PENGATUR KECEPATAN MOTOR

MARGARETHA K.SAGALA 0715031056RIESCHIE SIEGITHA (0715031070)

WIDYA NUGRAHANI (0715061082)

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

Alat-alat yang digunakan, antara lain:– resistor 1 kΩ (4 buah)– IC 555 (2 buah)– kapasitor 0,1 µF (2 buah)– kapasitor 0,01 µF (2 buah)– elektrolit kondensator 220 µF/25 V (1 buah)– FET IRF 620 (1 buah)– trimpot 500 kΩ (1 buah)– dioda IN4148 (1 buah)– potensiometer 100 kΩ (1 buah)– motor DC 6 Volt (1 buah)

PROSEDUR PEMBUATAN ALAT

Prosedur pembuatan alat ini adalah sebagai berikut:– mencari rangkaian di internet.– membuat skema di software diptrace.– membuat layout PCB di software diptrace.– mentransfer layout PCB ke atas PCB polos.

mencetak layout PCB.menyalin layout PCB dari kertas ke plastik transparan.menyablon layout PCB dengan cara menyetrika layout PCB yang telah ada di plastik

transparan ke atas PCB.– mengebor PCB sesuai dengan layout PCB.– melakukan proses etching.– membersihkan sisa tuner dengan thinner.– melakukan proses penyolderan komponen.

• KARAKTERISTIK MOTOR• Sebuah motor secara umum memiliki nilai resistansi yang

rendah saat berputar. Sebagaimana pengatur kecepatan meningkat, arus yang melalui motor akan meningkat pula. Tapi besar tegangan yang melalui motor tetap rendah. Oleh karena itu, pengatur kecepatan sudah harus meningkat dengan halus (smooth) sebelum tegangan yang diumpankan ke motor menjadi cukup tinggi guna mengatasi reluktansi yang mulai bekerja. Saat motor bekerja dan nilai bebannya berubah, akan terjadi perubahan pula pada nilai resistansi internal motor tersebut. Pengendali motor biasa tidak cocok guna menanggulangi keadaan ini, terutama pada saat kecepatan rendah.

• PWM ialah suatu teknik / cara untuk mengatur kecepatan yang dapat mengatasi masalah buruknya performa “start” dari sebuah motor

• Pada gambar 1a, sinyal mempunyai rasio HIGH : LOW nya 1:1. Ini artinya sinyal berada pada 12 Volt untuk 50% dari waktu kerjanya. Tegangan rata-rata nya ialah 6 Volt, jadi motor akan bergerak pada setengah kecepatan maksimumnya.

• Pada gambar 1b, sinyal mempunyai rasio HIGH : LOW nya 3:1. Ini artinya sinyal berada pada 12 Volt untuk 75% dari waktu kerjanya. Tegangan rata-rata nya ialah 9 Volt, jadi motor akan bergerak pada 3/4 kecepatan maksimumnya.

• Pada gambar 1c, sinyal mempunyai rasio HIGH : LOW nya 1:3. Ini artinya sinyal berada pada 12 Volt untuk 25% dari waktu kerjanya. Tegangan rata-rata nya ialah 3 Volt, jadi motor akan bergerak pada 1/4 kecepatan maksimumnya.

•

Gambar rangkaian

• Monostable: Output rangkaian monostable hanya berupa satu pulsa (HIGH) saja, yaitu saat input sinyal yang diumpankan pada pin trigger berubah dari kondisi HIGH ke LOW. Rangkaian monostable juga biasa disebut dengan rangkaian one-shoot.

• Astable : Output rangkaian astable berupa gelombang kotak yang berosilasi pada frekuensi dan periode tertentu, tergantung dari komponen RC yang digunakan.