PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM … · kegiatan ekstrakurikuler berupa membuat membuat...
Transcript of PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM … · kegiatan ekstrakurikuler berupa membuat membuat...
PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK DI
MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH GUNUNG
MERIAH ACEH SINGKIL
SKRIPSI
Disusun Oleh :
MUKHAIRIR FIKRI IHSAN
NIM. 160206010
Prodi Manajemen Pendidikan Islam
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2019/2020
ii
MUKHAIRIR FIKRI IHSAN
NIM. 160206010
Prodi Manajemen Pendidikan Islam
iii
iv
Mukhairir Fikri Ihsan
Yang Menyatakan,
v
ABSTRAK
Nama : Mukhairir Fikri Ihsan
Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/Manajemen Pendidikan Islam
Judul : Pengelolaan kegiatan Ekstrakurikuler dalam
Pengembangan Kompetensi Peserta Didik
di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil.
Tanggal Sidang : 27 Juli 2020
Tebal Skripsi : 72 Halaman
Pembimbing 1 : Muhammad Faisal, S.Ag,. M.Ag
Pembimbing 2 : Dr. Sri Rahmi, M.A
Kata Kunci : Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler, Pengembangan
Kompetensi Peserta Didik
Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta
didik sangat penting dilakukan, agar terarahnya tujuan yang diinginkan sehingga
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan kendala pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah
Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dan dianalisa dengan pendekatan kualitatif.
Subjek dalam penelitian ini adalah pembina, guru ekstrakurikuler bidang seni,
dan satu orang peserta didik. Teknik pengumpulan data penelitian ini
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan kegiatan ektrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, meliputi menentukan program
kegiatan ekstrakurikuler bidang seni yang sesuai dengan Madrasah, kemudian
memilih peserta didik yang memiliki potensi dibidang seni tersebut dari hasil
seleksi yang dilakukan, selanjutnya mengatur jadwal latihan. Penyusunan
tentang jadwal latihan kegiatan ekstrakurikuler untuk peserta didik, yang
meliputi menyusun waktunya latihan. penyusunan tata tertib dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler berupa membuat membuat daftar kehadiran peserta
didik dalam latihan kegiatan kestrakurikuler bidang seni. Bagi yang jarang
hadir/tidak serius dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bidang seni maka
namanya akan dicoret.(2) Pelaksanaan dari segi sarana dan prasarana kegiatan
esktrakurikuler. Jenis-jenis sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler
dibidang seni berupa rebana, gitar, drum band, pengeras suara, suling, biola, dan
kerincing. Surat permohonan izin kegiatan ekstrakurikuler, surat izinya diberikan
oleh kepala sekolah. Metode dan media kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan
dengan masing-masing bidang seni ekstrakurikuler. (3) Kendala pelaksanaannya
yaitu sarana dan prasarananya yang kurang memadai.
NIM : 160206010
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatakan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita ummat-Nya.
Alhamdulillah dengan petunjuk dan hidayah-Nya, penulis telah menyelesaikan
penyusunan skripsi yang sederhana ini untuk memenuhi dan melengkapi
persyaratan guna mencapai gelar sarjana pada prodi Manajemen Pendidikan
Islam fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan judul
“Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangan Kompetensi
Peserta Didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh
Singkil.” Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada pangkuan alam
yakni Nabi Muhammad SAW. yang telah menyempurnakan akhlak manusia dan
menuntun ummat manusia kepada kehidupan yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Ayah dan ummi ananda, sungguh ananda bangga menjadi putramu,
bangga menjadi harapanmu. Dengan penuh cinta, kasih, dan sayang telah
membesarkan dan mendidik ananda. Pengorbanan dengan tetesan peluh tanpa
keluh, senyum penuh harap diwajahmu selalu terlukis indah dalam sanubari ini
menjadi penyemangat perjuangan panjang ananda. Hari ini ananda ingin melihat
sinar kebahagiaan diwajahmu melalui satu kesuksesan yang telah ananda raih,
sebuah karya kupersembahkan teruntuk ayah dan ummi ananda.
vii
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini tidak terwujud tanpa
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini izinkanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang stinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Muhammad Faisal, S.Ag., M.Ag, sebagai pembimbing
pertama dan Ibu Dr. Sri Rahmi, M.A. Sebagai pembimbing kedua
yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Muslim Razali, S.H., M.Ag selaku Dekan Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan UIN Ar-Raniry.
3. Ketua prodi Manajemen Pendidikan Islam Bapak Mumtazul Fikri,
M.A, dan juga seluruh dosen Prodi Manajemen Pendidikan Islam
serta semua staf prodi Manajemen Pendidikan Islam yang telah
banyak mamberi motivasi dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh
Singkil ibu Sukariani, S.Pd yang telah mengizinkan untuk melakukan
penelitian bagi peneliti. Dan juga Ibu Rafi'atul 'Aliah, M. Ag selaku
pembina ekstrakurikuler dan guru bidang seni di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil.
5. Perpustakaan UIN Ar-Raniry dan perpustakaan wilayah Aceh yang
telah menyediakan bahan dalam penelitian ini.
6. Keluarga besar yang selalu memberi motivasi agar terus
menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar.
viii
7. Para sahabat yang selalu memberikan dukungan motivasi dan
menyemangati dikala penyelesaian skripsi ini.
Sesungguhnya, penulis tidak sanggup membalas semua kebaikan dan
dorongan semangat yang telah bapak, ibu, serta teman-teman berikan. Semoga
Allah SWT. membalas segala kebaikan ini. Penulis sudah berusaha semaksimal
mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT. bukan milik manusia, maka jika terdapat kesalahan dan kekurangan
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna untuk
membangun dan perbaikan pada masa mendatang.
Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka dengan balasan yang
lebih baik. Akhirnya hanya kepada Allah juga penulis mengharap semoga skripsi
ini dengan segala kelebihan dan kekurangan dapat bermanfaat, Amin Ya Rabbal
‘Alamin.
Banda Aceh, 20 Juli 2020
Penulis,
Mukhairir Fikri Ihsan
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL JUDUL ...................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN .................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG ............................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 7
E. Penjelasan Istilah ..................................................................................... 7
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ....................................................... 8
G. Sistematika Penulisan ............................................................................ 11
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................... 12
1. Pengertian Pengelolaan Ekstrakurikuler .......................................... 12
2. Proses Pengelolaan Ekstrakurikuler ................................................. 13
3. Tujuan Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler ................................. 19
4. Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler ............................................... 21
B. Kompetensi Peserta Didik ...................................................................... 23
1. Pengertian Kompetensi Peserta Didik .............................................. 23
2. Konsep Pendidikan dalam Kompetensi Peserta Didik ..................... 24
3. Upaya Pengembangan Kompetensi Peserta Didik ........................... 27
Peserta Didik .......................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 33
B. Lokasi Penelitian .................................................................................... 33
C. Subjek Penelitian .................................................................................... 34
D. Data dan Sumber Data ........................................................................... 34
E. Tekenik Pengumpulan Data ................................................................... 35
F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................ 37
G. Analisis Data .......................................................................................... 37
H. Uji Keabsahan Data ................................................................................ 39
C. Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler Pengembangan Kompetensi
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Gambaran Umum .................................................................................. 41
B. Paparan Hasil Penelitian ....................................................................... 50
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 68
B. Saran ....................................................................................................... 69
DAFTAR KEPUSTAKAAN .......................................................................... 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1: Profil tentang Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil ...................................................................... 41
Tabel 4.2: Struktur Kepengurusan Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil ........................................................ 46
Tabel 4.3: Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil ....................................................... 47
Tabel 4.4 : Prestasi Peserta Didik ..................................................................... 48
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Surat Keterangan Pembimbing Skripsi
LAMPIRAN 2 : Surat Izin Penelitian dari Dekan FTK UIN Ar-Raniry
LAMPIRAN 3 : Surat Keterangan Selesai Penelitian
LAMPIRAN 4 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian
LAMPIRAN 5 : Daftar Wawancara
LAMPIRAN 6 : Dokumentasi Kegiatan Penelitian
LAMPIRAN 7 : Daftar Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Islam dan pendidikan nasional harus diarahkan pada
pembinaan dan pengembangan iman, takwa, akhlak mulia, hati nurani, budi
pekerti, dan aspek-aspek humaniora lainnya. Disamping aspek-aspek kecerdasan
dan keterampilan sehingga terwujud keseimbangan pendidikan Islam menekankan
perkembangan manusia di Indonesia seutuhnya yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, sebagai warga negara yang demokrtatis dan bertanggung jawab.1
Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik
dan dibina agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan.
Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan terarah.
Dengan demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang
maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan. Dalam pembinaan siswa di
sekolah, banyak wadah atau program yang dijalankan demi menunjang proses
pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan kemampuan,
keterampilan ke arah pengetahuan yang lebih maju.
Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan
ekstrakurikuler. Dalam menjalankan kegiatan ekstrakurikuler tentunya tidak
terlepas dari pengelolaan atau dikenal dengan manajemen. Pengelolaan kegiatan
1Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, (Jakarta: Rajagrafindo
Persada, 2004) h. 2.
2
ekstrakurikuler harus dilaksanakan dengan baik agar tercapai tujuannya secara
efektif dan efesien. Menurut Malayu S.P. Hasibuan dalam Saefullah, manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara
efektif yang didukung oleh sumber-sumber lain dalam organisasi untuk mencapai
tujuan tertentu. Adapun menurut G.R. Terry dalam Saefullah, mengatakan bahwa
manajemen merupakan proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.2
داره ألأف م كان مقأ رأض ثم ي عأرج إليأو في ي وأ ماء إلى الأ ر من الس مأ يدب ر الأ
جدة ون )الس ا ت عد (٥: سنة مم
Artinya :
“Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu
naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu.” (Q.S. As-Sajadah:5)
Dari ayat di atas diketahui bahwa Allah SWT. merupakan pengatur alam.
Akan tetapi, sebagai khalifah di bumi ini, manusia harus mengatur dan mengelola
bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah SWT. mengatur alam raya ini.
2 Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, ( Bandung: Cv Pustaka Setia, 2014), h. 1-2.
3
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), ekstrakurikuler adalah
sebuah kegiatan yang berada di luar program yang tertulis didalam kurikulum,
seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan sisiwa. Ekstrakurikuler adalah
sarana untuk pembangunan diri siswa. Banyak program-program atau kegiatan
yang membangun kejiwaan diri anak kepada arah yang lebih baik dengan
manajemen yang baik. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang
dilakukan di luar kelas dan di luar pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh
kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik
baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun
dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam
mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-
kegiatan wajib maupun pilihan.3
Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari
atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang
beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kompetensinya.
Kompetensi adalah kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan,
kemampuan, atau kecakapan yang cukup/memadai, keadaan cakap, mampu,
tangkas. Kompetensi peserta didik adalah kemampuan yang harus dimiliki/dicapai
peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Kemampuan tersebut adalah
perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
3Sudirman Anwar, Manajemen of Student Development, (Tembilahan-Ria: Yayasa
Indragiri, 2015), h .45.
4
Seseorang yang memiliki kompetensi dalam bidang tertentu bukan hanya
mengetahui, tetapi juga dapat memahami dan menghayati bidang tersebut yang
tercermin pada pola perilaku sehari-hari.4
Ekstrakurikuler juga mempunyai fungsi dan tujuan untuk: a. Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan
lingkungan sosial, budaya, dan alam semesta.
b. Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat peserta
didik agar dapat menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan
penuh dengan karya.
c. Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung
jawab dalam menjalankan tugas
d. Mengembangkan etika dan akhlak yang mengintegrasikan
hubungan dengan Tuhan, Rasul, manusia, alam semesta, bahkan
diri sendiri,
e. Mengembangkan sensitivitas peserta didik dalam melihat
persoalan-persoalan sosial-keagamaan sehingga menjadi insan
yang proaktif terhadap permasalahan sosial keagamaan.
f. Memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada peserta
didik agar memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan
terampil.
g. Memberi peluang peserta didik agar memiliki kemampuan untuk
komunikasi (human relation) dengan baik secara verbal dan
nonverbal.5
Program kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi
peserta didik sangat penting di lakukan, tujuannya agar peserta didik memiliki
kompetensi yang baik sehingga dapat terampil dalam setiap kegiatan
ekstrakurikuler. Agar terwujudnya tujuan kegiatan ekstrakurikuler tersebut maka
diperlukan manajemen yang baik pula, sehingga arah dan tujuan kegiatan
ekstrakurikuler dapat berjalan secara optimal, maksimal, efektif, dan efesien.
4 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi
Keempat (Cet. I; Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008). 5 Daryanto. Administrasi dan Manajemen Sekolah. (Jakarta: Rineka Cipta. 2013), h. 146-
147
5
Berdasarkan observasi awal penelitian yang peneliti lakukan di Madrasah
Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil penulis mengamati
mengenai pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler khususnya dalam pengembangan
kompetensi peserta didik. Kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil sudah beberapa kegiatan
ekstrakurikuler berjalan dengan baik. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang
berjalan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil ialah
ekstrakurikuler antara lain; Tahfizh Al-Quran, IPM (Ikatan Pelajar
Muhammadiyah), pramuka, teater, drum band, rebana, drama bahasa arab,
tilawah, dan nasyid, kalighrafi, tari, dan lain-lain. Dari kegiatan ekstrakurikuler
sudah banyak berbagai prestasi yang di raih oleh peserta didiknya mulai dari
tingkat kabupaten sampai ke tingkat nasional, meskipun sarana ataupun fasilitas
kegiatan ekstrakurikuler yang masih kurang memadai. Keberhasilan kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik tersebut tentunya
tidak terlepas dari pengelolaan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
meneliti lebih dalam tentang “Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam
Pengembangan Kompetensi Peserta Didik di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil”.
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan
kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil?
2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan
kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil?
3. Apa saja kendala pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil.
3. Untuk mengetahaui kendala pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk memperkaya pengetahuan tentang pengelolaan ekstrakurikuler
khususnya dibidang seni yang baik dan benar dan bisa menjadi panduan untuk
penelitian kedepannya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pendidik atau pembina ekstrakurikuler: akan mengetahui
pengololaan ekstrakurikuler yang baik dan sesuai sehingga
mengembangkan kompetensi peserta didik terutama dibidang seni.
b. Bagi peserta didik: termotivasi dan terdorong untuk berkreasi dan
berkembangnya kompetensi peserta didik kusunya dibidang seni.
c. Bagi sekolah: agar bisa menerapkan prinsip-prinsip dalam pengelolaan
ekstarkurikuler yang ada terutama dibagian seni.
d. Bagi pihak luar sekolah: memberikan kesan positif dan termotivasi untuk
mencontoh akan keindahan dari pengelolaan ektrakurikuler terutama
dibidang seni.
e. Bagi penulis: dapat menambah wawasan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetsnsi peserta didik.
E. Penjelasan Istilah
1. Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud penulis dalam skripsi
ini yaitu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dibidang seni
8
dalam pengembangan peserta didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil.
2. Kompetensi Peserta Didik
Kompetensi adalah kemampuan yang harus dimiliki/dicapai peserta didik
setelah mengikuti pembelajaran. Kemampuan tersebut adalah perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. Seseorang yang telah memiliki kompetensi dalam bidang
tertentu bukan hanya mengetahui, tetapi juga dapat memahami dan menghayati
bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari-hari.
Kompetensi peserta didik yang dimaksud penulis dalam skripsi ini adalah
kemampuan yang harus dimiliki/dicapai peserta didik di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil.
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dilakukan sebelumnya
oleh penelitian lain dengan mendapatkan hasil yang empiris. Adapun tujuan dari
penelitian terdahulu ini adalah agar peneliti dapat melihat serta membandingkan
antara penelitian yang peneliti teliti dengan peneliti lain.
Muchamad Arif N (2018). Skripsi dengan judul “Manajemen Kegiatan
Ekstrakurikuler untuk Mengembangkan Minat dan Bakat Siswa di MA Al
Khoriyyah Semarang’’. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1). Dalam hal
perencanaan, seluruh pengelola ekstrakurikuler di MA Al Khoiriyyah Semarang
mampu merencanakan tugasnya dengan baik. Di antaranya memuat tujuan
program yang jelas, rencana kerja yang teratur, pembinaan yang baik. (2). Dalam
9
pelaksanaan, MA Al Khoiriyyah Semarang memuat susunan organisasi,
pembagian tugas, sarana dan prasarana dan sumber dana, demikian itu telah diatur
dengan baik. (3). Sedangkan evaluasi dilakukan melalui evaluasi kurikulum dan
evaluasi murid. Evaluasi dilakukan satu semester sekali, evaluasi murid dilakukan
setiap kali selesai latihan.6
Santi Rahmah. MY (2018). Skripsi dengan judul “ Pengelolaan
Ekstrakurikuler dalam Pembinaan Prestasi Non-akademik Siswa di Pondok
Pesantren Modren Babun Najah Ulee Kareng Banda Aceh”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1). Pelaksanaan kegiatan ekstarkurikuler dalam pembinaan
prestasi non-akademik siswa dilakukan dengan perencanaan yang baik seperti
mengadakan rapat, menentukan jadwal kegiatan, dan membuat tata tertib
kegiatan. Kemudian adanya pengorganisasian yang mempermudah untuk
menentukan pembina kegiatan selanjutnya ada pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler yang dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan
dan terakhir barulah dilakukan evaluasi kegiatan. Evaluasi ini dilakukan satu
bulan sekali dan paling lama satu semester sekali. (2). Pembinaan kegiatan
ekstrakurikuler dalam pembinaan prestasi non-akademik siswa di pondok
pesantren Babun Najah dilakukan melalui pembinaan pengembangan bakat minat
siswa, pengembangan kreativitas, pengembangan kompetensi, pengembangan
kemandirian siswa, pembinaan pengembangan kemampuan, kehidupan
keagamaan, pengembangan kehidupan sosial siswa, pengembangan kemampuan
belajar siswa di sekolah, dan kemampuan pemecahan masalah. (3). Hambatan
6Muchamad Arif N, Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler untuk Mengembangkan Minat
dan Bakat Siswa, ( Semarang: Universitas Islam Negeri Wali Songo, 2018).
10
yang terjadi di pondok pesantren Babun Najah Ulee Kareng Banda Aceh dalam
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yaitu mengenai terbatasnya waktu. Waktu
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ini hanya dua hari yaitu hari jumat dan
sabtu. Kemudian terbatasnya wakktu ini membuat pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler untuk mencapai target berjalan sedikit lebih nyaman.7
Romandon Taufik (2015). “Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Berbasis
Pengembangan Karakter Siswa”. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
pengembangan karakter siswa berdasarkan kegiatan ekstrakurikuler yang telah
dilaksanakan berdasarkan prinsip manajemen yang efektif yang meliputi: proses
perencanaan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan
evaluasi.8
Dari ketiga penelitian terdahulu diatas terdapat persamaan dan perbedaan
dengan penelitian yang diteliti peneliti saat ini. Persamaannya disini yaitu sama-
sama membahas tentang manajemen kegiatan ekstrakurikuler, sedangkan
perbedaannya yaitu peneliti pertama lebih menfokuskan kepada pengembangan
minat dan bakat siswa. Kemudian peneliti kedua lebih menfokuskan kepada
pembinaan prestasi non-akademik siswa. Peneliti ketiga lebih menfokuskan
kepada pengembangan karakter siswa. Adapun penelitian yang diteliti peneliti
sekarang lebih menfokuskan kepada pengembangan kompetensi peserta didik.
7 Santi Rahmah .MY, Penglolaan Ekstrakurikuler dalam Pembinaan Prestasi Non-
akademik Siswa, (Darussalam Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, 2018). 8 Romandon Taufik, Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Berbasis Pengembangan
Karakter Siswa.(Jurnal Menejer Pendidikan, Juli 2015), Vol. 9. No. 4. h.494-504, di akses pada
tanggal 14 Juni 2020.
11
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan para pembaca dalam menalaah skripsi ini, maka
penulis membuat sistematika penulisan dalam 5 bab. Adapun sistematika
penulisan ini yaitu sebagai berikut:
BAB I, merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan
istilah, penelitian terdahulu yang relevan, dan sistematika pembahasan.
BAB II, pada bab ini peneliti akan membahas tentang teori-teori yang
berkaitan dengan judul penelitian yaitu pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik.
BAB III, pada bab ini membahas mengenai metode penelitian yang
meliputi: jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, data dan sumber
data, teknik pengumpulan data, instrument pengumpulan data, analisis data, dan
uji keabsahan data.
BAB IV, pada bab yang ke empat ini membahas mengenai temuan hasil
penelitian serta pembahasan hasil penelitian yang meliputi: gambaran umum
lokasi penelitian, perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan
kompetensi peserta didik, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik, dan kendala pengelolaan Program
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik.
BAB V, mencakup kesimpulan akhir dari penelitian yang dilakukan
peneliti serta saran-saran dari peneliti.
1
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pengertian Pengelolaan Estrakurikuler
Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata manus yang
berarti tangan dan agree berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata
kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam
bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda
management, dan manager untuk melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya,
management diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau
pengelolaan.9
Asal kata pengelolaan adalah kelola ditambah awalan “pe” dan akhiran
“an”. Istilah lain dari pengelolaan adalah manajemen yang berarti
ketatalaksanaan atau tata pimpinan. Secara harfiah, pengelolaan adalah proses
yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
kebijakan dan pencapaian tujuan. Nanang Fattah, berpendapat bahwa:
“proses pengelolaan terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang
manajer atau pimpinan, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), Penggerakan (actuating) dan pengawasan (controlling). Oleh karena itu, pengelolaan diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganisasi,
menggerakkan, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.”
10
Ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan
di luar jam pelajaran yang disesuaikan dengan pengetahuan, pengembangan,
9Husaini Usman. Manajemen,Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan. (Jakarta: Bumi
Aksara.2008), h.4. 10
Nanang fattah. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah. (Bandung: Pustaka Bani Quraisy.2004) h. 1.
12
13
bimbingan dan pembinaan siswa agar memiliki kemampuan dasar penunjang11
Kegiatan ekstrakurikuler adalah seluruh proses yang direncanakan dan
diusahakan secara terorganisasi mengenai kegiatan sekolah yang dilakukan di
luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh kembangkan
potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik, baik berkaitan
dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam
pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan
potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib
maupun pilihan.12
Jadi, yang penulis maksud tentang kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu
proses pengelolaan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pembelajaran guna
menumbuhkembangkan bakat dan minat yang dimiliki peserta didik.
2. Proses Pengelolaan Ekstrakurikuler
Semua kegiatan di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu siswa
mengembangkan potensi dirinya. Upaya itu akan optimal jika siswa sendiri
secara aktif berupaya mengembangkan diri, sesuai dengan program-program
yang dilakukan oleh sekolah. Oleh karena itu, sangat penting untuk
menciptakan kondisi agar siswa dapat mengembangkan potensi secara optimal.13
11
Abdul Rachman Saleh. Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa. (Jakarta: Raja
Grafindo Persada.2006),h.70 12
Siti Ubaidah. Manajemen Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah, 2013. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017 dari situs: https://media.neliti.com/.../56738-ID-manajemen-ekstrakurikuler-d...
13Siti Ubaidah. Manajemen Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah, 2013.
Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017 dari situs: https://media.neliti.com/.../56738-ID-
manajemen-ekstrakurikuler-d...
14
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dibutuhkannya beberapa proses
manajemen sebagai berikut:
a. Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Perencanaan merupakan tindakan awal dalam proses manajemen.
Perencanaan adalah proses menentukan tujuan dan menetapkan cara terbaik
untuk mencapai tujuan.14 Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses
perencanaan kegiatan ekstrakurikuler yaitu dengan menentukan dan menyusun
program kegiatan ekstrakurikuler apa saja yang akan dipilih untuk dilaksanakan
dan program tersebut banyak diminati oleh siswa. Selain tentang proses
penyusunan program kegiatan ekstrakurikuler, maka ada pula penyusunan
tentang jadwal latihan untuk para siswa dan ada pula penyusunan tata tertib
dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler harus
dimanfaatkan dengan baik oleh siswa agar latihan dan tujuan dari kegiatan
ekstrakurikuler dapat berjalan dengan lancar.
Penyusunan tata tertib dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
merupakan suatu prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana
kegiatan ekstrakurikuler untuk siswa. Proses pembuatan rancangan kegiatan
ekstrakurikuler yaitu menentukan dan menyusun program kegiatan
ekstrakurikuler, menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan, menyusun pedoman
pelaksanaan kegiatan, mengadakan rapat untuk menentukan Pembina kegiatan,
mensosialisasikan rancangan program tersebut kepada siswa. Pihak yang
telibat dalam proses pembuatan rancangan program kegiatan ekstrakurikuler
14
Syafaruddin, Irwan Nasution. Manajemen Pembelajarann. (Bandung: Ciputat Press.2005), h. 71.
15
yaitu Ketua yayasan, ustad atau ustazah bagian kesiswaan yang akan membina
kegiatan ekstrakurikuler.
Hasil dari proses perencanaan dalam kegiatan ekstrakurikuler yaitu berupa
program kegiatan ekstrakurikuler. Dengan adanya perencanaan yang matang
dapat memudahkan dalam setiap kegiatan yang telah ditentukan bersama guna
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.15
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada proses pengelolaan ekstrakurikuler
sangat penting untuk menciptakan kondisi agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi secara optimal. Dengan adanya perencanaan kegiatan
ekstrakurikuler maka akan tercapainya kegiatan ekstrakurikuler yang diinginkan.
b. Pengorganisasian Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengorganisasian (organizing) adalah proses di mana pekerjaan yang
ada dibagi dalam komponen-komponen yang dapat ditangani dan aktivitas
mengkoordinasi hasil-hasil yang akan dicapai sehingga tujuan yang ditetapkan
dapat tercapai.16
Salah satu prinsip pengorganisasian adalah terbaginya semua tugas dalam
berbagai unsur organisasi secara profesional dengan kata lain
pengorganisasian yang efektif adalah membagi habis dan mensturkturkan tugas-
tugas kedalam sub- sub atau komponen-komponen organisasi. Proses
pengorganisasian yang dilakukan oleh pihak sekolah yaitu dengan
mengkoordinir semua komponen yang terlibat dalam kepengurusan kegiatan
15
Irma Septiani. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah,
Maret 2012. Diakses pada tanggal 20 Februari 2018 dari situs ap.fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2015/05/5.-irma- septiani.pdf 16
Syafaruddin, Irwan Nasution. Manajemen Pembelajarann... h.72.
16
ekstrakurikuler, membagi tugas kepada komponen yang terlibat dalam
menangani atau mengelola kegiatan ekstrakurikuler dan melakukan
pendelegasian terhadap tugas dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.
Pada proses pengorganisasian, struktur organisasi berfungsi memudahkan
setiap pembagian tugas dan melatih tanggung jawab setiap anggota kegiatan
ekstrakurikuler dan mempermudah koordinasi dan komunikasi para anggota
kegiatan ekstrakurikuler.
Pihak sekolah haruslah tegas melakukan pengkoordinasian terhadap
kegiatan ekstrakurikuler agar mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.17
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada tahap pengorganisasian akan
memudahkan koordinasi dan komunikasi pada kegiatan ekstrakurikuler maka
akan tercapainya kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai , efektif, dan efesien.
c. Penggerakan atau pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
Setelah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, manajer perlu dapat
menggerakkan kelompok secara efesien dan efektif ke arah pencapaian
tujuan. Dalam menggerakkan kelompok ini manajer menggunakan berbagai
sarana meliputi: komunikasi, kepemimpinan, instruksi dan lain-lain.18
Penggerakan atau pelaksanaan adalah sebagai keseluruhan usaha, cara,
teknik dan metode untuk mendorong anggota organisasi agar mau dan ikhlas
17
Irma Septiani. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah,
Maret 2012. Diakses pada tanggal 20 Februari 2018 dari situs ap.fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2015/05/5.-irma- septiani.pdf 18
A. Halim. Manajemen Pesantren. (Yogyakarta: Pustaka pesantren.2009), h. 72.
17
bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dan efisien,
efektif dan dinamis. Penggerakan atau pelaksanaan kegiatan diatur
sedemikian rupa agar apa yang ingin dilaksanakan dapat terpacai sesuai dengan
tujuan yang telah disepakati bersama. Penggerakan atau pelaksanaan selanjutnya
yaitu dilaksanakan pada hari yang telah ditentukan dan proses penggerakan
tersebut diadakan di sekolah serta untuk waktu, hari dan tempat pelaksanaan
kegiatan diatur oleh masing-masing anggota kegiatan ekstrakurikuler atas
kesepakatan dengan pembina kegiatan ekstrakurikuler.
Pihak yang terlibat dalam proses penggerakan atau pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler yaitu pembina kegiatan dan anggota kegiatan ekstrakurikuler
(siswa). Komponen yang harus diperhatikan dalam proses penggerakan atau
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yaitu sarana dan prasarana serta surat
permohonan izin yang digunakan untuk menunjang dan mendukung kelancaran
proses penggerakan kegiatan ekstrakurikuler. Proses penggerakan diatur dan
dikelola oleh pihak sekolah, bekerja sama dengan pihak luar yang membantu
dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler untuk siswa. Pihak sekolah
menerapkan prosedur tertentu untuk mengetahui atau mengukur keberhasilan
kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh siswa.19
Jadi, dapat disimpulkan dengan adanya proses penggerakan atau
pelaksanaan terhadap kegiatan ekstrakurikuler, semua kegiatan yang telah
disusun atau diatur dapat berjalan sesuai yang diinginkan atas kesepakatan
19
Irma Septiani. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah,
Maret 2012. Diakses pada tanggal 20 Februari 2018 dari situs ap.fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2015/05/5.-irma- septiani.pdf
18
bersama secara efektif dan efisien.
d. Pengawasan atau Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler
Fungsi ini juga disebut dengan pengendalian atau evaluasi. Ketika
organisasi telah bergerak dan berjalan, pimpinan harus selalu mengadakan
pengawasan atau pengendalian agar gerakan atau jalannya organisasi benar-
benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, baik mangenai arahnya
maupun caranya.20
Pengawasan adalah proses mengarahkan seperangkat variabel/unsur
(manusia, peralatan, mesin, organisasi) kearah tercapainya suatu tujuan atau
sasaran manajemen. Pengendalian dan pengawasan diperlukan untuk mengetahui
apakah pelaksanaan suatu kegiatan dalam organisasi sesuai dengan rencana dan
tujuan yang telah digariskan atau ditetapkan. Pengawasan (controlling)
merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu
organisasi.
Proses pengawasan kegiatan ekstrakurikuler yaitu dilakukan oleh pihak
sekolah dan kegiatan pengawasan berlangsung pada saat kegiatan
ekstrakurikuler berlangsung serta pada saat ada kegiatan kompetisi kegiatan
ekstrakurikuler. Tujuan dari proses pengawasan kegiatan ekstrakurikuler yaitu
agar kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan oleh siswa dapat terlaksana dan
terkendali dengan baik, serta jika ada kekurangan atau penyimpangan, maka
akan segera dibenahi dan dicari jalan keluarnya. Tidak ada tahapan khusus
dalam melakukan pengawasan terhadap kegiatan ekstrakurikuler. Semua
20
A. Halim. Manajemen Pesantren... h. 72.
19
kegiatan pengawasan berjalan secara fleksibel yaitu pada setiap diadakannya
kegiatan atau pada saat lomba kegiatan ekstrakurikuler.
Orang-orang yang terlibat dalam proses pengawasan terhadap kegiatan
ekstrakurikuler yaitu pembina kegiatan ekstrakurikuler yang senantiasa
membina agar proses pengawasan berjalan lancar. Manfaat dari proses
pengawasan terhadap kegiatan yaitu mengontrol kegiatan yang dilakukan siswa,
melakukan pembinaan pengembangan kualitas terhadap proses dan hasil dari
kegiatan yang dilakukan siswa dan agar kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan dapat berjalan dan berkembang lebih baik untuk kedepannya.
Pengawasan terhadap kegiatan ekstrakurikuler sangat penting.21
Jadi, dapat disimpulkan dengan adanya pengawasan yang dilakukan, pihak
sekolah dapat mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler telah
berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak ada penyimpangan.
Sehingga apabila terjadi penyimpangan terhadap kegiatan ekstrakurikuler dapat
segera diperbaiki guna meningkatkan dan mengembangkan kegiatan
ekstrakurikuler dimasa yang akan datang.
3. Tujuan Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Fungsi kegiatan ekstrakurikuler yang dijelaskan oleh Mumuh Sumarna,
yaitu: “Kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksudkan untuk lebih mengaitkan
antara pengetahuan yang diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan
dan kebutuhan lingkungan”. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat
21
Irma Septiani. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah,
Maret 2012. Diakses pada tanggal 20 Februari 2018 dari situs ap.fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2015/05/5.-irma- septiani.pdf
20
disimpulkan bahwa fungsi ekstrakurikuler adalah sebagai sarana penunjang bagi
proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah yang berguna untuk
mengaplikasikan teori dan praktik yang telah diperoleh sebagai hasil nyata
proses pembelajaran. Semua kegiatan yang dilakukan memiliki tujuan, karena
tanpa tujuan yang jelas, kegiatan tersebut akan sia sia.22
Ekstrakurikuler juga mempunyai fungsi dan tujuan untuk:
a. Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,
budaya, dan alam semesta.
b. Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat peserta didik
agar dapat menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan penuh
dengan karya.
c. Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung jawab
dalam menjalankan tugas.
d. Mengembangkan etika dan akhlak yang mengintegrasikan hubungan
dengan Tuhan, Rasul, manusia, alam semesta, bahkan diri sendiri.
e. Mengembangkan sensitivitas peserta didik dalam melihat persoalan-
persoalan sosial-keagamaan sehingga menjadi insan yang proaktif
terhadap permasalahan sosial keagamaan.
f. Memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada peserta
didik agar memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan
terampil.
g. Memberi peluang peserta didik agar memiliki kemampuan untuk
komunikasi (human relation) dengan baik secara verbal dan
nonverbal.23
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ektrakurikuler harus memiliki
tujuan dan fungsi seperti dari ketujuh poin di atas , sehingga akan terwujudnya
kegiatan ekstrakurikuler yang efektif, dan efesien.
22
Afid Burhanuddin. Pengelolaan Ekstrakurikuler di Sekolah, Januari 2014. Diakses pada
tanggal13Agustus 2017 dari situs: https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/20/pengelolaan-ekstra-kurikuler-di- sekolah/
23 Daryanto. Administrasi dan Manajemen Sekolah. (Jakarta: Rineka Cipta. 2013), h. 146-147
21
4. Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler
Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler dapat berbeda-beda antara satu
sekolah dengan sekolah yang lain. Sehubungan dengan itu, hal-hal yang perlu
diketahui dalam pembinaan ekstrakurikuler adalah:
a. Kegiatan harus dapat meningkatkan pengayaan siswa yang beraspek
kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Memberikan tempat serta penyaluran bakat dan minat sehingga siswa
akan terbiasa dengan kesibukan-kesibukan yang bermakna.
c. Adanya perencanaan dan persiapan serta pembinaan yang telah
diperhitungkan masak-masak sehingga program ekstrakurikuler
mencapai tujuan.
d. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler oleh semua atau sebagian
siswa.24
Pembinaan yang diberikan terhadap peserta didik berdasarkan Undang-
undang No. 20 tahun 2003 tentang tujuan pendidikan nasional yang mana di
sana dijelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang maha Esa berakhlak mulia,
cerdas, terampil, kreatif, mandiri, bertanggung jawab dan mengembangkan
potensi peserta didik, yang bertujuan untuk mengembangkan potesi peserta didik.
Semua kegiatan diprogramkan secara bersama di setiap ekstrakurikuler
pada waktu yang di tentukan. Pembinaan disesuaikan dengan program kerja
masing- masing karena kegiatan ekstrakurikuler ada banyak macamnya. Pihak
yang terlibat di dalam pembinaan ekstrakurikuler adalah seluruh warga sekolah
mulai dari kepala sekolah, waka kesiswaan, pembina OSIS dan penanggung
jawab setiap ekstrakurikuler serta pihak eksternal yang bekerjasama untuk
24
Eka Prihatin. Manajemen Peserta Didik..., h. :163.
22
pembinaan terhadap peserta didik.25
Ada beberapa macam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat
dilakukan di sekolah, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Pembinaan dalam mengembangkan bakat siswa.
b. Pembinaan dalam mengembangkan minat siswa dalam melaksanakan
setiap kegiatan.
c. Pembinaan dalam mengembangkan kreativitas siswa.
d. Pembinaan dalam mengembangkan kompetensi dan kebiasaan
dalam kehidupan siswa.
e. Pembinaan dalam mengembangkan kemandirian siswa.
f. Pembinaan dalam mengembangkan kemampuan kehidupan
keagamaan.
g. Pembinaan dalam mengembangkan kemampuan sosial siswa. h. Pembinaan dalam mengembangkan kemampuan belajar siswa
disekolah26
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembinaan kegiatan ekstrakurikuler ini
dapat dilakukan dalam usaha pengembangan bakat siswa, pengembangan minat
siswa, pengembangan kreativitas siswa, pengembangan kompetensi, kebiasaan
sehari- hari dalam kehidupan siswa, pengembangan kemandirian siswa,
pembinaan pengembangan kemampuan kehidupan keagamaan, pengembangan
kehidupan sosial siswa, pengembangan kemampuan belajar siswa di sekolah dan
kemampuan pemecahan masalah.
25
Desy Natania Harahab. Pembinaan dan pengembangan peserta didik melalui kegiatan
ekstrakurikuler di SMA negeri 1 pacet mojokerto, vol 6, No.1 2018. Diakses pada tanggal 3 Meo
2018darisitus:http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-manajemen-
pendidikan/article/view/22917/bacaartikel 26 Daryanto. Administrasi dan Manajemen Sekolah... h. 168.
23
B. Kompetensi Peserta Didik
1. Pengertian Kompetensi Peserta Didik
Kompetensi meliputi pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, sikap
dan minat. Dalam konsep pelatihan yang berbasis kompetensi dijelaskan bahwa
kompetensi merupakan gabungan antara keterampilan, pengetahuan dan sikap.
Kompetensi digunakan untuk melakukan penilaian terhadap standar, memberikan
indikasi yang jelas tentang keberhasilan dalam kegiatan pengembangan,
membentuk sistem pengembangan dan dapat digunakan untuk menyusun uraian
tugas seseorang.27
Standar kompetensi disusun sedemikian rupa mengacu kepada
kesepakatan internasional tanpa harus mengabaikan berbagai aspek dan budaya
yang bersifat lokal atau nasional. Standar kompetensi yang telah ada hendaknya
dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak terutama dunia pendidikan dalam hal
peningkatan kemampuan dasar peserta didik serta penyusunan kurikulum.
Salah satu kebutuhan yang sangat penting adalah tersedianya sistem
pendidikan dan pelatihan yang mampu menghasilkan SDM yang berkualitas
setara dengan standar internasional. Untuk melaksanakan sistem pendidikan yang
baik dibutuhkan suatu standar kompetensi yaitu kemampuan yang harus dimiliki
oleh seseorang untuk melakukan pekerjaan sebagai patokan kinerja yang
diharapkan.
27
Supratman Zakir.Strategi Pengembangan Kompetensi Siswa dengan Manajemen Berbasis Sekolah.
Https://Zenodo.Org/Record/241524/Files/Strategi%20pengembangan%20kompetensi.Pdf
24
Salah satu bentuk sistem pendidikan yang mampu meningkatkan
kompetensi peserta didik adalah sistem manajemen berbasis sekolah yang
memberi hak sepenuhnya atau otonomi kepada sekolah untuk mengelola sekolah
sesuai dengan kondisi, lingkungan dan kebutuhan tempat dimana sekolah
berada.28
Jadi, kesimpulannya ialah kompetensi peserta didik meliputi pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, nilai, sikap dan minat. Salah satu kebutuhan yang
sangat penting adalah tersedianya sistem pendidikan dan pelatihan yang mampu
menghasilkan SDM yang berkualitas setara dengan standar internasional.
2. Konsep Pendidikan dalam Kompetensi Peserta Didik
Kehidupan suatu bangsa erat sekali kaitannya dengan tingkat pendidikan.
Pendidikan bukan hanya sekedar mengawetkan budaya dan meneruskannya dari
generasi kegenerasi, akan tetapi juga diharapkan dapat mengubah dan
mengembangkan pengetahuan dan kompetensi peserta didik.
Pendidikan bukan hanya menyampaikan keterampilan yang sudah dikenal,
tetapi harus dapat meramalkan berbagai jenis keterampilan dan kemahiran yang
akan datang, dan sekaligus menemukan cara yang tepat dan cepat supaya dapat
dikuasai oleh anak didik.
Pendidikan merupakan usaha yang sengaja secara sadar dan terencana untuk
membantu meningkatkan perkembangan potensi dan kemampuan anak agar
bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai
28
Supratman Zakir.Strategi Pengembangan Kompetensi Siswa dengan Manajemen Berbasis
Sekolah. Https://Zenodo.Org/Record/241524/Files/Strategi%20pengembangan%20kompetensi.Pdf
25
warga negara/masyarakat, dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan
teknik penilaian yang sesuai. Dilihat dari sudut perkembangan yang dialami oleh
anak, maka usaha yang sengaja dan terencana tersebut ditujukan untuk membantu
anak dalam menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang
dialaminya dalam setiap periode perkembangan. Dengan kata lain, pendidikan
dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam
perkembangan anak.
Pendidikan adalah pengalaman yang dengan pengalaman itu, seseorang atau
kelompok orang dapat memahami sesuatu yang sebelumnya tidak mereka pahami.
Pengalaman itu terjadi karena ada interaksi antara seseorang atau kelompok
dengan lingkungannya. Interaksi itu menimbulkan proses perubahan (belajar)
pada manusia dan selanjutnya proses perubahan itu menghasilkan perkembangan
(development) bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam lingkungannya.
Selanjutnya tujuan pendidikan nasional tercantum dalam Undang-undang
sistem pendidikan nasional no. 20 tahun 2003 yang menyatakan: ”Pendidikan
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu. Oemar Hamalik mendefinisikan peserta didik sebagai
26
suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, sehingga menjadi manusia
yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Pengelolaan peserta didik atau pupil personnel administration adalah
layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan
siswa di kelas dan di luar kelas seperti; pengenalan, pendaftaran, layanan
individual. Manajaemen peserta didik juga diartikan sebagai usaha pengaturan
terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk pada lembaga
pendidikan hingga mereka lulus.
Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta
didik agar kegiatan-kegiatan dapat berjalan lancar, tertib, dan teratur sehingga
dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan pendidikan secara
keseluruhan. Adapun fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi
peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik dari aspek
individual, sosial, aspirasi, kebutuhan, dan aspek-aspek potensi lainnya.29
Jadi, kesimpulannya ialah konsep pendidikan merupakan usaha yang
sengaja secara sadar dan terencana untuk membantu meningkatkan perkembangan
potensi dan kemampuan peserta didik agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya
sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/masyarakat, dengan memilih
isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai, dan yang paling
penting adalah berkembangnya potensi peserta didik.
29
Machali Imam, Hidayat Ara. The Handbook of Education Management., (Jakarta, PT
Fajar Interpramata Mandiri 2016).h.190
27
3. Upaya Pengembangan Kompetensi Peserta Didik
Proses yang sangat penting dalam pengelolaan peserta didik adalah berada
pada tahap pembinaan dan pengembangan peserta didik. Pembinaan ini
setidaknya harus mampu mengarahkan peserta didik sesuai dengan visi, misi,
tujuan pendidikan berdasarkan pada potensi (fitrah); sesuai bakat, minat, dan
potensi yang dimiliki peserta didik. Tujuan pembinaan meliputi:
a. Mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal dan terpadu yang
meliputi bakat, minat, dan kreativitas.
b. Memantapkan kepribadian peserta didik untuk mewujudkan ketahanan
sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan
pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan.
c. Mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam pencapaian prestasi
unggulan sesuai bakat dan minat.
d. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak
mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka
mewujudkan masyarakat madani.30
Skinner menjelaskan yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan
kompetensi peserta didik adalah membangun khazanah tingkah laku verbal dan
non verbal yang menunjukkan hasil belajar.
Menghasilkan dengan kemungkinan yang besar, tingkah laku yang disebut
minat, antusiasme dan motivasi untuk belajar. Sehingga dengan tugas seperti ini
pembelajaran itu berfungsi memperlancar pemerolehan pola-pola tingkah laku
30
Machali Imam, Hidayat Ara. The Handbook of Education Management.( Jakarta, PT
Fajar Interpramata Mandiri, 2016).h.191
28
verbal dan non verbal yang perlu dimiliki setiap siswa. Menurut B. Weiner,
dengan teori atribusinya, satu sumbangan penting untuk pendidikan adalah
berkenaan dengan analisa terjadinya interaksi di kelas.
Hal yang penting diperhatikan dalam interaksi di kelas dalam konteks proses
pembelajaran serta dalam rangka meningkatkan kemampuan atau kompetensi
peserta didik ialah ciri peserta didik, ciri-ciri peserta didik yang perlu
dipertimbangkan ialah perbedaan perseorangan, kesiapan untuk belajar dan
motivasi :
a. Perbedaan Perseorangan
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan ialah tingkat perkembangan
siswa dan tingkat rasa harga diri siswa. Untuk mengimbangi adanya perbedaan
perseorangan dalam proses pembelajaran dianataranya dapat dilakukan pengajaran
dengan kelompok kecil (Cooperative Learning), tutorial, dan belajar mandiri serta
belajar individual.
b. Kesiapan untuk Belajar
Kesiapan seorang peserta didik dalam kegiatan pembelajaran sangat
mempengaruhi hasil pembelajaran yang bermanfaat baginya. Karena belajar
sifatnya kumulatif, kesiapan untuk belajar baru mengacu pada kapabilitas, dimana
kesiapan untuk belajar itu meliputi keterampilan-keterampilan yang rendah
kedudukannya dalam tata hirarki keterampilan intelktual.
c. Motivasi
Ciri khas dari teori-teori belajar ialah memperlakukan motivasi sebagai
suatu konsep yang dihubungkan dengan asas-asas untuk menimbulkan terjadinya
29
belajar pada diri peserta didik. Konsep ini memusatkan perhatian pada
dilakukannya manipulasi lingkungan yang bisa mendorong peserta didik seperti
membangkitkan perhatian peserta didik, mempelajari peranan peransang atau
membuat agar bahan ajar menarik bagi peserta didik.
Ketiga hal diatas harus diperhatikan yang dibarengi dengan penciptaan
suasana kelas yang menyenangkan sehingga tingkah laku, respon yang
dikeluarkan oleh peserta didik menghasilkan suasana pembelajarn yang nyaman
dan menyenangkan akibat dari stimulus lingkungan yang dimanipulasi tersebut.
Disamping ketiga hal diatas yang perlu diperhatikan dalam kontek
peningkatan kompetensi peserta didik, maka kurikulum juga merupakan hal yang
tidak terpisahkan dengan kompetensi peserta didik dalam pembelajaran. Untuk
mengimbangi peningkatan kemampuan peserta didik dalam kontek tingkah laku,
maka kurikulum juga perlu menjadi perhatian sehingga peserta didik benar-benar
memiliki kompetensi yang sangat memadai.
Kurikulum saat ini, terutama kurikulum pendidikan nasional akan
dikembangkan apa yang dinamakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau
Competency based Curriculum. Dalam konsep ini, kurikulum harus dikuasai oleh
peserta didik setelah ia menyelesaikan satu unit pelajaran, satu satuan waktu dan
satu satuan pendidikan.
Materi kurikulum harus ditekankan pada mata pelajaran yang sanggup
menjawab tantangan global dan perkembangan iptek yang sangat cepat.
Disamping itu kurikulum yang dikembangkan harus berlandaskan pendidikan
30
etika dan moral yang dikembangkan dalam mata pelajaran agama dan mata
pelajaran lain yang relevan.
Selain itu kurikulum harus bersifat luwes, sederhana dan bisa menampung
berbagai kemungkinan perubahan dimasa yang akan datang sebagai dampak dari
perkembangan terknologi dan tuntutan masyarakat. Kurikulum hanya bersifat
pedoman pokok dalam kegiatan pembelajaran peserta didik dan dapat
dikembangkan dengan potensi peserta didik, keadaan sumber daya pendukung dan
kondisi yang ada.
Semua alternative solusi diatas tidak ada artinya jika tidak dimanajemeni
atau dikelola dengan professional. Salah satunya adalah dengan menerapkan
sistem manajemen berbasis sekolah, dimana pihak sekolah memiliki otoritas yang
cukup untuk mengelola konsep-konsep yang akan diterapkan dalam rangka
meningkatkan kompetensi peserta didik.
Masalah kurikulum, tujuan pendidikan, keputusan atau kebijakan sekolah,
fasilitas yang akan digunakan, pengembangan SDM sekolah, pengaturan waktu
dan biaya pendidikan, haruslah sepenuhnya dikelola oleh sekolah sehingga
langkah-langkah teknis diatas dapat terwajud.
A. Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangan Kompetensi
Peserta Didik
Manajemen kesiswaan juga meliputi kewajiban kepala sekolah
melaksanakan kegiatan esktrakurikuler untuk para peserta didik. Manajemen
kegiatan ekstrakurikuler adalah seluruh proses yang direncanakan dan diusahakan
secara terorganisasi mengenai kegiatan sekolah yang dilakukan di luar kelas dan
31
diluar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh kembangkan potensi sumber
daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi
ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk
membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada
dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.
Sebagai kegiatan pembelajaran dan pengajaran di luar kelas,
ekstrakurikuler ini mempunyai fungsi dan tujuan untuk:
a. Meningkatkan kemampuan kompetensi peserta didik sebagai
anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik
dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam semesta.
b. Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat peserta didik
agar dapat menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan penuh
dengan karya.
c. Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung jawab
dalam menjalankan tugas.
d. Mengembangkan etika dan akhlak yang mengintegrasikan hubungan
dengan Tuhan, Rasul, manusia, alam semesta, bahkan diri sendiri.
e. Mengembangkan sensitivitas peserta didik dalam melihat persoalan-
persoalan sosial-keagamaan sehingga menjadi insan yang proaktif
terhadap permasalahan sosial keagamaan.
f. Memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada peserta
didik agar memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan
terampil.
32
g. Memberi peluang peserta didik agar memiliki kemampuan untuk
komunikasi (human relation) dengan baik; secara verbal dan
nonverbal.
Berdasarkan teori di atas dapat disintesiskan bahwa pemberdayaan
pengelolaan ekstrakurikuler dalam mengembangkan potensi peserta didik di
sekolah adalah upaya kepala sekolah agar guru mengajar atas dasar berfikir
merdeka, mengembangkan kreativitas, melakukan inovasi, dan sebagainya
sehingga bisa memacu jiwa inquiry pada murid-muridnya dalam kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi bagi peserta didik.31
31
Siti Ubaidah, Manajemen Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah. h.154
1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif,
yaitu: “metode meneliti suatu kondisi, pemikiran atau suatu peristiwa pada masa
sekarang ini, yang bertujuan membuat gambaran deskriptif atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antara fenomena yang diselidiki.32
Metode ini dipakai dalam upaya memahami analisis mengenai pengelolaan
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik. Dengan
metode kualitatif ini diharapkan akan terungkap gambaran mengenai relaitas
sasaran penelitian, yakni tentang mengenai pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di sini akan dilakukan di Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil. Alasan peniliti mengambil lokasi
disini karena prestasi peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler sangat
menonjol, hal tersebut terbukti prestasi yang di dapat dari tingkat kabupaten
sampai ke tingkat nasional.
32
Muhammad Nazir, Metode Penelitian, Cet I, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), h.65.
33
34
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini meliputi, pembina ekstrakurikuler, guru
ekstrakurikuler seni dan peserta didik. Alasan peneliti mengambil subjek
penelitian pembina ekstrakurikuler yaitu karena pembina yang mengelola
pengelolaan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik.
Selanjutnya alasan peneliti mengambil subjek penelitian guru seni yaitu karena
guru yang mengajari kegiatan estrakurikuler bidang seni, kemudian alasan peneliti
mengambil subjek penelitian peserta didik yaitu karena peserta didik yang
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bidang seni tersebut.
D. Data dan Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh. Dalam penelitian ini
menggunakan dua sumber data yaitu data sekunder dan data primer namun lebih
mengutamakan analisis data primer.
a) Data sekunder merupakan data yang berasal dari survey lapangan dan
diperoleh dengan mempelajari bahan-bahan perpustakaan yang berupa
buku-buku, literatur, dokumen-dokumen, laporan-laporan maupun arsip-
arsip resmi yang dapat mendukung kelengkapan data primer.
b) Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari lokasi
penelitian yakni sumber data dari informan yang bersangkutan dengan cara
wawancara dan pengamatan atau observasi pada informan. Peneliti
cenderung mengutamakan data primer yaitu peneliti melakukan
wawancara langsung dengan subjek penenlitian agar mendapatkan data
yang akurat untuk menulis penelitian.
35
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk terlaksananya penelitian dengan baik, maka penulis menggunakan
teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Obeservasi
Observasi adalah “memperhatikan Sesutu dengan pengamatan langsung
meliputi kegiatan perumusan perhatian terhadap suatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indera yaitu melalui penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba, dan pengecap”.33
Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data yang digunakan untuk
menggali informasi tentang perencanaan kegiatan ektsrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik. Supaya memperoleh data yang lebih
akurat, observasi ini juga dapat dilakukan untuk memperoleh data yang digunakan
untuk menggali informasi tentang pelaksanaan kegiatan ektsrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik, dan observasi ini juga dapat dilakukan
untuk memperoleh data yang digunakan untuk menggali informasi tentang
kendala pelaksanaan kegiatan ektsrakurikuler dalam pengembangan kompetensi
peserta didik. Observasi ini dilakukan melibatkan pembina ekstrakurikuler, guru
ekstrakurikuler bidang seni dan peserta didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan dengan menelusuri beberapa dokumen yang
berkaitan dengan objek penelitian guna mendapatkan data sekunder yang
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002,
), hlm. 133.
36
berhubungan dengan buku, undang-undang, jurnal, skripsi, artikel dan dokumen-
dokumen tentang perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil.
3. Wawancara
Wawancara merupakan “salah satu teknik pengumpulan informasi yang
dilakukan dengan mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak
langsung”.34
Wawancara ini berpedoman kepada daftar pertanyaan yang sudah
disiapkan oleh penulis/peneliti.
Wawancara dapat dilakukan sebagai teknik pengumpulan data secara langsung
dengan subjek yang akan diwawancarai, wawancara dapat diperoleh data dan
dilakukan untuk menggali informasi tentang perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik serta
kendala pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi
peserta didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil,
karena wawancara merupakan poin penting yang harus diterapkan dalam proses
pengumpulan data.
Wawancara dilakukan bersama pembina ekstrakurikuler, satu orang guru
ekstrakurikuler seni dan satu orang peserta didik. Dengan adanya subjek
penelitian yang dituju, maka data yang diperlukan akan akurat dan lengkap dalam
proses pengumpulan data melalui wawancara.
34
Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian, (Banda Aceh: Ar-Rijal Institute, 2007), h. 37.
37
F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, karena peneliti
akan langsung kelapangan yang menajdi objek penelitian untuk melakukan
penelitian yang sesuai dengan pertanyaan penelitian. Kehadiran peneliti disini
sangat penting karena penelitian tidak dapat diwakilkan oleh pihak manapun.
Peneliti menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Apabila
terjadi sesuatu yang mengakibatkan peneliti tidak dapat hadir, maka penelitian ini
akan ditunda untuk sementara waktu sampai peneliti dapat hadir kembali. Peneliti
tidak dapat memungkiri akan kekurangan yang peneliti miliki. Agar terlaksananya
proses penelitian ini, maka peneliti juga akan mengajak seorang rekan (teman)
peneliti yang ikut membantu peneliti dalam terlaksananya proses penelitian ini.
G. Analisis Data
Untuk menganalisis data hasil penelitian ini, peneliti menggunakan
analisis data kualitatif interaktif yang dilakukan dengan saat pengumpulan data
seperti yang dikemukan Miles dan Huberman bahwa aktifitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya jenuh.35
Ukuran kejenuhan data ditandai dengan tidak
diperolehnya lagi data atau informasi baru. Untuk memudahkan peneliti
melakukan analisis data, penenliti akan melakukan reduksi data (data reduction),
35
Moleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h.
248.
38
penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (verification/conclusion
drawing).
1. Reduksi Data (data reduction)
Data yang diperoleh dengan melakukan pengelompokan data, merangkumkan
data-data mana yang penting dan tidak penting. Karena tidak dipungkuri apabila
peneliti semakin lama dilapangan maka jumlah data-data yang adapun seamakin
banyak, luas dan semakin rumit. Hasil dari data yang didapat dilapangan akan
peneliti kelompokkan dan membuat kategorisasi yang sesuai dengan apa yang
yang peneliti dapatkan dilapangan.
2. Penyajian Data (data display)
Setelah peneliti melakukan reduksi data, maka peneliti selanjutnya akan
melakukan penyajian data yaitu data/hasil yang didapat di lapangan dan telah
dikelompokkan atau dirangkumkan dengan lebih spesifik dan jelas, peneliti akan
melakukan penyajian data yang sesuai dengan apa yang menjadi jawaban atau
hasil dari yang telah didapat, seperti hasil dari observasi, maka peneliti akan
mengurutkan observasi yang mana yang terlebih dahulu untuk disusun agar hasil
observasi yang dilakukan lebih memiliki hubungan yang saling keterkaitan.
Wawancara peneliti juga akan mengurutkan hasil jawaban dari setiap
pertanyaan peneliti dengan setiap responden (mahasiswa, dan kepala ruang baca
jika diperlukan), serta reaksi yang dilihat atau diamati oleh peneliti pada saat
melakukan tanya jawab, semua dilakukan agar jawaban yang didapat lebih rinci,
terstruktur dan sistematis serta dapat menjawab keseluruhan dari pertanyaan
penelitian.
39
Dokumentasi yang didapat biasa berupa gambar, perekam suara pada saat
melakukan wawancara maupun dokumen-dokumen lainnya/berbentuk laporan
tang berhubgan dengan kegiatan pengelolaan ruang baca. Penyajian data akan
memudahkan peneliti dalam memahami apa yang terjadi dan dapat dengan mudah
merencanakan kegiatan selanjutnya.
3. Penarikan Kesimpulan (verification/conclusion drawing)
Peneliti akan melakukan penarikan kesimpulan dari pada yang telah peneliti
lakukan dalam penyajian data. Dengan demikian kesimpulan yang ada dapat
menjawab keseluruhan dari pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sejak
awal, tetapi tidak menutup kemungkinan, akan terjadi ketidaksesuaian apa yang
ingin diteliti dengan hasil yang diteliti karena penelitian ini masih bersifat
sementara dan akan terus berkembang setelah peneliti berada dilapangan untuk
melakukan penelitian. Peneliti disini melakukan penelitian karena ingin
menemukan sesuatu yang baru yang sebelumnya belum pernah ada dteliti oleh
peneliti lainnya.
H. Uji Keabsahan Data
Dalam penelitian ini triangulasi yang merupakan gabungan atau kombinasi
berbagai metode yang dipakai untuk menguji fenomena yang saling terkait dari
sudut pandang dan perspektif yang berbeda. Dalam hal ini peneliti mentapkan uji
coba keabsahan data berupa uji credibility, transferability, dependability, dan
confirmability, uji credibility dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
penelitian ini dapat dipercaya atau tidak. Pengecekan keabsahan data dapat
dilakukan dengan menggunakan triangulasi dengan melihat sumber, metode dan
40
juga teori yang dipakai dalam penelitian tersebut. Kemudian Transferability,
yaitu tujuan akhir untuk memenuhi kriteria, yang dimana penelitian ini haruslah
bisa di transfer ketempat lain dengan karakter yang sama. Selanjutnya
dependability, kriteria ini peneliti gunakan untuk menjaga kehati-hatian akan
terjadinya kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan data sehingga data
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Kesalahan banyak disebabkan faktor
manusia itu sendiri terutama peneliti sebagai instrumen kunci yang dapat
menimbulkan ketidakpercayaan kepada peneliti. Dan yang terakhir
confirmability. Uji confirmability dalam penelitian kualitatif disebut juga
objektivitas penelitian. Penelitian dilakukan secara bersamaan melalui auditorial
yaitu dengan konsultasi kepada dosen pembimbing mengenai aktivitas yang
dilakukan peneliti di lapangan.
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Diskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil. Hasil penelitian ini diperoleh dari observasi, dokumentasi,
dan wawancara dengan pembina ekstrakurikuler, guru, dan peserta didik untuk
mendapatkan keterangan tentang pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil.
2. Profil Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil
Tabel 4.1 Profil Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil
1. Nama Sekolah Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil
2. Alamat Jl. Cut Meutia Tulaan Gunung Meriah
3. Desa / Kecamatan Tulaan Kec. Gunung Meriah
4. Kab/Kota Aceh Singkil
5. No. Telp/HP 085277302975
6. Nama Yayasan (Bagi
swasta)
Muhammadiyah
7. Alamat Yayasan Jl. Cut Meutia Tulaan Gunung Meriah
8. NSS / NSM 131211100001
9. Jenjang Akreditasi B
41
42
10. Tahun Didirikan 1992
11. Tahun Beroperasi 1993
12. Kepemilikan Tanah
(Swasta)
Yayasan
13. Status Tanah Wakaf
14. Luas Tanah 6.650 m2
15. Status Bangunan Yayasan
16. Luas Seluruh Bangunan 927 m2
3. Sejarah Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil
Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil
berada di kawasan desa Tulaan Jl. Cut Meutia kecamatan Gunung Meriah
kabupaten Aceh Singkil provinsi Aceh. Untuk menuju kesekolah tersebut, dari
pusat kota Rimo berjalan dengan jarak tempuh lebih kurang ± 1 km. Lokasi
Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil cukup nyaman,
dan sangat strategis jika dilihat dari sudut letak kota. Lokasinya berbentuk
komplek perguruan Muhammadiyah yang di dalam komplek tersebut terdapat
sebuah mesjid.
Awal berdirinya sekolah ini adalah Tahun 1997. Madrasah ini didirikan
diatas tanah waqaf seluas 5,407 m2, dan dari awal berdirinya berstatus swasta di
bawah pengawasan departemen agama, pimpinan daerah Muhammadiyah dan
pimpinan cabang Muhammadiyah. dalam proses belajar mengajar di Madrasah
43
Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil berjalan dengan baik
sampai sekarang.36
4. Visi, Misi, Fungsi, dan Tujuan Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil
Dalam mendirikan sebuah kelembagaan, tentulah setiap satuan lembaga
tersebut memiliki visi, misi dan tujuan tersendiri sebagai dasar landasan untuk
menyukseskan setiap kegiatan dalam ruang lingkup organisasi tersebut.
Pengertian dari visi sendiri adalah gambaran proyeksi kedepan berupa
pandangan, cita-cita, harapan, dan keinginan lembaga yang ingin diwujudkan di
masa mendatang. Misi adalah pernyataan berupa tindakan atau upaya yang harus
dilakukan dalam mewujudkan visi, oleh karena itu misi merupakan penjabaran
operasional dari visi. Sedangkan tujuan lembaga oranisasi pada dasarnya
merupakan tahapan wujud menuju visi yang telah dicanangkan. Berkaitan dengan
penjelasan di atas, maka Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh
Singkil dalam hal ini juga memiliki visi, misi dan tujuan sekolah dalam
menyukseskan setiap kegiatan yang telah direncanakan dari awal. Adapun visi,
misi dan tujuan Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil
sebagai berikut:
Visi
“Unggul berprestasi dalam IPTEK berlandaskan Iman dan Ketaqwaan”.37
36
Data Dokumentasi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh
Singkil Tahun 2020. Tgl. 22 Juni 2020. 37
Data Dokumentasi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil Tahun
2020. Tgl. 22 Juni 2020
44
Misi
1. Menanamkan sikap disiplin pada peserta didik
2. Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan kepada peserta didik
yang baik dan benar.
3. Pengelolaan sumber daya pendidikan sesuai dengan rohaniah islamiah
4. Menjunjung tinggi kualitas potensi yang dimiliki peserta didik
5. Membentuk mentalitas peserta didik yang peka dan tanggap terhadap
lingkungan
6. Menyelenggarakan kegiatan da’wah islam sebagai bagian integral dari
tujuan Muhammadiyah38
Tujuan
Dengan mengacu pada VISI MA Muhammadiyah yaitu “Unggul berprestasi
dalam IPTEK berlandaskan Iman dan ketaqwaan”, maka tujuan Madrasah
Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil dapat dijabarkan sebagai
berikut;
a. Unggul berprestasi dalam IPTEK
1) Unggul prestasi baik akademik maupun non akademik.
2) Mampu menguasai dan mengikuti perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
3) Pembelajaran berjalan efektif, efisien dan intensif sehingga
Unggul prestasi ujian Madrasah, mampu bersaing dan meningkat
persentase lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi Unggulan.
38
Data Dokumentasi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil Tahun
2020. Tgl. 22 Juni 2020
45
4) Pendidikan aktif, inovatif dalam penggunaan komputer dan
multimedia pembelajaran serta mampu mengikuti arus
perkembangan zaman.
b. Berilmu
1) Mampu mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
2) Mampu menghasilkan output pendidikan yang berpengetahuan,
berakhlak mulia.
3) Mampu memperoleh nilai terbaik dalam ujian nasional dan
mencapai target penerapaan kurikulum 2013.
c. Berlandaskan Iman dan Ketaqwaan
1) Memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi.
2) Tertib, disiplin, santun dalam ucapan sopan dalam perilaku
terhadap sesama berlandaskan iman dan ketaqwaan kepada Allah
SWT.
3) Aktif dalam pengamalan ajaran agama Islam sehingga siswa
menjadi generasi yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia.
4) Memiliki perilaku yang baik mencerminkan jiwa beriman.
5) Mampu menjalankan ibadah dengan baik dan benar.
6) Mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.39
39
Data Dokumentasi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil Tahun
2020. Tgl. 22 Juni 2020
46
5. Struktur Kepengurusan Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil
Tabel 4.2 Struktur Kepengurusan Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil
1. Sukariani, S.Pd P Kepala Madrasah
2. Rafi'atul 'Aliah, M. Ag
P
Waka. Kesiswaan/Pembina
Ekstrakurikuler/Guru Bidang Seni
3. Rusma Dewi, S.Pd P Guru
5. Ridoyani, S.Pd P Guru/Bendahara
6. Tut Wuri Handayani, S.Pd P Guru
7. Juniar Sulaiman P Guru
8. Herlina, S.Ag P Guru
9. Abdil, S.Pd L Waka. Kurikulum
10. Susilawati, S.Pd P Guru
11. Rabina Bancin, S.PdI P Guru
12. Sahat, S.SosI L Guru
13. Marhamah, S.Pd P Guru
14. Erit Sasura, S.Pd L Guru
15. Gidang, S.PdI L Guru
16. Hamdi Arif, S.Pd L Guru
17. M.Rizal,S.PdI L TU
18. Elvinda, S.Pd P Guru
19. Fakhri Yazid, S.Si L Guru
47
20. Ira Kurnia Damayanti, S.Si P Guru
21. Saiful Jamil, S.Pd L Perpustakaan
Sumber: Data Dokumentasi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil
Tahun 2020. Tgl. 22 Juni 2020.
6. Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil
a. Luas Tanah : 5,407 M2
b. Luas Bangunan : 1.033,00 M2
c. Luas lapangan Upacara : 1000 M2
d. Bangunan yang ada ;
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil
1. Ruang Kepala Madrasah 1 Lokal
2. Ruang Tata Usaha 1 Lokal
3. Ruang Guru 1 Lokal
4. Ruang Belajar 6 Lokal
5. Rombongan Belajar 1 Lokal
6. Ruang Perpustakaan 1 Lokal
7. Ruang Kantin 4 Lokal
8. Mesjid 1 buah
9. Kamar Mandi/ WC 4 Buah
10. Lapangan Olahraga 1 Buah
48
11. UKS 1 Buah
12. Labolaturium Komputer 1 Buah
13. Ruang Seni 1 Buah
14. Tempat Parkir 1 Buah
7. Prestasi Peserta Didik
Tabel 4.4 Prestasi Peserta Didik
No Cabang Perlombaan yang diikuti Peserta Didik Keterangan
1. Perlombaan MTQ pada PORSENI se Kab Aceh
Singkil
JUARA I
2. Perlombaan Puisi Islami Dalam Rangka Porseni Ke-XII
Tingkat Kab. Aceh Singkil
JUARA I
3.
Perlombaan paduan suara memperingati 17 agustus
Tingkat Kab. Aceh Singkil
JUARA III
4. lomba Gita Bahana Nusantara Tingkat Kab. Aceh
Singkil
JUARA III
5. Perlombaan tolak peluru dalam rangka porseni ke-xii
Tingkat Kab. Aceh Singkil
JUARA I
6. Perlombaan OSN ( OLympiade SInce Nasional ) mata
pelajaran TIK ( Teknologi Informasi dan Komunikasi )
Tingkat Kab. Aceh Singkil
JUARA I
49
7. Perlombaan OSN ( Olympiade Since Nasional ) Mata
pelajaran Mate-Matika Tingkat Kab. Aceh Singkil
JUARA I
8. Perlombaan Tolak peluru Peluru dalam rangka porseni
ke-XIII
JUARA I
9. Perlombaan lempar lembing dalam rangka porseni XIII
JUARA I
10. Perlombaan lempar cakram dalam rangka porseni ke-
XIII
JUARA I
11. Perlombaan cerdas cermat dalam rangka porseni ke-
XIII
JUARA I
12. OSN astronomi Tingkat kab. Aceh singkil
JUARA I
13. Badminton guru Putra Porseni Tk.Aceh Singkil
JUARA I
14. Tenis Meja guru putra Porseni Tk.Aceh Singkil
JUARA I
15. Produk siswa Expo Madrasah Tk. Perguruan
Muhammadiyah Gunung meriah
JUARA I
16. Penataan ruang Stand Expo JUARA I
50
B. Paparan Hasil Penelitian
Setelah mendapatkan surat izin penelitian, penulis diperkenankan
melakukan penelitian. Penulis mengumpulkan data dengan cara mengamati
langsung aktivitas yang berjalan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil. Untuk memperoleh data, penulis melakukan wawancara
dengan pembina ekstrakurikuler, guru, dan peserta didik.
1. Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangan
Kompetensi Peserta Didik
Untuk mengetahui perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah Muahammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil. Peneliti akan mengajukan beberapa pertanyaan
yang telah di persiapkan sebelumnya.
Pertanyaan pertama yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler
bidang Seni yaitu tentang menentukan dan menyusun program kegiatan
ekstrakurikuler. Adapun butir pertanyaannya yaitu: Apakah ibu ada menentukan
dan menyusun program kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan
kompetensi peserta didik?
Pembina menjawab: Ada, saya ada menentukan dan menyusun program
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta
didik.40
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang menentukan dan menyusun program kegiatan ekstrakurikuler.
Guru menjawab: Ada, pembina ada menentukan dan menyusun program
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta
40
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
51
didik.41
Pertanyaan kedua yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler bidang
seni yaitu tentang menentukan dan menyusun program kegiatan ekstrakurikuler.
Adapun butir pertanyaannya yaitu: Bagaimana cara ibu menentukan dan
menyusun program kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi
peserta didik?
Pembina menjawab: terlebih dahulu menentukan program kegiatan
ekstrakurikuler bidang seni yang sesuai dengan madrasah. Kalau sudah
sesuai baru disusun programnya. Seperti program kegiatan
ekstrakurikuler bidang seninya meliputi; nasyid, tari, drama bahas arab,
dan lain-lain. Kemudian disini saya memilih peserta didik yang memiliki
potensi dibidang seni tersebut dari hasil seleksi yang saya lakukan,
selanjutnya mengatur jadwal latihan.42
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang menentukan dan menyusun program kegiatan ekstrakurikuler.
Adapun butiran pertanyaannya yaitu menurut ibu, bagaimana cara pembina
menentukan dan menyusun program kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik?
Guru menjawab: pembina menentukan program kegiatan ekstrakurikuler
bidang seni yang sesuai dengan madrasah. Kalau sudah sesuai baru
disusun programnya. Seperti program kegiatan ekstrakurikuler bidang
seninya meliputi; nasyid, tari, drama bahas arab, dan lain-lain. Kemudian
disini saya memilih peserta didik yang memiliki potensi dibidang seni
tersebut dari hasil seleksi yang saya lakukan, selanjutnya mengatur
jadwal latihan.43
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa subjek penellitian terkait
41
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 42
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 43
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
52
dengan perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi
peserta didik ada menentukan dan menyusun program kegiatan ekstrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik yang meliputi menentukan
program kegiatan ekstrakurikuler bidang seni yang sesuai dengan madrasah,
kemudian memilih peserta didik yang memiliki potensi dibidang seni tersebut
dari hasil seleksi yang saya lakukan, selanjutnya mengatur jadwal latihan.
Pertanyaan ketiga yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler bidang
seni yaitu tentang penyusunan tentang jadwal latihan untuk peserta didik. Adapun
butir pertanyaannya yaitu: Apakah ibu ada melakukan penyusunan tentang jadwal
latihan untuk peserta didik?
Pembina menjawab: ada, saya ada melakukan penyusunan tentang jadwal
latihan untuk peserta didik.44
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang penyusunan tentang jadwal latihan untuk peserta didik. Adapun butir
pertanyaannya yaitu: Apakah pembina ada melakukan penyusunan tentang jadwal
latihan untuk peserta didik?
Guru menjawab: ada, pembina ada melakukan penyusunan tentang
jadwal latihan untuk peserta didik.45
Pertanyaan keempat yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler bidang
seni yaitu tentang penyusunan tentang jadwal latihan untuk peserta didik. Adapun
44
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 45
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
53
butir pertanyaannya yaitu: Bagaimana ibu melakukan penyusunan tentang jadwal
latihan untuk peserta didik?
Pembina menjawab: sebelum melakukan latihan saya menyusun waktu
latihan, jadwal latihannya saya susun dalam seminggu dua kali
pertemuan.46
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang penyusunan tentang jadwal latihan untuk peserta didik. Adapun butir
pertanyaannya yaitu: Bagaimana ibu melakukan penyusunan tentang jadwal
latihan untuk peserta didik?
Guru menjawab: jadwal latihan yaitu disusun sebanyak seminggu dua
kali pertemuan.47
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa subjek penellitian terkait
dengan perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi
peserta didik ada melakukan penyusunan tentang jadwal latihan untuk peserta
didik. Caranya yaitu sebelum melakukan latihan menyusun waktunya latihan,
jadwal latihannya saya susun dalam seminggu dua kali pertemuan.
Pertanyaan kelima yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler bidang
seni yaitu tentang penyusunan tata tertib dalam mengikuti kegiatan kegiatan
ekstrakurikuler. Adapun butir pertanyaannya yaitu: Apakah ibu ada melakukan
penyusunan tata tertib kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi
peserta didik?
46
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 47
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
54
Pembina menjawab: ada, saya ada melakukan penyusunan tata tertib
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik.48
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang penyusunan tentang tata tertib dalam mengikuti kegiatan kegiatan
ekstrakurikuler. Adapun butir pertanyaannya yaitu: Apakah pembina ada
melakukan penyusunan tentang tata tertib dalam mengikuti kegiatan kegiatan
ekstrakurikuler ?
Guru menjawab: ada, pembina ada melakukan penyusunan tata tertib
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta
didik.49
Pertanyaan keenam yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler bidang
seni yaitu tentang penyusunan tentang tata tertib dalam mengikuti kegiatan
kegiatan ekstrakurikuler. Adapun butir pertanyaannya yaitu: Bagaimana ibu
melakukan penyusunan tentang tata tertib dalam mengikuti kegiatan kegiatan
ekstrakurikuler?
Pembina menjawab: saya membuat daftar kehadiran peserta didik dalam
latihan kegiatan ekstrtrakurikuler bidang seni. Bagi yang jarang
hadir/tidak serius dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bidang seni
maka akan diberi sanksi hingga namanya akan dicoret.50
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang penyusunan tentang tata tertib kegiatan ekstrakurikuler. Adapun
butir pertanyaannya yaitu: Bagaimana pembina melakukan penyusunan tata tertib
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
48
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 49
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 50
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
55
Guru menjawab: Pembina membuat daftar kehadiran peserta didik dalam
latihan kegiatan kestrakurikuler bidang seni. Bagi yang jarang hadir/tidak
serius dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bidang seni maka akan
diberi sanksi hingga namanya akan dicoret. 51
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa subjek penellitian terkait
dengan perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi
peserta didik ada melakukan penyusunan tata tertib kegiatan ekstrakurikuler
yang berupa membuat daftar kehadiran peserta didik dalam latihan kegiatan
kestrakurikuler bidang seni. Bagi yang jarang hadir/tidak serius dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler bidang seni maka akan diberi sanksi hingga namanya
akan dicoret.
2. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangan
Kompetensi Peserta Didik
Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah Muahammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil. Peneliti akan mengajukan beberapa pertanyaan
yang telah di persiapkan sebelumnya.
Pertanyaan pertama yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler
bidang Seni yaitu tentang sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler. Adapun
butir pertanyaannya yaitu: Apa saja jenis-jenis sarana dan prasarana kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik ?
Pembina menjawab: sarana yang ada berupa rebana, gitar, drum band,
pengeras suara, suling, biola, kerincing.52
51
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni, 20 Juni 2020. 52
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
56
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler Adapun butir
pertanyaannya yaitu: menurut ibu, Apa saja jenis-jenis sarana dan prasarana
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Guru menjawab: sarana yang ada berupa rebana, gitar, drum band,
pengeras suara, suling, biola, kerincing.53
Pertanyaan yang sama diajukan kepada peserta didik yaitu tentang sarana
dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler Adapun butir pertanyaannya yaitu:
menurut kamu, Apa saja jenis-jenis sarana dan prasarana kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Peserta didik menjawab: sarana yang ada berupa rebana, gitar, drum
band, pengeras suara, suling, biola, kerincing54
Pertanyaan kedua yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler bidang
seni yaitu tentang sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler. Adapun butir
pertanyaannya yaitu: apakah sarana dan prasarana setiap kegiatan ekstrakurikuler
sudah memadai ?
Pembina menjawab: kurang memadai, sarana dan prasarananya itu
banyak diperoleh dari hasil bonus prestasi peserta didik yang mengikuti
setiap perlombaan.55
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler Adapun butir
pertanyaannya yaitu: menurut ibu, apakah sarana dan prasaran setiap kegiatan
53
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 54
Wawancara dengan Peserta Didik Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil, 20 Juni 2020 55
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
57
ekstrakurikuler sudah memadai?
Guru menjawab: sangat tidak memadai, sarana dan prasarananya itu
banyak diperoleh dari hasil bonus prestasi peserta didik yang mengikuti
setiap perlombaan.56
Pertanyaan yang sama diajukan kepada peserta didik yaitu tentang sarana
dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler Adapun butir pertanyaannya yaitu:
menurut kamu, apakah sarana dan prasarana setiap kegiatan ekstrakurikuler
sudah memadai?
Peserta didik menjawab: sarananya kurang memadai 57
Berdasarkan observasi di lapangan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik dalam hal sarana dan prasarana
kegiatan ekstrakurikuler. Adapun jenis-jenis sarana dan prasarana kegiatan
ekstrakurikuler dibidang seni yaitu berupa rebana, gitar, drum band, pengeras
suara, suling, biola, kerincing. Namun sarananya kurang memadai, sarana dan
prasarananya itu banyak diperoleh dari hasil bonus prestasi peserta didik yang
mengikuti setiap perlombaan.58
Pertanyaan ketiga yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler bidang
seni yaitu tentang surat permohonan izin kegiatan ekstrakurikuler. Adapun butir
pertanyaannya yaitu: apakah ada surat permohonan izin yang diberikan untuk
menunjang dan mendukung kelancaran proses penggerakan kegiatan
ekstrakurikuler ?
56
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 57
Wawancara dengan Peserta Didik Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil, 20 Juni 2020 58
Kegiatan Observasi Lapangan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
58
Pembina menjawab: ada, surat izin dari kepala sekolah.59
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang surat permohonan izin kegiatan ekstrakurikuler. Adapun butir
pertanyaannya yaitu: menurut ibu, apakah ada surat permohonan izin yang
diberikan untuk menunjang dan mendukung kelancaran proses penggerakan
kegiatan ekstrakurikuler?
Guru menjawab: ada, surat izin dari kepala sekolah.60
Pertanyaan yang sama diajukan kepada peserta didik yaitu tentang surat
permohonan izin kegiatan ekstrakurikuler. Adapun butir pertanyaannya yaitu
menurut kamu, apakah ada surat permohonan izin yang diberikan untuk
menunjang dan mendukung kelancaran proses penggerakan kegiatan
ekstrakurikuler?
Peserta didik menjawab: ada, surat izin dari kepala sekolah 61
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa subjek penellitian terkait
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta
didik dalam hal surat permohonan izin kegiatan ekstrakurikuler. Surat izinya
diberikan oleh kepala sekolah.
Pertanyaan keempat yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler
bidang seni yaitu tentang metode dan media ekstrakurikuler. Adapun butir
pertanyaannya yaitu, apa saja yang menjadi metode dan media ekstrakurikuler
59
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 60
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 61
Wawancara dengan Peserta Didik Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil, 20 Juni 2020
59
dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?
Pembina menjawab: metode dan mediannya disesuaikan dengan masing-
masing bidang seni ekstrakurikuler.62
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang metode dan media ekstrakurikuler. Adapun butir pertanyaannya
yaitu, menurut ibu, apa saja yang menjadi metode dan media ekstrakurikuler
dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?
Guru menjawab: metode dan mediannya disesuaikan dengan masing-
masing bidang seni ekstrakurikuler.63
Pertanyaan yang sama diajukan kepada peserta didik yaitu tentang
metode dan media ekstrakurikuler. Adapun butir pertanyaannya yaitu, menurut
kamu apa saja yang menjadi metode dan media ekstrakurikuler dalam
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler?
Peserta didik menjawab: metode dan mediannya disesuaikan dengan
masing-masing bidang seni ekstrakurikuler 64
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa subjek penellitian terkait
dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi
peserta didik dalam hal metode dan media ekstrakurikuler. Metode dan
mediannya disesuaikan dengan masing-masing bidang seni ekstrakurikuler.
62
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 63
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 64
Wawancara dengan Peserta Didik Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil, 20 Juni 2020
60
3. Kendala Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangan
Kompetensi
Untuk mengetahui kendala pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah Muahammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil. Peneliti akan mengajukan beberapa pertanyaan
yang telah di persiapkan sebelumnya.
Pertanyaan pertama yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler
bidang seni yaitu tentang kendala pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik. Adapun butir pertanyaannya yaitu, apa
saja kendala sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan
kompetensi peserta didik?
Pembina menjawab: kendalanya yaitu sarana dan prasarananya masih
kurang memadai.65
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang kendala pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik. Adapun butir pertanyaannya yaitu,
menurut ibu apa saja kendala sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Guru menjawab: kendalanya yaitu sarana dan prasarananya masih kurang
memadai.66
Pertanyaan yang sama diajukan kepada peserta didik yaitu tentang sarana
dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler. Adapun butir pertanyaannya yaitu,
65
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 66
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
61
menurut kamu apa saja kendala sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Peserta didik menjawab: kendalanya yaitu sarana dan prasarananya masih
kurang memadai.67
Pertanyaan kedua yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler bidang
seni yaitu tentang kendala pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik. Adapun butir pertanyaannya yaitu,
bagaimana upaya ibu mengatasi kendala sarana dan prasarana kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Pembina menjawab: upaya saya dalam mengatasi kendala tersebut yaitu
kami membeli sarana kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang seni dari
hadiah peserta didik yang menang dalam mengikuti setiap event
perlombaan.68
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang kendala pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik. Adapun butir pertanyaannya yaitu,
menurut ibu bagaimana upaya ibu mengatasi kendala sarana dan prasarana
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Guru menjawab: upaya pembina dalam mengatasi kendala tersebut yaitu
kami membeli sarana kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang seni dari
hadiah peserta didik yang menang dalam mengikuti setiap event
perlombaan.69
Pertanyaan yang sama diajukan kepada peserta didik yaitu tentang sarana
dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler. Adapun butir pertanyaannya yaitu,
67
Wawancara dengan Peserta Didik Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil, 20 Juni 2020 68
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 69
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
62
menurut kamu bagaimana upaya ibu mengatasi kendala sarana dan prasarana
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Peserta didik menjawab: upaya pembina dan guru dalam mengatasi
kendala tersebut yaitu mereka membeli sarana kegiatan ekstrakurikuler
dalam bidang seni dari hadiah peserta didik yang menang dalam
mengikuti setiap event perlombaan.70
Berdasarkan observasi di lapangan, kendala pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik dalam hal sarana
dan prasarana. Sarana dan prasarananya masih kurang memadai dan tidak adanya
dana dari sekolah, kegiatan ekstrakurikuler dalam bidang seni rata-rata sarananya
dibeli dari hadiah peserta didik yang menang dalam mengikuti setiap event
perlombaan. Adapun solusinya yaitu membeli sarana kegiatan ekstrakurikuler
dalam bidang seni dari hadiah peserta didik yang menang dalam mengikuti setiap
event perlombaan.
Pertanyaan ketiga yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler bidang
seni yaitu tentang kendala pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik. Adapun butir pertanyaannya yaitu, apa
saja yang menjadi kendala dari surat permohanan izin kegiatan ekstrakurikler
dibidang seni dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Pembina menjawab: kendalanya tidak ada, setiap kegiataan
ekstrakurikuler dibidang seni dalam pengembangan kompetensi peserta
didik sangat di dukung oleh kepala sekolah.71
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang kendala pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
70
Wawancara dengan Peserta Didik Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil, 20 Juni 2020 71
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
63
pengembangan kompetensi peserta didik. Adapun butir pertanyaannya yaitu,
menurut ibu apa saja yang menjadi kendala dari surat permohanan izin kegiatan
ekstrakurikler dibidang seni dalam pengembangan kompetensi peserta didik ?
Guru menjawab: kendalanya tidak ada, setiap kegiatan ekstrakurikuler
dibidang seni dalam pengembangan kompetensi peserta didik sangat di
dukung oleh kepala sekolah.72
Pertanyaan yang sama diajukan kepada peserta didik yaitu tentang sarana
dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler. Adapun butir pertanyaannya yaitu, apa
saja yang menjadi kendala dari surat permohanan izin kegiatan ekstrakurikuler
dibidang seni dalam pengembangan kompetensi peserta didik ?
Peserta didik menjawab: tidak ada kendala dari surat permohanan izin
kegiatan ekstrakurikuler dibidang seni dalam pengembangan kompetensi
peserta didik73
Berdasarkan observasi di lapangan kendala pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik dalam hal surat
permohanan izin kegiatan ekstrakurikuler dibidang seni dalam pengembangan
kompetensi peserta didik, tidak ada kendala, karena setiap kegiatan
ekstrakurikuler dibidang seni dalam pengembangan kompetensi peserta didik
sangat didukung oleh kepala sekolah.
Pertanyaan keempat yang diajukan kepada pembina ekstrakurikuler
bidang seni yaitu tentang kendala pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik. Adapun butir pertanyaannya yaitu, apa
saja yang menjadi kendala dari metode dan media kegiatan ekstrakurikuler
72
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 73
Wawancara dengan Peserta Didik Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil, 20 Juni 2020
64
dibidang seni dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Pembina menjawab: : kendala metode disini tidak ada, hanya saja
kendalanya disini yaitu dimedia, karena media kurang memadai.74
Pertanyaan yang sama diajukan kepada guru ekstrakurikuler bidang seni
yaitu tentang kendala pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik. Adapun butir pertanyaannya yaitu,
menurut ibu apa saja yang menjadi kendala dari metode dan media kegiatan
ekstrakurikuler dibidang seni dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Guru menjawab: kendala metode disini tidak ada, hanya saja kendalanya
disini yaitu di media, karena medianya kurang memadai.75
Pertanyaan yang sama diajukan kepada peserta didik yaitu tentang sarana
dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler. Adapun butir pertanyaannya yaitu, apa
saja yang menjadi kendala dari surat permohanan izin kegiatan ekstrakurikuler
dibidang seni dalam pengembangan kompetensi peserta didik ?
Peserta didik menjawab: kendala metode disini tidak ada, hanya saja
kendalanya disini yaitu di media, karena media kurang memadai 76
Berdasarkan observasi di lapangan kendala pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik dalam hal
metode dan media kegiatan ekstrakurikuler dibidang seni dalam pengembangan
kompetensi peserta didik, dari metode tidak ada kendala, hanya saja kendalanya
74
Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 75
Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil, 20 Juni 2020. 76
Wawancara dengan Peserta Didik Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
65
disini yaitu di medianya, karena medianya kurang memadai.77
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian pembahasan tentang pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik dilakukan melalui beberapa
tahapan. Tahapan tersebut yaitu:
1. Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangan
Kompetensi Peserta Didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil
a. Menentukan dan menyusun kegiatan ekstrakurikuler, yang meliputi
menentukan program kegiatan ekstrakurikuler bidang seni yang
sesuai dengan madrasah, kemudian memilih peserta didik yang
memiliki potensi dibidang seni tersebut dari hasil seleksi yang saya
lakukan, selanjutnya mengatur jadwal latihan.
b. Penyusunan tentang jadwal latihan kegiatan ekstrakurikuler untuk
peserta didik, yang meiliputi menyusun waktunya latihan, jadwal
latihannya saya susun dalam seminggu satu kali pertemuan.
c. Penyusunan tata tertib dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
yang meliputi, membuat daftar kehadiran peserta didik dalam
latihan kegiatan kestrakurikuler bidang seni. Bagi yang jarang
hadir/tidak serius dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bidang
seni maka akan diberi sanksi hingga namanya akan dicoret.
77
Kegiatan Observasi Lapangan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil, 20 Juni 2020.
66
2. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangan
Kompetensi Peserta Didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil
a. Sarana dan prasarana kegiatan esktrakurikuler, jenis-jenis sarana
dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler dibidang seni yaitu berupa
rebana, gitar, drum band, pengeras suara, suling, biola, kerincing.
Namun sarananya kurang memadai, sarana dan prasananya itu
banyak diperoleh dari hasil bonus prestasi peserta didik yang
mengikuti setiap perlombaan.
b. Surat permohonan izin kegiatan ekstrakurikuler, surat izinya
diberikan oleh kepala sekolah.
c. Metode dan media kegiatan ekstrakurikuler, metode dan mediannya
disesuaikan dengan masing-masing bidang seni ekstrakurikuler.
3. Kendala Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangan
Kompetensi Peserta Didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil
a. Sarana dan prsarana kegiatan esktrakurikuler. jadi sarana dan
prasarananya masih kurang memadai dan tidak adanya dana dari
sekolah terkait dengan sarana dan prasarananya kegiatan
ekstrakurikuler dalam bidang seni. Rata-rata sarananya dibeli dari
hadiah peserta didik yang menang dalam mengikuti setiap event
perlombaan. Adapun solusinya yaitu membeli sarana kegiatan
ekstrakurikuler dalam bidang seni dari hadiah peserta didik yang
menang dalam mengikuti setiap event perlombaan.
67
b. Surat permohonan izin kegiatan ekstrakurikuler, surat permohanan
izin kegiatan ekstrakurikuler dibidang seni dalam pengembangan
kompetensi peserta didik, tidak ada kendala, karena setiap kegiatan
ekstrakurikuler dibidang seni dalam pengembangan kompetensi
peserta didik sangat didukung oleh kepala sekolah
c. Metode dan media kegiatan ekstrakurikuler, metode dan media
kegiatan ekstrakurikuler dibidang seni dalam pengembangan
kompetensi peserta didik, dari metode tidak ada kendala, hanya
saja kendala disini yaitu dimedia, karena media kurang memadai.
1
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan kegiatan ektrakurikuler dalam pengembangan kompetensi
peserta didik di Madrasah Aliyah Muahammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil saat ini berjalan dengan lancar karena ada perencanaan
yang dilakukan dengan baik seperti menentukan dan menyusun kegiatan
ekstrakurikuler, yang meliputi menentukan program kegiatan
ekstrakurikuler bidang seni yang sesuai dengan madrasah, kemudian
memilih peserta didik yang memiliki potensi dibidang seni tersebut dari
hasil seleksi yang dilakukan, selanjutnya mengatur jadwal latihan.
Penyusunan tentang jadwal latihan kegiatan ekstrakurikuler untuk
peserta didik, yang meiliputi menyusun waktu latihan, jadwal latihannya
disusun dalam seminggu dua kali pertemuan. Penyusunan tata tertib
dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang meliputi, membuat
absensi kehadiran peserta didik dalam latihan kegiatan esktrakurikuler
bidang seni.
2. Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler dalam pengembangan kompetensi
peserta didik di Madrasah Aliyah Muahammadiyah Gunung Meriah
Aceh Singkil, sarana dan prarana kegiatan esktrakurikuler. Jenis-jenis
sarana dan prasarana kegiatan estrakurikuler dibidang seni yaitu berupa
68
69
rebana, gitar, drum band, pengeras suara, suling, biola, kerincing.
Namun sarananya kurang memadai, sarana dan prasananya itu banyak
diperoleh dari hasil bonus prestasi peserta didik yang mengikuti setiap
perlombaan. Surat permohonan izin kegiatan ekstrakurikuler, surat
izinya diberikan oleh kepala sekolah. Metode dan media kegiatan
ekstrakurikuler, metode dan mediannya disesuaikan dengan masing-
masing bidang seni ekstrakurikuler.
3. Kendala pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler dalam pengembangan
kompetensi peserta didik di Madrasah Aliyah Muahammadiyah Gunung
Meriah Aceh Singkil hanya terdapat di sarana dan prasarananya yang
kurang memadi
B. Saran
Dengan memperhatikan kesimpulan diatas, maka beberapa saran yang
dikemukakan antara lain:
1. Kepada pembina dan pengelola kegiatan ekstrakurikuler, agar terus
mempertahankan dan meningkatkan kerja sama seluruh pihak yang
terlibat dalam kegiatan esktrakurikuler di madrasah dalam menunjang
kesuksesan ekstrakurikuler dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Kepada pembina dan guru yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler, agar memberikan pembinaan bagi peserta didik dalam
mengembangkan kompetensi peserta didik dengan baik.
3. Mengenai hambatan yang dihadapi tentang kurang memadai sarana dan
prasarana sesegera mungkin pembina beserta guru-guru di madrasah
70
yang terlibat melakukan diskusi mengenai hal ini sehingga
mendapatkan solusi terbaik.
4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti hal yang
sama dalam cakupan yang berbeda.
1
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rachman Shale. 2004. Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Jakarta:
Rajagrafindo Persada.
Abdul Rachman Saleh. 2006. Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak
Bangsa. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Afid Burhanuddin. Pengelolaan Ekstrakurikuler di Sekolah, Januari 2014. Diakses pada tanggal13Agustus 2017 dari situs:
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/20/pengelolaan-ekstra-
kurikuler-di- sekolah/
A. Halim. 2009. Manajemen Pesantren. Yogyakarta: Pustaka pesantren.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa, Edisi Keempat Cet. I; Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Daryanto. 2013. Administrasi dan Manajemen Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Desy Natania Harahab. Pembinaan dan pengembangan peserta didik melalui
kegiatan ekstrakurikuler di SMA negeri 1 pacet mojokerto, vol 6, No.1
2018. Diakses pada tanggal 3 Meo
2018darisitus:http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/inspirasi-
manajemen-pendidikan/article/view/22917/bacaartikel
Husaini Usman. 2008. Manajemen,Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Irma Septiani. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah, Maret 2012. Diakses pada tanggal 20 Februari 2018 dari situs ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/5.-irma- septiani.pdf
Muchamad Arif N. 2018. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler untuk
Mengembangkan Minat dan Bakat Siswa. Semarang: Universitas Islam
Negeri Wali Songo.
Machali Imam. 2016. Hidayat Ara. The Handbook of Education Management.
Jakarta: PT Fajar Interpramata Mandiri
Muhammad Nazir. 1983. Metode Penelitian, Cet I, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nanang fattah. 2004. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan
Sekolah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
71
72
Romandon Taufik. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Berbasis
Pengembangan Karakter Siswa.(Jurnal Menejer Pendidikan, Juli 2015),
Vol. 9. No. 4. Hal.494-504, di akses pada tanggal 14 Juni 2020
Rusdin Pohan. 2007. Metodologi Penelitian. Banda Aceh: Ar-Rijal Institute.
Moleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Saefullah. 2014. Manajemen Pendidikan Islam. Bandung: Cv Pustaka Setia, 2014
Santi Rahmah .MY. 2018. Penglolaan Ekstrakurikuler dalam Pembinaan Prestasi
Non-akademik Siswa, Darussalam Banda Aceh: Universitas Islam Negeri
Ar-Raniry.
Sudirman Anwar. 2015. Manajemen of Student Development, Tembilahan-Ria:
Yayasa Indragiri.
Siti Ubaidah. Manajemen Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Mutu
Sekolah, 2013. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017 dari situs: https://media.neliti.com/.../56738-ID-manajemen-ekstrakurikuler-d...
Syafaruddin, Irwan Nasution. 2005. Manajemen Pembelajarann. Bandung: Ciputat Press.
Supratman Zakir, Strategi Pengembangan Kompetensi Siswa dengan Manajemen
BerbasisSekolah,Https://Zenodo.Org/Record/241524/Files/Strategi%20peng
embangan%20kompetensi.Pdf
INSTRUMEN PENELITIAN PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DALAM
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK DI MADRASAH ALIYAH
MUHAMMADIYAH GUNUNG MERIAH ACEH SINGKIL
No Rumusan Masalah Indikator Instrumen Sumber Data Pertanyaan
1. Bagaimana
perencanaan
kegiatan
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik di
Madrasah Aliyah
Muhammadiyah
Gunung Meriah
Aceh Singkil
1. Menentukan dan
menyusun program
kegiatan
ekstrakurikuler
2. Penyusunan tentang
jadwal latihan untuk
peserta didik
3. Penyusunan tata tertib
dalam mengikuti
kegiatan ektrakurikuler
Wawancara Pembina 1. Apakah ibu ada
menentukan dan
menyusun program
kegiatan
ekstrakurikuler dalam
pengembangan
kompetensi peserta
didik?
2. Bagaimana cara ibu
menentukan dan
menyusun program
kegiatan
ekstrakurikuler dalam
pengembangan
kompetensi peserta
didik?
3. Apakah ibu ada
melakukan
penyusunan tentang
jadwal latihan untuk
para peserta didik?
4. Bagaimana ibu
melakukan
penyusunan tentang
jadwal latihan untuk
para peserta didik?
5. Apakah ibu ada
melakukan
penyusunan tata tertib
kegiatan
ekstrakurikuler dalam
pengembangan
kompetensi peserta
didik?
6. Bagaimana ibu
melakukan
penyusunan tata tertib
kegiatan
ekstrakurikuler dalam
pengembangan
kompetensi peserta
didik?
Guru
Ekstrakurikuler
Bidang Seni
1. Menurut ibu, apakah
pembina ada
menentukan dan
menyusun program
kegiatan
ekstrakurikuler dalam
pengembangan
kompetensi peserta
didik?
2. Menurut ibu,
bagaimana cara
pembina menentukan
dan menyusun
program kegiatan
ekstrakurikuler dalam
pengembangan
kompetensi peserta
didik?
3. Menurut ibu, apakah
pembina ada
melakukan
penyusunan tentang
jadwal latihan untuk
para peserta didik?
4. Menurut ibu,
bagaimana ibu
melakukan
penyusunan tentang
jadwal latihan untuk
para peserta didik?
5. Menurut ibu, apakah
pembina ada
melakukan
penyusunan tata tertib
kegiatan
ekstrakurikuler dalam
pengembangan
kompetensi peserta
didik ?
6. Manurut ibu
bagaimana ibu
melakukan
penyusunan tata tertib
dalam mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler?
2. Bagaimana
pelaksanaan
kegiatan
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik di
Madrasah Aliyah
1. Sarana dan prasarana
kegiatan
Ekstrakurikuler
2. Surat permohonan izin
kegiatan
ekstrakurikuler
3. Metode dan media
ekstrakurikuler
Pembina 1. Apa saja jenis-jenis
sarana dan prasarana
kegiatan
ekstrakurikuler dalam
pengembangan
kompetensi peserta
didik?
2. Apakah sarana dan
Muhammadiyah
Gunung Meriah
Aceh Singkil
prasarana dalam
setiap kegiatan
ekstrakurikuler sudah
memadai?
3. Apakah ada surat
permohonan izin yang
diberikan untuk
menunjang dan
mendukung
kelancaran proses
penggerakan kegiatan
ekstrakurikuler?
4. Apa saja yang
menjadi metode dan
media ekstrakurikuler
dalam pelaksanaan
kegiatan
ekstrakurikuler pada
pengembangan
kompetensi peserta
didik?
Guru Seni 1. Menurut Ibu, apa saja
jenis-jenis sarana dan
prasarana kegiatan
ekstrakurikuler dalam
pengembangan
kompetensi peserta
didik?
2. Menurut ibu, apakah
sarana dan prasarana
dalam setiap kegiatan
ekstrakurikuler sudah
memadai?
3. Apakah ada surat
permohonan izin yang
diberikan untuk
menunjang dan
mendukung
kelancaran proses
penggerakan kegiatan
ekstrakurikuler?
4. Menurut ibu, apa saja
yang menjadi metode
dan media
ekstrakurikuler dalam
pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler pada
pengembangan
kompetensi peserta
didik?
Peserta Didik 1. Menurut kamu, apa
saja jenis-jenis sarana
dan prasarana dalam
kegiatan
ekstrakurikuler?
2. Menurut kamu,
apakah sarana dan
prasarana dalam
setiap kegiatan
ekstrakurikuler sudah
memadai?
3. Menurut kamu,
bagaimana kondisi
sarana dan prasarana
kegiatan
ekstrakurikuler?
4. Menurut kamu,
apakah ada surat
permohonan izin yang
diberikan untuk
menunjang dan
mendukung
kelancaran proses
penggerakan kegiatan
ekstrakurikuler?
5. Menurut kamu, apa
saja yang menjadi
metode dan media
ekstrakurikuler dalam
pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler pada
pengembangan
kompetensi peserta
didik?
3. Apa saja kendala
dalam
pengelolaan
kegiatan
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik di
Madrasah Aliyah
Muhammadiyah
Gunung Meriah
Aceh Singkil
1. Perencanaan
a. Menentukan dan
menyusun program
kegiatan
ekstrakurikuler
b. Penyusunan
tentang jadwal
latihan untuk
peserta didik
c. Penyusunan tata
tertib dalam
mengikuti kegiatan
ektrakurikuler
2. Pelaksanaan
a. Sarana dan
prasarana kegiatan
ekstrakurikuler
b. Surat permohonan
izim kegiatan
Wawancara Pembina 1. Apa saja kendala
ibu dalam
menentukan dan
menyusun
program kegiatan
ekstrakurikuler?
2. Bagaimana upaya
ibu mengatasi
kendala dalam
penentuan dan
penyusunan
kegiatan
ekstrakurikuler?
3. Apa saja kendala
ibu dalam
penyusunan
tentang jadwal
latihan untuk
ekstrakurikuler
c. Metode dan media
ekstrakurikuler
peserta didik?
4. Bagaimana upaya
ibu mengatasi
kendala
penyusunan
tentang jadwal
latihan untuk
peserta didik?
5. Apa saja kendala
ibu dalam
penyusunan tata
tertib dalam
mengikuti
kegiatan
ektrakurikuler?
6. Bagaimana upaya
ibu mengatasi
kendala dalam
penyusunan tata
tertib dalam
mengikuti
kegiatan
ektrakurikuler?
7. Apa saja kendala
dari sarana dan
prasarana
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
8. Bagaimana upaya
ibu mengatasi
kendala dari
Sarana dan
prasarana
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
9. Apa saja yang
menjadi kendala
dari metode dan
media
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
10. Bagaimana upaya
ibu mengatasi
kendala dari
metode dan media
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
11. Menurut ibu,
apakah ada
kendala dari surat
permohonan izin
kegiatan
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
Guru Seni 1. Menurut ibu, apa
saja kendala
pembina dalam
menentukan dan
menyusun
program kegiatan
ekstrakurikuler?
2. Menurut ibu,
bagaimana upaya
pembina
mengatasi kendala
dalam penentuan
dan penyusunan
kegiatan
ekstrakurikuler?
3. Menurut ibu, apa
saja kendala
pembina dalam
penyusunan
tentang jadwal
latihan untuk
peserta didik?
4. Menurut Ibu,
bagaimana upaya
pembina
mengatasi kendala
penyusunan
tentang jadwal
latihan untuk
peserta didik
5. Menurut Ibu, apa
saja kendala
pembina dalam
penyusunan tata
tertib dalam
mengikuti
kegiatan
ektrakurikuler?
6. Menurut ibu,
bagaimana upaya
pembina
mengatasi kendala
dalam penyusunan
tata tertib dalam
mengikuti
kegiatan
ektrakurikuler?
7. Menurut ibu, apa
saja kendala dari
sarana dan
prasarana
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
8. Menurut ibu,
bagaimana upaya
pembina,
mengatasi kendala
dari sarana dan
prasarana
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
9. Menurut ibu, apa
saja yang menjadi
kendala dari
metode dan media
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
10. Menurut ibu,
bagaimana upaya
pembina
mengatasi kendala
dari metode dan
media
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
Pelaksanaan Peserta Didik 1. Menurut kamu,
apa saja kendala
dari sarana dan
prasarana
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
2. Menurut kamu,
bagaimana upaya
pembina
ekstrakurikuler
dan guru
ekstrakurikuler
bidang seni ,
mengatasi kendala
11. Menurut ibu,
apakah ada
kendala dari surat
permohonan izin
kegiatan
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
dari sarana dan
prasarana
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
3. Menurut kamu,
apa saja yang
menjadi kendala
dari metode dan
media
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
4. Menurut kamu,
bagaimana upaya
pembina
ekstrakurikuler
dan guru
ekstrakurikuler
bidang seni
mengatasi kendala
dari metode dan
media
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
5. Menurut kamu ,
apakah ada
kendala dari surat
permohonan izin
kegiatan
ekstrakurikuler
dalam
pengembangan
kompetensi
peserta didik?
Disetujui oleh pembimbing II
Dr. Sri Rahmi.,M.A
Daftar Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil
Judul : Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangan
Kompetensi Peserta Didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil
1. Apakah ibu ada menentukan dan menyusun program kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
2. Bagaimana cara ibu menentukan dan menyusun program kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
3. Apakah ibu ada melakukan penyusunan tentang jadwal latihan untuk para
peserta didik?
4. Bagaimana ibu melakukan penyusunan tentang jadwal latihan untuk para
peserta didik?
5. Apakah ibu ada melakukan penyusunan tata tertib kegiatan ekstrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
6. Bagaimana ibu melakukan penyusunan tata tertib kegiatan ekstrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
7. Apa saja jenis-jenis sarana dan prasarana kegiatan ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik?
8. Apakah sarana dan prasarana dalam setiap kegiatan ekstrakurikuler sudah
memadai?
9. Apakah ada surat permohonan izin yang diberikan untuk menunjang dan
mendukung kelancaran proses penggerakan kegiatan ekstrakurikuler?
10. Apa saja yang menjadi metode dan media ekstrakurikuler dalam
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada pengembangan kompetensi
peserta didik?
11. Apa saja kendala ibu dalam menentukan dan menyusun program kegiatan
ekstrakurikuler?
12. Bagaimana upaya ibu mengatasi kendala dalam penentuan dan
penyusunan kegiatan ekstrakurikuler?
13. Apa saja kendala ibu dalam penyusunan tentang jadwal latihan untuk
peserta didik?
14. Bagaimana upaya ibu mengatasi kendala penyusunan tentang jadwal
latihan untuk peserta didik?
15. Apa saja kendala ibu dalam penyusunan tata tertib dalam mengikuti
kegiatan ektrakurikuler?
16. Bagaimana upaya ibu mengatasi kendala dalam penyusunan tata tertib
dalam mengikuti kegiatan ektrakurikuler?
17. Apa saja kendala dari sarana dan prasarana ekstrakurikuler dalam
pengembangan kompetensi peserta didik?
18. Bagaimana upaya ibu mengatasi kendala dari sarana dan prasarana
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
19. Apa saja yang menjadi kendala dari metode dan media ekstrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
20. Bagaimana upaya ibu mengatasi kendala dari metode dan media
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
21. Menurut ibu, apakah ada kendala dari surat permohonan izin kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Daftar Wawancara dengan Guru Ekstrakurikuler Bidang Seni Madrasah
Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil
Judul : Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangan
Kompetensi Peserta Didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil
1. Menurut ibu, apakah pembina ada menentukan dan menyusun program
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
2. Menurut ibu, bagaimana cara pembina menentukan dan menyusun
program kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi
peserta didik?
3. Menurut ibu, apakah pembina ada melakukan penyusunan tentang jadwal
latihan untuk para peserta didik?
4. Menurut ibu, bagaimana ibu melakukan penyusunan tentang jadwal
latihan untuk para peserta didik?
5. Menurut ibu, apakah pembina ada melakukan penyusunan tata tertib
kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik ?
6. Manurut ibu bagaimana ibu melakukan penyusunan tata tertib dalam
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler?
7. Menurut Ibu, apa saja jenis-jenis sarana dan prasarana kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
8. Menurut ibu, apakah sarana dan prasarana dalam setiap kegiatan
ekstrakurikuler sudah memadai?
9. Apakah ada surat permohonan izin yang diberikan untuk menunjang dan
mendukung kelancaran proses penggerakan kegiatan ekstrakurikuler?
10. Menurut ibu, apa saja yang menjadi metode dan media ekstrakurikuler
dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada pengembangan
kompetensi peserta didik?
11. Menurut ibu, saja kendala pembina dalam menentukan dan menyusun
program kegiatan ekstrakurikuler?
12. Menurut ibu, bagaimana upaya pembina mengatasi kendala dalam
penentuan dan penyusunan kegiatan ekstrakurikuler?
13. Menurut ibu, apa saja kendala pembina dalam penyusunan tentang jadwal
latihan untuk peserta didik?
14. Menurut Ibu, bagaimana upaya pembina mengatasi kendala penyusunan
tentang jadwal latihan untuk peserta didik?
15. Menurut Ibu, apa saja kendala pembina dalam penyusunan tata tertib
dalam mengikuti kegiatan ektrakurikuler?
16. Menurut ibu, bagaimana upaya pembina mengatasi kendala dalam
penyusunan tata tertib dalam mengikuti kegiatan ektrakurikuler?
17. Menurut ibu, apa saja kendala dari Sarana dan prasarana ekstrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
18. Menurut ibu, bagaimana upaya pembina, mengatasi kendala dari Sarana
dan prasarana ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta
didik?
19. Menurut ibu, apa saja yang menjadi kendala dari metode dan media
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
20. Menurut ibu, bagaimana upaya pembina mengatasi kendala dari metode
dan media ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta
didik?
21. Menurut ibu, apakah ada kendala dari surat permohonan izin kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Daftar Wawancara dengan Peserta Didik Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil
Judul : Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pengembangan
Kompetensi Peserta Didik di Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil
1. Menurut kamu, apa saja jenis-jenis sarana dan prasarana dalam kegiatan
ekstrakurikuler?
2. Menurut kamu, apakah sarana dan prasarana dalam setiap kegiatan
ekstrakurikuler sudah memadai?
3. Menurut kamu, bagaimana kondisi sarana dan prasarana kegiatan
ekstrakurikuler?
4. Menurut kamu, apakah ada surat permohonan izin yang diberikan untuk
menunjang dan mendukung kelancaran proses penggerakan kegiatan
ekstrakurikuler?
5. Menurut kamu, apa saja yang menjadi metode dan media ekstrakurikuler
dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada pengembangan
kompetensi peserta didik?
6. Menurut kamu, apa saja kendala dari sarana dan prasarana ekstrakurikuler
dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
7. Menurut kamu, bagaimana upaya pembina ekstrakurikuler dan guru
ekstrakurikuler bidang seni , mengatasi kendala dari Sarana dan prasarana
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
8. Menurut kamu, apa saja yang menjadi kendala dari metode dan media
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
9. Menurut kamu, bagaimana upaya pembina ekstrakurikuler dan guru
ekstrakurikuler bidang seni mengatasi kendala dari metode dan media
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
10. Menurut kamu , apakah ada kendala dari surat permohonan izin kegiatan
ekstrakurikuler dalam pengembangan kompetensi peserta didik?
Dokumentasi Penelitian di Madrasah Aliyah Muhammadiyah
Gunung Meriah Aceh Singkil
A. Wawancara dengan Pembina Ekstrakurikuler segaligus Guru Bidang Seni
Foto saat wawancara dengan pembina ekstrakurikuler sekaligus guru bidang seni
Madrasah Aliyah Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil
B. Wawancara dengan Salah Seorang Peserta Didik
Foto saat wawancara dengan salah satu peserta didik Madrasah Aliyah
Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil
C. Kegiatan Ekstrakurikuler
Foto kegiatan drama bahasa Arab
Foto kegiatan penampilan nasyid
Foto stand kalighrafi pada saat perayaan tahun baru Islam
Foto penampilan nasyid
Foto kegiatan drum band
Foto kegiatan paduan suara
D. Foto Sekolah
Foto komplek perguruan Muhammadiyah Gunung Meriah Aceh Singkil