PENGARUH PRODUCT MARKET COMPETITION HEDGING...
Transcript of PENGARUH PRODUCT MARKET COMPETITION HEDGING...
i
PENGARUH PRODUCT MARKET COMPETITION, HEDGING,
RESEARCH AND DEVELOPMENT, DAN MARKETING
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2016–2018)
oleh
Robby Sefri Pratama
NIM: 11160820000033
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M
ii
PENGARUH PRODUCT MARKET COMPETITION, HEDGING,
RESEARCH AND DEVELOPMENT, DAN MARKETING
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2016–2018)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
oleh
Robby Sefri Pratama
NIM: 11160820000033
Di Bawah Bimbingan
Yusro Rahma, S.E., M.Si.
NIP. 19800506 200801 2 016
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa Tanggal 10 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Dua Puluh telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Robby Sefri Pratama
2. NIM : 11160820000033
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Product Market Competition, Hedging, Research
and Development, dan Marketing terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada
Perusaha
Setelah mencermati dan memerhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap
Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 Maret 2020
1. Yusro Rahma, S.E., M.Si. ( )
NIP. 19800506 200801 2 016 Penguji I
2. Zuwesty Eka Putri, S.E., M.Ak. ( )
NIP. 19800416 200901 2 006 Penguji II
an Manufaktur yang Terdaftar
and Development, dan Marketing terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2016–2018).
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Senin, 6 Juli 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas Mahasiswa:
1. Nama : Robby Sefri Pratama
2. NIM : 11160820000033
3. Jurusan : Akuntansi
5. Judul Skripsi : Pengaruh Product Market Competition, Hedging, Research
and Development, dan Marketing terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada
Perusaha
Setelah mencermati dan memerhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut
di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 6 Juli 2020
1. Yessi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA. ( )
NIP. 19760924 200604 2 002 Ketua
2. Yusro Rahma, S.E., M.Si. ( )
NIP. 19800506 200801 2 016 Pembimbing
3. Heppy Prayudiawan, S.E., M.M., Ak., CA. ( )
NIP. 19720516 200901 1 006 Penguji Ahli
and Development, dan Marketing terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2016–2018
v
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Robby Sefri Pratama
NIM : 11160820000033
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntuan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui
pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti
bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan
aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 04 Juni 2020
Yang Menyatakan
(Robby Sefri Pratama)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Robby Sefri Pratama
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 06 September 1998
3. Alamat : Jln. M. Saidi 1, 010/001, Petukangan Selatan,
Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta – 12270.
4. Telepon : 089517299064
5. Email : [email protected]
B. PENDIDIKAN
PENDIDIKAN FORMAL
1. S1 (2016–2020) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. SMA (2013–2016) : SMA Negeri 86 Jakarta Selatan
3. SMP (2010–2013) : SMP Negeri 142 Jakarta Barat
4. SD (2004–2010) : SDN Petukangan Selatan 02 Jakarta Selatan
PENDIDIKAN NON–FORMAL
1. Kelas Microsoft Excel : Skill Academy – Ruang Guru (2020)
2. Kelas MC : UKM Bahasa-FLAT (2020 dan 2017)
3. Zahir Certification : Zahir International (2018)
4. Kelas English Debate : UKM Bahasa-FLAT (2017–2019)
C. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Nama Ayah : Efri Yuherman
2. Tempat Tanggal Lahir : Padang, 21 Januari 1969
3. Nama Ibu : Yusniawati
4. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Juli 1974
Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta –
12270.
vii
D. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Sekretaris Departemen Hubungan Masyarakat (Public Relation) UKM
Bahasa-Foreign Languages Association (FLAT) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Periode 2019–2020.
2. Kepala Departemen II (Edukasi dan Ekonomi Kreatif): Bidang Penelitian
dan Pengembangan, Bidang Ekonomi Kreatif, dan LSO Klub Contabilita
HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2018–2020.
3. Anggota Departemen Kaderisasi (Human Resource) UKM Bahasa-Foreign
Languages Association (FLAT) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode
2018–2019.
4. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan HMJ Akuntansi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Periode 2017–2018.
5. Anggota Bidang Penelitian dan Pengembangan HMJ Akuntansi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Periode 2016–2017.
E. PENGALAMAN KEPANITIAAN
1. Konsultan Event Organizer International Culture Conference (ICC) dan
Foreign Language Orientation (FLO) yang diselenggarakan oleh UKM
Bahasa-Foreign Languages Association (FLAT) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta (2020).
2. General Helper dari Event Organizer Tim IDE2020 KATADATA yang
diselenggarakan oleh Katadata.co.id di Grand Ballroom Kempinski (2020).
3. Volunteer of Merchandise Departement untuk Malaysia VIP (FAM) –
FIFA World Cup Qatar 2022TM and AFC Asian Cup China 2023
Prelimination yang diselenggarakan di Indonesia (2019)
4. Pengarah Panitia (Steering Committee) Gebyar Lomba Akuntansi 6.0 dan
Company Visit Goes to Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang
diselenggarakan oleh HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(2019).
5. Kepala Event Organizer Le Semaine Francophonie yang diselenggarakan
oleh Institute Francais d’Indonesia (Cultural Centre of French Embassy) X
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2019).
6. Kepala Event Organizer Foreign Language Orientation (FLO) dan
International Culture Festival (ICFest) yang diselenggarakan oleh UKM
viii
Bahasa-Foreign Languages Association (FLAT) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta (2019).
7. Pengarah Panitia (Steering Committe) ACCOUNTING WEEK 2.0 dan
Company Visit Goes to Pabrik Mie Indofood Tbk. yang diselenggarakan
oleh HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2018).
8. Departemen Transportasi – Media Press Centre dalam Perhelatan Asian
Games Jakarta Palembang (2018).
9. Ketua Pelaksana Accounting Implementation Days (AIDays) yang
diselenggarakan oleh HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(2018).
10. Wakil Ketua Pelaksana Company Visit Goes to Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) Republik Indonesia dan ACCOUNTING WEEK 1.0
yang diselenggarakan oleh HMJ Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta (2017).
ix
ABSTRACT
THE EFFECTS OF PRODUCT MARKET COMPETITION, HEDGING,
RESEARCH AND DEVELOPMENT, AND MARKETING ON FIRM VALUE
(Empirical Study on Manufacturing Companies Listed on
Indonesian Stock Exchange in Period 2016–2018)
By
Robby Sefri Pratama
The objective of this research is to examine the effects of Product Market
Competition, Hedging, Research and Development, and Marketing on Firm Value. The
sample of this study was all manufacturing companies listed on Indonesian Stock
Exchange during period 2016–2018. The number of manufacturing companies sample
were 65 companies for 3 years and the total of research sample were 195 financial
statements or annual reports as well as stock prices. The research method uses
purposive sampling. Hyphotesis testing in this research used multiple linear regression
analysis with the help of SPSS Software version 25.
The result of this study indicate that Product Market Competition, Hedging,
and Marketing have significant effect on Firm Value. In the other hand, Research and
Development has no effect on Firm Value.
Keywords: Product Market Competition, Hedging, Research and Development,
Marketing, and Firm Value.
x
ABSTRAK
PENGARUH PRODUCT MARKET COMPETITION, HEDGING,
RESEARCH AND DEVELOPMENT, DAN MARKETING
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2016–2018)
Oleh
Robby Sefri Pratama
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Product Market Competition,
Hedging, Research and Development, dan Marketing terhadap Nilai Perusahaan.
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia selama periode 2016–2018. Jumlah perusahaan manufaktur yang
menjadi sampel dalam penelitian yakni 65 perusahaan selama 3 tahun, total sampel
penelitian adalah 90 laporan keuangan atau laporan tahunan dan harga saham. Metode
penelitian menggunakan purposive sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS versi 25.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa Product Market Competition,
Hedging, dan Marketing berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Di sisi
lain, Research and Development tidak memengaruhi Nilai Perusahaan.
Kata Kunci: Product Market Competition, Hedging, Research and Development,
Marketing, dan Nilai Perusahaan.
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, ridha, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Pengaruh Product Market Competition, Hedging, Research and
Development, dan Marketing terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016–
2018)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Akuntansi di Universtas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Keberhasilan dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada:
1. Kedua orang tua yang paling saya cintai yaitu Papa Efri Yuherman dan Mama
Yusniawati yang dengan ikhlas memberikan dukungan dengan penuh kasih
sayang, selalu mencurahkan perhatian, cinta, bimbingan, nasihat, dan
dukungan moril maupun materil serta doa tiada henti kepada penulis.
2. Adik penulis, Dea Sefira Putri, Adinda Raisya Noviana, dan seluruh keluarga
besar yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
3. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E, Ak., M.Si, CA., QIA., BKP. selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Fitri Damayanti, S.E., M.Si. selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Yusro Rahma, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan perhatiannya dalam membimbing serta memberikan
xii
pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang telah Ibu
berikan selama proses penulisan skripsi ini.
7. Ibu Dr. Rini, S.E., M.Si, Ak., CA. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu mendukung dan mengarahkan penulis dalam melewati masa-masa
perkuliahan termasuk dalam proses penyusunan skripsi.
8. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
banyak memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada penulis.
9. Seluruh staff Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan bantuan kepada penulis.
10. Teman-teman kelas Akuntansi 6A angkatan 2016 Noel, Ali, Hilmy, Fajar,
Doni, Tondi, Faizal, Lamin, Dandi, Rian, Pascal, Khuston, Anis, Annisa, Ayu,
Caca, Chyntia, Dewi, Dinda, Dwi, Endah, Irma, Meidyana, Renny, Safit, Delly,
Firdha, Frema, Isna, Nenda, Nia, Rina, Risda, Roiqoh, Shifa, Shilfa, Sifat, Silvi,
dan Wilda. Teman Akuntansi 6B Muhammad Tevan Setiadi serta teman-teman
Akuntansi 2016.
11. Senior Akuntansi terkhusus kak Endah Sulistyowati yang telah membantu
dalam mengarahkan proses penelitian.
12. Junior Akuntansi angkatan 2017 dan 2018 yang telah memberikan semangat
moril dalam proses penyusunan skripsi, terkhusus Aldika Wahyudi, Alifah
Zahroh Nur Laila, Nadhir Khairunnisa, Maryati, dan Nina Restiana.
13. Keluarga besar UKM Bahasa-Foreign Languages Association (FLAT).
14. Sahabat Long Distance Relationship (LDR) Muhammad Haikal Rafiki, Syifa
Nadhira A, dan Zahroul yang selalu memotivasi penulis untuk menyelesaikan
skripsi dengan cepat dan berkualitas.
15. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi, terkhusus
Departemen Penelitian dan Pengembangan periode 2016–2017 dan 2017–2018.
16. Pihak–pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu.
xiii
Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, baik
dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunan. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan tanggapan, kritik dan saran yang sifatnya membangun. Demikianlah,
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi yang membacanya.
Jakarta, 15 Mei 2020
Robby Sefri Pratama
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................ x
KATA PENGANTAR ......................................................................................... xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 9
1. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9
2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 12
A. Teori-teori Terkait Penelitian ......................................................... 12
1. Agency Theory (Teori Keagenan) ............................................. 12
2. Stakeholder Theory ................................................................... 14
3. Signalling Theory (Teori Sinyal) .............................................. 15
4. Nilai Perusahaan........................................................................ 16
5. Product Market Competition .................................................... 18
xv
6. Hedging ..................................................................................... 20
7. Research and Development ....................................................... 23
8. Marketing .................................................................................. 25
B. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 27
C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 35
D. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis....................................... 36
1. Pengaruh Product Market Competition terhadap Nilai
Perusahaan................................................................................. 36
2. Pengaruh Hedging terhadap Nilai Perusahaan .......................... 37
3. Pengaruh Research and Development terhadap Nilai
Perusahaan................................................................................. 38
4. Pengaruh Marketing terhadap Nilai Perusahaan ....................... 40
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 42
A. Populasi dan Sampel ...................................................................... 42
B. Data dan Sumber Data .................................................................... 43
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 43
D. Metode Analisis Data ..................................................................... 44
1. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 44
2. Data Screening .......................................................................... 45
3. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 45
a. Uji Normalitas ...................................................................... 45
b. Uji Multikoliniearitas ........................................................... 46
c. Uji Autokorelasi ................................................................... 47
d. Uji Heterokedastisitas .......................................................... 48
4. Pengujian Hipotesis ................................................................... 49
E. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 51
1. Variabel Independen ................................................................. 51
a. Product Market Competition ................................................ 51
b. Hedging ................................................................................ 52
xvi
c. Research and Development .................................................. 53
d. Marketing .............................................................................. 54
2. Variabel Dependen .................................................................... 55
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 58
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 58
B. Temuan Hasil Penelitian................................................................. 59
1. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 60
2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 62
a. Hasil Uji Normalitas .............................................................. 62
b. Hasil Uji Multikoliniearitas................................................... 66
c. Hasil Uji Autokorelasi ........................................................... 67
d. Hasil Uji Heterokedastisitas .................................................. 68
3. Pengujian Hipotesis ................................................................... 70
a. Uji Koefisien Determinasi (R2).............................................. 70
b. Uji Signifikansi Keseluruhan dari Regresi Sampel (F-test) .. 71
c. Uji Signifikan Parameter Individual (t-test) .......................... 72
C. Pembahasan .................................................................................... 75
1. Pengaruh Product Market Competition terhadap Nilai
Perusahaan................................................................................. 75
2. Pengaruh Hedging terhadap Nilai Perusahaan .......................... 76
3. Pengaruh Research and Development terhadap Nilai
Perusahaan................................................................................. 77
4. Pengaruh Marketing terhadap Nilai Perusahaan ....................... 78
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 80
A. Simpulan ........................................................................................ 80
B. Saran ............................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 86
LAMPIRAN .......................................................................................................... 93
xvii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu 27
3.1 Kriteria Uji Durbin Watson 48
3.2 Pengukuran Operasional Variabel Penelitian 57
4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian 59
4.2 Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif 60
4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov 65
4.4 Hasil Uji Multikolinearitas 66
4.5 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson 68
4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi 71
4.7 Hasil Uji F-test 72
4.8 Hasil Uji t-test 73
xviii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran 35
4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram Normal 63
4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal Plot 64
4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Grafik Scatterplot 69
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Sampel Data Penelitian 94
2 Pengukuran Gabungan (Seluruh Variabel) 96
3 Pengukuran Product Market Competition 105
4 Pengukuran Hedging 108
5 Pengukuran Research and Development 111
6 Pengukuran Marketing 114
7 Pengukuran Nilai Perusahaan 117
8 Hasil Uji SPSS 120
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Bab 1
Pasal 1, perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak,
milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik
swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja buruh dengan
membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. Berdasarkan data dari website
resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Juli 2020 terdapat 697 perusahaan yang
termasuk dalam daftar tersebut. Dari banyaknya jenis perusahaan di Bursa Efek
Indonesia (BEI), perusahaan manufaktur merupakan salah satu kategori perusahaan
yang mempunyai peluang tinggi untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia. Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan industri dan kondisi perekonomian saat
ini telah menciptakan suatu persaingan antar perusahaan (Lubis, dkk., 2013: 1).
Di era modern saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi (IPTEK)
telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Peran IPTEK ini memiliki
dampak signifikan di seluruh bidang kehidupan tak terkecuali ekonomi dan bisnis
perusahaan. Hal ini ditegaskan oleh pendapat Alfred Marshall (1890: 138),
“knowledge is our most powerful engine of production”. Dari kutipan tersebut dapat
menunjukan, pengetahuan adalah kekuatan utama dalam bisnis. Pesatnya kemajuan
2
teknologi dan pendidikan pada detik ini telah menggeser paradigma lama yang
bertumpu pada industri berbasis buruh (labor based industries) menjadi industri
berbasis pengetahuan (knowledge based industries).
Perubahan paradigma tersebut juga telah menciptakan persaingan antar
pebisnis dalam meningkatkan tujuan utama perusahaan (Kurniawan dan Mertha,
2016: 723–724) yakni, mendapatkan laba dari penyediaan suatu produk dan
mengoptimalkan nilai perusahaannya. Nilai perusahaan itu sendiri akan
berpengaruh terhadap roda kinerja perusahaan baik dalam kurun waktu jangka
pendek maupun panjang sehingga dapat memengaruhi pola pikir para atau calon
investor yang ingin berinvestasi pada suatu perusahaan (Hermuningsih dan
Wardani, 2009: 174). Tujuan pendirian perusahaan adalah untuk mencapai
kesejahteraan pemilik, yang dapat ditunjukkan pada harga pasar saham. Harga
saham yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan
pemiliknya, maupun sebaliknya (Ibid., 173).
Pada tahun 2018, terjadi fenomena perang dagang dan kenaikkan Fed Funds
Rate (FFR) bank sentral Amerika Serikat yang berdampak terhadap defisit neraca
perdagangan, depresiasi nilai tukar rupiah, dan keterpurukan perekonomian
Indonesia yang belum beranjak dari 5%. Fenomena ini memengaruhi penurunan
kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir tahun 2018 sebesar
2,54% dari total kenaikan 4,67% di tahun 2016 ke 2017 (15,32% ke 19,99%) (Saleh
Tahir cnbcindonesia.com). Kondisi tersebut berpengaruh terhadap nilai perusahaan
yang sering dikaitkan dengan harga saham (Hermuningsih dan Wardani, Loc.Cit.).
3
Namun dalam perkembangannya, harga saham sebagai representasi dari
nilai perusahaan dapat ditentukan oleh tiga faktor: internal, eksternal, dan teknikal.
Faktor internal dan eksternal merupakan faktor yang lazim digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan oleh para investor di pasar modal (Sudiyatno dan
Puspitasari, 2010: 1). Faktor Internal merupakan faktor yang berada di dalam
perusahaan dan berkaitan langsung dengan kinerja perusahaan itu sendiri
(Tandelilin, 2010 dalam Patar, 2014: 2). Sedangkan, faktor eksternal berasal dari
luar perusahaan dan sering disebut dengan kondisi ekonomi makro (Ibid., 3).
Product market competition merupakan contoh variabel yang dapat
ditinjau dari faktor internal dan eksternal. Dalam dalil teori ekonomi, pasar produk
memainkan sebuah peranan penting dalam mendisiplinkan risiko dan kerja keras
para manajer (Alchian, 1950; Stigler, 1958; Hart, 1983; Schimdt, 1997 dalam
Sheikh, 2018: 1). Ketika kompetisi pasar dalam keadaan tinggi, profit margins
akan menipis dan manajer akan berkesempatan untuk melakukan kecurangan
dalam memperoleh keuntungan pribadi (Ibid., 1–2). Keuntungan para manajer
tersebut dapat dijadikan modal guna menciptakan sebuah bisnis baru dan akan
menjadi ancaman bagi para pebisnis yang telah ada.
Menurut beberapa pengamat, kompetisi akan melahirkan kompetitor-
kompetitor berpotensial yang akan meningkatkan persaingan di beberapa lini
seperti: ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan
tawar-menawar pemasok, dan persaingan di antara pesaing yang ada (Rakestraw,
2015: 18). Ammann, dkk. (2013) membuktikan bahwa persaingan pada low market
4
competition akan berkolerasi positif di antara product market competition dan
corporate governance terhadap nilai perusahaan. Namun, Filson (2002)
menyatakan bahwa persaingan jenis ini berdampak negatif terhadap nilai
perusahaan.
Dalam lingkungan bisnis kontemporer, manajemen risiko menjadi salah
satu penyetir bisnis terutama setelah terjadinya krisis ekonomi (Ayturk, dkk.,
2016: 4). Hedging digunakan sebagai salah satu cara untuk mengurangi berbagai
kerugian substansial baik secara individu atau organisasi dan dapat menjadi alat
untuk mengambil alih suatu pasar atau investasi guna mengatasi kerugian dan
risiko masa mendatang (Costa dan Singh, 2013: 1). Dalam pasar modal sempurna
tanpa informasi asimetri, pajak, dan biaya transaksi agensi; risiko keuangan
hedging seharusnya tidak akan menambah nilai bagi para pemegang saham
perusahaan. Namun dalam praktiknya, ketidaksempurnaan dalam pasar modal
menciptakan sebuah aktivitas hedging di suatu perusahaan. Terutama, hedging
menjadi alat yang penting dalam mengatur foreign exchange risk bagi perusahaan-
perusahaan multinasional (Luo dan Wang, 2018: 3).
Berdasarkan studi empiris, hedging merupakan salah satu faktor terjadinya
peningkatan pada nilai perusahaan. Júnior dan Laham (2016) menyatakan,
penggunaan derivative terhadap nilai perusahaan memiliki pengaruh positif jika
dilihat dari sisi metode ekonometrik dan periode penelitian. Namun di sisi lain,
Gilje dan Tailard (2016) membuktikan bahwa probabilitas penurunan financial
5
distress dan underinvestment risk disebabkan oleh pengaruh negatif hedging
terhadap nilai perusahaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pembaharuan teknologi tidak selalu
ditentukan oleh peningkatan nilai perusahaan namun juga didasarkan pada
kegagalan ekspektasi bisnis dan research and development (Vanderpal, 2015:
135). Investasi research and development merupakan salah satu jenis investasi aset
tidak berwujud yang berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan dalam jangka
panjang. Kesuksesan investasi aset ini akan menghasilkan inovasi produk atau jasa
yang memungkinkan sebuah perusahaan dapat berbeda dengan yang lainnya (Ho
Yew, dkk., 2005: 4), peluncuran bisnis baru, pengembangan produk baru,
memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi produksi, dan
memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologi perusahaan (Lubis, dkk.,
2013: 2). Ciri khas dan pembeda suatu produk maupun jasa dapat dijadikan cara
untuk menarik konsumen sehingga akan meningkatkan minat membeli dan
loyalitas terhadap perusahaan (Kurniawan dan Mertha, 2016: 725).
Beberapa peneliti menekankan pentingnya research and development
dalam sektor manufaktur. Perusahaan manufaktur berbasis teknologi
mengeluarkan biaya sebesar 40% sebagai beban research and development guna
memperoleh keuntungan. Hal tersebut disebabkan adanya peningkatan kompetisi
sehingga setiap perusahaan harus melakukan sebuah inovasi yang luar biasa
melalui pengembangan produk maupun jasa terbaru dan membangkitkan ide-ide
dengan tepat (Ehie dan Olibe, 2010; Lee, dkk., 2011 dalam Ayaydin dan
6
Karaaslan, 2014: 43) yang diperuntukkan untuk kepentingan komersial dalam
kaitannya dengan riset ilmiah murni (Kurniawan dan Mertha, Op.Cit., 726) dan
mencapai tujuan utama perusahaan berdasarkan theory of the firm yakni,
memaksimalkan kekayaan atau nilai perusahaan (Ibid., 724).
Pernyataan di atas didukung oleh hasil penelitian Lubis, dkk. (2013),
Trisnajuna dan Sisyani (2015), serta Kurniawan dan Mertha (2016), variabel
research and development berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan sehingga
akan mensejahterakan para pemangku kepentingan. Namun di sisi lain, hasil Lee
Yeonhee, dkk. (2010) membuktikan bahwa research and development
berpengaruh negatif pada kinerja dan/atau nilai perusahaan.
Menurut American Marketing Association (AMA), marketing merupakan
aktivitas, kebiasaan, dan proses untuk menciptakan, berkomunikasi, memberikan,
dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra kerja,
dan masyarakat pada umumnya (Admin ama.org, 2015). Tujuan utama dari
marketing sendiri adalah untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dalam
jangka panjang dan untuk menciptakan keunggulan bersaing secara berkelanjutan.
Hal ini dilakukan, agar perusahaan dapat mempertahankan aktivitas serta
eksistensinya. Namun tidak dapat dipungkiri, perkembangan dunia usaha saat ini
semakin kompetitif dan menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah serta
melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih profesional.
Bertambahnya pesaing di setiap saat, baik pesaing yang berorientasi lokal
maupun internasional menuntut setiap perusahaan untuk menampilkan yang
7
terbaik, seperti meningkatkan kinerja perusahaan yang ditunjang dengan strategi
yang matang (Kombih dan Suhardianto, 2017: 281–282). Beriklan merupakan
salah satu bentuk marketing yang sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Para manajer cenderung akan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki dalam
jumlah besar untuk beriklan agar dapat meningkatkan penjualan dan akhirnya akan
berdampak pada peningkatan nilai perusahaan (Kim dan Joo, 2013: 1063).
Ryoo, dkk. (2015) menyatakan bahwa marketing merupakan kegiatan yang
mempermudah proses keputusan kinerja ketika didukung oleh peningkatan
institutional ownership, sebab sebagian besar investor akan memilih target
investasi pada perusahaan yang melakukan peningkatkan pada kegiatan ini. Hal
ini menandakan bahwa informasi tentang peningkatan marketing activities yang
dilakukan oleh perusahaan akan menjadi signal positif bagi investor. Sehingga
dapat disimpulkan, marketing berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Namun literatur penelitian Woodroof, dkk. (2019) memberikan
pembuktian, pengumuman cause-related campaign memiliki pengaruh negatif
terhadap shareholder value/firm value. Pasar merespon setiap kejadian yang
mengindikasikan shareholder, rata-rata muncul dari adanya sikap skeptis untuk
mengubah arus kas masa depan dan adanya usaha untuk mengalokasiakan
anggaran produktif untuk keperluan lainnya.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, alasan peneliti tertarik
melakukan penelitian terkait dengan nilai perusahaan: Pertama, nilai perusahaan
merupakan elemen penting sebuah perusahaan yang akan memengaruhi para atau
8
calon investor untuk menyertakan modalnya. Kedua, peneliti menggunakan
seluruh faktor-faktor penentu nilai perusahaan: internal, eksternal, dan teknikal.
Ketiga, penelitian-penelitian terdahulu memberikan hasil yang berbeda-beda
mengenai faktor-faktor yang memengaruhi perusahaan sehingga perlu dilakukan
pengujian kembali terkait faktor-faktor tersebut sesuai dengan sampel yang
digunakan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini saya beri judul
“Pengaruh Product Market Competition, Hedging, Research and Development¸
dan Marketing terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016–2018)”.
Penelitian ini adalah merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Lubis,
dkk. (2013). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian terdahulu menggunakan variabel Pengeluaran Modal, Penelitian
dan Pengembangan, Transaksi Hubungan Istimewa, dan Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan. Sedangkan, pada penelitian ini, peneliti
menghilangkan variabel Pengeluaran Modal, Transaksi Hubungan
Istimewa, dan Profitabilitas. Kemudian menambah dan mengganti dengan
variabel Product Market Competition, Hedging, dan Marketing.
2. Penelitian terdahulu menggunakan populasi Bursa Efek Indonesia dengan
sampel perusahaan manufaktur periode 2012. Sedangkan, pada penelitian
ini, peneliti memperbaharui periode penelitian, yakni 2016–2018.
9
3. Penelitian terdahulu, proksi Penelitian dan Pengembangan diukur
menggunakan rasio Biaya Iklan dan Promosi. Sedangkan, pada penelitian
ini, proksi Research and Development diukur menggunakan dummy
research and development cost.
4. Penelitian terdahulu, proksi Nilai Perusahaan diukur menggunakan rasio
Per Earning Ratio (PER). Sedangkan, pada penelitian ini, proksi Nilai
Perusahaan diukur menggunakan Tobin’s Q.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Product Market Competition memengaruhi nilai perusahaan?
2. Apakah Hedging memengaruhi nilai perusahaan?
3. Apakah Research and Development memengaruhi nilai perusahaan?
4. Apakah Marketing memengaruhi nilai perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Menganalisis pengaruh Product Market Competition terhadap nilai
perusahaan.
b. Menganalisis pengaruh Hedging terhadap nilai perusahaan.
c. Menganalisis pengaruh Research and Development terhadap nilai
perusahaan.
d. Menganalisis pengaruh Marketing terhadap nilai perusahaan.
10
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bermanfaat untuk:
a. Kontribusi Teoritis
1) Mahasiswa jurusan akuntansi, sebagai bahan referensi untuk menambah
ilmu pengetahuan terkait dengan faktor-faktor yang memengaruhi nilai
perusahaan terkhusus pengaruh product market competition, hedging,
research and development, dan marketing terhadap nilai perusahaan.
2) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan
melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.
3) Penulis, sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan
terkait pengaruh product market competition, hedging, research and
development, dan marketing terhadap nilai perusahaan.
b. Kontribusi Praktis
1) Perusahaan, untuk memberikan penilaian mengenai pengaruh product
market competition, hedging, research and development, dan marketing
dalam penentuan nilai perusahaan. Sekaligus memberikan kesadaran,
pentingnya untuk melakukan inovasi-inovasi produk baru guna
menciptakan keunggulan bersaing.
2) Investor, untuk memberikan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang
dapat menjadi pertimbangan dalam melihat nilai perusahaan guna
melakukan penyertaan modal dalam menciptakan dan mengembangkan
suatu inovasi terbaru.
11
3) Manajer perusahaan, dapat memberikan referensi bagi para manajer
dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan yang merupakan tujuan
utama dari perusahaan itu sendiri.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori-teori Terkait dengan Penelitian
1. Agency Theory (Teori Keagenan)
Agency theory muncul ketika terdapat dua pihak yang saling terkait,
ketika pihak pertama setuju untuk memakai jasa pihak tertentu. Jensen dan
Meckling (1976: 5) menyatakan bahwa hubungan keagenan timbul akibat
adanya kontrak antara principal (pemilik perusahaan) dan agent (manajer
perusahaan) untuk melakukan suatu jasa terhadap kepentingan publik termasuk
pendelegasian kewenangan dalam pengambilan keputusan kepada agent.
Suatu potensi agency problem dapat terjadi ketika manajer dari sebuah
perusahaan memiliki kepemilikan saham biasa kurang dari 100% pada sebuah
perusahaan. Jika perusahaan tersebut adalah suatu kepemilikan perseorangan
yang dikelola oleh pemiliknya, manajer pemilik diasumsikan akan
mengoperasikan perusahaan untuk kepentingan pribadi, dan dapat diukur
dengan: tingkat kekayaan pribadi, waktu senggang yang lebih banyak, atau
penghasilan tambahan. Di sisi lain, jika manajer pemilik menjual sebagian
sahamnya kepada pihak luar maka sebuah potensi konflik kepentingan akan
dapat langsung terjadi. Kebanyakan pada perusahaan besar, agency problem
akan selalu terjadi sebab para manajer hanya memiliki persentase kecil dari
13
saham. Dalam situasi ini, maksimalisasi kekayaan pemegang saham bukan
menjadi fokus utama bagi para pemegang saham namun ukuran perusahaan
akan menjadi pertimbangan utama bagi kelangsungan bisnis (Brigham dan
Houston, 2004: 26–27).
Dalam esensinya, agency theory memaparkan adanya pembagian risiko
ekonomi diantara kedua pihak (principal dan agent). Risiko akan diatasi dengan
menggunakan pendekatan yang berbeda sesuai dengan posisi dari kedua belah
pihak tersebut. Principal fokus pada risiko atas keterjadian dari pendelegasian
wewenang kepada para agentnya yang memiliki pemikiran untuk mencapai
tujuan pribadi (Bendickson, dkk., 2016: 2–3). Hal ini memicu adanya biaya
agensi (agency cost), yang kemudian akan merujuk pada penurunan kinerja
perusahaan (Morris, 1987: 1). Menurut Jensen and Meckeling (1976: 6) agency
cost/expenditure terdiri atas:
a. Biaya pemantauan (monitoring expenditures) yang dilakukan oleh
principal, biaya yang digunakan untuk mengawasi para eksekutif
perusahaan oleh pemilik modal.
b. Biaya perikatan (bonding expenditures) yang dilakukan oleh agent,
biaya yang digunakan untuk menjamin manajer tidak melakukan moral
hazard.
c. Biaya residual (residual loss), biaya yang digunakan jika terdapat
kerugian atas moral hazard yang dilakukan oleh manajer.
14
2. Stakeholder Theory
Stakeholder theory menggambarkan, perusahaan merupakan
sekumpulan kepentingan organisasi dan kompetisi yang memiliki nilai
intrinsik. Hal ini ditujukan untuk menetapkan kerangka kerja dan memeriksa
hubungan antara manajemen dengan pemangku kepentingan dalam mencapai
tujuan perusahaan (Donaldson dan Preston, 1995: 65). Manajemen organisasi
diharapkan untuk melakukan aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder
dan melaporkan kembali aktivitas-aktivitas tersebut kepada stakeholder. Teori
ini menyatakan bahwa seluruh stakeholder memiliki hak untuk disediakan
informasi tentang kelangsungan aktivitas organisasi yang dapat memengaruhi
stakeholder (contohnya melalui sponsorship, inisiatif pengamanan, dan lain-
lain) bahkan ketika stakeholder memilih untuk tidak menggunakan informasi
tersebut dan bahkan ketika stakeholder tidak dapat secara langsung memainkan
peran yang konstruktif dalam kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan
(Watts dan Zimmerman,1986: 348).
Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu manajer
korporasi dalam memahami lingkungan stakeholder dan melakukan
pengelolaan dengan lebih efektif di lingkungan perusahaan (Ibid.). Namun
demikian, tujuan yang lebih luas dari teori stakeholder ialah untuk membantu
manajer korporasi dalam meningkatkan nilai dari kegiatan yang telah dilakukan
dan meminimalkan kerugian-kerugian bagi stakeholder. Namun, kekuatan
stakeholder ditentukan oleh besar kecilnya persentase kepemilikan saham pada
15
perusahaan. Semakin besar kepemilikan saham seorang stakeholder, semakin
besar kesempatan bagi stakeholder tersebut dapat memengaruhi kebijakan atau
aturan bagi perusahaan (Ghozali dan Chariri, 2007: 409).
3. Signalling Theory (Teori Sinyal)
Signalling theory berakar pada teori akuntansi pragmatik yang
memusatkan perhatian pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku
pemakai informasi (Spence, 1973: 355). Teori ini menyatakan bahwa
perusahaan secara sengaja memberikan sinyal kepada pasar, dengan demikian
diharapkan pasar akan bereaksi dan memberi pengaruh terhadap harga saham
perusahaan. Jika signal perusahaan menginformasikan kabar baik pada pasar,
diharapkan dapat meningkatkan harga saham, sebaliknya jika signal
perusahaan menginformasikan kabar buruk, harga saham perusahaan akan
mengalami penurunan. Sinyal-sinyal tersebut dapat diberikan perusahaan lewat
penyampaian laporan keuangan. Hal ini dapat mengurangi asimetri informasi
yang terjadi antara manajemen selaku agen pelaksana dan investor selaku
pemilik (Kombih dan Suhardianto, 2017: 283).
Morris (1987: 48) menyatakan, signalling theory sangat relevan untuk
menjelaskan masalah asimetri informasi antara perusahaan dengan para calon
investor. Teori ini digunakan untuk menghubungkan variabel dependen yang
berasal dari respon investor dengan variabel independen berupa variabel-
variabel akuntansi yang diasumsikan mengandung signal. Meskipun signalling
16
theory dikembangkan dalam labour market namun signal tersebut dapat dipakai
secara umum pada berbagai jenis fenomena yang berkaitan dengan asimetri
informasi.
Secara umum, signalling theory berkaitan dengan pemahaman tentang
suatu signal yang memiliki manfaat atau suatu nilai dan di sisi lain tak berguna.
Teori ini mencermati kualitas, elemen-elemen, dan lingkungan sekitar yang
dapat menarik dan meyakinkan para investor. Kemudian, untuk menganalisa
dampak atas ketidakberhasilan signal dalam meyakinkan para investor untuk
menangkap signal (Gumanti, 2009: 1).
4. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan ekspektasi investor terhadap perusahaan,
yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat
nilai perusahaan juga tinggi. Memaksimumkan nilai perusahaan dan
kemakmuran pemegang saham merupakan tujuan utama perusahaan. Nilai
perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya pada kinerja perusahaan
saat ini dan juga prospek perusahaan di masa depan (Kombih dan Suhardianto,
2017: 283). Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham
sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi
dapat memberikan signal positif terhadap pertumbuhan perusahaan pada masa
yang akan datang (Lubis, dkk., 2013: 3).
17
Nilai perusahaan umumnya diukur menggunakan Tobin’s Q. Tobin's Q
memainkan peran penting dalam banyak penelitian dan sudah sangat sering
digunakan untuk mengukur nilai perusahaan dalam literatur ekonomi,
keuangan, dan manajemen (Sheikh, 2018: 13). Tobin's Q didefinisikan sebagai
rasio nilai pasar terhadap biaya perolehan aset perusahaan dan telah digunakan
untuk menjelaskan sejumlah fenomena perusahaan seperti: perbedaan investasi
dan keputusan diversifikasi, hubungan antara kepemilikan saham perusahaan
dengan nilai perusahaan, dan kebijakan dividen serta kebijakan pendanaan.
Nilai perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara atau metode:
a. Tobin’s Q yang diadopsi dari Kurniawan dan Mertha (2016: 732).
𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛′𝑠 Q =(MVS + 𝐷𝑒𝑏𝑡)
Total Aset
Keterangan:
1) MVS: Market Value of All Outstanding Shares (Jumlah Saham yang
Beredar x Harga Saham)
2) Debt: Besarnya nilai pasar hutang
Debt = (AVCL – AVCA) + AVLTD
(a) AVCL: Accounting Value of the Firm’s Current Liabilities
(Short Term Debt + Taxes Payable).
(b) AVCA: Accounting Value of the Firm’s Current Asset (Total
Aset Lancar).
(c) AVLTD: Accounting Value of the Firm’s Long Term Debt
(Total Hutang Jangka Panjang).
18
b. Earning per Share (EPS) yang diadopsi dari Tandelilin (2010) dalam
Mariana dan Hatane (2015: 282).
𝐄𝐏𝐒 =𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
Total saham beredar
c. Market to Book Value Ratio (MBVR) yang diadopsi dari Gallagher
dan Andrew (2007) dalam Mariana dan Hatane (2015: 282).
𝐌𝐁𝐕𝐑 =𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒
𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒
5. Product Market Competition
Banyak ekonom yang setuju bahwa competition mempunyai peran
penting dalam mencapai alokasi efisien dari sumber daya. Sebab, competition
muncul sebagai suatu persaingan antara penjual yang berusaha untuk mencapai
tujuan seperti: meningkatkan keuntungan, pangsa pasar, dan volume penjualan
dengan menggunakan elemen dari marketing mix (product, price, promotion,
dan place) (Sidupa dan Devie, 2016: 39).
Product didefinisikan sebagai seperangkat atribut baik berwujud
maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama
baik pabrik, nama baik toko yang menjual, dan pelayanan pabrik serta pelayan
yang menjual, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya
(Ibid.). Product sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik
19
perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang bisa memuaskan keinginan
atau kebutuhan.
Market adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau
saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk
membentuk suatu harga. Sedangkan menurut Husein Umar dalam bukunya
yang berjudul Studi Kelayakan Bisnis (2005) mengutip pernyataan Stanton,
market merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk
puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelanjakan atau dapat
dikatakan terdapat 3 faktor yang menunjang terjadinya pasar: orang dengan
segala keinginannya, daya belinya, serta tingkah laku dalam pembeliannya.
Market sendiri dapat diklasifikan menjadi 7 bentuk: pasar persaingan
sempurna, pasar persaingan tidak sempurna, pasar monopoli, pasar
monopolistik, pasar oligopoli, pasar monopsoni, dan pasar oligopsoni.
Berdasarkan teori klasik, competition digagaskan sebagai sebuah
persaingan di antara perusahaan dalam satu industri yang sama. Persaingan
tersebut dinyatakan dengan berbagai cara, termasuk melalui pengiklanan,
diskon harga, peningkatan kualitas, dan produk baru. Intensitas persaingan
dapat memuncak ketika banyaknya competitors dalam sebuah industri, ketika
competitors membatasi ruang lingkup dan kekuasaan, ketika industri sedang
menghadapi masa paceklik (kesulitan) pertumbuhan, dan ketika rival
berkomitmen untuk menjadi pemimpin dalam industri (Porter, 1980: 6).
20
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa product
market competition merupakan persaingan antar perusahaan untuk
menghasilkan produk yang dapat bersaing dalam pasar. Menurut Chen, dkk.
(2012: 3), product market competition akan sangat memengaruhi profitabilitas
dan strategi perusahaan sebab persaingan ini akan berdampak terhadap efisiensi
ekonomi di dunia.
Product Market Competition dapat diukur dengan beberapa cara atau metode:
a. Price-cost Margin (PCM) diadopsi dari Chou, dkk. (2011: 118).
𝐏𝐂𝐌 =𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡𝑖𝑡
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑖𝑡
b. Herfindahl–Hirschman Index (HHI) diadopsi dari Ammann (2011:
9).
𝐇𝐇𝐈 = ∑ 𝑆𝑖𝑗2
𝐽
𝑗=1
Keterangan:
Sij: Market Share dari perusahaan ‘j’ dalam industri ‘i’
6. Hedging
Hedging merupakan strategi keuangan untuk mendukung investor
dalam mengatasi penurunan yang disebabkan oleh perdagangan sekuritas yang
berpotensial negatif termasuk stocks, bonds, commodities, currencies, options,
dan fututres (O’Connell thestreet.com, 2019). Menurut teori keuangan
tradisional, dalam pasar persaingan tidak sempurna, instrumen keuangan
21
hedging tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Costa dan Singh, 2013:
4). Namun berdasarkan fakta, asumsi tersebut dianggap tidak sesuai. Sebab,
tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan shareholder value
dengan mempertahankan dan meningkatkan arus kas perusahaan secara
berkelanjutan. Hedging memiliki beberapa tipe instrumen keuangan seperti:
stocks, insurance, forward contracts, swaps, options, derivatives products, dan
future contracts (Ibid., 1).
Menurut penelitian Ahmad, dkk. (2017: 436), terdapat tiga pendekatan
terkait kebijakan hedging antara lain:
a. Do nothing, perusahaan langsung mengkonversi kas keluar di pasar spot
ketika kewajiban kas tiba.
b. Passive approach, perusahaan mengantisipasi kas yang akan
dikeluarkan dengan menggunakan transaksi forward atau derivatives
lainnya.
c. Active approach, perusahaan mengantisipasi dengan cara melakukan
transaksi derivatives di awal sebelum terjadinya kewajiban yang harus
dibayar. Hal ini bertujuan untuk melindungi nilai aset dan mendapatkan
keuntungan dari transaksi derivatives.
Secara umum, perusahaan memiliki beberapa motivasi untuk
melakukan hedging, seperti: (1) hedging digunakan untuk mengurangi financial
distress dan menghindari underinvestment, (2) hedging digunakan untuk
mengurangi biaya atau beban pajak, (3) hedging bisa meringankan manajer atas
22
personal risk exposure (Dan Chang, dkk., 2005: 3), (4) hedging bisa mengatasi
problema dari underinvestment, dan (5) hedging dapat mengurangi informasi
asimetri (Luo dan Wang, 2018: 9).
Hedging dapat diukur dengan beberapa cara atau metode:
a. Foreign Currency Derivatives (FCD) merupakan indikator hedging
yang diadopsi dari penelitian Luo dan Wang (2018: 13) dan diukur
dengan DERIVATIVES seperti foreign exchange forwards, foreign
exchange futures, currency options, currency swaps, dan non-
deliverable forwards (NDFs). Selain itu, pengukuran lainnya adalah
FCDVAL, yang diestimasi sangat penting dalam foreign currency
derivatives.
b. Financial Derivatives diadopsi dari Ayturk, dkk. (2016: 8), terdapat
tiga pengukuran:
1) Derivatives use adalah sebuah variabel dummy, jika terdapat sebuah
instrumen maka akan dihitung 1 maupun sebaliknya 0.
2) Extent of hedging adalah variabel keberlanjutan yang diukur sebagai
rasio total dari nilai tidak tepat instrumen derivatives, yakni nilai
buku dari total aset.
3) Hedging accounting based derivatives use adalah sebuah variabel
dummy, jika terdapat sebuah instrumen dari akun financial
derivatives dalam laporan perusahaan maka akan dihitung 1 maupun
sebaliknya 0.
23
c. Outstanding Hedging Contract Deltas diadopsi dari Dan Chang, dkk.
(2005: 8–9) dan memiliki hedging instrumen short linear contracts,
termasuk short futures and forwards, fixed-priced contracts, fixed-
received swaps, dan volumetric production arrangements. Sedangkan
non-linear contracts, termasuk options dan collars and three-way
options.
𝐀𝐃𝐏 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑙𝑡𝑎 𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 ℎ𝑒𝑑𝑔𝑖𝑛𝑔
𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑛𝑒𝑥𝑡 𝑦𝑒𝑎𝑟 𝑜𝑓 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛
Keterangan:
ADP: Adjusted Delta of Production
7. Research and Development
Research and development merupakan salah satu sumber daya dan
indikator yang digunakan untuk memformulasikan suatu penemuan terbaru dan
dikerjakan oleh orang dalam atau unit eksternal perusahaan. Kegiatan ini
biasanya berkaitan dengan inovasi atau pembaharuan dan/atau pengembangan
pada material, produk, desain, jasa yang dikerjakan untuk memperoleh
keuntungan (Mojtahedzadeh dan Abedi, 2010: 187).
Menurut PSAK No. 19 revisi tahun 2009, riset (research) adalah
penelitian orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan
memperoleh pembaharuan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang
baru. Sedangkan pengembangan (development) adalah penerapan temuan riset
24
atau pengetahuan lainnya pada suatu rencana atau rancangan produksi bahan
baku, alat, produk, proses, sistem, atau jasa yang sifatnya baru atau yang
mengalami perbaikan yang substansial, sebelum dimulainya produksi
komersial atau pemakaian.
Di era ekonomi berbasis pengetahuan, kompetisi di antara pebisnis
sudah meningkat dengan cepat dalam ruang lingkup internasional dan siklus
hidup produk dapat terjadi dengan rentang waktu yang singkat. Berdasarkan
latar belakang tersebut, inovasi teknologi menjadi kunci untuk bersaing dengan
kompetitor lainnya. Melalui kunci tersebut, setiap pebisnis bisa
mengembangkan atau mengenalkan produk baru dengan biaya rendah guna
memenuhi kebutuhan customer yang lebih baik, dengan meningkatkan
kompetisi pasar dapat menjadi langkah awal untuk memasuki area atau pasar
bisnis yang terbaru, dan meningkatkan profit perusahaan. Investasi research
and development menggambarkan sebuah cara bagi perusahaan untuk mencari
inovasi yang bisa menguatkan posisi produk di pasar, dan/atau memberikan
kesempatan untuk memasukkan produk di pasar baru, dengan demikian akan
meningkatkan kinerja perusahaan (Ayaydin dan Karaaslan, 2014: 45).
Research and development dapat diukur dengan beberapa cara atau metode:
a. Research and Development Cost diadopsi dari Trisnajuna dan Sisdyani
(2015: 902). Diukur menggunakan dummy, jika perusahaan menyajikan
research and development cost dalam laporan keuangannya, maka
skornya adalah 1. Jika tidak, maka skornya adalah 0.
25
b. Research and Development Intensity (RDI) diadopsi dari Kurniawan
dan Mertha (2016: 733).
𝐑𝐃𝐈 =Total Pengeluaran 𝑅&𝐷
Penjualan
c. Research and Development diadopsi dari Huang dan Hou (2018: 10)
dan diukur menggunakan natural logarithm dari Research and
Development Expenditure, natural logarithm dari Research and
Development. Kedua pengukuran tersebut akan digabung atau
digagaskan dengan Perpetual Inventory Method.
8. Marketing
Marketing adalah suatu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
menciptakan suatu nilai bagi konsumen serta untuk membangun hubungan
antara perusahaan dengan para konsumennya (Mariana dan Hatane, 2015: 281).
Marketing sudah lama dikeluarkan dalam studi tentang kinerja keuangan
perusahaan. Sementara itu, penelitian firm valuation (penilai perusahaan)
sangat signifikan berkembang pada beberapa tahun terakhir, para peneliti mulai
mempertanyakan kompetensi dari firm valuation menurut sudut pandang
keuangan dan akuntansi (Ryoo, dkk., 2015: 1).
Marketing terdiri atas: penentuan produk atau jasa yang diberikan,
penentuan pelanggan yang menjadi target dan cara mempromosikan atau
menawarkan produk maupun jasa kepada para konsumen. Aktivitas ini dapat
26
berupa iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat (sosialisasi), atau
penjualan langsung. Efektifitas dalam pelaksanaannya tersebut akan menjadi
signal positif yang menandakan bahwa perusahaan siap untuk bersaing di pasar
persaingan yang ketat (Kombih dan Suhardianto, 2017: 284).
Berdasarkan penelitian Kurnia Yusup (2017: 169), marketing memiliki
fungsi di antara lain: fungsi penjualan, advertensi, pembungkusan dan
penerimaan, kredit dan penagihan, dan akuntansi pemasaran. Dalam kegiatan
marketing, setiap perusahaan terkhusus manajemen perlu untuk memerhatikan
pengalokasian biaya yang dikeluarkan untuk marketing. Marketing cost dibagi
menjadi dua yakni:
a. Dalam arti sempit, biaya produksi merupakan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk menjual barang produksi ke pasar.
b. Dalam arti luas, meliputi semua biaya yang terjadi pada saat produk
diproduksi dan disimpan di gudang sampai produk tersebut kembali
dalam bentuk uang tunai.
Marketing dapat diukur dengan beberapa cara atau metode:
a. Marketing Activities diadopsi dari Kombih dan Suhardianto (2017:
287).
𝐌𝐊𝐓 = LOG (Nilai Buku 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒)
b. Marketing and Advertising Spending (MAS) diadopsi dari Mizik dan
Jocobson (2007) dan Luo (2008) dalam Ryoo, dkk. (2015: 4).
27
𝐌𝐀𝐒 =
SGA − 𝑅&𝐷𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 + 𝐴𝑑𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑆𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜𝑠
Keterangan:
1) SGA: Selling and General Administrative Expense
2) R&D: Research and Development
c. Marketing Expense (MKE) diadopsi dari Kim dan Joo (2013).
𝐌𝐊𝐄 =Total Promosi dan Iklan
Total Aset
27
B. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat
dilihat dalam tabel 2.1
Tabel 2.1.
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu
No Judul
Penelitian
Penulis
(Tahun)
Hasil
Penelitian
Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Pengaruh
Pengeluaran Modal,
Penelitian dan
Pengembangan,
Transaksi Pihak
Hubungan Istimewa,
dan Profitabilitas
terhadap Nilai
Perusahaan pada
Perusahaan
Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia
Lubis Arnida
Wahyuni, Bukit
Rina, dan Lubis
Tapi Anda Sari
(2013)
Hasil menunjukkan, pengaruh
pengeluaran modal, penelitian
dan pengembangan, transaksi
hubungan istimewa, dan
profitablitas mempunyai
pengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan.
a. Metode Pengujian:
Analisis Regresi
Berganda
b. Variabel: Research
and Development dan
Nilai Perusahaan
c. Populasi: Bursa Efek
Indonesia
d. Sampel: Perusahaan
Manufaktur
a. Variabel:
Pengeluaran Modal,
Transaksi Hubungan
Istimewa, dan
Profitabilitas
b. Tahun Data: Periode
2012
Bersambung pada halaman selanjutnya
28
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul
Penelitian
Penulis
(Tahun)
Hasil
Penelitian
Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
2. Product Market
Competition and
Corporate
Governance
Chou Julia, Ng
Lilian, Valeriy
Sibilkov, dan
Wang Qinghai
(2011)
Hasil menunjukkan, perusahaan
dengan low market power
cenderung memiliki struktur tata
kelola yang lemah. Sedangkan,
tata kelola yang berkualitas akan
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja jika tingkat persaingan
produk rendah. Secara
keseluruhan, product market
competition mempunyai dampak
yang substansial terhadap tata
kelola dan dapat menjadi
substitusinya.
a. Metode Pengujian:
Analisis Regresi
Berganda
b. Variabel: Product
Market Competition
a. Variabel: Corporate
Governance
b. Tahun Data: Periode
1990–2005
c. Populasi: Investor
Responsibility
Research Center,
COMPUSTAT
Industrial Annual
Life, dan CRSP
Monthly File
d. Sampel: NYSE,
AMEX, dan
NASDAQ
Bersambung pada halaman selanjutnya
29
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul
Penelitian
Penulis
(Tahun)
Hasil
Penelitian
Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
3. Pengaruh Product
Market Competition
terhadap Firm Value
melalui Executive
Intensive sebagai
Variabel Intervening
pada Perusahaan
Manufaktur
Nonmigas yang
Terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia
Sidupa Gherallzic
Patrickara dan
Devie
(2016)
Hasil menunjukkan, adanya
hubungan positif dan signifikan
di antara product market
competition dan firm value,
serta hubungan negatif dan
signifikan antara product market
competition dan firm value, dan
executive incentive terhadap firm
value. Namun variabel executive
incentive tidak memadai untuk
menjadi variabel penghubung
antara product market
competition terhadap firm value,
sebab hubungan langsung
product market competition
terhadap executive incentive
memberikan pengaruh yang
lebih besar dibandingkan
melalui executive incentive.
a. Metode Pengujian:
Analisis Regresi
Berganda
b. Variabel: Product
Market Competition
dan Nilai Perusahaan
c. Populasi: Bursa Efek
Indonesia
a. Variabel: Executive
Intensive
b. Tahun Data: Periode
2011–2015
c. Sampel: Perusahaan
Manufaktur
Nonmigas
Bersambung pada halaman selanjutnya
30
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul
Penelitian
Penulis
(Tahun)
Hasil
Penelitian
Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
4. Can Hedging Affect
Firm Value ? An Oil,
Gas, and Mining
Perspective
Costa J. Carlos L.
Da dan Singh
Jaspal
(2013)
Hasil menunjukkan, pengaruh
firm valuation tidak signifikan
jika diasosiasikan dengan
hedging. Dalam sektor-sektor
ini, para investor menggunakan
commodity price exposure untuk
melakukan hedging.
a. Metode Pengujian:
Analisis Regresi
Berganda
b. Variabel: Hedging
dan Nilai Perusahaan
a. Tahun Data: Periode
30 Desember 2005–
30 September 2013
b. Populasi: Toronto
Stock Exchange
c. Sampel: Perusahaan
Minyak, Gas, dan
Pertambangan
5. The Impact of
Hedging on Stock
Returns and Firm
Value: New Evidence
from Canadian Oil
and Gas Companies
Dan Chang, Gu
Hong, dan Xu
Kuan
(2005)
Hasil menunjukkan, hedging
berpengaruh positif (negatif)
terhadap stock returns ketika
harga minyak sedang meningkat
(menurun). Pada akhirnya,
hedging bersama dengan
profitability, leverage dan
reserves, berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
a. Metode Pengujian:
Analisis Regresi
Berganda
b. Variabel: Hedging
dan Nilai Perusahaan
a. Variabel: Stock
Returns
b. Tahun Data: Periode
2000–2002
c. Populasi: Universe of
the Canadian
Oil/Gas Exploration
and Production
Companies
d. Sampel: Perusahaan
Minyak dan Gas di
Kanada
Bersambung pada halaman selanjutnya
31
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul
Penelitian
Penulis
(Tahun)
Hasil
Penelitian
Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
6. Foreign Currency
Risk Hedging and
Firm Value in China
Luo Hang (Robin)
dan Wang Ruil
(2018)
Hasil menunjukkan, terdapat
pengaruh profitabilitas dan
kesempatan investasi pada
beberapa perusahaan. Hal ini
disebabkan adanya penggunaan
foreign currency derivatives
yang berpengaruh terhadap nilai
perusahaan ketika exchange rate
depriciate dan ekonomi sedang
berdentum (booming). Namun,
hubungan antara penggunaan
derivatives dan nilai perusahaan
akan sangat melemah selama
periode krisis. Selain itu, analisis
demonstrasi industri akan
memengaruhi berbagai jenis
industri.
a. Variabel: Hedging
dan Nilai Perusahaan
a. Metode Pengujian:
Analisis Regresi
Sederhana
b. Tahun Data: Periode
2000–2013
c. Populasi: Quarterly
Data di China Stock
Exchange
d. Sampel: Perusahaan
di Cina
Bersambung pada halaman selanjutnya
32
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul
Penelitian
Penulis
(Tahun)
Hasil
Penelitian
Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
7. Pengaruh Aset Tidak
Berwujud dan Biaya
Penelitian &
Pengembangan
terhadap Nilai Pasar
dan Kinerja
Keuangan Perusahaan
Trisnajuna Made
dan Sisdyani Eka
Ardhani
(2015)
Hasil menunjukkan, nilai aset
tidak berwujud dan biaya
penelitian & pengembangan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap terhadap
nilai pasar dan kinerja keuangan
perusahaan.
a. Metode Pengujian:
Analisis Regresi
Berganda
b. Variabel: Research
and Development
c. Populasi: Bursa Efek
Indonesia
d. Sampel: Perusahaan
Manufaktur
a. Variabel: Aset Tidak
Berwujud, Nilai
Pasar, dan Kinerja
Keuangan
Perusahaan
b. Tahun Data: Periode
2010–2013
Bersambung pada halaman selanjutnya
33
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul
Penelitian
Penulis
(Tahun)
Hasil
Penelitian
Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
8. The Effects of R&D
and Advertising on
Firm Value: An
Examination of
Manufacturing and
Nonmanufacturing
Firms
Ho Yew Kee, Keh
Hean Tat, dan Ong
Jin Mei
(2005)
Hasil menunjukkan, intensitas
investasi R&D berkontribusi
secara positif terhadap stock
market perfomence perusahaan
manufaktur dalam kurun satu
tahun namun tidak untuk
perusahaan non-manufaktur.
Peneliti juga menemukan bahwa
intensitas investasi dalam
periklanan berkontribusi positif
terhadap stock market
performance perusahaan
manufaktur dalam kurun satu
tahun. Dalam kurun waktu tiga
tahun, penelitian menunjukkan
adanya penghasilan lebih dari
investasi iklan. Interaksi R&D
dan intesitas iklan tidak
signifikan dalam menjelaskan
stock market performance
perusahaan, baik manufaktur
maupun non-manufaktur.
a. Metode Pengujian:
Analisis Regresi
Berganda
b. Variabel: Research
and Development dan
Nilai Perusahaan
c. Sampel: Perusahaan
Manufaktur
a. Variabel: Advertising
b. Tahun Data: 3 Tahun
c. Populasi: U.S.
Census Bureau
Classification
Criteria
d. Sampel: Perusahaan
Non–Manufaktur
Bersambung pada halaman selanjutnya
34
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul
Penelitian
Penulis
(Tahun)
Hasil
Penelitian
Metode Penelitian
Persamaan Perbedaan
9. Pengaruh Kegiatan
Marketing Terhadap
Profitabilitas dan
Nilai Perusahaan
Properti dan Real
Estate di BEI
Serenia Sonya dan
Hatane Saarce
Elsye
(2015)
Hasil menunjukkan, marketing
berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan.
a. Metode Pengujian:
Analisis Regresi
Berganda
b. Variabel: Marketing
dan Nilai Perusahaan
c. Populasi: Bursa Efek
Indonesia
a. Variabel:
Profitabilitas
b. Tahun Data: Periode
2008–2013
c. Sampel: Perusahaan
Bidang Properti dan
Real Estate
10. Pengaruh Aktivitas
Pemasaran Terhadap
Profitabilitas dan
Nilai Perusahaan
Pada Perusahaan
Makanan, Minuman,
dan Rokok
Mariana dan
Hatane Saarce
Elyse
(2015)
Hasil menunjukkan, marketing
expense berpengaruh signifikan
terhadap ROA, EPS dan MBVR.
Ukuran Perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap EPS, dan
MBVR. Umur Perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap
ROS, ROA, dan MBVR.
a. Metode Pengujian:
Analisis Regresi
Berganda
b. Variabel: Marketing
dan Nilai Perusahaan
c. Populasi: Bursa Efek
Indonesia
a. Variabel:
Profitabilitas
b. Tahun Data: Periode
2008–2013
c. Sampel: Perusahaan
Makanan, Minuman,
dan Rokok
35
C. Kerangka Pemikiran
Berikut adalah kerangka pemikiran dalam penelitian ini
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
36
D. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis
1. Pengaruh Product Market Competition terhadap Nilai Perusahaan
Pengaruh competition terhadap skema insentif dan nilai perusahaan
tidak hanya menarik perhatian para akademisi. Isu ini juga sangat relevan bagi
para pembuat kebijakan. Menurut Beiner, dkk. (2005: 3), sudah banyak para
pemerhati ekonomi yang menaruh perhatiannya pada perusahaan, terutama,
kebijakan dalam melindungi hak para pemegang saham dan para manajernya.
Namun, lingkungan bisnis yang dihadapi mensyaratkan beberapa pertimbangan
seperti: tingkat competition antar perusahaan, pembuatan dan penghapusan
kebijakan, serta keterbukaan ekonomi.
Dalam penelitian Ammann, dkk. (2013) menemukan adanya korelasi
signifikan antara corporate governance dan product market competition pada
low market competition terhadap nilai perusahaan. Begitu pun dengan
penelitian yang dilakukan oleh Shahbaz Sheikh (2018a), Ia membuktikan
bahwa variabel product market competition dapat memengaruhi corporate
social responsbility (CSR) terhadap nilai perusahaan. Shahbaz Sheikh (2018b),
product market competition merupakan variabel yang memberikan motivasi
kepada para CEO untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Selain itu, Filson (2002) menemukan adanya korelasi signifikan antara
product market competition dan nilai perusahaan, semakin ketatnya tingkat
persaingan pada suatu produk di pasar maka akan dapat mengurangi nilai
perusahaan. Rakestraw (2015) menegaskan bahwa terdapat hubungan negatif
37
antara product market competition terhadap nilai perusahaan. Namun di sisi
lain, Beiner, dkk. (2005) menyatakan, product market competition tidak dapat
memengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan di Swiss yang diukur dengan
Tobin’s Q. Singla dan Singh (2019) juga menegaskan bahwa variabel product
market competition tidak berpengaruh dalam memoderasi efektifitas board
monitoring di India terhadap firm performance/value. Berdasarkan penjelasan
tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H1: Product Market Competition berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
2. Pengaruh Hedging terhadap Nilai Perusahaan
Teori shareholder value maximization menyatakan, perusahaan
menjalankan aktivitas hedging untuk mengurangi berbagai pengeluaran yang
disebabkan tingginya volatilitas arus kas (Luo dan Wang, 2018: 8). Perusahaan
akan mendapatkan banyak manfaat melalui pengurangan volatilitas arus kas,
terutama terhadap struktur pajak atau ketersediaan biaya financial distress.
Dalam progressive taxation system, hedging bisa digunakan untuk mengurangi
pembayaran pajak, meningkatkan laba setelah pajak perusahaan, kemudian
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Júnior dan Laham, 2016: 2).
Beberapa studi empiris menyatakan bahwa hedging menjadi salah satu
faktor pendukung nilai perusahaan. Júnior dan Laham (2016), aktivitas hedging
signifikan positif terhadap nilai perusahaan pada beberapa perusahaan nirlaba
yang terdaftar di São Paulo Stock Exchange Brazil pada tahun 1996–2005. Luo
38
dan Wang (2018) menemukan penggunaan foreign currency derivatives pada
perusahaan-perusahaan di Cina bersignifikan positif ketika exchange rate
depreciates dan ekonomi dalam keadaan baik. Selain itu, Dan Chang, dkk.
(2005) membuktikan, hedging secara signifikan negatif terhadap nilai
perusahaan ketika harga minyak pada The Big Canadian Oil and Gas Firms
mengalami penurunan. Gilje dan Tailard (2016) melaporkan adanya hubungan
signifikan negatif terkait kebijakan hedging, probabilitas penurunan financial
distress dan underinvestment risk disebabkan oleh pengaruh hedging terhadap
nilai perusahaan.
Namun di sisi lain, Costa dan Singh (2013) membuktikan bahwa
hubungan antara variabel hedging dan firm value tidak dapat memengaruhi nilai
perusahaan terkhusus pada perusahaan Minyak, Gas, dan Pertambangan yang
terdaftar di Toronto Stock Exchange. Penelitian Ayturk, dkk. (2016) juga
menegaskan, corporate derivatives yang diukur dengan financial derivatives
tidak memengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan non-finansial di Turki.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H2: Hedging berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
3. Pengaruh Research and Development terhadap Nilai Perusahaan
Kegiatan penelitian dan pengembangan (research and
development/R&D) merupakan kegiatan yang berperan dalam sebuah inovasi
dan memiliki kepentingan komersial dalam kaitannya dengan riset ilmiah murni
39
dan perkembangan aplikatif di bidang teknologi (Kurniawan dan Mertha, 2016:
726). Berdasarkan teori berbasis sumber daya, sebuah perusahaan
dipersepsikan sebagai kumpulan dari aset yang berasal dari aset berwujud
maupun aset tidak berwujud (Firer dan Williams, 2003: 349). Kesuksesan
investasi research and development menghasilkan sebuah inovasi produk dan
jasa terbaru yang memungkinkan adanya perbedaan antara satu perusahaan
dengan yang lainnya (Ho Yew, dkk., 2005: 4). Dengan demkian, banyak studi
sudah mendokumentasikan hubungan positif antara investasi research and
development dan nilai perusahaan.
Lubis, dkk. (2013), Trisnajuna dan Sisyani (2015), serta Kurniawan dan
Mertha (2016) menemukan adanya pengaruh signifikan dari research and
development pada nilai perusahaan. Selain itu, Gupta, dkk. (2017), intensitas
research and development berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
terutama bagi perusahaan dengan tingkat low competitive.
Namun di sisi lain, Murhadi (2008) membuktikan bahwa capital
expenditure of intangible asset yang diukur melalui proksi research and
development cost ternyata tidak memengaruhi tingkat kemampulabaan dan nilai
perusahaan. Penelitian Usman, dkk. (2017) menegaskan, variabel research and
development investment tidak memengaruhi nilai perusahaan pada negara-
negara G-7 dalam melakukan kegiatan research and development. Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H3: Research and Development berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
40
4. Pengaruh Marketing terhadap Nilai Perusahaan
Marketing adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan perusahaan
dan sebagai pertimbangan penting bagi semua bisnis sebab pemasaran adalah
fungsi bisnis utama yang dapat menarik pelanggan serta menciptakan
keuntungan bagi perusahaan. Bagi para pemilik usaha, sangatlah penting untuk
memahami cara mengelola beban ini guna memberikan keuntungan bagi
perusahaan secara berkesinambungan. Marketing itu sendiri dapat berupa:
iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat (sosialisasi), atau penjualan
langsung. Efektifitas dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran tersebut akan
menjadi signal positif yang menandakan bahwa perusahaan siap untuk bersaing
di pasar persaingan yang ketat (Kombih dan Suhardianto, 2017: 284).
Mariana dan Hatane (2015) serta Serenia dan Hatane (2015)
menyatakan bahwa marketing expense signifikan positif terhadap nilai
perusahaan dengan proksi Earning per Share (EPS) dan Market to Book Value
Ratio (MBVR). Ryoo, dkk. (2015) membuktikan, adanya pengaruh signifikan
positif antara marketing dengan keputusan kinerja yang berpengaruh pada nilai
perusahaan. Marketing activities akan mempermudah proses keputusan kinerja
ketika didukung oleh peningkatan institutional ownership. Selain itu, peneliti
Mahendru dan De Kaylan (2014) juga membuktikan, pengaruh advertising
expense yang merupakan bagian dari marketing activities bersignifikan negatif
terhadap nilai perusahaan di era atau periode saat ini. Woodroof (2019)
41
menegaskan bahwa pengumuman cause-related campaign berpengaruh
signifikan negatif terhadap shareholder value/firm value.
Namun di sisi lain, hasil penelitian yang dilakukan oleh Ho Yew, dkk.
(2005) membuktikan bahwa interaksi antara R&D dan advertising yang
merupakan bagian dari marketing activities tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dalam kurun waktu jangka panjang (3 tahun). Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H4: Marketing berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel adalah bagian atau
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, peneliti akan mengambil sampel dari
populasi itu (Sugiyono, 2017: 136–137).
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel dilakukan dengan
menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik purposive sampling
yaitu, metode pemilihan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu dengan tujuan agar
sampel yang digunakan dapat merepresentasikan penelitian yang dilakukan (Ibid.,
144). Kriteria sampel yang ditetapkan oleh peneliti yaitu:
1. Penelitian akan dilakukan pada perusahaan manufakur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2016–2018.
2. Perusahaan manufaktur yang memiliki data laporan tahunan atau keuangan
lengkap untuk periode 2016–2018.
43
3. Perusahaan manufaktur yang mengalami profit (keuntungan) selama
periode 2016–2018.
4. Perusahaan manufaktur yang memiliki data harga saham di Bursa Efek
Indonesia.
B. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder dapat berasal dari buku, jurnal akademik dan profesional, laporan, tesis,
conference proceedings, manuskrip yang tidak dipublikasi, dan website resmi. Data
tersebut memiliki nilai sebab memberikan informasi yang terjadi atau nyata terkait
dengan pasar, industri, atau perusahaan (Sekaran dan Bougie, 2016: 54). Data
sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan dan harga saham
atas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun
2016–2018.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Studi Kepustakaan, data diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti seperti: buku, jurnal, internet, tesis. disertasi,
dan media lain yang menunjang penelitian ini.
44
2. Studi Lapangan, data yang diperoleh oleh peneliti berupa data sekunder
laporan tahunan atau keuangan dan harga saham perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016–2018.
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini mengasumsikan hubungan langsung antara product market
competition, hedging, research and development, dan marketing dengan nilai
perusahaan yang menggunakan proksi pengukuran Tobin’s Q. Metode analisis
penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif dengan cara
mengkuantifikasi data-data penelitian hingga menghasilkan informasi yang
dibutuhkan dalam analisis.
Analisis yang digunakan untuk mengukur penelitian ini adalah analisis
regresi berganda. Analisis tersebut digunakan untuk meramalkan keadaan (naik
turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
prediktor (Sugiyono 2017: 305). Penulis menggunakan program SPSS 25 for
windows untuk menganalisis data.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statitistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Ibid., 233).
45
2. Data Screening
Sebelum melakukan uji statistik, tahap pertama yang harus
dilakukan adalah screening terhadap data yang akan diolah. Salah satu
asumsi penggunaan statistik parametrik adalah asumsi multivariet
normality. Multivariet Normality merupakan asumsi mengenai setiap
variabel dan semua kombinasi linear dari variabel terdistribusi normal
(Ghozali, 2018: 27).
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendapatkan hasil yang valid dari analisis regresi berganda,
sebaiknya dilakukan uji asumsi klasik sebelum dilakukan pengujian
hipotesis. Salah satu syarat yang menjadi dasar penggunaan model regresi
berganda adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian
tidak bias. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik terdiri atas: uji normalitas,
multikoliniearitas, uji autokorelasi, uji heterokodastisitas, dan uji
normalitas (Ibid.,105).
a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi,
variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik, model yang
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada uji ini,
metode One Sample Kolmogorov-Smirnov Test digunakan untuk
46
menguji normalitas data, dengan hipotesis sebagai berikut (Ibid.,
161):
Ho: Data terdistibusi normal
Ha: Data terdistribusi tidak normal
Jika sigma > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima
Jika sigma < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak
Peneliti juga melakukan uji analisis grafik untuk melihat
grafik histogram dan grafik Normal Probability Plot dari distribusi
nilai residualnya. Namun dengan melihat output grafik histogram
dapat menyesatkan, dikarenakan penggunaan sampel yang kecil
(Sugiyono, 2017: 296). Berikut kriteria uji analisis grafik:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya, menunjukkan
pola distribusi normal.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya,
menunjukkan pola distribusi tidak normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi dideteksi terjadi korelasi antar variabel bebas. Model regresi
yang baik adalah ketika variabel independen tidak saling
berkorelasi, jika saling berkorelasi maka variabel independennya
47
tidak ortogonal. Uji ini juga bertujuan untuk mengukur keeratan
hubungan antar variabel bebas melalui besaran koefisien korelasi
(Ghozali, Op.Cit., 107).
Metode ini melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance
Inflation Factor) dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika nilai Tolerance > 0,10 maka tidak terjadi
Multikolonieritas, dan sebaliknya.
2) Jika nilai VIF < 10,00 maka tidak terjadi Multikolonieritas,
dan sebaliknya (Ibid., 108).
c. Uji Autokorelasi
Uji yang berujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi liniear memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (tahun sebelumnya).
Autokorelasi muncul sebab adanya keterkaitan antara observasi
yang dilakukan dalam rentetan waktu. Hal ini sering ditemukan
pada data runtut waktu atau time series, karena adanya gangguan
pada individu atau kelompok cenderung memengaruhi individu atau
kelompok pada periode berikutnya. Untuk menguji autokorelasi
pada data, peneliti menggunakan metode Durbin Watson (DW),
dengan kriteria sebagai berikut (Ibid., 111).
48
Tabel 3.1.
Kriteria Uji Durbin Watson
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl
Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada keputusan d1˂d<du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4-dl<d<4
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada korelasi negatif Tidak ada keputusan 4-du<d<4-dl
Tidak ada autokorelasi positif
dan negatif
Tidak ditolak du<d<4-du
(Ibid., 112).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaaan variance dari residual pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance residual dari suatu observasi ke observasi
lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas, jika berbeda maka
heteroskedastisitas. Untuk menguji ada atau tidaknya
heteroskesdatisitas, peneliti menggunakan grafik plot antara nilai
prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID)
melalui program SPSS. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada atau tidaknya pola
tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED (Ibid.,
137). Berikut adalah pengambilan keputusan dalam analisis grafik
scatter plot:
Bersambung pada halaman selanjutnya
49
1) Jika ada pola tertentu seperti: titik-titik membentuk suatu
pola yang teratur, bergelombang, melebar, kemudian
menyempit maka mengindikasikan terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik tersebut
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model
persamaan regresi berganda. Model ini digunakan oleh peneliti, bila peneliti
bermaksud meramalkan keadaan (naik turunnya) variabel dependen
(kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor
dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya) (Sugiyono, 2017: 305). Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji koefisien determinasi, uji
signifikansi simultan/uji signifikansi keseluruhan dari regresi sampel (F-
test), dan uji signifikan parameter individual (t-test) (Ghozali, Op.Cit., 97–
98).
Uji koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nilai nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil, berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
50
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu, berarti
variabel-variabel indepenen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ibid., 97).
Uji signifikansi simultan (F-test) digunakan untuk mengetahui
apakah variabel independen secara simultan/bersama-sama memengaruhi
variabel dependen (Ibid., 98). Uji signifikansi parameter individual (t-test)
digunakan untuk mengetahui pengaruh setiap variabel independen secara
individual terhadap variabel dependen (Ibid., 98–99). Dalam penelitian ini,
dasar pengambilan kesimpulan pada uji simultan (F-test), apabila F hitung
> F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan tingkat siginifikansinya
yaitu jika nilai probabilitas < α. Sedangkan dasar pengambilan kesimpulan
pada uji signifikan parameter individual (t-test), apabila t hitung > t tabel
maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan tingkat signifikansinya yaitu jika
nilai probabilitas < α = 5% (Ibid., 179–180).
Selain itu, dalam penelitian ini variabel independen yaitu product
market competition, hedging, research and development, dan marketing.
Sedangkan variabel dependen adalah nilai perusahaan. Model penelitian
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
51
TOBIN = α + ɮ 1 PCM + ɮ 2 FCD + ɮ 3 RND + ɮ 4 MKT + e
Keterangan:
TOBIN: Nilai Perusahaan
α: Konstanta
ɮ: Koefisien Regresi
PCM: Price Cost-Margin
FCD: Foreign Currency Derivative
RND: Research and Development Cost
MKT: Marketing
e: Error
E. Definisi Operasional Variabel
Operasionalisasi variabel memaparkan terkait definisi dari setiap variabel
dan cara pengukuran yang digunakan pada variabel tersebut. Penelitian ini
menggunakan 5 variabel, yang terdiri atas 4 variabel terikat (independen) dan 1
bebas (dependen).
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang memengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,
Op.Cit., 68). Variabel independen dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Product Market Competition (X1)
Chou, dkk. (2011: 118) menggunakan Price-cost Margin
(PCM) untuk mengukur Product Market Competition. Pengukuran
52
ini didasarkan pada gagasan Lerner-index. Indeks ini secara luas
diperoleh dari literatur ekonomi guna mengukur kemampuan
perusahaan melalui price power. Sebuah perusahaan yang hanya
memiliki sedikit bahkan tidak memiliki price akan tetap
menghadapi persaingan ketat dari product market dan berjuang
untuk menghindari kebangkrutan. Product Market Competition
dapat diukur dengan menggunakan formula Price Cost-Margin
yang diadopsi dari penelitian Chou, dkk. (2011).
𝐏𝐂𝐌 =𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡𝑖𝑡
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑖𝑡
b. Hedging (X2)
Penggunaan dan besarnya posisi foreign currency
derivatives diukur melalui DERIVATIVES. DERIVATIVES
merupakan variabel dummy dengan persamaan, jika perusahaan
menggunakan DERIVATIVES maka akan diberi nilai 1 dan
sebaliknya 0 (Bartram, dkk., 2006; Allayannis, 2012 dalam Luo dan
Wang 2018: 13). Triki (2005) dalam Luo dan Wang (2018: 13)
menyimpulkan 3 pendekatan untuk mengidentifikasi hedgers,
dengan nama, the survey approach, the keyword approach, dan the
private data approach.
53
Pada penelitian ini, penulis menggunakan the keyword
search approach untuk memperoleh data DERIVATIVES melalui
pencarian kata secara manual seperti: foreign exchange forwards,
foreign exchange futures, currency options, currency swaps, dan
non-delivarable forwards (NDFs) yang terdapat pada sampel
laporan tahunan milik perusahaan. Jika laporan keuangan tahunan
sebuah perusahaan melaporkan adanya penggunaan: foreign
currency derivatives untuk hedging/mengatur exchange rate risk,
mengungkapkan fair value/normal value of the derivatives, dan
mengakui keuntungan atau kerugian dari penggunaan derivatives
sebagai beban keuangan atau pendapatan investasi yang relevan
dengan item-item laporan laba rugi. Maka, perusahaan didefinisikan
sebagai sebuah hedger walaupun bukan dalam posisi jangka
panjang atau pendek di akhir periode keuangan (Ibid.).
c. Research and Development (X3)
Research and Development secara keseluruhan menjadi
luas, termasuk mendukung bisnis yang sudah ada, membantu
peluncuran bisnis baru, mengembangkan produk baru, memperbaiki
kualitas produk, meningkatkan efisiensi produksi, serta
memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologi perusahaan
(Lubis, dkk., 2013: 8).
54
Research and development merupakan variabel independen
yang dapat diukur dengan menggunakan Dummy Research and
Development Cost. Jika perusahaan menyajikan research and
development cost dalam laporan keuangannya, maka skornya adalah
1. Jika tidak, maka skornya adalah 0 (Trisnajuna dan Sisdyani, 2015:
902).
d. Marketing (X4)
Beberapa penelitian yang menggunakan marketing sebagai
variabel independen, dinyatakan dalam bentuk ratio. Mahendru dan
K. De (2014) dan Kim & Jaewoo (2013) menyatakan bahwa dalam
menghitung marketing di dalam sebuah penelitian yang
menggunakan model regresi berganda, dapat menggunakan
logaritma dari nilai buku marketing tersebut. Penggunaan logaritma
marketing berguna untuk menormalkan distribusi error term dalam
persamaan regresi yang digunakan penelitian ini selain untuk
memperkecil standar deviasi (Kombih dan Suhardianto, 2017: 287).
Formula Marketing Activities yang diadopsi dari penelitian Kombih
dan Suhardianto (2017) adalah sebagai berikut:
𝐌𝐊𝐓 = LOG (Nilai Buku 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒)
Keterangan:
MKT: Marketing
55
2. Variabel Dependen
Nilai Perusahaan (Y)
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan,
yang sering dikaitkan dengan harga saham. Memaksimalkan nilai
perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, sebab dengan
memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham yang juga merupakan tujuan utama
perusahaan. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi
(Kombih dan Suhardianto, 2017: 288).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan
(Firm Value) yang diukur menggunakan rasio Tobin’s Q. Rasio ini
menandakan bahwa perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe investor
saja karena sumber pembiayaan operasional perusahaan bukan hanya dari
investor saham saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur
(Ibid.). Formula Tobin’s Q diadopsi dari Kurniawan dan Mertha (2016:
732):
𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛′𝑠 Q =(MVS + 𝐷𝑒𝑏𝑡)
Total Aset
Keterangan:
a. MVS: Market Value of All Outstanding Shares (Jumlah Saham yang
Beredar x Harga Saham)
b. Debt: Besarnya nilai pasar hutang
Debt = (AVCL – AVCA) + AVLTD
56
1) AVCL: Accounting Value of the Firm’s Current Liabilities (Short
Term Debt + Taxes Payable).
2) AVCA: Accounting Value of the Firm’s Current Asset (Total Aset
Lancar)
3) AVLTD: Accounting Value of the Firm’s Long Term Debt (Total
Hutang Jangka Panjang).
57
Tabel 3.2.
Pengukuran Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel Pengukuran Skala
1. Product Market
Competition
(Chou, dkk., 2011)
𝐏𝐂𝐌 =𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡𝑖𝑡
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑖𝑡
Rasio
2. Hedging
(Luo dan Wang,
2018)
Jika perusahaan menyajikan
DERIVATIVES (Foreign Currency
Derivative) dalam laporan tahunnya,
maka skornya adalah 1. Jika tidak, maka
skornya adalah 0.
Nominal
3. Research and
Development
(Trisnajuna dan
Sisdyani, 2015)
Jika perusahaan menyajikan research
and development cost dalam laporan
keuangannya, maka skornya adalah 1.
Jika tidak, maka skornya adalah 0.
Nominal
4. Marketing
(Kombih dan
Suhardianto, 2017)
MKT = Log (Nilai Buku Marketing
Expense)
Rasio
5. Nilai Perusahaan
(Kurniawan dan
Mertha, 2016)
𝑻𝒐𝒃𝒊𝒏′𝒔 𝐐 =(MVS + 𝐷𝑒𝑏𝑡)
Total Aset
Rasio
58
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Gambaran umum objek penelitian menyajikan prosedur pemilihan sampel
dan populasi penelitian. Dalam penelitian ini metode penentuan sampel
menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik purposive sampling
yaitu, metode pemilihan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu dengan tujuan agar
sampel yang digunakan dapat merepresentasikan penelitian yang dilakukan
(Sugiyono, 2017: 144).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan sampel tahun data 2016–2018. Adapun
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari
laporan tahunan atau keuangan periode 2016–2018 dan harga saham yang diakses
melalui website resmi Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah sebanyak 168 perusahaan. Sebanyak
67 laporan tahunan atau keuangan perusahaan tidak tersedia secara lengkap di
website Bursa Efek Indonesia (BEI), di sisi lain sebanyak 35 perusahaan
manufaktur tidak selalu mengalami profit (untung) selama periode 2016–2018.
59
Sebanyak 1 perusahaan manufaktur tidak memiliki data harga saham di Bursa Efek
Indonesia.
Ringkasan pemilihan sampel penelitian disajikan pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1.
Rincian Perolehan Sampel Penelitian
No Kriteria Jumlah
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2016–2018.
168
2. Perusahaan manufaktur yang laporan tahunan atau
keuangannya tidak tersedia secara lengkap (periode 2016–
2018) di website Bursa Efek Indonesia.
(67)
3. Perusahaan manufaktur yang tidak selalu mengalami profit
(untung) selama periode 2016–2018.
(35)
4. Perusahaan manufaktur yang harga sahamnya tidak tersedia
di website Bursa Efek Indonesia.
(1)
5. Jumlah perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria. 65
Tahun Penelitian. 3
Total sampel data selama tiga tahun yakni, 2016–2018. 195
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2016–2018
yang sesuai dengan kriteria penelitian adalah sebanyak 65 perusahaan. Sehingga
total sampel data penelitian selama tahun 2016–2018 sebanyak 195.
B. Temuan Hasil Penelitian
Metode pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
memakai statistik deskriptif, asumsi klasik, dan regresi linier berganda. Tujuan
penelitian ini untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel
60
independen Product Market Competition, Hedging, Research and Development,
dan Marketing terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2018: 19). Berikut tabel 4.2 merupakan hasil analisis
deskriptif untuk variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.2.
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PCM 195 0,00 0,73 0,0824 0,08232
FCD 195 0 1 0,51 0,501
RND 195 0 1 0,22 0,412
MKT 195 5,60 12,69 9,8510 1,87748
TOBIN 195 -0,13 35.818,62 1.453,2850 4.738,37697
Valid N
(listwise)
195
Sumber: Output SPSS yang diolah.
a. Variabel Independen
1) Product Market Competition
Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai
perusahaan dengan jumlah sampel (N) 195 memiliki nilai
minimum sebesar 0,00 yang diperoleh dari perusahaan Indo-
61
Rama Synthetics pada tahun 2017, sedangkan nilai
maksimumnya sebesar 0,73 diperoleh dari perusahaan Indo
Kordsa pada tahun 2018. Nilai rata-rata (mean) 0,0824 serta
memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,08232.
2) Hedging
Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai
perusahaan dengan jumlah sampel (N) 195 memiliki nilai
minimum sebesar 0 dan untuk nilai maksimumnya sebesar 1
dengan nilai rata-rata 0,51 serta memiliki nilai standar deviasi
sebesar 0,501.
3) Research and Development
Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai
perusahaan dengan jumlah sampel (N) 195 memiliki nilai
minimum sebesar 0 dan untuk nilai maksimumnya sebesar 1
dengan nilai rata-rata 0,22 serta memiliki nilai standar deviasi
sebesar 0,412.
4) Marketing
Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai
perusahaan dengan jumlah sampel (N) 195 memiliki nilai
minimum sebesar 5,60 diperoleh dari perusahaan Sat
Nusapersada pada tahun 2018, sedangkan nilai maksimumnya
62
sebesar 12,69 diperoleh dari perusahaan Gudang Garam pada
tahun 2018. Nilai rata-rata (mean) 9,8510 serta memiliki nilai
standar deviasi sebesar 1,87748.
b. Variabel Dependen (Nilai Perusahaan)
Hasil uji statistik pada tabel 4.2 menunjukan bahwa nilai
perusahaan dengan jumlah sampel (N) 195 memiliki nilai minimum
sebesar -0,13 diperoleh dari perusahaan Duta Pertiwi Nusantara
pada tahun 2018, sedangkan nilai maksimumnya sebesar 35.818,62
diperoleh dari perusahaan Chandra Asri Petrochemical pada tahun
2017. Nilai rata-rata (mean) 1.453,2850 serta memiliki nilai standar
deviasi sebesar 4.738,37697.
2. Uji Asumsi Klasik
Proses pengolahan data untuk uji asumsi klasik dilakukan dengan
beberapa proses transform data. Kedua proses tersebut mengubah beberapa
istilah atau penyebutan untuk setiap jenis pengukuran pada seluruh variabel
guna menyesuaikan dengan proses pengolahan data (Ibid., 34).
a. Hasil Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi,
variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik, model yang
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada uji ini,
63
metode One Sample Kolmogorov Smirnov Test digunakan untuk
menguji normalitas data (Ibid., 161).
Dalam melakukan analisis grafik normal probability plot
dan histogram, kita melihat penyebaran titik data pada sumbu
diagonal pada normal probability plot dan pada garis kurva pada
histogram. Jika titik data menyebar di sekitar garis diagonal dan
kurva serta mengikuti arah garis diagonal dan kurva, maka
menunjukan pola data yang terdistribusi normal. Berikut ini
merupakan grafik histogram dari hasil pengujian menggunakan
SPSS (Sugiyono, 2017: 296).
Gambar 4.1.
Hasil Uji Normalitas dengan Histogram Normal
Sumber: Output SPSS yang diolah.
64
Pada gambar 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa grafik
histogram mengambarkan bentuk simestris, yang artinya tidak
melenceng ke kanan atau ke kiri (Ghozali, 2018: 161). Berdasarkan
grafik histogram di atas, dapat disimpulkan bahwa data yang
terdapat dalam penelitian ini terdistribusi normal. Selain grafik
histogram, berikut ini grafik normal plot dari hasil pengujian
menggunakan SPSS.
Gambar 4.2.
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal Plot
Sumber: Output SPSS yang diolah.
Pada gambar 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik
menyebar dan berhimpit di sekitar garis diagonal. Berdasarkan
65
grafik normal P-Plot di atas memberikan hasil atau pola distirbusi
data yang normal. Selain itu, uji normalitas data dapat dilakukan
melalui uji statistik yaitu uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Uji
ini dilakukan untuk melengkapi uji grafik histogram dan grafik
normal P-Plot, serta untuk memberikan keyakinan lebih (Ibid.).
Berikut tabel 4.3 menunjukkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 4.3.
Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test
Unstandarized
Residual
N 195
Normal
Parametersa.b
Mean 0,0000000
Std. Deviation 3,09822983
Most Extreme
Differences
Absolute 0,051
Positive 0,029
Negative -0,051
Test Statistics 0,051
Asymp. Sig. (2-
tailed)
0,200c,d
Monte Carlo
Sig. (2-tailed)
Sig. 0,672e
95% Confident
Interval
Lower Bound 0,606
Upper Bound 0,738
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors significance correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
e. Based on 195 sampled tables with starting seed 2000000.
Sumber: Output SPSS yang diolah.
66
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, pada hasil uji Kolmogorov-
Smirnov diketahui Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200. Nilai
tersebut lebih besar dari nilai signifikannya yaitu 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal atau
Ha ditolak dan Ho diterima (Ibid.).
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi dideteksi terjadi korelasi antar variabel bebas. Salah satu
asumsi dalam metode kuadrat terkecil adalah tidak adanya
hubungan linear antara variabel independen. Metode yang
digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas dalam penelitian ini
adalah Tolerance – Variance Inflactor Factor (VIF).
Multikolinearitas terjadi apabila nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10.
Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat dikatakan tidak
terjadi multikolinearitas antar variabel independen (Ibid., 107–108).
Berikut tabel 4.4 merupakan hasil uji multikolinearitas.
Tabel 4.4.
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1. (Constant)
ABS_PCM 0,984 1,017
ABS_FCD 0,620 1,612
Bersambung pada halaman selanjutnya
67
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
ABS_RND 0,792 1,263
ABS_MKT 0,690 1,449
a. Dependent Variable: LN_TOBIN.
Sumber: Output SPSS yang diolah.
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji multikolinearitas
menunjukkan bahwa nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Maka dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling
berkolerasi atau dapat dikatakan tidak terjadi gejala
multikolinearitas antar variabel (Ibid., 108).
c. Hasil Uji Autokorelasi
Uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linier memiliki korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (tahun sebelumnya).
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Pada penelitian ini, gejala autokorelasi dideteksi dengan
menggunakan uji Durbin-Watson lewat SPSS (Ibid., 111–112).
Berikut tabel 4.5 merupakan hasil uji autokorelasi untuk variabel
yang digunakan dalam penelitian ini.
68
Tabel 4.5.
Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 0,616a 0,379 0,366 3,13067 1,828
a. Predictors: (Constant), ABS_MKT, ABS_PCM, ABS_RND,
ABS_FCD.
a. Dependent Variable: LN_TOBIN.
Sumber: Output SPSS yang diolah.
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai uji
Durbin-Watson sebesar 1,828. Dari hasil tersebut, dibandingkan
dengan nilai tabel signifikansi sebesar 5%, jumlah sampel 195
(n=195), dan jumlah variabel independen sebanyak 4 (k=4). Suatu
model dapat dikatakan bebas dari autokorelasi jika nilai DW masuk
di dalam kriteria du < dw < 4–du (Ibid., 111).
Bedasarkan tabel Durbin-Watson, nilai DU sebesar 1,8064
dan nilai (4-DU) sebesar 2,1936. Sehingga kita simpulkan nilai DW
sebesar 1,828 termasuk ke dalam kriteria bebas autokorelasi.
d. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaaan variance dari residual pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance residual dari suatu observasi ke observasi
69
lainnya tetap maka terjadi homokedastisitas, jika berbeda maka
heteroskedastisitas (Ibid., 137).
Untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedasitas, peneliti
menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen
(ZPRED) dengan residualnya (SRESID) melalui program SPSS.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilihat dengan ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatter
plot antara SRESID dan ZPRED (Ibid.). Berikut gambar 4.3
merupakan hasil uji heteroskedastisitas untuk variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
Gambar 4.3.
Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Grafik Scatterplot
Sumber: Output SPSS yang diolah.
70
Berdasarkan gambar 4.3 di atas, hasil uji heterokedastisitas
dengan grafik scatterplot dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang
jelas pada gambar, selain itu titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada model
regresi ini tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ibid.).
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model
persamaan regresi berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji
koefisien determinasi (R2), uji simultan/signifikansi keseluruhan dari
regresi sampel (F-test), dan uji signifkan parameter individual (t-test) (Ibid.,
95).
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Besarnya kontribusi variabel independen (product market
competition, hedging, research and development, dan marketing)
dalam menjelaskan nilai perusahaan dapat dilihat dari nilai koefisien
determinasi (R2) (Ibid., 97). Hasil uji koefisien determinasi (R2)
dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
71
Tabel 4.6.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 0,616a 0,379 0,366 3,13067
b. Predictors: (Constant), ABS_MKT, ABS_PCM, ABS_RND,
ABS_FCD.
b. Dependent Variable: LN_TOBIN.
Sumber: Output SPSS yang diolah.
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted
R2 diperoleh sebesar 0,366. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai
perusahaan manufaktur yang terdapat di BEI dapat dijelaskan oleh
variabel bebasnya yakni: product market competition, hedging,
research and develompent, dan marketing yang diharapkan sebesar
36,60%. Sisanya 63,40% ditentukan oleh variabel lain yang tidak
dianalisis dalam penelitian ini seperti: Transaksi Pihak Hubungan
Istimewa, Profitabilitas (Lubis, dkk., 2013), dan lainnya (Ghozali,
2018: 101).
b. Hasil Uji Signifikansi Keseluruhan dari Regresi Sampel (F-test)
Uji signifikansi keseluruhan dari regresi sampel (F-test)
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
simultan memengaruhi variabel dependen (Ibid., 179). Berikut tabel
72
4.7 merupakan hasil uji simultan (F-test) untuk variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.7.
Hasil Uji F-test
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1 Regression 1135,782 4 283,945 28,971 0,000b
Residual 1862,211 190 9,801
Total 2997,993 194
a. Dependent Variabel: LN_TOBIN.
b. Predictors: (Constant), ABS_MKT, ABS_PCM, ABS_RND, ABS_FCD
Sumber: Output SPSS yang diolah.
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa nilai F
hitung sebesar 28,971 dengan nilai sig sebesar 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai signifikansi < alpha (α = 0,05) (Ibid., 98).
Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara
simultan antara product market competition, hedging, research and
development, dan marketing terhadap nilai perusahaan (Ibid., 101).
c. Uji Signifkan Parameter Individual (t-test)
Uji signifkan parameter individual (t-test) digunakan untuk
mengetahui pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel
dependen. Dasar pengambilan kesimpulan pada uji parsial (t-test)
dalam penelitian ini adalah bila tingkat signifikansinya < α = 5%.,
73
maka Ho ditolak dan Ha diterima (Ibid., 98– 99). Berikut tabel 4.8
merupakan hasil uji parsial (t-test) untuk variabel yang digunakan
dalam penelitian ini.
Tabel 4.8.
Hasil Uji t-test
Coefficientsa
Model Unstandarized
B
Coefficients
Std. Error
Standarized
Coefficients
Beta
T Sig.
1 (Constant) 10,151 1,331 7,628 0,000
ABS_PCM 14,400 2,753 0,302 5,230 0,000
ABS_FCD -1,577 0,569 -0,201 -2,771 0,006
ABS_RND 1,593 0,613 0,167 2,598 0,10
ABS_MKT -0,963 0,144 -0,460 -6,683 0,000
a. Dependent Variable: LN_TOBIN.
Sumber: Output SPSS yang diolah.
Berdasarkan hasil pada tabel 4.8 maka dapat disimpulkan
persamaan regresi berganda sebagai berikut:
LN_TOBINit = 10,151 + 14,400 ABS_PCMit – 1,577 ABS_FCDit +
1,593 ABS_RNDit – 0,963 ABS_MKTit
Dari model di atas dapat dilihat bahwa nilai konstanta
sebesar 10,151 yang berarti: dengan adanya penambahan pada
product market competition, hedging, research and development,
dan marketing, maka nilai perusahaan manufaktur (NP) akan
meningkat sebesar 10,151 pada tahun 2016–2018 (Ibid., 102).
74
Nilai koefisien ABS_PCM adalah sebesar 14,400
menunjukkan hasil positif, yang berarti setiap kenaikan atau
penambahan 1% product market competition pada perusahaan
manufaktur akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 14,400 kali
pada periode 2016–2018 dengan asumsi variabel lain dalam
persamaan regresi tetap. Nilai koefisien ABS_FCD adalah sebesar
-1,577 menunjukkan hasil negatif, yang berarti setiap kenaikan atau
penambahan 1% hedging pada perusahaan manufaktur akan
menurunkan nilai perusahaan sebesar -1,577 kali pada periode
2016–2018 dengan asumsi variabel lain dalam persamaan regresi
tetap (Ibid., 101–103).
Nilai koefisien ABS_RND adalah sebesar 1,593
menunjukkan hasil positif, yang berarti setiap kenaikan atau
penambahan 1% research and developement pada perusahaan
manufaktur akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 1,593 kali
pada periode 2016–2018 dengan asumsi variabel lain dalam
persamaan regresi tetap. Nilai koefisien ABS_MKT adalah sebesar
-0,963 menunjukkan hasil negatif, yang berarti setiap kenaikan atau
penambahan 1% marketing pada perusahaan manufaktur akan
menurunkan nilai perusahaan sebesar -0,963 kali pada periode
2016–2018 dengan asumsi variabel lain dalam persamaan regresi
tetap (Ibid.).
75
C. Pembahasan
1. Pengaruh Product Market Competition terhadap Nilai Perusahaan
Dari tabel 4.8 di atas, menunjukkan bahwa product market competition
(ABS_PCM) memiliki thitung 5,230 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000.
Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya di bawah 0,05.
Penelitian ini juga menunjukan arah positif, nilai unstandarized beta sebesar
14,400. Dengan demikian H1 diterima, yang berarti product market
competition berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Ibid., 102).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Ammann, dkk. (2013) yang
menyatakan bahwa corporate governance dan product market competition
pada low market competition signifikan positif dalam meningkatkan nilai
perusahaan. Selain itu, Shahbaz Sheikh (2018a) membuktikan, variabel product
market competition dapat memengaruhi corporate social responsibility (CSR)
terhadap nilai perusahaan. CSR hanya dapat dipengaruhi ketika high product
market competition environment maupun high product fluidity. Shahbaz Sheikh
(2018b), variabel product market competition juga dapat berpengaruh
signifikan dalam memotivasi CEO Power terhadap nilai perusahaan. CEO
Power akan diasosisikan positif jika nilai perusahaan pada high market
competition. Penemuan ini memperlihatkan, tingginya kompetisi menjadi salah
pemicu bagi perusahaan untuk meningkatkan dan mempertahankan finansial
yang dimilikinya.
76
Namun di sisi lain, Beiner, dkk. (2005) menyatakan, product market
competition merupakan variabel yang tidak dapat memengaruhi nilai
perusahaan. Singla dan Singh (2019) juga menegaskan bahwa variabel product
market competition tidak berpengaruh dalam memoderasi efektifitas board
monitoring di India terhadap firm performance/value, sebab perluasan
governance structure dalam struktur bisnis perusahaan akan meningkatan
kompetisi/para kompetitor asing.
2. Pengaruh Hedging terhadap Nilai Perusahaan
Dari tabel 4.8 di atas, menunjukkan bahwa hedging (ABS_FCD)
memiliki thitung -2,771 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,006. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya di bawah 0,05. Penelitian ini juga
menunjukan arah negatif, nilai unstandarized beta sebesar -1,577. Dengan
demikian H2 diterima, yang berarti hedging berpengaruh terhadap nilai
perusahaan (Ghozali, 2018: 102).
Hasil penelitian mendukung penelitian Dan Chang, dkk. (2005) yang
menemukan adanya pengaruh signifikan negatif di antara hedging (excess
leverage) dan profitability (return on asset) terhadap nilai perusahaan ketika
harga minyak pada The Big Canadian Oil and Gas Firms mengalami
penurunan. Gilje dan Tailard (2016) juga membuktikan, probabilitas penurunan
financial distress dan underinvestment risk disebabkan oleh pengaruh
signifikan negatif hedging terhadap nilai perusahaan.
77
Namun di sisi lain, hasil penelitian bertentangan dengan peneliti Costa
dan Singh (2013) yang membuktikan bahwa hubungan antara variabel hedging
dan firm value tidak dapat memengaruhi nilai perusahaan terkhusus pada
perusahaan Minyak, Gas, dan Pertambangan yang terdaftar di Toronto Stock
Exchange. Selain itu, Ayturk, dkk. (2016) juga menegaskan, corporate
derivatives yang diukur dengan financial derivatives tidak memengaruhi nilai
perusahaan pada perusahaan non-finansial di Turki. Alasan hedging tidak
memengaruhi adalah: (1) alat pengukur (proksi) yang digunakan oleh peneliti
tidak tepat untuk digunakan pada perusahaan non-finansial di Turki, (2) struktur
kepemilikan pada perusahaan non-finansial di Turki.
3. Pengaruh Research and Development terhadap Nilai Perusahaan
Dari tabel 4.8 di atas, menunjukkan bahwa research and development
(ABS_RND) memiliki thitung 1,593 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,010.
Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya di atas 0,05. Dengan
demikian H3 ditolak, yang berarti research and development tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Ghozali, 2018: 102).
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Murhadi (2008) yang
membuktikan bahwa capital expenditure of intangible asset yang diukur
melalui proksi research and development cost ternyata tidak memengaruhi
tingkat kemampulabaan dan nilai perusahaan, sebab pengaruh research and
development membutuhkan waktu jangka panjang untuk merasakan
78
manfaatnya. Selain itu, penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Usman,
dkk. (2017) menyatakan, research and development investment tidak
memengaruhi nilai perusahaan jika suatu negara terkhusus G-7 mengalami
ketertinggalan dalam melakukan kegiatan research and development.
Namun di sisi lain, hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian
Lubis, dkk. (2013), Trisnajuna dan Sisyani (2015), serta Kurniawan dan Mertha
(2016) yang membuktikan, variabel research and development signifikan
terhadap nilai perusahaan. Selain itu, Gupta, dkk. (2017) menggunakan
international data, terdapat pengaruh atau signifikan antara research and
development intensity terhadap Tobin’s Q. Pengaruh positif selalu kuat untuk
low competitive industries pada negara-negara yang mendukung adanya
kegitan R&D. Hasil penelitian memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk
dijadikan landasan informasi untuk pengambilan keputusan berkelanjutan bagi
negara maju maupun negara berkembang.
4. Pengaruh Marketing terhadap Nilai Perusahaan
Dari tabel 4.8 di atas, menunjukkan bahwa marketing (ABS_MKT)
memiliki thitung -0,963 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya di bawah 0,05. Penelitian ini juga
menunjukan arah negatif, nilai unstandarized beta sebesar -0,963. Berdasarkan
hal tersebut H4 diterima, yang berarti marketing berpengaruh terhadap nilai
perusahaan (Ghozali, 2018: 102).
79
Hasil penelitian ini mendukung hasil peneliti Mahendru dan De Kaylan
(2014) membuktikan, pengaruh advertising expense yang merupakan bagian
dari marketing activities signifikan negatif terhadap nilai perusahaan di
era/periode saat ini. Selain itu, Woodroof, dkk. (2019) menyatakan bahwa
pengumuman cause-related campaign berpengaruh negatif secara signifikan
terhadap shareholder value/firm value. Pasar merespon setiap kejadian yang
mengindikasikan shareholder, rata-rata muncul dari adanya sikap skeptis untuk
mengubah arus kas masa depan dan adanya usaha untuk mengalokasiakan
anggaran produktif untuk keperluan lainnya.
Namun di sisi lain, hasil penelitian yang dilakukan oleh Ho Yew, dkk.
(2005) membuktikan bahwa interaksi antara R&D dan advertising yang
merupakan bagian dari marketing activities tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dalam kurun waktu jangka panjang (3 tahun), sebab model standar
harga aset tidak dapat menjelaskan hubungan antara average returns dan
advertising growth dalam mengobservasi/mengukur financial markets.
80
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Judul penelitian ini adalah ‘Pengaruh Product Market Competition,
Hedging, Research and Development, dan Marketing terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2016–2018’ dan bertujuan untuk mengetahui terkait pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian,
penelitian ini menghasilkan temuan yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Product Market Competition berpengaruh signifikan positif terhadap nilai
perusahaan. Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Ammann, dkk.
(2013), Shahbaz Sheikh (2018a) dan (2018b). Namun hasil tidak konsisten
dengan penelitian Beiner, dkk. (2005) serta Singla dan Singh (2019).
2. Hedging berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Dan Chang, dkk. (2005) dan
Gilje dan Tailard (2016). Namun hasil tidak konsisten dengan penelitian
Costa dan Singh (2013) serta Ayturk, dkk. (2016).
3. Research and Development tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Murhadi (2008) dan Usman,
dkk. (2017). Namun hasil tidak konsisten dengan penelitian Lubis, dkk.
81
(2013), Trisnajuna dan Sisyani (2015), Kurniawan dan Mertha (2016), serta
Gupta, dkk. (2017).
4. Marketing berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mahendru dan De Kaylan
(2014) serta Woodroof, dkk. (2019). Namun hasil tidak konsisten dengan
penelitian How Yew, dkk. (2005).
Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan tambahan
informasi mengenai faktor-faktor yang dapat menjadi pertimbangan dalam melihat
nilai perusahaan untuk melakukan penyertaan/penanaman modal. Adapun faktor-
faktor yang memengaruhi nilai perusahaan dalam penelitian ini yaitu Product
Market Competition, Hedging, dan Marketing.
Manajer harus membuat pertimbangan jangka panjang ketika suatu produk
yang dihasilkan oleh perusahaan memasuki pasar. Perusahaan harus memastikan
bahwa strategi pemasaran produk tidak menguasai pangsa pasar bagi kompetitor
lainnya. Ketika pangsa pasar terkunci oleh sebuah perusahaan maka akan timbul
eksploitasi barang produksi kepada kompetitor lainnya.
Penggunaan hedging diperlukan sebagai alat mitigasi perusahaan terhadap
risiko pertukaran mata uang. Perusahaan membutuhkan produk hedging yang lebih
berkualitas. Semakin besar perusahaan, kemungkinan besar akan banyak jenis mata
uang yang digunakan. Oleh karena itu, dibutuhkan produk hedging yang canggih
guna mengelola foreign exchange exposure-nya.
82
Investor perlu mengetahui bahwa research and development merupakan
kegiatan yang bersifat memakan biaya besar, namun diikuti dengan manfaat yang
besar di masa mendatang. Selain itu investor perlu menyadari, research and
development merupakan cara bagi perusahaan untuk meraih competitive
advantage.
Manajer perusahaan harus menyadari bahwa marketing merupakan
pengeluaran yang ditujukan untuk memperkenalkan atau mempromosikan suatu
produk/jasa kepada masyarakat. Namun, manajer juga harus membuat strategi yang
tepat dalam memasarkan produk atau jasa, sehingga dapat meminimalisir
terjadinya kegagalan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi/rujukan bagi para
manajer perusahaan dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan sebagai tujuan
utama perusahaan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
kontribusi pada pengembangan penelitian terbaru, pada seluruh lini faktor yakni:
faktor internal, eksternal, dan teknikal.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang mungkin dapat
menimbulkan bias atau ketidakakuratan pada hasil penelitian, di antaranya:
1. Penelitian ini hanya menguji variabel Product Market Competition,
Hedging, Research and Development, dan Marketing. Di sisi lain, masih
banyak terdapat variabel-variabel lainnya yang berpengaruh terhadap nilai
perusahaan seperti Transaksi Pihak Hubungan Istimewa, Profitabilitas
83
(Lubis, dkk., 2013), dan variabel lainnya yang tidak diuji dalam penelitian
ini.
2. Jumlah sampel penelitian relatif sedikit yakni hanya 65 perusahaan. Hal
tersebut terjadi sebab sampel yang digunakan hanya menggunakan
perusahaan manufaktur saja, dan tidak semua perusahaan manufaktur
memenuhi kriteria sampel penelitian ini.
3. Periode penelitian yang digunakan hanya tiga tahun yaitu tahun 2016–2018.
Sedangkan, seharusnya untuk menganalisa dampak atau manfaat dari
hedging dan research and development dibutuhkan waktu penelitian yang
lebih lama.
4. Dalam mengukur Nilai Perusahaan, peneliti hanya menggunakan proksi
Tobin’s Q. Sedangkan, terdapat beberapa proksi lainnya yang dapat
digunakan untuk menggambarkan nilai perusaaan dan memiliki hasil yang
berbeda seperti Earning per Share (EPS) dan Market to Book Value Ratio
(MBVR).
5. Dalam mengukur Product Market Competition, peneliti menggunakan
proksi Price Cost-Margin (PCM). Sedangkan, dalam beberapa penelitian
terdahulu proksi Herfindahl–Hirschman Index (HHI) lebih banyak
digunakan untuk mengukur variabel ini.
84
B. Saran
Penelitian di masa mendatang diharapkan mampu menyajikan hasil
penelitian yang lebih berkualitas. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai
berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambah atau mengganti variabel bebas
yang dapat memengaruhi variabel nilai perusahaan, seperti Transaksi Pihak
Hubungan Istimewa, Profitabilitas, dan lainnya. Sebab dalam penelitian ini
variabel Product Market Competition, Hedging, Research and
Development, dan Marketing hanya memiliki pengaruh sebesar 36,60%.
Sisanya sebesar 63,40% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diuji dalam
penelitian ini.
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat memperluas sampel perusahaan, sebab
penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan manufaktur saja.
Penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel perusahaan untuk semua
industri atau menambah sampel negara di luar Indonesia, untuk dapat
membandingkan hasil penelitian di beberapa negara.
3. Bagi peneliti selanjutnya dapat memperluas periode penelitian menjadi 5
tahun atau lebih.
4. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan alternatif proksi lain untuk
mengukur variabel nilai perusahaan, seperti Earning per Share (EPS) atau
Market to Book Value Ratio (MBVR).
85
5. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan alternatif proksi Herfindahl–
Hirschman Index (HHI) untuk mengukur variabel Product Market
Competition.
86
DAFTAR PUSTAKA
Admin ama.org. (2017). “Definition of Marketing”, (Online).
https://www.ama.org/AboutAMA/Pages/Definition-of-Marketing.aspx.
(Diakses pada 1 Mei 2019).
Admin idx.co.id. (2020). “Profil Perusahaan Tercatat”,
(Online). https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/profil-perusahaan-
tercatat/. (Diakses pada 6 Juli 2020).
Ahmad, B., Siregar, H., & Maulana, Tb. N. M. (2017). “Hedging Use by the
Telecommunication Companies Certified by the Indonesia Stock
Exchange”. Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM), 3 (3),
September 2017.
Allayannis, G., Lel, U., & Miller, D. P. (2012). “The Use of Foreign Currency
Derivatives, Corporate Governance, and Firm Value Around the World”.
Internasional Jurnal Economics, 87, 65–79.
Alchian, A. (1950). “Uncertainty, Evolution and Economic Theory”. Jurnal
Political Economy, 58 (3), 211–221.
Ammann, M., Oesch, D., & Schmid, M. M. (2011). “Product Market Competition,
Corporate Governance, and Firm Value: Evidence from the EU-Area”.
Jurnal European Financial Management, 19 (3).
Ayaydin, H. & Karaaslan. (2014). “The Effect of Research and Development
Investment on Firms’ Financial Performance: Evidence from
Manufacturing Firms in Turkey”. Jurnal Bilgi Ekonomisi ve Yönetimi
Dergisi, 9 (2).
Ayturk, Y., Gurbuz, A. O., & Yanik, S. (2016). “Corporate Derivatives Use and
Firm Value: Evidence From Turkey”. Jurnal Borsa Istanbul Review.
Bartram, S. M., Brown, W. Gregory, & Jenifer, C. (2006). “The Effects of
Derivatives on Firm Risk and Value”. Paper Munich Personal RePEC,
9831.
87
Beiner, S., Schmid, M., & Wanzenried, G. (2005). “Product Market Competition,
Managerial Incentives, and Firm Valuation”. Jurnal European Financial
Management, 17 (2).
Bendickson, J., W. Eric, J. M., & Davis, L. P. E. (2016). “Agency Theory:
Background and Epistemology”. Jurnal Management History, 22 (4).
Brigham & Houston. (2009). Fundamentals of Financial Management, Dasar-
dasar Manajemen Keuangan. Jagakarsa, Jakarta: Salemba Empat.
Chen, S., Wang, K., & Li Xiaoxue. (2012). “Product Market Competition, Ultimate
Controlling Structure, and Related Party Transactions”. Jurnal Accounting
Research of China, 5 (4), 293–306.
Chou, J., Ng. Lilian, Sibilkov, V., & Wang, Q. (2011). Product Market Competition
and Corporate Governance. Reviu Development Finance, 1, 114–130.
Costa, J. C. L. D. & Singh, J. (2013). Can Hedging Affect Firm Value? An Oil,
Gas and Mining Perspective. (Tesis tidak diterbitkan). Universitas Simon
Fraser, Burnaby, Kanada.
Dan Chang, Gu Hong, & Xu Kuan. (2005). “The Impact of Hedging on Stock
Returns and Firm Value: New Evidence from Canadian Oil and Gas
Companies”. Jurnal European Financial Management.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2009). Pedoman Standar Akuntansi
Keuangan tentang Aset Tidak Berwujud. Jakarta: Ikatan Akuntan
Indonesia.
Donaldson, T. & Preston, L., E. (1995). “The Stakeholder Theory of the
Corporation: Concepts, Evidence, and Implications”. Reviu Academy of
Management, 20 (1), 65–91.
Ehie, I. C. & Olibe, K. (2010). “The Effect of R&D Investment on Firm Value: An
Examination of US Manufacturing and Service Industries”. Jurnal
Internasional Production Economics, 128 (1), 127–135.
Filson, D. (2002). “The Impact of E-Commerce Strategies on Firm Value: Lessons
from Amazon.com and Its Early Competitors”. Jurnal Business, 77 (S2),
S135–S154.
88
Firer, S. dan Williams, S. M. (2003). “Intellectual Capital and Traditional
Measures of Corporate Performance”. Jurnal Intellectual Capital, 4 (3),
348–360.
Gallagher, T. J. & Andrew, D. J. (2007). Financial Management Principles and
Practice: 40 Edition. USA: Freeload Press.
Ghozali, I. (2018). “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25,
Edisi 9”. Semarang: Universitas Diponogoro.
Ghozali, I. & Chariri. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Gillje, E., P. & Taillard, J. P. (2017). “Does Hedging Affect Firm Value? Evidence
from a Natural Experiment”. Reviu Financial Studies 1, 30 (12).
Gumanti, Tatang Ary. (2009). “Teori Sinyal dalam Manajemen Keuangan”.
Artikel.
Gupta, K., Banerjee, R., & Onur, I. (2017). “The Effects of R&D, Competition and,
Institutional Quality on Firm Value: Evidence from International Data”.
Internasional Reviu Economics & Finance, 51 (C), 391–404.
Hart, O. D. (1983). “The Market Mechanism as an Incentive Scheme”. Jurnal
Economics Bell, 14 (2), 366–382.
Hermuningsih, Sri dan Wardani. (2009). “Faktor-faktor yang Memengaruhi Nilai
Perusahaan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Malaysia dan
Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Siasat Bisnis, 13 (2), 173–178.
Ho Yew, K., Keh Hean, T., & Ong Jin, M. (2015). “The Effects of R&D and
Advertising on Firm Value: An Examination of Manufacturing and Non-
manufacturing Firms”. Jurnal Engineering Management, 52 (1).
Huang, C., H. & Hou, T., C., T. (2018). “Innovation, Research and Development,
and Firm Profitability in Taiwan: Causality and Determinants”.
Internasional Reviu Economics and Finance. doi:
10.1016/j.iref.2018.10.004.
Jensen, M., C. & Meckling, W., H. (1976). “Theory of the Firm: Managerial
Behavior, Agency, and Ownership Structure”. Jurnal Financial Economics,
3 (4), 305–360.
89
Júnior, J., L., R. & Laham, J. (2016). “The Impact of Hedging on Firm Value:
Evidence from Brazil”. Paper.
Kim, Y. & Joo, J. (2013). “The Moderating Effect of Product Market Competition
in the Relationship between Advertising Expenditures and Sales”. Jurnal
Applied Business Research, 29 (4), 1061–1076.
Kombih, M., T., A. & Suhardianto, N. (2017). “Pengaruh Aktivitas Pemasaran,
Kinerja Keuangan, dan Aset Tidak Berwujud terhadap Nilai Perusahaan”.
Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 1 (3).
Kurnia, Yusup. (2017). “Pengaruh Biaya Pemasaran terhadap Volume Penjualan
Industri Kerajinan Tikar Mendong Mekar Putra Tasikmalaya”. Jurnal J-
Ensitec, 04 (01).
Kurniawan, A., P. & Mertha, I. M. (2016). “Kinerja Keuangan Sebagai Pemediasi
Pengaruh Research and Development dan Aset Tidak Berwujud pada Nilai
Perusahaan”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 14 (1), 723–750.
Lee, Y., Kim, S., Lee, H. (2011). “The Impact of Service R&D on the Performance
of Korean Information Communication Technology Small and Medium
Enterprises”. Jurnal English Technology Management, 28 (1–2), 77–92.
Lubis, A. W., Bukit, R., & Lubis, T. A. S. (2013). “Pengaruh Pengeluaran Modal,
Penelitian dan Pengembangan, Transaksi Hubungan Istimewa, dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, 6 (1),
33–47.
Luo, H. (Robin) & Wang, R. (2018). “Foreign Currency Risk Hedging and firm
Value In China”. Jurnal Multinational, Finance, and Management.
Luo, X. (2008). “When Marketing Strategy First Meets Wall Street: Marketing
Spendings and Firms’ Initial Public Offerings (IPOs)”. Jurnal Marketing,
72 (5), 98–109.
Mahendru, M. & De Kaylan, K. (2014). “Does Advertising Expenditure Impact
Firm Value: a Case of Indian FMCG Industry”. Jurnal Global
Management and Business Research: C Finance, 14 (1), 7–18.
Mariana dan Hatane, E. S. (2015). “Pengaruh Aktivitas Pemasaran terhadap
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Perusahaan Makanan, Minuman, dan
Rokok”. Jurnal Business Accounting Review, 3 (2), 281–290.
90
Marshall, Alfred. (1890). Principles of Economics. London: Macmillan.
Mizik, N. dan Jacobson. (2007). “Myopic Marketing Management: Evidence of the
Phenomenon and its Long-Term Performance Consequences in the SEO
Context”. Jurnal Marketing Science, 26 (3), 361–379.
Mojtahedzadeh, V. & Abedi, Z. (2010). “The Effect of Research and Development
(R&D) Expenditures on Firms Value”. Internasional Reviu Business
Research Papers, 6 (6), 187–200.
Morris, R. D. (1987). “Signalling, Agency Theory, and Accounting Policy Choice”.
Jurnal Accounting and Business Research, 18 (69), 47–56.
Murhadi, W. R. (2008). “Hubungan Capital Expenditure, Risiko Sistematis,
Struktur Modal, Tingkat Kemampulabaan terhadap Nilai Perusahaan”.
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Surabaya.
O’Connell thestreet.com. (2019). “What is Hedging? Definition, Example, and
Strategies”, (Online). https://www.thestreet.com/.amp/investing/what-is-
hedging-15037728. (Diakses pada 22 Maret 2020).
Pemerintah Pusat. (2003). UU RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Bab 1 Pasal 1. Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan.
Porter, M. E. (1980). Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries
Companies. Newyork, NY: Free Press.
Rakestraw, J. R. (2015). “International Evidence on Product Market Competition
and Firm Value”. (Disertasi tidak diterbitkan). Institut Politeknik Virginia,
Virginia, Amerika Serikat.
Ryoo, J., Jeon, J. Q., & Lee, C. (2015). “Do Marketing Activities Enhance Firm
Value? Evidence From M&A Transactions”. Jurnal European
Management, 1–15.
Saleh Tahir. (31 Desember 2018). “Kinerja IHSG 2018, Terburuk dalam 3 Tahun”,
(Online). https://www.cnbcindonesia.com/market/20181231120250-17-
48509-kinerja-ihsg-2018-terburuk-dalam-3-tahun. (Diakses pada 7 Juli
2020).
Schmidt, K. M. (1997). “Managerial Incentives and Product Market Competition”.
Reviu Economic Studies, 64 (2), 191–213.
91
Sekaran, U. & Bougie, R. (2016). Research Methods for Business (A Skill-Building
Approach: Seventh Edition). Chichester, West Sussex, United Kingdom:
John Wiley & Sons.
Serenia, S. & Hatane, S. E. (2015). “Pengaruh Kegiatan Marketing terhadap
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Properti dan Real Estate di BEI”. Jurnal
Business Accounting Review, 3 (1), 268–279.
Sheikh, Shahbaz. (2018a). “CEO Power, Product Market Competition and Firm
Value”. Jurnal Research in International Business and Finance.
.......................... (2018b). “Corporate Social Responsibility, Product Market
Competition, and Firm Value”. Jurnal Economics and Business.
Sidupa, G. P. & Devie. (2016). “Pengaruh Product Market Competition terhadap
Firm Value melalui Executive Incentive sebagai Variabel Intervening pada
Perusahaan Manufaktur Non-migas yang Terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia”. Jurnal Business Accounting Reviu, 5 (2), 37–48.
Singla, M. & Shingh, S. (2019). “Board Monitoring, Product Market Competition,
and Firm Performance”. Jurnal Organization Analysis.
Spence, M. (1973). “Job Market Signalling”. The Quarterly Journal of Economics,
87 (3), 355–374.
Sudiyatno, B. & Puspitasari E. (2010). ”Pengaruh Kebijakan Perusahaan terhadap
Nilai Perusahaan dengan Kinerja Perusahaan sebagai Variabel
Intervening”. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan, 2 (1), 1–22.
Stigler, G. J. (1958). “The Economics of Scale”. Jurnal Law & Economics, 1, 54–
71.
Sugiyono. (2017). Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D, dan
Penelitian Evaluasi. Yogyakarta: Alfabata.
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama.
Yogyakarta: Kanisius.
Triki, T. (2005). “Research on Corporate Hedging Theories: A Critical Review of
the Evidence to Date”. HEC Montreal Working Paper, 05–04.
92
Trisnajuna, M. & Sisdyani, E. A. (2015). “Pengaruh Aset Tidak Berwujud dan
Biaya Penelitian dan Pengembangan terhadap Nilai Pasar dan Kinerja
Keuangan Perusahaan”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 13 (3),
888–915.
Umar, Husein. (2005). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Usman, M., Shaique, M., & Khan S. (2017). “Impact of R&D Investment on Firm
Performance and Firm Value: Evidence from Developed Nations (G-7)”.
Jurnal Manajemen Keuangan dan Akuntansi, UNEB Salvador, 7 (2), 302–
321.
Vanderpal, G. A. (2015). “Impact of R&D Expenses and Corporate Financial
Performance”. Jurnal Accounting and Finance, 15 (7).
Watts, R. L. & Zimmerman, J. L. (1986). “Positive Accounting Theory: A Ten Year
Perspective”. Jurnal The Accounting Reviu, 65 (1), 131–156.
Woodproof, P. J., Deitz, G. D., Howie, K. M., & Jr Robert, D. E. (2019). “The
Effect of Cause-Related Marketing on Firm Value: A Look at Fortune’s
Most Admired All-Stars”. Jurnal the Academy of Marketing Science.
93
LAMPIRAN
94
LAMPIRAN 1
Sampel Data Penelitian
No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1. ADES Akasha Wira International
2. ALKA Alakasa Industrindo
3. ARNA Arwwana Citra Mulia
4. ASII Astra International
5. AUTO Astra Otoparts
6. BRPT Barito Pacific
7. BUDI Budi Starch and Sweetener
8. IGAR Champion Pacific Indonesia
9. TPIA Chandra Asri Petrochemical
10. CPIN Charoen Pokphand Indonesia
11. CINT Chitose International
12. DPNS Duta Pertiwi Nusantara
13. EKAD Ekadharma International
14. FASW Fajar Surya Wisesa
15. BOLT Garuda Metalindo
16. GGRM Gudang Garam
17. HMSP H.M Sampoerna
18. IMPC Impack Pratama Industry
19. INKP Indah Kiat Pulp & Paper
20. INAI Indal Alumunium Industry
21. SRSN Indo Acidatama
22. INCF Indo Komoditi Korpora
23. BRAM Indo Kordsa
24. INTP Indocement Tunggal Prakarsa
25. INDF Indofood Sukses Makmur
26. INDR Indo-Rama Synthetics
27. INDS Indospring
28. JKSW Jakarta Kyoei Steel Works
29. JPFA Japfa Comfeed Indonesia
30. JECC Jembo Cable Company
31. KLBF Kalbefarma
32. KDSI Kedawung Setia Industrial
Bersambung pada halaman selanjutnya
95
No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan
33. KINO Kino Indonesia
34. KBLI KMI & Wire Cable
35. LION Lion Metal Works
36. LMSH Lionmesh Prima
37. TCID Mandom Indonesia
38. MYOR Mayora Indah
39. MLBI Multi Bintang Indonesia
40. ROTI Nippon Indosari Corporindo
41. UNIT Nusantara Inti Corpora
42. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia
43. PBRX Pan Brothers
44. BIMA Primarindo Asia Infrastructure
45. PYFA Pyridam Farma
46. PTSN Sat Nusapersada
47. SKBM Sekar Bumi
48. SKLY Sekar Laut
49. SMSM Selamat Sempurna
50. SMBR Semen Baturaja
51. SMGR Semen Indonesia
52. STTP Siantar Top
53. STAR Star Petrocheum
54. ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia
55. IKBI Sumi Indo Kabel
56. SCCO Supreme Cable Manufacturing and Commerce
57. TOTO Surya Toto Indonesia
58. INRU Toba Pulp Lestari
59. TRIS Trisula International
60. ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company
61. UNIC Unggul Indah Cahaya
62. UNVR Unilever Indonesia
63. VOKS Voksel Electric
64. WSBP Waskita Beton Precast
65. CEKA Wilmar Cahaya Indonesia
96
LAMPIRAN 2
Pengukuran Gabungan (Seluruh Variabel)
No. Nama Perusahaan Tahun PCM FCD RND MKT TOBIN
1. Akasha Wira International 2016 0,063031804 1 0 11,47490942 0,854691529
2. Alakasa Industrindo 2016 0,000448215 0 0 10,03181897 1,1667357
3. Arwana Citra Mulia 2016 0,060434668 1 0 12,50225263 2,457347916
4. Astra International 2016 0,142201158 1 0 12,00860017 1,33050124
5. Astra Otoparts 2016 0,056931779 1 1 10,92572968 0,627427986
6. Barito Pacific 2016 0,155607378 0 0 7,619646286 2736,949123
7. Budi Starch and Sweetener 2016 0,015652754 1 0 9,884738738 0,368364893
8. Champion Pacific Indonesia 2016 0,087419376 1 1 8,895636186 0,500979056
9. Chandra Asri Petrochemical 2016 0,155478114 0 0 7,596586101 31877,50202
10. Charoen Pokphand Indonesia 2016 0,058170016 0 0 11,29873085 2,048203813
11. Chitose International 2016 0,062973926 1 0 9,564895309 0,492402034
12. Duta Pertiwi Nusantara 2016 0,08633198 1 0 7,341988169 -0,028019579
13. Ekadharma International 2016 0,15947877 0 0 10,37053379 0,271260482
14. Fajar Surya Wisesa 2016 0,132433452 0 0 11,06037025 1,564998587
15. Garuda Metalindo 2016 0,122036485 0 0 11,94855491 1,298498522
16. Gudang Garam 2016 0,087482879 1 0 12,63913792 2,007110303
17. H.M Sampoerna 2016 0,13368258 1 1 12,43808392 9,816772638
18. Impack Pratama Industry 2016 0,106093189 1 0 9,44005504 2,09429153
19. Indah Kiat Pulp & Paper 2016 0,074529319 0 0 8,01630194 759,5494634
20. Indal Alumunium Industry 2016 0,027678232 1 0 9,054619782 0,234160576
21. Indo Acidatama 2016 0,022088261 1 0 8,602059991 0,573869094
Bersambung pada halaman selanjutnya
97
No. Nama Perusahaan Tahun PCM FCD RND MKT TOBIN
22. Indo Komoditi Korpora 2016 0,013233488 1 0 10,30480344 1,473384714
23. Indo Kordsa 2016 0,101224182 0 0 6,005350421 10145,73041
24. Indocement Tunggal Prakarsa 2016 0,255913224 1 1 10,59827605 1,538629478
25. Indofood Sukses Makmur 2016 0,079012103 1 0 12,19015178 0,871378876
26. Indo-Rama Synthetics 2016 0,002105852 0 0 7,267568539 623,0768508
27. Indospring 2016 0,101611576 0 0 10,09613764 10899,60088
28. Jakarta Kyoei Steel Works 2016 0,05058651 0 0 8,139627248 0,056220187
29. Japfa Comfeed Indonesia 2016 0,080241774 1 0 11,78695788 0,871126192
30. Jembo Cable Company 2016 0,064983878 0 0 10,54472201 0,329339394
31. Kalbefarma 2016 0,121340813 1 1 12,54517923 4,228712165
32. Kedawung Setia Industrial 2016 0,02361874 0 0 9,541204326 0,15290267
33. Kino Indonesia 2016 0,05184903 1 1 11,76890963 1,157569564
34. KMI & Wire Cable 2016 0,118888873 0 0 9,607557427 0,247559791
35. Lion Metal Works 2016 0,111688916 1 0 8,085797732 0,322492562
36. Lionmesh Prima 2016 0,039611108 0 0 8,085797732 0,034309672
37. Mandom Indonesia 2016 0,064136902 1 1 11,12016083 0,814383567
38. Mayora Indah 2016 0,075677339 1 1 12,22534941 0,231510542
39. Multi Bintang Indonesia 2016 0,300960895 1 0 11,71371057 11,17960931
40. Nippon Indosari Corporindo 2016 0,110938198 1 1 11,07896545 2,958662582
41. Nusantara Inti Corpora 2016 0,008267959 0 0 9,893130051 0,214051819
42. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 2016 0,007676783 0 0 7,458214678 782,1174434
43. Pan Brothers 2016 0,019206427 0 0 6,72522667 6420,859859
44. Primarindo Asia Infrastructure 2016 0,102271302 0 0 10,48539468 277,2025942
45. Pyridam Farma 2016 0,023721039 1 1 10,99293473 0,652952006
Bersambung pada halaman selanjutnya
98
No. Nama Perusahaan Tahun PCM FCD RND MKT TOBIN
46. Sat Nusapersada 2016 0,017713874 0 0 5,767031128 1931,898716
47. Sekar Bumi 2016 0,015019131 0 0 10,63137301 0,715655568
48. Sekar Laut 2016 0,024759983 1 0 10,45366195 0,467975334
49. Selamat Sempurna 2016 0,17437973 1 0 10,03957274 2,181724692
50. Semen Baturaja 2016 0,215668302 0 1 6,566637328 6282,519383
51. Semen Indonesia 2016 0,173528113 1 1 11,42401188 1,312885913
52. Siantar Top 2016 0,066249374 1 1 10,89196818 1,664058758
53. Star Petrocheum 2016 0,00357239 0 0 8,841512485 0,121155314
54. Steel Pipe Industry of Indonesia 2016 0,031579836 0 0 10,20889799 0,024328964
55. Sumi Indo Kabel 2016 0,009203145 0 0 5,718011482 5357,205214
56.
Supreme Cable Manufacturing and
Commerce 2016
0,100809937 0 0 10,27825287 610,1661445
57. Surya Toto Indonesia 2016 0,08147083 1 0 10,10223177 0,190243591
58. Toba Pulp Lestari 2016 0,445940481 0 0 6,32407658 1227,550451
59. Trisula International 2016 0,053161977 0 0 9,302708495 0,304605792
60.
Ultrajaya Milk Industry and Trading
Company 2016
0,151478408 1 0 11,45997116 2,769343447
61. Unggul Indah Cahaya 2016 0,076498955 0 0 6,831402737 4003,706997
62. Unilever Indonesia 2016 0,159552473 1 1 12,62972888 18,04617873
63. Voksel Electric 2016 0,079138552 0 0 10,59956621 3,481239723
62. Unilever Indonesia 2016 0,159552473 1 1 12,62972888 18,04617873
63. Voksel Electric 2016 0,079138552 0 0 10,59956621 3,481239723
64. Waskita Beton Precast 2016 0,134576919 1 0 9,932563102 0,86970897
65. Wilmar Cahaya Indonesia 2016 0,060671724 0 0 10,10811383 0,188162602
Bersambung pada halaman selanjutnya
99
No. Nama Perusahaan Tahun PCM FCD RND MKT TOBIN
66. Akasha Wira International 2017 0,04695208 1 0 11,44956787 0,650603721
67. Alakasa Industrindo 2017 0,007971018 0 0 10,1360961 0,344083458
68. Arwana Citra Mulia 2017 0,070504871 1 0 12,51182244 1,434844633
69. Astra International 2017 0,159664388 1 0 12,0534626 1,204314948
70. Astra Otoparts 2017 0,059700229 1 1 10,87536227 0,59480214
71. Barito Pacific 2017 0,131478897 0 0 7,61326026 4590,936868
72. Budi Starch and Sweetener 2017 0,008858229 1 0 10,17843014 0,392040824
73. Champion Pacific Indonesia 2017 0,09499163 1 1 8,716775696 0,08711503
74. Chandra Asri Petrochemical 2017 0,131963123 0 0 7,579966419 35818,62494
75. Charoen Pokphand Indonesia 2017 0,050638189 0 0 11,41757133 1,894908967
76. Chitose International 2017 0,079282784 1 0 9,888690719 0,462795151
77. Duta Pertiwi Nusantara 2017 0,053582175 1 0 7,262806923 -0,075348642
78. Ekadharma International 2017 0,118391289 0 0 10,43753052 0,265556699
79. Fajar Surya Wisesa 2017 0,081212098 0 0 11,13820044 1,786588809
80. Garuda Metalindo 2017 0,088980775 0 0 11,98986539 1,884796271
81. Gudang Garam 2017 0,093094783 1 0 12,66586849 2,129735193
82. H.M Sampoerna 2017 0,127867032 1 1 12,42727638 12,36369968
83. Impack Pratama Industry 2017 0,076529192 1 0 10,67010936 2,216662773
84. Indah Kiat Pulp & Paper 2017 0,132126443 0 0 8,111339819 3869,844733
85. Indal Alumunium Industry 2017 0,039429018 1 0 9,281860987 0,263220595
86. Indo Acidatama 2017 0,033938997 1 0 8,841555922 0,182710074
87. Indo komoditi Korpora 2017 0,006746253 1 0 10,38589547 0,617829612
88. Indo Kordsa 2017 0,101611576 0 0 5,966447744 10899,60088
89. Indocement Tunggal Prakarsa 2017 0,130304097 1 1 11,03481689 2,500782083
Bersambung pada halaman selanjutnya
100
No. Nama Perusahaan Tahun PCM FCD RND MKT TOBIN
90. Indofood Sukses Makmur 2017 0,072624442 1 0 12,16097876 0,878616827
91. Indo-Rama Synthetics 2017 0,000233231 0 0 7,365551309 1013,883328
92. Indospring 2017 0,05774417 0 0 9,780681253 0,035422404
93. Jakarta Kyoei Steel Works 2017 0,0352145 0 0 7,901512809 0,020319921
94. Japfa Comfeed Indonesia 2017 0,0352368 1 0 11,86739559 0,757518546
95. Jembo Cable Company 2017 0,038157312 0 0 10,68172186 0,414370165
96. Kalbefarma 2017 0,121555683 1 1 12,55577968 3,872383495
97. Kedawung Setia Industrial 2017 0,030712363 0 0 9,486951442 0,179584951
98. Kino Indonesia 2017 0,034706925 1 1 11,79080505 0,749975149
99. KMI & Wire Cable 2017 0,116787292 0 0 9,369665657 0,363848109
100. Lion Metal Works 2017 0,026546146 1 0 8,406724653 0,186820078
101. Lionmesh Prima 2017 0,057793139 0 0 9,275099345 0,051360511
102. Mandom Indonesia 2017 0,066186345 1 1 10,99341459 1,215583906
103. Mayora Indah 2017 0,078348435 1 1 12,15297125 2,828090539
104. Multi Bintang Indonesia 2017 0,390020639 1 0 11,72653487 11,67718931
105. Nippon Indosari Corporindo 2017 0,054339052 1 1 11,1808288 1,604337516
106. Nusantara Inti Corpora 2017 0,010287409 0 0 8,848328498 0,148487536
107. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 2017 0,031639345 0 0 7,468450722 3520,706824
108. Pan Brothers 2017 0,014228513 0 0 6,711326372 6044,964363
109. Primarindo Asia Infrastructure 2017 0,081567768 0 0 10,36832401 101,8009282
110. Pyridam Farma 2017 0,031961088 1 1 11,12246231 0,472481036
111. Sat Nusapersada 2017 0,006838379 0 0 5,751919293 5915,046089
112. Sekar Bumi 2017 0,014054111 0 0 9,729232848 0,615506501
113. Sekar Laut 2017 0,025126884 1 0 10,50435472 1,296608095
Bersambung pada halaman selanjuntnya
101
No. Nama Perusahaan Tahun PCM FCD RND MKT TOBIN
114. Selamat Sempurna 2017 0,166285625 1 0 9,942206542 2,591202242
115. Semen Baturaja 2017 0,123811145 0 1 7,08324659 7453,021209
116. Semen Indonesia 2017 0,059323584 1 1 11,40330171 1,308137364
117. Siantar Top 2017 0,076457626 1 1 10,9549853 2,45908187
118. Star Petrocheum 2017 0,005194295 0 0 8,45520905 0,454232265
119. Steel Pipe Industry of Indonesia 2017 0,002357207 0 0 10,4032235 8,77282E-06
120. Sumi Indo Kabel 2017 0,003818319 0 0 5,786925956 4698,129478
121.
Supreme Cable Manufacturing and
Commerce 2017
0,060744532 0 0 10,53563071 460,7029215
122. Surya Toto Indonesia 2017 0,128208897 1 0 10,12087506 1,441646053
123. Toba Pulp Lestari 2017 0,229725911 0 0 6,473632927 1168,069224
124. Trisula International 2017 0,028216324 0 0 9,174706048 0,289912479
125.
Ultrajaya Milk Industry and Trading
Company 2017
0,147226829 1 0 11,51845735 2,422440822
126. Unggul Indah Cahaya 2017 0,037221737 0 0 6,845496849 5859,2676
127. Unilever Indonesia 2017 0,169995032 1 1 12,6196418 22,889215
128. Voksel Electric 2017 0,073596831 0 0 10,71231963 0,449445374
129. Waskita Beton Precast 2017 0,14080911 1 0 10,14304801 0,457013416
130. Wilmar Cahaya Indonesia 2017 0,025229564 0 0 10,03294634 0,194316534
131. Akasha Wira International 2018 0,065843427 1 0 11,31925601 0,77963979
132. Alakasa Industrido 2018 0,006385969 0 0 10,18092869 0,119906085
133. Arwana Citra Mulia 2018 0,080248318 1 0 12,62555727 1,776898869
134. Astra International 2018 0,165429711 1 0 12,15594302 1,085379418
135. Astra Otoparts 2018 0,066754568 1 1 10,82369588 0,365351046
Bersambung pada halaman selanjutnya
102
No. Nama Perusahaan Tahun PCM FCD RND MKT TOBIN
136. Barito Pacific 2018 0,078706291 0 0 7,573625737 6037,905168
137. Budi Starch and Sweetener 2018 0,019064345 1 0 9,869583708 0,33330133
138. Champion Pacific Indonesia 2018 0,057470076 1 1 8,895322254 0,083774038
139. Chandra Asri Petrochemical 2018 0,071687102 0 0 7,564441167 33295,75348
140. Charoen Pokphand Indonesia 2018 0,084352986 0 0 11,28948416 4,097473847
141. Chitose International 2018 0,036594199 1 0 9,995153562 0,343217419
142. Duta Pertiwi Nusantara 2018 0,065420569 1 0 7,432416055 -0,127381782
143. Ekadharma International 2018 0,100118042 0 0 8,92684643 0,316102616
144. Fajar Surya Wisesa 2018 0,14140912 0 0 11,41212332 2,067376705
145. Garuda Metalindo 2018 0,063795835 0 0 11,21789883 1,691555992
146. Gudang Garam 2018 0,081425747 1 0 12,68851966 2,024519482
147. H.M Sampoerna 2018 0,126833222 1 1 12,39721883 8,914442196
148. Impack Pratama Industry 2018 0,075628194 1 0 10,67922585 1,831774927
149. Indah Kiat Pulp & Paper 2018 0,176350294 0 0 8,040012597 7220,861519
150. Indal Alumunium Industry 2018 0,035798664 1 0 9,070213393 0,217507883
151. Indo Acidatama 2018 0,064452476 1 0 8,92684643 0,216735862
152. Indo Komoditi Korpora 2018 0,00608109 1 0 10,23710815 0,740430268
153. Indo Kordsa 2018 0,732861553 0 0 5,849007652 9261,133034
154. IndocementTunggal Prakarsa 2018 0,076111053 1 1 11,01013876 2,180257973
155. Indofood Sukses Makmur 2018 0,067605006 1 0 12,1909418 0,98247837
156. Indo-Rama Synthetics 2018 0,074295097 0 0 7,289916445 4810,700501
157. Indospring 2018 0,046118339 0 0 10,0520325 0,249375248
158. Jakarta Kyoei Steel Works 2018 0,020193042 0 0 7,62930764 0,011298338
159. Japfa Comfeed Indonesia 2018 0,066070531 1 0 11,92253291 1,131533076
Bersambung pada halaman selanjutnya
103
No. Nama Perusahaan Tahun PCM FCD RND MKT TOBIN
160. Jembo Cable Company 2018 0,027568722 0 0 10,65917231 0,51116913
161. Kalbefarma 2018 0,118497944 1 1 12,51367546 3,507158995
162. Kedawung Setia Industrial 2018 0,032974011 0 0 9,386433712 0,303194312
163. Kino Indonesia 2018 0,041563887 1 1 11,87570957 1,198617669
164. KMI & Wire Cable 2018 0,06861131 0 0 9,064742445 0,085915764
165. Lion Metal Works 2018 0,03461139 1 0 8,056764879 0,093242373
166. Lionmesh Prima 2018 0,012026545 0 0 9,23817646 0,004983191
167. Mandom Indonesia 2018 0,065332387 1 1 10,98005639 1,077785637
168. Mayora Indah 2018 0,073166067 1 1 12,38579084 3,128895105
169. Multi Bintang Indonesia 2018 0,33559896 1 0 11,71887354 11,89006787
170. Nippon Indosari Corporindo 2018 0,045967586 1 1 11,31618055 1,605435486
171. Nusantara Inti Corpora 2018 0,004894037 0 0 9,01527989 0,106832727
172. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 2018 0,232705421 0 0 7,410406027 11654,36651
173. Pan Brothers 2018 0,026596248 0 0 6,596713625 5146,244697
174. Primarindo Asia Infrastructure 2018 0,025932443 0 0 10,34724111 75,30337899
175. Pyridam Farma 2018 0,033729638 1 1 11,21117912 0,443384705
176. Sat Nusapersada 2018 0,003488146 0 0 5,604233615 14709,90474
177. Sekar Bumi 2018 0,008165486 0 0 10,86521277 0,612806696
178. Sekar Laut 2018 0,030577243 1 0 10,55039552 1,461923135
179. Selamat Sempurna 2018 0,161071229 1 0 10,02308777 2,47375239
180. Semen Baturaja 2018 0,124010971 0 1 6,383261018 3138,754018
181. Semen Indonesia 2018 0,100552067 1 1 11,18663406 1,38766371
182. Siantar Top 2018 0,090234431 1 1 10,86423903 1,767375282
183. Star Petrocheum 2018 0,001316747 0 0 8,743462902 0,333050617
Bersambung pada halaman selanjutnya
104
No. Nama Perusahaan Tahun PCM FCD RND MKT TOBIN
184. Steel Pipe Industry of Indonesia 2018 0,010909909 0 0 10,41193942 0,333050617
185. Sumi Indo Kabel 2018 0,085001563 0 0 5,892945098 3896,404374
186.
Supreme Cable Manufacturing and
Commerce 2018
0,049222166 0 0 10,70505447 429,1588396
187. Surya Toto Indonesia 2018 0,155588996 1 0 10,09067217 1,118575699
188. Toba Pulp Lestari 2018 0,032469086 0 0 6,333447274 1773,020958
189. Trisula International 2018 0,028239944 0 0 9,313162272 0,115095848
190.
Ultrajaya Milk Industry and Trading
Company 2018
0,12819699 1 0 11,65592464 2,446052797
191. Unggul Indah Cahaya 2018 0,049317237 0 0 6,813065266 6323,716657
192. Unilever Indonesia 2018 0,217918499 1 1 12,59621948 17,98052622
193. Voksel Electric 2018 0,039289222 0 0 10,4089988 0,368940206
194. Waskita Beton Precast 2018 0,137931522 1 0 10,20346143 0,465358759
195. Wilmar Cahaya Indonesia 2018 0,02552805 0 0 10,13113506 -0,01570625
Keterangan:
PCM (Price cost-Margin) : Proksi Product Market Competition
FCD (Foreign Currency Derivatives) : Proksi Hedging
RND (Research and Development Cost) : Proksi Research and Development
MKT (Marketing Activities) : Proksi Marketing
TOBIN (Tobin’s Q) : Proksi Nilai Perusahaan
105
LAMPIRAN 3
Pengukuran Product Market Competition
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
1. Akasha Wira International 0,063031804 0,04695208 0,065843427
2. Alakasa Industrindo 0,000448215 0,007971018 0,006385969
3. Arwana Citra Mulia 0,060434668 0,070504871 0,080248318
4. Astra International 0,142201158 0,159664388 0,165429711
5. Astra Otoparts 0,056931779 0,059700229 0,066754568
6. Barito Pacific 0,155607378 0,131478897 0,078706291
7. Budi Starch and Sweetener 0,015652754 0,008858229 0,019064345
8. Champion Pacific Indonesia 0,087419376 0,09499163 0,057470076
9. Chandra Asri Petrochemical 0,155478114 0,131963123 0,071687102
10. Charoen Pokphand Indonesia 0,058170016 0,050638189 0,084352986
11. Chitose International 0,062973926 0,079282784 0,036594199
12. Duta Pertiwi Nusantara 0,08633198 0,053582175 0,065420569
13. Ekadharma International 0,15947877 0,118391289 0,100118042
14. Fajar Surya Wisesa 0,132433452 0,081212098 0,14140912
15. Garuda Metalindo 0,122036485 0,088980775 0,063795835
16. Gudang Garam 0,087482879 0,093094783 0,081425747
17. H.M Sampoerna 0,13368258 0,127867032 0,126833222
18. Impack Pratama Industry 0,106093189 0,076529192 0,075628194
19. Indah Kiat Pulp & Paper 0,074529319 0,132126443 0,176350294
20. Indal Alumunium Industry 0,027678232 0,039429018 0,035798664
21. Indo Acidatama 0,022088261 0,033938997 0,064452476
22. Indo Komoditi Korpora 0,013233488 0,006746253 0,00608109
23. Indo Kordsa 0,101224182 0,101611576 0,732861553
24. Indocement Tunggal Prakarsa 0,255913224 0,130304097 0,076111053
25. Indofood Sukses Makmur 0,079012103 0,072624442 0,067605006
26. Indo-Rama Synthetics 0,002105852 0,000233231 0,074295097
27. Indospring 0,101611576 0,05774417 0,046118339
28. Jakarta Kyoei Steel Works 0,05058651 0,0352145 0,020193042
29. Japfa Comfeed Indonesia 0,080241774 0,0352368 0,066070531
30. Jembo Cable Company 0,064983878 0,038157312 0,027568722
31. Kalbefarma 0,121340813 0,121555683 0,118497944
Bersambung pada halaman selanjutnya
106
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
32. Kedawung Setia Industrial 0,02361874 0,030712363 0,032974011
33. Kino Indonesia 0,05184903 0,034706925 0,041563887
34. KMI & Wire Cable 0,118888873 0,116787292 0,06861131
35. Lion Metal Works 0,111688916 0,026546146 0,03461139
36. Lionmesh Prima 0,039611108 0,057793139 0,012026545
37. Mandom Indonesia 0,064136902 0,066186345 0,065332387
38. Mayora Indah 0,075677339 0,078348435 0,073166067
39. Multi Bintang Indonesia 0,300960895 0,390020639 0,33559896
40. Nippon Indosari Corporindo 0,110938198 0,054339052 0,045967586
41. Nusantara Inti Corpora 0,008267959 0,010287409 0,004894037
42. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 0,007676783 0,031639345 0,232705421
43. Pan Brothers 0,019206427 0,014228513 0,026596248
44. Primarindo Asia Infrastructure 0,102271302 0,081567768 0,025932443
45. Pyridam Farma 0,023721039 0,031961088 0,033729638
46. Sat Nusapersada 0,017713874 0,006838379 0,003488146
47. Sekar Bumi 0,015019131 0,014054111 0,008165486
48. Sekar Laut 0,024759983 0,025126884 0,030577243
49. Selamat Sempurna 0,17437973 0,166285625 0,161071229
50. Semen Baturaja 0,215668302 0,123811145 0,124010971
51. Semen Indonesia 0,173528113 0,059323584 0,100552067
52. Siantar Top 0,066249374 0,076457626 0,090234431
53. Star Petrocheum 0,00357239 0,005194295 0,001316747
54. Steel Pipe Industry of Indonesia 0,031579836 0,002357207 0,010909909
55. Sumi Indo Kabel 0,009203145 0,003818319 0,085001563
56.
Supreme Cable Manufacturing
and Commerce 0,100809937 0,060744532 0,049222166
57. Surya Toto Indonesia 0,08147083 0,128208897 0,155588996
58. Toba Pulp Lestari 0,445940481 0,229725911 0,032469086
59. Trisula International 0,053161977 0,028216324 0,028239944
60.
Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company 0,151478408 0,147226829 0,12819699
61. Unggul Indah Cahaya 0,076498955 0,037221737 0,049317237
62. Unilever Indonesia 0,159552473 0,169995032 0,217918499
63. Voksel Electric 0,079138552 0,073596831 0,039289222
Bersambung pada halaman selanjutnya
107
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
64. Waskita Beton Precast 0,134576919 0,14080911 0,137931522
65. Wilmar Cahaya Indonesia 0,060671724 0,025229564 0,02552805
108
LAMPIRAN 4
Pengukuran Hedging
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
1. Akasha Wira International 1 1 1
2. Alakasa Industrindo 0 0 0
3. Arwana Citra Mulia 1 1 1
4. Astra International 1 1 1
5. Astra Otoparts 1 1 1
6. Barito Pacific 0 0 0
7. Budi Starch and Sweetener 1 1 1
8. Champion Pacific Indonesia 1 1 1
9. Chandra Asri Petrochemical 0 0 0
10 Charoen Pokphand Indonesia 0 0 0
11. Chitose International 1 1 1
12. Duta Pertiwi Nusantara 1 1 1
13. Ekadharma International 0 0 0
14. Fajar Surya Wisesa 0 0 0
15. Garuda Metalindo 0 0 0
16. Gudang Garam 1 1 1
17. H.M Sampoerna 1 1 1
18. Impack Pratama Industry 1 1 1
19. Indah Kiat Pulp & Paper 0 0 0
20. Indal Alumunium Industry 1 1 1
21. Indo Acidatama 1 1 1
22. Indo Komoditi Korpora 1 1 1
23. Indo Kordsa 0 0 0
24. Indocement Tunggal Prakarsa 1 1 1
25. Indofood Sukses Makmur 1 1 1
26. Indo-Rama Synthetics 0 0 0
27. Indospring 0 0 0
28. Jakarta Kyoei Steel Works 0 0 0
29. Japfa Comfeed Indonesia 1 1 1
30. Jembo Cable Company 0 0 0
31. Kalbefarma 1 1 1
Bersambung pada halaman selanjutnya
109
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
32. Kedawung Setia Industrial 0 0 0
33. Kino Indonesia 1 1 1
34. KMI & Wire Cable 0 0 0
35. Lion Metal Works 1 1 1
36 Lionmesh Prima 0 0 0
37. Mandom Indonesia 1 1 1
38. Mayora Indah 1 1 1
39. Multi Bintang Indonesia 1 1 1
40. Nippon Indosari Corporindo 1 1 1
41. Nusantara Inti Corpora 0 0 0
42. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 0 0 0
43. Pan Brothers 0 0 0
44. Primarindo Asia Infrastructure 0 0 0
45. Pyridam Farma 1 1 1
46. Sat Nusapersada 0 0 0
47. Sekar Bumi 0 0 0
48. Sekar Laut 1 1 1
49. Selamat Sempurna 1 1 1
50. Semen Baturaja 0 0 0
51. Semen Indonesia 1 1 1
52. Siantar Top 1 1 1
53. Star Petrocheum 0 0 0
54. Steel Pipe Industry of Indonesia 0 0 0
55. Sumi Indo Kabel 0 0 0
56.
Supreme Cable Manufacturing
and Commerce 0 0 0
57. Surya Toto Indonesia 1 1 1
58. Toba Pulp Lestari 0 0 0
59. Trisula International 0 0 0
60.
Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company 1 1 1
61. Unggul Indah Cahaya 0 0 0
62. Unilever Indonesia 1 1 1
63. Voksel Electric 0 0 0
Bersambung pada halaman selanjutnya
110
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
64. Waskita Beton Precast 1 1 1
65. Wilmar Cahaya Indonesia 0 0 0
111
LAMPIRAN 5
Pengukuran Research and Development
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
1. Akasha Wira International 0 0 0
2. Alakasa Industrindo 0 0 0
3. Arwana Citra Mulia 0 0 0
4. Astra International 0 0 0
5. Astra Otoparts 1 1 1
6. Barito Pacific 0 0 0
7. Budi Starch and Sweetener 0 0 0
8. Champion Pacific Indonesia 1 1 1
9. Chandra Asri Petrochemical 0 0 0
10. Charoen Pokphand Indonesia 0 0 0
11. Chitose International 0 0 0
12. Duta Pertiwi Nusantara 0 0 0
13. Ekadharma International 0 0 0
14. Fajar Surya Wisesa 0 0 0
15. Garuda Metalindo 0 0 0
16. Gudang Garam 0 0 0
17. H.M Sampoerna 1 1 1
18. Impack Pratama Industry 0 0 0
19. Indah Kiat Pulp & Paper 0 0 0
20. Indal Alumunium Industry 0 0 0
21. Indo Acidatama 0 0 0
22. Indo Komoditi Korpora 0 0 0
23. Indo Kordsa 0 0 0
24. Indocement Tunggal Prakarsa 1 1 1
25. Indofood Sukses Makmur 0 0 0
26. Indo-Rama Synthetics 0 0 0
27. Indospring 0 0 0
28. Jakarta Kyoei Steel Works 0 0 0
29. Japfa Comfeed Indonesia 0 0 0
30. Jembo Cable Company 0 0 0
31. Kalbefarma 1 1 1
Bersambung pada halaman selanjutnya
112
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
32. Kedawung Setia Industrial 0 0 0
33. Kino Indonesia 1 1 1
34. KMI & Wire Cable 0 0 0
35. Lion Metal Works 0 0 0
36. Lionmesh Prima 0 0 0
37. Mandom Indonesia 1 1 1
38. Mayora Indah 1 1 1
39. Multi Bintang Indonesia 0 0 0
40. Nippon Indosari Corporindo 1 1 1
41. Nusantara Inti Corpora 0 0 0
42. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 0 0 0
43. Pan Brothers 0 0 0
44. Primarindo Asia Infrastructure 0 0 0
45. Pyridam Farma 1 1 1
46. Sat Nusapersada 0 0 0
47. Sekar Bumi 0 0 0
48. Sekar Laut 0 0 0
49. Selamat Sempurna 0 0 0
50. Semen Baturaja 1 1 1
51. Semen Indonesia 1 1 1
52. Siantar Top 1 1 1
53. Star Petrocheum 0 0 0
54. Steel Pipe Industry of Indonesia 0 0 0
55. Sumi Indo Kabel 0 0 0
56.
Supreme Cable Manufacturing
and Commerce 0 0 0
57. Surya Toto Indonesia 0 0 0
58. Toba Pulp Lestari 0 0 0
59. Trisula International 0 0 0
60.
Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company 0 0 0
61. Unggul Indah Cahaya 0 0 0
62. Unilever Indonesia 1 1 1
63. Voksel Electric 0 0 0
Bersambung pada halaman selanjutnya
113
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
64. Waskita Beton Precast 0 0 0
65. Wilmar Cahaya Indonesia 0 0 0
114
LAMPIRAN 6
Pengukuran Marketing
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
1. Akasha Wira International 11,4749 11,45 11,319
2. Alakasa Industrindo 10,0318 10,136 10,181
3. Arwana Citra Mulia 12,5023 12,512 12,626
4. Astra International 12,0086 12,053 12,156
5. Astra Otoparts 10,9257 10,875 10,824
6. Barito Pacific 7,61965 7,6133 7,5736
7. Budi Starch and Sweetener 9,88474 10,178 9,8696
8. Champion Pacific Indonesia 8,89564 8,7168 8,8953
9. Chandra Asri Petrochemical 7,59659 7,58 7,5644
10. Charoen Pokphand Indonesia 11,2987 11,418 11,289
11. Chitose International 9,5649 9,8887 9,9952
12. Duta Pertiwi Nusantara 7,34199 7,2628 7,4324
13. Ekadharma International 10,3705 10,438 8,9268
14. Fajar Surya Wisesa 11,0604 11,138 11,412
15. Garuda Metalindo 11,9486 11,99 11,218
16. Gudang Garam 12,6391 12,666 12,689
17. H.M Sampoerna 12,4381 12,427 12,397
18. Impack Pratama Industry 9,44006 10,67 10,679
19. Indah Kiat Pulp & Paper 8,0163 8,1113 8,04
20. Indal Alumunium Industry 9,05462 9,2819 9,0702
21. Indo Acidatama 8,60206 8,8416 8,9268
22. Indo Komoditi Korpora 10,3048 10,386 10,237
23. Indo Kordsa 6,00535 5,9664 5,849
24. Indocement Tunggal Prakarsa 10,5983 11,035 11,01
25. Indofood Sukses Makmur 12,1902 12,161 12,191
26. Indo-Rama Synthetics 7,26757 7,3656 7,2899
27. Indospring 10,0961 9,7807 10,052
28. Jakarta Kyoei Steel Works 8,13963 7,9015 7,6293
29. Japfa Comfeed Indonesia 11,787 11,867 11,923
30. Jembo Cable Company 10,5447 10,682 10,659
31. Kalbefarma 12,5452 12,556 12,514
Bersambung pada halaman selanjutnya
115
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
32. Kedawung Setia Industrial 9,5412 9,487 9,3864
33. Kino Indonesia 11,7689 11,791 11,876
34. KMI & Wire Cable 9,60756 9,3697 9,0647
35. Lion Metal Works 8,0858 8,4067 8,0568
36. Lionmesh Prima 8,0858 9,2751 9,2382
37. Mandom Indonesia 11,1202 10,993 10,98
38. Mayora Indah 12,2253 12,153 12,386
39. Multi Bintang Indonesia 11,7137 11,727 11,719
40. Nippon Indosari Corporindo 11,079 11,181 11,316
41. Nusantara Inti Corpora 9,89313 8,8483 9,0153
42. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 7,45821 7,4685 7,4104
43. Pan Brothers 6,72523 6,7113 6,5967
44. Primarindo Asia Infrastructure 10,4854 10,368 10,347
45. Pyridam Farma 10,9929 11,122 11,211
46. Sat Nusapersada 5,76703 5,7519 5,6042
47. Sekar Bumi 10,6314 9,7292 10,865
48. Sekar Laut 10,4537 10,504 10,55
49. Selamat Sempurna 10,0396 9,9422 10,023
50. Semen Baturaja 6,56664 7,0832 6,3833
51. Semen Indonesia 11,424 11,403 11,187
52. Siantar Top 10,892 10,955 10,864
53. Star Petrocheum 8,84151 8,4552 8,7435
54. Steel Pipe Industry of Indonesia 10,2089 10,403 10,412
55. Sumi Indo Kabel 5,71801 5,7869 5,8929
56.
Supreme Cable Manufacturing
and Commerce 10,2783 10,536 10,705
57. Surya Toto Indonesia 10,1022 10,121 10,091
58. Toba Pulp Lestari 6,32408 6,4736 6,3334
59. Trisula International 9,30271 9,1747 9,3132
60.
Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company 11,46 11,518 11,656
61. Unggul Indah Cahaya 6,8314 6,8455 6,8131
62. Unilever Indonesia 12,6297 12,62 12,596
63. Voksel Electric 10,5996 10,712 10,409
Bersambung pada halaman selanjutnya
116
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
64. Waskita Beton Precast 9,93256 10,143 10,203
65. Wilmar Cahaya Indonesia 10,1081 10,033 10,131
117
LAMPIRAN 7
Pengukuran Nilai Perusahaan
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
1. Akasha Wira International 0,85469 0,6506 0,7796
2. Alakasa Industrindo 1,16674 0,3441 0,1199
3. Arwana Citra Mulia 2,45735 1,4348 1,7769
4. Astra International 1,3305 1,2043 1,0854
5. Astra Otoparts 0,62743 0,5948 0,3654
6. Barito Pacific 2736,95 4590,9 6037,9
7. Budi Starch and Sweetener 0,36836 0,392 0,3333
8. Champion Pacific Indonesia 0,50098 0,0871 0,0838
9. Chandra Asri Petrochemical 31877,5 35819 33296
10. Charoen Pokphand Indonesia 2,0482 1,8949 4,0975
11. Chitose International 0,4924 0,4628 0,3432
12. Duta Pertiwi Nusantara -0,02802 -0,0753 -0,127
13. Ekadharma International 0,27126 0,2656 0,3161
14. Fajar Surya Wisesa 1,565 1,7866 2,0674
15. Garuda Metalindo 1,2985 1,8848 1,6916
16. Gudang Garam 2,00711 2,1297 2,0245
17. H.M Sampoerna 9,81677 12,364 8,9144
18. Impack Pratama Industry 2,09429 2,2167 1,8318
19. Indah Kiat Pulp & Paper 759,549 3869,8 7220,9
20. Indal Alumunium Industry 0,23416 0,2632 0,2175
21. Indo Acidatama 0,57387 0,1827 0,2167
22. Indo Komoditi Korpora 1,47338 0,6178 0,7404
23. Indo Kordsa 10145,7 10900 9261,1
24. Indocement Tunggal Prakarsa 1,53863 2,5008 2,1803
25. Indofood Sukses Makmur 0,87138 0,8786 0,9825
26. Indo-Rama Synthetics 623,077 1013,9 4810,7
27. Indospring 10899,6 0,0354 0,2494
28. Jakarta Kyoei Steel Works 0,05622 0,0203 0,0113
29. Japfa Comfeed Indonesia 0,87113 0,7575 1,1315
Bersambung pada halaman selanjutnya
118
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
30. Jembo Cable Company 0,32934 0,4144 0,5112
31. Kalbefarma 4,22871 3,8724 3,5072
32. Kedawung Setia Industrial 0,1529 0,1796 0,3032
33. Kino Indonesia 1,15757 0,75 1,1986
34. KMI & Wire Cable 0,24756 0,3638 0,0859
35. Lion Metal Works 0,32249 0,1868 0,0932
36. Lionmesh Prima 0,03431 0,0514 0,005
37. Mandom Indonesia 0,81438 1,2156 1,0778
38. Mayora Indah 0,23151 2,8281 3,1289
39. Multi Bintang Indonesia 11,1796 11,677 11,89
40. Nippon Indosari Corporindo 2,95866 1,6043 1,6054
41. Nusantara Inti Corpora 0,21405 0,1485 0,1068
42. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia 782,117 3520,7 11654
43. Pan Brothers 6420,86 6045 5146,2
44. Primarindo Asia Infrastructure 277,203 101,8 75,303
45. Pyridam Farma 0,65295 0,4725 0,4434
46. Sat Nusapersada 1931,9 5915 14710
47. Sekar Bumi 0,71566 0,6155 0,6128
48. Sekar Laut 0,46798 1,2966 1,4619
49. Selamat Sempurna 2,18172 2,5912 2,4738
50. Semen Baturaja 6282,52 7453 3138,8
51. Semen Indonesia 1,31289 1,3081 1,3877
52. Siantar Top 1,66406 2,4591 1,7674
53. Star Petrocheum 0,12116 0,4542 0,3331
54. Steel Pipe Industry of Indonesia 0,02433 9E-06 0,3331
55. Sumi Indo Kabel 5357,21 4698,1 3896,4
56.
Supreme Cable Manufacturing
and Commerce 610,166 460,7 429,16
57. Surya Toto Indonesia 0,19024 1,4416 1,1186
58. Toba Pulp Lestari 1227,55 1168,1 1773
59. Trisula International 0,30461 0,2899 0,1151
60.
Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company 2,76934 2,4224 2,4461
61. Unggul Indah Cahaya 4003,71 5859,3 6323,7
Bersambung pada halaman selanjutnya
119
No.
Nama Perusahaan
Tahun
2016 2017 2018
62. Unilever Indonesia 18,0462 22,889 17,981
63. Voksel Electric 3,48124 0,4494 0,3689
64. Waskita Beton Precast 0,86971 0,457 0,4654
65. Wilmar Cahaya Indonesia 0,18816 0,1943 -0,016
120
LAMPIRAN 8
Hasil Uji SPSS
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
PCM 195 ,00 ,73 ,0824 ,08232
FCD 195 0 1 ,51 ,501
RND 195 0 1 ,22 ,412
MKT 195 5,60 12,69 9,8510 1,87748
TOBIN 195 -,13 35818,62 1453,2850 4738,37697
Valid N
(listwise)
195
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,616a ,379 ,366 3,13067 1,828
a. Predictors: (Constant), ABS_MKT, ABS_PCM, ABS_RND, ABS_FCD
b. Dependent Variable: LN_TOBIN
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1135,782 4 283,945 28,971 ,000b
Residual 1862,211 190 9,801
Total 2997,993 194
a. Dependent Variable: LN_TOBIN
b. Predictors: (Constant), ABS_MKT, ABS_PCM, ABS_RND, ABS_FCD
121
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 10,151 1,331 7,628 ,000
ABS_PCM 14,400 2,753 ,302 5,230 ,000 ,984 1,017
ABS_FCD -1,577 ,569 -,201 -2,771 ,006 ,620 1,612
ABS_RND 1,593 ,613 ,167 2,598 ,010 ,792 1,263
ABS_MKT -,963 ,144 -,460 -6,683 ,000 ,690 1,449
a. Dependent Variable: LN_TOBIN
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 195
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,09822983
Most Extreme
Differences
Absolute ,051
Positive ,029
Negative -,051
Test Statistic ,051
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Monte Carlo Sig. (2-
tailed)
Sig. ,672e
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
,606
Upper
Bound
,738
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
e. Based on 195 sampled tables with starting seed 2000000.
122