Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah …repository.uinjambi.ac.id/642/1/SES...
Transcript of Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah …repository.uinjambi.ac.id/642/1/SES...
1
Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi
Jambi Tahun 2014-2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Ekonomi Syariah
Oleh :
SARI RATNI
NIM : SES 141514
KONSENTRASI AKUNTANSI
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2017/2018
2
3
4
5
MOTTO
دون ر ت س نون و م ؤ م ال ھ ◌ و ول رس م و ك ل م ع یر � لو ىىفس م ااع
قل و
لون . م ع م ت ت ن ا ك م م ب ك ئ ب ن ی ة ف اد ھ الش یب و غ م ال ال لى ع إ
Artinya : Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan. (Qs. At-Taubah ayat 105)1
1 Al-Qur’an dan Terjemahan, Departemen Agama RI, (Jakarta Timur: CV. At-
Taubah ayat 105. 2009)., hlm 187.
6
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan Skripsi ini untuk yang selalu bertanya :
“ Kapan skripsimu selesai?”
Terlambat lulus atau lulus tidak tepat waktu bukan sebuah
kejahatan, bukan sebuah aib. Alangkah kerdilnya jika mengukur
kepintaran seseorang hanya dari siapa yang paling cepat lulus.
Bukankah sebaik-baik skripsi adalah skripsi yang selesai? Baik
selesai tepat waktu maupun tidak tepat waktu.
7
ABSTRAK
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sektor penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar nasional dan banyak menyerap tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan data sekunder, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, selanjutnya dari data yang diperoleh dilakukan uji Estimasi regresi panel, uji t, dan koefisien determinasi. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan UMKM sedang variabel dependennya adalah Pertumbuhan Ekonomi dengan menggunakan variabel PDRB Atas Harga Konstan 2014-2016. Penelitian ini menggunakan metode regresi linier sederhana dengan menggunakan 33 Kabupaten/Kota Provinsi Jambi tahun 2014-2016 sebagai sampel Penelitian ini. Dari hasil pengujian analisis linier sederhana, di peroleh hasil yang menunjukkan bahwa nilai dari thitung lebih besar dari ttabel yaitu (3,082283 > 2.029) dengan taraf signifikan sebesar 5 %, sedangkan dari hasil pengujian koefisien determinasi R2 di peroleh nilai sebesar 99.5%. Angka tersebut bearti bahwa Pertumbuhan Ekenomi yang terjadi dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel pertumbuhan UMKM Sedangkan sisanya sebesar 0,5 persen disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016.
Kata Kunci : Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Pertumbuhan
Ekonomi
8
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu Wata’ala yang mana dalam penyelesaian ini penulis selalu
diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Disamping itu, tidak lupa pula iringan shalawat serta salam
penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam. Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Provinsi Jambi Tahun 2014-2016” merupakan suatu kajian ekonomi
khususnya pada Ekonomi Syariah. Penelitian ini merupakan suatu upaya
penulis dalam melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat
bantuan, dukungan dan masukkan, baik berupa ide ataupun saran dari berbagai
pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Drs. Arsa, M.HI selaku
pembimbing skripsi I dan ibu Putri Apria Ningsih, MA selaku pembimbing II
yang selalu memberikan saran dan masukkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Selanjutnya penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama yang terhormat :
1. Kepada orang tuaku tercinta, ayah (Muhlis), Ibu (Mardiah) yang
selalu memberi doa dan semangat sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
2. Kepada saudaraku Taufik Hidayat, Rahmad Muzadi dan Azzaki yang
telah memberikan dukungan, baik dukungan moril dan materil serta
memberikan arahan dan semangat kepada saya.
9
3. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. Subhan, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Ibu Dr. Rafidah M.E.I, selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi
Mubyarto, M.E. Selaku Wakil Dekan II, dan Ibu Dr. Halimah Dja’far,
M. Fil.I. selaku Wakil Dekan III dilingkungan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Dr. Sucipto, MA dan Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E. Sy. selaku
program studi Ekonomi dan Sekretaris program studi Ekonomi Syariah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak dan Ibu dosen, seluruh karyawan dan karyawati Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
8. Kepada teman seperjuanganku Ana Sugiati, Camelia, Dwinta Tribuana
Putri, Hazizah dan Yeni Yulita (Tetap Semangat yaa!!!)
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi.
Semoga skripsi ini bermamfaat bagi semua pihak yang
membutuhkanya. Kepada Allah Subhanahu Wata’ala kita memohon ampunan-
Nya, dan kepada manusia kita meminta maaf. Semoga amal kebajikan kita
dinilai seimbang oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Amin.
Jambi, Agustus 2018
Penulis,
SARI RATNI SES 141514
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ---------------------------------------------------------------
PERNYATAAN KEASLIAN ---------------------------------------------------- ii
NOTAD ------------------------------------------------------------------------------- iii
PENGESAHAN JUDUL ---------------------------------------------------------- iv
MOTTO ------------------------------------------------------------------------------ v
PERSEMBAHAN ------------------------------------------------------------------ vi
ABSTRAK --------------------------------------------------------------------------- vii
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------- viii
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------ x
DAFTAR TABEL ------------------------------------------------------------------ xii
DAFTAR GAMBAR --------------------------------------------------------------- xiii
BAB 1 PENDAHULUAN --------------------------------------------------------- 1
A. Latar Belakang -------------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah ----------------------------------------------------- 5
C. Tujuan Penelitian ------------------------------------------------------ 5
D. Batasan Masalah ------------------------------------------------------ 5
E. Manfaat Penelitian ---------------------------------------------------- 6
F. Kerangka Teori -------------------------------------------------------- 6
G. Tinjauan Pustaka ------------------------------------------------------ 24
H. Kerangka Pemikiran -------------------------------------------------- 28
I. Hipotesis Penelitian --------------------------------------------------- 28
J. Sistematika Penulisan ------------------------------------------------ 29
BAB II METODE PENELITIAN ----------------------------------------------- 31
A. Lokasi Penelitian ----------------------------------------------------- 31
B. Pendekatan Penelitian ----------------------------------------------- 31
C. Jenis dan Sumber Data ---------------------------------------------- 32
11
D. Instrumen Pengumpulan Data -------------------------------------- 30
E. Teknik Analisis Data ------------------------------------------------ 33
F. Definisi Operasional Variabel -------------------------------------- 37
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ------------------- 35
A. Wilayah Provinsi Jambi --------------------------------------------- 36
B. Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UMKM ----------------------- 37
C. Tugas dan Kewajiban Dinas Koperasi dan UMKM ------------- 38
D. Fungsi Dinas Koperasi dan UMKM -------------------------------- 38
E. Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM ---------------- 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -------------------- 50
A. Hasil Penelitian ------------------------------------------------------- 50
B. Pembahasan ----------------------------------------------------------- 54
BAB V KESIMPULAN ----------------------------------------------------------- 59
A. Kesimpulan ----------------------------------------------------------- 59
B. Saran ------------------------------------------------------------------- 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
12
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Pertumbuhan UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi
Jambi tahun 2014-2016 ------------------------------------------------ 4
Tabel 2 : Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut
Undang-Undang No 20 Tahun 2008 -------------------------------- 19
Tabel 3 : Definisi Operasional Variabel ---------------------------------------- 35
Tabel 4 : Hasil Estimasi Regresi Panel ----------------------------------------- 50
Tabel 5 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ------------------------------- 52
Tabel 6 : Hasil Pengujian Hipotesis --------------------------------------------- 53
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Kerangka Pemikiran ----------------------------------------------- 28
Gambar 2 : Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Jambi ---------------------------------------------------------------- 40
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan maka di
perlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan
yang merata. Sebagai implikasi dari perkembangan diharapkan kesempatan
kerja akan bertambah, tingkat pendapatan meningkat, dan kemakmuran
masyarakat semakin tinggi.2
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah
pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).3 Banyaknya
jumlah UMKM akan memberikan efek baik pada pertumbuhan ekonomi
karena UMKM adalah satu sektor perekonomian yang potensial dan
memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, khususnya masyarakat
golongan menengah kebawah, salain sektor perekonomian potensial UMKM
juga mampu memberikan sumbangan yang besar dalam pertumbuhan ekonomi,
dan juga mampu dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan dan pendapatan
masyarakat.4
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang
strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, selain berperan dalam
2 Sadono Sukirno. Makro ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada, 2012)., hlm. 9. 3 Zubairi, Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm), Dan
Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang. (Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, 2015)., hlm.,1.
4 Ibid., hlm 2.
15
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. UMKM mampu menjadi
prioritas atau tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan untuk mengurangi
masalah kemiskinan dan pengangguran, selain itu UMKM juga berperan dalam
pendistribusian hasil-hasil pembangunan.5 Keberadaan UMKM merupakan
satu hal yang sangat penting dalam perekonomian, dimana dalam kondisi
ekonomi yang tidak kondusif, UMKM adalah alternatif yang mampu
mengurangi beban berat yang dihadapi perekonomian nasional.6
Sampai saat ini masalah yang sering dihadapi oleh UMKM adalah
masalah permodalan, dimana sebagian besar modal tersebut berasal dari
kebutuhan akan modal. Perkembangan UMKM harus dilakukan pengkajian,
penyempurnaan dan peningkatan agar dapat memantau dan dan mengatasi
secara cepat apabila terjadi permasalahan. Permasalahan yang dihadapi adalah
kondisi pengusaha pada umumnya lemah dalam kredit modal kerja.
Permasalahan modal tersebut timbul karena tidak adanya titik temu Usaha
Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia antara lain adalah masih belum
menjalankan bisnisnya dengan prinsip-prinsip manajemen modern, belum
memiliki badan usaha resmi, serta keterbatasan asset yang dimiliki. Sementara
itu, di sisi kreditur, pemodal atau lembaga pembiayaan untuk melindungi
resiko kredit menuntut adanya kegiatan bisnis yang dijalankan dengan prinsip-
5 Rosmiati, Analisis Program Bantuan Modal Usaha Penguatan Ekonomi Masyarakat
(KUPEM) oleh Pemerintah Kota Jambi terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Di Kota Jambi, (Jurnal FKIP Universitas Jambi, 2014)., hlm 239. Sumber : http://online-journal.unja.ac.id.
6 Iman Pirman Hidayat dan Adi Ridwan Fadillah, Pengaruh Penyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pendapatan Operasional Terhadap Laba Operasional (Kasus Pada PT Bank Jabar Banten. Tbk), (Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, 2014)., hlm 2.
16
prinsip manajemen modern, izin usaha resmi serta adanya jaminan
(collateral).7
Peran pemerintah sangat diperlukan untuk mengembangkan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM), salah satunya yaitu dengan memberikan
bantuan berupa tambahan modal usaha dan memberikan kemudahan untuk
mengurus ijin usaha kepada para pelaku usaha, serta meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan-pelatihan. Sehingga Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tersebut nantinya diharapkan dapat
memberikan konstribusi yang besar dalam upaya meningkatkan pertumbuhan
perekonomian Daerah Kota Jambi.
Dalam Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jambi UMKM digambarkan
sebagai sektor yang mempunyai peranan penting, karena sebagian besar
penduduknya hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor pertanian dan
non pertanian. Serta mampu menyerap banyak tenaga kerja. Peranan usaha
kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan
tahapan pembangunan yang dikelola. Peranan penting UMKM dapat kita lihat
dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jambi.
7 Nining Sudiyarti, Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2011-2015. (Jurnal Fakultas Ekonomi & Manajemen Universitas Samawa, 2017)., hlm. 131.
17
Tabel 1
Pertumbuhan UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi
tahun 2014-2016
Tahun Pertumbuhan UMKM Pertumbuhan Ekonomi
2014 81.959 119. 991, 445
2015 81.979 125. 036, 398
2016 98.105 130. 499, 632 Sumber : BPS & Dinas Koperasi dan UMKM
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting di dalam
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dimana Pertumbuhan UMKM dan
Pertumbuhan Ekonomi dari tahun 2014-2016 mengalami peningkatan.
Hal tersebut terbukti apa yang disampaikan menurut teori subandi bahwa
semakin banyak jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maka
Pertumbuhan Ekonomi mengalami peningkatan. Semakin banyak tenaga kerja
yang terserap berarti semakin banyak faktor produksi tenaga kerja sehingga
memungkinkan bagi perekonomian tersebut untuk berproduksi lebih
maksimal.8
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Pertumbuhan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Daerah Provinsi Jambi Tahun 2014-2016.”
8 Subandi. Ekonomi Pembangunan. (Bandung: Alfabeta, 2012)., hlm. 134.
18
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang akan
dibahas dan di cari jawabanya dalam penelitian ini adalah Seberapa besar
Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016 ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang di capai dari penelitian ini dengan melihat latar
belakang masalah dan rumusan masalah di atas yaitu untuk mengetahui
seberapa besar Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-
2016.
D. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka perlu diadakan pembatasan
masalah yang diteliti. Penelitian ini akan difokuskan kepada Pengaruh
Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan gambaran mengenai Pertumbuhan UMKM
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi dalam rentang tahun
2014-2016. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah
dalam mengembangkan UMKM sehingga pada akhirnya dapat memberikan
kontribusi yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi.
Penelitian ini juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan pustaka untuk
penelitian selanjutnya. Sedangkan bagi Penulis, penelitian ini sangat berguna
19
untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang sudah diperoleh selama
pendidikan ini.
F. Kerangka Teori
1. Pertumbuhan Ekonomi
a. Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan
kemampuan dari suatu perekonomian dalam perkembangan fisikal
produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu negara, seperti
pertambahan dan jumlah produksi dan jumlah barang industri,
perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah,
pertambahan produksi sektor jasa dan pertamabahan produksi barang
modal. Untuk memberikan suatu gambaran kasar mengenai
pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu Negara, ukuran yang selalu
di gunakan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan nasional riil yang
dicapai.9
Pertumbuhan ekonomi adalah proses di mana terjadi kenaikan
nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian
dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output
rill.10
b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai
tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan
9 Sukirno Sadono. Makro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011)., hlm. 423. 10
Raselawati, ade. Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor ukm di Indonesia. (Skripsi. Universitas Islam Negeri syarif hidayatullah Jakarta, 2011)., hlm. 34.
20
wilayah domestik suatu negara yang timbul akibat berbagai aktivitas
ekonomi salam suatu periode tertentu tanpa memperhatikan apakah
faktor produksi yang dimiliki residen atau non residen. Penyusun
PDRB dapat dilakukan 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan
produksi, pengeluaran dan pendapatan yang disajikan atas harga
berlaku dan konstan (riil).11
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbagi dua yaitu
Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Harga Konstan
(ADHK). PDRB Atas Dasar Harga Berlaku merukan PDRB yang di
nilai berdasarkan harga pada tahun berjalan, baik nilai produksi,
biaya antara maupun komponen nilai tambah. Sedangkan PDRB Atas
Harga Konstan merupakan PDRB yang dinilai berdasarkan harga
pada tahun tertentu atau tahun dasar, baik pada saat menilai produksi,
biaya antara maupun komponen nilai tambah.12
c. Teori Pertumbuhan Ekonomi dalam Islam
Dalam Pertumbuhan Ekonomi ada beberapa faktor yang akan
mempengaruhi pertumbuhan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut
adalah:
1) Sumberdaya yang dikelola
Pertumbuhan ekonomi sangat membutuhkan sumberdaya yang
dapat digunakan dalam memproduksi aset-aset fisik untuk
menghasilkan pendapatan. Aspek fisik tersebut antara lain tanaman
indutrsi, mesin, dan sebagainya. Pada sisi lain, peran modal juga
11 PDRB Provinsi Jambi menurut Lapangan Usaha 2011-2015., hlm.1. 12 Ibid., hlm.2.
21
sangat signifikan untuk diperhatikan. Dengan demikian, proses
pertumbuhan ekonomi mencakup mobilisasi sumberdaya, merubah
sumberdaya tersebut dalam bentuk asset produktif, serta dapat
digunakan secara optimal dan efisien. Sedangkan sumber modal
terbagi dua yaitu sumber domestik/internal serta sumber eksternal.13
Negara-negara muslim harus mengembangkan kerjasama
ekonomi dan dapat mungkin menahan diri untuk tidak tergantung
kepada sumber eksternal. Hal ini bertujuan untuk
meminimalisir beban hutang yang berbasis bunga dan
menyelamatkan generasi akan datang dari ketergantungan dengan
Barat. Oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkan sumberdaya
domestik seperti tabungan dan simpanan sukarela, pajak ataupun
usaha lain berupa pemindahan sumberdaya dari orang kaya kepada
orang miskin.14
2) Sumberdaya Manusia
Faktor penentu lainnya yang sangat penting adalah sumberdaya
manusia. Manusialah yang paling aktif berperan dalam pertumbuhan
ekonomi. Peran mereka mencakup beberapa bidang, antara lain
dalam hal eksploitasi sumberdaya yang ada, pengakumulasian modal,
serta pembangunan institusi sosial ekonomi dan politik masyarakat.15
13 Riski Pratama, Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilik UMKM terhadap
Keputusan menggunakan pembiayaan di perbankan syariah (studi pada UMKM Kota Jambi). (Skripsi UIN STS Jambi, 2017)., hlm 18.
14 Ibid., hlm.19. 15 Ibid.
22
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, maka
perlu adanya efisiensi dalam tenaga kerja. Efisiensi tersebut
membutuhkan kualitas professional dan kualitas moral. Kedua
kualitas ini harus dipenuhi dan tidak dapat berdiri sendiri. Kombinasi
keduanya mutlak dipadukan dalam batas-batas yang rasional.16
Prinsip Islam terlihat berbeda dengan mainstream ekonomi
konvensional yang hanya menekankan pada aspek kualitas
profesional dan mengabaikan kualitas moral. Moral selama ini
dianggap merupakan rangkaian yang hilang dalam kajian ekonomi.
Maka Islam mencoba mengembalikan nilai moral tersebut. Oleh
karena itu, menurut Islam untuk dapat menjadi pelaku ekonomi yang
baik, orang tersebut dituntun oleh syarat-syarat berikut :
a) Suatu kontrak kerja merupakan janji dan kepercayaan yang
tidak boleh dilanggar walaupun sedikit. Hal ini memberikan
suatu jaminan moral seandainya ada penolakan kewajiban
dalam kontrak atau pelayanan yang telah ditentukan.
b) Seseorang harus bekerja maksimal ketika ia telah menerima gaji
secara penuh. Ia dicela apabila tidak memberi kerja yang baik.
c) Dalam Islam kerja merupakan ibadah sehingga memberikan
implikasi pada seseorang untuk bekerja secara wajar dan
professional.17
3) Wirausaha
16 Ibid. 17 Ibid., hlm. 20.
23
Wirausaha merupakan kunci dalam proses pertumbuhan
ekonomi dan sangat determinan. Wirausaha dianggap memiliki fungsi
dinamis yang sangat dibutuhkan dalam suatu pertumbuhan ekonomi.
Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan akan mendorong
pengembangan usaha kecil secara signifikan. Usaha kecil, khususnya
di sektor produksi akan menyerap tenaga kerja yang luas dan jauh
lebih besar. Beberapa studi menunjukkan secara jelas konstribusi
yang besar dari industri kecil dan usaha mikro dalam memberikan
lapangan pekerjaan dan pendapatan. Mereka mampu menciptakan
lapangan kerja bahkan secara tidak langsung mereka berarti
mengembangkan pendapatan dan permintaan akan barang dan jasa,
peralatan, bahan baku, dan ekspor. Mereka adalah industri padat
karya yang kurang memerlukan bantuan dana luar(asing), bahkan
kadang tidak begitu tergantung kepada kredit pemerintah dibanding
insdustri berskala besar.18
Dari paparan di atas dapat ditegaskan bahwa peran wirausaha
dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang tak
terbantahkan. Kelangkaan wirausaha bahkan bisa menyebabkan
kurangnya pertumbuhan ekonomi walaupun faktor-faktor lain banyak
tersedia. Dalam hal ini pula Islam sangat mendorong pengembangan
semangat wirausaha untuk menggalakkan pertumbuhan ekonomi.
4) Teknologi
18 Ibid., hlm. 21.
24
Para ekonom menyatakan bahwa kemajuan teknologi
merupakan sumber terpenting pertumbuhan ekonomi.
Kemajuan teknologi mencakup dua bentuk, yaitu inovasi produk dan
inovasi proses. Inovasi produk berkaitan dengan produk-produk baru
yang sebelumnya tidak ada atau pengembangan produk-produk
sebelumnya. Sedangkan inovasi proses merupakan penggunaan
teknik-teknik baru yang lebih murah dalam memproduksi produk-
produk yang telah ada.19
Islam tidak menantang konsep tentang perubahan teknologi
seperti digambarkan di atas, bahkan dalam kenyataannya Islam
mendukung kemajuan teknologi. Perintah Al-Qur’an untuk
melakukan pencarian dan penelitian cukup banyak dalam Al-Qur’an.
Dalam tema ekonomi bisa disebut dengan penelitian dan
pengembangan (research and development) yang menghasilkan
perubahan teknologi. Dalam Al-quran juga ada perintah untuk
melalukan eksplorasi segala apa yang terdapat di bumi untuk
kesejahteraan manusia. Eksplorasi ini jelas membutuhkan penelitian
untuk menjadikan sumber daya alam tersebut berguna dan bermanfaat
bagi manusia.20
d. Faktor-Faktor Yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi
Adapun faktor-faktor yang menentukan sebagai sumber penting
yang dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi, diantaranya adalah:
1) Tanah dan Kekayaan Alam Lainnya
19 Ibid. 20 Ibid., hlm. 22.
25
Kekayaan alam suatu negara yaitu meliputi luas dan kesuburan
tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil tanah hutan
dan laut yang dapat diperoleh, serta jumlah dan jenis kekayaan dari
barang tambang. Kekayaan alam akan dapat mempermudah usaha
untuk mengembangkan perekonomian suatu negara, terutama pada
masa permulaan pada proses pertumbuhan ekonomi. Karena suatu
negara yang kekurangan sumber daya alamnya tidak akan cepat
membangun negaranya.21
2) Jumlah dan Mutu dari Penduduk dan Tenaga Kerja
Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga
kerja, dan penambahan tersebut memungkinkan negara itu menambah
produksi. Di samping itu sebagai akibat pendidikan, latihan dan
pengalaman kerja, keterampilan penduduk akan selalu bertambah
tinggi. Jika sumber daya manusia suatu negara memiliki keahlian
memadai dan terlatih maka output negara itu akan berkualitas
tinggi.22
3) Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi dianggap sebagai faktor penting dalam
proses pertumbuhan ekonomi. Kemajuan ini berkaitan dengan
perubahan dalam metode produksi yang merupakan hasil
pembaharuan atau hasil dari teknik penelitian baru. Dalam bentuknya
yang paling sederhana, kemajuan teknologi tersebut disebabkan oleh
cara-cara baru dan cara-cara lama yang diperbaiki dalam melakukan
21 Sukirno Sadono. Makro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011)., hlm. 429. 22 Ibid.
26
perkerjaan tradisional, seperti cara menanam padi, membuat pakaian,
atau membangun rumah.23
2. Usaha Mikro Kecil dan Menegah
Selain faktor-faktor diatas, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) dianggap sebagai faktor penting dalam proses pertumbuhan
ekonomi, dimana UMKM itu sendiri lebih bersifat kepada sektor rill dan
berada di berbagai macam sektor ekonomi, sehingga masyarakat lebih
merasakan manfaatnya secara langsung yang berimbas kepada
meningkatnya pendapatan masyarakat, karena semakin banyak jumlah
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang tersebar maka
semakin banyak tenaga kerja yang terserap berarti semakin banyak faktor
produksi tenaga kerja sehingga memungkinkan bagi perekonomian
tersebut untuk berproduksi lebih maksimal.24
a. Peran Penting Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)
Diakui, bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
memiliki peran penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi. Secara umum UMKM dalam perekonomian nasional memiliki
peran sebagai berikut :
1) Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi.
2) Penyedia lapangan kerja terbesar
3) Pemain penting dalam pengembangan perekonomian local dan
pemberdayaan masyarakat
23 Ibid. 24 Subandi. Ekonomi Pembangunan. (Bandung: Alfabeta, 2012)., hlm. 134.
27
4) Pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta
5) Kontribusinya terhadap neraca pembayaran.25
Menurut Venkatesh bahwa dua pertiga dunia usaha di dunia adalah
UMKM dan jumlah terbanyak ada di daerah, UMKM mampu
menciptakan banyak lapangan kerja dengan sedikit modal dan UMKM
tersebar hingga pelosok daerah dan sebagai salah satu usaha pengentas
kemiskinan. UMKM memiliki peran penting yaitu sebagai penyedia
lapangan kerja bagi kaum minoritas yaitu masyarakat dengan kelas
belakang ( pendidikan rendah ) dan juga wanita.26
Salah satu Keunggulan UMKM adalah ia terkadang sangat lincah
mencari peluang untuk berinovasi untuk menerapkan teknologi baru
ketimbang perusahaan-perusahaan besar yang telah mapan. Tak
mengherankan jika dalam era persaingan global saat ini banyak
perusahaan besar yang bergantung pada pemasok-pemasok kecil
menengah. Sesungguhnya ini peluang bagi kita untuk turut
berkecimpungan di era global sekaligus menggerakkan sektor ekonomi
riil.27
b. Hubungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan
Pertumbuhan Ekonomi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan
yang sangat penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,
25 Nurul Hidayati, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor periode 2012-2015” (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2016)., hlm. 17.
26 Nurul Hidayati, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor periode 2012-2015” (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2016)., hlm. 18.
27 Ibid., hlm. 18.
28
tidak hanya dinegara – negara berkembang seperti Indonesia tetapi juga
di Negara maju. Di Indonesia selain berperan dalam pertumbuhan dan
pengembangan ekonomi, UMKM juga memiliki peranan penting dalam
mengatasi masalah pengangguran. Tumbuhnya usaha mikro menjadikan
sebagai sumber pertumbuhan kesempatan kerja dan pendapatan. Dengan
menyerap tenaga kerja bearti Usaha Mikro Kecil dan Menenga (UMKM)
mempunyai peran dalam membantu pemerintah dalam angka kemiskinan
dan pengangguran.28
c. Pemberdayaan UMKM
Menurut UU No. 20 Tahun 2008, Pemberdayaan adalah upaya yang
di lakukan pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat
secara sinergis dalam bentuk pertumbuhan iklim dan pengembangan
usaha terhadap usaha mikro kecil dan menengah sehingga mampu
tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.
Prinsip pemberdayaan UMKM yaitu :
1) Penumbuhan kemandirian, kebersamaan dan kewirausahaan
UMKM untuk berkarya dengan prakarsa sendiri.
2) Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel dan
berkeadilan.
3) Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar
sesuai dengan kompetensi UMKM.
4) Peningkatan daya saing UMKM.
28 Tambunan, H.T, Tulus. UMKM di Indonesia. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009)., hlm.
47.
29
5) Penyelarasan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian secara
terpadu.29
Indikator keberhasilan yang dipakai untuk mengukur pelaksanaan
program pemberdayaan masyarakat Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) yang mencakup:
1) Berkurangnya jumlah penduduk miskin. Hal ini berarti makin
bertambahnya lapangan kerja dan jumlah tenaga kerja yang terserap
pada sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sehingga
kesejahteraan penduduk meningkat.30
2) Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan
masyarakat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui
pendirian usaha baru dengan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia, artinya ada kenaikan jumlah usaha terutama Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) yang diciptakan oleh penduduk yang
menjadi target pemberdayaan. Peningkatan pendapatan berhubungan
erat dengan tingkat keuntungan atau laba yang diperoleh oleh
masyarakat Usaha Kecil Menengah. 31
3) Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan
kesejahteraan keluarga miskin di lingkungannya. 32
4) Meningkatnya kemandirian kelompok yang ditandai dengan makin
berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok, makin
29 https://www.bi.go.id/id/UU20Tahun2008UMK.pdf., hlm.4-5. 30 Nurul Hidayati, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Bogor periode 2012-2015” (Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: 2016)., hlm. 19.
31 Ibid., 32 Ibid., hlm. 20.
30
kuatnya permodalan kelompok, makin rapinya sistem administrasi
kelompok, serta makin luasnya interaksi sosial dengan kelompok lain
meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan pendapatan yang
ditandai dengan peningkatan pendapatan keluarga miskin yang
mampu memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial dasarnya.33
d. Konsep Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)
Berdasarkan peraturan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008
tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pengertian Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut :
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau
badan usaha milik perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro.
2) Usaha Kecil yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil.
3) Usaha Menengah yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar.34
33 Ibid., 34https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf.,
hlm. 2.
31
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berdasarkan kuantitas tenaga kerja,
yaitu Usaha Mikro adalah entitas usaha yang memiliki pekerja/ tenaga
kerja kurang dari 5 orang. Usaha Kecil merupakan entitas usaha yang
memiliki jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan
Usaha Menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja
20 sampai dengan 99 orang. Industri rumah tangga adalah industri yang
memperkerjakan kurang dari 5 orang. UMKM adalah usaha yang
mempunyai modal awal yang kecil atau nilai kekayaan (aset) yang kecil
dan jumlah pekerja yang kecil (terbatas).35
e. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kriteria Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut :36
35 Nining Sudiyarti, Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2011-2015. (Jurnal Fakultas Ekonomi & Manajemen Universitas Samawa, 2017)., hlm. 135.
36 https://www.bi.go.id/id/ /UU20Tahun2008UMK.pdf., hlm. 5-6.
32
Tabel 2
Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2008
No Uraian Kriteria
Asset Omzet
1 Usaha Mikro Maks 50 juta Maks 300 juta
2 Usaha Kecil >50 juta – 500 juta >300 juta – 2,5
miliar
3 Usaha Menengah >500 juta – 10
miliar
>2,5 miliar – 50
miliar
f. Karakteristik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Berdasarkan aspek manajemen usahanya, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) dapat digambarkan atau memiliki karakteristik yang
berbeda sebagai berikut:
1) Usaha Mikro memiliki karakteristik sebagai berikut antara lain:
a) Jenis komoditinya berubah-ubah dan sewaktu waktu dapat
berganti produk/usaha,
b) Tempat usahanya tidak selalu menetap atau sewaktu-waktu dapat
pindah,
c) Belum adanya pencatatan keuangan usaha secara baik,
d) Sumber daya manusianya rata-rata sangat rendah yakni SD-SMP,
e) Pada umumnya belum mengenal perbankan dan lebih sering
berhubungan dengan rentenir
33
f) Umumnya usaha ini tidak memilki ijin usaha.37
2) Usaha Kecil memiliki karakteristik sebagai berikut antara lain :
a) Jenis barang atau komoditinya tidak gampang berubah,
b) Mempunyai kekayaan maksimal 200 Juta dan dapat menerima
kredit maksimal 500 Juta,
c) Lokasi atau tempat usaha umumnya sudah menetap,
d) Sudah memiliki pembukuan walaupun masih sederhana artinya
pencatatan administrasi keuangan perusahaan sudah mulai
dipisah.
e) Memiliki legalitas usaha atau perijinan lainnya,
f) Sumber daya manusianya sudah lumayan baik, dari aspek tingkat
pendidikan yakni rata tingkat SMU.
g) Sudah mulai mengenal perbankan.38
3) Usaha Menengah memiliki karakteristik sebagai berikut antara lain:
a) Kekayaan 200 Juta sampai 10 Milyar, dan dapat menerima kredit
antara 500 Juta sampai 5 Milyar.
b) Memiliki managemen dan organisasi yang lebih teratur dan baik
dengan pembagian tugas yang lebih jelas antar bagian/unit.
c) Telah memiliki system managemen keuangan sehingga
memudahkan untuk dilakukan auditing termasuk oleh pihak
auditor public.
37 Tambunan, H.T, Tulus. UMKM di Indonesia. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009)., hlm.
4. 38 Ibid.
34
d) Telah melakukan penyesuaian terhadap peraturan pemerintah
dibidang ketenagakerjaan, Jamsostek dan lain-lain.
e) Memiliki persyaratan legal secara lengkap.
f) Sering bermitra dengan perbankan dan pelaku usaha lainnya, dan
g) Sumber daya manusianya jauh lebih baik dan handal pada level
Manager dan Supervisor.39
g. Klasifikasi Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Untuk kepentingan penyusunan klasifikasi bagi Usaha Kecil (UK),
Usaha Menengah (UM) dan Usaha Besar (UB), maka klasifikasi tersebut
dibagi menjadi 9 (sembilan) penggolongan utama (pokok) sektor
ekonomi yang meliputi:
1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
Mencakup segala macam pengusahaan dan pemanfaatan yang
berasal dari alam untuk memenuhi kebutuhan atau usaha lainnya.
2) Pertambangan dan Penggalian
Mencakup sub sektor minyak dan gas bumi, subsektor
pertambangan non migas, dan subsektor penggalian
3) Industri Pengolahan
Mencakup kegiatan pengubahan bahan dasar (bahan mentah)
menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya
menjadi barang yang lebih tinggi nilainya.
4) Listrik, Gas, dan Air Bersih
39 Ibid., hlm. 5.
35
Mencakup kegiatan pembangkitan transmisi dan distribusi listrik,
pengolahan gas cair, produksi gas dengan karbonasi, penampungan,
penjernihan, dan penyaluran air baku atau air bersih baik untuk keperluan
rumah tangga, usaha, industri, gedung kantor pemerintah, penerangan
jalan umum, dsb.
5) Bangunan
Mencakup Kegiatan penyiapan, pembuatan, pemasangan,
pemeliharaan maupun perbaikan bangunan/ konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, baik digunakan sebagai tempat tinggal
maupun sarana lainnya.
6) Perdagangan, Hotel dan Restoran.
Mencakup kegiatan penjualan barang baru maupun bekas, yang
meliputi penjualan sepeda motor dan mobil, perdagangan eceran, dsb.
7) Pengangkutan dan Komunikasi
Mencakup kegiatan jasa angkutan, pengepakan dan pengiriman
barang, keagenan/biro perjalanan, serta usaha persewaan angkutan
darat/air/udara berikut pengemudinya. Sedangkan Komunikasi mencakup
usaha pelayanan komunikasi untuk umum baik melalui pos, telepon,
telegraf, pengiriman/ pemindahan berita (surat) paket dan uang.
8) Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Menerima simpanan keuangan, memberikan kredit, mengirim uang,
menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal
seperti perkantoran, pertokooan, dll. Pemberian jasa hukum, jasa
pengolahan, dsb.
36
9) Jasa-jasa.
Meliputi kegiatan pelayanan kepada masyarakat yang ditujukan
untuk melayani kepentingan rumah tangga, badan usaha, pemerintah dan
lembaga-lembaga lainnya.40
G. Tinjauan Pustaka
1. Ade Raselawati (2011), yang berjudul “Pengaruh Perkembangan
Usaha Kecil Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor
UKM Di Indonesia”. Hasil analisis dengan menggunakan metode
regresi data panel dengan Fixed Effect Model (FEM) menunjukkan
bahwa ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi UKM
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
pada sektor UKM di Indonesia. Sedangkan variabel tenaga kerja
UKM tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
pada sektor UKM di Indonesia karena tenaga kerja yang diserap tidak
sebanding dengan nilai tambah yang dihasilkan41.
2. Nining Sudiyarti (2017), yang berjudul “Pengaruh Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Kabupaten Sumbawa Tahun 2011-2015.” Dari hasil pengujian
analisis Regresi linier sederhana, diperoleh hasil yang menunjukkan
bahwa nilai dari uji thitung lebih besar dari nilai ttabel yaitu (3,961 >
3,182) dengan taraf signifikan sebesar 5 %, sedangkan dari hasil
40 Nining Sudiyarti, Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2011-2015. (Jurnal Fakultas Ekonomi & Manajemen Universitas Samawa, 2017), hlm. 137.
41 Raselawati, ade. Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap
pertumbuhan ekonomi pada sektor ukm di Indonesia. (Skripsi. Universitas Islam Negeri syarif hidayatullah Jakarta, 2011), hlm. 88.
37
pengujian koefisien determinasi R2 diperoleh nilai sebesar 0,839 atau
sebesar 83,9 persen. Hal ini berarti bahwa derajat pengaruh variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) adalah sebesar 83,9 persen.
Sedangkan, sisanya sebesar 16,1 persen disebabkan oleh variabel lain
yang tidak diteliti. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berpengaruh signifikan
terhadap variabel pertumbuhan ekonomi.42
3. Zubairi (2015), yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro,
Kecil Dan Menengah (UMKM), Dan Pengangguran Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang tahun 2005-2014” Dari
hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan UMKM (X1) berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sampang.
Sedangkan, pengangguran (X2) tidak berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi.43
4. Delima Putri (2014) yang berjudul “Dampak Pertumbuhan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Provinsi Banten” yang hasil dari penelitian semua
variabel pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah berpengaruh
signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten. Dari hasil
penelitian ini dijelaskan bahwa semakin banyak jumlah unit UMKM
maka semakin besar pengaruhnnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
42
Nining Sudiyarti, Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2011-2015. (Jurnal Fakultas Ekonomi & Manajemen Universitas Samawa, 2017)., hlm. 130.
43 Zubairi, Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm), Dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang. (Jurnal Universitas Negeri Surabaya, 2015)., hlm 5-6.
38
Hal ini menjelaskan bahwa dengan berkembangnya pertumbuhan
UMKM turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.44
5. Pradnya Paramita Hapsari & Abdul Hakim, Saleh Soeaidy, (2014) “
Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah ( Studi di Pemerintahan Kota Batu)”.
Dari hasil penelitian tersebut variabel jumlah unit UKM secara
parsial menghasilkan t-hitung sebesar 1.656 dan niai probabilitas
0,1285 yang menunjukkan bahwa nilai prob. > 0,05 sehingga variabel
jumlah unit UKM tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Kota Batu.45
6. Maharani Tejasari (2008), yang berjudul “Peranan Sektor Usaha
Kecil Dan Menengah Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Dan
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”. Hasil penelitian menunjukan
bahwa jumlah unit usaha, Kredit Modal Kerja dan PDB UKM secara
signifikan mempunyai pengaruh yang positif terhadap penyerapan
tenaga kerja. Sedangkan, Kredit Investasi dan pendapatan per kapita
secara signifikan berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja.
Tenaga kerja dan investasi secara signifikan berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan Jumlah unit UKM secara
signifikan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain
44 Delima Putri “Dampak Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Banten” ( Jurnal Universitas Indra prasta PGRI 2014)., hlm 1.
45 Hapsari, Pradnya Paramita & Abdul Hakim, Saleh Soeaidy, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah ( Studi di Pemerintahan Kota Batu”, Jurnal Administrasi Publik 2014 )., hlm.93.
39
itu, terdapat variabel yang tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi yaitu nilai ekspor.46
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terletak pada
tahun dan tempat yang berbeda, dalam penelitian ini penulis akan melihat
Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-
2016, selanjutnya akan menganalisis Pengaruh Pertumbuhan UMKM
dengan uji statistik regresi linier sederhana dan melihat bagaimana
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi.
H. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini menganalisis Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi
Jambi.
Secara garis besar rancangan penelitian tersebut digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
46 Maharani Tejasari “Peranan Sektor Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Penyerapan
Tenaga Kerja Dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia” (Skripsi Institut Pertanian Bogor 2008)., hlm. 61.
Pertumbuhan UMKM
(X)
Pertumbuhan Ekonomi
(Y)
40
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.47
Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis guna memberikan arah
dan pedoman dalam melakukan penelitian. Hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat Pengaruh yang signifikan antara Pertumbuhan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016.
Ha : Terdapat Pengaruh signifikan antara Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Provinsi Jambi tahun 2014-2016.
J. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun berurutan yang terdiri
dari beberapa bab yaitu : Bab 1 Pendahuluan, Bab II Metode Penelitian, Bab
III Gambaran Umum Objek Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, Bab V
Penutup, adapun isi masing-masing setiap dari bagian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kerangka Teori, Tinjauan Pustaka,
dan Sitematika Penulisan.
47 Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Jakarta: Indeks
2008), hlm. 10.
41
BAB II METODE PENELITIAN
Bab ini di berisi tentang metode penelitian dalam penulisan skripsi.
Berisi tentang tempat dan waktu penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan
sumber data, populasi dan sampel data, metode pengumpulan data serta
metode analisis yang di gunakan untuk memberikan jawaban atas
permasalahan penelitian yang ada.
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menerangkan gambaran umum penelitian yang
akan diteliti oleh penulis.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini adalah inti dari penelitian, hasil analisis data dan pembahasan.
Pada bab ini data-data yang telah dikumpulkan, di analisis dengan
menggunakan alat analisis yang telah di siapkan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini merupakan bagian akhir yang penting berisikan tentang
kesimpulan dan berisi saran-saran yang direkomendasikan kepada pihak-pihak
tertentu serta penulis mengungkapkan keterbatasan penelitian.
42
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan kantor Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil da Menengah (UMKM) Provinsi Jambi, Jl. Jend. A Yani No
11, Telanaipura, Kota Jambi.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif-deskriptif. Metode kuantitatif adalah metode yang
menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif, dimana hasil analisis
disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan
diinterpretasikan dalam bentuk uraian.48 Sementara metode deskriptif
adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas.49
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder.
Data Sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh
secara tidak langsung atau melalui sumber perantara.50 Oleh karena itu,
data sekunder ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
Jambi dan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi. Dan data
48Sayuti Una (dkk), Pedoman Penulisan Skripsi: Edisi Revisi Fakultas Syariah, IAIN
STS Jambi Press, 2012), hlm. 195. 49 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Bandung:Alfabeta, 2005)., hlm.
21. 50 Sayuti Una (dkk), Pedoman Penulisan Skripsi: Edisi Revisi Fakultas Syariah, IAIN
STS Jambi Press, 2012), hlm. 252.
43
pendukung lain seperti buku, jurnal, artikel, majalah, internet atau
literatur-literatur pustaka lainnya.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian. Untuk mendapatkan data-data
tersebut, maka instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu
melalui dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan
memanfaatkan data sekunder yang sudah tersedia dalam perpustakaan,
dari instansi yang diteliti atau dari tempat lain yang dijamin
kebenarannya.51 Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis
dalam penelitian ini adalah melalui Penelitian Lapangan (Field Research),
Penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara survey langsung ke Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi dan Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Jambi untuk mengumpulkan data
yang diperlukan dalam penelitian ini.52
E. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dimaksud adalah analisis untuk melakukan
pengujian hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan.
Data-data yang telah diperoleh, akan diolah dengan menggunakan teknik
kuantitatif-deskriptif. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan
rumus statistik. Adapun model statistik yang digunakan adalah:
1. Regresi Linier Sederhana
51 Ibid., hlm. 259. 52 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. (Bandung: Alfabeta, 2014)., hlm. 401.
44
Metode regresi yang digunakan untuk menguji hubungan sekaligus
pengaruh dari variabel bebas (independent variable) terhadap variabel
terikat (dependent variable). Analisis regresi linier sederhana ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Provinsi Jambi. Adapun persamaan regresi yang diharapkan dalam
penelitian ini adalah:53
Y = α + β X + e
Keterangan :
α = Konstanta
β = Koefisien regresi variabel pertumbuhan UMKM
Y = Pertumbuhan Ekonomi (Variabel dependen)
X = pertumbuhan UMKM (Variabel Independen)
e = Tingkat Error
Sesuai dengan rancangan kerangka berfikir tersebut dapat
dijelaskan bahwa variabel independen yaitu pertumbuhan UMKM (X)
yang mempengaruhi variabel dependen pertumbuhan ekonomi (Y).
2. Uji T
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependent. Langkah-langkah
pengujian adalah sebagai berikut:54
53 Ibid., hlm. 265. 54 Ibid., hlm. 267.
45
a) Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternative:
Ho : � = 0, artinya variabel Pertumbuhan (UMKM) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Ha : � ≠ 0, artinya variabel Pertumbuhan (UMKM) secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
b) Level of significance α = 0,05:
Derajat kebebasan (dk): k; n-1-k
t tabel = t (α/2; n-1-k)
c) Kriteria dan aturan pengujian
Ha diterima apabila = t tabel < t hitung
HO ditolak apabila = t hitung > t tabel
d) Kesimpulan: Membandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka
dapat ditentukan apakah Ho diterima atau ditolak.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam
penelitian ini perhitungan koefisien determinasi untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan variabel bebas (Pertumbuhan UMKM) dalam
menjelaskan variabel terikat (Pertumbuhan Ekonomi).55
F. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi Operasional Variabel adalah variabel penelitian di
maksudkan untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum
dilakukan analisa. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengertian dan
55 Ibid., hlm. 268.
46
menghindari perbedaan persepsi dalam penelitian ini. Variabel penelitian
terdiri dari duan macam, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
Pada penelitian ini, operasional variabelnya adalah sebagai berikut:
1. Variabel Independent (X)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang terjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat).56 Jadi variabel ini sifatnya menerangkan dan mempengaruhi
variabel lain yang tidak bebas. Variabel bebas juga memiliki nilai yang
tidak tergantung pada variabel lainnya.
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang manjadi akibat, karena adanya variabel bebas.57
56 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. (Bandung: Alfabeta, 2014)., hlm. 59. 57 Ibid.,
47
Tabel 3
Definisi Operasional Variabel
Jenis Variabel Indikator Definisi Variabel
Variabel Dependent
( Y )
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Daerah
adalah proses meningkatnya
pendapatan yang dihasilkan oleh
sektor-sektor yang ada di daerah.
Pertumbuhan Ekonomi Daerah
dalam penelitian ini adalah jumlah
PDRB Atas Dasar Konstan menurut
Kabupaten / Kota Daerah Provinsi
Jambi tahun 2014-2016.
Variabel Independent
( X )
Jumlah Unit Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah ( UMKM )
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) adalah usaha produktif
yang berdiri sendiri milik
perseorangan / badan usaha milik
perorangan. UMKM dalam
penelitian ini adalah jumlah Usaha
Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) setiap Kabupaten / Kota
Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-
2016.
48
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Wilayah Provinsi Jambi
Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 00 45’ sampai 20 45’
lintang selatan dan antara 1010 10’ sampai 1040 55’ bujur timur. Sebelah utara
berbatasan dengan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, Sebelah Timur dengan
Laut Cina Selatan, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera
Selatan dan sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan
Bengkulu. Luas Wilayah Provinsi Jambi 53.435 Km2 dengan luas daratan
50.160,05 Km2 dan luas perairan sebesar 3.274,95 Km2 terdiri dari:
Kabupaten/Kota Luas Wilayah
Kabupaten Kerinci 3.355,27 Km2 (6,69%)
Kabupaten Merangin 7.679 Km2 (15,31%)
Kabupaten Sarolangun 6.184 Km 2 (12,33%)
Kabupaten Batanghari 5.804 Km2 (11,57%)
Kabupaten Muaro Jambi 5.326 Km2 (10,62%)
Kabupaten Tanjung Jabung Timur 5.445 Km2 (10,86%)
Kabupaten Tanjung Jabung Barat 4.649,85 Km2 (9,27%)
Kabupaten Tebo 6.461 Km2 (12,88%)
Kabupaten Bungo 4.659 Km2 (9,29%)
Kota Jambi 205,43 Km2 (0,41%)
Kota Sungai Penuh 391,5 Km2 (0,78%)
49
Luas wilayah terbesar di Provinsi Jambi berada di Kabupaten Merangin
sebesar 7.679 Km2 atau sebesar 15,31 persen dari total luas wilayah Provinsi
Jambi, diikuti oleh Kabupaten Tebo dan Kabupaten Sarolangun masing-masing
sebesar 6.461 Km2 dan 6.184 Km2.
Secara administratif, jumlah kecamatan dan desa/kelurahan di Provinsi
Jambi tahun 2016 sebanyak 141 kecamatan dan 1.562 desa/kelurahan, dimana
jumlah kecamatan terbanyak berada di Kabupaten Merangin yaitu 24
kecamatan, sedangkan jumlah desa/kelurahan terbanyak berada di Kabupaten
Kerinci yaitu 285 desa/kelurahan.
B. Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UMKM
Pembangunan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kemiskinan atau penyerapan
tenaga kerja. Lebih dari itu, pembangunan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) diharapkan mampu memperluas basis ekonomi dan dapat
memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan perekonomian.
Dalam membangun Provinsi Jambi Pemerintah Daerah telah menetapkan Visi dan
Misi sebagai berikut :
1. Visi
“Terwujudnya Koperasi dan UMKM yang Maju, Mandiri dan
Tanguh serta berdaya saing dalam Mengembangkan Ekonomi
Kerakyatan di Provinsi Jambi”.
Untuk tetap eksis dan unggul dalam suatu tahapan yang konsisten,
konsekuen dan berkelanjutan, maka Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
50
Menengah harus meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorentasi pada
pencapaian hasil atau manfaat yang dituangkan dalam “ Visi “.58
2. Misi
Agar Misi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong alokasi
sumber daya diseluruh unsur organisasi, maka dirumuskan misi Dinas
Koperasi UMKM Provinsi Jambi Jambi, yang didalamnya mengandung tujuan
organisasi serta sasaran yang ingin dicapai selain sebagai penjabaran dari Visi.
Adapun misi Dinas Koperasi, UMKM Provinsi Jambi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan Usaha Koperasi.
2. Meningkatkan Kapasitas Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah
3. Meningkatkan Fasilitas Pembiayaan untuk Koperasi dan UMKM.
4. Meningkatkan Pengendalian Kualitas Koperasi dan UMKM.59
3. Tugas dan Kewajiban
Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas
melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas
otonomi dan tugas pembantuan di bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil dan
menengah.60
4. Fungsi
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil
dan Menengah.
2. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan menengah.
58 Rencana Strategi Dinas Koperasi, UMKM Provinsi Jambi., hlm 28. 59 Ibid., hlm 29. 60 Ibid., hlm. 25
51
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Koperasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.61
5. Struktur Organisasi
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, maka
susunan organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) adalah sebagai berikut:62
61 Ibid,. hlm.26. 62 Ibid,. hlm. 19.
52
Gambar 2
Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi
Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
terdiri dari :63
63 Ibid., hlm. 18.
KEPALA
SEKRETARIS
SUB BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG
PEMBERDAYAAN
KOPERASI
SEKSI MONITORING,
EVALUASI, PELAPORAN DAN DATA KOPERASI
DAN UKM
SEKSI PENGEMBANGAN PENGUATAN DAN PERLINDUNGAN
SEKSI PENILAIAN KESEHATAN
KOPERASI
SEKSI PENERAPAN
PERATURAN DAN
SANKSI
SEKSI PEMERIKSAAN
KELEMBAGAAN DAN USAHA
BIDANG PENGAWASAN DAN
PEMERIKSAAN
SUB BAGIAN
KEUANGAN
DAN ASET
SUB BAGIAN PERENCANAAN
PROGRAM
BIDANG
PERIZINAN DAN
KELEMBANGAAN
SEKSI PERIZINAN
SEKSI PENINGKATAN KUALITAS SDM
KOPERASI
SEKSI FASILITAS USAHA
KOPERASI
SEKSI KELEMBAGAAN
KELOMPOK
JABATAN
FUNSIONAL
BIDANG PEMBERDAYAAN
USAHA KECIL
SEKSI FASILITAS USAHA
KECIL
SEKSI PENINGKATAN
KUALITAS
KEWIRAUSAHAAN
SEKSI PENGEMBANGAN,
PENGUAT, DAN PERLINDUNGAN
UPTD
53
a. Kepala Dinas;
b. Sekretaris, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
2. Sub Bagian Keuangan; dan
3. Sub Bagian Program;
c. Bidang Perizinan dan Kelembagaan :
1. Seksi Perizinan
2. Seksi Kelembagaan
3. Seksi Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Dara Koperasi dan UKM
b. Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan :
1. Seksi Penilaian Kesehatan dan Pemeriksaan
2. Seksi Pemeriksaan Kelembagaan dan Usaha
3. Seksi Penerapan Peraturan dan Sanksi
c. Bidang Pemberdayaan Koperasi :
1. Seksi Fasilitas Usaha Koperasi
2. Seksi Peningkatan Kualitas SDM Koperasi
3. Seksi Pengembangan Penguatan dan Perlindungan
d. Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil :
1. Seksi Fasilitas Usaha Kecil
2. Seksi Pengembangan, Penguat, dan Perlindungan
3. Seksi Peningkatan Kualitas Kewirausahaan
e. UPTD Badiklat KUMKM membawahi :
1. Sub Bagian Tata Usaha
f. Jabatan Fungsional
54
1. Widyaiswara
Dinas Koperasi, UMKM sebagai salah satu dinas yang menangani urusan
perekonomian kerakyatan melaksanakan tugas dan fungsinya antara lain :
1. Kepala Dinas
a. Melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada pasal 182 Pergub
Nomor 30 Tahun 2008
b. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Sekretariat,
Bidang UPTD dan Kelompok jabatan Fungsional.64
2. Bidang Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan administrasi kepada
semua urusan organisasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
serta melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan di
lingkungan Dinas Koperasi, Usaha Mikros Kecil dan Menengah.65
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana di maksud, sekretariat
mempunyai fungsi :
a. mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan mengsinkronisasikan kegiatan
penyusunan rencana program kerja Kepala Bidang, UPTD di lingkungan
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
b. melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan/barang inventaris milik
negara;
c. mengkoordinasikan penyusunan rencana Program Pemberdayaan
Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
d. mengkoordinasikan urusan Kepegawaian dan Umum;
64 Ibid., hlm.11. 65 Ibud.,
55
e. menkoordinasikan pengelolaan keuangan;
f. melaksanakan tugas lain sesuai dengan petunjuk Kepala Dinas Koperasi,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Atasan. 66
3. Bidang Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi
Bidang pengawasan, Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan koordinasi penyelenggaraan fungsi teknis,
pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan Koperasi,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah. 67
Untuk melaksanakan tugas dimaksud Bidang Pengawasan, Monitoring
dan Evaluasi mempunyai fungsi :
a. Menyusun dan merumuskan rencana program kebijakan di bidang
pengawasan UMKM;
b. Mengumpulkan dan mengolah bahan kebijakan di bidang pengawasan;
c. Melaksanakan perumusan kebijakan dan koordinasi serta
menyelenggarakan fungsi teknis pemberdayaan UMKM di bidang
pengawasan;
d. Melakukan inventarisasi dan identifikasi peraturan atau ketentuan di
bidang pengawasan;
e. Melakukan konsultasi dan kerjasama dengan unit kerja baik dalam
maupun diluar lingkungan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan
Menengah dalam rangka koordinasi pelaksanaan tugas;
66 Ibid., 67 Ibid., hlm.13.
56
f. Menyusun konsep perumusan dan penyempurnaan kebijakan di bidang
pengawasan dalam rangka pemberdayaan UMKM;
g. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengawasan yang meliputi partisipasi pengawasan, pengendalian dan
akuntabilitas;
h. Melaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 68
4. Bidang Perkoperasian
Bidang Koperasi mempunyai tugas melaksanakan rencana dan program,
penyampaian bahan perumusan dan penjabaran kebijaksanaan teknis
pembinaan kelembagaan dan usaha koperasi verifikasi dan advokasi serta
melaporkan seluruh kegiatan bidang koperasi kepada Kepala Dinas Koperasi,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Untuk melaksanakan tugas dimaksud Bidang Koperasi mempunyai
fungsi :
a. Menyusun dan merumuskan rencana program operasional kelembagaan
dan usaha koperasi serta verifikasi dan advokasi terhadap pembinaan
koperasi;
b. Menyusun bahan pedoman penyuluhan tentang kebijaksanaan
kelembagaan dan usaha koperasi serta verifikasi dan advokasi;
c. Melaksanakan pembinaan kelembagaan dan usaha koperasi serta
verifikasi dan advokasi;
d. Membina koperasi melalui kegiatan sosialisasi, penyuluhan pemagangan
baik mengenai kelembagaan maupun usaha serta kesadaran berkoperasi;
68 Ibid., hlm. 12.
57
e. Menyusun dan menyajikan perangkaan ( data statistik ) kelembagaan dan
usaha koperasi serta verifikasi dan advokasi koperasi;
f. Melaksanakan verifikasi terhadap koperasi penerima bantuan;
g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja baik di dalam maupun di luar
lingkungan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam
rangka pembinaan koperasi dan usaha kecil anggota koperasi;
h. Mengevaluasi hasil verifikasi tentang permohonan bantuan koperasi
untuk pengembangan usaha;
i. Melaksanakan fasilitasi kemitraan antara koperasi – koperasi dengan
Usaha Kecil, Usaha Menengah dan Usaha Besar;
j. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan perkembangan pembinaan
kelembagaan dan usaha serta verifikasi dan advokasi;
k. Menyelenggarakan pameran di bidang koperasi baikdi dalam maupun di
luar negeri;
l. Memimpin dan memberikan petunjuk teknis pelaksanaan tugas kepada
bawahan di lingkungannya;
m. Memantau dan mengusulkan kepada pimpinan untuk diambil tindakan
terhadap bawahan yang kurang disiplin maupun penyelenggaraan demi
suksesnya tugas;
n. Menyusun laporan pelaksanaan tugas bidang koperasi;
o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 69
5. Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah
69 Ibid., hlm. 12-13.
58
Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah pempunyai tugas
melaksanakan rencana dan program penyiapan bahan perumusan dan
penyabaran kebijaksanaan teknis Usaha Mikro Kecil dan Menengah di sektor
kelembagaan, sektor kemitraan, jaringan usaha, sektor promosi dan pemasaran
serta melaporkan seluruh kegiatan bidang kepada Kepala Dinas Koperasi,
Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Usaha Mikro
Kecil dan Menengah mempunyai fungsi :
a. merencanakan dan menyusun program operasional pemberdayaan usaha
mikro, kecil dan menengah;
b. melaksanakan program kegiatan strategis pemberdayaan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah dengan memanfaatkan potensi komoditas unggulan
daerah;
c. melakukan inventarisasi/penelaahan dan penyempurnaan berbagai
peraturan dan kebijaksanaan yang berkaitana dengan penciptaan
persaingan yang sehat;
d. merumuskan dan melaksanakan program kemitraan dalam bentuk
keterkaitan usaha yang saling menguntungkan antara UMKM dengan
koperasi, BUMN dan usaha – usaha lainnya;
e. mengembangkan dan menetapkan jaringan usaha dan keterkaitan usaha
antara UMKM dengan koperasi dan usaha swasta lainnya;
f. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain baik di dalam maupun di
luar lingkungan jajarannya;
59
g. mengevaluasi hasil telaahan permohonan bantuan untuk pengembangan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah;
h. memantau pelaksanaan perkembangan pembinaan pemberdayaan
UMKM;
i. mengevaluasi laporan kegiatan UMKM;
j. menyusun dan menyajikan perangkaan keragaan data statistik UMKM;
k. menyelenggarakan pameran dan pemasaran bidang UMKM;
l. menilai UMKM berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk menjadi
UMKM yang unggul dan berprestasi;
m. mempimpin dan memberikan petunjuk teknis pelaksanaan tugas kepada
bawahan di lingkungannya;
n. memantau dan mengusulkan kepada pimpinan untuk diambil tindakan
kepada bawahan yang kurang disiplin atau menyeleweng demi suksesnya
pelaksanaan tugas rutin/pembangunan;
o. mengadakan rapat koordinasi dengan unit – unit kerja di lingkungan
kerjanya dalam rangka pelaksanaan tugas;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.70
6. Bidang Fasilitasi Pembiayaan dan Simpan Pinjam
Bidang fasiltasi pembiayaan dan simpan pinjam mempunyai tugas
melaksanakan rencana dan program, persiapan bahan perumusan dan
penjabaran kebijaksanaan teknis pembiayaan, permodalan dan simpan pinjam
serta mengevaluasi dan melaporkan seluruh kegiatan bidang fasilitasi
70 Ibid., hlm. 14.
60
pembiayaan dan simpan pinjam kepada Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro
Kecil dan Menengah.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud bidang fasilitasi
pembiayaan dan simpan pinjam mempunyai fungsi :
a. merencanakan dan menyusun program operasional kegiatan fasilitas
pembiayaan dan simpan pinjam;
b. merumuskan kebijaksanaan teknis fasilitasi pembiayaan dan simpan
pinjam dengan unit – unit kerja di lingkungan Dinas Koperasi, Usaha
Mikro Kecil dan Menengah;
c. menjabarkan hasil perumusan dan melaksanakan kegiatan pembiayaan
dan simpan pinjam;
d. membina dan mengendalikan kegiatan pembiayaan dan simpan pinjam
terutama pelayanan terhadap masyarakat;
e. mengkaji kegiatan masa lampau maupun yang sekarang sebagai bahan
perbandingan dalam kelancaran tugas bidang fasilitasi pembiayaan dan
simpan pinjam;
f. menegur dan memberi saran pencegahan terhadap keterlambatan dan
permasalahan yang dihadapi masing – masing seksi;
g. memantau dan mengusulkan kepada pimpinan terhadap bawahan yang
kurang disiplin maupun menyeleweng dalam pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab;
h. membimbing dan mengarahkan seksi pembiayaan, permodalan dan seksi
simpan pinjam agar dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang ada;
61
i. mengevaluasi hasil kerja bidang fasilitasi pembiayaan dan simpan pinjam
untuk mengetahui kemajuan dan keberhasilannya;
j. mengadakan rapat koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungannya
dalam rangka mensukseskan pelaksanaan tugas;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 71
7. UPTD Balai Diklat Koperasi, UMKM
UPTD Balai Diklat Koperasi, UMKM mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan dan pelatihan koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut UPTD Balai Diklat Koperasi,
UMKM mempunyai fungsi :
a. pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga;
b. penyusunan program, monitoring dan evaluasi;
c. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan perkoperasian, Usaha Mikro Kecil
dan Menengah; 72
d. kebijaksanaan dengan gerakan koperasi, organisasi pengusaha kecil dan
menengah, lembaga pendidikan dan instansi terkait;
71 Ibid., hlm. 15. 72 Ibid.,
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Setelah melakukan model regresi panel yang sudah di pilih melalui uji
Chow, uji Housman, dan uji LM. Dalam penelitian ini model yang tepat
digunakan yaitu Fixed Effect Model (FEM) dengan menambahkan model
dummy pada data panel, pendekatan FEM memperhitungkan kemungkinan
bahwa penelitian menghadapi masalah omitted-variabel, yang mungkin
membawa perubahan pada intercept time series atau cross section. Model ini
menambahkan variabel dummy untuk mengizinkan adanya perubahan
intercept.
1. Model Regresi Panel
Tabel 4
Hasil Estimasi Regresi Panel
Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi Method: Panel EGLS (Cross-section weights) Date: 11/08/18 Time: 17:52 Sample: 2014 2016 Periods included: 3 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 33 Linear estimation after one-step weighting matrix
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 11319043 208883.6 54.18828 0.0000
Pertumbuhan UMKM 637.6739 206.8837 3.082283 0.0056
63
Model Persamaan Regresi :
Y = α + β X + e
Y = 11319043 + 637.6739 + e
Maka dari hasil persamaan dan perhitungan tabel di atas, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
α = Nilai Konstanta pada persamaan tersebut sebesar 11319043 ini artinya
bahwa apabila variabel X yakni Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) tidak ada perubahan atau di anggap konstan, maka
nilai variabel Y yakni Pertumbuhan Ekonomi sebesar Rp 11319043.
b = Koefisien regresi 637.6739 menyatakan bahwa setiap kenaikan ( karena
tanda + ) Rp 1 Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
akan meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi sebesar Rp 637.6739.
Namun sebaliknya, jika Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) turun Rp 1, maka Pertumbuhan Ekonomi juga diprediksi
mengalami penurunan sebesar Rp 637.6739. Jadi tanda + menyatakan
arah hubungan yang searah, di mana kenaikan atau penurunan variabel
independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel
dependen (Y).
64
2. Goodness of Fit Test
Tabel 5
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
R-squared 0.995061 Mean dependent var 12553441 Adjusted R-squared 0.992474 S.D. dependent var 4623668. S.E. of regression 561574.6 Sum squared resid 6.62E+12 F-statistic 384.6549 Durbin-Watson stat 1.474132 Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data diolah dengan Eviews 6
Hal ini bearti nilai R square pada tabel di atas ialah sebesar 99,5%. Angka
tersebut bearti bahwa sebesar 99,5 % Pertumbuhan Ekenomi yang terjadi dapat
dijelaskan dengan menggunakan variabel pertumbuhan UMKM. Sedangkan
sisanya 0,5 % dipengaruhi oleh variabel lain dimana dalam persamaan regresi
pertumbuhan ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh pertumbuhan UMKM,
tetapi terdapat variabel lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
3. Uji Hipotesis
Ho : Tidak terdapat Pengaruh yang signifikan antara Pertumbuhan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016.
Ha : Terdapat Pengaruh signifikan antara Pertumbuhan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016.
65
Tabel 6
Hasil Pengujian Hipotesis
Dependent Variable: Y Method: Panel EGLS (Cross-section weights) Date: 11/08/18 Time: 17:52 Sample: 2014 2016 Periods included: 3 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 33 Linear estimation after one-step weighting matrix
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 11319043 208883.6 54.18828 0.0000
X 637.6739 206.8837 3.082283 0.0056 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.995061 Mean dependent var 12553441
Adjusted R-squared 0.992474 S.D. dependent var 4623668. S.E. of regression 561574.6 Sum squared resid 6.62E+12 F-statistic 384.6549 Durbin-Watson stat 1.474132 Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics R-squared 0.993949 Mean dependent var 11344028
Sum squared resid 6.76E+12 Durbin-Watson stat 1.455633
Sumber : Data diolah dengan Eviews 6
Dari hasil perhitungan data dengan menggunakan Eviews diperoleh thitung
untuk variabel Pertumbuhan UMKM (X) sebesar 3,082283 dengan nilai
signifikansi 0,0056 Sedangkan nilai ttabel pada tingkat derajat kebebasan (df) ( n
- k = 33 – 2 = 31 ) pada α = 5% (0,05) adalah 2.039 maka nilai thitung tersebut
lebih besar daripada nilai ttabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh yang signifikan antara
66
Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016.
B. Pembahasan
Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi
Penelitian ini dilakukan terhadap Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
Mikro dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jambi. Penelitian ini merupakan
penelitian lapangan dengan menggunakan data sekunder, teknik pengumpulan
yang di lakukan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dalam penelitian ini
pokok pembahasan terfokus pada jumlah pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi Tahun
2014-2016. Persamaan linear sederhana yang didapatkan dari hasil analisis
tersebut:
Y = α + β X + e
Y = 11319043 + 637.6739 + e
Maka dari hasil persamaan dan perhitungan di atas, dapat dijelaskan
sebagai berikut:
α = Nilai Konstanta pada persamaan tersebut sebesar 11319043 ini artinya
bahwa apabila variabel X yakni Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) tidak ada perubahan atau di anggap konstan, maka
nilai variabel Y yakni Pertumbuhan Ekonomi sebesar Rp 11319043.
b = Koefisien regresi 637.6739 menyatakan bahwa setiap kenaikan ( karena
tanda + ) Rp 1 Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
67
akan meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi sebesar Rp 637.6739.
Namun sebaliknya, jika Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) turun Rp 1, maka Pertumbuhan Ekonomi juga diprediksi
mengalami penurunan sebesar Rp 637.6739. Jadi tanda + menyatakan
arah hubungan yang searah, di mana kenaikan atau penurunan variabel
independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel
dependen (Y).
Dengan nilai R square ialah sebesar 99,5%. Angka tersebut bearti bahwa
sebesar 99,5 % Pertumbuhan Ekenomi yang terjadi dapat dijelaskan dengan
menggunakan variabel pertumbuhan UMKM. Sedangkan sisanya 0,5 %
dipengaruhi oleh variabel lain dimana dalam persamaan regresi pertumbuhan
ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh pertumbuhan UMKM, tetapi terdapat
variabel lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Dari hasil perhitungan data dengan menggunakan Eviews diperoleh thitung
untuk variabel Pertumbuhan UMKM (X) sebesar 3,082283 dengan nilai
signifikansi 0,0056 Sedangkan nilai ttabel pada tingkat derajat kebebasan (df) ( n
- k = 33 – 2 = 31 ) pada α = 5% (0,05) adalah 2.039 maka nilai thitung tersebut
lebih besar daripada nilai ttabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh yang signifikan antara
Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016.
Hasil penelitian ini sesuai apa yang di sampaikan menurut teori subandi
(2012) yang menyatakan semakin banyak jumlah Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) maka Pertumbuhan Ekonomi akan mengalami
68
peningkatan semakin banyak tenaga kerja yang terserap berarti semakin
banyak faktor produksi tenaga kerja sehingga memungkinkan bagi
perekonomian tersebut untuk berproduksi lebih maksimal. Hal tersebut terbukti
apa yang terjadi pada Daerah Provinsi Jambi pada tahun 2014-2016. Dari hasil
penelitian tersebut terbukti bahwa Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) terdapat pengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Daerah Provinsi Jambi tahun 2014-2016.
Sedangkan menurut Tambunan (2009), menyebutkan bahwa UMKM
memainkan peran penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, baik di
Negara sedang berkembang maupun di Negara maju. Di Negara maju, eksistensi
UMKM sangat penting, karena kelompok usaha ini menyerap paling banyak
tenaga kerja, selain mampu memberi kontribusi besar terhadap pembentukan atau
pertumbuhan PDB dibandingkan kontribusi usaha besar.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka diperoleh hasil
Dari dengan menggunakan Eviews diperoleh thitung untuk variabel
Pertumbuhan UMKM (X) sebesar 3,082283 dengan nilai signifikansi 0,0056
Sedangkan nilai ttabel pada tingkat derajat kebebasan (df) ( n - k = 33 – 2 = 31 )
pada α = 5% (0,05) adalah 2.039 maka nilai thitung tersebut lebih besar daripada
nilai ttabel yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat Pengaruh yang signifikan antara Pertumbuhan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Provinsi Jambi tahun 2014-2016.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisi dan Kesimpulan diatas, berikut disampaikan
beberapa saran:
1. Peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan UMKM di
Provinsi Jambi. Untuk meningkatkan peran UMKM dalam pertumbuhan
ekonomi, kerja sama antara pemerintah selaku pembuat kebijakan dan
masyarakat sebagai pelaku UMKM mutlak diperlukan. Hal ini dapat
dilakukan dengan membuat rancangan program yang mampu
mengembangkan potensi UMKM. Selain itu perbaikan sarana dan
prasarana yang berhubungan dengan UMKM juga sangat dibutuhkan.
Hendaknya UMKM bukan lagi hanya dijadikan dan dianggap sebagai
usaha “sampingan” saja. Karena manfaat dari UMKM dapat berdampak
70
sangat besar. Karena itu, edukasi akan pentingnya kewirausahaan dalam
UMKM sangat dibutuhkan.
2. Pemerintah selaku pembuat kebijakan diharapkan lebih memperhatikan
UMKM yang ada, yaitu dengan melakukan pemberdayaan bagi UMKM
seperti pemberian ijin, bantuan modal, dan sebagainya. Karena UMKM di
Provinsi Jambi memiliki potensi yang baik untuk kemajuan daerah
sehingga dalam jangka panjang dapat membantu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi daerah.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah variabel lain yang akan
diteliti sehingga dapat memberikan hasil yang lebih akurat dari penelitian
ini.
4. Kepada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM)
agar dapat mempertahankan peningkatan jumlah Usaha Kecil Mikro dan
Menengah dengan cara membina UMKM dan menjalin kerja sama yang
baik supaya dengan terjalin kerja sama yang baik UMKM terus
berkembang dan dapat meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi.
71
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Al-Qur’an dan Terjemahan, Departemen Agama RI (Jakarta Timur: CV.
Al. Kautsar. 2009)
Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Jambi Dalam Angka 2017.
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi
Aksara, 2004.
Sayuti Una (dkk), Pedoman Penulisan Skripsi: Edisi Revisi Fakultas
Syariah, IAIN STS Jambi Press, 2012.
Subandi. Ekonomi Pembangunan. Bandung: Alfabeta Bandung, 2012.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Bandung:Alfabeta,
2005.
Sukirno Sadono, Makro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011.
, Makro ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2012.
Tambunan, H.T, Tulus. UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.
2009.
Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jambi menurut Lapangan Usaha
2011-2015.
Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Jakarta:
Indeks, 2008.
72
B. Lain-lain
Delima Putri “Dampak Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Banten” (Jurnal
Universitas Indra prasta PGRI 2014 ).
Hapsari, Pradnya Paramita & Abdul Hakim, Saleh Soeaidy, “ Pengaruh
Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Daerah ( Studi di Pemerintahan Kota Batu”, Jurnal
Administrasi Publik 2014 ).
Iman Pirman Hidayat dan Adi Ridwan Fadillah, Pengaruh Penyaluran
Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pendapatan
Operasional Terhadap Laba Operasional (Kasus Pada PT Bank
Jabar Banten. Tbk), (Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Siliwangi, 2014).
Maharani Tejasari, Peranan Sektor Usaha Kecil Dan Menengah Dalam
Penyerapan Tenaga Kerja Dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.
(Skripsi. Institut Pertanian Bogor. 2008).
Nurul Hidayati, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Kabupaten Bogor periode 2012-2015” (Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta: 2016).
Nining Sudiyarti, Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Sumbawa
Tahun 2011-2015. (Jurnal Fakultas Ekonomi & Manajemen
Universitas Samawa, 2017).
73
Raselawati, ade. Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap
pertumbuhan ekonomi pada sektor ukm di Indonesia. (Skripsi.
Universitas Islam Negeri syarif hidayatullah Jakarta, 2011).
Riski Pratama, Faktor-faktor yang mempebgaruhi perilaku pemilik UMKM
terhadap Keputusan menggunakan pembiayaan di perbankan syariah
(studi pada UMKM Kota Jambi. (Skripsi UIN STS Jambi, 2017).
Rosmiati, Analisis Program Bantuan Modal Usaha Penguatan Eonomi
Masyarakat (KUPEM) oleh Pemerintah Kota Jambi terhadap
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Di Kota Jambi,
(Jurnal FKIP Universitas Jambi, 2014), Sumber : http://online-
journal.unja.ac.id.
Zubairi, “Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
(Umkm), Dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Sampang” (Jurnal Universitas Negeri Surabaya, 2015).
https://www.bi.go.id/id/ /UU20Tahun2008UMK.pdf
Sumber: Renstra Diskop UMKM.pdf – BAPPEDA Kota Jambi.
74
LAMPIRAN - LAMPIRAN
75
DATA JUMLAH USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH SE PROVINSI
JAMBI TAHUN 2014
NO NAMA KABUPATEN/KOTA USAHA JUMLAH
MIKRO KECIL MENENGAH
1 KOTA JAMBI 11.673 1.720 330 13.723
2 BATANG HARI 328 33 33 394
3 MUARA JAMBI 22.000 458 75 22.560
4 TANJAB BARAT 12.709 - - 12.709
5 TANJAB TIMUR 7.541 95 2 7.638
6 TEBO 1.879 321 - 2.200
7 BUNGO 1.546 424 50 2.020
8 SAROLANGUN 1.751 - - 1.751
9 MERANGIN 2.154 333 3 2.490
10 KERINCI 3.126 39 - 3.165
11 KOTA SUNGAI PENUH 13.286 6 17 13.309
JUMLAH 77.993 3.456 510 81.959
76
DATA JUMLAH USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH SE PROVINSI
JAMBI TAHUN 2015
NO NAMA KABUPATEN/KOTA USAHA JUMLAH
MIKRO KECIL MENENGAH
1 KOTA JAMBI 8.542 4.144 330 13.016
2 BATANG HARI 1.468 99 3 1.570
3 MUARA JAMBI 1.856 459 - 2.315
4 TANJAB BARAT 5.702 311 - 6.013
5 TANJAB TIMUR 15.604 75 3 15.682
6 TEBO 588 510 - 1.098
7 BUNGO 4.261 2.167 380 6.808
8 SAROLANGUN 1.391 664 108 2.163
9 MERANGIN 8.327 2.229 701 11.257
10 KERINCI 7.070 375 70 7.515
11 KOTA SUNGAI PENUH 13.300 1.088 154 14.542
JUMLAH 68.109 12.121 1.749 81.979
77
DATA JUMLAH USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH SE PROVINSI
JAMBI TAHUN 2016
NO NAMA KABUPATEN/KOTA USAHA JUMLAH
MIKRO KECIL MENENGAH
1 KOTA JAMBI 8.542 4.144 - 12.686
2 BATANG HARI 1.468 99 3 1.570
3 MUARA JAMBI 1.462 623 - 2.085
4 TANJAB BARAT 6.132 311 - 6.443
5 TANJAB TIMUR 15.604 75 3 15.682
6 TEBO 627 11 - 638
7 BUNGO 4.291 2.177 380 6.848
8 SAROLANGUN 2.024 412 11 2.447
9 MERANGIN 8.327 2.229 701 11.257
10 KERINCI 30.431 - - 30.431
11 KOTA SUNGAI PENUH 6.776 1.088 154 8.018
JUMLAH 85.682 11.169 1.252 98.105
78
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha menurut Kabupaten/Kota, 2014 -2016 (Juta
Rupiah)
KABUPATEN/KOTA 2014 2015 2016
Kota Jambi
15,080,230
15,921,206
17,005,778
Batang Hari
9,298,567
9,695,287
10,136,145
Muara Jambi
12,578,253
13,238,011
13,956,192
Tanjung Jabung Barat
24,551,689
25,446,121
26,245,198
Tanjung Jabung Timur
15,549,497
15,830,522
16,257,802
Tebo
7,881,379
8,298,268
8,744,341
Bungo
9,829,561
10,333,808
10,871,038
Sarolangun
8,675,187
8,986,677
9,369,339
Merangin
7,583,449
7,992,841
8,489,334
Kerinci
4,811,384
5,120,000
5,463,048
Kota Sungai Penuh
3,460,943
3,705,362
3,946,467
79
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha Provinsi Jambi, 2014-2016 (Juta Rupiah)
LAPANGAN USAHA 2014 2015 2016
Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan
31 145 429 32 771 193 34 932 189
Pertambangan dan Penggalian 30 951 986 30 879 897 31 016 888
Industri Pengolahan 13 630 735 13 948 630 14 267 737
Pengadaan Listrik dan Gas 59 831 64 304 68 265
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan
Limbah
163 471 170 147 178 689
Kontruksi 8 558 420 8 843 603 9 156 964
Perdagangan Besar dan Eceran 10 661 963 11 836 589 12 579 058
Transportasi dan Pergudangan 669 444 3 911 183 4 235 228
Pernyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1 226 622 1 306 239 1 406 109
Informasi dan Komunikasi 3 876 302 4 257 475 4 619 679
Jasa Keuangan dan Asuransi 2 757 730 2 815 828 3 108 019
Real Estate 3 876 302 4 257 475 4 619 679
Jasa Perusahaan 1 230 408 1 308 193 1 376 796
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
4 141 157 4 422 401 4 555 653
Jasa Pendidikan 3 752 599 4 033 381 4 277 115
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1 270 477 1 398 143 1 490 994
Jasa Lainnya 1 162 075 1 263 844 1 347 121
Produk Domestik Bruto (PDRB) 119 991 445 125 036 398 130 499 632
80
TAHUN KABUPATEN/KOTA PERTUMBUHAN UMKM PERTUMBUHAN
EKONOMI
X Y
2014 KOTA JAMBI 13.723
15,080,230
BATANG HARI 394
9,298,567
MUARA JAMBI 22.560
12,578,253
TANJAB BARAT 12.709
24,551,689
TANJAB TIMUR 7.638
15,549,497
TEBO 2.200
7,881,379
BUNGO 2.020
9,829,561
SAROLANGUN 1.751
8,675,187
MERANGIN 2.490
7,583,449
KERINCI 3.165
4,811,384
KOTA SUNGAI PENUH 13.309
3,460,943
2015 KOTA JAMBI 13.016
15,921,206
BATANG HARI 1.570
9,695,287
MUARA JAMBI 2.315
13,238,011
TANJAB BARAT 6.013
25,446,121
TANJAB TIMUR 15.682
15,830,522
TEBO 1.098
8,298,268
BUNGO 6.808
10,333,808
SAROLANGUN 2.163
8,986,677
MERANGIN 11.257
7,992,841
KERINCI 7.515
5,120,000
KOTA SUNGAI PENUH 14.542
3,705,362
81
2016 KOTA JAMBI 12.686
17,005,778
BATANG HARI 1.570
10,136,145
MUARA JAMBI 2.085
13,956,192
TANJAB BARAT 6.443
26,245,198
TANJAB TIMUR 15.682
16,257,802
TEBO 638
8,744,341
BUNGO 6.848
10,871,038
SAROLANGUN 2.447
9,369,339
MERANGIN 11.257
8,489,334
KERINCI 30.431
5,463,048
KOTA SUNGAI PENUH 8.018
3,946,467
82
Hasil Estimasi dengan Model Fixed Effect
Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi Method: Panel EGLS (Cross-section weights) Date: 11/08/18 Time: 17:52 Sample: 2014 2016 Periods included: 3 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 33 Linear estimation after one-step weighting matrix
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 11319043 208883.6 54.18828 0.0000
Pertumbuhan UMKM 637.6739 206.8837 3.082283 0.0056 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) Weighted Statistics R-squared 0.995061 Mean dependent var 12553441
Adjusted R-squared 0.992474 S.D. dependent var 4623668. S.E. of regression 561574.6 Sum squared resid 6.62E+12 F-statistic 384.6549 Durbin-Watson stat 1.474132 Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics R-squared 0.993949 Mean dependent var 11344028
Sum squared resid 6.76E+12 Durbin-Watson stat 1.455633
83
Hasil Estimasi Regresi Panel
Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi Method: Panel EGLS (Cross-section weights) Date: 11/08/18 Time: 17:52 Sample: 2014 2016 Periods included: 3 Cross-sections included: 11 Total panel (balanced) observations: 33 Linear estimation after one-step weighting matrix
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 11319043 208883.6 54.18828 0.0000
Pertumbuhan UMKM 637.6739 206.8837 3.082283 0.0056
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
R-squared 0.995061 Mean dependent var 12553441 Adjusted R-squared 0.992474 S.D. dependent var 4623668. S.E. of regression 561574.6 Sum squared resid 6.62E+12 F-statistic 384.6549 Durbin-Watson stat 1.474132 Prob(F-statistic) 0.000000
84
CURICULUM VITAE
A. Data Pribadi
Nama : Sari Ratni
Tempat/Tanggal Lahir : Lubuk-Landai, 21-Oktober-1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Orang Tua
1. Ayah : Muhlis
2. Ibu : Mardiah
Alamat : Jl. Lintas Sumatera Km 16, Rt 07., Kel.
Embacang Gedang, Kec. Tanah Sepenggal
Lintas, Kab. Muaro Bungo.
B. Riwayat Pendidikan
SD : SDN No 50 Lubuk- Landai
SMP : Mts As’ad Olak Kemang Sebrang Kota Jambi
SMA : SMAN 1 Muaro Bungo