Pengaruh Sifat Kepribadian Pada Perilaku Kerja Jurnalis

download Pengaruh Sifat Kepribadian Pada Perilaku Kerja Jurnalis

of 25

Transcript of Pengaruh Sifat Kepribadian Pada Perilaku Kerja Jurnalis

Click to edit Master subtitle style

5/15/12

Latar Belakang Masalah

Pekerjaan jurnalis mempunyai beberapa wajah khusus yang membuatnya berbeda dari tugastugas rutin lain yang bersifat mekanis, mental atau fisik. Olson (seperti dikutip dalam Campbell & Wolseley, 1949) menggambarkan bahwa pekerjaan jurnalis sangat intelektual, apalagi pekerjaan ini membutuhkan kebijaksanaan dan 5/15/12 penilaian saat dihadapkan pada

Mengikuti

penyelidikan Henningham terhadap kepribadian jurnalis, suatu percobaan dibuat untuk menyediakan program teori yang lebih luas bagi analisa terhadap kecenderungan karakteristik masyarakat dalam menjalankan aktivitas pekerjaan mereka yang tidak biasa. ini, yang menggunakan sample orang Bangladesh, juga 5/15/12

Penelitian

TeoriMenggunakan

teori yang diambil dari Psikologi Kepribadian yang berupa pendekatan sifat. Roediger, Rushton, Capaldi dan Paris (1984). kepribadian sebagai sifat perilaku sudut pandang yang mendeskripsikan kepribadian sebagai suatu pendekatan rasa secara 5/15/12 umum.

Analisa

Sebuah

Rumusan MasalahSifat

kepribadian yang extrovert (terbuka) berhubungan secara signifikan dengan keterlibatan yang kuat dengan sumber berita. (pencemas), dimensi kepribadian yang lain, ditemukan berhubungan secara signifikan dengan perasaan tidak aman dalam ruang berita yang ramai (berisik) dan penyiksaan tentang kesalahan. 5/15/12

Neurotik

Pertanyaan PenelitianApakah

seorang jurnalis dengan Skor E (ekstravert) yang lebih tinggi akan lebih mungkin untuk mempunyai kecenderungan secara kuat terlibat dengan sumber berita dan menyelidik dengan agresif dengan pertanyaan yang tajam dengan semakin tingginya skor N (Neurotik) seorang jurnalis maka akan lebih mungkin untuk 5/15/12

Apakah

Apakah

seorang jurnalis dengan skor E lebih tinggi akan lebih mungkin menyukai kegembiraan dari jam-jam terakhir pencapaian dengan semakin tingginya skor E seorang reporter maka kemungkinan ia akan kurang mengandalkan sumber berita dengan semakin tingginya 5/15/12 skor N seorang jurnalis maka

Apakah

Apakah

Apakah

dengan semakin tingginya skor N seorang jurnalis maka lebih mungkin untuk terbiasa dihantui kekuatiran akan lolosnya berita seorang jurnalis dengan skor N yang lebih tinggi akan lebih memungkinkan untuk banyak tersiksa sesudah membuat kesalahan5/15/12

Apakah

Tujuan PenelitianUntuk

mengetahui hubungan antara dua dimensi kepribadian dasar yakni ekstravert dan neurotik serta variabel sikap jurnalis di dalam menjalankan aktivitas pekerjaan mereka yang tidak biasa (jurnalisme). dalam hal ini adalah contoh Bangladesh dapat diketahui bahwa:5/15/12

Yang

Sehingga

Seorang

jurnalis dengan Skor E (ekstravert) yang lebih tinggi akan lebih mungkin untuk mempunyai kecenderungan secara kuat terlibat dengan sumber berita dan menyelidik dengan agresif dengan pertanyaan yang tajam tingginya skor N (Neurotik) seorang jurnalis maka akan lebih mungkin untuk merasa tidak sanggup 5/15/12

Semakin

Seorang

jurnalis dengan skor E lebih tinggi akan lebih mungkin menyukai kegembiraan dari jam-jam terakhir pencapaian tingginya skor E seorang reporter maka kemungkinan ia akan kurang mengandalkan sumber berita tingginya skor N seorang jurnalis maka kemungkinan ia akan 5/15/12 lebih terganggu keriuhan suara ruang

Semakin

Semakin

Semakin

tingginya skor N seorang jurnalis maka lebih mungkin untuk terbiasa dihantui kekuatiran akan lolosnya berita jurnalis dengan skor N yang lebih tinggi akan lebih memungkinkan untuk banyak tersiksa sesudah membuat kesalahan5/15/12

Seorang

Metodologi PenelitianObjek

Penelitian

Partisipan

adalah Para Jurnalis Bangladesh

dengan konsentrasi pada dua kota besar di negara itu, Dhaka dan Chittagong.Sebanyak

100 jurnalis, 50 reporter dan 50 pekerja di belakang meja, mengambil bagian dalam penelitian5/15/12

Data

Yang digunakan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer, yaitu data yang didapat langsung dari pihak yang bersangkutan. Variabel yang digunakan adalah Variabel dependent (terikat ( Y )) dan Variabel independent (bebas ( X)).5/15/12

Metode Data

Pengumpulan Data / Variabel diperoleh melalui Survey, yaitu dengan pendekatan pada responden melalui kontak secara personal. :

Kuisioner

Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan memberikan / menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden.5/15/12

HipotesisH0

= Tidak adanya hubungan antara dua dimensi kepribadian dasar yakni ekstravert dan neurotik serta variabel sikap jurnalis di dalam menjalankan aktivitas pekerjaan mereka. = Sifat kepribadian yang extrovert (terbuka) berhubungan secara signifikan dengan keterlibatan 5/15/12 yang kuat dengan sumber berita.

H1

Alat Pada

Analisis Yang digunakan

penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah The Pearson Product-Moment Correlation

5/15/12

Validity Uji

Reliability

Validitas

Tentang uji validitas ini dapat disampaikan hal-hal pokoknya, sebagai berikut: Uji ini sebenarnya untuk melihat kelayakan butir-butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut dapat mendefinisikan suatu variabel.5/15/12

Uji

Reliabilitas

Tentang uji reliabilitas ini dapat disampaikan hal-hal pokoknya, sebagai berikut: Untuk menilai Kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner. Kuesioner tsb mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang disusun 5/15/12 dalam bentuk pertanyaan

Pembuktian Ciri

Hipotesis

kepribadian dari ekstravert ditemukan memiliki korelasi yang signifikan dengan kecenderungan keterlibatan yang kuat dengan sumber berita manusia dan ditanyakan dengan memberi pertanyaan yang membingungkan pada saat rapat redaksi (r = 0.22, p = 0.15) (lihat Tabel 1). 5/15/12

Table 1Engaging source strongly Extraversion Level of significance 0.22 0.15 Reliance upons news sources -0.27 >0.05 Haunted by news-missing apprehension -0.34 0.05 Liking for the excitement of meeting deadline 0.10 0.30

The Pearson Product-Moment Correlation Coefficients Computed between Extraversion and Journalist Attitudinal Variables5/15/12

Di

sisi lain, kecenderungan ini mempunyai korelasi yang negatif dengan neurotik (r = - 0.13, p > 0.20) (lihat Tabel 2). mengejutkan, tidak ada korelasi yang ditemukan antara neurotik dan kepercayaan terhadap sumber berita. mengejutkan, kepercayaan5/15/12

Secara

Juga

Tabel 2 Engaging source Extraversion Level of significance strongly -0.13 >0.20 Disturbed by noise 0.26 0.05 Agonizing about errors 0.17 0.10 Haunted by news-missing apprehension 0.19 0.15 Being too tense in rush hours 0.18 0.20

The Pearson Product-Moment Correlation Coefficients Computed between Neuroticism and Journalist Attitudinal Variables5/15/12

Perasaan

terhadap tekanan deadline atau menjadi terlalu tegang dalam jam-jam sibuk ditemukan mempunyai relasi positif dengan neurotik (r = 0.10, p = 0.30) (lihat Tabel 1). secara kuat berhubungan dengan fenomena terganggu oleh banyaknya gangguan pikiran dan keriuhan yang biasa terjadi di ruang 5/15/12 berita (r = 0.17, p = 0.10).

Neurotik

Kekuatiran

akan hilangnya berita berhubungan dengan neurotik (r = 0.19, p = 0.15) (lihat Tabel 2)

dan mempunyai korelasi yang negatif sekali dengan ekstravert (r = - 0.34, p = 0.05) (lihat Tabel 1).5/15/12