PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB...

88
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KINERJA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR (Tesis) Oleh Maria Desi Kurniawaty PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN GURU SD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Transcript of PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB...

Page 1: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS

KINERJA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

(Tesis)

Oleh

Maria Desi Kurniawaty

PROGRAM STUDI MAGISTER KEGURUAN GURU SD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KINERJA PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh

Maria Desi Kurniawaty

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan keefektivan instrumen

penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D) oleh

Borg & Gall. Populasi pada penelitian ini siswa kelas IV sebanyak 228 orang di

Gugus Cengkih Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Sampel diambil

dengan menggunakan teknik cluster sampling sebanyak 25 siswa kelas IVB SD

Negeri Bumi Agung dan 32 siswa kelas IV SD Negeri Sumur Kumbang. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah tes, angket analisis kebutuhan, angket

validasi ahli, lembar pengamatan kinerja siswa, dan angket respon guru. Data

dianalisis menggunakan rumus Uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap item

pada instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik siswa kelas IV

Sekolah Dasar yang telah divalidasi oleh tim ahli dinyatakan layak digunakan untuk

mengukur aspek psikomotorik atau keterampilan siswa dan produk instrumen

penilaian berbasis kinerja efektif memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.

Kata kunci: instrumen penilaian kinerja, pembelajaran tematik, sekolah dasar

Page 3: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF AN INSTRUMENT ASSESSMENT BASED

PERFORMANCE ON LEARNING THEMATIC STUDENTS

CLASS 4 PRIMARY SCHOOL

By

Maria Desi Kurniawaty

The purpose of this research are knowing feasibility and the effectiveness of the

assessment instrument based on performance on learning thematic students class 4 of

primary school. This research method used the Research & Development (R & D) by

Borg & Gall. Population in this study were 228 of primary school students class IV

in Cengkih cluster of Kalianda subdistrict South Lampung district. Samples were

taken by using cluster sampling technique as many as 25 of primary school students

IVB grade of SD Negeri Bumi Agung and 28 of primary school students IV grade of

SD Negeri Sumur Kumbang. Data collecting techniques used is test, the researcher

used the needs analysis, expert validation, student performance observation sheets,

teacher response and student response questionnaires. The data were analyzed by

using t test formulas. The research results show that each item on an assessment

instrument based on performance on learning thematic students class 4 of primary

school that have been validated by a team of experts announced eligible used to

measure aspects psychomotor or student skills, and products instruments based this

assessment performance effective it is reliable has a very high.

Keywords: instrument assesment performance, learning thematic, primary school

Page 4: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS

KINERJA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh

Maria Desi Kurniawaty

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

MAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Pasca Sarjana

Program Studi Magister Keguruan Guru SD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

Iudul Tesis

Nama Matrasiswa

No. PokokMahasiswa

Pmgram Studi

Fakultas

Dr. Lilik Sabdaningtyasr, M.Pd.NrP 19s61005 198303 2002

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

I)r. Riswanti Biili, M.Si.NIP 19600328 198603 2002

Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kinerjapada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV SekolahDasar

${gffia{}esi Qmtatrctl1523053001

Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar

Keguruqn,daii' tlritu.Ppadidikan

Pembimbing II,

--" - l-\-:,, : ',:,\.-, .] ]\ 'r!- ea-i46;

" . ,.,..*.".--*-'- -_

Dr. Ar"win Surbaktin l}f,Si.NIP 19580424 t985A3 t O02

2. Mengetahui

Ketua Program Studi

I)r. Alben Ambarita, M.Pd.NIP 19570711 198503 r 004

Page 6: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

l- Tim Penguji

l

Kehra

MENGESAHKAN

Dr. Lilik Sabdaningtya$, M.Pd.

Sekretaris

Penguji Anggota

Pascasarjana

$udjarwo, M.S.30528 198103 I 002

4. Tanggal LulusUjian :20 Juli 2017

Page 7: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

ST]RAT PERIYYATAAI\I

Sr5na ymg b€rtanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan dengan sebenarnya

Hwa:

l. Tesis dengan judul "Pengembangan Intrumen Penilaian Berbasis Kinerja

pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV Sekolah l)asaf'adalah karya

saya sendiri dan sayatidakmelakukan penjiplakan atau pengutipan atas karya

penulis lain dengan cara yang tidak sesuai dengan etika ilmiah yang berlaku

dalam masyarakat akademik atau yang disebut plagiatisme.

2. Hak intelektual atas karya ilmiah diserahkan sepuhnya kepada Universitas

I^ampung.

Arrs pernyataan ini, apabila di kemudian hari ternyata ditemukan adanya

Hidakbenaran, syo bersedia menanggung akibat dan sangsi yang diberikan kepada

ralla, saya berssedia dan sanggup dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bandar Lampung 17 Juli20l7 t

NPM 1523053001

Page 8: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

RIWAYAT HIDUP

Maria Desi Kurniawaty lahir di Klaten Jawa Tengah pada 4

Desember 1990, sebagai putri pertama dari dua bersaudara buah

hati Bapak Agustinus Lagino dan Ibu Katarina Titik Budiati serta

memiliki adik yang bernama Elisabeth Sari Setyawati.

Pendidikan awal dimulai di TK Xaverius Kalianda pada tahun

1994. Pada tahun 1996- 1998 bersekolah di SD N 3 Way Urang Kalianda, dan

melanjutkan sekolah di SD N 1 Way Urang Kalianda lulus pada tahun 2002.

Dilanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kalianda

lulus pada tahun 2005. Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas

Pangudi Luhur Sedayu dan lulus pada tahun 2008, kemudian menempuh pendidikan

S1 di Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta pada tahun 2008. Melalui tes masuk program Pasca Sarjana Universitas

Lampung pada tahun 2015, penulis melanjutkan pendidikan S2 pada Program Studi

MKGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 9: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

PERSEMBAHAN

Segala puji hanya milik Tuhan Yang Maha Esa, dengan penuh rasa syukur saya

persembahkan tulisan ini kepada :

Orang tua ku Bapak Agustinus Lagino dan Ibu Katarina Titik Budiati yang

selalu memberikan kasih sayang dan dukungannya

Suami ku Ignatius Andy Priya Puspito

Anak ku Maximilian Airee Yoga Pangestu

Adik yang ku sayangi Elisabeth Sari Setyawati

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 10: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

MOTTO

"UNTUK SEGALA SESUATU ADA MASANYA, UNTUK APAPUN YANG DI

BAWAH LANGIT ADA WAKTUNYA."(PENGKOTBAH 3:1).

“MINTALAH MAKA AKAN DIBERIKAN KEPADAMU; CARILAH, MAKA

KAMU AKAN MENDAPATKAN; KETUKLAH MAKA PINTU AKAN

DIBUKAKAN BAGIMU. KARENA SETIAP ORANG YANG MEMINTA,

MENERIMA DAN SETIAP ORANG YANG MENCARI MENDAPAT DAN

SETIAP ORANG YANG MENGETUK, BAGINYA PINTU DIBUKAKAN”.

(MATIUS 7 : 7-8)

Page 11: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

“Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja pada Pembelajaran

Tematik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” sebagai salah satu syarat untuk mencapai

gelar magister pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa, kemampuan dan pengetahuan penulis

terbatas, maka adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak sangat

membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., Rektor Universitas Lampung, yang

telah memfasilitasi dan memberikan kesempatan secara akademik dalam

menempuh pendidikan pasca sarjana Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M. Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung, yang telah memfasilitasi dan memberikan

kesempatan secara akademik dalam menempuh pendidikan pasca sarjana

Universitas Lampung

3. Bapak Prof. Dr. Sudjarwo, M.S., Direktur Pasca Sarjana Universitas Lampung,

yang telah memfasilitasi dan memberikan kesempatan dalam menempuh

pendidikan pasca sarjana Universitas Lampung.

4. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung, yang telah memfasilitasi dan memberikan kesempatan dalam

menempuh pendidikan pasca sarjana Universitas Lampung.

5. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Magister

Page 12: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

Keguruan Guru SD selaku pembahas dan Tim Uji Ahli Materi yang telah

memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyusunan skripsi ini

agar menjadi lebih baik lagi.

6. Ibu Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd., selaku pembimbing I atas kesediaan,

keikhlasan, dan kesabarannya memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam

proses penyusunan tesis ini.

7. Bapak Dr. Arwin Surbakti, Msi., selaku pembimbing II atas kesediaan,

keikhlasan, dan kesabarannya memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam

proses penyusunan tesis ini.

8. Bapak Dr. Hi. Edi Purnomo, M.Pd selaku Tim Uji Ahli Evaluasi atas kesediaan

dan keikhlasannya untuk meluangkan waktunya memberikan bimbingan

tambahan dalam proses penyusunan tesis.

9. Ibu Dr. Siti Samhati, M.Pd selaku Tim Uji Ahli Bahasa atas kesediaan dan

keikhlasannya untuk meluangkan waktunya memberikan bimbingan tambahan

dalam proses penyusunan tesis.

10. Segenap dosen Magister Keguruan Guru SD Universitas Lampung yang

senantiasa mendidik dan membimbing penulis selama menempuh perkuliahan.

11. Ibu Ernawati Saleh, S.Pd. selaku kepala sekolah SD Negeri Bumi Agung dan Ibu

Fitriani Syarif, S.Pd.SD. selaku kepala sekolah SD Negeri Sumur Kumbang yang

dengan kerendahan hati memberikan ijin penelitian dan dukungan kepada

penulis.

12. Segenap dewan guru di SD Negeri Bumi Agung dan SD Negeri Sumur Kumbang

yang telah memberikan waktu, tenaga serta ijin guna membantu menyelesaikan

penyusunan tesis ini.

13. Peserta didik kelas IV di SD Negeri Bumi Agung dan SD Negeri Sumur

Kumbang, yang bersedia sebagai subjek penelitian.

14. Kedua orang tua, bapak Agustinus Lagino dan ibu Katarina Titik Budiati yang

senantiasa mendoakan, mendukung, memberikan semangat dan menginspirasi

dalam setiap langkah hidupku.

15. Bapak Stefanus Abi Kundadi dan Ibu Martha Ani Purwandari selaku mertua ku

Page 13: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

yang setia dalam doa dan memberikan dukungannya kepada penulis.

16. Suami tercinta Ignatius Andy Priya Puspito yang selalu mendoakan, memberikan

motivasi dan cintanya di setiap saat.

17. Putra ku terkasih Maximilian Airee Yoga pangestu yang selalu menjadi jiwa dan

penerang hidupku.

18. Adik-adik dan keponakan ku Elisabeth, Nadia, Yones, Adi, Prastowo, Bimo,

Ashleyn yang selalu menyemangati dalam pembuatan tesis ini.

19. Sahabat ku terkasih Chatarina Dyah Puspa yang senantiasa mendukung,

memberikan semangat dan mendengarkan setiap keluh kesah dan kebahagiaan

yang penulis rasakan selama ini.

20. Segenap teman-teman MKGSD yang telah bersama-sama dari awal perkuliahan,

terkhusus Yulita Dwi lestari, Deviyanti Pangestu, Ysiyar Jayantri, Chelsi

Yuliana Surbakti, Devi Andriyanti, dan Irmayati yang selalu setia menemani

hari-hari ku selama menempuh pendidikan S2.

21. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis.

Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya.

Kritik dan saran yang membangun demi peningkatan kualitas tesis ini di masa

mendatang sangat penulis harapkan.

Bandar Lampung, 17 Juli 2017

Penulis,

Maria Desi Kurniawaty

NPM 1523053001

Page 14: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. …1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 4

D. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

G. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 7

H. Spesifikasi Produk yang Diharapkan .................................................... 7

II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 9

A. Kurikulum 2013 ................................................................................... 9

1. Pengertian Kurikulum 2013 .............................................................. 9

2. Implementasi Kurikulum 2013 ....................................................... 11

3. Penilaian Kurikulum 2013 .............................................................. 15

B. Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja ............................................... 18

1. Pengertian Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja .......................... 18

2. Perbandingan Penilaian Kinerja dengan Tes Konvensional ........... 20

3. Langkah-langkah Penilaian Berbasis Kinerja ................................. 21

4. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Berbasis Kinerja ................. 22

5. Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja ................... 23

C. Pembelajaran Tematik di SD .............................................................. 27

1. Pengertian Pembelajaran Tematik .................................................. 27

2. Manfaat Pembelajaran Tematik ...................................................... 29

3. Prinsip Pembelajaran Tematik ........................................................ 30

4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik ....................... 32

5. Cara Menilai Pembelajaran Tematik dengan Instrumen

Penilaian Berbasis Kinerja .............................................................. 33

6. Tema 8. Tempat Tinggalku............................................................. 35

D. Penelitian yang Relevan .................................................................... 35

Page 15: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

E. Kerangka Pikir Penelitian .................................................................. 42

F. Hipotesis ............................................................................................. 44

III. METODE PENELITIAN ................................................................... 45

A. Metode Penelitian .............................................................................. 45

B. Prosedur Pengembangan .................................................................... 46

C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 52

D. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 52

1. Populasi Penelitian.......................................................................... 52

2. Sampel Penelitian ........................................................................... 53

E. Definisi Konsep dan Operasional Variabel ........................................ 53

1. Definisi Konsep Variabel ............................................................... 53

2. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 54

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 55

G. Instrumen Penelitian ........................................................................... 55

H. Teknik Analisis Data .......................................................................... 56

1. Uji Validitas Instrumen................................................................... 56

2. Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................... 57

3. Uji Hipotesis ................................................................................... 58

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 60

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 60

1. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal)..................... 60

2. Hasil Perencanaan .......................................................................... 62

3. Hasil Pengembangan Draft Produk ............................................... 64

4. Hasil Uji Coba Lapangan Awal ..................................................... 68

5. Hasil Uji Coba Lapangan Utama ................................................... 72

B. Pembahasan ....................................................................................... 76

1. Kelayakan Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja ......................... 76

2. Efektivitas Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja ......................... 79

3. Kelebihan Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja. 81

4. Keterbatasan Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis

Kinerja ........................................................................................... 82

5. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 83

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 84

A. Kesimpulan ........................................................................................ 84

B. Implikasi ............................................................................................ 85

C. Saran .................................................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 88

LAMPIRAN ............................................................................................... 94

Page 16: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbandingan antara penilaian kinerja dengan tes konvensional ............... 21

3.1 Perhitungan Jumlah Populasi ..................................................................... 53

3.2 Tabel Indeks r11 .......................................................................................... 58

4.1 Rekapitulasi Angket Kebutuhan ................................................................ 61

4.2 Distribusi Materi Instrumen Penilaian ....................................................... 63

4.3 Distribusi Penugasan Kinerja ..................................................................... 64

4.4 Distribusi Kategori Guttman ...................................................................... 66

4.5 Hasil Validasi Ahli ..................................................................................... 66

4.6 Catatan Perbaikan/ Masukan Validasi Ahli ............................................... 67

4.7 Analisis Data Hasil Kelompok Uji Coba Lapangan Awal ......................... 69

4.8 Rekapitulasi Uji Validitas InstrumenUji Coba Lapangan Awal ................ 70

4.9 Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Lapangan Awal .............................. 71

4.10 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Uji Coba Lapangan Utama ........... 73

4.11 Hasil Uji Coba Lapangan Utama ............................................................. 75

4.12 Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Lapangan Utama .......................... 76

Page 17: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ..................................................................... 43

3.1 Skema Tahapan Model Pengembangan Menurut Borg & Gall ................. 48

Page 18: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat-Surat .............................................................................................. 94

1.1. Surat Izin Penelitian ......................................................................... 95

1.2. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian .................................... 97

1.3. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian .................................... 98

2. Kisi-kisi dan Angket Kebutuhan ............................................................. 99

2.1. Kisi-kisi Angket Kebutuhan ............................................................ 99

2.2. Angket Kebutuhan ........................................................................... 100

3. KD dan Indikator Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja ........................ 102

4. Kisi-kisi dan Hasil Angket Validasi Ahli ................................................ 104

4.1 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Materi .............................................. 104

4.2 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Evaluasi........................................... 104

4.3 Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Bahasa ............................................. 105

4.4 Hasil Validasi Ahli Materi ................................................................ 106

4.5 Hasil Validasi Ahli Evaluasi ............................................................. 106

4.6 Hasil Validasi Ahli Bahasa ............................................................... 108

5. RPP .......................................................................................................... 110

6. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja ...................................... 156

7. Lembar Pengamatan Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja ................... 160

8. Kisi-kisi dan Hasil Angket Respon Guru ................................................ 168

8.1 Kisi-kisi Angket Respon Guru ......................................................... 168

8.2 Hasil Angket Respon Guru ............................................................... 169

9. Tabulasi Data ........................................................................................... 171

9.1. Tabulasi Uji Coba Lapangan Awal.................................................. 171

9.2. Tabulasi Uji Coba Lapangan Utama Kelompok Siswa

Berkemampuan Tinggi .................................................................... 173

9.3. Tabulasi Uji Coba Lapangan Utama Kelompok Siswa

Berkemampuan Rendah .................................................................. 179

10. Validasi .................................................................................................. 186

10.1 Validasi Uji Coba Lapangan Awal ................................................. 186

Page 19: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

10.2 Validasi Uji Coba Lapangan Utama ............................................... 188

11. Reliabilitas ............................................................................................. 193

12. Uji Hipotesis .......................................................................................... 198

13. Foto-foto ................................................................................................ 199

Page 20: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan

sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya

melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Definisi pendidikan dalam

perspektif kebijakan, sebagaimana tertulis dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, yakni: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Pendidikan di Indonesia mengalami beberapa perubahan kurikulum yaitu

pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan yang saat

ini digunakan adalah 2013 atau yang sering disebut dengan istilah Kurikulum 13.

Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu

Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan

pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. Titik penekanan pokok

pada kurikulum saat ini atau Kurikulum 2013 yaitu bertujuan untuk mendorong

siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan

mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka

Page 21: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

2

ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi

pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan Kurikulum 2013 menekankan

pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan

siswa memiliki keberhasilan pada kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan jauh lebih baik.

Siswa di Sekolah Dasar pada dasarnya merupakan individu yang

berkembang. Dalam hal ini pendidikan maupun pembelajaran sangat dominan

memberikan kontribusi untuk membantu dan mengarahkan perkembangan siswa

supaya menjadi positif dan optimal. Untuk mencapai keberhasilan pada

kompetensi sikap, pengetahuan dan keteram maka proses pembelajaran haruslah

dirancang oleh guru baik dalam penyusunan bahan ajar, proses belajar dan sistem

penilaian sesuai dengan taraf perkembangan siswa. Namun faktanya, keberhasilan

pendidikan selama ini lebih banyak diukur dari penilaian yang berkaitan dengan

kompetensi pengetahuan. Hal ini dibuktikan dengan mendominasinya pelaksanaan

tes formatif, tes sumatif, bahkan Ujian Nasional dalam bentuk tes tertulis (paper

and pencil test) yang hanya mampu memberikan informasi mengenai pemahaman

konsep siswa semata. Pelaksanaan penilaian yang hanya terfokus pada satu

kompetensi tidak dapat menggambarkan kemampuan siswa secara objektif,

akurat, dan menyeluruh.

Penilaian yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan hendaknya

memperhatikan karakteristik perkembangan siswa seperti pada siswa di kelas

rendah yang berorientasi pada pembelajaran fakta, lebih bersifat konkret atau

kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungan siswa, sedangkan di kelas tinggi

siswa dihadapkan pada konsep-konsep atau prinsip-prinsip penerapannya.

Page 22: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

3

Berdasarkan karakteristik perkembangan siswa tersebut dapat dikembangkan

penilaian kompetensi keterampilan berpikir kreatif pada Kurikulum 2013 melalui

penilaian kinerja yang merupakan penilaian yang menuntut siswa

mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu yang dilakukan dengan cara

mengamati secara langsung kinerja yang ditunjukkan siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

Penilaian kinerja memungkinkan siswa menunjukkan apa yang dapat mereka

lakukan. Penilaian kinerja sangat penting dalam pembelajaran karena dapat

melihat kemampuan dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran tanpa

harus menunggu sampai proses pembelajaran berakhir. Instrumen penilaian

kinerja terdiri atas kisi-kisi, lembar kegiatan siswa, rubrik, lembar pengamatan

dan pedoman penskoran. Dengan adanya instrumen penilaian berbasis kinerja,

siswa diharapkan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan dan dipersiapkan

sesuai dengan panduan penilaian.

Sebagian besar guru dalam penilaian penugasan praktik atau

mendemonstrasikan sesuatu tidak memberikan penilaian berdasarkan kinerja yang

dilakukan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang mengungkap bahwa alasan

guru tidak melaksanakan penilaian kinerja karena guru tidak memahami penilaian

kinerja (Wulan 2007; Amelia dkk., 2015; Novalia dkk., 2015; Oktriawan dkk.,

2015). Fakta tersebut juga didukung hasil penyebaran angket kebutuhan yang

dilakukan di Gugus Cengkih Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan

mengenai instrumen penilaian berbasis kinerja dengan responden sebanyak 12

guru. Berdasarkan hasil angket analisis kebutuhan, diperoleh bahwa semua guru

menyatakan penilaian yang ada belum dapat memotivasi siswa untuk mengikuti

Page 23: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

4

proses pembelajaran, kurang memadainya mengenai ketersediaan instrumen

penilaian untuk menilai pembelajaran tematik, kesulitan dalam membuat

instrumen penilaian kinerja. Selain itu semua guru menyatakan tidak paham

mengenai instrumen penilaian kinerja dan sebanyak 100% guru menjawab bahwa

perlu dilakukan pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada

pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar, hasil analisis kebutuhan

dapat dilihat pada bab IV halaman 61. Berdasarkan penjabaran di atas, peneliti

melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian

Berbasis Kinerja pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV Sekolah

Dasar”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang penelitian, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai

berikut:

1. Penilaian yang sudah ada belum dapat memotivasi siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran.

2. Kurang memadainya ketersediaan instrumen penilaian kinerja untuk menilai

pembelajaran tematik.

3. Guru kesulitan dalam membuat instrumen penilaian kinerja.

4. Guru tidak paham mengenai instrumen penilaian kinerja

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah instrumen penilaian

yang dikembangkan berbasis kinerja.

Page 24: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan, maka dapat dibuat rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kelayakan instrumen penilaian berbasis kinerja pada

pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar?

2. Bagaimanakah keefektifan instrumen penilaian berbasis kinerja pada

pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar?

E. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi mengenai

pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja. Secara khusus penelitian ini

bertujuan untuk:

1. Mengetahui kelayakan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran

tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar.

2. Mengetahui keefektifan instrumen penilaian berbasis kinerja pada

pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak–pihak yang

berkepentingan, di antaranya sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan

sebagai bahan acuan untuk menilai kinerja siswa dalam proses kegiatan

Page 25: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

6

belajar mengajar terutama pada pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah

Dasar.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi guru

Adapun manfaat penelitian ini bagi guru yaitu dapat digunakan untuk

menilai keterampilan siswa pada saat proses pembelajaran. Selain itu

dijadikan sebagai contoh dalam pembuatan instrumen penilaian berbasis

kinerja pada pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar.

2. Bagi siswa

Adapun manfaat penelitian ini bagi siswa, yaitu siswa dapat mengetahui

aspek-aspek yang akan dinilai oleh guru sehingga siswa lebih bersungguh-

sungguh dalam melaksanakan proses pembelajaran.

3. Bagi sekolah

Adapun manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu menjadi suatu

sumbangan pemikiran dalam sistem penilaian kinerja siswa dan dapat pula

dijadikan acuan bagi sekolah dalam pengembangan instrumen penilaian

berbasis kinerja yang untuk diterapkan dalam sistem penilaian siswa.

4. Bagi peneliti lain

Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain yaitu dapat dijadikan sebagai

acuan mengenai instrumen penilaian berbasis kinerja.

Page 26: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

7

G. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan dalam penelitian ini adalah pengembangan instrumen berbasis

kinerja pada pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar.

2. Instrumen penilaian berbasis kinerja di susun untuk menilai kegiatan

pembelajaran kelas IV SD dengan standar penilaian Kurikulum 2013 pada

tema 8 Tempat Tinggalku sub tema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku.

3. Penelitian ini dibatasi lokasinya hanya pada SD yang memakai Kurikulum

2013 di Gugus Cengkih Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan.

H. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah sebuah instrumen penilaian

berbasis kinerja. Instrumen penilaian yang dikembangkan dapat digunakan

sebagai alat untuk mengukur perolehan, penerapan pengetahuan dan keterampilan

yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran dan

menghasilkan suatu produk. Instrumen penilaian berbasis kinerja yang

dikembangkan sesuai dengan KI dan KD yang tercantum pada Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar Pelajaran Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan

Pendidikan Menengah. Adapun isi pada produk instrumen penilaian berbasis

kinerja meliputi:

1. Petunjuk untuk pengguna menerangkan pengertian instrumen penilaian

berbasis kinerja, sasaran pengguna, pemaparan topik serta penjelasan dari sub

bagian dari produk ini.

Page 27: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

8

2. Lembar penugasan kinerja siswa berisikan tentang materi, alokasi waktu

pengerjaan dan penugasan kinerja pada bagian ini guru menekankan siswa

untuk memahami materi dan langkah pengerjaan penugasan terlebih dahulu

sehingga dalam pelaksanan penugasan kinerja dapat dilakukan dengan mudah

dan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

3. Lembar pengamatan intrumen penilaian berbasis kinerja berisikan tentang

aspek penilaian kompetensi keterampilan, lembar pengamatan guru harus

membaca pernyataan aspek penilaian dan rubrik dengan cermat dan teliti sebelum

melakukan penilaian, mengisi identitas dengan lengkap sebelum melakukan penilaian

dan memberikan tanda ceklist(√) pada kolom jika memenuhi aspek penilaian.

4. Kisi-kisi menjelaskan tentang kompetensi dasar (KD), indikator, tingkat

pencapaian, materi serta butir soal penugasan kinerja pada mata pelajaran

tertentu.

5. Rubrik memaparkan deskripsi aspek kompetensi keterampilan yang akan

dinilai dan diamati oleh guru.

6. Pedoman penskoran berisikan tentang rumus penghitungan nilai keterampilan

kinerja serta keterangan skor maksimal yang diperoleh masing-masing

individu siswa selama melakukan proses pembelajaran.

7. Daftar pustaka berisi pustaka atau daftar buku-buku referensi yang digunakan

dalam menyusun panduan instrumen penilaian ini.

Untuk menghasilkan instrumen penilaian berbasis kinerja yang layak maka

perlu memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki

bukti validitas empirik.

Page 28: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum 2013

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 1, poin (19) menyebutkan bahwa kurikulum adalah

“seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Tujuan

tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan

kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan siswa. Oleh

sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di

daerah. Sama halnya kurikulum yang dipakai di Indonesia saat ini yakni

kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum

yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa

dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta

memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum 2013 dikembangkan

Page 29: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

10

atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan

teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).

Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional

sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar

proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan

standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan

standar penilaian pendidikan. Dalam kurikulum 2013 pembelajaan yang

dilakukan guru dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan

pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat serta pengalaman belajar

langsung siswa sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan

awal siswa. Pengalaman belajar langsung individual siswa menjadi hasil

belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh siswa menjadi hasil

kurikulum.

Menurut Mulyasa (2013: 6-7), Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang

berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter (competency and

character based curriculum), yang dapat membekali siswa dengan

berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan

perkembangan zaman dan tuntutan teknologi.

Hal serupa juga dikemukakan oleh Tjahjono (2013: 1), “Kurikulum 2013

merupakan kurikulum yang berbasis pada pengembangan kompetensi siswa”.

Pendidikan karakter dan pengembangan kompetensi dalam Kurikulum 2013

bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang

mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia siswa secara

utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan pada setiap

satuan pendidikan.

Page 30: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

11

Dari pengertian dan penjabaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa

kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diarahkan untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan

minat siswa agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran,

ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.

2. Implementasi Kurikulum 2013

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan rencana yang telah

disusun dengan cermat dan rinci. Menurut Hidayat (2013: 158) menjelaskan

bahwa “implementasi kurikulum adalah bagaimana membelajarkan pesan

dalam kurikulum kepada peserta didik agar dapat menghasilkan lulusan yang

memiliki seperangkat kompetensi sesuai dengan karakteristik dan kemampuan

siswa masing-masing.” Mulyasa (2013: 99) menjelaskan bahwa

“implementasi kurikulum merupakan aktualisasi kurikulum dalam

pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter siswa”.

Implementasi kurikulum akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran

yakni bagaimana agar isi kurikulum dapat dikuasai oleh siswa secara tepat

dan optimal. Dalam hal ini, tugas guru dalam implementasi kurikulum adalah

mengondisikan dan memfasilitasi lingkungan belajar agar dapat memberikan

kemudahan belajar siswa, sehingga siswa mampu berinteraksi dengan

lingkungan eksternal dan terjadi perubahan perilaku sesuai dengan yang

dikemukakan dalam Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Kaitannya dalam mengupayakan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013,

dalam pembelajaran implementasi Kurikulum 2013 harus mengacu pada

Page 31: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

12

Standar Proses yang tertera dalam Standar Nasional Pendidikan. Standar

Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan

pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013

tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menuliskan bahwa,

“sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran

mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.” Ketiga ranah kompetensi

tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda.

Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta

mempengaruhi karakteristik standar proses. Dalam Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 tahun 2013 tentang standar proses

pendidikan dasar dan menengah, “proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan

pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya

pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.”

Dengan demikian, proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas

pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

Dalam menyukseskan implementasinya, pelaksanaan pembelajaran

dalam Kurikulum 2013 menurut Mulyasa (2013: 126) mencakup:

1) Kegiatan Awal atau Pembukaan

a. Pembinaan Keakraban, bertujuan untuk mengkondisikan siswa agar

mereka siap melakukan kegiatan belajar. Dalam hal ini siswa perlu

diperlakukan sebagai individu yang memiliki persamaan dan

perbedaan individual, sehingga tercipta hubungan yang harmonis

antara guru sebagai fasilitator dan siswa serta antar siswa dengan

peserta didik.

Page 32: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

13

b. Pretes (tes awal), yang berfungsi untuk menyiapkan siswa dalam

proses belajar, untuk mengetahui tingkat kemajuan sehubungan

dengan proses pembelajaran yang dilakukan, selain itu untuk

mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki siswa mengenai

bahan ajaran.

2) Kegiatan Inti

Yaitu tahap pelaksanaan tugas bagi seorang guru dalam menyalurkan

ilmu pengetahuan agar tujuan yang ingin dicapai dapat diraih. Kegiatan

inti mencakup penyampaian informasi, membahas materi standar untuk

membentuk kompetensi dan karakter siswa, serta melakukan tukar

pengalaman dan pendapat dalam membahas materi standar atau

memecahkan masalah yang dihadapi bersama. Dalam kegiatan inti ini

guru, menggunakan model, metode, media, dan sumber belajar yang

disesuaikan dengan karakteristik guru dan mata pelajaran.

3) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual

maupun kelompok melakukan kegiatan evaluasi, secara bersama

menemukan manfaat dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; yang

tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, dan menginformasikan

rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Pelaksanaan pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok

yang harus dialami oleh siswa, yaitu:

a. Mengamati (melakukan observasi)

Dalam kegiatan observasi, guru membuka secara luas dan bervariasi

kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan-kegiatan

seperti: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi

siswa untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk

memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari

suatu benda atau objek.

b. Menanya

Menanya pertanyaan yang dimaksud di sini berkaitan dengan

pertanyaan dari hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang

abstrak baik berupa fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih

Page 33: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

14

abstrak. Kegiatan bertanya dimaksudkan juga agar siswa dapat

mengembangkan rasa ingin tahunya. Pertanyaan-pertanyaan yang telah

mereka ajukan akan dijadikan dasar untuk mencari informasi yang lebih

lanjut dan beragam dari sumber-sumber belajar yang telah ditentukan oleh

guru.

c. Mengumpulkan informasi/ eksperimen

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan bertanya. Kegiatan

ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai

sumber melalui berbagai cara. Untuk itu siswa dapat membaca buku yang

lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau

bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah

informasi.

d. Mengasosiasikan/ mengolah informasi

Informasi yang terkumpul ini selanjutnya akan dijadikan fondasi

untuk kegiatan berikutnya yakni memproses informasi sehingga pada

akhirnya peserta didik akan menemukan suatu keterkaitan antara satu

informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan

informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang

ditemukan.

e. Mengkomunikasikan

Mengkomunikasikan merupakan kegiatan terakhir dalam kegiatan inti.

Dalam tahap ini siswa melakukan seperti membuat tulisan atau bercerita

tentang apa-apa saja yang telah mereka temukan dalam kegiatan mencari

informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut

Page 34: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

15

disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar kelompok

maupun siswa itu sendiri.

Berdasarkan definisi serta uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

implementasi kurikulum 2013 adalah suatu penerapan ide, konsep, dan

kebijakan dari kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga siswa

menguasai seperangkat kompetensi tertentu yang dalam menyukseskan

implementasi pelaksanaan pembelajarannya mencakup kegiatan awal atau

pembukaan, inti dan penutup serta terdiri atas lima pengalaman belajar pokok

yang harus dialami oleh siswa melalui tahapan mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi/eksperimen, mengasosiasi/ mengolah informasi

dan mengkomunikasikan.

3. Penilaian Kurikulum 2013

Penilaian proses dan hasil belajar pada tataran satuan pendidikan

dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Penegasan itu

tertulis pada PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 63,

ayat (1). Kemudian pada ayat (2) disebutkan bahwa teknik penilaian dapat

berupa tes tertulis, obserasi, tes praktek, dan penugasan perseorangan atau

kelompok. Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru dilakukan untuk

memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar siswa secara

berkesinambungan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan

menjelaskan bahwa penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan

Page 35: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

16

pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik

mencakup:

1. Penilaian otentik, yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menilai

mulai dari input, proses, dan output pembelajaran.

2. Penilaian diri, yang dilaksanakan sendiri oleh siswa.

3. Penilaian berbasis portofolio, yang dilaksanakan untuk menilai

keseluruhan proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan

dan/atau kelompok di dalam maupun di luar kelas khususnya pada

sikap/perilaku dan keterampilan.

4. Ulangan, yang dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi

peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk

memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar siswa.

5. Ulangan harian, yang dilaksanakan secara periodik untuk menilai

kompetensi siswa setelah menyelesaikan satu KD atau lebih.

6. Ulangan tengah semester, yang dilaksanakan oleh guru untuk mengukur

pencapaian kompetensi siswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran

selama setengah semester.

7. Ulangan akhir semester, yang dilaksanakan oleh guru untuk mengukur

pencapaian kompetensi siswa di akhir semester.

8. Ujian Tingkat Kompetensi, yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan

untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.

9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi, yang dilaksanakan oleh pemerintah

untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi

10. Ujian Nasional, yang dilaksanakan secara nasional guna mengukur

kompetensi tertentu yang dicapai siswa dalam rangka menilai pencapaian

Standar Nasional Pendidikan (SNP)

11. Ujian Sekolah/Madrasah, yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan guna

mengukur pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada

UN.

Dalam Standar Penilaian Pendidikan, penilaian hasil belajar peserta didik

mencakup penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan

posisi relatif setiap siswa terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan

penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata

pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses. Di dalam

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66

Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan menjelaskan bahwa teknik

Page 36: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

17

dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan adalah sebagai berikut:

1. Sikap, guru melakukan penilaian kompetensi sikap melalui:

a) Observasi, merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara

berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi

yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

b) Penilaian diri, merupakan teknik penilaian dengan cara meminta siswa

untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam

konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa

lembar penilaian diri.

c) Penilaian antar siswa, merupakan teknik penilaian dengan cara

meminta siswa untuk saling menilai terkait dengan pencapaian

kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian

antarsiswa.

d) Jurnal, merupakan catatan guru di dalam dan di luar kelas yang berisi

informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan siswa

yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

2. Pengetahuan, guru menilai kompetensi pengetahuan melalui:

a) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,

benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi

pedoman penskoran.

b) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.

c) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang

dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik

tugas.

3. Keterampilan, guru menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian

kinerja, yaitu penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu

kompetensi tertentu dengan menggunakan:

a) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa

keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan

tuntutan kompetensi.

b) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi

kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis

maupun lisan dalam waktu tertentu.

c) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara

menilai kumpulan seluruh karya siswa dalam bidang tertentu yang

bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan,

prestasi, dan/atau kreativitas dalam kurun waktu tertentu.

Dalam hal ini, guru melakukan kegiatan pelaporan hasil penilaian peserta

didik, meliputi:

Page 37: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

18

1. Nilai atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian

kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil

pembelajaran tematik-terpadu. Laporan hasil penilaian oleh guru

disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait

(misal: wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali)

pada periode yang ditentukan.

2. Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap

sosial. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh

semua pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan

dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.

Dari penjabaran mengenai penilaian kurikulum 2013 di atas dapat

disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar siswa merupakan serangkaian

kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang

proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan baik pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

B. Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja

1. Pengertian Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja

Penilaian merupakan kegiatan yang mencangkup semua proses

pembelajaran. Kegiatan penilaian tidak terbatas pada karakteristik siswa saja,

tetapi juga menyangkut karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas

dan administrasi sekolah. Instrumen penilaian untuk siswa dapat berupa

Page 38: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

19

metode dan prosedur formal atau informal untuk menghasilkan informasi

tentang siswa.

Menurut Tim Penyusun (2013) penilaian kinerja merupakan penilaian

yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu

dengan menggunakan tes praktik, proyek, dan penilaian portofolio

Penilaian kinerja pun digunakan untuk menguji skill dan kompetensi

pada demonstrasi tertentu, yang mengaplikasikan skill dan pengetahuan.

Sedangkan menurut Sa’dijah (2009: 93) menyatakan penilaian kinerja

sebagai penilaian yang memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan

kinerja, bukan menjawab atau memilih jawaban dari sederetan kemungkinan

jawaban yang telah tersedia.

Richard Sittings sebagaimana dikutip oleh Ataç (2012: 10) “performance

assessments call upon the examinee to demonstrate specific skills and

competencies, that is, to apply the skills and knowledge they have

mastered”.

Pengertian di atas dipertegas oleh Kunandar (2013: 257) bahwa penilaian

kinerja dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan

sesuatu sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Instrumen penilaian kinerja

dikembangkan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan

pengetahuan dan keterampilanya mengenai berbagai situasi nyata dalam

konteks tertentu. Instrumen penilaian kinerja memberikan lebih banyak

kesempatan guru untuk mengenali siswa, karena tidak sedikit siswa yang

kurang berhasil dalam tes objektif atau tes uraian tidak kreatif. Instrumen

penilaian kinerja memungkinkan guru untuk mengamati kemampuan siswa

selama proses pembelajaran tanpa harus menunggu pembelajaran berakhir.

Page 39: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

20

Dengan demikian akan diperoleh informasi tentang bagaimana siswa

berintegrasi dengan lingkungan selama proses pembelajaran.

Instrumen penilaian kinerja pada implementasinya dilakukan berdasarkan

kinerja proses dan hasil kerja yang dilakukan oleh siswa. Jadi, ketika

menggunakan instrumen penilaian kinerja, guru dimungkinkan tidak hanya

mengukur hasil belajar, namun juga proses pembelajaran. Sari (2010: 3-4)

menyatakan penilaian kinerja diwujudkan berdasarkan “empat asumsi”

pokok, yaitu:

(1) Penilaian kinerja yang didasarkan pada partisipasi aktif siswa; (2) Tugas-

tugas yang diberikan atau dikerjakan oleh siswa merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembelajaran; (3) Penilaian

tidak hanya untuk mengetahui posisi siswa pada suatu saat dalam proses

pembelajaran, tetapi lebih dari itu, penilaian juga dimaksudkan untuk

memperbaiki proses pembelajaran itu sendiri; (4) Dengan mengetahui

lebih dahulu kriteria yang akan digunakan untuk mengukur dan menilai

keberhasilan proses pembelajarannya, siswa akan terbuka dan aktif

berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dari beberapa teori yang telah dikemukakan di atas maka dapat

disimpulkan bahwa instrumen penilaian kinerja adalah suatu alat untuk

menguji siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan

mengenai berbagai situasi nyata, dimana kinerja individu ini merupakan

performasi maksimal yang ditunjukkan sebagai akibat dari suatu proses dan

hasil belajar.

2. Perbandingan Penilaian Kinerja dengan Tes Konvensional

Menurut Muslich, (2007: 125) penilaian berbasis kinerja jika

dibandingkan dengan tes konvensional, penilaian kinerja memiliki beberapa

penekanan seperti yang di tunjukan pada tabel berikut ini:

Page 40: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

21

Tabel 2.1 Perbandingan antara penilaian kinerja dengan tes konvensional

Penilaian Kinerja Tes Konvensional

Mementingkan kemampuan siswa

dalam menerapkan pengetahuannya

menjadi unjuk kerja yang dapat

diamati atau produk yang

dihasilkan

Lebih mengutamakan pemahaman

konsep siswa

Membutuhkan waktu yang banyak

untuk membuat dan melaksanakan

tetapi menghasilkan format

penilaian yang dapat digunakan

berulang-ulang pada siswa yang

sama atau siswa yang baru

Membutuhkan waktu yang banyak

untuk membuat, pelaksanaannya

lebih cepat dan dapat digunakan

untuk siswa dalam jumlah banyak

secara serentak, tetapi digunakan

hanya sekali untuk sekelompok

siswa

Memungkinkan untuk

mendiagnosis dan meremediasi

perfomansi siswa dan memetakan

kemajuan siswa sepanjang waktu

Memungkinkan untuk

mendiagnosis dan meremediasi

perfomansi siswa tetapi hanya

untuk soal urain terbuka (open

ended)

Memfokuskan pada unjuk kerja

siswa

Memfokuskan pembelajaran pada

materi pelajaran

3. Langkah-langkah Penilaian Berbasis Kinerja

Dalam penilaian kinerja (performance) dapat menggunakan dua

kemungkinan instrumen, yaitu daftar cek (checklist) dan skala rentang (rate

scale). Menurut Hutabarat (2004: 17).langkah-langkah yang perlu dilakukan

dalam membuat penilaian kinerja adalah:

1) identifikasi semua langkah penting atau aspek yang diperlukan atau yang

akan mempengaruhi hasil akhir; 2) menuliskan kemampuan-kemampuan

khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas; 3) mengusahakan

kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak sehingga semua dapat

diamati; 4) mengurutkan kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan

yang akan diamati; 5) bila menggunakan skala rentang, perlu menyediakan

kriteria untuk setiap pilihan

Menurut Majid (2006: 88) langkah-langkah membuat penilaian kinerja

adalah:

1) melakukan identifikasi terhadap langkah-langkah penting yang diperlukan

atau yang akan mempengaruhi hasil akhir (output yang terbaik);

Page 41: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

22

2)menuliskan perilaku kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan

untuk menyelesaikan dan menghasilkan output yang terbaik; 3) membuat

kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur, jangan terlalu banyak

sehingga semua kriteria-kriteria tersebut dapat diobservasi selama siswa

melaksanakaan tugas; 4) mengurutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan

diukur berdasarkan urutan yang dapat diamati; 5) kalau ada periksa kembali

dan bandingkan dengan kriteria-kriteria kemampuan yang dibuat sebelumnya

oleh orang lain.

Sedangkan menurut Mulyasa (2013: 145-146) penilaian kinerja dapat

dilakukan secara efektif dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tetapkan penugasan kinerja yang akan dinilai.

2. Buat daftar yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dari

masing-masing mata pelajaran dan butir-butir yang dipertimbangkan

untuk menentukan apakah pekerjaan itu memenuhi standar yang telah

ditetapkan.

3. Tentukan pekerjaan siswa yang mencakup semua elemen kinerja yang

dinilai dan alokasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

pekerjaan.

4. Buat semua daftar, alat dan gambar yang diperlukan siswa untuk

mengerjakan penilaian.

5. Siapkan petunjuk tertulis yang jelas untuk siswa.

6. Siapkan sistem penskoran (skoring).

4. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Berbasis Kinerja

Dalam penilaian kinerja (performance) ditemukan kelebihan dan

kekurangannya. Wulan (2007: 382) menyatakan penilaian kinerja memiliki

kelemahan dan kelebihan. Adapun kelemahan dari penilaian kinerja adalah:

1. Sangat menuntut waktu dan usaha dari guru

2. Pertimbangan (judgement) dan scoring sifatnya subjektif

3. Reliabilitas penilaiannya rendah jika dibandingkan dengan teknik

penilaian yang lainnya.

Sedangkan kelebihan penilaian kinerja menurut Wulan sebagai berikut:

1. Siswa diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan proses

2. Proses yang didemonstrasikan dapat diobservasi secara langsung

3. Menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa macam

penalaran, kemampuan lisan dan keterampilan-keterampilan

4. Adanya kesepakatan antara guru dan siswa tentang kriteria penilaian dan

tugas-tugas yang akan dikerjakan

5. Menilai outcomes pembelajaran dan keterampilan-keterampilan kompleks;

Page 42: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

23

6. Memberi motivasi yang besar bagi siswa

7. Mendorong aplikasi pembelajaran pada situasi kehidupan nyata.

Menurut Kusrini (2002: 6) salah satu kelebihan lain dari penggunaan

penilaian kinerja memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkompetisi

dengan dirinya sendiri daripada dengan orang lain. Melalui penilaian kinerja,

siswa lebih mendapat pemahaman tentang apa yang mereka ketahui serta apa

yang telah mereka kerjakan. Penilaian kinerja juga memberikan kebebasan

kepada siswa untuk mengeksplorasi semua kemampuan yang dimilikinya

dalam menyelesaikan masalah yang telah mereka hadapi. Hal tersebut

dikarenakan dalam penilaian kinerja tidak ada jawaban benar atau salah,

sehingga sedikit demi sedikit dapat mengurangi ketakutan siswa dalam proses

belajar mengajar.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

penilaian kinerja memberikan kesempatan kepada siswa dalam berbagai tugas

untuk memperlihatkan kemampuan dan keterampilannya dalam melaksanakan

tugas yang diberikan. Namun, dalam proses penilaian kinerja penilaian

bersifat subjektif, sehingga akan menyebabkan hasil penilaian memiliki

reliabilitas rendah. Subjektifitas dalam pelaksanaan penilaian kinerja ini dapat

diminimalkan dengan membuat panduan penilaian.

5. Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja

Penilaian merupakan suatu komponen yang penting dalam

penyelenggaraan pendidikan. Penilaian dapat diartikan sebagai pengumpulan

informasi hasil belajar untuk digunakan dalam mengambil keputusan. Alat

ukur yang sering digunakan dalam penilaian hasil belajar adalah tes dan non

tes. Agar memperoleh informasi atau data yang akurat, alat ukur yang

digunakan harus memiliki bukti-bukti kesahihan dan keandalan. Sehingga

peningkatan kualitas penilaian hasil belajar memerlukan alat ukur yang sahih

dan handal (valid dan reliabel).

Page 43: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

24

Pada lampiran Permendiknas Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar

Penilaian Pendidikan pada Bab VII instrumen penilaian pasal 14 point 2

disebutkan bahwa instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan

pendidikan dalam bentuk penilaian akhir dan/atau ujian sekolah/madrasah

memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti

validitas empirik. Persyaratan substansi adalah merepresentasikan kompetensi

yang dinilai. Persyaratan konstruksi adalah memenuhi persyaratan teknis

sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan. Persyaratan bahasa adalah

menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan

taraf perkembangan siswa. Karena itu diperlukan penganalisisan instrumen

sebelum dan sesudah instrumen digunakan untuk memenuhi persyaratan

dimaksud dan mengetahui berfungsi tidaknya suatu instrumen yang

digunakan.

Surapranata (2004: 1) mengatakan analisis soal dilakukan untuk

mengetahui berfungsi tidaknya sebuah soal. Analisis umumnya dilakukan

melalui dua cara yaitu analisis kualitatif (qualitatif control) dan analisis

kuantitatif (quantitatif control). Analisis kualitatif sering pula dinamakan

validitas secara logis (logical validity) yang dilakukan sebelum soal

digunakan untuk melihat berfungsi tidaknya sebuah soal. Analisis

kuantitatif sering pula dinamakan sebagai validitas empiris (empirical

validity) untuk melihat lebih berfungsinya sebuah soal setelah soal itu di

ujicobakan kepada sampel yang representatif.

Rasyid (2007: 9) mengatakan “bahwa kesahihan alat ukur dapat dilihat

dari kisi-kisi alat ukur. Kisi-kisi ini berisi tentang materi yang diujikan,

bentuk soal, tingkat berpikir yang terlibat, bobot soal dan cara penskoran”.

Hasil pengukuran yang baik seharusnya memiliki tingkat kesalahan sekecil

mungkin. Tingkat kesalahan ini berkaitan dengan kehandalan (reliabilitas)

alat ukur. Suatu alat ukur yang baik memberikan hasil yang konstan bila

Page 44: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

25

digunakan berulang-ulang, asalkan kemampuan yang diukur tidak berubah.

Jika dihubungkan alat pengumpul data pada suatu penelitian, Sukmadinata

(2008: 228) mengatakan “persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu

instrumen penelitian minimal ada dua macam yaitu validitas dan reliabilitas”.

Dari uraian di atas instrumen penilaian dapat dikatakan dapat memenuhi

aspek kelayakan apabila memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan

bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik yang telah diujikan baik sampel

skala kecil maupun skala luas. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian kinerja antara lain:

generalizability atau keumuman, authenticity atau keaslian/nyata, muliple

focus (lebih dari satu fokus), fairness (keadilan), teachability (bisa tidaknya

diajarkan), feasibility (kepraktisan), Scorability atau bisa tidaknya tugas

tersebut diberi skor (Popham, 1995: 147). Penerapan instrumen penilaian

berbasis kinerja diharapkan dapat mendorong siswa lebih kreatif dalam

belajar, menemukan cara belajarnya sendiri, mampu mengintegrasikan apa

yang sudah dipelajari, meningkatkan kemampuan analitis dan praktis siswa

serta meningkatkan kolaboratif dengan peserta didik lainnya. Menurut

Muslich (2011: 126) instrumen penilaian berbasis kinerja dapat

dikembangkan dengan langkah sebagai berikut:

1. Menetapkan tujuan.

2. Memilih jenis tugas/kegiatan

3. Menulis tugas kinerja, terdiri dari membuat konteks, menuliskan petunjuk,

menentukan audien, mengembangkan kriteria kinerja.

Page 45: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

26

4. Membuat rubrik kinerja, terdiri dari rubrik dengan daftar cek (checklist)

dan rubrik dengan skala penilaian (rating scale).

Penilaian berbasis kinerja prakteknya pada pembelajaran sulit untuk

dilakukan, hal ini dikarenakan subjektivitas dalam kinerja sangat tinggi.

Untuk meminimalkan hal ini dalam pelaksanaan penilaian kinerja digunakan

rubrik atau panduan penilaian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang

disampaikan Wulan (2007: 381) bahwa “suatu standar penilaian diperlukan

untuk mengidentifikasi secara jelas apa yang seharusnya siswa ketahui dan

yang seharusnya siswa dapat lakukan dalam penggunaan instrumen penilaian

berbasis kinerja”.

Sudria & Siregar (2009: 224) menyatakan “instrumen penilaian berbasis

kinerja dalam prakteknya dilaksanakan dengan menggunakan task dan

rubrik”. Oleh karena itu tugas-tugas yang diberikan dan dikerjakan oleh siswa

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses

pembelajaran dan kehidupan nyata siswa. Rubrik penilaian kinerja

merupakan panduan penilaian yang digunakan untuk menilai kinerja atau

hasil kerja siswa ketika pembelajaran. Pada pengembangan instrumen

penilaian berbasis kinerja ini difokuskan pada kemampuan berpikir kreatif.

Berpikir kreatif merupakan upaya untuk menghubungkan benda-benda atau

gagasan-gagasan yang sebelumnya tidak berhubungan. Kreatif merupakan

potensi yang terdapat dalam setiap diri individu siswa yang meliputi ide-ide

atau gagasan-gagasan yang dapat dipadukan dan dikembangkan sehingga

dapat menciptakan suatu produk yang bermanfaat bagi diri dan

lingkungannya.

Page 46: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

27

Kreatif muncul karena adanya motivasi yang kuat dari diri individu yang

bersangkutan. Kreatif dapat dipandang sebagai suatu kemampuan, Sikap dan

proses. Kreatif sebagai suatu kemampuan adalah kemampuan untuk

menghasilkan ide-ide baru dengan mengkombinasikan, mengubah atau

menerapkan kembali ide¬-ide yang telah ada. Keterampilan berpikir kreatif

pada siswa timbul karena penggunaan rubrik yang dibuat oleh guru, semakin

baik dan kuat rubrik yang di buat dalam pencapaian indikatornya maka siswa

akan semakin tertantang lebih keras untuk berpikir kreatif sebaliknya jika

kualitas instrument penilaian pada rubrik lemah maka kemampuan berpikir

kreatif siswa menjadi menurun.

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa hal terpenting dari

pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja ialah membuat rubrik

penilaian, hal ini bertujuan untuk meminimalkan subjektivitas dalam

penilaian penugasan kinerja siswa, serta mendorong siswa untuk berpikir

secara kreatif.

C. Pembelajaran Tematik di SD

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran

terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Model

pembelajaran ini mengintegrasikan/mengaitkan beberapa mata pelajaran

kedalam suatu tema untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.

Menurut Rusman (2012: 254) pembelajaran tematik dikatakan bermakna

karena dalam pembelajaran tematik siswa akan memahami konsep-

Page 47: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

28

konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan

menghubungkannya dengan konsep lain yang telah mereka pahami,

fokus perhatian dalam pembelajaran tematik terletak pada proses yang

ditempuh siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan

dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya.

Definisi lain disampaikan oleh Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri (2014:

94) yang menjelaskan bahwa “pembelajaran tematik adalah pembelajaran

terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran

sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta

didik”. Sukayati (2009: 13), pembelajaran tematik merupakan suatu

pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan atau

memadukan beberapa Kompetensi Dasar (KD) dan indikator dari kurikulum/

Standar Isi (SI) dari beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan untuk

dikemas dalam satu tema.

Selain itu Hadi Subroto (Trianto, 2011: 151) mengemukakan bahwa

pembelajaran tematik/terpadu adalah pembelajaran yang menggunakan

tema tertentu untuk mengaitkan antara beberapa isi mata pelajaran dan

pengalaman kehidupan nyata sehari-hari siswa sehingga dapat

memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Oleh karena itu, dalam

pembelajaran tematik sudah tidak ada lagi pemisahan antar mata

pelajaran tetapi sudah menggunakan tema-tema tertentu yang sesuai

dengan kehidupan siswa.

Kunandar (2014: 46) menjelaskan pula bahwa “pembelajaran tematik

merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai

kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema”. Dari

berbagai pengertian yang telah dijabarkan maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-

tema tertentu yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan

pengalaman langsung bagi siswa yang dapat dipahami dan digunakan dalam

hidup sehari-hari. Pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran

Page 48: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

29

yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak

belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna.

2. Manfaat Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik sebagai salah satu tuntutan dalam penerapan

Kurikulum 2013 di sekolah dasar memberikan berbagai manfaat bagi siswa.

Daryanto (2014: 4) menjelaskan bahwa ada empat manfaat pembelajaran

tematik, yaitu:

a. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta

isi mata pelejaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih

materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

b. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab

isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan

tujuan akhir.

c. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian

mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.

d. Dengan adanya perpaduan antar mata pelajaran maka penguasaan

konsep akan semakin baik dan meningkat.

Sementara itu, manfaat pembelajaran tematik menurut Kemendikbud

dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas I

(2013: 188) adalah:

a. Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.

b. Menggunakan kelompok bekerjasama, berkolaborasi, belajar kelompok,

dan memecahkan konflik sehingga mendorong siswa untuk

memecahkan masalah sosial dengan saling menghargai.

c. Mengoptimalisasi lingkungan belajar sebagai kunci dalam menciptakan

kelas yang ramah otak.

d. siswa secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi.

e. Proses pembelajaran di kelas mendorong siswa berada di dalam format

ramah otak.

f. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan

langsung oleh siswa dalam kehidupannya sehari-hari.

g. Siswa yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan

program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan

bimbingan khusus dan menerapkan pronsip belajar tuntas.

Page 49: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

30

h. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru

untuk menwujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara

penilaian.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dinyatakan bahwa pembelajaran

tematik mempunyai banyak manfaat. Manfaat-manfaat tersebut antara lain

suasana kelas menjadi menyenangkan, mendorong siswa untuk dapat

memecahkan permasalahan sosial, lingkungan belajar dapat

dioptimalisasikan, siswa dapat mengaplikasikan materi dalam kehidupannya,

siswa mempelajari konsep secara utuh, dan penguasaan konsep akan semakin

baik dan meningkat.

3. Prinsip Pembelajaran Tematik

Deni Kurniawan (2014: 96) menjelaskan bahwa prinsip adalah sesuatu

yang sifatnya mendasar, sangat penting, selalu ada dalam situasi dan kondisi

serupa sehingga keberadaannya penting dipahami karena berfungsi untuk

memberikan pedoman. Dengan demikian, prinsip pembelajaran tematik

adalah sesuatu yang sifatnya mendasar, sangat penting, selalu ada dalam

pembelajaran tematik, dan berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan

dan pelaksanaan pembelajaran tematik Kurikulum 2013. Ada beberapa

prinsip dalam pembelajaran tematik yang dapat dijadikan sebagai pedoman

guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik yang sesuai dengan tuntutan

Kurikulum 2013. Deni Kurniawan (2014: 97) mengungkapkan bahwa

pembelajaran tematik mempunyai beberapa prinsip penting, yaitu:

Berpusat pada anak; pengalaman langsung; pemisahan mata pelajaran

tidak jelas; penyajian beberapa mata pelajaran dalam satu proses

pembelajaran; fleksibel; bermakna dan utuh; mempertimbangkan waktu

Page 50: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

31

dan ketersediaan sumber; tema terdekat dengan anak, dan pencapaian

kompetensi dasar bukan tema.

Selanjutnya, Daryanto dan Herry Sudjendro (2014: 86) menjelaskan

bahwa ada dua prinsip penting dalam pembelajaran tematik. Prinsip-prinsip

pembelajaran tematik tersebut antara lain:

a. Prinsip-prinsip dalam penggalian tema

1) Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat

digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran.

2) Tema harus bermakna, artinya tema yang dipilih untuk dikaji harus

memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.

3) Tema yang dipilih harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan

psikologi siswa sehingga sesuai dengan tingkat berpikir siswa.

4) Tema yang dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat dan

kebutuhan siswa sehingga siswa dapat mengembangkan

kemampuannya secara optimal.

5) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa

autentik yang benar-benar terjadi dalam rentang waktu belajar siswa

sehingga siswa dengan mudah mengaitkan materi yang dipelajari

dengan kehidupannya.

6) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang

berlaku serta harapan masyarakat (asas relevansi).

7) Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan

sumber belajar.

b. Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran tematik

1) Guru hendaknya tidak bersikap otoriter dan menjadi single actor yang

mendominasi pembicaraan dalam proses belajar mengajar.

2) Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam

setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok.

3) Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama

sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan

evaluasi diri disamping penilaian diri.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat dinyatakan bahwa

prinsip-prinsip pembelajaran tematik menjadi ciri khas dan pedoman dalam

pelaksanaan pembelajaran tematik Kurikulum 2013. Apabila pembelajaran

tematik dapat dilakukan dengan konsisten mengikuti prinsip-prinsipnya maka

Page 51: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

32

kualitas pembelajaran tematik akan lebih efektif. Prinsip pembelajaran

tematik yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu prinsip dalam

penggalian tema dan prinsip pelaksanaan pembelajaran tematik, karena

prinsip-prinsip tersebut lebih jelas sehingga mudah dipahami.

4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.

Daryanto (2014: 92) menjelaskan bahwa ada lima kelebihan pembelajaran

tematik, yaitu:

a. Materi pelajaran dekat dengan kehidupan siswa sehingga siswa mudah

memahami sekaligus menerapkannya.

b. siswa dapat mengaitkan hubungan materi pelajaran di materi pelajaran

yang satu dengan yang lainnya.

c. siswa dapat mengembangkan kemampuan belajarnya dalam aspek

afektif dan psikomotor, selain aspek kognitif.

d. Dapat mengakomodir kecerdasan siswa.

e. Guru dapat dengan mudah menggunakan belajar siswa aktif sebagai

metode pembelajaran.

Sementara itu, Kunandar (Ahmadi dan Sofan Amri, 2014: 93)

menjelaskan bahwa pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan,

yaitu:

a. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan siswa.

b. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan

dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.

c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.

d. Mengembangkan keterampilan berpikir siswa sesuai dengan persoalan

yang dihadapi.

e. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.

f. Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan

orang lain.

g. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang

dihadapi dalam lingkungan siswa.

Page 52: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

33

Ahmadi dan Sofan Amri (2014: 93) menjelaskan bahwa selain kelebihan

yang dimiliki, pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan. Adapun

kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh guru tunggal,

misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran

tema sehingga guru akan merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi

pokok setiap mata pelajaran dan tidak setiap guru mampu mengintegrasikan

kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara

tepat. Selain itu, perencanaan dan pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran

tematik Kurikulum 2013 lebih banyak menuntut guru untuk melakukan

evaluasi proses, dan tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja

sehingga guru harus mampu membagi waktu dan tenaga untuk melaksanakan

pembelajaran tematik secara efektif dan efisien.

Berdasarkan uraian diatas maka kelebihan dan kelemahan dalam

pembelajaran tematik menjadi sangat bemanfaat bagi peneliti untuk dijadikan

dasar pengetahuan dalam melakukan penelitian. Kelebihan dan kelemahan ini

juga dijadikan dasar bagi peneliti untuk mengetahui pelaksanaan penilaian

berbasis kinerja dalam pembelajaran tematik.

5. Cara Menilai Pembelajaran Tematik dengan Instrumen Penilaian

Berbasis Kinerja

Penilaian berbasis kinerja sebisa mungkin melibatkan partisipasi siswa,

khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat

melakukannya dengan meminta para siswa menyebutkan unsur-unsur proyek

atau tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria

penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat

Page 53: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

34

memberikan umpan balik terhadap kinerja siswa. Ada beberapa cara berbeda

untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja:

a) Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau

tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau subindikator yang

harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan.

b) Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan

dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan

oleh masing-masing siswa selama melakukan tindakan. Dari laporan

tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik siswa memenuhi standar

yang ditetapkan.

c) Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan

menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5 = sangat

baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = sangat kurang.

d) Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan

cara mengamati siswa ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa

membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk

menentukan apakah siswa sudah berhasil atau belum. Cara seperti itu

tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala penilaian (checklist),

karena teknik ini lebih memberikan cara pencatatan yang mudah dan cepat

dalam meringkaskan kesan-kesan hasil pengamatan.

Page 54: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

35

6. Tema 8. Tempat Tinggalku

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menitik beratkan

pada tema. Semua proses pelaksanaan erat kaitannya dengan tema tertentu.

Terdapat 9 tema di kelas 4 SD, yaitu Indahnya Kebersamaan, Selalu

Berhemat Energi, Peduli terhadap Makhluk Hidup, Berbagai Pekerjaan,

Pahlawanku, Indahnya Negeriku, Cita-citaku, Tempat Tinggalku dan

Makanan Sehat dan Bergizi. Pada masing-masing tema sendiri terdapat 3 atau

4 sub tema. Terdapat 6 pembelajaran pada setiap sub temanya.

Peneliti mengambil tema 8 tempat tinggalku. Pada tema 8 ini terdapat 3

sub tema yaitu lingkungan tempat tinggalku, keunikan daerah tempat

tinggalku dan aku bangga dengan daerah tempat tinggalku. Peneliti memilih

tema 8 Tempat Tinggalku karena didalam tema tersebut pada kegiatan-

kegiatan pembelajarannya paling sesuai dengan instrumen penilaian berbasis

kinerja yang akan di teliti oleh peneliti.

D. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang terkait dengan penelitian yang akan dilaksanakan peneliti

antara lain penelitian yang dilakukan oleh Juniadi (2013: 80-90) mengenai

pengembangan perangkat penilaian kinerja praktik perawatan mesin

penggerak utama kapal pada siswa kelas XI TKPI SMK Negeri 3 Tarakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat penilaian kinerja praktik

yang dikembangkan sangat layak digunakan dalam menilai kinerja praktik

perawatan mesin penggerak utama kapal berdasarkan hasil validasi ahli

yang didapat untuk kriteria isi sebesar 93,9%, kriteria konstruksi sebesar

Page 55: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

36

87,9% dan kriteria bahasa 91,7%. Respon siswa secara umum

berpendapat bahwa perangkat penilaian kinerja praktik yang

dikembangkan sangat layak digunakan pada standar kompetensi

melakukan perawatan mesin penggerak utama kapal (82,5%), respon guru

secara umum berpendapat bahwa perangkat penilaian kinerja yang telah

dikembangkan sangat layak untuk diterapkan pada standar kompetensi

melakukan perawatan mesin penggerak utama kapal (81%), Hasil tes

kinerja dengan menggunakan perangkat penilaian kinerja yang

dikembangkan menunjukkan 100% siswa mendapat nilai diatas ketuntasan

minimal, ini menunjukkan bahwa perangkat penilaian yang dikembangkan

sangat mendukung dalam mencapai ketuntasan belajar praktik perawatan

mesin penggerak utama kapal.

2. Penelitian lain dilakukan oleh Siti Nur Suwaibah (2015: 8-14) tentang

pengembangan instrumen asesmen kinerja kimia berbasis asesmen otentik

dengan estimasi reliabilitasnya menggunakan program genova. Hasil

penelitian diperoleh instrumen asesmen kinerja yang valid menurut

penilaian ahli. Uji reliabilitas instrumen diperoleh besarnya koefisien

reliabilitas yang tinggi masing-masing instrumen penilaian kinerja proses

dan produk sebesar 0,83 dan 0,87. Profil hasil penilaian kinerja praktikum

siswa menunjukkan bahwa secara umum hampir seluruh siswa

menunjukkan kinerja yang baik, dilihat dari kinerja proses dan kinerja

produk. Hasil angket tanggapan siswa dan pengguna/guru menunjukkan

bahwa instrumen mendapatkan tanggapan positif. Hasil penelitian ini

Page 56: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

37

instrumen asesmen kinerja praktikum kimia materi hidrolisis garam yang

valid, reliabel, praktis dan efektif.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Izza (2014: 29-36) mengenai analisis

instrumen asesmen kinerja dengan metode generalizability coefficient

pada keterampilan dasar laboratorium. Instrumen asesmen kinerja dengan

menggunakan metode generalizability coefficient untuk estimasi

reliablitasnya, diperoleh koefisien generalisabilitas sebesar 0,805, yang

tergolong sangat tinggi. Instrumen asesmen juga sudah memenuhi

validitasnya, dengan diuji menggunakan validitas konstruk (expert

judgement). Dengan demikian, instrumen asesmen kinerja yang dianalisis

menggunakan metode generalizability coefficient dapat digunakan untuk

menilai keterampilan dasar laboratorium siswa.

4. Sylvia McLellan, M.A (2008: 1-12) mengenai ketika siswa mengajar:

berbasis penilaian kinerja. Menunjukkan beberapa keterbatasan yang harus

dicatat. Pertama-tama, tidak ada upaya untuk membangun reliabilitas antar

penilai karena hanya ada satu pengamat. Lebih penting bisa melekat pada

pengamatan, jika alat yang divalidasi dengan ukuran reliabilitas antar

penilai. Kedua, pekerjaan bisa diartikan lebih menekankan pada

objektivitas pengamatan. Dalam penulis "pengalaman ini, PBAs

memungkinkan penilaian yang lebih otentik dari hasil belajar siswa di

pendidikan guru anak usia dini. Mereka mendokumentasikan kemampuan

dalam menerapkan pengetahuan untuk situasi otentik dengan anak-anak.

Mereka dimasukkan keterampilan disposisi mengajar baik yang di domain

afektif dan orang-orang yang terlibat tujuan pembelajaran multi-domain.

Page 57: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

38

Mereka menyediakan sarana untuk mendekati penilaian formatif

pengetahuan prosedural, dilakukan baik dari waktu ke waktu dan antara

anak-anak. Dan mereka menyediakan format untuk mengatasi kinerja

tugas-tugas kompleks cara untuk menangkap esensi dari seni mengajar.

Mereka harus seimbang dengan metode lain pengawasan untuk

menggabungkan unsur-unsur subjektif dari hubungan. Alat penilaian

keseluruhan, kinerja menyediakan pendekatan yang menjanjikan untuk

penilaian belajar siswa dalam pendidikan tinggi.

5. Greet Mia Jos Fastre, dkk (2010: 517–532) yang berjudul efek kriteria

penilaian berbasis kinerja pada kinerja siswa dan keterampilan penilaian

diri. Penelitian ini meneliti efek dari perbandingan kriteria penilaian

berbasis kompetensi penugasan kinerja dan keterampilan penilaian diri

antara 39 pemula siswa kejuruan menengah dalam domain keperawatan

dan perawatan berbasis kinerja. Dalam penilaian berbasis kinerja

kelompok siswa disediakan dengan daftar yang telah ditetapkan dengan

kriteria penilaian berbasis kinerja, menggambarkan apa yang harus siswa

lakukan. Kelompok berbasis kinerja dibandingkan dengan kelompok

penilaian berbasis kompetensi di mana peserta didik menerima daftar yang

telah ditetapkan kriteria penilaian berbasis kompetensi, menggambarkan

kemampuan apa yang peserta didik lakukan. Tahap uji coba menunjukkan

bahwa kelompok berbasis kinerja mengungguli kelompok berbasis

kompetensi uji kinerja tugas. Selain itu, kinerja yang lebih tinggi dari

kelompok berbasis kinerja dicapai dengan usaha mental dilaporkan lebih

Page 58: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

39

rendah selama pelatihan, menunjukkan efisiensi pembelajaran yang lebih

tinggi bagi siswa pemula.

6. Rufina C. Rosaroso and Nelson A. Rosaroso (2015: 72-77)

mengungkapkan bahwa penggunaan penilaian berbasis kinerja di kelas

Filipina yang dipilih membawa efek signifikan dalam menilai belajar

siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa sangat termotivasi

untuk belajar di kelas khusus ketika pelajaran yang terintegrasi dengan

tugas berbasis kinerja. siswa menjadi mandiri karena mereka bekerja

secara individu dan dalam kelompok. Kesediaan mereka untuk bekerja di

kelompok yang sangat diamati karena kebanyakan dari mereka semua

berorientasi pada tujuan. Sensitivitas mereka pada kebutuhan orang lain

adalah salah satu manifestasi terbaik yang mereka tujukan. Dengan temuan

ini, pemanfaatan penilaian berbasis kinerja memberikan kesempatan bagi

guru untuk belajar, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa,

sehingga memantau pertumbuhan dan perkembangan mereka.

7. W. I. Griffith and Hye Yeon Lim (2011: 1-12) menjelaskan bahwa

mengukur keterampilan dan pengetahuan siswa dalam ESL / EFL kelas

dapat menjadi proses yang rumit. Oleh karena itu, waktu untuk lebih fokus

pada penilaian berbasis kinerja yang memungkinkan pengukuran

kemampuan siswa untuk menggunakan bahasa dalam situasi otentik.

Kekuatan penilaian tersebut tergantung pada rubrik benar-benar digunakan

dalam evaluasi keterampilan. Kedua rubrik holistik dan analitik memiliki

tempat dalam membantu untuk memahami tingkat keterampilan. Rubrik

yang baik akan fokus pada keterampilan atau tugas tertentu dan karena itu

Page 59: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

40

memungkinkan untuk langkah-langkah yang akurat dan bermakna dari

penggunaan bahasa. Membuat penilaian berdasarkan kinerja, merancang

rubrik yang jelas, dan memperkenalkan teknologi ke dalam kelas

semuanya telah ditunjukkan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja.

Dengan memahami hubungan antara kinerja penilaian, rubrik, dan

kegiatan, kita dapat membangun ruang kelas di mana siswa dapat berhasil

dan mana apa yang mereka pelajari berlaku untuk kebutuhan mereka di

dunia nyata, di kelas, dan di luar.

8. Nur Idayu Zulkifli (2016: 64-73) menjelaskan kinerja anak-anak harus

dipantau secara tepat dari waktu ke waktu untuk memastikan proses

pertumbuhan berjalan dengan baik. Selain itu, perkembangan awal anak-

anak adalah bagian terpenting dan penting bagi perkembangan anak-anak.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja anak melalui perilaku dan

hubungan antara kinerja anak dan profil anak di CCC. Temuan ini akan

membantu meningkatkan kebutuhan anak-anak untuk mencapai tingkat

kinerja berkualitas tinggi pada perilaku anak-anak terutama untuk anak

usia dua sampai empat tahun. Penilaian kinerja juga dapat didefinisikan

sebagai penilaian terhadap beberapa aktivitas di mana siswa atau orang

melakukan untuk menunjukkan, melengkapi, atau melakukan perilaku

minat yang sebenarnya. penilaian kinerja yang komprehensif harus

mengandung tiga komponen dasar yaitu daftar periksa, portofolio dan

laporan ringkasan.

9. Daniela Tuparova (2010: 4747–4751) mengungkapkan penilaian kinerja

adalah ukuran penilaian berdasarkan tugas asli seperti aktivitas, latihan,

Page 60: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

41

atau masalah yang mengharuskan siswa untuk menunjukkan Apa yang

bisa mereka lakukan. Penilaian berbasis kinerja di TIK mencakup

pemecahan masalah, portofolio dan proyek yang dikembangkan oleh

peserta didik. Pengguna alat penilaian keterampilan pengolah kata

interaktif yang diusulkan adalah 2 tipe - guru dan pelajar. Alat penilaian

keterampilan pengolah kata yang dilakukan memberi kesempatan untuk

melakukan penilaian keterampilan interaktif berbasis performansi. Guru

tidak memerlukan keterampilan khusus untuk mengembangkan tugas

penilaian interaktif berbasis pertunjukan terutama untuk penilaian

formatif.

10. Masdiana (2014:190 – 204) menjelaskan pembelajaran tematik sebagai

suatu strategi pembelajaran memiliki tiga langkah pokok, yaitu

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pendekatan tematik adalah suatu

usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap

pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.

Melalui pembelajaran tematik, pembelajaran menjadi bersifat kontekstual

dan bermakna bagi siswa. Dikatakan bersifat kontekstual karena melalui

pembelajaran tematik, tema-tema yang dibahas disesuaikan dengan minat

siswa dan berkaitan langsung dengan dunianya. Disamping itu, melalui

keanekaragaman aktivitas belajar, siswa dapat mengembangkan semua

kecerdasannya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

penerapan pembelajaran tematik dapat meningkatkan hasil belajar siswa di

SD Negeri 018 Letawa pada kelas I dengan tema lingkungan. Hal ini di

tunjukkan oleh hasil analisa data, pada siklus I diperoleh Daya Serap

Page 61: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

42

Individu 69% dan Ketuntasan Belajar Klasikal 75%. Sedangkan Pada

siklus II meningkat dengan Daya Serap Individu rata-rata 75% dan

Ketuntasan Belajar Klasikal 81%, serta hasil belajar siswa mengalami

peningkatan secara klasikal dari siklus I ke siklus II yaitu 75,00 % ke

81,25%.

Berdasarkan hasil penelitian yang relevan di atas, berkaitan dengan

penelitian yang akan dilakukan dan sebagai bahan referensi bagi peneliti. Dalam

hal ini, kajian yang akan diteliti lebih ditekankan pada ”Pengembangan Instrumen

Penilaian Berbasis Kinerja pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV Sekolah

Dasar”.

E. Kerangka Pikir Penelitian

Penilaian kinerja merupakan penilaian autentik yang menilai kesiapan siswa,

serta proses dalam dan hasil belajar secara utuh. Kerangka pikir penelitian ini

berupa input, process dan output. Input dari penelitian ini yang diperoleh dari

hasil angket analisis kebutuhan adalah penilaian yang ada belum dapat

memotivasi siswa, kurang memadai ketersediaan instrumen penilaian, guru

kesulitan membuat instrumen penilaian kinerja, guru tidak paham mengenai

instrumen penilaian kinerja.

Process pengembangan sebuah produk pada penelitian ini adalah sebuah

instrumen yang berbentuk penilaian. Pada Kurikulum 2013 yang berlaku di

Sekolah Dasar pendekatan pembelajaran yang dipakai adalah scientific, maka

pada proses pengembangan produk ini menggunakan pendekatan scientific.

Pengembangan produk pada penelitian ini adalah instrumen penilaian dengan

Page 62: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

43

basis kinerja karena penilaian kinerja memungkinkan siswa menunjukkan apa

yang dapat mereka lakukan. Dari semua penjabaran yang sudah dijelaskan maka

peliti akan mengembangkan instrumen penilaian berbasis kinerja pada

pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar yang berisikan kisi-kisi,

lembar penugasan kinerja siswa, rubrik, lembar pengamatan, pedoman penskoran

dan daftar pustaka.

Output yang diharapkan adalah berupa produk instrumen penilaian berbasis

kinerja yang sesuai dengan persyaratan (substansi, konstruksi dan penggunaan

bahasa yang baik dan benar serta komunikatif) dan Instrumen Penilaian Berbasis

Kinerja Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja yang efektif.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Instrumen Pendekatan Pembelajaran

Penilaian Kinerja

OUTPUT

1. Instrumen penilaian berbasis kinerja yang sesuai dengan

persyaratan(substansi, konstruksi dan penggunaan bahasa yang baik dan benar

serta komunikatif) serta memiliki bukti validitas empirik

2. Instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik siswa kelas

IV Sekolah Dasar yang dikembangkan reliabel.

Mengembangkan Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja pada

Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

PROCESS

Basis Penilaian

Scientific

INPUT

1. Penilaian yang ada belum dapat memotivasi siswa

2. Kurang memadai ketersediaan instrumen penilaian

3. Guru kesulitan membuat instrumen penilaian kinerja

4. Guru tidak paham mengenai instrumen penilaian kinerja

Page 63: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

44

F. Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di

atas, dapat diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ha : Instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik siswa kelas

IV Sekolah Dasar efektif apabila hasil reliabel.

Ho : Instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik siswa kelas

IV Sekolah Dasar tidak efektif apabila hasil tidak reliabel.

Page 64: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan (Research and

Development), karena sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan model

pengembangan penelitian yang dipilih adalah pengembangan pendidikan Borg

and Gall. Sugiyono (2009: 407) berpendapat bahwa, metode penelitian dan

pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Sukmadinata

(2006: 169) mendefinisikan penelitian dan pengembangan merupakan pendekatan

penelitian untuk menghasilkan produk baru atau menyempurnakan produk yang

telah ada. Jadi penelitian pengembangan merupakan metode untuk menghasilkan

produk tertentu atau menyempurnakan produk yang telah ada serta menguji

keefektifan produk tersebut.

Metode penelitian dan pengembangan yang dipilih adalah penelitian dan

pengembangan pendidikan yang dikembangkan oleh Nana Syaodih Sukmadinata.

Metode ini dipilih karena tahap-tahap pengembangannya yang lengkap sehingga

menghasilkan suatu produk yang maksimal dan efektif. Selain itu, tahap-tahap

tersebut dianggap mudah untuk diikuti.

Page 65: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

46

Desain eksperimen yang digunakan pada uji lapangan adalah Posttest Only,

Non-Equivalent Control Group Design. Pengukuran desain tersebut hanya

dilakukan sebanyak 1 kali saja (post-test).

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan mengacu pada model

pengembangan menurut Borg and Gall (1979: 626), langkah-langkah penelitian

pengembangan ada 10, yaitu :

1) Research and information collecting

Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan data awal untuk kaji

pustaka, pengamatan kelas, identifikasi permasalahan dan merangkum

permasalahan.

2) Planning

Melakukan perencanaan yaitu identifikasi dan definisi keterampilan,

perumusan tujuan, dan uji ahli atau ujicoba pada skala kecil, atau expert

judgement.

3) Develop preliminary form of product

Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan materi

pembelajaran, penyusunan buku petunjuk, dan perangkat evaluasi.

4) Preliminary field testing

Melakukan uji coba lapangan tahap awal, dilakukan terhadap 1-3 sekolah

menggunakan 6-12 subjek. Pengumpulan informasi/data dengan

menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner, dan dilanjutkan analisis

data.

Page 66: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

47

5) Main product revision

Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran-

saran dari hasil uji lapangan awal.

6) Main field testing

Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 5-15 sekolah, dengan

30-100 subjek.

7) Operational product revision

Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan

saran-saran hasil uji lapangan utama.

8) Operational field testing

Melakukan uji lapangan operasional (dilakukan terhadap 10-30 sekolah,

melibatkan 40-200 subjek), data dikumpulkan melalui wawancara, observasi,

dan kuesioner.

9) Final produk]ct revision

Melakukan perbaikan terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji

coba lapangan.

10) Dissemination dan distribution

Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan dan

menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerjasama

dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau

distribusi dan kontrol kualitas.

Adapun bagan langkah-langkah penelitian Borg and Gall seperti ditunjukkan

pada gambar berikut.

Page 67: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

48

Gambar 3.1 Skema Tahapan Model Pengembangan Menurut

Borg & Gall

Dari penjelasan kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan model Borg

& Gall di atas, peneliti membatasi langkah-langkah yang digunakan dalam

penelitian yang sejalan dengan pendapat Emzir (2013: 271) yang menyatakan

bahwa dimungkinkan untuk membatasi penelitian dalam skala kecil, termasuk

membatasi langkah penelitian. Penerapan langkah-langkah pengembangannya

disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Maka dari itu, peneliti tidak memakai

tahapan secara keseluruhan karena keterbatasan waktu dan biaya dari peneliti

dalam melaksanakan penelitian. Berikut merupakan tahapan yang dilakukan oleh

peneliti dalam melaksanakan penelitian:

1. Research and Information Collecting

Pada tahapan ini, penelitian dan pengumpulan informasi awal dilakukan

dengan studi lapangan dan studi pustaka. Studi lapangan dilakukan dengan

melakukan analisis kurikulum, analisis kondisi belajar, dan analisis

kebutuhan. Sedangkan studi pustaka dilakukan dengan mengkaji dari buku-

Research and

Information

Collecting

Planning Develop

Preliminary

Form of Produc

Preliminary

Field Testing

Operational

Field Testing

Operational

Product

Revision

Main Field

Testing

Main Product

Revision

Final Product

Revision

Dissemination

and distribution

Page 68: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

49

buku maupun sumber-sumber yang relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan.

a. Studi Lapangan

1) Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum dilaksanakan dengan melakukan peninjauan

terhadap kurikulum yang berlaku di sekolah sehingga pengembangan

produk nantinya dapat disesuaikan dengan kurikulum yang

diberlakukan.

2) Analisis Kondisi Belajar

Analisis kondisi belajar dilakukan untuk mengetahui proses

pembelajaran yang berlangsung di kelas sebelum peneliti

melaksanakan penelitian. Sebelum menganalisis, dilakukan observasi

terlebih dahulu. Observasi dilakukan dengan pengamatan terhadap

kegiatan belajar mengajar. Hasil observasi dapat dijadikan acuan oleh

peneliti untuk melakukan analisis pada kondisi belajar siswa di dalam

kelas.

3) Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan suatu proses sistematis untuk

menentukan tujuan, mengidentifikasi ketidaksesuaian antara kenyataan

dan kondisi yang diinginkan. Analisis kebutuhan diambil dari lembar

angket yang diberikan kepada 12 orang guru di Gugus Cengkih

Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian awal

atau analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh

informasi awal untuk melakukan pengembangan. Dalam penelitian ini

Page 69: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

50

dilakukan melalui pengamatan kelas untuk melihat kondisi riil

lapangan.

Peneliti memilih mengembangkan instrumen penilaian berbasis

kinerja pada pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar dan

penelitian tersebut dilakukan di Gugus Cengkih Kecamatan Kalianda

Kabupaten Lampung Selatan, setelah melakukan penyebaran angket

kebutuhan guru diperoleh keterangan penilaian yang ada belum dapat

memotivasi siswa, kurang memadai ketersediaan instrumen penilaian,

guru kesulitan membuat instrumen penilaian kinerja, sebagian guru

tidak paham mengenai instrumen penilaian berbasis kinerja.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan melakukan pengkajian pada buku-

buku maupun sumber-sumber yang relevan dengan penelitian, yaitu

mengenai penyusunan instrumen penilaian, penilaian kinerja, kompetensi

keterampilan siswa dan tematik SD kelas IV.

2. Planning

Tujuan dari tahap perencanaan yaitu mempersiapkan bahan dan membuat

rancangan produk . Tahap perencanaan ini diawali dengan menentukan tema,

pengkajian Kompetensi dasar berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan

kebudayaan nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi

Dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan

menengah, perumusan indikator, merumuskan materi dan menentukan

penugasan kinerja. Setelah selesai dibuat, maka dilanjutkan dengan membuat

Page 70: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

51

desain kerangka instrumen penilaian dan menentukan isi bagian-bagian

instrumen penilaian yang akan dikembangkan.

3. Develop Preliminary of Product

Tahap pengembangan draft produk merupakan hasil nyata dari tahapan

perencanaan. Bagian-bagian yang telah direncanakan disusun dan didesain

sehingga menjadi sebuah draft produk awal. Draft ini kemudian

dikonsultasikan kepada dosen ahli untuk mengevaluasi dan mengoreksi bila

terjadi ketidaksesuaian sehingga instrumen penilaian yang disusun dapat

digunakan untuk meningkatkan kompetensi/kemampuan keterampilan siswa.

Selanjutnya, hasil evaluasi, koreksi, dan saran dari dosen ahli dijadikan

acuan untuk memperbaiki draft awal sebelum dilakukan uji coba lapangan.

Setelah draft awal memperoleh perbaikan baik dari segi substansi, konstruksi

maupun kebahasaan sesuai saran maka dihasilkan draft yang telah layak dan

valid untuk diujicobakan.

4. Preliminary Field Testing

Setelah produk dinyatakan valid dan layak untuk diuji cobakan, maka

selanjutnya instrumen penilaian dapat diujicobakan dalam kegiatan

pembelajaran. Uji coba lapangan ini hanya dilakukan pada satu sekolah

dengan jumlah responden sebanyak 1 orang guru kelas IV dan 10 siswa IVA

SD Negeri Bumi Agung. Hasil uji coba lapangan ini akan diperoleh data

berupa hasil penilaian kemampuan keterampilan (kinerja) siswa.

5. Main Product Revision

Setelah produk instrumen penilaian diujicobakan selanjutnya dilakukan

revisi hasil uji coba lapangan. Revisi didasarkan pada data yang diperoleh dari

Page 71: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

52

hasil uji coba lapangan. Tahap ini merupakan tahap penyempurnaan dari

produk instrumen penilaian.

6. Main Field Testing

Setelah instrumen penilaian selesai di revisi tahap selanjutnya yaitu

melakukan uji coba yang lebih luas. Pada uji lapangan utama ini dilaksanakan

pada 2 sekolah yakni di SD Negeri Bumi Agung (kelompok siswa

berkemampuan) dan SD Negeri Sumur Kumbang(kelompok siswa tidak

berkemampuan). Pada tahap ini diperoleh data kuantitatif.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar yang terletak di Gugus Cengkih

Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilaksanakan

pada semester genap, pada tahun ajaran 2016/2017.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Bungin (2013: 101) mengemukakan populasi merupakan “keseluruhan

(universum) dari obyek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-

tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga

obyek-obyek ini dapat menjadi sumber data penelitian”. Populasi dalam

penelitian ini adalah 228 siswa SD kelas IV di Gugus Cengkih Kecamatan

Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, berikut ini penjabaran populasinya:

Page 72: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

53

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas IV

1 SD Negeri Bumi Agung 74

2 SD Negeri Sumur Kumbang 32

3 SD Negeri Kesugihan 34

4 SD Negeri Pematang 29

5 SD Negeri Kecapi 1 32

6 SD Negeri Kecapi 2 27

Jumlah 228

Sumber: data lapangan

2. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2013: 174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster sampling.

Teknik pengambilan sampel ini dipakai dengan pertimbangan bahwa

karakteristik sekolah yang menjadi sampel hampir sama yaitu menggunakan

Kurikulum 2013 dengan tingkat pencapaian KKM sekolah yang berbeda, maka

sampel dalam penelitian ini adalah 25 siswa kelas IVB SD Negeri Bumi Agung

dan 32 siswa kelas IV SD Negeri Sumur Kumbang.

E. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

Variabel penelitian menurut Arikunto (2013: 161) variabel penelitian adalah

objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

1. Definisi Konseptual Varibel

a. Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja

Instrumen penilaian kinerja adalah suatu alat untuk menguji siswa

dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan mengenai

berbagai situasi nyata, dimana kinerja individu ini merupakan performasi

Page 73: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

54

maksimal yang ditunjukkan sebagai akibat dari suatu proses dan hasil

belajar.

b. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang

berdasarkan tema-tema tertentu yang melibatkan beberapa mata pelajaran

untuk memberikan pengalaman langsung bagi siswa yang dapat dipahami

dan digunakan dalam hidup sehari-hari.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja

Instrumen penilaian kinerja dalam penelitian ini mengharuskan

siswa mempertunjukkan kinerja, dengan mengaplikasikan keterampilan

dan pengetahuannya bukan menjawab atau hanya memilih jawaban.

Kinerja siswa akan di nilai melalui lembar pengamatan yang menggunakan

skala penilaian Guttman (ya =1) dan (tidak = 0) karena teknik ini

memberikan pencatatan yang mudah dan cepat dalam meringkas kesan-

kesan hasil pengamatan.

b. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema

untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

pengalaman bermakna kepada siswa. Sesuai dengan tahapan

perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan

pembelajaran bermakna. Implementasi yang dimaksud adalah proses

Page 74: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

55

penerapan pengelolaan pembelajaran oleh guru mulai dari tahap persiapan

pelaksanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes,

angket kebutuhan, angket validasi ahli, lembar pengamatan kinerja siswa, dan

angket respon guru.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam uji coba

penelitian ini adalah (a) lembar angket kebutuhan (b) lembar validasi ahli, (c)

lembar pengamatan kinerja siswa, dan (d) lembar angket respon guru.

a) Lembar Angket Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah suatu cara atau metode untuk mengetahui

perbedaan antara kondisi yang diinginkan/seharusnya. Kondisi yang

diinginkan seringkali disebut dengan kondisi ideal, sedangkan kondisi

yang ada, seringkali disebut dengan kondisi riil atau kondisi nyata. Lembar

angket kebutuhan digunakan mengumpulkan informasi dari para guru

tentang kesenjangan yang terjadi pada keadaan riil di lapangan. Dalam

pembuatan angket tersebut peneliti memuat beberapa aspek yang dapat di

lihat pada lampiran 2 halaman 104.

b) Lembar Validasi Ahli

Lembar validasi ahli digunakan untuk mengukur kevalidan instrumen

yang dikembangkan. Dalam penelitian ini dilakukan validasi oleh ahli

Page 75: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

56

materi, ahli evaluasi, dan ahli bahasa. Daftar pertanyaan dalam instrumen

validasi digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penilaian berbasis

kinerja yang dikembangkan secara rasional dapat digunakan dengan baik.

Validator diminta memberikan penilaian dengan memberikan pendapat

pada setiap indikator yang dinilai dan memberikan saran bila diperlukan.

Adapun aspek indikatornya dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 107.

c) Lembar Pengamatan Kinerja Siswa

Lembar pengamatan kinerja siswa digunakan untuk menetapkan

tingkat pencapaian kemampuan belajar siswa. Dalam lembar pengamatan

kinerja siswa ini menggunakan daftar cek (ya-tidak). Siswa mendapat nilai

apabila kriteria penguasaan kompetensi tertentu terpenuhi.

d) Lembar Angket Respon Guru

Lembar angket respon guru ini berupa daftar pernyataan. Dalam

mengisi lembar angket respon guru ini guru yang bersangkutan sebagai

rater. Daftar pernyataan yang digunakan dalam tahap uji instrumen

bertujuan untuk menghimpun pendapat apakah instrumen yang

dikembangkan dapat digunakan dengan baik atau masih ada hal lain yang

perlu dilakukan pembenahan dari sudut pandang pengguna dan guru. Kisi-

kisi angket respon guru dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 170.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006: 168). Maka instrumen dikatakan

Page 76: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

57

valid apabila instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya

diukur. Data hasil lembar validasi, memberikan gambaran dan paparan kualitas

dari instrumen penilaian yang dikembangkan. Untuk mengukur validitas

menggunakan rumus korelasi biserial. Menurut Arikunto (2008 : 79), Teknik

korelasi point biserial mempunyai pola rumus :

Keterangan:

rpbis = koefisien korelasi biserial

Mp = rerata skor dari subjek yang menjawab betul

Mt = rerata skor total

St = standar deviasi dari skor total

P = proporsi yang menjawab benar dibagi jumlah seluruh siswa

q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1-p)

Intrumen dalam hal ini item/indikator dikatakan valid apabila

mempunyai nilai r hitung > r tabel atau mempunyai nilai Sig < tingkat

signifikan.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang

sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menunjukkan bahwa

instrumen dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah cukup baik. Untuk menentukan reliabialitas digunakan rumus

KR 20 (Arifin, 2012: 332), sebagai berikut:

Page 77: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

58

Keterangan:

: Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya item

p : Proporsi subjek yang menjawab benar

q : Proporsi subjek yang menjawab salah

: Varians skor total

Kriteria uji reliabilitas adalah apabila rhitung > rtabel, maka alat ukur tersebut

reliabel dan juga sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur tidak reliabel. Jika

instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai tabel indeks r11

sebagai berikut :

Tabel 3.2 Indeks r11

Indeks r11 Keterangan

0,000 – 0,199 Sangat rendah

0,200 – 0,399 Kurang

0,400 – 0,599 Cukup

0,600 - 0,799 Tinggi

0,800 - 1,000 Sangat tinggi

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini Independent Sample T-Test untuk

mengetahui perbandingan rata-rata dua sampel yang berpasangan. Uji ini

dilakukan pada subyek kelompok yang berkemampuan dan kelompok tidak

berkemampuan setelah menggunakan penilaian berbasis kinerja, sehingga tepat

untuk menguji efektivitas instrumen penilaian berbasis kinerja yang

dikembangkan sebagai pedoman penilaian. Berikut merupakan rumus uji-t

yang di gunakan(Sugiyono, 2013:138) untuk menguji efektivitas ini:

Page 78: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

59

Keterangan

t : Koefisien yang dicari

X1 : Nilai rata-rata kelompok kontrol

X2 : Nilai rata-rata kelompok eksperimen

N :Jumlah subjek

s2 : Taksiran varian

Page 79: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian dan pengembangan yang telah

dilaksanakan dengan judul “Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kinerja

pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” dapat disimpulkan

bahwa:

1. Pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja, merupakan suatu proses

yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan instrumen penilaian yang mampu

mengukur dan menilai seluruh aspek kinerja proses maupun produk. Produk

instrumen penilaian dihasilkan melalui tahapan pengembangan yang merujuk

pada model pengembangan Borg and Gall kemudian divalidasi oleh tim ahli

materi, evaluasi, dan bahasa. Berdasarkan hasil validasi tersebut

menunjukkan bahwa setiap item pada instrumen penilaian berbasis kinerja

pada pembelajaran tematik siswa kelas IV Sekolah Dasar dinyatakan layak

digunakan untuk mengukur aspek psikomotorik atau keterampilan siswa.

2. Instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik siswa kelas

IV Sekolah Dasar memiliki keefektivan, hal ini terbukti dari tingkat

reliabilitas yang tinggi.

Page 80: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

85

B. Implikasi

Kesimpulan hasil penelitian ini memberikan implikasi yang akan diuraikan

sebagai berikut:

1. Penyusunan instrumen penilaian, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi

agar instrumen dikatakan baik sesuai dengan lampiran Permendiknas Nomor

23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada Bab VII instrumen

penilaian pasal 14 point 2 disebutkan bahwa instrumen penilaian yang

digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir dan/atau

ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan

bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. Instrumen penilaian berbasis

kinerja telah dikembangkan melalui proses uji validasi dan uji coba,

kemudian dilakukan revisi sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran di

kelas yang bertujuan untuk mengukur kompetensi keterampilan siswa. Guru

harus kreatif mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan kebutuhan

siswa dan kompetensi siswa yang memenuhi syarat penyusunan instrumen

penilaian yaitu substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti

validitas empirik.

2. Instrumen penilaian berbasis kinerja ini dapat digunakan untuk kelas IV SD

sebagai alat ukur kompetensi keterampilan siswa yang sesuai dengan

Kurikulum 2013 yang berbasis pembelajaran tematik. Menurut Rusman

(2012: 254) pembelajaran tematik dikatakan bermakna karena dalam

pembelajaran tematik siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka

pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan

konsep lain yang telah mereka pahami, fokus perhatian dalam pembelajaran

Page 81: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

86

tematik terletak pada proses yang ditempuh siswa saat berusaha memahami

isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus

dikembangkannya. Agar suatu alat ukur atau instrumen penilaian dapat

dipercaya maka hasil penilaian bila diuji kembali oleh orang lain maupun

objek lain baik di lain waktu maupun sekarang maka hasilnya relatif sama

atau reliabel.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka peneliti mengajukan

beberapa saran agar menjadi masukan yang berguna, diantaranya:

1. Siswa

Diharapkan lebih sungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran

sesuai dengan aspek-aspek penilaian kinerja, sehingga siswa dapat

mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan pada materi tertentu

khususnya pada tema 8 tempat tinggalku sub tema lingkungan tempat

tinggalku.

2. Guru

Hendaknya guru menggunakan instrumen penilaian yang dapat mengukur

kompetensi keterampilan kinerja siswa. Guru dapat memanfaatkan Instrumen

penilaian berbasis kinerja untuk memberikan informasi nyata mengenai

capaian dan perkembangan kompetensi siswa secara lebih komprehensif dan

menyeluruh. Dalam penilaian kinerja pendidik bisa menggunakan rubrik yang

lebih sederhana untuk mempermudah proses penilaian.

Page 82: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

87

3. Sekolah

Hendaknya memfasilitasi dengan buku-buku tentang penilaian hasil belajar

siswa, sehingga guru memiliki referensi lebih untuk membuat dan

menggunakan instrumen penilaian yang komprehensif guna meningkatkan

hasil belajar dan kompetensi keterampilan siswa.

4. Peneliti

Pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman sebagai guru profesional. Peneliti juga

merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian

pada tema dan materi yang lain.

Page 83: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khoiru &Sofyan Amri. 2014. Pengembangan dan Model Pembelajaran

Tematik Integratif. PT Prestasi Pustakaraya, Jakarta.

Amelia, F., N. Fadiawati, dan I. Rosilawati. 2015. Pengembangan Instrumen Asesmen

Kinerja pada Praktikum Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi. Jurnal Pendidikan

dan Pembelajaran Kimia. 4(2), 543-555.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=328126&val=7236&title=PE

NGEMBANGAN%20INSTRUMEN%20ASESMEN%20KINERJA%20PADA%

20PRAKTIKUM%20PENGARUH%20SUHU%20TERHADAP%20LAJU%20R

EAKSI. Diakses pada 23 September 2016.

Anang Tjahjono. 2013. Petujuk Teknis Persiapan Implementasi Kurikulum Tahun 2013

pada Minggu Pertama di Sekolah. Direktorat Jendral Pendidikan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta

. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.

. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta,

Jakarta.

Ataç, Bengü Aksu. 2012. Foreign Language Teachers’ Attitude toward Authentic

Assessment in Language. The Journal of Language and Linguistic Studies,

8(2):7-19. http://www.jlls.org/index.php/jlls/article/view/128. Diakses pada 23

September 2016

Azwar, Saifudidin. 2003. Sikap Manusia Terori dan Pengukurannya. Pustaka

Pelajar,Yogyakarta.

Borg, W.R dan Gall, M.D. 1979. Educational Research an Introduction. Longman,

New York.

Page 84: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

89

Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi : Format-format

Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan, Publik, Komunikasi,

Manajemen, dan Pemasaran. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013). Gava

Media, Yogyakarta.

Daryanto dan Herry Sudjendro. 2014. Wacana Bagi Guru SD: Siap Menyongsong

Kurikulum 2013. Gava Media, Yogyakarta.

Deni Kurniawan. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan Penilaian).

Alfabeta, Bandung.

E. Mulyasa . 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Emzir, 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada. Depok:

Greet Mia Jos Fastré, Marcel R. van der Klink,1 and Jeroen J. G. van Merriënboer.

2010. The effects of performance-based assessment criteria on student performance

and self-assessment skills. Advances in Health Sciences Education: 15(4): 517–532. https://www.scienceopen.com/document/id/97925836-3d47-4314-8b54-

55b6da6526d6. Diakses pada: 24 November 2016

Harun Rasyid, 2007 Assessment Pengembangan MODEL Bermain untuk melatih

Konsentrasi Anak Usia Dini. Disertasi. Pascasarjana UNY

Hutabarat, O. R. 2004. Model-model Penilaian Berbasis Kompetensi PAK. Bina Media

Informasi, Bandung.

Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri. 2014. Pengembangan dan Model Pembelajaran

Tematik Integratif. Prestasi Pustaka, Jakarta.

Irene, Childa. 2013. Implementasi Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas Rendah Sd

Negeri Balekerto Kecamatan Kaliangkrik. Journal Universitas Negeri Yogyakarta,

Vol. II No. 14.

Izza, L. N., E. Susilaningsih & Harjito. 2014. Analisis Instrumen Performance

Assessment dengan Metode Generalizability Coefficient pada Keterampilan Dasar

Laboratorium. Chemistry in Education, 3 (1): 29 – 36.

http://journal.unnes.ac.id/artikel_sju/chemined/1772. Diakses pada 4 November 2016.

Juniadi. 2013. Pengembangan Perangkat Penilaian Kinerja Praktik Perawatan Mesin

Penggerak Utama Kapal pada Siswa Kelas XI TKPI SMK Negeri 3 Tarakan. Jurnal

Pendidikan Vokasi: Teori dan Praktek : (Vol.1 No.1) : 80-90.

http://ejournal.unesa.ac.id/article/9716/51/article.pdf. Diakses pada: 3 November 2016

Page 85: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

90

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Materi Pelatihan Guru: Implementasi

Kurikulum 2013 SD Kelas 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Kunandar. 2013. Penilaian Authentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum 2013). Rajawali Pers, Jakarta.

Kusrini dan Tatag. 2002. Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assessment) Suatu

Asesmen Alternatif dalam Kelas Matematika. Pusat Sains dan Matematika UNESA,

Surabaya.

Majid, A. 2006. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi

Guru. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Masdiana. 2014. Penerapan Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Hasil Belajar

IPA Materi Pada Lingkungan Siswa Kelas I SDN 018 Letawa Kecamatan Sarjo

Kabupaten Mamuju Utara. Jurnal Kreatif Tadulako Online. 3 (2); 190-204. ISSN

2354-614X.

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JKTO/article/viewFile/2879/1967.

Diakses pada 28 Mei 2017.

McLellan, Sylvia. 2008. When Students Teach: Performance Based Assessment.

Transformative Dialogues: Teaching & Learning Journal. Volume 2, Issue 2. http://www.kpu.ca/sites/default/files/Teaching%20and%20Learning/TD.2.2_McLellan_Whe

n_Students_Teach.pdf. Diakses pada: 7 November 2016

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 tentang

Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta.

. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta.

________. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.

PT. Bumi Aksara, Jakarta.

.2011. Authentic Assessment : Penilaian Berbasis Kelas dan

Kompetensi . PT Refika Aditama, Bandung.

Novalia, R., N. Fadiawati, dan I. Rosilawati. 2015. Pengembangan Instrumen Asesmen

Kinerja pada Praktikum Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi. Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. 4(2), 568-580.

Page 86: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

91

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=373352&val=7236&title=PENGEMBANGAN%20%20INSTRUMEN%20ASESMEN%20KINERJA%20%20PADA%20PRAKTIKUM

%20PENGARUH%20KONSENTRASI%20%20TERHADAP%20LAJU%20REAKSI.

Diakses pada 4 November 2016.

Oktriawan, T., N. Fadiawati, dan I. Rosilawati. 2015. Pengembangan Instrumen

Asesmen Kinerja pada Praktikum Pengaruh Luas Permukaan Bidang Sentuh

terhadap Laju Reaksi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. 4(2), 593604.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003.Tentang Standar Penilaian Pendidikan. 2010. Bandung: Diperbanyak oleh

Nuansa Aulia.

Peraturan Pemerintah. 2005. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta.

Popham, W. 1995. Classroom Assessment. Allyn and Bacon, Boston.

Rufina C. Rosaroso and Nelson A. Rosaroso. 2015. Performance-based Assessment in

Selected Higher Education Institutions in Cebu City, Philippines. Asia Pacific

Journal of Multidisciplinary Research 3(4): 72-77. http://www.apjmr.com/wp-

content/uploads/2015/11/APJMR-2015-3.4.4.11.pdf. Diakses pada 9 Februari 2017.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. PT. Rajagrafindo Persada, Depok.

Sa’dijah, C. 2009. Asesmen Kinerja dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal

Pendidikan Inovatif 4(2): 92-95. https://jurnaljpi.files.wordpress.com/2009/09/vol-

4-no-2-cholis-sadijah.pdf. Diakses pada: 23 September 2016.

Sari, Lis Permana. 2010. Pengembangan Instrumen Performance Assessment Sebagai

Bentuk Penilaian Berkarakter Kimia. Seminar Nasional. UNY, Yogyakarta.

Sholeh Hidayat. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. PT Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito, Bandung.

Sudria, Ida Bagus Nyoman & Manimpan Siregar. 2009. Pengembangan Rubrik

Penilaian Keterampilan Dasar Praktikum dan Mengajar Kimia pada Jurusan

Pendidikan Kimia. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 42(3): 222-233.

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPP/article/view/1761. Diakses pada 25

September 2016

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung.

Page 87: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

92

. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Alfabeta,

Bandung .

. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

. 2015. Cara Mudah Belajar SPSS & LISREL: Teori dan Aplikasi untuk

Analisis Data Penelitian. Alfabeta, Bandung.

Sukayati. 2009. Pemanfaatan Alat Peraga Matematika di SD. Depdiknas Tim

Penyusun, Yogyakarta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Surapranata. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes

Implementasi Kurikulum 2004. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suwaibah, Siti Nur. 2015. Pengembangan Instrumen Asesmen Kinerja Kimia Berbasis

Asesmen Otentik Dengan Estimasi Reliabilitasnya Menggunakan Program

Genova. Chemistry in Education: 5 (1): 8-14.

http://lib.unnes.ac.id/22465/1/4301411088-S.pdf. Diakses pada: 4 November 2016.

Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pemebelajaran Tematik. Kencana, Jakarta.

Tuparova, Daniela. 2010. Automated real-live performance-based Assessment of ICT

Skills. Procedia Social and Behavioral Sciences 2: 4747–4751.

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042816314732. Diakses

pada 24 Januari 2017.

W. I. Griffith, and Hye-Yeon Lim. 2011. Performance-Based Assessment: Rubrics,

Web 2.0 Tools and Language Competencies. MEXTESOL Journal, 36, (1).

http://mextesol.net/journal/index.php?page=journal&id_article=108. Diakses pada: 9

Februari 2017

Wulan, Ana Ratna. 2007. Penggunaan Asesmen alternatif pada Pembelajaran Biologi.

Seminar Nasional Biologi. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

. Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran Biologi,

Handout kuliah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. FPMIPA UPI,

Bandung. Diakses pada 25 Maret 2017

Yuniarti, Budi. 2014. Pengembangan Instrumen Penilaian Psikomotorik pada

Pelaksanaan Praktikum Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Purworejo Tahun

Pelajaran 2013/2014. Radiasi: Jurnal Berkala Pendidikan Fisika. 5(1): 77-81.

Page 88: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS …digilib.unila.ac.id/27812/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengembangan instrumen penilaian berbasis kinerja pada pembelajaran tematik

93

http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/radiasi/article/view/1695/1609. Diakses

pada 2 Juni 2017.

Zulkifli, Nur Idayu. 2016. The Assessment of Children’s Performance at Child Care

Centre. Procedia - Social and Behavioral Sciences: 234: 64 – 73.

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042816314732. Diakses

pada 28 Mei 2017.