PENGARUH SERVICE QUALITY, HARGA DAN BRAND IMAGE...

121
PENGARUH SERVICE QUALITY, HARGA DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MIFI 4G ANDROMAX SMARTFREN SKRIPSI Oleh : MUHAMMAD RIZKI 1113081000006 MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H/2018 M

Transcript of PENGARUH SERVICE QUALITY, HARGA DAN BRAND IMAGE...

PENGARUH SERVICE QUALITY, HARGA DAN BRAND

IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MIFI 4G

ANDROMAX SMARTFREN

SKRIPSI

Oleh :

MUHAMMAD RIZKI

1113081000006

MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439H/2018 M

ii

iii

iv

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Rizki

No. Induk Mahasiswa : 1113081000006

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu

mengembangkannya dan mempertanggungjawabkannya.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin dari pemilik karya.

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas

karya ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat

dengan sesungguhnya.

Jakarta, 5 Maret 2018

Yang menyatakan

(Muhammad Rizki)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Muhammad Rizki

TTL :Jakarta, 31 Desember 1995

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jalan Sahabat Baru, Rt.007/001, Kel. Duri Kepa, Kec.

Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Agama : Islam

Telephone : 081310327970

Email : [email protected]

PENDIDIKAN

2000 – 2001 : TK Ar-Rifdah Duri Kepa

2001 – 2007 : SDN 010 Pagi Duri Kepa

2007 – 2010 : SMPN 229 Kebon Jeruk

20010 – 2013 : SMA Islam Al-Kamal

2013 – 2018 : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta

PENGALAMAN ORGANISASI

2014 – 2015 : Ketua Departemen Sosial & Agama Himpunan Jurusan

Manajemen

2015 – 2016 : Ketua DPRA Front Pembela Islam Duri Kepa

2015 – 2016 : Bendahara DPRA Front Pembela Islam Duri Kepa

2015 – 2016 : Ketua dan Wakil Kepala Bidang Kemahasiwaan

Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen

2016 – 2017 : Kepala Bidang Seni dan Olahraga Dewan Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

vii

ABSTRACT

This study aims to analyze the partial and simultaneous influence between

the variables service quality, price, and brand Image to decision purchase mifi 4G

andromax smartfren. This type of research is quantitative. The data used are

primary data by distributing questionnaires to 100 consumers of smartfren and

secondary data with literature study. Sampling is done by purposive sampling

technique. Methods of data analysis using multiple linear regression. The results

showed that there are partially and simultaneously influence between service

quality, price and brand image variables on purchasing decision of mifi 4G

andromax smartfren. The effect also shows positive and significant results. The

value of coefficient of determination (r square) showed that service quality, price

and brand image have influence to purchase decision of mifi 4G andromax 72,3%

while the rest 27,7% influenced by other unknown variable and not included in

this research.

Keywords: service quality, price, brand image, purchase decision

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara parsial dan

simultan antara variabel-variabel service quality, harga, dan brand image terhadap

keputusan pembelian mifi 4G andromax smartfren. Jenis penelitian ini adalah

kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan

kuesioner kepada 100 konsumen smartfren dan data sekunder dengan studi

pustaka. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.

Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian

menunjukan bahwa terdapat pengaruh secara parsial dan dan simultan antara

variabel service quality, harga dan brand image terhadap keputusan pembelian

mifi 4G andromax smartfren. Pengaruh tersebut juga menunjukan hasil yang

positif dan signifikan. Nilai koefisien determinasi (r square) menunjukan bahwa

service quality, harga dan brand image mempunyai pengaruh terhadap keputusan

pembelian mifi 4G andromax sebesar 72,3% sedangkan sisanya 27,7%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam

penelitian ini.

Kata kunci :service quality, harga, brand image, keputusan pembelian

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Allhamdulillahirobbil„alamin, segala puja dan puji syukur saya panjatkan

kehadirat Allah SWT karena atas pertolonganNya serta limpahan Rahmat dan

Karunia-Nyalah skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Sholawat serta

salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,

serta kepada para keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya yang telah

membimbing kita selaku umatnya, dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang

terang benderang seperti saat ini. Atas kehendak Allah SWT, doa dari orang tua

dan bantuan berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelasaikan skripsi yang

berjudul “PENGARUH SERVICE QUALITY, HARGA DAN BRAND IMAGE

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MIFI 4G ANDROMAX

SMARTFREN”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, bimbingan, dan

doanya baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini,

kepada :

1. Almarhumah Ibunda tercinta “Ida Faridah” yang selama ini menjadi

Motivasi saya untuk mengejar gelar Sarjana ini, semoga Gelar ini dapat

memberikan sedikit senyuman kepada saya dari Syurga sana.

2. Terimakasih sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Kedua orang tua

saya, Ayahanda dan Ibunda yang telah membesarkan saya dengan penuh

kasih sayang atas dukungan doa dan materinya yang tiada henti selama ini

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Kepada mereka juga

skripsi ini penulis persembahkan dengan penuh rasa sayang.

3. Terima kasih untuk Abang dan Kaka tercinta Farhan Permaqi, S.H dan Siti

Nurani Khusnul, S.E berkat dukungan, semangat dan doa kalian saya bisa

menyelesaikan skripsi ini.

x

4. Terimakasih kepada Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Terimakasih kepada Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si dan Ibu Ela

Patriana, Ir., MM selaku Ketua dan Wakil Jurusan Manajemen yang telah

memberikan ilmunya yang bermanfaat dan atas segala bantuannya kepada

penulis selama ini.

6. Terimakasih kepada Bapak Rachmat Gunawan, SE., M.Si selaku Dosen

Pembimbing yang telah memberikan banyak tenaga, waktu dan pikirannya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT

selalu memberikan kesehatan dan umur yang berkah agar bapak selalu

dapat membimbing mahasiswa-mahasiswa lainnya.

7. Kepada seluruh Dosen, Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

khususnya dan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada umumnya

yang telah banyak membantu selama perjalanan akademis penulis. Semoga

Allah SWT membalas kebaikan mereka semua dengan limpahan Rahmat

dan Keberkahan dunia dan akhirat.

8. Terimakasih juga saya sampaikan kepada Bapak Alfred dan Bapak

Mardani Bonyx yang selama ini sudah sangat menolong saya untuk

mendapatkan gelar Sarjana ini, semoga Allah panjangkan umurnya dan

disehatkan badannya untuk selalu taat kepadaNya.

9. Terima Kasih saya ucapkan kepada teman-teman seperjuangan saya di

KKN KOPI 2016 dan tentunya Manajemen angkatan 2013, terima kasih

dukungan dan supportnya sehingga bisa menjadikan motivasi penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada para sahabat saya yang dari SMP yang selalu terus bersama

sampai saat ini : Helmi Riansyah, Mety Idris, Dea Novelia, dan Rizka

Deviana. Terimakasih telah banyak membantu dan mendorong penulis

untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini.

11. Terima kasih saya ucapkan untuk Jodi Ismantoro S.E, Muhammad Hasan,

S.E, Firda Elfanisa, S.E, Agus Ramlan, S.E dan Hexa Nurhidayanti, S.E

yang telah berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini.

xi

12. Terima kasih untuk teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu-

persatu namun tidak menghilangkan rasa hormat saya kepada kalian terima

kasih atas doa dan dukungan nya semoga semuanya berbalik ke kalian dan

sukses selalu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan. oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun

sangat diharapkan untuk tercapainya penulisan skripsi yang lebih baik.

Wassalamua‟alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 28 Feb 2018

Muhammad Rizki

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF .................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 13

A. Landasan Teori ......................................................................................... 13

1. Bauran Pemasaran

a. Pengertian Bauran Pemasaran…………………………………….13

b. Komponen Bauran Pemasaran ...................................................... 14

2. Kualitas Jasa…………………………………………………………..19

a. Pengertian Kualitas Jasa....................................................................19

b. Dimensi Kualitas Jasa.......................................................................20

c. Indikator Kualitas Jasa……………………………………………..21

3. Harga………………………………………………………………….22

a. Pengertian Harga .............................................................................. 22

b. Indikator Harga……………………………………………………..24

xiii

4. Brand Image…………………………………………………………. 25

a. Pengertian Brand Image .................................................................. 25

b. Indikator Brand Image .................................................................... 27

5. Keputusan Pembelian……………………………………………..…..28

a. Definisi Keputusan Pembelian ........................................................ 28

b. Tahapan-Tahapan Keputusan Pembelian ........................................ 29

c. Indikator Kepuitusan Pembelian…………………………………...31

B. Hubungan Antar Variabel ......................................................................... 31

C. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 33

D. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 37

E. Hipotesis .................................................................................................. 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 40

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 40

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 40

1. Populasi .............................................................................................. 40

2. Sampel................................................................................................ 41

C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 42

1. Data Primer ........................................................................................ 43

2. Data Sekunder .................................................................................... 45

D. Metode Analisis Data ................................................................................ 46

1. Uji Kualitas Data................................................................................ 46

2. Statistik Deskriptif ............................................................................. 49

3. Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 49

4. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 51

5. Regresi Linier Berganda .................................................................... 54

6. Koefisien Determinasi (R2) ................................................................ 55

E. Operasional Variabel Penelitian................................................................ 55

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 60

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.............................................. 60

xiv

1. Sejarah Singkat Perusahaan Smartfren .............................................. 60

B. Hasil Analisis ............................................................................................ 61

1. Karakteristik Responden .................................................................... 61

2. Hasil Uji Kualitas Instrumen ............................................................ 69

a. Hasil Statistik Deskriptif...................................................................69

b. Hasil Uji Validitas ........................................................................... 70

c. Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 74

3. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................... 75

a. Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................... 75

b. Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 76

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 77

4. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 78

a. Koefisien Determinasi (R2)............................................................78

b. Hasil Uji Statistik F (Uji Simultan) ............................................... 79

c. Hasil Uji Statistik t (Uji Parsial) ................................................... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 84

A. Kesimpulan……………………………………………………………….85

B. Saran ......................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 87

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan Harga Modem .............................................................. 5

Tabel 1.2 Survey 30 Orang Pengguna Provider Tahun 2017.............................. 7

Tabel 1.3 Persentase Top Brand Index Tahun 2015 fase ke-1 ............................ 8

Tabel 1.4 Penurunan Top Brand Index Smartfren Tahun 2016 .......................... 9

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 33

Tabel 3.1 Skala Likert ......................................................................................... 45

Tabel 3.2 Opersional Variabel ............................................................................ 56

Tabel 4.1 Data Sampel Penelirtian ...................................................................... 61

Tabel 4.2 JenisKelamin Responden .................................................................... 62

Tabel 4.3 Usia Responden................................................................................... 62

Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden ............................................ 63

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Service Quality................. 64

Tabel 4.6 Distribusi jawaban Responden Mengenai Harga ................................ 66

Tabel 4.7 Distribus Jawaban Responden Mengenai Brand Image ..................... 67

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Megenai Keputusan Pembelian ........ 68

Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 69

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Service Quality ................................................... 71

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Harga .................................................................. 72

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Brand Image ....................................................... 73

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian ..........................................73

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 74

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 75

Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test ..... 77

Tabel 4.17 Koefisien Determinasi (R2) ............................................................... 79

Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik F ........................................................................... 80

Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik t ............................................................................ 81

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Mifi 4G Andromax M3Y…………………………………………...……………..... 4

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian .................................................................................. 37

Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................................... 78

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 ………………………………………………………………90

LAMPIRAN 2 ……………………………………………………………….94

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan

sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Teknologi telah

mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Pada

banyak kelompok masyarakat, teknologi telah banyak membantu

memperbaiki ekonomi mereka ke arah yang lebih baik.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi

saat ini telah membantu manusia dalam berbagai aspek kehidupan

sosial. Kemajuan teknologi informasi pada saat ini terus berkembang

seiring dengan kebutuhan manusia yang selalu menginginkan

kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam memperoleh sumber

informasi. Oleh karena itu, kemajuan teknologi informasi harus terus di

upayakan dan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.

Peran serta teknologi informasi sangat memudahkan masyarakat

untuk menggunakan sistem informasi terutama pada kalangan pelajar

dan mahasiswa yang akhir-akhir ini sangat bergantung pada informasi-

informasi masa kini untuk pendidikan formalnya. Dengan adanya

teknologi informasi, hal tersebut tidak akan menjadi hambatan untuk

mendapatkan informasi yang lebih akurat dan efisien.

2

Pada era modern ini banyak masyarakat yang telah

menggunakan kemajuan teknologi tersebut, dengan salah satunya

adalah kemajuan teknologi informasi di bidang transmisi, dengan

menggunakan perangkat wifi. Pengaksesan internetpun dapat dilakukan

dengan banyak cara, seperti menggunakan jaringan LAN (Local Area

Network) dengan menggunakan kabel atau wireless.

Kebutuhan akan wifi terlihat dengan jelas karena sudah banyak

dipakai oleh perusahaan, rumah sakit, bahkan kafe-kafe sekalipun.

Dengan wifi kita dapat mengakses internet dimanapun kita berada

selama masih adanya jaringan hotspot di daerah tersebut tetapi ketika

tidak ada wifi kita masih bisa mengakses internet dengan menggunakan

sebuah modem eksternal.

Disaat yang bersamaan ada beberapa orang yang ingin

mengakses internet tetapi terkendala karena tidak adanya hotspot atau

wifi, akan tetapi hanya ada satu buah modem eksternal atau mini router

yang akan dibuat menjadi wifi yang mempunyai kapasitas sampai

mencukupi 32 jaringan smartphone maupun komputer.

Pada tahun 2006 PT. Smart Telecom, Tbk berhasil meluncurkan

sebuah produk ponsel terbarunya dengan fitur wifi Hotspot untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat. Ponsel ini merupakan ponsel cdma

pertama di Indonesia yang sudah memiliki jaringan koneksi wifi

hotspot. Dengan memperkenalkan jaringan 3G pada jaringan cdma

3

evdo, smartfren berharap mampu menyaingi operator-operator lain yang

berlabelkan gsm maupun pada cdma itu sendiri.

Smartfren xstream evdo E781A ini juga dapat digunakan

sebagai modem dengan kelebihan tanpa harus repot-repot menginstal

aplikasinya dalam cd drive dimana ponsel ini langsung bisa terhubung

kejaringan internet. Pada sistem koneksi smartfren xstream evdo sudah

dibekali dengan bluetooth dan fitur wifi hotspot yang pertama kali

dimiliki oleh sebuah ponsel cdma. Setelah PT. Smart Telecom, Tbk

meluncurkan produk xstream evdo lalu mereka langsung mengevaluasi

apa sajakah yang dikeluhkan oleh masyarakat untuk segera melakukan

sebuah inovasi perkembangan produk agar tetap pada target penjualan

yang diinginkan oleh perusahaan.

Dengan fisik yang cukup bisa dibilang besar untuk seukuran

modem internet, modem smartfren ini sangat dikeluhkan oleh

masyarakat karena berbanding terbalik oleh apa yang diinginkan

masyarakat yang sangat mengutamakan hal-hal yang simple. Setelah

mengevaluasi produk yang terdahulu, akhirnya smartfren bisa

meluncurkan kembali modem yang berbasis 4G lte yaitu andromax

M3Y.

4

Gambar 1.1

Mifi 4G Andromax Smartfren

Andromax M3Y sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan

para konsumen dalam aspek kecepatan untuk mengakses internet, dan

hal ini terbukti dengan adanya mifi andromax 4G lte yang hadir dalam

kualitas jaringan 4G nya bertujuan untuk lebih mengefisiensi kan waktu

para pemakainya.

Memakai tampilan fisik yang terbilang cukup kecil dan simple

mini router ini banyak diburu oleh masyarakat karena sangat mudah

untuk dibawa kemana-mana. Modem ini juga didukung dengan

spesifikasi yang tinggi yaitu Qualcom MDM 9307 dan disupport dengan

baterai yang berkapasitas 3000Mah yang mampu bertahan hingga satu

hari penuh.

Dengan variansi harga yang berbeda-beda smartfren lebih

memposisikan dirinya pada segmentasi kelas menengah agar semua

orang dapat mengjangkau harga tersebut. Harga merupakan salah satu

5

aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena harga

sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli. Harga juga

menjadi prioritas pertama yang akan dilihat oleh para konsumen dalam

memutuskan pembelian suatu produk. Berikut adalah tabel yang

menunjukkan beberapa data harga modem dalam kurun waktu dua

tahun terakhir:

Tabel 1.1

Perbandingan Harga Modem

Merek Harga

Smartfren Rp 199.000 - Rp 699.000

Telkomsel Flash Rp 295.000 - Rp 320.000

Indosat M2 Rp 149.000 - Rp 299.999

TRI “3” Rp 159.000 - Rp 360.000

Bolt Super 4G Rp 149.000 - Rp 1.199.000

Sumber: Http://www.hargamodem.net

Berdasarkan tabel 1.1 di atas menunjukkan persaingan harga

yang sangat ketat dan sangat bersaing antara merek satu dengan yang

lainnya. Dari data diatas juga diketahui dalam perbandingan harga

modem bolt lebih tinggi diatas smartfren dengan perbandingan kurang

lebih Rp 500.000. Dengan harga yang lebih murah terbukti smartfren

6

dapat menduduki posisi pertama pada tahun 2015 fase ke 1 dengan

persentase sebesar 21,4% mengungguli bolt yang hanya mendapatkan

2,1% pada tahun 2015 fase ke 1. (www.topbrand-award.com)

Berdasarkan data di atas dapat dilihat adanya persaingan harga

yang sangat ketat dan bersaing antara merek satu dengan lainnya.

Secara umum kecenderungan persaingan di dunia marketing

saat ini tidak hanya disebabkan persaingan dalam hal harga tetapi

sudah berkembang menjadi persaingan merek, dimana perusahaan

berlomba-lomba untuk menciptakan citra merek mereka agar menjadi

top of mind di benak konsumen. Keberadaan citra merek dianggap

sebagai pilar bisnis sehingga dapat menarik minat konsumen untuk

mengkonsumsi produk tersebut. Setiap merek yang ditawarkan

memiliki ciri khas sendiri yang membedakan dengan produk

pesaing.

Berdasarkan survey dari 30 orang pengguna provider, Smartfren

masih memiliki banyak kekurangan yang menyebabkan konsumen

enggan untuk mengganti provider yang lama ke provider Smartfren,

contohnya seperti BTS yang belum merata diberbagai daerah, harga

paketan internet yang cukup terbilang mahal, maupun citra merek yang

belum banyak diketahui masyarakat. Berikut adalah tabel yang

menunjukkan presentase survey dari 30 orang pengguna provider:

7

Tabel 1.2

Survey 30 Orang Pengguna Provider

Jumlah Keterangan

12 Orang Bts yang belum merata di berbagai daerah

8 Orang Kuota internet yang terbilang cukup mahal

7 Orang Sinyal yang belum stabil

3 Orang Setia pada provider yang masih digunakan

Sumber: Survey Pada Masyarakat Tangsel Tahun 2017

Disamping itu brand image yang dimiliki smartfren masih

belum mampu untuk menyaingi provider lain, seperti Telkomsel yang

kita tau sangat menjadi idola dikalangan remaja maupun dewasa dengan

kualitas yang dimilikinya. Dengan berbasis cdma smartfren masih

belum mampu menguasai pangsa pasar provider yang berbasis gsm

seperti telkomsel, xl maupun indosat ooredo.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan persentase Top

Brand Index mini routerpada tahun 2015 fase ke 1:

8

Tabel 1.3

Persentase Top Brand Index Tahun 2015 fase ke-1

No Merek TBI

1 Smartfren 21,4%

2 Telkom Flash 19,2%

3 Indosat M2 11,5%

4 TRI “3” 11,1%

5 Bolt 2,1%

Sumber: Http://www.topbrand-award.com (2015)

Berdasarkan pada tabel 1.3 diatas pada tahun 2015 smartfren

mampu menempatkan dirinya pada posisi pertama dalam penjualan

mini router mengungguli bolt jauh dibawahnya dengan perbedaan

19,3%. Namun tidak lama kemudian pada tahun 2016 smartfren

mengalami penurunan drastis ke peringkat 2 Top Brand Index dengan

mendapatkan 11,9% saja. Berikut ini adalah tabel 1.3 yang

menunjukkan penurunan drastis Top Brand Index smartfren pada tahun

2016:

9

Tabel 1.4

Penurunan Top Brand Index Smartfren Tahun 2016

No Merek TBI

1 Bolt 16,2%

2 Smartfren 11,9%

3 Indosat M2 10,3%

Sumber: Http://www.topbrand-award.com (2016)

Modem buatan smartfren kali ini mengalami penurunan angka

penjualan di setiap bulannya hingga 35 persen, hal ini disebabkan sejak

tahun 2014 handphone andromax meningkat penjualannya. Ditambah

lagi rata-rata handphone smartfren memiliki kemampuan tethering

untuk menggantikan modem untuk akses data nirkabel. (Sumber:

Lensaindonesia.com : Hal 1 tahun 2015)

Pada tahun 2014 penjualan modem menurun karena banyak ponsel

smartphone android dari berbagai merek mulai dipasarkan dengan

segmen low hingga high quality. Kemudian, hampir semua produk-

produk smartphone sendiri di tahun 2014 tersebut rata-rata sudah

mampu melakukan tethering dan berikutnya ditahun itu juga sudah

banyak tablet yang sudah dibekali kemampuan akses wifi.

Smartfren merupakan operator selular yang serius menyediakan

handset untuk konsumennya, selain itu smartfren hingga akhir 2013

10

jumlah pelanggannya mencapai 11,3 juta, dari total pelanggan tersebut

ada sekitar 6 juta merupakan pelanggan data.

Citra yang baik merupakan prioritas utama yang dijadikan acuan

atau dasar didalam penentuan konsumen pada saat melakukan

pembelian dan juga sebagai cara yang efektif untuk menjaring

konsumen. Melihat pentingnya citra merek bagi perusahaan, maka

perusahaan harus dapat menanamkan harapan serta minat konsumen

pada produk perusahaan. Dengan begitu konsumen akan tertarik dan

melakukan pembelian terhadap produk tersebut.

Berdasarkan dari uraian fenomena diatas, diduga terdapat

pengaruh dari service quality, harga dan brand image terhadap

keputusan pembelian masyarakat.

Berdasarkan dugaan diatas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH SERVICE

QUALITY, HARGA DAN BRAND IMAGE TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN MIFI 4G ANDROMAX

SMARTFREN”.

11

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan atas uraian tersebut di atas, maka masalah dalam

skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan faktor

service quality terhadap keputusan pembelian?

2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan faktor harga

terhadap keputusan pembelian?

3. Apakah terdapat pengaruh secara parsial dan signifikan faktor brand

image terhadap keputusan pembelian?

4. Apakah terdapat pengaruh secara simultan dan signifikan faktor

service quality, harga dan brand image terhadap keputusan

pembelian?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian

ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial dan signifikan service

quality terhadap keputusan pembelian.

2. Untuk menanalisis pengaruh secara parsial dan signifikan harga

terhadap keputusan pembelian.

3. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial dan signifikan brand

image terhadap keputusan pembelian.

12

4. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial dan signifikan service

quality, harga dan brand image terhadap keputusan pembelian.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas, maka penelitian ini di harapkan

bermanfaat bagi:

a. Bagi penulis

Untuk menambah bahan kajian program studi Manajemen

Pemasaran tentang “Pengaruh service quality, harga dan brand

image terhadap keputusan pembelian”.

b. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

perusahaan PT. Smart Telecom, Tbk sebagai bahan rekomendasi

dalam mengembangkan service quality dan brand image demi

meningkatkan keputusan pembelian pada masyrakat.

c. Bagi akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

bagi mahasiswa, khususnya jurusan manajemen pemasaran untuk

penelitian selanjutnya.

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bauran Pemasaran

a. Pengertian Bauran Pemasaran

Setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan di pasar

harus memiliki keunggulan bersaing dalam aspek strategi

pemasaran. Hal ini disebabkan oleh persaingan yang ketat

dalam memperebutkan pangsa pasar. Salah satu cara untuk

mengatasi persaingan tersebut dapat dilakukan dengan

menyusun suatu program pemasaran yang merupakan

kombinasi dari elemen-elemen pemasaran. Kombinasi tersebut

sering disebut dengan bauran pemasaran.

Berikut ini beberapa pengertian bauran pemasaran dari

para ahli pemasaran. Pengertian Bauran Pemasaran menurut

Fandy Tjiptono (2014:41), “Marketing mix merupakan

seperangkat alat yang dapat digunakan untuk membentuk

karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

Menurut Assauri (2011:198) Bauran pemasaran adalah

salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah

strategi bauran pemasaran yang merupakan strategi yang

dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan

14

bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada

segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, terlihat

beberapa ahli mempunyai kesamaan dalam mendefinisikan

bauran pemasaran. Letak persamaan nya ada pada kegiatan

mengkombinasikan elemen-elemen pemasaran yang terdiri

dari produk, harga, distribusi dan promosi atau yang sering

disebut dengan empat P (4P). Bauran pemasaran (marketing

mix) mengacu pada bauran unik dari produk, distribusi,

promosi dan strategi haga (4P), yang dirancang untuk

menghasilkan berbagai perubahan kepuasan yang semakin

meningkat dari pasar sasaran.

b. Komponen Bauran Pemasaran

Program pemasaran yang efektif dapat dilakukan

dengan cara memadukan seluruh elemen bauran pemasaran

kedalam program koordinasi, yang dirancang untuk mencapai

tujuan pemasaran perusahaan dengan memberikan nilai lebih

kepada para konsumen.

Bauran pemasaran juga merupakan kiat yang

digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya

dalam pasar sasaran. Dalam perkembangannya, karena

dianggap terlalu sempit untuk pemasaran jasa maka bauran

15

pemasaran ditambah dengan empat unsur lainnya, yaitu

people, process, physical evidence dan customer service

(Tjiptono, 2014:42). Diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Product (Produk)

Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa

yang ditujukan umtuk mencapai tujuan organisasi

melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik

yang berwujud fisik maupun yang tidak) yang dapat

ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi

kebutuhan dan keinnginan tertentu. Keputusan bauran

produk yang dihadapi pemasar jasa bisa sangat berbeda

dengan yang di hadapi pemasar barang. Aspek

pengembangan jasa baru juga memiliki keunikan khusus

yang berbeda dengan barang, yakni jasa baru sukar

diproteksi dengan paten.

2) Pricing (Harga)

Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan

strategik dan taktikal, seperti tingkat harga, struktur

diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi

harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Pada

umumnya aspek-aspek ini mirip dengan yang biasa

16

dijumpai pemasar barang. Akan tetapi, ada pula

perbedaannya, yaitu bahwa karakteristik intangible jasa

menyebabkan harga menjadi indikator signifikan atas

kualitas. Karakteristik personal dan non-transferable

pada beberapa tipe jasa memungkinkan diskriminasi

harga dalam pasar jasa tersebut, sementara banyak pula

jasa yang dipasarkan oleh sector publik dengan harga

yang disubsidi atau bahkan gratis.

3) Place (Tempat/Saluran Distribusi)

Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses

terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan

ini meliputi keputusan lokasi fisik (misalnya keputusan

mengenai dimana sebuah hotel atau restoran harus

didirikan), keputusan mengenai penggunaan perantara

untuk meningkatkan aksebilitas jasa bagi para pelanggan

(misalnya apakah akan menggunakan jasa agen

perjalanan ataukah harus memasarkan sendiri paket

liburan secara langsung kepada konsumen), dan

keputusan non-lokasi yang ditetapkan demi ketersediaan

jasa (contohnya, penggunaan telephone delivery system).

17

4) Promotion (Promosi)

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode

untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada

pelanggan potensial dan actual. Metode-metode tersebut

terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct

marketing, personal selling, dan public relations.

Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk

barang sama dengan jasa, promosi jasa seringkali

membutuhkan penekanan tertentu pada upaya

meningkatkan kenampakan tangibilitas jasa. Selain itu,

dalam kasus pemasaran jasa, personil produksi juga

menjadi bagian penting dalam bauran promosi.

5) People (Orang)

Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital

dalam bauran pemasaran. Bila produksi dapat dipisahkan

dengan konsumsi, sebagaimana dijumpai dalam

kebanyakan kasus pemasaran barang manufaktur, pihak

manajemen biasanya dapat mengurangi pengaruh

langsung sumber daya manusia terhadap output akhir

yang diterima pelanggan.

18

6) Process (Proses)

Proses produksi atau operasi merupakan faktor penting

bagi konsumen high-contact services, yang kerapkali

juga berperan sebagai co-producer jasa bersangkutan.

Dalam bisnis jasa, manajemen pemasaran dan

manajemen operasi terkait erat dan sulit dibedakan

dengan tegas.

7) Phsycal Evidence (Bukti Fisik)

Karakteristik intangible pada jasa menyebabkan

pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa

sebelum mengkonsumsinya. Ini menyebabkan risiko

yang dipersepsikan konsumen dalam keputusan

pembelian semakin besar. Oleh sebab, salah satu unsur

penting dalam bauran pemasaran adalah upaya

mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan

menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa.

8) Customer Service (Layanan)

Makna layanan pelanggan berbeda antar organisasi.

Dalam sector jasa, layanan pelanggan dapat diartikan

sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh

pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur

19

bauran pemasaran ini tidak bisa diisolasi hanua pada

department layanan pelanggan, tetapi menjadi perhatian

dan tanggung jawab semua personil produksi, baik yang

dipekerjakan oleh organisasi jasa maupun pemasok.

2. Jasa

a. Pengertian Jasa

Menurut Kotler dan Keller edisi 12 (2007:42) definisi

jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh

suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dengan suatu produk

fisik. Menurut Jasfar (2009:47) berpendapat bahwa jasa

sebagai tanggapan kosnumen terhadap jasa yang dikonsumsi

atau yang di rasakannya. Dengan kata lain, terdapat dua faktor

utama yang mempengaruhi kualitas jasa yakni, jasa yang

diharapkan (expected service) dan jasa yang dipersepsikan

(perceived service).

Hal ini berarti ada dua faktor utama yang

mempengaruhi kualitas jasa yaitu jasa yang diharapkan

(expected service) dan jasa yang dipersepsikan (perceived

service). Bila jasa yang diterima atau dirasakan (perceived

service) sesuai dengan apa yang diharapkan (expected service),

maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika

20

jasa yang diterima melebihi harapan pelanggan, maka kualitas

jasa dipersepsikan sebagai kualitras jasa yang ideal. Akan

tetapi bila jasa yang diterima lebih rendah daripada yang

diharapkan, maka kualitas jasa sangat bergantung pada

kemampuan penyedia jasa menyediakan jasa kepada konsumen

secara continue dan konsisten.

b. Dimensi Jasa

Menurut Kotler dan Keller (2007:56) terdapat lima

dimensi utama yang disusun sesuai tingkat kepentingan

relatifnya sebagai berikut:

1) Reability (Keandalan), berkaitan dengan kemampuan

perusahaan untuk menyampaikan layanan yang dijanjikan

secara akurat sejak pertama kali. Sebagai contoh sebuah

perusahaan barangkali memilih konsultan semata-mata

berdasarkan reputasi. Apabila konsultan tersebut mampu

memberikan apa yang diinginkan kliennya, klien tersebut

akan puas dan membayar fee konsultasi.

2) Responsiveness (Daya Tanggap), berkenaan dengan

kesediaan dan kemampuan penyediaan layanan untuk

membantu para pelanggan dan merespon permintaan

mereka dengan segera.

21

3) Assurance (Jaminan), berkenaan dengan pengetahuan dan

kesopanan karyawan serta kemampuan mereka dalam

menumbukan rasa percaya (trust) dan keyakinan

pelanggan (confidence).

4) Emphaty (Kepedulian), perusahaan memahami masalah

para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan

pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada

para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.

5) Tangibles (Bukti Fisik), berkenaan dengan penampilan

fisik kualitas layanan, peralatan/perlengkapan perusahaan,

sumber daya manusia, dan materi komunikasi perusahaan.

c. Indikator Jasa

Menurut Kotler dan Keller dalam Manajemen

Pemasaran edisi 12 (2007:42) Jasa didefinisikan sebagai setiap

tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada

pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemlikan sesuatu.

1) Reability (Keandalan) mempunyai beberapa indikator

seperti: waktu yang akurat, dan pelayanan yang

meyakinkan pelanggan.

22

2) Responsiveness (Daya Tanggap) mempunyai indikator

seperti: keinginan membantu untuk memudahkan

pelanggan dan memberikan pelayanan dengan cepat.

3) Assurance (Jaminan) mempunyai indikator seperti:

pengetahuan informasi sebuah produk, kemampuan

memberikan produk yang diinginkan pelanggan, melayani

dengan sopan, dan dapat di percaya oleh pelanggan.

4) Emphaty (Kepedulian) mempunyai indikator seperti:

kemudahan komunikasi, dan memahami kebutuhan

pelanggan.

5) Tangible (Bukti Fisik) mempunyai indikator seperti:

Penampilan fasilitas fisik, perlengkapan perusahaan,

penampilan karyawan dan bahan komunikasi karyawan

dan customer.

3. Harga

a. Pengertian Harga

Harga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran

yang dapat dikendalikan oleh perusahaan (Ujang Sumarwan,

2015:63). Menurut Basu Swastha dalam jurnal Riyono

(2003:241) harga merupakan sejumlah uang yang harus

dibayar oleh konsumen atau pembeli untuk mendapatkan

produk yang ditawarkan oleh penjual. Dalam situasi tertentu

para konsumen sangatlah sensitif terhadap harga, sehingga

23

harga yang relatif tinggi dibanding para pesaingnya dapat

mengeliminasi produk dari pertimbangan konsumen. Akan

tetapi, dalam kasus lainnya harga dapat dipergunakan sebagai

indikator pengganti kualitas produk, dengan hasil bahwa harga

yang lebih tinggi dipandang positif oleh segmen tertentu.

Kemudian harga produk dapat memberikan baik pengaruh

positif maupun negatif terhadap konsumen. Dari sudut

pandang produsen harga merupakan komponen yang

berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan dalam artian

merupakan pendapatan. Sementara itu, dari sudut pandang

konsumen harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai

bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang

dirasakan atas suatu produk atau dalam arti kata harga

merupakan pengorbanan bagi konsumen dalam mendapatkan

suatu produk. Namun secara sederhana harga dapat diartikan

sebagai sejumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain

(non moneter) yang mengandung kegunaan tertentu yang

diperlukan untuk mendapatkan suatu produk/jasa..

Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra

(20014:194) Harga merupakan salah satu elemen bauran

pemasaran yang membutuhkan pertimbangan cermat, hal ini

dikarenakan adanya sejumlah dimensi strategic dalam harga

yaitu:

24

1) Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk (a

statement of value)

2) Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi

para pembeli

3) Harga adalah determinan utama permintaan

4) Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba

5) Harga bersifat fleksible, artinya dapat disesuaikan

dengan cepat

6) Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning

7) Harga merupakan masalah nomor satu yang dihadapi

para manajer

b. Indikator Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:52), didalam variabel

harga ada beberapa unsur kegiatan utama harga yang

meliputi daftar harga, diskon, potongan harga, dan periode

pembayaran. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:278), ada

empat indikator yang mencirikan harga yaitu:

keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas

produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan manfaat.

25

4. Brand Image

a. Pengertian Brand Image

Citra Merek merupakan representasi dari keseluruhan

persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan

pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Menurut Setiadi

(2003), Citra merek mengacu pada skema memori akan sebuah

merek, yang berisikan interpretasi konsumen atas atribut,

kelebihan, penggunaan, situasi, para pengguna, dan

karakteristik pemasar atau karakteristik pembuat dari merek

tersebut.

Image konsumen yang positif terhadap suatu brand

lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian.

Brand yang lebih baik juga menjadi dasar untuk membangun

citra perusahaan yang positif. Menurut Kotler (2002:215) Citra

Merek adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan, yang

dimiliki oleh seorang terhadap suatu merek.

Menurut Kotler dalam Simamora (2003:37) Syarat

merek yang kuat adalah brand image. Namun dia

mempertajam brand image itu sebagai posisi merek (Brand

Position), yaitu brand image yang jelas berbeda unggul secara

relatif dibanding pesaing. Citra akhirnya akan menjadi baik,

ketika konsumen mempunyai pengalaman yang cukup dengan

realitas baru. Realitas baru yang dimaksud yaitu bahwa

26

sebenernya organisasi bekerja lebih efektif dan mempunyai

kinerja yang baik.

Brand Image atau brand description, yakni deskripsi

tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek

tertentu (Tjiptono, 2005:49). Menurut Kotler, Amstrong

(2001:225) Brand image adalah keyakinan tentang merek

tertentu. Citra atau asosiasi merepresentasikan persepsi yang

bisa merefleksikan kenyataan yang objektif ataupun tidak.

Citra yang terbentuk dari asosiasi inilah yang mendasari dari

keputusan membeli bahkan loyalitas merek (brand loyalty)

dari konsumen.

Citra merek meliputi pengetahuan dan kepercayaan

akan atribut merek (aspek kognitif), konsekuensi dari

penggunaan merek tersrebut, dan situasi penggunaan yang

sesuai, begitu juga dengan evaluasi, perasaan dan emosi yang

diasosiasikan dengan merek tersebut (aspek afektif). Citra

merek didefinisikan sebagai persepsi konsumen dan prefensi

terhadap merek, sebagaimana yang direfleksikan oleh berbagai

macam asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen.

Meskipun asosiasi merek dapat dibedakan menjadi asosiasi

performansi dan asosiasi imajeri yang berhubungan dengan

atribut dan kelebihan merek.

27

b. Indikator Brand Image

Menurut Kotler (2005:97) indikator dari merek adalah:

nama, logo, syimbol, desain, slogan dan kemasan. Beberapa

kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan elemen

merek:

1. Mudah diingat, artinya elemen merek yang dipilih

hendaknya yang mudah diingat, dan disebut/diucapkan.

Symbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik,

unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat

dan dikonsumsi.

2. Memiliki makna, artinya elemen merek hendaknya

mengandung sebuah makna maupun penjelasan/deskripsi

dari produk. Diharapkan makna ini dapat mempengaruhi

konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut.

3. Menarik dan lucu, artinya pendekatan lain untuk menarik

perhatian konsumen adalah dengan variasi elemen merek

yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan

visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan

adalah desain yang menarik dan lucu.

Sebuah brand (merek) membutuhkan image (citra)

untuk mengkomunikasikan kepada khalayak dalam hal ini

pasar sasarannya tentang nilai-nilai yang terkandung

28

didalamnya. Bagi perusahaan citra berarti persepsi

masyarakat terhadap jati diri perusahaan.

5. Keputusan Pembelian

a. Definisi Keputusan Pembelian

Keputusan dapat diartikan pemilihan dari dua opsi atau

lebih alternatif pilihan yang artinya dalam membuat keputusan

harus terdapat opsi - opsi sebagai syaratnya. Sebaliknya, jika

tidak terdapat opsi alterntif yang dapat dipilih maka hal

tersebut tidak dapat di katagorikan sebagai pengambilan

keputusan. Menurut Kotler Keller (2009:226), keputusan

pembelian adalah suatu tahapan proses keputusan pembelian

dimana akhirnya membeli suatu produk atas pemenuhan

kebutuhan dan keinginan.

Menurut Shiftman, Kanuk dalam jurnal Dedy Ansary

(2004:547) keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua

atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya

bahwa seseorang dapat membuat keputusan, harus tersedia

alternatif pilihan.

Perilaku pembelian konsumen sering kali diawali dan

dipengaruhi oleh rangsangan-rangsangan berupa promosi,

iklan, ataupun strategi-strategi pemasaran lainnya yang masuk

kedalam fikirannya, yang kemudian diolah di dalam dirinya

yang kemudian akan mebuahkan sebuah keputusan pembelian.

29

b. Tahapan-Tahapan Keputusan Pembelian

Terdapat lima tahapan yang akan di lalui konsumen

dalam pengambilan kosumen dalam proses pengambilan

keputusan pembelian yang di sebutkan oleh Kotler Keller

(2012:235), yaitu:

a. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali

masalah atau kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini ditunjukan

untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum

terpenuhi dan terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui,

maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan

yang belum segera dipenuhi atau masih bisa ditunda.

b. Pencarian informasi

Seorang yang tergerak oleh stimulus akan berusaha

mencari lebih banyak informasi yang terlibat dalam pencarian

akan kebutuhan. Pencarian merupakan aktifitas termotivasi dari

pengetahuan yang tersimpan dalam ingtan dan perolehan

informasi dari lingkungan.

30

c. Evaluasi alterntif

Proses dimana suatu alternatif disesuaikan dan dipilih

untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Para konsumen akan

memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan

manfaat yang dicarinya.

d. Keputusan pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk

preferensi merek produk yang ada dalam kumpulan pilihan

mereka, kemudian konsumen membentuk minat beli untu

membeli produk yang di sukai.

e. Perilaku pasca pembelian

Setelah pemebelian produk terjadi, konsumen akan

mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Hal ini

yang akan mempengaruhi tingkah laku konsumen berikutnya.

Bila konsumen merasa tarcapai kepuasanya makan akan

berpengaruh pada peluang membeli pada kesempatan

berikutnya dan akan mengatakan sesuatu hal-hal yang baik

tentang produk yang bersangkutan dan merekomendasikannya

kepada orang lain.

31

c. Indikator Keputusan Pembelian

Indikator keputusan pembelian menurut Soewito dalam jurnal

Denny Ansary (2013) terbagi menjadi empat, yaitu:

kebutuhan yang dirasakan, kegiatan sebelum membeli,

perilaku waktu membeli, dan perilaku pasca pembelian.

B. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan antara Service Quality terhadap Keputusan

Pembelian

Kualitas layanan merupakan tolak ukur dalam menentukan

keputusan pembelian atau tidaknya seorang pengguna jasa, karena

melalui kualitas layanan akan dapat menilai kinerja dan merasakan

puas atau tidaknya mereka dengan layanan yang diberikan oleh

penyedia jasa. Nasution (2004:50) berpendapat bahwa kualitas layanan

merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu layanan. Bila

penilaian yang dihasilkan merupakan penilaian yang positif, maka

kualitas layanan ini akan berdampak pada terjadinya keputusan

pembelian.

2. Hubungan antara Harga terhadap Keputusan Pembelian

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang jika

salah satu pihak menginginkan) yang dibutuhkan mendapat sejumlah

kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Swastha,2007:147).

32

Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk medapatkan

sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari

keduanya.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang tekah dilakukan,

diperoleh hasil t sebesar 3.226 dan hasil probabilitas signifikan sebesar

0.002. Hal ini menunjukan bahwa probabilitas signifikan t < 0.05,

maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal inidapat disimpulkan bahwa

harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil

penelitian konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Vernia, dkk (2014) yang menyatakan bahwa faktor harga berpengaruh

terhadap keputusan pembelian pada toko fashion di Facebook. Hasil

penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Bahari (2014) yang menyatakan bahwa variabel harga secara individu

berpengaruh terhadap keeputusan pembelian konsumen pada Gardena

Departement store

3. Hubungan antara Brand Image terhadap Keputusan

Pembelian

Image yang diyakini oleh konsumen dari sebuah merek

sangatlah bervariasi dari persepsi masing-masing individu. Apabila

image yang tertanam dalam suatu produk baik, maka konsumen akan

membeli produk tersebut untuk di konsumsi. Namun sebaliknya, jika

image yang tertanam dibenak konsumen negatif, maka harapan setelah

33

pembelian konsumen akan merasa tidak puas. Image yang positif akan

menjadi kekuatan bagi brand yang digunakan bagi produk tersebut.

C. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas

karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya.

Meskipun ruang lingkup hampir sama, tetapi karena beberapa variabel,

objek, periode waktu yang digunakan berbeda, maka terdapat banyak

hal yang tidak sama, sehingga dapat dijadikan referensi untuk saling

melengkapi. Berikut ringkasan beberapa penelitian:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti : Petricia dan Syahputra

Judul Penelitian : Pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan kualitas

pelayanan terhadap keputusan pembelian

Variabel X1 KualitasProduk

X2 Harga

X3 Promosi

X4 Kualitas Pelayanan

Y Keputusan Pembelian

34

Metode Penelitian Regresi Linier berganda

Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk

mempunyai nilai baik dengan skor sebesar 75,15%, harga

mempunyai nilai baik dengan skor 75%, promosi mempunyai

nilai netral dengan skor 59,8%, kualitas pelayanan

mempunyai nilai baik dengan skor 74,8% dan proses

keputusan pembelian mempunyai nilai baik dengan skor

74,5%.

Kualitas produk, harga, promosi dan kualitas pelayanan

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

proses keputusan pembelian pada konsumen Kopi Progo

Bandung sebesar 55,1%.

Persamaan 1. Menggunakan Variabel Harga (X2) Kualitas Pelayanan

(X4) dan Keputusan Pembelian (Y).

2. Menggunakan Regresi Linier Berganda

Nama Peneliti : Ummah dan Sastika

Judul Penelitian : Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Cafe

Lawang WangiCreative Space (Studi pada masyarakat

Bandung

Variabel X1 Citra Merek

Y Keputusan Pembelian

Metode Penelitian Regresi Linier Berganda

35

Hasil Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian yaitu

berpengaruh sebesar 27,2%. Sedangkan sisanya yaitu 72,8%

Keputusan Pembelian dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya

yang tidak diteliti oleh peneliti.

Persamaan 1. Menggunakan variabel citra merek (X1) dan keputusan

pembelian (Y)

2. Menggunakan Regresi Linier Berganda

Nama Peneliti : Pramono

Judul Penelitian : Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian Air Aqua (Studi Kasus di

Kelurahan Gajahmungkur, Semarang)

Variabel X1 Harga

X2 Kualitas Produk

X3 Promosi

Y Keputusan Pembelian

Metode Penelitian Regresi Linier Berganda

Hasil Hasil menyatakan bahwa hipotesis 1 menunjukan bahwa

harga berpengaruh positif terhdaap keputusan pembelian.

Pengujian hipotesis 2 menunjukan bahwa kualitas produk

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Pengujian

hipotesis 3 menunjukan bahwa promosi berpengaruh positif

36

terhadap keputusan pembelian

Persamaan 1. Menggunakan variabel harga (X1) dan variabel keputusan

pembelian (Y)

2. Menggunakan regresi linier berganda

Nama Peneliti : Amilia dan Oloan Asmara

Judul Penelitian : Pengaruh Citra Merek, Harga dan Kualitas Produk

terhadap Keputusan Pembelian Hadnphone Merek Xiaomi

di Kota Langsa

Variabel X1 Citra Merek

X2 Harga

X3 Kualitas Produk

Y Keputusan Pembelian

Metode Penelitian Regresi Linier Berganda

Hasil Dari Uji t dapat dijelaskan bahwa citra merek, harga dan

kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap keputusan pembelian handphone Xiaomi di Kota

Langsa dimana masing-masing variabel bebas memiliki nilai

sig < 0,05.

Persamaan 1. Menggunakan Variabel Citra Merek (X1), Harga (X2) dan

Keputusan Pembelian (Y)

2. Menggunakan Regresi Linier Berganda

37

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran

X1

Service Quality

X2

Harga

X3

Brand Image

Y

Keputusan Pembelian

Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

2. Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

2. Multikolinearitas

3. Heteroskedastisitas

Uji Hipotesis

1. Uji t (Parsial)

2. Uji F (Simultan)

Analisis Regresi

Linear Berganda

Koefisien Determinasi

Kesimpulan & Saran

38

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012:64).

Berdasarkan alur hubungan antar variabel yang telah diuraikan

terdahulu serta kerangka berpikir untuk menjawab permasalahan

penelitian ini, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut:

1. H01 : b1 = 0 Tidak terdapat pengaruh secara signifikan

antara service quality terhadap keputusan

pembelian.

Ha1 : b1 ≠ 0 Terdapat pengaruh secara signifikan antara

service quality terhadap keputusan

pembelian.

2. H02 : b2 = 0 Tidak terdapat pengaruh secara signifikan

antara harga terhadap keputusan pembelian.

Ha2 : b2 ≠ 0 Terdapat pengaruh secara signifikan antara

harga terhadap keputusan pembelian.

3. H03 : b3 = 0 Tidak terdapat pengaruh secara signifikan

antara brand image terhadap keputusan

pembelian.

Ha3 : b3 ≠ 0 Terdapat pengaruh secara signifikan antara

brand image terhadap keputusan pembelian.

39

4. H0 : b1 : b2 : b3 = 0 Tidak terdapat pengaruh antara service

quality, harga dan brand image terhadap

keputusan pembelian secara simultan.

Ha : b1 : b2 : b3 ≠ 0 Terdapat pengaruh antara service quality,

harga dan brand image terhadap keputusan

pembelian secara simultan.

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil subjek penelitian

perusahaan operator penyedia jasa telekomunikasi berbasis teknologi

CDMA dan 4G yang menggunakan teknologi EVDO yaitu Smartfren..

Adapun yang akan dibahas yaitu mengenai pengaruh service quality,

harga, serta pengaruh brand image mifi 4G andromax smartfren terhadap

keputusan pembelian masyarakat Tanggerang Selatan.

Sebagai variabel independen pada penelitian ini yaitu service

quality (X1), harga (X2), dan brand image (X3). Sedangkan variabel

dependen pada penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y).

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2010:115) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kota

Tanggerang Selatan yang tercatat didalam Badan Pusat Statistik pada

Tahun 2016 yang berjumlah 1.593.812 orang.

41

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010:116) Definisi Sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Sampel data yang diambil atau diseleksi dari responden.

Adapun sampel dari penelitian ini adalah responden dari konsumen

mifi 4G andromax smartfren dan sampel penelitian meliputi sejumlah

elemen (responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal

sebanyak 30 sampel. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian

adalah antara 30 sampai 500 (Sugiono, 2003:52).

Dalam menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan rumus

Slovin dari Umar (2003:146) sebagai berikut :

n =

Keterangan

n = jumlah sampel minimal

N = besar ukuran populasi

e = nilai kritis atau batas ketelitian (untuk penelitian sosial

penulis ambil 10%)

Diketahui bahwa jumlah masyrakat Kota Tanggerang Selatan

yang tercatat didalam Badan Pusat Stastistik terakhir pada tahun 2016

berjumlah 1.593.812 orang. Sehingga jumlah sampel minimal yang

memenuhi kriteria berdasarkan rumus tersebut sebanyak 100 orang (di

bulatkan dari 99,993).

42

Teknik pengambilan sample yang di pakai yaitu dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah

teknik penentuan sample berdasarkan dengan pertimbangan tertentu

(Sanusi, 2013:95). Pengambilan sampel pada penelitian ini didasarkan

pada pertimbangan penulis bahwa responden pernah melakukan

pembelian mifi 4G Andromax smartfren. Pada tahap ini ditentukan

kerangka sampling yakni serifikasi seperti usia, jenis kelamin, dan

pekerjaan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan metode kuesioner atau angket untuk

mengumpulkan data. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:199). Instrumen yang

digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini dengan menggunakan

skala likert 5 poin. Menurut Sugiyono (2013:132) skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, variabel yang akan

diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala likert apabila

digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan data interval atau rasio.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Umumnya, masing-

masing item scale mempunyai lima katagori sebagai berikut:

43

1 = Sangat Tidak Setuju

2 = Tidak Setuju

3 = Ragu-ragu

4 = Setuju

5 = Sangat Setuju

Terdapat dua cara untuk yang digunakan untuk mengumpulkan

data yang akan diperlukan dalam melakukan analisis penelitian ini, yaitu

sebagai berikut:

1. Data Primer

Menurut Sugiyono (2012:137) dalam jurnal Marini dkk, Data

Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Data primer diperoleh dari kuisioner yang dilakukan

oleh penulis yang dibagikan kepada konsumen mifi Smartfren.

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

yang diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner yang dibagikan.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2014:142).

Kuesioner yang digunakan bersifat tertutup yaitu pertanyaan

atau pernyataan yang tidak memberikan kebebasan dalam menjawab

karena alternatif jawaban sudah disediakan. Pedoman kuesioner yang

disusun sesuai dengan jumlah variabel dalam penelitian, yaitu:

44

a. Service Quality

b. Harga

c. Brand Image

d. Keputusan Pembelian

Kuesioner ini menggunakan beberapa pertanyaan saringan

yang akan menanyakan apakah responden pernah memakai dan

mengunjungi outlet mifi smartfren maupun mengunjungi websitenya.

Skala pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala

likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau

gejala sosial (Riduwan, 2007:20). Dengan menggunakan skala likert,

maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi

dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan

lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Skala likert

merupakan skala interval maka bisa dianalisis dengan menggunakan

alat analisis parametrik seperti analisis regresi (Suliyanto 2011: 51).

Menurut Ghozali (2010) juga skala likert dapat dianggap interval.

Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik

tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau

pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban

dihubungkan dengan bentuk pernyataan dukungan sikap yang

diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:

45

Tabel 3.1

Skala Likert

No. Jenis Jawaban Bobot

1. SS = Sangat Setuju 5

2. S = Setuju 4

3. R = Ragu-ragu 3

4. TS = Tidak Setuju 2

5. STS = Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Freddy Rangkuti (2015:66)

Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju

mempunyai tingkat atau preferensi yang lebih tinggi dari Setuju dan

Setuju lebih tinggi dari ragu-ragu.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh lewat pihak

lain dan tidak langsung didapatkan oleh peneliti dari subyek

penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud dokumentasi atau

data laporan yang sudah tersedia (Wiyono, 2011:131).

Adapun data sekunder yang digunakan pada penelitian ini

yaitu dengan melakukan riset kepustakaan. Dimana peneliti

mengunjungi lembaga yang terkait dengan penelitian, seperti

46

perpustakaan FEB, Perpustakaan Utama UIN dan lembaga-lembaga

lainnya yang dapat membantu penyusunan skripsi. Penelitian

kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca buku,

literatur, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data dari internet.

D. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat maka

harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Kualitas Data

Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan

instrumen kuesioner harus dilakukan pengujian kualitas terhadap data

yang diperoleh. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

instrumen yang digunakan valid dan reliabel sebab kebenaran data

yang diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian.

a. Uji Validitas

Validitas/kesahihan adalah suatu indeks yang

menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang

diukur. Validitas ini menyangkut akurasi instrumen. Untuk

mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu

valid/sahih, maka perlu diuji dengan uji korelasi anara skor (nilai)

47

tiap-tiap butir pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut.

(Noor, 2011:132).

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas

menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Uji validitas

digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut (Ghozali, 2011:52).

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r

hitung dengan nilai rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2

dengan alpha 0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r

positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid.

Untuk hasil analisis dapat dilihat pada output uji reliabilitas pada

bagian corrected item total correlation. Dalam pengambilan

keputusan untuk menguji validitas indikatornya adalah:

- Jika rhitung> rtabel maka butir atau variabel tersebut valid.

- Jika rhitung< rtabel maka butir atau variabel tersebut tidak

valid.

48

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk

(Ghozali, 2011:47). Suatu kuesioner dikatakan reliable atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Reliabilitas/keterandalan ialah indeks yang menunjukkan

sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal

ini berarti menunjukan sejauh mana alat pengukur dikatakan

konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama (Noor, 2011:130).

Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas

kuesioner dalam penelitian ini adalah mengukur reliabilitas

dengan uji statistik CronbachAlpha. Untuk mengetahui kuesioner

tersebut sudah reliable akan dilakukan pengujian reliabilitas

kuesioner dengan bantuan program computer SPSS. Menurut

Ghozali (2011:48), Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah:

- Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf

signifikansi 70% atau 0,7 maka kuesioner tersebut reliable.

- Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf

signifikansi 70% atau 0,7 maka kuesioner tersebut tidak

reliable.

49

2. Statistik Deskriptif

Metode statistik deskriptif dipilih untuk menjelaskan

demografi responden dan deskripsi variabel penelitian. Statistik

deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat

dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali,

2013:19).

3. Uji Asumsi Klasik

Penggunaan model analisis regresi berganda terikat dengan

sejumlah asumsi dan harus memenuhi asumsi-asumsi klasik yang

mendasari model tersebut. Pengujian asumsi yang harus dipenuhi agar

persamaan regresi dapat digunakan dengan baik (uji persyaratan

analisis) sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya

apakah mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi

yang baik harus mempunyai distribusi normal atau mendekati

normal (Ghozali, 2009). Pengujian dilakukan dengan analisis

grafik (scatterplot) yakni dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dengan distribusi

normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus

diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan

garis diagonal. Jika distribusi data residual normal maka garis

50

yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya.

Uji normalitas lain pada penelitian ini menggunakan uji

statistik non parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S). Uji K-S

dilakukan dengan membuat hipotesis:

- Jika nilai Asymp. Sig. (2 – tailed) ≥ 0,05 data berdistribusi

normal.

- Jika nilai Asymp. Sig. (2 – tailed) ≤ 0,05 data tidak

berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Imam Ghozali (2013:105-106), Uji

Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Independen).

Model korelasi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi maka variabel ini tidak ontogonal. Variebel ontogonal

adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol.

Untuk mendeteksi adanya multikolonieritas dengan

membuat hipotesis:

- Tolerance value < 0,10 atau VIF >10 : terjadi

multikolenearitas.

51

- Tolerance value> 0,10 atau VIF <10 : tidak terjadi

multikolenearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Penelitian ini

menggunakakan Uji Gletser untuk meregres nilai absolut residual

terhadap variabel independen (Gujarati, 2003) dengan

menggunakan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

- Jika nilai Sig variabel independen < 0,05 terjadi

heteroskedastisitas.

- Jika nilai Sig variabel independen > 0,05 tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis sama artinya dengan menguji signifikansi

koefisien regresi linear berganda secara parsial dan simultan yang

terkait dengan pernyataan hipotesis penelitian.

a. Uji t (Parsial)

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel independen dengan variabel dependen secara parsial.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan

dari variabel masing-masing independen yaitu: service quality

52

(X1), harga (X2), dan brand image (X3) terhadap satu variabel

dependen, yaitu keputusan pembelian (Y), maka nilai

signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayannya.

Apabila sig t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima.

Demikian pula sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0,05 maka

Ho ditolak. Bila Ho ditolak ini berarti ada hubungan yang

signifikan antara variabel independen terhadap variabel

dependen. (Ghozali, 2011:101). Kriteria dalam uji parsial (uji

t) dapat dilihat sebagai berikut:

1) Uji hipotesis dengan membandingkan thitung dengan

ttabel.

Apabila - thitung < - ttabel atau thitung> ttabel, maka Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya variabel independen

secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen.

Apabila thitung ≤ ttabel atau - thitung ≥ - ttabel, maka Ho

diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen

secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang

signfikan terhadap variabel dependen.

2) Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi.

- Jika angka Sig. > 0,05, maka Ho diterima.

- Jika angka Sig. < 0,05, maka Ho ditolak.

-

53

b. Uji F (Simultan)

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

atau terikat (Ghozali, 2009:88). Uji F digunakan untuk

mengetahui pengaruh semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan

0,05 (Ghozali, 2009:88). Adapun prosedurnya sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho

diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan

bahwa semua variabel independen atau bebas tidak

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka Ho

ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan

bahwa semua variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen atau terikat.

54

5. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah suatu metode analisa yang

digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh yang

terjadi antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

(Sunyoto, 2009:9).

Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila

peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)

variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai

faktor predictor dimanipulasi (di naik-turunkan nilainya). Jadi analisis

regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independen

minimal 2 (Sugiyono, 2009:227). Formula untuk regresi berganda

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 = e

Dimana:

Y : Keputusan pembelian

X1 : Service quality

X2 : Harga

X3 : Brand image

a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi service quality

b2 : Koefisien regresi harga

b3 : Koefisien regresi brand image

e : Error

55

6. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dapat menjelaskan variabel-variabel

dependen. Pada pengujian hipotesis, hipotesis pertama koefisien

determinasi dilihat dari besarnya nilai (Adjusted R2) untuk

mengetahui seberapa jauh variabel bebas yaitu service quality (X1),

harga (X2), dan brand image (X3), serta pengaruhnya terhadap

terhadap satu variabel dependen, yaitu keputusan pembelian (Y). Nilai

(Adjusted R2) mempunyai interval antara 0 dan 1. Jika nilai Adjusted

R2 bernilai besar (mendeteksi 1) berarti variabel bebas dapat

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika (Adjusted R2)

bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

variabel dependen sangat terbatas. Secara umum koefisien determinasi

untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi

yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data

runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien

determinasi yang tinggi (Ghozali, 2011:97).

E. Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel merupakan penjabaran mengenai dimensi

variabel dan indikator. Selanjutnya operasional variabel menggambarkan

mengenai pengukuran atas dimensi variabel dan indikator yang

dikembangkan pada penelitian ini:

56

Variabel Dimensi Indikator Skala

(X1) Kualitas

Jasa (Kotler

Keller,2007:56)

adalah setiap

tindakan atau

kegiatan yang

ditawarkan

oleh suatu

pihak kepada

pihak lain,

yang pada

dasarnya tidak

berwujud dan

tidak

mengakibatkan

kepemilikan

apapun.

Keandalan

Daya Tanggap

Jaminan

1. Waktu yang akurat

2. Pelayanan

meyakinkan

pelanggan

3. Keinginan

membantu untuk

memudahkan

pelanggan

4. Memberikan

pelayanan dengan

cepat

5. Pengetahuan informasi

produk

6. Kemampuan

memberikan produk

yang diinginkan

pelanggan

7. Melayani dengan sopan

8. Dapat dipercaya oleh

pelanggan

Interval

Likert

57

Empati

Bukti Fisik

9. Karyawan

memberikan perhatian

10. Karyawan memahami

kebutuhan pelanggan

11. Penampilan fasilitas

fisik

12. Tersedianya

perlengkapan

perusahaan

13. Penampilan karyawan

14. Bahan komunikasi

(X2) Harga

(Kotler &

Ketller,

2012:25) Harga

merupakan

sejumlah nilai

yang

ditukarkan

konsumen

dengan manfaat

1. Harga terjangkau

2. Harga sesuai dengan

3. kualitas produk

4. Daya saing harga

Harga sesuai dengan

manfaat

Interval

Likert

58

dari memiliki

atau

menggunakan

produk atau

jasa yang

nilainya

ditetapkan oleh

pembeli atau

penjual melalui

tawar-

menawar.

(X3) Brand

Image (Kotler,

2005:97)

adalah

seperangkat

keyakinan, ide,

dan kesan,

yang dimiliki

oleh seorang

terhadap suatu

merek.

1. Mudah diingat

2. Memiliki makna

3. Menarik dan lucu

Interval

Likert

59

(Y) Keputusan

Pembelian

(Kotler &

Keller

2009:240)

adalah suatu

proses

keputusan

pembelian

dimana

akhirnya

membeli suatu

produk atas

pemenuhan

kebutuhan dan

keinginan.

1. Kebutuhan yang

dirasakan

2. Mencari informasi

sebelum membeli

3. Perilaku waktu

memakai

4. Perilaku pasca

pembelian

Interval

Likert

60

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perusahaan

Smartfren (PT Smartfren Telecom Tbk) pernah dikenal sebagai

Smart (PT Smart Telecom Tbk), Fren (PT Mobile-8 Telecom Tbk) dan

Esia (Pt Bakrie Telecom Tbk) adalah operator penyedia jasa

telekomunikasi berbasis teknologi cdma dan 4G yang menggunakan

teknologi evdo (jaringan mobile broadband yang setara dengan 3G)

untuk cdma dan 4G lte advanced yang merupakan pengembangan

lanjutan dari 4G.

Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama PT Radio

Telepon Indonesia (Ratelindo) yang didirikan pada bulan Agustus 1993,

sebagai anak perusahaan Bakrie Group yang bergerak dalam bidang

telekomunikasi di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat berbasis Extended

Time Division Multiple Access (ETDMA).

Pada bulan September 2003, PT Ratelindo berubah nama menjadi

PT Bakrie Telecom, yang kemudian berimigrasi ke cdma 1x, dan

memulai meluncurkan produk Esia. Pada awalnya jaringan Esia hanya

dapat dinikmati di Jakarta, Banten dan Jawa Barat, namun sampai akhir

2007 telah menjangkau 26 kota di seluruh Indonesia dan terus

61

berkembang ke kota-kota lainnyada pada tahun 2006, Bakrie Telecom

telah go-public dengan mendaftarkan sahamnya dalam Bursa Efek

Jakarta.

B. Hasil Analisis

1. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Tanggerang

Selatan. Berikut ini adalah deskripsi mengenai jumlah data responden

dan identitas responden penelitian yang terdiri dari nama, jenis kelamin,

usia, dan pekerjaan.

a. Data jumlah kuisioner yang disebarkan

Tabel 4.1 berikut ini menyajikan jumlah kuisioner yang

disebarkan kepada responden.

Tabel 4.1

Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Presentase

1 Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%

2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%

3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%

4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 100 100%

Sumber: Data primer

b. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi

respondenberdasarkan jenis kelamin.

62

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 46 45,6%

Perempuan 54 54,4%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 46 orang atau

45,6% responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 54

orang atau 54,6% responden berjenis kelamin perempuan.

c. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan usia.

Tabel 4.3

Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase

17-25 tahun 80 80,6%

>25-32 tahun 13 13,6%

>32-45 tahun 5 4,6%

>45 tahun 2 1,2%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang sebesar 80,6%

diantaranya dalam rentang usia 17-25 tahun sedangkan yang berusia

antara dari 25-32 tahun sebanyak 13,6%, dan sisanya adalah

responden yang berusia 32-45 tahun sebesar 4,6% dan usia lebih dari

63

45 tahun sebesar 1,2%. Rata-rata responden yaitu berusia 17-25 tahun

adalah Mahasiswa/Pelajar, dimana usia tersebut adalah yang

membutuhkan mifi untuk koneksi internet untuk tugas maupun sosial

media.

d. Deskripsi responden berdasarkan pekerjaan

Hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir

disajikan pada tabel berkut ini:

Tabel 4.4

Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Frekuensi Persentase

Mahasiswa/Pelajar 52 52,4%

PNS 2 2%

Karyawan Swasta 36 35,9%

Wirausaha 10 9,7%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 di atas diperoleh informasi bahwa

mayoritas responden sebanyak 52 orang atau sebesar 52,4%

mempunyai pekerjaan Mahasiswa/Pelajar, sisanya yaitu mempunyai

pekerjaan Karyawan Swasta sebesar 36 orang atau sekitar 35,9%,

Wirausaha sebesar 10 orang atau sekitar 9,7% dan PNS hanya sebesar

2 orang atau sekitar 2%.

64

e. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Service Quality (SQ).

Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 14 pertayaan

yang disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap service

quality (SQ) dijelaskan pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden MengenaiService Quality(SQ)

No

. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1 Karyawan mampu menyampaikan

layanan secara akurat 0 0 7 54 39 100

2 Pelayanan yang diberikan

memuaskan pelanggan 0 8 6 45 41 100

3 Karyawan membantu untuk

memudahkan pelanggan 0 3 9 49 39 100

4 Karyawan mampu memberikan

pelayanan dengan cepat 0 0 11 49 40 100

5 Karyawan memberikan informasi

tentang produk 0 0 10 54 36 100

6 Karyawan mampu memberikan

produk yang diinginkan pelanggan 0 2 11 55 32 100

7 Karyawan melayani dengan sopan 0 2 7 53 38 100

8 Karyawan dapat dipercaya oleh

pelanggan 0 4 10 52 34 100

9 Karyawan menggunakan bahasa

yang mudah dipahami 0 2 11 57 30 100

10 Karyawan mampu memahami

kebutuhan pelanggan 0 0 7 54 39 100

65

11 Penampilan fasilitas fisik 0 8 6 45 41 100

12 Tersedianya perlengkapan

perusahaan 0 3 9 49 39 100

13 Penampilan karyawan 0 0 11 49 40 100

14 Bahan komunikasi 0 0 10 54 36 100

Total % 0 2,3 8,9 51,4 37,4 100

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.5 menunjukan bahwa pada variabel service quality

mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 51,4 %. Dan

pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 9, hal ini

dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.9

menjawab “setuju” sebesar 57 %. Hal ini menunjukan bahwa indikator

karyawan menggunakan bahasa yang mudah dipahami berpengaruh

terhadap keputusan pembelian, dimana provider smartfren harus bisa

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pelanggan karena akan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

f. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Harga.

Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 6 pertayaan

yang disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Harga

dijelaskan pada tabel 4.6 berikut:

66

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Harga

No. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1 Harga yang ditawarkan terjangkau

oleh konsumen 0 0 1 59 40 100

2 Harga sesuai dengan kualitas produk 0 0 1 56 43 100

3 Harga dapat bersaing

0 0 5 49 46 100

4 Harga sesuai dengan manfaat 0 0 1 49 50 100

Total % 0 0 2,3 52,5 45,1 100

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.6 menunjukan bahwa pada variabel Harga mayoritas

responden manjawab “setuju” sebesar 59%. Dan pertanyaan yang

paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 1, hal ini dapat dilihat

dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.1 menjawab “setuju”

sebesar 59%. Hal ini menunjukan bahwa indikator variasi harga yang

ditawarkan beragam karena akan berpengaruh terhadap keputusan

pembelian, dimana provider smartfren harus memberikan variansi

harga yang beragam karena akan mempengaruhi keputusan konsumen

untuk membeli produk mifi smartfren.

g. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Brand Image.

Variabel X3 pada penelitian ini diukur melalui 3 pertayaan

yang disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-

67

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap brand image

dijelaskan pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Brand Image (BI)

No. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1 Elemen merek mudah diingat

konsumen 0 3 14 59 32 100

2 Elemen merek memiliki makna

0 5 15 52 31 100

3 Elemen merek menarik dan lucu 0 2 18 51 28 100

Total % 0 3,3 15,7 54 30,3 100

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.7 menunjukan bahwa pada variabel brand image

mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 59%. Dan

pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 1, hal ini

dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.1

menjawab “setuju” sebesar 59%.Hal ini menunjukan bahwa

indicator elemen merek mudah diingat karena akan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian, maka smartfren harus membuat

produk mifi yang mudah diingat oleh pelanggan.

h. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian.

Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 4 pertayaan yang

disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-

68

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap keputusan

pembelian dijelaskan pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian

(KP)

No. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1 Kebutuhan yang dirasakan 0 8 6 45 41 100

2 Konsumen mencari informasi

sebelum membeli produk 0 0 1 56 43 100

3 Perilaku waktu memakai 0 5 15 49 31 100

4 Perilaku pasca pembelian 0 3 14 54 29 100

Total % 0 4 9 51 36 100

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menunjukan bahwa pada variabel Keputusan

Pembelian mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 56%.

Dan pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 2,

hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan

no.2 menjawab “setuju” sebesar 56%. Hal ini menunjukan bahwa

indikator Konsumen mencari informasi sebelum menggunakan

produk Karena akan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian,

maka Smartfren harus memberikan informasi produk yang jelas

kepada konsumen agar meningkatnya keputusan pembelian.

69

C. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi

service quality, harga, brand image, dan keputusan pembelian akan diuji

secara statistik deskriptif seperti pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Service Quality 100 42.00 70.00 59.3500 6.67934

Harga 100 22.00 30.00 26.5600 2.14768

Brand Image 100 6.00 15.00 12.2400 1.96495

Keputusan Pembelian 100 12.00 20.00 16.7600 1.76452

Valid N (listwise) 100

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.9 menjelaskan bahwa pada variabel service quality (SQ)

memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran

kuesioner adalah sebesar 42 dan jawaban maksimum responden yang

didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 70, dengan rata-rata

total jawaban 59,35 (rata-rata jawaban responden yang didapat melalui

penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 6,679. Variabel Harga

memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran

kuesioner adalah sebesar 22 dan jawaban maksimum responden yang

didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 30, dengan rata-rata

total jawaban 26,56 (rata-rata jawaban responden yang didapat melalui

penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 2,147. Variabel

Brand Image memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari

70

penyebaran kuesioner adalah sebesar 6 dan jawaban maksimum

responden yang didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 15,

dengan rata-rata total jawaban sebesar 12,24 (rata-rata jawaban

responden yang didapat melalui penyebaran kuesioner) dan standar

deviasi sebesar 1,964. Sedangkan variabel Keputusan Pembelian

memiliki jawaban minimum responden yang didapat dari penyebaran

kuesioner adalah sebesar 12 dan jawaban maksimum responden yang

didapat dari penyebaran kuesioner adalah sebesar 20, dengan rata-rata

total jawaban sebesar 16,76 (rata-rata jawaban responden yang didapat

melalui penyebaran kuesioner) dan standar deviasi sebesar 1,764.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika

tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut

dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas

dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini. service

quality (SQ), harga (H), brand image (BI) dan keputusan pembelian

(KP) dengan 100 sampel responden.

Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap

variabel yang digunakan dalam penelitian ini:

71

1) Uji Validitas Service Quality (SQ)

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Service Quality

Nomor

Butir Pertanyaan

R-

Tabel

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

SQ 1 0,1966 0,896** 0,000 Valid

SQ 2 0,1966 0,827** 0,000 Valid

SQ 3 0,1966 0,824** 0,000 Valid

SQ 4 0,1966 0,673** 0,000 Valid

SQ 5 0,1966 0,709** 0,000 Valid

SQ 6 0,1966 0,840** 0,000 Valid

SQ 7 0,1966 0,784** 0,000 Valid

SQ 8 0,1966 0,469** 0,009 Valid

SQ 9 0,1966 0,807** 0,000 Valid

SQ10 0,1966 0,896** 0,000 Valid

SQ 11 0,1966 0,827** 0,000 Valid

SQ 12 0,1966 0,824** 0,000 Valid

SQ 13 0,1966 0,673** 0,000 Valid

SQ 14 0,1966 0,709** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.10 menunjukkan variabel service quality (SQ)

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa

masing-masing pertanyaan pada variabel service quality dapat

diandalkan dan layak sebagai penelitian.

72

2) Uji Validitas Harga

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Harga

Nomor

Butir Pertanyaan

R-

Tabel

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

H 1 0,1966 0,745** 0,000 Valid

H 2 0,1966 0,834** 0,000 Valid

H 3 0,1966 0,715** 0,000 Valid

H 4 0,1966 0,823** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11 menunjukkan variable harga (H) mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

masing-masing pertanyaan pada variabel harga dapat diandalkan

dan layak diajukan sebagai penelitian.

73

3) Uji Validitas Brand Image (BI)

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Brand Image (BI)

Nomor

Butir Pertanyaan

R-

Tabel Pearson

Corelation

Sig

(2-

Tailed)

Keterangan

BI 1 0,1966 0,819** 0,000 Valid

BI 2 0,1966 0,921** 0,000 Valid

BI 3 0,1966 0,764** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12 menunjukkan variabel brand image (BI)

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

masing-masing pertanyaan pada variabel brand image dapat

diandalkan dan layak sebagai diajukan sebagai penelitian

4) Uji Validitas Keputusan Pembelian (KP)

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (KP)

Nomor

Butir Pertanyaan

R-

Tabel Pearson

Corelation

Sig

(2-

Tailed)

Keterangan

KP 1 0,1966 0,858** 0,000 Valid

KP 2 0,1966 0,575** 0,001 Valid

KP 3 0,1966 0,639** 0,000 Valid

KP 4 0,1966 0,870** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

74

Tabel 4.13 menunjukkan variabel keputusan pembelian

(KP) mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan

dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan

bahwa masing-masing pertanyaan pada variabel Keputusan

Pembelian dapat diandalkan dan layak sebagai diajukan sebagai

penelitian.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari

instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,70. Tabel 4.14

menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.14

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

Keterangan

Service Quality 0,947 Reliabel

Harga 0,892 Reliabel

Brand Image 0,786 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,703 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.14 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

service quality sebesar 0,947, harga sebesar 0,892, brand image

sebesar 0,786 dan Keputusan Pembelian sebesar 0,786. Dengan

75

demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini

reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,70. Hal

ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan

mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan

itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan

jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Untuk mendeteksi adanya masalah multikolonieritas, maka

dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel

independen. Tabel 4.15 menunjukkan hasil uji multikolonieritas pada

penelitian ini.

Tabel 4.15

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1.702 1.289 -1.320 .190

SQ .121 .015 .459 8.041 .000 .857 1.166

H .235 .046 .286 5.075 .000 .883 1.132

BI .411 .049 .457 8.306 .000 .935 1.070

a. Dependent Variable: KP

Sumber : Data primer yang diolah

76

Berdasarkan tabel 4.15 diatas terlihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar

angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai

tolerance service quality sebesar 0,857, harga sebesar 0,883 dan brand

image sebesar 0,935. Selain itu nilai VIF untuk service quality sebesar

1,166, harga sebesar 1,132 dan brand image 1,070. Suatu model

regresi dikatakan bebas dari problem multikolonieritas apabila

memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem

multikolonieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

77

Tabel 4.16

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test

Sumber : Data primer yang diolah

Pada tabel 4.16 uji selanjutnya yang digunakan adalah uji

kolmogorov-smirnov, diperoleh hasil output asymp. sig. (2-tailed)

sebesar 0,200 atau jauh diatas 0,05 menunjukkan bahwa angka

signifikan diatas 0,05 adalah data tersebut terdistribusi secara normal.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang

diperlihatkan pada gambar 4.2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .91447987

Most Extreme Differences Absolute .043

Positive .043

Negative -.043

Test Statistic .043

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

78

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan

bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu

Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data

tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk

memprediksi Keputusan Pembelian berdasarkan variabel yang

mempengaruhinya, yaitu service quality, harga dan brand image.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang

79

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

dependen (Ghozali, 2011: 97).

Tabel 4.17

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .855a .731 .723 .98266

a. Predictors: (Constant), SQ, H, BI

b. Dependent Variable: KP

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.17 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,723

atau 72,3%, ini menunjukkan bahwa variabel Keputusan Pembelian

yang dapat dijelaskan oleh variabel service quality, harga dan brand

image adalah sebesar 72,3%. Sedangkan sisanya sebesar 0,277 atau

27,7% variable yang tidak di teliti.

b. Hasil Uji Statistik F

Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji

F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang

diuji secara simultan. Tabel 4.18 berikut menggambarkan hasil uji

statistik F.

80

Tabel. 4.18

Hasil Uji Statistik F

S

u

m

ber : Data primer yang diolah

Berdasarakan hasil uji F pada tabel 4.18 didapat nilai F hitung

sebesar 87,139 dengan signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi

lebih kecil dari pada 0,05 maka model regresi dapat dikatakan bahwa

service quality (SQ) harga (H) dan brand image (BI) mempunyai

pengaruh terhadap Keputusan Pembelian.

Hipotesis 4: Pengaruh Service Quality, Harga, Brand Image

terhadap Keputusan Pembelian

Ho :Tidak terdapat pengaruh antara variabel service qualiity,

harga dan brand image terhadap variabel keputusan pembelian secara

simultan.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel service quality, harga

dan brand image terhadap variabel keputusan pembelian secara

simultan.

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.18nilai F

diperoleh sebesar 87.139 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti model

regresi ini layak untuk digunakan. Karena tingkat signifikansi lebih

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 225.449 3 75.150 87.139 .000b

Residual 82.791 96 .862

Total 308.240 99

a. Dependent Variable: VAR00004

b. Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00002, VAR00001

81

kecil dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa service quality, Harga

dan brand image terhadap variabel keputusan pembelian berpengaruh

secara simultan dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

c. Hasil Uji Statistik t

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.19, jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0,

sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka

H0diterima dan menolak Ha (Ghozali, 2011).

Tabel 4.19

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.702 1.289 -1.320 .190

SQ .121 .015 .459 8.041 .000

H .235 .046 .286 5.075 .000

BI .411 .049 .457 8.360 .000

a. Dependent Variable: KP

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.19, maka diperoleh persamaan regresi

sebagaiberikut:

Y = -1,702+ 0,121X1 + 0,235X2 + ,411X3 +e

82

Hipotesis 1: Pengaruh Service Quality terhadap Keputusan

Pembelian

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel service quality

terhadap variabel keputusan Pembelian.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel service quality terhadap

variabel keputusan pembelian.

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel

service quality mempunyai tingkat signifikansi sebesar ,000. Hal ini

mengindikasikan bahwa variable service quality berpengaruh positif

dan secara signifikan terhadap keputusan pembelian karena tingkat

signifikansi yang dimiliki variabel service quality lebih kecil dari 0,05.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Diana Petricia dan Syahputra (2014) dimana faktor

Kualitas produk, Harga, Promosi dan Kualitas Pelayanan secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses keputusan

Pembelian pada konsumen Kopi Progo Bandung.

Hipotesis 2: PengaruhHargaterhadap Keputusan Pembelian

Ho : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel

harga terhadap variabel keputusan pembelian.

Ha : Terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel harga

terhadap variabel keputusan pembelian.

83

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel

harga mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini

mengindikasikan bahwa harga berpengaruh positif dan secara

signifikan terhadap keputusan pembelian karena tingkat signifikansi

yang dimiliki variabel harga lebih kecil dari 0,05.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh

Pramono (2010) dimana harga berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian Air Aqua di Kelurahan Gajah Mungkur Semarang.

Hipotesis 3 : Pengaruh brand image terhadap Keputusan Pembelian

Ho : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel

brand image terhadap variabel keputusan pembelian.

Ha : Terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel brand

image terhadap variabel keputusan pembelian.

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.19, variabel

brand image mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini

mengindikasikan bahwa brand image berpengaruh positif dan secara

signifikan terhadap keputusan pembelian karena tingkat signifikansi

yang dimiliki variabel brand image lebih kecil dari 0,05.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh

Ma‟rifatul Ummah dan Widya Sastika (2016) dimana Citra Merek

berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian Cafe Lawang

Wangicreative pada masyarakat Bandung.

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

mengenai pengaruh service quality, harga, dan brand image terhadap

keputusan pembelian konsumen Smartfren Tanggerang Selatan, maka dapat

ditarik kesimpulan mengenai pengaruh service quality, harga dan brand

image terhadap keputusan pembelian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji secara parsial (uji t) yang dilakukan terhadap

variabel service quality yang diperoleh ialah hasil koefisien regresi pada

variabel service quality berpengaruh secara parsial (individu) dan

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen smartfren

Tanggerang Selatan.

2. Berdasarkan hasil uji secara parsial (uji t) yang dilakukan terhadap

variabe harga yang diperoleh ialah hasil koefisien regresi pada variabel

harga berepengaruh secara parsial (individu) dan signifikan terhadap

keputusan konsumen smartfren Tanggerang Selatan.

3. Berdasarkan hasil uji secara parsial (uji t) yang dilakukan terhadap

variabel brand image yang diperoleh ialah hasil koefisien regresi pada

variabel brand image berpengaruh secara parsial (individu) dan

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen smartfren

Tanggerang Selatan.

85

4. Berdasarkan hasil uji secara simultan (uji F) yang dilakukan kesimpulan

yang diperoleh ialah ketiga variabel independen yaitu service quality

(X1), harga (X2), dan brand image (X3) berpengaruh secara bersama-

sama (simultan) dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian

(Y) konsumen Smartfren Tanggerang Selatan.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan

beberapa saran bagi beberapa pihak, antara lain:

1. Perusahaan

a. Dalam segi service quality, Smartfren Tanggerang Selatan sudah

berhasil menciptakan layanan dengan baik, dengan begitu Smartfren

Tanggerang Selatan dapat dijadikan acuan untuk mengelola service

quaiity. Apabila dikemudian hari akan dilakukan perbaikan kualitas

kembali, berdasarkan rekapitulasi nilai setuju paling rendah yang

ditemukan peneliti dari pernyataan melalui kuesioner “Karyawan

mampu memahami kebutuhan pelanggan” dan “Karyawan mampu

menyampaikan layanan secara akurat”, maka peneliti menyarankan

agar perusahaan lebih memperhatikan pada kebutuhan pelanggannya

dengan menyampaikan layanan secara akurat sehingga mengedukasi

pelanggan untuk memilih produk apa yang dia butuhkan untuk saat

ini.

86

b. Dari segi harga, smartfren dapat mempertahankan seluruh aspek yang

sudah dimiliki. Apabila ingin di lakukan perbaikan kembali maka

penulis menyarankan untuk lebih memperhatikan segmentasi harga,

karena kebanyakan penikmat atau pemakai mifi tersebut adalah dari

kalangan pelajar dan mahasiswa yang belum memiliki penghasilan

tetap.

c. Dari segi brand image, smartfren perlu mempertahankan seluruh

aspek dalam variabel brand image ini termasuk pada salah satu faktor

penentu pada keputusan pembelian. Penulis menyarankan untuk

memperhatikan fisik dari mifi tersebut, karena semakin aneh dan unik

produk tersebut maka semakin tertarik konsumen untuk mengetahui

dan mengkonsumsinya. Penulis juga menyarankan untuk variable

yang sudah bagus agar terus dipertahankan dan ditingkatkan kembali

kualitasnya agar konsumen semakin nyaman dan tetap setia pada

smartfren.

2. Akademisi

Bagi kalangan akademisi diharapkan penelitian ini dapat dijadikan

referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang memiliki tema

berkaitan dengan service quality, harga dan brand image terkait

hubungannya dengan keputusan pembelian. Sehingga peneliti selanjutnya

dengan mudah lebih memahami variabel-variabel manakah yang

berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

87

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 2011, Manajemen Pemasaran, Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Farida, Jasfar. 2009, Manajemen Jasa Pendekatan Terbaru, Bogor :

Ghalia Indonesia.

Ghozali, Imam. 2009, Aplikasi Analisi Multivariate dengan Program

SPSS, Semarang : UNDIP

____________. 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

SPSS, Semarang : Universitas Diponogoro

____________. 2013, Aplikasi Analisis Multivariate Edisi Ke Tujuh,

Semarang : Universitas Diponogoro

Gujarati, Damodar. 2003, Ekonometri Dasar, Jakarta : Erlangga

Husein, Umar. 2003, Meetode Penelitian untuk Skripsi dan Thesis

Bisnis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Kotler, Amstrong. 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12, Jakarta :

Erlangga

______________. 2008, Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12, Jakarta :

Erlangga

______________. 2012, Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 13, Jakarta :

Erlangga

Kotler, Philip dan Keller. 2007, Manajemen Pemasaran Jilid 1, Jakarta

: PT. Indeks

____________________. 2009, Manajemen Pemasaran Jilid 1, Jakarta

: Erlangga

____________________. 2012, Manajemen Pemasaran Edisi 12,

Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip. 2005, Manajemen Pemasaran Jilid 1 dan 2, Jakarta : PT.

Indeks

___________. 2012, Manajemen Pemasaran Edisi 12, Jakarta :

Erlangga

88

Nasution, M.N. 2004, Manajemen Jasa Terpadu, Jakarta : PT Ghalia

Indonesia

Noor, Juliansyah. 2011, Metodologi Penelitian, Jakarta : Prenada

Media Group

Riduwan. 2007, Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, Bandung :

Alfabeta

Sanusi, Anwar. 2013, Metodologi Penelitian Bisnis Cetakan ke 3,

Jakarta : Salemba Empat

Schiffman dan Kanuk. 2004, Perilaku Konsumen Edisi 7, Jakarta :

Prentice Hall

Setiadi. 2003, Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran, Jakarta : Prenada Media

Swastha, Basu. 2003, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta :

Liberty Yogyakarta.

Sugiyono. 2003, Metode Penelitian Bisnis Edisi 1, Bandung : Alfabeta

________. 2009, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta

________. 2010, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta

________. 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

Bandung : Alfabeta

________. 2014, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta

Suliyanto. 2011, Ekonometri Terapan: Teori dan Aplikasi dengan

SPSS, Yogyakarta : Andi

Sumarwan, Ujang. 2015, Perilaku Konsumen Teori Penerapannya

Dalam Pemasaran Edisi Kedua, Bogor : Ghalia Indonesia

Sunyoto, Danang. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, Yogyakarta :

Media Pressindo

Tjiptono, Fandy. 2005, Pemasaran Jasa Edisi Pertama, Yogyakarta :

Bayumedia Publishing

89

____________. 2007, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta :

Liberty Offset

Tjiptono, Fandy. 2014, Pemasaran Jasa, Yogyakarta : Andi

Wiyono, 2011 Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis

SPSS, Yogyakarta : STIM YKPM

Diana Petricia dan Syahputra, 2014. Pengaruh Kualitas Produk, Harga,

Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian

(Studi kasus konsumen kopi progo Bandung)

Ma‟rifatul Ummah dan Widya Sastika, ISSN : 2442-5826 2016.

Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Café

Lawang WangiCreative Space (Studi Kasus pada masyarkat

Bandung)

Pramono, 2010. Analisi Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi

terhadap Keputusan Pembelian Air Aqua (Studi Kasus di

Kelurahan Gajahmungkur, Semarang)

Amilia dan Oloan Asmara, Pengaruh Citra Merek, Harga dan Kualitas

Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek

Xiaomi di Kota Langsa

http://www.hargamodem.net

http://www.topbrand-award.com (2015-2016)

http://lensaindonesia.com hal 1 tahun 2015

90

LAMPIRAN I

KUESIONER

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Rizki

NIM : 1113081000006

Jurusan : Manajemen Pemasaran

Adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian berjudul

“Pengaruh Service Quality, Harga dan Brand Image terhadap Keputusan

Pembelian Mifi 4G Andromax Smartfren”.

Atas hal tersebut, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu, Saudara/i

untuk menjadi responden dengan mengisi kuesioner ini. Dimohon untuk

menjawab pertanyaan dengan lengkap (tidak ada yang dikosongkan), serta sesuai

dengan pendapat Anda. Kuesioner ini nantinya akan dipergunakan untuk

keperluan ilmiah dan saya berjanji untuk menjaga kerahasiaan data ini. Atas

waktu yang Bapak/Ibu, Saudara/i pergunakan untuk mengisi kuesioner ini, saya

ucapkan terimakasih

Jakarta, 10 Januari 2018

Penulis

91

A. Screening

1. Apakah anda pernah memakai modem Mifi 4G Andromax Smartfren?

( ) YA, jika YA, silahkan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya.

( ) TIDAK, jika TIDAK, cukup berhenti sampai disini. Terima kasih.

2. Apakah anda pernah mengunjungi Outlet/Galery Smartfren?

( ) YA, jika YA, silahkan melanjutkan ke pertanyaan berikutnya.

( ) TIDAK, jika TIDAK, cukup berhenti sampai disini. Terima kasih.

3. Dimana anda melihat iklan Mifi 4G Andromax Smartfren?

( ) Televisi

( ) Layanan Pemutar Video

( ) Media Sosial

( ) Aplikasi Android

( ) Situs Web

92

Service Quality

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Karyawan mampu melayani permintaan

dengan cepat

2 Karyawan mampu menyampaikan layanan

secara akurat

3 Pelayanan yang diberikan memuaskan

pelanggan

4 Karyawan membantu untuk memudahkan

pelanggan

5 Karyawan mampu memberikan pelayanan

dengan tanggap

6 Karyawan memberikan informasi tentang

produk

7 Karyawan mampu memberikan produk yang

diinginkan pelanggan

8 Karyawan melayani dengan sopan

9 Karyawan dapat dipercaya oleh pelanggan

10 Karyawan menggunakan bahasa yang mudah

dipahami

11 Karyawan mampu memahami kebutuhan

pelanggan

12 Penampilan fasilitas fisik

13 Penampilan karyawan

14 Perusahaan menyediakan sarana komunikasi

penjual dan pembeli

93

Harga

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Harga yang ditawarkan terjangkau oleh

konsumen

2 Harga sesuai dengan kualitas produk

3 Harga dapat bersaing

4 Harga sesuai dengan manfaat

Brand Image

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Elemen merek mudah diingat oleh konsumen

2 Elemen merek memiliki makna

3 Elemen merek menarik dan lucu

Keputusan Pembelian

No Pernyataan STS TS N S SS

1 Kebutuhan yang dirasakan

2 Konsumen mencari informasi sebelum

membeli produk

3 Perilaku waktu memakai

4 Perilaku pasca pembelian

94

LAMPIRAN II

HASIL OLAH DATA DENGAN SPSS

Tabel 4.1

Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Presentase

1 Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%

2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%

3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%

4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 100 100%

Sumber: Data primer

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 46 45,6%

Perempuan 54 54,4%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah

95

Tabel 4.3

Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase

17-25 tahun 80 80,6%

>25-32 tahun 13 13,6%

>32-45 tahun 5 4,6%

>45 tahun 2 1,2%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.4

Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Frekuensi Persentase

Mahasiswa/Pelajar 52 52,4%

PNS 2 2%

Karyawan Swasta 36 35,9%

Wirausaha 10 9,7%

Jumlah 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah

96

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Service Quality (SQ)

No

. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1 Karyawan mampu menyampaikan

layanan secara akurat 0 0 7 54 39 100

2 Pelayanan yang diberikan

memuaskan pelanggan 0 8 6 45 41 100

3 Karyawan membantu untuk

memudahkan karyawan 0 3 9 49 39 100

4 Karyawan mampu memberikan

pelayanan dengan cepat 0 0 11 49 40 100

5 Karyawan memberikan informasi

tentang produk 0 0 10 54 36 100

6 Karyawan mampu memberikan

produk yang diinginkan pelanggan 0 2 11 55 32 100

7 Karyawan melayani dengan sopan 0 2 7 53 38 100

8 Karyawan dapat dipercaya oleh

pelanggan 0 4 10 52 34 100

9 Karyawan menggunakan bahasa

yang mudah dipahami 0 2 11 57 30 100

10 Karyawam mampu memahami

kebutuhan pelanggan 0 0 7 54 39 100

11 Penampilan fasilitas fisik 0 8 6 45 41 100

12 Tersedianya perlengkapan

perusahaan 0 3 9 49 39 100

13 Penampilan karyawan 0 0 11 49 40 100

97

14 Bahan komunikasi 0 0 10 54 36 100

Total % 0 2,3 8,9 51,4 37,4 100

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Harga

No. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1 Harga yang ditawarkan terjangkau

oleh konsumen 0 0 1 59 40 100

2 Harga sesuai dengan kualitas produk 0 0 1 56 43 100

3 Harga dapat bersaing

0 0 5 49 46 100

4 Harga sesuai dengan manfaat 0 0 1 49 50 100

Total % 0 0 2,3 52,5 45,1 100

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Brand Image (BI)

No. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1 Elemen merek mudah diingat

konsumen 0 3 14 59 32 100

98

2 Elemen merek memiliki makna

0 5 15 52 31 100

3 Elemen merek menarik dan lucu 0 2 18 51 28 100

Total % 0 3,3 15,7 54 30,3 100

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian

(KP)

No. Pernyataan

STS

%

TS

%

N

%

S

%

SS

%

Total

%

1 Kebutuhan yang dirasakan 0 8 6 45 41 100

2 Konsumen mencari informasi

sebelum membeli produk 0 0 1 56 43 100

3 Perilaku waktu memakai 0 5 15 49 31 100

4 Perilaku pasca pembelian 0 3 14 54 29 100

Total % 0 4 9 51 36 100

Sumber : Data primer yang diolah

99

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Service Quality 100 42.00 70.00 59.3500 6.67934

Harga 100 22.00 30.00 26.5600 2.14768

Brand Image 100 6.00 15.00 12.2400 1.96495

Keputusan Pembelian 100 12.00 20.00 16.7600 1.76452

Valid N (listwise) 100

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Service Quality

Nomor

Butir Pertanyaan

R-

Tabel

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

SQ 1 0,1966 0,896** 0,000 Valid

SQ 2 0,1966 0,827** 0,000 Valid

SQ 3 0,1966 0,824** 0,000 Valid

SQ 4 0,1966 0,673** 0,000 Valid

SQ 5 0,1966 0,709** 0,000 Valid

SQ 6 0,1966 0,840** 0,000 Valid

SQ 7 0,1966 0,784** 0,000 Valid

SQ 8 0,1966 0,469** 0,009 Valid

SQ 9 0,1966 0,807** 0,000 Valid

SQ10 0,1966 0,896** 0,000 Valid

SQ 11 0,1966 0,827** 0,000 Valid

100

SQ 12 0,1966 0,824** 0,000 Valid

SQ 13 0,1966 0,673** 0,000 Valid

SQ 14 0,1966 0,709** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Harga

Nomor

Butir Pertanyaan

R-

Tabel

Pearson

Corelation

Sig

(2-Tailed) Keterangan

H 1 0,1966 0,745** 0,000 Valid

H 2 0,1966 0,834** 0,000 Valid

H 3 0,1966 0,715** 0,000 Valid

H 4 0,1966 0,823** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12

Hasil Uji Validitas Brand Image (BI)

Nomor

Butir Pertanyaan

R-

Tabel Pearson

Corelation

Sig

(2-

Tailed)

Keterangan

BI 1 0,1966 0,819** 0,000 Valid

BI 2 0,1966 0,921** 0,000 Valid

BI 3 0,1966 0,764** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

101

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (KP)

Nomor

Butir Pertanyaan

R-

Tabel Pearson

Corelation

Sig

(2-

Tailed)

Keterangan

KP 1 0,1966 0,858** 0,000 Valid

KP 2 0,1966 0,575** 0,001 Valid

KP 3 0,1966 0,639** 0,000 Valid

KP 4 0,1966 0,870** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.14

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

Keterangan

Service Quality 0,947 Reliabel

Harga 0,892 Reliabel

Brand Image 0,786 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,703 Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah

102

Tabel 4.15

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -1.702 1.289 -1.320 .190

SQ .121 .015 .459 8.041 .000 .857 1.166

H .235 .046 .286 5.075 .000 .883 1.132

BI .411 .049 .457 8.306 .000 .935 1.070

a. Dependent Variable: KP

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.16

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .91447987

Most Extreme Differences Absolute .043

Positive .043

Negative -.043

Test Statistic .043

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

103

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.17

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .855a .731 .723 .98266

a. Predictors: (Constant), SQ, H, BI

b. Dependent Variable: KP

Sumber : Data primer yang diolah

104

Tabel. 4.18

Hasil Uji Statistik F

S

u

m

b

er : Data primer yang diolah

Tabel 4.19

Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -1.702 1.289 -1.320 .190

SQ .121 .015 .459 8.041 .000

H .235 .046 .286 5.075 .000

BI .411 .049 .457 8.360 .000

a. Dependent Variable: KP

Sumber: Data primer yang diolah

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 225.449 3 75.150 87.139 .000b

Residual 82.791 96 .862

Total 308.240 99

a. Dependent Variable: VAR00004

b. Predictors: (Constant), VAR00003, VAR00002, VAR00001