PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTALIS...

download PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTALIS TIKUS WISTAR Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar ( Rattus Norvegicus

of 12

Transcript of PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTALIS...

  • 8/18/2019 PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTAL…

    1/12

    PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC)TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTALISTIKUS WISTAR

    Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar ( RattusNorvegicus  )

    Shandy Dwi Mahardika, Purwito Soegeng, MuhtaromFakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) SemarangBagian Fisika Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung(Unissula) SemarangBagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung(Unissula) Semarang

    Corresponding Authors :Shandy Dwi Mahardika, Mahasiswa FakultasKedokteran Universitas Islam Sultan Agung, Jln. Kaligawe KM 4

    Semarang 50012 ph. (024) 6583584 fax. (024) 6594366,[email protected] 

    ABSTRAKPendahuluan:  Sengatan listrik akan menimbulkan jejas sel yang

    dapat menyebabkan perubahan struktur dan kimiawi. Perubahan strukturtersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan gambaran histopatologiyang ditandai dengan perubahan sarkolema fokal. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh sengatan listrik arus bolak-balik (AC)terhadap gambaran histopatologi otot intercostalis  pada tikus putih jantangalur wistar (Rattus Norvegicus).

    Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan post testcontrol group design   ini dilakukan 14 hari menggunakan 18 ekor tikusputih jantan galur wistar dibagi dalam 3 kelompok uji secara random.Kelompok Kontrol tanpa perlakuan (K-K), Kelompok 2 kali sengatanperhari (K-I), Kelompok 4 kali sengatan perhari (K-II), setelah 14 hariperlakuan dihitung gambaran hitopatologi otot intercostalis  

    Hasil: Hasil jumlah gambaran histopatologi otot intercostalis  post testK-K, K-I, K-II (35, 53, 58). Hasil uji normalitas p0.05). Sebaran data tidak normal dan tidak homogen, makadilakukan uji non-parametrik menggunakan uji Kruskal-Wallis.  Hasil ujiKruskal-Wallis   p=0.021 (p

  • 8/18/2019 PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTAL…

    2/12

    Kata Kunci: Sengatan listrik, Jejas sel, Gambaran Histopatologi ototintercostalis

    ABSTRACTBackground: Electric shock will cause cell injury that can cause

    changes in the structure and chemistry. The structural changes will lead tochanges in histopathologic picture characterized by focal sarkolemachanges. This study aimed to determine the effect of electric shockalternating current (AC) to picture intercostalis muscle histopathology inWistar strain male rats (Rattus norvegicus).

    Method: Experimental research to design post-test control groupdesign was done 14 days using 18 male white rats of Wistar strain weredivided into 3 groups randomly test. The untreated control group (KK),group 2 times per day sting (KI), Group 4 times per day sting (K-II), after14 days of treatment was calculated muscle hitopatologi picture

    intercostalisPicture of the amount of muscle histopathology results intercostalis posttest KK, KI, K-II (35, 53, 58). Results of normality test P 0.05). Data is not normally distributed andis not homogeneous, then tested using the non-parametric Kruskal-Wallistest.

    Result: Results of the Kruskal-Wallis test p = 0.021 (P

  • 8/18/2019 PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTAL…

    3/12

    berakibat pada penurunan produktifitas kerja (Kesehatan dan

    keselamatan kerja, 2008; Syamsun, 2010).

    Kejadian sengatan listrik pada dewasa lebih sering terjadi di tempat

    kerja. Sebanyak 25% kejadian sengatan listrik langsung berasal sumber

    listrik yang mempunyai tegangan tinggi dan lebih dari 50% berasal dari

    kabel yang terbuka (Dzhokic, 2008).

    Cedera pada sengatan listrik terjadi pada organ yang dilewati arus

    listrik dan jalur listrik masuk ke tubuh cenderung melewati otot dada

    (intercostalis) yang nanti akan meningkatkan kerentanan kerusakan otot

    yang ditandai dengan gambaran histopatologisnya (Price, 2007). Hal

    tersebut dapat berakibat pada penurunan produktifitas kerja, maka harus

    dilakukan kegiatan antisipasi yang nantinya menjadi suatu promosi

    perlindungan pekerja.

    Metode Penelitian

    Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian

    eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian post test only

    control group design. Metode pengambilan sampel ini adalah dengan

    random sederhana dilakukan dengan menghitung dahulu jumlah tikus

    dalam populasi yang akan dipilih sampelnya. Kemudian tiap tikus diberi

    nomor, dan dipilih sebagian dari mereka dengan bantuan tabel random.

    Jumlah sampel yang diambil berjumlah 18 ekor, yaitu 6 ekor untuk

    masing-masing kelompok.

  • 8/18/2019 PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTAL…

    4/12

    Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Kandang tikus,

    Alat pemberi sengatan listrik (papan coba beralas PCB berlapis tembaga

    ukuran 50x20 cm), Ampere meter, Pisau scalpel, Pinset bedah, Gunting,

    Object glass, Mikroskop cahaya, Kamera, Stop watch

    Bahan yang digunakan adalah : Tikus putih jantan galur wistar

    (Rattus Norvegicus), Pakan tikus standart, Otot intercostalis tikus,

    Pengawet bufer formalin 10%, Pewarna Hematoxylin-Eosin, Minyak imersi

    Prosedur penelitian

    Penelitian ini menggunakan 18 ekor tikus jantan galur wistar yang

    telah memenuhi kriteria inklusi. Tikus dikelompokkan menjadi 3 kelompok

    yaitu, kelompok control (KK), yang tidak diberi sengatan listrik, kelompok

    perlakuan I (KI), diberi sengatan listrik 18 mA 2 kali sehari selama 14 hari

    dan kelompok perlakuan II (KII), diberi sengatan listrik 18 mA 4 kali sehari

    selama 14 hari. Setelah 14 hari perlakuan, dilakukan terminasi dan

    pengambilan spesimen otot intercostalis , dilanjutkan pembuatan preparat

    dari masing-masing spesimen dan dilakukan pembacaan gambaran

    histopatologi otot intercostalis, gambaran histopatologi yang diamati

    adalah proliferasi sarkolema, penambahan jumlah dan varisai bentuk inti,

    perubahan warna bosofilik dari sebut otot, vakuolisasi serabut otot,

    penggumpalan sarkolema dan nekroisis otot yang dilakukan skoring

    Data hasil dari postest   yang diperoleh dilakukan diuji normalitas dan

    homogenitas. Untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak

    dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk . Sedangkan untuk mengetahui

  • 8/18/2019 PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTAL…

    5/12

    varians data homogen atau tidak, dilakukan uji varians dengan Levene

    test . Hasil penelitian memberikan data berdistribusi tidak normal, tidak

    berpasangan, lebih dari 2 kelompok dan tidak homogen maka

    menggunakan uji Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji mann-whitney

    untuk mengetahui korelasi antara kelompok kontrol dan kelompok

    perlakuan I dan kelompok perlakuan II.

    Hasil penelitian

    Jumlah skor gambaran histopatologis otot intercostalis   pada

    kelompok perlakuan I lebih besar dari kelompok kontrol dan jumlah skor

    gambaran histopatologi pada kelompok perlakuan II lebih besar dari

    kelompok perlakuan I.

    Jumlah dan rerata skor gambaran histopatologi otot intercostalis

    Skor gambaran histopatologi ototintercostalis

    Kelompok Jumlah Modus

    K Kontrol or

    K Perlakuan I 53 Skor 2

    K Perlakuan II 58 Skor 4

    Jumlah skor gambaran histopatologi pada kelompok kontrol adalah

    35 dengan modus skor 1, yakni gambaran histopatologi normal atau tidak

    ada perubahan. Pada kelompok perlakuan I adalah 53 dengan modus

    skor 2, yakni gambaran histopatologi proliferasi dari sarkolema fokal dan

    pada kelompok perlakuan II adalah 58 dengan modus skor 4, yakni

    gambaran histopatologi pengecilan massa atau atrofi dan penggumpalan

    sarkolema fokal.

  • 8/18/2019 PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTAL…

    6/12

      Hasil uji normalitas saphiro-wilkpost-test tiap-tiap kelompok

    menunjukkan sebaran data tidak normal karena p=0.014 (p

  • 8/18/2019 PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTAL…

    7/12

    menunjukkan adanya perubahan gambaran histopatologi otot intercostalis

    pada kelompok kontrol, kelompok perlakuan I dan kelompok perlakaun II.

    Hasil uji beda makna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan II

    diperoleh perbedaan yang signifikan. Pemberian sengatan listrik 18 mA 2

    kali sehari dan 4 kali sehari selama 14 hari dapat menyebabkan

    perubahan gambaran histopatologi otot intercostalis. Trauma listrik

    menyebabkan jaringan otot yang dilewati mengalami kerusakan. Organ

    yang rentan rusak karena sengatan seperti sel neuron , sel otot jantung

    dan sel otot rangka (zecky dan yoseph, 2010) akan mengalami perubahan

    struktur pada sarkolema fokal yang akan berproliferasi, atrofi, vakuolisasi

    ataupun menggumpal. Hasil uji beda makna antara kelompok kontrol dan

    kelompok perlakuan I, kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II

    diperoleh perbedaan tetapi tidak signifikan. Pemberian sengatan listrik 18

    mA 2 kali sehari dan 4 kali sehari selama 14 hari dapat menyebabkan

    perubahan gambaran histopatologi otot intercostalis meskipun secara

    statistik terdapat perbedaan yang tidak signifikan. Perbedaan yang tidak

    signifikan tersebut dapat diakibatkan karena ketidaksempurnaan dalam

    prosedur pengolahan dan penyimpanan spesimen otot sehingga dapat

    menyebabkan kerusakan jaringan yang bukan disebabkan oleh jejas sel

    akibat sengatan listrik selama perlakuan berlangsung, sehingga

    didapatkan hasil gambaran histopatologi kerusakan otot intercostalis tikus

    wistar pada kelompok kontrol.

  • 8/18/2019 PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTAL…

    8/12

    Menurut penelitian yang dilakukan Lestari (2008) yang menggunakan

    arus 100mA diperoleh hasil kerusakan otot extremitas yang signifikan.

    Penelitian yang dilakukan Widiyastuti (2008) yang menggunakan arus 50

    mA dan 100mA dalam perlakuannya memperoleh hasil yang

    signifikan.Terdapat keterbatasan dalam melakukan penelitian ini yaitu

    bahwa besar arus yang diharapkan adalah 18 mA, namun pada faktanya

    besar arus tidak tepat 18 mA. Akan tetapi keadaan tersebut tidak

    mempengaruhi penelitian karena pengaruh sengtan listrik terhadap tubuh

    dengan arus 15mA sampai dengan 20mA adalah sama. Selain itu

    kelemahan juga ditemukan dalam proses penyimpanan spesimen otot

    intercostalis, perlu lebih diperhatikan dalam perbandingan jumlah

    spesimen dan larutan pengawet serta tempat penyimpanan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Terdapat

    pengaruh sengatan listrik arus bolak-balik (AC) terhadap gambaran

    hitopatologi otot intercostalis pada tikus putih jantan galur wistar (Rattus

    Norvegicus), Jumlah skor gambaran histopatologis kerusakan otot

    intercostalis pada kelompok tikus putih jantan galur wistar (Rattus

    Norvegicus) tanpa perlakuan, perlakuan sehari 2 kali dan perlakuan sehari

    4 kali sengatan arus listrik bolak-balik (AC) selama 14 hari adalah masing-

    masing 35, 53, 58, Tidak ada perbedaan antara kelompok kontrol dengan

    kelompok perlakuan I, kelompok perlakuan I dengan kelompok perlakuan

    II dan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok control

  • 8/18/2019 PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTAL…

    9/12

    Saran

    Untuk penelitian selanjutnya perlu adanya penyempurnaan pada alat

    pemberi sengatan, prosedur penyimpanan dan pem buatan spesimen dan

    preparat otot intercostalis   dan perlu adanya penambahan jumlah dan

    variasi kelompok perlakuan.

    Daftar Pustaka

    Benson, B.E., 2006, Burns Electrical , Medscape Reference,http://www.emedicine.com/PED/topic2734.htm. Dikutip tanggal 14

    Oktober 2012

    Bockholdt B., Schneider V., 2003, Death by Electrocution in theBathtub , Medline Reference,http://www.medline.ru/public/sudm/a2/art3-2-2.phtml . Dikutiptanggal 27 September 2012

    Corwin, J.E., 2009, Buku saku Patofisiologi   Edisi ke 3 , EGC, Jakarta :660-675

    Daley, B.J., 2006, Electrical Injuries, Medscape Reference,http://www.emedicine.com/med/topic2810.htm. Dikutip tanggal 24

    Oktober 2012

    Dimitrov, D.S., 1995, Electroporation and Electrofusion of Membranes, Bulgarian Academy of Sciences,  Sofia III3, Bulgaria,http://www.physics.uoguelph.ca/~dutcher/download/handbook%20of%20biological%20physics/18.pdf . Dikutip tanggal 24 Oktober2012

    Djojodibroto, D., 2009, Respirologi , EGC, Jakarta : 5-10

    Dzhokic  G.,  Jovchevska  J,  Dika  A., 2008,  Electrical   Injuries:  Etiology, Pathophysiology   and   Mechanism ,  Macedonian 

    Journal  of  Medical Sciences Reference,http://www.mjms.ukim.edu.mk/Online/MJMS_2008_1_2/MJMS _Content2008_1_2.htm. Dikutip tanggal 27 September 2012

    Eroschenko, V.P., 2003. Atlas histologi di Fiore. Edisi 9, EGC, Jakarta :73, 78-9, 83

    Gabriel, J.F., 2003, Fisika Kedokteran , EGC, Jakarta : 262,264,265,266.

  • 8/18/2019 PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTAL…

    10/12

    Ganong, W.F., 2008, Buku   Ajar   Fisiologi   Kedokteran. Edisi   14 , EGC,Jakarta : 67-9, 78-9

    Guyton, A.C., Hall, J.E., 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11,EGC, Jakarta : 74,75,76-9, 495-6

    Jiunn, W.L., 2003. Susceptibility to cartap-induced lethal effect anddiaphragmatic injury via ocular exposure in rabbits.  ElsevierIreland,http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0300483X03002683 . Dikutip tanggal 28 Desember 2012

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), 2008, Himpunan Peraturan danPerundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Nuansa Aulia,Bandung : 719

    Kuntoro, T, P., 2010, Fisika Dasar, Penerbit: Andi, Yogyakarta : 63

    Kurniasuci, F., 2008, Hubungan Antara Lama Paparan Arus Listrik Bolak- Balik (Ac) Dalam Air Terhadap Kerusakan Otot Intercostalis TikusWistar, Universitas Diponogoro, http://eprints.undip.ac.id/24256/ .Dikutip tanggal 27 Oktober 2012

    Lestari, T.M., 2008, Hubungan Lama Paparan Arus Listrik Bolak Balik diAir Terhadap Derajat Kerusakan Otot Ekstremitas Tikus Wistar,Universitas Diponegoro , http://eprints.undip.ac.id/24343/ .Dikutip tanggal 26 September 2012

    Malvino,  A.V., 2003,  Prinsip-prinsip   Elektronika.  Edisi   1, Salemba Tehnika, Jakarta: 1165-8

    Nave, C.R., 2006, HyperPhysics - Electric Currents ., Department ofPhysics and Astronomy, Georgia State University. Dalamhttp://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/electric/elecur.html.Dikutip tanggal 4 November 2012

    Nurdjaman, S., Soetedjo, Faradz, S.M.H., Witjahyo, B., Susilaningsih, N.,2001, Histologi II .: Balai Penerbit FK UNDIP, Semarang

    Patologia, 2001, Curso Patologia General. Dalamhttp://www.med.ufro.cl/Recursos/Patologia/CursoPatologiaGeneral/Patologia2001/Cd/cd14c.htm  Dikutip tanggal 28 Desember2012

    Price T.G., Cooper, A.M.,2007, Electrical  and Lightning  Injuries ,University of Illinois atChicago, http://www.uic.edu/labs/lightninginjury/Electr&Ltn.pdf .Dikutip tanggal 28 Oktober 2012

  • 8/18/2019 PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTAL…

    11/12

    Robbins, S.L., Cotran, R.S., Kumar V., 2007, Buku Ajar PatologiRobbins. Edisi 7, EGC, Jakarta : 4,6,24,28

    Sarjadi, 2003, Patologi Umum , Badan Penerbit Universitas Diponegoro,Semarang : 14-15

    Setyanto, D.B., Supriyatno, B., Rahajo, N.N., 2008, Buku AjarRespirologi, EGC, Jakarta :

    Sherwood, L., 2001, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2, EGC,Jakarta : 212-4, 224-6, 415

    Soemarsono J., 2009, Ilmu Fisika Dasar , Dinas Pendidikan, Jakarta : 54

    Song, T.Y., 1991, Electroporation   of   Cell   Membranes, 

    National Center of Biotechnology Information Reference,http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1912274 . Dikutip tanggal 25Oktober 2012

    Syamsun, A., 2010, Efek Paparan Arus Listrik Terhadap Jumlah TitikHiperkontraksi Otot Gastrocnemeus dan Kadar Kreatinin KinaseSerum Tikus Wistar , Universitas Diponegoro,http://eprints.undip.ac.id/24043/ . Dikutip tanggal 27 September2012

    Trohman, R., 2006, Electrocution and Life Threatening Electrical Injuries ,Annals of Internal Medicine,

    http://annals.org/article.aspx?articleid=729208. Dikutip tanggal 23Oktober 2012

    Vassalo J.D. et al. 2009. Biomarkers of Drug-Induced Skeletal MuscleInjury in the Rat: Troponin I and Myoglobin . Oxford Journal,http://toxsci.oxfordjournals.org/content/111/2/402/F1.expansion.html. Dikutip tanggal 29 Desember 2012

    WHO, 1993, Research Guidelines for Evaluating The Safety and Efficacyof Herbal Medicine, Regional Office for The Western Pasific,Manila : 35

    Widiyastuti, A., 2008, Hubungan Antara Besarnya Paparan Kuat ArusListrik Bolak Balik Didalam Air Terhadap Gambaran KerusakanOtot Intercostalis Tikus Wistar, Universitas Diponegoro,http://eprints.undip.ac.id/24254/ . Dikutip tanggal 27 Oktober 2012

  • 8/18/2019 PENGARUH SENGATAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS OTOT INTERCOSTAL…

    12/12

    Zecky, E.T., Yosef,P., 2010, Pengaruh Pemberian Ekstrak EurycomaLongifolia Terhadap Diameter Tubulus Seminiferus Mencit Balb/cJantan yang Dibuat Stres Dengan Stresor Renjatan Listrik , Media

    Medika Muda no.4 Januari-Juni 2010 , Dikutip tanggal 22 Oktober2012