PENGAWASAN CIHARA

18
Halaman 1 ~ 18 Kerangka Acuan Kerja ( K.A.K, ) KEGIATAN PENGAWASAN TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN 1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tertib administrasinya. 2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi pemberi jasa pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh waktu dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan. 3. Konsultan Pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi masukan, proses dan produk kegiatan. 4. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas komitmen dan intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati Sesuai dengan rencana strategis Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten maka Pemerintah Daerah Provinsi Banten di tahun 2013 menganggarkan dana APBD untuk Kegiatan Pengawasan Teknis Bidang Sumber Daya Air Pekerjaan Pengawasan Pengembangan dan Pengelolaan " Pengawasan Rehabilitasi DI. Cihara

description

Kerangka Acuan Kerja

Transcript of PENGAWASAN CIHARA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kerangka Acuan Kerja ( K.A.K, )

( KEGIATAN PENGAWASAN TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR (

BAB. I PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG1.2 IDENTIFIKASI MASALAH1.3 MAKSUD DAN TUJUAN1.4 SASARANBAB II. PELAKSANAAN2.1 DASAR HUKUM2.2 RUANG LINGKUP PEKERJAAN

2.3 ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN

2.4 RENCANA PELAKSANA KEGIATAN2.5 HASIL YANG DIHARAPKAN2.6 SUMBER PENDANAAN

BAB. III PELAPORAN3.1 KRITERIA3.2 SISTEM PELAPORAN

1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tertib administrasinya.

2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi pemberi jasa pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh waktu dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.

3. Konsultan Pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi masukan, proses dan produk kegiatan.

4. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas komitmen dan intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati

Sesuai dengan rencana strategis Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten maka Pemerintah Daerah Provinsi Banten di tahun 2013 menganggarkan dana APBD untuk Kegiatan Pengawasan Teknis Bidang Sumber Daya Air Pekerjaan Pengawasan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, Paket Rehabilitasi DI.Cihara yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten.Maksud:Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Pengawas yang memuat masukan,azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.

Tujuan:

Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pengawasan Pembangunan Bangunan :

1) Jaringan Irigasi.

2) Bangunan Penunjang.

3) Bangunan PelengkapPeraturan perundang-undangan yang harus digunakan sebagai dasar hukum pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, Paket Rehabilitasi DI.Cihara yang akan dilaksanakan di Kabupaten Lebak, antara lain: Undang-Undang Nomor:7 tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.

Peraturan Pemerintah No.39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat. Standar dan Pedoman Teknis yang berlaku di Bidang penyelenggaraan Bangunan Air.

A. Lingkup Pekerjaan, antara lain

Lingkup Pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi DI.Cihara adalah :1) Memeriksa dan mempelajari kondisi lahan dan dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.2) Mengawasi dan menyetujui pemakaian bahan, peralatan, tenaga kerja, dan metoda dan produk pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, mutu dan biaya pekerjaan konstruksi.

3) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.

4) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.

5) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Pemborong.

6) Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.

7) Menyetujui program kerja harian/mingguan dan gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh Pemborong.

8) Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built Drawings) sebelum serah terima pertama.

9) Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan laporan akhir pekerjaan pengawasan.

10) Bersama Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan.

11) Membantu pengelola satuan kerja dalam menyusun dokumen untuk kelengkapan pendaftaran Bangunan sebagai bangunan Irigasi.12) Membantu pengelola satuan kerja mengurus IPB (Ijin Penggunaan Bangunan) dari Pemerintah Daerah setempat.B. Lokasi PekerjaanLokasi Pekerjaan Pengawasan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, Paket Rehabilitasi DI.Cihara adalah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.C.Data dan Fasilitas Penunjang 1) Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawas harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Dinas Sumber Daya Air Dan Pemukiman Provinsi Banten,termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

2) Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Dinas Sumber Daya Air Dan Pemukiman Provinsi Banten, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan pengawasan / kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Konsultan Pengawas.

3) Informasi pengawasan antara lain :

a. Dokumen pelaksanaan yaitu :

i. Gambar-gambar pelaksanaan,

ii. Rencana Kerja dan Syarat-syarat,

iii. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong,

iv. Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan

b. Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh Pemborong (setelah disetujui) :

c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan

d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan, dll.e. Informasinya lainnya

4) Program alih teknologi

5) Staf / Tim Teknis pelaksanaan pekerjaan Dinas Sumber Daya Air Dan Pemukiman Provinsi Banten akan mengangkat petugas sebagai wakilnya yang bertindak sebagai Tim Teknis untuk pengawas, pendamping dalam pelaksanaan pekerjaan ini.A. TENAGA AHLI (PROFESIONAL STAFF)

a. Ketua Tim (Team Leader/Ahli Sipil Pengairan)Ketua Tim disyaratkan minimal lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik, Jurusan Sipil, berpengalaman minimal 5 (Lima) tahun dalam pelaksanaan pengawasan pekerjaan dalam Bidang Irigasi dan Bangunan Air sebagai Koordinator Pengawas, memiliki Sertifikat Tenaga Ahli SKA/SKT dari Asosiasi dengan Curriculum Vitae (Pengalaman dilengkapi dengan Referensi /surat Keterangan )serta Ijazah. b. Ahli Sipil

Ahli Sipil disyaratkan minimal lulusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik, Jurusan Sipil, berpengalaman minimal 2 (dua) tahun dalam pelaksanaan pengawasan pekerjaan dalam Bidang Irigasi dan Bangunan Air sebagai Ahli Sipil, memiliki Sertifikat Tenaga Ahli SKA/SKT dari Asosiasi dengan Curriculum Vitae (Pengalaman dilengkapi dengan Referensi /surat Keterangan )serta Ijazah. B. TENAGA PENDUKUNG

a. InspectorInspector disyaratkan minimal memiliki pendidikan D3 mempunyai pengalaman minimal 5 (lima) tahun atau SMK Teknik/D1/D2 mempunyai pengalaman minimal 7 (tujuh) tahun, serta memiliki kemampuan dan pengalaman sebagai InspectorJangka Waktu Pelaksanaan1) Jangka waktu pelaksanaan Pengawasan mengikuti selama 180 hari (6 bulan) ditambah tujuh hari (+7 hari), terhitung sejak terbit SPMK.

2) Melaksanakan Pengawasan dalam masa Pemeliharaan Konstruksi selama 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan puluh) hari kalender/mengikuti masa pemeliharaan Pemborong sampai dengan Serah Terima Kedua.

Program Kerja

1. Sebelum melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus segera menyusun :

a) Program Kerja, termasuk Jadual satuan kerja secara detail.

b) Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh Konsultan Pengawas harus mendapatkan persetujuan dari Pengawasan Teknis Bidang Sumber Daya Air.

c) Konsep penanganan pekerjaan pengawasan Kegiatan.

2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Dinas Sumber Daya Air Dan Pemukiman Provinsi Banten, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Pengawas dan mendapatkan pendapat teknis dari Pengelola Teknis Dinas Sumber Daya Air Dan Pemukiman Provinsi Banten.

Proses Pekerjaan Pengawasan1. U M U MKonsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh Pengelola Kegiatan agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Pengawas dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh Dinas Sumber Daya Air Dan Pemukiman Provinsi Banten.

2. URAIAN TUGAS OPERASIOANAL KONSULTAN PENGAWASKonsultan Pengawas harus membuat uraian satuan kerja secara terinci yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, yang secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan

a. Menyusun Program Kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.

b. Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-curve, dan Net Work Planning yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten untuk mendapatkan persetujuan.

2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan

a. Melaksanakan tugas pengawasan secara umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi satuan kerja-satuan kerja pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis dapat terlaksana sampai dengan serah terima kedua pekerjaan fisik.

b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan serta tenaga kerja selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di work shop tempat kerja lainnya.

c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan dapat dipenuhi minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

d. Memberikan masukan/pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada persyaratan kontrak, yang mana perubahan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Provinsi Banten.

e. Memberikan petunjuk, perintah dan persetujuan mutu bahan, sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dimana perubahan tersebut dapat langsung disampaikan kepada Pemborong, dengan pemberitahuan tertulis serta tembusan pemberitahuan kepada Pengelola Kegiatan.

f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.

3. Konsultasi

a. Melakukan konsultasi dengan Dinas Sumber Daya Air Dan Pemukiman Provinsi Banten untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.

b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam sebulan, dengan Dinas Sumber Daya Air Dan Pemukiman Provinsi Banten, Perencana dan Pemborong dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.

c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.

4. L a p o r a n

a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada Dinas Sumber Daya Air Dan Pemukiman Provinsi Banten, mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pemborong.

b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.

c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja, alat yang digunakan, dan mutu hasil pelaksanaan.

d. Memeriksa gambar-ganbar kerja tambahan yang dibuat oleh Pemborong terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Pemborong (Shop Drawings).

5. Dokumen

a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.

b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran

c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan, serta keperluan pendaftaran sebagai jaringan irigasi.

d. Memeriksa As-Built Drawings yang dibuat oleh Pemborong1) Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

2) Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :

a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan/pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis yang berlaku.

b. Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil kerja pengawasan yang berlaku, baik kualitas dan kuantitas Tenaga Ahli maupun laporan-laporan yang disyaratkan.c. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.

3) Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang terlibat.

1. Untuk pelaksanaan pekerjaan Pengawasan ini diperlukan biaya Rp.150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah).

2. Biaya pekerjaan Pengawasan dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual, meliputi komponen sebagai berikut :

a.Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,

b. Materi dan penggandaan laporan,

c. Pembelian bahan dan ATK,

d. Pajak dan iuran daerah lainnya

3. Pembayaran biaya Konsultan Pengawas adalah

berdasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan

pengawasan.

4. Sumber Dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan didapat dari APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2013.Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

a) PERSYARATAN UMUM PEKERJAANSetiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Dinas Sumber Daya Air Dan Pemukiman Provinsi Banten.

b) PERSYARATAN OBYEKTIFPelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.

c) PERSYARATAN FUNGSIONALPekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan komitmen dan profesionalisme yang tinggi, sebagai Konsultan Pengawas yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja kegiatan.

d) PERSYARATAN PROSEDURAL

Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku

Laporan yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :a) Laporan Pendahuluan, yang memuat semua langkah kerja, perintah/petunjuk yang penting dari Dinas Sumber Daya Air Dan Pemukiman Provinsi Banten,Kontraktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas.Laporan Pendahuluan minimal berisi 100 lembar dan dibuat 5 rangkap.b) Laporan Bulanan, berisi :

1.Laporan harian, berisi keterangan

tentang :

Rencana Kerja Harian/Metoda

Shop Drawing

Tenaga Kerja

Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak

Alat-alat

Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan

Waktu pelaksanaan pekerjaan

Laporan testing dan commisioning

2.Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian

3.Resume kegiatan bulan berjalanLaporan Bulanan berisi minimal 50 lembar dan dibuat 5 Rangkap.

c) Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran

d) Surat Perintah perubahan Pekerjaan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang

e) Gambar-gambar sesuai dengan Pelaksanaan (As-Built Drawings) dan Manual Peralatan-peralatan yang dibuat oleh kontraktor Pelaksana.

f) Laporan rapat di lapangan (Site Meeting) dan Weekly Instruction/Weekly Requestg) Gambar rincian pelaksanaan (Shop Drawings) dan realisasi Time Schedule yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

h) Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan negara lengkap dengan lampiran-lampirannya.

i) Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.

Laporan minimal berisi 250 lembar dan dibuat 5 rangkap

A. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya Konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan Dinas Sumber Daya Air Dan Pemukiman Provinsi Banten

.

BAB IV. PENUTUP

Serang, Maret 2013

KEPALA DINAS

SUMBER DAYA AIR DAN PEMUKIMAN

PROVINSI BANTEN

SELAKU PENGGUNA ANGGARAN

Ir. IING SUWARGI

Pembina Tingkat I

NIP. 19570501 198301 1 001

PAGE

" Pengawasan Rehabilitasi DI. Cihara