PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG...

84
PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG DALAM PERSEPEKTIF PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: NURUL AZIZAH NIM. 214-13-007 PROGAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG...

Page 1: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA

MAGELANG DALAM PERSEPEKTIF

PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA DAN

HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

NURUL AZIZAH

NIM. 214-13-007

PROGAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota
Page 3: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota
Page 4: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota
Page 5: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

MOTTO

Saya Datang, Saya Bimbingan, Saya Ujian, Saya Revisi dan Saya

Menang

Page 6: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak (Ahmad Yani), Ibu (Mardiyah). Sebagai

motivator terbesar dalam hidupku yang tak mengenal lelah dan mendoakan

aku serta menyayangiku, terima kasih atas semua pengorbanan, keringat dan

kesabaran mengantarkanku sampai kini

2. Idham Cholid, satu-satunya saudara kandung yang kupunya, walaupun tidak

ada ucapan yang keluar tetapi aku yakin pasti didalam batinmu selalu

mendoakanku selalu.

Page 7: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena

atas rahmat dan karuninnya-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai strata satu Hukum Ekonomi Syariah. Penulis menyadari tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mulai dari masa perkuliahan sampai

dalam penyusunannya. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak

terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dr. SitiZumrotun, M. Ag selaku Dekan Fakultas Syar‟iah IAIN Salatiga.

3. Ibu Evi Ariyani, SH., MH, selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah

IAIN Salatiga.

4. Bapak Prof. Muh Zuhri, M.Aselaku Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan bimbingan dan pengarahan untuk selalu melakukan yang

terbaik.

5. Ibu Lutfiana Zahriani, S.H., M.H. selaku Kepala Lab. Fakultas Syari‟ah IAIN

Salatiga.

6. Bapak Dr. Ilya Muhsin,S.HI., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dukungannya untuk mengarahkan

saya dalam penyusunan skripsi ini.

7. Keluarga tercinta ibuk, bapak, saudara yang tak henti-hentinya selalu

mendoakan dan memberikan semangat.

8. Kepada semua narasumber yang berkenan memberikan informasi.

Page 8: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

3. Terimakasih kepada para sahabat terbaikku yang selalu mendukung dan

memotivasiku tiada henti, Ilham Nasrullah, Dian Maya Sari, Anida

Kumalasari, Ratna Dwiastuti, Diana Wulansari, Ilham Indrawan, Feri

Firdaus,Maulina Handayani,Intan Fadhilah, Muhammad Munif, Alfa Alfi

Rohmah, dan Umi Mafaza Hafni.

9. Serta teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih

banyak untuk pertemanannya selama ini dan sukses selalu untuk kalian semua.

10. Untuk teman-teman HES angkatan 2013 IAIN Salatiga.

11. Seluruh jajaran akademi Institut Agama Islam Negeri Salatiga Fakultas

Syariah yang tidak bisa penulis sebutkan semuannya terimakasih banyak telah

banyak membantu penyusunan skripsi ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah

memberikan Konstribusi dan dukungan yang cukup besar sehingga penulis

dapat menjalani perkuliahan dari awal hingga akhir di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

Semoga Allah SWTmembalas semua amal kebaikan mereka dengan

balasan yang lebih dari yang mereka berikan dan senantiasa mendapatkan

maghfiroh, dilingkupi rahmat dan cita-Nya. Amin.

Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT berkenan membalas

segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penlis menyadari bahwa

dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kelemahan baik dari

segi materi ataupun skripsi. Sehingga saran, dan kritik serta perbaikan yang

Page 9: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

membangun dari pembaca akan penulis terima dengan kerendahan hati. Semoga

skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Page 10: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

ABSTRAK

Azizah, Nurul (2018). Pengelolaan Sumber Air Oleh PDAM Kota

Magelang Persepektif Perundang-undangan di Indonesia dan Hukum Islam.

Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr.

Ilya Muhsin, S.HI., M.Si

Kata Kunci : Pengelolaan, Perundang-undangan, Hukum Islam

Air merupakan sumber penghidupan bagi manusia, baik ia digunakan

untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sebagai air minum maupun untuk menjaga

keberlangsungan sumber mata pencahariannya untuk pengairan pertaniannya.

Tetapi di Desa Kebon Agung air yang seharusnya dialokasikan ke pertanian

malah dialirkan ke PDAM Kota Magelang. Dari latar belakang tersebut penulis

fokus meneliti tentang 1.Bagaimana pengelolaan sumber air di Perusahaan Umum

Daerah Air Minum Kota Magelang ?2.Bagaimana dampak pengelolaan sumber air

di Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Magelang terhadap masyarakat ?

3.Bagaimana tinjauan UU No.7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Perda No.6

tahun 2016 tentang Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Magelang dan

hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air di Perusahaan Umum Daerah Air

Minum Kota Magelang ?

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai penyusun adalah

kualitatif dan pendekatannya menggunakan yuridis empiris yaitu, pendekatan

yang dilakukan dengan melihat suatu kenyataan hukum yang terjadi di masyarakat

yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi perundang-undangan.

Adapun langkah-langkah dalam tehnik pengumpulan data dengan wawancara,

observasi, dan dokumen.Dan pengelolaan sumber air di PDAM Kota Magelang

dengan pemanfaatan, konservasi, pengawasan.Dampak pengelolaan sumber air di

PDAM Kota Magelang terhadap masyarakat Dampak ekonomi dimana

kompensasi tidak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat Desa Kebon Agung

merasa rugi dengan hal tersebut karena kompensai yang diberikan tidak sesuai

dengan profit yang di dapat oleh PDAM Kota Magelang, sedangkan dampak

pertanian debit air berkurang akibat nyalahan pertanian kekurangan pengairan.

Untuk UU No.7 Tahun 2004 pengaturanpengelolaan sumber daya air yaitu

pemanfaatan, konservasi dan pengawasan. Untuk Perda No.6 Tahun 2016

menyelenggarakan usaha pengelolaan dan pelayanan air minum kepada

masyarakat untuk mewujudkan pengelolaan dan pelayanan air minum yang

berkualitas dengan harga yang terjangkau.Mengenai tinjauan hukum Islam Dari

tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Magelangdi Desa Kebon Agung tidak sesuai dari rujukan hadits, sedangkan dalam

al-Qur‟an telah sesuai yang tertulis sebelumnya menerangkan bahwasannya dalam

pengelolaan sumber air mengambil daripada yang disyari‟atkan dalam Islam.

Page 11: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING ............................................................................ ii

PENGESAHAN ........................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. iv

MOTTO .................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3

D. Kegunaan Penelitian....................................................................... 4

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 5

F. Penegasan Istilah ............................................................................ 8

G. Metode Penelitian........................................................................... 10

H. Sistematika Penulisan..................................................................... 14

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pengelolaan Sumber Air .............................................. 16

B. Tinjauan UU No.7 tahun 2004 terhadap Pengelolaan

Sumber Air ..................................................................................... 17

C. Tinjauan Perda No.6 tahun 2016 terhadap Perusahaan Umum

Daerah Air Minum Kota Magelang ............................................... 20

D. Tinjauan hukumIslam tentang Pengelolaan

Sumber Air ..................................................................................... 24

Page 12: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

BAB III PENGELOLAAN PDAM KOTA MAGELANG TERHADAP

SUMBER AIR DAN DAMPAKNYA TERHADAP WARGA DI SEKITAR

SUMBER AIR

A. Profil PDAM Kota Magelang

1. Sejarah PDAM Kota Magelang ............................................... 33

2. Visi dan Misi PDAM Kota Magelang ...................................... 34

3. Struktur Organisasi................................................................... 34

4. Pelayanan di PDAM Kota Magelang ....................................... 35

5. Analisis Keuangan PDAM Kota Magelang ............................. 35

6. Klasifikasi Jenis Golongan ....................................................... 36

B. Sumber Air yang dikelola PDAM Kota Magelang

1. Sumber Air Alami .................................................................... 37

2. Sumber Air dengan sistem pipa ............................................... 39

C. Pengelolaan PDAM terhadap sumber air

1. Pemanfaatan ............................................................................ 41

2. Konservasi ................................................................................ 42

3. Pemberdayaan dan Pengawasan ............................................... 46

D. Dampak pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota Magelang

terhadap masyarakat disekitar sumber air

1. Dampak Ekonomi..................................................................... 46

2. Dampak Pertanian .................................................................... 47

BAB IV PENGELOLAAN PDAM KOTA MAGELANG TERHADAP

SUMBER AIR DALAM PERSPEKTIF PERUNDANG-UNDANGAN

DI INDONESIA DAN HUKUM ISLAM

A. Pengelolaan oleh PDAM Kota Magelang terhadap sumber air

perspektif UU No.7 tahun 2004 ..................................................... 50

B. Pengelolaan oleh PDAM Kota Magelang terhadap sumber air

perspektif Perda No.6 tahun 2016 .................................................. 52

C. Pengelolaan oleh PDAM Kota Magelang terhadap sumber air

PerspektifHukum Islam .................................................................. 54

Page 13: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 59

B. Saran ............................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 63

Page 14: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dan semua makhluk hidup membutuhkan air sebagai salah satu

sumber kehidupan. Dengan kata lain air merupakan material yang sangat

dibutuhkan bagi kehidupan di bumi. Semua organisme yang hidup tersusun

dari sel-sel yang berisi air sedikitnya 60% dan aktifitas metaboliknya

mengambil tempat di larutan air (Enger dan Smith dalam Tasambar Mochtar,

2000). Untuk kepentingan manusia dan kepentingan komersial lainnya

ketersediaan air dari segi kualitas dan kuantitas mutlak diperlukan.

Air merupakan sumber penghidupan bagi manusia, baik ia digunakan

untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sebagai air minum maupun untuk

menjaga keberlangsungan sumber mata pencahariannya untuk pengairan

(irigasi) pertaniannya. Karena itu, air tidak boleh hanya dipandang sebagai

entitas sumber daya alam semata, namun ia juga memiliki fungsi dan manfaat

yang begitu signifikan bagi kehidupan umat manusia. Dengan demikian,

pengelolaan sumber daya air yang tepat dan serius serta mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat mutlak diperlukan (Agus Fakhrina, 2012).

Salah satu upaya mensejahterakan masyarakat adalah dengan

meningkatkan daya guna industri air bersih. Industri air bersih merupakan

salah satu industri yang utama dalam kelangsungan hidup setiap manusia

dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sehingga ketersediaan air dari segi

kualitas dan kuantitas mutlak diperlukan. Dengan kata lain terpenuhinya

Page 15: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

kebutuhan air bersih adalah salah satu hak dasar bagi setiap manusia

khususnya rakyat Indonesia. Dalam rangka memenuhi kebutuhan air maka

pemerintah telah berupaya dengan mengundangkan ketentuan yang mengatur

mengenai pengelolaan air yaitu Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004

tentang Sumber Daya Air (UU SDA). Fungsi sumber daya air tidak hanya

mempunyai fungsi sosial tetapi juga fungsi lingkungan hidup dan ekonomi.

Fungsi sosialnya tercermin pada hak guna air yaitu hak untuk memperoleh

dan memakai air yang meliputi pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari

termasuk pertanian rakyat dan kebutuhan sosial lain yang diperoleh tanpa

perijinan terkecuali apabila mengubah kondisi sumber air. Sedangkan fungsi

ekonomi tercermin pada hak guna usaha air yaitu hak untuk memperoleh dan

mengusahakan air yang meliputi pemenuhan untuk kebutuhan usaha seperti

untuk bahan baku produksi, untuk media usaha dan untuk bahan pembantu

proses produksi yang diperoleh melalui perijinan.

Pelayanan publik di bidang air bersih di Indonesia ditangani oleh Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam hal ini adalah Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM). Dalam perkembangannya di Indonesia keberadaan PDAM

menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan. Permasalahan yang dihadapi

oleh banyak PDAM di Indonesia antara lain kesulitan mendanai biaya

operasional dan masalah efisiensi sehingga tidak dapat memberikan

pelayanan yang optimal kepada pelanggan. Akibatnya kualitas air bersih yang

diproduksi juga rendah. Masyarakat kerap mengeluh air yang disalurkan

PDAM sering macet, keruh (tidak jernih) dan masih mengeluarkan bau.

Page 16: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Bahkan di beberapa wilayah di Indonesia konsumen hanya dapat

menggunakan air yang diproduksi PDAM untuk keperluan kebersihan (mandi

dan mencuci), sedangkan untuk air bersih, konsumen terpaksa harus

mengeluarkan uang ekstra untuk membeli air minum dalam kemasan. Tingkat

kebocoran yang tinggi juga berdampak terhadap tingkat efisiensi PDAM.

Dilatarbelakangi hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Pengelolaan Sumber Air Oleh PDAM Kota Magelang

Dalam Perspektif Perundang-Undangan di Indonesia dan Hukum Islam”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengelolaan sumber air di Perusahaan Umum Daerah Air

Minum Kota Magelang ?

2. Bagaimana dampak pengelolaan sumber air di Perusahaan Umum Daerah

Air Minum Kota Magelang terhadap masyarakat Desa Kebon Agung Kec.

Bandongan Kab. Magelang ?

3. Bagaimana tinjauan Perundang-undangan di Indonesia dan hukum Islam

terhadap pengelolaan sumber air di Perusahaan Umum Daerah Air Minum

Kota Magelang ?

C. Tujuan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian terhadap pegelolaan sumber air di

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Magelang ditinjau dari hukum

islam diharap dapat :

Page 17: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

1. Untuk mengetahuipengelolaan sumber air di Perusahaan Umum Daerah

Air Minum Kota Magelang.

2. Untuk mengetahui dampak pengelolaan sumber air di Perusahaan Umum

Daerah Air Minum Kota Magelang terhadap masyarakat Desa Kebon

Agung Kec. Bandongan Kab. Magelang.

3. Untuk mengetahui tinjauan perundang-undangan dan hukum Islam

terhadap pengelolaan sumber air di Perusahaan Umum Daerah Air Minum

Kota Magelang.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Kegunaan teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

kajian ulang pengelolaan sumber air di Perusahaan Umum Daerah Air

Minum Kota Magelang.

Hasil penelitian ini dapat juga memberikan wawasan kepada

pembaca mengenai tinjauan UU No.7 tahun 2004 tentang SDA, Perda

No.6 tahun 2016 tentang Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota

Magelang dan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air di

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Magelang.

2. Kegunaan praktis

Dengan adanya penelitian diharapkan dapat memberi kontribusi yang

berguna khususnya bagi PDAM Kota Magelang agar bisa mengelola

Page 18: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

sumber air yang telah disepakati sesuai dengan perundang-undangan

hak dan kewajiban masyarakat di Desa Kebonagung Kec. Bandongan Kab.

Magelang.

E. Tinjauan Pustaka

Penelitian bukanlah yang pertama membahas tentang pengelolaan

sumber air di perusahaan air minum Kota Magelang. Namun, penelitian ini

juga bukan dupliksi atau pengulangan dari penelitian-penelitian terdahulu.

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dapat penulis pakai sebagai

rujukan serta kaitannya dengan pokok permasalahan yang penulis kemukakan

di antaranya:

1. Suharmika, Andi (2017) “Kewenangan Pengangkatan Direksi Perusahaan

Daerah Di Kota Makassar (Studi Kasus Perusahaan Air Minum). Dalam

penelian ini penulis membahas dua pokok permasalahan yaitu ; pertama

Bagaimana pengaturan kewenangan pengangkatan direksi Perusahaan

Daerah di Kota Makassar. Kedua Bagaiman pelaksanaan pengangkatan

direksi Perusahaan Daerah di Kota Makassar. Hasil penelitiaannya

menunjukkan bahwa berdasarkan pengaturan yang mengatur tentang

pengangkatan direksi PDAM yang diatur pada Pengeturan Menteri Dalam

Negeri No 2 Tahun 2007 tentang organ dan Kepegawaian PDAM dan

Pengaturan Daerah Kota Makassar No 11 Tahun 2006 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Daerah Kota Makassar No 6 Tahun 1974 tentang

Pendirian PDAM Kota Makassar, bahwa direksi diangkat oleh Kepala

Page 19: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Daerah atau dalam hal ini Walikota Makassar atas usul Dewan Pengawas

yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Daerah dengan

memperlihatkan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Makassar, dan terkhusus

untuk jabatan Direktur Utama PDAM Kota Makassar, harus diangkat

berdasarkan penilaian terbaik atas hasil uji kelayaan dan kepatutan yang

dilakukan oleh Kepala Daerah terhadap seluruh direksi.

2. Kusuma, RT Sandra Novella (2017) “Tinjaun Hukum Ekonomi Syariah

dalam faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual air minum di

perusahaan air minum (PDAM) Kota Cirebon. Dalam penelitian ini

penulis membahas tiga pokok permasalahan yaitu Pertama, Bagaimana

mekanisme penetapan harga jual air minum pada Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Kota Cirebon. Kedua, Faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi penetapan harga jual air minum pada Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Kota Cirebon. Dalam penetapannya, terdapat faktor-

faktor yang mempengaruhi, diantaranya yaitu perhitungan dan proyeksi

biaya usaha dan biaya dasar, Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan, Ikhtisar

Rekening Air (IRA), permintaan, Tingkat inflasi, investasi, dan Kondisi

Ekonomi Masyarakat. Ketiga Bagaimana tinjauan hukum ekonomi syariah

terhadap penetapan harga jual air minum pada Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Kota Cirebon. Dalam menetapkan harga bagi

pelanggannya itu berbeda-beda sesuai klasifikasi pelanggan yang telah

ditetapkan. Dalam penetapan harga yang seperti ini diberbolehkan dalam

Islam selama berdasarkan atas al-maslahah al-mursalah (kemaslahatan)

Page 20: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

bagi pelanggan seperti karena Faktor yang mempengaruhi penetapan harga

jual air minum ini disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat Kota

Cirebon dengan menyesuaikan tarif untuk standar kebutuhan pokok air

minum terjangkau oleh daya beli masyarakat pelanggan yang

berpenghasilan sama dengan Upah Minimum Kota Cirebon dengan tidak

melampaui 4% dari pendapatannya. Hasil penelitiaannya menunjukan

bahwa penetapan tarif air minum di PDAM Kota Cirebon yang ditetapkan

oleh Kepala Daerah Kota Cirebon berdasarkan usulan direksi setelah

disetujui oleh Dewan Pengawas, konsep usulan tarif diajukan oleh direksi

PDAM Kora Cirebon. Konsep usulan penetapan tarif terlebih dahulu

dikonsultasikan dengan wakil atau forum pelanggan melalui berbagai

media komunikasi untuk mendapatkan umpan balik sebelum diajukan

kepada Kepala Daerah Kota Cirebon.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian-

penelitian sebelumnya adalah penelitian ini mengulas secara khusus dan

mendalam bagaimana pengelolaan sumber air dalam persepektif UU No.7

tahun 2004, Perda No.6 tahun 2016 dan hukum Islam. Di saat banyak orang

mencari solusi dari berbagai masalah sumber daya air, Islam telah

memberikan solusi bahkan sejak masa diutusnya Rasulullah saw. Islam telah

memberi konsep yang baik dalam menjaga kondisi dan keberlangsungan air

di bumi dalam Al-Qur‟an maupun hadist.

Tulisan ini memberikan gambaran tentang konsep pengelolaannya

dalam Islam untuk mewujudkan kesadaran bahwa air menjadi objek yang

Page 21: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

diperhatikan dalam Islam dan merupakan komponen yang sangat penting bagi

keberlangsungan alam semesta dan makhluk di dalamnya. Dengan demikian

diharapkan upaya untuk menjaga dan mengelola sumber daya air dengan baik

tetap berlangsung.

F. Penegasan Istilah

Agar terdapat kejelasan mengenai judul penelitian di atas, maka

penulisan perlu menjelaskan maknanya sebagai berikut;

1. Pengelolaan sumber air

Pengelolaan sumber air adalah upaya perencanaan, melaksanakan,

memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konversasi sumber daya

air, dan mengendalikan sumber daya air rusak. Pengertian lain pengelolaan

sumber daya air didefinisikan sebagai aplikasi dari cara struktur dan non-

struktur untuk mengendalikan sistem sumber daya air alam dan buatan

manusia untuk kepentingan atau manfaat manusia dan tujuan-tujuan

lingkungan (https://prezi.com/odqbmussl1pl/pengelolaan-sumber-dayaair/)

2. UU No.7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Undang-undang adalah salah satu sumber hukum yang memiliki

kekuatan mengikat bagi semua orang dalam suatu negara. Ketika undang-

undang telah disahkan, maka undang-undang dinyatakan berlaku dan

semua warga negara dianggap telah mengetahui keberadaan undang-

undang itu. (http://www.sumberilmuhukum.com/2017/10/pengertian-

Page 22: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

undang-undang-dan-contoh.html diakses pada tanggal 17 maret pukul

22:39)

UU No.7 Tahun 2004 tentang Umber Daya Air yaitu peraturan yang

mengatur Sumber Daya Air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah

permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah,

air hujan, dan air laut yang berada di darat. Air permukaan adalah semua

air yang terdapat di permukaan tanah.

3. Perda No.6 Tahun 2016 tentang Perusahaan Umum Daerah Air Minum

Kota Magelang

Perda adalah peraturan daerah yang dibentuk oleh Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Kepala Daerah

(gubernur atau bupati/walikota).

(https://www.google.com/search?q=pengertian+perda&ie=utf-8&oe=utf-

8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=fflb

diakses pada tanggal 17 maret pukul 22:40).

Perda No.6 Tahun 2016 tentang Perusahaan Umum Daerah Air

Minum Kota Magelang yaitu peraturan yang mengatur dan menjamin

kepastian pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum masyarakat

perlu adanya pengembangan sistem penyediaan air minum yang sehat,

bersih, produktif dan berkelanjutan dalam rangka memenuhi kehidupan

masyarakat serta untuk menjaga keberlangsung pengembangan sistem

penyediaan air minum di Kota Magelang perlu didukung dengan

peningkatan kinerja Perusahaan Umum Daerah Air Minum sesuai dengan

Page 23: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

prinsip tata kelola perusahaan yang sehat untuk meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat Kota Magelang.

4. Hukum Islam

Hukum Islam adalah peraturan yang mengenai kehidupan

berdasarkan kitab suci al-Qur‟an dan hadist. Hukum Islam disebut juga

syara‟. Hukum Islam yaitu rangkain dari kata “hukum” dan kata “Islam”

untuk mengetahui arti hukum Islam perlu diketahui lebih dahulu arti kata

hukum. Hukum yaitu seperangkat peraturan tentang tingkah laku manusia

yang diakui sekelompok masyarakat itu berlaku dan mengikat untuk

seluruh anggotanya. Hukum Islam artinya seperangkat peraturan

berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia

yang diakui dan diyakini serta mengikat semua yang beragama Islam

(Syarifudin, 1997: 4-5).

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan jenis penelitian

a. Pendekatan

Adapun pendekatan yang digunakan penulis dalam melakukan

penelitian berdasarkan pada penelitian hukum yang dilakukan dengan

memakai pendekatan yuridis empiris. Pendekatan yuridis empiris

adalah pendekatan yang dilakukan dengan melihat suatu kenyataan

hukum yang terjadi di masyarakat yang berfungsi untuk

Page 24: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

mengidentifikasi dan mengklarifikasi perundang-undangan (Ali, 2009:

105)

b. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Moleong (2011:6)

penelitian kualitalif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan. Secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang ilmiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.

2. Lokasi dan subyek penelitian

Lokasi penelitian berkaitan dengan pemilihan tempat tertentu yang

berlangsung dengan kasus dan situasi masalah yang akan diteliti (Afifudin,

2009: 91). Penelitian ini berlokasi di Desa Kebon Agung Kecamatan

Bandongan Kabupaten Magelang dan Subjek penelitian PDAM Kota

Magelang di jalan Veteran No. 08 Kota Magelang. Peneliti ini bertindak

sebagai instrument sekaligus pengumpulan data yang mana penulis

langsung datang dan mewawancarai PDAM di Kota Magelang.

3. Teknik pengumpulan data

a. Wawancara

Metode wawancara digunakan penulis untuk mendapatkan

informasi yang akurat terkait Pengelolaan Sumber Air Oleh PDAM

dalam Persepekti Perundang-undangan di Indonesia dan Hukum Islam.

Page 25: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Penulis berkomunikasi langsung dengan pihak yang bersangkutan

melalui tanya jawab lisan tentang garis besar pokok-poko permasalahan

yang ingin diteliti (Lexy Moleong, 2009). Adapun informan yang

diwawancarai dalam penelitian adalah Kepala Desa dan perangkatnya,

tokoh masyarakat, yang dekat dengan sumber air di Desa Kebonagun

Kec. Bandongan Kab. Magelang.

Wawancara juga dilakukan terhadap pegawai PDAM Kota

Magelang yaitu, Kasubag PDAM Kota Magelang, Kepala Desa Kebon

Agung, Tokoh masyarakat Desa Kebon Agung dan pegawai kelurahan

Kebon Agung.

b. Observasi

Observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka

memahami, mencari jawab, mencari bukti terhadap fenomena (perilaku,

kejadian-kejadian, keadan, benda, dan simbol-simbol tertentu) selama

beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang di observasi,

dengan mencatat, merekam, memotret fenomena tersebut guna

penemuan data analisis. Dengan tujuan untuk menemukan hasil dari

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang

tanpak pada objek (Suprayogo, 2001). Observasi dilakukan melalui

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala-gejala

dalam obyek penelitian (Damanuri, 2010: 78). Peneliti turun langsung

ke lapangan, membuat catatan lapangan dan menulis secara singkat

Page 26: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

peristiwa-peristiwa penting terkait pengelolaan sumber air oleh PDAM

Kota Magelang

c. Dokumen

Dokumen adalah metode pencarian dan pengumpulan data

mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, majalah, dokumen, dan

sebagainya (Arikunto, 1998: 145). Adapun dokumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah monograf desa, foto-foto terkait PDAM dan

sumber air.

4. Teknik analisis data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data (Moleong, 2002: 103). Berdasarkan referensi diatas

peneliti akan melakukan analisis data dalam penelitian ini dengan cara

mengatur, mengurutkan, mengelompokan, memberi kode, dan

mengategorikan data. Data-data laporan kemudian dianalisis dengan UU

No.7 tahun 2004, Perda No.6 tahun 2016, dan hukum Islam.

5. Pengecekan keabsahan data

Pengecekan keabsahan data diperluakan dalan penelitian sebagai

bentuk pertanggungjawaban kepercayaan data. Pengecekan keabsahan data

pada penelitian ini menggunakan beberapa kriteria yang meliputi

kredibilitas, kepastian, dan kebergantungan (Moleong, 2009: 343).

Page 27: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Salah satu cara paling penting dan mudah dalam uji keabsahan hasil

penelitian adalah dengan melakukan triangulasi. Triangulasi adalah

tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

dalam membandingkan hasil wawancara satu informan dengan informan

lainnya terhadap obyek penelitian (Moleong, 2004:330). Selanjutnya pada

tahap validalitas data dalam penelitian ini melakukan perbandingan antara

data yang diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan data

pendukung yang dijadikan dasar Pengelolaan Sumber Air Oleh PDAM

Kota Magelang.

H. Sistematika penulisan

Agar diperoleh peneltian yang sistematis, terarah mudah dipahami dan

dapat dmengerti oleh para pembaca pada umumnya, maka penulisan

menyajikan karya ilmiah ini ke dalam bentuk sistematika penulisan yang

terdiri dari ima bab yaitu sebagai berikut:

Bab pertama adalah pendahuluan yang meiputi Latar belakang masalah

yang berisi alasan penelitian yang diteliti, Rumusan masalah, Tujuan

penelitian, Kegunaan penelitian, Penegasan istilah, Metode penelitian, dan

Sistematika penulisan.

Bab dua adalah kajian pustaka yang merupakan Landasan Teori. Dalam

bab ini penelitian akan menjelaskan tentang pengelolaan sumber air menurut

UU No.7 tahun 2004 tentang sumber daya air, Perda No.6 tahun 2016 tentang

Page 28: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

perusahaan umum daerah air minum Kota Magelang dan menurut hukum

Islam.

Bab tiga berisi hasil penelitian tentang gambaran umum pengelolaan

sumber air oleh PDAM Kota Magelang, dan dampak pengelolaan sumber air

terhadap masyarakat.

Bab empat berisikan tinjauan UU No.7 Tahun 2004 tentang sumber

daya air, Perda No.6 Tahun 2016 tentang perusahaan umum daerah air minum

Kota Magelang dan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air.

Bab lima adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran berdasarkan

hasil penelitian yang telah dilaksanakan untuk penelitian.

Page 29: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum Terhadap Pengelolaan Sumber Air dalam Persepektif UU

No.7 tahun 2004, Perda No.6 tahun 2016, dan Hukum Islam

A. Pengertian Pengelolaan Sumber Air

Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang mutlak diperlukan

oleh makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Air merupakan

sumber daya alam yang unik dibandingkan dengan sumber daya alam

lainnya. Air bersifat sumber daya alam yang terbarukan dan dinamis. Artinya,

sumber utama air yang berupa hujan akan datang sesuai dengan waktu dan

musimnya sepanjang tahun. Air merupakan bagian dari sumber daya alam

dan merupakan bagian dari ekosistem keseluruhan. Jumlah air di bumi secara

umum adalah tetap, namun komposisinya dapat berubah. Akhirnya, jumlah

air yang berbeda di permukaan tanah, di dalam tanah, maupun di udara dapat

bertambah maupun berkurang. Bila jumlah air di daratan bertambah dan

jumlah air di udara tetap, maka jumlah air di lautan akan berkurang, demikian

pula sebaliknya. Dengan demikian, air harus dikelola secara bijak dengan

pendekatan terpadu. Terpadu artinya, memerlukan keterikatan dengan

berbagai aspek, berbagai pihak, dan berbagai disiplin ilmu (Dijabarkan dari

UU No.7 tahun 2004 tentang SDA).

Karena air menyangkut semua kehidupan maka air merupakan faktor

yang mempengaruhi jalannya pembangunan berbagai sektor. Karena itu

Page 30: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

pengelolaan sumber daya air perlu didasarkan pada pendekatan peran serta

dari semua stakeholders. Segala keputusan publik harus memperhatikan

kepentingan masyarakat dengan cara konsultasi publik, sehingga kebijakan

apapun yang diharapkan, akan dapat diterima oleh masyarakat.

Pada umumnya pengelolaan sumberdaya air berangkat hanya dari satu

sisi saja yakni bagaimana memanfaatkan dan mendapat keuntungan dari

adanya air. Namun untuk tidak dilupakan bahwa jika ada keuntungan pasti

ada kerugian. Tiga aspek dalam pengelolaan sumberdaya air yang tidak boleh

dilupakan, yakni aspek pemanfaatan, aspek pelestarian dan aspek

perlindungan.

Karena air menyangkut semua kehidupan maka air merupakan faktor

yang mempengaruhi jalannya pembangunan berbagai sektor. Karena itu

pengelolaan sumber daya air perlu didasarkan pada pendekatan peran serta

dari semua stakeholders. Segala keputusan publik harus memperhatikan

kepentingan masyarakat dengan cara konsultasi publik, sehingga kebijakan

apapun yang diharapkan, akan dapat diterima oleh masyarakat.

B. Tinjauan UU No.7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air terhadap

Pengelolaan Sumber Air

Sumber air merupakan karunia Tuhan Yan Maha Esa yang memberikan

manfaat untuk mejuwudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia

dalam segala bidang. Dengan pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar

Republik Indosesia Tahun 1945, Undang-undang ini menyatakan bahwa

sumber daya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar

Page 31: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

untuk kemakmuran rakyat secara adil. Atas penguasaan sumber daya air oleh

negara dimaksud, negara menjamin hak setiap oranng untuk mendapatkan air

bagi pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari dan melakukan peraturan hak

atas air. Penggunaan negara atas sumber daya air tersebut diselenggarakan

oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah dengan tetap mengakui dan

menghormati kesatuan-satuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak

tradisionalnya, seperti hak ulayat masyarakat hukum adat setempat dan hak-

hak yang serupa dengan itu, sepanjang masih hidup sesuai dengan

perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Air sebagai sumber kehidupan masyarakat secara alami keberadaannya

bersifat dinamis mengalir ke tempat yang lebih rendah tanpa mengenal batas

wilayah administrasi. Keberadaan air mengikuti siklus hidrologis yang erat

hubungannya dengan kondisi cuaca pada suatu daerah sehingga menyebabkan

ketersediaan air tidak merata dalam setiap waktu dan setiap wilayah. Sejalan

dengan perkembangan jumlah pendudukan dan mengingatnyaa kegiatan

masyarakat mengakibatkan perubahan secara fungsi lingkungan yang

berdampak negatif terhadap kelestarian sumber daya air dan meningkatnya

daya rusak air. Hal tersebut menuntut pengelolaan sumber daya air yang utuh

dari hulu sampai kehilir dengan basis wilayah sungai dalam satu pola

pengelolaan sumber daya air tanpa dipengaruhi oleh batas-batas wilayah

administrasi yang dilaluinya. Adapun UU yang menjelaskan tentang

pengelolaan sumber air menurut UU No.7 tahun 2004 sebagai berikut:

Page 32: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

1. Dalam tinjauan UU No.7 tahun 2004 pengaturan kewenangan dan

tanggung jawab pengelolaan sumber daya air tersebut termasuk

mengatur, menetapkan, dan memberi izin atas peruntukan, penyediaan,

penggunaan, dan penguasaan sumber daya air pada wilayah sungai

dengan tetap dalam kerangka konservasi dan pengendalian sumber air itu

diserahkan kepada Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota

berdasarkan pada letak wilayah air yang bersangkutan, yaitu:

a. Wilayah sungai lintas provinsi, wilyah sungai lintas negara, dan atau

wilayah sungai strategis nasional menjadi kewenangan Pemerintah.

b. Wilayah sungai lintas kabupaten/kota menjadi kewenangan

pemerintahan provinsi.

c. Wilayah sungai yang secara utuh berada pada satu wilayah

kabupaten/kota menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota.

2. Dalam tinjauan UU No.7 tahun 2004 konservasi atau pelestarian sumber

air ditujukan untuk melindungi dan melestarikan sumber air beserta

lingkungan keberadaannya terhadap kerusakan atau gangguan yang

disebabkan oleh daya alam, termasuk kekeringan dan yang disebabkan

oleh tindakan manusia (UU SDA pasal 21 ayat (1). Upaya konservasi

atau pelestarian dilakukan dengan atau memalui penanaman pepohonan

atau tanaman yang sesuai pada daerah tangkapan air atau daerah

sempadan sumber air.

3. Dalam tinjauan UU No.7 tahun 2004 dalam pemberdayaan air

masyarakat diikutsertakan dalam andil dalam kegiatan perencanaan,

Page 33: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

pelaksanaan konstruksi, pengawasan, operasi dan pemeliharaan sumber

daya air dengan melibatkan peran masyarakat. Kelompok masyarakat

atas prakara sendiri dapat melaksanakan upaya pemberdayaan untuk

kepentingan masing-masing dengan berpedoman pada tujuan

pemberdayaan sebagaimana dimaksud diselenggarakan dalam bentuk

pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta

pendampingan.

4. Dalam tinjauan UU No.7 tahun 2004 SDA masyarakat memperoleh

manfaat atas pengelolaan sumber air dan memperoleh ganti rugi atas

kerugian yang disebabkan oleh pelaksanaan pengelolaan sumber daya air

serta memiliki hak untuk mengajukan laporan dan pengaduan kepada

piak yang berwenang atas kerugian yang menimpa dirinya yang berkaitan

dengan penyelenggaraan pengelolaan sumber air yang merugikan

kehidupannya. Bentuk peran masyarakat dalam proses perencanaan.

C. Tinjauan perda No. 6 tahun 2016 tentang Perusahaan Umum Daerah Air

Minum Kota Magelang terhadap Pengelolaan Sumber Air

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Magelang sebagai salah

satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota Magelang

berperan dalam penyelenggaraan SPAM yang pada awal berdirinya. PDAM

Kota Magelang dimulai sejak jaman penjajahan Belanda, dimana

kepengurusan air minum dilakukan oleh Dinas Air Minum, dengan

berdasarkan pada peraturan yang terdapat dalam ”Verodening voor de

Gemeente Iijke Waterleidingte Magelang” tanggal 9 Oktober 1923.

Page 34: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Dengan terbitnya Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun

1975 tanggal 3 Nopember 1975 juncto Surat Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I Jawa Tengah tanggal 30 November 1975 Nomor HUK 176/1975

yang mengharuskan kepada setiap daerah agar merubah bentuk Dinas Air

Minum menjadi Perusahaan Daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1962 juncto Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1969, maka

didirikanlah Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II

Magelang dengan Peraturan Daerah Nomor 270 Tahun 1978, yang dirubah

beberapa dengan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 10 Tahun 2009

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat

II Magelang Nomor 270 Tahun 1978 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah

Air Minum Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang.

Seiring diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015

tentang Sistem Penyediaan Air Minum maka untuk memenuhi tanggung

jawab Pemerintah Daerah dalam menjamin pemenuhan atas air minum dan

akses terhadap air minum perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan

Daerah Nomor 270 Tahun 1978 sebagaiana diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang Nomor 270

Tahun 1978 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kotamadya

Daerah Tingkat II Magelang.

Selain itu untuk meningkatkan kinerja PDAM dalam pelayanan kepada

masyarakat, perlu didukung dengan pengelolaan yang efektif dan efisien

Page 35: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

dalam kepengurusan maupun kelembagaan sebagaimana telah diatur dalam

Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Organ dan

Kepegawaian PDAM serta dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas

layanan SPAM di wilayah pelayanan perlu menciptakan hubungan yang

serasi, seimbang, dan bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian

lingkungan hidup sebagai tanggung jawab sosial PDAM.

Pengaturan kepengurusan dan kelembagaan PDAM dimaksudkan untuk

meningkatkan kinerja PDAM dalam pelayanan kepada masyarakat dan

meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan SPAM di wilayah pelayanan

dengan pencapaian 80% (delapan puluh persen) cakupan pelayanan air

minum dari total penduduk di Kota Magelang dan penyediaan akses air

minum secara merata kepada seluruh penduduk Kota Magelang.

Dengan pertimbangan tersebut di atas, sebagai bentuk penyesuaian diri

terhadap perubahan regulasi, maka Pemerintah Kota Magelang perlu untuk

menyusun dan menetapkan kembali Peraturan Daerah Kota Magelang tentang

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Magelang.

Dalam Peraturan Daerah pasal 1 No.6 tahun 2016 ini yang dimaksud

dengan : Daerah adalah Kota Magelang. Pemerintah Daerah adalah Walikota

sebagai unsur penyelenggaran Pemerintahan Daerah yang memimpin

pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

Walikota adalah Walikota Magelang. Perusahaan Umum Daerah Air Minum

Kota Magelang yang selanjutnya disingkat PDAM adalah Perusahaan Daerah

Air Minum yang seluruh modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Kota

Page 36: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Magelang. Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air

Minum Kota Magelang. Direksi adalah Direksi Perusahaan Daerah Air

Minum Kota Magelang. Unsur Staf adalah pembantu Direktur yang terdiri

dari Bagian dan Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Direksi. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disingkat

SPAM merupakan satu kesatuan sarana dan prasarana penyediaan air minum.

Penyelenggaraan SPAM adalah serangkaian kegiatan dalam

melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana yang

mengikuti proses dasar manajemen untuk penyediaan air minum kepada

masyarakat. Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang dilakukan terkait

dengan ketersediaan sarana dan prasarana SPAM dalam rangka memenuhi

kuantitas, kualitas, dan kontinuitas air minum yang meliputi pembangunan

baru, peningkatan dan perluasan. Pengelolaan SPAM adalah kegiatan yang

dilakukan terkait dengan kemanfaatan fungsi sarana dan prasarana SPAM

terbangun yang meliputi operasi dan pemeliharaan, perbaikan, peningkatan

sumber daya manusia, serta kelembagaan.

Demikian Peraturan Daerah dalam pasal 2 Perda No.6 tahun 2016 ini

yang berbunyi menjamin kepastian pemenuhan kebutuhan air baku untuk air

minum masyarakat perlu adanya pengembangan SPAM yang sehat, bersih,

produktif dan berkelanjutan dalam rangka memenuhi kehidupan masyarakat.

Menjaga keberlangsungan pengembangan SPAM agar terwujud hubungan

yang serasi, seimbang dan bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian

lingkungan hidup sebagai tanggung jawab sosial perlu didukung dengan

Page 37: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

peningkatan kinerja PDAM sesuai prinsip tata kelola perusahaan yang sehat

untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

D. Tinjauan Hukum Islam tentang Pengelolaan Sumber Air

Dalam Islam, air merupakan sumber daya alam yang sangat penting di

dalam Islam. Ia dianggap sebagai berkah dari Allah yang menberi dan

menopang kehidupan, dan memurnikan umat manusia dan bumi. Kata ma‟an,

yang berarti air, disebutkan enam puluh tiga kali dalam al-Qur‟an. Tahta

Allah digambarkan berada di atas air, dan surga digambarkan sebagai “Taman

yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.” Penciptaan yang paling berharga

setelah manusia adalah air. Kualitas hidup pemberian air tercermin dalam

ayat, “Dan Allah telah menurunkan air dari langit dan dengan air memberi

hidup kepada bumi sesudah matinya.” Tidak hanya air memberikan

kehidupan, tetapi setiap kehidupan itu sendiri terbuat dari air, ari air kami

jadikan hidup setiap hal. Semua manusia menghandalkan air untuk kehidupan

dan kesehatan yang baik, bahkan bagi umat Islam ia digunakan untuk

berwudu dan mandi dalam rangka bersuci dari hadas besar dan kecil sebelum

umat Islam melakukan ibadah mahdah (Faruqui, 2001: 1-32).

Begitu pentingnya air bagi kehidupan manusia, maka dalam ekonomi

Islam, air merupakan barang publik yang tidak bisa dimiliki secara individu

oleh satu orang pun. Ia merupakan milik umum atau bersama umat manusia

yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan. Dalam sebuah riwayat

Page 38: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

dikatakan bahwa ada tiga hal yang dimiliki secara bersama-sama oleh umat

manusia, yaitu: padang rumput, air, dan api (an-Nabhani, 1996: 237).

Pada umumnya pengelolaan sumber daya air yang hanya dari satu sisi

saja yakni bagaimana mamanfaatkan dan mendapat keuntungan dari adanya

air. Namun untuk tidak dilupakan bahwa jika ada keuntungan pasti ada

kerugian. Tiga aspek dalam pengelolaan sumberdaya air yang tidak boleh

dilupakan, yakni aspek pelestarian, aspek pemanfaatan dan aspek

perlindungan.

1. Pemeliharaan Lingkungan Hidup.

Upaya pemeliharaan lingkungan hidup bertujuan untuk melestarikan

daya dukung lingkungan yang dapat menopang pertumbuhan dan

perkembangan pembangunan untuk generasiyang akan datang secara terus

menerus serta memiliki tingkat mutu hidup yang semakin baik. Tujuan

tersebut dapat dicapai apabila manusia tidak membuat kerusakan di bumi,

sebagaimana firman Allah SWT:

Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,

sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo‟alah kepada-Nya dengan rasa

takut dan harapan. Sesungguhnya Allah amat dekat kepada orang yang

berbuat baik.” (QS. Al-A‟raf ayat 56)

Berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan, Rasulullah saw

mengajarkan kepada kita tentang beberapa hal, diantaranya agar

Page 39: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

melakukan penghijauan, melestarikan kekayaan hewani dan hayati, dan

lain sebagainya. Salah satu konsep pelestarian lingkungan dalam Islam

adalah perhatian akan penghijauan dengan cara menanam dan bertani.

Nabi Muhammad saw menggolongkan orang-orang yang menanam pohon

sebagai shadaqah.

Hal ini diungkapkan secara tegas di dalam pasal 57 ayat (1)

UUPPLH disebutkan bahwa salah satu uapaya pemeliharaan lingkungan

hidup dilakukan melalui pelestarian fungsi atmosfir. Salah satu tindakan

pemeliharaan dalam upaya pelestarian pemeliharaan fungsi atmosfer dapat

dilakukan dengan menanam pepohonan atau bertani seperti yang telah

diajarkan Rasulullah saw.

2. Pemanfaatan Lingkungan.

Agar pemanfaatan tersebut bisa berkelanjutan maka air perlu dijaga

kelestariannya baik dari segi jumlah maupun mutunya. Menjaga daerah

tangkapan hujan di hulu maupun daerah pedataran merupakan salah satu

begian dari pengelolaan, sehingga perbedaan debit air musim kemarau dan

musim hujan tidak besar. Demikian pula menjaga air dari pencemaran

limbah (Jacobus, 2004).

Adapun firman Allah swt yang menjelaskan tentang pemanfaatan

lingkungan dalam QS. surat al-Baqarah (22) yakni:

Page 40: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Artinya: Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan

langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia

menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki

untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi

Allah, padahal kamu mengetahui. QS. al-Baqarah ayat (22).

Dalam pasal 12 UUPPLH disebutkan bahwa pemanfaatan sumber

daya alam dilaksanakan berdasarkan daya dukung dan daya tampung

lingkungan hidup dengan memperhatikan keberlanjutan proses dan fungsi

lingkungan hidup, keberlanjutan produktivitas lingkungan hidup dan

keselematan, mutu hidup, serta kesejahteraan masyarakat.

3. Pencegahan Bencana Lingkungan

Menurut al-Qur‟an, kebanyakan bencana di planet bumi disebabkan

oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Firman Allah swt yang

menjelaskan hal tersebut adalah QS. al-Baqarah (11) sebagai berikut:

Artinya : Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat

kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-

orang yang mengadakan perbaikan".

Selanjutnya Allah swt berfirman di dalam QS. Ali Imron (190-191):

Page 41: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Artinya: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan

pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi

orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil

berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan

tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami,

tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau,

lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-„Imran: 190-191).

Upaya undang-undang dalam mencegah terjadinya kerusakan

dan/atau pencemaran lingkungan dapat kita lihat pada pasal 14 UUPPLH

yang memuat instrumen seperti AMDAL atau UKL-UPL yang dilakukan

sebelum dimulainya suatu kegiatan dan/atau usaha sangat diharapkan

dapat mencegah timbulnya suatu kerusakan dan/atau pencemaran yang

dapat timbul dari suatu kegiatan dan/atau usaha yang akan berjalan.

Adapun hadist yang menjelaskan adanya bahaya yang berkaitan dengan

sumber kekayaan air, yaitu penggunaan air secara berlebihan. Air dianggap

sebagai sesuatu yang murah dan tidak berharga. Karena hanya manusia-

manusia yang berfikir mengetahui betapa berharga kegunaan dan nilai air.

Hal ini sejalan dengan Q.S al-an‟am ayat 141 yakni

Page 42: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Artinya: Dan janganlah kalian israf atau berlebih-lebihan,

sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.

Ayat di atas, didukung juga oleh salaha satu hadis, yaitu:

عن أب ىري رة رضي اللو عنو أن رسول اللو صلى اللو عليو وسلم قال ال ينع فضل الماء ليمنع بو الكل )رواه البخاري(

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jangan

kelebihan air ditahan, dengan maksud untuk menahan tumbuhnya

tanaman.” (HR. Bukhari)

Pada kesempatan lain, Umar tidak memperbolehkan tindakan apapun

yang menghalangi pemanfaatan air umum, bahkan berupaya keras dalam

merealisasikannya sebesar mungkin. Di antara contohnya adalah penetapan

Umar terhadap hak saluran air bagi pemilik tanah dari sumber air yang jauh

meskipun harus mengairinya melalui lahan tetangganya. Peristiwa ini terjadi

pada kasus antara Adh-Dhahak ibn Khalifah dan Muhammad ibn Maslamah,

dimana Adh-Dhahak meminta ijin kepada Muhammad agar ia bisa membuat

aliran air melewati lahan Muhammad untuk mengairi lahannya, namun

ditolak oleh Muhammad. Kasus ini kemudian disampaikan kepada Umar ibn

Khaththab sebagai khalifah, dan kemudian Umar memerintahkan kepada

Muhammad untuk mengijinkan lahannya dilewati aliran air tersebut (Al-

Haritsi, 2006: 506).

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Islam memandang air

merupakan barang publik pertama dan yang paling utama karena ia

merupakan karunia Tuhan dan bagian dari, dan diperlukan untuk

Page 43: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

mempertanhankan semua kehidupan. Ia merupakan milik masyarakat secara

keseluruhan tidak ada individu yang secara harfiah memiliki air. Prioritas

pertama dalam menggunakan penggunaan air adalah akses ke air minum baik

dari sisi kuantitas maupun kualitas untuk mempertahankan hidup manusia,

dan setiap manusia memiliki hak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya akan

air. Prioritas kedua dan ketiga dari air adalah untuk hewan domestik dan

untuk irigasi. Manusia sebagai khalifah adalah pelayanan air di bumi.

Lingkungan (baik flora dan fauna) memiliki hak yang sangat kuat dan sah

atas air, dan adalah sangat penting untuk melindungi lingkungan dengan

meminimalkan pengrusakan dan pencemaran. Individu, organisasi, dan

negara bertanggung jawab atas bahaya yang mereka sebabkan yang

berdampak pada lingkungan. Sumber daya air harus dikelola dan digunakan

secara berkelanjutan. Pengelolaan air yang berkelanjutan dan adil akhirnya

tergantung pada nilai-nilai universal seperti keadilan, pemerataan, dan

kepedulian terhadap orang lain (Faruqui, 2001).

Sebagiamana makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, manusia

memiliki peran yang signifikan sebagai khalifah/wakil-Nya untuk mengelola

bumi ini. Ia tidak dibolehkan berbuat kerusakan dan kedloliman di muka

bumi ini. Karena itu, sebagai bagian dari bumi ini, manusia harus mampu

hidup berdampngan secara damai dan harmonis dengan lingkungan alamnya.

Ia harus menyadari bahwa apa yang diciptakan oleh Allah di muka bumi ini

harus digunakan secara berbagi baik dengan sesama maupun dengan makhluk

Allah yang lain. Sejalan dengan itu, maka ia harus pula menyadari bahwa air

Page 44: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

sebagai sumber kehdupan merupakan sumber daya alam yang tidak boleh

dimiliki secara pribadi dan untuk kepentingan ataupun keuntungan pribadi.

Kesadaran ini mutlak diperlukan sampai Nabi saw. mengeluarkan sebuah

pertanyaan bahwa manusia berserikat dalam tiga hal, yaitu: padang rumput,

air dan api sebagaimana tersebut di atas. Sebuah riwayat, dalam kitab al-

Kharaj (Abu Yusuf,1392 H), dari Jarir ibn Usman al-Hamsi dari Zaid ibn

Hibban asy-Syar‟i menceritakan:

“Terdapat seorang tinggal di Romawi. Kemudian terdapat sekelompok

kaum yang ingin bertanam di sekitar tenda orang tersebut, namun ia menolak

keinginan mereka. Kemudian seorang muhajirin mencegah orang tersebut

untuk menolak mereka, namun ia tetap tidak mau. Kemudian orang muhajirin

tersebut berkata, “Sesungguhnya saya telah ikut perang 3 kali, saya

mendengar di tengah-tengah perang tersebut, Nabi Saw. bersabda, “Kaum

muslimin bersekutu dalam tiga hal: air padang rumput, dan api.” Setelah

mendengar peringatan Nabi Saw. tersebut, orang itu langsung merangkul

orang muhajirin tadi dan meminta maaf kepadanya.”

Sebagaimana disebutkan di atas, air merupakan milik bersama umat

manusia dan sepenuhnya untuk kemakmuran manusia, maka tidak

diperbolehkan bagi seorang individu pun memilikinya terlebih lagi

menjualnya untuk kepentingannya pribadi, meskipun banyak ulama‟ fikih

menyetujui bahwa air dapat dijual seperti komoditas lainnya. Mereka

mendasarkan pendapatnya pada perintah Nabi Saw. Kepada Utsman untuk

membeli sumur di Ruma yang dikuasai oleh orang Yahudi sebagaimana

disebutkan di atas. Diperbolehkannya memperjualbelikan sumur berarti juga

diperbolehkan memperjualbelikan airnya. Nabi juga mengatakan, "lebih baik

bagi siapa pun dari kamu mengambil tali dan memotong kayu (dari hutan)

dan membawanya di punggungnya dan menjualnya (sebagai sarana

Page 45: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

mencukupi kebutuhan hidupnya) daripada meminta sesuatu dari seseorang

dan orang tersebut mungkin memberinya, mungkin pula tidak." Dengan

demikian, para ulama‟ fikih menyimpulkan bahwa air, seperti kayu dan

komoditas publik lainnya, dapat dijual dan diperdagangkan (Kadouri, dkk.,

2001).

Lebih jauh, kebanyakan ulama‟ fikih membagi sumber daya air untuk

tujuan pergadangan menjadi tiga kategori, yaitu: barang pribadi, barang

publik terbatas, dan barang publik. Air yang disimpan dalam wadah pribadi

dan sistem distribusi pribadi, dianggap sebagai barang pribadi. Ini juga

termasuk air yang telah diambil dari sumur dan sungai dengan menggunakan

peralatan khusus atau diperoleh melalui perusahaan distribusi air. Air ini

menjadi milik pemilik dan tidak dapat digunakan tanpa seizinnya. Pemlik

memiliki hak untuk menggunakannya, menjualnya atau menyumbangkannya.

Meskipun air ini sifatnya pribadi, orang yang membutuhkan dapat

menggunakannya setelah meminnta izin pemilik (Kadouri, 2001).

Page 46: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

BAB III

PENGELOLAAN PDAM KOTA MAGELANG TERHADAP SUMBER AIR

A. Profil PDAM Kota Magelang

1. Sejarah PDAM Kota Magelang

Pada pemerinthan Hinda Belanda, berdasarkan pada peraturan

daerah yang dikenal sebaga “Verordening Voor Gementelijke Drinkwater

Leideng Gemeente Magelang” tertaggal 9 Oktober 1923 yang diundagkan

dalam Javascke Courant tanggal 11 Januari 1924 nomor 11, maka system

air minum di Gemeente Magelang merupakan salaah satu bagian dari

pemerintahan setempat.

Hal ini berlangsung sampai masuknya pemerintahan Jepang dan

setelah Indonesia Merdeka pengelolaan air minum tetap dibawah

pemerintahan dengan nama Dinas Air Minum dan berdasarkan Peratura

Daerah Kotamadya Dati II Magelang, tertanggal 9 Nopember 1978 nomor

270, maka status hukum Dinas Air Minum menjadi Perusahan Daerah Air

Minum Kotamadya Dati II Magelang yang direalisasi tanggal 16 Januari

1979 nomor P.015/4/30/SK/79 dengan ditunjuknya badan Pengawas dan

Direksi sejak tanggal 1 Aprl 1979, berdirilah Perusaan Daerah Air Minum

Kotaadya Dati II Magelang.

2. Visi dan Misi PDAM Kota Magelang

Visi : “Terwujudnya profesionalisme pelayanan menuju 100% akan aman

air minum”

Page 47: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Misi : a. Menyediakan air bersih yang berkualitas, kuantitas, dan

kontinuitas kepala seluruh lapisan masyarakat.

b. Profesionalisme dalam mengelola pelayanan air bersih kepada

masyarakat.

c. Meningkatkan SDM yang berkopeten dan berdaya saing tinggi.

d. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

3. Struktur Organisasi

Dalam menjalankan tugas pelayanan air bersih, PDAM Kota

Magelang didukung oleh 1 orang Direktur, 3 orang Kepala Bagian, 12

Kepala Sub Bagian dan 139 orang pelaksana, seluruhnya berjumlah 155

personil.

Page 48: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

4. Pelayanan di PDAM Kota Magelang

Ada beberapa jenis pelayanan yang di berikan PDAM Kota

Magelang kepada masyarakat pada umumnya dan pelanggan pada

khususnya, jenis-jenis pelayanan tersebut adalah :

a. Pemasangan sambungan baru

b. Tutup total

c. Buka kembali

d. Pemasangan kembali

e. Balik nama

f. Pindah golongan

g. Reduksi

h. Tira meter air

i. Pelayanan tanki air

j. Penggantian meter

k. Pembayaran rekening

l. Pemeriksaan air

m. Perubahan situasi

n. Pelayanan gangguan air

5. Analisis keuangan PDAM Kota Magelang

Berdasarkan data laporan keuangan kasubag PDAM Kota Magelang

bahwa penyusunan laporan dilakukan setiap bulan yang berupa laporan

perubahan ekuitas, laporan laba rugi, dan laporan neraca. Untuk laporan

keuangan ini diaudit oleh akuntan publik dan kinerja diaudit oleh BPKP

Page 49: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Audit oleh BPKP (Badan Pengawas

Keuangan Pemerintah) dilakukan paling tidak setahun sekali untuk

mengetahui kinerja dari suatu Badan Usaha Milik Daerah.

6. Klasifikasi Jenis Golongan

a. Sosial (I) :

1) (IA) Sosial Umum (Hdran Umum) terdiri dari : Kran umum/kamar

mandi, WC umum, TMP/Kuburan.

2) (IB) Sosial Khusus terdiri dari : Puskesmas/Klinik Pemerintah,

Lembaga Sosial, Yatim Piatu, Panti Wredha, Rumah Sakit.

3) (IB1) Masjid Jami‟

4) (IB2) Masjid

5) (IB3) Musholla, Langgar, Gereja, Klenteng, dan Pura.

b. Non Niaga terdiri dari :

Rumah Tangga (klasifikasi golongan lihat penjelasan berikutnya) :

1) (II A1) Golongan Rumah Tangga Rendah

2) (II A2) Golongan Rumah Tangga Menengah

3) (II A3) Golongan Rumah Tangga Mampu

Instansi Pemerintah, TNI dan POLRI terdiri dari :

1) (II B1) Golongan Tempat Pendidikan, Asrama, Sekolah

2) (II B2) Golongan Instansi

3) (II B3) Golongan Instansi TNI dan POLRI

4) (II B4) Golongan Khusus AKMIL

Page 50: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

c. Niaga (III) :

1) Niaga Kecil (III A) : Toko kecil, Rumah makan, Salon, Usaha jasa,

Penginapan, Perusahaan swasta, Praktek dokter, Laborat swasta,

Rumah sakit, Pasar, Terminal, Gedung pertemuan, Percetakan,

Notaris, dan Bengkel kecil.

2) Niaga Besar (III B) : Hotel, Restoran, Rumah obat/Apotek, Pasar

swalayan, dan Rumah sakit swasta.

d. Industri (IV) :

1) Indutri Kecil (IV A) : Industri rumah tangga, Pengrajin (sepatu,

roti, tahu, tempe, krupuk)

2) Industri Besar (IV B) : Pabrik minuman, Makanan, Pabrik Es, dan

Karoseri

e. Rumah Tangga (II A) dibagi menjadi 3 golongan yaitu :

1) Golongan rumah tangga rendah (II A1)

2) Golongan rumah tangga menengah (II A2)

3) Golongan rumah tangga mampu (II A3)

B. Sumber air yang di kelola PDAM Kota Magelang Kota Magelang

1. Sumber air alami

Mata air adalah sebuah keadaan alami di mana air tanah mengalir

keluar dari akuifer menuju permukaan tanah. Mata air merupakan bagian

dari hidrosfir. Mata air dapat terjadi karena air permukaaan meresap ke

dalam tanah dan menjadi mata air. Air tanah kemudian mengalir melalui

retakan dan di dalam tanah yang dapat berubah celah kecil sampai gua

Page 51: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

bawah tanah. Air tersebut pada akhirnya akan menyembur keluar dari

bawah tanah menuju permukaan dalam bentuk mata air. Keluarnya air

menuju permukaan tanah, dapat merupakan akibat dari akuifer terbatas, di

mana permukaan air tanah berada di elevasi yang lebih tinggi dari tempat

keluar air (https://id.wikipedia.org/wiki/Mata_air, diakses pada hari Rabu,

28 Februari 2018, 11:41).

Gambar 3.1 Sumber air alami

Untuk memenuhi kebutuhan air minum dari para pelanggan,

PDAM mengambil air dari beberapa sumber mata air yang tersebar di

beberapa lokasi. Sumber air yang dikelola PDAM Kota Magelang itu

diambil dari sumber mata air alami (Gravitasi) yaitu Desa Kelagen dan

Desa Wulung.

Page 52: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Tabel 3.1 sumber mata air alami

No Mata Air Debit (ltr/dtk) Tahun Ket Lokasi

1 Kelagen 45 1920 Gravitasi Desa Kebon

Agung, Kecamatan

Bandongan

2 Wulung 55 1920 Gravitasi Desa Banjarsari,

Kecamatan

Kaliangkrik,

Kabupaten

Magelang.

2. Sumber air dengan sistem pipa

Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk

trasportasi antar peralatan (equipment) dari suatu tempat ke tempat yang

lain sehingga proses produksi dapat berlangsung. Komponen sistem

perpipaan secara umum terdiri dari:

a. Pipa

b. Fiting

c. Instrumen (peralatan untuk mengukuur dan mengendalikan parameter

aliran fluida, seperti temperatur, tekanan, laju aliran massa, level

ketinggian, dll).

d. Peralatan atau equipment (penukaran kalor, bejana tekan, pompa

compressor, dll)

Page 53: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

e. Penyangga pipa

f. Komponen khusus

Gambar 3.2 Sumber air alami

Dibawah ini adalah daftar sumber mata air sumur bor yang di

kelola oleh PDAM Kota Magelang.

Tabel 3.2 sumber mata air sumur bor

No Mata Air Debit (ltr/dtk) Tahun Ket

1 Tuk Pecah 150 2004/2005 Pompa

2 Kalimas 175 1971/1980 Pompa

3 Kanoman 150 1995/1997 Pompa

C. Pengelolaan sumber air di Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota

Magelang

Air merupakan sumber penghidupan bagi manusia, baik ia digunakan

untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sebagai air minum maupun untuk

menjaga keberlangsungan sumber mata pencahariannya untuk pengairan

Page 54: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

(irigasi) pertaniannya. Karena itu, air tidak boleh hanya dipandang sebagai

entitas sumber daya alam semata, namun ia juga memiliki fungsi dan manfaat

yang begitu signifikan bagi kehidupan umat manusia. Dengan demikian,

pengelolaan sumber daya air yang tepat dan serius serta mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat mutlak diperlukan.

Begitu pentingnya air bagi kehidupan manusia, maka pengelolaan air

memerlukan perhatian yang cukup serius sehingga manusia tidak mengalami

krisis air. Perlunya pengelolaan sumber daya air yang tepat dan serius

sebagaimana digagas dalam lokakarya tersebut cukup beralasan mengingat

pengelolaan sumber daya air yang kurang tepat dan kurang serius telah

memberikan dampak negatif bagi keberlangsungan hidup

manusia.Sebagaimana dijelaskan dalam UU No.7 tahun 2004 tentang sumber

daya air pengelolaan sumber daya air mencangkup kemanfaatan, konservasi,

dan pemberdayaan pengawasan.

Adapun pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota Magelang

meliputi:

1. Pemanfaatan

Kapasitas total ketersediaan air dari sumber mata air alami yang

terdapat di Desa Kebon Agung, Kecamatan Bandungan, Kabupaten

Magelang tidak bisa diambil semuanya. Jika diambil semuanya dapat

mengakibatkan berkurangnya debit air yang dialokasikan ke masyarakat

atau warga khususnya para petani. Dari debit mata air 100 liter per detik

yang boleh diambil oleh PDAM Kota Magelang hanya 60 liter saja,

Page 55: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

sedangkan 40 liter sisanya diperuntukkan bagi masyarakat sekitar dan

pertanian. Demikian tadi pernyataan dari Wawancara dengan Bapak

Bambang Sumantri pada tanggal 22 Februari 2018. Diperkuat lagi dengan

pernyataan dari Bapak Saiful Hidayat dimana kapasitas sumber yang

terpasang dari sumber mata air Kelagen saat ini adalah 40 lt/dtk,

sedangkan kapasitas produksi yang diperuntukan untuk PDAM Kota

Magelang saat ini adalah sebesar 35 lt/dtk, debet air yang diambil oleh

PDAM Kota Magelang sebenarnya diperuntukan lagi untuk masyarakat,

PDAM juga membantu masyarakat dalam pembuatan saluran irigasi, dan

sisanya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pertanian.(Wawancara

dengan Bapak Saiful Hidayat, pada tanggal 19 Februari 2018).

2. Konservasi

Adapun langkah yang dilakukan oleh PDAM Kota Magelang

dalam pengelolaan dan pemeliharaan sumber mata air yang ada di Desa

Kebon Agung, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Magelang diantaranya

adalah sebagai berikut:

a) Reboisasi

Reboisasi dilakukan guna meningkatkan kualitas hidup khususnya

manusia melalui peningkatan kualitas sumber daya alam. Dengan

melakukan reboisasi dapat diperoleh manfaat antara lain, pertama

melestarikan SDA (Sumber Daya Air) dengan maksud untuk

mempertahankan kelangsungan dan kualitas sumber daya air itu

sendiri. Dengan demikian tindakan eksploitasi harusnya disertai

Page 56: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

dengan peraturan-peraturan pemanfaatan dan pelestarian dari (Sumber

Daya Alam). Kedua untuk mengurangi pencemaran lingkungan,

khususnya pencemaran udara akibat dari polusi asap kendaraan

bermotor. Dan perindustrian harus menjadi perhatian yang serius saat

ini, karena dengan meningkatnya pengguna kendaraan bermotor dan

kegiatan industri seperti pabrik-pabrik dan pertambangan telah banyak

mengganggu ekosistem hidup, oleh sebab itu penting untuk melakukan

kegiatan reboisasi atau lebih dikenal dengan kegiatan Go Green.

Dengan melakukan reboisasi dapat mencegah ataupun menanggulangi

global warming.Dalam melakukan reboisasi PDAM Kota Magelang

melakukannya reboisasi setiap bulan sekali. Adapun jumlah pohon

yang ditanam oleh PDAM Kota Magelang sudah lumayan banyak

kurang lebih 100 pohon setiap bulan. Dari PDAM Kota Magelang saat

ini menanam satu jenis pohon yaitu pinus. Yang melatarbelakangi

PDAM Kota Magelang memilih jenis pohon pinus karena pohon pinus

mempunyai manfaat menjaga keseimbangan alam dan menjadikan

udara lebih segar. Dalam menanam pohon pinus masyarakat juga ikut

serta dalam penanaman dan pelestarian pohon pinus. Dapat kita

rasakan hasil dari reboisasi udara di sekitar sumber air terasa lebih

sejuk dan segar. (Wawancara dengan Bapak Saiful Atid, pada tanggal

5 Februari 2018)

Page 57: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Gambar 3.3 Reboisasi sumber air

Berdasarkan penjelasan dari Bapak Saiful Hidayat, Pada setiap satu

bulan sekali PDAM Kota Magelang meksanakan reboisasi di sekitar

sumber. Adapun jumlah pohon yang ditanam oleh PDAM Kota

Magelang sebanyak kurang lebih 100-150 pohon setiap bulan. Jadi

PDAM Kota Magelang dalam sebulan menanam pohon kurang lebih

250 pohon. Jenis pohon yang ditanam selain di sekitar sumber air

adalah pohon Maoni, jati kebon dan damar/pohon keras. Yang

melatarbelakangi PDAM Kota Magelang memilih jenis pohon maoni,

jati kebon dan damar/pohon keras karena pohon tersebut bisa

mencegah bencana alam seperti banjir dan longsor. Bentuk

pengelolaan reboisasi PDAM Kota Magelang hanya memberikan bibit

pohon kepada Kelurahan Desa Kebon Agung untuk mengelola semua

pohon yang akan ditanam. Jadi PDAM Kota Magelang tidak ikut serta

dalam pengelolaan reboisasi tersebut.

Page 58: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Gambar 3.4 Reboisasi sumber air

b) Bina Lingkungan

Dalam pengelolaan sumber mata air yang terdapat Desa Kebon Agung,

Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Pihak Pengelola PDAM

Kota Magelang memiliki gagasan untuk membuat pang air

(penampungan air) dari resapan air hujan yang nantinya akan dibuat di

sekitar sumber mata air, dengan maskud untuk menyerap kapasitas air

hujan yang turun agar tidak mengalir di jalan yang sudah di betonisasi

atau aspal, sehingga air tidak terbuang sia-sia. Akan tetapi ini baru

sebatas rencana. Adapun pelaksanaannya pihak pengelola PDAM

melibatkan keikutsertaan masyarakat sekitar untuk melakukan

pemeliharaan sumber daya air dan lingkungan sekitarnya guna

menjaga ketersediaan kapasitas dan kualitas sumber daya mata air

yang ada. Dan upaya yang dilakukan yaitu penghijauan dengan

kegiatan tanam seribu pohon. (Wawancara dengan Bapak Saiful

Hidayat tanggal 5 Februari 2018). Menurut Bapak Kepala Desa Kebon

Agung bahwasanya masyarakat hanya terlibat dalam pemeliharaan

Page 59: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

lingkungan sekitar sumber air, dan untuk pemeliharaan sumber airnya

itu sendiri masyarakat tidak ikut serta.

3. Pemberdayaan pengawasan

Dalam upaya pengawasan setiap harinya masing-masing lokasi

sumber mata air yang terdapat di Desa Kebon Agung, pihak PDAM

mendelegasikan beberapa karyawan untuk memantau di setiap sumber

mata air yang ada. Yang mana dalam melakukan pengawasan tersebut juga

melibatkan masyarakat sekitar, sehingga ketika terjadi permasalahan

dalam pemeliharaan dan pengelolaan sumber mata air, masyarakat akan

turut membantu. (Wawancara dengan Bapak Saiful Hidayat pada tanggal

19 2018).

D. Dampak Pengelolaan Sumber Air di Perusahaan Umum Daerah Air

Minum Kota Magelang Terhadap Masyarakat di Desa Kebon Agung

Kab. Magelang

1. Dampak Ekonomi

Menurut hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada narasumber

yaitu Bapak Mugiono sebagai petugas kelurahan, Bapak Bambang

Sumantri (Kades Desa Kebon Agung), dan Bapak Saiful Atid selaku

tokoh masyarakat. Ketiganya menjelaskan asal mula pengelolaan sumber

mata air yang berada di Desa Kebon Agung yaitu sebelum sumber mata

air yang di kelola oleh PDAM Kota Magelang. Sumber mata air tersebut

merupakan peninggalan Belanda yang kemudian diambil alih begitu saja

oleh PDAM Kota Magelang. Hal tersebut mengakibatkan konflik antara

Page 60: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

masyarakat dan pengelola PDAM Kota Magelang yang berujung di

Pengadilan Negeri Kota Magelang. Akhirnya didapati solusi yaitu pihak

pengelola PDAM harus memberikan sejumlah uang sebesar Rp. 2.000.000

kepada masyarakat Kebon Agung setiap bulannya sebagai kompensasi

dari perkara tersebut. Meski demikian, realisasinya hanya Rp. 2.000.000

yang diberikan oleh pihak PDAM kepada masyarakat Desa Kebon Agung

setiap triwulan. Adapun dari pihak PDAM Kota Magelang juga memberi

bantuan ketika masyarakat mengadakan kegiatan tertentu seperti

Agustusan, pihak PDAM Kota Magelang memberikan sumbangan berupa

sejumlah uang untuk kegiatan tersebut.

Adapun dampak positif dari pengelolaan sumber air oleh Perusahaan

Umum Daerah Air Minum Kota Magelang yaitu dimana masyarakat Desa

Kebon Agung diperbolehkan untuk mengelola sumber air untuk dijadikan

rekreasi seperti wisata pemandian.

2. Dampak Pertanian

Adapun informasi mengenai dampak dari pengelolaan sumber mata air

yang berada di Kebon Agung Kec. Bandongan, Kab. Magelang yang

penulis dapat dari hasil wawancara dengan narasumber Bapak Atid

merupakan tokoh masyarakat Desa Kebon Agung Kec. Bandongan, Kab.

Magelang. Beliau adalah salah satu dari tim sembilan yang pernah

memperjuangkan sumber mata air yang sekarang diambil alih dan dikelola

oleh PDAM Kota Magelang. Adapun penjelasan Bapak Atid mengenai

dampak yang dirasakan masyarakat akibat dari pengelolaan sumber air

Page 61: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

oleh PDAM Kota Magelang adalah ketika debet air yang seharusnya

dialokasikan ke lahan pertanian terpenuhi, yang terjadi adalah sebaliknya.

Banyak lahan pertanian yang kekurangan alokasi pengairan, sehingga

banyak lahan pertanian yang seharusnya bisa ditanami padi. Tetapi ini

hanya bisa ditanami cabai yang tidak memerlukan banyak asupan air. Hal

ini terjadi karena debit air yang seharusnya bisa dialokasikan untuk

pertanian, justru dialokasikan ke perkotaan. Berkenaan dengan

keterbatasan air mereka harus mengeluarkan biaya untuk membuat

instalasi air bersih dari rembesan air dari air Tuk Kalinongko dengan

menggunakan pipa untuk keperluan masak, mandi, dan cuci. (wawancara

Saiful Atid tanggal 5 Februari 2018). Dan diperkuat dari pemaparan

Bapak Bambang Sumantri yang beliau merupakan Kades Desa Kebon

Agung bahwasanya dampak dari pengelolaan sumber mata air Desa

Kebon Agung yang dikelola oleh PDAM Kota Magelang, masyarakat

Desa Kebon Agung merasakan kerugian karena kompensasi yang

diberikan oleh PDAM Kota Magelang terlalu sedikit. Lebih lanjut beliau

menuturkan andai saja sumber mata air yang berada di Desa Kebon

Agung dikelola oleh PDAM Kabupaten Magelang, pastinya kompensasi

yang diberikan akan jauh lebih besar sesuai dengan yang diharapkan

masyarakat Desa Kebon Agung. Menurut Bapak Mugiono selaku salah

satu pegawai kelurahan Desa Kebon Agung. Berdasarkan pemaparan yang

beliau sampaikan mengenai dampak yang dirasakan akibat pengelolaan

sumber mata air Desa Kebon Agung yang dikelola PDAM Kota Magelang

Page 62: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

adalah kompensasi yang diberikan oleh PDAM Kota Magelang tidak

sesuai dengan yang diharapkan masyarakat Desa Kebon Agung. Sehingga

masyarakat merasa rugi dengan hal tersebut karena kompensasi yang

diberikan tidak lah sebanding dengan profit yang didapat oleh PDAM

Kota Magelang dalam pengelolaan sumber mata air Desa Kebon Agung.

Page 63: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

BAB IV

Tinjauan Pengelolaan PDAM Kota Magelang terhadap Sumber Air dalm

Perspektif UU No.7 tahun 2004, Perda No.6 tahun 2016, dan Hukum Islam

A. Pengelolaan PDAM Kota Magelang terhadap Sumber Air Perspektif UU

No.7 tahun 2004

Dalam pengaturan kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan sumber daya

air yang diatur dalam UU No.7 tahun 2004dalampasal 14 meliputi

pengaturan, penetapan dan memberi izin atas peruntukan, penyediaan

penggunaan, dan penguasaan sumber air pada wilayah sungai dengan tetap

dalam kerangka konservasi dan pengendaliaan sumber air itu diserahkan

kepada pemerintahan provinsi, pemerintahan kabupaten/kota berdasarkan

kepada letak wilayah air yang bersangkutan. Sama halnya yang direalisasikan

di Desa Kebon Agung dalam mengatur sumber daya air, yang diwujudkan

dalam bentuk kegiatan yang pertama, pemanfaatan yaitu dimana kapasitas

total ketersediaan air dari sumber air tidak boleh diambil semua harus ada

sisa, sedangkan dari sisa tersebut diperuntukan kepada masyarakat dan

pertanian. Kedua konservasi, maksud dari konservasi tersebut yaitu

pemeliharaan dan pelestarian sumber daya air ditujukan untuk melindungi dan

melestarikan sumber air lingkungan keberadaannya terhadap kerusakan atau

gangguan yang disebabkan oleh daya alam. Pemeliharaan pada sumber daya

air yang dilakukan oleh pihak PDAM Kota Malegang yaitu reboisasi atau

penanaman pohon kembali dilingkungan sumber air supaya air yang

digunakan untuk masyarakat bisa terpenuhi secara terus-menerus karena

Page 64: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

sumber air tersebut merupakan satu-satunya sumber mata air yang digunakan

di Desa Kebon Agung Kabupaten Magelang. Ketiga, pengawasan maksud

dari pengawasan tersebut adalah dimana setiap hari pihak PDAM Kota

Magelang mendelegasikan beberapa karyawan untuk memantau disetiap

sumber mata air yang ada. Dalam perizinan sumber daya air diatas pihak

PDAM Kota Magelang sudah mendapatkan izin secara resmi oleh

Pemerintahan Kota. Maka dari itu dalam pelaksanaan peraturan PDAM Kota

Magelang sesuai dengan UU No.7 tahun 2004.

Beberapa tokoh masyarakat Desa Kebon Agung juga ikut andil dalam

kegiatan perencanaan, pelaksanaan kontruksi, pengawasan, operasi dan

pemeliharaan sumber daya air. Selain itu masyarakat umum ikut

melaksanakan upaya pemberdayaan untuk kepentingan masing-masing seperti

kegiatan pralonisasi yaitu membuat saluran air ke rumah masing-masing yang

dikoordinir oleh pihak PDAM Kota Magelang. Kegiatan tersebut berpedoman

pada tujuan pemberdayaan sebagaimana yang dimaksud dalam bentuk

pengembangan sumber daya air. Kegiatan pengembangan tersebut merupakan

wujud pemanfaatan serta pengelolaan sumber air. Adapun dampak

pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota Magelang yaitu dampak ekonomi

dan dampak pertanian. Dampak ekonomi terjadi kerugian dalam pemberian

kompensasi terhadap masyarakat tidak sesuai dengan kesepakatan, dalam

kesepakatan PDAM Kota Magelang memberikan kompensasi sejumlah uang

sebesar Rp.2.000.000 perbulan. Akan tetapi dari pihak PDAM Kota Magelang

memberikan uang kerugian dalam triwulan sebesar uang Rp.2.000.000.

Page 65: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Sedangkan dalam perjanjian PDAM Kota Magelang dengan masyarakat

perbulan diberikan uang dari kerugian tersebut sebesar Rp.2.000.000.

Sedangkan dari dampak pertanian yang dirasakan masyarakat akibat dari

pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota Magelang adalah debit air

berkurang, sehingga banyak lahan pertanian yang kekurangan pengairan.

Jadi menurut penulis mengenai pengelolaan sumber daya air oleh PDAM kota

Magelang di Desa Kebon Agung sudah sesuai, karena dari setiap proses

pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya air yang ada telah

mempertimbangkan dengan keseimbangan alam. Hanya saja dalam

memberikan kompensasi kepada masyarakat tidak sesuai dengan yang sudah

ada dalam perjanjian dengan masyarakat.

B. Pengelolaan PDAM Kota Magelang terhadap Sumber Air Perspektif

PerdaNo.6 tahun 2016

Pengelolaan sumber air di Desa Kebon Agung yang dilakukan oleh PDAM

Kota Magelang yang bertujuan sebagai sistem penyediaan air minum (SPAM)

dengan melaksanakan pengembangan dan pengelolaan secara sarana

prasarana yang meliputi proses dasar menejemen untuk menyediaan air

minum untuk masyarakat. Dalam kegiatan pengembangan SPAM tersebut

melakukan uji kualitas air seperti yang dilakukan oleh PDAM Kota Magelang

dengan cara pengecekan air supaya layak dikonsumsi oleh masyarakat untuk

air minum di Desa Kebon Agung. Selain itu untuk meningkatkan kuantitas

air, PDAM Kota Magelang melakukan pembangunan tangki air yang berada

di atas sumber air. Kemudian dari tangki air tersebut disalurkan ke tangki air

Page 66: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

air yang lain untuk perluasan penggunaan air di wilayah lain. Seperti dialiran

ke persawahan, masyarakat Desa Kebon Agung dan dialirkan ke Kota

Magelang. Dalam rangka untuk memenuhi kontinuitas air minum PDAM

Kota Magelang mempunyai rencana untuk melakukan pembuatan pang air.

Maksud dari pang air tersebut adalah alat untuk resapan dari air hujan, supaya

debit air yang digunakan untuk masyarakat stabil dan dapat digunakan secara

terus-menerus. Semua kegiatan tersebut dilakukan untuk memaksimalkan

pemanfaatan fungsi sarana prasarana yang meliputi operasi dan pemeliharaan,

perbaikan dam peningkatan sumber daya manusia serta kelembagaan.

Dari paparan diatas merupakan realisasi peraturan daerah pasal 1 No.6 tahun

2016.

Dalam penjelasaan realisasi pasal 1 diatas, mengandung tujuan untuk

pengembangan sistem penyediaan air minum yang sehat, bersih dan produktif

dalam rangka memenuhi kehidupan masyarakat. Selain itu dalam

menyeimbangkan tanggung jawab dalam keletarian lingkungan hidup sebagai

tanggung jawab sosial. Wujud peningkatan kinerja PDAM Kota Magelang

sudah jelas terealisasi pada penjelasan pasal 1 Perda No.6 tahun 2016 dan

sesuai dengan prinsip tata kelo perusahaan yang sehat dalam pelayanan

dengan masyarakat Kota Magelang.

Dalam paparan realisasi Perda No.6 tahun 2016 diatas, PDAM Kota

Magelang hanya mengatur kinerja pelayanan kepada masyarakat Kota

Magelang.

Page 67: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

C. Pengelolaan PDAM Kota Magelang terhadap Sumber Air Perspektif

Hukum Islam

Dari pelaksanaan UU No.7 tahun 2004 dan Perda No.6 tahun 2016 jika

ditinjau dari hukum Islam yang berkaitan pengelolaan sumber daya air. Dalam

pelaksanaan UU No.7 tahun 2004 pengelolaan sumber daya air tersebut

melaksanakan kegiatan pemanfaatan, konservasi pemeliharaan dan pelestarian

sumber daya air ditujukan untuk melindungi dan melestarikan sumber air

lingkungan keberadaannya terhadap kerusakan atau gangguan yang

disebabkan oleh daya alam. Dan pada pelaksanaan Perda No.6 tahun 2016

dengan melaksanakan pengembangan dan pengelolaan secara sarana

prasarana yang meliputi proses dasar menejemen untuk menyediaan air

minum untuk masyarakat dengan menggunakan sistem penyediaan air minum

guna untuk memaksimalkan fungsi sarana prasarana dari PDAM Kota

Magelang.

Berdasarkan firman Allah STW. Q.S Al-A‟raf ayat 56:

Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,

sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo‟alah kepada-Nya dengan rasa

takut dan harapan. Sesungguhnya Allah amat dekat kepada orang yang

berbuat baik.” (QS. Al-A‟raf ayat 56)

Page 68: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

PDAM Kota Magelang telah melakukan pemanfataan secara maksimal tanpa

adanya unsur melakukan kerusakan alam. Hal tersebut dibuktikan dengan

realisasi kegiatan yang sudah dilakukan PDAM Kota Magelang dalam

pengembangan,mengatur kewenangan, melindungi, melestarikan, pelaksanaan

kontruksi, pengawasan, operasi pemeliharaan sumber daya air, peningkatan

kualitas dan kuantitas air dan kontinuitas serta menjamin kelayakan untuk

dikonsumsi oleh masyarakat dan juga bertanggung jawab atas kerugian yang

terjadi di masyarakat dalam pengelolaan sumber air. Hal tersebut sama sekali

tidak berlawanan dengan firman Allah diatas.

Firman Allah SWT QS. al-Baqarah ayat (22):

Artinya: Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan

langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia

menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki

untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi

Allah, padahal kamu mengetahui. QS. al-Baqarah ayat (22).

Segala sesuatu yang ada dibumi diciptakan Allah untuk manusia supaya

digunakan untuk kemaslahatan, serta kesejahteraan masyarakat. PDAM Kota

Magelang melaksanakan perluasan penggunaan air di wilayah lain. Seperti

dialiran ke persawahan, masyarakat Desa Kebon Agung dan dialirkan ke Kota

Magelang. Artinya PDAM Kota Magelang telah memberikan pelayanan guna

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Bukan hanya

Page 69: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

masyarakata diwilayah sumber air tetapi juga masyarakat yang jauh dari

sumber mata air.

Bahwa kegiatan tersebut tidak berlawanan dengan firman Allah diatas tentang

pemeliharaan lingkungan hidup.

Firman Allah SWT Q.S Ali-„Imran: 190-191:

Artinya: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan

pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi

orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil

berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan

tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami,

tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau,

lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-„Imran: 190-191).

Konservasi pada sumber daya air yang dilakukan oleh pihak PDAM Kota

Malegang yaitu reboisasi atau penanaman pohon kembali dilingkungan

sumber air supaya air yang digunakan untuk masyarakat bisa terpenuhi secara

terus-menerus karena sumber air tersebut merupakan satu-satunya sumber

mata air yang digunakan di Desa Kebon Agung Kabupaten Magelang.

Page 70: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk menjaga lingkungan supaya

mencegah terjadinya bencana lingkungan, dalam berbagai pembagunan dan

pemasangan pralonisasi sudah dipertimbangkan oleh PDAM Kota Magelang

supaya tidak menjadi faktor terjadinya becana lingkungan. Karena pada

dasarnya pembangunan tersebut hanya untuk memberikan kemanfaatan

kepada masyarakat Desa Kebon Agung dan umumnya masyarakat Kota

Magelang.

Adapun hadist yang menjelaskan adanya bahaya yang berkaitan dengan

sumber kekayaan air, yaitu penggunaan air secara berlebihan. Air dianggap

sebagai sesuatu yang murah dan tidak berharga. Karena hanya manusia-

manusia yang berfikir mengetahui betapa berharga kegunaan dan nilai air.

Hal ini sejalan dengan Q.S al-an‟am ayat 141 yakni

Artinya: Dan janganlah kalian israfatauberlebih-lebihan,

sesungguhnya Allah tidakmenyukai orang-orang yang berlebihan.

Ayat di atas, didukungjugaolehsalahasatuhadis, yaitu:

عن أب ىري رة رضي اللو عنو أن رسول اللو صلى اللو عليو وسلم قال ال ينع فضل الماء ليمنع بو الكل )رواه البخاري(

Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jangan

kelebihan air ditahan, dengan maksud untuk menahan tumbuhnya

tanaman.” (HR. Bukhari)

Berdasakan dari hukum Islam. Tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan

sumber air oleh PDAM Kota Magelangdi Desa Kebon Agung tidak sesuaidari

Page 71: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

rujukan hadits, sedangkan dalam al-Qur‟an telah sesuai yang tertulis

sebelumnya menerangkan bahwasannya dalam pengelolaan sumber air

mengambil dariyang disyari‟atkan dalam Islam.

Page 72: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Landasan Teori yang didukung oleh hasil penelitian,

maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengelolaan sumber air di Perusahaan Air Minum Kota Magelang

Pengelolaan sumber daya air yang dikelola oleh PDAM Kota Magelang

meliputi pemanfaatan, konservasi, pemberdayaan. Pemanfataan adalah

dimana kapasitas air tidak boleh diambil semua dan harus ada sisa,

sedangkan dari sisa tersebut diperuntukan kepada masyarakat dan

pertanian. Konservasi yaitu pemeliharaan dan pelestarian sumber daya

air ditujukan untuk melindungi dan melestarikan sumber air lingkungan

keberadaannya terhadap kerusakan atau gangguan yang disebabkan

oleh daya alam. Pemeliharaan pada sumber daya air yang dilakukan

oleh pihak PDAM Kota Malegang yaitu reboisasi atau penanaman

pohon kembali dilingkungan sumber air supaya air yang digunakan

untuk masyarakat bisa terpenuhi secara terus-menerus karena sumber

air tersebut merupakan satu-satunya sumber mata air yang digunakan di

Desa Kebon Agung Kabupaten Magelang. Pengawasan yaitu setiap

harinya dimana pihak PDAM Kota Magelang mendelegasikan beberapa

karyawan untuk memantau disetiap sumber mata air yang ada.

Page 73: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

2. Dampak pengelolaan pengelolaan sumber air di Perusahaan Umum

Daerah Air Minum Kota Magelang terhadap masyarakat Desa Kebon

AgungKec. Bandongan Kab. Magelang

Dampak ekonomi yang dirasakan akibat pengelolaan sumber mata air

Desa Kebon Agung yang dikelola PDAM Kota Magelang adalah

kompensasi yang diberikan oleh PDAM Kota Magelang tidak sesuai

dengan yang diharapkan masyarakat Desa Kebon Agung. Sehingga

masyarakat merasa rugi dengan hal tersebut karena kompensasi yang

diberikan tidak lah sebanding dengan profit yang didapat oleh PDAM

Kota Magelang dalam pengelolaan sumber mata air Desa Kebon

Agung. Adapun dampak pertanian yang dirasakan masyarakat akibat

dari pengelolaan sumber air oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum

Kota Magelang adalah ketika debet air yang seharusnya dialokasikan ke

lahan pertanian terpenuhi, yang terjadi adalah sebaliknya. Banyak lahan

pertanian yang kekurangan alokasi pengairan, sehingga banyak lahan

pertanian yang seharusnya bisa ditanami padi. Tetapi ini hanya bisa

ditanami cabai yang tidak memerlukan banyak asupan air. Hal ini

terjadi karena debit air yang seharusnya bisa dialokasikan untuk

pertanian, justru dialokasikan ke perkotaan.

3. Tinjauan UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Perda No.6

Tahun 2016 tentang Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota

Magelang dan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air di

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Magelang

Page 74: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Dari tinjauan UU No.7 Tahun 2004 pengelolaan sumber daya air oleh

PDAM kota Magelang di Desa Kebon Agung sudah sesuai, karena dari

setiap proses pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya air yang ada

telah mempertimbangkan dengan keseimbangan alam. Hanya saja

akibat dari kesepakatan dengan masyarakat yang dialokasikan ke

masyarakat dalam memberikan kompensasi kepada masyarakat tidak

sesuai dengan yang sudah ada dalam perjanjian yang telah disepakati

sebelumnya. Sedangkan paparan dari tinjauan Perda No.6 Tahun 2016,

Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Magelang sudah

melaksanakan kinerja sesuai dengan isi dalam perda tersebut. Dari

tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM

Kota Magelangdi Desa Kebon Agung tidak sesuai dari rujukan hadits,

sedangkan dalam al-Qur‟an telah sesuai yang tertulis sebelumnya

menerangkan bahwasannya dalam pengelolaan sumber air sesuai yang

disyari‟atkan dalam Islam.

Page 75: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan kepada Perusahaan

Umum Daerah Air Minum Kota Magelang adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Magelang

memberikan kompensasi kepada masyarakat Desa Kebon Agung

sebagaimana perjanjian yang telah disepakati. Yaitu Rp. 2.000.000

setiap bulannya.

2. Segera direalisasikannya pembuatan pang air (penambungan air) di

sekitar sumber mata air yang berada di Desa Kebon Agung.

Page 76: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

DAFTAR PUSTAKA

Afifudin dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

Pustaka Setia,2009, 91.

Agus Fakhrina, (2012). Pengelolaan Sumber Daya Air di Dukuh Kaliurang

Persepektif Ekonomi Islam. Jurnal Penelitian. Vol. 9 No. 1, pp1-17.

Ali, Zainudin. 2009. Metode Penelian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

al-Mishri, Abdul Sami‟. 2006. Pilar-pilar Ekonomi Islami. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Al-Haritsi, Dr. Jaribah bin Ahmad. 2006. Fikih Ekonomi Umar bin al-Khathab.

Jakarta:

Khalifa.

an-Nabhani, Taqyuddin. 1996. Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif

IslamSurabaya: Risalah Gusti

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

Damanuri, Aji. 2010. Metodelogi Penelitian Muamalah. Ponorogo.

Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2012.

Enger dan Smith, (2000), Dalam Tasambar Mochtar, Aspek Pengelolaan Air dan

Sumber Air dalam Era Otonomi Daerah.

Faruqui, Naser I.. 2001. Islam and Water Management: Overview and Principles.

Dalam Faruqui, Naser I., dkk. 2001. WaterManagement in Islam (hlm.

1 – 32). Tokyo: United Nation Press.

Jacobus Samijdo, 2004. Pengelolaan Sumber Air. Jurnal Penelitian. Vol : XXI,

No.1, Maret 2004.

Moleong, J, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Moloeng, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

Moleong, J, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Page 77: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota

Kadouri, M.T., dkk. 2001. Water Rights and Water Trade: An IslamicPerspective.

dalam Faruqui, Naser I., dkk. 2001. WaterManagement in Islam (hlm.

85 – 93). Tokyo: United Nation Press.

Suprayogo. Imam & Tobroni, 2001. Metodologi Penelitian Sosial Agama.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Syarifudin Azwar. 1999. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

https://prezi.com/odqbmussl1pl/pengelolaan-sumber-daya-air/

https://id.wikipedia.org/wiki/Mata_air

https://www.academia.edu/23714986/HUKUM_LINGKUNGAN_DI_DALAM_

ALQURAN_DAN_HADITS

https://www.google.com/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&channel=np&biw=1366&bih=657&ei=_3icWq6LJML6vATY3bT4AQ&q=sistem+perpompaan+adalah&oq=sistem+perpompaan+adalah&gs_l=psy-ab.3..0i13k1.3720.13944.0.14471.71.30.0.2.2.0.496.5214.0j2j13j2j2.19.0....0...1c.1.64.psy-ab..52.19.4805...0j33i22i29i30k1j0i131k1j0i67k1j0i10k1j0i22i30k1j0i22i10i30k1.0.k0Be6y8Ss3I

https://www.google.com/search?q=pengertian+perda&ie=utf-8&oe=utf-

8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=fflb

http://www.sumberilmuhukum.com/2017/10/pengertian-undang-undang-dan-

contoh.html

Page 78: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota
Page 79: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota
Page 80: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota
Page 81: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota
Page 82: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota
Page 83: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota
Page 84: PENGELOLAAN SUMBER AIR OLEH PDAM KOTA MAGELANG …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5031/1/SKRIPSI FIX.pdf · tinjauan hukum Islam terhadap pengelolaan sumber air oleh PDAM Kota