PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf ·...

155
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5 FASE MATERI ALAT PERNAFASAN MANUSIA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI GUNUNGSARI TAJINAN MALANG SKRIPSI Oleh: FITRIKA LAILATUL ASROFAH 12140116 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Januari, 2017

Transcript of PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf ·...

Page 1: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN

MODEL LEARNING CYCLE 5 FASE MATERI ALAT PERNAFASAN

MANUSIA

UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

DI SEKOLAH DASAR NEGERI GUNUNGSARI TAJINAN MALANG

SKRIPSI

Oleh:

FITRIKA LAILATUL ASROFAH

12140116

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

Januari, 2017

Page 2: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

i

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN

MODEL LEARNING CYCLE 5 FASE MATERI ALAT PERNAFASAN

MANUSIA

UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

DI SEKOLAH DASAR NEGERI GUNUNGSARI TAJINAN MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

FITRIKA LAILATUL ASROFAH

12140116

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

MALANG

Januari, 2017

Page 3: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN

MODEL LEARNING CYCLE 5 FASE MATERI ALAT PERNAFASAN

MANUSIA

UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

DI SEKOLAH DASAR NEGERI GUNUNGSARI TAJINAN MALANG

Oleh:

Fitrika Lailatul Asrofah

12140116

Telah Disetujui Oleh,

Dosen Pembimbing:

Indah Aminatuz Zuhriyah, M.Pd

NIP. 197902022006042003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Dr. Muhammad Walid, M.A

NIP. 197308232000031002

Page 4: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

iii

Page 5: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Rasa syukur selalu terucapkan kepada Allah atas segala rahmat-Nya

dan syafa’at Rasul-Nya, Ananda persembahkan karya ini tiada lain

untuk orang yang sangat ananda ta’dhimi dan sayangi yaitu Bapak

Ibu tercinta

Bapak Mujianto dan Ibu Likanah

Doa dan kasih sayang beliaulah ananda dapat menjadikan hidup ini

tetap semangat dalam menggapai mimpi selama ini.

Untuk Suamiku

Yang terkasih Puji Rohmansyah terimakasih karena selalu memberiku

motivasi dengan perhatian dan kasih sayangnya.

Untuk Saudaraku

Adikku Rifky Dyan Andi Fajar dan semua saudaraku

yang selalu memberikanku motivasi dengan senyum dan tawanya.

Terima kasihku

Pada jerih payah Guru-guru dan Dosen-dosenku yang telah

membimbing dan memberi cahaya ilmu pengetahuan padaku......

Terima kasih ananda ucapkan kepada keluarga besar SD Negeri

Gunungsari, Ibu Reni Dwi, S.Pd dan guru-guru yang telah memberi

kesempatan dan kepercayaan dalam penelitian ini.

Terima kasih pada teman-teman PKL SD Brawijaya Smart School

Malang dan teman-teman PGMI 2012 yang telah membantu dalam

penelitian ini.

Teruntuk sahabat karibku tersayang

Alfi Ida Aulia, Fiky Adi Darma,dan Fajar Harmawan yang selalu

memberi motivasi serta ikhlas menemaniku dikala suka maupun duka.

Page 6: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

v

MOTTO

“Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah

bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia

adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung“

(QS. At Taubah: 129)1

1 Departemen Agama RI, Mushaf „Aisyah Al-Qur‟an Terjemah untuk Wanita (Cibiru

Bandung) , hlm. 525

Page 7: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

vi

Page 8: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

vii

Page 9: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan

pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543

b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Huruf

q = ق z = ز a = ا

k = ك s = س b = ب

l = ل sy = ش t = ت

m = م sh = ص ts = ث

n = ن dl = ض j = ج

w = و th = ط h = ح

h = ھ zh = ظ kh = خ

, = ء „ = ع d = د

y = ي gh = غ dz = ذ

f = ف r = ر

B. Vocal Panjang C. Vokal Diftong

Vokal (a) panjang= ٲو = aw

Vokal (i) panjang= î ٲي = ay

Vokal (u) panjang= û او = û

يا = î

Page 10: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga karya dengan judul Pengembangan Lembar Kerja Siswa

(LKS) Dengan Model Learning Cycle 5 Fase Materi Alat Pernafasan Manusia

Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Negeri

Gunungsari Tajinan Malang ini dapat terselesaikan dengan baik, walaupun masih

banyak yang perlu mendapat tambahan dan sumbangan ide maupun pikiran demi

sempurnanya produk ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk

dalam iman Islam.

Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak

bantuan, dorongan, dan sumbangan yang diberikan oleh beberapa pihak,. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua

pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini, khususnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Mudjia Raharjo, M.Si, selaku Rektor UIN Maulana Malik

Ibrahim Malang yang telah menyediakan fasilitas selama menuntut ilmu.

2. Dr. H. Nur Ali, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

yang telah menyediakan fasilitas dalam menempuh studi

3. Dr. Muhammad Walid, M.A., selaku Ketua dan Agus Mukti Wibowo, M.Pd.

selaku Sekeretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

4. Indah Aminatuz Zuhriyah, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan arahan, bimbingan dan koreksi selama penulisan skripsi.

Page 11: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

x

5. Semua staf pengajar atau dosen Fakultal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang

telah mengarahkan dan memberikan wawasan keilmuan.

6. Reni Dwi, S.Pd., selaku guru kelas V yang telah meluangkan waktunya dan

membantu selama uji coba lapangan produk penelitian.

7. Semua civitas SDN Gunungsari Tajinan Malang, khususnya kepada Drs. M

Saikun Hufron, selaku kepala sekolah yang telah membantu kelancaran

selama penelitian dan memberikan motivasiserta pengarahan dalam

penyelesaian laporan skripsi ini.

8. Terima kasih untuk segenap pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-

persatu.

Terakhir, semoga skripsi ini dapat ikut ambil bagian dalam penelitian wacana

keilmuan dan pendewasaan berpikir dalam rangka mengembangkan ilmu ke-

PGMI-an. Meskipun sederhana, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis,

pembaca, pembimbing, penguji, pendengar, dan yang mengetahui kalau karya ini

ada. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan semoga mendapat

balasan dari Allah SWT.

Malang, 24 Agustus

2016

Penulis

Page 12: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

xi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Halaman Judul ............................................................................................. i

Halaman Persetujuan Ujian Skripsi .......................................................... ii

Halaman Pengesahan Skripsi ..................................................................... iii

Halaman Persembahan ................................................................................ iv

Motto ............................................................................................................. v

Nota Dinas Pembimbing .............................................................................. vi

Surat Pernyataan ......................................................................................... vii

Pedoman Transliterasi ................................................................................. viii

Kata Pengantar ............................................................................................ ix

Daftar Isi ....................................................................................................... xi

Daftar Tabel .................................................................................................. xv

Daftar Gambar ............................................................................................. xvii

Daftar Bagan ................................................................................................ xviii

Abstrak .......................................................................................................... xix

BAB I: PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Tujuan Pengembangan ....................................................................... 6

D. Manfaat Pengembangan ..................................................................... 7

E. Asumsi Pengembangan ...................................................................... 8

Page 13: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

xii

F. Ruang Lingkup Pengembangan ......................................................... 8

G. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ................................................. 9

H. Originalitas Penelitian ........................................................................ 9

I. Definisi Operasional........................................................................... 13

J. Sistematika Pembahasan .................................................................... 15

BAB II: KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 18

A. Ruang Lingkup Materi Pernafasan..................................................... 18

1. Organ Pernafasan Manusia .......................................................... 18

2. Proses Pernafasan Manusia .......................................................... 21

B. Konsep Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) .................... 23

1. Pengertian Bahan Ajar ................................................................. 23

2. Jenis Bahan Ajar .......................................................................... 25

3. Langkah-langkah Memilih Bahan Ajar ........................................ 30

4. Pengembangan LKS ..................................................................... 30

C. Konsep Model Learning Cycle 5 Fase ............................................... 31

D. Konsep Hasil Belajar ......................................................................... 35

1. Pengertian Hasil Belajar ............................................................. 35

2. Indikator Hasil Belajar ................................................................ 36

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................... 36

E. Kerangka Konseptual ......................................................................... 39

BAB III: METODE PENELTIAN ............................................................. 42

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian......................................................... 42

B. Model Pengembangan ........................................................................ 43

Page 14: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

xiii

C. Prosedur Pengembangan .................................................................... 48

D. Uji Coba Produk Bahan Ajar ............................................................. 53

1. Desain Uji Coba ..................................................................... 53

2. Subjek Uji Coba ..................................................................... 54

3. Jenis Data ............................................................................... 56

4. Instrumen Pengumpulan Data ................................................ 57

5. Teknik Analisis Data .............................................................. 58

E. Petunjuk Penggunaan Produk ............................................................ 61

F. Prosedur Penelitian............................................................................. 62

BAB IV: HASIL PENGEMBANGAN ....................................................... 65

A. Penyajian Data Uji Coba .................................................................... 65

1. Penyajian data uji coba secara teoritis ................................... 65

2. Penyajian data uji coba secara empiris................................... 68

B. Analisis Data ...................................................................................... 81

1. Validasi Teoritis .......................................................................... 81

2. Validasi Empiris .......................................................................... 83

C. Revisi Produk

1. Revisi Ahli Desain ................................................................. 87

2. Revisi Ahli Materi .................................................................. 89

3. Revisi Ahli Pembelajaran ....................................................... 90

4. Ujicoba Kelompok kecil dan ujicoba Lapangan .................... 92

D. Perbedaan Hasil belajar Siswa Sebelum dan Sesudah menggunakan

produk ................................................................................................ 93

Page 15: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

xiv

E. Kajian Produk Akhir .......................................................................... 98

BAB V: PEMBAHASAN ............................................................................. 107

A. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Bahan Ajar LKS IPA dengan

Model Learning Cycle 5 Fase Materi Alat Pernafasan Manusia ....... 107

BAB VI: PENUTUP ..................................................................................... 110

A. Kesimpulan Hasil Pengembangan ..................................................... 110

B. Saran-saran ......................................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 113

LAMPIRAN

Page 16: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu Terkait dengan Produk Pengembangan .............. 11

Tabel 3.1. Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA SD/MI Kelas V

Semester I .............................................................................................. 49

Tabel 3.2. SK/KD dan Indikator IPA kelas V ........................................................ 50

Tabel 3.3.Kualifikasi Pencapaian ........................................................................... 59

Tabel 4.1. Hasil Penilaian Ahli Isi Mata Pelajaran IPA ......................................... 69

Tabel 4.2. Ikhstisar Data Penilaian dan Review Ahli Isi Mata Pelajaran IPA ....... 70

Tabel 4.3. Hasil Penilaian Ahli Desain terhadap LKS IPA dengan Model

Learning Cycle 5 Fase untuk Peningkatan Hasil Belajar ...................... 71

Tabel 4.4. Ikhtisar Data Penilaian dan Review Ahli Ahli Desain .......................... 73

Tabel 4.5. Hasil Penilaian Ahli Pembelajaran terhadap LKS IPA dengan Model

Learning Cycle 5 Fase untuk Peningkatan Hasil Belajar ...................... 73

Tabel 4.6. Ikhtisar Data Penilaian dan Review Ahli Pembelajaran terhadap

LKS IPA dengan Model Learning Cycle 5 Fase untuk Peningkatan

Hasil Belajar ............................................................................................ 74

Tabel 4.7. Uji Kelompok Kecil .............................................................................. 75

Tabel 4.8. Uji Lapangan ......................................................................................... 78

Tabel 4.9. Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan Pre-test dan Post-test ................... 93

Tabel 4.10. Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan Pre-test dan Post-test ................. 96

Page 17: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Desain Eksperimen Before After ...................................................... 60

Gambar 4.1. Cover pengembangan LKS IPA tampak depan................................. 99

Gambar 4. 2. Kata Pengantar ............................................................................... 100

Gambar 4.3. Daftar Isi .......................................................................................... 100

Gambar 4.4. SK KD ............................................................................................. 101

Gambar 4.5. Petunjuk Penggunaan Buku ............................................................ 101

Gambar 4.6. Peta Konsep ..................................................................................... 102

Gambar 4.7. Kegiatan Praktikum ......................................................................... 103

Gambar 4.8. LKS “Mari Mengamati” .................................................................. 104

Gambar 4.9. LKS “Mari Mengerjakan” ............................................................... 104

Gambar 4.10. Rangkuman Materi ........................................................................ 105

Gambar 4.11. Daftar Pustaka ............................................................................... 105

Page 18: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1. Kerangka Konseptual ........................................................................... 41

Bagan 3.1. Model Borg and Gall ........................................................................... 47

Page 19: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

xviii

ABSTRAK

Asrofah, Fitrika Lailatul. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

dengan Model Learning Cycle 5 Fase Materi Alat Pernafasan Manusia

Untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V di SDN Gunungsari

Tajinan Malang. Skripsi, Program Studi Jurusan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing

Indah Aminatuz Zuhriyah, M.Pd

IPA merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis. Artinya,

kegiatan manusia yang tiada hentinya dari hasil percobaan akan menghasilkan

konsep, selanjutnya konsep tersebut mendorong dilakukannya percobaan

berikutnya dan seterusnya. Kegiatan dinamis dan aktif dinamis itu dapat dilakukan

melalui Learning Cycle 5 Fase. Learning Cycle 5 Fase adalah siklus belajar yang

terdiri dari 5 tahapan yaitu engagement, exploration, explanation, elaboration,

dan evaluation. dalam pembelajaran IPA khususnya perlu adanya model yang

nantinya akan mengarahkan siswa untuk mengetahui berdarkan fakta apa yang ia

pelajari. Ketika ada serangkaian proses pembelajaran yang mengarahkan siswa

mempelajari sesuai dengan kehidupan sehari-hari, siswa akan lebih memahami

dan mereka dapat membentuk konsep baru sesuai pengetahuan yang ia peroleh

melalui kegiatan pembelajarn tersebut. Oleh sebab itu, perlu adanya

pengembangan LKS IPA model Learning Cycle 5 Fase kelas V SDN Gunungsari

Tajinan Malang untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah mengahasilkan produk berupa

LKS IPA model Learning Cycle 5 Fase yang diharapkan mampu meningkatkan

keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dan meningkatkan hasil

belajar siswa.Dalam pengembangan bahan ajar ini, peneliti menggunakan jenis

penelitian dan pengembangan (R&D) dan model yang dikembangkan menurut

Borg & Gall dengan enam tahap yang dilaksanakan, yaitu: (1)Menganalisis

kebutuhan dan karakteristik siswa, (2)Merumuskan tujuan instruksional.,

(3)Merumuskan butir-butir materi, (4)Mengembangkan alat pengukur

keberhasilan, (5)Menuliskan naskah media, (6)Mengadakan tes dan revisi.

Hasil pengembangan bahan ajar IPA dalam bentuk Lembar Kegiatan

Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi ahli materi

92%, (2) Validasi ahli desain bahan ajar 90%, (3) Validasi dan uji coba guru kelas

V 86.6%, (6) Uji coba lapangan 90.2%. Sedangkan pada perhitungan uji t manual

dengan tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh hasil t hitung ≥ t tabel yaitu 5,18 > 2,045

artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan

terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Dengan demikian, pengembangan sudah

dapat dikatakan layak digunakan dalam pembelajaran.

Kata Kunci: Pengembangan LKS IPA,Learning Cycle 5 Fase, Alat

Pernafasan Manusia, Hasil belajar.

Page 20: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

xix

ABSTRACT

Asrofah, Fitrika Lailatul. 2016. Development of Student Worksheet (LKS) with 5

Phases Learning Cycle Model of Material of Human Respiratory

Equipment of Students of Class V SDN Gunungsari Tajinan Malang.

Thesis, Department of Elementary School Teacher (primary education),

Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, State Islamic University of

Maulana Malik Ibrahim Malang. Supervisor:Indah Aminatuz Zuhriyah,

M.Pd

Natural Science is a active and dynamic human activity. Meant that human

activities are the results of the experiment that will produce a concept, the

concepts encourage future experiments and so on. Dynamic and active dynamic

activities can be done through the 5 Phases Learning Cycle. 5 Phases Learning

Cycle is a learning cycle consisting of five stages, namely engagement,

exploration, explanation, elaboration, and evaluation. in natural science learning

needs for a model that will lead students to know based on the fact what are

learned. There is a series of learning processes that lead students to learn in

accordance with everyday life, students will be better to understand appropriate

knowledge that is acquired through these learning activities. Therefore, the need

for the development of natural science of LKS of 5 Phases Learning Cycle model

of class V SDN Gunungsari Tajinan Malang is to improve student learning

outcomes

The research objectives of this development resulted worksheets IPA

product of 5 Phases Learning Cycle model which were expected to enhance the

activity of students in participating in science teaching and improved student

learning outcomes. In the development of teaching materials, the researcher used

teaching materials that were developed using a model of development according

to Borg & Gall with six stages, namely: (1) analyze the needs and characteristics

of students, (2) Formulate instructional purposes. (3) formulate the grains of

material, (4) Develop a gauge of success, (5) Write the manuscript media, (6)

Conduct tests and revisions.

The result of the development of teaching materials of natural science of

Students worksheet Activity (LKS) was valid criteria with results of (1)

Validation of matter experts was 92%, (2) Validation of design experts of teaching

materials was 90%, (3) Validation and testing of teachers in class V 86.6 was %,

(6) field trials was 90.2%. While in manual calculation of t test with significance

level of 0.05 was obtained results of t count ≥ t table as same as 5.18> 2.045 meant

that Ho was rejected and Ha was accepted. So there was a significant difference to

the teaching materials that was developed. Thus, the development was eligible to

use in learning

Keywords: Development of Student Worksheet, 5 Phases Learning Cycle, Human

Respiratory Equipment.

Page 21: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

xx

Page 22: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran di

SD yang dimaksudkan agar siswa memiliki pengetahuan, gagasan dan

konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari

pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. IPA adalah pengetahuan

khusus yang didalamnya terdapat berbagai macam kegiatan ilmiah yaitu

observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya

saling keterkaitan satu sama lain. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu

yang mengkaji gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk bumi ini,

sehingga terbentuk konsep dan prinsip.2

IPA merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis.

Artinya, kegiatan manusia yang tiada hentinya dari hasil percobaan akan

menghasilkan konsep, selanjutnya konsep tersebut mendorong

dilakukannya percobaan berikutnya dan seterusnya.3 Kegiatan dinamis dan

aktif dinamis itu dapat dilakukan melalui Learning Cycle 5 Fase. Learning

Cycle 5 Fase adalah siklus belajar yang terdiri dari 5 tahapan yaitu

engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation. Pada

tahap engagement adalah tahap persiapan dan pembangkitan minat siswa.

Exploration adalah tahap yang bertujuan untuk mengecek pengetahuan

2 Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 1

3 Maskoeri Jasin, op.cit, hlm:10

Page 23: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

2

siswa. Explanation adalah tahap dimana siswa harus dapat menjelaskan

suatu konsep dengan kalimat atau pemikiran sendiri. Tahap elaborasi

adalah tahap dimana siswa menerapkan konsep dan keterampilan yang

telah dipelajari. Tahap evaluation adalah tahap dimana siswa dapat

mengevaluasi diri dengan mengajukan pertanyaan terbuka dan mencari

jawaban yang menggunakan observasi.

Tercapainya tujuan pembelajaran IPA dengan model Learning

Cycle 5 Fase di SD/MI, harus mengacu pada teori Piaget. Berdasarkan

teori ini tahap operasional konkret dimulai pada usia 7-11 tahun, dimana

anak mulai berfikir rasional, tetapi belum dapat memahami hal-hal yang

abstrak.4 Sehingga, perlu cara untuk mencapai tujuan pembelajaran

dengan model Learning Cycle 5 fase. Pembelajaran dengan

menggunakan model Learning Cycle 5 Fase akan membantu siswa dalam

membangun pengetahuan yang dia peroleh melalui aktifitas yang telah ia

lakukan dalam pembelajaran. Dengan model Learning Cycle 5 Fase ini

juga akan meminimalisir terjadinya misskonsepsi pada siswa. Model ini

akan mendorong siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran

sehingga pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centered).

Berdasarkan prinsip student centered maka peserta didik merupakan

pusat dari suatu kegiatan pembelajaran. Prinsip ini menekankan bahwa

proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila siswa secara aktif

melakukan latihan-latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan

4 Khanifatul, Pembelajran Inovatif Strategi Mengelola Kelas secara efektif dan

Menyenangkan, (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA,2013), hlm. 20

Page 24: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

3

pembelajaran yang sudah ditetapkan.5Hal ini sesuai dengan aktivitas-

aktivitas dalam IPA khususnya eksperimen.

Penelitian sains di kelas dirancang untuk membantu para siswa

mengembangkan enam keterampilan: (1) bertanya (mengajukan

masalah); (2) memperkirakan hal yang akan mereka harapkan (atau

membuat hipotesis); (3) merencanakan dan melakukan penelitian; (4)

mengumpulkan hasil pengamatan (data); (5) mengatur, menguji, dan

mengevaluasi data dengan membuat tabel, grafik, dan peta; (6) menarik

kesimpulan dengan hipotesis mereka.

Pembelajaran dengan model Learning Cycle 5 Fase pada dasarnya

menekankan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran atau

biasa disebut Student Center. Model ini juga mengutamakan keutamaan

proses dalam pemahaman konsep dan kegiatan pelajaran yang meliputi

kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaaan yang relevan dan

membangun konsep baru berdasarkan pengetahuan dan pemahaman yang

ia dapat melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut bertujuan

untuk mengembangkan keterampilan ilmiah anak, sehingga dengan

model Learning Cycle 5 Fase pembelajaran dapat dilakukan secara

maksimal dan mendorong siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal tidak hanya

melalui model pembelajaran Learning Cycle 5 Fase saja, tetapi perlu

5 Khanifatul, Pembelajran Inovatif Strategi Mengelola Kelas secara efektif dan

Menyenangkan, (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA,2013), hlm. 17

Page 25: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

4

adanya bahan ajar yang mendukung proses pembelajaran, karena bahan

ajar merupakan salah satu sarana guna membantu memahamkan siswa

dalam pembelajaran. Melalui bahan ajar, diharapkan dapat menambah

minat dan dan motivasi siswa serta membiasakan bekerja keras untuk

memperoleh pengetahuan, tanpa atau didampingi guru.

Bahan ajar yang dapat mendukung proses pembelajaran IPA adalah

bahan ajar dengan model Leraning Cycle 5 Fase, yang berupa Lembar

Kegiatan Siswa (LKS) IPA untuk siswa kelas V SD/MI. Melalui model

Learning Cycle 5 Fase ini, akan membawa dampak perkembangan

mental positif siswa, serta siswa mempunyai kesempatan yang luas untuk

membangun konsep sesuai dengan pengalaman yang telah ia peroleh

melalui kegiatan pembelajaran. Selain itu siswa akan lebih bertanggung

jawab dan memiliki kemandirian dalam dirinya. Siswa lebih bebas

melakukan kegiatan pembelajaran namun tetap terstruktur sesuai dengan

tahapan yang terdapat pada model Learning Cycle 5 Fase.

Indikator bahan ajar yang baik dikembangkan sesuai karakteristik

peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah. Bahan

ajar harus relevan denagn standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Materi atau bahan ajar yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus

dipelajari serta dikuasai oleh siswa hendaknya materi tersebut benar-

benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Materi pokok yang dibahas dalam bahan ajar IPA dengan model

Learning Cycle 5 Fase di kelas V adalah Alat Pernafasan Manusia.

Page 26: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

5

Materi alat pernafasan manusia menerangkan organ-organ pernafasan,

proses pernafasan dan kelainan yang terjadi pada pernafasan manusia..

Materi pokok alat pernafasan manusia perlu dijelaskan dengan

melakukan percobaan maupun pengamatan secara langsung sehingga

siswa benar-benar mengerti dan faham tentang materi tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bu Reni Dwi, S.Pd selaku Guru

Kelas V SDN 01 Gunungsari Tajinan, mengatakan bahwa:

Usia pada anak SD ini masih membutuhkan pembelajaran yang

sifatnya konkret. Selama ini bahan ajar yang saya gunakan dalam

mengajar IPA kurang mengarahkan anak untuk aktif. Jadi kebanyakan

dalam proses pembelajaran masih terpusat pada guru.6

Fakta dilapangan berdasarkan dari hasil wawancara guru kelas V

SDN Gunungsari Tajinan Malang, anak usia SD/MI dalam pembelajaran

IPA khususnya perlu adanya model yang nantinya akan mengarahkan

siswa untuk mengetahui berdasarkan fakta apa yang ia pelajari dan

mengarahklan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Ketika hanya

mempelajari buku saja siswa masih berfikir abstrak. Namun ketika ada

serangkaian proses pembelajaran yang mengarahkan siswa mempelajari

sesuai dengan kehidupan sehari-hari, siswa akan lebih memahami dan

mereka dapat membentuk konsep baru sesuai pengetahuan yang ia

peroleh melalui kegiatan pembelajarn tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu dilakukan penelitian

dan pengembangan tentang “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa

(LKS) dengan Model Learning Cycle 5 Fase Materi Alat Pernafasan

6 Wawancara dengan Ibu Reni Dwi, Guru Kelas V SDN Gunungsari Tajinan, tanggal 21

Januari 2016.

Page 27: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

6

Manusia untuk Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V di Sekolah

Dasar Negeri Gunungsari Tajinan Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana desain Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan model

Learning Cycle 5 Fase pada materi Alat Pernafasan Manusia kelas V

SDN Gunungsari Tajinan Malang?

2. Bagaimana validitas Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan model

Learning Cycle 5 Fase materi Alat Pernafasan Manusia kelas V SDN

Gunungsari Tajinan Malang?

3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa sebelum menggunakan produk

dan sesudah menggunakan produk Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

dengan model Learning Cycle 5 Fase materi Alat Pernafasan Manusia

kelas V SDN Gunungsari Tajinan Malang?

C. Tujuan Pengembangan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Menghasilkan produk berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan

model Learning Cycle 5 Fase materi Alat Pernafasan Manusia kelas V

SDN Gunungsari Tajinan Malang.

Page 28: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

7

2. Menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan model Learning

Cycle 5 Fase yang memiliki tingkat validitas sesuai materi Alat

Pernafasan Manusia kelas V SDN Gunungsari Tajinan Malang.

3. Mendeskripsikan perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah

menggunakan produk Lembar Kegiatan Siswa (LKS) IPA dengan

model Learning Cycle 5 Fase materi Alat Pernafasan Manusia kelas V

SDN Gunungsari Tajinan Malang.

D. Manfaat Pengembangan

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Ilmu Pengetahuan

Alam dengan model Learning Cycle 5 Fase diharapkan dapat menjadi

alternatif sumber belajar untuk siswa kelas V SD/MI. Manfaat yang

diharapkan untuk pengembangan buku ajar Ilmu Pengetahuan Alam materi

alat pernafasan manusia secara khusus antara lain:

1. Bagi Siswa

Meningkatkan motivasi dan penguasaan materi dalam belajar materi

pesawat sederhana, serta dapat membantu siswa dalam meningkatkan

pemahaman mengenai alat pernafasan manusia sehingga hasil belajar

siswa meningkat.

2. Bagi Sekolah/ Guru

Sebagai bahan pertimbangan sekolah dan guru untuk tetap

melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan Lembar Kegiatan

Siswa (LKS) Ilmu Pengetahuan Alam dengan model Learning Cycle 5

Fase. Diharapkan dengan adanya LKS ini dapat mempermudah dan

Page 29: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

8

memperjelas penyampaian materi sehingga kegiatan pembelajaran

dapat terlaksana dengan baik dan apa yang diinginkan dapat

terlaksana secara efektif.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai sarana untuk mengembangkan keilmuan dibidang pendidikan

juga, dapat menambah pengetahuan mengenai pengembangan buku

ajar khususnya pengembangan LKS Ilmu Pengetahuan Alam dengan

model Learning Cycle 5 Fase.

E. Asumsi Pengembangan

Asumsi yang mendasari pengembangan LKS Ilmu Pengetahuan Alam

dengan model Learning Cycle 5 Fase materi Alat Pernafasan Manusia

adalah:

“Belum tersedianya Lembar Kegiatan Siswa (LKS) IPA model Learning

Cycle 5 Fase. Menurut Fajaroh dalam penelitiannya, dengan model

Learning Cycle 5 Fase dapat membawa siswa kedalam pembelajaran aktif,

meminimalisir misskonsepsi yang terjadi pada siswa dan siswa dapat

menggali konsep sendiri melalui kegiatan pembelajaran”

F. Ruang Lingkup Pengembangan

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan model Learning

Cycle 5 Fase ini memiliki ruang lingkup dalam pengembangan, yaitu:

1. LKS ini digunakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Page 30: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

9

2. LKS dengan model Learning Cycle 5 Fase ini hanya digunakan untuk

siswa kelas V semester 1 saja.

3. LKS dengan model Learning Cycle 5 Fase ini hanya membahas materi

Alat Pernafasan Manusia.

G. Spesifikasi Produk

Produk yang dikembangkan berupa LKS IPA yang dimodifikasi dan

dikembangkan menjadi LKS IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase

dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Produk yang dihasilkan berbentuk Lembar Kegiatan Siswa (LKS) IPA

yang diperuntunkan untuk peserta didik. Sedangkan spesifikasi wujud

fisik produk yang dihasilkan adalah bahan ajar yang berupa LKS.

b. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) IPA yang dikembangkan berupa LKS

IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase yang berukuran sebesar buku

A4, berisi kegiatan-kegiatan siswa dan ringkasan materi serta soal-soal

evaluasi.

H. Originalitas Penelitian

Orisinalitas Penelitian ini menyajikan perbedaan dan persamaan bidang

kajian yang diteliti antara peneliti dengan penelitii-peneliti sebelumnya.

Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya pengulangan kajian

terhadap hal-hal yang sama. Dengan demikian akan diketahui sisi-sisi

Page 31: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

10

apa saja yang membedakan antara penelitian peneliti dengan penelitian

terdahulu.

1. Anis Saidah (2014), Pengembangan Buku Ajar Berbasis Inkuiri

Terbimbing MateriBenda dan Sifatnya pada Siswa kelas IV MINU An-

Nur Bokor Kecamatan Turen Malang. Penelitian terdahulu ini sama-

sama mengembangkan buku ajar, namun dalam penelitian terdahulu ini

peneliti menggunakan basis inkuiri terbimbing dalam mengembangkan

buku ajar.7

2. Ayu Muhayyinah (2012), Pengembangan Bahan Ajar Ilmu

Pengetahuan Materi Gaya dengan Model Learning Cycle 5 Fase untuk

siswa kelas IV MI Islamiyah Pakis-Tumpang. Penelitian terdahulu ini

sama-sama mengembangkan buku ajar dengan model Learning Cycle 5

Fase, namun dalam penelitian terdahulu ini peneliti menggunakan

materi gaya pada kelas IV.8

3. Ilza Ma‟azi Azizah (2013), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis

Multimedia interaktif untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Rangka Manusia Kelas IV

MIN Cengkok Ngronggot Nganjuk. Penelitian terdahulu ini sama-sama

mengembangkan bahan ajar Ilmu Pengetahuan Alam, namun dalam

7 Anis Saidah , Pengembangan Buku Ajar Berbasis Inkuiri Terbimbing

MateriBenda dan Sifatnya pada Siswa kelas IV MINU An-Nur Bokor Kecamatan

Turen Malang (Malang: Program Sarjana Universitas Islam Negeri Malang, 2014) 8 Ayu Muhayyinah , Pengembangan Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Materi

Gaya dengan Model Learning Cycle 5 Fase untuk siswa kelas IV MI Islamiyah

Pakis-Tumpang (Malang: Program Sarjana Universitas Islam Negeri Malang,

2012)

Page 32: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

11

penelitian terdahulu ini peneliti mengembangkan bahan ajar berbasis

Multimedia Interaktif.9

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu di atas, belum ada

penelitian pengembangan bahan ajar IPA dengan model Learning Cycle 5

Fase. Untuk perbedaan dan persamaannya bisa dilihat dari tabel berikut

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu Terkait Produk Pengembangan

9 Ilza Ma‟azi Azizah , Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia interaktif

untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Rangka Manusia Kelas IV MIN Cengkok Ngronggot Nganjuk (Malang:

Program Sarjanan Universitas Islam Negeri Malang, 2013)

No Nama

Peneliti,

Tahun dan

Judul

Fokus

Penelitian

Persamaan Perbedaan Orisinalitas

Penelitian

1 Anis Saidah,

Pengembangan

Buku Ajar

Berbasis

Inkuiri

Terbimbing

Materi Benda

dan Sifatnya

pada Siswa

kelas IV MINU

An-Nur Bokor

Kecamatan

Turen Malang,

SKRIPSI, UIN

MALANG,

2014

Penelitian

difokuskan

pada

pengembanga

n bahan ajar

berbasis

inkuiri

terbimbing

Sama-

sama

mengembangk

an bahan ajar

tentang bahan

ajar.

Materi yang

dikembangkan

adalah materi

IPA

Pengembangan

bahan ajar

berbasis inkuiri

terbimbing

Pengembangan

dilakukan pada

materi Benda

dan sifatnya

Analisis data

mengenai hasil

pengembangan

menunujukkan

valid dengan

prosentase 92%

hasil validasi

isi, 95% hasil

validasi desain

bahan ajar dan

90% dari hasil

validasi ahli

pembelajaran

Pengembang

an bahan ajar

berbentuk

LKS IPA

dengan

model

Learning

Cycle 5 Fase

pada materi

Alat

Pernafasan

Manusia.

Analisis data

mengenai

hasil

pengembang

an

menunujukka

n valid

dengan

prosentase

92% hasil

validasi isi,

Page 33: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

12

90% hasil

validasi

desain bahan

ajar dan

86.6% dari

hasil validasi

ahli

pembelajaran

.

2 Ayu

Muhayyinah,

Pengembangan

Bahan Ajar

Ilmu

Pengetahuan

Materi Gaya

dengan Model

Learning Cycle

5 Fase untuk

siswa kelas IV

MI Islamiyah

Pakis-

Tumpang,

SKRIPSI, UIN

MALANG,

2012

Penelitian

memfokuska

n

pengembanga

n bahan IPA

dengan

model

Learning

Cycle 5 Fase

pada materi

gaya

Sama-sama

mengembn

agkan

bahan ajar

IPA dengan

model

Learning

Cycle 5

Fase

Pengemban

gan

dilakukan

untuk

mengetahui

perbedaan

hasil belajar

pada kelas

control dan

kelas

eksperimen

Pengembang

an bahan ajar

digunakan

pada materi

gaya.

Analisis data

mengenai

hasil

pengembang

an

menunujukk

an valid

dengan

prosentase

100%% hasil

validasi isi,

98% hasil

validasi

desain bahan

ajar dan 98%

dari hasil

validasi ahli

pembelajaran

Pengembang

an bahan ajar

pada materi

alat

pernafasan

manusia.

Analisis data

mengenai

hasil

pengembang

an

menunujukk

an valid

dengan

prosentase

92% hasil

validasi isi,

90% hasil

validasi

desain bahan

ajar

dan86,6%

dari hasil

validasi ahli

pembelajaran

.

3 Ilza Ma‟azi

Azizah,

Pengembangan

Bahan Ajar

Berbasis

Multimedia

interaktif untuk

Meningkatkan

Hasil Belajar

pada Mata

Penelitian

difokuskan

pada

pengembanga

n bahan ajar

berbasis

multimedia

interaktif

Sama-sama

meneliti

tentang

pengembana

gn bahan ajar

IPA

Pengembang

an

dilakuakan

Lebih

menekan kan

pengembanga

n bahan ajar

berbasis

multimedia

interaktif

Analisis data

mengenai

Pengembanga

n bahan ajar

menggunakan

model

Learning

Cycle 5 Fase

Analisis data

mengenai

hasil

Page 34: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

13

Berdasarkan kajian terdahulu dapat disimpulkan bahwa penelitian

tentang pembelajaran IPA belum ada pengembangan dengan

pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) IPA model Learning Cycle

5 Fase. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah

peneliti mengembangkan Bahan Ajar yaitu Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

IPA materi Alat Pernafasan Manusia dengan model Learning Cycle 5 Fase

Siswa Kelas V SD/MI.

I. Definisi Operasional

Untuk menghindari kekeliruan dalam memahami atau menafsirkan

istilah-istilah yang ada, oleh karena itu diberikan penegasan dan

Pelajaran Ilmu

Pengetahuan

Alam Materi

Rangka

Manusia Kelas

IV MIN

Cengkok

Ngronggot

Nganjuk,

SKRIPSI, UIN

MALANG,

2013

untuk

mengetahui

dan

mendeskripsi

kan

perbedaan

hasil belajar

anatara kelas

kontrol yaitu

kelas yang

siswanya

tidak

menggunaka

n produk

pengembang

an dan kelas

eksperimen

yaitu siswa

yang

menggunaka

n produk

pengembang

an.

hasil

pengembanga

n

menunujukkan

valid dengan

prosentase

100%% hasil

validasi isi,

86.6% hasil

validasi desain

multimedia

interaktif dan

98% dari hasil

validasi ahli

pembelajaran

pengembanga

n

menunujukkan

valid dengan

prosentase

92% hasil

validasi isi,

90% hasil

validasi desain

bahan ajar dan

86,6% dari

hasil validasi

ahli

pembelajaran.

Page 35: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

14

pembahasan dari istilah yang berkaitan dengan judul penelitian yang

meliputi:

1. Pengembangan

Pengembangan adalah suatu proses mengembangkan suatu produk baru/

menyempurnakan serta memodifikasi suatu produk yang ada dan produk

itu dapat dipertanggungjawabkan kelayakannya oleh pembuat produk.

2. Bahan ajar

Bahan ajar adalah pegangan yang digunakan oleh guru dalam

melaksanankan kegiatan belajar mengajar dan didalamnya termuat desai

pembelajaran pada saat itu.

3. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah lembaran-lembarang berisi

kegiatan yang harus dilakukan dan dikerjakan oleh siswa

4. IPA

IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di SD/MI yang

didalamnya membahas tentang kejadian-kejadian alam semesta dan

makhluk hidup di muka bumi.

5. Learning Cycle 5 Fase

Salah satu model pembelajaran yang di dalamnya terdapat 5 tahapan

yaitu engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation.

Model ini merupakan bagian dari teori konstruktivistik.

Page 36: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

15

6. Alat Pernafasan Manusia

Salah satu materi IPA di SD/MI yang didalamnya membahas mengenai

macam-macam alat pernafasan manusia, proses pernafasan manusia, dan

jenis-jenis penyakit atau gangguan alat pernafasan manusia serta cara

menjaga kesehatannya.

7. Hasil Belajar

Hasil nyata yang dicapai oleh siswa dalam usaha menguasai kecakapan

disekolah.

8. Pengembangan LKS dengan model Learning Cycle 5 Fase

Pengembangan bahan ajar yang berbentuk LKS yaitu berisi kegiatan-

kegiatan siswa yang berorientasi pada model Learning Cycle 5 Fase Fase

yaitu siklus belajar yang memiliki 5 tahapan engagement, exploration,

explanation, elaboration dan evaluation.

J. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun sebagai berikut

BAB 1 Pendahuluan

Membahas tentang (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c)

tujuan pengembangan, (d) manfaat pengembangan, (e) asumsi

pengembangan, (f) ruang lingkup pengembangan (g) spesifikasi produk,

(h) originalitas penelitian, (i) definisi operasional, dan (j) sistematika

pembahasan.

Page 37: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

16

BAB II Kajian Pustaka

Membahas tentang (a) Hakikat Bahan Ajar, (b) Pengembangan Bahan ajar,

(c) Lembar Kegiatan Siswa, (d) Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar,

(e) Learning Cycle 5 Fase, (f) Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa

dengan Model Learning Cycle 5 Fase, (g) Tinjauan Materi Alat

Pernafasan Manusia SD/MI dan (h) Hasil Belajar BAB III Metode

penelitian

BAB III Metode Pengembangan yang memuat tentang (a) metode

penelitian, (b) model pengembangan, (c) prosedur pengembangan, dan (d)

uji coba produk media pembelajaran.

BAB IV yaitu Hasil Pengembangan dan Analisa Data yang

memaparkan 4 hal yang berkaitan dengan hasil pengembangan. Empat hal

tersebut adalah: (a) Penyajian Data Uji Coba, (b) Analisis Data, (c) Revisi

Produk, dan (d) Hasil uji coba lapangan.

BAB V yaitu Pembahasan, yang di dalamnya berisi (a) Analisis

Pengembangan Produk; (b) Analisis Tingkat Keefektifan Pengembangan

Produk, dan (c) analisis peningkatan hasil belajar bahan ajar LKS IPA

dengan model Learning Cycle 5 Fase materi alat pernafasan manusia.

BAB VI yaitu Kesimpulan dan Saran, bab ini berisi tentang, (a)

kesimpulan hasil pengembangan dan (b) saran.

Daftar pustaka merupakan daftar yang mencantumkan judul buku, nama

pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir

dan disusun berdasarkan abjad. Daftar pustaka berfungsi untuk

Page 38: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

17

memberikan arah bagi para pembaca karya tulis yang ingin meneruskan

kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang

bersangkutan.

Dan yang terakhir yaitu lampiran yang berisi dokumen-dokumen

yang dibutuhkan penulis atau pembaca yang mendukung dalam proses

pengembangan bahan ajar.

Page 39: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Ruang Lingkup Materi Pernafasan Manusia

Bernafas adalah proses pembebasan energi kimiawi yang terdapat

pada makanan menjadi energi yang diperlukan untuk hidup. Pada tingkat

spritual, bernapas sangat penting untuk membersihkan dan memurnikan

sel-sel dan sistem syaraf. Dalam kisah penciptaan, Al-Qur‟an menyatakan

bahwa Allah menciptakan manusia dari berbagai unsur dan meniupkan

kehidupan ke dalam tubuh. Firman Allah dalam Al-Qur‟an Surah Al-Hijr :

28-29 :

yang artinya “ Dan ingatlah, ketika Tuhanmu berfirman kepada

malaikat, Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari

tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka

apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan meniupkan kedalamnya

ruh-Ku, maka bersujudlah kamu kepada-Nya “

1. Organ Pernafasan Manusia

Sistem pernafasan terdiri atas organ-organ pernafasan.Organ-

organ ini meliputi rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan

paru-paru.

Page 40: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

19

a. Hidung

Hidung merupakan organ pernafasan yang letaknya paling

luar, berfungsi untuk menghirup udara. Pada permukaan rongga

hidung terdapat rambut-rambut halus dan selapu lendir yang

berfungsi menyaring udara yang masuk dari debu atau benda

lainnya. Di dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan

kelembapan udara sehingga udara yang masuk ke paru-paru tidak

terlalu kering ataupun terlalu lembap. Selain sebagai organ

pernafasan, hidung merupakan organ pembau yang sangat sensitif.

Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat terhindar dari

menghirup gas-gas beracun atau berbau busuk. Dari ronnga

hidung, udara selanjutnya akan mengalir ke tenggorokan.

b. Tenggorokan

Tenggorokan merupakan bagian organ pernafasan.

Tenggorokan berupa suatu pipa yang dimulai dari pangkal

tenggorokan (laring), batang tenggorokan (trakea), dan cabang

batang tenggorokan (bronkus)

1) Pangkal tenggorokan (Laring)

Setelah melewati hidung, udara masuk menuju pangkal

tenggorokan (laring) melalui faring. Faring terletak di hulu

tenggorokan dan merupakan persimpangan antara rongga

mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan.

Setelah melalui laring, udara selanjutnya menuju ke batang

Page 41: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

20

tenggorokan (trakea). Pada batang tenggorokan ini terdapat

suatu katup epiglottis.

2) Batang tenggorokan (Trakea)

Batang tenggorokan tersusun dari cincin-cincin tulang

rawan dan terletak di depan kerongkongan. Batang

tenggorokan memanjang dari leher ke rongga dada atas. Di

dalam rongga dada, batang tenggorokan ini bercabang dua.

Setiap cabangnya masuk menuju paru-paru kanan dan paru-

paru kiri.

3) Cabang batang tenggorokan (Bronkus)

Cabang batang tenggorokan (bronkus) merupakan

cabang dari trakea. Bronkus terbagi menjadi dua, yaitu menuju

paru-paru kanan dan menuju paru-paru kiri. Bronkus

bercabang lagi menuju bronkiolus. Setiap cabag tersebut

berakhir pada gelembung paru-paru atau alveolus. Alveolus

merupakan tempat terjadinya difusi oksigen ke dalam darah.

c. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan dibatasi dengan

rongga perut oleh diafragma. Paru-peru merupakan cabang –

cabang suatu saluran yang ujungnya bergelembung (alveoli) tempat

pertukaran gas-gas. Paru-paru terbagi menjadi paru-paru kanan dan

paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga belahan, sedangkan

Page 42: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

21

paru-paru kiri hanya dua belahan. Paru-paru kanan lebih besar

daripada yang kiri.10

2. Proses Pernafasan Manusia

a. Pernafasan Dada

Pernafasan dada terjadi karena gerakan otot-otot antar tulang

rusuk yang berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat naik

yangmenyebabkan volume rongga dada membesar dan udara

dalam rongga dada turun serta paru-paru mengembang. Pada saat

peru-paru mengembang, tekanan udara dalam paru-paru lebih

rendah daripada tekanan udara di lingkungan akibatnya udara

mengalir dari luar ke dalam paru-paru (inspirasi)

Ketika otot antar tulang rusuk relaksasi, sehingga tulang

rusuk turun yang menyebabkan rongga dada menyempit dan

tekanan udara di dalamnya naik. Keadaan ini menyebabkan paru-

paru menyempit dan tekanan udara di dalam paru-paru lebih tinggi

dari pada tekanan udara lingkungan (ekspirasi)

b. Pernafasan Perut

Pernafasan perut terjadi akibat gerakan diafragma yang

berkontraksi yang semula cembung ke atas bergerak turun menjadi

agak rata. Akibatnya rongga dada membesar dan paru-paru

mengembang sehingga perut menggembung. Tekanan dalam paru-

10 I Gusti Ayu Tri Agustiana. Konsep Dasar IPA Aspek Biologi, (Yogyakarta: Penerbit

Ombak, 2014) hlm. 227-230

Page 43: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

22

paru menurun sehingga udara dari luar masuk ke dalam paru-paru

(Inspirasi).

Ketika otot-otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke

keadaan semula (cembung) dan mengakibatkan rongga dada

menyempit. Pada saat demikian paru-paru mengempis dan

mendorong udara keluar dari paru-paru (ekspirasi). Pernafasan

perut terjadi terutama pada saat tidur.11

c. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernafasan

Beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada

system pernafasan adalah sebagai berikut:

1) Influenza, Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala

ditimbulkan antara lain: pilek, hidung tersumbat, berisn-bersin

dan tenggorokan terasa gatal.

2) Asma, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran

pernafasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu

atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.

3) Tuberculosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan oleh

serangan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen

akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada

dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas,

sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya nafas

penderita terengah-engah.

11

Ahmad Abtokhi. Sains untuk PGMI dan PGSD, (Malang: UIN MALANG PRESS,

2008) hlm. 58-59

Page 44: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

23

4) Difteri, adalah penyumbatan pada rongga faring maupun laring

oleh lender yang dihasilkan oleh kuman difteri.

5) Emfisema, adalah penyakit pembekakan paru-paru karena

pembuluh darahnya kemasukan udara.

6) Pneumonia, adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus

atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang

paru-paru.

7) Kanker paru-paru

8) Bronkitis, radang pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi

9) Sinusitis, radang pada isnus. sinus terletak di daerah pipi sebelah

kiri dan kanan batang hidung. Biasanya di dalam sinus

terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.

10) Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya

penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa

atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.12

B. Konsep Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

1. Pengertian Bahan ajar

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menghendaki adanya

perubahan dalam proses belajar mengajar beserta proses

penilaiannya. Perubahan ini menekankan pada pengembangan

kompetensi setiap siswa. Pada KTSP Standar isi menjadi wewenang

guru. Sedangkan penyediaan perangkat pembelajaran dan perangkat

12

Ibid, hlm. 60-61

Page 45: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

24

penilaian menjadi wewenang dan tanggung jawab daerah dan sekolah

penyelenggara pendidikan.

Seorang guru berkewajiban membuat dan menyediakan materi

pembelajaran. Materi atau bahan ajar merupakan salah satu komponen

dalam sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam

membantu siswa mencapai indikator-indikator yang telah ditetapkan

dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar

materi atau bahan ajar ini berisikan tentang pengetahuan (kognitif),

keterampilan (psikomotorik) dan sikap (afektif) yang harus dipelajari

dan dikuasai siswa sebagai subyek didik.13

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru/instructor dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun

bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat

mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut

dan sistematis sehingga secra akumulatif mampu menguasai semua

kompetensi secara utuh dan terpadu.Bahan ajar merupakan informasi,

alat dan teks yang diperlukan guru/instructor untuk perencanaan dan

penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala

bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instructor dalam

melaksanankan kegiatan belajar mengajar di kelas.14

13

Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:

Persada Press, 2007), hlm. 10 14

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),

hlm.173

Page 46: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

25

Dalam penyusunan bahan ajar harus memperhatikan kondisi

peserta didik, karena bahan ajar yang baik adalah yang sesuai dengan

kondisi dan karakter peserta didiknya. Setiap jenis bahan ajar

memerlukan media, metode dan teknik evaluasi yang berbeda-beda.

Kriteria dalam memilih bahan ajar yaitu harus relevan dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar.

2. Jenis Bahan Ajar

Bentuk bahan ajar dikelompokkan menjadi empat yaitu:

a. Bahan ajar cetak

Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk.

1) Handout

Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh

seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik.

Handout biasanya diambilkan dari beberapa literature yang

memiliki relevansi dengan materi yang diajrakan/kompetensi

dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta

didik.

2) Buku

Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu

pengetahuan. Menurut Kamus Oxford, hal 94, buku adalah

sejumlah lembaran kertas baik cetakan maupun kosong yang

dijilid dan diberi kulit. Buku sebagai bahan ajar merupakan

Page 47: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

26

buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis

terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.

3) Modul

Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan

agar peserta didik dapat belajar tanpa atau dengan bimbingan

guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang segala

komponen dasar bahan ajar yang telah disebutkan

sebelumnya.

4) Lembar kegiatan siswa

Lembar kegiatan siswa adalah lembaran-lembaran

berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar

kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas.

Lembar kegiatan siswa berisikan tugas-tugas berupa

tugas teori dan tugas praktik. Selain itu lembar kegiatan siswa

yang bagus yaitu disertai dengan ringkasan materi atau

rangkuman berupa kesimpulan dari tugas-tugas tersebut, serta

tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang harus

dicapai. Dalam pembuatan LKS yang bagus, penulis harus

memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai.

Karena harus memenuhi kriteria tercapainya kompetensi

dasar yang harus dikuasai peserta didik.15

15

Ibid, hlm. 176.

Page 48: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

27

Lembar kegiatan siswa memuat sekumpulan kegiatan

mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk

memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan

kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar

yang harus ditempuh. Pengaturan awal dari pengetahuan dan

pemahaman siswa diberdayakan melalui penyediaan media

belajar pada setiap kegiatan eksperimen sehingga situasi

belajar menjadi lebih bermakna, dan dapat terkesan dengan

baik pada pemahaman siswa.16

Berdasarkan penjabaran mengenai LKS dapat kita

ketahui bahwa LKS memiliki setidaknya empat fungsi

sebagai berikut:

a. Bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik,

namun lebih mengaktifkan peserta didik.

b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik

untuk memahami materi yang diberikan.

c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya akan tugas

untuk berlatih.

d. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada

peserta didik.

Dalam hal ini, paling tidak ada empat poin yang

menjadi tujuan penyusunan LKS, yaitu:

16

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Prestasi

Pustaka Publisher, 2007), hlm. 73.

Page 49: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

28

a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta

didik untuk berinteraksi dengan materi yang

diberikan.

b. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan

penguasaan peserta didik terhadap materi yang

diberikan.

c. Melatih kemandirian belajar peserta didik.

d. Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas

kepada peserta didik.17

5) Brosur

Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu

masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang

hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid

atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi

lengkap.

6) Leaflet

Leaflet adalah bahan cetak tertulils berupa lembaran

yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit.

7) Wallchart

Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan

siklus/ proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi

tertentu.

17

Ibid., hlm. 205-206.

Page 50: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

29

b. Bahan Ajar Dengar (Audio)

1) Kaset/ piringan hitam/ compact disk

Media kaset dapat menyimpan suara yang dapat secara

berulang-ulang diperdengarkan kepada peserta didik yang

menggunakannya sebagi bahan ajar.

2) Radio

Radio broadcasting adalah media dengar yang dapat

dimanfaatkan sebagai bahan ajar, dengan radio peserta didik

bias belajar sesuatu. Radio juga dapat dimanfaatkan sebagi

sumber belajar.

c. Bahan Ajar Pandang Dengar (Audio Visual)

1) Video/film

Program video telah dibuat dalam rancangan lengkap,

sehingga setiap akhir penayangan video siswa dapat menguasai

satu atau lebih kompetensi dasar.

2) Orang / nara sumber

Orang sebagai sumber belajar dapat juga dikatakan

sebagai bahan jar yang dapat dipandang dan didengar, karena

dengan orang seseorang dapat belajar misalnya karena orang

tersebut memiliki keterampilan khususu tertentu.

Page 51: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

30

d. Bahan Ajar Interaktif

Bahan ajar interaktif menurut Guidelines for Bibliographic

Description of Interactive Multimedia, p. dijelaskan sebagai

berikut:

Multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media

(audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh

penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan

atau perilaku alami dari suatu presentasi.18

3. Langkah-langkah dalam memilih bahan ajar antara lain:19

a. Identifikasi Standar Kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini

diperlukan karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi

dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan

pembelajaran.

b. Identifikasi jenis-jenis materi atau bahan ajar. Dengan

mengidentifikasi jenis-jenis materi yang diajarkan maka seorang

guru akan mendapat kemudahan dalam tata cara mengajarkan

materi ajar kepada siswa.

4. Pengembangan LKS

Pengembangan bahan ajar adalah pendekatan sistematik dalam

merancang, mengevaluasi, memanfaatkan keterhubungan fakta,

18

Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA,

2012) hlm. 173-181 19

Ibid., hlm. 11

Page 52: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

31

konsep, prinsip, atau teori yang terkandung dalam mata pelajaran atau

pokok bahan dengan mengacu pada tujuan.20

C. Konsep Model Learning Cycle 5 Fase

Model learning cycle (siklus belajar) 5E dapat mengakomodasi

keseluruhan kegiatan yang diharapkan dapat meremidiasi miskonsepsi.

Model learning cycle (siklus belajar) merupakan salah satu strategi

mengajar yang menerapkan model konstruktivis.Belajar merupakan proses

regulasi diri dalam menyelesikan konflik kognitif yang sering muncul

melalui pengalaman konkrit, wacana kolaboratif, dan interpretasi. Oleh

karena itu, belajar adalah kegiatan aktif pebelajar untuk membangun

pengetahuannya, dimana pebelajar sendiri yang bertanggung jawab atas

peristiwa belajar dan hasil belajarnya. Pebelajar sendiri yang melakukan

penalaran melalui seleksi dan organisasi pengalaman serta

mengintegrasikannya dengan apa yang telah diketahui. Belajar merupakan

proses negosiasi makna berdasarkan pengertian yang dibangun secara

personal.

Belajar bermakna terjadi melalui refleksi, resolusi konflik kognitif,

dialog, penelitian, pengujian hipotesis, pengambilan keputusan, yang

semuanya ditujukan untuk memperbaharui tingkat pemikiran individu

sehingga menjadi semakin sempurna. Dengan demikian ada upaya

optimalisasi pengalaman belajar siswa melalui penerapan model siklus

belajar. Model learning cycle pertama kali dikembangkan oleh Robert

20

Joseph Mbulu dan Suhartono, Pengembangan Bahan ajar , (Malang: Elang Mas,

2004), hlm. 5

Page 53: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

32

Karplus dari Universitas California, Barkley tahun 1970-an. Karplus

mengidentifikasi adanya tiga fase yang digunakan dalam model

pembelajaran ini yaitu preliminary exploration, invention, dan discovery.

Berkaitan dengan tiga fase dalam learning cycle, Charles Barman dan

Marvin Tolman menggunakan istilah exploration, concept introduction,

dan concept application.

Walaupun disebutkan dengan istilah yang berbeda, namun pada

dasarnya mempunyai makna yang sama. Bahkan, model siklus belajar

yang terdiri dari tiga fase tersebut selanjutnya dikembangkan dan diperinci

kembali sehingga muncullah model learning cycle lima fase (5E) yang

meliputi: engagement, exploration, explanation, elaboration/extension, dan

evaluation.21

Siklus Belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat

LC adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar

(student centered). LC merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase)

yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai

kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan

jalan berperanan aktif.22

Learning cycle merupakan salah satu model

pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis yang pada mulanya terdiri

atas tiga tahap, yaitu: eksplorasi (exploration), menjelaskan (explanation),

dan memperluas (elaboration/extention), yang dikenal dengan learning

21 Muhammad Taufiq, Remediasi Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru Fisika Pada

Konsep Gaya Melalui Penerapan Model Siklus Belajar

(Learning Cycle) 5e. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Oktober 2012 22

Faizatul Fajaroh,Pembelajaran dengan Model Siklus Belajar Learning Cycle, 2008,

(https://massofa.wordpress.com, diakses 10 November 2015 jam 15.00 WIB)

Page 54: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

33

cycle 3E. Pada proses selanjutnya, tiga tahap siklus tersebut mengalami

perkembangan menjadi lima tahap, yaitu: pembangkitan minat/mengajak

(engagement), eksplorasi/menyelidiki (exploration), menjelaskan

(explanation), memperluas (elaboration/extention), dan evaluasi

(evaluation), sehingga dikenal dengan learning cycle 5E.

Dalam Fajaroh kelima tahap learning cycle 5E tersebut dijelaskan

sebagai berikut:

a. Engagement (mengajak), yaitu fase yang bertujuan mempersiapkan diri

siswa agar terkondisi dalam menempuh fase berikutnya dengan jalan

mengeksplorasi pengetahuan awal dan ide-ide mereka, serta untuk

mengetahui kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran

sebelumnya. Dalam fase engagement ini minat dan keingintahuan siswa

tentang topic yang akan dipelajari berusaha dibangkitkan. Siswa juga

diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan

dipelajari dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi.

b. Exploration (menyelidiki), pada fase ini siswa diberi kesempatan untuk

bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran

langsung dari guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat

pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum

dan telaah literatur.

c. Explanation (menjelaskan), dalam fase ini guru mendorong siswa untuk

menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan

klarifikasi dari penjelasan mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi.

Page 55: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

34

Pada tahap ini siswa menemukan istilah-istilah dari konsep yang

dipelajari.

d. Elaboration/Extention (memperluas), yaitu siswaa menerapkan konsep

dan keterampilan dalam situasi baru melalui kegiatan-kegiatan seperti

praktikum lanjutan dan problem solving.

e. Evaluation (evaluasi), dilakukan evaluasi terhadap efektifitas fase-fase

sebelumnya dan juga evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman

konsep atau kompetensi siswa melalui problem solving dalam konteks

baru yang kadang-kadang mendorong siswa melakukan investigasi

lebih lanjut.

Menurut Fajaroh model pembelajaran learning cycle 5E

memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:

1. Merangsang kembali siswa untuk mengingat kembali materi pelajaran

yang telah mereka dapatkan sebelumnya.

2. Memberikan motivasi kepeda siswa untuk lebih aktif dalam

pembelajaran dan menambah rasa keingintahuan.

3. Melatih siswa belajar menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen.

4. Melatih siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah

mereka pelajari.

Page 56: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

35

5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir, mencari,

menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah

dipelajari.23

D. Konsep Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk

mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah

diajarkan. Untuk mewujudkan hasil belajar tersebut diperlukans

erangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan

memenuhi syarat. Pengukuran demikian dimungkinkan karena

pengukuran merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada

berbagai bidang termasuk pendidikan. Hasil belajar dapat dijelaskan

dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan

“belajar”.

Pengertian hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat

dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan

berubahnya input secara fungsional. Hasil adalah perolehan yang

didapatkan karena adanya kegiatan mengubah. Hasil belajar perlu

dievaluasi. Evaluasi dimaksdukan sebagai cermin untuk melihat

kembali pakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah

23

Witri, Model Pembelajran Learning Cycle 5e, 2012 (https://wytr33.wordpress.com,

diakses 11November 2015 jam 09.00 WIB)

Page 57: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

36

proses belajar mengajar telah berlangsung efektif untuk memperoleh

hasil belajar.24

2. Indikator Hasil Belajar

a. Ketercapaian daya serap terhadap bahan pembelajaran yang

diajarkan baik secara individual maupun kelompok. Pengukuran

ketercapaian daya serap ini biasanya dilakukan dengan penetapan

Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai

oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.

3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Secara umum

Hasil belajar dipengaruhi 3 hal atau faktor Faktor-faktor tersebut akan

saya uraikan dibawah ini, yaitu :

a. Faktor internal (fatkor dalam diri)

Faktor internal yang mempengaruhi Hasil belajar yang

pertama adalah Aspek fisiologis. Untuk memperoleh hasil Hasil

belajar yang baik, kebugaran tubuh dan kondisi panca indera perlu

dijaga dengan cara : makanan/minuman bergizi, istirahat, olah raga.

Tentunya banyak kasus anak yang prestasinya turun karena mereka

tidak sehat secara fisik.

Faktor internal yang lain adalah aspek psikologis. Aspek

psikologis ini meliputi : inteligensi, sikap, bakat, minat, motivasi

24

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm.47

Page 58: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

37

dan kepribadian. Faktor psikologis ini juga merupakan faktor kuat

dari Hasil belajar, intelegensi memang bisa dikembangkang, tapi

sikap, minat, motivasi dan kepribadian sangat dipengaruhi oleh

faktor psikologi diri kita sendiri. Oleh karena itu, berjuanglah untuk

terus mendapat suplai motivasi dari lingkungan sekitar, kuatkan

tekad dan mantapkan sikap demi masa depan yang lebih cerah.

b. Faktor eksternal (faktor diluar diri)

Selain faktor internal, Hasil belajar juga dipengaruhi oleh

faktor eksternal. Faktor eksternal meliputi beberapa hal, yaitu:

1) Lingkungan sosial, meliputi : teman, guru, keluarga dan

masyarakat. Lingkungan sosial, adalah lingkungan dimana

seseorang bersosialisasi, bertemu dan berinteraksi dengan manusia

disekitarnya. Hal pertama yang menjadi penting dari lingkungan

sosial adalah pertemanan, dimana teman adalah sumber motivasi

sekaligus bisa menjadi sumber menurunnya prestasi. Posisi teman

sangat penting, mereka ada begitu dekat dengan kita, dan tingkah

laku yang mereka lakukan akan berpengaruh terhadap diri kita.

Kalau kalian sudah terlanjur memiliki lingkungan pertemanan yang

lemah akan motivasi belajar, sebisa mungkin arahkan teman-teman

kalian untuk belajar. Setidaknya dengan cara itu kaluan bisa

memposisikan diri sebagai seorang pelajar.

Guru, adalah seorang yang sangat berhubungan dengan

Hasil belajar. Kualitas guru di kelas, bisa mempengaruhi

Page 59: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

38

bagaimana kita balajar dan bagaimana minat kita terbangun di

dalam kelas. Memang pada kenyataanya banyak siswa yang merasa

guru mereka tidak memberi motivasi belajar, atau mungkin suasana

pembelajaran yang monoton. Hal ini berpengaruh terhadap proses

pembelajaran.

Keluarga, juga menjadi faktor yang mempengaruhi Hasil

belajar seseorang. Biasanya seseorang yang memiliki keadaan

keluarga yang berantakan (broken home) memiliki motivasi

terhadap prestasi yang rendah, kehidupannya terlalu difokuskan

pada pemecahan konflik kekeluargaan yang tak berkesudahan.

Maka dari itu, bagi orang tua, jadikanlah rumah keluarga kalian

surga, karena jika tidak, anak kalian yang baru lahir beberapa tahun

lamanya, belum memiliki konsep pemecahan konflik batin yang

kuat, mereka bisa stress melihat tingkah kalian wahai para orang

tua yang suka bertengkar, dan stress itu dibawa ke dalam kelas.

Yang terakhir adalah masyarakat, sebagai contoh seorang

yang hidup dimasyarakat akademik mereka akan mempertahankan

gengsinya dalam hal akademik di hadapan masyarakatnya. Jadi

lingkungan masyarakat mempengaruhi pola pikir seorang untuk

berprestasi. Masyarakat juga, dengan segala aktifitas

kemasyarakatannya mepengaruhi tidakan seseorang, begitupun

juga berpengaruh terhadap siswa dan mahasiswa.

Page 60: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

39

2) Lingkungan non-sosial, meliputi : kondisi rumah, sekolah,

peralatan, alam (cuaca). Non-sosial seperti hal nya kondiri rumah

(secara fisik), apakah rapi, bersih, aman, terkendali dari gangguan

yang menurunkan Hasil belajar. Sekolah juga mempengaruhi Hasil

belajar, dari pengalaman saya, ketika anak pintar masuk sekolah

biasa-biasa saja, prestasi mereka bisa mengungguli teman-teman

yang lainnya. Tapi, bila disandingkan dengan prestasi temannya

yang memiliki kualitas yang sama saat lulus, dan dia masuk

sekolah favorit dan berkualitas, prestasinya biasa saja. Artinya

lingkungan sekolah berpengaruh. cuala alam, berpengaruh terhadap

hasil belajar.

c. Faktor pendekatan belajar. Faktor ini merupakan jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.25

E. Kerangka Konseptual

Pembelajaran akan lebih bermakna apabila dalam proses

pembelajarannya siswa sendiri yang aktif dalam memperoleh dan

membangun pengetahuannya. Persediaan bahan ajar dapat memotivasi dan

mendorong siswa untuk lebih mandiri dalam pembelajaran. Untuk

mmenimbulkan motivasi dan kemandirian terhadap anak tersebut tentunya

perlu diterapkan suatu model dalam bahan ajar. Pengembangan Lembar

25

Aina Mulyana, Pengertian Hasil Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,

2012 (http://ainamulyana.blogspot.co.id, diakses 11 November 2015 jam 10.00 WIB)

Page 61: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

40

Kegiatan Siswa (LKS) IPA model Learning Cycle 5 Fase diawali dengan

menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar dari konsep yang

ingin dikembangkan dengan KTSP.

Materi pokok dapat ditentukan dari beberapa indikator berdasarkan

penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar serta hasil

pengalaman-pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa untuk menguasai

materi tersebut. Pengalaman-pengalaman belajar tersebut kemudian

ditransformasikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan belajar yang

dikembangkan dengan menerapkan fase-fase dalam model Learning

Cycle 5 Fase. Bahan ajar berbentuk LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 dapat menarik minat siswa, menjadikan siswa aktif dalam

pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 62: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

41

KBM

Guru Peserta didik

Tujuan Pembelajaran

Metode Konvensional

Proses Pembelajaran

Berpusat pada guru (Teacher Centered), proses

pembelajaran monoton dan belum tersedianya LKS

IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase

Solusi

Pengembangan bahan ajar berbentuk LKS IPA

dengan model Learning Cycle 5 Fase

Hasil belajar

Siswa aktif

Bagan 2.1. Kerangka Konseptual

Page 63: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang

berorientasi pada produk dalam bidang pendidikan. Menurut Nana Syaodih

Sukmadinata dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan

bahwa Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R & D),

adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh dalam untuk

memperbaiki praktik.26

Sedangkan menurut Borg & Gall (1983) penelitian

pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk pendidikan.27

Tujuan penelitian pengembangan adalah ingin menilai perubahan-

perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian

penelitian pengembangan merupakan salah satu bentuk penelitian yang terkait

dengan peningkatan kualitas pendidikan, baik dari segi proses maupun hasil

pendidikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang akan bertujuan untuk

mengembangkan sebuah produk yang dilakukakan peneliti tentang Lembar

Kegiatan Siswa (LKS) IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase materi Alat

Pernafasan Manusia pada siswa kelas V SDN Gunungsari Tajinan Malang.

26

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007), hlm. 164 27

Punaji Setyosari, metode penelitian pendidikan dan pengembangan, (Jakarta: Kencana,

2010), hlm. 194

Page 64: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

43

Penelitian ini dilakukan di SDN Gunungsari Tajinan Malang.

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian dan pengembangan (research

and development) yang berorientasi pada pengembangan produk dalam bidang

pendidikan. Research and Development adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut.28

Metode ini merupakan salah satu cara yang digunakan untuk

mengembangkan produk pendidikan dan produk tersebut dapat

dipertanggungjawabkan.

Tujuan pengembangan adalah menghasilkan produk berdasarkan

temuan-temuan dari serangkaian uji coba, mislanya perorangan, kelompok

kecil, kelompok sedang dan uji lapangan kemudian dilakukan direvisi dan

seterusnya untuk mendapatkan hasil produk yang memadai atau layak

dipakai.29

Metode penelitian dan pengembangan ini sangat akrab dengan

bidang teknologi pembelajaran. Beberapa penelitian dalam bidang teknologi

pembelajaran telah bersinggungan dengan masalah pengembangan produk dan

desain, utamanya media dan bahan ajar serta desain sistem pembelajaran.30

B. Model Pengembangan

Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang dipergunakan sebagai

acuan dalam melakukan kegiatan, menurut Briggs model adalah seperangkat

prosedur yang berurutan untuk mewujudkan suatu proses. Menurut Punaji

model pengembangan ada dua yaitu model konseptual dan model prosedural.

28

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta,2011), hlm. 297 29

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta:

PRENADA MEDIA GROUP, 2015), hlm. 281 30

Ibid, hlm. 282

Page 65: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

44

Model konseptual adalah model yang bersifat analitis yang memberikan atau

menjelaskan komponen – komponen produk yang akan dikembangkan dan

keterkaitan antar komponenennya.31

Penelitian ini menggunakan model procedural yang bersifat deskriptif.

Model ini menggariskan langkah-langkah umum yang harus diikuti untuk

menghasilkan prosuk, bahan material atau rancangan sebagaimana suatu siklus

penelitian danpengembangan menurut Borg and Gall.32

Penelitian

pengembangan menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.Penelitian ini mengikuti

suatu langkah-langkah secara siklus.33

Pada model Borg & Gall terdapat 10

langkah penelitian dan pengembangan. Adapun langkah-langkah penelitian

dan pengembangan pada model Borg & Gall adalah sebagai berikut: (1)

penelitian dan pengumpulan informasi awal; (2) perencanaan; (3)

pengembangan format produk awal; (4) uji coba produk; (5) revisi produk; (6)

uji coba lapangan; (7) revisi produk; (8) uji lapangan; (9) revisi produk akhir;

(10) desimilasi dan implementasi. Secara lebih rinci, langkah-langkah

penelitian dan pengembangan sebagai berikut di bawah ini:

1. Penelitian dan pengumpulan informasi awal

Analisis kebutuhan sangat diperlukan guna memperoleh informasi

awal dan dipergunakan sebagai bekal untuk melakukan pengembangan.

Pengumpulan informasi ini meliputi kajian pustaka, pengamatan atau

31

Trianto, Metode Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 53 32

Punaji Setyosari, op.cit., hlm. 291-292 33

Ibid, hlm. 276

Page 66: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

45

observasi kelas untuk dapat melihat kondisi nyata di lapangan. Kajian

pustaka diperlukan sebagai landasan melakukan pengembangan.

2. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini mencakup kegiatan-kegiatan yaitu:

merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan khusus untuk menentukan

bahan, dan uji coba skala kecil. Hal yang paling penting pada tahap

perencanaan ini adalah merumuskan tujuan khusus yang ingin dicapai dari

produk yang dikembangkan. Tujuan ini bertujuan untuk memberikan

informasi yang kukuh untuk mengembnagkan produk, sehingga produk

yang diujicobakan sesuai dengan tujuan khusus yang ingin dicapai.

3. Pengembangan format produk awal

Tujuan dari pengembangan produk awal ini mencangkup

penyiapan bahan-bahan pembelajaran, handbooks, dan alat evaluasi.

Format pengembangan yang dimaksud berupa bahan cetak, seperti modul

dan bahan ajar, urutan proses atau prosedur dalam rancangan sistem

pembelajaran, yang dilengkapi dengan video atau compact disk.

4. Uji coba

Uji coba awal dilakukan pada 1-3 sekolah, yang melibatkan 6-12

subyek dan data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan dan

dianalisis. Uji coba ini dilakukan terhadap format program yang

dikembangkan untuk mengetahui kesesuaian dengan tujuan khusus. Hasil

analisis dari uji coba awal ini menjadi bahan masukan untuk melakukan

revisi produk awal.

Page 67: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

46

5. Revisi produk

Pada tahap ini, hasil uji coba awal dipakai untuk merevisi produk

awal. Revisi produk yang dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal ini

untuk memperoleh informasi dan masukan yang kemudian digunakan

untuk melakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan masukan yang

diperoleh pada saat uji coba.

6. Uji coba lapangan

Uji coba lapangan dilakukan berdasarkan hasil uji coba skala kecil,

kemudian diuji cobakan lagi kepada unit atu subyek coba yang lebih besar.

Data kuantitatif hasil belajar dikumpulkan dan diananlisis sesuai dengan

tujuan khusus yang ingin dicapai, atau jika memungkinkan dibandingkan

dengan kelompok kontrol, sehingga diperoleh data untuk melakukan revisi

produk lebih lanjut.

7. Revisi Produk

Revisi produk yang dikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapngan.

Hasil uji coba lapangan yang melibatkan kelompok subyek lebih besar ini

dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan produk dalam mencapai

tujuannya dan mengumpulkan informasi yang dapat dipakai untuk

meningkatkan program atau produk untuk keperluan perbaikan pada tahap

berikutnya.

8. Uji lapangan

Setelah produk direvisi, apabila pengembangan menginginkan

produk yang lebih layak maka diperlukan uji lapangan. Uji lapangan ini

Page 68: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

47

disertai wawancara, observasi, dan penyampaian angket dan kemudian

dilakukan analisis.

9. Revisi produk akhir

Revisi produk akhir yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji

lapangan yang lebih luas. Revisi produk inilah yang menjadi ukuran

bahwa produk tersebut benar-benar dikatakan valid karena telah melewati

serangkaian uji coba secara bertahap.

Dari model penelitian yang dilakukan oleh Borg and Gall tersebut,

peneliti mengadaptasinya sebagai berikut:34

34

Ayu Kurnia Mahmuda, “Pengembangan Bahan Ajar Membaca Cerita anak Berbasis

Cerita Rakyat Jawa Timur untuk Siswa Kelas V MI Nurul Huda Malang”(Malang: Program

Sarjana Universitas Islam Negeri Malang, 2011), hlm. 42

Tahap Persiapan

1. Mengkaji kurikulum

yang meliputi SK dan

KD

2. Melakukan studi

lapangan

3. Mengumpulkan bahan

4. Menyusun kerangka

Tahap pengembangan

1. Membuat desain bahan ajar

2. Memilih materi yang disajikan

3. Merancang draft bahan ajar

dengan kriteria sebagai

berikut:

a. Berbentuk LKS

b. Berisi materi alat pernafasan

manusia

c. Menggunakan model Learning

Cycle 5 Fase

Tahap uji coba produk

1. Uji kevalidan yang meliputi

validasi isi, validasi materi

dan validasi desain

2. Uji kevalidan materi dan

penggunaan oleh siswa dan

guru

Bahan ajar Ipa dengan model

Learning Cycle 5 Fase materi

alat pernafasan manusia kelas V

siap digunakan

Tahap Revisi

Jika sudah layak bisa di revisi kembali

bisa juga tidak atau berhenti, akan

tetapi jika belum layak wajib untuk

dilakukan revisi

Bagan 3.1. Model Borg and Gall

Page 69: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

48

Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba dan setiap

kegiatan uji coba diadakan evaluasi. Metode eksperimen digunakan untuk

menguji kualitas dari produk yang dihasilkan.35

C. Prosedur Pengembangan

Berdasarakan model pendekatan pengembangan bahan ajar menurut Borg

and Gall sebagaimana disebutkan diatas, maka prosedur pengembangan dalam

penelitian pengembangan ini mengikuti langkah-langkah yang diinstruksikan

dalam model desain tersebut sebagai berikut :

1. Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa

Pada tahap pertama dalam penelitian, peneliti harus mengetahui

pengetahuan dan keterampilan awal yang dimiliki para siswa sebelum

mengikuti pelajaran yang disajikan melalui program pengembangan bahan

ajar yang akan dibuat oleh peneliti, sehingga peneliti bisa memastikan

apakah pengembangan bahan ajar berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

IPA sebagai penunjang. Pada tahap ini dilakukan observasi dan

wawancara dengan Reni Dwi, S.Pd sebagai guru kelas V.

Dari hasil observasi dan wawancara tersebut, diperoleh informasi

bahwa masih belum adanya bahan ajar brupa Lembar Kegiatan Siswa

(LKS) IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase materi Alat Pernafasan

Manusia.

35

Nana Syaodih, sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007), hlm. 167

Page 70: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

49

2. Merumuskan Tujuan Instrusional dengan Operasional Khas

a. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran IPA Kelas V semester I SDN

Gunungsari Tajinan Malang. .

Berdasakan Permendiknas No.22 tentang Standart Isi didapat

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pelajaran Bahasa Indonesia

Kelas 3 yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA Kelas V Semester I

SDN Gunungsari Tajinan Malang

Standar Kompetensi

Kompetesi Dasar

Makhluk hidup dan proses kehidupan.

1. Mengidentifikasi fungsi organ

pernafasan manusia.

b. Analisis Indikator dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Dasar (KD) dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar

isi terindikasi rumusan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

selanjutnya dikembangkan indikator mata pelajaran IPA untuk kelas V

SDN Gunungsari Tajinan Malang materi Alat Pernafasan Manusia.

Page 71: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

50

Tabel 3.2

SK/KD dan Indikator IPA Kelas V.

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Makhluk hidup

dan proses

kehidupan

2. Mengidentifikasi

fungsi organ

pernafasan manusia

Menyebutkan

organ pernafasan

manusia

Menjelaskan fungsi

organ pernafasan

manusia

Menjelaskan

proses pernafasan

manusia

Menjelaskan

gangguan alat

pernafasan

manusia dan cara

menjaga

kesehatannya

3. Merumuskan Butir-Butir materi Secara Terperinci Yang Mendukung

Tercapainya Tujuan.

Langkah berikutnya yaitu, pemilihan bahan pembelajaran dan

merumuskan butir –butir materi secara rinci. Adapun hasil produk dalam

pengembangan ini berupa “ Lembar Kegiatan Siswa (LKS) IPA dengan model

Learning Cycle 5 Fase materi alat Pernafasan Manusia untuk kelas V SDN 01

Gunungsari Tajinan Malang”.

Pada materi alat pernafasan manusia yang dipelajari oleh siswa SD itu

meliputi organ pernafasan manusia, proses pernafasan manusia, gangguan

pada alat pernafasan manusia dan cara menjaga kesehatannya.

Page 72: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

51

4. Mengembangakan Alat Ukur Keberhasilan.

Langkah berikutnya yaitu, merumuskan alat ukur perbandingan.

Dalam hal ini peneliti menggunakan eksperimen dengan cara

membandingkan keadaan sebelum dan sesudah menggunakan system baru

(before-after) atau dengan membandingkan kelompok yang tetap

menggunakan system lama.36

penelitian rancangan dua kelas dengan

kelompok Pengujian dilakukan dengan eksperimen kelompok kontrol

(Pretest-postest control group desain), yaitu kelompok pertama yang akan

menggunakan LKS IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase disebut

kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang tetap menggunakan

metode mengajar lama (konvensional) disebut kelompok kontrol. Sebelum

dilakukannya uji coba, peneliti melakukan tindakan sesuai dengan

prosedur menurut Borg & Gall (2003) meliputi tiga langkah, yaitu :37

1) Pelaksanaan prates untuk mengukur variabel terikat

2) Pelaksanaan perlakuan atau eksperimen

3) Pelaksanaan pascates untuk mengukur hasil atau dampak terhadap

variabel terikat.

Dengan demikian, dampak perlakuan ditentukan dengan cara

membandingkan skor hasil sebelum menggunakan LKS IPA dengan

model Learning Cycle 5 Fase yang kemudian dibandingkan dengan

sesudah LKS IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase yang dilihat dari

hasil pretest dan posttest.

36

Sugiyono, op.cit., hlm. 303 37

Ibid, hlm. 207.

Page 73: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

52

5. Menulis Naskah Bahan Ajar

Pada tahap ini bahan ajar dirancang sesuai dengan apa yang akan

dikembangkan, yaitu bahan ajar berbebtuk LKS IPA dengan model

Learning Cycle 5 Fase untuk meningkatkan hasil belajar kelas V SD/MI.

Desain bahan ajar diselesaikan dengan materi dan dirancang semenarik

mungkin untuk memberikan stimulus kepada siswa agar siswa termotivasi

untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. LKS IPA ini dilengkapi dengan

gambar – gambar yang menarik dan tahapan-tahapan sesuai Learning

Cycle 5 Fase

6. Mengadakan Tes dan Revisi

Adapun langkah yang terakhir dalam prosedur produk ini yaitu,

dilakukannya tes. Tes yang terdiri dari tes validator dan tes uji coba. Tes

validator dilakukan oleh ahli isi materi dan ahli desain, dengan ahli isi

adalah dosen Sains, serta ahli desain adalah dosen yang berkompeten

dalam desain bahan ajar. Uji validitas tersebut dilakukan untuk

memperoleh data yang digunakan untuk merevisi bahan ajar yang telah

dihasilkan.

Bahan ajar yang sudah divalidasi, kemudian direvisi untuk perbaikan

media ketika digunakan untuk uji coba ke siswa. Setelah bahan ajar di uji

coba , dilakukan tes lagi terhadap kelayakan Lembar Kegiatan Siswa

(LKS) IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase sebagai bahan ajar IPA

untuk meningkatkan hasil belajar kelas V SD / MI.

Page 74: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

53

D. Uji Coba Produk

Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat

digunakan sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi,

dan/atau daya tarik dari produk yang dihasilkan. Beberapa kegiatan yang

dilakukan untuk uji coba dalam penelitian pengembangan ini antara lain

adalah:

1. Desain Uji Coba

Uji coba dilakukan dalam rangka mengetahui tingkat kemenarikan,

validitas dan efektivitas produk. Produk berupa bahan ajar, bahan ajar

untuk siswa sebagai hasil dari pengembangan ini diuji tingkat validitas,

kemenarikan, dan keefektifannya. Tingkat validitas dan kemenarikan

bahan ajar diketahui melalui hasil analisis kegiatan uji coba yang

dilaksanakan melalui beberapa tahap, yakni:

a. Tahap konsultasi

Pada tahap konsultasi ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu:

1) Pemberian masukan dan saran oleh dosen pembimbing mengenai

bahan ajar yang dikembangkan.

2) Perbaikan bahan ajar yang dilakukan oleh pengembang.

b. Tahap Validasi

Pada tahap validasi ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan

diantaranya yaitu:

Page 75: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

54

1) Ahli isi (materi), ahli desain dan ahli pembelajaran memberikan

komentar masukan dan saran terhadap bahan ajar yang

dikembangkan.

2) Pengembang melakukan analisis data penilaian yang berbentuk

angket terbuka yang bertujuan untuk mengetahui komentar dan saran

perbaikan serta mengetahui kelayakan bahan tersebut digunakan

dalam pembelajaran.

3) Pengembang melakukan perbaikan bahan ajar berdasarkan komentar

masukan dan saran perbaikan.

c. Tahap Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil diambil hanya beberapa siswa sebagai

langkah awal uji coba produk sebelum dilakukannya uji coba lapangan.

d. Tahap Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan diambil dari siswa satu kelas yakni kelas V SDN

Gunungsari Tajinan Malang yang berjumlah 30 siswa.

2. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam pengembangan bahan ajar IPA ini, ahli

desain pembelajaran, dan sasaran pengguna yakni guru dan siswa kelasV

SDN 01 Gunungsari Tajinan Malang.

a. Ahli isi materi IPA “Alat Pernafasan Manusia”.

b. Ahli isi bidang studi dalam penelitian pengembangan ini adalah Sains,

menguasai karakteristik materi IPA di SD khusunya pada materi alat

pernafasan manusia kelas V SD/MI. Selain itu ahli isi juga seseorang

Page 76: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

55

yang bersedia menjadi penguji produk pengembangan bahan ajar IPA

kelas V. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap review

ahli isi bidang studi ini adalah sebagai berikut:

1) Mendatangi ahli mata pelajaran IPA/Sains

2) Menjelaskan proses pengembangan yang telah dilakukan.

3) Memberikan hasil produk yang telah dikembangkan.

4) Melalui instrumen angket dan wawancara diminta kepada ahli isi

terkait pendapat atau komentar tentang kualitas bahan ajar yang

dikembangkan dari segi isi atau materi.

c. Ahli desain pembelajaran

Ahli desain pembelajaran ditetapkan sebagai penguji desain bahan

ajar berbasis cetak dalam bentuk Lembar Kegiatan Siswa (LKS) IPA.

Pemilihan ahli desain adalah seorang yang memiliki latar pendidikan

Magister Teknologi Pembelajaran.

d. Sasaran pengguna/ guru dan siswa kelasV Sekolah Dasar / Madrasah

Ibtidaiyah. Sasaran atau pengguna produk pengembangan adalah guru

mata pelajaran IPA kelas V SD/MI. Sasaran yang ditetapkan sebagai

subyek uji coba produk pengembangan ini meliputi:

1) Guru Mata Pelajaran IPA kelas V SD /MI kriteria sebagai

berikut:

a) Guru tersebut adalah pengajar mata pelajaran IPA.

b) Pihak lembaga memberikan izin untuk kegiatan uji coba

produk bahan ajar yang akan dikembangkan.

Page 77: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

56

c) Kesediaan guru mata pelajaran sebagai penilai dan pengguna

produk pengembangan untuk sumber perolehan data hasil

pengembangan.

2) Siswa kelas V SD /MI

3. Jenis Data

Jenis data pada penelitian pengembangan ini, berupa data kuantitatif

dan data kualitatif38. Data kuantitatif berupa informasi yang diperoleh

dengan menggunakan angket dan tes pencapaian hasil belajar setelah

penggunaan LKS IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase. Data

kuantitatif yang dikumpulkan melalui angket dan tes adalah :

a. Penilaian ahli isi dan desain pembelajaran tentang ketepatan komponen

bahan ajar dalam bentuk LKS. Ketepatan komponen bahan ajar

meliputi: kecermatan isi, ketepatan cakupan, penggunaan bahasa,

pengemasan, ilustrasi dan kelengkapan komponen lainnya yang dapat

menjadikan sebuah bahan ajar berupa LKS IPA menjadi efektif.

b. Penilaian guru mata pelajaran dan siswa uji coba terhadap kemenarikan

media pembelajaran dalam bentuk LKS IPA.

c. Hasil tes belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan bahan ajar

berbentuk LKS IPA hasil pengembangan.

Sedangkan data kualitatif berupa :

a. Informasi mengenai pembelajaran IPA yang diperoleh melalui

wawancara dengan guru mata pelajaran IPA di SD /MI.

38

Wahid Murni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum

Dari Teori Menuju Disertai Contoh Hasil Penelitian ( Malang : UM Pres, 2008)

Page 78: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

57

Masukan, tanggapan, dan saran perbaikan berdasarkan hasil penilaian

ahli yang diperoleh melalui wawancara/konsultasi dengan ahli isi, ahli

pembelajaran dan praktisi mata pelajaran IPA di SD /MI.

4. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh sejumlah data yang

diharapkan tersebut akan digunakan sebagai instrument pengumpulan data

yakni berupa wawancara, angket, dan tes perolehan hasil belajar. Angket

digunakan untuk mengumpulkan data tentang tanggapan dan saran dari

objek uji coba, selanjutnya digunakan revisi. Sedangkan pedoman

wawancara dipergunakan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui

angket. Adapun angket yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

a. Angket penilaian ahli isi bahan ajar IPA

b. Angket penilaian ahli desain pembelajaran

c. Angket penilaian guru mata pelajaran IPA kelas V SDN 01 Gunungsari

Tajinan Malang

d. Angket penilaian uji coba kelompok kecil.

e. Angket penilaian uji coba lapangan.

Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil post-test

yang menunjukkan keefektifan belajar siswa setelah menggunakan bahan

ajar dalam bentuk LKS IPA.

Page 79: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

58

5. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini

mempunyai tiga teknik diantaranya, analisis isi pembelajaran, analisis

deskriptif, analisis hasil tes.

a. Analisis Isi Pembelajaran

Analisis isi dilakukan dengan merumuskan tujuan

pembelajaran yang disesuaikan dengan SK-KD untuk menyusun isi

materi bahan ajar yang dikembangkan. Hasil analisis tersebut

kemudian digunakan sebagai bahan pengembangan bahan ajar IPA

dengan model Learning Cycle 5 Fase.

b. Analisis Deskriptif

Analisis ini dilakukan pada saat uji coba, data dihimpun

dari penilaian angket penilaian terbuka dan angket penilaian

tertutup untuk memberikan kritik, saran, dan masukan perbaikan.

Hasil dari analisis deskriptif ini digunakan untuk mengukur tingkat

keefektifan dan kemenarikan bahan ajar IPA dengan model

Learning Cycle 5 Fase pada siswa kelas V SDN Gunungsari

Tajinan Malang.

Data yang berbentuk simbol akan dianalisis secara logis dan

bermakna, sedangkan data yang berbentuk angka akan dianalisis

dengan rumus sebagai berikut:39

39

Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.313

Page 80: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

59

Keterangan :

P: Prosentase kelayakan (yang dicari)

∑x: Jumlah total jawaban respon dalam 1 item

∑xi: Jumlah total skor jawaban tertinggi dalam 1 item

Sedangkan dasar dan pedoman untuk menentukan tingkat

kevaliditasan serta dasar pengambilan keputusan untuk merevisi

bahan ajar menggunakan kriterian kualifikasi penilaian

sebagaimana berikut:

Tabel 3.3

Kualifikasi pencapaian40

Presentase (%) Tingkat Kevalidan Keterangan

84 ≤ Skor ≤ 100 Sangat Valid Tidak Revisi

68≤ Skor ≤ 84 Valid Tidak Revisi

52≤ Skor ≤ 68 Cukup Valid Sebagian Revisi

36 ≤ Skor ≤ 52 Kurang Valid Revisi

20 ≤ Skor ≤ 36 Sangat Kurang Valid Revisi

Berdasarkan penilaian di atas, bahan ajar dikatakan valid

apabila memenuhi syarat pencapaian 68 ≤ Skor ≤ 100 dari seluruh

unsur yang terdapat dari angket penilaian. Dalam pengembangan ini

bahan ajar harus memenuhi kriteria valid.

c. Analisis Hasil Tes

40

B. Subali, dkk, Pengembangan CD Pembelajaran Lagu Anak UntukMenumbuhkan

Pemahaman Sains Anak. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, prodi Fisika UNNES No.8, Januari

2012

P = ∑𝒙

∑𝒙𝒊 x 100%

Page 81: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

60

Analisis data hasil tes yang digunakan untuk mengukur

perbandingan hasil belajar siswa, dalam uji coba lapangan

dilakukan menggunakan eksperimen dengan cara membandingkan

keadaan sebelum dan sesudah memakai sistem baru (before-after)

atau dengan membandingkan dengan kelompok yang tetap

menggunakan sistem lama.41Berikut penjelasan terkait dengan

model eksperimen before after:

Keterangan:

O1:Nilai sebelum perlakuan

O2: Nilai setelah perlakuan

X: Perlakuan

Data uji coba lapangan dihimpun menggunakan angket dan

tes prestasi achievement test (tes pencapaian hasil belajar).

Kemudian dikumpulkan dengan menggunakan pre-test dan post-

test untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kelompok uji

coba lapangan sebelum dan sesudah menggunakan produk

pengembangan bahan ajar pada siswa kelas V SDN Gunungsari

Tajinan Malang

41

Sugiyono, op.cit., hlm. 303

O1 O2 x

Gambar 3.1.Desain Eksperimen (Before-After)

Page 82: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

61

Untuk menghitung tingkat perbandingan menggunakan

rumus dengan tingkat kemaknaan 0,5 % sebagai berikut:42

Keterangan:

t : Uji-t

D :Diferrent (X2-X1)

d2 : Variansi

N : Jumlah Sampel

E. Petunjuk Penggunaan Produk

Penggunaan produk berbentuk LKS IPA dengan model Learning Cycle 5

Fase ini ditujukan untuk siswa kelas V semester 1 dengan materi Alat

Pernafasan Manusia. Dengan bahan ajar ini guru hanya sebagai fasilitator,

karena LKS ini didesain agar siswa aktif dalam pembelajaran dan dapat

menemukan konsep-konsep melalui tahapan dan pengalaman dari proses

pembelajaran. Pada LKS ini proses pembelajaran didesain mengikuti siklus

belajar Learning Cycle 5 Fase. Petunjuk penggunaan produk untuk siswa

sudah dijelaskan pada halaman awal produk pengembangan berbentuk LKS.

Adapun langkah-langkah penggunaan produk berbentuk LKS IPA dengan

model Learning Cycle 5 Fase untuk siswa adalah sebagai berikut:

42

Zen Amiruddin, Statistik Pendidikan, (Yogyakarta:Teras, 2010), hlm.73

𝑡 =𝐷

√𝑑2

𝑁(𝑁 − 1)

Page 83: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

62

1. Peta konsep. Berisi alur pembelajaran dan konsep-konsep yang akan

dipelajari

2. Judul Bab. Berisi tema pokok yang akan dipelajari dalam bab

3. Lembar Kegiatan siswa. Berisi langkah kegiatan disertai dengan alat

dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan percobaan.

4. Mari Mengamati. Berisi aktivitas mengamati dari hasil kegiatan

percobaan yang telah dilakukan.

5. Mari Berdiskusi. Berisi aktivitas diskusi dari hasil kegiatan percobaan

yang telah dilakukan.

6. Ringkasan Materi. Berisi materi yang dibahas

F. Prosedur Penelitian

Tahap awal pertama pada penelitian diawali dengan pencarian silabus

mata pelajaran IPA. Setelah memperoleh silabus lalu peneliti menentukan

kompetensi dasar apa saja yang dibutuhkan pada pengembangan bahan ajar ini

yaitu pada materi alat pernafasan manusia. Setelah kompetensi dasar

ditentukan, selanjutnya peneliti mengumpulkan sumber-sumber bahan ajar atau

literatur untuk mengembangkan bahan ajar ini.

Perancangan produk dalam penelitian ini disesuaikan dengan kompetensi

dasar yang harus dipenuhi dalam pembelajaran IPA materi alat pernafasan

manusia, untuk memenuhi hal tersebut maka penulis merancang bahan ajar

berupa LKS IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase dengan kriteria yaitu

desain yang cukup menarik serta penggunaan yang mudah, sederhana dan

menyenangkan.

Page 84: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

63

Setelah menentukan materi apa saja yang akan dibahas berdasarkan silabus

terkait, tahap selanjutnya adalah mulai membuat dan mendesain bahan ajar.

Desain bahan ajar berupa LKS IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase

materi Alat Pernafasan Manusia yang akan dibuat dalam bentuk cetak. Untuk

menambah inovasi pada bahan ajar ini, peneliti mendesain kegiatan evaluasi

serta ringkasan materi disajikan secara sederhana dengan kata-kata yang

mudah dipahami. Peneliti berusaha membuat tampilan dari bahan ajar ini lebih

menarik sehingga pengguna akan mudah menggunakannya.

Setelah desain bahan ajar berupa LKS IPA dengan model Learning Cycle

5 Fase materi alat pernafasan manusia, tahap selanjutnya yaitu pengujian

produk kepada tim ahli. Pada tahap ini, tim ahli terdiri dari tim ahli di bidang

studi atau isi materi pelajaran dan tim ahli desain. Proses uji ahli isi materi

dilakukan untuk menilai apakah materi yang disajikan pada bahan ajar berupa

LKS IPA ini sudah sesuai dengan silabus dan dapat digunakan dalam proses

pembelajaran. Proses uji ahli desain bahan ajar dilakukan untuk menilai apakah

tampilan dari bahan ajar tersebut sudah sesuai dengan kriteria anak kelas V SD.

Tahap selanjutnya adalah melakakukan perbaikan atau revisi terhadap

produk yang telah dibuat berdasarkan saran-saran atau masukan yang telah

didapat. Rancangan produk yang telah diperbaiki kemudian dilanjutkan ke

tahap yang selanjutnya yaitu berupa pengujian secara terbatas kepada siswa

kelas V SD Negeri Gunungsari Tajinan Malang. Sampel yang digunakan pada

penelitian yaitu berjumlah 30 orang dan merupakan siswa kelas V yang sudah

mempelajari materi alat pernafasan manusia. Pengujian ini dilakukan dengan

Page 85: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

64

tujuan untuk mendapatkan penilaian dari pengembangan bahan ajar berupa

LKS IPA apakah bahan ajar yang telah dibuat sudah cukup baik dan menarik

serta efektif bila digunakan sebagai alat bantu atau bahan ajar tambahan dalam

proses pembelajaran.

Setelah mendapatkan data dari hasil penelitian, selanjutnya peneliti

melakukan analisa dan pembahasan terhadap data yang sudah diperoleh dari

hasil penelitian sebelumnya. Setelah melakukan analisa, maka peneliti

memasuki tahap akhir yaitu menarik kesimpulan. Instrumen yang digunakan

sebagai pengumpulan data pada peneliti ini adalah angket, wawancara dan tes

hasil belajar.

Page 86: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

65

BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data Uji Coba

1. Penyajian data uji coba secara teoritis

Penelitian Pengembangan ini mengacu pada model procedural

yang bersifat deskriptif dengan mengikuti langkah-langkah yang

dilakukan Borg&Gall, yang dibatasi beberapa tahap saja. Tahap-tahap

tersebut meliputi: a. tahap pengumpulan informasi; b. tahap

perencanaan; c. tahap pengembangan produk; dan d. tahap validasi dan

ujicoba. Berikut penjelasan tiap tahap yang dilakukan dalam penelitian

dan pengembangan ini:

a. Tahap pengumpulan informasi

Tahap ini diawali dengan melakukan tinjauan standar isi.

Tinjauan standar isi dilakukan dengan cara membuat pemetaan

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Berdaarkan tahapa tersebut diperoleh materi yanag akan

dikembangkan dalam bentuk LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 Fase yaitu alat pernafasan manusia. Setelah materi yang

dikembangkan sudah ditentukan langkah selanjutnya adalah

melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan materi alat

pernafasan manusia.

Page 87: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

66

b. Tahap perencanaan

Tahap kedua ini terdiri dari pembuatan kisi-kisi instrument

penelitian yang menjadi kriteria penilaian bahan ajar bentuk LKS

IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase. Kisi-kisi instrument

yang telah selesai dibuat lalu dikembangkan menjadi instrument

penelitian. Instrumen yang akan digunakan adalah lembar validasi.

Lembar validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar

berdasarkan penilaian ahli materi, ahli desain bahan ajar dan ahli

pembelajaran. Ahli materi memberikan penilaian berdasarkan

aspek materi. Ahli desain bahan ajar memberikan penilaian

berdasarkan desain bahan ajar yang disesuaikan dengan materi dan

karakteristik siswa SD dan ahli pembelajaran memberikan

penilaian pada aspek kemenarikan bahan ajar serta kesesuaian

bahan ajar dengan proses pembelajaran. Validasi instrument

dilaksanakan oleh dosen pembimbing.

c. Tahap pengembangan

Pada tahap ini dilakukan pembuatan produk bahan ajar

bentuk LKS IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase. Langkah-

langkah yang dilakukan yaitu; 1)membuat desain bahan ajar.

Desain bahan ajar dibuat dengan tujuan mempermudah dalam

pembuatan bahan ajar bentu LKS dan untuk menentukan tahap

selanjutnya agar bagian-bagian dari bahan ajar tersusun dengan

baik; 2) Memilih materi yang disajikan; 3)Merancang draft bahan

Page 88: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

67

ajar. tahapan untuk merancang draft bahan jar adalah: bahan ajar

berbentuk LKS, Bahan ajar berisi materi alat pernafasan manusia

dan bahan ajar menggunakan model Learning Cycle 5 Fase. Materi

didalam bahan ajar ini terdiri dari 3 submateri yaitu, organ

pernafasan manusia, proses pernafasan manusia dan gangguan

serta cara menjaga kesehatan alat pernafasan manusia.

d. Tahap validasi dan ujicoba

Tahap validasi bahan ajar dilakukan agar bahan ajar yang

dikembangkan dapat diketahui kelayakannya berdasarkan ahli

materi, ahli desain bahan ajar dan ahli pembelajaran. Validasi

materi dilakukan oleh: 1)ahli materi yang berkompenten di bidan

Sains; 2) ahli desain bahan ajar yang berkompenten di bidang IT

dan desain bahan ajar dan 3) ahli pembelajaran yang berkompenten

di bidang pembeljaran khususnya kelas V SD pada mata pelajaran

IPA. Data penilaian validasi para ahli sudah disediakan dalam

bentuk table. Produk bahan ajar yang sudah divalidasi selanjutnya

direvisi sesuai saran dan masukan ahli saat proses validasi.

Setelah bahan ajar selesei direvisi kemudian dilakukan

tahap uji coba penggunaan bahan ajar dalam kelompok kecil

sebelum dilakukan pada ujicoba lapangan. Tahap ujicoba

dilakukan di SDN Gunungsari. ujicoba dilakukan dengan cara

penggunaan bahan ajar bentuk LKS IPA oleh siswa pada proses

pembelajaran IPA. Sebelum dilakukan ujicoba produk, terlebih

Page 89: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

68

dahulu peneliti melakukan pre-test pada siswa. Setelah penggunaan

bahan ajar peneliti melakukan analisis hasil belajar siswa,

penyebaran angket terhadap siswa untuk mengetahui kemenarikan

bahan ajar yang dikembangkan, melakukan wawancara dan

penyebaran angket terhadap guru kelas.

Bahan ajar bentuk LKS IPA dnegan model Learning Cycle

5 Fase yang telah melalui ujicoba lapangan lalu direvisi kembali

berdasarkan saran masukan dari guru serta siswa. Hasil akhir

penelitian pengembangan ini adalaha LKS dengan model Learning

Cycle 5 Fase pada materi alat pernafasan manusia.

2. Penyajian data uji coba secara empiris

a. Tahap uji validitas ahli isi/materi

Produk pengembangan yang diserahkan kepada ahli isi mata

pelajaran IPA adalah berupa bahan ajar berbentuk LKS IPA

dengan model Learning Cycle 5 Fase. Paparan deskriptif hasil

validasi ahli isi mata pelajaran IPA dalam LKS IPA dengan Model

Learning Cycle 5 Fase untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V

SD/MI yang diajukan melalui metode kuesioner dengan instrumen

angket dapat dilihat pada tabel 4.1, dan 4.2

1) Data Kuantitatif

Data kuantitatif hasil validasi ahli isi selengkapnya dapat

dilihat pada tabel 4.1

Page 90: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

69

Tabel 4.1

Hasil Penilaian Ahli Isi Mata Pelajaran IPA pada Materi Alat Pernafasan

Manusia

No. Pernyataan ∑ ∑ P

(%)

Kriteria

kevalidan

Ket.

1. Tingkat relevansi LKS

IPA pembelajaran

dengan kurikulum yang

berlaku

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

2. Ketepatan judul unit

dengan uraian materi tiap

unit

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

3. Bahasa yang digunakan

dalam uraian LKS IPA

4 5 80 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

4. Kemudahan bahasa

dipahami dalam LKS

IPA

4 5 80 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

5. Kesesuaian jenis – jenis

dan bentuk penilaian

aspek pengetahuan dan

unjuk kerja dalam LKS

IPA

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

6. Kesesuaian antara isi

latihan dengan tujuan

pembelajaran

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

7. Kesesuaian komponen

sebagai bahan ajar

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

8. Kesesuaian isi uraian

pembelajaran dengan

karakteristik materi IPA

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

9. Ketepatan rumusan

tujuan pembelajaran IPA

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

10. Konsistensi format LKS

IPA

4 5 80 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

11. Kesesuaian ringkasan

materi dengan

pembahasan

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

12. Kesesuaian materi 5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

13. Ketepatan instrumen

pretes dan posttes dengan

kemampuan siswa

4 5 80 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

14. Ketepatan instrument

pretest dan posttes

4 5 80 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

Page 91: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

70

dengan ,materi yang

dibahas

15. Ketepatan instrument

pretest dan posttes

dengan pembobotan isi

soal

4 5 80 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

Jumlah 69 75 92 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

Keterangan:

P = Persentase tingkat kevalidan

∑ = Jumlah jawaban penilaian

∑ = Jumlah jawaban tertinggi

100 = Bilangan konstan

2) Data kualitatif

Adapun data kualitatif yang dihimpun dari masukan, saran

dan komentar ahli isi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

dalam pernyataan terbuka yang berkenaan dengan buku ajar

dipaparkan dalam tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Ikhtisar Data Penilaian dan Review Ahli Isi Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam

Nama Subyek Ahli Komentar Saran

Fitriyah, M.Si Penyajian materi sudah

sesuai indicator dan

memenuhi materi yang

dibahas pada Alat

Pernafasan Manusia.

Carilah lebih banyak

variasi percobaan

maupun eksperimen yang

berhubungan dengan

materi Alat Pernafasan

Manusia.

P = ∑𝑥

∑𝑥𝑖𝑥 100 %

Page 92: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

71

b. Tahap uji validitas ahli desain

Produk pengembangan yang diserahkan kepada ahli desain

bahan ajar adalah berupa LKS IPA dengan model Learning Cycle 5

Fase. Paparan deskriptif hasil validasi ahli desain terhadap produk

pengembangan bahan ajar berbentuk LKS IPA dengan model

Learning Cycle 5 Fase untuk meingkatkan hasil belajar kelas V SD

/ MI yang diajukan melalui metode kuesioner dengan instrumen

angket dapat dilihat pada tabel 4.3 dan 4.4.

1) Data Kuantitatif

Data kuantitatif hasil validasi ahli desain bahan ajar

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Penilaian Ahli Desain Terhadap LKS IPA dengan Model Learning

Cycle 5 Fase untuk Meningkatkan Hasil Belajar

No. Pernyataan ∑ ∑ P

(%)

Kriteria

kevalidan

Ket.

1. Kemenarikan

pengemasan desain cover

4 5 80 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

2. Kesesuaian gambar

dengan materi

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

3. Kesesuaian jenis huruf 5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

4. Ketepatan Layout 5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

5. Kojnsistensi penggunaan

spasi, judul dan

pengetikan materi

4 5 80 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

6. Ketepatan penempatan

gambar pada setiap bab

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

Page 93: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

72

7. Ketepatan variasi huruf,

bentuk huruf, dan ukuran

huruf pada kegiatan

percobaan

4 5 80 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

8. Kesesuaian gambar

denga ringkasan materi

4 5 80 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

9. Ketepatan ukuran LKS

IPA

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

10. Ketepatan penempatan

nomor halaman

4 5 80 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

Jumlah 45 75 90 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

Keterangan:

P = Persentase tingkat kevalidan

∑ = Jumlah jawaban penilaian

∑ = Jumlah jawaban tertinggi

100 = Bilangan konstan

2) Data kualitatif

Adapun data kualitatif yang dihimpun dari masukan, saran dan

komentar ahli desain dalam pernyataan terbuka yang berkenaan

dengan buku ajar dipaparkan dalam tabel 4.5 sebagai berikut:

P = ∑𝑥

∑𝑥𝑖𝑥 100 %

Page 94: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

73

Tabel 4.4

Ikhtisar Data Penilaian dan Review Ahli Desain

Nama Subyek Ahli Komentar Saran

Ahmad Abtokhi, M.Pd Semoga buku ini dapat

digunakan siswa MI dan

dapat meningkatkan

prestasi belajarnya.

Jangan menggunakan

gambar animasi dan

desain footer disesuaikan

dengan materi.

c. Tahap uji validitas ahli pembelajaran

Produk pengembangan yang diserahkan kepada ahli

pembelajaran adalah berupa LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 Fase. Paparan deskriptif hasil validasi ahli pembelajaran

terhadap produk pengembangan bahan ajar dalam bentuk LKS

IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase untuk Kelas V SD/MI

yang diajukan melalui metode kuesioner dengan instrumen angket

dapat dilihat pada tabel 4.5 dan 4.6.

1) Data kuantitatif

Data kuantitatif hasil validasi ahli pembelajaran

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Hasil Penilaian Ahli Pembelajaran Terhadap LKS IPA dengan Model

Leraning Cycle 5 Fase untuk Meningkatkan Hasil Belajar

No. Pernyataan ∑ ∑ P

(%)

Kriteria

kevalidan

Ket.

1. Tingkat relevansi media

pembelajaran dengan

4 5 80 Valid Tidak Revisi

Page 95: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

74

kurikulum yang berlaku

2. Memudahkan guru dalam

mengajar mata pelajaran

IPA khususnya pada

materi alat pernafasan

manusia

4 5 80 Valid Tidak Revisi

3. Membantu guru dalam

menyampaikan materi

4 5 80 Valid Tidak Revisi

4. Membuat siswa aktif

dalam pembelajaran IPA

4 5 80 Valid Tidak Revisi

5. Kejelasan petunjuk

penggunaan

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak Revisi

6. Ketepatan rumusan

tujuan pembelajaran IPA

4 5 80 Valid Tidak Revisi

7. Kesesuaian antara isi

materi dengan KD dan

Indikator

4 5 80 Valid Tidak Revisi

8. Kesesuaian antara isi

latihan dengan tujuan

pembelajaran IPA

3 5 60 Valid Tidak Revisi

9. Kesesuaian isi teks

percakapan dengan

karakteristik materi IPA

4 5 80 Cukup

Valid

Tidak Revisi

10. Kesesuaian penggunaan

gambar atau ilustrasi

dengan materi dalam

LKS IPA

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak Revisi

11. Evaluasi dalambahan ajar

dapat meningkatkan hasil

belajar siswa

4 5 80 Valid Tidak Revisi

12. Siswa termotivasi dalam

mengikuti pembelajaran

IPA

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak Revisi

13. Peranbahan ajar dalam

pembelajaran IPA

khususnya pada materi

alat pernafasan manusia

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak Revisi

14 Memenuhi kriteria bahan

ajar

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak Revisi

15 Kemudahan penggunaan

bahan ajar

5 5 100 Sangat

Valid

Tidak Revisi

Jumlah 65 75 86,6 Sangat

Valid

Tidak

Revisi

Page 96: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

75

Keterangan:

P = Persentase tingkat kevalidan

∑ = Jumlah jawaban penilaian

∑ = Jumlah jawaban tertinggi

100 = Bilangan konstan

2) Data kualitatif

Adapun data kualitatif yang dihimpun dari masukan, saran

dan komentar ahli pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dalam

pernyataan terbuka yang berkenaan dengan bahan ajar yang

dipaparkan dalam tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6

Ikhtisar Data Penilaian dan Review Ahli Pembelajaran Terhadap LKS IPA

dengan model Learning Cycle 5 Fase untuk Meningkatkan Hasil Belajar

d. Tahap uji validitas siswa

Uji valididtas siswa terdiri dari ujicoba kelompok kecil dan uji

coba lapangan. Berikut ini akan dipaparkan data hasil uji coba

Nama Subyek Ahli Komentar Saran

Reni Dwi, S.Pd. Dengan bahan ajar ini

saya lihat anak – anak

jauh lebih kreatif dan

ulet.

Alangkah lebih

menarik apabila buku

dicetak lebih besar,

karena buku ini sudah

full colour

P = ∑𝑥

∑𝑥𝑖𝑥 100 %

Page 97: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

76

kelompok kecil dan ujicoba lapangan terhadap bahan ajar yang

dikembangkan.

Page 98: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

77

Tabel 4.7

Uji coba Kelompok Kecil

No.

Pernyataan ∑ ∑

P (%)

Kriteria Kevalidan

Ket.

1. LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 Fase dapat memudahkan siswa

dalam belajar.

23 30 76 Valid Tidak Revisi

2. Penggunaan LKS IPA dengan model

Learning Cycle 5 Fase dapat memberi

semangat dalam belajar siswa.

25 30 83 Sangat Valid Tidak Revisi

3. LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 Fase memudahkan siswa dalam

proses pembelajaran

25 30 83 Sangat Valid Tidak Revisi

4. Latihan – latihan pada LKS IPA

dengan model Learning Cycle 5 Fase

mudah.

24 30 80 Sangat Valid Tidak Revisi

5. Jenis huruf dan ukuran huruf yang

terdapat dalam LKS IPA dengan model

Learning Cycle 5 Fase mempermudah

siswa dalam membaca.

28 30 93 Sangat Valid Tidak Revisi

6. Kata-kata yang digunakan LKS IPA

dengan model Learning Cycle 5 Fase

sesuai dengan keadaan siswa.

29 30 96 Sangat Valid Tidak Revisi

7. Petunjuk yang terdapat dalam LKS IPA

dengan model Learning Cycle 5 Fase

23 30 76 Valid Tidak Revisi

Page 99: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

78

mudah dipahami.

8. Bahasa yang digunakan dalam LKS

IPA dengan model Learning Cycle 5

Fase mudah dipahami.

27 30 90 Sangat Valid Tidak Revisi

9. Tugas latihan dalam mengekspresikan

diri mudah dipahami.

24 30 80 Sangat Valid Tidak Revisi

10. LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 Fase ini membantu siswa untuk

bekerjasama dengan teman dan

lingkungan.

27 30 90 Sangat Valid Tidak Revisi

Jumlah 255 300 847 Sangat Valid Tidak Revisi

Page 100: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

79

Tabel 4.8

Uji coba Lapangan

No Pernyataan ∑ ∑ P

(%)

Kriteria Kevalidan Ket.

1. LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 Fase dapat memudahkan

siswa dalam belajar.

57 75 76 Valid Tidak Revisi

2. Penggunaan LKS IPA dengan model

Learning Cycle 5 Fase dapat

memberi semangat dalam belajar

siswa.

61 75 81 Valid Tidak Revisi

3. LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 Fase memudahkan siswa

dalam belajar

70 75 93 Sangat valid Tidak Revisi

4. Latihan – latihan pada LKS IPA

dengan model Learning Cycle 5

Fase mudah.

65 75 86 Sangat Valid Tidak Revisi

5. Jenis huruf dan ukuran huruf yang

terdapat dalam LKS IPA dengan

model Learning Cycle 5 Fase

mempermudah siswa dalam belajar.

70 75 93 Sangat valid Tidak Revisi

6. Kata-kata yang digunakan dalam

LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 Fase sesuai dengan keadaan

siswa.

73 75 97 Sangat valid Tidak Revisi

7. Petunjuk yang terdapat dalam LKS

IPA dengan model Learning Cycle 5

64 75 85 Sangat Valid Tidak Revisi

Page 101: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

80

.

Fase mudah dipahami.

8. Bahasa yang digunakan dalam LKS

IPA dengan model Learning Cycle 5

Fase mudah dipahami.

72 75 96 Sangat valid Tidak Revisi

9. Tugas latihan dalam

mengekspresikan diri mudah

dipahami.

72 75 96 Sangat valid Tidak Revisi

10. LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 Fase ini membantu siswa

untuk bekerjasama dengan teman

dan lingkungan.

73 75 97 Sangat valid Tidak Revisi

Jumlah 677 750 90 Sangat Valid Tidak Revisi

Page 102: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

81

B. Analisis Data

1. Validasi Teoritis

Penelitian Pengembangan ini mengacu pada model procedural yang

bersifat deskriptif dengan mengikuti langkah-langkah yang dilakukan

Borg&Gall, yang dibatasi beberapa tahap saja. faktor yang mendasari

penyederhanaan tahap-tahap Borg and Gall ini yaitu: Keterbatasan waktu,

Keterbatasan biaya dan Kesamaan tahapan. Tahap-tahap tersebut meliputi: a.

tahap pengumpulan informasi; b. tahap perencanaan; c. tahap pengembangan

produk; dan d. tahap validasi dan ujicoba. Tahap pengumpulan informasi,

tahap ini diawali dengan melakukan tinjauan standar isi. Tinjauan standar isi

dilakukan dengan cara membuat pemetaan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD). Berdaarkan tahapa tersebut diperoleh materi yanag

akan dikembangkan dalam bentuk LKS IPA dengan model Learning Cycle 5

Fase yaitu alat pernafasan manusia.

Setelah materi yang dikembangkan sudah ditentukan langkah

selanjutnya adalah melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan materi alat

pernafasan manusia. Tahap perencanaan, tahap kedua ini terdiri dari

pembuatan kisi-kisi instrument penelitian yang menjadi kriteria penilaian

bahan ajar bentuk LKS IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase. Kisi-kisi

instrument yang telah selesai dibuat lalu dikembangkan menjadi instrument

penelitian. Instrumen yang akan digunakan adalah lembar validasi. Lembar

validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar berdasarkan

Page 103: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

82

penilaian ahli materi, ahli desain bahan ajar dan ahli pembelajaran. Ahli

materi memberikan penilaian berdasarkan aspek materi. Ahli desain bahan

ajar memberikan penilaian berdasarkan desain bahan ajar yang disesuaikan

dengan materi dan karakteristik siswa SD dan ahli pembelajaran memberikan

penilaian pada aspek kemenarikan bahan ajar serta kesesuaian bahan ajar

dengan proses pembelajaran. Validasi instrument dilaksanakan oleh dosen

pembimbing.

Tahap pengembangan, pada tahap ini dilakukan pembuatan produk

bahan ajar bentuk LKS IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase. Langkah-

langkah yang dilakukan yaitu; 1)membuat desain bahan ajar. Desain bahan

ajar dibuat dengan tujuan mempermudah dalam pembuatan bahan ajar bentu

LKS dan untuk menentukan tahap selanjutnya agar bagian-bagian dari bahan

ajar tersusun dengan baik; 2) Memilih materi yang disajikan; 3)Merancang

draft bahan ajar. tahapan untuk merancang draft bahan ajar adalah: bahan ajar

berbentuk LKS, Bahan ajar berisi materi alat pernafasan manusia dan bahan

ajar menggunakan model Learning Cycle 5 Fase. Materi didalam bahan ajar

ini terdiri dari 3 submateri yaitu, organ pernafasan manusia, proses pernafasan

manusia dan gangguan serta cara menjaga kesehatan alat pernafasan manusia.

Tahap validasi dan ujicoba, tahap validasi bahan ajar dilakukan agar bahan

ajar yang dikembangkan dapat diketahui kelayakannya berdasarkan ahli

materi, ahli desain bahan ajar dan ahli pembelajaran.

Page 104: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

83

Validasi materi dilakukan oleh: 1)ahli materi yang berkompenten di

bidan Sains; 2) ahli desain bahan ajar yang berkompenten di bidang IT dan

desain bahan ajar dan 3) ahli pembelajaran yang berkompenten di bidang

pembeljaran khususnya kelas V SD pada mata pelajaran IPA. Data penilaian

validasi para ahli sudah disediakan dalam bentuk table. Produk bahan ajar

yang sudah divalidasi selanjutnya direvisi sesuai saran dan masukan ahli saat

proses validasi. Setelah bahan ajar selesei direvisi kemudian dilakukan tahap

uji coba penggunaan bahan ajar dalam kelompok kecil sebelum dilakukan

pada ujicoba lapangan.

Tahap ujicoba dilakukan di SDN Gunungsari. ujicoba dilakukan

dengan cara penggunaan bahan ajar bentuk LKS IPA oleh siswa pada proses

pembelajaran IPA. Sebelum dilakukan ujicoba produk, terlebih dahulu

peneliti melakukan pre-test pada siswa. Setelah penggunaan bahan ajar

peneliti melakukan analisis hasil belajar siswa, penyebaran angket terhadap

siswa untuk mengetahui kemenarikan bahan ajar yang dikembangkan,

melakukan wawancara dan penyebaran angket terhadap guru kelas. Bahan

ajar bentuk LKS IPA dnegan model Learning Cycle 5 Fase yang telah melalui

ujicoba lapangan lalu direvisi kembali berdasarkan saran masukan dari guru

serta siswa. Hasil akhir penelitian pengembangan ini adalaha LKS dengan

model Learning Cycle 5 Fase pada materi alat pernafasan manusia.

2. Validasi Empiris

a. Hasil validasi ahli isi/materi

Page 105: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

84

1) Data kuantitatif

Berdasarkan perhitungan data kuantitatif yang diperoleh

melalui angket maka pengamatan yang dilakukan oleh ahli isi

keseluruhan mencapai 92%. Jika dicocokkan dengan tabel kriteria

kevalidan, maka skor ini termasuk dalam kriteria sangat valid.

2) Data Kualitatif

Semua data dari hasil review, penilaian dan diskusi dengan ahli

isi Ilmu Pengetahuan Alam dijadikan landasan untuk merevisi

guna penyempurnaan komponen bahan ajar dalam bentuk LKS

IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase sebelum diuji cobakan

pada siswa pengguna produk pengembangan.

b. Hasil validasi ahli desain bahan ajar

1) Data kuantitatif

Berdasarkan perhitungan angket maka pengamatan yang

dilakukan oleh ahli desain keseluruhan mencapai 90%. Jika

dicocokkan dengan tabel kriteria kevalidan, maka skor ini

termasuk dalam kriteria sangat valid.

2) Data Kualitatif

Semua data dari hasil review, penilaian dan diskusi dengan ahli

desain dijadikan landasan untuk merevisi guna penyempurnaan

komponen bahan ajar dalam bentuk LKS IPA dengan model

Page 106: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

85

Learning Cycle 5 Fase sebelum diuji cobakan pada siswa

pengguna produk pengembangan.

c. Hasil validasi ahli pembelajaran

1) Data kuantitatif

Berdasarkan perhitungan angket maka pengamatan yang

dilakukan oleh ahli pembelajaran keseluruhan mencapai86,6%.

Jika dicocokkan dengan tabel kriteria kevalidan, maka skor ini

termasuk dalam kriteria sangat valid.

2) Data Kualitatif

Semua data dari hasil review, penilaian dan diskusi dengan ahli

desain dijadikan landasan untuk merevisi guna penyempurnaan

komponen bahan ajar dalam bentuk LKS IPA dengan model

Learning Cycle 5 Fase sebelum diuji cobakan pada siswa

pengguna produk pengembangan.

d. Hasil validasi siswa (ujicoba kelompok kecil dan uiji coba lapangan).

1) Ujicoba kelompok kecil

Analisa data dilakukan dari data hasil penilaian siswa pada

kelompok kecil tentang bahan ajar dalam bentuk buku percakapan

dan video interaktif untuk meningktakan hasil belajar siswa kelas

V SD/MI. Bedasarkan hasil penilaian siswa terhadap bahan ajar

sebagaimana dicantumkan dalam tabel 4.7 maka, dapat dihitung

persentase tingkat efektivitas bahan ajar sebagai berikut :

Page 107: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

86

P = 2

100

P = 85

P = Persentase tingkat kevalidan

Persentase tingkat efektivitas bahan ajar dalam bentuk LKS

IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase pada materi Alat

Pernafasan Manusia kelas V SD/MI berjumlah 85 %. Apabila

dikonversikan dengan tabel konversi skala , persentase tingkat

kevalidan 85 % berada pada kualifikasi sangat valid/ tidak revisi.

2) Ujicoba lapangan

Analisa data dilakukan dari data hasil penilaian siswa pada

ujicoba lapangan tentang bahan ajar dalam LKS IPA dengan

model Learning Cycle 5 Fase untuk meningktakan hasil belajar

siswa kelas V SD/MI. Bedasarkan hasil penilaian siswa terhadap

bahan ajar sebagaimana dicantumkan dalam tabel 4.10 maka,

dapat dihitung persentase tingkat efektivitas bahan ajar sebagai

berikut :

P =

100

P = 90,2

P = Persentase tingkat kevalidan

Persentase tingkat efektivitas bahan ajar dalam bentuk LKS

IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase siswa kelas V SD/MI

Page 108: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

87

berjumlah 90,2 %. Apabila dikonversikan dengan tabel konversi

skala 4, persentase tingkat kevalidan 90,2 % berada pada

kualifikasi sangat valid/ tidak revisi.

C. Revisi Produk

1. Revisi Ahli Desain

Untuk menyusun bahan ajar cetak, ada enam hal yang perlu

diperhatikan, yaitu:43

1) Susunan tampilannya jelas dan menarik. Bahan ajar cetak sebaiknya

disusun dengan urutan yang mudah, judul yang singkat, terdapat

daftar isi, struktur kognitifnya jelas, serta terdapat rangkuman dan

tugas pembaca.

2) Bahasa yang mudah.

3) Mampu menguji pemahaman.

4) Adanya stimulan. Hal ini menyangkut enak tidaknya bahan ajar cetak

dilihat, tulisannya mendorong pembaca untuk berpikir, dan menguji

stimulan.

5) Kemudahan dibaca.

6) Materi instruksional. Hal ini menyangkut pemilihan teks, bahan

kajian, dan lembar kerja.

43

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: Diva

Press, 2011), hlm. 73.

Page 109: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

88

Berdasarkan hasil penilaian dari ahli desain telah diperoleh hasil

presentase sebanyak 90%, berada pada kualifikasi sangat valid sehingga

buku ajar layak digunakan. Penilaian ahli desain tersebut dilihat dari

beberapa aspek, yaitu penilaian sampul LKS, menurut ahli desain sampul

yang digunakan sudah sesuai karena gambar yang disajikan berhubungan

dengan materi yang ada di dalam bahan ajar. Selain itu pada sampul

terdapat penjelasan sub-sub yang dibahas di dalam LKS, penggunaan

jenis huruf dan ukurannya dinilai sudah sesuai sehingga LKS terlihat

menarik untuk dibaca dan dipelajari.

Tampilan pada setiap sub bab juga sangat menarik dengan

background warna cerah dan perpaduan gambar. Warna-warna pastel

sangat cocok dengan anak usia sekolah dasar, karena memberikan kesan

warna lembut dan tidak terlalu menyala.

Penggunaan jenis huruf dan ukuran juga sudah sesuai, tidak terlalu

besar dan tidak terlalu kecil. Sehingga dapat dibaca dengan mudah dan

jelas oleh siswa. Penggunaan spasi dan pengetikannya pun disesuaikan,

sehingga buku terlihat rapi. Penulisan pada setiap kegiatan praktikum

dipilih warna hitam karena akan lebih jelas dibandingkan dengan warna-

warna lain.

LKS Praktikum juga dilengkapi dengan gambar-gambar pada setiap

ringkasan materinya. Pemilihan gambar pun disesuaikan dengan

Page 110: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

89

lingkungan sekitar siswa, bertujuan untuk memudahkan siswa dalam

memahami materi.

2. Revisi Ahli Materi

Menghasilkan suatu produk berupa LKS yang bagus, harus memiliki

pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Karena, sebuah lembar

kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan

tercapai atau tidaknya sebuah kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh

peserta didik.44

Bahan ajar LKS terdiri dari enam unsur utama, meliputi judul,

petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi

pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.45

Berdasarkan hasil penilaian dari ahli isi telah diperoleh hasil presentase

sebanyak 92%, berada pada kualifikasi sangat valid sehingga buku ajar

layak digunakan. Kurikulum,Standar Kompetensi dan dan Kompetensi

Dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang digunakan sudah sesuai

dengan materi yang ada pada buku. Begitu juga dengan komponen isi

buku berupa ketepatan penulisan judul pada setiap kegiatan percobaan,

kesesuaian penggunaan bahasa yang digunakan dalam bahan ajar,

kemudahan bahasa yang digunakan dalam bahan ajar, ketepatan jenis-

jenis dan bentuk evaluasi dalam bahan ajar, kemudahan dalam

44

Ibid., hlm. 205. 45

Ibid., hlm. 208.

Page 111: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

90

mengaplikasikan alat, bahan dan langkah percobaan pada setiap kegiatan

praktikum, komponen isi bahan ajar sudah memadai sebagai buku,

keluasan dan kedalaman isi bahan ajar, keruntutan penyajian materi,

konsistensi format dalam bahan ajar, kesesuaian ringkasan materi dengan

pembahasan.

Menurut validator ahli isi, kegiatan praktikum yang terdapat dalam

LKS sangat menarik serta berkaitan dengan kehidupan siswa setiap

harinya, kegiatannya sangat sederhana dan bisa dilakukan siswa secara

individu maupun kelompok.

Penambahan gambar-gambar akan lebih memudahkan siswa dalam

pembelajaran. Selain itu evaluasi pada setiap kegiatan praktikum juga

sangat diperlukan selain untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa,

evaluasi dapat memperdalam pengetahuan siswa setelah melakukan

kegiatan praktikum. Selain itu juga disertai dengan uraian ringkasan

materi yang mudah untuk dipahami dengan penggunaan bahasa yang

sederhana.

3. Revisi Ahli Pembelajaran

Terdapat empat poin yang menjadi tujuan penyusunan LKS, yaitu:46

1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk

berinteraksi dengan materi yang diberikan.

46

Ibid., hlm. 206.

Page 112: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

91

2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik

terhadap materi yang diberikan.

3) Melatih kemandirian belajar peserta didik.

4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta

didik.

Berdasarkan hasil penilaian dari ahli pembelajaran yaitu guru kelas

V SDN Gunungsari Tajinan Malang telah diperoleh hasil presentase

sebanyak 86.6%, berada pada kualifikasi sangat valid sehingga buku ajar

layak digunakan. Menurut pendapat dari ahli pembelajaran, materi yang

terdapat pada bahan ajar sudah sesuai dengan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar. Selain itu penyajian isi buku dinilai sudah sesuai

untuk digunakan dalam pembelajaran.

Pemilihan setiap kegiatan praktikum serta uraian dari ringkasan

materi dinilai sudah sesuai, karena penyajiannya yang sederhana sehingga

mudah dipahami oleh siswa. Selain ringkasan materi juga terdapat

gambar-gambar yang mendukung dari ringkasan materi tersebut.

Bahasa yang digunakan dalam langkah-langkah kegiatan, evaluasi

dan uraian dari ringkasan materipun menggunakan bahasa yang

sederhana sehingga dapat memudahkan siswa untuk memahami isi dari

buku. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi

yang telah dipelajari.

Page 113: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

92

4. Uji Coba Kelompok Kecil dan Uji Coba Lapangan

Bahan ajar berupa LKS praktikum IPA yang telah dikembangkan telah

memenuhi kriteria kemenarikan. Berdasarkan hasil penilaian angket uji

lapangan diperoleh presentase sebesar 90,2% presentase pencapaian

tersebut berada pada kualifikasi sangat menarik. Hal ini berarti LKS IPA

dengan model Learning Cycle 5 Fase kelas V materi Alat Pernafasan

Manusia dapat membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Kemudahan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang

dilakukan dengan menggunakan bahan ajar dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dengan baik. Pendapat dari beberapa siswa bahwa ketika

menggunakan bahan ajar tidak merasa kesulitan serta mudah dalam

memahami materi, sehingga mereka termotivasi dalam belajar.

Perolehan hasil penilaian bahan ajar berupa LKS IPA yang

dikembangkan untuk siswa kelas V SD/MI pada saat uji lapangan telah

menunjukkan tingkat keefektifan serta kemenarikan sehingga bahan ajar

dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dikatakan

efektif dan menarik karena LKS IPA mempunyai tampilan yang menarik

dengan penggunaan bahasa yang sesuai dengan anak kelas V SD/MI,

langkah-langkah kegiatan yang mudah untuk dilakukan, kegiatan evaluasi

yang mudah untuk dikerjakan, uraian materi yang terdapat pada ringkasan

mudah untuk dipahami siswa dan siswa menjadi termotivasi saat proses

pembelajaran berlangsung.

Page 114: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

93

D. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Sebelum dan Sesudah menggunakan Produk

Berikut penyajian data pre-test dan post-test yang didapat dari siswa kelas V

pada uji lapangan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan

sesudah menggunakan produk.

Tabel 4.9.

Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan Pre-test dan Post-test

No Nama Siswa Nilai

Pre-test Post-test

1. Adinda Mey Olivia 60 80

2. Ahmad Yusuf Syahrir 65 80

3. Aldio Fajar Eka Putra 50 80

4. Angga Aditya Saputra 60 85

5. Ayunda Putri Fariska 55 85

6. Bayu Firmansyah 50 90

7. Bayu Putra Pratama 50 90

8. Cacha Andana 60 95

9. Dellia Ramadhani 60 90

10. Ilham Saputra 40 90

11. Gilang Maulana Saputra 45 95

12. Hilman Fauzi Abdillah 50 80

13. Ilmi Ramadhanu 50 80

14. Intan Putri Slasabila 45 85

15. Dio Nova Alfareza 50 80

16. M. Bahrul Ulum Islami 60 80

17. M. Rico Ferdiansyah 65 80

18. Mirza Khuril Aini 50 80

19. Muhammad Aril Bagas 60 85

20. Muhammad Hafidzul Islami 55 85

21. Nurvia Wyga Sabina 50 90

22. Oktariyo Ramadhan 50 90

23. Rahma Adelia Putri 60 95

24. Refal Agung Andriyansah 60 90

25. Refalina Laili 40 90

26. Reynaldy Dwi 45 95

27. Rio Adi 50 80

Page 115: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

94

28. Thariq Sefian 50 80

29. Vina Ayu 45 85

30. Winahyu Adi 50 80

JUMLAH 52,6 85,6

Pada tabel di atas, dapat dilihat dengan mencari hasil pre-test dan post-test

menggunakan rumus:

= ∑

Keterangan:

Mean: rata-rata

∑x: jumlah nilai pre-test dan post-test

N: jumlah sampel

Berdasarkan perhitungan rata-rata dengan menggunakan rumus diatas

menunjukkan bahwa niali rata-rata pre-test adalah 52,6 dan nilai rata-rata post-

test adalah 85,6.Rata-rata nilai siswa tersebut dapat dilihat berdasarkan jumlah

rata-rata atau mean post-test yakni 85,6 lebih besar dibandingkan dengan nilai

pre test yang cenderung lebih kecil yakni 52,6, menunjukkan bahwa terdapat

pemahaman yang signifikan sebanyak 33. Siswa mengalami peningkatan

nilai/hasil belajar setelah menggunakan produk LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 fase, sehingga dapat dikatakan bahwa LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 Fase mampu secara efektif meningkatkan pemahaman pada pelajaran

IPA siswa kelas V.

Page 116: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

95

Data nilai pre-test dan post-test tersebut selanjutnya dianalisis melalui uji

t dua sampel (Paide Sampel T-Tes). Teknik analisis ini digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh terhadap perlakukan yang diberikan kepada

kelompok objek penelitian. Indikator ada tidaknya pengaruhdari penelitian ini

yakni apabila terjadi perbedaaan antara pemahaman kognitif siswa yang

dilakukan sebelum dan setelah menggunakan bahan ajar yang dikembangkan.

Berdasarkan data yang ada, maka akan dilakukan perhitungan terkait

dengan bahan ajar yang dikembangkan apakah dapat meningkatkan pemahaman

kognitif siswa ataukah tidak. Berikut langkah-langkah perhitungan menggunakan

rumus uji-t:

Langkah 1; membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat

Ha: Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah

menggunakan LKS dengan model Learning Cycle 5 Fase materi alat pernafasan

manusia.

Ho: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah

menggunakan LKS dengan model Learning Cycle 5 Fase materi alat pernafasan

manusia.

Langkah 2; mencari Thitung dengan rumus sebagai berikut:

=

( )

dan db = N-1= 30-1

Page 117: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

96

Langkah 3; menentukan kriteria uji-t

a. Jika nilai t hitung lebih kecil daripada t tabel maka signifikan artinya Ho

diterima dan Ha ditolak.

b. Jika nilai t hitung lebih besar daripada t tabel maka signifikan artinya Ho

ditolak dan Ha diterima.

Langkah 4; menentukan hasil statistic pada pre-test dan post-test

dengan rumus uji-t.

Tabel 4.10.

Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan Pretest dan Posttest

No. Nama Siswa Nilai

(X2-X1) D2

Pre-test Post-test

1. Adinda Mey Olivia 60 80 20 400

2. Ahmad Yusuf Syahrir 65 80 15 225

3. Aldio Fajar Eka Putra 50 80 30 900

4. Angga Aditya Saputra 60 85 25 625

5. Ayunda Putri Fariska 55 85 30 900

6. Bayu Firmansyah 50 90 40 1600

7. Bayu Putra Pratama 50 90 40 1600

8. Cacha Andana 60 95 35 1225

9. Dellia Ramadhani 60 90 30 900

10. Ilham Saputra 40 90 50 2500

11. Gilang Maulana 45 95 50 2500

12. Hilman Fauzi 50 80 30 900

13. Ilmi Ramadhanu 50 80 30 900

14. Intan Putri Slasabila 45 85 40 1600

15. Dio Nova Alfareza 50 80 30 900

16. M. Bahrul Ulum 60 80 20 400

17. M. Rico Ferdiansyah 65 80 15 225

18. Mirza Khuril Aini 50 80 30 900

19. Muhammad Aril 60 85 25 625

20. Muhammad Hafidzul 55 85 30 900

21. Nurvia Wyga Sabina 50 90 40 1600

22. Oktariyo Ramadhan 50 90 40 1600

23. Rahma Adelia Putri 60 95 35 1225

Page 118: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

97

24. Refal Agung 60 90 30 900

25. Refalina Laili 40 90 50 2500

26. Reynaldy Dwi 45 95 50 2500

27. Rio Adi 50 80 30 900

28. Thariq Sefian 50 80 30 900

29. Vina Ayu 45 85 40 1600

30. Winahyu Adi 50 80 30 900

JUMLAH 52,6 85,6 990 35350

Berikut adalah hasil pre-test dan post-test dengan rumus uji-t:

=

( )

=

√ 0

0( 0 − 1)

=

√ 0 0

=

√ 0

=

= 1

Langkah 5; membandingkan t hitung dan t table

Thitung = 5,18

Ttabel = 2,045

Langkah 6; kesimpulan

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa t hitung = 5,18 t tabel = 2,045.

Kesimpulannya maka Ho ditolak dan Ha diterima, jadi terdapat perbedaan yang

𝐷 = ∑𝐷

𝑁

= 990

0

=

Keterangan:

t: uji-T

D: Different (X2-X1)

d2: Variansi

N: Jumlah Sample

Page 119: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

98

signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dansesudah pemakaian LKS dengan

model Learning Cycle 5 Fase materi alat pernafasan manusia. Pada tabel 4.9, dari

rata-rata hasil pre-test dapat diketahuai bahwa X1 = 52,6 dan post-

test,dapatdiketahuai bahwa X2 = 85,6 maka menunjukkan bahwa hasil post-test

mengalami peningkatan sebesar 33.

E. Kajian Produk Akhir

Hasil produk pengembangan berupa LKS IPA dengan model Learning

Cycle 5 Fase pada materi alat pernafasan manusia kelas V di SDN 01

Gunungsari Tajinan Malang. Adapun deskripsi produk pengembangan ini

adalah sebagai berikut :

a. Identitas Produk

Bentuk Fisik : Bahan Cetak

Judul : LKS IPA “Alat Pernafasan Manusia” berbasis Learning

Cycle

Sasaran : Siswa kelas V SDN 01 Gunungsari

Nama Pengarang : Fitrika Lailatul Asrofah

Tebal Buku : 30 halaman

Cetakan : Pertama

Ukuran Kertas : A4 (210 mm x 297 mm)

b. Sampul Depan

Cover (halaman) depan berisi nama penyusun, judul buku “LKS IPA

“Alat Pernafasan Manusia” berbasis Learning Cycle, gambar yang

Page 120: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

99

mendukung serta sesuai dengan materi yang disajikan, dan logo

universitas.

Gambar 4.1 Cover Pengembangan LKS IPA tampak depan

c. Kata Pengantar

Kata pengantar berisi gambaran umum tentang isi buku, tujuan

pembuatan buku dan permintaan saran serta kritik dari penyusun kepada

seluruh pembaca untuk menyempurnakan LKS IPA yang dikembangkan.

Page 121: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

100

Gambar 4.2 Kata Pengantar

d. Daftar Isi

Daftar isi berisi daftar halaman dari keseluruhan bagian dalam LKS

Gambar 4.3 Daftar Isi

e. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Page 122: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

101

Gambar 4.4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

f. Petunjuk penggunaan buku

Gambar 4.5 Petunjuk Penggunaan Buku

Petunjuk penggunaan buku berisi penjelasan tahapan-tahapan

dari kegiatan belajar dalam mempelajari LKS IPA model Learning

Cycle 5 Fase. Petunjuk penggunaan buku dibuat untuk memudahkan

Page 123: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

102

guru dan siswa dalam menggunakan LKS IPA model Learning Cycle 5

Fase.

g. Peta Konsep

Gambar 4.6 Peta Konsep

Peta konsep berisi bagan-bagan untuk menjelaskan setiap

subtema dari kegiatan praktikum. Peta konsep bukan hanya

menggambarkan konsep-konsep yang penting, melainkan juga

menghubungkan antara konsep-konsep itu.

h. Isi

Bagian isi terdiri dari lima bahasan di antaranya sebagai berikut

a. Kegiatan Praktikum

Page 124: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

103

Gambar 4.7 Kegiatan Praktikum

1) Judul kegiatan praktikum dan tujuan

Judul kegiatan praktikum dan tujuan, disajikan untuk

membantu siswa memahami materi apa yang akan dipelajari

serta tujuan atau manfaat dari mempelajari materi tersebut.

2) Alat, bahan, dan langkah kegiatan

Alat, bahan, dan langkah kegiatan, berisi persiapan-

persiapan apa yang diperlukan dalam kegiatan praktikum.

Langkah kegiatan bertujuan untuk mempermudah siswa dalam

melakukan kegiatan praktikum

b. Lembar Kegiatan Siswa

Page 125: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

104

Gambar 4.8 Lembar Kegiatan Siswa “Mari Mengamati”

Gambar 4.9 Lembar Kegiatan Siswa “Mari Mengerjakan”

Lembar kegiatan siswa, berisi kegiatan “Mari Mengamati” berupa

kegiatan mengamati dari hasil kegiatan percobaan yang telah dilakukan

dan “Mari Kerjakan” berupa soal-soal untuk memperdalam materi.

Page 126: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

105

c. Ringkasan Materi

Ringkasan materi, berisi materi atau uraian singkat berupa

kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan.

Gambar 4.10 Ringkasan Materi

i. Daftar Pustaka

Gambar 4.11 Daftar Pustaka

Page 127: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

106

Daftar pustaka berisikan judul buku-buku, artikel-artikel, dan

bahan-bahan penerbit lainnya yang digunakan sebagai acuan dalam

penulisan.

Page 128: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

107

BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Bahan Ajar LKS IPA dengan Model

Learning Cycle 5 Fase Materi Alat Pernafasan Manusia.

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan bahan

ajar berupa LKS IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase materi Alat

Pernafasan Manusia, selanjutnya melakukan tes yang bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya peningkatan terhadap hasil belajar siswa setelah

menggunakan bahan ajar yang dikembangkan.

Evaluasi adalah proses yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan untuk mengetahui efisiensi kegiatan belajar mengajar dan

efektifitas dari pencapaian tujuan instruksi yang telah ditetapkan. Tujuan khusus

dari evaluasi hasil belajar yaitu untuk merangsang peserta didik dalam program

pembelajaran dan untuk mencari faktor keberhasilan dan kegagalan peserta didik

dalam mengikuti pembelajaran.47

Berdasarkan hasil nilai dari pre-test dan post-test pada ujicoba lapangan,

nilai rata-rata nilai post-test lmengalamai pengkatan sesudah menggunakan

prodeuk. yaitu yang sebelumnya pada pretes-test rata-rata 52,6 dan pada post-test

rata-rata 85,6. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan secara signifikan pada

47

Abd. Azis, Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Manfaat Evaluasi Hasil Belajar

(http:semuailmiah.blogspot.co.id, diakses tanggal 2 Agustus 2016 jam 23.59 wib)

Page 129: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

108

tingkat pemahaman konsep antara sebelum dan sesudah menggunakan

LKS IPA model Learning Cycle 5 Fase.

Peningkatan pemahaman ini dapat terjadi sesudah menggunakan LKS

IPA model Learning Cycle 5 Fase materi Alat Pernafasan Manusia yang disusun

secara sederhana sehingga siswa dapat dengan mudah melakukan kegiatan

praktikum secara mandiri atau kelompok, dengan kegiatan praktikum yang

menarik siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi secara menyenangkan,

dapat menyelesaikan kegiatan praktikum karena sudah dilengkapi dengan

langkah-langkah kegiatan serta ringkasan materi. Sehingga siswa akan

mempunyai pengalaman secara nyata yang dapat membuat siswa menjadi ingat.

Ringkasan materi dibuat sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dengan

penggunaan bahasa yang sederhana, sehingga mudah untuk dipahami oleh siswa.

Ringkasan materi yang disajikan didapatkan dari bahan ajar yang sudah ada serta

sumber-sumber lain yang cukup relevan.

LKS IPA model Learning Cycle 5 Fase ini didesain sesuai dengan

karakteristik anak sekolah dasar. Dengan memberikan pengalaman-pengalaman

secara nyata pada siswa, siswa akan menjadi lebih aktif karena berperan

langsung dalam pembelajaran. Hal ini menjadi alasan kenapa LKS IPA model

Learning Cycle 5 Fase materi Alat Pernafasan Manusia dapat meningkatkan

pemahaman siswa kelas V SDN Gunungsari Tajinan Malang.

Sehinga dapat dikatakan bahawa LKS IPA model Learning Cycle 5 Fase

materi Alat Pernafasan Manusia ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

Page 130: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

109

V secara efektif karena telah didesain sesuai dengan kebutuhan siswa serta telah

diuji kevalidannya oleh para ahli validasi dengan prosentase 92% dari ahli

materi, 90% dari ahli desain bahan ajar dan 86,6% dari ahli pembelajaran. Hal ini

juga dapat dilihat dari rata-rata pre-test dan post-test, dimana rata-rata post-test

lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pre-test yaitu 85.6 > 52.6, hal ini

berarti bahan ajar LKS IPA model Learning Cycle 5 Fase materi Alat Pernafasan

Manusia secara signifikan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V

SDN Gunungsari Tajinan Malang.

Page 131: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

110

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan Penelitian

Berdasarkan proses pengembangan dan hasil terhadap bahan ajar bentuk

LKS IPA dengan model Learning Cycle 5 Fase pada materi Alat Pernafasan

Manusia kelas V SDN Gunungsari Tajinan Malang ini dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Pengembangan bahan ajar ini telah mengahasilkan produk berupa LKS IPA

dengan model Learning Cycle 5 Fase pada materi Alat Pernafasan Manusia

kelas V SDN Gunungsari Tajinan Malang. Produk ini telah memenuhi

komponen sebagai bahan ajar dengan kriteria valid. Hal ini terbukti dengan

prosentase rata-rata perolehan hasil validasi oleh ahli materi menunjukkan

92% menyatakan sangat valid, hasil validasi oleh ahli desain bahan ajar

menunjukkan 90% menyatakan sangat valid, dan hasil validasi oleh ahli

pembelajaran menunjukkan 86.6% menyatakan sangat valid. Bahan ajar yang

dikembangkan dapat menambah keberagaman bahan ajar dalam proses

pembelajaran IPA pada materi alat pernafasan manusia kelas V SDN

Gunungsari Tajinan Malang. Hasil penilaian pengembangan bahan ajar dalam

bentuk LKS IPA model Learning Cycle 5 Fase ini memiliki tingkat validitas

yang tinggi berdasarkan angket beberapa ahli yang meliputi ahli materi, ahli

deasin dan guru mata pelajaran IPA.

Page 132: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

111

2. Pengembangan bahan ajar dalam bentuk LKS IPA model Learning Cycle 5

Fase pada materi alat pernafasan manusia dapat dinyatakan efektif dalam

kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan hasil pengamatan, siswa terlihat aktif

melakukan kegiatan-kegiatan eksperimen maupun percobaan baik itu secara

kelompok maupun individu dengan baik melalui bantuan produk

pengembangan produk LKS IPA model Learning Cycle 5 Fase. Selain itu

siswa juga dapat menggunakan LKS IPA model Learning Cycle 5 Fase

dengan baik. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa bahan ajar yang

dikembangkan yakni LKS IPA model Learning Cycle 5 Fase pada materi alat

pernafasan manusia dikatakan efektif dengan prosentase rata-rata perolehan

hasil validasi oleh ahli materi menunjukkan 92% menyatakan sangat valid,

hasil validasi oleh ahli desain bahan ajar menunjukkan 90% menyatakan

sangat valid dan validasi oleh ahli pembelajaran menunjukkan 86.6%

menyatakan sangat valid , sehingga bahan ajar dapat menunjang kegiatan

pembelajaran IPA pada materi alat pernafasan manusia.

3. Pengembangan bahan ajar dalam bentuk LKS IPA model Learning Cycle 5

Fase pada materi alat pernafasan manusia menunjukkan hasil belajar siswa

meningkat dan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran . Dibuktikan pada

hasil posttest meningkat dari hasil pre-test dan. Hal ini dapat dilihat dari rata-

rata (mean) pre-test yang lebih kecil dibanding post-test yaitu 52.6 85.6,

maka dapat dikatakan bahwa bahan ajar dalam bentuk LKS IPA model

Learning Cycle 5 Fase pada materi alat pernafasan manusia secara signifikan

Page 133: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

112

efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Gunungsari

Tajinan Malang. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan

menggunakan LKS IPA model Learning Cycle 5 Fase lebih baik daripada

hasil keterampilan berbicara siswa tanpa menggunakan LKS IPA model

Learning Cycle 5 Fase pada pembelajaran IPA.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas beberapa saran yang dapat dikemukakan

diantaranya adalah:

1. Bagi siswa, bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut telah terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga

pemanfaat dari bahan ajar tersebut sangat perlu ditunjang dengan dukungan

fasilitas yang lebih memadai .

2. Bagi sekolah dan guru, produk pengembangan ini tentu memiliki kekurangan

dan keterbatasan. Oleh karena itu, dalam penggunaan bahan ajar disertai pula

dengan bahan ajar atau sumber lain yang relevan dan cara pembelajaran guru

sendiri yang nantinya dapat memaksimalkan produk pengembangan ini.

3. Bagi peneliti lain, produk pengembangan dapat dikembangkan lagi lebih

lanjut dengan materi-materi yang lebih luas atau materi yang belum pernah

ada dengan yang menggunakan pendekatan lain yang sesuai dengan

karakteristik siswa dan materi pembelajaan.

4. Bahan ajar berupa LKS IPA model Learning Cycle 5 Fase nantinya dapat

digunakan sebagai bahan rujukan oleh guru atau peneliti lain.

Page 134: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

113

Page 135: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

114

DAFTAR PUSTAKA

Abtokhi, Ahmad. 2008. Sains untuk PGMI dan PGSD. Malang: UIN MALANG

PRESS

Amiruddin, Zen. 2010. Statistik Pendidikan. Yogyakarta: Teras

Anis Saidah , Pengembangan Buku Ajar Berbasis Inkuiri Terbimbing MateriBenda

dan Sifatnya pada Siswa kelas IV MINU An-Nur Bokor Kecamatan Turen

Malang (Malang: Program Sarjana Universitas Islam Negeri Malang, 2014)

Arikunto. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Ayu Kurnia Mahmuda, “Pengembangan Bahan Ajar Membaca Cerita anak

Berbasis Cerita Rakyat Jawa Timur untuk Siswa Kelas V MI Nurul Huda

Malang”(Malang: Program Sarjana Universitas Islam Negeri Malang, 2011)

Ayu Muhayyinah , Pengembangan Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Materi Gaya

dengan Model Learning Cycle 5 Fase untuk siswa kelas IV MI Islamiyah

Pakis-Tumpang (Malang: Program Sarjana Universitas Islam Negeri

Malang, 2012

Ayu Tri Agustina, I Gusti. 2014. Konsep Dasar IPA Aspek Biologi. Yogyakarta:

Penerbit Ombak

Azis, Abd. Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Manfaat Evaluasi Hasil Belajar

(http:semuailmiah.blogspot.co.id, diakses tanggal 2 Agustus 2016 jam 23.59

wib)

Fajaroh, Faizatul, Pembelajran dengan Model Siklus Belajar Learning Cycle, 2008,

https://massofa.wordpress.com. Diakses tgl: 10-11-2015 pukul: 15.00 WIB

Haryati, Mimin. 2007. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta:Persada Press

Ilza Ma‟azi Azizah , Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia interaktif

untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam Materi Rangka Manusia Kelas IV MIN Cengkok Ngronggot Nganjuk

(Malang: Program Sarjanan Universitas Islam Negeri Malang, 2013)

Jasin, Maskoeri. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

Page 136: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

115

Khanifatul. 2013. Pembelajran Inovatif Strategi Mengelola Kelas secara efektif dan

Menyenangkan. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA

Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mbulu, Joseph. 2004. Pengembangan Bahan ajar. Malang: Elang Mas

Mulyana, Ainaya, Pengertian Hasil Belajar dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya, 2012 (http://ainamulyana.blogspot.co.id, diakses 11

November 2015 jam 10.00 WIB)

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

PRENADA MEDIA GROUP

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2011. Statistika Pendidikan. Bandung Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya

Taufiq, Muhammad, Remediasi Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru Fisika Pada

Konsep Gaya Melalui Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5e.

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Oktober 2012

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:

Prestasi Pustaka Publisher

Wawancara dengan Reni Dwi, Guru Kelas V SDN Gunungsari Tajinan, tanggal 21 Januari

2016.

Witri, Model Pembelajran Learning Cycle 5e, 2012, https://wytr33.wordpress.com,

Diakses tgl: 11-11-2015 pukul:09.00 WIB

Page 137: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

ANGKET TANGGAPAN/PENILAIAN

GURU MATA PELAJARAN IPA

A. Identitas Responden

Nama :

Instansi :

Alamat Instansi :

Pendidikan :

B. Petunjuk Pengisian

1. Lembar angket diisi oleh guru mata pelajaran IPA.

2. Penilaian diberikan dengan angka sebagai berikut:

Skala penilaian/tanggapan

1 2 3 4 5

Keterangan:

1. Sangat tidak tepat, sangat tidak sesuai, sangat tidak jelas, sangat tidak menarik,

sangat tidak mudah.

2. Kurang tepat, kurang sesuai, cukup jelas, cukup menarik, cukup mudah.

3. Cukup tepat, cukup sesuai, cukup jelas, cukup menarik, cukup mudah.

4. Tepat, sesuai, jelas, menarik, mudah.

5. Sangat tepat, sangat sesuai, sangat jelas, sangat menarik, sangat mudah.

3. Mohon diberikan tanda silang (x) pada kolom 1, 2, 3, 4 atau 5 sesuai dengan pendapat

penilaian.

4. Komentar atau saran mohon diberikan secara singkat dan layak pada tempat yang telah

disediakan.

Mohon diberikan tanda silang (x) pada kolom 1, 2, 3, 4 atau 5 sesuai dengan pendapat

penilaian.

1. Apakah LKS Praktikum ini memudahkan Ibu dalam mengajar khususnya pada materi

IPA?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

2. Apakah LKS Praktikum ini dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran?

1 2 3 4 5

Page 138: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

3. Apakah LKS Praktikum ini tepat digunakan?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

4. Apakah ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam LKS Praktikum mudah dibaca?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

5. Bagaimana kejelasan tujuan pembelajaran?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

6. Bagaimana kejelasan paparan materi pada tiap unit dalam LKS Praktikum?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

7. Bagaimana tingkat kesesuaian antara gambar dan materi dalam LKS Praktikum?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

8. Bagaimana kejelasan praktikum dan latihan?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

9. Apakah praktikum dan latihan membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap

materi?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

10. Apakah dengan menggunakan LKS Praktikum ini siswa termotivasi dalam mengikuti

pembelajaran Tematik khususnya pada materi IPA?

1 2 3 4 5

Sangat tidak Kurang Cukup Membantu Sangat

Page 139: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

membantu membantu membantu membantu

11. Bagaimana peran media dalam pembelajaran Tematik khususnya pada materi IPA?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

12. Apakah media membantu Ibu dalam menyampaikan materi?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

13. Apakah LKS Praktikum ini dapat dipahami uraian materinya?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

14. Bagaiaman tingkat kejelasan ringkasan materi pada setiap kegiatan praktikum?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

15. Bagaiaman kejelasan urutan penyajian materi pada tiap unit LKS Praktikum?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

B. Mohon berikan komentar dan saran secara keseluruhan tentang isi buku.

Komentar/saran:

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

Malang, ............................2016

(.................................................)

Page 140: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

ANGKET TANGGAPAN/PENILAIAN

GURU MATA PELAJARAN IPA

C. Identitas Responden

Nama :

Instansi :

Alamat Instansi :

Pendidikan :

D. Petunjuk Pengisian

5. Lembar angket diisi oleh guru mata pelajaran IPA.

6. Penilaian diberikan dengan angka sebagai berikut:

Skala penilaian/tanggapan

1 2 3 4 5

Keterangan:

6. Sangat tidak tepat, sangat tidak sesuai, sangat tidak jelas, sangat tidak menarik,

sangat tidak mudah.

7. Kurang tepat, kurang sesuai, cukup jelas, cukup menarik, cukup mudah.

8. Cukup tepat, cukup sesuai, cukup jelas, cukup menarik, cukup mudah.

9. Tepat, sesuai, jelas, menarik, mudah.

10. Sangat tepat, sangat sesuai, sangat jelas, sangat menarik, sangat mudah.

7. Mohon diberikan tanda silang (x) pada kolom 1, 2, 3, 4 atau 5 sesuai dengan pendapat

penilaian.

8. Komentar atau saran mohon diberikan secara singkat dan layak pada tempat yang telah

disediakan.

Mohon diberikan tanda silang (x) pada kolom 1, 2, 3, 4 atau 5 sesuai dengan pendapat

penilaian.

16. Apakah LKS Praktikum ini memudahkan Ibu dalam mengajar khususnya pada materi

IPA?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

17. Apakah LKS Praktikum ini dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran?

1 2 3 4 5

Page 141: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

18. Apakah LKS Praktikum ini tepat digunakan?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

19. Apakah ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam LKS Praktikum mudah dibaca?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

20. Bagaimana kejelasan tujuan pembelajaran?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

21. Bagaimana kejelasan paparan materi pada tiap unit dalam LKS Praktikum?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

22. Bagaimana tingkat kesesuaian antara gambar dan materi dalam LKS Praktikum?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

23. Bagaimana kejelasan praktikum dan latihan?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

24. Apakah praktikum dan latihan membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap

materi?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

25. Apakah dengan menggunakan LKS Praktikum ini siswa termotivasi dalam mengikuti

pembelajaran Tematik khususnya pada materi IPA?

1 2 3 4 5

Sangat tidak Kurang Cukup Membantu Sangat

Page 142: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

membantu membantu membantu membantu

26. Bagaimana peran media dalam pembelajaran Tematik khususnya pada materi IPA?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

27. Apakah media membantu Ibu dalam menyampaikan materi?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

28. Apakah LKS Praktikum ini dapat dipahami uraian materinya?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

29. Bagaiaman tingkat kejelasan ringkasan materi pada setiap kegiatan praktikum?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

30. Bagaiaman kejelasan urutan penyajian materi pada tiap unit LKS Praktikum?

1 2 3 4 5

Sangat tidak

membantu

Kurang

membantu

Cukup

membantu

Membantu Sangat

membantu

B. Mohon berikan komentar dan saran secara keseluruhan tentang isi buku.

Komentar/saran:

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................

Malang, ............................2016

(.................................................)

Page 143: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

PENILAIAN VALIDASI MATERI LKS IPA KELAS V MATERI ALAT PERNAFASAN

MANUSIA

E. Identitas Responden

Nama :

NIP :

Instansi :

Alamat Instansi :

Pendidikan :

F. Petunjuk:

9. Lembar angket diisi oleh ahli materi Mata Pelajaran IPA

10. Penilaian diberikan dengan angka sebagai berikut:

Skala penilaian/tanggapan

1 2 3 4 5

Keterangan:

11. Sangat tidak tepat, sangat tidak sesuai, sangat tidak jelas, sangat tidak menarik,

sangat tidak mudah.

12. Kurang tepat, kurang sesuai, cukup jelas, cukup menarik, cukup mudah.

13. Cukup tepat, cukup sesuai, cukup jelas, cukup menarik, cukup mudah.

14. Tepat, sesuai, jelas, menarik, mudah.

15. Sangat tepat, sangat sesuai, sangat jelas, sangat menarik, sangat mudah.

11. Mohon diberikan tanda cek (ѵ ) pada kolom 1, 2, 3, 4 atau 5 sesuai dengan pendapat

penilaian.

12. Komentar atau saran mohon diberikan secara singkat dan layak pada tempat yang telah

disediakan.

Mohon diberikan tanda cek (ѵ ) pada kolom 1, 2, 3, 4 atau 5 sesuai dengan pendapat penilaian.

NO Pernyataan Penilaian

1 2 3 4 5

1. Bagaimana dengan tingkat relevansi LKS IPA kelas V

Materi Alat Pernafasan Manusia dengan kurikulum yang

berlaku?

2. Bagaimana ketepatan penulisan judul buku dan judul

setiap kegiatan percobaan?

3. Bagaimana dengan bahasa yang digunakan pada LKS IPA

kelas V Materi Alat Pernafasan Manusia?

4. Bagaimana kemudahan bahasa untuk dipahami dalam LKS

Page 144: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

IPA kelas V Materi Alat Pernafasan Manusia?

5. Bagaimana kesesuaian jenis-jenis dan bentuk evaluasi

dalam buku?

6. Bagaiman penulisan alat, bahan dan langkah-langkah

percobaan pada setiap kegiatan percobaan yang ada pada

LKS IPA kelas V Materi Alat Pernafasan Manusia?

7. Apakah komponen isi LKS IPA kelas V Materi Alat

Pernafasan Manusia sudah memadai sebagai buku?

8. Bagaiaman keluasan dan kedalaman isi LKS IPA kelas V

Materi Alat Pernafasan Manusia?

9. Bagaiamana keruntutan penyajian materi dalam LKS IPA

kelas V Materi Alat Pernafasan Manusia?

10. Bagaiamana konsistensi format LKS IPA kelas V Materi

Alat Pernafasan Manusia?

11. Bagaimana kesesuaian ringkasan materi dengan

pembahasan?

12. Bagaimana kesesuaian materi yang disajikan pada

pengembangan LKS IPA kelas V Materi Alat Pernafasan

Manusia?

13. Bagaimana ketepatan antara instrumen pretest dan postest

yang digunakan dapat mengukur kemampuan siswa?

14. Bagaimana kesesuaian antara instrumen pretest dan postest

terhadap materi yang dibahas?

15. Bagaimana kesesuaian antara instrumen pretest dan postest

terhadap tingkat pembobotan isi soal?

Mohon berikan komentar dan saran secara keseluruhan tentang isi buku.

Komentar/saran:

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

Berdasarkan penilaian di atas, maka saya menyatakan bahwa bahan ajar ini:

a. Dapat digunakan tanpa revisi

b. Dapat digunakan dengan revisi kecil

c. Dapat digunakan dengan revisi besar

d. Belum dapat digunakan

Malang, ............................2016

(...........................................)

NIP.

Page 145: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

INSTRUMEN PENILAIAN BAHAN AJAR UNTUK SISWA

PENGEMBANGAN LKS DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5 FASE

MATERI ALAT PERNAFASAN MANUSIA

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS 5 SD/MI

A. Pengantar

Adik, selain buku pelajaran yang sudah kamu

kenal sebelumnya, masih ada banyak buku

penunjang pelajaran lain yang bisa adik gunakan

sebagai bahan ajar di sekolah maupun di rumah,

salah satunya adalah buku ajar. LKS merupakan

bahan ajar yang dapat membantu adik belajar

secara mandiri. Setelah ini adik akan diberi contoh LKS secara langsung.

Berkaitan dengan pelaksanaan pembuatan bahan ajar dalam bentuk LKS dengan

model Learning Cycle 5 Fase untuk siswa kelas V materi “Alat Pernafasan Manusia”,

maka peneliti bermaksud mengadakan pengecekan bahan ajar berbentuk LKS IPA yang

telah dibuat sebagai salah satu bahan ajar. Untuk maksud di atas, peneliti mohon

kesediaan adik sebagai siswa kelas V agar mengisi angket di bawah ini sebagai pemakai

bahan ajar. Tujuan dari pengisian angket adalah mengetahui kesesuaian pemanfaatan

LKS ini sebagaimana yang telah dirancang berdasarkan kriteria mata pelajaran IPA.

Hasil dari pengukuran melalui angket akan digunakan untuk penyempurnaan bahan

ajar, agar dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Sebelumnya saya

sampaikan terima kasih atas kesediaan adik.

Page 146: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

B. Petunjuk pengisian angket

1. Sebelum mengisi angket ini, mohon terlebih dahulu adik membaca atau mempelajari

bahan ajar yang dikembangkan.

2. Berilah tanda silang (X) pada salah satu angka 1, 2, 3, 4 atau 5 pada jawaban yang

sesuai dengan penilaian yang adik anggap paling tepat.

3. Kecermatan dalam penilaian ini sangat diharapkan.

C. Pertanyaan-Pertanyaan Angket

1. Apakah LKS IPA dengan model Learning Cycle ini dapat memudahkan adik dalam

belajar?

1 2 3 4 5

Sangat tidak mudah

Kurang mudah

Cukup mudah

Mudah Sangat mudah

2. Apakah dengan penggunaan LKS IPA dengan model Learning Cycle ini dapat

memberi semangat dalam belajar adik ?

1 2 3 4 5

Sangat tidak memberi semangat

Kurang memberi semangat

Cukup memberi semangat

Memberi semangat

Sangat memberi semangat

Nama :

.....................................................................................................

Kelas :

......................................................................................................

Sekolah :

......................................................................................................

Page 147: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

3. Apakah adik mudah memahami bahan pelajaran yang ada di dalam LKS IPA dengan

model Learning Cycle ini ?

1 2 3 4 5

Sangat tidak memberi semangat

Kurang memberi semangat

Cukup memberi semangat

Memberi semangat

Sangat memberi semangat

4. Menurut adik, bagaimana latihan-latihan yang ada pada LKS IPA dengan model

Learning Cycle ini?

1 2 3 4 5

Sangat tidak mudah

Kurang mudah

Cukup mudah

Mudah Sangat mudah

5. Bagaimanakah jenis huruf dan ukuran huruf yang terdapat dalam LKS IPA dengan

model Learning Cycle ini?

1 2 3 4 5

Sangat tidak mudah dibaca

Kurang mudah dibaca

Cukup mudah dibaca

Mudah dibaca

Sangat mudah dibaca

6. Selama mempelajari LKS ini, apakah adik menemui kata-kata yang sulit?

1 2 3 4 5

Sangat Sering

menemukan kata-kata yang sulit

Sering menemuka

n kata – kata yang

sulit

Cukup menemukan kata-kata yang sulit

Menemukan kata-kata yang sulit

Tidak menemukan

kata-kata yang sulit

Page 148: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

7. Bagaimana petunjuk yang terdapat dalam LKS IPA dengan model Learning Cycle

ini?

1 2 3 4 5

Sangat tidak mudah

Kurang mudah

Cukup mudah

Mudah Sangat mudah

8. Apakah bahasa yang digunakan dalam LKS bisa dipahami?

1 2 3 4 5

Sangat tidak mudah

dipahami

Kurang mudah

dipahami

Cukup mudah

dipahami

Mudah dipahami

Sangat mudah

dipahami

9. Setelah melakukan percobaan dan eksperimen yanga ada pada LKS, bagaimana tugasnya dalam mengekspresikan dirimu?

1 2 3 4 5

Sangat tidak mudah

dipahami

Kurang mudah

dipahami

Cukup mudah

dipahami

Mudah dipahami

Sangat mudah

dipahami

10. Selama menggunakan LKS, apakah kalian memerlukan bantuan orang lain seperti

teman, guru, atau orang tua untuk mempelajarinya?

1 2 3 4 5

Sangat memerlukan

bantuan orang lain

Sering memerlukan bantuan orang lain

Cukup memerlukan

bantuan orang lain

Kadang – kadang

memerlukan bantuan

orang lain

Tidak memerlukan

bantuan orang lain

Page 149: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi
Page 150: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi
Page 151: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi
Page 152: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Jenjang Pendidikan :

a. Pendidikan Formal

1. TK Muslimat NU Diponegoro Tahun 1998-2000.

2. SD 02 Gunungsari Tahun 2000-2006.

3. SMPN 01 Tajinan Tahun 2006-2009.

4. SMAN 01 Gondanglegi Tahun 2009-2012.

5. S1 Pendidikan Guru Madarasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun 2012-sekarang.

b. Pendidikan Non Formal

1. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Miftachul Jannah Gunungsari-Tajinan

2. PPP. Ath-Thohiriyah Bululawang-Malang.

3. Ma’had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang

Nama : Fitrika Lailatul Asrofah

NIM : 12140116

TTL : Malang 01 April 1994

Alamat : Jl. Klampok Gunungsari Tajinan

Telp : 082234183664

Page 153: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran

Page 154: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi
Page 155: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN …etheses.uin-malang.ac.id/6156/1/12140116.pdf · 2017-04-03 · Siswa (LKS) ini memenuhi kriteria valid dengan hasil (1) Validasi

IDENTITAS SUBYEK VALIDATOR AHLI

No.

NAMA

JABATAN

EVALUATOR

1.

Ahmad Abtokhi, M.Pd

Dosen SAINTEK

Ahli Desain

Bahan Ajar

2.

Reni Dwi, S.Pd

Guru Kelas V

Guru Mata

Pelajaran IPA

3

.

Fitriyah, M.Si

Dosen SAINTEK

Ahli Isi