PENGELOMPOKAN JENIS ANTIBIOTIKA

download PENGELOMPOKAN JENIS ANTIBIOTIKA

of 9

Transcript of PENGELOMPOKAN JENIS ANTIBIOTIKA

Nama: Bekti Lestari (2071210042)TUGASPENGELOMPOKAN JENIS ANTIBIOTIKAAntibiotika dapat dibagi menjadi beberapa kelompok utama yaitu :1. Golongan betalaktam2. Golongan Aminoglikosida3. Golongan Sulfonamid4. Golongan Tetrasiklin dan Chloramphenicol5. Golongan Makrolid6. Golongan Metronidazol7. Golongan Rifampisin8. Golongan Linkosamid9. Golongan Kuinolon Kelompok antibiotik yang paling banyak dipakai sehari-hari adalah dari golongan betalaktam dan Aminoglikosida. Berikut akan diuraikan sifat-sifat utama dari masing-masing kelompok :1. Golongan Betalaktam : Termasuk dalam kelompok ini adalah : Penicilin, sefalosporin, monobaktam, karbapenem, dan imipenem.Cara Kerja : Antibiotika dari golongan ini bekerja pada dinding sel kuman . Salah satu sifat penting dari golongan betalaktam adalah adanya kemungkinan kepekaan terhadap enzim betalaktamase yang diproduksi oleh kuman-kuman tertentu. Enzim betalaktamase dapat merusak cincin betalaktam pada antibiotik tersebut. Kepekaan terhadap enzim betalaktamase ini berbeda antara jenis-jenis antibiotika.Antibiotik jenis betalaktam tertentu juga dapat menghambat kuman yang memproduksi betalaktamase ( Imipenem, Karbepenem, Meropenem)1. a. Penisillin Ada berbagai jenis penisillin :a. Penisillin spektrum sempit : Penicillin G, Benzatin Penicillin, Penicillinb. Penisillin untuk Stafilokokus : Metisilin, Kloksasilin, Flukloksasilinb. Penisillin Spektrum Lebar : Ampisilin, Amoksisilin Kelompok ini peka terhadap betalaktamase, dapat di pakai untuk gram positif dan gram negatif yang tidak memproduksi betalaktamase.a. Penisilin Antipseudomonas : Tikarsilin, Sulbenisilin, Carbenisilin, Piperasilinb. Inhibitor betalaktamase : Sul baktam, Monobaktam, Asam Klavulanat, Karbepenem, Imipenem, Meropenem Beberapa sediaan antibiotik merupakan gabungan antara antibiotik betalaktam dengan inhibitor betalaktamase, misalnya : Amoksisilin Clavulanic acid, Ampisilin Sulbactam, Cefoperazon Sulbactam, Ticarsilin Tazaobactam

1. b. Sefalosporin : 1 Sefalosporin Generasi pertama : Sefalotin, Sefradin, Cefazolin Sefalexin, Sefadroksil- Sefalosporin generasi pertama tidak dapat dipakai untuk kuman gram negatif. Anaerob, dan tidak dapat dipakai untuk Pseudomonas.2. Sefalosforin Generasi kedua : Sefamandol, Sefositin, Sefuroksin, SefaklorSefalosforin Generasi kedua lebih tahan terhadap betalaktamase, dibandingkan dengan Generasi pertama.3. Sefalosforin Generasi ketiga : Sefotaksim, Seftriakson, Sefoperazon, SeftasidimSefalosporin generasi ketiga kebal terhadap betalaktamase .4. Sefalosporin generasi keempat : Sefepim injeksi, Sefpiron injeksi, Cedifnir oralCedifnir dibuat khusus untuk kuman stapilococcus aurius. Sefalosporin generasi keempat lebih kebal terhadap betalaktamase dibandingkan dengan sefalosporin generasi ketiga. Tetapi beberapa tahun belakangan ini ditemukan bahwa sefalosporin generasi kedua, ketiga, dan keempat juga dapat dirusak oleh kuman yang menghasilkan betalaktamase dari jenis extended spectrum betalaktamase.II. Aminoglikosid Golongan Aminoglikosit mempunyai sifat Nefrotoksik dan Ototoksik. Seperti : Streptomisin, Gentamisin, Tobramisin, Netilmisin, Amikasin, Spektinomisin. Streptomisin : Untuk infeksi paru dan tuberkulosaKanamisin : Untuk infeksi paru dan gonoreGentamisin : Untuk infeksi gram negatifTobramisin : Untuk pseudomonasNetilmisin : Ototoksisitas lebih rendahAmikasin : Dipergunakan untuk kuman yang resisten terhadap Gentamisin, tobramisin dll.Spektinomisin : Khusus untuk Gonore.III. Sulfonamid : Pemakainan Sulfonamid sendirian praktis sudah ditinggalkan karena makin banyak kuman yang resisten. Gabungan Sulfamethoxazole dengan trimetoprim ( Cotrimoxazole ) masih banyak dipakai walaupun sudah makin banyak ditinggalkan karena alasan yang sama. Gabungan ini dipakai untuk :- Infeksi saluran kencing bagian bawah yang ringan .- Eksaserbasi bronchitis kronik- Deman tifoid ( bukan pilihan pertama karena angka resistensi makin meningkat )- Terapi pnemocystis carini ( Pada penderita AIDS ).IV. Tetrasiklin dan KlorampenikolTetrasiklin dan Doksisiklin ( Long acting ) Karena banyak kuman yang kebal terhadap tetrasiklin maka antibiotik ini relatif jarang dipakai kecuali untuk infeksi-infeksi tertentu. Infeksi kuman berikut obat pilihannya adalah tetrasiklin :- Vibrio Cholera (sekarang banyak strain vibrio cholera yang resisten terhadap tetrasiklin)- Ricketsiosis - Chlamidia - Mycoplasma pnemoniae. - Kloramfenikol dan Thiamphenikol Indikasi pemakaian Kloramfenikol semakin sempit dan kini hanya dianjurkan untuk demam tifoid dan Salmonellosis lainya serta infeksi H. Influenzae misalnya pada Meningitis Purulenta.V. Makrolid :- Eritromisin- Spiramisin- Roksittromisin- Klaritromisin- Azitromisin ( Long Acting ). Makrolid adalah antibiotika Bakteriostatik untuk kuman Gram Positif. Golongan Makrolid merangsang lambung terutama eritromisin. Makrolid yang baru tidak merangsang lambung dan lebih poten. Salah satu khasiat penting yang dipunyai klaritomisin adalah kemampuan untuk menghambat pertumbuhan kuman Helicobacter pylori bila digabung dengan antibiotik lain, misalnya Amoksisilin atau Metronidazol.VI. Metronidazol Metronidazol hanya berkhasiat terhadap kuman-kuman anaerob dan tidak untuk kuman lain. Penyerapannya sangat baik sehingga kadar dalam darah sama tingginya walaupun diberikan dalam berbagai macam cara misalnya parenteral, oral maupun dengan Suppositoria.VII. Rifampisin Sebenarnya banyak kuman yang peka terhadap Rifampisin yaitu :- S. Aureus- S. Epidermidis- N. Meningitides- N. Gonorrhea- H. Influenzae- Legionella- Mycobacterium Namun karena kekebalan kuman cepat sekali timbul terhadap Rifampsisin maka antibiotika ini hanya dianjurkan untuk M. Leprae dan M. Tuberculosis. Antibiotika ini dapat menimbulkan Hepatitis pada individu -individu yang peka dan dapat menimbulkan kematian.VIII. Linkosamid :- Linkomisin- Klindamisin. Secara teoritik Klindamisin lebih baik dibandingkan dengan Linkomisin karena efek sampingnya lebih rendah, dan khasiatnya lebih baik. Antibiotik ini dipakai untuk kuman anaerobik misalnya B. fragilis. Antibiotik ini bagus khasiatnya untuk abses paru karena kuman anaerob. Salah satu ciri khas dari antibiotik ini adalah daya tembusnya yang baik ke dalam tulang . Pemakaian Klindamicin harus berhati-hati karena dapat menekan kuman anaerob dalam saluran makanan sehingga dapat menimbulkan enterokolitis Pseudomembran .IX. Kinolon :- Asam Nalidiksat- Asam Pipemidat Kedua obat di atas merupakan Kinolon generasi pertama. Kedua obat tersebut hanya dapat dipakai sebagai antiseptik untuk infeksi saluran kemih. Kinolon yang lebih baru tersebut dengan Fluorokinolon dan mempunyai khasiat yang lebih kuat dibandingkan Kinolon lama .Contoh :- Siprofloksasin- Norfloksasin- Ofloksasin- Pefloksasin- Levofloksasin- Gatifloksasin Kinolon terutama aktif untuk kuman gram negatif dan kurang baik khasiatnya untuk kuman gram positif. Daya tembus kedalaman tulang baik oleh karena itu baik untuk Osteomyelitis dengan kuman penyebab yang belum diketahui. Pemakaian Kinolon dalam klinik :- Infeksi saluran kemih termasuk Prostat- Infeksi saluran nafas bagian bawah- STD- Infeksi jaringan lunak dan tulang- Meningitis pada orang dewasa.

SEDIAAN SOMEROL Tablet: 2 mg, 6 mg, 14 mg, 100 mg / tablet. Injeksi: 40 mg/ml, 10mg/ml Vial: 40 mg, 125 mg, 500 mg, 1 gr, 2 gr.

PERBEDAAN PAPIL DAN FOLIKEL PADA KONJUNGTIVITIS Papil merupakan dilatasi pembuluh darah, telangiektasis vaskular dengan sel sel inflamasi disekelilingnya. Terdapat 2 jenis papil yaitu unilateral yang biasanya disebabkan oleh karena virus dan bilateral disebabkan oleh bakteri. Klinisnya, papil tampak sebagai tonjolan bersegi banyak dengan permukaan rata. Folikel adalah nodul limfoid atau agregasi limfoid dan sel sel plasma di stroma superfisial karena infeksi virus ataupun reaksi autoimun di konjungtiva. Klinisnya, terdapat benjolan kecil mengkilat dengan pembuluh darah kecil di atasnya, berwarna kekuningan dan berbentuk kubah.