PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam...

14
1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected] eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (1): 341 - 354 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA PEGAWAI PADA KANTOR PT.TELKOM DI SAMARINDA Ernawati 1 Ringkasan Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu budaya organisasi (X) dan kinerja pegawai (Y). tujuan penelitian ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Pegawai pegawai (Y) pada kantor PT. Telkom di Samarinda. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan menggunakan teknik sampling jenuh yaitu seluruh pegawai pada kantor PT. Telkom di Samarinda yang berjumlah 65 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel, Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, wawancara dan kepustakaan. Hipotesis dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi (X) terhadap kinerja pegawai (Y) pada kantor PT. Telkom di Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pada kantor PT. Telkom di Samarinda. Hal ini dapat dilihat dari nilai regresi linier berganda 0,776 dengan nilai korelasi (R) sebesar 0,636 dalam kategori memiliki hubungan yang kuat antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, dan nilai dari koefisien determinasi sebesar 40,5% yang artinya budaya organisasi memiliki pengaruh sebesar 40,5% terhadap kinerja pegawai pada kantor PT. Telkom di Samarinda, sisanya sebesar 59,5% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian adapun beberapa saran sebagai berikut: Sebaiknya perusahaan perlu menanamkan pelatihan pegawai sebagai bekal dan meningkatkan skill untuk lebih memahami akan pentingnya penyelenggaraan pelatihan kierja. Pimpinan mengingatkan kepada pegawai akan pentingnya kuantitas dalam bekerja. Diharapkan perusahaan lebih tegas dalam pemberian sanksi kepada pegawai yang kurang disiplin, seperti memberi surat peringatan atau pemotongan insentif. Kata kunci : Budaya Organisasi, Kinerja Pegawai Pendahuluan Perusahaan telekomunikasi merupakan perusahaan yang paling dinamis seiring dengan perkembangan perubahan teknologi, berbagai macam produk jasa telekomunikasi mulai bermunculan dimana banyak perusahaan bersaing ketat untuk kinerja yang optimal. Perusahaan merupakan input produksi menjadi output

Transcript of PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam...

Page 1: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (1): 341 - 354 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA

PEGAWAI PADA KANTOR PT.TELKOM

DI SAMARINDA

Ernawati1

Ringkasan

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu budaya organisasi (X)

dan kinerja pegawai (Y). tujuan penelitian ini untuk menguji dan menganalisis

pengaruh Budaya Organisasi (X) terhadap Kinerja Pegawai pegawai (Y) pada

kantor PT. Telkom di Samarinda. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini menggunakan menggunakan teknik sampling jenuh yaitu seluruh pegawai

pada kantor PT. Telkom di Samarinda yang berjumlah 65 responden. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif untuk mengetahui

pengaruh antara dua variabel, Teknik pengumpulan data menggunakan

observasi, kuesioner, wawancara dan kepustakaan. Hipotesis dari penelitian ini

adalah ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi (X) terhadap

kinerja pegawai (Y) pada kantor PT. Telkom di Samarinda. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pada kantor PT. Telkom di Samarinda. Hal ini dapat dilihat dari nilai regresi

linier berganda 0,776 dengan nilai korelasi (R) sebesar 0,636 dalam kategori

memiliki hubungan yang kuat antara budaya organisasi terhadap kinerja

pegawai, dan nilai dari koefisien determinasi sebesar 40,5% yang artinya budaya

organisasi memiliki pengaruh sebesar 40,5% terhadap kinerja pegawai pada

kantor PT. Telkom di Samarinda, sisanya sebesar 59,5% dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian adapun beberapa saran sebagai berikut: Sebaiknya

perusahaan perlu menanamkan pelatihan pegawai sebagai bekal dan

meningkatkan skill untuk lebih memahami akan pentingnya penyelenggaraan

pelatihan kierja. Pimpinan mengingatkan kepada pegawai akan pentingnya

kuantitas dalam bekerja. Diharapkan perusahaan lebih tegas dalam pemberian

sanksi kepada pegawai yang kurang disiplin, seperti memberi surat peringatan

atau pemotongan insentif.

Kata kunci : Budaya Organisasi, Kinerja Pegawai

Pendahuluan

Perusahaan telekomunikasi merupakan perusahaan yang paling dinamis

seiring dengan perkembangan perubahan teknologi, berbagai macam produk jasa

telekomunikasi mulai bermunculan dimana banyak perusahaan bersaing ketat

untuk kinerja yang optimal. Perusahaan merupakan input produksi menjadi output

Page 2: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 341 - 354

342

yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, perusahaan telekomunikasi

memiliki perkembangan yang sangat erat seiring dengan perkembangan teknologi

informasi, telkom menyediakan beragam layanan telekomunikasi lain termasuk

interkoneksi jaringan, data, internet, serta layanan terkait lainnya. Dengan

menggunakan alat komunikasi yang saat ini telah banyak perkembangannya

tentunya mampu menghemat biaya pemakaian konsumen, namun perusahaan

harus mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Sumber daya manusia yang ada dalam organisasi harus senantiasa

dikembangkan agar menjadi sumber daya yang kompetitif. Dengan selalu

mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya, organisasi mampu memiliki

pegawai dengan kinerja yang berkualitas. Dengan demikian kinerja seseorang

pegawai dapat diukur dari hasil kerja, hasil tugas, atau hasil kegiatannya dalam

kurun waktu tertentu. Kinerja pegawai yang tinggi akan mendukung produktivitas

organisasi, sehingga pimpinan organisasi senantiasa memperhatikan peningkatan

kinerja anggotanya demi kemajuan organisasi.

Peningkatan produktivitas kinerja pegawai PT. Telkom harus lebih

diperhatikan sehingga kinerja pegawai bisa ditingkatkan melalui beberapa cara,

yaitu dengan menanamkan budaya kerja yang optimal sehingga berpengaruh pada

perilaku kerja yang diindikasikan dengan peningkatan kepuasan kerja individu

dan produktivitas kerja unit itu sendiri, yang pada akhirnya akan mempengaruhi

kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Adapun temuan permasalahan yang penulis temukan pada saat observasi

di PT. Telkom Samarinda menunjukkan bahwa budaya organisasi pada PT.

Telkom di Samarinda tidak memperhatikan indikator-indikator budaya organisasi

yang terdiri dari indikator inisiatif individual, toleransi terhadap tindakan

beresiko, pengarahan, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, sistem

imbalan, toleransi terhadap konflik, pola komunikasi. Dari indikator-indikator

tersebut ditemukan permasalahan yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan temuan permasalahan pada kantor PT. Telkom di Samarinda

menyatakan bahwa masih kurangnya dukungan dari pihak manajemen hal ini

terlihat dari kurangnya pelatihan yang diberikan kepada pegawainya sehingga

dapat mengakibatkan keahlian dan keterampilan pegawai tidak maksimal dalam

menjalankan pekerjaan yang diberikan.

Sedangkan untuk variabel kinerja pegawai pada kantor PT. Telkom di

Samarinda beberapa temuan permasalahan hasil kerja dan perilaku kerja,

untuk kuantitas kerja penjualan yang ditargetkan kepada pegawai menurun,

tingkat penjualannya seperti layanan internet (speedy), voucher wifi id,

pemasangan baru atau pelanggan baru, perpindahan saluran kabel ke fiber

optik. Lalu untuk perilaku kerja terlihat juga bahwa disiplin para pegawai

ditelkom masih rendah karena para pegawai disana absensinya menggunakan

sistem online sehingga dalam melakukan absensi bisa dimana saja tanpa harus

hadir dikantor. Berikut laporan penjualan PT. Telkom di Samarinda.

Page 3: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai (Ernawati)

343

Tabel

Data Penjualan dan Terget Penjualan

Selama bulan September-November Tahun 2017

Pada PT. Telkom di Samarinda Keterangan Penjualan Target penjualan

New sales, Modification,

Migrasi, Add Service

New sales, Modification,

Migrasi, Add Service

September 5.704 7.000

Oktober 5.576 7.000

November 5.135 7.000

Sumber Data : PT. Telkom di Samarinda 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa laporan penjualan pada

PT. Telkom di Samarinda dari bulan September hingga bulan November terjadi

penurunan terus menerus. Penjualan pada bulan September mencapai 5.704,

kemudian pada bulan Oktober mengalami penurunan menjadi 5.576, pada bulan

November mengalami kembali penurunan menjadi 5.135.

Mengingat pentingnya masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap

Kinerja Pegawai Pada Kantor PT.Telkom di Samarinda”.

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah budaya organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada kantor PT. Telkom di Samarinda?

2. Apakah budaya organisasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada kantor PT. Telkom di Samarinda?

3. Apakah budaya organisasi secara dominan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada kantor PT. Telkom di Samarinda?

Tujuan penelitian 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh budaya organisasi secara parsial

terhadap kinerja pegawai pada kantor PT. Telkom di Samarinda.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh budaya organisasi secara parsial

terhadap kinerja pegawai pada kantor PT. Telkom di Samarinda.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh budaya organisasi secara dominan

terhadap kinerja pegawai pada kantor PT. Telkom di Samarinda.

Maanfaat penelitian

1. Manfaat Akademis

2. Manfaat Praktis

Kerangka Dasar Teori

Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2014:18) manajemen sumber daya manusia adalah

ilmu dan seni mengatur hubungan dan peeranan tenaga kerja agar efektif dan

efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, pegawai dan masyarakat.

Page 4: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 341 - 354

344

Sedangkan menurut Simamora (2014:18) manajemen sumber daya manusia

adalah sebagai pendayagunaan, pengembagan, penilaian, pemberian, balasan jasa

dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.

Budaya Organisasi

Budaya Organisasi adalah suatu kebiasaan yang telah berlangsung lama

dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu

pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja pada pegawai dan manager

perusahaan. Menurut Jones (2001:47) mendefinisikan kultur organisasi sebagai

sekumpulan nilai dan norma hasil berbagai yang mengendalikan interaksi anggota

organisasi satu sama lain dan dengan orang di luar organisasi. Pengertian yang

dikemukakan oleh Moeljono (2003:16) budaya adalah sebagai pola semua

suasana baik materiel atau semua perilaku yang sudah diadopsi masyarakat secara

tradisional sebagai pemecahan masalah anggotanya budaya di dalamnya juga

termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai

budaya yang implisit serta premis yang mendasar dan mengandung suatu

perintah. Menurut Robbins (2004:124), fungsi budaya organisasi merupakan

pengganti formalisasi dan menentukan tujuan bersama, sebagai alat

penggendalian yang memberikan pedoman pada sikap dan tingkah laku.

Pengertian formalisasi adalah pada tingkat sejauh mana pekerjaan di dalam

organisai itu distandarisasikan.

Kinerja Pegawai

Menurut Prabu (2006:9) kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja

secara kualitas dan kwantitas yang tercapai oleh seseorang pegawai dalam

melaksanakn tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Suyadi P.S. Beach (2003:209), kinerja atau prestasi kerja

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam suatu

organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam

rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif.

Populasi dan Sampel

Yang di maksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(sugiyono:2005:90). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik sampling jenuh (sensus), Jumlah responden diambil dari

seluruh anggota populasi yang berjumlah 65 pegawai pada kantor PT. Telkom di

Samarinda.

Teknik pengumpulan data

Page 5: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai (Ernawati)

345

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan dan data-data yang

diperlukan, penelitian menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut.

1. Penelitian lapangan (field Research)

a. Observasi

b. Kuesioner

c. Dokumentasi 2. Studi kepustakaan

Teknik Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

2. Uji Normalitas

3. Uji Heteroskedastisitas

4. Uji Autokorelasi

Uji Analisis Regreasi Linear Berganda

1. Persamaan Regresi

2. Perhitungan koefisien Korelasi (R)

3. Perhitungan Koefisien Determinan parsial (R2)

4. Uji F (Simultan)

5. Uji t (Parsial)

6. Variabel yang paling berpengaruh

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada penelitian ini, uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 20.0 for windows.

Hasil Uji Validitas

Variabel Kode Item

Pernyataan

Corrected item

Total

Correlation

Rtabel N Keterangan

Budaya Organisasi

(X)

Item 1 0,551 > 0,244 65 Valid

Item 2 0,496 > 0,244 65 Valid

Item 3 0,312 > 0,244 65 Valid

Item 4 0,472 > 0,244 65 Valid

Item 5 0,559 > 0,244 65 Valid

Item 6 0,534 > 0,244 65 Valid

Item 7 0,602 > 0,244 65 Valid

Item 8 0,391 > 0,244 65 Valid

Item 9 0,357 > 0,244 65 Valid

Item 10 0,430 > 0,244 65 Valid

Item 11 0,438 > 0,244 65 Valid

Item 12 0,557 > 0,244 65 Valid

Item 13 0,551 > 0,244 65 Valid

Item 14 0,551 > 0,244 65 Valid

Item 15 0,312 > 0,244 65 Valid

Page 6: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 341 - 354

346

Item 16 0,472 > 0,244 65 Valid

Item 17 0,559 > 0,244 65 Valid

Item 18 0,575 > 0,244 65 Valid

Item 19 0,602 > 0,244 65 Valid

Item 20 0,391 > 0,244 65 Valid

Kinerja Pegawai (Y)

Item 1 0,505 > 0,244 65 Valid

Item 2 0,624 > 0,244 65 Valid

Item 3 0,663 > 0,244 65 Valid

Item 4 0,706 > 0,244 65 Valid

Item 5 0,556 > 0,244 65 Valid

Item 6 0,684 > 0,244 65 Valid

Sumber : Data diolah 2017

Hasil Uji Reliabilitas Butir pernyataan Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan

X 824 20 Reliabel

Y 647 6 Reliabel

Sumber : Data diolah 2017

Uji Asumsi Klasik

Uji Multikolonieritas

Metode ini digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas untuk itu maka dapat digunakan rumus varian inflation faktor

(VIF). Jika uji tolerance value >0,10 dan VIF <10,00 maka dapat disimpulkan

tidak terdapat multikolonieritas antara variabel independen dalam model regresi,

jika toleransi value <0,10 dan VIF >10,00 maka dapat disimpulkan tidak terjadi

multikolonieritas antara variabel independen dalam model regresi.

Uji Multikolonieritas Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,965 ,444 2,173 ,034 budaya

organisasi ,776 ,118 ,636 6,550 ,000 1,000 1,000

a. Dependent Variable: kinerja pegawai

Uji Heteroskedastisitas

Grafik Scatterplot Regresi

Sumber : diolah SPSS versi 20 (2017)

Page 7: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai (Ernawati)

347

Melihat garfik scatterplot antara nilai prediksi terikat (ZPRED) dengan

residualnya (SRESID) diketahui bahwa tidak ada pola yang membentuk suatu

pola tertentu serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu

Y. Hasil tersebut menunjukkan variabel yang digunakan dalam penelitian ini tidak

mengalami heteroskedastisitas. Sehingga model regresi layak untuk dipakai

karena memenuhi uji heteroskedastisitas.

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan analisis grafik normal probality plot

menunjukan bahwa pola dari P-Plot menyebar disekitar garis diagonal dan arah

pola mengikuti arah garis diagonal, dari gambar dibawah maka dapat disimpulkan

bahwa data tersebut adalah berdistribusi normal dan telah memenuhi kriteria

dalam uji normalitas.

Sumber : Diolah SPSS versi 20 (2017)

Uji Autokorelasi

Uji statistic yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi

dalam analisis ini adalah uji statistic Durbin-Watson dengan menggunaakan

software SPSS versi 20 diperoleh hasil sebagai berikut:

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,636a ,405 ,396 34323 2,162

a. Predictors: (Constant), budaya organisasi

b. Dependent Variable: kinerja pegawai

Sumber : Data diolah 2017

Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan Regresi

Ikhtisar Persamaan Regresi (Tabel Coeffisien) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,965 ,444 2,173 ,034

Budaya organisasi ,776 ,118 ,636 6,550 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Page 8: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 341 - 354

348

Berdasarkan hasil tabel diatas diperoleh persamaan regresi linear berganda

dari variabel budaya organisasi (X), terhadap variabel Y (Kinerja pegawai) adalah

sebagai berikut:

Y = 0,965 + 0,776 X + e

1) Nilai konstanta sebesar 0,965 dapat diartikan jika variabel bebas yaitu semua

bernilai 0, kinerja pegawai tidak akan berubah (konstan) yaitu sebesar 0,965.

2) Nilai koefisien regresi budaya organisasi sebesar 0,776 menunjukkan bahwa

variabel budaya organisasi (X) mempunyai pengaruh terhadap kinerja

pegawai sebesar 0,776 dengan mengasumsi variabel lain konstan.

Koefisien Korelasi (R) Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

Sumber : Data diolah 2017

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai R = 0,636 yang berarti

bahwa hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dalam

kategori kuat.

Koefisien Determinasi (R2)

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Sumber : Data diolah 2017

Hal ini menunjukan bahwa pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja

pegawai terdapat nilai determinasi R2 40,5%, selebihnya yaitu sebesar 59,5%

dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini. Uji F (Simultan)

Ikhtisar Uji Simultan (Uji F) ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 5,054 1 5,054 42,902 ,000b

Residual 7,422 63 ,118

Total 12,476 64 a. Dependent Variable: Kinerja pegawai

b. Predictors: (Constant), Budaya organisasi

Sumber : Data diolah 2017

Berdasarkan perhitungan Fhitung diperoleh hasil sebesar 42,902 dengan

tingkat signifikan 0,000 < 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai.

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-watson

1 ,636a ,405 ,396 ,34323 2,162

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-watson

1 ,636a ,405 ,396 ,34323 2,162

Page 9: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai (Ernawati)

349

Uji t (Parsial)

Ikhtisar Uji T (tabel Coefisient) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,965 ,444 2,173 ,034

Budaya organisasi ,776 ,118 ,636 6,550 ,000

a. Dependent Variable: kinerja pegawai

Sumber : Data diolah 2017

Hasil pengujian hipotesis menunjukan nilai thitung > ttabel (6,550>0,965) dan nilai

sig adalah 0,000<0,05 maka secara parsial budaya organisasi memiliki hubungan

yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Uji Variabel Dominan

Hasil Uji Variabel Dominan Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,965 ,444 2,173 ,034

BUDAYA

ORGANISASI ,776 ,118 ,636 6,550 ,000

a. Dependent Variable: kinerja pegawai

Sumber : Data diolah 2017

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai standardizer

coeffcients beta adalah variabel budaya organisasi X sebesar 0,636 yang berarti

bahwa variabel budaya organisasi secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai.

Pembahasan

Pengaruh budaya organisasi secara simultan terhadap kinerja pegawai

Berdasarkan hasil penelitian regresi linear berganda diperoleh nilai koefisien

regresi sebesar 0,776 kemudian koefisien korelasi (R) dengan variabel budaya

organisasi memiliki hubungan yang kuat terhadap kinerja pegawai, koefisien

determinasi R2 sebesar 40,5% selebihnya yaitu sebesar 59,5% dapat dipengaruhi

oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. sehingga secara

simultan budaya organisasi (X) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai (Y).

Temuan ini sejalan dengan teori menurut Kotter (2006:139) menjelaskan

bahwa budaya organisasi mempunyai dampak yang berarti terhadap kinerja

organisasi jangka panjang, buadaya organisasi akan menjadi suatu faktor yang

bahkan lebih penting lagi dalam menetukan keberhasilan atau kegagalan

organisasi dalam dasawarsa yang akan datang.

Page 10: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 341 - 354

350

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Riska Pratiwi (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya

Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

dan Lelang”. Hasil penelitiannya bahwa secara simultan budaya organisasi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Selanjutnya, penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu hasil

penelitian yang dilakukan oleh Susandi Prihayanto (2011) dengan judul Analisis

Pengaruh Budaya Organissasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada PT.

Telekomunikasi indonesia Tbk, Regional IV Jawa Tengah Daerah Istimewa

Yogyakarta. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa budaya organisasi dan

motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Terakhir, penelitian yang sesuai dengan penelitian terdahulu hasil penelitian

yang dilakukan oleh, Hendriawan 2014 dengan judul Analisis Pengaruh Gaya

kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai pada PT.

Dwimitra Multigina Sejahtera di Kabupaten Konawe Utara Propinsi Tenggara”.

Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan secara parsial

berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai artinya apabila gaya kepemimpinan

semakin baik, maka kinerja pegawai akan meningkat.

Pengaruh budaya organisasi secara parsial terhadap kinerja pegawai a) Inisiatif individual Inisiatif individual

Berdasarkan hasil penelitian pada kantor PT. Telkom di Samarinda

indikator inisiatif individual sudah baik, dilihat dari jawaban responden mengenai

tentang diberikan kebebasan untuk mengemukakan pendapat dalam setiap

pekerjaan yang diberikan atasan. Berarti dapat di nilai bahwa mayoritas pegawai

memiliki ide dalam melakukan pekerjaan untuk kemajuan organisasi sehingga

pegawai dapat melaksanakan tugas organisasi dengan baik, kemudian mengenai

jawaban responden dalam melaksanakn pekerjaan pegawai diberikan kebebasan

seluas-luasnya untuk berinisiatif mengkaji dan menyelesaikan sendiri pekerjaan

sesuai dengan pandangan pegawai dan peraturan yang berlaku.

b) Toleransi terhadap tindakan berisiko

Berdasarkan hasil penelitian pada kantor PT. Telkom di Samarinda

indikator Toleransi terhadap tindakan berisiko sudah baik, dilihat dari jawaban

responden diberikan kebebasan untuk dapat bertindak aktif dalam melaksanakan

pekejaan. Sedangkan jawaban responden tentang pelaksanaan pekerjaan selalu

dilaksanakan dengan transparan dimana ketentuan material di informasikan pada

pengguna jasa stakeholder.

c) Pengarahan

Berdasarkan hasil penelitian pada kantor PT. Telkom di Samarinda

indikator pengarahan sudah baik, hal ini terlihat dari jawaban responden tentang

dalam melaksanakan pekerjaan pimpinan pegawai memberikan pengarahan

langsung mengenai teknis penyelesaian pekerjaan. Sedangkan jawaban responden

mengenai pegawai secara berkala diberikan arahan-arahan terkait pencapaian

target sesuai dengan visi dan misi organisasi.

Page 11: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai (Ernawati)

351

d) Integrasi

Berdasarkan hasil penelitian pada kantor PT. Telkom di Samarinda

indikator integrasi sudah baik, dilihat dari jawaban responden seluruh divisi di

dalam perusahaan saya bekerja sama untuk memajukan suatu perusahaan.

Sedangkan jawaban responden seluruh divisi dalam perusahaan saya

berkoordinasi dalam bekerja.

e) Dukungan manajemen

Berdasarkan hasil penelitian pada kantor PT. Telkom di Samarinda

beberapa pegawai menyatakan masih kurangnya dukungan dari pihak manajemen,

hal ini terlihat dari kurangnya pelatihan yang diberikan kepada pegawainya

sehingga dapat mengakibatkan pegawai tidak maksimal dalam menjalankan dan

menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

f) Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian pada kantor PT. Telkom di Samarinda untuk

indikator kontrol, eksternal dan internal sudah baik, terlihat dari pengawasan

eksternal dilakukan dengan cara sistem absensi secara online dengan aplikasi

khusus yang dibuat PT. Telkom untuk memudahkan para pegawainya, dengan

menggunakan aplikasi ini pihak manajemen secara langsung melihat setiap

pekerjaannya. Sedangkan untuk pengawasan internal pada kantor PT. Telkom di

Samarinda menggunakan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan untuk

mengawasi hasil kerja para pegawai.

g) Identitas

Berdasarkan hasil penelitian pada kantor PT. Telkom di Samarinda untuk

indikator identitas sudah berjalan baik, dilihat dari Jawaban responden tentang

perusahaan tempat saya bekerja dikenal di masyarakat. Dan jawaban responden

bahwa saya percaya diri bekerja di perusahaan tempat saya bekerja.

h) Sistem imbalan

Berdasarkan hasil penelitian pada kantor PT. Telkom di Samarinda untuk

indikator Sistem imbalan sudah baik, Dilihat dari jawaban responden pembayaran

gaji di perusahaan tepat pada waktunya, Sedangkan jawaban responden tentang

promosi jabatan yang didasarkan atas prestasi kerja pegawai

i) Toleransi terhadap konflik

Berdasarkan hasil penelitian pada kantor PT. Telkom di Samarinda untuk

indikator Toleransi terhadap konflik sudah baik, Dilihat dari penilaian responden

perbedaan pendapat dikalangan pegawai dapat segera diselesaikan, jawaban

responden tentang pimpinan menjadi penengah dalam setiap konflik yang terjadi

j) Pola-pola komunikasi

Berdasarkan temuan pada kantor PT. Telkom di Samarinda untuk indikator

Pola-pola komunikasi sudah baik Dilihat dari penilaian responden tentang

komunikasi pegawai dengan atasan tidak dibatasi oleh hierarki kewenangan yang

formal. Jawaban responden mengenai komunikasi dengan sesama pegawai tidak

dibatasi oleh hierarki kewenangan yang.

Berdasarkan temuan pada kantor PT. Telkom di Samarinda menyatakan

Page 12: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 341 - 354

352

bahwa masih kurangnya dukungan dari pihak manajemen hal ini terlihat dari

kurangnya pelatihan yang diberikan kepada pegawainya sehingga dapat

mengakibatkan keahlian dan keterampilan pegawai tidak maksimal dalam

menjalankan pekerjaan yang diberikan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan peneliti pada kantor PT.

Telkom di Samarinda secara keseluruhan budaya organisasi sudah berjalan

dengan baik, seperti inisiatif individual, toleransi terhadap tindakan beresiko,

pengarahan, integrasi, kontrol, identitas, sistem imbalan, toleransi terhadap

konflik, pola komunikasi sudah baik. Yang masih kurang maksimal adalah

dukungan manajemen yaitu pemberian pelatihan kepada para pegawainya dalam

rangka meningkatkan keahlian dan keterampilan dalam bekerja.

k) Hasil kerja

Berdasarkan hasil penelitian pada kantor PT. Telkom di Samarinda untuk

indikator hasil kerja kurang baik, dilihat dari penilaian responden saya mampu

menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan oleh pimpinan, dan mengenai jawaban

responden saya turut koordinasi program kerja dengan baik.

l) Perilaku kerja

Berdasarkan hasil penelitian pada kantor PT. Telkom di Samarinda untuk

indikator perilaku kerja kurang baik, dilihat dari jawaban responden bahwa

pegawai absensinya menggunakan sistem online sehingga pegawai bisa absen

diluar kantor. Jawaban responden pegawai mempunyai inisiatif untuk melakukan

suatu pekerjaan tanpa diminta untuk melakukannya.

m) Sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian pada kantor PT. Telkom di Samarinda untuk

indikator sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan sudah baik,

dilihat dari indikator pegawai melaksanakan pekerjaan dengan baik dan tidak

menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya, jawaban responden

pegawai berusahan untuk memunculkan ide baru untuk kemajuan organisasi

kedepan.

Sedangkan untuk variabel kinerja pegawai pada kantor PT. Telkom di

Samarinda beberapa temuan permasalahan hasil kerja dan perilaku kerja, untuk

kuantitas kerja penjualan yang ditargetkan kepada pegawai menurun, tingkat

penjualannya seperti layanan internet (speedy), voucher untuk wifi id,

pemasangan baru atau pelanggan baru, perpindahan saluran kabel ke fiber optik.

Lalu untuk perilaku kerja terlihat juga bahwa disiplin para pegawai ditelkom

masih rendah karena para pegawai disana absensinya menggunakan sistem online

sehingga dalam melakukan absensi isa dimana saja tanpa harus hadir dikantor.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan peneliti pada kantor PT.

Telkom di Samarinda kinerja pegawai seperti: kualitas, inisiatif, kejujuran,

kreativitas sudah baik. Yang masih kurang maksimal adalah kuantitas dan disiplin

kerja yaitu tidak tercapainya target penjualan perusahaan.

Temuan ini sejalan dengan teori menurut Kotter (2006:139) menjelaskan

bahwa budaya organisasi mempunyai dampak yang berarti terhadap kinerja

Page 13: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai (Ernawati)

353

organisasi jangka panjang, buadaya organisasi akan menjadi suatu faktor yang

bahkan lebih penting lagi dalam menetukan keberhasilan atau kegagalan

organisasi dalam dasawarsa yang akan datang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Riska Pratiwi (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya

Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

dan Lelang”. Hasil penelitiannya bahwa secara parsial budaya organisasi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Selanjutnya, penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu hasil

penelitian yang dilakukan oleh Susandi Prihayanto (2011) dengan judul Analisis

Pengaruh Budaya Organissasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada PT.

Telekomunikasi indonesia Tbk, Regional IV Jawa Tengah Daerah Istimewa

Yogyakarta. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa budaya organisasi dan

motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Terakhir, penelitian ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu hasil

penelitian yang dilakukan oleh, Hendriawan 2014 dengan judul Analisis Pengaruh

Gaya kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai pada PT.

Dwimitra Multigina Sejahtera di Kabupaten Konawe Utara Propinsi Tenggara”.

Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan secara parsial

berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai artinya apabila gaya kepemimpinan

semakin baik, maka kinerja pegawai akan meningkat.

Variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja pegawai Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel yang paling dominan

berpengaruh adalah budaya organisasi terdapat nilai standart koefisien beta

sebesar 0,636 yang berarti bahwa secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada kantor PT. Telkom di Samarinda. Karena budaya oganisasi harus

ditanamkan atau diterapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu

pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja pada pegawai dan manajer

perusahaan.

Penutup

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang

telah diuraikan dalam bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor PT.

Telkom di Samarinda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor PT. Telkom di

Samarinda. Hal ini membuktikan bahwa tingginya budaya organisasi maka akan

semakin meningkatnya kinerja pegawai.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel yang paling

dominan berpengaruh adalah budaya organisasi terdapat nilai standart

koefisien beta yang berarti bahwa secara signifikan berpengaruh terhadap

Page 14: PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAPKINERJA …. JURNAL...dan dipakai serta di terapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 1, 2018: 341 - 354

354

kinerja pegawai pada kantor PT. Telkom di Samarinda. Karena budaya

oganisasi harus ditanamkan atau diterapkan dalam kehidupan aktivitas kerja

sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja pada pegawai

dan manager perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian adapun beberapa saran yang diharapkan

berguna untuk kepentingan praktis dan peneliti selanjutnya sebagai berikut:

Sebaiknya perusahaan perlu menanamkan pelatihan pegawai sebagai bekal dan

meningkatkan skill untuk lebih memahami akan pentingnya penyelenggaraan

pelatihan kierja.

Pimpinan mengingatkan kepada pegawai akan pentingnya kuantitas dalam

bekerja dan harus melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai yang dimana

hasilnya akan dijadikan bahan evaluasi agar kinerja pegawai dapat ditingkatkan

lebih baik.

Diharapkan perusahaan lebih tegas dalam pemberian sanksi kepada pegawai

yang kurang disiplin, seperti memberi surat peringatan atau pemotongan insentif.

Daftar Pustaka

Buku:

Maksum, Ali. 2012. metedologi penelitian dalam olahraga. Surabaya: Unessa

University Press.

Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multi Variate Dengan Program SPSS.

Semarang: BP UNDIP.

-------------2009. Aplikasi Analisis Multi Variate Dengan Program SPSS.

Semarang: BP UNDIP. Cetak Empat. Badan Penerbit Universitas di

Penegoro.

Prabu, Anwar. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

-------------2010. Metode Penelitian Administrasi Dengan Metode R&D. Bandung:

Cv Alfebeta.

Sumber Skripsi:

Hendriawan, 2014. Pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi

terhadap kinerja pegawai pada PT. Dwimitra Multiguna Sejahtera di

Kabupaten Konawe Utara Provinsi Tenggara.

Prihayanto, Susandi. 2012. Analisis pengaruh budaya organisasi dan motivasi

terhadap kinerja pegawai pada PT. Telekomunikasi. Indonesia Tbk.

Regional IV Jawa Tengah Daerah Itimewa Yogyakarta.

Pratiwi, Riska. 2012. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai

pada Kantor Lelang Kekayaan Negara dan Lelang Makassar.