Pengaruh Suhu Terhadap Ikan

6
Pengaruh suhu terhadap ikan Menurut Laevastu dan Hela (1970), pengaruh suhu terhadap ikan adalah dalam proses metabolisme, seperti pertumbuhan dan pengambilan makanan, aktivitas tubuh, seperti kecepatan renang, serta dalam rangsangan syaraf. Pengaruh suhu air pada tingkah laku ikan paling jelas terlihat selama pemijahan. Suhu air laut dapat mempercepat atau memperlambat mulainya pemijahan pada beberapa jenis ikan. Suhu air dan arus selama dan setelah pemijahan adalah faktor-faktor yang paling penting yang menentukan “kekuatan keturunan” dan daya tahan larva pada spesies-spesies ikan yang paling penting secara komersil. Suhu ekstrim pada daerah pemijahan (spawning ground) selama musim pemijahan dapat memaksa ikan untuk memijah di daerah lain daripada di daerah tersebut. 1.3. Dampak suhu terhadap ikan Suhu berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan, mulai dari telur, benih sampai ukuran dewasa. Suhu air akan berpengaruh terhadap proses penetasan telur dan perkembangan telur. Rentang toleransi serta suhu optimum tempat pemeliharaan ikan berbeda untuk setiap jenis/spesies ikan, hingga stadia pertumbuhan yang berbeda. Suhu memberikan dampak sebagai berikut terhadap ikan : a) Suhu dapat mempengaruhi aktivitas makan ikan peningkatan suhu b) Peningkatan aktivitas metabolisme ikan c) Penurunan gas (oksigen) terlarut d) Efek pada proses reproduksi ikan e) Suhu ekstrim bisa menyebabkan kematian ikan. (Anonim, 2009. SITH ITB) Ikan guppy merupakan salah satu komoditi ikan hias yang memiliki nilai ekonomis cukup baik di kelasnya. Guppy berasal dari Trinidad, Barbados, Guyana, Brasil, dan Asia Tenggara. Ikan yang bersifat omnivora ini menghendaki suhu optimal untuk pemeliharaan sekitar 25-28° C dengan pH sekitar 7,0 dan kekerasan 20° dH. Panjang tubuh maksimal skitar5- 6cm. Sirip-sirip ikan ini berwarna-warni sangat cantik dan menarik. Berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, biru, maupun kombinasi warna sudah beredar di pasaran. Bentuk ekornya pun menarik, misalnya mirip kipas, membulat, ataupun melebar .Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar dan berwarna kontras. Dalam pemijahan ikan guppy

description

uuuu

Transcript of Pengaruh Suhu Terhadap Ikan

Page 1: Pengaruh Suhu Terhadap Ikan

Pengaruh suhu terhadap ikanMenurut Laevastu dan Hela (1970), pengaruh suhu terhadap ikan adalah

dalam proses metabolisme, seperti pertumbuhan dan pengambilan makanan, aktivitas tubuh, seperti kecepatan renang, serta dalam rangsangan syaraf. Pengaruh suhu air pada tingkah laku ikan paling jelas terlihat selama pemijahan. Suhu air laut dapat mempercepat atau memperlambat mulainya pemijahan pada beberapa jenis ikan. Suhu air dan arus selama dan setelah pemijahan adalah faktor-faktor yang paling penting yang menentukan “kekuatan keturunan” dan daya tahan larva pada spesies-spesies ikan yang paling penting secara komersil. Suhu ekstrim pada daerah pemijahan (spawning ground) selama musim pemijahan dapat memaksa ikan untuk memijah di daerah lain daripada di daerah tersebut.

1.3. Dampak suhu terhadap ikanSuhu berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan, mulai dari telur, benih

sampai ukuran dewasa. Suhu air akan berpengaruh terhadap proses penetasan telur dan perkembangan telur. Rentang toleransi serta suhu optimum tempat pemeliharaan ikan berbeda untuk setiap jenis/spesies ikan, hingga stadia pertumbuhan yang berbeda. Suhu memberikan dampak sebagai berikut terhadap ikan :

a)    Suhu dapat mempengaruhi aktivitas makan ikan peningkatan suhub)    Peningkatan aktivitas metabolisme ikanc)    Penurunan gas (oksigen) terlarutd)    Efek pada proses reproduksi ikane)    Suhu ekstrim bisa menyebabkan kematian ikan. (Anonim, 2009. SITH ITB)

Ikan guppy merupakan salah satu komoditi ikan hias yang memiliki nilai ekonomis cukup baik di kelasnya. Guppy berasal dari Trinidad, Barbados, Guyana, Brasil, dan Asia Tenggara. Ikan yang bersifat omnivora ini menghendaki suhu optimal untuk pemeliharaan sekitar 25-28° C dengan pH sekitar 7,0 dan kekerasan 20° dH. Panjang tubuh maksimal skitar5-6cm. Sirip-sirip ikan ini berwarna-warni sangat cantik dan menarik. Berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, biru, maupun kombinasi warna sudah beredar di pasaran. Bentuk ekornya pun menarik, misalnya mirip kipas, membulat, ataupun melebar .Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar dan berwarna kontras. Dalam pemijahan ikan guppy perlu memperhatikan factor-faktor eksternal yang berpengaruh dalam pemijahan itu sendiri. Perbandingan yang digunakan dalam pemijahan ikan guppy jantan dan betina adalah 2 : 6. Dengan perbandingan tersebut dharapkan pemijahan ikan guppy akan menghasilkan larva dengan jumlah dan kualitas yang optimal.  Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak gupi telah mampu hidup sendiri. Berenang, mencari makanan, dan menghindari musuh-musuhnya. Anak-anak gupi ini umumnya akan terus bergabung dengan

Page 2: Pengaruh Suhu Terhadap Ikan

kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun gupi yang telah dewasa tidak akan segan-segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil; sehingga apabila dipelihara di akuarium, anak-anak ikan ini perlu dipisahkan dari ikan-ikan dewasa. Burayak-burayak ini, apabila selamat, akan mencapai kedewasaan pada umur satu atau dua bulan saja. Itulah sebabnya ikan ini dengan segera dapat melipat-gandakan jumlah anggota kelompoknya, sehingga dinamai juga ikan seribu.dalam proses pembudidayaannya ikan guppy dapat beranak 1 bula sekali dengan siklus, 7 hari pematangan gonad, 21 hari masa kehamilan. setelah umur kandungan 21 - 23 hari ikan guppy akan beranak.

Guppy berasal dari keluarga Poeciliidae. Ikan ini pertama kali ditemukan di Venezuela, Guyana, dan sebagian kepulauan Karibia pada tahun 1859 oleh Wilhem C.H. Peters, seorang ahli ilmu ikan berkebangsaan Jerman. Awal ditemukannya, ikan hias ini diberi nama ilmiah Lebistes reticulate, lalu diubah kembali menjadi Poecilia reticulate. Nama guppy sendiri diberikan sebagai penghormatan kepada Robert John Lechmere Guppy yang berjasa menemukan jenis guppy,baru dengan warna yang lebih indah daripada guppy-guppy yang telah ada.

untuk uji coba adalah ikan juvenil. Juvenil adalah fase dimana secara morfologi, fisiologi, dan ekologi telah mirip dengan fase dewasa namun belum produktif.

Klasifikasi Ilmiah Ikan Guppy

Klasifikasi ilmiah :Kerajaan               :           AnimaliaFilum                    :           ChordataKelas                    :           ActinopterygiiOrdo                     :           CyprinodontiformesFamili                   :           PoeciliidaeGenus                   :           PoeciliaSpesies                 :           P. reticulata  Morfologi Ikan Guppy

Morfologi Ikan Guppy Jantan

  

Page 3: Pengaruh Suhu Terhadap Ikan

 Morfologi Ikan Guppy Betina 

Benthopelagic; found in habitats ranging from springs and water courses to ponds

and estuaries, tolerant to wide salinity range allowing inhabitation of freshwater, brackish and

the epipelagic layer of marine habitats. A popular aquarium species survival dependent on warm UWI  The Online Guide to the Animals of Trinidad and Tobago   Behaviour

temperatures (22-24oC) and calm, vegetated waters (Froese and Daniel, 2010). P. reticulata is

omnivorous; feeding mainly on small insects, zooplanktons algae and detritus (Froese and

Daniel, 2010). Guppies have also been observed eating native fishes’ eggs, occasionally

expressing cannibalism, also eating its own young, when kept in laboratory conditions

(Shoemaker, 1944). Threatens native fishes like cyprinids and killifishes and act as a vector for

parasitic nematodes and trematodes (Invasive Species Specialist Group, 2006). Outside of

Trinidad and Tobago, this fish can also be found in Northern Brazil, Guyana, Venezuela, South

America and other Caribbean countries with introductions in other parts of the world such as the

Poecillia reticulata ditemukan di habitat di kolam dan muara , toleran terhadap habitat air tawar, air payau dan haitat air laut, Cocok pada suhu ( 22-24oc) dan tenang , vegetasi perairan ( froese dan daniel , 2010). Poecillia reticulata itu omnivora , memakan insekta kecil , algae , zooplankton dan reruntuhan

(Froese and Daniel, 2010) . Pada suhu aklimasi 20°C pengamatan 2 menit pertama ikan juvenil banyak yang berkumpul pada suhu 15°C yaitu sejumlah 3 ekor kemudian pada suhu 25°C dan 30°C ditemukan masing-masing hanya 2 ekor .Sedangkan pada 2 menit kedua , ketiga , keempat dan kelima ikan banyak berkumpul pada suhu 15°C

U

Croft, D. P., Arrowsmith, B. J., Bielby, J., Skinner, K., White, E, Couzin, I. D. et al. 2003. Mechanisms underlying

shoal composition in the Trinidadian guppy, Poecilia reticulata. Oikos 100: 429-438

Crow, R. T. & Liley, N. R. 1979. A sexual pheromone in the guppy, Poecilia reticulata (Peters). Can. J. Zool. 57:

Page 4: Pengaruh Suhu Terhadap Ikan

184-188.

Dussault, G. V. & Kramer D. L. 1981 Food and feeding behaviour of the guppy, Poecilia reticulata (Pisces:

Poeciliidae), Can. J. Zool. 59: 684-701.

Farr, J. A. 1975. The role of predation in the evolution of social behaviour of natural populations of the guppy,

Poecilia reticulata (Pisces: Poeciliidae). Evolution 29: 151-158

Froese, R. & Daniel, P. 2010. Poecilia reticulata.

http://fishbase.org/country/CountrySpeciesSummary.php?c_code=780&id=3228, downloaded 26 October 2011

Houde, A. E. 1997. Sex, colour, and mate choice in guppies. Princeton University Press, Princeton, N. J.

Invasive Species Specialist Group, 2006. Poecilia reticulata (fish).

http://www.issg.org/database/species/ecology.asp?si=683, downloaded 26 October 2011

Magurran, A. E. 2005. Evolutionary ecology: the Trinidad guppy. Oxford University Press, Oxford, London.

Meffe, G. K. & Snelson, F. F. (1989). Ecology and evolution of livebearing fishes (Poeciliidae). Prentice Hall,

Englewood Cliffs, N. J.

Nordell, S. E. 1998. The response of the female guppies, Poecilia reticulata, to chemical stimuli from injured

conspecifics. Environmental Biology of Fishes 51: 331- 338.

Reznick, D., Buckwalter, G., Groff, J., and Elder, D. 2001a. The evolution of senescence in natural populations of

guppies (Poecilia reticulata): a comparative approach. Experimental Gerontology. 36: 791-812.

Shoemaker,H.H.1944.Laboratory study of fish population.Trans.Amer.Fish.Soc