PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjambi.ac.id/4224/1/Mega Silvia...
Transcript of PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP …repository.uinjambi.ac.id/4224/1/Mega Silvia...
PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN
MAKANAN CEPAT SAJI BERLABEL HALAL DI KOTA JAMBI
(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi)
SKRIPSI
Oleh:
MEGA SILVIA
NIM: EES 160473
Dosen Pembimbing:
Dr. Sucipto, MA
Mohammad Orinaldi, SE., M.S.Ak
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2020
Pembimbing I
Dr. Sucipto, MA
NIP. 19770514200501010
Pembimbing I : Dr. Sucipto, MA
Pembimbing II : Mohammad Orinaldi, SE., M.S.Ak
Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi
Jl. Arif Rahman Hakim No.01 Telanaipura Jambi. (36122)
Jambi, Februari 2020
Kepada Yth.
Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di-
JAMBI
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi
Saudari Mega Silvia yang berjudul “Pengaruh Persepsi dan Motivasi Konsumen
Terhadap Pembelian Makanan Cepat Saji Berlabel Halal di Kota Jambi “
(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi)”
telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-
syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ekonomi Islam pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
i
Pembimbing II
Mohammad Orinaldi, SE., M.S.Ak
NIP.197112012003121002
ii
Mega Si
PERNYATAAN ORISIONALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
Nama : Mega Silvia
NIM : EES 160473
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Alamat : Thehok
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa sekripsi yang berjudul Pengaruh
Persepsi dan Motivasi Konsumen terhadap Pembelian Makanan Cepat Saji
Berlabel Halal di Kota Jambi (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi) adalah hasil karya pribadi saya tidak mengandung
plagiarism dan tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain,
kecuali kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang
dibenarkan secara ilmuan.
Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap untuk
mempertanggungjawabkannya sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan di UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya proleh dari
skripsi ini.
Jambi, Mei 2020
Penulis,
iii
MOTTO
Artinya dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di
antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian
daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal
kamu mengetahui. (Al-Baqarah, (2):188”1
1Tim Penerjemah dan Penafsir Al-Qur’an, Qur’an Tafwid dan Tejermahan, (Jakarta: Magfirah
Pustaka, 2008), 143.
iv
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh persepsi dan motivasi konsumen
terhadap pembelian makanan cepat saji berlabel halal di Kota Jambi (Studi Kasus
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi). Skripsi ini
menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan metode analisis statistik regresi
berganda secara parsial dan secara simultan dengan sampal berjumlah 87
mahasiswa. Penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan sebagai
berikut: Secara parsial variabel independen Persepsi Konsumen (X1) dan Motivasi
Konsumen (X2) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Hasil
penghitungan secara parsial variabel independen Persepsi Konsumen (X1) dan
Motivasi Konsumen (X2) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Karena
hasil penghitungan Persepsi Konsumen (X1) nilai t hitung lebih besar dari t tabel
yaitu (3.926 > 2.120) dan nilai signifikansi 0.000< 0.05 maka Ho ditolak dan Ha
diterima dikarenakan restoran makanan cepat saji memiliki desain interior yang
berbeda dengan restoran di sekitarnya, tata letak makanan cepat saji rapi dan
menarik serta restoran menyajikan tempat yang bersih dan terhindar dari kebisingan.
Selain itu pula pegawai Restoran Makanan Cepat Saji berperilaku ramah terhadap
setiap pelanggan saat berinteraksi dengan sopan dan santun dan hasil penghitungan
Motivasi Konsumen (X2) nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu (4.468 > 2.120)
dan nilai signifikansi 0.000< 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dikarenakan
harga yang terjangkau dan makananya cepat saji untuk dikoknsumsi pribadi atau
diberikan kepada orang lain. Selain itu pula konsumen membeli makanan cepat saji
yang sesuai dengan kebutuhan dan makanan yang disajikan cepat dan lengkap serta
bervariasi dan makanan cepat saji lebih menarik minat untuk dikonsumsi karena
berlabelkan halal sesuai yang dianjurkan oleh syariat Islam. Secara simultan (uji F)
menunjukkan bahawa F hitung (19.753) > F tabel (3,10) dan nilai signifikan (0.000)
< a (0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa Persepsi Konsumen (X1)
dan Motivasi Konsumen (X2) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi yang melakukan pembelian makanan cepat saji di Restoran Berlabel
Halal pata tahun 2019.
Kata Kunci : Persepsi, Motivasi, Keputusan Pembelian
v
ABSTRACT
This thesis aims to uncover the influence of consumers' perceptions and motivations
on the purchase of halal-labeled fast food in Jambi City (Case Study of the Faculty
of Economics and Islamic Business of UIN STS Jambi). This thesis uses a
quantitative approach using partial regression statistical analysis methods partially
and simultaneously with sample totaling 87 students. Research conducted obtained
the following results and conclusions: Partially independent variables Consumer
Perception (X1) and Consumer Motivation (X2) affect the Purchasing Decision (Y).
The results of partial calculation of the independent variables Consumer Perception
(X1) and Consumer Motivation (X2) affect the Purchasing Decision (Y). Because
the results of the calculation of Consumer Perception (X1) value of t arithmetic
greater than t table is (3,926> 2,120) and a significance value of 0,000 <0.05 then
Ho is rejected and Ha is accepted because fast food restaurants have different interior
designs with restaurants in the vicinity, the location of fast food is neat and attractive
and the restaurant serves a clean and free from noise. In addition, Fast Food
Restaurant employees behave friendly towards each customer swhen interacting
politely and politely and the results of the calculation of Consumer Motivation (X2)
value of t is greater than t table (4.468> 2.120) and a significance value of 0.000
<0.05 then Ho is rejected and Ha is accepted because the price is affordable and the
food is fast food for personal consumption or given to others. In addition, consumers
also buy fast food that suits their needs and the food that is served is fast and
complete and varied and fast food is more attractive for consumption because it is
labeled as halal as recommended by Islamic law. Simultaneously (F test) shows that
F count (19,753)> F table (3,10) and significant value (0,000) <a (0.05), then Ho is
rejected and Ha is accepted, meaning that Consumer Perception (X1) and Consumer
Motivation (X2) jointly or simultaneously influences the Purchasing Decision of the
Faculty of Economics and Islamic Business students of UIN STS Jambi who make
fast food purchases at Halal Labeled Restaurants in 2019.
Keywords: Perception, Motivation, Buying Decision
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil ‘alamin
Dengan ini kupersembahkan karya ini untuk ke dua orang tua saya, Papa Saya
M.Yunus dan ibu saya Siti Kalsum
Terimakasih atas kasih sayang yang berlimpah,pengorbanan serta doa,dorongan
,nasehat dan semangat yang tiada henti dari mulai saya lahir,hingga saya sudah
sebesar ini. Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan
yang kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih insya’allah atas
dukungan do’a dan restu semua mimpinitu akan terjawab di masa penuh
kehangatan nanti.
Karena kalian berdua, hidup terasa begitu mudah dan penuh kebahagiaan. Terima
kasih karena selalu menjaga saya dalam doa-doa ayah dan ibu serta selalu
membiarkan saya mengejar impian saya apa pun itu.
Terimaksih selanjutnya kepada keluarga saya, tante saya Hj.Tendri,ante Asti dan
paman saya H.Muhidin dan om Udin dan abang saya Hardi Pajung selalu
mensuport saya dengan doa dan tenaga tiada henti.
Terimakasih kepada sahabat saya Riska Wahyuni dan Titin Sundari yang
membantu saya selama selama ini dan mensuport saya dalam keadaan apapun.
Ucapan terimahkasih ini saya persembahkan juga untuk seluruh sahabat-shabat
saya The Rusuh dan Lokal F. terimakasih untuk memori yang kita rajut setiap
harinya,atas tawa yang setiap hari kita miliki,dan atas solidaritas yang luar bias.
Sehingga masa kuliah selama 4 tahun ini menjadi lebih berarti,semoga saat indah
itu akan selalu menjadi kenangan yang paling indah.
Dan terakhir terimakasih buat semua kluarga dan teman-teman yang sudah
berkontribusi, berdoa, perhatian, kepooo, stalking dan menyayangi secara implisit
maupun eksplisit. Untuk semuanya terimkasihh.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat rahmat, hidayahya, yang mana dalam penyelesaian skripsi ini
penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Kemudian shalawat dan salam semoga tetap telimpah
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya
kejalan yang benar dan dapat dirasakan manifestasinya dalam wujud Imam, Islam
dan amal nyata yang shalih likulli zaman wa makan.
Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Persepsi dan Motivasi Konsumen
Terhadap Pembelian Makanan Cepat Saji Berlabel Halal di Kota Jambi “
(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi)”
merupakan suatu kajian sistem informasi terhadap pembiayaan. Dan inilah yang
diketengahkan dalam skripsi ini. Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis
akui tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam
pengumpulan data maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari
berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh Bapak Dr.
Sucipto, MA dan Bapak Mohammad Orinaldi, SE., M.S.Ak, selaku pembimbing
satu dan dua, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal
yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Suaidi, MA., Ph. D, selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. Bapak A.A. Miftah, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi, Ibu Dr. Rafidah, SE., ME.I, selaku Wakil Dekan I Bapak Dr.
viii
Novi Mubyanto, SE., ME, Wakil Dekan II, Bapak Dr. Sucipto., MA, Wakil
Dekan III.
3. Bapak Ambok Pangiuk, S. Ag., M. Si, dan Bapak M. Yunus, M. Si selaku
Ketua jurusan dan sekretaris jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi.
4. Bapak Dr. Sucipto, MA dan Bapak Mohammad Orinaldi, SE., M.S.Ak selaku
pembimbing I dan Pembimbing II skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi
yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu karyawan/karyawati di lingkungan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi.
7. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi
pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT kita mohon ampunan-
Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya. Semoga amal kebajikan kita
dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, Mei 2020
Penulis,
Mega Silvia
EES 160473
ix
DAFTAR ISI
NOTA DINAS ............................................................................................ i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI.......................................... ii
PENGESAHAN ......................................................................................... iii
MOTTO...................................................................................................... iv
ABSTRAK.................................................................................................. v
PERSEMBAHAN...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................ 7
C. Batasan Masalah.................................................................. 8
D. Rumusan Masalah ............................................................... 8
E. Tujuan Penelitian................................................................. 9
F. Kerangka Teori.................................................................... 10
G. Penelitian yang Relevan ..................................................... 36
H. Kerangka Berfikir................................................................ 38
I. Hipotesis.............................................................................. 39
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 40 B. Pendekatan Penelitian ......................................................... 40
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 41
D. Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 41
E. Populasi Dan Teknik Pengumpulan Sampel ....................... 43
F. Operasional Variabel........................................................... 46
G. Metode Analisis Data .......................................................... 48
H. Sistematika Penulisan.......................................................... 57
BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Persepsi dan Motivasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi terhadap Pembelian
Makanan Cepat Saji Berlabel Halal di Kota Jambi ............ 58
B. Nama-Nama Restoran Cepat Saji Yang Berlabel Halal
di Kota Jambi....................................................................... 64
x
BAB IV PENELITIAN DAN HASIL PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ..................................................................... 66 B. Analisis Data ....................................................................... 70 1. Uji Instrumen................................................................. 70 a. Uji Reliabilita .......................................................... 70 b. Uji Validitas ............................................................ 70 2. Uji Asumsi Klasik ......................................................... 72 a. Uji Normalitas ......................................................... 72 b. Uji Multikolinieritas ................................................ 73 c. Uji Heteroskedastisitas ............................................ 75 3. Analisis Regresi Berganda ............................................ 76 a. Uji t (t test) .............................................................. 77 b. Uji F (f test) ............................................................. 79 c. Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................... 80 C. Pembahasan ......................................................................... 81 1. Pengaruh Persepsi Konsumen (X1) Terhadap Keputusan
Pembelian ..................................................................... 83 2. Pengaruh Motivasi Konsumen (X2) Terhadap
Keputusan Pembelian .................................................... 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................... 85 B. Saran.................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xi
DAFTAR SINGKATAN
AIDA : Attention, Interest, Desire, and Action
LPPOMMUI : Lembaga Pengawasan dan Peredaran Obat dan Makanan-
Majelis Ulama Indonesia
SWT : Subhanahu wa Ta'ala
SAW : Shallallahu ‘alaihi wasallam
STS : Sulthan Thaha Saifuddin
UIN : Universitas Islam Negeri
VIF : Variance Inflation Factor
WNI : Warga Negara Indonesia
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 10 restoran terbaik cepat saji di Indonesia tahun 2018 .......... 2
Gambar 4.1 Grafik Normal Probability Plot Hasil Uji Normalitas........... 65
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................. 67
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nama-Nama Makanan Cepat Saji Yang Berlabel Halal di Kota
Jambi .............................................................................................. 5
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 39
Tabel 1.3 Kerangka Penelitian ...................................................................... 40
Tabel 2.1 Oprasional Variabel....................................................................... 52
Tabel 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............................ 76
Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Jurusan ...................................... 78
Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ........................................... 78
Tabel 4.4 Jumlah Uang Jajan Responden Selama 1 Bulan ........................... 60
Tabel 4.5 Jumlah Durasi Waktu Belanja di Restoran Makanan Cepat Saji
dalam 1 Bulan .................................................................................
78
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabititas Variabel Penelitian ..................................... 83
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian ......................................... 84
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................ 85
Tabel 4.9 Analisis Regresi Berganda ............................................................ 86
Tabel 4.10 UJI T............................................................................................ 87
Tabel 4.11 UJI F............................................................................................ 89
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determisani ................................................. 90
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perilaku konsumen merupakan proses memilih, membeli dan
menggunakan produk yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang
dipengaruhi faktor kebutuhan, budaya dan kelas sosial.2 Faktor sosial seperti,
keluarga dan status sosial konsumen, faktor pribadi seperti usia, tahap siklus
hidup, kepribadian dan konsep diri dan faktor psikologis seperti motivasi,
persepsi, pembelajaran dan sikap dan keyakinan. Setiap toko harus memahami
perilaku konsumen pada pasar sasarannya karena seberapa besar kontribusi
terhadap pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.3
Secara internal konsumen dimotivasi oleh persepsi menurut Sasongko dan
Khasanah atensi konsumen menjadi faktor pendorong dalam membeli suatu
produk. Motivasi juga dibentuk oleh ketertarikan pribadi seseorang.4 Selain
motivasi mendasari seseorang untuk melakukan keputusan pembelian, persepsi
juga mempengaruhi terhadap apa yang diinginkan. Penilaian konsumen pada
produk Attention, Interest, Desire, and Action (AIDA).5 Konsep AIDA yaitu
yang pertama, Attention berarti bahwa informasi atau media yang digunakan
2Anifaturrohmah dan Hanifah, Pengaruh Kualitas Pelayanan Sales Terhadap Kepuasan
Konsumen Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Ekonomi Dan Hukum Islam, 5(2), 2015, hlm. 190 3 Supriyanti, Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Pembelian
Honda Vario Di Surabaya. Ilmu Dan Riset Majemen, 1(8), 2012, hlm. 20 4Elvira, Pengaruh Persepsi Konsumen Muslim Tentang Maslahah Terhadap Keputusan
Konsumsi Terbatas Hanya Pada Komoditas Halal. Manhaj, 4(2), 2016, hlm. 52 5 Sasongko dan Khasanah, Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, dan
Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian PC Tablet Ipad (Studi Konsumen Ipad di
Semarang). CBAM-FE UNISSULA, 1(1), 2012, hlm. 283
1
2
harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Kedua, Interest yang mana
informasi atau media yang digunakan berurusan dengan bagaimana konsumen
berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Ketiga, Desire bermakna bahwa
informasi atau media yang digunakan harus mampu menggerakkan keinginan
orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Kemudian, Action
mengandung arti bahwa informasi atau media yang digunakan harus memiliki
“daya” membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu
tindakan pembelian.6
Konsumen di bidang kuliner jaman sekarang telah dimanjakan oleh aneka
jenis makanan siap saji (fast food). Fast food adalah jenis makanan yang dikemas,
mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara cepat. Makanan cepat saji
umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi
dan memberikan berbagai zat untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi
produk tersebut.
Gambar 1.1
10 restoran terbaik cepat saji di Indonesia tahun 20187
6 Abdul Rofiq, “Pengaruh Penerapan Aida (Attention, Interest, Desire, Action) Terhadap
Keputusan Pembelian (Survei Pada Pembeli Kartu Perdana IM3 di Lingkungan Mahasiswa Fakultas
Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Angkatan 2012), Fakultas Ilmu AdministrasiUniversitas
Brawijaya, 2018, hlm. 5 7 Roy Morgan, “Restoran Sederhana & KFC battle to be top Indonesian restaurant”
http://www.roymorgan.com/findings/7614-indonesia-eating-habits-eating-in-out-qsr-restaurants-
march-2018-201806010644, diakses pada 01 Maret 2020
3
Fast food biasanya berupa lauk-pauk yang sudah matang atau tinggal
dipanaskan, mie instan, kentang goreng, dan nugget. Termasuk pula kedalam
kategori Fast food adalah makanan ala Barat yang biasanya dijual di restoran-
restoran khusus seperti pizza, hamburger, fried chicken, dan steak. Dalam ajaran
Islam seorang muslim tidak diperkenankan memakan sesuatu kecuali yang halal.
Bukan cuma halal, tetapi juga thayyib (baik). 8Sebagaimana yang terdapat dalam
Al-Quran surat Al-Maidah ayat 88, sebagai berikut:
Artinya :“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya”.(Q.S Al-Maidah: 88).9
Dalam surat Thaha ayat 81 Allah juga menambahkan, sebagai berikut:
Artinya :“Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan
kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang
menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia”.(Q.S Thaha:
81).10
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW menyatakan dalam hadist Jami' At-
Tirmidzi hadits no. 1855. Imam At- Tirmidzi, sebagai berikut:
8 Fungsi Makanan pada Manusia, http://organisasi.org//fungsi_makanan_pada_manusia.
Diakses pada tanggal 6 mei 2020, Pukul 20.37 wib. 9 Q.S Al-Maidah: 88 10 Q.S Thaha: 81
4
Artinya: Dari Abdullah bin Amru radhiyallahu'anhuma, ia berkata : " Rasulullah bersabda: " sembahlah Ar- Rahman (Yang Maha Pengasih), berilah makan, dan sebarkanlah salam, maka kamu akan masuk surga dengan
selamat” (Jami' At- Tirmidzi hadits no. 1855. Imam At- Tirmidzi).11
Pemerintah melalui lembaga yang secara khusus bertugas untuk mengaudit
produk - produk yang dikonsumsi oleh Umat Islam di Indonesia. Lembaga ini
adalah Lembaga Pengawasan dan Peredaran Obat dan Makanan-Majelis Ulama
Indonesia (LPPOMMUI). Lembaga ini mengawasi produk yang beredar di
masyarakat dengan cara memberikan sertifikat halal sehingga produk yang telah
memiliki sertifikat halal tersebut dapat memberi label halal pada produknya.
Artinya produk tersebut secara proses dan kandungannya telah lulus diperiksa
dan terbebas dari unsur-unsur yang dilarang oleh ajaran agama Islam, atau produk
tersebut telah menjadi kategori produk halal dan tidak mengandung unsur haram
dan dapat dikonsumsi secara aman oleh Umat Islam.12
Di Kota Jambi menimbulkan persaingan ketat dalam kompetisi mutu serta
kualitas dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan fast food atau restoran cepat
saji. Dimana salah satu persoalan ini cukup mendesak yang dihadapi oleh umat
di zaman sekarang, banyak perusahaan mengeluarkan produk makanan dan
minuman olahan, obat-obatan, dan kosmetik, apalagi produk fast food atau
restoran cepat saji tersebut berasal dari negara mayoritas non Muslim, walaupun
bahan dan barang produknya halal dan suci. Sebab dalam proses pengolahannya
11Muhammad Murtaza bin Aish, Kumpulan 70 HaditsPilihan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2011), hlm. 7 12 Syaputra,“Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Masyarakat Kecamatan
Perbaungan Dalam Pembelian Produk Makanan Dalam Kemasan”, Jurnal Economi Dan Keuangan
(2013) Vol.2 No 8, hlm. 3
5
apabila tercampur dengan bahan-bahan yang haram maka tidak suci untuk
dikonsumsi.
Perkembangan restoran cepat saji di Indonesia dalam beberapa tahun
terakhir meningkat tajam. Fenomena ini miris terjadi di Negara yang mayoritas
penduduknya beragama Islam seperti di Indonesia. Makanan menempati posisi
yang sangat urgen dalam Islam, tidak hanya dipandang dari kacamata kesehatan,
tetapi terkait erat dengan etika moral yang berbanding lurus dengan iman dan
takwa. Makanan yang masuk kedalam tubuh seseorang diyakini memiliki
dampak terhadap sikap dan perilaku. Maka Islam memberi aturan untuk
senantiasa memperhatikan setiap makanan yang dikonsumsi. Makanan tersebut
haruslah memenuhi criteria halal dan baik (halâlan thayyiban).13
Tabel 1.1
Nama-Nama Makanan Cepat Saji Yang Berlabel Halal di Kota Jambi
No Nama Nomor
1 KFC Restoran No : 00160001420999
2 McDonald’S No : 00160000630499
3 PIZZA HUT No : 00160005580799
4 Solaria Restoran No : 00160067101113
5 A&W Restoran No : 00160057540211
6 D’COST Restoran No : 00160062270812
7 Geprek Bensu No : 07010026400515
8 STARBUCK Restoran No : 00160070260914
9 Richeese Factory Restoran No : 00160067271213
10 CFC No : 00160057710411
Sumber : Majelis Ulama Indonesia (MUI)14
13Dedi Herdianto, “Konsep Makanan Halal dalam Islam yang Harus Kamu Pahami”
https://qazwa.id/blog/makanan-halal/, pada 13 september 2019 jam 21.49 14https://www.halalmui.org/mui14/assets/doc/ daftarprodukhalal.pdf pada 13 september 2019
jam 21.49
6
Dari table di atas dapat dicermati bahwa terdapat 10 makanan cepat saji
yang ada di Kota Jambi menjadi pilihan bagi kalangan masyarakat Jambi.
Sehingga makanan cepat saji (fast food) yang berlabel halal sangat diperlukan
karena Islam memberi aturan untuk senantiasa memperhatikan setiap makanan
yang dikomsumsi.makanan tersebut haruslah memenuhi kriteria halal dan baik
(halalalan toyyiban). Terutama di kalangan mahasiswa.15
Berdasarkan hasil observasi penulis di tempat makan cepat saji yang
berlabel halal di Kota Jambi, penulis menemukan beberpaa mahasiswa
mengatakan jika makanan cepat ini cukup lengkap dengan meyediakan berbagai
macam kebutuhan sehari-hari namun belum beragam mereknya. Menurut
keterangan dari salah satu pegawai, tempat ini didatangi oleh pengunjung yang
bisa mencapai kurang lebih 100 orang pada hari-hari biasa dan akan menjadi lebih
ramai saat hari Sabtu, Minggu dan Hari libur. fast food sudah menjadi sehingga
terkadang tidak mempunyai waktu untuk memasak, sehingga makanan fast food
menjadi pilihan favorit, selain rasanya yang enak, penyajian yang cepat, serta
tempatnya yang nyaman, menjadi salah satu penyebab fast food menjadi pilihan
faforit dikalangan mahasiswa. Selain itu faktor treend juga mempengaruhi
mahasiwa dalam pembelian makanan cepat saji di Kota Jambi terkhusus
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
Perlunya mengetahui motivasi konsumen dikarenakan beberapa konsumen
seringkali tertarik dengan produk baru, meskipun ada beberpa mengeluhkan
15 Muhammad Reza “Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produkterhadap Keputusan
Pembelian Laptop Acer(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnisislam Uin Alauddin
Makassar) “,Dalam Skripsi Uin Alauddin Makassar,(2014), hlm 3.
7
produk yang belum beragam dan belum memenuhi apa yang dibutuhkan oleh
konsumen sehingga berpengaruh pada peminat. Beberapa hal tersebut akan
mempengaruhi konsumen ketika memutuskan pada pembelian. Pengalaman
individu mengenai objek sikap dari waktu ke waktu akan membentuk sikap
tertentu pada individu. Semisal konsumen menyukai sebuah makanan cepat saji
dengan merek tertentu kemudian kemudahan dalam mendapatkan makanan cepat
saji tersebut dan mendapatkan pelayanan yang terbaik dan memuaskan dari
tempat yang menyediakan makanan cepat saji tersebut, hal ini akan membentuk
sikap konsumen yang akan mempengaruhi keputusan pembelian. Serta
pemahaman konsumen dalam perilaku konsumen secara Islam.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk membahas
mengnai makanan cepat saji yang berlabel halal dikota jambi,selain itu didalam
penelitian ini juga akan dilihat “Pengaruh Persepsi dan Motivasi Konsumen
Terhadap Pembelian Makanan Cepat Saji Berlabel Halal di Kota Jambi “
(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi).
B. Identifikasi Masalah
1. Tempat makan cepat saji yang berlabel halal di Kota Jambi cukup lengkap
dengan meyediakan berbagai macam kebutuhan sehari-hari namun belum
beragam mereknya.
2. Fast food sudah menjadi suatu kebutuhan bagi mahasiswa karena banyaknya
aktivitas mahasiswa sehingga terkadang tidak mempunyai waktu untuk
memasak, sehingga makanan fast food menjadi pilihan favorit dan ini bisa
8
menyebabkan pembelian makanan yang terus menerus sehingga dapat
menyebabkan pemborosan.
3. Fast food itu sendiri selain rasanya yang enak, penyajian yang cepat, serta
tempatnya yang nyaman, menjadi salah satu penyebab fast food menjadi
pilihan faforit dikalangan mahasiswa.
4. Selain itu faktor treend juga mempengaruhi mahasiwa dalam pembelian
makanan cepat saji di Kota Jambi terkhusus mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas yang
menyebabkan pembahasan menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah
yang telah penulis buat sebelumnya maka penulis memberikan batasan masalah
ini hanya membahas selaku konsumen khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN STS Jambi angkatan 2019 semester 2 yang melakukan
pembelian makanan cepat saji di Restoran Berlabel Halal.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis jelaskan
sebelumnya, rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah;
1. Sejauhmana persepsi konsumen berpengaruh secara parsial terhadap
pembelian makanan cepat saji berlabel halal di Kota Jambi pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi?
9
2. Sejauhmana motivasi konsumen berpengaruh secara parsial terhadap
pembelian makanan cepat saji berlabel halal di Kota Jambi pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi?
3. Sejauhmana persepsi dan motivasi konsumen berpengaruh secara simultan
terhadap pembelian makanan cepat saji berlabel halal di Kota Jambi pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi?
E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dengan adanya semua perumusan masalah di atas, diharapkan
adanya suatu kejelasan yang dijadikan tujuan bagi penulis dalam skripsi ini.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui sejauhmana persepsi konsumen berpengaruh secara
parsial terhadap pembelian makanan cepat saji berlabel halal di Kota
Jambi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi.
b. Untuk mengetahui sejauhmana motivasi konsumen berpengaruh secara
parsial terhadap pembelian makanan cepat saji berlabel halal di Kota
Jambi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi.
c. Untuk mengetahui sejauhmana persepsi dan motivasi konsumen
berpengaruh secara simultan terhadap pembelian makanan cepat saji
berlabel halal di Kota Jambi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi.
10
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh persepsi dan motivasi konsumen
terhadap pembelian makanan cepat saji berlabel halal di Kota Jambi, ini
diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:
a. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana Strata
Satu (S1) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Siafuddin Jambi.
b. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi dan
penelitian ini sebagai studi awal yang dapat menjadikan suatu
pengalaman dan wawasan bagi penulis sendiri pengaruh persepsi dan
motivasi konsumen terhadap pembelian makanan cepat saji berlabel
halal di Kota Jambi.
c. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk Fakultas Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya jurusan Ekonomi Islam, dan
dosen-dosen Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam lainnya.
d. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan akademisi
dan praktisi masyarakat di dalam menunjang penelitian selanjutnya yang
akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian yang lain.
F. Kerangka Teori
1. Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Kotler adalah suatu tindakan
konsumen untuk membentuk referensi diantara produk-produk dalam
11
kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai. Adapun
menurut Saladin, ada tiga faktor penyebab timbulnya keputusan pembelian
yaitu: Sikap orang lain: keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh
teman-teman, tetangga atau siapa yang ia percayai. Faktor-faktor situasi
yang tidak terduga: seperti faktor harga, pedapadan keluarga, letak
lokasi, dan manfaat yang diharapkan dari produk tersebut dan faktor-faktor
yang dapat diduga: faktor situasional yang dapat diantisipasi
konsumen.16
Keputusan pembelian konsumen merupakan proses pengkombinasi-
an pengetahuan untuk menyeleksi terhadap dua pilihan atau lebih agar
mendapatkan solusi dari masalah yang dihadapinya dalam membeli sesuatu.
Suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai factor
yang akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan dalam
pembelian dan keputusan untuk membeli. Menurut Mulyadi Nitisusastro
merupakan tahapan-tahapan langkah yang ditempuh dan dilakukan oleh
seseorang atau kelompok dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginannya.17
Dinamika proses pengambilan keputusan konsumen tidak akan lepas
dari kondisi emosinya bahkan di masa mendatang emosi konsumen akan
memberikan dampak tersendiri pada hasil evaluasi atribut produk. Kekuatan
16 Karina, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado Menggunakan Kartu Simpati Telkomsel”,
Jurnal EMBA Vol.6 No.1 Januari 2018, hlm. 261 17 Mulyadi Nitisusastro, Prilaku Konsumen dalam Prespektif Kewirausahaan, (Bandung:
ALfabeta, 2013), hlm 33
12
sebuah keadaan pra pembelian dapat muncul sebagai hasil dari emosi
seseorang. Keresahan diri akan memicu emosi dan dari emosi tersebut akan
mempengaruhi keputusan.
2. Indikator Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller formula AIDA (Attention, Interest,
Desire, Action) merupakan formula yang paling sering digunakan untuk
membantu perencanaan suatu iklan secara menyeluruh, dan formula itu
dapat diterapkan pada suatu iklan. Perencanaan ini yang terdiri atas;
(Attention), membuat ketertarikan produk (Interest), membuat keinginan
untuk memiliki produk (Desire), dan mengajak pelanggan untuk
melakukan tindakan dalam pembelian produk(Action). Menurut Kotler dan
Keller menjelaskan Teori AIDA (Attention, Interest, Desire, and
Action) merupakan suatu pesan yang harus mendapatkan perhatian,
menjadi ketertarikan, menjadi minat, dan mengambil tindakan. Teori
ini menyampaikan akan kualitas dari pesan yang baik.18
Definisi di atas dapat diimplikasikan bahwa AIDA (Attention,
Interest, Desire, and Action) merupakan alat penyampaian suatu pesan
yang ideal kepada konsumen di mana melalui suatu tahapan yang terdiri
dari perhatian (Attention/Awareness), ketertarikan (Interest), minat
(Desire), dan mengambil tindakan (Action). Hal ini di mana seorang
pemasar harus menyadari bahwa pesan yang disajikan tentang AIDA
(Attention, Interest, Desire, and Action), yaitu :
18 Donni Joni Priansa, Prilaku Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 164
13
a. Perhatian (Attention)
Menimbulkan perhatian pelanggan berarti sebuah pesan harus
dapat menimbulkan perhatian baik dalam bentuk dan media yang
disampaikan. Perhatian itu bertujuan secara umum atau khusus
kepada calon konsumen atau konsumen yang akan dijadikan target
sasaran. Hal tersebut dapat dikemukan lewat tulisan dan gambar yang
menonjol dan jelas, perkataan yang menarik atau mudah diingat, dan
mempunyai karakteristik tersendiri. Pesan yang menarik perhatian
merupakan suatu langkah awal bagi perusahaan dimana pesan
tersebut akan dikenal, diketahui, dan diingat oleh konsumen. Proses
tersebut bisa dikatakan sebagai proses awareness / kesadaran akan
adanya produk yang disampaikan ke konsumen.
b. Ketertarikan (Interest)
Tertarik berarti pesan yang disampaikan menimbulkan
perasaan ingin tahu, ingin mengamati, dan ingin mendengar serta
melihat lebih seksama. Hal tersebut terjadi karena adanya minat yang
menarik perhatian konsumen akan pesan yang ditunjukkan. 19
c. Keinginan (Desire)
Pemikiran terjadi dari adanya keinginan ini, berkaitan dengan
motif dan motivasi konsumen dalam membeli suatu produk. Motif
pembelian dibedakan menjadi dua, yaitu motif rasional dan
emosional. Hal ini di mana motif rasional mempertimbangkan
19 Donni Joni Priansa, Prilaku Konsumen, hlm. 165
14
konsumen akan keuntungan dan kerugian yang didapatkan, sedangkan
motif emosional terjadi akibat emosi akan pembelian produk.
d. Tindakan (Action)
Tindakan terjadi dengan adanya keinginan kuat konsumen
sehingga terjadi pengambilan keputusan dalam melakukan pembeli
produk yang ditawarkan.
3. Faktor- Keputusan Pembelian
Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi konsumen untuk
mengambil keputusan, yaitu (1) faktor psikologis, (2) faktor situasional, dan
(3) faktor sosial.20
a. Faktor Psikologis
Faktor Psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran,
sikap, dan kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor
psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Sikap
adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk beraksi terhadap
penawaran produk dalam suatu situasi dan kondisi tertentu secara
konsisten. Sikap mempengaruhi kepercayaan begitupun sebaliknya
kepercayaan mempengaruhi sikap. kepribadian merupakan pola individu
untuk merespon stimulus yang muncul dari lingkungannya.
b. Faktor Situasional
Faktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana
tempat belanja, waktu belanja, penggunaan produk, dan kondisi saat
20 Donni Joni Priansa, Prilaku Konsumen, hlm. 24
15
pembelian. Keadaan sarana dan prasarana tempat seperti tempat parker,
gedung, eksterior dan interior toko, pendingin udara dan lain sebagainya.
Waktu berbelanja setiap konsumen tentunya berbeda-beda, orang yang
sibuk pada pagi dan siang hari akan memilih waktu sore atau malam hari
untuk berbelanja. Kondisi saat pembelian produk adalah sehat, sakit,
senang, sedih ataupun kecewa. Kondisi tersebut akan mempengaruhi
konsumen membuat keputusan pembelian.
c. Faktor Sosial
Faktor social mencakup undang-undang atau peraturan, keluarga,
kelompok referensi, kelas social dan budaya. Sebekum memutuskan
membeli produk, konsumen akam mempertimbangkan apakah pembelian
produk diperbolehkan atau tidak oleh aturan undang-undang yang
berlaku, baik itu undang-undang negara, keluarga, kelompok serta
undang-undang budaya. Selain faktor-faktor penentu keputusan
pembelian konsumen dalam pengambilan keputusan juga terdapat tahap-
tahap proses pembelian keputusan. Menurut Kotler dan Amstrong dalam
Donni Juni Priansa tahap-tahap proses keputusan pembelian konsumen
terdiri dari:
1) Pengenalan Masalah
Keputusan pembelian diawali dengan adanya kebutuhan dan
keinginan konsumen, dimana dalam hal ini konsumen menyadari
adanya perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dengan keadaan
16
yang diinginkannya.21 Kebutuhan tersebut dapat digerakkan oleh
rangsangan dari dalam diri konsumen itu sendiri. Suatu kebutuhan
dapat juga berasal dari stimulant ekstren.40 Seperti ketika melewati
sebuah toko kue dan melihat roti yang baru saja dibakar sehingga
merangsang rasa laparnya.
2) Pencarian Informasi
Setelah menyadari adanya kebutuhan terhadap produk
tertentu maka konsumen akan mencari informasi baik yang berasal
dari pengetahuannya maupun dari luar. Sumber informasi konsumen
digolongkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
a) Sumber pribadi yang terdiri dari keluarga, teman, tetangga dan
kenalan;
b) Sumber komersial yang terdiri dari iklan, wiraniaga, penyalur dan
kemasan;
c) Sumber publik yang terdiri dari media massa, organisasi penentu
peringkat konsumen;
d) Sumber pengalaman yang terdiri dari pengalaman dalam
penanganan, pengkajian, dan pemakai produk.
3) Evaluasi Alternatif
Setelah mendapatkan informasi konsumen mengevaluasi
berbagai alternative pilihan dalam memenuhi kebutuhan tersebut,
21 Donni Joni Priansa, Prilaku Konsumen, hlm. 64
17
misalnya ketika konsumen menngevaluasi terkait kamera seperti
ketajaman gambar, hasil warna, harga dan sebagainya.
4) Keputusan Pembelian
Apabila tidak ada faktor lain yang mengganggu setelah konsumen
menentukan pilihan yang telah ditetapkan, maka pembelian yang
aktual adalah hasil akhir dari pencarian dan evaluasi yang telah
dilakukan.
5) Evaluasi Pasca Pembelian
Apabila produk yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang
diharapkan, maka konsumen akan merubah sikapnya terhadap merek
produk tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan
menolak pembelian ulang produk tersebut. Sebaliknya, apabila
konsumen mendapat kepuasan dari produk tersebut, maka keinginan
untuk melakukan pembelian ulang akan semakin kuat. 22
Ada lima hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam
mengambil keputusan untuk membeli produk sebagai berikut:
a) Pilihan produk, konsumen harus mengambil keputusan dalam
menentukan produk apa yang akan dibeli.
b) Pilihan merek, konsumen harus mengambil keputusan dalam
menentukan merek apa yang akan dibeli.
c) Pilihan saluran pembelian, konsumen harus mengambil
keputusan tentang penyalur mana yang akan dikunjungi,
22 Donni Joni Priansa, Prilaku Konsumen, hlm. 88
18
Setiap konsumen berbeda dalam hal menetukan penyalur,
dapat dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga murah,
persediaan barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja,
keleluasaan tempat, dan sebagainya.
d) Pilihan waktu pembelian, konsumen dapat mengambil
keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. Oleh
karena itu perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam keputusan waktu
pembelian. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat mengatur
produksi dan kegiatan pemasarannya. Sehingga waktu
pendistribusian produk yang ditetapkan perusahaan sesuai
dengan keputusan waktu pembelian yang dipilih konsumen.
e) Jumlah pembelian, konsumen dapat mengambil keputusan
tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada
suatu saat, sehingga perusahaan harus mempersiapkan
banyaknya produk. 23
4. Persepsi
Persepsi tersebut dapat terbentuk oleh tingkat pengetahuan,
pengalaman, serta kebutuhan pengguna terhadap sesuatu. Mewujudkan
kepuasan pengguna bukanlah hal yang mudah dilakukan karena kepuasan
pengguna sulit diukur dan memerlukan perhatian yang khusus. Persepsi
dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai penglihatan, pemahaman, atau
23 Donni Joni Priansa, Prilaku Konsumen, hlm. 90
19
tanggapan. Persepsi sebagai proses membuat penilaian (judgment) atau
membangun kesan (impression) mengenai berbagai macam hal yang terdapat
dalam lapangan penginderaan seseorang. 24
Elly Hendrawati persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif
yang dialami setiap orang didalam memahami informasi tentang
lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan
dan penciuman.25 Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada
pengenalah bahwa persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap
situasi, dan suatu pencatatan yang benar terhadap situasi. Itu artinya persepsi
merupakan proses pemberian arti dari stimulus yang ditangkap indera.
Persepsi sebagai suatu proses dengan mana individu-individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera-indera mereka agar
memberikan makna bagi mereka.
Menurut Joanes J dan Ahmad Soffian persepsi merupakan elemen
yang penting dalam proses berfikir. Hal ini disebabkan persepsi berperanan
dalam membuka dan menyediakan skrin pemikiran pada peringkat awal.26
Wiji Suwarno mengatakan persepsi adalah proses diterimanya rangsangan
berupa objek, kualitas hubungan antar gejala, maupun peristiwa sampai
rangsangan itu disadari dan dimengerti. Berdasarkan pendapat diatas maka
disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses penilaian terhadap
24Juliantika, “Persepsi Terhadap Terhadap Sistem Pertanian Organik dan Anorganik Dalam
Budidaya Padi Sawah”, Skripsi: Fakulatas Pertanian Universitas Semarang, 2012, hlm 23 25Elly Hendrawati, “Analisis Persepsi Petani Dalam Penggunaan Benih Unggul Di Kecamatan
Muara Pawan Kabupaten Ketapang, Universitas Tanjungpura Pontianak, Jurnal Social Economic of
Agriculture,Volume 3, Nomor 1, April 2014”, hlm. 54 2626Joanes J dan Ahmad Soffian, Persepsi dan Logik, (Johor Bahru: University Teknologi
Malaysia, 2014), hlm. 1
20
sesuatu melalui tangkapan indera manusia sehingga menjadi informasi yang
terjadi di lapangan.27
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
a. Faktor Eksternal
Ada beberapa hal yang terdapat dalam stimulus ini yang dapat
mengarahkan perhatian kita yaitu:
1) Intensits/ukuran: Benda-benda yang ukuran nya besar cenderung
lebih kita perhatikan
2) Kontras/ sesuatu yang baru: Sesuatu yang berbeda dari yang lainnya
atau sesuatu yang baru akan cenderung lebih diperhatikan
3) Repetisi/ frekuensi: Sesuatu yang sering muncul/ berulang-ulang
lebih kita perhatikan
4) Gerakan: Sesuatu yang bergerak akan lebih kita perhatiakan dari pada
benda yang diam. 28
b. Faktor Internal
Selain faktor yang ada dalam diri individu, perhatian juga dapat
diarahkan oleh faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang
mempersepsi (respector). Faktor-faktor itu adalah:
1) Kebutuhan: Orang akan memperhatikan hal-hal yang akan
memuaskan kebutuhannya
2) Minat: Orang akan memperhatikan hal-hal yang disukainya.
27Wiji Suwarno Retor, Analisis Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Keyakinan Dan Sikap
Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Conbloc Indonesia Surya Manado. Emba, 2(3), 2014, hlm. 664
28Joanes J dan Ahmad Soffian, Persepsi dan Logik, , hlm. 34
21
3) Set: Set adalah harapan seseorang akan rangsang/ stimulus yang
timbul. Set menyangkut kesiapan seseorang untuk merespon
terhadap suatu stimulus tertentu.
6. Aspek-aspek persepsi
Aspek–aspek persepsi menurut Joanes J dan Ahmad Soffian, yaitu:29
a. Kognisi: Aspek ini berhubungan dengan pengenalan akan objek,
peristiwa, hubungan yang diperoleh karena diterima nya suatu
rangsangan. Aspek ini menyangkut pengharapan, cara mendapatkan
pengetahuan atau cara berpikir dan pengalaman masa lalu. Individu
dalam mempersepsikan sesuatu dapat dilatarbelakangi oleh adanya aspek
kognisi yaitu pandangan individu terhadap sesuatu berdasarkan
pengalaman yang pernah didengar atau dilihatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Afeksi: Berhubungan dengan emosi, Aspek ini menyangkut
pengorganisasian suatu rangsang. Artinya rangsang yang diterima akan
dibedakan dan dikelompokkan kedalam emosi seseorang. Individu dalam
mempersepsikan sesuatu bisa berdasarkan pada emosi individu tersebut.
Hal ini karena adanya pendidikan moral dan etika yang didapatkannya
sejak kecil yang akhirnya melandasi individu dalam memandang sesuatu.
c. Konasi: Berhubungan dengan kemauan aspek ini menyangkut
pengorganisasian dan penafsiran suatu rangsang yang menyebabkan
29Joanes J dan Ahmad Soffian, Persepsi dan Logik, , hlm. 24
22
individu bersikap dan berperilaku sesuai dengan rangsang yang
ditafsirkan. 30
7. Bentuk-bentuk Persepsi
Menurut Joanes J dan Ahmad Soffian bentuk-bentuk persepsi adalah
sebagai berikut: 31
a. Persepsi melalui Indera Penglihatan
Alat indera merupakan alat utama dalam individu mengadakan
persepsi. Seseorang dapat melihat dengan matanya mengenai apa yang
dilihatnya di sekitar disekitarnya, dengan melihat lingkungan adalah
salah satu cara untuk menerima stimulus, dan stimulus ini dilangsungkan
oleh syaraf sensoris ke otak, hingga akhirnya individu dapat menyadari
apa yang dilihat di lingkungannya. Apabila seseorang melihat suatu
benda, maka dari benda itu dapat dilihat bentuknya dan keadaaanya.
Apabila seseorang melihat sesuatu objek maka stimulus yang mengenai
mata bukanlah objeknya secara langsung, tetapi sinar yang dipantulkan
oleh objek tersebut yang bekerja sebagai stimulus yang mengenai mata.
Sinar yang mengenai mata mempunyai sifat gelombang, ada yang
bergelombang pendek dan ada juga yang bergelombang panjang. Di
samping itu sinar juga mempunyai sifat kekuatan atau intensitas
gelombang yang bermacam-macam. Dengan begitu apabila seseorang
telah melihat bentuk dan keadaanya maka ia akan bisa berpersepsi
30Joanes J dan Ahmad Soffian, Persepsi dan Logik, , hlm. 34 31Joanes J dan Ahmad Soffian, Persepsi dan Logik, , hlm. 34
23
mengani apa yang dipandangnya di lingkungannya.
b. Persepsi melalui Indera Pendengaran
Orang dapat mendengar sesuatu dengan alat pendengaran, yaitu
telinga. Telinga merupakan salah satu alat untuk dapat mengetahui
sesuatu yang ada di lingkungan. Seperti halnya dalam penglihatan, dalam
pendengaran individu dapat mendengar apa yang mengenai reseptor
sebagai suatu respon terhadap stimulus tersebut. Kalau individu dapat
menyadari apa yang didengar, maka dalam hal ini individu dapat
mempersepsi apa yang didengar di lingkungan, dan terjadilah suatu
pengamatan atau persepsi. 32
c. Persepsi melalui Indera Pencium
Orang dapat mencium bau sesuatu melalui alat indera pencium di
lingkungannya yaitu hidung. Sel-sel penerima atau reseptor bau terletak
dalam hidung sebelah dalam. Indra pencium menjaga udara yang masuk
kedalam tubuh agar terhindar dari penciuman yang tidak baik bagi
kesehatan.
d. Persepsi melalui Indera Pengecap (perkataan)
Indera pengecap seringkali terkait lidah, namun juga perkataan
yang disampaikan seseorang sehingga melahirkan persepri tentang
perkataan tersebut. Selain itu juga indra pengecap ini bagaimana orang
menuturkan kalimat kepada orang lain. Dengan adanya indra pengacap
32Joanes J dan Ahmad Soffian, Persepsi dan Logik, , hlm. 20
24
ini maka persepsi dapat diberikan tekait rasa dan perkataan yang
disampaikan oleh seseorang, bisa dalam bentuk tulisan dan juga dalam
bentuk perkataan yang disampaikan.
e. Persepsi melalui Indera Peraba (kulit)
Indera ini dapat merasakan temperatur yang ada disekitarnya,
baik itu panas, dingin dan sejuk. Tetapi tidak semua bagian kulit dapat
menerima rasa-rasa ini. Pada bagian-bagian tertentu saja yang dapat
untuk menerima stimulus- stimulus tertentu. Rasa-rasa tersebut di atas
merupakan rasa-rasa kulit yang primer, sedangkan di samping itu masih
terdapat variasi yang bermacam- macam. Dalam hal tekanan atau rabaan,
stimulusnya langsung mengenai bagian kulit bagian rabaan atau tekanan.
Stimulus ini akan menimbulkan kesadaran akan lunak, keras, halus,
kasar. Bentuk persepsi pada intinya merupakan persepsi yang tidak
hanya dilakukan oleh penglihatan saja, namun dengan alat indera peraba
melalui kulit.33
8. Hubungan Persepsi Konsumen dengan Keputusan Pembelian
Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen dalam mengkonsumsi
suatu produk dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran dan persepsi yang terbentuk
dalam diri konsumen. Proses keputusan pembelian terdiri dari pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatis pembelian dan kepuasan
konsumen. Perusahaan perlu mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan
33Joanes J dan Ahmad Soffian, Persepsi dan Logik, , hlm. 21
25
pembelian untuk menentukan strategi dan komunikasi pasar yang efektif.34
Menurut Kotler dan Keller keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh
faktor psikologi utama, antara lain persespsi serta keyakinan dan pendirian.
Pendapat di atas menunjukkan adanya hubungan antara persepsi konsumen
dengan keputusan untuk membeli suatu produk.35
Berdasarkan pendapat di atas, proses pengambilan keputusan pembelian
sangat ditentukan oleh faktor psikologi konsumen seperti keyakinan, pendirian,
keterbukaan mernerima masukan dan kemampuan mengevaluasi untuk
melakukan keputusan. Persepsi konsumen akan memberikan pengaruh pada
keputusan pembelian karena konsumen memiliki keinginan dan kebutuhan
tertentu yang berbeda sesuai dengan kondisi konsumen dan kemampuan beli.
9. Motivasi
Motivasi merujuk kepada proses yang menyebabkan orang
berprilaku seperti yang mereka perbuat. Hal itu bila kebutuhan timbul dan
yang bersangkutan berniat untuk memuaskan sekali kebutuhan telah
terpenuhi tingkat tekanan yang ada mendorong konsumen untuk mengurangi
atau membatasi kebutuhan tersebut.36 Motivasi adalah suatu kekuatan dari
dalam individu seorang yang menggerakkan prilaku yang memberiarah dan
tujuan terhadap prilaku tersebut, yaitu memenuhi kebutuhan. Itu artinya
motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan
34 Karina, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado Menggunakan Kartu Simpati Telkomsel”,
Jurnal EMBA Vol.6 No.1 Januari 2018, hlm. 261 35 Mulyadi Nitisusastro, Prilaku Konsumen dalam Prespektif Kewirausahaan, hlm 33 36 Joseph, Motivasi, Persepsi, Kualitas Layanan, Dan Promosi Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Di Manado. Emba, 1(4), 2013, hlm. 2253
26
individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan dan
motivasi pembelian adalah pertimbangan dan pengaruh yang mendorong
orang untuk melakukan pembelian.
Secara keseluruhan motivasi adalah pemberi daya penggerak yang
menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja
efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.
Motivasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang mendorong seseorang untuk
berperilaku tertentu. Motivasi konsumen adalah keadaan didalam pribadi
seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-
kegiatan guna mencapai suatu tujuan dalam memenuhi kebutuhannya.
Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan
tindakan memenuhi kebutuhan tersebut.
Motivasi adalah perasaan dalam diri seseorang yang tergerak untuk
berperilaku memenuhi tujuannya, yang terdiri dari dorongan, desakan,
keinginan, dan hasrat yang memicu urutan kejadian yang mengarah pada
perilaku.37 Teori Maslow mengenal lima tingkat dasar kebutuhan manusia
yang disusun berdasarkan pentingnya dari tingkat kebutuhan yang lebih
rendah ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi.38 Teori tersebut mengatakan
bahwa individu berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih dibutuhkan
sebelum timbul tingkat kebutuhan yang timbul akibat keinginan.
37 Mantik dan Hendra Tawas, Motivasi Dan Persepsi Konsumen Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Di KFC MegaMall Manado. Emba, 3(1), 2015, hlm. 378 38 Tompunu, Analisis Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Dan Sikap Konsumen Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Di KFC Bahu Mall Manado. Emba, 2(3), 2014, hlm. 613
27
Inti teori Maslow ialah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam
suatu hierarki. Tingkat kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan
fisiologis dan tingkat yang tertinggi adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.
Teori ini mengikuti teori jamak yaitu yang mana seseorang akan melakukan
upaya karena adanya suatu dorongan untuk terpenuhinya kebutuhan.39
Sigmund Freud mengatakan bahwa kebanyakan orang tidak sadar akan
kekuatan psikologi yang membentuk perilaku mereka. Ia berpendapat bahwa
orang yang tumbuh hingga dewasa akan mempunyai kebutuhan yang lebih
banyak. Teori Freud juga menyatakan bahwa keputusan pembelian
seseorang dipengaruhi oleh motif bawah sadar yang bahkan tidak dipahami
oleh pembeli.40
10. Tujuan Motivasi Konsumen
Berikut ini adalah tujuan dari motivasi, yaitu:
a. Untuk meningkatkan kepuasan dalam diri.
b. Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
c. Menciptakan kedekatan antara produsen dan consume.41
39 Wahyuni, Pengaruh Motivasi , Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Merek “ Honda ” di Kawasan Surabaya Barat. Manajemen Dan
Kewirausahaan, 10(1), 2008, hlm. 26 40 Sasongko dan Khasanah, Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, dan
Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian PC Tablet Ipad (Studi Konsumen Ipad di
Semarang). CBAM-FE UNISSULA, 1(1), 2012, hlm. 283 41 Mawey, Motivasi, Persepsi, Dan Sikap Konsumen Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian Produk PT. Rajawali Nusindo Cabang Manado. Emba, 1(4), 2013, hlm. 791
28
11. Hubungan Motivasi Konsumen dengan Keputusan Pembelian
Motivasi yang ada pada seseorang (konsumen) akan mewujudkan suatu
tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi
motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat
disimpulkan. Tiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh
sesuatu kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang
kita sebut motivasi.
Motivasi adalah kekuatan pendorong dalam diri seseorang yang
memaksanya untuk melakukan suatu tindakan. Motivasi konsumen adalah
keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan.
Dalam motivasi terdapat hubungan saling berkaitan dengan faktor –
faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi. Faktor-faktor tersebut membangun
atau mempengaruhi motivasi pembeli untuk melakukan suatu tindakan.
Motivasi seseorang sangat berhubungan erat dengan perilakunya yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi.42 Selanjutnya,
faktor- faktor tersebut berperan sangat besar pula dalam melatarbelakangi dan
menentukan motivasinya untuk melakukan keputusan pembelian
Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mampu mendorong seseorang
bertindak.43 Motivasi muncul karena ada kebutuhan yang dirasakan oleh
konsumen. Motivasi terbentuk karena adanya rangsangan yang datang dari
dalam diri seseorang (kondisi fisiologis). Rangsangan terjadi karena adanya
42 Mulyadi Nitisusastro, Prilaku Konsumen dalam Prespektif Kewirausahaan, hlm 78 43 Mulyadi Nitisusastro, Prilaku Konsumen dalam Prespektif Kewirausahaan, hlm 83
29
gap antara apa yng dirasakan dengan apa yang seharusnya dirasakan. Gap
inilah yang mengakibatkan motivasi, sehingga konsumen merasakan adanya
pengenalan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan akan menyebabkan tekanan
kepada konsumen, sehingga adanya dorongan pada dirinya untuk melakukan
tindakan
12. Makanan Cepat Saji
Sulistijani menyatakan Makanan cepat saji (fast food) adalah
makanan yang tersedia dalam waktu cepat dan siap disantap seperti ayam
goreng tepung, pizza, burger, kentang goreng, pasta, nugget, sosis, goreng-
gorengan dan lain sebagainya. Mudahnya memperoleh makanan siap saji di
pasaran memang memudahkan tersedianya variasi pangan sesuai slelera dan
daya beli. Selain itu, pengolahan dan penyiapannya lebih mudah dan cepat,
cocok bagi mereka yang selalu sibuk. Virgianto dan Purwaningsih
menyatakan Makanan cepat saji (fast food) merupakan makanan yang
mengandung tinggi kalori, tinggi lemak dan rendah serat. Konsumsi tinggi
makanan cepat saji (fast food) diduga dapat menyebabkan obesitas karena
kandungan dari makanan cepat saji ( fast food ) tersebut.44
13. Labelisassi Halal
Label Halal adalah pemberian tanda halal atau bukti tertulis sebagai
jaminan produk yang halal dengan tulisan Halal dalam huruf Arab, huruf lain
dan motor kode dari Menteri yang dikeluarkan atas dasar pemeriksaan halal
dari lembaga pemeriksaan halal yang dibentuk oleh MUI, fatwa halal dari
44 Ida Cholidatul Janah, “Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji Pada Siswa Kelas Viii
Smp Negeri 1 Yogyakarta” Skripsi: Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta , 2016, hlm 30.
30
MUI, sertifikat halal dari MUI sebagai jaminan yang sah bahwa produk yang
dimaksud adalah halal dikonsumsi serta digunakan oleh masyarakat sesuai
dengan ketentuan syariah. Adapun bentuk logo halal yang didukung oleh
sertifikat halal dan mana yang tidak.
Gambar 1.2
Logo halal yang didukung oleh sertifikat MUI
Dengan adanya label halal yang tercantum pada kemasan produk,
maka secara langsung akan memberikan pengaruh bagi konsumen untuk
menggunakan produk tersebut. Munculnya rasa aman dan nyaman dalam
mengkonsumsi produk akan membuat seseorang melakukan keputusan
pembelian. Menurut Fatmasari Sukesti dalam Ian Alfian menyebutkan
bahwa label halal berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di
indonesia. Faktor agama atau agama yang dianut oleh orang-orang yang
faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Labelisasi Halal adalah pencantuman tulisan atau pernyataan halal
pada kemasan produk untuk menunjukkan bahwa produk yang dimaksud
berstatus sebagai produk halal. Produk halal adalah produk pangan, obat,
kosmetika dan produk lain yang tidak mengandung unsur atau barang haram
31
dalam proses pembuatanya serta dilarang untuk dikonsumsi umat Islam baik
yang menyangkut bahan baku, bahan tambahan, bahan pembantu lainya
termasuk bahan produksi yang diolah melalui proses rekayasa genetika dan
iradiasi. Aspek yang menjadi tinjauan dalam labelisasi halal, yaitu: 45
a. Proses Pembuatan
Proses pembuatan atau proses produksi perusahaan yang sudah
menggunakan label halal.
b. Bahan Baku Utama
Bahan baku produk adalah bahan utama yang digunakan dalam
kegiatan proses produksi, baik berupa bahan baku, bahan setengah jadi
maupun bahan jadi. Sedangkan bahan tambahan produk adalah bahan
yang tidak digunakan sebagai bahan utama yang ditambahkan dalam
proses teknologi produksi.
c. Bahan Pembantu
Bahan pembantu atau bahan penolong adalah bahan yang tidak
termasuk dalam kategori bahan baku ataupun bahan tambahan yang
berfungsi untuk membantu mempercepat atau memperlambat proses
produksi termasuk proses rekayasa.
d. Efek
Makanan halal tidak boleh terlepas dari tujuan syariat Islam, yaitu
mengambil maslahat dan menolak madharat atau bahaya. Jika menurut
kesehatan, suatu jenis makanan dapat membahayakan jiwa, maka
45Ian Alfian, “Analisis Pengaruh Label Halal, Brand Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Di Kota Medan”, Jurnal At-Tawassuth, Vol. 2, No. 1, 2017, hlm. 124
32
makanan tersebut haram dikonsumsi. Sertifikat halal adalah fatwa tertulis
MUI yang menyatakan kehalalan suatu barang berdasarkan syariat Islam.
Sertifikat halal ini merupakan syarat untuk mencantumkan label halal.
Labelisasi halal bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan
perlindungan terhadap konsumen, serta meningkatkan daya saing produk
dalam negeri dalam rangka meningkatkan pendapadan Nasional. Tiga
sasaran utama yang ingin dicapai adalah:
1) Menguntungkan konsumen dengan memberikan perlindungan dan
kepastian hukum.
2) Menguntungkan produsen dengan peningkatan daya saing dan omset
produksi dalam penjualan.
3) Menguntungkan pemerintah dengan mendapatkan tambahan
pemasukan terhadap kas Negara.46
14. Prosedur Sertifikasi Halal Mui Pusat dan Provinsi
a. Memahami persyaratan sertifikasi halal dan mengikuti pelatihan SJH
Perusahaan harus memahami persyaratan sertifikasi halal yang tercantum
dalam HAS 23000. Selain itu, perusahaan juga harus mengikuti pelatihan SJH
yang diadakan LPPOM MUI, baik berupa pelatihan reguler maupun pelatihan
online (e-training).
46 Nidya Waras Sayekti, “ Jaminan Produk Halal Dalam Perspektif Kelembagaan”, Jurnal
Ekonomi & Kebijakan Publik, Vol. 5 No. 2, Desember 2014, hlm. 195
33
b. Menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH)
Perusahaan harus menerapkan SJH sebelum melakukan pendaftaran
sertifikasi halal, antara lain: penetapan kebijakan halal, penetapan Tim
Manajemen Halal, pembuatan Manual SJH, pelaksanaan pelatihan, penyiapan
prosedur terkait SJH, pelaksanaan internal audit dan kaji ulang manajemen.
c. Menyiapkan dokumen sertifikasi halal
Perusahaan harus menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk sertifikasi
halal, antara lain: daftar produk, daftar bahan dan dokumen bahan, daftar
penyembelih (khusus RPH), matriks produk, Manual SJH, diagram alir
proses, daftar alamat fasilitas produksi, bukti sosialisasi kebijakan halal, bukti
pelatihan internal dan bukti audit internal.
d. Melakukan pendaftaran sertifikasi halal (upload data)
Perusahaan harus melakukan upload data sertifikasi sampai selesai, baru
dapat diproses oleh LPPOM MUI.
e. Melakukan monitoring pre audit dan pembayaran akad sertifikasi
Setelah melakukan upload data sertifikasi, perusahaan harus melakukan
monitoring pre audit dan pembayaran akad sertifikasi. Monitoring pre audit
disarankan dilakukan setiap hari untuk mengetahui adanya ketidaksesuaian
pada hasil pre audit. Pembayaran akad sertifikasi dilakukan dengan
mengunduh akad di Cerol, membayar biaya akad dan menandatangani akad,
34
untuk kemudian melakukan pembayaran di Cerol dan disetujui oleh
Bendahara LPPOM MUI.
f. Pelaksanaan audit
Audit dapat dilaksanakan apabila perusahaan sudah lolos pre audit dan akad
sudah disetujui. Audit dilaksanakan di semua fasilitas yang berkaitan dengan
produk yang disertifikasi.
g. Melakukan monitoring pasca audit
Setelah melakukan upload data sertifikasi, perusahaan harus melakukan
monitoring pasca audit. Monitoring pasca audit disarankan dilakukan setiap
hari untuk mengetahui adanya ketidaksesuaian pada hasil audit, dan jika
terdapat ketidaksesuaian agar dilakukan perbaikan.
h. Memperoleh Sertifikat halal
Perusahaan dapat mengunduh Sertifikat halal dalam bentuk softcopy di Cerol.
Sertifikat halal yang asli dapat diambil di kantor LPPOM MUI Jakarta dan
dapat juga dikirim ke alamat perusahaan. Sertifikat halal berlaku selama 2
(dua) tahun.47
15. Yang berwenang menerbitkan sertifikasi halal tahun 2020
“Sesuai amanat UU 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, pasal 6,
salah satu dari 10 kewenangan BPJPH adalah mengeluarkan dan mencabut
47 http://www.halalmui.org/mui14/main/page/prosedur-sertifikasi-halal-mui. Di akses pada
tanggal 10 Juni 2020 pukul 20:47
35
sertifikasi halal dan label halal pada produk. Sedang MUI, sebagaimana diatur
dalam pasal 10, berwenang dalam memberikan fatwa kehalalan produk,” tegas
Sukoso di Jakarta, Minggu (08/12). “Artinya, sesuai amanat regulasi, pemberian
sertifikasi halal adalah kewenangan BPJPH Kementerian Agama,” lanjutnya.
Menurut Guru Besar Universitas Brawijaya Malang ini, proses, tahapan dan
kewenangan terkait sertifikasi halal sudah diatur juga dalam Peraturan Menteri
Agama No 26 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal. Ada
tiga pihak utama yang berperan dalam layanan sertifikasi halal, yakni Badan
Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), MUI dan Lembaga Pemeriksa
Halal (LPH). LPPOM MUI hanyalah salah satu dari LPH.
Layanan sertifikasi halal itu sendiri mencakup pengajuan permohonan
sertifikasi halal, pemeriksaan dan atau pengujian kehalalan produk, pengkajian
ilmiah terhadap hasil pemeriksaan dan atau pengujian kehalalan produk,
pelaksanaan sidang fatwa halal, dan penerbittan sertifikasi halal.
“BPJPH berwenang dalam pengajuan permohonan dan penerbitan sertifikasi
halal,” jelasnya.
“MUI berwenang dalam pelaksanaan fatwa halal. Sedang LPH berwenang dalam
pemeriksaan dan atau pengujian kehalalan produk”.48
48 https://halal.unair.ac.id/2019/12/08/penerbitan-sertifikasi-halal-tetap-jadi-kewenangan-kemenag/
di akses tanggal 20 juni 20:22
36
G. Penelitian yang Relevan
Table 1.2
Penelitian yang Relevan
No
Nama
Judul Metode
penelitian
Hasil penelitian
1
Merna M.
M.
Tompunu
(2014)
Analisis motivasi,
persepsi,
pembelajaran, dan
sikap konsumen
pengaruhnya
terhadap keputusan
pembelian di KFC
bahu mall manado
Kuantitatif
Motivasi konsumen,
persepsi konsumen,
pembelajaran konsumen,
serta sikap konsumen
secara bersamasama atau
secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian konsumen
khususnya konsumen
Kentucky Fried Chicken
(KFC) bahu mall
manado
2
Ardy
f.Mantik1
Lisbeth
Mananeke
Hendra
Tawas
(2015)
Motivasi dan persepsi
konsumen
pengaruhnya
terhadap keputusan
pembelian di KFC
megamall manado
Analisis
regresi
berganda
Hasil pengujian
hipotesis, secara
simultan motivasi dan
persepsi berpengaruh
secara signifikan
terhadap variabel
pembelian.
3
Ahda
Segati
(2018)
Pengaruh persepsi
sertifikasi halal,
kualitas produk, dan
harga terhadap
persepsi peningkatan
penjualan
Kuantitatif
Variabel persepsi
sertifikasi halal
berpengaruh
secarasignifikan
terhadap Peningkatan
penjualan
37
4
Dewi urip
wahyuni
(2008)
Pengaruh motivasi,
persepsi dan sikap
konsumen terhadap
keputusan pembelian
sepeda motor merek
“Honda” di kawasan
surabaya barat
Kuantitatif
Berdasarkan analisis
data, maka terjawab
bahwa hipotesis yang
mengatakan motivasi,
persepsi dan sikap
konsumen berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian pada Sepeda
Motor merek Honda di
kawasan Surabaya barat
terbukti kebenarannya.
5
Ady
Syahputra
Haroni
Doli
Hamoraon
Pengaruh labelisasi
halal terhadap
keputusan
masyarakat
kecamatan
perbaungan dalam
pembelian produk
makanan dalam
kemasan
Kuantitatif
Dapat diketahui
responden yang sangat
setuju bahwa salah satu
faktor konsumen untuk
membeli adalah kualitas
dari label halal yang
tertera sebesar Ady
syahputra pengaruh
labelisasi halal
terhadap…
486
28,33%, dan yang setuju
sebesar 48,33%,
sedangkan sisanya
responden yang
menyatakan netral (ragu-
ragu) sebesar 23,33 %.
Dari beberapa penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, disini saya merangkum
dari penelitian diatas, seperti dari segi objek nya saya mengambil semua makanan
cepat saji yang berlabel halal di Kota Jambi, bukan hanya satu objek saja, lalu dari
38
segi keputusan pembelian saya hanya membatasi pembelian yang berlabel halal saja,
dari penelitian sejenis ini sangat membantu dalam memberikan referensi dan
informasi terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti agar dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.
H. Kerangka Berpikir
Adapun kerangka berpikir penelitian ini sebagai berikut :
Tabel 1.3
Kerangka Penelitian
Ket :
X1 = Persepsi Konsumen
X2 = Motivasi Konsumen
Y = Keputusan Pembelian
= pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara
persial / sendiri – sendiri.
H3
H1
H2 Motivasi konsumen (X2)
Persepsi Konsumen (X1)
Keputusan pembelian (Y)
39
I. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti “dibawah” dan “thesa” yang
berarti “kebenaran”. Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang
kebenarannya masih harus diuji atau rangkuman kesimpulan teoritis yang diperoleh
dari tunjauan pustaka. Hipotesis juga merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah sebmasalah yang diajukan oleh peneliti.49 Adapun hipotesis yang
akan diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1 : Persepsi Konsumen secara parsial diduga berpengaruh terhadap Pembelian
makanan cepat saji berlabel halal di Kota Jambi pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
H2 : Motivasi Konsumen secara parsial diduga berpengaruh terhadap Pembelian
makanan cepat saji berlabel halal di Kota Jambi pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
H3 : Motivasi Konsumen dan Persepsi Konsumen diduga secara simultan
berpengaruh terhadap Pembelian makanan cepat saji berlabel halal di Kota
Jambi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
49Sudarsono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mix Method, (Depok: PTRaja
Grafindo Persada, 2019, hlm. 367.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini membahas tentang pengaruh persepsi dan motivasi
konsumen terhadap pembelian makanan cepat saji berlabel halal di Kota
Jambi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
Penelitian ini dilaksanakan pada 05 Mei 2020 s/d 5 April 2020. Pemilihan
lokasi ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
1. Makanan cepat saji berlabel halal di Kota Jambi kerapkali menjadi
keinginan bagi konksumen dalam melakukan pembelian makanan, untuk
itu perlu dilakukan perbaikan dalam makanan cepat saji agar menjadi
kebutuhan konsumen terpenuhi.
2. Adanya kemudahan untuk mendapatkan data dan informasi dan berbagai
keterangan yang diperlukan untuk menyusun proposal skripsi ini.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian
kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang menentukan masalah
atau potensi dalam membuat rumusan masalah secara sistematis, terencana
dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. 50 Itu artinya metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
50Sudarsono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mix Method, , hlm. 641
40
41
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan tujuan
untuk mendeskripsikan objek penelitian atupun hasil penelitian.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk
ke dalam jenis data primer. Data primer merupakan sumber data
penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Dalam penelitian
ini data primer yang dikumpulkan diperoleh melalui survei hasil
kuesioner yang disebar kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
D. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian51.
1. Angket (Kuesioner)
51 Tim Penulis, Buku Pedoman Penulisan Skripsi. (Jambi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, Cet. Kedua, 2019), hlm. 37
42
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Menurut Cholid metode kuestioner adalah suatu daftar yang
berisikan ringkasan pertanyaan mengenai suatu masalah.52 Kuesioner
dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet Adapun
skala yang digunakan adalah skala Likert untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Jawaban setiap item yang menggunakan Skala Likert mempunyai
gradasi yang sangat positive sampai negative, dan untuk keperluan
analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor diantaranya.
SS : Sangat Setuju (5)
S : Setuju (4)
KS : Kurang Setuju (3)
TS : Tidak Setuju (2)
STS: Sangat Tidak Setuju (1) 53
52 Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, (Jakarta: BUmi Aksara, 2018), hlm. 76 53Sudarsono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mix Method, , hlm. 222
43
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan
memanfaatkan data sekunder yang telah tersedia dalam perpustakaan,
dari instansi yang diteliti atau dari tempat lain berupa dokumen-dokumen
resmi seperti grafik dan arsip. Sementara data yang diperoleh dari sumber
pustaka berupa bahan-bahan referensi, buku-buku, artikel, dan
sebagainya yang sesuai dengan masalah yang dikaji. 54
E. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Menurut Sudarsono populasi berkaitan dengan seluruh
kelompok orang, peristiwa atau benda yang menjadi pusat penelitian.55
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa selaku konsumen 658
mashsiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha Saifuddin Jambi tahun 2019.
2. Sampel
Teknik penarikan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara
mengambil sampel yang representatif dari populasi. Pengambilan sampel ini
harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-
54Sudarsono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mix Method, , hlm. 229 55Sudarsono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mix Method, , hlm. 173
44
benar dapat meawakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya. Menurut Sudarsono sampel merupakan suatu bagian dari
populasi.56 Sampel adalah bagian dari jumlah dan krakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Untuk menentukan besar sampel peneliti
menggunakan rumus Slovin. Oleh karena itu mengingat waktu, tenaga dan
dana kemungkinan adanya hambatan-hambatan, maka penulis hanya
mengambil sampel. Jumlah sampel yang diambil dengan menggunakan
rumus Slovin adalah sebagai berikut:57 Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi
penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-
15% atau 20-25% atau lebih. Populasi dalam penelitian ini lebih dari 100
maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10% dari jumlah
populasi tersebut 658 mahasiswa.
𝑛 = N
1 + Ne²
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e =Presentrase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat diinginkan sekitar 10%.
56Sudarsono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mix Method, , hlm. 175 57Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatid & Penelitian Gabungan, (Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP, 2019), hlm.170
45
Dengan jumlah populasi sebanyak 658 mashsiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi
tahun 2019, maka penentuan besaran sampelnya dilakukan sebagai berikut.
𝑁 𝑛 =
1 + 𝑁𝑒2
658 =
1 + 658 × (0, 1)2
658 =
1 + 658 × (0. 01)
658 =
1 + 6.58
658 =
7.58
= 86.8058
Jadi Hasilnya adalah 86.80 dibulatkan menjadi 87
Jadi berdasarkan perhitungan dari rumus slovin tersebut, maka
jumlah sampel yang akan penulis ambil dalam penelitian ini adalah 87
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha Saifuddin Jambi tahun 2019. Adapun teknik teknik yang
digunakan untuk pengambilan sampel yaitu dengan teknik non-probability
sampling yang mana dalam penarikan sampel tidak penuh dilakukan dengan
58 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatid & Penelitian Gabungan, hlm 170
46
menggunakan hukum probability artinya bahwa tidak semua unit populasi
memiliki kesempadan untuk dijadikan sampel penelitian.
F. Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan aspek penelitian yang memberikan
informasi kepada peneliti tentang bagaimana cara mengukur variable
penelitiannya.
Tabel 2.2
Oprasional Variabel
No Variable Definisi Indikator Skala
1 Persepsi
(X1)
Persepsi
merupakan suatu
penafsiran yang
unik terhadap
situasi, dan suatu
pencatatan yang
benar terhadap
situasi
Restoran Makanan Cepat
Saji memiliki desain
interior yang berbeda
dengan restoran di
sekitarnya.
Tata letak makanan cepat
saji rapi dan menarik
Restoran menyajikan
tempat yang bersih dan
terhindar dari kebisingan
Pegawai Restoran
Makanan Cepat Saji
berperilaku ramah
terhadap setiap pelanggan.
Pegawai Restoran
Makanan Cepat Saji
berinteraksi dengan sopan
dan santun
Kesanggupan pegawai
Restoran Makanan Cepat
Saji yang baik dalam
menghadapi pelanggan
yang komplain.
Restoran Makanan Cepat
Saji menyediakan
berbagai macam
kebutuhan yang dapat
likert
47
disimpan. 59
2 Motivasi
(X2)
Motivasi
merupakan
keinginan dari
seorang dalam
mendapatkan atau
menginginkan
sesuatu
Saya membeli makanan
cepat saj di Restoran
Makanan Cepat Saji
karena harga yang
terjangkau
Saya membeli makanan
cepat saji untuk dikoknsumsi pribadi.
Saya membeli makanan
cepat saji untuk diberikan
kepada orang lain.
Saya membeli makanan cepat saji yang sesuai
dengan kebutuhan.
Saya membeli makanan
cepat saji di Restoran
Makanan Cepat Saji
karena makanan yang
disajikan cepat dan
lengkap
Saya membeli makanan
cepat saji di Restoran
Makanan Cepat Saji
karena makanan cepat saji
bervariasi
Saya memilih Restoran
Makanan Cepat Saji
karena letak yang strategis
sehingga mudah di jangkau. 60
likert
4 Keputusan
Pembelian
(Y)
Keputusan
pembelian adalah
suatu keputusan
yang diambil
dalam memilih suatu barang
dalam
kehidupannya
Makanan cepat saji lebih
menarik minat untuk
dikonsumsi karena
berlabelkan halal.
Saya tidak harus membeli
makanan cepat saji
dengan harga yang mahal
untuk mendapatkan
kualitas yang baik.
likert
59Joanes J dan Ahmad Soffian, Persepsi dan Logik, , hlm. 21 60 Mawey, Motivasi, Persepsi, Dan Sikap Konsumen Pengaruhnya Terhadap Keputusan
Pembelian Produk PT. Rajawali Nusindo Cabang Manado. Emba, 1(4), 2013, hlm. 791
48
Saya melakukan
pembelian tanpa
berhutang seperti yang
tidak dianjurkan oleh
syariat Islam.
Saya akan melakukan
pembelian dengan tidak
berlebihan.
Saya membeli makanan
cepat saji untuk di
sedekahkan kepada orang
lain.
Saya tidak suudzon/
berprasangka buruk
kepada pegawai Restoran
Makanan Cepat Saji saat
menawarkan makanan
cepat saji yang baru.
Saya berminat membeli
makanan cepat saji
karena makanan yang
dibutuhkan tersedia.61
G. Metode Analisis Data
Analisis kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel-variabel dalam penelitian dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik.62 Analisis kuantitatif terdiri dari uji
kualitaas data dan uji asumsi klasik.
1. Uji kualitas Data
Uji kualitas data dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
tingkat konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan
61 Donni Joni Priansa, Prilaku Konsumen, hlm. 164 62 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 89
49
instrumen penelitian berupa kuesioner. Pengujian terhadap kualitas data
penelitian ini dapat dilakukan dengan uji validitas dan uji realibilitas.
a. Uji Validitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
ketepadan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsinya. Alat
ukur yang valid berarti alat ukur tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi rendahnya validitas
ditentukan oleh satu angka yang disebut dengan koefisien validitas.
Validitas dilakukan dengan cara membandingkan r-hitung dan r-tabel
dengan ketentuan: 63
1) Jika r-hitung > r-tabel, maka data valid;
2) Jika r-hitung < r-tabel, maka data tidak valid.
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan nilai
Crobanch Alpha melalui program komputer yaitu SPSS 25 for
windows.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang dalam kuesioner konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
63 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 47
50
jika memberikan nilai Cronbach Alpha di atas 0,6. 64 Pengujian alpha
akan dilakuakan pada tiap bagian variabel independen dan variabel
dependen. Pengujian ini dapat dilakukan dengan bantuan program
SPSS 25 for windows.
2. Statistik Deskriftif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
(kemencengan distribusi).
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi
linear berganda yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini.65 Uji asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi:
uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Adapun
uji autokorelasi tidak dilakukan dalam penelitian ini, karena data yang
akan diikumpulkan dan diolah merupakan data cross section (data lintas
individu) bukan data time series (data lintas waktu).
64 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 55 65 Johanes Supratno, Pengantar Statistik Untuk Berbagai Bidang Ilmu, (Jakarta: PT Grafindo
Persada, 2017), hlm. 2017
51
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji
apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi berdistribusi secara
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki
nilai residual yang berdistribusi secara normal. Beberapa metode uji
normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber
diagonal pada grafik Normal Probability Plot of Regression
standarlized residual atau Skewness & Kurtosis. Uji normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan grafik
Normal Probability Plot of Regression standarlized residual.
Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting
data residual akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Menurut
Ghozali bahwa dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas
dengan Probability Plot yaitu sebagai berikut: 66
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
diagonal atau grafik histrogramnya menunjukkan distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
arah diagonal atau grafik histrogramnya tidak menunjukkan
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
66 Johanes Supratno, Pengantar Statistik Untuk Berbagai Bidang Ilmu, hlm. 217
52
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Jika ditemukan korelasi antarvariabel independen,
maka adanya masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak menimbulkan masalah multikolinearitas. 67 Metode
pengujian yang paling sering digunakan dengan melihat nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi.
Menurut Ghozali (2011) bahwa dasar pengambilan keputusan
untuk uji multikolinearitas adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai Tolerance variabel lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF
lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.
2) Jika nilai Tolerance variabel lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF
lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian data residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. 68
67 Johanes Supratno, Pengantar Statistik Untuk Berbagai Bidang Ilmu, hlm. 215 68 Johanes Supratno, Pengantar Statistik Untuk Berbagai Bidang Ilmu, hlm. 218
53
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dengan cara melihat grafik Scatter Plot. Adapun
dasar pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan analisis liner berganda dengan
persamaan: 69
Keterangan:
Y = Keputusan Konsumen pembelian makanan
a = Konstanta
b1 = Koefisien
b2 = Koefisien
X1 = pengaruh persepsi
69 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 301
Y = a + b1X1+ b2X2+e
54
X2 = motivasi konsumen
e = eror
5. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen, jika R2 = 100%
berarti variabel sebaliknya jika R2 = 0 berarti variabel independen
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai R2 yang
semakin tinggi menjelaskan bahwa semakin cocok variabel
independen menjelaskan variabel dependen. Semakin kecil nilai R2
berarti semakin sedikit kemampuan variabel-variabel independen
untuk menjelaskan variabel dependen. Hal-hal yang perlu
diperhatikan mengenai koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
1) Nilai R2 harus berkisar 0 sampai 1 ( 0 < R2 < 1)
2) Bila R2 = 1 berarti terjadi kecocokan sempurna dari variabel
independen menjelaskan variabel dependen.
3) Bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara variabel
independen independen berpengaruh sempurna terhadap variabel
dependen, demikian terhadap variable dependen.
Oleh karena dalam analisis regresi berganda menggunakan
lebih dari satu variabel independen, maka nilai yang diambil adalah
nilai Adjusted R-Square.
55
b. Uji F (Uji Simultan)
Uji F (uji simultan) digunakan untuk mengetahui apakah
mengetahui apakah semua variable independen secara simultan
(bersama-sama) mempengaruhi terhadap variable dependen.
Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Perumusan hipotesis
Ho1 = pengaruh persepsi dan motivasi konsumen tidak
berpengaruh terhadap pembelian makanan cepat saji
berlabel halal di Kota Jambi pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
Ha1 = pengaruh persepsi dan motivasi konsumen berpengaruh
terhadap pembelian makanan cepat saji berlabel halal di
Kota Jambi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi.
2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk
menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
diterima atau ditolak.
3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:
Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha
Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menerima Ha
4) Pengambilan keputusan
56
6. Uji t (Uji Parsial)
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah semua variable independen
secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variable dependen.
Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Perumusan hipotesis
H02 = persepsi tidak berpengaruh terhadap pembelian makanan cepat
saji berlabel halal di Kota Jambi pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
Ha2 = persepsi berpengaruh terhadap pembelian makanan cepat saji
berlabel halal di Kota Jambi pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
H03 = motivasi tidak berpengaruh terhadap pembelian makanan cepat
saji berlabel halal di Kota Jambi pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
Ha3 = motivasi berpengaruh terhadap pembelian makanan cepat saji
berlabel halal di Kota Jambi pada mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk
menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima
atau ditolak.
3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:
Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha
Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menerima Ha
57
4) Pengambilan keputusan.
H. Sistematika Penulisan
BAB I : Merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah dan kegunaan
penelitian. Selain itu pula, berisi tentang landasan teori yang
melandasi penelitian ini. Selain itu juga terdapat penelitian terdahulu
sebagai bahan referensi bagi penelitian ini, juga terdapat kerangka
penelitian untuk memperjelas maksud penelitian dan penentuan
hipotesis awal penelitian yang akan diuji.
BAB II : Merupakan metode penelitian, di dalamnya diulas mengenai
variable penelitian dan definisi operasional, jenis dan sumber data,
metode pengumpulan data serta metode analisis data.
BAB III : Merupakan gambaran umum tempat penelitian. Sejarah Berdirinya,
Visi dan Misi, Struktur Organisasi, dan Sarana dan Prasarana.
BAB IV : Merupakan hasil dan pembahasan, berisi tentang deskripsi obyek
penelitian, gambaran singkat variable penelitian, karakteristik
responden, estimasi model, analisis data dan pembahasan mengenai
hasil analisis dari obyek penelitian (interpretasi hasil).
BAB V : Penutup, menyajikan secara singkat kesimpulan yang diperoleh dari
pembahasan, keterbatasan dari penelitian dan saran – saran berkaitan
dengan hasil penelitian.
BAB III
GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Persepsi dan Motivasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
STS Jambi terhadap Pembelian Makanan Cepat Saji Berlabel Halal di Kota
Jambi
Proses pengambilan keputusan pembelian sangat ditentukan oleh faktor
psikologi konsumen seperti keyakinan, pendirian, keterbukaan menerima masukan
dan kemampuan mengevaluasi untuk melakukan keputusan. Berdasarkan hasil
wawancara bersama sampel penelitian, penulis menemukan bahwa persepsi dan
motivasi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi terhadap
pembelian makanan cepat saji berlabel halal di Kota Jambi. Sebagaimana dapat
dilihat dari hasil wawancara bersama Fernando selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN STS Jambi, sebagai berikut:
Wawancara yang pertama pendapat saya tentang makanan cepat saji ini yang
pertama dia memiliki label halal, kita bisa melihat di brosurnya sehingga waktu kita mau bungkus makanan itu ada label halalnya dari MUI otomatis
dengan adanya label halal tesebut itu membuat saya yakin mengkomsumsi
makanan cepat saji itu dari pada makanan lainnya.70
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa dengan adanya label halal
itu memudahakan konsumen untuk percaya terhadap makanan yang di konsumsi
memiliki tanda halal dengan begitu aman untuk di konsumsi bagi konsumen baik itu
dari remaja hingga orang tua. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara
70 Wawancara bersama Fernando selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
STS Jambi,
58
59
bersama Nanda Afrilicia selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
STS Jambi, sebagai berikut:
Saya memilih makanan cepat saji karena praktis dan mudah untuk dibawa-
bawa, jadi kapanpun saya pingin saya tinggal beli disana, soalnya saya padat
jadwal kadang kuliah, terus juga les dan banyak kegiatan lainnya membuat saya malas untuk menyiapkan makanan yang terlalu lama menghabiskan
waktu itu sebabnya saya lebih memilih makanan yang lebih mudah untuk di
konsumsi dan juga lebih praktis71
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa mengkonsumsi makanan
cepat saji adalah praktis dan cepat penyajiannya menjadi kesenangan bagi
mahasiswa, itu dikarenakan jadwal yang padat sehingga mahasiwa merasa lebih
mudah untuk memilih makanan cepat saji. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil
wawancara bersama Resti Rusdina selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi, sebagai berikut:
Saya memilih makanan cepat saji yang pertama memang ada label halalnya
terus juga makanan cepat saji ini membuat saya ketagihan terus menerus, lebih mudah didapatkan. Jadi dengan adanya rasa yang pengen beli terus-menerus
ini saya lebih memilih makanan cepat saji ini yang penting memang betul-
betul halal karena meskipun itu berkalori dan berlemak yang jelas itu enak dan
mudah didapatkan yang jelas itu membuat saya ketagihan saya juga sering
mengimbanginya dengan berolahraga72
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa makanan cepat saji membuat
ketagihan mahasiswa untuk terus menerus untuk mengkosumsinya selain itu juga
mahasiswa percaya dengan adanya tanda di bungkus tersebut berlabel halal
menyebabkan mereka mengkonsumsi makanan cepat saji ini menjadi pilihan utama.
71 Wawancara bersama Nanda Afrilicia selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi, 72 Wawancara bersama Resti Rusdina selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi,
60
Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Rahmad Saputra selaku
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi, sebagai berikut:
Saya memilih makanan cepat saji karena saya sudah baca menu-menu yang
ada di tempat tersebut seperti KFC terus juga restoran saya melihat menu-
menunya dan juga saya melihat di situ juga komposisinya dan komposisinya tidak ada unsur-unsur yang mengharamkam itu sebabnya saya percaya
makanan cepat saji ini telah di uji oleh nahdatul ulama MUI untuk kualitas
dari kehalalannya sehingga itu memudahkan minat saya untuk mengonsumsi
makanan cepat saji.73
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa dengan memeriksa
komposisi dan juga menu yang ada di makanan cepat saji membuat mahasiswa
memilih untuk mengonsumsi makanan tersebut di karenakan mudah di dapatkan dan
sangat memberikan manfaat bagi mahasiswa yang memiliki jadwal yang begitu
padat. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Nuzul Riyadi selaku
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi, sebagai berikut:
Saya memilih makanan cepat saji ini karena saya percaya kalau di sana itu
sudah memilki kualitas yang terjamin, karena mereka itu sistimnya adalah dari
pusat Jakarta terus cabangnya di jambi sehingga kita bisa melihat dari makanan tersebut sudah di uji oleh MUI sehingga makanan tesebut memiliki
label halal di tambah lagi makan cepat saj itu tinggi akan nutrisi beberapa
makanan cepat saji seperti burger dan pizza itu ada beberapa bahan seperti
keju, sayuran, danging ayam dan sapi, saos tomat dan juga gandum yang sebenarnya memiki nutrisi yang tinggi otomatis dengan adanya beberapa
manfaat tersebut memberikan akan nutrisi bagi diri saya pribadi dan teman-
teman saya.74
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa makanan yang di sajikan
oleh makanan cepat saji ini memiliki nutrisi yang tinggi mengandung protein yang
tinggi yang penting untuk otot sedangkan saos tomat mengandung manfaat vitamin
73 Wawancara bersama Rahmad Saputra selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi, 74 Wawancara bersama Nuzul Riyadi selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi,
61
c dan a yang baik untuk kesehatan. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara
bersama Suci Salira selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi, sebagai berikut:
Menurut saya makanan cepat saji yang ada label halal dari MUI itu sudah teruji
kehalalannya dengan begitu saya percaya kalau makanan yang di jual yang sudah memiliki label halal itu tidak perlu di ragukan lagi karena mereka gak
bisa semberangan menggunakan label tersebut ketika label MUI itu sudah ada
di tempat spanduk mereka dan juga di pembungkus di makanan mereka
otomatis itu sudah teruji. 75
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa dengan adanya tanda
berlabel halal itu menunjukan bahwa makan yang disajikan di restoran tersebut
sudah memiliki label halal dari MUI, masyarakat tidak perlu khawatir lagi untuk
mengonsumsinya. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Rizki
Amalia selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi,
sebagai berikut:
Motivasi saya untuk mengkonsumsi makanan cepat saji itu karena lebih
menghemat pengeluaran, dan saat saya lebih memilih mengkosumsi makanan
cepat saji karena makanan cepat saji ini terjangkau kok di tangan mahasiswa
dan juga tidak begitu mahal, dengan mengkonsumsi makanan cepat saji
sebenarnya juga lebih menghemat pengeluaran di bandingkan memasak
sendiri di rumah namun sebaiknya makanan cepat saji ini jangan terlalu banyak juga di konsumsi karena terus-terusan mengkonsumsinya bisa juga
menyebabkan kolestrol yang tinggi.76
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa menghemat pengeluaran
adalah cara yang sering dilakukan mahasiswa untuk bisa bertahan selama proses
perkuliahan, dengan cara mengkonsumsi makanan cepat saji dapat memudahkan
untuk mengirit pengeluaran. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara
75 Wawancara bersama Suci Salira selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi, 76 Wawancara bersama Rizki Amalia selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi,
62
bersama Anas Fitri selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi, sebagai berikut:
Motivasi saya memilih makanan cepat saji ini kadang mod-mod saya itu kadang berubah-ubah, saya pribadi malas untuk memasak sehingga saya lebih memilih makanan yang simple tidak merepotkan dan disana juga tempatnya
nyaman, dan free wifi.77
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa makanan cepat saji bisa
berpangaruh kepada psikologi yakni membuat perasaan nyaman dan bahagia, ini
disebabkan karena makanan cepat saji lebih terjangkau dari segi harga dan juga
rasanya enak serta porsi sesui dan tidak membuat perut terasa penuh selain itu
makan-makan yang disajikan merupakan salah satu makanan cepat saji baik
membuat otak untuk melepaskan kepenatan dan memunculkan mod yang bahagia
lebih baik lagi. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara bersama Nurwiji
Asih selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi, sebagai
berikut:
Motivasi saya memilih untuk makanan cepat saji karena banyak pilihan yang
disajikan disana, jadi dengan adanya pilihan menu yang disajikan baik itu dari
lokal ataupun internasional itu mengenalkan kita dengan begitu untuk
mengetahui makanan yang ada dimanapun sehingga dengan begitu kita bisa
mencicipi makanan baik dari lokal maupun dari internasional, dan pasti itu memberi manfaat ketika mereka datang ke kita otomatis memberi manfaat
bagi kita untuk mencicipi makanan dari internasional tapi kalo makannya
terlalu banyak itu tidak bagus78
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa makanan cepat saji
mempunyai pilihan menu super lengkap seperti ayam, burger, sandwich, dan pilihan
jenis makanan lainnya, sehingga kita bisa mencicipi makanan internasional bukan
77 Wawancara bersama Anas Fitri selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
STS Jambi, 78 Wawancara bersama Nurwiji Asih selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi,
63
hanya makanan lokal saja, dan yang penting ada label halalnya. Sebagaimana dapat
dilihat dari hasil wawancara bersama Arisyi Anistia selaku mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi, sebagai berikut:
Motivasi saya untuk mengkonsumsi makanan cepat saji itu menghemat waktu,
jadi waktu saya itu tidak habis untuk memasak, belanja, dan lain sebagainya, saya lebih suka simpel, sederhana yang penting waktu saya tidak terbuang sia-
sia. Saya juga banyak kegiatan baik dari kuliah, organisasi, saya les juga jadi
di situlah saya harus pandai-pandai membagi waktu, dan saya memilih
makanan cepat saji karena lebih menghemat waktu saya yang cukup padat.79
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa salah satu kelebihan dari
makanan cepat saji berikutnyan adalah menghemat waktu dalam penyajian di
bandingkan dari memasak sendiri di rumah, hal ini tentunya sangat berguna bagi
pekerja dan mahasiswa yang hanya memiliki waktu yang sedikit diantara mereka
namun membutuhkan sumber energi untuk makan, atau bagi wanita yang memiliki
anak namun juga merangkap sebagai wanita karir, makanan cepat saji akan sangat
membantu bagi orang-orang yang sibuk sehingga waktu tidak banyak terbuang
untuk hanya menyiapkan makanan dan bisa langsung beraktivitas. Sebagaimana
dapat dlihat dari hasil wawancara bersama Ibu Nuryati selaku pegawai Lembaga
Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Minuman di Majelis Ulama Indonesia Provinsi
Jambi, sebagai berikut:
Bagi perusahaan yang ingin mendapatkan sertifikasi halal, mereka harus
memahami persyaratan sertifikasi halal, dan mengikuti pelatihan SJH, lalu
menerapkan sistem jaminan halal (SJH), lalu mereka harus menyiapkan
dokumen yang diperlukan untuk sertifikasi halal, ketika perusahaannya
nasional maka perusahaan mendaftarkannya ke Lppom pusat, lalu perusahaan
melakukan monitoring pre audit, kemudian setelah itu nanti untuk didaerah
turun auditor dari pusat atau hanya dari daerah untuk mengaudit kembali
perusahaan yang bersangkutan, dengan dasarnya adalah dokumen yang
79 Wawancara bersama Arisyi Anistia selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi,
64
mereka kirim ke pusat, setelah selesai melakukan audit nanti sertifikatnya
keluar satu berlaku untuk seluruh cabangnya yg jg sdh dilakukan audit.80
Hasil wawancara di atas dapat dicermati bahwa untuk mendapatkan sertifikat
Halal MUI itu maka perusahaan harus mengikuti pelatihan SJH terlebih dahulu yang
di adakan oleh MUI, setelah melakukan pelatihan mereka harus lalu menerapkan
sistem jaminan halal (SJH), serta menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk
melakukan sertifikasi halal, ketika perusahaannya nasional maka perusahaan
mendaftarkannya ke Lppom pusat, setelah itu dilakukan monitoring pre audit,
kemudian nanti untuk didaerah turun auditor dari pusat atau hanya dari daerah untuk
mengaudit kembali perusahaan yang bersangkutan, dengan dasarnya adalah
dokumen yang mereka kirim ke pusat, setelah selesai melakukan audit nanti di
beritahukan kepada perusahaan terkait bahwa sertifikat halal MUI itu dapat di
keluarkan atau tidak apa bila tidak di keluarkan itu berarti ada kekurangan dan tidak
bisa di penuhi oleh perusahaan tersebut.
B. Nama-Nama Makanan Cepat Saji Yang Berlabel Halal di Kota Jambi
Nama-Nama Makanan Cepat Saji Yang Berlabel Halal di Kota Jambi
No Nama Alamat
1
KFC Restoran
No : 00160001420999
1. Kfc Jambi Prima Mall, Jl. Pakuan baru,
Kec. Jambi selatan, Kota Jambi 36123
2. Kfc Jamtos, Jl. Sumantri Brojonegoro
No.35, Solok Sipin, Jambi Kota 36122
3. Kfc WTC Jl. Sultan Thaha, Beringin, Kec.
Ps. Jambi, Kota Jambi, Jambi 36122
4. Kfc Tropi mart Selincah, Jl. Sentot
Alibasyah, Payo selincah, Kec. Jambi Timur
36121
80 Wawancara bersama Ibu Nuryati selaku pegawai Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan
dan Minuman di Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jambi, 6 Januari 2020
65
5. Kfc Sipin Jl. Sumantri Brojonegoro,
Selamat, Kec. Telanaipura, Kota Jambi 36124
2 McDonald’S No : 00160000630499
Jl. Sumantri Brojonegoro No.54, Sungai Putri, Danau Tlk., Kota Jambi, Jambi 36124
3
PIZZA HUT
No : 00160005580799
1. Jl. Kolonel Abunjani No.100, Kec.
Telanaipura Kota Jambi 36134
2. Pizaa Hut Trona, Jl. Jendral Sudirman
No.90, Talang Jauh 36123
4
Solaria Restoran
No : 00160067101113
1. Solaria Mall WTC Batanghari, Jl. Sultan
Thaha No.17, Kec. Ps. Jambi
2. Solaria Jamtos, Jl. Sumantri Brojonegoro
No.35, Solok Sipin, Jambi Kota 36122
3. Solaria Trasnmart Jambi, Jl. Jend.
Sudirman, Tambak Sari, Kec. Jambi Selatan
36139
5 A&W Restoran
No : 00160057540211
1. Jambi Town Square, Semi Basement,
Simpang III Sipin, Kec. Kota Baru, Kota
Jambi, Jambi 36361
2. A&W WTC Jl. Sultan Thaha No.17, Pasar
Jambi 36139
6 D’COST Restoran
No : 00160062270812
Jambi Prima Mall, Jl. Jend. Sudirman No.90,
Tambak Sari, Kec. Jambi Sel., Kota Jambi, Jambi 36123
7 Geprek Bensu No : 07010026400515
Jl. Prof. DR. Moh. Yamin No.45-46
8 STARBUCK Restoran No : 00160070260914
Jl. Sultan Thaha No.147, Beringin, Kec. Ps. Jambi, Kota Jambi, Jambi 36124
9
Richeese Factory
Restoran
No : 00160067271213
1. Jambi Town Square, Semi Basement,
Simpang III Sipin, Kec. Kota Baru, Kota
Jambi, Jambi 36361
2. Jambi Prima Mall, Jl. Pakuan baru, Kec.
Jambi selatan, Kota Jambi 26123
10
CFC
No : 00160057710411
1. CFC WTC Jambi, Ps. Jambi, Kec. Ps.
Jambi 36123
2. CFC Transmart, Jl. Jend. Sudirman,
Tambak Sari, Kec. Jambi Selatan 36139
3. CFC Lippo Jl. Budiman, Kec. Jambi Timur
3612381
81 https://www.halalmui.org/mui14/assets/doc/ daftarprodukhalal.pdf pada 13 september 2019 jam
21.49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu
perlu dilakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Adapun
karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin dan usia.
Berikut ini hasil pengelompokan responden berdasarkan kuesioner yang telah
disebar.
1. Jenis Kelamin
Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin
yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin
dengan jelas dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan Frekuensi Persentase
Laki-laki 51 59%
Perempuan 36 41%
Jumlah 87 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data di atas dapat diketahui persentase pembelian
makanan cepat saji berlabel halal di restoran Kota Jambi pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi laki-laki sebesar 59% dan
persentasi mahasiswi sebesar 41% hal ini membuktikan bahwa laki-laki lebih
dominan/lebih banyak dari pada perempuan.
66
67
2. Jurusan
Adapun data mengenai jurusan responden dalam penelitin ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Jurusan
Keterangan Frekuensi Persentase
Program Studi Perbankan
Syariah (PS)
15 17%
Program Studi Ekonomi Syariah
(ES)
39 45%
Program Studi Akuntansi
Syariah (AKS)
19 22%
Program Studi Manajemen
Keuangan Syariah (MKS)
14 16%
Jumlah 87 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ekonomi
Syariah (ES) sebesar 45% disusul oleh Program Studi Akuntansi Syariah
(AKS) sebesar 22% dan Program Studi Perbankan Syariah (PS) sebesar 17%
sedangkan Program Studi Manajemen Keuangan Syariah (MKS) sebesar
16%. Itu artinya mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah (ES) lebih
banyak dari jumlah seluruh responden yaitu 87 mahasiswa.
68
3. Usia
Adapun data mengenai usia responden dalam penelitin ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
Keterangan Frekuensi Persentase
< 21 tahun 78 90%
21-27 tahun 9 10%
Jumlah 87 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini adalah yang berusia < 21 tahun dengan
persentase sebesar 90%. Pada usia 21-27 tahun lebih banyak dengan
persentase sebesar 10% dengan keseluruhan responden berjumlah 87
orang.
4. Uang Jajan
Adapun data mengenai Uang Jajan responden selama 1 bulan dalam
penelitin ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Jumlah Uang Jajan Responden Selama 1 Bulan
Keterangan Frekuensi Persentase
<Rp 1.000.000 36 41%
Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000
51 59%
Jumlah 87 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2020
69
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini mendapat Uang Jajan responden
selama 1 bulan <Rp 1.000.000 dengan persentase sebesar 41%. Pada
Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 lebih banyak dengan persentase sebesar
59% dengan keseluruhan responden berjumlah 87 orang.
5. Durasi waktu belanja
Adapun data mengenai Durasi waktu belanja di restoran Makanan
Cepat Saji dalam 1 bulan dalam penelitin ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Jumlah Durasi Waktu Belanja di Restoran Makanan Cepat Saji
dalam 1 Bulan
Keterangan Frekuensi Persentase
<3 kali 36 41%
4-6 kali 51 59%
Jumlah 87 100%
Sumber : Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini Durasi waktu belanja di restoran
Makanan Cepat Saji dalam 1 bulan yang <3 kali dengan persentase
sebesar 41%. Pada 4-6 kali lebih banyak dengan persentase sebesar
59% dengan keseluruhan responden berjumlah 87 orang.
70
B. Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi variabel
penelitian. Untuk mengukur uji reliabilias dilakukan dengan menggunakan
uji statistik Cronbach Alpha (a). Nilai koefisien a reliabel jika nilainya >
0,60. Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.6
sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabititas Variabel Penelitian
No Kode Variabel Cronbach’s
Alpha
Nilai
Kritik Ket
1 Persepsi Konsumen X1 0,854 > 0,60 Reliabel
2 Motivasi Konsumen X2 0,854 > 0,60 Reliabel
3 Keputusan Pembelian Y 0,880 > 0,60 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Hasil pengujian pada tabel di atas menjukkan bahwa nilai koefisien
Alpha dari variabel-variabel yang diteliti menunjukkan hasil yang beragam.
Akan tetapi, semua item pertanyaan variabel independen (X) dan variabel
dependen (Y) tersebut memiliki nilai koefisien Alpha lebih besar dari pada
0,60. Sehingga dapat disimulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini adalah reliabel.
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji masing-masing variabel
yang digunakan dalam penelitian ini, di mana keseluruhan variabel
penelitian memuat 21 pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
71
Pengujian untuk menentukan signifikansi atau tidak signifikansi dengan
membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of
freedom = n-2 dan dua daerah pengujian dengan a : 5% (0,05). Jika r
hitung untuk tiap butir pertanyaan bernilai positif dan lebih besar dari r
tabel maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid. 82 Dalam hal ini 87-
2 atau df = 85 dan r tabel yang diperoleh adalah 0.177. Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan maka hasil validitas dapat ditunjukkan pada
tabel 4.7 sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
No Kode Variabel r hitung r tabel Ket
1 Persepsi Konsumen X1 P.1 0, 662 0,177 Valid
2 P.2 0. 590 0,177 Valid
3 P.3 0, 762 0,177 Valid
4 P.4 0, 727 0,177 Valid
5 P.5 0, 627 0,177 Valid
6 P.6 0, 646 0,177 Valid
7 P.7 0, 325 0,177 Valid
8 Motivasi Konsumen X2 P.1 0, 341 0,177 Valid
9 P.2 0, 829 0,177 Valid
10 P.3 0, 403 0,177 Valid
11 P.4 0, 751 0,177 Valid
12 P.5 0, 700 0,177 Valid
13 P.6 0, 610 0,177 Valid
14 P.7 0, 735 0,177 Valid
15 Keputusan Pembelian Y P.1 0,677 0,177 Valid
16 P.2 0, 686 0,177 Valid
17 P.3 0, 660 0,177 Valid
18 P.4 0, 706 0,177 Valid
19 P.5 0, 770 0,177 Valid
20 P.6 0, 563 0,177 Valid
21 P.7 0, 581 0,177 Valid
82 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 47
72
Sumber : Data primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel di atas , dapat diketahui bahwa nilai r hitung
keseluruhan pertanyaan yang diujikan bernilai positif dan lebih besar
daripada nilai r tabel. Maka dapat diambil kesimpulan, bahwa
keseluruhan butir pertanyaan yang digunakakan dalam penelitian ini
lolos dalam uji validitas dan dinyatakan valid.
2) Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan terhadap data yang digunakan untuk
analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik terdiri dari Normalitas
Multikolinieritas dan Heteroskedastitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk menguji variabel dependen, independen
atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model
regresi yang baik hendaknya berdistribusikan normal atau mendekati
normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat
diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah
grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas.83 Analisi
grafik dilakukan dengan melihat histogram dan normal probability plot.
Hasil pengujian normalitas dengan analisis SPSS for Windows versi 25
dapat dilihat pada gambar 4.1 adalah sebagai berikut:
83 Ibid., hlm. 157
73
Gambar 4.1
Grafik Normal Probability Plot Hasil Uji Normalitas
Sumber: SPSS versi 25 diolah, 2020
Berdasarkan grafik normal probability plot memperlihatkan
bahwa titik-titik pada grafik terlihat mengikuti garis diagonalnya,
sehinggan berdasarkan grafik tersebut data yang digunakan berdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri dari
dua atau lebih variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dengan melihat nilai
tolerance dan VIF. Deteksi tidak terjadinya multikolinieritas dilihat pada
collinearity statistic, dengan ketentuan apabila nilai tolerance value
masing-masing variabel independen berada di atas 0,1 (10%) dan
74
variance inflation factor (VIF) masing-masing variabel independen
berada di bawah 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.84 Hasil uji
multikolinieritas pada penelitian ini dapat dilihat hasilnya pada tabel 4.5
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Persepsi Konsumen .989 1.011
Motivasi Konsumen .989 1.011
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data primer diolah, 2020
Dari tabel coefisients, dapat diketahui bahwa nilai tolerance dan
nilai VIF dari dua variabel independen adalah Persepsi Konsumen (X1)
dengan nilai a hitung (0. 989) > a (0,1) dan VIF hitung (1.011) < VIF
(10). Motivasi Konsumen (X2) dengan nilai a hitung (0. 989) > a (0,1)
dan VIF hitung (1.011) < VIF (10). Jadi dapat disimpulkan bahwa model
regresi tidak terjadi multikolinieritas, karena nilai tolerance (a) masing-
masing variabel independen berada di atas 0,1 dan nilai VIF masing-
masing variabel independen di bawah 10.
84 Ibid., hlm. 159
75
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji model regresi ada atau tidak
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
kepengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain tetap disebut homoskedastisitas, sementara itu untuk
varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah tidak terjadi heteroskedestisitas. Cara untuk mendeteksi
dengan cara melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel
terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). 85 Jika tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas
pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut:
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer diolah, 2020
85 Ibid., hlm. 161
76
Berdasarkan gambar grafik Scatterplots memperlihatkan bahwa
titik-titik pada grafik tidak bisa membentuk pola tertentu yang jelas, di
mana titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
sehingga grafik tersebut tidak bisa dibaca dengan jelas. Hasil ini
memperlihatkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, jadi model
regresi dapat dipakai untuk memprediksi Keputusan Pembelian
berdasarkan masukan variabel independen Persepsi Konsumen , Persepsi
Konsumen dan Keputusan Pembelian.
3) Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti
bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Dengan menggunakan
program SPSS versi 25 diperoleh hasil seperti tertera dalam tabel 4.9 sebagai
berikut:
Tabel 4.9
Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1 (Constant) .449 .567 .793 .430
Persepsi Konsumen .273 .070 .355 3.926 .000
Motivasi Konsumen .559 .125 .404 4.468 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: SPSS versi 25 diolah, 2020
77
Berdasarkan pada hasil yang telah dilakukan, maka persamaan
regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1+ b2X2 +e
Y = 0. 449 + 0. 273X1 0. 559X2 + e
Dari persamaan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai konstan sebesar 0. 449 menunjukkan bahwa nilai Keputusan
Pembelian 0. 449 jika variable Persepsi Konsumen (X1) dan Motivasi
Konsumen (X2) memiliki nilai = 0 dan faktor-faktor lain tidak dianggap
konstan. Artinya bila terjadi peningkatan Persepsi Konsumen (X1) dan
Motivasi Konsumen (X2) sebesar 1 Keputusan Pembelian masih bisa
meningkat, di mana faktor-faktor lain dianggap konstan.
b. Koefisien regresi pada variabel Persepsi Konsumen (b1) sebesar 0. 273
adalah positif. Artinya bila terjadi peningkatan Persepsi Konsumen
sebesar 1 Keputusan Pembelian masih bisa meningkat, di mana faktor-
faktor lain dianggap konstan.
c. Koefisien regresi pada variabel Motivasi Konsumen (b2) sebesar 0. 559
adalah positif. Artinya bila terjadi peningkatan Motivasi Konsumen
sebesar 1 Keputusan Pembelian masih bisa meningkat, di mana faktor-
faktor lain dianggap konstan.
1) Uji t (t test)
Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu
variabel bebas (Persepsi Konsumen dan Motivasi Konsumen) dalam
menjelaskan variasi variabel terikat (Keputusan Pembelian) secara
78
terpisah ataupun bersama-sama.
Kriteria yang digunakan sebagai berikut
a) Bila t hitung > t tabel atau sig. < a (0,05), maka Ho ditolak Ha
diterima.
b) Bila t hitung < t tabel atau sig. > a (0,05), maka Ho diterima Ha
ditolak.
Berdasarkan hasil pengolahan dengan program SPSS versi 25
maka didapat hasil uji t, yang hasilnya dirangkum pada tabel 4.7
sebagai berikut:
Tabel 4.10
UJI T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1 (Constant) .449 567 .793 .430
Persepsi Konsumen .273 .070 .355 3.926 .000
Motivasi Konsumen .559 .125 .404 4.468 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Nilai t tabel dengan signifikansi 0,1/2 = 0,05 (uji 2 sisi) dengan
df = n – k – 1 (n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel independen)
maka didapat df = 87 – 2- 1 = 84 maka diperoleh t tabel sebesar 2.120
Hasil analisis uji t sebagai berikut:
(1) Nilai t hitung pada variabel Persepsi Konsumen (X1) adalah
sebesar 3.926 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Karena
nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu (3.926> 2.120) dan nilai
79
signifikansi 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka
variabel Persepsi Konsumen memiliki pengaruh terhadap
Keputusan Pembelian secara parsial.
(2) Nilai t hitung pada variabel Motivasi Konsumen (X2) adalah
sebesar 4.468 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000.
Karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu (4.468 >
2.120) dan nilai signifikansi 0.000< 0.05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Maka variabel Motivasi Konsumen memiliki
pengaruh terhadap Keputusan Pembelian secara parsial.
2) Uji F
Uji F ini digunakan untuk membuktikan ada pengaruh
signifikan antara Persepsi Konsumen dan motivasi konsumen
terhadap Keputusan Pembelian secara simultan. Kriteria
pengambilan keputusan:
a) Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% dan
signifikansi F hitung > 0,05
b) Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5% dan
signifikansi F hitung < 0,05.
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:
80
Tabel 4.11
ANOVAa
Model Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1 Regression 12.730 2 6.365 19.753 .000b
Residual 27.069 84 .322
Total 39.799 86
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Motivasi Konsumen , Persepsi Konsumen
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai F hitung sebesar
19.753 dan nilai signifikansi sebesar 0.000.
Cara menentukan F tabel adalah:
F tabel =F(k; n-k)= 87-2 = 85
ket: n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel independent
Dapat diketahui F tabel sebesar 3,10. Maka nilai F hitung
(19.753) > F tabel (3,10) dan nilai signifikan (0.000) < a (0.05),
disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa Persepsi
Konsumen dan Motivasi Konsumen secara bersama-sama atau
simultan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
3) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikatnya.
Nilai koefisien determinasi yang kecil mengindikasikan kemampuan
variabel-variabel independent dalam menjelaskan variabel dependen
amat terbatas. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai koefisien determinasi yang mendekati satu berarti kemampuan
81
variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil
pengujian keofisien determinasi dapat dilihat dari nilai Adjusted R square
pada analisis regresi berganda sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determisani
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .566a .320 .304 56.76656
a. Predictors: (Constant), Motivasi Konsumen , Persepsi
Konsumen
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: SPSS versi 25 diolah, 2020
Berdasarkan tabel, koefisien determinasi memiliki Adjusted R
square sebesar 0. 304. Hal ini berarti 30.4% Keputusan Pembelian (Y)
yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu Persepsi
Konsumen dan Motivasi Konsumen. Sedanngkan sisanya (100% - 30,4%
= 69,6%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar variabel yang
dijelaskan dalam penelitian ini.
C. Pembahasan
Berdasarkan data primer (angket/kuesioner) yang telah dioleh dengan
bantuan SPSS versi 25, maka dapat diketahui bahwa hasil uji validitas
menunjukakan bahwa semua nilai r hitung keseluruhan pertanyaan yang diujikan
bernilai positif dan lebih besar daripada nilai r tabel (0.177). Maka dapat diambil
82
kesimpulan, bahwa keseluruhan butir pertanyaan yang digunakakan dalam
penelitian ini lolos dalam uji validitas dan dinyatakan valid.
Uji reliabilitas menunjukkan bahwa nilai koefisien Alpha dari variabel-
variabel yang diteliti menunjukkan hasil yang beragam. Akan tetapi, semua item
pertanyaan variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) tersebut
memiliki nilai koefisien Alpha lebih besar dari pada 0.60. Sehingga dapat
disimulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dari dua 82ariable seluruhnya memiliki
pengaruh yang signifikan yaitu Persepsi Konsumen (X1) dan Motivasi
Konsumen (X2) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Hal ini dapat
dilihat dari hasil uji t bahwa hanya dua variabel yang digunakan dalam penelitian
ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian
dikarenakan nilai signifikansi kurang dari 0.05 dan nilai t hitung lebih dari niali
t tabel (2.120).
Sedangkan Uji simultan (uji F) menunjukkan bahawa variabel
independen secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen secara signifikan, hai ini dikarenakan F hitung (19.753) > F tabel
(3,10) dan nilai signifikan (0.000) < a (0.05), disimpulkan Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya bahwa Persepsi Konsumen (X1) dan Motivasi Konsumen (X2)
secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi yang
melakukan pembelian makanan cepat saji di Restoran Berlabel Halal pada tahun
2019.
83
1. Pengaruh Persepsi Konsumen (X1) Terhadap Keputusan Pembelian
Pengujian hipotesis menunjukkan ada pengaruh yang signifikan pada
variabel Persepsi Konsumen (X1) terhadap Keputusan Pembelian. Dengan
nilai t hitung pada variabel Persepsi Konsumen (X1) adalah sebesar 3.926
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Karena nilai t hitung lebih besar
dari t tabel yaitu (3.926 > 2.120) dan nilai signifikansi 0.000< 0.05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Maka variabel Persepsi Konsumen (X1) secara
parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi yang
melakukan pembelian makanan cepat saji di Restoran Berlabel Halal pada
tahun 2019 dikarenakan restoran makanan cepat saji memiliki desain interior
yang berbeda dengan restoran di sekitarnya, tata letak makanan cepat saji
rapi dan menarik serta restoran menyajikan tempat yang bersih dan terhindar
dari kebisingan. Selain itu pula pegawai Restoran Makanan Cepat Saji
berperilaku ramah terhadap setiap pelanggan saat berinteraksi dengan sopan
dan santun dan kesanggupan pegawai Restoran Makanan Cepat Saji yang
baik dalam menghadapi pelanggan yang komplain serta Restoran Makanan
Cepat Saji menyediakan berbagai macam kebutuhan yang dapat disimpan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Merna M. M. Tompunu
(2014), Ardy f. Mantik1 Lisbeth Mananeke Hendra Tawas (2015), Ahda
segati (2018) dan Dewi urip wahyuni (2008). Menyatakan bahwa Persepsi
Konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
84
2. Pengaruh Motivasi Konsumen (X2) Terhadap Keputusan Pembelian
Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan pada variabel Motivasi Konsumen (X2) terhadap Keputusan
Pembelian. Dengan nilai t hitung pada variabel Motivasi Konsumen (X2)
adalah sebesar 4.468 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Karena nilai
t hitung lebih besar dari t tabel yaitu (4.468 > 2.120) dan nilai signifikansi
0.000< 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka variabel Motivasi
Konsumen (X2) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap
Keputusan Pembelian pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi yang melakukan pembelian makanan cepat saji di Restoran
Berlabel Halal pada tahun 2019 dikarenakan harga yang terjangkau dan
makananya cepat saji untuk dikoknsumsi pribadi atau diberikan kepada
orang lain. Selain itu pula konsumen membeli makanan cepat saji yang sesuai
dengan kebutuhan dan makanan yang disajikan cepat dan lengkap serta
bervariasi dan makanan cepat saji lebih menarik minat untuk dikonsumsi
karena berlabelkan halal sesuai yang dianjurkan oleh syariat Islam.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Merna M. M. Tompunu
(2014), Ardy F. Mantik1 Lisbeth Mananeke Hendra Tawas (2015) dan Dewi
urip wahyuni (2008). Menyatakan bahwa motivasi konsumen berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh Persepsi
Konsumen dan Motivasi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi yang melakukan
pembelian makanan cepat saji di Restoran Berlabel Halal pada tahun 2019 dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara parsial variabel independen Persepsi Konsumen (X1) dan Motivasi
Konsumen (X2) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Karena
hasil penghitungan Persepsi Konsumen (X1) nilai t hitung lebih besar dari t
tabel yaitu (3.926 > 2.120) dan nilai signifikansi 0.000< 0.05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima dan hasil penghitungan Motivasi Konsumen (X2)
nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu (4.468 > 2.120) dan nilai
signifikansi 0.000< 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Secara simultan (uji F) menunjukkan bahawa F hitung (19.753) > F tabel
(3,10) dan nilai signifikan (0.000) < a (0.05), maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya bahwa Persepsi Konsumen (X1) dan Motivasi Konsumen
(X2) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi yang melakukan pembelian makanan cepat saji di Restoran Berlabel
Halal pada tahun 2019.
85
86
B. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dan simpulan yang
diperoleh, dapat dikembangkan beberapa saran bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dalam penelitian ini. Berikut adalah saran yang diajukan dalam
penelitian ini:
1. Untuk para restoran makanan cepat saji, dalam meningkatkan motivasi konsumen
untuk membeli maka diharapkan dapat menciptakan inovasi-inovasi baru secara
maksimal seperti menambah merek-merek produk dan sajian makanan yang
belum tersedia, memasang label harga untuk memudahkan konsumen dalam
pembelian, memberikan diskon untuk konsumen, karena inovasi itu akan menarik
minat konsumen dan termotivasi untuk melakukan pembelian.
2. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini hanya meliputi variabel motivasi,
persepsi, sikap dan perilaku konsumen. Oleh sebab itu, penelitian selanjutnya
diharapkan dapat mengembangkan dan mendalami hal-hal yang berkaitan dengan
variabel-variabel tersebut, atau dapat juga menambahkan variabel yang berkaitan
dan belum digunakan oleh penelitian ini.
3. Untuk mahasiswa FEBI harus lebih peka lagi terhadap label halal yang ada di
restoran cepat saji, jangan karna sudah ada logo halal maka serta merta percaya
bahwa produk tersebut halal, tetapi harus memastikan terlebih dahulu di web
resmi MUI bahwa produk itu benar-benar sudah terdaftar label halalnya.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Tim Penerjemah dan Penafsir Al-Qur’an, Qur’an Tafwid dan Tejermahan, Jakarta:
Magfirah Pustaka, 2008.
Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2018.
Donni Joni Priansa, Prilaku Konsumen, Bandung: Alfabeta, 2017.
Johanes Supratno, Pengantar Statistik Untuk Berbagai Bidang Ilmu, Jakarta: PT
Grafindo Persada, 2017.
Joanes J dan Ahmad Soffian, Persepsi dan Logik, Johor Bahru: University
Teknologi Malaysia, 2014.
Mulyadi Nitisusastro, Prilaku Konsumen dalam Prespektif Kewirausahaan,
Bandung: ALfabeta, 2013.
Muhammad Murtaza bin Aish, Kumpulan 70 HaditsPilihan, Jakarta: Rineka
Cipta, 2011.
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatid & Penelitian Gabungan,
Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2019.
Sudarsono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Mix Method, Depok:
PTRaja Grafindo Persada, 2019.
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2017.
Tim Penulis, Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi : Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, Cet. Kedua, 2019.
B. Skripsi/Jurnal
Anifaturrohmah dan Hanifah, Pengaruh Kualitas Pelayanan Sales Terhadap
Kepuasan Konsumen Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Ekonomi Dan
Hukum Islam, 5(2), 2015.
Abdul Rofiq, “Pengaruh Penerapan Aida (Attention, Interest, Desire, Action)
Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada Pembeli Kartu Perdana IM3 di
87
88
Lingkungan Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Angkatan 2012), Fakultas Ilmu AdministrasiUniversitas Brawijaya, 2018.
Ady Syahputra, “Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Masyarakat
Kecamatan Perbaungan Dalam Pembelian Produk Makanan Dalam
Kemasan”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol.2 No.8
Ahda Segati, “Pengaruh Persepsi Sertifikasi Halal, Kualitas Produk, Dan Harga
Terhadap Persepsi Peningkatan Penjualan”, JEBI (Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Islam) - Volume 3, Nomor 2, Juli – Desember 2018.
Ardy F. Mantik, “Motivasi Dan Persepsi Konsumen Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Di Kfc Megamall Manado”, Jurnal EMBA 378 Vol.3
No.1 Maret 2015.
Dewi Urip Wahyuni, “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya
Barat”, Jurnal manajemen dan kewirausahaan, vol.10, no. 1, maret 2008:
Elvira, Pengaruh Persepsi Konsumen Muslim Tentang Maslahah Terhadap
Keputusan Konsumsi Terbatas Hanya Pada Komoditas Halal. Manhaj, 4(2),
2016.
Elly Hendrawati, “Analisis Persepsi Petani Dalam Penggunaan Benih Unggul Di
Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang, Universitas Tanjungpura
Pontianak, Jurnal Social Economic of Agriculture,Volume 3, Nomor 1, April
2014.
Ida Cholidatul Janah, “Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji Pada Siswa Kelas
Viii Smp Negeri 1 Yogyakarta” Skripsi: Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta , 2016.
Ian Alfian, “Analisis Pengaruh Label Halal, Brand Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Di Kota Medan”, Jurnal At-Tawassuth, Vol. 2, No. 1, 2017.
Joel dan Sepang, Pengaruh Motivasi, Persepsi Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap
Minat Beli Konsumen Sepeda Motor Matic Merek Yamaha Mio Di Kota
Manado. Emba, 2(3), 2014.
Joseph, Motivasi, Persepsi, Kualitas Layanan, Dan Promosi Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Di Manado. Emba, 1(4), 2013.
89
Juliantika, “Persepsi Terhadap Terhadap Sistem Pertanian Organik dan Anorganik
Dalam Budidaya Padi Sawah”, Skripsi: Fakulatas Pertanian Universitas
Semarang, 2012.
Karina, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado
Menggunakan Kartu Simpati Telkomsel”, Jurnal EMBA Vol.6 No.1 Januari
2018.
Mantik dan Hendra Tawas, Motivasi Dan Persepsi Konsumen Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Di KFC MegaMall Manado. Emba, 3(1),
2015.
Merna M. M. Tompunu, “Analisis Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Dan Sikap
Konsumen Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Di Kfc Bahu Mall
Manado”, Jurnal EMBA Vol.2 No.3 September 2014.
Muhammad Reza “Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produkterhadap Keputusan
Pembelian Laptop Acer(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
Bisnisislam Uin Alauddin Makassar) “,Dalam Skripsi Uin Alauddin
Makassar,(2014.
Mawey, Motivasi, Persepsi, Dan Sikap Konsumen Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Produk PT. Rajawali Nusindo Cabang Manado.
Emba, 1(4), 2013.
Nidya Waras Sayekti, “ Jaminan Produk Halal Dalam Perspektif Kelembagaan”,
Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik, Vol. 5 No. 2, Desember 2014.
Syaputra,“Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Masyarakat Kecamatan
Perbaungan Dalam Pembelian Produk Makanan Dalam Kemasan”, Jurnal
Economi Dan Keuangan (2013) Vol.2 No 8.
Supriyanti, Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Dalam
Pembelian Honda Vario Di Surabaya. Ilmu Dan Riset Majemen, 1(8), 2012.
Sasongko dan Khasanah, Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas,
dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian PC Tablet Ipad (Studi
Konsumen Ipad di Semarang). CBAM-FE UNISSULA, 1(1), 2012.
Tompunu, Analisis Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Dan Sikap Konsumen
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Di KFC Bahu Mall Manado.
Emba, 2(3), 2014.
Wiji Suwarno Retor, Analisis Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Keyakinan Dan
Sikap Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Conbloc Indonesia Surya
Manado. Emba, 2(3), 2014.
90
Wahyuni, Pengaruh Motivasi , Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Merek “ Honda ” di Kawasan Surabaya Barat.
Manajemen Dan Kewirausahaan, 10(1), 2008.
C. Web-Site
Ahmad Nasuha, Sejarah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, http://febi-
iainstsjambi.ac.id, diakses pada 12 Mei 2020
Dedi Herdianto, “Konsep Makanan Halal dalam Islam yang Harus Kamu Pahami”
https://qazwa.id/blog/makanan-halal/, pada 13 september 2019 jam 21.49.
Galih, “Standar Baku Mutu dan Persyaratan Kesehatan Pangan Siap Saji”,
https://galihendradita.wordpress.com/2019/03/25/standar-baku-mutu-dan-
persyaratan-kesehatan-pangan-siap-saji/, diakses pada 16 Mei 2020
Lembaga Pengkajian PanganObat-obatan dan KosmetikaMajelis Ulama Indonesia,
“Daftarbelanjaproduk Halallppom Muipusat https://www.halalmui.org/
mui14 /ass ets/ do c/da ftarprodukhalal.pdfpada 13 september 2019 jam
21.49.
Roy Morgan, “Restoran Sederhana & KFC battle to be top Indonesian restaurant”
http://www.roymorgan.com/findings/7614-indonesia-eating-habits-eating-
in-out-qsr-restaurants-march-2018-201806010644, diakses pada 01 Maret
2020.
Fungsi Makanan pada Manusia,
http://organisasi.org//fungsi_makanan_pada_manusia.
Diakses pada tanggal 6 mei 2020, Pukul 20.37 wib.
Irfan Yudiman, Mengenal tentang Makanan Cepat Saji”,
https://www.kompasiana.com/irfaan23/54f92c3ba3331135028b4a19/meng
enal-tentang-makanan-siap-saji-fast-food, diakses pada 05 Juni 2020.
http://www.halalmui.org/mui14/main/page/prosedur-sertifikasi-halal-mui. Di akses
pada tanggal 10 Juni 2020 pukul 20:47
91
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Lampiran : Kuesioner Penelitian Perihal : Permohonan Bantuan Pengisian Kuestioner Penelitian
Kepada Yth
Saudara/i Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi)
Di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan maksud untuk menyusun skripsi yang berjudul
“Pengaruh Persepsi dan Motivasi Konsumen terhadap Pembelian Makanan
Cepat Saji Berlabel Halal di Kota Jambi (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi)”, maka diperlukan data penelitian
sesuai dengan judul tersebut.
Identitas peneliti:
Nama : Mega Silvia
NIM : EES 160473
Program Studi/Fakultas : Ekonomi Syariah/ Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam
Peneliti menyadari sepenuhnya, kuesioner ini sedikit meminta waktu
aktivitas Bapak/Ibu yang sangat padat. Namun demikian dengan segala
kerendahan hati peneliti memohon kiranya Saudara/i berkenan meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner ini. Kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu sepenuhnya dijamin
dan jawaban tersebut semata-mata hanya diperlukan untuk kepentingan penelitian
dalam rangka penyusunan skripsi ini.
Atas perhatian serta kerjasama Bapak/Ibu, Peneliti ucapkan Terima
Kasih.
Hormat saya,
(Mega Silvia)
EES 160473
92
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
A. Profil Responden
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada
pilihan jawaban yang ada:
1. Nama : .......................................................................................
2. Nim : .......................................................................................
3. Jurusan : .......................................................................................
4. Seminar : .......................................................................................
5. Jenis Kelamin:
Pria Wanita
6. Usia Anda saat ini:
<21tahun 28 - 35tahun
21 -27tahun > 35tahun
7. Uang Jajan selama 1 bulan :
<Rp 1.000.000 Rp 5.000.000 – Rp
10.000.000
Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 d. Rp >Rp 10.000.000
8. Durasi waktu belanja di restoran Makanan Cepat Saji dalam 1 bulan :
<3 kali 7-9 kali
4-6 kali 10-12 kali
93
Kuisoner
Pengaruh Persepsi dan Motivasi Konsumen terhadap Pembelian Makanan
Cepat Saji Berlabel Halal di Kota Jambi (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi)
Petunjuk
1. Responden dimohon untuk membaca kuisioner dengan teliti dan seksama
2. Responden di mohon untuk memilih jawaban dari pertanyaan berikut ini
dengan member tanda (√) pada jawaban a,b dan c yang menurut anda
sesuai dengan persepsi anda.
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
1. Pengaruh Persepsi dan Motivasi Konsumen terhadap Pembelian
Makanan Cepat Saji Berlabel Halal di Kota Jambi (Studi Kasus
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi)
a. Persepsi Konsumen (X1)
NO
PERTANYAAN
TANGGAPAN
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1 Restoran Makanan Cepat Saji memiliki
desain interior yang berbeda dengan restoran di sekitarnya.
2 Tata letak makanan cepat saji rapi dan menarik
3 Restoran menyajikan tempat yang bersih
94
dan terhindar dari kebisingan
4 Pegawai Restoran Makanan Cepat Saji
berperilaku ramah terhadap setiap
pelanggan.
5 Pegawai Restoran Makanan Cepat Saji
berinteraksi dengan sopan dan santun.
6 Kesanggupan pegawai Restoran Makanan
Cepat Saji yang baik dalam menghadapi
pelanggan yang komplain.
7 Restoran Makanan Cepat Saji menyediakan
berbagai macam kebutuhan yang dapat
disimpan.
b. Motivasi Konsumen (X2)
NO
PERTANYAAN
TANGGAPAN
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya membeli makanan cepat saj di Restoran
Makanan Cepat Saji karena harga yang
terjangkau
2 Saya membeli makanan cepat saji untuk
dikoknsumsi pribadi.
3 Saya membeli makanan cepat saji untuk
diberikan kepada orang lain.
4 Saya membeli makanan cepat saji yang
sesuai dengan kebutuhan.
5 Saya membeli makanan cepat saji di
Restoran Makanan Cepat Saji karena
makanan yang disajikan cepat dan lengkap.
6 Saya membeli makanan cepat saji di
Restoran Makanan Cepat Saji karena
makanan cepat saji bervariasi
7 Saya memilih Restoran Makanan Cepat Saji
karena letak yang strategis sehingga mudah
di jangkau.
95
c. Keputusan Pembelian (Y)
NO
PERTANYAAN
TANGGAPAN
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1 Makanan cepat saji lebih menarik minat
untuk dikonsumsi karena berlabelkan halal.
2 Saya tidak harus membeli makanan cepat saji
dengan harga yang mahal untuk
mendapatkan kualitas yang baik.
3 Saya melakukan pembelian tanpa berhutang
seperti yang tidak dianjurkan oleh syariat
Islam.
4 Saya akan melakukan pembelian dengan
tidak berlebihan.
5 Saya membeli makanan cepat saji untuk di
sedekahkan kepada orang lain.
6 Saya tidak suudzon/ berprasangka buruk
kepada pegawai Restoran Makanan Cepat
Saji saat menawarkan makanan cepat saji
yang baru.
7 Saya berminat membeli makanan cepat saji
karena makanan yang dibutuhkan tersedia.
96
HASIL REKAPITULASI KUESTIONER
A. Persepsi Konsumen (X1)
Variabel Persepsi Konsumen (X1)
Responden 1 2 3 4 5 6 7
1 5 5 5 5 5 5 5 5,00
2 2 2 2 4 3 2 4 2,71
3 3 4 3 2 3 2 2 2,71
4 5 5 2 4 4 2 4 3,71
5 5 5 5 5 5 5 5 5,00
6 5 5 5 5 5 5 5 5,00
7 2 5 3 4 3 4 4 3,57
8 4 3 1 2 2 3 2 2,43
9 4 3 3 3 4 3 4 3,43
10 3 3 2 3 4 3 3 3,00
11 3 4 4 3 2 2 5 3,29
12 5 5 2 4 2 3 5 3,71
13 4 5 2 4 5 1 5 3,71
14 5 5 5 5 5 5 5 5,00
15 5 5 5 5 5 5 2 4,57
16 5 5 5 5 5 5 5 5,00
17 5 5 5 2 2 5 5 4,14
18 5 5 2 1 2 3 5 3,29
19 3 4 1 1 2 1 5 2,43
20 4 3 1 2 2 3 2 2,43
21 5 5 5 5 5 5 5 5,00
22 2 2 2 4 3 2 4 2,71
23 5 5 5 5 5 5 2 4,57
24 4 3 3 3 4 3 4 3,43
25 2 5 3 4 3 4 4 3,57
26 5 5 2 4 4 2 4 3,71
27 5 5 5 5 5 5 5 5,00
28 5 5 5 5 5 5 5 5,00
29 4 5 2 4 5 1 5 3,71
30 3 3 2 3 4 3 3 3,00
31 5 5 5 5 5 5 5 5,00
32 3 4 3 2 3 2 2 2,71
97
33 5 5 5 5 5 5 5 5,00
34 5 5 5 5 5 5 5 5,00
35 2 5 3 4 3 4 4 3,57
36 4 3 1 2 2 3 2 2,43
37 4 3 3 3 4 3 4 3,43
38 3 3 2 3 4 3 3 3,00
39 3 4 4 3 2 2 5 3,29
40 5 5 5 5 5 5 5 5,00
41 2 2 2 4 3 2 4 2,71
42 3 4 3 2 3 2 2 2,71
43 5 5 2 4 4 2 4 3,71
44 5 5 5 5 5 5 5 5,00
45 4 5 2 4 5 1 5 3,71
46 5 5 5 5 5 5 5 5,00
47 5 5 5 5 5 5 2 4,57
48 5 5 5 5 5 5 5 5,00
49 5 5 5 2 2 5 5 4,14
50 5 5 5 5 5 5 5 5,00
51 4 5 2 4 5 1 5 3,71
52 3 3 2 3 4 3 3 3,00
53 5 5 5 5 5 5 5 5,00
54 3 4 3 2 3 2 2 2,71
55 5 5 5 5 5 5 5 5,00
56 5 5 5 5 5 5 5 5,00
57 2 5 3 4 3 4 4 3,57
58 4 3 1 2 2 3 3 2,57
59 4 3 3 3 4 3 4 3,43
60 5 5 2 4 4 2 4 3,71
61 5 5 5 5 5 5 5 5,00
62 4 4 5 4 3 4 4 4,00
63 5 5 2 3 4 2 4 3,57
64 5 4 5 5 4 5 2 4,29
65 4 5 2 4 5 1 5 3,71
66 5 3 5 5 5 5 5 4,71
67 5 5 5 5 5 5 2 4,57
68 5 5 5 5 5 5 5 5,00
69 5 5 5 2 2 5 5 4,14
70 5 5 5 5 5 5 5 5,00
71 4 5 2 4 5 1 5 3,71
98
72 3 3 2 3 4 3 3 3,00
73 5 5 5 5 5 5 5 5,00
74 3 4 3 4 3 2 2 3,00
75 5 5 5 5 5 5 5 5,00
76 4 4 5 4 3 4 4 4,00
77 4 5 2 3 5 2 4 3,57
78 4 4 5 5 3 5 2 4,00
79 4 5 2 4 5 1 5 3,71
80 5 3 5 5 5 5 1 4,14
81 5 5 5 5 5 5 1 4,43
82 2 5 3 4 3 4 3 3,43
83 4 3 1 2 2 3 4 2,71
84 3 4 4 3 2 2 5 3,29
85 5 5 5 5 5 5 5 5,00
86 2 2 2 4 3 2 2 2,43
87 3 4 3 2 3 2 2 2,71
B. Motivasi Konsumen (X2)
Variabel Motivasi Konsumen (X2)
Responden 1 2 3 4 5 6 7
1 5 5 4 5 5 5 5 4,86
2 3 4 4 4 5 5 4 4,14
3 5 4 5 4 5 5 4 4,57
4 4 3 3 4 3 3 3 3,29
5 4 3 4 4 4 4 3 3,71
6 4 4 5 4 5 5 4 4,43
7 4 3 3 4 4 4 3 3,57
8 4 4 3 4 5 4 4 4,00
9 4 4 3 4 4 4 4 3,86
10 4 4 3 4 5 5 4 4,14
11 4 5 4 5 5 4 5 4,57
12 4 4 4 4 5 4 4 4,14
13 5 5 4 5 5 5 5 4,86
14 5 5 4 5 5 5 5 4,86
15 5 4 5 4 5 4 4 4,43
99
16 4 4 5 4 4 4 4 4,14
17 5 4 3 4 4 4 4 4,00
18 5 4 3 4 5 5 4 4,29
19 4 4 3 4 4 4 4 3,86
20 5 4 5 4 4 5 4 4,43
21 3 4 3 4 4 4 4 3,71
22 5 5 4 5 5 5 5 4,86
23 5 4 4 4 5 4 4 4,29
24 5 5 4 5 5 5 5 4,86
25 4 4 5 4 5 5 4 4,43
26 4 4 5 4 4 4 4 4,14
27 4 4 5 4 5 5 4 4,43
28 5 5 5 5 5 5 5 5,00
29 4 5 4 5 5 5 5 4,71
30 4 4 4 4 4 5 4 4,14
31 4 4 4 4 5 5 4 4,29
32 4 5 4 5 4 5 5 4,57
33 4 3 4 3 4 4 3 3,57
34 4 4 5 4 5 5 4 4,43
35 4 3 3 3 4 4 3 3,43
36 4 4 3 4 5 4 4 4,00
37 4 4 3 4 4 4 4 3,86
38 4 4 3 4 5 5 4 4,14
39 4 5 4 5 5 4 5 4,57
40 5 5 4 5 5 5 5 4,86
41 3 4 4 4 5 5 4 4,14
42 5 4 5 4 5 3 4 4,29
43 4 3 3 3 3 3 3 3,14
44 4 3 4 3 4 4 3 3,57
45 5 5 4 5 5 5 5 4,86
46 5 5 4 5 5 5 5 4,86
47 5 4 5 4 5 4 4 4,43
48 4 4 5 4 4 4 4 4,14
49 5 4 3 4 4 4 4 4,00
50 5 5 5 5 5 5 5 5,00
51 4 5 4 5 5 5 5 4,71
52 4 4 4 4 4 5 4 4,14
53 4 4 4 4 5 5 4 4,29
54 4 5 4 5 4 5 5 4,57
100
55 4 3 4 4 4 4 3 3,71
56 4 4 5 4 5 5 4 4,43
57 4 3 3 3 3 3 3 3,14
58 4 4 3 4 4 4 4 3,86
59 4 4 3 4 4 4 4 3,86
60 4 3 3 3 3 3 3 3,14
61 4 3 4 3 4 4 3 3,57
62 5 5 4 5 4 4 5 4,57
63 4 3 3 4 4 4 3 3,57
64 4 3 4 4 4 4 3 3,71
65 5 5 5 5 5 5 5 5,00
66 3 5 4 5 5 4 5 4,43
67 5 4 5 4 5 4 4 4,43
68 4 4 5 4 4 4 4 4,14
69 5 4 3 4 4 4 4 4,00
70 5 5 4 5 5 5 5 4,86
71 4 5 4 5 5 5 5 4,71
72 4 4 4 4 4 4 4 4,00
73 4 4 4 4 4 4 4 4,00
74 4 3 4 5 5 5 3 4,14
75 4 3 4 4 4 4 3 3,71
76 5 5 4 5 4 4 5 4,57
77 2 2 4 5 4 5 3 3,57
78 4 3 3 3 3 3 4 3,29
79 4 3 4 3 3 3 5 3,57
80 5 5 5 5 5 5 5 5,00
81 3 5 4 5 5 4 5 4,43
82 5 4 3 4 4 4 4 4,00
83 4 3 3 3 3 3 4 3,29
84 4 4 3 4 4 4 4 3,86
85 4 5 4 5 5 4 4 4,43
86 5 5 4 5 5 5 5 4,86
87 3 4 4 4 5 5 3 4,00
101
C. Keputusan Pembelian (Y)
Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Responden 1 2 3 4 5 6 7
1 5 5 4 4 4 4 4 4,29
2 4 4 4 5 4 3 4 4,00
3 4 4 5 4 4 5 5 4,43
4 4 4 3 4 4 4 3 3,71
5 3 3 4 3 4 4 4 3,57
6 5 5 5 5 5 5 5 5,00
7 4 4 3 4 4 3 3 3,57
8 2 3 3 2 2 2 3 2,43
9 3 2 3 2 3 2 3 2,57
10 3 4 3 3 3 4 3 3,29
11 3 4 4 3 4 4 4 3,71
12 3 3 4 4 3 3 4 3,43
13 4 4 4 3 3 3 4 3,57
14 5 5 4 5 4 4 4 4,43
15 5 5 5 5 5 5 5 5,00
16 5 4 5 5 5 4 5 4,71
17 4 4 3 3 3 4 3 3,43
18 4 3 3 4 3 3 3 3,29
19 4 3 3 3 3 3 3 3,14
20 5 5 5 5 5 5 5 5,00
21 3 3 3 3 2 1 3 2,57
22 5 4 4 5 5 3 4 4,29
23 2 2 4 4 2 1 4 2,71
24 3 4 4 5 5 5 4 4,29
25 5 4 5 4 4 1 5 4,00
26 4 4 5 5 5 5 5 4,71
27 5 4 5 5 4 4 5 4,57
28 5 5 5 5 5 5 5 5,00
29 4 4 4 4 3 1 4 3,43
30 4 4 4 4 4 4 4 4,00
31 4 4 4 4 4 5 4 4,14
32 5 4 4 3 3 5 4 4,00
33 3 3 4 3 4 4 4 3,57
34 5 5 5 5 5 5 5 5,00
102
35 4 4 3 4 4 3 3 3,57
36 2 3 3 2 2 2 3 2,43
37 3 2 3 2 3 2 3 2,57
38 3 4 3 3 3 4 3 3,29
39 3 4 4 3 4 4 4 3,71
40 5 5 4 4 4 4 4 4,29
41 4 4 4 5 4 3 4 4,00
42 4 4 5 4 4 5 5 4,43
43 4 4 3 4 4 4 3 3,71
44 3 3 4 3 4 4 4 3,57
45 4 4 4 3 3 3 4 3,57
46 5 5 4 5 4 4 4 4,43
47 5 5 5 5 5 5 5 5,00
48 5 4 5 5 5 4 5 4,71
49 4 4 3 3 3 4 3 3,43
50 5 5 5 5 5 5 5 5,00
51 4 4 4 4 3 1 4 3,43
52 4 4 4 4 4 4 4 4,00
53 4 4 4 4 4 5 4 4,14
54 5 4 4 3 3 5 4 4,00
55 3 3 4 3 4 4 4 3,57
56 5 5 5 5 5 5 5 5,00
57 4 4 3 4 4 3 3 3,57
58 2 3 3 2 2 2 3 2,43
59 3 2 3 2 3 2 3 2,57
60 4 4 3 4 4 4 3 3,71
61 3 3 4 3 4 4 4 3,57
62 5 5 4 4 2 2 4 3,71
63 4 4 3 4 4 4 3 3,71
64 3 3 4 3 4 4 4 3,57
65 4 4 5 3 3 3 5 3,86
66 5 5 4 5 4 4 4 4,43
67 5 5 5 5 5 5 5 5,00
68 5 4 5 5 5 4 5 4,71
69 4 4 3 3 3 4 3 3,43
70 5 5 4 5 4 5 4 4,57
71 4 4 4 4 3 1 4 3,43
72 4 4 4 4 4 4 4 4,00
73 4 4 4 4 4 5 4 4,14
103
74 5 4 4 3 3 2 4 3,57
75 3 3 4 3 4 4 4 3,57
76 5 5 4 4 2 2 4 3,71
77 4 4 3 3 4 4 3 3,57
78 3 3 4 3 4 4 5 3,71
79 4 2 5 5 3 3 1 3,29
80 5 2 4 5 3 4 1 3,43
81 5 5 3 5 4 5 4 4,43
82 4 4 3 4 4 3 5 3,86
83 2 3 3 2 2 2 4 2,57
84 3 4 4 3 4 4 4 3,71
85 5 5 4 4 4 4 5 4,43
86 4 4 4 5 4 3 3 3,86
87 4 4 5 4 4 5 5 4,43
104
SERTIFIKASI HALAL
105
106
107
108
109
110
111
112
113
DOKUMENTASI
114
115
116
117
118
119
HASIL VALIDASI
Persepsi Konsumen (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 87 84.5
Excludeda 16 15.5
Total 103 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.850 .854 7
Inter-Item Correlation Matrix
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7
p1 1.000 .546 .550 .437 .533 .544 .312
p2 .546 1.000 .468 .427 .443 .339 .443
p3 .550 .468 1.000 .651 .465 .839 .236
p4 .437 .427 .651 1.000 .776 .573 .256
p5 .533 .443 .465 .776 1.000 .356 .261
p6 .544 .339 .839 .573 .356 1.000 .114
p7 .312 .443 .236 .256 .261 .114 1.000
Inter-Item Covariance Matrix
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7
120
p1 1.080 .531 .835 .528 .636 .822 .399
p2 .531 .876 .640 .465 .477 .461 .512
p3 .835 .640 2.136 1.107 .780 1.781 .425
p4 .528 .465 1.107 1.353 1.037 .969 .367
p5 .636 .477 .780 1.037 1.321 .595 .370
p6 .822 .461 1.781 .969 .595 2.113 .204
p7 .399 .512 .425 .367 .370 .204 1.522
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 23.1379 29.702 .662 .545 .823
p2 22.9195 31.238 .590 .435 .834
p3 23.7356 25.011 .762 .768 .804
p4 23.3908 27.985 .727 .740 .812
p5 23.3218 29.174 .627 .694 .827
p6 23.7241 26.504 .646 .750 .825
p7 23.2874 32.207 .325 .228 .869
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
27.2529 38.284 6.18742 7
Motivasi Konsumen (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 87 100.0
Excludeda 0 .0
Total 87 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
121
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.855 .854 7
Inter-Item Correlation Matrix
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7
p1 1.000 .417 .193 .232 .211 .119 .398
p2 .417 1.000 .295 .786 .618 .508 .902
p3 .193 .295 1.000 .291 .449 .382 .271
p4 .232 .786 .291 1.000 .607 .595 .715
p5 .211 .618 .449 .607 1.000 .701 .468
p6 .119 .508 .382 .595 .701 1.000 .410
p7 .398 .902 .271 .715 .468 .410 1.000
Inter-Item Covariance Matrix
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7
p1 .388 .193 .086 .091 .084 .048 .174
p2 .193 .553 .156 .369 .295 .243 .470
p3 .086 .156 .507 .131 .205 .175 .135
p4 .091 .369 .131 .399 .246 .242 .316
p5 .084 .295 .205 .246 .412 .289 .210
p6 .048 .243 .175 .242 .289 .415 .185
p7 .174 .470 .135 .316 .210 .185 .489
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 25.0920 10.108 .341 .214 .871
122
p2 25.2529 7.842 .829 .883 .801
p3 25.3908 9.566 .403 .232 .867
p4 25.1149 8.661 .751 .680 .817
p5 24.8851 8.777 .700 .637 .824
p6 24.9770 9.069 .610 .547 .836
p7 25.2184 8.382 .735 .832 .817
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
29.3218 11.849 3.44219 7
Keputusan Pembelian (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 87 100.0
Excludeda 0 .0
Total 87 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
.873 .880 7
Inter-Item Correlation Matrix
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7
p1 1.000 .716 .490 .718 .489 .379 .353
123
p2 .716 1.000 .363 .578 .490 .455 .536
p3 .490 .363 1.000 .584 .560 .387 .693
p4 .718 .578 .584 1.000 .654 .400 .345
p5 .489 .490 .560 .654 1.000 .690 .545
p6 .379 .455 .387 .400 .690 1.000 .342
p7 .353 .536 .693 .345 .545 .342 1.000
Inter-Item Covariance Matrix
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7
p1 .791 .523 .314 .605 .372 .395 .267
p2 .523 .675 .215 .449 .344 .438 .375
p3 .314 .215 .520 .398 .345 .327 .426
p4 .605 .449 .398 .896 .530 .444 .279
p5 .372 .344 .345 .530 .732 .692 .397
p6 .395 .438 .327 .444 .692 1.375 .342
p7 .267 .375 .426 .279 .397 .342 .726
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 22.9770 16.930 .677 .681 .851
p2 23.0805 17.307 .686 .712 .851
p3 23.0345 18.103 .660 .702 .856
p4 23.1264 16.368 .706 .720 .847
p5 23.2414 16.581 .770 .719 .839
p6 23.3448 16.019 .563 .549 .875
p7 23.0575 17.776 .581 .714 .863
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
26.9770 22.674 4.76171 7
124
UJI T DAN UJI F
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Keputusan Pembelian 385.3448 68.02784 87
Persepsi Konsumen 389.2299 88.42796 87
Motivasi Konsumen 418.8851 49.22975 87
Correlations
Keputusan
Pembelian
Persepsi
Konsumen
Motivasi
Konsumen
Pearson Correlation Keputusan Pembelian 1.000 .398 .442
Persepsi Konsumen .398 1.000 .105
Motivasi Konsumen .442 .105 1.000
Sig. (1-tailed) Keputusan Pembelian . .000 .000
Persepsi Konsumen .000 . .166
Motivasi Konsumen .000 .166 .
N Keputusan Pembelian 87 87 87
Persepsi Konsumen 87 87 87
Motivasi Konsumen 87 87 87
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Motivasi
Konsumen ,
Persepsi
Konsumenb
.
Enter
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. All requested variables entered.
125
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .566a .320 .304 56.76656
a. Predictors: (Constant), Motivasi Konsumen , Persepsi
Konsumen
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOVAa
Model
Sum of
Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1 Regression 12.730 2 6.365 19.753 .000b
Residual 27.069 84 .322
Total 39.799 86
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Motivasi Konsumen , Persepsi Konsumen
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
B
Std.
Error
Beta
1 (Constant) .449 .567 .793 .430
Persepsi Konsumen .273 .070 .355 3.926 .000
Motivasi Konsumen .559 .125 .404 4.468 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
126
Collinearity Diagnosticsa
Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
Model
Dimension
(Constant)
Persepsi
Konsumen
Motivasi
Konsumen
1 1 2.960 1.000 .00 .01 .00
2 .033 9.432 .04 .96 .09
3 .007 21.235 .96 .04 .91
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 302.8156 460.9356 385.3448 38.47448 87
Std. Predicted Value -2.145 1.965 .000 1.000 87
Standard Error of
Predicted Value 6.234 15.134 10.317 2.177 87
Adjusted Predicted Value 306.0360 458.5848 385.2741 38.61917 87
Residual -138.51819 141.14978 .00000 56.10260 87
Std. Residual -2.440 2.486 .000 .988 87
Stud. Residual -2.463 2.549 .001 1.005 87
Deleted Residual -141.13013 148.34000 .07074 58.00528 87
Stud. Deleted Residual -2.542 2.638 -.001 1.016 87
Mahal. Distance .049 5.124 1.977 1.227 87
Cook's Distance .000 .110 .011 .017 87
Centered Leverage Value .001 .060 .023 .014 87
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
127
Charts
128
129
130
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama : Mega Silvia
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tgl. Lahir : Jambi 03 09 1998
NIM : EES 160473
Alamat : Thehok
No. Telp/HP : 085378180865
Email : [email protected]
Nama Ayah : M.Yunus
Nama Ibu : Siti Kalsum
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SDN 151 / X Simpang Datuk, Tanjab Timur : Tahun 2009/2010
b. SMPN Satap 5 Tanjung Jabung Timur : Tahun 2012/2013
c. SMA N 6 Tanjung Jabung Timur : Tahun 2015/2016
d. UIN STS Jambi : Tahun 2020
2. Pendidikan Non-Formal
a. Kursus Komputer di Jambi