PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...
Transcript of PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...
i
PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI
DI DESA AJI KUNING KECAMATAN SEBATIK TENGAH KABUPATENNUNUKAN
KALIMANTAN UTARA
SKRIPSI
Oleh:
NUR FADILA NIM: 105721111116
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAHMAKASSAR MAKASSAR
2021
ii
PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI
DI DESA AJI KUNING KECAMATAN SEBATIK TENGAH KABUPATENNUNUKAN
KALIMANTAN UTARA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
NUR FADILA NIM 10572111116
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
PERSEMBAHAN
.
Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku dan
saudara-saudariku yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi,
nasehat dan kasih sayang serta senantiasa mendoakan keberhasilan di setiap
langkahku.
MOTTO
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya(sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah dalam (berbuat kebaikan). Dimana saja
kamu berada pasti allah akan mengumpulkan kamu sekalian ( pada hari kiamat).
Sesungguhnya allah maha kuasa atas segala sesuatu (Q.S Al-Baqara : 148 )”
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas ke hadirat Allah Swt. yang senantiasa
memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada terhitung. Kepada seluruh
makhluk-Nya terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada
junjungan kita Nabi Muhammad Saw. yang merupakan panutan dan contoh kita
di akhir zaman. Yang dengan keyakinan ini penulis dapat menyelesaikan
kewajiban akademik dalam penyusunan Skripsi yang berjudul “Perilaku Sosial
Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan
Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan
Kalimantan Utara.
Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam lingkungan
Universitas Muhammadiyah Makassar terkhusus pada jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berorientasi pada penerapan dan sekaligus
latihan untuk ilmu yang telah diperoleh. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi, dengan bantuan dari
berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Skripsi ini dapat terealisasikan karena adanya kerja keras, tanggung
jawab untuk menyelesaikan skripsi ini serta tidak lepas dari doa dan rasa syukur,
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak yang membantu terselesaikannya
skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimah kasih yang tak terkira dengan hormat kepada:
viii
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.ag,. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar
2. Bapak Dr. H Andi Jam’an, SE M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM selaku ketua Program studi
Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Agus Salim, S.E., MM selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi ini terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Muh Nur Rasyid, SE.,MM selaku pembimbing II yang dengan
teliti,penuh kesabaran, dan telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran
untuk membimbing dan mengarahkan penulis.
6. Bapak/ ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah untuk memberikan ilmu
yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
7. Segenap Staf Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Informan yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan
yang telah saya ajukan.
9. Ucapan terimah kasih yang tak terhingga penulis kepada kedua orang
tua. Ayahanda Suardi dan Ibunda Jumarni yang selalu memberikan
dukungannya.
ix
10. Kakak tercinta Sarifa Aini serta adik tercinta Nurmayulisa, Nurfatimah dan
terkhususnya keponakan tercinta Jamaluddin terimah kasih telah menjadi
penyemangat dalam mengerjakan skripsi ini.
11. Keluarga besar yang tidak dapat penulis satu persatu namanya, penulis
mengucapkan terimah kasih atas doa dan motivasi serta dukungannya
selama ini.
12. Serta teman seperjuangan Hasma, Anti, Nurul, Reni dan kelas
Manajemen C 16 selama di kelas belajar.
Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan skripsi ini.Akhir
kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua, dan
semoga Allah Swt. senantiasa memberikan rahmat dan rahim-Nya kepada kita
semua dalam menjalankan aktifitas keseharian kita, Aamiin.
Makassar, Januari 2021
Nur Fadila
x
ABSTRAK
NUR FADILA, 2021, Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah
Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan
Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Skripsi Program
Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar. Di bimbing oleh Pembimbing I Agus Salim HR, dan Pembimbing II
Muh. Nur Rasyid,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perilaku Sosial Ekonomi Usaha
Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji
Kuning Kec.Sebatik Tengah Kab.Nunukan Kalimantan Utara.Data dari penelitian
ini di ambil dari 3 responden yang merupakan pedagang.Penelitian ini bersifat
kualitatif dengan menggunakan metode wawancara langsung pada lokasi
penelitian.Analisis data menggunakan metode reduksi data, display data,
penarikan kesimpulan dan triangulasi.
Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa Usaha Mikro Kecil menengah(
UMKM ) adalah salah satu jenis usaha yang banyak di kembangkan di Indonesia
saat ini. Usaha ini membutuhkan modal yang kecil namun bisa berkembang
besar.Secara umum UMKM di artikan sebagai usaha perdagangan yang di
bentuk perorangan maupun badan usaha.
Kata Kunci : UMKM, PENINGKATAN PENDAPATAN
xi
ABSTRACT
NUR FADILA, 2021, Socio-Economic Behavior of Micro, Small and Medium
Enterprises Toward Increasing Income of Farmers in Aji Kuning Village
Sebatik Tengah District, Nunukan Regency, North Kalimantan. Thesis
Management Study Program, Faculty of Economics and Business,
Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Supervisor I Agus Salim
HR and Supervisor II Muh Nur Rasyid
This study to dotermine the Socio-Economic Behavior of Micro, Small
anda Medium Enterprises towards Increasing Farmers Income in Aji Kuning
Village, Sebatik Tengah District, Kab. Nunukan North Kalimantan. The data from
this study were taken from 3 respondents who were traders. This research
location. Data analysis using data reduction methods, data display, drawing
consclusion and triangulation.
The results of this study indicate that micro, small and Medium
Enterprises ( MSMEs) are one type of businessthat is widely developed in
Indonesia today,. This business requires small capital but can grow large. In
general, MSMEs are defined the form of individuals or business entities.
Keywoards: UMKM, Increased income
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ........... ........................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
ABSTRAK ......... ........................................................................................ x
ABSTRACT ....... ........................................................................................ xi
DAFTAR ISI ...... ........................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. LatarBelakang ............................................................................ 1
B. RumusanMasalah ...................................................................... 4
C. TujuanPenelitian ......................................................................... 4
D. ManfaatPenelitian ....................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6
A. TinjauanTeori ............................................................................. 6
B. TinjauanEmpiris .......................................................................... 23
C. Kerangka Konsep ....................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 27
A. JenisPenelitian .......................................................................... 27
B. Fokus Penelitian ........................................................................ 27
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian ..................................................... 27
D. Sumber Data ............................................................................. 28
E. TeknikPengumpulan Data ......................................................... 29
xiii
F. Instrumen Penelitian .................................................................. 29
G. Metode Analisis Data ................................................................ 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 36
A. Gambaran umum objek penelitian............................................. 36
B. Hasil penelitian ......................................................................... 37
C. Pembahasan ............................................................................ 41
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 44
A. Kesimpulan .............................................................................. 44
B. Saran ........................................................................................ 44
DAFTARPUSTAKA ..................................................................................... 45
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
NO. Uraian Halaman
Tabel 2.1PenelitianTerdahulu ..................................................................... 23
xv
DAFTAR GAMBAR
NO. Uraian Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep........................................................................... 26
Gambar 3.1 Metode Analisi Data ...................................................................... 30
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan
makmur, di mana dalam ukuran-ukuran keberhasilan pembangunan ekonomi
itu pula yang akan memberikan dampak terhadap peningkatan taraf hidup
masyarakat serta membawa perubahan terhadap struktur perekonomian
umtuk mencapai keseimbangan dalam struktur ekomomi diperlukan sektor
industri yang handal dengan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang
diimbangi dengan pelestarian lingkungan hidup. Upaya untuk menumbuh
kembangkan perekonomian nasional tersebut tidak lepas dari bagaimana
kita mengembangkan usaha-usaha produktif berupa usaha industri besar,
menengah dan usaha kecil di masyarakat.
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang di lakukan individu atau
kelompok untuk memproleh barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan saling mempertukarkan atau menukarnya dengan mata
uang banyak kegiatan ekonomi seperti perikanan, perindustrian, kontruksi,
peternakan, pertambangan, jasa dan lain sebagainya.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup agar menjadi
sejahtera, masyarakat yang mempunyai kemampuan dan jeli melihat potensi
diri serta mampu mengidentifikasi lingkungan, dapat menemukan peluang
dan membuka peluang usaha masyarakat. Dengan adanya peluang usaha
tersebut, diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat
2
2
sekitar menjadi lebih baik sehingga mampu mengurangi tingkat urbanisasi
yang tinggi. Selain itu, dengan adanya usaha yang menitikberatkan pada
peluang yang ada di daerah sekitar, diharapkan mampu menjadi ikon atau
ciri khas dari daerah tersebut.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sektor ekonomi
nasional yang paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak
sehingga menjadi tulang punggung perekonomian nasional. UMKM di
Indonesia memiliki peran yang sangat penting terutama dalam hal
penciptaan kesempatan kerja. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa
jumlah angkatan kerja di Indonesia sangat melimpah mengikuti jumlah
penduduk yang besar sehingga Usaha Besar (UB) tidak sanggup menyerap
semua pencari kerja yang besar disebabkan karena memang pada
umumnya kelompok usaha tersebut relatif padat modal, sedangkan UMKM
relatif padat karya.
Perkembangan UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam
pemerataan ekonomi masyarakat. Berbeda dengan perusahaan besar,
UMKM memiliki lokasi di berbagai tempat.Termasuk di daerah yang jauh dari
jangkauan perkembangan zaman sekalipun.Keberadaan UMKM di 34
provinsi yang ada di Indonesia tersebut memperkecil jurang ekonimi antara
yang miskin dengan kaya.Selain itu, masyarakat kecil tak perlu berbondong-
bondong pergi kekota untuk memproleh penghidupan yang layak. Peran
UMKM berikutnya yang tidak kalah penting adalah memberikan pemasukan
bagi negara dalam bentuk devisa. Saat ini, UMKM Indonesia memang sudah
sangat maju.Pangsa pasarnya tidak hanya skala nasional, tetapi
internasional.
3
Keberadaan UMKM hendaknya diharapkan dapat memberi kontribusi
yang cukup baik terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya dlam upaya
penanggulangan masalah-masalah yang sering dihadapi seperti tingginya
tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan distribusi
pendapatan dan segala aspek yang tidak baik. Peranan UMKM di
Kalimantan Utara yang dikaitkan oleh pemerintah hendaknya harus dapat
mengurangi tingkat pengangguran yang semakin bertambah dari tiap tahun,
menanggulangi kemiskinan dengan membantu masyarakat yang kurang
mampu dan pemerataan pendapatan yang dapat memperbaiki kehidupan
masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam keuangan khususnya.
Kabupaten Nunukan khususnya di desa Aji Kuning yang
berbatasan langsung dengan negara kerajaan Malaysia merupakan salah
satu daerah yang memiliki beragam bidang industri. Desa Aji Kuning secara
geografis merupakan wilayah pertanian. Apabila berkunjung ke Desa Aji
Kuning maka dapat di lihat bahwa daerah tersebut memiliki banyak kegiatan
perekonomian salah satunya transaksi jual beli hasil pertanian yakni jual beli
pisang, jahe, serai,durian, mangga dan banyak buah-buahan lainnya.
Karena Desa Aji Kuning berbatasan langsung dengan negara malaysia
maka sebagian dari pedagang tersebut menjual hasil pertanian ke negara
malaysia tersebut.
Keberadaan UMKM sangatah positif terutama untuk menopong
perekonomian daerah khususnya di Provinsi Kalimantan Utara, pada saat ini
mayoritas masyarakat di Provinsi Kaltara Kabupaten Nunukan khususnya di
Desa Aji Kuning masih mengandalkan pendapatan dari usaha dengan
4
mengelola produk-produk pertanian dengan pengelolaan yang masih
sederhana dan tradisional.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
“Perilaku sosial Ekonomi usaha mikro kecil menengah terhadap
peningkatanpendapatan petanidi desa aji kuning kecamatan sebatik
tengah kabupaten nunukan kalimantan utara.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian adalah “ Bagaimanakah Perilaku Sosial Ekonomi Usaha
Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di
Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan
Kalimantan Utara”?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Perilaku Sosial Ekonomi Usaha
Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa
Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan
Utara.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak
yang berkepentingan antara lain:
1. Manfaat Teoritias
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui peran penting
implementasi manajemen dalam sebuah usaha.
5
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
1) Hasil penelitian ini dapat berguna dalam menambah
pengetahuan di bidang manajemen SDM.
2) Sebagai syarat untuk mendapat gelar S1(S.M)
3) Hasil penelitian ini dapat di jadikan masukan dan menambah
referensi perpustakaan fakultas dan kampus
b. Bagi Pemerintah khususnya Kabupaten Nunukan Desa Aji Kuning
dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan yang
dapat dijadikan sebagai kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
UMKM.
c. Bagi pendidikan dapat digunakan sebagai informasi yang berkaitan
dengan kendala strategi pengembangan industri kecil, maupun
peran UMKM dan sebagai motovasi pada siswa maupun mahasiswa
sehingga minat berwirausaha akan semakin meningkat.
6
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 dari UU
terebut, dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah usaha produktif milik
orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria
usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang buka merupakan anak perusahan
atau bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU
tersebut.Sedangkan usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung, dari usaha mikro, usaha kecil atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam UU
tersebut.
Di dalam Undang-undang tersebut, kriteria yang digunakan untuk
mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam Pasal 6 adalah nilai
kekayaan bersih atau nilai aset tidak termasuk tanah dan bangunan
7
tempat usaha, atau hasil penjualan tahunan. Dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Usaha mikro adalah usaha yang memiliki aset paling banyak
Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp. 300 juta.
b. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai
dengan paling banyak Rp. 500 juta tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp. 300 juta hingga maksimum Rp. 2.500.000, dan.
c. Usaha menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan
bersih lebih dari Rp.500 juta hingga paling banyak Rp. 100
milyar hasil penjualan tahunan di atas Rp. 2,5 milyar sampai
paling tinggi Rp. 50 milyar.
Pemberdayaan Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM)
sangat penting dan strategis dalam mengantisipasi perekonomian
kedepan terutama dalam memperkuat struktur perekonomian nasional.
Adanya krisis perekonomian nasional seperti sekarang ini mempengaruhi
kegiatan-kegiatan usaha besar yang semakin terpuruk, sementara UMKM
serta koperasi relatif masih dapat mempertahankan kegiatan usahanya.
Menurut undang-undang RI No.20 tahun 2008 tentang usaha
mikro, kecil dan menengah memiliki beberapa aturan yang berkaitan erat
dengan implementasi berkelanjutan di Indonesia.
8
Pengertian UMKM adalah sebagai berikut:
1. Usaha mikro adalah produktif milik orang perorangan dan atau
badan usah mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang.
2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang di lakukakn oleh orang perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dai usaha menengah ataupun
besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.
3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjafi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-undang.
Secara umum, tujuan yang ingin di capai dari kegiatan ini adalah
agar masyarakat dan pelajar memahami pentingnya berwirausaha dan
dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat meningkatkan tingkat
pendapatannya.
UMKM adalah usaha yang produktif yang dijalankan oleh individu
atau suatu badan usaha dan memenuhi sebagai usaha mikro. Kegiatan
ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk
mencegah dari persaingan usaha tersebut.
9
Dalam perspektif perkembangannya, UMKM dapat diklasifikasikan
menjadi 4 (empat) kelompok yaitu:
a. Livelihood Activities, merupakan UMKM yang digunakan sebagai
kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal
sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima.
b. Micro Enterprise, merupakan UMKM yang memiliki sifat pengrajin
tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
c. Small Dynamic Enterprise, merupakan UMKM yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan
ekspor.
d. Fast Moving Enterprise, merupakan UMKM yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha
Besar (UB).
Berdasarkan klasifikasi diatas daerah Kabupaten Nunukan
khususnya di desa Aji Kuning termasuk dalam Livelihood Activities dan
Micro Enterprise karena Desa Aji Kuning memiliki jumlah UMKM yang
banyak dengan jumlah unit usaha yang beraneka ragam, selain itu untuk
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat memilih untuk bekerja sebagai
penjual, seperti: penjual pisang, dan penjual buah-buahan lainnya.
2. Kelemahan dan Kekuatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
UMKM memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan
andalan yang menjadi basis pengembangan pada masa yang akan
datang adalah:
a. Penyediaan lapangan kerja peran industry kecil dalam
penyerapan tenaga kerja patut diperhitungkan,
10
diperkirakan maupun menyerap sampai dengan 50%
tenaga kerja yang tersedia
b. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan
menengah selama ini terbukti dapat mendukung tumbuh
kembangnya wirausaha baru
c. Memiliki segmen usaha pasar yang unik, melaksanakan
manajemen sederhana dan fleksibel terhadap perubahan
pasar
d. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar, industri kecil
sebagian besar memanfaatkan limbah atau hasil dari
industri besar atau imdustri yang lainnya.
e. Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya
pembinaan yang dilaksanakan menunjukkan hasil yang
menggambarkan bahwa industry kecil mampu untuk
dikembangkan lebih lanjut dan mampu untuk
mengembangkan sector lain yang terkait.
Kelemahan, yang sering juga menjadi faktor penghambat dan
permasalahan dari Usaha Mikro terdiri dari 2 faktor yaitu :
a. Faktor Internal
Faktor internal, merupakan masalah klasik dari UMKM yaitu
diantaranya:
1) Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.
2) Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Industri
Kecil lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan
fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam mengakseskannya,
11
khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga
sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.
3) Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk
Industri Kecil.
4) Kendala permodalan usaha sebagian besar Industri Kecil.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan masalah yang muncul dari pihak
pengembang dan pembina UMKM.Misalnya solusi yang diberikan tidak
tepat sasarantidak adanya monitoring dan program yang tumpang
tindih.
Sebagai pelaku ekonomi UMKM masih menghadapi kendala dari
sisi modal yang erbatas. Bahkan sebagian dari UMKM masih belum
tersentuh lembaga keuangan(bank), sehingga banyak dari UMKM
mengambil jalan untuk memanfaatkan lembaga keuangan mikro
walaupun dengan beban dan resiko yang cukup berat. Para pelaku
UMKM mungkin saja memiliki banyak ide bisnis untuk
mengembangkan usahanya, namun harus terhenti karena tidak
adanya modal tambahan.Itulah permasalahan UMKM yang sering
dihadapi saat ini tidak sedikit pada pelaku UMKM di Indonesia yang
tidak memperhatikan pengelolaan keuangan bisnis.Hal tersebut
tentunya berakibat pada pengelolaan keuangan tidak bekerja secara
efisien. Pengeloaan keuangan yang tidak efisien akan membuat
masalah. Salah satunya masalah yang dihadapi perihal keuangan yaitu
adanya pengeluaran keuangan lebih besar dari pemasukan.
12
Dalam manajemen tidak ada spesialisasi bahkan seringkali
pemilik menangani sendiri, artinya dalam menjalankan perusahaan
tidak terdapat job description yang jelas. Disamping itu tingkat
perputaran tenaga kerja tinggi, hal ini akan mengakibatkan sulitnya
menjadikan tenaga menjadi betul-betul ahli. Lemah dalam administrasi
keuangan juga seringkali menjadi penyebab sulitnya perusahaan
mengajukan kredit kepihak ketiga, sebab para investor baru mau
menanamkan uangnya kalau terjamin keamanannya, artinya uang
yang ditanamkannya dijamin akan kembali dan sekaligus memperoleh
keuntungan.
Sesuatu yang lemah mestinya dilindungi dari ancaman yang kuat.
Karena tidak adanya perlindungan hukum, seringkali ruang gerak
usaha kecil terpojok oleh usaha besar. Banyak perusahaan kecil
gulung tikar karena terjunnya usaha besar ke bidang usaha yang
digeluti usaha kecil. Atau karena tidak memiliki hak cipta maka
produknya dihasilkan pihak lain sehingga usahanya tersingkirkan.
Dalam kemitraan dengan perusahaan besar seringkali terjadi pola
yang bertentangan dengan yang seharusnya, dimana pengusaha kecil
malah mensubsidi pengusaha besar Kesulitan memperoleh kredit.
Walaupun usaha kecil dan menengah yang sesungguhnya andal
terhadap krisis, sulit untuk mendapat fasilitas karena terbentur pada
aturan-aturan perkreditan yang komplek dan dilematis bagi mereka
dan bank pemberi kredit.
Berkaitan dengan lembaga Pembina, sebuah usaha kecil
kadangkala dibina oleh lebih dari satu lembaga, yang masing-masing
13
pembina memiliki tujuan yang berbeda karena berbeda kepentingan,
sehingga usaha kecil harus menyelesaikan berbagai persoalan (sekali
tepuk harus mampu merenggut beberapa nyawa). Atau bahkan
pengusaha yang mulai berhasil waktunya habis hanya untuk melayani
pembina dan menerima tamu baik untuk kepentingan pembinaan,
pendataan ataupun studi banding.
Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah memiliki beberapa
keunggulan komparatif terhadap usaha besar. Keunggulan tersebut
antara lain dilihat dari sisi permodalan, pengembangan usaha kecil
memerlukan modal usaha yang relatif kecil dibanding usaha besar.
Disamping itu juga teknologi yang digunakan tidak perlu teknologi
tinggi, sehingga pendiriannya relatif mudah dibanding usaha besar.
Motivasi usaha kecil akan lebih besar, mengingat hidup matinya
tergantung kepada usaha satu-satunya. Seseorang dengan survival
motive tinggi tentu akan lebih berhasil dibandingkan seseorang yang
motivasinya tidak setinggi itu. Selain itu adanya ikatan emosional yang
kuat dengan usahanya akan menambah kekuataan para pengusaha
kecil dalam persaingan. Memiliki kemampuan yang tinggi untuk
menyesuaikan dengan pola permintaan pasar, bahkan sanggup
melayani selera perorangan.
Berbeda dengan usaha besar yang umumnya menghasilkan
produk masa (produk standar), peerusahaan kecil produknya
bervariasi sehingga akan mudah menyesuaikan terhadap keinginan
konsumen. Disamping itu juga mempunyai kemampuan untuk
melayani permintaaan yang sangat spesifik yang bila diproduksi oleh
perusahaan skala besar tidak efisien (tidak menguntungkan).
14
Gestation periode pendek sehingga quick yielding walaupun
belum tentu high yielding.Periode waktu sejak memulai sampai dengan
produksi relatif lebih cepat dibanding perusahaan besar sehingga
otomatis lebih cepat menghasilkan.Akan tetapi karena modal yang
ditanamkannya juga kecil, maka hasil yang diperoleh juga mungkin
tidak besar.Perdagangan bebas telah memberikan peluang kepada
para pengusaha di dalam negeri untuk dapat menjual produknya ke
luar negeri.Dengan dibukanya perdagangan bebas maka
karier/penghambat untuk masuk ke suatu negara menjadi tidak ada
lagi. Dengan perkataan lain pergerakan barang dari suatu negara ke
negara lain menjadi mudah tanpa adanya penghambat. Disamping itu
dengan adanya depresiasi rupiah, maka perdagangan luar negeri
(ekspor) menjadi lebih terbuka dengan memanfaatkan persaingan
harga.
3. Karaktersistik wirausaha
Karakteristrik wirausaha mempunyai karakteristrik umum serta
berasal dari kelas yang sama, Schumper menulis bahwa bahwa
wirastawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi besaral dari semua
kelas.wirastawan umumnya mempunyai sifat yang sama. Mereka adalah
orang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalam
petualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung jawab pribadi
dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih, dan
keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi. Geoffry Crowther
menambahkan sikap optimis dan kepercayaan terhadap masa
depan(M.Wiratmo,(Purwanti 2013).
15
a. Keinginan untuk berprestasi
Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam
diri orang yang memotivasi perilaku kearah pencapaian tujuan.
b. Keinginan untuk bertanggung jawab
Wirastawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian
tujuan.
c. Referensi kepada risiko-risiko menengah
Wirastawan bukanlah penjudi, mereka memilih menetapkan tujuan-
tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi.
d. Persepsi kemungkinan berhasil
Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah
kualitas kepribadian wirastawan yang penting.
e. Rangsangan oleh umpan balik
Wirastawan ingin mengetahui bagaimana hal mereka kerjakan, apakah
umpan baliknya baik atau buruk.
f. Aktivitas enerjik
Wirastawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan
rata-rata orang.
g. Orientasi ke masa depan
Wirastawan melakukan perencanaan dan berpikir ke depan, mencari
dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan.
h. Sikap terhadap uang
Wirastawan menunjukkan keterampilan dalam mengorganisasikan kerja
dan orang-orang dalam mencapai tujuan.
16
i. Sikap terhadap uang
Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting
prestasi kerja mereka.
Terdapat 6 karakteristrik pokok dari wirausahaan menurut Swa dalam
(wijayanto 2013) yaitu:
1. kreatif dan inovatif
2. mampu mengaplikasikan kreativitasnya
3. memiliki semangat berkarya
4. fokus untuk menghasilkan nilai
5. bersedia mengambil risiko
6. berbeda dari persepsi atau stereotip wirausaha sebagai figur pemberani
dan hanya bekerja sendiri, mereka sangat kolaboratif.
Seorang wirausahawan harus memilki beberapa karakteristrik berikut
ini agar berhasil yaitu:
1. memiliki rasa percaya diri untuk bekerja secara independent, keras, dan
memahami risiko sebagai bagian dari upaya meraih sukses.
2. memilki kemampuan organisasi, dapat menentukan tujuan, beriorentasi
hasil dan memiliki tanggung jawab.
3. kreatif dan selalu mencari celah-celah untuk kreatvitasnya.
4. menyukai tantangan dan mendapatkan kepuasan pribadi ketika berhasil
mencapai ide-idenya.
Menurut Amrulloh(2019) Karakteristrik wirausaha utama urang sunda
yang diturunkan dari generasi kegenerasi urang sundamelalui berbagai
macam metode seperti budaya lisan (tutur) adalah faktor pembentuk
karakteristrik personal urang sunda termasuk perilaku urang sunda dalam
17
kewirausahaan. Sedangkan menurut sari( Abu bakar, palisuri 2018)
karakteristrik wirausaha secara umum menggambarka keunikan personal
atau psikologis sesorang yang terdiri dari dimensi nilai sikap dan kebutuhan.
Karaketrstrik wirausaha sangat menentukan keberhasilan usaha. Adapun
menurut setyawati dalam ( abu bakar,palisuri 2018) mengemukakan bahwa
kinerja UKM di dukung oleh karakteristrik wirausaha yang di miliki oleh
perusahaan, semua itu merupakan hakikat dari kewirausahaan yang harus
ada pada UKM. Selanjutnya, dalam ardyansah ( abu bakar, palisuri 2018)
menyatakan bhawa karakteristrik kewirausahaan yang terdiri pengetahuan
tentang usaha, imajinasi, pengetahuan praktis, berkreasi, berpandangan jauh
ke depan, kemampuan untuk berhitung dan kemampuan untuk
berkomunikasi. Selain itu, Nusiah dalam ( abu bakar, palisuri 2018)
menyatakan bahwa pengalaman, pengambilan resiko, inovatif, tekun, dan
motivasi berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaa.
Karakteristrik kewirausahaan merupakan fungsi untuk
memaksimalkan efisiensi dan penggunaan faktor-faktor pengembangan daya
saing ekonomi memungkinkan UMKM memiliki pola pikir (minset) yang lebih
positif, membangun kesensitifan terhadap pasar dan penciptaan daya pikir
kreatif ( sari dalam ( abu bakar,palisuri 2018).
4. Iklim Bisnis
Menurut Billy Halim,(2020) Iklim usaha adalah strategi perkembangan
usaha untuk menentukan keberhasilan investasi pada suatu proses jangka
panjang bukkan hanya pada rencana awal investasi tetapi sepanjang
perusahaan itu berjalan(KKPOD, 2015) menurut para ahli, iklim usaha adalah
pengembangan bagi para investor untuk melakukan investasi. Hal tersebut
18
terkait pula dengan masalah pemanfataan tata ruang, gangguan lingkungan dan
ketertiban umum.
a. faktor yang mempengaruhi Iklim usaha
Menurut Lestari dan Hidayat, (2014) faktor yang mempengaruhi iklim
usaha di suatu daerah yaitu stabilitas sosial dan politik, kondisi infraktur,
sektor pembiayaan, pasar tenaga kerja, regulasi, perpajakan,birokrasi,
korupsi konsistensi dan kepastian kebijakan.adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi iklim usaha daerah sebagai berikut:
1. investasi
2. pemerintah
3. lingkungan ekonomi
4. lingkungan teknologi
5. faktor kondisi neegara
6. faktor sumber daya manusia
7. faktor lingkungan politik
b. iklim usaha di daerah
Perkembangan ekonomi daerah banyak digerakkan oleh konsumsi
domestik, maka dari itu perlu di dorong oleh investasi dan ekspor sehingga
diperlukan iklim usaha yang kondusif. Untuk menjamin perkembangan iklim
usaha dan investasi, maka upaya yang dilakukan adalah melakukan
minimalisir berbagai hambatan yang terjadi. Meskipun demikian, rendahnya
kinerja investasi masih menghadapi beberapa permasalahan dan tantangan
pokok, yaitu sebagai berikut:
1. prosedur perijinan yang terkait dengan investasi yang panjang, dimana
prosedur perijinan untuk memulai usaha di Indonesia termasuk sangat lama.
19
2. rendahnya kepastian hukum yang tercermin dari masih banyaknya
tumpeng tindih kebijakan antara pusat dan daerah dan antar sektor serta
belum diundangkannya RUU penanaman modal guna lebih menjamin
kepastian hukum di bidang investasi.
3. belum menariknya inseftif bagi kegiatan investasi
4. rendahnya kualitas infraktur yang sebagian besar dalam keadaan rusak
akibat krisis(KKPOD, 2015).
5. Perilaku Kewirausahaan
Peilaku wirausaha sesorang merupakan suatu hasil dari sebuah
kerja yang bertumpu pada konsep teori bukan karena sifat kepribadian
seseorang atau berdasarkan intiuisi. Dengan demikian dalam perilaku
kewirausahaan merupakan sesuatu yang dapat di pelajari dan terencana.
Nilai-nilai hakiki yang sangat penting dalam kewirausahaan yang
sukses, yaitu sebagai berikut:
1. percaya diri
kepercayaan diri merupakan suatu sikap dan keyakinan
seseorang dalam menghadapi tugas-tugas pekerjaan.
2. Beriorentasi pada tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah
orang yang selalu mengutamakan nilai motif prestasi,
beriorentasi pada keberhasilan, ketekunan dan ketabahan,
tekad kerja keras, mempunyai dorongan, energi, dan
berinisiatif.
20
3. Keberanian dalam menghadapi risiko
Keberanian yang tinggi dalam menghadapi risiko dengan
perhitungan yang matang dan optimisme yang dimiliki harus di
sesuaikan dengan kepercayaan diri.
4. Beriorentasi ke masa depan
Orang yang beriorentasi ke masa depan adalahorang yang
memilki persektif dan pandangan masa depan.
5. Kreatif dan inovasi
Modal utama seseorang wirausaha dalam menjalankan
usahanya adalah kreativitas, keuletan, inovasi dan semangat
pantang menyerah.
Menurut Leland (Masykuri, Soestyo, 2014) menyatakan
bahwa perilaku kewirausahaan seseorang adalah hasil dari
sebuah kerja yang bertumpuk pada konsep dan teori bukan
karena sifat kepribadian seseorang atau berdasarkan intuisi.jadi
menurut teori ini kewirausahaan dapat di pelajari dan di kuasai
secara sistematik dan terencana. Sedangkan menurut
hamdani(ekapatri,sudarwanto,marlena, 2018) menjelaskan bahwa
perilaku kewirausahaan merupakan karakter seorang wirausaha
dalam menjalankan roda bisnisnya.
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan
atau menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan
penuh inovasi yang memberikan manfaat bagi orang lain dan
bernilai tambah. Dalam bidang tertentu seperti perdangan dan
jasa, kewirausahaan dijadikan kompetensi inti guna meningkatkan
21
kemampuan bersaing, perubahaan, inovasi, pertumbuhan dan
daya tahan usaha.Konsep perilaku kewirausahaan menurut
drucker(thobias 2013) mengartikan kewwirausahaan sebagai
semangat kemampuan, sikap, perilaku individu dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memproleh keuntungan yang
lebih besar.
Berdasarkan menurut para ahli di atas bahwa Masyarakat
sebatik dengan selalu berusaha untuk mencari dan melayani
pelanggan lebih banyak dan lebih baik untuk menjual
dagangannya ke negeri tetangga ( kerajaan Malaysia)
6. Kinerja Usaha
Istilah kinerja berasal dan istilah job performance atau aktual
performance yang berarti perestasi kerja atau prestasi yang
sesungguhnya yang di capai seseorang sedangkan kinerja adalah
hasil kerja yang dicapai baik dalam hal kualitas maupun kuantitas
dalam kurun waktu tertentu menurut (Romansyah,2012). Sedangkan
menurut Robbins(sahabuddin 2015) menjelaskan bahwa kinerja
merupakan fungsi interaksi antara kemampuan abiliy,motivasi atau
motivation dan kesempatan atau opportunity (o). Artinya kinerja
merupakan fungsi dari kemampuan motivasi dan kesempatan
adapun indikator yang digunakan dalam penelitian kinerja usaha
adalah mengacu pada indikator komitmen berusaha yang
22
dikembangkan oleh Ward(sahabuddin 2015) yaitu niat atau hasrat
disiplin dan keteguhan hati menjalankan dan mempertahankan tujuan
usahanya. Menurut sumantri (2013) menyatakan bahwa wirausaha
wanita adalah sebaian besar kinerja usaha yang dijalankan
wirasausaha wanita bogor tidak mengalami kemajuan.
Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat di simpulkan
bahwa kinerja usaha mempunyai garis besar di Kab. Nunukan
khususnya di Desa Aji Kuning umumnya memiliki kompetensi yang
ditunjukkan dari sikap dan perilaku-perilaku usaha dagang. Dalam
kinerja usaha dapat di jelaskan kinerja usaha para pedagang sangat
baik karena membantu para petani menjual hasil perkebunan mereka
ke wilayah tetangga(kerajaan malaysia) dan juga membantu
menghidupkan perekonomian masyarakat khususnya di sebatik selain
itu kinerja usaha dapat membuat lapangan pekerjaan bagi beberapa
masyarakat yang masih belum mempunyai pekerjaan.
23
B. Tinjauan Empiris
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
Nama (Tahun)
Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil
1.
Soko Wikardojo (2019)
Pengaruh Ekonomi Dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Malang
Deskriptif Kualitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sera parsial pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifan terhadap pendapatan asli daerah kabupaten malang.
2.
Diah ayu septi fauji dan Gesty ernestivita (2019)
Analisis karakteristik pelaku UMKM (usaha mikro kecil menengah)
Deskriptif kualitatif
Hasil dari penelitian ini menunjukkan kemampuan pengusaha UMKMdi kediri masih rendah terhadap akses sumber pendanaan.
3.
Yola elvina fiskayola(2019)
Peran wanita pedagang kaki lima dalam meningkatkan keluarga di pasar danau bingkuang menurut tinjauan ekonomi syariah
Deskriptif kualitatif
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa peran wanita pedagang kaki lima di pasar danau bingkuang dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga adalah
24
menambah dan meningkatkan kondisi perekonomian yang lemah menjadi perekonomian yang lebih adapun bentuk meningkatkan pendapatan itu sendiri.
4. Thobias (2013) Pengaruh modal sosial teradap perilaku kewirausahaan suatu study pada pelaku usaha mikro kecil menengah di kecamatan kabaruan kabupaten kepualuan kalaut
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanasi asosiatif karena di dalamnya bertujuan mengetahui hubungan dua variabel yang di teliti.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa peranan modal sosial dalam pembangunan ekonomi tidak kalah pentingnya dengan inprastruktur ekonomi lainnya dalam kegiatan kewirausahaan modal sosial dapat berfungsi sebagai pengungkit berhasilnya kegiatan usaha.
5.
Abubakar, palisuri(2018)
Karakteristrik wirausaha terhadap kinerja berkelanjutan industri kuliner tradisional
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu memberikan gambaran distribusi data pada berbagai indikator variabel yang berkaitan dengan fenomena
Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karaktristrik kewirausahaan yang dimiliki oleh pelaku industri kuliner tradisional memiliki kecendrungan yang sama
25
yakni mereka memiliki sikap perilaku disiplin, komitmen tinggi, kretaif dan inovatif.
C. Kerangka Konsep
UMKM sangat di perlukan dalam meningkatkan pendapatan karena
berperan penting dalam mengatur pendapatan. tanpa adanya UMKM maka
sebuah usaha tidak akan berjalan dengan baik
Usaha itu sendiri memerlukan sebuah UMKM, karena usaha tidak akan
berjalan tanpa ilmu yang di kuasai. Maka dalam sebuah usaha kita harus
menguasai UMKM untuk keberhasilan sebuah usaha
Dalam judul penelitian ini lebih memfokuskan pada: “Perilaku Sosial
Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan
Petani Didesa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah untuk mengetahui
seberapa Penting UMKM. Maka penulis memfokuskan pada suatu study
kasus perilaku UMKM yang berupa karakteristrik wirausaha, iklim bisnis,
perilaku kewirausaan, dan kinerja usaha. Untuk mendukung penelitian ini
maka sumber data yang saya teliti berupa wawancara.
Hal yang di dapat dalam penelitian ini dapat menjadi bukti betapa
pentingnya UMKM dalam sebuah usaha. Penelitian ini juga dapat menjadi
kritikan maupun saran untuk saya sebagai peneliti
26
Berikut kerangka konsep yang dituangkan dalam penelitian ini
Gambar 2.1
Kerangka Konsep
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
Potensi Masyarakat 1. Budaya 2. Ciri Khas 3. Keterampilan turun
temurun
Potensi Alam 1. Pertanian 2. Perkebunan 3. Perikanan
Peningkatan Pendapatan 1. Membantu para petani
untuk menjual hasil tanaman mereka ke negeri tetangga (Malaysia)
2. Membantu menghidupkan perekonomian yang ada di pulau Sebatik
3. Membuat lapangan pekerjaan
27
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berkaitan dengan tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan
gambaran mengenai UMKM pada pelaku usaha dagang di sebatik.Maka peneliti
ini menggunakan penelitian deskriktif(menggambarkan) dengan melakukan
pendekatan kualitatif.
Dengan demikian, maka penelitian kualitatif dalam tulisan ini
dimaksudkan untuk menggali suatu fakta, dalam arti memberikan gambaran
realitas dilapangan secara sistematis (Moleong,2012). Menurut sugiyono (2016)
penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data
yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara, catatan lapangan, foto,
rekaman video dan lain-lain.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah lebih memfokuskan
untuk mengetahui “Bagaimanakah UMKM yang di terapkan pada pelaku usaha
dagang untuk memproleh penghasilan dari sebuah aktivitas perdagangan”
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini pengumpulan data dilaksanakan Didesa Aji
Kuning Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara penentuan tempat
di tentukan secara terencana dengan pertimbangan bahwa dapat memenuhi
penelitian bagi peneliti.
28
Adapun waktu penelitian ini di laksanakan kurang lebih selama dua bulan
dimulai dari bulan Desember 2020 sampai Januari 2021.
D. Sumber data
1. Data primer
Data primer adalah data yang diproleh dan dikumpulkan oleh peneliti
melalui proses wawancara dari narasumber atau informan yang telah di pilih
sesuai dengan variable yang di teliti pada wawancara peneliti dengan
narasumber.
2. Data Sekunder
Data ini merupakan data penunjang bagi penysunan penelitian ini. Data
ini diproleh dari dokumentasi objek penelitian dalam hal ini di proleh oleh
peneliti dari data yang dikumpulkan oleh orang lain serta dari buku, internet
dan litertur dari data yang sudah ada sebelumnya seperti penelitian
sebelumnya tentang struktur pasar dan kinerja industry yang diproleh dari
jurnal yang sudah ada sebelumnya.
3. Informan
Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan
yang akan diteliti. Dalam penelitian menggunakan teknik snowball sampling
dalam menentukan informan diantaranya terdapat 2 informan di antaranya
sebagai berikut:
a. Informan kunci yaitu orang-orang yang memahami permasalahan yang
diteliti. Adapun yang dimaksud sebagai informan kunci dalam penelitian
ini adalah ibu hupra sebagai pelaku usaha dagang karena memberikan
informasi mendalam yang di butuhkan oleh peneliti.
29
b. Informan non-kunci itu orang-orang yang dianggap mengetahui
permasalahan yang diteliti yaitu ibu hupra sebagai pelaku usaha dagang
dan ibu aji marwah dan ibu pati sebagai pedagang di desa aji kuning.
E. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan langkah paling penting dalam sebuah
penelitian. Dalam pengumpulan data penelitian terdapat tiga langkah yaitu:
1. Wawancara (interview)
Pengumpulan data dengan cara wawancara dilakukan untuk mengetahui
informasi dar narasumber. Cara pengumpulan data yang diproleh dari
wawancara yaitu melalui pedagang, berupa wawancara secara langsung yang
berkaitan dengan variable penelitian yaitu perilaku sosial ekonomi UMKM pada
usaha dagang tsb.
2. Pengamatan (observation)
Yaitu melakukan pengamatan secara langsung objek penelitian yang
terdapat pada pedagang di desa aji kuning.
3. Dokumentasi (documentation)
Pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukanmelalui pengambilan
data-data yang berkaitan dengan penelitian dari tempat penelitian yaitu pada
pedagang didesa aji kuning.
F.Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang juga dapat diartikan sebagai “alat bantu”
memiliki peran yang sangat berpengaruh terhadappenelitian. Oleh sebab itu
instrument penelitian sangat dibutuhkan agar peneliti dapat berjalan secara
mudah dan efisien, instrument paling utama dalam penelitian ini adalah
30
peneliti.Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh sugiyono (2015:306),
pada penelitian kualitatif, segala sesuatu yang akan di cari dari objek penelitian
masih belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, dan hasil yang di
harapkan juga belum jelas.
Jadi, dalam hal ini peneliti adalah instrument kunci dari penelitian itu
sendiri yakni peneliti yang berperan sebagai perencana, menganalisis,
menafsirkan data hingga pelaporan hasil penelitian dan pelaksana, alat yang
digunakan dalam penelitian lapangan ini meliputi; pedoman wawancara, kamera,
pulpen, buku catatan dan sebagainya.
G. Metode Analisis
Teknik analisis data yaitu teknik yang digunakan peneliti untuk menjawab
permasalahan yang ada dalam perusahaan. Analisis data dilakukan setiap saat
pengumpulan data dilapangan secara berkeseimbangan. Bila jawaban yang di
wawancarai belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi
sampai data diinginkan dapat diproleh, dengan menggunakan teknik deskriktif
kualitatif yang berupa dokumentasi, observasi dan wawancara. Aktivitas dalam
analisis data dilakukan dengan empat tahap yaitu reduksi data (datareduction),
penyajian data (data deplay), pemeriksaan data (collation) dan penarikan
kesimpulan (conclusion).
31
Gambar 3.1. Metode Analisis data
1. Reduksi data (data reduction)
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian,
pengabstrakan dan pentransformasikan data kasar dari
lapangan(sugyono,2016). Data yang diproleh dari proses wawancara diseleksi
dan diorganisir melalui coding dan dan tulisan ringkas. Dalam mereduksi data,
data-data yang tidak relevan dipisahkan dari data yang tidak relevan dengan
penelitian.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya serta
membuang yang tidak perlu. Jadi, data yang digunakan diharapkan benar-
benar data yang valid. Reduksi data mencakup beberapa kegiatan seperti
berikut:
Data Colection
Data Reduction
Data Display
Conclusion
drawing/verivyng
32
a. Organisasi data
Data hasil wawancara dibuat bentuk transkip wawancara kemudian
dikelompokkan menurut format tertentu. Format yang digunakan dalam
penelitian ini adalah nama, pekerjaan, tempat wawancara, tanggal wawancara
serta isi wawancara. Transkip hasil wawancara dianalisis, lalu kata kuncinya
dikumpulkan dalam table terpisah sekaligus diklarifikasi sesuai pertanyaan
penelitian.
b. Codding data
Codding atau pengkodean data adalah proses memilah-milah dan
memberikan label pada teks dalam rangka memproleh informasi dan tema-
tema umum yang terkandung didalam data. Tujuan dari proses pengkodean
adalah untuk membangun gambaran (pemahaman) umum tentang data yang
tertuang dalam teks, memilah-milahnya kedalam segmen-segmen gambar
maupun teks.
c. mengelompokkan berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban
data yang telah diberi kode dan penjelasan singkat, kemudian di
kategorikan atau dikelompokkan berdasarkan kerangka analisis. Data yang
telah ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya. Sehingga peneliti
dapat menangkap permasalahan, pengalaman dan dinamika yang terjadi
pada informan.
d. pemahaman dan mengujinya
setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, maka peneliti mulai
memahami data secara rinci. Langkah selanjutnya adalah meninjau kembali
landasan teori bab II, sehingga dapat dicocokkan apakah ada kesamaan
antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai.
33
2. Penyajian Data (Data display)
Dalam penyajian data, menyarankan agar data ditampilkan baik dalam
bentuk uraian(naratif), table, charts, network dan format gambar lainnya.hal ini
berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam membaca dan menarik
kesimpulan.
3. Pemeriksaan data (data collation)
Dimana dalam pemeriksaan data ini menggunakan metode trigulasi,
dimana metode trigulasi merupakan salah satu metode yang paling umum
dipakai dalam uji validitas penelitian kualittatif. Metode trigulasi diddasarkan pada
filsafat fenomenologi. Fenomenologi merupakan aliran filsafat yang mengatakan
bahwa kebebnaran bukan terletak pada peneliti, melainkan realitas objek itu
sendiri. Trigulasi adalah proses untuk mendapatkan data valid melalui
penggunaan variasi instrument (Alsa dan Asmadi 2004). Menurut moleong
(2012) membedakan empat macam teknik triangulasi yaitu
a. Triangulasi data atau sumber data
Triangulasi data ini dimaksudkan agar dalam pengumpulan data peneliti
menggunakan banyak sumber data. Triangulasi dengan sumber berarti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi
yang diproleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.
Hal ini dapat dicapai dengan jalan:
1. membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil observasi
2. membandingkan dengan apa yang dikatakan secara pribadi dengan
apa yang dikatakan di depan pribadi.
3. membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
34
4. membandingkan keadaan dan prespaktif seseorang dengan berbagi
pendapat dari berbagai lapisan masyarakat baik tingkat pendidikan,
status pekerjaan misalnya.
5. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen lainnya.
b. Triangulasi Metode
Di dalam teknik ini, menggunakan berbagai metode pengumpulan data
untuk menggali data sejenis. Pada triangulasi ini, terdapat dua strategi yaitu:
1. pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa
tehnik pengumpulan data.
2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode
yang sama.
c. Triangulasi peneliti
Di harapkan dengan adanya beberapa peneliti yang melakukan
penelitian dengan menggunakan pendekatan yang sama, akan mendapatkan
hasil yang sama. Dalam membahas suatu permasalahan yang sedang di kaji,
hendaknya menggunakan satu prespektif teori. Sehingga nantinya didukung
dari multiple theory.
4. Penarikan Kesimpulan (conclusion)
Lembaga terakhir dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Kesimpulan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah adanya
temuan terkait bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah
Terhadap Peningkatan Pendapatan Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik
Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.
Setelah dapat ditarik kesimpulan, peneliti meminta informan untuk
membaca kembali hasilnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari
35
kesalahpahaman antara peneliti dan informan sehingga informasi yang
dihasilkan sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, atau minimal
sesuai berdasarkan data yang diproleh peneliti dilapangan. Hal ini disebut
dengan langkah verifikasi.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian
Berdasarkan cerita awal, Desa Aji Kuning adalah tempat
persinggahan atau tempat istirahat sejenak para pedagang yang akan
berdagang ke Negara Malaysia (Tawau). Mereka beristirahat di bawah
pohon kayu yang sangat besar yang berada di tepi sungai dan nama kayu
tersebut adalah “Aju” yang artinya kayu. Desa tersebut dinamakan Desa
Aji Kuning karena dari banyaknya pedagang waktu itu yang sering melihat
orang tua yang menggunakan pakaian kuning.
Desa Aji Kuning adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara yang mayoritas
penduduknya berprofesi sebagai petani kelapa sawit dan berdagang.
Secara goegrafis, Desa Aji Kuning berdasarkan langsung dengan daratan
Malaysia (Sabah). Desa Aji Kuning memilki luas wilayah 645 Ha dengan
jumlah penduduk total 2713 jiwa yang terdiri dari 1470 laki dan 1243
perempuan. Secara geografis, batas wilayah Desa Aji Kuning adalah
sebagai berikut:
1. Sebelah Barat : Desa Maspul
2. Sebelah Utara : Malaysia
3. Sebelah Timur : Desa Seberang
4. Sebelah Selatan : Desa Bukit Harapan dan Desa Lapri
Sebagai pemerintahan desa, sebagian besar lahan di Desa Aji
Kuning digunakan sebagai tempat tinggal, lokasi kantor pemerintahan
36
37
desa, sekolah, perkebunan, persawahan dan perdagangan. Selain itu,
Desa Aji Kuning masih banyak yang belum dimanfaatkan secara
maksimal disebabkan infrastruktur yang belum memadai.Berdasarakan
dari kegiatan masyarakat di Desa Aji Kuning penulis menemukan satu
yang cukup menyita perhatian penulis sendiri yaitu kegiatan perdagangan
barang hasil tani dari desa Aji Kuning ke negara Malaysia.Adapun
maslaah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Aji Kuning di pulau Sebatik
adalah permaslah kondisi perairan sungai Desa Aji Kuning yang
mengalami pendangkalan akibat sampah organik dan nonorganik.
B. Hasil Penelitian
Wawancara dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling
dengan hanya satu narasumber yang merupakan Pedagang yang dilakukan di
desa aji kuning. Wawancara yang dilakukan secara insentif bersama narasumber
telah memenuhi protocol kesehatan yaitu ibu Hufra. Ibu Aji Marwah dan ibu Pati
sebagai pedagang.
Pertama peneliti melakukan wawancara pada hari Senin 7 Desember 2020
langsung dengan pedagang dari ibu ufra sebagai informan kunci dan melakukan
wawancara dengan pedagang lainnya pada hari Selasa 8 Desember 2020
sebagai informan nonkunci.
Data yang terungkap melalui wawancara dilengkapi dengan data dari hasil
observasi dan wawancara secara langsung di lokasi penelitian yaitu pelaku
usaha dagang di desa aji kuning. Untuk memperkuat subtansi dari hasil
observasi dan wawancara, maka penelitian juga melakukan dokumentasi
bersama narasumber.
38
Peneliti melakukan wawancara pertama senin 7 Desember 2020 jam 19.25 am kepada pedagang ibu Hupra: Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di Eksport ke negara Malaysia? Narasumber ibu hupra menjawab:
“Alhamdulillah”.
Kemudian peneliti menanyakan:
Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara Malaysia dibanding di negara sendiri misalnya ke tarakan ataupun Nunukan? Narasumber ibu hupra menjawab:
“Karena pasarannya di Malaysia lebih dekat dari Indonesia sedangkan ke tarakan melalui kapal besar di bandingkan ke Malaysia hanya menggunakan perahu kecil”.
Kemudian peneliti menanyakan:
Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan?
Narasumber ibu hupra menjawab:
Saya hanya mengirim barang hasil tani saya Malaysia”.
Kemudian peneliti menanyakan:
Apa saja yang biasanya ibu jual ke Malaysia?
Naramsumber ibu hupra menjawab:
Seperti pisang, petai, dan buah-buahan lainnya”.
Kemudian peneliti menanyakan:
Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu dapatkan selain di Eksport kenegara Malaysia? Narasumber ibu hupra menjawab: Ibu haji tija dan pedagang lainnya”.
Kemudian peneliti menanyakan,
39
Kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang?
Narasumber ibu hupra menjawab:
Pada tahun 2004”.
Kemudian peneliti menanyakan:
Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di Eksport ke
Malaysia atau di negara sendiri?
Narasumber ibu hupra menjawab:
“Alhamdulillah lebih banyak pendapatan di Malaysia bandingkan negara sendiri”.
Penelitian melakukan wawancara pertama sealasa 8 Desember 2020 jam 17.00
PM kepada pedagang ibu pati:
Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di Eksport ke negara Malaysia? Narasumber ibu pati menjawab:
Alhamdulillah pendapatan saya cukup buat makan sehari-hari”.
Kemudian peneliti menanyakan:
Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara Malaysia di banding di negara sendiri misalnya ke tarakan ataupun nunukan? Narasumber ibu pati menjawab: Karena pendapatannya lebih banyak”. Kemudian peneliti menanyakan:
Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan?
Narasumber ibu pati menjawab:
Ke negara Malaysia ataupun Tarakan.
Kemudian peneliti menanyakan:
Apa-apa saja yang biasanya ibu jual ke Malaysia?
Narasumber ibu pati menjawab:
Durian, pisang, pette, dan buah-buahan lainnya”.
40
Kemudian peneliti menanyakan:
Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu dapatkan selain di Eksport ke negara malasyia? Narasumber ibu pati menjawab:
Haji sanatang, bapak fire dan ibu haji tija dan kalau di negara sendiri yaitu bapak bambang”. Kemudian peneliti menanyakan:
Kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang?
Narasumber ibu pati menjawab:
“Pada tahun 2002”.
Kemudian peneliti menanyakan:
Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di Eksport ke Malaysia atau di negara sendiri? Narasumber ibu pati menjawab:
“Lebih banyak di Eksport ke Malaysia di bandingkan negara sendiri untuk kebutuhan sehari-hari”.
Peneliti melakukan wawancara pertama rabu 9 Desember 2020 jam
17.55 PM kepada pedagang ibu haji marwah:
Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di Eksport ke negara Malaysia? Narasumber ibu haji marwah menjawab:
“Alhamdulillah”,
Kemudian peneliti menanyakan:
Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara Malaysia di banding di negara sendiri misalnya ke tarakan ataupun nunukan? Narasumber ibu haji marwah menjawab:
“Karena lebih cepat dan menggunakan kapal kecil untuk menjualkan hasil tani di bandingkan ke tarakan”. Kemudian peneliti menanyakan:
41
Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan?
Narasumber ibu haji marwah menjawab:
“Malaysia”
Kemudian peneliti menanyakan:
Apa-apa saja yang biasanya ibu jual ke Malaysia? Narasumber menjawab: “Buah pisang, nangka, daun pisang, kelapa dan buah-buahan lainnya”. Kemudian peneliti menanyakan:
Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu dapatkan selain di import ke Malaysia? Narasumber ibu haji marwah menjawab: “Kalau di negara sendiri tidak ada yang membeli hasil tani selain di negara Malaysia”. Kemudian peneliti menanyakan, kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang?
Narasumber ibu haji marwah menjawab:
“Sudah lama sekali”.
Kemudian peneliti menanyakan:
Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di import ke Malaysia atau di negara sendiri? Narasumber ibu haji marwah menjawab:
“Lebih banyak di negara Malaysia di bandingkan ke tarakan lebih sedikit pendapatan yang saya dapatkan”. C. Pembahasan
Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa Usaha Mikro Kecil menengah
(UMKM) adalah salah satu jenis usaha yang banyak di kembangkangkan di
Indonesia saat ini.Usaha ini membutuhkan modal yang kecil namun bisa
berkembang besar.Secara umum UMKM di artikan sebagai usaha perdagangan
yang di bentuk perorangan maupun badan usaha.
42
Hasil penelitian secara deskriktif menunjukkan bahwa Perilaku Ekonomi
Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa
Aji Kuining Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara
berpengaruh terhadap pengembangan dan keberhasilan pada UMKM.
Dari hasil wawancara informan mempengaruhi apa itu Usaha Mikro Kecil
dan Menengah. Namun dari pernyataan ibu haji marwah dimana dialah yang
mengatur planning, organizing, actuating, dancontrolling yang ada pada hasil tani
yang menandakan bahwa ia memenuhi dari manajemen itu sendiri, karena dalam
mencapai tujuan kita membutuhkan orang lain untuk menggapainya agar
terstruktur dan lebih efisien.
Penambahan tenaga kerja pada usaha ibu haji marwah dapat menjadi
salah satu harus di lakukan terlebih dahulu karena dalam manajemen kita
membutuhkan orang lain untuk mencapai tujuan. Dengan adanya penambahan
tenaga kerja dapat membuat UMKM tersebut lebih terarah dan efisien.
Adapun manfaat bagi UMKM adalah a). membuka lapangan pekerjaan
yang lebih luas bagi masyarakat. Hal ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi
pengangguran, sehingga dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi
masalah sosial. Hal ini membuat kesempatan kerja bagi masyarakat kecil juga
semakin mudah. b). menjadi penyumbang terbesar nilai produk dosmetik bruto.
Saat ini Indonesia telah menjadi salah satu anggota negara-negara G20 yang
merupakan kumpulan 20 negara penghasil produk dosmetik bruto terbesar
didunia. c). salah satu solusi efektif bagi permasalahan ekonomi masyarakat
kelas kecil dan menengah. Banyak masyarakat golongan menengah ke bawah
untuk bisa berfikir secara kreatif dalam membangun usaha tanpa harus
memegang modal besar terlebih dahulu.
43
Dengan adanya variabel intervening(keunggulan bersaing) maka
pengaruh UMKM dan karakteristrik wirausaha, iklim bisnis, perilaku
kewirausahaan dan kinerja usaha akan semakin kuat.
Dalam rangka meningkatkan UMKM dan karakteristrik wirausaha, iklim
bisnis,perilaku kewirausahaan dan kinerja usaha terhadap pendapatan petani,
maka diperlukan untuk mengevalusai indikator yang memiliki penialian yang
rendah dari responden seperti indikator penggunaan pengetahuan, dan
mengembangkan rencana bisnis sehingga peningkatan kualitas indikator
tersebut dapat menggunakan pengaruh antara perilaku sosial ekonomi usaha
mikro kecil dan menengah dan karakterstrik wirausaha, iklim bisnis, perilaku
kewirausahaan dan kinerja usaha terhadap kinerja UMKM.
Maka kesimpulan dari penelitian adalah perilaku sosial ekonomi usaha
mikro kecil dan menengah terhadap peningkatan pendapatan petani
berpengaruh langsun, signifikan dan positif terhadap tingkat pendapatan petani
di desa aji kuning.
Implikasi hasil kajian dapat memberikan manfaat dan kegunaan para
pelaku usaha dagang yang ada di desa aji kuning. Sehingga dapat meningkatkan
kualitas dan daya saing di tengah maraknya UMKM saat ini.
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan Didesa Aji Kuning
tentang Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap
Peningkatan Pendapatan Petani. Maka peneliti dapat mengambil kesimpulan
bahwa UMKM didesa aji kuning berperan penting terhadap peningkatan
pendapatan petani karena mereka sudah mampu mencukupi kebutuhan
hidupnya seperti terpenuhinya kebutuhan pokok, dan terbebas dari
pengangguran serta mengurangi beban keluarga meskipun pendapatan diproleh
belum terlalu banyak.
B. Saran
1. Sebaiknya untuk besarnya modal sendiri lebih ditingkatkan sehingga
barang dagangan yang dimiliki pedagang akan jauh lebih banyak
sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
2. Penelitian selanjutnya dapat di kembangkan oleh faktor-faktor lain yang
menyebabkan pendapatan pedagang itu meningkat.
44
45
45
DAFTAR PUSTAKA
Abu bakar, Palisuri ( 2018). Karakteristrik wirausaha terhadap keberlanjutan industri kuliner tradisional. Porsiding seminar nasional= Manajemen, Akuntansi dan perbankan.
Amrulloh. ( 2019). Kajian filosofi karaktristrik wirausaha urang sunda. Jurnal
Ekonomi dan bisnis Vol 6 No 2 Billy halim.(2020). Iklim bisnis di indonesia menurut para ahli
(onlone),https://www.finansialku.com- pengertian –iklim bisnis- menurut- para-ahli, di akses 27 agustus 2020, pukul 12:17:24 pm.
Ekapatri, (2018). Peran lingkungan industri, perilaku kewirausahaan dan
kemampuan manajerial, terhadap kinerja perusahaan pada usaha logam skala mikro. Jurnal riset manajemen sains indonesia ( JRMSI) Vol 9 No 1
Masykuri, (2014). Analisis perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha
pada usaha kecil menengah (ukm) pengrajin songkok di kecamatan bunga kabupaten gresik. Jurnal Unesa
Purwanti. (2013). Pengaruh karakteristrik Wirausaha, Modal usaha, strategi
pemasaran terhadap perkembangan UMKM di di Desa dayaan dan kalilondo salah tiga. Jurnal ilmiah among makartiVol 5 No 9
Sahabuddin, (2015). Meningkatkan kinerja usaha mikro,kecil, dan menengah
dalam persepsi kewirausahaan. Penerbit cara baca cetakan 1 2015 Sumantri, (2013).Factor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja usaha
wirausaha wanita: suatu studi industry pangan rumahan di bogor. Ekonomi dan manajemen Vol 12 No 3
Thobias DKK. (2013). Pengaruh modal sosial terhadap kewirausahaan ( studi
pada pelaku usaha mikro kecil menengah dikecamatan kambaruan kab. Kepulauan talaud). Jurnal ACTA Diurna
Wijayanto. ( 2013). Pengaruh karakteristrik wirausaha terhadap tingkat
keberhasilan usaha: study pada sentra usaha kecil pengesapan ikan di krobakan semarang. Jurnal ilmu sosial. Semarang
Undang-undang No.20 pasal 1 dan pasal 6 tahun 2008
http://www.hukumonline.com/pusatdata/download/fl56041/node/2802(diakses1/05/2020).
Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:CV
Alfabeta.
46
Lestari, Hidayat (2014). Analisis persepsi pengusaha terhadap iklim usaha dikota medan.Jurnal ekonomi dan keuangan Vol 2 No 3.
Moleong.(2012). Metodologi penelitian kualitatif.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Alsa, Asmadi. (2004). Pendekatan kualitatif dan kuantitatif serta kombinasinya
dalam penelitian psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
47
L
A
M
P
I
R
A
N
48
TRANSKIP WAWANCARA
Wawancara Penelitian dengan pedagang
Nama : Ibu Hupra
Hari/Tanggal : Senin, 07 Desember 2020
Waktu : 19:25 am
Judul:” Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap
Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah
Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara”.
Peneliti Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di import ke negara malaysia?
Narasumber “Alhamdulillah”,
Peneliti Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara malaysia di banding di negara sendiri, misalkan ke tarakan ataupun nunukan ?
Narasumber “ karena lebih cepat dan menggunakan kapal kecil untuk menjualkan hasil tani di bandingkan ke tarakan”.
Peneliti Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan ?
Narasumber “ Malaysia”
Peneliti Apa saja yang biasanya ibu/bapak jual ke malaysia ?
Narasumber “ buah pisang, nangka, daun pisang, kelapa dan buah-buahan lainnya”.
Peneliti Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu/bapak dapatkan selain di import ke negeri malaysia ?
Narasumber “kalau di negara sendiri tidak ada yang membeli hasil tani selain di negara Malaysia”.
Peneliti Kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang ?
Narasumber “ sudah lama sekali”.
Peneliti Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di import ke malaysia atau ke negeri sendiri ?
Narasumber “ lebih banyak di negara Malaysia di bandingkan ke tarakan lebih sedikit pendapatan yang saya dapatkan”.
49
TRANSKIP WAWANCARA
Wawancara Penelitian dengan pedagang
Nama : Ibu Pati
Hari/Tanggal : Selasa, 08 Desember 2020
Waktu : 17.00 PM
Judul: “Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap
Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah
Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara”.
Peneliti Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di import ke negara malaysia?
Narasumber “Alhamdulillah”.
Peneliti Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara malaysia di banding di negara sendiri, misalkan ke tarakan ataupun nunukan ?
Narasumber “Karena pasarannya di Malaysia lebih dekat dari Indonesia sedangkan ke tarakan melalui kapal besar di bandingkan ke Malaysia hanya menggunakan perahu kecil”.
Peneliti Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan ?
Narasumber “saya hanya mengirim barang hasil tani saya Malaysia”.
Peneliti Apa saja yang biasanya ibu jual ke malaysia?
Narasumber “seperti pisang, petai, dan buah-buahan lainnya”.
Peneliti Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu dapatkan selain di import ke negeri malaysia?
Narasumber “ibu haji tija dan pedagang lainnya”.
Peneliti Kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang?
Narasumber ” pada tahun 2004”.
Peneliti Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di import ke malaysia atau ke negeri sendiri?
Narasumber “Alhamdulillah lebih banyak pendapatan di Malaysia bandingkan negara sendiri”.
50
TRANSKIP WAWANCARA
Wawancara Penelitian dengan pedagang
Nama : Ibu haji marwah
Hari/Tanggal : Selasa, 08 Desember 2020
Waktu : 17.55 PM
Judul: “Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap
Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah
Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara”.
Peneliti Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di import ke negara malaysia?
Narasumber :“Alhamdulillah pendapatan saya cukup buat makan sehari-hari”.
Peneliti Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara malaysia di banding di negara sendiri, misalkan ke tarakan ataupun nunukan?
Narasumber “Karena pendapatannya lebih banyak”.
Peneliti Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan?
Narasumber “Ke negara Malaysia ataupun tarakan”.
Peneliti Apa saja yang biasanya ibu/bapak jual ke malaysia?
Narasumber “Durian,pisang, pette, dan buah-buahan lainnya”.
Peneliti Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu/bapak dapatkan selain di import ke negeri malaysia?
Narasumber “Haji sanatang, bapak fire dan ibu haji tija dan kalau di negara sendiri yaitu bapak bambang”.
Peneliti Kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang?
Narasumber “pada tahun 2002”.
Peneliti Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di import ke malaysia atau ke negeri sendiri?
Narasumber “lebih banyak di import ke Malaysia di bandingkan negara sendiri untuk kebutuhan sehari-hari”.
51
Lampiran 2
Dokumentasi
Dokumentasi bersama ibu Uprah
Sebagai pedagang Senin 07 Desember 2020 jam 19:25 P.M
Dokumentasi bersama dengan ibu Haji Marwah
Sebagai pedagang
Selasa 08 Desember 2020 jam 17:55 P.M
52
Dokumentasi bersama dengan Ibu Pati
Sebagai pedagang
Rabu 09 Desember 2020 jam 17:00 P.M
53
Dokumentasi bersama dengan pekerja
Dokumentasi jalur penyebrangan para pedagang
54
55
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nur Fadila., lahir di Sebatik, pada tanggal 26
Juni 1996. Merupakan anak ketiga dari enam
bersaudara dari pasangan Suardi dan Jumarni.
Penulis mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD)
pada SDN No 005 Sebatik Barat pada tahun 2004
sampai tahun 2010, kemudian melanjutkan ke
jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN
1 Sebatik Tengah pada tahun 2010 sampai 2013, selanjutnya penulis
melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) pada SMAN
1 Sebatik Tengah dari tahun 2013 sampai dengan 2016. Pada tahun 2016
penulis melanjutkan studinya di Universitas Muhammadiyah Makassar, dan
terdaftar sebagai Mahasiswa di Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(FEBIS), Universitas Muhammadiyah Makassar, selanjutnya penulis telah
menyelesaikan sebuah tugas akhir sebagai seorang Mahasiswa dengan judul
“Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap
Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik
Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara”.