pengaruh-teknik-relaksasi-nafas-dalam-terhadap-penurunan-nyeri-pada-pasien-pasca-operasi-di-rumah-sakit-dr-myunus-bengkulu-ikhsan.pdf...

19
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37 PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU Ikhsan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu Relaxation is one of the technique in behavior therapy which developed by Jacobson and of Wopel to lessen dread and stress. Relaksasi is status lose from muscle tension construct where tired individual it pass through technique praktik which in intending, usage of technigue of relaksasi to lessen muscle stress to lessen pain in bone intensity also to assist natural patient. This research use Pre Experimental Design, sampel is patient of pasca operate for in RSUD Dr. M Yunus Bengkulu by 18 people. Technique data collecting use observation analysed by T test. Result of research is pain in bone storey, level before done conducted by technique of relaksasi breath in which many scale 4 ( 77,8 % ), and after done conducted by technique of relaksasi breath in pain bone storey,level which at most with scale 1   ( 38,9 % ). P = 0,000 which smaller than alpa ( 0,05 ) meaning there is influence having a meaning of among between gift giving of technique of relaksasi breath in to pain bone storey,level of pasca operation. Suggested to 1 / 19

Transcript of pengaruh-teknik-relaksasi-nafas-dalam-terhadap-penurunan-nyeri-pada-pasien-pasca-operasi-di-rumah-sakit-dr-myunus-bengkulu-ikhsan.pdf...

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADAPASIEN PASCA OPERASI DI

    RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU

    Ikhsan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

    Relaxation is one of the technique in behavior therapy which developed by Jacobson and ofWopel to lessen dread and stress. Relaksasi is status lose from muscle tension construct wheretired individual it pass through technique praktik which in intending, usage of technigue ofrelaksasi to lessen muscle stress to lessen pain in bone intensity also to assist natural patient.This research use Pre Experimental Design, sampel is patient of pasca operate for in RSUD Dr.M Yunus Bengkulu by 18 people. Technique data collecting use observation analysed by T test.Result of research is pain in bone storey, level before done conducted by technique of relaksasibreath in which many scale 4 ( 77,8 % ), and after done conducted by technique of relaksasibreath in pain bone storey,level which at most with scale 1 ( 38,9 % ). P = 0,000 which smallerthan alpa ( 0,05 ) meaning there is influence having a meaning of among between gift giving oftechnique of relaksasi breath in to pain bone storey,level of pasca operation. Suggested to

    1 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    nurse in RSUD Dr. M Yunus Bengkulu require to be applied by technique of relaksasi breath inmaximally at patient of pasca operate for by nurse to lessen pain in bone storey level ofpostoperatif so that can lessen gift giving of analgetik.

    Kata Kunci : Tehnik Relaksasi Nafas Dalam, Tingkat nyeri, Pasca Operasi.

    Menurut The International Association for the study of pain (IASP), nyeri didefinisikan sebagaipengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengankerusakan jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan. Nyeri adalah alasanutama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyakproses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Banyak faktor fisiologis (motivasi, afektif, kognitif dan emosional) mempengaruhi pengalamannyeri total pasien. Temuan riset telah mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentangbagaimana faktor-faktor persepsi, pembelajaran, kepribadian, etnik, budaya dan lingkungandapat mempengaruhi ansietas, depresi dan nyeri. Tingkat dan keparahan nyeri pasca operasitergantung pada anggapan fisiologi dan psikologi individu, toleransi yang ditimbulkan untuknyeri, letak insisi, sifat prosedur, kedalaman trauma bedah dan jenis agen anestesia danbagaimana agen tersebut diberikan. Persiapan praoperatif yang diterima oleh pasien(termasuk informasi tentang apa yang diperkirakan juga dukungan penenangan dan psikologis)adalah faktor yang signifikan dalam menurunkan ansietas dan bahkan nyeri yang dialami dalamperiode pasca operasi (Smaltzer dan Bare, 2002).

    2 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    Menurunkan nyeri sampai tingkat yang lebih ditoleransi pernah dianggap sebagai tujuan daripenatalaksanaan nyeri. Namun begitu, pasien yang menggambarkan nyerinya telah hilangsekalipun, sering melaporkan gangguan tidur dan jelas tertekan karena nyeri yang dialaminya.Dengan membayangkan efek yang membahayakan dari nyeri dan penatalaksanaan nyeri yangtidak adekuat, tujuan yang hanya membuat nyeri dapat ditoleransi telah digantikan oleh tujuanmenghilangkan nyeri. Strategi penatalaksanaan nyeri mencakup baik pendekatan farmakologimaupun non-farmakologi. Pendekatan ini diseleksi berdasarkan pada kebutuhan dan tujuanpasien secara individu. Semua intervensi akan berhasil bila dilakukan sebelum nyeri menjadilebih parah dan keberhasilan terbesar sering dicapai jika beberapa intervensi diterapkan secarasimultan (Smaltzer dan Bare, 2002). Ketidaknyamanan atau nyeri bagaimanapun keadaanya harus diatasi, karena kenyamananmerupakan kebutuhan dasar manusia, sebagaimana dalam Hirarki Maslow. Seseorang yangmengalami nyeri akan berdampak pada aktivitas sehari-hari dan istirahat serta tidurnya (Petterdan Perry, 2006). Jika nyeri tidak ditangani secara adekuat, selain menimbulkanketidaknyamanan juga dapat mempengaruhi sistem pulmonari, kardiovaskuler, gastrointestinal,endokrin, imunologik dan stres serta dapat menyebabkan depresi dan ketidakmampuan.Ketidakmampuan ini mulai dari membatasi keikutsertaan dalam aktivitas sampai tidak mampuuntuk memenuhi kebutuhan pribadi seperti makan dan berpakaian (Smeltzer dan Bare, 2002). Pelaksanaan manejemen nyeri non-farmakologi di lapangan belum sepenuhnya dilakukan olehperawat dalam mengatasi nyeri. Kebanyakan perawat melaksanakan program terapi hasil darikolaborasi dengan dokter, diantaranya adalah pemberian analgesik yang memang mudah dancepat dalam pelaksanaanya dibandingkan dengan penggunaan intervensi manajemen nyerinon-farmakologi. Jika dengan manajemen nyeri non-farmakologi belum juga berkurang atauhilang maka barulah diberikan analgesik. Pemberian analgesik pun harus sesuai dengan yangdiresepkan dokter, karena pemberian analgesik dalam jangka panjang dapat menyebabkanpasien mengalami ketergantungan. Pengkombinasian antara teknik non-farmakologi dan teknik farmakologi adalah cara yangpaling efektif untuk menghilangkan nyeri terutama untuk nyeri yang sangat hebat yangberlangsung selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari (Smaltzer dan Bare, 2002).Penanganan nyeri dengan teknik non-farmakologi merupakan modal utama untuk menujukenyamanan. Dipandang dari segi biaya dan manfaat, penggunaan manajemennon-farmakologi lebih ekonomis dan tidak ada efek sampingnya jika dibandingkan denganpenggunaan manajemen nyeri farmakologi. Selain itu juga mengurangi ketergantungan pasienterhadap obat-obatan. Salah satu manajemen non-farmakologi adalah teknik relaksasi, dimanateknik relaksasi ini bermanfaat mengurangi ketegangan otot yang akan mengurangi intensitasnyeri.

    3 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    Tujuan Penelitian untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Teknik relaksasi nafas dalamterhadap tingkat nyeri pasca operasi. METODE PENELITIAN

    Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Pre Experimental Design dengan bentukrancangan One GroupPretest-Postest. Dalam penelitian ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dansesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) di sebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut post-test (Arikunto, 2006). Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoatmodjo, 2002).Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pasca operasi di RSUD Dr. M. Yunus Bengkuludengan jumlah pasien rata-rata pertahun berjumlah 548 orang. Pada bulan April 2010 jumlahpasien 221 orang dan yang operasi berjumlah 98 orang. Sampel adalah sebagian atau keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruhpopulasi. Penelitian dilakukan di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dari bulan Oktober 2009 sampai bulanJuni 2010, pengumpulan data penelitian pada responden dilakukan pada Mei sampai Juni2010.Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :

    4 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    Variabel bebas (independent)

    Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel independent(Riwidikdo, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalahrelaksasi nafas dalam.

    Variabel terikat (dependent)

    Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanyavariabel independent (Riwidikdo, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnyaadalah tingkat nyeri pasca operasi.

    Analisis Univariat

    5 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    Analisis bertujuan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi masing-masing variabelindependen dan dependen dengan menggunakan ukuran proporsi.

    Analisis Bivariat Setelah data terkumpul dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian data dihitung menggunakanUji T-independen dengan bantuan perangkat lunak komputerisasi.

    HASIL

    Gambaran Skor Nyeri Sebelum pada pasien pasca operasi

    Berdasarkan pengumpulan data pada 18 orang pasien pasca operasi di ruang Seruni RSUD Dr.M Yunus Bengkulu dengan rata-rata umur 31-32 tahun sebagian terdiri dari perempuandanswasta serta berpendidkan rendah-menengah (SD-SMA) menunjukkan : Tabel 4.1 Gambaran Skor Nyeri Sebelum Relaksasi pada Pasien Pasca Operasi Di RuangSeruni RSUD Dr. M Yunus Bengkulu Tahun 2010

    6 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    Skor Nyeri Jumlah (Orang) Persentase (%) 4 14 77,8 6 4 22,2 Total

    7 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    18 100,0 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar skor nyeri pasien pasca operasisebelum relaksasi dengan skor nyeri 4.

    Gambaran Skor Nyeri Sebelum pada pasien pasien pasca operasi

    Tabel 4.2 Gambaran Skor Nyeri Sesudah Relaksasi pada Pasien Pasca Operasi diRuang Seruni RSUD Dr. M Yunus Bengkulu Tahun 2010

    Skor Nyeri Jumlah (Orang) Persentase (%)

    8 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    0 2 11,1 1 7 38,9 2 5 27,8 3

    9 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    3 16,7 4 1 5,6 Total 18 100,0

    Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa hampir sebagian skor nyeri pasien pasca operasisesudah relaksasi dengan skor nyeri 1.

    10 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    Pengaruh Relaksasi Terhadap Skor Nyeri Sebelum dan Sesudah pada pasien pascaoperasi

    Selanjutnya berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.2 menunjukkan rata-rata skor nyeri sebelum dansesudahpemberian relaksasi pada pasien pasca operasi menunjukkan :

    Tabel 4.3 Perbandingan Skor Nyeri Sebelum dan sesudah pada pasien Pasien PascaOperasi DiRuang Seruni RSUD Dr. M Yunus Bengkulu Tahun 2010

    Skor Nyeri Mean Standar Deviasi Minimal Maksimal

    11 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    Nilai p Sebelum 4,44 0,856 4 6 0,000 Sesudah 1,67 1,085 0

    12 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    4 Sumber : Data Penelitian, 2010 Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan rata-rata skor nyeri sebelum lebih tinggi dibandingkandengan skor nyeri sesudah pemberian relaksasi, perbedaan ini secara statistik bermaknadengan nilai p (0,000)

    PEMBAHASAN

    Setelah dilakukan uji Nauperental didapatkan nilai p = 0,000 yang lebih kecil dari dari alpa (0,05 ) berarti ada pengaruh pelaksanaan tehnik relaksasi nafas dalam terhadap tingkat nyeripada pasien pasca operasi di ruang Seruni RSUD Dr. M Yunus Bengkulu Tahun 2010. Hal tersebut sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa ada beberapa non farmakologi untukmengurangi nyeri yaitu dengan tehnik relaksasi nafas dalam. Tehnik relaksasi ini sendirimerupakan tehnik yang efektif untuk mengontrol ketidaknyamanan ( Smeltzer dan Bare, 2002 ). Relaksasi otot skeletal di percaya dapat menurunkan nyeri dengan merilekskan keteganganotot yang menunjang nyeri. Tehnik relasasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen denganfrekuensi lambat, berirama. Periode relaksasi yang teratur dapat membantu untuk melawankeletihan dan ketegangan otot yang terjadi dengan nyeri kronis dan yang meningkatkan nyeri (Smelzer dan Bare, 2002 ).

    13 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    Relaksasi adalah salah satu tehnik dalam terapi perilaku yang dikembangkan oleh Jacobsondan Wolpel untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan ( Ramdhani dan Putra,2006 ). Menurut Roy, bila ada respon yang menyebabkan penurunan integritas tubuh akanmenimbulkan adanya suatu kebutuhan melalui upaya atau perilaku tertentu. Begitu jugamenurut Neuram, bahwa manusia merupakan system internal yang terbuka dan berinteraksidengan lingkungan internal maupun eksternal yang dapat menyebabkan stress. Sehingga bila dikaitkan dari kedua hal di atas hubungan bilamana seseorang mendapat suatustresor, dalam hal ini nyeri maka orang tersebut akan berespon untuk mempertahankankesehatannya ( menhurangi nyeri ). Jadi responden akan menggunakan kopingnya untukmemenuhi kebutuhan rasa nyamannya. Penurunan tingkat nyeri pada responden karenapemberian tehnik relaksasi nafas dalam, sesuai dengan pendapat Orem, bahwa fungsi perawatyaitu membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dankesejahteraan ( Gafar, 1999 ). Secara fisiologi tehnik relaksasi dapat menurunkan nyeri, hal ini sesuai teori gate control yangmerupakan bahwa rangsangan-rangsangan rasa sakit dapat diatur atau bahkan dihalangi olehpintu mekanisme sepanjang system pusat neurons. Pintu mekanisme dapat ditentukan di dalamsel-sel gelatinosa dengan tanduk tulang belakang pada urat syaraf tulang belakang, thalamusdan system limbic. Dengan memahami apakah dapat mempengaruhi pintu-pintu ini, paraperawat dapat memperoleh sebuah kerangka kerja konseptual yang berguna untuk manajemenrasa sakit. Teori ini mengatakan bahwa rangsangan akan dirintangi ketika sebuah pintutertutup. Penutupan pintu adalah dasar untuk terapi pertolongan rasa sakit ( Potter dan Perry,2006 ). KESIMPULAN DAN SARAN

    Ada pengaruh tehnik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasienpasca operasi.

    14 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    Diharapkan kepada Perawat dapat menerapkan tindakan mandiri keperawatan seperti teknikrelaksasi nafas dalam dalam mengaqtasi rasa nyeri pada pasien sebagai alternatif tindakan nonfarmakologi dan Perlu penelitian lebih lanjut dengan metodologi dan jumlah sampel yang lebihbesar untuk mengukur efektifitas teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tingkatnyeri.

    DAFTAR PUSTAKA

    Agus, D dan Triyanto, 2004, Manajemen Nyeri Dalam Suatu Tatanan Tim Medis Multidisiplin Majalah Kedokteran Atma Jaya, Januari, Vol 3, No 1. Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI,Rineka Cipta, Jakarta. Carpenito, L.J. 2000, Diagnosa Keperawatan: Aplikasi Pada Praktik Klinis, Edisi 6, EGC,Jakarta. Corwin, Elizabeth J. 2001, Patofisiologi, EGC, Jakarta. Engram, Barbara, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal-Bedah, Vol 3, EGC, Jakarta. Gaffar, La Ode Jumadi, 1999, Pengantar Keperawatan Profesional, EGC, Jakarta.

    15 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    Guyton and Hall, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC, Jakarta. Hidayat, A.A.A. 2005, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta. http://irmanthea.blogspot.com/2007/10/konsep-nyeri.hlmt.diakses tanggal 5 April 2008 . http://wordpress.com/tag/nyeri/feed/.diakses tanggal 5 April 2008. Indrawati, Emei, 2007, Pengaruh Pemberian Teknik Distraksi Terhadap Tingkat Nyeri PadaAnak Di RSUD dr. R. Koesma Tuban , Skripsi, Program SarjanaKeperawatan, STiKES Surya Global : tidak diterbitkan Jong, Wim de dan Sjamsuhidajat R. 2004, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, EGC, Jakarta. Kelly, Tracey, 2004, Rahasia Alami Detoks, Erlangga, Jakarta. Notoatmodjo, 2002, Metodologi penelitian kesehatan (edisi revisi), Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam, 2003, Konsep & Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan, SalembaMedika, Jakarta. Potter and Perry, 2006, Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,Proses dan Praktek, Volume 2, Edisi 4, EGC, Jakarta.

    16 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    Price, Silvia A dan Wilson, Lorraine M. 2005, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-ProsesPenyakit, Edisi 6, Vol.2 , EGC, Jakarta. Ramdhani, P & Putra, AA. 2006, Studi Pendahuluan Multimedia Interaktif : Pelatihan Relaksasi.Diambil tanggal 5 April 2008. http://lib.ugm.ac.id/data/pubdata/relaksasi.pdf. Riwidikdo, H. 2006, Satistik Kesehatan, Mitra Cendikia Press, Yogyakarta. Saseno, 2001, Relaksasi Sebagai Upaya Mengurangi Kecemasan Menghadapi StudiMahasiswa Akper Depkes Magelang , Tesis, Program Pasca Sarjana, UGM :tidak diterbitkan. Setiyohadi, Bambang, dkk, 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi IV, Jilid II, FKUI,Jakarta. Setyaningsih, I. 2005, Tinjauan Penatalaksanaan Nyeri Berbagai Organ, Naskahdipresentasikan dalam Seminar Nasional Keperawatan : Perspektif Penatalaksanaan NyeriTerkini, POLTEKES Yogyakarta, Desember. Smeltzer, Suzanna C dan Bare, Brenda G. 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi8, Vol.1, Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Sodikin, 2001, Penanganan Nyeri Non Invasif, Majalah Keperawatan Bina Sehat,ed.004/BS/PPNI/2001, Yayasan Kesejahteraan Warga Perawatan Pusat, Jakarta. Sutardjo, dkk, 2004, Psikoterapi, Salemba Medika, Jakarta.

    17 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    Tamsuri, Anas, 2006, Konsep & Penatalaksanaan Nyeri, EGC, Jakarta.

    18 / 19

  • PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI DI RUMAH SAKIT DR. M.YUNUS BENGKULU (Ikhsan)Kamis, 22 Maret 2012 16:34 - Last Updated Kamis, 22 Maret 2012 20:37

    19 / 19