Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

20
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUNGAI

Transcript of Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

Page 1: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUNGAI

Page 2: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

ADALAH TEMPAT-TEMPAT DAN WADAH-WADAH SERTA JARINGAN PENGALIRAN AIR MULAI DARI MATA AIR SAMPAI MUARA DENGAN DIBATASI KANAN DAN KIRINYA SERTA SEPANJANG PENGALIRANNYA OLEH GARIS SEMPADAN (PP NO. 35/1991)

SUNGAI:

SUMBER DAYA DI SUNGAI:1. AIR SUNGAI

2. WADAHNYA (ALUR DAN BANTARAN SERTA DAERAH RETENSI / RETARDING BASIN)

3. SEDIMEN YANG TERDAPAT PADA ALUR SUNGAI

Page 3: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

PENGENDALIAN SUNGAI:ADALAH USAHA PENGATURAN DAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA AIR DAN SUMBER DAYA ALAM LAINNYA YANG BERADA DI SUNGAI UNTUK TUJUAN PENDAYAGUNAAN SECARA OPTIMUM (PP NO 35/1991).

1. AIR SUNGAI DIEKSPLOITASI UNTUK AIR BAKU AIR MINUM, PERTANIAN, INDUSTRI, PLTA, DLL.

2. PALUNG/ALUR SUNGAI DIEKSPLOITASI UNTUK PENGALIRAN AIR BANJIR (PEMATUSAN), SARANA REKREASI, DLL.

3. SEDIMEN DIEKSPLOITASI UNTUK MEMENUHI KEPERLUAN BAHAN DASAR BANGUNAN (GALIAN GOL C), BAHAN TAMBANG LAINNYA, KESEIMBANGAN LINGKUNGAN, DLL.

LINGKUP PENGENDALIAN SUNGAI:

Page 4: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

KEGIATAN PENGAWASAN PENGENDALIAN :

a. Pengambilan dan penggunaan air sungai untuk berbagai keperluan

b. Pengaturan/pengendalian air tinggi dalam rangka menekan besarnya kerugian akibat banjir (daya rusak air).

c. Pengaturan/pengendalian air rendah agar pemakai di sepanjang sungai tetap terjamin kebutuhannya.

d. Pengaturan dalam rangka menjamin terbaginya air secara proporsional untuk memenuhi berbagai keperluan sesuai prioritasnya masing-masing menurut waktu, jumlah yang diinginkan.

e. Pengendalian kualitas air sungai sehingga memenuhi persyaratan yang ditentukan

1. Pengawasan dan pengendalian sungai

Page 5: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

2. Pengawasan alur sungai, bantaran dan daerah retensi

a. Pemakaian alur dan bantaran sungai untuk berbagai keperluan, antara lain drainase, transportasi, rekreasi, pertanian, perikanan, dll.

b. Pengaturan penggunaan alur dan bantaran sungai.c. Pengaturan alur dalam rangka menjaga kelestarian fungsi

sungai sebagai penyalur banjir.d. Pengaturan debit sedimen yang memasuki alur sungai.e. Pengaturan penggunaan daerah retensi..

3. Pengendalian Sedimen di sungai

a. Pengambilan bahan galian golongan c dan bahan tambang lainnya di sungai.

b. Pengaturan pengambilan bahan galian golongan c untuk mencegah kerusakan lingkungan sungai (penetapan daerah-daerah yang boleh ditambang, daerah larang tambang dan syarat-syarat penambangannya).

Page 6: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

TATA CARA PENGENDALIAN SUNGAI

(Pengelola sungai, Dinas Pengairan, Dinas Pertanian, PAM, Dinas Meteorologi, Bappeda Prov, Balai PSDA, Perum Perhutani, dll)

1. PENGAWASAN SUNGAIPIHAK YG TERLIBAT:

POLA PENGENDALIAN:

1. Eksploitasi musim hujan: menyimpan air secukupnya untuk keperluan air minum, irigasi, industri, PLTA, dll.

2. Eksploitasi musim kemarau: air yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan pola eksploitasi yang direncanakan.

Page 7: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

2. PENGAWASAN ALUR SUNGAI

1. PEMANTAUAN ALUR SUNGAI

2. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN RUTIN

Pemasangan patok-patok tetap pemantauan, pengukuran situasi, penampang melintang dan memanjang. Peubahan alur sungai dapat diketahui dengan cara analisis alur lama dan baru, sehingga dapat dikenali ruas-ruas sungai yg mengalami proses agradasi, degradasi, pindah aliran dsb.

Kegiatan budidaya lahan di bantaran dan alur sungai, dan pembangunan bangunan-bangunan di sungai, misalnya: bendung, bendungan, bangunan pengambilan air, dermaga, rambu-rambu pelayaran, jembatan, sudetan, bangunan penangkap ikan, dll..

Page 8: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

3. PENGENDALIAN SEDIMEN DI SUNGAI KEGIATAN PENAMBANGAN BIASANYA BERDAMPAK BESAR

TERHADAP SUNGAI DAN LINGKUNGANNYA, SEHINGGA PERLU PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SECARA INTENSIF.

1. KEPUTUSAN MENTERI PU NO. 458/KPTS/1986 tentang ketentuan Pengamanan Sungai dalam Hubungan dengan Penambangan Bahan Galian Gol C.

2. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAIRAN NO. 176/KPTSA/1987 tentang Petunjuk Pelaksanaan Ketentuan Pengamanan Sungai dalam Hubungan dengan Penambangan Bahan Galian Gol. C.

Page 9: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

PEMELIHARAAN SUNGAI:ADALAH USAHA-USAHA YANG BERTUJUAN UNTUK MENJAMIN KELESTARIAN FUNGSI BANGUNAN SUNGAI (PP NO 35/1991)

1. ALUR DAN BANTARAN SUNGAI

2. BANGUNAN SUNGAI, SERTA

3. FASILITAS/PERALATAN PENUNJANGNYA

LINGKUP PEMELIHARAAN SUNGAI:

Page 10: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

MENJAGA AGAR ALUR DAN BANTARAN SUNGAI SELALU DAPAT DIPERTAHANKAN FUNGSINYA SERTA TIDAK MENGGANGGU/MERUSAK LINGKUNGAN SEKITARNYA.

1. ALUR DAN BANTARAN SUNGAI:

a. Indikator Peubahan Secara Horisontal Gerusan tebing pada tikungan luar dari sungai yang

berbelok arah. Terbentuknya pola aliran sungai berjalin, meandering,

dll. Terbentuknya alur sungai baru.

b. Indikator Peubahan Secara Vertikal Degradasi (penurunan) dasar sungai. Agradasi (kenaikan) dasar sungai. Gerowongan pada tebing sungai atau pada pondasi

bangunan di sungai.

KEGIATAN PENGAWASAN

Page 11: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

AGAR BANGUNAN SUNGAI DAPAT SELALU BERFUNGSI SESUAI DENGAN TUJUAN PEMBANGUNANNYA SERTA SESUAI DENGAN TINGKAT LAYANAN ATAU KINERJA YANG DIRENCANAKAN.

2. BANGUNAN SUNGAI:

a. Bangunan perlindungan dan pengendalian (turap, revetment, cerucuk,krib, groundsill, pelimpah banjir, saluran banjir, waduk banjir, pompa banjir).

b. Bangunan pengembangan (Pengambil Bebas/free intake, bendung dan bendungan).

c. Bangunan penggunaan (Dermaga, jalan hantar menuju sungai, tambatan perahu, rambu-rambu pengatur lalu lintas air sungai)

Page 12: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

3. FASILITAS PENUNJANG:

a. Bangunan teknik sipil (bengkel, gardu jaga, jalan dan jembatan inspeksi, portal pengaman tanggul, dll.).

b. Peralatan operasional (mobil, motor, perahu, alat berat, dll.).

c. Alat pemantau dan pengolah data (AWLR, current meter, AWS, dll).

d. Alat komunikasi (tilpun, radio pemancar dan penerima, dll.)

Page 13: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

1. PEMELIHARAAN PREVENTIF:

KEGIATAN PENCEGAHAN, BERTUJUAN MENJAGA BANGUNAN SUNGAI TETAP BERFUNGSI OPTIMAL SESUAI TINGKAT LAYANAN YANG DIRENCANAKAN.

KRITERIA:

a. Dilakukan terhadap bangunan sungai yang kondisinya sudah mantap/stabil.

b. Dilakukan secara terus menerus.c. Pekerjaan pemeliharaan yang sederhana sehingga tidak

memerlukan kelengkapan perhitungan disain rinci.d. Tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan

fungsi bangunan.

TINGKATAN PEMELIHARAAN

Page 14: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

2. PEMELIHARAAN KOREKTIF:

KEGIATAN PERBAIKAN KERUSAKAN BANGUNAN SUNGAI ATAU PEMBETULAN TERHADAP KEKURANGAN-KEKURANGAN YANG ADA PADA SUATU BANGUNAN SUNGAI TANPA MENGUBAH TUJUAN DAN TINGKAT LAYANAN BANGUNAN YANG BERSANGKUTAN.

KRITERIA:a. Dilakukan terhadap bangunan sungai yang kondisi

strukturnya mengalami kerusakan berat sehingga nilai kinerjanya < 70%.

b. Dilakukan apabila pemeliharaan rutin dipandang sudah tidak efisien lagi.

c. Bertujuan mengembalikan dan menyempurnakan fungsi bangunan sungai pada tingkat kemampuan layanan semula.

d. Didasarkan pada perhitungan perencanaan struktur dan analisis biaya secara khusus

Page 15: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

3. PEMELIHARAAN DARURAT:PEMELIHARAAN YANG PERLU DIKERJAKAN PADA WAKTU YANG SANGAT MENDESAK DENGAN KUALITAS PEKERJAAN YANG BENAR-BENAR DARURAT.

KRITERIA:a. Dilaksanakan pada bagian-bagian bangunan sungai yang

mengalami perubahan atau gangguan yang bersifat mendadak.

b. Dilaksanakan pada kondisi darurat (bencana banjir, tanah longsor, dll.).

c. Mutu hasil kerjanya bersifat darurat dan tidak perlu didukung dengan analisis perencanaan yang rinci.

Contoh: Penutupan tanggul bobol dengan cerucuk bambu/ dolken dan kantong pasir, penanggulangan bocoran/rembesan pada tanggul, dll

Page 16: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (WASDAL) E&P SUNGAI DI PJT-II

1. BIAYA E&P (berdasarkan perhitungan tahun 2000)No. KEGIATAN E&P BIAYA E&P TAHUNAN

(Rp. 103)

1. IRIGASI :

a. Saluran Induk Tarum Utara & Sekunder D.I Utara Jatiluhur 35.219.500,00b. D.I Setempat/Selatan Jatiluhur 3.606.700,00

Jumlah a + b 38.826.200,002. SUNGAI

a. Sungai-sungai di hilir Bendungan Ir. H. Djuanda 57.873.200,00b. Sungai-Sungai di hulu Bendungan Ir. H. Djuanda 30.006.000,00

Jumlah a + b 87.879.200,003. Instalasi Pengambilan Air Baku (IPAB)

Pejompongan, Buaran & Pulogadung 12.638.100,00

Jumlah I (1 s/d 3) 139.343.500,00

4. Bendungan Ir. H. Djuanda 5.974.600,005. Bendung Curug 5.453.000,006. Saluran Tarum Barat 6.279.500,007. Saluran Tarum Timur 4.456.600,00

Jumlah II (4 s/d 7) 22.163.700,00

8. PLTA Ir. H. Djuanda 9.440.400,00

170.947.600,00

JARINGAN IRIGASI, SUNGAI & AIR BAKU

JUMLAH III (1 s/d 8)

JARINGAN UTAMA (BENDUNGAN, BENDUNG, SALURAN PRIMER)

Page 17: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

69,6%

25,0%

0,3%

0,6%

3,1%0,3% 1,2%

Penjualan Listrik Penjualan Jasa Air Penjualan Jasa Pariwisata Jasa Sewa Lahan

Jasa Galian Gol C Jasa Sewa Alat Besar Usaha lain-lain

2. PENDAPATAN PJT-II (Audit KAP Aliya & rekan thn 2000)

No Uraian Jumlah (Rp) %

1 Penjualan Listrik 92.285.927.750 69,6

2 Penjualan Jasa Air 33.131.858.683 25,0

3Penjualan Jasa Pariwisata 1.611.349.967 1,2

4 Jasa Sewa Lahan 4.122.298.382 3,1

5 Jasa Galian Gol C 345.972.740 0,3

6 Jasa Sewa Alat Besar 416.660.354 0,3

7 Usaha lain-lain 770.512.043 0,6

  JUMLAH (Rp) 132.684.579.919  

Page 18: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

3. A. PROGRAM RENCANA JANGKA PANJANG (RJP) 2002 – 2006 PERUM JASA TIRTA II

Merupakan rumusan mengenai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai perusahaan berdasarkan kepada: PP No. 13/1998 tentang “Perum”.

B. PROGRAM RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN (RKAP) TAHUN 2003 PERUM JASA TIRTA II.

a. Pengelolaan/penyediaan air irigasi b. Pemeliharaan sarana dan prasarana, meliputi pemeliharaan

rutin bendung-bendung dan bangunan air lainnya.c. Mengambil langkah-langkah antisipasi kekeringan serta

melakukan langkah-langkah khusus bilamana terjadi kekeringan.

d. Pengendalian banjir dengan melaksanakan pengaturan aliran sungai sesuai dengan kapasitas sungai dan bangunan yang ada.

Page 19: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

4. WASDAL E&P SUNGAI DI PJT-II MELALUI PROSEDUR PROSES (ISO 9001:2000 dan SNI 19-17025:2000)EKSPLOITASI PEMELIHARAAN1 Air 1. Alur

a. PTL. 1/DU/PTL/10.12 a. PTL 1/DU/PTL/10.09Perencanaan dan Realiasi Produk Pemeliharaan Jaringan Pengairan

b. RMO 1/DU/RMO/20.04 b. PTL 1/DU/PTL/10.03Penyediaan Air Baku Bagi Industri & PDAM Pengendalian produk tidak sesuai

c. PT 1/DT/PT/30.02 c. PTL 1/DU/PTL/10.04Pembuatan Rekomendasi Teknik Surat Tindakan Koreksi dan Pencegahanizin Pembuangan Limbah Cair d. PT 1/DT/PT/30.03

d. SNI 19-17025:2000 Konstruksi IntakeLab Kualitas Air Dan lain-lain

e. SK Direksi No. 1/244/KPTS/2002Pedoman Pengendalian Banjir 2. Bangunan

f. Pedoman operasi AWLR/AWS a. PTL 1/DL/PTL/10.09g. Pola operasi 3 waduk Pemeliharaan Jaringan Pengairan

Dan lain-lain b. PT 1/DL/PT/30.182. Alur Pemeliharaan Pintu Air

a. PTL. 1/DU/PTL/10.07 Dan lain-lainOperasi Jaringan Pengairan 3. Fasilitas

b. PT 1/DL/PT/30.19 PTL 1/DL/PTL/10.09Pengurasan Kantong Lumpur Pemeliharaan Jaringan PengairanDan lain-lain (termasuk rumah dinas dll.)

c. Pedoman Siaga Banjir di SWS Citrarum(PIPWSC bekerja sama dengan PJT-II)

3. Sedimen Dan lain-laina. Penelitian makro hidrolis Citarumb. Penelitian morfologi sungaic. Penetapan daerah layak dan tidak layak

tambangDan lain-lain

Page 20: Pengawasan & Pengendalian SUngai (@)

5. STUDI KASUS SUNGAI CIPUNEGARA

• Luas DAS : 1.175 km2 (Kab. Sumedang, Subang dan Indramayu)

• Panjang Sungai : 104 km (12 anak sungai dan 18 cucu sungai)

• Daerah rawan banjir: Desa Patimban dan Pengarengan, Kecamatan

Pusaka Negara dan Legon Kulon, Kabupaten Subang. * Daerah rendah, tanah labil, tanggul

rusak/longsor.• Luas Genangan : 2.400 ha, sedang ditangani oleh

North Java Flood Control Sector Project (NJFCSP).

• Sistem pengamanan dengan tanggul banjir.