PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT...
Transcript of PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT...
i
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN
SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta
dan Tangerang)
Oleh:
Hikmah Hasanah
NIM: 109082000029
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013M
ii
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN
SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta
dan Tangerang)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh:
Hikmah Hasanah
NIM: 109082000029
Di Bawah Bimbingan
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Senin 29 Juli 2013 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Hikmah Hasanah
2. NIM : 109082000029
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi :“Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja
Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
Penghargaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris
pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta
dan Tangerang)”
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa di atas dinyatakan lulus dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan
ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 29 Juli 2013
1. Zuhairan Yunmi Yunan., M.Sc
NIP. 19800416 200912 1 002
2. Dr. Rini., Ak. CA
NIP. 19760315 200501 2 001
3. Fitri Damayanti., M.Si
NIP. 19810731 200604 2 003
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, Rabu 18 September 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Hikmah Hasanah
2. NIM : 109082000029
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi :“Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja
Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
Penghargaan sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris
pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta
dan Tangerang)”
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa di
atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 September 2013
1. Yulianti, SE.,M.Si
NIP. 19820318 201101 2 001
2. Hepi Prayudiawan, SE, Ak.,MM
NIP. 19720516 200901 1 006
3. Fitri Damayanti., M.Si
NIP. 19810731 200604 2 003
4. Dr. Rini., Ak. CA
NIP. 19760315 200501 2 002
5. Yessi Fitri, SE, Ak.,M.Si
NIP. 19760924 200604 2 002
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Mahasiswa : Hikmah Hasanah
Nomor Induk Mahasiswa : 109082000029
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya
ini
Jikalau kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat mempertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemui bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Hikmah Hasanah
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Februari 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Lukman
Nama Ibu : Wiwik Indrati
Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
Alamat : Komplek Pinang Indah, Jalan Hidup Baru V
Blok A49B No 11 RT 008 RW 01 Pinang
Tangerang 15145
Nomor Telepon : 0896- 52044675 / 0812-84481379
Email : [email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1997-2003 : SD Negeri Bojong 2, Tangerang
2003-2006 : SMP Negeri 3 Ciledug, Tangerang
2006-2009 : SMA Negeri 90, Jakarta
2009-2013 : S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
vii
III. PENGALAMAN ORGANISASI
2007 : OSIS SMAN 90 Jakarta
2008 : Ketua Teater Sembilu SMAN 90 Jakarta
2009 : Peserta “Paduan Suara Propesa” UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2010 : Peserta “Internal Accounting Competition”
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
viii
THE INFLUENCE OF TOTAL QUALITY MANAGEMENT TO
MANAGERIAL PERFORMANCE WITH PERFORMANCE
MEASUREMENT SYSTEM AND REWARD SYSTEM AS MODERATED
VARIABLES
(Empirical Study at Accounting Staff Services Companies in Jakarta and
Tangerang)
By: Hikmah Hasanah
ABSTRACT
The purpose of this research is to test empirically the influence of total
quality management to managerial performance with performance measurement
system and reward system as moderated variables, empirical study at accounting
staff division in services companies in Jakarta and Tangerang.
The data was collected by distributing questionnaires with conveniences
sampling to the respondents. Samples used in this study are staff at accounting
division with a total sample of 7 services companies of 80 respondent. The method
analysis used in this study is multiple regression analysis.
From the results of multiple regression, is one hypothesis that influence to
managerial performance: 1) total quality management significantly influence on
managerial performance. Meanwhile, two more hypothesis with moderated
regression analysis is not influence to managerial performance, that is: 2)
performance measurement system and TQM interaction have no significant
influence to the managerial performance. 3) reward system and TQM interaction
have no significant influence to the managerial performance.
Keywords: Total quality management, measurement performance system, reward
system, manajerial performance and multiple regression analysis.
ix
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN
SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Jakarta dan
Tangerang)
Oleh: Hikmah Hasanah
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh total
quality management terhadap kinerja manajerial dengan sistem pengukuran
kinerja dan sistem penghargaan (reward) sebagai variabel moderating, studi
empiris pada staf divisi akuntansi perusahaan jasa di Jakarta dan Tangerang.
Data disebar dan dikumpulkan dengan teknik convenience sampling kepada
para responden. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah para staf di
divisi akuntansi pada 7 perusahaan jasa dengan total 80 responden. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Dari hasil regresi berganda, menghasilkan satu hipotesis yang menunjukkan
pengaruhnya terhadap kinerja manajerial, yaitu: 1) TQM berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial. Sementara itu, dari hasil analisis regresi moderasi
menunjukkan dua hipotesis yang tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial,
yaitu: 2) Interaksi TQM dan sistem pengukuran kinerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial, 3) Interaksi TQM dan sistem penghargaan
(reward) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Kata Kunci: Total quality management, sistem pengukuran kinerja, sistem
penghargaan (reward), kinerja manajerial dan analisis regresi
berganda.
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, atas barokah yang selalu
diberikan-Nya. Maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial dengan
Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan sebagai Variabel
Moderating”. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, Sang Teladan yang membawa kita ke zaman yang penuh
dengan kebaikan.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai salah satu
syarat dalam menempuh studi S1 untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
menyadari sepenuhnya karya ini tidak terlepas dari bantuan dan doa, dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
atas bantuan dan doa kepada:
1. Kedua orangtua saya yang sangat saya cintai, yang senantiasa memberikan
kasih, sayang, doa dan dengan sabar memberikan semangat baik moral
maupun materil kepada saya, karena tanpa mereka, saya tidak akan mampu
menyelesaikan penelitian ini.
2. Kakak dan keponakan saya yang turut membantu dan menyemangati saya
dalam menyelesaikan penelitian ini.
3. Kakak sepupu saya yang turut membantu saya dalam menyelesaikan
penelitian ini serta keluarga besar yang telah mendoakan dan memberikan
semangat.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.
5. Ibu Dr. Rini., Ak. CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.
6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.
xi
7. Ibu Dr. Rini., Ak. CA, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah bersedia
meluangkan waktunya dan dengan sabar memberikan bimbingan serta
petunjuk yang sangat membanu saya dalam menyelesaikan penelitian ini.
8. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si., selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah
menuntun dan mengarahkan dengan kesabaran dan penuh perhatian terhadap
saya agar dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
9. Seluruh penguji sidang komprehensif dan sidang skripsi yang telah sabar
dalam menguji saya dan memberikan banyak masukan demi kemajuan
penelitian ini.
10. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Jurusan Akuntansi,
terima kasih atas ilmu-ilmu yang telah diberikan kepada saya yang menjadi
bekal saya dalam mengarungi dunia kerja maupun dunia akademik lainnya.
11. Seluruh manajer dan staf divisi akuntansi Bank Syariah Mandiri, Bank
BCA, Aryaduta Hotel Jakarta, PT. Indokoneksi Investama, PT. Paradotama
Cipta Sarana, PT. PLN (Persero) dan Mayapada Hospital yang telah saya
jadikan sampel atas penelitian ini, atas partisipasi mereka lah sehingga
penulis dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik.
12. Fachri Bustomi, yang selalu setia menemani dan memberikan pertolongan
disaat dibutuhkan, serta tiada henti memberikan semangat juga keceriaan
kepada saya sampai penelitian ini selesai dibuat. Untuknya diucapkan
banyak terima kasih.
13. Sahabat tercinta, Lira Azhimatinnur Riansah yang bersedia menjadi tempat
berkeluh kesah, bersedia membantu, memberikan masukan, dan menemani
saya hingga penelitian ini selesai dibuat.
14. Kedua sahabat tersayang, Chairunnisa Abidin dan Nurul Mauliya yang tiada
henti memberikan semangat kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan
penelitian ini.
15. Teman seperjuangan Akuntansi A 2009, terutama untuk Ranti, Efi dan Vivi
yang telah memberikan banyak bantuan dan masukan dalam pembuatan
skripsi ini.
xii
16. Teman Akuntansi 2009, Melina dan Fadlun yang telah membantu saya
dalam penelitian ini dan dengan sabar memberikan masukan kepada saya.
17. Seluruh teman-teman Akuntansi A 2009, khususnya konsentrasi akuntansi
manajemen dan seluruh teman Akuntansi 2009 yang telah memberikan doa
dan semangat kepada saya sehingga saya mampu menyelesaikan penelitian
ini. Sukses untuk kita semua.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
atas selesainya Skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
sehingga dengan senang hati, saya menerima segala kritik dan saran-saran yang
sifatnya membangun dalam hubungannya dengan penulisan skripsi ini. Akhir
kata, saya mengharapkan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, September 2013
(Hikmah Hasanah)
xiii
DAFTAR ISI
Keterangan Halaman
Halaman Judul ........................................................................................... i
Lembar Pengesahan Skripsi .......................................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................... iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................... iv
Lembar Pernyataan Keaslian Skrispi .......................................................... v
Daftar Riwayat Hidup .................................................................................... vi
Abstract ......................................................................................................... viii
Abstrak ......................................................................................................... ix
Kata Pengantar .............................................................................................. x
Daftar Isi ....................................................................................................... xiii
Daftar Tabel .................................................................................................... xix
Daftar Gambar ............................................................................................... xx
Daftar Lampiran ............................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis ......................................................................... 13
1. Total Quality Management ..................................................... 13
xiv
a. Pengertian Total Quality Management ............................... 13
b. Karakteristik Total Quality Management ........................... 15
c. Konsep Total Quality Management .................................... 19
d. Prinsip Total Quality Management .................................... 20
e. Elemen Pendukung Total Quality Management ................. 24
2. Sistem Pengukuran Kinerja ..................................................... 28
a. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja .............................. 28
b. Konsep Sistem Pengukuran Kinerja ................................... 31
c. Manfaat Sistem Pengukuran Kinerja .................................. 32
d. Karakteristik Sistem Pengukuran Kinerja yang Efektif ..... 33
3. Sistem Penghargaan (reward) ................................................. 34
a. Pengertian Sistem Penghargaan .......................................... 34
b. Penggolongan Sistem Penghargaan .................................... 34
c. Penerapan Sistem Penghargaan .......................................... 37
d. Kriteria untuk Mengevaluasi Sistem Penghargaan ............ 37
e. Tujuan Sistem Penghargaan (Kompensasi) ........................ 38
4. Kinerja Manajerial .................................................................. 41
B. Penelitian Terdahulu ................................................................... 44
C. Kerangka Pikir ............................................................................ 48
D. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ................ 50
1. Pengaruh Penerapan TQM terhadap Kinerja Manajerial ........ 50
2. Pengaruh Penerapan Interaksi TQM dan Sistem Pengukuran
Kinerja terhadap Kinerja Manajerial ...................................... 51
xv
3. Pengaruh Penerapan Interaksi TQM dan Sistem Penghargaan
terhadap Kinerja Manajerial ................................................... 52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 55
B. Metode Penentuan Sampel........................................................ 55
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 56
D. Sumber Data ............................................................................. 56
E. Jenis Data .................................................................................. 57
F. Prosedur Penelitian .................................................................... 57
G. Metode Pengolahan Data .......................................................... 59
1. Statistik Deskriptif ................................................................ 59
2. Uji Kualitas Data .................................................................. 59
a. Uji Validitas ..................................................................... 59
b. Uji Reliabilitas ................................................................. 60
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 60
a. Multikolonieritas .............................................................. 60
b. Heteroskedastisitas ........................................................... 61
c. Uji Normalitas .................................................................. 62
4. Uji Hipotesis ......................................................................... 62
a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda .................. 62
1) Penerapan TQM berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Manajerial ...................................................... 63
(a) Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 63
xvi
(b) Uji Regresi Parsial (Uji t) ..................................... 63
b. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderasi (Moderated
Regression Analysis- MRA) ............................................ 64
1) Interaksi antara Penerapan TQM dan Sistem
Pengukuran Kinerja berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Manajerial ...................................................... 64
(a) Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 64
(b) Uji Regresi Parsial (Uji t) ..................................... 65
2) Interaksi antara Penerapan TQM dan Sistem
Penghargaan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Manajerial ................................................................... 65
(a) Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 65
(b) Uji Regresi Parsial (Uji t) ..................................... 66
H. Operasional Variabel
1. TQM (Variabel Independen) ................................................ 66
2. Sistem Pengukuran Kinerja (Variabel Moderating) ............. 67
3. Sistem Penghargaan (Variabel Moderating) ......................... 67
4. Kinerja Manajerial (Variabel Dependen) ............................. 68
I. Tabel Operasional Variabel........................................................ 68
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................ 72
1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 72
2. Karakteristik Responden Penelitian ...................................... 73
xvii
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 74
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............................... 74
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ....... 75
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Kerja ................... 76
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................. 76
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................ 76
2. Hasil Uji Kualitas Data ......................................................... 78
a. Hasil Uji Validitas ............................................................ 78
b. Hasil Uji Reliabilitas ........................................................ 81
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................... 83
a. Hasil Uji Multikolonieritas............................................... 83
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................... 84
c. Hasil Uji Normalitas......................................................... 86
4. Uji Hipotesis ......................................................................... 88
a. Hasil Uji Regresi Berganda .............................................. 88
1) Penerapan TQM berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Manajerial ...................................................... 88
(a) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................... 88
(b) Hasil Uji Regresi Parsial (Uji t) ............................ 89
b. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderasi (Moderated
Regression Analysis- MRA) ............................................ 90
xviii
1) Interaksi antara Penerapan TQM dan Sistem
Pengukuran Kinerja berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Manajerial ...................................................... 91
(a) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................... 91
(b) Hasil Uji Regresi Parsial (Uji t) ............................ 92
2) Interaksi antara Penerapan TQM dan Sistem
Penghargaan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Manajerial ................................................................... 94
(a) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ................... 94
(b) Hasil Uji Regresi Parsial (Uji t) ............................ 94
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 97
B. Implikasi ................................................................................... 98
C. Saran ......................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101
LAMPIRAN PENELITIAN .......................................................................... 105
xix
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 44
3.1 Operasional Variabel .............................................................................. 69
4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian .......................................................... 72
4.2 Data Sampel Penelitian ........................................................................... 73
4.3 Karakteristik Responden ......................................................................... 74
4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................... 77
4.5 Hasil Uji Validitas TQM ......................................................................... 78
4.6 Hasil Uji Validitas Sistem Pengukuran Kinerja ...................................... 79
4.7 Hasil Uji Validitas Sistem Penghargaan ................................................. 79
4.8 Hasil Uji Validitas Kinerja Manajerial ................................................... 80
4.9 Hasil Uji Reliabilitas TQM ..................................................................... 81
4.10 Hasil Uji Reliabilitas Sistem Pengukuran Kinerja .................................. 81
4.11 Hasil Uji Reliabilitas Sistem Penghargaan ............................................. 82
4.12 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial ............................................... 82
4.13 Hasil Uji Multikolonieritas ..................................................................... 83
4,14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1 dan Y ....................... 88
4.15 Hasil Uji Statistik t Variabel X1 dan Y ................................................... 89
4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X2 dan Y ................. 91
4.17 Hasil Uji Statistik t Variabel X1, X2 dan Y.............................................. 92
4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X3 dan Y ................. 94
4.19 Hasil Uji Statistik t Variabel X1, X3 dan Y.............................................. 94
xx
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
2.1 Manfaat Total Quality Management ....................................................... 24
2.2 Skema Kerangka Pemikiran .................................................................... 49
2.3 Model Pengaruh TQM terhadap Kinerja Manajerial .............................. 51
2.4 Model Pengaruh Interaksi antara TQM dan Sistem Pengukuran
Kinerja terhadap Kinerja Manajerial ..................................................... 52
2.5 Model Pengaruh Interaksi antara TQM dan Sistem Penghargaan
terhadap Kinerja Manajerial ................................................................... 54
4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot ............ 85
4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ................................ 87
4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram .......................... 87
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
No Keterangan Halaman
1 Surat Izin Penelitian ................................................................................ 105
2 Kuesioner Penelitian ............................................................................... 113
3 Surat Keterangan dari Perusahaan .......................................................... 121
4 Data dan Jawaban Responden ................................................................. 129
5 Hasil Pengujian Data............................................................................... 142
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan lingkungan dari lingkup lokal menjadi global menyebabkan
terjadinya perubahan dihampir semua sektor kehidupan. Adanya keharusan
untuk penyesuaian situasi secara global, membuat manajer tidak hanya
mengacu pada situasi lokal, nasional ataupun regional, namun harus mampu
bersaing secara internasional. Sikap perusahaan untuk menghadapi hal ini
hanya ada satu, yaitu ikut mengalami perubahan baik secara struktural
maupun sumber daya yang dimiliki. Salah satu cara yang bisa ditempuh oleh
perusahaan adalah dengan membenahi sumber daya manusia yang
dimilikinya agar bisa bertahan dalam persaingan jangka panjang (Samuel,
2003:73).
Di samping melakukan peningkatan kinerja atau sumber daya
manusianya, perusahaan juga dituntut untuk peningkatan kualitas produk dan
jasa yang dihasilkan agar mampu bersaing dalam persaingan global. Dalam
meningkatkan kualitas produk dan jasa, perusahaan harus melakukan
peningkatan dari segi kualitas, inovasi, kreatifitas, dan produktifitas secara
konsisten agar dapat menghasilkan produk akhir yang bernilai positif lebih
tinggi serta jasa yang pelayanannya lebih baik sehingga dapat memenuhi
kepuasan para pelanggan. Peningkatan kualitas dalam aspek produk dan jasa
serta aspek manajemen dapat membawa organisasi mampu bertahan di
lingkungan bisnis global (Tjiptono dan Diana, 2001:64).
2
Menurut Gasperz (2001:4), Indonesia sebagai negara yang sedang
berkembang menuju ke negara industri perlu membangun sistem kualitas
modern dan praktik manajemen kualitas terpadu di berbagai bidang kehidupan
sebagai sesuatu yang dapat diandalkan untuk memenangkan kompetisi dalam
pasar global. Dalam era teknologi maju seperti sekarang ini, tidak satupun
perusahaan yang tidak terkena dampak globalisasi. Bukan hanya perusahaan
besar dan multinasional, tetapi perusahaan kecil juga menghadapi persaingan
global (Nasution, 1998 dalam Sutanto, 2000:1).
Munculnya ekonomi global ini juga mendorong setiap perusahaan untuk
mengubah cara mereka dalam menjalankan bisnis. Kondisi persaingan yang
dihadapi semakin memanas, sehingga bila mereka tidak sanggup bersaing,
maka jalan menuju kebangkrutan terbentang luas. Salah satu cara terbaik
dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan suatu produk barang
atau jasa dengan kualitas terbaik. Kualitas terbaik akan diperoleh dengan
melakukan upaya perbaikan secara terus menerus terhadap kemampuan
manusia, proses dan lingkungan. Penerapan TQM merupakan hal yang sangat
tepat agar dapat memperbaiki kemampuan unsur-unsur tersebut secara
berkesinambungan (Ismunawan, 2010:27).
Pada awalnya, konsep perkembangan mutu terpadu pada mulanya
sebagai suatu sistem perkembangan di Amerika Serikat. Sebuah konsep
tentang mutu di prakasai oleh F.W. Taylor (1856-1915). Seorang insiyur yang
mengembangkan satu seri konsep yang merupakan dasar dari pembagian
kerja (devision of work). Analisis dengan pendekatan gerak dan waktu (time
3
and motion study) untuk pekerjaan manual. Beliau memperoleh gelar “Bapak
Manajemen Ilmiah” (The Father of Scientific Management). Dalam bukunya
tersebut Taylor menjelaskan beberapa elemen tentang teori manajemen, yaitu:
1) Setiap orang harus mempunyai tugas yang jelas dan harus diselesaikan
dalam satu hari 2) Pekerjaan harus memiliki peralatan yang standar untuk
menyelesaikan tugas yang menjadi bagiannya 3) Bonus dan intensif wajar
diberikan kepada yang berprestasi maksimal 4) Penalti yang merupakan
kerugian bagi pekerjaan yang tidak mencapai sasaran yang telah ditentukan
(personal loss). Dalam hal ini, Taylor memisahkan perencanaan dari
perbaikan kerja. Dengan demikian, dia memisahkan pekerjaan dari tanggung
jawab untuk memperbaiki kinerja (Natha, 2008:2).
Setelah penerapan tentang konsep mutu terpadu muncul, maka lahirlah
sebuah ide akan pengembangan untuk meningkatkan mutu secara total
(keseluruhan). Konsep ini dikenal dengan total quality management. TQM
bermula di Amerika Serikat (AS) selama perang dunia ke 2 (dua), ketika ahli
statistik AS, Edward Deming menolong para insinyur dan teknisi untuk
menggunakan teori statistik guna memperbaiki kualitas produksi. Setelah
perang, teorinya banyak diremehkan oleh perusahaan Amerika. Kemudian
Deming pergi ke Jepang, dimana dia mengajarkan pemimpin bisnis top pada
Statistical Quality Control bahwa mereka dapat membangun negaranya jika
mengikuti nasehatnya. Meskipun banyak dari ide tersebut berawal di Amerika
Serikat, namun sebagian besar perusahaan Jepang yang mengimplementasikan
dan memperbaikinya dari tahun 1950 an. Seperti halnya pendekatan kualitas
4
teknis, TQM juga menekankan pada pentingnya input namun
mengembangkannya dari kompetensi teknis juga termasuk pentingnya
motivasi orang dan kemampuannya untuk bekerja dalam tim dalam rangka
memecahkan persoalan (Purwanto, 2002:1).
TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus
menerus terhadap produk barang dan jasa, sumber daya manusia, proses dan
lingkungannya, baik yang didorong oleh kekuatan eksternal maupun internal
organisasi (Tjiptono dan Diana, 2001:328). Berdasarkan TQM, tolak ukur
keberhasilan usaha bertumpu pada kepuasan pelanggan atas barang atau jasa
yang diterimanya. Untuk dapat diperoleh dan mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan bebas dan kompetitif,
diperlukan suatu komitmen perusahaan yang mengarah kepada kepuasan
pelanggan, dimana mutu merupakan faktor utama yang mempengaruhi pilihan
konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa. Mutu juga merupakan
sesuatu kekuatan yang dapat menghasilkan keberhasilan perusahaan
(Prawirosentono, 2007:3).
Sistem TQM ditentukan oleh CEO/ pimpinan puncak yang harus terlibat
dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya, karena CEO dan manajer senior
organisasi perusahaan yang menentukan strategi usaha, produk/jasa apa yang
akan diproduksi dan menentukan pasar konsumen yang akan memakai produk
atau jasa tersebut. Artinya ialah bahwa kebijaksanaan aplikasi sistem TQM
secara mendasar ditentukan dalam ruang rapat direksi (boardroom) dan bukan
5
tingkat lantai kerja (floor) karyawan. Dengan demikian jelas bahwa strategi
mencapai tujuan TQM secara mendasar sejak awal harus dilaksanakan dengan
komitmen penuh oleh para CEO beserta seluruh eselon manajemen puncak,
kemudian menyusul semua tingkat manajemen madya dan manajemen
operasional (Suprantiningrum, 2002:11).
Pada hakikatnya, TQM adalah sistem pengendalian mutu yang
didasarkan pada filosofi bahwa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
sebaik-baiknya adalah hal yang utama dalam setiap usaha, termasuk dalam
kaitannya dengan pengelolaan organisasi pelayanan jasa. Implikasi pengertian
dasar ini ialah bahwa organisasi yang bergerak di bidang pelayanan jasa
dipandang sebagai industri jasa. Artinya, ada pelanggan-pelanggan yang harus
dilayani dengan kadar yang bermutu. Definisi mutu dalam perusahaan jasa
berpusat pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan
penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas jasa adalah
tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Apabila jasa yang
diterima sesuai dengan yang diharapakan, maka kualitas jasa dipersepsikan
baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan,
maka kualitas jasa dipersepsikan ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih
rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa dianggap buruk (Fandy
dalam Hapsari, 2008:22).
Mengacu pada pengertian tersebut maka konsep kualitas jasa adalah suatu
daya tanggap dan realitas dari jasa yang diharapkan pelanggan terhadap jasa
yang diberikan perusahaan. Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan
6
pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa kualitas
yang baik bukanlah berdasarkan persepsi penyediaan jasa, melainkan
berdasarkan persepsi pelanggan (Hapsari, 2008:23).
Penerapan TQM dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa
manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing
perusahaan yang bersangkutan. Penerapan TQM yang terencana dan terarah
diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan produktifitas dan kinerja
karyawan (Poernomo, 2006:103).
Selain penerapan TQM, perusahaan juga perlu menerapkan sistem
akuntansi manajemen sebagai mekanisme untuk memotivasi dan
mempengaruhi perilaku karyawan dalam berbagai cara yang memaksimalkan
kesejahteraan organisasi dan karyawan. Sistem akuntansi manajemen yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi sistem pengukuran kinerja dan sistem
penghargaan (Narsa dan Yuniawati, 2003:19).
Di dalam organisasi modern, pengukuran kinerja memberikan
mekanisme penting bagi karyawan untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan
dan standar-standar kinerja dan memotivasi kinerja individu diwaktu
selanjutnya. Pengukuran kinerja memberikan basis bagi keputusan-keputusan
yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan transfer dan
kondisi-kondisi kepegawaian lainnya. Penerapan sistem pengukuran kinerja
pada suatu perusahaan adalah guna mengetahui karakteristik dan kualitas
kinerja serta mengidentifikasikan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk
melakukan perbaikan dalam rangka peningkatan kerja. Semakin sering suatu
7
perusahaan tersebut melakukan pengukuran kinerja pada karyawannya maka
perusahaan akan lebih meningkatkan kinerja pada karyawannya, sehingga
dengan meningkatnya kinerja, maka mutu yang menjadi tujuan utama akan
dapat tercapai (Ismunawan, 2010:27).
Sistem penghargaan (reward) penting diterapkan di perusahaan agar
memotivasi para karyawannya karena penghargaan yang diberikan oleh
perusahaan sangat mempengaruhi produktivitas dan tendensi para karyawan
untuk tetap bersama organisasi atau mencari pekerjaan lainnya. Semakin besar
perhatian perusahaan terhadap kebutuhan karyawannya maka perusahaan
tersebut akan mendapat timbal balik yang sesuai, yaitu maksimalisasi dalam
produktivitas kerja (Narsa dan Yuniawati, 2003:19).
Apabila harapan para karyawan mengenai kompensasi yang demikian
dapat diwujudkan oleh perusahaan, maka para karyawan akan merasa
diperlakukan secara adil oleh perusahaan. Menurut Siagian (1995) dalam
Muljani (2002:111), rasa keadilan dapat membuat karyawan menjadi puas
terhadap kompensasi yang diterimanya. Sebaliknya, pihak perusahaan juga
berharap bahwa kepuasan yang dirasakan oleh karyawan akan mampu
memotivasi karyawan tersebut untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai. Apabila hal ini dapat terwujud, sebenarnya
bukan hanya tujuan perusahaan yang tercapai, namun kebutuhan karyawan
juga akan terpenuhi.
Sistem reward atau kompensasi selain dapat meningkatkan kinerja
manajerial, juga dapat menurunkan kinerja manajerial apabila mereka merasa
8
bahwa kompensasi yang mereka terima tidak sebanding dengan hasil kerja
mereka dan tujuan untuk meningkatkan kinerja manajerial tidak tercapai.
Kompensasi yang diterima dapat berupa finansial yaitu bentuk gaji, upah,
bonus, komisi, asuransi karyawan, bantuan sosial, tunjangan libur atau cuti
maupun bentuk non finansial seperti tantangan tugas, tanggung jawab tugas,
peluang serta lingkungan pekerjaan yang menarik (Muljani, 2002:109).
Beberapa peneliti bidang akuntansi menyatakan bahwa kinerja
perusahaan yang rendah, disebabkan oleh ketergantungannya terhadap Sistem
Akuntansi Manajemen perusahaan tersebut yang gagal dalam penentuan
sasaran–sasaran yang tepat, pengukuran kinerja, dan sistem reward. Efektifitas
penerapan TQM memerlukan perubahan mendasar infrastuktur organisasional,
meliputi: sistem alokasi wewenang pembuatan keputusan, sistem pengukuran
kinerja, sistem reward dan hukuman (Mardiyah dan Listianingsih, 2005:565).
Kenyataan ini menunjukkan bahwa tidak ada sistem akuntansi
manajemen secara universal yang selalu tepat untuk bisa diterapkan pada
seluruh organisasi pada setiap keadaan, namun sistem akuntansi manajemen
tersebut tergantung juga pada faktor-faktor kondisional yang ada dalam
organisasi tersebut. Namun demikian, sedikit sekali peneliti yang menguji
alasan atau faktor penyebab keefektifan penerapan teknik total quality
management (Mardiyah dan Listianingsih, 2005:566).
Beberapa penelitian mengenai hubungan antara TQM dengan kinerja
manajerial sudah banyak dilakukan. Suprantiningrum dan Zulaikha (2003)
melakukan penelitian tentang pengaruh TQM terhadap kinerja manajerial
9
dengan sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan sebagai variabel
moderating dan menunjukkan bahwa variabel TQM dan interaksi antara TQM
dan sistem penghargaan terbukti mempengaruhi kinerja manajerial,
sedangkan interaksi sistem pengukuran kinerja dan TQM dinyatakan tidak
mempengaruhi kinerja manajerial.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Narsa dan Yuniawati (2003:33) menyatakan interaksi sistem
penghargaan dengan TQM pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja
manajerial. Mardiyah dan Listianingsih (2005:578) menyatakan ada pengaruh
interaksi TQM dan sistem reward terhadap kinerja manajerial dengan arah
hubungan yang negatif.
Putro (2010:70) melakukan penelitian terhadap pengaruh TQM dan
sistem reward terhadap kinerja manajerial dimana TQM dan sistem reward
berpengaruh terhadap kinerja manajerial, dan juga TQM yang berpengaruh
terhadap kinerja manajerial dengan arah hubungan yang positif.
Mengingat pentingnya peran sistem akuntansi manajemen terhadap
kinerja manajerial dalam sebuah perusahaan, maka berdasarkan latar belakang
diatas mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi
dengan judul “Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap
Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
Penghargaan (reward) sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada
Staf Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta dan Tangerang)”.
10
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka penulis merumuskan
permasalahannya sebagai berikut:
1. Apakah penerapan teknik total quality management (TQM) berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial?
2. Apakah interaksi antara penerapan TQM dan sistem pengukuran kinerja
sebagai variabel moderating berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial?
3. Apakah interaksi antara penerapan TQM dan sistem penghargaan (reward)
sebagai variabel moderating berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin di capai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh teknik TQM terhadap kinerja manajerial.
2. Untuk menganalisis sistem pengukuran kinerja sebagai variabel moderating
dalam pengaruh teknik TQM terhadap kinerja manajerial.
3. Untuk menganalisis sistem penghargaan (reward) sebagai variabel
moderating dalam pengaruh teknik TQM terhadap kinerja manajerial.
11
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka peneitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi:
1. Kontribusi Teoritis
a. Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang ilmu akuntansi
manajemen, sehingga dapat mengetahui pentingnya pemanfaatan total
quality management, pengukuran kinerja dan sistem penghargaan
(reward) terhadap peningkatan kinerja manajerial pada suatu instansi
atau perusahaan serta dapat menerapkan di dunia pekerjaan.
b. Masyarakat
Sebagai sarana informasi tentang pentingnya pemanfaatan total quality
management, pengukuran kinerja dan sistem penghargaan (reward)
terhadap peningkatan kinerja manajerial pada suatu instansi atau
perusahaan serta dapat menerapkan di dunia pekerjaan juga wawasan
dalam bidang akuntansi.
c. Ilmu Akuntansi Manajemen
Menambah bahan literatur dan acuan penelitian pada bidang akuntansi
manajemen, terutama yang ingin meneliti lebih lanjut tentang
pentingnya pemanfaatan total quality management, pengukuran kinerja
dan sistem penghargaan (reward) terhadap peningkatan kinerja
manajerial.
12
d. Bagi Universitas
Sebagai referensi penelitian lain yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan diteliti, serta sebagai darma bakti Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada umumnya dan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis pada khususnya.
e. Peneliti
Dapat memberikan tambahan wawasan yang bermanfaat mengenai
pentingnya pemanfaatan total quality management, pengukuran kinerja
dan sistem penghargaan (reward) terhadap peningkatan kinerja
manajerial pada suatu instansi atau perusahaan serta dapat menerapkan
di dunia pekerjaan.
2. Kontribusi Praktisi
a. Staf Akuntansi Perusahaan Jasa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk para
karyawan yang bekerja di staf divisi akuntansi agar termotivasi
meningkatkan kinerja guna mencapai tujuan perusahaan.
b.Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pihak perusahaan tentang pentingnya penerapan TQM dan sistem
akuntansi manajemen dimana dalam penelitian ini adalah sistem
pengukuran kinerja dan sistem penghargaan sebagai salah satu alat
strategi yang baik untuk pencapaian tujuan perusahaan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Total Quality Management (TQM)
a. Pengertian Total Quality Management (TQM)
TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 2001:4).
TQM juga diartikan sebagai perpaduan semua fungsi manajemen
meliputi semua bagian dari suatu perusahaan dan semua orang ke dalam
falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork,
produktifitas dan kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Nasution, 2005:
22).
Menurut International Organization for Standardization (ISO),
TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu organisasi, berfokus
pada kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber
daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang melalui
kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada anggota organisasi
(sumber daya manusianya) dan masyarakat. Tujuan utama TQM adalah
perbaikan mutu pelayanan secara terus-menerus.
14
Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai
pengertian dan konsep mengenai TQM. Hansen dan Mowen (2009:17)
mengemukakan bahwa TQM adalah suatu perbaikan berkelanjutan
yang mana hal ini adalah sesuatu yang mendasar sifatnya bagi
pengembangan proses manufaktur yang sempurna. Memproduksi
produk dan pengurangan pemborosan yang sesuai dengan standar
merupakan dua tujuan umum perusahaan. Filosofi dari TQM
sebenarnya yaitu dimana sebuah perusahaan berusaha menciptakan
suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan
produk atau jasa yang sempurna (zero-defect), dan mencoba
memperbaiki kesalahan dimasa lalu. Penekanan pada kualitas juga telah
menciptakan kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen
yang menyediakan informasi keuangan dan non keuangan tentang
kualitas.
TQM juga diterjemahkan sebagai pendekatan berorientasi
pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang
sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan
pelayanan suatu organisasi. Proses TQM memiliki input yang spesifik
(keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan), mentransformasi
(memproses) input dalam organisasi untuk memproduksi barang atau
jasa yang pada gilirannya memberikan kepuasan kepada pelanggan
(output). Tujuan utama total quality management adalah perbaikan
mutu pelayanan secara terus-menerus (Natha, 2008:4).
15
Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa TQM merupakan sebuah pendekatan yang menekankan
peningkatan proses produksi secara terus menerus melalui eliminasi
pemborosan, peningkatan kualitas, serta mengurangi biaya produksi.
Dengan demikian, tujuan akhir dari konsep TQM adalah untuk
mencapai kepuasan pelanggan dan upaya mengurangi suatu
kesalahan/ketidaksempurnaan barang atau jasa yang dihasilkan.
Yamit (2004) dalam Hastuti (2009:13) menegaskan, agar
implementasi program TQM berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
diperlukan persyaratan yaitu komitmen yang tinggi (dukungan penuh)
dari manajemen puncak, mengalokasikan waktu secara penuh untuk
program TQM, menyiapkan dana dan mempersiapkan sumberdaya
manusia yang berkualitas, memilih koordinator (fasilitator) program
TQM, melakukan benchmarking pada perusahaan lain yang
menerapkan TQM, merumuskan nilai, visi-misi, mempersiapkan mental
untuk menghadapi berbagai bentuk hambatan, dan mengambil pelajaran
dari kegagalan program TQM.
b. Karakteristik Total Quality Management
Ada sepuluh karakteristik TQM yang dikembangkan oleh Goetsch
dan Davis dalam Nasution (2005:22) yaitu seperti Fokus pada
Pelanggan, Obsesi terhadap Kualitas, Pendekatan Ilmiah, Komitmen
Jangka Panjang, Kerjasama Tim, Perbaikan Sistem Berkesinambungan,
Pendidikan dan Pelatihan, Kebebasan yang Terkendali, Kesatuan
16
Tujuan, dan adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan. Dari
sepuluh macam karakteristik tersebut, penjabarannya adalah sebagai
berikut:
1. Fokus pada Pelanggan
Pelanggan merupakan sosok yang harus dilayani. Dimana perhatian
difokuskan pada kebutuhan dan harapan para pelanggan. Untuk
setiap organisasi yang menerapkan TQM harus benar-benar
mengetahui, mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan dan
harapan pelanggannya agar bisa memuaskannya, dimana produk/jasa
yang dibuat atau diberikan harus sesuai dengan keinginan para
pelanggan.
2. Obsesi terhadap Kualitas
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, obsesi utama suatu
perusahaan yaitu meningkatkan kualitas baik itu kualitas
produk/jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan kerja dimana
kualitas merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinerja
perusahaan dan karyawan serta dalam menarik konsumen/pelanggan.
3. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ini sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama
untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan
yang didesain tersebut. Dengan demikian, data diperlukan dan
17
dipergunakan dalam menyusun patok duga (benchmark), memantau
prestasi, dan melaksanakan perbaikan.
4. Komitmen Jangka Panjang
TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis.
Untuk itu, dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh
karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna
mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan
dengan sukses.
5. Kerjasama Tim (Teamwork)
Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional seringkali
diciptakan persaingan antar departemen yang ada dalam organisasi
tersebut agar daya saingnya terdongkrak. Sementara itu, dalam
organisasi yang menerapkan TQM, kerjasama tim, kemitraan, dan
hubungan dijalin dan dibina, baik antar karyawan perusahaan
maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga pemerintah, dan
masyarakat sekitarnya.
6. Perbaikan Sistem Berkesinambungan
Setiap produk dan atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan
proses-proses tertentu di dalam suatu sistem/lingkungan. Oleh
karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus
agar kualitas yang dihasilkannya dapat makin meningkat.
18
7. Pendidikan dan Pelatihan
Dewasa ini masih terdapat perusahaan yang menutup mata terhadap
pentingnya pendidikan dan pelatihan karyawan. Kondisi seperti itu
menyebabkan perusahaan yang bersangkutan tidak berkembang dan
sulit bersaing dengan perusahaan lainnya, apalagi dalam era
persaingan global. Sedangkan dalam organisasi yang menerapkan
TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang
fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus
belajar. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat
meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.
8. Kebebasan yang Terkendali
Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur
yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat
meningkatkan „rasa memiliki‟ dan tanggung jawab karyawan
terhadap keputusan yang telah dibuat. Meskipun demikian,
kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan pemberdayaan
tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana dan
terlaksana dengan baik.
9. Kesatuan Tujuan
Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus
memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat
diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini
19
tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan/kesepakatan antara
pihak manajemen dan karyawan, misalnya mengenai upah dan
kondisi kerja.
10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan
Agar dapat meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan
yang baik, rencana yang baik, atau perbaikan yang lebih efektif,
karena juga mencakup pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak
yang langsung berhubungan dengan situasi kerja serta meningkatkan
„rasa memiliki‟ dan tanggung jawab atas keputusan dengan
melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya.
c. Konsep Total Quality Management
TQM merupakan sistem manajemen yang berfokus pada semua
orang/tenaga kerja, bertujuan untuk terus-menerus meningkatkan nilai
yang diberikan bagi pelanggan dengan biaya penciptaan nilai yang lebih
rendah daripada nilai suatu produk. Konsep TQM ini memerlukan
komitmen semua anggota organisasi terhadap perbaikan seluruh aspek
manajemen organisasi (Nasution, 2005:28). Pada dasarnya, konsep
TQM mengandung tiga unsur (Bounds et al. dalam Nasution, 2005:28),
yaitu berikut ini:
1. Strategi Nilai Pelanggan
Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan atas
penggunaan barang/jasa yang dihasilkan perusahaan dan
pengorbanan pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini
20
merupakan perencanaan bisnis untuk memberikan nilai bagi
pelanggan termasuk karakteristik produk, cara penyampaian
pelayanan dan sebagainya.
2. Sistem Organisasional
Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi
pelanggan. Sistem ini mencakup tenaga kerja, material,
mesin/teknologi proses, metode operasi dan pelaksanaan kerja, aliran
proses kerja, arus informasi, dan pembuatan keputusan.
3. Perbaikan Kualitas Berkelanjutan
Perbaikan kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan
eksternal yang selalu berubah, terutama perubahan selera pelanggan.
Konsep ini menuntut adanya komitmen untuk melakukan pengujian
kualitas produk secara kontinu. Dengan perbaikan kualitas produk
secara kontinu, maka dapat memuaskan keinginan pelanggan.
d. Prinsip Total Quality Management
TQM merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem
manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu, diperlukan perubahan besar
dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Menurut Hensler dan
Brunnel (dalam Nasution, 2005:30), ada empat prinsip utama dalam
TQM. Keempat prinsip tersebut adalah:
1. Kepuasan pelanggan
Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas.
Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-
21
spesifikasi terterntu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh
pelanggan. Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan
pelanggan eksternal. Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk
dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga,
keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu, segala aktivitas
perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.
Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai yang
diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para
pelanggan. Semakin tinggi nilai yang diberikan, maka semakin besar
pula kepuasan pelanggan.
2. Respek terhadap Setiap Orang
Dalam perusahaan yang kualitasnya tergolong kelas dunia, setiap
karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan
kreatifitas yang khas. Dengan demikian, karyawan merupakan
sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap
orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberikan
kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil
keputusan.
3. Manajemen Berdasarkan Fakta
Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Maksudnya, bahwa
setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar
perasaan. Ada dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini.
Pertama, prioritas (prioritization), yakni suatu konsep bahwa
22
perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang
bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. Oleh
karena itu, dengan menggunakan data, maka manajemen dan tim
dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu
yang vital.
Konsep kedua, yaitu variasi atau variabilitas kinerja manusia. Data
statistik dapat memberikan gambaran mengenai variabilitas yang
merupakan bagian yang wajar dari setiap sistem organisasi. Dengan
demikian, manajemen dapat memprediksikan hasil dari setiap
keputusan dan tindakan yang dilakukan.
4. Perbaikan Berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses
sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara berkesinambungan.
Konsep yang berlaku di sini adalah siklus PDCAA (plan-do-check-
act-analyze) yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, dan
melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
e. Manfaat Penerapan TQM
Telah banyak hasil analisis yang menunjukkan bahwa manajemen
kualitas berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, yang menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara dimensi kualitas dengan kinerja
organisasi yang tergantung pada tipologi organisasinya. Analisis lain
adalah menguji pengaruh praktik manajemen kualitas terhadap kinerja
dan keunggulan kompetitif perusahaan, yaitu menganalisa infrastruktur
23
yang menciptakan lingkungan pendukung pelaksanaan manajemen
kualitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa infrastruktur berpengaruh
pada kinerja perusahaan dan berpengaruh pada keunggulan kompetitif
perusahaan (Nasution, 2005:42).
Hessel (2003) dalam Nasution (2005:42) telah meneliti hubungan
antara penerapan TQM dengan kinerja dan keunggulan kompetitif
beberapa perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa kualitas merupakan syarat penting keberhasilan
perusahaan, TQM merupakan pendekatan untuk mempertahankan hidup
serta meningkatkan daya saing perusahaan, dan penerapan TQM
memerlukan dukungan infrastruktur perusahaan.
Keuntungan yang didapatkan perusahaan karena menyediakan
barang dan jasa dengan kualitas terbaik yaitu berasal dari pendapatan
penjualan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah. Gabungan
keduanya menghasilkan profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan.
Gambar 2.1 berikut adalah suatu model kualitas laba yang menunjukkan
interaksi berbagai faktor. Sisi sebelah kiri adalah faktor-faktor yang
dipengaruhi oleh kebijakan, program, dan prosedur kualitas perusahaan
(Nasution, 2005:42).
24
Gambar 2.1
Manfaat Total Quality Management (Nasution, 2005:43)
Berdasarkan pengaruh dalam gambar diatas, maka kualitas
ditentukan oleh dua pengaruh. Pengaruh pertama berasal dari pelanggan
perusahaan dalam bentuk peningkatan penjualan. Pengaruh yang lain
bersumber dari efisiensi internal dan dicerminkan dalam penurunan
biaya.
f. Elemen Pendukung TQM
Menurut Natha (2008:6), agar sukses dalam menerapkan TQM,
suatu organisasi harus berkonsentrasi pada delapan elemen kunci, yaitu:
(1) Etika, (2) Integritas, (3) Kepercayaan (4) Pendidikan dan Pelatihan
(5) Kerjasama Tim, (6) Kepemimpinan (7) Komunikasi, dan (8)
Penghargaan, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Etika
Etika adalah disiplin yang terkait dengan kebaikan dan keburukan
dalam berbagai situasi. Ini seperti dua sisi mata uang yang
25
dilambangkan oleh etika organisasi dan etika individu. Etika
organisasi membentuk sebuah kode etik bisnis yang menguraikan
petunjuk bagi semua anggotanya dan harus melekat dalam pekerjaan
sehari-hari mereka. Sedangkan etika individu mencakup kebenaran
dan kesalahan perseorangan.
2. Integritas
Integritas mencakup kejujuran, moral, nilai-nilai, keadilan, dan
kesetiaan terhadap kebenaran dan keikhlasan. Karakteristiknya
adalah bahwa apa yang diharapkan oleh pelanggan
(internal/eksternal) dan apa yang memang layak untuk mereka
terima.
3. Kepercayaan
Kepercayaan adalah produk dari integritas dan perilaku yang
beretika. Tanpa kepercayaan, kerangka kerja dari TQM tidak dapat
dibangun. Kepercayaan membantu perkembangan partisipasi penuh
dari semua anggota organisasi. Ia memperkenalkan aktifitas
pemberian wewenang yang mendorong kebanggaan turut memiliki
perusahaan dan juga komitmen. Ia memberi peluang dilakukannya
pengambilan keputusan pada semua level dalam organisasi,
mengembangkan penanganan resiko oleh tiap-tiap individu untuk
perbaikan berkelanjutan dan membantu dalam menjamin bahwa
ukuran-ukuran yang digunakan terpusat pada perbaikan proses dan
tidak digunakan untuk melawan pendapat orang lain. Kepercayaan
26
adalah sifat dasar untuk menjamin kepuasan pelanggan. Jadi,
kepercayaan membangun lingkungan yang kooperatif (saling
bekerjasama) sebagai dasar untuk TQM.
4. Pendidikan dan Pelatihan
Mutu didasarkan pada keterampilan setiap karyawan yang
pengertiannya tentang apa yang dibutuhkan oleh pelanggan ini
mencakup mendidik dan melatih semua karyawan, memberikan
informasi yang mereka butuhkan untuk menjamin perbaikan mutu
dan memecahkan persoalan. Pelatihan inti ini memastikan bahwa
suatu bahasa dan suatu set alat yang sama akan diperbaiki di seluruh
perusahaan. Pelatihan tambahan pada benchmarking, statistik, dan
teknik lainnya juga digunakan dalam rangka mencapai kepuasan
pelanggan.
5. Kerjasama Tim
Kerjasama tim juga merupakan sebuah elemen kunci dari TQM,
yang menjadi alat bagi organisasi dalam mencapai kesuksesan.
Dengan menggunakan tim dalam bekerja, organisasi akan dapat
memperoleh penyelesaian yang cepat dan tepat terhadap semua
masalah. Suatu tim biasanya juga memberikan perbaikan-perbaikan
permanen dalam proses dan operasi-operasi. Dalam sebuah tim,
orang-orang akan merasa lebih nyaman untuk mengajukan masalah-
masalah yang terjadi dan dapat dengan segera memperoleh bantuan
27
dari pekerja-pekerja lainnya berupa solusi-solusi yang akan
digunakan unutk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi.
6. Kepemimpinan
Manajer senior harus mengarahkan upaya pencapaian tujuan dengan
memberikan, menggunakan alat dan bahan yang komunikatif,
menggunakan data dan menggali siapa-siapa yang berhasil
menerapkan konsep manajemen mutu terpadu. Ketika memutuskan
untuk menggunakan MMT/TQM sebagai kunci proses manajemen,
peranan manajer senior sebagai penasihat, guru, dan pimpinan tidak
bisa diremehkan.
7. Komunikasi
Komunikasi berarti sebuah pemahaman bersama terhadap satu atau
sekelompok ide-ide antara pengirim dan penerima informasi. TQM
yang sukses menuntut komunikasi dengan dan/atau diantara, semua
anggota organisasi, pemasok dan juga pelanggan. Para Supervisor
harus memelihara keterbukaan dari arus komunikasi dimana seluruh
karyawannya dapat mengirim dan menerima semua informasi
tentang proses-proses TQM. Adalah suatu hal yang vital bahwa
komunikasi harus dirangkai dengan penyampaian informasi yang
benar bukan dengan informasi yang keliru. Supaya komunikasi bisa
menjadi sesuatu yang dapat dipercaya maka pesan yang disampaikan
harus jelas dan penerima informasi harus memiliki penafsiran yang
sama dengan apa yang dimaksud pengirimnya.
28
8. Penghargaan
Penghargaan adalah elemen terakhir dari keseluruhan sistem TQM.
Ini sebaiknya diberikan untuk saran-saran dan pencapaian-
pencapaian yang memuaskan baik dihasilkan oleh suatu tim ataupun
individu. Para karyawan akan didorong untuk berusaha keras
memperoleh penghargaan untuk dirinya dan untuk timnya.
Menemukan dan mengenal para kontributor dari saran-saran dan
pencapaian-pencapaian yang baik tersebut merupakan tugas dari
seorang supervisor. Begitu para kontributor ini dihargai, mereka
akan dapat mengalami perubahan yang sangat besar dalam hal
penghargaan-diri, produktifitas, mutu dan jumlah karya yang pada
akhirnya mendorong seseorang untuk berusaha lebih giat dalam
tugas sehari-harinya. Penghargaan datang dalam bentuk terbaiknya
jika saran-saran tersebut diikuti oleh sebuah tindakan langsung untuk
mencapai hasil yang baik oleh kontibutor tersebut.
2. Sistem Pengukuran Kinerja
a. Pengertian Sistem Pengukuran Kinerja
Anthony et al. (1995) dalam Narsa dan Yuniawati (2003:20)
menyatakan bahwa, “Performance measurement is measure the
performance of each activity in the process (value chain) from the
perspective of customer requirement while assuring that the overall
29
performance of activities meets the requirements of the organization’s
other stakeholders”.
Dimana maksud pernyataan diatas adalah “Pengukuran kinerja
adalah mengukur kinerja pada setiap kegiatan dalam proses (rantai
nilai) dari perspektif kebutuhan pelanggan dan menjamin bahwa kinerja
keseluruhan kegiatan tersebut memenuhi persyaratan organisasi
stakeholder lainnya”.
Horngren et al. (1996) dalam Narsa dan Yuniawati (2003:20)
menyebutkan beberapa syarat bagi ukuran kinerja yang baik, antara
lain: berkaitan dengan tujuan organisasi; seimbang antara jangka
panjang dan jangka pendek; mencerminkan aktivitas kunci manajemen,
memberi efek pada tindakan karyawan; mudah dipahami oleh
karyawan, dipergunakan sebagai dasar evaluasi kinerja dan penentuan
balas jasa; rasional, objektif dan dapat diukur; serta dipergunakan
secara konsisten dan teratur.
Sistem pengukuran kinerja dapat bermanfaat bagi para pemakainya
apabila hasilnya dapat menyediakan umpan balik yang bisa membantu
anggota organisasi dalam usaha untuk melakukan perbaikan kinerja
lebih lanjut. Horngren and Foster (1991) dalam Narsa dan Yuniawati
(2003:21) berpendapat, sistem pengukuran kinerja memiliki peran lain
selain berperan dalam pengendalian dan memberikan umpan balik pada
proses perencanaan dan pengambilan keputusan, yaitu:
30
1) Memberikan kemudahan para manajer mengawasi jalannya bisnis
mereka dan mengetahui aspek-aspek bisnis yang mungkin
membutuhkan bantuan.
2) Peranan kedua sistem pengukuran kinerja adalah suatu alat
komunikasi.
3) Peranan ketiga adalah bahwa sistem pengukuran kinerja sebagai
dasar sistem penghargaan perusahaan.
Menurut Horngren dan Datar (1994) dalam Narsa dan Yuniawati
(2003:21) pengukuran kinerja secara garis besar berdasarkan kriteria
dan informasi yang dihasilkan, dapat dibagi menjadi dua yaitu:
pengukuran kinerja keuangan (financial performance measures) dan
pengukuran kinerja non keuangan (nonfinancial performance). Kedua
jenis pengukuran kinerja tersebut masing-masing mempunyai
pendekatan yang berbeda dalam menjelaskan tentang kinerja suatu
perusahaan atau organisasi.
Pengukuran kinerja keuangan biasanya menjabarkan tentang
kinerja dari semua produk dan aktivitas jasa yang dihasilkan oleh
sebuah perusahaan dalam satuan mata uang. Dasar yang digunakan
adalah kinerja masa lalu sehingga pencapaian kinerja dan keunggulan
bersaing yang diharapkan sangat sulit. Jadi, fokus dari pengukuran
adalah pada hasil akhir yang telah dicapai oleh perusahaan sebagai
dampak dari keputusan yang telah dirumuskan oleh manajemen
perusahaan. Contoh alat ukur pada financial performance measures,
31
yaitu: contribution margin, income before tax, percentage of profit to
sales, direct business unit profit, ROI, residual income, dan net income.
Pengukuran kinerja non keuangan mempunyai pendekatan lain
dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Pengukuran ini biasanya
berhubungan dengan pengukuran fisik. Informasi yang digunakan
seringkali dikumpulkan bersamaan dengan data informasi bagi
pengukuran kinerja keuangan. Alat ukur pada non financial
performance measures, yaitu: price, quality, lead time, productivity,
customer complain, customer satisfaction, dan customer respon time
(Narsa dan Yuniawati, 2003:21).
b. Konsep Penilaian dalam Sistem Pengukuran Kinerja
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas
operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan personelnya,
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. Oleh karena organisasi pada dasarnya dioperasikan oleh
sumber daya manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan
penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang
mereka mainkan di dalam organisasi (Mulyadi dan Setyawan,
2001:353).
Tujuan utama dalam penilaian kinerja adalah untuk memotivasi
personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi
standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan
tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. Standar perilaku
32
dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang
dituangkan dalam rencana strategik, program, dan anggaran organisasi.
Penilaian kinerja digunakan untuk menekan perilaku yang tidak
semestinya dan untuk merangsang serta menegakkan perilaku yang
semestinya diinginkan, melalui umpan balik hasil kinerja pada
waktunya serta untuk mendapatkan penghargaan, baik bersifat intrinsik
maupun ekstrinsik (Mulyadi dan Setyawan, 2001:353).
c. Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja menurut Mulyadi dan Setyawan (2001:354)
dimanfaatkan oleh organisasi untuk:
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian personel secara maksimum. Hal ini dikarenakan
motivasi adalah prakarsa dilaksanakannya suatu tindakan secara
sadar dan bertujuan. Dari aspek perilaku, motivasi berkaitan dengan
sesuatu yang mendorong orang untuk berperilaku dengan cara
tertentu.
2. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
penghargaan personel, seperti: promosi, transfer dan pemberhentian.
Hal ini dikarenakan penilaian kinerja akan menghasilkan data yang
dapat dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan penghargaan personel. Agar dapat memotivasi
personel, penghargaan yang diberikan kepada personel perlu
didasarkan atas hasil penilaian kinerja personel.
33
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel
dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program
pelatihan personel. Hal ini dikarenakan manajemen perusahaan tidak
mengenal kekuatan dan kelemahan personel yang dimilikinya,
sehingga sulit bagi manajemen untuk mengevaluasi dan memilih
program pelatihan personel jika perusahaan mengadakan pelatihan
bidang pemasaran bagi personel yang kuat dibidang pemasaran,
namun lemah dibidang keuangan.
4. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan. Hal
ini dikarenakan untuk mendistribusi penghargaan, memerlukan data
hasil penilaian kinerja personel, agar penghargaan tersebut dirasakan
adil oleh personel yang menerima penghargaan. Pembagian
penghargaan yang dipandang tidak adil menurut persepsi personel
penerima maupun bukan penerima akan berakibat timbulnya
perilaku yang tidak semestinya.
d. Karakteristik Sistem Pengukuran Kinerja yang Efektif
Menurut Simamora (2004:399) tidak setiap sistem penilaian kinerja
akan bebas sama sekali dari tantangan-tantangan legal. Walaupun
demikian, sistem penilaian kinerja dapat memiliki karakteristik-
karakteristik tertentu yang mungkin secara legal dapat dipertahankan.
Karakteristik-karakteristik tersebut adalah:
1) Kriteria yang berkaitan dengan pekerjaan
2) Pengharapan kinerja
34
3) Fokus pada perilaku yang terobsesi
4) Sensitivitas
5) Standarisasi
6) Sokongan manajemen atau karyawan
7) Keandalan dan validitas
8) Penilaian yang berbobot
9) Komunikasi terbuka dan
10) Kemamputerimaan (acceptability)
3. Sistem Penghargaan (Reward)
a. Pengertian Penghargaan (reward)
Sistem penghargaan (reward) pada dasarnya dapat saling
menggantikan istilah kompensasi. Menurut Simamora (2004:445)
terminologi-terminologi dalam kompensasi adalah sebagai berikut:
1. Upah dan Gaji
Upah biasanya berhubungan dengan tarif gaji perjam yang kerap
digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan.
Sedangkan gaji pada umumnya berlaku untuk tarif bayaran
mingguan, bulanan, atau tahunan terlepas dari lamanya jam kerja
yang digunakan bagi karyawan-karyawan manajemen, staf
profesional dan klerikal.
35
2. Insentif
Insentif adalah tambahan-tambahan kompensasi diatas atau diluar
gaji atau upah yang diberikan oleh organisasi. Tujuan utama
program insentif adalah mendorong peningkatan produktivitas
karyawan dan efisiensi biaya. Sistem reward berfungsi sebagai
pemotivasi dalam mewujudkan tujuan organisasi dengan perilaku
yang diharapkan oleh organisasi. Reward dapat menarik perhatian
personel dan memberi informasi atau mengingatkan mereka tentang
pentingnya sesuatu yang diberi penghargaan dibandingkan dengan
yang lain.
Sistem penghargaan berbasis kinerja (Mulyadi dan Setyawan,
2001:352) merupakan salah satu alat pengendalian penting yang
digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi personel agar
mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Sistem
ini dibutuhkan perusahaan jika perusahaan memasuki lingkungan
bisnis yang menuntut diperkerjakannnya knowledge workers yaitu
tenaga kerja dan alat produksinya terpadu menjadi satu dalam diri
tenaga kerja. Penghargaan atas kinerja personil dilandasi oleh
informasi yang dihasilkan dari penilaian atas kinerja personil.
b. Penggolongan Sistem Penghargaan
Secara umumnya, penghargaan dapat digolongkan pada dua
kelompok, yaitu: penghargaan intrinsik dan penghargaan ekstrinsik.
Penghargaan intrinsik berupa rasa puas diri yang diperoleh seseorang
36
yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan telah
mencapai sasaran tertentu (Mulyadi dan Setyawan, 2001:355).
Untuk meningkatkan penghargaan intrinsik, manajemen dapat
menggunakan beberapa teknik seperti penambahan tanggung jawab,
partisipasi dalam pengambilan keputusan dan usaha lain yang
meningkatkan harga diri seseorang dan yang mendorong orang untuk
menjadi terbaik. Sedangkan penghargaan ekstrinsik terdiri dari
kompensasi yang diberikan kepada personal baik yang berupa
kompensasi langsung, tidak langsung maupun yang berupa kompensasi
non moneter. Kompensasi langsung adalah pembayaran langsung
berupa kenaikan gaji, pembagian laba, dan pemberian bonus yang
didasarkan pada kinerja personal. Kompensasi tidak langsung adalah
semua pembayaran untuk kesejahteraan personel seperti sebuah
asuransi. Kompensasi non moneter dapat berupa sesuatu yang secara
ekstra diberikan perusahaan kepada personelnya seperti ruang kerja
yang memiliki lokasi dan fasilitas istimewa, tempat parkir khusus, gelar
istimewa dan sekretaris pribadi. Untuk memotivasi personel dalam
menghasilkan kinerja terbaik perusahaan perlu mendesain sistem
penghargaan yang mampu menumbuhkan semangat personel dalam
menghasilkan kinerja baik dalam hal keuangan maupun non keuangan
(Mulyadi dan Setyawan, 2001:355).
37
c. Penerapan Sistem Penghargaan
Penerapan sistem penghargaan berbasis kinerja (Mulyadi dan
Setyawan, 2001:359) dilakukan melalui empat langkah yaitu:
1. Penetapan asumsi tentang lingkungan bisnis yang dimasuki oleh
perusahaan.
2. Penetapan faktor faktor penentu keberhasilan perusahaan dalam
lingkungan bisnis.
3. Penetapan ukuran kinerja berbasis faktor penentu keberhasilan
perusahaan.
4. Penetapan sistem penghargaan berbasis kinerja.
Sedangkan pendistribusian penghargaan dilaksanakan melalui tiga
tahap yaitu:
a. Penetapan sistem penghargaan
b. Penilaian kinerja
c. Pendistribusian penghargaan
d. Kriteria untuk Mengevaluasi Sistem Penghargaan
Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001:356), reward berbasis kinerja
mendorong personel untuk mengubah kecenderungan mereka dari
semangat untuk memenuhi kepentingan diri sendiri ke semangat untuk
memenuhi tujuan organisasi. Penghargaan berbasis kinerja
menghasilkan dua macam manfaat, yaitu: memberikan informasi dan
memberikan motivasi. Agar berfungsi sebagai pemotivasi, sistem
reward bebasis kinerja harus memenuhi kriteria berikut ini:
38
a. Penghargaan harus dihargai oleh penerima
b. Penghargaan harus cukup besar untuk dapat memiliki dampak
c. Penghargaan harus dapat dimengerti oleh penerima
d. Penghargaan harus diberikan pada waktu yang tepat
e. Dampak penghargaan harus dirasakan dalam jangka panjang
f. Penghargaan harus memerlukan biaya yang efisien
(Mulyadi dan Setyawan, 2001:369).
e. Tujuan Sistem Penghargaan (Kompensasi)
Menurut Schuler dan Jackson (1999:87) kompensasi dapat digunakan
untuk:
1. Menarik orang-orang yang potensial atau berkualitas untuk
bergabung dengan perusahaan
Dalam hubungannya dengan upaya rekrutmen, program
kompensasi yang baik dapat membantu untuk mendapatkan orang
yang potensial atau berkualitas sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Hal ini disebabkan karena orang-orang dengan kualitas
yang baik akan merasa tertantang untuk melakukan suatu pekerjaan
tertentu, dengan kompensasi yang dianggap layak dan cukup baik.
2. Mempertahankan karyawan yang baik
Jika program kompensai dirasakan adil secara internal dan
kompetitif secara eksternal, maka karyawan yang baik (yang ingin
dipertahankan oleh perusahaan) akan merasa puas. Sebaliknya,
apabila kompensasi dirasakan tidak adil maka akan menimbulkan
39
rasa kecewa, sehingga karyawan yang baik akan meninggalkan
perusahaan. Oleh karena itu agar dapat mempertahankan karyawan
yang baik, maka program kompensasi dibuat sedemikian rupa,
sehingga karyawan yang potensial akan merasa dihargai dan
bersedia untuk tetap bertahan di perusahaan.
3. Meraih keunggulan kompetitif
Adanya program kompensasi yang baik akan memudahkan
perusahaan untuk mengetahui apakah besarnya kompensasi masih
merupakan biaya yang signifikan untuk menjalankan bisnis dan
meraih keunggulan kompetitif. Apabila sudah tidak signifikan lagi,
maka perusahaan mungkin akan beralih dengan menggunakan sistem
komputer dan mengurangi jumlah tenaga kerjanya atau berpindah ke
daerah yang tenaga kerjanya lebih murah.
4. Memotivasi karyawan dalam meningkatkan produktivitas atau
mencapai tingkat kinerja yang tinggi
Dengan adanya program kompensasi yang dirasakan adil, maka
karyawan akan merasa puas dan sebagai dampaknya tentunya akan
termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
5. Melakukan pembayaran sesuai aturan hukum
Dalam hal ini kompensasi yang diberikan kepada karyawan
disesuaikan dengan aturan hukum yang berlaku. Contoh, sesuai
peraturan pemerintah patokan minimal pemberian upah yang berlaku
saat ini adalah sebesar UMR (upah minimum regional), maka
40
perusahaan harus memberikan kompensasi kepada karyawannya
minimum sebesar UMR tersebut.
6. Memudahkan sasaran strategis
Suatu perusahaan mungkin ingin menjadi tempat kerja yang
menarik, sehingga dapat menarik pelamar-pelamar terbaik.
Kompensasi dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai
sasaran ini dan dapat juga dipakai untuk mencapai sasaran strategis
lainnya, seperti pertumbuhan yang pesat, kelangsungan hidup dan
inovasi.
7. Mengokohkan dan menentukan struktur
Sistem kompensasi dapat membantu menentukan struktur organisasi,
sehingga berdasarkan hierarki statusnya, maka orang-orang dalam
suatu posisi tertentu dapat mempengaruhi orang-orang yang ada di
posisi lainnya. Tujuan dari pemberian kompensasi tersebut saling
terkait, artinya apabila pemberian kompensasi tersebut mampu
mengundang orang-orang yang potensial untuk bergabung dengan
perusahaan dan membuat karyawan yang baik untuk tetap bertahan
di perusahaan, serta mampu memotivasi karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya, berarti produktifitas juga akan meningkat
dan perusahaan dapat menghasilkan produk dengan harga yang
kompetitif, sehingga perusahaan lebih dimungkinkan untuk dapat
mencapai sasaran strategisnya yaitu mempertahankan kelangsungan
hidup dan mengembangkan usaha.
41
Apabila perhitungan kompensasi didasarkan pada jabatan atau
keterampilan yang relevan dengan jabatan, maka perusahaan juga
akan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menarik,
memotivasi dan mempertahankan karyawan yang berpotensi dan
mempunyai kinerja tinggi. Di satu pihak kebutuhan perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan
usahanya akan tercapai, di pihak lain karyawan
4. Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial diartikan sebagai salah satu faktor penting dalam
perusahaan, karena dengan meningkatnya kinerja manajerial diharapkan
akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja manajerial yang
diperoleh manajer juga merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai
untuk meningkatkan keefektifan perusahaan. Kinerja manajerial
menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjalankan fungsi
manajemen yang merupakan aktivitas bisnis, yang tentu selalu berkenaan
dengan pengambilan keputusan (Widarsono, 2007:289).
Mahoney et al. (1963) dalam Mardiyah dan Listiningsih (2005:568)
menyatakan kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka
mencapai tujuan organisasi. Kinerja manajerial adalah kinerja individu
anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial, seperti:
42
perencanaan, investigasi, koordinasi, pengaturan staf, negosiasi dan lain
sebagainya.
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan memenuhi
tanggung jawab sosialnya, sebagian besar tergantung pada manajer.
Apabila manajer mampu melakukan tugas-tugasnya dengan baik, maka
organisasi akan mampu mencapai sasaran dan tujuan yang dikehendaki.
Seberapa baik seorang manajer melakukan perannya dalam mengerjakan
tugas-tugas yang merupakan isu utama yang banyak diperdebatkan dalam
penelitian akhir-akhir ini (Rahman dkk, 2007:6).
Narsa dan Yuniawati (2003:24) menyatakan kinerja manajerial adalah
adalah kinerja para individu dalam kegiatan manajerial. Kinerja personel
meliputi delapan dimensi yaitu:
1) Perencanaan, dalam hal ini berarti kemampuan untuk menentukan
suatu tujuan, kebijakan dan tindakan/pelaksanaan, penjadwalan kerja,
penganggaran, merancang prosedur, dan pemrograman.
2) Investigasi, yaitu kemampuan mengumpulkan dan menyampaikan
informasi untuk catatan, laporan, dan rekening, mengukur hasil,
menentukan persediaan, dan analisis pekerjaan.
3) Pengkoordinasian, yaitu kemampuan melakukan tukar menukar
informasi dengan orang lain di bagian organisasi yang lain untuk
mengkaitkan dan menyesuaikan program, memberitahu bagian lain,
dan hubungan dengan manajer lain.
43
4) Evaluasi, yaitu kemampuan untuk menilai dan mengukur proposal,
kinerja yang diamati atau dilaporkan, penilaian pegawai, penilaian
catatan hasil, penilaian laporan keuangan, pemeriksaan produk.
5) Pengawasan (supervision), yaitu kemampuan untuk mengarahkan,
memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih dan
menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, memberikan tugas
pekerjaan dan menangani bawahan.
6) Pengaturan staf (staffing), yaitu kemampuan untuk mempertahankan
angkatan kerja dibagian anda, merekrut, mewawancarai dan memilih
pegawai baru, menempatkan, mempromosikan dan mutasi pegawai.
7) Negosiasi, yaitu kemampuan dalam melakukan pembelian, penjualan
atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi
pemasok, tawar menawar dengan wakil penjual, tawar-menawar
secara kelompok.
8) Perwakilan (representative), yaitu kemampuan dalam menghadiri
pertemuan-pertemuan dengan perusahaan lain, pertemuan
perkumpulan bisnis, pidato untuk acara-acara kemasyarakatan,
pendekatan kemasyarakatan, mempromosikan tujuan umum
perusahaan.
44
B. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil dari penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya
NO
JUDUL, PENELITI,
TAHUN
VARIABEL PENDUKUNG VARIAB
EL
LAIN
ALAT
ANALISIS
HASIL TQM
(X1)
SPK
(X2)
SP
(X3)
KM
(Y)
1 Pengaruh TQM terhadap
Kinerja Manajerial
dengan Sistem
Pengukuran Kinerja dan
Sistem Reward sebagai
Variabel Moderating
(Suprantiningrum dan
Zulaikha, 2003)
-
Analisis Regresi
Berganda
Sampel: 79
Responden
1. TQM berpengaruh positif terhadap kinerja
manajerial.
2. Interaksi TQM dan sistem reward
berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
3. Interaksi TQM dan sistem pengukuran
kinerja tidak berpengaruh terhadap kinerja
manajerial.
2 Pengaruh Interaksi TQM
dengan Sistem
Pengukuran Kinerja dan
Sistem Penghargaan
terhadap Kinerja
(Narsa dan Yuniawati,
2003)
-
Analisis Regresi
Berganda
Sampel: Senior
Manajer dan Staff
dengan responden
54 orang
1. TQM dan sistem pengukuran kinerja
berpengaruh positif secara signifikan terhadap
kinerja manajerial.
2. Interaksi TQM dan sistem penghargaan
tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial
2. Secara simultan semua variabel diuji
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja manajerial.
3 Pengaruh Kepuasan Kerja
Karyawan terhadap TQM
dan Kinerja Manajerial
(Dady Mairuhu, 2003)
-
-
Kepuasan
Kerja
Analisis Regresi:
MRA
Sampel: 125
Orang
1. Hipotesis 1 dan 3 tidak signifikan dari ke 5
hipotesis dalam implementasi TQM terhadap
kinerja manajerial.
Bersambung pada halaman berikutnya
45
Tabel 2.1 (Lanjutan)
NO
JUDUL, PENELITI,
TAHUN
VARIABEL PENDUKUNG VARIA
BEL
LAIN
ALAT
ANALISIS
HASIL TQM
(X1)
SPK
(X2)
SP
(X3)
KM
(Y)
4 Pengaruh Sistem
Pengukuran Kinerja,
Sistem Reward, dan Profit
Center terhadap
Hubungan TQM dengan
Kinerja Manajerial
(Mardiyah dan
Listianingsih, 2005)
Profit
Center
Analisis Regresi
Berganda
Sampel : 150
perusahaan
manufaktur yang
terdaftar di Bursa
Efek Jakarta
(BEJ)
1. Total Quality Management (TQM) dan
sistem pengukuran kinerja mempunyai
pengaruh terhadap kinerja manajerial.
2. Total Quality Management (TQM) dan
sistem reward terdapat pengaruh terhadap
kinerja manajerial.
3. Tidak ada pengaruh interaksi Total Quality
Management (TQM) dan profit center terhadap
kinerja manajerial.
5 Pengaruh Total Quality
Management (TQM)
terhadap Kinerja
Manajerial pada Industri
Kayu Olahan di Palu
(Jaffar Bekka, 2007)
-
-
-
Analisis Regresi
Linier Berganda
Sampel : 31
perusahaan kayu
olahan di Kota Palu
1. Semakin tinggi TQM yang diterapkan dalam
perusahaan kayu olahan, maka semakin tinggi
pula kinerja manajerial.
2. TQM mempengaruhi secara signifikan
terhadap kinerja manajerial.
6 Pengaruh Sistem
Pengukuran Kinerja dan
Sistem Pengukuran
Penghargaan terhadap
Keefektifan Penerapan
Teknik TQM
(Elly Wijayanti, 2009)
-
-
Analisis Regresi
Berganda
Sampel : 25
pegawai di
perusahaan jasa
1. Sistem Pengukuran Kinerja berpengaruh
signifikan terhadap penerapan TQM.
2. Sistem Penghargaan tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap keefektifan
penerapan TQM.
3. Secara simultan, Sistem Pengukuran Kinerja
dan Sistem Penghargaan bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap
penerapan teknik TQM.
Bersambung pada halaman berikutnya
46
Tabel 2.1 (Lanjutan)
NO
JUDUL, PENELITI,
TAHUN
VARIABEL PENDUKUNG VARIA
BEL
LAIN
ALAT
ANALISIS
HASIL TQM
(X1)
SPK
(X2)
SP
(X3)
KM
(Y)
7 Pengaruh TQM terhadap
Kinerja Manajerial dengan
Sistem Reward sebagai
Variabel Moderasi
(Suryati Putro, 2010)
-
-
Analisis Regresi
Berganda
Sampel: 30
Responden
1. Penerapan TQM berpengaruh positif terhadap
kinerja manajerial.
2. Interaksi TQM dan sistem reward
berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
8 Effect Of Total Quality
Management, Reward
Systems And
Organization Commitment
to Managerial
Performance in
Hospital In Pekanbaru
(Rian Angelina, 2012)
-
Komitmen
organisasi
Analisis Regresi
Berganda
Sampel : 21 Rumah
Sakit di Pekanbaru
dengan 105
responden
1. TQM dan Komitmen Organisasi tidak
berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
2. Sistem reward berpengaruh terhadap kinerja
manajerial.
3. TQM, sistem reward, dan komitmen
organisasi berpengaruh simultan terhadap
kinerja manajerial.
9 Pengaruh TQM, Sistem
Pengukuran Kinerja dan
Reward terhadap
Kinerja Manajerial PT.
Pos Indonesia
(Cynthia Kumentas,
2013)
-
Analisis linear
berganda
Sampel: 50
responden
1. TQM tidak berpengaruh terhadap kinerja
manajerial.
2. Sistem Pengukuran Kinerja berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
3. Sistem Reward tidak berpengaruh terhadap
kinerja manajerial.
Bersambung pada halaman berikutnya
47
Tabel 2.1 (Lanjutan)
NO
JUDUL, PENELITI,
TAHUN
VARIABEL PENDUKUNG VARIA
BEL
LAIN
ALAT
ANALISIS
HASIL TQM
(X1)
SPK
(X2)
SP
(X3)
KM
(Y)
10 Pengaruh TQM, Sistem
Pengukuran Kinerja dan
Penghargaan terhadap
Kinerja Manajerial PT.
Air Manado
(Nastiti Mintje, 2013)
-
Analisis Regresi
Berganda
Sampel: 43
Responden
1. Sistem penghargaan dan pengukuran kinerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial .
2. Terdapat pengaruh yang tidak signifikan dari TQM terhadap kinerja manajerial.
3. Semua variabel berpengaruh secara
simultan.
11 TQM and Sustainable
Company Performances:
Examining The
Relationship In Malaysian
Firms
(Idris Fazli, 2011)
-
-
-
Analisis Regresi
Berganda
Sampel : Mail Survey
dengan responden 400
CEO
1. Teknik TQM berpengaruh positif secara
signifikan terhadap kinerja perusahaan dimana
terdapat enam faktor yang mempengaruhi
TQM.
12 The Determination of the
Effect Level on Employee
Performance of TQM: A
Case Study on
Manufacturing Industry
Enterprises in Turkey
(Prof. Dr. Mehmet
Karahan April 2012)
-
-
-
Analisis Multivariat
Sampel : 352
Karyawan
Manufaktur
1. TQM berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
2. Tingkat kepuasan pegawai dipengaruhi oleh
tempat mereka bekerja.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
48
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teoritis dari penerapan diatas, maka kerangka
pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan model penelitian
sebagai berikut:
Perdagangan bebas dan persaingan bisnis menjadi semakin ketat serta
perkembangan dan peningkatan sektor industri dan jasa menyebabkan
meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing
“Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Manajerial
dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan (reward) sebagai
Variabel Moderating”
Independent Dependent
Moderating
Bersambung pada halaman berikutnya
Kinerja Manajerial (Y)
Sistem Pengukuran Kinerja
(X2)
Sistem Penghargaan
(Reward) (X3)
Total Quality
Management (TQM)
(X1)
Metode Analisis: Regresi Berganda
Uji Kualitas Data:
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik:
a. Uji Multikolonieritas
b. Uji Heteroskedastisitas
c. Uji Normalitas
Uji Hipotesis:
a. Uji Koefisien Determinasi
b. Uji Regresi secara Parsial
Gambar 2.2 (Lanjutan)
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi, dan Saran
Gambar 2.2
Skema Kerangka Pemikiran
Uji Kualitas Data:
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik:
a. Uji Multikolonieritas
b. Uji Heteroskedastisitas
c. Uji Normalitas
Uji Hipotesis:
a. Uji Koefisien Determinasi
b. Uji Regresi secara Parsial
50
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Penerapan TQM terhadap Kinerja Manajerial
TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu perusahaan/organisasi,
yang berfokus pada kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan
sumber daya manusia pada perusahaan/organisasi tersebut. Tujuan utama
dari TQM adalah perbaikan yang dilakukan secara terus menerus untuk
mendapatkan hasil yaitu memperoleh kinerja yang baik. Dalam hal ini,
dengan adanya TQM maka diharapkan dapat memberikan improvisasi pada
kinerja manajerial. Karena dengan adanya TQM yang merupakan suatu
sistem, yang melakukan perbaikan secara terus menerus dan tetap konsisten
baik dalam melayani pelanggan, maka diharapkan akan memberikan
dampak positif bagi kinerja manajerial yaitu perbaikan kinerja manajerial
dari perusahaan yang menerapkannya. Selain itu kinerja yang baik bisa
dikatakan dapat menekan biaya agar lebih ekonomis Karena dengan tujuan
TQM yang terus menerus mengasah kualitas tersebut dapat mencegah
banyaknya kecacatan, penghilangan kerugian antara pelanggan, pemasok
atau karyawan (Angelina, 2012:4).
Tujuan perusahaan dalam menghasilkan produk berkualitas adalah
tercapainya kepuasan pelanggan (customer satisfaction) yang ditandai
dengan berkurangnya keluhan dari para pelanggan sehingga menunjukkan
performance yang meningkat (Putro, 2010:64). Tersziovski dan Samson
(1999) dalam Putro (2010:64) meneliti mengenai elemen-elemen TQM yang
dijadikan sebagai sistem penghargaan kualitas, melakukan test hubungan
antara faktor elemen TQM yang dipilih terhadap faktor kinerja. Mereka
menyimpulkan faktor elemen TQM mempengaruhi kinerja.
Angelina (2012:13) dan Kumentas (2013:804) menyatakan bahwa
TQM tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal tersebut
tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Suprantiningrum
(2002:53), Narsa dan Yuniawati (2003:33) maupun Bekka (2007:464), yang
menyatakan TQM berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suprantiningrum (2002),
Narsa dan Rani (2003), dan Bekka (2007) yang telah dikemukakan diatas,
maka penelitian ini dimaksudkan menguji kembali pengaruh penerapan
TQM terhadap kinerja manajerial yang dijelaskan pada gambar berikut :
Gambar 2.3
Model Pengaruh TQM terhadap Kinerja Manajerial
Ha1: Penerapan TQM berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
2. Pengaruh Penerapan Interaksi Total Quality Management dan Sistem
Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Manajerial
Sistem pengukuran kinerja memiliki hubungan dengan praktik
penerapan TQM. Dengan sistem pengukuran kinerja yang terdiri dari
serangkaian ukuran akan dapat menilai kinerja manejerial dan sistem
pengukuran kinerja dapat memberikan informasi untuk mengambil
TQM Kinerja Manajerial
52
keputusan tentang promosi, kenaikan jabatan dan gaji (Mardiyah dan
Listianingsih, 2005:571).
Penelitian (Mardiyah dan Listianingsih, 2005:579) menunjukkan
adanya pengaruh positif dan signifikan antara praktik penerapan TQM
dengan sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja manajerial. Hal ini
berbeda dengan hasil penelitian oleh Suprantiningrum dan Zulaikha
(2003:17) yang menunjukkan bahwa interaksi TQM dengan sistem
pengukuran kinerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis alternatifnya adalah
sebagai berikut:
Gambar 2.4
Model Pengaruh Interaksi antara TQM dan Sistem Pengukuran Kinerja
terhadap Kinerja Manajerial
Ha2: Interaksi antara penerapan TQM dan sistem pengukuran kinerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
3. Pengaruh Penerapan Interaksi Total Quality Management dengan
Sistem Reward Terhadap Kinerja Manajerial
Hasil penelitian Khim dan Larry (1998) dalam Putro (2010:66)
menyatakan bahwa kinerja yang tinggi dapat dicapai jika praktek TQM
digunakan bersama dengan program kinerja yang digunakan sebagai dasar
TQM Kinerja Manajerial
Sistem Pengukuran Kinerja
pemberian atau performance reward contingent insentive plans. Ichniowski
et al. (1997:304) menyatakan bahwa kinerja yang tinggi pada dasarnya
tergantung pada program pemberian reward jika dihubungan dengan
pekerjaan yang mendukung, meliputi penilaian kerja, informasi yang
merata, dan keamanan kerja. Young et al. (1988) dalam Putro (2010:66)
memperkirakan pengaruh independen dari insentif terhadap kinerja dengan
TQM. Hasil temuan tersebut menunjukan suatu pengaruh interaksi antara
TQM dengan menggunakan reward terhadap kinerja, dengan demkian
pemberian reward merupakan pemotivasian yang lebih kuat bagi karyawan
untuk meningkatkan kualitas kinerjanya.
Penelitian Suprantiningrum dan Zulaikha (2003:17) menyatakan
penerapan TQM dengan sistem penghargaan (reward) berpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial. Mardiyah dan Listianingsih (2005:579)
menyatakan ada pengaruh interaksi TQM dan sistem reward terhadap
kinerja manajerial, namun arah hubungannya negatif. Begitu juga penelitian
Putro (2010:70) yang menyatakan adanya pengaruh antara interaksi TQM
dan sistem reward terhadap kinerja manajerial dimana TQM dan sistem
reward berpengaruh terhadap kinerja manajerial
Hasil temuan tersebut menunjukkan adanya pengaruh interaksi antara
TQM dengan menggunakan sistem penghargaan (reward) terhadap kinerja
manajerial. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian reward
merupakan pemotivasian yang kuat bagi karyawan untuk meningkatkan
54
kualitas kinerjanya. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis alternatifnya
sebagai berikut:
Gambar 2.5
Model Pengaruh Interakasi antara TQM dan Sistem Reward terhadap
Kinerja Manajerial
Ha3: Interaksi antara penerapan TQM dan sistem reward berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial.
TQM Kinerja Manajerial
Sistem Penghargaan (Reward)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai salah satu penelitian empiris yang menguji
hipotesis dengan menggunakan metode kausalitas. Penelitian ini membatasi
pada permasalahan pengaruh penerapan TQM sebagai variabel independen,
kinerja manajerial sebagai variabel dependen, serta sistem pengukuran kinerja
dan sistem penghargaan (reward) sebagai variabel moderating.
Objek dalam penelitian ini adalah staf akuntansi perusahaan jasa yang
berada di Jakarta dan Tangerang. Latar belakang peneliti memilih perusahaan
jasa sebagai objek penelitian karena peneliti merasa dalam perkembangan
global ini menuntut tidak hanya produk berupa barang yang harus diperhatikan
kualitasnya namun produk jasa juga menarik untuk diteliti.
B.Metode Pengumpulan Sampel
Sampel yang dijadikan dalam penelitian ini adalah para staf divisi
akuntansi yang ada di masing-masing perusahan jasa di Jakarta dan Tangerang.
Metode sampel dilakukan dengan convenience sampling. Convenience
sampling berarti metode ini memilih sampel dari elemen populasi (orang atau
kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih
sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki
kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah (Indriantoro
dan Supomo, 2002:130).
56
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam
penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian
lapangan. Penelitian lapangan (Field Research) adalah data utama penelitian
ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung
dari pihak pertama (data primer) (Indiantoro dan Supomo, 2002:26). Pada
penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah staf divisi akuntansi
perusahaan jasa dan dilakukan dengan penyebaran kuesioner mengenai
penerapan TQM dan indikator-indikator pada sistem pengukuran kinerja,
sistem penghargaan (reward) dan kinerja perusahaan dengan teknik personally
administered questionnaires, yaitu kuesioner disampaikan dan dikumpulkan
langsung oleh peneliti (Indriantoro dan Supomo, 2002:154).
D. Sumber Data
Adapun data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data primer, yaitu
informasi yang diperoleh secara langsung dari hasil pengamatan lapangan
(Indriantoro dan Supomo, 2002:147).
Data penelitian ini diperoleh dengan metode kuesioner yang disebar untuk
para staf di divisi akuntansi yang ada di masing-masing perusahaan mengenai
penerapan TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan (reward) dan
kinerja perusahaan.
E. Jenis Data
Dalam menganalisa masalah yang peneliti temukan serta kumpulkan,
maka peneliti menggunakan analisis sebagai berikut:
1. Data kuantitatif, yaitu analisis yang dilakukan terhadap data yang diperoleh
dari kuesioner yang dilakukan dengan pimpinan perusahaan dan karyawan
mengenai penerapan TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem
penghargaan (reward), serta pengukuran kinerja perusahaan. Data tersebut
kemudian diolah dengan perangkat lunak (software) untuk kemudian
dianalisis secara kuantitatif.
2. Data kualitatif, yaitu penulis mengemukakan teori atau konsep tentang hal-
hal yang menyangkut dengan masalah-masalah yang dibahas dalam
penelitian ini dengan melihat literatur-literatur yang ada baik dari buku,
artikel ilmiah maupun dari internet.
F. Prosedur Penelitian
Metode yang digunakan dalam pengolahan data dibagi menjadi beberapa
tahapan sehingga membentuk suatu kerangka yang sistematis. Adapun
masing-masing tahapan tersebut adalah:
1. Tahap Identifikasi Variabel dan Indikator
Pada tahap ini dilakukan identifikasi variabel dan indikator yang akan
dijadikan tolak ukur bagi penerapan TQM, sistem pengukuran kinerja,
sistem penghargaan (reward), maupun kinerja perusahaan. Indikator inilah
yang akan diketahui penerapannya dan akan dijadikan dasar dalam
pengolahan data.
58
2. Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini, dilakukan survey ke beberapa perusahaan jasa di kota
Jakarta dan Tangerang yang akan menjadi tempat penelitian. Pada fase ini
juga dilakukan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk penelitian ini,
yakni dengan pembagian kuesioner kepada para staf divisi akuntansi pada
perusahaan yang diteliti mengenai data yang dibutuhkan.
3. Tahap Pengolahan Data
Pada tahap ini dilakukan pengolahan terhadap data yang sudah didapatkan
dari kuesioner dengan menggunakan perangkat lunak (software).
4. Tahap Analisa Hasil Pengolahan Data
Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap hasil-hasil yang diperoleh dari
pengumpulan dan pengolahan data. Dari hasil pengolahan data dengan
menggunakan software, kemudian dilakukan analisa tentang pengaruh
penerapan TQM terhadap kinerja manajerial dengan sistem pengukuran
kinerja dan sistem penghargaan (reward) sebagai variabel moderating .
5. Tahap Penarikan Kesimpulan dan Saran
Pada tahap ini, dilakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil yang
diperoleh yang disesuaikan dengan tujuan dari penelitian ini. Selanjutnya
mencoba memberikan saran yang di antaranya saran mengenai penerapan
dari hasil penelitian yang diharapkan bisa digunakan perusahaan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
G. Metode Pengolahan Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji
asumsi klasik dan uji hipotesis dengan bantuan komputer melalui program IBM
SPSS 19 for Windows.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum,
minimum, (Ghozali, 2011:19).
2. Uji Kualitas Data
Data ini merupakan data primer maka uji kualitas data penelitian ini
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52). Pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara
menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-
pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai
di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali,
2011:55).
60
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Dalam
pengujian reliabillitas ini, peneliti menggunakan metode statistik
Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar > 0,70
dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel > 0,70 maka
butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut
memiliki reliabilitas yang memadai dan sebaliknya apabila nilai
cronbach alpha dari suatu variabel < 0,70 maka reliabilitasnya kurang
memadai (Ghozali, 2011:47).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan atau korelasi diantara variabel independen pada model
regresi. Multikolonieritas menyatakan hubungan antar sesama variabel
independen. Dalam penelitian ini, uji multikolonieritas digunakan
untuk menguji apakah ada korelasi atau hubungan diantara variabel
TQM, sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan (reward)
pada kinerja manajerial di perusahaan jasa.
Uji multikolonieritas dalam penelitian ini dengan cara
menganalisis matriks korelasi antar variabel independen dan
perhitungan nilai tolerance dan VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance
< 0,1 atau sama dengan nilai VIF > 10. Apabila nilai tolerance > 0,1
dan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolonieritas pada
persamaan regresi penelitian (Ghozali, 2011:106).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas dan tidak
terjadi Heteroskedastisistas. Deteksi ada atau tidaknya
Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana
sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali,
2011:139).
Dasar Analisis:
1. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit,
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
62
c. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti yang diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dengan distribusi normal.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar
menjauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal
maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan
bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali,
2011: 160).
4. Uji Hipotesis
a. Pengujian dengan Analisis Regresi Ganda
Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel
dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah
diketahui besarnya. Persamaan regresi berganda dirumuskan:
Y =a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Ha1: Penerapan Total Quality Management berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Manajerial.
Y = a+b1X1 +e
Y : Kinerja Manajerial
a : Konstanta
b1b2 : Koefisien regresi
X1 : TQM
e : Error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
a. R-square
Hasil uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2011:177).
Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat
dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011:100).
b. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:178).
Hipotesis alternatif yang hendak diuji adalah sebagai berikut:
Ha1: Penerapan TQM berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Manajerial.
64
b. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression
Analysis - MRA)
Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression
Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear
dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi dengan
rumus persamaannya:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 (X1X2) + e
Ha2: Interaksi antara Penerapan TQM dan Sistem Pengukuran
Kinerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 (X1X2) + e
Y : Kinerja Manajerial
a : Konstanta
b : Koefisien regresi
X1 : TQM
X2 : Sistem Pengukuran Kinerja
X1X2 : Variabel perkalian antara TQM dengan sistem pengukuran kinerja
yang menggambarkan pengaruh variabel moderating sistem
pengukuran kinerja terhadap hubungan TQM dengan kinerja
manajerial
e : Error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
a. R-square
Hasil uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2011:177).
Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat
dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011:100).
b. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:178).
Hipotesis alternatif yang hendak diuji adalah sebagai berikut:
Ha2: Interaksi antara Penerapan TQM dan Sistem Pengukuran Kinerja
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial.
Ha3: Interaksi antara Penerapan TQM dan Sistem Penghargaan
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial
Y = a + b1X1 + b2X3 + b3 (X1X3) + e
Y : Kinerja Manajerial
a : Konstanta
b : Koefisien regresi
X1 : TQM
X2 : Sistem Penghargaan (Reward)
X1X3 : Variabel perkalian antara TQM dengan sistem penghargaan yang
menggambarkan pengaruh variabel moderating sistem
penghargaan terhadap hubungan TQM dengan kinerja manajerial
e : Error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
a. R-square
Hasil uji koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2011:177).
66
Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat
dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011:100).
b. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:178).
Hipotesis alternatif yang hendak diuji adalah sebagai berikut:
Ha3: Interaksi antara Penerapan TQM dan Sistem Penghargaan
(reward) berpengaruh signifkan terhadap Kinerja Manajerial.
H. Operasional Variabel
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing masing variabel yang
digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. TQM (X1)
TQM dalam penelitian ini merupakan variabel independen atau variabel
yang menjadi sebab atau berubahnya variabel lain (Ghozali, 2011:5). TQM
adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus
atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Pada dasarnya TQM
berfokus pada perbaikan terus menerus untuk memenuhi kepuasan
pelanggan. Variabel TQM ini mengukur persepsi manajer secara individual
mengenai penerapan teknik TQM di lingkungan perusahaannya.
Variabel TQM dalam penelitian ini diukur dengan memasukkan elemen
manusia, serta budaya kualitas dalam Nasution (2005). Pengukuran variabel
ini dilakukan dengan 14 butir pertanyaan diukur dengan menggunakan skala
interval (interval scale) 5 poin dari Sangat Tidak Setuju (STS) (1), Tidak
Setuju (TS) (2), Netral (N) (3), Setuju (S) (4) sampai Sangat Setuju (SS) (5).
2. Sistem Pengukuran Kinerja (X2)
Sistem Pengukuran Kinerja yang dimaksud disini adalah pemberian
informasi pada manajer dalam unit organisasi yang dipimpin mengenai
kualitas dalam aktivitas operasi perusahaan. Variabel ini diukur dengan
perspektif pelanggan oleh Kaplan dan Norton (2002), yaitu mengukur
kinerja perusahaan pada sisi pelanggan dengan menggunakan skala interval
untuk mengukur dengan menyatakan sangat tidak setuju (STS) sampai
dengan sangat setuju (SS) terhadap subjek, obyek atau kejadian tertentu.
Skala rendah (1) untuk menunjukkan kinerja yang rendah dan skala tinggi
(5) untuk menunjukkan skala pengukuran kinerja yang tinggi, yang terdiri
dari enam (6) pertanyaan.
3. Sistem Penghargaan (Reward) (X3)
Sistem penghargaan (reward) yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah pemberian kompensasi pada staf divisi akuntansi terdiri dari (1)
pembayaran tetap saja dan (2) pembayaran variabel yang jumlah ditentukan
berdasarkan kinerja (performance contingent reward) (Mulyadi dan
Setyawan, 2001). Responden diminta untuk memilih sistem kompensasi
68
yang berlaku di perusahaannya kemudian mereka diminta menilainya.
Variabel ini diukur dengan instrumen yang digunakan oleh Khim & Larry
dan dikembangkan oleh Simamora (2004). Variabel ini diukur dengan
menggunakan skala interval yaitu angka 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai
dengan angka 5 (Sangat Setuju), untuk menunjukkan reward yang tinggi
dengan jumlah tiga belas (13) pertanyaan.
4. Kinerja Manajerial (Y)
Kinerja Manajerial adalah kinerja individu anggota organisasi dalam
kegiatan-kegiatan manajerial antara lain: perencanaan, investigasi,
koordinasi, pengaturan staf, negosiasi, evaluasi, investigasi, pengawasan
dan perwakilan (Narsa dan Yuniawati, 2003). Kinerja manajerial merupakan
salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi.
Pengukuran variabel ini dilakukan dengan sembilan (9) item pertanyaan
dengan menggunakan skala interval dengan teknik penilaian dimana angka
1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan angka 5 (Sangat Setuju).
I. Tabel Operasional Variabel
Untuk lebih memahami definisi dari variabel-variabel operasional
penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut. Pada tabel tersebut akan dijelaskan
lebih terperinci mengenai indikator masing-masing variabel independen,
dependen dan juga variabel moderating. Penjelasan ini akan menuntun peneliti
untuk membuat daftar pertanyaan pada kuesioner yang akan diisi oleh
responden guna tercapainya tujuan penelitian ini.
Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.1
Bersambung pada halaman selanjutnya
Variabel Dimensi Indikator No.
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Total
Quality
Management
(X1)
Sumber:
(Nasution,
2005)
a. Fokus pada
pelanggan
b. Perbaikan
berkelanjutan
c. Pelibatan
semua orang
/ karyawan
d. Komitmen
manajemen
e.Pemberdayaan
karyawan
f. Pelatihan dan
pendidikan
1. Identifikasi kebutuhan
pelanggan
2. Pengukuran dan
pemenuhan kepuasan
pelanggan
3. Membina hubungan
langsung dengan
pelanggan
1. Penetapan target perbaikan
berkelanjutan
2. Mempertimbangkan
masukan pelanggan
3. Perbaikan terus menerus
pada semua bagian
1. Mengembangkan
keterlibatan karyawan
untuk mengelola semua
aspek kualitas
1. Kewenangan karyawan
dalam pengambilan
keputusan proporsional
1. Peran serta semua
pimpinan dalam proses
peningkatan semua aspek
kualitas
1. Pengelolaan program
pelatihan dan
pengembangan sesuai
prinsip-prinsip kualitas
2. Pelatihan dan
pengembangan
keterampilan semua
karyawan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Interval
Interval
Interval
Interval
70
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Bersambung pada halaman selanjutnya
Variabel Dimensi Indikator No.
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
g. Informasi dan
Komunikasi
1. Studi banding terhadap
kualitas proses kerja,
produk dan pelayanan
pesaing
2. Program zero defect
3. Menghilangkan sifat
pemborosan
12
13
14
Interval
Sistem
Pengukuran
Kinerja (X2)
Sumber:
(Kaplan
and Norton,
2002)
1. Orientasi kepada kepuasan
pelanggan
2. Integrasi desain dengan
pelanggan dimasa depan
3. Pencegahan gangguan atau
penyebab kesalahan dalam
penawaran produk / jasa
4. Meminimalisasi kerusakan
produk/ jasa
5. Pemberian jaminan
produk/jasa (garansi)
6. Meminimalisasi keluhan
15
16
17
18
19
20
Interval
Sistem
Reward (X3)
Sumber:
(Simamora,
2004)
a. Upah
b. Insentif
1. Gaji
2. Insentif
3. Bonus
4. Asuransi
5. Promosi
6. Tunjangan
7. Fasilitas
21 dan 22
23 dan 24
25 dan 26
27 dan 28
29 dan 30
31 dan 32
33
Interval
Tabel 3.1 (Lanjutan)
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
Variabel Dimensi Indikator No.
Pertanyaan
Skala
Pengukuran
Kinerja
Manajerial
(Y)
Sumber:
(Narsa dan
Yuniawati,
2003)
Kinerja
Manajerial
1. Perencanaan
2.Investigasi
3. Pengkoordinasian
4. Evaluasi
5. Pengawasan
6. Pemilihan Staf
7. Negosiasi
8. Perwakilan
9. Kinerja Keseluruhan
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Interval
72
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada staf divisi akuntansi yang bekerja pada
perusahaan jasa di wilayah Jakarta dan Tangerang. Staf yang berpartisipasi
dalam penelitian ini meliputi manajer tingkat atas, tingkat menengah dan
juga para staf pada divisi akuntansi pada perusahaan jasa tersebut.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung maupun melalui perantara kepada responden.
Penyebaran serta pengembalian kuesioner dimulai pada tanggal 01 Juli 2013
sampai 20 Agustus 2013 dan dilakukan ke 7 perusahaan jasa yang meliputi
jasa perbankan, komunikasi, keuangan, perhotelan, rumah sakit dan jasa
tenaga listrik yang berada di wilayah Jakarta dan Tangerang dengan peta
distribusi sebagai berikut
Tabel 4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kuesioner
Dikirim
Kuesioner
Kembali
1 PT. Bank Syariah Mandiri Tbk 20 20
2 PT. Indokoneksi Investama 6 6
3 PT. BCA Tbk 25 22
4 Aryaduta Hotel Jakarta 15 14
5 PT. Paradotama Cipta Sarana 4 3
6 PT. PLN (Persero) 10 9
7 Mayapada Hospital 10 10
TOTAL 90 84
Sumber: Data Primer yang diolah
Kuesioner yang disebarkan berjumlah 90 buah dan jumlah kuesioner
yang kembali adalah sebanyak 84 kuesioner atau sebesar 93,4%. Jumlah
kuesioner yang tidak kembali adalah 6 buah kuesioner atau 6,6%. Kuesioner
yang dapat diolah adalah sebanyak 80 buah atau 88,8%, sedangkan yang
tidak dapat diolah karena tidak diisi dengan lengkap oleh responden adalah
4 buah atau 4,4%. Gambaran mengenai data sampel pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Staf Akuntansi Persentase
1 Jumlah kuesioner yang disebar 90 100%
2 Jumlah kuesioner yang kembali 84 93,4%
3 Jumlah kuesioner yang tidak
kembali
6 6,6%
4 Jumlah kuesioner yang tidak
dapat diolah
4 4,4%
5 Jumlah kuesioner yang dapat
diolah
80 88,8%
Sumber: Data primer yang diolah
2. Karakteristik Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah para staf divisi akuntansi yang
meliputi para manajer dan karyawan yang bekerja pada divisi akuntansi
perusahaan jasa di Jakarta dan Tangerang. Data dan karakteristik responden
yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut.
74
Tabel 4.3
Karakteristik Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Jenis
Kelamin
Pria 34 42,5%
Wanita 46 57,5%
Usia
< 30 Tahun 52 65%
30–45 Tahun 24 30%
> 40 Tahun 4 5%
Pendidikan
Akademi
(D1/D2/D3)
18 22,5%
S1 54 67,5%
Lainnya 8 10%
Lama
Bekerja
< 3 Tahun 49 61,3%
3–5 Tahun 7 8,7%
5-10 Tahun 15 18,7%
10-20 Tahun 6 7,5%
> 20 Tahun 3 3,8%
Sumber: Data Primer yang diolah
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, jumlah
responden wanita yang bekerja di divisi akuntansi lebih banyak
mendominasi daripada responden pria dengan tingkat persentase wanita
yang berjumlah 46 orang atau 57,5% sedangkan pria berjumlah 34 orang
atau 42,5%. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan lebih memilih
wanita untuk bekerja di divisi akuntansi karena wanita lebih teliti dan hati-
hati dalam hal yang berhubungan dengan akuntansi perusahaan.
b. Deskripsi responden berdasarkan usia
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini
didominasi oleh para pekerja di divisi akuntansi yang berusia dibawah 30
tahun yang berjumlah 52 orang atau 65%. Sedangkan responden yang
berusia antara 30-45 tahun berjumlah 24 orang atau 30% dan responden
yang berusia diatas 45 tahun hanya terdapat 4 orang atau 5%. Hal ini dapat
disebabkan karena perusahaan lebih memilih pekerja yang masih memiliki
usia yang muda untuk bekerja di dalam divisi akuntansi, karena usia muda
lebih enerjik, bersemangat, cekatan dalam bekerja dan mampu bekerja
dibawah tekanan.
c. Deskripsi berdasarkan pendidikan
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini
lebih didominasi oleh para pekerja di divisi akuntansi yang berpendidikan
sarjana strata satu atau S1 yang berjumlah 54 orang atau 67,5%. Sedangkan
responden yang berpendidikan akademi (D1/D2/D3) berjumlah 18 orang
atau 22,5% dan responden yang berpendidikan selain sarjana dan akademi
berjumlah 8 orang atau 10%.
Hal ini dapat disebabkan karena S1 saat ini lebih dibutuhkan
dibandingkan jenjang pendidikan akademi maupun SMA. S1 dipercaya
lebih mampu bekerja secara profesional dengan ilmu yang telah didapat
selama bangku perkuliahan. Oleh sebab itu, hampir 67,5% pekerja yang
bekerja di divisi akuntansi perusahaan yang ada dalam penelitian ini
memiliki jenjang pendidikan S1.
76
d. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini
didominasi oleh para pekerja di divisi akuntansi yang telah bekerja kurang
dari tiga tahun yaitu sebanyak 49 orang atau 61,3%. Responden yang telah
bekerja selama 5-10 tahun sebanyak 15 orang atau 18,7%. Responden yang
telah bekerja selama 3-5 tahun sebanyak 7 orang atau 8,7%, sedangkan
responden yang telah bekerja selama 10-20 tahun sebanyak 6 orang atau
7,5% dan responden yang telah bekerja selama lebih dari 20 tahun sebanyak
3 orang dengan persentase 3,8%.
Hal ini juga dapat dilihat pada tabel usia dimana usia muda
mendominasi jumlah pekerja dalam divisi akuntansi perusahaan yang ada
dalam penelitian ini. Lama bekerja kurang dari 3 tahun ini disebabkan
banyak nya para pekerja yang baru menyelesaikan bangku perkuliahan dan
mendapat gelar sarjana (fresh graduate), melamar pekerjaan sebagai staf di
divisi akuntansi. Perusahaan percaya bahwa para pekerja yang baru
menyelesaikan bangku perkuliahannya tersebut lebih enerjik dan mampu
bekerja dengan baik karena ilmu yang telah di dapat selama perkuliahan
masih melekat dalam diri para pekerja muda.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi TQM,
sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan dan kinerja manajerial yang
akan diuji secara statistik deskriptif seperti dalam tabel 4.4.
Tabel 4.4
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber: Hasil SPSS
Tabel 4.4 menunjukkan statistik deskriptif dari masing-masing
variabel penelitian. Berdasarkan tabel 4.4, hasil analisis dengan
menggunakan statistik deskriptif terhadap TQM menunjukkan nilai
minimum sebesar 34, nilai maksimum sebesar 68, mean (rata-rata)
sebesar 55,95 dengan standar deviasi sebesar 6,158. Hasil analisis
dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap sistem pengukuran
kinerja (SPK) menunjukkan nilai minimum sebesar 12, nilai
maksimum sebesar 30, mean (rata-rata) sebesar 24,66 dengan standar
deviasi sebesar 2,929.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap
sistem penghargaan (SP) menunjukkan nilai minimum sebesar 16, nilai
maksimum sebesar 61, mean (rata-rata) sebesar 43,69 dengan standar
deviasi sebesar 9,468. Hasil analisis dengan menggunakan statistik
deskriptif terhadap kinerja manajerial menunjukkan nilai minimum
sebesar 23, nilai maksimum sebesar 45, mean (rata-rata) sebesar 32,91
dengan standar deviasi sebesar 3,746.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TQM 80 34 68 55,95 6,158
SPK 80 12 30 24,66 2,929
SP 80 16 61 43,69 9,468
KM 80 23 45 32,91 3,746
Valid N (listwise) 80
78
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson
Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari
empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu TQM,
sistem pengukuran kinerja (SPK), sistem penghargaan (SP), dan
kinerja manajerial (KM) dengan 80 sampel responden.
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas TQM
Nomor Butir
Petanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-tailed)
Keterangan
1 (TQM1) 0,603** 0,000 Valid
2 (TQM2) 0,596** 0,000 Valid
3 (TQM3) 0,604** 0,000 Valid
4 (TQM4) 0,737** 0,000 Valid
5 (TQM5) 0,613** 0,000 Valid
6 (TQM6) 0,632** 0,000 Valid
7 (TQM7) 0,621** 0,000 Valid
8 (TQM8) 0,471** 0,000 Valid
9 (TQM9) 0,471** 0,000 Valid
10 (TQM10) 0,711** 0,000 Valid
11 (TQM11) 0,714** 0,000 Valid
12 (TQM12) 0,643** 0,000 Valid
13 (TQM13) 0,616** 0,000 Valid
14 (TQM14) 0,535** 0,000 Valid
Sumber: Hasil olah data SPSS
Tabel 4.5 menunjukkan variabel total quality management
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikasi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas SPK
Nomor Butir
Petanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-tailed)
Keterangan
1 (SPK1) 0,818** 0,000 Valid
2 (SPK2) 0,783** 0,000 Valid
3 (SPK3) 0,792** 0,000 Valid
4 (SPK4) 0,863** 0,000 Valid
5 (SPK5) 0,595** 0,000 Valid
6 (SPK6) 0,786** 0,000 Valid
Sumber: Hasil olah data SPSS
Tabel 4.6 menunjukkan variabel sistem pengukuran kinerja
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikasi lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Sistem Penghargaan
Nomor Butir
Petanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-tailed)
Keterangan
1 (SP1) 0,829** 0,000 Valid
2 (SP2) 0,794 ** 0,000 Valid
3 (SP3) 0,824** 0,000 Valid
4 (SP4) 0,673** 0,000 Valid
5 (SP5) 0,727** 0,000 Valid
6 (SP6) 0,799** 0,000 Valid
7 (SP7) 0,717** 0,000 Valid
8 (SP8) 0,656** 0,000 Valid
9 (SP9) 0,744** 0,000 Valid
10 (SP10) 0,629** 0,000 Valid
11 (SP11) 0,868** 0,000 Valid
12 (SP12) 0,791** 0,000 Valid
13 (SP13) 0,766** 0,000 Valid
Sumber: Hasil olah data SPSS
Tabel 4.7 menunjukkan variabel sistem penghargaan mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi
lebih kecil dari 0,05.
80
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Kinerja Manajerial
Nomor Butir
Petanyaan
Pearson
Corelation
Sig
(2-tailed)
Keterangan
1 (KM1) 0,647** 0,000 Valid
2 (KM2) 0,577** 0,000 Valid
3 (KM3) 0,475** 0,000 Valid
4 (KM4) 0,741** 0,000 Valid
5 (KM5) 0,724** 0,000 Valid
6 (KM6) 0,738** 0,000 Valid
7 (KM7) 0,621** 0,000 Valid
8 (KM8) 0,598** 0,000 Valid
9 (KM9) 0,558** 0,000 Valid
Sumber: Hasil olah data SPSS
Tabel 4.8 menunjukkan variabel sistem penghargaan mempunyai
kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikasi
lebih kecil dari 0,05.
Berdasarkan hasil uji validitas diatas yang terdiri dari variable
TQM, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan (reward) dan
kinerja manajerial, maka semua variabel tersebut dinyatakan valid.
Nilai validitas masing-masing item dalam variabel tersebut tingkat
signifikansinya dibawah 0,05. Dari hasil tersebut, dapat dijelaskan
bahwa indikator yang digunakan mampu menggambarkan variabel
penelitian dan dapat disimpulkan juga bahwa kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
Dalam pengujian reliabillitas ini, peneliti menggunakan metode
statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar
> 0,70 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel > 0,70
maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen
tersebut memiliki reliabilitas yang memadai (Ghozali, 2011: 47).
Hasil uji reliabilitas TQM, sistem pengukuran, sistem
penghargaan dan kinerja manajerial dapat ditunjukkan dalam tabel
berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Total Quality Management
Sumber: Hasil olah data SPSS
Berdasarkan data tersebut, semua item pernyataan sebanyak 14
pernyataan yang terkait dengan variabel TQM adalah reliabel. Dengan
dasar penilaian apabila nilai cronbach‟s alpha > 0,7 maka
reliabilitasnya memadai. Nilai cronbach‟s alpha pada variabel ini yaitu
sebesar 0,872 > 0,7, sehingga item-item pernyataan mengenai TQM
memiliki reliabilitas yang memadai.
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Sistem Pengukuran Kinerja
Sumber: Hasil olah data SPSS
Variabel Cronbach‟s
alpha N of Item Keterangan
Total Quality
Management 0,872 14 Reliabel
Variabel Cronbach‟s
alpha N of Item Keterangan
Sistem
Pengukuran
Kinerja
0,865 6 Reliabel
82
Berdasarkan data tersebut, semua item pernyataan sebanyak 6
pernyataan yang terkait dengan variabel sistem pengukuran kinerja
adalah reliabel. Dengan dasar penilaian apabila nilai cronbach‟s alpha
> 0,7 maka reliabilitasnya memadai. Nilai cronbach‟s alpha pada
variabel ini yaitu sebesar 0,865 > 0,7, sehingga item-item pernyataan
mengenai sistem pengukuran kinerja memiliki reliabilitas yang
memadai.
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Sistem Penghargaan
Sumber: Hasil olah data SPSS
Berdasarkan data tersebut, semua item pernyataan sebanyak 13
pernyataan yang terkait dengan variabel sistem penghargaan adalah
reliabel. Dengan dasar penilaian apabila nilai cronbach‟s alpha > 0,7
maka reliabilitasnya memadai. Nilai cronbach‟s alpha pada variabel
ini yaitu sebesar 0,937 > 0,7, sehingga item-item pernyataan mengenai
sistem penghargaan (reward) memiliki reliabilitas yang memadai.
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial
Sumber: Hasil olah data SPSS
Berdasarkan data tersebut, semua item pernyataan sebanyak 9
pernyataan yang terkait dengan variabel kinerja manajerial adalah
Variabel Cronbach‟s
alpha N of Item Keterangan
Sistem
Penghargaan 0,937 13 Reliabel
Variabel Cronbach‟s
alpha N of Item Keterangan
Kinerja
Manajerial 0,812 9 Reliabel
reliabel. Dengan dasar penilaian apabila nilai cronbach‟s alpha > 0,7
maka reliabilitasnya memadai. Nilai cronbach‟s alpha pada variabel
ini yaitu sebesar 0,812 > 0,7, sehingga item-item pernyataan mengenai
kinerja manajerial memiliki reliabilitas yang memadai.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas yang terdiri dari TQM,
sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan dan kinerja
manajerial, maka semua variabel tersebut dinyatakan reliabel. Nilai
reliabilitas masing-masing variabel tersebut berada > 0,7. Dari hasil
tersebut, dapat dijelaskan bahwa responden memiliki jawaban yang
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu sehingga kuesioner tersebut
memiliki isi yang tidak akan berubah apabila digunakan kembali
untuk waktu yang akan datang dan untuk menjelaskan item yang sama
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Pada penelitian ini, uji multikolonieritas dilakukan dengan
melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,1
dan nilai VIF kurang dari 10, maka tidak terjadi multikolonieritas pada
persamaan regresi penelitian (Ghozali, 2011:106). Hasil uji
multikolonieritas dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
84
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolonieritas
Dari tabel 4.13 diatas terlihat bahwa tidak terdapat
multikolonieritas dalam model regresi yang digunakan untuk menguji
hipotesis, karena variabel independen, yaitu total quality management
mempunyai nilai tolerance yang nilainya lebih besar dari 0,1 yaitu
0,356 dan nilai VIF yang kurang dari 10 yaitu 2,809. Sedangkan
variabel sistem pengukuran kinerja mempunyai nilai tolerance yang
nilainya lebih besar dari 0,1 yaitu 0,385 dan nilai VIF yang kurang
dari 10 yaitu 2,599. Dan variabel sistem penghargaan mempunyai nilai
tolerance yang nilainya lebih besar dari 0,1 yaitu 0,843 dan nilai VIF
yang kurang dari 10 yaitu 1,186. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan
penelitian ini dikatakan ideal.
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.1
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 13,415 3,114
4,308 ,000
TQM -,027 ,090 -,045 -,306 ,760 ,356 2,809
SPK ,592 ,181 ,463 3,264 ,002 ,385 2,599
SP ,147 ,038 ,372 3,880 ,000 ,843 1,186
a. Dependent Variabel: KM
Sumber: Hasil SPSS
Sumber: Hasil SPSS
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot
Pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat
dengan residualnya diperoleh hasil tidak adanya pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini berarti tidak terjadi
heterokedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model
regresi ini layak untuk memprediksi kinerja manajerial berdasarkan
variabel yang mempengaruhinya, yaitu total quality management,
sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan.
86
c. Hasil Uji Normalitas
Hasil uji normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar
mendekati diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka hal
tersebut menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya,
apabila data (titik) menyebar menjauh dari diagonal dan/atau tidak
mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola distribusi
normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas (Ghozali, 2011:160).
Dengan melihat tampilan grafik normal P- Plot pada gambar 4.2
di bawah ini, dapat disimpulkan bahwa grafik normal plot terlihat titik-
titik menyebar disekitar diagonal, serta penyebarannya mengikuti garis
diagonal. Grafik dalam gambar ini menunjukkan bahwa model regresi
layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
Berikut gambar yang menunjukkan model regresi dengan
menggunakan grafik P- Plot.
Sumber: Hasil SPSS
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada
gambar berikut:
Sumber: Hasil SPSS
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
88
Gambar 4.2 dan 4.3 memperlihatkan penyebaran data yang berada
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi
normalitas.
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Regresi Berganda
Ha1: Penerapan Total Quality Management (X1) berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Manajerial (Y)
a. Uji Koefisien Determinasi
Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.14 di
bawah ini:
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1 dan Y
Tabel 4.14 menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,206. Hal ini
menandakan bahwa variabel total quality management hanya bisa
menjelaskan 20,6% variasi variabel kinerja manajerial. Sedangkan
sisanya, yaitu 79,4% dijelaskan oleh sebab-sebab lain seperti
komitmen organisasi (Angelina, 2012:13).
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,465a ,216 ,206 3,337
a. Predictors: (Constant), TQM
Sumber: Hasil SPSS
Standard eror of estimate (SEE) dalam tabel tersebut adalah sebesar
3,337. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin
tepat dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011:100).
b. Hasil Uji Regresi secara Parsial (Uji t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05
(Ghozali, 2011:178).
Hasil uji regresi secara parsial (uji t) ditunjukkan dalam tabel
4.15 di bawah ini:
Tabel 4.15
Hasil Uji Statistik t Variabel X1 dan Y
a. Dependent Variable: KM
Sumber: Hasil SPSS
Di lihat dari data tersebut, nilai signifikansi untuk TQM
adalah 0,000 < tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probabilitas lebih
kecil dari 0,05, maka Ha1 diterima, ini berarti menyatakan bahwa
variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual
terhadap variabel dependen atau terikat. Sehingga variabel TQM
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17,082 3,431 4,978 ,000
TQM ,283 ,061 ,465 4,641 ,000
90
menerangkan bahwa TQM mempunyai pengaruh langsung yang
signifikan terhadap kinerja manajerial, dengan kata lain bila penerapan
TQM meningkat maka kinerja manjerial meningkat, demikian pula
sebaliknya.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Suprantiningrum dan Zulaikha (2003:16), Narsa dan Yuniawati
(2003:30) maupun Bekka (2007:464), yang menyatakan bahwa TQM
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Angelina (2012:13), Mintje (2013:61) dan Kumentas
(2013:804) yang menyatakan bahwa TQM tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial.
Hasil ini menunjukan bahwa keberhasilan dan kesuksesan
penerapan TQM dipengaruhi oleh keterlibatan dan komitmen para
CEO dan para manajer dalam pelaksanaan TQM dalam perusahaannya
dan juga kerja sama yang baik yang terjadi pada seluruh staf divisi
akuntansi. Dengan keterlibatan penuh rasa tanggung jawab oleh para
manajer, maka akan berpengaruh terhadap meningkatnya kinerja
manajerial yang dihasilkan oleh para staf di divisi tersebut.
b. Pengujian Hipotesis Regresi Moderate Uji Interaksi
Uji interaksi atau dikenal dengan istilah Moderated Regression
Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda dimana
dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (Ghozali,
2011:223).
Ha2: Interaksi antara penerapan TQM (X1) dan Sistem Pengukuran
Kinerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Manajerial (Y)
a. Uji Koefisien Determinasi
Berikut ini disajikan hasil uji koefiesien determinasi untuk
variabel X1, X2 dan Y.
Tabel 4.16
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X2 dan Y
Sumber: Hasil SPSS
Tabel 4.16 menunjukkan variasi TQM, sistem pengukuran
kinerja dan moderator_1 dapat menjelaskan 26,7% variasi kinerja
manajerial. Sisanya 73,3% dijelaskan oleh sebab-sebab lain
misalnya profit center (Mardiyah dan Listianingsih, 2005:579).
Standard eror of estimate (SEE) dalam tabel tersebut adalah
sebesar 3,206. Makin kecil nilai SEE akan membuat model
regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen
(Ghozali, 2011:100).
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,543a ,295 ,267 3,206
a. Predictors: (Constant), Moderator_1, TQM, SPK
92
b. Hasil Uji Regresi secara Parsial (Uji t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05
(Ghozali, 2011:178).
Hasil uji regresi secara parsial (uji t) ditunjukkan dalam tabel
4.17 di bawah ini:
Tabel 4.17
Hasil Uji Statistik t Variabel X1, X2 dan Y
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 11,306 16,078 ,703 ,484
TQM ,138 ,320 ,226 ,431 ,668
SPK ,730 ,700 ,571 1,043 ,300
Moderator _1 -,003 ,013 -,223 -,228 ,820
a. Dependent Variable: KM
Sumber: Hasil SPSS
Tabel 4.17 menjelaskan bahwa variabel moderator_1 yang
merupakan interaksi antara total quality management dengan sistem
pengukuran kinerja mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,820. Hal
ini berarti lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 yang berarti
menolak Ha2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa interaksi
antara total quality management dan sistem pengukuran kinerja tidak
berpengaruh signifikan secara individual terhadap kinerja manajerial,
dan sistem pengukuran kinerja bukan merupakan variabel moderating.
Hasil ini mendukung penelitian Suprantiningrum dan Zulaikha
(2003:16) yang menyatakan bahwa interaksi sistem pengukuran
kinerja dengan total quality management tidak mempengaruhi kinerja
manajerial dan sistem pengukuran kinerja bukan merupakan variabel
moderating.
Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Narsa dan Yuniawati
(2003: 30) juga penelitian Mardiyah dan Listianingsih (2005:579)
yang menyatakan bahwa sistem pengukuran kinerja mempunyai
pengaruh moderasi terhadap hubungan antara TQM dan kinerja
manajerial. Perbedaan hasil ini kemungkinan disebabkan karena
perbedaan obyek perusahaan yang berbeda, dimana obyek
penelitiannya memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga
kemungkinan dibutuhkan sistem pengukuran yang berbeda.
Kemungkinan yang kedua bisa disebabkan karena budaya yang
berbeda, selaras dengan apa yang dikatakan Budi dalam
Suprantiningrum dan Zulaikha (2003:16) bahwa menanamkan budaya
TQM dalam suatu organisasi memang tidak mudah karena
heterogenitas latar belakang anggota organisasi dari segi pendidikan,
pengalaman, budaya dan tradisi nilai yang dibawa serta. Namun
demikian hal ini adalah sasaran yang harus dicapai demi peningkatan
kualitas, produktifitas dan daya saing organisasi untuk dapat bertahan
hidup dalam era persaingan lokal, regional dan global.
94
Ha3: Interaksi antara penerapan TQM (X1) dan Sistem Penghargaan
(X3) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial (Y)
a. Uji Koefisien Determinasi
Berikut ini disajikan hasil uji koefiesien determinasi untuk variabel
X1, X3 dan Y.
Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X3 dan Y
S
u
m
S
Sumber: Hasil SPSS
Tabel 4.18 menunjukkan variasi total quality management,
sistem penghargaan dan moderator_2 dapat menjelaskan 32,2%
variasi kinerja manajerial. Sisanya 67,8% dijelaskan oleh sebab
lain seperti kepuasan kerja (Mairuhu, 2003:82) . Standard eror of
estimate (SEE) dalam tabel tersebut adalah sebesar 3,083. Makin
kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011:100).
b. Hasil Uji Regresi secara Parsial (Uji t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05
(Ghozali, 2011:178).
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,590a ,348 ,322 3,083
a. Predictors: (Constant), Moderator_2, TQM, SP
Hasil uji regresi secara parsial (uji t) ditunjukkan dalam tabel
4.19 di bawah ini:
Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik t Variabel X1, X2 dan Y
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 29,169 9,492 3,073 ,003
TQM -,050 ,174 -,082 -,288 ,774
SP -,222 ,246 -,561 -,902 ,370
Moderator_2 ,007 ,004 1,155 1,508 ,136
a. Dependent Variable: KM
Sumber: Hasil SPSS
Tabel 4.19 menjelaskan bahwa variabel moderator_2 yang
merupakan interaksi antara TQM dengan sistem penghargaan
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,136. Hal ini berarti menolak
Ha3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa interaksi antara
TQM dan sistem penghargaan tidak berpengaruh signifikan secara
individual terhadap kinerja manajerial, dan sistem penghargaan bukan
merupakan variabel moderating.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Narsa dan Yuniawati (2003:33) yang
menyatakan bahwa interaksi TQM dan sistem penghargaan tidak
berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Suprantiningrum dan Zulaikha (2003:17), Mardiyah dan
Listianingsih (2005:579) dan Putro (2010:69) yang menyatakan
96
bahwa interaksi antara sistem penghargaan dengan TQM berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
Hasil ini menunjukkan bahwa sistem penghargaan (reward)
bukan menjadi faktor dalam meningkatkan kinerja manajerial. Hal ini
dikarenakan perusahaan tidak mampu menjadikan sistem penghargaan
sebagai motivasi para karyawan dalam divisi akuntansi. Ada hal lain
yang diinginkan para staf divisi akuntansi yang dapat mempengaruhi
kinerja manajerial, seperti sikap kekerabatan dan kekeluargaan antar
para staf baik tingkat atas maupun menengah yang dapat menciptakan
kondisi yang kondusif dalam lingkungan kerja dimana hal ini dapat
dijadikan pemicu untuk meningkatkan kinerja manajerial.
Selain itu, tingginya usia muda (dibawah 30 tahun, bisa dilihat
pada tabel 4.3) bisa menjadi faktor bahwa sistem penghargaan
bukanlah fokus utama para karyawan bekerja untuk meningkatkan
kinerja manajerial. Faktor usia menjadikan mereka minim
pengalaman, sehingga bekerja semata-mata untuk mencari lebih
banyak pengalaman kerja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mencari
pengalaman bekerja lah yang menjadi faktor para karyawan dalam
bekerja, bukan faktor kompensasi yang memicu mereka untuk bekerja
dan bersama sama meningkatkan kinerja manajerial perusahaan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh satu variabel
independen yaitu total quality management terhadap variabel dependen yaitu
kinerja manajerial dan interaksi dua variabel moderasi yaitu sistem pengukuran
kinerja dan sistem penghargaan dengan TQM terhadap kinerja manajerial.
Metode penentuan sampel menggunakan metode convenience sampling.
Responden dalam penelitian ini adalah para staf pada divisi akuntansi yang
mencakup tingkat manajer dan para karyawan yang bekerja pada perusahaan
jasa di wilayah Jakarta dan Tangerang.
Responden mengisi dengan baik kuesioner yang telah disebar, sehingga
dapat diperoleh sebanyak 84 kuesioner dan dapat diolah sebanyak 80 kuesioner
dari 90 kuesioner yang disebar. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan
dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan
menggunakan metode analisis regresi berganda, maka dapat diambil
kesimpulan:
1. Total Quality Management berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Suprantiningrum dan
Zulaikha (2003), Narsa dan Yuniawati (2003) maupun Bekka (2007) yang
membuktikan bahwa TQM berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Angelina
98
(2012) dan Kumentas (2013) yang dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
TQM tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
2. Interaksi antara TQM dan sistem pengukuran kinerja tidak berpengaruh
signifikan secara individual terhadap kinerja manajerial, dan sistem
pengukuran kinerja bukan merupakan variabel moderating. Hasil ini
mendukung penelitian Suprantiningrum dan Zulaikha (2003) yang
membuktikan bahwa interaksi sistem pengukuran kinerja dengan TQM
tidak mempengaruhi kinerja manajerial dan sistem pengukuran kinerja
bukan merupakan variabel moderating. Hasil ini tidak konsisten dengan
penelitian Narsa dan Yuniawati (2003) juga penelitian Mardiyah dan
Listianingsih (2005) yang menunjukkan hasil bahwa sistem pengukuran
kinerja mempunyai pengaruh moderasi terhadap hubungan antara TQM dan
kinerja manajerial.
3. Interaksi antara TQM dan sistem penghargaan tidak berpengaruh signifikan
secara individual terhadap kinerja manajerial, dan sistem penghargaan
bukan merupakan variabel moderating. Hal ini mendukung hasil penelitian
yang dilakukan oleh Narsa dan Yuniawati (2003) yang membuktikan bahwa
interaksi sistem penghargaan dengan TQM tidak berpengaruh terhadap
kinerja manajerial. Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian oleh
Suprantiningrum dan Zulaikha (2003), Mardiyah dan Listianingsih (2005)
dan Putro (2010) yang menunjukkan hasil bahwa interaksi antara sistem
penghargaan dan TQM berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukkan bahwa TQM berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini menunjukkan bahwa
semua perusahaan jasa yang diteliti dalam penelitian ini telah mampu
menerapkan total quality management dengan baik. Penelitian ini diharapkan
mampu memberikan kontribusi kepada manajemen puncak agar tetap
mempertahankan penerapan total quality management di perusahaaan mereka
secara berkesinambungan karena penerapan TQM secara berkelanjutan di
dalam perusahaan tersebut akan akan bermanfaat terhadap perusahaan untuk
menghadapi persaingan global yang semakin hari kian memanas antar para
pesaing.
Selain itu, penting bagi manajer untuk memberikan wewenang kepada
karyawan untuk ikut aktif dalam mengambil inisiatif dengan harapan
keterlibatan karyawan dapat meningkatkan performa dalam pelayanan jasa di
perusahaan tersebut karena konsep TQM lebih memberdayakan atau lebih
menekankan keterlibatan karyawan yang merupakan sumber yang sangat
bernilai bagi organisasi, karena kebanyakan kegagalan dalam implementasi
TQM itu disebabkan oleh pimpinan puncak yang tidak secara aktif memimpin
gerakan TQM atau bahkan menentangnya.
Selain itu, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem
pengukuran kinerja dan sistem penghargaan bukanlah satu satunya alat
penggerak dalam meningkatkan kinerja manajerial. Ini adalah salah satu faktor
dari teori kontingensi dimana tidak ada sistem akuntansi manajemen yang
100
secara universal selalu tepat digunakan oleh seluruh organisasi, namun sistem
akuntansi manajemen hanya sesuai (fit) untuk suatu konteks atau kondisi
tertentu saja. Teori kontingensi dalam metode penelitian mengargumenkan
bahwa ekeftivitas desain sistem akuntansi manajemen tergantung eksistensi
perpaduan antara organisasi dengan lingkungannya. Sistem akuntansi
manajemen dikatakan akan menjadi variabel moderasi yang akan
mempengaruhi hasil hubungan antara penerapan TQM terhadap kinerja
manajerial.
C. Saran
Saran yang dapat diberikan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian
selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel
penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di
Jakarta dan Tangerang saja tetapi juga di kota-kota besar lainnya, sehingga
dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih
tinggi.
2. Penelitian selanjutnya hendaknya memperluas obyek penelitian, tidak
hanya pada perusahaan jasa tetapi juga pada industri lain seperti industri
manufaktur, BUMN, maupun instansi pemerintahan sehingga
permasalahan dapat di generalisasi.
3. Perlu dilakukan pengembangan instrumen penelitian, yaitu disesuaikan
dengan kondisi dan lingkungan dari obyek yang akan diteliti seiring
dengan perubahan dan perkembangan peradaban.
DAFTAR PUSTAKA
Angelina, Rian, “Effect Of Total Quality Management, Reward Systems And
Organization Commitment To Managerial Performance In Hospital In
Pekanbaru”, Jurnal FE Universitas Riau, 2012.
Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan, “Sistem Pengendalian Manajemen”,
terjemahan FX. Kurniawan Tjakrawala, Jakarta : Salemba Empat, 2008.
Banker, R. D., G. Potter and R. G. Schroeder, “Reporting Manufacturing
Performance Measures to Workers: An Empirical Study,” Journal of
Management Accounting Research 5 (Fall), 2003.
Bekka, Muh. Jaffar, “Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap
Kinerja Manajerial pada Industri Kayu Olahan di Kota Palu” Jurnal
Tranksaksi Edisi 4 Tahun II, 2007.
Gasperz, Vincent, “Total Quality Management”, Gramedia Pustaka Umum,
Jakarta, 2001.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang, 2011.
Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.
Hansen, D.R., dan Mowen, M.M, “Akuntansi Manajemen”, Jilid 1 Edisi
kedelapan, Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Hapsari, Yan, “Analisis Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan”, Tesis
Universitas Diponegoro, 2008.
Hastuti, Sri dan Luky Wijayanti, “Kinerja Manajerial: Hasil Kerjasama Tim dan
Perbaikan Berkesinambungan” Jurnal Riset Ekonomi Dan Bisnis Vol.9
No. 1 Maret, 2009.
Horngren, Charles T and Datar, M. Srikan. “Akuntansi Biaya: Penekanan
Manajerial”. Edisi 11 Volume 1, Indeks: Jakarta, 2008.
Ichniowski, C., K. Shaw and G. Prennushi, “The Effects of Human Resource
Management Practices on Productivity: A Study of Finishing Lines,” The
American Economic Review, 1994.
Idris, Fazli, “Total Quality Management (TQM) and Sustainable Company
Performances”, International Journal Of Business and Society 12, 2011.
102
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis”, edisi
pertama, Penerbit BPFE Yogyakarta, 2002.
Ismunawan, “Penerapan Penilaian Kinerja dan Sistem Pengukuran”, Jurnal
GRADUASI Vol. 24 Edisi 2010.
Kaplan, Robert S and David P. Norton, “Transforming the Balanced Scorecard
from Performance Measurement to Strategic Management: Part II”,
American Accounting Association Accounting Horizons June, 2001,
Karahan, Assis. Prof. Dr. Mehmet and Dr. Nevzat Tetik “The Determination of
the Effect Level on Employee Performance of TQM” International Journal
of Business and Social Science Vol. 3 No. 7; April 2012.
Khim Ling Sim and Larry N. Killough, “The Performance Effects of
Complementarities between Manufacturing practice and management
Accounting system”. Journal of Management Accounting Research 10:
325-346, 1998.
Kiswanto, “Implementasi Manajemen Kualitas dan Pengaruhnya pada Kinerja
Perusahaan ditinjau dari Sudut Pandang Total Quality Management”,
Tesis Universitas Diponegoro, 2007.
Kumentas, Chyntia N, “Pengaruh TQM, Sistem Pengukuran Kinerja dan
Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial PT. Pos Indonesia” , Jurnal
EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal. 796-805.
Mairuhu, Dady, “Pengaruh Kepuasan Karyawan sebagai Variabel Moderator
terhadap Keefektifan Implementasi TQM sebagai Budaya Baru Organisasi
serta Dampaknya pada Kinerja Karyawan”, Tesis Universitas
Diponegoro, 2003.
Mardiyah, Ainul Aida & Listianingsih. “Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja,
Sistem Reward dan Profit Center terhadap Hubungan Antara Total
Quality Management dengan Kinerja Manajerial”, Jurnal SNA VIII,
Solo, 2005.
Milgrom, P. and J. Roberts, “The Economics of Modern Manufacturing:
Technology, Strategy, and Organization,” The American Economic
Review (June) 2000: 511-528.
Mintje, Nastiti, “Pengaruh TQM, Sistem Penghargaan dan Sistem Pengukuran
Kinerja terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Air Manado”, Jurnal
EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 52-62.
Muljani, Ninuk, “Kompensasi sebagai Motivator untuk Meningkatkan Kinerja
Karyawan”, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4, No. 2,
September 2002: 108 – 122.
Mulyadi dan Johny Setyawan, “Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen: Sistem Pelipat Ganda Kinerja Perusahaan”. Edisi 2, Jakarta:
Salemba Empat, 2001.
Narsa, I Made & Rani Dwi Yuniawati, “ Pengaruh Interaksi Antara Total Quality
Manajement dengan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
Penghargaan terhadap Kinerja Manajerial”. Jurnal Akuntansi Keuangan
Vol. 5 No.1, Mei 2003.
Nasution, M. Nur, “Manajemen Mutu Terpadu”. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005.
Natha, Ketut Suardhika, “Total Quality Management sebagai Perangkat
Manajemen Baru untuk Optimisasi”, Jurnal Buletin Studi Ekonomi
Volume 13 Nomor 1 Tahun, 2008.
Pasaribu, Hiras, “Pengaruh Komitmen, Persepsi, dan Penerapan Pilar Dasar
Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial (Survei pada
BUMN Manufaktur di Indonesia)”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan,
Vol.11, No.2, Universitas Pembangunan Nasional, Veteran, November,
2009.
Poernomo, Eddy, “Pengaruh Kreativitas dan Kerjasama Tim terhadap Kinerja
Manajer pada PT. Jesslyn K Cakes Cabang Surabaya”, Jurnal Ilmu-Ilmu
Ekonomi Vol.6 No.2 September 2006 : 102-108.
Powell, T.C, “Total Quality Management and Competitive advantage: A review
and empirical study”. Strategic Management Journal 16: 15-37, 1995.
Prawirosentono, S, “Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu, Total
Quality Management Abad 21 Studi Kasus dan Analisis Kiat Membangun
Bisnis Kompetitif Bernuansa "Market Leader"”. Bumi Aksara, Jakarta,
2004.
Purwanto, Andie Tri, “TQM dan TQME”, Artikel Ilmiah LTS Consulting, 2002.
Putro, Suryati Eko, “Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja
Manajerial dengan Sistem Penghargaan (Reward) sebagai Variabel
Moderasi”, Jurnal Media Mahardhika Vol 8 No 3 Mei, 2010.
Rahman, Syaiful, H. Muhammad Nasir dan Hj. Rr Sri Handayani, “Pengaruh
Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kejelasan Peran, Pemberdayaan
Psikologis dan Kinerja Manajerial”, Jurnal SNA X, 2007.
104
Schuler, R.S., dan S.E. Jackson “Manajemen Sumber Daya Manusia:
Menghadapi Abad Ke-21”, Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 1999.
Semuel, Hatane, “Penerapan Total Quality Management Suatu Evaluasi Melalui
Karakteristik Kerja” Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5, No. 1,
Maret 2003: 72 – 84.
Sim, K. L. and L. N. Killough, “The Performance Effects of Complementarities
Between Manufacturing Practice and Management Accounting System”,
Journal of Management Accounting Research 10 (Fall) 1998: 325-346.
Simamora, Henry. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, STIE YKPN,
Yogyakarta, 2004.
Snell, S. A. and James W. Dean, Jr, “Integrated Manufacturing and Human
Resources Management”, Academy of Management Journal, 1992.
Suprantiningrum, Rr, “Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja
Manajerial dengan Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan
(Reward) sebagai Variabel Moderating”, Tesis Universitas Diponergoro,
2002.
Suprantiningrum, Rr dan Zulaikha, “Pengaruh Total Quality Management
Terhadap Kinerja Manajerial dengan Pengukuran Kinerja dan Sistem
Penghargaan (Reward) sebagai Variabel Moderating”, Jurnal SNA VI,
2003.
Sutanto, Cindy Novita, “Evaluasi Persepsi Karyawan tentang Kualitas Produk
dan Program Jaminan Kualitas”, Tesis Universitas Diponegoro, 2000.
Terziovski, Mile. and Samson Danny, “The relationship beetween total quality
management practices and operational performance” Journal of
Operation Management 17 393 – 409, 1999.
Tjiptono, Fandi dan Anastasia Diana, “Total Quality Management”, Edisi Revisi,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2001.
Widarsono, Agus, “Pengaruh Kualitas Informasi Manajemen terhadap Kinerja
Manajerial (Survey Pada Perusahaan Go-Publik Di Jawa Barat)” Jurnal
Akuntansi Fe Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007.
Wijayanti, Elly, “Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Pengukuran
Penghargaan terhadap Keefektifan Penerapan Teknik TQM”, Jurnal FE
UPN Veteran, 2009.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
105
LAMPIRAN 1
SURAT IZIN PENELITIAN
106
107
108
109
110
111
112
113
LAMPIRAN 2 KUESIONER PENELITIAN
114
KUESIONER
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL DENGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN
SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Staff Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta
dan Tangerang)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
115
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, Juli 2013
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu
(S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Hikmah Hasanah
NIM : 109082000029
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/VIII
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh
Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Pengukuran
Kinerja dan Sistem Penghargaan Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada
Staff Akuntansi Perusahaan Jasa di Wilayah Jakarta dan Tangerang)”.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi
responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon
maaf telah mengganggu waktu bekerja Bapak/Ibu/Saudara/i. Data yang diperoleh hanya akan
digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di
tempat Bapak/Ibu/Saudara/i bekerja, sehingga kerahasiaan akan saya jaga sesuai dengan etika
penelitian.
116
Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i merupakan faktor kunci
untuk mengetahui pengaruh total quality management, sistem pengukuran kinerja, sistem
reward terhadap kinerja manajerial sebuah perusahaan dan data ini akan diolah oleh bantuan
komputer.
Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab
dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor
yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.
Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting
memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Apabila diantara Bapak/Ibu/Saudara/i ada yang membutuhkan hasil penelitian ini, maka
Bapak/Ibu/Saudara/i dapat menghubungi saya (telepon dan e-mail tertera). Atas kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan
dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
Mengetahui Hormat saya,
Dr. Rini, SE, Ak, M. Si Hikmah Hasanah
Dosen Pembimbing Peneliti
117
I. IDENTITAS RESPONDEN
Mohon memberi tanda ceklist ( ) sesuai dengan jawaban yang anda pilih.
1. Nama Responden : .............................................................. (boleh tidak diisi)
2. Nama Perusahaan : ...............................................................
3. Bidang Usaha :.................................................................
3. Usia : Dibawah 30 tahun 30 – 45 tahun
Diatas 45 Tahun
4. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
5. Pendidikan Terakhir: Akademi (D1/D2/D3) S1
S2 S3 Lainnya
6. Lama Bekerja : < 3 tahun 3-5 tahun
5-10 tahun 10-20 tahun
> 20 tahun
Keterangan:
Semua pernyataan dalam variabel dibawah ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
jauh Bapak/Ibu setuju atau tidak setuju terhadap masing-masing pernyataan yang diajukan.
Mohon Bapak/Ibu memilih jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda ceklist (
) pada kolom nomor yang tersedia dibawah ini.
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
Tidak
Setuju
(TS)
Netral
(N)
Setuju
(S)
Sangat
Setuju
(SS)
II. VARIABEL TOTAL QUALITY MANAGEMENT (X1 )
No
Uraian Pernyataan
Jawaban
STS TS N S SS
1 Perusahaan selalu mengidentifikasikan
kebutuhan pelanggan.
2 Perusahaan selalu mengukur dan
memenuhi kepuasan pelanggan.
3 Perusahaan selalu membina hubungan
langsung dengan para pelanggan.
118
II. VARIABEL SISTEM PENGUKURAN KINERJA (X2)
4 Perusahaan selalu menetapkan target
perbaikan berkelanjutan pada standar
tertentu.
5 Perusahaan selalu mempertimbangkan
masukan dari pelanggan untuk
meningkatkan aspek kualitas.
6 Perusahaan selalu melakukan perbaikan
terus menerus pada semua bagian tanpa
menunggu permasalahan muncul.
7 Perusahaan selalu berusaha
mengembangkan keterlibatan karyawan
pada semua bagian untuk mengelola
semua aspek kualitas.
8 Semua karyawan mempunyai
kewenangan dalam pengambilan
keputusan secara profesional.
9 Semua pimpinan berperan dalam proses
peningkatan semua aspek kualitas.
10 Perusahaan mengelola program
pelatihan dan pengembangan
berdasarkan prinsip-prinsip kualitas.
11 Seluruh karyawan memperoleh
pelatihan dan pengembangan
keterampilan secara teratur.
12 Perusahaan selalu melakukan studi
banding terhadap kualitas proses kerja,
produk/jasa dan pelayanan pesaing.
13 Perusahaan mengadakan zero defects
untuk meyakinkan seluruh karyawan
akan selalu bekerja pada nol kesalahan.
14 Seluruh karyawan memahami tujuan
inspeksi, yaitu untuk memperbaiki
proses dan mengurangi biaya.
No
Uraian Pernyataan
Jawaban
STS TS N S SS
15 Perusahaan melakukan upaya-upaya
peningkatan kualitas jasa yang
bertujuan memberikan kepuasan
pelanggan.
16 Perusahaan membutuhkan integrasi
dalam proses mendesain sebuah jasa
yang ditawarkan dengan pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dimasa yang
akan datang.
119
III. VARIABEL SISTEM PENGHARGAAN (REWARD) (X3)
No
Uraian Pernyataan
Jawaban
STS TS N S SS
21 Gaji yang saya terima sesuai dengan
beban tugas saya.
22 Gaji yang saya terima sesuai dengan
besarnya biaya hidup.
23 Insentif yang saya terima sesuai dengan
kinerja dan prestasi saya.
24 Insentif yang saya terima sesuai dengan
yang diberikan dan tepat pada waktu
nya.
25 Bonus yang saya terima cukup memicu
saya untuk bekerja dengan giat.
26 Saya merasa puas dengan bonus yang
saya terima.
27 Asuransi yang saya terima sesuai
dengan kebutuhan kesehatan saya.
28 Saya dapat menggunakan asuransi
kesehatan dengan mudah.
29 Promosi/kenaikan jabatan sesuai dengan
tingkat dan bidang pendidikan
karyawan.
30 Promosi/kenaikan jabatan dilakukan
dengan adil.
31 Tunjangan jabatan yang saya terima
sesuai dengan tanggung jawab yang
saya emban.
17 Perusahaan melakukan upaya-upaya
yang bertujuan mencegah gangguan
atau penyebab kesalahan dalam
pelayanan jasa yang ditawarkan.
18 Perusahaan melakukan upaya-upaya
yang bertujuan meminimalisasikan
kesalahan dalam pelayanan jasa.
19 Perusahaan melakukan upaya-upaya
yang bertujuan memberikan jaminan
dalam sebuah jasa yang ditawarkan
(garansi).
20 Perusahaan melakukan upaya-upaya
yang bertujuan menurunkan keluhan
dari pelanggan terhadap jasa yang
ditawarkan.
120
32 Tunjangan jabatan yang saya terima
sesuai dengan tingkatan jabatan.
33 Fasilitas-fasilitas lain (seperti
transportasi, asrama) yang saya terima
cukup memuaskan.
IV. VARIABEL KINERJA MANAJERIAL (Y)
***TERIMA KASIH***
No
Uraian Pernyataan
Jawaban
STS TS N S SS
34 Saya mempunyai kemampuan untuk
membuat perencanaan operasi
perusahaan.
35 Saya selalu mengumpulkan dan
menyampaikan informasi berupa
catatan atau laporan tepat pada
waktunya.
36 Saya bersedia bekerjasama dengan
bagian atau divisi lain untuk saling
tukar informasi.
37 Saya selalu melakukan penilaian serta
mengukur hasil dari kinerja para
bawahan maupun para karyawan.
38 Saya selalu melakukan pengawasan
terhadap kinerja karyawan.
39 Saya selalu menyeleksi dan
mempromosikan karyawan saya untuk
meningkatkan kinerja pada divisi saya.
40 Saya selalu melakukan negosiasi setiap
melakukan kegiatan dengan pihak luar.
41 Saya sering terlibat disetiap pertemuan
bisnis perusahaan.
42 Kinerja keseluruhan dalam divisi saya
sangat baik.
Jika ada kritik dan saran, dapat menghubungi Hikmah Hasanah (0896-52044675) atau e-mail
[email protected]. Terima kasih.
121
LAMPIRAN 3 SURAT KETERANGAN DARI PERUSAHAAN
122
123
124
125
126
127
128
129
LAMPIRAN 4
DATA DAN JAWABAN RESPONDEN
130
DATA RESPONDEN BERDASARKAN USIA, JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN TERAKHIR DAN LAMA BEKERJA
No
Resp Usia
Jenis
Kelamin Pendidikan
Terakhir
Lama Bekerj
a
1 1 1 2 1
Keterangan Skor: 2 2 1 2 1
Usia
3 1 1 2 1
1: Dibawah 30 Tahun 4 2 2 2 3
2: 30 - 45 Tahun
5 1 2 2 1
3: Diatas 30 Tahun 6 1 1 2 1
7 2 1 2 1
Jenis Kelamin 8 1 1 2 1
1: Laki-Laki
9 1 1 1 1
2: Perempuan 10 1 1 1 1
11 1 2 1 1
Pendidikan Terakhir 12 1 2 2 1
1: Akademi (D1/D2/D3)
13 1 1 2 1
2: Strata 1 (S1) 14 1 2 2 1
3: Strata 2 (S2)
15 2 1 1 3
4: Strata 3 (S3) 16 2 1 1 2
5: Lainnya
17 1 2 2 1 18 2 1 2 3
Lama Bekerja 19 2 2 1 1
1: < 3 Tahun
20 2 2 5 3
2: 3-5 Tahun 21 2 1 2 3
3: 5-10 Tahun
22 2 2 5 3
4: 10-20 Tahun 23 2 2 5 4
5: > 20 Tahun
24 1 2 2 1 25 2 1 2 3 26 1 2 5 1 27 2 1 2 4 28 1 2 2 2 29 1 2 2 2 30 1 1 2 1 31 1 2 2 1 32 1 2 2 1 33 1 2 2 1 34 1 1 2 1 35 1 1 2 4 36 1 2 2 1 37 1 1 2 3
131
38 1 2 2 2 39 1 1 2 1 40 1 2 2 1 41 1 2 2 1 42 1 2 2 1 43 1 2 2 1 44 1 2 2 1 45 2 2 1 4 46 1 2 2 1 47 1 2 1 1 48 1 2 5 1 49 1 1 1 1 50 2 1 2 3 51 1 2 2 1 52 1 1 2 1 53 1 1 2 1 54 1 2 1 1 55 2 2 2 3 56 3 2 1 4 57 1 1 5 1 58 2 1 2 4 59 2 2 2 3 60 2 1 1 1 61 2 2 1 3 62 1 2 2 2 63 2 2 2 3 64 2 1 1 1 65 1 1 2 3 66 1 2 2 2 67 3 1 2 5 68 3 2 5 5 69 3 1 1 5 70 1 2 1 2 71 1 2 2 1 72 2 1 2 3 73 1 2 1 1 74 1 1 2 1 75 1 2 2 1 76 1 2 5 1 77 1 2 2 1 78 2 2 2 1 79 1 2 2 1 80 1 1 1 1
132
No Resp
TQM 1
TQM 2
TQM 3
TQM 4
TQM 5
TQM 6
TQM 7
TQM 8
TQM 9
TQM 10
TQM 11
TQM 12
TQM 13
TQM 14 T.TQM
1 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 5 3 5 4 57
2 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 59
3 5 5 5 4 3 4 4 2 2 5 4 4 5 4 56
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54
5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 54
6 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 3 5 4 61
7 5 5 4 5 4 5 4 2 5 5 5 3 5 4 61
8 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 67
9 4 4 3 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 54
10 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 54
11 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
12 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 56
13 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 4 4 4 61
14 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 56
15 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 63
16 2 3 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 5 4 46
17 2 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 47
18 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 64
19 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 56
20 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 60
21 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 53
22 4 4 3 3 3 3 2 1 3 1 1 1 2 3 34
23 4 4 5 4 4 4 3 2 3 3 2 4 3 4 49
24 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 4 5 3 3 57
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 56
26 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 3 59
27 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 65
133
28 4 5 5 5 5 4 4 2 5 4 4 4 2 4 57
29 5 5 4 5 5 4 3 3 3 5 5 5 5 5 62
30 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 3 56
31 3 4 5 4 4 4 4 2 3 5 4 4 5 4 55
32 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 60
33 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 49
34 3 5 5 4 5 5 4 3 3 3 3 4 5 4 56
35 4 5 5 5 5 4 4 3 4 4 5 2 3 2 55
36 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 62
37 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 54
38 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 63
39 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 5 5 56
40 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 5 4 57
41 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 60
42 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 66
43 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 3 5 4 63
44 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 63
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
46 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 51
47 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
48 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 58
49 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 39
50 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 68
51 5 5 3 4 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 47
52 4 5 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 5 4 54
53 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 59
54 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 62
55 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 59
56 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47
134
57 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 45
58 4 4 3 5 3 5 4 5 4 4 5 4 3 4 57
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 54
60 5 4 5 4 4 4 3 2 5 5 5 5 4 5 60
61 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 51
62 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 51
63 4 4 5 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 55
64 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 58
65 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 59
66 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 59
67 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 3 5 55
68 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 59
69 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 62
70 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
71 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 3 3 3 52
72 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 58
73 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 51
74 3 4 4 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 4 44
75 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 5 3 4 4 59
76 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 52
77 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 65
78 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 3 3 53
79 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 45
80 3 4 4 4 4 2 2 2 4 5 4 4 3 4 49
135
No Resp SPK 1 SPK 2 SPK 3 SPK 4 SPK 5 SPK 6 SPK
1 4 4 4 4 3 5 24
2 5 4 4 4 4 4 25
3 5 5 4 4 3 5 26
4 4 4 4 4 4 4 24
5 4 4 4 4 4 4 24
6 5 5 5 5 5 5 30
7 5 5 5 5 4 5 29
8 5 5 5 5 5 5 30
9 4 4 4 4 4 4 24
10 4 4 4 4 4 4 24
11 4 4 4 4 4 4 24
12 4 4 4 4 4 4 24
13 5 4 4 4 4 4 25
14 5 4 4 4 4 4 25
15 5 5 4 4 4 4 26
16 4 3 4 4 3 4 22
17 4 4 4 4 4 4 24
18 5 5 4 5 5 5 29
19 4 4 4 4 3 5 24
20 4 5 5 4 5 4 27
21 4 4 4 4 3 4 23
22 3 3 3 3 3 3 18
23 4 4 4 4 4 4 24
24 5 3 5 4 4 4 25
25 5 4 5 5 4 5 28
26 5 4 4 5 4 5 27
27 5 5 5 5 5 5 30
28 5 4 4 4 5 4 26
29 5 4 5 5 1 5 25
30 4 5 4 4 3 4 24
31 5 5 4 4 4 4 26
32 4 4 3 3 4 3 21
33 4 4 3 3 4 3 21
34 4 4 4 5 4 5 26
35 5 5 5 5 5 5 30
36 5 5 4 5 4 5 28
37 4 4 4 4 4 4 24
38 5 5 4 5 4 5 28
39 4 5 3 4 5 4 25
40 4 4 3 5 3 5 24
41 4 5 3 4 3 5 24
42 5 5 4 4 4 5 27
43 5 4 4 4 4 4 25
136
44 5 4 4 4 4 5 26
45 4 4 4 4 4 4 24
46 4 4 4 4 3 4 23
47 4 4 4 4 4 4 24
48 5 4 4 4 4 4 25
49 2 2 2 2 2 2 12
50 5 5 5 5 4 5 29
51 4 3 3 4 4 4 22
52 5 4 4 5 5 4 27
53 5 5 5 5 5 5 30
54 5 4 5 4 4 4 26
55 4 4 4 5 3 4 24
56 3 3 3 3 3 3 18
57 4 3 3 3 4 4 21
58 5 4 4 4 3 4 24
59 4 4 4 4 4 4 24
60 4 4 4 4 4 5 25
61 4 4 4 4 4 4 24
62 4 4 3 3 4 4 22
63 5 4 4 4 5 3 25
64 4 5 4 4 4 4 25
65 4 5 4 4 4 4 25
66 4 4 4 4 4 4 24
67 4 4 4 4 3 4 23
68 4 4 4 4 4 4 24
69 5 5 5 5 4 4 28
70 4 4 4 4 4 4 24
71 4 4 4 4 4 4 24
72 4 4 4 4 5 5 26
73 4 4 4 4 4 4 24
74 3 3 3 3 3 3 18
75 5 4 4 4 4 4 25
76 4 4 4 4 4 4 24
77 4 4 5 5 4 5 27
78 4 4 4 4 4 4 24
79 4 4 4 3 3 3 21
80 4 4 3 4 4 4 23
137
No Resp SP 1 SP 2 SP 3 SP 4 SP 5 SP 6 SP 7 SP 8 SP 9 SP 10 SP 11 SP 12 SP 13 SP
1 2 2 3 2 4 2 4 4 3 3 4 4 2 39
2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 45
3 2 1 2 5 3 3 3 4 1 1 3 2 1 31
4 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 28
5 3 2 4 4 3 3 2 3 2 4 2 3 3 38
6 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 55
7 3 3 4 4 5 3 4 5 4 5 3 3 3 49
8 1 1 1 1 5 1 1 3 3 4 1 1 1 24
9 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
10 3 2 3 4 4 2 3 4 2 2 4 4 3 40
11 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 41
12 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 45
13 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 55
14 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 54
15 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 54
16 2 2 3 5 1 2 2 3 4 3 2 2 2 33
17 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 40
18 2 3 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 31
19 5 3 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 3 49
20 1 1 2 2 1 1 2 4 3 5 2 2 1 27
21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26
22 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 16
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
24 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 2 2 2 30
25 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 50
26 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 45
27 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 55
138
28 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 61
29 4 2 4 5 5 5 5 4 3 1 3 5 3 49
30 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 46
31 3 1 2 4 2 2 3 3 1 1 3 3 2 30
32 3 2 4 4 4 4 1 3 3 3 3 3 1 38
33 3 2 4 4 4 4 1 3 3 3 3 3 1 38
34 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 42
35 3 3 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 3 55
36 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 45
37 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 46
38 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 59
39 4 3 3 4 5 5 2 4 3 4 3 3 2 45
40 4 2 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 2 44
41 4 2 5 5 4 3 3 2 4 4 5 5 2 48
42 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 54
43 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 42
44 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 51
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
46 4 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 43
47 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 49
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
49 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 1 24
50 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 47
51 2 2 2 3 1 1 4 3 3 3 3 3 3 33
52 3 3 2 2 1 1 3 3 3 3 3 4 1 32
53 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 34
54 4 3 4 5 3 3 4 3 3 4 4 3 3 46
55 2 3 3 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 46
56 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 39
139
57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
59 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 41
60 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 46
61 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 46
62 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 51
63 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 59
64 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 54
65 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 54
66 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 54
67 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 44
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
69 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 59
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
71 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 39
72 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53
73 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34
74 5 5 2 2 5 5 4 5 4 3 5 5 5 55
75 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 38
76 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 36
77 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38
78 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 48
79 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39
80 4 3 4 4 5 3 2 4 4 4 4 4 3 48
140
No Resp KM 1 KM 2 KM 3 KM 4 KM 5 KM 6 KM 7 KM 8 KM 9 KM
1 3 4 4 3 3 3 3 2 3 28
2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35
3 3 4 5 2 2 2 2 2 4 26
4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 29
5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
6 4 4 5 4 4 4 4 3 3 35
7 4 5 5 5 4 3 5 3 4 38
8 5 5 5 5 3 5 4 3 2 37
9 4 4 4 4 4 4 4 2 4 34
10 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31
11 3 4 4 3 3 3 3 2 4 29
12 4 3 3 4 3 4 4 4 4 33
13 4 5 5 4 3 3 4 3 4 35
14 4 4 4 4 3 3 4 3 4 33
15 4 4 5 4 4 4 4 4 5 38
16 4 3 5 3 3 3 4 3 4 32
17 4 4 4 4 4 3 3 3 4 33
18 4 5 5 3 3 3 4 3 3 33
19 4 4 3 4 5 4 3 3 4 34
20 4 4 5 2 2 3 4 3 3 30
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
22 3 4 4 3 3 3 3 3 4 30
23 3 3 5 3 3 3 4 2 3 29
24 3 4 4 3 3 3 4 2 4 30
25 4 4 4 3 3 3 3 3 4 31
26 4 5 5 3 3 3 3 3 4 33
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
28 4 5 5 4 4 4 4 5 4 39
29 4 4 5 5 3 3 3 3 5 35
30 4 4 5 4 4 3 3 4 4 35
31 3 4 4 4 3 4 4 4 3 33
32 3 3 4 4 3 3 3 3 3 29
33 3 3 4 4 3 3 3 3 3 29
34 3 4 4 3 3 3 3 3 4 30
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
36 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
37 4 4 3 4 4 5 3 4 4 35
38 4 4 5 5 4 5 4 4 5 40
39 4 4 5 4 3 3 3 2 5 33
40 4 4 4 3 3 3 4 2 4 31
41 5 4 4 3 3 3 5 2 4 33
42 4 5 5 5 5 5 4 2 4 39
43 2 3 4 3 3 3 4 3 3 28
141
44 3 4 4 3 4 3 4 4 4 33
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
46 3 4 4 4 3 3 4 2 3 30
47 3 4 5 4 4 4 4 4 4 36
48 3 4 4 3 3 3 3 3 3 29
49 2 2 2 2 3 3 3 3 3 23
50 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
51 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
53 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
54 3 4 5 4 3 5 5 3 5 37
55 3 4 5 3 4 4 5 4 4 36
56 4 4 4 3 4 3 3 3 3 31
57 2 4 5 4 4 3 3 2 4 31
58 3 4 4 4 4 3 4 3 4 33
59 3 4 4 4 4 4 3 3 3 32
60 3 4 5 4 4 4 4 3 3 34
61 3 3 3 3 4 4 4 4 4 32
62 4 4 4 3 3 4 4 3 4 33
63 4 4 5 4 3 4 4 3 4 35
64 4 4 5 4 5 4 4 4 4 38
65 4 4 5 4 5 4 4 4 4 38
66 4 4 5 4 5 4 4 4 4 38
67 3 4 4 3 3 3 3 3 4 30
68 4 4 4 4 2 2 3 2 4 29
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
71 3 4 4 3 3 3 4 3 4 31
72 4 4 4 5 4 4 4 4 4 37
73 4 4 4 3 3 3 4 3 3 31
74 3 4 4 3 3 3 3 3 2 28
75 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
76 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
77 3 4 5 3 3 3 3 3 3 30
78 2 4 3 3 3 4 3 3 4 29
79 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
80 3 4 4 3 2 3 4 3 3 29
142
LAMPIRAN 5
HASIL UJI PENELITIAN
143
UJI RELIABILITAS: VARIABEL TQM (X1)
Scale: ALL VARIABLES
Inter-Item Correlation Matrix
TQM 1 TQM 2 TQM 3 TQM 4 TQM 5 TQM 6 TQM 7 TQM 8 TQM 9 TQM 10 TQM 11 TQM 12 TQM 13 TQM 14
TQM 1 1,000 ,565 ,430 ,578 ,472 ,298 ,368 ,135 ,115 ,340 ,296 ,254 ,259 ,196 TQM 2 ,565 1,000 ,514 ,477 ,613 ,380 ,249 ,055 ,127 ,324 ,250 ,155 ,338 ,275 TQM 3 ,430 ,514 1,000 ,394 ,575 ,350 ,344 ,130 ,183 ,325 ,242 ,385 ,244 ,236 TQM 4 ,578 ,477 ,394 1,000 ,544 ,464 ,323 ,267 ,377 ,547 ,485 ,366 ,366 ,239 TQM 5 ,472 ,613 ,575 ,544 1,000 ,345 ,298 ,075 ,238 ,315 ,321 ,277 ,306 ,118 TQM 6 ,298 ,380 ,350 ,464 ,345 1,000 ,449 ,240 ,353 ,243 ,324 ,365 ,374 ,309 TQM 7 ,368 ,249 ,344 ,323 ,298 ,449 1,000 ,365 ,246 ,333 ,488 ,365 ,231 ,218 TQM 8 ,135 ,055 ,130 ,267 ,075 ,240 ,365 1,000 ,260 ,177 ,266 ,269 ,261 ,250 TQM 9 ,115 ,127 ,183 ,377 ,238 ,353 ,246 ,260 1,000 ,331 ,439 ,196 ,088 ,148
TQM 10 ,340 ,324 ,325 ,547 ,315 ,243 ,333 ,177 ,331 1,000 ,686 ,516 ,475 ,435 TQM 11 ,296 ,250 ,242 ,485 ,321 ,324 ,488 ,266 ,439 ,686 1,000 ,512 ,420 ,261 TQM 12 ,254 ,155 ,385 ,366 ,277 ,365 ,365 ,269 ,196 ,516 ,512 1,000 ,316 ,438 TQM 13 ,259 ,338 ,244 ,366 ,306 ,374 ,231 ,261 ,088 ,475 ,420 ,316 1,000 ,434 TQM 14 ,196 ,275 ,236 ,239 ,118 ,309 ,218 ,250 ,148 ,435 ,261 ,438 ,434 1,000
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,867 ,872 14
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 88,9
Excludeda 10 11,1
Total 90 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
TQM 1 4,14 ,707 80 TQM 2 4,29 ,660 80 TQM 3 4,26 ,670 80 TQM 4 4,22 ,636 80 TQM 5 4,06 ,581 80 TQM 6 4,08 ,671 80 TQM 7 3,86 ,707 80 TQM 8 3,36 ,931 80 TQM 9 3,99 ,646 80 TQM 10 4,13 ,718 80 TQM 11 3,91 ,845 80 TQM 12 3,81 ,781 80 TQM 13 3,94 ,876 80 TQM 14 3,90 ,648 80
144
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
TQM 1 51,81 33,167 ,522 ,492 ,858 TQM 2 51,66 33,518 ,520 ,564 ,859 TQM 3 51,69 33,382 ,528 ,462 ,858 TQM 4 51,72 32,556 ,684 ,612 ,851 TQM 5 51,89 33,873 ,548 ,557 ,858 TQM 6 51,87 33,149 ,560 ,472 ,857 TQM 7 52,09 33,018 ,542 ,446 ,857 TQM 8 52,59 33,385 ,341 ,266 ,872 TQM 9 51,96 34,594 ,383 ,358 ,865
TQM 10 51,83 32,146 ,646 ,642 ,852 TQM 11 52,04 31,201 ,636 ,634 ,852 TQM 12 52,14 32,348 ,559 ,488 ,856 TQM 13 52,01 32,038 ,516 ,426 ,859 TQM 14 52,05 34,073 ,453 ,392 ,862
UJI RELIABILITAS: VARIABEL SPK (X2)
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 88,9
Excludeda 10 11,1
Total 90 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
55,95 37,922 6,158 14
145
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,860 ,865 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
SPK 1 4,33 ,612 80 SPK 2 4,15 ,618 80 SPK 3 4,00 ,616 80 SPK 4 4,11 ,616 80 SPK 5 3,89 ,711 80 SPK 6 4,19 ,638 80
Inter-Item Correlation Matrix
SPK 1 SPK 2 SPK 3 SPK 4 SPK 5 SPK 6
SPK 1 1,000 ,572 ,638 ,641 ,405 ,555 SPK 2 ,572 1,000 ,498 ,587 ,413 ,569 SPK 3 ,638 ,498 1,000 ,700 ,318 ,547 SPK 4 ,641 ,587 ,700 1,000 ,318 ,783 SPK 5 ,405 ,413 ,318 ,318 1,000 ,214 SPK 6 ,555 ,569 ,547 ,783 ,214 1,000
146
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SPK 1 20,34 6,024 ,727 ,542 ,824 SPK 2 20,51 6,126 ,677 ,469 ,832 SPK 3 20,66 6,100 ,690 ,554 ,830 SPK 4 20,55 5,846 ,791 ,734 ,812 SPK 5 20,78 6,607 ,401 ,230 ,886 SPK 6 20,48 6,050 ,676 ,640 ,832
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
24,66 8,581 2,929 6
UJI RELIABILITAS: VARIABEL SP (X3) Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 88,9
Excludeda 10 11,1
Total 90 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,936 ,937 13
147
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
SP 1 3,31 ,988 80 SP 2 2,95 1,090 80 SP 3 3,36 ,945 80 SP 4 3,66 1,043 80 SP 5 3,50 1,043 80 SP 6 3,21 ,990 80 SP 7 3,33 ,978 80 SP 8 3,54 ,810 80 SP 9 3,45 ,926 80 SP 10 3,50 ,968 80 SP 11 3,44 ,912 80 SP 12 3,45 ,855 80 SP 13 2,99 ,987 80
Inter-Item Correlation Matrix
SP 1 SP 2 SP 3 SP 4 SP 5 SP 6 SP 7 SP 8 SP 9 SP 10 SP 11 SP 12 SP 13
SP 1 1,000 ,708 ,718 ,583 ,558 ,682 ,470 ,420 ,536 ,404 ,745 ,685 ,601 SP 2 ,708 1,000 ,547 ,431 ,456 ,609 ,574 ,518 ,587 ,504 ,621 ,541 ,647 SP 3 ,718 ,547 1,000 ,756 ,559 ,634 ,474 ,387 ,578 ,519 ,725 ,673 ,507 SP 4 ,583 ,431 ,756 1,000 ,425 ,549 ,407 ,322 ,343 ,307 ,570 ,513 ,352 SP 5 ,558 ,456 ,559 ,425 1,000 ,717 ,385 ,516 ,458 ,401 ,579 ,553 ,510 SP 6 ,682 ,609 ,634 ,549 ,717 1,000 ,464 ,503 ,529 ,350 ,611 ,544 ,612 SP 7 ,470 ,574 ,474 ,407 ,385 ,464 1,000 ,623 ,479 ,308 ,633 ,595 ,660 SP 8 ,420 ,518 ,387 ,322 ,516 ,503 ,623 1,000 ,432 ,379 ,534 ,395 ,483 SP 9 ,536 ,587 ,578 ,343 ,458 ,529 ,479 ,432 1,000 ,706 ,618 ,524 ,532 SP 10 ,404 ,504 ,519 ,307 ,401 ,350 ,308 ,379 ,706 1,000 ,509 ,398 ,404 SP 11 ,745 ,621 ,725 ,570 ,579 ,611 ,633 ,534 ,618 ,509 1,000 ,799 ,611 SP 12 ,685 ,541 ,673 ,513 ,553 ,544 ,595 ,395 ,524 ,398 ,799 1,000 ,591 SP 13 ,601 ,647 ,507 ,352 ,510 ,612 ,660 ,483 ,532 ,404 ,611 ,591 1,000
148
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
SP 1 40,38 75,098 ,792 ,743 ,928 SP 2 40,74 74,449 ,744 ,659 ,930 SP 3 40,33 75,792 ,787 ,767 ,929 SP 4 40,03 77,442 ,605 ,619 ,935 SP 5 40,19 76,357 ,669 ,608 ,933 SP 6 40,48 75,645 ,756 ,705 ,930 SP 7 40,36 77,323 ,660 ,664 ,933 SP 8 40,15 80,230 ,603 ,536 ,935 SP 9 40,24 77,449 ,695 ,646 ,932 SP 10 40,19 79,040 ,561 ,590 ,936 SP 11 40,25 75,481 ,841 ,779 ,927 SP 12 40,24 77,550 ,754 ,705 ,930 SP 13 40,70 76,289 ,717 ,622 ,931
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
43,69 89,635 9,468 13
UJI RELIABILITAS: VARIABEL KM (Y)
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 88,9
Excludeda 10 11,1
Total 90 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
149
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
,812 ,812 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KM 1 3,56 ,653 80 KM 2 3,95 ,525 80 KM 3 4,25 ,646 80 KM 4 3,65 ,695 80 KM 5 3,48 ,711 80 KM 6 3,49 ,675 80 KM 7 3,65 ,618 80 KM 8 3,18 ,725 80 KM 9 3,71 ,660 80
Inter-Item Correlation Matrix
KM 1 KM 2 KM 3 KM 4 KM 5 KM 6 KM 7 KM 8 KM 9
KM 1 1,000 ,489 ,292 ,467 ,290 ,318 ,337 ,244 ,292
KM 2 ,489 1,000 ,522 ,402 ,234 ,248 ,257 ,090 ,214
KM 3 ,292 ,522 1,000 ,282 ,124 ,094 ,285 ,014 ,200
KM 4 ,467 ,402 ,282 1,000 ,545 ,557 ,300 ,324 ,302
KM 5 ,290 ,234 ,124 ,545 1,000 ,619 ,325 ,524 ,349
KM 6 ,318 ,248 ,094 ,557 ,619 1,000 ,475 ,522 ,290
KM 7 ,337 ,257 ,285 ,300 ,325 ,475 1,000 ,308 ,278
KM 8 ,244 ,090 ,014 ,324 ,524 ,522 ,308 1,000 ,239
KM 9 ,292 ,214 ,200 ,302 ,349 ,290 ,278 ,239 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
KM 1 29,35 11,294 ,526 ,367 ,791 KM 2 28,96 12,037 ,471 ,419 ,798
KM 3 28,66 12,150 ,324 ,330 ,815
KM 4 29,26 10,652 ,638 ,484 ,775
KM 5 29,44 10,680 ,612 ,506 ,779
KM 6 29,43 10,754 ,637 ,558 ,776 KM 7 29,26 11,538 ,502 ,318 ,794 KM 8 29,74 11,310 ,450 ,358 ,801
KM 9 29,20 11,706 ,418 ,187 ,804
150
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
32,91 14,030 3,746 9
UJI VALIDITAS: VARIABEL TQM (X1)
Correlations
TQM 1 TQM 2 TQM 3 TQM 4 TQM 5 TQM 6 TQM 7 TQM 8 TQM 9 TQM 10 TQM 11 TQM 12 TQM 13 TQM 14 TQM
TQM 1 Pearson Correlation 1 ,565** ,430
** ,578
** ,472
** ,298
** ,368
** ,135 ,115 ,340
** ,296
** ,254
* ,259
* ,196 ,603
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,007 ,001 ,233 ,311 ,002 ,008 ,023 ,020 ,081 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 2 Pearson Correlation ,565** 1 ,514
** ,477
** ,613
** ,380
** ,249
* ,055 ,127 ,324
** ,250
* ,155 ,338
** ,275
* ,596
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,026 ,629 ,260 ,003 ,025 ,170 ,002 ,013 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 3 Pearson Correlation ,430** ,514
** 1 ,394
** ,575
** ,350
** ,344
** ,130 ,183 ,325
** ,242
* ,385
** ,244
* ,236
* ,604
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,002 ,252 ,104 ,003 ,030 ,000 ,029 ,035 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 4 Pearson Correlation ,578** ,477
** ,394
** 1 ,544
** ,464
** ,323
** ,267
* ,377
** ,547
** ,485
** ,366
** ,366
** ,239
* ,737
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,017 ,001 ,000 ,000 ,001 ,001 ,032 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 5 Pearson Correlation ,472** ,613
** ,575
** ,544
** 1 ,345
** ,298
** ,075 ,238
* ,315
** ,321
** ,277
* ,306
** ,118 ,613
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,007 ,511 ,033 ,004 ,004 ,013 ,006 ,299 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 6 Pearson Correlation ,298** ,380
** ,350
** ,464
** ,345
** 1 ,449
** ,240
* ,353
** ,243
* ,324
** ,365
** ,374
** ,309
** ,632
**
Sig. (2-tailed) ,007 ,001 ,001 ,000 ,002 ,000 ,032 ,001 ,030 ,003 ,001 ,001 ,005 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 7 Pearson Correlation ,368** ,249
* ,344
** ,323
** ,298
** ,449
** 1 ,365
** ,246
* ,333
** ,488
** ,365
** ,231
* ,218 ,621
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,026 ,002 ,003 ,007 ,000 ,001 ,028 ,003 ,000 ,001 ,039 ,052 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 8 Pearson Correlation ,135 ,055 ,130 ,267* ,075 ,240
* ,365
** 1 ,260
* ,177 ,266
* ,269
* ,261
* ,250
* ,471
**
Sig. (2-tailed) ,233 ,629 ,252 ,017 ,511 ,032 ,001 ,020 ,115 ,017 ,016 ,019 ,026 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 9 Pearson Correlation ,115 ,127 ,183 ,377** ,238
* ,353
** ,246
* ,260
* 1 ,331
** ,439
** ,196 ,088 ,148 ,471
**
Sig. (2-tailed) ,311 ,260 ,104 ,001 ,033 ,001 ,028 ,020 ,003 ,000 ,082 ,438 ,190 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 10 Pearson Correlation ,340** ,324
** ,325
** ,547
** ,315
** ,243
* ,333
** ,177 ,331
** 1 ,686
** ,516
** ,475
** ,435
** ,711
**
Sig. (2-tailed) ,002 ,003 ,003 ,000 ,004 ,030 ,003 ,115 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
151
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 11 Pearson Correlation
,296** ,250
* ,242
* ,485
** ,321
** ,324
** ,488
** ,266
* ,439
** ,686
** 1 ,512
** ,420
** ,261
* ,714
**
Sig. (2-tailed) ,008 ,025 ,030 ,000 ,004 ,003 ,000 ,017 ,000 ,000 ,000 ,000 ,019 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 12 Pearson Correlation ,254* ,155 ,385
** ,366
** ,277
* ,365
** ,365
** ,269
* ,196 ,516
** ,512
** 1 ,316
** ,438
** ,643
**
Sig. (2-tailed) ,023 ,170 ,000 ,001 ,013 ,001 ,001 ,016 ,082 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 13 Pearson Correlation ,259* ,338
** ,244
* ,366
** ,306
** ,374
** ,231
* ,261
* ,088 ,475
** ,420
** ,316
** 1 ,434
** ,616
**
Sig. (2-tailed) ,020 ,002 ,029 ,001 ,006 ,001 ,039 ,019 ,438 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM 14 Pearson Correlation ,196 ,275* ,236
* ,239
* ,118 ,309
** ,218 ,250
* ,148 ,435
** ,261
* ,438
** ,434
** 1 ,535
**
Sig. (2-tailed) ,081 ,013 ,035 ,032 ,299 ,005 ,052 ,026 ,190 ,000 ,019 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
TQM Pearson Correlation ,603** ,596
** ,604
** ,737
** ,613
** ,632
** ,621
** ,471
** ,471
** ,711
** ,714
** ,643
** ,616
** ,535
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI VALIDITAS: VARIABEL SPK (X2)
Correlations
SPK 1 SPK 2 SPK 3 SPK 4 SPK 5 SPK 6 SPK
SPK 1 Pearson Correlation 1 ,572** ,638
** ,641
** ,405
** ,555
** ,818
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80
SPK 2 Pearson Correlation ,572** 1 ,498
** ,587
** ,413
** ,569
** ,783
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80
SPK 3 Pearson Correlation ,638** ,498
** 1 ,700
** ,318
** ,547
** ,792
**
152
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80
SPK 4 Pearson Correlation ,641** ,587
** ,700
** 1 ,318
** ,783
** ,863
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80
SPK 5 Pearson Correlation ,405** ,413
** ,318
** ,318
** 1 ,214 ,595
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,004 ,056 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80
SPK 6 Pearson Correlation ,555** ,569
** ,547
** ,783
** ,214 1 ,786
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,056 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80
SPK Pearson Correlation ,818** ,783
** ,792
** ,863
** ,595
** ,786
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI VALIDITAS: VARIABEL SP (X3)
Correlations
SP 1 SP 2 SP 3 SP 4 SP 5 SP 6 SP 7 SP 8 SP 9 SP 10 SP 11 SP 12 SP 13 SP
SP 1 Pearson Correlation 1 ,708** ,718
** ,583
** ,558
** ,682
** ,470
** ,420
** ,536
** ,404
** ,745
** ,685
** ,601
** ,829
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP 2 Pearson Correlation ,708** 1 ,547
** ,431
** ,456
** ,609
** ,574
** ,518
** ,587
** ,504
** ,621
** ,541
** ,647
** ,794
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP 3 Pearson Correlation ,718** ,547
** 1 ,756
** ,559
** ,634
** ,474
** ,387
** ,578
** ,519
** ,725
** ,673
** ,507
** ,824
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP 4 Pearson Correlation ,583** ,431
** ,756
** 1 ,425
** ,549
** ,407
** ,322
** ,343
** ,307
** ,570
** ,513
** ,352
** ,673
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,002 ,006 ,000 ,000 ,001 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP 5 Pearson Correlation ,558** ,456
** ,559
** ,425
** 1 ,717
** ,385
** ,516
** ,458
** ,401
** ,579
** ,553
** ,510
** ,727
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP 6 Pearson Correlation ,682** ,609
** ,634
** ,549
** ,717
** 1 ,464
** ,503
** ,529
** ,350
** ,611
** ,544
** ,612
** ,799
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP 7 Pearson Correlation ,470** ,574
** ,474
** ,407
** ,385
** ,464
** 1 ,623
** ,479
** ,308
** ,633
** ,595
** ,660
** ,717
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000
153
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP 8 Pearson Correlation ,420** ,518
** ,387
** ,322
** ,516
** ,503
** ,623
** 1 ,432
** ,379
** ,534
** ,395
** ,483
** ,656
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP 9 Pearson Correlation ,536** ,587
** ,578
** ,343
** ,458
** ,529
** ,479
** ,432
** 1 ,706
** ,618
** ,524
** ,532
** ,744
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP 10 Pearson Correlation ,404** ,504
** ,519
** ,307
** ,401
** ,350
** ,308
** ,379
** ,706
** 1 ,509
** ,398
** ,404
** ,629
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,001 ,006 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP 11 Pearson Correlation ,745** ,621
** ,725
** ,570
** ,579
** ,611
** ,633
** ,534
** ,618
** ,509
** 1 ,799
** ,611
** ,868
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP 12 Pearson Correlation ,685** ,541
** ,673
** ,513
** ,553
** ,544
** ,595
** ,395
** ,524
** ,398
** ,799
** 1 ,591
** ,791
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP 13 Pearson Correlation ,601** ,647
** ,507
** ,352
** ,510
** ,612
** ,660
** ,483
** ,532
** ,404
** ,611
** ,591
** 1 ,766
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
SP Pearson Correlation ,829** ,794
** ,824
** ,673
** ,727
** ,799
** ,717
** ,656
** ,744
** ,629
** ,868
** ,791
** ,766
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI VALIDITAS: VARIABEL KM (Y)
Correlations
KM 1 KM 2 KM 3 KM 4 KM 5 KM 6 KM 7 KM 8 KM 9 KM
KM 1 Pearson Correlation 1 ,489** ,292
** ,467
** ,290
** ,318
** ,337
** ,244
* ,292
** ,647
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,000 ,009 ,004 ,002 ,029 ,009 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
KM 2 Pearson Correlation ,489** 1 ,522
** ,402
** ,234
* ,248
* ,257
* ,090 ,214 ,577
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,037 ,026 ,021 ,429 ,057 ,000
154
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
KM 3 Pearson Correlation ,292** ,522
** 1 ,282
* ,124 ,094 ,285
* ,014 ,200 ,475
**
Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,011 ,273 ,405 ,010 ,905 ,075 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
KM 4 Pearson Correlation ,467** ,402
** ,282
* 1 ,545
** ,557
** ,300
** ,324
** ,302
** ,741
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,011 ,000 ,000 ,007 ,003 ,006 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
KM 5 Pearson Correlation ,290** ,234
* ,124 ,545
** 1 ,619
** ,325
** ,524
** ,349
** ,724
**
Sig. (2-tailed) ,009 ,037 ,273 ,000 ,000 ,003 ,000 ,002 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
KM 6 Pearson Correlation ,318** ,248
* ,094 ,557
** ,619
** 1 ,475
** ,522
** ,290
** ,738
**
Sig. (2-tailed) ,004 ,026 ,405 ,000 ,000 ,000 ,000 ,009 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
KM 7 Pearson Correlation ,337** ,257
* ,285
* ,300
** ,325
** ,475
** 1 ,308
** ,278
* ,621
**
Sig. (2-tailed) ,002 ,021 ,010 ,007 ,003 ,000 ,005 ,013 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
KM 8 Pearson Correlation ,244* ,090 ,014 ,324
** ,524
** ,522
** ,308
** 1 ,239
* ,598
**
Sig. (2-tailed) ,029 ,429 ,905 ,003 ,000 ,000 ,005 ,033 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
KM 9 Pearson Correlation ,292** ,214 ,200 ,302
** ,349
** ,290
** ,278
* ,239
* 1 ,558
**
Sig. (2-tailed) ,009 ,057 ,075 ,006 ,002 ,009 ,013 ,033 ,000
N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
KM Pearson Correlation ,647** ,577
** ,475
** ,741
** ,724
** ,738
** ,621
** ,598
** ,558
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI ASUMSI KLASIK A. UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 13,415 3,114 4,308 ,000 TQM -,027 ,090 -,045 -,306 ,760 ,356 2,809
SPK ,592 ,181 ,463 3,264 ,002 ,385 2,599
SP ,147 ,038 ,372 3,880 ,000 ,843 1,186
155
a. Dependent Variable: KM
Coefficient Correlations
a
Model SP SPK TQM
1 Correlations SP 1,000 ,022 -,274
SPK ,022 1,000 -,760
TQM -,274 -,760 1,000
Covariances SP ,001 ,000 -,001
SPK ,000 ,033 -,012
TQM -,001 -,012 ,008
a. Dependent Variable: KM
B. UJI HETEROKEDASTISITAS
156
C. UJI NORMALITAS DATA
1. Uji Normalitas Data Menggunakan Grafik P-Plot dan Histogram
157
HASIL UJI REGRESI BERGANDA
Ha1. Penerapan Total Quality Management (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial (Y)
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 TQMa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KM
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,465a ,216 ,206 3,337
a. Predictors: (Constant), TQM
b. Dependent Variable: KM
158
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 239,839 1 239,839 21,539 ,000a
Residual 868,548 78 11,135
Total 1108,387 79
a. Predictors: (Constant), TQM
b. Dependent Variable: KM
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 17,082 3,431 4,978 ,000
TQM ,283 ,061 ,465 4,641 ,000
a. Dependent Variable: KM
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 26,70 36,32 32,91 1,742 80
Residual -6,927 12,356 ,000 3,316 80
Std. Predicted Value -3,564 1,957 ,000 1,000 80
Std. Residual -2,076 3,703 ,000 ,994 80
a. Dependent Variable: KM
159
HASIL UJI INTERAKSI: MODERATED REGRESSION ANALYSIS
Ha2. Interaksi antara penerapan TQM (X1) dan Sistem Pengukuran Kinerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial (Y)
Regression
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Moderator_1, TQM, SPK
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: KM
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,543a ,295 ,267 3,206
a. Predictors: (Constant), Moderator_1, TQM, SPK ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 327,072 3 109,024 10,605 ,000a
Residual 781,316 76 10,280 Total 1108,387 79
a. Predictors: (Constant), Moderator_1, TQM, SPK b. Dependent Variable: KM
160
1 (Constant) 11,306 16,078 ,703 ,484
TQM ,138 ,320 ,226 ,431 ,668
SPK ,730 ,700 ,571 1,043 ,300
Moderator_1 -,003 ,013 -,223 -,228 ,820
a. Dependent Variable: KM
Ha3. Interaksi antara penerapan TQM (X1) dan Sistem Penghargaan (X3) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial (Y)
Regression
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Moderator_2,
TQM, SP
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KM
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,590a ,348 ,322 3,083
a. Predictors: (Constant), Moderator_2, TQM, SP
161
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 29,169 9,492 3,073 ,003
TQM -,050 ,174 -,082 -,288 ,774
SP -,222 ,246 -,561 -,902 ,370
Moderator_2 ,007 ,004 1,155 1,508 ,136
a. Dependent Variable: KM
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 385,963 3 128,654 13,535 ,000a
Residual 722,425 76 9,506
Total 1108,387 79
a. Predictors: (Constant), Moderator_2, TQM, SP
b. Dependent Variable: KM
162
103
104