PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

113
PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG TERFERMENTASI Rhizopus oryzae TERHADAP PERTUMBUHAN BERAT IKAN BAWAL (Colossoma macropomum) PADA MEDIA AKUARIUM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: Daniel S.A Letsoin NIM: 121434032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

Page 1: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK

SINGKONG TERFERMENTASI Rhizopus oryzae TERHADAP

PERTUMBUHAN BERAT IKAN BAWAL (Colossoma macropomum) PADA

MEDIA AKUARIUM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Daniel S.A Letsoin

NIM: 121434032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

(Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau

muda.jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam

perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam

kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 1 Tim 4:12)

Semua ini saya persembahkan Kepada

TUHAN YANG MAHA ESA yang telah

Menyertai dan melindungi hidup saya

hingga menyeselasaikan semuanya

Bapa, Mama, ketiga saudara saya

(Ona, Budi, Pait), keluarga besar

Letsoin, Rahakbauw, serta semua

teman-teman dan orang-orang

yang terlibat dihidup saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

vii

ABSTRAK

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK

SINGKONG TERFERMENTASI Rhizopus oryzae TERHADAP

PERTUMBUHAN BERAT IKAN BAWAL (Colossoma macropomum) PADA

MEDIA AKUARIUM

Daniel S.A Letsoin

121434032

Universitas Sanata Dharma

Ikan membutuhkan pakan untuk bisa melakukan pertumbuhan. Kandungan

yang terdapat di dalam pakan harus mengandung protein, karbohidrat, dan lemak.

Bahan-bahan yang dimanfaatkan untuk membuat pakan adalah bahan yang

mengandung gizi yang baik sehingga memenuhi kebutuhan hidup ikan. Onggok

singkong merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk pakan ikan bawal.

Kandungan gizi pada onggok singkong yang rendah ditingkatkan dengan cara

difermentasi. Fermentasi onggok singkong menggunakan Rhizopus oryzae.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung

onggok singkong yang terfermentasi Rhizopus oryzae terhadap pertumbuhan ikan

bawal pada akuarium.

Penelitian dilakukan di kebun penelitian Biologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta jalan Krodan, Maguwoharjo kabupaten Sleman, DI. Yogyakarta

selama 30 hari dengan menggunakan metode percobaan Rancangan Acak

Lengkap dengan menggunakan 3 perlakuan dan 2 kontrol. Untuk 3 perlakuan

komposisi onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari masing-

masing 60% (K1), 40% (K2), dan 20% (K3). kontrol negatif (-) tidak

menggunakan onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari,

untuk kontrol positif (+) menggunakan pelet pabrik merek P781-2. Untuk

mengetahui pengaruh perbedaan komposisi onggok singkong terfermentasi

Rhizopus oryzae selama 6 hari terhadap pertumbuhan ikan bawal digunakan

analisis dengan uji anova one factor between.

Berdasarkan hasil pengamatan pertumbuhan ikan bawal dan hasil analisis

data, dapat disimpulkan bahwa perbedaan komposisi onggok singkong

terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari berpengaruh nyata terhadap

pertumbuhan ikan bawal. Untuk komposisi onggok singkong terfermetasi

Rhizopus oryzae selama 6 hari yang paling baik untuk dijadikan pakan ikan

alternatif adalah pakan ikan pada komposisi 60% (K1).

Kata kunci: Komposisi Onggok Singkong, Fermentasi, Pertumbuhan berat

ikan Bawal, Rhizopus oryzae.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

viii

ABSTRACT

THE EFFECT OF THE DIFFERENCE THE FEED COMPOSITION OF

FERMENTED CASSAVA PILEL RHIZOPUS ORYZAE TO THE WEIGHT

GROWTH OF FISH POMFRET IN AKUARIUM MEDIA

Daniel S.A Letsoin

121434032

Sanata Dharma University

Fish needs food to grow. What is in feed have to containing protein,

carbohydrates, and fat. The material that is used to make the feed containing good

nutrition so as to meet the need of living to fish. The cassava pilel is one of the

ingredients that used to make feed of fish pomfret. The low nutrient content in

cassava pilel be increased by doing fermentation. The ferementation of cassava

pilel is using Rhizopus oryzae. The purpose of this research is to find the effect of

use fermented cassava pilel Rhizopus to the growth of fish pomfret and to find the

optimal composition of fermented cassava pilel to growth the fish pomfret in the

AKUARIUM.

The research was worked on Biology Universitas Sanata Dharma’s garden in

Krodan street, Maguwoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta during 30 days by using

the method experiment random design complete (RAL) with three treatment and

two control. For the three treatment, the composition of fermented cassava pilel

Rhizopus oryzae is in 6 days, they are 60% (K1), 40% (K2), and 20% (K3). The

negative control (-) isn’t using fermented cassava pilel Rhizopus oryzae in 6 days

and for the positive control (+) is using pellets plant which brand is 781-2. To

know the effect of the difference composition fermented cassava pilel Rhizopus

oryzae in 6 days for the growth of fish pomfret was analyzed with anova one

factor between design test.

Based on the result of observation growth fish pomfret and the data analysis

can be concluded that the difference of feremented cassava pilel composition

Rhizopus oryzae in 6 days have the real effect to the growth of fish pomfret. The

best composition of fermented cassava pilel Rhizopus oryzae in 6 days is in 60%

(K1).

Keywords : The composition of cassava pilel, fermentation, the weight

growth of fish pomfret, Rhizopus oryzae

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kasih dan karunia Tuhan yang maha Kuasa

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana pada program Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Judul yang diajukan adalah

“Pengaruh Perbedaan Komposisi Pakan Tepung Onggok Singkong

Terfermentasi Rhizopus oryzae Terhadap Pertumbuhan Berat Ikan Bawal

(Colossoma macropomum) Pada Media AKUARIUM.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D, selaku rektor

Universitas Sanata Dharma.

2. Rohandi, Ph.D, selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

3. Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd, selaku Kepala Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

4. Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc selaku Ketua Program

Studi Pendidikan Biologi

5. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama S.J, selaku dosen

pembimbing penulisan skripsi yang selalu menyemangati

peduli dan membimbing saya.

6. Bapak Thomas J. Letsoin, Ibu Debora Rahakbauw selaku orang

tua saya, Petrus Rahakbauw, Ona Anjela Letsoin selaku

saudara saya, keluarga besar Letsoin Dan Rahakbauw, yang

selalu mendoakan, mendukung, dan memberi semangat kepada

saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

x

7. Seluruh dosen Pendidikan Biologi, yang telah mengajar dan

membimbing selama saya menimba ilmu di Universitas Sanata

Dharma.

8. Darwis, Emi, Efis, Ichy, Alfi, Agus, Jane, Maya, Justin, Seno,

Reynold, Endang, Adriana, Dinda, Kak Ria, Loni, Erina, LC

miracle, keluarga GKN GLORIA dan Pak Slamet , mas ari, ka

sam yang tiada henti-hentinya membantu dan menyemangati

saya.

9. Para sahabat tercinta P.BIO 2012, terimakasih untuk semua

dukungan serta kerjasamanya.

10. Kepada teman-teman, PPL, Para guru dan siswa SMP Negeri 2

Sleman Yogyakarta ,Para Staf Sanata Darma,

11. Kepada semua pihak,semua orang dan instasi yang telah

menjadi bagian dari perjalan hidup saya,

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi masih jauh

dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan masukan serta

saran dan kritik yang bersifat membangun demi sempurnanya

skripsi.

Daniel S.A Letsoin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA ................................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................ vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................. 1

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................. 3

C. TUJUAN PENELITIAN .................................................................. 3

D. MANFAAT PENELITIAN .............................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6

A. IKAN BAWAL ............................................................................... 6

1. MORFOLOGI IKAN BAWAL ................................................ 6

2. HABITAT DAN KEBIASAAN IKAN BAWAL ..................... 7

3. PERTUMBUHAN IKAN BAWAL ......................................... 8

4. KEBUTUHAN PAKAN .......................................................... 9

5. KEBUTUHAN NUTRISI IKAN BAWAL …………………14

6. KELANGSUNGAN HIDUP ................................................. 18

B. ONGGOK SINGKONG ................................................................. 19

1. PENGERTIAN ONGGOK SINGKONG ............................... 19

2. KANDUNGAN GIZI ONGGOK SINGKONG...................... 20

C. FERMENTASI .............................................................................. 20

D. Rhizopus oryzae.............................................................................. 22

E. AKUARIUM ................................................................................. 25

F. PENELITIAN YANG RELEVAN ............................................... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

xii

G. KERANGKA BERFIKIR .............................................................. 26

H. HIPOTESIS ................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 28

A. JENIS PENELITIAN ..................................................................... 28

B. BATASAN MASALAH…………………………………………..29

C. ALAT DAN BAHAN .................................................................... 29

D. CARA KERJA................................................................................ 31

1. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN……………………31

2. PERSIAPAN AKUARIUM..................................................... 31

3. FERMENTASI ONGGOK SINGKONG ................................ 32

4. PEMBUATAN PAKAN ......................................................... 32

5. PENEBARAN BENIH IKAN .............................................. 33

6. PEMBERIAN PAKAN .......................................................... 33

7. PENGELOLAAN AIR ............................................................ 34

8. PENGAMATAN ..................................................................... 34

E. DESAIN PENELITIAN ................................................................ 35

F. METODE ANALISIS DATA ........................................................ 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 38

A. DATA DAN ANALISIS DATA ................................................... 38

1. PERTUMBUHAN BERAT IKAN BAWAL ........................ 38

2. KELANGSUNGAN HIDUP ................................................. 43

3. KUALITAS AIR .................................................................... 43

B. PEMBAHASAN ........................................................................... 44

1. PERTUMBUHAN BERAT IKAN BAWAL .......................... 45

2. KELANGSUNGAN HIDUP IKAN ......................................... 50

3. KUALITAS AIR ...................................................................... 51

4. SISTEM AKUARIUM ............................................................. 53

BAB V IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN ........ 54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 56

A. KESIMPULAN ............................................................................. 56

B. SARAN ......................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 KEBUTUHAN PROTEIN DAN ENERGI PADA IKAN BAWAL.16

Tabel 3.1 PENGAMATAN PERTUMBUHAN IKAN BAWAL ....................... 36

Tabel 4.1 RATA-RATA BERAT IKAN BAWAL ........................................... 38

Tabel 4.2 PERHITUNGAN STATISTIK BERAT IKAN ................................ 41

Tabel 4.3 UJI DUNCAN PENGARUH FERMENTASI PAKAN .................. 42

Tabel 4.4 PENGUKURAN PARAMETER AIR AKUARIUM ....................... 44

Tabel 4.5 KUALITAS AIR NORMAL UNTUK IKAN BAWAL ................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Colossoma macropomum ............................................................... 5

Gambar 4.1. RATA-RATA PERTUMBUHAN BERAT IKAN BAWAL ..... 39

Gambar 4.2. KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BAWAL ............................. 43

Gambar 4.3 SISA PAKAN .............................................................................. 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. SILABUS MATA PELAJARAN ........................................... 61

LAMPIRAN 2. RPP .......................................................................................... 65

LAMPIRAN 3. DATA HASIL PENELITIAN ................................................. 90

LAMPIRAN 4. HITUNGAN STATISTIK ...................................................... 93

LAMPIRAN 5. DATA KUALITAS AIR ........................................................ 95

LAMPIRAN 6. FOTO PENELITIAN ............................................................. 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman

hayati yang melimpah. Salah satu kekayaan tersebut adalah sumber

daya perikanan, baik di wilayah perairan tawar maupun perairan laut.

Hal ini merupakan potensi alam yang sangat baik dalam pengembangan

perikanan di Indonesia.

Ikan merupakan sumber protein hewani yang ideal bagi pemenuhan

gizi masyarakat di Indonesia. Salah satu jenis ikan air tawar yang

potensial untuk sumber protein hewani adalah ikan Bawal (Colossoma

macropomum). Ikan Bawal atau Colossoma macropomum adalah salah

satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis tinggi (Utomo, 2012).

Ikan ini merupakan salah satu ikan konsumsi yang digemari oleh

konsumen karena harganya yang murah dan terjangkau. Usaha

budidaya ikan bawal cepat populer karena relatif mudah dipelihara dan

cepat besar. Permintaan pasar terhadap ikan bawal semakin hari

semakin meningkat sehingga ikan bawal mempunyai prospek yang

sangat baik dalam pemasaran, baik dalam tingkat benih maupun dalam

ukuran konsumsi. Permintaan pasar ikan bawal dalam negeri (lokal)

yang mendominasi permintaan bawal terbanyak saat ini yaitu Depok,

Bekasi, Tanggerang, Bogor, Jakarta, Jawa tengah, Jawa timur yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

2

diperkirakan mencapai jutaan ekor per musim. Sedangkan untuk

permintaan dari mancanegara terbesar selama ini berasal dari Hongkong

dan Amerika Serikat namun Indonesia baru bisa memasok 10% nya

(Kementrian Kelautan dan Perikanan). Meningkatnya permintaan ikan

bawal akan berdampak pada sektor budidaya karena dalam kegiatan

budidaya kendala yang dihadapi adalah mahalnya harga pakan dan

ketersediaan pakan dalam jumlah yang memadai. Selain itu untuk

mengatasi harga pakan yang mahal, maka diperlukan alternatif dengan

membuat pakan buatan.

Salah satu bahan baku yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar

pembuatan pakan ikan adalah tepung ampas singkong atau yang sering

disebut onggok singkong. Onggok ini merupakan limbah yang sering

dibuang begitu saja. Oleh karena itu tepung onggok ini dimanfaatkan

sebagai bahan pembuat pakan ikan. Namun kebutuhan kandungan

protein pada onggok sedikit. Oleh karena itu, untuk meningkatkan

kandungan protein pada onggok ini, perlu adanya fermentasi terhadap

onggok singkong yang akan digunakan. Onggok singkong difermentasi

dengan menggunakan Rhizopus oryzae karena dari proses fermentasi

tersebut dapat mengurangi kadar air dan menghilangkan serat kasar

karena Rhizopus oryzae dapat memecah pati menjadi glukosa sederhana

pada substrat karena Rhizopus oryzae dapat menghasilkan enzim

protease, lipase dan amilase serta meningkatkan protein yang ada dalam

onggok singkong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

3

Menurut Sustri (2012), bahan makanan yang telah mengalami

fermentasi biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dari asalnya

sehingga pakan dengan kandungan nutrisi yang tinggi dapat

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada ikan. Oleh sebab

itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan

tepung onggok singkong yang difermentasi Rhizopus oryzae terhadap

pertumbuhan ikan bawal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dalam penelitian eksperimen ini,

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah tepung onggok singkong yang difermentasi Rhizopus oryzae

berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan bawal?

2. Bagaimana pengaruh perlakuan berbagai konsentrasi onggok singkong

yang difermentasi Rhizopus oryzae terhadap pertumbuhan ikan bawal?

3. Manakah konsentrasi onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae

yang paling baik bagi pertumbuhan ikan bawal?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan tepung onggok singkong

yang difermentasi Rhizopus oryzae terhadap pertumbuhan ikan bawal .

2. Mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan tepung onggok singkong

terfermentasi Rhizopus orizae terhadap pertumbuhan ikan bawal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

4

3. Mengetahui pengaruh konsentrasi tepung onggok singkong terfermentasi

Rhizopus oryzae yang paling baik bagi pertumbuhan ikan bawal.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti dapat memperoleh pengalaman dalam melakukan

penelitian eksperimen tentang fermentasi dan pembuatan pakan ikan

buatan serta mengetahui hasil eksperimen yang dilakukan.

2. Bagi masyarakat dapat memperoleh informasi tentang pemanfaatan

limbah onggok singkong sebagai bahan pembuatan pakan ikan serta

dapat memberikan pengetahuan terkait bagaimana proses fermentasi

onggok singkong oleh Rhizopus oryzae serta mendapatkan informasi

tentang peningkatan kualitas ampas singkong yang difermentasi dalam

pakan sehingga serat kasar pada ampas dapat dicerna dengan baik

sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pembudidaya ikan untuk

mengembangkan usaha budidaya yang dilakukan serta mengurangi

limbah onggok singkong di lingkungan sekitar masyarakat.

3. Bagi guru penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengajar

materi pemanfaatan limbah yang diajarkan di sekolah, sedangkan bagi

siswa penelitian ini dapat membantu para siswa untuk memanfaatkan

limbah ampas onggok dengan difermetasi menggunakan Rhizopus

oryzae sebagai bahan campuran pembuatan pakan hewan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. IKAN BAWAL

1). Morfologi Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum)

Klasifikasi ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum) menurut

Saanin (1984) adalah sebagai berikut:

Filum : Chordata

Subfilum : Craniata

Kelas : Pisces

Subkelas : Neopterigii

Ordo : Cypriniformes

SubOrdo : Cyprinoidea

Suku : Characidae

Marga : Colossoma

Jenis : Colossoma macropomum

Gambar 2.1. Colossoma macropomum

Sumber : www.mediapenyuluhanperikananpati.co.id

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

6

Ikan bawal air tawar memiliki badan agak bulat, bentuk tubuh

pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung agak besar, sirip

dada di bawah tutup insang, sirip perut dan sirip dubur terpisah,

punggung berwarna abu-abu tua, serta perut putih abu-abu dan merah.

Ikan bawal air tawar memiliki dua buah sirip punggung yang letaknya

agak bergeser ke belakang. Sirip perut dan sirip dubur terpisah,

sedangkan sirip ekor berbentuk homocercal. Ikan bawal air tawar

memiliki bibir bawah menonjol dan memiliki gigi besar serta tajam

untuk memecah bibi-bijian atau buah-buahan (makanan ikan bawal di

alam) yang ditelannya. Lambung ikan bawal air tawar berkembang baik

dan memiliki 43-75 buah pyloric caeca (organ pencernaan yang

menghasilkan enzim untuk membantu pencernaan pada ikan). Ikan

bawal air tawar memiliki insang permukaan, sehingga permukaan

pernapasannya lebih luas daripada jenis ikan lain. Permukaan

pernapasan yang luas ini memungkinkan ikan bawal air tawar mampu

bertahan hidup pada perairan yang memiliki kandungan oksigen rendah.

Pada kondisi perairan dengan kandungan oksigen terlarut kurang dari

0,5 mg O2/l masih memungkinkan ikan ini dapat bertahan selama

beberapa jam (Djarijah, 2001).

Dari arah samping, tubuh ikan bawal tampak membulat (lonjong)

dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2:1. Bila dipotong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

7

secara vertikal, bawal memiliki bentuk tubuh pipih (compressed)

dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4:1. Bentuk tubuh

seperti ini menandakan gerakan ikan bawal tidak cepat seperti ikan lele

atau grass carp, tetapi lambat seperti ikan gurame. Sisiknya kecil

berbentuk stenoid, dimana setengah bagian sisik belakang menutupi

sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan

bagian bawah berwarna putih. Pada ikan bawal dewasa, bagian tepi

sirip perut, sirip anus dan bagian bawah sirip ekor berwarna merah.

Warna merah ini merupakan ciri khusus ikan bawal tawar sehingga oleh

orang Inggris dan Amerika disebut red bally pacu (Arie, 2000).

Kepala ikan bawal air tawar berukuran kecil. Bawal memiliki lima

buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan

sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari tegak

keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari lainnya lemah. Sirip

punggung pada ikan bawal air tawar terletak agak ke belakang. Sirip

dada, sirip perut dan sirip anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian

pula dengan sirip ekor, jari-jarinya lemah tetapi berbentuk cagak (Arie,

2000).

2). Habitat dan kebiasaan ikan Bawal

Ikan bawal mempunyai tingkat kelangsungan hidup yang tinggi

(hingga 90%) dan dapat dipelihara dalam kolam dengan kepadatan yang

tinggi. Ikan bawal air tawar hidup bergerombol di daerah yang aliran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

8

sungainya deras, tetapi ditemukan pula di daerah yang airnya tenang,

terutama saat masih dalam kondisi benih. Di habitat asalnya, ikan ini

ditemukan di sungai Orinoco di Venezuela dan sungai Amazon di

Brazil (Arie, 2000). Sisik kecil bertipe sisir (stenoid), dan mempunyai

gurat sisi (lateral fin) melengkung mengikuti profil punggung. Ikan

dewasa (matang gonad) berukuran lebih dari 1 kg dengan panjang lebih

dari 25 cm. Ukuran dewasa biasanya berumur sekitar 3 tahun.

3). Pertumbuhan ikan Bawal

Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran panjang, berat

maupun volume dalam waktu tertentu. Pertumbuhan ikan biasanya

diikuti dengan perkembangan, yaitu perubahan dalam kenampakan dan

kemampuannya yang mengarah pada pendewasaan. Pada pertumbuhan

normal terjadi rangkaian perubahan pematangan yaitu pertumbuhan

yang mengikutsertakan penambahan protein serta peningkatan panjang

dan ukuran (Ganong, 1990).

Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

internal meliputi faktor genetik, hormon, umur, kemampuan dalam

memanfaatkan makanan atau efisiensi penggunaan ransum dan

ketahanan terhadap suatu penyakit, sedangkan faktor eksternal meliputi

lingkungan sekitar seperti ruang gerak, kepadatan penebaran, kuantitas

dan kualitas makanan (Anggorodi, 1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

9

Ikan bawal perkembangan gametnya dipengaruhi oleh suhu

lingkungan. Bawal jantan mencapai dewasa lebih cepat daripada ikan

betina, karena proses kematangan kelamin jantan relatif lama. Namun,

bawal yang hidup di daerah tropis, perkembangan telur dan spermanya

lebih cepat daripada bawal yang hidup di daerah subtropis (Kordi,

2005).

Ikan akan tumbuh dengan normal jika pertambahan berat sesuai

dengan pertambahan panjang. Pertumbuhan ikan dapat dinyatakan

menurut rata – rata berat/ panjang pada umur tertentu (Achyar, 1979).

4). Kebutuhan Pakan

Peran pakan sangat penting untuk meningkatkan perttumbuhan

ikan. Bila pakan yang diberikan hanya seadanya maka produksi yang

dihasilkan tentu sedikit. Kandungan gizi pakan juga harus diperhatikan

sehingga hasil ikan yang diperoleh maksimal (Rahardi dkk., 1993).

Ikan sangat membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan dan

mempertahankan hidup. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor

lingkungan yang kompleks. Pertumbuhan dan kemampuan

mempertahankan hidup ikan dipengaruhi oleh perubahan pada

kemelimpahan organisme yang menjadi makanannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

10

Fungsi utama makanan adalah untuk kelangsungan hidup dan

pertumbuhan ikan. Makanan yang dimakan ikan digunakan untuk

kelangsungan hidup dan apabila ada kelebihan makanan maka

dimanfaatkan untuk pertumbuhan (Jangkaru, 1974).

Kandungan gizi lebih berperan dibanding jumlah yang diberikan.

Bila ikan sudah kenyang, pakan yang diberikan akan dibiarkan saja

tanpa disentuh lagi. Oleh karena itu, usahakan pada pakan sudah

terkandung zat–zat makanan yang penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan ikan (Rahardi dkk., 1993).

Pemberian makanan yang bergizi bertujuan untuk memperoleh

pertumbuhan daging yang sebanyak – banyaknya dalam waktu yang

singkat. Kecepatan pertumbuhan juga tergantung pada jumlah makanan

yang diberikan, temperatur, ruang, kedalaman air dan faktor lainnya

(Asmawi, 1986).

Ikan bawal termasuk omnivora atau golongan ikan pemakan

segala. Pakan alami ikan bawal merupakan menu utama selama tahap

awal benih ikan. Jenis pakan alami yang umum dipakai adalah berupa

ikan-ikan kecil, cacing, detritus, biji – bijian, artemia, udang kecil dan

moluska (Kordi, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

11

Pakan buatan adalah makanan yang diransum dari beberapa bahan

makanan yang dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan, yang

diolah menjadi bentuk khusus sesuai yang dikehendaki, misalnya pelet,

tepung, lembaran dan cairan. Gizi pakan buatan ini diukur sedemikian

rupa sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan gizi ikan.

Penyediaan pakan bagi ikan selain harus mempunyai nilai gizi tinggi

juga harus memenuhi syarat pencernaan dan selera ikan (Mudjiman,

1987).

Pakan alami dapat ditambahkan sebagai makanan ekstra atau

menggantikan sebagai pakan buatan. Jika pakan alami berfungsi

sebagai pengganti ransum pakan buatan maka perbandingannya adalah

50 – 75% pakan alami dan 25 – 50% pakan buatan. Perbandingan

tersebut terutama berlaku bagi benih ikan bawal yang bobotnya belum

mencapai 0,5 g. Patokan umum dalam pemberian pakan untuk benih

adalah sampai kenyang (Kordi, 2005).

Ukuran partikel makanan yang diberikan bergantung pada berat

individu ikan dan secara umum harus dapat ditelan. Partikel makanan

yang terlalu besar tidak dapat dicerna, sedangkan terlalu kecil

mengakibatkan aktivitas ikan lebih banyak, sehingga sedikit energi

yang tersedia dari makanan saja yang untuk tumbuh (Zonneveld dkk.,

1991). Makanan yang diberikan pada ikan minimal harus mengandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

12

karbohidrat, protein dan lemak. Zat – zat ini masing – masing akan

diubah menjadi energi yang sangat dibutuhkan, supaya dapat

melakukan aktivitas. Dalam hal ini ikan lebih cenderung memilih

protein sebagai sumber energi yang utama (Asmawi, 1986).

Kebutuhan protein dalam pakan, selain harus tersedia dalam

jumlah yang sesuai juga harus mengandung asam amino essensial yang

dibutuhkan ikan. National Reseach Council (1983) menyatakan bahwa

protein merupakan molekul kompleks yang terdiri dari asam-asam

amino baik essensial maupun non essensial. Protein dengan kandungan

asam aminonya diperlukan untuk pertumbuhan, pemeliharaan jaringan

tubuh, produksi enzim dan beberapa hormon serta antibodi dalam

tubuh, selain itu juga berfungsi sebagai sumber energi. Ikan

memerlukan kandungan lisina yang tinggi dan efektif ditemukan dalam

protein hewani yang harus terdapat pada pakan (National Research

Council dalam Stickney, 1993).

Kebutuhan protein bervariasi tergantung pada umur ikan (Goddard,

1996). Ikan pada stadia larva pada umumnya membutuhkan protein

yang lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhannya bila dibanding

dengan yang sudah dewasa. Rasio pakan buatan untuk ikan benih yang

sedang dalam pertumbuhan secara umum memerlukan 32% protein

kasar (Stickney,1993).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

13

Karbohidrat dalam pakan merupakan sumber energi bagi ikan

(Watanabe,1988). Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat

tergantung pada kemampuannya dalam menghasilkan enzim amilase,

karena karbohidrat dalam pakan berbentuk serat kasar dan ekstrak N-

bebas. Ikan dapat memanfaatkan karbohidrat secara optimum pada

tingkat 30-40% (Furuichi,1988). Apabila dibandingkan dengan lemak

dan protein, karbohidrat menghasilkan energi yang lebih kecil dalam

setiap gramnya tapi karbohidrat juga dapat digunakan sebagai sumber

energi dan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan aktivitas protein

(Yulfiperius, 2001). Selain itu karbohidrat berkualitas baik berfungsi

sebagai penstabil pakan (binder) dan menghasilkan konversi pakan

yang baik (Goddard, 1996).

Vitamin merupakan zat gizi essensial yang dibutuhkan ikan dari

makanannya, karena ikan tidak dapat mensintesis sendiri didalam

tubuhnya. Kebutuhan vitamin untuk ikan bervariasi menurut spesies,

ukuran dan umur ikan (National Research Council, 1983). Metode

dalam penyiapan pakan ikan dapat berpengaruh terhadap jumlah

vitamin yang terkandung dalam pakan, contohnya vitamin C yang tidak

tahan terhadap panas (Stickney, 1993).

Mineral berfungsi dalam memberikan kekuatan sebagai unsur

pokok gigi dan tulang. Kebutuhan ikan terhadap mineral tidak menentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

14

karena ikan memperoleh mineral tidak hanya dari pakannya saja, tetapi

juga dari lingkungannya (Suwarsito, 2004).

5). Kebutuhan Nutrisi Ikan Bawal

Ikan membutuhkan pakan dengan kandungan nutrisi yang

seimbang untuk tumbuh secara optimal. National Research Council

(1993) mengatakan bahwa pakan yang terbuat dari bahan baku yang

mengandung nutrien dan energi akan berguna dalam pertumbuhan,

reproduksi, dan kesehatan ikan. Ketika terjadi kekurangan nutrien dan

energi maka pertumbuhan ikan akan menurun dan mudah terserang

penyakit.

Nutrien yang terkandung dalam pakan ikan adalah protein, lemak,

karbohidrat, vitamin, dan mineral (Lovell, 1989). Nutrien utama yang

dibutuhkan ikan untuk dapat tumbuh secara optimal adalah protein.

Halver (1989) menyebutkan bahwa protein sangat penting bagi tubuh

ikan karena hampir 65- 75% berat kering tubuh ikan merupakan

protein. Protein sendiri merupakan kumpulan dari asam amino

essensial dan non essensial yang berantai dan membentuk ikatan

peptida (National Research Council, 1993). Jika kebutuhan ikan akan

protein tidak mencukupi maka pertumbuhan akan berhenti dan terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

15

penurunan bobot tubuh karena protein pada jaringan tubuh akan

dipecah kembali untuk mempertahankan fungsi jaringan tubuh yang

lebih penting (National Research Council, 1993).

Kebutuhan ikan akan protein pun dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Watanabe (1988) lebih lanjut menyatakan bahwa kebutuhan

ikan akan protein ditentukan oleh faktor ukuran ikan, suhu air,

frekuensi pemberian pakan, energi dalam pakan, dan kualitas protein

yang ada. Halver (1989) menambahkan pula bahwa kandungan protein

yang optimal untuk ikan dipengaruhi oleh keseimbangan protein dan

energi, komposisi asam amino, kecernaan protein, dan sumber energi

dalam pakan. Ketika energi berkurang maka protein akan dirombak

oleh tubuh untuk dijadikan sebagai sumber energi sehingga

pertumbuhan ikan akan terhambat mengingat fungsi utama protein

untuk ikan yakni pembentukan sel baru.

Webster and Lim (2002) menyebutkan bahwa ikan bawal

memiliki laju pertumbuhan yang baik pada kadar protein dan

konsentrasi energi optimum yakni 24-50% dan 2700-4660 kkal/kg

dengan rasio protein dan energi sebesar 9- 10 kkal DE/g protein.

Kebutuhan protein dan energi pada ikan bawal disajikan pada Tabel

2.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

16

Tabel 2.1 Kebutuhan protein dan energi pada ikan bawal air tawar

(Colossoma macropomum) menurut Webster dan Lim (2002)

Crude

Protein

(%)

Energi

(kkal/kg)

18-22 3200

24 3300

25 3100

30 2700

31 3800

37 4660

40-50 4493-4613

Ikan membutuhkan energi untuk beraktifitas yakni aktifitas otot,

proses kimia dalam tubuh, aktifitas saraf, dan proses osmoregilasi

(Millamena, 2002). Kebutuhan akan energi tersebut harus terpenuhi

karena jika tidak maka ikan akan memanfaatkan protein untuk

memenuhi kekurangan energi tersebut. Jika tubuh ikan kekurangan

energi yang berasal dari lemak dan karbohidrat maka protein dalam

tubuh akan dirombak untuk menutupi kekurangan energi yang ada

sehingga pertumbuhan terhambat (National Research Council, 1993).

Sumber energi bukan hanya berasal dari protein tetapi dari nutrien non

protein yakni lemak dan karbohidrat (Millamena, 2002).

Keberadaan nutrien lemak sangat penting dalam pakan ikan.

mengatakan bahwa lemak berfungsi sebagai sumber energi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

17

dibutuhkan ikan dan merupakan sumber asam lemak esensial yang

tidak dapat disintesis oleh tubuh (National Research Council, 1993).

Selain itu lemak juga dapat digunakan sebagai nutrien pengganti

protein guna menyokong pertumbuhan (Millamena, 2002). Penelitian

Vegas and Guzman dalam Webster (2002) menunjukkan bahwa

penambahan bobot optimal pada ikan bawal berukuran fingerlings (14

g) terdapat pada pakan dengan kandungan lemak sebesar 3% yang

berasal dari 3% minyak kelapa.

Nutrien non protein lain yang berfungsi sebagai sumber energi

adalah karbohidrat. Millamena (2002) menyebutkan bahwa

karbohidrat merupakan sumber energi termurah dan dapat

menggantikan protein yang mahal untuk suplai energi dalam pakan

ikan sehingga dapat mereduksi harga pakan. Selain itu bahan baku

yang mengandung karbohidrat dapat digunakan sebagai bahan

pengikat (binder) dalam pakan. Karbohidrat dalam pakan terdapat

dalam bentuk bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan serat kasar

(Zooneveld et all, 1991). Penelitian Gunther dalam Webster & Lim

(2002) memperlihatkan bahwa pertumbuhan ikan Pacu Colossomma

sp. meningkat pada pakan dengan karbohidrat 38% dan kadar lemak

11%. Penelitian Zanoni dalam Webster & Lim (2002) juga

menunjukkan pertumbuhan optimal ikan Pacu ukuran fingerlings

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

18

terdapat pada pakan dengan kandungan serat kasar 16%, protein kasar

30 %, dan energi sebesar 3000 kkal/gr DE. Pemakaian bahan baku

sumber karbohidrat harus diperhatikan karena terdapat serat kasar

yang sulit dicerna oleh ikan. Serat kasar memiliki nilai nutrisi yang

sangat rendah (Zooneveld et al., 1991). Pemakaian bahan baku

karbohidrat yang berlebih pada pakan ikan akan mereduksi kualitas air

media budidaya karena jumlah bahan yang tidak tercerna akan

bertambah banyak.

Unsur lain yang juga dibutuhkan dalam pakan ikan adalah vitamin

dan mineral. Jumlah yang dibutuhkan untuk kedua unsur tersebut

sangat kecil namun kehadirannya dalam pakan sangat penting karena

dibutuhkan tubuh ikan untuk tumbuh dan menjalani beberapa fungsi

tubuh. Mineral merupakan senyawa yang digunakan untuk proses

respirasi, osmoregulasi, dan pembentukan kerangka tulang, sedangkan

vitamin merupakan senyawa organik kompleks yang diperlukan untuk

tumbuh secara normal, reproduksi, kesehatan, dan metabolisme secara

umum (National Research Council, 1993).

6). Kelangsungan Hidup

Tingkat kelangsungan hidup benih ikan bawal sampai umur 2

bulan pemeiharaan dapat mencapai 70-90%. Kelangsungan hidup ikan

bawal ditentukan dengan jumlah populasi ikan bawal di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

19

akuarium selama penelitian. Selain itu juga kelangsungan hidup ikan

dapat dipengaruhi oleh kualitas air pada akuarium atau kolam

pemeliharaan. Kualitas air yang buruk akan mengakibatkan

pertumbuhan ikan menurun bahkan bisa mengakibatkan kematian

pada ikan bawal. Oleh karena itu air harus dibersihkan agar kondisi

airnya bersih. Pakan yang diberikan harus mengandung setiap nutrisi

yang dibutuhkan oleh ikan agar menjaga stabilitas pertumbuhan ikan.

B. Onggok singkong

1. Pengertian onggok singkong

Onggok merupakan limbah dari produksi tepung tapioka

sangat melimpah dan keberadaanya masih mengandung zat

tepung yang lumayan besar. Hampir semua onggok dari

industri tepung tapioka dimanfaatkan untuk makanan ternak

karena terdapat kandungan protein yang cukup besar dan

nutrisi lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan hewan

ternak. Onggok merupakan bahan sumber energi yang

mempunyai kadar protein kasar rendah, tetapi kaya akan

karbohidrat yang mudah dicerna (BETN) bagi ternak serta

penggunaannya dalam ransum mampu menurunkan biaya

ransum. Lebih jauh isi rumen sapi (IRS) merupakan limbah

organik dari rumah potong hewan dan sampai saat sekarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

20

bahan ini masih menimbulkan masalah rumit dan

mengganggu kebersihan lingkungan.

2. Kandungan gizi onggok singkong

kandungan karbohidrat onggok masih tinggi yaitu

mencapai 63%-68%, sementara kadar airnya 20%. Badan

penelitian dan pengkajian teknologi Indonesia menyatakan

bahwa kandungan onggok kering yaitu karbohidrat sebesar

68%, protein sebesar 1,57%, lemak sebesar 0,26%, serat kasar

sebesar 10% dan kadar air 20% (Winarno dkk., 1988).

C. Fermentasi

Fermentasi merupakan suatu proses yang melibatkan reaksi

oksidasi reduksi sehingga terjadi perombakan kimia terhadap suatu

senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana oleh makhluk

hidup. Senyawa kompleks yang berupa karbohidrat, protein, dan lemak

akan diubah menjadi glukosa, asam amino, asam lemak, dan gliserol.

Proses fermentasi dapat diterapkan dalam pembuatan pakan ikan.

Setelah fermentasi, bahan yang sebagian besar komponennya sudah

berupa senyawa sederhana dapat diberikan sebagai pakan ikan sehingga

ikan tidak perlu mencerna lagi, melainkan sudah dapat langsung

menyerapnya. Organ pada ikan dapat memanfaatkan karbohidrat hasil

fermentasi secara lebih baik sebagai sumber energi. Pada prinsipnya

fermentasi dapat mengaktifkan pertumbuhan dan metabolisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

21

mikroorganisme yang dibutuhkan sehingga membentuk produk yang

berbeda dengan bahan bakunya (Winarno, 1992).

Fermentasi merupakan aplikasi metabolisme mikroba untuk

mengubah bahan baku menjadi produk yang bernilai lebih tinggi, seperti

asam-asam organik, protein sel tunggal, biopolimer, dan antibiotika

Lestari (2001). Pada fermentasi terjadi proses yang menguntungkan di

antaranya dapat menghilangkan bau yang tidak diinginkan,

meningkatkan daya cerna, menghilangkan daya racun yang terdapat

pada bahan mentah, dan menghasilkan warna yang diinginkan. Mikroba

yang banyak digunakan sebagai inokulum fermentasi adalah kapang,

bakteri, dan khamir. Pertumbuhan kapang mudah dilihat karena

penampakannya yang berserabut seperti kapas berwarna putih

(Sukarminah dkk., 2008).

Menurut Fajarudin dkk, (2014) waktu fermentasi yang semakin

lama akan mengakibatkan penurunan kadar air bahan, penurunan kadar

air bahan tersebut menyebabkan kadar serat kasar semakin

terkonsentrasi sehingga kadar serat akan semakin tinggi. Selain itu lama

waktu fermentasi maka akan banyak glukosa yang dihasilkan sehingga

mikroorganisme berkembangbiak menjadi semakin banyak, sehingga

kemampuan mikroba Rhizopus oryzae memecah glukosa untuk

menghasilkan metabolit primer (fruktosa,alkohol) dan metabolit

sekunder (polifenol).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

22

Keuntungan lain dari proses fermentasi adalah meningkatnya gizi dan

daya simpan pakan karena proses fermentasi akan merombak senyawa

kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah

diserap oleh tubuh. Protein, lemak, dan polisakarida dapat dihidrolisis

sehingga bahan pangan setelah difermentasi mempunyai daya cerna yang

lebih tinggi. Selain itu, selama proses fermentasi berlangsung, akan

terjadi penurunan pH yang akan menghambat pertumbuhan bakteri

pembusuk sehingga daya simpan pakan buatan lebih lama. Selama proses

fermentasi, perombakan senyawa kompleks akan menghasilkan senyawa

volatil yang mempunyai aroma khas. Senyawa volatil inilah yang akan

memperbaiki aroma dan cita rasa pakan buatan hasil fermentasi sehingga

ikan akan terangsang untuk mengkonsumsi pakan lebih banyak. Hasil

akhir fermentasi sangat bergantung pada bahan dasarnya (substrat),

macam mikroba atau inokulum, dan kondisi lingkungan sangat

mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme mikroba (Winarno, 1992).

D. Rhizopus oryzae

Rhizopus termasuk jamur berfilamen yang sering disebut dengan

kapang. Rhizopus merupakan anggota Zygomycetes. Anggota Rhizopus

yang sering dipakai dalam proses fermentasi makanan adalah Rhizopus

oligosporus dan Rhizopus oryzae. Kedua kapang ini sering digunakan

dalam produk fermentasi di Indonesia. Rhizopus oryzae memiliki

karakteristik, yaitu miselia berwarna putih, ketika dewasa maka miselia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

23

putih akan tertutup oleh sporangium yang berwarna abu-abu kecoklatan.

Hifa kapang terspesialisasi menjadi 3 bentuk, yaitu rhizoid, sporangiofor,

dan sporangium. Rhizoid merupakan bentuk hifa yang menyerupai akar,

Sporangiofor adalah hifa yang menyerupai batang, Sporangium adalah

hifa pembentuk spora dan berbentuk bulat (Rahmi, 2008).

Menurut Germain & Summerbell (2006), klasifikasi Rhizopus

oryzae adalah sebagai berikut:

Kerajaan : Fungi

Divisi : Zygomycota

Kelas : Zygomycetes

Ordo : Mucorales

Suku : Mucoraceae

Marga : Rhizopus

Jenis : Rhizopus oryzae

Jamur Rhizopus oryzae merupakan jamur yang sering digunakan

dalam pembuatan tempe. Jamur Rhizopus oryzae aman dikonsumsi

karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam laktat.

Jamur Rhizopus oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak

kompleks menjadi trigliserida dan asam amino. Selain itu jamur Rhizopus

oryzae mampu menghasilkan protease (Germain & Summerbell, 2006).

Fardiaz (1996) mendefenisikan fermentasi sebagai proses

pemecahan karbohidrat dan asama amino. Fermentasi oleh berbagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

24

kapang, khamir dan bakteri dapat terjadi secara anerobik fakultatif.

Senyawa yang dapat dipecah dalam proses fermentasi adalah karbohidrat,

sedangkan asam amino hanya dapat difermentasi oleh beberapa jenis

bakteri tertentu. Aktivitas metabolisme mikroorganisme pada proses

fermentasi ditentukan oleh faktor-faktor eksternal seperti pH, suhu,

tekanan oksigen dan konsentrasi substrat. Bagian terbesar dari substrat

akan terfermentasi setelah mikroorganisme hampir menyempurnakan

pertumbuhan maksimumnya. Fermentasi oleh bakteri digunakan untuk

mengubah dan memberi flavor, bentuk dan tesktur yang bagus dari bahan

yang difermentasi.

Pertumbuhan miselium pada Rhizopus oryzae tergantung kepada

lingkungan fisiko kimianya. Miselium dapat berbentuk panjang dan

melebar, pendek dan bercabang, atau suatu campuran dari keduanya. Bila

Rhizopus oryzae ditumbuhkan pada suatu permukaan, miselianya akan

tumpang tindih dan membentuk lapisan tebal. Sedangkan pada kultur

terendam miselia akan tersebar atau membentuk pelet dengan diameter

0,1-10mm. Lapisan dan pelet miselium sangat penting untuk

pertumbuhan karena pada saatnya akan mempengaruhi lingkungan

fisikokimia individual sel-sel tersebut. Rhizopus oryzae adalah kelompok

mikroba yang tergolong dalam fungi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

25

E. Akuarium

Pemeliharaan ikan di akuarium paling baik karena ikan dan kualitas

air dapat dikontrol secara teliti, tetapi daya tampung akuarium tidak

sebanyak kolam atau bak. Penggunaan akuarium paling baik untuk

pemeliharaan benih, disebabkan akuarium mudah dibersihkan tanpa takut

ikan akan ikut terbuang atau terganggu walaupun masih kecil. Akuarium

yang transparan menyebabkan ikan di dalamnya bisa kelihatan. Ikan mati

dapat segera kelihatan sehingga tindakan dini bisa segera dilakukan dan

adanya hama bisa secepatnya diketahui. Ukuran akuarium sangat

bervariasi,ukuran yang umum dipakai adalah 100cm x 40cm x 40cm atau

90cm x 40cm x 35cm. Ketebalan kaca akuarium sekitar 5mm.

Penyusunan akuarium ini dilakukan pada rak besi atau kayu agar tidak

mudah pecah, alas akuarium diberi sterofoam atau gabus putih.

Kebersihan akuarium sangat perlu dijaga. Membersihkan akuarium

cukup dengan menyedot atau air dalam akuarium hingga habis, kemudian

dinding dan dasarnya dilap atau digosok dengan spons sampai bersih.

Setelah itu, cuci sekali lagi dengan air bersih sebelum digunakan.

Kepadatan ikan sangat penting untuk kenyamanan hidup. Ikan yang

terlalu padat dapat menimbulkan stres karena kualitas air cepat menjadi

buruk dan oksigen terlarut cepat habis. Selain itu, pada ikan tertentu

dapat terjadi gesekan antar ikan sehingga menimbulkan luka. Akibatnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

26

penampilan ikan menjadi jelek atau bahkan dapat menimbulkan kematian

(Lesmana, 2001).

F. Penelitian Relevan

Menurut Antika (2014), penggunaan tepung onggok singkong yang

difermentasi dengan Rhizopus oryzae sebagai bahan baku pakan ikan nila

merah di dalam 15 unit bak beton selama 50 hari dengan formulasi pakan

A (tanpa tepung onggok/kontrol), pakan B (tepung onggok fermentasi

(TOF) 10%), pakan C (TOF 15%), pakan D (TOF 20%), pakan E (tepung

onggok tanpa fermentasi 20%). Hasil penelitian menunjukan bahwa

pakan C (TOF 15%) memberikan hasil yang terbaik untuk pertumbuhan

nila merah. Pertumbuhan berat mutlak sebesar 13,7±0.4g, tingkat

kelangsungan hidup mencapai 95,33%.

G. Kerangka Berpikir

Onggok singkong merupakan limbah hasil sampingan dari

pengolahan singkong menjadi tapioka dan memiliki kandungan protein

yang rendah namun, onggok singkong dapat dijadikan salah satu bahan

dalam pembuatan pakan ikan bawal dalam menunjang pertumbuhan serta

kelangsungan hidup ikan bawal.

Salah satu cara untuk meningkatkan kandungan protein dalam

onggok singkong yaitu dengan proses fermentasi dengan memanfaatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

27

kapang berupa Rhizopus oryzae yang umumnya digunakan oleh

masyarakat dalam pembuatan tempe. Melalui proses fermentasi dapat

mengurangi kadar air dan menghilangkan serat kasar serta meningkatkan

kandungan protein pada onggok singkong. Rhizopus oryzae merupakan

kapang yang dapat meningkatkan protein dan menguraikan lemak

menjadi asam lemak dan gliserol serta memecah pati menjadi glukosa

sederhana pada substrat karena Rhizopus oryzae dapat menghasilkan

enzim protease, lipase, dan amilase. Oleh karena itu terjadi peningkatan

protein dan karbohidrat pada onggok singkong yang sudah terfermentasi

Rhizopus oryzae pada pakan.

H. Hipotesis

Adapun hipotesis perlakuan yang digunakan yaitu:

1. Tepung onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae berpengaruh

terhadap pertumbuhan ikan bawal.

2. Perlakuan berbagai konsentrasi onggok singkong terfermentasi Rhizopus

oryzae berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan bawal.

3. Konsentrasi onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6

hari yang paling baik bagi pertumbuhan ikan bawal adalah komposisi 60%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian dan Variabel Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Penelitian

eksperimental adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Penelitian eksperimen menggunakan suatu percobaan yang

dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk

menjawab pertanyaan penelitian.

Pada penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel. Variabel yang

digunakan adalah:

1. Variabel terikat adalah besarnya berat bassa ikan bawal pada setiap tahap

pertumbuhan saat dilakukan pengukuran.

2. Variabel bebas adalah variasi konsentrasi onggok singkong yang

difermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari yang dihitung dalam satuan

persentase (%). konsentrasi pertama: 60%, konsentrasi kedua: 40%,

konsentrasi ketiga: 20%. Pada penelitian ini menggunakan 2 kontrol yaitu

kontrol pertama dengan onggok singkong yang tidak difermentasi, dan

kontrol kedua dengan pelet pabrik merk P 781-2. Perincian komposisi

pakan dapat dilihat pada tabel 3.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

29

3. variabel kontrol adalah luas akuarium, tinggi air pada akuarium, jumlah

akuarium, suhu dan DO.

B. Batasan masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Penggunaan onggok singkong yang difermentasi Rhizopus oryzae selama 2

hari sebagai pakan alternatif ikan bawal.

2. Konsentrasi onggok singkong terhadap pertumbuhan ikan bawal

3. Pelet pabrik merk P 781-2 sebagai kontrol pembanding antara pakan buatan

terhadap pakan pabrik.

4. Pertumbuhan berat bassa ikan bawal pada masing-masing akuarium.

5. Waktu pertumbuhan ikan bawal 30 hari dari pemberian pakan di dalam

akuarium.

6. Jumlah ikan bawal di dalam lima akuarium sebanyak 50 ekor dengan

masing-masing akuarium diisi 10 ekor ikan bawal.

C. Alat dan bahan

1. Alat

a. Kamera hp Acer Z520

b. Mesin pencetak pelet

c. Blender

d. Kompor gas

e. Akuarium berukuran 50x30x30 cm sebanyak lima buah dengan

kedalaman air ± 30 cm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

30

f. Timbangan

g. DO meter

h. pH meter

i. Ember

j. Panci

k. Aerator/ blower

l. Nampan/ baskom

m. Terminal colokan listrik

n. Jaring ikan

o. Kain lap

p. Pisau

q. Sendok pengaduk

r. Kabel

s. Alat tulis

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

a. Ikan bawal

Ikan bawal berumur 2 minggu. Jumlah bibit yang dimasukan

sebanyak 50 ekor.

b. Tepung onggok singkong

c. Tepung ikan

d. Ragi Tempe yang mengandung Rhizopus oryzae

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

31

e. Air

f. Dedak Halus

g. Minyak jelantah

h. Daun singkong

D. Cara kerja

1. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016. Percobaan penelitian di

kebun penelitian biologi, jalan Maguwoharjo, Depok Sleman,

Yogyakartaa. Penelitian ini dilakukan selama 30 hari dengan persiapan

selama 14 hari dan pemberian pakan perlakuan selama 30 hari. Persiapan

dimulai dari 18 april 2016 dan pemberian pakan perlakuan tanggal 5 Mei

2016 sampai 4 Juni 2016.

2. Persiapan akuarium

a. Akuarium sebanyak 5 buah disiapkan masing-masing dengan ukuran

50x30x30.

b. Blower/aerator disiapkan sebanyak 5 buah

c. Kabel dan 2 buah terminal colokan listrik disiapkan dengan masing-

masing terminal berisi 3 lubang colokan.

d. Masing-masing akuarium diisi dengan air setinggi ± 30 cm.

kemudian kelima buah akuarium diberi label K1, K2, K3, K-, dan K+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

32

masing-masing akuarium dipasang 1 buah aerator yang terhubung

dengan terminal dan colokan listrik. Aerator digunakan untuk

menghasilkan oksigen pada air di dalam akuarium berupa gelembung

udara yang keluar dari akuarium.

3. Fermentasi Onggok Singkong

a. Onggok singkong sebanyak 600 g dikukus selama 30 menit,

kemudian didinginkan di wadah.

b. Rhizopus oryzae sebanyak 6 g/kg ditambahkan ke dalam onggok

singkong.

c. Onggok singkong dan Rhizopus oryzae kemudian diaduk dan

dicampurkan hingga merata (Homogen).

d. Campuran ampas tahu dan Rhizopus oryzae dimasukan ke dalam

plastik bening yang bersih dan kemudian diikat rapat.

e. Onggok singkong difermentasikan selama 6 hari.

4. Pembuatan Pakan

a. Bahan-bahan yang akan ditambahkan pada pembuatan pakan dari

onggok singkong berupa ampas tepung ikan teri, tepung tapioka,

minyak jelantah, dedak halus dan daun singkong.

b. Onggok singkong yang telah difermentasikan selama 6 hari

dicampurkan dengan bahan tambahan pembuatan pakan.

c. Semua bahan kemudian diaduk secara merata dengan

mencampurkan air dan minyak jelantah secukupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

33

d. Pakan digiling dengan menggunakan mesin pencetak pakan manual.

e. Pakan yang telah jadi kemudian dijemur hingga kering di bawah

sinar matahari.

5. Penebaran Benih Ikan

a. Bibit ikan bawal dibeli di pasar ikan Cebongan sebanyak 50 ekor

dengan berat yang berbeda.

b. masing-masing akuarium yang sudah berisi air diisi dengan 10 ekor

bibit ikan bawal ke dalam masing-masing akuarium. Namun

sebelumnya diukur terlebih dahulu berat awal ikan.

c. Bibit ikan bawal diadaptasikan selama 1 minggu sebelum

memberikan perlakuan.

d. Selama masa adaptasi, bibit ikan bawal diberi pakan pabrik merk P

781-2

e. Setelah 1 minggu, ikan bawal diberi pakan buatan sesuai dengan

perlakuan masing-masing.

6. Pemberian Pakan

a. frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi

jam 09.00 WIB dan sore hari jam 18.00 WIB

b. pakan diberikan dengan feeding rate (FR) 3% dari jumlah berat ikan

dalam 1 akuarium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

34

7. Pengelolaan Air

a. pergantian air pada akuarium dilakukan setiap 3 hari sekali,

disamakan dengan waktu pengambilan data.

8. Pengamatan

Parameter yang diamati selama penelitian adalah pertumbuhan

berat mutlak ikan bawal setiap akuarium.

a. Pertumbuhan Berat Mutlak

Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih berat total tubuh ikan

pada akhir pemeliharaan dan awal pemeliharaan setiap 3 hari selama

30 hari. Pertumbuhan berat mutlak dapat dihitung dengan

menggunakan rumus (Effendi, 1979) yaitu:

Keterangan:

Wm= pertumbuhan berat mutlak (gram)

Wt = berat rata-rata akhir (gram)

Wo = berat rata-rata awal (gram)

Untuk proses menimbang berat ikan dengan mengukur berat

basah ikan. Ember yang sudah berisi sedikit air kemudian diletakan

diatas timbangan. Setelah itu timbangan dinetralkan kembali ke nol

(0) lalu dimasukan ikan yang akan ditimbang ke dalam ember yang

berisi air dan dilihat hasil timbangan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

35

b. Kelangsungan Hidup

Kelangsungan hidup dihitung dengan menggunakan rumus

Effendi (1979), yaitu:

SR=

Keterangan:

SR = Kelangsungan hidup %

Nt = Jumlah ikan pada akhir pemeliharaan (ekor)

No = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan (ekor)

c. Kualitas air

Pengukuran kualitas air meliputi pengukuran DO, pH di dalam

akuarium setiap pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara

memasukan/mencelupkan DO dan pH ke dalam akuarium.

E. Desain Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Complete Randomized

Design. Rancangan acak lengkap (RAL) merupakan jenis rancangan

percobaan yang paling sederhana. Pada umumnya, rancangan ini biasa

digunakan untuk percobaan yang memiliki media atau lingkungan percobaan

yang seragam atau homogen (Mattjik & Sumertajaya, 2000). Rancangan acak

lengkap merupakan jenis rancangan percobaan dimana perlakuan diberikan

secara acak kepada seluruh unit percobaan. Hal ini dapat dilakukan karena

lingkungan tempat percobaan diadakan relatif homogen sehingga media atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

36

tempat percobaan tidak memberikan pengaruh berarti pada respon yang

diamati.

Pada penelitian ini menggunakan 3 perlakuan yang berbeda yaitu

konsentrasi 60%, 40%, 20% onggok singkong yang terfermentasi Rhizopus

oryzae selama 6 hari dan menggunakan 2 kontrol yaitu tanpa onggok

singkong yang terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari dan pelet pabrik

merek P 781-2. Selama penelitian, berat basah ikan bawal setiap akuarium

dimasukan ke dalam tabel pengamatan seperti pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Pengamatan Pertumbuhan ikan Bawal

No Tanggal Berat Basa Ikan Bawal

( Gram)

K1 K2 K3 K- K+

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Keterangan :

K1 : Pakan fermentasi 1 ( 40% bahan dasar + 60% onggok fermentasi )

K2 : Pakan fermentasi 2 ( 60% bahan dasar + 40% onggok fermentasi )

K3 : Pakan fermentasi 3 ( 80% bahan dasar + 20% onggok fermentasi )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

37

K- : Pakan tidak terfermentasi (100% bahan dasar)

K+ : Pakan Industri Pabrik

Pada saat penimbangan berat basah ikan, akan dilakukan

perhitungan berat jumlah seluruh ikan per akuarium.

F. Metode Analisa Data

Analisis data dilakukan dengan cara menggunakan program SPSS dan Microsoft

excel 2013. Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan yang dilakukan merupakan

data mentah yang meliputi berat ikan bawal. Analisis data menggunakan uji Anova.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data dan Analisis Data

Setelah melakukan penelitian selama 30 hari, maka disajikan data hasil

penelitian yang terdiri dari pertumbuhan berat ikan bawal dan kelangsungan hidup.

1. Pertumbuhan Berat Ikan Bawal

Hasil penelitian dapat dibuat tabel dan grafik rata-rata pertumbuhan berat ikan

bawal (g) setiap 3 hari sebagai berikut:

Tabel 4.1 Rata-Rata berat ikan bawal (g)

Hari ke- K1 K2 K3 K- K+

Hari ke - 0 17.9 18.3 19.8 17.8 20.7

Hari ke - 3 18.1 18.6 20.3 18 21.2

Hari ke - 6 18.3 18.8 20.8 19.6 22.4

Hari ke - 9 19.1 19.6 21.2 20.5 23.3

Hari ke - 12 19.5 19.7 22 20.5 23.8

Hari ke - 15 20.2 20.9 22.4 21 24.3

Hari ke - 18 20.6 21.2 23 22.1 25

Hari ke - 21 21.4 21.8 23.2 23.1 25.4

Hari ke - 24 21.7 22.7 23.7 23.3 25.9

Hari ke - 27 22.5 23.3 24.3 23.3 26.4

Hari ke - 30 22.6 23.8 24.5 23.4 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

39

Keterangan:

K1: Komposisi 60% onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari

K2: Komposisi 40% onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari

K3: Komposisi 20% onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari

K- : Komposisi 0% onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari

K+: Pelet pabrik dengan merk P 781-2

Gambar 4.1 rata-rata pertumbuhan berat ikan bawal (g)

Keterangan:

K1: Komposisi 60% onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari

K2: Komposisi 40% onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari

K3: Komposisi 20% onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari

K- : Komposisi 0% onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari

K+: Pelet pabrik dengan merk P 781-2

Berdasarkan tabel 4.1 dapat ditunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan ikan

bawal dengan 3 perlakuan dan 2 kontrol mengalami penambahan berat yang berbeda

pada setiap 3 hari pengamatan. Setiap akuarium diisi 10 ekor ikan bawal. Saat

Ber

at i

kan

0

5

10

15

20

25

30

Hari ke- 0

Hari ke- 3

Hari ke- 6

Hari ke- 9

Hari ke- 12

Hari ke- 15

Hari ke- 18

Hari ke- 21

Hari ke- 24

Hari ke- 27

Hari ke- 30

(g)

K1 K2 K3 K- K+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

40

pengukuran berat, semua ikan di dalam akuarium ditimbang untuk mengukur berat

masing-masing ikan. Pada awal pengambilan data yaitu pada hari ke-3, berat rata-rata

ikan bawal berbeda-beda. Ikan bawal yang memiliki rata-rata berat paling tinggi

adalah pada akuarium 5 atau K+ yaitu 21.2 g sedangkan ikan bawal yang memiliki

rata-rata berat paling rendah pada akuarium 4 atau K- yaitu 18 g. Pada hari ke-6,

dilakukan pengambilan data kedua untuk mengukur pertambahan berat ikan bawal.

Pertambahan berat rata-rata ikan bawal pada akuarium K1, K2, K3, K+ dibawah 1.5 g

sedangkan pada akuarium K- pertambahanya 1.6 g. Hal ini disebabkan karena ikan

bawal masih dalam fase adaptasi terhadap lingkungannya dan pakan ikan yang

diberikan.

Saat pemeliharaan ikan bawal selama 30 hari di akuarium, pertambahan berat

ikan bawal yang paling tinggi adalah pada akuarium K+, namun perbedaan rata-rata

ikan bawal pada akuarium K1 sampai K- dengan akuarium K+ tidak terlalu berbeda

jauh. Ikan bawal pada akuarium K+ diberi pakan pabrik merek P 781-2 sebagai

kontrol positif sedangkan ikan bawal pada akuarium K1, K2, K3 diberi pakan onggok

singkong yang difermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari dan ikan bawal pada

akuarium K- tanpa onggok singkong yang difermentasi Rhizopus oryzae selama 6

hari sebagai kontrol negatif.

Untuk mengetahui keseragaman variasi data masing-masing perlakuan,

dilakukan uji normalitas dan homogenitas menggunakan lavene. Hasil dari uji

normalitas dan homogenitas dapat dilihat pada (lampiran 4) dimana nilai signifikanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

41

adalah >0,05 dan diambil kesimpulan bahwa data penelitian ini normal dan homogen.

Data homogen artinya pada masing-masing perlakuan mempunyai keseragaman

dalam variasi data. Untuk mengetahui perbedaan nyata antara rata-rata pertumbuhan

berat harian ikan bawal maka dilakukan uji atau analisis dengan menggunakan Anova

one factor seperti pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Perhitungan Statistik Berat Ikan

Dari pengujian statistik menggunakan uji anova one factor diperoleh hasil F

hitung (8.421431)> F table (2,866081) yang berarti terdapat pertumbuhan rata-rata

yang signifikan sehingga Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

pertumbuhan berat rata-rata ikan bawal pada setiap perlakuan menunjukkan

perbedaan nyata. Maka dilakukan uji lanjut yaitu menggunakan uji Duncan. Uji

Duncan adalah uji yang didasarkan pada sekumpulan nilai beda nyata yang ukuranya

semakin besar, tergantung pada jarak diantara pangkat-pangkat dari dua nilai tengah

yang dibandingkan. Uji Duncan digunakan untuk menguji perbedaan diantara semua

pasangan perlakuan yang mungkin tanpa memperhatikan jumlah perlakuan. Hasil uji

Source of

Variation SS Df MS F F crit

Between

Groups 101,4352 4 25,3588 8,421431 2,578739

Within

Groups 135,505 20 13,6554

Total 308,9464 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

42

Duncan pada tabel 4.3 menunjukan adanya perbedaan yang nyata antara kelima

pakan perlakuan yang digunakan.

Tabel. 4.3 Uji Duncan Pengaruh fermentasi pakan

perlak

uan N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

k1 10 20.4000

k2 10 21.0400 21.0400

k- 10 21.4800 21.4800

k3 10 22.5400

k+ 10 24.4700

Sig. .196 .073 1.000

2. Kelangsungan Hidup Ikan

Kelangsungan hidup ikan ditentukan dengan menghitung jumlah populasi ikan bawal

di dalam akuarium selama penelitian. Populasi ikan bawal pada setiap akuarium

adalah 10 ekor. Dalam waktu penelitian, kelangsungan hidup ikan bawal dalam

akuarium dapat dilihat pada gambar 4.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

43

Gambar 4.2 Kelangsungan hidup ikan bawal

Berdasarkan grafik di atas, persentase kelangsungan hidup ikan untuk setiap

perlakuan adalah sama dengan nilai persentase 100% yang berarti bahwa dengan

menggunakan pakan perlakuan maupun kontrol kelangsungan hidup ikan bawal di

dalam akuarium sangat baik karena ikan bawal pada akuarium tidak mengalami

kematian.

3. Kualitas Air

Selama 10 kali melakukan pengambilan data kualitas air dengan waktu 30 hari

diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

K 1 K 2 K 3 K- K+

Perlakuan

Per

sen

tase

kel

angs

un

gan

hid

up

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

44

Tabel 4.4 Parameter kualitas air

Perlakuan Rata-Rata Parameter Air yang Diukur

Selama 30 Hari Penelitian

pH DO (mg/l)

K1 7.44 3.34

K2 7.55 3.34

K3 7.54 3.43

K- 7.67 3.45

K+ 7.55 3.43

Berdasarkan data tabel 4.4 terlihat kualitas air pada akuarium K1, K2, K3, K-,

dan K+ masih berada pada kualitas air yang baik bagi pertumbuhan ikan bawal. Rata-

rata pH pada setiap akuarium masih tergolong pH normal yaitu pada angka 7,

Sedangkan untuk DO atau kadar oksigen di dalam air tergolong kualitas oksigen yang

normal dan baik. Kualitas air pada akuarium terjaga karena dilakukan pergantian air

pada akuarium setiap kali pengambilan data berat ikan. Selain itu untuk menjaga

kadar oksigen di dalam air maka digunakan aerator sebagai penghasil oksigen buatan

di dalam air pada akuarium.

B. Pembahasan

Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran maupun berat pada suatu

makhluk hidup. Bertambahnya ukuran atau berat makhluk hidup akibat dari konsumsi

makanan makhluk hidup tersebut. Sumber energi terbesar bagi makhluk hidup untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

45

bisa tumbuh dan berkembang adalah makanan. Makanan yang baik untuk

pertumbuhan adalah makanan yang bergisi yang disesuaikan dengan kebutuhan

makanan untuk dikonsumsi berbeda-beda. Makanan yang bergizi hendaknya

mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui onggok singkong yang difermentasi Rhizopus oryzae

selama 6 hari terhadap pertumbuhan berat ikan bawal.

1. Pertumbuhan Berat Ikan Bawal

Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1 pertumbuhan rata-rata berat ikan bawal

dengan 3 perlakuan dan 2 kontrol mengalami peningkatan selama 30 hari.

Peningkatan berat pada ikan bawal karena adanya konsumsi pakan yang diberikan

selama penelitian. Pakan ikan yang diberikan adalah pakan buatan dan pakan pabrik

(komposisi pakan dapat dilihat pada tabel 3.1). Peningkatan berat ikan bawal dari hari

pertama penelitian sampai 30 hari yang paling besar adalah perlakuan K+ (kontrol +)

yaitu menggunakan pakan pabrik P 781-2 sebesar 5.8 g, sedangkan yang paling kecil

adalah perlakuan K3 (konsentrasi 20% onggok singkong terfermentasi Rhizopus

oryzae selama 6 hari) sebesar 4,2 g. Berdasarkan hasil uji Anova one factor pada

table 4.2 diperoleh hasil F hitung (8,421431)> F tabel (2,578739) yang berarti data

signifikan atau adanya perbedaan yang nyata pada 3 perlakuan konsentrasi pakan dan

2 kontrol dengan kata lain bahwa komposisi onggok singkong berpengaruh terhadap

pertumbuhan berat ikan bawal. Ikan bawal membutuhkan energi untuk bergerak dan

untuk pertumbuhanya. Energi yang diperoleh ikan bawal berasal dari makanan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

46

dimakannya. Pakan yang diberikan pada ikan bawal di dalam akuarium adalah pakan

buatan dan pakan pelet pabrik.

Makanan yang diberikan pada ikan minimal harus mengandung karbohidrat,

protein dan lemak. Zat-zat ini masing-masing akan diubah dalam sistem pencernaan

menjadi energi yang dibutuhkan ikan supaya dapat melakukan aktifitas. Pakan buatan

pada penelitian ini berasal dari bahan-bahan yang mengandung karbohidrat, protein

dan lemak. Karbohidrat dalam pakan merupakan sumber energi bagi ikan. Jika

dibandingkan dengan protein dan lemak, karbohidrat menghasilkan energi yang lebih

kecil dalam setiap gramnya tapi karbohidrat juga dapat digunakan sebagai sumber

energi dan kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan aktifitas ikan bawal. Selain itu

karbohidrat berkualitas baik berfungsi sebagai salah satu kandungan yang digunakan

dalam pembuatan pakan dan menghasilkan konversi pakan yang baik. Karbohidrat

pada pakan buatan berasal dari onggok singkong dan juga dedak pada pakan.

Peningkatan kandungan karbohidrat, protein, dan lemak pada pakan buatan ini

terjadi lewat proses fermentasi onggok oleh Rhizopus oryzae selama 6 hari.

Kebutuhan kandungan gizi pada pakan buatan ini tercukupi sehingga pertumbuhan

ikan bawal selama 30 hari penelitian terjadi perubahan yang signifikan ditandai

dengan pertambahan berat ikan yang terjadi.

Selain karbohidrat, pada pakan harus menyediakan protein yang cukup bagi

kebutuhan ikan. Kebutuhan protein di dalam pakan harus mengandung asam amino

esensial yang dibutuhkan ikan karena protein dengan kandungan asam aminonya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

47

diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh dan juga sebagai

salah satu sumber energi. Ikan benih memerlukan 32% protein kasar yang terdapat di

dalam pakan. Selain protein dan karbohidrat, di dalam pakan buatan ini juga

mengandung lemak. Penggunaan lemak sebenarnya hanya menggantikan protein

sebagai sumber energi sehingga penggunaan protein pada pakan ini bisa dihemat.

Kandungan lemak yang dibutuhkan sebagian besar ikan berkisar pada 4 sampai 16%.

Pakan yang diberikan sebanyak 3% pada ikan bawal selalu terdapat sisa pakan

di dalam akuarium seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.3. Sisa pakan

Berdasarkan gambar 4.3 dan kejadian yang ditemui saat penelitian timbul suatu

argumen bahwa pemberian pakan pada ikan bawal dengan menggunakan onggok

singkong yang terfermentasi persentasenya dikurangi dari 3%. Kadar nitrogen yang

tinggi pada pakan mengakibatkan mikroorganisme menguraikan asam-asam amino

pada protein di pakan. Sisa pakan memberikan efek negatif mengakibatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

48

menurunnya kualitas air pada akuarium dan harus segera dilakukan pergantian air.

Pergantian air perlu dilakukan agar kadar oksigen di dalam air tetap terjaga sehingga

kebutuhan oksigen untuk ikan bawal terpenuhi. Jika tidak dilakukan pergantian air

maka kualitas air akan menurun sehingga dapat menyebabkan kematian pada ikan

bawal. Pakan yang mengandung kadar nitrogen yang tinggi mengakibatkan timbulnya

gas ammonia (NH3) yang mengakibatkan air menjadi keruh dan bau. Aerator yang

terdapat pada akuarium hanya membantu sirkulasi oksigen dan sedikit menjaga

kondisi air agar tetap normal. Air yang ada pada akuarium jika tidak dikontrol dengan

baik maka akan berdampak pada pertumbuhan ikan bawal yang akan melambat

bahkan mengalami kematian akibat dari banyaknya energi yang dibutuhkan untuk

bertahan hidup dengan lingkungan yang buruk.

Ikan bawal hidup bergerombol di daerah yang aliran sungainya deras, tetapi

ditemukan pula di daerah yang aliran airnya tenang. Ikan bawal yang dipelihara di

dalam akuarium juga hidupnya bergerombol ke bagian-bagian sudut akuarium. Ikan

bawal cenderung menghabiskan makanan pada saat pemberian pakan ke dalam

akuarium. Ikan bawal mempunyai kebiasaan makan di dasar perairan atau kolam dan

bersifat omnivora. Seperti pada pakan K1 sampai K- karena pakan yang diberikan

hanya terapung sebentar. Namun, pada akuarium K+ ikan bawal mengkonsumsi

pakan yang ada di permukaan dikarenakan sifat pakan (pelet pabrik) yang digunakan

terapung. Perbedaan pada kebiasaan makan tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan

ikan bawal khususnya pertambahan berat ikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

49

Adanya pertambahan berat pada ikan bawal menunjukan bahwa ikan bawal

mendapatkan energi dan nutrisi dari pakan yang diberikan selama waktu penelitian.

Perbedaan komposisi pakan yang diberikan menghasilkan perbedaan berat rata-rata

pada akhir penelitian sehingga menunjukan perbedaan yang nyata ketika dilakukan

pengujian secara statistik dengan menggunakan SPSS dan Microsoft exel.

Kebutuhan jenis pakan untuk ikan bawal antara pakan alami dan pakan buatan

berbeda dari persentasenya yaitu 75% dari pakan alami dan 25% dari pakan buatan

atau pelet. Pakan alami untuk ikan bawal adalah berupa ikan-ikan kecil, cacing,

detritus, biji-bijian, udang kecil dan moluska. Mengingat penelitian ini dilakukan di

akuarium dengan tidak melibatkan faktor pakan alami, maka pertumbuhan ikan bawal

di akuarium hanya di dapat dari pelet atau pakan buatan. Begitu juga untuk

pertumbuhan ikan bawal Tiap individunya.

Pertumbuhan ikan bawal pada setiap individu selama penelitian besarnya tidak

merata. Faktor ketidakmerataan ini bisa diasumsikan akibat dari faktor genetik dan

kompetisi makanan. Pakan perlakuan yang diberikan, menunjukan perubahan

terhadap pertumbuhan ikan bawal. Pertumbuhan ikan bawal dari 3 pakan perlakuan

dan 2 pakan kontrol menunjukan kenaikan berat ikan bawal yang tidak jauh berbeda.

Dengan kajian analisa ekonomi, pakan perlakuan yang dibuat harganya lebih murah

disbanding dengan harga pelet pabrik merek P 781-2 . Harga pakan perlakuan untuk 1

kg jika dihitung dengan nilai seharga Rp. 6.000 sedangkan harga pelet pabrik dengan

merek P781-2 dengan harga Rp.10.000. pembudidaya ikan bawal dapat menghemat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

50

biaya pembelian pakan sebesar Rp. 4.000 guna mencapai keuntungan dengan

memanfaatkan pembuatan pakan dari onggok singkong yang terfermentasi Rhizopus

orysae selama 6 hari.

2. Kelangsungan Hidup Ikan

Kelangsungan hidup merupakan persentase organisme yang hidup diakhir

pemeliharaan. Kelangsungan hidup ikan bawal selama penelitian 30 hari pada

perlakuan K1, K2, K3, K-, dan K+ adalah 100%. Pemberian perlakuan pakan buatan

dan pelet pabrik menunjukan bahwa kelangsungan hidup ikan bawal sangat baik.

Menurut Mulyadi dkk. (2010) tingkat kelangsungan hidup ikan yang tinggi

disebabkan oleh pakan buatan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik dan

kebutuhan ikan akan pakan terpenuhi sehingga ikan tidak mengalami kelaparan.

Kelangsungan hidup dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor biotik dan abiotik. Faktor

biotik yaitu persaingan, parasit, umur, predator, tingkat penebaran benih, dan

perawatan oleh manusia, sedangkan abiotik adalah sifat fisik dan kimiawi dalam

perairan. Persaingan ikan bawal dalam kelangsungan hidup berupa persaingan

memperoleh makanan sehingga berdampak kepada perbedaan berat atau bobot pada

setiap ekor ikan bawal.

Jumlah penebaran ikan pada akuarium atau kolam mempengaruhi pertumbuhan

dan kelangsungan hidup. Padat penebaran ikan akan meningkatkan interaksi sosial

pada ikan sehingga menimbulkan heterogenitas ukuran ikan (Irliyandi, 2008).

Peningkatan kepadatan penebaran akan berakibat pada proses fisiologis dan tingkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

51

laku ikan terhadap ruang gerak akan terganggu dan nantinya dapat menurunkan

kondisi fisik dan kesehatan ikan berpengaruh terhadap penurunan pertumbuhan dan

kelangsungan hidup ikan bawal. Jumlah ikan bawal yang ditebar dalam penelitian ini

sebanyak 10 ekor pada masing-masing akuarium. Penebaran ini berdasarkan pada

ukuran akuarium (40 x 30 x 30 cm).

Penurunan kualitas air dapat berakibat stres pada ikan yang mengakibatkan ikan

bawal tidak mau mengkonsumsi pakan yang diberikan. Dampak dari penurunan

kualitas air ini mempengaruhi kelangsungan hidup ikan bawal. Penurunan kualitas air

ini disebabkan karena sisa bekas pakan yang tinggal dibagian dasar akuarium

sehingga membuat kualitas air menurun. Selama penelitian 30 hari, kualitas air tetap

terjaga untuk meminimalkan tingkat stres maupun kematian yang akan dialami ikan

bawal di dalam akuarium.

3. Kualitas Air

Kualitas air merupakan salah satu faktor yang juga berperan dalam pertumbuhan

dan perkembangan ikan. Ikan bawal tidak dapat hidup pada kualitas air yang buruk

karena kuaitas air ini akan menghambat pertumbuhan ikan bawal bahkan dapat

mengakibatkan kematian akibat penurunan kualitas air. Pada penelitian ini tidak

dilakukan pengukuran tentang suhu air namun pengontrolan suhu dilakukan dengan

pergantian air yang dilakukan setiap pengambilan data yaitu setiap 3 hari sekali.

Dibawah ini adalah tabel kualitas air untuk ikan bawal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

52

Tabel 4.5 Kualitas Air Normal untuk Ikan bawal.

Kualitas

Air

pH DO (mg/l)

7,5 sampai 8,5 3 sampai 7

Sumber : Mahyuddin (2010)

a. pH air

pH merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk mengukur tingkat

keasaman dari air. pH air pada setiap akuarium selama penelitian masih berada pada

kondisi normal (Lampiran 5). Untuk menjaga kondisi pH air pada akuarium agar

terjaga normal maka dilakukan pergantian air dalam akuarium. Perubahan pH air di

akuarium pada penelitian ini dapat disebabkan oleh sisa pakan seperti penjelasan

sebelumnya yaitu bahwa pemberian pakan pada ikan di akuarium akan meninggalkan

sisa saat melakukan pergantian air.

b. DO

DO merupakan oksigen terlarut sangat berperan bagi pernapasan ikan karena

oksigen merupakan gas yang sangat penting dalam mendukung kehidupan ikan

bawal. Selain itu, oksigen juga mampu mengadakan oksidasi bahan-bahan beracun

yang ada di perairan sehingga menjadi tidak beracun atau kurang beracun bagi ikan.

Jumlah oksigen yang rendah akan berdampak pada pertumbuhan yang rendah pula.

Namun demikian konsentrasi oksigen dalam perairan yang terlalu tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

53

kemungkinan akan mengakibatkan penyakit bagi ikan yang disebut penyakit gas

bubble. Hasil pengukuran DO pada setiap akuarium masih pada keadaan normal.

Selama penelitian, kisaran angka pengukuran DO pada setiap akuarium berkisar

antara 3,3 sampai 3,5 (Lampiran 5). Ketika ikan kekurangan oksigen maka ikan akan

mengalami stres. Oksigen yang didapat ikan pada akuarium berasal dari aerator yang

digunakan pada masing-masing akuarium.

4. Sistem Akuarium

Akuarium merupakan suatu wadah atau tempat yang digunakan untuk

memelihara ikan. Ikan bawal dipelihara selama 30 hari di dalam akuarium dan diberi

pakan buatan dari onggok singkong dan pelet pabrik. Ikan bawal yang dipelihara di

dalam akuarium mengalami pertambahan berat seperti pada tabel 4.1. Ukuran

akuarium yang digunakan adalah 40 x 30 x 30 cm dengan masing-masing akuarium

ditebar 10 ikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

54

BAB V

IIMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN

Hasil penelitian mengenai “pengaruh perbedaan komposisi pakan onggok

singkong yang terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari terhadap pertumbuhan

berat ikan bawal pada akuarium” dapat menjadi pengetahuan baru bagi dunia

pendidikan. Aspek-aspek dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar di

Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII pada bab Bioteknologi mengenai

fermentasi. Pemanfaatan limbah yang akan difermentasi sebagai salah satu wujud

nyata penerapan dalam penelitian ini.

Aplikasi materi bioteknologi adalah dengan mempelajari tentang bioteknologi

konvensional mengenai fermentasi. Berkaitan dengan materi dan alokasi waktu pada

sub materi fermentasi maka pembelajaran dirancang agar siswa dapat melakukan

percobaan berkaitan dengan pemanfaatan onggok singkong yang terdapat di sekitar

lingkungan, kemudian dijadikan sebagai bahan pembuatan pakan ikan.

Pembelajaran dapat dilakukan dengan membuat suatu proyek atau penelitian

yang dikerjakan oleh kelompok yang telah dirancang oleh guru bersama siswa.

Penelitian ini diharapkan agar siswa memperoleh pengetahuan mengenai

pemanfaatan onggok singkong yang terfermentasi oleh Rhizopus oryzae dapat

dijadikan sebagai bahan pembuatan pakan. Hasil akhir dari penelitian ini kemudian

siswa membuat laporan penelitian yang dapat dijadikan sebagai literatur untuk siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

55

guru, dan masyarakat terkait pemanfaatan onggok singkong yang terfermentasi

sebagai produk pakan ikan dengan dibagikan melalui internet dan juga majalah

sekolah. Acuan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan pembelajaran kurikulum 2013. Kompetensi dasar (KD) yang

digunakan adalah:

1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengalaman ajaran agama yang

dianutnya.

2.1. Berperilaku ilmiah : teliti, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung

jawab dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan

proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan

percobaan di dalam kelas/ laboratorium maupun di luar kelas/ laboratorium.

3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses

dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia

dalam berbagai aspek kehidupan.

4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip

bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi

produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan.

Terlampir pada lampiran 1 dan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

56

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa:

1. Perbedaan komposisi ampas tahu terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari

menunjukkan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan bawal.

2. Pakan dari onggok singkong terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari

memberikan kenaikan berat ikan bawal. Pakan dari onggok singkong yang

terfermentasi Rhizopus oryzae selama 6 hari berpeluang menjadi pakan

pengganti pelet pabrik.

3. Pertumbuhan ikan bawal dan pakan dengan komposisi 40% memberikan

kenaikan berat ikan bawal paling baik.

B. Saran

Adapun saran yang diberikan untuk penelitian ini adalah:

1. Komposisi pakan dari onggok singkong terfermetasi Rhizopus oryzae selama 6

hari perlu diujikan di kolam biasa untuk mendapatkan gambaran lebih real bagi

kepentingan pengembangan budidaya ikan bawah secara hemat biaya

2. Dalam pengujian pakan di kolam perlu memperhatikan kualitas air, pakan

alami, dan lingkungan kolam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

57

3. Dalam penebaran benih ikan bawal di kolam sebaiknya berat dan umur ikan

bawal diusahakan sama sehingga saat panen ikan bawal bisa dengan mudah

kelihatan efek dari pemberian pakan yaitu dengan bertambah besarnya ukuran

ikan bawal.

4. Kualitas air pada kolam atau akuarium harus baik sehingga pertumbuhan ikan

juga lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

58

DAFTAR PUSTAKA

Achyar, M., 1979. Perikanan Darat. Indonesia Membangun 7.N.V. Mosa, Bandung.

Anggorodi, , R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia. Jakarta.

Antika., R. 2014. Penggunaan tepung onggok singkong yang difermentasi Rhizopus

sp sebagai bahan baku pakan ikan nila merah (Oreochromis niloticus).

Arie, U. 2000. Budidaya Bawal Air Tawar Untuk Konsumsi Dan Ikan Hias. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Asmawi, S., 1986. Pemeliharaan Ikan Dalam Keramba, PT Gramedia. Jakarta.

Djarijah, N.M dan A.S. Djarijah. 2001. Budidaya Jamur Tiram Putih. Kanisius.

Yogyakarta

Djarijah A.S. 2001. Budidaya Ikan Bawal. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Effendi, M.I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Pustaka Nusantama.

Fajarudin, M.W., Junus.M. dan E. Setyowati . 2014 . Pengaruh Lama Fermentasi

EM- 4 Terhadap Kandungan Protein Kasar Padatan Kering Lumpur Organik

Unit Gas Bio. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.

Fardiaz, s. 1996. Aplikasi HACCP dalam Industri Pangan. Jurusan Teknologi Pangan

dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Furuichi M. 1988. Fish Nutrition. Pp. 1-78.In. Watanabe T.Editor. Fish Nutrition and

Marineculture. JICA textbook.The General Aquaculture Course. Tokyo.

Kanagawa Internasional Fisheries Traning Center

Ganong. 1990. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC

Germain, G. S., and R. Summerbell. 2006. Identifying Filamentous Fungi. Oxford

University, California.

Goddard S. 1996. Importance and Benefit of Using Lipids in Fish Nutrition Chapman

and Hall. New York.

Halver, J. E. 1989. Fish Nutrition. Academic Press, Inc., Vol. 2 Sandiego, California,

USA. 798 halaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

59

Irliyandi, F. 2008. Pengaruh Padat Penebaran 60, 75 dan 90 Ekor/Liter terhadap

Produksi Ikan Patin Pangasius hypophthalmus Ukuran 1 Inci UP (3 cm) dalam

Sistem Resirkulasi. [Skripsi]. Program Studi Teknologi dan Manajemen

Akuakultur. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Jangkaru, Z., 1974. Makanan Ikan. Lembaga Penelitian Perikanan Darat Direktoral

Jendral Perikanan. Bogor.

Kementrian Kelautan dan Perikanan.-___. Permintaan Pasar Terhadap Ikan Bawal.

http://www.perikanan-budidaya.kkp.go.id ( di akses pada tanggal 29 september

2016).

Kordi, G. 2005. Budidaya Ikan Patin: Biologi, Pembenihan dan Pembesaran.

Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.

Lagler, K. F., J. E. Bardach; R.R. Mikkeri D.R.M. Passino, 1977. Icthiology. John

Wiley and Sons Inc., London.

Lesmana, D. S. 2001. Budidaya Ikan Hias Air Tawar. Cetakan Pertama. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Lestari S. 2001. Pemanfaatan tulang ikan tuna (Limbah) untuk pembuatan tepung

tulang [skripsi]. Bogor: Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Institut Pertanian

Bogor.

Lovell, T. 1989. Nutrition and feeding of fish. Auburn University, New York.

Mattjik, AA dan M. Sumertajaya. 2000. Perancangan Percobaan. Jilid I. IPB Press,

Bogor

Millamena, O.M. 2002. Replacement of fish meal by animal byproduct meals in a

practical diet for growout culture of grouper Epinephelus coioides. Aqua-

culture, 204:75–84.

Mudjiman, A., 2009. Makanan Ikan. Penebar Swadya, Jakarta.

Mulyadi, Usman, M.T., dan Suryani. 2010. Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan

Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Ikan Silais

(Ompok hypophthalmus). Berkala Perikanan Terubuk.

National Research Council. 1983. Nutirent requirements of warm water fishes.

National Academic of Science, Washington, D.C.

Rahardi F., Kristiawati R., Nazaruddin, 1993, Agribisnis Perikanan, PT Penebar

Swadaya, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

60

Rahmi, Y., 2008. Konversi Alkohol dari Tepung Jagung.

http://www.google.co.id/search?num=20&hl=id&client=firefoxa&channel

=s&rls=org.mozilla%3AenUS%3Aofficial&as_qdr=all&q=bioetanol+filet

ype%3Apdf&btnG.( diakses pada tanggal 19 januari 2017 ).

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan, Bina Cipta. Jakarta.

Stickney, R. R. 1993. Advance in Fisheries Science: Culture of Nonsalmonid

Freshwater Fishes. 2th edition. Florida: CRC Press.

Sukarminah, E., D. M. Sumanti, dan I Hanidah. 2008. Mikrobiologi Pangan. Penerbit

Universitas padjadjaran : Jatinagor.

Sustri, L. 2012. Kandungan Protein pada Pelet Ikan. Artikel, (Online).

http://wordpress.com/2012/10/kandungan-protein-pada-pelet-ikan.html,

(diakses 29 november 2016).

Suwarsito, 2004. Pengaruh Kadar L-Karnitin Berbeda Dalam Pakan Terhadap

Kadar Lemak Daging dan Pertumbuhan Ikan Patin ( Pangasius

Hipopthalmus). Tesis. Program Pascasarjana. IPB.

Utomo, P. 2012. Teknik Pembesaran Ikan Bawal Air Tawar di Kolam dan Panduan

Pembuatan Pakan Ikan Bawal. Seameo Biotrop. Bogor, Indonesia.

Watanabe, T. 1988. Fish Nutrition and Marine Culture. JICA Texbook. The General

of Aquaculture Course. Departemen of Aquatic. Biosciense. Tokyo.

Webster, C.D and C. Lim. 2002. Nutrien Requirement and Feeding of Finfish for

Aquaculture. Aquaculture Research Center. Kentucky State University

Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.

Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz, 1988. Pengantar Teknologi Pangan.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Yulfiperius. 2001. Pengaruh kadar vitamin E dalam pakan terhadap kualitas telur ikan

patin, Pangasius hypopthalmus.Thesis. Program Pascasarjana Institutu

Pertanian Bogor.

Zonneveld, N. Huisman, E. A. Boon, J. H. 1991. Budidaya Ikan. Gramedia : Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

61

Lampiran 1. SILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/Semester : XII/I

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

62

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

waktu

Media, alat,

bahan

1.1 Mengagumi keteraturan dan

kompleksitas ciptaan Tuhan

tentang struktur dan fungsi DNA,

gen dan kromosom dalam

pembentukan dan pewarisan sifat

serta pengaturan proses pada

mahluk hidup.

1.2 Menyadari dan mengagumi pola

pikir ilmiah dalam kemampuan

mengamati bioproses.

1.3 Peka dan peduli terhadap

permasalahan lingkungan hidup,

menjaga dan menyayangi

lingkungan sebagai manifestasi

pengalaman ajaran agama yang

dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,

Bioteknologi.

Konsep dasar

Bioteknologi.

Jenis

Bioteknologi.

Bioteknologi

Konvensional

(Fermentasi).

Bioteknologi

Modern

(Rekayasa

Genetika).

Produk

Bioteknologi

Konvensional

Jenis Bioteknologi dan

Bioteknologi konvensional

Mengamati

Mengkaji referensi

tentang produk

Bioteknologi

konvensional.

Menanya

Apa bioteknologi

konvensional?

Bagaimana menghasilkan

produk bioteknologi

konvensional?

Tugas

Membuat

kliping tentang

produk-produk

bioteknologi

konvensional di

pasaran.

Portofolio

Laporan

percobaan

(format dan isi

laporan).

Tes

Pemahaman

tentang

4 x 45

menit

Buku

Biologi

kelas XII.

Buku kerja

/LKS.

Peralatan

Laboratori

um untuk

percobaan

fermentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

63

jujur sesuai data dan fakta,

disiplin, tanggung jawab, dan

peduli dalam observasi dan

eksperimen, berani dan santun

dalam mengajukan pertanyaan

dan berargumentasi, peduli

lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai,

berpendapat secara ilmiah dan

kritis, responsif dan proaktif

dalam melakukan pengamatan

dan percobaan di dalam

kelas/laboratorium maupun di

luar kelas/laboratorium.

3.10Memahami tentang prinsip-

prinsip bioteknologi yang

menerapkan bioproses dalam

menghasilkan produk baru untuk

meningkatkan kesejahteraan

Produk

Bioteknologi

modern.

Dampak

pemanfaatan

produk

Bioteknologi di

masyarakat.

Mengumpulkan Data

(Eksperimen/Eksplorasi)

Mengkaji referensi

tentang arti, prinsip dasar

dan jenis-jenis

Bioteknologi

konvensional.

Mengindentifikasi dan

mengklasifikasi kan

produk Bioteknologi

konvensional yang beredar

di masyarakat berdasarkan

prinsip dasar proses

bioteknologi.

Melakukan percobaan

fermentasi tepung onggok

bioteknologi

konvensional

dan modern.

Observasi

Sikap ilmiah

dalam diskusi

dan melakukan

percobaan

fermentasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

64

manusia dalam berbagai aspek

kehidupan.

4.10Merencanakan dan melakukan

percobaan dalam penerapan

prinsip-prinsip bioteknologi

konvensional untuk menghasilkan

produk dan mengevaluasi produk

yang dihasilkan serta prosedur

yang dilaksanakan.

sebagai pakan ikan di

akuarium.

Mengasosiasikan

Mengolah data hasil

percobaan dan

menyimpulkan tentang

proses fermentasi.

Mengkomunikasikan

Menyusun laporan hasil

percobaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XII/I

Pertemuan : 3 dan 4

Alokasi waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya.

KI. 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI. 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI. 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terait dengan pengembangan dari yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

66

dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara

efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

KD 1.3. Peka dan peduli terhadap

permasalahan lingkungan hidup,

menjaga dan menyayangi

lingkungan sebagai manifestasi

pengalaman ajaran agama yang

dianutnya.

1.3.1. Menjaga dan melestarikan

tanaman dan hewan di

lingkungan sekitar.

KD 2.1. Berperilaku ilmiah : teliti,

jujur terhadap data dan fakta,

disiplin, tanggung jawab dan peduli

dalam observasi dan eksperimen,

berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan

berargumentasi, peduli lingkungan,

gotong royong, bekerjasama, cinta

damai, berpendapat secara ilmiah

dan kritis, responsif dan proaktif

dalam setiap tindakan dan dalam

melakukan pengamatan dan

percobaan di dalam kelas/

laboratorium maupun di luar kelas/

laboratorium.

2.1.1. Menunjukkan perilaku teliti

dalam mengerjakan soal pada

LKS yang diberikan.

2.1.2. Menunjukkan perilaku jujur

dalam melaporkan hasil

diskusi.

2.1.3. Menunjukkan perilaku

kerjasama saat mengerjakan

LKS maupun melakukan

percobaan.

KD 3.10 Memahami tentang

prinsip-prinsip bioteknologi yang

menerapkan bioproses dalam

3.10.1. Menjelaskan prinsip dan jenis

bioteknologi.

3.10.2. Mendeskripsikan perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

67

menghasilkan produk baru untuk

meningkatkan kesejahteraan

manusia dalam berbagai aspek

kehidupan.

bioteknologi modern dan

bioteknologi konvensional.

3.10.3. Menguraikan tentang proses

fermentasi.

KD 4.10 Merencanakan dan

melakukan percobaan dalam

penerapan prinsip-prinsip

bioteknologi konvensional untuk

menghasilkan produk dan

mengevaluasi produk yang

dihasilkan serta prosedur yang

dilaksanakan.

4.10.1. Membuat perencanaan

percobaan penerapan prinsip-

prinsip bioteknologi

konvensional.

4.10.2. Melaksanakan percobaan

fermentasi pakan ikan dari

tepung onggok singkong.

4.10.3. Menyusun laporan pembuatan

pakan ikan dari onggok

singkong.

C. Tujuan Pembelajaran

1.3.1.1. Setelah mengikuti pembelajaran, siswa dapat menunjukan sikap

peduli dalam menjaga dan melestarikan tanaman dan hewan di

lingkungan sekitar.

1.3.1.2. Melalui kegiatan refleksi siswa mampu menunjukan rasa syukur

dengan melestarikan tanaman dan hewan di lingkungan sekitar.

2.1.1.1. Melalui pengerjaan soal LKS, siswa dapat menunjukan perilaku

teliti.

2.1.2.1. Melalui penyampaian hasil diskusi, siswa dapat menunjukan

perilaku jujur.

2.1.3.1. Melalui pengerjaan LKS, siswa dapat aktif dalam proses

pembelajaran.

2.1.3.2. Melalui pengamatan, siswa dapat menunjukan sikap kerjasama

dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

68

3.10.1.1. Melalui studi pustaka, siswa mampu menjelaskan prinsip

bioteknologi.

3.10.1.2. Melalui studi pustaka, siswa mampu menggolongkan jenis-jenis

bioteknologi.

3.10.2.1. Setelah mengkaji pustaka, siswa dapat mendeskripsikan perbedaan

bioteknologi modern dan konvensional.

3.10.3.1. Setelah menonton video rangkaian fermentasi, siswa mampu

menguraikan proses fermentasi dengan membuat bagan alir.

4.10.1.1. Setelah mengikuti pembelajaran bioteknologi konvensional, siswa

dapat melakukan percobaan fermentasi pakan ikan dari onggok

singkong.

4.10.2.1. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat menyusun hasil

pembuatan pakan ikan dari onggok singkong.

D. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific.

Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif.

Metode pembelajaran : Diskusi Kelompok, tanya-jawab, percobaan dan

ceramah.

E. Alat, Sumber dan Bahan Belajar

1. Alat yang dibutuhkan dalam pembelajaran :

a. Laptop

b. Viewer

Alat yang dibutuhkan dalam percobaan :

a. Blender

b. Oven

c. Baskom/ nampan

d. Kompor gas

e. Mesin pencetak pellet

f. Plastik bening

2. Bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran :

a. Lembar Kerja Siswa (LKS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

69

b. Materi ajar (Powerpoint)

Bahan yang dibutuhkan dalam percobaan :

a. Onggok singkong

b. Bakteri Rhizopus oryzae

c. Bahan dasar pembuatan pakan ikan

d. Minyak jelantah

3. Sumber belajar :

a. Buku pegangan guru

b. Buku siswa Biologi SMA kelas XII, Kurikulum 2013 Penerbit

Erlangga

c. Informasi dari berbagai sumber, misalnya: jurnal tentang

fermentasi pakan ikan, koran, artikel, buku sumber lainnya dan

internet.

d. Gambar

F. Langkah Pembelajaran

Pertemuan ke-3

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Scientific

Pendahuluan

(10 menit)

a. Apersepsi

b. Motivasi

c. Orientasi

Guru meminta salah satu siswa untuk

memimpin doa, kemudian mengecek

kehadiran siswa.

Guru menampilkan pakan hewan

Guru bertanya “kalian tahu apa ini?

Berasal dari apakah ini? Mengapa bisa

seperti ini? Apakah onggok singkong

bisa digunakan lagi?

Guru menayangkan tujuan/ruang lingkup

materi yang akan dibahas. Guru

mengatakan “baik, setelah pembelajaran

ini berakhir, kalian diharapkan dapat

melakukan percobaan “fermentasi

onggok menggunakan bakteri Rhizopus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

70

oryzae sebagai pakan ikan”.

Kegiatan Inti

(70 menit)

Guru menjelaskan tentang pengertian

bioteknologi konvensional secara

umum serta pengertian fermentasi.

Guru mengkoordinasikan siswa dalam

kelompok kecil yang terdiri dari 4-5

orang.

Siswa dalam kelompok mengkaji

literatur tentang bioteknologi

konvensional, dan fermentasi.

Siswa menonton video tentang proses

fermentasi singkong menjadi tape.

Diajukan pertanyaan :

o Apakah pembuatan tahu,

tempe dan tape termasuk

dalam bioteknologi

konvensional? Mengapa?

o Apakah onggok singkong bisa

diolah menjadi sesuatu?

(mengenai onggok singkong).

o Menanyakan salah satu bentuk

pengolahan onggok singkong.

Siswa berdiskusi menjawab pertayaan

terkait berdasar pemahaman mereka

setelah menonton video dan

pengkajian literatur.

Siswa menganalisis pengolahan

ampas tahu dalam bioteknologi

konvensional (fermentasi)

berdasarkan LKS.

Perwakilan kelompok diminta

Penataan materi

yang sistematis.

Mengamati

Menanya

Menalar

Mencoba

Mengkomunikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

71

mempresentasikan hasil diskusinya,

kelompok lain menanggapi.

Guru memberi klasifikasi bila ada

yang belum tepat dan memberi

penguatan pada hasil presentasi yang

sudah benar.

Penutup

(10 menit)

a. Merangkum

b. Evaluasi

c. Refleksi

d. Arahan/tindak

lanjut

Siswa diminta menyimpulkan apa yang

telah dipelajari hari ini.

Siswa menjawab beberapa pertanyaan

terkait materi yang dibahas.

Siswa diminta mengungkapkan apa

manfaat yang diperoleh setelah

mempelajari pelajaran hari ini.

Siswa diminta untuk mempelajari tentang

materi yang akan dipraktekan pada

pertemuan selanjutnya (pembuatan pakan

ikan dari onggok singkong yang

terfermentasi Rhizopus oryzae).

Pertemuan ke-4

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Scientific

Pendahuluan

(10 menit)

a. Apersepsi

b. Mengecek

Guru mengucapkan salam dan meminta

salah satu siswa untuk memimpin do’a.

Guru mengecek kehadiran siswa.

Ditanyakan mengenai konsep-konsep

terkait yang telah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya (bagan alir proses

fermentasi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

72

kesiapan siswa

c. Orientasi

Ditanyakan mengenai kesiapan tiap

kelompok untuk melakukan praktikum.

Guru menayangkan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai pada pertemuan hari

ini. Guru mengatakan “baik, setelah

pembelajaran ini berakhir kalian

diharapkan dapat terampil melakukan

praktikum dan mampu menganalisis

serta menyimpulkan hasil percobaan

yang telah dilakukan secara lisan dan

tertulis dengan menggunakan tatacara

penulisan ilmiah yang benar ”.

Kegiatan Inti

(75 menit)

Guru meminta siswa berkumpul

dalam kelompok.

Guru membagikan LKS pada masing-

masing kelompok sebagai pedoman

melakukan praktikum.

Guru memberikan pengarahan awal

tentang langkah-langkah yang harus

dilakukan peserta didik pada saat

praktikum dan hasil yang ingin

diperoleh dari praktikum.

Guru meminta siswa untuk

menyiapkan alat dan bahan yang akan

digunakan untuk praktikum dan mulai

melakukan praktikum.

Siswa mencatat hasil praktikum

(mencatat hal apapun yang berkaitan

dengan prosedur dan hasil selama

praktikum).

Mengamati

Memberitahukan

langkah-langkah

kegiatan.

Mengumpulkan

data

Mengkomunikasika

n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

73

Guru meminta salah satu kelompok

mempresentasikan laporan sementara.

Guru memberi jeda waktu untuk

presentasi, selanjutnya berkata : “Oke,

sudah bagus sekali hasil

presentasinya. Dari presentasi teman-

teman kalian tadi apa ada yang

punya pendapat lain?”

Guru menulis dipapan tulis ada yang

dikatakan oleh siswa.

Meninjau kembali

Merangkum

Penutup

(5 menit)

a. Refleksi

b. Arahan/tindak

lanjut

Siswa diminta mengungkapkan apa

manfaat yang diperoleh setelah

melakukan proyek penelitian.

Siswa diminta membaca buku/ sumber

lain tentang materi yang akan dibahas

pada pertemuan berikutnya (Produk

bioteknologi modern dan dampak

pemanfaatan produk bioteknologi di

masyarakat).

G. Penilaian

Aspek Teknik Instrumen

Afektif Observasi Lembar Observasi

Pengetahuan Non Tes Portofolio

Tes Laporan praktikum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

74

Ketrampilan Observasi kinerja Lembar Observasi Ketrampilan

praktikum

H. Lampiran

1. LKS

2. Instrumen penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

75

LEMBAR KERJA SISWA I

A. Judul : Fermentasi

B. Tujuan :

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian fermentasi

2. Siswa mampu menjelaskan proses fermentasi

C. Alat dan bahan :

1. Alat tulis

D. Prosedur :

Kegiatan A

1. Cermati diagram fermentasi alkohol yang ada pada LKS ini

2. Lengkapi diagram berikut secara baik dan benar

3. Tuliskan pada lembaran yang telah disiapkan

4. Presentasikanlah didepan kelas

Diagram fermentasi Alkohol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

76

E. Hasil :

Nama Kelompok :

1. ..........................................

2. ...........................................

3. ...........................................

4. ...........................................

5. ...........................................

Siklus : ……

Deskripsi dan gambar :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

77

DIAGRAM FERMENTASI ALKOHOL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

78

LEMBAR KERJA SISWA II

A. Judul : Pembuatan pakan ikan melalui fermentasi onggok

singkong dengan menggunakan Rhizopus oryzae

B. Tujuan :

1. Siswa dapat melakukan percobaan fermentasi onggok singkong

menggunakan Rhizopus oryzae.

C. Siswa dapat membuat pakan ikan dengan onggok yang terfermentasi

Rhizopus oryzae selama 6 hari.

D. Alat dan Bahan

a. Alat

1 Blender

2 Kompor gas

3 Senduk pengaduk

4 Pisau

5 Nampan/ Wadah atau Baskom

6 Mesin pencetak pelet

7 Plastik bening

8 Oven

9 Timbangan digital

10 Panci

b. Bahan

1. Bahan pembuatan pakan (dedak, onggok, Tepung ikan, minyak

jelantah, dan daun singkong.

2. Bakteri Rhizopus oryzae.

3. Air

E. Cara kerja

1. Difermentasikan onggok singkong dengan menggunakan bakteri

Rhizopus oryzae.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

79

2. Fermentasi dilakukan dengan cara mencampuran onggok dan bakteri

Rhizopus oryzae kemudian di masukan ke dalam plastik bening dan

dibiarkan selama 6 hari.

3. Setelah proses fermentasi selesai, masing-masing bahan ditimbang

sebanyak komposisi yang dibutuhkan :

- 250 g Tepung ikan

- 600 g Onggok sigkong

- 50 g Dedak halus

- 50 g Daun singkong

- 50 ml Minyak jelantah

4. Daun singkong diblender sampai halus.

5. Dicampurkan bahan-bahan pembuatan pakan ikan termasuk onggok

singkong yang sudah terfermentasi selama 6 hari dan kemudian

dicampurkan sampai merata.

6. Dikukus bahan-bahan yang telah dicampurkan selama 30 menit.

7. Bahan-bahan yang sudah di kukus tadi kemudian dicetak dengan

menggunakan mesin pencetak pakan. Cetaklah berdasarkan ukuran

yang di inginkan.

8. Dipotong pakan ikan yang telah dicetak menjadi ukuran kecil

berdasarkan bukaan mulut ikan.

9. Dikeringkan pakan yang sudah dicetak dengan cara di oven atau di

jemur dibawah cahaya matahari.

10. Setelah pakan kering maka , pakan siap diberikan kepada ikan.

11. Dicatat hasil perubahan onggok yang terfermentasi dan catatlah

tekstur pakan yang dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

80

F. Hasil

Tabel hasil pengamatan fermentasi onggok singkong dengan

menggunakan Rhizopus oryzae.

No Identifikasi fermentasi selama 6 hari Keterangan

1.

Tekstur

2.

Warna

3.

Bau

G. Kesimpulan

Nama Kelompok :

1. .....................................................

2. .....................................................

3. .....................................................

4. .....................................................

5. .....................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

81

Lembar Pengamatan Observasi Ketrampilan Praktikum

No. Aspek yang Dinilai Tingkat Kemampuan

1 2 3 4

1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum

2. Menggunakan alat sesuai fungsinya

3. Melakukan praktikum dengan benar

4. Membersihkan alat

5. Mengembalikan alat-alat pada tempatnya

Jumlah

Keterangan:

1 : Kurang jika tidak memenuhi aspek yang dinilai

2 : Cukup jika memenuhi aspek yang dinilai

3 : Baik jika semua aspek dipenuhi dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

82

Rubrik Penilaian Praktikum

Skor Kriteria

1 Kurang, persiapan alat dan bahan praktikum tidak lengkap, tidak

dapat menggunakan alat sesuai fungsinya, tidak melakukan

praktikum dengan benar, membersihkan alat praktikum, dan

tidak mengembalikan alat-alat praktikum.

2 Cukup, persiapan alat dan bahan tidak lengkap, penggunaan alat

sesuai fungsinya, melakukan praktikum dengan benar,

membersihan alat praktikum, mengembalikan alat meski belum

tepat di tempatnya.

3 Baik, persiapan alat dan bahan praktikum sudah sangat lengkap,

penggunaan alat sesuai fungsinya, melakukan praktikum dengan

baik, membersihkan alat praktikum, mengembalikan alat

praktikum di tempatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

83

Lembar Penilaian Sikap

No. Nama Siswa

Aspek yang dinilai

(perilaku dan kerjasama siswa

dalam pembelajaran) Jumlah Skor Nilai

Jujur Teliti Kerjasama

1.

2.

3.

4.

5.

dsb

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

84

Rubrik penilaian Sikap

Jujur

Skor Keterangan

3 Tidak menyontek atau melakukan plagiat (mengambil/

menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) pada

saat mengerjakan tugas/ulangan

2 Kadang-kadang menyontek pada saat mengerjakan tugas, tidak

melakukan plagiat (mengambil/ menggunakan karya orang lain

tanpa menyebutkan sumber) pada saat mengerjakan

tugas/ulangan.

1 Menyontek pada saat mengerjakan tugas/ulangan dan melakukan

plagiat mengambil/ menggunakan karya orang lain tanpa

menyebutkan sumber) pada saat mengerjakan tugas

Teliti

3 Mengerjakan tugas dengan cermat dan tidak cereboh dalam

melakukan percobaan

2 Mengerjakan tugas kurang cermat dan masih sedikit ceroboh

dalam melakukan percobaan

1 Tidak mengerjakan tugas dengan cermat dan cereboh dalam

melakukan percobaan

Kerja sama

3 Mampu berdinamika dalam kelompok, menyampaikan pendapat

dalam melakukan diskusi dan pengamatan

2 Terkadang mampu berdinamika dalam kelompok, terkadang

menyampaikan pendapat dalam melakukan diskusi dan

pengamatan

1 Tidak mampu berdinamika dalam kelompok, tidak

menyampaikan pendapat dalam melakukan diskusi dan

pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

85

Instrument

Tugas portofolio membuat laporan hasil praktikum pembuatan pakan ikan dari

onggok singkong

Ruang Lingkup

1. Karya portofolio yang dikumpulkan adalah hasil laporan praktikum

pembuatan pakan ikan dari onggok singkong

2. Laporan hasil praktikum dikumpulkan selambat-lambatnya satu minggu

setelah peserta didik mendapatkan data akhir.

Uraian Tugas Protofolio

1. Buatlah laporan praktikum Biologi pembuatan pakan ikan dari onggok

singkong

2. Laporan praktikum meliputi:

Judul

Tujuan

Dasar Teori

Alat dan Bahan

Cara Kerja

Hasil Pengamatan

Pembahasan

Kesimpulan

Daftar Pustaka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

86

Rubrik Penilaian Portofolio Terhadap Laporan Praktikum

No Kriteria Skor

1 Struktur laporan

a. Judul

Menulis judul kegiatan sesuai dengan materi yang akan

dipraktekkan, ditulis dengan huruf kapital semua

5

Menulis judul kegiatan sesuai dengan materi yang

dipraktekan

tetapi huruf kapital ditulis pada awal kalimat saja

3

Menulis judul kegiatan sesuai dengan materi yang

dipraktekkan

tetapi ditulis dengan huruf kecil semua

2

b. Tujuan

Menyebutkan tujuan dengan benar dan lengkap, sesuai KI dan

KD

5

Menyebutkan tujuan benar sesuai KI dan KD 3

Menyebutkan tujuan tetapi tidak sesuai KI dan KD 1

c. Dasar Teori

Memuat secara keseluruhan materi yang sudah dipraktekkan,

isi relevan dengan materi yang dipraktekkan

20

Memuat 70% materi yang sudah dipraktekkan, isi relevan

sesuai dengan materi yang dipraktekkan

15

Memuat 50% materi yang sudah dipraktekkan, isi relevan

sesuai dengan materi yang dipraktekkan

10

d. Alat dan Bahan

Mencatat alat dan bahan dengan lengkap dan benar sesuai

dengan yang sudah dipraktekkan

5

Mencatat 70% alat dan bahan benar tetapi tidak lengkap dan

sesuai dengan yang sudah dipraktekkan

3

Mencatat 50% alat dan bahan dan tidak sesuai dengan yang

sudah dipraktekkan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

87

e. Cara Kerja

Menulis cara kerja secara urut, lengkap sesuai yang

dipraktekkan

5

Mencatat cara kerja secara urut tetapi tidak lengkap dan

sesuai dengan yang dipraktekkan

3

Mencatat cara kerja tidak urut tetapi sesuai dengan yang

dipraktekkan

2

f. Hasil Pengamatan

Disajikan dalam bentuk tabel dan sesuai dengan yang

dipraktekkan dengan disertai keterangan yang benar

10

Disajikan dalam bentuk tabel, sesuai dengan yang

dipraktekkan tetapi keterangan 75% benar

7

Disajikan dalam bentuk tabel, sesuai dengan yang

dipraktekkan tetapi keterangan 50% benar

5

g. Pembahasan

Membahas secara keseluruhan sesuai dengan tujuan

praktikum yang sudah dipraktekkan, kalimat mudah

30

Membahas sekitar 70% sesuai dengan tujuan praktikum yang

sudah dipraktekkan, kalimat mudah dipahami

25

Membahas sekitar 50% sesuai dengan tujuan praktikum yang

sudah dipraktekkan dan kalimat mudah dipahami

20

h. Kesimpulan

Kesimpulan benar dan merupakan jawaban tujuan praktikum,

ditulis dengan kalimat yang mudah dipahami

5

Kesimpulan benar dan merupakan jawaban tujuan praktikum

tetapi kalimat terlalu panjang

3

Kesimpulan bukan merupakan jawaban tujuan praktikum 1

i. Daftar Pustaka

Mengambil dari sumber buku minimal 3 dan sesuai dengan

dasar teori yang dipaparkan

5

Mengambil dari sumber buku hanya 2 dan sesuai dengan

dasar teori yang dipaparkan

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

88

Mengambil dari sumber buku hanya 1 dan sesuai dengan

dasar teori yang dipaparkan

1

2. Isi Laporan

Isi lengkap (memuat dan membahas semua hal yang sudah

diamati)

5

Isi 70% memuat dan membahas hal yang sudah diamati 4

Isi 50% memuat dan membahas hal yang sudah diamati 3

3. Cara Penyajian Laporan

Laporan disajikan dalam bentuk makalah, diketik dengan

rapi, menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12

5

Laporan disajikan dalam bentuk makalah, diketik dengan

rapi, menggunakan huruf Times New Roman ukuran 11

4

Laporan disajikan seadanya (tidak dalam bentuk makalah,

tidak dijilid), ditulis tangan/diketik menggunakan huruf

selain Times New Roman ukuran sembarang

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

89

Lembar Penilaian Portofolio

No. Nama Siswa

Aspek yang dinilai Jumlah

Skor Nilai

Struktur Laporan Isi Laporan Penyajian

Laporan

1.

2.

3.

4.

5.

dst

N=

Kriteria penilaian :

Nilai 85 – 100 = A (Sangat Baik)

Nilai 70 – 84 = B (Baik)

Nilai 55 – 69 = C (Cukup)

Nilai 50 – 54 = D (Kurang)

Nilai 0 – 49 = E (Sangat Kurang)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

90

Perlakuan

Penguk

uran

setiap 3

hari

Pengukuran Sampel

Rata-

rata

Berat ikan (gram)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K+

1 16 18 20 18 22 24 26 25 24 19 21.2

2 24 22 17 19 26 20 24 27 19 26 22.4

3 27 18 20 22 21 25 25 20 27 28 23.3

4 22 21 27 18 23 26 21 25 28 27 23.8

5 21 27 22 26 29 28 19 22 23 26 24.3

6 28 24 23 24 29 26 28 22 19 27 25

7 27 28 22 24 29 20 30 24 27 23 25.4

8 29 29 20 30 24 25 23 27 24 28 25.9

9 31 24 29 25 21 30 28 25 23 28 26.4

10 30 29 25 24 26 31 22 30 25 28 27

Perlakuan

Penguk

uran

setiap 3

hari

Pengukuran Sampel

Rata-

rata

Berat ikan (gram)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K-

1 14 15 20 19 17 18 16 24 19 18 18

2 20 15 19 21 16 26 24 19 20 16 19.6

3 21 20 15 22 25 17 21 27 18 19 20.5

4 18 22 16 25 23 21 13 19 20 28 20.5

5 22 29 13 24 25 20 17 20 21 19 21

6 21 26 21 25 30 20 18 22 14 24 22.1

7 25 19 31 27 21 21 24 26 23 14 23.1

8 26 17 31 26 22 15 22 27 22 25 23.3

9 15 26 25 17 27 31 22 22 22 26 23.3

10 21 23 27 25 20 27 25 31 19 16 23.4

DATA HASIL PENELITIAN

Lampiran 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

91

Perlakuan

Penguk

uran

setiap 3

hari

Pengukuran Sampel

Rata-

rata

Berat ikan (gram)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K3

1 17 23 19 18 32 18 20 13 22 21 20.3

2 21 18 22 32 21 20 23 14 18 19 20.8

3 20 19 19 18 22 20 14 33 23 24 21.2

4 24 20 23 20 19 21 33 15 23 22 22

5 22 22 24 34 23 15 20 23 21 20 22.4

6 24 34 21 20 25 22 24 23 16 21 23

7 35 26 25 21 23 21 23 22 20 16 23.2

8 23 35 22 23 24 26 25 20 17 22 23.7

9 23 25 24 36 22 23 26 21 26 17 24.3

10 25 37 22 21 26 27 23 24 22 18 24.5

Perlakuan

Penguk

uran

setiap 3

hari

Pengukuran Sampel

Rata-

rata

Berat ikan (gram)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A2

1 25 14 17 23 19 14 19 17 14 24 18.6

2 19 24 18 23 14 17 14 20 25 14 18.8

3 20 19 25 24 18 15 19 15 15 26 19.6

4 25 20 19 15 19 18 15 26 24 16 19.7

5 27 20 24 16 21 25 19 16 16 25 20.9

6 26 24 27 20 17 16 19 22 25 16 21.2

7 28 17 22 25 21 25 20 17 26 17 21.8

8 18 28 22 26 18 23 27 26 21 18 22.7

9 19 27 19 18 21 24 29 23 27 26 23.3

10 20 21 24 29 19 27 19 28 24 27 23.8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

92

Perlakuan

Penguk

uran

setiap 3

hari

Pengukuran Sampel

Rata-

rata

Berat ikan (gram)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A1

1 19 13 19 18 17 14 19 22 26 14 18.1

2 13 18 19 15 14 19 17 23 19 26 18.3

3 27 23 15 20 20 19 14 20 15 18 19.1

4 20 27 14 19 16 20 21 16 18 24 19.5

5 16 15 24 17 28 19 21 20 21 21 20.2

6 17 20 28 22 21 16 17 19 21 25 20.6

7 22 23 16 29 18 20 21 22 25 18 21.4

8 18 18 22 20 22 26 17 23 22 29 21.7

9 23 21 19 23 17 24 26 30 19 23 22.5

10 27 24 30 21 23 19 19 23 23 17 22.6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

93

PERHITUNGAN STATISTIK

A. Uji Normalitas

Tests of Normality

perlaku

an

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pengaruhfermentasipakan k1 .129 10 .200* .939 10 .547

k2 .165 10 .200* .942 10 .572

k3 .135 9 .200* .968 9 .875

k- .206 11 .200* .938 11 .499

k+ .114 10 .200* .977 10 .944

B. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

pengaruhfermentasipakan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.550 4 45 .700

C. Uji Anova

ANOVA Source of

Variation SS df MS F P-value F crit

Between Groups 101,4352 4 25,3588 8,421431 3,68E-05 2,578739

Within Groups 135,505 45 3,011222

Total 236,9402 49

Lampiran 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

94

D. Uji Duncan

Pengaruh fermentasi pakan

Duncan

perlaku

an N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

k1 10 20.4000

k2 10 21.0400 21.0400

k- 10 21.4800 21.4800

k3 10 22.5400

k+ 10 24.4700

Sig. .196 .073 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

95

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017 DATA KUALITAS AIR

Ph air

Do Air

Do H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 Rata-

rata

3.4 3.2 3.6 3.4 3 3.4 3.2 3.4 3.3 3.5 3.34

3.2 3.2 3.3 3.4 3.1 3.4 3.4 3.6 3.4 3.4 3.34

3.4 3.5 3.6 3.6 3.3 3.2 3.3 3.5 3.3 3.6 3.43

3.4 3.4 3.4 3.5 3.5 3.3 3.4 3.5 3.6 3.5 3.45

3.6 3.4 3.4 3.3 3.3 3.5 3.2 2.7 3.4 3.5 3.43

Ph H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 Rata-

rata

7.8 6.9 7.2 7.7 7.4 7.6 7.3 7.6 7.3 7.6 7.44

7.7 7.6 7.4 7.5 7.4 7.8 7.3 7.8 7.3 7.7 7.55

7.9 7.8 7.4 7.5 7.6 7.4 7.5 7.4 7.5 7.4 7.54

7.4 7.8 7.9 7.8 7.4 7.7 7.7 7.8 7.7 7.5 7.67

7.4 7.7 7.7 7.8 7.3 7.6 7.5 7.4 7.4 7.7 7.55 Lampiran 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

96

Lampiran 6 : Foto-foto Penelitian

Onggok singkong terfermentasi Daun singkong

Penggilingan Pakan Pakan Pabrik P 781-2

Pakan Onggok singkong terfermentasi Sisah pakan Ikan di dalam akuarium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI PAKAN TEPUNG ONGGOK …

97

Akuarium pemeliharaan ikan bawal Akuarium pemeliharaan ikan Bawal

Berat Ikan Bawal Ikan Bawal

Ph Air di akuarium Do Air di Akuarium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI