PENGARUH WAKTU PAJANG TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN GORENGAN YANG DI JUAL DI KOTA BANDAR...
-
Upload
fegama2302 -
Category
Documents
-
view
40 -
download
5
description
Transcript of PENGARUH WAKTU PAJANG TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN GORENGAN YANG DI JUAL DI KOTA BANDAR...
PENGARUH WAKTU PAJANG TERHADAP KADAR TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN GORENGAN YANG DI JUAL
DI KOTA BANDAR LAMPUNG(Hasil Penelitian)
Oleh
NI MADE YULIANI
10311062
JURUSAN FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TULANG BAWANG LAMPUNG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan merupakan salah satu bagian penting untuk kesehatan dan
kebutuhan manusia. Karakteristik keamanan pangan suatu negara harus
diperhatikan. Penyakit karena makanan dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain adalah kebiasaan mengolah makanan, penyimpanan, penyajian
yang tidak bersih dan tidak memenuhi persyaratan sanitasi (Chandra, 2007).
Seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia, maka pencemaran terhadap
lingkungan juga meningkat. Satu diantaranya pencemaran yang terjadi adalah
pencemaran udara yang disebabkan oleh asap kendaran bermotor.
Menurut BPOM RI (2009), yang dimaksud dengan cemaran kimia adalah
cemaran dalam makanan yang berasal dari unsur atau senyawa kimia yang
dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia, dapat berupa
cemaran logam berat, cemaran mitotoksin, cemaran antibiotik, cemaran
sulfonamida atau cemaran kimia lainnya. Pencemaran logam berat ini dapat
mencemari makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Hal ini terbukti dari
adanya kandungan logam berat dalam berbagai makanan. Kebanyakan
cemaran logam berat yang terjadi pada makanan yang dijual di pinggir jalan
adalah Pb. Kandungan timbal (Pb) dalam beberapa bahan makanan bervariasi
besarnya (Reilly, 1980: 98).
Gaya hidup yang semakin menuntut efisiensi waktu menjadikan masyarakat
lebih senang mengonsumsi makanan yang tidak memerlukan waktu lama
untuk diolah dan disajikan. Gorengan terutama menjadi pilihan masyarakat
karena selain harganya yang murah, enak, mudah didapat, juga dapat
memberikan asupan energi diantara waktu makan. Namun kenyataannya
belum banyak yang mengetahui keamanan gorengan tersebut untuk
dikonsumsi. Satu diantara aspek yang dapat menyebabkan gorengan kurang
aman bagi kesehatan jika dikonsumsi adalah kadar cemaran di dalamnya
seperti pencemaran mikrobiologis, kimia dan fisik. Posisi tempat berjualan di
tepi jalan raya memungkinkan terjadinya penyerapan logam berat dari asap
kendaran bermotor (Marbun, 2009).
Jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima dijalanan dan tempat-tempat
keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa
pengolahan atau persiapan lebih lanjut, jajanan yang dikonsumsi mengandung
zat-zat berbahaya untuk dikonsumsi karena dapat menimbulkan penyakit.
Zat-zat berbahaya ini yang terdapat pada makanan sudah terjadi kontaminasi.
Kontaminasi pada makanan disebabkan oleh banyak hal seperti :
penyimpanan dan penyajian makanan tersebut. Zat kontaminan yang dapat
mencemari makanan salah satunya adalah unsur logam berat (Februhartanty,
2004). Satu diantara faktor yang menyebabkan tingginya kontaminasi Pb
dalam lingkungan adalah pemakaian bensin bertimbal yang masih tinggi di
Indonesia sebagai bahan bakar kendaraan yang mengakibatkan makin tinggi
tingkat pencemaran Pb di udara (Kusnoputranto, 1995).
Logam timbal mendapat perhatian khusus karena sifatnya yang beracun
terhadap manusia. Timbal (Pb) masuk kedalam tubuh melalui konsumsi
makanan, minuman, udara, air, dan debu yang tercemar Timbal (Pb). Logam
berat dapat terdistribusi ke bagian tubuh dan sebagian akan terakumulasi. Jika
keadaan ini berlansung terus-menerus dalam jangka lama dapat mencapai
jumlah yang akan membahayakan kesehatan manusia (Supriyanto, 2007).
Beberapa penelitian tentang “Pengaruh Lama Waktu Pajan Terhadap Kadar
Timbal (Pb) dalam Makanan Jajanan Gorengan di Lingkungan Workshop
Universitas Hasanudin Makasar ” (Muthamainah dkk, 2013) dan “ Analisis
Kadar Timbal (Pb) pada Makanan Jajanan Yang di jual di Pinggir Jalan Pasar
I Padang Bulan Medan 2009. Skripsi. Universitas Sumatera Utara (Marbun,
2009).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “ Pengaruh Waktu Pajang Terhadap Kadar Timbal (Pb)
pada Jajanan Gorengan Yang di jual di Kota Bandar Lampung”. Penelitian
ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang adanya
kadar logam Timbal (Pb) pada jajanan gorengan.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Apakah terjadi pencemaran logam berat pada jajanan gorengan yang di
jual di Kota Bandar Lampung?
b. Apakah ada hubungan antara pengaruh waktu pajang terhadap kadar
timbal (Pb) pada jajanan gorengan yang di jual di Kota Bandar
Lampung?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui adanya pencemaran logam berat pada jajanan
gorengan yang di jual di Kota Bandar Lampung.
2. Untuk mengetahui besarnya kandungan logam timbal (Pb) berdasarkan
waktu pajang pada jajanan gorengan yang di jual di Kota Bandar
Lampung.
1.4 Manfaat Penelitian
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang adanya kadar logam
timbal (Pb) pada jajanan gorengan yang di jual di Kota Bandar Lampung,
serta para pedagang gorengan sebaiknya memperhatikan kebersihan dalam
mengolah gorengan.
1.5 Hipotesis
Adanya hubungan antara waktu pajang terhadap kadar timbal (Pb) pada
jajanan gorengan.