Pengelolaan Obat Di Puskesmas

84
PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS Asnah Tarigan, .Apt. M. Kes Bagian Farmasi Fakultas Kedokteran

description

Pengelolaan Obat Di Puskesmas

Transcript of Pengelolaan Obat Di Puskesmas

PENGELOLAAN OBAT DI PUSKESMAS

Asnah Tarigan, .Apt. M. KesBagian Farmasi

Fakultas Kedokteran

Petugas Puskesmas

• Kepala Puskesmas• Petugas Gudang Obat• Petugas Kamar Obat• Petugas Kamar Suntik• Petugas Obat Puskesmas Pembantu• Petugas Lapangan Puskesmas Keliling/

Posyandu• Poskeskel

Tugas dan Wewenang Kepala Puskesmas

• Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan obat dan pencatatan pelaporan di puskesmas

• Mengawasi dan membina pelaksanaan pengelolaan obat dan pencatatan pelaporan

• Mengajukan permintaan obat kepada Kadinkes Kota/Kabupaten/ Ka.GFK/IFK

• Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat ke Kadinkes/ GFK

• Melaporkan semua obat yang hilang, rusak, daluwarsa dan obat yang tidak dibutuhkan ke Kadinkes Kota/Kabupaten / GFK

• Mengembalikan obat yang tidak dibutuhkan, rusak dan daluwarsa ke Kadinkes Kota/Kabupaten / GFK

Pencatatan, Pengelolaan dan Pelaporan Obat di Puskesmas

Terdiri dari:• Kartu stok obat• Buku catatan harian penerimaan & pemakaian

obat• Buku catatan harian penerimaan resep• Laporan pemakaian dan lembar permintaan

obat (LPLPO)• Laporan obat rusak/ daluwarsa• Surat pernyataan obat hilang

Kartu Stok ObatFungsi:

• Mencatat mutasi obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, daluwarsa

• Hanya berisi catatan mutasi untuk satu jenis obat• Merupakan dokumen negara yang harus disimpan

dan dipelihara secara tertib oleh petugas gudang obat.Masa simpan 10 tahun/ sesuai UU perbendaharaan negara

• Data pada kartu stok digunakan untuk menyusun LPLPO dan sebagai data pembanding keadaan fisik obat dalam tempat penyimpanan

Informasi yang didapat:

• Jumlah obat yang tersedia• Jumlah obat yang diterima• Jumlah obat yang keluar• Jumlah obat rusak/ hilang/ daluwarsa• Jangka waktu kekosongan obat• Neraca pemasukan dan pengeluaran obat

(Stok awal + penerimaan = stock akhir + pengeluaran)

Manfaat Informasi

• Pengisian formulir LPLPO• Menentukan jenis dan jumlah permintaan

obat• Mengendalikan neraca pemasukan &

pengeluaran obat

Buku catatan harian penerimaan dan pemakaian obat

(Kamar obat, kamar suntik, Pustu, Pusling, Posyandu)

Fungsi:• Mencatat penerimaan dan pemakaian obat• Sumber data untuk menyusun LPLPO

Nama Obat:…………..

Tgl/Th Penerimaan Pemakaian Sisa Keterangan

Jumlah

Informasi yang didapat

• Jumlah penerimaan obat dalam satu bulan• Jumlah pemakaian obat dalam satu bulan• Jumlah sisa stok obat

Buku Catatan Harian Penerimaan Resep(Kamar Obat)

Fungsi:Untuk mencatat jumlah penerimaan resep setiap hari

Informasi yang didapat• Jumlah total penerimaan resep dalam satu bulan• Jumlah resep umum PHB dan resep gratis

Manfaat Informasi:Untuk mengisi format LPLPO subunit

Tgl/ThJumlah Resep

JumlahUmum Jamkesmas

Askes

Jumlah

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)

(Gudang obat Puskesmas, kamar obat, kamar suntik, Pustu, Pusling, Posyandu

Fungsi:• Melaporkan data pemakaian obat bulanan dan

mengajukan permintaan obat• Permintaan obat oleh subunit pelayanan kesehatan/

setiap awal bulan bersama dengan pelaporan data obat

• Permintaan obat oleh puskesmas ke Ka Dinkes Kota/Kabupaten / GFK

• Permintaan tambahan obat untuk mengatasi kekosongan obat dapat diajukan setiap saat, diluar jadwal distribusi rutin– Data penerimaan dan pengeluaran obat diperoleh dari stok– Jumlah permintaan obat disesuaikan dengan kebutuhan

Untuk pelaporan dan permintaan obat dari Puskesmas ke Dinkes LPLPO Puskesmas dibuat dalam rangkap tiga

Lembar 1 (asli) Dinkes Kota/Kabupaten Lembar 2 GFK/IFK

Lembar 3 arsip Puskesmas

Untuk pelaporan dan permintaan obat dari subunit ke Puskesmas/ gudang obat puskesmas dibuat dalam rangkap dua

Lembar 1 Puskesmas IndukLembar 2 arsip subunit

Sumber data yang dilaporkan dalam LPLPO• Kartu stok• Buku catatan harian penerimaan dan pemakaian obat• Buku catatan harian penerimaan resep

Informasi yang didapat• Jenis dan jumlah sisa stok/ stok awal• Jenis dan jumlah persediaan obat• Perbandingan sisa stok dengan pemakaian perbulan• Perbandingan pemakaian dengan 1000 kunjungan

resep• Perbandingan antara jumlah persediaan dengan

jumlah pemakaian perbulan

Manfaat Informasi

• Mengendalikan tingkat stok di masing-masing unit/ subunit

• Perencanaan distribusi• Perencanaan kebutuhan obat• Memantau pola penggunaan obat

Informasi yang didapat :Jenis dan jumlah obat rusak/daluwarsa.

Manfaat Informasi :• Memperbarui catatan mutasi obat dalam

kartu stok pada satuan kerja yang melaporkan dan yang menerima kembali obat rusak/daluwarsa.

• Mengetahui persediaan obat yang betul-betul dapat dipakai.

• Sebagai informasi awal untuk menelusuri penyebab kerusakan obat.

LAPORAN OBAT RUSAK/DALUWARSA

SATUAN KERJA : (a) ………………………………

TANGGAL : (b) ………………………………

NO Jenis Obat No Batch/No. Lot

TanggalDaluwarsa

Jumlah Keterangan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Yang menerima,

(………………….)

Melaporkan/menyerahkan Obat

( c )

(………………………….)

Surat Pernyataan Obat Hilang

Fungsi :Dipergunakan oleh kepala puskesmas, petugas pengelola apabila terjadi obat hilang di wilayah kerjanya.

Surat pernyataan dibuat rangkap tiga :Lembar 1 Dinkes Kota/Kabupaten Lembar 2 Gudang farmasi kab/kodyaLembar 3 Arsip puskesmas

LAMPIRAN DAFTAR OBAT HILANG

Lokasi : (a)……………………………Tanggal : (b)……………………………

No NAMA OBAT NO BATCH/ NO.LOT

JUMLAH KET

(1) (2) (3) (4) (5)

Informasi yang didapat :Jenis dan jumlah obat yang hilang.Sebab-sebab terjadinya obat hilang.

Manfaat InformasiMasukan untuk langkah-langkah

pengamanan

KESIMPULANPengawasan Obat di Puskesmas

Tujuan :Kepala puskesmas wajib melaksanakan pengawasan terhadap obat yang diterima, disimpan, didistribusikan, dan yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Maksud :Mencegah secara dini terjadinya penyimpangan atau ketidakcocokan antara obat yang diterima, disimpan dan dikeluarkan di puskesmas tanpa menunggu stok opname pada akhir bulan/akhir tahun.

Melalui Pengawasan secara Dini dapat Diketahui Apakah :

• Semua jenis dan jumlah obat yang diterima dari GFK sudah dicatat pada kartu stok dan disimpan di dalam gudang.

• Penyimpangan obat di gudang sudah sesuai dengan aturan.

• Jumlah obat yang disimpan sesuai/cocok dengan yang tercatat pada kartu stok.

• Obat yang dikirim ke subunit melalui format LPLPO sub unit sudah dicatat pada kartu stok.

TANDA KHUSUS PADA PENANDAAN/KEMASAN

- Untuk obat yang hanya diperoleh dengan resep dokter :

• Lingkaran bulat merah dengan garis tepi berwarna hitam, dengan huruf K ditengah yang menyentuh garis tepi

Merah

– Untuk obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter : Tanda khusus obat bebas terbatas :

lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.

Tanda khusus obat bebas : lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.

TANDA PERINGATANOBAT BEBAS TERBATAS

P.No. 1Awas! Obat Keras

Bacalah aturan memakainya

P.No. 3Awas! Obat Keras

Hanya untuk bagian luar dari badan

P.No. 4Awas! Obat Keras

Hanya untuk dibakar

P.No. 5Awas! Obat KerasTidak boleh ditelan

P.No. 6Awas! Obat Keras

Obat wasir, jangan ditelan

P.No. 2Awas! Obat Keras

Hanya untuk kumur, jangan ditelan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Keterangan• Digit 1 : Nama Obat Jadi

D : Nama DagangG : Nama Generik

• Digit 2 : Gol. ObatN : NarkotikaP : PsikotropikaK : Obat KerasT : Obat Bebas TerbatasB : Obat Bebas

• Digit 3 : Jenis Produksi• I : Impor• E : Ekspor• L : Lokal• X : Keperluan Khusus (mis:program P2TBC)

• Digit 4,5 :Tahun persetujuan

• Digit 6,7,8 :No. urut pabrik

• Digit 9,10,11 :No. urut obat jadi yg disetujui utk masing- masing Industri Farmasi

• Digit 12,13Digit 12,13 : : menunjukkan bentuk sediaan obat jadimenunjukkan bentuk sediaan obat jadi

• Digit 14Digit 14 : : menunjukkan kekuatan sediaan obat jadimenunjukkan kekuatan sediaan obat jadi

• Digit 15Digit 15 : : menunjukkan perbedaan jenis kemasanmenunjukkan perbedaan jenis kemasan

Jika suatu obat coditam 10 mg ( narkotika) diproduksi oleh pabrik kimia farma dengan no urut 025, coditam sebagai obat yang ke 134 yang disetujui pendaftarannya di Badan Pom tahun 1998. kemasan nya hanya satu yaitu box isi 100 tab, sedangkan potensi obat ada 2 yaitu 10 mg dan 20 mg.Tuliskan No pendaftaran dari obat ini.

• Tuliskan no pendaftaran untuk obat paracetamol tablet yang diproduksi oleh Pabrik Dexa medica pada tahun 2010. pabrik ini mendapatkan no pendaftaran 103. obat ini disetujui pendaftarannya tahun 2011, pabrik ini juga sudah mendapatkan sertifikat CPOB. Potensi obat hanya 1 yaitu 500 mg kemasan ada 2 Box dan fles. Obat ini dikemas dalam strip ,merupakan obat yang ke 35 yang disetujui pendaftarannya.

Pengawasan Obat oleh Kepala Puskesmas Dilakukan Terhadap :

• Penerimaan dan Penyimpanan Obat• Periksa dengan cara mencocokkan jenis

dan jumlah obat yang diterima/dicatat pada kartu stok berdasarkan data dari GFK. (Dokumen LPLPO)

• Periksa terhadap obat yang lama disimpan/bbrp jenis obat bandingkan jumlah obat dengan yang dicatat di kartu stok.

• Berdasarkan hasil pemeriksaan dan terdapat kecocokan, beri paraf dan tanggal diperiksa pada LPLPO.

• Tutup kartu stok dengan memberi garis, paraf, dan tanggal sebagai bukti sudah dilakukan pemeriksaan.

MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT

Setelah mengikuti pertemuan ini peserta dapat mengetahui :

1. Prosedur perencanaan obat 2. Distribusi ,penyimpanan dan monitoring obat3. Prosedur dan manajemen obat di Rumah Sakit dan Puskesmas.

Slide 1 dari 32

Tugas untuk minggu depanHitung kebutuhan obat untuk tahun 2011, jika kita menghitung pada 26 Oktober 2010, obat diperhitungkan akan diterima pada bulan Agustus 2011, kebutuhan obat tahun 2010 luminal tablet 15.000. namun terjadi kekosongan obat selama 2 bulan. Obat triwulan IV masih akan diterima 4000 tablet dan sisa stok paa saat penghitungan 5000 tablet.buffer stok 1 bulan pemakaian.

Hitung kebutuhan obat paracetamol menurut metoda epidemiologi, jika angka kunjungan pada tahun 2009 untuk kasus ISPA 7800 kasus, batuk 2900 kasus, dan kunjungan kasus untuk diare 1200 kasus. Jika kunjungan pasien anak anak 16 % dari dewasa, dan pilihan penggunaan obat ini untuk ISPA 80 %, Batuk 75 % serta diare 50 %, kita menghitung pada juni 2010, dan obat akan diterima bulan Juni 2011. buffer stok 2 minggu pemakaian, sisa stok kosong, namun obat yang masih akan diterima 5000 tablet. Dosis untuk dewasa sehari 3 kali, dan anak anak sehari 3 kali ½ tablet, lama pengobatan 3 hari.

Rentra Depkes : Rentra Depkes : Meningkatkan Akses Masyarakat Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Terhadap Pelayanan Kesehatan Yang BerkualitasYang Berkualitas

MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT

Slide 2 dari 32

Tersedianya obat dan perbekalan Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu kesehatan yang aman, bermutu dan berkhasiat, serta terjangkau dan berkhasiat, serta terjangkau oleh masyarakat untuk menjamin oleh masyarakat untuk menjamin terselenggaranya bangkes terselenggaranya bangkes derajat kesehatan yang setinggi-derajat kesehatan yang setinggi-tingginyatingginya

Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional(( Sub sistem obat dan perbekalan kesehatan)

Slide 3 dari 32

RUANG LINGKUP PEKERJAAN KEFARMASIANRUANG LINGKUP PEKERJAAN KEFARMASIAN

PerencanaanPermintaan

PenerimaanPenympanan

DistribusiPengendalian PenggunaanPencatatan dan Pelaporan

Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas (2004)Perbekalan Kesehatan di Puskesmas (2004)

Slide 4 dari 32

BENAROBAT

BENARDOSIS

BENARPASIEN

BENARRUTE/CARA

BENARWAKTU

BENARFREKUENSI

PASTIKAN !!PEMBERIAN OBAT

Slide 5 dari 32

Pada manajemen obat, obat dianggap penting karena :

1. Dapat menyelamatkan kehidupan dan meningkatkan kesehatan

2. Dapat meningkatkan kepercayaan dan partisipasi dalam yan kes

3. Mempunyai nilai ekonomi yang relatif tinggi

4. Berbeda dengan produk konsumtif lainnya

5. Pasokan dan penggunaannya dimungkinkan untuk ditingkatkan

Slide 6 dari 32

PERHITUNGAN KEBUTUHAN

Metoda KonsumsiMetoda Konsumsi

Metoda MorbiditasMetoda Morbiditas

Metoda KombinasiMetoda Kombinasi

Metoda AnggaranMetoda AnggaranSlide 7 dari 32

PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT di SARANA PEMERINTAH

METODA KONSUMSIMenghitung kebutuhan obat didasarkan Pada banyaknya pemakaian obat tahun lalu

METODA MORBIDITASMenghitung kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit yang ada

Slide 8 dari 32

• Menghitung dengan metoda morbiditas untuk obat obat yang dibutuhkan untuk 10 penyakit terbanyak dan dicroscheek dengan metoda konsumsi yang berdasarkan pemakaian sebelumnya.

• Cara ini juga bermanfaat untuk melihat rasionalisasi obat.

METODA KOMBINASI

Gabungan antara metoda konsumsi dan morbiditas

Slide 9 dari 32

METODA ANGGARAN

Usulan obat disesuaikan dengan anggaran yangada, jika tidak mencukupi maka dilakukan efisiensi dimulai dari obat obat yang menelan biaya terbanyak namun termasuk kategori bukan sangat esential mis gol obat vitamin. Demikian seterusnya sehingga kebutuhan obat sudah sesuai dengan anggaran.

Biasanya yang terjadi adalah Anggaran yang tersedia Biasanya yang terjadi adalah Anggaran yang tersedia mis Rp 5000 /kapita , jumlah ini dibagi untuk mis Rp 5000 /kapita , jumlah ini dibagi untuk item item yang dibutuhkan.item item yang dibutuhkan.

Slide 10 dari 32

METODA KONSUMSI

1. Hitung kebutuhan obat 3 tahun

2. Waktu tunggu (lead time) Waktu yang dibutuhkan dari perencanaan Sampai obat tersebut diterima.Hitung kebutuhan untuk waktu tunggu

4. Hitung Buffer Stok

3. Hitung Sisa Stok

Slide 11 dari 32

Jumlah obat yang dibutuhkan tahun depan = Rata /bulan X 12 + waktu

tunggu + buffer stok.

Jumlah obat yang diusulkan tahun depan = Jumlah kebutuhan – sisa stok.

Slide 12 dari 32

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

Konsumsi

1. Metoda gampang

2. Waktu yang dibutuhkan singkat.

3. Tidak menggambarkan pengobatan rasional.

Morbiditas 1. Membutuhkan

waktu yang lebih lama

2. Penghitungan lebih rumit

3. Jika penulisan resep

tidak sesuai Pedoman Pengbtn maka pengadaan obat tidak sesuai jumlah maupun jenis nya.

Slide 14 dari 32

Contoh Menghitung Cara Konsumsi

• Kebutuhan akan tab CTM pada tahun 2007: 12.000 tab,

• 2008 13.000 tab, • 2009 14.000 tab.

• Kita membuat perencanaan 10 Nop 2010 dan perkiraan obat akan kita terima Juli 2011 . Jika bufferstok 1 bulan pemakaian, sisa stok 2500 tablet, Hitunglah berapa banyak tab CTM yang kita usulkan ke Dinas Kota?

Slide 15 dari 32

PERHITUNGAN• X = 12.000 + 13.000+ 14000/ 3 = 12.000 tab.

• Waktu tunggu 6 bulan = 13.000/12 X 6 = 6499 Buffer stok 1 bulan = 13.000/12 = 1083.3• Yang dibutuhkan tahun 2011 = 13.000+6499+ 1083 = 20.582

• Diazepam yang diusulkan = 20.582 – 2500=18.082 tablet.

Slide 16 dari 32

PROSEDUR PERMINTAAN OBAT

Setelah selesai menghitung kebutuhan obat proses selanjutnya adalah :

• Mengusulkan daftar kebutuhan dari sarana Yankes paling lini yaitu level Pustu ke Puskesmas Induk dan ke Dinas Kab/Kota setempat.

• Di Dinkes Kab /Kota akan di rekap dan di evaluasi ( Tim Perencana Tingkat Kab/Kota) kmd di tetapkan item item obat yang akan diusulkan ke masing masing sumber Dana

Slide 17 dari 32

Contoh perhitungan morbiditasJika diagnosa demam dan sakit

menelan( faringitis) maka penatalaksanaan :Antibiotika Amoksislin 500 mg Stdd tab 1 selama 5 hari, Parasetamol Stdd tab 1 selama demam (3 hari). Untuk anak anak Amoksisilin 30-50 mg/kgBB/hari, Parasetamol dibawah 1 tahun 60mg/BBkg atau 1/8 tab, lama pengobatan sama dengan orang dewasa.

Perhitungan : Amoksisilin1. Jika jumlah kasus pertahun Faringitis

dewasa 1000 orang maka kebutuhannya 1000 X 3 tab x 5 hari = 15000 tab.

2. Jika jumlah pasien anak anak dibawah 1 tahun 200 orang maka jumlah kebutuhan nya = 200x(3x1/8) x 5=375

3. Jika pasien anak anak 3-6 tahun 400 orang maka kebutuhan : 400x(3x1/3 tab)x 5 hari = 1980 tab

4. Jadi kebutuhan amoksisilin setahun untuk kasus faringitis = 15000+375+1980=17355 tab.

Demikian juga untuk parasetamol.1. Dewasa 1000x 3tab/hr x3hr= 90002. Anak anak dibawah 1 tahun 200 x

(3x1/8)x3 hr=2253. Anak anak usia3-6 tahun=400

(3x1/3)x3 hari=1188 tab4. Jumlah parasetamol yang

dibutuhkan untuk kasus faringitis = 9000+225+1188= 10413 tab.

Semua kasus harus dihitung satu persatu kebutuhan obatnya dan diperhitungkan pilihan obat. Untuk kasus faringitis pilihan pertama kombinasi seperti diatas : sebanyak 80 % , pilihan kedua memakai Eritromisin 20 % maka setelah kita hitung spt diatas jumlah Amoksisilinnya harus dikalikan 80 % = 17355 Tab x 80 % =13884. dan Parasetamol 10413x 80 %=8330.

• Setelah semua item dijumlah kasus perkasus diperoleh jumlah kebutuhan pertahun maka angka ini dipakai untuk menghitung kebutuhan tahun depan seperti metoda morbiditas.

Soal :Hitunglah kebutuhan Ctm tahun 2010jika obat

ini dipakai untuk pengobatan Isfa 3000 kasus, Batuk pilek 2500 kasus kunjungan konjungtivitis 1000 kasus.frekuensi pengobatan sehari 3 kali dan lama pengobatan 3 hari,untuk anak anak ¼ tab lama pengobatan sama dengan dewasa.CTm ini digunakan sebagai obat pilihan sebanyak 75 5. jumlah kasus anak anak menurut perkiraan 16 % dari dewasa.jika buffer stok 1 bulan pemakaian dan waktu tunggu 6 bulan sisa stok 2000 tablet .

• Langkah selanjutnya jumlahkan semua kebutuhan amoksisilin disetiap kasus :

1. faringitis = 138842. Otitis media akut (rasa panas dan

nyeri ditelinga(icd 10 :H74)= 20003. Jumlah kebutuhan Amoksisilin untuk

tahun yang lalu = 13884+2000= 15884.

• Untuk parasetamol1. Faringitis =8330, Batuk filek= 39000,

otitis media akut=2000.dst, diperoleh kebuthan tahun lalu= 49300.

Hitunglah Fenobarbital yang diusulkan ke Dinas Kesehatan Kota tahun 2011jika : Rata rata pemakaian obat tersebut setiap minggunya4000 tablet.

Kita menghitung pada tanggal 21 desember 2011, bufferstok yang diinginkan 2 minggu, obat diperhitungkan akan diterima Februari 2012.

Pada saat obat persediaan Fenobarbital masih ada 3000 tablet. Dan obat masih akan diterima sebanyyak 5000 tablet.

Slide 18 dari 32

SUMBER DANA YANG ADA

1. APBN berupa obat obat Buffer Stok Pusat.

2. APBD Prop berupa obat obat Buffer Stok Propinsi

3. APBD Kab/Kota . ( msh ada daerah yang tidak setiap tahun menggangar dana untuk obat)

4. Sumber dana 1 &2 mempunyai kriteria item tertentu yang biasanya termasuk obat sangat esential.

Slide 19 dari 32

Hitunglah Parasetamol yang diusulkan ke Dinas Kesehatan Kota tahun 2010 jika : Rata rata pemakaian obat tersebut setiap harinya1000 tablet.

Kita menghitung pada tanggal 5 Oktober 2009, bufferstok yang diinginkan 1 bulan, obat diperhitungkan akan diterima Mei 2010.

Pada saat obat persediaan parasetamol masih ada 5000 tablet. Dan obat masih akan diterima sebanyyak 2500 tablet.

Slide 18 dari 32

PENERIMAAN• Barang sesuai dgn Surat Pesanan (kemasan,

bentuk sediaan, kekuatan, jumlah barang, dll)

• Disertai Sertifikat Analisa (CA) • Disertai Sertifikat Keaslian (CO) • Disertai Material Safety Data Sheet (MSDS) • Cek waktu kadaluarsa• Cek nomor batch• Cek wadah pengiriman (utk sediaan

termolabil)

Slide 20 dari 32

• Sertifikat analisa : Dokumen yg menyatakan bahwa suatu produk telah

memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan untuk produk tersebut melalui uji kimia kualitatif dan kwantitatif.

• Sertifikat keaslian (Certificate of origin) Dokumen yg dikeluarkan oleh produsen alat kesehatan

yg menyatakan keaslian suatu produk.

• Material Safety Data Sheet (MSDS) : Dokumen yg dikeluarkan oleh produsen yg memuat

keterangan penanganan suatu bahan dari bahaya terhadap manusia dan lingkungan.

Slide 21 dari 32

PENYIMPANAN1. Dalam gudang yang baik 2. Ada pencatatan / administrasi penyimpanan 3. Ada pengawasan

4. Petugas gudangSlide 22 dari 32

1. Dalam gudang yang baik

a. Pengaturan tata ruang - Kemudahan bergerak (sekat, arah arus barang, slow-fast moving) - Sirkulasi udara b. Penyusunan obat - FIFO dan FEFO - Kemasan besar dan berat taruh di atas palet - Obat dari anggaran berbeda tetap pada satu

lokasi - Jenis sediaan/ kelas terapi dan alfabet

Slide 23 dari 32

c. Peralatan - Rak, palet, troli, pengangkat beban dll - AC, refrigerator, lemari narkotika, alat pemadam kebakaran

d. Kondisi penyimpanan - Obat termolabil dalam lemari pendingin - Bahan mudah terbakar dalam ruang tahan api - Narkotika dan bahan berbahaya dalam wadah terkunci

Slide 24 dari 32

2. Pencatatan a. Kartu stok : - Mencatat secara langsung,

penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak, kadaluarsa

obat - Penerimaan, pengeluaran dijumlah

pada akhir bulan - Diletakkan bersamaan/ berdekatan

obat - Setiap obat memiliki kartu stok

b. Buku induk : - Mencatat barang masuk

c. Laporan mutasi : - Laporan periodik untuk mengetahui kekayaan

Slide 25 dari 32

3. Pengawasan a. Pengamatan mutu obat : Rusak, kadaluarsa b. Stok opname : Mengetahui kekayaan c. Insidentil : Pemeriksaan sewaktu-waktu

4. Petugas gudang

a. Profesional / kompeten b. Terlatih c. Kejujuran d. Tanggung jawab

Slide 26 dari 32

- Alfabetis, bentuk sediaan, kelas terapi

- Tingkat penggunaan (slow moving & fast moving)

- Sistem FIFO, FEFO agar mudah diakses- Narkotika dan psikotropika (sesuai

ketentuan regulasi)

- Memudahkan kontrol, stok opname & pengambilan barang

Metoda Penyimpanan

Slide 27 dari 32

Slide 28 dari 32

Distribusi

Individual prescription Komunikasi dgn pasien rawat

jalan • - Informasi lisan • - Informasi tertulis : label, brosur, leaflet, tas plastik obat dll.

Slide 29 dari 32

• Administrasi• Kefarmasian• Klinis

PENYERAHAN

Slide 30 dari 32

ASPEK YANG DIMONITOR DAN DIEVALUASI

Sumber Daya Manusia (SDM)Pengelolaan sediaan farmasi (perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi dan administrasi)

Pelayanan kefarmasian (penerimaan resep, peracikan dan penyerahan obat yang disertai informasinya serta pemantauan pemakaian obat bagi penderita penyakit tertentu seperti TBC, Malaria dan lain-lain)

Slide 31 dari 32

Manajemen obat di Rumah Sakit.

Pengadaan.1. Rutin dilaksanakan satukali /tahun2. Untuk Gakin/jamkesmas

dilakukan/kebutuhan.Distribusi.Untuk obat Rutin setelah penerimaan

obat/alkes/bahan habis pakai , obat dll masuk gudang dan didistribusaikan ke ruangan maupun depot yang ada

• Masing masing Rumah sakit mempunyai protap sendiri tergantung pada jumlah SDM dan situasi ruangan ruangan.

• Jika tenaga profesi memungkinkan maka setiap ruangan dapat dijadikan depot Farmasi, dimana resep dilayani diruangan tersebut.

• Jika tidak memungkinkan maka pelayanan resep perhari dari ruangan diantar ke inst Farmasi RS dan setelah selesai dari farmasi mengantarkan ke ruangan asal dari resep tersebut.

• Selanjutnya obat disimpan di ruangan perawat untuk didistribusikan per kali makan obat.

• Untuk Rawat Jalan resep obat dapat langsung dibawa pasien ke Inst farmasi untuk dilayani.

• Biasanya loket Farmasi dibedakan antara Resep Rutin, Askes dan Jamkesmas.

• Untuk RSAM Loket askes rawat jalan masih dilayani langsung oleh PT Askes.

• Berbeda dengan Puskesmas, yang kondisi tenaga farmasinya masih sangat terbatas. Di Kota bandar lampung hampir semua Puskesmas memiliki tenaga Farmasi baik Asisten maupun Apoteker. Perbandingan tenaga farmasi dan jumlah sarana sebenarnya sudah lebih namun permasalahan nya adalah distribusi tenaga nya yang tidak merata( saat ini ada 2 Puskesmas yang tidak memiliki tenaga Farmasi)

• Di Puskesmas rata tenaga lain selain masih sulit untuk ikut bertanggungjawab terhadap pengelolaan obat di ruangannya.

• Contoh ; bila Posyandu membawa obat maka perhitungan pemakaiannya jarang dilakukan, biasanya jika habis minta ke farmasi, atau setiap mau berangkat mengisi obat yang habis.

• Seyogianya setiap selesai kegiatan semua obat yang sudah dipakai dilaporkan /dicacat dalam buku harian pengeluaran obat yang akan digunakan dalam membuat laporan bulanan (LPLPO) lembar permintaan dan laporan pemakaian obat ( LB2).

TERIMA KASIH