yang berjumlah 26 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

dan 16 siswa perempuan. Lagu “Lihat Kebunku” dinyanyikan bersama untuk

membangkitkan semangat siswa. Melalui lagu tersebut, peneliti juga mengarahkan

dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu mengenai

tanaman dan mengetahui fungsi akar pada tanaman. Pengaturan tempat duduk untuk

setiap kelompok juga dilakukan agar siswa lebih leluasa melakukan diskusi dan

kerjasama bersama anggota kelompoknya. Aturan dalam kelas juga peneliti

sampaikan untuk mengkondisikan siswa. Siswa yang dapat mengikuti pembelajaran

dengan baik akan mendapatkan stiker yang nanti akan dikumpulkan kemudian

diakumulasikan untuk mendapatkan reward.

Siswa selanjutnya melihat dua gambar yang berbeda yaitu gambar kebun

kosong tanpa ada tanaman dan gambar kebun yang terdapat berbagai tanaman. Pada

saat melihat gambar kebun yang terdapat berbagai tanaman, secara umum siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

104

merasa “sejuk, tenang, dan indah”. Berbeda dengan gambar kebun kosong tanpa ada

tanaman, secara umum siswa mengungkapkan bahwa merasa “panas dan gersang”.

Seluruh siswa kelas III A secara kompak memilih gambar kebun yang terdapat

berbagai tanaman dari pada gambar kebun tanpa ada tanaman. Siswa memilih gambar

kebun yang terdapat berbagai tanaman dengan alasan merasa sejuk. Siswa berinisial

G juga menjelaskan perbedaan kondisi lahan yang ada tanamannya dengan lahan

yang tidak ada tanamannya. G memberikan contoh kondisi di depan kelas III A yang

terdapat beberapa tanaman dengan kondisi di depan sekolah yang merupakan lahan

kosong tanpa ada tanaman yang rindang. G menyatakan bahwa dirinya merasa

“panas” ketika berada di lahan kosong tersebut.

Peneliti selanjutnya melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai kegiatan

yang akan siswa lakukan ketika melihat gambar kebun yang kosong tanpa ada

tanaman. Siswa berinisial C menjawab bahwa dirinya akan menanami lahan tersebut

dengan tanaman agar terasa lebih sejuk. Jawaban C kemudian dilengkapi oleh L yang

menjelaskan bahwa tanaman bisa menghasilkan oksigen sehingga apabila kita berada

di bawah pohon rindang bisa merasa sejuk. Peneliti kemudian memberikan penguatan

terhadap jawaban siswa mengenai pentingnya tumbuhan untuk kehidupan manusia.

Kegiatan menampilkan gambar kebun kosong tanpa ada tanaman dan gambar

kebun yang terdapat berbagai tanaman serta kegiatan tanya jawab mengenai isi

gambar tersebut merupakan wujud pelaksanaan RPP yang sesuai dengan Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR) yaitu konteks. Melalui kegiatan tersebut siswa

mengubungkan pengalaman awal siswa dengan pembelajaran sebelumnya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

105

menggali pengalamannya (Subagya, 2010). Siswa lebih mudah memahami konteks

pembelajaran yang lebih nyata.

Setiap siswa dalam kelompok kemudian membaca dan mempelajari panduan

eksperimen “Fungsi Akar”. Waktu yang digunakan untuk membaca dan mempelajari

panduan eksperimen adalah 10 menit. Peneliti kemudian memberikan arahan tentang

kegiatan eksperimen yang akan dilakukan. Setiap kelompok kemudian ke luar kelas

menuju halaman depan kelas III A sesuai dengan instruksi peneliti. Siswa kemudian

duduk melingkar dan peneliti berada di tengah-tengah lingkaran untuk bersiap

melakukan demonstrasi.

Peneliti mengajak 3 siswa berinisial R, D, dan G untuk membantu peneliti

melakukan demonstrasi eksperimen “Fungsi Akar”. Siswa berinisial R membantu

membacakan langkah kegiatan dalam panduan eksperimen. Siswa berinisial D dan G

membantu peneliti melaksanakan langkah dalam kegiatan eksperimen. Peneliti

kemudian memberikan kesempatan kepada siswa yang belum jelas untuk bertanya.

Namun, tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan. Setiap kelompok kemudian

menerima alat dan bahan yang sudah peneliti siapkan sebelumnya.

Setiap kelompok kemudian memulai eksperimen “Fungsi Akar” sesuai dengan

instruksi peneliti. Waktu yang digunakan dalam melakukan eksperimen adalah 30

menit. Kerjasama setiap siswa dalam kelompok terlihat pada saat siswa saling

membagi tugas. Dua siswa membacakan panduan eksperimen dan siswa lain

menjalankan langkah yang terdapat dalam panduan eksperimen. Siswa secara bebas

menentukan pot yang berisi padi satu rumpun maupun pot yang berisi satu tangkai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

106

padi. Kelompok 3 menjadi kelompok pertama yang selesai melakukan eksperimen

“Fungsi Akar”. Kelompok 5, 2, 1, dan 4 berturut-turut menjadi kelompok selanjutnya

yang berhasil melakukan eksperimen.

Posisi duduk siswa yang melingkar sesuai dengan kelompok dan posisi peneliti

yang berada di tengah-tengah kelompok membuat peneliti lebih leluasa dalam

melihat dan mengamati kegiatan siswa pada saat melakukan eksperimen. Seluruh

kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan panduan eksperimen. Kegaduhan

siswa bisa teratasi dengan sistem poin yang telah peneliti sampaikan pada awal

pembelajaran. Melalui kegiatan eksperimen ini siswa mendapatkan pengalaman

langsung. Pengalaman ini membantu siswa memahami kenyataan lebih luas dan lebih

mendalam (Subagya, 2010).

Validasi kualitas panduan eksperimen kembali dilakukan pada saat siswa

melakukan eksperimen “Fungsi Akar”. Peneliti melakukan tanya jawab dengan setiap

siswa kelas III A secara acak. Secara umum, siswa kelas III A bisa melakukan

eksperimen “Fungsi Akar” sesuai dengan panduan eksperimen. Bahasa yang

digunakan dalam panduan eksperimen mudah dibaca dipahami oleh siswa. langkah

kegiatannya pun tertulis dengan jelas. Panduan eksperimen tersebut dapat dikatakan

“layak” digunakan sebagai uji lapangan.

Setiap kelompok kemudian membersihkan alat dan bahan yang digunakan

dalam eksperimen “Fungsi Akar”. Pembelajaran selanjutnya berlangsung di dalam

kelas. Setiap kelompok kemudian menyampaikan hasil eksperimen “Fungsi Akar”.

Seluruh kelompok berhasil melakukan eksperimen sesuai dengan panduan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

107

eksperimen dan demonstrasi yang dilakukan peneliti. Siswa berinisial R dari

kelompok 1 bercerita bahwa dirinya bersama kelompok bisa membedakan pot yang

berisi satu rumpun padi dengan pot yang berisi satu tangkai padi. R menjelaskan

bahwa pot yang berisi satu rumpun padi dan dituangi air, air yang bocor dari pot

lajunya lambat. Sedangkan pot yang berisi padi satu tangkai dan dituangi air, air yang

bocor lajunya lebih cepat. Volume air yang dikeluarkan dari pot yang berisi satu

tangkai padi lebih banyak dari pada volume air yang dikeluarkan dari pot berisi satu

rumpun padi.

Ketika peneliti bertanya kepada siswa “mengapa volume air dari kedua pot bisa

berbeda?”, siswa berinisial S menjawab bahwa kandungan akar satu rumpun padi

lebih banyak dari pada kandungan akar pada satu tangkai padi. Fungsi akar sendiri

adalah untuk mengikat air. Peneliti merasa takjub dengan jawaban S karena bisa

menjawab dengan tepat. Seluruh siswa kelas III A setuju dengan jawaban S. Peneliti

kemudian memberikan penguatan terhadap jawaban siswa dan mengarahkan siswa

terhadap pentingnya tumbuhan di sekitar kita.

Siswa selanjutnya mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Kegiatan ini

dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki siswa

(Subgya, 2010). Dalam LKS tersebut siswa menuliskan 4 manfaat yang didapatkan

setelah merawat tumbuhan. Setelah selesai, LKS dikumpulkan di meja guru. Peneliti

kemudian mengajak siswa untuk mengekspresikan perasaan terhadap lingkungan

melalui karya seni berupa poster atau puisi. Peneliti menampilkan contoh poster dan

puisi yang merupakan karya rekan peneliti. Siswa diberi keluluasaan untuk memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

108

karya seni yang hendak mereka buat. Seluruh siswa kelas III A memutuskan untuk

membuat karya seni berupa poster. Siswa kemudian membuat poster pada kertas

HVS A4 yng telah dibagikan peneliti. Poster yang siswa buat kemudian diwarnai

menggunakan alat pewarna yang telah siswa bawa. Pembuatan poster ini berlangsung

dalam waktu 15 menit, namun beberapa siswa meminta waktu tambahan. Peneliti

akhirnya memperbolehkan siswa yang posternya belum selesai untuk menyelesaikan

dirumah. Poster kemudian bisa dikumpulkan pada hari sabtu.

Pelaksanaan eksperimen “Fungsi Akar” di kelas III A merupakan hal baru.

Siswa merasa senang dan tertarik untuk membuktikan fungsi akar dan memahami

pentingnya tumbuhan bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Ekperimen mudah dilakukan karena alat dan bahannya mudah didapatkan. Selain itu,

panduan eksperimen menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa serta langkah

kegiatannya tertulis jelas. Peneliti menghubungkan hasil eksperimen “Fungsi Akar”

dengan hasil eksperimen “Penyebab Banjir” yang telah dilakukan sehari sebelumnya.

Peneliti memberikan pesan bahwa pentingnya tanaman di lingkungan sekitar selain

sebagai objek yang memperindah lingkungan, melainkan juga untuk menjaga

kelestarian lingkungan. Apabila lingkungan lestari dan sehat, hidup manusia dan

makhluk hidup lainnya juga akan lebih baik.

Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengetahui perasaan siswa terhadap materi

yang telah dipelajari. Kegiatan refleksi memperkuat dan mendorong tindakan yang

akan dilakukan setelah mempelajari materi pembelajaran (Subagya, 2010). Berbagai

aksi akan dilakukan siswa setelah mengikuti pembelajaran “Fungsi Akar” ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

109

Beberapa siswa ingin menanam tanaman di sekitar rumah mereka dan siswa yang lain

akan rajin menyiram tanaman yang ada di sekitar rumah. Peneliti mendukung aksi

yang akan dilakukan siswa dan memberikan pesan untuk merawat tanaman yang ada

di lingkungan sekitar siswa. Peneliti juga mengingatkan siswa untuk rutin menjalan

program “SEMUTLIS” yang sudah berlaku di sekolah untuk merawat tanaman dan

lingkungan sekolah.

Siswa kemudian mendapatkan tugas untuk melakukan peer tutoring seperti

tugas pada hari sebelumnya. Peer tutoring bisa dilakukan kepada siapapun boleh

orang terdekat siswa seperti ayah, ibu, kakak, adik, nenek, kakek, dan seterusnya. Hal

yang disampaikan dalam peer tutoring adalah pengalaman siswa setelah mengikuti

pembelajaran “Fungsi Akar”. Hasil dari peertutoring pada pertemuan pertama dan

kedua dikumpulkan pada hari sabtu. Pelaksanaan penelitian pada hari kedua dapat

dilihat secara umum pada gambar 4.16.

Gambar 4.16 Proses Pelaksanaan Penelitian Hari Kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

110

Kegiatan eksperimen dalam implemntasi hari pertama dan hari kedua

merupakan wujud terlaksananya model Conservation Scout. Siswa belajar memahami

dan mengembangkan sikap sadar terhadap faktor penyebab banjir melalui kegiatan

eksperimen “Penyebab Banjir”. Sedangkan eksperimen “Fungsi Akar” membantu

siswa dalam memahami dan mengembangkan sikap sadar siswa terhadap pentingnya

tumbuhan bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar. Sesuai dengan pandangan

Vygotsky, kegiatan pembelajaran secara berkelompok membantu siswa

mengembangkan sikap kerjasama dalam memahami materi pembelajaran. Kegiatan

eksperimen juga menambah pengalaman yang dialami dalam diri siswa sehingga

siswa dapat bermain sambil belajar sesuai dengan padangan Maria Montessori.

Kegiatan refleksi melalui kegiatan mewarnai, membuat poster, atau puisi membantu

siswa mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti pembelajaran. Kegiatan peer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

111

tutoring yang dilakukan siswa mendorong terwujudnya aksi yang dilakukan setelah

siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman selama pembelajaran.

Implementasi hari pertama dan hari kedua merupakan wujud terlaksananya

pendidikan Emansipatoris. Pendidikan Emansipatoris memiliki tiga kunci utama,

yaitu humanisasi, kesadaran kritis, dan mempertanyaan sistem (Winarti dan

Trianggadewi, 2015: 53). Dialog nyata yang dilakukan peneliti dan siswa merupakan

usaha untuk mewujudkan realitas hal yang dipelajari. Siswa bersama peneliti

bersama-sama menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam

pembelajaran. Dialog yang dilakukan peneliti dan siswa mendorong terwujudnya

kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis ini terwujud pada saat

kegiatan tanya jawab yang dilakukan peneliti bersama siswa.

Kemampuan berpikir kritis membuat siswa membuat suatu keputusan (Winarti

dan Trianggadewi, 2015: 53). Kemampuan berpikir kritis mewujudkan proses

humanisasi, yaitu terwujud pada saat proses pembagian kelompok. Peneliti

membebaskan siswa memilih anggota kelompok, namun ada beberapa siswa yang

tidak ingin bergabung dengan teman yang lain. Peneliti kemudian memberikan

pengertian dan pesan agar dapat menghargai orang lain, sehingga siswa tersebut mau

bergabung dengan temannya. Proses humanisasai yang lain terlihat pada saat siswa

bersedia membawa alat dan bahan yang dibutuhkan dalam eksperimen. Siswa

menyadari bahwa ketersediaan alat dan bahan tersebut mendukung jalannya

eksperimen. Tanggung jawab siswa dalam menjalankan tugas yang telah disepakati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

112

dalam kelompok juga wujud upaya menghargai teman dalam satu kelompok. Siswa

menyadari pentingnya kerjasama dalam melakukan eksperimen.

Proses humanisasi terwujud ketika siswa menentukan aksi setelah melakukan

refleksi atas pengalamannya dalam melakukan eksperimen. Peneliti memberikan

pilihan kepada siswa untuk membuat poster atau puisi tentang lingkungan. Seluruh

siswa memutuskan untuk membuat poster tentang lingkungan. Poster tersebut

kemudian digunakan siswa dalam proses peer tutoring. Siswa secara bebas

menentukan orang yang diajak untuk berbagi pengalaman setelah melakukan

eskperimen “Penyebab Banjir” maupun “Fungsi Akar”.

Selain itu, proses humanisasi juga terlihat pada saat siswa dan guru menghadapi

K, siswa yang memiliki emosi kurang stabil. Guru dan teman-teman K akan

memberikan kesempatan kepada K untuk meluapkan emosinya ketika marah atau

mencegah K marah dengan tidak mengganggu K. Pendidikan Emansipatoris

membantu seseorang menyadari keberadaannya dalam lingkungannya, kemudian

mengambil keputusan yang nyata dalam lingkungan tersebut (Winarti dan

Trianggadewi, 2015: 53).

Implementasi Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

tersebut juga berlandaskan pada 10 prinsip pengembangan menurut Tomlinson

(2005). Pembelajaran yang dilakukan memicu rasa ingin tahu siswa, terbukti ketika

siswa mau membaca panduan eksperimen “Penyebab Banjir” dan “Fungsi Akar”.

Melalui panduan eksperimen dan kegiatan eksperimen mendorong siswa berpikir

kritis dan memicu rasa bahagia di dalam diri siswa, terlihat pada kesan bahagia dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

113

raut wajah siswa ketika melakukan eksperimen. Panduan eksperimen tersebut

membuat siswa tertarik untuk mencoba melakukan eksperimen karena bagi siswa

kelas III A, eksperimen tersebut merupakan eksperimen baru dan belum pernah

dilakukan. Siswa dapat melakukan eksperimen “Penyebab Banjir” dan “Fungsi Akar”

sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat pada panduan eksperimen.

Kepercayaan diri siswa semakin berkembang dengan melakukan eksperimen sesuai

dengan panduan eksperimen.

Impelementasi Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

dilaksanakan sesuai dengan kondisi siswa baik tingkat kemampuan intelektual,

emosional, maupun latar belakang sosial dan ekonomi yang dimiliki siswa. Topik

yang dibahas dalam pembelajaran sesuai dengan hasil analisis kebutuhan siswa.

Selain itu, implementasi dilakukan dengan memperhatikan gaya belajar siswa.

Pelaksanaan pembelajaran di dalam dan di luar kelas merupakan usaha agar siswa

tidak bosan mengikuti pembelajaran, sehingga proses pembelajaran berjalan

kondusif.

Materi tersebut memberdayakan kemampuan intelektual, emosional, dan

estetika yang menstimulasi perkembangan otak kanan dan otak kiri siswa. Hal ini

terwujud pada saat siswa mengeskpresikan perasaannya tentang lingkungan melalui

karya seni poster atau puisi. Siswa mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru

dari kegiatan eksperimen. Sikap peduli lingkungan dan berkembangnya daya

kreativitas siswa juga terwujud dalam kegiatan eksperimen tersebut. Siswa dan

peneliti termotivasi untuk memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

114

yang telah dilakukan sehingga bermanfaat untuk diri siswa, orang lain, dan

lingkungan sekitar.

4.1.4 Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari

Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan. Pembelajaran hari

pertama secara umum terlaksana sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) hari pertama. Materi yang disampaikan yaitu tentang “Penyebab Banjir”.

Kelancaran pembelajaran tersebut juga didukung dengan alat dan bahan yang

digunakan dalam pembelajaran. Setiap kelompok membawa alat dan bahan yang

sudah peneliti tentukan pada pertemuan sebelumnya, seperti gambar bencana alam

banjir, tanah, potongan sampah plastik, dan potongan sampah daun.

Instruksi yang dilakukan peneliti serta penggunaan token dalam implementasi

hari pertama dan hari kedua bertujuan untuk mengkondisikan siswa. Penggunaan

sistem token merupakan aplikasi manajemen kelas untuk memberikan perhatian

kepada siswa. Sistem token ini berhasil dilaksanakan sehingga proses pembelajaran

berjalan dengan lancar.

Kegiatan pembelajaran yang diawali dengan lagu “Kerusakan Alam” gubahan

dari lagu “Becak” dan lagu “Lihat Kebunku” karya Pak Kasur membuat siswa

semangat. Gambar bencana alam banjir yang siswa bawa membantu dalam

mempelajari konteks yang akan dibahas. Kegiatan belajar secara berkelompok

membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Langkah kegiatan yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

115

dalam pembelajaran peneliti laksanakan sesuai dengan alokasi waktu dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari pertama.

Berdasarkan sharing peneliti dengan rekan peneliti, terdapat beberapa langkah

yang perlu dievaluasi. Langkah kegiatan nomor 12 dan 13 sebaiknya dilakukan

terlebih dahulu sebelum siswa menyimak penjelasan dari guru tentang eksperimen

“Penyebab Banjir”, atau menjadi poin kegiatan nomor 9 dan 10. Siswa sebaiknya

perlu melihat dan membaca panduan eksperimen terlebih dahulu sebelum melakukan

eksperimen untuk mendapatkan gambaran awal kegiatan eksperimen, sehingga siswa

dapat memahami dan mengetahui kegiatan yang harus dikerjakan selama melakukan

eksperimen di luar kelas. Langkah kegiatan menanya pada nomor 18 dan 19 juga

sebaiknya dilakukan setelah langkah kegiatan melakukan eksperimen “Penyebab

Banjir”. Langkah nomor 17 bisa dilakukan jika memungkinkan. Lembar refleksi

memudahkan siswa dalam mengolah dan mengungkapkan perasaan maupun tingkat

pemahaman mereka selama mengikuti pembelajaran.

Pembelajaran hari kedua secara umum juga berjalan dengan lancar dan sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari kedua. Lagu “Lihat Kebunku”

dinyanyikan di awal pembelajaran membuat siswa semangat dan termotivasi untuk

mengikuti pembelajaran. Beberapa pertanyaan mengenai isi lagu dan kegiatan yang

dilakukan pada hari sebelumnya memudahkan siswa memahami konteks yang akan

dipelajari selanjutnya. Pertanyaan tersebut juga membantu siswa menghubungkan

dengan pengetahuan yang telah didapatkan sebelumnya dan merupakan wujud

terlaksananya prinsip pendidikan emansipatoris yaitu dialog yang kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

116

Siswa juga terbantu memahami pentingnya tumbuhan bagi kehidupan makhluk

hidup melalui dua gambar yang ditampilkan peneliti yaitu gambar kebun yang

terdapat tanaman dan kebun kosong tanpa ada tanaman. Proses pembelajaran dengan

berkelompok membuat siswa lebih aktif dan mewujudkan sikap kerjasama dalam

melakukan eksperimen. Langkah kegiatan pembelajaran sudah peneliti lakukan sesuai

dengan alokasi waktu yang terdapat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

hari kedua. Namun, terdapat beberapa langkah kegiatan yang perlu dievaluasi.

Berdasarkan sharing peneliti dengan rekan peneliti, langkah kegiatan nomor 17 dan

18 sebaiknya dirubah menjadi langkah nomor 14 dan 15. Siswa perlu diberi

gambaran awal mengenai kegiatan eksperimen yang akan dilakukan dengan membaca

panduan eksperimen sebelum melakukan eksperimen di luar kelas.

Karya seni berupa poster atau puisi yang dibuat siswa membantu

mengembangkan kreativitas siswa. Selain itu, melalui karya seni tersebut dapat

memotivasi siswa untuk memahami pentingnya tumbuhan bagi kehidupan manusia

dan makhluk hidup lainnya. Kegiatan peer tutoring membantu siswa dalam

menyampaikan pengalaman yang didapatkan siswa pada saat mengikuti proses

pembelajaran.

Penyusunan “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan“

bertujuan untuk memberikan pendidikan lingkungan bagi siswa agar siswa semakin

sadar dan peduli terhadap lingkungan. Materi yang dikembangkan belum

mengupayakan pendidikan lingkungan yang berkelanjutan, namun peneliti sudah

mengusahakan dengan melakukan implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

117

(RPP) hari pertama dan hari kedua. Materi eksperimen yang disusun masih terbatas

pada konteks penyebab banjir dan fungsi akar. Guru perlu menyusun dan

mengembangkan materi eksperimen untuk konteks yang berbeda.

Dalam implementasi hari pertama dan hari kedua, peneliti sudah mengupayakan

terlaksananya pendidikan emansipatoris. Perwujudan pendidikan emansipatoris dalam

penelitian ini belum sepenuhnya. Peneliti masih menggunakan instruksi, perintah,

maupun teguran bagi siswa dengan harapan siswa dapat mengikuti pembelajaran

dengan baik. Proses humanisasi dalam implementasi tersebut belum terlaksana secara

utuh.

4.1.5 Revisi

Revisi dilakukan untuk memperbaiki materi agar kualitasnya semakin baik.

Dasar yang digunakan dalam melakukan proses revisi adalah hasil evaluasi terhadap

implementasi Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan pada siswa

kelas III A SD N Jetis 1 Yogyakarta. Bagian dari Materi Pendidikan Kesadaran dan

Kepedulian Lingkungan yang diperbaiki adalah pada rincian kegiatan inti pada

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari pertama dan hari kedua. Proses revisi

ini dilakukan peneliti bersama rekan peneliti dikarenakan kesamaan hasil sharing dan

evaluasi.

Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) hari pertama yang diperbaiki

adalah langkah nomor 12 dan 13. Kedua langkah tersebut dirubah menjadi langkah

pada nomor 9 dan 10. Proses revisi langkah nomor 12 dan 13 dapat dilihat pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

118

gambar 4.17 dan 4.18. Selain itu, langkah kegiatan pada nomor 18 dan 19 juga

dirubah menjadi langkah 15 dan 16. Proses revisi langkah nomor 12 dan 13 dapat

dilihat pada gambar 4.19 dan 4.20.

Gambar 4.17 Rincian Kegiatan Inti RPP H 1 Nomor 9 dan 10 Sebelum Direvisi

Gambar 4.18 Rincian Kegiatan Inti RPP H 1 Nomor 9 dan 10 Setelah Direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

119

Gambar 4.19 Rincian Kegiatan Inti RPP H 1 Nomor 15 dan 16 Sebelum Direvisi

Gambar 4.20 Rincian Kegiatan Inti RPP H 1 Nomor 15 dan 16 Setelah Direvisi

Langkah yang diperbaiki dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

hari kedua yaitu langkah nomor 17 dan 18. Kedua langkah tersebut dirubah menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

120

langkah ke 14 dan ke 15. Proses revisi untuk langkah kegiatan nomor 17 dan 18 dapat

dilihat pada gambar 4.21 dan 4.22.

Gambar 4. 21 Langkah Kegiatan Nomor 14 dan 15 Sebelum Direvisi

Gambar 4.22 Langkah Kegiatan Nomor 14 dan 15 Setelah Direvisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

121

4.2 Deskripsi Kualitas Materi

Kegiatan wawancara kepada siswa pada saat melakukan eksperimen “Penyebab

Banjir digunakan sebagai data untuk mengetahui kualitas materi eksperimen

“Penyebab Banjir. Cara lain yang dilakukan peneliti adalah dengan melihat hasil

refleksi siswa pada lembar refleksi. Hasil wawancara tentang kualitas panduan

eksperimen “Penyebab Banjir” dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Wawancara Kualitas Panduan Eksperimen “Penyebab Banjir” Siswa kelas III A

No Kriteria Jumlah Siswa

1 Bisa melihat dan membaca seluruh isi panduan 24

2 Tertarik pada panduan 24

3 Dapat memahami maksud dari panduan 21

4 Bahasa mudah dipahami 21

5 Merasa senang setelah membaca panduan 20

6 Bisa melakukan eksperimen dengan bantuan panduan 21

Berdasarkan hasil wawancara pada tabel 4.3, panduan eksperimen “Penyebab

Banjir” dapat dikatakan “layak” digunakan oleh siswa kelas III A. Selain itu, hasil

refleksi siswa juga menunjukkan bahwa siswa bisa melakukan eksperimen “Penyebab

Banjir” berdasarkan panduan eksperimen. Kualitas panduan eksperimen “Penyebab

Banjir” berdasarkan lembar refkleksi siswa dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Kualitas Panduan Eksperimen Berdasarkan Lembar Refleksi Siswa

No Kriteria Jumlah Siswa

1 Bisa melakukan eksperimen “Penyebab Banjir” berdasarkan panduan 21

2 Belum bisa melakukan eksperimen “Penyebab Banjir” 3

Sama halnya dengan panduan eksperimen hari pertama, wawancara dengan

siswa pada saat melakukan eksperimen juga digunakan sebagai data untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

122

menunjukkan deskripsi kualitas panduan tersebut. Peneliti melakukan wawancara

dengan 26 siswa secara acak. Hasil wawancara tersebut membuktikan bahwa ada

lebih dari 20 siswa dapat melakukan ekserimen sesuai dengan panduan eksperimen.

Berdasarkan hasil tersebut, panduan eksperimen dapat dikatakan layak digunakan

untuk kelas III A. Hasil wawancara validasi panduan eksperimen “Fungsi Akar”

siswa kelas III A dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Wawancara Validasi Panduan Eksperimen “Fungsi Akar” Siswa kelas III A

No Kriteria Jumlah Siswa

1 Bisa melihat dan membaca seluruh isi panduan 26

2 Tertarik pada panduan 24

3 Dapat memahami maksud dari panduan 22

4 Bahasa mudah dipahami 23

5 Merasa senang setelah membaca panduan 24

6 Bisa melakukan eksperimen dengan bantuan panduan 25

Materi selanjutnya divalidasi oleh dua ahli dan dua guru. Proses validasi

tersebut dilakukan untuk menilai kualitas dan kelayakan materi. Rekapitulasi

penilaian dari dua ahli dan dua guru terhadap Materi Pendidikan Kesadaran dan

Kepedulian Lingkungan dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Rekapitulasi Penilaian Materi oleh Ahli IPA, Ahli Bahasa, Guru Kelas III A,

dan Guru Kelas III B

No Validator

Skor Rata-

Rata Kategori

RPP Materi

Eksperimen

1 Ahli IPA 3,82 3,81 3,81 Sangat Layak

2 Ahli Bahasa 3,85 3,96 3,90 Sangat Layak

3 Guru Kelas III A 3,32 3,44 3.38 Layak

4 Guru Kelas III B 3,07 3,07 3,07 Layak

Total Skor 14,16

Rata-Rata 3,54 Sangat Layak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

123

Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli IPA,

ahli bahasa, dan dua guru dengan rata-rata 3,54. Materi tersebut dikatakan “sangat

layak”. Implementasi Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

dilakukan setelah peneliti melakukan revisi isi materi tersebut sesuai dengan

komentar dan saran dari ahli IPA, ahli bahasa, dan dua guru. Impelentasi dilakukan

selama dua hari. Secara umum, impelentasi hari pertama dan hari kedua berjalan

dengan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

124

BAB V

PENUTUP

Pada bab V ini akan diuraikan kesimpulan dari penelitian, keterbatasan

penelitian, serta saran dari peneliti untuk penelitian berikutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

5.1.1. Pengembangan Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan

Menggunakan Model Conservation Scout untuk siswa kelas III A SD N Jetis

1 Yogyakarta menggunakan langkah pengembangan menurut Tomlinson

(dalam Harsono, 2015). Langkah pertama yaitu menganalisis kebutuhan. Hasil

observasi dan wawancara menunjukkan akan kebutuhan materi eksperimen

untuk memberikan pendidikan lingkungan. Langkah kedua dalam

pengembangan materi ini, yaitu menyususn garis-garis besar yang dibutuhkan

dalam mengembangkan materi. Materi tersebut kemudian divalidasi oleh ahli

dan mendapatkan skor 3,54 dengan kategori “sangat layak” digunakan untuk

uji coba lebih lanjut. Materi selanjutnya direvisi sesuai dengan saran validator

sebelum diimplementasikan dalam pembelajaran. Dalam langkah

pengembangan yang keempat, materi tersebut kemudian diimplementasikan

dalam pembelajaran. Implementasi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu

implementasi hari pertama dan implementasi hari kedua. Langkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

125

pengembangan yang kelima adalah melakukan evaluasi terhadap materi yang

telah dikembangkan. Pada langkah ini peneliti melakukan analisis kelemahan

dan kelebihan dari materi yang telah diimplementasikan. Langkah terakhir

dalam pengembangan materi ini adalah revisi. Revisi dilakukan untuk

memperbaiki isi materi berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan.

5.1.2. Hasil wawancara dengan siswa kelas III A pada saat implementasi,

menunjukkan sebanyak 21 siswa dari 26 siswa dapat melakukan eksperimen

“Penyebab Banjir” dan 25 siswa dapat melakukan eksperimen “Fungsi Akar”

sesuai panduan, sehingga panduan tersebut dapat dikatakan layak digunakan

dalam pembelajaran. Sepuluh prinsip pengembangan menurut Tomlinson juga

terwujud dalam “Materi Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan”.

Hal tersebut dibuktikan dengan (1) siswa merasa ingin tahu mengenai isi

panduan eksperimen dengan melihat dan membacanya, (2) panduan

eksperimen yang berisi materi baru bagi siswa, bahasa yang digunakan dalam

panduan eksperimen, serta adanya beberapa gambar dalam panduan

eksperimen membuat siswa merasa nyaman dan bahagia, (3) siswa lebih

percaya diri dalam melakukan eksperimen sesuai dengan panduan

eksperimen, (4) pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada tingkat

kemampuan intelektual, sikap, keterampilan maupun latar belakang sosial

ekonomi yang dimiliki siswa, dibuktikan dengan ketersediaan siswa dibentuk

dalam beberapa kelompok, (5) siswa dapat memahami isi panduan

eksperimen, (6) siswa dapat melaksanakan eksperimen sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

126

langkah-langkah yang terdapat dalam panduan eksperimen, (7) proses

pembelajaran dilakukan melalui berbagai cara belajar yang mengupayakan

bekerjanya seluruh panca indera yang dimiliki siswa, (8) sikap kerja sama dan

kemandirian siswa terwujud pada saat melakukan eksperimen, (9) siswa

berpartisipasi aktif dalam kegiatan demonstrasi maupun eksperimen, (10)

respon positif siswa terwujud melalui kegiatan peer tutoring.

5.2 Keterbatasan Pengembangan

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki beberapa

keterbatasan, diantaranya:

5.2.1. Penelitian terbatas pada mata pelajaran IPA kelas III tentang „Kerusakan alam

dan cara menjaga kelestarian alam‟ dan „Cara manusia dalam memelihara dan

melestarikan alam : „perilaku manusia yang pedulii lingkungan‟.

5.2.2. Isi materi eksperimen terbatas mempelajari 2 konteks utama yaitu penyebab

banjir dan fungsi akar.

5.2.3. Membutuhkan waktu yang lama untuk melaksanakan pembelajaran karena

guru perlu mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen.

5.3 Saran

5.3.1. Penelitian seharusnya bisa dilakukan dalam konteks mata pelajaran yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

127

5.3.2. Isi materi eksperimen sebaiknya dikembangkan berkelanjutan sesuai dengan

permasalahan lingkungan yang akan dipelajari sehingga tidak terbatas pada

materi penyebab banjir dan fungsi akar saja.

5.3.3. Pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan alokasi waktu sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perlu mempersiapkan alat dan

bahan yang digunakan dalam eksperimen sehari sebelum melakukan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

128

DAFTAR PUSTAKA

Aneheim University. (2016). Brian Tomlinson, Ph.D., (Online),

(www.aneheim.edu) diakses 1 September 2016.

Apriyadi, A. (2016). 1500 Meter Kubik Sampah Sumbat Pintu Air di Bantul Setelah

Banjir, (Online), (www.jogja.tribunnews.com), diakses 3 Juli 2016.

Borg & Gall. (1983). Educational Research An Introduction. United States of

America: Library of Congress Cataloging in Publication Data.

Crain, W. (2007). Teori Perkembangan: Konsep Aplikasi. Penerjemah: Yudi Santoso.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widodo, H. D. C. (2014). Mengupayakan Anak Mencintai Ligkungan Hidup dan

Sains Melalui Ekperimen. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Fransiskus, Paus. (2015) Ensiklik Laudato Si‟, tentang Perawatan Rumah Kita

Bersama. Penerjemah: Martin Harun. Jakarta: Obor.

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Hamzah, S. (2013). Pendidikan Lingkungan: Sekelumit Wawasan Pengantar.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Handayani, A. (2013). Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Melalui Implementasi

Pendekatan Sains Tekhnologi Masyarakat (STM) dalam Pembelajaran IPA

Kelas IV SD N Keputan A. Yogyakarta: Univeristas Negeri Yogyakarta.

Harsono. Y. M. (2015). Developing Learning Materials For Specific Purposes.

Jakarta: Universitas Katolik Atma Jaya.

Jamanti, R. (2014). Pengaruh Berita Banjir Koran Kaltim terhadap Kesadaran

Lingkungan Masyarakat Kelurahan temindung Permai Samarinda, eJornal

Ilmu Komunikasi, 2 (1). 17-33.

Montessori, M. (2002). The Montessori Method. New York: Schocken Books.

Mubarok, Z. (2016). Banjir Kiriman „Sumbang‟ Ribuan Kubik Sampah, (Online),

(www.radarjogja.co.id), diakses19 November 2016.

Neolaka, A. (2008). Kesadaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

129

Noddings, N. (2002). Starting at Home: Caring and Social Policy. Berkeley:

University of California Press

Pius dan Sonia. (2014). Subjective Well-being pada Remaja Ditinjau dari Kesadaran

Lingkungan, Psikodimensia, 13 (1). 10-21.

Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sari, W.W. (2014). Persepsi Guru dan Siswa Sd di Yogyakarta terhardap Program

Conservation Scout. Bioedukatika, 2 (2). 34-37.

Sastosupeno, S. (1984). Manusia, Alam, dan Lingkungan. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sihombing, E. G S. (2014). Hubungan Perilaku Martarombo dengan Kepedulian

Suku Batak Toba terhadap Sesama Suku Batak Toba. Sumatera Utara:

Universitas Sumatera Utara.

Slavin, R.E. (2011). Psikologi Pendidikan: teori dan praktik. Jakarta: Indeks.

Solso. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.

Subagya. (2010). Paradigma Pedagogi Reflektif mendampingi peserta didik menjadi

cerdas & berkarakter. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyono, (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardjo. (2006). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Prodi Teknologi

Pembelajaran. PPs U.N.Y.

Suprijono, A. (2016). Model-Model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Suseno, P. Y. (2016). Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan pada Anak

melalui Model Conservation Scout. Yogyakarta: Symposium on Biology

Education, Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan.

Tegeh, dkk. (2014). Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

130

Tilaar, M. (2011). Pioneers in Green Science. Jakarta: Dian Rakyat.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Tomlinson. (2005). Materials development in language teaching. United Kingdom:

Cambridge University Press.

Tronto, J. (1998). An Ethnic of Care. Generations, 22 (3).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional: Jakrta 2003.

Winarti, E dan Anggadewi, B. E T. Manusia Pembelajar di Dunia Tarik Ulur:

Tanggapan terhadap Pandangan M. Sastrapratedja tentang Pendidikan

sebagai Humanisasi. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Yunus, F M. (2004). Pendidikan Berbasis Realitas Sosial: Paulo Freire & YB.

Mangunwijaya. Yogyakarta: Logung Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

132

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

133

Lampiran 2. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa

LEMBAR WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasil dari wawancara dicatat

oleh peneliti. Pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara dimungkinkan

berkembang.

1. Bagaimana kesan/perasaan yang kamu rasakan selama mengikuti pembelajaran

IPA?

2. Apakah kamu menemui kesulitan pada saat mengikuti pembelajaran IPA?

3. Kesulitan apa saja yang kamu temui?

4. Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan pratikum/eksperimen IPA di kelas?

5. Apakah kamu dapat memahami maksud dari materi yang diajarkan oleh

Bapak/Ibu gurumu?

6. Apakah Bapak/Ibu gurumu menggunakan panduan pratikum/eksperimen IPA

pada saat mengajar di kelas?

7. Apakah kamu membutuhkan panduan ketika pratikum/eksperimen IPA sedang

berlangsung?

8. Apakah dengan membaca panduan pratikum/eksperimen kamu terbantu untuk

lebih mudah memahami materi yang diajarkan?

9. Panduan pratikum/eksperimen seperti apa yang kamu inginkan?

Yogyakarta,……………………

Pewawancara

………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

134

Lampiran 3. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Guru

LEMBAR WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN GURU KELAS

Nama :

Sekolah :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasil dari wawancara dicatat

oleh peneliti. Pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara dimungkinkan

berkembang.

1. Bagaimana kesan Bapak/Ibu selama mengajar materi IPA di kelas?

2. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan pada saat mengajarkan materi IPA di

kelas?

3. Bagaimana Bapak/Ibu menyikapi kendala yang dihadapi saat mengajar materi

IPA di kelas?

4. Apakah Bapak/Ibu biasa melakukan kegiatan pratikum/eksperimen IPA bersama

anak-anak?

5. Sejauh Bapak/Ibu mengamati, bagaimana aktivitas belajar siswa pada saat

melaksanakan kegiatan pratikum/eksperimen?

6. Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu jumpai selama melaksanakan kegiatan

pratikum/eksperimen bersama anak-anak?

7. Usaha apa yang Bapak/Ibu lakukan ketika anak-anak mengalami kesulitan pada

saat mengikuti kegiatan pratikum/eksperimen?

8. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, jika materi pratikum/eksperimen digunakan

sebagai media pembelajaran di kelas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

135

9. Apakah Bapak/Ibu membutuhkan materi pratikum/eksperimen IPA sebagai media

pembelajaran di kelas?

10. Dalam pandangan Bapak/Ibu Guru tentang materi eksperimen, kriteria apa saja

yang harus dipenuhi agar suatu materi eksperimen dapat dikatakan layak

digunakan?

Yogyakarta,……………………

Pewawancara

………………………………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

136

Lampiran 4. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah

LEMBAR WAWANCARA ANALISIS KEBUTUHAN KEPALA SEKOLAH

Nama :

Sekolah :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasil dari wawancara dicatat

oleh peneliti. Pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara dimungkinkan

berkembang.

1. Apakah Bapak/Ibu Guru di SD N Jetis 1 sering melaksanakan kegiatan

pratikum/eksperimen pada saat mengajar IPA di kelas?

2. Apakah Bapak/Ibu Guru di SD N Jetis 1 mengalami kesulitan pada saat

melaksanakan kegiatan pratikum/eksperimen tentang materi IPA?

3. Kesulitan apa saja yang dialami oleh Bapak/Ibu Guru di SD N Jetis 1 pada saat

melakukan kegiatan pratikum/eksperimen?

4. Bagaimana Bapak/Ibu Guru di SD N Jetis 1 mengatasi kesulitan tersebut?

5. Apakah Bapak/Ibu Guru di SD N Jetis 1 menggunakan panduan

pratikum/eksperimen pada saat melakukan kegiatan pratikum/eksperimen?

6. Apakah sekolah membutuhkan materi eksperimen IPA sebagai media

pembelajaran di kelas?

7. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika materi eksperimen IPA digunakan dalam

pembelajaran?

8. Dalam pandangan Bapak/Ibu Kepala Sekolah tentang materi eksperimen, kriteria

apa saja yang harus dipenuhi agar materi eksperimen tersebut dapat dikatakan

layak digunakan?

Yogyakarta,……………………

Pewawancara

………………………………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

137

Lampiran 5. Lembar Wawancara Validasi Materi oleh Siswa

LEMBAR WAWANCARA

VALIDASI MATERI EKSPERIMEN OLEH SISWA

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Wawancara ini dilakukan secara langsung dan hasil dari wawancara dicatat

oleh peneliti. Pertanyaan yang dijadikan panduan wawancara, dimungkinkan

berkembang.

1. Apakah kamu bisa melihat dan membaca dengan mudah seluruh isi

panduan/materi eksperimen?

2. Apakah panduan ekperimen ini menarik untukmu?

3. Apakah kamu dapat memahami maksud dari panduan eksperimen ini?

4. Apakah bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen ini mudah dipahami?

5. Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan eksperimen ini?

6. Apakah kamu bisa melaksanakan eksperimen dengan bantuan panduan

eksperimen ini?

Yogyakarta,……………………

Pewawancara

………………………………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

138

Lampiran 6. Hasil Wawacara Analisis Kebutuhan Siswa

1. Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Berkemampuan Tinggi (Berinisial R)

1 Peneliti : Bagaimana kesan/perasaan yang kamu rasakan selama

mengikuti pembelajaran IPA?

Siswa : Saya suka dengan IPA. IPA paling sering diajarkan oleh guru.

2 Peneliti : Apakah kamu menemui kesulitan pada saat mengikuti

pembelajaran IPA?

Siswa : Tidak ada kesulitan yang ditemui

3 Peneliti : Kesulitan apa saja yang kamu temui?

Siswa : Tidak ada.

4 Peneliti : Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan

pratikum/eksperimen IPA di kelas?

Siswa : Saya pernah mengikuti eksperimen tentang sifat benda.

Waktu itu saya bekerja bersama kelompok.

5 Peneliti : Apakah kamu dapat memahami maksud dari materi yang

diajarkan oleh Bapak/Ibu gurumu?

Siswa : Paham. Karena kegiatannya jelas.

6 Peneliti : Apakah Bapak/Ibu gurumu menggunakan panduan

pratikum/eksperimen IPA pada saat mengajar di kelas?

Siswa : Guru menggunakan panduan eksperimen.

7 Peneliti : Apakah kamu membutuhkan panduan ketika

pratikum/eksperimen IPA sedang berlangsung?

Siswa : Butuh. Karena dengan panduan bisa memperjelas langkah

dalam praktikum.

8 Peneliti : Apakah dengan membaca panduan pratikum/eksperimen

kamu terbantu untuk lebih mudah memahami materi yang

diajarkan?

Siswa : Sangat membantu karena mengarahkan langkah-langkah

eksperimen.

9 Peneliti : Panduan pratikum/eksperimen seperti apa yang kamu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

139

inginkan?

Siswa : Sebuah panduan eksperimen hendaknya mudah dibaca dan

mudah dipahami.

2. Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Berkemampuan Tinggi (Berinisial H)

1 Peneliti : Bagaimana kesan/perasaan yang kamu rasakan selama

mengikuti pembelajaran IPA?

Siswa : Kesan saya ketika mengikuti pembelajaran IPA yaitu senang

karena pembelajarannya menarik, juga IPA berhubungan

dengan alam dan saya menyukai alam.

2 Peneliti : Apakah kamu menemui kesulitan pada saat mengikuti

pembelajaran IPA?

Siswa : Saya tidak menemui kesulitan ketika belajar IPA karena saya

suka IPA

3 Peneliti : Kesulitan apa saja yang kamu temui?

Siswa : Tidak ada.

4 Peneliti : Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan

pratikum/eksperimen IPA di kelas?

Siswa : Saya pernah megikuti kegiatan praktikum/eksperimen IPA di

kelas. PraktikumH/eksperimen yang saya lakukan tentang

bagian-bagian tumbuhan dan tentang sifat benda.

5 Peneliti : Apakah kamu dapat memahami maksud dari materi yang

diajarkan oleh Bapak/Ibu gurumu?

Siswa : Saya dapat memahami maksud dari materi yang diajarkan

guru ketika praktikum karena saya melakukan langsung

praktikum tersebut.

6 Peneliti : Apakah Bapak/Ibu gurumu menggunakan panduan

pratikum/eksperimen IPA pada saat mengajar di kelas?

Siswa : Ya. Guru menggunakan panduan praktikum pada saat

melakukan praktikum. Meskipun sederhana namun panduan

tersebut membantu mengarahkan labgkah-langkah yang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

140

dilakukan ketika melakukan praktikum.

7 Peneliti : Apakah kamu membutuhkan panduan ketika

pratikum/eksperimen IPA sedang berlangsung?

Siswa : Saya membutuhkan panduan praktikum ketika sedang

melakukan praktikum karena panduan tersbut menjadi

pedoman dan arahan langkah-langkah yang harus saya

kerjakan ketika melakukan praktikum.

8 Peneliti : Apakah dengan membaca panduan pratikum/eksperimen

kamu terbantu untuk lebih mudah memahami materi yang

diajarkan?

Siswa : Membaca panduan praktikum sebelum melakukan praktikum

mengarahkan saya dalam melakukan langkah-langkah yang

ada pada kegiatan praktikum. Jika langkah-langkahnya sesuai

panduan, maka praktikum bisa berhasil dan saya dapat

menyimpulkan kegiatan praktikum tersebut.

9 Peneliti : Panduan pratikum/eksperimen seperti apa yang kamu

inginkan?

Siswa : Panduan materi yang saya inginkan yaitu disertai gambar

penjelas langkah-langkah kegiatan.

3. Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Berkemampuan Tinggi (Berinisial D )

1 Peneliti : Bagaimana kesan/perasaan yang kamu rasakan selama

mengikuti pembelajaran IPA?

Siswa : Saya menyukai IPA karena berhubungan dengan alam secara

langsung.

2 Peneliti : Apakah kamu menemui kesulitan pada saat mengikuti

pembelajaran IPA?

Siswa : Saya tidak menemui kesulitan ketika belajar IPA karena saya

suka IPA

3 Peneliti : Kesulitan apa saja yang kamu temui?

Siswa : Tidak ada

4 Peneliti : Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

141

pratikum/eksperimen IPA di kelas?

Siswa : Saya pernah melakukan praktikum di kelas yaitu tentang sifat

benda dan bagian tubuh tumbuhan.

5 Peneliti : Apakah kamu dapat memahami maksud dari materi yang

diajarkan oleh Bapak/Ibu gurumu?

Siswa : Saya dapat memahami maksud materi yang diajarkan guru

baik pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas.

Belajar di luar kelas seperti pada saat melakukan praktikum

tentang sifat benda.

6 Peneliti : Apakah Bapak/Ibu gurumu menggunakan panduan

pratikum/eksperimen IPA pada saat mengajar di kelas?

Siswa : Ya. Guru menggunakan panduan praktikum pada saat

melakukan praktikum. Panduan yang dibuat guru pada saat

praktikum berisi langkah-langkah yang harus dilakukan pada

saat praktikum.

7 Peneliti : Apakah kamu membutuhkan panduan ketika

pratikum/eksperimen IPA sedang berlangsung?

Siswa : Saya membutuhkan panduan praktikum ketika sedang

melakukan praktikum karena panduan tersbut menjadi

pedoman dan arahan langkah-langkah yang harus saya

kerjakan ketika melakukan praktikum.

8 Peneliti : Apakah dengan membaca panduan pratikum/eksperimen

kamu terbantu untuk lebih mudah memahami materi yang

diajarkan?

Siswa : Panduan praktikum berisi langkah-langkah kegiatan yang

harus dilakukan ketika melakukan praktikum. Panduan ini

menjadi pedoman agar suatu praktikum dapat berhasil

sehingga saya bisa memamahi maksud dari praktikum

tersebut.

9 Peneliti : Panduan pratikum/eksperimen seperti apa yang kamu

inginkan?

Siswa : Panduan materi yang saya inginkan yaitu disertai gambar dan

tulisannya jelas.

4. Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Berkemampuan Sedang (Berinisial L)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

142

1 Peneliti : Bagaimana kesan/perasaan yang kamu rasakan selama

mengikuti pembelajaran IPA?

Siswa : Asik. Karena belajar tentang lingkungan sekitar.

2 Peneliti : Apakah kamu menemui kesulitan pada saat mengikuti

pembelajaran IPA?

Siswa : Ya.

3 Peneliti : Kesulitan apa saja yang kamu temui?

Siswa : Kadang saya sulit memahami materi yang disampaikan guru

karena terlalu banyak materi yang disampaikan.

4 Peneliti : Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan

pratikum/eksperimen IPA di kelas?

Siswa : Pernah melakukan eksperimen yaitu tentag bagian tubuh

tumbuhan.

5 Peneliti : Apakah kamu dapat memahami maksud dari materi yang

diajarkan oleh Bapak/Ibu gurumu?

Siswa : Saya tidak begitu memahami materi karena pada saat itu saya

duduk di bangku belakang.

6 Peneliti : Apakah Bapak/Ibu gurumu menggunakan panduan

pratikum/eksperimen IPA pada saat mengajar di kelas?

Siswa : Pada saat melakukan eksperimen guru menggunakan panduan

eksperimen.

7 Peneliti : Apakah kamu membutuhkan panduan ketika

pratikum/eksperimen IPA sedang berlangsung?

Siswa : Saya butuh panduan dalam melakukan eksperimen untuk

mengetahui langkah dalam eksperimen.

8 Peneliti : Apakah dengan membaca panduan pratikum/eksperimen

kamu terbantu untuk lebih mudah memahami materi yang

diajarkan?

Siswa : Ya. Panduan eksperimen mengarahkan berhasilnya

eksperimen.

9 Peneliti : Panduan pratikum/eksperimen seperti apa yang kamu

inginkan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

143

Siswa : Panduan eksperimen sebaiknya disertai gambar yang menarik.

5. Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Berkemampuan Rendah (Berinisial B)

1 Peneliti : Bagaimana kesan/perasaan yang kamu rasakan selama

mengikuti pembelajaran IPA?

Siswa : Saya menyukai IPA karena berhubungan dengan alam secara

langsung.

2 Peneliti : Apakah kamu menemui kesulitan pada saat mengikuti

pembelajaran IPA?

Siswa : Saya menemui kesulitan ketika belajar IPA.

3 Peneliti : Kesulitan apa saja yang kamu temui?

Siswa : Kesulitan itu adalah mengenai soalnya. Soal-soal IPA susah,

saya sulit memahami maksudnya.

4 Peneliti : Apakah kamu pernah mengikuti kegiatan

pratikum/eksperimen IPA di kelas?

Siswa : Saya pernah melakukan praktikum di kelas yaitu tentang sifat

benda dan bagian tubuh tumbuhan.

5 Peneliti : Apakah kamu dapat memahami maksud dari materi yang

diajarkan oleh Bapak/Ibu gurumu?

Siswa : Saya dapat cepat memahami pembelajaran IPA ketika belajar

di luar kelas seperti ketika melakukan praktikum tentang sifat

benda.

6 Peneliti : Apakah Bapak/Ibu gurumu menggunakan panduan

pratikum/eksperimen IPA pada saat mengajar di kelas?

Siswa : Ya. Guru menggunakan panduan praktikum pada saat

melakukan praktikum. Panduan yang dibuat guru pada saat

praktikum berisi langkah-langkah yang harus dilakukan pada

saat praktikum.

7 Peneliti : Apakah kamu membutuhkan panduan ketika

pratikum/eksperimen IPA sedang berlangsung?

Siswa : Saya membutuhkan panduan praktikum ketika sedang

melakukan praktikum agar praktikum yang saya lakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

144

berhasil.

8 Peneliti : Apakah dengan membaca panduan pratikum/eksperimen

kamu terbantu untuk lebih mudah memahami materi yang

diajarkan?

Siswa : Panduan praktikum mengarahkan agar praktikum dapat

berhasil. Jika berhasil, saya dapat memahami maksud dari

eksperimen tersebut.

9 Peneliti : Panduan pratikum/eksperimen seperti apa yang kamu

inginkan?

Siswa : Panduan materi yang saya inginkan hendaknya tulisannya

jelas dan disertai gambar-gambar yang lucu agar tidak bosan

ketika membaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

145

Lampiran 7. Hasil Analisis Kebutuhan Guru Kelas III A

1 Peneliti : Bagaimana kesan Bapak/Ibu selama mengajar materi IPA di

kelas?

Guru : Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang

menyenangkan dan bersifat konkret. Materi IPA lebih mudah

diajarkan seperti ciri-ciri makhluk hidup, sifat benda, dan

sebagainya. Dalam mengajar saya juga menyesuaikan dengan

tingkat pemahaman siswa. Siswa yang tingkat

kemampuannya tinggi diberi soal tambahan yang lebih rumit

dan juga bertugas untuk mengajari temannya yang belum

paham. Siswa yang kemampuannya sedang diberikan

beberapa pertanyaan pancingan yang berhubungan dengan

materi pelajaran. Sedangkan siswa yang kemampuannya

rendah mendapatkan tambahan bimbingan dan biasanya

dilakukan di akhir pembelajaran.

2 Peneliti : Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan pada saat

mengajarkan materi IPA di kelas?

Guru : Ya. Saya mengalami beberapa kendala dalam mengajar IPA.

Media yang tersedia di sekolah jumlahnya kurang dan

kondisinya tidak semuanya baik. Selain itu, mood siswa yang

cepat berubah membuat saya kadang kesusahan

mengkondisikan siswa.

3 Peneliti : Bagaimana Bapak/Ibu menyikapi kendala yang dihadapi saat

mengajar materi IPA di kelas?

Guru : Keterbatasan sumber belajar dan media pembelajaran saya

antisipasi dengan pengadaan sumber belajar dan media

pembelajaran sendiri. Saya mencari lewat buku, televisi,

internet, bahkan membuat media pembelajaran sendiri.

Penangan untuk siswa yang memiliki mood cepat berubah

saya berikan jargon dan tepuk semangat untuk

mengembalikan focus siswa. Selain itu, siswa saya beri tugas

tambahan dan target untuk menyelesaikan soal tepat waktu.

Misalnya saya berikan target untuk mendapatkan nilai 7,

maka siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 7 harus

melakukan remidal untuk memperbaiki nilai. Saya juga

memberikan bimbingan individu bagi siswa yang belum

paham dengan materi.

4 Peneliti : Apakah Bapak/Ibu pernah/sering melakukan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

146

pratikum/eksperimen IPA bersama anak-anak?

Guru : Selama saya mengajar di kelas III A ini saya baru melakukan

eksperimen satu kali yaitu tentang ciri makhluk hidup. Hal ini

disebabkan karena saya cuti dari bulan September hingga

bulan November 2016, jadi proses pembelajaran diambil alih

oleh guru yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah.

5 Peneliti : Sejauh Bapak/Ibu mengamati, bagaimana aktivitas belajar

siswa pada saat melaksanakan kegiatan pratikum/eksperimen?

Guru : Pada saat nelakukan eksperimen, siswa antusias dan semangat

dengan esksperimen tersebut.

6 Peneliti : Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu jumpai selama

melaksanakan kegiatan pratikum/eksperimen bersama anak-

anak?

Guru : Sedikit kendala pada saat pembagian kelompok karena

beberapa siswa yang tidak mau bergabung dengan temannya.

7 Peneliti : Usaha apa yang Bapak/Ibu lakukan ketika anak-anak

mengalami kesulitan pada saat mengikuti kegiatan

pratikum/eksperimen?

Guru : Saya mencoba mendekati mereka dan memberikan pengertian

untuk saling menghormati dan saling berbagi.

8 Peneliti : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, jika materi

pratikum/eksperimen digunakan sebagai media pembelajaran

di kelas?

Guru : Eksperimen perlu dilakukan untuk menambah pengalaman

siswa. Siswa bisa belajar secara langsung dan isi materi

mudah diingat siswa.

9 Peneliti : Apakah Bapak/Ibu membutuhkan materi

pratikum/eksperimen IPA sebagai media pembelajaran di

kelas?

Guru : Panduan dalam eksperimen juga dibutuhkan karena menjadi

pedoman dalam melaksanakan eksperimen.

10 Peneliti : Dalam pandangan Bapak/Ibu Guru tentang materi

eksperimen, kriteria apa saja yang harus dipenuhi agar suatu

materi eksperimen dapat dikatakan layak digunakan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

147

Guru : Panduan eksperimen sebaiknya disusun sesuai SK, KD dan

materi pembelajaran. Sebaiknya juga bisa disertai gambar

sebagai penjelas dan dibuat menarik untuk dibaca. Selain itu

eksperimen juga tidak membahayakan bagi guru maupun

siswa sehingga bisa bermanfaat untuk menambah

pengalaman..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

148

Lampiran 8. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah

1 Peneliti : Apakah Bapak/Ibu Guru di SD N Jetis 1 sering melaksanakan

kegiatan pratikum/eksperimen pada saat mengajar IPA di

kelas?

Kepala

Sekolah : Bapak/Ibu guru di SD N Jetis 1 ini bisa melaksanakan

kegiatan eksperimen di kelas. Kegiatan eksperimen yang

dilakukan bisa apa saja seperti kegiatan demonstrasi.

Eksperimen ini biasa dilakukan minimal 2 kali dalam satu

semester. Eksperimen ini biasa dilakukan pada saat kepala

sekolah melakukan supervisi.

2 Peneliti : Apakah Bapak/Ibu Guru di SD N Jetis 1 mengalami kesulitan

pada saat melaksanakan kegiatan pratikum/eksperimen

tentang materi IPA?

Kepala

Sekolah : Ya. Bapak/Ibu guru di SD N Jetis 1 ini sering mengalami

beberapa kesulitan dalam melaksanakan eksperimen IPA di

kelas

3 Peneliti : Kesulitan apa saja yang dialami oleh Bapak/Ibu Guru di SD N

Jetis 1 pada saat melakukan kegiatan pratikum/eksperimen?

Kepala

Sekolah : Masalah yang dihadapi Bapak/Ibu guru dalam melakukan

eksperimen tentang mata pelajaran IPA adalah ketersediaan

alat dan bahan yang sudah rusak dan tidak lengkap.

4 Peneliti : Bagaimana Bapak/Ibu Guru di SD N Jetis 1 mengatasi

kesulitan tersebut?

Kepala

Sekolah : Cara mengatasi kesulitan tersebut dilakukan dengan berbagai

cara. Alat yang masih bisa diperbaiki kemudian bisa

diperbaiki. Sekolah juga menganggarkan pengadaan alat

peraga dari dana BOS atau BOSDA.

5 Peneliti : Apakah Bapak/Ibu Guru di SD N Jetis 1 menggunakan

panduan pratikum/eksperimen pada saat melakukan kegiatan

pratikum/eksperimen?

Kepala

Sekolah : Dalam melakukan eksperimen guru biasanya menggunakan

panduan yang ada pada buku pegangan guru. Ada juga

beberapa guru yang membbuat sendiri panduan eksperimen.

6 Peneliti : Apakah sekolah membutuhkan materi eksperimen IPA

sebagai media pembelajaran di kelas?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

149

Kepala

Sekolah : Panduan eksperimen sangan dibutuhkan dan harus ada karena

mengarahkan eksperimen dan guru juga tidak repot. Hampir

semua kegiatan eksperimen menggunakan panduan

eksperimen, hanya saja terkendala alat dan bahan yang tidak

memadai.

7 Peneliti : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika materi eksperimen IPA

digunakan dalam pembelajaran?

Kepala

Sekolah : Dengan adanya materi IPA diharapkan pembelajaran tidak

verbalis. Pembelajaran hendaknya membuat siswa menjadi

aktif, artinya segala kemampuan anak baik afektif, kognitif,

dan psikomotor bisa dimanfaatkan siswa dalam pembelajaran.

8 Peneliti : Dalam pandangan Bapak/Ibu Kepala Sekolah tentang materi

eksperimen, kriteria apa saja yang harus dipenuhi agar materi

eksperimen tersebut dapat dikatakan layak digunakan?

Kepala

Sekolah : Materi eksperimen sebaiknya sesuai Standar Kompetensi

(SK), Kompetensi Dasar (KD), sesuai materi, karakteristik

siswa, juga harus menggunakan gambar sebagai penjelas.

Selani itu, hendaknya eksperimen tidak membahayakan bagi

guru maupun siswa. Dengan eksperimen pula, diharapkan

sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan semakin

berkembang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

150

Lampiran 9. Hasil Wawancara Validasi Materi Oleh Siswa

1. Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Berkemampuan Tinggi (Berinisial R)

1 Peneliti : Apakah kamu bisa melihat dan membaca seluruh isi

panduan/materi eksperimen?

Siswa : Bisa

2 Peneliti : Apakah panduan ekperimen ini menarik untukmu?

Siswa : Menarik. Banyak hal dan pengetahuan baru. Selain itu bagus

sekali karena disertai gambar.

3 Peneliti : Apakah kamu dapat memahami maksud dari panduan

eksperimen?

Siswa : Saya sangat paham dengan panduan ini.

4 Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen

ini mudah dipahami?

Siswa : Sangat mudah dipahami.

5 Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan

eksperimen?

Siswa : Perasaan saya senang dan tertantang untuk mencoba.

6 Peneliti : Apakah kamu bisa melaksanakan eksperimen tersebut dengan

bantuan panduan eksperimen ini?

Siswa : Bisa. Langkah-langkah dalam panduan ini sudah jelas. Saya

juga sudah mencoba ekperimen yang tentang penyebab banjir.

Saya berhasil melakukan eksperimen tersebut dan dapat

disimpulkan bahwa sampah dapat menyebabkan banjir.

2. Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Berkemampuan Tinggi (Berinisial H)

1 Peneliti : Apakah kamu bisa melihat dan membaca seluruh isi

panduan/materi eksperimen?

Siswa : Bisa.

2 Peneliti : Apakah panduan ekperimen ini menarik untukmu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

151

Siswa : Menarik, karena merupakan hal baru.

3 Peneliti : Apakah kamu dapat memahami maksud dari panduan

eksperimen?

Siswa : Saya paham dengan isi panduan eksperimen ini.

4 Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen

ini mudah dipahami?

Siswa : Sangat mudah dipahami.

5 Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan

eksperimen?

Siswa : Perasaan saya senang dan tertarik untuk mencoba.

6 Peneliti : Apakah kamu bisa melaksanakan eksperimen tersebut dengan

bantuan panduan eksperimen ini?

Siswa : Bisa. Langkah-langkah dalam panduan ini sudah jelas.

3. Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Berkemampuan Tinggi (Berinisial D)

1 Peneliti : Apakah kamu bisa melihat dan membaca seluruh isi

panduan/materi eksperimen?

Siswa : Bisa

2 Peneliti : Apakah panduan ekperimen ini menarik untukmu?

Siswa : Biasa saja.

3 Peneliti : Apakah kamu dapat memahami maksud dari panduan

eksperimen?

Siswa : Ada bagian yang kurang saya mengerti seperti pada bagian

alat dan bahan sepertinya gambar cetok tidak sesuai dengan

cetok yang sebenarnya.

4 Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen

ini mudah dipahami?

Siswa : Bahasanya mudah dimengerti.

5 Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

152

eksperimen?

Siswa : Perasaan saya senang karena dapat pengetahuan baru.

6 Peneliti : Apakah kamu bisa melaksanakan eksperimen tersebut dengan

bantuan panduan eksperimen ini?

Siswa : Saya bisa melakukan eksperimen dengan bantuan panduan

eksperimen ini.

4. Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Berkemampuan Tinggi (Berinisial L)

1 Peneliti : Apakah kamu bisa melihat dan membaca seluruh isi

panduan/materi eksperimen?

Siswa : Bisa.

2 Peneliti : Apakah panduan ekperimen ini menarik untukmu?

Siswa : Menarik, karena belum pernah dilakukan

3 Peneliti : Apakah kamu dapat memahami maksud dari panduan

eksperimen?

Siswa : Saya paham dengan isi panduan ini

4 Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen

ini mudah dipahami?

Siswa : Sangat mudah dipahami.

5 Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan

eksperimen?

Siswa : Saya tertarik dan ingin mencoba eksperimen ini.

6 Peneliti : Apakah kamu bisa melaksanakan eksperimen tersebut dengan

bantuan panduan eksperimen ini?

Siswa : Bisa.

5. Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa Berkemampuan Tinggi (Berinisial B)

1 Peneliti : Apakah kamu bisa melihat dan membaca seluruh isi

panduan/materi eksperimen?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

153

Siswa : Bisa.

2 Peneliti : Apakah panduan ekperimen ini menarik untukmu?

Siswa : Menarik, karena disertai gambar dan langkah-langkah yang

bervariasi.

3 Peneliti : Apakah kamu dapat memahami maksud dari panduan

eksperimen?

Siswa : Saya dapat memahami maksud dari panduan eksperimen ini

tetapi ada langkah yang belum saya pahami yaitu pada saat

memasukkan tanah dan padi ke dalam pot.

4 Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan dalam panduan eksperimen

ini mudah dipahami?

Siswa : Mudah dipahami bahasanya.

5 Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan

eksperimen?

Siswa : Senang, karena ini adalah temuan baru. Belum pernah saya

lakukan.

6 Peneliti : Apakah kamu bisa melaksanakan eksperimen tersebut dengan

bantuan panduan eksperimen ini?

Siswa : Saya bisa melakukan eksperimen dengan bantuan panduan

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

154

Lampiran 10. Intrumen Validasi Perangkat Pembelajaran

INSTRUMEN VALIDASI

KUALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN

MENGACU PADA KURIKULUM KTSP UNTUK SISWA KELAS III

SD N JETIS 1 YOGYAKARTA

Nomor Mahasiswa : 1. Paulus Yuli Suseno (131134064)

2. Adelia Surya Putri (131134084)

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Petunjuk:

Mohon untuk melingkari angka dalam kolom skor sesuai dengan kemampuan

mahasiswa dengan memperhatikan rambu-rambu penskoran sebagai berikut:

Rentang skor 1-4 dengan kualifikasi sebagai berikut:

4= sangat baik, 3= baik, 2= cukup, 1= kurang

No KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN SKOR CATATAN

A. Identitas RPP

1. Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan

pendidikan, kelas, mata pelajaran, semester,

alokasi waktu)

1 2 3 4

B. Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar

1. Rumusan indikator dikembangkan sesuai dengan

tingkat ranah kognitif, afektif dan psikomotor

pada setiap kompetensi dasar

1 2 3 4

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional

dengan kompetensi yang diukur 1 2 3 4

3. Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap dan

keterampilan 1 2 3 4

4. Rumusan indikator menunjukkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi 1 2 3 4

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran

1. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan

kompetensi dasar dan indicator 1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

155

2. Kelengkapan komponen ABCD (audience,

behavior, condition, degree) dalam rumusan

tujuan pembelajaran

1 2 3 4

D. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

1. Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 1 2 3 4

2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4

3. Keruntutan dengan sistematika materi 1 2 3 4

4. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 1 2 3 4

E. Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

1. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran

dengan kompetensi (tujuan) yang ingin dicapai 1 2 3 4

2. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran

dengan materi pembelajaran 1 2 3 4

3. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran

dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4

F. Skenario/Kegiatan Pembelajaran

1. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran

dengan kompetensi (tujuan) pembelajaran 1 2 3 4

2. Kompetensi strategi dan metode pembelajaran

dengan materi pembelajaran 1 2 3 4

3. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran

dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4

4. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap

tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan

alokasi waktu

1 2 3 4

G. Penilaian Hasil Belajar

1. Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi

yang ingin dicapai 1 2 3 4

2. Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir,

tindak lanjut) 1 2 3 4

3. Kelengkapan instrumen (soal, rubik, kunci

jawaban) 1 2 3 4

H. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Kelengkapan unsur-unsur LKS (indikator,

petunjuk dan soal)

1 2 3 4

2. Rumusan petunjuk LKS singkat, sederhana dan

mudah dipahami

1 2 3 4

3. Tampilan LKS indah dan menarik 1 2 3 4

I. Penggunaan Bahasa Tulis

1. Ketepatan ejaan 1 2 3 4

2. Ketepataan pilihan kata 1 2 3 4

3. kebakuan struktur kalimat 1 2 3 4

4. Kebakuan bentuk huruf dan angka 1 2 3 4

SKOR TOTAL

Rata-rata =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

156

Komentar umum dan saran perbaikan:

Kesimpulan

(mohon dilingkari salah satu)

Secara umum, perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan:

1. Layak digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi

2. Layak digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunakan/uji coba lapangan

Yogyakarta,…………………

Validator

………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

157

Lampiran 11. Instrumen Validasi Materi Eksperimen

INSTRUMEN VALIDASI KUALITAS MATERI EKSPERIMEN

MENGACU PADA KURIKULUM KTSP UNTUK SISWA KELAS III

SD N JETIS 1 YOGYAKARTA

PETUNJUK:

Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai kualitas materi eksperimen yang mengacu

pada kurikulum KTSP untuk siswa kelas III di SD N Jetis 1 dengan cara memberi

tanda cek (√) pada kolom di bawah bilangan 1, 2, 3, atau 4 serta memberi komentar

sesuai pendapat Bapak/Ibu pada kolom yang telah disediakan!

KETERANGAN:

1= kurang baik, 2= cukup baik, 3= baik , 4= sangat baik.

No Aspek yang Dinilai

Hasil Penelaahan dan

Skor Catatan

1 2 3 4

A. Identitas

1. Kelengkapan unsur materi

eksperimen (judul, deskripsi

singkat, alat dan bahan, langkah

kerja, referensi)

B. Konten atau Isi

1. Rumusan deskripsi singkat

eksperimen membantu memperjelas

gambaran umum eksperimen

2. Rumusan tujuan eksperimen sesuai

dengan indikator yang akan dicapai

3. Alat dan bahan dirumuskan secara

rinci dan jelas

4. Langkah kerja dirumuskan secara

rinci, singkat, dan jelas

5. Materi eksperimen sesuai dengan

tingkat perkembangan siswa

(relevan)

6. Materi eksperimen membantu

mengembangkan kepercayaan diri

siswa

7. Materi eksperimen menumbuhkan

kebahagiaan dalam diri siswa

8. Materi eksperimen menumbuhkan

ketertarikan siswa terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

158

lingkungan

9. Materi eksperimen mengupayakan

perkembangan otak kanan dan otak

kiri siswa

10. Materi eksperimen memberikan

kesempatan untuk terwujudnya

feedback

C Tampilan

1. Rumusan alat dan bahan disertai

gambar sebagai penjelas

2. Rumusan langkah kegiatan disertai

gambar sebagai penjelas dalam

melakukan eksperimen

3. Ketepatan pemilihan jenis huruf

4. Ketepatan pemilihan ukuran huruf

5. Ketepatan penempatan teks

6. Kesesuaian gambar dengan konteks

materi

7. Kejelasan gambar

8. Ketepatan penempatan gambar

9. Keterbacaan teks

D. Bahasa

1. Ketepatan penggunaan bahasa

berdasarkan EYD

2. Penggunaan bahasa mudah

dipahami siswa

3. Penggunaan kata pada kalimat

mengandung makna tunggal

4. Penggunaan kalimat efektif

5. Pemilihan kalimat menghindari

pemakaian istikah asing

E. Penggunaan dan Penyajian

1. Materi eksperimen disajikan secara

sistematis

2. Materi eksperimen dapat digunakan

dalam jangka waktu yang lama

Skor Total

Rata-rata =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

159

Komentar umum dan saran perbaikan:

Kesimpulan

(mohon dilingkari salah satu)

Secara umum, perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan:

4. Layak digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi

5. Layak digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran

6. Tidak layak untuk digunakan/uji coba lapangan

Yogyakarta,…………………

Validator

………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

160

Lampiran 12. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli IPA

No Aspek Skor

A. Identitas RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, mata pelajaran,

semester, alokasi waktu)

3

B. Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar

1 Rumusan indikator dikembangkan sesuai dengan tingkat ranah kognitif, afektif dan

psikomotor pada setiap kompetensi dasar

4

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 4

3 Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan 4

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi 4

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran

1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indicator 4

2 Kelengkapan komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) dalam

rumusan tujuan pembelajaran

3

D. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 4

2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3

3 Keruntutan dengan sistematika materi 4

4 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 4

E. Pemilihan Sumber/Media Belajar

1 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan kompetensi (tujuan) yang

ingin dicapai

4

2 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran 4

3 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 3

F. Kegiatan Pembelajaran

1 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi (tujuan)

pembelajaran

4

2 Kompetensi strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 4

3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 3

4 Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian

dengan alokasi waktu

4

G. Penilaian Hasil Belajar

1 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 4

2 Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) 4

3 Kelengkapan instrumen (soal, rubik, kunci jawaban) 4

H. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (indikator, petunjuk dan soal) 4

2 Rumusan petunjuk LKS singkat, sederhana dan mudah dipahami 4

3 Tampilan LKS indah dan menarik 4

I. Penggunaan Bahasa Tulis

1 Ketepatan ejaan 4

2 Ketepataan pilihan kata 4

3 kebakuan struktur kalimat 4

4 Kebakuan bentuk huruf dan angka 4

Total Skor 107

Rata-rata 3,82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

161

Lampiran 13. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksperimen oleh Dosen Ahli IPA

No Aspek Skor

A. Identitas

1 Kelengkapan unsur materi eksperimen (judul, deskripsi singkat, alat dan bahan,

langkah kerja, referensi)

3

B. Konten atau Isi

1 Rumusan deskripsi singkat eksperimen membantu memperjelas gambaran umum

eksperimen

4

2 Rumusan tujuan eksperimen sesuai dengan indikator yang akan dicapai 4

3 Alat dan bahan dirumuskan secara rinci dan jelas 4

4 Langkah kerja dirumuskan secara rinci, singkat, dan jelas 4

5 Materi eksperimen sesuai dengan tingkat perkembangan siswa (relevan) 4

6 Materi eksperimen membantu mengembangkan kepercayaan diri siswa 3

7 Materi eksperimen menumbuhkan kebahagiaan dalam diri siswa 4

8 Materi eksperimen menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap lingkungan 4

9 Materi eksperimen mengupayakan perkembangan otak kanan dan otak kiri siswa 4

10 Materi eksperimen memberikan kesempatan untuk terwujudnya feedback 3

C. Tampilan

1 Rumusan alat dan bahan disertai gambar sebagai penjelas 4

2 Rumusan langkah kegiatan disertai gambar sebagai penjelas dalam melakukan

eksperimen

4

3 Ketepatan pemilihan jenis huruf 4

4 Ketepatan pemilihan ukuran huruf 4

5 Ketepatan penempatan teks 4

6 Kesesuaian gambar dengan konteks materi 4

7 Kejelasan gambar 4

8 Ketepatan penempatan gambar 4

9 Keterbacaan teks 4

D. Bahasa

1 Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD 4

2 Penggunaan bahasa mudah dipahami siswa 4

3 Penggunaan kata pada kalimat mengandung makna tunggal 4

4 Penggunaan kalimat efektif 4

5 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing 3

E. Penggunaan dan Penyajian

1 Materi eksperimen disajikan secara sistematis 4

2 Materi eksperimen dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama 3

Total Skor 103

Rata-rata 3,81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

162

Lampiran 14. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Dosen Ahli Bahasa

No Aspek Skor

A. Identitas RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, mata pelajaran,

semester, alokasi waktu)

4

B. Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar

1 Rumusan indikator dikembangkan sesuai dengan tingkat ranah kognitif, afektif dan

psikomotor pada setiap kompetensi dasar

3

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 4

3 Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan 4

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi 3

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran

1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indicator 4

2 Kelengkapan komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) dalam

rumusan tujuan pembelajaran

4

D. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 4

2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4

3 Keruntutan dengan sistematika materi 4

4 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 4

E. Pemilihan Sumber/Media Belajar

1 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan kompetensi (tujuan) yang

ingin dicapai

4

2 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran 4

3 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 4

F. Kegiatan Pembelajaran

1 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi (tujuan)

pembelajaran

4

2 Kompetensi strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 4

3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 4

4 Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian

dengan alokasi waktu

4

G. Penilaian Hasil Belajar

1 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 4

2 Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) 4

3 Kelengkapan instrumen (soal, rubik, kunci jawaban) 4

H. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (indikator, petunjuk dan soal) 4

2 Rumusan petunjuk LKS singkat, sederhana dan mudah dipahami 4

3 Tampilan LKS indah dan menarik 3

I. Penggunaan Bahasa Tulis

1 Ketepatan ejaan 4

2 Ketepataan pilihan kata 4

3 kebakuan struktur kalimat 3

4 Kebakuan bentuk huruf dan angka 4

Total Skor 108

Rata-rata 3,85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

163

Lampiran 15. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksperimen oleh Dosen Ahli Bahasa

No Aspek Skor

A. Identitas

1 Kelengkapan unsur materi eksperimen (judul, deskripsi singkat, alat dan bahan,

langkah kerja, referensi)

4

B. Konten atau Isi

1 Rumusan deskripsi singkat eksperimen membantu memperjelas gambaran umum

eksperimen

4

2 Rumusan tujuan eksperimen sesuai dengan indikator yang akan dicapai 4

3 Alat dan bahan dirumuskan secara rinci dan jelas 4

4 Langkah kerja dirumuskan secara rinci, singkat, dan jelas 4

5 Materi eksperimen sesuai dengan tingkat perkembangan siswa (relevan) 4

6 Materi eksperimen membantu mengembangkan kepercayaan diri siswa 3

7 Materi eksperimen menumbuhkan kebahagiaan dalam diri siswa 4

8 Materi eksperimen menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap lingkungan 4

9 Materi eksperimen mengupayakan perkembangan otak kanan dan otak kiri siswa 4

10 Materi eksperimen memberikan kesempatan untuk terwujudnya feedback 3

C. Tampilan

1 Rumusan alat dan bahan disertai gambar sebagai penjelas 4

2 Rumusan langkah kegiatan disertai gambar sebagai penjelas dalam melakukan

eksperimen

4

3 Ketepatan pemilihan jenis huruf 4

4 Ketepatan pemilihan ukuran huruf 4

5 Ketepatan penempatan teks 4

6 Kesesuaian gambar dengan konteks materi 4

7 Kejelasan gambar 4

8 Ketepatan penempatan gambar 3

9 Keterbacaan teks 4

D. Bahasa

1 Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD 4

2 Penggunaan bahasa mudah dipahami siswa 4

3 Penggunaan kata pada kalimat mengandung makna tunggal 4

4 Penggunaan kalimat efektif 4

5 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing 4

E. Penggunaan dan Penyajian

1 Materi eksperimen disajikan secara sistematis 4

2 Materi eksperimen dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama 4

Total Skor 107

Rata-rata 3,96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

164

Lampiran 16. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Guru Kelas III A

No Aspek Skor

A. Identitas RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, mata pelajaran,

semester, alokasi waktu)

4

B. Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar

1 Rumusan indikator dikembangkan sesuai dengan tingkat ranah kognitif, afektif dan

psikomotor pada setiap kompetensi dasar

3

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 4

3 Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan 3

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi 3

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran

1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator 3

2 Kelengkapan komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) dalam

rumusan tujuan pembelajaran

3

D. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 3

2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3

3 Keruntutan dengan sistematika materi 4

4 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 3

E. Pemilihan Sumber/Media Belajar

1 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan kompetensi (tujuan) yang

ingin dicapai

4

2 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran 3

3 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 3

F. Kegiatan Pembelajaran

1 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi (tujuan)

pembelajaran

3

2 Kompetensi strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 4

3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 3

4 Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian

dengan alokasi waktu

4

G. Penilaian Hasil Belajar

1 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 3

2 Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) 3

3 Kelengkapan instrumen (soal, rubik, kunci jawaban) 3

H. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (indikator, petunjuk dan soal) 3

2 Rumusan petunjuk LKS singkat, sederhana dan mudah dipahami 3

3 Tampilan LKS indah dan menarik 3

I. Penggunaan Bahasa Tulis

1 Ketepatan ejaan 4

2 Ketepataan pilihan kata 3

3 kebakuan struktur kalimat 4

4 Kebakuan bentuk huruf dan angka 4

Total Skor 93

Rata-rata 3,32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

165

Lampiran 17. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksperimen oleh Guru Kelas III A

No Aspek Skor

A. Identitas

1 Kelengkapan unsur materi eksperimen (judul, deskripsi singkat, alat dan bahan,

langkah kerja, referensi)

4

B. Isi

1 Rumusan deskripsi singkat eksperimen membantu memperjelas gambaran umum

eksperimen

4

2 Rumusan tujuan eksperimen sesuai dengan indikator yang akan dicapai 3

3 Alat dan bahan dirumuskan secara rinci dan jelas 4

4 Langkah kerja dirumuskan secara rinci, singkat, dan jelas 3

5 Materi eksperimen sesuai dengan tingkat perkembangan siswa (relevan) 3

6 Materi eksperimen membantu mengembangkan kepercayaan diri siswa 3

7 Materi eksperimen menumbuhkan kebahagiaan dalam diri siswa 3

8 Materi eksperimen menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap lingkungan 3

9 Materi eksperimen mengupayakan perkembangan otak kanan dan otak kiri siswa 4

10 Materi eksperimen memberikan kesempatan untuk terwujudnya feedback 3

C. Tampilan

1 Rumusan alat dan bahan disertai gambar sebagai penjelas 4

2 Rumusan langkah kegiatan disertai gambar sebagai penjelas dalam melakukan

eksperimen

4

3 Ketepatan pemilihan jenis huruf 3

4 Ketepatan pemilihan ukuran huruf 3

5 Ketepatan penempatan teks 3

6 Kesesuaian gambar dengan konteks materi 4

7 Kejelasan gambar 4

8 Ketepatan penempatan gambar 3

9 Keterbacaan teks 3

D. Bahasa

1 Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD 4

2 Penggunaan bahasa mudah dipahami siswa 3

3 Penggunaan kata pada kalimat mengandung makna tunggal 4

4 Penggunaan kalimat efektif 3

5 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing 4

E. Penggunaan dan Penyajian

1 Materi eksperimen disajikan secara sistematis 4

2 Materi eksperimen dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama 3

Skor Total 93

Rata-rata 3,44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

166

Lampiran 18. Hasil Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Guru Kelas III B

No Aspek Skor

A. Identitas RPP

1 Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, mata pelajaran,

semester, alokasi waktu)

3

B. Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar

1 Rumusan indikator dikembangkan sesuai dengan tingkat ranah kognitif, afektif dan

psikomotor pada setiap kompetensi dasar

3

2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 3

3 Kesesuaian dengan aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan 3

4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi 3

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran

1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indicator 3

2 Kelengkapan komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) dalam

rumusan tujuan pembelajaran

3

D. Pemilihan dan Pengorganisasian Materi Pembelajaran

1 Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 3

2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3

3 Keruntutan dengan sistematika materi 3

4 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 3

E. Pemilihan Sumber/Media Belajar

1 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan kompetensi (tujuan) yang

ingin dicapai

4

2 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran 3

3 Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 3

F. Kegiatan Pembelajaran

1 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi (tujuan)

pembelajaran

2

2 Kompetensi strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 3

3 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 3

4 Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian

dengan alokasi waktu

4

G. Penilaian Hasil Belajar

1 Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 3

2 Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) 3

3 Kelengkapan instrumen (soal, rubik, kunci jawaban) 4

H. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (indikator, petunjuk dan soal) 3

2 Rumusan petunjuk LKS singkat, sederhana dan mudah dipahami 3

3 Tampilan LKS indah dan menarik 3

I. Penggunaan Bahasa Tulis

1 Ketepatan ejaan 3

2 Ketepataan pilihan kata 2

3 kebakuan struktur kalimat 3

4 Kebakuan bentuk huruf dan angka 3

Total Skor 86

Rata-rata 3,07

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

167

Lampiran 19. Hasil Validasi Kualitas Materi Eksperimen oleh Guru Kelas III B

No Aspek Skor

A. Identitas

1 Kelengkapan unsur materi eksperimen (judul, deskripsi singkat, alat dan bahan,

langkah kerja, referensi)

3

B. Isi

1 Rumusan deskripsi singkat eksperimen membantu memperjelas gambaran umum

eksperimen

4

2 Rumusan tujuan eksperimen sesuai dengan indikator yang akan dicapai 3

3 Alat dan bahan dirumuskan secara rinci dan jelas 3

4 Langkah kerja dirumuskan secara rinci, singkat, dan jelas 4

5 Materi eksperimen sesuai dengan tingkat perkembangan siswa (relevan) 3

6 Materi eksperimen membantu mengembangkan kepercayaan diri siswa 3

7 Materi eksperimen menumbuhkan kebahagiaan dalam diri siswa 3

8 Materi eksperimen menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap lingkungan 4

9 Materi eksperimen mengupayakan perkembangan otak kanan dan otak kiri siswa 3

10 Materi eksperimen memberikan kesempatan untuk terwujudnya feedback 3

C. Tampilan

1 Rumusan alat dan bahan disertai gambar sebagai penjelas 3

2 Rumusan langkah kegiatan disertai gambar sebagai penjelas dalam melakukan

eksperimen

3

3 Ketepatan pemilihan jenis huruf 3

4 Ketepatan pemilihan ukuran huruf 3

5 Ketepatan penempatan teks 3

6 Kesesuaian gambar dengan konteks materi 3

7 Kejelasan gambar 3

8 Ketepatan penempatan gambar 3

9 Keterbacaan teks 3

D. Bahasa

1 Ketepatan penggunaan bahasa berdasarkan EYD 3

2 Penggunaan bahasa mudah dipahami siswa 3

3 Penggunaan kata pada kalimat mengandung makna tunggal 2

4 Penggunaan kalimat efektif 3

5 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian istilah asing 3

E. Penggunaan dan Penyajian

1 Materi eksperimen disajikan secara sistematis 3

2 Materi eksperimen dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama 3

Skor Total 83

Rata-rata 3,07

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

168

Lampiran 20. Hasil Pekerjaan Siswa

1. Hasil Pekerjaan Siswa Berinisial S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

169

2. Hasil Pekerjaan Siswa Berinisial SL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

170

3. Hasil Pekerjaan Siswa Berinisial AR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

171

Lampiran 21. Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE

Adelia Surya Puri, lahir di Temanggung pada 23

Maret 1995. Merupakan putri ke-2 dari pasangan Bapak

Benny Suryadi dan Ibu Bekti Lestari. Pada tahun 2001

lulus dari TK Dharma Wanita Kentengsari, kemudian

melanjutkan di SD N Kentengsari 1 dan lulus pada

tahun 2007. Pada tahun 2010 lulus dari SMP N 1

Ngadirejo dan kemudian masuk ke jurusan IPA di SMA N 2 Temanggung hingga

tahun 2013.

Pada tahun 2013, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pernah aktif dalam

Kelompok Peduli Lingkungan Hidup (KPLH) di SMA N 2 Temanggung yang

dinobatkan sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri pada tahun 2011. Pernah

menulis karya ilmiah dalam rangka mengikuti lomba Sekolah Sehat pada tahun

2011 dengan judul “Pemanfaatan Kulit Buah Manggis sebagai Obat Penyakit

Jantung Koroner”. Menjadi wakil dari Kabupaten Temanggung dalam mengikuti

Agriculture Training Camp (ATC) yang diselenggarakan oleh Badan Permberdayaan

Sumber Daya Manusia dan Pertanian (BPSDM TAN) Jawa Tengah di Soropodan,

Temanggung pada Juli 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN KESADARAN DAN … · peduli lingkungan siswa kelas III A SD N Jetis 1 ... Peneliti terdorong untuk mengembangkan “Materi pendidikan kesadaran dan

172

Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan

menulis skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Materi

Pendidikan Kesadaran dan Kepedulian Lingkungan Menggunakan Model

Conservation Scout untuk Siswa Kelas III A SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI