PENGELOLAAN PAKAN

11
PENGELOLAAN PAKAN Drh. M.Nanang Tejolaksono PENDAHULUAN Mengapa mahluk hidup perlu makan? Terlihat sekilas hanya satu pertanyaan sederhana tetapi pertanyaan tersebut memerlukan banyak penjelasan. Pada dasarnya untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut secara benar, terlebih dahulu kita harus tahu dasar-dasar ilmu makanan sehingga kita bisa tahu apa yang disebut dengan zat makanan, mengapa mahluk hidup memerlukannya, berapa banyak makanan yang harus dikonsumsi dan untuk apa zat makanan tersebut dalam tubuh serta bagaimana proses makanan di dalam tubuh. Ilmu makanan adalah suatu ilmu yang saling berhubungan antara makanan dan zat-zat makanan yang terkandung di dalamnya terhadap kesehatan manusia dan kesehatan hewan. Tujuan kita mengetahui ilmu makanan adalah untuk mengetahui bagaimana cara-cara memberi makanan ke hewan dengan benar sehingga kita bisa memberi makanan yang sehat dan bergizi dengan harga yang effisien. TUBUH HEWAN DAN MAKANANNYA Komposisi tubuh hewan dewasa secara umum terdiri dari : 1

Transcript of PENGELOLAAN PAKAN

Page 1: PENGELOLAAN  PAKAN

PENGELOLAAN PAKANDrh. M.Nanang Tejolaksono

PENDAHULUAN

Mengapa mahluk hidup perlu makan? Terlihat sekilas hanya satu pertanyaan

sederhana tetapi pertanyaan tersebut memerlukan banyak penjelasan. Pada dasarnya

untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut secara benar, terlebih dahulu kita harus tahu

dasar-dasar ilmu makanan sehingga kita bisa tahu apa yang disebut dengan zat makanan,

mengapa mahluk hidup memerlukannya, berapa banyak makanan yang harus dikonsumsi

dan untuk apa zat makanan tersebut dalam tubuh serta bagaimana proses makanan di

dalam tubuh.

Ilmu makanan adalah suatu ilmu yang saling berhubungan antara makanan dan

zat-zat makanan yang terkandung di dalamnya terhadap kesehatan manusia dan kesehatan

hewan. Tujuan kita mengetahui ilmu makanan adalah untuk mengetahui bagaimana cara-

cara memberi makanan ke hewan dengan benar sehingga kita bisa memberi makanan

yang sehat dan bergizi dengan harga yang effisien.

TUBUH HEWAN DAN MAKANANNYA

Komposisi tubuh hewan dewasa secara umum terdiri dari :

1. Air : 59%

2. Protein : 16%

3. Lemak : 20%

4. Karbohidrat : 1%

5. Abu : 4%

Komposisi tersebut akan berpengaruh seiring dengan bertambahnya usia.Semakin

tua usia hewan maka kadar air akan semakin turun sedangkan kadar lemaknya akan

semakin naik.

1

Page 2: PENGELOLAAN  PAKAN

Didalam tubuh hewan, makanan yang dicerna akan diolah oleh organ-organ

pencernaan. Secara garis besar saluran pencernaan dianggap sebagai sebuah tabung

(seperti tabung paralon) dari mulai mulut sampai ke anus. Fungsi utama saluran

pencernaan adalah untuk mencerna, mengabsorbsi (menyerap) makanan serta

mengeluarkan sisanya dalam bentuk tinja.

Organ pencernaan hewan secara garis besar terbagi dalam 2 kategori :

a) Sistem pencernaan lambung tunggal (kuda, gajah, tapir, harimau, anjing, unggas,

kucing, dll).

b) Sistem pencernaan lambung ganda/ruminansia/pemamah biak (sapi,domba,

babirusa, anoa dll).

Hewan berlambung ganda mempunyai empat lambung (rumen, retikulum,

omasum dan abomasum). Pada hewan jenis ini makanan setelah ditelan akan mengalami

regurgitasi (memamah biak). Sedangkan pada jenis hewan berlambung tunggal makanan

tidak dikeluarkan ke mulut lagi (tidak memamah biak). Pada hewan jenis equidae (kuda

dan zebra), makanan tidak ditimbun dalam lambung tetapi di dalam coecum (usus buntu).

Saluran pencernaan pada hewan jenis ini sangat panjang dan berkelok-kelok sehingga

hewan menjadi mudah mengalami kolik (sakit perut yang sangat ).

MACAM-MACAM ZAT MAKANAN

Komposisi makanan yang sempurna hendaknya mengandung zat-zat makanan

yang seimbang dimana komposisi utamanya adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin

dan mineral.

Karbohidrat

Jenis bahan makanan ini banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan.Bahan makanan

ini sangat penting karena berfungsi : sebagai sumber energi utama dalam tubuh, dimana

karbohidrat akan diubah menjadi gula.

Sumber utama karbohidrat yaitu :

1. Hijauan makanan tenak ( rumput & daun-daunan )

2. Buah-buahan

3. Jamur & rumut laut

4. Biji-bijian & umbi-umbian

2

Page 3: PENGELOLAAN  PAKAN

Protein.

Secara alami, tubuh hewan tidak bisa membentuk asam amino yang merupakan

komponen pembentukan protein, sehingga dia harus mendapat asupan protein dari

makanannya. Jenis bahan makanan ini sangat penting karena mempunyai fungsi sebagai

berikut :

1. Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak

2. Pertumbuhan jaringan

3. Sebagai sumber energi

4. Sumber enzym tubuh

5. Sumber beberapa hormon tubuh

Protein dapat banyak terkandung di dalam susu, telur, daging dan kacang-kacangan.

Lemak.

Bahan makanan ini mengandung energi paling banyak jika dibandingkan dengan

bahan makanan yang lain, selain itu bahan makanan ini membuat kita tahan lapar lebih

lama. Sumber makanan yang banyak mengandung lemak adalah daging, mentega, keju,

susu, hati, kacang-kacangan.

Fungsu utama lemak adalah :

1. Sebagai sumber energi tinggi

2. Sebagai pembawa vitamin ( khusus vitamin yang larut dalam lemak )

Vitamin.

Vitamin merupakan suatu senyawa organik dimana satu dengan yang lain tidak

ada hubungannya dan hanya diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat kecil. Fungsi

vitamin adalah sebagai katalisator proses metabolisme tertentu dalam tubuh (tergantung

jenis vitaminnya ).

Vitamin terbagi dalam dua kelompok yaitu :

1. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C

2. Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A,D,E,K

3

Page 4: PENGELOLAAN  PAKAN

KEBUTUHAN TUBUH TERHADAP MAKANAN

Tubuh memerlukan makanan untuk bisa menghasilkan energi. Energi diperlukan

untuk bisa melakukan aktifitas sehari-hari misalnya pergerakan badan, reproduksi atau

pembentukan jaringan baru. Besarnya energi yang dibutuhkan tubuh tergantung dari

kondisi hewan pada saat tersebut.

Kebutuhan minimal energi yang diperlukan oleh tubuh (MEC) adalah besarnya

energi yang diperlukan tubuh untuk kebutuhan hidup pokok (misalnya dalam kondisi

tidur). Besarnya MEC adalah:

MEC = Konstanta x (BB)-75

Tubuh akan membutuhkan energi yang tinggi pada saat :

1. Masa pertumbuhan

2. Hewan bunting

3. Betina menyusui

4. Hewan pekerja (hewan atraksi, hewan tunggang, hewan pembajak sawah, penarik

gerobak)

5. Hewan sakit (masa penyembuhan)

Dalam kondisi tersebut diatas kebutuhan energi bisa mencapai 2-3x kebutuhan minimal

yang diperlukan tubuh.

CARA MENYUSUN MENU MAKANAN DAN PEMBERIANNYA

Prinsip dalam menyusun menu makanan untuk satwa adalah menu yang SEHAT

dan HEMAT. Untuk itu perlu diupayakan tercapainya menu yang seimbang sesuai

kebutuhan satwa tetapi dengan harga seminimal mungkin.

Untuk bisa mendapatkan menu makanan yang bagus (yang sesuai dengan

kebutuhan hewan) maka dalam menyusun menu harus disusun dengan jalan :

1. Memperkirakan berat badan hewan untuk mengetahui minimal energi yang

dibutuhkan oleh hewan.

2. Mempertimbangkan kondisi hewan (masa pertumbuhan, bunting, menyusui,

reproduksi?)

3. Tentukan jenis makanannya dengan memperhatikan jenis makanan dihabitat aslinya

dan jenis makanan yang disukainya serta pertimbangkan faktor ketersediaan pakan.

4

Page 5: PENGELOLAAN  PAKAN

4. Menghitung banyaknya energi yang terkandung di dalam menu apakah sudah sesuai

dengan kebutuhan atau belum.

5. Makanan siap diberikan ke hewan.

PEMBERIAN MAKANAN YANG BAIK

1. Harus diberikan dalam keadaan bersih (baik makanan maupun tempatnya) dan segar.

Makanan dipastiakan tidak terkena jamur, terutama jenis makanan yang peka terkena

jamur misalnya biji-bijian dan pelet.

2. Makanan diberikan secara teratur baik dalam jumlah dan jenis makanan, menu

makanan maupun waktu dan frekuensi makannya.

3. Jika ingin mengganti jenis makanan harus dilakukan secara bertahap

4. Makanan sebaiknya disesuaikan dengan makanan dihabitat aslinya (tidak terlalu

banyak manipulasi menu makanan)

5. Untuk jenis pakan musiman harus diperhatikan ketersediaannya, sehingga satwa

harus dibiasakan makan berbagai jenis makanan.

6. Setiap hewan selain memerlukan makanan juga memerlukan minuman.Jadi minuman

harus selalu tersedia.

KONTAMINASI PAKAN

Makanan yang akan diberikan kepada satwa harus dipastikan bahwa pakan

tersebut aman, sehat dan terbebas dari kontaminasi. Berikut ini beberapa sumber

kontaminasi:

1. Biologis : jamur sering terdapat pada jenis pelet dan biji-bijian, bakteri

2. Kimia : pestisida yang banyak ditemukan di sayuran atau buah-buahan

3. Fisik : kawat, plastik, dll

Berikut ini beberapa tips untuk mengantisipasi adanya kemungkinan kontaminasi

pakan:

1. Simpan pakan dalam tempat yang kering, hindari kelembaban yang tinggi.

2. Jangan menyimpan pelet dan biji-bijian terlalu lama yang mengakhibatkan terekspos

jamur

5

Page 6: PENGELOLAAN  PAKAN

3. Biasakan mencuci sayur-sayuran terlebih dahulu sebelum diberikan kepada satwa

4. Pendistribusian makanan sebaiknya dalam tempat tertutup terutama untuk jenis

daging, ikan, DOC, dan biji-bijian.

5. Sumber pakan yang baik adalah dari hasil breeding atau tanam sendiri untuk

memastikan bebas kontaminasi.

6. Jika terpaksa mendapat suplai pakan dari luar, maka sebaiknya harus diketahui

sumber penghasil pakan tersebut sehingga kualitasnya bisa terpantau.

7. Teliti pakan sebelum diberikan kepada satwa untuk memastikan terbebas dari hal-hal

yang membahayakan.

PAKAN SEBAGAI ENRICHMENT (PENGAYAAN)

Selaras dengan diharuskannya pemenuhan etika dan kesejahteraan satwa maka

pakan memegang peranan penting dalam upaya pemenuhan program tersebut. Pakan

diberikan tidak hanya diletakkan ditempat yang mudah dijangkau tetapi pakan diletakkan

ditempat dimana satwa harus melakukan usaha untuk mendapatkannya. Kondisi ini

memungkinkan satwa harus melakukan exercise untuk mencapai tempat pakan tersebut.

Hal ini dimaksudkan agar:

Satwa menjadi lebih aktif

Untuk mempertahankan sifat alaminya, dimana satwa harus mencari makan

EVALUASI PAKAN

PENYAKIT-PENYAKIT KARENA KESALAHAN PAKAN

Pentingnya peran pakan menyebabkan banyak penyakit yang dipicu karen

akesalahan dalam pemberian pakan. Kesalahan itu tidak hanya karena kekurangan

makanan tetapi juga karena kelebihan suatu zat makanan yang berakibat akan

terganggunya proses metabolisme tubuh hewan.

Contoh kasus karena kesalahan pakan:

6

Page 7: PENGELOLAAN  PAKAN

Kembung

Kembung terjadi karena adanya penimbunan gas di dalam lambung pada satwa

lambung tunggal sedangkan pada hewan ruminansia biasanya terjadi di daerah rumen.

Kembung biasanya terjadi karena gas hasil fermentasi makanan tidak dapat secara

sempurna dikeluarkan. Salah satu penyebab terjadinya kembung adalah pemberian

makanan dari daun jenis leguminosa yang masih muda.

Kekurangan energi

Gejala dari penyakit diatas biasanya hewan terlihat kurus, nafsu mkan turun, bulu

kusam.Pada kasus yang sudah melanjut tampak adanya pembesaran pada perut

(busung perut).

Pada kasus hipoprotein (kekurangan 1protein) bisa menyebabkan:

1. anestrus

2. penundaan pubertas (dewasa kelamin)

3. menurunkan produksi sperma

4. menurunkan produksi embrio

Hipocalcemia ( kekurangan kalsium )

Penyakit ini bisa disebabkan beberapa hal yaitu :

Produksi air susu yang tinggi pada hewan yang sedang menyusui (biasa pada sapi

perah). Pada kasus ini hewan akan ambruk dengan kepala menoleh kebelakang

membentuk huruf.

Kesalahan dalam pemilihan pakan misal pada kuda yang diberi makan jenis rumput

besar (setaria, king grass dan rumput gajah). Biasanya hewan akan mengalami

pembesaran pada rongga hidung.

Eclamsia yaitu penyakit kejang-kejang terutama pada hewan yang baru melahirkan

yang disebabkan kekurangan jumlah kalsium dalam tubuhnya.

Kelebihan zat besi (Fe)

1

7

Page 8: PENGELOLAAN  PAKAN

Kasus ini sering terjadi pada burung (terutama burung cendrawasih), dengan

gejala yang khas dimana burung terlihat sehat tetapi tidak bisa terbang. Biasanya sering

terjadi pada burung yang diberi makan ulat hongkong terlalu banyak karena ulat

hongkong mengandung Fe yang sangat tinggi.

8