PENGELOLAAN PAKAN
-
Upload
dilaciouzz-hepihope -
Category
Documents
-
view
111 -
download
2
Transcript of PENGELOLAAN PAKAN
PENGELOLAAN PAKANDrh. M.Nanang Tejolaksono
PENDAHULUAN
Mengapa mahluk hidup perlu makan? Terlihat sekilas hanya satu pertanyaan
sederhana tetapi pertanyaan tersebut memerlukan banyak penjelasan. Pada dasarnya
untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut secara benar, terlebih dahulu kita harus tahu
dasar-dasar ilmu makanan sehingga kita bisa tahu apa yang disebut dengan zat makanan,
mengapa mahluk hidup memerlukannya, berapa banyak makanan yang harus dikonsumsi
dan untuk apa zat makanan tersebut dalam tubuh serta bagaimana proses makanan di
dalam tubuh.
Ilmu makanan adalah suatu ilmu yang saling berhubungan antara makanan dan
zat-zat makanan yang terkandung di dalamnya terhadap kesehatan manusia dan kesehatan
hewan. Tujuan kita mengetahui ilmu makanan adalah untuk mengetahui bagaimana cara-
cara memberi makanan ke hewan dengan benar sehingga kita bisa memberi makanan
yang sehat dan bergizi dengan harga yang effisien.
TUBUH HEWAN DAN MAKANANNYA
Komposisi tubuh hewan dewasa secara umum terdiri dari :
1. Air : 59%
2. Protein : 16%
3. Lemak : 20%
4. Karbohidrat : 1%
5. Abu : 4%
Komposisi tersebut akan berpengaruh seiring dengan bertambahnya usia.Semakin
tua usia hewan maka kadar air akan semakin turun sedangkan kadar lemaknya akan
semakin naik.
1
Didalam tubuh hewan, makanan yang dicerna akan diolah oleh organ-organ
pencernaan. Secara garis besar saluran pencernaan dianggap sebagai sebuah tabung
(seperti tabung paralon) dari mulai mulut sampai ke anus. Fungsi utama saluran
pencernaan adalah untuk mencerna, mengabsorbsi (menyerap) makanan serta
mengeluarkan sisanya dalam bentuk tinja.
Organ pencernaan hewan secara garis besar terbagi dalam 2 kategori :
a) Sistem pencernaan lambung tunggal (kuda, gajah, tapir, harimau, anjing, unggas,
kucing, dll).
b) Sistem pencernaan lambung ganda/ruminansia/pemamah biak (sapi,domba,
babirusa, anoa dll).
Hewan berlambung ganda mempunyai empat lambung (rumen, retikulum,
omasum dan abomasum). Pada hewan jenis ini makanan setelah ditelan akan mengalami
regurgitasi (memamah biak). Sedangkan pada jenis hewan berlambung tunggal makanan
tidak dikeluarkan ke mulut lagi (tidak memamah biak). Pada hewan jenis equidae (kuda
dan zebra), makanan tidak ditimbun dalam lambung tetapi di dalam coecum (usus buntu).
Saluran pencernaan pada hewan jenis ini sangat panjang dan berkelok-kelok sehingga
hewan menjadi mudah mengalami kolik (sakit perut yang sangat ).
MACAM-MACAM ZAT MAKANAN
Komposisi makanan yang sempurna hendaknya mengandung zat-zat makanan
yang seimbang dimana komposisi utamanya adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin
dan mineral.
Karbohidrat
Jenis bahan makanan ini banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan.Bahan makanan
ini sangat penting karena berfungsi : sebagai sumber energi utama dalam tubuh, dimana
karbohidrat akan diubah menjadi gula.
Sumber utama karbohidrat yaitu :
1. Hijauan makanan tenak ( rumput & daun-daunan )
2. Buah-buahan
3. Jamur & rumut laut
4. Biji-bijian & umbi-umbian
2
Protein.
Secara alami, tubuh hewan tidak bisa membentuk asam amino yang merupakan
komponen pembentukan protein, sehingga dia harus mendapat asupan protein dari
makanannya. Jenis bahan makanan ini sangat penting karena mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1. Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak
2. Pertumbuhan jaringan
3. Sebagai sumber energi
4. Sumber enzym tubuh
5. Sumber beberapa hormon tubuh
Protein dapat banyak terkandung di dalam susu, telur, daging dan kacang-kacangan.
Lemak.
Bahan makanan ini mengandung energi paling banyak jika dibandingkan dengan
bahan makanan yang lain, selain itu bahan makanan ini membuat kita tahan lapar lebih
lama. Sumber makanan yang banyak mengandung lemak adalah daging, mentega, keju,
susu, hati, kacang-kacangan.
Fungsu utama lemak adalah :
1. Sebagai sumber energi tinggi
2. Sebagai pembawa vitamin ( khusus vitamin yang larut dalam lemak )
Vitamin.
Vitamin merupakan suatu senyawa organik dimana satu dengan yang lain tidak
ada hubungannya dan hanya diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat kecil. Fungsi
vitamin adalah sebagai katalisator proses metabolisme tertentu dalam tubuh (tergantung
jenis vitaminnya ).
Vitamin terbagi dalam dua kelompok yaitu :
1. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C
2. Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A,D,E,K
3
KEBUTUHAN TUBUH TERHADAP MAKANAN
Tubuh memerlukan makanan untuk bisa menghasilkan energi. Energi diperlukan
untuk bisa melakukan aktifitas sehari-hari misalnya pergerakan badan, reproduksi atau
pembentukan jaringan baru. Besarnya energi yang dibutuhkan tubuh tergantung dari
kondisi hewan pada saat tersebut.
Kebutuhan minimal energi yang diperlukan oleh tubuh (MEC) adalah besarnya
energi yang diperlukan tubuh untuk kebutuhan hidup pokok (misalnya dalam kondisi
tidur). Besarnya MEC adalah:
MEC = Konstanta x (BB)-75
Tubuh akan membutuhkan energi yang tinggi pada saat :
1. Masa pertumbuhan
2. Hewan bunting
3. Betina menyusui
4. Hewan pekerja (hewan atraksi, hewan tunggang, hewan pembajak sawah, penarik
gerobak)
5. Hewan sakit (masa penyembuhan)
Dalam kondisi tersebut diatas kebutuhan energi bisa mencapai 2-3x kebutuhan minimal
yang diperlukan tubuh.
CARA MENYUSUN MENU MAKANAN DAN PEMBERIANNYA
Prinsip dalam menyusun menu makanan untuk satwa adalah menu yang SEHAT
dan HEMAT. Untuk itu perlu diupayakan tercapainya menu yang seimbang sesuai
kebutuhan satwa tetapi dengan harga seminimal mungkin.
Untuk bisa mendapatkan menu makanan yang bagus (yang sesuai dengan
kebutuhan hewan) maka dalam menyusun menu harus disusun dengan jalan :
1. Memperkirakan berat badan hewan untuk mengetahui minimal energi yang
dibutuhkan oleh hewan.
2. Mempertimbangkan kondisi hewan (masa pertumbuhan, bunting, menyusui,
reproduksi?)
3. Tentukan jenis makanannya dengan memperhatikan jenis makanan dihabitat aslinya
dan jenis makanan yang disukainya serta pertimbangkan faktor ketersediaan pakan.
4
4. Menghitung banyaknya energi yang terkandung di dalam menu apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan atau belum.
5. Makanan siap diberikan ke hewan.
PEMBERIAN MAKANAN YANG BAIK
1. Harus diberikan dalam keadaan bersih (baik makanan maupun tempatnya) dan segar.
Makanan dipastiakan tidak terkena jamur, terutama jenis makanan yang peka terkena
jamur misalnya biji-bijian dan pelet.
2. Makanan diberikan secara teratur baik dalam jumlah dan jenis makanan, menu
makanan maupun waktu dan frekuensi makannya.
3. Jika ingin mengganti jenis makanan harus dilakukan secara bertahap
4. Makanan sebaiknya disesuaikan dengan makanan dihabitat aslinya (tidak terlalu
banyak manipulasi menu makanan)
5. Untuk jenis pakan musiman harus diperhatikan ketersediaannya, sehingga satwa
harus dibiasakan makan berbagai jenis makanan.
6. Setiap hewan selain memerlukan makanan juga memerlukan minuman.Jadi minuman
harus selalu tersedia.
KONTAMINASI PAKAN
Makanan yang akan diberikan kepada satwa harus dipastikan bahwa pakan
tersebut aman, sehat dan terbebas dari kontaminasi. Berikut ini beberapa sumber
kontaminasi:
1. Biologis : jamur sering terdapat pada jenis pelet dan biji-bijian, bakteri
2. Kimia : pestisida yang banyak ditemukan di sayuran atau buah-buahan
3. Fisik : kawat, plastik, dll
Berikut ini beberapa tips untuk mengantisipasi adanya kemungkinan kontaminasi
pakan:
1. Simpan pakan dalam tempat yang kering, hindari kelembaban yang tinggi.
2. Jangan menyimpan pelet dan biji-bijian terlalu lama yang mengakhibatkan terekspos
jamur
5
3. Biasakan mencuci sayur-sayuran terlebih dahulu sebelum diberikan kepada satwa
4. Pendistribusian makanan sebaiknya dalam tempat tertutup terutama untuk jenis
daging, ikan, DOC, dan biji-bijian.
5. Sumber pakan yang baik adalah dari hasil breeding atau tanam sendiri untuk
memastikan bebas kontaminasi.
6. Jika terpaksa mendapat suplai pakan dari luar, maka sebaiknya harus diketahui
sumber penghasil pakan tersebut sehingga kualitasnya bisa terpantau.
7. Teliti pakan sebelum diberikan kepada satwa untuk memastikan terbebas dari hal-hal
yang membahayakan.
PAKAN SEBAGAI ENRICHMENT (PENGAYAAN)
Selaras dengan diharuskannya pemenuhan etika dan kesejahteraan satwa maka
pakan memegang peranan penting dalam upaya pemenuhan program tersebut. Pakan
diberikan tidak hanya diletakkan ditempat yang mudah dijangkau tetapi pakan diletakkan
ditempat dimana satwa harus melakukan usaha untuk mendapatkannya. Kondisi ini
memungkinkan satwa harus melakukan exercise untuk mencapai tempat pakan tersebut.
Hal ini dimaksudkan agar:
Satwa menjadi lebih aktif
Untuk mempertahankan sifat alaminya, dimana satwa harus mencari makan
EVALUASI PAKAN
PENYAKIT-PENYAKIT KARENA KESALAHAN PAKAN
Pentingnya peran pakan menyebabkan banyak penyakit yang dipicu karen
akesalahan dalam pemberian pakan. Kesalahan itu tidak hanya karena kekurangan
makanan tetapi juga karena kelebihan suatu zat makanan yang berakibat akan
terganggunya proses metabolisme tubuh hewan.
Contoh kasus karena kesalahan pakan:
6
Kembung
Kembung terjadi karena adanya penimbunan gas di dalam lambung pada satwa
lambung tunggal sedangkan pada hewan ruminansia biasanya terjadi di daerah rumen.
Kembung biasanya terjadi karena gas hasil fermentasi makanan tidak dapat secara
sempurna dikeluarkan. Salah satu penyebab terjadinya kembung adalah pemberian
makanan dari daun jenis leguminosa yang masih muda.
Kekurangan energi
Gejala dari penyakit diatas biasanya hewan terlihat kurus, nafsu mkan turun, bulu
kusam.Pada kasus yang sudah melanjut tampak adanya pembesaran pada perut
(busung perut).
Pada kasus hipoprotein (kekurangan 1protein) bisa menyebabkan:
1. anestrus
2. penundaan pubertas (dewasa kelamin)
3. menurunkan produksi sperma
4. menurunkan produksi embrio
Hipocalcemia ( kekurangan kalsium )
Penyakit ini bisa disebabkan beberapa hal yaitu :
Produksi air susu yang tinggi pada hewan yang sedang menyusui (biasa pada sapi
perah). Pada kasus ini hewan akan ambruk dengan kepala menoleh kebelakang
membentuk huruf.
Kesalahan dalam pemilihan pakan misal pada kuda yang diberi makan jenis rumput
besar (setaria, king grass dan rumput gajah). Biasanya hewan akan mengalami
pembesaran pada rongga hidung.
Eclamsia yaitu penyakit kejang-kejang terutama pada hewan yang baru melahirkan
yang disebabkan kekurangan jumlah kalsium dalam tubuhnya.
Kelebihan zat besi (Fe)
1
7
Kasus ini sering terjadi pada burung (terutama burung cendrawasih), dengan
gejala yang khas dimana burung terlihat sehat tetapi tidak bisa terbang. Biasanya sering
terjadi pada burung yang diberi makan ulat hongkong terlalu banyak karena ulat
hongkong mengandung Fe yang sangat tinggi.
8