PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB...

71
PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN TITIK BEKU DAN TEKANAN OSMOTIK LARUTAN BERBASIS MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi Oleh MELIA DEVITA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Transcript of PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN TITIK BEKUDAN TEKANAN OSMOTIK LARUTAN BERBASIS

MODEL DISCOVERY LEARNING

Skripsi

Oleh

MELIA DEVITA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

ii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN TITIK BEKUDAN TEKANAN OSMOTIK LARUTAN BERBASIS MODEL

DISCOVERY LEARNING

Oleh

MELIA DEVITA

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk men-

deskripsikan kevalidan dan kepraktisan LKS berbasis model discovery learning

pada materi penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutan. Penelitian ini di-

lakukan dengan mengunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D).

Tahapan penelitian pengembangan ini dimulai dari menganalisis potensi dan

masalah, mengumpulkan informasi, desain produk, validasi desain, revisi desain,

uji coba produk secara terbatas, merevisi produk sesuai saran yang didapatkan

pada uji coba terbatas kemudian melakukan uji keterlaksanaan produk di SMA

Kosgoro Bandar Sribhawono pada kelas XI IPA 1 yang berjumlah 20 siswa. LKS

yang dikembangkan memiliki tahapan yang disesuaikan dengan model discovery learning

yaitu stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan

generalisasi. Kevalidan LKS hasil pengembangan diukur berdasarkan hasil validasi ahli.

Kepraktisan diukur berdasarkan respon guru dan siswa terhadap produk yang dikembang-

kan, respon siswa terhadap pembelajaran dengan LKS hasil pengembangan, dan penilaian

observer terhadap keterlaksanaan LKS dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjuk-

kan bahwa LKS berbasis model discovery learning memiliki validitas yang sangat tinggi.

Page 3: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

iii

Hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian validator terhadap aspek keterbacaan dengan

kategori “tinggi”, dan hasil penilaian validator terhadap aspek konstruksi dan kesesuaian

isi dengan kategori “sangat tinggi”. LKS berbasis model discovery learning hasil

pengembangan juga memiliki kepraktisan yang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan

hasil respon guru pada aspek kesesuaian isi, keterbacaan, dan kemenarikan dengan

kategori “sangat tinggi”, hasil respon siswa terhadap aspek keterbacaan dan kemenarikan

dengan kategori “sangat tinggi”, respon positif siswa terhadap pembelajaran mengguna-

kan LKS hasil pengembangan; dan hasil penilaian observer terhadap keterlaksanaan

pembelajaran menggunakan LKS hasil pengembangan dengan kategori “sangat tinggi”.

Berdasarkan hal tersebut maka LKS hasil pengembangan dinyatakan valid dan praktis.

Kata kunci : discovery learning, LKS, pendekatan saintifik, penurunan titik beku,

tekanan osmotik larutan

Melia Devita

Page 4: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN TITIK BEKUDAN TEKANAN OSMOTIK LARUTAN BERBASIS

MODEL DISCOVERY LEARNING

Oleh

MELIA DEVITA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan KimiaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 5: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang
Page 6: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang
Page 7: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang
Page 8: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lam-

pung Timur pada tanggal 13 Juli 1994 sebagai putri ketiga dari empat bersaudara

buah hati Bapak Sudarsono dan Ibu Siti Aminah.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2006 lulus dari SD Negeri 1

Giriklopomulyo, kemudian pada tahun 2009 lulus dari SMP Negeri 1 Sekampung,

dan melanjutkan jenjang pendidikan di MA Negeri 1 Metro pada tahun 2009 dan

lulus pada tahun 2012.

Tahun 2012 terdaftar sebagai Mahasiswi Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Lampung melalui jalur undangan

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan memperoleh

beasiswa Bidikmisi. Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten

kimia lingkungan dan aktif dalam organisasi kampus yaitu Forum Pengembangan

dan Pengkajian Islam (FPPI) dan Himpunan Mahasiswa Eksakta (Himasakta) dari

tahun 2012 hingga tahun 2014. Penulis pernah menjabat sebagai sekretaris

umum Forum Silaturahmi Mahasiswa Kimia (FOSMAKI) pada tahun 2014-2015.

Pada tahun 2015 penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terinte-

grasi (KKN-KT) FKIP Universitas Lampung di SMP Negeri 2 Sukau di Desa

Suka Mulya Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat.

Page 9: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

PERSEMBAHAN

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang Dengan baitan-baitan syukur kepada-Nya

“Alhamdulillahirabbil ‘alamin” kupersembahkan lembaran goresan

tinta ini kepada:

Ayah dan Ibu

Yang telah membesarkan dan mendidikku, yang selalu memberikan kasih sayang

dan motivasi untukku, yang tak lelah berdoa untuk

kebaikanku, yang rela berlelah dan meneteskan keringat demi

impian-impianku

Kakak dan Adikku

Yang selalu mendukungku, yang memberi warna di hidupku, yang rela membagi

apa yang kalian miliki, yang rela berjuang untuk keberhasilanku

Rekan dan sahabatku

Yang selalu hadir menemani dan memberikan dukungan saat kepercayaan diriku

menurun, yang selalu memberikan semangat, nasehat, motivasi dan waktu

untukku

Almamaterku tercinta…

Page 10: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.”(QS: Al-Insyirah:6)

“Orang sukses itu bukan mereka yang tidak pernah gagal, tetapi mereka yangselalu bangkit dalam setiap kegagalannya ”

(Melia Devita)

“Terkadang dalam banyak keterbatasan, kita harus bersabar menunggu rencanaterbaik datang, sambil melakukan apa yang bisa dilakukan.”

(Tere Liye)

Page 11: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

xi

SANWACANA

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan LKS Pada

Materi Penurunan Titik Beku dan Tekanan Osmotik Larutan Berbasis Model Dis-

covery Learning” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Unila.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

4. Ibu Dra. Nina Kadaritna, M.Si., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing

I atas kesediaan, keikhlasan, dan kesabarannya memberikan bimbingan, saran,

kritik, dan motivasi dalam proses penyelesaian kuliah dan penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Ila Rosilawati, M.Si., selaku Pembimbing II atas kesediaannya memberi

bimbingan dan motivasi dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Sunyono, M.Si., selaku Pembahas atas kesediaannya memberikan

kritik dan saran yang sangat bermanfaat dalam proses perbaikan skripsi ini.

7. Bapak Mahfudz Fauzi. S, S.Pd., M.Sc., selaku validator yang telah bersedia

memberikan kritik dan saran yang sangat bermanfaat dalam penyusunan LKS.

Page 12: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

xii

8. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan kimia dan segenap civitas akademik

Jurusan MIPA FKIP Universitas Lampung

9. Bapak Drs. Sriyono, selaku Kepala SMA kosgoro Bandar Sribhawono dan Bapak

Rezza Armanda, S.Pd, selaku guru mitra.

10. Ayah, Ibu, Adik, Kakak dan semua anggota keluarga yang selalu mendukungku,

memberikan doa-doa mustajabnya. Terima kasih atas kasih sayang kalian.

11. Teman-temanku di Pendidikan Kimia 2012, kakak dan adik tingkat serta teman

seperjuanganku selama skripsi yaitu Elmina, Rizki dan Ayuda. Terimakasih atas

dukungan, doa, dan semangat yang telah diberikan.

12. Sahabat-sahabatku Rezza Armanda , Niken YA, Yeni Afifah, Rizki SA, Riza

Ayunda, Heni Yusnani, Neng Rezki dan Iqbal Habibi serta Keluarga residen D22

(Irma, Izu, Grace, Siti, Puji, Puput, Anisha noor, Yeni dan Diah). Terimakasih

atas canda, tawa, nasihat, dukungan, doa dan semangat yang diberikan selama

kuliah hinggaa penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi besar

harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan

umumnya bagi pembaca. Amiin

Bandar Lampung, Juni 2016

Penulis,

Melia Devita

Page 13: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvii

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

E. Ruang Lingkup..................................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 10

A. Lembar Kerja Siswa ............................................................................ 10

1. Pengertian ...................................................................................... 10

2. Fungsi ............................................................................................ 11

3. Pedoman Penyusunan .................................................................... 12

4. Penilaian Kualitas .......................................................................... 15

B. Pendekatan Saintifik ............................................................................ 16

C. Model Discovery Learning .................................................................. 23

D. Anlisis Konsep ..................................................................................... 28

III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 31

A. Metode Penelitian ................................................................................ 31

Page 14: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

xiv

B. Alur Penelitian ..................................................................................... 31

C. Langkah-langkah Penelitian................................................................. 33

D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 38

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 41

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 42

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 48

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Studi Pendahuluan ............................................................... 48

2. Hasil Pengembangan LKS ............................................................ 52

3. Hasil Validasi Ahli dan Uji Coba Terbatas ................................... 69

a. Kevalidan ................................................................................ 69

b. Kepraktisan ............................................................................. 76

B. Pembahasan ......................................................................................... 85

V. SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 90

A. Simpulan .............................................................................................. 90

B. Saran .................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Analisis SKL KI-KD............................................................................ 97

2. Analisis Konsep .................................................................................. 102

3. Silabus .................................................................................................. 106

4. RPP Penurunan Titik Beku .................................................................. 116

5. RPP tekanan Osmotik .......................................................................... 127

6. Hasil Analisis Kebutuhan Guru ........................................................... 135

7. Hasil Analisis Kebutuhan Siswa .......................................................... 142

8. Angket Validasi Keterbacaan ............................................................. 151

9. Rekapitulasi Hasil Validasi Keterbacaan ............................................. 153

10. Angket Validasi Konstruksi ................................................................ 157

11. Rekapitulasi Hasil Validasi Konstruksi ............................................... 160

12. Angket Validasi Kesesuaian isi .......................................................... 165

13. Rekapitulasi Hasil Validasi Kesesuaian Isi.......................................... 167

14. Angket Penilaian Guru Pada Aspek Kemenarikan ............................. 171

15. Hasil Penilaian Guru Pada AspekKemenarikan .................................. 173

Page 15: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

xv

16. PersentasedanKriteriaHasilUjiCobaTerbatas Kemenarikan

Pada Guru............................................................................................. 175

17. Angket Respon guru Pada Aspek Keterbacaan .................................. 177

18. Hasil Respon Guru Pada Aspek Keterbacaan ...................................... 179

19. PersentasedanKriteriaHasilUjiCobaTerbatas Keterbacaan

Pada Guru............................................................................................. 181

20. Angket Respon Guru Pada Aspek Kesesuaian Isi .............................. 183

21. Hasil Respon Guru Pada Aspek Kesesuaian Isi ................................... 186

22. PersentasedanKriteriaHasilUjiCobaTerbatas Kesesuaian Isi

Pada Guru............................................................................................. 188

23. Angket Respon Siswa Pada Aspek Keterbacaan ................................ 190

24. TabulasiJawabanAngket Keterbacaan UjiCobaTerbatas

Pada Siswa ........................................................................................... 193

25. PersentasedanKriteriaHasilUjiCobaTerbatasKeterbacaan

Pada Siswa ........................................................................................... 196

26. Angket Respon Siswa Pada Aspek Kemenarikan ............................... 198

27. TabulasiJawabanAngket Kemenarikan UjiCobaTerbatas

Pada Siswa ........................................................................................... 200

28. PersentasedanKriteriaHasilUjiCobaTerbatasKemenarikan

Pada Siswa ........................................................................................... 203

29. Angket Keterlaksanaan LKS ............................................................... 204

30. PersentasedanKriteria Keterlaksanaan LKS ........................................ 207

31. Angket Respon Siswa Pada Uji Keterlaksanaan ................................. 209

32. TabulasiJawabanAngket Respon Siswa Pada Uji

Keterlaksanaan ..................................................................................... 211

33. PersentasedanKriteriaHasil Respon Siswa .......................................... 212

Page 16: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Deskripsi langkah pembelajaran dalam pendekatan saintifik ......................17

2. Penskoran pada angket berdasarkan skala likert .........................................44

3. Tafsiran persentase angket ..........................................................................45

4. Saran validator mengenai aspek keterbacaan ..............................................71

5. Saran validator mengenai aspek konstruksi ................................................74

6. Saran validator mengenai aspek kesesuaian isi ...........................................75

7. Saran guru pada penilaian aspek keterbacaan .............................................78

8. Saran guru pada penilaian aspek kesesuaian isi ..........................................80

9. Persentase rata-rata respon siswa pada 4 aspek yang dinilai setelah meng-gunakan lks hasil pengembangan dalam pembelajaran ..............................83

Page 17: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Peta konsep.................................................................................................30

2. Alur penelitian pengembangan lks ... ........................................................ 32

3. Lks yang digunakan oleh guru .................................................................. 50

4. Tampilan cover luar lks hasil pengembangan ........................................... 54

5. Tampilan cover dalam lks hasil pengembangan .......................................55

6. Tampilan kata pengantar lks hasil pengembangan ....................................56

7. Tampilan daftar isi lks hasil pengembangan ............................................57

8. Tampilan ki, kd, dan indikator pada lks hasil pengembangan ..................58

9. Tampilan petunjuk umum lks hasil pengembangan ..................................59

10. Tampilan bagian pendahuluan (apersepsi) lks hasil pengembangan .........60

11. Contoh gambar yang ditampilkan pada fase stimulasi pada kegiatan 1Pada lks 1 ...................................................................................................61

12. Contoh gambar yang ditampilkan pada fase stimulasi pada lks 2 .............62

13. Tampilan fase identifikasi masalah pada lks pada kegiatan 1 lks 1 ...........63

14. Tampilan fase pengumpulan data pada kegiatan 1 pada lks 1 ..................64

15. Contoh fase pengolahan data pada kegiatan 1 pada lks 1 .........................65

16. Tampilan fase verifikasi lks hasil pengembangan .....................................66

17. Tampilan fase generalisasi lks hasil pengembangan .................................67

18. tampilan daftar isi lks hasil pengembangan ..............................................68

Page 18: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

xviii

19. Tampilan cover belakang lks hasil pengembangan ...................................68

20. Hasil validasi ahli ......................................................................................70

21. Tampilan cover luar lks setelah direvisi berdasarkan saranValidator ....................................................................................................71

22. Tampilan cover belakang lks setelah direvisi berdasarkan saranValidator ....................................................................................................72

23. Tampilan cover dalam lks setelah direvisi berdasarkan validator ....................... 73

24. Tampilan ki,kd dan indikator setelah direvisi berdasarkan validator .................. 74

25. Tampilan gambar pada fase stimulasi lks 2 setelah revisi berdasarkanValidator ......................................................................................................75

26. Hasil respon guru terhadap lks hasil pengembangan ................................77

27. Tampilan cover dalam lks hasil revisi oleh guru .......................................78

28. Tampilan fase stimlasi setelah revisi oleh guru ................................................... 80

29. Hasil penilaian observer terhadap keterlaksanaan lks yang hasilpengembangan ...........................................................................................82

Page 19: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Permendikbud nomor 59 tahun 2014, IPA memilki peran yang

sangat penting pada pembentukan kultur masyarakat. Penguasaan konsep-kosep

dasar IPA pada peserta didik akhirnya akan membentuk budaya pada masyarakat

karena akan mempengaruhi cara berpikir, bertindak dan bersikap secara ilmiah

dalam menghadapi permasalahan sehari-hari.Pada pembelajaran IPA, siswa secara

utuh harus aktif mengembangkan sendiri kemampuan kognitifnya, afektifnya,

serta psikomotoriknya melalui proses mentalnya untuk mengasilmilasi dan meng-

akomodasi segala sesuatu yang ditemukannya dalam interaksinya dengan ling-

kungan sekitar (Agustina dan Tika, 2013).

IPA pada hakikatnya memiliki tiga komponen yaitu komponen produk ilmiah,

proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Sebagai sebuah produk ilmiah, IPA terdiri atas

sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori

IPA. Sebagai sebuah proses ilmiah, IPA merupakan suatu rangkaian yang ter-

struktur dan sistematis yang dilakukan melalui pengamatan, eksperimen dan

analisis yang bersifat rasional untuk menemukan konsep, prinsip, hukum dan

teori. IPA sebagai sikap ilmiah adalah objektif dan jujur dalam mengumpulkan

data yang diperoleh (Tim Penyusun, 2014a).

Page 20: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

2

Concise Dictionary of Science & Computers (dalam Tim Pengembang Ilmu Pen-

didikan FIP-UPI, 2007)mendefinisikan kimia sebagai cabang dari ilmu penge-

tahuan alam, yang berkenaan dengan kajian tentang struktur dan komposisi

materi, perubahan yang dapat dialami materi, dan fenomena-fenomena lain yang

menyertai perubahan materi.

Ilmu kimia mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi,struk-

tur dan sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat yang melibatkan ke-

terampilan dan penalaran.Ilmu kimia sebagai salah satu rumpun sains mempelajari

gejala alam melalui proses seperti pengamatan dan eksperimen serta sikap ilmiah

seperti objektif dan jujur pada saat mengumpulkan dan menganalisis data,dengan

menggunakan proses dan sikap ilmiah tersebut maka pembelajaran kimia dan

penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia

sebagai sikap, proses, dan produk (Tim penyusun,2014a).

Pembelajaran kimia diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari

berbagai sumber observasi, mampu merumuskan masalah (menanya) dan menye-

lesaikan masalah. Selain itu, pembelajaran kimia juga diarahkan untuk melatih

peserta didik berfikir analitis dalam pengambilan keputusan bukan berfikir

mekanistis serta mampu bekerjasama dan berkolaborasi dalam menyelesaikan

masalah. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kurikulum 2013 menerap-

kanpendekatan saintifik dalam pembelajaran kimia (Tim Penyusun, 2014a).

Pendekatan scientific atau lebih umum dikatakan pendekatan ilmiah merupakan

pendekatan yang banyak digunakan dalam proses pembelajaran IPA.Sesuai

dengan standar kompetensi lulusan, sasaran pembelajaran dalam pendekatan

Page 21: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

3

saintifik mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan

yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan (Tim Penyusun, 2014a).

Berdasarkan permendikbud nomor 59 tahun 2014,pendekatan saintifik dalam

pembelajaran kimia dapat diterapkan dengan langkah-langkah metode ilmiah,

yaitu: melakukan pengamatan, menentukan hipotesis, merancang eksperimen

untuk menguji hipotesis, menerima atau menolak hipotesis dan merevisi hipotesis

atau membuat kesimpulan.Implementasi pendekatan scientific tersebut pada kuri-

kulum 2013 tercermin pada kegiatan pembelajaran yakni mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Pendekatan

saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa

informasi yang mereka peroleh bisa berasal darimana saja, tidak bergantung pada

informasi searah dari guru. Oleh Sebab itu, kondisi pembelajaran yang

diharapkan tidak berpusat pada guru melainkan berpusat pada peserta didik.

Pada penerapan pendekatan scientific diperlukan model pembelajaran yang

sejalan dengan pendekatan scientific, salah satunya yaitu model

pembelajarandiscovery. Model pembelajaran discovery mengarahkan peserta

didik untukmemahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk

akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Penemuan konsep tidak disajikan

dalam bentuk akhir, tetapi peserta didikdidorong untuk mengidentifikasi apa yang

ingin diketahui dan dilanjutkan denganmencari informasi sendiri kemudian

mengorganisasi atau mengkonstruksi apayang mereka ketahui dan pahami dalam

suatu bentuk akhir (Tim penyusun, 2014a).

Page 22: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

4

Penggunaan modelpembelajaran discovery learning menginginkan kondisi belajar

yang aktif dankreatif serta mengubah modus ekspository, di mana peserta didik

hanya menerima informasi dari guru ke modus discovery dimana peserta didik

menemukan informasi sendiri (Tim Penyusun, 2014a). Model discovery learning

seperti yang dijelaskan dalam lampiran Pemendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang

model pembelajaran, terdiri dari: stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan

data, pengolahan data, verifikasi, dan generalisasi.Tahapan-tahapan tersebut

mengharuskan peserta didik aktif dalam proses pembelajaran.

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam meningkatkan

keterlibatan atau aktivitas peserta didik dalam prosespembelajaran adalah Lembar

Kerja Siswa (LKS). LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus diker-

jakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk dan langkah-langkah

untuk menyelesaikan suatu tugas (Tim Penyusun, 2008). LKS dapat meningkat-

kan aktifitas peserta didik dalam proses pembelajaran, mengembangkan sikap

ilmiah, membangkitkan minat peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, serta

dapat membantu guru dalam mengarahkan peserta didiknya untuk menemukan

konsep-konsep dalam proses pembelajaran (Sintia, dkk., 2015).

Berdasarkan kurikulum 2013, pokok bahasan penurunan titik beku dan tekanan

osmotik larutan merupakan salah satu materi dalam pembelajaran kimia kelas XII

IPA dengan Kompetensi Dasar (K.D) 3.1 dan 4.1. Kompetensi Dasar 3.1 (KD-

3.1) adalah menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada

penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan

osmosis larutan. Kompetensi Dasar 4.1 (KD-4.1) adalah menyajikan hasil analisis

Page 23: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

5

berdasarkan data percobaan terkait penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,

penurunan titik beku, dan tekanan osmosis larutan. Berdasarkan studi pen-

dahuluan, diperoleh informasi bahwa keberadaan LKS sangat diperlukan untuk

membantu peserta didik dalam penguasaan konsep pada materi penurunan titik

beku dan tekanan osmotik larutan. Keberadaan LKS memberikan pengaruh yang

cukup besar dalam proses pembelajaran, hal ini sesuai dengan penelitian yang di-

lakukan oleh Amalia (2011) yang menyatakan bahwa peningkatan penguasaan

materi peserta didik yang menggunakan LKS lebih baik daripada peningkatan

penguasaan materi peserta didik yang tidakmenggunakan LKS. Hal ini diperkuat

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sannah, dkk (2015) yang mengembangkan

LKS berbasis pendekatan saintifik dengan model discovery learning pada materi

Atom Bohr. Pada penelitiannya diperoleh informasi bahwa LKS yang dikem-

bangkan memberikan pengaruh yang cukup besar dalam proses pembelajaran,

salah satunya dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif digunakan

dalam pembelajaran sehingga memudahkan peserta didik dalam menemukan

konsep Teori Atom Bohr.

Hasil analisis terhadap LKS yang beredar dipasaran menunjukkan bahwa LKS

yang beredar selama ini belum memenuhi kriteria pendekatan scientific yang

sesuai dengan kurikulum 2013. LKS tersebut hanya berisi latihan soal dan ring-

kasan materi tentang penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutan.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan pada lima SMA/MA negeri

dan swasta di Kota Metro dan satu SMA/MA negeri di Kabupaten Lampung

Timur maka diperoleh data bahwa LKS penurunan titik beku dan tekanan osmotik

Page 24: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

6

larutan yang digunakan selama ini masih banyak sekali kekurangan. Sebanyak

66,67% guru kimia SMA menyatakan bahwa LKS yang digunakan selama ini

belum disertai dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membangun konsep

peserta didik pada materi penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutan dan

belum mengajak peserta didik untuk aktif berdiskusi. LKS hanya berupa latihan

soal dan ringkasan materi. Sebanyak 83,33% guru kimia SMA menyatakan

bahwa LKS yang digunakan juga belum berbasis pendekatan saintifik, LKS ter-

sebut belum terdapat tahapan-tahapan pembelajaran yang dapat mengajak

siswamenemukan sendiri konsep materi yang sedang dipelajari.

Berkaitan dengan permasalahan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perlu

dilakukan pengembangan lembar kerja siswa berbasis pendekatan saintifik dengan

model discovery learning pada materi penurunan titik beku dan tekanan osmotik

larutan. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti bermaksud melakukan penelitian

dengan judul “ Pengembangan Lembar Kerja Siswa pada Materi Penurunan Titik

Beku dan Tekanan Osmotik Larutan Berbasis Pendekatan Saintifik dengan Model

Discovery Learning”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah validitas LKS berbasis pendekatan saintifik dengan model

discovery learning pada materi penurunan titik beku dan tekanan osmotik

larutan?

Page 25: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

7

2. Bagaimana kepraktisan LKS berbasis pendekatan saintifik dengan model

discovery learning pada materi penurunan titik beku dan tekanan osmotik

larutan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

1. Mendeskripsikan validitas LKS berbasis pendekatan saintifik dengan model

discovery learning pada materi penurunan titik beku dan tekanan osmotik

larutan.

2. Mendeskripsikan kepraktisan LKS berbasis pendekatan saintifik dengan

model discovery learning pada materi penurunan titik beku dan tekanan

osmotik larutan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil pengembangan LKS berbasis pendekatan saintifikdengan model discovery

learning materi penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutan yang diharap-

kan dapat bermanfaat bagi:

1. Siswa

LKS hasil pengembangan dapat digunakan sebagai salah satu media pem-

belajaran yang diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mengkonstruksi

konsep- konsep ilmu kimia dan melatih proses berfikir siswa khususnya pada

materi penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutan.

Page 26: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

8

2. Guru

LKS hasil pengembangan dapat digunakan sebagai salah satu media pem-

belajaran yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif

dan efisien dan sebagai sumber referensi mengenai pendekatan scientific dan

discovery learning dalam melaksanakan pembelajaran pada materi penurunan

titik beku dan tekanan osmotik larutan.

3. Sekolah

LKS hasil pengembangan bermafaatsebagai sumbangan pemikiran dalam

upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah khususnya pada pembel-

ajaran kimia dan sebagai sumber informasi untuk tercapainya tujuan yang

ingin dicapai dalam pelaksanaan kurikulum 2013.

4. Peneliti lain

LKS hasil pengembangan dapat digunakan sebagai referensi pada penelitian

lebih lanjut mengenai pengembangan LKS berbasis pendekatan saintifik

dengan model discovery learningpada pokok bahasan kimia yang lain.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Pengembangan adalah pendekatan penelitian untuk menghasilkan produk baru

atau menyempurnakan produk yang telah ada (Sukmadinata, 2015).Desain

produk menggunakan kurikulum 2013. Padapenelitian ini produk pendidikan

yang dikembangkan adalah mediapembelajaran yang berupa Lembar Kerja

Siswa berbasis pendekatan saintifik dengan model discovery learning.

Page 27: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

9

2. Lembar Kerja Siswa berbasis pendekatan saintifik dengan model discovery

learning merupakan suatu produk yang berupa lembaran-lembaran yang di

dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan yang dibuat sesuai dengan tahapan pem-

belajaran yang meliputi stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data,

pengolahan data, verifikasi, dan generalisasi yang bertujuan untuk melatih

ketrampilan berpikir siswa dalam menemukan konsep yang diajarkan (Tim

Penyusun, 2014a).

3. Kevalidan LKS hasil pengembangan diukur berdasarkan hasil validasi

ahli.Suatu produk dinyatakan valid apabila memenuhi validasi isi dan validasi

konstruk (Nieveen dalam Sunyono 2013).

4. Kepraktisan LKS hasil pengembangan diukur berdasarkan respon guru, respon

siswa dan keterlaksanaan pembelajaran menggunakan LKS hasil

pengembangan(Nieveen dalam Sunyono 2013).

5. Responguru terhadap produk LKS yang dikembangkan dilihat dari hasil

pengisian angket aspek kesesuaian isi, keterbacan dan kemenarikan.

Responsiswa terhadap produk LKS yang dikembangkan dilihat dari hasil

pengisian angket aspek keterbacaan dan kemenarikan.

6. Cakupan materi yang dibahas dalam pengembangan LKS berbasis pendekatan

saintifik dengan model discovery learning ini meliputi materi penurunan titik

beku dan tekanan osmotik larutan.

Page 28: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

10

II TINJAUAN PUSTAKA

A. Lembar Kerja Siswa

1.Pengertian

Lembar Kerja Siswa ( Student Worksheet) adalah lembaran-lembaran yang berisi

tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar Kerja Siswa biasanya

berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang diberikan

(Tim Penyusun, 2008). Menurut Astuti dan Setiawan (2013),Lembar Kerja Siswa

(LKS) merupakan panduan bagi siswa dalam memahami keterampilan proses dan

konsep-konsep materi yang sedang dan akan dipelajari.

Arafah, dkk (2012) mendefinisikan LKS sebagai berikut:

LKS adalah salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalamkegiatan belajar mengajar, dengan adanya LKS maka akan terbentukinteraksi yang efektif antara siswa dengan guru, sehingga dapat mening-katkan aktifitas belajar siswa dalam peningkatan prestasi belajar.

Menurut Rohaeti, dkk (2009), LKS merupakan salah satu sumber belajar yang

dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pem-

belajaran.LKS yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan

kondisi dan situasi kegiatanpembelajaran yang akan dihadapi. LKS juga me-

rupakan media pembelajaran karenadapat digunakan secara bersama dengan

Page 29: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

11

sumber belajar atau media pembelajaran yanglain. LKS menjadi sumber belajar

dan media pembelajaran tergantung pada kegiatanpembelajaran yang dirancang.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa LKS

adalah suatu media pembelajaran yang dapat membantu guru untuk menumbuh-

kan minat siswa dalam proses pembelajaranserta sebagai salah satu sumber belajar

siswa untuk memahami keterampilan proses dan konsep-konsep materi yang

sedang dan akan dipelajari.

2. Fungsi

Penggunaan LKS dapat mengoptimalkan media pembelajaran yang terbatas,mem-

bantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran serta meningkatkan ke-

mampuan siswa dalam memecahkan masalah. Penggunaan LKS dalam

prosespembelajaran dapat meningkatkan kepercayaan diri pada siswa dan

meningkatkanrasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran. Penggunaan

LKS juga dapatmelatih siswa menggunakan waktu seefektif mungkin dan menjadi

alternatif bagi

guru dalam menghemat waktu penyajian suatu topik (Widjajanti, 2008).

Menurut Rahayu ( Rochmawati, dkk., 2013), fungsi LKS adalah membantu siswa

menemukan suatu konsep, sebagai penuntun belajar siswa untuk menciptakan

kegiatan belajar secara mandiri dengan bimbingan guru,serta meningkatkan pe-

mahaman siswa terhadapsuatu konsep materi. Selain itu sebagai sumber belajar

yang dapat digunakan untuk keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran .

Page 30: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

12

Menurut Djamarah dan Zain (2000), fungsi LKS adalah sebagai berikut:

a. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yangefektif.

b. Sebagai alat bantu untuk melengkapi proses belajar mengajar supayalebih menarik perhatian siswa.

c. Untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswadalam menangkap pengertian pengertian yang diberikan guru.

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanyamen-dengarkan uraian guru tetapi lebih aktif dalam pembelajaran.

e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan padasiswa.

f. Untuk mempertinggi mutu belajar mengajar, karena hasil belajaryangdicapai siswa akan tahan lama, sehingga pelajaran mempunyainilai tinggi.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai fungsi penggunaan LKS diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa fungsi penggunaan LKS yakni sebagai alat bantu guru

untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, mengarahkan siswa

dalam menemukan konsep-konsep melaui aktivitasnya sendiri atau dalam kelom-

pok kerja dan membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran serta me-

ningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.

3. Pedoman Penyusunan

Penyusunan LKS perlu memperhatikan langkah-langkah penyusunan LKS yang

baik dan benar agar penggunaan LKS dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Penulisan LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menganalisis kurikulum.b. Menyusun peta kebutuhan LKS, peta kebutuhan LKS sangat diperlukan

guna mengetahui jumlah LKS yang ditulis.c. Menentukan judul-judul LKS.d. Penyusunan materi.

Page 31: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

13

e. Memperhatikan struktur LKS seperti judul, petunjuk belajar,kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas danlangkah-langkah kerja (Tim Penyusun, 2008).

Untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan LKS, ada beberapa

syarat penyusunan LKS yang harus dipenuhi oleh pembuat LKS. Menurut Siddiq,

dkk (2008), penyusunan LKS harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Syarat didaktik, Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai salah satu bentuk sarana

berlangsungnya proses belajar mengajar haruslah memenuhi persyaratan di-

daktik, artinya suatu LKS harus mengikuti asas belajar-mengajar yang efektif,

yaitu: memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKS yang baik

itu adalah yang dapat digunakan baik oleh siswa yang lamban, yang sedang

maupun yang pandai, menekankan pada proses untuk menemukan konsep-

konsep sehingga LKS dapat berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi siswa

untuk mencari tahu, memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan

kegiatan siswa, dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial,

emosional, moral, dan estetika pada diri siswa, pengalaman belajarnya di-

tentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa (intelektual, emosional dan

sebagainya), bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.

b. Syarat konstruksi, yang dimaksud dengan syarat konstruksi adalah syarat-

syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa-

kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat

guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta didik. Adapun Syarat kon-

struksi LKS yang baik adalah menggunakan bahasa yang sesuai dengan

tingkat kedewasaan peserta didik, menggunakan struktur kalimat yang jelas,

memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta

didik menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka dan tidak mengacu pada

Page 32: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

14

buku sumber yang diluar kemampuan keterbacaanpeserta didik,menyediakan

ruang yang cukup untuk memberi keleluasaaan pada peserta didik untuk

menulis maupun menggambarkan pada LKS, menggunakan kalimat yang

sederhana dan pendek, lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada kata-

kata dan memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu

sebagai sumber motivasi, mempunyai identitas untuk memudahkan.

c. Syarat teknis, dari segi teknis memiliki beberapa pembahasan yaitu:

1) Tulisan

Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi,

menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi

garis bawah, menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris, meng-

gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawabanpeserta

didik, mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya

gambar serasi.

2) Gambar

Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi

dari gambar tersebut secara efektifkepada penguna LKS,yang lebih penting

adalah kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan.

3) Penampilan

Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKS. Apabila

suatu LKS ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan per-

tanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik, hal ini akan menimbulkan

kesan jenuh sehingga membosankan atau tidak menarik. Apabila ditampilkan

dengan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya tidak

Page 33: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

15

akan sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara

gambar dan tulisan.

Uraian di atas merupakan syarat khusus penyusunan LKS, jika sudah terpenuhi

maka melangkah pada syarat umum yang harus dipenuhi untuk membuat LKS.

Syarat umun yang harus dipenuhi untuk membuat LKS yaitu melakukan analisis

kurikulum baik KI, KD, indikator, maupun materi pokok, menyusun peta ke-

butuhan lembar kerja siswa yaitu pembuatan LKS harus membuat suatu konsep

atau rancangan terlebih dahulu guna mengetahui materi atau komponen perihal

yang akan dibahas di dalam LKS tersebut, sehingga akan lebih mudah dalam

pelaksanaannya, menentukan judul LKS dan menulis LKS dengan buku paduan

yang jelas, mencetak lembar kerja siswa dan menentukan lembar penilaian

(Siddiq, ddk., 2008).

4. Penilaian kualitas

Aspek kevalidan dikaitkan dengan dua hal, yaitu kesesuaian kurikulum dan model

yang dikembangkan sudah didasarkan pada pertimbangan teoritis yang kuat dan

terdapatnya kekonsistenan antara komponen yang satu dengan yang lain. Suatu

produk dinyatakan valid apabila memenuhi validasi isi dan validasi konstruk.

Kevalidan LKS yang dikembangkan diukur berdasarkan validasi oleh ahli atau

validator(Nieveen dalam Sunyono, 2013).

Aspek kepraktisan dipenuhi jika ahli dan praktisi (guru dan siswa) menyatakan

bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan dan didukung fakta yang menun-

jukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat diterapkan. Kepraktisan

Page 34: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

16

diukur berdasarkan responsiswa dan guru yang berkategori tinggi atau sangat

tinggi terhadap aspek kesesuaian isi, keterbacaan, kemenarikan, serta terhadap

pembelajaran dengan LKS hasil pengembangan (Nieveen dalam Sunyono, 2013).

Menurut Nasika (2012), kepraktisan juga dapat dilihat dari tingkat keterlaksanaan

pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

yang telah dibuat. Untuk mengukur kepraktisan LKS, maka dilakukan uji coba

terbatas dan uji keterlaksanaan.

B. Pendekatan Saintifik

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah pembelajaran

yang menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung baik mengguna-

kan observasi, eksperimen maupun cara yang lainnya, sehingga realitas yang akan

berbicara sebagai informasi atau data yang diperoleh selain valid juga dapat di-

pertanggungjawabkan (Sujarwanta, 2012).Tujuan pembelajaran dengan pen-

dekatan saintifk didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut, antara lain: (1)

meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi,

(2) untuk membentuk kemampuan siswa dala menyelesaikan suatu masalah secara

sistematik, (3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa bel-

ajar itu merupakan suatu kebutuhan (Machin, 2014).

Menurut Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pen-

didikan Dasar dan Pendidikan Menengah, ada lima pengalaman belajar dengan

pendekatan saintifk yaitumengamati (observing), menanya (questioning),

mengumpulkan informasi (experimenting), menalar (associating), dan meng-

komunikasikan (communicating) seperti terlihat pada Tabel 1.

Page 35: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

17

Tabel 1. Deskripsi langkah pembelajaran dalam pendekata saintifik

LangkahPembelajaran

Deskripsi Kegiatan Bentuk hasil belajar

Mengamati(observing)

Mengamatidenganindra(mem-baca,mendengar, menyimak,me-lihat,menonton,dansebagainya)denganatautanpaalat.

Perhatianpadawaktumengamatisuatuobjek/membacasuatu tulis-an/mendengarsuatupenjelasan,catatan yangdibuattentangyangdiamati,kesabaran,waktu(ontask)yangdigunakanuntukmengamati.

Menanya(questioning)

Membuatdanmengajukan per-tanyaan,tanyajawab,berdis-kusitentanginformasiyangbelumdipahami,informasitambahanyangingindiketahui,atausebagaiklarifikasi.

Jenis,kualitas,danjumlahper-tanyaanyangdiajukanpesertadidik(pertanyaanfaktual,konseptual,prosedural,danhipotetik).

Mengumpulkaninformasi(experimenting)

Mengeksplorasi,mencoba,berdiskusi,mendemonstrasikan,menirubentuk/gerak,melakukaneksperimen,membacasumberlainselainbukuteks,mengumpul-kandatadarinarasumbermelaluiangket,wawancara,danmemodifikasi/menambahi/mengembangkan.

Jumlahdankualitassumberyangdikaji/digunakan,kelengkapaninformasi,validitasinformasiyangdikumpulkan,daninstrumen/alatyangdigunakanuntukmengumpulkandata.

Menalar/Mengasosiasi(associating)

Mengolahinformasiyangsudahdikumpulkan,menganalisisdatadalambentukmembuatkategori,Mengasosiasiatau menghubung-kanfenomena/informasiyangterkaitdalamrangkamenemukansuatupola,danmenyimpulkan.

Mengembangkaninterpretasi,argumentasidankesimpulanmengenaiketerkaitaninformasidariduafakta/konsep,interpretasiargumentasidankesimpulanmengenaiketerkaitanlebihdariduafakta/konsep/teori,mensintesisdanargumentasisertakesimpulanketerkaitanantarberbagaijenisfaktafakta/ konsep/teori/pendapat;mengembangkaninterpretasi,struktur baru,argumentasi,dankesimpulanyangmenunjukkanhubunganfakta/konsep/teoridariduasumberatau lebihyangtidakbertentangan;mengembangkaninterpretasi,struktur baru,argumentasidankesimpulandarikonsep/teori/pendapatyangberbedadariberbagaijenissumber.

Mengkomu-nikasikan(communicat-ing)

Menyajikanlaporandalambentukbagan,diagram,atau grafik;menyusunlaporantertulis;danmenyajikanlaporanmeliputiproses,hasil,dan kesimpulansecaralisan.

Menyajikanhasil kajian(darimengamatisampaimenalar)dalambentuktulisan,grafis,mediaelektronik,multimediadanlain-lain.

(Sumber: Tim Penyusun, 2014b).

Page 36: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

18

1. Mengamati (Observing)

Mengamati ialah melakukan pengumpulan data tentangfenomenaatau peristiwa

dengan menggunakan inderanya. Metode mengamatimengutamakan keber-

maknaan proses pembelajaran (meaningfulllearning).Metodeinimemiliki ke-

unggulan tertentu, seperti menyajikan objek secaranyata sehinggasiswasenangdan

tertantang. Pada metodeobservasi,siswamenemukan fakta bahwa adahubungan

antaraobjekyangdianalisisdengan materi pembelajaranyangdigunakan oleh guru.

Pada kegiatan mengamati,guru membukasecaraluas dan bervariasi kesempatan

siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak,

mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasisiswauntuk melakukan

pengamatan, melatih merekauntuk memperhatikan (melihat,membaca, men-

dengar)halyangpentingdarisuatu benda atau objek (Tim Penyusun, 2014a).

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukandengan menempuh langkah-

langkah sepertiberikut:

a. Menentukan objekyang akan diobservasi.b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objekyangakan

diobservasi.c. Menentukan data-datayangperlu diobservasi, baik primer maupun

sekunder.d. Menentukan di manatempat objekyangakan diobservasi.e. Menentukan secarajelasbagaimanaobservasi akan dilakukan untuk

mengumpulkan data agarberjalan mudah dan lancar.f. Menentukan caradan melakukan pencatatan atashasilobservasi, seperti

menggunakan buku catatan, kamera, taperecorder, video perekam, danalat-alat tulis lainnya (Tim Penyusun 2013).

Selamaproses pembelajaran,siswadapat melakukan observasi dengan duacara

pelibatan diri. Keduacarapelibatanyangdimaksud yaitu observasi berstruktur dan

observasi tidak berstruktur. Padaobservasi berstruktur dalam rangkaproses

Page 37: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

19

pembelajaran, fenomenasubjek, objek, atau situasi apayangingin diobservasi oleh

siswatelah direncanakan secarasistematis di bawah bimbinganguru.

Padaobservasiyangtidak berstruktur dalam rangkaproses pembelajaran,

subjek,objek, atau situasi apayangingin diobservasi olehsiswaditentukan

secarabakuataurijid oleh guru. Padahal ini,siswamembuat catatan,rekaman, atau

mengingat dalammemori secaraspontan atas subjek, objek, atau

situasiyangdiobservasi (Tim Penyusun, 2013).

Prinsip-prinsipyangharus diperhatikan olehgurudansiswaselamaobservasi

pembelajaran disajikan berikut:

a. Cermat, objektif, dan jujurserta terfokus padaobjekyangdiobservasiuntuk kepentingan pembelajaran.

b. Banyakatau sedikit sertahomogenitas atau heterogenitas subjek, objek,atau situasiyangdiobservasi. Makin banyak danheterogensubjek, objek,atau situasiyangdiobservasi, makin sulit kegiatan obervasi itu dilakukan.Sebelumobsevasi dilaksanakan,gurudansiswasebaiknya menentukandan menyepakaticaradan prosedur pengamatan.

c. Guru dansiswaperlu memahamiapayanghendakdicatat, direkam, dansejenisnya, serta bagaimanamembuat catatan atasperolehan observasi(Tim Penyusun, 2013).

2. Menanya (Questioning)

Pada kegiatan menanya, guru membukakesempatan secaraluassiswauntuk

bertanyamengenai apayangsudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat padakegiatan

mengamati. Guruperlu membimbingsiswauntuk dapat mengajukanpertanyaan-

pertanyaanyang berhubungan dengan hasilpengamatan objekyangkonkret sampai

kepadayang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal

lainyanglebih abstrak. Pertanyaan tersebut dapat bersifatfaktualsampai

kepadapertanyaanyang bersifat hipotetik. Dari situasi dimana siswa

Page 38: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

20

dilatih mengajukan pertanyaan oleh guru,siswa tersebut masih memerlukan

bantuanguru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat dimanasiswamampu

mengajukan pertanyaan secaramandiri (Tim Penyusun, 2013).

Melaluikegiatan bertanyadikembangkan rasaingin tahusiswa. Siswayangsemakin

terlatih dalam bertanyamakarasaingin tahunya semakin dapatdikembangkan.

Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasiyanglebih lanjut dan

beragam dari sumberyangditentukangurusampaiyangditentukansiswa, dari

sumberyangtunggal sampai sumberyang beragam. Menanyamemiliki banyak

fungsi dalam kegiatan pembelajaran. Fungsibertanya adalah sebagai berikut:

a. Membangkitkan rasaingin tahu, minat, dan perhatian siswatentang suatutema atau topik pembelajaran.

b. Mendorongdan menginspirasisiswauntuk aktif belajar, sertamengem-bangkan pertanyaan daridan untuk dirinyasendiri.

c. Mendiagnosis kesulitan belajar siswasekaligus menyampaikan rancanganuntuk mencari solusinya.

d. Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepadasiswauntuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannyaatassubs-tansi pembelajaranyang diberikan.

e. Membangkitkan keterampilansiswadalam berbicara, mengajukan per-tanyaan, dan memberi jawaban secaralogis, sistematis, dan menggunakanbahasayangbaik dan benar.

f. Mendorongpartisipasisiswadalam berdiskusi, berargumen,mengem-bangkan kemampuan berpikir, dan menariksimpulan.

g. Membangun sikap keterbukaan untuk salingmemberi dan menerima pen-dapat ataugagasan,memperkayakosakata, sertamengembangkan toleransisosial dalam hidup berkelompok.

h. Membiasakansiswaberpikir spontan dan cepat, sertasigap dalam me-respon persoalanyangtiba-tiba muncul.

i. Melatih kesantunan dalam berbicaradan membangkitkan kemampuanberempati satu samalain (Tim Penyusun, 2013).

5. Mengumpulkan informasi(Experimenting)

Page 39: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

21

Tindak lanjut dari menanyaadalahmengumpulkan informasi. Pada kegiatan ini,

siswamenggalidan mengumpulkan informasi dari berbagai sumbermelalui ber-

bagai cara. Untuk itu siswadapat membacabukuyanglebih banyak, memper-

hatikanfenomenaatau objekyanglebih teliti, atau bahkan melakukan eksperi-

men.Pada kegiatanitu terkumpul sejumlah informasiyangmenjadi dasar bagi

kegiatan berikutnya yaitu menalar.Untuk memperoleh hasilbelajaryangnyata atau

otentik,siswaharus mencoba atau melakukan percobaan, terutamauntuk materiatau

substansiyangsesuai. PadamatapelajaranIPA,peserta siswamemahami konsep-

konsepIPA dankaitannyadengan kehidupansehari-hari. Siswa pun harus

memilikiketerampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentangalam

sekitar, sertamampu menggunakan metodeilmiah dan bersikap ilmiahuntukme-

mecahkan masalah-masalahyangdihadapinyasehari-hari (Tim Penyusun, 2013).

Aplikasi metode experimenting dimaksudkan untuk mengembangkan

berbagairanah tujuan belajar,yaitu sikap, keterampilan,dan pengetahuan. Aktivitas

pembelajaranyang nyatauntuk ini adalah: (1)menentukan temaatautopik sesuai

dengan kompetensi dasar menurut tuntutankurikulum;(2)mempelajari cara-

carapenggunaanalat dan bahanyangtersediadan harus disediakan; (3) mempelajari

dasar teoritisyang relevan dan hasil-hasileksperimen sebelumnya; (4)melakukan

dan mengamati percobaan; (5)mencatat fenomenayangterjadi, menganalisis, dan

menyajikan data; (6)menarik simpulan atas hasilpercobaan; dan (7)membuat

laporandan mengkomunikasikan hasilpercobaan (Tim Penyusun, 2013).

6. Menalar (Associating)

Istilah “menalar”dalamkerangkaproses pembelajaran dengan pendekatanilmiah

Page 40: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

22

yangdianut dalam kurikulum2013 digunakan untuk menggambarkan bahwaguru

dan siswamerupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berpikiryanglogis dan

sistematis atas fakta-kata empirisyangdapatdiobservasi untuk memperoleh

simpulan berupapengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaranilmiah,

meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat (Tim Penyusun, 2013).

Istilah menalardi sini merupakan padanan dariassociating; bukan merupakan

terjemanan darireasonsing. Istilah aktivitas menalardalam konteks pembelajaran

padakurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk padateoribelajar

asosiasiatau pembelajaranasosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk

padakemampuan mengelompokkan beragam idedan mengasosiasikan beragam

peristiwauntukkemudian memasukannyamenjadi penggalan memori.

Selamamentransfer peristiwa-peristiwakhusus keotak, pengalaman tersimpan

dalam referensi dengan peristiwalain. Pengalaman-pengalamanyangsudah ter-

simpan di memori otak berelasi dan berinteraksi denganpengalaman

sebelumnyayangsudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar.

Pada kegiatan ini,siswa melakukan pemrosesaninformasi untuk menemukan

keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari

keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari

polayangditemukan (Tim Penyusun, 2013).

7. Mengkomunikasikan(Communicating)

Padapendekatan saintifikguru diharapkan memberi kesempatan kepadapeserta

Page 41: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

23

didik untuk mengkomunikasikan apayangtelah merekapelajari. Kegiatan ini

dapat dilakukan melaluimenuliskan atau menceritakan apayangditemukan dalam

kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan danmenemukan pola. Hasiltersebut

disampikan di kelas dan dinilai olehgurusebagai hasil belajarpeserta didik atau

kelompok pesertadidik tersebut. Adapun kompetensiyangdiharapkan dalam

kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti,

toleransi,berpikirsistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas,

dan mengembangkan kemampuan berbahasayangbaik dan benar(Tim Penyusun,

2013).

Proses pembelajaranpendekatan ilmiah menyentuh tigaranah,yaitu sikap,penge-

tahuan, dan keterampilan. Ranah sikapmenggamit transformasisubstansi atau

materi ajaragar siswa “tahu mengapa”. Ranah keterampilan menggamit trans-

formasi substansi atau materi ajar agar siswa “tahu bagaimana”. Ranah penge-

tahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agarsiswa“tahu apa”.

Hasilakhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antarakemampuan untuk

menjadi manusia yangbaik(softskills)dan manusiayangmemilikikecakapan dan

pengetahuanuntuk hidup secaralayak(hard skills)dari

siswayangmeliputiaspekkompetensisikap, pengetahuan, danketerampilan (Tim

Penyusun, 2014a).

C. Model Discovery Learning

Menurut Dahar(1989), salah satumodel instruksional kognitifyang berpengaruh

ialah model dariBruneryangdikenaldengan namabelajarpenemuan (discovery

Page 42: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

24

learning). Brunermenganggap, bahwabelajarpenemuan sesuai dengan pencarian

pengetahuan secaraaktifoleh manusiadan dengansendirinyamemberikan hasil

yangpalingbaik. Berusahasendiri untuk mencari pemecahan masalah serta

pengetahuanyangmenyertainya, menghasilkan pengetahuanyangbenar-benar

bermakna. Belajarbermaknadengan arti seperti diatas, merupakan satu-satunya

macam belajaryangmendapat perhatian Bruner.

Discovery Learningadalah pembelajaran dimana peserta didik membangun

pengetahuan mereka sendiri dengan bereksperimen atau dengan cara lainnya. Ide

dasar dari pembelajaran ini adalah karena peserta didik dapat merancang eksperi-

men mereka sendiri dan menyimpulkan sendiri maka peserta didik benar-benar

membangun pengetahuan mereka sendiri (Joolingen, 2007).Menurut Ballew

(Pratiwi, dkk., 2014), salah satu tujuan pembelajaran discovery learning adalah

agar siswa memiliki kemampuan berpikir kritis. Hal ini disebabkan siswa me-

lakukan aktivitas mental sebelum materi yang dipelajari dapat dipahami. Akti-

vitas mental tersebut misalnya menganalisis, mengklasifikasi, membuat dugaan,

menarik kesimpulan, menggeneralisasi, dan memanipulasi informasi. Pembel-

ajaran discovery learning juga dapat mengasumsikan atau membantu siswa untuk

mencari informasi yang mereka ingin tahu tentang materi tertentu yang menarik

bagi mereka (Smaldino, dkk., 2014). Discovery learning sangatlah efektif dalam

kelas ilmu pengetahuan alam. Para peneliti menemukan bahwa siswa-siswa di

kelas ilmu pengetahuan dengan discovery learning yang berbasis aktivitas men-

dapatkan nilai lebih tinggi dalam tes prestasi ilmu pengetahuan alam daripada

siswa-siwa dalam kelas ilmu pengetahuan dengan pengajaran secara langsung

yang tradisional (Glasson dalam Santrock, 2009).

Page 43: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

25

Menurut Westwood (2008) pembelajaran dengandiscovery learning akan efektif

jika terjadi hal-hal berikut:

1.Proses belajar dibuat secara terstruktur dengan hati-hati2.Siswa memiliki pengetahuan dan keterampilan awal untuk belajar3.Guru memberikan dukungan yang dibutuhkan siswa untuk melakukan

penyelidikan.

Menurut Permendikbud nomor 59 tahun 2014, model pembelajaran Discovery

Learning mengarahkan peserta didik untuk memahami konsep, arti, dan hubung-

an, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

Penemuan konsep tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi peserta didik di-

dorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dan dilanjutkan dengan

mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau mengkonstruksi apa

yang mereka ketahui dan pahami dalam suatu bentuk akhir. Hal tersebut terjadi

bila peserta didik terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk

menemukan beberapa konsep dan prinsip.Discovery dilakukan melaluiobservasi,

klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferring. Proses tersebut disebut

cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of

assimilating conceps and principles in the mind(Tim Penyusun, 2014a).

Ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di

kelas, yang dijelaskan dalam Permendikbud No. 59 Tahun 2014 sebagai berikut:

1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

Pertama-tama pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan

kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar

timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru juga dapat memulai kegiatan

Page 44: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

26

pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan

aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.

Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar

yang dapat mengembangkan dan membantu siswa untuk melakukan eksplorasi.

Pada tahap ini diharapkan siswa aktif melakukan pengamatan terhadap data,

gambar, atau video yang ditampilkan. Hal ini sesuai dengan langkah pembel-

ajaran dalam pendekatan saintifik yaitu kegiatan mengamati.

2. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)

Setelah melakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah

yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian pilih salah satu masalah dan di-

rumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).

Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan menganalisa perma-

salahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun

pemahaman siswa agar terbiasa untuk menemukan masalah.

Pada tahap ini diharapkan siswa dapat mengajukan pertanyaan yang relevan

dengan data, gambar, ataupun video yang ada di fase stimulasi. Hal ini sesuai

dengan langkah pembelajaran dalam pendekatan saintifik yaitu menanya.

3. Data collection (pengumpulan data)

Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidak-

nya hipotesis, dengan memberi kesempatan siswa mengumpulkan berbagai infor-

masi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara-

Page 45: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

27

sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini

adalah siswa belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan

dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak disengaja

siswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Kegiatan

yang dilakukan siswa pada fase ini sesuai dengan langkah pembelajaran dalam

pendekatan saintifik yaitu kegiatan mengumpulkan data.

4. Data processing (pengolahan data)

Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah di-

peroleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu di-

tafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya,

semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung

dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. Data

processing disebut juga dengan pengkodean atau kategorisasi yang berfungsi

sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dengan generalisasi tersebut siswa

akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban atau penyelesaian

yang perlu mendapat pembuktian secara logis. Kegiatan yang dilakukan siswa

pada fase ini sesuai dengan langkah pembelajaran dalam pendekatan saintifik

yaitu kegiatan mengasosiasi.

5. Verification (pembuktian)

Pada tahap ini siswa memeriksa secara cermat untuk membuktikan benar atau

tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan

hasil data yang telah diolah. Verifikasi bertujuan agar proses belajar berjalan

Page 46: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

28

dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh

yang ia jumpai dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran,

atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan ter-

dahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.

6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Tahap generalisasi adalah proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan

prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan

memperhatikan hasil verifikasi.

D. Analisis konsep

Herron, dkk(1977) berpendapat bahwa belum ada definisi tentang konsep yang

diterima atau disepakati oleh para ahli, biasanya konsep disamakan dengan ide.

Markle dan Tieman (Herron, dkk, 1977) mendefinisikan konsep sebagai sesuatu

yang sungguh-sungguh ada.

Lebih lanjut lagi, Herron, dkk (1977) mengemukakan bahwa analisis konsep

merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru dalam

merencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep. Prosedur ini

telah dikembangkan oleh Klausmeir, Ghatala, dan Frayer serta Markle dan

Tiemann (Dahar, 1989). Analisis konsep dilakukan melalui tujuh langkah, yaitu

menentukan nama atau label konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut kritis,

atribut variabel, posisi konsep, contoh, dan non contoh.

Page 47: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

29

Peta konsep tentang penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutan dapat

dilihat pada halaman selanjutnya, dan analisis konsep selengkapnya dapat dilihat

di lampiran.

Page 48: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

30

Gambar 1. Peta konsep

Sifat Koligatif Larutan

meliputi

Penurunan Tekanan Uap Penurunan Titik BekuKenaikan Titik Didih Tekanan Osmosis

terdiri dari

Larutan Elektrolit Larutan non-elektrolit

bergantungpadaJumlah Partikel Zat Terlarut

berdasarkan

HukumRaoult

Berbandinglurus

Fraksi molzat terlarut

Berbandinglurus dengan

Kemolalanlarutan

Pada larutan1 molal

Tetapan kenaikanTb molal

Pada larutan1 molal

Tetapanpenurunan Tf

molal

Berbandinglurus dengan

Kemolalanlarutan

Untukmenghentika

n

Osmosis

30

Page 49: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

31

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

dan pengembangan (Research and Development).Menurut Sugiyono (2013),

metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektivan produk tersebut.

Langkah-langkah penggunaan metode Research and Development (R&D) terdiri

dari sepuluh langkah, yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) mengumpulkan informasi,

3) desain produk, 4) validasi desain, 5) perbaikan desain, 6) uji coba produk

dilakukan pada kelompok terbatas, 7) revisi produk, 8) uji coba pemakaian 9)

revisi produk, dan 10) pembuatan produk massal.

Langkah yang dilakukan pada penelitian ini hanya sampai tahap revisi produk

setelah uji coba produk secara terbatas.Hal ini disebabkan oleh keterbatasan waktu

dan keahlian peneliti untuk melakukan tahap-tahap selanjutnya.

B. Alur Penelitian

Adapun alur dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 50: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

32

1. Studi Pendahuluan

2. Pengembangan Produk

3. Penilaian / Tanggapan terhadap Produk

Keterangan :

= Aktivitas

= Hasil (berupa produk LKS)

= Pilihan terhadap hasil analisis

= Arah proses / aktivitas berikutnya

= Arah siklus kegiatan / aktivitas

Gambar 2.Alur penelitian( dimodifikasi dari Sunyono,2014)

Ya

Tidak

Penyusunan draftLKS berbasismodel discoverylearning

PenyusunanInstrumenPenilaianTerhadap Produk(Angket)

Draf I (LKS daninstrumenpenilaian)Valid ?

Validasi Ahlike i (i >=1)

Draf IRevisi

Draf IIRevisi kecil

Penilaian TerhadapProduk (uji coba terbatasoleh guru dan siswa)

Draf III (LKS berbasismodel discovery learning)

Revisi LKS Hasil Penilaian(oleh guru dan siswa)

Potensi dan MasalahStudi Lapangan

Studi Pustaka

- Analisis KI dan KD- Pengembangan Silabus- Pembuatan Analisis Konsep- Pembuatan RPP

Wawancara guru dan siswa dienam SMA di Kota Mero danKabupaten Lampung Timurmengenai penggunaan LKS yangdigunakan dalam prosespembelajaran

Penilaian kepraktisan LKSHasil penilaian

kepraktisan LKS berbasismodel discovery learning

Page 51: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

33

C. Langkah-Langkah Penelitian

Berdasarkan alur penelitian di atas, maka dapat dijelaskan langkah-langkah yang

dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Studi pendahuluan

Tahap pertama dari penelitian ini adalah studi pendahuluan. Studi pendahuluan

adalah tahapan awal atau persiapan untuk pengembangan(Sukmadinata, 2011).

Tujuan dari studi pendahuluan adalah menghimpun data tentang kondisi yang ada

sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar untuk produk yang dikembangkan.

Studi pendahuluan terdiri dari:

a. Potensi masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah.Potensi adalah

segala sesuatu yang apabila digunakan akan mempunyai nilai tambah,

sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan

yang terjadi. Potensi dalam penelitian ini adalah sudah banyak beredar LKS

di sekolah maupun di pasaran, namun masalahnya adalah belum ada LKS

yang berbasis pendekatan saintifik dengan model discoverylearning. Data

tentang potensi dan masalah dicari agar produk yang dihasilkan nantinya

dapat bermanfaat.

b. Studi pustaka

Studi pustakaini dilakukan untuk menemukan konsep-konsep dan landasan

teoritis yang memperkuat LKS yang akan dikembangkan. Studi ini dilakukan

dengan menganalisismateri untuk LKS yang akan dikembangkan, yaitu

Page 52: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

34

tentang penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutan, yang dilakukan

dengan mengkaji kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD), analisis

konsep, silabus, dan RPP pada materi penurunan titik beku dan tekanan

osmotik larutan

c. Studi lapangan

Studi lapangan dalam penelitian dilakukan guna menganalisis kebutuhan

sumber belajar siswa yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam

proses pembelajaran.Studi lapangan dilakukan di enam SMA yang terdiri

dari SMA Negeri dan swasta di Kota Metro dan Kabupaten Lampung Timur

yaitu SMA Negeri 1 Metro, SMA Negeri 2 Metro, SMA Negeri 4 Metro,

SMA Muhammadiyah 1 Metro, MA Negeri 1 Metro dan MA Negeri 1 Lam-

pung Timur. Pada tahap studi lapangan, yang menjadi sumber data adalah 6

guru mata pelajaran kimia dan 80 siswa yang mewakili enam SMA di Kota

Metro dan Kabupaten Lampung Timur. Studi lapangan dilakukan pada bulan

Desember 2015.Intrumen yang digunakan pada studi lapangan adalah angket.

Sebaran angket dilakukan kepada guru kimia dan siswa kelas XII IPAdi enam

Sekolah Menengah Atas tersebut.

2. Pengembangan Produk

Tahap kedua dalam penelitian ini adalah pengembangan produk yang terdiri dari

penyusunan draft produk, penyusunan intrumen penelitian dan validasi desain.

a. Penyusunan draft produk

Setelah melakukan studi pendahuluan, langkah selanjutnya adalah penyu-

sunan draft produk yang akan dikembangkan. Penyusunan draft produk di-

Page 53: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

35

mulai dari pembuatan rancangan produk dilanjutkan dengan pengembangan

produk yaitu berupa LKS berbasis pendekatan saintifik dengan yang meng-

gunakan model discovery learning pada materi penurunan titik beku dan

tekanan osmotik larutan.Menurut Nurisalfah ( 2015), Hal-hal yang dilakukan

dalam penyusunan dan pengembangan draft produk adalah:

1) Menganalisis kurikulum, yaitu meliputi analisi KI-KD, analisis konsep,

membuat silabus dan RPP.

2) Menyusun peta kebutuhan LKS, peta kebutuhan LKS sangat diperlukan

guna mengetahui jmlah LKS yang harus ditulis. Mengacu pada jumlah

indikator yang telah disusun, maka nantinya dapat diketahui jumlah LKS

yang akan dikembangkan.

3) Menentukan judul-judul LKS, Judul LKS disesuaikan dengan jumlah per-

temuan atau jumlah LKS yang dikembangkan. Misalnya LKS pada

pertemuan kesatu diberi judul “Lembar Kerja Siswa 1”.

4) Menyusun materi yang akan disajikan dalam LKS. Memperhatikan

struktur LKS seperti judul, petunjuk belajar, kompetensi yang akan di-

capai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja.

Langkah-langkah dalam LKS yang dikembangkan disesuaikan dengan

langkah-langkah menggunakan model discovery learning meliputi

stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data,

verifikasi dan generalisasi.

b. Penyusunan intrumen penelitian

Selain menyusun draft LKS, dilakukan pula penyusunan instrumen penelitian

yang akan digunakan untuk menilai draft LKS yang dikembangkan. Intrumen

Page 54: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

36

penelitian ini meliputi angket pada studi pendahuluan, angket validasi oleh

dosen ahli, angket respon guru dan siswa terhadap desain produk, lembar

observasi keterlaksanaan LKS dan angket repon siswa terhadap pembelajaran

menggunakan LKS hasil pengembangan. Intrumen penelitian yang telah di-

susun kemudian divalidasi oleh dosen pembimbing.

c. Validasi desain

Validasi desain merupakan proses penilaian rancangan produk yang dikem-

bangkan dengan memberi penilaian berdasarkan pemikiran rasional, tanpa uji

coba dilapangan (Sugiyono, 2013). Validasi desain produk dilakukan oleh

validasi ahli yaitu dosen pendidikan kimia yang memiliki jenjang pendidikan

minimal Strata 2. Validasi ahli tersebut diminta memberikan masukan yang

dapat dijadikan dasar perbaikan desain produk tersebut. Apabila draft 1 LKS

yang telah divalidasi dinyatakan valid oleh validasi ahli, maka akan dilakukan

revisi kecil sesuai saran dan masukan dari validasi ahli, sehingga dihasilkan

draft II LKS berbasis pendekatan saintifik dengan model discovery learning,

namun apabila draft I LKS belum dinyatakan valid oleh validasi ahli maka

akan dilakukan revisi terhadap draft I LKS dan akan divalidasi kembali oleh

validasi ahli hingga validasi ahli menyatakan bahwa draft LKS tersebut valid.

3. Penilaian atau tanggapan terhadap produk

Setelah dilakukan pengembangan produk, maka tahap selanjutnya yaitu penilaian

atau tanggapan produk yang terdiri dari uji coba produk dan revisi produk.

Page 55: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

37

a. Uji Coba Produk

Setelah dihasilkan draft II LKS maka selanjutnya dilakukan tahap uji coba

terbatas di SMA Kosgoro Bandar Sribhawonodengan meminta respon guru

kimia untuk mengetahui kesesuaian isi, keterbacaan, dan kemenarikan pada

draft II LKS yang dikembangkan, serta respon siswa kelas XIIPA untuk

mengetahui keterbacaan dan kemenarikan pada draft II LKS

tersebut.Pengambilan sampel pada tahap uji coba produk dilakukan dengan

pertimbangan teknis, dikarenakan tidak dapat dilakukannya uji coba pada

sekolah yang setara pada penelitian pendahuluan sehingga dilakukan pada

SMA Kosgoro Bandar Sribhawono. Uji coba produk dilakukan untuk

mengetahui kepraktisan dari produk yang dikembangkan. Penilaian

kepraktisan LKS dilakukan melalui uji coba pembelajaran pada siswa kelas

XI IPA yang belum mendapatkan materi penurunan titik beku dan tekanan

osmotik larutan.

b. Revisi produk

Tahap akhir yang dilakukan pada penelitian ini adalah revisi dan penyem-

purnaan draft II LKS.Revisi produk perlu dilakukan karena beberapa alasan,

yaitu: (a) uji coba dilakukan masih bersifat terbatas, sehingga tidak men-

cerminkan situasi dan kondisi yang sesungguhnya, (b) dalam uji coba di-

temukan kelemahan dan kekurangan dari produk yang dikembangkan, (c)

data untuk merevisi produk dapat dijaring melalui pengguna produk atau

yang menjadi sasaran penggunaan produk (Emzir, 2012).

Page 56: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

38

Revisi dilakukan berdasarkan hasil respon guru meliputi aspek kesesuaian isi,

keterbacaan, dan kemenarikan dan hasil responsiswa meliputi aspek

keterbacaan dan kemenarikan LKS.Revisi juga dilakukan berdasarkan hasil

observasi terhadap keterlaksaan pembelajaran menggunakan LKS hasil

pengembangan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpul-

kandata.Adapun instrumen pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Instrumen pada studi pendahuluan

a. Instrumen analisis kebutuhan untuk guru

Instrumen ini berbentuk angket untuk guru yang disusun untuk mengetahui

kriteria LKS pada materi penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutanyang

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan siswa dan untuk meminta masukan

kepada guru dalam mengembangkan LKS berbasis pendekatan saintifik yang

menggunakan model discovery learning pada materi penurunan titik beku dan

tekanan osmotiklarutan.

b. Instrumen analisis kebutuhan untuk siswa

Instrumen ini berbentuk angket terhadap siswa yang disusun untuk mengetahui

LKS yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan berfungsi untuk memberi masukan

dalam pengembangan LKS yang berbasis pendekatan saintifikdengan mengguna-

kan model discovery learning pada materi penurunan titik beku dan tekanan

osmotik larutan.

Page 57: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

39

2. Instrumen pada validasi ahli

a. Instrumen validasi aspek kesesuaian isi

Instrumen ini berbentuk angket dan disusun untuk mengetahui kesesuaian isi

LKSdengan kompetensi Inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), kesesuaian

indikator, materi, dan kesesuaian urutan materi dengan indikator.Instrumen ini

berbentuk angket dan disusun untuk mengetahui kesesuaian isi LKS dengan

kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), kesesuaian indikator, materi,

dan kesesuaian urutan materi dengan indikator.

b. Instrumen validasi aspek konstruksi

Instrumen ini berbentuk angket dan disusun untuk mengetahui kesesuaiankon-

struksi LKS hasil pengembangan dengan tahapan-tahapan pembelajaran

denganmodeldiscovery learning dan sesuai dengan format LKS yang ideal.

c. Instrumen validasi aspek keterbacaan

Instrumen ini berbentuk angket dan disusun untuk mengetahui tingkat keterbacaan

LKS berasis pendekatan saintifik dilihat dari segi pemilihan jenis huruf, peng-

gunaan kalimat dan bahasa yang sesuai dalam LKS.

3. Instrumen tanggapan terhadap desain produk

a. Instrumen respon guru

Intrumen respon guru meliputi aspek kesesuaian isi, keterbacaan, dan kemenarik-

an. Instrumen ini berbentuk angket dan di dalamnya terdapat pertanyaan-

Page 58: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

40

pertanyaan yang dimaksudkan untuk menilaiaspek kesesuaian isi, keterbacaan,

dan kemenarikan desain LKS. Angket ini juga dilengkapi dengan kolom alasan

yang dimaksudkan memberikan ruang kepada guru bila terdapat masukan untuk

bahan pertimbangan perbaikan LKS.Instrumen respon guru ini diadopsi dari

Sannah (2015).

b. Instrumen respon siswa

Instrumen ini berbentuk angket dan di dalamnya terdapat pernyataan-pernyataan

yang dimaksud untuk menilai keterbacaan dan kemenarikan desain LKS. Angket

ini juga dilengkapi dengan kolom alasan yang dimaksudkan memberikan ruang

kepada guru bila terdapat masukan untuk bahan pertimbangan perbaikan LKS.

Aspek keterbacaan yang dinilai adalah kesesuaian penggunaan jenis dan ukuran

huruf, penggunaan kalimat dan bahasa yang sesuai, maupun tata letak bagian-

bagian LKS. Aspek kemenarikan yang dinilai adalah kemenarikan desain LKS

berbasis pendekatan saintifik hasil pengembangan dari segi pewarnaan, tata letak,

maupun pewajahan LKS. Instrumen respon siswa ini diadopsi dari Sannah (2015).

4. Instrumen keterlaksanaan pembelajaran menggunakan LKS

a. Lembar observasi keterlaksanaan

Instrumen ini berupa lembar observasi yang terdapat pertanyaan-pertanyaan untuk

mengetahui penilaianpengamat terhadap keterlaksanaan kegiatan dalam LKS yang

dikembangkan.Keterlaksanaan pembelajaran dilakukan pada saat pembelajaran

materi penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutan. Keterlaksanaan

pembelajaran dilakukan dalam dua kali pertemuan, dimana pertemuan pertama

Page 59: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

41

mempelajari penurunan titik beku larutan dan pertemuan kedua mempelajari

tekanan osmotik larutan. Alokasi waktu pada setiap pertemuan yaitu

2 x 45 menit. Instrumen keterlaksanaan ini dilengkapi dengan kolom

tanggapan/saran. Lembar observasi keterlaksanaan ini diadopsi dari instrumen

observasi keterlaksanaan yang dikembangkan oleh Sannah (2015).

b. Angket responsiswa

Instrumen ini berupa angket yang berisi pernyataan-pernyataan untuk mengetahui

responsiswa setelah belajar menggunakan LKS hasil pengembangan. Pada ins-

trumen ini terdapat 2 pilihan jawaban yang berupa jawaban tanggapan positif dan

tanggapan negatif dan juga disertai kolom untuk menuliskan alasan dari jawaban

yang dipilih. Angket responsiswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan

dengan ini diadopsi dari Sunyono (2014).

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap studi pendahuluan, teknik pengumpulan data dilakukan dengan meng-

gunakan angket (kuisioner) dan wawancara. Data diperoleh dari hasil pengisian

angket dan wawancara kepada guru dan siswa untuk mengetahui analisis kebutuh-

an terhadap produk yang akan dikembangkan. Kuisioner merupakan teknik

pengumpulan data dengan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada res-

ponden untuk dijawab.Wawancara adalah dialog yang dilakukan pewawancara

untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai.

Pada tahap pengembangan, data diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada

validasi ahli untuk mendapatkan saran dan masukan terhadap produk yang dikem-

Page 60: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

42

bangkan. Angket yang digunakan berupa angket dengan jawaban tertutup yaitu

jawaban sangat setuju (SS), setuju (ST), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), dan

sangat tidak setuju (STS) serta ditanggapi dengan memberi saran pada kolom

yang telah disediakan.

Pada tahap uji coba terbatas, data yang didapatkanberasal dari hasil pengisian ang-

ket respon guru dansiswa terhadap LKS hasil pengembangan, hasil pengisian

lembar observasi keterlaksanaan dan hasil pengisian angket responsiswa setelah

melakukan pembelajaran menggunakan LKS hasil pengembangan.Untuk menda-

patkan respon guru dan siswa, pengumpulan data dilakukan dengan menyerahkan

LKS dan meminta guru dan siswa mengisi angket yang telah disediakan setelah

membaca LKS hasil pengembangan berbasis pendekatan saintifik dengan model

discoverylearning.

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik analisis data angket dan hasil wawancara pada studipendahuluan

Adapun kegiatan dalam teknik analisis data wawancara dilakukan dengan cara:

a. mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan

pertanyaan angket dan wawancara.

b. melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk

memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban ber-

dasarkan pertanyaan angket dan wawancara serta banyaknya sampel.

c. menghitung persentase jawaban siswa, bertujuan untuk melihat besarnya per-

sentase setiap jawaban dari pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat

Page 61: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

43

dianalisis sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persen-

tase jawaban responden setiap item adalah sebagai berikut:

(Sudjana, 2005)

Keterangan : = Persentase pilihan jawaban-i

= Jumlah responden yang menjawab jawaban-i

= Jumlah seluruh responden

2. Teknik analisis data angket respon guru dan siswa terhadap LKS yangdikembangkan

Angket yang akan diolah pada penelitian ini adalah angket validasi (kesesuaian

isi, konstruksi, dan keterbacaan) dan angket respon guru dan siswa terhadap LKS

hasil pengembangan. Adapun kegiatan dalam teknik analisis data angket

dilakukan dengan cara:

a. mengkode dan mengklasifikasikan data, bertujuan untuk mengelompokkan

jawaban berdasarkan pertanyaan angket. Pada pengkodean data ini dibuat

buku kode yang merupakan suatu tabel berisi tentang substansi-substansi

yang hendak diukur, pertanyaan-pertanyaan yang menjadi alat ukur substansi

tersebut serta kode jawaban setiap pertanyaan tersebut dan rumusan jawaban.

b. melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk

memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban

berdasarkan pertanyaan angket dan banyaknya responden (pengisi angket).

c. memberi skor jawaban responden.Penskoran jawaban responden dalam angket

dilakukan berdasarkan skala Likertdapat dilihat pada Tabel 2.

%100% N

JJ

i

in

inJ%

iJ

N

Page 62: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

44

Tabel 2. Penskoran pada angket berdasarkan skala Likert .

No Pilihan Jawaban Skor1 Sangat Setuju (SS) 52 Setuju (ST) 43 Kurang Setuju (KS) 34 Tidak setuju (TS) 25 Sangat tidak setuju (STS) 1

d. mengolah jumlah skor jawaban responden

Pengolahan jumlah skor (S) jawaban angket adalah sebagai berikut :

1) Skor untuk pernyataan Sangat Setuju (SS)

Skor = 5 x jumlah responden yang menjawab SS

2) Skor untuk pernyataan Setuju (ST)

Skor = 4 x jumlah responden yang menjawab S

3) Skor untuk pernyataan Kurang Setuju (KS)

Skor = 3 x jumlah responden yang menjawab KS

4) Skor untuk pernyataan Tidak Setuju (TS)

Skor = 2 x jumlah responden yang menjawab TS

5) Skor untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor = 1 x jumlah responden yang menjawab STS

e. menghitung persentase jawaban angket pada setiap pernyataan dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

(Sudjana, 2005)

Keterangan : = Persentase jawaban pernyataan ke-i pada angket

= Jumlah skor jawaban total

%100% maks

in S

SX

inX%

S

Page 63: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

45

= Skor maksimum yang diharapkan

f. menghitung rata-rata persentase jawaban setiap angket untuk mengetahui ting-

kat kesesuaian isi, konstruksi, keterbacaan, dan kemenarikan LKS berbasis

pendekatan saintifik dengan rumus sebagai berikut:

(Sudjana , 2005)

Keterangan : = Rata-rata persentase jawaban pertanyaan pada

angket

= jumlah persentase jawaban pertanyaan total pada

angket

= jumlah pertanyaan pada angket.

g. menafsirkan persentase angket dengan menggunakan tafsiran Arikunto (2010),

yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Tafsiran persentase angket.

Persentase Kriteria80,1%-100% Sangat tinggi60,1%-80% Tinggi40,1%-60% Sedang20,1%-40% Rendah0,0%-20% Sangat rendah

3. Teknik analisis data lembar observasi keterlaksanaan LKS

Adapun teknik analisis data lembar observasi pada uji keterlaksanaan LKS meng-

gunakan cara:

maksS

n

XX

in

i

%

%

iX%

inX%

n

Page 64: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

46

a. menghitung persentase jumlah skor untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan

LKS berbasis pendekatan saintifik menggunakan model discovery learning

dengan cara sebagai berikut :

% X=∑ S∑ S maks

x 100 %(Sudjana, 2005)

Keterangan : % X= Persentase jawaban pernyataan pada lembarobservasi

= Jumlah skor jawaban total

maks= Skor maksimum yang diharapkan

b. menafsirkan persentase jawaban pertanyaan secara keseluruhan dengan

menggunakan tafsiran berdasarkan Arikunto (2010) pada Tabel 3.

5. Teknik analisis data angket respon siswa setelah menggunakan LKS hasilpengembangan dalam proses pembelajaran

Adapun teknik analisis data angket respon siswa setelah pembelajaran dengan

LKS hasil pengembangan menggunakan cara :

a. mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan

pernyataan angket.

b. melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk

memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban ber-

dasarkan pernyataan angket dan banyaknya sampel.

c. menghitung persentase jawaban siswa, bertujuan untuk melihat besarnya per-

sentase setiap jawaban dari pernyataan sehingga data yang diperoleh dapat di-

analisis sebagai temuan. Rumus yang digunakan untuk menghitung persen-

tase jawaban responden setiap item adalah sebagai berikut:

S

S

Page 65: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

47

(Sudjana, 2005)

Keterangan : = Persentase pilihan jawaban-i

= Jumlah responden yang menjawab jawaban-i

= Jumlah seluruh responden

d. menafsirkan persentase jawaban responden. Presentase jawaban responden

diinterpretasikan dengan menggunakan tafsiran presentase

berdasarkanArikunto (2010) pada Tabel 3.

%100% N

JJ

i

in

inJ%

iJ

N

Page 66: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

90

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulkan

sebagai berikut:

1. LKS pada materi penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutan berbasis

model discovery learning memiliki validitas yang sangat tinggi berdasarkan

hasil penilaian aspek keterbacaan, konstruksi dan kesesuaian isi sehingga

layak digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. Hal ini dibuktikan

dengan hasil penilaian dari validator pada aspek keterbacaan dengan kategori

”tinggi”, aspek konstruksi dengan kategori “sangat tinggi” dan aspek ke-

sesuaian isi dengan kategori “sangat tinggi”.

2. LKS pada materi penurunan titik beku dan tekanan osmotik larutan berbasis

model discovery learning memiliki kepraktisan yang sangat tinggi. Hal ini

ditunjukkan oleh hasil respon guru dan siswa dengan kategori “sangat

tinggi”, hasil penilaiaan keterlaksanaan oleh observer dengan kategori “sangat

tinggi”, dan hasil respon siswa setelah menggunakan LKS hasil pengembang-

an pada pembelajaran dengan kategori “sangat tinggi”.

.

Page 67: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

91

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan agar :

1. Perlu adanya perhatian terhadap waktu pelaksanaan uji coba terbatas. Harus

disesuaikan dengan waktu pada materi yang digunakan agar ketika uji coba,

siswa baru pertama kali mendapatkan materi tersebut sehingga data hasil uji

coba terbatas lebih maksimal.

2. LKS yang dikembangkan ini hanya disusun pada materi penurunan titik beku

dan tekanan osmotik larutan, sehingga diharapkan pengembangan LKS serupa

pada materi kimia lainnya.

3. Penelitian pengembangan LKS pada materi penurunan titik beku dan tekanan

osmotik larutan berbasis model discovery learning hanya dilakukan sampai

tahap uji coba terbatas dan uji keterlaksanaan, sehingga diperlukan penelitian

lebih lanjut untuk menguji efektifitasnya pada tahapan penelitian berikutnya.

Page 68: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

92

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, I. G. A. T., dan I.N. Tika. 2013. Konsep Dasar IPA Aspek Fisika danKimia. Penerbit Ombak. Yogyakarta.

Amalia. 2011. Efektivitas Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa pada Pem-belajaran Matematika Materi Keliling dan Luas Lingkaran Ditinjau dariPrestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 3 Yogyakarta. Skripsi.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Arafah, S. F., B. Priyono., dan S. Ridlo 2012. Pengembangan LKS BerbasisBerpikir Kritis Pada Materi Animalia. Unnes Journal of Biology Education,1 (1): 47-53 [Online]. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe. Diaksespukul 05.10 am pada tanggal 29 November 2015.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Taktik Edisi Revisi.Rineka Cipta. Jakarta.

Astuti, Y.,dan B. Setiawan. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)Berbasis Pendekatan Inkuiri Terbimbimg dalam Pembelajaran Kooperatifpada Materi Kalor. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(2): 88-92 [Online].http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii. Diakses pukul 05.12 am padatanggal 29 November 2015.

Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Erlangga. Jakarta.

Djamarah, S. dan A. Zain. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.Rineka Cipta. Jakarta.

Dorin, D. 2009. Integration of Guided Discovery inthe Teaching of Real Analysis-ProQuest Education Journals. Philadelphia: Taylor &Francis Ltd.

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. PTRajaGrafindo Persada. Jakarta.

Herron, J.D., L.L. Cantu, R. Ward., dan V. Srinivasan. 1977. Problem Associatedwith Concept Analysis. Science Education. 61(2): 185-199.

Joolingen, W. V. 2007. Cognitive tools for discovery learning. InternationalJournal of Artifical Intelligence in Education. 10: 385-397.

Page 69: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

93

Machin, A. 2014. Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter danKonservasi pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan. Jurnal Pendidikan IPAIndonesia. 3(1). 28-35 [Online].http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii. Diakses pukul 05.24 pmtanggal 29 November 2015.

Nasika, F. 2012. Pengembangan Student’s Worksheet Dengan PenemuanTerbimbing Pada Materi Teorema Pythagoras. Jurnal Mathedunesa, 1(1), 1-8 [Online]. http://ejournal.unesa.ac.id. Diakses pukul 11.00 am tanggal 12Desember 2015.

Novia, R. Y., Hairida, L. Hadi. 2015. Analisis Keterampilan Proses Sains MelaluiSelf-Assessment dan Peer-Assessment di Kelas XI IPA SMA. JurnalPendidikan dan Pembelajaran, 8(4) [Online].http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/11175/10608. Diaksespada pukul 01.20 pm tanggal 2 Februari 2016.

Nurisalfah, R. 2015. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis PendekatanSaintifik Dengan Model Discovery Learning pada Materi MekanikaKuantum. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Nurisalfah, R., N. Kadaritna., dan L. Tania. 2015. Pengembangan LKS denganModel Discovery Learning pada Materi Teori Atom Mekanika Kuantum.Journal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia., 1(4): 197-208 [Online].http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPK/article/view/8673/0. Diaksespada pukul 10.15 am tanggal 29 November 2015.

Prasetyo, W. 2012. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) DenganPendekatan PMR Pada Materi Lingkaran di Kelas VIII SMPN 2 Kepoh-baru Bojonegoro. Mathedunesa Journal, 1(1): 1-8 [Online].http://ejournal.unesa.ac.id. Diakses pukul 10.00 am tanggal 5 April 2016.

Pratiwi, F. A. 2014. Pengaruh Penggunaan Model Diccovery Learning denganPendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA.Artikel Penelitian. Universitas TanjungPura. Pontianak.

Rochmawati, E., M. T. Hidayat., dan Isnawati. 2013. Pengembangan LembarKegiatan Siswa Berorientasi Penemuan Terbimbing (Guided Discovery)untk SMA Kelas X pada Materi Fungi. E-Journal UNESA, 2(1): 48-51[Online]. http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu. Diakses pada pukul10.50 pm tanggal 6 Desember 2015.

Rohaeti, E., E. Wdjajanti., dan R. T. Padmaningrum. 2009. PengembanganLembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia untuk SMP. JurnalInovasi Pendidikan. 1(10), 1-11 [Online].

Page 70: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

94

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jip/article/viewFile/479/230. Diaksespukul 10.27 pm tanggal 6 Desember 2015

Sannah, I. N. 2015. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis PendekatanSaintifik dengan Model Discovery Learning pada Materi Teori Atom Bohr.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sannah, I.N., N. Kadaritna., dan L. Tania. 2015. Pengembangan LKS denganModel Discovery Learning pada Materi Teori Atom Bohr. JournalPendidikan dan Pembelajaran Kimia., 1(4): 184-196 [Online].http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPK/article/view/8673/0. Diaksespada pukul 08.15 am tanggal 29 November 2015.

Santrock, J.W. 2009. Psikologi Pendidikan Educational Psychology. PenerbitSalemba Humanika. Jakarta Selatan.

Sintia, R., Abdurrahman, dan I. Wahyudi. 2015. Pengembangan LKS ModelDicovery Learning Melalui Pendekatan Saintifik Materi Suhu dan Kalor.Jurnal Pembelajaran Fisika, 3(2): 125-134 [Online].http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPF/article/viewFile/8485/5237.Diakses pada pukul 12.46 am tanggal 5 januari 2016.

Siddiq, M. D., M. Isniatun., dan Sungkono. 2008. Pengembangan BahanPembelajaran SD. Ditjen Dikti Diknas. Jakarta.

Smaldino, S. E., D. L. Lowther, and J. D. Russel. 2008. Intructional Technologyand Media for Learning. Pearson Merrill Prentice Hall. United States ofAmerica.

Sudjana, N. 2005. Metode Statistika Edisi keenam. PT Tarsito. Bandung.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatifdan R &D. Alfabeta. Bandung.

Sujarwanta, A. 2012. Mengkondisikan Pembelajaran IPA dengan PendekatanSaintifik. Jurnal Nuansa Kependidikan. 1(16), 75—83 [Online]. Diaksespada pukul 05.28 pm tanggal 29 November 2015.

Sukmadinata, N. S. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT RemajaRosdakarya. Bandung.

Sungkono. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta.

Sunyono. 2013. Buku Model Pembelajaran Berbasis Multipel Representasi.Penerbit Anugrah Utama Raharja (AURA). Bandar Lampung.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi PendidikanBagian III : Pendidikan Disiplin Ilmu. Penerbit Imtima. Bandung.

Page 71: PENGEMBANGAN LKS PADA MATERI PENURUNAN …digilib.unila.ac.id/22947/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · MODEL DISCOVERY LEARNING Skripsi ... yang dikembangkan memiliki tahapan yang

95

Tim Penyusun. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. DepartemenPendidikan Nasional. Jakarta.

__________. 2010. Panduan Pengembangan Bahan Ajar Berbasis TIK.Direktorat Pembinaan Menengah Atas. Jakarta.

__________. 2013a. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013SMP/MTs Ilmu Pengetahuan Alam. Badan Pengembangan Sumber DayaManusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.Jakarta.

__________. 2013b. Permendikbud No.69 tahun 2013 Tentang Kerangka Dasardan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.

__________. 2014a. Permendikbud No.59 tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Kementerian Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.

__________. 2014b. Permendikbud No.103 tahun 2014 TentangPembelajaranpada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. KementerianPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Jakarta.

Wesstwood. 2008. What Teachers Need to Know About Teaching Method. ACERPress. Camberwell, Victoria.

Widjajanti, E. 2008. Kualitas Lembar Kerja Siswa. Makalah Seminar PelatihanPenyusunan LKS Untuk Guru SMK/MAK pada Kegiatan PengabdianKepada Masyarakat Jurusan Pendidikan FMIPA Universitas NegeriYogyakarta. [online]. http://staff.uny.ac.id/system/files/pengabdian/endang-widjajanti-lfx-ms-dr/kualitas-lks.pdf. Diakses pukul 10.43 am tanggal 10Desember 2015.