PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB...

72
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN ExCluSiVE UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI OPTIK (Skripsi) Oleh ANITA DAMAYANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASISMODEL PEMBELAJARAN ExCluSiVE UNTUK MENUMBUHKAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWAPADA MATERI OPTIK

(Skripsi)

Oleh

ANITA DAMAYANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

ii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASISMODEL PEMBELAJARAN ExCluSiVE UNTUK MENUMBUHKAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWAPADA MATERI OPTIK

Oleh

ANITA DAMAYANTI

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD berbasis model pembelajaran

ExCluSiVE yang valid, menarik, mudah, bermanfaat, dan mampu menumbuhkan

keterampilan berpikir kreatif. Penelitian ini berpedoman pada prosedur penelitian

dan pengembangan dari Sugiyono (2012) yang dimulai dari analisis potensi dan

masalah, pengumpulan informasi, desain produk, validasi produk, revisi produk,

uji coba produk, perbaikan produk akhir, dan uji coba pemakaian. Tahap analisis

potensi dan masalah serta pengumpulan informasi dilakukan untuk mencari

informasi agar penelitian memiliki tujuan yang jelas. Tahap desain produk

dilakukan pembuatan produk LKPD. Selanjutnya, uji validasi produk dilakukan

oleh ahli materi/isi dan ahli desain dan produk dinyatakan valid serta layak

digunakan. Kemudian dilakukan uji coba produk yaitu uji 1-1 dan didapatkan

hasil LKPD sangat menarik, sangat mudah digunakan dan sangat bermanfaat.

Setelah tidak ada perbaikan dalam uji coba produk kemudian dilakukan uji coba

pemakaian dengan hasil, produk yang dikembangkan efektif untuk menumbuhkan

keterampilan berpikir kreatif. LKPD juga valid dan layak digunakan dengan

kualitas menarik, sangat mempermudah, dan sangat bermanfaat.

Kata kunci: berpikir kreatif, ExCluSiVE, LKPD, optik, pengembangan

Page 3: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

iii

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASISMODEL PEMBELAJARAN ExCluSiVE UNTUK MENUMBUHKAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWAPADA MATERI OPTIK

Oleh

Anita Damayanti

SkripsiSebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan FisikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2017

Page 4: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

iv

Judul Skripsi : PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIKBERBASIS MODEL PEMBELAJARAN ExCluSiVEUNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN BERPIKIRKREATIF SISWA PADA MATERI OPTIK

Nama Mahasiswa : Anita Damayanti

Nomor Pokok Mahasiswa : 1313022008

Program Studi : Pendidikan Fisika

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing,

Dr.Abdurrahman, M.Si. Wayan Suana, S.Pd., M.Si.NIP 19681210 199303 1 002 NIP 19851231 200812 1 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA,

Dr. Caswita, M.Si.NIP 19671004 199303 1 004

Page 5: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

v

MENGESAHKAN

1. Komisi Penguji

Ketua : Dr. Abdurrahman, M.Si.

Sekretaris : Wayan Suana, S.Pd., M.Si.

PengujiBukan Pembimbing : Drs. Eko Suyanto, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum.NIP 19590722 198603 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 16 Juni 2017

Page 6: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah:

Nama : Anita Damayanti

NPM : 1313022008

Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA

Program Studi : Pendidikan Fisika

Alamat : Yosomulyo, 21C, Metro Pusat, Kota Metro, Lampung.

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Juni 2017Yang Menyatakan,

Anita DamayantiNPM 1313022008

Page 7: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Ibu Nanik Indayati dan Bapak

Toni Prihartono dilahirkan pada 6 Januari 1996 di Kota Metro, Lampung dan

diberi nama Anita Damayanti.

Penulis mengawali pendidikan formal di Sekolah Dasar Negeri 7 Metro Pusat dan

lulus pada tahun 2007, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri

2 Metro dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis melanjutkan

pendidikan di SMA Negeri 1 Metro dan lulus pada tahun 2013. Di tahun yang

sama penulis diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Lampung melalui

jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Pada tahun 2016 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Gaya

Baru 1 sekaligus melaksanakan PPL di SMP Muhammadiyah Seputih Surabaya,

Kabupaten Lampung tengah.

Page 8: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

viii

Motto

“Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimudiatas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan injak-injaklah pikiran dan

kesombongan rasionalmu”.(Sudjiwo Tejo)

“Lebih baik diasingkan dari pada menyerah pada kemunafikan”.(Soe Hok Gie)

“Let the flowers grow with their own reason”.(Anita Damayanti)

Page 9: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

ix

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat-Nya

dan semoga shalawat selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu

‘alaihi wassalam. Dengan kerendahan hati, penulis mempersembahkan karya

sederhana ini sebagai bakti kasih tulus kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Ibu Nanik Indayati dan Bapak Toni Prihartono

yang telah sepenuh hati membesarkan, mendidik, mendo’akan, serta

menemani setiap langkah perjuangan anak-anaknya. Semoga Allah

senantiasa memberikan kesehatan kepada mereka sehingga dapat menjadi

saksi kesuksesan anak-anaknya

2. Adik-adikku tersayang Luthfiana Aura Maharani, Rahil Sulthana Zulfa, dan

Fadhillah Khaira Lubna yang senantiasa memberikan do’a dan semangatnya

untuk keberhasilanku.

3. Semua sahabat-sahabatku yang begitu tulus mendampingi perjuanganku

hingga saat ini dengan segala kekurangan yang ku miliki, dari kalian aku

belajar ketulusan dan manisnya perjuangan.

4. Almamater tercinta Universitas Lampung.

Page 10: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

x

SANWACANA

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja

Peserta Didik Berbasis Model Pembelajaran ExCluSiVE untuk Menumbuhkan

Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Optik”. Pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika dan pembahas, atas waktu dan masukannya dalam menyelesaikan

skripsi.

4. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Pembimbing I sekaligus

Pembimbing Akademik, atas kesabaran dalam memberikan bimbingan,

arahan, dan motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Wayan Suana, S.Pd., M.Si., selaku Pembimbing II. Atas kesabaran

dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis selama

menyelesaikan skripsi.

6. Ibu Hervin Maulina, S.Pd., M.Si., dan Bapak B. Anggit Wicaksono, S.Pd.,

M.Si., selaku validator uji ahli isi/materi dan uji ahli desain, terimakasih atas

saran perbaikan yang diberikan.

Page 11: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

xi

7. Bapak dan ibu dosen Pendidikan Fisika Universitas Lampung yang telah

membimbing penulis selama menuntut ilmu di Universitas Lampung.

8. Ibu Dina Octora Sastaviana, S.Pd., selaku guru mata pelajaran fisika di

SMA Negeri 1 Metro, terimakasih atas waktu, arahan, dan bimbingan

selama melakukan penelitian.

9. Peserta didik kelas XI IPA 1, XI IPA 2, dan XI IPA 4 SMA Negeri 1 Metro

atas bantuan dan kerjasamanya.

10. Keluargaku: Ibu, Ayah, Aura, Upa, dan Adil yang selalu memberikan

semangat, arahan, dan tempat pulang paling nyaman yang pernah ada.

11. Sahabat-sahabat terbaikku Nulur, Cubin, Ika, Fire, Nujul, dan kalian yang

tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas waktu, semangat,

motivasi, dan kebersamaanya selama ini.

12. Anggota akhwat sholeha (Ning, Yeni, Dian, Fire, Nulur, Cubin, Mbak

Timel, Mbak Safura, dan Nova).

13. Teman se-berpikir kreatif Clara, Isna, dan Abi.

14. Teman-teman CABE 2013 Abi, Adella, Isna, Clara, dan Citra.

15. Komti seumur hidup Dede Indra Komara.

16. Kelompok Microteaching yang di rahmati Allah (Mang Dede, Lulu, Mbak

Timel, Fire, Deni Mul, Sun, Ning, dan Arwi).

17. Teman-teman YAPU 2013 yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terimakasih atas kebersamaannya selama ini.

18. Sahabat Tabuls (Senior, Saroh dan Wati).

19. Teman-teman kosan bu Jun.

20. Keluarga KKN Gaya Baru I : Bu Iros, Aina, Andi Lalapo, Nia, dan Lia.

Page 12: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

xii

21. Almamater tercinta Universitas Lampung.

22. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berdo’a semoga semua amal dan bantuan yang telah diberikan mendapat

pahala dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Aamiin.

Page 13: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL LUAR ........................................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................. ii

JUDUL DALAM ....................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... v

SURAT PERNYATAAN .......................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ................................................................................... vii

MOTTO ..................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN...................................................................................... ix

SANWACANA .......................................................................................... x

DAFTAR ISI.............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7E. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................. 7

Page 14: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

xiv

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran ExCluSiVE ................................................. 9B. Keterampilan Berpikir Kreatif ..................................................... 14C. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ........................................... 23D. Materi Optik.................................................................................. 32

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .......................................................................... 41B. Prosedur Pengembangan............................................................... 41C. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 46D. Teknik Analisis Data..................................................................... 47

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan1. Hasil Potensi dan Masalah ....................................................... 512. Pengumpulan Data ................................................................... 523. Desain Produk .......................................................................... 554. Validasi dan Revisi Produk...................................................... 555. Uji Coba Produk ...................................................................... 576. Revisi Produk........................................................................... 587. Uji Coba Pemakaian ................................................................ 598. Revisi Produk Akhir ................................................................ 619. Produksi ................................................................................... 61

B. Pembahasan1. Kesesuaian Produk Pengembangan ......................................... 612. Tingkat Kemenarikan, Kemudahan, dan Kemanfaatan

LKPD ....................................................................................... 623. Tingkat Keefektifan LKPD...................................................... 654. Kesesuaian Produk dengan Tujuan Pengembangan ................ 685. Kelebihan dan Kekurangan Produk Pengembangan................ 71

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................................... 72B. Saran ............................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel 1 Desain Pretest-Postest Kelompok Kontrol Tanpa Acak... 47

2. Tabel 2 Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban ......................... 49

3. Tabel 3 Konversi Skor Penilaian menjadi Pernyataan

Nilai Khusus................................................................................... 49

4. Tabel4 Kriteria Efektifitas Penerapan Produk ............................... 50

5. Tabel 5 Rekapitulasi Hasil Wawancara ......................................... 53

6. Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Angket Siswa...................................... 54

7. Tabel 7 Rangkuman Hasil Uji Ahli Desain.................................... 55

8. Tabel 8 Rangkuman Hasil Uji Ahli Isi/Materi ............................... 56

9. Tabel 9 Rangkuman Hasil Respon Penilaian Siswa dalam Uji

Pemakaian ...................................................................................... 59

10. Tabel 10 Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....... 61

Page 16: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar 1 Siklus model pembelajaran ExCluSiVE ............................ 13

2. Gambar 2 Prinsip interaksi model pembelajaran ExCluSiVE ............ 14

3. Gambar 3 Struktur LKPD .................................................................. 29

4. Gambar 4 Struktur materi fisika optik ................................................ 33

5. Gambar 5 Pembentukan bayangan hasil penggunaan lup

pada mata berakomodasi ..................................................................... 34

6. Gambar 6 Pembentukan bayangan hasil penggunaan

lup pada mata tak berakomodasi ......................................................... 35

7. Gambar 7 Pembentukan bayangan pada penggunaan

mikroskop mata berakomodasi ........................................................... 37

8. Gambar 8 Pembentukan bayangan pada penggunaan

mikroskop mata tak berakomodasi...................................................... 37

9. Gambar 9 Pembentukan bayangan hasil penggunaan teropong

bintang................................................................................................. 38

10. Gambar 10 Langkah-Langkah Memproduksi Produk

Pengembangan .................................................................................... 42

11. Gambar 11 Representasi Isi LKPD Tahap Exploring ......................... 64

12. Gambar 12 Representasi Isi LKPD Tahap Clustering ........................ 65

Page 17: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Analisis Kebutuhan Guru................................................. 77

2. Instrumen Analisis Kebutuhan Guru ............................................... 79

3. Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru............................................... 84

4. Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Siswa................................................. 88

5. Instrumen Angket Kebutuhan Siswa ............................................... 89

6. Rekapitulasi Angket Kebutuhan Siswa ........................................... 93

7. Kisi-Kisi Uji Ahli Desain ................................................................ 104

8. Instrumen Uji Ahli Desain............................................................... 105

9. Hasil Uji Ahli Desain....................................................................... 107

10. Kisi-Kisi Uji Ahli Materi................................................................. 109

11. Instrmen Uji Ahli Materi ................................................................. 112

12. Hasil Uji Ahli Materi ....................................................................... 119

13. Kisi-Kisi Uji 1-1 .............................................................................. 125

14. Instrumen Uji 1-1............................................................................. 127

15. Hasil Uji 1-1 .................................................................................... 131

16. Rekapitulasi Hasil Uji 1-1 ............................................................... 140

17. Kisi-Kisi Soal Berpikir Kreatif ........................................................ 141

18. Soal Berpikir Kreatif........................................................................ 147

Page 18: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

xviii

Lampiran Halaman

19. Rubrik Penskoran Soal Berpikir Kreatif.......................................... 149

20. Data N-Gain Kelas Eksperimen ...................................................... 151

21. Data N-Gain Kelas Kontrol ............................................................. 153

22. Kisi-Kisi Uji Kemenarikan, Kemudahan, dan Kemanfaatan........... 154

23. Instrumen Uji Kemenarikan, Kemudahan, dan Kemanfaatan ......... 156

24. Rekapitulasi Hasil Uji Kemenarikan, Kemudahan,

dan Kemanfaatan ............................................................................. 160

25. Silabus ............................................................................................. 163

26. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 167

27. Produk LKPD .................................................................................. 174

28. Lembar Jawaban LKPD................................................................... 203

29. Rubrik Penilaian LKPD................................................................... 213

30. Surat Balasan Penelitian .................................................................. 221

Page 19: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan pokok dari keseluruhan proses

pendidikan di sekolah. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan

pembelajaran secara langsung dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang

dialami peserta didik. Guru dituntut dapat menguasai berbagai strategi

ataupun model pembelajaran. Tujuannya agar guru mampu mengatasi

kejenuhan yang dialami peserta didik selama proses pembelajaran, sehingga

peserta didik mampu menemukan suasana menyenangkan dan menggali

kreativitas peserta didik peserta didik dalam belajar. Oleh karena itu, guru

dituntut untuk menggunakan strategi ataupun model yang dapat

meningkatkan kreativitas belajar peserta didik.

Kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik berkaitan erat dengan

keterampilan berpikir kreatif yang mereka miliki. Dewasa ini, dalam setiap

eksistensi kehidupan, baik berupa pekerjaan maupun profesi lainnya

membutuhkan sumber daya yang memiliki keterampilan tingkat tinggi yang

mempersyaratkan individu dan masyarakat agar memiliki habit untuk

senantiasa belajar, bernalar, berpikir kreatif, membuat keputusan, dan

memecahkan masalah (Pusfarini dkk., 2016). Bertolak dari pemaparan

Page 20: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

2

tersebut, dapat dikatakan siswa yang memiliki keterampilan berpikir kreatif

mampu membuat kesimpulan yang terpercaya, memiliki wawasan yang luas,

membuat keputusan yang bijak, menghasilkan produk yang baik, dan

penemuan yang kreatif. Sehingga, berpikir kreatif dianggap penting untuk

mendukung siswa dalam upaya menggali pemahaman suatu konsep.

Hakikat belajar ilmu sains khususnya fisika tidak cukup sekedar mengingat

dan memahami konsep yang ditemukan ilmuwan. Akan tetapi, sangat penting

bagi peserta didik untuk pembiasaan perilaku ilmuwan dalam menemukan

konsep yang dilakukan melalui percobaan atau praktikum dan penelitian

ilmiah. Subagyo dan Marwoto (2008) menyatakan bahwa proses penemuan

konsep yang melibatkan keterampilan-keterampilan yang mendasar melalui

percobaan ilmiah dapat dilaksanakan dan ditingkatkan melalui kegiatan

praktikum di laboratorium. Tujuan utama pratikum adalah untuk melatih

peserta didik bekerja sesuai prosedur ilmiah guna memperoleh keterampilan,

pengetahuan, serta nilai ilmiah (Depdiknas, 2004).

Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran fisika kelas XI di SMA Negeri 1

Metro secara umum menurut peserta serta didik kurang menarik disebabkan

pembelajaran di dalam kelas bersifat monoton. Demikian pula model yang

diterapkan guru di dalam kelas tidak bervariatif membuat peserta didik

kurang antusias dalam melaksanakan pembelajaran, hal tersebut akan

berpengaruh pada tingkat pemahaman siswa. Sebagian besar siswa juga

masih memiliki keterampilan berpikir kreatif yang rendah, tidak lebih dari

45% siswa dari keseluruhan jumlah siswa yang memenuhi kriteria

Page 21: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

3

keterampilan berpikir kreatif. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan

dalam proses pembelajaran di dalam kelas untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran fisika di dalam kelas bertujuan

untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan berkomunikasi

sebagai aspek penting kecakapan hidup. Untuk mencapai hal tersebut

diperlukan model pembelajaran yang tepat.

Salah satu model pembelajaran yang menitik beratkan pada kemampuan

berpikir dan mengidentifikasi permasalahan yaitu model pembelajaran

ExCluSiVE. Model pembelajaran ExCluSiVE merupakan akronim dari

exploring, clustering, simulating, valuing, and evaluating. Model

pembelajaran ExCluSiVE ini dapat dikembangkan untuk memacu siswa

berperan aktif dalam setiap fase pembelajarannya (Abdurrahman dkk., 2012).

Model pembelajaran tersebut menuntut siswa untuk saling bertukar pikiran,

berkolaborasi, berkomunikasi, serta bersimulasi di depan kelas guna

mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan sehingga siswa diharapkan

mampu mengembangkan kemampuannya, tak terkecuali keterampilan

berpikir kreatif.

Selain penggunaan model pembelajaran yang tepat, pemakaian bahan ajar

yang sesuai juga dapat menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran. Bahan

ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi

pembelajaran, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang didesain

secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang

diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala

Page 22: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

4

kompleksitasnya (Lestari, 2013). Berdasarkan pemaparan tersebut jelas

bahwa penggunaan bahan ajar mempengaruhi keberhasilan proses

pembelajaran.

Berdasarkan informasi yang diperoleh sebagian besar siswa kelas XI

mengungkapkan kesulitan belajar fisika khususnya dalam mempelajari materi

Optik, salah satu alasannya karena keterbatasan bahan ajar. Menurut

pemaparan salah satu guru fisika di SMA Negeri 1 Metro, bahan ajar yang

digunakan selama pembelajaran hanya buku paket. Sehingga diperlukan

bahan ajar lain yang perlu dikembangakan sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai.

Terdapat berbagai jenis bahan ajar, salah satunya yaitu Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) atau dahulu lebih dikenal dengan sebutan Lembar Kerja Siswa

(LKS). LKPD merupakan salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran. LKPD yang dimaksud adalah LKPD

jenis penuntun praktikum yang ditujukan untuk membantu dan menuntun

peserta didik agar dapat bekerja secara kontinu dan terarah. Penuntun

praktikum digunakan sebagai panduan tahapan-tahapan kerja pratikum bagi

peserta didik maupun guru.

Berdasarkan hasil telaah, penuntun praktikum atau LKPD yang biasa

digunakan terdapat beberapa permasalahan. Pertama, LKPD yang tersedia

belum sesuai dengan kurikulum, dimana pada dasarnya kegiatan praktikum

harus mampu mengembangkan kemampuan belajar ilmiah siswa, sementara

LKPD yang ada masih menuntun siswa untuk melakukan praktikum dengan

Page 23: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

5

cara hanya mengikuti prosedur yang ada saja. Kedua, pendekatan praktikum

yang digunakan sekolah saat ini adalah pendekatan konvensional, yakni guru

memberikan masalah, alat, bahan serta langkah kerja pada peserta didik.

Ketiga, LKS atau LKPD yang beredar di pasaran yaitu berupa gabungan dari

lembaran kerja untuk materi ajar dan kegiatan praktikum. Menurut Lasmana

(2011) terdapat ketidaksesuaian antara LKS dan buku paket yang biasanya

digunakan dalam kegiatan pembelajaran sekaligus kegiatan praktikum dengan

indikator pembelajaran.

Bertolak dari LKPD yang bersifat konvensional, saat ini LKPD dapat

dikembangkan dengan model pembelajaran tentu sesuai dengan kebutuhan

pembelajaran di dalam kelas. Lestari (2013) menjelaskan bahwa bahan ajar

akan lahir dari sebuah rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru.

Berdasarkan pemaparan tersebut diartikan bahwa kita dapat mengembangkan

sebuah bahan ajar khususnya LKPD dengan terlebih dahulu menganalisis

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, kemudian menyusun rencana

pembelajaran dengan memilih suatu model pembelajaran yang tepat dan

menuangkan sintaks model pembelajaran tersebut ke dalam LKPD yang akan

dikembangkan.

Berdasarkan beberapa ulasan di atas, peneliti telah mengembangkan alternatif

bahan ajar yang dapat diterapkan oleh guru dengan mengembangkan bahan

ajar LKPD berbasis model pembelajaran ExCluSiVE untuk menumbuhkan

keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi Optik. LKPD yang

dikembangkan menggunakan basis model pembelajaran ExCluSiVE

Page 24: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

6

dikarenakan mampu memperbaiki kelemahan LKPD konvensional. Model

pembelajaran ExCluSiVE dikembangkan berdasarkan kemampuan

metakognisi, sehingga siswa mampu mengkontruksi pengetahuan,

mengaplikasikan konsep-konsep, dan memperdalam konsep-konsep sehingga

melahirkan jawaban dan argumentasi ilmiah yang merepresentasikan

pemahaman (Abdurrahman dkk., 2012). Berdasarkan ulasan tersebut, LKPD

yang berbasis model pembelajaran ExCluSiVE tentunya mampu membantu

mengembangkan belajar ilmiah siswa tanpa pendekatan konvensional yang

hanya memberikan masalah, alat, bahan, serta langkah kerja pada siswa, dan

LKPD yang dikembangkan bukan lagi berisi gabungan materi melainkan

lembar kerja siswa selama melakukan kegiatan praktikum. LKPD yang

dikembangkan diharapkan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dan

membantu menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif siswa.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah:

1. Bagaimanakah validitas bahan ajar LKPD berbasis model pembelajaran

ExCluSiVE pada materi Optik?

2. Bagaimanakah kemenarikan, kemanfaatan, dan kemudahan LKPD

berbasis model pembelajaran ExCluSiVE untuk menumbuhkan

keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi Optik?

3. Bagaimanakah keefektifan LKPD berbasis model pembelajaran

ExCluSiVE untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif siswa

pada materi Optik?

Page 25: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah:

1. Mengetahui validitas produk LKPD fisika berbasis model pembelajaran

ExCluSiVE untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif siswa

pada materi Optik.

2. Menghasilkan produk berupa bahan ajar LKPD berbasis model

pembelajaran ExCluSiVE pada materi Optik untuk SMA yang

dikembangkan secara menarik, mudah, dan bermanfaat.

3. Menghasilkan produk berupa bahan ajar LKPD berbasis model

pembelajaran ExCluSiVE pada materi Optik untuk SMA yang efektif

untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif siswa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian pengembangan ini, antara lain:

1. Menyediakan bahan ajar berupa LKPD berbasis model pembelajaran

ExCluSiVE yang dapat membantu siswa dalam menumbukan

keterampilan berpikir kreatif.

2. Membantu guru menghasilkan bahan ajar berupa LKPD yang dapat

dimanfaatkan oleh siswa untuk pembelajaran materi Optik.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian pengembangan ini adalah:

Page 26: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

8

1. Pengembangan merupakan proses menerjemahkan spesifikasi desain ke

dalam suatu wujud fisik tertentu.Wujud fisik dari hasil penelitian

pengembangan ini adalah bahan ajar LKPD berbasis model pembelajaran

ExCluSiVE.

2. Model pembelajaran ExCluSiVE merupakan model pembelajaran yang

menuntut siswa berperan aktif dalam setiap fase pembelajarannya.

ExCluSiVE merupakan akronim dari sintaks model pembelajaran tersebut

yaitu; exploring, clustering, simulating, valuing, dan evaluating.

3. Produk LKPD yang dikembangkan bertujuan untuk membantu

menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif siswa.

4. Prosedur pengembangan pada penelitian ini berpedoman pada desain

penelitian oleh Sugiyono.

5. Materi yang disajikan dalam LKPD ini adalah materi fisika SMA/MA

kelas XI semester genap yaitu pokok bahasan Optik sesuai yang

tercantum dalam silabus kurikulum 2013 khususnya materi alat-alat Optik

6. Alat-alat Optik yang disajikan dalam LKPD adalah lup, mikroskop, dan

teropong bintang.

7. Uji coba produk penelitian pengembangan ini dilakukan pada satu kelas

sampel siswa kelas XI SMA Negeri 1 Metro kota Metro tahun ajaran

2016/2017.

Page 27: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran ExCluSiVE

Penerapan model pembelajaran mampu memudahkan guru merancang

pembelajaran karena dalam model pembelajaran terdapat langkah-langkah

kegiatan yang sistematis sehingga kegiatan pembelajaran terorganisir untuk

mencapai tujuan pembelajaran, pendapat ini didukung oleh Sagala (2005)

yang mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual

yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu dan

berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam

merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

Model pembelajaran merupakan acuan dalam merancang kegiatan

pembelajaran guna menciptakan kegiatan pembelajaran yang kondusif agar

tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

Telah banyak dikembangkan model pembelajaran guna membantu guru

dalam menyajikan pembelajaran salah satunya yaitu model pembelajaran

ExCluSiVE (Exploring, Clustering, Simulating, Valuing, and Evaluating).

Page 28: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

10

Abdurrahman dkk., (2012) memaparkan bahwa model pembelajaran

ExCluSiVE dikembangkan berdasarkan kerangka model Sudiarta (Sudiarta,

2005) yaitu model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang

menggambarkan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar peserta didik meliputi:

1. Rasional teoritik; landasan berpikir bagaimana hakekat peserta didik

dapat belajar dengan baik,

2. sintaks; bagaimana pola urutan perilaku siswa-guru,

3. prinsip interaksi; bagaimana guru memposisikan diri terhadap siswa,

maupun sumber-sumber belajar,

4. sistem sosial; bagaimana cara pandang antar komponen dalam komunitas

belajar,

5. sistem pendukung; bagaimana lingkungan belajar yang mendukung,

6. dampak pembelajaran; bagaimana hasil dan dampak pembelajaran yang

diharapkan baik dampak instruksional (instructional effect) maupun

dampak pengiring (nurturant effect), diharapkan menjadi salah satu

solusi bagi peningkatan pemahaman sains anak-anak Indonesia.

Model pembelajaran ExCluSiVE dapat dikembangkan untuk memacu siswa

berperan aktif dalam setiap fase pembelajarannya. Siswa diharapkan mampu

dan mengajukan pendapatnya (Abdurrahman dkk., 2012). Model

pembelajaran ini menuntut siswa berperan aktif dan terlibat saling tukar

pikiran, berkolaborasi, berkomunikasi, dan bersimulasi di depan kelas untuk

Page 29: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

11

mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan sehingga diharapkan siswa

mampu untuk mengembangkan kemampuannya.

Aburrahman dkk., (2012) memaparkan bahwa model pembelajaran

ExCluSiVE berguna dalam mengkaji fakta atau fenomena yang ada di

lingkungan sekitar dan terkait dengan pengalaman nyata siswa sehari-hari.

Model ini dikembangkan berdasarkan teori konstruktivisme, yaitu salah satu

filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah

bentukan (konstruksi) kita sendiri. Model pembelajaran ExCluSiVE juga

dikembangkan berdasarkan teori metakognisi yang menitik beratkan pada

pada pengetahuan kesadaran dan proses atau kendali. Model pembelajaran

ExCluSiVE memiliki sintaks utama yaitu Exploring, Clustering, Simulating,

Valuing, dan Evaluating, sintaks ini dapat diurutkan sebagai berikut:

Fase 1: Exploring

Setelah apersepsi dan motivasi singkat mengenai materi yang akan dipelajari,

siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok

memiliki tugas untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan

informasi rinci mengenai materi yang akan dipelajari. Setiap kelompok

bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap anggota kelompoknya telah

menguasai informasi (Abdurrahman dkk., 2012). Terkhusus pada

pembelajaran materi Optik, di tahapan ini guru membimbing setiap kelompok

untuk dapat bekerja sama menuliskan bagian alat-alat optik, fungsi kerja, dan

karakteristik masing-masing alat optik. Kemudian, setiap perwakilan

Page 30: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

12

kelompok melaporkan hasil diskusi, setelah itu guru dapat menampilkan

video pembelajaran mengenai alat optik.

Fase 2: Clustering

Setelah masing-masing kelompok mendapatkan informasi memadai dalam

waktu yang telah ditentukan, guru bersama siswa mencari kesamaan-

kesamaan informasi yang didapat pada langkah pertama untuk dibuat cluster-

cluster informasi. Setelah cluster informasi terbentuk, guru dan siswa

berdiskusi untuk mengkonfirmasi clustered data sebelum dilakukan simulasi

(Abdurrahman dkk., 2012). Misal, clustered data atau informasi tersebut

dirumuskan menjadi langkah-langkah nyata yang disimulasikan. Dalam tahap

ini dapat diawali dengan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkait

dengan peralatan optik sesuai dengan golongan lensa yang digunakan dan

kegunaan setiap alat optik di kehidupan sehari-hari. Setelah informasi dan

data didapatkan, maka dibentuk kembali kelompok baru berdasarkan

kespesifikan data dan informasi yang diperoleh, kemudian setiap kelompok

diminta untuk memprediksi alat optik yang tepat digunakan.

Fase 3: Simulating

Pada fase ini siswa diajak bersimulasi agar mampu memahami konsep dengan

pengalaman secara langsung. Siswa diberi permasalahan untuk

mensimulasikan dan memecahkan masalah (contoh: menemukan bayangan

pada benda berukuran kecil) menggunakan jenis alat optik yang sesuai.

Kemudian, guru meminta salah satu anggota kelompok untuk menjelaskan

hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

Page 31: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

13

Fase 4: Valuing

Pada tahap ini siswa diajak memahami manfaat atau aplikasi konsep yang

dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah melakukan simulasi, siswa

diajak memaknai konsep yang didapat, sekaligus dihubungkan dengan

aplikasinya pada kehidupan sehari-hari. Seperti penggunaan lup, karena

bayangan yang terbentuk diperbesar maka dapat dijadikan sebagai alat bantu

melihat benda ataupun tulisan yang berukuran kecil.

Fase 5: Evaluating

Tahap yang terakhir adalah mengevaluasi jalannya keseluruhan proses

pembelajaran. Dalam fase ini, jika dari hasil evaluasi masih ada hal-hal yang

perlu dikaji lebih dalam, tahap exploring dapat dilakukan kembali dan begitu

seterusnya seperti sebuah siklus. Tahap evaluasi ini dapat dilakukan dengan

bertanya mengenai pendapat siswa tentang jalannya proses pembelajaran saat

itu dan meminta saran dan perbaikan untuk kegiatan pembelajaran

selanjutnya.

Gambar 1. Siklus model pembelajaran ExCluSiVE(Sumber: Abdurrahman dkk., 2012)

Exploring

Clustering

SimulatingValuing

Evaluating

Page 32: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

14

Dalam model pembelajaran ExCluSiVE, guru memposisikan diri sebagai

fasilitator yang menyediakan sumber-sumber belajar, kemudian

mendorong siswa untuk belajar menyelesaikan masalah, memberi

motivasi, reward dan juga memberikan bantuan agar siswa mampu belajar

dan mengkonstruksi pengetahuan secara optimal. Di dalam pembelajaran,

interaksi yang terjadi adalah timbal balik antara guru, siswa, dan bahan

ajar (sumber belajar).

Gambar 2. Prinsip interaksi model pembelajan ExCluSiVE(Sumber: Abdurrahman dkk., 2012)

B. Keterampilan Berpikir Kreatif

Di era globalisasi saat ini anak-anak dan siswa sekolah telah disuguhi dengan

segala hal yang serba instan, hal tersebut secara tidak langsung

mempengaruhi pola pikir mereka. Hal-hal yang bersifat instan lambat laun

mempengaruhi siswa untuk berpikir praktis dan cenderung cepat menarik

kesimpulan atas berbagai macam permasalahan. Padahal, berpikir dengan

baik dapat menunjukkan seseorang membuat kesimpulan yang terpercaya,

Guru

SiswaBahan Ajar

Page 33: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

15

memiliki wawasan yang luas, membuat keputusan yang bijak, menghasilkan

produk yang baik dan penemuan yang kreatif.

Berpikir kreatif adalah penggunaan dasar konsep berpikir untuk

mengembangkan ataupun menemukan ide dan informasi yang berhubungan

dengan konsep, dan pandangan yang penekannya ada pada aspek berpikir

untuk menjelaskan gagasan dengan perspektif asli pemikir. Menurut Amer

(2005) berpikir kreatif merupakan suatu proses menciptakan suatu hal

ataupun ide-ide yang sebelumnya tidak saling berhubungan.

Berdasarkan pemaparan yang dikemukakan Amer, dapat disimpulkan bahwa

manusia yang berpikir kreatif tergolong cerdas dan berbakat khusus karena

mampu mengemukakan hal-hal baru. Proses berpikir kreatif membutuhkan

imajinasi untuk menemukan atau menciptakan ide-ide yang tidak saling

berhubungan menjadi kesatuan yang baru. Berpikir kreatif bersifat divergen,

dimulai dengan mendeskripsikan suatu permasalahan hingga memberikan

berbagai ide dan kemungkinan jawaban yang bervariasi sebagai solusi

penyelesaian masalah.

Supardi (2011) memaparkan bahwa berpikir kreatif adalah kemampuan siswa

dalam memahami masalah dan menemukan penyelesaian dengan strategi atau

metode yang logis dan bervariasi (divergen). Berdasarkan pemaparan

tersebut, berpikir kreatif membutuhkan imajinasi yang membangun banyak

kemungkinan jawaban maupun ide-ide. Berpikir kreatif mudah diwujudkan

dalam lingkungan belajar yang memberikan peluang pada siswa untuk

berpikir terbuka serta fleksibel sehingga mampu menghasilkan bermacam-

Page 34: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

16

macam solusi dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dapat disimpulkan

bahwa berpikir kreatif sebagai suatu kombinasi dari berpikir logis dan

berpikir divergen yang didasarkan pada intuisi dalam menemukan

penyelesaian suatu masalah. Saat seseorang menerapkan keterampilan

berpikir kreatif dalam suatu praktik pemecahan masalah, maka pemikiran

divergen yang intuitif menghasikan banyak ide. Berpikir kreatif dipandang

sabagai satu kesatuan atau kombinasi dari berpikir logis dan berpikir divergen

untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru tersebut

merupakan salah satu indikasi dari berpikir kreatif. Indikasi yang lain

dikaitkan dengan kemampuan berpikir logis dan berpikir divergen. Berpikir

divergen, dipengaruhi oleh memori, informasi dan pengalaman (Ranco,

2006).

Baer (1993) mengemukakan bahwa berpikir kreatif adalah sinonim dari

berpikir divergen. Terdapat 4 indikator berpikir divergen yaitu, (1) fluence,

adalah kemampuan menghasilkan banyak ide, (2) flexibility, adalah

kemampuan menghasilkan ide-ide yang bervariasi, (3) originality, adalah

kemampuan menghasilkan ide baru atau ide yang sebelumnya tidak ada, dan

(4) elaboration, adalah kemampuan mengembangkan atau menambahkan ide-

ide sehingga dihasilkan ide yang rinci atau detail. Lebih lanjut Baer (1993)

mengemukakan kreativitas seseorang ditunjukkan dalam berbagai hal, seperti

kebiasaan berpikir, sikap, pembawaan atau kepribadian, atau kecakapan

dalam memecahkan masalah.

Page 35: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

17

Gregor (2007), mengemukakan bahwa keterampilan berpikir kreatif

berhubungan dengan “imagination, independence, experimentation, holism,

expression, self-trancendence, surprise, generativity, meleuticity, and

inventiveness provide descriptor of valuable characteristic of creative

thinking”. Berdasarkan uraian tersebut terlihat bahwa karakteristik berpikir

kreatif diantaranya adalah imajinasi, eksperimentasi, holisme, ekspresi,

transendensi diri, kejutan, pembangkitan dan daya temu.

Northcott (2007) menjelaskan bahwa Berpikir kreatif dalam lingkungan

belajar yang meliputi analisis kritis pemecahan masalah, pengembangan ide-

ide baru, dan hasil akhir dari proses ini berbentuk produk yang dapat

digunakan. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

lingkungan belajar yang meliputi analisis pemecahan masalah dapat

mengembangkan ide-ide yang mampu meningkatkan keterampilan berpikir

kreatif siswa. Kreativitas di dalam proses pembelajaran dapat dicapai dengan

menciptakan lingkungan yang kreatif, menghubungkan pengalaman untuk

ide-ide baru, memberikan cara-cara baru dalam memandang sekitarnya dunia,

kritis menganalisis sudah ada pengetahuan, merancang beberpa jalur untuk

satu tujuan dan memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dipaparkan di atas, dapat

disimpulkan bahwa berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk menjawab

permasalahan berdasarkan data atau informasi yang ada dengan berbagai

macam alternatif jawaban. Kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

menyelesaikan persoalan dapat dinilai dengan beberapa kriteria. Empat

Page 36: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

18

kriteria keterampilan berpikir kreatif siswa menurut Havarneanu (2012),

yaitu:

1. Kefasihan (fluency)2. Kelenturan (flexibility)3. Keaslian (originality)4. Keterincian (elaboration)

Berdasarkan uraian Havarneanu di atas, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan berpikir kreatif memiliki 4 kriteria diantaranya, kefasihan

(fluency) yang mengacu pada kemampuan siswa dalam memberikan lebih

dari satu jawaban untuk suatu permasalahan, kelenturan (flexibility) mengacu

pada kemampuan siswa dalam memecahkan soal dengan berbagai cara atau

metode yang berbeda, keaslian (originality) mengacu pada kemampuan siswa

dalam menjawab soal dengan cara yang tidak biasa digunakan oleh siswa lain

atau dengan kata lain siswa dapat menjawab dengan cara yang tidak

digunakan kebanyakan siswa dan merupkan hasil pemikiran sendiri,

keterincian (elaboration) mengacu pada kemampuan siswa memperkaya

gagasan dengan menggabungkan prinsip, unsur-unsur, dan konsep yang ada

sehingga menjadi satu kesatuan yang terpadu.

Penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa menurut Yulianti dkk., (2011),

meliputi:

1. Berpikir lancar2. Berpikir luwes3. Berpikir orisinal4. Kemampuan mengelaborasi5. Kemampuan mengevaluasi

Page 37: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

19

Kelima karakteristik tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Keterampilan berpikir lancar (fluency)

Ciri-ciri keterampilan berpikir lancar atau fluency yaitu siswa mampu

mencetuskan banyak gagasan, jawaban, atau penyelesaian masalah ketika

dihadapkan dalam suatu permasalahan. Siswa yang mempunyai

keterampilan berpikir lancar mampu memberikan banyak cara atau

saran untuk melakukan berbagai hal, tidak terpaku pada satu cara atau

selalu memiliki lebih dari satu jawaban atau penyelesaian. Indikator dari

ciri-ciri keterampilan berpikir lancar dapat terlihat pada perilaku siswa

yang mengajukan banyak pertanyaan dan jika ada pertanyaan siswa

mampu menjawab dengan lebih dari satu jawaban. Siswa mempunyai

banyak gagasan mengenai suatu masalah dan lancar dalam

mengungkapkan gagasannya. Siswa yang mempunyai keterampilan

berpikir lancar dapat bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak

dari orang lain serta mampu dengan cepat melihat kesalahan atau

kelemahan suatu objek atau situasi (Yulianti dkk., 2011).

2. Keterampilan berpikir luwes (flexibility)

Yulianti dkk. (2011) menyatakan bahwa, keterampilan berpikir luwes

memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) siswa mampu menghasilkan

gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi; (2) siswa dapat

melihat masalah dari sudut pandang berbeda sehingga mampu mencari

banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda dan (3) siswa mampu

mengubah cara pendekatan atau pemikiran. Indikator dari ciri-ciri

Page 38: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

20

keterampilan berpikir luwes dapat terlihat pada perilaku siswa yang

memberikan aneka ragam penggunaan dan penafsiran tidak lazim

terhadap suatu situasi dengan cara yang berbeda dari orang lain. Berpikir

luwes juga ditunjukkan siswa dalam mendiskusikan atau membahas suatu

situasi: siswa selalu mempunyai posisi yag bertentangan dengan

mayoritas kelompok. Jika siswa diberikan suatu permasalahan, ia

memikirkan bermacam cara untuk menyelesaikannya serta mampu

megubah arah berpikir secara spontan. Siswa lebih suka menggolongkan

hal-hal menurut pembagian atau kategori yang berbeda-beda.

3. Keterampilan berpikir orisinal (originality)

Menurut Yulianti dkk. (2011), kemampuan berpikir orisinal memiliki ciri-

ciri sebagai berikut; (1) siswa mampu menggagas ungkapan yang baru

dan unik; (2) siswa lebih suka melakukan cara-cara yang tak lazim untuk

mengungkapkan diri dan (3) siswa mampu membuat kombinasi-

kombinasi yang tak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. Indikator

dari ciri-ciri kemampuan berpikir orisinal dapat terlihat pada perilaku

siswa lebih memilih cara berpikir lain daripada yang lain sehingga

mampu memikirkan masalah-masalah unik atau berbeda dari biasanya.

Setelah mendengar gagasan-gagasan lama, siswa berusaha memikirkan

cara-cara baru dan bekerja untuk menyelesaikannya. Siswa yang

mempunyai kemampuan berpikir orisinal lebih senang mensintesis dari

pada menganalisis sesuatu dan mencari pendekatan baru dari yang

stereotype.

Page 39: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

21

4. Keterampilan memperinci (elaboration)

Keterampilan siswa dalam memperinci memiliki ciri-ciri sebagai berikut;

(1) siswa dapat memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau

produk dan (2) siswa mampu menambah atau merinci detail-detail dari

suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

Indikator dari ciri-ciri keterampilan memperinci dapat terlihat pada

perilaku siswa, yang mencari arti lebih dalam terhadap jawaban atau

pemecahan masalah dengan melakukan langkah-langkah terperinci. Siswa

lebih senang mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain

dengan mencoba ataupun menguji detail-detail untuk melihat arah yang

akan ditempuh. Kemampuan mengelaborasi ditunjukkan dari perilaku

siswa yang memiliki rasa kuat terhadap keindahan, sehingga tidak merasa

puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana dan menambah

garis-garis warna-warna, detail-detail (bagian-bagian) terhadap

gambarnya sendiri atau gambar orang lain (Yulianti dkk., 2011).

5. Keterampilan mengevaluasi

Menurut Yulianti dkk. (2011), ciri-ciri keterampilan mengevaluasi atau

menilai yaitu siswa mampu menentukan patokan penilaian sendiri dan

menentukan apakah suatu pernyataan benar, suatu rencana sehat atau suatu

tindakan bijaksana sehingga mampu mengambil keputusan terhadap situasi

yang terbuka. Pada keterampilan mengevaluasi siswa tidak hanya

mencetuskan gagasan tapi juga melaksanakannya. Indikator dari ciri-ciri

keterampilan mengevaluasi dapat terlihat pada perilaku siswa yang

memberikan pertimbangan dan pendapat atas dasar sudut pandang sendiri

Page 40: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

22

mengenai suatu hal, menganalisis masalah atau penyelesaian secara kritis

dengan selalu menanyakan “mengapa” dan mempunyai alasan yang

rasional yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mencapai suatu

keputusan. Siswa merancang suatu rencana kerja dari gagasan-gagasan

yang tercetus sehingga mampu menjadi peneliti atau penilai kritis. Siswa

yang memiliki keterampilan mengevaluasi mampu menentukan dan

mempertahankan pendapatnya.

Pada penelitian pengembangan ini keterampilan berpikir kreatif siswa

dianalisis dengan meliputi lima indikator perilaku kreatif seperti pendapat

Yulianti dkk. (2011), yaitu sebagai berikut:

1) Keterampilan berpikir lancar (fluency)

Perilaku siswa yang digunakan sebagai indikator keterampilan

berpikir lancar yaitu lancar mengungkapkan gagasan-gagasannya.

2) Keterampilan berpikir luwes (flexibility)

Perilaku siswa yang dikembangkan dan digunakan sebagai indikator

keterampilan berpikir luwes adalah kemampuan siswa memberikan

beragam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita, maupun masalah.

3) Keterampilan berpikir orisinal (originality)

Perilaku siswa yang akan dikembangkan dan digunakan sebagai

indikator keterampilan berpikir orisinal adalah ketertarikan dan

kemampuan siswa dalam menganalisis sesuatu.

4) Kemampuan memperinci (elaboration)

Page 41: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

23

Perilaku siswa yang akan dikembangkan dan digunakan sebagai

indikator keterampilan memperinci adalah kemampuan siswa untuk

mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan

masalah dengan melakukan langkah-langkah terperinci.

5) Keterampilan mengevaluasi

Perilaku siswa yang dikembangkan dan digunakan sebagai indikator

keterampilan mengevaluasi yaitu kemampuan siswa mengutarakan

pendapatnya sendiri.

C. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu bahan ajar yang

sering digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas. Bahan ajar adalah

seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi

pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain

secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang

diharapkan, yaitu mencapai kompetensi dan subkompetensi dengan segala

kompleksitasnya (Lestari, 2013). Pengertian tersebut menggambarkan bahwa

bahan ajar harus disusun berdasarkan perencanaan yang dirancang sesuai

dengan tujuan pembelajaran guna menunjang proses pembelajaran.

Bahan ajar dapat membantu guru dalam pembelajaran di dalam kelas, guru

dapat menghemat waktu dalam menyampaikan materi pembelajaran dan

dapat lebih fokus untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa.

Hal tersebut didukung oleh pendapat Widodo dan Jasmadi (2008), dampak

Page 42: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

24

positif dari bahan ajar adalah guru akan memiliki lebih banyak waktu untuk

membimbing siswa dalam proses pembelajaran, membantu siswa untuk

memperoleh pengetahuan baru dari segala sumber atau refrensi yang

digunakan dalam bahan ajar, dan peranan guru sebagai satu-satunya sumber

pengetahuan menjadi berkurang. Guru berperan penting sebagai fasilitator

dalam membantu siswa memperoleh informasi sebanyak-banyaknya sehingga

pengetahuan tidak hanya bersumber dari guru namun juga dari berbagai

sumber.

Kemudahan yang disuguhkan dari penggunaan bahan ajar tidak serta merta

begitu saja didapatkan. Guru harus pandai dalam merancang bahan ajar dan

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Bahan ajar yang

dikembangkan harus disusun secara runtut atau sistematis sehingga

memudahkan pengaplikasiannya di dalam proses pembelajaran. Terlepas dari

keruntutan isi, bahan ajar tetap harus mengacu pada kurikulum yang

diterapkan di sekolah. Bahan ajar berisi materi pengetahuan dan juga berisi

tentang keterampilan dan sikap yang diperlukan siswa untuk mencapai

kompetensi yang telah ditentukan Pemerintah. Ketiga ranah kompetensi harus

tertuang dalam sebuah bahan ajar (Lestari, 2013).

Berdasarkan beberapa pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

bahan ajar merupakan seperangkat alat pembelajaran yang berisi materi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dipelajari oleh siswa yang disusun

secara sistematis guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Page 43: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

25

Penyusunan yang dilakukan membutuhkan banyak sumber seperti buku, surat

kabar, majalah, ataupun hasil penelitian yang telah dilakukan ahli.

LKPD merupakan salah satu bahan ajar, tepatnya bahan ajar cetak. LKPD

lebih dahulu dikenal dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKPD merupakan

salah satu bahan ajar yang dapat membantu siswa dalam menguasai

pemahaman konsep, keterampilan psikomotor, maupun mengembangkan

sikap-sikap positif.

Depdiknas (2004) mendefinisikan LKPD sebagai lembaran yang berisi tugas

yang harus dikerjakan oleh peserta didik, tugas yang diperintahkan harus jelas

kompetensi yang akan dicapainya. Uraian tersebut menjelaskan bahwa LKPD

dapat digunakan sebagai alat bantu siswa dalam pembelajaran guna mencapai

tujuan pembelajaran.

Lestari (2013) menyatakan bahwa LKS adalah materi ajar yang sudah

dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan dapat materi ajar

tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapatkan materi,

ringkasan dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, siswa juga

dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang

diberikan dan pada saat yang bersamaan siswa diberikan materi serta tugas

tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.

Menurut Trianto (2011):

LKS merupakan panduan yang digunakan untuk melakukan penyelidikanataupun mengembangkan kemampuan baik dari aspek kognitif atau yanglainnya. LKS memuat sekumpulan kegiatan yang harus dilakukan oleh

Page 44: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

26

siswa untuk memaksimalkan kemampuannya sesuai indikator yang sudahditetapkan.

Uraian di atas menjelaskan bahwa LKS atau LKPD dapat digunakan sebagai

alat untuk menyelidiki dan juga mengembangkan kemampuan kognitif,

psikomotor, maupun afektif yang dimiliki oleh siswa. Di dalam LKPD

memuat panduan maupun sekumpulan kegiatan yang dapat dilakukan siswa

dalam pembelajaran dimana sekumpulan kegiatan yang tercantum di dalam

LKPD mampu memaksimalkan kemampuan siswa sesuai dengan indikator

pembelajaran yang sudah ditetapkan.

Menurut Arsyad (2004) lembar kerja peserta didik merupakan media cetak

hasil pengembangan teknologi cetak yang berupa buku dan berisi materi

visual. Dari uraian-uraian tersebut dapat dikatakan bahwa lembar kerja

peserta didik merupakan media cetak hasil pengembangan teknologi yang

dapat digunakan oleh siswa agar belajar secara terarah.

Beladina dkk.,(2013) memaparkan LKPD atau LKS adalah suatu media

pembelajaran yang mampu digunakan digunakan untuk menunjang proses

belajar. Siswa baik secara individual maupun berkelompok dapat membangun

pengetahuan mereka sendiri dengan berbagai sumber belajar. Guru hanya

berperan aktif sebagai fasilitator, dan salah satu tugas guru adalah

menyiapkan perangkat pembelajaran (termasuk LKPD) sesuai dengan

kebutuhan peserta didik. Berdasarkan pemaparan di atas, terlihat bahwa

LKPD dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membangun pengetahuan

peserta didik, dimana LKPD akan disiapkan oleh guru.

Page 45: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

27

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat dikatakan bahwa LKPD

adalah suatu bahan ajar yang digunakan sebagai alat bantu dalam

pembelajaran yang berisi materi pengetahuan, keterampilan, dan juga sikap

yang harus dipelajari oleh siswa guna mencapai tujuan pembelajaran dan

mewujudkan pembelajaran yang menarik juga bermakna. LKPD dapat pula

digunakan oleh guru untuk melakukan variasi di dalam pembelajaran dan

menarik minat belajar siswa.

Diniaty & Atun (2015) menyatakan bahwa terdapat dua bentuk LKPD, yaitu

LKPD untuk eksperimen dan LKPD noneksperimen atau sekedar lembar

diskusi. LKPD eksperimen berisi lembar kerja petunjuk praktikum.

Sistematika LKPD secara umum terdiri dari (1) judul; (2) pengantar; uraian

singkat yang mengetengahkan bahan pelajaran (berupa konsep) yang dicakup

dalam kegiatan praktek; (3) tujuan, memuat tujuan yang berkaitan dengan

permasalahan yang diungkapkan di pengantar; (4) alat dan bahan yang

diperlukan; (5) langkah kerja, merupakan instruksi untuk melakukan

kegiatan. Langkah-langkah tersebut disusun secara sistematis agar

mempermudah peserta didik dalam melakukan kegiatan praktik; (7)

pertanyaan berupa pertanyaan yang jawabannya dapat membantu peserta

didik mendapatkan konsep yang dikembangkan atau mendapatkan

kesimpulan. LKPD yang bersifat noneksperimen berisi lembar kegiatan yang

memuat teks penuntun peserta didik melakukan kegiatan diskusi mengenai

materi pembelajaran.

Page 46: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

28

LKPD berperan penting dalam kegiatan pembelajaran, selain dapat

meningkatkan aktivitas siswa juga dapat digunakan untuk membantu guru

mengarahkan siswa dalam menentukan konsep-konsep melalui aktivitasnya.

Menurut Febrizha (2015), LKPD mempunyai fungsi antara lain:

a. Untuk tujuan latihanSiswa diberikan serangkaian tugas/aktivitas latihan. LKPD semacam inisering digunakan untuk memotivasi siswa ketika sedang melakukan tugaslatihan.

b. Untuk menerangkan penerapanSiswa dibimbing untuk menuju suatu metode penyelesaian soal dengankerangka penyelesaian dari serangkaian soal-soal tertentu. LKPDsemacam ini dapat digunakan sebagai pilihan lain dari metode tanyajawab, dimana siswa mampu memeriksa sendiri jawaban pertanyaantersebut.

c. Untuk kegiatan penelitianSiswa ditugaskan untuk mengumpulkan data tertentu, kemudianmenganalisis data tersebut.

d. Untuk penemuanPada LKPD semacam ini siswa dibimbing untuk menyelidiki suatukeadaan tertentu agar menemukan pola dari situasi itu dan kemudianmenggunakan bentuk umum untuk membuat suatu perkiraan. Hasilyadapat diperiksa dengan observasi dari contoh yang sederhana.

e. Untuk penelitian yang bersifat terbukaPenggunaan LKPD ini mengikutsertakan sejumlah siswa dalam penelitiansuatu bidang tertentu.

Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa LKPD berfungsi

dalam mempermudah pemahaman terhadap suatu materi pelajaran yang

didapat, sehingga siswa merasa tertarik untuk melakukan proses pembelajaran

dengan bantuan bahan ajar yang mudah dimengerti dan mudah dipahami oleh

siswa.

Dalam mengembangkan atau membuat LKPD yang baik ada beberapa

petunjuk atau format yang perlu diperhatikan. Abdurrahman (2015)

Page 47: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

29

memaparkan format atau struktur bahan ajar LKPD dapat dikembangan

sebagai berikut:

Gambar 3. Struktur LKPD ExCluSiVE(Sumber: Abdurrahman, 2015)

Sementara itu, Abdurrahman (2015) menyatakan untuk menyusun LKPD,

dapat dimulai dengan melakukan kajian kurikulum, yakni dengan:

1. mengkaji KI, KD, indikator, dan materi yang akan diajarkan. Berdasarkanhasil kajian tersebut,

2. guru melakukan pemetaan bagian mana saja yang membutuhkan LKPD didalam pembelajarannya. Guru harus jeli dalam mengkaji materi apa sajayang membutuhkan dan memang sesuai dengan penggunaan LKPD.Jangan sampai LKPD yang dibuat dalam rangka memudahkan siswamencapai tujuan pembelajaran, malah sebaliknya.

3. menentukan judul LKPD yang akan dibuat, yang dilanjutkan dengan,4. menulis LKPD.5. Menentukan alat penilaian LKPD tersebut, yang secara umum menilai

pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa,; produk yang dihasilkan;batasan waktu yang telah disepakati; jawaban siswa atas pertanyaan-pertanyaan.

Struktur LKPD

Judul kegiatan, Tema, Subtema, Kelas, dan Semester

Tujuan pembelajaran sesuai dengan KD

Alat dan Bahan (jika kegiatan memerlukan alat dan bahan)

Langkah Kerja

Tabel data (untuk kegiatan yang tidak memerlukan pencatatan data,tabel bisa diganti dengan kotak kosong yang digunakan untuk menulis,menggambar atau berhitung.

Pertanyaan-pertanyaan diskusi yang membantu siswa mengkaji datadan menanamkan konsep.

Page 48: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

30

Pada tahapan pengembangan LKPD ini dilakukan berbagai uji, seperti uji

validasi ahli desain dan ahli materi, uji 1-1, dan uji keefektifan LKPD. Uji

yang dilakukan menggunakan instrumen yang disesuaikan dengan aspek yang

akan di ukur. Instrumen adalah alat pada waktu dilakukan penelitian

menggunakan suatu metode (Arikunto, 2006). Dalam penelitian

pengembangan ini instrumen yang digunakan untuk studi lapangan terdapat

beberapa macam; instrumen untuk validasi para ahli, instrumen uji 1-1 dan

kemenarikan, kemudahan, kemanfaatan, serta instrumen uji efektivitas

LKPD.

1. Instrumen Rancangan Validasi Ahli

Instrumen validasi ahli merupakan instrumen yang digunakan pada

tahapan validasi oleh para ahli terhadap produk bahan ajar yang

dikembangkan (Arikunto, 2006). Ahli yang terlibat dalam pengembangan

multimedia ini diantaranya adalah ahli desain dan ahli materi. Instrumen

ini berbentuk angket penilaian yang dibagikan ke masing-masing penguji

atau ahli.

Dalam mengukur kualitas konten yang dimuat oleh bahan ajar ini,

terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Sesuai dengan bentuk

penilaian proyek pada dokumen teknis kurikulum 2013 adalah sebagai

berikut:

a. Tahap Persiapan

1. Mengidentifikasi apa yang diketahui.

2. Menentukan masalah.

Page 49: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

31

b. Tahap Pelaksanaan

1. Strategi yang digunakan

2. Bagaimana penerapannya

c. Tahap Akhir

a) Keselarasan tujuan pembelajaran, diantaranya keselarasan antara

tujuan pembelajaran, kegiatan, kegiatan penilaian, dan karakteristik

peserta didik, semua komponen tersebut termasuk ke dalam aspek

pembelajaran (Wahono, 2006).

b) Usabilitas terdiri dari kemampuan untuk digunakan dalam konteks

belajar juga dengan pelajar dari latar belakang yang berbeda.

2. Instrumen Uji 1-1 dan Uji Kemenarikan, Kemudahan, serta

Kemanfaatan.

Uji 1-1 dan uji kemenarikan, kemudahan, serta kemanfaatan pada

penelitian ini memiliki aspek-aspek pengukuran yang sama, hanya objek

penelitiannya yang berbeda. Uji 1-1 ditujukan pada 3 orang siswa yang

telah mendapatkan materi Optik sebelumnya, sedangkan uji

kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan ditujukan kepada 1 kelas

siswa yang telah melaksanakan pembelajaran menggunakan LKPD

berbasis model pembelajaran ExCluSiVE.

Menurut Mulyanta dan Leong (2009), bahan ajar yang baik idealnya

memenuhi 4 kriteria, yaitu kesesuaian (relevansi), kemenarikan,

kemudahan, dan kemanfaatan.

Page 50: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

32

a. Kesesuaian atau relevansi, artinya bahan ajar harus sesuai dengan

kebutuhan belajar, rencana kegiatan belajar, program kegiatan

belajar, tujuan belajar, dan karakeristik siswa.

b. Kemudahan, artinya semua isi pembelajaran melalui bahan ajar harus

mudah dimengerti, dipelajari atau dipahami oleh siswa, dan sangat

operasional dalam penggunaannya.

c. Kemenarikan, artinya bahan ajar harus mampu menarik maupun

merangsang perhatian siswa, baik tampilan, pilihan warna, maupun

isinya. Uraian isi tidah membingungkan serta dapat menggugah

minat siswa untuk menggunakan bahan ajar tersebut.

d. Kemanfaatan, artinya isi dari bahan ajar harus bernilai atau berguna,

mengandung manfaat bagi pemahaman matri pembelajaran serta

tidak mubazir atau sia-sia apalagi merusak siswa.

D. Materi Optik

Dalam silabus mata pelajaran fisika SMA kurikulum 2013 yang telah direvisi

materi Optik disampaikan di kelas XI semester genap. Pokok bahasan Optik

tidak lagi meliputi Optik geometris, melainkan membahas secara langsung

penerapannya pada peralatan optik. Berikut ini adalah garis besar materi

peralatan optik berdasarkan buku sekolah Fisika kelas X kurikulum 2013

(sebelum revisi) yang sajiannya mengacu pada model pembelajaran

ExCluSiVE:

1. Exploring

Page 51: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

33

Pada tahap ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dimana masing-

masing kelompok mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait

informasi rinci materi yang akan dipelajari (Abdurrahman dkk., 2012).

Materi Optik mencakup peralatan optik seperti lup, mikroskop, dan

teropong bintang.

Berikut ini merupakan garis besar pokok bahasan materi Optik:

Gambar 4. Struktur materi fisika Optik

2. Clustering

Setelah seluruh informasi penting terkumpul, guru bersama siswa mencari

kesamaan-kesamaan informasi yang didapat pada tahap exploring untuk

dibuat cluster-cluster informasi. Dari cluster informasi tersebut dibentuk

lagi kelompok yang akan membahas secara spesifik informasi yang

bersangkutan (Abdurrahman dkk., 2012). Berikut sajian cluster informasi

pokok bahasan alat Optik berdasarkan sifat benda yang diamati:

Panjang Perbesaran

= ′ + = ×

Mikroskop

ALATOPTIK

Lup TeropongBintang

Perbesaran Panjang

= ⃒ ⃒ = +

TakAkomodasi

AkomodasiMaksimum

= = + 1

Page 52: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

34

a. Lup

Lup adalah alat optik yang paling sederhana terdiri atas sebuah lensa

cembung. Alat ini digunakan untuk mengamati benda-benda yang

sangat kecil sehingga tampak lebih besar. Alat ini biasa digunakan

oleh tukang reparasi arloji.

Dalam lup dikenal ada dua perbesaran yaitu perbesaran linier (m) dan

perbesaran sudut atau anguler ( )γ. Perbesaran sudut atau anguler

adalah perbandingan antara sudut lihat dengan alat (β) dengan sudut

lihat tanpa alat (α).

Dirumuskan : =Dua jenis pengamatan menggunakan lup, yaitu:

1. Pengamatan mata berakomodasi

Untuk pengamatan ini benda diletakkan di antara pusat lensa dan

titik fokus lensa (ruang I lensa).

Gambar 5. Pengamatan lup mata berakomodasi

βA’

B’B

hFS

α

B

A

h

Sn

S’ = Sn

Page 53: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

35

Agar bayangan benda tetap berada pada jarak baca atau titik dekat

mata (Sn = 25 cm) maya dan diperbesar, maka benda AB harus

diletakkan pada ruang I lensa (antara F dan O).

Perbesaran sudutnya:

= ≈= ℎℎ = ………………… . 1)

Pada lup berlaku: + = → = −1 + 1− = 11 = 1 + 1 ………………………… .2)

Persamaan 2) disubtitusikan ke persamaan 1):= += + 1 →

2. Pengamatan mata tak berakomodasi

Untuk pengamatan mata tak berakomodasi, benda diletakkan pada

titik fokus lensa (lup).

α

B

A

h

Page 54: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

36

Gambar 6. Pengamatan lup mata tak berakomodasi

= ≈= ℎℎ= →

b. Mikroskop

Mikroskop adalah alat optik yang khusus digunakan untuk mengamati

benda-benda yang sangat kecil. Mikroskop ini terdiri atas dua lensa,

masing-masing disebut:

1. Lensa objektif, terletak dekat dengan benda yang diamati.

2. Lensa okuler, terletak dekat dengan mata (pengamat).

Benda yang akan diamati diletakkan dalam ruang II lensa objektif,

sehingga terjadi bayangan nyata dalam ruang III. Bayangan ini dilihat

melalui okuler seperti lup. Dalam mikroskop berlaku: fob<fok dan fob +

fok < d.

1. Pengamatan mata berakomodasi

Untuk pengamatan mata berakomodasi, bayangan yang dibentuk

oleh lensa okuler harus berada jarak baca (titik dekat) mata.

ok

B

S = fβh

FS

Page 55: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

37

Gambar 7. Penggunaan mikroskop mata berakomodasi

Pada masing-masing lensa berlaku:

Lensa objektif: + =Lensa okuler : + = → Dalam hal ini ′ = −Perbesaran mikroskop: m = ×

m = ×2. Pengamatan mata tak berakomodasi

Untuk pengamatan ini bayangan benda yang dibentuk oleh lensa

objektif harus berada pada titik fokus lensa okuler, agar bayangan

yang dibentuk lensa okuler berada di jauh tak terhingga.

Gambar 8. Pengamatan mikroskop mata tak berakomodasi

ok

Fok

FokFob

ob

Fob

FokFokFob

Fob

Sob

obS’ok

S’ob

Sok

Sob S’ob

S’ok= ~

Sok= fok

Page 56: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

38

Pada masing-masing lensa berlaku:

1. Lensa objektif : + =2. Lensa okuler : + =

Dalam hal ini berlaku: =′ = − = ~Perbesaran mikroskop:

m = × = ×Panjang mikroskop: = ′ +

c. Teropong bintang (Teleskop)

Teropong adalah alat optik untuk melihat benda jauh (seperti bintang

dan bulan) agar tampak dekat dan jelas. Pada dasarnya teropong

terdiri atas sebuah lensa objektif dan sebuah lensa okuler.

Gambar 9. Pengamatan menggunakan teropong bintang

Keterangan:

1. Benda di jauh tak berhingga ( = ~) bayangan yang dibentuk

lensa objektif berada di titik fokus lensa objektif.

Fok

obok

Fob=Fok

Page 57: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

39

2. Untuk mata tak berakomodasi, bayangan yang dibentuk lensa

objektif harus berada di titik fokus lensa okuler sehingga Fob

berimpit dengan F.

Karena pengamatan benda-benda di angkasa dilakukan selama

berjam-jam, maka biasanya dilakukan dengan mata tak berakomodasi.

Perbesaran teropong untuk mata tak berakomodasi:

m = ×m = ~ × ~m =

Panjang teropong:

d = +Setelah clustered informasi terbentuk, guru bersama siswa melakukan

berdiskusi untuk mengkonfiramasi clustered data sebelum

dilakukannya simulasi. Misal, informasi-informasi tersebut

dirumuskan menjadi langkah-langkah nyata yang akan disimulasikan.

3. Simulating

Pada tahap ini siswa melakukan simulasi paham, simulasi yang dilakukan

berupa praktikum yang membantu pemahaman konsep siswa melalui

percobaan ilmiah (Abdurrahman dkk., 2012). Simulasi yang dilakukan

memanfaatkan KIT optik yang meliputi percobaan mengenai alat optik

mata, lup, teropong bintang, dan mikroskop.

Page 58: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

40

4. Valuing

Setelah melakukan percobaan siswa diajak menginternalisasi nilai-nilai

yang diperoleh melalui diskusi, sehingga siswa mencapai pemahaman

konsep berdasarkan pengalaman ilmiah yang mereka lakukan secara

langsung (Abdurrahman dkk., 2012). Tahap ini sangat penting sangat

penting dikarenakan siswa harus mampu berpikir kreatif guna mengambil

nilai atau makna berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Tahap ini

dapat dijalankan setelah siswa mendapatkan data dari hasil percobaan alat

optik dan mengerjakan beberapa soal evaluasi.

5. Evaluating

Tahap terakhir ini dilakukan untuk mengevaluasi keseluruhan jalannya

kegiatan pembelajaran, sehingga diperoleh rumusan rekomendasi

perbaikan untuk kegiatan pembelajaran yang selanjutnya. Apabila dalam

tahap evaluasi ini menghasilkan sesuatu informasi yang perlu digali lagi,

maka tahap exploring dapat dilakukan kembali dan begitu seterusnya

hingga membentuk suatu siklus (Abdurrahman dkk., 2012).

Page 59: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

41

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian ini adalah research and developmentatau penelitian dan

pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji

keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2012). Sederhananya, metode

penelitian pengembangan dapat didefinisikan sebagai metode penelitian yang

secara sengaja, sistematis, bertujuan untuk memperbaiki, mengembangkan,

atau menguji keefektifan produk.

Penelitian pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKPD berbasis

model pembelajaran ExCluSiVEsebagai bahan ajar untuk siswa SMA kelas

XI semester genap pada materi Optik. Bahan ajar yang dikembangkan dapat

digunakan untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif pada siswa.

B. Prosedur Pengembangan

Desain penelitian yang di gunakan mengacu pada pendapat Sugiyono (2012)

bahwa dalam penelitian pengembangan, tahapannya merupakan suatu siklus

yang meliputi kajian terhadap berbagai hasil temuan di lapangan yang

berhubungan dengan produk yang akan dihasilkan namun dibatasi

Page 60: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

42

hanyasampai pada tahap uji coba produk karena disesuaikan dengan

kebutuhan. Prosedur pengembangan produk ditampilkan pada Gambar 10.

Gambar 10. Langkah-Langkah Memproduksi Produk Pengembangan(Sumber: Sugiyono, 2012)

1. Potensi dan Masalah

Penelitian digunakan atas dasar adanya potensi dan masalah. Potensi

adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki suatu nilai

tambah pada produk yang diteliti. Sementara masalah akan terjadi bila

terdapat penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.

Terdeteksinya masalah di lakukan dengan melakukan analisis kebutuhan

yang merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam kegiatan

penelitian di bidang pengembangan. Analisis kebutuhan dalam penelitian

ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang permasalahan

mengenai keadaan yanga ada pada suatu sekolah yang meliputi

Potensi danMasalah

PengumpulanData

ValidasiDesain

Uji CobaProduk

DesainProduk

RevisiDesain

RevisiProduk

Uji CobaPemakaian

RevisiProduk

ProduksiMasal

Page 61: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

43

keberdayaan guru dalam menggunakan bahan ajar pada pembelajaran

Fisika khusus pada materi Optik dengan menggunakan LKPD. Analisis

kebutuhan dilakukan untuk mengetahui, apakah pengembangan produk

LKPD berbasis model pembelajaran ExCluSiVE untuk menumbuhkan

keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi Optik di SMA Negeri 1

Metro perlu dikembangkan. Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan

teknik angket, wawancara, dan observasi secara langsung. Angket

kebutuhan diberikan kepada siswa SMA Negeri 1 Metro dan wawancara

dilakukan kepada guru Fisika. Hasil analisis angket, wawancara, dan

observasi dijadikan landasan penyusunan latar belakang masalah.

2. Pengumpulan Informasi

Setelah mengetahui potensi dan masalah dalam penelitian pengembangan

ini, langkah berikutnya yaitu pengumpulkan berbagai informasi yang

dapat digunakan mengatasi masalah. Informasi diperoleh dengan cara

studi pustaka dengan cara membaca langsung dari LKPD, jurnal, artikel,

yang diakses melalui internet. Informasi yang dikumpulkan berupa

materi yang diperlukan dalam pengembangan produk.

3. Desain Produk

Setelah tahap mengumpulkan informasi, langkah selanjutnya adalah

membuat desain produk awal berupa LKPD berbasis model pembelajaran

ExCluSiVE untuk menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif siswa

pada materi Optik, sehingga produk yang dihasilkan dapat membeantu

Page 62: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

44

guru dan peserta didik dalam mengoptimalkan kegiatan pembelajaran

dengan mengadakan inovasi pembelajaran.

4. Validasi Produk

Setelah produk awal selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah uji

validasi kepada tim ahli yang terdiri dari ahli materi dan ahli desain. Ahli

materi menguji apakah komponen isi LKPD sesuai dengan nilai mutu

yang telah ditetapkan oleh Pusat Kurikulum dan PerLembar Kerja

Peserta Didikan (Puskurbuk), yaitu kelayakan isi, kelayakan komponen

kebahasaan, dan kelayakan kualitas penyajian. Ahli materi yang dipilih

adalah seorang guru mata pelajaran Fisika yang berkompten dalam

bidang terkait dengan produk pengembangan.

Sementara ahli desain menguji indikator desain berupa kesesuaian

komponen pada sampul, kesesuaian komponen desain isi LKPD, dan

keseluruhan pengemasan desain LKPD. Uji ini dilakukan oleh ahli desain

media pembelajaran yang merupakan seorang dosen Pendidikan Fisika

Unila yang berkompeten dalam Ilmu Pendidikan dan Teknologi.

5. Revisi Desain

Hasil pengujian dari tim ahli baik materi maupun desain berupa kajian

terhadap kelayakan isi atau materi, kelayakan penggunaan bahasa, dan

kelayakan kualitas penyajian produk dijadikan bahan perbaikan dan

penyempurnaan produk yang dibuat. Pada tahap ini dilakukan

pencentakan produk setelah dilakukan perbaikan dari hasil uji validasi

berdasarkan pada saran perbaikan yang diberikan oleh tim penguji.

Page 63: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

45

Produk pada penelitian pengembangan ini tidak diproduksi secara masal,

tetapi hanya dibuat satu buah sebagai hasil pengembangan.

6. Uji Coba Produk

Setelah produk diperbaiki, maka selanjutnya produk berupa LKPD yang

dikembangkan dengan berasis model pembelajaran ExCluSiVE untuk

menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi

Optikdilakukan uji 1-1. Uji 1-1 dilakukan untuk mengetahui kemenarikan

, kemudahan, dan kemanfaatan produk melibatkan tiga peserta didik.

7. Revisi Produk

Hasil pengujian kemenarikan, kemudahan, kemanfataan dan keefektifan

produk kepada guru dan beberapa siswa dijadikan bahan perbaikan dan

penyempurnaan produk yang dibuat. Pada tahapan ini, dilakukan

pencetakan produk setelah dilakukan perbaikan dari uji coba produk.

Produk pada penelitian ini tidak diproduksi secara masal, tetapi hanya

dibuat satu buah sebagai hasil pengembangan.

8. Uji Coba Pemakaian

Setelah produk direvisi, selanjutnya produk berupa bahan ajar LKPD

diuji ke kelompok kecil untuk mengetahui tingkat kelayakan isi, bahasa,

dan penyajian dari produk serta efektivitas produk dalam meningkatkan

keterampilan berpikir kreatif siswa pada materi Optik.

Page 64: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

46

9. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan apabila dalam pemakaian terdapat kekurangan

dan kelemahan. Pada tahap ini peneliti merevisi kembali produk yang

diuji cobakan untuk pemakaian sebelum produk tersebut diproduksi.

Tujuannya untuk menyempurnakan produk yang dikembangkan dan

menyesuaikan produk dengan kebutuhan lapangan.

10. Produksi

Pembuatan produk dilakukan apabila produk yang telah diujicobakan

dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi. Pada tahap ini peneliti

memproduksi LKPD pembelajaran fisika yang disusun mengikuti sintak

model pembelajaran ExCluSiVE.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian pengembangan ini diperoleh melalui instrumen angket

dan tes. Instrumen angket uji ahli digunakan untuk uji validasi (uji ahli materi

dan uji ahli desain). Selain itu, angket respons siswa digunakan untuk uji

kemenarikan, kemudahan dan kemanfaatan produk bahan ajar yang

dikembangkan. Angket respons siswa ditujukan langsung kepada peserta

didik berdasarkan pendapat mereka setelah mengikuti proses pembelajaran

menggunakan bahan ajar LKPD berbasis model pembelajaran ExCluSiVE.

Instrumen tes khusus digunakan untuk mengetahui tingkat keefektifan suatu

produk sebagai bahan pembelajaran. Pelaksanaan tahap ujilapangan

dilakukan penelitian eksperimen semu (quasiexperimental) denganrancangan

Page 65: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

47

pretest-postest with nonequivalentcontrol group design. Kelompok kelas

eksperimenadalah siswa (subjek penelitian) yang menerapkan atau

menggunakan LKPD berbasis model pembelajaran ExCluSiVE hasil

pengembangan. Sedangkan, kelompok kelas kontrol adalah kelompok siswa

yang menerapkan pembelajaran secara konvensional dengan menggunakan

modul atau buku paket yang selama ini digunakan siswa. Rancangan

penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan pretest-

postest with non-equivalent control group design pada langkah ini

digambarkan dalam tabel 1.

Tabel 1. DesainPretest-PostestKelompokKontrolTanpaAcak

Sugiyono (2012)

Tes khusus ini dilakukan oleh guru dengan siswa (kelompok besar) kelas XI

SMA Negeri 1 Metro Pada tahap ini guru menggunakan Lembar Kerja

Peserta Didik (LKPD) yang dikembangkan dengan berbasis model

pembelajaran ExCluSiVEuntuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif

siswa pada materi Optik, siswa diberikan soal pre-testdanpost-test terkait

dengan materi yang barudipraktikumkan. Analisis hasil pre-testdanpost-test

digunakan untuk mengetahui peningkatan nilai N-Gain.

D. Teknik Analisis Data

Data hasiluji validasi(uji ahli materi dan uji ahli desain) digunakan untuk

mengetahui tingkat kelayakan produk yang akan dihasilkan.Data yang

KelompokPretesPerlakuanPostes

EksperimenO1XO2

KontrolO3-O4

Page 66: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

48

diperoleh melalui uji validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan produk

LKPD sebagai bahan ajar.

Instrumen angket penilaian uji ahli desain dengan empat pilihan jawaban

sesuai konten pertanyaan, yaitu: “Sangat Menarik”,”Menarik”,”Kurang

Menarik”dan”Tidak Menarik”, uji ahli isi atau materi pembelajaran dengan

menggunakan dua pilihan jawaban “Ya” atau “Tidak”. Setiap pilihan jawaban

menafsirkan tentang kelayakan produk bahan ajar menurut ahli. Revisi

dilakukan pada konten pertanyaan yang diberi pilihan jawaban “Kurang

Menarik” dan “Tidak Menarik”, atau “Kurang Tepat” dan “Tidak Tepat”,

atau para ahli memberikan masukan secara khusus terhadap produk.

Data kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan LKPD sebagai bahan ajar

diperoleh dari uji kelompok kecil kepada siswa sebagai pengguna. Angket

respons terhadap pengguna produk memiliki empat pilihan jawaban sesuai

konten pertanyaan, yaitu “Sangat Menarik”, “Menarik”, “Kurang Menarik”

dan “Tidak Menarik” atau “Sangat Baik”, “Baik”, “Kurang Baik” dan “Tidak

Baik”. Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang

mengartikan tingkat kesesuaian produk bagi pengguna. Penilaian instrumen

total dilakukan dari jumlah skor yang diperoleh kemudian dibagi dengan

jumlah total skor, selanjutnya hasilnya dikalikan dengan banyaknya pilihan

jawaban. Skor penilaian dari tiap pilihan jawaban ini dapat dilihat dalam

Tabel 2.

Page 67: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

49

Tabel 2. Skor Penilaian terhadap Pilihan JawabanPilihan Jawaban Skor

UjiKemenarikan

UjiKemudahan

UjiKemanfaatan

Sangat menarik SangatMempermudah

Sangat Bermanfaat 4

Menarik Mempermudah Bermanfaat 3Kurang menarik Kurang

mempermudahKurangBermanfaat

2

Tidak menarik Tidak mempermudah Tidak Bermanfaat 1Suyanto dan Sartinem (2009)

Instrumen yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban, sehingga skor

penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Skor penilaian = Jumlah skor yang diperolehjumlah nilai total skor tertinggi X 4Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah

sampel uji coba, lalu dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk

menentukan kemenarikan, kemanfatan, dan kemudahan produk yang

dihasilkan berdasarkan pendapat pengguna bahan ajar.

Tabel 3. Konversi Skor Penilaian menjadi Pernyataan Nilai Kualitas.Skor

PenilaianRerata

SkorKlasifikasi

Kemenarikan Kemudahan Kemanfaatan4 3,26 - 4,00 Sangat

MenarikSangat Mudah Sangat

Bermanfaat3 2,51 – 3,25 Menarik Mudah Bermanfaat2 1,76 – 2,50 Kurang

MenarikKurang Mudah Kurang

Bermanfaat1 1,01 – 1,75 Tidak

MenarikTidak Mudah Tidak

BermanfaatSuyanto dan Sartinem (2009)

Guna menguji keefektifan produk yang dikembangkan dilakukan dengan

memberikan pretest dan postest kepada siswa saat uji lapangan.

Page 68: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

50

Produk yang dikembangkan dapat dikatakan efektif jika terdapat perbedaan

antara nilai postest dan pretest yang signifikan. Adapun cara menentukan

nilai akhir setelah menggunakan produk dihitung menggunakan rumus

sebagai berikut:

Nilai posttest dirumuskan sebagai berikut:

Nilai =jumlah skor yang diperoleh siswa

jumlah skor maksimalx 100%

Skor ditentukan dengan menggunakan rubrik penilaian keterampilan berpikir

kreatif, yaitu meliputi indikator kefasihan (fluency), fleksibilitas (flexibility)

dan kebaruan (novelty) (Silver, 1997). Untuk mengetahui bahwa bahan ajar

LKPD yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan hasil belajar dalam

bentuk indikator keterampilan berpikir kreatif maka digunakan nilai N-gain

dengan persamaan (Hake, 1999):

Ngain =

Data kriteria efektifitas penerapan produk disajikan sebagai berikut

(Listyawati, 2012):

Tabel 4. Kriteria Efektivitas Penerapan Produk

Nilai Ngain KategoriKriteria Treatment

(Perlakuan) menggunakanLKPD

Ngain<0,3 Rendah Kurang Efektif0,7 > Ngain 0,3 Sedang Cukup Efektif

Ngain > 0,7 Tinggi Efektif

Page 69: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

69

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian pengembangan ini sebagai berikut:

1. LKPD berbasis model pembelajaran ExCluSiVE pada materi optik valid

dan layak digunakan sebagai bahan ajar.

2. LKPD yang dikembangkan terkualifikasi menarik, sangat mudah, dan

sangat bermanfaat dengan skor rata-rata uji kemenarikan, kemudahan, dan

kemanfaatan masing-masing sebesar 3,16, 3,41, dan 3,44.

3. LKPD yang dikembangkan teruji efektif untuk menumbuhkan

keterampilan berpikir kreatif siswa khususnya pada materi optik dengan

nilai N-gain sebesar 0,74 dan terkualifikasi tinggi.

B. Saran

Saran dari penelitian pengembangan ini adalah:

1. Produk pengembangan hanya teruji pada kelas terbatas, sehingga perlu

diteliti lebih lanjut dalam kelas besar untuk melihat pengaruh produk.

2. Produk pengembangan hanya berfokus ada materi optik, sehingga

perlu pengembangan lebih lanjut mengenai LKPD berbasis model

pembelajaran ExCluSiVE dengan pokok bahasan fisika selain optik.

Page 70: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

73

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, W. T, dan Kadaryanto, B. 2012. Pengembangan ModelPembelajaran Tematik Berorientasi Kemampuan Metakognitif untukMembentuk Karakter Literate dan Awareness bagi Siswa Sekolah Dasar diWilayah Rawan Bencana. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains.UNS, Solo.

Abdurrahman. 2015. Guru Sains Sebagai Inovator; Merancang PembelajaranSains Inovatif Berbasis Riset. Yogyakarta: Media Akademi.

Amer, Ayman. 2005. Analytical Thinking. Mesir: CAPSCU. [online].(http://www.pathways.cu.edu.eg), diakses pada tanggal 25 November2016).

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Arnyana, I.B. Putu. 2006. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatifpada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif SiswaSMA. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Vol. 3(1), 496-515.

Arsyad, Azhar. 2004. Jenis-Jenis Bahan Ajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Baer, J. 1993. Creativity and Divergent Thinking: A Task Specific Approach.London: Lawrence Erlbaum Associates Publisher.

Beladina, Suyitno, dan Kusni. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran CoreBerbantuan LKPD terhadap Kreativitas Matematis Siswa. Unnes Journalof Mathematics Education (UJME), Vol. 2 (3), 36-39.

Depdiknas. 2004. Pengertian Lembar Kerja Siswa. [online]. Tersedia:http://lenterakecil.com. Diakses 25 Oktober 2016.

Dewi, F. M. C., dan Abdurrahman. 2013. Perbandingan Perilaku BerkarakterSiswa Antara Model Pembelajaran ExCluSiVE berbasis Inkuiri denganVerifikasi. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 1(7), 129-141.

Page 71: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

74

Diniaty, Artna & Sri Atun. 2015. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik(LKPD) Industri Kecil Kimia Berorientasi Kewirausahaan untuk SMK.Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, Vol. 1 (1), 46-56.

Febrizha, Sofya. 2015. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Fluida Statis. Skripsi.Bandarlampung: FKIP Fisika Universitas Lampung.

Gregor, D. 2007. Developing Thinking; Developing Learning. New York: OpenUniversity Pers.

Havarneanu, G. 2012. Standardized Educational Test for Diagnose theDevelopment Level of Creative Mathematical Thinking Qualities.International Research Journal Social Sciences, Vol. 1 (2), 25-33.

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang:Akademia.

Listyawati, M. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu diSMP. Journal of Innovative Science Education, Vol. 1 (1), 602-608.

Maharta, Nengah. 1996. Belajar Fisika Sistematis 2. Bandung: Conceps ScienceBandung.

Mulyanta dan Leong, Marlon. 2009. Tutorial Membangun Multimedia InteraktifMedia Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Northcott, et. al. 2007. ICT for Inspiring Creative Thinking, Proceeding AsciliteSingapore.

Pusfarini. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Model PembelajaranBerbasis Masalah yang Mengamodasi Gender untuk MeningkatkanKeterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP pada Materi Sains. Tesis.Bandarlampung: FKIP Magister Keguruan IPA.

Rahayu, E., Susanto, dan Yulianti, D. 2011. Pembelajaran Sains denganPendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Hasil Belajar danKemampuan Berpikir Kreatif Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia,Vol. 7 (1), 106-110.

Runco, Mark A. 2006. Introduction to the Special Issue: Divergent Thinking.Creativity Research Journal, Vol. 18 (3), 249-250.

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Page 72: PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK …digilib.unila.ac.id/27195/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfIV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... Gambar 4 Struktur materi fisika optik ... 17. Kisi-Kisi

75

Silver. 1997. Fostering Creativity through Instruction Rich in MathematicalProblem Solving and Thinking in Problem Posing. International Reviewon Mathematical Education, Vol. 29 (3), 75-80.

Subagyo, Y. Wiyanto dan Marwoto. 2008. Pembelajaran dengan PendekatanKeterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep danSuhu dan Pemuaian. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol.. 5(1).

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suyanto, Eko dan Sartinem. 2009. Pengembangan Contoh Lembar Kerja Fisikadengan Latar Penuntasan Bekal Awal Ajar Tugas Studi Pustaka danKeterampilan Proses untuk SMA Negeri 3 Bandarlampung. ProsidingSeminar Nasional Pendidikan 2009. Bandarlampung: UniversitasLampung.

Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahono, R. 2006. Aspek dan Kriteria Penilaian Media Pembelajaran. [online].Tersedia: http://romisatriawahono.net/. Diakses pada 18 Juni 2017.

Widodo, Chomsin S. & Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar BerbasisKompetensi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.