PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi...

19
PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL KELAS X SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: LENI ZULIANA FITRI A710140041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi...

Page 1: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

i

PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN UNTUK MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL

KELAS X SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada

Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

LENI ZULIANA FITRI

A710140041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

ii i

Page 3: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

iii ii

Page 4: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

1 iii

Page 5: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

1

PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN UNTUK MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL

KELAS X SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan keefektifan e-learning dengan

Moodle yang dikembangakan sebagai media pembelajaran untuk mata pelajaran

Simulasi Digital kelas X SMK Muhammadiyah Kartasura. Metode yang digunakan

adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan waterfall.

Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, kuesioner pre-

test dan post-test. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data awal

menggunakan uji normalitas, analisis data akhir dengan uji N-gain dan uji Mann-

Whitney U Test. Pengembangan e-learning dengan Moodle sebagai media pembelajaran

untuk mata pelajaran Simulasi Digital yang dilakukan melalui tahap analysis, design,

implementation, testing, dan maintenance. Hasil penilaian ahli media dikatakan sangat

layak dengan rata-rata keseluruhan 100% dan penilaian dari ahli materi masuk kategori

sangat layak dengan rata-rata keseluruhan 95,4%. Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney

U Test diperoleh sig (2-tailed) sebesar 0,00, jika sig < 0,05 maka H0 tidak diterima dan

Ha diterima, yang artinya ada perbedaan hasil belajar dari peserta didik sebelum dan

sesudah menggunakan media. Berdasarkan hasil penelitian, dinyatakan layak digunakan

untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar peserta didik.

Kata kunci: Media Pembelajaran, Moodle, Simulasi Digital

Abstract

This study aims to determine the feasibility and effectiveness of e-learning with Moodle

which was developed as a learning media for simulasi digital grade X at the SMK

Muhammadiyah Kartasura. The research method is the Research and Development

(R&D) method with the waterfall development model. Data collection technique is in

the form of observations, interviews, pre-test and post-test questionnaires. The data

analysis technique is the initial data analysis using the normality test, the final data

analysis with the N-gain test and the Mann-Whitney U Test. The development of e-

learning with Moodle as a learning media for simulasi digital which is done through the

stages of analysis, design, implementation, testing, and maintenance. The results of the

assessment by media experts are said to be very feasible with an overall average of

100% and the assessment of material experts is very feasible category with an overall

average of 95.4%. Based on the Mann-Whitney U Test results obtained sig (2-tailed) of

0.00, if sig <0.05 then H0 is not accepted and Ha is accepted, which means there are

differences in learning outcomes from students before and after using the media. Based

on the research, it’s feasible to improve students' understanding and learning outcomes.

Keyword: Learning media, Moodle, Simulasi Digital

Page 6: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

2

1. PENDAHULUAN

Teknologi saat ini memainkan peran penting dalam memberikan latar belakang

pembelajaran yang dekat dengan kelas meskipun pemisahan fisik peserta didik dari

instruktur dan peserta didik lainnya. Pembelajaran jarak jauh telah menjadi mungkin

karena teknologi, dan hasil ini menunjukkan bahwa alat komunikasi yang digunakan

dalam pembelajaran jarak jauh situasi menghubungkan waktu dan dimensi fisik untuk

menutup siswa dan fakultas sebagai kelompok virtual. Implikasi teknologi sangat

mendorong dan meningkatkan komunikasi tidak hanya antara guru dan siswa tetapi juga

di kalangan siswa. Akibatnya, implikasi teknologi yang efektif dan efisien dalam

penyampaian Kursus berbasis web sangat penting untuk belajar. Ini menunjukkan bahwa

siswa ingin menggunakan alat interaksi untuk membuat pembelajaran mereka lebih

mudah dan lebih efisien dan memungkinkan mereka untuk belajar di mana saja dan

kapan saja (Abuhassna & Yahaya, 2018).

Simulasi digital merupakan salah satu mata pelajaran semua kompetensi keahlian

pada kurikulum 2013, maupun dalam kompetensi keahlian TKJ. Perkembangan

teknologi pendidikan telah menggeser penyampaian materi dengan metode ceramah ke

arah penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan mengalami

perkembangan, dari media cetak sampai ke media audio visual yang ditampilkan melalui

jaringan internet yang dapat diakses secara online. Internet memiliki fasilitas yang

memungkinkan terbentuknya suatu sistem pembelajaran yang baru atau yang lebih

popular disebut pembelajaran berbasis web atau e-learning.

Namun dalam kenyataannya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

peserta didik masih belum bisa mandiri, peserta didik masih ketergantungan kepada guru

dalam menemukan potensinya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal di

SMK Muhammadiyah Kartasura bahwasannya proses pembelajaran yang dilakukan

selama ini pada mata pelajaran simulasi digital sejak diterapkan kurikulum 2013 belum

bias dilakukan secara maksimal karena beberapa faktor, pembelajaran masih bersifat

konvensional. Siswa belajar bersumber hanya pada guru. Sedangkan mata pelajaran

Simulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung

Page 7: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

3

proses pembelajaran. Konvensional adalah metode yang menggunakan media berbasis

teks seperti e-book dan pdf. Media dan metode yang digunakan oleh guru kurang

mendukung proses belajar mengajar didalam kelas. Penggunaan media dan metode yang

kurang menyebabkan kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang

disampaikan oleh guru selama proses belajar mengajar, dan kurangnya keaktifan peserta

didik didalam kelas. Gaya belajar dalam pembelajaran tradisional dianggap kurang

relevan tetapi pembelajaran e-learning dianggap sangat penting (Psycharis,

Chalatzoglidis, & Kalogiannakis, 2013).

E-learning telah menciptakan sistem baru untuk mengajar dan belajar, menarik

perhatian institusi akademik. Pekerjaan yang dihasilkan sering "Dinamis dan kontingen".

Sistem E-learning menawarkan ruang informasi yang mengundang aktif kolaborasi. E-

learning mewakili ide-ide inovatif dibidang pembelajaran, menyediakan akses cepat

kepengetahuan dan informasi spesifik (Sheshasaayee & Bee, 2017).

Dengan adanya penggunaan e-learning sebagai media pembelajaran di SMK

dapat digunakan pula sebagai latihan utama untuk UNBK (Ujian Nasional Berbasis

Komputer) kelas XII nanti, dengan pengenalan dan penggunaan Media Pembelajaran e-

learning dengan Moodle mulai dari saat ini yang diharapkan peserta didik dapat

menggunakan media e-learning dengan Moodle dengan baik dan tidak ketinggalan

perkembangan teknologi. Selain digunakan untuk latihan simulasi e-learning dapat

digunakan ketika peserta didik menjalankan prakerin diluar sekolah karena ketika

pelaksanaan prakerin selama kurang lebih 2 bulan peserta didik tidak melaksanakan

KBM di sekolah dengan begitu peserta didik akan ketinggalan mata pelajaran selama

proses prakerin, dengan adanya penggunaan e-learning diharapkan peserta didik yang

melaksanakan prakerin di luar sekolah tidak ketinggalan mata pelajaran.

Selain di Sekolah Menengah Kejuruan pemanfaatan e-learning pada Lembaga

Pendidikan telah memberikan beberapa keuntungan. Hasil peneitian (Marikar &

Jayarathne, 2016) mengungkapkan bahwa penggunaan e-learning Moodle di generasi

Sir John Kotelawela Defence University Srilanka mendapat respon positif dari para

penggunanya dan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didiknya.

Page 8: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

4

Hasil dari penelitian terdahulu yang digunakan untuk memperkuat

pengembangan e-learning dengan Moodle sebagai media pembelajaran, sebagai berikut

ini : Menurut (Hanum, 2013) hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran e-learning di SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto sesuai dengan

standar mutu pelaksanaan e-learning pada komponen perencanaan pembelajaran

77,57%; komponen penyampaian pembelajaran e-learning 75%; komponen interaksi

pembelajaran 66,10%; dan komponen evaluasi pelaksanaan pembelajaran e-learning

69,01%. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran e-

learning sebagai media pembelajaran di SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto

77,27%.

Dalam penelitian (Abuhassna & Yahaya, 2018) pendidikan jarak jauh adalah

teknik mengajar yang membuat siswa dan instruktur terpisah secara fisik maupun oleh

waktu. Biasanya siswa menggunakan berbagai jenis bahan, seperti media elektronik,

referensi, buku dan CDROM. Hasil studi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara

statistik, seperti kepuasan siswa, interaksi dan kolaborasi dan otonomi belajar. Hasil

studi dengan demikian memberikan bukti bahwa metode pendidikan jarak jauh efektif

dalam pendidikan dan pembelajaran sistem dalam hal pemahaman, mengingat dan

beberapa proses yang diperlukan dalam tahapan sistematis pendidikan, yang berarti

bahwa siswa dalam kursus online menunjukkan hasil yang baik.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud untuk mendapatkan suatu produk

berupa media pembelajaran e-learning dengan Moodle melalui sebuah penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui pegembangan, kelayakan dan keefektifan e-learning dengan

Moodle sebagai media pembelajaran untuk mata pelajaran simulasi digital kelas X SMK

Muhammadiyah Kartasura.

2. METODE

Penelitian pengembangan ini memiliki tujuan membangun sebuah media pembelajaran

e-learning dengan Moodle. Berdasarkan tujuan tersebut, digunakan metode Research

and Development (R&D) agar pengembangan dari sebuah sistem tersebut dapat

Page 9: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

5

memenuhi standar kualitas. Menurut Sugiyono (2015:407) menyatakan, metode

penelitian dan pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian

yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan

produk tersebut.

Sedangkan menurut Putra (2015:67) mendefinisikan penelitian dan

pengembangan merupakan suatu metode penelitian yang secara sengaja, sistematis,

bertujuan dan diarahkan untuk mencari temuan, merumuskan, memperbaiki,

mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk. Tujuan penelitian dan

pengembangan adalah menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan perubahan

sebagai fungsi waktu (Suryabrata, 2015:77). Berikut adalah fase-fase dalam Waterfall

model menurut Sommerville.

Gambar 1. Bagan Model Penelitian Waterfall

Desain atau perancangan pengembangan media pembelajaran Unified Modeling

Languange (UML) yang digunakan oleh peneliti antara lain yaitu use case diagram dan

sequence diagram. Berikut ini tahapan yang dilakukan oleh pembuat.

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakukan

(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah

interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use

case diagram digunakan untuk menjelaskan aktivitas yang akan dilakukan oleh

pengguna atau yang disebut user. User adalah aktor yang mengoperasikan perangkat

dalam media pembelajaran tersebut, adapaun gambaran use case diagram adalah sebagai

berikut:

Page 10: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

6

Gambar 2. Use Case Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan

mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar

objek. Untuk menggambarkan diagram sekuen harus diketahui objek yang terlibat dalam

sebuah use case beserta metode yang dimiliki kelas yang menjadi objek tersebut. Dalam

menjelaskan urutan aktivitas dalam media pembelajaran yang dikembangkan, terdapat

sequence diagram yang digunakan peneliti diantaranya adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Sequence Diagram

Page 11: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

7

Populasi dalam penelitian ini yaitu staf dan guru sebagai ahli media dan ahli

materi dalam uji validasi serta peserta didik kelas X SMK Muhammadiyah Kartasura

sebagai responden saat uji dilapangan. Sampel saat uji dilapangan adalah 1 staf dari

Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai ahli media dan 1 guru kelas X dari SMK

Muhammadiyah kartasura sebagai ahli materi. Untuk sampel responden dilakukan pada

kelas X MA (Mesin) SMK Muhammadiyah kartasura

Teknik pengumpulan data awal pada penelitian menggunakan wawancara dan

obesrvasi kepada guru dan peserta didik untuk menganalisis permasalahan yang ada

disekolah. Kemudian untuk pengumpulan data untuk mengetahui kelayakan dilakukan

uji validasi dan uji dilapangan dengan menyebar angket sedangkan untuk mengetahui

keefektifan dari media dilakukan pre-test dan post-test serta dokumentasi untuk

memperkuat bukti penelitian.

Data angket dari responden diukur atau dihitung menggunakan skala likert yakni

jawaban dari pernyataan angket diberi skor ketetapan. Data skor hasil dihitung

menggunakan rumus statistic presentase dengan rumus sebagai berikut.

…. (1)

Keterangan :

P = angka persentase

f = frekuensi yang sedang dicari peresentasenya

N = number of cases (jumlah frekuensi/banyakanya individu)

Hasil hitung persentase yang diperoleh dari data angket, selanjutnya

presentasikan dengan ukuran kriteria penilaian. Adapun ukuran kriteria penilaian

diperoleh dengan cara menentukan panjang interval, maka diperoleh ukurankriteria

penilaian sebagai pada tabel 1 berikut :

Page 12: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

8

Tabe 1. Kriteria Penilaian

Persentase Kriteria

81,26% - 100% Sangat Layak

62,51% - 81,25% Layak

43,76% - 62,50% Cukup

25% - 43,75% Tidak Layak

Kemudian untuk data hasil belajar dari peserta didik dilakukan beberapa ujian untuk

mengetahui keefektifan dari media yang dikembangkan, yaitu dengan menggunakan uji

normalitas, uji N-gain dan uji Mann-Whitney U Test.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengembangan e-learning dengan Moodle sebagai media pembelajaran

untuk mata pelajaran Simulasi Digital kelas X SMK Muhammadiyah

Kartasura

Hasil dari pengembangan e-learning dengan Moodle sebagai media pembelajaran

simulasi digital. Berikut adalah hasil dari media pembelajaran yang dibuat adalah:

Gambar 4. Tampilan awal Moodle

Tampilan awal Moodle, pada tampilan awal tersebut terdapat course Simulasi Digital

kelas X dengan guru yang mengajar, selain itu terdapat langkah-langkah atau petunjuk

Page 13: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

9

untuk log in ke Moodle dan tombol log in. Untuk masuk ke e-learning SMK MUKA

yaitu dengan mengklik tombol log in yang ada dipojok kanan dan setiap user harus

memasukkan username dan password terlebih dahulu sebelum masuk ke media Moodle.

Gambar 5. Tampilan Home Siswa

Tampilan Home siswa, pada tampilan ini terdapat menu navigation yang dimana pada

menu navigation ini terdapat tombol home, pages dan courses. Untuk tombol courses

didalamnya terdapat tingkatan kelas dan pilihan mata pelajaran, selain itu juga

terdapatan nama guru yang mengajar di kelas tersebut. Pada halaman Home tersebut

apabila ada sebuah pengumuman dari admin maupun guru yang mengajar makan akan

muncul dihalaman tersebut.

Gambar 6. Tmpilan Kuis Siswa

Page 14: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

10

Tampilan Kuis siswa, pada tampilan ini menampilkan soal kuis yang diberikan oleh

guru, setelah klik tombol Attempt quiz now maka akan muncul soal-soal pilihan ganda

yang akan dikerjakan peserta didik dalam waktu pengerjaan sesuai dengan waktu yang

diberikan oleh guru. Setelah peserta didik selesai mengerjakan kuis yang telah diberikan

oleh guru maka langkah selanjutnya yaitu submit kuis yang telah selesai dikerjakan.

Setelah peserta didik submit kuis maka akan muncul hasil pengerjaan kuis tersebut yaitu

apa saja yang jawabannya benar dan jawabannya salah, darisitu peserta didik dapat

mengetahui seberapa paham materi yang telah disampaikan oleh guru kepadanya.

Gambar 7. Tampilan Akhir Kuis

Tampilan Akhir Kuis, pada tampilan akhir kuis siswa ini menampilkan hasil akhir dari

kuis yang telah dikerjakan oleh peserta didik, pada halaman ini peserta didik akan

mengetahui jumlah skor yang didapatkan selama mengerjakan kuis.

3.2 Hasil Validasi Ahli Media

Dalam tahap validasi ini, diuji cobakan kepada 1 orang staf dari Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Hasil dari validasi media tersaji pada gambar.

Page 15: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

11

Gambar 8. Grafik Hasil Validasi Media

Berdasarkan hasil validasi ahli media yang dapat dilihat paga gambar 8

bahwasannya untuk hasil penilaian pada aspek efisien mendapatkan penilaian 100%

yang dikategorikan sangat layak, untuk aspek tampilan mendapatkan penilaian sebesar

100% yang dikategorikan sangat layak, sedangkan untuk aspek kualitas teknik

mendapatkan penilaian sebesar 100% yang dikategorikan sangat layak, dan untuk aspek

software mendapatkan penilaian sebesar 100% yang dikategorikan sangat layak, Maka

untuk penilaian dari ahli media kepada semua aspek yang diuji cobakan mendapatkan

kategori sangat layak dengan rata-rata sebesar 100%. Berdasarkan dari hasil penilaian

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa e-learning dengan Moodle sebagai media

pembelajaran untuk mata pelajaran simulasi digital ini sangat layak digunakan sebagai

media pembelajaran didalam kelas.

3.3 Hasil Validasi Ahli Materi

Dalam tahap validasi ini, dilakukan dan diuji cobakan kepada 1 orang guru kelas X di

SMK Muhammadiyah Kartasura. Hasil dari validasi media tersaji pada gambar 9.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Efisiensi Tampilan KualitasTaknis

Software

Per

sen

tase

Kategori

Page 16: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

12

Gambar 9. Grafik Hasil Validasi Materi

Berdasarkan hasil validasi materi yang dapat dilihat pada gambar 9 bahwasannya

untuk penilain pada aspek pembelajaran mendapatkan 95,8% yang dikategorikan sangat

layak, dan untuk aspek isi/materi mendapatkan penilaian sebesar 95% yang

dikategorikan sangat layak. Maka untuk penialaian dari ahli materi kepada semua aspek

yang diuji cobakan mendapatkan kategori sangat layak dengan rata-rata sebesar 95,4%.

Berdasarkan dari hasil penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwasannya e-learning

dengan Moodle sebagai media pempelajaran Simulasi Digital dapat digunakan sebagai

media pembelajaran.

3.4 Hasil Angket Respon Pesrta Didik

Uji coba dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Kartasura pada kelas X MA dengan

jumlah sebanyak 30 peserta didik. Hasil dari keseluruhan penilaian yang dilakuakan

peserta didik tersaji pada gambar 10.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pembelajaran Isi/Materi

Per

sen

tase

Kategori

Page 17: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

13

Gambar 10.Grafik Hasil Keseluruhan Penilaian Peserta Didik

Berdasarkan hasil respon/tanggapan dari peserta didik yang dapat dilihat pada

gambar 10 bahwasannya untuk hasil penilaian pada aspek motivasi mendapatkan

penilaian sebesar 84,2% yang dikategorikan sangat layak, untuk aspek kemenarikan

mendapatkan penilaian sebesar 85,4% yang dikategorikan sangat layak, sedangkan pada

aspek kemudahan mendapatkan penialain sebesar 79,6 yang dikagorikan layak, untuk

aspek kemanfaatan mendapatkan penilaian sebesar 77,5% yang dikategorikan layak.

Maka penilaian secara keseluruhan kepada semua aspek yang telah diuji cobakan

mendapatkan rata-rata sebesar 81,62% yang dikategorikan sangat layak.

3.5 Pembahasan

Pada validasi kelayakan media yang dilakukan kepada ahli materi dan ahli media secara

keseluruhan 97.7% yang dikategorikan sangat layak digunakan sebagai media

pembelajaran. Media dianggap layak digunakan sebagai media pembelajaran untuk

mendukung pembelajaran dikarenakan dari desain tampilan dan fitur-fitur yang

digunakan selalu konsisten, dari segi isi/materi telah disajikan secara sistematis dan

kesesuaian materi tentang Peta Minda Simulasi Digital, dan untuk segi pembelajarannya

telah sesuai dengan KI KD dan indikator yang ada pada silabus maupun RPP yang

72%

74%

76%

78%

80%

82%

84%

86%

Motivasi Kemenarikan Kemudahan Kemanfaatan

Per

sen

tase

Kategori

Page 18: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

14

digunakan oleh guru. Dari hasil tersebut maka media pembelajaran bisa dilanjutkan ke

tahap selanjutnya yaitu uji coba lapangan guna untuk diuji keefektifannya.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa e-learning dengan

Moodle sebagai media pembelajaran untuk mata pelajaran simulasi digital layak

digunakan dalam proses pembelajaran dikelas. Perolehan hasil penelitian dari ahli media

sebesar 100% dengan kategori sangat layak, untuk hasil penilaian dari ahli materi

sebesar 95,4% dengan kategori sangat layak, dan respon dari peserta didik memiliki

keseluruhan hasil penilaian sebesar 81,87% dengan kategori sangat layak. Selain itu e-

learning dengan Moodle sebagai media pembelajaran untuk mata pelajaran simulasi

digital efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Karena dari

hasil pre-test dan post-test terdapat peningkatan sebanyak 0,73 dengan kategori tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Abuhassna, H., & Yahaya, N. (2018). Students’ utilization of distance learning through

an interventional online module based on moore transactional distance theory.

Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 14(7),

3043–3052. https://doi.org/10.29333/ejmste/91606

Hanum, N. S. (2013). Keefektifan E-Learning Sebagaiu Media Pembelajaran (Studi

Evaluasi Model Pembelajaran E-Learning SMK Telkom Sandhy Putra

Purwokerto). Jurnal Pendidikan Vokasi, 3, 90–102.

https://doi.org/10.21831/JPV.V3I1.1584

Marikar, F., &Jayarathne, N. (2016). Effectiveness of MOODLE in Education System in

Sri Lankan University. I.J. Modern Education and Computer Science Modern

Education and Computer Science, 2(2), 54–58.

https://doi.org/10.5815/ijmecs.2016.02.07

Means, B., Toyama, Y., Murphy, R., & Baki, M. (2013). Effectiveness of online and

blended learning. Teachers College Record, 115(030303), 1–47.

https://doi.org/10.3991/ijac.v3i2.1322

Page 19: PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MOODLE ...eprints.ums.ac.id/68854/11/NASKAH PUBLIKASI-109.pdfSimulasi Digital ini membutuhkan metode dan sumber belajar lain yang bisa mendukung 3 proses

15

Psycharis, S., Chalatzoglidis, G., &Kalogiannakis, M. (2013). Moodle as a learning

environment in promoting conceptual understanding for secondary school

students. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education,

9(1), 11–21. https://doi.org/10.12973/eurasia.2013.912a

Putra, Nusa. 2015. Researach and Development. Jakarta: Rajawali Pers

Sheshasaayee, A., & Bee, M. N. (2017). Evaluating user experience in moodle learning

management systems. IEEE International Conference on Innovative

Mechanisms for Industry Applications, ICIMIA 2017 - Proceedings, (Icimia),

735–738. https://doi.org/10.1109/ICIMIA.2017.7975562

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)

Suryabrata, Sumadi. 2015. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafinso.