Pengelolaan Obat

46
PENGELOLAAN OBAT Fiky Rofiqoh El Falaqy, SKM

Transcript of Pengelolaan Obat

Page 1: Pengelolaan Obat

PENGELOLAAN OBAT Fiky Rofiqoh El Falaqy, SKM

Page 2: Pengelolaan Obat

APA ??

MENGAPA ??

PROSEDUR ??

Page 3: Pengelolaan Obat

Pengertian

Rangkaian kegiatan PKM meliputi 5 P

Tujuan

T’laksana optimalisasi p’gunaan obat mll efektifitas & efisiensi scr tepat & rasional

Prosedur

5 P (Perencanaan, p’adaan, penyimpanan, p’distribusian & p’awasan obat)

Page 4: Pengelolaan Obat

PROSEDURKet. Perencanaan Pengadaan Penyimpanan Pendistribusian Pengawasan

Definisi Proses seleksi obat & penetuan ∑ & jenis obat

Proses penyediaan obat yang dibutuhkan di unit pelay. Kes.

Proses pengamanan dg cara menempatkan obat yg diterima pd tempat yg aman

Proses kegiatan dlm rangka pengeluaran & penerimaan obat yg b’mutu dr gudang scr merata & t’atur serta dapat dip’oleh pd saat dibutuhkan

Proses penjaminan mutu & keadaan obat yg ada (p’catatan & pelaporan)

Tujuan 1. Jenis & ∑ obat tepat &sesuai keb.

2. M’hindari tjdnya kekosongan obat

3. Me↑kan p’gunaan obat scr rasional & efisien

T’sedia obat dg jenis & ∑ yg tepat dg mutu yg tinggi & dpt dip’oleh pd jangka waktu yg tepat

Memelihara mutu obat, m’hindari p’gunaan yg ≠ b’TJ, memudahkan p’carian & p’awasan

T’jamin mutu & keabsahan obat serta ketepatan, kerasionalan & efisiensi p’gunaan obat

M’jamin agar kebijaksanaan organisasi dpt t’laksana dg baik

Page 5: Pengelolaan Obat

PROSEDURKet. Perencanaan Pengadaan Penyimpanan Pendistribusian Pengawasan

Kegiatan Seleksi :1. Jenis obat

(Kep. Menkes RI No. 676/Menkes/SK/V/2005)

2. ∑ obat (metode konsumsi & epidemiologi)

1. Memilih metode p’adaan obat

2. Memilih supplier & dokumen kontrak

3. Pemantauan status pesanan

4. Penerimaan & px. obat

1. Penataan ruang gudang

2. Penempataan obat b’dasarkan :

a. Bentuk sediaan (abjad / generisk)

b. FIFO / FEFO

3. P’catatan stok obat

4. P’amanan mutu obat

Alur Distribusi1. PKM utama

PKM p’bantu PKM keliling unit-unit pely. Kes. Lainnya (posyandu)

2. Gudang unit pelay pasien

Pengawasan :1. P’awasan

langsung (p’timbangan & laporan yg diterima)

2. P’awasan ≠ langsung (px. Laporan)

P’catatan & pelaporan : dari kartu stok obat, LPLPO, buku register penerimaan & pemakaian obat, lap. Obat rusak & surat p’nyataan obat hilang

Page 6: Pengelolaan Obat

PENCEGAHAN INJURY PENGOBATANFiky Rofiqoh El Falaqy, SKM

Page 7: Pengelolaan Obat

DEFINISI

Antisipasi kejadian yg dpt m’buat klien menerima obat yg salah / ≠ m’dpt terapi obat yg tepat

FAKTOR RESIKO

Eksternal (nutrisi, fisik, kimia, biologikal)Internal (psikologik, usia, kelainan)Risk ControlEnvironment Management

Page 8: Pengelolaan Obat

TEKNIK PEMBERIAN OBATFiky Rofiqoh El Falaqy, SKM

Page 9: Pengelolaan Obat

B A H A S A N

EPIDURAL TERAPI PANAS DINGIN ZID BATH MANAJEMEN NYERI

Page 10: Pengelolaan Obat

EPIDURALPengertian• Teknik u/ m’hilangkan rasa sakit

dg memasukan jarum kecil b’isi tabung (kateter) yg sangat kecil mll otot punggung hingga ke daerah epidural (rongga di bagian tulang belakang). Hal ini dilakukan oleh dokter anestesi.

Indikasi• P’bedahan sendi panggul & lutut,

revaskularisasi eks. Bawah, p’salinan & penanganan nyeri post op.

Kontraindikasi• Alergi anastesi, koagulopati,

hipovolemi, nyeri punggung kronik

Alat• Jarum, spuit, kapas alkohol,

bengkok, plester, gunting, bak instrument, jarum epidural no. 18, kateter epidural, kateter konektor, epidural filter, obat (bupivacaino 0,5%, lidokain 20 mg, MO 6 mg).

Page 11: Pengelolaan Obat

TERAPI VS KOMPRES

Terapi : usaha u/ pulih dg alat

psikologisKompres : metode pemeliharaan suhu

tubuh dg m’gunakan cairan/alat

7an : u/ me↑kan

p’baikan & pemulihan

jaringan

Page 12: Pengelolaan Obat

Perubahan dlm Terapi / Kompres

Fisiologi suhu jaringan

Ukuran pembuluh

darah

Tekanan darah kapiler

Area permukaan

kapiler

Metabolisme jaringan

Page 13: Pengelolaan Obat

P A N A S

PRINSIP & KEGUNAAN

Digunakan lokal u/ konduksiBotol air panas, bantal elektrik, kompres kasa panas, mandi

INDIKASI

Hipotermi

Perut kembung

Radang

Spasme otot

Abses & memar

KONTRA INDIKASI

24 jam p’tama post cedera traumatik

P’darahan aktif

Edema noninflamasi

Tumor ganas terlokalisasi

Gangguan kulit (lepuh)

EFEK FISIOLOGIS

Vasodilatasi

Me↑kan permeabilitas kapilerMe↑kan metabolisme seluler

Merelaksasikan otot

Me↑kan inflamasi; me↑kan aliran darah suatu areaMeredakan nyeri dg relaksasi otot

Efek sedatif

Me<i kekakuan sendi

Page 14: Pengelolaan Obat

D I N G I N

PRINSIP & KEGUNAAN

Digunakan u/ meredakan nyeri & p’darahan

Kantong es, ice pack / gel

INDIKASI

Hipertermi

Batuk dan muntah darah

Pascatonsillectomy

Radang

Memar

KONTRA INDIKASI

Luka terbuka

Gangguan sirkulasi

Alergi/ hipersensitivitas thd dingin

EFEK FISIOLOGIS

Vasokontriksi

Me↓kan permeabilitas kapilerMe↓kan metabolisme seluler

Merelaksasikan otot

M’p’lambat p’tumbuhan bakteri; Me< inflamasi;Meredakan nyeri dg m’buat area mjd baal

Efek anastesi lokal

Meredakan perdarahan

Page 15: Pengelolaan Obat

TOLERANSI• B’bagai bag tubuh memiliki toleransi panas & dingin yg b’beda• Variabel yg m’pengaruhi toleransi fisiologi tubuh tsb sbb :

– Bagian tubuhBag punggung tangan & kaki adalah bag yg t’lalu sensitif thd suhu, sebaliknya bag dlm dr p’gelangan tangan, lengan bawah, leher & area perineum adalah bag yg sensitif thd suhu

– Ukuran bagian tubuh yg t’panjanSemakin besar area yg t’panjan oleh panas & dingin, semakin rendah toleransinya

– Toleransi peroranganIndividu yg sangat tua umumnya memiliki toleransi paling rendah. Individu yg memiliki kerusakan neurosensori mungkin memiliki toleransi yg tinggi, tapi resiko cederanya juga > besar

– Lama panjananIndividu paling merasakan kompres panas & dingin saat awal kompres diberikan. Setelah jangka waktu tertentu, toleransi akan me

– Keutuhan kulitArea kulit yang cedera > sensitif thd variasi suhu

Page 16: Pengelolaan Obat

Manajemen Nyeri

Pendahuluan

Keluhan nyeri ad/ umum tp hal biasa

Definisi

IASP 1979 : p’alaman sensorik

& emosional b’kaitan dg

kerusakan jaringan

Sternbach 1968 : konsep abstrak

Tipe

Nyeri akut (hasil dr luka, penyakit /

bedah)

Nyeri kronik (ganas & non

ganas)

Penanganan Nyeri

Manaj. Nyeri non farmakologik

Manaj. Nyeri farmakologik

Prosedur invasif

Page 17: Pengelolaan Obat

KONSEP DASAR PEMBERIAN CAIRANFiky Rofiqoh El Falaqy, SKM

Page 18: Pengelolaan Obat

Kebutuhan Cairan dan Elektolit

Cairan• Cairan tubuh adalah larutan

yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).

Elektrolit• Elektrolit adalah zat kimia

yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan

Page 19: Pengelolaan Obat

Jenis Cairan & Elektrolit

Cairan

Zat Gizi

• Karbohidrat & air• As. amino• Lemak

Blood Volume

Expander

• Mrp cairan yg b’fx u/ me↑kan volume p’buluh darah post kehilangan darah / plasma

• Ex. Human serum albumin & dekstran

ElektrolitNatrium

Kalium

Klorida

Bikarbonat Arteri

Bikarbonat vena

Kalsium

Magnesium

Fosfat

Page 20: Pengelolaan Obat

Katagori Presentasi cairan tubuh berdasarkan umur :

Katagori PresentasiBayi Baru Lahir 75%

Pria Dewasa 57%

Wanita Dewasa 55%

Dewasa Tua 45%

Page 21: Pengelolaan Obat

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 21

Perpindahan Cairan & Elektrolit1. Difusi

Perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi tinggi ke tekanan/konsentrasi rendah

2. OsmosisPerpindahan air dari konsentrasi zat terlarut rendah ke konsentrasi zat terlarut tinggiosmolaritas : ukuran konsentrasi suatu larutan- isotonus konsentrasi larutan = plasma darah

3. Transport aktifPerpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi rendah ke konsntrasi tinggi dgn menggunakan energi

4. FiltrasiGerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan hidrostatik tinggi ke area dengan tekanan hidrostatik rendah

Page 22: Pengelolaan Obat

Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit

• Usia luas p’mukaan tubuh, metab & BB• Suhu lingkungan suhu panas pe↑ kehilangan cairan tubuh• Diet bila intake nutrisi ≠ adekuat, tubuh m’bakar protein &

lemak shg serum albumin & cadangan protein me↓ (edema).• Stress me ↑ metab sel me↑ Na+ & retensi air me↑

volume darah• Sakit

Ex. Luka bakar me↑ IWL, peny.ginjal keseimbangan cairan & elektrolit

Page 23: Pengelolaan Obat

Gangguan Keseimbangan Cairan & Elektrolit Tubuh

G3 KESEIMBANGAN CAIRAN

Dehidrasi

Syok hipovolemik

G3 KESEIMBANGAN ELEKTROLIT

Hipo & Hiper natriemia Hipo & Hiperkalemia Hipo & Hiper kalsemia

Hipo & Hiper fosfatemia Hipo & Hiper magnesemia

Page 24: Pengelolaan Obat

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 24

Keseimbangan Asam & Basa

• Keseimbangan asam-basa pengaturan konsentrasi ion H+ dalam cairan tubuh

• Ion H+ sbg hasil dari metabolisme: C6H12O6 + O2 CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3

-

• [H+] dlm plasma pH plasma darah = 7,4• Sistem dapar (buffer) menghambat perubahan

pH yang besar jika ada penambahan asam atau basa

Page 25: Pengelolaan Obat

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 25

Sistem Dapar

1. Asam karbonat:Bikarbonat sistem dapar di CES untuk asam non-karbonat

2. Protein sistem dapar di CIS & CES

3. Hemoglobin sistem dapar di eritrosit untuk asam karbonat

4. Phosphat sistem dapar di ginjal dan CIS

Page 26: Pengelolaan Obat

Gangguan Keseimbangan Asam-Basa

1. Asidosis respiratorihipoventilasi retensi CO2 H2CO3H+

2. Alkalosis respiratorihiperventilasi CO2 banyak yg hilang H2CO3 H+

3. Asidosis metabolikDiare, DM HCO3

- PCO2 H+

4. Alkalosis metabolikmuntah H+ HCO3

- PCO2

Page 27: Pengelolaan Obat

Infus

Transfusi

Tindakan M’atasi

Masalah Cairan & Elektrolit

Page 28: Pengelolaan Obat

Pemberian Cairan Melalui Infus

Page 29: Pengelolaan Obat

Pemberian Cairan Melalui Infus

Tindakan yg dilakukan pd pasien dgn cara memasukkan cairan melalui intra vena dgn bantuan infus set, dgn tujuan memenuhi kebutuhan cairan &elektrolit, sbg tindakan pengobatan & pemberian nutrisi.

Page 30: Pengelolaan Obat
Page 31: Pengelolaan Obat
Page 32: Pengelolaan Obat
Page 33: Pengelolaan Obat
Page 34: Pengelolaan Obat

TRANFUSI DARAH

Page 35: Pengelolaan Obat
Page 36: Pengelolaan Obat

TRANFUSI DARAHTindakan yg dilakukan pd pasien yg membutuhkan darah dgn cara memasukkan darah melalui vena dgn menggunakan alat tranfusi set. Tujuan : untuk memenuhi kebutuhan darah.

Page 37: Pengelolaan Obat
Page 38: Pengelolaan Obat
Page 39: Pengelolaan Obat

Menghitung Cairan &

Tetesan Infus

Page 40: Pengelolaan Obat

a. Dewasa

Makro dengan 20 tetes/ml

Rumus :

𝑇𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

=h𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢 𝑎𝑛𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛× 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛

𝑙𝑎𝑚𝑎𝑖𝑛𝑓𝑢𝑠 ( 𝑗𝑎𝑚 )×60𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Page 41: Pengelolaan Obat

Contoh Kasus

Dokter meresepkan kebutuhan cairan pada Tn A 1000 ml/12 jam. faktor drips (tetes) 20 tetes/1 ml. berapa tetes per menit cairan tersebut diberikan?

Page 42: Pengelolaan Obat

Strategi menjawab kasus

1. Ketahui jumlah cairan yg akan diberikan2. Masukkan ke dalam rumus

𝑇𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

=h𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢 𝑎𝑛𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛× 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛

𝑙𝑎𝑚𝑎𝑖𝑛𝑓𝑢𝑠 ( 𝑗𝑎𝑚 )×60𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

=

Page 43: Pengelolaan Obat

b. Anak

Faktor tetesan lihat di label dlm cairan, ada yg 10 tetes, 15 tetes dan 20 tetes/ menit

Rumus :

𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

=h𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑔𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘

𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎𝑖𝑛𝑓𝑢𝑠( 𝑗𝑎𝑚)

Page 44: Pengelolaan Obat

Contoh Kasus

Berapa tetesan per menit 500 cc infus yg harus diberikan agar habis dalam 4 jam?

Page 45: Pengelolaan Obat

Jawaban

500 cc dibagi 4 jam = 125 cc –> ini jumlah cc RL yang harus diberikan per jamnya125 cc dibagi 60 (1 jam = 60 menit) = 2,083 cc / menitDibulatkan = 2 tetes/menit