KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ......

59
KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH PENGOLAHAN KERUPUK KULIT SAPI MENGGUNAKAN NaOH DAN LAMA PERENDAMAN BERBEDA SKRIPSI M. SIDIK I 111 11 289 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016

Transcript of KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ......

Page 1: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU

LIMBAH PENGOLAHAN KERUPUK KULIT SAPI

MENGGUNAKAN NaOH DAN LAMA PERENDAMAN

BERBEDA

SKRIPSI

M. SIDIK

I 111 11 289

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 2: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

i

KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH PENGOLAHAN

KERUPUK KULIT SAPI MENGGUNAKAN NaOH DAN LAMA

PERENDAMAN BERBEDA

SKRIPSI

Oleh

M. SIDIK

I 111 11 289

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 3: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

ii

KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH PENGOLAHAN

KERUPUK KULIT SAPI MENGGUNAKAN NaOH DAN LAMA

PERENDAMAN BERBEDA

SKRIPSI

Oleh

M. SIDIK

I 111 11 289

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 4: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

iii

Page 5: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

iv

Page 6: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

v

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat

rahmat dan taufik-Nya serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW

yang hadir ke muka bumi sebagai rahmatan lil alamin, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan penyusunan Skripsi ini. Skripsi ini merupakan

pengamatan dan hasil studi mengenai Karakteristik Kimiawi Tepung Bulu

Limbah Pengolahan Kerupuk Kulit Sapi Menggunakan NaOH dan Lama

Perendaman Berbeda. Besar harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi

perkembangan dunia peternakan kedepannya.

Limpahan rasa hormat, kasih sayang, cinta dan terima kasih yang tulus

kepada orang tua saya. Ayahanda H. Abd. Halim. A dan Ibunda Hj. St. Rabi,

serta Mida, Megah, Alle, Sarif dan keluarga besarku yang selama ini banyak

memberikan do’a, kasih sayang, semangat, saran dan dorongan kepada penulis.

Terima kasih yang sebesar-besarnya tak lupa penulis ucapkan kepada Bapak

Dr. Muhammad Irfan Said, S.Pt.,M.P selaku pembimbing utama dan juga Ibu

Dr. Fatma Maruddin, S.Pt.,M.P selaku pembimbing anggota, yang telah

meluangkan waktu dan memberikan arahan dan bantuan dari perencanaan

penelitian hingga selesainya skripsi ini.

Melalui kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapakan terima

kasih kepada semua pihak utamanya kepada :

1. Dekan Fakultas Peternakan Bapak Prof.Dr.Ir.H.Sudirman Baco,M.Sc.

beserta jajarannya, Bapak Ibu Dosen Fakultas Peternakan yang telah

banyak memberikan arahan selama menjalani masa perkuliahan. Tak

Page 7: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

vi

lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Staff Tata Usaha

Fakultas Peternakan. Kepala Laboratorium Nutrisi Kimia Makanan

Ternak yang telah banyak membantu selama proses penelitian. Semoga

Allah SWT membalas dikemudian hari.

2. Bapak Ir. Muhammad Aminawar, MM selaku dosen Pembimbing

Akademik, yang senantiasa memberikan arahan selama menjalani studi.

3. Teman-teman LK-Uswah, Gema Pembebasan yang telah memberikan

kenangan dan membentuk keperibadian serta pemikiran selama aktif

bersama dalam dakwah.

4. Teman-teman angkatan “SOLANDEVEN 11” atas bantuan, kenangan

dan dukungan selama masa perkuliahan. Tak lupa ucapan terima kasih

kepada saudara Ancy, Alim, Pak Sofyan dan Ridwan yang telah bersedia

membantu selama penelitian hingga penulis menyelesaikan Skripsi ini.

5. Sahabat penelitian saudara Hamri yang selama ini telah menemani mulai

saat PKL sampai menyelesaikan studi bersama. Semoga balasan yang

terbaik akan diberikan oleh Allah SWT.

6. Teman KKN Unhas Gel. 87 Kab. Bone Kec. Libureng Desa Mattirobulu

terima kasih atas kenangan yang telah diberikan.

7. Teman Pondok Dermaga mengisi keseharian penulis dalam suka dan

duka, semoga kita bisa dipertemukan kembali.

Makassar, November 2016

Penulis

Page 8: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

vii

RINGKASAN

M. SIDIK (I 111 11 289) Karakteristik Kimiawi Tepung Bulu Limbah Pengolahan

Kerupuk Kulit Sapi Menggunakan NaOH dan Lama Perendaman Berbeda.

Dibawah bimbingan Bapak MUHAMMAD IRFAN SAID sebagai pembimbing

utama dan Ibu FATMA MARUDDIN sebagai pembimbing anggota.

Limbah bulu sapi memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, sehingga

berpotensi diolah menjadi tepung bulu sapi. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui karakteristik kimiawi tepung bulu sapi serta mengetahui level NaOH

dan lama perendaman terbaik. Sampel yang digunakan adalah limbah bulu sapi

yang diberi perlakuan NaOH (10%,15% dan 20%) dan lama perendaman berbeda

(2 hari, 4 hari dan 6 hari). Data yang diperoleh dianalisis dengan rancangan acak

lengkap (RAL) pola faktorial 3x3 sebanyak 3 ulangan. Hasil penelitian

menunjukkan perlakuan NaOH berpengaruh nyata (p<0,01) terhadap kadar abu,

tetapi tidak berpengaruh nyata (p>0,01) terhadap kadar protein dan kadar air.

Perlakuan lama perendaman berpengaruh nyata (p<0,01) terhadap kadar protein,

tetapi tidak berpengaruh nyata (p>0,01) terhadap kadar air dan kadar abu.

Sedangkan interaksi NaOH dan lama perendaman tidak berpengaruh nyata

(p>0,01) terhadap kadar protein, kadar air maupun kadar abu. Sehingga

disimpulkan bahwa perlakuan NaOH hingga 15% dapat meningkatkan kadar abu

dan lama perendaman hingga 6 hari dapat meningkatkan kadar protein.

Page 9: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

viii

ABSTRACT

M. SIDIK (I 111 11 289) Chemical Characteristics of Hair Meal Waste From

Cattle Skin Crackers Processing Using Different NaOH and Soaking Time. Under

the guidance of MUHAMMAD IRFAN SAID (Supervisor) and FATMA

MARUDDIN (Co Supervisor)

Hair waste contains high protein, that is potential to be processed into hair

meal. This study aims to assess the chemical characteristics hair meal and to

assess the level of NaOH and best best submersion time. The sample used is hair

waste treated with NaOH (10%, 15% and 20%) and different submersion time (2

days, 4 days and 6 days). Data collected are analyzed through completely

randomized design 3x3 factorial design as much as three-time repetitions. The

results showed that NaOH treatment impacts significant (p <0.01) to the ash

content, but not significantly (p> 0.01) on levels of protein and water content.

Treatment of submersion time impacts significantly (p <0.01) on the protein

content, but not significantly (p> 0.01) on water and ash content. Meanwhile, the

interaction of NaOH and submersion time did not significantly impact (p> 0.01)

on the protein, water, or ash content. Thus, it is concluded that the treatment of

NaOH up to 15% could increase the levels of ash content and that submersion up

to 6 days could increase the protein content.

Keyword: Hair waste cattle, NaOH, soaking time, protein content, ash content and

water content.

Page 10: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

ix

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii

PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 3

Limbah Bulu dari Ternak .......................................................................... 3

Bulu dan Komponen Nutrisi ...................................................................... 5

Pengolahan Tepung Bulu .......................................................................... 9

Karakteristik Tepung Bulu ........................................................................ 11

Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ............................................ 12

METODE PENELITIAN .............................................................................. 14

Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 14

Bahan dan Peralatan Penelitian ................................................................. 14

Metode Penelitian ..................................................................................... 14

Penyiapan Bulu ......................................................................................... 14

Penyiapan Larutan Perendaman ............................................................... 15

Pembuatan Tepung Bulu ........................................................................... 15

Pengamatan Struktur Fisik dan Makrostruktur ......................................... 17

Parameter yang Diukur ............................................................................. 17

Rancangan Penelitian ............................................................................... 20

Analisis Data ............................................................................................ 21

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 22

Kadar Protein ............................................................................................ 23

Kadar Air ................................................................................................... 24

Kadar Abu ................................................................................................. 25

Page 11: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

x

Struktur Fisik dan Makro Struktur Limbah Bulu Sapi .............................. 26

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 30

LAMPIRAN ................................................................................................... 33

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 44

Page 12: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

xi

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Kandungan Zat Makanan Tepung Bulu Ayam (%) BK ....................... 12

2. Kadar Protein Tepung Bulu Ayam Sebelum dan Sesudah Uji in vitro 13

3. Pembuatan Larutan Perendam .............................................................. 15

4. Gambar Kombinasi Perlakuan .............................................................. 20

5. Komposisi Kimia Tepung Bulu Sapi Pada Perlakuan Konsentrasi NaOH dan

Lama Perendaman Berbeda .................................................................. 22

Page 13: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Bulu Pada Histologi Kulit .................................................................... 5

2. Struktur Kimia Keratin ........................................................................ 8

3. Limbah Bulu Sisa Pengolahan Kerupuk Kulit Sapi ............................. 15

4. Diagram Alir Penelitian ........................................................................ 16

5. Perbandingan Struktur Fisik dan Makrostruktur Limbah Bulu Sapi .... 27

Page 14: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

Teks

1. Hasil Uji Statistik Kadar Protein Kasar ................................................ 34

2. Hasil Uji Statistik Kadar Air ............................................................... 36

3. Hasil Uji Statistik Kadar Abu ............................................................... 37

4. Dokumentasi ......................................................................................... 39

Page 15: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

1

PENDAHULUAN

Tepung bulu adalah produk yang dihasilkan dari bulu yang telah dihaluskan

dengan cara digiling menggunakan mesin hingga berbentuk butiran atau halus

seperti tepung pada umumnya. Bahan pembuatan tepung bulu secara umum

diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat diperoleh pada industri

peternakan.

Limbah industri peternakan sangat mengganggu bagi lingkungan

masyarakat. Selain karena bau busuk yang dihasilkan limbah juga mencemari

tanah maupun air disekitarnya. Salah satu limbah yang berpotensi untuk

dimanfaatkan adalah limbah bulu sapi sisa pengolahan kerupuk kulit. Hal yang

sangat penting dilakukan adalah dengan memanfaatkan limbah tersebut menjadi

bahan yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.

Limbah bulu sapi yang dihasilkan dari industri peternakan sisa pengolahan

kerupuk kulit yakni kurang lebih sebesar 1 kg/lembar kulit dalam keadaan basah.

Rata-rata kulit sapi yang dipakai untuk pembuatan kerupuk kulit adalah 10

lembar, sehingga diperoleh sekitar 10 kg limbah bulu sapi hasil pengerokan setiap

harinya di tempat pengolahan kerupuk kulit, Rumah Potong Hewan Kota

Makassar, Antang. Bulu sisa pengerokan tersebut hanya dibuang saja.

Limbah bulu sapi tersebut memiliki kandungan protein yang cukup tinggi,

sehingga berpotensi diolah menjadi tepung bulu. Tepung bulu nantinya

dimanfaatkan sebagai campuran bahan pakan bagi industri peternakan ayam.

Salah satu permasalahan saat ini adalah tingkat kecernaan limbah bulu sapi

yang masih sangat rendah. Rendahnya tingkat kecernaan pada bulu sapi ini

disebabkan oleh adanya keratin yang terkandung dalam bulu. Keratin memiliki

Page 16: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

2

suatu ikatan kimia yang kompleks yang sulit untuk dipecah oleh sistem

pencernaan ternak yaitu dengan adanya ikatan disulfida. Bulu dapat dimanfaatkan

apabila ikatan ini bisa dipecah, sehingga ternak bisa mencernanya apabila

dicampurkan ke dalam pakan. Cara yang dapat dilakukan untuk memecah ikatan

ini yaitu dengan mengubah limbah bulu menjadi tepung bulu melalui perlakuan

kimiawi dengan penambahan bahan kimia NaOH yang bersifat basa.

Tepung bulu yang baik memiliki kandungan protein tinggi, namun sebagian

besar kandungan protein tersebut sulit untuk dicerna oleh ternak. Perlakuan

kimiawi salah satunya dengan penggunaan NaOH dapat memecah ikatan disulfida

yang ada pada bulu. Penambahan NaOH ini selanjutnya perlu diketahui persentase

dan lama perendaman yang berpengaruh pada karakteristik kimia tepung bulu

sapi.

Page 17: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

3

TINJAUAN PUSTAKA

Limbah Bulu dari Ternak

Pencemaran merupakan suatu kondisi yang tidak nyaman yang

ditimbulkan dari suatu limbah. Limbah bulu ayam menimbulkan bau yang tidak

sedap dan merupakan sumber penyebaran penyakit (Ketaren, 2008). Hal ini

merupakan permasalahan lingkungan yang perlu segera ditangani, seiring dengan

peningkatan populasi ayam. Berat bulu ayam menurut Card (1972) berkisar antara

4-9 % dari bobot hidup.menurut Siregar (2003) berat bulu ayam 4% dari berat

tubuh total. Populasi ayam di Indonesia tahun 1999 sebesar 726,1 juta ekor

(Ketaren, 2008). Jumlah populasi 726,1 juta ekor berdasarkan data statistik

tersebut, dengan bobot badan rata-rata 1,2 kg, maka akan diperoleh limbah bulu

ayam sebesar 34.853 ton. Limbah ini terus meningkat seiring dengan peningkatan

populasi ayam dan kebutuhan masyarakat akan protein hewan. Jika limbah yang

terus bertambah ini tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan dampak

pencemaran yang sangat besar terhadap lingkungan khususnya lingkungan rumah

potong ayam.

Bulu yang dihasilkan berbagai macam unggas, seperti bulu ayam, itik,

entok, angsa, kalkun, dan burung merupakan produk sampingan ternak unggas.

Produk ini akan mempunyai nilai yang lebih berharga apabila dimanfaatkan

secara tepat guna. Potensi yang dimiliki cukup besar jika tanggap terhadap produk

ini. Seekor itik dengan bobot 1,2 kg diperoleh bulu kurang lebih 100 g (8,4%).

Persentase ini diduga tidak jauh berbeda dari jenis unggas yang lain. Berdasarkan

data sederhana tersebut, dapat dikatakan bahwa potensi untuk mendapatkan bulu

sangat besar dari suatu unit Rumah Potong Unggas (RPU) dan bisa dihitung jika

Page 18: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

4

RPU tersebut memotong 1000 ekor ayam per harinya, maka dapat diperoleh kira-

kira 84 kg bulu per hari (Said, 2014).

Industri pemotongan ayam merupakan sumber limbah bulu ayam yang

dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan gangguan penyakit bagi

masyarakat sekitar jika tidak dikelola dengan baik. Berdasarkan data Direktorat

Jenderal Peternakan tahun 2006, produksi bulu ayam dari jenis ayam broiler

berjumlah 25.690 ton (1999),42.050 ton (2000), 49.250 ton (2001), 68.510 ton

(2002),72.680 ton (2003) dan 72.775 ton (2005) (Puastuti, 2007). Bulu unggas

memiliki kandungan protein (keratin) sebesar 80-90%, melebihi kandungan

protein pada kedelai (42,5%) (Adiati, et al., 2004).

Limbah yang dimanfaatan akan sangat membantu dalam mengurangi

jumlah limbah yang ada di lingkungan. Pemanfaatan limbah berarti memberikan

nilai tambah pada limbah yang semula tidak mempunyai nilai ekonomis,

pelaksanaan pemanfaatan limbah dapat berlangsung secara on-site (di dalam

pabrik yang bersangkutan) atau secara off-site (di luar pabrik yang bersangkutan)

(Hidayah, 2007).

Pengelolaan limbah peternakan faktor keberhasilannya sangat dipengaruhi

oleh teknik penanganan yang dilakukan, yang meliputi teknik pengumpulan

(collections), pengangkutan (transport), pemisahan (separation) dan penyimpanan

(storage) atau pembuangan (disposal) (Merkel, 1981). Penanganan dan

pemanfaatan limbah ternak merupakan inovasi dalam pengelolaan limbah ternak.

Suatu inovasi tidak akan berguna tanpa adanya adopsi. Adopsi menyangkut proses

pengambilan keputusan. Keputusan peternak untuk melakukan atau tidak

Page 19: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

5

melakukan pengelolaan limbah ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

saling berkaitan (Setiawan, 2013).

Peraturan ini bermanfaat tidak hanya karkas (badan ternak) tetapi juga

komponen-komponen seperti darah, rambut, bulu, kulit, tanduk, kuku, tulang, dan

wool harus dibuang ke lembaga khusus penanganan bangkai. Bahan-bahan

tersebut pada kenyataannya tidak semua benar-benar bisa disisihkan secara

sempurna, sebagian tetap akan terbuang melalui saluran limbah bersama dengan

limbah seluruh proses pemotongan hewan (Padmono, 2005).

Bulu dan Komponen Nutrisi

Bulu pada dasarnya merupakan suatu struktur epidermis yang membentuk

penutup luar dari tubuh dengan rasio kira-kira 6% dari bobot hidup ternak. Pada

hewan vertebrata, bulu merupakan struktur yang tergolong paling rumit. Bagian

seperti halnya dengan tanduk, kuku dan sisik, bulu adalah suatu tambahan

integumenter. Bulu merupakan bagian dari kulit yang terbentuk dari proses

pembiakan secara terkendali dari aktivitas sel-sel biologis dari jaringan epidermis

atau lapisan terluar dari tubuh (Said, 2014).

Gambar 1. Bulu pada histologi kulit (Hussain, 2013).

Page 20: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

6

Struktur penyusun protein pada bulu dan rambut secara umum adalah

sama, terdiri atas sebagian besar protein keratin (97-100%), seperti halnya pada

struktur penyusun tanduk dan kuku. Protein keratin merupakan salah satu jenis

protein struktural yang secara kimiawi bersifat tidak reaktif dan secara mekanik

memiliki sifat yang kuat (Said, 2014).

Hasil studi secara mikroskopik menunjukkan bahwa rambut yang tersusun

a-keratin terdiri atas struktur hierarki. Bulu dan rambut juga memiliki perbedaan,

yakni :

1. Khusus pada golongan aves, bulu hampir menutupi seluruh permukaan tubuh,

sedangkan rambut hanya tumbuh pada bagian tertentu saja.

2. Bulu memiliki pigmen tertentu yang memungkinkan bulu dapat

memperlihatkan beberapa variasi warna tertentu, sedangkan rambut

cenderung memiliki variasi warna hitam dan gading.

3. Permukaan bulu relatif lebih lebar dari rambut yang memungkinkan aves

dapat terbang

Hewan golongan aves, bulu banyak berfungsi sebagai pelindung dari

pengaruh air dan suhu dingin, kadang-kadang dimanfaatkan sebagai organ

penyamaran dan alat komunikasi visual. Anatomi pada burung walaupun

tergolong organ yang ringan, bulu memiliki bobot hampir 2-3 kali bobot

tulangnya. Para ahli memperkirakan bahwa bulu sebenarnya merupakan organ

hasil evolusi dari sebuah sisik reptilia. Perkiraan tersebut diambil berdasarkan atas

adanya kesamaan dalam fungsi (homolog) (Said, 2014).

Keratin adalah protein yang hampir terdapat dalam semua hewan dalam

golongan vertebrata tingkat tinggi. Keratin diklasifikasikan sebagai a-keratin dan

Page 21: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

7

b-keratin. a-keratin adalah golongan keratin yang menyusun rambut termasuk

wol, tanduk, kuku, cakar yang didominasi oleh hewan mamalia dan b-keratin yang

mendominasi kuku dan cakar pada reptil serta paruh burung, cangkang pada kura-

kura dan punya, serta duri pada landak (Said, 2014).

Menurut Harrap dan Woods (1964), kandungan keratin dalam tepung bulu

ayam berkisar antara 85-90% dari kandungan proteinnya. Protein keratin ini 11-

12% terdiri sistin disulfida sebagai jembatan antar molekul (Haurowitz, 1984).

Menurut Ketaren (2008) ikatan sistin disulfida atau ikatan silang terbentuk antara

asam amino sistin yang mengandung gugus –SH. Jika dua unit sistin berikatan,

maka terbentuklah sebuah jembatan disulfida S-S- melalui oksigen gugus-gugus –

SH. Protein serat terbentuk dari molekul yang rapat dan teratur berupa ikatan

silang antara rantai-rantai asam amino yang berdekatan sehingga molekul air

sukar menerobos struktur ini, oleh karena itu protein serat tidak larut di dalam air

(hidrofobik). Sifat fisik dan karakteristik keratin adalah tidak larut dan tidak dapat

diubah kembali, tidak larut dalam air, eter atau alkohol tetapi perlahan-lahan larut

dalam air yang dipanaskan pada suhu 150-2000C (Underhill, 1952).

Keratin tidak larut dalam pemanasan alkali dan tidak larut dalam saluran

pencernaan atau pankreas (Underhill, 1952). Syarat untuk memanfaatkan bulu

sebagai bahan pakan adalah dengan memutus ikatan-ikatan kimia terutama

disulfida agar bulu dapat dicerna.

Keratin merupakan protein serat yang membentuk rambut, bulu (burung),

kuku serta kaya akan sistein dan sistin. Sistin terdiri dari dua molekul sistein yang

disajikan pada Gambar 2.

Page 22: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

8

COOH COOH COOH

NH2 CH NH2 CH NH2 CH

CH2 CH2 CH2

S S SH

Gambar 2. Struktur kimia keratin (Tarmizi, 2001).

Keratin membuat bulu murni tidak dapat dicerna, untuk itu ikatan sulfur

dari sistin pada bulu ayam harus dipecah agar memudahkan bulu dapat dicerna

(Fauzy, 2007). Keratin dapat dipecah menjadi butiran-butiran melalui reaksi kimia

dan enzim kemudian butiran ini dapat dicerna oleh enzim tripsin dan pepsin

(Harrow dan Mazur, 1954). Logam berat dapat merusak ikatan disulfida karena

afinitasnya yang tinggi dan kemampuannya untuk menarik sulfur sehingga

mengakibatkan denaturasi protein. Pembentukan ikatan silang sistin disulfida atau

ikatan peptida kompleks terjadi karena proses hidrolisis yang tidak sempurna, hal

ini dapat diatasi dengan melakukan proses hidrolisis ulang melalui fermentasi

(Gaman dan Sherrington, 1992).

Protein keratin menurut Said (2014) dalam saluran pencernaan ternak,

sangat sulit untuk didegradasi menjadi protein tercerna sehingga sangat sulit untuk

dimanfaatkan oleh ternak, untuk memaksimalkan pemanfaatannya, maka bulu

tersebut harus mendapat perlakuan sebelumnya yakni melalui serangkaian proses

pemecahan ikatan sulfur dari asam amino sistin yang menyusun hampir sebagian

besar protein keratin. Keratin dapat didegradasi oleh mikroba dari jamur saprofit

dan parasit (Dozie, et al., 1995) dan jamur dermatofit. Keratin juga dapat

didegradasi oleh mikroorganisme termofilik yaitu mikroba yang dapat tumbuh

Page 23: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

9

pada suhu 50-650C (Zerdani, et al., 2004). Ikatan keratin juga dapat diputuskan

dengan bantuan enzim-enzim proteolitik.

Pengolahan Tepung Bulu

Bulu pada umumnya memiliki kandungan yang sama yaitu dengan adanya

kadar protein yang tinggi berupa keratin, apabila dilihat dari sumbernya baik dari

bulu unggas hingga ruminansia, kandungan utamanya tetap sama yaitu keratin.

Keratin tersebut memiliki tingkat kecernaan yang rendah karena adanya ikatan

kimia berupa disulfida yang terdapat pada bulu. Hal ini didukung oleh Tarmizi,

(2001) yang mengatakan bahwa penggunaan bulu secara alami tanpa pengolahan

sebagai bahan pakan mempunyai nilai nutrisi sangat rendah, karena adanya

keratin yang membuat bulu murni tidak dapat dicerna, sehingga perlu dilakukan

perlakuan untuk memecah ikatan ini, salah satunya dengan mengubah bulu

menjadi tepung bulu.

Tepung bulu adalah produk yang dihasilkan dari bulu yang telah dihaluskan

dengan cara digiling menggunakan mesin hingga berbentuk butiran atau halus

seperti tepung pada umumnya. Bahan pembuatan tepung bulu secara umum

diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat diperoleh pada industri

peternakan. Pembuatan tepung bulu ini erat kaitannya dengan perlakuan yang

diberikan pada bulu sebelum diubah menjadi tepung bulu karena pada proses

inilah dapat dilihat apakah keratin sebagai komponen utama bulu dapat dipecah

dengan perlakuan yang diberikan. Kualitas tepung bulu menurut Papadopoulos et

al. (1985) tergantung dari proses pengolahan dan lama pengolahan, sehingga

harus teliti melihat teknologi apa yang dinilai bagus kemudian dipilih sebagai

perlakuan untuk bulu tersebut.

Page 24: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

10

Teknologi yang selama ini banyak digunakan untuk mendekomposisi

terutama ikatan disulfida dalam tepung bulu ayam (TBA) ada beberapa macam,

yaitu : perlakuan fisik dengan pengaturan temperatur dan tekanan, perlakuan

kimia dengan penambahan asam dan basa (NaOH, HCl), perlakuan enzimatis dan

biologis dengan mikroorganisme (fermentasi), serta kombinasi ketiga metode

tersebut. Berbagai macam metode pengolahan telah dilakukan untuk

meningkatkan kecernaan tepung bulu. Pengolahan tepung bulu ayam diketahui

ada empat cara, yaitu pemanasan dan tekanan, perlakuan kimia, perlakuan

enzimatik (Papadopaulos et al, 1985), serta fermentasi dengan mikroorganisme

(Williams et al, 1991).

Kebutuhan akan tepung bulu sangat penting dari segi pemenuhan

pemberian pakan pada ternak, sesuai yang dikemukakan Sonjaya (2001)

penekanan biaya pakan serendah mungkin tanpa mengurangi produksi yang

optimum perlu dilakukan yaitu dengan pencarian sumber-sumber pakan yang

penggunaanya tidak bersaing dengan manusia, dapat memberikan nilai gizi

ransum yang cukup, tersedia dalam jumlah banyak dan kontinyu serta harganya

relatif murah. Tepung bulu memiliki nilai seperti yang diuraikan tersebut apabila

diolah dengan baik, salah satu cara yang dapat diaplikasikan pada bulu yaitu

pengolahan secara kimiawi dengan penambahan NaOH.

Penggunaan bahan kimia untuk mengolah bulu dilakukan dengan cara

mencampur bulu ayam yang telah kering dengan larutan 0,4% NaOH, kemudian

dikukus dengan autoclave, selanjutnya bulu ayam dimasukkan ke dalam oven

dengan tujuan untuk dikeringkan dan akhirnya digiling menjadi tepung bulu ayam

(Steiner et al, 1983). Penelitian ini kemudian dikembangkan oleh peneliti lain

Page 25: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

11

dengan masih menggunakan bahan kimia bersifat basa yaitu NaOH tapi dengan

level berbeda.

Pengolahan secara kimia menggunakan basa, dapat dilakukan dengan

menambahkan NaOH 6% disertai pemanasan dan tekanan menggunakan

autoclave. Bulu ayam yang sudah siap kemudian dikeringkan dan digiling.

Pemrosesan kimiawi dan basa menggunakan NaOH 6% dengan pemanasan dan

tekanan meningkatkan kecernaan bahan kering 64,4% (Puastuti, 2007).

Pengolahan bulu ayam menggunakan suhu tinggi hingga menghasilkan hidrolisis

bulu ayam dapat menyebabkan denaturasi protein, sehingga kualitas protein bulu

ayam menurun (Adiati et al, 2004). Perlakuan kimia ini dapat berhasil berkat

adanya bahan kimia yang bersifat basa yaitu NaOH sehingga perlu diketahui

bagaimana karakteristik dari NaOH itu sendiri.

NaOH sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan.

NaOH juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam

kedua cairan ini lebih kecil dari pada kelarutan KOH. NaOH tidak larut dalam

dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. NaOH berbentuk lembab dan bereaksi

spontan dengan CO2 yang ada di udara, sehingga sering kali larutan NaOH akan

meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas. NaOH juga dikenal sebagai soda

kaustik atau Sodium Hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. NaOH murni

berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun

larutan jenuh 50% (Alamsyah, 2013).

Karakteristik Tepung Bulu

Tepung bulu merupakan salah satu bahan pakan dengan kandungan

protein relatif tinggi (Desi, 2002). Hal ini didukung pendapat Howie et al. (1996),

Page 26: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

12

bulu ayam sangat potensial dijadikan sebagai sumber protein pada ransum ternak

karena kandungan protein kasarnya sangat tinggi, yaitu antara 85%-95%.

Kandungan zat-zat makanan yang terdapat dalam tepung bulu ayam menurut Desi

(2002), dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan zat makanan tepung bulu ayam (% BK)

Zat Makanan Jumlah (%)

Bahan kering 93,00

Protein kasar 81,00

Lemak kasar 7,00

Serat kasar 1,00

Kalsium 0,33

Posphor 0,55

Energi metabolisme (kcal/kg) 2360

Sumber : Desi, 2002

Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak

Bulu memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai pakan, dapat dilihat

dari kandungan yang terdapat pada bulu tersebut. Kecernaan dari bulu juga

meningkat setelah diberi berbagai macam perlakuan yang terbukti dapat

meningkatkan kecernaan dari bulu tersebut. Bulu yang telah diolah menjadi

tepung bulu terlihat jelas potensi pemanfaatan kandungan protein yang

sebelumnya tidak tercerna akhirnya dapat dicerna oleh ternak. Penggunaan

hidrolisat bulu ayam (HBA) menurut pendapat dari Sari (2015) yang menyatakan

bahwa tepung bulu hasil pemrosesan dengan berbagai cara memberikan respon

yang positif terhadap kecernaan bahan kering dan protein.

Page 27: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

13

Hidrolisat bulu ayam yang terbentuk dari semua proses memiliki

kelebihan asam amino dalam jumlah asam amino leusin, isoleusin dan valin yang

bermanfaat dalam membantu sintesis protein mikroba rumen (Sari, 2015). Taraf

penggunaan HBA untuk pakan ternak memiliki batasan antara 2%-3%. Taraf ini

merupakan taraf yang paling maksimal dalam membantu meningkatkan kecernaan

bahan kering maupun protein (Puastuti, 2007). Kecernaan tepung bulu dapat

dilihat perbandingannya dalam hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Kadar protein tepung bulu ayam sebelum dan sesudah Uji in vitro

Substrat Kadar protein

sebelum uji in

vitro (%)

Kadar protein

sesudah uji in

vitro (%)

Kadar protein

tercerna (%)

Tepung bulu ayam

tanpa fermentasi

94,17 80,06 14,11

Tepung bulu ayam

setelah fermentasi

97,12 30,18 66,94

Sumber : Desi, 2002

Page 28: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

14

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan bulan Mei-Agustus 2016 di Laboratorium

Teknologi Pengolahan Sisa Hasil Ternak dan Laboratorium Kimia Makanan

Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin.

Bahan dan Peralatan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu NaOH 0,5 M, kertas label,

akuades, air, bulu sapi, H2SO4, H3BO3, selenium dan indikator campuran.

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pengkerok, kantong

plastik, timbangan, terpal, labu kjedhal, tabung reaksi, pipet tetes, gelas

erlenmeyer, penutup, cawan petri, oven, lemari asam, labu ukur, labu destilasi,

desikator, neraca analitik, cawan porselin dan tanur.

Metode Penelitian

Penyiapan Bulu

Sampel yang digunakan pada penelitian adalah bulu sapi. Bulu limbah

pengolahan kerupuk kulit sapi dikumpulkan kemudian dibersihkan dari kotoran

(plastik, pasir, kemasan snack, dan daun kering) kemudian dicuci bersih. Bulu

selanjutnya diletakkan di atas terpal kemudian diratakan dengan ketebalan 1 cm.

Bulu kemudian dikeringkan di bawah terik sinar matahari dengan hasil optimal

dilakukan mulai pukul 10.00 – 14.00 selama dua hari.

Page 29: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

15

Gambar 3. Limbah bulu sisa pengolahan kerupuk kulit sapi

Penyiapan Larutan Perendaman

Larutan yang digunakan pada penelitian ini yaitu larutan yang bersifat basa

yaitu NaOH 0,5 M. NaOH memiliki berat molekul = 40 untuk konsentrasi 1 M,

untuk mendapatkan larutan 0,5 M dibutuhkan 20 g/l dengan cara 20 g NaOH yang

berbentuk padat dilarutan dalam 1 l akuades. Larutan NaOH ini selanjutnya

dijadikan sebagai larutan induk untuk membuat larutan NaOH dengan level 10%,

15% dan 20% dari 200 ml larutan perendam. Cara pembuatan larutan perendam

dengan level berbeda dari larutan induk NaOH 0,5 M disajikan Tabel 3.

Tabel 3. Pembuatan Larutan Perendam

NaOH Pembuatan Larutan Perendam

10% 20 ml NaOH + 180 ml akuades

15% 30 ml NaOH + 170 ml akuades

20% 40 ml NaOH + 160 ml akuades

Pembuatan Tepung Bulu

Page 30: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

16

Bulu yang telah kering ditimbang seberat 5 g kemudian ditambahkan

larutan NaOH 0,5 M dengan persentase masing-masing 10%, 15%, dan 20%

sebanyak 200 ml. Bulu kemudian direndam berturut-turut selama 2, 4, dan 6 hari.

Bulu selanjutnya ditiriskan kemudian dikeringkan menggunakan oven dengan

suhu 1000C selama 8 jam untuk menghilangkan larutan perendaman yang masih

ada pada bulu. Bulu selanjutnya digiling sampai halus.

Bulu Sapi

Pembersihan

Pengeringan

Penimbangan

Perendaman

Faktor A : Konsentrasi NaOH 10%, 15%, 20%

Faktor B : Waktu perendaman 2 hari, 4 hari, 6 hari

Pencucian

Pengeringan

Tepung bulu di Hidrolisis

Dianalisis

Penggilingan

Pengamatan Struktur Fisik dan Makrostruktur

Page 31: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

17

Gambar 4. Diagram alir penelitian

Pengamatan struktur fisik dan makrostruktur tepung bulu

Bulu yang telah dianalisis, selanjutnya diamati struktur baik secara fisik dan

secara makrostruktur. Pengamatan struktur fisik dilakukan dengan cara melihat

langsung dengan mata telanjang tanpa bantuan alat, pengamatan juga dilakukan

dengan menggunakan tangan untuk merasakan struktur bulu. Sementara

pengamatan makrostruktur dilakukan dengan meletakkan sampel di bawah

mikroskrop dan melihat bagaimana bentuk dari tepung bulu kemudian disajikan

dalam bentuk gambar.

Parameter yang Diukur

Parameter yang diukur pada penelitian ini yaitu, kadar protein kasar, kadar

air dan kadar abu (AOAC, 1995).

A. Kadar protein kasar

Metode penentuan kadar protein kasar digunakan analisis proksimat

dengan cara sebagai berikut:

1) Sampel ditimbang kurang lebih 0,5 g dan dimasukkan kedalam labu kjedhal

100 ml

2) Sampel ditambahkan kurang lebih 1 g campuran selenium dan 25 ml H2SO4

pekat (teknis)

3) Selanjutnya labu kjedhal bersama isinya digoyangkan sampai semua sampel

terbasahi dengan H2SO4, kemudian didestruksi dalam lemari asam sampai

jernih.

Page 32: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

18

4) Setelah dingin, dituang kedalam labu ukur 100 ml dan dibilas dengan air

suling.

5) Sampel kemudian dipipet 2 ml kedalam labu destilasi dan ditambahkan 15 ml

larutan NaOH 30% dan air suling 100 ml.

6) Selanjutnya disiapkan labu penampung yang terdiri dari 10 ml H3BO3 2% dan

ditambahkan dengan 2-3 tetes larutan indikator campuran ke dalam

erlenmeyer 100 ml.

7) Kemudian disuling hingga volume penampung menjadi lebih kurang 50 ml

8) Setelah itu ujung penyuling dibilas dengan air suling kemudian penampung

bersama isinya dititrasi dengan larutan H2SO4 0,0171 N. Kadar protein kasar

dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

(

)

Keterangan :

V = Volume titrasi contoh

N = Normalitas larutan H2SO4

P = Faktor pengencer 100/2

B. Kadar Air

Analisa kadar air menggunkan metode analisis proksimat dengan cara sebagai

berikut :

1) Cawan porselin terlebih dahulu dikeringkan selama kira-kira 1 jam dalam

oven pada suhu 100°C kemudian didingankan dalam desikator selama 30

menit dan ditimbang (contoh x) dengan menggunakan neraca analitik .

2) Sampel ditimbang dengan teliti sekitar 1 g (contoh y) dan dimasukkan

kedalam cawan porselin

Page 33: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

19

3) Cawan porselin yang telah berisi sampel dimasukkan ke dalam oven dengan

suhu 100°C untuk dikeringkan kemudian dibermalamkan

4) Cawan porselin berisi sampel yang sudah di oven , didingan dalam desikator

selama 30 menit lalu ditimbang beratnya (contoh z) menggunakan naraca

analitik. Kadar air kemudian dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Kadar Air = 100% - BK

Keterangan :

x = Berat cawan porselin

y = Berat sampel

z = Berat setelah oven

C. Kadar Abu

Analisis kadar abu menggunakan menggunakan motode analisis proksimat

dengan cara sebagai berikut :

1) Cawan porselin dikeringkan selama kira-kira 1 jam dalam oven suhu 100°C,

kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang

(contoh a).

2) Cawan berisi sampel ditimbang dengan teliti sekitar 1 g (contoh b) dan

dimasukkan ke dalam cawan porselin.

3) Cawan yang telah diisi sampel dimasukkan dalam tanur suhu 600°C

kemudian dibiarkan bermalam sampai sempurna menjadi abu.

4) Cawan yang berisi sampel yang telah ditanurkan, dibiarkan agak dingin

kemudian dimasukkan ke dalam desikator selama 30 menit lalu ditimbang

(contoh c). Kadar abu kemudian dihitung dengan rumus :

Page 34: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

20

(

)

Keterangan :

a = Berat cawan porselin

b = Berat sampel

c = Berat setelah tanur

Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan faktorial 3x3

sebanyak tiga kali ulangan, faktor-faktor sebagai berikut :

Faktor A

A1 : NaOH 10%

A2 : NaOH 15%

A3 : NaOH 20%

Faktor B

B1 : Perendaman 2 hari

B2 : Perendaman 4 hari

B3 : Perendaman 6 hari

Tabel 4. Gambar kombinasi perlakuan

Lama Perendaman (Hari)

Jenis Bahan

Perendam (%)

2 (B1) 4 (B2) 6 (B3)

NaOH 10 (A1) A1B1 A1B2 A1B3

NaOH 15 (A2) A2B1 A2B2 A2B3

Page 35: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

21

NaOH 20 (A3) A3B1 A2B2 A3B3

Keterangan :

A1B1 = Bahan perendam NaOH 10%, lama rendaman 2 hari

A1B2 = Bahan perendam NaOH 10%, lama rendaman 4 hari

A1B3 = Bahan perendam NaOH 10%, lama rendaman 6 hari

A2B1 = Bahan perendam NaOH 15%, lama rendaman 2 hari

A2B2 = Bahan perendam NaOH 15%, lama rendaman 4 hari

A2B3 = Bahan perendam NaOH 15%, lama rendaman 6 hari

A3B1 = Bahan perendam NaOH 20%, lama rendaman 2 hari

A3B2 = Bahan perendam NaOH 20%, lama rendaman 4 hari

A3B3 = Bahan perendam NaOH 20%, lama rendaman 6 hari

Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan rancangan acak

lengkap (RAL) pola faktorial (Widiharih, 2007), dengan model sebagai berikut:

Keterangan

Yijk : Hasil pengamatan karakteristik kimia bulu sapi dengan menggunakan

bahan fermentasi ke-j, dengan lama rendaman ke-i dan ulangan ke-k

μ : Nilai tengah umum

αi : Pengaruh perlakuan NaOH ke-i terhadap komposisi kimia tepung bulu

βj : Pengaruh lama perendaman ke-j terhadap komposisi kimia tepung bulu

i : Penggunaan bahan fermentasi

j : Lama perendaman yang berbeda

(αβ) : Pengaruh interaksi antara penggunaan bahan NaOH pada bulu sapi

dengan lama perendaman yang berbeda

ε ij : Pengaruh galat perlakuan NaOH terhadap lama perendaman yang

berbeda

Hasil analisis yang diperoleh berpengaruh nyata terhadap peubah yang

diukur, dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan untuk melihat perbedaan antar

perlakuan (Steel dan Torrie, 1991).

Yijk = μ + αi + βj + (αβ)ij + εij

Page 36: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

22

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis menunjukkan komposisi kimia berupa kadar protein, kadar air

dan kadar abu dari tepung bulu limbah kerupuk kulit sapi yang diberi perlakuan

NaOH dengan lama perendaman berbeda. Komposisi kimia tepung bulu sapi

disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Komposisi kimia tepung bulu sapi pada perlakuan konsentrasi NaOH dan

lama perendaman berbeda.

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan perbedaan

yang nyata pada taraf 5% (p<0,05).

*) Data berdasarkan berat kering sampel.

Tabel 4 menyajikan data yang menunjukkan parameter dari beberapa

perlakuan yang telah diberikan serta menyajikan nilai kontrol sampel tepung bulu

N

o

Para

meter

NaOH

(%)

Lama Perendaman (Hari)

Rata-rata Kon

trol 2 4 6

1. Kadar

Protein

(%) *)

10 85,20±2,33 87,92±0,23 90,46±0,68 87,86±2,58

88,91 15 86,00±2,48 87,40±1,45 89,67±5,11 87,69±3,34

20 87,67±1,74 87,35±1,40 92,24±1,60 89,09±2,74

Rata-rata 86,29a±2,20

87,56

a±1,05

90,79

b±2,93

2. Kadar

Air

(%)

10 9,66±1,30 9,16±0,48 9,35±0,24 9,39±0,92

11,58 15 9,53±1,02 9,69±0,58 9,68±0,60 9,63±0,75

20 12,17±3,10 9,57±1,08 12,71±5,59 11,48±2,52

Rata-rata 10,45±2,18 9,47±0,70 10,58±3,24

3. Kadar

Abu

(%) *)

10 3,51±0,35 2,57±0,74 2,76±0,19 2,95b±0,60

3,01 15 3,69±0,39 4,45±0,39 3,65±0,55 3,93a±0,55

20 3,45±0,57 4,27±1,06 3,82±1,14 3,85a±0,90

Rata-rata 3,55±0,40 3,76±1,12 3,41±0,81

Page 37: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

23

limbah pengolahan kerupuk kulit sapi. Beberapa parameter yang diamati dari hasil

pengamatan yaitu kadar protein, kadar air dan kadar abu

Kadar Protein

Berdasarkan hasil uji data pada Tabel 4 (Lampiran 1) menunjukkan bahwa

perlakuan NaOH dan interaksi NaOH dengan lama perendaman tidak memiliki

pengaruh yang nyata (p>0,01) terhadap kadar protein. Sementara itu lama

perendaman berpengaruh nyata (p<0,01) terhadap kadar protein. Hasil uji lanjut

Duncan menunjukkan bahwa lama perendaman 6 hari (90,79%) berbeda nyata

terhadap lama perendaman 2 hari (86,29%) dan 4 hari (87,56%). Hal ini

disebabkan karena semakin lama perendaman nilai kadar protein semakin tinggi

pula. Hal tersebut berarti bahwa molekul-molekul penyusun dari protein telah

mengalami perbaikan struktur oleh partikel NaOH seiring lama perendaman

sehingga kadar protein juga meningkat. Perlakuan NaOH berhasil memotong

ikatan disulfida yang ada pada tepung bulu limbah kerupuk kulit sapi yang terdiri

dari banyak protein keratin yang didalamnya terdapat unsur sistin yang

membentuk ikatan disulfida.

NaOH adalah bahan kimia yang bersifat basa yang mampu merubah

susunan protein pada limbah bulu sapi. Hal ini didukung pendapat Anonim (2012)

yang menyatakan bahwa asam dan basa dapat memutus jembatan garam yang

terdapat pada protein. Ion positif dan negatif pada garam dapat berganti pasangan

dengan ion positif dan negatif dari asam ataupun basa sehingga jembatan garam

pada protein yang merupakan salah satu jenis interaksi pada protein, menjadi

terurai dan protein dapat dikatakan terdenaturasi.

Page 38: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

24

Kandungan protein kasar tepung bulu limbah bulu sapi dengan lama

perendaman 6 hari mencapai 90,79% jumlah tersebut mengalami peningkatan

sekitar 1,88% dari kadar protein kasar kontrol limbah bulu sapi dengan jumlah

kadar protein 88,91% dari rata-rata perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin lama waktu perendaman bulu menyebabkan peningkatan kadar protein

kasar dari limbah bulu sapi.

Hasil penelitian yang dilaporkan oleh Puastuti (2007) yang menganalisis

kadar protein kasar dari tepung bulu ayam yaitu 91,80%. Nilai tersebut hampir

sama dengan protein kasar limbah bulu sapi dalam penelitian ini sebesar 90,79%.

Potensi pemanfaatan limbah bulu sapi menjadi pakan ternak sumber protein cukup

besar dengan kandungan kadar protein yang tinggi tersebut.

Kadar Air

Berdasarkan hasil uji data pada Tabel 4 (Lampiran 2) menunjukkan bahwa

perlakuan konsentrasi NaOH dan lama perendaman, serta interaksi antara

konsentrasi NaOH dengan lama perendaman berbeda, tidak berpengaruh nyata

terhadap kadar air (p>0.01). Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang

diberikan berhasil menurunkan jumlah kadar air pada tepung limbah bulu sapi.

Menurunnya kadar air pada limbah bulu sapi disebabkan oleh asam amino non

polar. Hal ini disebabkan karena larutan NaOH memiliki sifat yang larut dalam air

sehingga meskipun limbah bulu sapi direndam dalam waktu yang lama tetap tidak

memberikan dampak signifikan terhadap kandungan kadar air dalam limbah bulu

sapi. NaOH sangat mudah larut dan memiliki kelarutan yang tinggi dalam air,

namun memiliki kelarutan yang lebih rendah dalam etanol atau metanol. Pada saat

pencairan atau proses pelarutan NaOH ke dalam air, terjadi reaksi reaksi

Page 39: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

25

eksotermis yang banyak melepaskan/membebaskan kalor ke udara. Hasil

pelarutan menampilkan larutan NaOH yang berwarna bening seperti warna air

pelarutnya (Anonim, 2016).

Kandungan rata-rata kadar air limbah bulu sapi yaitu sebesar 9-11%, nilai

ini tidak berbeda jauh bahkan sama saja dari nilai kadar air limbah bulu sapi yang

dijadikan sebagai kontrol (11%). Angka ini menunjukkan bahwa kadar air dari

limbah bulu sapi, tergolong rendah dan semakin rendah nilai kadar air dari suatu

bahan, maka semakin baik pula bahan tersebut karena bisa dipastikan mikroba

tidak dapat hidup didalamnya. Hal ini didukung oleh pendapat Fardianz (1989)

yang menyatakan bahwa adapun toleransi batas kadar air mikroba masih dapat

tumbuh ialah 14-15%. Kandungan kadar air pada bahan pakan berperan pada daya

tahan suatu bahan, hal ini didukung oleh pendapat Richana (2004) yang

menyatakan bahwa jumlah air dalam bahan akan mempengaruhi daya tahan bahan

terhadap kerusakan yang disebabkan oleh mikroba maupun serangga.

Kadar Abu

Berdasarkan hasil uji data pada Tabel 1 (Lampiran 3) menunjukkan

perlakuan lama perendaman, interaksi antara NaOH dengan lama perendaman

berbeda tidak berpengaruh nyata (p>0,01) terhadap kadar abu. Sementara

perlakuan NaOH berpengaruh nyata (p<0,01) terhadap kadar abu. Hasil uji lanjut

Duncan menunjukkan konsentrasi NaOH 10% (2,95%) berbeda nyata terhadap

NaOH 20% (3,85%) dan 15% (3,93%). Hal ini menunjukkan bahwa dengan

konsentrasi NaOH 15% sudah didapatkan nilai maksimum dari kadar abu limbah

bulu sapi sehingga tidak perlu dilanjutkan dengan pemberian NaOH pada level

Page 40: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

26

20% karena nilai kadar abu cenderung sudah mengalami penurunan sehingga

sudah tidak efektif lagi jika konsentrasi NaOH dinaikkan.

Hal ini disebabkan karena pada konsentrasi NaOH 15% telah mampu

merubah susunan mineral dari limbah bulu sapi yang terdiri atas karbon-karbon

dalam susunan sistin yang membentuk keratin. Menurut Quanti (2015) keratin

merupakan protein serat yang membentuk rambut, bulu, dan kuku, serta kaya akan

sistein dan sistin. Kadar abu dari suatu bahan erat kaitannya dengan kandungan

mineral dari bahan tersebut, hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto (2013) yang

menyatakan bahwa kadar abu suatu bahan berhubungan dengan mineral yang

terkandung dalam bahan tersebut.

Kandungan kadar abu limbah bulu sapi hasil perlakuan memiliki nilai rata-

rata 3,5-3,9% yang tidak jauh berbeda bahkan sama dengan nilai dari kadar abu

limbah bulu sapi kontrol dengan nilai 3,0%. Jumlah kadar abu sebesar 3,9% ini

menunjukkan bahwa kandungan kadar abu yang dimiliki limbah bulu sapi lebih

tinggi dari kadar abu tepung bulu ayam yang dilaporkan Aminah (2005) yaitu

sebesar 3,00%. Kadar abu limbah bulu sapi juga lebih baik 2% dari kandungan

kadar abu tepung bulu ayam hasil penelitian Puastuti (2007) dengan nilai 1,90%

saja. Hal ini membuktikan bahwa kadar abu pada limbah bulu sapi memiliki

kandungan mineral lebih tinggi dari tepung bulu ayam.

Struktur Fisik dan Makrostruktur Limbah Bulu Sapi

Stuktur fisik limbah bulu sapi dapat dilihat secara kasat mata seperti pada

gambar A dan B. Gambar A adalah bulu sapi yang belum diberi perlakuan, hanya

dikeringkan di bawah sinar matahari untuk menghilangkan sisa air dari

pembersihan yang dilakukan saat mengambil limbah bulu sisa pengolahan

Page 41: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

27

kerupuk kulit. Bentuk dari limbah bulu terlihat masih kasar dan menggumpal

menyatu dengan epidermis kulit yang ikut bersama dengan bulu hasil pengerokan.

Setiap helai dari bulu sapi juga terlihat masih menyatu dengan yang lainnya serta

ukuran bulu masih terlihat panjang dan besar. Secara umum tekstur dari bulu sapi

yang belum diolah keras dan sulit patah.

Tepung bulu limbah kerupuk kulit sapi memiliki perbandingan struktur dari

segi struktur fisik maupun makrostrukturnya. Adapun perbandingan struktur

limbah bulu sapi disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Perbandingan struktur fisik dan makrostruktur limbah bulu sapi tanpa

perlakuan (kontrol) dan dengan perlakuan NaOH (a) Struktur fisik limbah

bulu sapi tanpa perlakuan (b) Struktur fisik tepung bulu sapi dengan perlakuan

NaOH (c) Makro struktur limbah bulu sapi tanpa perlakuan (d) Makro struktur

tepung bulu sapi dengan perlakuan NaOH.

Struktur fisik limbah bulu sapi tanpa perlakuan (Gambar A) saat diletakkan

di bawah mikroskop memperlihatkan makrostruktur limbah bulu sapi tanpa

A B

C D

Page 42: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

28

perlakuan (Gambar C). Limbah bulu jelas terlihat masih panjang dan utuh. Hal ini

mengindikasikan bahwa bulu tersebut sulit untuk dicerna oleh ternak, bahkan

pada saat terjadi pencernaan mekanik dalam mulut, sehingga sangat perlu

dilakukan pengolahan lanjutan untuk memperoleh limbah bulu yang dapat

dimanfaatkan.

Gambar B menunjukkan struktur fisik limbah bulu sapi yang telah diberi

perlakuan memiliki bentuk partikel yang sudah kecil dari sebelumnya, secara

umum juga permukaannya telah halus, dari segi warna terlihat limbah bulu

memiliki warna cokelat muda yang tidak berbeda dari warna bulu sebelum diberi

perlakuan, sementara untuk tekstur bulu sapi mudah hancur dan mudah patah.

Limbah bulu sapi setelah menjadi tepung ini juga memiliki bau yang khas dan

sedikit menyegat yang disebabkan oleh kandungan protein yang telah mengalami

degradasi. Deliani (2008) menyatakan bahwa proses degradasi protein dapat

menghasilkan antara lain polipeptida asam amino, pepton, unsur N, dan

komponen yang dapat menimbulkan bau busuk seperti NH3. Proses hidrolisis

berpengaruh terhadap meningkatnya kadar NH3 (amoniak) (Puastuti, 2004).

Makrostruktur tepung bulu sapi (Gambar D) dengan perlakuan NaOH di

bawah mikroskop menunjukkan bentuk yang lebih kecil dan terlihat bulu telah

terpotong menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Hal ini mengindikasikan

bahwa perlakuan dengan NaOH telah mampu merubah struktur limbah bulu sapi

dari bentuk yang panjang dan masih utuh, telah berubah menjadi pendek dan

tersebar menjadi partikel yang lebih kecil.

Page 43: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

29

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan

bahwa :

1. Perbedaan konsentrasi NaOH meningkatkan kadar abu, namun tidak

meningkatkan kadar protein dan kadar air tepung bulu limbah kerupuk kulit

sapi.

2. Perbedaan lama perendaman meningkatkan kadar protein tepung limbah bulu

sapi, tetapi tidak menambah kadar abu dan kadar air tepung bulu limbah

kerupuk kulit sapi.

3. Interaksi antara NaOH dan lama perendaman tidak memberikan kontribusi

perubahan terhadap kadar protein kasar, kadar air dan kadar abu tepung

limbah bulu sapi.

Saran

Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan untuk melihat tingkat

kecernaan tepung limbah bulu sapi pada ternak dengan perlakuan NaOH 15% dan

lama perendaman 6 hari.

Page 44: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

30

DAFTAR PUSTAKA

Adiati, U., W. Puastuti, dan I.W. Mathius. 2004. Peluang pemanfaatan tepung

bulu ayam sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Wartazoa 14 (1) : 39-44.

Alamsyah, A.A.D., J. Christyawan, A.P. Tiarasukma, dan V. Paramita. 2013.

Pembuatan pangan ternak lele organik berbahan baku protein dari bulu

ayam dengan metode fermentasi bio. Prosiding SNST ke-4. Semarang.

Aminah, S. 2005. Pemanfaatan Hasil Ikutan Bulu Ayam Broiler Untuk Pakan

Ternak Ruminansia Kecil. Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga

Fungsional Pertanian. Bogor.

Anonim. 2012. Denaturasi Protein. https://bisakimia.com/2012/11/11/denaturasi-

protein/. Diakses pada 19 Oktober 2016.

Anonim. 2016. NaOH / Soda Api / Caustic Soda / Natrium Hidroksida.

http://bestekin.com/kimia/bahan-bahan-kimia/aneka-basa/naoh-soda-api-

caustic-soda-natrium-hidroksida/. Diakses pada 19 Oktober 2016.

AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Analytical

Chemists, Washington D.C.

Card, L.E. 1972. Poultry Production. 9th

Ed. Lea and Febiger, Philadelphia.

Deliani. 2008. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Protein, Lemak,

Komposisi Asam Lemak dan Asam Fitat Pada Pembuatan Tempe. Tesis.

Universitas Sumatera Utara. Medan.

Desi, M. 2002. Aktivitas Keratinase Bacillus licheniformis. Tesis. Istitut Pertanian

Bogor. Bogor.

Dozie, I. N. S., C.N. Okeke, dan N.C Unaeze. 1994. A thermostabil alkaline

active keratinolytic proteinase from crysosporium keratinophylum. Word.J.

Microbia. Biotechnol. 10 : 563-567.

Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan I. PAU Pangan Gizi. Institut Pertanian

Bogor, Bogor.

Fauzy, A. 2007. Peningkatan Kualitas Pupuk Organik Cair Keluaran Instalasi

Biogas Fermentasi Lanjut dengan Penambahan Tepung Bulu Ayam dan

Tepung Silase Kepala Ikan Patin. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Gaman, P.M. dan K.B Sherrington. 1992. Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan

Mikrobiologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Grazziotin, A., F.A. Pimentel, E.V. de Jong dan A. Brandelli. 2006. Nutritional

improvement of feather protein by treatment with microbial keratinase.

Animal Feed Science And Technology, 126 : 135-144.

Page 45: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

31

Harrap, B.S. dan E.F. Woods. 1964. A soluble derivatives of feather keratine,

isolation, fractionation and amino acid composition. Biochemical journal,

92 : 8-18.

Harrow, B. dan A. Mazur. 1954. Textbook of Biochemistry. 6th

Ed. W.B Ders.

Company. Philadelphia and London.

Hidayah, E.N. 2007. Minimisasi limbah industri kulit melalui optimasi produksi.

Jurnal Teknik Kimia 1 (2).

Howie, S.A., S. Calsamiglin dan M.D. Stern. 1996. Variation in ruminal

degradation and intestinal digestion of animal by product protein. Anim.

Feed Sci. Technol. 63 (1-4) : 1-7.

Hussain, M. 2013. Skin (Comparison Dog, Cow, Horse’ Skin).

http://www.slideshare.net/mujahiddr/skin-comparison-bw-dogcowhorse-

skin. Diakses pada 27 mei 2016.

Ketaren, N. 2008. Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam sebagai Sumber Protein

Ayam Pedaging dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Tesis. Universitas

Sumatera Utara. Medan.

Merkel, J.A. 1981. Managing Livestock Wastes. West Port. AVI Publishing

Company Inc.

Padmono, D. 2005. Alternatif pengolahan limbah rumah potong Cakung (Suatu

Studi Kasus). J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6 (1) : 303-310.

Papadopoulos, M.C., A.R. El-Boushy dan E.M. Katelaars. 1985. Effect of

different processing condition on amino acid digestibility of feather meal

determined by chicken assay. Poult.Sci. 64 : 1729 – 1741.

Puastuti, W., D. Yulistiani dan I.W. Mathius. 2004. Bulu ayam yang diproses

secara kimia sebagai sumber protein bypass rumen. JITV. 9(2): 73-80.

Puastuti, W. 2007. Teknologi pemrosesan bulu ayam dan pemanfaatannya sebagai

sumber protein pakan ruminansia. Wartazoa, 17 (2) : 53-60.

Purwanto, C.C., D. Ishartani dan D. Rahadian. 2013. Kajian sifat fisik dan kimia

tepung labu kuning (Curcubita maxima) dengan perlakuan blanching dan

perendaman natrium metabisulfit (Na2S2O5). Jurnal Teknosains Pangan.

2 (2) : 121-130.

Quanti, M. 2015. Isolasi dan Potensi Bakteri Keratinolitik dari Feses Buaya

(Crocodylus sp.) dalam Mendegradasi Limbah Keratin. Skripsi. Universitas

Sumatera Utara. Medan.

Richana, N., T.C. Sunarti. 2004. Karakterisasi sifat fisikokimia tepung umbi dan

tepung pati dari umbi ganyong, suweg, ubikelapa dan gembili.

J. Pascapanen 1(1) : 29-37.

Page 46: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

32

Said, M.I. 2014. By Product Ternak Teknologi dan Aplikasinya. IPB Press.

Bogor.

Sari, E.P., I.S.F. Putri, R.A. Putri, S. Imanda, D. Elfidasari, dan R.L. Puspitasari.

2015. Pemanfaatan limbah bulu ayam sebagai pakan ternak ruminansia.

Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1 (1) : 136-138.

Setiawan, A., A.K. Benito dan A.H. Yuli. 2013. Pengelolaan limbah ternak pada

kawasan budidaya ternak sapi potong di Kabupaten Majalengka. Jurnal Ilmu

Ternak 13 (1).

Siregar, Z. 2003. Peningkatan Pertumbuhan Domba Persilangan dan Lokal

Melalui Suplementasi Hidrolisat Bulu Ayam dan Mineral Esensial dalam

Ransum Berbasis Limbah Perkebunan. Disertasi. Sekolah Pascasarjana

Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Steel. R.G.D. dan J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu

Pendekatan Biometrik. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Steiner, R.J., R.O. Kellems dan D.C. Church. 1983. Feather and hair meals for

ruminant. Iv. Effects of chemical treatments of feathers and processing time

on digestibility. J. Anim. Sci. 57: 495 – 502.

Tarmizi, A. 2001. Evaluasi Nilai Nutrisi Tepung Bulu yang Difermentasi dengan

Menggunakan Bacillus licheniformis pada Ayam Broiler. Skripsi. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Underhill, L.P. 1952. A reference hand book of medical science. 5 : 717.

Widiharih, T. 2007. Buku Ajar Perancangan Percobaan. Program Studi Statistika

Jurusan Matematika FMIPA. UNDIP. Semarang.

Williams, L.M., L.G. Lee, J.D. Garlich dan J.C.H. Shih. 1991. Evaluation of a

bacterial feather fermentation product, feather-lysate as a feed protein.

Poult. Sci. 70 : 85 – 95.

Zerdani, I., M. Faid dan A. Malki . 2004. Feather wastes digestion by new isolated

strains bacillus sp. African J Biotechnol 3 (1) : 67-70.

Page 47: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

LAMPIRAN

Page 48: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

34

Lampiran 1. Hasil uji statistik kadar protein kasar

KADAR PROTEIN

Descriptive Statistics

Dependent Variable:hasil_kadar_protein

perlakuan NaOH lama_perendaman Mean Std. Deviation N

dimension1

10%

dimension2

2_hari 85,1989 2,32858 3

4_hari 87,9241 ,22594 3

6_hari 90,4592 ,67904 3

Total 87,8608 2,58344 9

15%

dimension2

2_hari 86,0002 2,47733 3

4_hari 87,4015 1,45212 3

6_hari 89,6680 5,10719 3

Total 87,6899 3,33939 9

20%

dimension2

2_hari 87,6715 1,74429 3

4_hari 87,3498 1,39819 3

6_hari 92,2372 1,59616 3

Total 89,0862 2,73696 9

Total

dimension2

2_hari 86,2902 2,20093 9

4_hari 87,5585 1,05089 9

6_hari 90,7882 2,92773 9

Total 88,2123 2,86205 27

Output ANAVA

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:hasil_kadar_protein

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 117,356a 8 14,670 2,762 ,035

Intercept 210097,965 1 210097,965 39550,821 ,000

Perlakuan NaOH 10,441 2 5,220 ,983 ,393

Lama Perendaman 96,814 2 48,407 9,113 ,002

NaOH * Perendaman 10,102 4 2,525 ,475 ,753

Error 95,618 18 5,312

Total 210310,939 27

Corrected Total 212,974 26

a. R Squared = ,551 (Adjusted R Squared = ,351)

Page 49: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

35

Output Uji Duncan untuk Faktor B (Lama Perendaman)

hasil_kadar_protein

lama_perendaman

N

Subset

1 2

Duncana,b

dimension1

2_hari 9 86,2902

4_hari 9 87,5585

6_hari 9 90,7882

Sig. ,258 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

Nilai yang menempati subset berbeda menunjukkan adanya perbedaan

yang nyata.

The error term is Mean Square(Error) = 5,312.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 9,000.

b. Alpha = ,05.

Page 50: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

36

Lampiran 2. Hasil uji statistik kadar air

KADAR AIR

Descriptive Statistics

Dependent Variable:hasil_kadar_air

perlakuan NaOH lama_perendaman Mean Std. Deviation N

dimension1

10%

dimension2

2_hari 9,6640 1,29707 3

4_hari 9,1563 ,47560 3

6_hari 9,3533 ,24325 3

Total 9,3912 ,73558 9

15%

dimension2

2_hari 9,5284 1,01774 3

4_hari 9,6856 ,58045 3

6_hari 9,6762 ,60396 3

Total 9,6301 ,66347 9

20%

dimension2

2_hari 12,1674 3,10346 3

4_hari 9,5652 1,08432 3

6_hari 12,7139 5,58606 3

Total 11,4822 3,55329 9

Total

dimension2

2_hari 10,4533 2,17797 9

4_hari 9,4690 ,70174 9

6_hari 10,5811 3,23808 9

Total 10,1678 2,25691 27

Output ANAVA

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:hasil_kadar_air

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 41,002a 8 5,125 1,009 ,463

Intercept 2791,381 1 2791,381 549,527 ,000

Perlakuan NaOH 23,578 2 11,789 2,321 ,127

Lama Perendaman 6,665 2 3,333 ,656 ,531

NaOH * Perendaman 10,759 4 2,690 ,530 ,716

Error 91,433 18 5,080

Total 2923,816 27

Corrected Total 132,435 26

a. R Squared = ,310 (Adjusted R Squared = ,003)

Page 51: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

37

Lampiran 3. Hasil uji statistik kadar abu

KADAR ABU

Descriptive Statistics

Dependent Variable:hasil_kadar_abu

perlakuan NaOH lama_perendaman Mean Std. Deviation N

dimension1

10%

dimension2

2_hari 3,5072 ,34854 3

4_hari 2,5664 ,73590 3

6_hari 2,7614 ,19327 3

Total 2,9450 ,60001 9

15%

dimension2

2_hari 3,6871 ,38589 3

4_hari 4,4527 ,37260 3

6_hari 3,6477 ,54939 3

Total 3,9292 ,54941 9

20%

dimension2

2_hari 3,4524 ,56882 3

4_hari 4,2655 1,06269 3

6_hari 3,8215 1,14475 3

Total 3,8465 ,90285 9

Total

dimension2

2_hari 3,5489 ,39975 9

4_hari 3,7615 1,12360 9

6_hari 3,4102 ,80923 9

Total 3,5735 ,81289 27

Output ANAVA

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:hasil_kadar_abu

Source Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 9,074a 8 1,134 2,519 ,049

Intercept 344,795 1 344,795 765,589 ,000

Perlakuan NaOH 5,365 2 2,682 5,956 ,010

Lama Perendaman ,564 2 ,282 ,626 ,546

NaOH * Perendaman 3,146 4 ,786 1,746 ,184

Error 8,107 18 ,450

Total 361,976 27

Corrected Total 17,181 26

a. R Squared = ,528 (Adjusted R Squared = ,318)

Page 52: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

38

Output Uji Duncan untuk Faktor A (Kadar NaOH)

hasil_kadar_abu

persentase NaOH

N

Subset

1 2

Duncana,b

dimension1

10% 9 2,9450

20% 9 3,8465

15% 9 3,9292

Sig. 1,000 ,797

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

Nilai yang menempati subset berbeda menunjukkan adanya perbedaan

yang nyata.

The error term is Mean Square(Error) = ,450.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 9,000.

b. Alpha = ,05.

Page 53: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

39

Lampiran 4. Dokumentasi

Pengambilan Sampel Bulu

Page 54: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

40

Pembuatan Tepung Bulu

Page 55: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

41

Analisis Kadar Air dan Kadar Abu

Page 56: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

42

Kadar Protein

Page 57: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

43

Makro Struktur Tepung Bulu Sapi

Page 58: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

44

RIWAYAT HIDUP

M. Sidik lahir di Mamuju, 04 November 1992, anak terakhir

dari enam bersaudara dari pasangan Ayah H. Abd. Halim dan

Ibu Hj. ST. Rabi. Penulis menempuh jenjang pendidikan

sekolah dasar di SD INPRES Simboro pada tahun 1999 dan

lulus pada tahun 2005. Ditahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan di sekolah menengah pertama dan diterima di SMPN 2

Mamuju kemudian lulus pada tahun 2008, kemudian melanjutkan pendidikan ke

SMAN 1 Mamuju dan lulus pada tahun 2011.

Penulis kemudian melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi negeri pada tahun

2011 dan diterima di Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar

melalui ujian tertulis jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguran Tinggi

Negeri) dan lulus pada tahun 2016.

Selama menempuh masa perkuliahan, penulis juga aktif di organisasi LDK

(Lembaga Dakwah Kampus) yakni LK-Uswah (Lembaga Kajian Ukhuwah

Mahasiswa Islam Universitas Hasanuddin), penulis tergabung menjadi anggota

dan sempat menjabat sebagai sekretaris diakhir masa keanggotaan. Selain aktif

sebagai aktivis penulis juga aktif dalam dunia Entrepreneurship dengan

memasarkan merk dagang JBMB Jersey, dalam lingkup online marketing.

Adapun lomba yang pernah diikuti penulis adalah dalam kegiatan Lomba

Generasi Berkarya yang dilaksanakan oleh Pustaka Rumah Hypatia kategori

menulis cerpen, penulis berhasil meraih juara ke-2 dengan judul karya cerpen

“Pejuang Di Kedai Proklamasi”.

Page 59: KARAKTERISTIK KIMIAWI TEPUNG BULU LIMBAH … · Potensi Tepung Bulu Menjadi Pakan Ternak ... diperoleh dari limbah bulu ayam dan sapi yang dapat ... dimanfaatkan sebagai campuran

45