PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

70
i PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI DI DESA AJI KUNING KECAMATAN SEBATIK TENGAH KABUPATENNUNUKAN KALIMANTAN UTARA SKRIPSI Oleh: NUR FADILA NIM: 105721111116 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMDIYAHMAKASSAR MAKASSAR 2021

Transcript of PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

Page 1: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

i

PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI

DI DESA AJI KUNING KECAMATAN SEBATIK TENGAH KABUPATENNUNUKAN

KALIMANTAN UTARA

SKRIPSI

Oleh:

NUR FADILA NIM: 105721111116

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAHMAKASSAR MAKASSAR

2021

Page 2: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

ii

PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI

DI DESA AJI KUNING KECAMATAN SEBATIK TENGAH KABUPATENNUNUKAN

KALIMANTAN UTARA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

NUR FADILA NIM 10572111116

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021

Page 3: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

iii

PERSEMBAHAN

.

Karya ilmiah ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku dan

saudara-saudariku yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi,

nasehat dan kasih sayang serta senantiasa mendoakan keberhasilan di setiap

langkahku.

MOTTO

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya(sendiri) yang ia menghadap

kepadanya. Maka berlomba-lombalah dalam (berbuat kebaikan). Dimana saja

kamu berada pasti allah akan mengumpulkan kamu sekalian ( pada hari kiamat).

Sesungguhnya allah maha kuasa atas segala sesuatu (Q.S Al-Baqara : 148 )”

Page 4: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

iv

Page 5: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

v

Page 6: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

vi

Page 7: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas ke hadirat Allah Swt. yang senantiasa

memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada terhitung. Kepada seluruh

makhluk-Nya terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada

junjungan kita Nabi Muhammad Saw. yang merupakan panutan dan contoh kita

di akhir zaman. Yang dengan keyakinan ini penulis dapat menyelesaikan

kewajiban akademik dalam penyusunan Skripsi yang berjudul “Perilaku Sosial

Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan

Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan

Kalimantan Utara.

Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam lingkungan

Universitas Muhammadiyah Makassar terkhusus pada jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berorientasi pada penerapan dan sekaligus

latihan untuk ilmu yang telah diperoleh. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis

banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi, dengan bantuan dari

berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini dapat terealisasikan karena adanya kerja keras, tanggung

jawab untuk menyelesaikan skripsi ini serta tidak lepas dari doa dan rasa syukur,

dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak yang membantu terselesaikannya

skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimah kasih yang tak terkira dengan hormat kepada:

Page 8: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.ag,. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2. Bapak Dr. H Andi Jam’an, SE M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM selaku ketua Program studi

Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Agus Salim, S.E., MM selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi ini terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Muh Nur Rasyid, SE.,MM selaku pembimbing II yang dengan

teliti,penuh kesabaran, dan telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran

untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

6. Bapak/ ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah untuk memberikan ilmu

yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Segenap Staf Karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Informan yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan

yang telah saya ajukan.

9. Ucapan terimah kasih yang tak terhingga penulis kepada kedua orang

tua. Ayahanda Suardi dan Ibunda Jumarni yang selalu memberikan

dukungannya.

Page 9: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

ix

10. Kakak tercinta Sarifa Aini serta adik tercinta Nurmayulisa, Nurfatimah dan

terkhususnya keponakan tercinta Jamaluddin terimah kasih telah menjadi

penyemangat dalam mengerjakan skripsi ini.

11. Keluarga besar yang tidak dapat penulis satu persatu namanya, penulis

mengucapkan terimah kasih atas doa dan motivasi serta dukungannya

selama ini.

12. Serta teman seperjuangan Hasma, Anti, Nurul, Reni dan kelas

Manajemen C 16 selama di kelas belajar.

Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran

dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan skripsi ini.Akhir

kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua, dan

semoga Allah Swt. senantiasa memberikan rahmat dan rahim-Nya kepada kita

semua dalam menjalankan aktifitas keseharian kita, Aamiin.

Makassar, Januari 2021

Nur Fadila

Page 10: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

x

ABSTRAK

NUR FADILA, 2021, Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah

Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan

Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Skripsi Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar. Di bimbing oleh Pembimbing I Agus Salim HR, dan Pembimbing II

Muh. Nur Rasyid,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perilaku Sosial Ekonomi Usaha

Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji

Kuning Kec.Sebatik Tengah Kab.Nunukan Kalimantan Utara.Data dari penelitian

ini di ambil dari 3 responden yang merupakan pedagang.Penelitian ini bersifat

kualitatif dengan menggunakan metode wawancara langsung pada lokasi

penelitian.Analisis data menggunakan metode reduksi data, display data,

penarikan kesimpulan dan triangulasi.

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa Usaha Mikro Kecil menengah(

UMKM ) adalah salah satu jenis usaha yang banyak di kembangkan di Indonesia

saat ini. Usaha ini membutuhkan modal yang kecil namun bisa berkembang

besar.Secara umum UMKM di artikan sebagai usaha perdagangan yang di

bentuk perorangan maupun badan usaha.

Kata Kunci : UMKM, PENINGKATAN PENDAPATAN

Page 11: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

xi

ABSTRACT

NUR FADILA, 2021, Socio-Economic Behavior of Micro, Small and Medium

Enterprises Toward Increasing Income of Farmers in Aji Kuning Village

Sebatik Tengah District, Nunukan Regency, North Kalimantan. Thesis

Management Study Program, Faculty of Economics and Business,

Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Supervisor I Agus Salim

HR and Supervisor II Muh Nur Rasyid

This study to dotermine the Socio-Economic Behavior of Micro, Small

anda Medium Enterprises towards Increasing Farmers Income in Aji Kuning

Village, Sebatik Tengah District, Kab. Nunukan North Kalimantan. The data from

this study were taken from 3 respondents who were traders. This research

location. Data analysis using data reduction methods, data display, drawing

consclusion and triangulation.

The results of this study indicate that micro, small and Medium

Enterprises ( MSMEs) are one type of businessthat is widely developed in

Indonesia today,. This business requires small capital but can grow large. In

general, MSMEs are defined the form of individuals or business entities.

Keywoards: UMKM, Increased income

Page 12: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ........... ........................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ............................................................................. vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

ABSTRAK ......... ........................................................................................ x

ABSTRACT ....... ........................................................................................ xi

DAFTAR ISI ...... ........................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. LatarBelakang ............................................................................ 1

B. RumusanMasalah ...................................................................... 4

C. TujuanPenelitian ......................................................................... 4

D. ManfaatPenelitian ....................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6

A. TinjauanTeori ............................................................................. 6

B. TinjauanEmpiris .......................................................................... 23

C. Kerangka Konsep ....................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 27

A. JenisPenelitian .......................................................................... 27

B. Fokus Penelitian ........................................................................ 27

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian ..................................................... 27

D. Sumber Data ............................................................................. 28

E. TeknikPengumpulan Data ......................................................... 29

Page 13: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

xiii

F. Instrumen Penelitian .................................................................. 29

G. Metode Analisis Data ................................................................ 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 36

A. Gambaran umum objek penelitian............................................. 36

B. Hasil penelitian ......................................................................... 37

C. Pembahasan ............................................................................ 41

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 44

A. Kesimpulan .............................................................................. 44

B. Saran ........................................................................................ 44

DAFTARPUSTAKA ..................................................................................... 45

DAFTAR LAMPIRAN

Page 14: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

xiv

DAFTAR TABEL

NO. Uraian Halaman

Tabel 2.1PenelitianTerdahulu ..................................................................... 23

Page 15: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

xv

DAFTAR GAMBAR

NO. Uraian Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep........................................................................... 26

Gambar 3.1 Metode Analisi Data ...................................................................... 30

Page 16: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Pembangunan Nasional bertujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan

makmur, di mana dalam ukuran-ukuran keberhasilan pembangunan ekonomi

itu pula yang akan memberikan dampak terhadap peningkatan taraf hidup

masyarakat serta membawa perubahan terhadap struktur perekonomian

umtuk mencapai keseimbangan dalam struktur ekomomi diperlukan sektor

industri yang handal dengan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang

diimbangi dengan pelestarian lingkungan hidup. Upaya untuk menumbuh

kembangkan perekonomian nasional tersebut tidak lepas dari bagaimana

kita mengembangkan usaha-usaha produktif berupa usaha industri besar,

menengah dan usaha kecil di masyarakat.

Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang di lakukan individu atau

kelompok untuk memproleh barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan

hidupnya dengan saling mempertukarkan atau menukarnya dengan mata

uang banyak kegiatan ekonomi seperti perikanan, perindustrian, kontruksi,

peternakan, pertambangan, jasa dan lain sebagainya.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup agar menjadi

sejahtera, masyarakat yang mempunyai kemampuan dan jeli melihat potensi

diri serta mampu mengidentifikasi lingkungan, dapat menemukan peluang

dan membuka peluang usaha masyarakat. Dengan adanya peluang usaha

tersebut, diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat

Page 17: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

2

2

sekitar menjadi lebih baik sehingga mampu mengurangi tingkat urbanisasi

yang tinggi. Selain itu, dengan adanya usaha yang menitikberatkan pada

peluang yang ada di daerah sekitar, diharapkan mampu menjadi ikon atau

ciri khas dari daerah tersebut.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sektor ekonomi

nasional yang paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak

sehingga menjadi tulang punggung perekonomian nasional. UMKM di

Indonesia memiliki peran yang sangat penting terutama dalam hal

penciptaan kesempatan kerja. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa

jumlah angkatan kerja di Indonesia sangat melimpah mengikuti jumlah

penduduk yang besar sehingga Usaha Besar (UB) tidak sanggup menyerap

semua pencari kerja yang besar disebabkan karena memang pada

umumnya kelompok usaha tersebut relatif padat modal, sedangkan UMKM

relatif padat karya.

Perkembangan UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam

pemerataan ekonomi masyarakat. Berbeda dengan perusahaan besar,

UMKM memiliki lokasi di berbagai tempat.Termasuk di daerah yang jauh dari

jangkauan perkembangan zaman sekalipun.Keberadaan UMKM di 34

provinsi yang ada di Indonesia tersebut memperkecil jurang ekonimi antara

yang miskin dengan kaya.Selain itu, masyarakat kecil tak perlu berbondong-

bondong pergi kekota untuk memproleh penghidupan yang layak. Peran

UMKM berikutnya yang tidak kalah penting adalah memberikan pemasukan

bagi negara dalam bentuk devisa. Saat ini, UMKM Indonesia memang sudah

sangat maju.Pangsa pasarnya tidak hanya skala nasional, tetapi

internasional.

Page 18: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

3

Keberadaan UMKM hendaknya diharapkan dapat memberi kontribusi

yang cukup baik terhadap kesejahteraan masyarakat khususnya dlam upaya

penanggulangan masalah-masalah yang sering dihadapi seperti tingginya

tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan distribusi

pendapatan dan segala aspek yang tidak baik. Peranan UMKM di

Kalimantan Utara yang dikaitkan oleh pemerintah hendaknya harus dapat

mengurangi tingkat pengangguran yang semakin bertambah dari tiap tahun,

menanggulangi kemiskinan dengan membantu masyarakat yang kurang

mampu dan pemerataan pendapatan yang dapat memperbaiki kehidupan

masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam keuangan khususnya.

Kabupaten Nunukan khususnya di desa Aji Kuning yang

berbatasan langsung dengan negara kerajaan Malaysia merupakan salah

satu daerah yang memiliki beragam bidang industri. Desa Aji Kuning secara

geografis merupakan wilayah pertanian. Apabila berkunjung ke Desa Aji

Kuning maka dapat di lihat bahwa daerah tersebut memiliki banyak kegiatan

perekonomian salah satunya transaksi jual beli hasil pertanian yakni jual beli

pisang, jahe, serai,durian, mangga dan banyak buah-buahan lainnya.

Karena Desa Aji Kuning berbatasan langsung dengan negara malaysia

maka sebagian dari pedagang tersebut menjual hasil pertanian ke negara

malaysia tersebut.

Keberadaan UMKM sangatah positif terutama untuk menopong

perekonomian daerah khususnya di Provinsi Kalimantan Utara, pada saat ini

mayoritas masyarakat di Provinsi Kaltara Kabupaten Nunukan khususnya di

Desa Aji Kuning masih mengandalkan pendapatan dari usaha dengan

Page 19: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

4

mengelola produk-produk pertanian dengan pengelolaan yang masih

sederhana dan tradisional.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti

“Perilaku sosial Ekonomi usaha mikro kecil menengah terhadap

peningkatanpendapatan petanidi desa aji kuning kecamatan sebatik

tengah kabupaten nunukan kalimantan utara.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian adalah “ Bagaimanakah Perilaku Sosial Ekonomi Usaha

Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di

Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan

Kalimantan Utara”?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Perilaku Sosial Ekonomi Usaha

Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa

Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan

Utara.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak

yang berkepentingan antara lain:

1. Manfaat Teoritias

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui peran penting

implementasi manajemen dalam sebuah usaha.

Page 20: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

5

2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti

1) Hasil penelitian ini dapat berguna dalam menambah

pengetahuan di bidang manajemen SDM.

2) Sebagai syarat untuk mendapat gelar S1(S.M)

3) Hasil penelitian ini dapat di jadikan masukan dan menambah

referensi perpustakaan fakultas dan kampus

b. Bagi Pemerintah khususnya Kabupaten Nunukan Desa Aji Kuning

dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan yang

dapat dijadikan sebagai kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan

UMKM.

c. Bagi pendidikan dapat digunakan sebagai informasi yang berkaitan

dengan kendala strategi pengembangan industri kecil, maupun

peran UMKM dan sebagai motovasi pada siswa maupun mahasiswa

sehingga minat berwirausaha akan semakin meningkat.

Page 21: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

6

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang

Republik Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 dari UU

terebut, dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah usaha produktif milik

orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria

usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah

usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

perorangan atau badan usaha yang buka merupakan anak perusahan

atau bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik

langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar

yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU

tersebut.Sedangkan usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif yang

berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang

bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung, dari usaha mikro, usaha kecil atau usaha besar yang

memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana dimaksud dalam UU

tersebut.

Di dalam Undang-undang tersebut, kriteria yang digunakan untuk

mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam Pasal 6 adalah nilai

kekayaan bersih atau nilai aset tidak termasuk tanah dan bangunan

Page 22: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

7

tempat usaha, atau hasil penjualan tahunan. Dengan kriteria sebagai

berikut:

a. Usaha mikro adalah usaha yang memiliki aset paling banyak

Rp. 50 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp. 300 juta.

b. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai

dengan paling banyak Rp. 500 juta tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha memiliki hasil penjualan tahunan lebih

dari Rp. 300 juta hingga maksimum Rp. 2.500.000, dan.

c. Usaha menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan

bersih lebih dari Rp.500 juta hingga paling banyak Rp. 100

milyar hasil penjualan tahunan di atas Rp. 2,5 milyar sampai

paling tinggi Rp. 50 milyar.

Pemberdayaan Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM)

sangat penting dan strategis dalam mengantisipasi perekonomian

kedepan terutama dalam memperkuat struktur perekonomian nasional.

Adanya krisis perekonomian nasional seperti sekarang ini mempengaruhi

kegiatan-kegiatan usaha besar yang semakin terpuruk, sementara UMKM

serta koperasi relatif masih dapat mempertahankan kegiatan usahanya.

Menurut undang-undang RI No.20 tahun 2008 tentang usaha

mikro, kecil dan menengah memiliki beberapa aturan yang berkaitan erat

dengan implementasi berkelanjutan di Indonesia.

Page 23: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

8

Pengertian UMKM adalah sebagai berikut:

1. Usaha mikro adalah produktif milik orang perorangan dan atau

badan usah mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang.

2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang di lakukakn oleh orang perorangan atau badan usaha yang

bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dai usaha menengah ataupun

besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.

3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjafi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha

besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-undang.

Secara umum, tujuan yang ingin di capai dari kegiatan ini adalah

agar masyarakat dan pelajar memahami pentingnya berwirausaha dan

dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat meningkatkan tingkat

pendapatannya.

UMKM adalah usaha yang produktif yang dijalankan oleh individu

atau suatu badan usaha dan memenuhi sebagai usaha mikro. Kegiatan

ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara

mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk

mencegah dari persaingan usaha tersebut.

Page 24: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

9

Dalam perspektif perkembangannya, UMKM dapat diklasifikasikan

menjadi 4 (empat) kelompok yaitu:

a. Livelihood Activities, merupakan UMKM yang digunakan sebagai

kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal

sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang kaki lima.

b. Micro Enterprise, merupakan UMKM yang memiliki sifat pengrajin

tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.

c. Small Dynamic Enterprise, merupakan UMKM yang telah memiliki jiwa

kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan

ekspor.

d. Fast Moving Enterprise, merupakan UMKM yang telah memiliki jiwa

kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha

Besar (UB).

Berdasarkan klasifikasi diatas daerah Kabupaten Nunukan

khususnya di desa Aji Kuning termasuk dalam Livelihood Activities dan

Micro Enterprise karena Desa Aji Kuning memiliki jumlah UMKM yang

banyak dengan jumlah unit usaha yang beraneka ragam, selain itu untuk

memenuhi kebutuhan hidup masyarakat memilih untuk bekerja sebagai

penjual, seperti: penjual pisang, dan penjual buah-buahan lainnya.

2. Kelemahan dan Kekuatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

UMKM memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan

andalan yang menjadi basis pengembangan pada masa yang akan

datang adalah:

a. Penyediaan lapangan kerja peran industry kecil dalam

penyerapan tenaga kerja patut diperhitungkan,

Page 25: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

10

diperkirakan maupun menyerap sampai dengan 50%

tenaga kerja yang tersedia

b. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan

menengah selama ini terbukti dapat mendukung tumbuh

kembangnya wirausaha baru

c. Memiliki segmen usaha pasar yang unik, melaksanakan

manajemen sederhana dan fleksibel terhadap perubahan

pasar

d. Memanfaatkan sumber daya alam sekitar, industri kecil

sebagian besar memanfaatkan limbah atau hasil dari

industri besar atau imdustri yang lainnya.

e. Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya

pembinaan yang dilaksanakan menunjukkan hasil yang

menggambarkan bahwa industry kecil mampu untuk

dikembangkan lebih lanjut dan mampu untuk

mengembangkan sector lain yang terkait.

Kelemahan, yang sering juga menjadi faktor penghambat dan

permasalahan dari Usaha Mikro terdiri dari 2 faktor yaitu :

a. Faktor Internal

Faktor internal, merupakan masalah klasik dari UMKM yaitu

diantaranya:

1) Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.

2) Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Industri

Kecil lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan

fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam mengakseskannya,

Page 26: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

11

khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga

sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.

3) Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk

Industri Kecil.

4) Kendala permodalan usaha sebagian besar Industri Kecil.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan masalah yang muncul dari pihak

pengembang dan pembina UMKM.Misalnya solusi yang diberikan tidak

tepat sasarantidak adanya monitoring dan program yang tumpang

tindih.

Sebagai pelaku ekonomi UMKM masih menghadapi kendala dari

sisi modal yang erbatas. Bahkan sebagian dari UMKM masih belum

tersentuh lembaga keuangan(bank), sehingga banyak dari UMKM

mengambil jalan untuk memanfaatkan lembaga keuangan mikro

walaupun dengan beban dan resiko yang cukup berat. Para pelaku

UMKM mungkin saja memiliki banyak ide bisnis untuk

mengembangkan usahanya, namun harus terhenti karena tidak

adanya modal tambahan.Itulah permasalahan UMKM yang sering

dihadapi saat ini tidak sedikit pada pelaku UMKM di Indonesia yang

tidak memperhatikan pengelolaan keuangan bisnis.Hal tersebut

tentunya berakibat pada pengelolaan keuangan tidak bekerja secara

efisien. Pengeloaan keuangan yang tidak efisien akan membuat

masalah. Salah satunya masalah yang dihadapi perihal keuangan yaitu

adanya pengeluaran keuangan lebih besar dari pemasukan.

Page 27: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

12

Dalam manajemen tidak ada spesialisasi bahkan seringkali

pemilik menangani sendiri, artinya dalam menjalankan perusahaan

tidak terdapat job description yang jelas. Disamping itu tingkat

perputaran tenaga kerja tinggi, hal ini akan mengakibatkan sulitnya

menjadikan tenaga menjadi betul-betul ahli. Lemah dalam administrasi

keuangan juga seringkali menjadi penyebab sulitnya perusahaan

mengajukan kredit kepihak ketiga, sebab para investor baru mau

menanamkan uangnya kalau terjamin keamanannya, artinya uang

yang ditanamkannya dijamin akan kembali dan sekaligus memperoleh

keuntungan.

Sesuatu yang lemah mestinya dilindungi dari ancaman yang kuat.

Karena tidak adanya perlindungan hukum, seringkali ruang gerak

usaha kecil terpojok oleh usaha besar. Banyak perusahaan kecil

gulung tikar karena terjunnya usaha besar ke bidang usaha yang

digeluti usaha kecil. Atau karena tidak memiliki hak cipta maka

produknya dihasilkan pihak lain sehingga usahanya tersingkirkan.

Dalam kemitraan dengan perusahaan besar seringkali terjadi pola

yang bertentangan dengan yang seharusnya, dimana pengusaha kecil

malah mensubsidi pengusaha besar Kesulitan memperoleh kredit.

Walaupun usaha kecil dan menengah yang sesungguhnya andal

terhadap krisis, sulit untuk mendapat fasilitas karena terbentur pada

aturan-aturan perkreditan yang komplek dan dilematis bagi mereka

dan bank pemberi kredit.

Berkaitan dengan lembaga Pembina, sebuah usaha kecil

kadangkala dibina oleh lebih dari satu lembaga, yang masing-masing

Page 28: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

13

pembina memiliki tujuan yang berbeda karena berbeda kepentingan,

sehingga usaha kecil harus menyelesaikan berbagai persoalan (sekali

tepuk harus mampu merenggut beberapa nyawa). Atau bahkan

pengusaha yang mulai berhasil waktunya habis hanya untuk melayani

pembina dan menerima tamu baik untuk kepentingan pembinaan,

pendataan ataupun studi banding.

Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah memiliki beberapa

keunggulan komparatif terhadap usaha besar. Keunggulan tersebut

antara lain dilihat dari sisi permodalan, pengembangan usaha kecil

memerlukan modal usaha yang relatif kecil dibanding usaha besar.

Disamping itu juga teknologi yang digunakan tidak perlu teknologi

tinggi, sehingga pendiriannya relatif mudah dibanding usaha besar.

Motivasi usaha kecil akan lebih besar, mengingat hidup matinya

tergantung kepada usaha satu-satunya. Seseorang dengan survival

motive tinggi tentu akan lebih berhasil dibandingkan seseorang yang

motivasinya tidak setinggi itu. Selain itu adanya ikatan emosional yang

kuat dengan usahanya akan menambah kekuataan para pengusaha

kecil dalam persaingan. Memiliki kemampuan yang tinggi untuk

menyesuaikan dengan pola permintaan pasar, bahkan sanggup

melayani selera perorangan.

Berbeda dengan usaha besar yang umumnya menghasilkan

produk masa (produk standar), peerusahaan kecil produknya

bervariasi sehingga akan mudah menyesuaikan terhadap keinginan

konsumen. Disamping itu juga mempunyai kemampuan untuk

melayani permintaaan yang sangat spesifik yang bila diproduksi oleh

perusahaan skala besar tidak efisien (tidak menguntungkan).

Page 29: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

14

Gestation periode pendek sehingga quick yielding walaupun

belum tentu high yielding.Periode waktu sejak memulai sampai dengan

produksi relatif lebih cepat dibanding perusahaan besar sehingga

otomatis lebih cepat menghasilkan.Akan tetapi karena modal yang

ditanamkannya juga kecil, maka hasil yang diperoleh juga mungkin

tidak besar.Perdagangan bebas telah memberikan peluang kepada

para pengusaha di dalam negeri untuk dapat menjual produknya ke

luar negeri.Dengan dibukanya perdagangan bebas maka

karier/penghambat untuk masuk ke suatu negara menjadi tidak ada

lagi. Dengan perkataan lain pergerakan barang dari suatu negara ke

negara lain menjadi mudah tanpa adanya penghambat. Disamping itu

dengan adanya depresiasi rupiah, maka perdagangan luar negeri

(ekspor) menjadi lebih terbuka dengan memanfaatkan persaingan

harga.

3. Karaktersistik wirausaha

Karakteristrik wirausaha mempunyai karakteristrik umum serta

berasal dari kelas yang sama, Schumper menulis bahwa bahwa

wirastawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi besaral dari semua

kelas.wirastawan umumnya mempunyai sifat yang sama. Mereka adalah

orang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalam

petualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung jawab pribadi

dalam mewujudkan suatu peristiwa dengan cara yang mereka pilih, dan

keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi. Geoffry Crowther

menambahkan sikap optimis dan kepercayaan terhadap masa

depan(M.Wiratmo,(Purwanti 2013).

Page 30: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

15

a. Keinginan untuk berprestasi

Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam

diri orang yang memotivasi perilaku kearah pencapaian tujuan.

b. Keinginan untuk bertanggung jawab

Wirastawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian

tujuan.

c. Referensi kepada risiko-risiko menengah

Wirastawan bukanlah penjudi, mereka memilih menetapkan tujuan-

tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi.

d. Persepsi kemungkinan berhasil

Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah

kualitas kepribadian wirastawan yang penting.

e. Rangsangan oleh umpan balik

Wirastawan ingin mengetahui bagaimana hal mereka kerjakan, apakah

umpan baliknya baik atau buruk.

f. Aktivitas enerjik

Wirastawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan

rata-rata orang.

g. Orientasi ke masa depan

Wirastawan melakukan perencanaan dan berpikir ke depan, mencari

dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan.

h. Sikap terhadap uang

Wirastawan menunjukkan keterampilan dalam mengorganisasikan kerja

dan orang-orang dalam mencapai tujuan.

Page 31: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

16

i. Sikap terhadap uang

Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting

prestasi kerja mereka.

Terdapat 6 karakteristrik pokok dari wirausahaan menurut Swa dalam

(wijayanto 2013) yaitu:

1. kreatif dan inovatif

2. mampu mengaplikasikan kreativitasnya

3. memiliki semangat berkarya

4. fokus untuk menghasilkan nilai

5. bersedia mengambil risiko

6. berbeda dari persepsi atau stereotip wirausaha sebagai figur pemberani

dan hanya bekerja sendiri, mereka sangat kolaboratif.

Seorang wirausahawan harus memilki beberapa karakteristrik berikut

ini agar berhasil yaitu:

1. memiliki rasa percaya diri untuk bekerja secara independent, keras, dan

memahami risiko sebagai bagian dari upaya meraih sukses.

2. memilki kemampuan organisasi, dapat menentukan tujuan, beriorentasi

hasil dan memiliki tanggung jawab.

3. kreatif dan selalu mencari celah-celah untuk kreatvitasnya.

4. menyukai tantangan dan mendapatkan kepuasan pribadi ketika berhasil

mencapai ide-idenya.

Menurut Amrulloh(2019) Karakteristrik wirausaha utama urang sunda

yang diturunkan dari generasi kegenerasi urang sundamelalui berbagai

macam metode seperti budaya lisan (tutur) adalah faktor pembentuk

karakteristrik personal urang sunda termasuk perilaku urang sunda dalam

Page 32: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

17

kewirausahaan. Sedangkan menurut sari( Abu bakar, palisuri 2018)

karakteristrik wirausaha secara umum menggambarka keunikan personal

atau psikologis sesorang yang terdiri dari dimensi nilai sikap dan kebutuhan.

Karaketrstrik wirausaha sangat menentukan keberhasilan usaha. Adapun

menurut setyawati dalam ( abu bakar,palisuri 2018) mengemukakan bahwa

kinerja UKM di dukung oleh karakteristrik wirausaha yang di miliki oleh

perusahaan, semua itu merupakan hakikat dari kewirausahaan yang harus

ada pada UKM. Selanjutnya, dalam ardyansah ( abu bakar, palisuri 2018)

menyatakan bhawa karakteristrik kewirausahaan yang terdiri pengetahuan

tentang usaha, imajinasi, pengetahuan praktis, berkreasi, berpandangan jauh

ke depan, kemampuan untuk berhitung dan kemampuan untuk

berkomunikasi. Selain itu, Nusiah dalam ( abu bakar, palisuri 2018)

menyatakan bahwa pengalaman, pengambilan resiko, inovatif, tekun, dan

motivasi berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaa.

Karakteristrik kewirausahaan merupakan fungsi untuk

memaksimalkan efisiensi dan penggunaan faktor-faktor pengembangan daya

saing ekonomi memungkinkan UMKM memiliki pola pikir (minset) yang lebih

positif, membangun kesensitifan terhadap pasar dan penciptaan daya pikir

kreatif ( sari dalam ( abu bakar,palisuri 2018).

4. Iklim Bisnis

Menurut Billy Halim,(2020) Iklim usaha adalah strategi perkembangan

usaha untuk menentukan keberhasilan investasi pada suatu proses jangka

panjang bukkan hanya pada rencana awal investasi tetapi sepanjang

perusahaan itu berjalan(KKPOD, 2015) menurut para ahli, iklim usaha adalah

pengembangan bagi para investor untuk melakukan investasi. Hal tersebut

Page 33: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

18

terkait pula dengan masalah pemanfataan tata ruang, gangguan lingkungan dan

ketertiban umum.

a. faktor yang mempengaruhi Iklim usaha

Menurut Lestari dan Hidayat, (2014) faktor yang mempengaruhi iklim

usaha di suatu daerah yaitu stabilitas sosial dan politik, kondisi infraktur,

sektor pembiayaan, pasar tenaga kerja, regulasi, perpajakan,birokrasi,

korupsi konsistensi dan kepastian kebijakan.adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi iklim usaha daerah sebagai berikut:

1. investasi

2. pemerintah

3. lingkungan ekonomi

4. lingkungan teknologi

5. faktor kondisi neegara

6. faktor sumber daya manusia

7. faktor lingkungan politik

b. iklim usaha di daerah

Perkembangan ekonomi daerah banyak digerakkan oleh konsumsi

domestik, maka dari itu perlu di dorong oleh investasi dan ekspor sehingga

diperlukan iklim usaha yang kondusif. Untuk menjamin perkembangan iklim

usaha dan investasi, maka upaya yang dilakukan adalah melakukan

minimalisir berbagai hambatan yang terjadi. Meskipun demikian, rendahnya

kinerja investasi masih menghadapi beberapa permasalahan dan tantangan

pokok, yaitu sebagai berikut:

1. prosedur perijinan yang terkait dengan investasi yang panjang, dimana

prosedur perijinan untuk memulai usaha di Indonesia termasuk sangat lama.

Page 34: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

19

2. rendahnya kepastian hukum yang tercermin dari masih banyaknya

tumpeng tindih kebijakan antara pusat dan daerah dan antar sektor serta

belum diundangkannya RUU penanaman modal guna lebih menjamin

kepastian hukum di bidang investasi.

3. belum menariknya inseftif bagi kegiatan investasi

4. rendahnya kualitas infraktur yang sebagian besar dalam keadaan rusak

akibat krisis(KKPOD, 2015).

5. Perilaku Kewirausahaan

Peilaku wirausaha sesorang merupakan suatu hasil dari sebuah

kerja yang bertumpu pada konsep teori bukan karena sifat kepribadian

seseorang atau berdasarkan intiuisi. Dengan demikian dalam perilaku

kewirausahaan merupakan sesuatu yang dapat di pelajari dan terencana.

Nilai-nilai hakiki yang sangat penting dalam kewirausahaan yang

sukses, yaitu sebagai berikut:

1. percaya diri

kepercayaan diri merupakan suatu sikap dan keyakinan

seseorang dalam menghadapi tugas-tugas pekerjaan.

2. Beriorentasi pada tugas dan hasil

Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah

orang yang selalu mengutamakan nilai motif prestasi,

beriorentasi pada keberhasilan, ketekunan dan ketabahan,

tekad kerja keras, mempunyai dorongan, energi, dan

berinisiatif.

Page 35: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

20

3. Keberanian dalam menghadapi risiko

Keberanian yang tinggi dalam menghadapi risiko dengan

perhitungan yang matang dan optimisme yang dimiliki harus di

sesuaikan dengan kepercayaan diri.

4. Beriorentasi ke masa depan

Orang yang beriorentasi ke masa depan adalahorang yang

memilki persektif dan pandangan masa depan.

5. Kreatif dan inovasi

Modal utama seseorang wirausaha dalam menjalankan

usahanya adalah kreativitas, keuletan, inovasi dan semangat

pantang menyerah.

Menurut Leland (Masykuri, Soestyo, 2014) menyatakan

bahwa perilaku kewirausahaan seseorang adalah hasil dari

sebuah kerja yang bertumpuk pada konsep dan teori bukan

karena sifat kepribadian seseorang atau berdasarkan intuisi.jadi

menurut teori ini kewirausahaan dapat di pelajari dan di kuasai

secara sistematik dan terencana. Sedangkan menurut

hamdani(ekapatri,sudarwanto,marlena, 2018) menjelaskan bahwa

perilaku kewirausahaan merupakan karakter seorang wirausaha

dalam menjalankan roda bisnisnya.

Kewirausahaan adalah suatu proses dalam melakukan

atau menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan

penuh inovasi yang memberikan manfaat bagi orang lain dan

bernilai tambah. Dalam bidang tertentu seperti perdangan dan

jasa, kewirausahaan dijadikan kompetensi inti guna meningkatkan

Page 36: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

21

kemampuan bersaing, perubahaan, inovasi, pertumbuhan dan

daya tahan usaha.Konsep perilaku kewirausahaan menurut

drucker(thobias 2013) mengartikan kewwirausahaan sebagai

semangat kemampuan, sikap, perilaku individu dalam menangani

usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,

menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru

dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan

pelayanan yang lebih baik dan atau memproleh keuntungan yang

lebih besar.

Berdasarkan menurut para ahli di atas bahwa Masyarakat

sebatik dengan selalu berusaha untuk mencari dan melayani

pelanggan lebih banyak dan lebih baik untuk menjual

dagangannya ke negeri tetangga ( kerajaan Malaysia)

6. Kinerja Usaha

Istilah kinerja berasal dan istilah job performance atau aktual

performance yang berarti perestasi kerja atau prestasi yang

sesungguhnya yang di capai seseorang sedangkan kinerja adalah

hasil kerja yang dicapai baik dalam hal kualitas maupun kuantitas

dalam kurun waktu tertentu menurut (Romansyah,2012). Sedangkan

menurut Robbins(sahabuddin 2015) menjelaskan bahwa kinerja

merupakan fungsi interaksi antara kemampuan abiliy,motivasi atau

motivation dan kesempatan atau opportunity (o). Artinya kinerja

merupakan fungsi dari kemampuan motivasi dan kesempatan

adapun indikator yang digunakan dalam penelitian kinerja usaha

adalah mengacu pada indikator komitmen berusaha yang

Page 37: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

22

dikembangkan oleh Ward(sahabuddin 2015) yaitu niat atau hasrat

disiplin dan keteguhan hati menjalankan dan mempertahankan tujuan

usahanya. Menurut sumantri (2013) menyatakan bahwa wirausaha

wanita adalah sebaian besar kinerja usaha yang dijalankan

wirasausaha wanita bogor tidak mengalami kemajuan.

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat di simpulkan

bahwa kinerja usaha mempunyai garis besar di Kab. Nunukan

khususnya di Desa Aji Kuning umumnya memiliki kompetensi yang

ditunjukkan dari sikap dan perilaku-perilaku usaha dagang. Dalam

kinerja usaha dapat di jelaskan kinerja usaha para pedagang sangat

baik karena membantu para petani menjual hasil perkebunan mereka

ke wilayah tetangga(kerajaan malaysia) dan juga membantu

menghidupkan perekonomian masyarakat khususnya di sebatik selain

itu kinerja usaha dapat membuat lapangan pekerjaan bagi beberapa

masyarakat yang masih belum mempunyai pekerjaan.

Page 38: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

23

B. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No

Nama (Tahun)

Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil

1.

Soko Wikardojo (2019)

Pengaruh Ekonomi Dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Di Kabupaten Malang

Deskriptif Kualitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sera parsial pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifan terhadap pendapatan asli daerah kabupaten malang.

2.

Diah ayu septi fauji dan Gesty ernestivita (2019)

Analisis karakteristik pelaku UMKM (usaha mikro kecil menengah)

Deskriptif kualitatif

Hasil dari penelitian ini menunjukkan kemampuan pengusaha UMKMdi kediri masih rendah terhadap akses sumber pendanaan.

3.

Yola elvina fiskayola(2019)

Peran wanita pedagang kaki lima dalam meningkatkan keluarga di pasar danau bingkuang menurut tinjauan ekonomi syariah

Deskriptif kualitatif

Hasil penelitian dapat diketahui bahwa peran wanita pedagang kaki lima di pasar danau bingkuang dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga adalah

Page 39: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

24

menambah dan meningkatkan kondisi perekonomian yang lemah menjadi perekonomian yang lebih adapun bentuk meningkatkan pendapatan itu sendiri.

4. Thobias (2013) Pengaruh modal sosial teradap perilaku kewirausahaan suatu study pada pelaku usaha mikro kecil menengah di kecamatan kabaruan kabupaten kepualuan kalaut

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanasi asosiatif karena di dalamnya bertujuan mengetahui hubungan dua variabel yang di teliti.

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa peranan modal sosial dalam pembangunan ekonomi tidak kalah pentingnya dengan inprastruktur ekonomi lainnya dalam kegiatan kewirausahaan modal sosial dapat berfungsi sebagai pengungkit berhasilnya kegiatan usaha.

5.

Abubakar, palisuri(2018)

Karakteristrik wirausaha terhadap kinerja berkelanjutan industri kuliner tradisional

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu memberikan gambaran distribusi data pada berbagai indikator variabel yang berkaitan dengan fenomena

Dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karaktristrik kewirausahaan yang dimiliki oleh pelaku industri kuliner tradisional memiliki kecendrungan yang sama

Page 40: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

25

yakni mereka memiliki sikap perilaku disiplin, komitmen tinggi, kretaif dan inovatif.

C. Kerangka Konsep

UMKM sangat di perlukan dalam meningkatkan pendapatan karena

berperan penting dalam mengatur pendapatan. tanpa adanya UMKM maka

sebuah usaha tidak akan berjalan dengan baik

Usaha itu sendiri memerlukan sebuah UMKM, karena usaha tidak akan

berjalan tanpa ilmu yang di kuasai. Maka dalam sebuah usaha kita harus

menguasai UMKM untuk keberhasilan sebuah usaha

Dalam judul penelitian ini lebih memfokuskan pada: “Perilaku Sosial

Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan

Petani Didesa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah untuk mengetahui

seberapa Penting UMKM. Maka penulis memfokuskan pada suatu study

kasus perilaku UMKM yang berupa karakteristrik wirausaha, iklim bisnis,

perilaku kewirausaan, dan kinerja usaha. Untuk mendukung penelitian ini

maka sumber data yang saya teliti berupa wawancara.

Hal yang di dapat dalam penelitian ini dapat menjadi bukti betapa

pentingnya UMKM dalam sebuah usaha. Penelitian ini juga dapat menjadi

kritikan maupun saran untuk saya sebagai peneliti

Page 41: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

26

Berikut kerangka konsep yang dituangkan dalam penelitian ini

Gambar 2.1

Kerangka Konsep

UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

Potensi Masyarakat 1. Budaya 2. Ciri Khas 3. Keterampilan turun

temurun

Potensi Alam 1. Pertanian 2. Perkebunan 3. Perikanan

Peningkatan Pendapatan 1. Membantu para petani

untuk menjual hasil tanaman mereka ke negeri tetangga (Malaysia)

2. Membantu menghidupkan perekonomian yang ada di pulau Sebatik

3. Membuat lapangan pekerjaan

Page 42: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

27

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berkaitan dengan tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan

gambaran mengenai UMKM pada pelaku usaha dagang di sebatik.Maka peneliti

ini menggunakan penelitian deskriktif(menggambarkan) dengan melakukan

pendekatan kualitatif.

Dengan demikian, maka penelitian kualitatif dalam tulisan ini

dimaksudkan untuk menggali suatu fakta, dalam arti memberikan gambaran

realitas dilapangan secara sistematis (Moleong,2012). Menurut sugiyono (2016)

penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data

yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara, catatan lapangan, foto,

rekaman video dan lain-lain.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah lebih memfokuskan

untuk mengetahui “Bagaimanakah UMKM yang di terapkan pada pelaku usaha

dagang untuk memproleh penghasilan dari sebuah aktivitas perdagangan”

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini pengumpulan data dilaksanakan Didesa Aji

Kuning Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara penentuan tempat

di tentukan secara terencana dengan pertimbangan bahwa dapat memenuhi

penelitian bagi peneliti.

Page 43: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

28

Adapun waktu penelitian ini di laksanakan kurang lebih selama dua bulan

dimulai dari bulan Desember 2020 sampai Januari 2021.

D. Sumber data

1. Data primer

Data primer adalah data yang diproleh dan dikumpulkan oleh peneliti

melalui proses wawancara dari narasumber atau informan yang telah di pilih

sesuai dengan variable yang di teliti pada wawancara peneliti dengan

narasumber.

2. Data Sekunder

Data ini merupakan data penunjang bagi penysunan penelitian ini. Data

ini diproleh dari dokumentasi objek penelitian dalam hal ini di proleh oleh

peneliti dari data yang dikumpulkan oleh orang lain serta dari buku, internet

dan litertur dari data yang sudah ada sebelumnya seperti penelitian

sebelumnya tentang struktur pasar dan kinerja industry yang diproleh dari

jurnal yang sudah ada sebelumnya.

3. Informan

Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan

yang akan diteliti. Dalam penelitian menggunakan teknik snowball sampling

dalam menentukan informan diantaranya terdapat 2 informan di antaranya

sebagai berikut:

a. Informan kunci yaitu orang-orang yang memahami permasalahan yang

diteliti. Adapun yang dimaksud sebagai informan kunci dalam penelitian

ini adalah ibu hupra sebagai pelaku usaha dagang karena memberikan

informasi mendalam yang di butuhkan oleh peneliti.

Page 44: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

29

b. Informan non-kunci itu orang-orang yang dianggap mengetahui

permasalahan yang diteliti yaitu ibu hupra sebagai pelaku usaha dagang

dan ibu aji marwah dan ibu pati sebagai pedagang di desa aji kuning.

E. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan langkah paling penting dalam sebuah

penelitian. Dalam pengumpulan data penelitian terdapat tiga langkah yaitu:

1. Wawancara (interview)

Pengumpulan data dengan cara wawancara dilakukan untuk mengetahui

informasi dar narasumber. Cara pengumpulan data yang diproleh dari

wawancara yaitu melalui pedagang, berupa wawancara secara langsung yang

berkaitan dengan variable penelitian yaitu perilaku sosial ekonomi UMKM pada

usaha dagang tsb.

2. Pengamatan (observation)

Yaitu melakukan pengamatan secara langsung objek penelitian yang

terdapat pada pedagang di desa aji kuning.

3. Dokumentasi (documentation)

Pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukanmelalui pengambilan

data-data yang berkaitan dengan penelitian dari tempat penelitian yaitu pada

pedagang didesa aji kuning.

F.Instrument Penelitian

Instrument penelitian yang juga dapat diartikan sebagai “alat bantu”

memiliki peran yang sangat berpengaruh terhadappenelitian. Oleh sebab itu

instrument penelitian sangat dibutuhkan agar peneliti dapat berjalan secara

mudah dan efisien, instrument paling utama dalam penelitian ini adalah

Page 45: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

30

peneliti.Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh sugiyono (2015:306),

pada penelitian kualitatif, segala sesuatu yang akan di cari dari objek penelitian

masih belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, dan hasil yang di

harapkan juga belum jelas.

Jadi, dalam hal ini peneliti adalah instrument kunci dari penelitian itu

sendiri yakni peneliti yang berperan sebagai perencana, menganalisis,

menafsirkan data hingga pelaporan hasil penelitian dan pelaksana, alat yang

digunakan dalam penelitian lapangan ini meliputi; pedoman wawancara, kamera,

pulpen, buku catatan dan sebagainya.

G. Metode Analisis

Teknik analisis data yaitu teknik yang digunakan peneliti untuk menjawab

permasalahan yang ada dalam perusahaan. Analisis data dilakukan setiap saat

pengumpulan data dilapangan secara berkeseimbangan. Bila jawaban yang di

wawancarai belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi

sampai data diinginkan dapat diproleh, dengan menggunakan teknik deskriktif

kualitatif yang berupa dokumentasi, observasi dan wawancara. Aktivitas dalam

analisis data dilakukan dengan empat tahap yaitu reduksi data (datareduction),

penyajian data (data deplay), pemeriksaan data (collation) dan penarikan

kesimpulan (conclusion).

Page 46: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

31

Gambar 3.1. Metode Analisis data

1. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian,

pengabstrakan dan pentransformasikan data kasar dari

lapangan(sugyono,2016). Data yang diproleh dari proses wawancara diseleksi

dan diorganisir melalui coding dan dan tulisan ringkas. Dalam mereduksi data,

data-data yang tidak relevan dipisahkan dari data yang tidak relevan dengan

penelitian.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya serta

membuang yang tidak perlu. Jadi, data yang digunakan diharapkan benar-

benar data yang valid. Reduksi data mencakup beberapa kegiatan seperti

berikut:

Data Colection

Data Reduction

Data Display

Conclusion

drawing/verivyng

Page 47: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

32

a. Organisasi data

Data hasil wawancara dibuat bentuk transkip wawancara kemudian

dikelompokkan menurut format tertentu. Format yang digunakan dalam

penelitian ini adalah nama, pekerjaan, tempat wawancara, tanggal wawancara

serta isi wawancara. Transkip hasil wawancara dianalisis, lalu kata kuncinya

dikumpulkan dalam table terpisah sekaligus diklarifikasi sesuai pertanyaan

penelitian.

b. Codding data

Codding atau pengkodean data adalah proses memilah-milah dan

memberikan label pada teks dalam rangka memproleh informasi dan tema-

tema umum yang terkandung didalam data. Tujuan dari proses pengkodean

adalah untuk membangun gambaran (pemahaman) umum tentang data yang

tertuang dalam teks, memilah-milahnya kedalam segmen-segmen gambar

maupun teks.

c. mengelompokkan berdasarkan kategori, tema dan pola jawaban

data yang telah diberi kode dan penjelasan singkat, kemudian di

kategorikan atau dikelompokkan berdasarkan kerangka analisis. Data yang

telah ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya. Sehingga peneliti

dapat menangkap permasalahan, pengalaman dan dinamika yang terjadi

pada informan.

d. pemahaman dan mengujinya

setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, maka peneliti mulai

memahami data secara rinci. Langkah selanjutnya adalah meninjau kembali

landasan teori bab II, sehingga dapat dicocokkan apakah ada kesamaan

antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai.

Page 48: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

33

2. Penyajian Data (Data display)

Dalam penyajian data, menyarankan agar data ditampilkan baik dalam

bentuk uraian(naratif), table, charts, network dan format gambar lainnya.hal ini

berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam membaca dan menarik

kesimpulan.

3. Pemeriksaan data (data collation)

Dimana dalam pemeriksaan data ini menggunakan metode trigulasi,

dimana metode trigulasi merupakan salah satu metode yang paling umum

dipakai dalam uji validitas penelitian kualittatif. Metode trigulasi diddasarkan pada

filsafat fenomenologi. Fenomenologi merupakan aliran filsafat yang mengatakan

bahwa kebebnaran bukan terletak pada peneliti, melainkan realitas objek itu

sendiri. Trigulasi adalah proses untuk mendapatkan data valid melalui

penggunaan variasi instrument (Alsa dan Asmadi 2004). Menurut moleong

(2012) membedakan empat macam teknik triangulasi yaitu

a. Triangulasi data atau sumber data

Triangulasi data ini dimaksudkan agar dalam pengumpulan data peneliti

menggunakan banyak sumber data. Triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi

yang diproleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

Hal ini dapat dicapai dengan jalan:

1. membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil observasi

2. membandingkan dengan apa yang dikatakan secara pribadi dengan

apa yang dikatakan di depan pribadi.

3. membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

Page 49: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

34

4. membandingkan keadaan dan prespaktif seseorang dengan berbagi

pendapat dari berbagai lapisan masyarakat baik tingkat pendidikan,

status pekerjaan misalnya.

5. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen lainnya.

b. Triangulasi Metode

Di dalam teknik ini, menggunakan berbagai metode pengumpulan data

untuk menggali data sejenis. Pada triangulasi ini, terdapat dua strategi yaitu:

1. pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa

tehnik pengumpulan data.

2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode

yang sama.

c. Triangulasi peneliti

Di harapkan dengan adanya beberapa peneliti yang melakukan

penelitian dengan menggunakan pendekatan yang sama, akan mendapatkan

hasil yang sama. Dalam membahas suatu permasalahan yang sedang di kaji,

hendaknya menggunakan satu prespektif teori. Sehingga nantinya didukung

dari multiple theory.

4. Penarikan Kesimpulan (conclusion)

Lembaga terakhir dalam penelitian kualitatif adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi. Kesimpulan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah adanya

temuan terkait bagaimana Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah

Terhadap Peningkatan Pendapatan Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik

Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

Setelah dapat ditarik kesimpulan, peneliti meminta informan untuk

membaca kembali hasilnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari

Page 50: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

35

kesalahpahaman antara peneliti dan informan sehingga informasi yang

dihasilkan sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, atau minimal

sesuai berdasarkan data yang diproleh peneliti dilapangan. Hal ini disebut

dengan langkah verifikasi.

Page 51: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian

Berdasarkan cerita awal, Desa Aji Kuning adalah tempat

persinggahan atau tempat istirahat sejenak para pedagang yang akan

berdagang ke Negara Malaysia (Tawau). Mereka beristirahat di bawah

pohon kayu yang sangat besar yang berada di tepi sungai dan nama kayu

tersebut adalah “Aju” yang artinya kayu. Desa tersebut dinamakan Desa

Aji Kuning karena dari banyaknya pedagang waktu itu yang sering melihat

orang tua yang menggunakan pakaian kuning.

Desa Aji Kuning adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan

Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara yang mayoritas

penduduknya berprofesi sebagai petani kelapa sawit dan berdagang.

Secara goegrafis, Desa Aji Kuning berdasarkan langsung dengan daratan

Malaysia (Sabah). Desa Aji Kuning memilki luas wilayah 645 Ha dengan

jumlah penduduk total 2713 jiwa yang terdiri dari 1470 laki dan 1243

perempuan. Secara geografis, batas wilayah Desa Aji Kuning adalah

sebagai berikut:

1. Sebelah Barat : Desa Maspul

2. Sebelah Utara : Malaysia

3. Sebelah Timur : Desa Seberang

4. Sebelah Selatan : Desa Bukit Harapan dan Desa Lapri

Sebagai pemerintahan desa, sebagian besar lahan di Desa Aji

Kuning digunakan sebagai tempat tinggal, lokasi kantor pemerintahan

36

Page 52: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

37

desa, sekolah, perkebunan, persawahan dan perdagangan. Selain itu,

Desa Aji Kuning masih banyak yang belum dimanfaatkan secara

maksimal disebabkan infrastruktur yang belum memadai.Berdasarakan

dari kegiatan masyarakat di Desa Aji Kuning penulis menemukan satu

yang cukup menyita perhatian penulis sendiri yaitu kegiatan perdagangan

barang hasil tani dari desa Aji Kuning ke negara Malaysia.Adapun

maslaah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Aji Kuning di pulau Sebatik

adalah permaslah kondisi perairan sungai Desa Aji Kuning yang

mengalami pendangkalan akibat sampah organik dan nonorganik.

B. Hasil Penelitian

Wawancara dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling

dengan hanya satu narasumber yang merupakan Pedagang yang dilakukan di

desa aji kuning. Wawancara yang dilakukan secara insentif bersama narasumber

telah memenuhi protocol kesehatan yaitu ibu Hufra. Ibu Aji Marwah dan ibu Pati

sebagai pedagang.

Pertama peneliti melakukan wawancara pada hari Senin 7 Desember 2020

langsung dengan pedagang dari ibu ufra sebagai informan kunci dan melakukan

wawancara dengan pedagang lainnya pada hari Selasa 8 Desember 2020

sebagai informan nonkunci.

Data yang terungkap melalui wawancara dilengkapi dengan data dari hasil

observasi dan wawancara secara langsung di lokasi penelitian yaitu pelaku

usaha dagang di desa aji kuning. Untuk memperkuat subtansi dari hasil

observasi dan wawancara, maka penelitian juga melakukan dokumentasi

bersama narasumber.

Page 53: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

38

Peneliti melakukan wawancara pertama senin 7 Desember 2020 jam 19.25 am kepada pedagang ibu Hupra: Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di Eksport ke negara Malaysia? Narasumber ibu hupra menjawab:

“Alhamdulillah”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara Malaysia dibanding di negara sendiri misalnya ke tarakan ataupun Nunukan? Narasumber ibu hupra menjawab:

“Karena pasarannya di Malaysia lebih dekat dari Indonesia sedangkan ke tarakan melalui kapal besar di bandingkan ke Malaysia hanya menggunakan perahu kecil”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan?

Narasumber ibu hupra menjawab:

Saya hanya mengirim barang hasil tani saya Malaysia”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Apa saja yang biasanya ibu jual ke Malaysia?

Naramsumber ibu hupra menjawab:

Seperti pisang, petai, dan buah-buahan lainnya”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu dapatkan selain di Eksport kenegara Malaysia? Narasumber ibu hupra menjawab: Ibu haji tija dan pedagang lainnya”.

Kemudian peneliti menanyakan,

Page 54: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

39

Kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang?

Narasumber ibu hupra menjawab:

Pada tahun 2004”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di Eksport ke

Malaysia atau di negara sendiri?

Narasumber ibu hupra menjawab:

“Alhamdulillah lebih banyak pendapatan di Malaysia bandingkan negara sendiri”.

Penelitian melakukan wawancara pertama sealasa 8 Desember 2020 jam 17.00

PM kepada pedagang ibu pati:

Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di Eksport ke negara Malaysia? Narasumber ibu pati menjawab:

Alhamdulillah pendapatan saya cukup buat makan sehari-hari”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara Malaysia di banding di negara sendiri misalnya ke tarakan ataupun nunukan? Narasumber ibu pati menjawab: Karena pendapatannya lebih banyak”. Kemudian peneliti menanyakan:

Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan?

Narasumber ibu pati menjawab:

Ke negara Malaysia ataupun Tarakan.

Kemudian peneliti menanyakan:

Apa-apa saja yang biasanya ibu jual ke Malaysia?

Narasumber ibu pati menjawab:

Durian, pisang, pette, dan buah-buahan lainnya”.

Page 55: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

40

Kemudian peneliti menanyakan:

Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu dapatkan selain di Eksport ke negara malasyia? Narasumber ibu pati menjawab:

Haji sanatang, bapak fire dan ibu haji tija dan kalau di negara sendiri yaitu bapak bambang”. Kemudian peneliti menanyakan:

Kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang?

Narasumber ibu pati menjawab:

“Pada tahun 2002”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di Eksport ke Malaysia atau di negara sendiri? Narasumber ibu pati menjawab:

“Lebih banyak di Eksport ke Malaysia di bandingkan negara sendiri untuk kebutuhan sehari-hari”.

Peneliti melakukan wawancara pertama rabu 9 Desember 2020 jam

17.55 PM kepada pedagang ibu haji marwah:

Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di Eksport ke negara Malaysia? Narasumber ibu haji marwah menjawab:

“Alhamdulillah”,

Kemudian peneliti menanyakan:

Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara Malaysia di banding di negara sendiri misalnya ke tarakan ataupun nunukan? Narasumber ibu haji marwah menjawab:

“Karena lebih cepat dan menggunakan kapal kecil untuk menjualkan hasil tani di bandingkan ke tarakan”. Kemudian peneliti menanyakan:

Page 56: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

41

Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan?

Narasumber ibu haji marwah menjawab:

“Malaysia”

Kemudian peneliti menanyakan:

Apa-apa saja yang biasanya ibu jual ke Malaysia? Narasumber menjawab: “Buah pisang, nangka, daun pisang, kelapa dan buah-buahan lainnya”. Kemudian peneliti menanyakan:

Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu dapatkan selain di import ke Malaysia? Narasumber ibu haji marwah menjawab: “Kalau di negara sendiri tidak ada yang membeli hasil tani selain di negara Malaysia”. Kemudian peneliti menanyakan, kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang?

Narasumber ibu haji marwah menjawab:

“Sudah lama sekali”.

Kemudian peneliti menanyakan:

Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di import ke Malaysia atau di negara sendiri? Narasumber ibu haji marwah menjawab:

“Lebih banyak di negara Malaysia di bandingkan ke tarakan lebih sedikit pendapatan yang saya dapatkan”. C. Pembahasan

Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa Usaha Mikro Kecil menengah

(UMKM) adalah salah satu jenis usaha yang banyak di kembangkangkan di

Indonesia saat ini.Usaha ini membutuhkan modal yang kecil namun bisa

berkembang besar.Secara umum UMKM di artikan sebagai usaha perdagangan

yang di bentuk perorangan maupun badan usaha.

Page 57: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

42

Hasil penelitian secara deskriktif menunjukkan bahwa Perilaku Ekonomi

Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa

Aji Kuining Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara

berpengaruh terhadap pengembangan dan keberhasilan pada UMKM.

Dari hasil wawancara informan mempengaruhi apa itu Usaha Mikro Kecil

dan Menengah. Namun dari pernyataan ibu haji marwah dimana dialah yang

mengatur planning, organizing, actuating, dancontrolling yang ada pada hasil tani

yang menandakan bahwa ia memenuhi dari manajemen itu sendiri, karena dalam

mencapai tujuan kita membutuhkan orang lain untuk menggapainya agar

terstruktur dan lebih efisien.

Penambahan tenaga kerja pada usaha ibu haji marwah dapat menjadi

salah satu harus di lakukan terlebih dahulu karena dalam manajemen kita

membutuhkan orang lain untuk mencapai tujuan. Dengan adanya penambahan

tenaga kerja dapat membuat UMKM tersebut lebih terarah dan efisien.

Adapun manfaat bagi UMKM adalah a). membuka lapangan pekerjaan

yang lebih luas bagi masyarakat. Hal ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi

pengangguran, sehingga dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi

masalah sosial. Hal ini membuat kesempatan kerja bagi masyarakat kecil juga

semakin mudah. b). menjadi penyumbang terbesar nilai produk dosmetik bruto.

Saat ini Indonesia telah menjadi salah satu anggota negara-negara G20 yang

merupakan kumpulan 20 negara penghasil produk dosmetik bruto terbesar

didunia. c). salah satu solusi efektif bagi permasalahan ekonomi masyarakat

kelas kecil dan menengah. Banyak masyarakat golongan menengah ke bawah

untuk bisa berfikir secara kreatif dalam membangun usaha tanpa harus

memegang modal besar terlebih dahulu.

Page 58: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

43

Dengan adanya variabel intervening(keunggulan bersaing) maka

pengaruh UMKM dan karakteristrik wirausaha, iklim bisnis, perilaku

kewirausahaan dan kinerja usaha akan semakin kuat.

Dalam rangka meningkatkan UMKM dan karakteristrik wirausaha, iklim

bisnis,perilaku kewirausahaan dan kinerja usaha terhadap pendapatan petani,

maka diperlukan untuk mengevalusai indikator yang memiliki penialian yang

rendah dari responden seperti indikator penggunaan pengetahuan, dan

mengembangkan rencana bisnis sehingga peningkatan kualitas indikator

tersebut dapat menggunakan pengaruh antara perilaku sosial ekonomi usaha

mikro kecil dan menengah dan karakterstrik wirausaha, iklim bisnis, perilaku

kewirausahaan dan kinerja usaha terhadap kinerja UMKM.

Maka kesimpulan dari penelitian adalah perilaku sosial ekonomi usaha

mikro kecil dan menengah terhadap peningkatan pendapatan petani

berpengaruh langsun, signifikan dan positif terhadap tingkat pendapatan petani

di desa aji kuning.

Implikasi hasil kajian dapat memberikan manfaat dan kegunaan para

pelaku usaha dagang yang ada di desa aji kuning. Sehingga dapat meningkatkan

kualitas dan daya saing di tengah maraknya UMKM saat ini.

Page 59: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

44

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan Didesa Aji Kuning

tentang Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap

Peningkatan Pendapatan Petani. Maka peneliti dapat mengambil kesimpulan

bahwa UMKM didesa aji kuning berperan penting terhadap peningkatan

pendapatan petani karena mereka sudah mampu mencukupi kebutuhan

hidupnya seperti terpenuhinya kebutuhan pokok, dan terbebas dari

pengangguran serta mengurangi beban keluarga meskipun pendapatan diproleh

belum terlalu banyak.

B. Saran

1. Sebaiknya untuk besarnya modal sendiri lebih ditingkatkan sehingga

barang dagangan yang dimiliki pedagang akan jauh lebih banyak

sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

2. Penelitian selanjutnya dapat di kembangkan oleh faktor-faktor lain yang

menyebabkan pendapatan pedagang itu meningkat.

44

Page 60: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

45

45

DAFTAR PUSTAKA

Abu bakar, Palisuri ( 2018). Karakteristrik wirausaha terhadap keberlanjutan industri kuliner tradisional. Porsiding seminar nasional= Manajemen, Akuntansi dan perbankan.

Amrulloh. ( 2019). Kajian filosofi karaktristrik wirausaha urang sunda. Jurnal

Ekonomi dan bisnis Vol 6 No 2 Billy halim.(2020). Iklim bisnis di indonesia menurut para ahli

(onlone),https://www.finansialku.com- pengertian –iklim bisnis- menurut- para-ahli, di akses 27 agustus 2020, pukul 12:17:24 pm.

Ekapatri, (2018). Peran lingkungan industri, perilaku kewirausahaan dan

kemampuan manajerial, terhadap kinerja perusahaan pada usaha logam skala mikro. Jurnal riset manajemen sains indonesia ( JRMSI) Vol 9 No 1

Masykuri, (2014). Analisis perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha

pada usaha kecil menengah (ukm) pengrajin songkok di kecamatan bunga kabupaten gresik. Jurnal Unesa

Purwanti. (2013). Pengaruh karakteristrik Wirausaha, Modal usaha, strategi

pemasaran terhadap perkembangan UMKM di di Desa dayaan dan kalilondo salah tiga. Jurnal ilmiah among makartiVol 5 No 9

Sahabuddin, (2015). Meningkatkan kinerja usaha mikro,kecil, dan menengah

dalam persepsi kewirausahaan. Penerbit cara baca cetakan 1 2015 Sumantri, (2013).Factor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja usaha

wirausaha wanita: suatu studi industry pangan rumahan di bogor. Ekonomi dan manajemen Vol 12 No 3

Thobias DKK. (2013). Pengaruh modal sosial terhadap kewirausahaan ( studi

pada pelaku usaha mikro kecil menengah dikecamatan kambaruan kab. Kepulauan talaud). Jurnal ACTA Diurna

Wijayanto. ( 2013). Pengaruh karakteristrik wirausaha terhadap tingkat

keberhasilan usaha: study pada sentra usaha kecil pengesapan ikan di krobakan semarang. Jurnal ilmu sosial. Semarang

Undang-undang No.20 pasal 1 dan pasal 6 tahun 2008

http://www.hukumonline.com/pusatdata/download/fl56041/node/2802(diakses1/05/2020).

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:CV

Alfabeta.

Page 61: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

46

Lestari, Hidayat (2014). Analisis persepsi pengusaha terhadap iklim usaha dikota medan.Jurnal ekonomi dan keuangan Vol 2 No 3.

Moleong.(2012). Metodologi penelitian kualitatif.Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Alsa, Asmadi. (2004). Pendekatan kualitatif dan kuantitatif serta kombinasinya

dalam penelitian psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 62: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

47

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 63: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

48

TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara Penelitian dengan pedagang

Nama : Ibu Hupra

Hari/Tanggal : Senin, 07 Desember 2020

Waktu : 19:25 am

Judul:” Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap

Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah

Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara”.

Peneliti Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di import ke negara malaysia?

Narasumber “Alhamdulillah”,

Peneliti Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara malaysia di banding di negara sendiri, misalkan ke tarakan ataupun nunukan ?

Narasumber “ karena lebih cepat dan menggunakan kapal kecil untuk menjualkan hasil tani di bandingkan ke tarakan”.

Peneliti Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan ?

Narasumber “ Malaysia”

Peneliti Apa saja yang biasanya ibu/bapak jual ke malaysia ?

Narasumber “ buah pisang, nangka, daun pisang, kelapa dan buah-buahan lainnya”.

Peneliti Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu/bapak dapatkan selain di import ke negeri malaysia ?

Narasumber “kalau di negara sendiri tidak ada yang membeli hasil tani selain di negara Malaysia”.

Peneliti Kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang ?

Narasumber “ sudah lama sekali”.

Peneliti Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di import ke malaysia atau ke negeri sendiri ?

Narasumber “ lebih banyak di negara Malaysia di bandingkan ke tarakan lebih sedikit pendapatan yang saya dapatkan”.

Page 64: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

49

TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara Penelitian dengan pedagang

Nama : Ibu Pati

Hari/Tanggal : Selasa, 08 Desember 2020

Waktu : 17.00 PM

Judul: “Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap

Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah

Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara”.

Peneliti Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di import ke negara malaysia?

Narasumber “Alhamdulillah”.

Peneliti Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara malaysia di banding di negara sendiri, misalkan ke tarakan ataupun nunukan ?

Narasumber “Karena pasarannya di Malaysia lebih dekat dari Indonesia sedangkan ke tarakan melalui kapal besar di bandingkan ke Malaysia hanya menggunakan perahu kecil”.

Peneliti Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan ?

Narasumber “saya hanya mengirim barang hasil tani saya Malaysia”.

Peneliti Apa saja yang biasanya ibu jual ke malaysia?

Narasumber “seperti pisang, petai, dan buah-buahan lainnya”.

Peneliti Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu dapatkan selain di import ke negeri malaysia?

Narasumber “ibu haji tija dan pedagang lainnya”.

Peneliti Kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang?

Narasumber ” pada tahun 2004”.

Peneliti Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di import ke malaysia atau ke negeri sendiri?

Narasumber “Alhamdulillah lebih banyak pendapatan di Malaysia bandingkan negara sendiri”.

Page 65: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

50

TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara Penelitian dengan pedagang

Nama : Ibu haji marwah

Hari/Tanggal : Selasa, 08 Desember 2020

Waktu : 17.55 PM

Judul: “Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap

Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah

Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara”.

Peneliti Bagaimana pendapatan ibu ketika barang jualan hasil tani di import ke negara malaysia?

Narasumber :“Alhamdulillah pendapatan saya cukup buat makan sehari-hari”.

Peneliti Mengapa ibu lebih memilih menjual barang hasil tani ke negara malaysia di banding di negara sendiri, misalkan ke tarakan ataupun nunukan?

Narasumber “Karena pendapatannya lebih banyak”.

Peneliti Dimana saja ibu mengirim hasil tani yang ibu dapatkan?

Narasumber “Ke negara Malaysia ataupun tarakan”.

Peneliti Apa saja yang biasanya ibu/bapak jual ke malaysia?

Narasumber “Durian,pisang, pette, dan buah-buahan lainnya”.

Peneliti Siapa saja yang membeli hasil tani yang ibu/bapak dapatkan selain di import ke negeri malaysia?

Narasumber “Haji sanatang, bapak fire dan ibu haji tija dan kalau di negara sendiri yaitu bapak bambang”.

Peneliti Kapan ibu mulai bekerja sebagai pedagang?

Narasumber “pada tahun 2002”.

Peneliti Menurut ibu manakah pendapatan yang lebih banyak ketika barang di import ke malaysia atau ke negeri sendiri?

Narasumber “lebih banyak di import ke Malaysia di bandingkan negara sendiri untuk kebutuhan sehari-hari”.

Page 66: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

51

Lampiran 2

Dokumentasi

Dokumentasi bersama ibu Uprah

Sebagai pedagang Senin 07 Desember 2020 jam 19:25 P.M

Dokumentasi bersama dengan ibu Haji Marwah

Sebagai pedagang

Selasa 08 Desember 2020 jam 17:55 P.M

Page 67: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

52

Dokumentasi bersama dengan Ibu Pati

Sebagai pedagang

Rabu 09 Desember 2020 jam 17:00 P.M

Page 68: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

53

Dokumentasi bersama dengan pekerja

Dokumentasi jalur penyebrangan para pedagang

Page 69: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

54

Page 70: PERILAKU SOSIAL EKONOMI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH ...

55

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nur Fadila., lahir di Sebatik, pada tanggal 26

Juni 1996. Merupakan anak ketiga dari enam

bersaudara dari pasangan Suardi dan Jumarni.

Penulis mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD)

pada SDN No 005 Sebatik Barat pada tahun 2004

sampai tahun 2010, kemudian melanjutkan ke

jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN

1 Sebatik Tengah pada tahun 2010 sampai 2013, selanjutnya penulis

melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) pada SMAN

1 Sebatik Tengah dari tahun 2013 sampai dengan 2016. Pada tahun 2016

penulis melanjutkan studinya di Universitas Muhammadiyah Makassar, dan

terdaftar sebagai Mahasiswa di Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(FEBIS), Universitas Muhammadiyah Makassar, selanjutnya penulis telah

menyelesaikan sebuah tugas akhir sebagai seorang Mahasiswa dengan judul

“Perilaku Sosial Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap

Peningkatan Pendapatan Petani Di Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik

Tengah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara”.