PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN...

72
PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN (Enhalus acoroides) SERTA KANDUNGAN NUTRIEN SUBSTRAT DI TELUK BAKAU KABUPATEN BINTAN SUPRIANTO JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Transcript of PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN...

Page 1: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN

MORFOMETRIK LAMUN (Enhalus acoroides) SERTA

KANDUNGAN NUTRIEN SUBSTRAT DI TELUK BAKAU

KABUPATEN BINTAN

SUPRIANTO

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN

MORFOMETRIK LAMUN (Enhalus acoroides) SERTA

KANDUNGAN NUTRIEN SUBSTRAT DI TELUK BAKAU

KABUPATEN BINTAN

SUPRIANTO

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 3: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran
Page 4: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

ABSTRAK

SUPRIANTO. Pengaruh Substrat Terhadap Kerapatan dan Morfometrik Lamun

(Enhalus acoroides) serta Kandungan Nutrien Substrat di Teluk Bakau Kabupaten

Bintan. Tanjungpinang Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan

Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing oleh Arief Pratomo

S.T., M.Si dan Ita Karlina S.Pi., M.Si.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis substrat

yang berbeda terhadap kerapatan dan morfometrik lamun E. acoroides serta

kandungan nutrien. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai

bulan Mei tahun 2017, di Desa Teluk bakau, Kabupaten Bintan. Metode yang

dilakukan adalah pada pemilihan stasiun dengan purposive sampling namun

penentuan plot dan tegakan menggunakan random sampling. Penentuan plot

berdasarkan jenis substrat yang telah diayak, pada satu jenis substrat terdapat 9

plot pengamatan, pada tiap pot dihitung kerapatan setelah itu digunakan 5 tegakan

lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran morfometrik. Analisis data

dengan menggunakan Uji One Way ANOVA yang menunjukkan kerapatan dan

morfometrik lamun E. acoroides dipengaruhi oleh jenis substrat berbeda (p<0.05).

Kandungan nutrien substrat menunjukkan variasi, dimana jenis substrat yang

berbeda mempengaruhi kandungan nitrat dengan nilai yang signifikan atau beda

nyata (p<0.05), namun jenis substrat yang berbeda tidak mempengaruhi

kandungan fosfat dengan nilai yang tidak signifikan atau tidak beda nyata

(p>0.05).

Kata Kunci : Substrat, Morfometrik, Kerapatan, Enhalus acoroides

Page 5: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

ABSTRACT

SUPRIANTO. Effect of Substrate Against Density and Morphometrics of

Seagrass (Enhalus acoroides) and Nutrient Substrate Content in Teluk Bakau of

Bintan Regency. Tanjungpinang Department of Marine Science, Faculty of

Marine Science and Fisheries, Raja Ali Haji Maritime University. Advisor by

Arief Pratomo S.T., M.Si and Ita Karlina S.Pi., M.Si.

This research was conducted with the aim to know the influence of different

substrate types on the density and morfometrics of E. acoroides seagrass and

nutrient content. This study was conducted in January to May 2017, in Teluk

Bakau Village, Bintan Regency. The method used is the selection of stations with

purposive sampling but the determination of plots and stands using random

sampling. Determination of the plot based on the type of substrate that has been

sieved, on one type of substrate there are 9 plots of observation, in each plot is

calculated density after that 5 seagrass trees used E. acoroides used for

morfometric measurement. Data analysis using One Way ANOVA Test showed

density and morfometrics of seagrass E. acoroides influenced by different

substrate type (p <0.05). Substrate nutrient content showed variation, where

different substrate type influenced nitrate content with significant value or

significant difference (p <0.05), but different substrate type did not affect

phosphate content with insignificant or no significant value (p> 0.05).

Keywords: Substrate, Morphometrics, Density, Enhalus acoroides

Page 6: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

© Hak cipta milik Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tahun 2017

Hak Cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari

Universitas Maritim Raja Ali Haji, sebagian atau seluruhnya dalam

bentuk apapun, fotokopi, microfilm, dan sebagainya

Page 7: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN

MORFOMETRIK LAMUN (Enhalus acoroides) SERTA

KANDUNGAN NUTRIEN SUBSTRAT DI TELUK BAKAU

KABUPATEN BINTAN

SUPRIANTO

NIM. 130254241057

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan pada

Program Studi Ilmu Kelautan

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2017

Page 8: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran
Page 9: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

PRAKATA

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan judul Pengaruh Substrat Terhadap Kerapatan dan

Morfometrik Lamun (Enhalus acoroides) serta Kandungan Nutrien Substrat di

Teluk Bakau Kabupaten Bintan. Shalawat dan salam tak lupa penulis

persembahkan kepada Nabi besar Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi

penerang untuk seluruh umat didunia untuk mencapai keselamatan dan

kesejahteraan dunia dan akhirat. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini

tidak lah mudah sehingga banyak hambatan dan rintangan yang di hadapi, namun

berkat kritik, saran dan motivasi, dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat di

selesaikan. Oleh karenanya, izinkan penulis mengucapkan ucapan terima kasih

sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT atas ridhoNyalah dan atas dasar karena Allah lah menuntut ilmu

ini, sehingga penulis senantiasa membulatkan tekad untuk terus berusaha

menyelesaikan Skripsi ini.

2. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Ayahanda Suharto dan Ibunda

Kamsiah yang selama ini telah mengasuh, membimbing, menyayangiku dan

memberikan suluruh cinta kasihnya serta pengorbanan dan untaian doa yang

terus mengalir tiada henti, yang sampai kapanpun takkan bisa penulis

membalasnya.

3. Seluruh keluarga besar baik itu Abang maupun adikku tersayang, Chan Suadri

dan Muhammad Zulfa yang telah memberi semangat untuk penulis

menghadapi kehidupan dan Insha allah nanti, kita tiga bersaudara dapat

bersama-sama dapat membahagiakan kedua orang tua kita dengan segala

kesuksesan yang diberikan oleh Allah SWT.

4. Dosen pembimbing satu Bapak Arief Pratomo, S.T, M.Si yang telah banyak

Memberikan bimbingan kepada penulis baik selama bimbingan magang

sampai bimbingan dalam penyusunan skripsi. Terima kasih atas waktu-waktu

yang telah bapak luangkan untuk membimbing dan memberikan arahan

Page 10: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

kepada saya. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan bapak dengan

semestinya.

5. Ibu Ita Karlina, S.Pi, M.Si sebagai Ketua Jurusan Ilmu Kelautan FIKP

UMRAH sekaligus Pembimbing dua yang telah membimbing dan membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

6. Bapak Dr. Agung Dhamar Syakti, M.Sc, DEA dan bapak Chandra Joei

Koenawan, S.Pi, M.Si selaku Dekan dan Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu

Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji sakaligus penguji

yang telah menguji, memberikan masukan dan saran, serta membantu

penyempurnaan skripsi ini.

7. Ibuk Fadhliyah Idris sebagai Dosen Penasihat Akademis, yang telah sangat

banyak membantu selama perkuliahan penulis, dan beliau merupakan sosok

seorang dosen yang sangat baik, semoga ibuk selalu dekelilingi oleh orang-

orang yang mencintai ibu dan ALLAH SWT senantiasa membalas semua

kabaikan yang telah ibu berikan, aamiiien.

8. Seluruh Dosen, Staf, dan Pegawai Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan

ilmu selama perkuliahan.

9. Teman-teman yang sudah seperti saudara kandung yang sama-sama berjuang

dari awal perkuliahan sampai menjadi team yang sama-sama berjuang selama

penelitian dan selalu menyebutkan bahwa kami adalah “Team Settu” : Asrar

Yusuf Nisyam Sah, Andi Majidek dan Reno Helensyah Putra. Terima kasih

atas dukungan, kritik dan sarannya. Kerja sama dan semangat kalian semua

pantas diberikan apresiasi yang sebesar-besarnya.

10. Rekan-rekan Ilmu Kelautan FIKP-UMRAH angkatan 2013 yang sama-sama

memeras otak dan keringat, mereka adalah Ricky, Reni, Teri, Azza, Yuni,

Julia, Kurnia, Dian, Dimas, Ichan, serta teman-teman lainnya yang tidak bisa

disebutkan satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan dan semangat dari

awal perkuliahan hingga akhir. Semoga persaudaraan dan keakraban kita

senantiasa terjalin selamanya.

Page 11: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

11. Team magang DKP Lingga Reyati dan Chintia Mayang Sari yang punya

semangat membara, sehingga api semangat mereka membakar kembali rasa

semangat penulis dalam menjalani pekuliahan dan menyelesaikan tugas akhir.

12. Keluarga Besar Mahasiswa FIKP UMRAH yang telah banyak menuliskan

sejarah semasa perkuliahan dari kakak tingkat sampai adek-adek tingkat

yang bedelau, semoga FIKP kedepannya terus lebih baik lagi dan terkhusus

untuk Jurusan Ilmu Kelautan semoga semakin mantap dan jauh lebih baik

lagi.

13. Terakhir untuk semua pihak yang telah membantu tetapi tidak sempat

disebutkan satu per satu, terima kasih untuk segala dukungan dan bantuannya,

semoga Allah SWT membalas semua bentuk kebaikan dan ketulusan yang

telah diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Tanjungpinang, Agustus 2017

Penulis

Suprianto

Page 12: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

RIWAYAT HIDUP

Suprianto adalah nama penulis skripsi ini, lahir pada tanggal 25 Januari 1995

di Tanjung Bungsu, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Penulis

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari oran tua yang luar biasa yaitu

pasangan suami istri Suharto dan Kamsiah. Penulis menyelesaikan pendidikan

formal di SDN 029 Lingga tahun 2007, SMPN 02 Lingga tahun 2010, SMAN 01

Lingga Utara tahun 2013. Akhirnya tahun 2013 penulis dapat melanjutkan ke

jenjang Perguruan Tinggi yaitu di Universitas Maritim Raja Ali Haji Jurusan Ilmu

Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Selama menjadi mahasiswa,

penulis berkesempatan menjadi asisten pada berbagai mata kuliah yakni Dasar

Mikro Biologi Laut, Ekotoksikologi Laut dan Bioteknologi Kelautan. Penulis

aktif pada organisasi Kelompok Minat Bakat Mahasiswa Kewirausahaan (KWU)

dan Forum Organisasi Mahasiswa Islam (FOSMI) serta aktif di organisasi Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Penulis

menyelesaikan rangkaian tugas akhir yaitu Praktik Keterampilan Lapang di Desa

Sungai Ladi Tanjung Pinang kota dan Magang di Kabupaten Lingga bersama

Team COREMAP-CTI di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lingga.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga atas

terselesaikannya skripsi yang berjudul “PENGARUH SUBSTRAT

TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN (Enhalus

acoroides) SERTA KANDUNGAN NUTRIEN SUBSTRAT DI TELUK

BAKAU KABUPATEN BINTAN”.

Page 13: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 2

1.3. Tujuan ............................................................................................... 2

1.4. Manfaat ............................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 3

2.1. Morfologi Enhalus acoroides .......................................................... 3

2.2. Pertumbuhan Lamun ......................................................................... 4

2.3. Habitat Lamun ................................................................................... 4

2.4. Kandungan Nutrien Dalam Sedimen ................................................ 5

2.5. Substrat .............................................................................................. 6

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 7

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 7

3.2. Alat dan Bahan .................................................................................. 8

3.3. Prosedur Kerja ................................................................................... 9

3.3.1. Tahap Persiapan .......................................................................... 9

3.3.2. Penentuan Stasiun Pengamatan ................................................... 9

3.3.3. Pengambilan Sampel Substrat ..................................................... 10

3.3.4. Pengambilan Data ....................................................................... 11

3.4. Analisis Data ..................................................................................... 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 14

4.1. Substrat .............................................................................................. 14 4.2. Vegetasi Lamun ................................................................................ 15

4.2.1. Kerapatan Lamun ........................................................................ 15

4.2.2. Morfometrik Lamun .................................................................... 17

4.3. Kandungan Nutrien Dalam Sedimen ................................................ 21

4.4. Hubungan Antara Kerapatan dan Morfometrik Lamun

Enhalus acoroides Serta Nutrien Terhadap Substrat ........................ 23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 25

5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 25

5.2. Saran .................................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 26

LAMPIRAN .............................................................................................. 29

Page 14: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

DAFTAR TABEL

1. Alat ............................................................................................................. 8

2. Bahan.......................................................................................................... 8

Page 15: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

DAFTAR GAMBAR

1. Enhalus acoroides ...................................................................................... 3

2. Peta Lokasi Penelitian ................................................................................ 7

3. Alur Prosedur Kerja ................................................................................... 9

4. Sketsa Stasiun ............................................................................................ 10

5. Pengambilan Sampel Substrat .................................................................... 10

6. Tahapan analisis data ................................................................................. 13

7. Persentase Rata-Rata Berat Butir Sedimen ................................................ 14

8. Rata-rata Kerapatan E. acoroides .............................................................. 16

9. Rata-rata panjang daun lamun .................................................................... 17

10. Rata-rata lebar daun lamun ........................................................................ 19

11. Rata-Rata Jumlah Akar Lamun .................................................................. 20

12. Rata-Rata Kandungan Nitrat ...................................................................... 21

13. Rata-Rata Kandungan Fosfat ..................................................................... 22

Page 16: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kerapatan Lamun E. acoroides dan Titik koordinat Perplot ..................... 30

2. Panjang Daun ............................................................................................. 31

3. Lebar Daun ................................................................................................. 33

4. Jumlah Akar ............................................................................................... 35

5. Kandungan Nutrien Sedimen ..................................................................... 37

5. Substrat Pasir .............................................................................................. 38

6. Substrat Pasir Berkarang ............................................................................ 40

7. Substrat Pecahan Karang............................................................................ 42

8. Hasil Analisis One Way Anova Substrat Terhadap Kerapatan .................. 44

9. Hasil Analisis One Way Anova Panjang Daun .......................................... 46

10. Hasil Analisis One Way Anova Lebar Daun ............................................. 48

11. Hasil Analisis One Way Anova Jumlah Akar ............................................ 50

12. Hasil Analisis One Way Anova Kandungan Nitrat.................................... 52

14. Hasil Analisis One Way Anova Kandungan Fosfat ................................... 54

15. Foto-foto Kegiatan Penelitian .................................................................... 56

Page 17: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lamun (seagrass) adalah tanaman berbunga yang dapat tumbuh di daerah

estuari yang mempunyai kadar garam tinggi. Tumbuhan ini hidup dan

berkembang biak di habitat perairan pantai yang dangkal, struktur substrat

mempengaruhi sebaran spesies-spesies lamun dan bentuk pertumbuhannya.

Struktur substrat mempengaruhi zonasi sebaran spesies-spesies lamun dan

bentuk pertumbuhannya. Spesies lamun yang sama dapat tumbuh pada habitat dan

substrat yang berbeda dengan menunjukkan bentuk pertumbuhan yang berbeda,

dan kelompok-kelompok spesies lamun membentuk zonasi tegakan yang jelas

apakah murni ataupun asosiasi beberapa jenis (Kiswara, Hutomo. 1985). Lamun

dapat tumbuh dihampir semua tipe substrat, mulai dari substrat berlumpur sampai

dengan substrat berpasir. Kehidupan lamun ditentukan oleh media tumbuhnya

agar tidak mudah terbawa arus gelombang. Adanya perbedaan komposisi jenis

substrat dapat mempengaruhi perbedaan komposisi jenis lamun, juga dapat

mempengarui perbedaan kesuburan dan pertumbuhan lamun (Kiswara. 1992).

Produktivitas lamun yang tinggi disebabkan oleh tingginya kandungan nitrat dan

fospat sedimen (Supriadi et al., 2012).

Kerapatan lamun dipengaruhi oleh faktor tempat tumbuh lamun tersebut

diantaranya adalah tipe substrat. Selain itu morfologi atau bentuk lamun juga

berpengaruh terhadap kerapatan lamun (Kiswara. 1992).

Sitorus. (2011), menyatakan salah satu kawasan pulau Bintan yang memilki

jenis substrat yang beragam terdapat di kawasan Teluk Bakau. Lamun jenis E.

acoroides adalah lamun yang paling dominan ditemukan perairan Teluk Bakau.

Oleh karenanya diperlukan penelitian tentang hubungan antara substrat berbeda

terhadap kerapatan dan morfometrik lamun E. acoroides serta kandungan nutrien

pada substrat, di kawasan tersebut.

Page 18: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

2

1.2. Perumusan Masalah

Berbagai tipe substrat mulai dari substrat yang halus hingga substrat yang kasar

mampu ditumbuhi lamun E.acoroides. Perbedaan nutrisi dan proses dekomposisi

yang mempengaruhi pertumbuhan lamun dan pada akhirnya akan mempengaruhi

kerapatan lamun tersebut tergantung ukuran butir sedimen (Kiswara. 1992). Dari

pernyataan diatas dapat diambil suatu hipotesa yang dapat dirumuskan sebagai

berikut :

H0 : Tidak ada pengaruh jenis substrat yang berbeda terhadap kandungan

nutrien pada substrat, morfometrik dan kerapatan lamun E. acoroides.

H1 : Ada pengaruh jenis substrat yang berbeda terhadap kandungan nutrien

pada substrat, morfometrik dan kerapatan lamun E. acoroides.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui kerapatan dan morfometrik lamun E. acoroides pada substrat

yang berbeda di Kawasan Teluk Bakau Kabupaten Bintan.

2. Mengetahui kandungan nutrien substrat pada jenis substrat yang berbeda

di Kawasan Teluk Bakau Kabupaten Bintan.

3. Menganilisis pengaruh substrat berbeda terhadap kerapatan dan

morfometrik lamun E. acoroides serta kandungan nutrien di Kawasan

Teluk Bakau Kabupaten Bintan.

1.4. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai

hubungan antara kerapatan dan morfometrik lamun E. acoroides serta kandungan

nutrien substrat dengan jenis substrat dan menjadi informasi yang bermanfaat

dalam pemilihan jenis substrat untuk penanaman lamun jenis E. acoroides

khususnya di kawasan Teluk Bakau Kabupaten Bintan.

Page 19: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Morfologi Enhalus acoroides

Lamun adalah tumbuhan berbiji tunggal dari kelas Angiospermae. Lamun

merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga yang mampu hidup terendam dalam

air laut (Rollón et al., 2003). Lamun terdiri dari rhizome, daun dan akar, rhizome

merupakan batang yang terbenam dan merayap secara mendatar dan berbuku-

buku atau dikenal sebagai akar rimpang. Pada buku-buku tersebut tumbuh batang

pendek yang tegak keatas, berdaun, dan berbunga (Ghufran, Khordi. 2011).

Verheij. (1993), menambahkan E.acoroides merupakan salah satu jenis lamun

mempunyai ukuran morfologi yang besar jika dibandingkan dengan jenis lainnya.

Jenis ini dapat tumbuh menjadi padang yang monospesifik ataupun seringkali

tumbuh bersama dengan jenis lamun Thalasia.

Gambar 1 Jenis lamun E.acoroides (Sumber pribadi)

Klasifikasi lamun E. acoroides menurut Phillips, Meñez. (1998).

Kingdom: Plantae

Divisi: Anthophyta

Kelas: Monocotyledoneae

Ordo: Helobiae

Famili: Hydrocharitaceae

Genus: Enhalus

Spesies: Enhalus acoroides

Page 20: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

4

Lamun E.acoroides (Gambar 1) hanya terdapat di daerah tropis, lamun ini

memiliki rhizoma dengan tebal diameternya sekitar 1,5 cm dan ditutupi oleh

serabut hitam yang berasal dari sisa pembusukan daun tuanya (bristle) dan

akarnya berbentuk seperti kabel (Lacap et al., 2002). Mempunyai rimpang

berdiameter 13,15-17,20 yang tertutup rapat dengan rambut-rambut yang kaku

dan keras (Kiswara. 1992). Pada rimpang terdapat akar-akar yang banyak

(Maabuat et al., 2012). Daun berbentuk seperti pita dengan panjang daun rata-rata

sekitar 30–150 cm dan lebar daun antara 1.25-1.75 cm (Phillips, Menez. 1998).

Bentuk buah bulat dengan tangkai yang panjang dan buah yang matang ditandai

dengan bulu-bulu buah yang memendek dan terasa padat apabila dipegang (Den

Hartog. 1970).

2.2. Pertumbuhan Lamun

Bertambahnya panjang pada bagian-bagian tertentu seperti daun dan rhizome

lamun menggambarkan pertumbuhannya, pengukuran pertumbuhan rhizome

lamun lebih sulit pada jenis-jenis tertentu karena umumnya berada dibawah

substrat, sedangkan penelitian pertumbuhan daun lamun lebih mudah diamati

karena berada di atas substrat (Azkab. 1994).

Menurut Christon et al., (2012), jenis substrat adalah salah satu faktor yang

membatasi pertumbuhan dan sebaran lamun, nutrien dalam sedimen merupakan

kandungan yang bermanfaat bagi pertumbuhan lamun. Irfania. (2009),

menambahkan tebalnya substrat dan stabilitas sedimen memiliki peranan sebagai

tempat pengolahan dan pemasukan nutrien. Besar kecilnya kandungan nutrien

dalam sedimen tidak akan selalu sama tergantung karakter dan lokasi keberadaan

sedimen tersebut. Laju pertumbuhan lamun berbeda-beda dari lokasi yang satu

dengan yang lainnya, karena kecepatan atau laju pertumbuhan lamun dipengaruhi

oleh beberapa faktor antara lain tingkat kesuburan substrat dan kandungan nutrien

dalam perairan.

2.3. Habitat Lamun

Lamun adalah tumbuh-tumbuhan berbunga yang bisa berkembang dengan baik

di peraian laut yang dangkal, mempunyai kadar garam yang tinggi, daerah

Page 21: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

5

perairan yang terus memiliki genangan air ataupun daerah yang terbuka pada saat

air surut, pada substrat pasir, pasir berlumpur, lumpur lunak dan juga pada karang

(Kiswara, Hutomo. 1985).

Carlo, McKenzie. (2011), menjelaskan lamun paling banyak tumbuh biasanya

di bagian muara sungai, perairan dangkal dan terumbu karang pesisir. Beberapa

lamun hidup di perairan pantai hingga pada kedalaman 60 meter, namun sebagian

besar ditemukan di daerah pantai pada kedalaman tidak lebih dari 25 meter. Di

daerah tropis lamun sering terhubung ke bakau dan terumbu karang habitat dan

memainkan peran penting dalam menjaga semua tiga sistem dan tanaman terkait

dan hewan yang sehat dan fungsional.

2.4. Kandungan Nutrien Dalam Sedimen

Nutrien merupakan zat hara yang penting dalam menunjang proses

pertumbuhan dan perkembangan potensi sumberdaya ekosistem laut (Nybaken.

1992).

Sumber utama fosfat dan nitrat secara alami berasal dari perairan itu sendiri

melalui proses penguraian, pelapukan, dekomposisi tumbuhan, sisa-sisa

organisme mati, buangan limbah daratan yang akan terurai oleh bakteri menjadi

zat hara berupa nutrien yang dimanfaatkan oleh tumbuhan laut seperti lamun

untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya, lamun memperoleh nutrien

melalui dua jaringan tubuhnya yaitu melalui akar dan daun. Penyerapan nutrien

pada kolom air dilakukan oleh daun sedangkan penyerapan nutrien dari sedimen

dilakukan oleh akar namun tidak menutup kemungkinan pengangkutan nutrien

oleh akar juga akan sampai pada bagian daun dari lamun. (Erftemeijer,

Middelburg. 1993). Sedangkan McRoy et al., (1972), menyatakan bahwa sebagian

besar kandungan nutrien yang digunakan untuk pertumbuhan lamun adalah

nutrien yang berada di dalam sedimen.

Di daerah tropis lamun berkembang sangat baik dan dapat tumbuh di berbagai

habitat mulai pada kondisi nutrien rendah sampai nutrien tinggi (Dahuri. 2001).

Page 22: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

6

2.5. Substrat

Keberadaan substrat sangat penting bagi lamun, sebagai tempat hidup dan

pemasok nutrisi. Berdasarkan Kiswara. (1997), padang lamun di Indonesia

dikelompokkan dalam enam kategori berdasarkan tipe substratnya, yaitu lamun

yang hidup pada substrat lumpur, lumpur pasiran, pasir, pasir lumpuran, puing

karang, dan batu karang.

Fraksi sedimen mempunyai peranan dalam sistem perakaran lamun. Lamun

yang hidup di substrat rubble dan pasir cenderung memiliki perakaran yang lebih

kuat dibandingkan lamun yang hidup disubstrat lumpur. Hal ini karena porositas

pasir yang besar dan seragam sehingga akar perlu mencengkram kuat substrat

supaya dapat bertahan dari arus dan gelombang. Sedangkan lamun yang tumbuh

pada substrat lumpur memiliki ukuran butiran sedimen yang halus. Sehingga

membutuhkan lebih banyak akar untuk mengikat sedimen (Hasanuddin. 2013).

Page 23: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Gambar 2 Peta lokasi penelitian (Dokumentasi Pribadi)

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2017 yang meliputi studi

literatur, survei awal lokasi, pengambilan data lapangan, analisa sampel,

pengolahan data dan analisa data dan penyusunan laporan hasil penelitian.

Lokasi penelitian dilakukan di Kawasan Teluk Bakau Kabupaten Bintan

(Gambar 2), berdasarkan dengan jenis substrat yang ditemukan di lapangan.

Adapun jenis substrat yang terdapat di lokasi pengamatan berdasarkan hasil survei

awal lokasi secara pengamatan visual yakni pasir berlumpur, pasir dan rubble.

Pernyataan ini juga diperkuat dengan hasi penelitian (Sitorus. 2011) yang

mengatakan tipe substrat di perairan Teluk Bakau dikategorikan menjadi pasir,

pasir berlumpur dan rubble. Untuk analisa kualitas air dan analisa tekstur sedimen

dilakukan di Laboratrium FIKP UMRAH Tanjungpinang dan untuk analisa

nutrien sedimen dilakukan di Laboratrium BPBL Batam.

Page 24: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

8

3.2. Alat dan Bahan

Tabel 1 Alat

No Alat Kegunaan

1 Pipa PVC Substrat

2 GPS Menandai Lokasi Penelitian

3 Kamera Dokumentasi

4 Transekkuadran Sampling lamun

5 Spectrophotometer Pengukur kandungan nutrient substrat

6 Sieve Net Mengeyak sedimen

7 Erlemeyer Wadah titrasi

8 Timbagan digital Mengukur berat sampel

9 Cawan petri Wadah penimbangan sedimen

10 Penggaris Mengukur morfometrik daun

Sumber : Hasanudin. (2013) dengan modifikasi

Tabel 2 Bahan

No Bahan

1 Sampel sedimen

2 Kertas saring whatman

3 Pengekstrak bray

4 Brucine

5 Asam sulfat

Sumber : Hasanudin. (2013) dengan modifikasi

Page 25: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

9

3.3. Prosedur Kerja

Penelitian ini dilaksanakan terdiri atas beberapa tahap antara lain:

Gambar 3 Alur prosedur kerja (Hasanudin. 2013, dengan modifikasi)

3.3.1. Tahap Persiapan

Tahap ini studi literatur dan pengumpulan informasi mengenai kondisi umum

lokasi penelitian, penentuan metode penelitian, survei awal lapangan,

mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan selama penelitian dan pelaksanaan

penelitian di lapangan dan di laboratorium.

3.3.2. Penentuan Stasiun Pengamatan

Penentuan lokasi stasiun pengamatan dilakukan dengan metode purposive

sampling, yaitu pemilihan lokasi berdasarkan tujuan tertentu dimana tahap

pertama adalah pemilihan fraksi sedimen di lapangan dan dilihat secara visual

lokasi yang akan menjadi sampel keterwakilan substrat. Penentuan stasiun

penelitian dilakukan dengan batasan kuadrat berukuran 1 m x 1 m dan

memberikan tanda posisi plot dengan menggunakan GPS agar pengamatan lamun

tetap sama dengan titik plot pengambilan substrat. Transek kuadran ini diletakkan

sebelah kanan garis transek yang ditarik mulai dari awal dijumpai lamun

Page 26: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

10

E.acoroides hingga batas surut terendah kearah laut dengan jarak antar plot 5

meter.

Gambar 4 Sketsa Stasiun (Hasanudin. 2013, dengan modifikasi)

3.3.3. Pengambilan Sampel Substrat

Pengambilan sampel substrat didalam plot menggunakan pipa paralon sampai

kedalaman 20 cm. setiap jenis sampel substrat yang didapat dimasukkan kedalam

kantong plastik yang berbeda dengan terlebih dahulu diberi label. Skema

pengambilan sampel dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 5 Pengambilan sampel substrat (Hasanudin. 2013, dengan modifikasi)

Sampel substrat yang telah diambil kemudian dikeringkan dan dilakukan

penimbangan per mesh dan penentuan fraksi sedimen dengan metode pengayakan

kering di Laboratrium Kelautan UMRAH yang selanjutnya data hasil timbangan

akan diolah menggunakan gradistat versi 8 dalam Microsoft excel.

Page 27: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

11

Setelah hasil substrat diperoleh maka tahap selanjutnya menentukan plot

dengan jumlah sebanyak 9 buah pada satu jenis substrat yang didalamnya terdapat

lamun jenis E. acoroides dengan menggunakan metode random sampling yang

selanjutnya akan diamati kerapatan dan morfometrik lamun serta kandungan

Nutrien sedimen. Metode penentuan stasiun pengamatan ini mengacu pada

KepMen LH No. 200 Tahun 2004.

3.3.4. Pengambilan Sampel dan Data

3.3.4.1. Pengambilan sampel nutrien sedimen (nitrat dan fosfat)

Pengambilan sampel sedimen di setiap substrat plot pengamatan dengan

menggunakan PVC paralon (diameter 5 cm, panjang 20 cm). Sampel sedimen

dimasukkan kedalam kantong sampel, kemudian mengeringkan sampel tersebut

didalam oven dengan tidak melakukan pencucian sampel sebelumnya. Ini

dilakukan agar kandungan nutrien dalam sedimen tidak hilang.

Selanjutnya dianalisis konsentrasi dengan kandungan nitrat dan fosfatnya di

laboratorium dengan tahap analisis yakni mengekstraksi sedimen untuk analisis

nitrat dan fosfat dengan cara menimbang 5 gram sedimen dengan teliti dan

dimasukkan kedalam botol. Kemudian ditambahkan larutan penglarut nutrien

yang telah dimodifikasi (aquades) sebanyak 50 ml, kocok selama 1 menit. Lalu

menyaring dengan kertas saring Whatman. Dan hasil saringan siap untuk

dianalisis nitrat dan fosfat dengan menggunakan prosedur kualitas air sebagai

berikut:

Analisis nitrat

Pada pipet 10 ml air sampel yang telah disaring kedalam tabung ukur,

selanjutnya ditambahkan 1 bungkus reagen kedalam air sampel. Lalu dikocok air

sampel sampai bubuk reagen tercampur rata. Kemudian dibuat larutan blangko

nitrat sebagai pembanding. Dengan kolorimeter, diukur sampel dan larutan

blangko.

Page 28: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

12

Analisis fosfat

Pada pipet 50 ml air sampel tersaring dan ditambahkan 1tetes indikator pp,jika

larutan berwarna merah muda tambahkan H2SO4 5N,kemudian tambahkan 8 ml

larutan campuran (50 ml H2SO45N+5ml antimotil + 15ml Ammonium

molybdate). Homogenkan dan diamkan 10 menit dan sebelum 12 menit.

Kemudian dibuat larutan standar fosfat yang sebelum pengenceran 100 ml

ditambahkan 20-30 ml aquades sampai tanda tera kemudian diukur air sampel dan

larutan standar dengan Spectrophotometer 0,000 absorbance dengan panjang

gelombang 880 nm.

3.3.4.2. Pengambilan Data Morfometrik Lamun

Untuk kemudahan serta ketepatan pengamatan dan pengambilan lamun sampel

dilakukan dengan menggunakan transek kuadran 1 x 1 meter yang terdiri dari 25

subplot. Pengambilan sampel lamun dilakukan dengan memilih 5 tegakan secara

acak dengan cara melakukan pengundian 5 nomor subplot dari 25 subplot dengan

metode lotre. Sampel daun lamun diambil dengan memotong pangkal daun yang

masih utuh pada helaian ke 2 pada tiap tegakan sebanyak 5 tegakan lamun dalam

transek yang kemudian dilakukan pengukuran panjang dan lebar daun dengan

menggunakan mistar. Untuk pengambilan sampel morfometrik akar dilakukan

pada 5 tegakan yang sama dengan tegakan sampel daun yaitu dengan menggali

lamun sampai pada akarnya kemudian dihitung jumlah akar pada setiap tegakan.

3.3.4.3. Pengukuran Kerapatan Jenis Lamun

Untuk pengamatan kerapatan dilakukan dengan menghitung jumlah tegakan

lamun dalam transek pada setiap titik pengamatan pada setiap stasiun. Kerapatan

lamun dihitung dengan rumus.

ni

Keterangan :

D : Kerapatan jenis (tegakan/m2)

Ni : Jumlah tegakan

A : Luas daerah yang disampling (m2)

Page 29: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

13

3.4. Analisis Data

Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Untuk

mengetahui hubungan kerapatan dan morfometrik lamun E. acoroides pada

substrat yang berbeda dianalisis menggunakan analisis varian one way anova

dengan bantuan perangkat lunak SPSS 20.0. Sebelum data dianalisis data lebih

dulu diuji kenormalan data. Jika sifat data normal maka akan dilakukan uji one

way annova dengan tingkat kepercayaan 95 %, apabila adanya perbedaan

signifikan maka dilakukan uji lanjut LSD mana yang hasilnya optimum. Jika sifat

data tidak normal maka analisis data menggunakan Krruskal Wallis.

Rumus model linier dan tabel sidik ragam adalah :

ij i + ij

Keterangan :

I : 1, 2, …, p (Jumlah perlakuan) dan j 1, 2, …,r (Jumlah Ulangan)

Yij : Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

: Rataan umum

i : Pengaruh perlakuan ke-i

ij : Pengaruh acak atau galat percobaan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j

Adapun tahapan dalam menganalisis data kerapatan dan morfometrik

lamun sebagai berikut :

Gambar 6 Tahapan analisis data

Page 30: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Substrat

Berbagai ukuran material penyusun sedimen yang kemungkinan diendapkan di

sepanjang pantai perlu dilakukan analisis tekstur untuk mengetahui jenis sedimen

sebagai habitat padang lamun, dan kemudian dikaitkan dengan kondisi lamun

karena hal ini sesuai dengan pernyataan Newmaster et al., (2011), menyatakan

bahwa lamun suka hidup pada substrat berlumpur, berpasir, tanah liat, ataupun

substrat dengan patahan karang serta pada celah-celah batu. Hasil sedimen yang

diambil kemudian diolah untuk memperoleh persentase masing-masing jenis

ukuran sedimen, adapun persentase ukuran sedimen setiap stasiun pengamatan

berdasarkan gradistart ialah seperti pada Gambar 7.

Gambar 7 Persentase Rata-Rata Berat Butir Sedimen Setiap Stasiun

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pasir Pasir Berkarang Pecahan Karang

ᴓ ayakan 2360 µm

ᴓ ayakan 2000 µm

ᴓ ayakan 1180 µm

ᴓ ayakan 500 µm

ᴓ ayakan 250 µm

ᴓ ayakan 125 µm

ᴓ ayakan 106 µm

ᴓ ayakan <63 µm

Page 31: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

15

Setelah diayak diperoleh hasil ukuran partikel sedimen masing-masing

stasiunnya yang kemudian dianalisis berdasarkan gradistart versi 8 maka

diperoleh stasiun pengamatan dengan kategori stasiun pasir, pasir berkarang dan

pecahan karang (Lihat pada lampiran 6,7 dan 8).

Perbedaan morfometrik lamun, pengaruh perbedaan kesuburan dan kerapatan

tumbuhan lamun dapat disebabkan oleh perbedaan komposisi jenis subtrat. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Rabuanah. (2013), bahwa adanya perbedaan komposisi

jenis substrat dapat menyebabkan perbedaan komposisi jenis lamun dan juga

dapat mempengaruhi perbedaan kesuburan dan pertumbuhan lamun. Kemudian

diperkuat dengan pernyataan Kiswara. (1992), bahwa perbedaan ukuran sedimen

akan menyebabkan perbedaan kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi

pertumbuhan lamun serta proses dekomposisi dan meneralisasi yang terjadi di

dalam substrat.

4.2. Vegetasi Lamun

4.2.1. Kerapatan Lamun

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kerapatan lamun tertinggi

ditemukan pada substrat pasir dengan rata-rata sebesar 81 ± 9,632 tegakan/m2, dan

kemudian diikuti dengan substrat pasir berkarang dengan rata-rata kerapatan 66,7

± 24,004 tegakan/m2, sedangkan kerapatan terendah ditemukan pada substrat

pecahan karang dengan kerapatan rata-rata sebesar 31,7 ± 9,024 tegakan/m2

(Gambar 8). Dari hasil uji one way anova (p<0.05) dan uji lanjut yang

menunjukkan bahwa kerapatan lamun E. acoroides yang hidup pada substrat pasir

secara signifikan lebih tinggi dibandingkan yang hidup pada substrat pasir

berkarang, dan kerapatan terendah didapatkan pada substrat pecahan karang,

dimana nilai p nya adalah 0,00 (Lihat Lampiran 9).

Page 32: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

16

Gambar 8 Rata-rata Kerapatan Enhalus acoroides pada Stasiun Penelitian

Kerapatan lamun E. acoroides tertinggi terdapat pada substrat jenis pasir

karena jenis partikel substrat mempengaruhi pertumbuhan dan kerapatan lamun.

Sesuai dengan pernyataan Feryatun et al., (2012), yang menyatakan semakin

besar partikel sedimen maka akan semakin kecil kerapatan lamun, dan

hubungannya berlawanan arah. Kerapatan lamun paling sedikit terdapat pada

stasiun dengan substrat pecahan karang, karena pada stasiun ini terdapat banyak

pecahan karang yang besar sehigga akar lamun tidak dapat menancapkan akarnya

terlalu dalam dan memungkinkan untuk terlepas dari substrat. Sesuai dengan

pernyataan Frasiandini et al., (2012), bahwa kepadatan jenis lamun E. acoroides

tertinggi adalah pada jenis substrat yang lebih halus dan kepadatan lamun

terendah pada substrat yang kasar, serta kepadatan lamun berhubungan dengan

struktur morfologi dan anatomi lamun khususnya akar yang berfungsi sebagai

jangkar untuk memberi kekuatan, diperkuat dengan pernyataan Handayani et al.,

(2016), yang menyatakan semakin halus tekstur substrat semakin memungkinkan

lamun dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, karena memudahkan lamun

untuk menancapkan akar ke dalam substrat dan memungkinkan lamun untuk

mampu menyerap unsur-unsur hara yang ada di substrat sedimen sebagai sumber

makanan bagi lamun demikian sebaliknya.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pasir Pasir Berkarang Pecahan Karang

Kerapatan lamun Enhalus acoroides

tegakan/m²

81 ± 9,632 66,7 ± 24,004

31,7 ± 9,024

Page 33: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

17

Hasil dari analisis menunjukkan bahwa jenis substrat yang lebih halus dapat

mengikat kandungan organik yang dibutuhkan lamun lebih tinggi. Menurut

Maslukah. (2013), Sedimen yang halus memiliki persentase bahan organik lebih

tinggi dibandingkan sedimen yang kasar. Salah satu kandungan yang sangat

menunjang proses pertumbuhan lamun adalah tingginya kandungan bahan organik

didalam substrat. Diperkuat pernyataan Menurut Dahuri et al., (2001), yang

menyatakan komposisi jenis, luas tutupan dan sebaran lamun dapat dipengaruhi

ketersediaan nutrien pada substrat yang tidak merata sehingga lamun hanya

tumbuh pada titik tertentu.

4.2.2. Morfometrik Lamun

4.2.2.1. Panjang Daun

Pada penelitian ini didapatkan panjang daun di masing-masing substrat

bervariasi, dimana lamun pada substrat pasir memiliki rata-rata panjang daun 72,4

± 5,632 cm, dan pada substrat pasir berkarang rata-rata panjang daunnya 66,26 ±

3,578 cm, sedangkan rata-rata panjang daun pada pecahan karang adalah 61,81 ±

5,705 cm (Gambar 9).

Gambar 9 Rata-rata panjang daun lamun pada stasiun penelitian

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pasir Pasir Berkarang Pecahan Karang

Panjang Daun

cm

72,4 ± 5,632

66,26 ± 3,578 61,81 ± 5,705

Page 34: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

18

Hasil analisis one way anova menunjukan bahwa panjang daun pada ketiga

stasiun antara substrat pasir, pasir berkarang dan pecahan karang berbeda nyata

(p<0,05), dan selanjutnya hasil uji lanjut mempertegas bahwa lamun yang hidup

pada substrat pasir memiliki daun terpanjang dan pada substrat pecahan karang

memiliki daun terpendek, dimana nilai p nya adalah 0,00 (Lihat Lampiran 10).

Hal ini terjadi karena kerapatan lamun dipengaruhi oleh karakteristik substrat

tempat lamun tumbunya Sesuai dengan pernyataan De Silva, Amarasinghe.

(2007), yaitu karakteristik substrat berpengaruh terhadap morfologi dan

pertumbuhan lamun. Serta dimungkinkan hal ini terjadi karena pada substrat pasir

mampunyai kerapatan yang lebih tinggi sehingga panjang daun paling tinggi pada

substrat ini. Semakin besar kerapatan pada suatu daerah maka semakin besar nilai

produksi daun dan biomasaa lamun yang terdapat didalamnya. (Christon et al.,

2012). Diperkuat pernyataan Fortes. (1989) in Alie. (2010), bahwa besarnya

biomassa lamun bukan hanya merupakan fungsi dari ukuran tumbuhan, tetapi juga

merupakan fungsi dari kerapatan.

Pada substrat pasir jumlah kandungan bahan organik yang mengendap lebih

tinggi bila dibandingkan dengan substrat pasir berkarang dan terlebih pada

pecahan karang, karena bahan organik sangat dibutuhkan lamun untuk

pertumbuhan. Sesuai dengan keterangan Handayani et al., (2016), yaitu rata-rata

kandungan organik tertinggi pada jenis substrat yang lebih halus jika

dibandingkan dengan subtrat yang lebih kasar.

4.2.2.2. Lebar Daun

Rata-rata lebar daun yang didapatkan pada penelitian ini juga bervariasi di

masing-masing jenis substrat, dimana lamun pada substrat pasir memiliki rata-rata

lebar daun yaitu 1,493 ± 0,082 cm, pada substrat pasir berkarang yaitu 1,343 ±

0,062 cm, dan pada substrat pecahan karang yaitu 1,321 ± 0,072 cm (Gambar 10).

Page 35: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

19

Gambar 10 Rata-rata lebar daun lamun pada stasiun penelitian

Berdasarkan hasil analisis one way anova bahwa lebar daun lamun pada

ketiga jenis substrat baik itu substrat pasir, pasir berkarang maupun pecahan

karang berbeda nyata (p<0,05), dan selanjutnya hasil uji lanjut mempertegas

bahwa lamun yang hidup pada substrat pasir memiliki daun terlebar dan pada

substrat pecahan karang meiliki daun terkecil, dimana nilai p nya adalah 0,00

(Lihat Lampiran 11). Hal ini karena lamun pada substrat pasir pertumbuhannya

lebih fokus pada daun dibandingkan pada akar dan sedangkan pada substrat

pecahan karang pertumbuhan lamun lebih fokus pada akarnya. Hal ini sesuai

pernyataan Erftemeijer, Middleburg. (1993), yang mengatakan bahwa lamun

pada substrat yang kasar membutuhkan banyak akar karena lamun mengambil ±

90% nutrien untuk pertumbuhannya melalui sistem akar.

4.2.2.3. Jumlah Akar

Nilai rata-rata jumlah akar lamun Enhalus acoroiders yang didapatkan pada

penelitian ini yaitu pada substrat pasir 13,7 ± 2,773 akar, pada substrat pasir

berkarang yaitu 23,4 ± 2,242 akar, dan pada substrat pecahan karang yaitu 28,7 ±

3,192 akar (Gambar 11).

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

Pasir Pasir Berkarang Pecahan Karang

Lebar Daun

cm

1,321 ± 0,072 1,343 ± 0,062

1,493 ± 0,082

Page 36: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

20

Gambar 11 Rata-Rata Jumlah Akar Lamun Pada Stasiun Penelitian

Berdasarkan data yang didapatkan substrat pasir memiliki jumlah akar paling

sedikit, kemudian diikuti substrat pasir berkarang, sedangkan jumlah akar yang

paling banyak terdapat pada substrat pecahan karang. Dari hasil analisis one way

anova menunjukan bahwa jumlah akar pada setiap jenis substrat berbeda nyata

(p<0,05), dimana nilai p nya adalah 0,00 (Lihat Lampiran 12).

Hal ini dikarenakan pecahan karang mempunyai partikel substrat lebih kasar

dibandingkan pasir berkarang dan pasir, sehingga akar lamun pada jenis substrat

pecahan karang harus kuat mengikat substrat dan memerlukan banyak akar untuk

mengikat substrat, karena ukuran butir sedimen yang kasar serta tingkat porositas

yang besar dan seragam sehingga lamun E. acoroides memerlukan akar yang

lebih banyak untuk mencengkeram kuat substrat sesusai dengan penelitian

Badaria. (2007), di Teluk Banten, Lamun yang hidup pada substrat yang ukuran

butir sedimen kasar atau besar cenderung memiliki perakaran yang lebih kuat

dibandingkan yang hidup di substrat dengan ukuran butir sedimen lebih halus.

Serta diduga hasil ini bisa terjadi karena proses adaptasi lamun untuk memperoleh

nutrien sesuai kebutuhannya. Dugaan ini sesuai dengan penelitian Steven. (2013),

yang menyebutkan substrat pecahan karang memiliki tekstur yang lebih kasar

sehingga akar lamun sulit untuk menembus substrat dalam memperoleh nutrien.

0

5

10

15

20

25

30

35

Pasir Pasir Berkarang Pecahan Karang

Jumlah akar

Akar

28,7 ± 3,192

23,4 ± 2,224

13,7 ± 2,773

Page 37: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

21

Untuk tetap memperoleh nutrien yang cukup untuk pertumbuhannya maka salah

satu adaptasi yang dilakukan yaitu memperbanyak akar.

4.3. Kandungan Nutrien Dalam Sedimen

Nutrien dibutuhkan lamun dalam jumlah takaran yang cukup dan seimbang

agar terus tumbuh dan berkembang sesuai daur hidupnya. Hasil pengukuran

nutrien dibagi menjadi 2 yakni :

4.3.1. Nitrat

Gambar 12 Rata-Rata Kandungan Nitrat Pada Stasiun Penelitian

Nitrat adalah salah satu unsur hara yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan

lamun. Berdasarkan penelitian ini rata-rata nitrat pada substrat pasir sebesar 3,72

± 0,84 ppm, pada substrat pasir berkarang sebesar 1,90 ± 1,33 ppm, sedangkan

pada substrat pecahan karang sebesar 1,02 ± 1,55 ppm (Gambar 12). Hasil one

way anova menunjukkan bahwa kandungan nitrat pada substrat pasir, pasir

berkarang dan pecahan karang berbeda nyata (p<0,05) dengan tingkat

kemungkinan p adalah 0,00 dan selanjutnya hasil uji lanjut mempertegas bahwa

kandungan nitrat paling tinggi terdapat pada substrat pasir dan paling rendah

-1.00

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

pasir pasir berkarang pecahan karang

Rata-rata kandungan nitrat pada substrat

ppm

3,72 ± 0,83

1,90 ± 1,34

1,02 ± 1,54

Page 38: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

22

terdapat pada substrat pecahan karang dimana menunjukkan perbedaan yang

sangat signifikan (lihat lampiran 13).

Dimana pada penelitian ini pasir merupakan substrat dengan konsentrasi nitrat

tertinggi dan nitrat dengan konsentrasi terendah pada substrat pecahan karang.

Berdasarkan Olsen, Dean. (1957) in Monoarfa. (1992), membagi konsentrasi

nitrat dalam tanah menjadi 3 bagian yaitu <3 ppm = rendah, 3 – 10 ppm =

sedang, dan >10 ppm = tinggi, berdasarkan hasil penelitian ini kisaran nitrat pada

stasiun dengan substrat pasir berada pada konsentrasi sedang namun pada substrat

pasir berkarang dan pecahan karang berada pada konsentrasi rendah. Disini dapat

dilihat sedimen halus lebih tinggi nilainya dibandingkan sedimen yang lebih kasar

seperti pada substrat pasir berkarang dan pecahan karang. Dimana dalam hal

penyerapan nitrat, pasir berkarang maupun pecahan karang kurang baik bila

dibandingkan dengan pasir. Sesuai dengan pendapat Tomascik et al., (1997), yang

mengatakan bahwa sedimen halus mampu menyerap nitrat lebih tinggi

dibandingkan dengan sedimen kasar.

4.3.2. Fosfat

Gambar 13 Rata-Rata Kandungan Fosfat Pada Stasiun Penelitian

0.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

pasir pasir berkarang pecahan karang

Rata-rata kandungan fosfat pada substrat

ppm

0,32 ± 0,78

0,17 ± 0,43

0,37 ± 0,90

Page 39: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

23

Fosfat merupakan unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh lamun untuk

tumbuh dan sangat berpengaruh terhadap kandungan biomassa dan pertumbuhan

lamun. Berdasarkan penelitian ini nilai rata-rata fosfat pada substrat pasir sebesar

0,32 ± 0,19 ppm, pada substrat pasir berkarang sebesar 0,17 ± 0,10 ppm,

sedangkan pada substrat pecahan karang sebesar 0,37 ± 0,20 ppm. Hasil uji one

way anova menunjukkan bahwa kandungan fosfat pada substrat pasir, pasir

berkarang dan pecahan karang tidak berbeda nyata (p<0.05) dengan tingkat

kemungkinan yang didapat nilai p adalah 0.60 sehingga tidak perlu dilakukan uji

lanjut. Pada penelitian ini didapatkan hasil fosfat pada substrat pecahan karang

dengan konsentrasi tertinggi dan fosfat dengan konsentrasi terendah pada substrat

pasir berkarang. Berdasarkan pernyataan Olsen, Dean. (1957) in Monoarfa.

(1992), membagi konsentrasi fosfat dalam tanah menjadi 4 bagian yaitu, < 3

ppm(sangat rendah), 3 – 7 (rendah) ppm, 7 – 20 (sedang) ppm, dan > 20 (tinggi)

ppm. maka kandungan fosfat sedimen pada tiap jenis substrat tergolong sangat

rendah.

4.4. Pengaruh Substrat Terhadap Kerapatan dan Morfometrik Lamun

E. acoroides Serta Nutrien

Hasil penelitian ini mununjukkan bahwa substrat menentukan sejauh mana

lamun tumbuh. Pada umumnya lamun mampu tumbuh pada semua jenis substrat

mulai dari subsrtat pasir sampai substrat pecahan karang. Komposisi jenis substrat

yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan kerapatan dan morfometrik seperti

panjang daun, lebar daun dan jumlah akar lamun E. acoroides yang sangat

signifikan atau memperlihatkan adanya pengaruh yang nyata (Lihat Lampiran

8,9,10 dan 11). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Hasanudin. (2013), yang

menyatakan kerapatan dan morfometrik lamun dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain adalah substrat.

Kerapatan dan morfometrik lamun (panjang dan lebar daun) tertinggi

ditemukan pada substrat pasir sedangkan morfometrik (jumlah akar) dengan

jumlah terbanyak ditemukan pada substrat pecahan karang. Hal ini disebabkan

karena pada substrat pasir perairannya relatif tenang sehingga lamun dapat

tumbuh dengan baik pada bagian daun. sesuai dengan pernyataan Riniatsih dan

Page 40: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

24

Kushartono. (2009), yang mangatakan bahwa perairan yang lemah akan

mengendapkan partikel yang halus, pada perairan tenang pertumbuhan lamun

lebih terpusat pada daun baik itu panjang maupun lebar. Sedangkan pada jenis

substrat yang lebih kasar seperti pecahan karang biasa perairan tersebut lebih

bergelombang. sejalan dengan pernyataan Riniatsih, Kushartono. (2009), yang

mangatakan bahwa perairan yang bergelombang mengendapkan partikel dengan

ukuran besar, sehingga puncak helaian daun seringkali terkikis oleh gelombang,

dan juga menyebabkan pertumbuhan lamun lebih terpusat pada akar daripada

daun karena untuk mempertahankan diri pada perairan yang bergelombang dan

substrat yang kasar.

Pada sedimen yang sebagai habitat hidup lamun banyak terdapat mikro

organisme pengurai, sehingga daun lamun dan serasah-serasah yang jatuh di

sekitar padang lamun dapat dengan cepat terurai oleh bakteri pengurai. Hasil

daripada penguraian daun dan serasah-serasah yang terjadi pada sekirar tempat

tumbuh lamun ini sendiri yang nantinya akan menjadi nutrien-nutrien yang sangat

dibutuhkan oleh organisme-organisme khususnya lamun itu sendiri, dan nutrien

dalam ekosistem lamun memberikan kontribusi yang penting untuk pertumbuhan

dan perkembangan lamun, sehingga pada ekosistem lamun ini dapat dikatakan

sebagai ekosistem yang mandiri. Sesuai dengan pernyataan wattayakon. (1998) in

Handayani et al., (2016), yang menyatakan sumber utama fosfat dan nitrat pada

ekosistem lamun berasal dari ekosistem itu sendiri melalui proses penguraian,

pelapukan, dekomposisi tumbuhan dan organisme mati serta buangan limbah

daratan yang akan terurai oleh bakteri menjadi zat hara berupa nutrien yang

dimanfaatkan oleh tumbuhan laut seperti lamun untuk proses pertumbuhan dan

perkembangannya.

Pada hasil penelitian ini tentang pengaruh substrat terhadap kandungan

nutrien menunjukkan variasi, dimana jenis substrat yang berbeda menunjukan

kandungan nitrat dengan nilai yang signifikan atau beda nyata sehingga ada

pengaruh jenis substrat terhadap kandungan nitrat, namun jenis substrat yang

berbeda menunjukan kandungan fosfat dengan nilai yang tidak signifikan atau

tidak beda nyata sehingga tidak ada pengaruh jenis substrat terhadap kandungan

fosfat.

Page 41: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

25

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

Kerapatan dan morfometrik lamun E. acoroides pada jenis substrat yang

berbeda di perairan Teluk Bakau Kabupaten Bintan mununjukkan hasil uji one

way anova (p<0.05) dengan nilai p nya adalah 0,00 atau dapat dikatakan

berbeda nyata yang berarti jenis substrat mempengaruhi kerapatan dan

morfometrik lamun E. acoroides.

Kandungan nutiren di perairan Teluk Bakau Kabupaten Bintan pada jenis

substrat berbeda yang ditumbuhi oleh lamun E. acoroides memiliki kandungan

nitrat yang berbeda nyata, yang berarti jenis substrat berpengaruh terhadap

kandungan nitrat dalam sedimen, namun kandungan fosfatnya tidak berbeda

nyata, yang berarti jenis substrat tidak berpengaruh terhadap kandungan fosfat

dalam sedimen.

Hasil analisis data secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa H1 diterima

yaitu ada pengaruh jenis substrat yang berbeda terhadap kerapatan dan

morfometrik lamun E. acoroides serta kandungan nutrien pada substrat

walaupun pada kandungan fosfat tidak berbeda nyata terhadap jenis substrat.

5.2. Saran

Adapun saran penelitian ini adalah:

Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang spesifik tentang faktor lingkungan

yang mempengaruhi kerapatan dan morfometrik lamun E. acoroides pada

sepanjang pertumbuhannya.

Perlu diadakan penelitian untuk melengkapi penelitian ini yaitu tentang

pengaruh perbedaan nutrien sedimen dan nutrien perairan terhadap kerapatan

dan morfometrik lamun E. acoroides.

Perlu dilakukan penelitian skala laboratrium tentang pengaruh jenis substrat

terhadap kerapatan dan morfometrik lamun E. acoroides.

Page 42: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

26

DAFTAR PUSTAKA

Alie, K., 2010. Pertumbuhan dan biomassa lamun Thalassia hemprichii di

Perairan Pulau Bone Batang, Kepulauan Spermonde, Sulawesi Selatan. Jurnal

Sains MIPA. 16(2): 105-110.

Amri, K., Setiadi, D., Qayim, I., Djokosetianto, D., 2010. Dampak aktivitas

antropogenik terhadap kualitas perairan habitat padang lamun di Kepulauan

Spermonde Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Kelautan.

Azkab, M.H., 1994. Transplantasi lamun Thalassia hemprichii (Ehrenb) aschers

di rataan terumbu Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Dalam Teluk Jakarta; biologi,

budidaya, oseanografi, geologi dan kondisi perairan (M.K. Moosa, D. P.

Praseno dan Sukarno, eds). Puslitbang Oseanografi-LIPI. 105-111.

Azkab, M.H., 2000. Struktur dan fungsi pada komunitas lamun. Oseana, 25(3) :

0216-1877.

Badaria, S., 2007. Laju pertumbuhan lamun Enhalus acoroides pada dua substrat

berbeda di Teluk Banten. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.

Carlo, G.D & McKenzie, L., 2011. Seagrass syllabus a training manual for

resource managers, World Segress Association, Conservation International.

Lacap, C.D.A., Vermaat, J.E., Rollon, R.N., Nacorda, HM., 2002. Propagule

dispersal of the SE Asian seagrasses Enhalus acoroides and Thalassia

hemprichii. Marine Ecology Progress Series. 235: 75–80.

Criston., Djunaidi, O.S., Purba, N.P., 2012. Pengaruh tinggi pasang surut terhadap

pertumbuhan dan biomassa daun lamun Enhalus acoroides di Pulau Pari

Kepulauan Seribu Jakarta, Jurnal Kelautan dan Perikanan, 3(3): 287-294.

Dahuri, R., Jacub, R., Sapta, P.G., Sitepu, M.J., 2001. Pengelolaan sumberdaya

wilayah pesisir dan lautan terpadu. PT Pradnya Paramita, 1(1): 22-27

De Silva, K.H.W.L and Amarasinghe, M.D., 2007. Substrate characteristics and

species diversity of marine angiosperms in a micro-tidal basin estuary on West

Coast Of Sri Lanka. Sri Lanka Journal Aquatic Sciences. 1(2): 103-114.

Den Hartog, C., 1970. TheSea-grasses of the World. Northholland Publishing

Company. 59 (1): 27742.

Erftemeijer, P.L.A., & Middelburg, J., 1993. Sediment-nutrient interaction in

tropical seagrass beds: a comparasion between a terigeneus and a carbonat

sedimentary environmental In South Sulawesi. Marine Progress Series. 102:

187-198.

Page 43: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

27

Feryatun, F., Hendrarto, B, and Widyorini., 2012. Kerapatan dan distribusi lamun

(seagrass) berdasarkan zona kegiatan yang berbeda di Perairan Pulau

Pramuka, Kepulauan Seribu. Journal Of Management Of Aquatic Resources.

12(1): 1-7

Frasiandini, I., Puspawati, R.P., Indah, N.K., 2012. Struktur morfologi dan

anatomi syringodium isoetifolium di Pantai Kondang Merak Malang. Lentera

Bio (Berkala Ilmiah Biologi). 1(2): 67-74.

Ghufron, M., Kordi, K., 2011. Ekosistem lamun (seagrass). Pustaka Nasional RI,

Jakarta.

Handayani, D.R., Armid., Emiyarti., 2016. Hubungan kandungan nutrien dalam

substrat terhadap kepadatan lamun di Perairan Desa Lalowaru Kecamatan

Moramo Utara. 1(2): 2503-0396

Hassanudin, R., 2013. Hubungan antara kerapatan dan morfometrik lamun

enhalus acoroides dengan substrat dan nutrien di Pulau Sarappo Lompo Kab.

Pangkep. [Skripsi]. Universitas Hasanudin.

Irfania, R., 2009. Pengukuran nilai acoustic backscattering strength berbagai tipe

substrat dasar Perairan Arafura Dengan Instrumen Simrad Ek60. [Skripsi].

Institut Pertanian Bogor.

KEPMEN LH NO. 51 Tahun 2004 tentang baku mutu kualitas air laut untuk biota

laut. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup.

Kiswara, W., 1992. Vegetasi lamun di daratan terumbu Pulau Pari, Pulau-pulau

Seribu Jakarta. Oseanologi Indonesia. 25: 31-49.

Kiswara, W., Hutomo, M., 1985. Habitat dan sebaran geografik lamun, Lembaga

pengetahuan Indonesia, Oseanologi Indonesia. 10(1): 21-30.

Kiswara, W., 1997. Struktur komunitas padang lamun Perairan Indonesia.

Inventarisasi dan Evaluasi Potensi Laut-Pesisir II, Jakarta. P3O LIPI. 54- 61.

Kiswara, W., 2004. Uptake and allocation of 13c by Enhalus Acoroides at sites

differing in light aviability. Aquabotic Botany, Research Center for

Oceanography, Indonesian Institute of Science 81: 353-366.

Maabuat, P.V., Sampeakalo, J., Simbala, H.E.I., 2012. keanekaragaman lamun di

pesisir pantai Molas, Kecamatan Bunaken Kota Manado. Jurnal bioslogos.

2(1).

Maslukah, L., 2013. Hubungan antara konsentrasi logam berat Pb, Cd, Cu, Zn

dengan bahan organik dan ukuran butir dalam sedimen di Estuari Banjir Kanal

Barat. Buletin Oseanografi Marina 2: 55 – 62.

Page 44: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

28

McRoy, C,P., Barsdate, R.J., Nebert, M., 1972. Phosphorus cycling in an eelgrass

(Z. marina L.) Ecosystem. Limnology Oceanography. 17: 58–67.

Monoarfa, W.D., 1992. Pemanfaatan limbah pabrik gula blotong dalam produksi

klekap pada tanah tambak berstekstur liat. [Skripsi]. Universitas Hasanudin.

Newmaster, A.F., Berg, K.J., Ragupathy, S., Palanisamy, M., Sambandan. K.,

Newmaster, S.G., 2011. Local knowladge and conservation seagrass in the

tamil nadu state of India. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine. 7(1): 37.

Nybakken, J.W., 1988. Biologi laut suatu pendekatan ekologis. Gramedia, Jakarta.

Philips, R.C and Menez, E.G., 1998. Seagrass, Smithsonian institution press,

Washington, D.C.

Riniatsih, I., Kushartono, E.W., 2009. Substrat dasar dan parameter oseanografi

sebagai penentu keberadaan gastropoda dan bivalvia Pantai Sluke Kabupaten

Rembang. 14: 9853-7291.

Rollón, R.N., Steveninck, E.D.R.V., Vierssen, W.V., 2003. Spatio-temporal

variation in sexual reproduction of the tropical seagrass Enhalus acoroides

(l.f.) royle in Cape Bolinao, NW Philippines, UNESCO-IHE Institute for Water

Education. Aquatic Botany. 76: 339–354.

Sitorus, S.A.R.S., 2011. Kajian sumberdaya lamun untuk pengembangan

ekowisata di Desa Teluk Bakau, Kepulauan Riau. [Skripsi]. Institut Pertanian

Bogor.

Steven., 2013. Pengaruh perbedaan substrat terhadap pertumbuhan semaian dari

biji lamun Enhalus acoroides. [Skripsi]. Universitas Hasanudin.

Supriadi., Richardus, F., Kaswadji., Dietrich, G., Bengen., Hutomo, M., 2012.

Produtivitas komunitas lamun di Pulau Barranglopo Makasar. Jurnal akuatika.

3(2): 0853-2523.

Tomascik, T., Mah, A.J., Nonji, A., Moosa, M.K., 1997. The Ecologi Of

Indonesian seas part two. Jurnal, The ecologi of Indonesia series. Periplus

Edition. Vol 7.

Verheij, E., 1993. Marine plants on the reefs of the spermonde archipelago, Sw

Sulawesi, Indonesia: Aspects Of Taxonomy, Floristics, And Ecology, Hortus

Botanicus. Rijksherbarium / Hortus Botanicus 245-264.

Wattayakorn, G., Wolanski, E., Kjerfve, B., 1998. Mixing, Trapping and

outwelling in the klong ngao mangrove swamp, Thailand. Estuari. Coastal

Shelf Science. 31: 667-688.

Page 45: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

29

LAMPIRAN

Page 46: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 1. Kerapatan Lamun Enhalus acoroides dan Titik Koordinat Perplot

Lampiran 2. Panjang Daun

No Kerapatan Koordinat lokasi

Pasir X Y

1 93 104.657471 1.048621

2 94 104.657339 1.048462

3 81 104.657277 1.048338

4 82 104.657356 1.048206

5 70 104.657215 1.048153

6 69 104.657145 1.048021

7 85 104.657047 1.047950

8 80 104.656933 1.047826

9 75 104.656783 1.047738

Jumlah 729

rata-

rata

81

No Kerapatan Koordinat lokasi

Pasir

Berkarang

X Y

1 119 104.656103 1.049574

2 77 104.656006 1.049451

3 71 104.655953 1.049336

4 33 104.655829 1.049345

5 52 104.655728 1.049221

6 60 104.655723 1.049186

7 59 104.655688 1.049071

8 77 104.655573 1.049018

9 53 104.655538 1.048895

Jumlah 601

rata-

rata

66,7

No Kerapatan Koordinat lokasi

Pecahan

Karang

X Y

1 24 104.655026 1.050925

2 22 104.654973 1.050784

3 32 104.654920 1.050696

4 46 104.654814 1.050651

5 23 104.654770 1.050528

6 27 104.654752 1.050395

7 36 104.654646 1.050351

8 45 104.654567 1.050192

9 31 104.654558 1.050033

Jumlah 286

rata-

rata

31,7

Page 47: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 2. Panjang Daun

Panjang Daun Pada Substrat Pasir

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 74,1 84,1 76 68 70,2 67,3 96,5 71 67,2

2 73,7 71 60 57,9 66,3 58 82 56,9 75,5

3 74 81,6 71,5 77,2 75 69,6 87,5 75,7 62,8

4 74,5 69 69,3 76 81,5 71,8 90,5 66,5 68,5

5 74,7 64,8 73,2 66,9 92,5 75,8 64,5 66,4 61

Jumlah 371 370,5 350 346 385,5 342,5 421 336,5 335

rata-rata 74,2 74,1 70 69,2 77,1 68,5 84,2 67,3 67

Panjang Daun Pada Substrat Pasir Berkarang

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 59,5 64 64,4 58,5 76,8 70,5 60,5 65,5 73,4

2 71 73 48,5 60,3 72 65,4 68 63 71

3 65,4 69,5 63 68 65,4 65 56,8 62,5 68,6

4 69,5 59 57,6 70,2 69,9 67 63 70,4 75,5

5 64,1 61,5 73 67 71,4 74,1 63,2 61,6 74

Jumlah 329,5 327 306,5 324 355,5 342 311,5 323 362,5

rata-rata 65,9 65,4 61,3 64,8 71,1 68,4 62,3 64,6 72,5

Page 48: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Panjang Daun Pada Substrat Pecahan Karang

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 63 51,4 71,4 60,1 59 65 71 51 60

2 71 52 69,3 64,6 70,4 64,5 58,9 54 65,4

3 68,5 47,5 51,6 65 65 66,6 61 56,2 61

4 67,6 49,8 63,5 62,7 65,6 65,2 73,4 53 56,8

5 72,9 53,8 58,7 63,6 58 65,7 66,7 57,3 62,8

Jumlah 343 254,5 314,5 316 318 327 331 271,5 306

rata-rata 68,6 50,9 62,9 63,2 63,6 65,4 66,2 54,3 61,2

Rata-Rata Panjang Daun Enhalus acoroides

Panjang Daun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rata-rata

Pasir 74,2 74,1 70 69,2 77,1 68,5 84,2 67,3 67 72,4

Pasir Berkarang

65,9 65,4 61,3 64,8 71,1 68,4 62,3 64,6 72,5 66,25

Pecahan Karang 68,6 50,9 62,9 63,2 63,6 65,4 66,2 54,3 61,2 61,81

Page 49: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 3. Lebar Daun

Lebar Daun Pada Substrat Pasir

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 1.5 1.5 1.71 1.5 1.6 1.5 1.5 1.4 1.5

2 1.5 1.35 1.7 1.4 1.5 1.5 1.5 1.4 1.5

3 1.6 1.4 1.6 1.5 1.55 1.35 1.5 1.4 1.5

4 1.5 1.4 1.65 1.65 1.45 1.4 1.5 1.4 1.5

5 1.4 1.35 1.59 1.7 1.5 1.35 1.5 1.4 1.5

Jumlah 7.5 7 8.25 7.75 7.6 7.1 7.5 7 7.5

rata-rata 1,5 1,4 1,65 1,55 1,52 1,42 1,5 1,4 1,5

Lebar Daun Pada Substrat Pasir Berkarang

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 1.4 1.3 1.4 1.3 1.3 1.3 1.4 1.3 1.4

2 1.4 1.3 1.4 1.2 1.3 1.4 1.4 1.3 1.4

3 1.4 1.25 1.35 1.25 1.35 1.3 1.4 1.3 1.4

4 1.4 1.3 1.4 1.2 1.4 1.3 1.4 1.3 1.4

5 1.4 1.35 1.5 1.2 1.3 1.3 1.4 1.3 1.4

Jumlah 7 6.5 7.05 6.15 6.65 6.6 7 6.5 7

rata-rata 1,4 1,3 1,41 1,23 1,33 1,32 1,4 1,3 1,4

Page 50: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lebar Daun Pada Substrat Pecahan Karang

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 1.4 1.2 1.35 1.4 1.4 1.3 1.25 1.25 1.4

2 1.4 1.25 1.35 1.4 1.4 1.3 1.3 1.2 1.35

3 1.4 1.25 1.3 1.35 1.4 1.35 1.25 1.2 1.3

4 1.4 1.2 1.35 1.4 1.4 1.3 1.25 1.2 1.35

5 1.4 1.25 1.4 1.35 1.4 1.3 1.25 1.2 1.35

Jumlah 7 6.15 6.75 6.9 7 6.55 6.3 6.05 6.75

rata-rata 1,4 1,23 1,35 1,38 1,4 1,31 1,26 1,21 1,35

Rata-Rata Lebar Daun Enhalus acoroides

Lebar Daun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rata-rata

Pasir 1,5 1,4 1,65 1,55 1,52 1,42 1,5 1,4 1,5 1,493

Pasir Berkarang 1,4 1,3 1,41 1,23 1,33 1,32 1,4 1,3 1,4 1,343

Pecahan Karang 1,4 1,23 1,35 1,38 1,4 1,31 1,26 1,21 1,35 1,321

Page 51: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 4. Jumlah Akar

Jumlah Akar Pada Substrat Pasir

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 18 22 10 12 20 10 13 16 13

2 14 17 11 11 13 9 12 12 16

3 12 23 15 9 16 11 14 9 12

4 11 15 13 10 17 14 10 15 17

5 15 18 11 13 19 11 11 13 17

Jumlah 70 95 60 55 85 55 60 65 75

rata-rata 14 19 12 11 17 11 12 13 15

Jumlah Akar Pada Substrat Pasir Berkarang

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 26 30 26 18 18 28 24 30 25

2 20 20 25 19 20 23 26 25 17

3 23 23 28 20 25 21 21 28 20

4 27 26 30 23 23 18 30 31 22

5 24 21 21 20 29 20 19 21 21

Jumlah 120 120 130 100 115 110 120 135 105

rata-rata 24 24 26 20 23 22 24 27 21

Page 52: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Jumlah Akar Pada Substrat Pecahan Karang

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 40 30 27 30 25 23 23 35 32

2 39 31 21 21 28 29 34 23 26

3 29 25 31 23 23 35 26 27 37

4 34 42 37 25 37 27 28 26 25

5 38 27 19 31 27 16 29 24 30

Jumlah 180 155 135 130 140 130 140 135 150

rata-rata 36 31 27 26 28 26 28 27 30

Rata-Rata Jumlah Akar Enhalus acoroides

Jumlah Akar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rata-rata

Pasir 14 19 12 11 17 11 12 13 15 13,7

Pasir Berkarang 24 24 26 20 23 22 24 27 21 23,4

Pecahan Karang 36 31 27 26 28 26 28 27 30 28,7

Page 53: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 5. Kandungan Nutrien Sedimen

SUBSTRAT NUTRIEN

nitrat fosfat

PASIR 2.3 0.442

PASIR 4.3 0.245

PASIR 3.6 0.251

PASIR 4.4 0.175

PASIR 3.4 0.325

PASIR 2.5 0.138

PASIR 4.2 0.481

PASIR 4.5 0.129

PASIR 4.3 0.721

jumlah 33.5 2.907

rata-rata 3.72 0.32

SUBSTRAT NUTRIEN

nitrat fosfat

PASIR

BERKARANG

0 0.242

PASIR

BERKARANG

1.6 0.326

PASIR

BERKARANG

1.4 0.245

PASIR

BERKARANG

4.2 0.046

PASIR

BERKARANG

3 0.104

PASIR

BERKARANG

3.4 0.01

PASIR

BERKARANG

1.3 0.19

PASIR

BERKARANG

1.4 0.245

PASIR

BERKARANG

0.8 0.159

jumlah 17.1 1.567

rata-rata 1.90 0.17

SUBSTRAT NUTRIEN

nitrat fosfat

PECAHAN

KARANG

0 0.304

PECAHAN

KARANG

0 0.328

PECAHAN

KARANG

0 0.564

PECAHAN

KARANG

3 0.205

PECAHAN

KARANG

2.7 0.046

PECAHAN

KARANG

3.5 0.23

PECAHAN

KARANG

0 0.623

PECAHAN

KARANG

0 0.417

PECAHAN

KARANG

0 0.58

jumlah 9.2 3.297

rata-rata 1.02 0.37

Page 54: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 6. Substrat Pasir

LINE 1 AYAKAN TINGKAT KE -

PLOT 1 (2360) 2 (2000) 3 (1180) 4 (500) 5 (250) 6 (125) 7 (106) 8 (63)

1 0 0 10.42 16.55 19.69 32.9 5.57 14.87

2 0 0 9.03 22.39 26.56 29.24 4.77 8.01

3 0 0 11.92 19.73 23.3 27.56 6.34 11.15

4 0 0 14.67 19.41 21.9 30.67 3.6 9.75

5 0 0 5.1 25.98 23.41 35.22 3.45 6.84

6 0 0 12.75 24.04 20.74 31.01 3.97 7.49

7 0 0 10.09 20.39 22.61 30.4 4.21 12.3

8 0 0 7.29 31.35 21.83 25.78 3.15 10.6

9 0 0 10.37 24.19 27.08 26.42 5.35 6.59

jumlah 0 0 91.64 204.03 207.12 269.2 40.41 87.6

rata-rata 0 0 10.182 22.67 23.013 29.911 4.49 9.733

Page 55: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran
Page 56: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 7. Substrat Pasir Berkarang

LINE 2 AYAKAN TINGKAT KE -

PLOT 1 (2360) 2 (2000) 3 (1180) 4 (500) 5 (250) 6 (125) 7 (106) 8 (63)

1 16.25 4.94 9.92 31.13 20.57 14.18 1.99 1.02

2 14.56 3.38 8.17 30.45 21.25 19.27 2.13 0.79

3 13.68 3.32 8.7 25.15 23.96 21.74 2.29 1.16

4 14.4 3.22 10.27 28.74 18.77 21.94 1.6 1.06

5 12.16 4.16 12.26 30.75 25.95 12.41 1.75 0.56

6 9.65 3.51 10.18 32.57 26.4 13.83 2.53 1.33

7 13.19 3.51 10.18 24.41 24.02 19.32 3.31 2.06

8 13.52 3.46 14.29 32.45 19.2 14.41 1.25 1.42

9 15.41 3.14 10.01 36.02 15.94 14.54 2.72 2.22

jumlah 122.82 32.64 93.98 271.67 196.06 151.64 19.57 11.62

rata-rata 13.646 3.626 10.442 30.185 21.784 16.848 2.174 1.291

Page 57: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran
Page 58: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 8. Substrat Pecahan Karang

LINE 3 AYAKAN TINGKAT KE -

PLOT 1 (2360) 2 (2000) 3 (1180) 4 (500) 5 (250) 6 (125) 7 (106) 8 (63)

1 78.46 4.35 7.89 3.2 2.16 2.39 0.09 1.46

2 84.76 3.17 2.99 2.71 3.19 2.05 0.95 0.18

3 82.45 2.07 4.79 1.69 2.76 3.43 0.89 1.92

4 79.84 5.77 4.64 2.87 1.46 3.89 0.46 1.07

5 77.63 5.12 8.13 3.52 0.89 3.48 0.26 0.97

6 87.16 1.22 3.15 1.87 1.19 2.96 0.67 1.78

7 80.64 2.38 6.05 2.23 2.19 2.69 1.04 2.78

8 81.06 3 7.07 1.02 0.71 4.65 0.76 1.73

9 86.28 2.35 2.32 1.84 2.03 2.18 1.07 1.93

jumlah 738.28 29.43 47.03 20.95 16.58 27.72 6.19 13.82

rata-rata 82.031 3.27 5.225 2.327 1.842 3.08 0.687 1.535

Page 59: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran
Page 60: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 9. Hasil Analisis One Way Anova “Pengaruh Jenis Substrat Terhadap Kerapatan Lamun E. acoroides”

Tests of Normality

substrat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

kerapatan lamun

pasir ,144 9 ,200* ,961 9 ,805

pasir berkarang ,224 9 ,200* ,906 9 ,290

pecahan karang ,157 9 ,200* ,893 9 ,212

Test of Homogeneity of Variances

kerapatan lamun

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2,902 2 24 ,074

ANOVA

kerapatan lamun

Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

Between Groups 11382,296 2 5691,148 22,752 ,000

Within Groups 6003,333 24 250,139

Total 17385,630 26

Page 61: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Multiple Comparisons

Dependent Variable: kerapatan lamun

LSD

(I) substrat (J) substrat Mean Difference

(I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Pasir pasir berkarang 13,77778 7,45563 ,077 -1,6099 29,1654

pecahan karang 48,77778* 7,45563 ,000 33,3901 64,1654

pasir berkarang Pasir -13,77778 7,45563 ,077 -29,1654 1,6099

pecahan karang 35,00000* 7,45563 ,000 19,6123 50,3877

pecahan karang Pasir -48,77778

* 7,45563 ,000 -64,1654 -33,3901

pasir berkarang -35,00000* 7,45563 ,000 -50,3877 -19,6123

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 62: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 10. Hasil Analisis One Way Anova “Pengaruh Jenis Substrat Terhadap Panjang Daun Lamun E. acoroides”

Tests of Normality

substrat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

panjang daun

pasir ,184 9 ,200* ,899 9 ,247

pasir berkarang ,180 9 ,200* ,966 9 ,859

pecahan karang ,263 9 ,073 ,824 9 ,038

Test of Homogeneity of Variances

panjang daun

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

,382 2 24 ,687

ANOVA

panjang daun

Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

Between Groups 1040,667 2 520,333 68,116 ,000

Within Groups 183,333 24 7,639

Total 1224,000 26

Page 63: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Panjang Daun Lamun

LSD

(I) substrat (J) substrat Mean Difference

(I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Pasir Pasir Berkarang 7,88889

* 2,97526 ,014 1,7482 14,0295

Pecahan Karang 13,36667* 2,97526 ,000 7,2260 19,5073

Pasir Berkarang Pasir -7,88889

* 2,97526 ,014 -14,0295 -1,7482

Pecahan Karang 5,47778 2,97526 ,078 -,6629 11,6184

Pecahan Karang Pasir -13,36667

* 2,97526 ,000 -19,5073 -7,2260

Pasir Berkarang -5,47778 2,97526 ,078 -11,6184 ,6629

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 64: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 11. Hasil Analisis One Way Anova “Pengaruh Jenis Substrat Terhadap Lebar Daun Lamun E. acoroides”

Tests of Normality

substrat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Lebar Daun Lamun

Pasir ,200 9 ,200* ,905 9 ,280

Pasir Berkarang ,262 9 ,076 ,876 9 ,141

Pecahan Karang ,210 9 ,200* ,899 9 ,248

Test of Homogeneity of Variances

Lebar Daun Lamun

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,106 2 24 ,900

ANOVA

Lebar Daun Lamun

Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

Between Groups ,158 2 ,079 15,178 ,000

Within Groups ,125 24 ,005

Total ,283 26

Page 65: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Lebar Daun Lamun

LSD

(I) substrat (J) substrat Mean Difference

(I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Pasir Pasir Berkarang ,15000

* ,03401 ,000 ,0798 ,2202

Pecahan Karang ,17222* ,03401 ,000 ,1020 ,2424

Pasir Berkarang Pasir -,15000

* ,03401 ,000 -,2202 -,0798

Pecahan Karang ,02222 ,03401 ,520 -,0480 ,0924

Pecahan Karang Pasir -,17222

* ,03401 ,000 -,2424 -,1020

Pasir Berkarang -,02222 ,03401 ,520 -,0924 ,0480

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 66: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 12. Hasil Analisis One Way Anova “Pengaruh Jenis Substrat Terhadap Jumlah Akar Lamun E. acoroides”

Tests of Normality

substrat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Jumlah Akar Lamun

Pasir ,184 9 ,200* ,899 9 ,247

Pasir Berkarang ,180 9 ,200* ,966 9 ,859

Pecahan Karang ,263 9 ,073 ,824 9 ,038

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah Akar Lamun

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,382 2 24 ,687

ANOVA

Jumlah Akar Lamun

Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

Between Groups 1040,667 2 520,333 68,116 ,000

Within Groups 183,333 24 7,639

Total 1224,000 26

Page 67: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Jumlah Akar Lamun

LSD

(I) substrat (J) substrat Mean Difference (I-

J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Pasir Pasir Berkarang -9,66667

* 1,30289 ,000 -12,3557 -6,9776

Pecahan Karang -15,00000* 1,30289 ,000 -17,6890 -12,3110

Pasir Berkarang Pasir 9,66667

* 1,30289 ,000 6,9776 12,3557

Pecahan Karang -5,33333* 1,30289 ,000 -8,0224 -2,6443

Pecahan Karang Pasir 15,00000

* 1,30289 ,000 12,3110 17,6890

Pasir Berkarang 5,33333* 1,30289 ,000 2,6443 8,0224

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 68: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 13. Hasil Analisis One Way Anova “Kandungan Nitrat Pada Sedimen”

Tests of Normality

JenisSubstrat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kandungan Nitrat Pada

Substrat

PASIR ,194 9 ,200* ,930 9 ,486

PASIR BERKARANG ,255 9 ,095 ,928 9 ,466

PECAHAN KARANG ,192 9 ,200* ,849 9 ,072

Test of Homogeneity of Variances

Kandungan Nitrat Pada Substrat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

14,370 2 24 ,000

ANOVA

Kandungan Nitrat Pada Substrat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 57,267 2 28,634 42,650 ,000

Within Groups 16,113 24 ,671

Total 73,380 26

Page 69: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Kandungan Nitrat Pada Substrat

LSD

(I) JenisSubstrat (J) JenisSubstrat Mean Difference

(I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

PASIR

PASIR BERKARANG 1,84444* ,38625 ,000 1,0473 2,6416

PECAHAN KARANG 3,56667* ,38625 ,000 2,7695 4,3639

PASIR BERKARANG PASIR -1,84444

* ,38625 ,000 -2,6416 -1,0473

PECAHAN KARANG 1,72222* ,38625 ,000 ,9250 2,5194

PECAHAN KARANG

PASIR -3,56667* ,38625 ,000 -4,3639 -2,7695

PASIR BERKARANG -1,72222* ,38625 ,000 -2,5194 -,9250

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 70: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 14. Hasil Analisis One Way Anova “Kandungan Fosfat Pada Sedimen”

Tests of Normality

JenisSubstrat Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kandungan Fosfat Pada

Substrat

PASIR ,200 9 ,200* ,895 9 ,222

PASIR BERKARANG ,188 9 ,200* ,948 9 ,673

PECAHAN KARANG ,177 9 ,200* ,947 9 ,661

Test of Homogeneity of Variances

Kandungan Fosfat Pada Substrat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,865 2 24 ,177

ANOVA

Kandungan Fosfat Pada Substrat

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups ,183 2 ,091 3,160 ,060

Within Groups ,695 24 ,029

Total ,878 26

Page 71: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Kandungan Fosfat Pada Substrat

LSD

(I) JenisSubstrat (J) JenisSubstrat Mean Difference

(I-J)

Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

PASIR PASIR BERKARANG ,148889 ,080208 ,076 -,01665 ,31443

PECAHAN KARANG -,043333 ,080208 ,594 -,20887 ,12221

PASIR BERKARANG PASIR -,148889 ,080208 ,076 -,31443 ,01665

PECAHAN KARANG -,192222* ,080208 ,025 -,35776 -,02668

PECAHAN KARANG PASIR ,043333 ,080208 ,594 -,12221 ,20887

PASIR BERKARANG ,192222* ,080208 ,025 ,02668 ,35776

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 72: PENGARUH SUBSTRAT TERHADAP KERAPATAN DAN MORFOMETRIK LAMUN ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · lamun E. acoroides yang digunakan untuk pengukuran

Lampiran 15. Foto-foto Kegiatan Penelitian