Pengembangan materi ajar bipa

15
PENGEMBANGAN MATERI AJAR BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) (Liliana Muliastuti,M.Pd, Dosen Universitas Negeri Jakarta) A. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN MATERI UNTUK SISWA BIPA Pengajaran BIPA memiliki karakteristik yang berbeda dengan pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asli. Salah satu pembedanya adalah dari segi pembelajarnya. Pembelajar BIPA adalah pembelajar yang telah memiliki bahasa pertama dan memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Tujuan pelajar BIPA juga sangat beragam. Ada pelajar yang bertujuan hanya untuk belajar percakapan praktis saja karena akan berwisata di Indonesia, ada pula pelajar yang bertujuan untuk studi atau bekerja di Indonesia. Usia pelajar BIPA dengan latar belakang pendidikan dan profesi yang beragam pun harus menjadi perhatian dalam pengajaran BIPA. Perbedaan–perbedaan tersebut tentunya akan berdampak kepada materi metode, teknik, dan media yang digunakan. Tempat kegiatan pembelajaran juga sangat mempengaruhi keberhasilan pengajaran. Jika pembelajaran dilakukan di Indonesia maka siswa asing dapat langsung mempraktikkan di luar kelas hal-hal yang telah Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 1

Transcript of Pengembangan materi ajar bipa

Page 1: Pengembangan materi ajar bipa

PENGEMBANGAN MATERI AJAR BAHASA INDONESIA

BAGI PENUTUR ASING (BIPA)

(Liliana Muliastuti,M.Pd, Dosen Universitas Negeri Jakarta)

A. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN MATERI UNTUK

SISWA BIPA

Pengajaran BIPA memiliki karakteristik yang berbeda

dengan pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asli. Salah

satu pembedanya adalah dari segi pembelajarnya. Pembelajar

BIPA adalah pembelajar yang telah memiliki bahasa pertama dan

memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

Tujuan pelajar BIPA juga sangat beragam. Ada pelajar yang

bertujuan hanya untuk belajar percakapan praktis saja karena

akan berwisata di Indonesia, ada pula pelajar yang bertujuan

untuk studi atau bekerja di Indonesia. Usia pelajar BIPA dengan

latar belakang pendidikan dan profesi yang beragam pun harus

menjadi perhatian dalam pengajaran BIPA. Perbedaan–

perbedaan tersebut tentunya akan berdampak kepada materi

metode, teknik, dan media yang digunakan.

Tempat kegiatan pembelajaran juga sangat

mempengaruhi keberhasilan pengajaran. Jika pembelajaran

dilakukan di Indonesia maka siswa asing dapat langsung

mempraktikkan di luar kelas hal-hal yang telah dipelajarinya di

dalam kelas. Pengajar juga dapat menggunakan metode

langsung dengan membawa siswa asing ke tempat-tempat

penting untuk pembelajaran (pasar, rumah sakit, apotek, dll). Hal

ini tidak mungkin dilakukan di negara asing tempat siswa.

Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 1

Page 2: Pengembangan materi ajar bipa

Faktor-faktor tersebut di atas harus menjadi pertimbangan

para pengajar ketika memilih materi. Dengan demikian, ada

beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan

materi BIPA:

a) Tujuan siswa BIPA belajar bahasa Indonesia,

b) Gradasi kesulitan materi,

c) Variasi materi,

d) Konteks materi, dan

e) Integrasi materi (materi berbahasa, kebahasaan, dan budaya).

Materi untuk siswa yang belajar bahasa Indonesia dengan

tujuan hanya berwisata tentu akan berbeda dengan materi untuk

siswa yang bertujuan untuk studi, bekerja, atau menjadi peneliti

di Indonesia.

Tingkat kesulitan materi untuk siswa BIPA tingkat dasar

akan berbeda dengan materi untuk tingkat menengah dan mahir.

Materi yang terlalu sulit atau terlalu mudah akan berimbas

kepada motivasi siswa BIPA. Dengan demikian, materi yang

disusun harus memperhatikan gradasi kesulitan. Materi harus

disusun mulai dari mudah ke sulit dan konkret ke abstrak.

Prinsip ketiga adalah variatif. Materi yang tidak bervariasi

akan menimbulkan kejenuhan. Variasi dilakukan baik pada

pemilihan jenis keterampilan dan pilihan tema. Contoh dalam

pembelajaran keterampilan berbicara, pengajar tidak hanya

melatih siswa berdialog. Jenis berbicara lain harus diberikan

secara bertahap. Tema pembicaraan juga bervariasi sesuai

kebutuhan siswa.

Materi yang dikembangkan harus dikaitkan dengan

konteks agar bermakna. Oleh karena itu, dalam pengembangan

Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 2

Page 3: Pengembangan materi ajar bipa

materi harus ada tema yang mengikat keseluruhan materi.

Tema-tema pun harus disesuaikan dengan kompetensi siswa.

Tema harus mulai dari konkret ke abstrak. Pemberian konteks

memudahkan pengajar untuk mengintegrasikan berbagai materi.

Berikut ini adalah alternatif tema-tema yang dapat diberikan

untuk tingkat dasar, menengah, dan mahir.

Tingkat Dasar Tingkat

Menengah

Tingkat Mahir

Perkenalan

Keluarga

Kegiatan Sehari-

hari

Kegemaran

Transportasi

Profesi

Kesehatan

Sistem Pendidikan di Indonesia

Kegiatan Ekonomi

Imigrasi

Bencana Alam

Gaya Hidup

Kesenian Indonesia

Sains dan Teknologi

Geografi

Perekonomian

Politik

Hukum

Prinsip terakhir yang wajib diperhatikan adalah integrasi

materi. Belajar berbahasa tidak sama dengan belajar tentang

bahasa. Belajar berbahasa merujuk kepada belajar empat

keterampilan berbahasa: menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis. Dalam belajar empat keterampilan tersebut, tentunya

dibutuhkan pengetahuan tentang fonologi, morfologi, sintaksis,

dan semantik bahasa yang sedang dipelajari. Yang tidak kalah

pentingnya adalah budaya masyarakat pengguna bahasa

tersebut, dalam hal ini kebudayaan Indonesia. Dengan demikian,

pengajar BIPA harus dapat mengintegrasikan tiga hal tersebut

Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 3

Page 4: Pengembangan materi ajar bipa

dalam pengembangan materi. Ketidaktahuan siswa asing

tentang budaya Indonesia dapat menimbulkan salah paham.

Ketidaktahuan siswa tentang tata bahasa Indonesia akan

menimbulkan pula kekacauan berbahasa.

Di samping itu, materi pengajaran yang baik menurut

Breen and Candlin adalah materi yang bermanfaat bagi

pembelajar. Ciri-ciri materi yang baik mengandung hal-hal

berikut.

a) Sesuai tujuan (instruksional, kurikuler, dst.),

b) Ada tugas yang dikerjakan siswa ,

c) Memperhatikan minat siswa,

d) Memperhatikan pengembangan kegiatan komunikasi,

e) Memperhatikan cara belajar dan konsep siswa tentang

bahasa,

f) Mengandung keleluasaan menentukan pilihan,

g) Jelas apa yang telah dan akan dipelajari ,

h) Memperhatikan cara penyajian,

i) Menggunakan sumber-sumber belajar lain di dalam kelas,

j) Menggambarkan situasi belajar-mengajar di dalam kelas , dan

k) Mengandung evaluasi terhadap prosedur dan isi pelajaran.

B. PENGEMBANGAN MATERI BIPA

Berbagai buku BIPA yang telah ada di pasaran dapat

menjadi rujukan kita untuk melihat bagaimana materi-materi

BIPA dikembangkan. Sebenarnya, buku terbaik adalah buku yang

dikembangkan oleh pengajarnya sendiri. Mengapa demikian?

Karena pengajarlah yang paling tahu apa kebutuhan siswanya.

Tidak ada buku yang telah tersedia di pasaran yang sempurna

dan tepat untuk semua siswa maupun pengajar. Pengajar harus

Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 4

Page 5: Pengembangan materi ajar bipa

dapat memilih dan memilah sesuai kebutuhan. Para pengajar

BIPA dapat mengembangkan materi sendiri dengan minimal

memperhatikan prinsip-prinsip tadi. Berikut ini adalah contoh

pengembangan materi secara terintegrasi antara empat

keterampilan berbahasa ditambah budaya Indonesia.

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam

pengembangan materi BIPA adalah: mengidentifikasi kebutuhan

siswa BIPA yang akan belajar lalu memetakan materi sesuai

kebutuhan siswa tersebut. Berikut ini adalah contoh peta materi

hasil analisis untuk tingkat dasar dengan dua tema. Berdasarkan

peta materi tersebut pengajar dapat melangkah pada tahap

menyusun materi BIPA tingkat dasar.

Tema Membaca Menulis Menyimak Berbicara Tata Bahasa

Serba-Serbi Indonesia

Perkenala

n

Paragraf identitas diri

Identitas diri

Dialog perkenalan

Mengenalkan diri sendiri dan orang lain

Kata ganti orang pertama : aku, saya.Kata ganti orang kedua : kamu, anda.Kata ganti orang ketiga : ia, dia, mereka.Kata tanya : siapa, apa, dan apakah.

Basa-Basi

Profesi Paragraf dari profil tokoh

Profesi diri dan tugasnya

Wawancara dengan siswa asing tentang sebuah profesi unik yang hanya ada di Indonesia.

Menceritakan profesi diri.

Penulisan angka.Kata Tanya : Berapa, kapan.

Penjual Jamu Gendong

Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 5

Page 6: Pengembangan materi ajar bipa

Dari pemetaan di atas, dapat dikembangkan materi seperti di

bawah ini!

TEMA: PERKENALAN

Setelah mempelajari pelajaran ini, Anda diharapkan dapat:

Membaca paragraf identitas diri.

Menulis identitas diri.

Menyimak dalog perkenalan.

Mengenalkan diri sendiri dan orang lain.

Menggunakan:

Kata ganti orang pertama : aku, saya.

Kata ganti orang kedua : kamu, anda.

Kata ganti orang ketiga : ia,dia, mereka.

Kata tanya : siapa, apa, dan apakah.

Memahami basa-basi masyarakat Indonesia.

I.MEMBACA PARAGRAF

Nama saya Sri Melati. Teman-teman panggil saya Melati.

Umur saya 22 tahun. Saya belajar di Universitas Negeri Jakarta

Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia semester 10. Saya tinggal

di Jalan Merdeka nomor 9, Jakarta Utara. Saya guru bahasa

Indonesia. Hobi saya membaca buku, belanja dan jalan-jalan.

Kata-kata baru:

teman :belajar :tinggal :belanja :jalan-jalan :suka :kerja :

Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 6

Page 7: Pengembangan materi ajar bipa

negeri :jurusan :utara :

Jawab pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Siapa nama lengkap Melati?

2. Apakah Melati seorang guru?

3. Apakah Melati tinggal di Jakarta?

4. Apa hobi Melati?

II.MENULIS IDENTITAS DIRI

Di Indonesia, setiap penduduk berumur tujuh belas tahun

diharuskan memiliki kartu tanda pengenal yang disebut KTP

(kartu tanda penduduk). Cermatilah contoh kartu tanda

penduduk di bawah ini.

KARTU TANDA PENDUDUK

Nama :Tempat tanggal lahir :Jenis kelamin :Golongan darah :Alamat : Agama : Pekerjaan :Status diri :

Apakah Anda sudah memahami makna semua kata tercetak

tebal di atas? Jika belum, carilah makna kata-kata tersebut

dalam kamus!

Selanjutnya, isilah data pribadi di bawah ini sesuai dengan data

diri Anda!

Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 7

Page 8: Pengembangan materi ajar bipa

Data Pribadi

Nama :Tempat tanggal lahir :Jenis kelamin :Golongan darah :Alamat : Agama : Pekerjaan :Status diri :

III. MENYIMAK DIALOG PERKENALAN

Simaklah dialog Perkenalan Antara Joko dan Jasmin berikut!

(audio)

Setelah menyimak dialog perkenalan tersebut jawablah

pertanyaan di bawah ini!

1. Siapa yang bicara dengan Jasmin?

2. Apa tujuan Jasmin datang ke Indonesia?

3. Apa pekerjaan Joko?

4. Apakah mereka bertemu siang hari?

IV. BERBICARA

1. Pada suatu pesta Anda bertemu dengan orang yang belum

Anda kenal. Buatlah dialog untuk memperkenalkan diri Anda

kepada orang tersebut.

2. Hari ini teman Anda berkunjung ke rumah Anda. Bagaimana

Anda memperkenalkannya kepada orang tua Anda?

V. TATA BAHASA

Kata tanya SIAPA, APA, APAKAH

1. SIAPA untuk menanyakan orang. Contoh:

- Siapa nama kamu? Nama saya Fatim

Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 8

Page 9: Pengembangan materi ajar bipa

- Siapa pengajar kamu? Pengajar saya Rani.

Kata siapa juga dapat digabung dengan kata-kata berikut

ini:

Dengan siapa Anda datang? Saya datang dengan Ali.

Kepada siapa kamu melapor? Kepada Resa.

Dari siapa kue ini? Dari Dini.

Oleh siapa kursi ini diangkat? Oleh Anggi.

2. APA untuk menanyakan benda. Contoh:

- Apa isi lemari ini? Pakaian ibu.

- Kamu mau makan apa? Nasi goreng.

APAKAH dengan jawaban bentuk YA dan BUKAN. Contoh:

- Apakah kamu dari Jepang? Ya, saya dari Jepang.

Tidak, saya bukan

dari Jepang.

- Apakah ayahmu pengajar? Ya, ayah saya pengajar.

Tidak, ayah saya bukan pengajar.

- Apakah adikmu bernama Amir? Ya, adik saya bernama

Amir.

Tidak, Adik saya

bukan Amir

APAKAH dengan jawaban bentuk YA dan TIDAK. Contoh:

- Apakah kamu sedang sakit? Ya, saya sedang sakit.

Tidak, saya tidak

sakit.

- Apakah mobil ini mahal? Ya, mobil ini mahal.

Tidak, mobil ini

tidak mahal.

- Apakah dia suka minum teh? Ya, dia suka minum

teh.

Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 9

Page 10: Pengembangan materi ajar bipa

Tidak, dia tidak suka minum teh.

Jawaban bukan untuk nomina. Contoh:

1. Dia bukan mahasiswa.

2. Mereka bukan pengajar.

Jawaban tidak untuk verba dan adjektiva. Contoh:

1) Dia tidak makan.

2) Kamu tidak tinggi.

PRONOMINA

Tunggal Jamak

Persona 1 Saya, aku, -ku Kita, kami

Persona 2 Kamu, -mu, Anda,

engkau, kau

Kamu semua, Anda

sekalian, kalian

Persona 3 Dia, ia, beliau, -nya Mereka

Istilah Kekerabatan : Bapak, Ibu, Nenek, Kakek, Bibi, Paman,

Keponakan, Cucu.

Berilah kata tanya SIAPA, APA dan APAKAH pada kalimat

di bawah ini!

1. .................. nama teman Anda? Aminah.

2. Dengan .......................... kakak pulang? Dengan

ibu.

3. Dengan .......................... barang itu datang?

Dengan kapal.

4. ............... ayahmu ada di kantor? Ya, ada di

kantor.

5. Kepada ................... kamu menulis surat?

Kepada teman.

6. Buku .................. yang Anda baca? Buku

cerita.

Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 10

Page 11: Pengembangan materi ajar bipa

7. .................... yang mereka cari? Uang

Rp 10. 000.

8. ..................... ayah kamu tentara? Tidak, dia

pengajar.

9. Kamu pergi ke Indonesia dengan .................? Dengan

ayah saya.

10. ............... kalian mau belajar bahasa Indonesia? Ya, saya mau belajar

SERBA-SERBI INDONESIAOrang Indonesia dikenal dengan keramahannya. Setiap

turis yang datang atau berlibur ke Indonesia mereka akan mengatakan kalau orang Indonesia baik, ramah, dan murah senyum. Kebiasaan masyarakat Indonesia adalah selalu basa-basi kepada teman atau orang yang belum dikenal. Hal itu, dilakukan untuk menambah keakraban atau kekerabatan.

Basa-basi yang biasa dikatakan oleh orang Indonesia adalah “Mau ke mana?”. Basa-basi itu dilakukan hanya untuk sekadar tahu dan orang yang menjawabnya pun tidak harus menjawab dengan pasti, bisa dijawab hanya dengan senyum saja. Selain itu, basa-basi yang biasa dikatakan “Jangan lupa bawa oleh-oleh ya..?”. Orang yang berkata itu hanya basa-basi kepada orang yang akan pergi jauh. Orang yang bertanya itu, tidak terlalu mengharapkan diberikan oleh-oleh.

Mungkin untuk orang asing hal itu adalah hal yang tidak sopan, bisa saja hal itu dianggap sebagai orang yang selalu ingin tahu kegiatan orang lain. Namun, bagi orang Indonesia itulah tanda keakraban. Jika ada seseorang yang tidak basa-basi seperti itu maka orang itu akan dianggap sombong. Jadi, bagi orang asing yang tinggal di Indonesia jangan kaget kalau Anda selalu ditanya oleh orang Indonesia. Anda boleh hanya menjawab dengan senyuman.

Bagian Serba-serbi Indonesia bukanlah materi yang

dipelajari sebagaimana materi lainnya. Materi Serba-serbi

Indonesia menjadi materi tambahan sebagai perkenalan budaya

atau hal-hal unik yang ada di Indonesia. Wacana atau gambar

dapat disajikan dalam bagian tersebut untuk memperkenalkan

Indonesia. Untuk hal ini, pengajar BIPA yang bertugas

Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 11

Page 12: Pengembangan materi ajar bipa

menjelaskannya. Dengan demikian, siswa BIPA menjadi lebih

tahu tentang Indonesia bukan hanya belajar bahasa saja.

C.PENUTUP

Pengembangan materi BIPA dapat dilakukan pengajar BIPA

dengan memperhatikan tujuan pelajar, gradasi kesulitan materi,

variasi materi,

konteks materi, dan integrasi materi. Materi budaya atau hal-hal

unik tentang Indonesia harus menjadi perhatian dalam

pengembangan materi agar siswa asing tidak mengalami

keterkejutan budaya. Di samping itu, pengenalan budaya

Indonesia dapat menjadi misi pengajar BIPA untuk

memperkenalkan Indonesia kepada dunia internasional.

DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Fuad Abdul. 1987. Proses Belajar Mengajar Bahasa. Jakarta: Dirjen Dikti.

Larsen-Freeman & Long, Michael (1991). An Introduction to Second Language Acquisition Research. Longman, New York.

Logan, L.H. 1972. Creative Communication. Toronto: MacGraw-Hill Ryerson Ltd.

Riasa, Nyoman dan Denise Finney. 2001. Prosiding KIPBIPA IV. Jakarta: Pusat Bahasa.

Reutzel. D. Ray (1996). Developing Literacy : A Whole-Child View. Scholastic Inc.

Makalah yang disampaikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur

Asing, 29-31 Juli 2010 di Universitas Indonesia Page 12