Pengaruh Reward dan Punishment terhadapKinerja ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9193/1/suci...
Transcript of Pengaruh Reward dan Punishment terhadapKinerja ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/9193/1/suci...
i
Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Kinerja
Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening
(Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Area
Grobogan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Disusun Oleh
Suci Fatimatuzzahro
63010160261
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2020
ii
iii
Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Kinerja
Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening
(Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Area
Grobogan)
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Disusun Oleh
Suci Fatimatuzzahro
63010160261
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2020
iv
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING
v
PENGESAHAN
PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP KINERJAKARYAWAN DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING(STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI AREA GROBOGAN)
Disusun Oleh
Suci Fatimatuzzahro
63010160261
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga, pada Tanggal 30 Juni 2020 dan telah dinyatakan
memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji :
Sekretaris Penguji :
Penguji I :
Penguji II :
Salatiga, 2020
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Anton Bawono, M.Si.NIP. 19740320 200312 1 001
vi
PERNYATAAM KEASLIAN TULISAN
vii
PERYATAAN BEBAS PLAGIAT
viii
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan),
tetaplah bekeja keras (untuk urusan lain). Dan hanya kepada tuhanmulah kamu
berharap (QS. Al-Insyiroh,6-8).
Berusaha dan berdoa kepada allah adalah kunci sukses dunia dan akhirat
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Allah subhanahuwata’ala penggenggam hidupku, atas alur kehidupan yang indah
ini
Nabi Muhammad SAW. Rahmat bagi seluruh alam, yang telah memberikan
cahaya bagi bumi dengan semua ajarannya
Kedua orang tua, kakak dan adik saya tercinta ( Bapak Musman dan Ibu Siti
Asiyah, Kak Maulana dan adik safira), tanpanya aku tak akan merasakan
kebahagian yang berlimpah
Semua guru dan dosen yang telah mengucurkan ilmunya untuk mengajari
Suci Fatimatuzzahro
Bapak Nur Huri Mustofa yang selalu sabar dan baik hati membimbing saya
Pak Ari Setiawan yang selalu memberikan arahan dan solusi bagi kebuntuan saya
Ahmad Saifur Rohman yang telah memberikan semangat kepada saya saat
mengerjakan skripsi
Bangtan sonyoendan (BTS) yang selalu menemaniku disaat aku kesulitan dan
memberikan sebuah lagu yang sangat menghibur
Teman-teman kos yang selalu memberikan energi yang positif bagi saya untuk
melakukan sesuatu dan kalian telah memberikan warna-warni dalam
kehidupanku
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
AlhamdulilahiRabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis haturkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat , taufik serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar .
Sholawat serta salam semoga selalu tercerahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi rahmat bagi alam semesta.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi persyaratan dalam mendapatkan
gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Penulis tidak sanggup menyelesaikan tugas ini tanpa bantuan, dukungan dan
motivasi serta kerjasama dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga .
3. Bapak Ari Setiawan, M.M selaku Ketua Progam Studi S1 Perbankan
Syariah IAIN Salatiga.
4. Bapak Nur Huri Mustofa, M.SI selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan
pengarahan dan bimbingannya dalam menyusun skripsi ini.
xi
5. Segenap dosen dan civitas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga yang telah memberikan bekal terhadap penulis selama ini.
6. Pimpinan Bank Syariah Mandiri Area Grobogan dan staf yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini serta
para karyawan yang telah berpartisipasi dalam menjadi responden
penelitian ini.
7. Bapak, ibu, kakak, adek keluarga terdekat atas dukungan dan doa yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Dan berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung terselesaikannya
laporan ini.
Salatiga , 05 Juni 2020
Penulis
xii
ABSTRAK
Fatimatuzzahro, Suci. (2020). Pengaruh Reward dan Punishment terhadap KinerjaKaryawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Kasuspada Karyawan Babk Syariah Mandiri Grobogan). Salatiga: InstitutAgama Islam Negeri .
Pembimbing : Nur Huri Mustofa, M.SI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh reward dan punishmentterhadap kinerja karyawan dengan motivasi sebagai variabel intervening studikasus pada bank syariah mandiri area Grobogan. Penelitian ini menggunakna jenispenilitain kuantitatif dengan menggunakan regresi linier berganda sebagai analisisdata. Penelitian ini menggunakan data primer dengan cara melakukan penyebarankuesioner dan wawancara di bank syariah mandiri area Grobogan. Daya yangdiperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan alat bantu SPSS. Populasidalam penelitian ini adalah semua karyawan bank syariah mandiri area Grobogan.Metode pengambilan sampel pada penelitian ini sampel jenuh yaitu metode yangdigunakan apabila semua populasi digunakan menjadi sampel dengan jumlahkaryawan sebanyak 41orang. Hasil penelitian ini menunjukkan indikator rewarddan punishment berpengaruh terhadap motivasi. Motivasi berpengaruh terhadapkinerja karyawan. Reward berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Punishmenttidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan, motivasi dapat memediasi rewardterhadap kinerja karyawan. Motivasi tidak dapat memediasi punishment terhadapkinerja karyawan.
Kata Kunci: Reward, Punihsment, Motivasi dan Kinerja
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ iv
PENGESAHAN KELULUSAN.............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................................. vi
PERYATAAN BEBAS PLAGIAT....................................................................... vii
MOTTO................................................................................................................ viii
PERSEMBAHAN...................................................................................................ix
KATA PENGANTAR............................................................................................. x
ABSTRAK.............................................................................................................xii
DAFTAR ISI........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL................................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah Penelitian.........................................................................8
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................8
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 9
E. Siatematika Penulisan...................................................................................10
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................ 13
xiv
A. Telaah Pustaka...............................................................................................13
B. Kerangka Teori..............................................................................................17
1.Reinforcement Theoty (Teori Pengukuhan)............................................17
2.Manajemen Sumber Daya Manusia........................................................ 19
3.Kinerja Karyawan......................................................................................21
4.Motivasi.......................................................................................................27
5.Reward.........................................................................................................30
6.Punishment..................................................................................................36
C. Kerangka Penelitian......................................................................................40
D. Hipotesis.........................................................................................................41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 47
A. Jenis Penelitian..............................................................................................47
B. Lokasi dan Waktu Penelitia.........................................................................47
C. Populasi dan Sample.....................................................................................48
1.Populasi.......................................................................................................48
2.Sampel.........................................................................................................48
D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 49
1.Sumber dan Jenis Data..............................................................................49
2.Pengumpulan Data.....................................................................................50
E. Skala Pengukuran..........................................................................................50
xv
F. Definisi Konsep dan Operasional...............................................................51
1.Definisi Konsep..........................................................................................51
2.Variabel Penelitian.....................................................................................52
G. Instrument Penelitian....................................................................................57
H. Metode Analisis.............................................................................................58
1.Uji Instrumen..............................................................................................58
2.Uji Asumsi Klasik......................................................................................60
3.Uji Statistik................................................................................................. 62
4.Uji Path Analisis........................................................................................ 63
BAB IV ANALISI DATA..................................................................................... 65
A. Deskripsi Obyek Penelitian......................................................................... 65
1) Profil Bank Mandiri syariah....................................................................65
2) Sejarah dan Perkembangan Bank Mandiri Syariah............................. 66
3) Logo Bank Syariah Mandiri dan Artinya..............................................68
4) Struktur Organisasi...................................................................................69
5) Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri.....................................................73
B. Identitas Responden......................................................................................74
1.Deskripsi Data Responden........................................................................74
C. Analisis Data..................................................................................................77
2.Uji Instrumen (Uji Reliabilitas dan Uji Validitas)................................ 77
xvi
3.Uji Asumsi Klasik......................................................................................81
4.Uji Statistik................................................................................................. 87
5.Uji Path Analisis........................................................................................ 95
D. Hasil Hipotesis............................................................................................ 102
E. Pembahasan Hasil Hipotesis......................................................................106
BAB V PENUTUP...............................................................................................115
A. Kesimpulan..................................................................................................115
B. Saran............................................................................................................. 118
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 119
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................127
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Research Gap........................................................................................... 6
Tabel 2.1Kerangka Penelitian................................................................................ 13
Tabel 2.2 Hipotesis Penelitian............................................................................... 46
Tabel 4.1 Variabel dan Indikator Penelitian.......................................................... 54
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.............………………………………75
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia................................................................ 76
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Masa Keja.......................................................77
Tabel 4.4 Hasil Uji Realibitas................................................................................ 78
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas..................................................................................79
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas.............................................................................. 83
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas..................................................................... 85
Tabel 4 8 Hasil Uji Heteroskedastisitas................................................................. 86
Tabel 4.10 Hasil Uji Determinasi R2..................................................................... 88
Tabel 4.11 Hasil Uji F test 1.................................................................................. 89
Tabel 4.12 Hasil Uji F test 2.................................................................................. 90
Tabel 4.13 Hasil Uji T test 1.................................................................................. 92
Tabel 4.14 Hasil Uji T test 2.................................................................................. 94
Tabel 4.15 Hasil Pengaruh Tidak Langsung Path Analysis 1................................96
Tabel 4.16 Hasil Pengaruh Tidak Langsung Path Analysis 2................................96
Tabel 4.17 Hasil Pengaruh Langsung Path Analysis 1.......................................... 97
xviii
Tabel 4 18 Hasil Pengaruh Langsung Path Analysis 2.......................................... 97
Tabel 4.19 Kesimpulan Hasil Hipotesis...............................................................105
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian........................................................................... 40
Gambar 2 4.1 Logo Bank Syariah Mandiri............................................................68
Gambar 3 4.2 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri..................................... 69
Gambar 4.3 Grafik Histogram Uji Normalitas.......................................................81
Gambar 5 4.4 Normal Plot Regression.................................................................. 82
Gambar 6 4.5 Model Analisis Jalur....................................................................... 98
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian.........................................................................128
Lampiran 2 Data Responden................................................................................133
Lampiran 3 Daftar Jawaban Kuesioner................................................................135
Lampiran 4 Hasil Analisis Data Jawaban Kuesioner Responden........................ 140
Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup.......................................................................151
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian............................................................. 152
Lampiran 7 Surat Permohonan Ijin Penelitian....................................................152
Lampiran 8 Surat Tugas Pembimbing................................................................. 155
Lampiran 9 Lembar Konsultasi Skripsi............................................................... 156
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini pertumbuhan industri di lembaga keuangan yang
semakin hari semakin pesat. masyarakat juga melihat bahwa peran dari
lembaga keuangan khususnya bank ini sangat penting, karena keberadaan
suatu bank tidak hanya sebagai tempat meminjam atau menyimpan uang
saja melainkan suatu bank dapat melakukan suatu aktivitas keuangan yang
sering dilakukan oleh masyarakat yaitu aktivitas dalam penyimpanan dana,
aktivitas investasi pengiriman uang yang sangat aman dari suatu tempat ke
tempat lainnya atau dari daerah ke daerah lainnya dengan cepat dan aktivitas
keuangan lainnya. Dalam hal ini bank juga menjadi poin penting dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara, bahkan pertumbuhan dan
perkembangan institusi bank sendiri juga di pakai di suatu negara sebagai
ukuran pertumbuhan suatu perekonoian negara (Ismail 2018).
Kata bank syariah sendiri sekarang tidaklah asing lagi terdengar di
telinga kita, aktivitas perbankan syariah pada dasarnya merupakan
perkembangan dari perluasan jasa perbankan. Bank syariah juga
menghadirkan sebuah alternatif yang memiliki karakteristik prinsip bagi
hasil. Dengan adanya prinsip bagi hasil ini bank syariah memberikan sebuah
2
kenguntungkan bagi kedua belah pihak. Tentu saja melihat hal ini membuat
industri dari perbankan konvensional menginginkan potensi dari industri
perbankan syariah, sebagia contoh seperti BRI, Bank Mandiri, BTN, BNI
dan Bank Konvensional asing seperti Bank Panin, Citibank, serta Bank-bank
lainnya ikut terjun dalam melihat peluang tersebut (Anshori 2018).
Pada era ini juga salah satu faktor yang penting lagi dalam penentu sebuah
keberhasilan suatu perusahaan adalah sumber daya manusia (SDM). Apalagi
pada era modern sekarang ini kedisiplinan dalam bekerja sangat diperlukan
bagi suatu perusahaan/organisasi, kedisiplinan dalam hal ini adalah untuk
membangun ketepatan waktu para karyawan dalam bekerja serta
memanfaatkan waktu secara maksimal. Apabila seorang karyawan dalam
pekerjaannya memiliki sifat kedisiplinan yang tinggi tidak diragukan lagi
kinerja dari karyawan tersebut semakin hari semakin baik karena dapat
memperkirakan waktu yang digunakan secara tepat. Karena karyawan
dianggap sebagai pemegang kunci (peran paling penting) sebuah keberhasilan
perusahaan (Sengkey 2013).
Menurut Simamora (2004) kinerja karyawan adalah sebagai tingkat
karyawan dalam mencapai sebuah hasil dari persyaratan-persyaratan pekerja
yang telah diberikan. Dengan kata lain kinerja adalah hasil dari kerja seorang
karyawan dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar
yang telah ditentukan oleh perusahaan.
3
Menurut Sedarmayanti (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja adalah faktor sikap mental. Disini ada beberapa faktor dalam sikap
mental ini antara lain motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja. Dan salah
satunya yaitu faktor mengenai motivasi kerja seorang karyawan. Dimana
motivasi merupakan sebuah tindakan yang mendorong agar karyawan
tersebut bekerja sesuai apa yang di inginkan perusahaan (Sulaksono 2019).
Motivasi adalah alat dan cara untuk membangkitkan keinginan atau
minat untuk melakukan sebuatu yang dianggap dapat memberikan manfaat
bagi orang yang melakukannya atau orang lain (Mohtar 2019).
Gaya motivasi ini adalah gaya yang digunakan oleh seorang
pemimpin dalam menggerakkan orang-orang atau para karyawan dengan
menggunakan motivasi baik yang berupa hal positif seperti imbalan atau
hadiah (Reward) atau sebaliknya dalam arti negatif yang berupa sebuah
ancaman (Punishment). Kinerja karyawan yang tinggi tidak dapat timbul
begitu saja tanpa adanya dorongan dan motif-motif lainnya. Motivasi kerja
dan juga iklim tempat para karyawan kerja dalam melaksanakan berbagai
tugas dan tanggung jawab masing-masing masih membutuhkan pengarahan,
semangat dan juga suasana yang baik untuk mendorongan/memotivasi para
karyawan dalam belerja dengan baik dan tepat serta hasil kerja yang
berkualitas (Hasim 2019).
Menurut Moorhead dan Griffin (2014) reward atau penghargaan meliputi
berbagai rangsangan yang telah disediakan oleh perusahaan untuk karyawan
4
sebagai bagian dari kontrak psikologis. Penghargaan yang diberikan dapat
memberikan kepuasan terhadap kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh para
karyawan, pemberian reward ini juga bisa dapat merangsang para karyawan
agar bekerja lebih giat lagi. Reward adalah insentif yang berkaitan dengan hal
positif seperti bayaran yang lebih atas dasar untuk meningkatkan
produktivitas para karyawan dalam mencapai keunggulan yang kompetitif
(Simamora 2004).
Faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kinerja karyawan adalah
punishment atau sanksi, sanksi ini dapat diberikan kepada karyawan yang
dalam bekerja tidak dapat mencapai target atau malas dan lalai dalam bekerja.
Karena aktivitas dari para karyawan dapat mempengaruhi sebuah kinerja dari
perusahaan tersebut, dengan adanya sanksi yang diberikan kepeda karyawan
tersebut dapat diharapkan akan meningkatkan produktivitas para
karyawannya dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi dalam bekerja
(Marianjda 2005).
Tidak hanya mampu untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja,
punishment juga dapat mendisiplinkan dan juga menjadi motivasi bagi para
karyawan, punishment ini sangat berguna dalam meningkatkan kedisiplinan
dan mendidik serta memotivasi para karyawan agar para karyawan dapat
menaati semua peraturan yang telah di berikan perusahaan. Dengan ketegasan
para pimpinan dalam menjalankan pekerjaanya pemberian sanksi ini sangat
efekif, karena sebuah peraturan tanpa di dampingin dengan sanksi yang tepat
dan tegas bagi para pelanggarnya makan perturan tidak dapat menjadi alat
5
pendidik yang layak (Hasibuan 2014). Oleh karena itu, penerapan dari reward
dan Punishment ini menjadi sebuah alat atau teknik dalam menciptakan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu untuk melakukan
pekerjaan dengan baik.
Bank Syariah Mandiri sesuai dengan namanya yaitu sebuah bank yang
dalam operasionalnya menggunakan prinsip Islam, Bank Syariah Mandiri ini
adalah sebuah bank yang memiliki banyak sekali cabang di Indonesia.
Sebagai salah satu bank terbaik di Indonesia (Fadilah 2019). Seharusnya
Bank Syariah Mandiri memerlukan SDM yang mampu dan bertalenta untuk
bekerja secara maksimal dalam melayani para nasabahnya, tentu saja harus
dibarengi dengan dorongan yang diberikan oleh pemimpin untuk selalu
termotivasi dalam bekerja. Salah satu cabang yang dipilih pada penelitian ini
adalah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu yang bertempat di
Grobogan
Fakta-fakta yang terjadi dilapangan ternyata ada perbedaan seperti ada
seorang karyawan yang telah mendapatkan reward pada bulan lalu karena
telah mencapai target yang ditetapkan perusahaan tetapi pada bulan
selanjutnya terjadi penurunan kinerja pada karyawan tersebut, hal ini
mengakibatkan pimpinan di tempat tersebut memberi teguran kepada
karyawan yang telah mendapatkan reward pada bulan lalu. Dalam sebuah
perusahaan juga ada sebuah sanksi/hukuman yang diberikan kepada para
pelanggar peraturan atau tata tertib perusahaan, maka dengan adanya
peraturan/tata tertib yang berlaku dan disepakati seharusnya para karyawan
6
patuh terhadap peraturan/tata tertib yang disepakati tersebut. Tapi pada studi
lapangan yang telah dilakukan masih terdapat beberapa karyawan yang telat
saat berangkat khususnya pada hari senin, ada juga tata tertib atau peraturan
lainnya yang dilanggar oleh beberapa karyawan seperti pada saat jam
istirahat. Jam istirahat yang ditentukan dan disepakati oleh semua karyawan
adalah 1 jam (saat jam makan siang dan untuk beribadah) tetapi pada
prakteknya ternyata masih terdapat beberapa karyawan yang telat kembali
masuk kerja/kelebihan jam saat istirahat (Kentjana & Nainggolan 2018).
Tabel 1.1 Research Gap
No Peneliti dan Tahun Variabel Hasil
Independen DependenReward
1 Zakaria (2017) Reward Motivasi Tidak berpengaruhsignifkan
2 Pradnyani et al.(2020)
Reward Motivasi Berpengaruhpositif signifikan
3 Suak et al. (2017) Reward KinerjaKaryawan
Berpengaruhnegatif dan tidaksignifikan
4 Wirawan dan Afani(2018)
Reward KinerjaKaryawan
Berpengaruhpositif signifikan
Punishment1 Febrianti (2014) Punishment Motivasi Berpengaruh tidak
signifikan2 Sugihen (2017) Punishment Motivasi Berpengaruh
positif dansignifikan
3 Wirawan dan Afani(2018)
Punishment KinerjaKaryawan
Berpengaruhpositif dansignifikan
4 Suak et al. (2017) Punishment KinerjaKaryawan
Berpegaruh negatifdan tidak signifikan
7
Tabel 1.1 Research Gap (Lanjutan)
Motivasi1 Gunawan (2015) Motivasi Kinerja
KaryawanBerpengaruhpositif signifikan
2 Chrisnanda (2017) Motivasi KinerjaKaryawan
Berpengaruh tidaksignifikan
Reward dimediasi Motivasi1 Ketjana dan
Nainggolan (2018)Reward Kinerja
KaryawanMotivasi tidakdapat memediasiReward terhadapKinerja Karyawan
2 Sugiarti (2019) Reward KinerjaKaryawan
Motivasi mampudapat memediasiReward terhadapKinerja Karyawan
Berdasarkan latar belakang di atas mengenai sumber daya manusia
yang dinilai penting dalam sebuah perusahaan, peneliti akan membahas dan
mengkaji mengenai kinerja para karyawan. Hal ini dapat diharapkan dengan
adanya penelitian tersebut dapat memberikan sebuah informasi dan masukan
bagi para karyawan untuk meningkatkan produktivitasnya dalam bekerja.
Oleh karena itu peneliti akan meneliti sebuah kasus dengan judul
“Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Kinerja Karyawan dengan
Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Bank Syariah
Mandiri Area Grobogan
8
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah
yang akan diuraikan dalam penelitia ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh antara reward terhadap motivasi karyawan Bank
Syariah Mandiri Area Grobogan ?
2. Bagaimana pengaruh antara punishment terhadap motivasi karyawan Bank
Syariah Mandiri Area Grobogan?
3. Bagaimana pengaruh antara motivasi terhadap kinerja karyawan Bank
Syariah Mandiri Area Grobogan?
4. Bagaimana pengaruh antara reward terhadap kinerja karyawan Bank
Syariah Mandiri Area Grobogan?
5. Bagaimana pengaruh antara punishment terhadap kinerja karyawan Bank
Syariah Mandiri Area Grobogan ?
6. Bagaimana pengaruh reward terhadap kinerja karyawan yang telah
dimediasi motivasi di Bank Syariah Mandiri Area Grobogan ?
7. Bagaimana pengaruh punishment terhadap kinerja karyawan yang telah
dimediasi motivasi di Bank Syariah Mandiri Area Grobogan ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasakan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan,
maka didapatlah tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh antara reward terhadap motivasi karyawan
Bank Syariah Mandiri Area Grobogan.
9
2. Untuk mengetahui pengaruh antara punishment terhadap motivasi karyawan
Bank Syariah Mandiri Area Grobogan.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara motivasi terhadap kinerja karyawan
Bank Syariah Mandiri Area Grobogan.
4. Untuk mengetahui pengaruh antara reward terhadap kinerja karyawan Bank
Syariah Mandiri Area Grobogan.
5. Untuk mengetahui pengaruh antara punishment terhadap kinerja karyawan
Bank Syariah Mandiri Area Grobogan.
6. Untuk mengetahui pengaruh reward terhadap kinerja karyawan yang telah
dimediasi motivasi Bank Syariah Mandiri Area Grobogan.
7. Untuk mengetahui pengaruh punishment terhadap kinerja karyawan yang
telah dimediasi motivasi Bank Syariah Mandiri Area Grobogan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini memiliki manfaat yaitu:
1. Dari segi teoritis
a. Bagi Akademis
bagi peneliti berikutnya sebagai bahan penelitian lanjutan yang
mendalam untuk penelitian mengenai kinerja karyawan dalam dengan
motivasi sebagai variabel intervening di berbagai bank syariah. Sehingga
dapat menambah kajian ilmu menenai hal tersebut yang berkaitan dengan
kinerja karyawan
10
b. Bagi Penulis
Untuk memenuhi syarat kelulusan guna memperoleh gelar sarjana
ekonomi (SE) dan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh saat
pembelajaran dan memadukan pengetahuan selama perkuliahan di
IAIN Salatiga. Serta mengetahui kualitas penulis sendiri dan
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh saat perkuliahan.
2. Dari segi praktis
Dapat digunakan untuk menambah informasi dan saran kepada Bank
Syariah Mandiri Grobogan agar meningkatkan kinerja para
karyawannya dan juga sebagai kritik yang membangun bagi
perusahaan/organisasi.
E. Siatematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi ini
adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab yang ada di pendahuluan terdiri dari latar belakang
masalah, dalam latar belakang masalah ini terdapat landasan pemikiran
secara garis besar baik dari teori maupun fakta yang ada dilapangan.
Rumusan masalah ini berisi mengenai masalah keadaan yang ada atau
konsep yang memerlukan jawaban dari peneliti melalui peneltian yang
sedang dilakukan. Tujuan penelitian ini berisi mengenai hal apa yang dapat
dicapai yang mengacu pada latar belakang permasalahan dan juga
perumusan asalah serta hipotesis yang diajukannya. Manfaat penelitia ini
11
sama seperti tujuan dari penelitian yang dilakukannya dan juga sistematika
penulisan ini berisi mengenia uraian ringkasan materi yang akan dibahas
dalam setiap bab yang berada dalam skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab yang ada di landasan teori ini terdiri dari landasan teori
yang digunakan untuk penelitian dan jabaran teori yang akan menjadi
dasar dari perumusan hipotesis serta dapat membantu dalam analisi
penelitian. Telaah pustakan, kerangka teori, kerangka penelitian dan
hipotesis merupakan pernyataan yang disimpulkan dari telaah pustaka
serta merupakan jawaban sementara atas masalah penelitian yang
dilakukan.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab akan menguraikan mengenai variabel penelitian dan
efidiensi operasionaldimana skripsi dari variabel yang akan di gunakan
akan dibahas dan mendefinisikan secara operasional juga. Yang ada pada
meotode penelitian ini terdiri dari jenis penelitian, lokasi disini adalah
lokasi yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dengan pertimbangan yang dilakukan. Waktu penelitian yang akan dipilih
juga sangat mempengaruhi penelitian yang akan dilakukan dengan
memilih waktu penelitian yang tepat akan menunjang dari hasil penelitian
yang dilakukan. Populasi dan sample adalah suatu data yang akan
digunakan dan diuji dalam penelitian yang sedang dilakukan. Teknik
pengumpulan data adalah bagaimana seorang peneliti ini mengumpulkan
12
data-data yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Skala
pengukuran, definisi konsep, definisi operasional adalah definisi mengenai
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. instrument penelitian
ini terdapat uji instrument dan alat analisis.
BAB IV : ANALISIS DATA
Pada bagian bab empat ini yaitu analisi data terdiri dari deskripsi
objek penelitian yang berisi mengenai penjelasan singkat objek peneltia
yang akan digunakan dan hasil analisis dari pengolahan data adalah hasil
yang didapat oeniliti saat mengolah data yang didapat saat pengumpulan
sample, baik analisis data secara deskriptif maupun hasil dari pengujian
hipotesis yang telah dilakukan.
BAB V : PENUTUP
Pada bagian bab penutup ini terdiri dari kesimpulan dan saran hasil
dari penelitian yang telah dilakukan.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
No Nama Populasi/Sampel
Alat Analisis Hasil
1 Wibowo (2015) BRI SlemanYogyakarta
ConvenienceSampling
Hasil penelitianmenunjukkan bahwainsentif finansial dannon finansialberpengaruh positifsignifikan terhadapkinerja
2 Yefina et al.(2015)
PT. BankRakyatIndonesiatbk Blitar
Analisis Jalur Hasil penelitianmenunjukkan bahwaInsentif berpengaruhpositif signifikanteerhadap motivasidan kinerja
3 Kharis (2015) Bank JatimCabangMalang
Explanatory Hasil penelitianmenunjukkan bahwamotivasi kerjaberpengaruh posistifdengan kinerjakaryawan
4 Tangkuman et al.(2015)
PT.PertaminaCabangPemasaranSuluttenggo
NonProbabilitySampling
Hasil penelitianmenunjukkan bahwareward danpunishmentberpengaruh posistifsignifikan terhadapkinerja karyawan
14
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)5 Purnama (2015) PT. Kereta
ApiSurabaya
RegresiSederhana
Hasil penelitianmneunjukkan bahwareward danpunishmentberpengaruhterhadap kinerja
6 Pratama et al.(2015)
DepartmenStatistikBankIndonesiaJakarta
ExplanatoryResearch
Hasil penelitianmenunjukkan bahwaimbalan danhukumanberpengaruh posistifsignifikan terhadapkinerja
7 Nugroho (2015) PT.BusinessTreainingandEmpoweringManagement Surabaya
Sensus Hasil penelitianmenunjukkan bahwareward danpunishmentberpengaruh positifsignifikan terhadapkinerja
8 Nurani (2015) CV. LogamIndonesiaCabangTulungagung
RegresiSederhana
Hasil penelitian inimenunjukkan bahwainsentif berpengaruhpositif signifikan
9 Irawanti (2016) BMT LimaSatuSejahteraJepara
Sampel Jenuh Hasil penelitianmenunjukkan bahwareward danpunishmentberpengaruh positifsignifikan terhadapkinerja
10 Syahril danNurbiyati (2016)
PT. TelkomCabangPekanbaru
PurposiveSampling
Hasil penelitianmenunjukkan bahwareward instrinsicdan reward extrinsicberpengaruhterhadap kinerjakaryawan
15
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)
11 Octaviani et al.(2016)
Hasil penelitianmenunjukkan bahwareward danpunishmentberpengaruh positifsignifikan terhadapkinerja
12 Suak et al. (2017) SutanrajaHotelAmurang
PurposiveRandomSampling
Hasil penelitianmenunjukkan bahwareward danpunishment tidakberpengauh terhadapkinerja karyawan
13 Sandra et al.(2018)
PT.MayBankIndonesiaAreaSemarang
SimpleRandomSampling
Hasil penelitianmenunjukkan bahwareward berpengaruhpositif signifikanterhadap kinerjakaryawan
14 Astuti et al. (2018) PT. BPRHasamitraMakassar
CausalityResearch
Hasil penelitoanmenunjukkan bahwareward danpunishmentberpengaruhterhadap kinerjakaryawan
15 Fachreza et al.(2018)
Bank AcehSyariahKota BandaAceh
ProportionalStratifiedRandomSampling
Hasil penelitianmenunjukkan bahwaMotivasiberpenfaruh positifsifnifikan terhadapkinerja
16
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)
16 Kentjana danNainggolan (2018)
PT. BankCentralAsia Jakarta
ProportionalSampling
Hasil penelitian iniyaitu reward danpunishmentberpengaruh positifsignifikan terhadapmotivasi, rewradberpengaruh positiftdk signifikanterhadap kinerja,punishmentberpengaruh positifsignifikan terhadapkinerja, motivasitidak dapatmemediasi rewardterhadap kinerja danmotivasi dapatmemediasipunishmnet terhadapkinerja
17 Fajar et al. (2018) PT. DifaKreasiCikarang
CrossSectionalMethod
Hasil penelitianmenunjukkan bahwapenghargaan danhukumanberpengaruh positifdan signifikanterhadap motivasidan kinerjakaryawan
18 Amri (2019) KSP BalotaKota Palopo
Regresi LinierBerganda
Hasil penelitianmneunjukkan bahwareward danpunishmentberpengaruh positifsignifikan terhadapkinerja
17
B. Kerangka Teori
1. Reinforcement Theoty (Teori Pengukuhan)
Reinforcement Theory atau yang biasa disebeut sebagai Teori
Pengukuhan ini adalah sebuah teori yang berhubungan dengan sebab
akibat perilaku seseorang dengan konsekuensi yang akan diterima
nantinya. Jadi, teori ini menyatakan bahwa sebuah keberhasilan dalam
mencapai sebuah tujuan akan mendapat imbalan. Dan imbalan ini
berlaku sebagai motivasi atau pendorong yang posistif. Teori ini
diusulkan oleh BF Skinner dan para rekannya. Teori ini didasarkan pada
hukum efek yaitu perilaku individu dengan konsekuensi positif
cenderung akan diulang sedangkan perilaku individu yang
berkonsekuensi negatif cenderung tidak diulang, teori ini berfokus pada
perilaku atau tindakan seorang indivudu dalam melakukannya (JSI
Daring 2020). Teori ini juga merupakan alat kuat yang dapat
menganalisis mekanisme kontrol untuk perilaku. Berdasarkan teori
tersebut, pemimpin perusahaan atau organisasi menggunakan sebuah
metode dalam mengendalikan perilaku para karyawannya antara lain :
a. pengukuhan atau penguatan positif
memberikan sebuah respon yang positif kepada karyawan
yang berperilaku positif seperti memuji para karyawan yang datang
bekerja tepat waktu, hal ini dapat berakibat adanya pengulangan
positif yang dilakukan oleh karyawan untuk datang tepat waktu lagi
18
saat bekerja ( cenderung mengulang) yang penting adalah pemberian
sebuah hadiah yang dilakukan secara spontan akan memberikan
dampat penguatan yang besar sehingga memungkinkan nilai
penguatan yang lebih besar.
b. Pengukuhan atau penguatan negatif
Dilakukan dengan cara menghilangkan pemberikan konsekuensi
yang negatif / tidak diinginkan. Disini penguatan negatif maupun
penguatan positif dapat pula digunakan untuk meningkatkan perilaku
yang diinginkan.
c. Hukuman
Pemberian hukuman ini bearti menghapus konsekuensi yang
positif. Pemberian hukuman ini memungkinkan karyawan tersebut
akan menurunkan sebuah pengulangan perilaku yang tidak diinginkan.
Mislanya dengan menangguhkan seorang karyawan karna melakukan
kesalahan atau melanggar aturan perusahaan.
d. Kepunahan
Kepunahan berati tidak adanya pengukuhan atau penguatan yang
dilakukan oleh pemimpin perusahaan atau menghapus hadiah atau
imbalan yang positif atas perilaku yang telah dilakukannya. Misalnya
jika seorang karyawan tidak lagi menerima sebuah imbalan atau
hadiah atas apa yang telah mereka kerjakan denga baik, para
karyawan mungkin akan merasa bahwa apa yang telah mereka kerjaan
19
tidak menghasilkan konsekuensi yang bermanfaat. Dan ini secara
tidak disengaja akan menurunkan perilaku yang dinginkan.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses dalam
mengelola bakat atau kemampuan individu seseorang dalam mencapai
tujuan perusahaan/organisasi (Bohlander & Snell 2013).
Menurut Robert dan Jackson (2006) manajemen sumber daya
manusia adalah sebuah system dalam mengelola seseorang yang bersifat
formal dan memperhatika setiap aspek seperti aspek afektif dan efisiensi
dalam organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya.
a. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2014) Ada 11 fungsi manajemen sumber daya
manusia yaitu :
1) Perencanaan
Sebuah Perencanaan yang efektif bagi para tenaga kerja agar sesuai
dengan kebutuhan suatu organisasi/perusahaan.
2) Pengorganisasian
Kegiatan ini adalah untuk menetapkan pembagian kerja, hubungan
kerja, delegasi wewenang, integrase dan koordinasi dalam bagian
organisasi serta mengorganisasi para karyawan.
20
3) Pengarahan
Kegiatan dalam mengarahkan para karyawan agar bekerja lebih
efektif dan efisien sesuai dengan tujuan perusahaan, karywan dan
masyarakat.
4) Pengendalian
Kegiatan yang dalam pelaksanaanya untuk mengendalikan kinerja
para karyawan yang sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan
dan menaati peratura yang ada.
5) Pengadaan
Suatu proses untuk mendapatkan karyawan yang dibutuhkan melalui
pendidikan dan pelatihan dengan cara sebagai berikut yaitu proses
penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi.
6) Pengembangan
Suatu proses dalam mengembangkan keterampilan teknisi, moral,
teoritis dan juga konseptual melalui pelatihan dan pengembangan
yang dilakukan oleh perusahaan.
7) Kompensasi
Suatu hal seperti pembalasan jasa secara langsung maupun tidak
langsung yang dilakukan perusahaan kepada karyawannya yang
telah melakukan pekerjaan atau imbalan atas jasa yang telah
diberikan para karyawan kepada perusahaan.
21
8) Pengintegrasian
Agar terciptanya kerja sama yang baik disini perusahaan harus
mampu mempersatukan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan
para karyawannya.
9) Pemeliharaan
Suatu kegiatan yang perlu dilakukan oleh perusahaan agar para
karyawan mua bekerja sama sampai waktunyan pensiun seperti
pemeliharaan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan.
10) Kedisiplinan
Suatu kegiatan atas kesadaran diri para karyawan untuk menaati
peraturan-peraturan dan norma sosial yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
11) Pemberhentian
Suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan
dengan memutuskan hubungan kerja seseorang.
3. Kinerja Karyawan
Lawler dan Porter (1967) mengemukakan bahwa Kinerja
merupakan kesuksesan dari seseorang dalam melaksanakan tugas.
Istilah dari kinerja sendiri berasal dari kata Job
Performance/Actual Performance (prestasi kerja) dan dalam bahasa
indonesia sendiri bisa disebut sebagai performa. Kinerja adalah sebuah
22
prestasi yang yang ada atau Nampak sebagai sebuah keberhasilan yang telah
diraih diri sendiri (Wirawan 2009).
Noor (2013) mengemukakan bahwa kinerja sendiri merupakan suatu
kondisi yang harus dikonfirmasi langsung kepada pihak tertentu untuk
mengetahui tingkat pencapaian hasil individu yang berhubungan dengan visi
yang diemban oleh perusahaan dengan mempertimbangkan dampak dari
suatu kebijakan operasional yaitu positif maupun negatif.
Menurut Prawirosentono (2012) kinerja adalah sebuah hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi
yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, untuk
mencapai tujuan perusahaan secara legal dan tidak melanggar moral
maupun etika yang berlaku saat.
Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebamkan kepadanya yang
didasarkan kepada kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu. Dan
kinerja ini adalah suatu gabungan tiga faktor penting yaitu kemampuan dan
minat pekerja, kemampuan penerimaan tugas yang dibebankan dan
perannya dalam menjalankan pekerjaan serta motivasi para pegawai. Karena
apabila tingkat kinerja individu baik maka diharapkan juga tingkat dari
kinerja perusahaan baik juga (Wibowo 2015).
23
a. Karakteristik orang yang memiliki kinerja yang tinggi
Seseorang pasti memiliki tingkat kinerja tersendiri, tingkat kinerja yang
tinggi pada karyawan dapat diukur dengan beberapa karateristik dibawah ini
yaitu :
1) Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.
2) Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
3) Memiliki tujuan yang realistis.
4) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang dalam
merealisasikan tujuannya.
5) Memanfaatkan umpan balik yang kongrit dalam seluruh kegiatan kerja
yang dilakukan.
6) Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah di
progamkan.
b. Faktor-faktor yang memepngaruhi Kinerja Karyawan
Simamora (1995) memberikan desinisi kerja karyawan sebagai tingkat
dari hasil kerja yang telah dicapai melali persyaratan-persyaratan yang telah
ditentukan. Secara umum 3 faktor yang mempengaruhi para kinerja
karyawan yaitu :
1) Faktor individu yang terdiri dari kemampuan dan keahlian latar belakang,
demografi.
2) Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, perilaku, personal dan
pembelajaran.
24
3) Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya, kompensasi,
penghargaan, struktur Dan juga job desaign.
Faktor-fakor kinerja menurur sudaryanti yaitu, antara lain :
1) Sikap mental
Sikap memntal seseorang juga mempengaruhi suatu kinerja para
karyawan, sikap mental ini memiliki beberapa aspek antara lain motivasi
kerja, disiplin kerja dan etika kerja.
2) Pendidikan
Pendidikan ini juga mempengaruhi suatu tingkat kinerja para karywan
apabila semakon tinggi tingkat kerja seseorang maka akan semakin tinggi
pula kinerja yang akan dilakukan.
3) Ketrampilan
Karyawan yang memiliki suatu ketrampilan pada bidang kerjanya maka
akan melakukan suatu pekerjaan dengan sangat baik dari pada karyawan
yang tidak meiliki ketrampilan dalam bidang kerja tersebut.
4) Kepemimpinan
Kepemimpinan dari seorang pemimpin juga mampu memberikan efek
tersendiri bagi para karyawan, suatu pemimpin apabila mampu
memimpin perusahaan dengan baik maka dapat dipastikan tingkat dari
kinerja para karywan juga akan baik.
5) Tingkat pendapatan
Tingkat penghasilan ini juga dapat mempengaruhi suatu kinerja apabila
tingkat penghasilan ini sesuai dengan yang diharapkan para karyawan
25
maka pasti karyawan akan termotivsai untuk melakukan pekerjaan yang
lebih baik lagi.
6) Kedesiplinan
Suatu kedesiplinan yang kondiusif dan aman akan meningkatkan suatu
kinerja karyawan.
7) Komunikasi
Para karyawan dan para pemimpin harus menciptakan suatu komunikasi
yang baik agar tidak terjadi miskomunikasi saat bekerja, dengan adanya
komunikasi yang baik makan kinerja karyawan akan selalu meningkat.
8) Sarana prasarana
Sarana prasarana ini juga mempengaruhi tingkat kinerja seseorang,
perusahaan harus mampu memenuhi hal tersebut agar dapat
meningkatkan kinerja karyawannya.
9) Kesempatan berprestasi
Adanya kesempatan ini para karyawan pasti berlomba-lomba dalam
melakukan pekerjaan dengan baik.
c. Penilaian Kinerja
1) Pengertian Penilaian kerja
Penilaian kinerja merupakan sebuah pengukuran yang dilakukan oleh
perusahaan kepada karyawannya, hal ini juga ada kaitannya dengan
produktivitas dan efektivitas
dari hasil kerja para karywan. Disini penilaian kerja menjadi sangat
penting bagi perusahaan karena semakin merebaknya industry-industri yang
26
ada di Indonesia menjadikan tingkat pesaingan yang cukup tinggi disi
penilaian kerja menjadi seleksi pada proses perekrutan agar perusahaan
memperoleh sumber daya manusia yang dibutuhkan dan kompeten sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan itu sendiri (Budiharjo 2015).
2) Manfaat Penilaian Kerja
Secara umum penilaian kerja ini memiliki manfaat bagi perusahaan
maupun bagi karyawannya sendiri, bagi karyawan penilaian kerja ini
mampu memicu semangat berkompetisi dalam bekerja agar menjadi lebih
baik lagi dan ini mampu meningkatkan etos kerja para karyawan agar
menjadi lebih baik lagi kedepannya. Sedangkan bagi perusahaan karena di
sini para karyawan meningkatkan etos kerja mereka dan berdampak
langsung terhadap perusahaan, dampaknya yaitu meningkatnya
prosuktivitas perusahaan menjadi lebih baik (Budiharjo 2015).
3) Indikator Kinerja
Menurut Mitchell menyatakan bahwa sebuah kinerja karyawan
memiliki beberapa aspek yaitu (Imron 2018):
1) Mutu Kerja
Hal ini ada kaitannya dnegan sebuah ukuran kuantitatif dengan
menghitung beberapa banyaknya kinerja yang dapt dicapai dalam kurun
waktu tertentu dan ukuran kuatutas yaitu seberapa baik dan lengkapnya
suatu pekerjaan yang telah dicapai.
27
2) Ketepatan Waktu
Bagaimana para karyawan menggunakan waktu secara baik dan
maksimal dalam melakukan pekerjaannya.
3) Kemampuan
Hal ini ada kaitannya dengan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan
dalam kesanggupannya dalam menkalankan tugas untuk mencapai
perusahaan.
4) Komunikasi
Digunakan sebagai standar sebuah kinerja untuk kontak personal, sikap
personal atau perilaku karywan dalam berkomunikasi dengan teman
atau atasan.
4. Motivasi
Motivasi adalah alat dan cara untuk membangkitkan keinginan atau
minat untuk melakukan sebuatu yang dianggap dapat memberikan manfaat
bagi orang yang melakukannya atau orang lain (Mohtar 2019).
Motivasi berasal dari bahasa inggris yaitu motivation dan kata
darimotivasi ini awalnya adalah motive yang sudah digunakan oleh bahasa
melayu yakni motif yang artinya adalah tujuan atau segala sesuatu yang
mampu mendorong seseorang dalam melakukan suatu hal untuk mnecapai
tujuan. Dengan tujuan tersebut menjadi alat penggerak utama bagi seseorang
dalam upaya mendapatkan atau mencapai hasil dari apa yang diinginkan baik
positif maupun negatif (Octavia 2020).
28
a. Tujuan Motivasi
Tujuan dari motivasi pasti berbeda baik itu individu maupun
kelompok, tergantung pada kelompok, usia, kepentinga dan tujuan yang
ingin dicapai. Tujuan motivasi secara umum dalam sebuah kehidupan
adalah cara pandang dari seorang baik yang berasal dari dalam diri
sendiri maupun luar diri kita, sehingga mampu mendorong seseorang
menjadi lebih baik. Baik dari segi prestasi itu sendiri mapun dari hal
untuk memperbaiki diri agar menjadi penuh gairah dalam melakukan
setiap proses dari wakyu ke waktu (Marbun 2017).
Teori yang digunakan dalam variabel motivasi ini adalah
Teori Motivasi ERG Aldefer mengemukakan teori ini sebenarnya adalah
sebuah riset dari pengembangan teori Maslow, karena Aldefer sendiri
setuju mengenai teori yang dikemukakan oleh Maslow ini mengenai
setiap orang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam hirarki (Kharis
2015).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
` Menurut Halliriegel dan Locum (1984) dalam Sujak (1990) ada
tiga faktor utama ynag mempengaruhi motivasi para karyawan yaitu
kompensasi, penghargaan dan lingkungan kerja atau organisasi. Dari
ketiga faktor tersebut kita bisa tau bahwa motivasi kerja pegawain sangat
penting karena motivasi kerja para pegawai mempengaruhi
keberlangsungan hidup suatu perusahaan, terutama dalam meningkatkan
29
suatu kinerja karyawan agar mampu bekerja secara efisien dan efektif
(Shaleh 2018).
c. Indikator Motivasi Kerja
Teori ERG ini tidak diharuskan menonjolkan menganai
bagaimana cara memenuhi kebutuhan seseorang dari kebutuhan tingkat
rendah sampai kebutuhan tingkat paling atas seseorang. Sebagai contoh,
ERG menunjukkan bahwa seseorang berusaha untuk mengusahakan
kebutuhan pertumbuhan meskipun pada saat itu juga kebutuhan dari
kehidupan dan hubungan belum terpenuhi, seseorang juga mampu
berfokus secara bersamaan kepada ketiga faktor tersebut. Dan disini
Aldefer juga mengemukakan bahwa frustasi dalam memenuhi kebutuhan
yang lebih tinggi dapat menimbulkan kemunduran yang bearti hanya
mampu memenuhi kebutuhan pada tingkat yang rendah, karena teori dari
aldefer ini yang tidak kaku atau fleksibel (Robbins & Judge 2007).
Aldefer dalam Mangkunegara (2008) Menyatakan teori ERG
mempunyai beberapa aspek yang harus di enuhi yaitu:
1) Kebutuhan eksistensi (Exsistence Need)
kebutuhan yang berkaitan dengan fisik dari eksistensi pegawai seperti:
a) Makan / Minum disini kebutuhan suatu karyawan yang dapat
makan dan minum sesuai dengan apa yang dibutuhkan tercukupi.
b) Kemanan Kondisi Pekerjaan meruoakan suatu kondisi dimana
para karyawan bekerja dengan aman dan nyaman tanpa
memikirkan sesuatu seperti ancaman yang dapat membuat para
30
karyawan merasa tidak aman lagi untuk bekerja diperusahaan
tersebut.
c) Pakaian disini pakaian yang digunakan oleh para karyawan sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2) Kebutuhan Keterhubugan (Related Need) mengenai kebutuhan
interpersonal seperti kepuasan interaksi dalam lingkungan kerja
merupakan interaksi yang dilakukan para karyawan kepada
karyawan lain maupun karywan terhadap pimpinannya saat bekerja
3) Kebutuhan Pertumbuhan (Growth Need) kebutuhan dalam
meningkatkan dan mengembangkan pribadi. Yang berhubungan
dengan:
a) Kecakapan yang dimiliki oleh karyawan dalam menjalankan
semua tugas dan arahan yang diberikan oleh perusahaan.
b) Kemampuan Pegawai bagaimana para karyawan menyelesaikan
kewajibannya terhadap perusahaan dengan kemampuan yang
dimiliki oleh para karyawan.
5. Reward
Reward atau penghargaan merupakan perangsang di berikan perusahaan
kepada para karyawannya sebagai bagian dari kontrak psikologis.
Penghargaan ini juga dapat menjadi pemuas sejumlah kebutuhan yang
berusaha dipenuhi oleh karyawan terkait dengan perilaku mereka saat bekerja
(Moorhead & Griffin 2013).
31
Reward atau insentif adalah bonus yang mengaitkan bayaran atas
dasar untuk meningkatkan produktivitas para karyawan agar bisa mencapai
keunggulan yang kompetitif (Simamora 2004).
Reward adalah cara obyektif untuk menggambarkan suatu nilai positif
seseorang bahwa orang tesebut telah melakukan pekerjaan, tindakan atau
perilaku dengan di beri sautu imbalan yang dapat memenuhi keberlangsungan
manusia yang biasanya berupa uang dan imbalan tambahan lainnya sehinga
dapat digunakan untuk meningkatkan taraf hidup seseorang (Darmanto 2015).
a. Tujuan Pemberian Reward atau Insentif
Tujuan dari organisasi sendiri dalam memberikan suatu perangsang
finansial bagi para karyawan untuk memenuhi kebutuhan mereka yaitu
agar para karyawan mampu bekerja dengan baik dan meningkatkan
produktivitasnya. Garry Desseler mengemukakan pendoman pemberian
insentif secara adil yaitu (Justine 2006):
1) Patikan upaya dan ganjaran berkaitan secara langsung.
2) Insentif yang diberikan harus bernilai bagi para karyawan.
3) Pengkajian metode dan prosedur yang seksama
4) Pemberian insentif harus dapat dipahami dan dikalkulasi dengan
mudah oleh karyawan.
5) Susunan standar yang efektif.
6) Jamin standar yang telah ditetapkan dan jamin upah pokok.
32
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian insentif adalah
1) Kondisi dan kemampuan perusahaan.
2) Kemampuan, kreativitas, serta prestasi dari karyawan.
3) Keadaan ekonomi suatu negara.
4) Tingkat produktivitas perusahaan
c. Macam-macam Reward
Menurut Byars dan Rue (1997) dalam Iswanto (2015), dalam system
penghargaa organisasional berisi berbagai macam penghargaan yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada para karyawannya. Disini perusahaan
menawarkan berbagai penghargaan antara lain yaitu penghargaan intrinsic
dan penghargaan ekstrinsik yang diterima oleh karyawan karena telah
menyelesaikan tugas atau kewajiban yang diberikan perusahaan kepadanya.
1) Sistem Reward Intrinsik
Menurut Schuster (1985) dalam Iswanto (2015) system
penghargaan intrinsik ini merupakan penghargaan yang berasal dari
respon individual terhadap pekerja itu sendiri yaitu para karyawan dapar
menerima subuah penghargaan intrinsik ini apabila karyawan tersebut
mampu menyelesaikan tugasnya tanpa ada bantuan dari pihak ketiga.
Dan dapat diartikan bahwa penghargaan intrinsik ini dapat tidaknya suatu
karyawan ditentukan dari diri mereka sendiri dengan pekerjaan yang
telah dihasilkan.
33
2) Sistem Penghargaan Ekstrinsik
Menurut Schuter (1985), Byars dan Rue (1997) dalam Iswanto
(2015) penghargaan ekstrinsik adalah sebuah penghargaan yang
dikontrol langsung oleh perusahaan dan diserahkan langsung oleh
perusahaan kepada karyawan yang menerima penghargaan tersebut
karna kerja keras mereka diakui oleh perusahaan yang telah mencapai
target yang telah ditetapkan oleg perusahaan itu sendiri. Dan
penghargaan ekstrinsik ini mencakup penghargaan finansial maupun
nonfinansial untuk menanggapi usaha baik secara kuantitas maupun
kualitas.
d. Langkah-langkah Strategi Sistem Reward
Sistem reward berbasis pemasaran dikembangkan oleh (Dutta et al.
2013) langkah-langka dalam strategi reward antara lain sebagai berikut
(Darmanto 2015):
1) Identifikasi pekerjaan patokan dimana anda membutuhkan data reward.
2) Jelaskan pekerjaan dalam bentuk ringkasan.
3) Identifikasi organisasi dimana anda membutuhkan data tersebut.
4) Kumpulkan data dan memastikan bahwa data tersebut adalah data yang
baik.
5) Anda harus memutuskan range gaji.
6) Kemblai ke pekerjaan dimana anda memiliki data pasar pekerja.
7) Kembali kewal dapat dilakukan pengilangan.
34
e. Indikator Reward
Menurut Irawati, 2016 ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
pengukurannya yaitu (Astuti et al. 2018):
1) Reward Intrinsik meliputi
a) Pencapaian
Setiap karyawan pasti memiliki tugas yang harus mereka selesaikan,
dan efek dari menyelesaikan kebutuhan tugas yang diberikan oleh
perusahaan adalah kepuasan tersendiri dan juga menjadi
penghargaan untuk dirinya.
b) Penyelesaian
Setiap karyawan pasti memiliki tugas dan tanggung jawab masing-
masing, disini karyawan di tuntut untuk menyelsaikan tugas yang
diberikan kepadanya sesuai dengan jabatan yang mereka berikan.
c) otonomi
bagi sebagian karyawan menginginkan sebuah pekerjaan yang tidak
terlalu ketat dan menuntuk sesuatu, para karyawan juga harus
diberikan ruang untuk mengambil keputusan dari pekerjaan yang
sedang dilakukannya.
d) pertumbuhan pribadi
pertumbuhan pribadi ini sangat penting karena pasti karyawan saat
bekerja menginginkan sebuah ketrampilan yang dapat
membantunya saat bekerja, dengam adanya kemampuan
35
mengembangkan diri, seseorang pasti mampu memaksimalkan atau
setidaknya memuaskan potensi keterampilan mereka.
2) Reward ekstrinsik meliputi
a) Tunjangan
Tunjangan merupakan hal penting dalam system reward ini karena
tunjangan merupakan kesejahteraan yang diberikan perusahaan
kepada karyawannya atas prestasi kerja yang telah mereka berikan
kepada perusahaan.
b) Bonus/Gaji
Kompensasi tambahan yang diberikan kepada karyawannya yang
telah berprestasi antara lain adalah bonus. Bonus ini dapat berupa
kenaikan gaji, pemberian liburan atau yang lainnya
c) Promosi
Penghargaan lainnya yang dapat diterima oleh karyawan
berprestasi adalah sesuatu yang tidak hanya pada finansial saja tapi
juga pada aspek sosial seperti promosi yang dapat diterima oleh
karyawan berpretasi, antara lain seperti keniakan jabatan,
peningkatan tanggung jawab atau pemberian otonomi yang lebih
luas.
d) Jaminan Sosial/Asuransi
Penghargaan lain yang dapat diterima oleh karyawan adalah
jaminan sosial. Jaminan sosial adalah perlindungan sosial yang
36
diberikan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup
agar menjadi lebih layak.
6. Punishment
Menurut George dan Jones (2012:133) hukuman adalah konsekuensi
negatif dari terjadinya sebuah perilaku yang tidak diinginkan
Menurut Luthans (2011) Segalah sesuatu yang melemahkan perilaku
(negatif) dan cenderung mengurangi frekuensi selanjutnya.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hukuman adalah
sesuatu yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawanya karena
ketidaksanggupan seorang karyawan untuk mengemban tugas yang diberikan
oleh perusahaan atau tidak bias menyelesaikan target yang diberikan (Fajar et
al. 2018).
Dengan kata lain pemebrian hukuman ini dapat diberikan kepada
karyawan apabila hasil dari kinerja karyawan tersebut tidak sesuai atau
dibawah standar perusahaan yang telah ditetapkan. Hukuman yang diberikan
ini bisa per individu maupun kelompok devisi yang kinerjanya tidak sesuai,
tapi dalam hal ini perusahaan atau organisasi wajib mencari tahu mengenai
tindakan yang tidak sesuai yang dilakukan karywan atau kelompok devisi
tersebut (Suci 2017). Dalam hal ini ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi ketika akan melakukan pemberian hukuman yaitu (Gibson 1985).
37
1) Penentuan waktu
Dalam hal ini wantu unyuk memberikan hukuman sangat penting untuk
dipertimbangkan. Hukuamn dapat dilaksanakan apabila ada timbul
mengenai tanggapan yang perlu diberikan hukuman, hukuman dapat
segera diberikan atau selang beberapa hari setelah adanya tanggapan.
2) Intensitas
Maksud dari hukuman sendiri adalah memberikan efek jera bagi yang
melanggarnya apabila hukuman tidak dapat memberikan efek tersebut
hukuman akan menjadi sia-sia jadi hukuman sendiri harus mendapat
perhatian dari karyawan yang telah melanggar atyran atau tata tertib
perusahaan yang telah ditetapkan.
3) Penjadwalan
Disiini penjadwalan hukuman akan menimbulkan dampak bagi orang yang
sedang dihukum maka dari itu pentingnya penjadwalan hukuman bagi
perusahaan.
4) Kejelasan alasan
Dengan adanya alasan kuat dan jelas mengenai pelanggaran yang telah
dilakukan maka hukuman tidak perlu lagi dilakukan dan mengindari dari
apa yang tidak di inginkan.
5) Tidak bersifat pribadi
Jika hukuman lebih tidak bersifat pribadi, kecil kemungkinannya bagi
orang tersebut untuk mengalami dampak emosional sampingan yang tidak
38
diharapkan atau timbulnya kerenggarangan hubungan yang permanen
terhadap pimpinan.
a. Macam-macam Punishment
Menurut Purwanto (2009) dalam Astuti et al. (2018) Punishment atau
hukuman ini dibagi menjadi dua yaitu:
1) Punishment preventif
merupakan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah
karyawan agar tidak melakukan pelannggaran atau sebelum terjadinya
pelanggaran seperti
a) Tata tertib adalah peraturan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh
semua pihak yang terkait.
b) Anjuran perintah adalah suatu hal yang harus dilakukan atau
dilaksakan.
c) Larangan adalah suatu hal yang idak boleh dilakukan atau
dilaksanakan.
d) Paksaan adalah suatu perilaku secara spontan dengan adanya ancaman,
intimidasi ataupun imbalan.
e) Disiplin adalah suatu perasaan yang taat dan aptuh akan suatu atura
yang telah ditetapkan dan dipercaya sebagai tanggung jawabnya.
2) Punishment represif
merupakan tidakan yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawan yang melakukan pelanggaran seperti :
39
a) Teguran
b) Pemberhenian Tunjangan
c) pemberhentian bonus
d) Pembatasan penggunaan sarana dan prasarana perusahaan
e) Pemutusan hubungan kerja.
Menurut Rivai dalam Febrianti (2014) Macam-macam
Punishment atau hukuman dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Hukuman ringan seperti teguran lisan yang diberikan kepada karyawan
yang telah melakukan pelanggaran kerja yang telah ditetapkan, teguran
tertulis yang diberikan kepada karyawan tersebut.
2) Hukuman sedang seperti penundaan kenaikan gaji yang sebelumnya
telah di rencanakna oleh perusahaan atau juga bisa mendapatkan
penurunan gaji karena telah melakukan pelanggaran yang telah
disepakati.
3) Hukuman berta seperti penurunan tanggung jawab atau jabatan,
pemutusan hubungan kerja atas permintaan karyawan yang
bersangkutan atau langsung dari perusahaan.
b. Indikator Punishment
Menurut Purwanto (2009) dalam Astuti et al. (2018) dalam penelitian ini
indicator yang akan digunakan yaitu :
1) Perintah
2) Larangan
40
3) Disiplin
4) Tata tertib
5) Teguran
6) Pemberhentian bonus
7) Pemutusan hubungan kerja
C. Kerangka Penelitian
Kerangka konsep penelitian berdasarkan pemaparan mengenai telaah
pustakan diatas dalam penelitian ini adalah sebgaia berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
H4
H1 H6
(Z) Motivasi H3 Kinerja Karyawan (Y)
H2 H7
H5
Keterangan :
a. X1 = Reward
b. X2 = Punishment
c. Z = Motivasi
d. Y = Kinerja Karyawan
(X1)Reward
(X2)Punishment
41
D. Hipotesis
a. Pengaruh Reward terhadap Motivasi BSM Grobogan
Reward atau bisa disebut dengan penghargaan adalah
merupakan hal yang dianggap penting dalam meningkatkan semangat
karyawan, penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi karyawan
apabila karyawan yang dapat mencapai taget ini mendapat sebuah
penghargaan seperti uang dan lainnya. Reward atau penghargaan
merupakan perangsang di berikan perusahaan kepada para karyawannya
sebagai bagian dari kontrak psikologis. Penghargaan ini juga dapat
menjadi pemuas sejumlah kebutuhan yang berusaha dipenuhi oleh
karyawan terkait dengan perilaku mereka saat bekerja (Moorhead &
Griffin 2013).
Dalam penelitian Yefina et al. (2015) “Pengaruh Insentif terhadap
Motivasi dan Kinerja Karyawan Studi PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Kantor Cabang Blitar” menyatakan bahwa dengan
serangkaian penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil mendukung
pernyataan bahwa Reward berpengaruh positif signifikan terhadap
motivasi
H1: Reward berpengaruh signifikan terhadap Motivasi BSM Grobogan
b. Pengaruh antara Punishment terhadap Motivasi BSM Grobogan
Punishment atau yang biasa disebut sebagai sanksi atau hukuman
ini adalah sesuatu yan diberikan perusahaan atau organisasi sebagai
42
hasil dari karyawan yang tidak bisa mencapai target yang diberikan
kepadanya. Hukuman/sanksi ini bisa menjadi movasi bagi karyawannya
bekerja lebih giat lagi agar tidak mendapat hukuman atau sanksi dari
perusahaan Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hukuman
adalah sesuatu yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawanya
karena ketidaksanggupan seorang karyawan untuk mengemban tugas
yang diberikan oleh perusahaan atau tidak bias menyelesaikan target
yang diberikan (Fajar et al. 2018).
Menurut penelitian Febrianti (2014) “Pengaruh Reward dan
Punishment terhadap Motivasi serta dampaknya terhadap Kinerja
Karyawan Studi pada PT. Bank Panin tbk Jombang “ menyatakan
bahwa dengan serangkaian penelitian yang telah dilakukan diperoleh
hasil mendukung pernyataan bahwa Punishment berpengaruh positif
signifikan terhadap motivasi
H2: Punishment berpengaruh signifikan terhadap Motivasi BSM
Grobogan.
c. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan BSM Grobogan
Motivasi adalah sebuah dorongan sadar maupun tidak sadar
yang timbul dalam diri kita, disini motivasi kerja berpengaruh
signifikan dalam peningkatan kinerja karyawan. Motivasi berasal dari
bahasa inggris yaitu motivation dan kata darimotivasi ini awalnya
adalah motive yang sudah digunakan oleh bahasa melayu yakni motif
yang artinya adalah tujuan atau segala sesuatu yang mampu mendorong
43
seseorang dalam melakukan suatu hal untuk mnecapai tujuan. Dengan
tujuan tersebut menjadi alat penggerak utama bagi seseorang dalam
upaya mendapatkan atau mencapai hasil dari apa yang diinginkan baik
positif maupun negatif (Octavia 2020).
. Dalam penelitian Kharis (2015) “Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional terhadap Kinerja Karuawan dengan Motivasi sebagai
Variabel Intervening (Studi pada Karyawan Bank JATIM Cabang
Malang) menyatakan bahwa dengan serangkaian penelitian yang telah
dilakukan diperoleh hasil yang mendukung pernyataan tersebut, bahwa
sebuah motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja para
karyawannya.
H3: Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan BSM
Grobogan.
d. Pengaruh Reward terhadap Kinerja Karyawan BSM Grobogan
Reward atau bisa disebut dengan penghargaan adalah merupakan
hal yang dianggap penting dalam meningkatkan semangat kerja
karyawan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan oleh perusahaan.
menurut penelitian Pratama et al. (2015) “Pengaruh Imbalan dan
Hukuman Terhadap Kepuasan dan Kinerja Karyawan studi pada
departemen statistik Bank Indonesia “ menyatakan bahwa dengan
serangkaian penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil yang
44
mendukung pernyataan tersebut, bahwa Reward berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan secara langsung.
H4: Reward berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan BSM
Grobogan.
e. Pengaruh Punishment terhadap Kinerja Karyawan BSM
Grobogan
Punishment atau hukuman merupakan suatu hal yang dianggap
mempengrauhi kinerja karyawan karna apabila karyawan tersebut
tidak mampu mencapai sebuah target yang diberikan oleh perusahaan
pasti akan mendapat hukuman, disini agar para karyawan tidak
mendapat hukuman para karyawan diharuskan untuk mengoptimalkan
kinerjanya masing-masing agar dapat mencapai sebuah target.
Menurut penelitian Suryadilaga et al. (2016) “Pengaruh
Reward dan Punishment terhadap Kinerja Karyawan “ menyatakan
bahwa dengan serangkaian penelitian yang telah dilakukan diperoleh
hasil mendukung pernyataan, bahwa Punishment berpengaruh positif
signifikan terhadap Kinerja Karyawan
H5: Punishment berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
BSM Grobogan.
f. Pengaruh Reward terhadap Kinerja Karyawan yang di mediasi
oleh Motivasi
Menurut penelitian Sugiarti (2019) “Pengaruh Disiplin dan
Penghargaan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening terhadap
45
Kinerja Karyawan PT. Mutiara Permata Bangsa Surakarta”
menyatakan bahwa dengan serangkaian penelitian yang telah
dilakukan diperoleh hasil mendukung pernyataan, bahwa adanya
pengaruh tidak langsung antara reward terhadap kinerja karyawan
yang dimediasi oleh motivasi
H6 : Reward berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan yang telah di
mediasi oleh Motivasi.
g. Pengaruh Punishment terhadap Kinerja Karyawan yang di
mediasi oleh Motivasi
Menurut penelitian Kentjana dan Nainggolan (2018) “Pengaruh
Reward dan Punishment terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi
sebagai variabel intervening Studi pada PT. Bank Central Indonesia
tbk “ menyatakan bahwa dengan serangkaian penelitian yang telah
dilakukan diperoleh hasil mendukung pernyataan, bahwa ada
pengaruh tidak langsung antara punishment terhadap kinerja karyawan
yang dimediasi oleh motivasi
H7 : Punishmnet berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan yang telah
di mediasi oleh Motivasi
46
Tabel 2.2 Hipotesis Penelitian
H1 Reward berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
H2 Punishment berpengaruh positif dan signifikan terhadapKinerja
H3 Reward berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi
H4 Punishment berpengaruh positif dan signifikan terhadapMotivasi
H5 Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
H6 Motivasi dapat memediasi Pengaruh Reward terhadap Kinerja
H7 Motivasi dapat memediasi Pengaruh Punishment terhadapKinerja
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitaif ini
dapat diartikan sebagai metode yang berlandaskan pada filsafat positivismen,
yang duguakan untuk meneliti pada populasi dan sample tertentu. Data
kuantitatif yaitu data yang menggunakan angka yang diolah dengan metode
statistika (Fuazi 2009 dalam Astuti et al. 2018).
Metode kuantitatif dapat dikatakan sebagai metode tradisional, karena
metode ini adalah metode lama yang telah digunakan sehingga menjadi
tradisi sebagai metode positifistik, dan telah memenuhi kaidah ilmiah yaitu
konkrit, obyektif, terukur, rasional dan sistematik. Dan dikatakan sebagai data
kuantitatif karena data tersebut berbentuk angka-angka dan analisis
menggunakan statistik (Sugiyono 2016).
B. Lokasi dan Waktu Penelitia
Penelitian ini dilakukan pada Bank Mandiri Syariah yang bertempat di
dua unit Mandiri Syariah area Grobogan yaitu Bank Syariah Mandiri KCP
Purwodadi di Jalan R. Suprapto No. 90, Jetis Timur, Purwodadi, Kode Pos
58111. Dan Bank Syariah Mandiri KCP Gubug di jalan Bayangkara No. 33,
Gubug, Kec. Gubug. Kabupaten Kode pos 58164. Penelitian dilakukan dalam
waktu 1 bulan yaitu dari 07 April 2020 – 07 Mei 2020.
48
C. Populasi dan Sample
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau
obyek dan memiliki kuantitas serta karskteristik tertentu yang telah
dipilih dan ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti lebih lanjut dan di
pelajari sehingga bisa ditarik kesimpulan yang dapat menunjang
penelitian yang dilakukannya (Sodik 2015). Dalam penelitian ini
populasinya adalah karyawan Bank Mandiri Syariah KCP Purwodadi
dan karyawan Bank Syariah Mandiri KCP Gubug yang berjumlah 41
orang.
2. Sampel
Menurut , sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki
oleh populasi.
Sedangkan Kotler dan Amstrong mengemukakan sampel adalah suatu
segmen dalam populasi yang dipilih yang digunakan dalam membantu
pelaksanaan penelitian riset pemasaran untuk mewakili populasi secara
keseluruhan. Jadi dapat diartikan bahwa sampel merupakan sebagian dari
populasi (Yulianto 2018). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel
menggunakan metode sampel jenuh yaitu metode yang digunakan apabila
semua populasi digunakan menjadi sampel. Sampel dalam penelitian ini
adalah karyawan Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Pembantu
49
Purwodadai dan karyawan Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang
Pembantu Gubug yaitu 41 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Arikunto (2006) mengemukakan teknik pengumpulan data
merupakan teknik yang digunakan oleh seorang peneliti dalam
memperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian yang dilakukan.
Dalam teknik ini, peneliti juga memmerlukan suatu instrument atau alat
yang digunakan untuk memeperoleh data dengan mudah. Penentuan
sampel pada penelitian ini dengan jenis Non Probability Sampling. Non
Probability Sampling ini jenis teknik yang tidak dipilih secara acak.
Sugiyono (2001) mengemukakan bahwa Non Probability Sampling
ini adalah teknik yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama
bagi unsur anggota yang dipilih sebagai sampel. Teknik yang dipilih
dalam jenis ini yaitu teknik sampling jenuh yaitu metode yang digunakan
apabila semua populasi dalam penelitian digunakan menjadi sampel.
1. Sumber dan Jenis Data
Data yang akan dipakai dlam penelitian ini adalah data primer.
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama. Data
primer ini didapat dalam wujud seperti hasil dari wawancara,
Kuesioner atau bukti lainnya yang didapat dari orang pertama yang
melakukannya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan kepada para
50
responden dan semua data yang didapat adalah data mentah yang akan
diolah langsung oleh peneliti dengan tujuan tertentu sesuai dengan
kebutuhan peneliti (Sugiyono 2014).
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunalan dalam penelitian ini adalah
Kuesioner atau Angket. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada obyek penelitian agar obyek tersebut
memberikan respon dari pertanyaan yang telah diberikan dan dijawab
sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono 2006). Kuisioner ini
yang disebar kepada karyawan Bank Syariah Mandiri KCP Purwodadi
dan Bank Syariah Mandiri KCP Gubug. Kesioner atau angket dapat
dibedakan menjadi dua yaitu kuesioner terbuka adalah memberikan
respoden pertanyaan yang dijawab dengan kalimatnya sedniri dan
kuesioner tertutup yaitu pertanyaan sudah disediankan jawaban dan
responden tinggal memilihnya (Arikunto 2006).
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran data yaitu kesepakan yang dapat digunakan
sebagai acuan untuk menentukan panjang atau pendeknya interval yang
ada didalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
pengukuran dapat menghasilakan data kuantitatif (Sudaryono 2016).
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adala reward dan punishmet
sebagai variabel bebas (Independent Variable). Sedangkan Kinerja
51
karyawan sebagai variabel terkait (Dependent Variable) disini juga ada
intervening variable yaitu motivasi. Variabel-variabel tersebut akan diukur
dengan skala numerik atau kuantitatif dengan menggunakan skala 1-10
dan untuk mendapatkan data yang bersifat interval. Semaki ke kanan
sebuah jawaban yang diberikan dan mendekati nilai 10 atau sampai pada
nilai 10, maka semakin setuju atau sangat bagi untuk penilaiannya. Dan
sebaliknya, apabila jawaban responden yang diberikan menuju ke sisih kiri
dan mendekati angka 1 dapat dikatakan jawaban dari pertanyaan yang
diberikan oleh responden yaitu sangat tidak setuju atau penilaian buruk.
Berikut merupakan rentang penilaian dalam skala numerik :
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Definisi Konsep
a) Kinerja
Menurut T.R. Mitchell bagaimana seorang pegawai melaksanakan
pekerjaanya atau untuk kerjanya. Kinerja pegawai yang meningkat
akan turur mempengaruhi dan meningkatkan prestasi organisasitempat
para karyawan atau pegawai tersebut bekerja, sehinga tujuan
organisasi yang telah ditentukan dapat dicapai (Imron 2018).
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
52
b) Motivasi
Menurut Mangkunegara (2009) motivasi adalah kondisi (energi)
yang menggerakkan dalam diri individu yang terarah untuk mencapai
tujuan organisasi. Teori yang digunakan indikator motivasi adalah
teori ERG. Teori ini menyebutkan mengenai tiga hal yang dibutuhkan
yaitu eksistensi, keterhubungan dan pertumbuhan (Robbins & Judge
2007).
c) Reward
Menurut Henry Simamora reward adalah insentif yang mengaitkan
bayaran atas dasar untuk mneingkatkan produktivitas para karawan
guna mencapai keunggulan yang kompetitif (Irawati & Syafei 2016).
d) Punishment
Menurut Purwanto (2009) Punishment itu terbagi menjadi dua yaitu
punishment preventif yaitu tindakan yang dilakukan oleh poerusahaan
untuk mencegah karyawan tidak melakukan pelanggaran. Sedangkan,
punishment represif adalah tindakan yang diberikan karyawan atas
pelanggaran yang telah dilakukan (Astuti et al. 2018).
2. Variabel Penelitian
Sugiyono mengemukakan variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehinga dapat memperoleh sebuah informasi mengenai hal tersebut,
kemudian dapat ditarik sebuah kesimpulannya. Berdasarakan
53
pembehasan teoritik dalam pembahasan yang telah dilakukan, maka
variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a) Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang dapat
mempengaruhi variabel tarikat atau varaibel dependen, variabel
independen juga dapat dikataka sebagai variabel bebas karena
variabel ini mampu mempengaruhi variabel lainnya (Endra 2017).
b) Variabel Dependen
Endra (2017) mengemukakan variabel yang dipengaruhi.
Dan variabel ini dapat dikatakan sebagai variabel terikat karena
variabel ini terikat yang dipengaruhi oleh variabel independen atau
varaibel bebas tersebut.
c) Variabel Intervening
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga
terjad hubungan yang tidak langsung artinya variabel yang
mempengaruhi dan dapat memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
tetapi tidak dapat diamati dan di ukur. Varaibel ini dapat dikatakan
sebagai variabel penyela (Fadilah 2019).
54
3. Definisi Operasional Variabel
Suatu proses untuk mendefinisikan variabel-variabel dengan tegas
sehingga menjadi faktor-faktor yang dapat diukur (Endra 2017).
Definisi operasonal adalah penjelasan dari sebuah variabel dan
indikator dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.1 Variabel dan Indikator penelitian
Variabel Indikator PernyataanReward (X1) 1. Pencapaian Saya bangga ketika
menyelesaikan tugasyang menantang
2. Otonomi Saya diberi kewenanganuntuk menyelesaikansemua pekerjaan yangmenjadi bidang kerjasaya
3. Pertumbuhan pribadi Pekerjaan yang diberikan oleh perusahaanmampu membuat sayasemakin terampil
4. Gaji Gaji yang saya terimasesuai dengan kinerjayang saya lakukan
5. Tunjangan Menurut saya tunjanganyang diberikanperusahaan sesuaidengan kemampuan saya
6. Bonus atau intensif Menurut saya bonus atauinsentif yang diberikanperusahaan sesuaidengan prestasi yangdilakukan
7. Jaminan sosial Menurut saya jaminansosial yang diberikanoleh perusahaan sanganmembantu bagi parakaryawan
55
Tabel 3.1 Variabel dan Indikator penelitian (Lanjutan)
Punishment(X2)
1. Perintah Saya di perintah untukmematuhi semua aturandari perusahaan
2. Larangan Saya tahu dan mnegertimengenai hal apa sajayang dilarang olehperusahaan
3. Disiplin saya selalu disiplin saatbekerja
4. Tata tertib Saya selalu mematuhitata tertib dan peraturandari perusahaan
5. Teguran Teguran dan peringatanmampu meningkatkandisiplin saya
6. Pemberhentianbonus
Saya bersedia bonusdiberhentikan apabilakinerja saya tidakmencapai apa yangdiinginkan perusahaan
7. Pemutusan hubungankerja
Saya bersediadiputuskan hubungankerja apabila sayamelakukan kesalahanfatal
56
Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian (Lanjutan)
Motivasi (Z) 1. Makanan atauminuman
Kebutuhan dasar sayauntuk makan dan minumsecara wajar sudahterpenuhi
2. Keamanan kondisisosial
Saya merasa tenangdalam bekerja karenamendapat keamanan danjaminan kesehatan
3. Pakaian Saya selalu berpakaiansesuai standar yang telahditentukan olehperusahaan
4. Kepuasan interaksi Saya merasa senangkarena ineraksi antaraatasan dan karyawanterjalin baik
5. Lingkungan kerja Saya meraa senang saatbekerja karena partnersaya menerima saya
6. Kecakapan Saya aktif memberikanmasukan mengenaiprogam kerja
7. Kemampuan egawai Perusahaan memberikankesempatan bagikaryawan untukmengembangkan potensiuntuk lebih maju
57
Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian (Lanjutan)
G. Instrument Penelitian
Sugiyono mengemukakan bahwa instrument penelitian ini
merupakan sebuah alat yang dpat digunakan untuk mnegukur fenomena
KinerjaKaryawan (Y)
1. Mutu kerja a. Saya dapatmenyelesaikandengan baik dan telititugas yang di berikan
b. Saya dapatmeminimalisirkesalahan saat bekerja
2. Ketepatan waktu a. Saya selalu menaatijam masuk kerja
b. Semua tugas yangdiberikan telah sayakerjakan sesuaidengan waktu yangtelah ditetapkan
3. Inisiatif a. Saya melakukan suatupekerjaan tanpa harusdiperintah oleh atasan
b. Saat saya melakukankesalahan saya akanmemperbaikinya
4. Kemampuan a. Pekerjaan yangdiberikan sesuaidengan kemampuansaya
b. Pelatihan yangdiberikan perusahaanmeningkatkankemampuan saya
5. Komunikasi a. Kemampuankomunikasi saya saatbekerja
b. Komunikasi antarasata dan partner sayaterjalin baik
58
alam dan social yang diamati. Dalam penelitian kuantitatif, kualitas
instrument penelitian ini berkenaan dengan reliabilitas dan validitas
intrumen sedangkan kualitas pengumpulan data ini bagaimana ketepatan
cara-cara yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan datanya. Instrument
penelitian kuantitatif dapat berupa tes, wawancara, mengisi sebuah
kuesioner pedomean observasi dan lainnya (Sugiyono 2016).
H. Metode Analisis
Berdasarkan data dan variabel yang telah diperoleh, makan dalam
penelitian ini menggunakan metode pengujian sebagai berikut:
1. Uji Instrumen
Dalam uji instrument ini terbagi lagi menjadi dua yaitu uji instrument
validitas dan uji instrument reliabilitas.
a) Reliabilitas
Ghozali mengemukakan bahwa uji reliabelitas adalah alat
untuk mnegukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila
pertanyaan dari kuesioner yang dijawab responden tersebut stabil
dari waktu ke waktu reliabel kuesioner dalam uji penelitian ini
adalah Cronbach alpha (Sugiyono 2017).
59
b) Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pentanyaan
dari kuesioner itu mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Ghozali 2013:52).
Pengujian validitas ini menggunakan bantuan SPSS. Instrument yang
valid harus mempunyai nilai koefisien korelasi (r) dari setiap
pernyataan > 0.03 dan p-value=<0.05. untyuk hal ini maka di
tetapkan suatu kriteria statistic sebagai berikut:
1) Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka dapat diperoleh
kalua variabel tersebut valid.
2) Jika r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan bahwa variabel
tersebut tidak valid.
3) Jika r hitung > r tabel tapi bertanda negative, maka H0 akan di
tolak dan H1 diterima.
Signifika atau tidaknya suatu korelasi anatar variabel dapat
terlihat jika ada tanda bintang:
a) Apabila korelasi anatar variabel tersebut berbintang satu, maka
dapat dikatakan bahwa korelasi signifikan pada level 5% (0,05)
untuk dua sisi.
b) Apabila korelasi anatar variabel tersebut berbintang dua, maka
dapat dikatakan bahwa korelasi signifikan pada level 1% (0,01)
untuk dua sisi.
60
2. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik Astuti et al. (2018) pengujian persyaratan
analisis yang digunakan yaitu uji penyimpangan asumsi klasik yang
bertujuan untuk memenuhi kriteria BLUE (Best,Linear, Unbiased,
Estimator). Uji BLUE (asumsi klasik) ini terdiri dari uji normalitas, uji
multikolinearitas, dan uji heteroskidastisitas serta uji linearitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi data variabel dependen dan variabel independen yang
dignakan memiliki distribusi normal atau tidak. Uji ini bertujuan
untuk apakah model regresi variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal (Ghozali 2015). Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas
dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas (Ghozali 2015). Pada pengjuian yang
dilakukan oleh peneliti ini menggunakan analisis statistik yang dapat
digunakan untuk mneguji normalitas residual adalah statistik non
parametrik Kolmogrov-Sminrnov (KS).
b. Uji multikolonieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditentukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika variabel
61
independen saling berkolerasi, makan variabel ini tidak orthogonal.
Bisa dikatakan suatu model itu baik apabila model tersebut tidak
terjadi sebuah korelasi yang tinggi diantara variabel independen.
Variabel orthogonal adalah variabel yan nilai korelasi antar variabel
independent sama dengan nol (Ghozali 2015). Untuk medeteksi
sebuah data tersebut bahwa ada atau tidaknya multikoloniaritas
didalamnya dapat diketahui nilai Proteksi dilakukan dengan
menggunakan tolerance value dan VIF (Variance Inflation Factor).
Jika di nilai tolerance value 0,10 dengan nilai VIF >10, maka tidak
terjadi multikolonieritas (Ghozali 2008).
c. Uji Heteroskidastisitas
Syahril dan Nurbiyati (2016) Bertujuan menguji apakah model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2015). Pada pengujian yang
dilakukan pada penelitian ini penulis menggunakan uji Glejser. Yaitu
mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independen.
62
3. Uji Statistik
a) Uji Koefisien determinasi R2
Bawono (2006) mengemukakan bahwa uji ini dilakukan agar
dapat mengetahui sejauh mana suatu tingkat hubungan antara variabel
dependen dengan ariabel independen. Atau sejauhmana kontribusi
antara varaibel independen ini dapat memepengaruhi varaiebel
dependen tersebut. Analisis ini juga digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pensentase (%) dari semua pengaruh variabel
independen terhadap varaibel dependen.
b) Uji secara serempak atau Uji F
Bawono (2006) mengemukakan bahwa uji F ini digunakan
untuk mengetahui seberapa jauh atau seberapa mendalamnya variabel
independen atau viariabel bebas ini mempengaruhi variabel dependen
atau variabel terikan secara bersama-sama.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistic F dengan
kriteris pengambilan keputusan : jika nilai F lebih besar dari 4 maka
dapat diambil sebuah kesimpulan yaiti H0 dapat ditolak pada
signifkansi atau derajat kepercayaan sebesar 5 %. Dengan kata lain
kita menerima hipotesis alternative yang menyatakan bahwa semua
variabel independen secara senrentak mempengaruhi variabel
dependen (Ghozali 2018).
63
c) Uji secara Individual atau Uji t
Bawono (2006) mengemukakan uji ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat signifikan suatu variabel independen ini dapat
mempengaruhi variabel dependen secara individu. Pengujian ini
dilakukan secara parsial atau individu untuk masing-masing variabel
independen atau variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan yang
tertentu. Langkah-langkah pengujian uji t adalah:
a. Membuat formulasi hipotesis, yaitu Ho dan Ha
Ho : tidak ada pemngaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara parsial.
Ha : ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat secara
parsial.
b. Menetapkan taraf signifikasi (α) yaitu α = 5%
Apabila P ≥ α maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan,
apabila P ≤ α maka Ho ditolak dan Ha diteriman.
c. Melakukan perhitungan yang sesuaidengan statistik yang biasanya
digunakan yaitu aplikasi SPSS.
d. Mengambil kesimpulan sesuai dengan prosedur b dan c.
4. Uji Path Analisis
Uji ini digunakan apabila peneliti menggunakan variabel intervening
dan analisis ini mneggunakan metode analisis jalur yang meruoakan
perluasan dari analisis linier berganda. Atau analysis jalur adalah
64
penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kasualitas anatar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori dan
menentukan pola hubungan antara tiga atau lebuh variabel dan tidak
dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis (Ghozali
2013).
65
BAB IV
ANALISI DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1) Profil Bank Mandiri syariah
a. Bank Mandiri Syariah kantor cabang pembantu Purwodadi
Nama : Bank Mandiri Syariah Purwwodadi
Alamat : Jl. R. Suprapto No. 90, Jetis Timur,
Purwodadi, Kec. Purwodadi, Kab.
Grobogan, Jawa Tengah Kode Pos 58111
Nomor Telepon/Fax : (0292) 424019
Website : www.mandirisyariah.co.id
b. Bank Mandiri Syariah kantor cabang pembantu Gubug
Nama : Bank Mandiri Syariah Purwwodadi
Alamat : Jl. Bhayangkara No. 33, Gubug, Kec.
Gubug,
Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kode
Pos 58164
Nomor Telepon/Fax : (0292) 5135444
Website : www.mandirisyariah.co.id
66
2) Sejarah dan Perkembangan Bank Mandiri Syariah
Bank Mandiri Syariah (BSM) mulai muncul pada tahun 1999,
kehadiran bank syariah mandiri ini merupakan hikmah atas terjadinya
krisis moneter dan krisis ekonomi pada tahun 1997-1998. Krisis
ekonomi dan moneter pada tahun tersebut yang disusul dengan krisis
multidimensi dan krisis ini sampai pada panggung politik nasional,
yang telah meni,bulkan berbagai dampak negatif yang sangat hebat
diberbagai sendi masyarakat, tidak terkecuali juga dunia usaha. Dalam
kondisi ini, industri keuangan nasional seperti perbankan yang di
dominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis yang sangat
luar biasa. Dalam hal ini pemerintah mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan mengkapitalisasi sebagai bank-bank di Indonesia.
Pada saat yang bersamaan, pemerintah juga melakukan penggabungan
(merger) antara bank-bank salah satunya ada empat bank yang telah
demerger oleh pemerintah yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi
Daya, Bank Exim, dan Bank Bapindo. Yang telah menjadi satu bank
yang bernama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tanggal 31 juli
1999. Kebijakan tersebut antara empat yang yang digabungkan (merger)
ini telah menetapkan dan setuju bahwa PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindakan lanjut yang telah dilakukan yaitu penggabungan
(merger) empat bank tersebut, bank mandiri melakukan konsolidasi
serta membentuk tim pengembangan Perbankan Syariah.
67
Dengan pembentukan tim ini dimaksudkan untuk tujuan
mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok bank mandiri,
sebagai respon yang dilakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang
memberi bank-bank konvensioanl untuk melayani transaksi syariah
(dual banking system) Tim pengembangan perbankan syariah
memandang bahwa pemberlakuakn UU tersebut merupakan sebuah
momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT. Bank Susila
Bakti dari bank konvensional menjadi bamk syariah. Oleh karena itu,
tim pengembangan perbankan syariah segera menyiapkan sistem dan
infrastrukturnya. Sehingga kegiatan usaha BSB berubah yang awalnya
bank konvensional menjadi salah satu bank yang beroperasi dengan
prinsip syariah yang telah diberi nama sebagai PT. Bank Syariah
Mandiri sebagaimana tercantum dalam akta Notaris: Sutjipto, SH, No.
23 tanggal 8 september 1999. Perubahan kegiatan usaha yang dilakukan
ini yaitu BSB menjadi bank umum syariah yang telah dikukuhkan oleh
Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24/KEP.BI/1999, 25 oktober 1999. Selanjutnya melalui surat
keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
1/1KEP.DGS/1999, BI menyetujui berubahan nama PT. Bank Syariah
Mandiri, .emyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT. Bank
Syariah Mandiri remi beroperasi sejak senin tanggal 25 Rajab 1420 H
atau tanggal 1 november 1999.
68
PT. Bank Syariah Mandiri hadir , tanpil dan tumbuh sebagai bank
yang mempu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani,
yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme
usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan
Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di Perbanklan Indonesia
menuju Indonesia yang lebih baik.
3) Logo Bank Syariah Mandiri dan Artinya
Gambar 2 4.1 Logo Bank Syariah Mandiri
(profil Bank Syariah Mandiri, 2015) pada tahun 2009 terjadi
perubahan pada logo Bank Syariah Mandiri. Hal ini mencerminkan
mengenai transformasi, semangat dan kesiapan untuk memperoleh
masa depan yang lebih baik dan gemilang. Perubahan dari logo tersebut
lebih memberikan makna yang mendalam, pengunaan warna logo
tersebut menggunakan warna positif-negatif. Positif digunakan pada
warna belakang yang cerah dan ternag, sedangkan warna negatir sendiri
mengunakan warna latar belakang yang redup atau cerah. Adapun
makna dari logo Bank Syariah Mandiri yaitu sebagai berikut :
69
a) Penggunaan huruf kecil yang terulis di logo Bank Syariah Mandiri
sendiri memiliki sebuah arti bahwa bank syariah mandiri adalah
bank yang ramah, rendah hati, dan memiliki aspirasi yang semakin
dekat dengan nasabah dan tetap bersikap mebumi.
b) Lambang logo yang divisuakan secara menggelombang dan
berwarna emas ini dapat diartikan sebagai lambing kemakmuran
yang dicita-citakan oleh semua nasabah yang bermitra dengan bank
syariah mandiri.
c) Posisi dari lambang logo yang dilatakkan pada atas huruf logo ini
menggambarkan atau melambangkan sikap progresif menuju
kemakmuran.
4) Struktur Organisasi
Gambar 3 4.2 Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri
Branch Manager
BOSM RBRMBM
TELLERGSS
CS
CSE SF
ADMIN
RSE
ANALYS
MITRA
OB SATPAM DRIVER
70
Struktur organisasi (organizational structure) adalah menentukan bagaimana
pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Adapun
struktur organisasi dan tugas bagian pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP
Ungaran sebagai berikut:
a. Kepala Cabang (Branch Manager)
Adapun tugas dan wewenang dari Kepala Kantor Cabang Pembantu adalah
sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan operasional KCP, pengawasan
pengembangan usaha serta pendayagunaan sarana organisasi kepegawaian
untuk mencapai tingkat usaha yang optimal, efektif dan efisien.
2) Mewakili direksi untuk tugas-tugas intern maupun ekstern yang
berhubungan dengan kegiatan.
3) Mengkoordinir, memberikan supervisi dan melakukan pemantauan atas
pekerjaan yang dilakukan jajaran pegawai cabang pembantu.
b. BOSM (Branch Operation & Service Manager)
1) Memastikan transaksi harian operasional telah sesuai dengan ketentuan
dan SOP yang telah ditetapkan.
2) Memastikan pelaksanaan seluruh kegiatan administrasi, dokumentasi dan
kearsipan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Memastikan ketersediaan likuiditas yang memadai.
71
c. BO (Back Office)
1) Menyusun laporan atas realisasi biaya-biaya yang berhubungan dengan
personalia maupun fasilitas kantor.
2) Mengelola dan membuat laporan penggunaan kas kecil harian sesuai
dengan wewenang yang berlaku.
3) Mengelola pengadaan, pendistribusian serta pemeliharaan sarana serta
prasarana kantor.
d. TL (Teller)
1) Melakukan transaksi tunai & non-tunai sesuai dengan ketentuan.
2) Mengelola saldo kas Teller sesuai limit yang ditentukan.
3) Mengelola uang yang layak dan tidak layak edar/uang palsu.
e. Customer Servise (CS)
Secara administratif meliputi: mempersiakan berkas produk BSM berupa
tabungan, giro dan deposito. Berkas yang terkait produk-produk tersebut
berupa formulir aplikasi masing-masing produk, KCTT (Kartu Contoh Tanda
Tangan), lembar KYC (Know Your Customer).Verifikasi data nasabah, input
data nasabah, pemeliharaan data nasabah.
f. Kepala Mikro (Micro Banking Manager)
1) Bertanggungjawab terhadap pencapaian target pembiayaan outlet warung
mikro.
2) Sebagai supervisi terhadap pegawai di outlet warung mikro.
3) Melakukan pembinaan dan pengembangan kepada pegawai di outlet
warung mikro.
72
4) Ikut membantu melakukan penyelesaian pembiayaan bermasalah di outlet
warung mikro.
g. APM (Admin Pembiayaan Mikro)
1) Memastikan dokumen pembiayaan telah dilengkapi sebelum fasilitas
dicairkan berdasarkan checklist yang telah disepakati.
2) Melakukan input data pembiayaan di dalam sistem dengan benar dan
akurat.
3) Mencetak dokumen-dokumen pembiayaan seperti Akad & SUP, Order
Notaris (Jika ada), dokumen terkait penutupan asuransi, surat penolakan,
surat kuasa dan dokumen turunan pembiayaan lainnya sesuai ketentuan
yang berlaku.
h. MFS (Micro Financing Sales)
1) Melakukan pencapaian penjualan sesuai target bisnis yang ditentukan.
2) Mengoptimalkan upaya pemasaran dan penjualan produk outlet mikro
kepada calon nasabah mikro.
3) Memastikan adanya pengajuan BI Checking untuk verifikasi profil calon
nasabah.
i. MFA (Micro Financing Analyst)
1) Melakukan verifikasi usaha, kelayakan usaha dan penilaian agunan.
2) Melakukan penginputan pada sistem aplikasi financing approval system
(FAS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Membuat Nota Analisa Pembiayaan (NAP) melalui sistem FAS atau
manual berdasarkan hasil verifikasi dan penilaian agunan.
73
j. Consumer (Business Banking Relationship Manager)
1) Memasarkan produk dan mencari peluang pasar segmen Business
Banking kepada calon nasabah baru dalam rangka pencapaian target
ekspansi pembiayaan, dana dan fee based.
2) Membina dan mengembangkan relationship dengan nasabah untuk
memantau dan mempertahankan kualitas pembiayaan dari debitur yang
menjadi kelolaannya untuk mencapai pertumbuhan portofolio pembiayaan
yang sehat dan tingkat profitabilitas yang tinggi dengan analisa
pembiayaan yang comprehensive dan akurat sesuai ketentuan yang
berlaku.
k. Mitra
1) Melakukan penagihan kepada nasabah pembiayaan yang memiliki
kemacetan dalam setoran.
2) Menertibkan para nasabah pembiayaan setoran dapat berjalan dengan
lancar.
5) Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri
a. Visi BSM yaitu :
“Bank Syariah terdepan dan modern”
b. Misi BSM yaitu :
1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri
yang berkesinambungan
74
2. Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah
3. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan
pada segmen ritel
4. Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal
5. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat
6. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
B. Identitas Responden
1. Deskripsi Data Responden
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian pada Bank
Syariah Mandiri Knator Cabang Pembantu Purwodadi dan Bank Syariah
Mandiri Knator Cabang Pembantu Gubug. Data penelitian ini diperoleh
dari kuesioner yang disebarkan ke-43 responden yaitu karyawan Bank
Syariah Mandiri Knator Cabang Pembantu Purwodadi dan karyawan Bank
Syariah Mandiri Knator Cabang Pembantu Gubug, yang selanjutnya akan
dianalisis dengan prosedur statistic dan deduktif. Sebelum peneliti
melakukan sebuah analisis, terlebih dahulu peneliti menjelaskan tentang
data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil dari
karyawan Bank Syariah Mandiri Knator Cabang Pembantu Purwodadi dan
karyawan Bank Syariah Mandiri Knator Cabang Pembantu Gubug.
75
1. Jenis Kelamin Responden
Responden yang dipilih dikeompokkan berdasarkan jenis
kelamin, dan di dapatkan kelompok yaitu kelompok laki-laki dan
kelompok perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin
dengan jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Sumber : data primer yang diolah 2020
tabel 4.1 dapat diketahi bahwa jumlah karyawan berdasarkan jenis
kelamin adalah sebanyak 25 orang atau 61% laki-laki sedangkan 16
orang atau 39% adalah perempuan sehingga dapat disimpulkan bahwa
karyawan yang paling dominan pada Bank Mandiri Syariah Area
Grobogan adalah laki-laki.
2. Usia Responden
Pengelompokan usia pada para responden terbagi menjadi sebagai
berikut :
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki_laki 25 61.0 61.0 61.0
Perempuan 16 39.0 39.0 100.0
Total 41 100.0 100.0
76
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia
Sumber : data primer yang diolah 2020
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jumlah karyawan dengan
usia responden <25 tahun sebanyak 7 orang atau 17.1%, responden
dengan usia 25-30 tahun sebanyak 16 orang atau 39%, responden
dengan usia 30-40 tahun sebanyak 14 orang atau 34.1 % sedangkan
responden yang usianya >40 tahun sebanyak 4 orang atau 9.8%
sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan yang paling dominan
pada Bank Mandiri Syariah Area Grobogan adalah usia 25-20 tahun.
3. Masa Kerja
Pengelompokan masa kerja para responden dalam penelitian ini dapat
dilihat sebgaia berikut.
Usia_Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Vali
d
<25tahun 7 17.1 17.1 17.1
25-30tahun 16 39.0 39.0 56.1
30-40tahun 14 34.1 34.1 90.2
>40tahun 4 9.8 9.8 100.0
Total 41 100.0 100.0
77
4.3 Responden Berdasarkan Masa Keja
Sumber : data primer yang diolah 2020
Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa jumlah masa kerja
responden <1 tahun sebanyak 3 orang atau 7.3 %, >3 tahun sebanyak
35 orang atau 85.4 % sedangkan masa kerja 1-3 tahun sebanyak 3
orang atau 7.3%. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata karyawan
yang telah bekerja di Bank Mnadiri Syariah Area Grobogan >3 tahun.
C. Analisis Data
2. Uji Instrumen (Uji Reliabilitas dan Uji Validitas)
a. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas yang dilakukan pada penelitian ini
dilakukan dengan menghitung besarnya Cronbach alpha dari
masing-masing variabel yang di uji. Apabila nilai Cronbach alpha
lebih besar dari 0,60 makajawaban dari responden kuesioner yang
telah dihitung menggunakan alat bantu yaitu SPSS dapat dikatakan
Masa_Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <1tahun 3 7.3 7.3 7.3
>3tahun 35 85.4 85.4 92.7
1-3tahun 3 7.3 7.3 100.0
Total 41 100.0 100.0
78
reliabel apabila jawaban responden kuesioner lebih kecil dari dari
pada 0.60 maka dapat dikatakan bahwa jawaban kuesioner tersebut
tidak reliabel.
Tabel 4.4 Hasil Uji Realibitas
Indikator Variabel Cronbach Alpha KeteranganReward (X1) 0,808 ReliabelPunishment (X2) 0,850 ReliabelMotivasi (Z) 0,744 ReliabelKinerja Karyawan (Y) 0,803 ReliabelSumber : data primer yang diolah 2020
Dari hasil uji reliabilitas didapat semua nilai dari hasil
variabel reward (X1), punishment (X2), motivasi (Z) dan kinerja
karyawan (Y) menghasilkan nilai Cronbach alpha >0,60. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa semua instrumen penelitian ini adalah
reliabel.
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila
pentanyaan dari kuesioner itu mampu mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali 2013:52).
Pengujian validitas ini menggunakan bantuan SPSS. Instrument
yang valid harus mempunyai nilai koefisien korelasi (r) dari setiap
pernyataan > 0.03 dan p-value=<0.05. untyuk hal ini maka di
tetapkan suatu kriteria statistic sebagai berikut:
79
1) Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka dapat diperoleh
kalua variabel tersebut valid.
2) Jika r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan bahwa variabel
tersebut tidak valid.
3) Jika r hitung > r tabel tapi bertanda negative, maka H0 akan di tolak
dan H1 diterima.
Signifika atau tidaknya suatu korelasi anatar variabel dapat terlihat
jika ada tanda bintang:
4) Apabila korelasi anatar variabel tersebut berbintang satu, maka
dapat dikatakan bahwa korelasi signifikan pada level 5% (0,05)
untuk dua sisi.
5) Apabila korelasi anatar variabel tersebut berbintang dua, maka
dapat dikatakan bahwa korelasi signifikan pada level 1% (0,01)
untuk dua sisi.
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas
Variabel Item Pertanyaan Total ScoreCorrelation
Keterangan
Reward(X1)
Butir 1 ,813** ValidButir 2 ,810** ValidButir 3 ,815** ValidButir 4 ,556** ValidButir 5 ,438** ValidButir 6 ,784** ValidButir 7 ,591** Valid
80
Punishment(X2)
Butir 1 ,431** ValidButir 2 ,645** ValidButir 3 ,657** ValidButir 4 ,525** ValidButir 5 ,548** ValidButir 6 ,567** ValidButir 7 ,434** Valid
Motivasi(Z)
Butir 1 ,797** ValidButir 2 ,492** ValidButir 3 ,679** ValidButir 4 ,675** ValidButir 5 ,662** ValidButir 6 ,497** ValidButir7 ,613** Valid
Kinerja (Y) Butir 1 ,518** ValidButir 2 ,706** ValidButir 3 ,522** ValidButir 4 ,543** ValidButir 5 ,610** ValidButir 6 ,560** ValidButir 7 ,803** ValidButir 8 ,816** ValidButir 9 ,486** ValidButir 10 ,496** Valid
Sumber : data primer yang diolah 2020
Hasil pengamatan pada r tabel didapatkan nilai dari sampel (N)
=41 sebesar 0,3081. Berdasarkan hasil uji validitas yang dihasilkan
dapat kita tarik kesimpulan bahwa semua butir pernyataan dari reward
(X1) dan punishment (X2) adalah valid karena hasil dari nilai (r
hitung) > dari pada (r tabel) sebesar 0,3081. Selain itu variabel
motivasi (Z) dan variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y) juga di
dapat hasil yang sama yaitu r hitung > dari r tabel maka dapat
dikatakan semua variabel yang telah diuji berbintang dua yang
menunjukkan signifikan pada level 5% sehingga tidak ada pertanyaan
81
yang dihapus dan semua item pernyataan dapat digunakan pada
keseluruhan model pengujian.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Gambar 4.3 Grafik Histogram Uji Normalitas
Sumber : data primer diolah 2020
Salah satu cara termudah dalam melihat normalitas residual
yautu dengan melihat sebuah grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendkati distribusi normal. Berdasarkan tampilan dari data grafuk
histogram diatas dapat disimpulkan bahwa data grafik histogram
tersebut adalah normal.
82
Gambar 5 4.4 Normal Plot Regression
Sumber : data primer diolah 2020
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat
Probability Plot yang membandingkan antara distribusi komulatif
dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan Probability
Plot adalah jika data atau titik-itik yang menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah dari garis tersbut maka dikatakan
berdistribusi normal.
Berdasarkan dari tampilan grafik diatas dapat kita lihat
bahwa titik-titik yang menyebar diantara garis diagonal dan dapat
dilihat bahwa titik-titik tersebut mengikuti arah dari garis diagonal
tersebut maka dapat kita Tarik kesimpulan bahwa grafik plot
tersebut menunjukkan asumsi normalitas.
Uji normalitas ini digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi data variabel dependen dan variabel independen
83
yang digunakan memiliki distribusi normal atau tidak. Uji ini
bertujuan untuk apakah model regresi variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal (Ghozali 2015). Pada pengujian
yang dilakukan oleh peneliti ini menggunakan analisis statistik
yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah
statistik non parametrik Kolmogrov-Sminrnov (KS).
Tabel 4.6Hasil Uji Normalitas
Pada hasil dari uji statistiknon-parametrik kolmogrov-
smirnov menyetakan bahwa Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,200
sedangkan tingkat signifikan yang digunakan dalam.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 41
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.29590482
Most Extreme Differences Absolute .113
Positive .057
Negative -.113
Test Statistic .113
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : data primer diolah 2020
84
uji ini adalah 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berdistribusi
normal, karena nilai dari Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05
yaitu 0,200.
b. Uji Multikolonieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditentukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika
variabel independen saling berkolerasi, makan variabel ini tidak
orthogonal. Bisa dikatakan suatu model itu baik apabila model
tersebut tidak terjadi sebuah korelasi yang tinggi diantara variabel
independen. Variabel orthogonal adalah variabel yan nilai korelasi
antar variabel independent sama dengan nol (Ghozali 2015:91).
Untuk medeteksi sebuah data tersebut bahwa ada atau tidaknya
multikoloniaritas didalamnya dapat diketahui nilai Proteksi
dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan VIF
(Variance Inflation Factor). Jika di nilai tolerance value 0,10
dengan nilai VIF <10, maka tidak
terjadi multikolonieritas (Ghozali 2008).
85
Hasil Uji Multikolinieritas
Pada hasil dari uji multikolonieritas ini menunjukkan
sebuah hasil yaitu nilai tolerance untuk variabel independen
Reward (X1), Punishment (X2) dan variabel intervening motivasi
(Z). Nilai dari VIF = 1.884 untuk variabel reward dan VIF = 1.385
untuk variabel punishmnet serta VIF = 1,715 untuk variabel
motivasi dimana nilai tersebut lebih kecil dari 10 hal ini dapat
disimpulkan bahwa variabel-variabel tersebut bebas dari
multikolonieritas.
c. Uji Heteroskidastisitas
Syahril dan Nurbiyati (2016) Bertujuan menguji apakah
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardi
zed
Coefficient
s
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1(Constant) 3.792 4.384 .865 .393
REWARD .503 .174 .388 2.889 .006 .531 1.884
PUNISHMENT .203 .200 .117 1.012 .318 .722 1.385
MOTIVASI .549 .165 .427 3.330 .002 .583 1.715
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Sumber : data primer diolah 2020
86
dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas
(Ghozali 2015). Pada pengujian yang dilakukan pada penelitian
ini penulis menggunakan uji Glejser. Yaitu mengusulkan untuk
meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen.
Kriteria dalam pengujian ini adalah sebagai berikut :
1) Ho : tidak ada masalah heteroskidastisistas
2) Ha : ada masalah heteroskidastisistas
3) Ho diterima apabila nilai dari signifikansi > 0,05 dapat
dikatakan bahwa tidak ada masalah heteroskidastisistas dan Ho
akan ditolak apabila nilai dari signifikansi <0,05 hal ini dapat
dikatakan bahwa terdapat masalah heteroskidastisistas.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -.955 1.863 -.512 .611
REWARD .093 .099 .221 .935 .356
PUNISHMENT .133 .090 .296 1.480 .147
MOTIVASI -.122 .081 -.306 -1.497 .143
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : data primer diolah 2020
87
Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil uji heteroskedatisistas diatas dapat kita lihat bahwa
nilai signifikansi variabel Reward (X1), Punishment (X1) dan
variabel intervening motivasi (Z). Masing-masing dari hasil uji
tersebut yaitu 0,359 (X1), 0,147 (X2), 0,143 (Z). Dan dari hasil
tersebut karena nilai yang didapat melebihi dari nilai signifikasi 0,05
maka variabel-variabel tersebut terjadi model regresi
homoskedastisitas atau tidak terjadi masalah heteroskidastisistas.
4. Uji Statistik
a. Uji Koefisien Determinan R2
Bawono (2006) mengemukakan bahwa uji ini dilakukan
agar dapat mengetahui sejauh mana suatu tingkat hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen. Atau sejauhmana
kontribusi antara varaibel independen ini dapat memepengaruhi
varaiebel dependen tersebut. Analisis ini juga digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pensentase (%) dari semua pengaruh
variabel independen terhadap varaibel dependen. Apabila R2 itu
sama dengan 0 maka besarnya pengaruh presentase antara variabel
independen terhadap variabel dependen yaitu dapat dikatakan
bahwa tidak ada pengaruhnya sama sekali. Sebaliknya, apabila
besarnya pengaruh R2 sama dengan 1 maka terdapat pengaruh
presentase yang diberikan variabel independen terhadap variabel
88
dependen yaitu sempurna, atau dapat dikatakan bahwa variasi
variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan
100% variasi variabel dependen.
Dapat kita lihat dari hasil data yang diolah menggunakan
SPSS.22 terdapat output model summery dan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Determinasi R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .833a .694 .669 2.518
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PUNISHMENT, REWARD
Sumber : data primer diolah 2020
Dapat kita lihat hasil dari tabel diatas menunjukkan sebuah
hasil koefisien korelasi (R) sebesar 0,833 disini dapat dikatakan
bahwa ada hubungan antara variabel dependen (Kinerja
Karyawan) dengan variabel independen (Reward, Punishment,
dan Motivasi) hubungan yang didapat dalam data ini yaitu 0,833
dengan koefisien determinan (Adjusted R Square) sebesr 0,669
hasil ini dapat dikatakan bahwa kontribusi variabel independen
(Reward, Punishment, dan Motivasi) yang mempengaruhi
variabel independen ( Kineja Karyawan) sebesar 66,9%
sedangkan sisanya sebesar 33,1 % dipengaruhi variabel lainnya
yang diluar model saat ini.
89
d) Uji secara serempak atau Uji F
Bawono (2006) mengemukakan bahwa uji F ini digunakan
untuk mengetahui seberapa jauh atau seberapa mendalamnya
variabel independen atau viariabel bebas ini mempengaruhi
variabel dependen atau variabel terikan tersebut.
Tabel 4.11 Hasil Uji F test 1
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 531.475 3 177.158 27.944 .000b
Residual 234.574 37 6.340
Total 766.049 40
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
b. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PUNISHMENT, REWARD
sumber : data primer diolah 2020
Dapat kita lihat hasil dari tabel diatas menunjukkan sebuah
hasil uji F pada penelitian ini memiliki nilai koefisien sebesar
27,944 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan
mempengaruhi variabel dependen yaitu positif signifikan.
Berdasarkan F dengan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh F tabel
sebanyak 3,25.
Karena F hitung > F tabel (27,944 > 3,25) dan nilai
signifikansi < 0,05 (0,00 < 0,05) maka H1 diterima , artinya ada
pengaruh secara signifikan antara Reward, Punishment dan
90
Motivasi terhadap Kinerja Karyawan. Ketiga variabel bebas
tersebut secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.
Tabel 4.12 Hasil Uji F test 2
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1Regression 229.614 2 114.807 18.683 .000b
Residual 233.508 38 6.145
Total 463.122 40
a. Dependent Variable: MOTIVASI
b. Predictors: (Constant), PUNISHMENT, REWARD
Sumber : data primer diolah 2020
Dapat kita lihat hasil dari tabel diatas menunjukkan sebuah
hasil uji F pada penelitian ini memiliki nilai koefisien sebesar
27,944 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan
mempengaruhi variabel dependen yaitu positif signifikan.
Berdasarkan F dengan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh F tabel
sebanyak 3,25.
Karena F hitung > F tabel (18,683 > 3,25) dan nilai
signifikansi < 0,05 (0,00 < 0,05) maka H1 diterima , artinya ada
pengaruh secara signifikan antara Reward, Punishment dan
Motivasi terhadap Kinerja Karyawan. Ketiga variabel bebas
tersebut secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.
91
e) Uji secara Individual atau Uji t
Bawono (2006) mengemukakan uji ini dilakukan untuk
mengetahui tingkat signifikan suatu variabel independen ini dapat
mempengaruhi variabel dependen secara individu. Pengujian ini
dilakukan secara parsial atau individu untuk masing-masing
variabel independen atau variabel bebas, dengan tingkat
kepercayaan yang tertentu. Langkah-langkah pengujian uji t adalah:
1. Membuat formulasi hipotesis, yaitu Ho dan Ha
Ho : tidak ada pemngaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial.
Ha : ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat
secara parsial.
2. Menetapkan taraf signifikasi (α) yaitu α = 5%
Apabila P ≥ α maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sedangkan,
apabila P ≤ α maka Ho ditolak dan Ha diteriman.
3. Melakukan perhitungan yang sesuaidengan statistik yang
biasanya digunakan yaitu aplikasi SPSS.
4. Mengambil kesimpulan sesuai dengan prosedur 2 dan 3
92
.
Dari tabel diatas dapat kita lihat sebuah model persamaan regresi
sebagai berikut :
Y = Βo + β1X1 + β2X2 + β3X3
Y = 11,599 + 0, 582 – 429 + 0,750 + e
Dari persamaan sebuah model regresi diatas dapat kita
Tarik sebuah kesimpulan sebagai berikut bahwa :
a. Konstanta 11,599 dapat diartikan apabila variabel Reward
(X1), Punishment (X2) dan Motivasi (Z) konstan atau tidak
adanya nilai nol (0), maka dapat dikatakan akan mengalami
peningkatan sebesar 11,599 atau 11,59%.
b. Koefisien regresi Rewrad (X1) sebesar 0,582 dapat diartikan
bahwa setiap tambahan satu poin Rewrad (X1) akan
meningkatkan variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan (Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.599 3.782 3.067 .004
REWARD .582 .152 .449 3.819 .000
PUNISHMENT -.429 .162 -.282 -2.653 .012
MOTIVASI .750 .165 .583 4.553 .000
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Sumber : data primer diolah 2020
Tabel 4.13 Hasil Uji T test 1
93
sebesar 0,582 kali. Disini dapat kita simpulkan bahwa
Rewrad berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
c. Koefisien regresi Punishment (X2) sebesar -0,429 dapat
diartikan bahwa setiap tambahan satu poin Punishment (X2)
akan meningkatkan variabel dependen yaitu Kinerja
Karyawan (Y) sebesar -0,429 kali. Disini dapat kita
simpulkan bahwa Punishment berpengaruh negatif terhadap
Kinerja Karyawan.
d. Koefisien regresi Motivasi (Z) sebesar 0,750 dapat diartikan
bahwa setiap tambahan satu poin Rewrad (Z) akan
meningkatkan variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan (Y)
sebesar 0,750 kali. Disini dapat kita simpulkan bahwa
Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
Apabila nilai Signifikansi <0,05 atau 5% maka variabel-
variabel tersebut akan dikatakan positif signifikan terhadap
variabel dependen.
Berdasarkan tabel diatas hasil dari tabel t hitung dari masing-
masing variabel yaitu Rewrad, Punishment, dan Motivasi, serta
Kinerja Karyawan yaitu :
1) Reward (X1) mempunyai nilai t hitung sebesar 3,819 lebih
besar dari nilai t tabel yaitu 1,682 dan nilai signifikansi
sebesar 0,000 pada koefisien alpha 5% atau 0,05. Karena
hasil nilai signifikansi < 0,05 maka dapat diartikan Reward
94
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Karyawan.
2) Punishment (X2) mempunyai nilai t sebesar -2,653 lebih
kecil dari nilai t tabel yaitu 1,682 dan nilai signifikansi
sebesar 0,012 pada koefisien alpha 5% atau 0,05. Karena
hasil nilai signifikansi < 0,05 maka dapat diartikan
Punishment berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Kinerja Karyawan.
3) Motivasi (Z) mempunyai nilai t sebesar 4,553 lebih besar dari
nilai t tabel yaitu 1,682 dan nilai signifikansi sebesar 0,000
pada koefisien alpha 5% atau 0,05. Karena hasil nilai
signifikansi < 0,05 maka dapat diartikan Motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Karyawan.
Tabel 4.14 Hasil Uji T test 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 3.345 3.684 .908 .370
REWARD .519 .124 .515 4.174 .000
PUNISHMEN
T.390 .146 .330 2.673 .011
a. Dependent Variable: MOTIVASI
Sumber : data primer diolah 2020
95
1) Reward (X1) dapat kita lihat bahwa nilai t pada variabel
Reward t hitung sebesar 4,174 lebih besar dari pada t tabel
yaitu 1,682 dan nilai signif sebesar 0,000 pada koefisien alpha
5% atau 0,05. Karena hasil nilai signifikansi < 0,05 maka dapat
diartikan Reward berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Motivasi.
2) Punishment (X2) dapat kita lihat bahwa nilai t pada variabel
Reward sebesar 2,673 lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1,682
dan nilai signif sebesar 0,011 pada koefisien alpha 5% atau
0,05. Karena hasil nilai signifikansi < 0,05 maka dapat
diartikan punishment berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Motivasi.
5. Uji Path Analisis
Uji ini digunakan apabila peneliti menggunakan variabel
intervening dan analisis ini mneggunakan metode analisis jalur
yang meruoakan perluasan dari analisis linier berganda. Atau
analysis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan kasualitas anatar variabel yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori dan menentukan pola hubungan
antara tiga atau lebuh variabel dan tidak dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis (Ghozali 2013).
96
Tabel 4.15 Hasil Pengaruh Langsung Path Analysis 1
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .833a .694 .669 2.518
c. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PUNISHMENT, REWARD
Sumber : data primer diolah 2020
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai dari R2 (R
Square) sebesar 0,694. Nilai dari R2 tersebut digunakan dalam
perhitungan e1 atau e2 merupakan varian variabel yang tidak
dijelaskan dalam X1 dan X2
Rumus e2= √1 – R2
e2= √1 – (0,694)
e2= √0,306
e2= 0,553
Tabel 4.16 Hasil Pengaruh Tidak Langsung Path Analysis 2
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai dari R2 (R
Square) sebesar 0,496. Nilai dari R2 tersebut digunakan dalam
perhitungan e1 atau e2 merupakan varian variabel yang tidak
dijelaskan dalam X1 dan X2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .704a .496 .469 2.479
a. Predictors: (Constant), PUNISHMENT, REWARD
97
Rumus e2= √1 – R2
e2= √1 – (0,496)
e2= √0,504
e2= 0,709
Tabel 4.17 Hasil Pengaruh Langsung Path Analysis 1
Tabel 4 18 Hasil Pengaruh Tidak Langsung Path Analysis 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 3.345 3.684 .908 .370
REWARD .519 .124 .515 4.174 .000
PUNISHMEN
T.390 .146 .330 2.673 .011
b. Dependent Variable: MOTIVASI
Sumber : data primer diolah 2020
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.599 3.782 3.067 .004
REWARD .582 .152 .449 3.819 .000
PUNISHMENT -.429 .162 -.282 -2.653 .012
MOTIVASI .750 .165 .583 4.553 .000
b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Sumber : data primer diolah 2020
98
H4 = 0,519
e2 = 0,709 e1 = 0,553
H1= 0,582 H6= 3,228
(Z) Motivasi H3 = 0,750 Kinerja Karyawan (Y)
H2 = -0.429 H7= -2,4283
Gambar 6 4.5 Model Analisis Jalur
Di uji menggunakan sobel tes dengan rumus sebagai berikut :
Sp2p3 = √ P32SP22 + P22SP32 + SP22SP32
Keterangan
P3 : Koefisien variabel mediasi
P2 : koefisien variabel bebas
Sp2 : Standar error koefisien variabel bebas
Sp3 : Standar error koefisien variabel mediasi
1. Pengaruh Reward (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) yang
dimediasi oleh Motivasi (Z)
a) Pengaruh langsung
Dapat kita lihat hasil dari pengaruh langsung antata
Reward (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) besarnya
pengaruh langsung 0,519
(X1)Reward
(X2)Punishment
99
b) Sedangkan untuk pengaruh tidak langsungnya antara Reward
(X1) melalui Motivasi (Z) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
harus dihitung yaitu
pengaruh tidak langsung = P2 x P3
= 0,582 x 0,750
= 0,4365
c) Pengaruh total
Dapat kita lihat hasil dari pengaruh total ini yaitu dapat kita
gunakan rumus = P1 + (P2 x P3)
= 0,519 + 0,4365
= 0,9555.
d) Pengaruh Motivasi menggunakan sobel test
Dapat kita lihat pengaruh dari variabel mediasi yang
ditunjukkan oleh perkalian koefisien (P2 x P3) untuk X1 sebesar
0,4365 dan untuk menguji signifikansi atau tidaknya dapat
menggunakan sobel test dengan menghitung standar error dari
koefisien indirect effect (Sp2p3).
Sp2p3 = √ P32SP22 + P22SP32 + SP22SP32
Sp2p3 = √ (0,750)2(0,124)2+ (0,582) 2 (0,165)2 + (0,124)2(0,165)2
Sp2p3 = √ (0,5625 x 0,015376) + (0,3387 x 0,0272) + (0,015376 x
√ 0,0272)
Sp2p3 = √ 0,008649 + 0,00921264 + 0,000418
Sp2p3 = √ 0,01827964
100
Sp2p3 = 0,1352022
Berdasarkan nilai dari Sp2p3 dapat kita hitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus :
t =�2�3��2�3
t =0,582 � (0,750)0,1352022
t = 3,22849776113
t = 3,228
oleh karena itu dapat kita lihat untuk t hitung sebesar 3,228
lebih besar dari t tabel = 1,682 maka dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh mediasi antara Reward (X1) yang dimediasi oleh
Motivasi (Z) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
2. Pengaruh Punishment (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
yang dimediasi oleh Motivasi (Z)
a) Pengaruh langsung
Dapat kita lihat hasil dari pengaruh langsung antata
punishmnet (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) besarnya
pengaruh langsung 0,390
b) Sedangkan untuk pengaruh tidak langsungnya antara
Punishmnet (X2) melalui Motivasi (Z) terhadap Kinerja
Karyawan (Y) harus dihitung yaitu
pengaruh tidak langsung
101
= P2 x P3
= - 0,429 x 0,750
= - 0,32175
c) Pengaruh total
Dapat kita lihat hasil dari pengaruh total ini yaitu dapat kita
gunakan rumus = P1 + (P2 x P3)
= 0,390 + (-0,32175)
= 0,06825
d) Pengaruh Motivasi menggunakan sobel test
Dapat kita lihat pengaruh dari variabel mediasi yang
ditunjukkan oleh perkalian koefisien (P2 x P3) untuk X2
sebesar - 0,32175 dan untuk menguji signifikansi atau tidaknya
dapat menggunakan sobel test dengan menghitung standar
error dari koefisien indirect effect (Sp2p3).
Sp2p3= √ P32SP22 + P22SP32 + SP22SP32
Sp2p3=√(0,750)2(0,146)2+(-0,429) 2(0,165)2 + (0,146)2(0,165)2
Sp2p3 =√ (0,5625 x 0,021316) + (0,184041 x 0,0272) +
√(0,021316 x 0,0272)
Sp2p3 = √ 0,01199025 + 0,0050059152 + 0,0005797952
Sp2p3 = √ 0,0175759604
Sp2p3 = 0,1325
102
Berdasarkan nilai dari Sp2p3 dapat kita hitung nilai t
statistik pengaruh mediasi dengan rumus :
t =�2�3��2�3
t =−0,429 � (0,750)
0,1325
t = -2,4283018868
t = -2,4283
oleh karena itu dapat kita lihat untuk t hitung sebesar -
2,4283 lebih kecil dari t tabel = 1,682 maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada pengaruh mediasi antara punishment (X2) yang
dimediasi oleh Motivasi (Z) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
D. Hasil Hipotesis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Rewrad dan
Punihsment terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel
Intervening ( Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Area Grobogan).
Penelitian yang dilakukan ini terdiri daro 41 responden yang
dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia dan lama berkerja. Dalam
hal ini dapat kita lihat pembahasan masing-masing hipotesis yang telah
kita uji menggunakan alat bantu aplikasi SPSS. 22 adalah sebagai berikut :
103
1. Pengaruh Reward (X1) terhadap Motivasi (Z)
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan t tes kedua pada tabel
4.13 didapat nilai koefisien yaitu 4,174 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa Reward (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap Motivasi
(Z), sehingga dapat kita tari sebuah kesimpulan yakni H1 diterima.
2. Penfaruh Punishment (X2) terhadap Motivasi (Z)
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan t tes kedua pada tabel
4.13 didapat nilai koefisien yaitu 2,673 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,011 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan nilai 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa Punishment (X2) berpengaruh positif signifikan
terhadap Motivasi (Z), sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan yakni
H2 diterima.
3. Pengaruh Motivasi (Z) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan t tes pertama pada
tabel 4.12 di dapat nilai koefisien sebesar 4,553 dengan tingkat nilai
signifikansi sebesar 0,000 yaitu lebih kecil disbanding 0,05. Hal ini
mneunjukkan bahwa Motivasi (Z) berpengaruh positif signifikan
terhadap Kinerja Karyawan (Y), sehingga dapat kita Tarik sebuah
kesimpulan yakni H3 diterima.
4. Pengaruh Reward (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan pengujian t tes pertama pada tabel 4.12 dengan nilai
koefisien sebesar 3,819 dengan tingkat nilai dari signifikansi sebesar
104
0,000 dan nilai ini lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat kita Tarik
kesimpulan bahwa Reward (X1) berpengaruh positih dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan (Y), sehingga kesimpulan yang kita dapat
yaitu H4 diterima.
5. Pengaruh Punishment (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan t tes pertama pada
tabel 4.12 nilai koefisien sebesar -2,653 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,012 yanitu lebih keecil dari pada 0,05. Hal ini dapat kita
tariksebuah kesimpulan bahwa Punishment (X2) berpengaruh negatif
signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y), sehingga dapat kita Tarik
kesimpulan yaitu H5 ditolak.
6. Pengaruh Reward (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) yang
dimediasi Motivasi (Z)
Berdasarkan pengujian Path Analysis diperoleh t hitung sebsar
3,228 lebih besar dari t tabel 1,682 maka hal ini dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa ada pengaruh Reward (X1) terhadap Kinerja
Karyawa (Y) yang dimesiasi oleh motivasi (Z). dengan demikian
Motivasi mampu memediasi Reward terhadap Kinerja Karyawan, jadi
H6 diterima.
105
7. Pengaruh Punishment (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) yang
dimediasi Motivasi (Z)
Berdasarkan pengujian Path Analysis diperoleh t hitung sebsar -
2,4283 lebih kecil dari t tabel 1,682 maka hal ini dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh Punishment (X2) terhadap
Kinerja Karyawa (Y) yang dimesiasi oleh motivasi (Z). dengan
demikian Motivasi tidak mampu memediasi Punishment terhadap
Kinerja Karyawan, jadi H7 ditolak.
Tabel 4.19 Kesimpulan Hasil Hipotesis
No. Hipotesis Kesimpulan
1. Pengaruh Reward terhadap Motivasi Diterima
2. Pengaruh Punishment terhadap Motivasi Diterima
3. Pengaruh Motivasi terhadap KinerjaKaryawan
Diterima
4. Pengaruh Reward terhadap KinerjaKaryawan
Diterima
5. Pengaruh Punishment terhadap KinerjaKaryawan
Ditolak
6. Pengaruh Reward tehadap KinerjaKaryawan yang dimediasi oleh Motivasi
Diterima
7. Pengaruh Punishment terhadap KinerjaKaryawan yang dimediasi oleh Motivasi
Ditolak
106
E. Pembahasan Hasil Hipotesis
1. Reward (X1) berpengaru positif signifikan terhadap Motivasi (Z)
Reward atau penghargaan merupakan perangsang di berikan
perusahaan kepada para karyawannya sebagai bagian dari kontrak
psikologis. Penghargaan ini juga dapat menjadi pemuas sejumlah
kebutuhan yang berusaha dipenuhi oleh karyawan terkait dengan
perilaku mereka saat bekerja (Moorhead & Griffin 2013).
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan t tes kedua pada tabel
4.13 didapat nilai koefisien yaitu 4,174 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dari pada 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa Reward (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap Motivasi
(Z), sehingga dapat kita tari sebuah kesimpulan yakni H1 diterima.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian responden
tersebut setuju apabila semakin tinggi reward yang diberikan kepada
karyawan akan sejalan dengan semakin meningkatnya kinerja para
karyawan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Yefina et al. (2015) “Pengaruh Insentif terhadap
Motivasi dan Kinerja Karyawan Studi PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Kantor Cabang Blitar” dengan adanya reward ini adalah
sebagai motivasi atau dorongan bagi para karyawan untuk
meningkatkan kinerja mereka, disini sistem reward yang telah berjalan
di Bank Syariah Mandiri Area Grobogan denga baik dapat kita lihat
107
dari hasil uji analisis regresi yang dibantu menggunakan alat yaitu
SPSS. 22 bahwa reward berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
sebuah motivasi yang diberikan kepada para karyawannya.
2. Pengaruh Punishment (X2) terhadap Motivasi (Z)
Menurut George dan Jones (2012) hukuman adalah konsekuensi
negatif dari terjadinya sebuah perilaku yang tidak diinginkan
Menurut Luthans (2011) segala sesuatu yang melemahkan perilaku
(negatif) dan cenderung mengurangi frekuensi selanjutnya.
Punishment atau yang biasa disebut sebagai sanksi atau
hukuman ini adalah sesuatu yan diberikan perusahaan atau
organisasi sebagai hasil dari karyawan yang tidak bisa mencapai
target yang diberikan kepadanya. Hukuman/sanksi ini bisa menjadi
motivasi bagi karyawannya bekerja lebih giat lagi agar tidak
mendapat hukuman atau sanksi dari perusahaan Dari pendapat diatas
dapat disimpulkan bahwa hukuman adalah sesuatu yang diberikan
oleh perusahaan kepada karyawanya karena ketidaksanggupan
seorang karyawan untuk mengemban tugas yang diberikan oleh
perusahaan atau tidak bias menyelesaikan target yang diberikan
(Fajar et al. 2018).
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan t tes kedua pada
tabel 4.13 didapat nilai koefisien yaitu 2,673 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,011 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan
nilai 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Punishment (X2)
108
berpengaruh positif signifikan terhadap Motivasi (Z), sehingga dapat
ditarik sebuah kesimpulan yakni H2 diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Febrianti
(2014) “Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Motivasi Kerja
seta dampaknya terhadap Kinerja (Studi Kasus Karyawan PT. Panin
Bank Tbk. Area Mikro Jombang)” penelitian ini mengemukakan
bahwa adanya pengaruh positif signifikan antara variabel punishment
terhadap motivasi kerja dengan melakukan berbagai pengolahan data
yang dilakukan oleh peneliti maka dapat diambil sebuah kesimpulan
yang telah dilakukan peneliti yaitu adanya pengaruh antara
punishment terhadap motivasi. Penerapan dari punihsment ini harus
dilakukan secara tegas. Hal ini bertujuan agar kedepannya dapat
menciptakan dan meningkatkan kinerja para karyawannya agar lebih
professional.
3. Pengaruh Motivasi (Z) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Motivasi berasal dari bahasa inggris yaitu motivation dan kata
darimotivasi ini awalnya adalah yang sudah digunakan oleh bahasa
melayu yakni motif yang artinya adalah tujuan atau segala sesuatu
yang mampu mendorong seseorang dalam melakukan suatu hal untuk
mnecapai tujuan. Dengan tujuan tersebut menjadi alat penggerak
utama bagi seseorang dalam upaya mendapatkan atau mencapai hasil
dari apa yang diinginkan baik positif maupun negatif (Octavia 2020).
109
Berdasarkan pengujian analisis regresi yang telah dilakukan t tes
pertama pada tabel 4.12 di dapat nilai koefisien sebesar 4,553 dengan
tingkat nilai signifikansi sebesar 0,000 yaitu lebih kecil disbanding
0,05. Hal ini mneunjukkan bahwa Motivasi (Z) berpengaruh positif
signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y), sehingga dapat kita Tarik
sebuah kesimpulan yakni H3 diterima.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Kharis (2015) “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional
terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel
Intervening (Studi pada Karyawan Bank JATIM Cabang Malang)”
dalam penelitian ini peneliti berdasarkan hasil analisis regresi yang
dibantu menggunakan alat SPSS.22 mengemukakan bahwa adanya
hubungan yang kuat antara varaibel motivasi terhadap variabel kinerja
karyawan karena dengan adanya motivasi yang diberikan pimpinan
kepada karyawan akan mendorong para karywan untuk bekerja lebih
keras dan optimal.
4. Pengaruh Reward (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Reward adalah cara obyektif untuk menggambarkan suatu nilai
positif seseorang bahwa orang tesebut telah melakukan pekerjaan,
tindakan atau perilaku dengan di beri suatu imbalan yang dapat
memenuhi keberlangsungan manusia yang biasanya berupa uang dan
imbalan tambahan lainnya sehinga dapat digunakan untuk
meningkatkan taraf hidup seseorang (Darmanto 2015). Hal ini sesuai
110
dengan yang dinyatakan oleh Gibson et al. (2000) dimana salah satu
tujuan dari reward itu sendiri yaitu untuk memotivasi karyawan dalam
meningkatkan kinerja yang tinggi.
Berdasarkan pengujian t tes pertama pada tabel 4.12 dengan nilai
koefisien sebesar 3,819 dengan tingkat nilai dari signifikansi sebesar
0,000 dan nilai ini lebih kecil dari 0,05. Hal ini dapat kita Tarik
kesimpulan bahwa Reward (X1) berpengaruh positih dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan (Y), sehingga kesimpulan yang kita dapat
yaitu H4 diterima. Hasil ini menyatakan bahwa sistem reward yang
berada pada Bank Syariah Mandiri Area Grobogan sudah berjalan
dengan baik sesuai dengan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
penelitian Pratama et al. (2015) “Pengaruh Imbalan dan Hukuman
Terhadap Kepuasan dan Kinerja Karyawan studi pada departemen
statistik Bank Indonesia “ adanya sebuah sistem penghargaan atau
insentif yang diberikan oleh perusahaan ini mampu meningkatkan
kinerja para karyawannya karna disini karyawan menganggap bahwa
perusahaan menghargai hasil jerih payah dan juga usahanya dalam
bekerja sehingga karyawan mampu mengoptimalkan kinerja mereka
agar mendapatkan sebuah hasil yang perusahaan dan mereka harapkan
sendiri. Selanjutnya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh
Mardjuni dan Yusuf (2016) dalam penelitiannya juga meytakan bahwa
reward berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
111
5. Pengaruh Punishment (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Punishment atau hukuman merupakan konsekuensi yang tidak
menyenangkan atau suatu konsekuesi yang tidak pernah diinginkan
sebagai hasil dari perilaku sendiri (Gibson et al. 2000). Penerapan dari
punishment atau hukuman ini apabila dilakukan secara tepat dan juga
bijak maka dapat membantu karyawan dalam mengintropeksi diri
kemudian para karyawan dapat mempelajari dan meperbaikinya
(kinerja) ketika mereka melakukan kesalahan, sesuai dengan
pernyataan Anwar dan Dunija (2016) yang menyatakan jika
punishment merupakan suatu reiforceiment atau suatu bentuk yang
negatif, tetapi apabila hukuman atau punishment ini dilakukan secara
bijak dan tepat dapat menjadi sebuah alat perangsang pegawai untuk
mneingkatkan produktivitas kerjanya.
Berdasarkan pengujian analisis regresi yang telah dilakukan t tes
pertama pada tabel 4.12 nilai koefisien sebesar -2,653 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,012 yanitu lebih keecil dari pada 0,05. Hal ini
dapat kita tariksebuah kesimpulan bahwa Punishment (X2)
berpengaruh negatif signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y),
sehingga dapat kita Tarik kesimpulan yaitu H5 ditolak.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
penelitian Suak et al. (2017) “Pengaruh Reward dan Punishment
terhadap Kinerja Karyawan Sutamraja Hotel Amurang” penerapan
punishment yang dilakukan oleh Hotel Amurang kepada para
112
karyawan yang melanggar tata tertib dan aturan ini belum bisa
memberikan pengaruh yang cukup kuat atau kurangnya signifikansi.
Dari nilai t hitung yang negatif ini mengakibatkan punishment yang
diterapkan oleh Hotel Amurang berlawanan dengan arah Kinerja
Karywannya hal ini bisa dianggap bahwa punishment yang dilakukan
oleh Hotel Amurang mrembuat kinerja menurun.
Dalam penelitian ini juga dapat dilihat bahwa nilai dati t hitung
sendiri adalah negatif dan signifikan maka punishment yang diterapkan
di Bank Syariah Mandiri Area Grobogan ini akan memebuat kinerja
karyawan menurun.
6. Pengaruh Reward (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) yang
dimediasi Motivasi (Z)
Hasil penelitian yang telah dilalukan mengenai Pengaruh Reward
terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi Motivasi ini menunjukkan
bahwa adanya pengaruh tidak langsung. Sistem reward yang gtelah
diterapkan di Bank Mandiri Syariah Area Groobogan ini telah berjalan
dan tersalirkan dengan baik sehingga membawa efek yang positif
terhadap motivasi para karyawan. Hal ini sesuai dengan yang
dinyatakan oleh Gibson et al. (2000) dimana salah satu tujuan dari
reward itu sendiri yaitu untuk memotivasi karyawan dalam
meningkatkan kinerja yang tinggi.
Berdasarkan pengujian Path Analysis diperoleh t hitung sebesar
3,228 lebih besar dari t tabel 2,02619 maka hal ini dapat ditarik sebuah
113
kesimpulan bahwa ada pengaruh Reward (X1) terhadap Kinerja
Karyawa (Y) yang dimesiasi oleh motivasi (Z). dengan demikian
Motivasi mampu memediasi Reward terhadap Kinerja Karyawan, jadi
H6 diterima.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
penelitian Sugiarti (2019) “Pengaruh Disiplin dan Penghargaan dengan
Motivasi sebagai Variabel Intervening terhadap Kinerja Karyawan PT.
Mutiara Permata Bangsa Surakarta” yang menyatakan bahwa adanya
pengaruh tidak langsung antara reward terhadap kinerja karyawan
yang dimediasi melalui motivasi kerja.
7. Pengaruh Punishment (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) yang
dimediasi Motivasi (Z)
Punishment atau yang biasa disebut sebagai sanksi atau hukuman
ini adalah sesuatu yan diberikan perusahaan atau organisasi sebagai
hasil dari karyawan yang tidak bisa mencapai target yang diberikan
kepadanya. Hukuman/sanksi ini bisa menjadi motivasi bagi
karyawannya bekerja lebih giat lagi agar tidak mendapat hukuman atau
sanksi dari perusahaan Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
hukuman adalah sesuatu yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawanya karena ketidaksanggupan seorang karyawan untuk
mengemban tugas yang diberikan oleh perusahaan atau tidak bisa
menyelesaikan target yang diberikan (Fajar et al. 2018).
114
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan
menggunakan alat bantu yaitu SPSS. 22. Pengujian Path Analysis
diperoleh t hitung sebsar -2,4283 lebih kecil dari t tabel 2,02619 maka
hal ini dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh
yang tidak langsung Punishment (X2) terhadap Kinerja Karyawa (Y)
yang dimesiasi oleh motivasi (Z). dengan demikian Motivasi tidak
mampu memediasi Punishment terhadap Kinerja Karyawan, jadi H7
ditolak. Noor (2013:270) mengemukakan bahwa kinerja sendiri
merupakan suatu kondisi yang harus dikonfirmasi langsung kepada
pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil individu
yang berhubungan dengan visi yang diemban oleh perusahaan dengan
mempertimbangkan dampak dari suatu kebijakan operasional yaitu
positif maupun negatif. Disini Motivasi tidak memiliki peran dalam
mempengaruhi atau menjadi mediator (perantara) antara Punishment
terhadap kinerja.
115
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan
pembahasan mnegenai “Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Kinerja
Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada
Bank Syariah Mandiri Area Grobogan)” yang didukung oleh teori-teor yang
melandasi pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan
sebagai berikut :
1. Reward berpengaruh Positif signifikan terhadap Motivasi di Bank Syariah
Area Grobogan. Karena dengan adanya reward yang diterapkan oleh
perusahaan mampu memberikan sebuah dorongan kepada karyawan agar
menigkatkan kinerja mereka.
2. Punishment berpengaruh positif signifikan terhadap Motivasi di Bank
Syariah Mandiri Area Grobogan. Karena dengan adanya punishment atau
hukuman yang diterapkan oleh perusahaan para karyawan termotivasi agar
tidak lagi melakukan pelanggaran.
3. Motivasi berpengaruh positif signifkan terhadap Kinerja Karyawa di Bank
Syariah Mandiri Area Grobogan. Karena seorang karyawan membutuhkan
suatu dorongan atau motivasi yang sesuai dengan tujuannya agar mampu
meningkatkan kinerja para karyawan.
116
4. Reward berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Karyawan di
Bank Syariah Mandiri Area Grobogan. Karean reward adalah suatu
imbalan yang didapat karna mampu melampaui apa yang di inginkan oleh
perusahaan, ini sesuai dengan teori pengukuhan atau reinforcemen. Teori
ini mengemukakan bahwa sesuatu yang positif cenderung diulang dan ini
mampu menunbuhkan sebuah persepsi yang baik atas dukungan yang
diberikan oleh perusahaan. Dan dari apa yang kita uji reward ini lebih
berpengaruh terhadap hasil kerja karyawan.
5. Punishment berpengaruh negatif signifikan terhadap Kinerja Karyawan di
Bank Syariah Mandiri Area Grobogan. Ini dapat kita lihat dari hasil uji
yang telah dilakukan, punishment tidak mampu mempengaruhi kinerja
karena hukuman atau punishment sebuah tindakan untuk mencegah para
karyawan melakukan pelanggaran, pencegahan yang dilakukan oleh
perusahaan ini tidak mempengaruhi tinggi rendahnya sebuah kinerja yang
dilakukan.
6. Reward berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan yang telah dimediasi
oleh Motivasi di Bank Syariah Mandiri Area Grobogan. karean disini
reward menjadi sebuah motivasi atau dorongan agar para karyawan
mampu meningkatkan kinerjanya, dengan meningkatkan kinerja para
karyawan akan mendapat reward seperti bonus, kenaikan jabatan dan yang
lainnya sesuai apa yang mereka harapkan.
7. Punishment tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan yang dimediasi
oleh Motivasi di Bank Syariah Mandiri Area Grobogan. karena
117
punishment ini hanya mampu memotivaasi karyawan agar tidak
melakukan pelanggaran dan motivasi ini juga tidak mampu menjaadi
perantara antara punishment terhadaap kinerja karyawan.
118
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian, maka dapat diperoleh saran
sebagai berikut :
1. Bagi peneliti senlanjutnya yang akan melakukan penelitian terhadap
Kinetja karyawan pada perusahaan perlu diperhatikan lagi mengani
faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan dan mnegembangkan kinerja
dari para karyawan, dengan cara menambahi variabel-variabel lainnya
yang dapat meningkatkan kinerja karyawan, serta dapat melibatkan lebih
banyak lagi respinden dalam melakukan sebuah penelitian.
2. Sistem Reward yang sudah diterapkan di Bank Syariah Mandiri Area
Grobogan sudah berjalan dengan baik. Bagi pihak institusi Bank Syariah
Area Grobogan diharapkan tetap menjalankan system Reward yang sudah
ada tersebut atau institusi dapat menambah Reward bari yang sekiranya
diperlukan untuk menunjang kinerja para karyawannya.
3. Sistem Punishment yang berjalan di Bank Syariah Area Grobogan sudah
berjalan bernilai negatif dan diharapkan lebih ditingkatkan dan ditekankan
lagi bagi para karyawan agar tidak ada yang melanggar peraturan dan tata
tertib yang sudah ada serta tetap memperhatikan pentingnya memberikan
teguran bagi para karyawan yang melangarnya agar kinerja para karyawan
tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya, maka perusahaan harus tetap
mempertahankan atau dapat meningkatkan Reward, Punishment dan
Motivasi.
119
DAFTAR PUSTAKA
Amri. 2019. Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Kinerja Karyawan pada
KSP Balota Kota Palopo. J. Econ. Manag. Account. 2(2):53–59
Anshori AG. 2018. Perbankan Syariah Di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Anwar, Dunija T. 2016. Pengaruh Sistem Reward dan Punishment terhadap
Peningkatan Disiplin Kerja Karyawan PT. Tunggal Perkasa Plantation-3
Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya. Serambi Acad. 4(1):
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta
Astuti WS, Sjahruddin H, Purnomo S. 2018. Pengaruh Reward dan Punishment
terhadap Kinerja Karyawan. J. Organ. dan Manaj. (1):31–46
Bawono A. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga
Press
Bohlander GW, Snell S. 2013. Principle of Human Resources. China: South-
western Cengage Learning
Budiharjo. 2015. Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta: Raih Asa Sukses
Chrisnanda D. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT
Mas Sumbiri. Universitas Sanatha Dharma
Darmanto SW. 2015. Bauran Orientasi Strategi DanKinerja Organisasi.
YogyakartA: Deepublish
Dutta SK, Lawson RA, Marcinko DJ. 2013. Alignment of performance
measurement to sustainability objectives: A variance-based framework. J.
Account. Public Policy. 32:456–74
Endra F. 2017. Pengantar Metodologi Penelitian. Sidoarjo: Zifatama Jawara
120
Fachreza, Musnadi S, Majid MSA. 2018. Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan
Kerja, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan dan Dampaknya
pada Kinerja Bank Aceh Syariah di Kota Banda Aceh. J. Magister Manaj.
2(1):
Fadilah A. 2019. 5 Peringkat Terbaik Bank Syariah di Indonesia 2020.
infoperbankan.com. https://www.infoperbankan.com/umum/5-peringkat-
terbaik-bank-syariah.html
Fajar H, Yuniarsih T, Ahman E. 2018. Pengaruh Pemberian Penghargaan dan
Hukuman terhadap Motivasi Kerja serta implikasinya pada Kinerja
Karyawan PT Difa Kreasi di Cikarang. J. Ilmu Manaj. Dan Bisnis. 9(1):34–
44
Febrianti S. 2014. Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Motivasi Kerja
Serta Dampaknya Terhadap Kinerja (studi pada karyawan PT. Panin Bank
Tbk. Area Mikro Jombang). J. Adm. Bisnis. 12(1):
George J, Jones GR. 2012. Understanding and Managing Organizational
Behavior. New Jersey: Pearson Education, Inc
Ghozali I. 2008. Structural Eduation Model Metode Alternatif Dengan Partial
Least Square. Semarang: Universitas Diponegoro
________ 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Progam IBM SPSS 20.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
________ 2015. Partial Least Squares Konsep, Teknik Dan Aplikasi
Menggunakan Program Smart PLS 3.0. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. 2nd ed.
________ 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25
Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gibson. 1985. Organisasi, Perilaku, Strktur, Proses. Jakarta: Erlangga
121
______, Ivancevich JM, Donnelly JH. 2000. Organizations: Behaviour, Structure,
and Process. Boston: Mc Graw Hill Companies, Inc
Gunawan. 2015. Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai dan Motivasi
sebagai Variabel Intervening pada Kantor UPTD Pendapatan Wilayah I Palu.
KATALOGIS. 3(1):
Hanida N. 2018. Pengaruh Reward, Efikasi Diri terhadap Kinerja dengan
Targeting Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Karyawan
Kantor Cabang Semarang). Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Hartati SL. 2019. Manajemen Kinerja Dalam Organisasi. Jakarta: Qiara Media
Hasibuan M. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Hasim D. 2019. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Dan Iklim Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Biak Numfor.
Pasuruan: Qiara Media
Imron. 2018. Aspek Spriritualitas Dalam Kinerja. Magelang: UNIMMA PRESS
Irawanti A. 2016. Pengaruh Pemberian Reward dan Punishment terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada BMT Lima Satu Sejahtera Jepara).
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
______, Syafei AFR. 2016. The Use of Reward and Punishment to Increase
Young Learners’ Motivation in Learning English as Foreign Language
Adapted to Indonesian Context. J. English Lang. Teach. 5(1):
Ismail. 2018. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:
Prenada Media Group
Iswanto Y. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Universitas
Terbuka
JSI Daring. 2020. Praktik Kerja Lapang (PKL) Online Dictio. jsi-daring.ub.ac.id/.
https://jsi-daring.ub.ac.id/lowongan/praktik-kerja-lapang-pkl-online-dictio/
122
Justine TS. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo
Kentjana NMP, Nainggolan P. 2018. Pengaruh Reward dan Punishment terhadap
Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening (Studi
Kasus pada PT. Bank Central Asia Tbk.). Natl. Conf. Creat. Ind. Sustain.
Tour. Ind. Econ. Dev. Jakarta: Universitas Bunda Mulia
Kharis I. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja
Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening studi pada
karyawan Bank Jatim. J. Adm. Bisnis. 20(1):
Lawler EE, Porter LW. 1967. The Effect of Performance on Job Satisfaction. Ind.
Relat. (Berkeley). 7(1):20–28
Luthans F. 2011. Organizational Behavior: An Evidence-Based Approach. New
York: McGraw-Hill
Mangkunegara AP. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung:
Refika Aditama
__________. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Marbun ID. 2017. Motivasi Kehidupan. Jakarta: Guepedia.com
Mardjuni S, Yusuf M. 2016. Effect Of Job Training, Reward Toward Job Ability
And Employees Performance (Study In Pt. Bank Perkreditan Rakyat
Hasamitra In South Sulawesi Province). IOSR J. Bus. Manag. 18(4):10–20
Marianjda MT. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Grasindo
Mohtar I. 2019. Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Pengalaman Kerja
Dengan Kinerja Guru Madrasah. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia
Moorhead G, Griffin RW. 2013. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat
Noor J. 2013. Penelitian Ilmu Manajemen. Jakarta: Kencana
123
Nugroho AD. 2015. Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Kinerja
Karyawan PT Business Training and Empowering Management Surabaya. J.
Maksipreneur. 4(2):
Nurani. 2015. Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Kinerja Karyawan
Depaartemen Penjualan CV Logam Indonesia di Tulungagung. BENEFIT J.
Manaj. dan Bisnis. 2(1):
Octavia SA. 2020. Motivasi Dalam Perkembangan Remaja. Yogyakarta:
Deepublish Publisher
Octaviani E, Sembiring CF, Tampubolon E. 2016. Hubungan Reward dan
Punishment terhadap Kinerja Pegawai bagian Kepegawaian Di Kementrian
Koperasi dan UKM. Fundam. Manag. J. 2(2):1–15
Pradnyani GAAI, Rahmawati PI, Suci NM. 2020. Pengaruh Reward dan
Puninshment terhadap Motivasi Kinerja Karyawan pada CV Ayudya
Tabanan Bali. Prospek J. Manaj. dan Bisnis. 2(1):21–30
Prasetyanti IS. 2016. Pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi, dan Reward
terhadap Kinerja Pegawai(Studi pada Pegawai PT TASPEN (Persero)
Surakarta). Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pratama FA, Utami HN, Mayowan Y. 2015. Pengaruh Imbalan dan Hukuman
Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Departemen
Statistik Bank Indonesia Jakarta). J. Adm. Bisnis. 22(1):1–10
Prawirosentono S. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Kebijakan Kinerja
Karyawan, Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Era Perdagangan Bebas
Dunia. Yogyakarta: BPFE
Purnama AV. 2015. Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Kinerja
Karyawan PT. Kereta Api Indonesia Presero Daop 8 Surabaya. Universitas
Wijaya Putra
Purwanto N. 2009. Ilmu Pendidikan Teoretis Dan Praktis. Bandung: Remaja
124
Rosdakarya
Riniwati H. 2016. Manajemen Sumberdaya Manusia: Aktivitas Utama Dan
Pengembangan SDM. Malang: UB Media
Robbins SP, Judge TA. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat
Robert ML, Jackson J. 2006. Human Resource Management. Jakarta: Salemba
Empat
Sandra WE, Sufian S, Arif H. 2018. Pengaruh Reward dan Iklim Organisasi
terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Afektif sebagai Variabel
Intervening (Studi pada PT Bank Maybank Indonesia area Semarang). J.
Magisma J. Ilm. Ekon. dan Bisnis. 6(2):
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia Dan Produktifitas Kerja. Bandung:
CV. Mandar Maju
Sengkey GG. 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem
Penghargaan Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Bank Sulut Cabang Amurang.
J. EMBA J. Ris. Ekon. Manajemen, Bisnis dan Akunt. 1(4):
Shaleh M. 2018. Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai. Sulawesi
Selatan: Aksara Timur
Simamora H. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN
__________ 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
3rd ed.
Sodik SS. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publishing
Suak R, Adolfina A, Uhing Y. 2017. Pengaruh Reward dan Punishment terhadap
Kinerja Karyawan Sutanraja Hotel Amurang. J. EMBA J. Ris. Ekon.
Manajemen, Bisnis dan Akunt. 5(2):
Suci RK. 2017. Balance Scorecard Model Pengukuran Kinerja Organisasi
125
Dengan Empat Perspektif. Jakarta: Raih Asa Sukses
Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran Teori Dan Implementasi. Yogyakarta:
Andi
Sugiarti D. 2019. Pengaruh Disiplin dan Penghargaan dengan Motivasi sebagai
Mediasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Mutiara Permata Bangsa
Surakarta. Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Sugihen PD. 2017. Pengaruh Reward dan PunishmentTerhadap Motivasi Kerja
Karyawan PT.Pancaran Subur Makmur DistributorProduk Nestle Medan.
Universitas Sumatera Utara
Sugiyono. 2001. Quantitative, Qualitative and R&D Research Methods. Bandung:
Alfabeta Publisher
________ 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
________ 2016. Metodologi Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta
________ 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sujak A. 1990. Kepemimpinan Manager (Eksistensi Dalam Perilaku Organisasi).
Jakarta: PT Gramedia
Sulaksono H. 2019. Budaya Organisasi Dan Kinerja. Yogyakarta: Deepublish
Suryadilaga RM, Musadieq M Al, Nurtjahjono GE. 2016. Pengaruh Reward dan
Punishment terhadap Kinerja (Studi pada Karyawan PT Telkom Indonesia
Witel Jatim Selatan Malang). J. Adm. Bisnis. 39(1):
Syahril RR, Nurbiyati T. 2016. Pengaruh Reward Ekstrinsik dan Intrinsik
terhadap Kinerja dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening. J. Ris.
Manaj. 3(1):23–37
Tangkuman K, Tewal B, Trang I. 2015. Penilaian Kinerja, Reward, dan
Punishment terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Pertamina (Persero)
Cabang Pemasaran Suluttenggo. J. EMBA J. Ris. Ekon. Manajemen, Bisnis
126
dan Akunt. 3(2):
Wibowo J. 2015. Pengaruh Insentif Finansial Dan Non Finansial Terhadap
Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan (Riset Empiris Pada Karyawan BRI
Wilayah Kantor Cabang Sleman Yogyakarta). J. Bus. Theory Implement.
6(2):
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba
Empat
_______, Afani IN. 2018. Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Kinerja dan
Motivasi Karyawan pada CV Media Kreasi Bangsa. J. Appl. Bus. Adm.
2(2):242–57
Yefina S, Swasto B, Hakam MS. 2015. Pengaruh Insentif terhadap Motivasi dan
Kinerja Karyawan. J. Adm. Bisnis. 2(1):1–7
Yulianto NAB. 2018. Metodologi Penelitian Bisnis. Malang: Polinema Press
Zakaria O. 2017. Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Motivasi Kerja
Karyawan PT G4S Cash Services Bandung. Institus Management Telkom
127
LAMPIRAN-LAMPIRAN
128
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Karyawan/Karyawati Bank Syariah Mandiri Area Grobogan
Di tempat
Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini mahasiswa Institut Agama Islam Negeri
Salatiga
Nama : Suci Fatimatuzzahro
Nim : 63010160261
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
Progam Studi : Perbankan Syariah (S1)
Dalam rangka menyusun skripsi untuk menyelesaikan studi jenjang strata 1 (S1)
agar mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (SE) yang berjudul “ Pengaruh Reward
dan Punishment terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel
Intervening ( Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Area Grobogan)” maka
dengan ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk berkenan
mengisi kuesioner ini. Jawaban Bapak/Ibu/Saudara/Saudari sangat membantu
dalam penelitian ini. Kuesioner yang diajukan ini hanya bertujuan untuk
kepentingan penelitian dan tidak disajikan kepihak luar, serta kerahasian dalam
129
hasil kuesioner ini terjamin sepenuhnya. Atas parisipasi dan kesediannya dalam
mengisi kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Suci Fatimatuzahro
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH REWARD DAN PUNISHMENT TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN MOTIVASISEBAGAI VARIABEL
INTERVENING (STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH MANDIRI
AREA GROBOGAN)
I. Identifikasi Personal
1 Nama :
Jenis Kelamin :
TTL :
Jabatan :
Lama Bekerja :
Pilihan
Jawaban
Keterangan
SS Sangat setuju dengan aspek pernyataan
S Setuju dengan aspek pernyataan
N Netral dengan aspek pernyataan
TS Tidak setuju dengan aspek pernyataan
STS Sangat tidak setuju dengan aspek pernyataan
130
Tanda Tangan
-------------------------------------
PETUNJUK PENGISIAN
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari cukup memberikan tanda (√ ) pada kolom jawaban
yang sudah disediakan yang menurut Bapak/Ibu/Saudara/Saudari benar.
Keterangan
1. Jika menurut Bapak/Ibu/Saudara/Saudari pernyataan yang sudah ada tidak
anda sukai atau tidak setuju (negatif) maka berilah tanda (√ ) pada kolom
nomor 1-2.
2. Jika menurut Bapak/Ibu/Saudara/Saudari pernyataan yang sudah biasa aja
(netral) maka berilah tanda (√ ) pada kolom nomor 3.
3. Sedangkan apabila menurut Bapak/Ibu/Saudara/Saudari pernyataan yang
sudah sutuju atau sangat setuju (posotif) maka berilah tanda (√ ) pada
kolom nomor 4-5.
I. DAFTAR PERNYATAAN TENTANG KINERJA KARYAWA
NO PERNYATAANJAWABAN
5 4 3 2 11 Saya dapat menyelesaikan dengan baik danteliti
tugas yang di berikan
131
2 Saya dapat meminimalisir kesalahan saatbekerja
3 Saya selalu menaati jam masuk kerja4 Semua tugas yang diberikan telah saya
kerjakan sesuai dengan waktu yang telahditetapkan
5 Saya melakukan suatu pekerjaan tanpa harusdiperintah oleh atasan
6 Saat saya melakukan kesalahan saya akanmemperbaikinya
7 Pekerjaan yang diberikan sesuai dengankemampuan saya
8 Pelatihan yang diberikan perusahaanmeningkatkan kemampuan saya
9 Kemampuan komunikasi saya saat bekerja
10 Komunikasi antara saya dan partner sayaterjalin baik
II. DAFTAR PERNYATAAN TENTANGMOTIVASI
NO PERNYATAANJAWABAN
5 4 3 2 11 Kebutuan dasar saya untuk dapat makan dan
minum secara wajar sudah terpenuhi2 Saya merasa tenang dalam bekerja karena
mendapat keamanan dan jaminan kesehatan3 Saya selalu berpakaian sesuai standar yang
telah ditentukan oleh perusahaan4 Saya merasa senang saat bekerja karena partner
saya menerima saya5 Saya merasa senang karena interaksi antara
atasan dan karyawan terjalin baik6 Perusahaan memberikan kesempatan bagi
karywan untuk mengembangkan potensi untuklebih maju
7 Saya aktif memberikan masukan mengenaiprogam kerja
132
III. DAFTAR PERNYATAAN TENTANG REWARD
NO PERNYATAANJAWABAN
5 4 3 2 11 Saya bangga ketika menyelesaikan tugas
yang menantang2 Pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan
mampu membuat sata semakin terampil3 Saya diberi kewenangan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan yangmenjadi bidang kerja saya
4 Gaji yang saya terima sesuai dengan kinerjayang saya lakukan
5 Menurut saya tunjangan yang diberikanperusahaan sesuai dengan kemampuan saya
6 Menurut saya insentif yang diberikanperusahaan sesuai dengan prestasi yangdilakukan
7 Menurut saya jaminan sosial yang diberikanoleh perusahaan sangat membantu bagi parakaryawan.
IV. DAFTAR PERNYATAAN TENTANG PUNISHMENT
NO PERNYATAANJAWABAN
5 4 3 2 11 Saya tahu dan mengerti mengenai hal apa saja
yang dilarang oleh perusahaan2 Saya diperintah untuk mematuhi aturan dan
tata tertib perusahaan3 Mematuhi tata tertib dan peraturan dapat
meningkatkan disiplin saya4 Teguran dan peringatan mampu dapat
memotivasi saya agar menjadi lebih baik.5 Saya bersedia bonus diberhentikam apabila
kinerja saya tidak mencapai apa yangdiinginkan perusahaan
6 Saya bersedia di putuskan hubungan kerjaapabila saya melakukan kesalahan fatal
7 Saya selalu disiplin saat bekerja
133
Lampiran 2 Data Responden
Responden Jenis Kelamin Usia Responden Lama Bekerja
1 1 3 2
2 1 3 2
3 1 3 2
4 1 2 2
5 1 2 2
6 2 2 2
7 2 1 2
8 1 1 2
9 2 3 2
10 2 3 2
11 2 3 2
12 2 3 2
13 1 2 2
14 1 2 1
15 1 2 2
16 2 2 3
17 2 1 3
18 1 1 1
19 1 4 1
20 1 3 2
21 1 3 2
22 1 3 2
23 1 1 2
24 1 1 2
25 2 2 2
26 2 2 2
134
27 2 2 2
28 2 2 2
29 2 2 2
30 2 2 2
31 1 2 2
32 1 4 2
33 1 4 3
34 2 1 2
35 2 3 2
36 1 3 2
37 1 3 2
38 1 3 2
39 1 2 2
40 1 2 2
41 1 4 2
135
Lampiran 3 Daftar Jawaban Kuesioner
No. X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 TOTAL X11 4 4 4 4 5 4 4 292 4 4 4 3 4 4 4 273 5 4 5 4 3 5 3 294 5 5 3 4 3 3 3 265 5 5 5 4 4 5 5 336 4 4 4 4 4 4 5 297 5 5 5 4 4 5 3 318 4 4 4 5 4 4 4 299 3 4 4 4 4 3 4 2610 4 4 5 4 3 4 4 2811 3 3 3 4 4 3 2 2212 4 5 4 4 2 4 3 2613 3 3 3 3 4 3 4 2314 3 5 5 5 3 3 3 2715 4 4 4 2 5 4 4 2716 4 4 4 5 4 5 3 2917 3 3 3 4 3 3 4 2318 3 3 3 4 3 3 3 2219 3 3 3 4 4 4 3 2420 3 3 4 2 4 3 3 2221 3 3 3 2 3 4 3 2122 3 3 3 3 4 3 3 2223 3 3 3 3 4 3 3 2224 3 3 3 3 2 3 3 2025 3 3 3 3 3 3 3 2126 4 3 4 3 3 4 3 2427 3 3 2 4 3 3 2 2028 3 4 4 3 2 3 3 2229 3 3 3 3 3 3 3 2130 3 3 3 3 3 3 2 2031 4 4 4 4 2 4 4 2632 3 4 4 4 4 3 4 2633 3 3 4 3 3 3 4 2334 3 3 2 3 4 3 2 2035 3 3 3 3 2 3 4 2136 3 4 4 2 4 3 5 2537 3 3 2 3 4 3 2 2038 3 3 3 4 3 3 4 23
136
39 3 4 5 4 3 3 3 2540 4 3 3 4 4 4 3 2541 4 3 3 4 5 3 3 25
No. X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 TOTAL X21 4 3 4 4 4 3 2 242 4 3 3 3 3 3 3 223 3 3 5 3 3 3 3 234 3 4 5 3 4 3 3 255 5 4 5 5 5 3 5 326 3 5 4 3 3 4 5 277 3 3 5 3 5 4 2 258 2 2 3 3 3 3 2 189 2 3 3 4 4 2 2 2010 3 5 4 4 4 4 2 2611 3 3 3 4 3 2 3 2112 2 4 5 4 5 2 3 2513 2 4 4 3 3 3 4 2314 4 5 5 5 4 4 3 3015 3 3 2 3 3 3 3 2016 4 4 4 2 4 2 2 2217 4 2 3 3 3 3 2 2018 3 3 4 3 3 3 2 2119 3 4 3 3 3 4 3 2320 3 3 5 3 3 3 3 2321 3 4 3 2 5 3 2 2222 3 4 3 3 3 4 2 2223 3 3 4 3 4 3 4 2424 2 2 3 3 2 3 4 1925 3 4 3 3 3 3 3 2226 3 4 3 2 3 3 3 2127 4 3 4 3 3 3 2 2228 4 4 3 3 4 3 2 2329 3 3 3 3 3 3 3 2130 3 3 4 4 3 4 3 2431 4 3 3 3 3 3 3 2232 4 4 3 4 3 3 3 2433 3 4 3 2 4 3 4 2334 3 3 3 3 4 5 3 2435 2 3 3 5 4 3 3 23
137
36 4 5 4 4 5 4 4 3037 3 4 4 3 4 3 4 2538 3 4 4 4 3 4 3 2539 2 3 3 3 3 3 3 2040 3 3 4 3 4 5 3 2541 4 3 4 3 3 4 3 24
No. Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 2.6 Z.7 TOTAL Z1 4 5 4 4 4 4 3 282 4 5 3 4 5 5 5 313 5 3 5 4 5 3 5 304 5 3 5 5 4 4 5 315 5 4 5 5 5 5 5 346 3 3 4 5 4 4 5 287 5 5 5 5 4 5 4 338 3 4 3 5 3 3 3 249 3 2 3 3 3 3 3 2010 3 4 4 3 3 3 3 2311 3 3 3 3 3 3 3 2112 4 4 5 3 4 3 5 2813 4 4 4 3 4 4 4 2714 4 4 5 4 4 3 2 2615 3 3 2 3 3 5 4 2316 5 2 4 4 5 4 3 2717 3 2 3 3 3 5 4 2318 4 3 4 4 3 4 4 2619 4 3 3 3 3 3 3 2220 4 3 5 3 3 3 3 2421 3 3 3 3 5 3 3 2322 3 3 3 3 3 3 4 2223 3 3 4 3 3 5 2 2324 3 3 3 5 3 2 3 2225 2 4 3 3 3 3 3 2126 3 3 3 3 4 4 4 2427 3 3 4 2 3 3 4 2228 4 3 3 3 3 5 3 2429 4 3 3 3 4 5 3 2530 3 3 4 3 4 4 3 2431 3 3 3 3 4 3 4 2332 4 3 3 3 4 3 3 23
138
33 3 3 3 3 3 3 3 2134 3 4 3 2 4 3 3 2235 3 3 3 3 4 3 4 2336 4 3 4 5 3 2 5 2637 3 4 4 3 4 4 3 2538 4 5 4 4 5 4 3 2939 5 3 3 4 3 4 3 2540 4 4 4 4 4 4 3 2741 4 4 4 4 4 4 4 28
No. Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 TOTAL Y1 4 4 4 4 5 5 3 3 4 3 392 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 433 5 3 3 4 3 4 4 4 3 5 384 5 3 3 4 3 3 4 4 4 5 385 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 426 3 5 5 3 4 3 4 4 4 5 407 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 458 3 5 5 3 4 5 4 4 3 3 399 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3710 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3211 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3412 4 4 4 3 3 4 3 3 3 5 3613 4 4 3 4 4 3 5 5 4 4 4014 4 3 5 3 3 4 3 3 3 2 3315 3 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4216 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4017 3 3 4 3 3 3 3 3 5 4 3418 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3319 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3320 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3221 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3022 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3423 3 4 3 3 3 4 3 3 5 2 3324 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2925 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3026 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3127 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3028 4 2 3 2 2 2 3 3 5 3 2929 4 3 2 3 3 3 2 3 5 3 31
139
30 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3231 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2932 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3033 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2834 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3135 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3236 4 3 3 3 4 2 3 5 2 5 3437 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3438 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3639 5 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3640 4 5 3 3 4 3 5 4 4 3 3841 4 3 3 3 5 3 4 4 4 4 37
140
Lampiran 4 Hasil Analisis Data Jawaban Kuesioner Responden
A. Uji Deskripsi Responden
Masa_Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <1tahun 3 7.3 7.3 7.3
>3tahun 35 85.4 85.4 92.7
1-3tahun 3 7.3 7.3 100.0
Total 41 100.0 100.0
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki_laki 25 61.0 61.0 61.0
Perempuan 16 39.0 39.0 100.0
Total 41 100.0 100.0
Usia_Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <25tahun 7 17.1 17.1 17.1
25-30tahun 16 39.0 39.0 56.1
30-40tahun 14 34.1 34.1 90.2
>40tahun 4 9.8 9.8 100.0
Total 41 100.0 100.0
141
B. Uji Instrumen1.Uji Validitas X1
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 REWARD
X1.
1
Pearson Correlation 1 .727** .607** .335* .296 .791** .319 .813**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .049 .084 .000 .061 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.
2
Pearson Correlation .727** 1 .706** .519** .145 .520** .340* .810**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .406 .001 .046 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.
3
Pearson Correlation .607** .706** 1 .330 .131 .627** .498** .815**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .053 .452 .000 .002 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.
4
Pearson Correlation .335* .519** .330 1 .061 .306 .123 .556**
Sig. (2-tailed) .049 .001 .053 .729 .074 .483 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.
5
Pearson Correlation .296 .145 .131 .061 1 .273 .165 .438**
Sig. (2-tailed) .084 .406 .452 .729 .112 .342 .008
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.
6
Pearson Correlation .791** .520** .627** .306 .273 1 .301 .784**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .074 .112 .079 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X1.
7
Pearson Correlation .319 .340* .498** .123 .165 .301 1 .591**
Sig. (2-tailed) .061 .046 .002 .483 .342 .079 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
RE
W
AR
D
Pearson Correlation .813** .810** .815** .556** .438** .784** .591** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .008 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
142
2. Uji Validitas X2
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 PUNISHMNET
X2.
1
Pearson
Correlation1 .191 .136 .088 .131 .147 -.021 .431**
Sig. (2-tailed) .272 .436 .615 .453 .400 .906 .010
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X2.
2
Pearson
Correlation.191 1 .266 .091 .344* .096 .219 .645**
Sig. (2-tailed) .272 .123 .602 .043 .584 .207 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X2.
3
Pearson
Correlation.136 .266 1 .284 .408* .298 .147 .657**
Sig. (2-tailed) .436 .123 .099 .015 .082 .398 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X2.
4
Pearson
Correlation.088 .091 .284 1 .222
.747*
*.137 .525**
Sig. (2-tailed) .615 .602 .099 .200 .000 .432 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X2.
5
Pearson
Correlation.131 .344* .408* .222 1 .287 -.092 .548**
Sig. (2-tailed) .453 .043 .015 .200 .095 .597 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X2.
6
Pearson
Correlation.147 .096 .298
.747*
*.287 1 .192 .567**
Sig. (2-tailed) .400 .584 .082 .000 .095 .269 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
X2.
7
Pearson
Correlation-.021 .219 .147 .137 -.092 .192 1 .434**
Sig. (2-tailed) .906 .207 .398 .432 .597 .269 .009
N 35 35 35 35 35 35 35 35
PU
NIS
HM
NET
Pearson
Correlation.431**
.645*
*
.657*
*
.525*
*
.548*
*
.567*
*
.434*
*1
Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .001 .001 .000 .009
N 35 35 35 35 35 35 35 35
143
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Uji Validitas Z
Correlations
Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7 MOTIVASI
Z1 Pearson
Correlation1 .185
.647*
*
.482*
*
.541*
*.340* .337* .797**
Sig. (2-tailed) .287 .000 .003 .001 .045 .048 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
Z2 Pearson
Correlation.185 1 .280 .272 .241 .123 .124 .492**
Sig. (2-tailed) .287 .103 .114 .164 .481 .478 .003
N 35 35 35 35 35 35 35 35
Z3 Pearson
Correlation
.647*
*.280 1 .407* .336* .062 .264 .679**
Sig. (2-tailed) .000 .103 .015 .049 .725 .126 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
Z4 Pearson
Correlation
.482*
*.272 .407* 1 .290 .177 .319 .675**
Sig. (2-tailed) .003 .114 .015 .091 .308 .062 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
Z5 Pearson
Correlation
.541*
*.241 .336* .290 1 .198 .399* .662**
Sig. (2-tailed) .001 .164 .049 .091 .253 .018 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
Z6 Pearson
Correlation.340* .123 .062 .177 .198 1 .232 .497**
Sig. (2-tailed) .045 .481 .725 .308 .253 .179 .002
N 35 35 35 35 35 35 35 35
Z7 Pearson
Correlation.337* .124 .264 .319 .399* .232 1 .613**
Sig. (2-tailed) .048 .478 .126 .062 .018 .179 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
MO Pearson .797* .492* .679* .675* .662* .497* .613* 1
144
TIV
ASI
Correlation * * * * * * *
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .000 .002 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
4. Variabel YKINERJA KARYAWAN
Y1 Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N
.518**
.00135
Y2 Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N
.706**
.00035
Y3 Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N
.522**
.00135
Y4 Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N
.543**
.00135
Y5 Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N
.610**
.00135
Y6 Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N
.560**
.00035
Y7 Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N
.803**
.00035
Y8 Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N
.816**
.00035
Y9 Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N
.486**
.00335
Y10 Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N
.496**
.00235
KINERJAKARTYAWAN
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)N
135
145
C. Uji Reliabilitas
1. Variabel X1
2. Variabel X2
3. Variabel Z
4. Variabel Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.803 10
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.808 7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.850 7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.744 7
146
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 41
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.29590482
Most Extreme Differences Absolute .113
Positive .057
Negative -.113
Test Statistic .113
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : data primer diolah 2020
147
2. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standar
dized
Coefficie
nts
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleranc
e VIF
1(Constant) 3.792 4.384 .865 .393
REWARD .503 .174 .388 2.889 .006 .531 1.884
PUNISHMENT .203 .200 .117 1.012 .318 .722 1.385
MOTIVASI .549 .165 .427 3.330 .002 .583 1.715
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
148
A. UjiStatistik1.
i Koefisien Determinasi R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .833a .694 .669 2.518
d. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PUNISHMENT, REWARD
Sumber : data primer diolah 2020
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B
Std.
Error Beta
1 (Constant) -.955 1.863 -.512 .611
REWARD .093 .099 .221 .935 .356
PUNISHMENT .133 .090 .296 1.480 .147
MOTIVASI -.122 .081 -.306 -1.497 .143
b. Dependent Variable: RES2
Sumber : data primer diolah 2020
149
2. Uji Ftes (Uji Secara Serempak)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 531.475 3 177.158 27.944 .000b
Residual 234.574 37 6.340
Total 766.049 40
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
b. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PUNISHMENT, REWARD
sumber : data primer diolah 2020
3.
t (Uji Secara Individual)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1Regression 229.614 2 114.807 18.683 .000b
Residual 233.508 38 6.145
Total 463.122 40
a. Dependent Variable: MOTIVASI
b. Predictors: (Constant), PUNISHMENT, REWARD
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 11.599 3.782 3.067 .004
REWARD .582 .152 .449 3.819 .000
PUNISHMENT -.429 .162 -.282 -2.653 .012
MOTIVASI .750 .165 .583 4.553 .000
c. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN
Sumber : data primer diolah 2020
150
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 3.345 3.684 .908 .370
REWARD .519 .124 .515 4.174 .000
PUNISHMEN
T.390 .146 .330 2.673 .011
c. Dependent Variable: MOTIVASI
Sumber : data primer diolah 2020
151
Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup
Daftar Riwayat Hidup
Data Pribadi
Nama : Suci Fatimatuzzahro
Tempat/Tnaggal Lahir : Grobogan, 18 Mei 1998
Agama : Islam
Alamat : Manggarwetan 01/01 Godong, Grobogan
Status : Belum Menikah
Warga Negara : Indonesia
Kontak Komunikasi
No. HP/WA : 089673163304
Email : [email protected]
Instagram : Suci_fatimatuzzahro
Twiter : SuciFatimatuzz3
Pendidikan Formal
Tahun 2004 – 2010 : MI Negeri Manggarwetan
Tahun2010 – 2013 : MTS Nahdlatusy Syubban Pati
Tahun 2013 – 2016 : MA Terpadu Yasin Demak
Tahun 2016 – Sekarang : S1 Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, IAIN Salatiga
152
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian
153
154
Lampiran 7 Surat Permohonan IjinPenelitian
155
Lampiran 8 surat tugas pembimbing
156
Lampiran 9 Lembar Konsultasi Skripsi