PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR...

125
PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN TENUR KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Dean Daryu Pratama NIM: 1112082000079 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M

Transcript of PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR...

Page 1: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR

AKUNTAN PUBLIK DAN TENUR KANTOR AKUNTAN PUBLIK

TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI

VARIABEL MODERASI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Dean Daryu Pratama

NIM: 1112082000079

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M

Page 2: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

ii

PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR

AKUNTAN PUBLIK DAN TENUR KANTOR AKUNTAN PUBLIK

TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI

VARIABEL MODERASI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Dean Daryu Pratama

NIM: 1112082000079

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M

Page 3: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

iii

PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR

AKUNTAN PUBLIK DAN TENUR KANTOR AKUNTAN PUBLIK

TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI

VARIABEL MODERASI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Dean Daryu Pratama

NIM: 1112082000079

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Atiqah, SE, MS.AK

NIP: 19820120 200912 2 004

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M

Page 4: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 05/09/2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1 Nama : Dean Daryu Pratama

2 NIM : 1112082000079

3 Jurusan : Akuntansi

4 Judul Skripsi : Pengaruh Pergantian Manajemen, Ukuran Kantor

Akuntan Publik dan Tenur Kantor Akuntan Publik

Terhadap Kualitas Audit dengan Komite Audit

sebagai Variabel Moderasi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 September 2016

1. Ismawati Haribowo, SE,M.Si.

NIP: 19800909 201411 2 003

2. Nur Wachidah, M.Si.

NIP: -

Page 5: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

v

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 22 Februari 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1 Nama : Dean Daryu Pratama

2 NIM : 1112082000079

3 Jurusan : Akuntansi

4 Judul Skripsi : Pengaruh Pergantian Manajemen, Ukuran KAP dan

Tenur KAP Terhadap Kualitas Audit dengan Komite

Audit Sebagai Variabel Moderasi

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

1. Hepi Prayudiawan, SE., MM, Ak., CA

NIP.19720516 200901 1 006

(_____________________)

Ketua

2. Atiqah SE. MS.AK

NIP. 19820120 200912 2 004

(_____________________)

Sekretaris Penguji

3. Yusro Rahmah, SE.,M.Si.

NIP.19800506 200801 2 016

(_____________________)

Penguji Ahli

4. Atiqah, SE.,MS.AK

NIP. 19820120 200912 2 004

(_____________________)

Pembimbing I

Page 6: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

vi

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dean Daryu Pratama

NIM : 1112082000079

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya

ini

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, February 2017

(Dean Daryu Pratama)

Page 7: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Dean Daryu Pratama

2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 01 Juli 1994

3. Alamat : Jl. Bintang Rt03/Rw04 No.102 Kec.

Pinang Kel. Sudimara Pinang Kota

Tangerang

4. Telepon : 083806574726

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Pinang 01 Tahun 2000-2006

2. SMP Negeri 03 Tahun 2006-2009

3. SMA Negeri 09 Tahun 2009-2012

4. S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tahun 2012-2017

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Dadang S.ag

2. Ibu : Euis Nurqolbiawati

3. Anak ke- : 1 dari 3 bersaudara

Page 8: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

viii

THE EFFECT OF MANAGEMENT CHANGES, THE SIZE OF THE

PUBLIC ACCOUNTING FIRM, AND PUBLIC ACCOUNTING FIRM

TENURE, TO THE QUALITY OF THE AUDIT WITH THE AUDIT

COMMITTE AS THE MODERATE VARIABLE

ABSTRACT

This research aimed to find evidence about the effect of management

changes, the size of the public accounting firm, and public accounting firm tenure

to audit quality where the audit committee was used as moderating variable. This

research used a sample of banking companies listed in the Indonesia stock

exchange during the period 2011-2015. The number of banking companies, that

was used as the research sample is 29 companies with over 5 years of

observation. This research was based on purposive sampling. Total sample

research is 85 financial statement. The hypothesis test in this study used

regression analysis techniques and MRA (Moderated Regression Analysis).

The results showed that the effect public accounting firms tenure to audit

quality,while the management change and public accounting firms size had no

effect on audit quality. This study found evidence that the interaction between

public accounting firms tenure with audit committee effect on quality audits.

Keywords: Quality Audit, Management Changes, The Size of Public

Accountant, Tenure Public Accountant, Audit Committe.

Page 9: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

ix

PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR

AKUNTAN PUBLIK DAN TENUR KANTOR AKUNTAN PUBLIK

TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI

VARIABEL MODERASI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti mengenai pengaruh

pergantian manajemen, ukuran kantor akuntan publik, dan tenur kantor akuntan

publik terhadap kualitas audit dengan komite audit sebagai variabel moderasi.

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama periode 2011-2015. Jumlah perusahaan perbankan yang

dijadikan sampel penelitian adalah 29 perusahaan dengan pengamatan selama 5

tahun. Penelitian ini berdasarkan purposive sampling. Total sampel penelitian ini

adalah 85 laporan keuangan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi berganda dan MRA (Moderated Regression

Analysis).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenur kantor akuntan publik

berpengaruh terhadap kualitas audit, sedangkan pergantian manajemen dan ukuran

kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian ini

menemukan bukti bahwa interaksi antara tenur kantor akuntan publik dengan

komite audit berpengaruh terhadap kualitas audit.

Kata Kunci: Kualitas Audit, Pergantian Manajemen, Ukuran KAP, Tenure

KAP, Komite Audit

Page 10: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Pergantian Manajemen, Ukuran Kantor Akuntan Publik

dan Tenur Kantor Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit dengan Komite

Audit sebagai Variabel Moderasi”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua saya yang telah memberikan semangat, motivasi dan

pelajaran hidup yang sangat berharga serta doa dan dukungan yang tidak

pernah putus kepada penulis.

2. Kedua adik saya yang telah menyemangati dan memberikan banyak

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, MA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri,SE.,M.Si.,Ak.,CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE.,MM.,Ak.,CA. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

xi

6. Ibu Atiqah, SE.,MS.AK. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan waktu dan nasihatnya yang sangat berharga untuk membimbing

penulis selama menyusun skripsi.

7. Seluruh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.

8. Semua guru, dosen, dan pendidik yang telah memberikan ilmu-ilmu serta

nasihat-nasihat kepada penulis sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

9. Teman-teman Forum Komunikasi Akuntansi (Forkast) 2012 yang banyak

memberikan pelajaran berharga terhadap penulis.

10. Teman-teman sahabat selama di kampus. (Tombak, Gobel, Ichi, Mawan,

Aziz, Irvan, Ajay, Edo, Jawa, Teguh, Iqbal, Mirza, Ibam, Berry, Joni, Randi)

terima kasih atas setiap waktu terbaik yang pernah kita lewati. Semoga Allah

memberikan satu jalan kepada kita, jalan kesuksesan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan

kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, Februari 2017

Dean Daryu Pratama

Page 12: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

xii

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar belakang ......................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 14

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 14

BAB II ................................................................................................................... 16

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 16

A. Tinjauan Literatur .................................................................................. 16

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu........................................................... 43

C. Dasar Perumusan Hipotesis ................................................................... 46

D. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 54

Page 13: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

xiii

BAB III .................................................................................................................. 55

METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 55

A. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 55

B. Metode Pemilihan Sampel ..................................................................... 55

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 56

D. Metode Analisis Data ............................................................................ 57

1. Statistik Deskriptif ........................................................................... 57

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 57

3. Koefisien Determinasi (R2) .............................................................. 61

4. Analisis Regresi Berganda dan Moderated Regression Analysis .... 61

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ..................................................... 65

1. Variabel Dependen .......................................................................... 65

2. Variabel Independen ........................................................................ 67

3. Variabel Moderating ........................................................................ 69

BAB IV .................................................................................................................. 71

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 71

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................... 71

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .............................................................. 72

1. Hasil Statistik Deskriptif .................................................................. 72

2. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................. 75

3. Hasil Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 80

4. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 81

C. Pembahasan ........................................................................................... 86

1. Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Kualitas Audit ............. 86

Page 14: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

xiv

2. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit 87

3. Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit .. 88

4. Pengaruh Hubungan Interaksi Pergantian Manajemen dengan

Komite Audit terhadap Kualitas Audit ............................................ 89

5. Pengaruh Hubungan Interaksi Ukuran Kantor Akuntan Publik

dengan Komite Audit terhadap Kualitas Audit. ............................... 90

6. Pengaruh Hubungan Interaksi Tenur Kantor Akuntan Publik dengan

Komite Audit terhadap Kualitas Audit ............................................ 91

BAB V .................................................................................................................... 93

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 93

A. Kesimpulan ............................................................................................ 93

B. Saran ...................................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 95

Page 15: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skandal Akuntansi ..............................................................................3

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya ........................................................................43

Tabel 4.1 Rincian Sampel Penelitian ..................................................................71

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ..............................................................................73

Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov..........................................................75

Tabel 4.4 Hasil Uji VIF .......................................................................................77

Tabel 4.5 Hasil Uji Park ......................................................................................78

Tabel 4.6 Hasil Run Test .....................................................................................80

Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi ...............................................................80

Tabel 4.8 Hasil Uji t Analisis Regresi Berganda ................................................81

Tabel 4.9 Hasil Uji H4 .........................................................................................83

Tabel 4.10 Hasil Uji H5 .......................................................................................84

Tabel 4.11 Hasil Uji H6 .......................................................................................85

Page 16: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 54

Gambar 4.1 Grafik Histogram.............................................................................. 76

Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot ....................................................... 76

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas: Grafik Scaterplott ...................................... 79

Page 17: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perusahaan Perbankan yang Menjadi Sampel .................................101

Lampiran 2 Hasil Perhitungan ............................................................................102

Lampiran 3 Hasil Output SPSS ...........................................................................104

Page 18: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Laporan keuangan merupakan satu unsur penting dalam suatu bisnis. Hal

ini dikarenakan aktivitas dunia bisnis saat ini yang semakin global dan tidak

mengenal batas, dimana laporan keuangan menjadi suatu kebutuhan bagi para

pemakainya, seperti manajemen, investor, kreditor dan pihak-pihak lainnya.

Laporan keuangan berperan sebagai pertanggungjawaban manajemen atas

penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya (PSAK No.1).

Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Lembaga Keuangan (LK)

menyatakan bahwa badan usaha publik wajib menyampaikan laporan

keuangan berkala kepada Bapepam dan LK. Laporan keuangan tersebut wajib

disertai dengan laporan hasil audit atas laporan keuangan oleh akuntan publik

yang terdaftar di Bapepam dan LK. Sehingga banyak badan usaha terutama

yang telah go public ataupun terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI)

yang membutuhkan audit atas laporan keuangannya, misalnya perusahaan

berbadan hukum berbentuk perseoran terbatas yang bersifat terbuka (PT

terbuka). Agar dapat berfungsi dengan baik, laporan keuangan yang dibuat

manajemen harus memiliki kualitas yang baik serta dapat diandalkan.

Audit atas laporan keuangan atau audit keuangan dilakukan dalam rangka

mendapatkan pengesahan (opini) secara independen dari pihak auditor atas

kewajaran laporan keuangan yang disajikan manajemen perusahaan tersebut.

Page 19: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

2

Oleh karena itu, audit harus dilakukan oleh pihak independen, yaitu auditor

ekstersnal, agar pengguna informasi merasa yakin akan keakuratan dan

kebenaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut

(Bayangkara, 2011).

Terdapat beberapa alasan mengapa audit atas laporan keuangan suatu

badan usaha haruslah dilakukan oleh auditor eksternal, yaitu: (1) adanya

perbedaan kepentingan antara manajemen perusahaan dengan pihak luar

perusahaan menyebabkan perlunya pihak ketiga yang dapat dipercaya, (2)

laporan keuangan ada kemungkinan mengandung kesalahan baik yang

disengaja maupun tidak disengaja, (3) laporan keuangan yang sudah diaudit

dan mendapat opini unqualified, diharapkan para pemakai laporan keuangan

dapat yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji yang

material dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang bersifat umum

(Febrianty, 2012).

Auditor eksternal saat ini menjadi suatu profesi yang cukup banyak dicari

dan dibutuhkan, yang diharapkan oleh banyak pihak bahwa prosedur audit

yang dilakukannya dan pendapat yang diberikannya merupakan suatu hal

yang dapat dipercaya, selain itu juga auditor eksternal dituntut untuk dapat

memberikan jaminan mutlak mengenai kualitas audit yang dilakukannya dan

hasil akhir proses audit tersebut, yaitu laporan auditor.

Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditor yang

diberikan oleh auditor ini nantinya mengharuskan auditor untuk

memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Namun tidak jarang

Page 20: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

3

auditor eksternal yang dipercayakan oleh para pemakai laporan keuangan dan

masyarakat lainnya, justru terlibat dalam pelanggaran atau kecurangan yang

dilakukan kliennya, yang seiring berjalannya waktu membuat kepercayaan

dari berbagai pihak tersebut menurun kepada para audior eksternal. Kasus-

kasus seperti ini terjadi pada Enron, PT. Kimia Farma dan beberapa

perusahaan lainnya dan termasuk ke dalam daftar kasus-kasus terbesar di

dunia maupun di Indonesia.

Tabel 1.1

Skandal Akuntansi (2011-2015)

No Perusahaan Tahun Pelanggaran atau Kecurangan

1 Olympus 2011 Menyembunyikan kerugian investasi

di perusahaan sekuritas selama

puluhan tahun dan kerugian yang

dialami senilai $1,7 miliar.

2 PT. Jamsostek 2011 Badan Pemeriksa Keuangan

menemukan beberapa pelanggaran

kepatuhan PT Jamsostek atas laporan

keuangan 2011 dengan nilai di atas

Rp7 triliun. Pertama, Jamsostek

membentuk Dana Pengembangan

Progran Jaminan Hari Tua (JHT)

sebesar Rp7,24 triliun yang tidak

sesuai dengan Peraturan Pemerintah

22/2004. Jamsostek tidak efektif

memberikan perlindungan dengan

membayar JHT kepada 1,02 juta

peserta tenaga kerja usia pensiun

dengan total saldo Rp1,86 triliun.

(Bersambung di halaman selanjutnya)

Page 21: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

4

Tabel 1.1 (lanjutan)

No Perusahaan Tahun Pelanggaran atau Kecurangan

3 Citibank 2011 Pembobolan uang nasabah prioritas

Citibank Landmark senilai Rp. 16,63

miliar. Pelaku menarik dana nasabah

tanpa sepengetahuan pemilik melalui

slip penarikan kosong yang sudah

ditandatangani nasabah.

4 Bank Internasional

Indonesia (BII)

2011 Pemberian kredit dengan dokumen

dan jaminan fiktif pada Bank

Internasional Indonesia (BII) pada 31

Januari 2011. Melibatkan account

officer BII Cabang Pangeran

Jayakarta. Total kerugian Rp 3,6

miliar

5 Bank Rakyat

Indonesia (BRI)

2011 Pembobolan Kantor Kas BRI di

Tamini Square. Melibatkan

supervisor kantor kas tersebut

dibantu empat tersangka dari luar

bank. Modusnya, membuka rekening

atas nama tersangka di luar bank.

Uang ditransfer ke rekening tersebut

sebesar $6 juta. Kemudian uang

ditukar dengan dollar hitam (dollar

AS palsu berwarna hitam) menjadi

$60 juta.

6 Barclays (BCS) 2012 Memanipulasi suku bunga acuan

yang digunakan untuk harga trilunan

dolar dari produk keuangan di

seluruh dunia. Barclays dan bank

besar lainnya membayar denda

sebesar $9 miliar.

(Bersambung di halaman selanjutnya)

Page 22: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

5

Tabel 1.1 (lanjutan)

No Perusahaan Tahun Pelanggaran atau Kecurangan

7 Petrobas 2014 Mengalihkan miliaran dari

rekening untuk penggunaan

pribadi, atau untuk menyogok

para pejabat dan kerugian yang

dialami senilai $2 miliar.

8 Toshiba 2015 Penggelembungan laba sebesar

$1,2 milyar dan banyak para

pekerja yang kehilangan

pekerjaannya.

9 Enron Corporation 2001 Penyembunyian hutang

perusahaan dan

mendongkrak laba lebih dari $1

miliar. Para pemegang saham

pun.rugi sebesar $74 miliar dan

ribuan pekerja kehilangan

pekerjaannya.

10 PT Kimia Farma Tbk 2002 Mantan direksi PT Kimia Farma

Tbk terbukti melakukan

pelanggaran dalam kasus

penggelembungan laba bersih di

laporan keuangan perusahaan

milik negara tahun 2001.

Perusahaan mencatatkan laba

bersih 2001 sebesar Rp132,3 M.

Terbukti setelah dilakukan audit

ulang, laba bersih seharusnya

hanya sekitar Rp100 M.

Diolah : Dari berbagai sumber

Sebagai akibat adanya kasus-kasus tersebut menimbulkan berbagai

pertanyaan mengenai perihal latar belakang mengapa kasus-kasus tersebut

Page 23: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

6

dapat terjadi, terdapat beberapa statement yang menyatakan bahwa kasus-

kasus ini muncul akibat masih rendahnya kualitas audit yang dihasilkan oleh

para auditor, dimana diduga auditor gagal dalam menemukan penyimpangan

atau kecurangan yang ada di dalam perusahaan atau sengaja menutupinya.

Kualitas audit dapat didefinisikan sebagai probabilitas bahwa auditor

akan mendeteksi dan mengungkapkan fraud yang terdapat dalam laporan

keuangan klien. Kualitas audit yang baik akan menghasilkan informasi yang

sangat berguna di dalam melakukan pengambilan keputusan (De Angelo

dalam Febriyanti dan Mertha, 2014).

Kualitas audit merupakan hal yang cukup penting, karena dengan

kualitas audit yang tinggi maka akan dihasilkan suatu laporan keuangan yang

dapat dipercaya oleh berbagai pihak sebagai dasar pengambilan keputusan.

Selain itu kualitas audit merupakan suatu isu yang kompleks, dimana begitu

banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit, hal ini

menjadikan kualitas audit sulit pengukurannya, sehingga menjadi suatu hal

yang sensitif bagi perilaku individual yang melakukan audit. Menurut

Wibowo dan Rossieta (2009) salah satu metode handal dalam mengukur

kualitas audit dengan proksi yang terukur adalah dengan menggunakan

informasi dari laporan audit dan laporan keuangan.

Hasil kualitas audit digunakan untuk meningkatkan kredibilitas laporan

keuangan pengguna informasi akuntansi sehingga dapat mengurangi risiko

informasi yang tidak kredibilitas informasi dalam laporan keuangan bagi

pengguna laporan keuangan khususnya investor. Kualitas audit sangat

Page 24: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

7

penting dalam menjaga kepercayaan integritas pelaporan keuangan. Semakin

tinggikualitas yang dihasilkan dan dirasakan, maka semakin kredibel laporan

keuangan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pengguna laporan

keuangan (Mgbame, Eragbhe, Osazuwa, 2012).

Persaingan kantor akuntan publik untuk menciptakan hasil audit yang

berkualitas semakin ketat, kualitas audit tidak hanya dipengaruhi oleh faktor

internal tetapi dipengaruhi juga oleh faktor eksternal. Faktor internal

maksudnya adalah faktor yang timbul dari dalam diri auditor yang melakukan

penugasan audit seperti independensi, kompetensi, profesionalisme yang

dimiliki oleh auditor dan lain sebagaiannya, kemudian faktor yang lainnya

yaitu faktor eksternal yang timbul dari luar diri auditor tersebut. Faktor

eksternal dapat berasal dari klien, tugas audit itu sendiri ataupun faktor

lainnya, seperti tenur audit, asimetri informasi, keberadaan komite audit,

pergantian manajemen, ukuran perusahaan klien yang diaudit dan lain

sebagaiannya, seperti penelitian Melya dan Rudiawarni (2014) yang

membuktikan bahwa tenur audit dan ukuran kantor akuntan publik dapat

mempengaruhi kualitas audit serta penelitian Rustiarini (2013) yang meniliti

hubungan komite audit dengan kualitas audit. Disisi lain, Novianti, dkk

(2010) menyatakan perusahaan besar akan memiliki kemampuan lebih untuk

mengarahkan hasil audit. Perusahaan besar dianggap memiliki manajemen

yang berpengalaman dengan sistem pengendalian intern yang baik sehingga

perusahaan besar akan menghasilkan audit yang lebih berkualitas

dibandingkan perusahaan kecil (Fernado et al., 2010).

Page 25: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

8

Pembatasan jangka waktu perikatan audit yang dilakukan dengan

pergantian atau rotasi auditor menjadi salah satu cara untuk mencapai tingkat

kualitas audit yang baik. Pembatasan ini dilakukan untuk meminimalisasi

kemungkinan terjalinnya hubungan yang dekat antara auditor dan kliennya,

yang nantinya dapat menurunkan independensi auditor.

Misalnya saja, perikatan audit yang dilakukan Arthur Anderson(AA)

dengan Enron sudah hampir 20 tahun, dimana seharusnya Arthur Anderson

banyak mengetahui mengenai kliennya. Kondisi tersebut menimbulkan tanda

tanya dan diduga bahwa tugas audit yang terlalu lama dilakukan seorang

auditor maupun KAP menyebabkan keterikatan secara emosional dan

menurunkan independensinya (Nuratama, 2011). Kasus Enron dengan KAP

Arthur Anderson tersebut memnimbulkan dampak yang sangat besar, salah

satunya dengan munculnya Sarbanes Oxley Act (SOX) pada bulan Juli 2002

yang membuat perubahan terhadap praktik audit seperti pelarangan

memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit.

Begitu pun di Indonesia, pemerintah juga menerbitkan Keputusan

Menteri Keuangan No.423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik,

dengan alasan demi menjaga kualitas auditor dengan melakukan pembatasan

masa pemberian jasa akuntan publik, yang sampai dengan saat ini beberapa

kali telah mengalami perubahan, terkahir kali peraturan ini disempurnakan

menjadi Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa

Akuntan Publik

Page 26: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

9

Penerapan atas peraturan ketentuan rotasi atau pergantian wajib juga

dilandasi alasan teoritis bahwa penerapan pergantian wajib auditor dan KAP

diharapkan akan meningkatkan independensi auditor baik secara tampilan

maupun secara fakta. Pembatasan penugasan (tenur) auditor merupakan usaha

untuk mencegah auditor terlalu dekat berinteraksi dengan klien sehingga

mengganggu independensinya yang menyebabkan kualitas auditnya menurun.

Pembatasan tenur auditor juga diharapkan tidak menimbulkan kenaikan

terhadap komitmen auditor terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh klien

(Atik, 2014).

Panjaitan dan Chariri (2014) menemukan bahwa tenur audit memiliki

pengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniasih

dan Rohman (2014) juga menemukan bahwa tenur audit mempengaruhi

kualitas audit atas pemeriksaan laporan keuangan dengan arah positif.

Penelitian tersebut mendukung suatu argumen bahwa semakin lama bertugas,

auditor akan memiliki pemahaman dan pengalaman untuk merancang

prosedur audit yang baik dan benar. Sehingga akan meningkatkan kualitas

auditnya.

Banyaknya kasus kecurangan laporan keuangan yang melibatkan auditor

independen mengindikasikan bahwa manajemen memiliki peran dalam kasus

tersebut. Pergantian manajemen sering terjadi terutama pada perusahaan go

public. Pergantian ini dapat disebabkan pertumbuhan atau ekspansi

perusahaan, ketidakmampuan manajemen lama mengelola perusahaan,

ataupun harapan perbaikan pengelolaan perusahaan pada manajemen baru.

Page 27: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

10

Kinerja CEO bagus ketika adanya peningkatan prestasi setiap tahunnya dan

mampu mencapai tujuan bersama (Wandeca, 2012). Ketika terjadi pergantian

manajemen terutama pergantian Chief cExecutive Officer (CEO) akan

meningkatkan taktik manajemen laba karena diawal masa jabatan CEO akan

berusaha menurunkan laba pada tahun pergantian dengan menggunakan

discretionary accrual (Adiasih dan Indra, 2011).

Kualitas audit juga dikaitkan dengan ukuran kantor akuntan publik.

Ukuran kantor akuntan publikdapat menjadi faktor lainnya yang mungkin

dapat mempengaruhi kualitas audit. Seperti penelitian yang dilakukan oleh

Al-Johnson, Khurana dan Reynolds dalam Al-Thuneibat, Al-Issa, dan Ata-

Baker (2011), menemukan bahwa audit yang dilakukan oleh big auditor di

Jordan akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi dibandingkan dengan

non-big auditor.

Tidak hanya pergantian manajemen yang menimbulkan hasil yang pro

kontra terhadap hubungannya dengan kualitas audit, penelitian yang menguji

hubungan antara ukuran KAP dengan kualitas audit, seperti yang dilakukan

oleh Panjaitan dan Chariri (2014) memberikan hasil yang berbeda dengan

yang dilakukan oleh Al-Thuneibat et.al (2011). Panjaitan dan Chariri (2014)

menemukan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kualitas audit atas pemeriksaan laporan keuangan pada perusahaan-

perusahaan. KAP yang berafiliasi dengan KAP big four tidak cenderung

menghasilkan kualitas audit yang lebih baik daripada KAP yang tidak

Page 28: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

11

berafiliasi dengan KAP big four. Sedangkan Al-Thuneibat et al (2011) tidak

menemukan bahwa ukuran KAP memiliki pengaruh terhadap kualitas audit.

Dari uraian diatas dapat dikatakan, meskipun perusahaan tersebut telah

diaudit oleh kantor akuntan publik yang besar, namun belum dapat diyakini

100% dapat menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kualitas audit

yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa nama besar suatu kantor akuntan

publik tidak cukup untuk menjamin kualitas audit yang dilakukan. Oleh

karena itu diperlukan komite yang dapat menjaga sistem pengendalian

internal yang memadai serta melakukan monitoring kinerja auditor eksternal

untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik (Rustiarini, 2013).

Selain itu, pembentukan komite audit pada perusahaan diharapkan dapat

memonitor hubungan antar auditor dengan manajemen perusahaan sehingga

dapat meningkatkan independensi biasanya dikaitkan dengan lama masa

perikatan audit dengan kliennya. Hal ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Pertiwi (2012) yang menyebutkan bahwa komite audit yang

independen dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih

baik dan efisien, sehingga performanya lebih baik dalam menjamin kualitas

dari laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Dari pernyataan tersebut dapat

dikatakan pula bahwa komite audit mampu menjamin kualitas hasil audit

yang dilakukan oleh auditor.

Maka dari itu pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk menjadikan

komite audit sebagai variabel moderating yang memoderasi hubungan antara

pergantian manajemen, ukuran kantor akuntan publik dan tenur kantor

Page 29: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

12

akuntan publik terhadap kualitas audit. Selain itu karena pergantian

manajemen, ukuran kantor akuntan publik dan tenur akuntan publik ini dilihat

dari sisi auditor atau sisi akuntan publik, maka komite audit sebagai bagian

dari perusahaan diletakkan sebagai penghubungnya.

Karena penelitian ini mengenai pengaruh keempat faktor kualitas audit

yaitu pergantian manajemen, ukuran kantor akuntan publik dan tenur kantor

akuntan publik dimana hasil audit masih memberikan hasil yang tidak

konsisten, serta masih sedikitnya penelitian yang mengukur pergantian

manajemen dan komite audit sebagai variabel yang memoderasi ketiga

variabel independen tersebut terhadap kualitas audit, membuat hal ini penting

dan menarik untuk diteliti lebih lanjut.

Maka dari itu berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti akan

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pergantian Manajemen,

Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Tenur Kantor Akuntan Publik

Terhadap Kualitas Audit dengan Komite Audit sebagai Variabel

Moderasi”.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya,

yaitu penelitian yang dilakukan oleh Melya dan Rudiawarni (2014).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai

berikut:

1. Variabel yang digunakan peneliti terdahulu adalah audit tenure dan ukuran

audit firm yang diduga mempengaruhi kualitas audit. Sedangkan, dalam

penelitian ini, peneliti menambahkan variabel independen yaitu variabel

Page 30: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

13

pergantian manajemen sebagai variabel ketiga yang diperoleh dari

penelitian Nurul Hidayati (2013) dan penambahan variabel komite audit

sebagai variabel pemoderasi yang diperoleh dari penelitian Ardianingsih

(2014). Penambahan variabel tersebut dikarenakan pada penelitian

sebelumnya ditemukan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas

audit.

2. Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 hingga tahun 2015,

sedangkan obyek penelitian tahun sebelumnya adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010

hingga tahun 2012.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Pergantian Manajemen berpengaruh terhadap Kualitas Audit?

2. Apakah Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap Kualitas

Audit?

3. Apakah Tenur Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap Kualitas

Audit?

4. Apakah keberadaan Komite Audit mampu memoderasi pengaruh

Pergantian Manajemen terhadap Kualitas Audit?

5. Apakah keberadaan Komite Audit mampu memoderasi pengaruh Ukuran

Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit?

Page 31: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

14

6. Apakah keberadaan Komite Audit mampu memoderasi pengaruh Tenur

Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk

menentukan bukti-bukti empiris tersebut, tujuan penelitian ini yaitu:

1. Menganalisis pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Kualitas Audit.

2. Menganalisis pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas

Audit.

3. Menganalisis pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas

Audit.

4. Menganalisis kemampuan Komite Audit dalam memoderasi pengaruh

Pergantian Manajemen terhadap Kualitas Audit.

5. Menganalisis kemampuan Komite Audit dalam memoderasi pengaruh

Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit.

6. Menganalisis kemampuan Komite Audit dalam memoderasi pengaruh

Tenur Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Auditor

Dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat dalam upaya untuk

meningkatkan kualitas audit atas laporan keuangan yang dihasilkan oleh

auditor.

Page 32: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

15

2. Bagi Pengguna Jasa Akuntan

Dapat menjadi sumber informasi agar para pengguna jasa akuntan

lainnya mengetahui hal-hal yang terkait dengan kualitas audit, dan

pentingnya kualitas audit tersebut terhadap aktivitas perusahaan ke

depannya.

3. Bagi Investor dan Kreditor

Dapat membantu investor dan kreditor terkait dengan keyakinan dan

kepercayaan mereka atas laporan keuangan dari perusahaan yang

bersangkutan.

4. Bagi Pembaca

Dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam menambah informasi dan

pengetahuan mengenai akuntansi, serta bahan referensi dan pertimbangan

saat melakukan penelitian dengan topik sejenis.

5. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran yang terkait dengan

kualitas audit laporan keuangan dalam perkembangan ilmu pengetahuan

di tengah masyarakat

6. Bagi Penulis

Dapat dijadikan sebagai sarana untuk memperluas wawasan dan

pemahaman penulis mengenai penerapan dari teori-teori yang didapat

selama di bangku kuliah terutama yang berkaitan dengan judul yang

dipilih.

Page 33: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan

a. Pengertian Teori Keagenan

Agency theory merupakan salah satu teori yang muncul dalam

perkembangan riset akuntansi yang merupakan modifikasi dari

perkembangan model akuntansi keuangan dengan menambahkan

aspek perilaku manusia dalam model ekonomi.

Pertama kali teori keagenan ini dikemukakan oleh Jensen dan

Meckling pada tahun 1976. Teori ini mendeskripsikan adanya

pemisahan antara kepemilikan (ownership) dan pengendalian

(control) dalam suatu perusahaan atau entitas. Hubungan agensi ini

didefinisikan sebagai kontrak antara satu atau lebih orang, dimana

principal mengikat orang lain (agent) untuk melakukan pelayanan

sesuai kepentingan principal yang melibatkan pendelegasian

beberapa otoritas untuk membuat keputusan bagi agent.

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan hubungan keagenan

adalah sebuah kontrak antara agent dengan principal. Jika kedua

kelompok (agent dan principal) tersebut adalah orang-orang yang

berupaya memaksimalkan utilitasnya, maka terdapat alasan yang

kuat untuk meyakini bahwa agent tidak akan selalu bertindak terbaik

Page 34: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

17

untuk kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan

(agency cost).

Menurut Jensen dan Meckling (1976), biaya keagenan (agency

cost) terdiri dari :

a) Monitoring expenditures by the principle

Biaya monitoring dikeluarkan oleh prinsipal untuk

memonitor perilaku agen, termasuk juga usaha untuk

mengendalikan (control) perilaku agen melalui budget

restriction dan compensation policies.

b) Bonding expenditures by the agent. The bonding cost

Dikeluarkan oleh agen untuk menjamin bahwa agen

tidak akan menggunakan tindakan tertentu yang akan

merugikan prinsipal atau untuk menjamin bahwa

prinsipal akan diberi kompensasi jika ia tidak mengambil

banyak tindakan.

c) Residual loss

Merupakan penurunan tingkat kesejahteraan prinsipal

maupun agen setelah adanya agency relationship.

Perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan pihak

manajemen perusahaan ini merupakan kenyataan empiris yang tidak

dapat dihindari dari sebuah hubungan keagenan. Pertentangan dan

tarik menarik kepentingan antara prinsipal dan agen dapat

menimbulkan permasalahan yang dalam agency theory dikenal

Page 35: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

18

sebagai asymmetric information yaitu informasi yang tidak sama

antara prinsipal dan agen. Dengan adanya hal tersebut, dalam praktik

pelaporan keuangan sering menimbulkan ketidaktransparan yang

dapat menimbulkan konflik principal dan agen.

Menurut Soppe, Zijl, dan Ros (2009), agency theory

menggambarkan kerangka kerja untuk menganalisa pelaporan

keuangan antara manajer dan pemilik perusahaan. Pelaporan yang

baik akan meminimumkan biaya modal perusahaan karena dapat

mengurangi ketiakpastian perusahaan, sehingga akan mengurangi

resiko investasi. Oleh karena itu pihak manajemen perusahaan

berkeinginan untuk memberi sinyal berupa informasi akuntansi dan

pelaporan sukarela (voluntary disclosure) kepada pasar untuk

bersaing mendapatkan dana dari investor (signaling theory).

Sedangkan menurut Arifin (2005), teori agensi mendasarkan

hubungan kontrak antar anggota dalam perusahaan, dimana prinsipal

dan agen sebagai pelaku utama. Prinsipal sebagai pemilik sumber

daya ekonomi dan agen sebagai manajer, dimana manajer berperan

dalam mengurus dan mengendalikan sumber daya ekonomi tersebut.

Prinsipal merupakan pihak yang memberikan mandat kepada agen

untuk bertindak atas nama prinsipal, sedangkan agen merupakan

pihak yang diberi amanat oleh prinsipal untuk menjalankan

perusahaan. Karena kepentingan kedua belah pihak tidak selalu

sejalan, maka sering terjadi benturan kepentingan antara prinsipal

Page 36: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

19

dengan agen sebagai pihak yang diserahi wewenang untuk

mengelola perusahaan.

Jadi teori keagenan adalah hubungan antara agen dengan

prinsipal, dimana prinsipal (Shareholders) melimpahkan

wewenangnya kepada agen (Manajemen) dalam pengambilan

keputusan untuk kemajuan perusahaan tersebut. Dalam hal ini

prinsipal melakukan pengawasan kepada agen atas semua

pengambilan keputusan yang telah diambil agar tidak terjadi suatu

hal yang tidak diinginkan oleh kedua belah pihak.

b. Peran Auditor dalam Teori Keagenan

Dalam konteks keagenan, dibutuhkan pihak ketiga yang

independen sebagai mediator antara prinsipal dan agen. Pihak ketiga

ini berfungsi memonitor perilaku manajer (agen) dan memastikan

bahwa agen bertindak sesuai dengan kepentingan prinsipal.

Penggunaan auditor eksternal yang independen merupakan

mekanisme yang didorong oleh pasar, dengan tujuan untuk

mengurangi agency cost (Jensen dan Meckling (1976) dalam

Wibowo dan Rossieta, 2009).

Auditor dapat dilanda masalah ketika dihadapkan dengan

kepentingan-kepentingan dalam hal keagenan auditor. Gavious

(2007) menyatakan bahwa masalah keagenan auditor bersumber

pada mekanisme kelembagaan antara auditor dan manajemen. Disatu

pihak, auditor ditunjuk oleh manajemen untuk melakukan audit bagi

Page 37: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

20

kepentingan pemegang saham, namun dilain pihak, jasa audit yang

diterima auditor dibayar dan ditanggung oleh manajemen. Hal ini

menciptakan benturan kepentingan yang tidak dapat dihindari oleh

auditor. Mekanisme kelembagaan ini menimbulkan ketergantungan

auditor kepada kliennya, sehingga auditor merasa kehilngan

independensinya dan harus mengakomodasi berbagai keinginan

klien, dengan harapan agar perikatan auditnya dimasa depan tidak

terputus.

Tugas auditor adalah memberikan opini atas kewajaran laporan

keuangan yang diberikan pihak manajer, yang keandalannya dapat

dilihat dari kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor. Palmrose

(1982) serta Healy dan Lys (1986) dalam Wibowo dan Rossieta

(2009) menyatakan bahwa kualitas audit merupakan indikator utama

dalam membangun teori pemilihan auditor. Artinya, kualitas

pelayanan jasa auditor yang diberikan terhadap klien merupakan

dasar pertimbangan utama dalam menyeleksi auditor. Konsisten

dengan teori agensi, manajemen perusahaan senantiasa mencoba

untuk memuaskan keinginan investor dengan memilih auditor yang

dapat merefleksikan citra manajer yang baik dimata investor.

Maka dari itu dengan bertumpu pada teori keagenan ini, peneliti

mencoba mengeahui bagaimana kualitas audit yang dihasilkan oleh

seorang auditor sebagai orang ketiga dalam konflik kepentingan.

Apakah kedekatan auditor dengan agen (manajemen) yang

Page 38: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

21

dihasilkan dari lamanya perikatan audit diantara kedua belah pihak,

yang diperkirakan akan membuat para auditor kehilangan

independensinya atau nantinya akan menghasilkan kualitas audit

yang rendah yang dapat merugikan pihak prinsipal (pemegang

saham) di satu sisi, karena agen lah yang membayar jasa si auditor.

Selain itu juga menguji apakah hasil kualitas audit akan berbeda

apabila auditor tersebut berasal dari KAP berukuran besar atau kecil,

baik dilihat dengan adanya penghubung keberadaan komite audit

maupun tidak.

2. Auditing

a. Pengertian Auditing

Sebelum mempelajari audit dan profesi akuntan publik dengan

mendalam, sebaiknya kita perlu mengetahui definisi auditing terlebih

dahulu. Untuk mengetahui dengan jelas pengertian auditing, berikut

ini akan dikemukakan definisi-definisi auditing yang diambil dari

beberapa sumber.

Definisi auditing menurut Boynton dan Johnson (2006) yang

berasal dari The Report Of the Committee on Basic Auditing

Concepts of the American Association (Accounting Review, Vol 47)

adalah:

“ A Systematic process of objectively obtaining and evaluating

regarding assertions about economics actionsand events to

ascreation the degree of correspondense between those assertions

and established criteria and communicating the results to interested

users”.

Page 39: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

22

Artinya auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk

menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif mengenai

asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk

menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan

kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada

para pemakai yang berkepentingan.

Kemudian menurut Arens, Elder dan Beasley (2012) adalah:

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about

information to determine and report on the degree of

correspondence between the information and established criteria.

Auditing should be done by competent, independent person”.

Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti

mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat

kesesuaian antara informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan.

Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan

independen.

Sementara itu menurut Agoes (2012) pengertian auditing:

“ Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan

sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan

yang telah di susun oleh manajemen, beserta catatan-catatan

pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk

memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

tersebut”.

Dari beberapa pengertian mengenai auditing diatas, terdapat

beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu:

Page 40: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

23

1. Objek yang diperiksa adalah laporan keuangan. Komponen

laporan keuangan yang diperiksa yaitu mulai dari laporan posisi

keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan

ekuitas, laporan perubahan arus kas, catatan atas laporan

keuangan serta seluruh catatan dan bukti terkait yang

mendukung, untuk nantinya dilihat kesesuaian antara laporan

keuangan dan bukti pendukungnya tersebut dengan kriteria yang

telah ditetapkan.

2. Auditing dilakukan untuk memberi pendapat atas kewajaran

suatu laporan keuangan, apakah laporan keuangan yang

disajikan manajemen laba telah wajar sesuai prinsip akuntansi

yang diterima umum.

3. Auditing harus dilakukan oleh pihak yang independen,

profesional, berpengalaman dan memiliki kompetensi agar

dalam melaksanakan tugasnya tidak terjadi kesalahan, sesuai

dengan seharusnya dan tidak keliru dalam memberikan pendapat

atas kewajaran aporan keuangan. Pihak independen disini yaitu

akuntan publik, dimana akuntan publik sebagai pihak diluar

perusahaan yang tidak memiliki hubungan atau kepentingan

tertentu di dalam perusahaan tersebut.

Page 41: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

24

b. Standar Auditing

Menurut Sukriah dan Inapty (2009) indikator kualitas hasil audit

dilihat dari kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit yang

berlaku. Dapat dikatakan bahwa untuk menghasilkan suatu audit

yang berkualitas tinggi, dapat dilakukan salah satunya dengan

mengikuti standar auditing yang berlaku. Standar auditing yang telah

ditetapkan dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSA

No. 1 (SA Seksi 150), terdiri atas sepuluh standar yang

dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu: (Agoes, 2012).

1) Standar Umum

a) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang

memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai

auditor.

b) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh

auditor.

c) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,

auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya

dengan cermat dan seksama.

Page 42: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

25

2) Standar Pekerjaan Lapangan

a) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan

keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia.

b) Pemahaman memadai atas pengengdalian intern harus

diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat,

saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakuan.

c) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui

inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan

konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan

pendapat atas laporan keuangan atas laporan keuangan yang

diaudit.

3) Standar Pelaporan

a) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan

keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia.

b) Laporan auditor harus menujukkan atau menyatakan, jika

ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam

penyusunan laporan keuangan periode berjalan

dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut

dalam periode sebelumnya.

Page 43: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

26

c) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus

dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan

auditor.

d) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat

mengenai laporan keuangan serta keseluruhan atas suatu

asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan,

maka alasanya harus dinyatakan.

Dengan adanya standar tersebut, maka menjadi kewajiban

auditor untuk mengikuti standar-standar yang ada dalam setiap

pelaksanaan prosedur audit, dimana dengan mengikuti standar audit

yang berlaku, merupakan salah satu langkah untuk menghasilkan

kualitas audit yang lebih baik.

3. Tenur Audit

Kualitas audit dapat ditentukan salah satunya antara lain oleh sikap

independen yang dimiliki oleh seorang auditor, dimana sikap independen

ini berkaitan dengan tenur audit. Tenur audit adalah masa perikatan audit

antara AP atau KAP dan klien terkait jasa audit yang telah disepakati

sebelumnya (Panjaitan dan Chariri, 2014).

Menurut Aamir dan Umar (2011) definisi tenur audit adalah sebagai

berikut:

“The audit firm’s (auditor’s) total duration to hold their certain or

the number of consecutive years that the audit firm (auditor) has audited

it’s certain client”.

Page 44: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

27

Artinya tenur audit adalah total waktu kantor akuntan publik

(auditor) tertentu untuk mempertahankan mereka atau jumlah tahun

berturut-turut bahwa kantor akuntan publik (auditor) telah mengaudit

suatu klien tertentu.

Tenur audit terdapat pada tingkat KAP (audit firm tenure) dan

tingkat partner (audit partner tenure). Tenur KAP tidak dapat dilepaskan

dari pergantian manajemen, karena yang melaksanakan penugasan audit

adalah manajemen.

a. Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP)

Tenur kantor angkutan publik menurut Arens et al. (2010) dalam

Sari el al (2013) menunjukan lamanya waktu dari sebuah kantor

angkutan publik untuk terus melakukan kegiatan audit. Waktu

lamanya pelaksanaan pekerjaan audit tersebut dapat dihitung dalam

ukuran tahun, maksimal 6 tahun, dapat berhubungan sewajarnya

dengan klien dan mampu mempertahankan independesinya, maka

dapat dikatakan bahwa KAP tersebut memiliki kinerja yang baik.

Masa perikatan antara auditor dari KAP dengan klien yang sama

menjadi fokus dari banyak perdebatan, salah satunya yaitu

perusahaan mengalami dilema mengambil keputusan apakah akan

mengganti KAP setelah beberapa periode waktu atau membangun

dan mempertahankan hubungan jangka waktu perikatan yang

panjang dengan kantor akuntan publik, sedangkan jangka waktu

Page 45: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

28

yang panjang dapat menimbulkan temuan yang diperdebatkan

(Mgbame, et al. 2012).

Selain karena adanya dilema dari klien, terkadang waktu

perikatan yang panjang antara perusahaan dengan KAP nya juga

dapat dikarenakan KAP telah menjadikan klien tersebut sebagai

sumber pendapatan, sehingga memiliki kepentingan untuk

mempertahankan dan meningkatkan pendapatannya dengan

memenuhi keinginan klien yang diaudit terutama klien yang telah

lama diauditnya.

b. Peraturan terkait Tenur Audit

Tidak selamanya hubungan yang panjang antara klien dengan

akuntan publik maupun kantor akuntan publik menjadi suatu hal

yang baik, banyak pendapat yang mengatakan bahwa hubungan

tersebut akan membuat independensi dari akuntan publik maupun

kantor akuntan publik lemah. Maka dari itu ketentuan dan peraturan

terkait masa tenur audit sangat penting peranannya.

Ketentuan atau regulasi mengenai masa tenur audit telah

beberapa kali mengalami perubahan. Sebelum tahun 2002 peraturan

yang mengatur tentang jasa akuntan publik adalah KMK

No.43/KMK.17/1997, kemudian peraturan tersebut diubah menjadi

KMK No.470/KMK.17/1999. Pada saat peraturan tersebut berlaku

belum ada peraturan mengenai pembatasan perikatan antara

perusahaan dengan Akuntan Publik (AP) maupun KAP.

Page 46: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

29

Kemudian 2 bulan setelah SOX diterbitkan tepatnya tanggal 30

September 2002, pemerintah mengganti KMK No.43/KMK.17/1997

dengan KMK No.423/KMK.06/2002 yang kemudian diubah dengan

KMK No.359/KMK.06/2003 pada tanggal 21 agustus 2003. Pada

peraturan tersebut sudah diatur mengenai pembatasan perikatan baik

antara AP atau KAP dengan perusahaan, yakni 3 tahun buku

berturut-turut untuk AP dan 5 tahun buku berturut-turut untuk KAP

serta diatur pula mengenai pembinaan dan pengawasan terhadap AP

dan KAP. Kemudian pada tanggal 5 februari 2008 KMK

No.423/KMK.06/2002 diganti menjadi PMK No.17/PMK.01/2008

yang sampai saat ini masih berlaku. Perubahan peraturan terkait

diubahnya masa perikatan KAP yaitu dari 5 tahun buku berturut-

turut menjadi 6 tahun buku berturut-turut (Nuratama, 2011).

Akuntan memiliki peran yang sangat penting serta fungsinya

yang begitu begitu besar terhadap dampak ekonomi, maka dari itu

pemerintah menggangap perlunya peraturan setingkat dengan

undang-undang yang mengatur secara spesifik profesi Akuntan

Publik. Maka dari itu, pada tanggal 3 Mei 2011 pemerintah

mengesahkan Undang-undang Republik Indonesia No.5 Tahun 2011

tentang Akuntan Publik. Pembatasan pemberian jasa dituangkan

dalam Bab II, Bagian Kedua pasal 4 yang berbunyi:

Page 47: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

30

a. Pemberian jasa audit oleh Akuntan Publik atau KAP atau

informasi keuangan historis suatu klien untuk tahun buku yang

berturut-turut dapat dibatasi dalam jangka waktu tertentu.

b. Ketentuan mengenai pembatasan pemberian jasa audit atas

informasi keuangan historis diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Peraturan pemerintah yang disebutkan dalam pasal 4 ayat 2

tersebut yaitu peraturan mengenai pembatasan masa pemberian jasa

dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang

Jasa Akuntan Publik dan dijelaskan dalam Bab II, bagian kedua,

pasal 3 yaitu :

a. Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu

entitas sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 2 ayat (1) huruf a

dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 tahun buku berturut-

turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3

tahun buku berturut-turut.

b. Akuntan Publik sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dapat

menerima kembali penugasan audit umum untuk klien

sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) setelah 1 tahun buku

berturut-turut tidak menerima jasa audit umum atas laporan

keuangan klien tersebut.

c. Jasa audit umum atas laporan keuangan dapat diberikan kembali

kepada klien yang sama dengan melalui KAP sebagaimana

Page 48: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

31

dimaksudkan pada ayat (1) setelah 1 tahun buku tidak diberikan

melalui KAP tersebut.

d. Dalam hal KAP yang telah menyelenggarakan audit umum atas

laporan keuangan dari suatu entitas melakukan perubahan

komposisi Akuntan Publiknya, maka terhadap KAP tersebut

tetap diberlakukan ketentuan sebagaimana dimaksudkan pada

ayat (1).

e. KAP yang melakukan perubahan komposisi Akuntan Publik

yang mengakibatkan jumlah Akuntan Publiknya 50% atau lebih

berasal dari KAP yang telah menyelenggarakan audit umum atas

laporan keuangan dari suatu entitas, diberlakukan sebagai

kelanjutan KAP asal Akuntan Publik yang bersamgkutan dan

tetap diberlakukan pembatasan penyelenggaraan audit umum

atas laporan keuangan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1).

f. Pendirian atau perubahan nama KAP yang komposisi Akuntan

Publiknya 50% atau lebih berasal dari KAP yang telah

menyelenggarakan audit umum atas laporan keuangan dari suatu

entitas, diberlakukan sebagai kelanjutan KAP asal Akuntan

Publik yang bersangkutan dan tetap diberlakukan pembatasan

penyelenggaraan audit umum atas laporan keuangan

sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian jasa

audit umum atas laporan keungan dari suatu entitas yang dilakukan

Page 49: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

32

oleh KAP paling lama adalah untuk 6 tahun buku berturut-turut, dan

oleh seorang akuntan publik paling lama adalah untuk 3 tahun buku

berturut-turut. Akuntan publik dan KAP dapat menerima kembali

penugasan audit umum untuk klien tersebut setelah satu tahun buku

tidak memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan klien

tersebut.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pembatasan tenur

audit tersebut merupakan usaha untuk mencegah auditor terlalu

dekat berinteraksi dengan klien. Ada dua argumen mendasar yang

mendukung kewajiban rotasi auditor (Giri, 2010), yaitu:

a. Independensi auditor dapat dirusak oleh hubungan jangka

panjang dengan manajer perusahaan.

b. Kualitas dan kompetensi kerja auditor cenderung menurun

secara signifikan dari waktu ke waktu.

4. Pergantian Manajemen

Menurut Ni Kadek (2010) pergantian manajemen adalah adanya

perubahan komposisi manajerial pada perusahaan, perubahan yang

terjadi dapat berupa perubahan dewan direksi maupun dewan komisaris.

Sedangkan menurut Shulamite Damayanti dan Made Sudarma (2007)

pergantian manajemen adalah pergantian direksi perusahaan yang dapat

disebabkan oleh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

atau karena pengunduran diri.

Page 50: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

33

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pergantian

manajemen merupakan pergantian dewan direksi suatu entitas

perusahaan atau pergantian CEO (Chief Executive Officer) yang

diakibatkan oleh hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

atau dewan direksi melakukan pengunduran diri. Pergantian manajemen

yang dilakukan oleh perusahaan dapat dilihat dengan bergantinya dewan

direksi perusahaan terutama pergantian CEO yang menjabat dalam

perusahaan tersebut. Menurut Ni Kadek (2010) pergantian manajemen

yang terjadi di perusahaan sering kali diikuti dengan perubahan kebijakan

dalam berbagai bidang dalam perusahaan oleh manajemen baru. Menurut

Evi Dwi dan Indira (2011) pergantian manajemen yang terjadi dalam

perusahaa dapat menyebabkan perubahan kebijakan dalam bidang

akuntansi, keuangan, dan pemilihan KAP.

5. Ukuran Kantor Akuntan Publik

De Angelo (1981) dalam Nindita dan Siregar (2012) menyatakan

bahwa kualitas audit dari akuntan publik dapat dilihat dari ukuran kantor

akuntan publik yang melakukan audit.

Pengertian kantor akuntan publik menurut Undang-Undang No.5

tahun 2011 tentang akuntan publik yaitu kantor publik adalah badan

usaha yang didirikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan mendapatkan izin usaha berdasarkan undang-undang ini.

Secara umum golongan KAP terbagi menjadi KAP big four dan

KAP non-big four, yang termasuk KAP big four yaitu Deloitte Touche

Page 51: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

34

Tohmatsu, PricewaterhouseCoopers (PwC), Ernst & Young, dan KPMG

Internasional. Di Indonesia, yang termasuk dengan KAP big four yaitu

KAP yang berafiliasi dengan KAP asing tersebut.

KAP di Indonesia yang tergabung dengan big four adalah KAP

Purwantono, Sarwoko, Sandjaja - affiliate of Ernst & Young, KAP

Osman Bing Satrio - affiliate of Deloitte, KAP Sidharta, Sidharta,

Widjaja - affiliate of KPMG, KAP Haryanto Sahari - affiliate of PwC.

KAP big four ataupun KAP Internasional dianggap cenderung

memberikan kualitas audit yang baik. Ada empat kelebihan auditor

dilihat dari ukuran KAP besar menurut Fifth & Liau Tan (1998) dalam

Wibowo dan Rossieta (2009), yaitu:

1) Besarnya jumlah dan ragam klien yang ditangani KAP

2) Banyaknya ragam jasa yang ditawarkan

3) Luasnya cakupan geografis, termasuk adanya afiliasi internasional

4) Banyaknya jumlah staff audit dalam suatu KAP

Berdasarkan hal tersebut, De Angelo (1981), juga Watts dan

Zimmerman (1986) berpendapat bahwa ukuran auditor akan

berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Dengan demikian,

diperkirakan bahwa dibandingkan dengan KAP kecil, KAP besar

mempunyai kelebihan dalam melakukan audit, sehingga mampu

menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi (Wibowo dan Rossieta,

2009)

Page 52: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

35

Menurut Choi, Kim dan Zang (2010) terdapat dua perspektif terkait

bagaimana ukuran kantor audit dapat mempengaruhi kualitas audit, yakni

perspektif pertama disebut perspektif ketergantungan ekonomis

(economic dependence perspective). Kantor audit kecil cenderung

berkompromi terhadap kualitas audit karena ketergantungan ekonomis

terhadap klien tertenu. Kehilangan reputasi akibat kegagalan audit

memiliki pengaruh lebih besar bagi kantor kantor audit besar

dibandingkan kantor audit yang lebih kecil. Kantor audit besar tidak

bergantung pada klien tertentu karena tingkat ketergantungan secara

ekonomis yang lebih kecil dibandingkan kantor audit kecil.

Perspektif kedua disebut Perspektif keseragaman kualitas (uniform

quality perspective). Perspektif ini berpendapat bahwa auditor besar

seperti big four mempunyai tanggung jawab untuk menyediakan jasa

audit dengan kualitas yang sama diantara kantor-kantor lokal (afiliasi)

dengan ukuran yang berbeda dan berlokasi di berbagai macam wilayah

dan negara. Ada beberapa faktor internal yang dapat mendorong kantor

audit besar untuk memberikan kualitas audit yang seragam diantara

kantor-kantor lokal yang berbeda. Auditor besar menaruh perhatian lebih

terhadap pelatihan staf dan melakukan evaluasi berkala, serta cenderung

menggunakan standarisasi dalam teknik dan prosedur audit yang

dilakukan dibandingkan dengan auditor kecil. Ini kemudian memfasilitasi

pembagian dan transfer pengetahuan diantara kantor-kantor lokal yang

dimiliki auditor besar sehingga mampu menciptakan kualitas audit yang

Page 53: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

36

seragam baik pada pusat maupun cabang (Sopian, 2014). Dari penjelasan

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ukuran KAP memang memiliki

keterkaitan terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor, dimana

ukuran KAP yang lebih besar dapat dilihat dari berbagai ukuran seperti

jumlah staf, ragam klien dan hal lainnya, cenderung akan memberikan

kualitas audit yang lebih baik, karena terdapatnya fasilitas yang lebih

unggul.

6. Komite Audit

Berdasarkan kerangka dasar hukum di Indonesia perusahaan-

perusahaan publik diwajibkan untuk membentuk komite audit. Komite

audit menurut Arens et al. (2012:135) didefinisikan sebagai berikut:

“Audit committees is a selected number of members of a

company’s board fo directors whose responsibilities include helping

auditor’s remain independent of management. Most audit committees are

made up of three to five or sometimes as many as seven directors who

are not a part of company management”.

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa umumnya komite audit itu

terdiri dari tiga atau lima bahkan tujuh orang yang bukan bagian dari

manjemen perusahaan. Tujuan dibentuknya komite audit yaitu untuk

menjadi penengah antara auditor dan manajemen perusahaan apabila

terjadi perselisihan.

Sedangkan menurut peraturan No. IX.1.5 dalam lampiran

Keputusan Ketua Bapepam No: Kep-29/PM/2004 mengemukakan

bahwa:

“Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan

Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya”.

Page 54: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

37

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat dijelaskan bahwa komite

audit dibentuk oleh dewan komisaris yang bekerjasama dalam

melaksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris. Salah satu tugasnya

yaitu memastikan efektivitas sistem pengendalian intern. Selain itu,

komite audit juga bertanggung jawab kepada dewan komisaris.

Effendi (2009) dalam Nuratama (2011) mengatakan bahwa dalam

surat edaran dari direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. SE-008/BEJ/12-

2001 tanggal 7 Desember 2001 perihal keanggotaan komite audit

disebutkan bahwa:

a. Komite audit sekurang-kurangnya terdiri dari tiga orang, termasuk

ketua komite audit

b. Anggota komite audit yang berasal dari komisaris maksimum

hanya 1 orang. Anggota komite audit yang berasal dari komisaris

tersebut yang merupakan komisaris independen perusahaan tercatat

yang sekaligus menjabat sebagai ketua komite audit.

c. Anggota komite audit lainnya berasal dari pihak eksternal yang

independen. Yang dimaksud dengan pihak eksternal adalah pihak

di luar perusahaan tercatat yang bukan merupakan komisaris,

direksi, maupun karyawan.

Menurut Keputusan Menteri No. 117 tahun 2002, tujuan

dibentuknya komite audit adalah membantu komisaris atau dewan

pengawas dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan

efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan auditor internal.

Page 55: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

38

Bapepam dalam surat edarannya (2003) mengatakan bahwa tujuan

komite audit adalah membantu dewan komisaris untuk:

a. Meningkatkan kualitas laporan keuangan

b. Menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat

mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam

pengelolaan perusahaan

c. Meningkatkan efektivitas fungsi audit internal maupun audit

eksternal

d. Mengidentifkasi hal-hal yang memerlukan perhatian dewan

komisaris

Jenis tugas dan tanggung jawab komite audit dalam sebuah

perusahaan yang satu tidak pernah sama dengan perusahaan yang lain.

Hal ini disebabkan adanya perbedaan skala, jenis usaha, kebutuhan dan

domisili. Menurut keputusan menteri BUMN No. Kep-103/MBU/2002,

tugas komite audit, yaitu (Destiana, 2014):

a. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh

Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal sehingga

dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi

standar.

b. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem

pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya.

Page 56: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

39

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh dewan komisaris

sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban komisaris

berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Selain itu, Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)

dalam Destiana (2014) mengemukakan bahwa komite audit mempunyai

tanggung jawab dalam hal:

a. Laporan Keuangan

b. Pengawasan Kontrol (Corporate Control)

c. Tata kelola perusahaan (Corporate governance)

7. Kualitas Audit

Kualitas merupakan komponen profesionalisme yang harus

dipertahankan oleh akuntan publik profesional. Dopuch dan Simunic

(1982) dan Watts dan Zimmerman (1986) dalam Al-Thuncibat et at.

(2011) menyatakan bahwa tujuan dasar proses audit adalah untuk

mempertinggi kualitas proses pelaporan keuangan melalui penyediaan

audit dengan perbaikan kualitas. Dengan kata lain, agar kualitas proses

pelaporan keuangan meningkat kualitas audit harus ditingkatkan.

Istilah kualitas audit dapat memiliki makna yang berbeda tergantug

dari sudut pandang mana audit tersebut di maknai penerima atau pemberi

jasa audit. Biasanya entitas pemilik maupun pihak pengguna laporan

keuangan berpendapat bahwa kualitas audit terjadi jika auditor dapat

memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji material dalam laporan

keuangan auditor. Sedangkan para auditor sendiri memandang kualitas

Page 57: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

40

audit terjadi apabila mereka bekerja sesuai standar profesional yang ada

dan mampu menilai resiko bisnis audit. Ini dapat disebut sebagai

expectation gap.

De Angelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai berikut:

“Audit quality as the probability of an auditor discovering errors

in client’s finances and then bringing these errors to light in the audit

report”.

Artinya, kualitas audit sebagai probabilitas dimana seorang auditor

menemukan suatu pelanggaran dalam keuangan kliennya dan melaporkan

pelanggaran tersebut di dalam laporan audit.

Leo, Liu dan Wang (1999) mendefinisikan kualitas audit sebagai

probabilitas bahwa auditor tidak akan melaporkan laporan audit dengan

opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan yang

mengandung salah saji material (Widiastuty dan Febrianto, 2010)

Dari beberapa definisi kualitas audit dapat disimpulkan bahwa

audit yang berkualitas adalah audit yang memiliki hasil yang tidak salah

saji dan mampu mengungkapkan kelemahan ataupun penyimpangan yang

mungkin ada, yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan standar

audit yang berlaku dan dilaksanakan oleh orang-orang yang berkompeten

dan independen.

Deis dan Giroux (1992) melakukan penelitian tentang empat hal

yang dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu:

1) Lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu

perusahaan (tenure), semakin lama seorang auditor telah

Page 58: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

41

melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang

dihasilkan semakin rendah

2) Jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit

akan semakin baik karena audior dengan jumlah klien yang banyak

akan berusaha menjaga reputasinya

3) Kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi klien maka akan

ada kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak

mengikuti standar

4) Review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika

auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan

direview oleh pihak ketiga

Salah satu cara untuk mengukur kualitas hasil pekerjaan auditor

adalah melalui kualitas keputusan-keputusan yang diambil. Menurut

Bedard dan Michelence (1993) dalam Wibowo dan Rossieta (2009), ada

dua pendekatan yang digunakan untuk mengevaluasi sebuah keputusan

secara umum, yaitu outcome oriented dan process oriented. Bagi

pendekatan yang berorientasi hasil, pengukuran kualitas audit dilakukan

melalui hasil audit. Ada dua hal hasil audit yang dapat diobservasi yaitu:

1) laporan audit, dan 2) laporan keuangan.

Studi ini akan menggunakan pendekatan outcome oriented

berdasarkan laporan keuangan dengan menggunakan cross-sectional

modified jones seperti dalam Decow et al (1995). Hal ini didukung oleh

kemudahan akses dalam mendapatkan laporan keuangan. Untuk

Page 59: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

42

penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan conditional

revenue model yang hasil pengukurannya diasumsikan sebagai nilai

manajemen laba. Dimana nilai tersebut nantinya akan berbanding terbalik

dengan kualitas audit. Nilai manajemen laba yang besar justru

menunjukkan kualitas audit yang rendah. Sedangkan menunjukkan

kualitas audt yang lebih baik.

Page 60: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

43

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitan mengenai kualitas audit telah dilakukan sebelumnya, dengan berbagai faktor yang mempengaruhi kualitas audit.

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.

Tabel 2.1

Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti (Tahun) Judul Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1 Odia (2015) Auditor Tenure, Auditor

Rotation And Audit

Quality

Variabel tenur audit dan

variabel kualitas audit.

1. Variabel rotasi audit.

2. Lokasi penelitian.

Adanya rotasi audit berpengaruh dan

menambah keyakinan terhadap kualitas audit

2 Ikharo (2015) The Impact of Auditor’s

Tenure on Quality Audit

Variabel tenur audit dan

kualitas audit

1. Sampel perusahaan

penelitian.

2. Lokasi penelitian.

Pengaruh auditor tenur terhadap kualitas

laporan audit bergantung pada kemampuan

auditor atau tingkat independensinya

3 Gonzalez,

Belen; Garcia,

Roberto dan

Lopez, Antonio

(2014)

Auditor Tenure and

Audit Quality in Spanish

State-Owned

Foundations.

Variabel tenur audit dan

kualitas audit.

Menggunakan regresi

logistik.

Adanya pengaruh tenur audit dengan kualitas

audit, dimana semakin lamanya hubungan

antara perusahaan dengan auditor akan

meningkatkan kualitas audit

4 Melya dan

Felizia Arni

Pengaruh Audit Tenure

dan Ukuran Audit Firm

Variabel tenur audit,

kualitas audit dan

Sampel perusahaan

penelitian.

Semakin panjang masa audit tenure maka DA

akan semakin

(Bersambung ke halaman selanjutnya)

Page 61: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

44

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Rudiawarni

(2014)

terhadap Kualitas Audit

pada Badan Usaha yang

Go Public di BEI periode

2010-2012.

Ukuran Kantor Akuntan

Publik (KAP).

Tahun Pengamatan rendah sehingga kualitas audit yang baik dapat

dicapai. Selain itu, kualitas audit yang

dihasilkan oleh KAP non-big four tidak lebih

buruk dari KAP big four.

5 Clinton

Marshal

Panjaitan dan

Anis Chariri

(2014)

Pengaruh Tenure, Ukuran

KAP dan Spesialisasi

Auditor Terhadap Kualitas

Audit.

Variabel kualitas audit,

tenure Kantor Akuntan

Publik (KAP).

Variabel spesialisasi

auditor

Tenure KAP dan spesialisasi auditor

berpengaruh negatif terhadap kualitas audit,

sedangkan ukuran KAP tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kualitas audit.

6 Ni Ketut Ayu

Paramita & Ni

Made Yenni

Latrini (2015)

Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Umur

Publikasi, Masa Perikatan

Audit, Pergantian

Manajemen Pada Kualitas

Audit

Variabel pergantian

manajemen, masa

perikatan audit dan

kualitas audit

Variabel ukuran

perusahaan dan umur

publikasi

Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa

ukuran perusahaan dan umur publikasi tidak

berpengaruh pada kualitas audit maka perikatan

audit dan pergantian manajemen berpengaruh

negatif pada kualitas audit.

(Bersambung ke halaman selanjutnya)

Page 62: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

45

Tabel 2.1 (lanjutan)

No Peneliti

(Tahun)

Judul Metodologi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

7 Nurul Fitri

Nadia (2015)

Pengaruh Tenur Kantor

Akuntan Publik, Reputasi

Kantor Akuntan Publik

dan Rotasi Kantor

Akuntan Publik Terhadap

Kualitas Audit

Variabel tenur audit dan

kualitas audit .

Variabel reputasi Kantor

Akuntan Publik(KAP) dan

rotasi Kantor Akuntan

Publik (KAP).

Bahwa semakin panjangnya tenur audit

semakin tinggi diskresionari akrual (Kualitas

Audit) dan perusahaan yang diaudit Big Four

semakin tinggi diskresionari akrual. Perusahaan

yang melakukan Rotasi KAP semakin tinggi

diskresionari nya (Kualitas Audit)

8 Fitriany,

Sidharta

Utama, Dwi

Martani dan

Hilda Rosietta

(2015)

Pengaruh Tenure, Rotasi

dan Spesialisasi Kantor

Akuntan Publik Terhadap

Kualitas Audit:

Perbandingan Sebelum

dan Sesudah Regulasi

Rotasi KAP di Indonesia

Variabel tenur audit dan

kualitas audit.

Variabel rotasi Kantor

Akuntan Publik (KAP)

dan spesialisasi Kantor

Akuntan Publik(KAP).

Hasil pengujianmembuktikan bahwa pada

periode sebelum regulasi, tidak ada pengaruh

lamanya mengaudit terhadap kualitas audit.

Namun setelah periode regulasi, lamanya

mengaudit memiliki hubungan convex dengan

kualitas audit dari sudut pandang netral sampai

dengan timeliness. Tidak ada pengaruh

rotasiakuntan publik dengan kualitas audit, 2

dari 8 persamaan regresi menunjukkan rotasi

audit menurunkan kualitas audit pada periode

sebelum dan sesudah regulasi. Spesialisasi

memiliki pengaruh positif terhadap kualitas

audit.

Page 63: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

46

C. Dasar Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Kualitas Audit.

Pergantian manajemen disebabkan karena keputusan rapat umum

pemegang saham atau pihak manajemen berhenti karena kemauan sendiri

sehingga pemegang saham harus mengganti manajemen yang baru yaitu

direktur utama atau CEO (Chief Executive Officer). Adanya CEO yang

baru mungkin akan adanya perubahan kebijakan dalam bidang akuntansi,

keuangan, dan pemilihan KAP (Damayanti dan Sudarma, 2008).

Manajemen memerlukan audior yang lebih berkualitas dan mampu

memenuhi tuntutan pertumbuhan perusahaan yang cepat (Joher et.al.

2000). Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pergantian manajemen

memungkinkan klien untuk memilih auditor baru yang lebih berkualitas

dan sepakat dengan kebijakan akuntansi perusahaan (Wijayani dan

Januarti, 2011).

Dengan pergantian manajemen yang diikuti oleh pemilihan auditor

baru dan kebijakan akuntansi baru yang sesuai dengan perkembangan

dan kebutuhan perusahaan, maka akan semakin tinggi kualitas audit yang

dihasilkan. Hal tersebut menandakan bahwa pergantian manajemen juga

dapat bertujuan agar perusahaan semakin memiliki laporan keuangan

yang lebih baik. Berdasarkan argumen tersebut, maka disusun rumusan

hipotesis berikut:

Ha1: Pergantian manajemen berpengaruh terhadap kualitas audit

Page 64: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

47

2. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit.

Ukuran dari suatu kantor akuntan publik sering dihubungkan

dengan kualitas audit yang dihasilkannya terhadap suatu klien. Penelitian

Melya dan Rudiawarni (2014) menemukan bahwa KAP kecil tidak lebih

buruk dari KAP besar dalam menghasilkan kualitas audit, yang artinya

ukuran KAP tidak dapat menentukan baik atau buruknya kualitas audit

yang dihasilkan.

Namun berbeda dengan penelitian Chi dan Huang (2004) dalam

Al-Thuneibat et al. (2011) mengungkapkan bahwa auditor di KAP besar

membangun pengalaman belajar lebih cepat dibanding non-KAP besar.

Lebih lanjut, auditor KAP besar lebih cakap pada awal perikatan audit

karena kecepatan dan keahlian mereka yang lebih besar dalam

memperoleh pengetahuan yang diwajibkan serta mendapatkan kenalan

yang diperlukan.

Panjaitan dan Chariri (2014) menyatakan bahwa KAP besar (big

four) dianggap cenderung memberikan kualitas audit yang lebih baik dari

KAP yang berukuran kecil (non big four). KAP besar mempunyai

tanggung jawab untuk mengaudit lebih akurat karena mereka memiliki

lebih banyak hubungan spesifik dengan klien yang akan hilang jika

mereka memberikan laporan yang tidak akurat. Kekayaan atau aset yang

besar dimiliki oleh KAP besar, sehingga menurunkan ketergantungan

ekonomi terhadap klien juga dipercaya menjadi salah satu faktor yang

menjadikan kualitas audit yang dihasilkan lebih baik dari KAP kecil.

Page 65: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

48

KAP besar cenderung memiliki klien yang lebih banyak dan dari

berbagai macam industri sehingga KAP besar memiliki kemampuan yang

lebih baik. Dunn dan Mayhew (2004) dalam Fitriany dan Setiawan

(2011) menyatakan bahwa kemampuan mereka untuk memberikan

kualitas audit yang lebih tinggi berasal dari pengalaman mereka dalam

melayani banyak klien dalam industri yang sama dan mempelajari

praktik-praktik terbaik di suatu industri.Berdasarkan uraian ringkas

tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

Ha2: Ukuran kantor akuntan publik berpengaruh terhadap kualitas audit.

3. Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit.

Panjaitan dan Chariri (2014) berpendapat bahwa menurutnya tenur

audit yang diukur dengan menghitung jumlah masa penugasan KAP

berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Dimana semakin

panjang masa perikatan KAP dengan kliennya akan semakin menurunkan

kualitas audit.

Gonzalez et.al (2014) dan Novianti (2012) yang juga melakukan

penelitian terkait hubungan antara tenur audit dengan kualitas audit

menemukan bahwa tenur kantor akuntan publik berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit.Selain itu berkurangnya kualitas audit juga dapat

disebabkan karena hubungan yang lama antara KAP dengan klien yang

telah menjadikan klien tersebut sebagai sumber pendapatan bagi KAP,

sehingga KAP memiliki kepentingan untuk mempertahankan dan

Page 66: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

49

meningkatkan pendapatannya dengan memenuhi keinginan klien yang di

audit, terutama klien yang telah lama diauditnya.

Hubungan antara auditor dan klien yang cukup lama juga berakibat

diragukannya laporan audit yang dikeluarkan. Karena dicurigai dengan

hubungan yang terjalin lama dan baik akan terjadi kesepakatan diantara

klien dan auditor, yaitu selain klien adalah sumber pendapatan bagi

auditor, pihak manajemen juga dapat memperoleh keuntungan yaitu

melakukan kecurangan namun tetap memperoleh hasil audit yang baik.

Berdasarkan kepada uraian ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu

maka dibuat sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:

Ha3: Tenur kantor akuntan publik berpengaruh terhadap kualitas audit.

4. Interaksi antara Pergantian Manajemen dengan Komite Audit

terhadap Kualitas Audit

Mardiyah (2002) menyebutkan faktor yang dapat mempengaruhi

klien mengganti auditornya, yaitu: faktor auditor karena kualitas dan fee,

sedangkan faktor klien karena perubahan ownership, kesulitan keuangan,

IPO (Initial Public Offering), dan manajemen yang gagal. Menurut

Damayanti dan Sudarma (2008) dalam Wijayani (2011), pergantian

manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang dapat

disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham atau direksi

berhenti karena kemauan sendiri, adanya manajemen yang baru mungkin

juga diikuti oleh perubahan kebijakan dalam bidang akuntansi, keuangan,

dan pemilihan kantor akuntan publik. Manajemen memerlukan auditor

Page 67: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

50

yang lebih berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan pertumbuhan

perusahaan yang cepat.

Sukrapratiwi dan Latrini (2015) menyatakan bahwa perusahaan

yang memiliki komite audit biasanya memiliki manajemen perusahaan

yang lebih transparan dan akuntabel, sehingga prinsip good corporate

governance dapat diterapkan dengan baik. Tugas dan tanggung jawab

komite audita dalah melaksanakan fungsi pengawasan pelaporan

keuangan perusahaan yang berkaitan dengan transparansi.

Dengan adanya pergantian manajemen, dimungkinkan akan

diubahnya kebijakan akuntansi dan keuangan perusahaan sesuai dengan

kebijakan manajemen yang baru. Dengan perubahan kebijakan tersebut,

dapat mengakibatkan berubahnya kualitas audit juga. Namun, De Zoort

et al (2002) menyimpulkan bahwa kemampuan komite audit dalam

memahami substansi dari beraneka-ragam transaksi dalam laporan

keuangan dan kompleksitas kasus keuangan membuat komite audit dapat

berperan untuk mendorong dihasilkannya audit yang lebih berkualitas.

Berdasarkan hal tersebut, pergantian manajemen yang umumnya diikuti

dengan perubahan kebijakan akuntansi dan keuangan, dengan keberadaan

komite audit yang berkompeten maka akan tetap menghasilkan audit

yang berkualitas. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

Ha4 : Komite audit mampu memoderasi hubungan antara pergantian

manajemen terhadap kualitas audit.

Page 68: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

51

5. Interaksi antara Ukuran Kantor Akuntan Publik dengan Komite

Audit terhadap Kualitas Audit

Selain itu komite audit apabila dikaitkan dengan hubungan antara

ukuran kantor akuntan publik dengan kualitas audit, dimana dalam

penelitian Melya dan Rudiawarni (2014) ditemukan bahwa ukuran KAP

kecil tidak lebih buruk dari KAP besar dalam menghasilkan kualitas

audit, maka dari itu keberadaan komite audit ini mungkin akan

membantu KAP besar maupun KAP kecil untuk menghasilkan kualitas

audit yang baik.

Hal ini didukung oleh pernyataan Rustiarini (2013) yang

menyebutkan bahwa nama besar suatu kantor akuntan publik tidak cukup

untuk menjamin kualitas audit yang dilakukan. Oleh karena itu

diperlukan komite yang dapat menjaga sistem pengendalian internal yang

memadai serta melakukan monitoring kinerja auditor eksternal untuk

mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik.

Menurut Fitriany dan Setiawan (2011), komite audit yang memiliki

kompetensi akuntansi dan keuangan akan mampu berkomunikasi dengan

baik dengan auditor sehingga dapat memberi informasi yang diperlukan

auditor dalam melakukan audit sehingga dapat memperlancar proses

audit yang dilakukan auditor yang sedang menghadapi workload (beban

kerja), serta komite audit yang aktif akan selalu memonitor pekerjaan

auditor eksternal sehingga mencegah terjadinya dysfunctional audit

behavior yang disebabkan workload yang dialami auditor. Dari uraian

Page 69: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

52

tersebut, dengan adanya komite audit maka baik KAP besar maupun

KAP kecil dapat terbantu dan terawasi dalam menjalankan tugas audit,

sehingga audit yang dihasilkan berkualitas. Berdasarkan hal tersebut

maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha5 : Komite audit mampu memoderasi hubungan antara ukuran kantor

akuntan publik terhadap kualitas audit.

6. Interaksi antara Tenur Kantor Akuntan Publik dengan Komite

Audit terhadap Kualitas Audit

Komite audit merupakan badan yang dibentuk oleh dewan direksi

yang bertujuan memilih dan menilai kinerja perusahaan kantor akuntan

publik (Siegel (1996) dalam Nuratama, 2011).

Menurut SK Bapepam dan LK No Kep 29/PM/2004, salah satu

tugas komite audit adalah melakukan penelaahan atas informasi

keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan dan melakukan penelaahan

atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor eksternal. Keberadaan komite

audit dalam suatu perusahaan memberikan pengawasan yang lebih

terhadap kinerja manajemen perusahaan dan memberikan informasi yang

akurat dan tepat serta membantu dewan komisaris dalam menganalisis

laporan keuangan perusahaan (Fitriany dan Setiawan, 2011).

Hal ini apabila dikaitkan dengan tenur kantor akuntan publik

dengan kualitas audit, maka dipastikan keberadaan komite audit nantinya

akan membantu pengawasan terhadap perusahaan secara internal, yang

nantinya dapat mengawasi hubungan antara KAP dengan perusahaan

Page 70: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

53

dalam pelaksanaan audit selama jangka waktu hubungan diantara

keduanya berlangsung. Komite audit harus diketuai oleh salah satu

anggota dewan komisaris independen perusahaan, sehingga komite audit

diharapkan memiliki independensi yang baik karena tidak memiliki

kepentingan terhadap perusahaan. Dengan independensi yang dimiliki,

maka keberadaan komite audit dapat mengurangi terjadinya hubungan

antara KAP dengan perusahaan yang tidak semestinya, sehingga hasil

pelaksanaan audit oleh KAP dapat terjaga dan terpercaya kualitasnya.

Hal ini didukung dengan penelitian Nuratama (2011) yang

menentukan bahwa komite audit berpengaruh pada hubungan tenur KAP

dengan kualitas audit. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Ha6 : Komite audit mampu memoderasi hubungan antara tenur kantor

akuntan publik terhadap kualitas audit

Page 71: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

54

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam

gambar 2.1

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran

Fakta:

Terdapat banyaknya

skandal akuntansi dan

pelanggaran yang

terjadi di perusahaan

Teori:

Praktik akuntansi

harus berjalan sesuai

dengan standar

Timbulnya suatu persepsi bahwa pelanggaran tersebut terjadinya karena

kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan publik masih rendah

Kualitas Audit

(Y)

Pergantian

Manajemen (X1)

Ukuran Kantor

Akuntan Publik

(X2)

Tenur Kantor

Akuntan Publik

(X3)

Komite

Audit (X4)

Metode Analisis:

Regresi Linier Berganda, Moderated Regression Analysis

GAP

Faktor-faktor yang mempungaruhi kualitas audit

Basis Teori : Teori Agency

Page 72: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan merupakan jenis

penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan serta pengaruh antar dua variabel atau lebih. Penelitian ini

bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen, yaitu Pergantian

Manajemen, Ukuran Kantor Akuntan Publik, dan Tenur Kantor Akuntan

Publik terhadap variabel dependen, yaitu Kualitas Audit, dengan Komite

Audit sebagai variabel moderating. Populasi dari penelitian ini adalah

perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 hingga

tahun 2015.

B. Metode Pemilihan Sampel

Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

non random sampling, artinya peneliti tidak memberikan kesempatan yang

sama pada anggota populasi untuk nantinya dijadikan anggota sampel. Teknik

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling

atau judgement sampling, yaitu teknik yang dilakukan berdasarkan kriteria

dan pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian

melakukan pemilihan sampel secara tidak acak, selama calon responden

tersebut sesuai dengan karakteristik populasi yang diinginkan, siapapun

responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja ditemui, dapat

Page 73: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

56

dijadikan elemen-elemen sampel penelitian. Syarat sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Perusahaaan termasuk dalam perusahaan go public sektor perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum 1 Januari 2011 sampai

dengan tahun 2015.

2. Perusahaan yang mengungkapkan laporan corporate social responsibility

dalam laporan keuangannya berturut-turut selama 2011-2015.

3. Perusahaan yang telah menerbitkan laporan keuangan tahunan untuk

periode 2011-2015 yang berakhir pada tanggal 31 Desember, dan

memiliki data laporan keuangan yang lengkap sesuai dengan data yang

diperlukan dalam penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode penelitian pustaka, peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti melalui buku, jurnal, internet dan perangkat lain yang

berkaitan dengan judul penelitian. Metode ini dilakukan karena data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan

yang telah diaudit, laporan keuangan tahunan dan direktori AP dan KAP.

Data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini yaitu laporan auditor

dan laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari web pasar modal

Indonesia, www.idx.co.id dan juga dari database Indonesia Capital Market

Directory (ICMD) untuk seluruh perusahaan perbankan tahun 2011-2015,

serta data Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik berupa jumlah partner

Page 74: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

57

audit yang diambil dari database Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

tahun 2011-2015.

Alat analisis yang digunakan dalam melakukan pengujian statistik

terhadap sampel dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 22.0

dengan cara menguji bukti empiris atas variabel independen terhadap variabel

dependen dengan pengujian hipotesis model regresi linear berganda dengan

variabel moderating.

D. Metode Analisis Data

Tujuan dari analisis data adalah mendapatkan informasi relevan yang

terkandung didalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk

memecahkan suatu masalah (Ghozali, 2013). Metode analisis data

menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencangan distribusi)

(Ghozali, 2013).

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data sekunder ini, maka

peneliti akan melakukan uji normalitas, uji multikolonieritas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

Page 75: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

58

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan melakukan uji asumsi klasik lainnya.

Hal ini dikarenakan data yang baik dan layak untuk digunakan

adalah data yang berdistribusi normal. Uji normalitas bertujuan

untuk mengukur apakah didalam model regresi variabel independen

dan variabel dependen keduanya memiliki distribusi normal atau

mendekati normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki

distribusi normal atau mendekati normal. Walaupun normalitas suatu

variabel tidak selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji

statisitik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi normal

(Ghozali, 2013).

Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan Normal

Probability Plot (P-P Plot). Dasar pengambilan keputusan dari

analisis normal probability plot adalah sebagai berikut: (Ghozali,

2013).

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka menujukkan pola distribusi normal.

Model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

Page 76: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

59

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada

model regresi ditentukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen) atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2013).

Jika ada korelasi antar variabel independen, dikhawatirkan akan

muncul bias pada hasil penelitian.

Dalam melakukan uji multikolinieritas, peneliti memperhatikan

nilai Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF berada

diantara 1-10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah pada model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke dalam pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homokesdastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan

menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terkait atau

dependen (ZPRED) dengan residual (SRESID). Deteksi ada atau

Page 77: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

60

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan

uji park. Dalam uji park pengujian dapat dikatakan terbebas dari

masalah heteroskesdastisitas jika nilai sig > 0,05. Selain itu

pengujian heteroskesdastisitas dapat diketahui dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu

X adalah residual yang telah di studentized. Dengan dasar analisis

sebagai berikut: (Ghozali, 2013).

1. Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik-titik, seperti titik

yang bergelombang atau melebur kemudian menyempit, maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedasitisitas.

2. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, serta

titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pengujian untuk mengetahui apakah

dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini

muncul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari

satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali, 2013).

Page 78: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

61

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini.

Digunakan Uji Run Test sebagai keputusan ada atau tidaknya

autokorelasi (Danang Sunyoto, 2010).

1. Tolak Hipotesis nol (H0) bila asymtotic significant value uji

Run Test > 0.05.

2. Hipotesis diterima nol (H0) bila asymtotic significant value uji

Run Test < 0.05.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan pengujian untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai

R2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Sedangkan

nilai yang mendekati satu menunjukkan bahwa variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).

4. Analisis Regresi Berganda dan Moderated Regression Analysis

Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

model analisis regresi berganda dan MRA (Moderated Regression

Analysis).

a. Pengujian dengan analisis Regresi Berganda (H1 sampai H3)

Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar

variabel dependen dengan menggunakan data variabel

Page 79: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

62

independen yang sudah diketahui. Persamaan regresi berganda

dirumuskan sebagai berikut:

Y = α + β1X1+β2X2+ β3X3 + e

Keterangan:

Y = Kualitas Audit

α = Konstanta

β1 = Koefisien Regresi pertama, yaitu besarnya

perubahan Y apabila X1 berubah sebesar 1 satuan.

X1 = Pergantian Manajemen

β2 = Koefisien Regresi kedua, yaitu besarnya

perubahan Y apabila X2 berubah sebesar 1 satuan.

X2 = Ukuran Kantor Akuntan Publik

β3 = Koefisien Regresi ketiga, yaitu besarnya

perubahan Y apabila X3 berubah sebesar 1 satuan.

X3 = Tenur Kantor Akuntan Publik

e = Error

b. Pengujian dengan Moderated Regression Analysis (MRA)

Uji interaksi atau sering disebut Moderated Regression

Analysis (MRA) merupakan pengujian khusus regresi linier

berganda yang memiliki unsur interaksi dengan variabel lain

sebagai moderasi dengan perumusannya sebagai berikut:

Page 80: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

63

1. Hubungan interaksi antara pergantian manajemen dan

komite audit terhadap kualitas audit (H4)

Y = α + β1X1 + β2X4 + β3(X1X4) + e

Keterangan:

Y = Kualitas Audit

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X1 = Pergantian Manajemen

X4 = Komite Audit

X1X4 = Variabel perkalian antara pergantian

manajemen dengan komite audit yang

menggambarkan pengaruh variabel

moderasi komite audit terhadap hubungan

pergantian manajemen dengan kualitas

audit.

2. Hubungan interaksi antara ukuran KAP dan komite audit

terhadap kualitas audit (H5)

Y = α + β1X2 + β2X4 + β3(X2X4) + e

Keterangan:

Y = Kualitas Audit

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X2 = Ukuran KAP

Page 81: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

64

X2X4 = Variabel perkalitan antara KAP dengan

komite audit yang menggambarkan

pengaruh variabel moderasi komite audit

terhadap hubungan ukuran KAP dengan

kualitas audit.

3. Hubungan interaksi antara auditor spesialis dan komite

audit terhadap asimetri informasi (H6)

Y = α + β1X3 + β2X4 + β3(X3X4) + e

Keterangan:

Y = Kualitas Audit

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X3 = Tenur KAP

X3X4 = Variabel perkalian antara KAP dengan

komite audit yang menggambarkan pengaruh

variabel moderasi komite audit terhadap

hubungan tenur KAP dengan kualitas audit.

1. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan melalui:

a) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Pengujian Pasrsial atau uji t ini bertujuan untuk menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan

Page 82: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

65

dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%) (Ghozali,

2013).

Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t

tabel, jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak atau Ha diterima. Hal ini

ditandai nilai kolom signifikansi akan lebih kecil dari alpha. Artinya

semua variabel independen mempunyai pengaruh secara parsial

terhadap variabel dependen. Dan sebaliknya, jika t hitung < t tabel

maka H0 diterima atau Ha ditolak. Hal ini juga ditandai nilai kolom

signifikansi akan lebih besar dari nilai alpha. Artinya semua variabel

independen tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap

variabel dependen.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah kualitas audit.

a. Kualitas Audit (Y)

Kualitas audit didefinisikan sebagai probabilitas untuk

menemukan kesalahan dalam sistem akuntansi klien, serta bersedia

untuk mengungkapkan kesalahan tersebut (DeAngelo (1981) dalam

Gonzalez et al, 2014).

Page 83: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

66

Kualitas audit dapat dinilai dari laporan keuangan yang telah

diaudit oleh auditor dengan melihat apakah laporan tersebut

mengandung aktivitas manajemen laba atau tidak. Adanya

kandungan manajemen laba pada laporan keuangan auditan

menunjukkan bahwa auditor belum berhasil menemukan angka-

angka pada laporan keuangan yang tidak disajikan secara wajar,

yang merefleksikan hasil operasi dan kondisi perusahaan yang

sebenarnya. Maka dari itu pada penelitian ini kualitas audit diukur

dengan ada atau tidaknya kandungan manajemen laba pada laporan

keuangan auditan auditor.

Francis dan Krishan(1999) berpendapat bahwa audit dari total

akrual yang tinggi pada suatu perusahaan memiliki ancaman yang

tidak menentu dibanding audit yang memiliki total akrual yang

rendah pada suatu perusahaan karena potensi dari estimasi kesalahan

dan kesempatan yang besar dari total akrual yang tinggi di suatu

perusahaan yang memiliki realisasi aset yang tidak terdeteksi dan /

atau akan masalah going concern terkait dengan tingkat yang lebih

tinggi dari total akrual. Maka untuk mengetahui apakah perusahaan

perbankan yang dijadikan sampel melakukan earnings management

maka dihitung besarnya akrual diskresioner dengan menggunakan

cross-sectional modified jones seperti dalam Decow et al (1995):

a. Menghitung total akrual (TAC)

TAC = NI – CFO

Page 84: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

67

b. Menghitung akrual non diskresioner (NDAC)

TACt= α1 ( 1/ TAt-1) + α2 (∆REV/TAt-1) + α3 (PPET/TAT-1) + e

TAt-1

Kemudian dimasukkan kedalam persamaan berikut:

NDAC = α1(1/TAt-1)+ α2 (∆REV-∆REC/TAt-1)+α3 (PPET/TAt-1)

c. Menghitung akrual diskresioner (DA)

DA = TAC – NDAC

TAt-1

Keterangan:

TAC = Total akrual

NI = Net Income

CFO = Cash Flow From Operation

TA t-1 = Total asset pada akhir tahun t-1

∆REV = Pendapatan pada tahun t dikurangi tahun t-1

PPEt = Aset tetap pada akhir tahun t

NDAC = Akrual non diskresioner

∆REC = Piutang bersih pada tahun t dikurangi t-1

DA = Akrual diskresioner

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atas

yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen atau

terikat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pergantian

manajemen, ukuran KAP dan tenur akuntan publik.

Page 85: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

68

a. Pergantian Manajemen (X1)

Pergantian manajemen merupakan pergantian direksi atau

CEO (Chief Executive Officer) perusahaan yang disebabkan karena

keputusan rapat umum pemegang saham atau pihak manajemen

berhenti karena kemauan sendiri. Variabel pergantian manajemen

menggunakan varibel dummy. Jika ada pergantian direktur utama

atau CEO maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika tidak ada

pergantian direktur utama atau CEO, maka diberikan nilai 0

(Wijayanti dan Januarti, 2011).

b. Ukuran Kantor Akuntan Publik (X2)

Variabel ukuran KAP dalam penelitian ini menggunakan

variabel dummy dimana kode 1 diberikan jika Kantor Akuntan

Publik (KAP) mengaudit perusahaan merupakan KAP yang bermitra

dengan KAP “The Big Four” dan kode 0 jika perusahaan diaudit

oleh KAP yang tidak bermitra dengan KAP “The Big Four”.

c. Tenur Kantor Akuntan Publik (X3)

Masa perikatan audit merupakan jangka waktu perikatan yang

terjalin antara KAP dengan auditor yang sama. Masa perikatan audit

diukur dengan menghitung mundur tahun dimana KAP yang sama

telah melakukan perikatan terhadapat suatu perusahaan. Tahun

pertama perikatan dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu

untuk tahun-tahun berikutnya. Informasi ini dapat dilihat pada

laporan auditor independen selama beberapa tahun untuk

Page 86: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

69

memastikan lamanya KAP mengaudit perusahaan tersebut.

Pengukuran tenur KAP seperti ini juga dilakukan Melya dan

Rudiawarni (2014).

3. Variabel Moderating

a. Komite Audit ( )

Komite audit dalam penelitian ini diukur dengan persentase

keberadaan komite audit, sesuai dengan pengukuran yang dilakukan

Nuratama (2007) serta penelitian yang dilakukan oleh Wakum dan

Wisadha (2014). Persentase keberadaan komite audit diukur dengan

membandingkan komite audit dengan jumlah komisaris, hal ini

merefleksikan ukuran komite audit yang mewakili dan membantu

dewan komisaris dalam melakukan pengawasan terutama mengenai

pelaporan keuangan kepada manajemen sesuai dengan fungsi dan

tugas komite audit.

Rumus untuk menentukan persentase keberadaan komite audit

adalah sebagai berikut:

Persentase Keberadaan Komite Audit = Jumlah Komite Audit

Jumlah Komisaris

Page 87: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

70

No Variabel Indikator Skala

1 Kualitas Audit (Y)

a. Menghitung total akrual (TAC)

TAC = NI – CFO

b. Menghitung akrual non diskresioner (NDAC)

TACt= α1 ( 1/ TAt-1) + α2 (∆REV/TAt-1) + α3 (PPET/TAT-1) +

eTAt-1

Kemudian dimasukkan kedalam persamaan berikut:

NDAC = α1(1/TAt-1)+ α2 (∆REV-∆REC/TAt-1)+α3 (PPET/TAt-1)

c. Menghitung akrual diskresioner (DA)

DA = TAC – NDAC

TAt-1

Rasio

2 Pergantian Manajemen

(X1)

1= Jika ada pergantian direktur utama atau CEO

0= Jika tidak ada pergantian direktur utama atau CEO Nominal

3 Ukuran Kantor Akuntan

Publik(X2)

1= Jika bermitra dengan KAP The Big Four

0= Jika tidak bermitra dengan KAP The Big Four Nominal

4 Tenur Kantor Akuntan

Publik (X3) Jumlah tahun waktu perikatan antara KAP dengan auditor yang sama Rasio

5 7 Komite Audit Persentase keberadaan komite audit = Jumlah Komite Audit

Jumlah Komisaris

Rasio

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Page 88: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

71

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang bersumber dari laporan tahunan emiten dengan menggunakan

populasi perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 yang diperoleh melalui situs resmi

Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu pada alamat web www.idx.co.id.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara

purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu.

Berikut tabel 4.1 yang menyajikan perolehan sampel berdasarkan kriteria

yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian

NO. Kriteria Jumlah

1 Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI

pada tahun 2015

42

2 Perusahaan perbankan yang terdaftar secara

berturut-turut selama periode pengamatan yaitu

2011-2015.

30

3 Perusahaan perbankan yang menerbitkan atas

laporan keuangan dalam mata uang rupiah

untuk periode yang berakhir pada tanggal 31

Desember

30

(Bersambung ke halaman selanjutnya)

Page 89: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

72

Tabel 4.1

(Lanjutan)

No. Kriteria Jumlah

dan telah diaudit oleh auditor independen

pada periode pengamtan yaitu 2011-2015.

4 Laporan keuangan memiliki data yang

dibutuhkan sesuai dengan variabel dalam

penelitian ini.

29

5 Perusahaan perbankan yang dijadikan sampel

dalam penenlitian ini

29

6 Jumlah sampel yang diambil selama periode

pengamatan yaitu tahun 2011-2015

85

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa sampel yang

digunakan dalam penelitian berjumlah 85 perusahaan untuk periode lima

tahun pengamatan yaitu tahun 2011 sampai 2015. Sampel tersebut dipilih

karena telah memenuhi kriteria umum yang ditentukan sesuai dengan

kebutuhan analisis penelitian. Daftar nama perusahaan perbankan yang

digunakan dalam penelitian ini terlampir dalam Lampiran 1.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan metode dimana semua data yang

digunakan dalam penelitian dikumpulkan dan dikelompokkan untuk

kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif dengan

Page 90: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

73

membandingkan nilai minimum, nilai maksimum, dan rata-rata dari

sampel.

Berikut tabel 4.2 yang merupakan analisis deskriptif untuk variabel

yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AQ 85 -,43 ,38 ,0095 ,15248

Manajemen 85 ,00 1,00 ,2824 ,45282

Ukuran 85 ,00 1,00 ,8471 ,36207

Tenure 85 1,00 5,00 2,3529 1,29749

KA 85 ,38 2,00 ,8248 ,27917

Valid N (listwise) 85

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata

dari variabel dependen yaitu kualitas audit adalah sebesar 0,0095. Nilai

minimum dari kualitas audit adalah sebesar -0,43 yang merupakan hasil

kualitas audit yang dilakukan oleh Bank Danamon Tbk. tahun 2011.

Sedangkan nilai maksimum dari kualitas audit adalah sebesar 0,38 yang

merupakan kualitas audit dari Bank Bumi Arta Tbk. tahun 2011.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata dari variabel pergantian

manajemen adalah sebesar 0,2824. Nilai minimum dari pergantian

manajemen adalah sebesar 0,00 yang merupakan hasil pergantian

manajemen yang dilakukan oleh Bank Central Asia Tbk. tahun 2012.

Sedangkan nilai maksimum dari pergantian manajemen adalah sebesar

Page 91: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

74

1,00 yang merupakan pengungkapan sukarela dari Bank Rakyat Indonesia

Tbk. tahun 2015.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rata-rata dari variabel ukuran KAP

adalah sebesar 0,8471. Nilai minimum dari ukuran KAP adalah sebesar

0,00 yang merupakan hasil ukuran KAP yang dilakukan oleh Bank

Victoria International Tbk. tahun 2011. Sedangkan nilai maksimum dari

ukuran KAP adalah sebesar 1,00 yang merupakan ukuran KAP dari Bank

Central Asia Tbk. tahun 2015.

Selanjutnya, berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat nilai rata-rata dari

audit tenure adalah sebesar 2,3529 yang menunjukkan rata-rata

perusahaan melakukan pergantian auditor setelah tahun kedua perikatan

dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) sebelumnya. Nilai minimum dari

audit tenure adalah sebesar 1 dan nilai maksimum dari audit tenure adalah

sebesar 5.

Variabel moderasi dalam penelitian adalah komite audit. Rata-rata

komite audit adalah 0,8248. Nilai minimum dari komite audit adalah

sebesar 0,38 yang merupakan jumlah komite audit dari Bank Rakyat

Indonesia Tbk. tahun 2012. Sedangkan nilai maksimum penelitian dari

komite audit adalah sebesar 2,00 yang merupakan jumlah komite audit dari

Bank Sinarmas Tbk. tahun 2011.

Page 92: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

75

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki data

yang berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data dalam

penelitian ini menggunakan uji statistik yaitu uji Kolmogorov-Smirnov

(K-S). Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika nilai

Asymp.Sig.>0,05.

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-

Smirnov

Unstandardized

Residual

N 85

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,13573128

Most Extreme Differences Absolute ,077

Positive ,054

Negative -,077

Test Statistic ,077

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 93: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

76

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot

Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada hasil uji Kolmogorov Smirnov

adalah sebesar 0,200 Nilai tersebut signifikan yaitu 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, maka

model regresi dapat digunakan untuk pengujian berikutnya.

Hasil uji normalitas data yang ditunjukan Kolomogorov Smirnov

tersebut konsiten dengan hasil analisis grafik histogram dan grafik

normal P-Plot berikut ini.

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan grafik Histogram

Page 94: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

77

Berdasarkan kedua grafik tersebut dapat dilihat bahwa grafik histogram

maupun grafik normal P-Plot memberikan pola distribusi data yang normal. Pada

grafik histogram dapat dilihat bahwa grafik menggambarkan bentuk lonceng serta

pada grafik normal P-Plot titik-titik yang mewakili sampel dalam penelitian ini

mendekati garis diagonal.

b. Hasil Uji Multikoloniaritas

Uji Multikoloniaritas ini dilakukan untuk melihat apakah terjadi

korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainnya. Jika nilai Tolerance

> 0,1 dan VIF < 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikoloniaritas

antara variabel bebas. Berikut tabel 4.4 yang menunjukan hasil dari uji

multikoloniaritas.

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikoloniaritas dengan Uji VIF

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Manajemen ,979 1,021

Ukuran ,767 1,304

Tenure ,973 1,028

KA ,744 1,344

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan pada hasil uji multikoloniaritas pada tabel 4.4 dapat dilihat

bahwa variabel bebas dalam penelitan ini tidak saling berkorelasi, karena

memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Maka dapat dikatakan tidak terjadi

gejala multikoloniaritas antar variabel.

Page 95: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

78

c. Hasil Uji Heteroskesdasitas

Hasil uji heteroskesdasitas dilakukan untuk melihat apakah ada

ketidaksamaan varians dalam fungsi regresi. Data yang baik adalah data

yang homoskesdasitas atau data yang memiliki kesamaan varians dalam

fungsi regresi. Uji heteroskedasitas dalam penelitian ini menguji uji park

yang dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen

dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel

independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi

masalah heteroskesdasitas.

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskesdasitas dengan Uji Park

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -4,547 1,078 -4,217 ,000

Manajemen ,090 ,401 ,025 ,226 ,822 ,979 1,021

Ukuran -,260 ,566 -,057 -,459 ,647 ,767 1,304

Tenure -,277 ,140 -,217 -1,974 ,052 ,973 1,028

KA ,373 ,745 ,063 ,501 ,618 ,744 1,344

Sumber: Output SPSS yang diolah

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa nilai signifikansi antara semua variabel

independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa data dalam penelitian ini mempunyai kesamaan varians dalam fungsi

regresi atau homoskesdasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas.

Hasil uji park ini konsisten dengan hasil uji grafik scatterplot berikut ini:

Page 96: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

79

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskesdasitas dengan grafik Scatterplot

Grafik scatterplot menunjukan bahwa data tersebar di atas dan di bawah

angka 0 (nol) pada sumbu y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada

penyebaran data tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa penyebaran titik-titik

yang mewakili sampel pada scatterplot di atas mengemukakan bahwa data dalam

penelitian ini mempunyai kesamaan varians dalam fungsi regresi atau

homoskesdasitas.

d. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada masalah autokrelasi (Ghozali, 2013).

Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilaksanakan dengan

menggunakan run test dengan ketentuan probabilitas lebih besar dari

signifikansi 0,05. Hasil uji autokoreasi dalam penelitian ini disajikan

dalam tabel 4.6.

Page 97: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

80

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi: Run Test

Unstandardized Residual

Test Valuea ,01273

Cases < Test Value 42

Cases >= Test Value 43

Total Cases 85

Number of Runs 51

Z 1,638

Asymp. Sig. (2-tailed) ,101

Sumber: Output SPSS yang diolah

Berdasarkan tabel 4.6 nilai run test adalah 0,101 yang bernilai lebih besar

dari 0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa nilai residual acak atau random,

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi pada

model regresi yang digunakaan didalam penelitian ini.

3. Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2013).

Hasil dari uji koefisien determinasi dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.7

Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,456a

,208 ,168 ,13908

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 98: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

81

Dari tabel 4.7 yang telah disajikan di atas dapat kita lihat bahwa nilai

adjusted R2 sebesar 0,168 yang menjelaskan bahwa variabel-variabel independen

yang ada di dalam penelitian ini dapat menjelaskan 16,8% variabel dependen yang

ada di dalam penelitian ini yaitu persistensi laba. Hasil ini menunjukkan bahwa

model memiliki kemampuan yang tinggi dalam menjelaskan variabel dependen,

sedangkan sisanya sebesar 83,2% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar

penelitian ini seperti variabel reputasi auditor, pergantian auditor, umur

perusahaan, dan lain sebagainya (Putra dan I Made, 2016).

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Hipotesis dengan Analisis Regresi Berganda (Pergantian

Manajemen, Ukuran KAP, Tenure KAP, terhadap Kualitas Audit). Pengujian

parsial atau uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji t untuk analisis

regresi berganda (H1 sampai H3) ditunjukkan pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Uji t Analisis Regresi Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,176 ,048 3,630 ,000

Manajemen ,013 ,034 ,039 ,390 ,698

Ukuran -,066 ,042 -,156 -1,571 ,120

Tenure -,049 ,012 -,413 -4,153 ,000

Sumber: Output SPSS yang diolah

Page 99: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

82

Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji t antara variabel independen dengan

variabel dependen dalam analisis regresi berganda. Variabel pergantian

manajemen (X1) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,698 (>0,05). Dengan

demikian H1 ditolak sehingga dapat dikatakan pergantian manajemen tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit.

Hasil uji t untuk variabel ukuran KAP (X2) memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,120 (>0,05). Dengan demikian H2 ditolak sehingga

dapat dikatakan ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Hasil uji t untuk variabel tenur KAP (X3) memiliki tingkat signifikansi

sebesar 0,000 (<0,05). Dengan demikian H3 diterima sehingga dapat

dikatakan auditor spesialis berpengaruh terhadap kualitas audit. Berdasarkan

tabel 4.8 maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0,176 + 0,013X1 - 0,066X2 - 0,49X3 + e

Hasil di atas menjelaskan bahwa nilai konstanta sebesar 0,176

menyatakan bahwa jika ketiga variabel independen tersebut dianggap konstan

atau tidak ada penambahan.

b. Hasil Uji Hipotesis dengan Moderated Regression Analysis

1. Hasil Uji Hipotesis Hubungan Interaksi Pergantian Manajemen dan

Komite Audit

Page 100: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

83

Tabel 4.9 Hasil Uji H4

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,080 ,059 -1,353 ,180

Manajemen -,036 ,125 -,105 -,283 ,778

KA ,099 ,066 ,181 1,496 ,139

ManKA ,080 ,151 ,197 ,531 ,597

Sumber: Output SPSS yang diolah

Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji t antara variabel independen dengan

variabel dependen. Variabel pergantian manajemen (X1) memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,778 (>0,05) dan variabel moderasi yaitu komite audit (X4)

memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,139 (>0,05) sehingga dapat dikatakan

pergantian manajemen dan komite audit tidak berpengaruh terhadap kualitas

audit.

Variabel X1X4 yang merupakan interaksi antara variabel pergantian

manajemen dengan komite audit memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,597

(>0,05) sehingga dapat dikatakan variabel komite audit bukan variabel moderasi

dalam model. Artinya interaksi antara pergantian manajemen dengan komite audit

tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

2. Hasil Uji Hipotesis Hubungan Interaksi Ukuran Kantor Akuntan

Publik dan Komite Audit

Page 101: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

84

Tabel 4.10 Hasil Uji H5

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,049 ,124 -,394 ,695

Ukuran -,010 ,143 -,023 -,069 ,945

KA ,103 ,102 ,188 1,001 ,320

UkuranKA -,028 ,136 -,061 -,204 ,839

Sumber: Output SPSS yang diolah

Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji t antara variabel independen dengan

variabel dependen. Variabel ukuran KAP (X2) memiliki tingkat signifikansi

sebesar 0,945 (>0,05) dan variabel moderasi yaitu komite audit (X4) memiliki

tingkat signifikansi sebesar 0,320 (>0,05) sehingga dapat dikatakan ukuran

KAPtidak berpengaruh terhadap kualitas audit dan komite audit tidak berpengaruh

terhadap kualitas audit.

Variabel X2X4 yang merupakan interaksi antara variabel ukuran

KAPdengan komite audit memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,839 (>0,05)

sehingga dapat dikatakan interaksi antara ukuran KAP dengan komite audit

tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

3. Hasil Uji Hipotesis Hubungan Interaksi Tenur Kantor Akuntan

Publik dan Komite Audit

Page 102: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

85

Tabel 4.11 Hasil Uji H6

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,122 ,095 -1,279 ,204

Tenure ,038 ,039 ,323 ,982 ,329

KA ,295 ,108 ,541 2,730 ,008

TenureKA -,107 ,047 -,803 -2,292 ,024

Sumber: Output SPSS yang diolah

Tabel 4.11 menunjukkan hasil uji t antara variabel independen dengan

variabel dependen. Variabel tenur KAP (X3) memiliki tingkat signifikansi sebesar

0,329 (>0,05) dan variabel moderasi yaitu komite audit (X4) memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,008 (<0,05) sehingga dapat dikatakan tenur KAP

berpengaruh terhadap kualitas audit dan komite audit berpengaruh terhadap

kualitas audit.

Variabel X3X4 yang merupakan interaksi antara variabel auditor spesialis

dengan komite audit memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,024 (<0,05) sehingga

dapat dikatakan tenur kap dengan komite audit berpengaruh terhadap kualitas

audit. Berdasarkan tabel 4.11, maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut:

Y = -0,122 + 0,038X3 + 0,0295X4 – 0,107X3X4

Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai konstanta sebesar -0,122

menyatakan bahwa variabel independen tersebut dianggap konstan atau tidak ada

penambahan.

Page 103: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

86

C. Pembahasan

1. Pengaruh Pergantian Manajemen terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel pergantian manajemen (X1) memiliki tingkat

signifikansi sebesar 0,698 (>0,05). Dengan demikian hipotesis pertama (H1)

ditolak, artinya pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap kualitas

audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Adiasih dan Indra

(2011), Jayanthi dan putra (2013) dan Ni Ketut Ayu Paramita dan Ni Made

Yani (2015). Hal ini menunjukkan bahwa adanya pergantian CEO yang

dilakukan perusahaan memiliki kecenderungan yang lebih rendah

dilakukannya manajemen laba. Pengalaman, sumber daya, dan tingginya

informasi tentang discretionary accrual yang dimiliki auditor yang

berkualitas, akan dapat menemukan dan menghalangi praktek akuntansi yang

meragukan dan melaporkannya dengan mengurangi pelaporan akrual yang

agresif dan optimis oleh manajemen (Krishnan, 2002).

Hasil penelitian ini tidak tidak konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sulistriani dan Sudarmo (2012), Hudaib dan Cooke (2005),

dan Sinarwati (2010) yang menunjukkan bahwa pergantian manajemen

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Pergantian manajemen

merupakan pergantian dewan direksi suatu entitas perusahaan atau pergantian

CEO (Chef Executive Officer) yang diakibatkan oleh hasil keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) atau dewan direksi melakukan

pengunduran diri. manajemen yang baru cenderung akan mencari KAP yang

Page 104: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

87

selaras dengan kebijakan dan pelaporan akuntansinya. Hal ini dikarenakan

manajemen menginginkan KAP yang dapat memenuhi kebutuhan manajemen

dalam mengelola perusahaan. Manajemen perusahaan juga akan mencari

KAP yang memiliki kualitas yang baik dan dapat mengikuti perkembangan

perusahaan. Manajemen baru cenderung akan mengubah KAP apabila KAP

tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen baru. Dapat diartikan

bahwa adanya pergantian manajemen dapat mempengaruhi manajemen dalam

menghasilkan suatu kualitas audit.

2. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel ukuran KAP (X2) memiliki tingkat signifikansi

sebesar 0,120 (>0,05). Dengan demikian, hipotesis kedua (H2) ditolak, artinya

ukuran KAP tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Iman Sarwoko (2014),

Clinton Marshal Panjaitan dan Anis Chariri (2014) yang menyatakan bahwa

ukuran KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit atas

pemeriksaan laporan keuangan pada perusahaan-perusahaan. KAP yang

berafiliasi dengan KAP Big Four cenderung menghasilkan kualitas audit yang

lebih baik daripada KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP Big Four.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh De Angelo (1981) yang menunjukkan bahwa KAP berukuran

besar selalu menyajikan kualitas audit yang lebih baik dibandingkan dengan

Page 105: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

88

KAP yang berukuran kecil. Hasil penelitian ini juga tidak konsisten dengan

penelitian Francis et, al. (2007) yang menunjukan bahwa auditor yang bekerja

di KAP besar (Big Four) dapat menghasilkan kualitas audit antara KAP besar

KAP kecil, hal tersebut diduga disebabkan oleh program pengawasan dan

pendidikan (PPL) yang dilaksanakan oleh pihak regulator dan IAPI secara

efektif terutama terhadap KAP yang tergabung dalam FAPM, sehingga

menjadikan kualitas individual dari masing-masing KAP tidak terlalu berbeda

secara signifikan.

3. Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel tenur kap (X3) memiliki tingkat signifikansi

sebesar 0,000 (<0,05). Dengan demikian, hipotesis ketiga (H3) diterima,

artinya tenur KAP berpengaruh terhadap kualitas audit.

Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Efraim (2010), Chen et.al.

(2004), dan Siregar et.al. (2012) yang menunjukkan bahwa pengaruh yang

lama antara auditor dan kliennya akan berdampak pada timbulnya kedekatan

antara mereka dimana hal tersebut dapat mempengaruhi integritas dan

independensi auditor dalam mendeteksi dan melaporkan salah saji material

yang ada dalam laporan keuangan perusahaan klien sehingga mengurangi

kualitas audit.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Abdul Hamid (2013), dan Wibowo dan Rossieta (2009) yang

Page 106: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

89

menyatakan bahwa tenur KAP yang lama tidak selalu dapat mempengaruhi

independensi auditor sehingga tidak dapat menurunkan kualitas audit.

Disamping itu tenur yang singkat juga tidak selalu dapat menentukan

keandalan kualitas audit, karena bisa saja auditor tidak punya pengetahuan

dan pengalaman yang cukup untuk melakukan audit pada perusahaan klien.

4. Pengaruh Hubungan Interaksi Pergantian Manajemen dengan

Komite Audit terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel X1X4 yang merupakan interaksi antara variabel

pergantian manajemen dengan komite audit memiliki tingkat signifikansi

sebesar 0,597 (>0,05). Dengan demikian, hipotesis keempat (H4) ditolak,

artinya interaksi antara pergantian manajemen dengan komite audit tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit.

Kegagalan komite audit dalam memoderasi pergantian manajemen

dengan kualitas audit dapat terjadi karena komite audit tidak mampu

memantau kinerja manajemen yang masih melakukan pergantian CEO yang

tidak berdasarkan fakta yang ada untuk mendapatkan keuntungan (Barako,

2007; Aprianti, 2014). Ketidakmampuan komite audit memantau manajemen

terjadi karena kurangnya frekuensi rapat yang dilakukan membuat komite

audit dalam memberikan tekanan tambahan kepada manajemen dalam

melakukan pergantian CEO menjadi tidak optimal sehingga menyebabkan

kualitas laporan keuangan menjadi kurang baik Baros (2013).

Page 107: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

90

5. Pengaruh Hubungan Interaksi Ukuran Kantor Akuntan Publik

dengan Komite Audit terhadap Kualitas Audit.

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel X2X4 yang merupakan interaksi antara variabel

ukuran KAP dengan komite audit memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,839

(<0,05). Dengan demikian, hipotesis kelima (H5) ditolak, artinya interaksi

antara ukuran KAP dengan komite audit tidak berpengaruh terhadap kualitas

audit.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Ramadhany (2004), Alichia (2013) dan Sulistya dan Sukartha (2013)

menyatakan bahwa komite audit tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas

audit. Peran komite audit dianggap belum optimal dalam penerapan laporan

keuangan. Selain itu komite audit juga tidak memiliki kontribusi langsung

dalam penyelesaian masalah-masalah yang ada pada manajemen perusahaan

karena komite audit bersifat independen dan bertanggungjawab kepada

dewan komisaris.

Tidak adanya pengaruh moderasi keberadaan komite audit dengan

pengaruh ukuran KAP pada kualitas audit dapat disebabkan oleh tidak adanya

perbedaan signifikan komposisi anggota komite audit baik di perusahaan

kecil maupun perusahaan besar. Nurul Fitri Nadia (2015) dalam penelitiannya

menyatakan bahwa salah satu sinyal bagi komite audit agar jumlah anggota

komite audit yang semakin banyak bukan sebatas kuantitas saja, melainkan

peran dari anggota komite audit itu sendiri haruslah berjalan baik. Semakin

Page 108: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

91

besar perusahaan, maka seharusnya jumlah anggota komite audit yang ada

juga semakin banyak bukan sama atau justru kurang dibandingkan

perusahaan yang berskala kecil. Selain itu alasan mengapa penelitian ini

belum menemukan pengaruh moderasi keberadaan komite audit disebabkan

karena peran komite audit sebatas memberikan rekomendasi saja terhadap

dewan komisaris. Ketika perusahaan besar mengalami masalah keuangan dan

ada kecenderungan menekan auditor eksternal untuk memberikan opini non

going concern, komite audit hanya mampu memberikan rekomendasi kepada

dewan komisaris dan keputusan akhir tetap menjadi milik dewan komisaris

bukan komite audit.

6. Pengaruh Hubungan Interaksi Tenur Kantor Akuntan Publik

dengan Komite Audit terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel X3X4 yang merupakan interaksi antara variabel

tenur KAP dengan komite audit memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,024

(<0,05). Dengan demikian, hipotesis keenam (H6) diterima, artinya interaksi

antara tenur KAP dengan komite audit berpengaruh terhadap kualitas audit.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nuratama (2011) dan Putri dan Wiratmaja (2015) yang menyatakan terdapat

hubunga antara interaksi tenur KAP dengan komite audit terhadap kualitas

audit artinya interaksi komite dengan tenur KAP memperkuat pengaruh

terhadap kualitas audit. Penelitian ini disebabkan komite audit yang telah

Page 109: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

92

berperan dalam mengawasi dan menerapkan peraturan rotasi wajib auditor

perusahaan dalam rangka membantu auditor menjaga independensinya

dengan manajemen. Penerapan peraturan rotasi audit ini dapat membantu

mengatasi kekhawatiran akan hubungan erat antara auditor dengan

manajemen yang membuat lemahnya independensi auditor akibat masa

perikatan yang panjang. Sehingga hubungan kekerabatan antara auditor

dengan manajemen yang dapat merusak kualitas audit dapat dibatasi dengan

peranan komite audit di sebuah perusahaan.

Hasil penelitian Putri dan Wiratmaja (2015) menemukan bahwa semakin

tingginya kualitas komite audit akan berpengaruh pada semakin pendeknya

masa perikatan antara KAP dengan kliennya. Hal ini disebabkan karena

komite audit yang berkualitas akan menjalankan tugasnya dengan efektif saat

mengawasi auditor eksternal dengan cara memperpendek masa perikatan

audit.

Page 110: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian

yang telah dilakukan dengan model regresi berganda serta moderated

regression analysis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil

ini sesuai dengan penelitian Adiasih dan Indra (2011), dan Jayanthi

dan putra (2013).

2. Ukuran kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap kualitas

audit. Hasil ini sesuai dengan penelitian Iman Sarwoko (2014) dan

Clinton Marshal Panjaitan dan Anis Chariri (2014).

3. Tenur kantor akuntan publik berpengaruh terhadap kualitas audit.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Efraim (2010), Chen et.al. (2004),

dan Siregar et.al. (2012).

4. Hubungan interaksi pergantian manajemen dengan komite audit tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini sesuai dengan penelitian

Barako (2007), dan Aprianti (2014).

5. Hubungan interaksi antara ukuran KAP dengan komite audit tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini sesuai dengan penelitian

Ramadhany (2004), Alichia (2013) dan Sulistya dan Sukartha (2013).

Page 111: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

94

6. Hubungan interaksi antara tenur KAP dengan komite audit

berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil ini sesuai dengan

penelitianNuratama (2011) dan Putri dan Wiratmaja (2015).

B. Saran

Berikut saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya,

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya disarankan agar menambah variabel yang akan

digunakan seperti beban kerja (workload), pengalaman auditor, ukuran

perusahaan, client importance. sehingga hasilnya akan memperkaya

pembahasan mengenai kualitas audit.

2. Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan proksi-proksi yang

berbeda dalam setiap variabel sehingga dapat dibandingkan dengan

proksi yang digunakan dalam penelitian ini.

3. Penelitian selanjutnya disarankan agar memperluas wilayah sampel

dengan menambah jenis industri atau menggunakan seluruh industri

yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Page 112: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

95

DAFTAR PUSTAKA

Aamir Suhaib, and Umar Farooq. 2011. Auditor Client Relationship, and Audit

Quality,the Effects Of Long-Term Auditor-Client Relationship On Audit

Quality, In Small and Medium Sized Entities. 1st Edition, LAP Lambert

Gmbh & Co.KG, Germany.

Adiasih dan Indra. 2011. Manajemen Laba pada saat Pergantian CEO (Dirut) di

Indonesia. Jurnal Akuntansi dan keuangan. Vol.13 No.2.

Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh

Akuntan Publik).Salemba Empat, Jakarta.

Alichia, Yashinta Putri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan

Perusahaan dan Opini Audit Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going

Concern. Jurnal Penelitian.

Arens, Alvin A.;Randal J, Elder; and Mark S. Beasley. 2012. Auditing and

Assurance Services An Intergrated Approach. 14th edition, Pearson

Education Inc.

Ardianingsih, Arum. 2014. Pengaruh Komite Audit, Lama Perikatan Audit dan

Audit Capacity Stress terhadap Kualitas Audit. Pena Jurnal Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi Vol. 26 No.2.

Al-Thuneibat, Ali Abedalqader, Al-Issa, Ream Tawfiq Ibrahim: Ata-Baker, Rana

Ahmad. 2011. Do audit tenure and firm size contribute to audit quality?:

Empirical evidence from Jordan. Managerial Auditing Journal, Vol. 26 Iss:

4.

Aprianti. 2014. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Pergantian Manajemen

terhadap Kualitas Audit dengan Asimetri Informasi sebagai Variabel

Moderasi. E-Jurnal UNESA. Vol.13 No.5.

Atik, Tri Wahyuni dan Susi Hanayani. 2014. Pengaruh Client Importance dan

Pergantian Auditor Terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal UNESA. Vol. 2 No.

2.

Bayangkara, IBK. 2011. Audit Management: Prosedur dan implementasi. Salemba

Empat, Jakarta.

Barako, D.G. 2007. Determinants of Voluntary Disclosures in Kenyan Companies

Annual Reports. African Journal of Business. Vol.1 No.5.

Boynton, William C, and Raymond N, Johnson. 2006. Modern Auditing. Edisi

Ketujuh, Erlangga, Jakarta.

Page 113: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

96

Chen, Wuchum dan Huang Huichi. 2004. Dicretionary Accruals, Audit-Firm

Tenure, and Audit Partner Tenure: Empirical Evidence from Taiwan.

Journal of Contemporary Accounting and Economics. Vol.1 No.1.

Danang Sunyoto. 2010. Uji KHI Kuadrat dan Regresi untuk Penelitian. Graha

Ilmu. Yogyakarta.

Deis, Donald R, dan Giroux, Gary A. 1992. Determinants of Audit Quality in the

Public Sector. American Accounting Association. The Accounting Review.

Vol. 67 No.3.

Dezoort, F. Todd and Salterio, Steven E. 2001. The Effects of Corporate

Governance Experience and Financial-Reporting and Audit Knowledge on

Audit Committee Members’ Judgments. Auditing, A Journal of Practice &

Theory, 20, 31-45.

Febrianty. 2012. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan

Tingkat Materialitas Audit Atas Laporang Keuangan.Jurnal Ekonomi Dan

Informasi Akuntansi. Vol.2 No. 2 Mei.

Ferdinan, Efraim. 2010. Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik dan Reputasi

KAP Terhadap Kualitas Audit : Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia.

Simposium Nasional Akuntansi. Vol.XIII.

Fitriany, Liswan Setiawan W. 2011. Pengaruh Workload dan Spesialisasi Auditor

terhadap Kualitas Audit dengan Kualitas Komite Audit sebagai Variabel

Pemoderasi. Jurnal Akuntasi dan Keuangan Indonesia. Vol.8 No.1.

Fitriany, Sidharta Utama, Dwi Martani, Hilda Rosietta. 2015. Pengaruh Tenur,

Rotasi dan Spesialisasi Kantor Akuntan Publik (KAP) Terhadap Kualitas

Audit: Perbandingan Sebelum dan Sesudah Regulasi Rotasi KAP di

Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.17, No.1 Mei.

Gavious, I. 2007. Alternative Perspectives to Deal with Auditor’s Agency

Problem. Critical Perspectives on Accounting.18.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21: Edisi 7. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Giri, Efraim Ferdinand. 2010. Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik dan

Reputasi KAP terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di

Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi. XIII, Purwokerto.

Gonzalez, Belen; Garcia, Roberto dan Lopez, Antonio. 2014. Auditor Tenure and

Audit Quality in Spanish State-Owned Foundations. Spanish Accounting

Review.

Page 114: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

97

Hudaib, Mohammad dan Cooke. 2005. Qualified Audit Opinion and Auditor

Switching. Departement of Accounting and Finance Scholl of Business and

Economics University of Exeter Streatham Court. UK

Ikharo C.0. 2015. The Impact of Auditor’s Tenure on Quality Audit Report.

Research Journal of Finance and Accounting. Vol.6, No.1.

Iman Sarwoko. 2014. Pengaruh Ukuran dan Masa Perikatan Audit Terhadap

Penerapan Prosedur Audit untuk Mendeteksi Risiko Kecurangan dalam

Laporan Keuangan, Serta Implikasinya Terhadao Kualitas Audit.Jurnal

Akuntansi. Vol. XVIII No. 01.

Jayanthi, Putu Yuvita dan Wayang Putra. 2013. Manajemen Laba dan Respon

Pasar di Sekitar Pergantian CEO. E-Journal Akuntansi Universitas

Udayana.

Krishnan. 2002. Transformational leadership and value system congruence.

International Journal of Value-Based Management. Vol.15 No.1.

Kurniasih, Margi dan Rohman, Abdul. 2014. Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure,

dan Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal Of

Accounting. Vol.3 No.3.

Mgbame, Chijoke Oscar, Eragbhe, Emmanuel and Osazuwa, Nosakhare Peter.

2012. Audit Partner Tenure and Audit Quality: An Emprical Analysis.

European Journal of Business and Management . ISSN Vol. 4 No. 7.

Melya dan Felizia Arni Rudiawarni. 2014. Pengaruh Audit Tenure dan Ukuran

Audit Firm Terhadap Kualitas Audit Pada Badan Usaha yang Go Public di

BEI Periode 2010-2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya

Vol. 3 No. 1.

Menteri Keuangan Republik Indonesia, No. 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa

Akuntan Publik.

Nadia, Nurul Fitri. 2015. Pengaruh Tenur KAP, Reputasi KAP dan Rotasi KAP

Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Bisnis. Vol. XIII, No.26.

Nindita, Chairunissa dan Siregar, Sylvia Veronica. 2012. Analisis Pengaruh

Ukuran KAP Terhadap Kualitas Audit di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan. Vol. 14 No.12.

Nuratama, I Putu. 2011. Pengaruh Tenur dan Reputasi Kantor Akuntan Publik

pada Kualitas Audit dengan Komite Audit sebagai Variabel Moderasi. Tesis

Universitas Udayana.

Page 115: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

98

Odia J.O. 2015. Auditor Tenure, Auditor Rotation and Audit Quality-A Review.

European Journal of Accounting, Auditing and Finance Research. Vol.3,

No 10, pp,76-96.

Panjaitan, Clinton Marshal dan Chariri Anis. 2014. Pengaruh Tenure, Ukuran

KAP dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Diponegoro

Journal Of Accounting. Vol.3 No.3.

Paramita, Ni Ketut Ayu dan Made Yenni Latrini. 2015. Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Umur Publikasi, Masa Perikatan Audit, Pergantian Manajemen

pada Kualitas Audit. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.13, No.

1.

Pertiwi dan Nina. 2012. Hubungan antara Performa Komite Audit dengan

Earnings Quality.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 1,

No. 1.

Putra dan I Made. 2016. Hubungan antara Pergantian Auditor, Reputasi Auditor

dan Umur Perusahaan terhadap Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana. Vol.15. No.2.

Putri, Desak Dyah Eka dan I Dewa Nyoman Wiratmaja. 2015. Kualitas Komite

Audit Memoderasi Pengaruh Masa Perikatan Audit dan Spesialisasi Auditor

Pada Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol.10

No.2.

Ramadhany, Alexander. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang

Mengalami Financial Distress di BEJ. Jurnal Balance. Vol.47 No.5.

Rustiarini, Ni Wayan. 2013. Komite Audit dan Kualitas Audit Kajian Berdasarkan

Karakteristik Kompetensi, dan Akitivitas Komite Audit. Jurnal Universitas

Mahasaraswti, Denpasar.

Satriantini, Putu Diah, Ni Kadek Sinarwati dan Lucy Sri Musmini. 2014.

Pengaruh Pergantian Manajemen, Opini Audit, dan Ukuran KAP Terhadap

Pergantian KAP Pada Perusahaan Real Estate dan Properti Yang Terdaftar

Di BEI Periode 2009-2013. e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan

Ganesha Jurusan Akuntansi S1.Vol.2, No.1.

Siregar, Sylvia V, Fitriany Amarullah, Arie Wibowo dan Viska Anggraita. 2012.

Audit Tenure, Audit Rotation, and Audit Quality: The Case of Indonesia.

Journal of Business and Accounting. Vol.5 No.1.

Sinarwati, Ni Kadek. 2010. Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik. Simposium Nasional

Akuntansi. Vol.XIII.

Page 116: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

99

Sopian dan Dani. 2014. Pengaruh Ukuran KAP dan Masa Perikatan Audit

Terhadap Kualitas Audit Serta Implikasinya Terhadap Kualitas Laba (Studi

Empiris Pada Bursa Efek Indonesia). Jurnal Sains Manajemen & Akuntansi

Vol. VI No. 1.

Soppe, Aloy: Zijl, Niels Van and Ros, Auke de. 2009. Board Transparancy, CEO

Monitoring and Firm’s Financial Performance. Social Science Research

Network.

Sukriah, Ika Akram, dan Biana Adha Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja,

Independensi, Obyektifitas, Intergritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas

Hasil Pemeriksaan. Simposium Nasional Akuntansi 12, Palembang.

Sulistya, Ayu Febri dan Sukartha. 2013. Pengaruh Prior Opinion, Pertumbuhan

dan Mekanisme Corporate Governance pada Pemberian Opini Audit Going

Concern. E-Jurnal Akuntansi. Vol.5 No.1.

Stubben, Stephen R. 2010. Discretionary Revenues as A Measure of Earnings

Management. The Accounting Review. Vol. 85 No. 2.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.

Wakum, Alexander Aji Suseno dan Wisadha, I Gede Suparta. 2014. Pengaruh

Audit Tenure pada Asimetri Informasi dengan Moderasi Komite Audit. E-

journal AkuntansiUniversitas Udayana.

Wibowo, A dan Rossieta, H. 2009. Faktor-faktor Determinasi Kualitas Audit:

Suatu Studi dengan Pendekatan Earnings Surprise Benchmark. Paper

dipresentasikan pada acara Simposium National Akuntansi 12, Palembang,.

Widiastuty, Erna dan Rahmat, Febrianto. 2010. Pengukuran Kualitas Audit:

Sebuah Esai. Salemba Empat, Jakarta

Page 117: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

100

LAMPIRAN

Page 118: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

101

LAMPIRAN 1

Daftar Sampel Perusahaan Perbankan 2011-2015

No. Nama Perusahaan Kode Bank

1 Bank MNC Internasional Tbk. BABP

2 Bank Central Asia Tbk. BBCA

3 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI

4 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BBRI

5 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BBTN

6 Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN

7 Bank Pundi Indonesia Tbk. BEKS

8 Bank QNB Indonesia Tbk. BKSW

9 Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI

10 Bank Bumi Arta Tbk. BNBA

11 Bank CIMB Niaga Tbk. BNGA

12 Bank Maybank Indonesia Tbk. BNII

13 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. BTPN

14 Bank Victoria International Tbk. BVIC

15 Bank Windu Kentjana International Tbk. MCOR

16 Bank Mega Tbk. MEGA

17 Bank Pan Indonesia Tbk. PNBN

18 Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. SDRA

Page 119: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

102

LAMPIRAN 2

DATA PERUSAHAAN

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 120: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

103

LAMPIRAN 2

(LANJUTAN)

Page 121: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

104

LAMPIRAN 3

Hasil Output SPSS

Hasil Uji Normalitas Uji Kolmogorov-Smirnov

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AQ 85 -,43 ,38 ,0095 ,15248

Manajemen 85 ,00 1,00 ,2824 ,45282

Ukuran 85 ,00 1,00 ,8471 ,36207

Tenure 85 1,00 5,00 2,3529 1,29749

KA 85 ,38 2,00 ,8248 ,27917

Valid N (listwise) 85

Unstandardized

Residual

N 85

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,13573128

Most Extreme Differences Absolute ,077

Positive ,054

Negative -,077

Test Statistic ,077

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Page 122: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

105

Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot

Hasil Uji Multikoloniaritas dengan Uji VIF

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Manajemen ,979 1,021

Ukuran ,767 1,304

Tenure ,973 1,028

KA ,744 1,344

Hasil Uji Heteroskesdasitas dengan Uji Park

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -4,547 1,078 -4,217 ,000

Manajemen ,090 ,401 ,025 ,226 ,822 ,979 1,021

Ukuran -,260 ,566 -,057 -,459 ,647 ,767 1,304

Tenure -,277 ,140 -,217 -1,974 ,052 ,973 1,028

KA ,373 ,745 ,063 ,501 ,618 ,744 1,344

Page 123: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

106

Hasil Uji heteroskesdasitas dengan grafik Scatterplot

Hasil Uji Autokorelasi: Run Test

Unstandardized Residual

Test Valuea ,01273

Cases < Test Value 42

Cases >= Test Value 43

Total Cases 85

Number of Runs 51

Z 1,638

Asymp. Sig. (2-tailed) ,101

Page 124: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

107

Hasil Uji t Analisis Regresi Berganda

Hasil Uji H4

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,080 ,059 -1,353 ,180

Manajemen -,036 ,125 -,105 -,283 ,778

KA ,099 ,066 ,181 1,496 ,139

ManKA ,080 ,151 ,197 ,531 ,597

Hasil Uji H5

Hasil Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,456a ,208 ,168 ,13908

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,176 ,048 3,630 ,000

Manajemen ,013 ,034 ,039 ,390 ,698

Ukuran -,066 ,042 -,156 -1,571 ,120

Tenure -,049 ,012 -,413 -4,153 ,000

Page 125: PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38803/1/DEAN... · PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN KANTOR ... Akuntansi Fakultas

108

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,049 ,124 -,394 ,695

Ukuran -,010 ,143 -,023 -,069 ,945

KA ,103 ,102 ,188 1,001 ,320

UkuranKA -,028 ,136 -,061 -,204 ,839

Hasil Uji H6

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -,122 ,095 -1,279 ,204

Tenure ,038 ,039 ,323 ,982 ,329

KA ,295 ,108 ,541 2,730 ,008

TenureKA -,107 ,047 -,803 -2,292 ,024