PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model...

318
i

Transcript of PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model...

Page 1: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

i

Page 2: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN SOAL

KELOMPOK KOMPETENSI D Penulis: Drs. Supandi, M.Pd., Drs. H. Haryono Adipurnomo Rahma Tri Wulandari, S.Pd. Magfirotun Nur Insani, S.Pd. Gatot Malady, S.IP., M.Si. Drs. Suparlan Al Hakim, M.Si. Dr. Sri Untari, M.Pd., M.Si. Dr. Rasyid Al Atok, M.H., M.Pd. Siti Awaliyah, S.Pd., S.H., M.Hum Murthofiatis Zahrok, S. Pd, M.Pd Hj. Elita, M.Pd. Muthomimah, S.Pd., M.Pd

Penyunting: Magfirotun Nur Insani Desain Grafis dan Ilustrasi: Tim Desain Grafis Copyright © 2017 Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.

Page 3: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

iii

Kata Sambutan

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci

keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten

membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan

pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru

sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah

daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi

guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam

upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan

kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk

kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil

UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan

pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut

dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut

pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada

tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar

utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda

Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap

muka dengan daring).

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK

KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah

(LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal

Page 4: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

iv

Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan

perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya.

Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka

dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan

modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas

kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk

mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, April 2017

Direktur Jenderal Guru

dan Tenaga Kependidikan,

Sumarna Surapranata, Ph.D. NIP. 195908011985031002

Page 5: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

v

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah

Menengah Pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn),

Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, serta Pendidikan

Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak

lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan

kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran

yang diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat,

Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan

review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah

terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas,

serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta

selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah

Menengah Pertama ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para

peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi

pedagogik dan profesional terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.

Page 6: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

vi

Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada para pimpinan

PPPPTK IPA, PPPPTK PKn/IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika,

PPPPTK Penjas-BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya

dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Menengah

Pertama ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para

widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), dosen perguruan

tinggi, dan guru-guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.

Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini dapat

meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi

pendidikan anak didik kita.

Jakarta, April 2017

Direktur Pembinaan Guru

Pendidikan Dasar

Poppy Dewi Puspitawati NIP. 196305211988032001

Page 7: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

vii

Daftar Isi

Hal. Kata Sambutan .................................................................................................... iii Kata Pengantar ..................................................................................................... v Daftar Isi ................................................................................................................ v Daftar Gambar .................................................................................................... xii Daftar Tabel ......................................................................................................... xii

Pendahuluan ......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Tujuan .......................................................................................................... 5 C. Peta Kompetensi ......................................................................................... 6 D. Ruang Lingkup ............................................................................................ 7 E. Cara Penggunaan Modul ............................................................................ 8

Bagian I Kompetensi Profesional ......................................................... 19

Kegiatan Pembelajaran 1 Aspek Nilai-Nilai Pancasila dalam PPKn ............. 21 A. Tujuan ........................................................................................................ 21 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 21 C. Uraian Materi ............................................................................................. 21 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 24 E. Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................. 27 F. Rangkuman ............................................................................................... 32 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 33

Kegiatan Pembelajaran 2 Pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa ................................................................................. 35

A. Tujuan ........................................................................................................ 35 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 35 C. Uraian Materi ............................................................................................. 35 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 38 E. Latihan/ Kasus /Tugas ............................................................................... 40 F. Rangkuman ............................................................................................... 46 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 46

Kegiatan Pembelajaran 3 Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa ............................................................ 49

A. Tujuan ........................................................................................................ 49 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 49 C. Uraian Materi ............................................................................................. 50 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 53 E. Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................. 55

Page 8: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

viii

F. Rangkuman ................................................................................................ 60 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................. 60

Kegiatan Pembelajaran 4 Dinamika Pelaksanaan ........................................... 61 A. Tujuan ........................................................................................................ 61 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................. 61 C. Uraian Materi ............................................................................................. 61 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 65 E. Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................. 67 F. Rangkuman ................................................................................................ 72 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................. 73

Kegiatan Pembelajaran 5 Penerapan Isi Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 . 75 A. Tujuan ........................................................................................................ 75 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................. 75 C. Uraian Materi ............................................................................................. 75 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 80 E. Latihan/ Kasus /Tugas ............................................................................... 83 F. Rangkuman ................................................................................................ 88 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................. 88

Kegiatan Pembelajaran 6 Sikap Positif Terhadap Lembaga-Lembaga Negara Sesuai Dengan Uud Negara RI Tahun 1945 ..................................................... 89

A. Tujuan ........................................................................................................ 89 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................. 89 C. Uraian Materi ............................................................................................. 89 D. Aktivitas Pembelajaran .............................................................................. 93 E. Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................. 95 F. Rangkuman .............................................................................................. 103 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 104

Kegiatan Pembelajaran 7 Lembaga Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia ....................................................................................... 105

A. Tujuan Pembelajaran ............................................................................... 105 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 105 C. Uraian Materi ........................................................................................... 105 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 108 E. Latihan ..................................................................................................... 110 F. Rangkuman .............................................................................................. 115 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 116

Kegiatan Pembelajaran 8 Pelanggaran Terhadap Norma ............................ 117 A. Tujuan ...................................................................................................... 117 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 117 C. Uraian Materi ........................................................................................... 117 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 120 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 123

Page 9: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

ix

F. Rangkuman ............................................................................................. 130 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 130

Kegiatan Pembelajaran 9 Peradilan Bebas ................................................... 131 A. Tujuan ...................................................................................................... 131 B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 131 C. UraianMateri ............................................................................................ 131 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 136 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 139 F. Rangkuman ............................................................................................. 145 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 146

Kegiatan Pembelajaran 10 Kerjasama dalam Masyarakat yang Beragam . 147 A. Tujuan Pembelajaran .............................................................................. 147 B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 147 C. Uraian Materi Pembelajaran.................................................................... 147 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 151 E. Latihan/Tugas/Kasus ............................................................................... 153 F. Rangkuman ............................................................................................. 159 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 160

Kegiatan Pembelajaran 11 Arti Penting Kesatuan dan Persatuan Bangsa 161 A. Tujuan ...................................................................................................... 161 B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 161 C. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran .................................................... 161 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 163 E. Latihan/ Kasus/ Tugas ............................................................................. 166 F. Rangkuman ............................................................................................. 170 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 170

Kegiatan Pembelajaran 12 Pentingnya Kesadaran Bernegara Kesatuan Republik Indonesia .......................................................................................... 173

A. Tujuan ...................................................................................................... 173 B. Indikator Pencapain Kompetensi ............................................................ 173 C. Uraian Materi ........................................................................................... 173 D. AktivitasPembelajaran ............................................................................. 176 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 178 F. Rangkuman ............................................................................................. 183 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 183

Bagian II Kompetensi Pedagogik ........................................................ 185

Kegiatan Pembelajaran 13 Penyusunan Model Pendekatan Saintifik PPKn SMP .................................................................................................................... 187

A. Tujuan ...................................................................................................... 187 B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 187 C. Uraian Materi Pembelajaran.................................................................... 187

Page 10: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

x

D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 207 E. Latihan/Tugas/Kasus ............................................................................... 209 F. Rangkuman .............................................................................................. 213 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 213

Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model Pembelajaran PPKn SMP .................................................................................................................... 215

A. Tujuan ...................................................................................................... 215 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 215 C. Uraian Materi Pembelajaran .................................................................... 215 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 217 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 219 F. Rangkuman .............................................................................................. 222 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 222

Kegiatan Pembelajaran 15 Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP .......................................................................................................... 223

A. Tujuan ...................................................................................................... 223 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 223 C. Uraian Materi ........................................................................................... 224 D. Aktifitas Pembelajaran ............................................................................. 237 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 239 F. Rangkuman .............................................................................................. 243 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 244

Kegiatan Pembelajaran 16 Penyusunan RPP PPKn SMP ............................ 245 A. Tujuan ...................................................................................................... 245 B. IndikatorPencapaianKompetensi ............................................................. 245 C. UraianMateriPembelajaran ...................................................................... 245 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 247 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 249 F. Rangkuman .............................................................................................. 251 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 252

Kegiatan Pembelajaran 17 Kebutuhan Media Pembelajaran PPKn Smp .... 253 A. Tujuan ...................................................................................................... 253 B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................... 253 C. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 1 .................................................. 253 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 258 E. Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................... 261 F. Rangkuman .............................................................................................. 264 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ............................................................... 265

Page 11: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

xi

Kegiatan Pembelajaran 18 Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .................................................................................................................. 267

A. Tujuan ...................................................................................................... 267 B. IndikatorPencapaianKompetensi ............................................................ 267 C. UraianMateri ............................................................................................ 268 D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................ 272 E. Latihan/ Kasus /Tugas ............................................................................. 274 F. Rangkuman ............................................................................................. 277 G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut .............................................................. 278

Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas ............................................................ 279 Evaluasi ............................................................................................................. 283 Penutup ............................................................................................................. 293 Daftar Pustaka .................................................................................................. 295 Glosarium .......................................................................................................... 303

Page 12: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

xii

Daftar Gambar

Hal. Gambar 1. Ruang Lingkup PPKn SMP .................................................................. 7

Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ................................................. 8

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ................................................ 9

Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In ................................. 11

Gambar 5. Tiga ranah pembelajaran .................................................................. 190

Gambar 6. Proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik .......................... 190

Gambar 7. ranah penilaian ................................................................................. 234

Daftar Tabel

Hal Tabel 1. Peta Kompetensi PPKn SMP .................................................................... 6

Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul ..................................................................... 13

Tabel 3. kisi-kisi USBN SMP/MTs – PPKn 2006 .................................................. 16

Tabel 4. kisi-kisi USBN SMP/MTs – PPKn 2013 .................................................. 17

Tabel 5. Deskripsi Langkah Pembelajaran .......................................................... 191

Tabel 6. Tingkatan Kognitif .................................................................................. 195

Tabel 7. Format Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada

Pembelajaran ....................................................................................................... 201

Tabel 8. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Paire And Share .............. 202

Tabel 9. Prosedur Pendekatan Scientific ............................................................ 203

Tabel 10. Kriteria Peringkat ................................................................................. 206

Tabel 11. Pedoman Mata Pelajaran PPKN SMP ................................................ 216

Tabel 12. Pengelompokan Kompetensi Dasar .................................................... 224

Tabel 13. Pengelompokan Kompetensi Dasar .................................................... 226

Tabel 14. Analisis keterkaitan KI - KD dengan IPK & Materi Pembelajaran ...... 232

Tabel 15. Format Kisi-Kisi Penulisan Soal .......................................................... 235

Tabel 16. Format Kisi-kisi .................................................................................... 237

Page 13: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,

konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan

lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan. Guru dan tenaga kependidikan wajib

melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan terintegrasi

penguatan pendidikan karakter dan soal USBN secara berkelanjutan agar dapat

melaksanakan tugas profesionalnya.Program pengembangan keprofesian

berkelanjutan terintegrasi penguatan pendidikan karakter dan soal USBN adalah

pengembangan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan

sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan

profesionalitasnya.

Pengembangan keprofesian berkelanjutan terintegrasi penguatan pendidikan

karakter dan soal USBN sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga

kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan mampu

secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan

kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan

pengembangan keprofesian berkelanjutan terintegrasi PPK dan soal USBN akan

mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga

kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.

Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan pengembangan keprofesian

berkelanjutan terintegrasi penguatan pendidikan karakter dan soal USBN baik

secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk pengembangan keprofesian

berkelanjutan terintegrasi penguatan pendidikan karakter dan soal USBNdalam

bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan

kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat pengembangan keprofesian

berkelanjutan terintegrasi penguatan pendidikan karakter dan soal USBN

dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau penyedia layanan diklat

lainnya. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu

Page 14: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Pendahuluan

2

sumber belajar bagi peserta diklat. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang

untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat berisi materi, metode,

batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan

menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan

tingkat kompleksitasnya.

Pedoman penyusunan modul diklat pengembangan keprofesian berkelanjutan

terintegrasi penguatan pendidikan karakter dan soal USBN bagi guru dan tenaga

kependidikan ini merupakan acuan bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan

dalam mengembangkan modul pelatihan yang diperlukan guru dalam

melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan terintegrasi

penguatan pendidikan karakter dan soal USBN.

Dasar Hukum penulisan Modul PKB untuk Guru PPKn SMP adalah:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang

Guru;

6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya.

7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan

Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010

tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya.

8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 14 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Penilik dan Angka

Kreditnya

Page 15: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

3

9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan

Angka Kreditnya.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 tahun

2007 tentang Standar Pengawas Sekolah

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13

tahun2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun

2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 tahun

2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 tahun

2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No 26

tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboran

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor No 27

tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;

17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun

2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

18. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya.

19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun

2009 tentang Standar Penguji pada Kursus dan Pelatihan

20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun

2009 tentang Standar Pembimbing pada Kursus dan Pelatihan

21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 42 Tahun

2009 tentang Standar Pengelola Kursus

22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 43 tahun 2009

tentang Standar Tenaga Administrasi Pendidikan pada Program Paket A,

Paket B, dan Paket C.

23. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 44 tahun 2009

tentang Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan

Paket C.

Page 16: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Pendahuluan

4

24. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 45 Tahun

2009 tentang Standar Teknisi Sumber Belajar pada Kursus dan Pelatihan

25. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35 Tahun

2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan

Angka Kreditnya.

26. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan

Angka Kreditnya.

27. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun

2011 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan.

28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1

tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kelola Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia.

29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 41

tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.

30. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 38 Tahun

2013 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penilik dan Angka

Kreditnya.

31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 39

Tahun 2013 Tentang Juknis Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan Angka

Kreditnya.

32. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 72 tahun

2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus

33. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 152 Tahun 2014

Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Pamong Belajar.

34. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 143 tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka

Kreditnya.

35. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

36. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

143 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional

Pengawas dan Angka Kreditnya.

Page 17: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

5

37. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11

tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

38. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16

tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

B. Tujuan

Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan terintegrasi penguatan

pendidikan karakter dan soal USBNsebagai panduan belajar bagi guru PPKn SMP

dalam memahami materi PPKn Sekolah Menengah Pertama melalui pendekatan

pendidikan karakter berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat sesuai

dengan potensi lingkungan dan kearifan lokal yang ada. Modul ini bertujuan dalam

upaya peningkatan kompetensi pedagogik dan profesional materi PPKn SMP

sebagai tindak lanjut dari UKG tahun 2015.

Kita akan mengajak Anda, mengkaji terkait materi yang terdiri atas materi

pedagogik dan profesional. Materi pedagogik berhubungan dengan materi yang

mendukung proses pembelajaran seperti Menjabarkan penyusunan model

pendekatan saintifik PPKn SMP, kriteria pemilihan model pembelajaran PPKn

SMP, prosedur penyusunan penilaian hasil belajar PPKn SMP, penyusunan RPP

PPKn SMP, kebutuhan media pembelajaran PPKn SMP, perencanaan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Materi profesional terkait dengan materi PPKn, yaitu

mencakupAspek-aspek PPKn, Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan

pandangan hidup bangsa, Dinamika perwujudan Pancasila sebagai dasar negara

dan pandangan hidup bangsa, Dinamika pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945,

Penerapan Isi Pembukaan UUDNRI Tahun 1945, Sikap positif terhadap lembaga-

lembaga negara sesuai dengan UUDNRI Tahun 1945, Lembaga perlindungan dan

penegakan hak asasi manusia di Indonesia, Pelanggaran terhadap norma,

Peradilan bebas, Kerjasama dalam Masyarakat yang Beragam, Arti Penting

Kesatuan dan Persatuan Bangsa, Pentingnya Kesadaran Bernegara Kesatuan

Republik Indonesia.

Page 18: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Pendahuluan

6

C. Peta Kompetensi

Kompetensi yang ingin dicapai setelah peserta diklat mempelajari Modul ini

adalah:

Tabel 1. Peta Kompetensi PPKn SMP

Pembelajaran ke - Kompetensi yang dicapai

1. Menguraikan aspek-aspek PPKn 2. Menguraikan pentingnya Pancasila sebagai dasar Negara

dan pandangan hidup bangsa 3. Menguraikan Dinamika perwujudan Pancasila sebagai

dasar Negara dan pandangan hidup bangsa 4. Menguraikan Dinamika pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 5. Menguraikan menerapkan Isi Pembukaan UUDNRI Tahun

1945 6. Menguraikan sikap positif terhadap lembaga-lembaga

negara sesuai dengan UUDNRI Tahun 1945 dalam berbagai lingkungan

7. Menguraikan lembaga perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia

8. Menguraikan pelanggaran terhadap norma 9. Menjabarkan peradilan bebas 10. Menjabarkan kerjasama dalam masyarakat yang beragam 11. Menjabarkan arti penting kesatuan dan persatuan bangsa 12. Menjabarkan pentingnya kesadaran bernegara kesatuan

Republik Indonesia 13. Menjabarkan penyusunan model pendekatan saintifik PPKn

SMP 14. Menjabarkan kriteria pemilihan model pembelajaran PPKn

SMP 15. Menguraikan prosedur penyusunan penilaian hasil belajar

PPKn SMP 16. Menjabarkan penyusunan RPP PPKn SMP 17. Menjabarkan kebutuhan media pembelajaran PPKn SMP 18. Menguraikan perencanaan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK)

Page 19: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

7

D. Ruang Lingkup

Gambar 1. Ruang Lingkup PPKn SMP

Mat

eri P

PK

n S

MP

Profesional

Ruang lingkup PPKn.

Persamaan dan Perbedaan usulan dasar negara

Perbedaan Baik dan buruk dalam bertutur kata, berperilaku, dan bersikap.

Perubahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Hubungan antar-Lembaga-lembaga Negara dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Jaminan perlindungan Hak Asasi Manusia

Persamaan dan Perbedaan Norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

Lembaga-lembaga Peradilan

Norma antardaerah di Indonesia

Semangat dan Komitmen Sumpah Pemuda

Semangat Kebangsaan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan NKRI

Pedagogik

Pendekatan Saintifik PPKn SMP

Model pembelajaran PPKn SMP

Penilaian hasil belajar

Penyusunan RPP PPKn SMP

Sumber dan Media Pembelajaran PPKn SMP

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Page 20: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Pendahuluan

8

E. Cara Penggunaan Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran

disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat

digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka

dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model

pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah.

Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi

peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan

oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat

lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu

waktu yang di pandu oleh fasilitator.

Page 21: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

9

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat

dilihat pada alur dibawah.

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat

dijelaskan sebagai berikut,

a. Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta

diklat untuk mempelajari :

latar belakang yang memuat gambaran materi

tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.

ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

langkah-langkah penggunaan modul

b. Mengkaji Materi Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi D PPKn SMP,

fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk

mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator

pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi

Page 22: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Pendahuluan

10

secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi

permasalahan kepada fasilitator.

c. Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan

rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh

fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan

menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas

pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan

menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan

kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana

menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali

informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat

membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan

fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama.

e. Refleksi pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi materi

berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh

panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta

yang dinyatakan layak tes akhir.

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi

peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In

Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2

(In-2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In

tergambar pada alur berikut ini.

Page 23: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

11

Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai

berikut,

a. Pendahuluan Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan

In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat

untuk mempelajari :

latar belakang yang memuat gambaran materi

tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.

ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

langkah-langkah penggunaan modul

b. In Service Learning 1 (IN-1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi D PPKn

SMP, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk

Page 24: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Pendahuluan

12

mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator

pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi

secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi

permasalahan kepada fasilitator.

Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu

oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini

akan menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung

berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode

berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang

kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai

dengan kegiatan pada IN1.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali

informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran

pada on the job learning.

c. On the Job Learning (ON) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi D PPKn

SMP, guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan

pada in service learning 1 (IN1). Guru sebagai peserta dapat membuka

dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas-

tugas yang ditagihkan kepada peserta.

Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah

maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun

pada IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera

pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan

menggunakan pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi,

implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di

sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja

yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif

menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan

Page 25: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

13

melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job

learning.

d. In Service Learning 2 (IN-2) Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON

yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama.

e. Refleksi pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi materi

berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh

panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta

yang dinyatakan layak tes akhir.

3. Lembar Kerja

Modul pembinaan karir guru kelompok komptetansi D PPKn SMP, terdiri dari

beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas

pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang

dipelajari.

Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh

peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.

Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul

No Kode LK Nama LK Keterangan

1. LK 1 Pengembangan Soal TM, ON 2. LK 1.1 Konsep moral, sikap moral dan

perilaku moral dikaitkan dengan nilai kedisplinan

TM, IN 1

3. LK 1.2 Nilai-nilai konsep moral, sikap moral dan perilaku moral dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat

ON

4. LK 2 Pengembangan Soal TM, ON 5. LK 2.1 Pentingnya Pancasila sebagai dasar

negara dan pandangan hidup bangsa TM, IN 1

6. LK 2.2 Perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat

ON

7. LK 3 Pengembangan Soal TM, ON

Page 26: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Pendahuluan

14

No Kode LK Nama LK Keterangan

8. LK 3.1 Kendala dan solusi perwujudan Pancasila

TM, IN 1

9. LK 3.2 Proses Perwujudan Pancasila di Indonesia

ON

10. LK 4 Pengembangan Soal TM, ON 11. LK 4.1 Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 TM, IN 1 12. LK 4.2 Perbedaan pelaksanaan UUDNRI

Tahun 1945 di empat masa pemerintahan

ON

13. LK 5 Pengembangan Soal TM, ON 14. LK 5.1 Penerapan isi pembukaan UUDNRI

Tahun 1945 TM, IN 1

15. LK 5.2 Penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 tiap alinea

ON

16. LK 6 Pengembangan Soal TM, ON 17. LK 6.1 Studi kasus tentang sikap positif

terhadap lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945

TM, IN 1

18. LK 6.2 Contoh sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara

ON

19. LK 7 Pengembangan Soal TM, ON 20. LK 7.1 Lembaga-lembaga perlindungan dan

penegakan hak asasi manusia beserta fungsinya

TM, IN 1

21. LK 7.2 Perbedaan antara lembaga perlindungan dengan lembaga penegakan hak asasi manusia

ON

22. LK 8 Pengembangan Soal TM, ON 23. LK 8.1 Studi kasus pelanggaran norma TM, IN 1 24. LK 8.2 Kasus-kasus pelanggaran norma dan

sanksi yang dijatuhkan di lingkungan sekitar

ON

25. LK 9 Pengembangan Soal TM, ON 26. LK 9.1 Studi kasus peradilan bebas TM, IN 1 27. LK 9.2 Lembaga peradilan beserta tugas,

fungsi dan wewenangnya ON

28. LK 10 Pengembangan Soal TM, ON 29. LK 10.1 Bentuk-bentuk kerjasama dalam

masyarakat yang beragam TM, IN 1

Page 27: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

15

No Kode LK Nama LK Keterangan

30. LK 10.2 Studi kasus tentang kerjasama dalam masyarakat yang beragam

ON

31. LK 11 Pengembangan Soal TM, ON 32. LK 11.1 Arti Penting Kesatuan Dan Persatuan

Bangsa TM, IN 1

33. LK 11.2 Pengamalan nilai-nilai kesatuan dan persatuan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat

ON

34. LK 12 Pengembangan Soal TM, ON 35. LK 12.1 Komitmen Para Pendiri Negara dalam

Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

TM, IN 1

36. LK 12.2 Contoh penerapan nilai-nilai kesadaran bernegara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

ON

37. LK 13.1 Langkah-langkah pembelajaran saintifik serta peran guru didalamnya

TM, IN 1

38. LK 13.2 Model pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn

ON

39. LK 14.1 Pengembangan model pembelajaran sesuai ranah/aspek yang dikembangkan

TM, IN 1

40. LK 14.2 Model Pembelajaran PPKn SMP ON 41. LK 15.1 Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil

Belajar PPKn SMP TM, IN 1

42. LK 15.2 Prosedur Penyusunan Soal ON 43. LK 16.1 Langkah-langkah menyusun RPP

PPKn SMP TM, IN 1

44. LK 16.2 Model RPP PPKn SMP ON 45. LK 17.1 Analisis kebutuhan media TM, IN 1 46. LK 17.2 Langkah-langkah

pembuatan/pemilihan media pembelajaran

ON

47. LK 18.1 Langkah-langkah perencanaan penelitian tindakan kelas (PTK)

TM, IN 1

48. LK 18.2 Perencanaan penelitian tindakan kelas (PTK)

ON

Keterangan. TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh IN1 : Digunakan pada In service learning 1 ON : Digunakan pada on the job learning

Page 28: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Pendahuluan

16

4. Kisi-kisi Ujian sekolah SMP/MTs – PPKn KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Tabel 3. kisi-kisi USBN SMP/MTs – PPKn 2006

LEVEL KOGNITIF

LINGKUP MATERI

ATURAN DAN

IDEOLOGI

HAK dan KEWAJIBAN

WARGA NEGARA

KEDAULATAN RAKYAT

GLOBALISASI DAN

PRESTASI DIRI

Pengetahuan dan Pemahaman • Mengidentifikasi • Menunjukkan • Menjelaskan • Mendeskripsikan

Siswa dapat memahami dan menguasai : • Norma • Konstitusi

dan Proklamasi

• Bahaya Korupsi

• Pancasila

Siswa dapat memahami dan menguasai : • Hak Asasi

Manusia • Usaha Bela

Negara

Siswa dapat memahami dan menguasai : • Demokrasi dan

Kedaulatan • Kemerdekaan

mengemukakan pendapat

• Otonomi daerah

Siswa dapat memahami dan menguasai : • Globalisasi • Prestasi diri

Aplikasi • Memberi

contoh • Menentukan • Menerapkan • Menginterpretasi • Mengurutkan

Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Norma • Konstitusi

dan Proklamasi

• Bahaya Korupsi

• Pancasila

Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Hak Asasi

Manusia • Usaha Bela

Negara

Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Demokrasi dan

Kedaulatan • Kemerdekaan

mengemukakan pendapat

• Otonomi daerah

Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang: • Globalisasi • Prestasi diri

Penalaran • Menganalisis • Mengevaluasi • Mengaitkan • Menyimpulkan

Siswa dapat menganalisis: • Norma • Konstitusi

dan Proklamasi

• Bahaya Korupsi

• Pancasila

Siswa dapat menganalisis: • Hak Asasi

Manusia • Usaha Bela

Negara

Siswa dapat menganalisis: • Demokrasi dan

Kedaulatan • Kemerdekaan

mengemukakan pendapat

• Otonomi daerah

Siswa dapat menganalisis • Globalisasi • Prestasi diri

Page 29: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

17

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH

KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Tabel 4. kisi-kisi USBN SMP/MTs – PPKn 2013

LEVEL KOGNITIF

LINGKUP MATERI

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI

NEGARA NORMA DAN KONSTITUSI

KOMITMEN TERHADAP KEUTUHAN

NKRI Pengetahuan dan Pemahaman • Mengidentifikasi • Menunjukkan • Menjelaskan • Mendeskripsikan

Siswa dapat memahami dan menguasai : • Proses perumusan

Pancasila • Nilai-nilai dan moral

dalam Pancasila

Siswa dapat memahami dan menguasai : • Proses

perumusan UUDNRI Tahun 1945

• Penerapan Norma

• Lembaga negara berdasarkan UUDNRI 1945

• Hak Asasi Manusia

Siswa dapat memahami dan menguasai : • Aspek-aspek

pengokohan NKRI

• Keberagaman dalam masyarakat

• Semangat persatuan dan kesatuan

Aplikasi • Memberi contoh • Menentukan • Menerapkan • Menginterpretasi • Mengurutkan

Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Proses perumusan

Pancasila • Nilai-nilai dan moral

dalam Pancasila

Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Proses

perumusan UUDNRI Tahun 1945

• Penerapan Norma

• Lembaga negara berdasarkan UUDNRI 1945

• Hak Asasi Manusia

Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Aspek-aspek

pengokohan NKRI

• Keberagaman dalam masyarakat

• Semangat persatuan dan kesatuan

Penalaran • Menganalisis • Mengevaluasi • Mengaitkan • Menyimpulkan

Siswa dapat menganalisis : • Proses perumusan

Pancasila • Nilai-nilai dan moral

dalam Pancasila

Siswa dapat menganalisis : • Proses

perumusan UUDNRI Tahun 1945

• Penerapan Norma

• Lembaga negara berdasarkan UUDNRI 1945

• Hak Asasi Manusia

Siswa dapat menganalisis : • Aspek-aspek

pengokohan NKRI

• Keberagaman dalam masyarakat

• Semangat persatuan dan kesatuan.

Page 30: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Pendahuluan

18

Page 31: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Bagian I Kompetensi Profesional

Page 32: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
Page 33: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

21

Kegiatan Pembelajaran 1 Aspek Nilai-Nilai Pancasila dalam PPKn

A. Tujuan

1. Dengan membaca materi modul, peserta diklat dapat menguraikan konsep

moral secara benar

2. Dengan membaca materi modul, peserta diklat dapat menguraikan sikap moral

secara benar

3. Dengan membaca materi modul, peserta diklat dapat menguraikan perilaku

moral secara benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan konsep moral

2. Menguraikan sikap moral

3. Menguraikan perilaku moral

C. Uraian Materi

1. Konsep Moral Istilah moral mengandung makna integritas pribadi manusia, yaitu harkat dan

martabat seseorang. Derajat kepribadian seseorang amat ditentukan oleh

moralnya. Moral pribadi seperti predikat atau atribut kemanusiaan seseorang.

Moral adalah inti dan nilai kepribadian. Bahkan moral bermakna integritas dan

identitas manusia. Secara praktis sehari-hari, istilah moral adalah kepribadian

seseorang, citra pribadi manusia.

Moral sebagai kata benda mengandung makna prinsip-prinsip benar salah

mengenai tingkah laku dan karakter, dan pendidikan tentang ukuran tingkah laku

yang baik. Moral berarti sikap mental seperti keberanian mengemukakan

pendapat, kepatuhan terhadap atasan, disiplin tinggi. Moralis berarti pribadi yang

Page 34: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 1

22

mencerminkan tingkahlaku dan kepribadian yang selalu baik (ideal). Moral sebagai

kata sifat berarti berhubungan dengan karakter, tentang benar salah, tingkah laku

yang baik, mulia dan benar. Makna moral adalah berkenaan dengan sikap dan

kepribadian manusia, tingkahlaku yang baik dan benar, sikap semangat, mental

atau batin yang memancar dalam kepribadian (Dardji Darmodihardjo:1986).

Moral merupakan ukuran nilai dan norma dalam kehidupan pribadi dan sosial

manusia. Moral juga merupakan perwujudan kesetiaan dan kepatuhan manusia

dalam mengemban nilai dan norma. Oleh sebab itu tujuan dan fungsi moral adalah

pengamalan nilai dan norma, sekaligus perwujudan harkat-martabat kepribadian

manusia.

Orang yang berusaha hidup baik secara tekun dapat mencapai keunggulan moral

yang biasa disebut keutamaan moral. Keutamaan moral adalah kemampuan yang

dicapai seseorang untuk bersikap baik maupun berbuat secara benar. Misalnya:

kerendahan hati, kepercayaan kepada orang lain, keterbukaan, kebijaksanaan,

ketekunan kerja, kejujuran, keadilan, keberanian, penuh harap, penuh kasih dan

sebagainya (Al Purwa Hdiwardoyo:1990).

2. Sikap Moral Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang

dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau

pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga

terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Kompetensi sikap yang dimaksud

dalam panduan ini adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang

dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku.

Sikap mempunyai karakteristik yang mengandung tiga aspek utama yaitu kegiatan

berpikir, bertindak, dan merasakan dalam situasi yang berbeda-beda. Berpikir dan

bertindak termasuk karakteristik ranah kognitif, sedangkan konsep perasaan

merupakan karakteristik ranah afektif. Perasaan akan memperlihatkan mutu

penampilan seseorang yang khas dengan menggunakan cara tertentu untuk

menyatakan perasaan atau pernyataan emosinya. Perasaan itu sendiri memiliki

ciri-ciri atau tanda-tanda mengikat, terarah, dan mempunyai sasaran. Tanda terikat

Page 35: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

23

menunjuk kepada derajat kekuatan perasaan. Misalnya, seorang peserta didik

merasa senang guru PPKn mengemukakan cerita rakyat tentang kejujuran,

sedang peserta didik yang lain kurang tertarik dan kurang memperhatikannya.

Tanda terarah mencerminkan tiga arah sikap yaitu arah senang terhadap sasaran

atau obyek, merasa biasa (tidak memihak), dan rasa tidak senang. Tanda sasaran

menunjukkan perasaan yang ditujukan kepada obyek, perilaku atau gagasan.

Karakteristik ranah afektif memiliki pola yang berbeda-beda yang meliputi sikap,

harga diri, minat dan nilai-nilai. Sikap diartikan sebagai kesiapan mental seseorang

berdasarkan pengalamannya yang digunakan untuk menetapkan arah untuk

menanggapi obyek atau situasi yang dihadapinya. Obyek dan situasi dapat berupa

orang, benda, binatang, atau obyek lainnya. Di samping karakteristik senang dan

tidak senang, setuju dan tidak setuju, sikap secara operasional akan melibatkan

tiga ranah perilaku yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif

mengandung gagasan yang mengarah kepada obyek (orang, binatang, atau

benda), ranah afektif memperkuat gagasan itu dengan perasaan (senang atau

tidak senang), dan akhirnya ranah psikomotor menampakkan perilaku terbuka

terhadap obyek (berupa kegiatan atau tindakan).

Harga diri seseorang terkandung dalam pemahaman atas dirinya sendiri.

Seseorang yang secara berkesinambungan mampu menilai diri-sendiri dan

memelihara atau menjaga kebiasaan bagi penentuan sikap setuju atau tidak

setuju, senang atau tidak senang, maka dikatakanlah orang itu mengembangkan

keyakinan dirinya memiliki kemampuan, keberartian, keberhasilan, dan

kemanfaatan diri. Keadaan inilah yang menimbulkan rasa percaya diri bahwa

dirinya memiliki sikap untuk mampu mengambil keputusan yang tercermin baik

dalam ucapan maupun tindakan. Unsur-unsur yang terlibat dalam pengembangan

percaya diri itu itu adalah mampu mengatur diri, memandang lingkungan terdiri

dari bermacam-macam aspek kehidupan, memahami hal penting dan tidak

penting secara berjenjang (tidak sekedar hitam dan putih), stabil dalam berpikir

dan bertindak, berkehendak terus menerus mengembangkan diri, dapat menilai

obyek yang dihadapi, dan dapat membedakan hal yang baik dan buruk, layak dan

tidak layak dan sebagainya.

Page 36: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 1

24

3. Perilaku Moral Sikap seseorang erat kaitannya dengan perilaku yang diartikan sebagai tindakan

seseorang dalam situasi tertentu. Sikap dan perilaku seseorang berkaitan erat

karena sikap merupakan penyuluh atau pengarah perilaku, sehingga perilaku

seseorang didasarkan atas sikap yang diyakininya. Sebagai penyuluh sikap

merupakan keutuhan perasaan, keyakinan, dan kecenderungan bertindak

seseorang terhadap obyek tertentu. Perbedaan sikap orang yang satu dengan

yang lainnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan senang atau tidak senang,

setuju atau tidak setuju, dan positif atau negatif.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas bahwa setiap nilai-nilai Pancasila yang

menjadi butir-butir materi pembelajaran mengandung perilaku moral. Misalnya,

nilai kejujuran dapat dirinci menjadi butir-butir materi perilaku moral sebagai

berikut:

a. Kemampuan bersikap dan berlaku jujur

b. Kemauan untuk senantiasa berusaha jujur

c. Kebiasaan untuk selalu bersikap dan berbuat jujur

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Aspek nilai-nilai

Pancasila dalam PPKn”, maka peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran

yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Aspek nilai-nilai Pancasila

dalam PPKn”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

Page 37: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

25

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK.1.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang

berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh

kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Aspek nilai-nilai

Pancasila dalam PPKn”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran

yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Aspek nilai-nilai Pancasila

dalam PPKn”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

Page 38: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 1

26

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK.1.1) yang telah disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK.1.2) secara individu sebagaimana

yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan peserta diklat dengan

berani mengemukakan pendapat, bekerja keras (Mandiri) dalam mengerjakan LK

yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Page 39: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

27

E. Latihan/Kasus/Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas, kini tiba saatnya anda

meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Anda dapat

mengerjakan latihan secara individual atau bersama dengan teman anda. Lakukan

kegiatan sebagai berikut.

1. Lembar Kerja AKTIVITAS : Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas

LK 1 Menyusun Soal USBN/penilaian berbasis kelas

Prosedur Kerja 1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D

Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

seperti pada saran penggunaan modul E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG dan Essay Level Aplikasi

3 PG dan Essay Level Penalaran

Page 40: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 1

28

b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut Kompetensi Dasar Bahan

Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VIII Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VIII Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila

PG dan Essay Level Aplikasi

3 VIII Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila

PG dan Essay Level Penalaran

4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.

6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal

7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : PPKn Kelas : Kompetensi : Level : Pengetahuan dan Pemahaman Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

Page 41: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

29

AKTIVITAS : Membuat rincian konsep moral, sikap moral dan perilaku moral berkaitan dengan nilai kedisplinan LK.1.1. Konsep moral, sikap moral dan perilaku moral dikaitkan dengan nilai kedisplinan

Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi konsep moral, sikap moral dan perilaku

moral

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang konsep moral,

sikap moral dan perilaku moral

3. Buatlah minimal 5 rincian konsep moral, sikap moral dan perilaku moral yang

berkaitan dengan nilai kedisplinan ke dalam tabel 1.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok

NO. ASPEK NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PPKN RINCIAN

1. Konsep Moral

1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................

2. Sikap Moral

1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................

3. Perilaku Moral

1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................

Page 42: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 1

30

AKTIVITAS : Mengidentifikasi nilai-nilai konsep moral, sikap moral dan perilaku moral yang dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat LK.1.2. Nilai-nilai konsep moral, sikap moral dan perilaku moral dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi konsep moral, sikap moral dan perilaku

moral

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang konsep moral,

sikap moral dan perilaku moral

3. Amatilah Lingkungan sekitar (keluarga, sekolah dan masyarakat)

4. Identifikasilah nilai-nilai konsep moral, sikap moral dan perilaku moral apa saja

yang dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat ke

dalam tabel 1.2.

5. Presentasikan hasil kerja Saudara

NO. ASPEK NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PPKN NILAI-NILAI YANG DITERAPKAN

1. Konsep Moral

a. Lingkungan Keluarga • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................

b. Lingkungan Sekolah • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................

c. Lingkungan Masyarakat • ................................ • ................................ • ................................ • ................................ • ................................

2. Sikap Moral

a. Lingkungan Keluarga • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................

b. Lingkungan Sekolah

Page 43: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

31

NO. ASPEK NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PPKN NILAI-NILAI YANG DITERAPKAN

• ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................

c. Lingkungan Masyarakat • ................................ • ................................ • ................................ • ................................ • ................................

3. Perilaku Moral

a. Lingkungan Keluarga • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................

b. Lingkungan Sekolah • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................

c. Lingkungan Masyarakat • ................................ • ................................ • ................................ • ................................ • ................................

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Istilah moral mengandung makna integritas pribadi manusia, yaitu ...

a. Harkat dan martabat seseorang

b. Perasaan dan ekspresi seseorang

c. Sikap dan tindakan seseorang

d. Kepercayaan diri seseorang

2. Sikap mempunyai tiga aspek utama, yaitu ...

a. Berpikir, bersikap dan berkepribadian yang selalu baik

b. Berpikir, bertindak dan bersikap baik dalam situasi apapun

c. Berpikir, bertindak dan merasakan dalam situasi yang berbeda-beda

d. Berpikir, bersemangat dan merasakan dalam situasi yang berbeda-beda

Page 44: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 1

32

3. Sikap seseorang erat kaitannya dengan perilaku yang diartikan sebagai ...

a. Tindakan seseorang dalam situasi tertentu

b. Kesiapan mental seseorang

c. Kepribadian seseorang

d. Kepatuhan seseorang

2. Yang merupakan ukuran dari suatu nilai dan norma dalam kehidupan pribadi

dan sosial manusia adalah ...

a. Moral

b. Nilai Moral

c. Sikap Moral

d. Perilaku Moral

3. Nilai kedisplinan dapat dirinci menjadi butir-butir materi perilaku moral, yaitu ...

a. Kesadaran perlunya disiplin

b. Kemampuan bersikap dan berlaku disiplin

c. Penilaian diri sendiri mengenai kedisiplinan

d. Rasa percaya diri untuk senantiasa berlaku disiplin

F. Rangkuman

Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat

rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan

rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini.

1. Setiap nilai Pancasila yang telah dirumuskan sebagai butir materi Pendidikan

Kewarganegaraan pada dasarnya harus memiliki aspek konsep moral, sikap

moral, dan perilaku moral.

2. Moral merupakan ukuran nilai dan norma dalam kehidupan pribadi dan sosial

manusia, juga merupakan perwujudan kesetiaan dan kepatuhan manusia

dalam mengemban nilai dan norma.

3. Sikap mempunyai karakteristik yang mengandung kegiatan berpikir, bertindak,

dan merasakan dalam situasi yang berbeda-beda.

4. Rasa percaya diri menunjukkan bahwa dirinya memiliki sikap untuk mampu

mengambil keputusan yang tercermin baik dalam ucapan maupun tindakan.

Page 45: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

33

5. Nilai merupakan keyakinan seseorang yang bersifat mengikat sebagai

landasan menetapkan hal-hal yang baik dan buruk untuk menentukan pilihan

perilaku yang sesuai dan tidak sesuai dengan keyakinan itu.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah

mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan

aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Kemudian cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di

bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut

untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan

Pembelajaran 1.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 2, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 1, terutama yang belum dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 46: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 1

34

Page 47: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

35

Kegiatan Pembelajaran 2 Pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa

A. Tujuan

Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, peserta diklat dapat menguraikan

tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bagi

bangsa Indonesia dengan benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara bagi bangsa

Indonesia

2. Menguraikan pentingnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Indonesia

C. Uraian Materi

1. Pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Negara Bagi Bangsa Indonesia Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam

kehidupan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara dan dasar dari segala

hukum yang ada di Indonesia dapat diartikan bahwa setiap perundang-

undangan yang ada di bawahnya tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai

Pancasila dan dijadikan dasar dalam mengatur penyelenggaraan

pemerintahan negara.

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa

negara Indonesia adalah negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa

negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam

seluruh peraturan perundang-undangan seperti yang tertuang dalam

Pembukaan UUD 1945. Setiap sila (dasar/ azas) memiliki hubungan yang

Page 48: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 2

36

saling mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak

dapat dipisah-pisahkan.

Pancasila sebagai dasar negara bermakna:

(1) Sebagai sumber kaidah hukum konstitusional yang mengatur negara

Repunlik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya, yaitu rakyat, wilayah

dan pemerintah

(2) Mempunyai kekuatan mengikat secara hukum. Maksudnya seluruh tatanan

hidup bernegara yang bertentangan dengan Pancasila sebagai kaidah

hukum konstitusional, pada dasarnya tidak berlaku dan harus dicabut.

Sebagai dasar negara, Pancasila telah terkait dengan struktur kekuasaan

secara formal

(3) Meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang menguasai hukum

dasar negara, baik hukum dasar tertulis yang berwujud Undang-Undang

Dasar maupun hukum dasar tidak tertulis yang tumbuh dalam praktik

penyelenggaraan negara

Pancasila sebagai dasar negara sekaligus sebagai sumber dari segala sumber

tertib hukum, maka Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi Pembukaan

UUD 1945, yang kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam

pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang

pada akhirnya dikonkritkan atau dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945,

serta hukum positif lainnya.

2. Pentingnya Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Pancasila sebagai pandangan hidup mampu memberikan arah pada perilaku

masyarakat Indonesia yag sesuai dengan nilai luhur yang diyakini

kebenarannya. Manfaat pancasila sebagai pandangan hidup adalah sebagai

berikut :

1. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang dapat berdiri kokoh sebagai bangsa

merdeka dan berdaulat.

2. Sebagai pedoman pemecahan permasalahan yang dihadapi.

3. Sebagai pedoman membangun dirinya sendiri dan hubungan

denganbangsa lain.

4. Kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun

dalaminteraksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya

Page 49: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

37

5. Penuntun dan penunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam semuakegiatan

dan aktivitas hidup serta kehidupan di segala bidang.

Bangsa Indonesia mewarisi nilai budaya yang melandasi tata kehidupannya.

Pandangan hidup yang tertuang pada nilai Pancasila yang menjadi keyakinan

dan pandangan hidup bangsa Indonesia terutama :

1. Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai Maha Pencipta Semesta,

pengayom alam semesta. Kepada-Nya manusia menaruh kepercayaan dan

harapan bagi hidup di dunia dan sesudah mati. Inilah asas kehidupan

ketuhanan dan keagamaan

2. Asas kekeluargaan, cinta kebersamaan sebagi satu keluarga, ayah, ibu,

anak-anak. Cinta dan kekeluargaan ini menjadi dasar terbentuknya

masyarakat, kesatuan dan kerukunan.

3. Asas musyawarah mufakat : kebersamaan adalah kumpulan banyak pribadi,

warga, dan keluarga. Keinginan dan kemampuan warga masyarakat

berbeda-beda. Supaya mereka tetap rukun bersatu, keputusan ditetapkan

atas dasar musyawarah mufakat.

4. Asas gotong royong : kebersamaan memikul beban tanggung jawab demi

kepentingan bersama. Keputusan yang ditetapkan atas asas musyawarah

mufakat untuk kebersamaan adalah tanggung jawab bersama. Jadi

dilaksanakan bersama, secara gotong royong oleh dan untuk kedudukan

bersama.

5. Asas tenggang rasa atau “tepo silero” : saling menghayati keadaan dan

perasaan antar warga, antar pribadi, asas saling menghargai dan

menghormati dalam keragaman dan perbedaan. Saling menghormati hak,

pendapat, keyakinan dan agama masing-masing demi terpeliharanya

kesatuan dan keharmonisan hidup bersama.

Keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dapat dilihat

secara nyata pada semangat gotong royong dan asas kekeluargaan yang ada

dalam kehidupan masyarakat. Negara Indonesia tidak mempersatukan diri

dengan golongan yang terbesar atau bagian yang terkuat dalam masyarakat,

baik politik, ekonomis, maupun sosio-kultural. Negara menempatkan diri di atas

semua golongan dan semua bagian masyarakat, dan mempersatukan diri

Page 50: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 2

38

dengan seluruh lapisan masyarakat. Rakyat tidak untuk negara, tetapi negara

adalah untuk rakyat, sebab pengambilan keputusan selalu digunakan asas

musyawarah untuk mufakat.

Selanjutnya, struktur kejiwaan bangsa Indonesia mengakui, menghormati, serta

menjunjung tinggi hak dan kewajiban tiap manusia, tiap golongan dan tiap

bagian masyarakat. Sebaliknya, setiap anggota masyarakat, setiap golongan

dan setiap bagian sadar akan kedudukannya sebagai bagian organik dari

masyarakat seluruhnya, dan oleh karena itu wajib meneguhkan kehidupan yang

harmonis antara semua bagian.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 2 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pentingnya Pancasila

sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa”, maka peserta perlu

mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Pentingnya Pancasila

sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

Page 51: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

39

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 2.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang

berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh

kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pentingnya Pancasila

sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa”, maka Peserta perlu

mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Pentingnya Pancasila

sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

Page 52: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 2

40

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus LK (2.1) yang telah disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 2.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan pertanyaan,

saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/ Kasus /Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.

1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas LK 2 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja 1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D

Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

seperti pada saran penggunaan modul E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)

Page 53: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

41

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut

Standar Kompeten

si Kompetensi Dasar

Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk

Soal

1 VIII

Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VIII

Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

PG dan Essay Level Aplikasi

3 VIII

Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

PG dan Essay Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut Kompetensi Dasar Bahan

Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VIII

Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup

bangsa

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VIII

Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup

bangsa

PG dan Essay Level Aplikasi

3 VIII

Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup

bangsa

PG dan Essay Level Penalaran

4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang

5. dipelajari pada modul ini.

Page 54: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 2

42

6. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.

7. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal

8. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas :

Kompetensi :

Level : Pengetahuan dan Pemahaman

Materi :

Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

AKTIVITAS : Menguraikan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa LK 2.1 Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi pentingnya Pancasila sebagai dasar

negara dan pandangan hidup bangsa

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang pentingnya

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

3. Buatlah uraian pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan

hidup bangsa ke dalam tabel 2.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

Page 55: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

43

No Aspek Informasi Uraian 1. Pengertian dasar

Negara

...........................................................

2. Pentingnya Pancasila

sebagai dasar Negara

...........................................................

...........................................................

3. Akibat tidak memiliki

dasar Negara

..........................................................

..........................................................

4. Pengertian

pandangan hidup

..........................................................

5. Pentingnya Pancasila

sebagai pandangan

hidup

..........................................................

..........................................................

6. Akibat tidak memiliki

pandangan hidup

..........................................................

..........................................................

AKTIVITAS : Mengidentifikasi perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat LK 2.2 Perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi pentingnya Pancasila sebagai dasar

negara dan pandangan hidup bangsa

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang pentingnya

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

3. Amatilah Lingkungan sekitar (keluarga, sekolah dan masyarakat)

4. Identifikasilah contoh perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan

pandangan hidup bangsa dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat

ke dalam tabel 2.2

5. Presentasikan hasil kerja Saudara

Page 56: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 2

44

NO. ASPEK NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PPKN NILAI-NILAI YANG DITERAPKAN

1. Konsep Moral

d. Lingkungan Keluarga • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................

e. Lingkungan Sekolah • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................

f. Lingkungan Masyarakat • ................................ • ................................ • ................................ • ................................ • ................................

2. Sikap Moral

d. Lingkungan Keluarga • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................

e. Lingkungan Sekolah • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................

f. Lingkungan Masyarakat • ................................ • ................................ • ................................ • ................................ • ................................

3. Perilaku Moral

d. Lingkungan Keluarga • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................

e. Lingkungan Sekolah • ............................... • ............................... • ............................... • ............................... • ...............................

f. Lingkungan Masyarakat

Page 57: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

45

NO. ASPEK NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PPKN NILAI-NILAI YANG DITERAPKAN

• ................................ • ................................ • ................................ • ................................ • ................................

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Pancasila sebagai sebuah dasar negara memuat sebuah nilai dasar, yakni ...

a. nilai yang terwujud dalam kehidupan sosial masyarakat

b. nilai yang terwujud dalam kehidupan hukum pemerintahan

c. nilai yang berasal dari budaya atau kultur bangsa Indonesia

d. nilai yang tercermin dalam setiap kehidupan nyata rakyat Indonesia

2. Yang bukan termasuk makna Pancasila sebagai dasar negara dalam

kehidupan bernegara adalah ...

a. Sebagai sumber kaidah hukum konstitusional

b. Mempunyai kekuatan mengikat secara hukum

c. Meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum

d. Sebagai pemberi arah pada perilaku masyarakat Indonesia

3. Manfaat Pancasila sebagai pandangan hidup adalah ...

a. Sebagai pedoman pemecahan permasalahan yang dihadapi

b. Sebagai dasar dalam mengatur penyelenggaraan pemerintahan

c. Sebagai hukum dasar tidak tertulis yang tumbuh dalam praktik

penyelenggaraan negara

d. Negara tunduk kepadanya, membela serta melaksanakannya dalam

seluruh peraturan perundangan-undangan

4. Keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dapat dilihat

secara nyata pada ...

a. Semangat gotong royong dan asas kekeluargaan

b. Asas tenggang rasa dan semangat gotong royong

c. Musyawarah mufakat dan asas kekeluargaan

d. Asas tenggang rasa dan musyawarah mufakat

Page 58: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 2

46

5. Saling menghargai keadaan dan perasaan antar warga termasuk kedalam

asas ...

a. Kekeluargaan

b. Gotong royong

c. Tenggang rasa

Musyawarah mufakat

F. Rangkuman

1. Pancasila sebagai dasar negara dan dasar dari segala hukum yang ada di

Indonesia dapat diartikan bahwa setiap perundang-undangan yang ada di

bawahnya tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara termaktub secara yuridis-

konstitusional dalam Pembukaan UUD 1945. Bahkan nilai-nilai filosofis dan

ideologis Pancasila ini menjelma di dalam Batang Tubuh (pasal-pasal).

3. Pandangan hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang

dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya danmenimbulkan

tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah

mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan

aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 2.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 59: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

47

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 3, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 2, terutama yang belum dikuasai.

Page 60: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 3

48

Page 61: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

49

Kegiatan Pembelajaran 3 Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa

A. Tujuan

1. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

pelaksanaan Pancasila pada awal kemerdekaan sampai dengan 17 Agustus

1950 secara benar.

2. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

pelaksanaan Pancasila dalam kurun waktu 17 Agustus 1950 sampai dengan 5

Juli 1959 secara benar

3. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

pelaksanaan Pancasila sejak dekrit presiden 5 Juli 1959 sampai dengan 11

Maret 1966 secara benar

4. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

perwujudan Pancasila di Era Soeharto secara benar

5. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

pelaksanaan Pancasila sejak awal reformasi sampai sekarang secara benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta diklat mampu menjelaskan pelaksanaan Pancasila pada awal

kemerdekaan sampai dengan 17 Agustus 1950

2. Peserta diklat mampu menjelaskan pelaksanaan Pancasila dalam kurun waktu

17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959

3. Peserta diklat mampu menjelaskan pelaksanaan Pancasila sejak dekrit

presiden 5 Juli 1959 sampai dengan 11 Maret 1966

4. Peserta diklat mampu menjelaskan perwujudan Pancasila di Era Soeharto

5. Peserta diklat mampu menjelaskan pelaksanaan Pancasila sejak awal

reformasi sampai sekarang

Page 62: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 3

50

C. Uraian Materi

1. Dinamika Perwujudan Pancasila Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa pada

hakekatnya merupakan suatu konsensus nasional para pendiri negara.

Menurut Winarno (2010) Pancasila merupakan janji ksatria (Gentlement

Agreement) sebagai kontral sosial yang mengikat warga bangsa. Dengan

demikian harus dipatuhi dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten

.Dinamika perkembangan penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara dapat digambarkan secara singkat sebagai berikut:

a. Perwujudan Pancasila Di Era Kemerdekaan Secara singkat penerapan Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pada Masa Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan (1945-1949) Pancasila memang telah menjadi dasar negara namun dalam penerapannya

masih banyak kendala. Kendala dapat berasal dari luar negeri yakni agresi

militer. Pada masa itulah perwujudan nilai persatuan Indonesia sedemikian

menonjol dan berarti bagi perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Upaya mempertahankan kemerdekaan dengan sifat rela bekorban

merupakan wujud pelaksanaan Pancasila. Pada tanggal 15 September 1945

tentara sekutu di bawah pimpinan WR Petterson berlabuh di Tanjung priok

Jakarta yang diboncengi oleh tentara NICA pimpinan Van der Plas. Pada

tanggal 29 September 1945 berdatangan Allied Forces Netherland Eat

Indies (AFNEI) yang langsung menduduki kota kota besar. Pada masa itulah

patriotisme berkobar, TKR yang baru dibentuk belum memiliki persenjataan

yang memadai untuk melawan musuh menunjukkan jiwa cinta tanah air.

Berbagai peristiwa perlawanan untuk mengusir Sekutu dan Belanda terjadi

antaralain sebagai berikut:

(a) Peristiwa Heroik di Surabaya

(b) Bandung Lautan Api

(c) Medan Area

Namun demikian nilai persatuan dinodai oleh adanya pemberontakan yang

bertujuan menggulingkan Pancasila antara lain:

a) Pemberontakan Partai Komunis Indonesia di Madiun

b) Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia

Page 63: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

51

2) Pada Masa Era Pemerintahan Soekarno (1950-1959) Pada awal tahun 1950 perwujudan pelaksanaan Pancasila mulai ada

perubahan, pada masa itu terdapat dua perspektif pemikiran : pertama, Pada

masa itu beberapa tokoh berusaha menampatkan Pancasila lebih dari

sekedar kompromi politik dan kontrak sosial.Mereka berpendapat bahwa

Pancasila bukan hanya kompromi politik melainkan sebuah filsafat sosial

atau weltanschuung bangsa. Kedua, tokoh-tokoh yang memandang

Pancasila sebagai kompromi politik, dengan alasan fakta yang muncul

dalam sidang BPUPKI dan PPKI.(Mendikbud, 2013).

Kesimpulan yang dapat ditarik adalah perwujudan Pancasila mengalami

pasang surut, perwujudannya dalam bentuk Dekrit yang isinya tetap

mempertahankan adanya pancasila

3) Pada masa Pemerintahan Soekarno pada 1959-1966 Sekembalinya menggunakan UUD 1945, ternyata penyelenggaraan

pemerintah juga jauh dari penerapan Pancasila. Pancasila hanya simbol

karena realitanya penyelenggaraan negara menggunakan demokrasi

terpimpin, dimana keputusan politik penting tidak diputuskan atas

persetujuan rakyat, namun ditentukan oleh pemimpin. Dengan dalih untuk

penerapan sila ke 4 Pancasila, justru menjerumuskan presiden Soekarno

pada penyelenggaraan pemerintah yang otoriter, pengangkatan Soekarno

sebagai presiden seumur hidup, ajaran NASAKOM merupakan contoh

belum diterapkannya Pancasila.

b. Perwujudan Pancasila Di Era Soeharto Pada awal Orde Baru (sejak Agustus 1982) tercipta situasi kondusif bagi

pengamalan Pancasila, namun beberapa tahun kemudian kebijakan-kebijakan

yang dikeluarkan ternyata berbeda dengan jiwa Pancasila. Realita

menunjukkan telah terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat dan

penghormatan dari dunia internasional, Namun dikarenakan pemerintah sangat

sentralistik dan otoriter, kondisi politik dan keamanan dalam negeri tetap rentan

Pancasila ditafsirkan sesuai kepentingan kekuasaan pemerintah dan tertutup

bagi tafsiran lain. Pada bulan Agustus 1982, demokratisasi akhirnya tidak

berjalan, dan terjadi pelanggaran Pemerintahaan Orde Baru dalam

Page 64: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 3

52

menjalankan azas tunggal yakni pengakuan terhadap Pancasila sebagai satu-

satunya asas, maka setiap partai politik harus mengakui posisi Pancasila

sebagai pemersatu bangsa.

Pelanggaran HAM terjadi dimana-mana yang dilakukan oleh aparat pemerintah

atau negara. Pancasila seringkali digunakan sebagai legimitasi tindakan yang

menyimpang. Ia dikeramatkan sebagai alasan untuk stabilitas nasional

daripada sebagai ideologi yang memberikan ruang kebebasan untuk berkreasi.

Kesimpulan, Pancasila selama Orde Baru diarahkan menjadi ideologi yang

hanya menguntungkan satu golongan, loyalitas tunggal pada pemerintah dan

demi persatuan dan kesatuan sementara hak-hak demokrasi dikekang.

c. Perwujudan Pancasila di era Reformasi Selama Orde Reformasi telah dipimpin 6 Presiden yakni Habibie, Abdurrahman

Wahid, dan Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudoyono, dan Joko

Widodo menempatkan Pancasila secara formal tetap sebagai dasar dan

ideologi negara, namun masih sebatas pada retorika pernyataan politik. Gegap

gempitanya bangsa ini dalam kehidupan yang dinamis akibat globalisasi dan

demokratisasi, justru menempatkan Pancasila pada “ lorong-lorong gelap “

demikian bapak bangsa BJ Habibie mengatakan dalam pidatonya. aktivis-

aktivis prodemokrasi, tidak menggubris ajakan dari siapapun yang berusaha

menempatkan kembali Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.

Berbagai keputusan politik diambil dengan ketetapan MPR antara lain1)

Undang Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

pemerintah yang dalam pasal 2 menyatakan bahwa penempatan Pancasila

sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan

Pembukaan Undang Undang Dasar Negara republik Indonesia tahun 1945.

Page 65: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

53

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 3 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Dinamika Perwujudan

Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa”, maka peserta

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai

berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Dinamika Perwujudan

Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 3.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang

berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh

kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

Page 66: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 3

54

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Inti a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Dinamika Perwujudan

Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa”, maka Peserta

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai

berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Dinamika Perwujudan

Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 3.1) yang telah disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 3.2) secara individu sebagaimana

yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan peserta diklat

dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras (Mandiri) dalam

mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan pertanyaan,

saran dan komentar.

Page 67: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

55

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Kasus/Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.

1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas LK 3 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja

1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan seperti pada saran penggunaan modul E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

Tabel Kisi-Kisi Penulisan Soal 2006

No. Urut

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG dan Essay Level Aplikasi

3 PG dan Essay Level Penalaran

Page 68: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 3

56

b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

Tabel Kisi-Kisi Penulisan Soal 2013

No. Urut Kompetensi Dasar Bahan

Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 IX

Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan

Hidup Bangsa

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 IX

Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan

Hidup Bangsa

PG dan Essay Level Aplikasi

3 IX

Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan

Hidup Bangsa

PG dan Essay Level Penalaran

4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini. 5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs. 6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal 7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.

Tabel Kartu Soal Pilihan Ganda/Essay

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : PPKn Kelas : Kompetensi : Level : Pengetahuan dan Pemahaman Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

Page 69: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

57

AKTIVITAS : Menguraikan pelaksanaan dan penyimpangan perwujudan Pancasila LK 3.1 Pelaksanaan dan penyimpangan perwujudan Pancasila Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi dinamika perwujudan pancasila

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang dinamika

perwujudan pancasila

3. Uraikanlah pelaksanaan dan penyimpangan perwujudan Pancasila ke dalam

tabel 3.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

Tabel 3.1. Perbandingan kendala dan solusi perwujudan Pancasila

NO. MASA PEMERINTAHAN PELAKSANAAN PENYIMPANGAN

1. Perwujudan Pancasila di era Kemerdekaan

2. Perwujudan Pancasila di era Soeharto

3. Perwujudan Pancasila di era Reformasi

AKTIVITAS : Menguraikan proses perwujudan Pancasila di Indonesia LK 3.2 Proses Perwujudan Pancasila di Indonesia Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi dinamika perwujudan pancasila

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang dinamika

perwujudan pancasila

Page 70: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 3

58

3. Berdasarkan bahan bacaan tersebut, analisislah proses perwujudan Pancasila

ke dalam tabel 3.2

4. Presentasikan hasil kerja Saudara

Tabel 3.2 Proses Perwujudan Pancasila di Indonesia

No. Masa Pemerintahan Proses Perwujudan Pancasila

1. Era Kemerdekaan

2. Era Soeharto

3. Era Reformasi

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Soal Tes Formatif 1. Reposisi Pancasila pada era Reformasi perlu dilakukan agar Pancasila

menjadi ideologi yang terbuka, maka dalam masyarakat perlu

dikembangkan….

a. dogmatisme nilai-nilai Pancasila

b. waspada terhadap ideologi dari luar

c. sikap fanatik yang tinggi pada Pancasila

d. persepsi dan sikap yang wajar terhadap Pancasila

2. Maraknya konflik yang bernuansa agama, tawuran pelajar, tawuran

mahasiswa, kekerasan, korupsi, kemiskinan menunjukkan telah memudarnya

Pancasila sebagai kepribadian nasional Indonesia yakni terwujud dalam...

A. sifat ramah tamah bangsa

B. sifat keluhuran budi bangsa

C. sifat merendahkan diri bangsa

Page 71: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

59

D. sikap dan tingkah laku bangsa

3. Pelaksanaan Pancasila pada Era Orde Baru pada masyarakat didasarkan

pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10/1979 yakni dengan

pembentukan BP7. BP7 merupakan singkatan dari ....

a. Badan Pelaksana Pembinaan Pendidikan Pedoman Penghayatan dan

Pengamalan Pancasila

b. Badan Pembina Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan

Pengamalan Pancasila

c. Badan Pembinaan Pelaksanaan Pengamalan Pendidikan Penghayatan dan

Pengamalan Pancasila

d. Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan

Pengamalan Pancasila

4. Madiun affair merupakan wujud nyata pengkhinatan sekelompok orang yang

ingin menggantikan Pancasila dengan ideologi…

A. komunis

B. sosialis

C. liberalis

D. kapitalis

5. Pada era orde lama Pancasila sebagai dasar negara yang secara yuridis

konstitusional diakui, namun dalam pelaksanaannya sebagai …

A. alat pemersatu bangsa

B. kepribadian bangsa

C. identitas nasional

D. cita-cita bangsa

Page 72: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 3

60

F. Rangkuman

Masa Orde lama merupakan masa-masa perjuangan sehingga perwujudaln

Pancasila pada masa ini belum dapat dilaksanakan, bahkan dalam Konferensi

Intern Indonesia saat mempersiapkan negara serikat belum menyebutkan

Pancasila sebagai dasar negara

Selama Orde Reformasi telah dipimpin 6 Presiden yakni Habibie, Abdurrahman

Wahid, dan Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudoyono, dan Joko

Widodo menempatkan Pancasila secara formal tetap sebagai dasar dan

ideologi negara, namun masih sebatas pada retorika pernyataan politik.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 3 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah

mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan

aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 3.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 4, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 3, terutama yang belum dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 73: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

61

Kegiatan Pembelajaran 4 Dinamika Pelaksanaan

A. Tujuan

1. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan

pelaksanaan UUDNRI pada Tahun 1945 dengan benar

2. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan

pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pasca dekrit Presiden 5 Juli 1959 dengan

benar

3. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan

pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Orde Baru dengan benar

4. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan

pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Reformasi dengan benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI pada periode

1945-1959

2. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945

pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959

3. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945

pada masa Orde Baru

4. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945

pada masa Reformasi

C. Uraian Materi

1. Pelaksanaan UUDNRI pada Tahun 1945 (Periode 1945-1959) Pada masa awal kemerdekaan UUD 1945 belum dapat dijalankan

sebagaimana mestinya mengingat kondisi lembaga negara yang masih

belum tertata dengan baik. Faktor lainnya adalah UUD 1945 masih sangat

Page 74: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 4

62

sederhana karena dibuat dalam waktu yang sangat singkat kurang lebih 49

hari oleh BPUPKI pada 29 Mei-16 Juli 1945 dan PPKI tanggal 18 Agustus

1945. Pada tahun ini di bentuklah DPA sementara, sedangkan DPR dan MPR

belum dapat dibentuk karena harus melalui pemilu. Waktu itu masih

diberlakukan pasal aturan peralihan pasal IV yang menyatakan, “Sebelum

Majelis Permusyawaratan Rakyat,Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan

Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar, segala

kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite

nasional.”

Pada saat itu terjadilah suatu perkembangan ketatanegaraan Indonesia

yaitu: berubahnya fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu

presiden menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut

menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara. Hal ini berdasarkan maklumat

wakil presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945. Selain itu dikeluarkan juga

maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945. Yang isinya perubahan

sistem pemerintahan negara dari sistem Kabinet Presidensial menjadi

sistem Kabinet Parlementer, berdasarkan usul Badan Pekerja Komite

Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP). Akibat perubahan tersebut pemerintah

menjadi tidak stabil, Perdana Menteri hanya bertahan beberapa bulan serta

berulang kali terjadi pergantian.

Pada bulan September 1955 dan Desember 1955 diadakan pemilihan

umum,yang masing-masing untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat

dan anggota konstituante.

Tugas konstituante adalah untuk membentuk dan menyusun Undang-Undang

Dasar yang tetap sebagai pengganti UUDS 1950. Untuk mengambil putusan

mengenai Undang-Undang dasar yang baru ditentukan pada pasal 137 UUDS

1950 sebagai berikut :

a. Untuk mengambil putusan tentang rancangan Undang-Undang Dasar

baru sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota konstituante harus hadir.

b. Rancangan tersebut diterima jika disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3

dari jumlah anggota yang hadir.

Page 75: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

63

c. Rancangan yang telah diterima oleh konstituante dikirimkan kepada

Presiden untuk disahkan oleh pemerintah.

d. Pemerintah harus mengesahkan rancangan itu dengan segera serta

mengumumkan Undang-Undang Dasar itu dengan keluhuran.

Dalam kenyataannya konstituante selama dua tahun dalam bersidang

belum mampu menghasilkan suatu keputusan tentang Undang-Undang

Dasar yang baru. Hal ini dikarenakan dalam sidang konstituante , muncullah

suatu usul untuk mengembalikan Piagam Jakarta dalam pembukaan UUD

baru. Oleh karena itu Presiden pada tanggal 22 April 1959 memberikan

pidatonya didepan sidang Konstituante untuk kembali kepada UUD 1945. Hal

ini diperkuat dengan suatu alasan bahwa sidang Konstituante telah

mengalami jalan buntu. Terutama setelah lebih dari separuh anggota

Konstituante menyatakan untuk tidak akan menghadiri sidang lagi.

Atas dasar kenyataan tersebut maka Presiden mengeluarkan suatu dekrit

yang didasarkan pada suatu hukum darurat negara (Staatsnoodrecht). Hal ini

menginggat keadaan ketata negaraan yang membahayakan kesatuan,

persatuan, keselamatan serta keutuhan bangsa dan negara

Repubik Indonesia.

2. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959 (Periode 1959-1966) Kondisi yang membahayakan NRI mendorong Presiden Soekarno

mengeluarkan dekrit, Dekrit presiden 5 juli 1959 :

1) Menetapkan pembubaran dewan konstituante.

2) Menetapkan Undang-Undang dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap

bangsa Indonesia serta tumpah darah Indonesia, terhitung mulai

hari tanggal penetapan dekrit ini, dan tidak berlakunya lagi Undang-

Undang Dasar 1950.

3) Pembentukan majelis permusyawaratan rakyat sementara yang terdiri

atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat ditambah dengan

utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan serta Dewan

Pertimbangan Agung Sementara, akan diselenggarakan dalam waktu

yang sesingkat-singkatnya.

Page 76: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 4

64

Sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 juli 1959 itu maka UUD 1945 berlaku

kembali di Negara Republik Indonesia. Sekalipun UUD 1945 secara yuridis

formal sebagai hukum dasar tertulis telah berlaku di Indonesia namun realisasi

ketatanegaraan Indonesia tidak melaksanakan makna dari UUD 1945 itu

sendiri. Sejak itu mulai berkuasa kekuasaan Orde Lama yang secara ideologis

banyak dipengaruhi oleh paham komunisme. Hal ini nampak adanya berbagai

macam penyimpangan ideologis yang dituangkan dalam berbagai bidang

kebijaksanaan dalam negara.

3. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Orde Baru (Periode 1967-1998) Dalam masa orde baru ini (1967-1997) pelaksanaan UUD 1945 belum

dilaksanakan secara murni dan konsekuen, karena pada masa ini terjadi

penyelewengan pada UUD 1945. Hal ini dibuktikan dengan adanya

kekuasaan presiden yang melebihi kekuasaan lembaga negara lain, dan hal

itu dituangkan dalam mekanisme peraturan antara lain :

a. UU no.16/1969 dan UU no.5/1975 tentang kedudukan DPR, MPR, DPRD.

b. UU no.3/1975 dan UU no.3/1985 tentang parpol dan golkar.

c. UU no.15/969 dan UU no.4/1975 tentang pemilu.

Pada masa awal kekuasaan Orde Baru berupaya untuk memperbaiki nasib

bangsa dalam berbagai bidang antara lain dalam bidang politik, ekonomi,

sosial, budaya maupun keamanan. Di bidang politik dilaksanakanlah pemilu

yang dituangkan dalam Undang-Undang No.15 tahun 1969 tentang pemilihan

umum, Undang-Undang No.16 tentang susunan dan kedudukan majelis

permusyawaratan rakyat, dewan perwakilan rakyat dan dewan perwakilan

rakyat daerah. Atas dasar ketentuan undang-undang tersebut kemudian

pemerintah Orde Baru berhasil mengadakan pemilu pertama.

4. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Reformasi (Periode 1998 – sekarang) Reformasi baru dimulai ditandai dengan turunnya presiden Soeharto dari

jabatannya sebagai presiden dan diganti oleh Prof. B.J Habibie pada tanggal

21 mei 1998. Kemudian bangsa Indonesia menyadari bahwa UUD 1945 yang

Page 77: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

65

berlaku pada zaman orde baru masih memiliki banyak kekurangan, sehingga

perlu diadakan amandemen lagi. Berbagai macam produk peraturan

perundang-undangan yang dihasilkan dalam reformasi hukum antara lain UU.

Politik Tahun 1999, yaitu UU. No.2 tahun 1999, tentang partai politik, UU. No.3

tahun 1999, tentang pemilihan umum dan UU. No. 4 tahun 1999 tentang

susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD; UU otonomi daerah, yaitu

meliputi UU. No.22 tahun 1999 dan direvisi menjadi UU No.32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah, UU. No.25 tahun 1999 direvisi menjadi UU

no.33 tahun 2004 tentang pertimbangan keuangan antar pemerintahan pusat

dan daerah dan UU. No.28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara

yang bersih dan bebas dari KKN. Berdasarkan reformasi tersebut bangsa

Indonesia sudah mampu melaksanakan pemilu pada tahun 1999 dan

menghasilkan MPR, DPR dan DPRD hasil aspirasi rakyat secara demokratis.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 4 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Dinamika

PelaksanaanUUDNRI Tahun 1945”, maka peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Dinamika Pelaksanaan

UUDNRI Tahun 1945”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

Page 78: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 4

66

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 4.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang

berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh

kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Dinamika Pelaksanaan

UUDNRI Tahun 1945”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang

dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Dinamika Pelaksanaan

UUDNRI Tahun 1945”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul yang dikerjakan secara individual

Page 79: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

67

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 4.1) yang telah disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 4.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan pertanyaan,

saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya dan

menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Kasus/Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.

1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas

LK 4 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas

Prosedur Kerja :

1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D

Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

seperti pada saran penggunaan modul E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)

Page 80: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 4

68

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK

a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG dan Essay Level Aplikasi

3 PG dan Essay Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut Kompetensi Dasar Bahan

Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VIII Dinamika Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VIII Dinamika Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945

PG dan Essay Level Aplikasi

3 VIII Dinamika Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945

PG dan Essay Level Penalaran

4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.

6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal

7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.

Page 81: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

69

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas :

Kompetensi :

Level : Pengetahuan dan Pemahaman

Materi :

Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

AKTIVITAS : Menguraikan pelaksanaan UUDNRI tahun 1945 LK 4.1 Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Dinamika Pelaksanaan UUDNRI Tahun

1945

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Dinamika

Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945

3. Buatlah uraian pelaksanaan UUDNRI ke dalam tabel 4.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

Page 82: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 4

70

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

AKTIVITAS : Mengidentifikasi perbedaan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 di empat masa pemerintahan

LK 4.2 Perbedaan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 di empat masa pemerintahan

Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Dinamika Pelaksanaan UUDNRI Tahun

1945

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Dinamika

Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945

Page 83: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

71

3. Bandingkanlah perbedaan pelaksanaan UUDNRI Tahun 194 di empat masa

pemerintahan ke dalam tabel 4.2

4. Presentasikan hasil kerja Saudara

No. Masa Pemerintahan Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945

1. Periode 1945 – 1949

2. Pasca dekrit Presiden (periode 1959 – 1966)

3. Orde Baru (periode 1967 – 1998)

4. Masa Reformasi (1998 - sekarang

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Kendala dalam menerapkan Pancasila di masa perjuangan mempertahankan

kemerdekaan (1945-1959) adalah ...

a. Agresi militer

b. Pemerintah yang otoriter

c. Terjadinya pelanggaran HAM

d. Pancasila hanya sebatas retorika pernyataan politik

2. Pada masa pemerintahan Soekarno (1959-1966), Pancasila hanya simbol

karena pada saat itu negara menggunakan sistem demokrasi ...

a. liberal

b. komunis

c. terpimpin

Page 84: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 4

72

d. Pancasila

3. NASAKOM muncul pada masa pemerintahan soekarno tahun ...

a. 1945 - 1949

b. 1950 - 1955

c. 1955 - 1959

d. 1959 - 1966

4. Pelaksanaan UUDNRI pada masa orde baru belum dilaksanakan secara murni

dan konsekuen, hal ini disebabkan karena ...

a. Pemerintah dicemari oleh KKN

b. Terjadi penyelewengan pada UUD 1945

c. Kondisi lembaga negara belum tertata dengan baik

d. Keadaan yang tidak menentu di bidang politik, ekonomi maupun keamanan

5. Pada orde reformasi pelaksanaan perwujudan pancasila mengalami

hambatan disebabkan oleh ...

a. Adanya arus globalisasi

b. Pancasila sebagai asas tunggal

c. Pancasila hanya sebatas retorika politik saja

d. Pancasila diarahkan menjadi ideologi yang hanya menguntungkan satu

golongan

F. Rangkuman

UUD Negara adalah peraturan perundang-undangan yang tertinggi dalam negara

dan merupakan hukum dasar negara tertulis, yang mengikat berisi aturan yang

harus ditaati. Bangsa Indonesia mengakui bahwa UUD 1945 merupakan hukum

dasar yang cocok dengan kondisi bangsa Indonesia, namun UUD 1945 itu sendiri

mengalami dinamika dalam perjalanan pelaksanaannya mulai dari :

1. Pelaksanaan UUDNRI 1945 pada periode 1945-1959

2. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959

3. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Orde Baru

4. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Reformasi

Page 85: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

73

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 4 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah

mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan

aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 4.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 5, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 4, terutama yang belum dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 86: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 4

74

Page 87: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

75

Kegiatan Pembelajaran 5 Penerapan Isi Pembukaan UUDNRI Tahun 1945

A. Tujuan

1. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

Penerapan Isi alinea pertamaPembukaan UUDNRI Tahun 1945 secara benar

2. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

Penerapan Isi alinea kedua Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 secara benar

3. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

Penerapan Isi alinea ketiga PembukaanUUDNRI Tahun 1945 secara benar

4. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

Penerapan Isi alinea keempat Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 secara benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta diklat mampu menjelaskan Penerapan Isi alinea pertama Pembukaan

UUDNRI Tahun 1945.

2. Peserta diklat mampu menjelaskan Penerapan Isi alinea kedua Pembukaan

UUDNRI Tahun 1945.

3. Peserta diklat mampu menjelaskan Penerapan Isi alinea ketiga Pembukaan

UUDNRI Tahun 1945.

4. Peserta diklat mampu menjelaskan Penerapan Isi alinea keempat Pembukaan

UUDNRI Tahun 1945.

C. Uraian Materi

1. Penerapan Isi alinea pertama Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 Alinea pertama Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

menunjukkan keteguhan dan tekad bangsa Indonesia untuk menegakkan

kemerdekaan dan menentang penjajahan. Pernyataan ini tidak hanya tekad bangsa

untuk merdeka, tetapi juga berdiri di barisan paling depan untuk menghapus

Page 88: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 5

76

penjajahan dimuka bumi. Alinea ini memuat dalil objektif,yaitu bahwa penjajahan di

atas dunia tidak sesuai dengan perikemanusian dan perikeadilan dan kemerdekaan

merupakan hak asasi semua bangsa di dunia.Dalil inimenjadi alasan bangsa

Indonesia untuk berjuang memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan. Juga

membantu perjuangan bangsa lain yang masih terjajah untuk memperoleh

kemerdekaan. Penjajahan tidak sesuai dengan peri kemanusiaan, karena

memandang manusia tidak memiliki derajat yang sama. Penjajah bertindak

sewenang-wenang terhadap bangsa dan manusia lain.

Sejarah bangsa Indonesia selama penjajahan memperkuat keyakinan bahwa

penjajahan harus dihapuskan. Juga tidak sesuai peri keadilan,karena penjajahan

memperlakukan manusia secara diskriminatif. Manusia diperlakukan secara tidak

adil,seperti perampasan kekayaanalam, penyiksaan, perbedaan hak dan kewajiban.

Pernyataan ini obyektif karena diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab didunia.

Alinea pertama juga mengandung dalil subjektif, yaitu aspirasi bangsa Indonesia

untuk melepaskan diri dari penjajahan.Bangsa Indonesia telah rela berkorban

berjuang selama ratusan tahun untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Perjuangan ini didorong oleh penderitaan rakyat Indonesia selama penjajahan, dan

kesadaran akan hak sebagai bangsa untuk merdeka. Perjuangan juga didorong

keinginan supaya berkehidupan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakaan

kemerdekaan Indonesia. Seperti ditegaskan dalam alinea III PembukaanUUD

Negara Republik IndonesiaTahun1945.

Kedua makna dalam alinea pertama meletakkan tugas dan tanggung jawab kepada

bangsa dan negara serta warga negara Indonesia untuk rela berkorban dan cinta

tanah air sehingga senantiasa melawan penjajahan dalam segala bentuknya. Juga

menjadi landasan hubungan dan kerjasama dengan Negara lain. Bangsa dan

negara,termasuk warga negara harus menentang setiap bentuk yang memiliki sifat

penjajahan dalam berbagai kehidupan. Tidak hanya penjajahan antara bangsa

terhadap bangsa, tetapi juga antar manusia,karena sifat penjajahan dapat dimiliki

dalam diri manusia.

Page 89: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

77

2. Penerapan Isi alinea kedua Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 Alinea kedua menunjukkan ketepatan dan ketajaman penilaian bangsa Indonesia

a. Bahwa perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai tingkat yang

menentukan.

b. Bahwa momentum yang telah dicapai harus dimanfaatkan untuk menyatakan

kemerdekaan.

c. Kemerdekaan harus diisi dengan mewujudkan Negara Indonesia yang

merdeka,bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Alinea ini menunjukkan kebanggaan dan penghargaan atas perjuangan bangsa

Indonesia selama merebut kemerdekaan. Ini berarti berarti kesadaran bahwa

kemerdekaan dan keadaan sekarang tidak dapat dipisahkan dari keadaan

sebelumnya. Kemerdekaan yang diraih merupakan perjuangan para pendahulu

bangsa Indonesia. Mereka telah berjuang dengan mengorbankan jiwa raga demi

kemerdekaan bangsa dan negara.

Juga kesadaran bahwa kemerdekaan bukanlah akhir dari perjuangan bangsa.

Kemerdekaaan yang diraih harus mampu mengantarkan rakyat Indonesia menuju

cita-citan nasional yaitu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan

makmur. Negara yang“merdeka” berarti Negara yang terbebas dari penjajahan

bangsa lain.“Bersatu” menghendaki bangsa Indonesia bersatu dalam negara

kesatuan bukan bentuk negara lain. Bukan bangsa yang terpisah-pisah secara

geografis maupun sosial. Kita semua adalah satu keluarga besar

Indonesia.“Berdaulat” mengandung makna sebagai negara, maka Indonesia

sederajat dengan negara lain, yang bebas menentukan arah dan kebijakan bangsa,

tanpa campur tangan negara lain.“Adil” mengandung makna bahwa Negara

Indonesia menegakkan keadilan bagi warga negaranya.Keadilan berarti adanya

keseimbangan antara hak dan kewajiban warga negara. Hubungan antara Negara

dengan warga negara,warga Negara dengan warga negara,warga Negara dengan

warga masyarakat dilandasi pada prinsip keadilan.Negara Indonesia hendak

mewujudkan keadilan dalam berbagai kehidupan secara politik, ekonomi, sosial

budaya, dan pertahanan keamanan.

Page 90: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 5

78

Makna “makmur” menghendaki negara mewujudkan kemakmuran dan

kesejahteraan bagi warga negara negaranya.Kemakmuran tidak saja secara

materiil, tetapi juga mencakup kemakmuran secara spiritual atau batin atau

kebahagiaan.Kemakmuran yang diwujudkan bukan kemakmuran untuk

perorangan atau kelompok,namun kemakmuran bagi seluruh masyarakat dan

lapisan masyarakat. Sehingga prinsip keadilan, kekeluargaan dan persatuan

melandasi perwujudan kemakmuran warga negara. Inilah cita-cita nasional yang

ingin dicapai oleh bangsa Indonesia dengan membentuk negara. Kemerdekaaan

bukanlah akhir dari perjuangan bangsa, namun harus diisi dengan perjuangan

mengisi kemerdekaan dengan mewujudkan cita-cita nasional.

3. Penerapan Isi alinea ketiga Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 Alinea ketiga memuat bahwa kemerdekaan didorong oleh motivasi spiritual yaitu

kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia merupakan atas berkas rahmat

Allah Yang Maha Kuasa. Ini merupakan perwujudan sikap dan keyakinan bangsa

Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Alinea ketiga secara tegas menyatakan

kembali kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan tanggal17Agustus

1945.Melalui alinea ini bangsa Indonesia menyadari bahwa tanpa rahmat Tuhan

Yang Maha Kuasa, maka bangsa Indonesia tidakakan merdeka. Kemerdekaaan

yang dicapai tidak semata-mata hasil jerih payah perjuangan bangsa Indonesia

tetapi juga atas kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Juga memuat motivasi riil dan material

yaitu keinginan luhur bangsa supaya berkehidupan yang bebas. Kemerdekaan

merupakan keinginan dan tekad seluruh bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa

yang bebas merdeka. Bebas dari segala bentuk penjajahan,bebas dari penindasan,

bebas menentukan nasib sendiri. Niat yang luhur ini menjadi pendorong bangsa

Indonesia untuk terus berjuang melawan penjajahan dan meraih kemerdekaan.

Keyakinan dan tekad yang kuat untuk memperoleh kemerdekaan dan keyakinan

akan kekuasaaan Tuhan, menjadi kekuatan yang menggerakkan bangsa Indonesia.

Persenjataan yang sederhana dan tradisional tidak menjadi halangan untuk berani

melawan penjajah yang memiliki senjata lebih modern. Para pejuang bangsa yakin

bahwa Tuhan akan memberikan bantuan kepada umatnya yang berjuang melawan

kebenaran.

Page 91: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

79

Banyak peristiwa sejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah,

memperoleh kemenangan walaupun dengan segala keterbatasan senjata,

organisasi dan sumber daya manusia.Hal ini menunjukkan bahwa tekad yang kuat

dan keyakinan pada kekuasaaan Tuhan, dapat menjadi faktor pendorong dan

penentu keberhasilan sesuatu.

Alinea ketiga mempertegas pengakuan dan kepercayaan bangsa Indonesia

terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia merupakan mahluk Tuhan yang terdiri

atas jasmani dan rohani. Manusia bukanlah mesin yang tidak memiliki jiwa. Berbeda

dengan pandangan yang beranggapan bahwa manusia hanya bersifat fisik belaka.

Ini menegaskan prinsip keseimbangan dalam kehidupan secara material dan

spiritual, kehidupan dunia dan akhirat,jasmani dan rohani.

4. Penerapan Isi alinea keempatPembukaan UUDNRI Tahun 1945 Alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaTahun1945 memuat

prinsip-prinsip Negara Indonesia,yaitu:

a. Tujuan Negara yang akan diwujudkan oleh pemerintah negara

b. Ketentuan diadakannya Undang-Undang Dasar,

c. Bentuk negara,yaitu bentuk republik yang berkedaulatan rakyat

d. d.Dasar Negara yaitu Pancasila

Negara Indonesia yang dibentuk memiliki tujuan Negara yang hendak diwujudkan,

yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan sosial. Keempat tujuan negara tersebut merupakan arah perjuangan

bangsa Indonesia setelah merdeka. Kemerdekaan yang telah dicapai harus diisi

dengan pembangunan di segala bidang untuk mewujudkan tujuan negara.

Sehingga secara bertahap terwujud cita-cita nasional yaitu Negara yang merdeka,

bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menghendaki

diadakannya Undang-Undang Dasar dalam hal ini adalah batang tubuh atau pasal

- pasal. Kehendak ini menegaskan prinsip Indonesia sebagai negara

Page 92: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 5

80

hukum.Pemerintahan diselenggarakan berdasarkan konstitusi atau peraturan

perundang-undangan, tidak atas dasar kekuasaan belaka. Segala sesuatu harus

berdasarkan hukum yang berlaku. Setiap warga negara wajib menjunjung tinggi

hukum, artinya wajib mentaati hukum

Prinsip bentuk negara yaitu susunan negara republik Indonesia yang berkedaulatan

rakyat, Republik merupakan bentuk pemerintahan di mana pemerintah dipilih oleh

rakyat, Berbeda dengan bentuk kerajaan di mana pemerintah sebagian bersifat

turun temurun. Bentuk ini sejalan dengan kedaulatan rakyat yang bermakna

kekuasaan tertinggi dalam Negara dipegang oleh rakyat. Rakyat yang memiliki

kekuasaan untuk menyelenggarakan pemerintahan, baik secara langsung maupun

tidak langsung melalui lembaga perwakilan rakyat.

Alinea keempat memuat dasar negara Pancasila yaitu “…dengan berdasar kepada

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan

Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan social

bagi seluruh rakyat Indonesia”. Kelima sila Pancasila merupakan satu kebulatan

utuh,satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Rumusan Pancasila dimuat dalam

Pembukaan maka secara yuridis-konstitusional adalah sah, berlaku, dan mengikat

seluruh lembaga negara, lembaga masyarakat, dan setiap warganegara.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 5 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penerapan Isi

Pembukaan UUDNRI Tahun 1945”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan

Page 93: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

81

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Penerapan Isi Pembukaan

UUDNRI Tahun 1945”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 5.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang

berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh

kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penerapan Isi

Pembukaan UUDNRI Tahun 1945”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

Page 94: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 5

82

1) Kegiatan In 1

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Penerapan Isi Pembukaan

UUDNRI Tahun 1945”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil

kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan

materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 5.1) yang telah disediakan

2) Kegiatan On

Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 5.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2

a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan pertanyaan,

saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Page 95: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

83

E. Latihan/ Kasus /Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.

1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas

LK 5 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas

Prosedur Kerja

1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D

Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

seperti pada saran penggunaan modul E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda) KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK

a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

Tabel Kisi-kisi penyusunan soal USBN kurikulum 2006

No. Urut

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG dan Essay Level Aplikasi

3 PG dan Essay Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

Tabel Kisi-kisi penyusunan soal USBN kurikulum 2013 No. Urut Kompetensi Dasar Bahan

Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 IX Penerapan Isi

Pembukaan UUDNRI Tahun 1945

PG dan Essay Level Pengetahuan dan

Page 96: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 5

84

Pemahaman

2 IX Penerapan Isi

Pembukaan UUDNRI Tahun 1945

PG dan Essay Level Aplikasi

3 IX Penerapan Isi

Pembukaan UUDNRI Tahun 1945

PG dan Essay Level Penalaran

4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.

6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal

7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.

8. Tabel Penyusunan soal Pilihan Ganda/Essay

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas :

Kompetensi :

Level : Pengetahuan dan Pemahaman

Materi :

Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

AKTIVITAS : Menguraikan penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 LK 5.1 Penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi penerapan isi pembukaan UUDNRI

Tahun 1945

Page 97: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

85

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang penerapan isi

pembukaan UUDNRI Tahun 1945

3. Buatlah uraian penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 ke dalam tabel

5.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

Tabel 5.1. Uraian penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

AKTIVITAS : Mengidentifikasi contoh penerapan isi pembukaan UUDNRI

Tahun 1945 tiap alinea LK 5.2 Penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 tiap alinea Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi penerapan isi pembukaan UUDNRI

Tahun 1945

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang penerapan isi

pembukaan UUDNRI Tahun 1945

3. Identifikasilah contoh penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 tiap

alinea ke dalam tabel 5.2

Page 98: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 5

86

4. Presentasikan hasil kerja Saudara

Tabel 5.2 Hasil identifikasi contoh penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 tiap alinea

No. Pembukaan UUDNRI Tahun 1945 Contoh penerapan

1. Alinea pertama 1. .

2. .

3. .

4. .

5. .

2. Alinea kedua 1. .

2. .

3. .

4. .

5. .

3. Alinea ketiga 1. .

2. .

3. .

4. .

5. .

4. Alinea keempat 1. .

2. .

3. .

4. .

5. .

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Susunan/ sistem pemerintahan menurut UUD 1945 dalam Pembukaan

alenea 4 adalah...

a. Republik

b. Demokrasi Pancasila

c. Republik berkedaulatan Rakyat

Page 99: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

87

d. Negara Hukum

2. Makna alinea pertama Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945 menunjukkan bahwa bangsa Indonesia ingin menghapuskan

penjajahan dengan segala bentuknya karena tidak sesuai dengan...

a. Peri Kebangsaan dan PeriKemanusiaan

b. Peri KeTuhanan dan Peri Kemanusiaan

c. Peri Keadilan dan Peri kebangsaan

d. Peri Kemanusiaan dan Peri Keadilan

3. Makna alinea kedua Pembukaaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945...

a. perjuangan bangsa Indonesia belum mencapai tingkat yang menentukan.

b. perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai kemerdekaan

c. perjuangan bangsa Indonesia belum mencapai kemerdekaan.

d. perjuangan bangsa Indonesia telah mendapatkan ijin Jepang

4. Alinea ketiga Pembukaaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

memuat motivasi riil dan material, yaitu ..

a. Aspirasi bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan

b. Keinginan luhur bangsa Indonesia supaya berkehidupan yang bebas

c. Mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesa

d. Kebanggaan dan penghargaan atas perjuangan bangsa Indonesia dalam

merebut kemerdekaan

5. Prinsip-prinsip Negara Indonesia termuat dalam ...

a. Alinea pertama

b. Alinea kedua

c. Alinea ketiga

d. Alinea keempat

Page 100: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 5

88

F. Rangkuman

Alinea pertama mengandung makna dalil objektif dan dalil subjektif.

AlineakeduamengandungmaknaperjuanganbangsaIndonesiatelah mencapai

tingkat yang menentukan.

Alineaketigamengandungmaknapengukuhanmaknadariproklamasi

yangluhur.Maknatersebutdidorongdarimotivasispiritualyangluhur.

AlineakeempatmengandungtujuanNegara,bentuknegara,dandasar negara.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 5 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah

mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan

aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 5.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 6, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 5, terutama yang belum dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 101: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

89

Kegiatan Pembelajaran 6

Sikap Positif Terhadap Lembaga-Lembaga Negara Sesuai Dengan Uud Negara RI Tahun 1945

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini peserta diklat dapat menguraikan sikap positif

terhadap lembaga-lembaga negara dalam UUD Negara RI Tahun 1945dengan

baik.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan sikap positif terhadap lembaganegara dalam lingkungan sekolah

2. Menguraikan sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan

masyarakat

3. Menguraikan sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan bangsa

dan negara.

C. Uraian Materi

Sikap Positif terhadap Sistem Pemerintahan dan Lembaga Negara Dalam sistem pemerintahan Indonesia, pemegang kekuasaan tertinggi dalam

negara Indonesia adalah rakyat. Pelaksanaannya berlandaskan idiil: Pancasila

(khususnya sila ke empat) dan landasan konstitusional UUD Negara RI Tahun 1945

Pasal 1 ayat (2), bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan

menurut Undang-Undang Dasar. Untuk itu dapat juga diartikan bahwa sistem

pemerintahan Indonesia adalah pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan

rakyat. sebagaimana ditentukan oleh Undang-Undang Dasar 1945.Untuk

melaksanakan kedaulatannya, rakyat terlibat secara langsung dalam kegiatan

kenegaraan, yaitu:

Page 102: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 6

90

1) Mengisi keanggotaan MPR, karena anggota MPR yang terdiri atas anggota

DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum (Pasal 2 ayat (1)

UUD Negara RI Tahun 1945).

2) Mengisi keanggotaan DPR melalui pemilihan umum (Pasal 19 ayat (1) UUD

Negara RI Tahun 1945).

3) Mengisi keanggotaan DPD melalui pemilihan umum (Pasal 22C ayat (1) UUD

Negara RI Tahun 1945).

4) Memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara langsung

(Pasal 6A ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945).

Rakyat dalam menyerahkan kekuasaannya kepada penguasa lembaga negara

dilakukan melalui pemilihan secara langsung. Untuk mengakomodasi keinginan

rakyat tersebut, Pemerintah menetapkan Komisi Pemilihan Umum sebagai

penanggung jawab terhadap pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia.

Rakyat Indonesia yang memenuhi persyaratan telah menunjukkan sikap positif

terhadap pelaksanaan kedaulatannya dalam bentuk penyaluran aspirasi atau

hak-hak politiknya melalui pemilu yang “langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,

dan adil” sebagai media untuk memilih para wakil/penguasa kelembagaan

negara, baik di tingkat pusat maupun daerah, yaitu DPR, DPD, Presiden dan

Wakil Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, dan DPRD.

Sikap positif yang ditunjukkan rakyat Indonesia dalam rangka pemilu, antara lain:

rakyat Indonesia telah berpartisipasi untuk mendaftarkan diri atau didaftar oleh

petugas panitia pemungutan suara, rakyat ikut berpartisipasi untuk mengetahui

berbagai program yang ditawarkan oleh masing-masing peserta pemilu (partai

politik) untuk menarik simpatinya, mendatangi tempat-tempat pemungutan suara

yang telah disediakan untuk memberikan suara atau menyalurkan aspirasi sesuai

kehendaknya secara bebas dan bertanggung jawab.

Sementara itu, para wakil rakyat dan pejabat negara yang telah terpilih dalam

menjalankan tugas-tugas kenegaraan akan membuat peraturan perundang-

undangan sekaligus sebagai pedoman melaksanakan tugas dan fungsinya. Para

pejabat lembaga negara dalam proses pembuatan peraturan perundang-

Page 103: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

91

undangan dilakukan secara demokratis dan terbuka dengan sebanyak mungkin

memperhatikan kepentingan rakyat.

Sikap positif terhadap kedaulatan rakyat yang ditunjukkan oleh rakyat Indonesia

ketika wakilnya sedang menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan

adalah ikut berpartisipasi melalui pemberian usulan pendapat atau kritikan.

Usulan pendapat atau ide-ide terkait materi peraturan perundang-undangan yang

sedang dibuat agar sebanyak mungkin mengakomodasi kepentingan rakyat.

Kritikan disampaikan oleh rakyat secara langsung atau melalui organisasi politik

dan media masa ketika isi rancangan peraturan perundang-undangan yang

sedang dibuat dipandang kurang mencerminkan kehendak rakyat.

Sikap positif rakyat Indonesia, mulai para pejabat negara sampai rakyat jelata

hendaknya mentaati peraturan perundang-undangan sebagai penjelmaan

kedaulatannya demi kepentingan hidup bernegara. Inilah bukti kesadaran rakyat

Indonesia akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Di samping itu,

rakyat perlu terus melakukan kontrol agar para wakilnya dalam menjalankan

tugas-tugas kenegaraan selalu menegakkan peraturan perundang-undangan.

Kontrol kekuasaan bisa dilakukan dengan memberikan usulan pendapat atau

gagasan sebagai solusi dalam pelaksanaan tugas, atau memberikan kritikan

bahkan unjuk rasa, jika dipandang wakilnya belum melaksanakan tugas sesuai

ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.

Kelompok-kelompok organisasi politik dan kemasyarakatan hendaknya juga

berfungsi secara obyektif sebagai penghubung atau penyalur aspirasi rakyat

dalam mengontrol jalannya kekuasaan negara.

Sikap positif rakyat Indonesia yang selalu mentaati berbagai peraturan

perundang-undangan yang berlaku merupakan kunci segera terwujudnya cita-cita

hidup bernegara Indonesia, masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur –

masyarakat yang sejahtera dan adil dalam kemakmuran serta makmur dalam

kesejahteran dan keadilan. Keterwujudan tujuan ini menjadi bukti telah

berfungsinya pemerintah NKRI dalam melindungi seluruh rakyat/bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah daran Indonesia (fungsi pertahanan dan

Page 104: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 6

92

keamanan), memajukan kesejahteraan umum/seluruh rakyat (fungsi ekonomi),

mencerdaskan kehidupan bangsa/seluruh rakyat(fungsi sosial budaya), dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial (politik).

Pentingnya peran rakyat itu dapat dilihat antara lain, sebagai berikut:

1) Menjaga tetaptegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan

Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.

2) Rakyat menentukan pilihan kepada orang orang yang akan duduk di DPR,

DPD, DPRD Provinsi, Dan DPRD Kabupaten/kota.

3) Rakyat menentukan pilihanya terhadap Presiden dan Wakil Presiden,

sehingga Presiden dan Wakil Presiden terpilih memiliki legitimasi

(kepercayaan rakyat) yang tinggi. Presiden sebagai lembaga eksekutif dapat

menjalankan pemerintahan secara mantap.

4) Rakyat tetap melakukan pengawasan terhadap pengelolaan negara oleh

lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

Untuk itu, beberapa sikap positif yang perlu kita kembangkan, antara lain sebagai

berikut.

1) Mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara yang baik dan menyeluruh.

2) Cinta tanah air dan bangsa.

3) Giat belajar.

4) Mengembangkan etos kerja yang tinggi.

5) Saling membantu sesama.

6) mengembangkan sikap toleransi antara sesama manusia.

7) Menghilangkan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

8) Musyawarah untuk mufakat

9) Berusaha menegakan aturan atau norma yang berlaku dalam masyarakat.

10) Membina persatuan dan kesatuan melalui gotong royong.

Page 105: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

93

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 6 ini, peserta yang

mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada

point 1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan

aktivitas pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Sikap Positif

Terhadap Lembaga-Lembaga Negara Sesuai Dengan UUDNRI Tahun 1945”,

maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh

Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Sikap

Positif Terhadap Lembaga-Lembaga Negara Sesuai Dengan UUDNRI

Tahun 1945”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 6.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat

yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai

oleh kelompok.

Page 106: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 6

94

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Sikap Positif Terhadap

Lembaga-Lembaga Negara Sesuai Dengan UUDNRI Tahun 1945”, maka Peserta

perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai

berikut.

1) Kegiatan In 1

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Sikap Positif Terhadap

Lembaga-Lembaga Negara Sesuai Dengan UUDNRI Tahun 1945”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 6.1) yang telah disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 6.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

Page 107: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

95

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Kasus/Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.

1. Lembar Kerja

AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas

LK 6 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas

Prosedur Kerja 1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D

Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

seperti pada saran penggunaan modul E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)

Page 108: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 6

96

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006

Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

Tabel Kisi-Kisi Penyusunan Soal USBN Kurikulum 2006

No. Urut

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VIII

Lembaga

Negara

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VIII

Lembaga

Negara

PG dan Essay Level Aplikasi

3 VIII

Lembaga

Negara

PG dan Essay Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

Tabel Kisi-Kisi Penyusunan Soal USBN Kurikulum 2013 No. Urut Kompetensi Dasar Bahan

Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VIII

Sikap Positif Terhadap Lembaga-Lembaga

Negara Sesuai Dengan UUD

NEGARA RI Tahun 1945

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VIII

Sikap Positif Terhadap Lembaga-Lembaga

Negara Sesuai Dengan UUD

NEGARA RI Tahun 1945

PG dan Essay Level Aplikasi

3 VIII

Sikap Positif Terhadap Lembaga-Lembaga

Negara Sesuai Dengan UUD

NEGARA RI Tahun 1945

PG dan Essay Level Penalaran

4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.

6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal

7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.

Page 109: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

97

Tabel Penyusunan Soal Pilihan Ganda/Essay

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas :

Kompetensi :

Level : Pengetahuan dan Pemahaman

Materi :

Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

AKTIVITAS : Menganalisis studi kasus tentang sikap positif terhadap

lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945 LK 6.1 Studi kasus tentang sikap positif terhadap lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945 Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi sikap positif terhadap lembaga-lembaga

negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang sikap positif

terhadap lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945

3. Bacalah wacana yang telah disediakan mengenai “Pilpres, Antusiasme Warga

di Jakarta Sangat Tinggi”

4. Setelah membaca wacana dengan cermat, jawablah pertanyaan yang telah

disediakan di tempat yang telah disediakan.

5. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

Page 110: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 6

98

Hasil analisis studi kasus tentang sikap positif terhadap lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945

Pilpres, Antusiasme Warga di Jakarta Sangat Tinggi

TEMPO.CO, Jakarta - Pesta demokrasi pemilihan presiden 2014 diwarnai tingginya

antusiasme warga di berbagai sudut Jakarta. Tua-muda, sehat-sakit, bebas-terhukum,

semua ingin terlibat dan memberikan suara mereka, Rabu, 9 Juli 2014.

Pemandangan seperti ini terlihat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Pusat. Sebanyak 1.400 pemilih terdaftar di dua tempat pemungutan suara di sana. Itu di

luar mereka yang ingin memilih tanpa formulir A5. Mereka terus datang hingga panitia

setempat akhirnya kehabisan surat suara.“Antusiasme pemilih terlihat sangat tinggi,"

ujar Toto Rusito, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan Senen saat ditemui di RSCM.

"Luar biasa antusias pemilih untuk pilpres kali ini."

Kehabisan surat suara juga tejadi di penjara Cipinang, Jakarta Timur. Ketua

Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik mengatakan mereka kekurangan surat

suara karena ada tambahan warga lembaga pemasyarakatan dalam sebulan terakhir. Dia

meminta Ketua KPU Jakarta Timur dapat membantu mengatasi kekurangan surat suara

tersebut jika memang ada kelebihan surat suara di TPS tertentu di Jakarta Timur."Ada

sekitar 80 orang penambahan warga binaan," ujarnya. Jika memang tidak ada kelebihan

Page 111: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

99

surat suara, mereka kehilangan hak pilih.

Usia renta juga tidak menghalangi Setiyono (78), Indri Siswoyo (84), Siti

Samsiah (82), dan Suhartati (81) untuk bergabung dalam antusiasme warga yang tinggi.

Keempatnya ditemui Tempoketika memilih di sebuah TPS di Kelurahan Bendungan

Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Alhamdulillah, masih diberi kesehatan.

Saya ikut karena ingin presiden terpilih nanti memberikan yang terbaik buat negeri ini,"

kata Setiyono.

Adapun Indri mengaku bersemangat karena pengaruh media. "Saya jadi semangat mau

ikut pemilu kalau lihat berita televisi," ujarnya.Andrew, warga Jalan Kemurnian,

Glodok, Jakarta Barat, malah menyisihkan rasa waswas akan adanya kerusuhan untuk

ikut berpartisipasi. Dia dan banyak warga setempat lain antre menuju bilik suara. “Kita

kan tetap harus menjalankan kewajiban warga negara untuk mencoblos," ujarnya.

(Sumber: www.tempo.co, 9 Juli 2014)

1. Menurut pendapat Anda, faktor apa yang mendorong warga negara

berpartispasi aktif dalam Pemilihan Presiden? Mengapa?

Jawab: …………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

2. Di sisi lain, menurut pendapat Anda, faktor apa yang menyebabkan warga

negara tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu?Mengapa?

Jawab: …………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 112: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 6

100

AKTIVITAS : Memberikan contoh sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara

LK 6.2 Contoh sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi sikap positif terhadap lembaga-lembaga

negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang sikap positif

terhadap lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945

3. Berikanlah contoh sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan

sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara ke dalam tabel 6.2

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

Tabel 6.2. Contoh sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara

1. Sikap positif di lingkungan sekolah

a) .................................................................................................................

b) .................................................................................................................

c) .................................................................................................................

d) .................................................................................................................

e) .................................................................................................................

f) …………………………………………………………………………………

g) …………………………………………………………………………………

2. Sikap positif di lingkungan masyarakat

a) .................................................................................................................

b) .................................................................................................................

c) .................................................................................................................

d) .................................................................................................................

e) .................................................................................................................

f) …………………………………………………………………………………

g) …………………………………………………………………………………

3. Sikap positif di lingkungan bangsa dan negara

a) .................................................................................................................

b) .................................................................................................................

c) .................................................................................................................

Page 113: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

101

d) .................................................................................................................

e) .................................................................................................................

f) …………………………………………………………………………………

g) …………………………………………………………………………………

2. Tes Formatif

AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Yang bukan termasuk sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan

sekolah adalah ...

a. memberikan kesempatan pada teman yang menyampaikan pendapat pada

rapat OSIS

b. membeda-bedakan teman pergaulan

c. giat mengikuti organisasi sekolah

d. Tertib mematuhi aturan sekolah

2. Menjadi pemilih dalam penyelenggaraan pemilihan umum merupakan sikap

positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan ...

a. Sekolah

b. Keluarga

c. Masyarakat

d. Bangsa dan negara

3. Yang bukan merupakan peran rakyat dalam keberhasilan pengelolaan negara

yaitu ...

a. Melakukan demontrasi kepada senua lembaga negara

b. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan negara

c. Menentukan pilihan saat pemilihan presiden dan wakil presiden

d. Menentukan pilihan kepada oran g-orang yang akan duduk di lembaga

legislatif

4. Memiliki SIM bagi pengemudi kendaraan bermotor merupakan sikap positif

dalam bidang ...

a. Politik

b. Hukum

c. Sosial budaya

d. keamanan

Page 114: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 6

102

5. Ikut berpartisipasi memberikan suara pada saat pemilihan umum merupakan

sikap positif dalam bidang ...

a. Politik

b. Hukum

c. Sosial budaya

d. Pertahanan keamanan

Page 115: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

103

F. Rangkuman

1. Sikap positif di lingkungan sekolah

a. Menghormati guru dan kepala sekolah serta civitas akademika lainNya

b. Ikut berperan sebagai pengurus osis

c. Mensukseskan program ektrakurikuler

d. Bekerjasama dengan sesama pengurus dan siswa lain dalam menjalankan

kegiatan OSIS.

2. Sikap positif di lingkungan masyarakat

a. Menjadi pemilih dalam penyelenggaraan pemilihan umum

b. Rakyat terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan uang dimaksudkan

untuk memperjuangkan kepentingan bersama.

c. Memberikan kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun

terhadapkebijakan pemerintahan yang kurang berorientasi banyak pada

rakyat.

d. Berupaya sekuat tenaga untuk menjadi warga negara yang baik, dengan

jalan memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri

3. Sikap positif di lingkungan bangsa dan negara

a. menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan

Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

b. menentukan pilihan kepada orang orang yang akan duduk di DPR, DPD,

DPRD Provinsi, Dan DPRD Kabupaten/kota.

c. menentukan pilihanya terhadap Presiden dan Wakil Presiden, sehingga

Presiden dan Wakil Presiden terpilih memiliki legitimasi (kepercayaan rakyat)

yang tinggi. Presiden sebagai lembaga eksekutif dapat menjalankan

pemerintahan secara mantap.

d. Berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.

Page 116: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 6

104

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 6 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah

mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan

aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 6.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 7, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 6, terutama yang belum dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 117: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

105

Kegiatan Pembelajaran 7

Lembaga Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat dapat menguraikanlembaga

perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia sesuai kaidah.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan lembaga perlindungan hak asasi manusia

2. Menguraikan lembaga penegakan hak asasi manusia

C. Uraian Materi

1. Lembaga Perlindungan Hak Asasi Manusia Di Indonesia pelaksanaan upaya pelindungan HAM dilakukan oleh lembaga milik

pemerintah dan lembaga milik swasta lain yang berwenang, antara lain :

1) Kementerian Hukum dan Hak asasi manusia (Kemenkumham) RI

2) Kepolisian

3) Kejaksaan

4) Komnas HAM

Selain itu Komnas HAM mempunyai subkomisi-subkomisi. subkomisi

adalah kelengkapan Komnas HAM yang bertugas melaksanakan fungsi

Komnas HAM. Subkomisi tersebut adalah:

a. Subkomisi Hak Sipil dan Politik

b. Subkomisi Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya

c. Subkomisi Perlindungan Kelompok Khusus

5) Pengadilan HAM di Indonesia

6) Mahkamah Agung

7) Lembaga Bantuan Hukum

Page 118: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 7

106

8) LSM

9) Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi

10) Komnas Anak

11) Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan

12) Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi

2. Lembaga Penegakan Hak Asasi Manusia Perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia mencapai kemajuan

ketika pada tanggal 6 November tahun 2000 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

mengesahkan Undang Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak

Asasi Manusia dan kemudian diundangkan tanggal 23 November 2000. Undang-

Undang ini merupakan undang-undang yang secara tegas menyatakan sebagai

undang-undang yang mendasari adanya pengadilan hak asasi manusia di

Indonesia yang berwenang mengadili para pelaku pelanggaran hak asasi manusia

berat.

Istilah pengadilan HAM sering dipertentangkan dengan istilah peradilan pidana,

karena memang pada hakekatnya kejahatan yang merupakan kewenangan

pengadilan HAM juga merupakan perbuatan pidana. UU No. 26 Tahun 2000 yang

menjadi landasan berdirinya pengadilan HAM mengatur tentang beberapa

kekhususan atau pengaturan yang berbeda dengan pengaturan dalam hukum

acara pidana. Pengaturan yang berbeda atau khusus ini mulai sejak tahap

penyelidikan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebagai

lembaga yang berwenang menyelidiki terjadinya pelanggaran HAM berat, sampai

pengaturan tentang majelis hakim yang komposisinya berbeda dengan pengadilan

pidana biasa.

Komnas HAM didirikan berdasarkan Keppres No. 50 Tahun 1993 dengan tujuan

untuk membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM

serta meningkatkan perlindungan HAM. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,

Komnas HAM melakukan sejumlah kegiatan yang pada intinya meliputi tiga hal,

yaitu : penyebarluasan wawasan HAM kepada masyarakat Indonesia dan

Internasional, pengkajian berbagai instrumen HAM PBB dalam rangka

asksesi/ratifikasi, pemantauan dan penyelidikan pelaksanaan HAM.

Page 119: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

107

Sedangkan pengadilan memiliki tanggung jawab mendasar terhadap kepentingan

pencari keadilan, sejauh mana tindakan atau putusan yang dikeluarkan pengadilan

bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Oleh karena itu, berkaitan

dengan lembaga pengadilan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Menempatkan aparatur hukum pada posisi netral dan tidak dibebani dengan

komitmen politik

b. Dibutuhkan kontrol internal dan eksternal terhadap lembaga pengadilan

c. Mendorong responsibilitas dan akuntabilitas pengadilan dalam rangka

meningkatkan pelayanan publik yang lebih manusiawi, bermartabat dan

berkeadilan

Pengadilan hak asasi manusia merupakan pengadilan khusus yang berada dalam

ruang lingkup atau lingkungan peradilan umum yang diberi wewenang memeriksa

dan memutus pelanggaran HAM berat. Pengertian memeriksan dan memutus

mempunyai makna yang luas, didalamnya termasuk mengenai penyelesaian

perkara yang menyangkut kompensasi, restitusi dan rehabilitasi.Selain itu

pengadilan hak asasi manusia juga berwenang mengadili pelanggaran HAM berat

yang dilakukan diluar batas teritorial Indonesia oleh warga negara Indonesia.

Sedangkan kewenangan untuk melakukan penangkapan di tingkat penyidikan

dalam pengadilan HAM ini adalah Jaksa Agung, terhadap seseorang yang diduga

keras melakukan pelanggaran HAM berat berdasarkan bukti permulaan yang

cukup. Selama proses penyidikan dan penuntutan, penahanan atau penahanan

lanjutan dapat dilakukan oleh Jaksa Agung, sedangkan untuk kepentingan

pemeriksaan di sidang pengadilan yang berwenang melakukan penahanan adalah

hakim dengan mengeluarkan penetapan.

Kewenangan penyelidikan terhadap pelanggaran HAM berat dilakukan oleh

Komnas HAM dan dapat membentuk tim adhoc yang keanggotaannya terdiri dari

unsur Komnas HAM dan unsur masyarakat. Pemberian kewenangan kepada

komisi ini membentuk tim adhoc dimaksudkan untuk menjaga objektivitas hasil

penyelidikan karena lembaga ini merupakan lembaga yang independen. Jadi

dalam hal ini baik Komnasham maupun tim adhoc yang dibentuk tersebut

memerankan fungsi Kepolisian untuk melakukan penyelidikan.

Page 120: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 7

108

Berdasarkan penjabaran diatas, menyangkut penegakan hukum HAM di

Indonesia, secara kelembagaan ada dua institusi yang mempunyai peran yang

sangat penting, yaitu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan Pengadilan HAM.

Kedua institusi ini dikatakan sangat penting terutama jika dikaitkan dengan

masalah pelanggaran berat HAM. Dalam kaitannya dengan hak asasi manusia,

prosedur dalam memproses sebuah kasus HAM harus didasarkan kepada

keadilan, tidak diskriminasi dan tidak menggunakan kekerasan. Karena baik

pelaku pelanggaran HAM maupun korban HAM memiliki hak azasi yang harus

sama-sama saling dihargai oleh para penegak keadilan HAM.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 7 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Lembaga

Perlindungan Dan Penegakan Hak Asasi Manusia Di Indonesia”, maka

Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur

sebagai berikut. 1) Kegiatan Pendahuluan

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Lembaga

Perlindungan Dan Penegakan Hak Asasi Manusia Di Indonesia”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

Page 121: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

109

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 7.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat

yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai

oleh kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Lembaga

Perlindungan Dan Penegakan Hak Asasi Manusia Di Indonesia”, maka

Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur

sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Lembaga

Perlindungan Dan Penegakan Hak Asasi Manusia Di Indonesia”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

Page 122: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 7

110

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 7.1) yang telah

disediakan

2) Kegiatan On

Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 7.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2

a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.

1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas LK 7 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja 1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D

Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16

Page 123: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

111

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

seperti pada saran penggunaan modul E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VII Hak Asasi Manusia

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VII Hak Asasi Manusia PG dan Essay

Level Aplikasi

3 VII Hak Asasi Manusia

PG dan Essay Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut Kompetensi Dasar Bahan

Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VIII Persamaan Derajat

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VIII Persamaan Derajat PG dan Essay

Level Aplikasi

3 VIII Persamaan Derajat PG dan Essay

Level Penalaran

4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.

6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal

7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.

Page 124: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 7

112

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas :

Kompetensi :

Level : Pengetahuan dan Pemahaman

Materi :

Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

AKTIVITAS : Mengidentifikasi lembaga-lembaga perlindungan dan penegakan hak asasi manusia beserta fungsinya

LK 7.1 Lembaga-lembaga perlindungan dan penegakan hak asasi manusia beserta fungsinya Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi lembaga perlindungan dan penegakan

hak asasi manusia di Indonesia

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang lembaga

perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia

3. Identifikasilah lembaga-lembaga negara yang termasuk kedalam lembaga

perlindungan dan penegakan hak asasi manusia beserta fungsinya ke dalam

tabel 7.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

Page 125: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

113

No. Lembaga Perlindungan dan

penegakan HAM Fungsi

1. .................................................... ......................................................

2. ......................................................

......................................................

3. ...................................................... ......................................................

4. ...................................................... .....................................................:

5. ...................................................... ......................................................

6. ...................................................... ......................................................

7. ...................................................... ......................................................

8. ...................................................... ......................................................

9. ...................................................... ......................................................

10. .......................................................

......................................................

AKTIVITAS : Menguraikan perbedaan antara lembaga perlindungan dengan lembaga penegakan hak asasi manusia

LK 7.2 Perbedaan antara lembaga perlindungan dengan lembaga penegakan hak asasi manusia Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi lembaga perlindungan dan penegakan

hak asasi manusia di Indonesia

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang lembaga

perlindungan dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia

3. Uraikanlah perbedaan antara lembaga perlindungan dengan lembaga

penegakan hak asasi manusia ke dalam tabel 7.2

4. Presentasikan hasil kerja Saudara

Page 126: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 7

114

No. Lembaga Hak Asasi

Manusia Perbedaan

1. Lembaga perlindungan

HAM

1. ........................................................

2. ........................................................

3. ........................................................

4. ........................................................

5. ........................................................

2. Lembaga penegakan HAM 1. ........................................................

2. ........................................................

3. ........................................................

4. ........................................................

5. ........................................................

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Melakukan pengamanan dan penyelidikan terhadap setiap berkas perkara

pelanggaran HAM yang masuk merupakan tugas dari lembaga perlindungan

HAM, yaitu ...

a. Kepolisian

b. Kejaksaan

c. Komnas HAM

d. Pengadilan HAM

2. Di bawah ini yang bukan merupakan lembaga pelindungan HAM adalah .....

a. Pengadilan

b. POLRI

c. LBH

d. KPK

3. Yang termasuk lembaga penegakan Hak Asasi Manusia adalah ...

a. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

b. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum

c. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi

Page 127: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

115

d. Lembaga Swadaya Masyarakat

4. Lembaga independen yang memberi bantuan dan pelayanan hukum kepada

masyarakat yaitu ...

a. Lembaga Swadaya Masyarakat

b. Lembaga Bantuan Hukum

c. Mahkamah Agung

d. Kejaksaan

5. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas yaitu ...

a. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di

bidang perlindungan HAM

b. Melaksanakan fungsi pengkajian dan penelitian, penyuluhan, pemantauan

dan mediasi

c. Melakukan pengembangan kehidupan demokratis dan pengembangan

HAM

d. Memberi pertimbangan dalam bidang hukum

F. Rangkuman

Di Indonesia lembaga-lembaga yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia terbagi

dua, yaitu :

1. Lembaga Perlindungan HAM

a. Kementerian Hukum dan Hak asasi manusia (Kemenkumham) RI

b. Kepolisian

c. Kejaksaan

d. Komnas HAM

e. Pengadilan HAM

f. Mahkamah Agung

g. Lembaga Bantuan Hukum

h. LSM

i. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi

j. Komnas Anak

k. Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan

l. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi

Page 128: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 7

116

2. Lembaga Penegakan HAM

a. Komnas HAM

b. Pengadilan HAM

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 7 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah

mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan

aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 7.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 8, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 7, terutama yang belum dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 129: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

117

Kegiatan Pembelajaran 8

Pelanggaran Terhadap Norma

A. Tujuan

1. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menguraikanberbagai

macam pelanggaran dan sanksi norma secara benar

2. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menguraikanketaatan

terhadap normasecara benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan berbagai macam pelanggaran dan sanksi norma

2. Menguraikan ketaatan terhadap norma

C. Uraian Materi

1. Berbagai macam pelanggaran dan sanksi norma

Norma Agama merupakan peraturan hidup yang harus diterima manusia

sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang berasal

dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma agama bersumber dari Tuhan Yang Maha

Esa. Sumber norma agama adalah kitab suci masing-masing agama.

Pelanggaran terhadap norma agama akan mendapat hukuman dari Tuhan

Yang Maha Esa. Sehingga sanksi norma agama berasal dari Tuhan Yang

Maha Esa yang dapat mendatangkan dosa atau hukuman dari Tuhan.

Meskipun ajaran agama hanya diyakini oleh masing-masing pemeluknya,

namun dalam berhubungan dengan antar sesama manusia dan

lingkungannya, agama-agama tersebut mengajarkan hal-hal yang pada

umum nya sama. Misalnya:

a. Larangan membunuh;

b. Larangan mencuri;

c. Berbakti/patuh kepada kedua orang tua;

Page 130: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 8

118

d. Beribadah sesuai agamanya;

e. Larangan menipu;

f. Mencintai sesama manusia

Norma Kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari

atau hati nurani manusia. Norma kesusilaan bersifat umum, universal artinya

dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Sebagai contoh, pelecehan seksual

merupakan perbuatan yang melanggar norma kesusilaan yang bertentangan

dengan hati nurani, maka di manapun dan kapanpunhal itu terjadi tetap

merupakan pelanggaran terhadap norma kesusilaan, dan akan berimplikasi

terhadap sanksi sosial dan sanksi hukum.

Sanksi norma kesusilaan adalah pelanggaran perasaan yang berakibat

penyesalan. Contoh norma ini diantaranya adalah

a. Setiap orang harus berlaku dan berbuat jujur;

b. Setiap orang harus berbuat baik terhadap sesama manusia;

c. Dilarang membunuh sesama manusia.

Norma kesopanan peraturan hidup yang timbul dan diadakan oleh masyarakat

itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota

masyarakat saling hormat menghormati. Perilaku sopan santun dalam

pergaulan hidup manusia dapat dilihat bagaimana cara bersikap pada saat-

saat tertentu, bagaimana seharusnya anak muda berhadapan dengan orang

tua, bagaimana berhadapan dengan guru, bagaimana tata cara menerima

tamu, dan bagaimana tata cara berteman.

Akibat pelanggaran terhadap norma kesopanan ini dicela sesamanya. Norma

kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau adat istiadat yang

merupakan tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola

perikelakuan masyarakat dan kekuatan mengikatnya dapat meningkat,

misalnya gotong royong. Sumber norma kesopanan adalah keyakinan

masyarakat yang bersangkutan itu sendiri dapat berupa hal-hal yang bersifat

dari kepantasan, kepatutan, kebiasaan.

Page 131: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

119

Sanksi norma kesopanan adalah mendapat cemooh atau celaan dari anggota

masyarakat . Contoh dari norma ini adalah :

a. Memberi tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus

dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi;

b. Tidak makan sambil berbicara;

c. Tidak meludah di lantai atau di sembarang tempat;

d. Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua.

Norma hukum ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga

kekuasaan negara. Sanksi norma hukum adalah ancaman hukuman.

Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan hukum

bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu

kekuasaan negara. Contoh norma hukum di antaranya ialah :

a. Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain,

dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun

b. Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan

mengganti kerugian”, misalnya jual beli;

c. Dilarang mengganggu ketertiban umum;

d. Setiap orang yang malakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman

kekerasan, atau penganiayaan terhadap anak dipidana dengan pidana

penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan atau denda paling

banyak Rp. 72.000.000.00 (tujuh puluh juta rupiah).

Disamping norma tersebut diatas, ada norma tata kelakuan (mores),

norma adat istiadat (custom), norma kebiasaan (folkways), mode atau fashion

dan cara (usage).

2. Ketaatan terhadap norma

Setiap orang harus selalu bersikap positif dalam melaksanakan norma. Sikap

positif dimaknai sebagai individu, anggota masyarakat dan warga negara

mengerti dan mau mentaati norma karena keyakinan dalam hatinya bahwa

dengan mentaati norma akan menciptakan kebaikan bagi dirinya dan semua

orang. Sikap positif seseorang yang senantiasa berusaha untuk melaksanakan

norma yang berlaku, bukan semata-mata karena adanya sanksi.

Page 132: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 8

120

Ketaatannya pada norma bukan karena takut mendapat sanksi, namun karena

dorongan untuk menciptakan ketertiban dan ketentraman masyarakat dan

negara. Sebagai hasil pertimbangan yang baik. rasa percaya diri ini

diwujudkan juga dalam perilaku yang mantap dalam melaksanakan norma-

norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Seseorang dikatakan mempunyai kesadaran terhadap norma yang berlaku,

apabila seseorang itu:

a. memiliki pengetahuan tentang norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

b. memiliki pengetahuan tentang isi norma yang berlaku, artinya bukan hanya

sekedar mengetahui norma tentang sesuatu, melainkan dia juga

mengetahui isi norma tersebut.

d. memiliki sikap positif terhadap norma yang berlaku.

e. menunjukkan perilaku yang sesuai dengan apa yang diharuskan oleh

norma yang berlaku. Orang yang mempunyai kesadaran terhadap

berbagai norma akan mematuhi apa yang menjadi tuntutan norma

tersebut.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 8 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pelanggaran Terhadap

Norma”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh

Instruktur sebagai berikut.

Page 133: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

121

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pelanggaran Terhadap Norma”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 8.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat

yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai

oleh kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Page 134: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 8

122

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pelanggaran Terhadap

Norma”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh

Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pelanggaran Terhadap Norma”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 8.1) yang telah

disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 8.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Page 135: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

123

E. Latihan/Kasus/Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.

1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas

LK 8 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas

Prosedur Kerja

1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D

Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

seperti pada saran penggunaan modul E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VII Norma-norma yang berlaku di masyarakat

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VII Norma-norma yang berlaku di masyarakat

PG dan Essay Level Aplikasi

3 VII Norma-norma yang berlaku di masyarakat

PG dan Essay Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut Kompetensi Dasar Bahan

Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VIII Dispilin itu Indah

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VIII Dispilin itu Indah PG dan Essay

Level Aplikasi

3 VIII Dispilin itu Indah PG dan Essay

Level Penalaran

Page 136: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 8

124

4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.

6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal

7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas :

Kompetensi :

Level : Pengetahuan dan Pemahaman

Materi :

Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

AKTIVITAS : Menganalisis studi kasus tentang pelanggaran norma LK 8.1 Studi kasus pelanggaran norma Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi pelanggaran norma

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang pelanggaran

norma

3. Bacalah wacana yang telah disediakan mengenai “Kasus Akil Malapetaka

Besar Bagi Bangsa Indonesia”

Page 137: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

125

4. Setelah membaca wacana dengan cermat, analisislah kasus tersebut dikaitkan

dengan materi pelanggaran norma.

5. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

Kasus Akil Malapetaka Besar Bagi Bangsa Indonesia

WONOGIRI, Kasus penangkapan Ketua Makamah Konstitusi (MK), Akil Mukhtar,

dinilai sebagai sebuah malapetaka besar bagi bangsa Indonesia. ''Karena menyangkut

lembaga negara yang menggawangi konstitusi di negeri ini,'' tegas Wakil Ketua MPR-

RI, Drs Hajriyanto Y Thohari MA.

Penegasannya ini, saat membuka sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan

bernegara di gedung pertemuan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten

Wonogiri. Acara yang diikuti 200 tokoh pendidik dan komite sekolah ini,

diselenggarakan atas kerjasama dengan Dewan Pendidikan Kabupaten Wonogiri.

''Saya katakan sebagai sebuah malapetaka besar bagi bangsa Indonesia, karena ini

menyeret Ketua MK terkait dengan kasus korupsi sengketa pilkada,'' kata Hajriyanto.

Terlebih lagi, institusi yang dipimpinnya memiliki kewenangan sangat besar dalam

menguji undang-undang dan pendapat DPR maupun dalam kewenangannya menilai

bahwa presiden melanggar hukum.

Menyikapi penangkapan Akil yang kemudian oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK)

ditetapkan menjadi tersangka tindak pidana korupsi (tipikor), Hajriyanto, mendesak

harus segara ada langkah dratis untuk melakukan percepatan penyikapannya. Yakni

dengan segera mengambil keputusan penggantian Ketua MK, tanpa harus menunggu

keluarnya vonis hakim sebagai keputusan yang memiliki kekuatan hukum tetap.

Dengan tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah, Hajriyanto, menyambut baik

langkah cepat yang dilakukan dalam satu kali 24 jam untuk membentuk majelis

kehormatan, yang melibatkan unsur dari luar struktur MK. Apalagi, bila kemudian

ditindaklanjuti dengan langkah cepat pula, dalam menentukan Ketua MK yang baru

sebagai pengganti Akil.

Page 138: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 8

126

''Langkah percepatan perlu dilakukan sesegera mungkin, dan jangan sampai membiarkan

masalah ini mencapai titik nadir, atau menjadi langkah yang 'mbulet' seperti pada

penanganan anggota DPR atau pengurus Parpol yang menjadi tersangka korupsi,'' ujar

Hajriyanto. Sebab, ketika melakukan pembiaran kasus ini dengan alasan menunggu

sampai keluarnya keputusan hukum yang tetap, sama halnya itu membiarkan proses ini

sebagai 'demeging'.

Penanganan kasus Akil, tandas Hajriyanto, jangan sampai lamban dan 'mbulet'. ''Jangan

ulangi kelambatan penanganan seperti yang terjadi di DPR maupun di parpol,'' tegasnya.

Soal Akil yang dulu garang berstatemen akan memenjarakan koruptor dengan hukuman

yang berat dan memiskinkannya, serta tambahan hukuman memotong jari agar menjadi

jera, ditanggapi dingin oleh Hajriyanto. ''Kita tidak boleh terkesima dengan orasi pidato

dan statemen pejabat yang bernada garang. Sebab yang biasanya garang dan lantang anti

korupsi, ternyata malah lantan pula dan berani melakukan korupsi,'' ujarnya Hajriyanto.

Sumber : Suara Merdeka, 05 Oktober 2013

Hasil Analisis :

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

Page 139: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

127

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

AKTIVITAS : Mengidentifikasi kasus-kasus pelanggaran norma dan sanksi

yang dijatuhkan di lingkungan sekitar LK 8.2 Kasus-kasus pelanggaran norma dan sanksi yang dijatuhkan di lingkungan sekitar Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi pelanggaran norma

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang pelanggaran

norma

3. Amatilah lingkungan sekitar tempat tinggal saudara

4. Identifikasilah kasus-kasus pelanggaran yang terjadi di lingkungan Saudara

serta sanksi yang dijatuhkan terhadap pelanggaran tersebut ke dalam tabel 8.2

5. Presentasikan hasil diskusi tiap Saudara.

No. Kasus Pelanggaran Norma Sanksi yang dijatuhkan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Page 140: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 8

128

8.

9.

10

Page 141: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

129

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Tidak makan sambil berbicara merupakan contoh dari norma ...

a. Kesopanan

b. Kesusilaan

c. Agama

d. Hukum

2. Sanksi yang didapat akibat melanggar norma kesopanan adalah ...

a. Mendapat cemooh atau celaan dari anggota masyarakat

b. Pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan

c. Dikucilkan oleh masyarakat adat

d. Mendapat ancaman hukuman

3. Sanksi yang didapat akibat melanggar norma kesusilaan adalah ...

a. Mendapat cemooh atau celaan dari anggota masyarakat

b. Pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan

c. Dikucilkan oleh masyarakat adat

d. Mendapat ancaman hukuman

4. Ketaatan terhadap norma muncul dalam diri setiap individu disebabkan oleh ...

a. Keyakinan dalam hati

b. Karena adanya sanksi

c. Mengikuti kehendak orang lain

d. Menaati kehendak pemerintah

5. Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang isi norma yang berlaku artinya

seseorang tersebut mempunyai ...

a. Ketaatan terhadap norma

b. Kesadaran terhadap norma

c. Keyakinan terhadap norma

d. Keingintahuan terhadap norma

Page 142: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 8

130

F. Rangkuman

Norma Agama merupakan peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai

perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan

Yang Maha Esa.Pelanggaran terhadap norma agama akan mendapat hukuman

dari Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan sanksi norma kesusilaan adalah

pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan.

Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang

berlaku dalam masyarakat.Sanksi norma kesopanan adalah mendapat cemooh

atau celaan dari anggota masyarakat. Sedangkan norma hukum bertujuan untuk

mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

agat tercipta ketertiban, keadilan, kedamaian dan kesejahteraan. Sanksi norma

hukum adalah sesuai dengan yang diatur oleh hukum atau peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 8 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah

mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan

aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 8.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali 80 – 89% = baik 70 – 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 9, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 8, terutama yang belum dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 143: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

131

Kegiatan Pembelajaran 9

Peradilan Bebas

A. Tujuan

Setelah mengikuti diklat dan membaca modul secara seksama, diharapkan

peserta dapat:

1. Menjelaskan pengertian peradilan dengan benar

2. Menguraikan lembaga peradilan dengan benar

3. Menjelaskan fungsi peradilan dengan benar

4. Mengidentifikasi unsur-unsur adanya suatu peradilan dengan benar

5. Mendeskripsikan peradilan yang bebas dan tidak memihak dengan benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi setelah mempelajari modul berikut adalah :

1. Peserta diklat mampu menjelaskan pengertian peradilan

2. Peserta diklat mampu mengidentifikasi lembaga peradilan

3. Peserta diklat mampu menjelaskan fungsi peradilan

4. Peserta diklat mampu mengidentifikasi unsur-unsur adanya suatu peradilan

5. Peserta diklat mampu mendeskrpsikan peradilan yang bebas dan tidak memihak.

C. UraianMateri

1. Pengertian Peradilan

Peradilan berasal dari kata adil yang berarti tidak memihak atau tidak berat

sebelah. Peradilan adalah proses mengadili atau suatu upaya untuk mencari

keadilan atau penyelesaian sengketa hukum di hadapan badan peradilan

menurut peraturan yang berlaku. Peradilan adalah suatu proses yang berakhir

dengan memberi keadilan dalam suatu keputusan.

Page 144: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 9

132

2. Lembaga Peradilan

Lembaga peradilan adalah institusi-institusi yang memiliki kewenangan untuk

melakukan proses yudisial, yaitu memeriksa, mengadili, dan memutuskan

suatu perkara. Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

lembaga negara yang memiliki kekuasaan kehakiman adalah Mahkamah

Konstitusi dan Mahkamah Agung. Kedua lembaga ini memilik tugas dan

wewenang yang berbeda walaupun sama-sama sebagai pemegang

kekuasaan kehakiman.

3. Fungsi Peradilan

Peradilan secara umum memiliki beberapa fungsi yang sama dalam semua

lembaga, baik Mahkamah Agung maupun pengadilan-pengadilan dibawahnya.

Fungsi tersebut adalah: (1) fungsi peradilan, (2) fungsi pengawasan, (3) fungsi

mengatur, (4) fungsi nasehat, (5) fungsi administratif, dan (6) fungsi lainnya

(Mahkamah Agung Republik Indonesia, 2010). Perbedaannya adalah pada

batas ruang lingkup kewenangannya, masing-masing lembaga peradilan (MA,

Pengadilan Tinggi, Pengadilan Negeri, Pengadilan Agama, dan Pengadilan

Militer).

a. Mahkamah Agung Fungsi Peradilan, sebagai pengadilan negara tertinggi MA merupakan

pengadilan kasasi yang bertugas membina keseragaman dalam penerapan

hukum melalui putusan kasasi dan peninjauan kembali serta menjaga agar

semua hukum dan undang-undang di seluruh wilayah negara Indonesia

diterapkan secara adil, tepat, dan benar. Selain itu MA juga memiliki

kewenangan untuk memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama dan

terakhir perkara:

Sengketa kewenangan mengadili,

Peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap,

Sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing dan muatannya

oleh kapal perang Republik Indonesia.

Page 145: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

133

menguji/menilai secara materiil peraturan perundangan dibawah

Undang-undang tentang hal apakah suatu peraturan ditinjau dari isinya

(materinya) bertentangan dengan peraturan dari tingkat yang lebih

tinggi.

Fungsi Pengawasan, Mahkamah Agung melakukan pengawasan

tertinggi terhadap jalannya peradilan di semua lingkungan peradilan

dengan tujuan agar peradilan yang dilakukan Pengadilan-pengadilan

diselenggarakan dengan seksama dan wajar dengan berpedoman pada

azas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, tanpa mengurangi

kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutuskan perkara.Mahkamah

Agung juga melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pengadilan dan

tingkah laku para hakim dan perbuatan Pejabat Pengadilan dalam

menjalankan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok

kekuasaan kehakiman, yaitu dalam hal menerima, memeriksa, mengadili,

dan menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya, dan meminta

keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis peradilan

serta memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang diperlukan tanpa

mengurangi kebebasan hakim. Mahkamah Agung juga mengawasi

penasehat hukum dan notaris sepanjang berkaitan dengan peradilan.

Fungsi Mengatur, Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut hal-hal

yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila

terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam Undang-undang tentang

Mahkamah Agung sebagai pelengkap untuk mengisi kekuranagn atau

kekosongan hukum yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan

peradilan. Mahkamah Agung dapat membuat peraturan acara sendiri

bilamana dianggap perlu untuk mencukupi hukum acara yang sudah diatur

Undang-undang.

Fungsi Nasehat, Mahkamah Agung memberikan nasihat-nasihat atau

pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum kepada Lembaga Tinggi

Negara lain, Presiden selaku Kepala Negara dalam rangka pemberian atau

penolakan grasi, memberikan pertimbangan kepada Presiden selaku

Page 146: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 9

134

Kepala Negara selain grasi juga rehabilitasi. Namun demikian, dalam

memberikan pertimbangan hukum mengenai rehabilitasi sampai saat ini

belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur

pelaksanaannya.Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari

dan memberi petunjuk kepada pengadilan disemua lingkungan peradilan.

Fungsi Administratif, Mahkamah Agung berwenang mengatur tugas

serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan

Pengadilan. Badan-badan Peradilan (Peradilan Umum, Peradilan Agama,

Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara) sebagaimana

dimaksud Pasal 10 Ayat (1) Undang-undang No.14 Tahun 1970 secara

organisatoris, administrative dan finansial sampai saat ini masih berada

dibawah Departemen yang bersangkutan, walaupun menurut Pasal 11 (1)

Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999 sudah dialihkan dibawah

kekuasaan Mahkamah Agung.

Fungsi Lainnya, Selain tugas pokok untuk menerima, memeriksa dan

mengadili serta menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya,

berdasar Pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 serta

Pasal 38 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985, Mahkamah Agung dapat

diserahi tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-undang.

b. Pengadilan Agama Fungsi pengadilan agama diantaranya adalah: fungsi mengadili, fungsi

pengawasan,

Fungsi Mengadili, yaitu memeriksa dan mengadili perkara-perkara yang

menjadi kewenangannya di wilayah hukum masig-masing.

Fungsi Pengawasan, pengadilan agama berfungsi mengadakan

pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku hakim,

panitera/sekretaris, dan seluruh jajarannya serta terhadap pelaksanaan

administrasi umum. Pengawasan dilakukan oleh hakim pengawas bidang.

Page 147: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

135

Fungsi Pembinaan, yaitu memberikan pengarahan, bimbingan, dan

petunjuk kepada jajarannya, baik yang menyangkut tugas teknis yustisial,

administrasi peradilan maupun administrasi umum.

Fungsi Administratif, yaitu memberikan layanan administrasi

kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi,

perkara banding, kasasi, dan peninjauan kembali serta administrasi

peradilan lainnya. Pengadilan agama juga memberikan pelayanan

administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama.

Fungsi Nasehat, yaitu memberikan keterangan, pertimbangan, dan

nasehat tentang hukum Islam pada instansi pemerintah di wilayah

hukumnya apabila diminta.

Fungsi lainnya, yaitu pelayanan terhadap penyuluhan hukum, riset dan

penelitian serta lain sebagainya, seperti diatur dalam Keputusan Ketua

Mahkamah Agung.

4. Unsur-Unsur Peradilan

Unsur-unsur dari peradilan adalah:

(1) Adanya suatu aturan hukum yang abstrak, mengikat umum, dan dapat

diterapkan pada suatu persoalan,

(2) Adanya suatu perselisihan hukum yang konkrit,

(3) Sekurang-kurangnya ada 2 (dua) pihak,

(4) Adanya suatu aparatur yang berwenang memutuskan perselisihan,

(5) Adanya hukum formal dalam usaha menerapkan dan menemukan hukum

untuk menjamin ditaatinya hukum materiil.

5. Peradilan yang Bebas dan Tidak Memihak

Dalam melaksanakan tugas peradilan, memeriksa, mengadili, dan memutus,

hakim memiliki kebebasan. Bebas di sini maksudnya bebas dari campur tangan

pihak manapun, baik legislatif maupun eksekutif. Kebebasan hakim dalam

memutuskan suatu perkara merupakan salahsatu ciri dari negara hukum. Ciri

Page 148: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 9

136

negara hukum yang memberikan kebebasan kepada hakim dapat dilihat pada ciri

negara hukum berikut ini.

a. Pengakuan dan perlindungan serta penghormatan hak asasi manusia yang

mengandung kesamaan dalam bidang politik, hukum, ekonomi, sosial, kultural,

pendidikan dan agama.

b. Peradilan bebas yang tidak memihak, tidak dipengaruhi oleh suatu

kekuasaan/kekuatan apapun.

c. Legalitas arti hukum dalam segala hal.

Hakim memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan, bahkan ketua

pengadilanpun juga tidak berhak ikut campur dalam pengambilan keputusan

seorang hakim.

Kebebasan hakim dalam memutuskan suatu perkara tersebut secara jelas

dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang No.4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan

Kehakiman. Bunyi pasal tersebut adalah:

“Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk

menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan

Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia”.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 9 ini, peserta yang mengikuti

moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.

Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Peradilan Bebas”,

maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh

Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Peradilan

Bebas”.

Page 149: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

137

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 9.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang

berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh

kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Peradilan Bebas”,

maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh

Instruktur sebagai berikut.

Page 150: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 9

138

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Peradilan

Bebas”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 9.1) yang telah

disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 9.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Page 151: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

139

E. Latihan/Kasus/Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.

1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas

LK 9 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas

Prosedur Kerja

1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D

Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

seperti pada saran penggunaan modul E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda) KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VII

Norma-norma yang berlaku di masyarakat

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VII Norma-norma yang berlaku di masyarakat

PG dan Essay Level Aplikasi

3 VII Norma-norma yang berlaku di masyarakat

PG dan Essay Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut Kompetensi Dasar Bahan

Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 IX Hukum yang berlaku di Indonesia

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 IX Hukum yang berlaku di Indonesia

PG dan Essay Level Aplikasi

3 IX Hukum yang berlaku di Indonesia

PG dan Essay Level Penalaran

Page 152: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 9

140

4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.

6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal

7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas :

Kompetensi :

Level : Pengetahuan dan Pemahaman

Materi :

Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

AKTIVITAS : Menganalisis studi kasus tentang peradilan bebas LK 9.1 Studi kasus peradilan bebas Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi peradilan bebas

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang peradilan bebas

3. Bacalah wacana yang telah disediakan mengenai “Kasus Akil Malapetaka

Besar Bagi Bangsa Indonesia”

4. Setelah membaca wacana dengan cermat, analisislah kasus tersebut dikaitkan

dengan materi peradilan bebas.

5. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

Page 153: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

141

Ketua PN Bengkulu Diperiksa Soal "Raja Vonis Bebas" Janner Purba

Solopos.com, JAKARTA — KPK juga terus mendalami dugaan suap penyalahgunaan honor dewan pembina RSUD M. Yunus. Kemarin, penyidik KPK memeriksa Ketua Pengadilan Negeri (PN) Bengkulu Encep Yuliadi dan hakim PN Bengkuku Siti Inshiroh.

Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Edi Santroni, bekas Wadir Keuangan RSUD, M Yunus. Encep tak berkomentar soal pemeriksaannya itu. Dia langsung melenggang masuk setibanya di Gedung KPK.

Ketua KPK Agus Rahardjo memaparkan hakim PN Bengkulu Siti Inshiroh ada kemungkinan terlibat kasus tersebut. Namun, pihaknya masih memerlukan waktu untuk mendalami kasus tersebut. “Kemungkinan ada, tapi kan sekali lagi ini dilakukan pendalaman, kemudian mudah-mudahan fakta persidangan nanti ada petunjuk,” jelas dia.

Adapun kasus tersebut bermula saat KPK menangkap tangan Ketua PN Kepahiang Janner Purba. Dia ditangkap oleh penyidik lembaga antikorupsi saat berada di rumah dinasnya. Saat ditangkap, dia baru saja menerima uang untuk mengamankan kasus yang menimpa Wakil Direktur Keuangan RSUD M. Yunus Edi Santroni. Saat penangkapan tersebut, KPK juga menyita uang senilai Rp150 juta. Total nilai suapnya senilai Rp650 juta.

Selain mengamankan Janner, penyidik lembaga antirasuah juga menangkap hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bengkulu Toton dan Penitera PN Bengkulu Badaruddin Anshor Bachsin. Setelah ditetapkan sebagai tersangka mereka diberhentikan sementara oleh Mahkamah Agung. Tersangka lain dalam kasus ini adalah Edi Santroni dan Syafri Syafii.

Sumber : http://www.solopos.com

Hasil Analisis :

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

Page 154: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 9

142

...............

...............................................................................................................

...............

...............................................................................................................

...............

AKTIVITAS : Mengidentifikasi lembaga peradilan beserta tugas, fungsi dan

wewenangnya LK 9.2. Lembaga peradilan beserta tugas, fungsi dan wewenangnya Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi konsep moral, sikap moral dan perilaku

moral

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang konsep moral,

sikap moral dan perilaku moral

3. Amatilah Lingkungan sekitar (keluarga, sekolah dan masyarakat)

4. Identifikasilah nilai-nilai konsep moral, sikap moral dan perilaku moral apa saja

yang dapat diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat ke

dalam tabel 9.2.

5. Presentasikan hasil kerja Saudara

No. Lembaga Peradilan

Tugas Fungsi Wewenang

Page 155: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

143

Page 156: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 9

144

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Perhatikan pernyataan berikut ini :

1) Fungsi mengadili

2) Fungsi pengawasan

3) Fungsi pembinaan

4) Fungsi administratif

5) Fungsi nasehat

Dari pernyataan diatas, lembaga peradilan yang memiliki kelima fungsi

tersebut adalah ...

a. Pengadilan Negeri

b. Pengadilan Agama

c. Mahkamah Agung

d. Mahkamah Militer

2. Yang berwenang memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama dan

terakhir perkara adalah ...

a. Pengadilan Negeri

b. Pengadilan Agama

c. Mahkamah Agung

d. Mahkamah Militer

3. Perhatikan pernyataan berikut ini :

(1) Adanya suatu aturan hukum yang abstrak, mengikat umum, dan dapat

diterapkan pada suatu persoalan,

(2) Adanya suatu perselisihan hukum yang konkrit,

(3) Sekurang-kurangnya ada 2 (dua) pihak,

(4) Adanya suatu aparatur yang berwenang memutuskan perselisihan,

(5) Adanya hukum formal dalam usaha menerapkan dan menemukan hukum

untuk menjamin ditaatinya hukum materiil.

Pernyataan diatas merupakan ...

a. Ciri-ciri peradilan

b. Unsur-unsur peradilan

c. Prinsip-prinsip peradilan

d. Faktor-faktor penyebab terjadinya suatu peradilan

Page 157: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

145

4. Kebebasan hakim dalam memutuskan suatu perkara merupakan salah satu

ciri negara ...

a. Hukum

b. Liberal

c. Komunis

d. Kapitalis

5. Kebebasan hakim dalam memutuskan suatu perkara dinyatakan dalam ...

a. Pasal 1 Undang-Undang No.4 Tahun 2004

b. Pasal 2 Undang-Undang No.4 Tahun 2004

c. Pasal 3 Undang-Undang No.4 Tahun 2004

d. Pasal 4 Undang-Undang No.4 Tahun 2004

F. Rangkuman

Peradilan adalah proses mengadili atau suatu upaya untuk mencari keadilan atau

penyelesaian sengketa hukum di hadapan badan peradilan menurut peraturan

yang berlaku. Peradilan adalah suatu proses yang berakhir dengan memberi

keadilan dalam suatu keputusan. Lembaga peradilan adalah institusi-institusi yang

memiliki kewenangan untuk melakukan proses yudisial, yaitu memeriksa,

mengadili, dan memutuskan suatu perkara. Menurut Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia lembaga negara yang memiliki kekuasaan kehakiman

adalah Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi.

Peradilan secara umum memiliki beberapa fungsi yaitu (1) fungsi peradilan, (2)

fungsi pengawasan, (3) fungsi mengatur, (4) fungsi nasehat, (5) fungsi

administratif, dan (6) fungsi lainnya.

Unsur-unsur dari peradilan adalah adanya suatu aturan hukum yang abstrak,

mengikat umum, dan dapat diterapkan pada suatu persoalan; adanya suatu

perselisihan hukum yang konkrit; sekurang-kurangnya ada 2 (dua) pihak; adanya

suatu aparatur yang berwenang memutuskan perselisihan; adanya hukum formal

dalam usaha menerapkan dan menemukan hukum untuk menjamin ditaatinya

hukum materiil.

Page 158: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 9

146

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 9 ini, Bapak/Ibu secara otomatis telah

mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan

aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 9.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 10, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 9, terutama yang belum dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 159: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

147

Kegiatan Pembelajaran 10

Kerjasama dalam Masyarakat yang Beragam

A. Tujuan Pembelajaran

a. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

pengertian kerjasama dengan benar.

b. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

pentingnya kerjasana dalam masyarakat yang beragam dengan benar.

c. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan

bentuk kerjasama dalam masyarakat yang beragam dengan benar.

d. Melalui membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu memberi contoh

perilaku kebersamaan untuk memperkuat masyarakat yang beragam dengan

benar.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Peserta diklat mampu menjelaskan pengertian kerjasama.

b. Peserta diklat mampu menjelaskan pentingnya kerjasama dalam masyarakat

yang beragam.

c. Peserta diklat mampu mendeskripsikan bentuk kerjasama dalam masyarakat

yang beragam.

d. Peserta diklat mampu memberi contoh perilaku kebersamaan untuk

memperkuat masyarakat yang beragam.

C. Uraian Materi Pembelajaran

1. Arti Kerjasama

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada

dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain,

Page 160: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 10

148

manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-

tengah manusia. Untuk dapat mempertahankan hidupnya manusia harus

bekerjasama dengan manusia lain.

Kerjasama adalah sebuah sistem penyelesaian pekerjaan yang kerjakan oleh dua

orang atau lebih untuk bisa mencapai tujuan yang direncanakan bersama.

Kerjasama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau

kelompok manusia untuk mencapai satu atau tujuan bersama. Kerjasama

(cooperation) adalah suatu usaha atau bekerja untuk mencapai suatu hasil. Dalam

kerjasama terdapat adanya keterlibatan secara pribadi diantara kedua belah pihak

demi tercapainya penyelesaian masalah yang dihadapi secara optimal.

2. Perlunya Kerjasama

Dalam kehidupannya, setiap manusia baik secara individu maupun kelompok,

mempunyai berbagai kepentingan yang berbeda-beda, bahkan terkadang

bertentangan. Jika setiap manusia atau kelompok manusia hanya mementingkan

kepentingan dirinya sendiri atau kepentingan kelompoknya sendiri tanpa

memperdulikan kepentingan orang lain atau kelompok lain, maka akan timbul

perselisihan, pertengkaran bahkan perkelahian. Karena itu untuk mengindari

perselisihan dan pertengkaran tersebut maka ditentukan suatu kepentingan

bersama. Kepentingan bersama ini dijadikan kepentingan semua orang atau

semua kelompok atau kepentingan umum. Kepentingan umum ini harus

didahulukan atas kepentingan pribadi. Dengan demikian perselisihan,

pertengkaran dan perkelahian dapat dihindarkan.

a. Kerjasama Antar Umat Beragama

Kita bangsa Indonesia harus tetap dapat menjaga dan melestarikan sikap

toleransi dan kerja sama. Usaha melestarikan kerukunan itu meliputi 3

macam, yang lebih dikenal dengan Tri Kerukunan umat beragama, yaitu :

a) Kerukunan intern antar umat seagama;

b) Kerukunan antar umat beragama yang berbeda;

c) Kerukunan umat beragama dengan pemerintah;

Kerukunan yang menumbuhkan semangat kerja sama yang positif dan

Page 161: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

149

produktif sangat diperlukan dalam masa pembangunan sekarang. Agama

menuntun agar para pemeluknya hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Dalam

rangka memenuhi kebutuhan hidupnya untuk mencapai kebahagiaan itu,

maka diperlukan kerja sama dengan orang lain termasuk yang berlainan

agamanya.

b. Kerjasama Antar Suku

Pada prinsipnya setiap suku bangsa mempunyai ciri khas dan kepentingan

yang berbeda dengan suku bangsa lain. Namun di samping itu setiap suku

juga mempunyai potensi sendiri-sendiri. Dua suku bangsa yang berbeda

dapat bekerja sama dibidang sosial ekonomi karena masing-masing

mempunyai potensi yang berbeda-beda sehinggga perlu saling melengkapi.

Perbedaan-perbedaan tersebut dapat menjadi potensi kerjasama yang

harmonis jika kedua suku bangsa menanggapi setiap perbedaan dari segi

positif. Secara sosial ekonomi, perbedaan merupakan potensi untuk terjadinya

kerjasama karena adanya saling ketergantungan antar suku bangsa untuk

memenuhi kebutuhan ekonominya.

Keberagaman masyarakat Indonesia dari berbagai aspek tersebut menuntut

adanya sikap saling bekerjasama antar golongan, penganut agama, dan suku

yang berbeda. Untuk itu, para guru PPKn perlu mendapatkan bekal

pengetahuan dan sikap guna mengenal dan memahami keberagaman yang

terdapat di dalam masyarakat Indonesia. Dari pemahaman dan pengenalan

tersebut diharapkan akan menumbuhkan sikap dan perilaku yang dapat

menerima, memahami, menghargai, dan menghormati berbagai perbedaan

yang ada. Salah satu diantaranya adalah mengembangkan sikap toleransi

demi untuk mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa

Indonesia. Jika tidak ada kesadaran akan persatuan dan kesatuan pada tiap-

tiap individu, maka masa depan Indonesia sebagai bangsa yang satu dalam

naungan NKRI akan terancam terpecah-belah.

3. Bentuk-bentuk Kerjasama

Ada beberapa bentuk kerjasama dalam menyelesaikan sesuatu masalah atau

pekerjaan, yaitu antara lain:

Page 162: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 10

150

1) Kerukunan

Kerukunan adalah hidup berdampingan secara damai dan melakukan

kerjasama secara bersama-sama. Kerukunan dapat ditunjukkan dari

kegiatan kerja bakti yang dilakukan warga atau secara bergiliran

melakukan ronda untuk menjaga keamanan kampung. Kerukunan pada

intinya mencakup gotong-royong dan tolong-menolong.

2) Tawar-menawar (bargaining)

Tawar-menawar adalah bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang

dan jasa antara dua organisasi atau lebih.

3) Kooptasi

Kooptasi adalah kerjasama dalam bentuk mau menerima pendapat atau

ide orang atau kelompok lain. Hal itu diperlukan agar kerjasama dapat

berlanjut dengan baik.

4) Koalisi

Koalisi adalah bentuk kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang

mempunyai kesamaan tujuan. Koalisi dilakukan agar memperoleh hasil

yang lebih besar.

5) Joint venture

Joint venture adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh beberapa

perusahaan. Dengan joint venture diharapkan hasil atau keuntungan yang

diperoleh dari sebuah usaha akan lebih besar.

4. Manfaat Kerjasama

Kerja sama mempunyai beberapa manfaat, diantaranya adalah:

1) Kerja sama bermanfaat untuk mendorong persaingan di dalam

pencapaian tujuan dan peningkatan produktivitas.

2) Kerja sama bermanfaat untuk mendorong berbagai upaya individu agar

dapat bekerja lebih produktif, efektif, dan efisien.

3) Kerja sama bermanfaat untuk mendorong terciptanya sinergi sehingga

biaya operasionalisasi akan menjadi semakin rendah yang menyebabkan

kemampuan bersaing meningkat.

4) Kerja sama bermanfaat untuk mendorong terciptanya hubungan yang

harmonis antarpihak terkait serta meningkatkan rasa kesetiakawanan.

5) Kerja sama bermanfaat untuk menciptakan praktek yang sehat serta

Page 163: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

151

meningkatkan semangat kelompok.

6) Kerja sama bermanfaat untuk mendorong ikut serta memiliki situasi dan

keadaan yang terjadi dilingkungannya, sehingga secara otomatis akan ikut

menjaga dan melestarikan situasi dan kondisi yang telah baik.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 10 ini, peserta yang

mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point

1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Kerjasama Dalam

Masyarakat Yang Beragam”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Kerjasama Dalam Masyarakat Yang Beragam”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 10.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

Page 164: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 10

152

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat

yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai

oleh kelompok.

2) Kegiatan Inti

a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup

a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Kerjasama Dalam

Masyarakat Yang Beragam”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1

a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Kerjasama Dalam Masyarakat Yang Beragam”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 10.1) yang telah

disediakan

Page 165: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

153

2) Kegiatan On

Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 10.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Tugas/Kasus

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.

1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas

LK 10 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja

1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D

Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

seperti pada saran penggunaan modul E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format

berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)

Page 166: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 10

154

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG dan Essay Level Aplikasi

3 PG dan Essay Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut Kompetensi Dasar Bahan

Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 IX Harmoni dalam keberagaman

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 IX Harmoni dalam keberagaman PG dan Essay

Level Aplikasi

3 IX Harmoni dalam keberagaman

PG dan Essay Level Penalaran

4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini.

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs.

6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal

7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran : PPKn Kelas : Kompetensi : Level : Pengetahuan dan Pemahaman Materi : Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

Page 167: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

155

AKTIVITAS : Memberikan contoh konkrit bentuk-bentuk kerjasama dalam masyarakat yang beragam

LK 10.1. Bentuk-bentuk kerjasama dalam masyarakat yang beragam

Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi kerjasama dalam masyarakat yang

beragam

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang kerjasama dalam

masyarakat yang beragam

3. Berikanlah contoh bentuk-bentuk kerjasama dalam masyarakat yang beragam

ke dalam tabel 10.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok

No. Bentuk kerjasama Contoh Konkrit

1. Kerukunan 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................

2. Tawar Menawar (bargaining) 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................

3. Kooptasi 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................

4. Koalisi 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................

5. Joint Venture 1. ........................ 2. ........................ 3. ........................ 4. ........................ 5. ........................

Page 168: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 10

156

AKTIVITAS : Menganalisis studi kasus tentang kerjasama dalam masyarakat yang beragam

LK 10.2 Studi kasus tentang kerjasama dalam masyarakat yang beragam Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi kerjasama dalam masyarakat yang

beragam

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang kerjasama dalam

masyarakat yang beragam

3. Bacalah wacana yang telah disediakan mengenai “Lima Konflik SARA Paling

Mengerikan Ini Pernah Terjadi di Indonesia”

4. Setelah membaca wacana dengan cermat, analisislah kasus tersebut dikaitkan

dengan materi kerjasama dalam masyarakat yang beragam. Hal-hal apa yang

memicu konflik dan bagaimana solusi atas konflik tersebut

5. Presentasikan hasil kerja Saudara.

Lima Konflik SARA Paling Mengerikan Ini Pernah Terjadi di Indonesia

Sebagai negara majemuk dengan beragam suku, ras, agama dan golongan, Indonesia menjadi negara paling rawan terhadap konflik SARA. Perbedaan pandangan antar kelompok masyarakat di suatu wilayah kerap menjadi pemicu pecahnya bentrok antar mereka. Namun, di tengah konflik itu ada saja orang yang memanfaatkan situasi itu sehingga menjadi konflik berkepanjangan. Berikut konflik SARA paling mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia seperti dihimpun Okezone. Sentimen Etnis Berujung Penjarahan Peristiwa penembakan yang menewaskan empat mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998 ternyata berbuntut panjang dan menyulut emosi warga. Akibatnya, keesokan harinya Jakarta menjadi lautan aksi massa yang terjadi di beberapa titik. Penjarahan dan pembakaran pun tak dapat dihindarkan. Krisis moneter berkepanjangan di tahun 1998 berujung pada aksi kerusuhan hebat pada penghujung rezim Orde Baru pimpinan almarhum Soeharto. Saat itu, Indonesia dilanda krisisi ekonomi parah sehingga melumpuhkan seluruh persendian ekonomi dalam negeri. Kerusuhan yang terjadi malah menular pada konflik antar etnis pribumi dan etnis Tionghoa. Saat itu, banyak aset milik etnis Tionghoa dijarah dan juga dibakar oleh massa yang kalap. Massa pribumi juga melakukan tindak kekerasan dan pelecehan seksual terhadap para wanita dari etnis Tionghoa kala itu. Konflik antar etnis itu menjadi catatan kelam di penghujung pemerintahan rezim Soeharto. Konflik Agama di Ambon Konflik berbau agama paling tragis meletup pada tahun 1999 silam. Konflik dan

Page 169: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

157

pertikaian yang melanda masyarakat Ambon-Lease sejak Januari 1999, telah berkembang menjadi aksi kekerasan brutal yang merenggut ribuan jiwa dan menghancurkan semua tatanan kehidupan bermasyarakat. Konflik tersebut kemudian meluas dan menjadi kerusuhan hebat antara umat Islam dan Kristen yang berujung pada banyaknya orang meregang nyawa. Kedua kubu berbeda agama ini saling serang dan bakar membakar bangunan serta sarana ibadah. Saat itu, ABRI dianggap gagal menangani konflik dan merebak isu bahwa situasi itu sengaja dibiarkan berlanjut untuk mengalihkan isu-isu besar lainnya. Kerusuhan yang merusak tatanan kerukunan antar umat beragama di Ambon itu berlangsung cukup lama sehingga menjadi isu sensitif hingga saat ini. Tragedi Sampit, Suku Dayak vs Madura Tragedi Sampit adalah konflik berdarah antar suku yang paling membekas dan bikin geger bangsa Indonesia pada tahun 2001 silam. Konflik yang melibatkan suku Dayak dengan orang Madura ini dipicu banyak faktor, di antaranya kasus orang Dayak yang didiuga tewas dibunuh warga Madura hingga kasus pemerkosaan gadis Dayak. Warga Madura sebagai pendatang di sana dianggap gagal beradaptasi dengan orang Dayak selaku tuan rumah. Akibat bentrok dua suku ini ratusan orang dikabarkan meninggal dunia. Bahkan banyak di antaranya mengalami pemenggalan kepala oleh suku Dayak yang kalap dengan ulah warga Madura saat itu. Pemenggalan kepala itu terpaksa dilakukan oleh suku Dayak demi memertahankan wilayah mereka yang waktu itu mulai dikuasai warga Madura. Pemerintah vs Kelompok Separatis Pemerintah RI pernah disibukkan dengan konflik melawan beberapa kelompok separatis. Sebut saja konflik melawan kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dipicu keinginan mereka yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Pemerintah yang enggan melepas Aceh, mau tidak mau mempertahankannya mati-matian hingga pecahlah peperangan di tanah rencong. Konflik dengan GAM berakhir menyusul kesepakatan yang diteken kedua belah pihak, di mana salah satunya menyepakati agar Aceh menjadi daerah otonomi khusus (otsus) dengan penegakan hukum syari'ahnya. Di bumi Indonesia bagian timur juga terjadi konflik separatis yang tak kalah sengit. Adalah kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) dan Operasi Papua Merdeka (OPM) yang berjibaku melawan pemerintah demi lepas dari wilayah Indonesia. Aksi pemberontakan pun terjadi namun berhasil dipadamkan oleh aparat TNI-Polri sebagai garda terdepan pemerintah Indonesia memertahankan keutuhan wilayahnya. Penyerangan Kelompok Syi'ah di Sampang Aksi penyerangan terhadap pengikut Syi'ah terjadi di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur pada Agustus 2012 silam. Sebanyak dua orang warga Syi'ah tewas dan enam orang lainnya mengalami luka berat serta puluhan warga mengalami luka ringan. Kasus ini sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun 2004. Klimaksnya adalah aksi pembakaran rumah ketua Ikatan Jamaah Ahl al-Bait (IJABI), Tajul Muluk, beserta dua rumah jamaah Syi'ah lainnya serta sebuah musala yang digunakan

Page 170: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 10

158

sebagai sarana peribadatan. Aksi tersebut dilakukan oleh sekira 500 orang yang mengklaim diri sebagai pengikut ahlus sunnah wal jama'ah. Sumber : http://news.okezone.com Hasil Analisis : .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif

1. Sebuah sistem penyelesaian pekerjaan yang dikerjakan oleh dua orang

atau lebih untuk bisa mencapai tujuan yang direncanakan bersama

disebut ...

a. Koperasi

b. Kerjasama

c. Kerukunan

Page 171: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

159

d. Gotong royong

2. Untuk menghindari terjadinya perselisihan dan pertengkaran dalam suatu

kerjasama, maka perlu ditentukan suatu kepentingan, yaitu ...

a. Kepentingan individu

b. Kepentingan bersama

c. Kepentingan kelompok

d. Kepentingan golongan

3. Kerjasama yang mengharapkan hasil atau keuntungan yang diperoleh dari

sebuah usaha akan lebih besar adalah ...

a. Koalisi

b. Kooptasi

c. Joint venture

d. Tawar menawar

4. Menjaga ketertiban saat uamt agama lain melaksanakan ibadah adalah

salah satu contoh perilaku ...

a. Kerukunan internal umat beragama

b. Kerukunan intern antar umat seagama

c. Kerukunan antar umat beragama yang berbeda

d. Kerukunan umat beragama dengan pemerintah

5. Kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai kesamaan

tujuan disebut ...

a. Tawar menawar b. Joint Venture c. Kooptasi d. Koalisi

F. Rangkuman

Kerjasama adalah sebuah sistem penyelesaian pekerjaan yang kerjakan oleh dua

orang atau lebih untuk bisa mencapai tujuan yang direncanakan bersama.

Keberagaman masyarakat Indonesia dari berbagai aspek menuntut adanya sikap

saling bekerjasama antar golongan, penganut agama, dan suku yang berbeda.

Untuk itu, para guru PPKn perlu mendapatkan bekal pengetahuan dan sikap guna

mengenal dan memahami keberagaman yang terdapat di dalam masyarakat

Indonesia. Dari pemahaman dan pengenalan tersebut diharapkan akan

Page 172: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 10

160

menumbuhkan sikap dan perilaku yang dapat menerima, memahami, menghargai,

dan menghormati berbagai perbedaan yang ada. Salah satu diantaranya adalah

mengembangkan sikap toleransi demi untuk mewujudkan semangat persatuan

dan kesatuan bangsa Indonesia. Jika tidak ada kesadaran akan persatuan dan

kesatuan pada tiap-tiap individu, maka masa depan Indonesia sebagai bangsa

yang satu dalam naungan NKRI akan terancam terpecah-belah

Ada beberapa bentuk kerjasama dalam menyelesaikan sesuatu masalah atau

pekerjaan, yaitu antara lain: kerukunan, tawar menawar, kooptasi, koalisi dan joint

venture

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 10 ini, Bapak/Ibu secara otomatis

telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi

dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 10.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 11, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 10, terutama yang belum

dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 173: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

161

Kegiatan Pembelajaran 11 Arti Penting Kesatuan dan Persatuan Bangsa

A. Tujuan

1. Dengan mencermati materi modul, peserta diklat mampu menjelaskan makna

kesatuan dan persatuan dengan benar.

2. Dengan berdiskusi, kelompok peserta diklat mampu memberikan penjelasan

mengenai arti penting kesatuan dan persatuan dengan benar.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta diklat mampu menjelaskan makna kesatuan dan persatuan.

2. Peserta diklat mampu menjelaskan arti penting kesatuan dan persatuan.

C. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran

1. Makna Kesatuan dan Persatuan Persatuan berarti perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi

satu. Sedangkan Kesatuan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu

dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Persatuan dan

kesatuan sendiri berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah.

Persatuan dan kesatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang

beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” (Rahmawati,

2015).

Persatuan Indonesia dibentuk dalam proses sejarah yang panjang. Dalam

Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa Negara Persatuan Republik yang

berkedaulatan rakyat. Selain itu juga dipertegas kembali dalam Pokok Pikiran

Pertama, “ … bahwa negara Indonesia adalah negara persatuan yang melindungi

segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.” Berdasarkan bahasa

‘persatuan’ juga berarti bahwa menggabung menjadi satu dan mutlak tidak dapat

Page 174: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 11

162

dipisahkan, (Arsyi, 2013). Hakekat negara persatuan dalam pengertian ini adalah

negara yang merupakan suatu kesatuan dari unsur-unsur yang membentuknya,

yaitu rakyat yang terdiri atas berbagai macam etnis suku bangsa, golongan,

kebudayaan, serta agama.

Negara persatuan adalah merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah dan

tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara serikat, satu Pemerintahan, satu tertib

hukum yaitu tertib hukum nasional, satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia.

Negara persatuan adalah negara yang mengatasi segala paham golongan dan

paham perseorangan. Jadi, negara persatuan bukanlah negara yang berdasarkan

individualisme sebagaimana diterapkan di negara liberal di mana negara hanya

merupakan suatu ikatan individu saja. Negara persatuan memiliki sifat persatuan

bersama, negara yang berdasarkan kekeluargaan, tolong menolong atas dasar

keadilan sosial.(Kaelan, 2010).

Selain persatuan, kata kesatuan juga menjadi hal yang penting untuk dipahami

untuk mewujudkan tujuan negara Indonesia. Kesatuan berarti bahwa terdapat

hubungan yang erat antara semua bagian atau unsur. Dalam konteks negara

kesatuan Indonesia maksudnya adalah negara merupakan suatu susunan

masyarakat yang integral. (Kaelan, 2010). Kesatuan berarti bahwa semua

golongan bagian, bagian dan anggotanya berhubungan erat satu dengan yang

lainnya dan merupakan persatuan masyarakat yang organis. Yang terpenting

dalam negara kesatuan adalah dalam kehidupan bersama adalah perhimpunan

bangsa seluruhnya. Dalam hal ini negara tidak memihak kepada sesuatu golongan

atau perseorangan. Dan yang paling penting kepentingan seseorang tidak

dianggap sebagai pusat.

2. Arti Penting Kesatuan dan Persatuan Sebagai negara yang besar dan luas, Indonesia sangat membutuhkan persatuan

dan kesatuan agar negara yang penuh dengan perbedaan ini bisa dijalankan

dengan baik dan mencapai tujuan nasional yang dicita-citakan. Kesatuan bangsa

Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu terjadi dalam proses yang dinamis dan

berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses

yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang

Page 175: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

163

ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali.Tahap-tahap pembinaan

persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah: 1) Perasaan Senasib,

2) Kebangkitan Nasional, 3) Sumpah Pemuda, dan 4) Proklamasi Kemerdekaan.

Apabila dikaji lebih jauh, terdapat beberapa prinsip kesatuan dan persatan bangsa

Indonesia yang perlu kita pahami dan amalkan, antara lain: 1) Prinsip Bhinneka

Tunggal Ika, 2) Prinsip Nasionalisme Indonesia, 3) Prinsip Kebangsaan yang

bertanggungjawab, 4) Prinsip wawasan nusantara, 5) Prinsip persatuan

pembangunn untuk mewujudkan cita-cita reformasi. (Mulyana , 2013).

Nilai-nilai kesatuan dan persatuan perlu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari

agar tetap bisa bertahan. Bentuk pengamalan nilai-nilai kesatuan dan persatuan

antara lain mempertahankan kesatuan dan persatuan wilayah Indonesia, antara

lain dengan cara: 1) meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong royong dan

musyawarah; 2) meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai

aspek kehidupan; 3) pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia; 4) memberikan otonomi daerah; 5) memperkuat sendi-

sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum , perlindungan, jaminan serta

menjunjung tinggi hak asasi manusia; 6) memperkuat sistem pertahanan dan

keamanan sehingga masyarakat merasa terlindungi; 7) meningkatkan semangat

Bhinneka Tunggal Ika; 8) mengembangkan semangat kekeluargaan.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 11 ini, peserta yang

mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point

1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Arti Penting

Kesatuan Dan Persatuan Bangsa”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

Page 176: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 11

164

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Arti

Penting Kesatuan Dan Persatuan Bangsa”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 11.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat

yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai

oleh kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Page 177: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

165

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Arti Penting

Kesatuan Dan Persatuan Bangsa”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Arti

Penting Kesatuan Dan Persatuan Bangsa”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus LK 11.1 yang telah

disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 11.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Page 178: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 11

166

E. Latihan/ Kasus/ Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.

1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas LK 11 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja:

1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan seperti pada saran penggunaan modul E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG dan Essay Level Aplikasi

3 PG dan Essay Level Penalaran

b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut Kompetensi Dasar Bahan

Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VII Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VII Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

PG dan Essay Level Aplikasi

3 VII Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

PG dan Essay Level Penalaran

Page 179: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

167

4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari pada modul ini.

5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs. 6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal 7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas :

Kompetensi :

Level : Pengetahuan dan Pemahaman

Materi :

Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

AKTIVITAS : Membuat rincian konsep arti penting kesatuan dan persatuan

bangsa LK 11.1. Arti Penting Kesatuan Dan Persatuan Bangsa Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi arti penting kesatuan dan persatuan

bangsa

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang arti penting

kesatuan dan persatuan bangsa

3. Buatlah rincian konsep arti penting kesatuan dan persatuan bangsa ke dalam

tabel 11.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok

Page 180: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 11

168

NO. ASPEK INFORMASI KONSEP

1. Makna kesatuan dan persatuan

................................................

................................................

................................................

................................................

................................................

2. Arti penting kesatuan dan persatuan bangsa

................................................

................................................

................................................

................................................

................................................

AKTIVITAS : Mengidentifikasi pengamalan nilai-nilai kesatuan dan persatuan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat

LK 11.2. Pengamalan nilai-nilai kesatuan dan persatuan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi arti penting kesatuan dan persatuan

bangsa

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang arti penting

kesatuan dan persatuan bangsa

3. Amatilah Lingkungan sekitar (keluarga, sekolah dan masyarakat)

4. Identifikasilah pengamalan nilai-nilai kesatuan dan persatuan dalam lingkungan

keluarga, sekolah dan masyarakat ke dalam tabel 11.2.

5. Presentasikan hasil kerja Saudara

NO. Pengamalan Nilai-Nilai Kesatuan dan Persatuan

1. Lingkungan Keluarga

a. .......................................................................... b. .......................................................................... c. .......................................................................... d. .......................................................................... e. ..........................................................................

Page 181: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

169

NO. Pengamalan Nilai-Nilai Kesatuan dan Persatuan

2. Lingkungan Sekolah

a. .......................................................................... b. .......................................................................... c. .......................................................................... d. .......................................................................... e. ..........................................................................

3. Lingkungan Masyarakat

a. ........................................................................... b. ........................................................................... c. ........................................................................... d. ........................................................................... e. ...........................................................................

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif

1. Persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari

dua unsur sosial budaya masyarakat Indonesia, diantaranya yaitu ...

a. Perasaan senasib sepenanggungan

b. Musyawarah mufakat

c. Sifat Kekeluargaan

d. Tenggang rasa

2. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk ....

a. kerajaan

b. presidensil

c. republik

d. parlemen

3. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara demokrasi, artinya ....

a. rakyat yang memegang kedaulatan dan kekuasaan

b. pemerintah yang memegang kedaulatan

c. DPR yang memegang kedaulatan

d. Penguasa yang memegang kedaulatan

Page 182: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 11

170

4. Pernyataan yang benar tentang negara persatuan adalah ....

a. berpusat pada negara lain

b. negara yang merdeka dan berdaulat

c. mempunyai dua pemerintahan

d. terdiri dari beberapa pemerintahan daerah

5. Di bawah ini, yang bukan merupakan pengamalan nilai-nilai persatuan dan

kesatuan dalam mempertahankan kesatuan dan persatuan wilayah

Indonesia adalah ....

a. meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika

b. membanggakan budaya daerahnya sendiri

c. mengembangkan semangat kekeluargaan

d. memberikan otonomi daerah

F. Rangkuman

Kesatuan dan persatuan bangsa berarti bahwa bersatunya macam-macam corak

yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Hakekat

negara persatuan dalam pengertian ini adalah negara yang merupakan suatu

kesatuan dari unsur-unsur yang membentuknya, yaitu rakyat yang terdiri atas

berbagai macam etnis suku bangsa, golongan, kebudayaan, serta agama.

Kesatuan Indonesia maksudnya adalah negara merupakan suatu susunan

masyarakat yang integral. Ini berarti bahwa semua golongan bagian, bagian dan

anggotanya berhubungan erat satu dengan yang lainnya dan merupakan

persatuan masyarakat yang organis. Sedangkan dalam kehidupan bersama

adalah perhimpunan bangsa seluruhnya dan tidak memihak kepada sesuatu

golongan atau perseorangan.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 11 ini, Bapak/Ibu secara otomatis

telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi

dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

Page 183: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

171

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 11.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 12, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 11, terutama yang belum

dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 184: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 11

172

Page 185: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

173

Kegiatan Pembelajaran 12 Pentingnya Kesadaran Bernegara Kesatuan Republik Indonesia

A. Tujuan

1. Dengan membaca modul ini dan berdiskusi peserta dikat mampu menjelaskan

makna kesadaran bernegara kesatuan Republik Indonesia dengan benar,

2. Dengan membaca modul ini dan berdiskusi peserta dikat mampu

menunjukkan komitmen diri bernegara kesatuan Republik Indonesia dengan

benar

3. Dengan membaca modul ini dan berdiskusi peserta dikat mampu

menampilkan sikap dan perilaku dalam kesadaran bernegara kesatuan

Republik Indonesia dengan benar

B. Indikator Pencapain Kompetensi

1. Peserta diklat mampu menjelaskan makna kesadaran bernegara Kesatuan

Republik Indonesia.

2. Peserta diklat mampu menunjukkan komitmen diri bernegara kesatuan

Republik Indonesia.

3. Peserta diklat mampu menampilkan sikap dan perilaku dalam kesadaran

bernegara kesatuan Republik Indonesia.

C. Uraian Materi

1. Makna kesadaran bernegara Kesatuan Republik Indonesia Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang

tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas/rela tanpa

tekanan dari luar untuk bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan

kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya. Kesadaran

Berbangsa dan Bernegara Indonesia mempunyai makna bahwa individu yang

Page 186: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 12

174

hidup dan terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus

mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang

dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan Bangsa dan Negara

Indonesia.

2. Komitmen diri bernegara kesatuan Republik Indonesia Sejak Sumpah Pemuda tahun 1928, keinginan dan komitmen untuk bernegara

kesatuan Republik Indonesia secara jelas dan tegas Nampak. Dilanjutkan ketika

para founding fther merumuskan dasar negara dan rancangan Undang-Undang

Dasar sangatlah jelas.

Semangat mengandung arti tekad dan dorongan hati yang kuat untuk menggapai

keinginan atau hasrat tertentu. Para pendiri negara merupakan contoh yang baik

dari orang-orang yang memiliki semangat yang kuat dalam membuat perubahan,

yaitu perubahan dari negara terjajah menjadi negara yang merdeka dan sejajar

dengan negara-negara lain di dunia.

Semangat kebangsaan harus tumbuh dan dipupuk dalam diri warga negara

Indonesia. Semangat kebangsaan merupakan semangat yang tumbuh dalam diri

warga negara untuk mencintai dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan

negara. Seseorang yang memiliki rasa kebangsaan Indonesia akan memiliki rasa

bangga sebagai warga negara Indonesia. Kebanggaan sebagai bangsa dapat kita

rasakan, misalnya ketika bendera Merah Putih berkibar dalam kejuaraan olahraga

antarnegara.

Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

Komitmen adalah sikap dan perilaku yang ditandai oleh rasa memiliki, memberikan

perhatian, serta melakukan usaha untuk mewujudkan harapan dan cita-cita

dengan sungguh-sungguh. Seseorang yang memiliki komitmen terhadap bangsa

adalah orang yang akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi dan golongan.Para pendiri negara dalam perumusan

Pancasila memiliki komitmen sebagai berikut.

Page 187: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

175

a) Memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme.

Pendiri negara memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang

tinggi ini diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah air dan mendahulukan

kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

b) Adanya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia

Pendiri negara dalam merumuskan Pancasila dilandasi oleh rasa memiliki

terhadap bangsa Indonesia.

c) Selalu bersemangat dalam berjuang

Para pendiri negara selalu bersemangat dalam memperjuangkan dan

mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia, seperti Ir. Soekarno, Drs.

Moh. Hatta, dan para pendiri negara lainnya yang mengalami cobaan dan

tantangan perjuangan yang luar biasa. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta berkali-

kali dipenjara oleh Belanda.

d) Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa, yaitu

merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

e) Melakukan pengorbanan pribadi dengan cara menempatkan kepentingan

negara di atas kepentingan pribadi, pengorbanan dalam hal pilihan pribadi, serta

mendukung keputusan yang menguntungkan bangsa dan negara walaupun

keputusan tersebut tidak disenangi.

3. Sikap dan perilaku dalam kesadaran bernegara kesatuan Republik Indonesia.

Nilai-nilai kesadaranbernegara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam

kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:

a) Cinta Tanah Air

b) Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

c) Pancasila

d) Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara

e) Memiliki Kemampuan Bela Negara

Page 188: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 12

176

D. AktivitasPembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 12 ini, peserta yang

mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point

1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pentingnya Kesadaran

Bernegara Kesatuan Republik Indonesia”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pentingnya Kesadaran Bernegara Kesatuan Republik Indonesia”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 12.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat

yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai

oleh kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

Page 189: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

177

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Pentingnya Kesadaran

Bernegara Kesatuan Republik Indonesia”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Pentingnya Kesadaran Bernegara Kesatuan Republik Indonesia”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 12.1) yang telah

disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 12.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

Page 190: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 12

178

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Kasus/Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.

1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas LK 12 Menyusun Soal USBN/Penilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja

1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16

2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan seperti pada saran penggunaan modul E.4

3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format berikut. (Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda)

KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006 Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Bahan Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 PG dan Essay Level Aplikasi

3 PG dan Essay Level Penalaran

b. Kurikulum 2013

Page 191: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

179

Jenis Sekolah : SMP/MTs Mata Pelajaran : PPKn

No. Urut Kompetensi Dasar Bahan

Kelas Materi Indikator Bentuk Soal

1 VIII Semangat dan komitmen

kebangsaan untuk memperkuat NKRI

PG dan Essay Level Pengetahuan dan Pemahaman

2 VIII Semangat dan komitmen

kebangsaan untuk memperkuat NKRI

PG dan Essay Level Aplikasi

3 VIII Semangat dan komitmen

kebangsaan untuk memperkuat NKRI

PG dan Essay Level Penalaran

4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang

dipelajari pada modul ini. 5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs. 6. Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal 7. Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.

KARTU SOAL

Jenjang : Sekolah Menengah Pertama

Mata Pelajaran : PPKn

Kelas :

Kompetensi :

Level : Pengetahuan dan Pemahaman

Materi :

Bentuk Soal : Pilihan Ganda/Essay

BAGIAN SOAL DISINI

Kunci Jawaban :

Page 192: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 12

180

AKTIVITAS : Menguraikan Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

LK 12.1 Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi pentingnya kesadaran bernegara

kesatuan Republik Indonesia

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang pentingnya

kesadaran bernegara kesatuan Republik Indonesia

3. Buatlah uraian komitmen para pendiri negara dalam perumusan Pancasila

sebagai dasar negara ke dalam tabel 12.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

Page 193: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

181

AKTIVITAS : Memberikan contoh penerapan nilai-nilai kesadaran bernegara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

LK 12.2. Contoh penerapan nilai-nilai kesadaran bernegara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi pentingnya kesadaran bernegara

kesatuan Republik Indonesia

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang pentingnya

kesadaran bernegara kesatuan Republik Indonesia

3. Berikanlah contoh penerapan nilai-nilai kesadaran bernegara dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara ke dalam tabel 12.2

4. Presentasikan hasil kerja Saudara

No. Nilai-Nilai Kesadaran Bernegara Penerapan

1. Cinta Tanah Air 1. ........................

2. ........................

3. ........................

4. ........................

5. ........................

2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara 1. ........................

2. ........................

3. ........................

4. ........................

5. ........................

3. Pancasila 1. ........................

2. ........................

3. ........................

4. ........................

5. ........................

4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara 1. ........................

2. ........................

3. ........................

4. ........................

5. ........................

Page 194: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 12

182

No. Nilai-Nilai Kesadaran Bernegara Penerapan

5. Memiliki Kemampuan Bela Negara 1. ........................

2. ........................

3. ........................

4. ........................

5. ........................

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Perhatikan pernyataan berikut :

1) Cinta tanah air 2) Rela berkorban 3) Toleransi 4) Perasaan senasib sepenanggungan

Dari pernyataan diatas, yang termasuk nilai-nilai kesadaran bernegara adalah nomor ... a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 3 dan 4 d. 4 dan 1

2. Komitmen para pendiri negara dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar

negara tercermin dengan adanya ...

a. Mendahulukan kepentingan golongan

b. Rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia

c. Rasa bangga terhadap daerahnya masing-masing

d. Mendukung keputusan yang menguntungkan pribadi

3. Yang bukan merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang diperjuangkan para

pendiri negara dalam merumuskan pancasila, yaitu ...

a. Merdeka

b. Bersatu

c. Makmur

d. Bebas

4. Semangat kebangsaan yang tumbuh dalam diri warga negara Indonesia,

ditandai dengan adanya sikap ...

a. Toleransi

b. Rela berkorban

Page 195: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

183

c. Gotong royong

d. Musyawarah mufakat

5. Seseorang yang memiliki rasa cinta tanah air maka akan diwujudkan dengan

sikap mendahulukan ...

a. Kepentingan partai

b. Kepentingan pribadi

c. Kepentingan golongan

d. Kepentingan bangsa dan negara

F. Rangkuman

Berbangsa dan bernegara merupakan suatu konsep atau istilah yang

menunjukkan seseorang individu terikat dan atau menjadi bagian dari suatu

bangsa dan negara tertentu. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara Indonesia

mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan terikat dalam kaidah dan

naungan di bawah Negara Kesatuan RI harus mempunyai sikap dan perilaku diri

yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak

demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia.

Berkomitmen Kesadaran Bernegara Kesatuan Repbulik Inodonesia adalah sikap

dan perilaku yang ditampilkan selalu berpedoman pada nilai-nilai, semangat dari

Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 12 ini, Bapak/Ibu secara otomatis

telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi

dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 12.

Page 196: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 12

184

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 13, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 12, terutama yang belum

dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 197: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Bagian II Kompetensi Pedagogik

Page 198: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
Page 199: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

187

Kegiatan Pembelajaran 13 Penyusunan Model Pendekatan Saintifik PPKn SMP

A. Tujuan

1. Dengan membaca modul dan berbagai sumber relevan dan berdiskusi peserta

diklat mampu menguraikan langkah-langkah model pendekatan saintifik dalam

pembelajaran PPKn SMP dengan benar.

2. Dengan membaca modul dan berbagai sumber relevan dan berdiskusi peserta

diklat mampu menjelaskan format penyusunan model pendekatan saintifik

dalam pembelajaran PPKn SMP dengan benar.

3. Dengan membaca modul dan berbagai sumber relevan dan berdiskusi peserta

diklat mampu menyusun model pendekatan saintifik dalam pembelajaran

PPKn SMP dengan tepat.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta diklat mampu menguraikan langkah-langkah model pendekatan

saintifik dalam pembelajaran PPKn SMP.

2. Peserta diklat mampu menjelaskan format penyusunan model pendekatan

saintifik dalam pembelajaran PPKn SMP.

3. Peserta diklat mampu menyusun model pendekatan saintifik dalam

pembelajaran PPKn SMP.

C. Uraian Materi Pembelajaran

1. Langkah-langkah Penyusunan Model Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PPKn.

Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau

pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan

beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran

Page 200: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

188

merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak,

pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning,

problem-based learning, inquiry learning dan lain-lain.

Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (direct instructional)

dan tidak langsung (indirect instructional). Pembelajaran langsung adalah

pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan

keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung

dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam

pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan

mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan

keterampilan langsung, yang disebut dengan dampak pembelajaran (instructional

effect).

Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses

pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring

(nurturant effect). Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan

pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini

berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam

proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai

dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh

seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah,

dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013,

semua kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler baik yang terjadi di

kelas, sekolah, dan masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan

moral dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap.

Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang digunakan

untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya

proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan. Strategi

pembelajaran merupakan langkah-langkah sistematik dan sistemik yang

digunakan pendidik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang

Page 201: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

189

memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang

ditentukan. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual dan operasional

pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya.

Metode pembelajaran merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh pendidik

untuk menangani suatu kegiatan pembelajaran yang mencakup antara lain

ceramah, tanya-jawab, diskusi.

Dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik, materi pembelajaran berbasis

pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran

tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik

terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran

yang menyimpang dari alur berpikir logis. Mendorong dan menginspirasi peserta

didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,

memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. Berbasis pada

konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan

Langkah-langkah pembelajaran:

Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,

inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang

terintegrasi. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar

peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit transformasi

substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah

pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta

didik “tahu apa.”

Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk

menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan

dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang

meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Page 202: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

190

Gambar 5. Tiga ranah pembelajaran

Pelaksanaan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan

merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi

proses pembelajaran melaui:

a. Mengamati;

b. Menanya;

c. Mengumpulkan informasi/mencoba;

d. Menalar/mengasosiasi; dan

e. Mengomunikasikan

Gambar 6. Proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik

Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan

pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam

pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih

mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan

penalaran deduktif (deductivereasoning).

Page 203: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

191

Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan

yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi

spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. 2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah (pendekatan

saintifik)

Pendekatan saintifik meliputi lima pengalaman belajarsebagaimana tercantum

dalam tabel berikut.

Tabel 5. Deskripsi Langkah Pembelajaran

Langkah Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan BentukHasil Belajar

Mengamati Mengamati dengan indra

(membaca, mendengar,

menyimak, melihat,

menonton, dan sebagainya)

dengan atau tanpa alat.

Perhatian pada waktu

mengamati

suatuObjek/membaca

suatu tulisan/mendengar

suatu penjelasan,

catatan yang dibuat

tentang yang diamati,

kesabaran, waktu (on

task) yang digunakan

untuk mengamati.

Menanya

(questioning)

Membuat dan

mengajukanpertanyaan,

tanya jawab, berdiskusi

tentang informasi yang belum

dipahami, informasi

tambahan yang ingin

diketahui, atau sebagai

klarifikasi.

Jenis, kualitas, dan

jumlah pertanyaan yang

diajukan peserta didik

(pertanyaan faktual,

konseptual, prosedural,

dan hipotetik).

Mengumpulkan

informasi/mencoba

(experimenting)

Mengeksplorasi, mencoba,

berdiskusi,mendemonstrasik

an, meniru bentuk/gerak,

melakukan eksperimen,

membaca sumber lain selain

buku teks, mengumpulkan

Jumlah dan kualitas

sumber yang

dikaji/digunakan,

kelengkapan informasi,

validitas informasi yang

dikumpulkan, dan

Page 204: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

192

Langkah Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan BentukHasil Belajar

data dari nara sumber melalui

angket, wawancara, dan

memodifikasi/ menambahi/

mengembangkan.

instrumen/alat yang

digunakan untuk

mengumpulkan data.

Menalar/Mengasosias

i

(associating)

Mengolah informasi yang

sudah dikumpulkan,

menganalisis data dalam

bentuk membuat kategori,

mengasosiasi atau

menghubungkan

fenomena/informasi yang

terkait dalam rangka

menemukan suatu pola, dan

menyimpulkan.

Mengembangkan

interpretasi, argumentasi

dan kesimpulan

mengenai keterkaitan

informasi dari dua

fakta/konsep,

interpretasi argumentasi

dan kesimpulan

mengenai keterkaitan

lebih dari dua

fakta/konsep/teori.

Menyintesis dan

argumentasi serta

kesimpulan keterkaitan

antarberbagai jenis

fakta/konsep/teori/

pendapat;

mengembangkan

interpretasi, struktur

baru, argumentasi, dan

kesimpulan yang

menunjukkan hubungan

fakta/onsep/teori dari

dua sumber atau lebih

yang tidak bertentangan;

mengembangkan

interpretasi, struktur

baru, argumentasi dan

kesimpulan dari konsep/

teori/ yang berbeda dari

berbagai jenis sumber.

Page 205: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

193

Langkah Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan BentukHasil Belajar

Mengomunikasikan

(communicating)

Menyajikan laporan dalam

bentuk bagan,diagram, atau

grafik; menyusun laporan

tertulis; dan menyajikan

laporan meliputi proses, hasil,

dan kesimpulan secara lisan.

Menyajikan hasil kajian

(dari mengamatisampai

menalar) dalam bentuk

tulisan, grafis, media

elektronik, multi media

dan lain-lain.

Dengan penjelasan sbb:

a. Mengamati Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran

(meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan

rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki

kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan

fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi

pembelajaran yang digunakan oleh guru.Kegiatan mengamati dalam

pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut:

1. Menentukan objek apa yang akan diobservasi.

2. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan

diobservasi.

3. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer

maupun sekunder.

4. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi.

5. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk

mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.

6. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti

menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-

alat tulis lainnya.

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan

observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan

anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical

device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek,

objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk

Page 206: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

194

mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya.

b. Menanya Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari peserta

didik.Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan

tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan

untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari

pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).Menanya dapat

juga tidak diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam pikiran peserta didik. Untuk

memancing keberanian peserta didik mengungkapkannya guru harus memberi

kesempatan mereka untuk mengungkapkan pertanyaan. Kegiatan bertanya oleh

guru dalam pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap harus dilakukan.

Fungsi bertanya

1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang

suatu tema atau topik pembelajaran.

2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta

mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan

ancangan untuk mencari solusinya.

4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas

substansi pembelajaran yang diberikan.

5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan

pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan

bahasa yang baik dan benar.

6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,

mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat

atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial

dalam hidup berkelompok.

8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam

merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan

berempati satu sama lain.

Page 207: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

195

Kriteria pertanyaan yang baik

Kriteria pertanyaan yang baik adalah: singkat dan jelas, menginspirasi jawaban,

memiliki fokus, bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan,

memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan

tuntutan kemampuan kognitif, merangsang proses interaksi.

Tingkatan Pertanyaan

Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk

memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas

pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan

disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan

yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi

disajikan berikut ini.

Tabel 6. Tingkatan Kognitif

Tingkatan Sub Tingkatan Kata-Kata Kunci Pertanyaan

Kognitif

yang lebih

rendah

Pengetahuan

(knowledge)

Apa...

Siapa...

Kapan...

Di mana...

Sebutkan...

Jodohkan...

pasangkan...

Persamaan kata...

Golongkan...

Berilah nama...

Dll.

Pemahaman

(comprehension)

Terangkahlah...

Bedakanlah...

Terjemahkanlah...

Simpulkan...

Bandingkan...

Ubahlah...

Berikanlah

interpretasi...

Penerapan

(application

Gunakanlah...

Tunjukkanlah...

Buatlah...

Demonstrasikanlah...

Carilah

hubungan...

Tulislah contoh...

Siapkanlah...

Klasifikasikanlah...

Kognitif

yang lebih

tinggi

Analisis

(analysis)

Analisislah...

Kemukakan bukti-

bukti…

Tunjukkanlah

sebabnya…

Page 208: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

196

Tingkatan Sub Tingkatan Kata-Kata Kunci Pertanyaan

Mengapa…

Identifikasikan…

Berilah alasan-

alasan…

Sintesis

(synthesis)

Ramalkanlah…

Bentuk…

Ciptakanlah…

Susunlah…

Rancanglah...

Tulislah…

Bagaimana kita

dapat

memecahkan…

Apa yang terjadi

seaindainya…

Bagaimana kita

dapat

memperbaiki…

Kembangkan…

Evaluasi

(evaluation)

Berilah pendapat…

Alternatif mana yang

lebih baik…

Setujukah anda…

Kritiklah…

Berilah alasan…

Nilailah…

Bandingkan…

Bedakanlah...

c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba) Kegiatan pembelajaran dalam mengumpulkan informasi/ eksperimen antara lain:

1) Melakukan eksperimen.

2) Membaca sumber lain selain buku teks.

3) Mengamati objek/ kejadian/aktivitas.

4) Wawancara dengan narasumber.

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus

mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang

sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk

mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan

metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang

dihadapinya sehari-hari.

Page 209: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

197

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka: (1) Guru hendaknya

merumuskan tujuan eksperimen yang akan dilaksanakan peserta didik; (2) Guru

bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan; (3) Perlu

memperhitungkan tempat dan waktu; (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk

pengarahan kegiatan peserta didik; (5) Guru membicarakan masalah yang akan

dijadikan eksperimen; (6) Membagi kertas kerja kepada peserta didik; (7) Peserta

didik melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru; dan (8) Guru

mengumpulkan hasil kerja peserta didik dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu

didiskusikan secara klasikal.

d. Mengasosiasi/Mengolah informasi Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar.

Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah

yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan

peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir yang logis

dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh

simpulan berupa pengetahuan.

Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah

tidak selalu tidak bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari

associating; bukan merupakan terjemahan dari reasoning, meski istilah ini juga

bermakna menalar atau penalaran.Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam

konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak

merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi

dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan

mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi

penggalan memori.

Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan

aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat

dilakukan dengan cara berikut ini.

1. Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai

dengan tuntutan kurikulum.

2. Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas

utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-

contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.

Page 210: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

198

3. Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari

yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks

(persyaratan tinggi).

4. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.

5. Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.

6. Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat

menjadi kebiasaan atau pelaziman.

7. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.

8. Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan

memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.

e. Mengomunikasikan Mengomunikasikan merupakan ilmu dan praktik menyampaikan atau

mentransmisikan informasi atau aneka jenis pesan. Selama proses pembelajaran,

guru secara konsisten mengomunikasikan atau mentransmisikan pengetahuan,

informasi, atau aneka baru kepada peserta didiknya. Kegiatan mengomunikasikan

merupakan proses yang kompleks. Proses transmisi atau penyampaian pesan

yang salah menyebabkan komunikasi tidak berjalan efektif.

Pada konteks pembelajaran dengan pendekatan saintifik, mengomunikasikan

mengandung beberapa makna, antara lain: (1) mengkomunikasikan informasi, ide,

pemikiran, atau pendapat; (2) berbagi informasi; (3) memperagakan sesuatu; (4)

menampilkan hasil karya; dan (5) membangun jejaring.

Mengomunikasikan juga mengandung makna: (1) melatih keberanian; (2)melatih

keterampilan berkomunikasi;(3) memasarkan ide;(4) mengembangkan sikap

saling memberi-menerima informasi; (5) menghayati atau memaknai fenomena;

(6) menghargai pendapat/karya sendiri dan orang lain; dan (7) berinteraksi

antarsejawat atau dengan pihak lain.

Page 211: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

199

Seperti dijelaskan di atas, salah satu esensi mengomunikasikan adalah

membangun jejaring. Selama proses pembelajaran, kegiatan mengomunikasikan

ini antara lain dapat dilakukan melalui model pembelajaran kolaboratif.

Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar

teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan

filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerja

sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja

sedemikian rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan

bersama.

Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan dan fungsi guru lebih bersifat direktif

atau manajer belajar.Sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Peserta

didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan

atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa

aman sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan

tuntutan belajar secara bersama-sama.

Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif.Dua sifat berkenaan dengan

perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan

pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat

keempat menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif.Dengan

pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan

membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi

dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi

sosiobudaya dengan situasi pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak

sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang memberi instruksi dan

mengawasi secara rijid. Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berbagi

tugas dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu.

Cara ini memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka

sendiri, berbagi strategi dan informasi, menghormati antarsesa, mendorong

tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta

memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan

bermakna.

Page 212: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

200

Contoh Pembelajaran Kolaboratif

Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau

mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia

menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti

berikut:

1) Peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang

cocok dengan satu atau lebih katagori.

2) Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang

memiliki kartu dengan katagori yang sama.

3) Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri

kepada rekannya.

4) Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah

catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan

penting.

Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas

kolaboratif.Karena memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran

dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet

telah menyediakan diri sebagai referensi yang murah dan mudah bagi peserta

didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia.Penggunaan internet

dirasakan makin mendesak sejalan dengan perkembangan pengetahuan terjadi

secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses

hampir ke seluruh informasi tanpa batas dan mereka yang mampu memanfaatkan

informasi diterima secepat mungkin.

a. Format penyusunan model pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn

SMP

Langkah Kegiatan: 1) Pelajari contoh penerapan pendekatan saintifik pada pebelajaran pada

modul pelatihan.

2) Siapkan dokumen kurikulum dan hasil kegiatan analisis kurikulum ( LK no 1.4

yang sudah dikerjakan pada kegiatan 1.4 ).

3) Isilah Lembar Kerja perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik yang

tersedia secara diskusi kelompok .

4) Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda.

Page 213: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

201

5) Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain.

Tabel 7. Format Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran

Kompetensi

Dasar

:

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

:

Topik /Tema :

Sub

Topik/Tema

:

Alokasi Waktu :

Tahapan Pembelajaran

Kegiatan

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan

informasi

Mengasosiasikan

Mengkomunikasikan

b. Latihan menyusun model pendekatan saintifik dalam pemebalajaran PPKn

SMP

Page 214: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

202

Contoh penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. (Pembelajaran kooperatif berpikir berpasang-pasangan dan curah pendapat)

Tabel 8. Model PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIRE AND SHARE

Kompetensi Dasar : 3.3 Memahami aturan hukum yang berlaku dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

4.3 Menyaji hasil telaah tentang aturan hukum yang

berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan

bernegara

Topik /Tema : Aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

Sub Topik/Tema : Kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan

berlalu lintas.

Indikator

pencapaian

kompetensi

: 1. Mendeskripsikan pengertian, macam, dan tujuan

hukum.

2. Memberikan contoh macam-macam aturan hukum di

masyarakat.

3. Menjelaskan tujuan dibentuknya aturan hukum.

4. Menjelaskan pentingnya aturan hukum bagi kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

5. Menggambarkan contoh kondisi di masyarakat apabila

warganya tidak mentaati ketentuan aturan hokum.

6. Menunjukkan contoh manfaat perilaku seseorang yang

patuh terhadap aturan hukum yang berlaku termasuk

aturan berlalu lintas.

7. Menunjukkan contoh perilaku peserta didik yang patuh

terhadap aturan yang berlaku di sekolah.

8. Menelaah aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

Alokasi Waktu : 2 X pertemuan (6 JP @ 40 menit)

Page 215: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

203

Tabel 9. Prosedur Pendekatan Scientific

No. Prosedur

Pendekatan Scientific

Contoh Kegiatan dalam Pembelajaran

A.

Mengamati (Observing)

Peserta didik di pasang-pasangkan (paire)

secara acak.

Guru menayang video pelanggaran berlalu

lintas dan video kecelakaan berlalu lintas dan

peserta didik diminta untuk mencermati baik-

baik.

Setelah itu dilanjutkan peserta didik diminta

untuk membaca, mengamati atau menelaah

grafik kecelakaan lalu lintas yang terjadi di

Indonesia dari tahun ke tahun (terlampir

melalui power point).

Peserta didik diminta untuk mengamati

tayangan gambar/video. Dan mencatat hal

yang menarik untuk dibahas.

B. Menanya (Questioning)

Secara pasangan peserta didik diminta untuk

membuat pertanyaan dari hasil tayangan

video, power point tentanng grafik angka

kecelakaan lalu lintas tersebut sebanyak-

banyaknya..

Misalnya hasil eksplorasi belajar

berpasangan-pasangan peserta didik

mampu merumuskan pertanyaan-pertanyaan

sbb:

o Mengapa terjadi kecelakaan

o Apa faktor penyebab kecelakaan?

o Apakah penting mentaati aturan hukum

yang berlaku termasuk peraturan lalu

lintas? Dan apa alasannya.

o Apa akibat bila tidak mentaati rambu-

rambu lalu lintas?

Page 216: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

204

No. Prosedur

Pendekatan Scientific

Contoh Kegiatan dalam Pembelajaran

o Kerugian apa yang ditrima bila

kecelakaan itu meninpa diri kalian?

o Siapa yang paling susah selain kalian

ketika kecelakaan itu menimpa dirimu?

o Apa dirasakan ketika kecelakaan itu

hingga menimbulkan kematian?.

o Apakah kecelakaan bisa dihindari

sebelum menimpa diri kalian? Dan

bagaimana caranya?

o Apa yang harus kalian lakukan agar

kecelakaan lalu lintas tidak menimpah diri

kalian?

o Bagaimana sikap dan perilaku dalam

berlalu lintas di jalan raya?

o Setujukah kalian dengan pernyataan ini

bahwa kecelakaan lalu lintas di awali dari

kecerobohnan para pengguna jalan?

Berikan alasannya!.

o Aksi-aksi nyata apa yang dapat dilakukan

di lingkungan sekolah terkait dengan

kesadaran berlalu lintas?

• Hasil rumusan pertanyaan tersebut

disepakati untuk dijadikan bahan

pembahasan yang bermakna bagi peserta

didik.

Page 217: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

205

No. Prosedur

Pendekatan Scientific

Contoh Kegiatan dalam Pembelajaran

C. Mengumpulkan informasi/data

Guru membimbing peserta didik yang

berpasang-pasangan untuk menemukan

sumber-sumber belajar yang dapat

digunakan rujukan untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa

sendiri.

Dari sumber belajar selanjutkan peserta

didik memilih informasi-informasi yang

dapat dijadikan rujukan untuk memecahkan

pertanyaan tersebut.

D. Menalar (Associating)

Peserta didik secara berpasangandiminta

untuk merumuskan jawaban dari

pertanyaan yang diajukan oleh peserta

didik.

Bila sudah selesai dirumuskan jawaban

secara berpasangan, guru meminta kepada

peserta didik, agar setiap pasangan memilih

pasangan lain bergabung menjadi kelompok

kecil terdiri dari 4 orang siswa.

Guru menugaskan setiap kelompok belajar

(4 orang) untuk share , berbagi pendapat

dari rumusan jawaban yang telah dihasilkan

dan setiap anggota kelompok diberi

kebebasan untuk berpendapat.

E. Mengomunikasi-kan dan membuat jejaring

Setiap kelompok belajar kecil (terdiri 4

orang) untuk menyajikan hasil kerjanya di

depan kelas, mulai dari perumusan

pertanyaan hingga perumusan jawabannya.

Page 218: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

206

No. Prosedur

Pendekatan Scientific

Contoh Kegiatan dalam Pembelajaran

Kelompok belajar yang lain bebas

menanggapi hasil hasil sajian kelompok

penayang

Kelompok belajar penayang menanggapi

balik.

F. Menyimpulkan Peserta didik dan guru menyimpulkan

materi pembelajaran.

Kesadaran menaati terhadap norma yang

berlaku, harus tumbuh dari diri seseorang

sehingga akan timbul keteraturan/ketertiban

masyarakat.

G. Praktik kewarganegaraan

Guru menugaskan kepada peserta didik

untuk membuat gerakan di kelasnya yaitu “

Gerakan disiplin dalam berlalu lintas” yang

dilaksanakan oleh masing-masing peserta

didik.

Rubrik Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik Pembelajaran PPKn Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan

dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran.

Langkah-langkah penilaian hasil analisis: 1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -2.2a.

2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil

rancangan peserta.

Tabel 10. Kriteria Peringkat

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Amat Baik

(AB)

90 < AB

≤ 100 Identitas: topik, sub topik, KD dan indikator pencapaian kompetensi

dan alokasi waktu lengkap dan benar.

Page 219: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

207

Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,

mengasosiasikan dan mengomunikasikan sesuai dengan topik/sub

topik, KD, indikator dan alokasi waktu.

Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,

mengasosiasikan dan mengomunikasikan lengkap, sistematis dan

logis atau benar secara konsep .

Baik (B) 80 < B ≤

90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai.

Cukup (C) 70 < C ≤

80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai.

Kurang (K) ≤ 70 Ketiga aspek kurang sesuai.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 13 ini, peserta yang

mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point

1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penyusunan Model

Pendekatan Saintifik PPKn SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Penyusunan Model Pendekatan Saintifik PPKn SMP”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara

individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

Page 220: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

208

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 13.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan

di dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat

yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai

oleh kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penyusunan Model

Pendekatan Saintifik PPKn SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Penyusunan Model

Pendekatan Saintifik PPKn SMP”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

Page 221: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

209

kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 13.1) yang telah

disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 13.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Tugas/Kasus

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.

1. Lembar Kerja

AKTIVITAS : Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran saintifik serta

peran guru didalamnya LK 13.1. Langkah-langkah pembelajaran saintifik serta peran guru didalamnya

Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi penyusunan model pendekatan saintifik

PPKn SMP

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang penyusunan

model pendekatan saintifik PPKn SMP

Page 222: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

210

3. Jelaskanlah langkah-langkah pembelajaran saintifik serta peran guru

didalamnya ke dalam tabel 13.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok

No. Langkah-langkah

Pembelajaran Saintifik Peran Guru

1.

2.

3.

4.

5.

AKTIVITAS : Membuat suatu model pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn

LK 13.2. Model pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn

Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi penyusunan model pendekatan saintifik

PPKn SMP

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang penyusunan

model pendekatan saintifik PPKn SMP

3. Pilihlah salah Kompetensi Dasar PPKn SMP yang ada di kelas 7/8/9

4. Buatlah satu model pendekatan saintifik (kecuali model pendekatan yang sudah

ada di modul) dalam pembelajaran PPKn ke dalam tabel 13.2.

5. Presentasikan hasil kerja Saudara

Page 223: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

211

Kompetensi

Dasar

:

Topik

/Tema

:

Sub

Topik/Tema

:

Indikator

pencapaian

kompetensi

:

Alokasi

Waktu

:

No. Prosedur

Pendekatan Scientific

Kegiatan Dalam Pembelajaran

A.

B.

C.

D.

E.

F.

2. Tes Formatif AKTVITAS : Mengerjakan Tes Formatif

1. Peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan dalam

proses pembelajaran ...

a. Induktif

b. Deduktif

c. Langsung

d. Tidak langsung

Page 224: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 13

212

2. Perhatikan pernyataan berikut :

1) Guru membimbing peserta didik yang berpasang-pasangan untuk

menemukan sumber-sumber belajar yang dapat digunakan rujukan untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa sendiri.

2) Dari sumber belajar selanjutkan peserta didik memilih informasi-informasi

yang dapat dijadikan rujukan untuk memecahkan pertanyaan tersebut.

Dari pernyataan diatas menunjukkan langkah-langkah pembelajaran yaitu ...

a. Menanya

b. Mengamati

c. Mengkomunikasikan

d. Mengumpulkan informasi

3. Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai

keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep merupakan bentuk hasil belajar

dari langkah pembelajaran ...

e. Menalar

f. Menanya

g. Mengamati

h. Mengumpulkan informasi

4. Yang termasuk kegiatan pembelajaran pada langkah pendekatan saintifik

mengkomunikasikan yaitu ...

a. Peserta didik di pasang-pasangkan (paire) secara acak.

b. peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan dari hasil tayangan video

c. Setiap kelompok belajar kecil (terdiri 4 orang) untuk menyajikan hasil

kerjanya di depan kelas

d. Peserta didik secara berpasangan diminta untuk merumuskan jawaban

dari pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik

5. Metode yang sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta

didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi

adalah ...

a. Menyimpulkan

b. Mengamati

c. Menanya

d. Menalar

Page 225: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

213

F. Rangkuman

Model penerapan pendekatan saintifik minimal meliputi kegiatan mengamati –

menanya – mengumpulkan informasi – mengasosiasi – mengkomunikasikan.

Mengingat karakteristik mata pelajaran di satuan pendidikan berbeda-beda, maka

bisa dikembangkan seperi eksperimen, mengimpulkan dan sebagainya.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 13 ini, Bapak/Ibu secara otomatis

telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi

dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 13.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 14, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 13, terutama yang belum

dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 226: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 14

214

Page 227: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

215

Kegiatan Pembelajaran 14

Kriteria Pemilihan Model Pembelajaran PPKn SMP

A. Tujuan

1. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

kriteria pemilihan model pembelajaran dengan benar.

2. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

karakteristik pengembangan model pembelajaran secara benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta diklat mampu menjelaskan kriteria pemilihan model pembelajaran.

2. Peserta diklat mampu menjelaskan karakteristik pengembngan model

pembelajaran

C. Uraian Materi Pembelajaran

1. Kriteria Pemilihan Model Pembelajaran

Menurut Permendikbud nomor 058 Tahun 2014 lampiran III dinyatakan bahwa

pemilihan model pembelajaran harus mempertimbangkan hal-hal serbagai berikut

a. Tujuan pembelajaran dan sifat materi pelajaran

b. Karakteristik kemampuan peserta didik Alokasi waktu yang tersedia

c. Sumber belajar dan media pembelajaran yang tersedia.

d. Ketersediaan fasilitas/ sarana dan prasarana seperti kondisi ruang kelas,

fasilitas perpustakaan, akses internet.

Sedangkan Bang Girsang yang dimuat dalam wordpress.com menyebutkan

bahwa kriteria pemilihan model pembelajaranyaitu : a. Sifat (karakter) guru.

b. Tingkat perkembangan intelektual dan sosial anak.

c. Fasilitas sekolah yang tersedia.

d. Tingkat Kemampuan Guru.

Page 228: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 14

216

e. Sifat dan tujuan materi pelajaran.

f. Waktu pembelajaran.

g. Suasana kelas.

h. Konteks domain tujuan pembelajaran.

2. Karakteristik Pengembangan Model Pembelajaran

Karakteristik pengembangan model pembelajaran, dapat di dasarkan pada

ranah/aspek yang dikembangkan, yaitu ranah sikap, pengetahuan dan

ketrampilan atau gabungan keiga ranah tersebut.

Di dalam permendikbud nomor 058 Tahun 2014 lampiran III khususnya Pedoman

Mata Pelajaran PPKN SMP dinyatakan sebagai berikut:

Tabel 11. Pedoman Mata Pelajaran PPKN SMP

No Ranah Model Pembelajaran 1 Sikap a. Pembiasaan

b. Keteladanan c. Berlatih empati d. Refleksi nilai-nilai luhur e. Mengklarifikasi Nilai f. Membangun koalisi g. Mengelola konflik h. Pengabdian Kepada masyarakat i. Projek belajar kewarganegaraan j. Bermain / simulasi k. Pembelajaran berbasisi budaya l. Kajian karakter ketokohan m. Kajian kearifan local n. Berlatih demonstrasi damai

2 Pengetahuan a. Mendengar dengan penuh perhatian b. Berdiskusi peristiwa public\ c. Pelacakan isu media masa d. Meneliti isu public e. Melaksanakan pemilihan f. Dialog mendalam dan berpikir kritis g. Penyajian atau presentasi gagasan h. Menuliskan kajian dokumen historis i. Dsb.

3 ketrampilan a. Bekerja dalam kelompok

b. Bertanya mendalam/dialektis c. Partisipasi dalam asosiasi d. Membangun koalisi. e. Mewancarai narasumber f. Debat pro dan kotra g. Mengelola konflik

Page 229: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

217

Secara umum karakteristik pengembangan/pemilihan model pembelajaran, juga

tidak lepas dari beberapa aspek antara lain:

1. Kompetensi yang dicapai yang ditandai sejulah indicator,

2. materi pembelajaran,

3. karakteristitik peserta didik,

4. tingkat kemampuan guru untuk mengaplikasikan model,

5. saran dan prasarana,

6. pendekatan pembelajaran, dan sebagainya

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 14 ini, peserta yang

mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point

1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Kriteria Pemilihan

Model Pembelajaran PPKn SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Kriteria

Pemilihan Model Pembelajaran PPKn SMP”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

Page 230: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 14

218

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 14.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat

yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai

oleh kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Kriteria Pemilihan

Model Pembelajaran PPKn SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Aspek

nilai-nilai Pancasila dalam PPKn”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 14.1) yang telah

disediakan

Page 231: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

219

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 14.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Kasus/Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. 1. Lembar Kerja AKTIVITAS : Menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan

ranah/aspek yang dikembangkan untuk setiap kompetensi dasar

LK 14.1. Pengembangan model pembelajaran sesuai ranah/aspek yang dikembangkan Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi kriteria pemilihan model pembelajaran

PPKn SMP

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang kriteria

pemilihan model pembelajaran PPKn SMP

3. Pilih kompetensi dasar sesuai kelas yang Saudara pegang di sekolah masing-

masing (kelas 7, 8 atau 9), masukkan kompetensi dasar dari kompetensi inti

3 dan 4

Page 232: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 14

220

4. Tentukan model pembelajaran yang sesuai dengan ranah/aspek yang

dikembangkan ke dalam tabel 14.1

5. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok

AKTIVITAS : Membuat model pembelajaran PPKn SMP LK 14.2. Model Pembelajaran PPKn SMP Prosedur Kerja :

1. Bacalah dengan cermat uraian materi kriteria pemilihan model pembelajaran

PPKn SMP

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang kriteria

pemilihan model pembelajaran PPKn SMP

3. Pilih kompetensi dasar sesuai kelas yang Saudara pegang di sekolah

masing-masing (kelas 7, 8 atau 9), masukkan kompetensi dasar dari semua

kompetensi inti 3 dan 4

4. Tentukan salah satu topik/ atau tema atau materi

5. Buatlah model pembelajaran yang sesuai dengan topik atau tema atau materi

tersebut

6. Presentasikan hasil kerja saudara

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Pemilihan model pembelajaran menurut Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014

harus mempertimbangkan ...

a. Suasana kelas

b. Sifat/karakter guru

c. Tingkat kemampuan guru

d. Karakteristik kemampuan peserta didik

No. Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar IPK Ranah Model

Pembelajaran 1. KI 3 3.1

3.2 dst...

2. KI 4 4.1 4.2 dst...

Page 233: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

221

2. Perhatikan pernyataan berikut :

1) Partisipasi dalam asosiasi

2) Dialog mendalam dan berpikir kritis

3) Pengabdian kepada masyarakat

4) Kajian karakter ketokohan

Dari pernyataan diatas, yang termasuk model pembelajaran yang didasarkan

pada ranah sikap ditunjukkan nomor ...

a. 1 dan 2

b. 1 dan 4

c. 2 dan 3

d. 3 dan 4

3. Model Pembelajaran yang didasarkan pada ranah pengetahuan yaitu ...

a. Mengelola konflik

b. Pelacakan isu media massa

c. Mewawancarai narasumber

d. Membangun koalisi

4. Model pembelajaran yang didasarkan pada ranah keterampilan yaitu ...

a. Debat pro dan kontra

b. Melaksanakan pemilihan

c. Berdiskusi peristiwa publik

d. Projek belajar kewarganegaraan

5. Aspek yang menentukan karakteristik pengembangan/pemilihan model

pembelajaran antara lain ...

a. Kompetensi yang dicapai yang ditandai sejumlah indikator

b. Waktu pembelajaran

c. Sifat/karakter guru

d. Suasana kelas

Page 234: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 14

222

F. Rangkuman

Kriteria pemilihan model sangat dipengaruhi olehbeberapa aspek antara lain: (1)

Kompetensi yang dicapai yang ditandai sejumlah indikator, (2) materi

pembelajaran, (3) karakteristitik peserta didik, (4) tingkat kemampuan guru untuk

mengaplikasikan model, (5) saran dan prasarana, (7) pendekatan pembelajaran,

dan sebagainya. Juga dari domain atau sepek yang ingin dicapai, sikap

pengetahuan dan atau ketrampilan atau gabungan semua domain seperti yang

dituntut dalam Kurikulum 2013.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 14 ini, Bapak/Ibu secara otomatis

telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi

dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 14.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 15, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 14, terutama yang belum

dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 235: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

223

Kegiatan Pembelajaran 15

Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP

A. Tujuan

1. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menganalisis KD dan

materi pembelajaran dengan benar

2. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu memahami lingkup

penilaian hasil belajar dengan benar

3. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan

karakteristik kompetensi yang akan dicapai dengan benar

4. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mengidentifikasi

materi esensial sesuai KD dan IPKnya.

5. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

komponen kisi-kisi secara benar

6. Dengan membaca dan berdiskusi kerja kelompok peserta diklat mampu

menjelaskan langkah-langkah penyusunan kisi-kisi dengan benar.

7. Dengan tugas mandiri dan kelompok peserta diklat mampu menyusun kisi-

kisi dengan benar

8. Dengan tugas mandiri dan kelompok peserta diklat mampu menyusun soal

sesuai dengan IPK yang dikembangkan dalam indikator soal dengan benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta diklat mampu menganalisis KD dan materi pembelajaran

2. Peserta diklat mampu memahami lingkup penilaian hasil belajar.

3. Peserta diklat mampu mendeskripsikan karakteristik kompetensi yang akan

dicapai.

4. Peserta diklat mampu mengidentifikasi materi esensial sesuai KD dan IPKnya.

5. Peserta diklat mampu menjelaskan komponen penyusunan kisi-kisi soal.

6. Peserta diklat mampu menjelaskan langkah-langkah penyusunan kisi-kisi soal.

Page 236: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 15

224

7. Peserta diklat mampu menyusun kisi-kisi soal.

8. Peserta diklat mampu menyusun soal sesuai dengan IPK yang dikembangkan

dalam indikator soal.

C. Uraian Materi

1. Analisis KD dan Materi Pembelajaran a. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan

Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik

peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran. Kompetensi

Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan Kometensi Inti

sebagai berikut:

1. kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka

menjabarkan KI-1;

2. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka

menjabarkan KI-2;

3. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka

menjabarkan KI-3;

4. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar ketrampilan dalam rangka

menjabarkan KI-4.

Pengelompokan Kompetensi Dasar seperti tersebut di atas adalah sebagai

berikut.

Kelas VII

Tabel 12. Pengelompokan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

2.1. Menghargai semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.

Page 237: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

225

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial danalam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya.

2.2. Menghargai perilaku sesuai norma-norma dalam berinteraksi dengan kelompok sebaya dan masyarakat sekitar.

2.3. Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender.

2.4. Menghargai semangat persatuan dan kesatuan dalam memahami daerah tempat tinggalnya sebagai bagian yang utuh dan tak terpisahkan dalam kerangka Negara Kesatuan RepubIik Indonesia (NKRI).

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

3.1 Memahami sejarah dan semangat komitmen para pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara.

3.2.Memahami sejarah perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3.3 Memahami isi alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

3.5.Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI.

3.6 Memahami keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender.

3.7 Memahami pengertian dan makna Bhinneka Tunggal Ika.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

4.1 Menyaji hasil telaah tentang “sejarah dan semangat komitmen para pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara”.

4.2.Menyaji hasil telaah tentang sejarah perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4.3 Menyaji hasil kajian isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Page 238: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 15

226

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

4.4 Menyaji hasil pengamatan tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

4.5.Menyaji hasil pengamatan karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI.

4.6 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender.

4.7 Menyaji hasil telaah tentang makna Bhinneka Tunggal Ika.

4.8 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang mencer-minkan komitmen terhadap keutuhan nasional.

Kelas VIII

Tabel 13. Pengelompokan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1 Menghargai keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.

2.2 Menghargai semangat kebangsaan dan kebernegaraan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam menetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional negara kebangsaan.

2.3 Menghargai sikap kebersamaan dalam keberagaman masyarakat sekitar.

2.4 Menghargai semangat dan komitmen sumpah pemuda dalam kehidupan bermasyarakat sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pemuda pada saat mendeklarasikan Sumpah Pemuda tahun

Page 239: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

227

1928.

2.5 Menghargai semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan bangsa untuk memperkuat/memperkokoh NKRI.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

3.1 Memahami nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

3.2 Memahami fungsi lembaga-lembaga negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3.3 Memahami tata urutan peraturan perundang-undangan nasional.

3.4 Memahami norma dan kebiasaan antardaerah di Indonesia.

3.5 Memahami Hak Asasi Manusia (HAM) dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

3.6 Memahami makna keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

3.7 Memahami unsur-unsur NKRI.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, danmengarang) sesuai

dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber

4.1 Menalar nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari.

4.2 Menyaji hasil telaah fungsi lembaga-lembaga negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4.3 Menyaji hasil telaah tata urutan peraturan perundang-undangan nasional.

4.4 Menalar hasil telaah norma dan kebiasaan antardaerah di Indonesia.

4.5 Menyaji pelaksanaan kewajiban asasi manusia sebagaimana diatur Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Page 240: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 15

228

lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

4.6 Menyaji hasil telaah tentang kerjasama dalam masyarakat yang beragam dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

4.7 Menyaji hasil telaah unsur-unsur NKRI sebagai satu kesatuan yang utuh.

4.8 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender.

4.9. Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.

Kelas IX

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghargaidan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

1.1 Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan pergaulan antarbangsa.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam Berinteraksi secaraefektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

2.1 Menghargai keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa sesuai engan dinamika perkembangan jaman.

2.2 Menghargai keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.

2.3 Menghargai hukum yang berlaku dalam masyarakat sebagai wahana perwujudan keadilan dan kedamaian.

2.4 Menghargai sikap toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.

2.5 Menghargai semangat dan komitmen sumpah pemuda sebagai perekat kebangsaan sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pemuda pada saat mendeklarasikan Sumpah Pemuda tahun 1928.

2.6 Menghayati semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam

Page 241: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

229

mengisi dan mempertahankan NKRI.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

3.1 Memahami dinamika perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

3.2 Memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3.3 Memahami aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

3.4 Memahami perbedaan baik dan buruk dalam bertutur kata, berperilaku, dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

3.5 Memahami masalah-masalah yang muncul dalam keberagaman masyarakat dan cara pemecahannya.

3.6 Memahami konteks kesejarahan NKRI.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

4.1 Menyaji hasil telaah nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa sesuai dinamika perkembangan jaman.

4.2 Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4.3 Menyaji hasil telaah tentang aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

4.4 Menyaji sikap, tutur kata, dan perilaku yang baik, sesuai dengan nilai dan moral Pancasila dalam pergaulan hidup sehari-hari di masyarakat, bangsa dan Negara.

4.5 Menalar penyelesaian masalah yang muncul dalam keberagaman masyarakat.

4.6 Menyaji hasil telaah dinamika penguatan komitmen mempertahankan NKRI dalam konteks kesejarahan.

Page 242: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 15

230

a. Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan

perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,

satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional

yang terukur dan/atau dapat diobservasi.

Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan :

1) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan

dalam KD;

2) karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah;

3) potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.

Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan

indikator, yaitu:

1) Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator yang terdapat

dalam RPP.

2) Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis soal

yang di kenal sebagai indikator soal.

Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan

pencapaian kompetensi dasar. Indikator berfungsi sebagai berikut :

1) Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.

2) Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang

dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan

arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan

karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah,

serta lingkungan.

3) Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.

4) Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan indikator

yang dikembangkan, karena indikator dapat memberikan gambaran kegiatan

pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. Indikator yang

menuntut kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar

kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan

lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry.

5) Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.

Page 243: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

231

6) Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian

kompetensi peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai

tuntutan indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi

secara maksimal.

7) Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.

8) Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta

mengevaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam

menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator

penilaian.

9) Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum

dalam KD.Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan

kata kerja operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup

dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian

kompetensi.

b. Analisis Materi Pembelajaran Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang

dikembangkan. Seperti yang telah dijelaskan di atas mengenai fungsi indikator dan

mekanisme pengembangan indikator, maka dalam prosedur penyusunan

penilaian hasil belajar materi pembelajaran harus dianalisis terkait KI dan KD

dengan IPK .

Perumusan indikator pada Kurikulum 2013 Indikator untuk KD yang diturunkan

dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai

dan sikap yang gejalanya dapat diamati sebagai dampak pengiring dari KD pada

KI-3 dan KI-4. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan

dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur.

KRITERIA KOMPETENSI / MATERI PENTING 1) Urgensi: KD/indikator/materi yang secara teoritis, mutlak harus dikuasai oleh

siswa.

2) Kontinuitas: KD/indikator/materi lanjutan yang merupakan pendalaman materi

sebelumnya.

3) Relevansi: yang diperlukan untuk mempelajari dalam bidang studi lain.

4) Keterpakaian: memiliki nilai terapan tinggi dalam kehidupan sehari-hari

Page 244: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 15

232

Contoh Analisis keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran:

Tabel 14. Analisis keterkaitan KI dan KD dengan IPK dan Materi Pembelajaran

D. Kompetensi Inti

E. Kompetensi Dasar

F. Indikator Pencapaian Komptensi

G. Materi Pembelajaran

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa kepada TuhanYME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan pergaulan antarbangsa

.1.1.1 Mensyukuri keberadaan aturan hukum yang berlaku untuk menjamin perwujudan keadilan dan kedamaian sebagai insan yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.3 Menghargai hukum yang berlaku dalam masyarakat sebagai wahana perwujudan keadilan dan kedamaian

2.3.1 Menghargai terhadap keberadaan aturan hukum yang berlaku dalam masyarakat sebagai wahana perwujudan keadilan dan kedamaian.

2.3.2 Menunjukkan perilaku santun dalam berkendaraan bermotor di jalan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

3.3 Memahami aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

3.3.1 Menjelaskan pengertin aturan hukum

3.3.2.Mengidentifikasi macam-macam aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat

3.3.1 Pengertin aturan hukum

3.3.2. Macam-macam aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Page 245: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

233

D. Kompetensi Inti

E. Kompetensi Dasar

F. Indikator Pencapaian Komptensi

G. Materi Pembelajaran

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

dan bernegara. 3.3.3. Menjelaskan arti

pentingnya aturah hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

3.3.4 Menunjukkan contoh perilaku ketidakpatuhan masyarakat terhadap aturan hukum yang berlaku.

3.3.5. Menampilkan perilaku disiplin terhadap aturan hukum yang berlaku di lingkungan sekolah, masyarakat.

3.3.6. Menunjukkan contoh akibat ketidakpatuhan warga masyarakat terhadap aturan hukum yang berlaku.

3.3.3. Arti pentingnya aturah hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

3.3.4 Contoh perilaku ketidakpatuhan masyarakat terhadap aturan hukum yang berlaku.

3.3.5. Tampilan perilaku disiplin terhadap aturan hukum yang berlaku di lingkungan sekolah, masyarakat.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

4.3 Menyaji hasil telaah tentang aturan hukumyang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

4.3.1. Merancang sistematikan laporan hasil telaah tentang aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

4.3.2. Merancang bahan tayang hasil telaah tentang aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

4.3.1. Sistematika laporan hasil telaah tentang aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

4.3.2 Bahan tayangan hasil telaah tentang aturan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Page 246: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 15

234

D. Kompetensi Inti

E. Kompetensi Dasar

F. Indikator Pencapaian Komptensi

G. Materi Pembelajaran

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

1. Lingkup penilaian hasil belajar Pada kurikulum 2013, penilaian hasil peserta didik mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan ketrampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat

digunakan untuk menentukan posisi relatif peserta didik terhadap standar yang

telah ditentukan. Untuk melengkapi perangkat pembelajaran PPKn dengan suatu

model, diperlukan jenis-jenis penilaian yang sesuai. Berikut penjelasan ranah

penilaian:

Gambar 7. ranah penilaian

2. PENGEMBANGAN KISI-KISI

2.1. Fungsi kisi-kisi

1) Pedm. penulisan soal

2) Pedm. perakitan soal

2.2. Syarat kisi-kisi a. Mewakili isi kurikulum

b. Singkat dan jelas

c. Soal dapat disusun sesuai dengan bentuk soal.

Page 247: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

235

3. FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : Alokasi Waktu :

Mata Pelajaran : Jumlah Soal :

Tabel 15. FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL

No. Urut

Kompetensi Dasar/ Indikator

Bahan Kelas/ smt.

Materi Indikator Soal

Bentuk Tes

No. Soal

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

4. Indikator Soal

a. Indikator soal sebagai pertanda atau indikasi pencapaian kompetensi

b. Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur

c. Indikator mengacu pada materi pembelajaran sesuai kompetensi

5. Prinsip-prinsip penilaian adalah sebagai berikut:

a. Obyektif: penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor

subyektivitas penilai

b. Terpadu: penilaian dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan

pembelajaran, dan berkesinambungan

c. Ekonomis: penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pelaporannya

d. Transparan: prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan

keputusan dapat diakses oleh semua pihak

e. Akuntabel: penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal

sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya

f. Edukatif: mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru

Page 248: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 15

236

6. KAIDAH PENULISAN SOAL PG 1. Soal harus sesuai dengan indikator

2. Pengecoh harus berfungsi

3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar

4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.

5. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.

6. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.

7. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.

8. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama

9. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban

di atas salah/benar”.

10. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun

berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya.

11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal

harus jelas dan berfungsi.

12. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang

bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang.

13. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

14. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah

bahasa Indonesia.

15. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya

mudah dimengerti warga belajar/siswa.

16. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat jika soal akan

digunakan untuk daerah lain atau nasional.

17. Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu

kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal.

7. Perencanaan Penilaian Menyusun kisi-kisi untuk setiap semester

a. Mengidetifikasi KD KI-3 dengan KD KI-4

b. Menyusun/mengidentifikasi IPK

c. Menentukan teknik penilaian sesuai KD/indikator

d. Menyusun tugas-tugas penilaian sesuai KD/indikator

Menyusun rubrik penilaian

Page 249: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

237

a. Menentukan aspek-aspek penilaian sesuai KD

b. Menyusun rubrik sesuai aspek penilaian

Contoh Format Kisi-kisi

Mata Pelajaran : Kelas : Semester :

Tabel 16. Format Kisi-kisi

No KD Indikator Teknik Penilaian

Tugas

Penilaian

1 KD KI-3 KD KI-4

2 KD KI-3 KD KI-4

3

Dst

D. Aktifitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 15 ini, peserta yang

mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point

1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Prosedur Penyusunan

Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Prosedur Penyusunan

Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

Page 250: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 15

238

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 15.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang

berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh

kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Prosedur Penyusunan

Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas

pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Prosedur

Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

Page 251: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

239

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 15.1) yang telah

disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 15.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Kasus/Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. 1. Lembar Kerja AKTIVITAS : Menguraikan Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil Belajar

PPKn SMP LK 15.1 Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP

Page 252: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 15

240

Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil

Belajar PPKn SMP

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Prosedur

Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP

3. Buatlah uraian dari pertanyaan yang telah disediakan mengenai Prosedur

Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP ke dalam tabel 17.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

1. Deskripsikan karakteristik kompetensi yang akan dicapai dalam penilaian !

2. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan kisi-kisisoal !

3. Deskripsikan karakteristik kompetensi yang akan dicapai dalam penilaian !

Uraian Jawaban :

1. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................

2. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................

3. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................

4. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................

Page 253: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

241

AKTIVITAS : Menguraikan Prosedur Penyusunan Soal LK 15.2 Prosedur Penyusunan Soal Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil

Belajar PPKn SMP

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Prosedur

Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP

3. Buatlah uraian dari pertanyaan yang telah disediakan mengenai Prosedur

Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP ke dalam tabel 15.2

4. Presentasikan hasil kerja saudara

1. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan kisi-kisi soal !

2. Buatlah kerangka kisi-kisi soal !

3. Buatlah rumusan soal sesuai dengan IPK yang dikembangkan

dalam indikator soal!

Uraian Jawaban :

1. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................

2. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................

3. ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... ......................................................................................................................

Page 254: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 15

242

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Perhatikan pernyataan berikut :

1. tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan

dalam KD;

2. karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah;

3. potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.

Pernyataan diatas adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam

mengembangkan ...

a. Indikator

b. Kompetensi Inti

c. Kompetensi Dasar

d. Materi Pembelajaran

2. Indikator pada KD berbunyi dapat menjelaskan pengertian HAM, maka

instrumen penilaian yang tepat adalah ...

a. Tes

b. Portofolio

c. Skala sikap

d. Lembar pengamatan

3. Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan

pencapaian kompetensi dasar. Dibawah ini yang bukan merupakan fungsi dari

indikator adalah ...

a. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran

b. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran

c. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar

d. Pedoman dalam mengembangkan soal

4. Penilaian dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan

pembelajaran dan berkesinambungan merupakan salah satu prinsip penilaian,

yaitu ...

a. Terpadu

b. Ekonomis

c. Transparan

d. Edukatif

Page 255: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

243

5. Perhatikan pernyataan berikut :

1. Mengidentifikasi KD KI-3 dengan KD KI-4;

2. Menyusun/mengidentifikasi IPK;

3. Menentukan teknik penilaian sesuai KD/Indikator;

4. Menyusun tugas-tugas penilaian sesuai KD/Indikator

Pernyataan diatas adalah hal-hal yang dilakukan dalam menyusun...

a. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

b. Mater pembelajaran secara sistematis

c. Kisi-kisi untuk setiap semester

d. Rubrik penilaian

F. Rangkuman

1. Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Kompetensi

Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan

peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran 2. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan

yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.

3. Fungsi indikator sebagai:

a. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran

b. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran

c. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar

d. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar

4. Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum

dalam KD. Rumusan indikator dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata

kerja operasional

5. Materi pembelajaran dikembangkan sesuai indikator pencapaian kompetensi

yang terkait dengan KI dan KD

6. Penilaian hasil belajar peserta didik dengan menerapkan penilaian autentik yang

meliputi Kompetensi sikap, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi

Ketrampilan. Prinsip-prinsip penilaian adalah sebagai berikut:

a. Obyektif: penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi

faktor subyektivitas penilai

Page 256: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 15

244

b. Terpadu: penilaian dilakukan secara terencana, menyatu dengan

kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan

c. Ekonomis: penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pelaporannya

d. Transparan: prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak

e. Akuntabel: penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak

internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur,

dan hasilnya

f. Edukatif: mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 15 ini, Bapak/Ibu secara otomatis

telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi

dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 15.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 16, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 15, terutama yang belum

dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 257: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

245

Kegiatan Pembelajaran 16

Penyusunan RPP PPKn SMP

A. Tujuan

1. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menjelaskan

langkah-langka menyusun RPP dengan benar.

2. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mengidentifikasi

format penyusunan RPP secara benar

3. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menyusun RPP

secara benar

B. IndikatorPencapaianKompetensi

1. Peserta diklat mampu menjelaskan langkah-langka menyusun RPP.

2. Peserta diklat mampu mengidentifikasi format penyusunan RPP.

3. Peserta diklat mampu menyusun RPP.

C. UraianMateriPembelajaran

1. Langkah-langkah menyusun RPP a. Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3)

proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan

(6) sumber belajar;

b. Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;

c. Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku

panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,

konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi

materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;

d. Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk

yang lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan

Page 258: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 16

246

kondisi peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media,

alat, bahan, dan sumber belajar;

e. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi

waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan,

inti, dan penutup;

f. Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,

teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;

g. Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan

penilaian; dan

h. Menentukan Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar disesuaikan dengan

yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran 2. Format Penyusunan RPP

Berdasarkan Permendikbud Nomor 022 Tahun 2016, komponen RPP terdiri

atas :

a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;

c. kelas/semester;

d. materi pokok;

e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD

dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang

tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan

indikator ketercapaian kompetensi;

i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai

KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan

dicapai;

j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pelajaran;

Page 259: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

247

k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;

l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan,

inti, dan penutup; dan

m. penilaian hasil pembelajaran.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 16 ini, peserta yang

mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point

1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penyusunan RPP PPKn

SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh

Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Penyusunan RPP PPKn SMP”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 16.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

Page 260: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 16

248

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat

yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai

oleh kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Penyusunan RPP PPKn

SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh

Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Penyusunan RPP PPKn

SMP”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan

yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas dan

kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 16.1) yang telah

disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 16.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

Page 261: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

249

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya

dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/Kasus/Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. 1. Lembar Kerja AKTIVITAS : Memahami langkah-langkah menyusun RPP PPKn SMP LK 16.1 Langkah-langkah menyusun RPP PPKn SMP

Prosedur Kerja :

1. Bacalah dengan cermat uraian materi Penyusunan RPP PPKn SMP

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Penyusunan

RPP PPKn SMP

3. Buatlah langkah-langkah penyusunan RPP PPKn SMP ke dalam tabel 16.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok

Langkah-langkah menyusun RPP PPKn SMP :

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 262: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 16

250

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

AKTIVITAS : Membuat model RPP PPKn SMP LK 16.2 Model RPP PPKn SMP Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Penyusunan RPP PPKn SMP

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Penyusunan

RPP PPKn SMP

3. Pilihlah Kompetensi Dasar sesuai dengan peserta diklat mengajar saat ini.

4. Susunlah model RPP PPKn SMP

5. Presentasikan hasil kerja Saudara

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif 1. Perumusan indikator dalam menyusun RPP harus menunjukkan rumusan

yang spesifik, artinya indikator tersebut dapat ...

a. Diukur dan diubah

b. Diukur dan diamati

c. Diamati dan diidentifikasi

d. Diubah dan diidentifikasi

2. Materi yang dikembangkan dalam RPP harus merujuk pada ...

a. Indikator

Page 263: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

251

b. Kompetensi inti

c. Kompetensi dasar

d. Tujuan pembelajaran

3. Kegiatan pembelajaran yang dituangkan dalam silabus harus mengandung 5

M, yaitu ...

a. Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan

b. Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menyimpulkan dan

mengkomunikasikan

c. Mengamati, mengidentifikasi, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan

d. Mengamati, mengidentifikasi, mengumpulkan informasi, menyimpulkan

dan mengkomunikasikan

4. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi waktu

pada silabus, selanjutnya dibagi kedalam kegiatan ...

a. Pengayaan dan remedial

b. Pendahuluan, inti dan remedial

c. Pendahuluan, inti, dan penutup

d. Pendahuluan, pengayaan, remedial

5. Strategi pembelajaran remedial dilakukan setelah guru melakukan ...

a. Penilaian

b. Pengkajian silabus

c. Perumusan indikator

d. Penentuan alokasi waktu

F. Rangkuman

RPP disusun berdasarkan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014. Format

penyusunan RPP sesuati permendikbud nomor 103 Tahun 20014 merupakan

ketentuan minimal, sehingga masih dapat dikembangkan asal pengembangan

tidak bertentangan dengan komponen yang sudah ada atau menghilangkan

makna RPP itu sendiri.

Page 264: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 16

252

RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu

pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1)

identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu;

(3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan

pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 16 ini, Bapak/Ibu secara otomatis

telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi

dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 16.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 17, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 16, terutama yang belum

dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 265: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

253

Kegiatan Pembelajaran 17 Kebutuhan Media Pembelajaran PPKn Smp

A. Tujuan

1. Dengan mencermati Rumusan Kompetensi Dasar (KD) peserta diklat mampu

menjelaskan karakteristik tuntutan pesan yang harus disampaikan dalam

pembelajaran PPKn SMP dengan tepat.

2. Dengan tugas kelompok mencermati karakteristik KD, peserta diklat dapat

melakukan organisasi materi Pembelajaran PPKn dengan tepat.

3. Dengan tugas kelompok mencermati organisasi materi tuntutan KD, peserta

diklat dapat mengidentifikasi pengalaman belajar yang harus dilakukan oleh

siswa dalam pembelajaran PPKn SMP dengan benar.

4. Dengan berdiskusi tentang materi dan pengalaman belajar peserta diklat

mampu memberikan alternatif media pembelajaran PPKn SMP dengan tepat.

5. Dengan berdiskusi menguji keunggulan alternatif media PPKn SMP, peserta

diklat dapat memilih media yang dipandang cocok untuk pembelajaran PPKn

SMP dengan tepat.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan tuntutan pesan kompetensi dasar (KD) PPKn SMP PPKn

2. Mengorganisasi materi pembelajaran PPKn

3. Mengidentifikasi pengalaman belajar siswa dalam pembelajaran PPKn

4. Menentukan alternatif media pembelajaran PPKn SMP

5. Menentukan pilihan media pembelajaran PPKn SMP

C. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran 1

1. Analisis Kompetensi Dasar (KD) PPKn SMP Media pembelajaran harus dikembangkan berdasarkan pada tuntutan

Komptensi Dasar (KD) memiliki tuntutan pesan materi tersendiri yang berbeda

Page 266: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 17

254

dengan tuntutan (KD) yang lain dalam lingkup kurikulum mata pelajaran yang

sama. Itulah sebabnya, mengkaji Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran

PPKn dengan memperhatikan dan mengajukan pertanyaan tentang hal-hal

berikut (Al-Hakim, 2010):

a. Perhatikan karakteristik kompetensi dasar termasuk ranah apa? Apakah

termasuk sikap religius, sikap sosial, pengetahuan, atau pengetahuan?

b. Perhatikan kata kunci substansi yang terkandung dalam Komptensi Dasar

(KD), misalnya kata kunci substansi tentang Pancasila, UUDNRI Tahun

1945, Bhinneka Tunggal Ika atau Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Analisis materi pembelajaran PPKn SMP Pengembagan media harus memperhatikan karakteristik sekaligus cakupan

pesan dalam materi pembelajaran (Al-Hakim, 2010). Di samping itu, konsep

dan lingkup media dalam arti sempit juga mencakup bahan atau materi

pembelajaran. Bahan pembelajaran ibarat ‘menu' yang harus disajikan oleh

guru kepada siswa dalam komunikasi belajar mengajar. Akurasi bahan

pembelajaran dapat digunakan menditeksi, apakah tujuan pembelajaran yang

telah dirumuskan diperkirakan telah tercapai atau belum. Dengan kata lain,

bahan pembelajaran mengandung segala pesan yang digunakan dalam

pencapaian tujuan pembelajaran.

Ada beberapa strategi yang ditempuh oleh guru dalam penguasaan bahan

pembelajaran, antara lain: (1) melakukan observasi dan identifikasi buku ajar

dan bahan cetak lainnya yang dipandang mendukung pencapaian tujuan; (2)

menganalisis buku ajar dan bahan cetak lainnya, yang disesuaikan dengan

karaktenstik tujuan pembelajaran; (3) mengorganisasikan bahan pembelajaran

dengan pendekatan sistematis, komprehensif (menyeluruh) dan integral

(menyatu); (4) mengeksplorasimateri pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan empirik dan kontekstual, baik yang mempertimbangkan latar

geografis (tempat, daerah) maupun latar sosial-kulturalnya (sosial-budaya).

3. Analisis pengalaman belajar PPKn SMP Pengalaman belajar merupakan penanda indikator pencapaian kompetensi

dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang

Page 267: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

255

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pengalaman dikembangkan

sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi

daerah. Yang lebih lagi, indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun

alat penilaian (Al-Hakim, 2010).

Analisis pengalaman harus menggambarkan bagaimana siswa melakukan

kinerja pembelajarannya sesuai dengan tuntutan belajar yang mereka alami.

Dalam kaitan ini, pengembangan media menjadi satu hal yang penting,

terutama digunakan sabagai ”saluran” tranformasi pesan dan terjabar dengan

jelas dalam perilaku belajar siswa.

Dalam konteks ini pula, setiap (KD) dijabarkan menjadi beberapa indikator

(lebih dari dua). Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat

diukur dan/atau diobservasi. Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah

atau setara dengan kata kerja dalam (KD) maupun (SK).

Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan kepentingan (urgensi),

kesinambungan (kontinuitas), kesesuaian (relevansi) dan kontekstual.

Keseluruhan indikator dalam satu (KD) merupakan tanda-tanda, perilaku, dan

lain-lain untuk pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan

bersikap,berpikir, dan bertindak secara konsisten.

4. Alternatif media pembelajaran PPKn SMP 1. Apabila tujuan pembelajaran PKn diarahkan pada aspek pengetahuan,

yaitu menggali definisi sebuah konsep dan hakekat warga negara; kita

dapat menggunakan media, antara lain:

a. Buku teks, dokumen konstitusi, undang-undang dan media cetak

lainnya;

b. Media grafis, seperti gambar, bagan, sketsa dan sebagainya;

c. Media audio dan visual, serta gabungan keduanya;

d. Media display (papan tulis, flanel, majalah dinding), dan sebagainya.

e. Media sumber, misalnya berkunjung ke dinas, pemerintah

desa/kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, propinsi, nasional; dan

lembaga-lembaga pemerintahan lainnya;

Page 268: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 17

256

2. Apabila tujuan pembelajaran PKn diarahkan dalam melatih keterampilan

siswa untuk memposisikan diri dan bersikap dalam kehidupan masyarakat

Indonesia yang beraneka ragam serta mampu menghormati keragaman

budaya, suku dan agama, kita bisa menggunakan media, antara lain:

a. Peta kepulauan Nusantara;

b. Gambar aneka budaya yang berada di wilayah nusantara;

c. Simulasi tentang dialog antar Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan

(SARA);

d. Berkunjung ke daerah-daerah dengan mengenal potensi budayanya;

e. Ceritera Fiktif, misalnya “Pak Blando Yang Egois” (Buku PKn Suparlan

Al Hakim, dkk).

f. Model menggalang ‘dompet amal’, untuk musibah Bencana Alam;

g. Lagu Bhinneka Tunggal Ika (Syair: Thalib);

h. Budaya Tembang Macapat, (untuk daerah Jawa, dan daerah lain

menyesuaikan energi budaya lokal daerahnya);

i. Klipping koran, majalah tentang pertentangan SARA; bentrok remaja,

perkelaihan pelajara, dan sebagainya.

3. Apabila tujuan pembelajaran diarahkan kemampuan siswa untuk

menganalisis pada pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara

(konstitusi, pemerintah, parlemen, dan peradilan), maka kita dapat

menggunakan media pembelajaran, antara lain:

a. Buku teks dan dokumen Konstitusi (UUD 1945 hasil Amandemen);

b. Foto/gambar Presiden, wakil Presiden dan Menteri Kabinet;

c. Lagu “Susan Punya Cita-Cita” (Syair: Ria Enes);

d. Undang-undang Pemilihan Umum;

e. Lagu/Mars “Pemilihan Umum” (Syair: Mochtar Embut);

f. Berkunjung ke DPRD II, I atau DPR Pusat;

g. Bagan susunan peradilan di Indonesia;

h. Puisi, misalnya “Aku dan Hukum” (oleh Suparlan Al Hakim);

i. Media sumber : Kunjungan Praktik Peradilan;

j. Klipping, tentang kasus Hakim Suap; Terdakwa Bernyanyi di Peradilan,

dan kasus Masyarakat Menyuap Hakim; kasus main hakim sendiri, dan

sebagainya;

k. Observasi ketaatan dan pelanggaraan terhadap peraturan lalu-lintas;

Page 269: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

257

l. Mengundang tokoh untuk bercerita tentang pengalaman

ketokohannya.

4. Apabila tujuan pembelajaran diarahkan dalam memberikan kemampuan

siswa untuk berpegang teguh pada nilai-nilai dasar Pancasila, UUDNRI

Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI sebagai dasar kehidupan

berbangsa dan bernegara serta mencintai tanah airnya, kita bisa

menggunakan media antara lain adalah:

a. Materi tentang pengamalan nilai-nilai dasar Pancasila, misalnya bisa

menggunakan media:

• Ceritera tentang keagungan Tuhan Yang Maha Esa sebagai “Causa

Prima” (penyebab pertama dari segala sesuatu yang ada);

• Ceritera tentang kebiadaban dan keberadaban manusia;

• Lagu Dari Sabang Sampai Merauke; Satu Nusa-Satu Bangsa, Lagu

Wawasan Nusantara, dan sebagainya;

• Ceritera fiktif “Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Jatuh”, “Falsafah

Sapu Lidi”, dan “Warisan Sang Pahlawan”; dan sebagainya;

• Ceritera pewayangan tentang “Keangkara Murkaan” dan “Kebaikan”;

• Media Tembang Macapat “Dhandhanggula” suatu alternatif teknik

pembudayaan nilai-nilai Pancasila (oleh Suparlan Al Hakim, Lab PKn

UM Malang).

• Puisi, misalnya “Rahasia Tangan Kanan” (Suparlan Al-Hakim), dan

bisa digali puisi lain yang bernuansa nilai-nilai etika Pancasila dan

Budi Pekerti; atau Bapak/Ibu bisa membuat sendiri atau bersama

anak-anak membuat puisi!

b. Materi UUD Republik Indonesia, misalnya bisa menggunakan media:

• Buku teks, tentang sejarah perumusan UUD 1945;

• Bagan tentang unsur-unsur konstitusi Indonesia (UUD 1945);

• Dokumen UUD 1945 (hasil Amandemen); dan sebagainya.

c. Materi Negara Repubik Indonesia sebagai negara yang berkedaulatan

rakyat, bisa menggunakan media, antara lain:

• Teks Proklamasi 17 Agustus 1945;

• Gambar Lambang Negara “Garuda Pancasila”;

• Lagu Gebyar-gebyar (Syair: Gombloh);

Page 270: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 17

258

• Undang-undang Pemilihan Umum;

• Lagu/Mars “Pemilihan Umum” (Syair: Mochtar Embut);

• Badan penyalur aspirasi, misalnya OSIS, Dewan Sekolah, RT, RW,

BPD/LPMK, DPRD, DPR Pusat dan MPR;

• Berkunjung dan mengamati sidang-sidang yang dilaksanakan di

DPRD II, I atau DPR Pusat; dan sebagainya.

5. Media Terpilih untuk digunakan dalam pembelajaran PPKn Untuk menentukan media pembelajaran terpilih dalam pembelajaran PPKn,

seorang guru harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.

Pertama, mempersandingkan ragam media yang dimungkinkan sebagai

alternatif, sebagaimana diidentifikasi pada uraian materi (4) Alternatif media

pembelajaran PPKn.

Kedua, menangkap keakurasian pesan yang terkandung pada masing-masing

alternative media yang ada.

Ketiga, menguji keunggulan dan kekurangan pesan yang terdeskripsikan dari

media alternatif.

Keempat, terakhir menetapkan dan menggunakan media pemelajaran terpilih

dalam pembelajaran PPKn, sesuai dengan kronologis penggunaan media

dalam proses (scenario) yang ditetapkan.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 17 ini, peserta yang

mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point

1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Kebutuhan Media

Pembelajaran PPKN SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran

yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

Page 271: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

259

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Kebutuhan Media Pembelajaran PPKN SMP”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta

tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta

dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara

individual atau kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 17.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan

di dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat

yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai

oleh kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Page 272: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 17

260

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Kebutuhan Media

Pembelajaran PPKN SMP”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran

yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Kebutuhan Media Pembelajaran PPKN SMP”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus (LK 17.1) yang telah

disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 17.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Page 273: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

261

E. Latihan/Kasus/Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. 1. Lembar Kerja AKTIVITAS : Melakukan analisis kebutuhan media LK 17.1 Analisis kebutuhan media Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Kebutuhan Media Pembelajaran PPKN

SMP

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Kebutuhan

Media Pembelajaran PPKN SMP

3. Buatlah analisis kebutuhan media ke dalam tabel 17.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

Diskusikan bersama Kelompok Anda (4-5) orang teman diklat, beberapa persoalan berikut!

KD: Kelas IX SMP: 2.2. “Menghargai Hukum yang berlaku dalam masyarakat sebagai wahana perwujudan keadilan dan kedamaian”. Berdasarkan rumusan KD tersebut, diskusikan dengan teman sekelompok Anda berapa persoalan berikut!

1. Identifikasi, tuntutan pesan apa yang dapat ditangkap dari KD itu?

2. Alternatif kebutuhan media apa saja untuk menyampaian pesan dari KD tersebut!

Hasil analisis :

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 274: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 17

262

AKTIVITAS : Membuat media pembelajaran sesuai kebutuhan LK 17.2 Langkah-langkah pembuatan/pemilihan media pembelajaran Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi Kebutuhan Media Pembelajaran PPKN

SMP

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang Kebutuhan

Media Pembelajaran PPKN SMP

3. Pilihlah salah satu topik materi kelas 7

4. Buatlah/pilihlah media yang sesuai dengan topik materi yang Saudara lalu

tuangkan langkah-langkah pembuatan/pemilihan media tersebut ke dalam tabel

17.2

5. Presentasikan hasil kerja Saudara

Kompetensi Dasar :

Indikator Pencapaian Kompetensi :

Topik/Sub Topik :

Langkah-langkah pembuatan/pemilihan media pembelajaran

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Page 275: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

263

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif

1. Media pembelajaran dikembangkan berdasarkan pada tuntutan ...

a. Indikator

b. Kompetensi Inti

c. Kompetensi Dasar

d. Tujuan Pembelajaran

2. Apabila tujuan pembelajaran PKn diarahkan dalam melatih keterampilan

siswa untuk memposisikan diri dan bersikap dalam kehidupan masyarakat

Indonesia yang beraneka ragam serta mampu menghormati keragaman

budaya, suku dan agama, maka media yang cocok digunakan adalah ...

a. Dokumen konstitusi

b. Peta kepulauan Nusantara

c. Undang-Undang Pemilihan Umum

d. Bagan tentang unsur-unsur konstitusi Indonesia

3. Klipping, tentang kasus Hakim Suap; Terdakwa Bernyanyi di Peradilan,

dan kasus Masyarakat Menyuap Hakim; kasus main hakim sendiri adalah

contoh media yang digunakan bila tujuan pembelajaran diarahkan dalam

memberikan kemampuan siswa untuk ...

a. menggali definisi sebuah konsep dan hakekat warga negara

b. menganalisis pada pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara

c. memposisikan diri dan bersikap dalam kehidupan masyarakat

Indonesia yang beraneka ragam

d. berpegang teguh pada nilai-nilai dasar Pancasila, UUDNRI Tahun

1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI sebagai dasar kehidupan

berbangsa dan bernegara

4. Untuk materi Negara Repubik Indonesia sebagai negara yang

berkedaulatan rakyat, maka media yang cocok digunakan adalah ...

a. Gambar Lambang Negara “Garuda Pancasila”;

b. Ceritera pewayangan tentang “Keangkara Murkaan” dan “Kebaikan”;

c. Lagu “Susan Punya Cita-Cita”

d. majalah tentang pertentangan SARA

5. Yang bukan termasuk kedalam hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru

dalam menentukan media terpilih adalah ...

Page 276: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 17

264

a. Memilih media yang memiliki teknologi canggih

b. mempersandingkan ragam media yang dimungkinkan sebagai

alternatif

c. menguji keunggulan dan kekurangan pesan yang terdeskripsikan dari

media alternatif

d. menangkap keakurasian pesan yang terkandung pada masing-masing

alternative media yang ada

F. Rangkuman

Berdasarkan uraian materi, dapat dikristalkan dalam rangkuman sebagai berikut.

1. Analisis Kompetensi Dasar (KD) PPKn SMP.

Media pembelajaran harus dikembangkan berdasarkan pada tuntutan

Komptensi Dasar (KD) memiliki tuntutan pesan materi tersendiri yang berbeda

dengan tuntutan (KD) yang lain dalam lingkup kurikulum mata pelajaran yang

sama.

2. Analisis materi pembelajaran PPKn SMP.

Pengembangan media harus memperhatikan karakteristik sekaligus cakupan

pesan dalam materi pembelajaran.

3. Analisis pengalaman belajar PPKn SMP

Pengalaman belajar merupakan penanda indikator pencapaian kompetensi

dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

4. Analisis Alternatif media pembelajaran PPKn SMP

Alternatif pemilihan media, harus disesuai dengan karakteristik KD, materi

pembelajaran dan tuntutan tujuan pembelajaran.

5. Media Terpilih untuk digunakan dalam pembelajaran PPKn

Untuk menentukan media pembelajaran terpilih dalam pembelajaran PPKn,

seorang guru harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.Pertama,

mempersandingkan ragam media yang dimungkinkan sebagai alternative;

Kedua, menangkap keakurasian pesan yang terkandung pada masing-masing

alternative media yang ada; Ketiga, menguji keunggulan dan kekurangan pesan

yang terdeskripsikan dari media alternative; Keempat, terakhir menetapkan dan

menggunakan media pemelajaran terpilih dalam pembelajaran PPKn

Page 277: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

265

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 17 ini, Bapak/Ibu secara otomatis

telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi

dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 17.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat

meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 18, jika masih di bawah 80% Anda

harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 17, terutama yang belum

dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 278: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 17

266

Page 279: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

267

Kegiatan Pembelajaran 18

Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

A. Tujuan

1. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu merumuskan

masalah dalam penelitian tindakan kelas dengan benar.

2. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menemukan

alternatif pemecahan masalah dalam penelitian tindakan kelas secara benar

3. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu merumuskan

hipotesis tindakan dalam peneltian tindakan kelas (PTK( secara benar

4. Dengan membaca modul dan berdiskusi peserta diklat mampu menyusun

indikator pencapaian hasil pada penlitian tindakan kelas dengan benar

5. Dengan membaca modul diklat dan diskusi serta kerja kelompok peserta didik

mampu menyusun instrumen pengumpulan data dalam penelitian tindakan

kelas (PTK) dengan benar.

B. IndikatorPencapaianKompetensi

Indikator pencapaian kompetensi yang dicapai oeh peserta diklat adalah:

1. Peserta diklat mampu merumuskan masalah dalam penelitian tindakan kelas.

2. Peserta diklat mampu menemukan alternatif pemecahan masalah dalam

penelitian tindakan kelas.

3. Peserta diklat mampu merumuskan hipotesis tindakan dalam peneltian

tindakan kelas (PTK).

4. Peserta diklat mampu menyusun indikator pencapaian hasil pada penlitian

tindakan kelas.

5. Peserta didik mampu menyusun instrumen pengumpulan data dalam

penelitian tindakan kelas (PTK).

Page 280: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 18

268

C. UraianMateri

Pembelajaran : Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan penelitian

tindakan kelas PTK yang diprakarsai seperti penetapan tindakan, pelaksanaan

tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah, pembuatan skenario pembelajaran,

pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi penelitian tindakan kelas, dan

lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang ditetapkan.

Disamping itu juga diuraikan alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam

rangka perbaikan masalah Langkah-langkah perencanaan penelitian tindakan

kelas sebagai berikut:

a. Penetapan fokus permasalahan PTK diawali dari munculnya suatu masalah dalam pembelajaran. Masalah

adalah kesenjangan antara teori dan realitas atau kesenjarangan antara idealisme

dan realitas. Masalah ini kemudian dikaji, diamati, dan dicermati yang dikenal

dengan identifikasi masalah. Dari sejumlah masalah, kemudian dipilih dan dipilah

yang menjadi masalah utama pembelajaran atau fokus masalah.

Permasalahnnya bagaimana merumuskan masalah. Menurut Sukarnyana, 2002,

sebagai berikut:

1. masalah hendaknya dirumuskan secara jelas, dalam arti tidak memiliki makna

ganda.

2. Masalah penelitian dapat dituangkan dalam kalimat tanya

3. Rumusan masalah umumnya hanya menunjukan dua variabel atau lebih;

4. Rumusan masalah telah menunjukkan secara eksplisit subyek dan atau lokasi

penelitian.

Contoh rumusan masalah “ Apakah penerapan kooperatif learning tteknik think

paire and share berbantun kartu Talking Chip mampu meningkatkan hasil belajar

memahami aturan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi

siswa kelas VII-F SMP Negeri 1 Kencakapura Kab. Alengka Tahun 2015?

Masalah ibarat penyakit yang harus disembuhkan. Obat penyembuhnya harus

betul-betul tepat. Oleh karena hasil analisis masalah sangat menentukan

keberhasilan tindakan. Obat penyembuh dimaksud adalah “tindakan”. Misalnya

fokus masalahnya hasil belajar terhadap materi memahami aturan hukum

Page 281: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

269

menurun, maka dikaji dahulu penyebabnya menurunnya hasil belajar. Mungkin

metode guru kurang tepat, guru mengajar terlalu mendominasi, sajian kurang

menarik dsb. Setelah ditemukan faktor utama penyebab menurun hasil belajar

karena sajian kurang menarik, karena guru ceramah, guru mendominasi kegiatan

pembelajaran, maka tindakan guru adalah “ penggunaan media pembelajaran “

dan proses pembelajaran lebih terpusat pada peserta didik, seperti pembelajaran

kooperatif dengan segala modelnya, pembelajaran konstektual, sehingga

rumusan masalah bisa “ Apakah penerapan pembelajaran kooperatif model think

paire and share berbantuan media kartu talking chip mampu meningkatkan hasil

belajar memahami aturan hukum bagi peserta didik kelas VII–B SMP Negeri 1

Kencakapura Kab Alengka Tahun 2015? .. Judul penelitian tindakan kelas bisa “

Upaya meningkatkan hasil belajar memahami aturan hukum yang berlaku dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui penerapan pembelajaran

kooperatif teknik Think Paire Share berbantuan media kartu Talking Chip Bagi

Peserta Didik Kelas VII-B SMP Negeri I Banjararum Kab. Alengka Tahun 2015.

b. Alternatif Tindakan. Alternatif tindakan, adalah alternatifk pemecahan masalah yang dihadapi. Banyak

alternatif tindakan yang bisa digunakan. Namun bila dari beberapa alternatif

tindakan tidak tepat, maka akan berdampak kegagalan tindakan. Oleh karena itu

hasil penentuan masalah menjadi faktor utama. Berdasarkan contoh di atas,

alternatif tindakan yang paling tepat adalah “penerapan pembelajaran kooperatif

model think paire and share berbantun media kartu talking chip”.

c. Hipotesis Tindakan. Secara umum kata “hipotesis” adalah dugaan yang beralasan atau jawaban

sementara atas masalah yang hendak dipecahkan (Sukarnyata, 2002). Dalam

kegiatan inilah dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang hendak

dipecahkan haruslah mempergunakan pengetahuan ilmiah sebagai dasar

argumentasi dalam mengkaji persoalan agar diperoleh jawaban yang dapat

diandalkan. Oleh karena itu sebelum mengajukan hipotesis tindakan, peneliti

harus mengkaji dahulu teori-teori , hasil-hasil penelitian, dan pendapat para ahli

yang relevan dengan masalah yang diteliti. Dengan demikian hipotesis tidak boleh

dirumuskan secara asal-asalan.

Page 282: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 18

270

Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang

diperoleh dari pengkajian-pengkajian dari berbagai sumber. Hipotesis merupakan

jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling

mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Namun demikian tetap

merupakan kebenaran yang masih lemah (hipo = di bawah; tesis = kebenaran)

atau jawaban sementara atas masalah yang hendak dipecahkan, karena belum

diuji secara empirik.

Berdasarkan contoh di atas, maka hipotesis tindakan adalah “ Penerapan

pembelajaran kooperatif model think paire and share berbantuan media kartu

talking chip dapat meningkatkan hasil belajar memahami aturan hukum bagi

peserta didik kelas VII-B SMP Negeri I Kecakapura Kab. Alengka Tahun 2015.

d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi Hasil PTK Indikator pencapaian kompetensi PTK atau indikator kinerja, pada bagian ini

tolok ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga

memudahkan verifikasinya untuk tindakan perbaikan melalui penelitian tindakan

kelas yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu

ditetapkan kriteria keberhasilan yang diduga sebagai dampak dari

implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud. Kriteria indikator pencapaian

kompetensi hasil tindakan, bisa berupa kriteria ketuntasan minimal (KKM) kalau

itu data kuantitatif, dengan dengan katagori, sangat baik, baik, cukup dan kurang,

atau sangat meningkat, meningkat, cukup meningkat, kurang meningkat, sangat

aktif, aktif, cuku aktif, kurang aktif, dan sebagainya. Setiap penentuan karagori ini

harus ada deskriptor/rubrik yang memberikan ciri-ciri dari masing-masing katagori

tersebut. Dari contoh di atas, maka indikator pencapaian kompetensi apabila

mencapai KKM pemahaman terhadap aturan hukum yang ditetapkan peneliti

setelah melalui tes.

e. Penyusunan Instrumen Pengumpulan data tindakan. Pengertian Instrumen Penelitian Tindakan Kelas Instrumen penelitian adalah

alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, dan disebut juga

dengan teknik penelitian. Karena instrumen atau alat tersebut mencerminkan cara

pelaksanaannya.

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu cara ilmiah dalam memecahkan masalah

Page 283: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

271

pembelajaran yang memerlukan sebuah instrumen pengumpulan data yang tepat

untuk menghasilkan suatu data yang diharapkan. Karena sebuah penelitian

memerlukan data-data empiris

Ciri khas dari Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pengamatan yang

melibatkan peran serta seorang guru, dimana seorang guru selain mengajar juga

melakukan penelitian. Guru sebagai penentu skenario penelitian, bertindak

sebagai instrumen pokok atau kunci dalam Penelitian Tindakan Kelas dan

berpartisipasi penuh dalam pengumpulan data. Sehingga instrumen lain hanya

menjadi instrumen penunjang.

Teknik pengumpulan data dilaksanakan guru ketika proses kegiatan belajar

mengajar berlangsung, namun tidak boleh mengganggu kegiatan pembelajaran,

karena guru dalam konteks PTK berperan ganda sebagai pengajar dan peneliti.

Dengan demikian instrumen yang mungkin digunakan adalah pengamatan dan

observasi terstruktur

Pada bagian ini ditunjukan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang

berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar,

yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan

atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan.

Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya.

Data hasil tindakan dikumpulkan dengan suatu alat yang disebut instrumen.

Instrumun akan menentukan peroleh data yang dikumpulkan oleh karena dalam

pemilihan instrumen penllitian tindakan kelas harus tepat. Menurut jenis bisa tes

dan non tes atau data kuantitatif dan kualitatif. Jenis instrumen tes meliputi pilihan

ganda, tes uraian, tes kemapuan lainnya. Sedangkan non tes berupa

observasi/pengamatan langsung dan tidak langsung. Pengamatan tidak langsung,

pengamatan yang dilakukan melalui pihak lain, bukan peneliti itu sendiri. Tentu

walaupun pengamatan, harus ada instrument pengamatan.

Data yang masuk lewat insttrumen pengumpulan data kemudian dianalisis,

dikelompok-kelompok berdasarkan tes dan non tes. Langkah selanjutnya data di

oleh, maka dihasilkan hasil pengolahan data, untuk diinterpretasikan

Page 284: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 18

272

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 18 ini, peserta yang

mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point

1. Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas

pembelajaran pada point 2.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Perencanaan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK)”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran

yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan Pendahuluan a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau

kelompok.

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

terhadap materi modul

e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan

keperluan);

f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi

latihan/kasus/tugas (LK 18.1) sebagaimana yang telah dipersiapkan di

dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota

kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat

yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai

oleh kelompok.

2) Kegiatan Inti a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.

b. Penyampaian hasil diskusi;

Page 285: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

273

c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok

3) Kegiatan Penutup a. Menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Perencanaan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK)”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran

yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.

1) Kegiatan In 1 a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul

“Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)”.

b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan

tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.

c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan

hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam

penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual

d. Mempersilahkan peserta diklat (secara individual) membaca cerdas

dan kerja keras(Mandiri) memahami terhadap materi modul

e. Berdiskusi bersama tentang Latihan/ kasus LK 18.1 yang telah

disediakan

2) Kegiatan On Peserta diklat mengerjakan latihan/tugas (LK 18.2) secara individu

sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan

peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras

(Mandiri) dalam mengerjakan LK yang ada.

3) Kegiatan In 2 a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan

pertanyaan, saran dan komentar.

b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil

Page 286: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 18

274

pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain

c. Menyimpulkan hasil pembelajaran

d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. Latihan/ Kasus /Tugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas

diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan

pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. 1. Lembar Kerja AKTIVITAS : Menguraikan langkah-langkah perencanaan penelitian tindakan

kelas (PTK) LK 18.1 Langkah-langkah perencanaan penelitian tindakan kelas (PTK)

Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi perencanaan penelitian tindakan

kelas(PTK)

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang perencanaan

penelitian tindakan kelas (PTK)

3. Buatlah uraian langkah-langkah dalam proses perencanaan penelitian

tindakan kelas ke dalam tabel 18.1

4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.

No. Langkah-langkah perencanaan PTK Penjelasan

1.

2.

3.

4.

5.

Page 287: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

275

AKTIVITAS : Membuat perencanaan penelitian tindakan kelas LK 18.2 Perencanaan penelitian tindakan kelas (PTK) Prosedur Kerja : 1. Bacalah dengan cermat uraian materi perencanaan penelitian tindakan kelas

(PTK)

2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang perencanaan

penelitian tindakan kelas (PTK)

3. Jawablah pertanyaan yang disediakan dalam tabel 18.2

4. Presentasikan hasil kerja Saudara

1. Buatlah rumuskan masalah dalam penelitian tindakan kelas dengan benar.

2. Tentukan alternatif pemecahan masalah dalam penelitian tindakan kelas secara benar

3. Rumuskanlah hipotesis tindakan dalam peneltian tindakan kelas (PTK) secara benar

4. Susunlah indikator pencapaian hasil pada penlitian tindakan kelas 5. Susunlah instrumen pengumpulan data dalam penelitian tindakan

kelas (PTK).

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

..................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

..................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Page 288: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 18

276

2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Tes Formatif

1. Perumusan masalah dalam perencanaan PTK yang baik adalah ... a. rumusan masalah memiliki makna ganda b. masalah penelitian dirumuskan secara jelas c. rumusan masalah memuat satu variabel d. masalah penelitian dirumuskan dari teori

2. Alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian disebut ...

a. Metode penelitian b. Skenario penelitian c. Hipotesis penelitian d. Instrumen penelitian

3. Suatu cara ilmiah dalam memecahkan masalah pembelajaran yang

memerlukan sebuah instrumen pengumpulan data yang tepat untuk menghasilkan suatu data yang diharapkan disebut ... a. Penelitian Tindakan Kelas b. Karya Tulis Ilmiah c. Jurnal Ilmiah d. Simposium

4. Dugaan yang beralasan atau jawaban sementara atas masalah yang

hendak dipecahkan disebut ... a. Rumusan masalah b. Hipotesis penelitian c. Instrumen penelitian d. Alternatif tindakan

5. Instrumen yang mungkin digunakan pada penelitian tindakan kelas oleh

guru adalah ... a. Pengamatan b. Wawancara c. Survey d. Tes

Page 289: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

277

F. Rangkuman

Rumusan masalah dalam PTK harus benar-benar fokus terhadap masalah

tertentu yang spesifik. Artinya masalah tersebut dapat dipecahkan dan dapat

diukur pemecahan masalah.

Tindakan pemecahan masalah yang dilakukan harus benar-benar pilihan tindakan

yang paling tepat. Seumpama tindakan adalah “obat” maka obat tersebut harus

benar-benar tepat, sehingga dapat menyembuhkan sakit (masalah) yang timbul.

Untuk meyakinkan tindakan yang dilakukan, harus ada jawaban sementara untuk

memecahkan masalah yang disebut hipotesis tindakan.Indikator pencapaian

kompetensi harus ditunjukan oleh kriteria pencapaian kompetensi. Indikator

dikumpulkan melalui instrumen penelitian.

Page 290: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kegiatan Pembelajaran 18

278

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 18 ini, Bapak/Ibu secara otomatis

telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi

dan aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius,

Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir

modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk

mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 18.

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali

80 – 89% = baik

70 – 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih maka Anda dapat telah

menyelesaikan modul ini, jika masih di bawah 80% Anda harus mengulangi materi

Kegiatan Pembelajaran 18, terutama yang belum dikuasai.

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 =𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑗𝑗𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑗𝑗𝑝𝑝𝑇𝑇𝑇𝑇𝑏𝑏

𝐽𝐽𝑝𝑝𝐽𝐽𝐽𝐽𝑇𝑇ℎ 𝑝𝑝𝑠𝑠𝑇𝑇𝐽𝐽𝑥𝑥 100%

Page 291: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

279

Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

• Kegiatan Pembelajaran 1 Tes Formatif : 1. A. Harkat dan martabat seseorang

2. C. Berpikir, bertindak dan merasakan dalam situasi yang berbeda-beda

3. A. Tindakan seseorang dalam situasi tertentu

4. A. Moral

5. B. Kemampuan bersikap dan berlaku disiplin

• Kegiatan Pembelajaran 2 Tes Formatif : 1. C. Nilai yang berasal dari budaya atau kultur bangsa Indonesia

2. D. Sebagai pemberi arah pada perilaku masyarakat Indonesia

3. A. Sebagai pedoman pemecahan permasalahan yang dihadapi

4. A. Semangat gotong royong dan asas kekeluargaan

5. C. Tenggang rasa

• Kegiatan Pembelajaran 3 Tes Formatif : 1. D. Persepsi dan sikap yang wajar terhadap Pancasila

2. D. Sikap dan tingkah laku bangsa

3. D. Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan

Pengamalan Pancasila

4. A. Komunis

5. A. Alat pemersatu bangsa

• Kegiatan Pembelajaran 4 Tes Formatif : 1. A. Agresi militer

2. C. Terpimpin

3. D. 1959 - 1966

4. D. Keadaan yang tidak menentu di bidang politik, ekonomi maupun keamanan

5. C. Pancasila hanya sebatas retorika politik saja

Page 292: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

280

• Kegiatan Pembelajaran 5 Tes Formatif : 1. C. Republik berkedaulatan Rakyat

2. D. Peri Kemanusiaan dan Peri Keadilan

3. A. Perjuangan bangsa Indonesia belum mencapai tingkat yang menentukan

4. B. Keinginan luhur bangsa Indonesia supaya berkehidupan yang bebas

5. D. Alinea keempat

• Kegiatan Pembelajaran 6 Tes Formatif : 1. B. membeda-bedakan teman pergaulan

2. C. Masyarakat

3. A. Melakukan demontrasi kepada senua lembaga negara

4. B. Hukum

5. A. Politik

• Kegiatan Pembelajaran 7 Tes Formatif : 1. A. Kepolisian

2. D. KPK

3. A. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

4. B. Lembaga Bantuan Hukum

5. A. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di

bidang perlindungan HAM

• Kegiatan Pembelajaran 8 Tes Formatif : 1. A. Kesopanan

2. A. Mendapat cemooh atau celaan dari anggota masyarakat

3. B. Pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan

4. A. Keyakinan dalam hati

5. B. Kesadaran terhadap norma

• Kegiatan Pembelajaran 9 Tes Formatif : 1. B. Pengadilan Agama

2. C. Mahkamah Agung

3. B. Unsur-unsur peradilan

Page 293: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

281

4. A. Hukum

5. A. Pasal 1 Undang-Undang No.4 Tahun 2004

• Kegiatan Pembelajaran 10 Tes Formatif : 1. B. Kerjasama

2. B. Kepentingan bersama

3. C. Joint venture

4. C. Kerukunan antar umat beragama yang berbeda

5. D. Koalisi

• Kegiatan Pembelajaran 11 Tes Formatif : 1. A. Perasaan senasib dan sepenanggungan

2. C. Republik

3. A. Rakyat yang memegang kedaulatan dan kekuasaan

4. B. Negara yang merdeka dan berdaulat

5. B. Membanggakan budaya daerahnya sendiri

• Kegiatan Pembelajaran 12 Tes Formatif : 1. A. 1 dan 2

2. B. Rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia

3. D. Bebas

4. B. Rela berkorban

5. D. Kepentingan bangsa dan negara

• Kegiatan Pembelajaran 13 Tes Formatif : 1. C. Langsung

2. D. Mengumpulkan informasi

3. A. Menalar

4. C. Setiap kelompok belajar kecil (terdiri 4 orang) untuk menyajikan hasil

kerjanya di depan kelas

5. B. Mengamati

• Kegiatan Pembelajaran 14 Tes Formatif : 1. D. Karakteristik kemampuan peserta didik

Page 294: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

282

2. D. 3 dan 4

3. B. Pelacakan isu media massa

4. A. Debat pro dan kontra

5. A. Kompetensi yang dicapai yang ditandai sejumlah indikator

• Kegiatan Pembelajaran 15 Tes Formatif : 1. A. Indikator

2. A. Tes

3. D. Pedoman dalam mengembangkan soal

4. A. Terpadu

5. C. Kisi-kisi untuk setiap semester

• Kegiatan Pembelajaran 16 Tes Formatif : 1. B. Diukur dan diamati

2. A. Indikator

3. A. Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan

mengkomunikasikan

4. C. Pendahuluan, inti, dan penutup

5. A. Penilaian

• Kegiatan Pembelajaran 17 Tes Formatif : 1. C. Kompetensi Dasar

2. B. Peta kepulauan Nusantara

3. B. menganalisis pada pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara

4. A. Gambar Lambang Negara “Garuda Pancasila”;

5. A Memilih media yang memiliki teknologi canggih

• Kegiatan Pembelajaran 18 Tes Formatif : 1. B. masalah penelitian dirumuskan secara jelas

2. D. Instrumen Penelitian

3. A. Penelitian Tindakan Kelas

4. B. Hipotesis Penelitian

5. A. Pengamatan

Page 295: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

283

Evaluasi

Petunjuk Umum:

a. Periksa dan bacalah setiap butir tes dengan seksama sebelum menjawab pertanyaan. Apabila dijumpai tulisan yang kurang jelas, rusak, atau jumlah butir tes yang tidak lengkap, segera laporkanlah kepada pengawas.

b. Tes terdiri atas 30 butir pilihan ganda, dengan rincian 20 butir soal Kompetensi Profesional.

dan 10 butir soal Kompetensi Pedagogik Jawablah butir-butir pertanyaan di

lembar jawaban yang disediakan. Tidak diperkenankan untuk mencoret,

mengotori, atau merusak lembar soal.

c. Apabila hendak memperbaiki atau mengganti jawaban, bersihkan atau coretlah huruf yang telah diberi tanda silang.

d. Periksalah kembali seluruh pekerjaan sebelum lembar jawaban dan lembar soal diserahkan kepada pengawas.

e. Bekerjalah dengan baik, serius, mandiri, dan tidak mencontek.

Petunjuk Pengerjaan:

a. Setiap butir pertanyaan mendapat nilai 1 (untuk jawaban betul) dan 0 (untuk jawaban salah).

b. Pilihlah satu jawaban yang betul dengan memberi tanda silang pada huruf (A), (B), (C), atau (D) di lembar jawaban.

Page 296: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Evaluasi

284

1. Yang merupakan ukuran dari suatu nilai dan norma dalam kehidupan

pribadi dan sosial manusia adalah ...

a. Moral

b. Nilai Moral

c. Sikap Moral

d. PerilakuMoral

2. Pancasila sebagai sebuah dasar negara memuat sebuah nilai dasar,

yakni ...

a. nilai yang terwujud dalam kehidupan sosial masyarakat

b. nilai yang terwujud dalam kehidupan hukum pemerintahan

c. nilai yang berasal dari budaya atau kultur bangsa Indonesia

d. nilai yang tercermin dalam setiap kehidupan nyata rakyat Indonesia

3. Maraknya konflik yang bernuansa agama, tawuran pelajar, tawuran

mahasiswa, kekerasan, korupsi, kemiskinan menunjukkan telah

memudarnya Pancasila sebagai kepribadian nasional Indonesia yakni

terwujud dalam...

a. sifat keluhuran budi bangsa

b. sikap dan tingkah laku bangsa

c. sifat ramah tamah bangsa

d. sifat-sifat utama bangsa

4. Pada era orde lama Pancasila sebagai dasar negara yang secara yuridis

konstitusional diakui, namun dalam pelaksanaannya sebagai …

a. alat pemersatu bangsa

b. kepribadian bangsa

c. identitas nasional

d. sumber hukum

5. Pelaksanaan UUD NRI pada masa orde baru belum dilaksanakan secara

murni dan konsekuen, hal ini disebabkan karena ...

a. Pemerintahan dicemari oleh KKN

b. Terjadi penyelewengan pada UUD 1945

c. Kondisi lembaga negara belum tertata dengan baik

d. Keadaan yang tidak menentu di bidang politik, ekonomi maupun

keamanan

Page 297: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

285

6. Ikut berpartisipasi memberikan suara pada saat pemilihan umum

merupakan sikap positif dalam bidang ...

a. Politik

b. Hukum

c. Sosial budaya

d. Pertahanan keamanan

7. Melakukan pengamanan dan penyelidikan terhadap setiap berkas

perkara pelanggaran HAM yang masuk merupakan tugas dari lembaga

perlindungan HAM, yaitu ...

a. Kepolisian

b. Kejaksaan

c. Komnas HAM

d. Pengadilan HAM

8. Sanksi yang didapat akibat melanggar norma kesusilaan adalah ...

a. Mendapat cemooh atau celaan dari anggota masyarakat

b. Pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan

c. Dikucilkan oleh masyarakat adat

d. Mendapat ancaman hukuman

9. Perhatikan pernyataan berikut ini :

1) Fungsi mengadili

2) Fungsi pengawasan

3) Fungsi pembinaan

4) Fungsi administratif

5) Fungsi nasehat

Dari pernyataan diatas, lembaga peradilan yang memiliki kelima fungsi

tersebut adalah ...

a. Pengadilan Negeri

b. Pengadilan Agama

c. Mahkamah Agung

d. Mahkamah Militer

Page 298: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Evaluasi

286

10. Kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai kesamaan

tujuan disebut ...

a. Tawar menawar

b. Joint Venture

c. Kooptasi

d. Koalisi

11. Persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari

dua unsur sosial budaya masyarakat Indonesia, diantaranya yaitu ...

a. Perasaan senasib sepenanggungan

b. Musyawarah mufakat

c. Sifat Kekeluargaan

d. Tenggang rasa

12. Dibawah ini sistematika :

(1) Pembukaan, terdiri dari 4 alinea

(2) Batang Tubuh, terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan,

2 ayat aturan tambahan

(3) Pasal-pasal, terdiri dari 21 bab, 73 pasal, 3 pasal aturan

peralihan, 2 pasal aturan tambahan

(4) Penjelasan, terdiri dari penjelasan umum dan pasal demi pasal

Sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang lama

adalah...

a. 1,2,3

b. 2,3,4,

c. 1,2,4

d. 1,3,4

13. Dibawah ini sistematika :

(1) Pembukaan, terdiri dari 4 alinea

(2) Batang Tubuh, terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan,

2 ayat aturan tambahan

(3) Pasal-pasal, terdiri dari 21 bab, 73 pasal, 3 pasal aturan

peralihan, 2 pasal aturan tambahan

(4) Penjelasan, terdiri dari penjelasan umum dan pasal demi pasal

Sistematika UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 hasil

amandemen/ perubahan adalah...

Page 299: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

287

a. 2,3

b. 1,4,

c. 2,4

d. 1,3

14. Makna alinea pertama Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 menunjukkan bahwa bangsa Indonesia ingin

menghapuskan penjajahan dengan segala bentuknya karena tidak

sesuai dengan...

a. Peri Kebangsaan dan PeriKemanusiaan

b. Peri KeTuhanan dan Peri Kemanusiaan

c. Peri Keadilan dan Peri kebangsaan

d. Peri Kemanusiaan dan Peri Keadilan

15. Makna alinea kedua Pembukaaan UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945...

a. perjuangan bangsa Indonesia belum mencapai tingkat yang

menentukan.

b. perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai kemerdekaan

c. perjuangan bangsa Indonesia belum mencapai kemerdekaan.

d. perjuangan bangsa Indonesia telah mendapatkan ijin Jepang

16. Susunan/ sistem pemerintahan menurut UUD 1945 dalam Pembukaan

alinea 4 adalah...

a. Republik

b. Demokrasi Pancasila

c. Republik berkedaulatan Rakyat

d. Negara Hukum

17. Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan

nilai-nilai luhur yang tidak hanya diterima oleh bangsa Indonesia, tetapi

juga oleh bangsa-bangsa lain di dunia oleh karenanya disebut ...

a. Universal

b. Lestari

c. Singkat

d. Elastis

Page 300: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Evaluasi

288

18. Perhatikan pernyataan berikut :

1. Cinta tanah air

2. Rela berkorban

3. Toleransi

4. Perasaan senasib sepenanggungan

Dari pernyataan diatas, yang termasuk nilai-nilai kesadaran bernegara

adalah nomor ...

a. 1 dan 2

b. 2 dan 3

c. 3 dan 4

d. 4 dan 1

19. Pernyataan yang benar tentang negara persatuan adalah ....

a. berpusat pada negara lain

b. negara yang merdeka dan berdaulat

c. mempunyai dua pemerintahan

d. terdiri dari beberapa pemerintahan daerah

20. Semangat kebangsaan yang tumbuh dalam diri warga negara Indonesia,

ditandai dengan adanya sikap ...

a. Toleransi

b. Rela berkorban

c. Gotong royong

d. Musyawarah mufakat

21. Perhatikan pernyataan berikut :

1) Guru membimbing peserta didik yang berpasang-pasangan untuk

menemukan sumber-sumber belajar yang dapat digunakan rujukan

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa sendiri.

2) Dari sumber belajar selanjutkan peserta didik memilih informasi-

informasi yang dapat dijadikan rujukan untuk memecahkan

pertanyaan tersebut.

Dari pernyataan diatas menunjukkan langkah-langkah pembelajaran

yaitu ...

a. Menanya

b. Mengamati

c. Mengkomunikasikan

Page 301: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

289

d. Mengumpulkan informasi

22. Pemilihan model pembelajaran menurut Permendikbud Nomor 58 Tahun

2014 harus mempertimbangkan ...

a. Suasana kelas

b. Sifat/karakter guru

c. Tingkat kemampuan guru

d. Karakteristik kemampuan peserta didik

23. Perhatikan pernyataan berikut :

1. Partisipasi dalam asosiasi

2. Dialog mendalam dan berpikir kritis

3. Pengabdian kepada masyarakat

4. Kajian karakter ketokohan

Dari pernyataan diatas, yang termasuk model pembelajaran yang

didasarkan pada ranah sikap ditunjukkan nomor ...

a. 1 dan 2

b. 1 dan 4

c. 2 dan 3

d. 3 dan 4

24. Perhatikan pernyataan berikut :

1. tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang

digunakan dalam KD;

2. karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah;

3. potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/

daerah.

Pernyataan diatas adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam

mengembangkan ...

a. Indikator

b. Kompetensi Inti

c. Kompetensi Dasar

d. Materi Pembelajaran

25. Indikator pada KD berbunyi dapat menjelaskan pengertian HAM, maka

instrumen penilaian yang tepat adalah ...

a. Tes

b. Portofolio

Page 302: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Evaluasi

290

c. Skala sikap

d. Lembar pengamatan

26. RPP sebagai rancangan pembelajaran yang mendidik dapat dilihat pada

komponen …

a. materi ajar dan sumber belajar

b. penilaian proses dan hasil belajar

c. indikator kompetensi dan tujuan pembelajaran

d. metode pembelajaran dan kegiatan pembelajaran

27. Media pembelajaran dikembangkan berdasarkan pada tuntutan ...

a. Indikator

b. Kompetensi Inti

c. Kompetensi Dasar

d. Tujuan Pembelajaran

28. Penggunaan media memiliki kelebihan pada kemampuan distributif

artinya mampu ...

a. menampilkan kembali objek sesuai dengan berbagai keperluan

pembelajaran

b. menjelaskan materi yang luas dengan waktu yang relatif singkat

c. mempercepat transfer pengetahuan dari guru kepada siswa

d. menjangkau audien yang besar dengan satu kali penyajian

29. Perumusan masalah dalam perencanaan PTK yang baik adalah ...

a. rumusan masalah memiliki makna ganda

b. masalah penelitian dirumuskan secara jelas

c. rumusan masalah memuat satu variabel

d. masalah penelitian dirumuskan dari teori

30. Dugaan yang beralasan atau jawaban sementara atas masalah yang

hendak dipecahkan disebut ...

a. Rumusan masalah

b. Hipotesis penelitian

c. Instrumen penelitian

d. Alternatif tindakan

Page 303: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

291

Kunci Jawaban Evaluasi 1. A. Moral

2. C. Nilai yang berasal dari budaya atau kultur bangsa Indonesia

3. B. Sikap dan tingkah laku bangsa

4. A. Alat pemersatu bangsa

5. D. Keadaan yang tidak menentu di bidang politik, ekonomi maupun

keamanan

6. A. Politik

7. A. Kepolisian

8. A. Mendapat cemooh atau celaan dari anggota masyarakat

9. B. Pengadilan agama

10. B. Joint venture

11. A. Perasaan senasib sepenanggungan

12. C. 1, 2, 4

13. D. 1, 3

14. D. Peri kemanusiaan dan peri keadilan

15. B. Perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai kemerdekaan

16. C. Republik berkedaulatan rakyat

17. A. universal

18. A. 1 dan 2

19. B. Negara yang merdeka dan berdaulat

20. B. Rela berkorban

21. D. Mengumpulkan informasi

22. D. Karakteristik kemampuan peserta didik

23. D. 3 dan 4

24. A. Indikator

25. A. Tes

26. D. Metode pembelajaran dan kegiatan pembelajaran

27. A. Indikator

28. D. Menjangkau audien yang besar dengan satu kali penyajian

29. B. Masalah penelitian dirumuskan secara jelas

30. B. Hipotesis Penelitian

Page 304: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Penutup

292

Page 305: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

293

Penutup

Demikianlah modul guru pembelajar kelompok kompetensi D bagi guru Mata

Pelajaran PPKn SMP.

Mudah-mudahan anda dapat memahami secara menyeluruh apa yang diuraikan

dalam modul ini, sebab pemahaman tersebut akan menjadi bekal dalam

menyusun materi PPKn, pelaksanaan proses pembelajaran yang bermutu yaitu

kesesuaian, daya tarik, efektivitas, efisiensi dan produktivitas pembelajaran serta

bermakna bagi para peserta didik.

Kemampuan-kemampuan yang anda kuasai setelah mempelajari modul ini akan

berguna bagi anda dalam membimbing teman sejawat dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Semoga bahan modul ini mampu memfasilitasi kinerja Anda tidak saja pada saat

pendidikan latihan tetapi pada saat Anda melaksanakan tugas di daerah masing-

masing

Modul ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun berharap saran dan

kritik yang membangun untuk kesempurnaan modul.

Page 306: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Penutup

294

Page 307: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

295

Daftar Pustaka

Purwa Hadiwardoyo, Drs.,MSF, 1990, Moral dan Permasalahannya,Yogyakarta:

Kanisius

Darji Darmodiharjo, Prof, S.H.; 1986; Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi

Nasional; Malang: Laboratorium IKIP Malang

Darji Darmodiharjo, Prof, S.H.; 1986; Nilai, Norma, dan Moral; Jakarta: Aries Lima

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta :

Kemendikbud.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013.Tentang

Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta : Kemdikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013. Tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP-MTs. Jakarta : Kemdikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2013. Tentang

Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta :

2014

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) turunan dari

Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan Perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan.

Notonagoro, Prof.,Dr., h.c.Mr. Drs, 1980, Pancasila Secara Ilmiah Populer,

Djakarta: Pantjuran Tudjuh

Juliardi, Budi. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

Page 308: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Daftar Pustaka

296

Kaelan. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma

Kansil, C.S.T, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs. Jakarta: Bumi

Nusantara

Pranarka. A.M.W. 1985. Sejarah Pemikiran Tentang Pancasila. Jakarta: Yayasan

Proklamasi

Saksono, Ign. Gatut . 2007. Pancaila Soekarno. Yogyakarta: Rumah Belajar

Tabinkas

Suteng, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII. Jakarta:

Penerbit Erlangga

Taniredja, Tukiran, dkk. 2014. Kedudukan dan Fungsi Pancasila Bagi Bangsa dan

Negara Indonesia. Bandung: Alfabeta

Wahidin, Samsul. 2015. Dasar-dasar Pendidikan Pancasila dan Pendidikan

Kewarganegaraan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

-------------------------------. 2009. Buku Pintar Politik Sejarah, Pemerintahan dan

Ketatanegaraan. Yogyakarta: Great Publisher

--------------------------------. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

--------------------------------. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia

--------------------------------. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia

http://www.pusakaindonesia.org/makna-pancasila-sebagai-dasar-negara-dan-

pandangan-hidup-bangsa/

MPR RI.2006. Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 Sesuai dengan Urutan Bab, Pasal dan Ayat.

Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI

_____.2006. Bahan Tayangan Materi Sosialisasi Undang-Undang dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR

Page 309: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

297

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Kelas 9

Republik Indonesia.2002. Undang-Undang Dasar Negara Republik

IndonesiaTahun 1945. Jakarta: Sinar Grafika

Tim Penyusun 30 Tahun Indonesia Merdeka. 1997. 30 Tahun Indonesia

Merdeka. Jakarta: Balai Pustaka.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pendidikan Pancasila dan

Kawarganegaraan SMP/MTS Kelas VII

Majelis Permusyawaratan Rakyat,2012 Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan

Bernegara. Sekretariat Jenderal MPR RI

Akbar, Patrialis. 2013. Lembaga-Lembaga Negara Menurut UUD Negara RI Tahun

1945. Jakarta: Sinar Grafika.

Asshiddiqie, Jimly, 2012. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca

Reformasi, Jakarta: Sinar Grafika.

Budiarjo, Miriam. 2003. Dasar- Dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Gaffar, Afan. 2000. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi, Yogyakarta :

Pusataka Pelajar.

Mas’oed, Mochtar dan MacAndrews, Colin, Editor. 2001. Perbandingan Sistem

Politik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Republik Indonesia. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Yuda AR, Hanta. 2010. Presidensialisme Setengah Hati: Dari Dilema Ke

Kompromi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Zoelva, Hamdan. 2002. Sistem Penyelenggaraan Kekuasaan Negara Setelah

Perubahan UUD 1945. Makalah. Jakarta : Sekretaris Negara RI.

_____. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas

VIII.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

El-Muhtaj, Majda. 2007. Hak Asasi Indonesia dalam Konstitusi Indonesia. Jakarta:

Kencana

Malian, Sobirin dan Marzuki, Suparman. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan dan

Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: UII Press

Nasution, DR. Bahder Johan. 2014. Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Bandung: CV. Mandar Maju

Nickel, James W. 1996. Hak Asasi Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Page 310: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Daftar Pustaka

298

Utama

Saraswati, LG. 2006. Hak Asasi Manusia (Teori, Hukum, Kasus).Jakarta: Filsafat

UI Press

Sujatmoko, Andrey. 2015. Hukum HAM dan Hukum Humaniter. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada

Tim Dosen PKn UPI. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: CV Maulana

Media Grafika.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM

Darji Darmodiharjo, Prof, S.H.; 1986; Pancasila Sebagai Filsafat dan Ideologi

Nasional; Malang: Laboratorium IKIP Malang

Darji Darmodiharjo, et al.1986; Nilai, Norma dan MoralJakarta: Aries Lima.

Hartanti, Evi. 2007. Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Sinar Grafika

Rahardjo, Satjipto. 2002. Sosiologi Hukum, Perkembangan, Metode dan Pilihan

Masalah Surakarta: UII

Soekanto, Soerjono, Dr., S.H., MA., 1982, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan

Hukum; Jakarta: CV Rajawali

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan

Anak.

Ali, Mohammad Daud. 1990. Hukum Islam. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Fadjar, Abdul Mukthie. 2006. Hukum Konstitusi dan Mahkamah Konstitusi.

Konstitusi Press dan Media Press. Jakarta/Yogyakarta

Mertokusumo, Sudikno. 2008. Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Liberty.

Yogyakarta.

Pengadilan Militer II-08 Jakarta. Struktur Organisasi. Online. http://www.dilmil-

jakarta.go.id/rnews.php?nid=114. Diakses tanggal 1 Desember 2015.

Rahardjo, Satjipto. 1996. Ilmu Hukum. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Ali, M. 2003. Teologi Pluralis-Multikultural: Menghargai Kemajemukan Menjalin

Kebersamaan. Jakarta. PT Kompas Media Nusantara.

https://jenjitpuriningtias.wordpress.com/2014/02/01/membangun-hubungan-

kerjasama/

Page 311: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

299

http://www.slideshare.net/rhynaSB/bentuk-bentuk-interaksi-sosial-

15960496?next_slideshow=1

https://riskanoviyants.wordpress.com/2014/02/10/membangun-hubungan

kerjasama/

Al-Hakim. S. 2007. Pendidikan Multikultural: Strategi Inovatif Pembelajaran

Masyarakat Indonesia yang Pluralis-Multikultural. Malang. Inka Print.

___. 2012. Tatangan dan Permasalahan dalam Upaya Memeliihara Persatuan dan

Kesatuan Bangsa. (Online),

(https://ghearoktoni.wordpress.com/2012/06/17/tantangan-dan-

permasalahan-dalam-upaya-memelihara-persatuan-dan-kesatuan-

bangsa), diakses tanggal 1 Desember 2015

____. 2014. Bagaimana Menjaga Komitmen Persatuan!. (Online), (http://ppkn-

smp.blogspot.co.id/2014/12/semangat-dan-komitmen-sumpah-

pemuda.html), diakses tanggal 1 Desember 2015

Arsy. 2013. Analisis Pancasila Sila Ke-3 “persatuan Indonesia”, (Online),

(http://arsy22.blogspot.co.id/2013/09/analisis-pancasila-sila-ke-3-

persatuan_10.html), diakses tanggal 1 Desember 2015

Azra, Azyumardi. 2015. Kemerdekaan dan Persatuan. (Online), (Http:

http://nasional.kompas.com/read/2015/08/18/15000011/Kemerdekaan.da

n.Persatuan?page=all), diakses tanggal 1 Desember 2015

Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogjakarta: Paradigma

Mulyana, Dedi. 2013. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dalam

Multikulturalisme. Makalah Mata Kuliah Sosioantropoloogi Universitas

Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Rahmawati, Nia. 2013. Memahami Makna Persatuan dan Kesatuan Indonesia.

(Online), (Http: //obrolanpolitik.blogspot.co.id/2013/03/memahami-makna-

persatuan-dan-kesatuan_14.html), diakses tanggal 1 Desember 2015

Sofyan, Syafran. 2012. Implementasi Nilai-nilai Konstitusi dalam Meningkatkan

Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Jurnal Lemhannas edisi Januari 2012

Alfandi, Widoyo. (2002). Reformasi Indonesia: Bahasan dari Sudut Pandang

Geografi Politik dan Geopolitik. Yogyakarta:Gadjah Mada University.

idayat, I. Mardiyono, Hidayat I.(1983). Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam

Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya Alam.

Page 312: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Daftar Pustaka

300

Surabaya:Usaha Nasional.Hal 85-86.

Sunardi, R.M. (2004). Pembinaan Ketahanan Bangsa dalam Rangka

Memperkokoh Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Jakarta:Kuaternitaf 179-180.

Sumarsono, S, et.al. (2001). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. Hal 12-17.

PPKn, 2014 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII, Jakarta:

Kemdikbud)

(sbr:: http://balitbangdiklat.kemenag.go.id, http://rachmat-didi.blogspot.com)

Supandi, 2014. Materi Pelatihan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PPKn SMP,

Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembelajaran pada

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pengembangan Profesi Pendidik,

Tim. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun

2014. Jakarta: Kemendikbud.

Supandi, 2015, Materi Pelatihan Kurikulum Tahun 2013 , Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, Pengembangan Profesi Pendidik,. Jakarta:

Kemendikbud

Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembalajaran pada

Pendidikan Dasar dan Menengah.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pendekatan_saintifik

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 58 Tahun 2014

tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah

Tsanawiyah .

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 Tahun 2014

tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan

Pendidikan Menengah.

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 62 Tahun 2014

Page 313: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

301

tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah.

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 63 Tahun 2014

tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib

pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 64 Tahun 2014

tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah.

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2014

tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Kurikulum 2013

Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat

Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran.

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 58 Tahun 2014

tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah

Tsanawiyah .

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 Tahun 2014

tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan

Pendidikan Menengah.

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 62 Tahun 2014

tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah.

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 63 Tahun 2014

tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib

pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 64 Tahun 2014

tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah.

Republik Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2014

tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Kurikulum 2013

Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat

Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pengembangan Profesi Pendidik,

Tim. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun

2014. Jakarta: Kemendikbud.

Supandi, 2015, Materi Pelatihan Kurikulum Tahun 2013 , Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, Pengembangan Profesi Pendidik,. Jakarta:

Page 314: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Daftar Pustaka

302

Kemendikbud

Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembalajaran pada

Pendidikan Dasar dan Menengah.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pendekatan_saintifik

AECT, (1977), The Definition of Educational Technology. Association For

Educational Communication and Technology.

Al-Hakim, S. 1985. Media Pembelajaran Pendidikan Moral Pancasila. Malang:

Proyek OPF IKIP Malang.

Al-Hakim, S. 2010. Media Pembelajaran Berbasis Pembudayaan Nilai-Nilai

Pancasila. Malang. UM Press.

Al-Hakim, S. 2011. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar. Makalah Disajikan

pada Workshop Pembudayaan Nilai-nilai Pancasila (PNP) Berbasis

Pendidikan Karakter Bangsa Bagi Guru Sekolah Dasar Di Jawa Timur.

Batu, Tanggal 14 s/d 16 Nopember 2011

Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta.

Prestasi Pustaka.

Pudjantoro, P. 2012. Media Pembelajaran PPKn. Malang. Panitia Sertifikasi Guru

115.

Sanjaya, W. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta, Penerbit Kecana.

Sukarnyawa, 2002 Penelitian Tindakan Kelas, Departemen Pendidikan Nasional,

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Proyek Peningkatan

Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP Malang,

Moleong, Lexy. J, 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rajawali

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-

part-ii/)

http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-penelitian-tindakan-

kelas.html

Page 315: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

PPKn SMP KK D

303

Glosarium

Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yg saling bertemu dan saling mempengaruhi; Proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dl suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha menolak pengaruh itu

BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, badan yang mempersiapkan terbentuknya NKRI

Indikator perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran

Kegiatan inti proses pembelajaran untuk mencapai KD.

Kegiatan pembelajaran terdiri atas pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup

Kegiatan pendahuluan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran

Kegiatan penutup kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktifitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut

Kompetensi kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara

Merefleksi adalah mencerminkan: kata atau ucapan seseorang

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya, baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) adalah panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

Pluralisme adalah keadaan masyarakat yg majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya); beraneka macam kebudayaan

Sosio-politis adalah berhubungan dengan masyarakat yang bersifat politik.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah hukum dasar tertulis (basic law) konstitusi pemerintahan Negara Republik Indonesia saat ini

Page 316: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai

Glosarium

304

Page 317: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
Page 318: PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN D.pdf · Kegiatan Pembelajaran 14 Kriteria Pemilihan Model ... Pedoman Mata Pelajaran ... instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai