PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI...

102
PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI CADANGAN DEVISA TERHADAP PERGERAKAN YIELD OBLIGASI PEMERINTAH AFRIKA SELATAN, BRAZIL, CHINA, INDIA, DAN INDONESIA PERIODE 2010 2018 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun oleh: Hilal Ayatullah 11150840000057 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2019

Transcript of PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI...

Page 1: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI,

DAN NILAI CADANGAN DEVISA TERHADAP

PERGERAKAN YIELD OBLIGASI PEMERINTAH AFRIKA

SELATAN, BRAZIL, CHINA, INDIA, DAN INDONESIA

PERIODE 2010 – 2018

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun oleh:

Hilal Ayatullah

11150840000057

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2019

Page 2: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI

CADANGAN DEVISA TERHADAP PERGERAKAN YIELD OBLIGASI

PEMERINTAH AFRIKA SELATAN, BRAZIL, CHINA, INDIA, DAN

INDONESIA PERIODE 2010 – 2018

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun oleh:

Hilal Ayatullah

11150840000057

Di bawah Bimbingan:

Pembimbing I

Pheni Chalid, Ph.D

NIP. 195605052000121001

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2019 M

Page 3: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari Selasa, 25 Juni 2019 telah dilakukan Uji Komprehensif atas nama

mahasiswa.

1. Nama : Hilal Ayatullah

2. NIM : 11150840000057

3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan

4. Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan GDP, Tingkat Inflasi, dan

Nilai Cadangan Devisa terhadap Pergerakan Yield

Obligasi Pemerintah Afrika Selatan, Brazil, China,

India, dan Indonesia Periode 2010 – 2018

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut diatas dinyatakan “LULUS” dan diberikan kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Juni 2019

1. Pheni Chalid, Ph.D (……………………….)

NIP. 195605052000121001 Penguji I

2. Zaenal Muttaqin MPP. (……………………….)

NIP. 197905032011011006 Penguji II

Page 4: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hilal Ayatullah

NIM : 11150840000057

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain tanpa

menyebutkan sumber asli ataupun tanpa izin pemilik karya

3. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jika dikemudian hari ada tuntutan atas karya saya dan melalui pembuktian yang

dipertanggungjawabkan ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah

melanggar persyaratan di atas, maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan aturan

yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya

Jakarta, 30 November 2019

Hilal Ayatullah

11150840000057

Page 5: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

v

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Selasa 31 Desember 2019 telah dilakukan ujian skripsi atas

mahasiswa:

Nama : Hilal Ayatullah

NIM : 11150840000057

Jurusan : Ekonomi Pembangunan

Judul Skripsi : Pengaruh Pertumbuhan GDP, Tingkat Inflasi, dan Nilai Cadangan

Devisa terhadap Pergerakan Yield Obligasi Pemerintah Afrika

Selatan, Brazil, China, India, dan Indonesia Periode 2010 – 2018

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkukan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 31 Desember 2019

1. Dr. M. Hartana I. Putra, M.Si (……………………….)

NIP. 196806052008011023 Ketua

2. Pheni Chalid, Ph.D (……………………….)

NIP. 195605052000121001 Sekretaris

3. Pheni Chalid, Ph.D (……………………….)

NIP. 195605052000121001 Pembimbing I

4. Dr. Lukman, M.Si (……………………….)

NIP. 196406072003021001 Penguji Ahli

Page 6: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama : Hilal Ayatullah

2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 5 Desember 1996

3. Alamat : Jl. Kelapa Dua Wetan 3 RT 06 RW 01 No.

107A, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta

Timur

4. Telepon : 089531100731

5. Email : [email protected]

II. Riwayat Pendidikan

1. SDN 01 Kelapa Dua Wetan 2003-2009

2. SMPN 9 Jakarta 2009-2012

3. SMAN 99 Jakarta 2012-2015

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015-2019

III. Pengalaman Organisasi

1. Anggota Divisi Keilmuan HMJ Ekonomi Pembangunan UIN Jakarta, 2017

IV. Pengalaman Profesional

1. Peserta Program Magang Mahasiswa Bersetifikat (PMMB) di PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (20 Februari – 31 Agustus 2019)

Page 7: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

vii

ABSTRACT

This study is aims to examine the influence level of GDP growth, inflation

rates, and foreign exchange reserves on the fluctuation of government bond yields

during 2010 - 2018. This study uses panel data analysis model with a Random

Effect Model (REM) approach. The sample regions at this study are members of

the G20 group of countries but which on still classified as middle income countries,

namely: South Africa, Brazil, China, India, and Indonesia.

The study finds as the followings: 1. GDP growth has a negative and

significant impact to the fluctuation of government bond yields, 2. The inflation

rate has a positive and significant impact to the fluctuation of government bond

yields, 3. Foreign exchange reserves have negative influence on the fluctuation of

government bond yields but it is not significant, and 4. Simultaneously, variable

GDP growth, inflation rate, and foreign exchange reserves have a significant

influence on the fluctuation of government bond yields.

Keyword: Bond Yield, GDP Growth, Inflation Rate, Foreign Exchange

Reserves, Random Effect Model

Page 8: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa tingkat pengaruh dari

pertumbuhan GDP, tingkat inflasi, dan nilai cadangan devisa terhadap fluktuasi

yield obligasi pemerintah sepanjang 2010 – 2018. Penelitian ini menggunakan

model analisis data panel dengan pendekatan Random Effect Model (REM). Sampel

wilayah pada penelitian ini adalah sejumlah anggota kelompok negara G20 namun

masih tergolong sebagai negara berpendapatan menengah, yaitu: Afrika Selatan,

Brazil, China, India, dan Indonesia.

Penelitian ini menemukan hasil sebagai berikut: 1. Pertumbuhan GDP

memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap fluktuasi yield obligasi

pemerintah, 2. Tingkat inflasi memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap

fluktuasi yield obligasi pemerintah, 3. Nilai cadangan devisa memberikan pengaruh

negatif terhadap fluktuasi yield obligasi pemerintah namun tidak bersifat signifikan,

dan 4. Secara simultan, variabel pertumbuhan GDP, tingkat inflasi, dan nilai

cadangan devisa memberikan pengaruh signifikan terhadap fluktuasi yield obligasi

pemerintah.

Kata kunci: Yield Obligasi, Pertumbuhan GDP, Tingkat Inflasi, Cadangan

Devisa, Random Effect Model

Page 9: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Pertumbuhan GDP, Tingkat Inflasi, dan Nilai Cadangan

Devisa Terhadap Pergerakan Yield Obligasi Pemerintah Afrika Selatan,

Brazil, China, India, dan Indonesia Periode 2010 - 2018” guna memenuhi salah

satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, doa,

bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis juga ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua penulis, Ibu Fatmawati yang selalu memberikan dukungan,

semangat, dan doa kepada penulis selama mengerjakan skripsi.

2. Ketiga kakak penulis, Fatin Fikriyani, Rizka Riyana, dan Zahra Sa’adatun

Nisa yang telah memberikan dukungan, bimbingan, dan doa kepada penulis

selama mengerjakan skripsi.

3. Bapak Prof.Dr.Amilin, S.E.Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP., selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta

jajaran.

4. Bapak Pheni Chalid, Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan waktu, bimbingan, dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi

penulis selama proses pengerjaan skripsi hingga selesai.

5. Bapak M.Hartana Inswandi Putra, M.Si. dan Bapak Deni Pandu, M.Sc.

selaku Kepala Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan

6. Ibu Utami Baroroh, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses

perkuliahan

7. Seluruh jajaran Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

x

8. Kepala Divisi, Wakil Kepala Divisi, Group Head of Banking Book and

Portfolio Management, dan rekan – rekan Divisi Treasury BRI, Bapak

Akhmad Fazri, Ibu Azizatun Azhimah, Bapak Teguh Sulistyono, Mas

Steven, Mas Tedi, Mas Deni, Mas Galuh, Mas Mumu, Mas Feby, Mbak

Yuli, Mbak Anin, Mbak Firda, dan seluruh staff Divisi Treasury BRI yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

9. Sahabat “Entropy” yang telah membantu, menemani, dan memotivasi

penulis sepanjang masa perkuliahan hingga proses penulisan skripsi. Terima

kasih kepada Feisal, Harits, Syaban, Ivan, Farras, Wahyu, Hady, Putri,

Desti, Satria, Alwan, Azam, Farith, Isma, Khaidar, Ipul, dan Zul

10. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2015 Ekonomi Pembangunan

11. Teman-teman Program Magang Mahasiswa Bersertifikat yang telah

menjadi teman selama program magang Fatur, Nanda, Raihani, Tari, dan

Desti

12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih kepada

kalian semua yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama

pengerjaan skripsi.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena

keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena

itu, penulis menerima segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk perbaikan di kemudian hari.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, November 2019

Hilal Ayatullah

Page 11: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................................ vii

ABSTRAK.................................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xiv

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 11

A. Teori Terkait .................................................................................................... 11

1. Defisit Anggaran ........................................................................................... 11

2. Investasi ........................................................................................................ 14

3. Obligasi ......................................................................................................... 16

4. Yield .............................................................................................................. 19

5. Gross Domestic Product (GDP) ..................................................................... 22

6. Inflasi ............................................................................................................ 25

7. Cadangan Devisa ........................................................................................... 29

B. Tinjauan Kajian Terdahulu ............................................................................ 32

C. Hubungan Antar Variabel ............................................................................... 39

1. Hubungan antara Pertumbuhan GDP dengan Yield Obligasi Pemerintah ........ 39

2. Hubungan antara Tingkat Inflasi dengan Yield Obligasi Pemerintah ............... 40

3. Hubungan antara Nilai Cadangan Devisa dengan Yield Obligasi Pemerintah .. 40

D. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 41

Page 12: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

xii

E. Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 43

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................... 43

B. Metode Penentuan Sampel .............................................................................. 43

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 44

D. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 45

E. Model Regresi Data Panel ................................................................................ 45

F. Estimasi Model Data Panel .............................................................................. 46

G. Pemilihan Model Data Panel ........................................................................... 47

H. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 48

I. Uji Hipotesis ..................................................................................................... 49

J. Operasional Variabel Penelitian ...................................................................... 50

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................ 52

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................................ 52

B. Temuan Hasil Penelitian .................................................................................. 60

1. Estimasi Model Data Panel ............................................................................ 60

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 66

3. Uji Hipotesis.................................................................................................. 67

4. Analisis Ekonomi .......................................................................................... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 76

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 76

B. Saran ................................................................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 78

LAMPIRAN ................................................................................................................ 81

Page 13: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................................. 32

Table 3.1 Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 50

Tabel 4.1 Uji Chow............................................................................................ 61

Tabel 4.2 Uji Hausman ...................................................................................... 61

Tabel 4.4 Hasil Estimasi Data Panel................................................................... 62

Tabel 4.5 Interpretasi Random Effect Model ...................................................... 64

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................. 67

Tabel 4.7 Hasil Uji t-Statistik ............................................................................. 68

Tabel 4.8 Hasil Uji F-statistik ............................................................................ 69

Tabel 4.9 Hasil Koefisien Determinasi ............................................................... 70

Page 14: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 41

Page 15: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Persentase Utang Pemerintah Terhadap GDP ...................................... 7

Grafik 4.1 Afrika Selatan ................................................................................... 52

Grafik 4.2 Brazil ................................................................................................ 54

Grafik 4.3 China ................................................................................................ 56

Grafik 4.4 India ................................................................................................. 57

Grafik 4.5 Indonesia .......................................................................................... 59

Page 16: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Secara umum negara di dunia dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu negara

maju, berkembang, dan terbelakang. Dimana dari setiap kategori tersebut

biasanya mencerminkan pendapatannya. Negara maju cenderung memiliki

pendapatan tinggi, negara berkembang cenderung berpendapatan menengah,

dan negara terbelakang cenderung berpendapatan rendah. Tinggi rendahnya

pendapatan tentu akan berdampak pada kemampuan negara tersebut dalam

melakukan pembangunan ekonomi tiap tahunnya. Dengan terbatasnya

pendapatan yang dimiliki maka pembangunan yang dapat dilakukan juga

terbatas.

Pada dasarnya tinggi dan rendahnya pendapatan sebuah negara cenderung

ditentukan oleh sumber daya yang dimilikinya, baik sumber daya alam maupun

sumber daya manusia serta kemampuan untuk mengelola sumber daya tersebut.

Namun sayangnya dua dari ketiga kategori diatas yaitu negara berkembang dan

terbelakang cenderung kurang mampu dalam hal memanfaatkan sumber daya

yang dimiliki secara maksimal atau bahkan miskin akan sumber daya.

Akibatnya keduanya sulit untuk melakukan pembangunan ekonomi secara

maksimal. Oleh karena itu, maka salah satu alternatifnya adalah dengan cara

menarik masuk dana investasi dari negara lain atau pihak swasta untuk menutup

kebutuhan dana pembangunan ekonomi.

Investasi sendiri dapat diartikan sebagai aktivitas penanaman modal di suatu

tempat dengan harapan akan mendapatkan profit di kemudian hari. Dengan

semakin meningkatnya jumlah investasi, maka diharapkan masalah defisit dana

atau modal pembangunan dapat teratasi sehingga proses pembangunan ekonomi

yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan lancar. Selain itu, secara teori

investasi juga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu nagara akibat

terserapnya tenaga kerja dan meningkatnya jumlah produksi. Namun, seorang

investor umumnya hanya akan melakukan investasi pada negara yang dirasa

Page 17: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

2

dapat memberikan imbal hasil yang menarik serta adanya jaminan keamanan,

dimana hal tersebut cenderung sulit diberikan oleh negara terbelakang. Negara

terbelakang umumnya memiliki sumber daya yang minim sehingga sulit untuk

menjanjikan imbal hasil yang tinggi ditambah lagi tingkat angka kriminalitas

disana cenderung masih tinggi sehingga dapat mengancam keamanan dana

yang diinvestasikan. Akibatnya investor akan berpikir ulang untuk melakukan

investasi di negara terbelakang dan membuat negara terbelakang semakin sulit

untuk berkembang.

Secara teori, investasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu: investasi langsung dan

investasi tidak langsung. Investasi langsung dapat diartikan sebagai aktivitas

penanaman modal di suatu tempat dengan cara mendirikan perusahaan atau

industri. Sedangkan investasi tidak langsung dapat diartikan sebagai aktivitas

penanaman modal yang dilakukan dengan cara membeli surat-surat berharga

seperti saham dan obligasi. Membahas mengenai obligasi, obligasi sendiri dapat

diartikan sebagai surat utang jangka menengah hingga panjang yang dapat

dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk

membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok

utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut

(Indonesia Stock Exchange 2018).

Kemudian, obligasi sendiri umumnya dapat dibagi menjadi 2, yaitu obligasi

korporasi dan obligasi pemerintah. Pemerintah sebuah negara umumnya

menerbitkan obligasi untuk keperluan menutup defisit anggaran tahunan

negara. Defisit anggaran sendiri terjadi ketika jumlah pendapatan negara lebih

rendah dibandingkan dengan jumlah anggaran pengeluarannya. Pada umumnya

pemerintah sebuah negara memiliki 2 opsi dalam menutup defisit anggaran,

yaitu 1. Melakukan pinjaman langsung dan 2. Menerbitkan obligasi. Namun,

pilihan opsi kedua nampaknya lebih menguntungkan bagi pemerintah

dikarenakan pemerintah sendiri yang menentukan berapa nilai imbal hasil yang

akan diberikan serta kapan waktu jatuh tempo pembayaran obligasi tersebut

sehingga dapat lebih mudah disesuaikan dengan kondisi negara. Sedangkan jika

memilih opsi pertama, maka yang berhak menentukan nilai imbal hasil dan

Page 18: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

3

kapan waktu jatuh tempo adalah pihak pemberi pinjaman dan biasanya pihak

pemberi pinjaman juga akan menambahkan sejumlah syarat-syarat lain yang

semakin membebankan pemerintah atau negara peminjam.

Selanjutnya jika membahas mengenai perdagangan obligasi, pada dasarnya

terdapat 2 komponen penting yang diperhatikan oleh investor sebelum

memutuskan memilih obligasi sebagai salah satu objek investasinya, yaitu

harga dan yield. Dalam prakteknya harga dan yield obligasi memiliki hubungan

terbalik, yaitu ketika harga naik maka yield akan turun dan sebaliknya. Yield

sendiri dapat diartikan sebagai nilai imbal hasil yang akan diperoleh oleh

investor obligasi ketika obligasi tersebut jatuh tempo. Selain itu, harga dan yield

obligasi juga cenderung bergerak fluktuatif tergantung jumlah permintaan dan

penawarannya. Namun kedua komponen tersebut akan lebih menguntungkan

jika penggunaannya disesuaikan dengan motif awal pembelian obligasi. Jika

tujuan awalnya adalah untuk aktivitas trading yang mana akan diperjualbelikan

dalam jangka waktu dekat atau menengah maka komponen harga cenderung

akan dijadikan sebagai pertimbangan utama seseorang sebelum memutuskan

untuk membeli obligasi atau tidak. Sedangkan jika tujuan awalnya adalah untuk

investasi hingga jatuh tempo maka nilai yield cenderung akan dijadikan sebagai

pertimbangan utama seseorang sebelum memutuskan untuk membeli obligasi

atau tidak. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika motif awalnya dalam membeli

obligasi adalah untuk aktivitas investasi, maka dapat dikatakan bahwa nilai

yield adalah faktor penentu utama kesuksesan pemerintah dalam

mengumpulkan dana pembangunan ekonomi melalui penerbitan obligasi.

Pada paragraf sebelumnya sudah dijelaskan bahwa pergerakan yield itu

dipengaruhi oleh jumlah permintaan dan penawaran di pasar. Dan berdasarkan

sejumlah penelitian terdahulu menjelaskan bahwa jumlah permintaan dan

penawaran obligasi itu bergantung pada kondisi sejumlah variabel ekonomi

negara penerbit obligasi serta dunia. Adapun sejumlah variabel ekonomi

tersebut antara lain: pertumbuhan GDP, inflasi, cadangan devisa, pergerakan

kurs, dan tingkat suku bunga,. Namun, dari sejumlah penelitan tersebut masih

sering terdapat perbedaan pendapat. Ada yang berpendapat bahwa sejumlah

Page 19: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

4

variabel ekonomi tersebut berpengaruh negatif terhadap yield obligasi dan ada

juga yang berpendapat bahwa sejumlah variabel ekonomi tersebut berpengaruh

positif terhadap yield obligasi serta dengan tingkat signifikansi yang beragam.

Perbedaan tersebut biasanya muncul ketika dilakukan pada lokasi penelitian

yang berbeda atau menggunakan metode penelitian yang berbeda.

Oleh karena itu penulis ingin mencoba melakukan pengujian ulang

mengenai pengaruh sejumlah variabel ekonomi terhadap yield obligasi pada

daerah penelitian yang berbeda dan dengan metode penelitian yang berbeda

pula. Dalam penelitian kali ini, peneliti ingin melakukan penelitian pada negara

Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan Indonesia. Adapun alasan penulis

memilih kelima negara tersebut dikarenakan kelima negara tersebut adalah

anggota negara G20 yang mana perekonomiannya memiliki pengaruh cukup

besar terhadap fluktuasi perekonomian dunia sehingga penulis berasumsi

bahwa investor pasti akan lebih tertarik pada negara-negara tersebut sehingga

diprediksi fluktuasi yield-nya cenderung tinggi dan akan semakin

mempermudah penulis dalam melihat variabel ekonomi apa yang paling

memberikan pengaruh terhadap pergerakan yield. Selain itu, berdasarkan data

yang dirilis oleh World Bank pada tahun 2019 menyatakan bahwa kelima

negara tersebut termasuk kedalam negara berpendapatan menengah yang mana

penulis berasumsi bahwa negara dengan pendapatan menengah cenderung

masih kekurangan modal untuk melakukan pembangunan ekonomi secara

maksimal sehingga masih membutuhkan bantuan dana yang cukup besar dari

pihak luar. Akibatnya negara-negara tersebut akan menerbitkan nilai

outstanding obligasi yang besar tiap tahunnya untuk menutup kekurangan dana

pembangunan. Dengan semakin besarnya nilai outstanding obligasi yang

diterbitkan maka diharapkan dapat semakin mempermudah peneliti untuk

melihat pergerakan yield obligasi dikarenakan dengan besarnya jumlah obligasi

yang diterbitkan maka dapat meningkatkan intensitas transaksi obligasi

sehingga pergerakan yield juga semakin fluktuatif.

Berikut ini adalah sedikit gambaran mengenai kondisi sejumlah variabel

ekonomi pada kelima negara yang dijadikan sebagai sampel penelitian.

Page 20: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

5

Pertama, Negara Afrika Selatan. Berdasarkan data yang dirilis oleh World

Bank, memperlihatkan bahwa rata-rata nilai pertumbuhan GDP Afrika Selatan

sepanjang periode 2010 hingga 2018 hanya sebesar 1.85%. Bahkan pada tahun

2016, nilai pertumbuhan GDP Afrika Selatan tidak mencapai 1% yaitu hanya

sebesar 0.4%. Sepanjang periode 2010 hingga 2018, nilai pencapaian

pertumbuhan GDP tertinggi di Afrika Selatan terjadi pada tahun 2011, yaitu

sebesar 3,28% (World Bank 2019). Selanjutnya, dari sisi inflasi, Afrika Selatan

memiliki nilai rata-rata tingkat inflasi sebesar 5,28% per tahun sepanjang

periode 2010 hingga 2018 dan memiliki tren yang cenderung terus menurun

dari tahun 2016 hingga 2018 (World Bank 2019). Terakhir, dari sisi nilai

cadangan devisa, Afrika Selatan memiliki nilai rata-rata cadangan devisa

sebesar 48 miliar USD per tahun sepanjang 2010 hingga 2018, dimana nilai

tersebut merupakan nilai rata-rata cadangan devisa terendah jika dibandingakan

dengan nilai rata-rata cadangan devisa keempat negara sampel penelitian yang

lain. Namun meskipun begitu, nilai cadangan devisa Afrika Selatan cenderung

terus mengalami peningkatan dari tahun 2016 hingga 2018 (World Bank 2019).

Kedua, Negara Brazil. Berdasarkan data stastistik yang diperoleh dari Word

Bank, memperlihatkan bahwa rata-rata nilai pertumbuhan GDP di Brazil

sepanjang periode 2010 hingga 2018 berada di angka 1,36% per tahun, dimana

angka tersebut bisa dibilang sangat kecil untuk negara yang masih berstatus

sebagai negara berkembang (World Bank 2019). Kemudian, dari sisi inflasi,

rata-rata tingkat inflasi di Brazil sepanjang periode 2010 hingga 2018 berada

diangka 6% per tahun dengan tren yang cenderung terus menurun dari tahun

2015 hingga 2018 (World Bank 2019). Adapun dari sisi nilai cadangan devisa,

Brazil memiliki nilai cadangan devisa rata-rata sepanjang periode 2010 hingga

2018 kurang lebih sebesar 356 miliar USD per tahun dan cenderung

memperlihatkan tren yang terus meningkat dari tahun 2015 hingga 2018 (World

Bank 2019).

Ketiga, Negara China. Berdasarkan data yang dirilis oleh World Bank,

memperlihatkan bahwa nilai rata-rata pertumbuhan GDP China sepanjang

periode 2010 hingga 2018 berada di angka 7.79% per tahun dengan tren yang

Page 21: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

6

cenderung terus mengalami penurunan sepanjang periode tersebut. Pada tahun

2010, angka pertumbuhan GDP China mencapai 10,6% per tahun, sedangkan

pada akhir tahun 2018, angka pertumbuhan GDP China hanya sebesar 6.6% per

tahun (World Bank 2019). Kemudian dari sisi inflasi, rata-rata tingkat inflasi di

China sepanjang periode 2010 hingga 2018 kurang lebih sebesar 2,56% per

tahun. Adapun sepanjang periode 2010 hingga 2018, tingkat inflasi tertinggi

yang dialami oleh China terjadi pada tahun 2011 dengan nilai sebesar 5,55%.

Sedangkan untuk tingkat inflasi terendahnya terjadi pada tahun 2015 dengan

nilai sebesar 1.44% (World Bank 2019). Selanjutnya, dari sisi nilai cadangan

devisa, data memperlihatkan bahwa nilai rata-rata cadangan devisa China

sepanjang tahun 2010 hingga 2018 kurang lebih sebesar 3,36 triliun USD

(World Bank 2019).

Keempat, Negara India. Berdasarkan data yang dirilis oleh World Bank,

india memiliki rata-rata pertumbuhan GDP sebesar 7.03% per tahun sepanjang

periode 2010 hingga 2018 dan cenderung mengalami tren yang terus menurun

dari tahun 2015 hingga 2018 (World Bank 2019). Kemudian dari sisi inflasi,

India memiliki nilai rata-rata tingkat inflasi tertinggi jika dibandingkan dengan

keempat negara sampel penelitian lainnya, yaitu sebesar 7,29% per tahun

sepanjang periode 2010 hingga 2018 (World Bank 2019). Terakhir, mengenai

nilai cadangan devisa, data memperlihatkan bahwa nilai rata-rata cadangan

devisa India tiap tahunnya kurang lebih sebesar 338 miliar USD sepanjang

periode 2010 hingga 2018. Adapun nilai cadangan devisa terbesar yang sempat

dimiliki oleh India yaitu terjadi pada tahun 2017 dengan nilai kurang lebih 412

miliar USD (World Bank 2019).

Kelima, Negara Indonesia. Berdasarkan data stastistik yang dirilis oleh

Word Bank, memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki nilai pertumbuhan

GDP rata-rata sepanjang periode 2010 hingga 2018 sebesar 5,46% per tahun

dan cenderung memiliki tren yang terus meningkat dari tahun 2015 hingga 2018

(World Bank 2019). Kemudian, dari sisi inflasi, Indonesia memiliki nilai rata-

rata tingkat inflasi yang cukup terkontrol sepanjang periode 2010 hingga 2018

yaitu berada di angka 4,94% per tahun dengan tren yang cenderung terus

Page 22: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

7

menurun dari tahun 2013 hingga 2018 (World Bank 2019). Terakhir, dari sisi

nilai cadangan devisa, Indonesia memiliki nilai rata-rata tahunan cadangan

devisa kurang lebih sebesar 111 miliar USD sepanjang periode 2010 hingga

2018. Selain itu, nilai cadangan devisa Indonesia sepanjang periode tersebut

juga cenderung memiliki tren yang bergerak secara fluktuatif, yaitu berada pada

kisaran 96 miliar USD – 130 miliar USD per tahun (World Bank 2019).

Grafik 1.1 Persentase Utang Pemerintah Terhadap GDP

Sumber: (CEIC 2019)

Dan sebagai data pendukung tambahan, Grafik 1.1 memperlihatkan bahwa

kelima negara tersebut masih sering berhutang ke pihak swasta atau negara lain.

Dimana hal itu dapat dijadikan pertanda bahwa kelima negara tersebut benar

adanya masih kekurangan dana untuk aktivitas operasional sehari-hari atau

untuk modal pembangunan ekonomi tiap tahunnya. Dari grafik tersebut terlihat

bahwa persentase utang pemerintah terhadap GDP pada negara Indonesia,

China, Brazil, dan Afrika Selatan cenderung meningkat dari tahun 2015 hingga

2018. Hanya India yang cenderung memperlihatkan tren penurunan. Adapun

dari kelima negara tersebut, terlihat bahwa Brazil adalah negara yang memiliki

persentase utang pemerintah terhadap GDP terbesar dengan nilai mencapai

77,21% pada tahun 2018. Sedangkan persentase terendah di pegang oleh China

dengan nilai 16,62% pada tahun 2018. Namun meskipun nilainya hanya

27.46 28.35 29.4 29.78

65.569.86

74.0777.21

15.54 16.22 16.42 16.62

49.33 51.46 53.0256.71

46.47 46.88 45.14 45.62

101520253035404550556065707580

2015 2016 2017 2018

%

Persentase Utang Pemerintah Terhadap GDP

Indonesia Brazil China Afrika Selatan India

Page 23: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

8

16.62%, sebenarnya nilai persentase tersebut tidaklah kecil jika melihat nilai

GDP China yang sangat besar.

Akhirnya berdasarkan barbagai penjelasan diatas, maka peneliti

memutuskan untuk menyusun skripsi dengan judul “PENGARUH

PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI CADANGAN

DEVISA TERHADAP PERGERAKAN YIELD OBLIGASI PEMERINTAH

PERIODE 2010 – 2018”

B. Rumusan Masalah

Terbatasnya jumlah pendapatan negara tentunya adalah sebuah

permasalahan yang dapat menghambat pembangunan ekonomi, dimana

umumnya hal tersebut dialami oleh negara berkembang dan terbelakang. Oleh

karena itu untuk melakukan pembangunan secara maksimal maka negara-

negara tersebut membutuhkan bantuan dana dari pihak swasta atau asing.

Bantuan dana tersebut dapat diperoleh dengan cara menerbitkan obligasi.

Pengumpulan dana bantuan melalui penerbitan obligasi juga dirasa lebih

menguntungkan bagi pemerintah dibandingakan melakukan pinjaman langsung

ke pihak swasta seperti IMF. Hal tersebut dikarenakan dengan lebih memilih

untuk menerbitkan obligasi maka pemerintah akan lebih leluasa dalam

mengatur nilai imbal hasil yang akan diberikan dan kapan waktu jatuh

temponya sehingga lebih mudah disesuaikan dengan kondisi negara.

Namun untuk memperoleh bantuan dana dengan cara menerbitkan obligasi

juga tidaklah mudah. Umumnya seorang investor hanya akan menanamkan

dana pada sektor investasi yang dapat memberikan nilai imbal hasil yang

menarik. Dalam dunia obligasi sendiri, nilai imbal hasil dari kepemilikan

obligasi digambarkan oleh nilai yield obligasi. Namun, dalam prakteknya nilai

yield cenderung bergerak secara fluktuatif sesuai dengan jumlah permintaan

dan penawaran di pasar. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi tantangan bagi

pemerintah untuk menjaga nilai yield obligasi tetap menarik di mata investor.

Adapun menurut sejumlah penelitian terdahulu bahwa jumlah permintaan dan

penawaran obligasi cenderung dipengaruhi oleh kondisi sejumlah variabel

ekonomi, seperti halnya nilai pertumbuhan GDP, tingkat inflasi, tingkat suku

Page 24: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

9

bunga, pergerakan kurs, dan nilai cadangan devisa negara. Namun dari

sejumlah penelitian tersebut, masih sering terjadi perbedaan pendapat ketika

penelitian tersebut dilakukan pada wilayah dan dengan metode penelitian yang

berbeda. Dari rumusan masalah tersebut maka peneliti ingin melakukan

penelitian ulang, namun pada negara yang berbeda, yaitu Afrika Selatan, Brazil,

China, India, dan. Indonesia. Dan berdasarkan rumusan masalah diatas maka

muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana pengaruh variabel pertumbuhan GDP terhadap nilai yield

obligasi pada negara Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan. Indonesia

periode 2010 hingga 2018?

2. Bagaimana pengaruh variabel tingkat inflasi terhadap nilai yield obligasi

pada negara Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan. Indonesia periode

2010 hingga 2018?

3. Bagaimana pengaruh variabel nilai cadangan devisa terhadap nilai yield

obligasi pada negara Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan. Indonesia

periode 2010 hingga 2018?

4. Bagaimana pengaruh secara simultan dari variabel pertumbuhan GDP,

tingkat inflasi, dan nilai cadangan devisa negara terhadap nilai yield obligasi

pada negara Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan. Indonesia periode

2010 hingga 2018?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang akan menjadi tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendapatkan tingkat pengaruh dari variabel pertumbuhan GDP terhadap

nilai yield obligasi pada Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan. Indonesia

periode 2010 hingga 2018

2. Mengetahui tingkat pengaruh dari variabel tingkat inflasi terhadap nilai

yield obligasi pada negara Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan.

Indonesia periode 2010 hingga 2018

Page 25: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

10

3. Menemukan tingkat pengaruh dari variabel nilai cadangan devisa terhadap

nilai yield obligasi pada negara Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan.

Indonesia periode 2010 hingga 2018

4. Memperoleh tingkat pengaruh secara simultan dari variabel pertumbuhan

GDP, tingkat inflasi, dan nilai cadangan devisa negara terhadap nilai yield

obligasi pada negara Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan. Indonesia

periode 2010 hingga 2018

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka diharapkan penelitian ini dapat

memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi Pemerintah Terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan atau

referensi baru bagi pemerintah dalam membuat kebijakan yang lebih baik

dalam menjaga nilai yield obligasi supaya tetap menarik dimata investor

sehingga target pencapaian perolehan dana yang berasal dari penerbitan

obligasi dapat tercapai dan berdampak pada lancarnya proses pembangunan

ekonomi

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah atau memperdalam

wawasan civitas akademik mengenai obligasi pemerintah serta memahami

faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan yield obligasi

Page 26: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Terkait

1. Defisit Anggaran

Menurut (Anwar 2014) yang mengutip dari Suparmoko (2000),

menyatakan bahwa anggaran (budget) adalah sebuah keterangan terperinci

tentang jumlah pendapatan dan pengeluaran yang diharapkan oleh

pemerintah sebuah negara dalam jangka waktu satu tahun kedepan. Disisi

pendapatan, umumnya pemerintah memperoleh pemasukan dari

penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, bantuan program, dan bantuan

proyek. Sedangkan untuk sisi pengeluaran, umumnya pengeluaraan

pemerintah ditujukan untuk aktivitas belanja pegawai, belanja barang,

subsidi, pembayaran bunga, dan pembayaran pokok hutang.

Pada dasarnya defisit anggaran terjadi ketika jumlah pengeluaran negara

lebih besar dari jumlah pendapatannya (Kunarjo 2001). Dimana hal tersebut

umumnya terjadi pada negara berkembang atau terbelakang yang ingin

melakukan pembangunan ekonomi secara masif, namun tidak didukung

dengan jumlah pendapatan yang cukup sehingga akhirnya memunculkan

anggaran pengeluaran yang lebih besar dari jumlah pendapatannya.

Adapun berdasarkan sejumlah sumber menyatakan bahwa defisit

anggaran dapat didefinisikan dalam beberapa konsep, sesuai dengan tujuan

dan model pencatatannya. Pertama, defisit konvensional. Defisit

konvensional adalah defisit yang diukur berdasarkan selisih antara total

belanja dengan total penghasilan termasuk hibah. Kedua, defisit moneter.

Defisit moneter adalah selisih antara total belanja pemerintah (di luar

pembayaran pokok utang) dengan total pendapatan (di luar penerimaan

utang). Ketiga, defisit operasional, yaitu nilai defisit moneter yang diukur

dalam nilai riil dan bukan nilai nominal. Terakhir, defisit primer. Defisit

primer diartikan sebagai selisih antara pengeluaran pemerintah (tidak

termasuk pembayaran bunga utang) dengan seluruh penerimaan pemerintah

Page 27: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

12

(tidak termasuk utang baru dan pembayaran cicilan utang) (Dornbusch

2008).

Kemudian, (Barro 1989) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang

menyebabkan terjadinya defisi anggaran, yaitu:

1) Aktivitas Percepatan Pertumbuhan Ekonomi

Tentunya dibutuhkan modal yang besar dalam mempecepat

pertumbuhan ekonomi. Jika pemerintah tidak mampu menutup modal

tersebut menggunakan dana yang tersedia di dalam negeri, maka

biasanya pemerintah akan meminjam dana dari luar negeri untuk

menghindari penutupan kekurangan dana dengan cara menaikkan pajak

karena hal tersebut tentunya akan membebankan warga negara.

2) Pemerataan Penghasilan Warga Negara

Salah satu tantangan pemerintah adalah menciptakan pemerataan

pendapatan. Jika kesenjangan pendapatan antara wilayah yang satu

dengan wilayah yang lain semakin tinggi. Maka hal tersebut dapat

memunculkan aksi protes dari warga negara yang hanya memperoleh

pendapatan rendah akibat minimnya fasilitas penunjang yang dibangun

oleh pemerintah di wilayah tersebut. Dimana hal tersebut tentunya dapat

mengancam kestabilan politik, persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh

karena itu, pemerintah membutuhkan dana ekstra untuk mewujudkan

pemerataan pendapatan di seluruh wilayah sehingga akhirnya semakin

memperbesar pengeluran pemerintah dan membuat defisit anggaran

semakin besar.

3) Melemahnya Nilai Tukar Mata Uang Negeri

Kasus ini akan cenderung berlaku pada negara yang sering

melakukan pinjaman langusng dalam bentuk mata uang asing. Ketika

nilai tukar mata uang dalam negeri semakin melemah sedangkan utang

harus dibayar dalam bentuk mata uang asing, maka jumlah uang yang

harus dikeluarkan pemerintah akan semakin besar untuk membayar

utang tersebut dan akhirnya semakin memperbesar nilai defisit

anggaran.

Page 28: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

13

4) Pengeluaran Akibat Krisis Ekonomi

Ketika krisis terjadi maka tingkat pengangguran akan semakin

meningkat dan jumlah pendapatan pemerintah dari sektor pajak juga

akan semakin menurun akibat semakin melambatnya perekonomian.

Dan ketika semua itu terjadi maka beban pengeluaran pemerintah untuk

program-program pengentasan kemiskinan akan semakin besar dan

akhirnya berdampak pada semakin besarnya nilai defisit anggaran.

5) Realisasi yang Menyimpang dari Rencana

Apabila realisasi penerimaan negara meleset dari yang telah

direncanakan dan cenderung lebih kecil dari perkiraan awal, maka

tentunya hal tersebut akan semakin memperbesar nilai defisit anggaran

jika nilai anggaran pengeluaran tidak dikurangi.

6) Pengeluaran Akibat Inflasi

Ketika tingkat inflasi tidak sesuai target yang direncanakan dan

cenderung lebih tinggi dari target awal, maka biaya pembangunan

proyek juga akan meleset dari rencana awal dan cenderung akan lebih

tinggi dari biaya yang telah dianggarkan sebelumnya. Dimana tentunya

hal tersebut akan berdampak pada semakin melebarnya nilai defisit

anggaran.

Selanjutnya, berikut ini adalah sejumlah cara yang umumnya dilakukan

pemerintah dalam menutup defisit anggaran belanja negara (Kunarjo 2001).

1) Dari sisi penerimaan

a. Meminjam dari perbankan dalam negeri

b. Menerbitkan obligasi

c. Meminjam dari luar negeri

d. Meningkatkan penerimaan pajak

e. Mencetak uang baru

2) Dari sisi pengeluaran

a. Mengurangi jumlah subsidi pada sektor konsumtif

b. Penghematan biaya pengeluaran rutin

c. Membuat skala prioritas pembangunan

Page 29: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

14

d. Mengurangi pengeluaran pada sektor yang dirasa kurang produktif

dan tidak efisien

2. Investasi

Pada dasarnya investasi dapat didefinisikan sebagai aktivitas

penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan akan mendapatkan

profit di kemudian hari (Halim 2003). Adapun menurut (Hayati 2016),

investasi atau penanaman modal dapat diartikan sebagai sebuah aktivitas

yang dilakukan oleh seorang individu ataupun badan hukum dalam upaya

untuk meningkatkan dan/atau mempertahankan nilai modalnya, baik yang

berwujud uang tunai, peralatan, aset tidak bergerak, hak atas kekayaan

intelektual, maupun keterampilan.

Dengan meningkatnya jumlah investasi yang masuk kedalam suatu

negara tentu hal tersebut merupakan angin segar bagi pemerintah yang

sedang giat melakukan pembangunan ekonomi. Dimana peningkatan

jumlah investasi tersebut tentunya dapat membantu pemerintah dalam

menanggulangi permasalahan defisit anggaran.

Berdasarkan sumber pemberi dana, secara garis besar investasi atau

penanaman modal dapat dibagi menjadi 2, yaitu: Penanaman Modal Asing

(PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Penamanan Modal

Asing dapat didefinisikan sebagai jenis investasi yang sumber dananya

diperoleh dari investor luar negeri, sedangkan Penananamn Modal Dalam

Negeri adalah jenis investasi yang sumber dananya diperoleh dari investor

dalam negeri.

Kemudian, menurut (Sunariyah 2006) secara teori terdapat 2 jenis aset

yang biasa dipakai sebagai sarana investasi, yaitu:

1) Real asset

Real asset merupakan investasi yang dilakukan dalam bentuk aset-

aset yang memiliki wujud nyata, seperti: perak, emas, real estate

(perumahan), dan karya seni.

2) Financial asset

Page 30: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

15

Financial asset merupakan investasi yang dilakukan pada berbagai

jenis sektor keuangan atau surat berharga, seperti: deposito, saham,

obligasi, dan reksadana.

Dalam dunia investasi sendiri terdapat sebuah konsep yang sangat

mendasar yang perlu untuk dipahami oleh setiap investor, yaitu high risk

high return. Dimana hal tersebut dapat diartikan semakin tinggi risiko yang

ditanggung oleh seorang investor maka nilai imbal hasil yang akan

diperolehnya juga semakin tinggi.

Membahas mengenai risiko, investasi juga bisa dikategorikan kedalam

3 jenis menurut potensi risiko yang di tanggung, yaitu:

1) Investasi berisiko rendah

Contohnya: deposito dan reksadana pendapatan tetap

2) Investasi berisiko sedang/menengah

Contohnya: obligasi syariah, reksadana campuran, dan pasar uang

3) Investasi berisiko tinggi

Contohnya: saham dan reksadana saham (Hayati 2016).

Berikut ini adalah beberapa jenis risiko yang cenderung akan muncul

jika memilih melakukan investasi pada sektor keuangan (finansial), antara

lain:

1) Interest Rate Risk, yaitu risiko yang timbul akibat berubahnya tingkat

suku bunga, terutama dalam sistem keuagan

2) Market Risk, yaitu risiko yang timbul akibat perubahan kondisi tren

pasar dari suatu jenis investasi yang berpengaruh terhadap pilihan

investasi lainnya secara menyeluruh.

3) Business Risk, yaitu risiko yang timbul akibat memilih suatu jenis usaha

pada bidang industri tertentu.

4) Inflation Risk, yaitu risiko yang timbul akibat kenaikan harga-harga

secara menyeluruh.

Page 31: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

16

5) Liquidity Risk, yaitu risiko untuk suatu jenis produk keuangan tertentu

yang memiliki karakter yang mudah berpindah tangan atau mudah

diperdagangkan.

6) Exchange Rate Risk, yaitu risiko yang berhubungan dengan fluktuasi

nilai tukar valuta asing dan berpengaruh pada nilai imbal hasil yang akan

diperoleh.

7) Country Risk, yaitu risiko yang timbul akibat fluktuasi stabilitas politik

suatu negara (Hayati 2016).

3. Obligasi

Menurut (Hartono 2017) obligasi adalah sebuah perjanjian yang

mewajibkan penerbit obligasi untuk membayar kembali pokok pinjaman

ditambah dengan bunga pinjaman dalam jangka waktu tertentu yang telah

disetujui oleh kedua pihak yang bersangkutan. Sedangkan menurut

(Indonesia Stock Exchange 2018) obligasi dapat diartikan sebagai surat

utang jangka menengah hingga panjang yang dapat dipindahtangankan,

yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan

berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu

yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Pada dasarnya obligasi dapat dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan

pihak penerbitnya, yaitu:

1) Corporate Bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh sebuah

perusahaan yang sudah terdaftar di bursa efek.

2) Government Bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah

pusat

3) Municipal Bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah

daerah (Hartono 2017).

Sebuah perusahaan atau korporasi umumnya menerbitkan obligasi

untuk memperoleh modal tambahan sehingga perusahaan tersebut dapat

melakukan pengembangan usaha. Sedangkan untuk pemerintah pusat,

Page 32: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

17

penerbitan obligasi umumnya ditujukan untuk menutup defisit anggaran

negara dan untuk mengatur tingkat inflasi negara dengan cara mengatur

jumlah uang yang beredar. Ketika pemerintah pusat menerbitkan obligasi

maka jumlah uang beredar tentu akan berkurang dan berakibat pada

menurunannya tingkat inflasi negara. Terakhir untuk pemerintah daerah,

penerbitan obligasi biasanya ditujukan untuk keperluan membiayai proyek-

proyek yang mangalami kekurangan dana.

Selain berdasarnya pihak penerbitnya, obligasi juga dapat dibedakan

berdasarkan jenis kupon yang diterapkan, yaitu:

1) Coupon Bonds

Coupon Bonds, adalah obligasi yang melakukan pembayaran kupon

secara regular disamping juga membayar pokok saat jatuh tempo.

Adapun yang termasuk kedalam jenis Coupon Bonds, yaitu:

a. Fixed Rate Bonds, yaitu obligasi yang memiliki suku bunga (kupon)

tetap sampai dengan jatuh tempo. Dan kupon tersebut akan

dibayarkan secara periodik sesuai perjanjian awal.

b. Floating Rate Bonds/Variable Rate Bonds, yaitu obligasi yang

tingkat bunganya disesuaikan secara periodik berdasarkan tingkat

bunga treasury bills atau rata-rata deposito berjangka bank-bank

tertentu.

2) Zero Coupon Bonds

Zero Coupon Bonds, yaitu obligasi yang tidak melakukan

pembayaran kupon secara periodik namun hanya membayar pokok saat

jatuh tempo. Obligasi jenis ini juga biasa disebut dengan discount paper

karena dibeli dengan potongan harga (DJPPR Kemenkeu 2019).

Adapun dalam konsep lain obligasi juga dapat dibagi menjadi 2

berdasarkan jaminannya, yaitu:

1) Secured Bonds

Peneribt obligasi akan menjamin pembayaran obligasi jenis ini

dengan menggunakan kekayaan tertentu yang dimiliki oleh penerbit

Page 33: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

18

atau dengan cara melibatkan pihak ketiga sebagai pihak penjamin.

Adapun berikut ini adalah beberapa jenis dari Secured Bonds.

a. Guaranted Bonds, yaitu obligasi yang pembayaran bunga dan

pokoknya dijamin oleh pihak ketiga, sesuai pada perjanjian diawal.

b. Mortgage Bonds, yaitu obligasi yang pembayaran bunga dan

pokonya dijamin dengan menggunakan aset tetap yang dimiliki oleh

pihak penerbit, seperti bangunan atau tanah.

c. Collateral Trust Bonds, yaitu obligasi yang pembayaran bunga dan

pokoknya dijamin dengan menggunakan efek yang dimiliki oleh

pihak penerbit obligasi, seperti : saham atau reksadana.

2) Unsecured Bonds

Yaitu obligasi yang tidak memberikan jaminan kepada pemegang

obligasi

Selanjutnya, membahas mengenai karakteristik obligasi. Berikut ini

adalah sejumlah karakteristik yang umumnya melekat pada obligasi, antara

lain:

1) Nilai Nominal/Nilai Pari (Par Value)

Nilai nominal adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan

dikembalikan kepada pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut

telah jatuh tempo

2) Kupon

Kupon adalah besaran bunga yang akan dibayarkan secara periodic,

yang dinyatakan dalam bentuk persentase tehadap nilai pari obligasi.

3) Tenor

Yaitu jangka waktu dari pertama kali obligasi diterbitkan hingga

obligasi tersebut jatuh tempo

4) Jatuh Tempo (maturity)

Jatuh tempo adalah waktu dimana penerbit obligasi harus

mengembalikan seluruh nilai nominal yang tertera di obligasi ditambah

dengan nilai bunga yang telah dijanjikan sebelumnya.

Page 34: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

19

5) Indenture

Yaitu surat kesepakatan hukum antara penerbit obligasi dengan

perwalian obligasi yang mewakili pemegang obligasi. Dimana surat

kesepakatan tersebut berisi peraturan secara spesifik perihal persetujuan

pinjaman, yang mencakup uraian dari obligasi, hak pemegang obligasi,

hak penerbit obligasi, dan tanggung jawab perwalian.

6) Peringkat Obligasi

Pada dasarnya setiap obligasi yang diterbitkan oleh korporasi

maupun pemerintah memiliki rating tertentu yang menggambarkan

tingkat risiko-nya. Dimana umumnya rating obligasi tersebut

diterbitkan oleh sebuah lembaga jasa pemeringkat yang telah dipercaya

kredibilitasnya. Dengan adanya rating tersebut, maka investor akan

lebih mudah dalam menilai tingkat risiko setiap obligasi yang tersedia

di pasar.

4. Yield

Menurut (Hartono 2017) Yield adalah imbal hasil dari obligasi. Adapun

menurut (DJPPR Kemenkeu 2019) Yield dapat dimaknakan sebagai

keuntungan yang diharapkan oleh investor dalam bentuk persentase per

tahun. Yield sendiri secara teori memiliki hubungan negatif dengan harga

obligasi. Jadi ketika harga obligasi naik maka yield obligasi akan cenderung

turun dan sebaliknya.

Sedikit membahas mengenai harga obligasi. Pada dasarnya konsep

harga obligasi digambarkan dalam bentuk persentase dari nilai nominal

obligasi tersebut. Berbeda halnya dengan saham yang harganya

digambarkan dalam bentuk mata uang. Berikut ini adalah beberapa

kemungkinan posisi harga obligasi yang ditawarkan di pasar.

1) Par (nilai pari), yaitu posisi dimana harga obligasi sama dengan nilai

nominalnya. Contoh : Pemerintah Indonesia menawarkan sebuah

obligasi yang bernilai nominal Rp.20 juta dengan harga jual 100%,

Page 35: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

20

maka dapat dikatakan bahwa harga obligasi tersebut senilai Rp.20 juta,

yaitu berasal dari 100% x Rp.20 juta = Rp.20 juta

2) At Premium (dengan premi), yaitu posisi dimana harga obligasi lebih

tinggi dari nilai nominalnya. Contoh : Pemerintah Indonesia

menawarkan sebuah obligasi yang bernilai nominal Rp.30 juta dengan

harga jual 110%, maka dapat dikatakan bahwa harga obligasi tersebut

adalah Rp.33 juta, yaitu berasal dari 110% x Rp.30 juta = Rp.33 juta.

3) At Discount (dengan discount), yaitu posisi dimana harga obligasi lebih

rendah dari nilai nominalnya. Contoh : Pemerintah Indonesia

menawarkan sebuah obligasi yang bernilai nominal Rp.40 juta dengan

harga jual 80%, maka dapat dikatakan bahwa harga obligasi tersebut

adalah Rp.32 juta, yaitu berasal dari 80% x Rp.40 juta = Rp.32 juta

(Tandelilin 2010)

Kembali membahas mengenai yield obligasi. Menurut (Tandelilin 2010)

terdapat beberapa jenis metode yang digunakan oleh investor dalam

mengukur besaran nilai yield obligasi, diantaranya:

1) Nominal Yield

Nominal Yield umumnya dikenal dengan istilah tingkat kupon.

Metode ini dihitung dengan cara membagi nilai pengahasilan tahunan

dengan nilai nominal obligasi.

Tingkat Kupon =Nilai Penghasilan Tahunan

Nilai Nominal Obligasi

2) Current Yield

Metode ini dihitung dengan cara membagi nilai pengahasilan

tahunan dengan harga obligasi terbaru.

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 =Nilai Penghasilan Tahunan

Harga Obligasi Terbaru

Page 36: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

21

3) Yield To Maturity (YTM)

Yaitu tingkat pendaptan yang akan diperoleh oleh pemegang

obligasi ketika obligasi tersebut dipertahankan hingga jatuh tempo.

Adapun metode ini dihitung dengan cara sebagai berikut.

Dimana:

YTM* = Nilai Yield To Maturity

P = Harga obligasi pada saat ini (t=0)

n = Tenor obligasi

Ci = Nilai pendapatan bunga per tahun

Pp = Nilai nominal obligasi

4) Yield To Call (YTC)

Yaitu yield yang diperoleh pada obligasi yang dapat dibeli kembali

oleh penerbit obligasi sebelum jatuh tempo. Umumnya hal ini bisa

terjadi jika penerbit obligasi berani menawar obligasi tersebut diatas

harga pasar saat itu. Berikut ini adalah model perhitungan untuk metode

Yield To Call.

Dimana:

YTC* = Nilai Yield To Call

P = Harga obligasi pada saat ini (t=0)

n = Jumlah tahun sampai dengan yield to call terdekat

Ci = Nilai pendapatan bunga per tahun

Pc = Nilai call price obligasi

Page 37: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

22

5) Realized (horizon) Yield

Yaitu menggambarkan tingkat imbal hasil yang diharapkan oleh

investor pada sebuah obligasi jika obligasi tersebut dijual sebelum

waktu jatuh tempo. Berikut ini adalah persamaan yang digunakan untuk

menghitung Realized (horizon) Yield.

Dimana:

RY* = Nilai Realized (horizon) Yield

P = Harga obligasi pada saat ini (t=0)

n = Tenor obligasi

Ci = Nilai pendapatan bunga per tahun

Pf = Estimasi harga obligasi dimasa yang akan datang

5. Gross Domestic Product (GDP)

Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB)

adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir (final) yang diproduksi

oleh sebuah negara dalam periode waktu tertentu (Mankiw 2010). Adapun,

menurut (Sulasmiyati 2018) yang mengutip dari Latumaerissa (2015), GDP

dapat diartikan sebagai total nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan

oleh suatu negara dalam periode tertentu, termasuk barang dan jasa yang

diproduksi oleh perusahaan milik warga negara tersebut maupun milik

warga negara asing yang berdomisili di negara bersangkutan. Sedangkan,

menurut (Bank Indonesia 2016) GDP merupakan jumlah nilai tambah yang

dihasilkan oleh seluruh unit usaha di suatu negara tertentu dalam periode

tertentu.

Gross Domestic Product merupakan salah satu indikator penting untuk

mengetahui perkembangan perekonomian di suatu negara dalam suatu

periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku atau atas dasar harga konstan

(Bank Indonesia 2016).

Page 38: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

23

GDP atas dasar harga berlaku memproyeksikan nilai tambah barang dan

jasa yang dikalkulasi menggunakan harga yang berlaku di setiap tahun.

GDP atas dasar harga berlaku umumnya dimanfaatkan untuk memlihat

pergerakan dan struktur ekonomi suatu negara.

Adapun GDP atas dasar harga konstan memproyeksikan nilai tambah

barang dan jasa yang dikalkulasi menggunakan harga yang berlaku pada

satu tahun tertentu sebagai tahun dasar, sehingga dalam konsep ini yang

berubah hanyalah jumlah produksinya saja. GDP atas dasar harga konstan

umumnya dimanfaatkan untuk mengetahui kemampuan sumber daya yang

tersedia dalam memacu pertumbuhan ekonomi secara rill dari tahun ke

tahun (Bank Indonesia 2016).

Selain itu, GDP juga dapat digunakan untuk mengetahui perubahan

harga, yaitu dengan cara menggunakan perhitungan deflator GDP

(perubahan harga implisit). Perubahan harga implisit adalah rasio antara

GDP atas dasar harga berlaku dengan GDP atas dasar harga konstan. Untuk

lebih jelasnya dapat melihat pada rumus dibawah ini (Bank Indonesia

2016).

𝐺𝐷𝑃 𝐷𝑒𝑓𝑙𝑎𝑡𝑜𝑟 =𝑁𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝐺𝐷𝑃

𝑅𝑒𝑎𝑙 𝐺𝐷𝑃 𝑥 100%

Kemudian, berdasarkan teori bahwa nilai GDP juga dapat dilihat

berdasarkan nilai GDP per penduduk atau biasa disebut dengan istilah GDP

per kapita. Dimana nilai GDP per kapita dapat diperoleh dengan cara

membagi nilai GDP nasional dengan jumlah penduduk yang berdomisili di

negara tersebut. Dengan menggunakan perhitungan GDP per kapita, maka

dapat dilihat rata-rata pendapatan atau pengeluaran setiap penduduk di

negara tersebut selama periode tertentu.

Selanjutnya, secara konseptual perhitungan GDP dapat dilakukan

dengan cara menggunakan 3 jenis pendekatan, antara lain

1) Pendekatan Pendapatan

Page 39: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

24

Berdasarkan pendekatan pendapatan, nilai GDP dapat diperoleh

dengan cara menjumlahkan tingkat balas jasa bruto (belum dikurangi

pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya) yang diperoleh oleh

sejumlah faktor produksi yang digunakan. Berikut ini adalah beberapa

bentuk balas jasa yang umumnya digunakan untuk menghitung nilai

PDB, antara lain: upah atau gaji, biaya sewa tahah/bangunan, bunga

modal, dan profit. Kemudian, dalam pendekatan ini, GDP juga

mencakup nilai penyusutan dan pajak tidak langsung neto (pajak tidak

langsung dikurangi subsidi)

2) Pendekatan Pengeluaran

Berdasarkan pendekatan pengeluaran, nilai GDP dapat diperoleh

dengan cara menjumlahkan sejumlah nilai variabel ekonomi berikut ini,

antara lain: nilai pengeluran konsumsi rumah tangga dan lembaga non

profit yang melayani rumah tangga (LNPRT), nilai pengeluaran

pemerintah, nilai investasi, perubahan inventori, dan nilai ekspor

dikurang impor (ekspor neto).

3) Pendekatan Produksi

Berdasarkan pendekatan produksi, nilai GDP dapat dihitung dengan

cara menjumlahkan seluruh nilai tambah (value added) atas barang dan

jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu negara selama

satu periode tertentu (umumnya per triwulan atau per tahun). Dimana

nilai tambah disini merupakan selisih antara nilai produksi (output)

dengan biaya antara (input) yang dapat berupa bahan dasar dan bahan

penunjang yang dimanfaatkan dalam proses produksi.

Berikutnya GDP juga dapat dikelompokkan ke dalam 7 komponen

berdasarkan penggunaannya, yaitu:

1) Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, mencakup semua pengeluaran

untuk konsumsi barang dan jasa dikurangi dengan penjualan neto

barang bekas dan sisa yang dilakukan rumah tangga selama periode

tertentu.

Page 40: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

25

2) Pengeluaran lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT),

mencakup kegiatan dan pengeluaran yang dilakukan oleh lembaga

nirlaba yang konsentrasi konsumernya adalah rumah tangga.

3) Pengeluaran pemerintah, mencakup pengeluaran untuk belanja

pegawai, belanja dan biaya penyusutan barang, baik pemerintah pusat

maupun daerah. Tidak termasuk penerimaan dari produksi barang dan

jasa yang dihasilkan. Data yang digunakan merupakan realisasi APBN.

4) Nilai investasi domestik, mencakup pembuatan dan pembelian barang-

barang modal baru atau bekas yang berasal dari dalam maupun luar

negeri

5) Perubahan investor. Merupakan perubahan stok dikalkulasi dari GDP

hasil penjumlahan nilai tambah bruto sektoral dikurangi komponen

permintaan akhir lainnya.

6) Ekspor Barang dan Jasa, yaitu ekspor barang yang dinilai berdasarkan

harga free on board (fob).

7) Impor Barang dan Jasa, yaitu impor barang yang dinilai berdasarkan

konsep cost insurance freight (cif) (Bank Indonesia 2016).

6. Inflasi

Menurut (Mankiw 2010) inflasi disebut sebagai kenaikan harga yang

bersifat menyeluruh. Adapun menurut (Astiyah 2009) inflasi merupahan

suatu kecenderungan meningkatnya harga-harga barang dan jasa secara

umum dan terus menerus. Sedangkan, (Ambarini 2015) berpendapat bahwa

inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-

menerus.

Dari sejumlah definisi tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

suatu perekonomian dikatakan sedang mengalami inflasi jika ketiga

indikator berikut ini terpenuhi, antara lain:

1) Adanya kenaikan harga

Maksud dari kenaikan harga adalah bahwa harga saat ini lebih mahal

dari harga sebelumnnya.

Page 41: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

26

2) Kenaikan harga bersifat umum

Maksud dari bersifat umum adalah bahwa kenaikan harga pada

komoditi tertentu diikuti oleh kenaikan harga komoditi lainnya.

3) Berlangsung secara terus-menerus atau berkelanjutan

Artinya bahwa kenaikan harga tersebut terjadi secara terus menerus

atau berkelanjutan (tidak bersifat sesaat).

Jadi, ketika terdapat fenomena kenaikan harga komoditas namun hanya

terjadi pada komoditi tertentu saja atau tidak bersifat umum maka fenomena

tersebut tidak termasuk kedalam kategori inflasi. Kemudian jika terdapat

fenomena kenaikan harga komoditi secara umum namun tidak bersifat

terus-menurus atau hanya bersifat sementara akibat adanya event tertentu

seperti lebaran, maka fenomena tersebut juga tidak termasuk kedalam

kategori inflasi.

Menurut (Ambarini 2015) bahwa inflasi dapat dibedakan berdasarkan

beberapa jenis berdasarkan sejumlah kategori. Antara lain:

1) Berdasarkan tingkat keparahannya, antara lain:

a. Inflasi ringan, yaitu inflasi dengan tingkat keparahan dibawah 10%

dalam 1 tahun

b. Inflasi sedang, yaitu inflasi dengan tingkat keparahan diantara 10%

- 30% dalam setahun

c. Inflasi beras, yaitu inflasi dengan tingkat keparahan diatas 30% -

100% dalam setahun

d. Hiper inflasi, yaitu inflasi dengan tingkat keparahan diatas 100%

dalam setahun

2) Berdasarkan tingkat laju inflasi, antara lain:

a. Mild inflation < 10% per tahun

b. Moderate inflation 10% -< 30% per tahun

c. High inflation 30% - 100% per tahun

d. Sky rockering / hyper inflation > 100% per tahun

3) Berdasarkan sifatnya, antara lain:

Page 42: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

27

a. Greeping inflation, yaitu inflasi yang bersifat merayap, laju inflasi

rendah / ringan (< 10% per tahun)

b. Galloping inflation, yaitu inflasi moderat. Tinggi, jangka pendek,

akseleratif, dobel digit, tripel digit.

c. Hyper inflation, yaitu inflasi yang terjadi dengan sangat cepat.

4) Berdasarkan asal-usul inflasi, antara lain:

a. Domestic inflation, Inflasi ini cenderung disebabkan karena adanya

sejumlah aktivitas ekonomi yang terjadi di dalam negeri seperti

defisit APBN, gagal panen, dan bencana alam.

b. Imported inflation, Inflasi ini terjadi dikarenakan adanya pengaruh

kenaikan harga dari luar negeri, terutama kenaikan harga barang-

barang impor yang umumnya digunakan sebagai bahan baku

produksi, akibatnya biaya produksi dalam negeri akan naik dan

menyebabkan perusahaan tersebut terpaksa untuk menaikkan harga

jual barangnya.

5) Berdasarkan kebijakan pemerintah, antara lain:

a. Underlying domestic / core / inertial inflation, yaitu inflasi yang

terjadi karena adanya kenaikan harga barang yang ditentukan oleh

pemerintah, serperti: bahan bakar minyak dan sembako.

b. Policy induced inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena kebijakan

moneter dan fiskal yang bersifat ekspansif.

Berikut ini adalah sejumlah teori tentang inflasi, antara lain:

1) Teori Kuantitas (Irving Fisher)

Berdasarkan teori ini, bahwa ketika jumlah penawaran uang

meningkat maka tingkat harga secara umum juga akan meningkat.

2) Teori Keynes

Berdasarkan teori ini, bahwa inflasi terjadi karena ada sebagian

orang yang menginginkan untuk hidup diluar batas kemampuan

ekonominya. Proses inflasi merupakan proses perebutan bagian rezeki

Page 43: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

28

di antara kelompok-kelompok social yang menginginkan bagian lebih

besar dari yang seharusnya disediakan oleh masyarakat tersebut.

3) Teori Strukturalis

Menurut teori ini, bahwa inflasi yang terjadi pada negara

berkembang disebabkan oleh sejumlah kondisi struktur ekonomi negara

tersebut yang kurang baik, diantaranya: ketidakelastisan penerimaan

ekspor, ketidakelastisan penawaran atau produksi di negara tersebut

(Ambarini 2015).

Adapun, berikut ini adalah sejumlah faktor penyebab munculnya inflasi

disuatu negara, antara lain:

1) Demand-Pull Inflation

Demand-Pull Inflation terjadi ketika jumlah permintaan total

meningkat sedangkan jumlah output produksi sudah maksimal namun

cenderung masih tidak dapat memenuhi seluruh permintaan yang ada.

Hal tersebut akan menyebabkan fenomena kelangkaan. Ketika terjadi

kelangkaan maka persaingan untuk mendapatkan output tersebut akan

semakin kekat sehingga harga akan cenderung naik

2) Cost-Push Inflation

Cost-Push Inflation terjadi ketika biaya produksi meningkat akibat

kenaikan harga faktor produksi. Ketika hal itu tejadi maka jumlah

produksi cenderung akan berkurang seiring dengan menurunnya

kemampuan produksi. Ketika jumlah produksi berkurang maka

pembagian beban biaya produksi pada setiap hasil produksi akan

meningkat dan menyebabkan harga output cenderung akan naik

(Ambarini 2015).

Pada dasarnya inflasi akan memberikan efek terhadap aktivitas

pemerintahan maupun kondisi politik. Berikut ini adalah sejumlah efek

yang akan ditimbulkan oleh inflasi, antara lain:

1) Efek terhadap pendapatan

Page 44: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

29

Inflasi cenderung akan memangkas nilai pendapatan rill seseorang,

baik yang berasal dari upah kerja, bunga simpanan (deposito), atau

imbal hasil investasi.

2) Efek terhadap efisiensi

Inflasi cenderung akan meningkatkan biaya produksi sehingga

membuat aktivitas produksi menjadi kurang efisien.

3) Efek terhadap output

Ketika Inflasi terjadi maka ada kecenderungan kenaikan harga

bahan baku produksi. Ketika itu terjadi maka kemampuan produksi

perusahaan cenderung akan turun dan membuat jumlah output yang

dapat dihasilkan juga akan ikut menurun (Nopirin 2010).

Dan berikut ini adalah beberapa kebijakan yang umumnya dilakukan

oleh pemerintah untuk mengatasi atau mengurangi tingkat inflasi, antara

lain:

1) Kebijakan fiskal ekspansif

Kebijakan fiskal ekspansif umumnya dilakukan pemerintah dengan

cara meningkatkan nilai subsidi harga sejumlah komoditas sehingga

harga dipasar dapat ditekan.

2) Kebijakan moneter kontraktif

Kebijakan moneter kontraktif umumnya dilakukan pemerintah

dengan cara menaikkan suku bunga simpanan sehingga menarik pelaku

ekonomi untuk meningkatkan nilai simpanannya di bank, dimana hal

tersebut dapat membuat jumlah uang beredar semakin sedikit sehingga

dapat menekan laju inflasi

3) Kebijakan lainnya, seperti menetapkan harga eceran tertinggi

7. Cadangan Devisa

Cadangan devisa juga biasa disebut dengan istilah international

reserves and foreign currency liquidiry (IRFCL) atau official reserve assets.

Menurut (Gandhi 2006) yang mengutip dari IMF, bahwa cadangan devisa

Page 45: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

30

dapat didefinisikan sebagai seluruh aktiva luar negeri yang dikuasai oleh

otoritas moneter dan dapat digunakan setiap waktu, guna membiayai

ketidakseimbangan neraca pembayaran atau dalam rangka stabilitas

moneter dengan melakukan intevensi di pasar valuta asing dan untuk tujuan

lainnya.

Cadangan devisa dituntut harus bisa dipergunakan kapanpun ketika

diperlukan, maka dari itu umumnya cadangan devisa berwujud mata uang

asing, emas, atau tagihan jangka pendek kepada bukan penduduk yang

bersifat likuid (bisa dicairkan sebelum jangka waktu satu tahun) atau mudah

diperjualbelikan. Jadi jika ada aset yang tidak dikuasai pemerintah atau

terikat persyaratan tertentu untuk jangka waktu yang lebih dari satu tahun

maka tidak termasuk sebagai cadangan devisa (Gandhi 2006).

Berikut ini adalah sejumlah konponen detail dari cadangan devisa

(Gandhi 2006), antara lain :

1) Emas moneter (monetary gold)

Emas moneter adalah persediaan emas yang dimiliki oleh otoritas

moneter berupa emas batangan yang sudah memenuhi standar

internasional, emas murni, dan mata uang emas yang tersedia baik di

dalam negeri maupun luar negeri.

2) Special Drawing Rights (SDR)

SDR merupakan fasilitas alokasi dana yang diberikan oleh IMF

kepada anggotanya. Adapun tujuan dari diciptakannya SDR adalah

untuk menambah likuiditas internasional.

3) Reserve Position in the Fund (RPF)

RPF adalah cadangan devisa dari suatu negara yang berada di

rekening IMF dan memperlihatkan posisi kekayaan dan tagihan negara

tersebut kepada IMF sebagai hasil transaksi negara tersebut dengan

IMF.

4) Valuta asing (foreign exchange)

a. Uang kertas asing (convertible currencies) dan simpanan (deposito)

Page 46: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

31

b. Surat berharga : penyertaan, saham, obligasi, dan instrument pasar

uang lainnya

c. Derivatif keuangan

5) Tagihan lainnya

Pencatatan nilai cadangan devisa umumnya didasarkan pada harga

pasar, yaitu kurs pasar yang berpengaruh ketika terjadi transaksi. Harga

pasar untuk tagihan seperti penyertaan dan SDR ditentukan oleh IMF.

Transaksi emas moneter ditentukan oleh harga pasar yang mendasarinya.

Sedangkan mengenai penilaian posisi cadangan devisa dipergunakan harga

pasar yang berpengaruh pada akhir periode (Gandhi 2006).

Kemudian, berikut ini adalah sejumlah tujuan dari kepemilikan

cadangan devisa oleh suatu negara, antara lain:

1) Sebagai alat kebijakan moneter terutama untuk menstabilkan fluktuasi

nilai tukar.

2) Untuk meningkatkan kepercayaan pelaku pasar bahwa negara sanggup

memenuhi kewajibannya terhadap pihak luar negeri.

3) Menolong pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dan kewajiban

untuk melunasi utang luar negeri.

4) Membiayai transaksi yang tercantum di dalam neraca pembayaran.

5) Memperlihatkan bahwa negara memiliki kekayaan dalam bentuk aset

eksternal untuk menjamin mata uang dalam negeri.

6) Sebagai cadangan dana yang dapat dipergunakan ketika terjadi keadaan

darurat.

7) Sebagai salah satu sumber investasi (Gandhi 2006).

Page 47: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

32

B. Tinjauan Kajian Terdahulu

Tabel 1.1 Tinjauan Kajian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Tiyas Ardian

Saputra dan

Prasetiono

(2014)

Analisis Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi

Yield Obligasi

Konvesional Di

Indonesia (Studi

Kasus Pada

Perusahaan

Listed di BEI)

Yield Obligasi; BI

Rate; Inflasi; GDP

Indonesia; Peringkat

Obligasi

Regresi Linier

Berganda

BI rate dan inflasi memiliki

pengaruh positif dan

signifikan terhadap yield

obligasi. Sedangkan GDP

dan peringkat obligasi

memiliki pengaruh negatif

dan signifikan terhadap

yield obligasi. Terakhir,

secara bersama-sama

variabel BI rate, inflasi,

GDP, dan peringkat obligasi

memiliki dampak yang

signifkan terhadap yield

obligasi.

Page 48: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

33

2 Devi Yuliawati

dan A.A. Gede

Suarjaya

(2017)

Pengaruh Umur

Obligasi,

Tingkat Suku

Bunga, dan

Inflasi Pada

Imbal Hasil

Obligasi

Pemerintah Di

BEI

Imbal Hasil

Obligasi; Umur

Obligasi; Tingkat

Suku Bunga; Inflasi

Regresi Linier

Berganda

Umur obligasi dan Inflasi

berpengaruh tidak

signifikan terhadap imbal

hasil obligasi. Sedangkan,

tingkat suku bunga

memberikan pengaruh

positif dan signifikan

terhadap imbal hasil

obligasi

3 Ahmad Idham

(2014)

Analisis Faktor

Determinan

Yang

Mempengaruhi

Yield Obligasi,

Studi Empiris

Pemerintah

Indonesia,

Yield Obligasi;

Cadangan Devisa;

Inflasi; BI Rate;

Nilai Tukar; Harga

Minyak

VECM Cadangan devisa, BI rate,

dan Kurs memiliki pengaruh

positif dan signifikan

terhadap yield obligasi

pemerintah; sedangkan

inflasi (IHK) dan Harga

Minyak memiliki pengaruh

negatif dan signifikan

Page 49: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

34

2009;1 –

2013;12

terhadap yield obligasi

pemerintah.

4 Rio Putri

Paramita dan

Irene Rini

Demi

Pangestuti

(2016)

Determinan

Yield Obligasi

Pemerintah

Tenor 5 Tahun

Dengan

Menggunakan

Model Egarch

Pada Negara

Indonesia,

Malaysia,

Thailand, dan

Filipina

Yield Obligasi;

Tingkat Suku

Bunga; Harga

Minyak; Nilai

Tukar; Cadangan

Devisa

EGARCH Harga minyak dan nilai

tukar memiliki pengaruh

positif dan signifikan pada

yield obligasi pemerintah

untuk seluruh negara sampel

penelitian; tingkat suku

bunga memiliki pengaruh

positif dan signifikan

terhadap yield obligasi

pemerintah Indonesia dan

Thailand; inflasi memiliki

pengaruh positif dan

signifikan pada yield

obligasi pemerintah

Malaysia dan Thailand;

tingkat cadangan devisa

Page 50: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

35

memiliki pengaruh negatif

dan signifikan pada yield

obligasi pemerintah

Indonesia dan Thailand.

5 Ichsan Ghazali

Syamni

Nurlela (2013)

Dampak BI Rate,

Tingkat Suku

Bunga, Nilai

Tukar, Dan

Inflasi Terhadap

Nilai Obligasi

Pemerintah

Nilai Obligasi

Pemerintah; BI Rate;

Tingkat Suku

Bunga; Nilai Tukar;

Inflasi

Regresi Linier

Berganda

Secara parsial hanya nilai

tukar yang tidak signifikan

mempengaruhi nilai obligasi

pemerintah

6 Yu Hsing

(2015)

Determinants of

the Government

Bond Yield in

Spain: A

Loanable Funds

Model

Yield Obligasi

Pemerintah;

Treasury Bill Yield;

Yield Obligasi US 10

Tahun; Pertumbuhan

GDP; Tingkat

Inflasi; Kurs

EGARCH Rasio utang pemerintah

terhadap GDP, treasury bill

yield, tingkat inflasi, yield

obligasi US 10 tahun, dan

krisis utang pemerintah

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap yield

Page 51: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

36

EUR/USD; Rasio

Utang Pemerintah

terhadap GDP;

Krisis Utang

Pemerintah

obligasi pemerintah;

sedangkan pertumbuhan

GDP dan nilai kurs

EUR/USD memiliki

pengaruh negatif dan

signifikan terhadap yield

obligasi pemerintah

7 Lena

Malesevic

Perovic (2015)

The impact of

fiscal position on

government bond

yields in CEE

countries

Yield Obligasi

Pemerintah, Rasio

Utang Pemerintah

terhadap GDP,

Rasio Defisit

terhadap GDP,

Pertumbuhan GDP,

Inflasi, Tingkat Suku

Bunga Pasar Uang

Regresi Linier

Berganda

Rasio utang pemerintah

terhadap GDP dan tingkat

suku bunga pasar uang

memiliki pengaruh positf

dan signifikan terhadap

yield obligasi pemerintah;

sedangkan rasio defisit

terhadap GDP,

pertumbuhan GDP, dan

inflasi memiliki pengaruh

negatif dan signifikan

Page 52: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

37

terhadap yield obligasi

pemerintah

8 Joseph W.

Gruber dan

Steven B.

Kamin (2012)

Fiscal Positions

and Government

Bond Yield in

OECD Countries

Yield Obligasi

Pemerintah; Tingkat

Suku Bunga Pasar

Uang; Pertumbuhan

GDP; inflasi; Total

Utang Pemerintah

Regresi Linier

Berganda

Tingkat suku bunga pasar

uang, pertumbuhan GDP,

inflasi, dan total utang

pemerintah memiliki

pengaruh positf dan

signifikan terhadap yield

obligasi pemerintah

9 Sri Hari Naidu

A., Phanindra

Govari, dan

Bandi

Kamaiah

(2016)

Determinants of

sovereign bond

yields in

emerging

economics: Some

panel inferences

Yield Obligasi

Pemerintah; Yield

US Treasury 10

tahun; Rasio Utang

Pemerintah terhadap

GDP; Tingkat Suku

Bunga Rill; Indeks

Volatilitas; Fed

Dynamic Ordinary

Least Squares

(DOLS)

Yield US treasury 10 tahun,

rasio utang pemerintah

terhadap GDP, tingkat suku

bunga rill, dan indeks

volatilitas ditemukan

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap yield

obligasi pemerintah; fed

rate dan harga minyak

Page 53: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

38

Rate; Harga Minyak,

Inflasi

ditemukan memberikan

pengaruh negatif dan

signifikan terhadap yield

obligasi pemerintah; inflasi

ditemukan memberikan

pengaruh negatif namun

tidak signifikan terhadap

yield obligasi pemerintah.

10 S. A. Bhat, G.

Shanmugasund

aram, dan P.

Fahad (2016)

Impact of

Interest Rate,

Exchange Rate,

and Consumer

Price Index on

Government

Bond Return of

India

Yield Obligasi

Pemerintah; Tingkat

Suku Bunga; Nilai

Tukar; Indeks Harga

Konsumer (inflasi)

Ordinary Least

Square (OLS)

Tingkat suku bunga dan

nilai tukar memilki

pengaruh negatif terhadap

yield obligasi pemerintah;

indeks harga konsumer

(inflasi) memiliki pengaruh

positif terhadap yield

obligasi pemerintah

Page 54: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

39

C. Hubungan Antar Variabel

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas, bahwa peneliti

ingin melakukan penelitian tentang pengaruh dari variabel Pertumbuhan GDP,

Tingkat Inflasi, dan Nilai Cadangan Devisa terhadap Pergerakan Yield Obligasi

Pemerintah periode 2010 – 2018. Berikut ini adalah sejumlah penjabaran

singkat mengenai hubungan antar variabel penelitian.

1. Hubungan antara Pertumbuhan GDP dengan Yield Obligasi Pemerintah

Pertumbuhan GDP adalah salah satu indikator ekonomi yang sering

digunakan untuk mengukur tingkat kecepatan pergerakan ekonomi suatu

negara. Ketika pertumbuhan GDP tinggi maka itu adalah pertanda bahwa

pergerakan ekonomi sedang bergerak secara cepat. Sedangkan cepat dan

tidaknya pergerakan ekonomi cenderung ditentukan oleh aktivitas ekonomi,

seperti: konsumsi, produksi dan pembangunan ekonomi. Ketika aktivitas

konsumsi dan produksi bergerak sacara lancar maka pajak yang diperoleh

dari adanya aktivitas konsumsi dan produksi juga akan lancar sehingga

pendapatan negara tidak terganggu atau berkurang. Sedangkan, ketika

aktivitas pembangunan ekonomi sedang giat dilakukan maka itu adalah

pertanda bahwa kedepannya perekonomian negara tersebut cenderung akan

semakin baik seiring dengan semakin berkualitasnya sumber daya manusia

dan fasilitas pendukung yang tersedia.

Ketika pendapatan negara bergerak secara lancar dan adanya ekspektasi

peningkatan kualitas perekonomian kedepannya tentu itu akan membuat

investor semakin percaya diri untuk melakukan investasi di negara tersebut,

termasuk investasi dalam bentuk obligasi negara. Ketika tingkat

kepercayaan investor naik, maka tentunya tingkat permintaan obligasi juga

akan naik dan membuat harga obligasi juga ikut naik sedangkan yield

cenderung akan menurun. Jadi dapat diasumsikan bahwa ketika tingkat

pertumbuhan ekonomi semakin tinggi maka yield obligasi cenderung akan

semakin rendah

Page 55: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

40

2. Hubungan antara Tingkat Inflasi dengan Yield Obligasi Pemerintah

Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang secara

menyeluruh dan berkelanjutan. Menurut Tandelilin bahwa peningkatan

inflasi dapat berdampak pada penurunan nilai rill pendapatan bunga obligasi

yang akan diperoleh oleh investor. Oleh karena itu, ketika inflasi naik,

investor cenderung akan mengharapkan nilai yield yang lebih tinggi.

Dengan adanya risiko penurunan nilai rill pendapatan bunga obligasi

tentunya akan berdampak pada penurunan tingkat permintaan obligasi

sehingga membuat harga obligasi semakin turun, sedangkan nilai yield

obligasi semakin naik. Jadi dapat diasumsikan bahwa ketika inflasi naik

maka yield obligasi cenderung akan naik.

3. Hubungan antara Nilai Cadangan Devisa dengan Yield Obligasi Pemerintah

Cadangan devisa dapat diartikan sebagai seluruh aktiva luar negeri yang

dikuasi oleh otoritas moneter dan cenderung bersifat likuid atau mudah

diperjualbelikan. Umumnya cadangan devisa dimanfaatkan untuk aktivitas

pembayaran transaksi impor ekspor barang dan jasa. Namun selain itu,

cadangan devisa juga dapat digunakan untuk menunjang kebijakan moneter

dan membayar hutang pemerintah. Oleh karena itu, maka dapat dikatakan

bahwa ketika nilai cadangan devisa yang dimiliki semakin tinggi maka

tingkat kemampuan pemerintah dalam membayar hutang-hutangnya juga

akan semakin tinggi, termasuk hutang dari penerbitan obligasi. Dengan

semakin tingginya kemammpuan pemerintah dalam membayar hutang

maka tentunya akan membuat investor semakin percaya kepada pemerintah

sehingga jumlah permintaan obligasi meningkat dan berakibat pada

semakin tingginya harga obligasi. Dimana ketika harga obligasi naik maka

nilai yield cenderung akan turun. Jadi dapat diasumsikan bahwa ketika nilai

cadangan devisa semakin tinggi maka nilai yield akan semakin rendah.

Page 56: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

41

D. Kerangka Berpikir

PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN

NILAI CADANGAN DEVISA TERHADAP PERGERAKAN YIELD

OBLIGASI PEMERINTAH AFRIKA SELATAN, BRAZIL, CHINA,

INDIA, DAN INDONESIA PERIODE 2010 – 2018

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Pertumbuhan GDP

(X1)

Tingkat Inflasi

(X2)

Nilai Cadangan Devisa

(X3)

Yield Obligasi Pemerintah

(Y)

Teori

1. Teori Obligasi oleh

Jogiyanto dan Tandelilin

2. Teori Pertumbuhan

Ekonomi oleh Mankiw

dan Dornbusch

3. Teori Inflasi oleh

Mankiw dan Nopirin

4. Teori Cadangan Devisa

oleh Gandhi

Penelitian Terdahulu

1. Tiyas Adian Putra dan Prasetiono

2. Ahmad Idham

3. Devi Yuliawati dan A.A. Gede S.

4. Rio Putri P. dan Irene Rini Demi

5. Yu Hsing

6. Lena Malesevic Perovic

7. Josep W. Gruber, dkk

8. Sri Hari Naidu A., dkk

9. S. A. Bhat, dkk

Parsial

Simultan

Uji Chow Uji Hausman Uji Lagrange Multiplier

Random Effect Model (REM)

Uji R2 Uji F-statistik Uji t-statistik

Kesimpulan dan Saran

Alat Analisis : Panel Data

Uji Multikolinieritas

Page 57: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

42

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penellitian dapat diartikan sebagai jawaban sementara dari sebuah

permasalahan yang sedang diteliti. Berikut ini adalah sejumlah hipotesis

penelitian yang dibuat oleh penulis.

1. Diduga ada pengaruh signifikan dari Pertumbuhan GDP terhadap

Pergerakan Yield Obligasi Pemerintah Afrika Selatan, Brazil, China, India,

dan Indonesia periode 2010 – 2018

2. Diduga ada pengaruh signifikan dari Tingkat Inflasi terhadap Pergerakan

Yield Obligasi Pemerintah Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan

Indonesia periode 2010 – 2018

3. Diduga ada pengaruh signifikan dari Nilai Cadangan Devisa terhadap

Pergerakan Yield Obligasi Pemerintah Afrika Selatan, Brazil, China, India,

dan Indonesia periode 2010 – 2018

4. Diduga secara simultan ada pengaruh signifikan dari Tingkat Perumbuhan

GDP, Tingkat Inflasi, dan Nilai Cadangan Devisa terhadap Pergerakan

Yield Obligasi Pemerintah Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan

Indonesia periode 2010 – 2018

Page 58: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang

berorientasi pada data-data yang bersifat angka dan diolah menggunakan

metode statistik (Sugiyono 2017). Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yang bersifat tahunan selama periode 2010 – 2018. Dalam

penelitian ini terdapat satu variabel dependen dan tiga variabel independen.

Adapun yang mewakili sebagai variabel dependen adalah Yield Obligasi

Pemerintah, sedangkan yang mewakili sebagai variabel independen adalah

Pertumbuhan GDP, Tingkat Inflasi, dan Nilai Cadangan Devisa. Adapun yang

menjadi sampel wilayah dalam penelitian ini adalah sejumlah negara

berpendapatan menengah yang terdaftar sebagai anggota negara G20, yaitu:

Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan Indonesia.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam menentukan sampel penelitian, penulis menggunakan teknik

purposive sampling, dimana dalam menentukan sampel penelitian didasarkan

pada sejumlah pertimbangan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu.

Dalam penelitian ini peneliti hanya ingin melakukan pengujian pada sejumlah

negara yang tergabung kedalam kelompok negara G20 namun masih tergolong

sebagai negara berpendapatan menengah.

Negara G20 terkenal memiliki ruang lingkup perekonomian berskala besar

yang dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap fluktuasi perekonomian

dunia. Dimana penulis berasumsi bahwa hal tersebut dapat menjadi daya tarik

lebih bagi investor untuk lebih memilih melakukan investasi pada negara G20

dibandingkan dengan negara lain. Selain itu, dengan besarnya ruang lingkup

perekonomian yang dimiliki oleh negara G20 maka ada kecenderungan

munculnya kebutuhan faktor produksi dan fasilitas penunjang ekonomi yang

lebih kompleks. Akibatnya pemerintah membutuhkan dana pembangunan lebih

untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Page 59: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

44

Bertambahnya kebutuhan dana pembangunan mungkin bukan masalah bagi

negara berpendapatan tinggi yang cenderung memiliki kelebihan dana. Namun

bagi negara berpendapatan menengah yang cenderung dari awal sudah memiliki

masalah defisit anggaran, tentu penambahan kebutuhan dana pembangunan

merupakan masalah bagi negara tersebut. Penambahan kebutuhan dana

pembangunan tentu dapat semakin memperbesar nilai defisit anggaran negara

tersebut. Oleh karena itu, pemerintah perlu meningkatkan jumlah pendapatan

negara dengan mendorong masuknya investasi dari pihak asing maupun swasta

untuk menutup nilai defisit anggaran yang semakin besar tersebut sehingga

kebutuhan dana pembangunan dapat terpenuhi.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti berasumsi bahwa negara G20

yang masih berpendapatan menengah cenderung akan menerbitkan obligasi

pemerintah dengan nilai yang besar untuk menutup besarnya nilai defisit

anggaran yang dimiliki. Dengan semakin besar nilai obligasi yang diterbitkan

ditambah status negara tersebut merupakan bagian dari negara G20 yang

cenderung memiliki pasar yang luas dan beragam sehingga lebih menarik di

mata investor dibandingkan dengan negara lain maka hal tersebut berpotensi

menyebabkan semakin tingginya intensitas permintaan dan penawaran obligasi

pemerintah negara tersebut di pasar. Ketika intensitas permintaan dan

penawaran obligasi semakin tinggi maka hal tersebut akan menyebabkan nilai

yield obligasi semakin berfluktuasi. Ketika hal tersebut terjadi, penulis berharap

dapat semakin jelas dalam melihat besaran pengaruh dari variabel independen

yang digunakan terhadap pergerakan yield obligasi pemerintah.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi untuk

mengumpulkan data. Metode dokumentasi sendiri adalah metode pengumpulan

data dengan cara mengambil data dari sejumlah dokumen atau catatan yang

dipublikasikan oleh pihak tertentu. Peneliti memperoleh data mengenai Yield

Obligasi Pemerintah dari Bloomberg. Sedangkan data mengenai Pertumbuhan

Page 60: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

45

GDP, Tingkat Inflasi, dan Nilai Cadangan Devisa diperoleh peneliti dari Word

Bank.

D. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis memanfaatkan E-Views 9.0 sebagai alat

pengolahan data. Adapun jenis data yang digunakan bersifat data panel.

Pengertian dari data panel adalah data yang berasal dari gabungan data cross

section (data silang) dengan data time series (data runtut waktu). Berikut ini

adalah sejumlah kelebihan yang dimiliki oleh data panel (Suliyanto, 2011),

antara lain:

1. Data panel memiliki tingkat heterogenitas yang tinggi karena melibatkan

beberapa individu dalam beberapa waktu sehingga dapat digunakan untuk

mengestimasi karakteristik dari setiap individu berdasarkan

heterogenitasnya.

2. Data panel mampu menyediakan data yang lebih bervariasi, lebih

informatif, serta memiliki tingkat kolinearitas yang rendah dikarenakan

dilakukan penggabungan data cross section dan data time series.

3. Data panel tepat digunakan sebagai studi penyesuaian dinamis karena

didasari pada observasi cross section yang berulang kali.

4. Data panel dapat mengidentifikasi dan mengukur pengaruh yang tidak dapat

diobservasi oleh data cross section murni dan data time series murni.

5. Data panel dapat dimanfaatkan untuk menganalisis model-model perilaku

yang rumit

E. Model Regresi Data Panel

Berdasarkan teori, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir maka dapat

dibuat model persamaan regresi data panel pada penelitian ini sebagai berikut.

Keterangan:

YOit = α + β1PGDPit + β2INFit + β3LN_DEVit + εit

Page 61: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

46

YO_10it = Yield Obligasi Pemerintah Tenor 10 Tahun di negara i pada

periode t

α = Intersep/Konstanta

PGDPit = Pertumbuhan GDP di negara i pada periode t

INFit = Tingkat Inflasi di negara i pada periode t

LN_DEVit = Logaritma Natural Nilai Cadangan Devisa negara i pada periode t

β1,β 2,β 2 = Koefisien regresi

εit = error term

F. Estimasi Model Data Panel

Secara teori terdapat tiga pendekatan yang biasa diaplikasikan ketika

melakukan estimasi regresi menggunakan model data panel, yaitu: Common

Effect Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model

(FEM).

1. Common Effect Model

Common Effect Model (CEM) adalah model pendekatan yang paling

sederhana dalam estimasi regresi data panel. Hal tersebut dikarenakan

dalam model ini hanya mengkombinasikan data cross section dengan data

time series. Kemudian model ini juga tidak memperdulikan dimensi

individu dan waktu sehingga model ini bisa disebut sebagai model Ordinary

Least Square versi data panel yang memanfaatkan teknik kuadrat terkecil

dan menyebabkan intersep dalam model ini dianggap tetap.

2. Fixed Effect Model

Model ini memperkirakan bahwa ketidaksamaan antar individu mampu

diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Model ini memanfaatkan teknik

variable dummy untuk mengungkap perbedaan intersep antar individu,

dimana perbedaan tersebut terjadi akibat adanya perbedaan karakteristik

antar individu. Namun meskipun begitu, slope tiap individu tetaplah sama.

Page 62: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

47

Modei ini juga sering disebut dengan Least Square Dummy Variable

(LSDV) dikarenakan penggunaan variable dummy dalam estimasinya.

3. Random Effect Model

Model ini memperkirakan bahwa variabel gangguan mungkin saling

berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model ini perbedaan

intersep diakomodasi oleh error terms tiap individu. Adapun keuntungan

dari penggunaan model ini adalah menghilangkan masalah

heteroskedastisitas. Selain itu, model ini juga umumnya disebut dengan

Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square

(GLS).

G. Pemilihan Model Data Panel

Dalam menentukan pilihan model pendekatan data panel terbaik, maka

diperlukan sejumlah pengujian, diantaranya:

1. Uji Chow

Uji Chow dilakukan untuk membantu dalam memilih model terbaik

diantara Common Effect Model atau Fixed Effect Model. Berikut ini adalah

hipotesis dari Uji Chow, yaitu diduga Fixed Effect Model lebih baik dari

Common Effect Model

Jika nilai probabilitas Redundant Fixed Effect Test lebih kecil dari

tingkat signifikansi α = 5% (0.05) maka hipotesis diterima. Namun jika nilai

probabilitasnya lebih besar dari tingkat signifikansi α = 5% (0.05) maka

hipotesis ditolak. Dan ketika hipotesis diterima maka diperlukan pengujian

lanjutan, yaitu Uji Hausman.

2. Uji Hausman

Uji Hausman dilakukan untuk membantu dalam memilih model terbaik

diantara Fixed Effect Model atau Random Effect Model. Berikut ini adalah

hipotesis dari Uji Hausman, yaitu diduga Random Effect Model lebih baik

dari Fixed Effect Model

Page 63: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

48

Jika nilai probabilitas Correlated Random Effect lebih kecil dari tingkat

signifikansi α = 5% (0.05) maka hipotesis ditolak. Namun jika nilai

probabilitasnya lebih besar dari tingkat signifikansi α = 5% (0.05) maka

hipotesis diterima. Dan ketika hipotetsis diterima maka diperlukan

pengujian lanjutan, yaitu Uji Lagrange Multiplier.

3. Uji Lagrange Multiplier

Uji Lagrange Multiplier dilakukan untuk membantu dalam memilih

model terbaik diantara Random Effect Model atau Common Effect Model.

Berikut ini adalah hipotesis Uji Lagrange Multiplier, yaitu diduga Random

Effect Model lebih baik dari Common Effect Model

Jika nilai probabilitas Cross-section Breusch-Pagan lebih kecil dari

tingkat signifikansi α = 5% (0.05) maka hipotesis diterima. Namun jika nilai

probabilitasnya lebih besar dari tingkat signifikansi α = 5% (0.05) maka

hipotesis ditolak.

H. Uji Asumsi Klasik

Pada model regresi data panel, tidak semua uji asumsi klasik perlu

dilakukan. Dalam regresi data panel hanya perlu melakukan uji

heteroskedastisitas dan multikolinieritas (Basuki 2015).

1. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat

persamaan atau perbedaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Jika terdapat persamaan, maka disebut

homoskedastisitas. Sedangkan jika terdapat perbedaan, maka disebut

heteroskedastisitas. Dimana model regresi yang baik digunakan adalah yang

bersifat homoskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya masalah

heteroskedastisitas dapat menggunakan metode Glejser dengan

meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai multak residualnya. Jika

terdapat pengaruh variabel bebas yang signifikan terhadap nilai mutlak

residualnya maka itu pertanda terdapat masalah heteroskedastisitas.

Page 64: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

49

2. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mendeteksi apakah ada

hubungan yang sempurna antara variabel bebas satu dengan variabel bebas

lainnya dalam sebuah model regresi linier berganda. Dimana model regresi

yang baik untuk digunakan adalah ketika seluruh variabel bebas bersifat

independen atau tidak saling berhubungan.

Adapun menurut (Gujarati 2006) terdapat sejumlah indikator yang dapat

digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas, antara lain:

a. Nilai R2 lebih tinggi dari 0,8 namun hanya sedikit hasil dari uji t-statistik

yang signifikan atau bahkan tidak ada yang signifikan.

b. Hasil uji F-statistik menunjukkan nilai yang signifikan, namun tidak

didukung oleh hasil uji t-statistik tiap variabel bebas yang juga

signifikan.

Adapun untuk menguji ada tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan

dengan cara melihat nilai koefisien korelasi dari variabel bebas. Jika nilai

koefisien korelasi lebih dari 0.8 maka itu pertanda adanya masalah

multikolinieritas (Gujarati 2006).

I. Uji Hipotesis

1. Uji t-statistik

Uji t-statistik dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen secara parsial dalam menjelaskan keberagaman

variabel dependen. Jika hasil regresi menunjukkan bahwa nilai probabilitas

setiap variabel independen menunjukkan nilai yang lebih kecil dari α = 5%

atau 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen tersebut

memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan jika

nilai probabilitas dari setiap variabel independen menunjukkan nilai yang

lebih besar dari α = 5% atau 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel

independen tersebut tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen.

Page 65: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

50

2. Uji F-statistik

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara simultan seluruh

variabel independen yang ada dapat mempengaruhi variabel dependen. Jika

hasil regres menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistik lebih kecil

dari α = 5% atau 0,05 maka dapat dikatakan bahwa secara simultan seluruh

variabel independen tersebut mampu mempengaruhi variabel dependen

secara signifikan. Sedangkan jika nilai probabilitas F-statistik menunjukkan

nilai yang lebih besar dari α = 5% atau 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

secara simultan seluruh variabel independen tersebut tidak memberikan

pengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan.

3. Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi atau Uji R2 dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar variabel independen secara simultan dapat menggambarkan

perubahan yang terjadi pada variabel dependen. Jika hasil regesi

menunjukkan nilai R-squared yang cenderung besar atau mendekati 1 maka

itu menandakan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel dependen

semakin dapat digambarkan oleh pergerakan yang terjadi pada seluruh

variabel independen. Sedangkan jika nilai R-squared cenderung kecil atau

mendekati angka 0 maka itu adalah pertanda bahwa perubahan yang terjadi

pada variabel dependen semakin tidak dapat digambarkan oleh pergerakan

yang terjadi pada seluruh variabel independen (Firdaus 2018).

J. Operasional Variabel Penelitian

Table 3.1 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Satuan Sumber

Yield Obligasi

Pemerintah

Yield Obligasi Pemerintah

adalah nilai imbal hasil yang

akan diperoleh oleh investor

Persen

(%)

Bloomberg

Page 66: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

51

ketika memiliki atau memegang

obligasi yang diterbitkan oleh

pemerintah, khususnya

pemerintah pusat

Pertumbuhan

GDP

Pertumbuhan GDP (Gross

Domestic Product) merupakan

nilai selisih perubahan GDP dari

tahun ke tahun

Persen

(%)

World Bank

Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi adalah nilai yang

menggambarkan tingkat

kenaikan harga barang secara

menyeluruh dan berkelanjutan

Persen

(%)

World Bank

Nilai Cadangan

Devisa

Nilai Cadangan Devisa adalah

seluruh aktiva luar negeri yang

dikuasai oleh otoritas moneter

dan dapat digunakan setiap

waktu, guna membiayai

ketidakseimbangan neraca

pembayaran atau dalam rangka

stabilitas moneter dengan

melakukan intervensi di pasar

valuta asing dan untuk tujuan

lainnya

USD World Bank

Page 67: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

52

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Afrika Selatan

Afrika Selatan merupakan salah satu negara yang berlokasi di Benua

Afrika. Berdasarkan data yang dirilis oleh (World Bank 2019) menunjukkan

bahwa India termasuk kedalam kategori negara berpendapatan menengah.

Selain itu, negara ini juga masuk kedalam kelompok negara G20. Berikut

ini adalah sejumlah gambaran mengenai kondisi variabel ekonomi negara

Afrika Selatan termasuk nilai pergerakan yield obligasi pemerintah Afrika

Selatan tenor 10 tahun sepanjang periode 2010 hingga 2018.

Grafik 4.1 Afrika Selatan

Sumber: World Bank dan Bloomberg

Dari grafik diatas terlihat bahwa nilai yield obligasi pemerintah Afrika

Selatan dengan tenor 10 tahun cenderung menurun dari tahun 2010 hingga

2012 dan pada tahun 2012 merupakan titik terendah dari nilai yield

sepenjang periode 2010 hingga 2018, yaitu sekitar 6,38%. Kemudian dari

tahun 2012 hingga 2015 nilai yield cenderung terus meningkat hingga

menyentuh titik tertingginya sepanjang periode penelitian yaitu pada tahun

2015 dengan nilai sekitar 9,77%. Dan selanjutnya dari tahun 2015 hingga

$43,000,000,000

$45,000,000,000

$47,000,000,000

$49,000,000,000

$51,000,000,000

0

2

4

6

8

10

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Cu

rren

t U

SD

%

Afrika Selatan

Yield Obligasi tenor 10 Tahun Tingkat Inflasi

Pertumbuhan GDP Cadangan Devisa

Page 68: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

53

2018 nilai yield cenderung kembali turun. Pada tahun 2018, nilai yield

ditutup pada tingkat 8,88% (Bloomberg 2019).

Kemudian, mengenai pergerakan pertumbuhan GDP, terlihat bahwa

dari tahun 2010 hingga 2018 pertumbuhan GDP Afrika Selatan cenderung

terus mengalami penurunan. Dimana pada tahun 2016 merupakan tahun

dengan nilai pertumbuhan GDP terendah sepanjang periode tersebut dengan

nilai sekitar 0,4% (World Bank 2019).

Selanjutnya dari sisi tingkat inflasi, terlihat bahwa tingkat inflasi Afrika

Selatan dari tahun 2010 hingga 2016, hanya sempat mengalami penurunan

pada tahun 2015. Sedangkan dari tahun 2016 hingga 2018, tingkat inflasi

Afrika Selatan cenderung memperlihatkan tren yang menurun (World Bank

2019).

Terakhir, jika melihat dari sisi nilai cadangan devisa terlihat bahwa dari

tahun 2010 hingga 2012 nilai cadangan devisa Afrika Selatan cenderung

terus meningkat hingga menyentuh angka sekitar 50,69 miliar USD. Namun

dari tahun 2012 hingga 2015 nilai cadangan devisa cenderung kembali turun

hingga menyentuh angka sekitar 45,89 miliar USD. Dan setelah itu,

cenderung kembali naik lagi sepanjang periode 2016 hingga 2018. Dimana

pada tahun 2018, nilai cadangan devisa Afrika Selatan berada di angka

51,64 miliar USD (World Bank 2019).

2. Brazil

Brazil merupakan salah satu negara yang berlokasi di Benua Amerika.

Negara ini juga termasuk kedalam kategori negara dengan pendapatan

menengah (World Bank 2019). Selain itu, negara ini juga masuk sebagai

salah satu anggota dari negara G20. Berikut ini adalah sejumlah gambaran

mengenai kondisi variabel ekonomi negara Brazil termasuk nilai pergerakan

yield obligasi pemerintah Brazil tenor 10 tahun sepanjang periode 2010

hingga 2018.

Page 69: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

54

$280,000,000,000

$300,000,000,000

$320,000,000,000

$340,000,000,000

$360,000,000,000

$380,000,000,000

-4

1

6

11

16

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Cu

rren

t U

SD

%

Brazil

Yield Obligasi tenor 10 Tahun Tingkat Inflasi

Pertumbuhan GDP Cadangan Devisa

Grafik 4.2 Brazil

Sumber: Word Bank dan Bloomberg

Dari grafik diatas terlihat bahwa nilai yield obligasi pemerintah Brazil

tenor 10 tahun cenderung menurun dari tahun 2010 hingga 2012. Dimana

nilai yield pada tahun 2012 merupakan nilai yield terendah sepanjang

periode 2010 hingga 2018 dengan nilai sekitar 9,18%. Setelah tahun 2012,

nilai yield cenderung kembali meningkat hingga tahun 2015 dan pada tahun

2015 merupakan titik dimana nilai yield mencapai posisi tertingginya

sepanjang periode penelitian, yaitu sebesar 16,49%. Dan kemudian, nilai

yield kembali turun hingga menyetuh angka 9,32% pada tahun 2018

(Bloomberg 2019).

Kemudian dari sisi pertumbuhan GDP terlihat bahwa dari tahun 2010

hingga 2015 pertumbuhan GDP Brazil cenderung terus mengalami

penurunan hingga angka minus, yaitu -3,54% pada tahun 2015 dan angka

tersebut merupakan nilai terendah sepanjang periode penelitian. Namun

setelah itu, nilai pertumbuhan GDP Brazil mulai kembali merangkak naik

hingga menyentuh angka 1,12% pada tahun 2018. Penuruan pertumbuhan

GDP hingga menyentuh angka minus tentu merupakan pertanda sedang

lesunya aktivitas perekonomian Brazil kala itu. Namun peneliti belum tau

pasti alasan mengapa hal itu bisa terjadi. Diperlukan penelitian lebih

mendalam untuk mengungkap penyebabnya (World Bank 2019).

Selanjutnya dari sisi tingkat inflasi, terlihat bahwa tingkat inflasi Brazil

dari tahun 2010 hingga 2015 cenderung terus meningkat hingga tahun 2015,

Page 70: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

55

dimana pada tahun 2015 merupakan titik tertinggi dari tingkat inflasi yang

dialami oleh Brazil sepanjang periode 2010 hingga 2018, yaitu sebesar

9,03%. Namun setelah itu, tingkat inflasi Brazil cenderung terus

memperlihatkan tren penurunan hingga mencapai titik 3,66% pada tahun

2018 (World Bank 2019).

Terakhir, membahas mengenai pergerakan nilai cadangan devisa pada

negara Brazil, terlihat bahwa nilai cadangan devisa Brazil cenderung

memperlihatkan tren yang terus meningkat dari tahun 2010 hingga 2018.

Dimana pada tahun 2018 nilai cadangan devisa Brazil mencapai 374,7

miliar USD (World Bank 2019).

3. China

China merupakan salah satu negara yang berlokasi di Benua Asia. China

juga termasuk kedalam negara berpendapatan menengah (World Bank

2019). Dan juga merupakan salah satu negara yang tergabung dalam

kelompok negara G20.

Berdasarkan data yang dirilis oleh World Bank bahwa China merupakan

negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, dimana jumlah

penduduknya sekitar 1,39 miliar jiwa pada tahun 2018. Dengan jumlah

penduduk sebanyak itu, pada tahun 2018 nilai nominal GDP China

mencapai 13,6 triliun USD.

Berikut ini adalah sejumlah gambaran mengenai kondisi variabel

ekonomi negara China termasuk nilai pergerakan yield obligasi pemerintah

China tenor 10 tahun sepanjang periode 2010 hingga 2018.

Page 71: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

56

Grafik 4.3 China

Sumber: Worid Bank dan Bloomberg

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa nilai yield obligasi

pemerintah China tenor 10 tahun cenderung bergerak stagnan di kisaran

2,8% – 4,7%. Dengan rata-rata nilai yield sebesar 3,6% sepanjang periode

penelitian. Nilai yield terendah terjadi pada tahun 2015, yaitu sebesar

2,862%, sedangkan nilai yield tertinggi terjadi pada tahun 2013, yaitu

sebesar 4,63% (Bloomberg 2019).

Kemudian dari sisi pertumbuhan GDP, terlihat bahwa tren

pertumbuhan GDP China cenderung terus menurun dari tahun 2010 hingga

2018. Dimana pertumbuhan GDP China pada tahun 2018 hanya sebesar

6,6%, cukup jauh jika dibandingkan dengan pertumbuhan GDP China pada

tahun 2010 yang mencapai 10,64% (World Bank 2019).

Selanjutnya, dari sisi tingkat inflasi, terlihat bahwa pada tahun 2011

tingkat inflasi China naik cukup tinggi jika dibandingkan dengan tingkat

inflasi pada tahun 2010. Pada tahun 2010 tingkat inflasi China sekitar

3,17%, namun pada tahun 2011 tingkat inflasi China naik cukup tinggi

hingga mencapai angka sekitar 5,55%. Namun setelah 2011, tingkat inflasi

China cenderung terus mengalami penurunan hingga pada tahun 2018

tingkat inflasi China berada pada angka 2,07% (World Bank 2019).

Terakhir, dari sisi nilai cadangan devisa, terlihat bahwa dari tahun

2010 hingga 2014 nilai cadangan devisa China terus melonjak naik hingga

$2,900,000,000,000

$3,400,000,000,000

$3,900,000,000,000

1

3

5

7

9

11

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Cu

rren

t U

SD

%China

Yield Obligasi tenor 10 Tahun Tingkat Inflasi

Pertumbuhan GDP Cadangan Devisa

Page 72: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

57

menyentuh angka sekitar 3,9 triliun USD. Namun, setelah itu nilai cadangan

devisa China cenderung terus memperlihatkan tren yang menurun hingga

tahun 2018, dimana pada tahun 2018 nilai cadangan devisa China sekitar

3,17 triliun USD (World Bank 2019).

4. India

India adalah salah satu negara yang berlokasi di Benua Asia. Negara ini

juga termasuk kedalam kelompok negara berpendapatan menengah (World

Bank 2019). Selain itu, India juga terdaftar sebagai salah satu anggota dari

kelompok negara G20.

Secara data statistik yang dirilis oleh World Bank menunjukkan bahwa

jumlah penduduk India mencapai 1,35 miliar jiwa pada tahun 2018. Hal

tersebut membuat India dinobatkan sebagai negara dengan jumlah

penduduk terbanyak setelah China. Namun meskipun India memiliki

jumlah penduduk yang hampir sama dengan China, data menunjukkan

bahwa nilai nominal GDP India jauh berbeda jika dibandingkan dengan

nilai nominal GDP China pada tahun 2018, dimana pada tahun 2018 nilai

GDP India hanya sekitar 2,73 triliun USD.

Berikut ini adalah sejumlah gambaran umum mengenai kondisi variabel

ekonomi negara India termasuk nilai pergerakan yield obligasi pemerintah

India tenor 10 tahun sepanjang periode 2010 hingga 2018.

Grafik 4.4 India

$290,000,000,000

$310,000,000,000

$330,000,000,000

$350,000,000,000

$370,000,000,000

$390,000,000,000

$410,000,000,000

$430,000,000,000

2

4

6

8

10

12

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Cu

rren

t U

SD

%

India

Yield Obligasi tenor 10 Tahun Tingkat Inflasi

Pertumbuhan GDP Cadangan Devisa

Page 73: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

58

Sumber: World Bank dan Bloomberg

Dari grafik diatas terlihat bahwa nilai yield obligasi India tenor 10 tahun

cenderung bergerak stagnan sepanjang periode 2010 hingga 2013, yaitu

berada dikisaran 7,9% - 8,8%. Kemudian setelah tahun 2013, nilai yield

cenderung bergerak turun secara perlahan hingga menyentuh angka sekitar

6,51% pada tahun 2016. Dan selanjutnya nilai yield kembali merangkak

naik hiingga menyentuh angka sekitar 7,37% pada tahun 2018 (Bloomberg

2019).

Adapun dari sisi pergerakan pertumbuhan GDP, terlihat bahwa pada

2011 nilai pertumbuhan GDP India sempat anjlok cukup dalam hingga

mencapai angka 5,24%, cukup jauh jika dibandingkan dengan nilai

pertumbuhan GDP pada tahun 2010 yang mencapai sekitar 8,5%. Namun

setelah 2011, nilai pertumbuhan GDP cenderung kembali naik hingga

menyentuh angka sekitar 8,17% pada tahun 2016. Dan kemudian nilai

pertumbuhan GDP kembali turun hingga tahun 2018, dimana pada tahun

2018 nilai pertumbuhan GDP India sekitar 6,98% (World Bank 2019).

Selanjutnya, jika dilihat dari sisi pergerakan tingkat inflasi terlihat

bahwa tingkat inflasi India dari tahun 2010 hingga 2017 cenderung

mengalami penurunan, meskipun pada tahun 2012 hingga 2013 sempat

mengalami kenaikan namun tidak lebih tinggi dari tahun 2010. Pada tahun

2017 merupakan titik terendah dari tingkat inflasi India sepanjang periode

penelitian, yaitu sekitar 2,49%. Namun kemudian pada tahun 2018, tingkat

inflasi India kembali naik hingga menyentuh angka sekitar 4,86% (World

Bank 2019).

Terakhir, dari sisi nilai cadangan devisa, terlihat bahwa nilai cadangan

devisa India sepanjang periode 2010 hingga 2013 cenderung bergerak

stagnan yaitu berada pada kisaran 298 – 300 miliar USD. Namun setelah

periode tersebut, nilai cadangan devisa India melonjak naik secara

signifikan hingga menyentuh angka sekitar 412 miliar USD. Dan kemudian

pada tahun 2018 nilai cadangan devisa India sedikit terdepresiasi hingga

menyetuh angka sekitar 399 miliar USD (World Bank 2019).

Page 74: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

59

5. Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara di Benua Asia tepatnya di

kawasan Asia Tenggara. Negara ini juga termasuk kedalam kategori negara

dengan pendapatan menengah (World Bank 2019). Selain itu, Indonesia

juga merupakan salah satu negara yang tergabung dalam kelompok negara

G20. Berikut ini adalah sejumlah gambaran mengenai kondisi variabel

ekonomi negara Indonesia termasuk nilai pergerakan yield obligasi

pemerintah Indonesia tenor 10 tahun sepanjang periode 2010 hingga 2018.

Grafik 4.5 Indonesia

Sumber: World Bank dan Bloomberg

Dari grafik diatas terlihat bahwa pergerakan yield obligasi pemerintah

Indonesia tenor 10 tahun cenderung bergerak cukup fluktuatif. Dari tahun

2010 hingga 2012 nilai yield cenderung turun hingga menyetuh angka

5,19%, dimana angka tersebut merupakan titik terendah sepanjang periode

2010 - 2018. Kemudian, dari tahun 2012 hingga 2015 nilai yield cenderung

kembali naik hingga menyentuh angka 8,99% pada tahun 2015, dimana itu

merupakan titik tertinggi yield sepanjang periode 2010 - 2018. Selanjutnya

dari tahun 2015 hingga 2017 nilai yield cenderung kembali turun hingga

menyentuh angka 6,32%. Dan akhirnya pada tahun 2018 nilai yield kembali

naik hingga menyentuh angka 8,02% (Bloomberg 2019).

$95,000,000,000

$105,000,000,000

$115,000,000,000

$125,000,000,000

$135,000,000,000

3

4

5

6

7

8

9

10

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Cu

rren

t U

SD

%

Indonesia

Yield Obligasi tenor 10 Tahun Tingkat Inflasi

Pertumbuhan GDP Cadangan Devisa

Page 75: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

60

Adapun dari sisi pertumbuhan GDP, terlihat bahwa nilai pertumbuhan

GDP Indonesia dari tahun 2010 hingga 2018 cederung mengalami

penurunan. Pada tahun 2010 nilai pertumbuhan GDP Indonesia berada pada

tingkat 6,22% sedangkan pada tahun 2018 nilai pertumbuhan GDP

Indonesia berada pada tingkat 5,17% (World Bank 2019).

Kemudian, dari sisi tingkat inflasi, terlihat bahwa tingkat inflasi

Indonesia dari tahun 2010 hingga 2012 cenderung mengalami penurunan.

Kemudian, dari tahun 2012 hingga 2015 tingkat inflasi Indonesia cenderung

kembali naik dan pada tahun 2013 merupakan titik tertinggi dari tingkat

inflasi Indonesia sepanjang periode 2010 hingga 2018 yaitu berada pada

tingkat 6,41%. Dan pada tahun 2015 hingga 2018 tingkat inflasi Indonesia

cenderung kembali turun hingga menyentuh titik terendahnya sepanjang

periode penelitian yaitu pada tahun 2018 dengan tingkat inflasi sekitar 3,2%

(World Bank 2019).

Terakhir, dari sisi nilai cadangan devisa, terlihat bahwa pada tahun 2010

merupakan nilai cadangan devisa terendah yang dimilki oleh Indonesia

sepanjang tahun 2010 – 2018, yaitu sekitar 96,2 miliar USD. Kemudian jika

membahas mengenai tren-nya, terlihat bahwa nilai cadangan devisa

Indonesia dari tahun 2010 hingga 2017 cenderung meningkat dan mencapai

nilai tertingginya pada tahun 2017 yaitu sekitar 130,2 miliar USD.

Sedangkan pada tahun 2018, nilai cadangan devisa Indonesia kembali turun

sekitar 10 miliar USD dibandingkan dengan nilainya pada tahun 2017

(World Bank 2019).

B. Temuan Hasil Penelitian

1. Estimasi Model Data Panel

Berikut ini sejumlah hasil pengujian yang dilakukan untuk menentukan

model regresi data panel tebaik, diantara Common Effect Model (CEM),

Fixed Effect Model (FEM), atau Random Effect Model (REM). Dimana

pengujian yang dilakukan terdiri dari uji chow, uji hausman, dan uji

lagrange multiplier.

Page 76: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

61

a. Uji Chow

Uji Chow dilakukan untuk memilih Common Effect Model (CEM)

atau Fixed Effect Model (FEM). Berikut ini adalah hipotesis dari uji

chow, yaitu diduga Fixed Effect Model lebih baik dari Common Effect

Model

Dan berikut ini adalah hasil estimasi yang ditunjukkan oleh uji

chow.

Tabel 4.1 Uji Chow

Effects Test Statistic d.f Prob.

Cross-section F 15.114912 (4,37) 0.0000

Cross-section Chi-square 43.583423 4 0.0000

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan E-views 9.0

Berdasarkan tabel 4.1 memperlihatkan bahwa nilai probabiliatas

Cross-section F sebesar 0.0000, dimana nilai tersebut lebih kecil dari

tingkat signifikansi α = 5% (0.0000 < 0.05). Oleh karena itu hipotesis

diterima sehingga dianggap bahwa Fixed Effect Model lebih baik

daripada Common Effect Model. Dikarenakan hipotesis diterima maka

perlu dilakukan pengujian lanjutan, yaitu Uji Hausman.

b. Uji Hausman

Uji Chow dilakukan untuk memilih Fixed Effect Model (FEM) atau

Random Effect Model (REM). Berikut ini adalah hipotesis dari uji

hausman, yaitu diduga Random Effect Model lebih baik dari Fixed Effect

Model

Dan berikut ini adalah hasil estimasi yang ditunjukkan oleh uji

hausman.

Tabel 4.2 Uji Hausman

Test Summary Chi-sq statistic Chi-sq. d.f. Prob.

Cross-section random 7.057703 3 0.0701

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan E-views 9.0

Page 77: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

62

Dari tabel 4.2 terlihat bahwa nilai prob. Cross-section random

memiliki nilai sebesar 0.0701, dimana nilai tersebut lebih besar dari

tingkat signifikansi α = 5% (0.0701 > 0.05). Oleh karena itu hipotesis

diterima sehingga dianggap bahwa Random Effect Model lebih baik

daripada Fixed Effect Model.

Berdasarkan sejumlah hasil pengujian diatas maka dapat diputuskan

bahwa model regresi data panel terbaik untuk penelitian kali ini adalah

Random Effect Model. Dan berikut ini adalah gambaran hasil estimasi data

penel menggunakan Random Effect Model.

Tabel 4.3 Hasil Estimasi Data Panel

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 24.58180 11.33588 2.168496 0.0360**

PGDP -0.224806 0.094012 -2.391258 0.0215**

INF 0.258722 0.096973 2.667991 0.0109**

LN_DEV -0.648582 0.426511 -1.520667 0.1360

R-squared 0.337772

Adjusted R-

squared 0.289316

F-statistic 6.970735

Prob(F-

statistic) 0.000676

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan E-views 9.0 **Signifikansi pada 0,05 atau α = 5%

Page 78: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

63

Dari tabel hasil estimasi model data panel diatas maka dapat dibuat

persamaan regresi sebagai berikut.

YO_10 = 24.58180 - 0.224806PGDP + 0.258722INF - 0.648582LN_DEV + ε

Dimana,

YO_10 : Yield Obligasi Pemerintah Tenor 10 Tahun

PGDP : Pertumbuhan GDP

INF : Tingkat Inflasi

LN_DEV : Logaritma Natural Nilai Cadangan Devisa

Berdasarkan hasil estimasi dan persamaan diatas maka dapat

diinterpretasikan sebagai berikut. Pertama, terlihat bahwa variabel

pertumbuhan GDP memiliki nilai koefisien sebesar -0.224806, itu

menandakan bahwa setiap kenaikan pertumbuhan GDP sebesar 1 satuan,

maka akan menurunkan nilai yield obligasi pemerintah tenor 10 sebesar

0.224806. Jadi dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan GDP memberikan

dampak negatif terhadap nilai yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun.

Selain itu, dari hasil estimasi juga memperlihatkan bahwa variabel

pertumbuhan GDP memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0215, dimana nilai

tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5% (0.0215 < 0,05)

sehingga dapat disimpulkan juga bahwa variabel pertumbuhan GDP

memberikan pengaruh signifikan terhadap perubahan nilai yield obligasi

pemerintah tenor 10 tahun dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Kedua, terlihat bahwa variabel tingkat inflasi memiliki nilai koefisien

sebesar 0.258722, itu menandakan bahwa setiap kenaikan tingkat inflasi

sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan nilai yield obiligasi pemerintah

tenor 10 tahun sebesar 0.258722. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat

inflasi berdampak positif terhadap nilai yield obligasi pemerintah tenor 10

tahun. Selain itu, dari hasil estimasi juga memperlihatkan bahwa variabel

tingkat inflasi memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0109, dimana nilai

tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5% (0.0109 < 0,05)

Page 79: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

64

sehingga dapat disimpulkan juga bahwa variabel tingkat inflasi memberikan

pengaruh signifikan terhadap perubahan nilai yield obligasi pemerintah

tenor 10 tahun dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Ketiga, terlihat bahwa variabel logaritma natural nilai cadangan devisa

memiliki nilai koefisien sebesar -0.648582, itu menandakan bahwa setiap

kenaikan nilai cadangan devisa sebesar 1 satuan, maka akan menurunkan

nilai yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun sebesar -0.648582. Jadi dapat

disimpulkan bahwa nilai cadangan devisa berdampak negatif terhadap nilai

yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun. Namun, dari hasil estimasi

tersebut memperlihatkan bahwa variabel logaritma natural nilai cadangan

devisa memiliki nilai probabilitas sebesar 0.1360, dimana nilai tersebut

lebih besar dari tingkat signifikansi α = 5% (0.1360 > 0,05) sehingga dapat

disimpulkan bahwa nilai cadangan devisa tidak memberikan pengaruh

signifikan terhadap perubahan nilai yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun

dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%

Tabel 4.4 Interpretasi Random Effect Model

Variable Coefficient Individual Effect Prob.

C 24.58180 0.0360**

PGDP? -0.224806 0.0215**

INF? 0.258722 0.0109**

LN_DEV? -0.648582 0.1360

Random Effect (Cross)

AFRIKASELATAN--C -1.104266 23.47753

BRAZIL--C 2.786248 27.36805

CHINA--C -1.098281 23.48352

Page 80: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

65

INDIA--C 0.116916 24.69872

INDONESIA--C -0.700618 23.88118

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan E-views 9.0 **Signifikansi pada 0,05 atau α = 5%

a. Afrika Selatan

Berdasarkan tabel 4.5 maka model persamaan regresi untuk negara

Afrika Selatan dapat dirumuskan sebagai berikut.

YO_10 = 23.47753 - 0.224806PGDP + 0.258722INF - 0.648582LN_DEV + ε

Dari persamaan diatas maka dapat dijelakan bahwa ketika variabel

PGDP, INF, dan LN_DEV naik sebesar 1 satuan, maka nilai YO_10

negara Afrika Selatan akan naik sebesar 23,47753.

b. Brazil

Berdasarkan tabel 4.5 maka model persamaan regresi untuk negara

Brazi dapat dirumuskan sebagai berikut.

YO_10 = 27.36805 - 0.224806PGDP + 0.258722INF - 0.648582LN_DEV + ε

Dari persamaan diatas maka dapat dijelakan bahwa ketika variabel

PGDP, INF, dan LN_DEV naik sebesar 1 satuan, maka nilai YO_10

negara Brazil akan naik sebesar 27,36805.

c. China

Berdasarkan tabel 4.5 maka model persamaan regresi untuk negara

China dapat dirumuskan sebagai berikut.

YO_10 = 23.48352 - 0.224806PGDP + 0.258722INF - 0.648582LN_DEV + ε

Page 81: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

66

Dari persamaan diatas maka dapat dijelakan bahwa ketika variabel

PGDP, INF, dan LN_DEV naik sebesar 1 satuan, maka nilai YO_10

negara China akan naik sebesar 23,48352.

d. India

Berdasarkan tabel 4.5 maka model persamaan regresi untuk negara

India dapat dirumuskan sebagai berikut.

YO_10 = 24.69872 - 0.224806PGDP + 0.258722INF - 0.648582LN_DEV + ε

Dari persamaan diatas maka dapat dijelakan bahwa ketika variabel

PGDP, INF, dan LN_DEV naik sebesar 1 satuan, maka nilai YO_10

negara India akan naik sebesar 24,69872.

e. Indonesia

Berdasarkan tabel 4.5 maka model persamaan regresi untuk negara

Indonesia dapat dirumuskan sebagai berikut.

YO_10 = 23.88118 - 0.224806PGDP + 0.258722INF - 0.648582LN_DEV + ε

Dari persamaan diatas maka dapat dijelakan bahwa ketika variabel

PGDP, INF, dan LN_DEV naik sebesar 1 satuan, maka nilai YO_10

negara Indonesia akan naik sebesar 23,88118.

2. Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan pada hasil pengujian diatas, terlihat bahwa model yang

paling tepat digunakan adalah Random Effect Model (REM). Dimana secara

teori, Random Effect Model telah menggunakan metode Generalized Least

Square (GLS) yang memiliki asumsi sudah bersifat homoskedastik. Oleh

karena itu, tidak diperlukan uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini.

a. Uji Multikolinieritas

Page 82: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

67

Berikut ini adalah hasil yang ditunjukkan setelah melakukan

pengujian multikolinieritas pada penelitian ini.

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas

PGDP INF LN_DEV

PGDP 1.000000 -0.262276 0.507964

INF -0.262276 1.000000 -0.373419

LN_DEV 0.507964 -0.373419 1.000000

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan E-views 9.0

Berdasarkan dari hasil uji multikolinieritas diatas, terlihat bahwa

nilai koefisien dari setiap variabel independen tidak ada yang lebih besar

dari 0,8. Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

masalah multikolinieritas dalam penelitian ini.

3. Uji Hipotesis

a. Uji t-statistik

Uji t-statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari tiap

variabel independen, yaitu: pertumbuhan GDP, tingkat inflasi, dan nilai

cadangan devisa terhadap yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun.

Dimana pengujian dilakukan dengan cara melihat nilai probabilitas tiap

variabel independen dan dibandingkan dengan tingkat signifikansi α =

5% (0,05).

Berikut ini adalah sejumlah hipotesis penelitian uji t-statistik yang

sebelumnya telah dibuat oleh penulis, antara lain:

1) Diduga ada pengaruh signifikan dari Pertumbuhan GDP terhadap

Pergerakan Yield Obligasi Pemerintah Afrika Selatan, Brazil, China,

India, dan Indonesia periode 2010 – 2018

2) Diduga ada pengaruh signifikan dari Tingkat Inflasi terhadap

Pergerakan Yield Obligasi Pemerintah Afrika Selatan, Brazil, China,

India, dan Indonesia periode 2010 – 2018

Page 83: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

68

3) Diduga ada pengaruh signifikan dari Nilai Cadangan Devisa

terhadap Pergerakan Yield Obligasi Pemerintah Afrika Selatan,

Brazil, China, India, dan Indonesia periode 2010 – 2018

Tabel 4.6 Hasil Uji t-Statistik

Variable Coefficient t-Statistic Prob.

C 24.58180 2.168496 0.0360**

PGDP -0.224806 -2.391258 0.0215**

INF 0.258722 2.667991 0.0109**

LN_DEV -0.648582 -1.520667 0.1360

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan E-views 9.0

**Signifikansi pada 0,05 atau α = 5%

Berdasarkan hasil uji t-statistik yang tergambar dalam tabel 4.7,

maka hasil tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Variabel pertumbuhan GDP memiliki nilai probabilitas sebesar

0,0215, dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi α

= 5% (0,0215<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa

pertumbuhan GDP berpengaruh signifikan terhadap yield obligasi

pemerintah tenor 10 tahun periode 2010 – 2018 dengan tingkat

kepercayaan sebesar 95%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian untuk variabel pertumbuhan GDP

diterima.

2) Variabel tingkat inflasi memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0109,

dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi α = 5%

(0,0109<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat inflasi

berpengaruh signifikan terhadap yield obligasi pemerintah tenor 10

tahun periode 2010 – 2018 dengan tingkat kepercayaan sebesar

Page 84: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

69

95%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian

untuk variabel tingkat inflasi diterima.

3) Variabel logaritma natural nilai cadangan devisa memiliki nilai

probabilitas sebesar 0.1360, dimana nilai tersebut lebih besar dari

tingkat signifikansi α = 5% (0.1360>0,05) sehingga dapat

disimpulkan bahwa nilai cadangan devisa tidak berpengaruh

signifikan terhadap yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun periode

2010 – 2018 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Oleh karena

itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian untuk variabel

nilai cadangan devisa ditolak.

b. Uji F-statistik

Uji F-statistik digunakan untuk mengetahui pengaruh secara

simultan dari seluruh variabel yang digunakan, yaitu: pertumbuhan

GDP, tingkat inflasi, dan nilai cadangan devisa terhadap yield obligasi

pemerintah tenor 10 tahun. Adapun pengujian dilakukan dengan cara

melihat nilai probabilitas F-statistik yang ditunjukkan didalam hasil

output regresi data panel pada penelitian ini dan kemudian dibandingkan

dengan tingkat signifikansi α = 5% (0,05).

Berikut ini adalah hipotesis penelitian uji F-statistik yang

sebelumnya telah dibuat oleh penulis, yaitu diduga secara simultan ada

pengaruh signifikan dari Tingkat Perumbuhan GDP, Tingkat Inflasi,

dan Nilai Cadangan Devisa terhadap Pergerakan Yield Obligasi

Pemerintah Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan Indonesia periode

2010 – 2018

Tabel 4.7 Hasil Uji F-statistik

F-statistic Prob(F-statistic)

6.970735 0.000676

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan E-views 9.0

**Signifikansi pada 0,05 atau α = 5%

Page 85: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

70

Berdasarkan hasil uji F-statistik yang ditunjukkan oleh tabel 4.8,

diperlihatkan bahwa nilai probabilitas dari F-statistik adalah sebesar

0,000676, dimana nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi α =

5% (0,000676<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa secara

simultan seluruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya, yaitu: yield

obligasi pemerintah tenor 10 tahun. Oleh karena itu, maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis untuk uji F-statistik diterima.

c. Koefisien Determinasi (Uji R2)

Koefisien determinasi (Uji R2) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan dari seluruh variabel independen yang

digunakan, yaitu: pertumbuhan GDP, tingkat inflasi, dan nilai cadangan

devisa dalam menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel

dependen, yaitu: yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun. Dimana

untuk melihat nilai dari koefisisen determinasi bisa dilakukan dengan

cara melihat nilai R-squared (jika hanya menggunakan satu variabel

independen) atau Adjusted R-squared (jika menggunakan sejumlah

variabel independen) yang ditampilkan dalam hasil output regresi data

panel penelitian ini.

Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi

R-squared 0.337772

Adjusted R-squared 0.289316

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan E-views 9.0 **Signifikansi pada 0,05 atau α = 5%

Berdasarkan hasil yang ditunjukkan oleh tabel 4.9, maka terlihat

bahwa nilai Adjusted R-squared adalah sebesar 0,289316 atau

28,93%. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel pertumbuhan GDP,

tingkat inflasi, dan nilai cadangan devisa secara bersama-sama hanya

Page 86: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

71

mampu menjelaskan perubahan yang terjadi pada yield obligasi

pemerintah tenor 10 tahun sebesar 28,93%, sedangkan sisanya sekitar

71,07% (100% - 28,93%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

digunakan dalam penelitian ini.

4. Analisis Ekonomi

a. Pertumbuhan GDP terhadap Yield Obligasi Pemerintah Tenor 10 Tahun

Pertumbuhan GDP umumnya digunakan sebagai indikator tingkat

pertumbuhan ekonomi. Sedangkan tingkat pertumbuhan ekonomi dapat

digunakan sebagai alat ukur kecepatan pergerakan ekonomi. Ketika

tingkat pertumbuhan ekonomi meningkat maka itu adalah pertanda

bahwa perekonomian suatu negara sedang bergerak dengan cepat.

Sedangkan cepat dan tidaknya pergerakan ekonomi cenderung

ditentukan oleh sejumlah variabel ekonomi, seperti: tingkat konsumsi,

tingkat produksi dan tingkat pembangunan ekonomi. Ketika aktivitas

konsumsi dan produksi bergerak sacara lancar maka pajak yang

diperoleh dari adanya aktivitas konsumsi dan produksi juga akan lancar

sehingga pendapatan negara tidak terganggu atau berkurang.

Sedangkan, ketika aktivitas pembangunan ekonomi sedang giat

dilakukan maka itu adalah pertanda bahwa kedepannya perekonomian

negara tersebut cenderung akan semakin baik seiring dengan semakin

berkualitasnya sumber daya manusia dan fasilitas pendukung yang

tersedia.

Ketika pendapatan negara bergerak secara lancar dan adanya

ekspektasi peningkatan kualitas perekonomian kedepannya tentu itu

akan membuat investor semakin percaya diri untuk melakukan investasi

di negara tersebut, termasuk investasi dalam bentuk obligasi negara.

Ketika tingkat kepercayaan investor naik, maka tentunya tingkat

permintaan obligasi juga akan naik dan membuat harga obligasi juga

ikut naik sedangkan yield cenderung akan menurun. Jadi dapat

Page 87: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

72

diasumsikan bahwa ketika tingkat pertumbuhan ekonomi semakin

tinggi maka yield obligasi cenderung akan semakin rendah

Kemudian, berdasarkan hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa

variabel pertumbuhan GDP dan yield obligasi pemerintah tenor 10

tahun memiliki hubungan yang negatif dengan nilai koefisien sebesar -

0.224806. Jadi ketika pertumbuhan GDP naik sebesar 1 satuan maka

nilai yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun cenderung akan turun

sebesar 0.224806 dan sebaliknya. Dimana hasil tersebut sesuai dengan

penjelasan analisis pada paragraf sebelumnya. Selain itu, hasil

penelitian ini juga didukung oleh sejumlah penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh (Hsing 2015) dan (Perović 2015) yang menyebutkan

bahwa pertumbuhan GDP memberikan pengaruh negatif terhadap nilai

yield obligasi. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh (Gruber and Kamin 2012), yang menunjukkan

bahwa pertumbuhan GDP memberikan dampak positif terhadap nilai

yield obligasi.

b. Tingkat Inflasi terhadap Yield Obligasi Pemerintah Tenor 10 Tahun

Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang secara

menyeluruh dan berkelanjutan. Menurut Tandelilin bahwa peningkatan

inflasi dapat berdampak pada penurunan nilai rill pendapatan bunga

obligasi yang akan diperoleh oleh investor. Oleh karena itu, ketika

inflasi naik, investor cenderung akan mengharapkan nilai yield yang

lebih tinggi. Dengan adanya risiko penurunan nilai rill pendapatan

bunga obligasi tentunya akan berdampak pada penurunan tingkat

permintaan obligasi sehingga membuat harga obligasi semakin turun,

sedangkan nilai yield obligasi cenderung semakin naik. Jadi dapat

diasumsikan bahwa ketika inflasi naik maka yield obligasi cenderung

akan naik.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, memperlihatkan

bahwa tingkat inflasi memiliki hubungan positif dengan nilai yield

Page 88: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

73

obligasi pemerintah tenor 10 tahun dengan nilai koefisien sebesar

0,258722. Jadi ketika tingkat inflasi naik sebesar 1 satuan maka nilai

yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun cenderung akan naik sebesar

0.224806 dan sebaliknya. Dimana hasil tersebut sesuai dengan

penjelasan analisis pada paragraf sebelumnya yang berasumsi bahwa

ketika tingkat inflasi naik maka nilai yield obligasi cenderung juga akan

naik.

Adapun hasil penelitian ini didukung oleh sejumlah penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh (Saputra and Prasetiono 2014); (Hsing

2015); (Gruber and Kamin 2012); (Bhat, Shanmugasundaram and Fahad

2016), yang menyebutkan bahwa tingkat inflasi memberikan dampak

positif terhadap nilai yield obligasi. Namun hasil penelitian ini

bertentangan dengan beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

(Idham 2014); (Perović 2015); (Naidu, Goyari and Kamaiah 2016),

yang menyebutkan bahwa tingkat inflasi memberikan dampak negatif

terhadap nilai yield obligasi.

c. Nilai Cadangan Devisa terhadap Yield Obligasi Pemerintah Tenor 10

Tahun

Cadangan devisa dapat diartikan sebagai seluruh aktiva luar negeri

yang dikuasi oleh otoritas moneter dan cenderung bersifat likuid atau

mudah diperjualbelikan. Umumnya cadangan devisa dimanfaatkan

untuk aktivitas pembayaran transaksi impor ekspor barang dan jasa.

Namun selain itu, cadangan devisa juga dapat digunakan untuk

menunjang kebijakan moneter dan membayar hutang pemerintah. Oleh

karena itu, maka dapat dikatakan bahwa ketika nilai cadangan devisa

yang dimiliki semakin tinggi maka tingkat kemampuan pemerintah

dalam membayar hutang-hutangnya juga akan semakin tinggi, termasuk

hutang dari penerbitan obligasi. Dengan semakin tingginya

kemammpuan pemerintah dalam membayar hutang maka tentunya akan

membuat investor semakin percaya kepada pemerintah sehingga jumlah

Page 89: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

74

permintaan obligasi meningkat dan berakibat pada semakin tingginya

harga obligasi. Dimana ketika harga obligasi naik maka nilai yield

cenderung akan turun. Jadi dapat diasumsikan bahwa ketika nilai

cadangan devisa semakin tinggi maka nilai yield akan semakin rendah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, memperlihatkan

bahwa nilai cadangan devisa memiliki hubungan negatif dengan nilai

yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun dengan nilai koefisien sebesar

-0,648582. Jadi ketika nilai cadangan devisa naik sebesar 1 satuan maka

nilai yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun cenderung akan turun

sebesar 0,648582 dan sebaliknya, meskipun hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai cadangan devisa tidak berpengaruh signifikan

terhadap yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun. Namun meskipun

begitu, hasil tersebut masih sesuai dengan penjelasan analisis pada

paragraf sebelumnya yang berasumsi bahwa ketika nilai cadangan

devisa naik maka nilai yield obligasi cenderung akan turun.

Penulis memprediksi bahwa hasil tidak signifikan tersebut muncul

dikarenakan penulis menggunakan data penel yang merupakan

gabungan data dari sejumlah negara yang tentunya memiliki perbedaan

karakteristik dalam aspek budaya, hukum, sosial, dan politk yang dapat

berdampak pada besaran tingkat pengaruh dari nilai cadangan devisa di

tiap negara terhadap permintaan obligasi pemerintah yang berpengaruh

terhadap fluktuasi yield obligasi tersebut. Selain itu, penulis juga

menduga bahwa hasil tidak signifikan muncul karena penulis hanya

menggunakan nilai yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun sebagai

variabel dependen, ada kemungkinan hasil akan berbeda jika dilakukan

penelitian dengan menggunakan tenor yield obligasi yang berbeda.

Adapun, hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh (Paramita and Pangestuti 2016), yang menyebutkan

bahwa nilai cadangan devisa memberikan dampak negatif terhadap nilai

yield obligasi pemeritah di negara Indonesai dan Thailand. Namun hasil

penelitian ini bertentangan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

Page 90: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

75

oleh (Idham 2014), yang menyebutkan bahwa nilai cadangan devisa

memberikan dampak positif terhadap nilai yield obligasi.

Page 91: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dijelaskan sebelumnya

maka dapat ditarik sejumlah kesimpulan sebagai berikut.

1. Tingkat perumbuhan GDP berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

nilai yield obligasi pemerintah negara Afrika Selatan, Brazil, China, India,

dan Indonesia dengan tenor 10 tahun sepanjang periode 2010 hingga 2018.

Jadi ketika pertumbuhan GDP naik maka akan menyebabkan penurunan

yang terjadi pada nilai yield obligasi pemerintah.

2. Tingkat inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai yield

obligasi pemerintah negara Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan

Indonesia dengan tenor 10 tahun sepanjang periode 2010 hingga 2018. Jadi

ketika tingkat inflasi naik maka akan menyebabkan peningkatan yang

terjadi pada nilai yield obligasi pemerintah.

3. Nilai cadagan devisa berpengaruh negatif terhadap nilai yield obligasi

pemerintah negara Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan Indonesia tenor

10 tahun sepanjang periode 2010 hingga 2018 namun tidak bersifat

signifikan. Jadi ketika nilai cadangan devisa naik maka akan menyebabkan

penurunan yang terjadi pada nilai yield obligasi pemerintah.

4. Secara simultan tingkat perumbuhan GDP, tingkat inflasi, dan nilai

cadangan devisa berpengaruh signifikan terhadap nilai yield obligasi

pemerintah negara Afrika Selatan, Brazil, China, India, dan Indonesia tenor

10 tahun sepanjang periode 2010 hingga 2018. Jadi dapat disimpulkan

bahwa perubahan atau pergerakan yang terjadi pada variabel tingkat

perumbuhan GDP, tingkat inflasi, dan nilai cadangan devisa akan

mempengaruhi perubahan nilai yield obligasi pemerintah tenor 10 secara

nyata.

B. Saran

1. Bagi Pemerintah Terkait

Page 92: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

77

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan

GDP dan tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap pergerakan nilai

yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun. Oleh karena itu, disarannya

kepada pemerintah terkait untuk sebaiknya lebih peduli dalam menjaga

posisi pertumbuhan GDP dan tingkat inflasi tetap stabil sehingga tidak

menimbulkan goncangan hebat pada nilai yield obligasi pemerintah yang

dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan dan ketertarikan investor pada

obligasi yang diterbitkan pemerintah.

Jika pemerintah dapat menjaga pertumbuhan GDP tetap menarik

dengan tingkat inflasi yang cenderung rendah dan stabil, maka hal tersebut

tentu dapat membantu kelancaran pemerintah dalam upaya mengumpulkan

dana pembangunan dengan cara menerbitkan obligasi. Ketika semua itu

berjalan dengan lancar maka permasalahan defisit anggaran cenderung

dapat terselesaikan sehingga proses pembangunan ekonomi dapat dilakukan

secara lancar dan maksimal setiap tahunnya.

2. Bagi Akademisi

Dari sejumlah hasil dan penjelasan yang terdapat pada bab pembahasan,

memperlihatkan bahwa masih terdapat sejumlah penelitian yang memiliki

hasil penelitian yang berbeda dengan hasil penelitian ini. Oleh karena itu,

mungkin dapat dilakukan penelitian lebih dalam lagi mengenai faktor-faktor

yang menyebabkan munculnya perbedaan hasil tersebut.

Selain itu, berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada penelitian

ini memperlihatkan bahwa sejumlah variabel independen yang digunakan

ternyata hanya mampu menjelaskan perubahan yang terjadi pada nilai yield

obligasi pemerintah sebesar 28,93%. Oleh karena itu, disarankan kepada

pihak akademisi untuk dapat melakukan penelitian lanjutan dengan cara

menambahkan sejumlah variabel independen lain yang kemungkinan besar

dapat mempengaruhi lebih terhadap pergerakan yield obligasi pemerintah

sehingga dapat diketahui lebih detail mengenai variabel-variabel yang

mampu menjelaskan perubahan lebih besar pada nilai yield obligasi

pemerintah.

Page 93: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

78

DAFTAR PUSTAKA

Ambarini, Lestari. 2015. Ekonomi Moneter. Bogor: IN MEDIA 2015.

Anwar, Khoirul. 2014. "Analisis Dampak Defisit Anggaran terhadap Ekonomi

Makro di Indonesia." Jejaring Administrasi Publik 588-603.

Astiyah, Suseno & Siti. 2009. "Inflasi." Bank Indonesia. Maret. Accessed Oktober

8, 2019. https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/bi-dan-

publik/kebanksentralan/Documents/22.%20Inflasi.pdf.

Bank Indonesia. 2016. Gross Domestic Product (GDP). Maret. Accessed Oktober

8, 2019. https://www.bi.go.id › 14. PDB-Gross Domestic Product

(GDP)_Inggris.pdf.

Barro, Robert J. 1989. "The Ricardian Approach to Budget Deficits." Journal of

Economic Perspectives 37-54.

Basuki, A.T. 2015. Regresi Model PAM, ECM, Dan Data Panel Dengan E-views

7. Yogyakarta: Katalog Dalam Terbitan (KDT).

Bhat, Shariq Ahmad, G. Shanmugasundaram, and P. Fahad. 2016. "IMPACT OF

INTEREST RATE, EXCHANGE RATE, AND CONSUMER PRICE

INDEX ON GOVERNMENT BOND RETURNS OF INDIA." Research

Dimensions 1-4.

Bloomberg. 2019. Brazil Government Generic Bond 10 Year. Jakarta.

Bloomberg. 2019. China Govt Bond Generic Yield 10 Year. Jakarta.

Bloomberg. 2019. India Govt Bond Generic Yield 10 Year. Jakarta.

Bloomberg. 2019. Indonesia Govt Bond Generic Yield 10 Year. Jakarta.

Bloomberg. 2019. South Africa Govt Bond 10 Year Note Generic Yield. Jakarta.

CEIC. 2019. Government Debt: % of GDP. Accessed Oktober 6, 2019.

https://www.ceicdata.com/en/indicator/government-debt--of-nominal-gdp.

DJPPR Kemenkeu. 2019. DAFTAR ISTILAH. Accessed Oktober 7, 2019.

https://www.djppr.kemenkeu.go.id/uploads/files/dmodata/in/8Pojok_Eduk

asi/2Daftar_Istilah/Daftar_Istilah_SUN.pdf.

DJPPR Kemenkeu. 2019. ISTILAH UMUM TERKAIT DENGAN INVESTASI

PADA SURAT UTANG NEGARA. Accessed Oktober 8, 2019.

https://www.djppr.kemenkeu.go.id/uploads/files/dmodata/in/6Publikasi/5B

rosur/Istilah%20Umum%20SUN.pdf.

Page 94: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

79

Dornbusch, Rudiger. 2008. Makroekonomi Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.

Media Global Edukasi.

Firdaus, Muhammad. 2018. APLIKASI EKONOMETRIKA UNTUK DATA PANEL

DAN TIME SERIES. Bogor: PT. Penerbit IPB Press.

Gandhi, Dyah Virgoana. 2006. "Pengelolaan Cadangan Devisa di Bank indonesia."

Bank Indonesia. Maret. Accessed Oktober 8, 2019.

https://www.bi.go.id/id/publikasi/seri-

kebanksentralan/Documents/17.%20Pengelolaan%20Cadangan%20Devisa

%20di%20bank%20Indonesia.pdf.

Gruber, Joseph W., and Steven B. Kamin. 2012. "Fiscal Positions and Government

Bond Yields in OECD Countries." Journal of Money, Credit and Banking

1563 - 1587.

Gujarati, Damodar N. 2006. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. 2017. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta:

BPFE.

Hayati, Mardhiyah. 2016. "INVESTASI MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI

ISLAM." Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam 66-78.

Hsing, Yu. 2015. "Determinants of the Government Bond Yield in Spain: A

Loanable Funds Model." International Journal of Financial Studies 3 (3):

1-9.

Idham, Ahmad. 2014. Analisis Faktor Determinan yang Mempengaruhi Yield

Obligasi (Studi Empiris Pemerintah Indonesia 2009:1-2013:12).

Yogyakarta: Skripsi Universitas Gajah Mada.

Indonesia Stock Exchange. 2018. Surat Utang (Obligasi). Accessed Oktober 2,

2019. https://www.idx.co.id/produk/surat-utang-obligasi/.

Kunarjo. 2001. "Defisit Anggaran Negara." Majalah Perencanaan Pembangunan

1-10.

Mankiw, N. Gregory. 2010. Macroeconomics. New York: Worth Publishers.

Naidu, Sri Hari, Phanindra Goyari, and Bandi Kamaiah. 2016. "Determinants of

sovereign bond yields in emerging economies: Some panel inferences."

Theoretical and Applied Economics 101-118.

Nopirin. 2010. Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE.

Paramita, Rio Putri, and Irene Rini Demi Pangestuti. 2016. "DETERMINAN

YIELD OBLIGASI PEMERINTAH TENOR 5 TAHUN DENGAN

Page 95: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

80

MENGGUNAKAN MODEL EGARCH PADA NEGARA INDONESIA,

MALAYSIA, THAILAND, DAN FILIPINA." DIPONEGORO JOURNAL

OF MANAGEMENT 1-14.

Perović, Lena Malešević. 2015. "The impact of fiscal positions on government bond

yields in CEE countries." Economic Systems 301-316.

Saputra, Tiyas Ardian, and Prasetiono. 2014. "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUH YIELD OBLIGASI KONVENSIONAL DI

INDONESIA (Studi Kasus Pada Perusahaan Listed di BEI)." Jurnal Studi

Manajemen & Organisasi 67-77.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sulasmiyati, Irene Sarah Larasati & Sri. 2018. "PENGARUH INFLASI, EKSPOR,

DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO

(PDB)(Studi Pada Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand)." Jurnal

Administrasi Bisnis 8-16.

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN.

Tandelilin, Eduardus. 2010. PORTOFOLIO dan INVESTASI Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: KANISIUS.

World Bank. 2019. GDP growth (annual %). Accessed Oktober 5, 2019.

https://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.KD.ZG?view=chart.

World Bank. 2019. Inflation, consumer prices (annual %). Accessed Oktober 5,

2019. https://data.worldbank.org/indicator/FP.CPI.TOTL.ZG?view=chart.

World Bank. 2019. Total Reserves (includes gold, current US$). Accessed Oktober

5, 2019.

https://data.worldbank.org/indicator/FI.RES.TOTL.CD?view=chart.

World Bank. 2019. "World Bank list of economies (June 2019)." World Bank. Juni.

Accessed Oktober 8, 2019. https://databank.worldbank.org › data ›

download › site-content › CLASS.

Page 96: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

81

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Penelitian

Negara Tahun

Yield

Obligasi

Pemerintah

Tenor 10

Tahun

(%)

(PGDP)

Pertumbuhan

GDP

(%)

(INF)

Tingkat

Inflasi

(%)

Nilai

Cadangan

Devisa

(USD)

Afrika Selatan 2010 8,156 3,039730814 4,063538973 43.819.545.749

Afrika Selatan 2011 8,204 3,284168142 5,017157733 48.748.260.246

Afrika Selatan 2012 6,789 2,213354808 5,723943662 50.688.078.405

Afrika Selatan 2013 7,906 2,485200500 5,776404135 49.708.174.894

Afrika Selatan 2014 7,969 1,846991604 6,136020151 49.121.568.380

Afrika Selatan 2015 9,795 1,193732801 4,509208278 45.887.065.757

Afrika Selatan 2016 8,924 0,399087930 6,594604415 47.180.127.301

Afrika Selatan 2017 8,721 1,414512626 5,181082233 50.722.891.363

Afrika Selatan 2018 8,885 0,787055570 4,504577493 51.642.041.967

Brazil 2010 12,168 7,528225830 5,038726901 288.574.623.537

Brazil 2011 12,607 3,974423079 6,636369353 352.010.222.756

Brazil 2012 9,166 1,921175986 5,403553391 373.160.977.540

Brazil 2013 10,876 3,004822669 6,204335948 358.816.422.466

Brazil 2014 12,364 0,503955740 6,329152227 363.570.226.085

Brazil 2015 16,511 -3,545763390 9,029807186 356.464.980.327

Brazil 2016 11,401 -3,305454310 8,739128300 364.984.039.092

Brazil 2017 10,256 1,063861259 3,446367832 373.955.518.686

Brazil 2018 9,235 1,117579180 3,664850284 374.709.673.448

China 2010 3,911 10,63614046 3,175327981 2.913.711.711.315

Page 97: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

82

China 2011 3,440 9,550914090 5,553897059 3.254.674.063.563

China 2012 3,590 7,859627493 2,619526165 3.387.512.973.774

China 2013 4,620 7,768615284 2,621049027 3.880.368.265.253

China 2014 3,650 7,299518921 1,921643416 3.900.039.302.991

China 2015 2,860 6,905316670 1,437024514 3.405.253.363.888

China 2016 3,060 6,736675253 1,999999998 3.097.658.421.378

China 2017 3,902 6,757007611 1,593137255 3.235.681.607.213

China 2018 3,310 6,645125479 2,074788902 3.168.216.331.199

India 2010 7,919 8,497586876 11,98938992 300.480.168.786

India 2011 8,567 5,241314225 8,858360966 298.739.463.091

India 2012 8,050 5,456387552 9,312445605 300.425.517.447

India 2013 8,825 6,386106401 10,90764331 298.092.478.741

India 2014 7,857 7,410227605 6,353194544 325.081.035.128

India 2015 7,761 7,996253786 5,872426595 353.319.061.013

India 2016 6,515 8,169526505 4,941026458 361.694.321.972

India 2017 7,326 7,167888861 2,490886999 412.613.792.020

India 2018 7,369 6,982333556 4,860699467 399.167.159.227

Indonesia 2010 7,606 6,223854181 5,134204008 96.210.980.584

Indonesia 2011 6,027 6,169784208 5,35604779 110.136.597.662

Indonesia 2012 5,191 6,030050653 4,279499996 112.797.627.833

Indonesia 2013 8,452 5,557263689 6,412513302 99.386.826.239

Indonesia 2014 7,796 5,006668426 6,394925408 111.862.594.562

Indonesia 2015 8,993 4,876322300 6,363121131 105.928.847.089

Indonesia 2016 7,973 5,033069183 3,525805157 116.369.601.851

Indonesia 2017 6,319 5,067406366 3,80879807 130.215.330.383

Indonesia 2018 8,025 5,171270328 3,198346416 120.660.974.091

Page 98: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

83

Lampiran 2: Hasil Estimasi Model Data Panel

A. Common Effect Model

Dependent Variable: YO_10

Method: Panel Least Squares

Date: 11/01/19 Time: 13:02

Sample: 2010 2018

Periods included: 9

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.81864 5.881182 2.009569 0.0511

PGDP -0.492743 0.096714 -5.094824 0.0000

INF 0.477568 0.119705 3.989530 0.0003

LN_DEV -0.160789 0.221469 -0.726014 0.4720

R-squared 0.650485 Mean dependent var 7.752133

Adjusted R-squared 0.624911 S.D. dependent var 2.856893

S.E. of regression 1.749690 Akaike info criterion 4.041441

Sum squared resid 125.5180 Schwarz criterion 4.202034

Log likelihood -86.93243 Hannan-Quinn criter. 4.101309

F-statistic 25.43517 Durbin-Watson stat 0.985781

Prob(F-statistic) 0.000000

B. Fixed Effect Model

Dependent Variable: YO_10

Method: Panel Least Squares

Date: 11/01/19 Time: 13:04

Sample: 2010 2018

Periods included: 9

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 75.80052 65.59539 1.155577 0.2553

PGDP -0.207674 0.111649 -1.860058 0.0708

INF 0.180502 0.122537 1.473043 0.1492

LN_DEV -2.576032 2.461205 -1.046655 0.3020

Effects Specification

Page 99: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

84

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.867309 Mean dependent var 7.752133

Adjusted R-squared 0.842205 S.D. dependent var 2.856893

S.E. of regression 1.134855 Akaike info criterion 3.250699

Sum squared resid 47.65219 Schwarz criterion 3.571883

Log likelihood -65.14072 Hannan-Quinn criter. 3.370433

F-statistic 34.54897 Durbin-Watson stat 1.939346

Prob(F-statistic) 0.000000

C. Random Effect Model

Dependent Variable: YO_10?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 11/01/19 Time: 13:08

Sample: 1 9

Included observations: 9

Cross-sections included: 5

Total pool (balanced) observations: 45

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 24.58180 11.33588 2.168496 0.0360

PGDP? -0.224806 0.094012 -2.391258 0.0215

INF? 0.258722 0.096973 2.667991 0.0109

LN_DEV? -0.648582 0.426511 -1.520667 0.1360

Random Effects (Cross)

AFRIKASELATAN--C -1.104266

BRAZIL--C 2.786248

CHINA--C -1.098281

INDIA--C 0.116916

INDONESIA--C -0.700618

Effects Specification

S.D. Rho

Cross-section random 1.283610 0.5613

Idiosyncratic random 1.134855 0.4387

Weighted Statistics

R-squared 0.337772 Mean dependent var 2.191405

Adjusted R-squared 0.289316 S.D. dependent var 1.411221

S.E. of regression 1.189688 Sum squared resid 58.02968

F-statistic 6.970735 Durbin-Watson stat 1.695921

Prob(F-statistic) 0.000676

Page 100: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

85

Unweighted Statistics

R-squared 0.547149 Mean dependent var 7.752133

Sum squared resid 162.6282 Durbin-Watson stat 0.605146

D. Chow Test

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: Untitled

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 15.114912 (4,37) 0.0000

Cross-section Chi-square 43.583423 4 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: YO_10

Method: Panel Least Squares

Date: 11/22/19 Time: 05:18

Sample: 2010 2018

Periods included: 9

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.81864 5.881182 2.009569 0.0511

PGDP -0.492743 0.096714 -5.094824 0.0000

INF 0.477568 0.119705 3.989530 0.0003

LN_DEV -0.160789 0.221469 -0.726014 0.4720

R-squared 0.650485 Mean dependent var 7.752133

Adjusted R-squared 0.624911 S.D. dependent var 2.856893

S.E. of regression 1.749690 Akaike info criterion 4.041441

Sum squared resid 125.5180 Schwarz criterion 4.202034

Log likelihood -86.93243 Hannan-Quinn criter. 4.101309

F-statistic 25.43517 Durbin-Watson stat 0.985781

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 101: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

86

E. Hausman Test

Correlated Random Effects - Hausman Test

Equation: Untitled

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 7.057703 3 0.0701

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

PGDP -0.207674 -0.224806 0.003627 0.7761

INF 0.180502 0.258722 0.005612 0.2964

LN_DEV -2.576032 -0.648582 5.875619 0.4265

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: YO_10

Method: Panel Least Squares

Date: 11/22/19 Time: 05:22

Sample: 2010 2018

Periods included: 9

Cross-sections included: 5

Total panel (balanced) observations: 45

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 75.80052 65.59539 1.155577 0.2553

PGDP -0.207674 0.111649 -1.860058 0.0708

INF 0.180502 0.122537 1.473043 0.1492

LN_DEV -2.576032 2.461205 -1.046655 0.3020

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.867309 Mean dependent var 7.752133

Adjusted R-squared 0.842205 S.D. dependent var 2.856893

S.E. of regression 1.134855 Akaike info criterion 3.250699

Sum squared resid 47.65219 Schwarz criterion 3.571883

Log likelihood -65.14072 Hannan-Quinn criter. 3.370433

F-statistic 34.54897 Durbin-Watson stat 1.939346

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 102: PENGARUH PERTUMBUHAN GDP, TINGKAT INFLASI, DAN NILAI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Identitas Pribadi 1. Nama : Hilal Ayatullah

87

F. Multikolinieritas Test

PGDP INF LN_DEV

PGDP 1.000000 -0.262276 0.507964

INF -0.262276 1.000000 -0.373419

LN_DEV 0.507964 -0.373419 1.000000