PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN...
-
Upload
vuonghuong -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN...
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA SISWA KELAS VII
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
ARTIKEL E-JOURNAL
diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar
Serjana Pendidikan (S.Pd.)
ANDI MANSYUR S
NIM. 120388201109
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
RSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL E-JURNAL
Judul Artikel : Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD)
Terhadap Kemahiran Berbicara Siswa Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Nama Penyusun : Andi Mansyur S
NIM : 120388201109
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 12 Agustus 2016
Telah memenuhi syarat untuk di unggah ke e-journal
disetujui oleh:
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD) Terhadap Kemahiran Berbicara Sisiwa Siswa Kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanjungpinang Tahun Ajaran
2016/2017, Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali
Haji. Pembimbing I: Dr. H. Abdul Malik, M.Pd. Pembimbing II: Drs.
Wagiman, M.Pd.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD) Terhadap Kemahiran Berbicara Siswa Kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Tanjungpinang Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini
melibatkan populasi sebanyak 196 siswa dan sampel terdiri dari 45 siswa. Teknik
pengambilan sampel dilakukan secara acak. Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen yaitu pretest dan posttest serta tes yang dilakukan dalam kemahiran
berbicara siswa. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menghitung
secara manual untuk mendapatkan uji t signifikans.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara nilai rata-rata
siswa. Pada pretest siswa sebelum menggunakan model pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD) mendapat nilai rata-rata yaitu 76,87.
Sedangkan pada saat posttest siswa setelah menggunakan model pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD) mendapatkan nilai yaitu 84,27. Hal
ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Pengaruh Penggunaan
Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap
Kemahiran Berbicara Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Tanjungpinang Tahun Ajaran 2016/2017.
Kata kunci: Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD), Kemahiran Berbicara.
Influence of Learning Model Student Teams Achievement Division (STAD) The
sisiwa Speaking Proficiency Grade VII Junior High School 1 Tanjungpinang
Academic Year 2016/2017, Thesis. Language Study Program and Satra Indonesia,
the Faculty of Education, University Maritime Raja Ali Haji. Supervisor: Dr. H.
Abdul Malik, M.Pd. Supervisor II: Drs. Wagiman, M.Pd.
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of learning model Influence Learning
Model Student Teams Achievement Division (STAD) Toward Speaking
Proficiency Grade VII Junior High School 1 Tanjungpinang Academic Year
2016/2017. The study involved a population of 196 students and the sample
consisted of 45 students. The sampling technique is done randomly. This study
used an experimental method which pretest and posttest and tests performed in the
speaking skills of students. Furthermore, the data were analyzed by calculating it
manually to get the t-test significance.
The results showed that there is a difference between the value of the average
student. On the pretest students before using model Student Teams Achievement
Division (STAD) got the average value is 76.87. While at posttest students after
using model Student Teams Achievement Division (STAD) scores namely 84.27.
This shows that there is influence learning model Influence Learning Model
Student Teams Achievement Division (STAD) Toward Speaking Proficiency
Grade VII Junior High School 1 Tanjungpinang Academic Year 2016/2017.
Keywords: Learning Model Student Teams Achievement Division (STAD),
Speaking Proficiency.
1. Pendahuluan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia. Bahasa
adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu
masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.
Fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau
berkomunikasi di dalam kehidupan manusia bermasyarakat. Untuk berkomunikasi
sebenarnya dapat juga digunakan cara lain, misalnya isyarat, lambang-lambang
gambar atau kode-kode tertentu lainnya. Tetapi dengan bahasa komunikasi dapat
berlangsung lebih baik dan lebih sempurna.
Dapat dipastikan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi lisan yang
paling banyak digunakan oleh manusia terutama dalam dunia pendidikan
khusunya di sekolah. Oleh karena itu, kemampuan berbicara perlu dipelajari dan
diperhatikan dengan serius. Jika siswa sudah mampu berbicara dengan baik dan
benar maka siswa akan mampu mengespresikan pikiran dan perasaannya secara
cerdas sesuai dengan konteks dan situasi pada saat berbicara.
Tiap siswa tentunya memiliki kemampuan berbicara yang berbeda-beda.
Ada sebagian siswa mampu berbicara baik dan benar dalam situasi formal dan ada
juga tidak pandai berbicara dalam situasi formal. Penyebab terjadinya
keterbatasan siswa ketika berbicara dihadapan publik perlu menjadi perhatian
khusus. Hal ini bisa disebabkan oleh lemahnya peran pendidik pada saat
pembelajaran ataupun dari siswa itu sendiri yang tidak pandai dalam berbicara.
Ketika berbicara di depan publik yang wahananya sangat bermacam-macam
seperti pidato, ceramah, diskusi, orasi, dan lain-lain, hal ini sangat sulit diterima
oleh peserta didik yang berkemampuan kurang.
Karakterisitik utama siswa adalah mereka menampilkan perbedaan
individual dalam banyak segi dan bidang. Disinilah peran utama teman sebaya
harus ditonjolkan agar mampu membantu dan memotivasi siswa yang lambat
dalam memahami suatu konsep.
Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa mengajarkan materi pelajaran
bahasa Indonesia tidak luput dari permasalahan yang dapat menghambat
pencapaian tujuan pembelajaran. Permasalahan tersebut seringkali bersumber dari
bahan pembelajaran yang tidak memadai, media pembelajaran, metode
pembelajaran, kurangnya inovasi pembelajaran dari pendidik. Inovasi dalam
mengajarakan materi-materi pada pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah
satu kunci untuk mengatasi masalah kejenuhan siswa dalam belajar.
Strategi pembelajaran adalah suatu perangkat materi dan prosedur
pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil
belajar pada siswa. Untuk mengembangkan kemampuan berbicara tersebut, maka
penelitian ini menggunakan metode yang tepat untuk menekankan keaktifan
peserta didik atau pada peserta didik. Metode yang akan diteliti ini adalah metode
Student Teams Achievement Division (STAD).
Penelitian ini membatasi masalah berkaitan dengan “Pengaruh
Penggunaan Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
Terhadap Kemahiran Berbicara Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017”
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode eksperimen. Metode
penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh tereatment (perlakuan) tertentu (Sugiyono, 2010:6). penelitian
ini menggunakan desain eksperimen pretest-posttest dengan satu kelompok atau
One- Group Pretest- Posttest Design. Selanjutnya, teknik penarikan sampel yang
digunakan adalah sampel acak. Berdasarkan teknik penarikan sampel tersebut
maka peneliti mengambil sampel dari jumlah populasi dari 196 siswa SMP Negeri
1 Tanjungpinang yaitu 45 siswa.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Persentase nilai kemahiran berbicara siswa pada saat pretest
Berdasarkan hasil pretest, siswa yang memiliki nilai cukup adalah
20 siswa (44,44%): nilai kurang sebanyak 2 siswa (4,44%); nilai baik
sebanyak 19 siswa (42,22%); nilai baik sekali sebanyak 4 siswa (8.89%).
Pada saat pretest terdapat 23 siswa (51,11%) yang bisa tuntas atau
memiliki nilai ≥ 79, sedangkan siswa yang memiliki nilai tidak cukup
adalah 22 siswa(47,83%) ≤ 79 (Standar KKM Kurikulum 2013).
2. Persentase nilai kemahiran berbicara siswa pada saat posttest
Berdasarkan hasil postest, siswa yang memiliki nilai cukup saat
postest adalah 4 siswa (6.67%); nilai kurang sebanyak 0 siswa (0%); nilai
baik sebanyak 35 siswa (75,56%); nilai baik sekali sebanyak 6 siswa
(13,33%). Pada saat postest terdapat 41 siswa (91,11%) yang bisa tuntas
atau memiliki nilai ≥ 79, sedangkan siswa yang memiliki nilai tidak cukup
adalah 4 siswa (8,89%) ≤ 79 (Standar KKM Kurikulum 2013).
Berdasarkan hasil hitung dengan db sebesar 44 berkonsultasi pada tabel nilai
Uji t baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Ternyata
dengan db 44 itu diperoleh harga kritik t atau tabel pada ttabel signifikasi 5%
sebesar 2,015; sedangkan pada taraf siginifikansi 1% tt diperoleh sebesar 2,692.
Dengan membandingkan besarnya “t” yang kita peroleh dalam hitungan
(t0 = 3,433) dan besarya “t” yang tercantum pada tabel nilai “t” (tt5% = 2,015 dan
tt1% = 2,692) maka dapat diketahui bahwa t0 adalah lebih besar daripada tt ; yaitu;
2,015<3,433>2,692. Jadi, ada pengaruh kemahiran berbicara siswa kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Tanjungpinang yang diajari dengan
menggunakan metode pembelajaran model STAD.
4. Simpulan dan Rekomendasi
Kemahiran Berbicara Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Tanjungpinang sebelum menggunakan model pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) tergolong cukup baik dengan nilai rata-rata 76,87.
Sedangkan kemahiran berbicara siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 1 Tanjungpinang setelah menggunakan model pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD) tergolong baik dengan nilai rata-rata 84,27.
Dari hasil pretest, siswa yang memiliki nilai cukup adalah 20 siswa (44,44%):
nilai kurang sebanyak 2 siswa (4,44%); nilai baik sebanyak 19 siswa (42,22%);
nilai baik sekali sebanyak 4 siswa (8.89%). Sedangkan dari hasil postest, siswa
yang memiliki nilai cukup adalah 4 siswa (6.67%); nilai kurang sebanyak 0 siswa
(0%); nilai baik sebanyak 35 siswa (75,56%); nilai baik sekali sebanyak 6 siswa
(13,33%).
Model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap
kemahiran berbicara terbukti lebih efektif untuk meningkatkan kemahiran
berbicara siswa. Hal ini bisa dilihat dengan membandingkan besarnya “t” yang
diperoleh dalam hitungan (t0 = 3,433) dan besarya “t” yang tercantum pada tabel
nilai “t” (tt5% = 2,015 dan tt1% = 2,692) maka dapat diketahui bahwa t0 adalah lebih
besar daripada tt: yaitu 2,015<3,433>2,692. Jadi, ada pengaruh metode
pembelajaran model STAD terhadap kemahiran berbicara siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Budianta, Melani., Ida Sundari Husen, Manneke Budiman, & Ibnu Wahyudi.
2006. Membaca Sastra; Pengantar Memahami Sastra untuk
Perguruan Tinggi. Magelang: Indonesiatera.
Fitrianti. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Student Teams
Achievement Division (STAD) Terhadap Kemahiran Membaca
Pemahaman Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3
Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi Sarjana Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
(Tidak diterbitkan)
Khayyirah, Balqis. 2013. Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik.
Jogjakarta: DIVA Press.
Nirmala, Intan. 2013. Penggunaan Metode Student Teams Achievement Division
(STAD) dalam Pembelajaran Berbicara (Penelitian Eksperimen
Semu pada Peserta Didik Kelas XI SMK Negeri 1 Klari – Karawang
Tahun Ajaran 2013/2014). Skripsi Sarjana Fakultas
Pendidikan,Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung (Tidak diterbitkan).
Rusman. 2014. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Depok: RajaGrafindo
Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutino. 2011. Peningkatan Keterampilan Berbiara Dengan Menggunakan Metode
Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Pandak I Sidoharjo Sragen
Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi Sarjana Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta (Tidak
diterbitkan).
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka.
Taniredja, Tukiran., Efi Miftah Faridli, & Sri Harmianto. 2011. Model-model
Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angakasa Bandung.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Tri, Tiara. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Berbagi Prestasi Kelompok Siswa
(Student Teams Achievement Division) Terhadap Kemahiran Menulis
Teks Eksposisi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri
6 Bintan Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi Sarjana Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji
(Tidak diterbitkan).