Pengecilan Ukuran PartikelKominusi
Transcript of Pengecilan Ukuran PartikelKominusi
-
Universitas Gadjah Mada
BAB II
PENGECILAN UKURAN PARTIKEL/KOMINUSI (SIZE REDUCTION) DAN ALAT-
ALATNYA
Istilah pengecilan ukuran/kominusi (size reduction) digunakan dalam praktek
dimana partikel padatan terpotong atau terpecah menjadi ukuran-ukuran yang lebih
kecil. Dalam proses industri, partikel-partikel padatan diperkecil ukurannya dengan
berbagai cara, untuk berbagai maksud. Misalnya: bongkahan-bongkahan bijih logam
diremuk menjadi ukuranukuran yang bisa diproses lanjut dengan lebih mudah; bahan-
bahan kimia sintetis dihaluskan menjadi serbuk; lembaran-lembaran plastik dipotong-
potong menjadi ukuran kecil dan bentuk tertentu, dan lain-lain.
Produk-produk partikel yang diperdagangkan seringkali mempersyaratkan
ukuran dan bentuk (morfologi) tertentu, karena akan berpengaruh terhadap unjuk
kerjanya, penyimpanannya, penanganan dan pengangkutannya dan lain-lain.
I. PRINSIP-PRINSIP KOMINUSI
Partikel padatan dapat dihancurkan (dikecilkan ukurannya) dengan berbagai
cara, tetapi pada umumnya hanya 4 cara saja yang seringkali dijumpai dalam mesin-
mesin pereduksi ukuran/mesin kominusi (size reduction machines), yaitu:
(1) Kompresi (penekanan) compression
Biasanya untuk reduksi partikel yang keras dan kasar, menjadi beberapa partikel
kecil.
Contoh: pemecah kacang (nutcracke,)
(2) Impak (pembenturan) impaction
Dipakai untuk mereduksi partikel yang keras, menjadi partiket-partikel berukuran
laebih kecil sampai partikel halus. Contoh: palu (hammer)
(3) Atrisi (penggerusan/gesekan) attrition or rubbing
Umunya dipakai untuk menghaluskan partikel-partikel lunak dan non-abrasive.
Contoh: penggerus.
(4) Pemotongan cutting
Digunakan untuk memotong partikel (biasanya berbentuk lempeng/tembaran)
sehingga berukuiran lebih kecil atau mempunyai bentuk tertentu. Umumnya tidak
menghasilkan partikel-partikel yang Iembut/halus. Contoh: gunting.
-
Universitas Gadjah Mada
Kriteria Alat Kominusi:
Kriteria ideal untuk alat-alat kominusi secara umum adalah sebagai berikut:
(1) Mempunyai kapasitas yang besar/fleksibel bisa disesuaikan
(2) Konsumsi energi kecil per satuan produk yang dihasilkan
(3) Menghasitkan produk sesuai dengan spesifikasi (umumnya: berukuran tertentu dan
seseragam mungkin).
Salah satu ukuran efisiensi sebuah operasi kominusi adalah berdasarkan
energi yang diperlukan untuk menciptakan luas permukaan yang baru, karena
bertambahnya kecilnya ukuran partikel (semakin kecil ukuran partikel, semakin besar
luas mukanya persatuan massa).
Karakteristik Produk Kominusi:
Tujuan dan kominusi adalah untuk memperoleh partikel berukuran kecil dan
yang berukuran besar karena berbagai pertimbangan, misalnya: bertambahnya luas
permukaan partikel karena perubahan ukuran maupun bentuknya.
Tidak seperti alat kominusi ideal, alat yang nil biasanya tidak akan
menghasilkan partikel berukuran seragam (uniformly sized), meskipun umpan yang
diproses berukuran seragam. Produk kominusi selalu berupa campuran partikel
dengan berbagai ukuran, dengan rentang ukuran maksimum sampai ukuran minimum
(adakalanya sampai sub-mikron) tertentu.
Perbandingan ukuran antara partikel terkecil dengan yang terbesar dapat
mencapai order 104. Karena begitu besarnya rentang ukuran produk, anggapan bahwa
ukuran partikel dapat diwakili dengan satu ukuran rata-rata menjadi tidak valid, kecuali
pemakaian partikel tersebut cukup jelas sehingga metode tentang pencarian ukuran
rata-rata yang valid dapat dikenakan.
II. ALAT-ALAT KOMINUSI
Alat-alat kominusi, secara umum dapat dibedakan menjadi: crusher
(penghancur/peremuk), grinder (penggerus), ultrafine grinders (penggerus sangat
lembut) dan cutting machines (mesin-mesin pemotong). Crusher pada umumnya
digunakan untuk memecahkan bongkahan-bongkahan partikel besar menjadi
bongkahan-bongkahan kecil. Crusher primer (primary crusher) banyak digunakan pada
pemecahan bahan-bahan tambang dan ukuran besar menjadi ukuran antara 6 in
sampai 10 in (150 sampai 250 mm). Crusher sekunder (secondary crusher) akan
meneruskan kerja crusher primer, yaitu menghancurkan partikel padatan hasil crusher
primer menjadi berukuran sekitar in (6 mm). Selanjutnya, grinder akan
-
Universitas Gadjah Mada
menghaluskan partikel-partikel keluaran crusher sekunder. Produk dan grinder antara
(intermediate grinder) berukuran sekitar 40 mesh ( mm). Penghalusan sampai ukuran
sekitar 200 mesh ( mm) dilakukan oleh grinder halus (fine grindei). Ukuran partikel
yang Iebih halus (antara 1 sampai 50 pm) dapat diperoleh dengan ultrafine frinder.
Cutter umumnya didesain untuk memberikan bentuk dan ukuran partikel tertentu, yaitu
dengan panjang antara 2 sampai 10 mm.
Jenis-jenis pokok dan alat kominusi adalah sebagai berikut:
A. Crushers(kasar dan halus).
Mekanisme penghancuran dilakukan dengan cara penekanan (compression). Ada
beberapa jenis, diantaranya:
1. Jawcrushers(dan berbagai modiflkasinya).
2. Gyratoly crusher (dan berbagai jenis/modifikasinya).
3. Crushing Rolls (mesin penggilas): toothed rolldan smooth-roll crusher.
B. Grinders (intermediate dan fine).
Mekanisme kominusi dilakukan dengan cara pembenturan/pemukulan (impact dan
atrisi (gesekan antar partikel). Beberapa jenis grinder diantaranya:
1. Hammer Mills, Impactor
2. Rolllng-compression mills, diantaranya: (a). Bowl Mills, (b). Roller Mills.
3. Attrition Mills
4. Tumbling Mills, diantaranya: (a). Rod-Mills, (b). Ball-Mills, Pebble Mills, (c).
Tube Mills, Compartment Mills.
C. Ulltrafine Grinder, diantaranya:
1. Hammer Mills, dilengkapi dengan alat klasiflkasi internal
2. fluid-energy mills
3. Agitated Mills
D. Cutting machines, diantananya:
1. Pemotong pisau (Knife cuttet)
2. Penyayat (Dicers)
3. Slitters.
-
A. CRUSHERS
Crusher merupakan mesin penghancur padatan berkecepatan rendah, digunakan
untuk padatan kasar dalam jumlah yang besar.
A.1.Jaw Crushers.
Karakteristik umum Jaw Crusher:
Umpan masuk dan atas, diantara dua jw yang membentuk huruf V (terbuka bagian
atasnya).
Salah satu jaw biasanya tidak bergerak (fixed), j
Sudut antara 2 jaw antara 20
Kecepatan buka-tutup jaw antara 250 sam pai 400 kali per menit.
Ada beberapa jenis crusher yang sering dijumpal, diantaranya:
A.1.(a). Blake Jaw Crusher
A.1.(b). Dodge Type Crusher /
A.1.(c). Roller Bearing Jaw Crusher
A.1.(a). Blake Jaw Crusher
Beberapa mesin Blake Crusher dengan bukaan umpan pada
(1.8 x 2.4 m) dapat memproses batuan berdiamater 6 ft (1.8 rn
sampai 1000 ton/jam, dengan ukuran produk maksimum 10 in (250 mm).
Crusher merupakan mesin penghancur padatan berkecepatan rendah, digunakan
untuk padatan kasar dalam jumlah yang besar.
Karakteristik umum Jaw Crusher:
Umpan masuk dan atas, diantara dua jw yang membentuk huruf V (terbuka bagian
Salah satu jaw biasanya tidak bergerak (fixed), jaw yang lain bergerak horizontal
antara 20 sampai 30.
tutup jaw antara 250 sam pai 400 kali per menit.
Ada beberapa jenis crusher yang sering dijumpal, diantaranya:
Dodge Type Crusher / Double Toggle Crusher.
Roller Bearing Jaw Crusher
Beberapa mesin Blake Crusher dengan bukaan umpan padatan berukuran 72 x 96 in
2.4 m) dapat memproses batuan berdiamater 6 ft (1.8 rn), dengan kapasitas
ton/jam, dengan ukuran produk maksimum 10 in (250 mm).
Crusher merupakan mesin penghancur padatan berkecepatan rendah, digunakan
Umpan masuk dan atas, diantara dua jw yang membentuk huruf V (terbuka bagian
yang lain bergerak horizontal
tan berukuran 72 x 96 in
), dengan kapasitas
-
Universitas Gadjah Mada
Prinsip kerja:
Roda (flywheel) berputar menggerakkan lengan pitman naik turun karena adanya
sumbu eccentric. Gerakan naik-turun dan lengan pitman menyebabkan toggle
bergerak horizontal (kekiri dan kekanan) movable jaw bergerak menekan dan
memecah bongkah-bongkah padatan yang masuk dan melepaskannya saat movable
jaw bergerak menjauhi fixed jaw.
Ukuran standard Blake Jaw Crusher (feed opening position, daya, kapasitas) dapat
dilihat pada buku teks (Table 6 Brown (1955), atau Table 20-8 Perry 7th ed.)
A.1.(b). Dodge Crusher/ Double Toggle Crusher! Overhead Eccentric Crusher
Biasanya berukuran Iebih kecil dan Blake Crusher. Movable jaw bagian bawah
dipasang tetap sehingga lebar dan discharge opening relatif konstan.
Ukuran bahan yang keluar akan Iebih uniform, tetapi sangat rawan terhadap
kebuntuan (clogged/chokea) akibat lubang bukaan keluar (discharge opening) yang
tetap.
Prinsip kerja:
Perputaran sumbu eccentric mengakibatkan lengan pitman bergerak naik-turun.
Gerakan ini menyebabkan movable jaw frame sebelah atas bergerak horisontal kekiri-
kekanan menekan bongkah-bongkah padatan sampal pecah dan melepaskannya
kebawah. Movable jaw frame bagian bawah relatif tidak bergerak. Ukuran standard
Dodge Crusher dapat dilihat pada Tabel 7 Brown (1955)
-
A.1.(c). Roller Bearing/ Overhead Eccentric Jaw Crusher
Pada prinsipnya merupakan kombinasi antara Blake Crusher dan Dodge Crusher,
yaiotu memberikan 2 crushing strokes (2 Iangkah pemecahan) per satu putaran sumbu
eccentric.
Prinsip kerja:
Saat sumbu eccentric berputar, bagian atas movable jaw bergerak horisontal (kekanan
kekiri) sedangkan bagian bawah bawah movable j
berlawanan (kekiri-kekanan), i.e saat bagian atas movable jaw bergerak menjauh
(kekiri), maka bagian bawah movable jaw be
membenturkan padatan dengan dinding (crushing p/ate) dan memecahnya.
Ukuran standard Roller Bearing
20-9 Perry 7th ed.
Roller Bearing/ Overhead Eccentric Jaw Crusher
Pada prinsipnya merupakan kombinasi antara Blake Crusher dan Dodge Crusher,
yaiotu memberikan 2 crushing strokes (2 Iangkah pemecahan) per satu putaran sumbu
putar, bagian atas movable jaw bergerak horisontal (kekanan
kekiri) sedangkan bagian bawah bawah movable jaw bergerak dengan arah yang
kekanan), i.e saat bagian atas movable jaw bergerak menjauh
(kekiri), maka bagian bawah movable jaw bergerak menekan (kekanan),
membenturkan padatan dengan dinding (crushing p/ate) dan memecahnya.
Ukuran standard Roller Bearing Jaw/Overhead Eccentric Jaw dapat dilihat pada Table
Pada prinsipnya merupakan kombinasi antara Blake Crusher dan Dodge Crusher,
yaiotu memberikan 2 crushing strokes (2 Iangkah pemecahan) per satu putaran sumbu
putar, bagian atas movable jaw bergerak horisontal (kekanan
w bergerak dengan arah yang
kekanan), i.e saat bagian atas movable jaw bergerak menjauh
rgerak menekan (kekanan),
dapat dilihat pada Table
-
A.2. Gyratory Crusher
Gyratory crusher secara sepintas
melingkar (sirkular), diantara mana material padata dihancurkan. Kecepatan kepala
dan jaw penghancur (crushing head) umumnya antara 125 sampai 425 girasi/menit.
Lebih efisien untuk kominusi kapasitas besar
terutama untuk kapasitas > 900 ton/jam. Kapasitas Gyratoiy crushers bervariasi
dari 600 - 6000 ton/jam, tergantung ukuran produk yang diinginkan (antara 0.25
inch).
Kapasitas gyratory crusher terbesar mencapai 3500
Discharge dan gyratoly crusher lebih kontinyu (dibandingkan dengan jaw crushe,).
Konsumsi tenaga per ton material lebih rendah dibanding jaw crushers.
Perawatannya lebih mudah.
Prinsip kerja:
Roda berputar, memutar countershaft
piringan C akan memutar main
Karena main-shaft bergerak eccentric, crushing head akan bergerak eccentric
y crusher secara sepintas terlihat seperti jaw crusher, dengan jaw berbentuk
melingkar (sirkular), diantara mana material padata dihancurkan. Kecepatan kepala
dan jaw penghancur (crushing head) umumnya antara 125 sampai 425 girasi/menit.
Lebih efisien untuk kominusi kapasitas besar (dibandingkan dengan jaw crushers),
terutama untuk kapasitas > 900 ton/jam. Kapasitas Gyratoiy crushers bervariasi
6000 ton/jam, tergantung ukuran produk yang diinginkan (antara 0.25
Kapasitas gyratory crusher terbesar mencapai 3500 ton/jam.
Discharge dan gyratoly crusher lebih kontinyu (dibandingkan dengan jaw crushe,).
Konsumsi tenaga per ton material lebih rendah dibanding jaw crushers.
Perawatannya lebih mudah.
Roda berputar, memutar countershaft dan gearing, dan piringan C. Selanjutnya,
piringan C akan memutar main-shaft yang terpasang eccentric pada piringan C.
bergerak eccentric, crushing head akan bergerak eccentric
terlihat seperti jaw crusher, dengan jaw berbentuk
melingkar (sirkular), diantara mana material padata dihancurkan. Kecepatan kepala
dan jaw penghancur (crushing head) umumnya antara 125 sampai 425 girasi/menit.
(dibandingkan dengan jaw crushers),
terutama untuk kapasitas > 900 ton/jam. Kapasitas Gyratoiy crushers bervariasi
6000 ton/jam, tergantung ukuran produk yang diinginkan (antara 0.25 - 1
Discharge dan gyratoly crusher lebih kontinyu (dibandingkan dengan jaw crushe,).
iringan C. Selanjutnya,
shaft yang terpasang eccentric pada piringan C.
bergerak eccentric, crushing head akan bergerak eccentric
-
menghimpit padatan (discharge opening minimum), memecahnya dan melepaskannya
(sampai discharge opening maksimum).
Perbandingan kapasitas dan ukuran Gyratoiy Crushers dan Jaw Crushers Table 20
Perry 7th ed.
Ukuran standard Gyratory Crushers
ed.
Perbandingan kapasitas Gyratory
7th ed.
menghimpit padatan (discharge opening minimum), memecahnya dan melepaskannya
discharge opening maksimum).
Perbandingan kapasitas dan ukuran Gyratoiy Crushers dan Jaw Crushers Table 20
Gyratory Crushers Table 8 Brown (1955); Table 20-11 Perry 7
Perbandingan kapasitas Gyratory Crushers dan Jaw Crushers Table 20
menghimpit padatan (discharge opening minimum), memecahnya dan melepaskannya
Perbandingan kapasitas dan ukuran Gyratoiy Crushers dan Jaw Crushers Table 20-10
11 Perry 7th
dan Jaw Crushers Table 20-10 Perry
-
A.2.(a). Cone Crusher
Prinsip kerja:
Seperti Gyratory Crushers. Crushing head disangga oleh beberapa
yang diputar oleh beberapa bevel gears. Bevel gears digerak
(main shaft).
Baik digunakan sebagai alat penghancur sekunder (secondary
konis menyediakan luasan kerja (= luas gilas) yang lebih besar.
Ukuran umpan: 0.8 -14.3 inch (< umpan Gyratory Crushe
Ukuran produk antara 0.5 inch
Ukuran standard Cone Crushers
. Crushing head disangga oleh beberapa eccentric journals
bevel gears. Bevel gears digerakkan oleh sumbu utama
Baik digunakan sebagai alat penghancur sekunder (secondary crusher
konis menyediakan luasan kerja (= luas gilas) yang lebih besar.
14.3 inch (< umpan Gyratory Crusher)
Ukuran produk antara 0.5 inch - 20 mesh (0.033 inch).
Cone Crushers: Table 20-12 dan 20-13, Perry 7th ed.
eccentric journals
an oleh sumbu utama
crusher). Bentuk
-
A.3. Crushing Rolls
Crushing rolls biasanya digunakan untuk memecah padatan lunak (hardness rendah),
misalnya: batubara, gipsum, limestone, bata tahan api dan lain
skala MOHS
-
Biasanya banyak digunakan untuk penghancuran batubara; oil shale, fosfat dan
batuanbatuan dengan kandungan silikat rend
A.3.(b). Toothed Rolled Crushers
Kapasitas: s/d 500 ton/jam; ukuran umpan: sampai dengan 20 inch (500 mm).
Prinsip kerja:
Roda (Flywheel) berputar, akan memutar toothed roll yang terhubung dengan flywheel.
Bongkahan padatan yang masuk akan tergencet pada wear plate/crushing plate dan
akan pecah. Gigi-gigi pada roll selanjutnya akan menggerus partikel
menjadi ukuran yang lebih kecil lagi.
Toothed Rolled Crushers balk untuk bahan yang tidak terlalu keras. Untuk b
yang terlalu keras, gigi-gigi pada roll dapat rontok/patah!
Ukuran standard Toothed Rolled Crushers: belum ada data pada textbook!
Gambar dibawah adalah contoh operasi
batubara:
Biasanya banyak digunakan untuk penghancuran batubara; oil shale, fosfat dan
kandungan silikat rendah!
Toothed Rolled Crushers (Single atau Double)
Kapasitas: s/d 500 ton/jam; ukuran umpan: sampai dengan 20 inch (500 mm).
) berputar, akan memutar toothed roll yang terhubung dengan flywheel.
masuk akan tergencet pada wear plate/crushing plate dan
gigi pada roll selanjutnya akan menggerus partikel-partikel padatan
menjadi ukuran yang lebih kecil lagi.
Toothed Rolled Crushers balk untuk bahan yang tidak terlalu keras. Untuk b
gigi pada roll dapat rontok/patah!
Ukuran standard Toothed Rolled Crushers: belum ada data pada textbook!
Gambar dibawah adalah contoh operasi single-rolled toothed crusher untuk memecah
Biasanya banyak digunakan untuk penghancuran batubara; oil shale, fosfat dan
Kapasitas: s/d 500 ton/jam; ukuran umpan: sampai dengan 20 inch (500 mm).
) berputar, akan memutar toothed roll yang terhubung dengan flywheel.
masuk akan tergencet pada wear plate/crushing plate dan
partikel padatan
Toothed Rolled Crushers balk untuk bahan yang tidak terlalu keras. Untuk bahan
Ukuran standard Toothed Rolled Crushers: belum ada data pada textbook!
crusher untuk memecah
-
A.3.(c). Disintegrator/Cage Mills.
Cage Mills terdiri dari batang-
dengan kecepatan yang sama. Sering digunakan untuk menggilas bahan tambang
(quarry rock); batuan fosfat; fertilizer
Sebagai disintegrator, seringkali digunakan untuk menggilas bahan
tulang dll. Ukuran umpan maksimum: 8 inch; ukuran produk dapat mencapa
( 0,0017 inch).
age Mills.
-batang silinder panjang saling perputar berlawanan arah
dengan kecepatan yang sama. Sering digunakan untuk menggilas bahan tambang
fertilizer (pupuk padat)
Sebagai disintegrator, seringkali digunakan untuk menggilas bahan-bahan lempung;
. Ukuran umpan maksimum: 8 inch; ukuran produk dapat mencapai
batang silinder panjang saling perputar berlawanan arah
dengan kecepatan yang sama. Sering digunakan untuk menggilas bahan tambang
bahan lempung;
i 325 mesh
-
Universitas Gadjah Mada
Prinsip kerja:
Bahan masuk akan terseret diantara 2 cages, tergerus dan hancur. Dalam satu bans
dapat terdiri atas: 2, 3, 4, 6 dan 8 silinder berurutan. Hasil gilasan berkali-kali antara
cages menyebabkan ukuran produk dapat sangat kecil (pulverized). Jika bahan yang
diolah lunak dan lengket (stick, misalnya lempung, hasil gerusan dapat berupa
lembaran-lembaran seperti slab (slab like).
B. GRINDER/ IMPACTOR
Istilah grinder biasanya digunakan untuk mesin-mesin kominusi dengan kapasitas
sedang. Produk dan crusher, jika perlu dihaluskan lagi, biasanya dilakukan oleh
grinder.
B.1. Hammer Mill dan Impactor
Bagian penggerak dari hammer mill dan impactor adalah rotor yang berputar dengan
kecepatan tinggi didalam casing silinder. Sumbu rotor biasanya horisontal.
Kapasitas:
Untuk Hammer Mll tergantung kehalusan produk yang diinginkan, misal: 0.1 sampai 15
ton/jam untuk ukuranproduk 200-mesh atau lebih halus. Untuk Impactor bisa s/d 600
ton/jam
Ukuran umpan: hampir sama dengan toothed rolled crushers
Ukuran produk: antara 1 in (25 mm) sampai dengan 20-mesh, tetapi dapat dibuat lebih
lebih fleksible, sesuai dengan ukuran grid yang terpasang (jika alatnya dilengkapi
ukuran produk bisa sangat halus).
Hammer Mill lebih serbaguna pemakaianya: menumbuk bahan-bahan berserat
(misalnya kulit kayu dan kulit); bahan-padatan yang agak lengket (sticky material,
misalnya lempung) sampai pada batuan keras!
Gambar dibawah adalah contoh reversible hammer-mill untuk memecah batuan.
Perhatikan bahwa hammer mill dilengkapi dengan kisi-kisi (grid):
-
Gambar dibawah adalah beberapa contoh
Prinsip kerja:
Bongkahan padatan yang masuk dipecah oleh palu
pada ujung cakram yang berputar
padatan yang pecah selanjutnya digerus pada dinding dan keluar melalul kisi
(grid). Pada reversible hammer
hammer ke crushing plate/breaker plate/anvils yang dibuat bergerigi. Butiran pecah
karena terpukul oleh palu, terbentur dinding (crushing plate) atau bertumbukan dengan
butir lain. Ukuran padatan keluar dapat diatur dengan memasang kisi
ukuran lubang kisi seperti yang diinginkan.
Gambar dibawah adalah beberapa contoh Impactor.
Bongkahan padatan yang masuk dipecah oleh palu-palu (hammers) yang terpasang
pada ujung cakram yang berputar (revolving dish). Pada non-reversible hammer
selanjutnya digerus pada dinding dan keluar melalul kisi
(grid). Pada reversible hammer-mill, butir-butir padatan akan ditumbuk berkali
hammer ke crushing plate/breaker plate/anvils yang dibuat bergerigi. Butiran pecah
alu, terbentur dinding (crushing plate) atau bertumbukan dengan
butir lain. Ukuran padatan keluar dapat diatur dengan memasang kisi-kisi (grid) dengan
ukuran lubang kisi seperti yang diinginkan.
yang terpasang
reversible hammer-mill,
selanjutnya digerus pada dinding dan keluar melalul kisi-kisi
butir padatan akan ditumbuk berkali-kali oleh
hammer ke crushing plate/breaker plate/anvils yang dibuat bergerigi. Butiran pecah
alu, terbentur dinding (crushing plate) atau bertumbukan dengan
kisi (grid) dengan
-
Reversible hammer-mil/
menggangu operasi.
Non-reversible hammer-miI
Ukuran standard Hammer Mills dan Impactor Breakers Tabel 20
Perry 7th ed.
Gambar dibawah adalah salah satu jenis hammer mill yang dilengk
saringan (screen) untuk mendapatkan partikel y
B.2. ROLLING COMPRESSION MILLS
Diantaranya: B.2.(a). Roller Mill
B.2.(b). Bowl Mill.
B.2.(a). Roller Mill
Roller Mill seperti gambar diatas sering juga
medium- speed mill. Bagian utamanya terdiri da
dan confining ring. Energi untuk menggerus per ton Iebih rendah (sebagai gambaran:
ball-mill 13 hp/ton; hammer-mill . 22 hp/ton; r
mil/ Impactor arah putaran hammer dapat dibalik, tanpa
miIl arah putaran palu tidak dapat dibalik!
Ukuran standard Hammer Mills dan Impactor Breakers Tabel 20-14 dan Tabel 20
Gambar dibawah adalah salah satu jenis hammer mill yang dilengkapi dengan
saringan (screen) untuk mendapatkan partikel yang Iebih halus (fine particles/ powder
ROLLING COMPRESSION MILLS
B.2.(a). Roller Mill
B.2.(b). Bowl Mill.
Roller Mill seperti gambar diatas sering juga disebut sebagal Ring-Roller Mill atau
speed mill. Bagian utamanya terdiri dari roll-roll penghancur (crushing roll)
dan confining ring. Energi untuk menggerus per ton Iebih rendah (sebagai gambaran:
mill . 22 hp/ton; roller-mill 9 hp/ton).
dibalik, tanpa
14 dan Tabel 20-15
api dengan
ang Iebih halus (fine particles/ powder):
Roller Mill atau
roll penghancur (crushing roll)
dan confining ring. Energi untuk menggerus per ton Iebih rendah (sebagai gambaran:
-
Prinsip kerja:
Hampir sama dengan Bowl (Rolle,) Mill, hanya saja partikel padatan tergerus diantara
roll- roll dan confining ring. Plow (pengaduk) yang terpasang pada apron dibawah
crushing-roll berfungsi untuk mengaduk partik
penghancuran (crushing zone). Alat
(internal screen) untuk menapis partikel
diinginkan (partikel yang terlalu besar). Produk d
lewat atas terbawa oleh udara yang
B.2.(b). Bowl Mill (Penggiling Mangkok)
Alat utamanya berupa sebuah mangkok yang dilengkapi dengan roll
(mangkok dan roll masing-masing memp
Hampir sama dengan Bowl (Rolle,) Mill, hanya saja partikel padatan tergerus diantara
roll dan confining ring. Plow (pengaduk) yang terpasang pada apron dibawah
roll berfungsi untuk mengaduk partikel-partikel dan melemparkannya ke zone
(crushing zone). Alat ini seringkali dilengkapi dengan ayakan internal
(internal screen) untuk menapis partikel-partikel padatan dengan ukuran yang tidak
diinginkan (partikel yang terlalu besar). Produk dengan ukuran yang diinginkan keluar
lewat atas terbawa oleh udara yang dihembuskan kedalam alat.
(Penggiling Mangkok)
Alat utamanya berupa sebuah mangkok yang dilengkapi dengan roll-roll didalamnya
masing mempunyai alat penggerak sendiri-sendiri/terpisah).
Hampir sama dengan Bowl (Rolle,) Mill, hanya saja partikel padatan tergerus diantara
roll dan confining ring. Plow (pengaduk) yang terpasang pada apron dibawah
partikel dan melemparkannya ke zone
seringkali dilengkapi dengan ayakan internal
partikel padatan dengan ukuran yang tidak
engan ukuran yang diinginkan keluar
roll didalamnya
sendiri/terpisah).
-
Universitas Gadjah Mada
Prinsip kerja:
Umpan masuk dari feed hopper kedalam mangkok yang berputar (mangkok dilapisi
dengan bahan dengan kekerasan > kekerasan bahan yang digerus grinding ring).
Didalam mangkok tersebut, butiran-butiran padatan tergerus oleh roller yang berputar
berlawanan arah dengan arah putaran mangkok. Partikel-partikel yang cukup halus
akan terbawa keatas oleh udara (yang dihembuskan kedalam roller-mill) dan keluar
keatas. Diluar, produk selanjutnya ditangkap menggunakan cyclone.
-
Universitas Gadjah Mada
B.3. ATTRITION MILLS
Dalam sebuah attrition mill, partikel-partikel padatan lunak digesek diantara permukaan
dan cakram-cakram yang berputar. Sumbu cakram biasanya horisontal, kadang-
kadang vertical. Berdasarkan putaran cakram, ada dua jenis attrition mill, yaitu: (a).
Single-runner satu cakram diam, cakram yang lain berputar; (b). Double-runner mi/
kedua cakram tar berlawanan arah dengan kecepatan tinggi. Seringkali kedalam mill
dihembuskan (terutama pada double runner mill, dimana ukuran produk lebih halus)
untuk mengeluarkan padatan halus (serbuk) dan menjaga gap (yaitu ruang antara
cakram dengan casing) agar tidak tersumbat (choking).
Pada single runner mill, diameter cakram 10 sampai 54 in (250 sampai 1370 mm), dan
antara kecepatan putar antara 350 sampai 700 rpm. Pada double runner mill tinggi,
yaitu antara 1200 sampai 7000 rpm. Ukuran umpan maksimum sekitar 1/2 in (12 mm),
dan harus dimasukkan dengan kecepatan putar yang terkontrol. Ukuran produk,
biasanya lolos 200-mesh.
Gambar dibawah adalah contoh sebuah beberapa jenis attrition mill.
-
B.4. TUMBLING MILLS
Tumbling Mills umumnya berbentuk silinder horisontal yang berputar perlahan pada
sumbu horisontalnya. Didalamnya terdapat padatan
yang mengisi sekitar 50% volume ruang silinder (disebut sebagai grinding medium).
Karen putaran mill, grinding medium akan terangkat sampai ketinggian tertentu,
kemudian jatuh dan menimpa/memukul
Grinding medium dapat berbentuk: batangan logam (dalam rod
bola-bola logam (dalam rod mill
menghaluskan padatan yang abrasive.
Kapasitas dan Kebutuhan Energi:
Rod-Mill : 5 - 200 ton/jam, dengan produk ukuran 10
untuk padatan keras sekitar 4 KWh/ton.
umumnya berbentuk silinder horisontal yang berputar perlahan pada
Didalamnya terdapat padatan-padatan keras (biasanya logam)
yang mengisi sekitar 50% volume ruang silinder (disebut sebagai grinding medium).
Karen putaran mill, grinding medium akan terangkat sampai ketinggian tertentu,
kemudian jatuh dan menimpa/memukul padatan-padatan yang ada dibawahnya.
Grinding medium dapat berbentuk: batangan logam (dalam rod mill), rantai logam atau
rod mill). Tumbling mill tidak cocok digunakan untuk
menghaluskan padatan yang abrasive.
n Energi:
200 ton/jam, dengan produk ukuran 10-mesh. Kebutuhan energi total
untuk padatan keras sekitar 4 KWh/ton.
umumnya berbentuk silinder horisontal yang berputar perlahan pada
padatan keras (biasanya logam)
yang mengisi sekitar 50% volume ruang silinder (disebut sebagai grinding medium).
Karen putaran mill, grinding medium akan terangkat sampai ketinggian tertentu,
padatan yang ada dibawahnya.
), rantai logam atau
tidak cocok digunakan untuk
mesh. Kebutuhan energi total
-
Ball-Mill : 1 - 50 ton/jam, dengan 70% sampai 90% produk berukuran lebih kecil
dan 200 mesh. Kebutuhan energi untuk padatan keras sekitar 16
KWh/ton.
B.4.(a). Ball-Mill
Merupakan salah satu bentuk
yang berbentuk silinder atau konis yang berputar pada sumbu horisontalnya.
Didalamnya berisi bola-bola penggilas sebagai media penghancur. Tergantung pada
bahan yang akan dihancurkan, bola
porselen dil. Biasanya, (L/D untuk Ball
Prinsip kerja:
Silinder/kompartemen berputar pada sumbu horisontalnya. Partikel
didalam akan terlempar dan tergilas bola
sangat halus. Produk halus dikeluarkan dengan:
overflow melalui lubang yang terpasang pada sumbu (hollow trunnion), dan/atau
kemiringan dan partikel keluar melalui lubang
pada sisi bagian keluar mill), dan/atau
dihembus oleh udara (untuk partikel
50 ton/jam, dengan 70% sampai 90% produk berukuran lebih kecil
dan 200 mesh. Kebutuhan energi untuk padatan keras sekitar 16
Merupakan salah satu bentuk tumbling-mill. Biasanya berupa kompartemen (
r atau konis yang berputar pada sumbu horisontalnya.
bola penggilas sebagai media penghancur. Tergantung pada
bahan yang akan dihancurkan, bola-bola penggilas dapat terbuat dan: besi, baja,
porselen dil. Biasanya, (L/D untuk Ball-Mills 1.0 (lihat dimensi gambar dibawah).
Silinder/kompartemen berputar pada sumbu horisontalnya. Partikel-partikel padatan
didalam akan terlempar dan tergilas bola-bola penggilas menjadi butir-
dikeluarkan dengan:
overflow melalui lubang yang terpasang pada sumbu (hollow trunnion), dan/atau
kemiringan dan partikel keluar melalui lubang-lubang pada periferi (lubang
pada sisi bagian keluar mill), dan/atau
dihembus oleh udara (untuk partikel-partikel yang sangat halus dan kering).
50 ton/jam, dengan 70% sampai 90% produk berukuran lebih kecil
dan 200 mesh. Kebutuhan energi untuk padatan keras sekitar 16
Biasanya berupa kompartemen (shell)
r atau konis yang berputar pada sumbu horisontalnya.
bola penggilas sebagai media penghancur. Tergantung pada
bola penggilas dapat terbuat dan: besi, baja,
ls 1.0 (lihat dimensi gambar dibawah).
partikel padatan
-butir yang
overflow melalui lubang yang terpasang pada sumbu (hollow trunnion), dan/atau
lubang pada periferi (lubang-lubang
halus dan kering).
-
Ukuran umpan Ball-Mills tergantung padatingkat kerapuhan umpan padatan.
- Untuk padatan yang sangat rapuh (veiy fragile): 2.5
- Ukuran umum umpan: s. 1 cm (i 0.5 inch)
Ukuran bola-bola penggilas (diameter): 1
Volume bola-bola penggilas: S. 50% volume kompartemen.
Reduction Ratio 20:1 sampai 200:1
Ball-Mill dapat dioperasikan pada keadaan kering (d
miIIing). Operasi pada keadaan basah dapat mening
mill.
Ruang dalam ball mill (the chambet) kadang
yang berlubang/grate), dan masing
bola-bola penggilas dengan ukuran yang berbeda (lihat gambar d
menunjukkan bahwa semakin besar ukuran bola, semakin halus produk yang
dihasilkan.
Dibawah ini adalah contoh sekat berlubang (grate) untuk pemisah antar
subkompartemen. Grate semacam mi juga dipasang pada sisi keluar (discharge
opening) mill. Grate ini juga berfungsi untuk membantu menaikan padatan setinggi
tingginya, sebelum dijatuhkan (tumble
Mills tergantung padatingkat kerapuhan umpan padatan.
Untuk padatan yang sangat rapuh (veiy fragile): 2.5 - 4cm (1-1.5 inch) dia.
Ukuran umum umpan: s. 1 cm (i 0.5 inch)
penggilas (diameter): 1 - 6 inch.
bola penggilas: S. 50% volume kompartemen.
20:1 sampai 200:1
Mill dapat dioperasikan pada keadaan kering (dry millng) maupun basah (wett
ng). Operasi pada keadaan basah dapat meningkatkan kapasitas maupun efisiensi
Ruang dalam ball mill (the chambet) kadang-kadang disekat-sekat (dengan sekat
yang berlubang/grate), dan masing-masing ruang/sub-kompartemen diisi dengan
bola penggilas dengan ukuran yang berbeda (lihat gambar dibawah). Praktek
menunjukkan bahwa semakin besar ukuran bola, semakin halus produk yang
adalah contoh sekat berlubang (grate) untuk pemisah antar
subkompartemen. Grate semacam mi juga dipasang pada sisi keluar (discharge
juga berfungsi untuk membantu menaikan padatan setinggi
tingginya, sebelum dijatuhkan (tumbled).
Mills tergantung padatingkat kerapuhan umpan padatan.
1.5 inch) dia.
y millng) maupun basah (wett-
katkan kapasitas maupun efisiensi
sekat (dengan sekat
kompartemen diisi dengan
ibawah). Praktek
menunjukkan bahwa semakin besar ukuran bola, semakin halus produk yang
adalah contoh sekat berlubang (grate) untuk pemisah antar
subkompartemen. Grate semacam mi juga dipasang pada sisi keluar (discharge
juga berfungsi untuk membantu menaikan padatan setinggi-
-
Pada dinding-dinding kompartemen, seringkali juga dipasang liners untuk
membantu pengadukan dan penggilasan, dengan memperbesar efek benturan
antara partikel dengan dinding. Dibawah
sebuah ball-mill.
Analisis kecepatan putaran tumbllng
Karena gaya sentrifugal akibat putaran silinder mill, bola
menempel pada dinding dalam mill dan terangkat bersamaan dengan putaran mill.
Pada posisi tertentu, dimana gaya gravitasi pada bola mengat
bola akan jatuh. Semakin cepat putaran mill, maka semakin tinggi bola
terangkat. Jika kecepatan putar mill melebihi kecepatan kritis tertentu, dimana gaya
dinding kompartemen, seringkali juga dipasang liners untuk
membantu pengadukan dan penggilasan, dengan memperbesar efek benturan
antara partikel dengan dinding. Dibawah ini adalah contoh bagian dalam dan
kecepatan putaran tumbllng-mill
Karena gaya sentrifugal akibat putaran silinder mill, bola-bola grinding medium akan
menempel pada dinding dalam mill dan terangkat bersamaan dengan putaran mill.
Pada posisi tertentu, dimana gaya gravitasi pada bola mengatasi gaya sentrifugalnya,
bola akan jatuh. Semakin cepat putaran mill, maka semakin tinggi bola-
terangkat. Jika kecepatan putar mill melebihi kecepatan kritis tertentu, dimana gaya
dinding kompartemen, seringkali juga dipasang liners untuk
membantu pengadukan dan penggilasan, dengan memperbesar efek benturan
adalah contoh bagian dalam dan
bola grinding medium akan
menempel pada dinding dalam mill dan terangkat bersamaan dengan putaran mill.
asi gaya sentrifugalnya,
-bola akan
terangkat. Jika kecepatan putar mill melebihi kecepatan kritis tertentu, dimana gaya
-
sentrifugal tidak dapat diatasi oleh gaya gravitasi (pada posisi b
bola akan selalu menempel pada dinding mill. Pada keadaan dimana gaya sentrifugal
diposisi bola paling atas sama dengan gaya gravitasinya, bola dikatakan mulai
mengalami centiffuging (sentrifugasi). Kecepatan minimum dimana centrif
disebut sebagai kecepatan kritis.
Keadaan centrifuging harus dihindari, sebab pada kondisi
akan sangat kecil terjadi.
Tinjau sebuah mill dengan jan
m. Kecepatan putar mill o = 2.
Gaya sentripetal akibat gravitasi yang dialami bola adalah sebesar
Sedangkan gaya sentrifugal bola akibat putaran mill adalah, F = m.[4.
Neraca gaya pada bola, pada keadaan kesetimbangan gaya (lihat gambar dibawah):
C. ULTRAFINE GRINDER
Banyak produk-produk serbuk mempersyaratkan
Mills yang dapat menghaluskan padatan sampai ukuran tersebut diatas disebut
dengan ultrafine grinder. Penghalusan ultra halus (ultrafine grinding) dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain dengan (a). Hammer mill berkecepatan sangat
tinggi, dilengkapi dengan kisi
atau (c). wet-grinding dalam sebuah mill berpengaduk.
sentrifugal tidak dapat diatasi oleh gaya gravitasi (pada posisi bola paling tinggi), maka
bola akan selalu menempel pada dinding mill. Pada keadaan dimana gaya sentrifugal
diposisi bola paling atas sama dengan gaya gravitasinya, bola dikatakan mulai
mengalami centiffuging (sentrifugasi). Kecepatan minimum dimana centrifuging terjadi
disebut sebagai kecepatan kritis.
Keadaan centrifuging harus dihindari, sebab pada kondisi ini grinding partikel padatan
Tinjau sebuah mill dengan jan-jan dalam R, berisi bola-bola berdiameter r dan massa
atan putar mill o = 2..n, dimana n = kecepatan rotasi mill, putaran/waktu.
Gaya sentripetal akibat gravitasi yang dialami bola adalah sebesar Fg = mg.cos(
Sedangkan gaya sentrifugal bola akibat putaran mill adalah, F = m.[4. 2.n2(R
ada bola, pada keadaan kesetimbangan gaya (lihat gambar dibawah):
produk serbuk mempersyaratkan ukuran sangat halus, sekitar 1
Mills yang dapat menghaluskan padatan sampai ukuran tersebut diatas disebut
e grinder. Penghalusan ultra halus (ultrafine grinding) dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain dengan (a). Hammer mill berkecepatan sangat
tinggi, dilengkapi dengan kisi-kisi penyaring padatan; (b). Fluid energy atau jet
grinding dalam sebuah mill berpengaduk.
ola paling tinggi), maka
bola akan selalu menempel pada dinding mill. Pada keadaan dimana gaya sentrifugal
diposisi bola paling atas sama dengan gaya gravitasinya, bola dikatakan mulai
uging terjadi
grinding partikel padatan
bola berdiameter r dan massa
n, dimana n = kecepatan rotasi mill, putaran/waktu.
g = mg.cos().
(R-r)].
ada bola, pada keadaan kesetimbangan gaya (lihat gambar dibawah):
ukuran sangat halus, sekitar 1-20 m.
Mills yang dapat menghaluskan padatan sampai ukuran tersebut diatas disebut
e grinder. Penghalusan ultra halus (ultrafine grinding) dapat dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain dengan (a). Hammer mill berkecepatan sangat
. Fluid energy atau jet-mills,
-
C.1. Hammer Mills
Salah satu jenis hammer mill dengan klasifikasi internal untuk mendapatkan partikel
ultra halus adalah Mikro-Atomizer (lihat Fig.27
menghasilkan partikel berukuran 1
Kebutuhan energinya sekitar 40 KWh/ton.
C.2. Fluid Energy MilI
Dalam mill ini partikel-partikel padatan disuspensikan dalam arus gas pembawa
berkecepatan tinggi. Aliran padatan
lingkar). Reduksi ukuran dapat terjadi karena benturan atau gesekan antara partikel
padatan dengan dinding saluran/mill. Reduksi ukuran paling dominan terjadi karena
tumbukan dan gesekan antara partikel sendiri (intraparticle attrition).
Fluid energy mill dapat menerirna urn pan berukuran sampai dengan /2 in (13 mm),
tetapi akan lebih efektif bekerja jika umpan berukuran sekitar 100 mesh, dengan
kapasitas mencapai 1 ton/jam (non
sampai 10 m.
Gambar dibawah adalah contoh dan fluid energy miI
Salah satu jenis hammer mill dengan klasifikasi internal untuk mendapatkan partikel
Atomizer (lihat Fig.27-11, p.788 McCabe). Mill jenis mi dapat
berukuran 1-20 m, dengan kapasitas 1 atau 2 ton/jam.
Kebutuhan energinya sekitar 40 KWh/ton.
partikel padatan disuspensikan dalam arus gas pembawa
berkecepatan tinggi. Aliran padatan-gas dibuat sirkular atau eliptikal (melingkar
lingkar). Reduksi ukuran dapat terjadi karena benturan atau gesekan antara partikel
uran/mill. Reduksi ukuran paling dominan terjadi karena
tumbukan dan gesekan antara partikel sendiri (intraparticle attrition).
energy mill dapat menerirna urn pan berukuran sampai dengan /2 in (13 mm),
tetapi akan lebih efektif bekerja jika umpan berukuran sekitar 100 mesh, dengan
kapasitas mencapai 1 ton/jam (non-sticky solids). Ukuran produk dapat mencapai /2
ar dibawah adalah contoh dan fluid energy miIl.
Salah satu jenis hammer mill dengan klasifikasi internal untuk mendapatkan partikel
11, p.788 McCabe). Mill jenis mi dapat
m, dengan kapasitas 1 atau 2 ton/jam.
partikel padatan disuspensikan dalam arus gas pembawa
gas dibuat sirkular atau eliptikal (melingkar-
lingkar). Reduksi ukuran dapat terjadi karena benturan atau gesekan antara partikel
uran/mill. Reduksi ukuran paling dominan terjadi karena
energy mill dapat menerirna urn pan berukuran sampai dengan /2 in (13 mm),
tetapi akan lebih efektif bekerja jika umpan berukuran sekitar 100 mesh, dengan
sticky solids). Ukuran produk dapat mencapai /2
-
Gas pembawa biasanya udara tekan atau steam lewat panas (superheated steam)
yang dilewatkan melalul sebuah energ
Gambar dibawah ini merupakan contoh lain dan fluid energy miI
C.3. Agitated Mills (Mill Teraduk/ Berpengaduk).
Untuk beberapa operasi kominusi partikel ultrahalus, beberapa mill yang tidak berputar
dan secara batch menggunakan grinding medium padat yang diisikan kedalam vessel
tersebut. Mill ini biasanya berukuran kecil. Grinding
berikan vibrasi pada vessel atau memberikan pengaduk dengan impeler berlengan
Penggerusan partikel dilakukan oleh grinding medium yang bergerak menumbuk
partikel. Alat dibawah merupakan salah satu contoh alat agitated mill untuk u
partikel berukuran koloid.
pembawa biasanya udara tekan atau steam lewat panas (superheated steam)
yang dilewatkan melalul sebuah energizing nozzle.
merupakan contoh lain dan fluid energy miIl.
Mills (Mill Teraduk/ Berpengaduk).
operasi kominusi partikel ultrahalus, beberapa mill yang tidak berputar
dan secara batch menggunakan grinding medium padat yang diisikan kedalam vessel
biasanya berukuran kecil. Grinding medium digerakkan dengan
berikan vibrasi pada vessel atau memberikan pengaduk dengan impeler berlengan
Penggerusan partikel dilakukan oleh grinding medium yang bergerak menumbuk
artikel. Alat dibawah merupakan salah satu contoh alat agitated mill untuk u
pembawa biasanya udara tekan atau steam lewat panas (superheated steam)
operasi kominusi partikel ultrahalus, beberapa mill yang tidak berputar
dan secara batch menggunakan grinding medium padat yang diisikan kedalam vessel
medium digerakkan dengan
berikan vibrasi pada vessel atau memberikan pengaduk dengan impeler berlengan
Penggerusan partikel dilakukan oleh grinding medium yang bergerak menumbuk
artikel. Alat dibawah merupakan salah satu contoh alat agitated mill untuk uksi
-
Mg/rated Mill (mill berpengaduk) jenis
Tabel dibawah menunjukkan beberapa bahan padat yang
stirred media mills.
(mill berpengaduk) jenis ini seringkali disebut juga stirred media
wah menunjukkan beberapa bahan padat yang dihaluskan menggunakan
stirred media-mills
dihaluskan menggunakan
-
Universitas Gadjah Mada
III. OPERASI PERALATAN DAN UNIT KOMINUSI
Untuk operasi mesin-mesin kominusi yang ekonomis, pemilihan peralatan dan
prosedur operasinya harus mendapatkan perhatian yang selayaknya. Unjuk kerja
mesin dapat dijaga baik jika diperhatikan kaftor-faktor dibawah ini:
(a) Ukuran umpan harus sesual dengan spefifikasi yang diijinkan mesin kominusi.
(b) Laju umpan masuk harus dijaga seseragam mungkin.
(c) Padatan-padatan yang terlalu keras dan tidak dapat dipecah/dihancurkan oleh
mesin, harus disingkirkan dan umpan (feed selection)
(d) Panas yang ditimbulkan, terutama pada penghancuran bahan-bahan yang
sensitive terhadap panas, harus dibuang. Alat-alat pendinginan, sebagai bagian
dan alat-alat tambahan (auxillary equioments) harus disediakan.
Dalam banyak mill, umpan masuk berukuran tertentu akan dihancurkan menjadi
produk dengan rentang ukuran tertentu pula. Jika diinginkan ukuran produk yang halus
dan umpan berbentuk bongkahan besar, maka diperlukan beberapa alat kominusi
yang cocok yang disusun berdasarkan urut-urutan proses yang sesuai. Gambar
dibawah memberikan sketsa umum diagram alir sebuah sirkuit mesin grinding.
-
Dibawah ini beberapa contoh diagram alir proses kominusi pada berbagai proses:
beberapa contoh diagram alir proses kominusi pada berbagai proses:beberapa contoh diagram alir proses kominusi pada berbagai proses:
-
Tabel dibawah memberikan panduan untuk pemilihan alat
Dua parameter utama yang ditinjau hdala: kekerasan padatan (hardness) dan
ukurannya.
IV. KONSUMSI ENERGI Mills
Sejumlah besar energi dikonsumsi dalam operasi kominusi. Misalnya dalam berbagai
tahapan proses pembuatan semen; pada pemecahan batubara
penghancuran bijih logam untuk preparasi pengamb
Operasi kominusi mungkin merupakan salah satu operasi yang paling tidak eflsien
dibandingkan alat-alat unit operasi lain, karena hampir 99% energi terbua
mengoperasikan alat, memproduksi panas dan kebisingan. Hanya sekitar 1% energi
yang diunakan untuk menghasllkan permukaan baru. Semakin kecil ukuran produk
(semakin besar luas permukaan baru yang tecipta), maka semakin besar energi yang
diperlukan. Kebutuhan energi menurun dengan semakin besarnya ukuran produk, kira
kira mengikuti pola logaritmik. Gambar dibawah menunjukkan tingkat konsumsi energi
dibandingkan dengan ukuran produk yang dihasilkan.
dibawah memberikan panduan untuk pemilihan alat-alat kominusi yang sesua
utama yang ditinjau hdala: kekerasan padatan (hardness) dan
Mills
Sejumlah besar energi dikonsumsi dalam operasi kominusi. Misalnya dalam berbagai
tahapan proses pembuatan semen; pada pemecahan batubara dan batuan mineral;
penghancuran bijih logam untuk preparasi pengambilan logam murni (Al, Cu, Fe dll
Operasi kominusi mungkin merupakan salah satu operasi yang paling tidak eflsien
alat unit operasi lain, karena hampir 99% energi terbua
mengoperasikan alat, memproduksi panas dan kebisingan. Hanya sekitar 1% energi
yang diunakan untuk menghasllkan permukaan baru. Semakin kecil ukuran produk
(semakin besar luas permukaan baru yang tecipta), maka semakin besar energi yang
. Kebutuhan energi menurun dengan semakin besarnya ukuran produk, kira
kira mengikuti pola logaritmik. Gambar dibawah menunjukkan tingkat konsumsi energi
dibandingkan dengan ukuran produk yang dihasilkan.
alat kominusi yang sesuai.
utama yang ditinjau hdala: kekerasan padatan (hardness) dan
Sejumlah besar energi dikonsumsi dalam operasi kominusi. Misalnya dalam berbagai
dan batuan mineral;
ilan logam murni (Al, Cu, Fe dll).
Operasi kominusi mungkin merupakan salah satu operasi yang paling tidak eflsien
alat unit operasi lain, karena hampir 99% energi terbuang untuk
mengoperasikan alat, memproduksi panas dan kebisingan. Hanya sekitar 1% energi
yang diunakan untuk menghasllkan permukaan baru. Semakin kecil ukuran produk
(semakin besar luas permukaan baru yang tecipta), maka semakin besar energi yang
. Kebutuhan energi menurun dengan semakin besarnya ukuran produk, kira-
kira mengikuti pola logaritmik. Gambar dibawah menunjukkan tingkat konsumsi energi
-
IV.1. Estimasi Energi untuk Kominusi
(a). Pendekatan teoritis
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa energi yang diperlukan untuk memecah
partikel padatan sebanding dengan luas permukaan yang tercipta, sehingga:
( )c
wbvasn
AAeW
=
Dimana : Wn = energi yang diserap oleh padatan persatuan massa
es = energi permukaan (sur
padatan
Awb = luas permukaan padatan sebelum padatan pecah persatuan massa
Awa = luas permukaan padatan sesudah padatan pecah persatuan massa.
c = efisiensi crushing
tercipta karena
padatan.
Energi permukaan yang tercipta oleh pecahnya partikel kecil dibandingkan dengan
total energy mekanis yang tersimpan dalam padatan pada saat
sebagian besar mekanis ini berubah menjadi panas. Oleh kare
IV.1. Estimasi Energi untuk Kominusi
mengasumsikan bahwa energi yang diperlukan untuk memecah
dengan luas permukaan yang tercipta, sehingga:
energi yang diserap oleh padatan persatuan massa
energi permukaan (surface energ persatuan luas permukaan
luas permukaan padatan sebelum padatan pecah persatuan massa
luas permukaan padatan sesudah padatan pecah persatuan massa.
crushing, yaitu rasio antara energi yang permukaan yang
tercipta karena crushing terhadap energi yang diserap oleh
ukaan yang tercipta oleh pecahnya partikel kecil dibandingkan dengan
yang tersimpan dalam padatan pada saat partikel pecah, dan
berubah menjadi panas. Oleh karena itu, efisiensi crushing
mengasumsikan bahwa energi yang diperlukan untuk memecah
dengan luas permukaan yang tercipta, sehingga:
energ persatuan luas permukaan
luas permukaan padatan sebelum padatan pecah persatuan massa
luas permukaan padatan sesudah padatan pecah persatuan massa.
, yaitu rasio antara energi yang permukaan yang
terhadap energi yang diserap oleh
ukaan yang tercipta oleh pecahnya partikel kecil dibandingkan dengan
partikel pecah, dan
na itu, efisiensi crushing
-
Universitas Gadjah Mada
pada umumnya Sangat rendah. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa efisiensi
crushing, 0,06% sampai 1%.
Total energi yang diberikan, W, digunakan untuk mengatasi friksi pada alat kominusi a
pada bagian-bagian yang bergerak), sisanya digunakan untuk crushing. Jika
didefinisikan efisiensi mekanis, m , sebagai rasio antara energi yang diserap dengan
energi diberikan, maka:
( )mc
wbwas
m
n AAeWW==
Jika laju umpan adalah m (massa per satuan waktu), maka total tenaga yang
diperlukan mesin adalah:
( )mc
wbwas AAmemWP
== ...
Jika luas persatuan massa:
,..
6
pssw D
A
=
Dengan : Ds = volume surface mean diameter (diameter rata-rata volume-
permukaan)
s = sphericityfactordari partikel.
p = rapat massa padatan,
maka :
=
sbsbsasapmc
s
DDem
P11..6
(b). Penekatan Empirik: Hukum Kick dan Rittinger
Hukum Rittinger.
Hukum Rittinger (1867) menyatakan bahwa kerja yang diperlukan untuk memecah
partikel sebanding dengan luas permukaan yang terbentuk. Hukum ini pada
dasarnya sama dengan pendekatan teoritis diatas, dengan anggapan n tetap, dan
untuk mesin dan padatan tertentu, n tidak tergantung pada ukuran umpan maupun
produk. Jika sphericity umpan dan produk sama, dan efisiensi mekanis, m, konstan
maka persamaan berbasis teoritis diatas dapat dimodifikasi menjadi hukum
Rittinger sebagai berikut:
=
sbsar DD
KP11
-
dimana: Kr = kosntanta Rittinger.
Hukum Kick
Hukum Kick (1885) menyatakan bahwa kerja diferensial yang diperlukan untuk
memecah partikel padatan hampir mirip dengan kerja yang dibutuhkan untuk
deformasi plastik, yaitu sebanding dengan rasio ukuran partike
sesudah pecah:
,s
s
DdD
KmP
d =
menghasilkan persamaan Kick :
(c) Pendekatan Empirik: Hukum Bond
Hukum Bond (1952) sejauh
perkirakan kebutuhan energi untuk crushing dan grinding. Menurut Bond, kerja
yang bahkan untuk membentuk partikel ukuran
besar adalah sebanding dengan akar pangkat dua dan
dengan volume jk, s,Jv,,, dimana s,2!v = 6/(5.D). Bentuk akhir dan Hk. Bond
adalah:
p
b
DK
mP =
dimana: Kb Konstanta Bond, yang n
yang dlpecah. Nilai Kb terhubungkan dengan
didefinisikan sebagai total ener
umpan) untuk mereduksi u
produk yang 80%-nya berukuran lo
kWatt dan m dalam ton/jam, maka:
Jika 80k umpan lolos ayakan berukuran D
berukuran Dpa mm, maka:
kosntanta Rittinger.
Hukum Kick (1885) menyatakan bahwa kerja diferensial yang diperlukan untuk
memecah partikel padatan hampir mirip dengan kerja yang dibutuhkan untuk
deformasi plastik, yaitu sebanding dengan rasio ukuran partikel sebelum dan
menghasilkan persamaan Kick :
=
sa
sbk D
DInK
mP
Pendekatan Empirik: Hukum Bond
Bond (1952) sejauh ini merupakan pendekatan yang paling realistik untuk
perkirakan kebutuhan energi untuk crushing dan grinding. Menurut Bond, kerja
hkan untuk membentuk partikel ukuran Dp dari suatu padatan yang sangat
sebanding dengan akar pangkat dua dan perbandingan luas muka
dengan volume jk, s,Jv,,, dimana s,2!v = 6/(5.D). Bentuk akhir dan Hk. Bond
Konstanta Bond, yang nilainya tergantung pada jenis mesin dan bahan
terhubungkan dengan nilai indeks kerja (work inde
ai total energi kotor yang diperlukan untuk (dalam KWh/ton
umpan) untuk mereduksi ukuran sebuah padatan berukuran sangat besar menjadi
nya berukuran lolos ayakan 100 m. Jika Dp dalam mm, P
dalam ton/jam, maka:
s ayakan berukuran Dpb mm, dan 80% produk lolo
mm, maka:
Hukum Kick (1885) menyatakan bahwa kerja diferensial yang diperlukan untuk
memecah partikel padatan hampir mirip dengan kerja yang dibutuhkan untuk
l sebelum dan
merupakan pendekatan yang paling realistik untuk
perkirakan kebutuhan energi untuk crushing dan grinding. Menurut Bond, kerja
suatu padatan yang sangat
perbandingan luas muka
dengan volume jk, s,Jv,,, dimana s,2!v = 6/(5.D). Bentuk akhir dan Hk. Bond
lainya tergantung pada jenis mesin dan bahan
index) Wi. Wi
i kotor yang diperlukan untuk (dalam KWh/ton
atan berukuran sangat besar menjadi
m mm, P dalam
los ayakan
-
Nilai work index untuk beberapa bahan dapat dilihat pada tabel dibawah
Contoh:
Berapa tenaga yang dibutuhkan untuk memecah ilmestone sebanyak 100 ton/jam,
jika 80h dan umpan berukuran lo
ayakan 0.125 in?
Jawab:
Dari tabel diatas, work index
2 x 25.4 mm = 50.8 mm; D
Tenaga yang diperlukan adalah:
Catatan:
Persamaan untuk mengestimasi kebutuhan energi untuk kominusi secara umum
dapat dituliskan dalam bentuk:
Nilai work index untuk beberapa bahan dapat dilihat pada tabel dibawah ini
dibutuhkan untuk memecah ilmestone sebanyak 100 ton/jam,
jika 80h dan umpan berukuran lolos ayakan 2 in, dan 80% produk berukuran lo
index untuk limestone adalah 12.74. m = 100 ton/jam. D
= 50.8 mm; Dpa 0.125 X 25.4 mm = 3.175 mm.
Tenaga yang diperlukan adalah:
Persamaan untuk mengestimasi kebutuhan energi untuk kominusi secara umum
dapat dituliskan dalam bentuk:
ini:
dibutuhkan untuk memecah ilmestone sebanyak 100 ton/jam,
s ayakan 2 in, dan 80% produk berukuran lolos
adalah 12.74. m = 100 ton/jam. Dpb =
Persamaan untuk mengestimasi kebutuhan energi untuk kominusi secara umum
-
Universitas Gadjah Mada
Dimana untuk:
n = 1 Kicks law (bentuk persamaan logaritmik)
n = 2 Rittingers law (bentuk persamaan berbanding terbalik linier)
n = 1.5 Bonds law (bentuk persamaan berbanding terbalik dengan akar
kuadrat).