Pengembangan Lkpd Ipa Terpaduberbasis Pendekatan Modified Free Inquiry Pada Tema Pemanasan Global...
-
Upload
yohanna-nawangsasih -
Category
Documents
-
view
59 -
download
3
description
Transcript of Pengembangan Lkpd Ipa Terpaduberbasis Pendekatan Modified Free Inquiry Pada Tema Pemanasan Global...
-
PENGEMBANGAN LKPD IPA TERPADUBERBASIS PENDEKATAN MODIFIED FREE INQUIRY PADA TEMA PEMANASAN GLOBAL
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA
JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Diah Ristanti
NIM 09312244042
PROGAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JUNI 2014
-
Pengembangan LKPD IPA .... (Diah Ristanti) 1
PENGEMBANGAN LKPD IPA TERPADU BERBASIS PENDEKATAN MODIFIED FREE INQUIRY PADA TEMA PEMANASAN GLOBAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA
DEVELOPMENT OF INTEGRATED SCIENCE WORKSHEET BASED ON MODIFIED FREE INQUIRY APROACH WITH THEME GLOBAL WARMING TO IMPROVE PROCESS SKILL SCIENCE Oleh: Diah Ristanti, Universitas Negeri Yogyakarta, [email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: kelayakan LKPD serta peningkatan keterampilan proses peserta
didik. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII D SMP N 5 Sleman. Objek penelitian ini berupa aspek kelayakan, aspek materi, bahasa dan gambar, media dan potensi. Metode yang digunakan adalah Research and Development yang mengadaptasi Thiagarajan & Semmel melalui tiga tahap, yaitu : (1) define, (2) design, (3) develop, meliputi: validasi penelaah dan validasi LKPD. Instrumen yang digunakan berupa angket skala Likert, angket respon keterbacaan, keterampilan proses dan angket respon peserta didik terhadap LKPD. Untuk mengetahui keterampilan proses peserta didik digunakan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif berupa uraian saran, penskoran dari semua validasi penelaah dan angket keterbacaan peserta didik pada tiap aspek penskoran LKPD dan data peningkatan keterampilan proses peserta didik yang berupa rerata persentase keterampilan proses peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan LKPD dalam pembelajaran yang dinyatakan dalam gain scores. Hasil penelitian ini adalah LKPD IPA terpadu pada tema Pemanasan Global berbasis pendekatan modified free inqury dikembangkan sampai dengan model 3-D yang meliputi (define, design dan develope) dan LKPD tersebut layak dari aspek keterpaduan, aspek materi, bahasa dan gambar, media dan potensi dengan rerata nilai A dengan kategori sangat baik sehingga LKPD yang dikembangkan dapat meningkatkan keterampilan proses peserta didik yaitu berdasarkan hasil observasi mengalami peningkatan sebesar 25,48% dengan gain score ternormalisasi sebesar 0,41 (kategori sedang) dari pertemuan sebelum dan sesudah menggunakan LKPD IPA terpadu.
Kata kunci : LKPD, IPA Terpadu, Pendekatan Modified Free Inquiry, Keterampilan Proses
Abstract This research aims to determine: appropriateness worksheet that development to improve the science skills
process of students. The research subjects were students of class VII D in SMP N 5 Sleman. Object of this research is the material aspect, language and image, media and potential and science skills process. The method used is that adapting the research and development of Thiagarajan and Semmel through three stages: (1) define, (2) designs, (3) develop, including validation and validation worksheet reviewers. Instruments used in the research is a Likert scale questionnaire, legibility response, process skills, and learners questionnaire responses to worksheet. To know the skills of the learners, using the observation sheet. Data analysis technique used is descriptive analysis techniques such as suggestions, scoring from all reviewers and validation of a questionnaire every aspect of legibility participants students worksheet scoring and data improvement process skills of students before and after use in learning worksheet expressed in normalized gain score. The results of this research are integrated science worksheet approach global warming theme based on modified free inquiry 1) was developed to model 3-D which includes define, develop, design 2) integrated science worksheet is feasible from the aspects of integration, language and image material, media and potential with a mean A value with excellent category 3) worksheet developed to improve the skills of the learners that is based on the observation of an increase of 25,48 % with a normalized gain scores of 0,41 (medium category) of the meetings before and after use integrated science worksheet.
Keywords: Worksheet, Integrated Science, Free Inquiry Modified Approach, Process Skills
-
Pengembangan LKPD IPA .... (Diah Ristanti) 2 PENDAHULUAN
Menurut Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (Depdiknas, 2006a: 24) disebutkan bahwa salah satu standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran IPA untuk SMP/MTs adalah melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan percobaan sesuai prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran dalam tabel dan grafik yang sesuai, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikannya secara lisan dan tertulis sesuai dengan bukti yang diperoleh. Untuk mewujudkan kompetensi ini maka pembelajaran IPA di sekolah tidak hanya menekankan penggunaan metode pembelajaran yang mengutamakan pemahaman dan penerapan konsep atau aspek kognitif saja tetapi juga menggunakan metode pembelajaran yang dapat mencakup keterampilan proses.
Berdasarkan hasil observasi terhadap keterampilan proses IPA siswa di SMP Negeri 5 Sleman, pada saat kegiatan eksperimen/percobaan di laboratorium, dapat diketahui bahwa guru belum mengoptimalkan pengembangan keterampilan proses IPA pada setiap peserta didik. Selama kegiatan berlangsung, hanya ada beberapa keterampilan proses yang muncul seperti observasi, prediksi dan melakukan percobaan, sehingga keterampilan proses peserta didik kurang dioptimalkan.
Pembelajaran IPA yang selama ini diimplementasikan di SMP belum sesuai dengan amanat KTSP yang menganjurkan pembelajaran IPA dilakukan secara terpadu. Hal ini dimungkinkan mata pelajaran IPA masih meliputi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
biologi, fisika, kimia dan belum ada keterpaduan di dalamnya, sehingga pembelajaran masih cenderung dilakukan secara terpisah. Hal ini sama dengan kegiatan pembelajaran IPA di SMP N 5 Sleman yang masih dilaksanakan secara terpisah-pisah antara biologi, fisika, dan kimia.
Pembelajaran IPA yang masih terpisah ini mengakibatkan siswa sulit untuk menghubungkan teori-teori yang diperoleh dengan kenyataan yang berlaku di alam sekitarnya (lingkungan). Hal ini disebabkan karena tiap gejala telah dikotak-kotakkan secara langsung ke dalam masing-masing materi pelajaran sehingga pemahaman siswa menjadi tidak utuh/holistik (Moh. Amien, dkk.,1980: 2). METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan jenis penelitian pengembangan Research and Development (R&D). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Sleman pada bulan Februari 2014. Target atau subjek penelitian adalah LKPD IPA terpadu. Penilaian LPD IPA terpadu dilakukan oleh Dosen Ahli yang berjumlah 2 orang, Guru SMP mata pelajaran IPA yang berjumlah 2, teman sejawat yang berjumlah 2. Sedangkan LKPD ini diujikan terhadap 32 responden. Pemilihan jumlah responden berdasarkan buku Research Methods for Business oleh Roscoe (1982:253) yang dikutip oleh Sugiyono (2012: 91), ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500. Prosedur
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara, angket atau kuesioner, dan observasi untuk mengumpulkan data. Teknik wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur. Menurut Sugiyono (2013:197), teknik wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara
-
Pengembangan LKPD IPA .... (Diah Ristanti) 3yang bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk kebutuhan pengumpulan datanya.
Menurut Sugiyono (2012:142), teknik angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Teknik ini digunakan peneliti untuk menguji.
Teknik observasi yang digunakan peneliti adalah observasi nonpartisipan. Menurut Sugiyono (2012: 145), teknik observasi adalah teknik pengumpulan data yang berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan apabila responden yang diamati terlalu besar. Pelaksanaan teknik observasi nonpartisipan adalah peneliti tidak terlibat akan tetapi hanya sebagai pengamat independen sekaligus mencatat, menganalisis, dan selanjutnya membuat kesimpulan. Teknik ini digunakan peneliti untuk menilai aspek keterampilan proses.
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini berupa data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari tanggapan dosen ahli, guru IPA, teman sejawat dan angket keterbacaan dari peserta didik tentang kualitas produk yang dihasilkan.
Data kuantitatif diperoleh dari skor hasil penilaian oleh dosen ahli, guru IPA, teman sejawat, dan angket keterbacaan peserta didik terhadap produk serta hasil observasi keterampilan peserta didik pada saat pengambilan data.
Instrument yang digunakan berupa instrumen validasi produk dan instrument uji coba yang terdiri dari lembar observasi keterampilan proses, angket keterbacaan peserta didik dan angket respon peserta didik.
Teknik Analisis Data Teknik analisi data dilakukan dengan analisis
deskriptif secara kualitatif dan kuantitatif.
1. Secara Kualitatif Analisis data kualitatif berupa masukan, koreksi,
saran dan kritik yang diberikan oleh validator meliputi: dosen, guru IPA, teman sejawat dan peserta didik.
2. Secara Kuantitatif Analisis data secara kuantitatif meliputi:
a. Analisis Kelayakan LKPD dan Respon Peserta Didik Teknik analisis data untuk kelayakan LKPD dan
respon peserta didik dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) tabulasi semua data yang diperoleh untuk setiap aspek penilaian, dan butir penilaian LKPD dari setiap penilai.
2) mengubah penskoran huruf menjadi skor dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut pada Tabel 1:
Tabel 1. Konversi Penskoran Huruf menjadi Skor Angka
Skor Huruf Skor Angka
Sangat Setuju (SS) 4 Setuju (S) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
3) menghitung skor total rata-rata dari setiap aspek penilaian dengan menggunakan rumus:
= / .(1) Keterangan :
= rerata skor = jumlah total skor tiap aspek n = jumlah reviewer 4) mengubah skor rata-rata menjadi nilai kategori.
Untuk mengetahui kualitas LKPD hasil
pengembangan dan penilaian dari reviewer serta respon peserta didik, maka dari data yang mula-mula berupa skor diubah menjadi data kualitatif (data interval) skala empat. Kategori skor yang digunakan, merupaka skala Likert
-
Pengembangan LKPD IPA .... (Diah Ristanti) 4(Djemari Marpadi, 2007:123) seperti pada Tabel 1:
Tabel 2. Konversi Skor menjadi Nilai No Rentang Skor Nilai Kategori
1 X + 1.SBx A Sangat Baik 2 + 1.SBx> X B Baik 3 > X 1. SBx C Tidak Baik 4 X = %%.......(3)
< >= % %!"## %! .(4)
Keterangan :
< > = gain score ternormalisasi
$%& skor rerata akhir (dalam persen) $& skor rerata awal (dalam persen)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Penilaian LKPD IPA terpadu oleh Validator
Penilaian LKPD IPA terpadu dilihat dari aspek Keterpaduan, materi, bahasa, media, dan potensi, hasil penilaian oleh validator untuk aspek keterpaduan mendapatkan nilai A dengan kategori baik. Untuk aspek materi mendapatkan nilai B dengan kategori
baik. Aspek bahasa mendapatkan nilai A dengan kategori sangat baik dan aspek media mendapatkan nilai A dengan kategori sangat baik. Dan untuk aspek potensi mendapatkan nilai A dengan kategori sangat baik. Dari hasil penilaian oleh validator, maka LKPD IPA terpadu layak untuk digunakan. Menurut Sukarjo (2009: 100-101), jika hasil penilaian oleh reviewer memberikan nilai akhir minimal C, maka produk sudah dianggap valid sehingga layak untuk digunakan dalam uji coba. 2. Penilaian LKPD IPA terpadu dengan Uji
Keterbacaan oleh Peserta Didik Penilaian LKPD IPA terpadu dilihat dari aspek
keleyakan isi, bahasa dan gambar, penyajian LKPD
-
42,97
33,2142,38
76,56
63,3558,21
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pre
sen
tase
Ra
ta-r
ata
(%
)
Aspek Keterampilan Proses
Hasil Rerata Skor Keterampilan Proses Peserta Didik Sebelum dan Setelah Menggunakan LKPD
dan media., Hasil dari angket keterbacaan peserta didik untuk aspek kelayakn isi mendapatkan nilai B dengan kategori baik. Untuk aspek bahasa dan gambar mendapatkan nilai A dengan kategori sangat baik. Aspek penyajian LKPD mendapatkan nilai A dengan kategori sangat baik dan aspek media mendapatkan nilai A dengan kategori sangat baik.
3. Data Hasil Observasi Keterampilan Proses Peserta didik Observasi diperoleh dari penilaian observer
terhadap peserta didik sebelum menggunakan LKPD dan selama pembelajaran menggunakan LKdengan menggunakan panduan lembar observasi keterampilan proses. Terdapat empat aspek keterampilan proses yang menjadi penilaian observer, yaitu: observasi (mengamati), memprediksi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Hasil observasi keterampilan proses dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Data hasil observasi Ketrampilan Proses IPA
Adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar .1. Grafik Keterampilan Proses Sebelum dan Sesudah
No Aspek Sebe lum
Sete lah
Skor Maks
1 Mengamati 42.97 76.56 128
2 Memprediksi 33.21 63.35 128 3 Menyimpul
kan 42.38 58.21 128
4 Mengkomunikasikan
37.91 59.01 128
Rata-rata gain score
Pengembangan
37,91
59,01
Hasil Rerata Skor Keterampilan Proses Peserta Didik Sebelum dan Setelah Menggunakan LKPD
se
ses
, Hasil dari angket keterbacaan peserta didik untuk aspek kelayakn isi mendapatkan nilai B dengan kategori baik. Untuk aspek bahasa dan gambar mendapatkan nilai A dengan kategori sangat baik. Aspek penyajian LKPD mendapatkan nilai A dengan
baik dan aspek media mendapatkan nilai A dengan kategori sangat baik.
Data Hasil Observasi Keterampilan Proses
Observasi diperoleh dari penilaian observer terhadap peserta didik sebelum menggunakan LKPD dan selama pembelajaran menggunakan LKPD dengan menggunakan panduan lembar observasi keterampilan proses. Terdapat empat aspek keterampilan proses yang menjadi penilaian observer, yaitu: observasi (mengamati), memprediksi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Hasil
dapat dilihat pada tabel
. Data hasil observasi Ketrampilan Proses IPA
dapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar .1. Grafik Keterampilan Proses Sebelum dan
4. Data Angket Respon Peserta Didik terhadap LKPD IPA TerpaduPenilaian LKPD IPA terpadu dilihat dari aspek
keleyakan isi, bahasa dan gambar, penyajian LKPD dan media., Hasil dari angket keterbacaan peserta didik untuk aspek kelayakan isi mendapatkan nilai B dengan kategori baik. Untuk aspek bahasa dan gambar mendapatkan nilai B dengan kategori baik. Aspek penyajian LKPD mendapatkan nilai B dengan kategori baik dan aspek media mendapatkan nilai B dengan kategori baik.
SIMPULAN DAN SARANSimpulan 1. LKPD IPA terpadu berbasis
free inquiry bertema Pemanasan Global yang dikembangkan layak untuk digunakan. Kelayakan LKPD dilihat dari hasil penilaian yang diberikan validator. LKPD dinilai dari aspek keterpaduan yang memperoleh skor 3,00 dengan nilai A (kategormateri memperoleh skor 35,50 dengan nilai B (kategori baik), aspek kebahasaan memperoleh skor 25.50 dengan nilai A (kategori sangat baik), aspek media memperoleh skor 33,50 dengan nilai B (kategori baik), dan aspek potensi memperoleh skor 3,50 dengan nilai A (kategori sangat baik). Hasil rerata keseluruhan validator mendapatkan nilai A dengan kategori sangat baik.
2. LKPD IPA terpadu berbasis pendekatan free inquiry bertema Pemanasan Global meningkatkan keterampilan proses pes
Hal ini dapat diketahui dengan rerata persentase peningkatan melalui dari lembar observasi sebesar 25,48% dan dengan 0,41 (kategori sedang).
Saran Mengingat dalam peneliti
banyak kekurangan, peneliti
Gain Score
Kate gori
0.59 Sedang
0.45 Sedang 0.27 Rendah
0.34 Sedang
0.41 Sedang
Pengembangan LKPD IPA .... (Diah Ristanti) 5Respon Peserta Didik terhadap
LKPD IPA Terpadu Penilaian LKPD IPA terpadu dilihat dari aspek
keleyakan isi, bahasa dan gambar, penyajian LKPD dan media., Hasil dari angket keterbacaan peserta didik untuk aspek kelayakan isi mendapatkan nilai B
ori baik. Untuk aspek bahasa dan gambar mendapatkan nilai B dengan kategori baik. Aspek penyajian LKPD mendapatkan nilai B dengan kategori baik dan aspek media mendapatkan nilai B
SIMPULAN DAN SARAN
LKPD IPA terpadu berbasis pendekatan modified bertema Pemanasan Global yang
dikembangkan layak untuk digunakan. Kelayakan LKPD dilihat dari hasil penilaian yang diberikan validator. LKPD dinilai dari aspek keterpaduan yang memperoleh skor 3,00 dengan nilai A (kategori sangat baik), aspek materi memperoleh skor 35,50 dengan nilai B (kategori baik), aspek kebahasaan memperoleh skor 25.50 dengan nilai A (kategori sangat baik), aspek media memperoleh skor 33,50 dengan nilai B (kategori baik), dan aspek potensi memperoleh skor 3,50 dengan nilai A (kategori sangat baik). Hasil rerata keseluruhan validator mendapatkan nilai A dengan kategori sangat baik. LKPD IPA terpadu berbasis pendekatan modified
bertema Pemanasan Global meningkatkan keterampilan proses peserta didik. Hal ini dapat diketahui dengan rerata persentase peningkatan melalui dari lembar observasi sebesar 25,48% dan dengan gain score sebesar 0,41 (kategori sedang).
penelitian ini masih memiliki
peneliti menyarankan beberapa
-
Pengembangan LKPD IPA .... (Diah Ristanti) 6hal untuk pengembangan LKPD IPA terpadu kedepan, antara lain:
1. LKPD IPA terpadu dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi lebih dari satu tema lainnya, tidak hanya terbatas pada satu tema.
2. LKPD IPA terpadu dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi bahan ajar yang dapat meningkatkan ketrampilan proses peserta didik pada tiap aspek sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.
3. LKPD IPA terpadu hasil pengembangan data diuji coba lebih luas dibeberapa sekolah lain.
4. Kegiatan monitoring peserta didik dapat dilakukan dengan baik jika ada koordinasi yang baik antara pendidik dengan peserta didik.
5. Perlu adanya tahap disseminate untuk menyebarluaskan produk yang telah dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. (2006). Satndar Kompetensi Lulusan
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:Pusat Kurikulum.
Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.Yogyakarta: Mitra Cendikia Press
Moh. Amien, Prawoto, dan Siti Mariyam. (1980). Hakekat Science (Ilmu Pengetahan Alam). Yogyakarta: FKIE-IKIP Yogyakarta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatam Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sungkono. (2005). Pengembangan dan Pemanfaatan Bahan Ajar Modul dalamProses Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran (nomor 1, Vol.5 2009). Hlm. 49-62
Suharsimi Arikunto. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Cetakan Ketujuh. Jakarta: BumiAksara.