PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI … fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang...
Transcript of PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI … fileUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang...
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI
KEGURUAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
DWI SULISTIYANI
06 1334 045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI
KEGURUAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
DWI SULISTIYANI
06 1334 045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Bapak dan ibukku yang tercinta
Kakakku yang tersayang
Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan karya ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Jadikanlah hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 September 2010
Penulis
Dwi sulistiyani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dwi Sulistiyani
Nomor Mahasiswa : 061334045
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENGARUH
PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEGURUAN TERHADAP
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI” beserta perangkat yang diperlukan.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 24 September 2010
Yang menyatakan
Dwi Sulistiyani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEGURUAN
TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
Dwi Sulistiyani Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi; 2) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi; 3) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi; 4) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi; 5) pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional terhadap prestasi belajar akuntansi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2010.
Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta yang berjumlah 50 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Untuk menjawab permasalahan pertama, kedua, ketiga, dan keempat menggunakan regresi linier sederhana, sedangkan untuk permasalahan kelima menggunakan regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi (t-hitung 1,217 < t-tabel 2,0106); 2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi (t-hitung 1,392 < t-tabel 2,0106); 3) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi (t-hitung 1,1720 < t-tabel 2,0106); 4) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi (t-hitung 0,514 < t-tabel 2,0106); 5) tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional terhadap prestasi belajar akuntansi (F-hitung 0,796 < F-tabel 2,575).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF STUDENT’S PERCEPTION OF TEACHING COMPETENCE TOWARDS LEARNING ACHIVEMENT IN
STUDYING ACCOUNTING
Dwi Sulistiyani Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
The purposes of this research are to know: 1) the influence of student’s perception of teaching competence towards the performance of studying accounting; 2) the influence of student’s perception of individual competence towards the performance of studying accounting; 3) the influence of student’s perception of social competence towards the performance of studying accounting; 4) the influence of student’s perception of professional competence towards the performance of studying accounting; 5) the influence of student’s perception of teaching, individual, social, and professional competence towards the performance of studying accounting. This research was conducted in April 2010.
The population of this research was 50 graduate students majoring in accounting at Santa Maria Senior High School 2009-2010 Academic year. The data collecting techniques were quesionnaire and documention. To answer the first, second, third, and fourth problems, the linier regretion simple analysis technique was applied, and the fifth problem was analized multiple regretion analysis.
The result shows that: 1) there isn’t any significant influence of student’s perception of teaching competence towards the performance of studying accounting (t-observed 1,217 < t-table 2,0106); 2) there isn’t any significant influence of student’s perception of individual competence towards the performance of studying accounting (t-observed 1,392 < t-table 2,0106); 3) there isn’t any significant influence of student’s perception of social competence towards performance of studying accounting (t-observed 1,1720 < t-table 2,0106); 4) there isn’t any significant influence of student’s perception of professional competence towards the performance of studying accounting (t-observed 0,514 < t-table 2,0106); 5) there isn’t any significant influence of student’s perception of teaching, individual, social, and professional competence towards the performance of studying accounting (F-observed 0,796 < F-table 2,575).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmad dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., P.Hd selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptonono, S.Pd., M,Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd selaku dosen
pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan sabar memberikan
bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku dosen penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan
saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.S.A selaku dosen penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan
saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd selaku dosen Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan kepada penulis.
8. SR. M. Cornelia OSF, S.Ag, Kepala Sekolah SMA Santa Maria
Yogyakarta, yang telah berkenan mengijinkan penulis untuk melaksanakan
keseluruhan kegiatan penelitian.
9. Ibu Catharina Cahyadiyanti, S.Pd selaku Guru Akuntansi SMA Santa
Maria Yogyakarta, yang telah membantu dalam keseluruhan pelaksaan
penelitian.
10. Para siswi kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta, yang bersedia
membantu penulis mengisi kuesioner penelitian.
11. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
12. Teman-temanku satu bimbingan (Retno, Galih, Siska Kecil, Dwi setya,
Novi, Alin, dan Putri) yang selalu memberikan motivasi kepada penulis
dalam penyelesain skripsi ini.
13. Temanku Pristi yang selalu memberikan dukungan dan masukan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Seluruh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006
yang telah memberikan motivasi dan kerjasama yang baik selama ini.
15. Tenaga Administratif Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran proses belajar selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
16. Orang tuaku yang selalu mendoakan aku dan memberikan dukungan moral
dan material.
17. Om Murtam dan Bulik Ami yang telah memberikan bimbingan dan
dukungan dalam penyelesaian skiripsi.
18. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam
skripsi ini yang telah memberikan dukungan maupun masukan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun dan melengkapi skripsi ini sehingga dapat lebih bermanfaat bagi para
pembacanya. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi seluruh pembaca.
Yogyakarta, 24 September 2010
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................... x
DATAR IS ...................................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4
C. Batasan Masalah .................................................................................. 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II TINJAUAN PUSATAKA ........................................................................ 7
A. Tinjauan Teoretik ................................................................................. 7
1. Pengertian Persepsi ........................................................................ 7
2. Pengertian Belajar .......................................................................... 8
3. Prestasi Belajar ............................................................................... 10
4. Pengertian Kompetensi .................................................................. 11
5. Pengertian Guru ............................................................................. 12
6. Pengertian Kompetensi Guru ......................................................... 13
7. Kompetensi Keguruan .................................................................... 15
8. Undang-Undang Yang Mengatur Tentang Guru dan
Dosen ............................................................................................. 20
B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................. 23
C. Kerangka Berfikir ................................................................................ 23
D. Perumusan Hipotesis ............................................................................ 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 25
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 25
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 26
D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 26
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .............................................. 27
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 32
1. Teknik Kuesioner ........................................................................... 32
2. Teknik Dokumentasi ...................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
G. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 33
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 38
BAB IV GAMBARAN UMUM ............................................................................. 50
A. Tujuan SMA Santa Maria .................................................................... 50
B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Santa Maria
Yogayakarta ......................................................................................... 53
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta............ 54
D. Organisasi Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta ............ 55
E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Santa Maria
Yogyakarta ........................................................................................... 57
F. Siswa Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta.................... 61
G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Kondisi Fisik dan Lingkungan
Sekolah Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta ................ 61
H. Proses Belajar Mengajar Satuan Pendidikan SMA Santa
Maria Yogyakarta................................................................................. 66
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Santa Maria
Yogyakarta ........................................................................................... 68
J. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah SMA Santa
Maria Yogyakarta................................................................................. 71
K. Hubungan Antara Satuan Pendidikan SMA Santa Maria
dengan Instansi Lain ............................................................................ 72
L. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan SMA Santa
Maria Yogyakarta................................................................................. 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................... 75
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 75
B. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 82
C. Pembahasan .......................................................................................... 93
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN PEMBAHASAN ................................. 106
A. Kesimpulan .......................................................................................... 106
B. Saran ..................................................................................................... 108
C. Keterbatasan ......................................................................................... 109
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik......... 34
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian ...... 35
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial ................ 36
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional ....... 37
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ................................................ 38
Tabel 3.6 Rakuman Hasil Uji Linieritas .................................................................... 41
Tabel 5.1 Pedoman Acuan Patokan (PAP II) ............................................................. 75
Tabel 5.2 Interpretasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik .................... 76
Tabel 5.3 Interpretasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian ................. 77
Tabel 5.4 Interpretasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial ........................... 78
Tabel 5.5 Interpretasi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional ................... 80
Tabel 5.6 Interpretasi Prestasi Belajar Akuntansi ...................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ............................................................................ 115
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ........................................................................... 122
Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi .................................................................. 134
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 152
Lampiran 5 Uji Normalitas dan Linieritas ............................................................... 157
Lampiran 6 Korelasi Sederhana dan Analisis Regresi Sederhana ........................... 164
Lampiran 7 Korelasi Ganda dan Analisis Regresi Ganda ....................................... 173
Lampiran 8 Tabel r, f, dan tabel t ............................................................................ 176
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 183
Lampiran 10 KTSP SMA .......................................................................................... 186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini sistem pendidikan nasional kita sedang menghadapi tantangan
yang sangat berat dan kompleks dalam menyiapkan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing di era global. Salah satu
permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah
rendahnya kualitas pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,
khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai upaya telah dilakukan
untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai
pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum,
penyempurnaan alat pembelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan
serta peningkatan mutu manajemen sekolah, namun sampai sekarang ini
berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan mutu
sesuai dengan yang diharapkan, salah satu contohnya yaitu prestasi belajar
yang masih rendah.
Pencapaian hasil-hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain
motivasi belajar, disiplin belajar, metode pengajaran, dan kompetensi guru.
Kompetensi guru menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007
tentang guru, dinyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kompetensi guru tersebut bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan
yang satu sama lain saling berhubungan dan saling mendukung. Sehingga
sebagai seorang guru yang berkualitas harus memiliki keempat kompetensi
dasar keguruan tersebut agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Maka
seorang guru yang berkualitas harus dapat memahami tentang peserta didik
secara mendalam dan menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang psikologi
perkembangan anak, sedangkan pembelajaran yang mendidik meliputi
kemampuan merancang pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran,
menilai proses dan hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara
berkelanjutan, selain itu seorang guru juga harus dapat menciptakan situasi
belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan menyenangkan, memberikan ruang
yang luas bagi anak untuk dapat mengeksplor potensi dan kemampuannya
sehingga dapat dilatih dan dikembangkan. Guru juga harus memiliki
kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi
perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk
dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat,
melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi
secara akurat. Selain semua itu guru juga diharapkan memiliki kemampuan
untuk membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali
potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.
Sehingga dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru tersebut dapat
meningkatkan motivasi dan keaktifan belajar siswa. Siswa akan terdorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
untuk belajar lebih giat lagi untuk mencapai prestasi belajar yang baik. Dalam
rangka meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa tersebut, guru diharapkan
memperluas wawasan dan pengalaman tentang pendidikan yang terus
berkembang secara dinamis seiring dengan perkembangan paradigma
pendidikan. Berdasarkan paradigma pendidikan demokratis, pembelajaran
dipandang efektif jika siswa mampu menguasai bahan ajar yang mereka
pelajari, siswa merasa senang dalam proses belajar yang ditunjukkan dengan
antusiasme dan peran sertanya dalam keseluruhan fase pembelajaran, serta
siswa dengan penuh kesadaran menaati peraturan yang ada di masyarakat.
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa itu sendiri, karena meningkatnya prestasi belajar peserta
didik itu merupakan keberhasilan dari proses belajar peserta didik. Semakin
maksimal peserta didik belajar maka akan semakin maksimal pula prestasi
belajar yang dicapainya. Belajar dapat berhasil maksimal dan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan apabila peserta didik mendapatkan dukungan dari
berbagai pihak, yang akan meningkatkan semangat atau motivasi peserta
didik. Selain itu juga ada faktor lain yang memegang peranan yang penting
dalam rangka peningkatan prestasi belajar yaitu kompetensi guru, karena
faktor-faktor di atas saling berhubungan satu sama lain dalam upaya
peningkatan prestasi belajar peserta didik maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi
keguruan terhadap prestasi belajar Akuntansi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah-masalah yang
muncul dalam upaya peningkatan prestasi belajar adalah motivasi, variasi
gaya mengajar, kedisiplinan, dan kompetensi guru dalam pengajarannya
kepada peserta didik.
C. Batasan Masalah
Dengan adanya banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, maka
dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai kompetensi
keguruan yaitu pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi keguruan
terhadap prestasi belajar Akuntansi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
profesional terhadap prestasi belajar akuntansi?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi?
4. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
sosial terhadap prestasi belajar akuntansi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5. Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial terhadap prestasi belajar
akuntansi?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi?
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi?
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi?
4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi?
5. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial terhadap
prestasi belajar akuntansi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pengajar dan
pendidik.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi
bagi penelitian selanjutnya serta menambah bahan bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori
yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan yang sebenarnya serta
sebagai bekal dalam memasuki dunia pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoretik
1. Pengertian Persepsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 759) persepsi dapat
diartikan sebagai tanggapan langsung dari sesuatu atau sebagai suatu
proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Jadi
persepsi siswa adalah suatu tanggapan langsung dari seorang siswa tentang
sesuatu hal.
Menurut Sugihartono (2007: 8) persepsi merupakan proses untuk
menerjemahkan atau menginterpretasikan stimulasi yang masuk dalam alat
indera.
Nursalam (1998: 49) berpendapat persepsi pada hakikatnya adalah
proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami informasi
tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran,
penghayatan, perasaan, dan penciuman. Sedangkan Daviddof (1981: 232)
mendefinisikan persepsi sebagai proses untuk mengorganisir dan
menghubungkan data-data indera kita untuk mengembangkan sedemikian
rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan
diri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Pengertian Belajar
a. Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu
pengetahuan (Nasution, 1974).
b. Lester D. Crow dan Alice Crow (1958), mengartikan belajar adalah
diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru.
c. Gage (1984), mengartikan 'belajar' sebagai suatu proses di mana
organisma berubah perilakunya.
d. Di Vesta dan Thompson (1970), mendefinisikan belajar adalah
perubahan perilaku yang relatif menetap sebagai hasil dari
pengalaman.
e. Cronbach (Sardiman, 1986: 22), mendefinisikan belajar: "learning is
shown by a change in behavior as a result of experience" (belajar
ditunjukkan oleh suatu perubahan dalam perilaku individu sebagai
hasil pengalamannya).
f. Harold Spears (Sardiman, 1986: 22), mengatakan bahwa: learning is to
observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to
follow direction" (belajar adalah untuk mengamati, membaca, meniru,
mencoba sendiri sesuatu, mendengarkan, mengikuti arahan).
g. Geoch (Sardiman, 1986: 22), menegaskan bahwa: "learning is a
change in performance as result of practice." (belajar adalah suatu
perubahan di dalam unjuk kerja sebagai hasil praktik).
h. Ratna Willis Dahar (1988: 25-26), belajar didefinisikan sebagai
perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
i. Moh. Surya (1997) : belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
j. Witherington (1952) : belajar merupakan perubahan dalam kepribadian
yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.
k. Hilgard (1962) : belajar adalah proses dimana suatu perilaku muncul
atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi.
l. Sardiman (1986:22-23) memberikan beberapa pengertian tentang
belajar yaitu sebagai berikut:
1) Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri.
2) Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya.
3) Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.
4) Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap,
dan perubahan ini bersifat konstan dan berbekas (Winkel dalam Psikologi
Pengajaran; 1996: 36). Sementara, Departemen Pendidikan Nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
(Depdiknas, 2003) mendefinisikan “belajar” sebagai proses membangun
makna atau pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses
membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau
bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran
(pengetahuan awal), dan perasaan siswa. Belajar bukanlah proses
menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru. Hal ini terbukti,
yakni hasil ulangan para siswa berbeda-beda padahal mendapat pengajaran
yang sama, dari guru yang sama, dan pada saat yang sama. Mengingat
belajar adalah kegiatan aktif siswa, yaitu membangun pemahaman, maka
partisipasi guru jangan sampai merebut otoritas atau hak siswa dalam
membangun gagasannya.
Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli di atas maka
belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku menuju
perkembangan manusia seutuhnya dan suatu proses membangun
gagasan/pemahaman sendiri untuk berbuat, berpikir, berinteraksi sendiri
secara lancar dan termotivasi tanpa hambatan guru, baik melalui
pengalaman mental, pengalaman fisik, maupun pengalaman sosial.
3. Prestasi Belajar
Menurut Purwodarminto (1991: 787) prestasi adalah hasil yang telah
dicapai, sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dihubungkan dengan materi pelajaran. Sedang menurut
Sunaryo (1983: 10) prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan
yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Menurut Tirtonegoro (1984: 43) prestasi belajar adalah penilaian hasil
usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau
kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
peserta didik dalam periode tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik berupa
pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang biasanya
dilambangkan dengan angka nilai.
Menurut Roestiyah (1982: 159), faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi yaitu:
a. Faktor internal; misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat,
dan sebagainya.
b. Faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah, lingkungan, udara yang
panas, dan sebagainya
4. Pengertian Kompetensi
Menurut Usman (2005), kompetensi adalah suatu hal yang
menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik kemampuan
kualitatif maupun yang kuantitatif. Sedangkan Robert Houston W.
(Roestiyah N.K; 1989) mengartikan kompetensi sebagai suatu tugas
memadai atau pemilikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
yang dituntut oleh jabatan tertentu.
Piet dan Ida Sahertian (1990) mengatakan bahwa kompetensi adalah
kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pelatihan yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kompetensi
juga dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya
sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan
psikomotorik dengan sebaik-baiknya (Mc Ashan dalam E Mulyasa, 2003).
5. Pengertian Guru
Menurut UU RI No 2 Tahun 1989 Pasal 27 ayat 3 tenaga pengajar
merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama
mengajar, yang pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disebut guru
dan pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia guru adalah orang yag pekerjaannya atau mata
pencahariannya atau profesinya mengajar.
UU No 20 Tahun 2003, Pendidik merupakan tenaga profesional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi
pendidik pada perguruan tinggi.
Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa tenaga pendidik
merupakan tenaga profesional dengan tugas utama mengajar dan dinilai
telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan serta memiliki kelayakan
untuk membimbing kegiatan belajar peserta didik di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
6. Pengertian Kompetensi Guru
Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau penguasaan
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan menjalankan tugas sebagai
pengajar dan pendidik.
Menurut Mahmudin (2008), kompetensi guru merupakan seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang
guru, dinyatakan bahwasannya kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.
Dalam dunia pendidikan dikenal sepuluh kompetensi guru yang telah
dikembangkan oleh proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga
kependidikan. Sepuluh kompetensi guru itu adalah (Sardiman:1996):
a. Menguasai bahan
Guru yang menguasai bahan pelajaran memungkinkan untuk
menyampaikan pelajaran dengan jelas, tepat dan dinamis sehingga
siswa dapat menerima dan mengerti pelajaran yang diberikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Mengelola program belajar mengajar
Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan program
pengajaran dengan baik, mudah diikuti siswa sehingga menghasilkan
hasil belajar yang optimal.
c. Mengelola kelas
Kemampuan guru dalam mengatur, menata kelas dengan serasi dan
mengarahkan tingkah laku siswa di kelas sehingga menimbulkan minat
belajar.
d. Menggunakan media dan sumber
Kemampuan memilih dan menggunakan media yang tepat sesuai
dengan materi pelajaran sehingga tujuan belajar tercapai.
e. Menguasai landasan pendidikan
Kemampuan guru untuk menguasai dan memiliki wawasan yang luas
tentang pendidikan guna kelancaran proses belajar mengajar.
f. Mengelola internet
g. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
Merupakan kemampuan guru untuk melakukan penilaian
perkembangan dan kemajuan siswa setelah mengikuti belajar mengajar
untuk kepentingan pengajaran.
h. Mengenal fungsi program bimbingan dan konseling
Merupakan kemampuan guru dalam memberikan bimbingan kepada
siswa untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan siswa serta
membantu siswa memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
i. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan
Kemampuan guru dalam mengumpulkan data, sehingga informasi
tentang siswa terkumpul, terorganisir dengan baik untuk dapat dipakai
secara segera dan tepat untuk kepentingan pengambilan keputusan
dalam langkah-langkah pembinaan dan pengembangan selanjutnya.
j. Menguasai prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil kompetensi
pendidikan guna keperluan pengajaran.
Pengertian persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah proses
pemahaman, menerima, mengorganisasikan, mengintrepretasikan
komptensi guru melalui panca indera siswa.
7. Kompetensi Keguruan
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi guru di sini dapat dimaknai sebagai kebulatan
pengetahuan (knowledge), ketrampilan (teaching skill), serta sikap
(karakter) berupa kecerdasan, kreativitas dan komitmen dalam
menjalankan tugas sebagai corong pendidikan. Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan seorang guru untuk dapat memahami peserta
didik baik secara jasmani maupun secara rohani sehingga antara guru
dan siswa mempunyai hubungan emosional yang sangat erat
sehingga terjalin komunikasi yang harmonis dalam suasana
pembelajaran. Inilah model pembelajaran dalam dunia pendidikan
masa depan guru harus memahami prinsip-prinsip perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kepribadian peserta didik agar dapat mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal seorang
guru sebagai sosok yang digugu dan ditiru harus mampu
mencerminkan kewibawaan, dewasa, pribadi yang bijaksana, dan
mempunyai watak yang terpuji dalam pandangan peserta didik.
Kompetensi ini harus melekat pada diri pribadi seorang guru yang
akan menjadi panutan bukan hanya dalam lingkungan sekolah tetapi
juga dalam kehidupan masyarakat. Muhammad Ikhsan (Solihin: 2009),
mengungkapkan bahwa guru selayaknya menjadi agen perubahan
dalam dunia pendidikan bukan hanya pendidikan dalam artian yang
sempit yaitu hanya dalam lingkungan sekolah saja tetapi secara
global yaitu dalam lingkungan keluarga dan masyarakat secara luas
guru hendaknya menjadi sosok yang dikagumi.
Kompetensi kepribadian guru, artinya bahwa guru harus memiliki
sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber
indentifikasi bagi subjek (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Kompetensi kepribadian guru juga dapat diartikan sebagai sikap
pribadi guru berjiwa Pancasila yang mengutamakan budaya bangsa
Indonesia, yang rela berkorban demi bangsa dan negaranya (Kunandar
2007: 56).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kemampuan kepribadian mencakup:
1) Penampilan sikap yang posistif terhadap keseluruhan tugasnya
sebagai guru dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta
unsur-unsurnya.
2) Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai.
3) Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan
teladan bagi para siswanya.
c. Kompetensi Profesional
Profesional secara esensial memiliki 3 dimensi pokok yaitu
keilmuan dan pengetahuan (science and knowledge), keahlian (skill)
dan kesejawatan (organisasi profesi). Guru yang profesional paling
tidak harus memiliki dan mengembangkan kemampuannya dalam tiga
pilar profesional di atas karena sebagai guru bukanlah profesi asal-
asalan tetapi profesi sentral yang sangat berpengaruh terhadap wajah
pendidikan nasional pada masa yang akan datang. Keterpurukan
bangsa ini salah satu indikator penyebabnya adalah rendahnya kualitas
pendidikan kita, jangankan secara global di tataran negara
berkembang, di Asia saja pendidikan kita masih berada di bawah
negara tetangga kita Malaysia. Standar kelulusan di negara Jiran itu
sudah mencapai 7, sedangkan di negara kita baru direncanakan
standard kelulusan akan ditetapkan sebesar 5 koma semua orang dari
berbagai kalangan sudah ribut dan ketakutan. Guru yang profesional
adalah guru yang mampu menguasai materi pembelajaran secara luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dan mendalam serta mampu mengembangkan materi tersebut dengan
konsep keterkaitan secara universal dan menerapkan konsep–konsep
keilmuan, metode pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara
mendalam dan berkualitas. Di samping itu guru juga harus mampu
mengeksplorasi konsep dan metode keilmuannya, melakukan
penilitian dan kajian–kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga mampu menemukan penemuan baru
dalam proses pembelajaran.
Kompetensi profesional guru artinya bahwa guru harus memiliki
pengetahuan yang luas serta dalam tentang subyek matter (bidang
studi) yang diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti
memiliki pengetahuan konsep teoretik, mampu memilih metode yang
tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar
(Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Kompetensi profesional juga dapat diartikan sebagai kemampuan
penguasaan dalam akademik yang diajarkan dan terpadu dengan
kemampuan mengajarnya sekaligus, sehingga guru itu memiliki
wibawa akademis (Kunandar 2007: 56).
Kemampuan profesional mencakup:
1) Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan
yang harus diajarkan dan konsep-konsep dasar keilmuan dari
bahan yang diajarkan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2) Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan tentang
pendidikan dan keguruan.
3) Penguasaan proses-proses kependidikan, keguruan dan
pembelajaran siswa.
d. Kompetensi Sosial
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3)
butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial
adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan
masyarakat sekitar.
Kompetensi sosial guru artinya bahwa guru harus memiliki
kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya
maupun dengan teman sesama guru, dengan kepala sekolah, dengan
pegawai tata usaha, dan tidak lupa juga dengan anggota masyarakat di
lingkungan (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Kompetensi sosial juga dapat diartikan sebagai kemampuan
seorang guru dalam berhubungan dalam bentuk partisipasi sosial
seorang guru dalam kehidupan sehari-hari guru di masyarakat tempat
ia bekerja, baik formal maupun informal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
8. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 yang Mengatur tentang
Kompetensi Guru dan Dosen
BAB IV
GURU Bagian Kesatu
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi
Pasal 8 Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pasal 9 Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
Pasal 10 (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 11 (1) Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.
(2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah.
(3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 12
Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu.
Pasal 13 (1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
BAB V
DOSEN Bagian Kesatu
Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik
Pasal 45 Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pasal 46 (1) Kual ifikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian.
(2) D osen memiliki kualifikasi akademik minimum: a. lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana; dan b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana.
(3) Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat diangkat menjadi dosen.
(4) Ketentuan lain mengenai kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dan keahlian dengan prestasi luar biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan oleh masing-masing senat akademik satuan pendidikan tinggi.
Pasal 47 (1) Ser tifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut: a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; b. memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan c. lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
(2) Pe merintah menetapkan perguruan tinggi yang terakreditasi untuk menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(3) K etentuan lebih lanjut mengenai sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan penetapan perguruan tinggi yang terakreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 48 (1) Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.
(2) Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor.
(3) Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus memiliki kualifikasi akademik doktor.
(4) Pengaturan kewenangan jenjang jabatan akademik dan dosen tidak-tetap ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 49 (1) Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan membimbing calon doktor. (2) Profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.
(3) Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat diangkat menjadi profesor paripurna.
(4) Pengaturan lebih lanjut mengenai profesor paripurna sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 50 (1) Setiap orang yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi dosen. (2) Setiap orang, yang akan diangkat menjadi dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib mengikuti proses seleksi. (3) Setiap orang dapat diangkat secara langsung menduduki jenjang jabatan akademik tertentu berdasarkan hasil penilaian terhadap kualifikasi akademik, kompetensi, dan pengalaman yang dimiliki. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan pengangkatan serta penetapan jenjang jabatan akademik tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditentukan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan (UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Dari penelitian sebelumnya, yang meneliti tentang variabel yang ada
dalam penelitian ini yaitu mengenai kompetensi keguruan (kompetensi
pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial) yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar peserta didik seperti hasil penelitian Dian Maya Sofiana yang
berjudul “ Profesionalisme guru dan hubungannya dengan prestasi belajar
siswa di MTS Al-Jamii,ah, Tegalrejo, Cilodog, Sukabumi” menyatakan bahwa
terdapat korelasi positif yang signifikan antara profesionalisme guru dengan
prestasi belajar, profesionalisme tersebut dapat mempengaruhi prestasi hasil
belajar siswa 50% adapun 50% yang lainnya dipengaruhi faktor lain.
C. Kerangka Berfikir
Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru maka akan semakin pandai
pula guru tersebut dalam menarik perhatian siswa untuk menyukai mata
pelajaran yang diampunya, sehingga siswa akan menjadi lebih semangat untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran dan belajar sendiri sehingga pada akhirnya
prestasi atau hasil belajarnya juga akan semakin meningkat.
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara yang belum final dan
masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini
merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara sehingga menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tuntunan untuk mencari jawaban yang sebenarnya atas dasar kerangka berfikir
tersebut di atas.
Hipotesis dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi?
2. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
profesional terhadap prestasi belajar akuntansi?
3. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi?
4. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
sosial terhadap prestasi belajar akuntansi?
5. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial terhadap prestasi belajar
akuntansi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi
kasus. Penelitian studi kasus atau penelitian kasus merupakan suatu
penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap
suatu organisme, lembaga, atau gejala tertentu dan ditinjau dari
wilayahnya maka penelitian ini hanya meliputi daerah atau subjek yang
sangat sempit (Suharsimi, 1989: 115).
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus tentang pengaruh
persepsi siswa tentang kompetensi keguruan terhadap prestasi belajar
akuntansi di SMA Santa Maria Yogyakarta khususnya kelas XI IPS.
Karena penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus maka
kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada siswa kelas XI IPS SMA
Santa Maria Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Santa Maria Yogyakarta dengan alamat
di Jl. Ireda No.19 A Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan April 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang diharapkan dapat
memberikan informasi yang berguna bagi penelitian. Dalam hal ini
peneliti mengambil siswa kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta
sebagai subjek penelitian.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
sasaran penelitian yaitu data atau informasi yang akan dicari. Dalam
hal ini peneliti menggunakan dua objek penelitian yaitu:
a. Persepsi siswa tentang kompetensi keguruan
b. Prestasi belajar
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau keseluruhan
unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik
yang sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa-
siswa kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta yang berjumlah 50
siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan
menggunakan cara-cara tertentu. Menurut Suharsimi (1993:107) untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 orang
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambl 10-
15% atau 20-25% atau lebih. Dalam hal ini penelitian yang dilakukan
adalah penelitian populasi karena dari seluruh siswa kelas XI IPS SMA
Santa Maria Yogyakarta yang berjumlah 50 siswa diambil semua
sebagai subjek penelitian.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang
mewakili berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi
atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu persepsi siswa
tentang kompetensi keguruan (kompetensi pedagogik, profesional,
kepribadian, dan sosial).
b. Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang
memiliki sejumlah aspek atau unsur di dalamnya yang berfungsi
menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel yang
lain yang disebut variabel bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta.
2. Pengukuran Variabel
Pada penelitian ini variabel bebas diukur dengan menggunakan
skala Likert, yaitu suatu cara sistematis untuk memberi skor dalam
suatu kuesioner yang telah dibagikan. Ada dua kategori pernyataan
yang digunakan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif.
Dalam skala ini digunakan pengukuran sebagai berikut:
Alternatif Jawaban Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu-ragu (RR) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur variabel bebas adalah sebagai
berikut:
Variabel persepsi siswa tentang kompetensi keguruan (kompetensi
pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Variabel Dimensi Indikator Pernyataan
Positif (+)
Negatif (-)
Kompetensi Pedagogik
1. Pemahaman pada peserta didik
2. Perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran
1. Mampu memahami siswa dalam aspek intelektual
2. Mampu memahami siswa dalam aspek moral
3. Mampu memahami siswa dalam aspek spiritual
4. Mampu memahami potensi yang ada pada diri siswa
1. Mampu mengidentifikasi bekal awal ajar siswa
2. Mampu mengidentifikasi pengetahuan awal siswa
3. Mampu memahami metode belajar
4. Mampu menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif
5. Mampu merumuskan tujuan pembelajaran
6. Mampu menggunakan media dan sumber pembelajaran yang relevan dengan materi pelajaran dan karaktiristik siswa
7. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
8. Mampu menyediakan kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa
1 2 3 4 5
6 8
9
11
12
7
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Evaluasi hasil belajar 4. Pengembangan
potensi peserta didik 5. Melakukan refleksi
9. Mampu memahami berbagai strategi dalam berkomunikasi
10. Mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
1. Mampu mengkomunikasikan hasil penialian dan evaluasi belajar kepada siswa
2. Mampu memanfaatkan hasil dan evaluasi pembelajaran untuk menentukan kualitas pembelajaran Mampu menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi dan kreativitasnya
1. Mengadakan refleksi disetiap akhir pembelajaran
2. Mampu memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran
14
15
17
13
18
16
19
Kompetensi Profesional
1. Penguasaan materi 2. Penguasaan
teknologi
1. Mampu megikuti perkembagan zaman dengan belajar dari berbagai sumber
2. Mampu menguasai materi
1. Mampu memafaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi
2. Mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan diri
37 35
34 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Mampu mengemas materi secara kreatif
38
Kompetensi Kepribadian
1. Dapat menjadi teladan
2. Mantap dan stabil 3. Dewasa, arif, dan
bijaksana 4. Berakhlaq mulia
1. Mampu berperilaku yang dapat diteladani oleh siswa dan masyarakat sekitar
2. Mampu bekerja sendiri secara profesional
3. Mampu bersikap jujur, tegas, dan manusiawi
4. Memiliki etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi
1. Mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil
2. Bangga terhadap dirinya dan memiliki kepercayaan diri
1. Mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa
2. Mampu menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat istiadat, daerah asal, dan gender Mampu bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum, dan sosial
24 29 22 28 26 20 21
27 25 23
Kompetensi Sosial
Kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, guru, tenagan kependidikan, orang tua/wali siswa, dan masyarakat
1. Bersikap inklusif dan obyektif terhadap siswa, teman sejawat, orang tua siswa, dan lingkungan sekitar
2. Mampu berkomunikasi dengan santun, empatik, dan efektif dengan siswa, teman sejawat, orang
30,31
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
tua siswa, dan lingkungan sekitar
3. Mampu berkomunikasi dengan lingkungan tempat bekerja untuk meningkatkan efektivitas sebagai pendidik
33
Untuk variabel terikat prestasi belajar Akuntansi diukur dari nilai
mata pelajaran Ekonomi yang diambil dari rapor semester genap kelas
XI IPS tahun ajaran 2009-2010. Hal ini dikarenakan pada KTSP materi
Akuntansi terdapat pada mata pelajaran Ekonomi untuk kelas XI IPS
semester genap.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Kuesioner
Kuesioner merupakan pengumpulan data yang memberikan daftar
pertanyaan tertulis kepada responden yang terpilih menjadi sampel.
Kuesioner digunakan untuk mengungkap data tentang variabel bebas
yaitu mengenai persepsi siswa tentang kompetensi keguruan yang
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi sosial.
2. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengungkap data yang bersifat
khusus, yang diyakini kebenarannya sesuai dengan peristiwa yang
terjadi. Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
digunakan untuk memperoleh data variabel terikat yaitu prestasi
belajar Akuntansi untuk siswa kelas XI IPS SMA Santa Maria
Yogyakarta.
G. Uji Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas Kuesioner
Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila alat ukur tersebut
dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti.
Pengujian Kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode analisis
butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor atau
indikator yang ingin diselidiki. Untuk menguji validitas instrumen
digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson sebagai
berikut (Suharsimi, 1993 : 136-138):
Keterangan:
•
Keterangan:
N = total responden
RXY = koefisien korelasi variabel x dan y
X = skor tiap item
Y = skor total seluruh item
( )( )( ){ } ( )
⎭⎬⎫
⎩⎨⎧ −−
−=
∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑
2222 yNxN
yxxyN
yxR xy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi
dengan taraf signifikansi 5%. Apabila hasil pengukuran menunjukkan
rr tabelhitung > maka item tersebut dinyatakan valid, sebaliknya jika
rr tabelhitung < maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
Uji validitas dilaksanakan di SMA Negeri I Cawas Klaten dengan
responden siswa-siswi kelas XI IPS 1 dengan jumlah 40 orang. Uji
validitas dilakukan pada item-item pertanyaan variabel persepsi siswa
tentang kompetensi keguruan. Uji validitas ini dilakukan dengan 38
butir pertanyaan.
a Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
Untuk variabel ini terdapat sembilan belas (19) pertanyaan. Berikut
adalah hasil dari uji validitas untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik guru.
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas untuk Variabel Persepsi Siswa Terhadap
Kompetensi Pedagogik
Butir No Nilai r table Nilai r hitung Keterangan 1 0,312 0.508 Valid 2 0,312 0,391 Valid 3 0,312 0,616 Valid 4 0,312 0,577 Valid 5 0,312 0,598 Valid 6 0,312 0,427 Valid 7 0,312 0,538 Valid 8 0,312 0,556 Valid 9 0,312 0,380 Valid 10 0,312 0,543 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
11 0,312 0,368 Valid 12 0,312 0,605 Valid 13 0,312 0,618 Valid 14 0,312 0,576 Valid 15 0,312 0,316 Valid 16 0,312 0,505 Valid 17 0,312 0,552 Valid 18 0,312 0,363 Valid 19 0,312 0,550 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa 19 butir pertanyaan variabel
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dinyatakan valid,
sehingga dapat dipergunakan untuk penelitian.
b Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
Kepribadian
Untuk variabel ini terdapat sepuluh (10) pertanyaan. Berikut adalah
hasil dari uji validitas untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi kepribadian guru.
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas untuk Variabel Persepsi Siswa Terhadap
Kompetensi Kepribadian
Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan 1 0,312 0,534 Valid 2 0,312 0,499 Valid 3 0,312 0,596 Valid 4 0,312 0,640 Valid 5 0,312 0,557 Valid 6 0,312 0,430 Valid 7 0,312 0,509 Valid 8 0,312 0,375 Valid 9 0,312 0,470 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
10 0,312 0,400 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa 10 butir pertanyaan variabel
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dinyatakan valid,
sehingga dapat dipergunakan untuk penelitian.
c Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial
Untuk variabel ini terdapat empat (4) pertanyaan. Berikut adalah
hasil dari uji validitas untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi sosial guru.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas untuk Variabel Persepsi Siswa Terhadap
Kompetensi Sosial
Butir No. Nliai r table Nilai r hitung Keterangan 1 0,312 0,389 Valid 2 0,312 0,583 Valid 3 0,312 0,627 Valid 4 0,312 0,657 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa 4 butir pertanyaan variabel
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dinyatakan valid,
sehingga dapat dipergunakan untuk penelitian.
d Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
Profesional
Untuk variabel ini terdapat lima (5) pertanyaan. Berikut adalah
hasil dari uji validitas untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi kepribadian guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas untuk Variabel Persepsi Siswa Terhadap
Komptensi Profesional
Dari tabel di atas terlihat bahwa 5 butir pertanyaan variabel persepsi
siswa tentang kompetensi pedagogik dinyatakan valid, sehingga dapat
dipergunakan untuk penelitian
2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi
responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-
konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi waktu suatu variabel
dan disusun dalam bentuk kuesioner.
Pengujian reliabilitas kuesioner ini dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus Alpha (Suharsimi, 1997: 171-174):
Butir No. Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan 1 0,312 0.564 Valid 2 0,312 0.539 Valid 3 0,312 0.727 Valid 4 0,312 0.318 Valid 5 0,312 0.570 Valid
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= ∑
σσ
2
2
111
11t
b
kkr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Keterangan:
r11 = Reliabilitas kuesioner
K = banyaknya butir soal atau pertanyaan
∑σ 2
b = skor rata-rata
σ 2
t = varians total
Apabila 60,011 >r maka dapat dikatakan memenuhi syarat
reliabilitas dan sebaliknya jika 60,011 <r maka dapat dikatakan tidak
memenuhi syarat reliabilitas (Dwi Prayitno, 2008: 26). Berikut ini
adalah tabel tentang hasil uji reliabilitas instrumen penelitian:
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai Konstanta
Nilai r11 Ket
Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik
0,60 0,885 Reliabel
Persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian
0,60 0,815 Reliabel
Persepsi siswa tentang kompetensi sosial
0,60 0,747 Reliabel
Persepsi siswa tentang kompetensi profesional
0,60 0,766 Reliabel
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Menurut Sutrisno Hadi (2000: 303) uji prasyarat analisis harus
dilakukan karena digunakan sebagai langkah selanjutnya dalam
mengambil keputusan agar tidak menyimpang dari kebenaran yang
seharusnya, maka syarat-syarat yang harus dipenuhi antara lain:
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Kolmogorov Smirnov dengan Program SPSS (Bhuono Agung
Nugroho, 2005: 107). Analisis pertama untuk variabel persepsi
siswa tentang kompetensi pedagogik diperoleh hasil dari uji
Kolmogorov Smirnov hitung sebesar 0,529 dengan probabilitas
sebesar 0,943. Dimana probabilitas sebesar 0,943 > 0,05 yang
berarti variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik
berdistribusi normal.
Analisis kedua untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi kepribadian diperoleh hasil dari uji Kolmogorov
Smirnov hitung sebesar 0,961 dengan probabilitas sebesar 0,314.
Dimana probabilitas sebesar 0,314 > 0,05 yang berarti variabel
persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian berdistribusi
normal.
Analisis ketiga untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi sosial diperoleh hasil dari uji Kolmogorov Smirnov
hitung sebesar 1,249 dengan probabilitas sebesar 0,088. Dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
probabilitas sebesar 0,088 > 0,05 yang berarti variabel persepsi
siswa tentang kompetensi sosial berdistribusi normal.
Analisis keempat untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi profesionalisme diperoleh hasil dari uji Kolmogorov
Smirnov hitung sebesar 1,329 dengan probabilitas sebesar 0,058.
Dimana probabilitas sebesar 0,058 > 0,05 yang berarti variabel
persepsi siswa tentang kompetensi profesional berdistribusi
normal.
b. Pengujian Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linier atau tidak
dengan variabel terikatnya. Untuk melakukan uji linieritas ini
digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi
nilai F. Menurut Sudjana (1996) rumus yang digunakan untuk
mencari F adalah:
Keterangan:
F = harga bilangan F untuk garis regresi
TCS 2 = varians tunai cocok yang dicari dengan cara ( )2−k
TCJK
ES 2 = varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan ( )knEJK
−
E
TC
SSF 2
2
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika F hitung < F tabel
dianggap hubungan antara masing-masing perubahan bebas dengan
perubahan terikat adalah linier dan jika sebaliknya tidak.
Uji linieritas untuk penelitian ini menggunakan Program SPSS.
Dalam uji linieritas ini, kesimpulan dapat diambil dengan
membandingkan F hitung dan F tabel. Apabila F hitung > F tabel
maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel terikat
dengan variabel bebas tidak linier, dan sebaliknya juka F hitung <
F tabel maka hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas
linier. Berikut adalah hasil perhitungan Uji Linieritas:
Tabel 3.6
Rangkuman Hasil Uji Linieritas
Variabel Bebas Variabel Terikat Df F hitung F tabel Kesimp Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
Prestasi Belajar Akuntansi
13:35 0,804 2,76 Linier
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian
Prestasi Belajar Akuntansi
13:35 0,965 2,76 Linier
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial
Prestasi Belajar Akuntansi
13:35 1,331 2,76 Linier
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional
Prestasi Belajar Akuntansi
13:35 1,173 2,76 Linier
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
a. Pengujian hipotesis penelitian yang pertama, kedua, ketiga, dan
keempat
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi linier
sederhana dengan langkah sebagai berikut:
1) Perumusan hipotesis
(a) Ho: ρ ≤ 0, tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat.
(b) Ha: ρ ≥ 0, ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat.
2) Menentukan koefisien korelasi sederhana
Pengujian hipotesis penelitian selain menggunakan regresi
sederhana, juga menggunakan korelasi sederhana. Korelasi
sederhana digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya
hubungan antara dua variabel.
Rumus dalam korelasi sederhana adalah sebagai berikut
(Pangestu Subagyo, 2004: 164-166):
Keterangan:
N = jumlah responden
yx ii∑ = jumlah yx ii
∑xi = jumlah xi
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 yyxxyxyxr
iiii
iiiixy
NN
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
∑ yi = jumlah yi
∑ xi
2 = jumlah xi
2
∑ yi
2 = jumlah yi
2
Untuk mengetahui korelasi atau hubungan antara variabel-
variabel tersebut dinilai kuat atau tidak dengan menggunakan
uji signifikansi yaitu Uji t. Nilai t dicari dengan rumus berikut:
Dengan keterangan : n = jumlah responden
r = nilai korelasi
Besarnya nilai thitung dibandingkan nilai ttabel
dengan taraf
signifikasi 5%, dk = n-2.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
(a) H1ditolak apabila thitung>ttabel
(b) Ho diterima apabila thitung<ttabel
Koefisien determinasi dapat dihitung denganr2 . Koefisien
determinasi menunjukkan persentase perubahan nilai
dependent variable yang disebabkan oleh perubahan nilai
independent variable dan sisanya dipengaruhi oleh perubahan
faktor yang lain.
( )( )r
nrt21
2
−
−=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3) Mencari persamaan regresi linier sederhana
Untuk pengujian hipotesis penelitian digunakan rumus regresi
linier sederhana (Sudjana, 2002: 315) sebagai berikut:
bXaY ==ˆ
Dengan keterangan:
Y = persamaan regresi
a = harga konstanta
b = koefisien regresi untuk variabel bebas
X = variabel bebas
Untuk menghitung nilai a dan b dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Pangestu Subagyo, 2004: 156-163):
( ) ( )( )( ) ( )22
1
ˆ∑∑
∑∑∑−
−=
xin
yixixiyin
xβ
( )n
xibn
yi ∑∑ −=α
Dengan keterangan:
Xi : variabel bebas
Yi : variabel terikat
Uji signifikansi terhadap α dan β menggunakan uji t dengan
taraf signifikansi 5%, dk = n-2. Uji signifikasi terhadap α
menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:
stα
α
α=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Dengan keterangan:
α : nilai α
sα : standar penyimpangan α , dapat dihitung dengan rumus
ns
s yx=α
, sedangkan syxdapat dihitung dengan rumus
( )( )2
ˆ−−
niyyi
Kriteria pengujian untuk α adalah sebagai berikut:
(a) H1 ditolak apabila t hitung lebih besar dari t tabel
(b) Ho diterima apabila t hitung maksimum sebesar t tabel
Untuk uji signifikansi terhadap β menggunakan uji t dengan
rumus sebagai berikut:
stβ
β
β=
Dengan keterangan:
β : nilai β
sβ : standar penyimpangan β dapat dihitung dengan rumus
( )∑ ∑
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−
=
nxi
x
ss yx
22
1
β sedangkan syx
dapat dihitung dengan
rumus ( )( )2
ˆ−−
niyyi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Kriteria untuk pengujian β adalah sebagai berikut:
(a) H1 diterima apabila t βhitung lebih besar dari t tabel
(b) Ho ditolak apabilat βhitung paling sebesar = dari t tabel
Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak jika t hitung
lebih besar dari t tabel yang berarti bahwa nilai α dan β
signifikan, jadi nilai α dan β dapat digunakan dalam
persamaan regresi dan sebaliknya hipotesis diterima jika t
hitung maksimum sebesar t tabel yang berarti bahwa nilai α
dan β tidak signifikan, jadi nilai α dan β tidak dapat
digunakan di dalam persamaan regresi.
b. Pengujian hipotesis penelitian yang kelima menggunakan regresi
linier ganda dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Perumusan hipotesis
(a) Ho: ρ ≤ 0, tidak ada pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi keguruan terhadap prestasi belajar Akuntansi.
(b) Ho: ρ ≥ 0, ada pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi
keguruan terhadap prestasi belajar Akuntansi.
2) Menentukan koefisien korelasi ganda
Korelasi dapat digunakan untuk mengetahui kuat lemahnya
hubungan antara dua atau lebih variabel bebas terhadap
variabel terikat. Untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
ganda dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (Sugiyono, 2008 : 286):
( ) ∑∑∑∑∑ +++
=Y
XbXbXbXbRYYY
y 244332211
, 4,3,2,1
Dengan keterangan:
( )4,3,2,1Ry : koefisien antar variabel XXXX 4321 ,,,
b1 : koefisien variabel X 1
b2 : koefisien variabel X 2
b3 : koefisien variabel X 3
b4 : koefisien variabel X 4
YX∑ 1 : koefisien antara variabel X 1 dengan variabel Y
YX∑ 2: koefisien antara variabel X 2
dengan variabel Y
YX∑ 3: koefisien antara variabel X 3 dengan variabel Y
YX∑ 4: koefisien antara variabel X 4
dengan variabel Y
Uji signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2008 : 286):
( )( )R
Rm
mNF 2
2
1
1
−
−−=
Dengan keterangan:
F : Nilai F hitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
R2 : koefisien determinasi
N : jumlah sampel
M : jumlah variabel bebas
Besarnya nilai F hitung dibanding dengan nilai Ftabel dengan
taraf signifikansi 5%, dk = N-m-1. Apabila F hitung lebih besar
dari pada F tabel maka koefisien korelasi yang diuji signifikan
untuk α = 5% dan sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari pada
Ftabel maka koefisien korelasi yang diuji tidak signifikan.
3) Mencari persamaan regresi linier ganda
Untuk pengujian hipotesis penelitian yang kelima
menggunakan regresi linier ganda dengan rumus sebagai
berikut (Sutrisno Hadi, 1995 : 2):
kXaXaXaXaY ++++= 44332211
Dengan keterangan:
Y : variabel terikat (keberhasilan studi)
X 1 : variabel bebas (kompetensi pedagogik)
X 2 : variabel bebas (kompetensi profesioal)
X 3 : variabel bebas (kompetensi kepribadian)
X 4 : variabel bebas (kompetensi sosial)
a1 : harga koefisien X 1
a2 : harga koefisien X 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
a3 : harga koefisien X 3
a4 : harga koefisien X 4
K : konstanta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta
1. Melaksanakan kurikulum nasional, lokal, dan pilihan (pendidikan
kemarsudirinian).
2. Memenuhi tuntutan pendidikan yang efektif, kreatif, bermutu dan,
menyenangkan sehingga dapat mengembangkan diri secara optimal.
3. Memenuhi tuntutan masyarakat (perguruan tinggi dan dunia kerja) untuk
menghasilkan lulusan yang kompetitif.
4. Memiliki peserta didik yang berkualitas dalam prestasi di bidang
akademik dan non akademik.
5. Memenuhi kualifikasi dan kompetensi standar nasional tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan.
6. Memfasilitasi kegiatan akademik, karya ilmiah, seni, dan olah raga
sehingga terampil dalam berbagai lomba.
7. Memenuhi sarana prasarana yang diperlukan bagi proses belajar mengajar
yang optimal.
8. Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan
berkualitas sehingga mampu memilih nilai-nilai hidup yang sesuai dengan
hati nurani.
9. Terciptanya suatu lingkungan belajar yang harmonis dan kondusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
10. Memfasilitasi kegiatan kerohanian dan pembinaan kepribadian sehingga
terbentuk pribadi yang utuh.
11. Membekali peserta didik dengan keterampilan-keterampilan yang mampu
dikembangkan untuk masa depannya.
12. Menyediakan sarana prasarana yang mendukung kegiatan keterampilan.
13. Mendampingi peserta didik yang pada waktunya mampu menjadi wanita
mandiri, berkarier yang cakap, berdedikasi tinggi bagi kemajuan bangsa,
negara, gereja berdasarkan visi dan nilai-nilai kristiani.
14. Memiliki sumber pendanaan yang mampu menjaga kelangsungan
pendidikan.
15. Melaksanakan managemen mutu dan sistem administrasi sesuai standar
nasional.
Berikut ini akan diuraikan juga sejarah, visi, dan misi SMA Santa Maria
Yogyakarta.
1. Sejarah Sekolah
Beralamat di Jalan Ireda No. 19 A Yogyakarta, SMA Santa Maria
berdiri sejak 39 tahun lamanya. Atas prakarsa Sr. M. Theresia bersama
dengan Bpk Slamet, Bpk Netyardi dan Bpk Sunaryo yang semuanya
merupakan guru SMP Maria Immaculata yang menandatangani SK
berdirinya SMA Santa Maria Yogyakarta.
Secara resmi SMA Santa Maria didirikan/dimulai pada tahun 1967
yang berstatus swasta penuh, berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, KBM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dilakukan siang hari di Gedung SMP Maria Immaculata dengan jumlah
siswa 60 orang, dan sebagai kepala sekolah Bpk H. Y. Sunaryo. Pada
tahun 1971 SMA Santa Maria menerima piagam pengakuan dari Dinas
SMA dengan nomor 86/ 1011/ 1971. Dengan turunnya piagam pengakuan
tersebut maka SMA Santa Maria harus meningkatkan kualitasnya.
Dari tahun 1971 sampai tahun 1986, SMA Santa Maria yang masih
menempati gedung di kompleks Jl. Brigjen Katamso No. 2 Yogyakarta,
menunjukkan perbaikan di berbagai bidang meskipun merayap tetapi pasti.
Berkat usaha peningkatan yang tekun dari pihak yayasan dengan
kerjasama yang baik antara guru dan karyawan, SMA Santa Maria
mendapat piagam nomor data sekolah sebagai tanda tercatat dari Dirjen
Dikdaknas tanggal 23 Februari 1983 nomor 018/C/Kep/83 tentang sejarah
dan tata cara pendirian sekolah swasta. Sedang Piagam Jenjang Akreditasi
diakui pada tanggal 17 Januari 1985 dengan nomor 007/C/Kep/I/ 85.
Sejak 5 Januari 1987 SMA Santa Maria pindah gedung yang sekarang
ditempati yakni Jalan Ireda No. 19 A Yogyakarta. Terletak di kampung
Prawirodirjan dengan luas bangunan kurang lebih 9000 m2 . SMA Santa
Maria memiliki 3 lantai. Mulai tanggal 16 Juli 2007 SMA Santa Maria
dikepalai oleh Sr. M. Cornelia OSF, S.Ag sampai sekarang. Di SMA Santa
Maria untuk penjurusan kelas dibagi menjadi menjadi tiga jurusan, yaitu
IPA, IPS dan Bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Visi SMA Santa Maria Yogyakarta
Terselenggaranya pendidikan yang memadukan intelektual, humaniora
dan ketrampilan berdasarkan nilai-nilai kristiani untuk siap bersaing
dalam era globalisasi.
3. Misi SMA Santa Maria Yogyakarta
1. Menumbuhkembangkan penghayatan nilai-nilai kristiani.
2. Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan yang efektif,
kreatif, bermutu dan, menyenangkan sehingga dapat berkembang
secara optimal.
3. Mewujudkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih
tinggi.
4. Menumbuhkembangkan kepekaan sosial terhadap sesama dan
lingkungan demi terwujudnya semangat kekeluargaan dan
persaudaraan.
5. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menggali bakat dan minat di
bidang ketrampilan.
B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta
Seperti SMA/SMK/MA lainnya, sistem pendidikan di SMA Santa Maria
Yogyakarta dirancang untuk diselesaikan dalam waktu tiga tahun, yaitu kelas
X, XI, dan XII. Saat menginjak kelas XI, para siswa diberikan kesempatan
untuk memilih penjurusan bidang studi yang sesuai dengan bakat dan minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mereka. Penjurusan bidang studi yang ditawarkan di SMA Santa Maria
Yogyakarta adalah jurusan ilmu alam (IPA), ilmu sosial (IPS), dan bahasa
(BHS) . Jurusan yang telah dipilih pada kelas XI ini kemudian dilanjutkan saat
siswa naik ke kelas XII.
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta
Kurikulum yang digunakan SMA Santa Maria Yogyakarta adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak Tahun
2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan
silabus.
Penerapan KTSP dalam program reguler SMA Santa Maria Yogyakarta
didasarkan pada Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP merupakan
kurikulum yang memberi kewenangan dan tanggung jawab penuh pada
sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan kegiatan pembelajarannya sesuai
misi, visi, dan potensinya masing-masing, dengan mengacu kepada Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman pada panduan
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Dengan
KTSP, kepala sekolah, para guru, dan komite sekolah dapat terlibat langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dalam merumuskan tujuan pembelajaran, materi, serta hal-hal lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta.
1. Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi sekolah bertujuan agar proses belajar mengajar
berjalan dengan baik, karena bagian ini mengatur seluruh tugas masing-
masing individu agar tidak terjadi kesalahpahaman pembagian tugas.
Struktur organisasi SMA Santa Maria dapat dilihat pada lampiran.
2. Personalia dan Pembagian Tugas
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah berfungsi sebagai edukator, manajemen,
administrasi, dan supervisor. Adapun tugas-tugasnya sebagai berikut:
1. Kepala sekolah sebagai edukator bertugas melaksanakan proses
pembelajaran secara efektif dan efisien.
2. Kepala sekolah selaku manajemen mempunyai tugas antara lain
menyusun perencanaan, mengarahkan kegiatan-kegiatan,
melaksanakan pengawasan, mengadakan rapat, mengatur
administrasi, dan mengambil keputusan.
3. Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan
supervisi mengenai beberapa hal antara lain proses belajar
mengajar, kegiatan bimbingan konseling, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Wakil Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan tugas kedinasan, kepala sekolah tidak bekerja
sendiri melainkan dibantu oleh wakil kepala sekolah. Di SMA Santa
Maria memiliki empat wakil kepala sekolah, yaitu:
1. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
Bertugas menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan
proses belajar mengajar agar terlaksana dengan baik.
2. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan
Berhubungan langsung dengan siswa dan menjadi pembimbing
siswa dalam kegiatan sekolah.
3. Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat
Bertugas menyelenggarakan hubungan yang baik dengan pihak di
luar sekolah.
4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana
Bertugas mengurusi segala hal yang berhubungan dengan fasilitas
sekolah yang menunjang proses belajar mengajar.
c. Dewan Guru
Dewan guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi juga
merangkap sebagai wali kelas. SMA Santa Maria memiliki 30
pengajar.
1. Guru bidang studi memiliki tugas mengatur segala hal yang
berhubungan dengan proses belajar mengajar di dalam kelas.
2. Guru wali kelas bertugas mengatur administrasi kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3. Guru piket bertugas mengisi daftar presensi guru dan mengisi jam
kosong.
4. Guru bimbingan konseling, bertugas memberikan bimbingan baik
bimbingan karir maupun bimbingan yang bersifat personal
terhadap siswa dan guru.
d. Tenaga non edukatif
Tenaga non edukatif merupakan tenaga yang sifatnya mendukung
bagi terlaksananya proses belajar mengajar. Tenaga non edukatif
terdiri dari:
1. Tenaga Tata Usaha
2. Tenaga Perpustakaan
3. Pesuruh
4. Satpam
E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Santa Maria
Yogyakarta
a) Personil Sekolah
1. Kelebihan
a. Memiliki guru yang mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.
b. Personal pengajarnya lulusan perguruan tinggi dan berijazah
Sarjana (S1) dan Sarjana Muda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
c. Guru dan karyawan hampir seluruhnya masih muda sehingga
energik dan potensial untuk berkembang dan berubah mengikuti
perkembangan.
d. Guru dan karyawan semakin mandiri, lebih bertanggung jawab,
merasa dipercaya sehingga percaya dirinya tinggi.
e. Etos kerja tinggi yang ditunjukkan dengan semangat kerja tinggi
dan mudah diajak untuk cepat maju menyesuaikan perkembangan
jaman.
f. Ada kegiatan pembinaan kepribadian dan kerohanian secara rutin
dan berkala dari sekolah.
g. Dalam merekrut guru dan karyawan, sekolah memiliki prosedur
baku dan jelas dari proses seleksi, orientasi, sampai ke
pengangkatan menjadi guru atau karyawan tetap di lingkungan
SMA Santa Maria. Selain guru atau karyawan DPK hampir semua
yang memiliki kualifikasi yang ditetapkan oleh sekolah berstatus
sebagai pegawai tetap.
2. Kekurangan
a. Sikap rutinitas yang sudah dirasa baik.
b. Dampak dari sistem pendidikan, guru cenderung menjadi
pelaksana instruksi.
c. Kurang memberikan contoh yang baik (misalnya: mengadakan
rapat pada saat jam mengajar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
b) Peserta Didik
1. Kelebihan
a. Kebanyakan siswa dari golongan menengah
b. Kesadaran dirinya cukup baik
c. Kebanyakan lulusan masuk perguruan tinggi
d. Kreativitas siswa tinggi yang ditunjukkan dengan prestasi di luar
akademik yaitu olah raga, kesenian, dan kreativitas lain
e. Terbuka untuk umum
2. Kekurangan
a. Masih ada siswa yang terlambat karena kondisi lalu lintas yang
semakin lama semakin padat.
b. Potensi akademis masih ada yang kurang.
c. Kesadaran untuk belajar masih kurang.
c) Orang Tua Peserta Didik
1. Kelebihan-kelebihan :
a. Latar belakang pendidikan orang tua mendukung kemajuan para
siswi
b. Kepercayaan orang tua ke pihak sekolah baik dan meningkat
c. Kesadaran orang tua terhadap biaya pendidikan yang tidak sedikit.
Siswa akan berhasil jika didukung oleh biaya yang memadai.
d. Kesadaran orang tua terhadap keberhasilan siswa tidak semata-
mata beban sekolah tetapi juga dukungan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Kekurangan-kekurangan :
a. Ada orang tua yang kurang bertanggung jawab terhadap
perkembangan dan kebutuhan anaknya, sehingga siswa terganggu
belajarnya.
b. Ada orang tua yang tahunya beres, sehingga kalau ada masalah
pihak sekolah yang disalahkan.
d) Kerja Sama
1. Kelebihan-kelebihan :
a. Memperoleh kepercayaan dari perguruan tinggi sehingga dipakai
sebagai tempat PPL
b. Banyak siswa yang masuk ke perguruan tinggi dipermudah dengan
menggunakan jalur kerja sama, jalur prestasi (prestasi siswa di
SMA dihargai di Perguruan tinggi).
c. Kerja sama dengan sekolah asal siswa dilakukan dengan baik dan
terus ditingkatkan.
d. Kerja sama yang baik antar personal sekolah.
e. Kerja sama sekolah dan orang tua cukup baik dalam memajukan
sekolah.
f. Kerja sama sekolah dengan dinas pendidikan maupun instansi lain
yang terkait berjalan dengan baik dan lancar.
2. Kekurangan-kekurangan :
a. Masih ada orang tua yang sulit diajak kerja sama sehingga
kebutuhan anak kurang terpenuhi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
b. Kurangnya kesempatan berkomunikasi dengan baik.
F. Siswa Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2009/2010 seluruhnya
berjumlah 286 orang. Peserta didik di kelas X ada sebanyak 4 rombongan
belajar. Peserta didik pada program IPA di kelas XI sebanyak 1 rombongan
belajar, IPS di kelas XI sebanyak 2 rombongan belajar dan Bahasa di kelas XI
sebanyak 1 rombongan belajar. Peserta didik kelas XII IPA sebanyak 1
rombongan belajar, di kelas XII IPS sebanyak 3 rombongan belajar dan di
kelas XII Bahasa sebanyak 1 rombongan belajar.
Jumlah Peserta Didik Tahun Pelajaran 2009/2010
Kelas Jumlah Siswi
X 93
XI 103
XII 90
Jumlah 286
G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah
Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta.
1. Keadaan Fisik dan Lingkungan Sekolah
SMA Santa Maria memiliki lingkungan sekolah yang baik dan
ideal untuk kegiatan belajar mengajar. Lokasi SMA Santa Maria berada
dekat dari kota yang berlokasi kurang lebih 50 meter dari jalan raya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
SMA Santa Maria dikelilingi oleh rumah penduduk dan ada jalan kecil
yang menghubungkan dengan jalan besar atau jalan raya.
SMA Santa Maria dikelilingi tembok pagar yang tinggi sehingga
menjamin keamanan sekolah. Gedung yang digunakan untuk proses
belajar mengajar berada pada lantai dua dan lantai tiga. Tepat di tengah-
tengah gedung terdapat sebuah taman bunga dan kolam ikan yang
memberikan kesejukan di sekitarnya. Ruang kelas yang digunakan
memiliki ukuran kurang lebih 7 x 8 meter yang mampu menampung 20-
30 siswa. SMA Santa Maria memiliki halaman yang sangat luas dan
sebagian digunakan untuk lapangan bola basket dan bola voli. Sekolah
ini juga memiliki dua buah aula yaitu aula besar dan aula kecil. Pada
aula besar terdapat podium/panggung yang sering digunakan untuk
pentas seni.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar SMA Santa Maria
memiliki beberapa laboratorium, ruang multimedia dan perpustakaan.
Mengenai letaknya, laboratorium kimia dan komputer terletak di lantai
tiga, laboratorium fisika dan biologi berada di lantai tiga, laboratorium
bahasa, multimedia dan perpustakaan terletak di lantai satu. Untuk
kantor kepala sekolah, guru, BK, dan tata usaha memiliki ruang
tersendiri. Kantor kepala sekolah, BK dan tata usaha terletak di lantai
satu sedangkan kantor guru berada di lantai dua.
SMA Santa Maria memiliki satu kantin yang berada dekat dengan
ruang perpustakaan, ruangan kantin tersebut luas dengan kondisi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
bersih dan rapi. Makanan yang disediakan bervariasi dari makanan berat
sampai ringan dan minuman yang disediakan pun bervariasi dari
minuman biasa sampai minuman bersoda.
Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, SMA ini juga memiliki
fasilitas kesehatan berupa UKS yang terletak di depan ruangan salah satu
guru BK tidak jauh dari aula. Ruangan UKS cukup luas dengan empat
tempat tidur yang tertata rapi dan bersih. Obat-obatan yang tersedia
cukup lengkap dan memadai untuk pertolongan pertama.
Kamar kecil di SMA Santa Maria bersifat permanen dengan
kondisi air yang bersih dan mencukupi. Keadaan kamar kecil tersebut
bersih dan teratur karena kesadaran dari semua pihak yang
menggunakannya. Kamar kecil untuk siswa ada di semua lantai (lantai1,
2, dan 3) dan terdiri dari banyak ruangan sehingga sangat mencukupi
untuk siswa, sedangkan untuk guru hanya ada di lantai satu dan dua saja.
Adapun kelebihan-kelebihan dan kekurangan lingkungan sekolah SMA
Santa Maria Yogyakarta,yaitu:
a. Kelebihan
1. Gedung yang megah dan berlantai tiga berdiri di tengah kota
Yogyakarta dan sangat kokoh dengan bukti bahwa dengan
adanya gempa gedung tetap utuh, tidak ada kerusakan yang
berarti. Gedung yang dibangun agak menjorok masuk, agak jauh
dari kebisingan jalan raya mendukung para siswi SMA Santa
Maria Yogyakarta untuk belajar dengan tenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2. Ruang kelas yang bersih dan nyaman. Setiap kelas dlengkapi
dengan ventilasi yang memadai dan dibersihkan oleh siswi dan
tenaga kebersihan yang ada.
3. Pagar sekolah yang aman. SMA Santa Maria Yogyakarta aman
karena berada di tengah perkampungan dengan masyarakat yang
harmonis. Selain itu pada pintu masuk dilengkapi dengan gapura
berpintu dan berkunci, sedangkan pada jalan masuk ke halaman
sekolah dilengkapi gapura kembali secara berlapis yang terbuat
dari besi.
4. Sarana prasarana yang memadai. Jumlah ruang kelas yang cukup
dari jumlah maupun ukuran sesuai dengan jumlah siswi. Setiap
kelas dilengkapi dengan whiteboard sehingga terasa nyaman
untuk belajar. Sarana olah raga dan kantin yang lengkap dan
terawat.
b. Kekurangan
1. Kurangnya kesadaran menjaga kebersihan oleh warga sekolah.
Meskipun sudah selalu diingatkan tetapi masih selalu ada siswa
yang belum sadar akan ajakan dari sekolah.
2. Daya tampung kantin yang kurang maksimal dalam melayani
siswi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Berikut ini juga diuraikan kelebihan-kelebihan dan kekurangan keadaan
sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta, yaitu :
a. Kelebihan
1. Letak/lokasi sekolah yang strategis. Terletak di pusat kota, dekat
dengan Malioboro, Gedung Agung, Benteng Vrederberg, Taman
Pintar, Pasar Beringharjo, Toko Buku Shoping Centre, Keraton,
Alun-alun, dan tempat ibadah.
2. Mudah terjangkau transportasi, angkutan banyak yang lewat,
demikian juga taksi, andong dan becak.
3. Memiliki gedung sendiri. Dengan luas tanah 8940 M2, 1600 M2.
4. Disiplin tinggi yang selalu dilaksanakan oleh semua personil
sekolah baik guru, karyawan maupun siswi.
5. Sarana-prasarana KBM memadai dan lengkap yang berupa buku
pendukung yang lain, majalah, Koran, CD pembelajaran, internet
dan alat-alat laboratorium.
6. Lab. Bahasa, Lab. Komputer, Lab IPA, Ruang Musik, Ruang
Tata Boga dan Multimedia lengkap dengan peralatan pendukung.
b. Kekurangan
Belum menemukan cara yang handal mengantisipasi situasi
kerawanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
H. Proses Belajar Mengajar Satuan Pendidikan SMA Santa Maria
Yogyakarta
1. Kegiatan Guru Secara Umum
Kegiatan guru secara umum adalah mengajar di dalam kelas dimulai
pada jam pelajaran pertama sampai berakhir jam pelajaran, yaitu pada hari
Senin sampai Jumat jam pelajaran dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir
pukul 13.30 WIB, hari Sabtu pelajaran dimulai pukul 07.00 WIB dan
berakhir pukul 11.45 WIB. Selain mengajar ada beberapa guru yang
ditugaskan untuk tugas piket di ruang piket secara bergantian setiap
harinya. Guru piket bertugas untuk mengawasi ketertiban siswa. Bila ada
siswa yang terlambat masuk sekolah maka harus melapor pada guru piket
sebelum diizinkan masuk kelas oleh guru piket. Selain itu bila ada siswa
yang izin tidak mengikuti pelajaran, pulang atau keluar dari lingkungan
sekolah untuk suatu alasan maka harus melapor pada guru piket.
Seandainya ada guru yang berhalangan untuk mengajar, guru tersebut akan
menitipkan tugas pada guru piket untuk dikerjakan siswa dan kemudian
dikumpulkan lagi pada guru piket.
2. Kegiatan Guru Mata Pelajaran
Kegiatan guru mata pelajaran adalah mengajar mata pelajaran yang
diampu oleh masing-masing guru sesuai dengan bidang yang dikuasainya.
3. Kegiatan Siswa
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA SANTA Yogyakarta
diadakan 6 hari seminggu, dari Senin hingga Sabtu. Sebelum proses KBM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
berlangsung diawali dengan doa bersama. KBM umumnya dimulai pukul
07.00. Pada hari Senin-Jumat, KBM berakhir pada pukul 13.30, pada hari
Sabtu KBM berakhir pukul 11.45. Pada hari Senin-Jumat terdapat dua kali
waktu istirahat, yaitu istirahat I (15 menit) di sela-sela jam ke 3 dan ke 4,
dan istirahat II (15 menit) di sela-sela jam ke 6 dan ke 7. Karena waktu
KBM hari Sabtu lebih singkat dari hari lainnya, pada hari tersebut hanya
ada satu kali jam istirahat (15 menit). Tepat pada pukul 12.00, kegiatan
belajar mengajar dihentikan sementara untuk melakukan doa bersama
yaitu Doa Malaikat Tuhan.
Selain mata pelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), di SMA Santa Maria Yogyakarta juga terdapat
beberapa program tambahan yang dilaksanakan setelah pulang sekolah.
Untuk kelas X dan kelas XI diberikan tambahan pelajaran yang disebut
Matrikulasi. Kemudian untuk kelas XII, dilaksanakan program tambahan
pelajaran untuk menghadapi Ujian Akhir. Selain itu ada pula program
tourist hunting di kawasan Kraton yang dilaksanakan oleh siswi-siswi
kelas X pada hari Minggu.
Selain mengikuti kegiatan pembelajaran, ada beberapa pilihan kegiatan
ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh siswa kelas X dan kelas XI, yaitu :
Paduan suara, Orgen, Basket, Voli, Biola, Tae Kwon Do, Teater, Menari,
Tata Rias, Cheer Leader / Dance, KIR, dan Seni Lukis. Selain kegiatan-
kegiatan ekstrakurikuler tersebut, siswa juga dapat mengikuti kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
organisasi kesiswaan, seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Tugas-tugas OSIS adalah menyelenggarakan suatu kegiatan sekolah.
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan SMA Santa Maria Yogyakarta.
1. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Untuk menunjang proses belajar mengajar yang efektif dan efisien,
fasilitas yang dimiliki SMA Santa Maria Yogyakarta antara lain:
a. Ruang Kelas
Memiliki 14 ruang kelas yang berukuran 7 x 8 meter dengan sirkulasi
udara dan cahaya yang cukup. Di setiap kelas dilengkapi dengan meja
dan kursi yang disesuaikan dengan jumlah siswa di setiap kelas
tersebut. Di setiap kelas juga terdapat meja dan kursi untuk guru,
papan tulis (white board), alat tulis (boardmarker dan penghapus).
Di semua kelas dilengkapi dengan jam dinding, kalender, kipas angin
dan papan presensi.
b. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan sarana yang penting karena mempunyai
persediaan buku penunjang kegiatan belajar mengajar. Koleksi buku
perpustakaan SMA Santa Maria cukup banyak, yakni sekitar 2.042
buku fiksi dan 13. 194 buku non fiksi. Ruang perpustakaan ini juga
sangat luas, yang juga sering dipakai untuk kegiatan belajar mengajar
pelajaran Bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
c. Laboratorium
SMA Santa Maria memiliki 4 laboratorium, yaitu: laboratorium fisika,
laboratorium kimia, laboratorium biologi, dan laboratorium bahasa.
Laboratorium berfungsi sebagai tempat untuk memperoleh
pengalaman konkret mengenai ilmu yang dipelajari. Dari laboratorium
ini siswa bisa lebih hidup dengan pengetahuan yang telah diperoleh
sehingga dapat membantu siswa dalam perkembangan intelektualnya.
d. Museum mini
Museum ini berisi benda-benda sejarah dari berbagai suku, yang
digunakan untuk peraga pada saat pelajaran ilmu sosial.
e. Ruang musik
Ruangan ini dipakai pada saat pelajaran seni musik. Fasilitas yang
tersedia antara lain: 1 buah keyboard, 1 buah ampli, 1 set drum, papan
tulis, 2 buah gitar listrik, dan 1 bass.
f. Rumah kaca
Rumah kaca ini sangat menunjang dalam pembelajaran biologi, karena
berisi berbagai jenis tanaman.
g. Ruang komputer dan ruang internet
SMA Santa Maria memiliki 45 unit komputer. Ruang komputer ini
digunakan oleh siswa dalam pelajaran TI dan kegiatan ekstrakurikuler.
h. Ruang Multimedia
Terdapat satu unit komputer dan viewer dalam ruangan yang nyaman
dan ber-AC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
i. Aula besar dan aula kecil
j. Gudang
k. Papan pengumuman
l. Ruang pertemuan
m. Ruang-ruang Kegiatan Kesiswaan
n. UKS
o. Ruang BP / BK
p. Ruang Kepsek
q. Ruang Guru
r. Ruang TU
s. Ruang TRRC
t. Lapangan Olahraga
u. Kantin 3 Unit
v. Ruang Tamu
w. Tempat Jaga Satpam
x. Kamar Mandi dan Toilet
y. Gudang
z. Ruang Penyimpanan Soal
aa. Ruang Penjaga Sekolah
J. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah SMA Santa Maria
Yogyakarta.
Komite sekolah adalah lembaga independen yang berfungsi sebagai mitra
sekolah dan bertugas memberikan sumbangan pemikiran terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite sekolah adalah kumpulan
para orang tua/wali murid, guru, tokoh sesepuh, dan perwakilan instansi-
instansi, yang dinilai kompeten dalam menangani urusan-urasan intern atau
pun dengan pihak sekolah yang dipilih oleh musyawarah seluruh orang
tua/wali siswa dan kemudian disahkan pihak sekolah. Pertemuan komite
sekolah dengan pihak sekolah biasanya membahas hal-hal yang berkaitan
dengan penyelenggaraan sekolah. Karena SMA Santa Maria adalah sekolah
yang berdiri di bawah suatu yayasan yaitu yayasan Marsudirini, maka sistem
sekolah ini adalah sentralisasi dari yayasan. Sehubungan dengan hal tersebut
maka tugas komite sekolah memang agak terbatas. Komite sekolah di SMA
Santa Maria disini hanya sebatas mengetahui mengenai apa yang terjadi dalam
penyelenggaraan sekolah dan memberikan masukan atau ide-ide akan situasi
yang terjadi.
Seharusnya tugas komite sekolah juga bisa menjadi penyandang dana dan
membantu peningkatan kesejahteraan guru. Tetapi sekali lagi karena sistem
sentralisasi sekolah yang tidak memungkinkan adanya pengelolaan uang
selain dari yayasan, maka komite sekolah tidak berperan serta dalam
penyandangan dana dan peningkatan kualitas kesejahteraan guru dan
karyawan, melainkan hanya sebatas berperan serta sebagai panitia pencari
dana dan merupakan badan yang wajib mengetahui laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
K. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta
dengan Instansi lain
Dalam meningkatkan mutu pendidikan, SMA Santa Maria Yogyakarta
menjalin hubungan kerja sama dengan instasi yang lain, SMA Santa Maria
merupakan lembaga pendidikan sehingga tidak lepas dari lingkungan
masyarakat dan dari sanalah muncul suatu hubungan sekolah dengan
lingkungan luar. Adapun instansi-instansi yang melakukan kerja sama dengan
SMA Santa Maria Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Kerja Sama dengan Komite Sekolah
Seperti sudah peneliti jelaskan pada subbab mengenai Komite Sekolah di
atas, SMA Santa Maria mengadakan kerja sama dengan pihak Komite
Sekolah dalam hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan
di sekolah dan kepanitiaan pencarian dana, tetapi tidak sebagai
penyandang dana.
2. Kerja Sama dengan Universitas Sanata Dharma
Universitas Sanata Dharma menawarkan kerjasama di bidang akademik
dengan menawarkan peneriman mahasiswa baru jalur prestasi dan kerja
sama. Selain itu, SMA Santa Maria juga menerima mahasiswa PPL USD
untuk berpraktik mengajar di sekolah.
3. Kerja Sama dengan Universitas Atmajaya
Universitas Atma Jaya menawarkan kerjasama di bidang akademik dengan
menawarkan penerimaan mahasiswa baru unggulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4. Kerja Sama dengan STIM YKPN
STIM YKPN mengadakan kerja sama untuk menyelenggarakan tes potensi
akademik.
5. Kerja Sama dengan AA YKPN
AA YKPN mengadakan kerja sama untuk menyelenggarakan tes potensi
akademik.
6. Hubungan dengan Sekolah Lain
Dalam hubungan ini lebih berfokus pada hubungan siswa dengan guru dari
SMA Santa Maria Yogyakarta maupun dengan sekolah lain. Hubungan
ini bisa dalam bentuk olah raga maupun pertandingan persahabatan.
Kegiatan tersebut bermanfaat untuk menggalang kebersamaan antar
sekolah agar terbina kerukunan dan kekompakan.
L. Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan SMA Santa Maria
Yogyakarta.
1. Matrikulasi
Kegiatan ini bertujuan untuk menuntaskan nilai siswa yang belum tuntas
menurut standar sekolah terutama untuk kelas X dan XI. Untuk kelas XII
lebih difokuskan pada tambahan mata pelajaran untuk mempersiapkan
UAN. Kegiatan ini dilaksanakan sepulang sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2. Conversation
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan aktif
berbahasa Inggris. Jadi, siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga
mempraktikan kemampuan mereka berbahasa Inggris.
3. Tourist Hunting
Kegiatan ini bertempat di Kraton Yogyakarta oleh siswi kelas X pada
setiap hari minggu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatakn
kemampuan oral siswa dalam berbahasa Inggris terutama dihadapan native
speaker.
4. In Group
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswi baru kelas X untuk semakin
mengenal dirinya sendiri dan teman-temannya.
5. Retreat dan Rekoleksi
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswi kelas XI dan XII untuk
semakin memiliki iman dan mental yang kuat dan mendekatkan diri
dengan Tuhan.
6. Makrab
Kegiatan ini ditujukan untuk siswi kelas X dengan tujuan untuk lebih
mengakrabkan diri dengan teman-teman, guru, maupun karyawan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Data
Deskripsi data akan disajikan dengan menggunakan daftar tabulasi, daftar
frekuensi untuk masing-masing variabel bebas maupun variabel terikat.
Kemudian untuk menginterpretasikan masing-masing variabel dilakukan
pendistribusian skor. Pendistribusian skor ini mengacu pada Penilaian Acuan
Patokan (PAP II), sebagai berikut (Masidjo, 1995:157):
Tabel 5.1
Penialian Acuan Patokan (PAP II)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kriteria Penilaian
81% - 100%
66% - 80%
56% - 65%
46% - 55%
Di bawah 46%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Buruk
Sangat Buruk
1. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
Dalam variabel ini terdapat 19 butir pertanyaan kuesioner yang sahih
atau valid. Distribusi frekuensi untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Interpretasi Variabel Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Pedagogik
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
81-95 4 8% Sangat Baik
69-80 40 80% Baik
62-68 6 12% Cukup
54-61 0 0% Buruk
19-53 0 0% Sangat Buruk
Jumlah 50 100%
Dari tabel interpretasi variabel persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik di atas, diketahui bahwa kategori sangat baik sebanyak 8%,
kategori baik 80%, kategori cukup 12%, sedangkan untuk kategori buruk
dan sangat buruk sebanyak 0%. Berdasarkan data induk penelitian untuk
variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik terdapat data
tertinggi sebesar 82 dan data terendah 62, dari perhitungan data tersebut
diperoleh mean sebesar 73,92 termasuk dalam kategori baik, dan dengan
median sebesar 74,05 termasuk dalam kategori sangat baik, serta modus
sebesar 74,1 termasuk dalam kategori baik. Standard deviation sebesar 4,6
menunjukkan data variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik
dari responden ke responden bervariasi sebesar 4,6.
Dengan melihat hasil perhitungan rata-rata (mean) dari data persepsi
siswa tentang kompetensi pedagogik dan interpretasi dengan PAP II di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
atas maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel
persepsi siswa SMA Santa Maria Yogyakarta tentang kompetensi
pedagogik dikategorikan baik.
2. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian
Dalam variable ini terdapat 10 butir pertanyaan kuesioner yang sahih
atau valid. Distribusi frekuensi untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi kepribadian adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3
Interpretasi Variabel Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Kepribadian
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
43-50 13 26% Sangat Baik
37-42 35 70% Baik
33-35 2 4% Cukup
29-32 0 0% Buruk
10-28 0 0% Sangat Buruk
Jumlah 50 100%
Dari tabel interpretasi variabel persepsi siswa tentang kompetensi
kepribadian di atas, diketahui bahwa kategori sangat baik sebanyak 26%,
kategori baik 70%, kategori cukup 4%, sedangkan untuk kategori buruk
dan sangat buruk sebanyak 0%. Berdasarkan data induk penelitian untuk
variabel persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian terdapat data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
tertinggi sebesar 47 dan data terendah 33, dari perhitungan data tersebut
diperoleh mean sebesar 40,54 termasuk dalam kategori baik, dan dengan
median sebesar 41,23 termasuk dalam kategori baik, serta modus sebesar
40,59 termasuk dalam kategori baik. Standard deviation sebesar 2,9
menunjukkan data variabel persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian
dari responden ke responden bervariasi sebesar 2,9.
Dengan melihat hasil perhitungan rata-rata (mean) dari data persepsi
siswa tentang kompetensi kepribadian dan interpretasi dengan PAP II di
atas maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel
persepsi siswa SMA Santa Maria Yogyakarta tentang kompetensi
kepribadian dikategorikan baik.
3. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial
Dalam variabel ini terdapat 4 butir pertanyaan kuesioner yang sahih
atau valid. Distribusi frekuensi untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi sosial adalah sebagai berikut:
Tabel 5.4
Interpretasi Variabel Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Sosial
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
17-20 13 26% Sangat Baik
15-16 28 56% Baik
13-14 8 16% Cukup
11-12 1 2% Buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4-10 0 0 Sangat Buruk
Jumlah 50 100%
Dari tabel interpretasi variabel persepsi siswa tentang kompetensi
sosial di atas, diketahui bahwa kategori sangat baik sebanyak 26%,
kategori baik 56%, kategori cukup 16%, sedangkan untuk kategori buruk
sebesar 2% dan sangat buruk sebanyak 0%. Berdasarkan data induk
penelitian untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi sosial terdapat
data tertinggi sebesar 20 dan data terendah 12, dari perhitungan data
tersebut diperoleh mean sebesar 15,82 termasuk dalam kategori baik, dan
dengan median sebesar 8,5 termasuk dalam kategori sangat buruk, serta
modus sebesar 17,05 termasuk dalam kategori sangat baik. Standard
deviation sebesar 1,59 menunjukkan data variabel persepsi siswa tentang
kompetensi sosial dari responden ke responden bervariasi sebesar 1,59.
Dengan melihat hasil perhitungan rata-rata (mean) dari data persepsi
siswa tentang kompetensi sosial dan interpretasi dengan PAP II di atas
maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel persepsi
siswa SMA Santa Maria Yogyakarta tentang kompetensi sosial
dikategorikan baik.
4. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional
Dalam variabel ini terdapat 5 butir pertanyaan kuesioner yang sahih
atau valid. Distribusi frekuensi untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi profesional adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 5.5
Interpretasi Variabel Persepsi Siswa Tentang
Kompetensi Profesional
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
22-25 4 8% Sangat Baik
19-21 26 52% Baik
17-18 17 34% Cukup
15-16 3 6% Buruk
5-14 0 0% Sangat Buruk
Jumlah 50 100%
Dari tabel interpretasi variabel persepsi siswa tentang kompetensi
profesional di atas, diketahui bahwa kategori sangat baik sebanyak 8%,
kategori baik 52%, kategori cukup 34%, sedangkan untuk kategori buruk
6% dan sangat buruk sebanyak 0%. Berdasarkan data induk penelitian
untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional terdapat data
tertinggi sebesar 24 dan data terendah 16, dari perhitungan data tersebut
diperoleh mean sebesar 19,34 termasuk dalam kategori baik, dan dengan
median sebesar 1,5 termasuk dalam kategori sangat buruk, serta modus
sebesar 21,25 termasuk dalam kategori sangat baik. Standard deviation
sebesar 1,94 menunjukkan data variabel persepsi siswa tentang
kompetensi profesional dari responden ke responden bervariasi sebesar
1,94.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Dengan melihat hasil perhitungan rata-rata (mean) dari data persepsi
siswa tentang kompetensi profesional dan dengan interpretasi PAP II di
atas maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel
persepsi siswa SMA Santa Maria Yogyakarta tentang kompetensi
profesional dikategorikan baik.
5. Data Tentang Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMA Santa Maria
Distribusi frekuensi untuk prestasi belajar akuntansi siswa SMA Santa
Maria Yogyakarta adalah sebagai berikut:
Tabel 5.6
Interpretasi Variabel Prestasi Belajar Akuntansi
Siswa SMA Santa MAria
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi
81-100 4 8% Sangat Baik
66-80 24 48% Baik
56-65 6 12% Cukup
46-55 9 18% Buruk
<46 7 14% Sangat Buruk
Jumlah 50 100%
Dari tabel interpretasi tentang prestasi belajar akuntansi siswa SMA
Santa Maria Yogyakarta di atas, diketahui bahwa kategori sangat baik
sebanyak 8%, kategori baik 48%, kategori cukup 12%, kategori kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
18%, sedangkan kategori sangat kurang sebanyak 14%. Berdasarkan data
induk penelitian tentang variabel prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI
SMA Santa Maria terdapat data tertinggi sebesar 94 dan data terendah 30,
dari perhitungan data tersebut diperoleh mean sebesar 66 termasuk dalam
kategori baik, dan dengan median sebesar 73 termasuk dalam kategori
baik, serta modus sebesar 76 dalam kategori baik. Standar deviation 17
menunjukkan data variabel prestasi belajar akuntansi siswa SMA Santa
Maria dari responden ke responden bervariasi sebesar 17.
Dengan melihat hasil perhitungan rata-rata (mean) dari data tentang
prestasi belajar dan dengan interpretasi PAP II di atas maka dapat
disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel prestasi belajar
akuntansi siswa SMA Santa Maria Yogyakarta dikategorikan baik.
B. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis yang pertama sampai keempat menggunakan teknik
analisis Regresi sederhana dan menggunakan program SPSS seri 12:
1. Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik
a Rumusan Hipoteis
Hipotesis dalam penelitian ini:
Ho = tidak ada pengaruh kompetensi pedagogik terhadap prestasi
belajar akuntansi.
Ha = ada pengaruh kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar
akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
b Menentukan Koefisien Korelasi Sederhana
Harga koefisien korelasi sederhana (r) antara variabel persepsi
siswa tentang kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar
akuntansi adalah sebesar 0,173 dengan koefisien determinasi (r²)
sebesar 0,416. Ini berarti bahwa prestasi belajar akuntansi yang
disebabkan oleh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik sebesar
41,6% dan sebesar 58,4% dipengaruhi oleh variabel yang lain.
c Uji Signifikansi Terhadap Koefisien Korelasi Sederhana
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi sederhana (r)
menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Besarnya t hitung
adalah 1,217 sedangkan nilai t tabel 2,0106. Maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis ditolak karena t hitung lebih kecil dari t tabel. Berarti
hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik dengan
prestasi belajar akuntansi tidak signifikan. Selain itu juga dapat dilihat
dari nilai sig-2 tailednya yang menunjukkan bahwa nilai sig lebih
besar dari 0,05 yaitu 0,228, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang
berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kompetensi
pedagogik dengan prestasi belajar akuntansi.
d Persamaan Regresi Sederhana
Persamaan regresi sederhana untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik dengan prestasi belajar akuntansi adalah
XY 559,0723,21ˆ += . Koefisien regresi b bernilai positif sebesar
0,559 yang berarti setiap terjadi penambahan 1 satuan untuk variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, maka variabel prestasi
belajar akuntansi akan mengalami penambahan sebesar 0,559. Hal ini
berarti bahwa semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik maka nilai prestasi belajar akuntasinya juga semakin tinggi.
e Uji Signifikansi Terhadap Persamaan Regresi Sederhana
Uji signifikansi terhadap model regresi sederhana menggunakan uji
F dengan taraf signifikansi 5%, dk pembilang = 1 dan dk penyebut 48.
Besarnya F hitung untuk uji signifikansi terhadap model regresi
sederhana adalah sebesar 1,489 dan F tabel sebesar 4,04, maka dapat
disimpulkan bahwa F hitung < F tabel berarti model regresi tersebut
tidak dapat digunakan untuk memprediksi nilai variabel prestasi
belajar akuntansi. Sedangkan besarnya t hitung untuk uji signifikansi
koefisien regresi variabel persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik sebesar 1,217 dan t tabel adalah 2,0106, maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ditolak karena t hitung < t tabel. Hal ini
berarti bahwa variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel prestasi
belajar akuntansi.
2. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian
a Rumusan Hipoteis
Hipotesis dalam penelitian ini:
Ho = tidak ada pengaruh kompetensi kepribadian terhadap prestasi
belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Ha = ada pengaruh kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar
akuntansi.
b Menentukan Koefisien Korelasi Sederhana
Harga koefisien korelasi sederhana (r) antara variabel persepsi
siswa tentang kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar
akuntansi adalah sebesar 0,197 dengan koefisien determinasi (r²)
sebesar 0,039. Ini berarti bahwa prestasi belajar akuntansi yang
disebabkan oleh persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian
sebesar 3,9% dan sebesar 96,1% dipengaruhi oleh variabel yang lain.
c Uji Signifikansi Terhadap Koefisien Korelasi Sederhana
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi sederhana (r)
menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Besarnya t hitung
adalah 1,392 sedangkan nilai t tabel 2,0106. Maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis ditolak karena t hitung lebih kecil dari t tabel. Berarti
hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian
dengan prestasi belajar akuntansi tidak signifikan. Selain itu juga dapat
dilihat dari nilai sig-2 tailednya yang menunjukkan bahwa nilai sig
lebih besar dari 0,05 yaitu 0,169, maka Ho diterima dan Ha ditolak
yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
kompetensi kepribadian dengan prestasi belajar akuntansi.
d Persamaan Regresi Sederhana
Persamaan regresi sederhana untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi kepribadian dengan prestasi belajar akuntansi adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
XY 979,0823,23ˆ += . Koefisien regresi b bernilai positif sebesar
0,979 yang berarti setiap terjadi penambahan 1 satuan untuk variabel
persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian, maka variabel prestasi
belajar akuntansi akan mengalami penambahan sebesar 0,979. Hal ini
berarti bahwa semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi
kepribadian maka nilai prestasi belajar akuntasinya juga semakin
tinggi.
e Uji Signifikansi Terhadap Persamaan Regresi Sederhana
Uji signifikansi terhadap model regresi sederhana menggunakan uji
F dengan taraf signifikansi 5%, dk pembilang = 1 dan dk penyebut 48.
Besarnya F hitung adalah 1,947 sedangkan besarnya F tabel adalah
4,04, maka dapat disimpulkan bahwa F hitung < F tabel berarti model
regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk memprediksi nilai
variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan besarnya t hitung untuk
uji signifikansi koefisien regresi variabel persepsi siswa tentang
kompetensi kepribadian sebesar 1,392 dan t tabel adalah 2,0106, maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak karena t hitung < t tabel.
Hal ini berarti bahwa variabel persepsi siswa tentang kompetensi
kepribadian tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel prestasi belajar akuntansi.
3. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi sosial
a Rumusan Hipoteis
Hipotesis dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Ho = tidak ada pengaruh kompetensi sosial terhadap prestasi belajar
akuntansi.
Ha = ada pengaruh kompetensi sosial terhadap prestasi belajar
akuntansi.
b Menentukan Koefisien Korelasi Sederhana
Harga koefisien korelasi sederhana (r) antara variabel persepsi
siswa tentang kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi
adalah sebesar 0,241 dengan koefisien determinasi (r²) sebesar 0,058.
Ini berarti bahwa prestasi belajar akuntansi yang disebabkan oleh
persepsi siswa tentang kompetensi sosial sebesar 5,8% dan sisanya
sebesar 94,2% dipengaruhi oleh variabel lain.
c Uji Signifikansi Terhadap Koefisien Korelasi Sederhana
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi sederhana (r)
menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Besarnya t hitung
adalah 1,720 sedangkan nilai t tabel 2,0106. Maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis ditolak karena t hitung lebih kecil dari t tabel. Berarti
hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial dengan
prestasi belajar akuntansi tidak signifikan. Selain itu juga dapat dilihat
dari nilai sig-2 tailednya yang menunjukkan bahwa nilai sig lebih
besar dari 0,05 yaitu 0,092, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang
berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kompetensi
sosial dengan prestasi belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
d Persamaan Regresi Sederhana
Persamaan regresi sederhana untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi sosial dengan prestasi belajar akuntansi adalah
XY 364,2799,25ˆ += . Koefisien regresi b bernilai positif sebesar
2,364 yang berarti setiap terjadi penambahan 1 satuan untuk variabel
persepsi siswa tentang kompetensi sosial, maka variabel prestasi
belajar akuntansi akan mengalami penambahan sebesar 2,364. Hal ini
berarti bahwa semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi sosial
maka nilai prestasi belajar akuntasinya juga semakin tinggi.
e Uji Signifikansi Terhadap Persamaan Regresi Sederhana
Uji signifikansi terhadap model regresi sederhana menggunakan uji
F dengan taraf signifikansi 5%, dk pembilang = 1 dan dk penyebut 48.
Besarnya F hitung adalah 2,961 sedangkan besarnya F tabel adalah
4,04, maka dapat disimpulkan bahwa F hitung < F tabel berarti model
regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk memprediksi nilai
variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan besarnya t hitung untuk
uji signifikansi koefisien regresi variabel persepsi siswa tentang
kompetensi sosial sebesar 1,720 dan t tabel adalah 2,0106, maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ditolak karena t hitung < t tabel. Hal ini
berarti bahwa variabel persepsi siswa tentang kompetensi sosial tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel prestasi
belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional
a Rumusan Hipoteis
Hipotesis dalam penelitian ini:
Ho = tidak ada pengaruh kompetensi profesional terhadap prestasi
belajar akuntansi.
Ha = ada pengaruh kompetensi profesional terhadap prestasi belajar
akuntansi.
b Menentukan Koefisien Korelasi Sederhana
Harga koefisien korelasi sederhana (r) antara variabel persepsi
siswa tentang kompetensi profesional terhadap prestasi belajar
akuntansi adalah sebesar 0,074 dengan koefisien determinasi (r²)
sebesar 0,0055. Ini berarti bahwa prestasi belajar akuntansi yang
disebabkan oleh persepsi siswa tentang kompetensi profesional sebesar
0,55% dan sisanya sebesar 99,45% dipengaruhi oleh variabel lain.
c Uji Signifikansi Terhadap Koefisien Korelasi Sederhana
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi sederhana (r)
menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Besarnya t hitung
adalah 0,514 sedangkan nilai t tabel 2,0106. Maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis ditolak karena t hitung lebih kecil dari t tabel. Berarti
hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional
dengan prestasi belajar akuntansi tidak signifikan. Selain itu juga dapat
dilihat dari nilai sig-2 tailednya yang menunjukkan bahwa nilai sig
lebih besar dari 0,05 yaitu 0,611, maka Ho diterima dan Ha ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara
kompetensi profesional dengan prestasi belajar akuntansi.
d Persamaan Regresi Sederhana
Persamaan regresi sederhana untuk variabel persepsi siswa tentang
kompetensi profesional dengan prestasi belajar akuntansi adalah
XY 575,0983,51ˆ += . Koefisien regresi b bernilai positif sebesar 0,575
yang berarti setiap terjadi penambahan 1 satuan untuk variabel
persepsi siswa tentang kompetensi profesional, maka variabel prestasi
belajar akuntansi akan mengalami penambahan sebesar 0,575. Hal ini
berarti bahwa semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi
profesional maka nilai prestasi belajar akuntasinya juga semakin
tinggi.
e Uji Signifikansi Terhadap Persamaan Regresi Sederhana
Uji signifikansi terhadap model regresi sederhana menggunakan uji
F dengan taraf signifikansi 5%, dk pembilang = 1 dan dk penyebut 48.
Besarnya F hitung adalah 0,262 sedangkan besarnya F tabel adalah
4,04, maka dapat disimpulkan bahwa F hitung < F tabel berarti model
regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk memprediksi nilai
variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan besarnya t hitung untuk
uji signifikansi koefisien regresi variabel persepsi siswa tentang
kompetensi profesional sebesar 0,514 dan t tabel adalah 2,0106, maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak karena t hitung < t tabel.
Hal ini berarti bahwa variabel persepsi siswa tentang kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
profesional tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel prestasi belajar akuntansi.
5. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Sosial, dan Kompetensi Profesional Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi.
a Rumusan Hipoteis
Hipotesis dalam penelitian ini:
Ho = tidak ada pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
terhadap prestasi belajar akuntansi.
Ha = ada pengaruh kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional terhadap
prestasi belajar akuntansi.
b Menentukan Koefisien Korelasi Ganda
Berdasarkan hasil analis, diperoleh harga koefisien korelasi ganda
( ),4,3,2,1R sebesar 0,257 dengan koefisien determinasi (R²) sebesar
0,066. Ini berarti bahwa prestasi belajar akuntansi yang disebabkan
oleh variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional sebesar 6,6% dan sisanya sebesar 93,4% dipengaruhi oleh
variabel lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
c Uji Signifikansi Terhadap Koefisien Korelasi Ganda
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi ganda
menggunakan uji F dengan taraf signifikansi 5%. Besarnya F hitung
adalah 0,796 dan besarnya F tabel dengan dk pembilang = 1, dk
penyebut = 48 sebesar 4,04. Jadi F hitung lebih kecil dari F tabel, hal
ini berarti bahwa persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi.
d Persamaan Regresi Ganda
Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS diketahui harga
konstanta (k) sebesar 10,415 sedangkan harga koefisien variabel bebas
1X sebesar 0,257, harga koefisien 2X sebesar 0,255, harga koefisien
3X sebesar 1,821, harga koefisien 4X -0,282.
Persamaan hasil pengujian regresi ganda
xxxxY4321
282,0821,1255,0257,0415,10ˆ −+++= . Konsatanta
sebesar 10,415 menunjukkan bahwa jika tidak ada kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional maka prestasi belajar
sebesar 10,415, sedangkan koefisien regresi X1 sebesar 0,257
menunjukkan bahwa jika ada penambahan 1 satuan kompetensi
pedagogik maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 0,257,
koefisien regresi X2 sebesar 0,255 menunjukkan bahwa jika ada
penambahan 1 satuan kompetensi kepribadian maka prestasi belajar
akan meningkat sebesar 0,255, koefisien regresi X3 sebesar 1,821
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
menunjukkan bahwa jika ada penambahan 1 satuan kompetensi sosial
maka prestasi belajar akan meningkat sebesar 1,821, koefisien regresi
X4 sebesar -0,282 menunjukkan bhawa jika ada penambahan 1 satuan
kompetensi profesional maka prestasi belajar akan meningkat sebesar
– 0,282. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional maka nilai prestasi belajar akuntansinya
juga semakin tinggi, begitu puka sebaliknya.
e Uji Signifikansi Terhadap Persamaan Regresi ganda
Uji signifikansi terhadap model regresi ganda menggunakan uji F
dengan taraf signifikansi 5%, dk pembilang = 4 dan dk penyebut 45.
Besarnya F hitung adalah 0,796 sedangkan besarnya F tabel adalah
2,58, maka dapat disimpulkan bahwa F hitung < F tabel. Hal ini berarti
tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi
Berdasarkan analisis data pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa F
hitung untuk uji signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
sebesar 1,489 dan F tabel sebesar 4,04. Maka hipotesis ditolak karena F
hitung < F tabel berarti model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk
memprediksi nilai variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan t hitung
untuk uji signifikansi koefisien regresi sederhana sebesar 1,217 dan t tabel
sebesar 2,0106. Maka hipotesis ditolak karena 1,217 < 2,0106, hal ini
berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik
terhadap prestasi belajar akuntansi, jadi dapat diartikan bahwa tinggi
rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat diprediksi dari tinggi
rendahnya persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik.
Deskripsi tentang kompetensi pedagogik menunjukkan bahwa
sebagian besar persepsi siswa dikategorikan baik. Kompetensi pedagogik
diartikan sebagai kebulatan pengetahuan (knowledge), ketrampilan
(teaching skill), serta sikap (karakter) berupa kecerdasan, kreativitas dan
komitmen dalam menjalankan tugas sebagai corong pendidikan.
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro (1984: 43)
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam
periode tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Hasil temuan ini tidak sejalan dengan kerangka berfikir yang
menyatakan bahwa Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru
maka akan semakin pandai pula guru tersebut dalam menarik perhatian
siswa untuk menyukai mata pelajaran yang diampunya, sehingga siswa
akan menjadi lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan
belajar sendiri sehingga pada akhirnya prestasi atau hasil belajarnya juga
akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kerangka berfikir. Persepsi
siswa tentang kompetensi pedagogik tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar akuntansi. Oleh karena itu, diduga ada faktor lain yang lebih
dominan terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut
antara lain 1) faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan,
minat, dan sebagainya. 2) faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah,
lingkungan, udara yang panas, dan sebagainya (Roestiyah, 1982:159).
Seorang guru memiliki peran yang sangat besar dalam proses belajar
mengajar dikelas. Mereka tidak hanya bertugas menyampaikan materi
pelajaran saja, tetapi juga mencari cara agar materi yang disampaikan
dapat diterima siswa dengan baik. Guru harus dapat menciptakan suasana
belajar mengajar yang menyenangkan dan komunikatif. Mereka juga harus
bisa menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang menarik. Dengan
suasana belajar mengajar yang seperti ini diharapkan hubungan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
dengan murid akan menjadi semakin baik, sehingga para siswa akan lebih
bersemangat dalam belajar.
2. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi
Berdasarkan analisis data pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi
kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa F
hitung untuk uji signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah
sebesar 1,947 dan F tabel sebesar 4,04. Maka hipotesis ditolak karena F
hitung < F tabel berarti model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk
memprediksi nilai variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan t hitung
untuk uji signifikansi koefisien regresi sederhana sebesar 1,392 dan t tabel
sebesar 2,0106. Maka hipotesis ditolak karena 1,392 < 2,0106, hal ini
berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi kepribadian terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian
terhadap prestasi belajar akuntansi, jadi dapat diartikan bahwa tinggi
rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat diprediksi dari tinggi
rendahnya persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian.
Deskripsi tentang kompetensi kepribadian menunjukkan bahwa guru
harus memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi
sumber indentifikasi bagi subjek (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro (1984: 43)
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam
periode tertentu.
Hasil temuan ini tidak sejalan dengan kerangka berfikir yang
menyatakan bahwa Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru
maka akan semakin pandai pula guru tersebut dalam menarik perhatian
siswa untuk menyukai mata pelajaran yang diampunya, sehingga siswa
akan menjadi lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan
belajar sendiri sehingga pada akhirnya prestasi atau hasil belajarnya juga
akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kerangka berfikir. Persepsi
siswa tentang kompetensi kepribadian tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar akuntansi. Oleh karena itu, diduga ada faktor yang lebih dominan
terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut antara
lain 1) faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat,
dan sebagainya. 2) faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah,
lingkungan, udara yang panas, dan sebagainya (Roestiyah, 1982:159).
Dalam dunia pendidikan sosok guru memegang peranan yang sangat
penting dan biasanya guru akan dijadikan sebagai panutan, maka sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
guru yang baik dan berkompeten harus bisa menampilkan sikap positif
dalam keseluruhan tugasnya, mampu menghayati dan memahami dirinya
dengan baik, dan mampu menunjukkan dirinya sebagai panutan dan
teladan bagi para siswanya. Dengan demikian diharapkan siswa akan
merasa senang dengan guru tersebut dan simpati, sehingga akan terjalin
hubungan yang baik pula antara guru dan siswa dan prestasi belajar pun
juga akan semakin baik.
3. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi
Berdasarkan analisis data pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi
sosial terhadap prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa f hitung
untuk uji signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah sebesar
2,961 dan F tabel sebesar 4,04. Maka hipotesis ditolak karena F hitung <
F tabel berarti model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk
memprediksi nilai variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan t hitung
untuk uji signifikansi koefisien regresi sederhana sebesar 1,720 dan t tabel
sebesar 2,0106. Maka hipotesis ditolak karena 1,720 < 2,0106, hal ini
berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi sosial terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari persepsi siswa tentang kompetensi sosial terhadap
prestasi belajar akuntansi, jadi dapat diartikan bahwa tinggi rendahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
prestasi belajar akuntansi tidak dapat diprediksi dari tinggi rendahnya
persepsi siswa tentang kompetensi sosial.
Deskripsi tentang kompetensi sosial menunjukkan bahwa bahwa guru
harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-
muridnya maupun dengan teman sesama guru, dengan kepala sekolah,
dengan pegawai tata usaha, dan tidak lupa juga dengan anggota
masyarakat di lingkungan (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro (1984: 43)
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam
periode tertentu.
Hasil temuan ini tidak sejalan dengan kerangka berfikir yang
menyatakan bahwa Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru
maka akan semakin pandai pula guru tersebut dalam menarik perhatian
siswa untuk menyukai mata pelajaran yang diampunya, sehingga siswa
akan menjadi lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan
belajar sendiri sehingga pada akhirnya prestasi atau hasil belajarnya juga
akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kerangka berfikir. Persepsi
siswa tentang kompetensi sosial tidak berpengaruh terhadap prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
belajar akuntansi. Oleh karena itu, diduga ada faktor yang lebih dominan
terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut antara
lain 1) faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat,
dan sebagainya. 2) faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah,
lingkungan, udara yang panas, dan sebagainya (Roestiyah, 1982:159).
Dalam dunia pendidikan seorang guru memiliki peranan yang sangat
penting dalam kegiatan belajar mengajar, maka dalam hal ini diharapkan
guru mampu menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan berbagai
pihak, baik itu di lingkungan pendidikan maupun di luar dunia pendidikan
dalam hal ini masyarakat luas. Kemampuan ini sangat diperlukan agar
tercipta suatu hubungan yang harmonis dan baik dimanapun guru tersebut
berada dan dengan siapapun guru tersebut berhubungan, selain itu guru
juga perlu berpartisipasi aktif baik dilingkungan formal maupun informal.
4. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi
Berdasarkan analisis data pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi
profesional terhadap prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa F
hitung untuk uji signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah
sebesar 0,262 dan F tabel sebesar 4,04. Maka hipotesis ditolak karena F
hitung < F tabel berarti model regresi tersebut tidak dapat digunakan untuk
memprediksi nilai variabel prestasi belajar akuntansi. Sedangkan t hitung
untuk uji signifikansi koefisien regresi sederhana sebesar 0,514 dan t tabel
sebesar 2,0106. Maka hipotesis ditolak karena 0,514 < 2,0106, hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
yang signifikan dari persepsi siswa tentang kompetensi profesional
terhadap prestasi belajar akuntansi, jadi dapat diartikan bahwa tinggi
rendahanya prestasi belajar akuntansi tidak dapat diprediksi dari tinggi
rendahnya persepsi siswa tentang kompetensi profesional.
Deskripsi tentang kompetensi profesional menunjukkan bahwa guru
harus memiliki pengetahuan yang luas serta dalam tentang subyek matter
(bidang studi) yang diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti
memiliki pengetahuan konsep teoretik, mampu memilih metode yang
tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar
(Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro (1984: 43)
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam
periode tertentu.
Hasil temuan ini tidak sejalan dengan kerangka berfikir yang
menyatakan bahwa Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena semakin kompeten guru
maka akan semakin pandai pula guru tersebut dalam menarik perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
siswa untuk menyukai mata pelajaran yang diampunya, sehingga siswa
akan menjadi lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan
belajar sendiri sehingga pada akhirnya prestasi atau hasil belajarnya juga
akan semakin meningkat.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kerangka berfikir. Persepsi
siswa tentang kompetensi kepribadian tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar akuntansi. Oleh karena itu, diduga ada faktor yang lebih dominan
terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut antara
lain 1) faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat,
dan sebagainya. 2) faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah,
lingkungan, udara yang panas, dan sebagainya (Roestiyah, 1982:159).
Seorang guru yang benar-benar kompeten harus mampu
menyampaikan materi pelajaran yang benar-benar bermutu dan selalu
mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Mereka harus bisa
menguasai bahan yang akan mereka ajarkan secara mendalam. Materi
yang mereka ajarkan juga harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Dengan bekal ilmu yang benar-benar bermutu, diharapkan siswa
memperoleh pengetahuan yang luas dan mandalam sehingga mereka bisa
mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
5. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik,
Kepribadian, Sosial, dan Profesional Terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi
Berdasarkan analisis data tentang pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional terhadap
prestasi belajar akuntansi dapat diketahui bahwa F hitung untuk uji
signifikansi terhadap model regresi sederhana adalah sebesar 0,796 dan F
tabel sebesar 2,58. Maka hipotesis ditolak karena F hitung < F tabel, hal
ini berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa
tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional terhadap prestasi belajar akuntansi.
Harga koefisien ( ),4,3,2,1R sebesar 0,257 dengan koefisien determinasi (R²)
sebesar 0,066, hal ini berarti bahwa persepsi siswa tentang kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional benar-benar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar
akuntansi.
Deskripsi tentang kompetensi pedagogik menunjukkan bahwa
sebagian besar persepsi siswa dikategorikan baik. Kompetensi pedagogic
diartikan sebagai kebulatan pengetahuan (knowledge), ketrampilan
(teaching skill), serta sikap (karakter) berupa kecerdasan, kreativitas dan
komitmen dalam menjalankan tugas sebagai corong pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Deskripsi tentang kompetensi kepribadian menunjukkan bahwa guru
harus memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi
sumber indentifikasi bagi subjek (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Deskripsi tentang kompetensi sosial menunjukkan bahwa bahwa guru
harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-
muridnya maupun dengan teman sesama guru, dengan kepala sekolah,
dengan pegawai tata usaha, dan tidak lupa juga dengan anggota
masyarakat di lingkungan (Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Deskripsi tentang kompetensi profesional menunjukkan bahwa guru
harus memiliki pengetahuan yang luas serta dalam tentang subyek matter
(bidang studi) yang diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti
memiliki pengetahuan konsep teoretik, mampu memilih metode yang
tepat, serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar
(Suharsimi Arikunto, 1990: 239).
Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki prestasi belajar yang baik. Menurut Tirtonegoro (1984: 43)
prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalah bentuk angka, huruf, atau kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam
periode tertentu.
Dari uraian di atas dijelaskan bahwa kompetensi keguruan yang baik
akan menimbulkan hubungan yang baik, dan pada akhirnya akan
menyebabkan prestasi belajar juga baik. Namun setelah dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
perhitungan ternyata persepsi siswa tentang kompetensi keguruan tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar, karena prestasi belajar tidak hanya
dipengaruhi oleh kompetensi keguruan tetapi diduga ada faktor lain yang
mempengaruhi yaitu motivasi balajar, minat, sarana dan prasarana, dan
kedisplinan, selain itu juga ada faktor lain yaitu faktor internal misalnya
kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan sebagainya dan faktor
eksternal; misalnya kebersihan rumah, lingkungan, udara yang panas, dan
sebagainya (Roestiyah, 1982:159).
Sebagai seorang guru yang benar-benar kompeten selain mengajarkan
materi guru juga diharapkan harus bisa menciptakan susana belajar
mengajar yang menyenangkan dan komunikatif, sehingga akan tercipta
hubungan yang baik antara guru dan murid, maka siswa akan senang
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta lebih terrmotivasi untuk
belajar lebih giat lagi, dengan demikian prestasi belajarnya juga akan
semakin baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan pada Bab V,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
SMA Santa Maria Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari besarnya r =
0,173 dan t hitung sebesar 1,217 dan t tabel sebesar 2,0106 dengan taraf
signifikansi 5%, jadi t hitung < t table, selain itu juga dapat dilihat dari
besarnya nilai F hitung adalah 1,489 dan besarnya F tabel adalah 4,04,
maka dapat disimpulkan bahwa F hitung < F tabel. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat
diprediksi dengan variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik.
2. Persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
SMA Santa Maria Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari besarnya r =
0,197 dan t hitung sebesar 1,392 dan t tabel sebesar 2,0106 dengan taraf
signifikansi 5%, jadi t hitung < t table, selain itu juga dapat dilihat dari
besarnya nilai F hitung adalah 1,947 dan besarnya F tabel adalah 4,04,
maka dapat disimpulkan bahwa F hitung < F tabel. Dengan demikian dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat
diprediksi dengan variabel persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian.
3. Persepsi siswa tentang kompetensi sosial tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA
Santa Maria Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari besarnya r = 0,241 dan t
hitung sebesar 1,720 dan t tabel sebesar 2,0106 dengan taraf signifikansi
5%, jadi t hitung < t table, selain itu juga dapat dilihat dari besarnya nilai
F hitung adalah 2,961 dan besarnya F tabel adalah 4,04, maka dapat
disimpulkan bahwa F hitung < F tabel. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat
diprediksi dengan variabel persepsi siswa tentang kompetensi sosial.
4. Persepsi siswa tentang kompetensi profesional tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
SMA Santa Maria Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari besarnya r =
0,074 dan t hitung sebesar 0,514 dan t tabel sebesar 2,0106 dengan taraf
signifikansi 5%, jadi t hitung < t tabel, selain itu juga dapat dilihat dari
besarnya nilai F hitung adalah 0,262 dan besarnya F tabel adalah 4,04,
maka dapat disimpulkan bahwa F hitung < F tabel. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat
diprediksi dengan variabel persepsi siswa tentang kompetensi profesional.
5. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
SMA Santa Maria Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari besarnya ( ),4,3,2,1R
sebesar 0,257 dan f hitung sebesar 0,796 dan f tabel sebesar 2,58 dengan
taraf signifikansi 5%, F hitung < F tabel dan jika dilihat dari nilai sig
sebesar 0,534 jauh lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi tidak dapat
diprediksi dengan variabel persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
B. SARAN
1. Sejalan dengan penelitian yang menunjukkan tidak ada pengaruh persepsi
siswa tentang kompetensi keguruan terhadap prestasi belajar akuntansi.
Maka penulis menyarankan agar guru mampu mempertahankan
kompetensi pokok keguruannya, agar mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan komunikatif, kemudian guru juga
harus memperhatikan faktor-faktor lain yaitu motivasi balajar, minat,
sarana dan prasarana, dan kedisplinan, selain itu juga ada faktor lain yaitu
faktor internal misalnya kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, dan
sebagainya dan faktor eksternal; misalnya kebersihan rumah, lingkungan,
udara yang panas, dan sebagainya (Roestiyah, 1982:159), sehingga siswa
akan merasa senang dan nyaman untuk mengikuti kegiatan pembelajaran,
dengan demikian akan tercipta hubungan yang lebih baik dan akrab antara
guru dan murid. Selain itu guru-guru juga dapat mengikuti pelatihan-
pelatihan keguruan atau lokakarya agar pengalaman dan wawasannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
semakin luas, sehingga dapat menjalankan tugas keguruannya dengan baik
pula.
2. Sejalan dengan penelitian yang menunjukkan tidak ada pengaruh persepsi
siswa tentang kompetensi keguruan terhadap prestasi belajar akuntansi.
Penulis menyarankan agar siswa mampu meningkatkan pemahaman diri
terhadap guru-guru mereka di sekolah dan lebih mendekatkan diri dengan
guru agar mereka dapat lebih memahami karakter dari masing-masing
guru, sehingga akan terjalin hubungan yang baik dan harmonis antara guru
dan siswa, maka prestasi belajarnya juga akan semakin baik.
C. KETERBTASAN
Dalam melakukan penelitian, peneliti merasa masih banyak terdapat
kekurangan. Hal ini disebabkan oleh:
1. Adanya keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan transportasi.
2. Adanya keterbatasan pengetahuan penulis dalam menyususn instrumen
penelitian sehingga variabel yang dimaksudkan mungkin belum bisa
terukur secara tepat karena belum semua faktor terwakili.
3. Keterbatasan penulis dalam menelusuri kebenaran jawaban responden
dalam menjawab pertanyaan sehingga penulis mengalami kesulitan dalam
melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan.
4. Adanya keterbatasan mengenai variabel terikat (prestasi belajar akuntansi)
yang hanya menggunakan penilaian dari satu pihak yaitu guru mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
pelajaran dari sekolah tersebut sehingga kurang mencerminkan prestasi
yang sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Yogyakarta.: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
Jakarta: Rineka Cipta. Brataningrum, Natalina Premastuti. Modul Pengolahan data Elektronik (PDE 1).
Yogyakarta: FKIP Universitas Sanata Dharma. Daviddof. 1981. Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Multivariat dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro. Masidjo. Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius. Muhadi, FX. Modul Metodologi Penelitian. Yogyakarta: FKIP Universitas Sanata
Dharma. Muhadi, FX dan Cornelio Purwantini, Mahasiswa Semester VIII. 2008.
Kompetensi Keguruan Mahasiswa Praktikan FKIP Universitas Sanata Dharma Ditinjau Dari Program Studi Berdasarkan Persepsi Guru Pembimbing. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Laporan Penelitian Bersama. FKIP USD Yogakarta: tidak diterbitkan.
Hadi, Sutrisno. 1995. Analisis Regresi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM. Ikhsan, Muhammad. Guru, Antara Renumerasi dan Profesionalisme. Tersedia di:
http://rumahberita.multiply.com (17 Juni 2009) Kunandar. 2007. Guru Profesional, Implementasi KTSP dan Sukses Dalam
Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kurnianingsih, Yasinta Ria. 2009. “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Peranan
Guru Di Kelas, Strategi Siswa Dalam Belajar, dan Persepsi Siswa Tentang Pentingnya Belajar Terhadap Keberhasilan Studi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma”. Skripsi S1. FKIP USD Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Nursalam, Toha. 1998. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka. Mahmudin. Kompetensi Profesional guru. Tersedia :
hhtp://mahmudin.wordpress.com./category/pendidikan (17 Juni 2009) Mahmudin. Kompetensi Keguruan. Tersedia :
http://mahmudin.wordpress.com/category/manajemen (17 Juni 2009) Prayitno, Dwi. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom. Roestiyah. 1982. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksra. Sofiana, Dian Maya. 2008. Profesionalisme guru dan hubungannya dengan
prestasi belajar siswa di MTS Al-Jamii,ah, Tegalrejo, Cilodog, Sukabumi. Tersedia: http://sofiana.wordpress.com ( 5 Juni 2009)
Subagyo, Pangestu. 2004. Statistika Terapan Aplikasi Pada Perencanaan dan
Ekonomi. Yogyakarta: BPFE. Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudrajad, Akhmad. 2008. Hakikat dan Teori Belajar. Tersedia:
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar/. (13 maret 2009)
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyo 2008. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta. Solihin, Drs. Guru, antara Renumerasi dan Profesionalisme. Tersedia :
http://www.sumbawanews.com/berita/opini/guru-antara-renumeras-dan-profesionalisme.html ( Jumat, 26 Juni 2009)
Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali. Undang-Undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
KODE :
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG
KOMPETENSI KEGURUAN TERHADAP PRESTASI
BELAJAR Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta
Oleh:
Dwi Sulistiyani
061334045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth: Saudara-saudara kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul ”
Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Keguruan Terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi.” Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara-saudara untuk
menjadi responden dalam penelitian ini dengan memberikan jawaban atas
keseluruhan pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan
dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara-
saudara dan memastikan bahwa jawaban Saudara-saudara hanyalah semata-mata
untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini. Saya menyadari bahwa pengisian
kuesioner ini mengganggu aktivitas Saudara-saudara. Oleh sebab itu, saya mohon
maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara-saudara, saya
mengucapkan terima kasih.
Mengetahui Yogyakarta, Maret 2010
B. Indah Nugraheni, S.Pd., SIP., M.Pd Dwi Sulistiyani
Dosen Pembimbing Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Kuesioner Penelitian
Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Keguruan Terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi
Nama :
No. Abs :
Kelas :
Petunjuk pengerjaan :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda (x) pada kolom yang
disediakan! Berikut ini adalah keterangan untuk setiap pernyataan.
SS : sangat setuju
S : setuju
RR : ragu-ragu
TS : tidak setuju
STS : sangat tidak setuju
1. Kompetensi Pedagogik
No. Pertanyaan SS S RR TS STS 1 Guru Akuntansi saya mampu memahami
ciri/watak siswa secara intelektual (daya piker, daya tangkap, kecerdasan).
2 Guru Akuntansi saya mampu memahami ciri/watak siswa dalam aspek moral.
3 Guru Akuntansi saya mampu memahami ciri/watak siswa dalam aspek spiritual.
4 Guru Akuntansi saya mampu mengidentifikasi potensi siswa dalam mata pelajaran Akuntansi.
5 Guru Akuntansi saya mampu mengidentifikasi pengetahuan awal siswa dalam mata pelajaran Akuntansi.
6 Guru Akuntansi saya mampu mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi.
7 Guru Akuntansi saya tidak mampu memahami metode belajar yang terkait dengan mata pelajaran Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
8 Guru Akuntansi saya mampu menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran Akuntansi.
9 Guru Akuntansi saya mampu merumuskan tujuan pembelajaran Akuntansi.
10 Guru Akuntansi saya tidak mampu menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran Akuntansi.
11 Guru Akuntansi saya mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran Akuntansi.
12 Guru Akuntansi saya mampu menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong siswa mencapai prestasi secara optimal.
13 Guru Akuntansi saya mampu menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi siswa, termasuk kreativitasnya.
14 Guru Akuntansi saya mampu memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain.
15 Guru Akuntansi saya mampu berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa
16 Guru Akuntansi saya tidak mampu mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada siswa.
17 Guru Akuntansi saya mampu memanfaatkan hasil dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
18 Guru Akuntansi saya melakukan refleksi terhadap pembelajaran di setiap pertemuan.
19 Guru Akuntansi saya tidak mampu memanfaatkan hasil hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
2. Kompetensi Kepribadian
No Pertanyaan SS S RR TS STS 20 Guru Akuntansi saya menghargai siswa
tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat istiadat, daerah asal, dan gender.
21 Guru Akuntansi saya bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hokum, dan sosial yang berlaku dalam masyarakat dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
22 Guru Akuntansi saya bersikap jujur, tegas dan manusiawi.
23 Guru Akuntansi saya tidak berperilaku yang mencerminkan ketaqwaan dan akhlak mulia.
24 Guru Akuntansi saya berperilaku yang dapat diteladani oleh siswa dan anggota masyarakat di sekitarnya.
25 Guru Akuntansi saya tidak menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.
26 Guru Akuntansi saya menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
27 Guru Akuntansi saya tidak memiliki etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.
28 Guru Akuntansi saya bangga terhadap dirinya dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
29 Guru Akuntansi saya mampu bekerja secara professional.
3. Kompetensi Sosial
No Pertanyaan SS S RR TS STS 30 Guru Akuntansi saya bersikap obyektif
(terbuka) terhadap peserta didik, teman sejawat, dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran.
31 Guru Akuntansi saya tidak bersikap deskriminatif terhadap siswa, teman sejawat, orang tua siswa, dan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
sekolah. 32 Guru Akuntansi saya tidak mampu
berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik, dan efektif.
33 Guru Akuntansi saya mampu berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya.
4. Kompetensi Profesional
No Pertanyaan SS S RR TS STS 34 Guru Akuntansi saya tidak mengikuti
kemajuan zaman dengan belajar dari bebagai sumber.
35 Guru Akuntansi saya mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
36 Guru Akuntansi saya tidak mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.
37 Guru Akuntansi saya menguasai materi akuntansi
38 Guru Akuntansi tidak kreatif dalam mengemas materi kedalam kegiatan pembelajaran
Responden juga dapat memberikan komentar/kritik/masukan/dll terhadap guru mata pelajaran akuntansi.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Terimakasih atas partisipasi responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Persespsi Siswa Tentang Kompetensi pedagogic
No Item Jum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 191 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 812 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 80 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 784 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 765 4 4 3 5 5 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 74 6 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 72 7 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 808 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 769 4 3 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 82 10 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 6911 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7412 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 70 13 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 7214 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 6215 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 7316 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 7317 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 5 7418 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 6519 4 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 7920 3 4 3 4 5 5 3 3 4 3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
21 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 7022 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 6923 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 7224 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 7125 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 6826 4 4 3 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 8027 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 7028 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 7429 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 8130 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 7831 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7532 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 7233 4 4 3 5 3 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 7934 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73 35 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7436 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7537 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77 38 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 7139 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 7440 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3 73 41 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 4 3 5 8242 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 6843 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7644 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 7345 4 3 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
46 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 6747 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 7048 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 7849 4 3 3 5 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 1 4 3 6750 4 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 3 3 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi kepribadian
No ItemJum
20 21 22 23 24 25 26 27 28 291 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 45 2 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 47 3 5 3 5 4 4 4 4 4 4 5 42 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 37 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 7 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 46 8 5 5 5 4 4 4 4 2 4 4 41 9 5 4 4 5 3 5 4 5 5 4 44 10 4 . 4 4 4 4 4 4 3 4 35 11 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 12 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 38 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 14 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36 15 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 17 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 45 18 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 19 4 4 4 5 3 5 4 5 5 4 43 20 5 5 5 3 4 4 5 4 5 3 43 21 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 37 22 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 24 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 37 25 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 41 26 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 39 27 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 29 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 44 30 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 46 31 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 33 5 5 4 5 4 5 3 5 4 3 43 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 35 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
38 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 37 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 40 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 41 5 5 4 5 3 5 4 5 3 4 43 42 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 37 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 44 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 40 45 4 4 3 3 3 4 4 3 5 5 38 46 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 33 47 4 3 4 3 4 4 3 4 5 4 38 48 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 45 49 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 37 50 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial
No ItemJum
30 31 32 331 4 4 5 4 172 4 4 5 5 183 4 5 4 4 174 4 4 4 4 165 4 4 4 4 166 4 4 3 4 15 7 5 4 5 4 188 4 4 2 4 149 4 4 5 4 17 10 4 4 4 3 1511 4 4 2 4 1412 4 3 3 4 14 13 4 4 4 4 16 14 4 3 4 4 1515 4 4 5 4 1716 4 4 4 4 16 17 5 1 5 5 1618 4 3 4 4 1519 4 4 5 4 17 20 5 3 4 5 1721 4 4 3 4 1522 4 4 4 4 1623 4 4 3 4 1524 4 4 4 4 1625 5 4 3 4 1626 4 4 3 4 1527 4 4 4 4 16 28 4 4 4 4 1629 4 5 5 4 1830 5 5 4 5 19 31 4 4 4 4 1632 4 4 4 4 1633 5 5 5 5 20 34 4 4 4 4 16 35 4 2 4 4 1436 4 4 4 4 1637 4 4 4 5 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
38 4 3 3 4 1439 4 4 4 4 1640 4 4 4 4 1641 4 1 5 3 1342 4 2 4 4 1443 4 4 4 4 1644 4 3 4 4 1545 3 3 3 3 1246 4 4 3 4 1547 4 3 4 4 1548 5 4 4 4 1749 4 4 3 4 1550 3 4 3 3 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional
No Item Jum
34 35 36 37 381 5 4 4 5 5 23 2 4 4 4 5 4 21 3 3 3 3 5 3 17 4 4 4 4 4 4 20 5 3 3 3 5 4 18 6 4 4 4 4 4 20 7 3 4 4 5 4 20 8 4 3 3 4 3 17 9 3 4 4 5 5 21
10 3 4 3 4 3 17 11 3 4 4 5 2 18 12 3 3 3 4 3 16 13 4 3 3 5 4 19 14 4 3 3 4 3 17 15 4 4 4 5 4 21 16 4 4 4 4 4 20 17 4 4 4 5 5 22 18 4 4 4 5 4 21 19 3 4 4 5 5 21 20 4 4 4 5 4 21 21 3 4 3 4 3 17 22 4 4 4 4 4 20 23 4 3 4 4 4 19 24 3 4 3 4 4 18 25 4 3 3 4 4 18 26 3 4 3 5 3 18 27 4 3 3 5 4 19 28 3 3 3 4 4 17 29 4 4 4 4 4 20 30 4 4 4 5 4 21 31 4 4 4 4 4 20 32 4 4 4 4 4 20 33 4 3 3 5 3 18 34 4 4 4 4 4 20 35 4 4 4 5 4 21 36 4 4 4 4 4 20 37 4 4 4 5 4 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
38 3 4 3 4 3 17 39 3 3 3 4 3 16 40 4 4 4 4 4 20 41 5 4 5 5 5 24 42 4 4 2 4 2 16 43 4 4 4 4 4 20 44 4 4 4 5 3 20 45 5 4 4 5 4 22 46 3 3 3 4 4 17 47 4 2 4 4 4 18 48 4 4 4 5 4 21 49 3 3 4 5 3 18 50 5 2 2 5 4 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
DAFTAR NILAI PRESTASI SISWA KELAS XI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA
No Nama Nilai 1 B. Yasinta A 92 2 Cintya EC 88 3 Deanisa PA 70 4 F. Isti W 70 5 Florentina P 70 6 Maria A 72 7 Angela M 50 8 Felicia W 70 9 Laurentia AI 70 10 L Veni W 60 11 Agung KP 40 12 Agustina FR 76 13 Anggie 72 14 Bonifasia AD 50 15 Demak VS 70 16 Anesa Evalia 70 17 Esther 50 18 Magdalena H 70 19 Meita M 60 20 Marlin TL 50 21 Cicilia AF 50 22 Ervillia N 70 23 Ivana Lady 50 24 Lydia Kadang 40 25 Siska S 40 26 May Chynthia 50 27 Carissa 71 28 Natalie BP 76 29 Natalie TDR 78 30 Natalie Nako 70 31 Nine W 40 32 Mega 40 33 Ria 88 34 Patricia E 70 35 Regina SP 70 36 Stefani MT 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
37 Tesalonika L 60 38 Theresia FA 70 39 Yohana K 94 40 Yohana RG 54 41 Francisca RT 70 42 Mada TL 60 43 Rinda 34 44 Rosalia NPK 70 45 Patrecia HM 70 46 Putri R 70 47 Novatria PS 70 48 Sara EY 64 49 Yovita Hepi 60 50 Ranya ES 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
DAFTAR DITRIBUSI FREKUENSI
Data dari hasil penelitian kemudian dibuat daftar distribusi frekuensi. Pedoman dalam
pembuatan daftar distribusi frekuensi tersebut menggunakan rumus dengan langkah-
langkah sebagai berikut (Sudjana, 1996: 47):
1. Menentukan jumlah kelas
Jumlah kelas hendaknya ditentukan sedemikian rupa sehingga data yang
diobservasi terjaring seluruhnya. H. A. Struges menyatakan bahwa dalam
menentukan jumlah kelas ini ada suatu pedoman, yang kemudian disebut disebut
sebagai rumus “Struges”. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:
K=1 + (3,3)log n
Keterangan:
K = jumlah kelas
n = jumlah data
2. Menentukan interval
Interval kelas pada hakekatnya akan dipengaruhi oleh jumlah kelas dan rentang
(jarak) data dimana data itu terletak. Berdasarkan hal tersebut, Struges
memberikan pedoman dalam menentukan interval kelas sebagai berikut:
sbanyakkelagreni tan
=
Keterangan:
i = interval kelas
Rentang (range) = selisih data terbesar dan data terkecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
3. Memasukan data dalam kelasnya masing-masing
Langkah terakhir dalam menyusun daftar distribusi frekuensi adalah memasukan
data kedalam kelasnya masing-masing dan menjumlahkannya. Setelah itu
dihitung nilai mean, median, modus, dan standar deviasi dari masing-masing
variable bebas dan terikat.
a Mean (rata-rata)
Mean atau rata-rata didapat dengan membagi jumlah nilai data dengan
banyaknya data yang diteliti. Perhitungan untuk nilai mean adalah sebagai
berikut:
∑∑
=fxfi
iix_
Keterangan:
_
x = Mean
f i= frekuensi untuk nilai x
xi = tanda kelas
b Median (Me)
Median adalah nilai tengah dari serangkaian data yang telah tersusun secra
teratur. Median juga disebut sebagai ukuran letak karena letak median
membagi dua bagian yang sama. Rumus untuk mencari median adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+=
fFnpbMe 2/1
Keterangan:
b = batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan terletak
p = panjang kelas median
n = banyak data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda kelas
median
f = frekuensi kelas median
c Modus (Mo)
Modus adalah data yang frekuensi munculnya paling banyak atau sering.
Rumus untuk mencari modus adalah sebagai berikut:
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
++=
bbbpbMo
21
1
Keterangan:
b = batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi
terbanyak
p = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi kelas interval dengan tanda kelas yang
lebih kecil sebelum tanda kelas modus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi kelas interval dengan tanda kelas yang
lebih besar sesudah tanda kelas modus.
d Deviasi Standar (σ)
( )( )1
2
11
2
11
−
−=
∑ ∑nn
n xfxfσ
Keterangan:
f 1= frekuensi
xi = tanda kelas
n = banyak data
Berdasarkan rumus-rumus diatas maka berikut ini dapat dicari haraga untuk
masing-masing variabel:
A. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
Jumlah data = 50
Data tertinggi = 82
Data terendah = 62
Dari data dapat diperoleh:
Range = 82 – 62 = 20
Banyak kelas = 1 + (3,3) log 50 = 6,6 = 7
Panjang interval kelas =20/7 =2,86 = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Sehingga distribusi frekuensi dapat dibuat sebagai berikut:
Daftar Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
No Interval Frekuensi f 1
Tanda kelas
xi
f 1 xi x2
1 f 1 x2
1
1 62-64 1 63 63 3969 3969
2 65-67 3 66 198 4356 13068
3 68-70 8 69 552 4761 38088
4 71-73 11 72 792 5184 57024
5 74-76 12 75 900 5625 67500
6 77-79 8 78 624 6084 48672
7 80-82 7 81 567 6561 45927
Jumlah 50 3696 36540 274248
1. Mean
∑∑
=fxfi
iix_
2. Median
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+=
fFnpbMe 2/1
92,7350
3696_
==x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
05,7411
122/5035,70 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
+=Me
3. Modus
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
++=
bbbpbMo
21
1
1,7441
135,73 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛+
+=Mo
4. Standar Deviasi
( )( )1
2
11
2
11
−
−=
∑ ∑nn
n xfxfσ
( )( ) ( )( ) 6,4
15050369627424850 2
=−−
=σ
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogic
Skor tertinggi yang mungkin tercapai = 5 x 19 = 95
Skor terendah yang mungkin tercapai = 1 x 19 = 19
Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus:
Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)
a 19 + 81%(95 – 19) = 81 = sangat tinggi
b 19 + 66%(95 – 19) = 69 = tinggi
c 19 + 56%(95 – 19) = 62 = cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
d 19 + 46%(95 – 19) = 54 = kurang
e Dibawah 54 = sangat kurang
B. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian
Jumlah data = 50
Data tertinggi = 47
Data terendah = 33
Dari data dapat diperoleh:
Range = 47– 33 = 13
Banyak kelas = 1 + (3,3) log 50 = 6,6 = 7
Panjang interval kelas =14/7 =2
Sehingga distribusi frekuensi dapat dibuat sebagai berikut:
Daftar Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
No Interval Frekuensi f 1
Tanda kelas
xi
f 1 xi x2
1 f 1 x2
1
1 33-34 1 33,5 33,5 1122,25 1122,25
2 35-36 2 35,5 71 1260,25 2520,5
3 37-38 9 37,5 337,5 1406,25 12656,25
4 39-40 15 39,5 592,5 1560,25 23403,75
5 41-42 10 41,5 415 1722,25 17222,5
6 43-44 7 43,5 304,5 1892,25 13245,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
7 45-46 6 45,5 273 2070,25 12421,5
Jumlah 50 2027 11033,25 82592,5
1. Mean
∑∑
=fxfi
iix_
54,4050
2027_==x
2. Median
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+=
fFnpbMe 2/1
23,4115
122/5025,39 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
+=Me
3. Modus
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
++=
bbbpbMo
21
1
59,4056
625,39 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
++=Mo
4. Standar Deviasi
( )( )1
2
11
2
11
−
−=
∑ ∑nn
n xfxfσ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
( )( ) ( )( ) 9,2
1505020275,8259250 2
=−−
=σ
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogic
Skor tertinggi yang mungkin tercapai = 5 x 10 = 50
Skor terendah yang mungkin tercapai = 1 x 10 = 10
Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus:
Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)
a 10 + 81%(50 – 10) = 43 = sangat tinggi
b 10 + 66%(50 – 10) = 37 = tinggi
c 10 + 56%(50 – 10) = 33 = cukup
d 10 + 46%(50 – 10) = 29 = kurang
e Dibawah 29 = sangat kurang
C. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial
Jumlah data = 50
Data tertinggi = 20
Data terendah = 12
Dari data dapat diperoleh:
Range = 20 – 12 = 8
Banyak kelas = 1 + (3,3) log 50 = 6,6 = 7
Panjang interval kelas =8/7 =1,14= 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Sehingga distribusi frekuensi dapat dibuat sebagai berikut:
Daftar Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
No Interval Frekuensi f 1
Tanda kelas
xi
f 1 xi x2
1 x2
1
1 12-13 3 12,5 37,5 156,25 468,75
2 14-15 17 14,5 246,5 210,25 3574,25
3 16-17 25 16,5 412,5 272,25 6806,25
4 18-19 4 18,5 74 342,25 1369
5 20-21 1 20,5 20,5 420,25 420,25
6 22-23 0 22,5 0 506,25 0
7 24-25 0 24,5 0 600,25 0
Jumlah 50 791 2507,25 12638,5
1. Mean
∑∑
=fxfi
iix_
82,1550791_
==x
2. Median
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+=
fFnpbMe 2/1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
5,84
452/5025,18 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
+=Me
3. Modus
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
++=
bbbpbMo
21
1
05,17218
825,16 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
++=Mo
4. Standar Deviasi
( )( )1
2
11
2
11
−
−=
∑ ∑nn
n xfxfσ
( )( ) ( )( ) 59,1
150507915,1263850 2
=−−
=σ
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogic
Skor tertinggi yang mungkin tercapai = 5 x 4 = 20
Skor terendah yang mungkin tercapai = 1 x 4 = 4
Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus:
Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)
a 4 + 81%(20 – 4) = 17 = sangat tinggi
b 4 + 66%(20 – 4) = 15 = tinggi
c 4 + 56%(20 – 4) = 13 = cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
d 4 + 46%(20 – 4) = 11 = kurang
e Dibawah 11 = sangat kurang
D. Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional
Jumlah data = 50
Data tertinggi = 24
Data terendah = 16
Dari data dapat diperoleh:
Range = 24 – 16 = 8
Banyak kelas = 1 + (3,3) log 50 = 6,6 = 7
Panjang interval kelas =8/7 =1,14= 2
Sehingga distribusi frekuensi dapat dibuat sebagai berikut:
Daftar Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik
No Interval Frekuensi f 1
Tanda kelas
xi
f 1 xi x2
1 f 1 x2
1
1 16-17 11 16,5 181,5 272,25 2994,75
2 18-19 12 18,5 222 342,25 4107
3 20-21 23 20,5 471,5 420,25 9665,75
4 22-23 3 22,5 67,5 506,25 1518,75
5 24-25 1 24,5 24,5 600,25 600,25
6 26-27 0 26,5 0 702,25 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
7 28-29 0 28,5 0 812,25 0
Jumlah 50 967 3655,75 18886,5
1. Mean
∑∑
=fxfi
iix_
34,1950
967_==x
2. Median
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+=
fFnpbMe 2/1
5,12
462/5025,22 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
+=Me
3. Modus
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
++=
bbbpbMo
21
1
25,212012
1225,20 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
++=Mo
4. Standar Deviasi
( )( )1
2
11
2
11
−
−=
∑ ∑nn
n xfxfσ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
( )( ) ( )( ) 94,1
150509675,1888650 2
=−−
=σ
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogic
Skor tertinggi yang mungkin tercapai = 5 x 5 = 25
Skor terendah yang mungkin tercapai = 1 x 5 = 5
Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus:
Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)
a 5 + 81%(25 – 5) = 22 = sangat tinggi
b 5 + 66%(25 – 5) = 19 = tinggi
c 5 + 56%(25 – 5) = 17 = cukup
d 5 + 46%(25 – 5) = 15 = kurang
e Dibawah 15 = sangat kurang
E. Data tentang prestasi Siswa Kleas XI SMA Santa Maria
Jumlah data = 50
Data tertinggi = 94
Data terendah = 30
Dari data dapat diperoleh:
Range = 94 – 30 = 64
Banyak kelas = 1 + (3,3) log 50 = 6,6 = 7
Panjang interval kelas =64/7 =9,14= 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Sehingga distribusi frekuensi dapat dibuat sebagai berikut:
Daftar Distribusi Frekuensi Prestasi Siswa SMA Santa Maria Yogyakarta
No Interval Frekuensi
f 1
Tanda kelas
xi
f 1 xi x2
1 f 1 x2
1
1 30-39 2 34 36 1156 2312
2 40-49 5 44 220 1936 9680
3 50-59 9 54 486 2916 26244
4 60-69 5 64 320 4096 20480
5 70-79 25 74 1850 5476 136900
6 80-89 2 84 168 7056 14112
7 90-99 2 94 188 8836 17672
Jumlah 50 3268 31472 227400
1. Mean
∑∑
=fxfi
iix_
6636,6550
3268_===x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
2. Median
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −+=
fFnpbMe 2/1
7310
162/501064 =⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
+=Me
3. Modus
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
++=
bbbpbMo
21
1
7678,75235
51074 ==⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
++=Mo
4. Standar Deviasi
( )( )1
2
11
2
11
−
−=
∑ ∑nn
n xfxfσ
( )( ) ( )( ) 1778,16
15050326822740050 2
==−−
=σ
Penilaian persepsi siswa tentang kompetensi pedagogic
Nilai tertinggi yang mungkin tercapai = 10 x 10 = 100
Nilai terendah yang mungkin tercapai = 0 x 10 = 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Perhitungan data tiap variabel menggunakan rumus:
Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)
a 81% (100 – 0 ) = 81 = sangat tinggi
b 66% (100 – 0) = 66 = tinggi
c 56% (100 – 0) = 56 = cukup
d 46% (100 – 0) = 46 = kurang
e Dibawah 46 = sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Pedagogik Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.885 .885 19
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted ITEM2 70.13 57.599 .508 .813 .879 ITEM4 70.50 59.231 .391 .618 .883 ITEM5 71.03 56.435 .616 .742 .876 ITEM6 70.15 58.028 .577 .815 .878 ITEM7 70.40 55.323 .598 .880 .876 ITEM8 70.35 57.926 .427 .763 .883 ITEM9 70.38 57.676 .538 .812 .878 ITEM10 70.50 57.179 .556 .757 .878 ITEM11 70.13 60.369 .380 .741 .883 ITEM13 70.45 57.228 .543 .677 .878 ITEM14 70.93 58.789 .368 .624 .884 ITEM15 70.53 55.589 .605 .773 .876 ITEM16 70.58 55.892 .618 .738 .875 ITEM17 70.43 56.353 .576 .585 .877 ITEM18 69.85 61.259 .316 .487 .885 ITEM20 70.25 58.192 .505 .752 .879 ITEM21 70.25 58.449 .552 .649 .878 ITEM22 70.63 59.215 .363 .626 .884 ITEM23 70.43 57.943 .550 .686 .878
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 74.33 64.020 8.001 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Persepsi siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.815 .820 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted ITEM24 37.58 11.430 .534 .641 .796 ITEM25 37.88 10.779 .499 .518 .799 ITEM26 37.98 10.846 .596 .522 .788 ITEM27 37.95 10.664 .640 .458 .783 ITEM28 38.25 11.013 .557 .448 .792 ITEM29 38.38 11.369 .430 .574 .805 ITEM30 38.08 11.302 .509 .400 .797 ITEM31 38.13 11.394 .375 .302 .813 ITEM32 38.50 11.231 .470 .326 .801 ITEM33 38.23 11.204 .400 .341 .810
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 42.33 13.456 3.668 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.526 .659 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted ITEM34 16.00 2.410 .346 .182 .438 ITEM35 16.55 2.459 .026 .103 .747 ITEM36 15.83 2.712 .349 .499 .454 ITEM37 15.90 2.195 .568 .467 .309 ITEM38 15.83 2.610 .525 .462 .394
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 20.02 3.461 1.860 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.766 .765 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted ITEM39 16.00 4.256 .564 .337 .714 ITEM40 16.23 3.974 .539 .324 .723 ITEM41 16.15 3.874 .727 .565 .658 ITEM42 15.40 5.169 .318 .106 .784 ITEM43 16.03 3.563 .570 .446 .718
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 19.95 6.151 2.480 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KompPedg
ogik KompKepri
badian KompSosi
al KompProfesio
nal Nilai N 50 50 50 50 50Normal Parameters(a,b)
Mean 73.94 40.52 15.76 19.28 63.06
Std. Deviation
4.582 2.978 1.506 1.896 14.770
Most Extreme Differences
Absolute .075 .136 .177 .188 .241
Positive
.075 .136 .177 .150 .132
Negative
-.072 -.131 -.163 -.188 -.241
Kolmogorov-Smirnov Z
.529 .961 1.249 1.329 1.703
Asymp. Sig. (2-tailed)
.943 .314 .088 .058 .006
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, karena angka atau nilai aymmptotic sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KompPedgo
gik KompKepribadian
KompSosial
KompProfesional
N 50 50 50 50Normal Parameters(a,b)
Mean 73.94 40.52 15.76 19.28
Std. Deviation
4.582 2.978 1.506 1.896
Most Extreme Differences
Absolute .075 .136 .177 .188
Positive .075 .136 .177 .150 Negative -.072 -.131 -.163 -.188Kolmogorov-Smirnov Z .529 .961 1.249 1.329Asymp. Sig. (2-tailed) .943 .314 .088 .058 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, karena angka atau nilai aymmptotic sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Uji Linieritas Kompetensi Pedagogik
ANOVA KompPedgogik
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups
(Combined) 260.391 14 18.599 .847 .617
Linear Term
Weighted
30.951 1 30.951 1.410 .243
Deviation
229.440 13 17.649 .804 .652
Within Groups 768.429 35 21.955 Total 1028.82
049
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data linier, karena defiasi tidak signifikan dan nilai sig lebih besar dari 0,05 Uji Linieritas Kompetensi Kepribadian
ANOVA KompKepribadian
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups
(Combined) 127.112 14 9.079 1.034 .445
Linear Term
Weighted
16.934 1 16.934 1.928 .174
Deviation
110.178 13 8.475 .965 .502
Within Groups 307.368 35 8.782 Total 434.480 49 Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data linier, karena defiasi tidak signifikan dan nilai sig lebih besar dari 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Uji Linieritas Kompetensi Sosial
ANOVA KompSosial
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups
(Combined) 41.085 14 2.935 1.467 .176
Linear Term
Weighted
6.457 1 6.457 3.227 .081
Deviation
34.628 13 2.664 1.331 .242
Within Groups 70.035 35 2.001 Total 111.120 49
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data linier, karena defiasi tidak signifikan dan nilai sig lebih besar dari 0,05 Uji Linieritas Kompetensi Profesional
ANOVA
KompProfesional
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups
(Combined) 54.112 14 3.865 1.109 .384
Linear Term
Weighted
.957 1 .957 .275 .603
Deviation
53.154 13 4.089 1.173 .338
Within Groups 121.968 35 3.485 Total 176.080 49
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa data linier, karena defiasi tidak signifikan dan nilai sig lebih besar dari 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Ringkasan Keseluruhan
ANOVA
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
KompPedgogik
Between Groups
(Combined) 260.391 14 18.599 .847 .617
Linear Term
Weighted
30.951 1 30.951 1.41
0 .243
Deviation
229.440 13 17.649 .804 .652
Within Groups 768.429 35 21.955 Total 1028.820 49 KompKepribadian
Between Groups
(Combined) 127.112 14 9.079
1.034
.445
Linear Term
Weighted
16.934 1 16.934 1.92
8 .174
Deviation
110.178 13 8.475 .965 .502
Within Groups 307.368 35 8.782 Total 434.480 49 KompSosial
Between Groups
(Combined) 41.085 14 2.935
1.467
.176
Linear Term
Weighted
6.457 1 6.457 3.22
7 .081
Deviation
34.628 13 2.664 1.33
1 .242
Within Groups 70.035 35 2.001 Total 111.120 49 KompProfesional
Between Groups
(Combined) 54.112 14 3.865
1.109
.384
Linear Weight .957 1 .957 .275 .603
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Term ed Deviati
on 53.154 13 4.089
1.173
.338
Within Groups 121.968 35 3.485 Total 176.080 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
KORELASI SEDERHANA DAN REGRESI SEDERHANA Korelasi sederhana persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik Correlations
Nilai KompPedgo
gik Nilai Pearson
Correlation 1 .173
Sig. (2-tailed) . .228
N 50 50
KompPedgogik Pearson Correlation .173 1
Sig. (2-tailed) .228 .
N 50 50
Besarnya t hitung:
( )( ) 217,1
173,01250173,0 2 =
−−
=t
Besarnya t table=t (0,05,48)= 2,0106 Hipotesis diterima karena t hitung < t table Besarnya koefisien determinasi ( ) 416,0415932686,0173,0 22 ===r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Regresi sederhana kompetensi pedagogik Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables Entered
Variables Removed Method
1 KompPedgogik(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Nilai Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate 1 .173(a) .030 .010 14.696a Predictors: (Constant), KompPedgogik ANOVA(b)
Model Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression 321.565 1 321.565 1.489 .228(a)
Residual 10367.255 48 215.984
Total 10688.820 49
a Predictors: (Constant), KompPedgogik b Dependent Variable: Nilai Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std.
Error Beta 1 (Constant
) 21.723 33.942 .640 .525
KompPedgogik .559 .458 .173 1.220 .228
a Dependent Variable: Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Korelasi sederhana kompetensi kepribadian Correlations
Nilai KompKepri
badian Nilai Pearson
Correlation 1 .197
Sig. (2-tailed)
. .169
N
50 50
KompKepribadian
Pearson Correlation
.197 1
Sig. (2-tailed)
.169 .
N
50 50
Besarnya t hitung:
( )( ) 392,1
197,01250197,0 2 =
−−
=t
Besarnya t table =t(0,05;48)=2,0106 Hipotesis diterima karena t hitung < t table Besarnya koefisien determinasi ( ) 039,0038809,0197,0 22 ===r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Regresi sederhana kompetensi kepribadian Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables Entered
Variables Removed Method
1 KompKepribadian(
a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Nilai Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate 1 .197(a) .039 .019 14.629a Predictors: (Constant), KompKepribadian ANOVA(b)
Model Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression 416.588 1 416.588 1.947 .169(a)
Residual 10272.232 48 214.005
Total 10688.820 49
a Predictors: (Constant), KompKepribadian b Dependent Variable: Nilai Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std.
Error Beta 1 (Constant) 23.383 28.513 .820 .416
KompKepribadian .979 .702 .197 1.395 .169
a Dependent Variable: Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Korelasi sederhana kompetensi sosial Correlations
Nilai KompSosi
al Nilai Pearson
Correlation 1 .241
Sig. (2-tailed)
. .092
N
50 50
KompSosial Pearson Correlation
.241 1
Sig. (2-tailed)
.092 .
N
50 50
Besarnya t hitung:
( )( ) 720,1
241,01250241,0 2 =
−−
=t
Besarnya t table =t(0,05;48)=2,0106 Hipotesis ditolak karena t hitung > t table Besarnya koefisien determinasi ( ) 058,0058081,0241,0 22 ===r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Regresi sederhana kompetensi sosial Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables Entered
Variables Removed Method
1 KompSosial(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Nilai Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate 1 .241(a) .058 .038 14.483a Predictors: (Constant), KompSosial ANOVA(b)
Model Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regression 621.146 1 621.146 2.961 .092(a)
Residual 10067.674 48 209.743
Total 10688.820 49
a Predictors: (Constant), KompSosial b Dependent Variable: Nilai Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std.
Error Beta 1 (Consta
nt) 25.799 21.749 1.186 .241
KompSosial 2.364 1.374 .241 1.721 .092
a Dependent Variable: Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Korelasi sederhana kompetensi profesional Correlations
Nilai KompProfes
ional Nilai Pearson
Correlation 1 .074
Sig. (2-tailed)
. .611
N
50 50
KompProfesional
Pearson Correlation
.074 1
Sig. (2-tailed)
.611 .
N
50 50
Besarnya t hitung:
( )( ) 514,0
074,01250074,0 2 =
−−
=t
Besarnya t table =t(0,05;48)=2,0106 Hipotesis diterima karena t hitung < t table Besarnya koefisien determinasi ( ) 0055,0005476,0074,0 22 ===r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Regresi sederhana kompetensi profesional Variables Entered/Removed(b)
Model
Variables Entered
Variables Removed Method
1 KompProfesional(a
) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Nilai Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate 1 .074(a) .005 -.015 14.882a Predictors: (Constant), KompProfesional ANOVA(b)
Model Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regression 58.118 1 58.118 .262 .611(a)
Residual 10630.702 48 221.473
Total 10688.820 49
a Predictors: (Constant), KompProfesional b Dependent Variable: Nilai Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std.
Error Beta 1 (Constant) 51.983 21.725 2.393 .021
KompProfesional .575 1.122 .074 .512 .611
a Dependent Variable: Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
KORELASI DAN REGRESI GANDA Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate 1 .257(a) .066 -.017 14.894a Predictors: (Constant), KompProfesional, KompSosial, KompPedgogik, KompKepribadian b Dependent Variable: Nilai ANOVA(b)
Model Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression
706.648 4 176.662 .796 .534(a)
Residual
9982.172 45 221.826
Total
10688.820
49
a Predictors: (Constant), KompProfesional, KompSosial, KompPedgogik, KompKepribadian b Dependent Variable: Nilai Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std.
Error Beta 1 (Constant) 10.41
536.037 .289 .774
KompPedgogi .257 .676 .080 .380 .705
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
k KompKepriba
dian .255 1.386 .051 .184 .855
KompSosial 1.821 1.837 .186 .991 .327 KompProfesio
nal -.282 1.511 -.036 -.186 .853
a Dependent Variable: Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
68. Mata Pelajaran Ekonomi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah
Aliyah (MA)
A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu sesuai dengan tuntutan masyarakat di era global serta perkembangan IPTEK yang telah membawa perubahan pada aspek kehidupan manusia termasuk aspek ekonomi, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam arti sebagai insan berilmu pengetahuan, berketerampilan, berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia, bertanggungjawab dan berupaya mencapai kesejahteraan diri serta memberikan sumbangan terhadap keharmonisan dan kemakmuran keluarga, masyarakat, dan negara. Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat standar kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik. Pembahasan manajemen difokuskan pada fungsi manajemen badan usaha dalam kaitannya dengan perekonomian nasional. Pembahasan fungsi manajemen juga mencakup pengembangan badan usaha termasuk koperasi. Akuntansi difokuskan pada perilaku akuntansi jasa dan dagang. Peserta didik dituntut memahami transaksi keuangan perusahaan jasa dan dagang serta mencatatnya dalam suatu sistem akuntansi untuk disusun dalam laporan keuangan. Pemahaman pencatatan ini berguna untuk memahami manajemen keuangan perusahaan jasa dan dagang. Mata pelajaran Ekonomi diberikan pada tingkat pendidikan dasar sebagai bagian integral dari IPS. Pada tingkat pendidikan menengah, ekonomi diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri Tujuan
Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara
2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara
4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional
B. Ruang lingkup
Mata pelajaran Ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh, meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Perekonomian
2. Ketergantungan
3. Spesialisasi dan pembagian kerja
4. Perkoperasian
5. Kewirausahaan
6. Akuntansi dan manajemen. C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi
1.1 Mengidentifikasi kebutuhan manusia
1.2 Mendeskripsikan berbagai sumber ekonomi yang langka dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
1.3 Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi, yaitu tentang apa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi
1.4 Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain
1.5 Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
2. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen
2.1 Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi
2.2 Mendeskripsikan Circulair Flow Diagram
2.3 Mendeskripsikan peran konsumen dan produsen
3 Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan permintaan, penawaran, harga keseimbangan, dan pasar
3.1 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran
3.2 Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya
3.3 Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah keseimbangan
3.4 Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang
3.5 Mendeskripsikan pasar input
Kelas X , Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi
4.1 Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro
4.2 Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
5. Memahami Produk Domestik Bruto (PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Nasional Bruto (PNB), Pendapatan Nasional (PN)
5.1 Menjelaskan konsep PDB, PDRB, PNB, PN
5.2 Menjelaskan manfaat perhitungan pendapatan nasional
5.3 Membandingkan PDB dan pendapatan perkapita Indonesia dengan negara lain
5.4 Mendeskripsikan indeks harga dan inflasi
6. Memahami konsumsi dan investasi
6.1 Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
6.2 Mendeskripsikan kurva permintaan investasi
7 Memahami uang dan perbankan
7.1 Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang
7.2 Membedakan peran bank umum dan bank sentral
7.3 Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang moneter
Kelas XI, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi
1.1 Mengklasifikasi ketenagakerjaan
1.2 Mendeskripsikan tujuan pembangunan
1.3 Mendeskripsikan proses pertumbuhan ekonomi
1.4 Mendeskripsikan pengangguran beserta dampaknya terhadap pembangunan nasional
2. Memahami APBN dan APBD
2.1 Menjelaskan pengertian, fungsi, tujuan APBN dan APBD
2.2 Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
2.3 Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di bidang fiskal
2.4 Mengidentifikasi jenis-jenis pengeluaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah
3. Mengenal Pasar modal 3.1 Mengenal jenis produk dalam bursa efek
3.2 Mendeskripsikan mekanisme kerja bursa efek
4. Memahami perekonomian
terbuka
4.1 Mengidentifikasi manfaat, keuntungan dan faktor-faktor pendorong perdagangan internasional
4.2 Mengidentifikasi kurs tukar valuta asing, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
neraca pembayaran
4.3 Menjelaskan konsep tarif, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi harga dan dumping
4.4 Menjelaskan pengertian devisa, fungsi sumber-sumber devisa dan tujuan penggunaannya
KELAS XI, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
5.1 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi
5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi
5.3 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit
5.4 Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum
5.5 Melakukan posting dari jurnal ke buku besar
5.6 Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa
Kelas XII, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang
1.1 Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal khusus
1.2 Melakukan posting dari jurnal khusus ke buku besar
1.3 Menghitung harga pokok penjualan
1.4 Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
dagang
1.5 Menyusun laporan keuangan perusahaan dagang
2. Mamahami penutupan siklus akuntansi perusahaan dagang
2.1 Membuat jurnal penutupan
2.2 Melakukan posting jurnal penutupan ke buku besar
2.3 Membuat neraca saldo setelah penutupan buku
Kelas XII, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional
3.1 Menjelaskan unsur-unsur manajemen
3.2 Menjelaskan fungsi manajemen dalam pengelolaan badan usaha
3.3 Mendeskripsikan peran badan usaha dalam perekonomian Indonesia
4. Memahami pengelolaan koperasi dan kewirausahaan
4.1 Mendeskripsikan cara pengembangan koperasi dan koperasi sekolah
4.2 Menghitung pembagian sisa hasil usaha
4.3 Mendeskripsikan peran dan jiwa kewirausahaan
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI