35297036 Yusuf Mansyur

download 35297036 Yusuf Mansyur

of 31

Transcript of 35297036 Yusuf Mansyur

YUSUF MANSYUR Informasi buat Anda (Harap dicatat!!) Anda bisa update biodata Anda, dengan login menggunakan : Login Name :adlinux2001 Password : bismillah ID.Pendaftaran : 23102009050813

Pemberitahuan

Bagi Peserta Kuliah Online yang telah mendaftar dan telah membayarkan biaya registrasiselain wajib mengkonfirmasikan pembayaran tsb di modul konfirmasi pembayaran, juga wajib memfax bukti bukti pembayarannya ke Bukti pembayaran dapat di Fax ke 021.557434 99 (dapat juga diemailkan ke [email protected], agar dapat segera kami aktif kepesertaan Anda. Bila ada pertanyaan sehubungan dengan pemberitahuan ini, kami mempersilahkan untuk menghubungi kami di 021 554 1800 (office hours). Terimakasih Apakah Kuliah Online Wisatahati itu? Kuliah Online Wisatahati adalah kuliah yang disajikan dan dibawakan oleh Ustadz Yusuf Mansur, dalam bentuk online; via web. Bentuk materinya: tulisan berseri, dengan pembahasanpembahasan menarik di setiap sajiannya dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Belajar tentang hidup dan kehidupan, sebagai bekal ketika hidup dan bekal ketika menghadap Allah nanti. Mengapa Kuliah Online? Belajar lewat web ini, seakan-akan belajar langsung secara fisik face to face dengan Ustadz Yusuf Mansur, insya Allah. Kuliah online ini dipilih untuk mengatasi persoalan waktu, tempat, biaya perjalanan, kemacetan, dan hal-hal lain yang seringkali menghambat satu niatan untuk belajar. Untuk melihat No.Rekening Pembayaran Kuliah, caranya : Klik menu diatas Tentang Kuliah Online Wisatahati, lalu pilih tab Info Pembayaran & Biaya Registrasi Kami menghimbau bagi yang telah membayar biaya registrasi untuk segera konfirmasikan pembayaran tersebut dengan cara login terlebih dahulu, lalu pilih "Menu Form Pembayaran/ Konfirmasi Pembayaran".Hanya dengan biaya registrasi sebesar *Rp. 100.000,- Anda sudah bisa mengikuti Kuliah Dasar Wisatahati dan satu Modul Kuliah Pilihan yang Anda pilih termasuk bahan kuliah berupa tulisan berseri serta bahan materi kuliah lainnya berupa audio dan Video dari Ustadz Yusuf Mansur.

Biaya registrasi dapat Anda transfer langsung ke : Bank Mandiri Cabang Bintaro Sektor I no. rek : 128 00 211 211 21 a/n : Yusuf Mansur Bank Muamalat Cabang Kantor Pusat Arthaloka Sudirman Jakarta no. rek : 301 151 84 22 a/n : Yusuf Mansur

Pahala 10 Milyar Saban Hari updated : 2009-10-21Assalamualaikum wr.wb Pernah ga kebayang, Allah begitu pemurah buat kita semua...??? Dan Sangat-sangat Pemurah. Kalimat Sangat-sangat Pemurah itu ga cukup untuk menggambarkan Kemurahan Allah. Lihat saja, hanya baca Surah al Ikhlas 3x saja, kita sudah dicatat sebagai orang yang baca 1/3 al Qur'an. Dan tidak diragukan sesiapa yang baca 3x maka dicatat berpahala sama dengan mengkhatamkan al Qur'an. Rugi buat yang banyak nanya, dan makin rugi bagi yang udah dapat jawabannya, malah ga baca-baca, he he he. Mendingan orang-orang yang sami'na wa atho'na. Hayooooo aja dia baca, ga mikir, ga nanya. Bersabda Rasulullah yang berasal dari Hadits Abi Ayyub: Man qoro-a Qul Huwawloohu ahad faqod qoro-a tsulutsal Qur'an. Sesiapa yang baca Surah al Ikhlas, maka ia sungguh telah membaca 1/3 al Qur'an. Dan Rasulullah pula yang mengatakan bahwa Qul huwawloohu ahad ta'dilu tsulus al Qur'an, Surah al Ikhlas sebanding dengan 1/3 al Qur'an (HR Abu Hurairoh). Sekarang hitung, jika sehabis shalat fardhu 5x kita baca Qulhu masing-masing 3x. Maka dalam sehari kita dicatat khatam al Qur'an 5x. Dan sebulan? 150x khatam al Qur'an. Dalam setahun? 1800x khatam al Qur'an. Belom lagi kalau bacanya berjamaah, maka pahalanya berlipat-lipat lagi sebanyak banyaknya jamaah yang baca! Wow! Senang sekali santri-santri dan asaatidz yang rajin membacanya dalam tiap kali usai shalat fardhu berjamaah di mushalla/masjid pesantren. Subhaanallaah. Terus, kalo yang 10 milyar pahala saban hari? Ya, pembahasan tentang Qulhu itu mirip mukaddimah pembahasan tentang Kemurahan Allah! Ya Allah, Engkaulah Wahai Yang Maha Pemurah, yang memberi kesempatan kepada kami mengejar keburukankeburukan kami yang tidak akan terkejar bila tiada Kemurahan-Mu. Saya akan bahas sedikit dari hal yang sederhana, enteng, tapi subhaanallaah pahalanya. Coba baca hadits berikut ini. Ada hadits di Shohiih al Jaami' nmr 6026 dengan sanad yang disebut berkategori "sangat baik": Qoola Rosuuluwlooh: Manistaghfaro lilmu'miniina wal mu'minaati katabawloohu lahuu bikulli mu'minin wa mu'minatin hasanatun. Masya Allah! Itu artinya kurang lebih: Bersabda Rasulullah, sesiapa yang memohonkan ampun buat orang-orang mukmin, maka ia mendapatkan satu kebaikan dari setiap jumlah orang-orang mu'min. Masya Allah kan? Ini kan namanya hasanaat biqodari 'adadil mu'minien; kebaikan-kebaikan dengan bilangan sebanyak jumlah orang mu'min. Cukup bagi kita berdoa dengan mengucap: Awloohummaghfir lil mu'miniena wal mu'minaat; ya Allah, ampunilah orang-orang yang beriman dari golongan laki-lakinya dan golongan perempuannya. Terkadang imam-imam, ustadz-

ustadz dan atau kita, masih menambah lagi dengan tambahan kalimat mil ladun aadama ilaa yaumil qiyaamah. Subhaanallaah... dan golongan mu'min dari sejak zaman Adam sampe hari akhirnya nanti. Masya Allah, Masya Allah. Cakep banget. Demikian luas samudera Ilmu dan Kemurahan Allah. Dan yang demikian tidak akan mengurangi Kerajaan dan Kekuasaannya Allah sama sekali. Ga akan. Terus, 10 milyar itu? Gimana? Ya begini, bila dalam 5x shalat fardhu kita mendoakan orang-orang mu'min dengan potongan doa tadi, lalu anggap saja orang mu'min di dunia ini sebanyak 2 milyar, maka kebaikan buat kita yang dihitung berdasarkan jumlah orang mu'min sudah akan berjumlah 2 milyar kebaikan setiap mendoakan mereka. Dikali 5 waktu? 10 milyar. Jumlah ini akan bertambah-tambah jika doanya masih terus ditambah dengan doa-doa lain, dan berjamaah pula. Macam: Awloohumajbur ummata sayyidinaa Muhammad, Awloohumarfa' ummata sayyidinaa Muhammad, Awloohumaghfir ummata sayyidinaa Muhammad, Awloohuma baarik ummata sayyidinaa Muhammad, yang akan dihitung setarikan nafas penciptaan manusia sampe orang terakhir nanti yang dicabut. Subhaanallaah. Oke deh. Saya coba bahas tentang "Ya Allah, Yang Maha Pemurah" ini nanti di website ya, di www.wisatahati.com, baik di KuliahOnline maupun di DhuhaaCoffee. Doain aja deh, biar mulai nyambung lagi KuliahOnline dan DhuhaaCoffee nya tersebut. Kita bahas hal-hal sederhana namun dilalaikan oleh orang: Shalat malam 2 rakaat lebih baik dari dunia dan seisinya. Itu misal tambahannya. Sehingga menunjuk kepada keanehan diri kita yang habis-habisan mencari dunia di siang hari lalu kecapean dan malah ga bisa bangun malam. Aneh. Sebab harga 2 rakaat shalat malam saja udah ga bisa dibandingin sama dunia yang kita cari habis-habisan. Tentu saja, banyak sisi yang harus kita bahas lebih lanjut lagi. Makanya doain ya. Tulisan yang kali ini, jalanin dulu. Banyakin baca Qulhu, di mana sekali baca 3x-3x. Supaya dapat pahala khatam Qur'an. Udah mah kemaren di Ramadhan, ga khatam, he he, masa ga tertarik dengan ShortCut amal dari Rasul ini. Dan jangan lupa pula rajin-rajin doakan sebanyak-banyaknya orang. Wassalamu'alaikum wr.wb

Salam Yusuf Mansur.

Doa supaya lunas hutang" Saat puasa Ramadhan, saat di mana segala doa dijabah Allah. Ayo, berdoa, berdoa, dan berdoa. Kalo mau lebih ampuh lagi, doa dimunajatkan setelah seluruh hajat dan persoalan dibawa dalam shalat hajat. Berikut ini berita menyenangkan buat saudara-saudara yang punya hutang. Jika hutang itu masih terbawa di Ramadhan ini, berbahagialah. Sebab jika doa dikabul Allah, maka setelah Ramadhan, akan lunas tuh hutang. Insya Allah. Berikut ini ada hadits cakep. Dari Anas bin Maalik beliau bercerita bahwa Rasulullah bersabda: Maukah engkau aku ajarkan dengan sesuatu yang jika dibaca, hutang sebesar gunung uhud bisa dibayarkan Allah? Rasul kemudian melanjutkan, bacalah qulillaahumma maalikal mulk... Qs. 3: 26. 'an Anas bin Maalik qoola, qoola Rosuuluwloohi shol'am alaa u'allimuka bikalimaatin yad'uu bihii law kaana 'alaika mitsla jabali uhudin dainan la-addawloohu 'anka. Berdasar hadits ini, saya kadang memakainya sebagai riyadhah. Saya shalat hajat dengan membaca ayat 26 surah 'Aaali 'Imroon ini sebagai bacaan shalat setelah faatihah. Share ini ke jamaah ya. Bagus lagi jika dilakukan saat shalat malam. Shalat hajat dilakukannya di saat qiyaamullail... Yang sudah witir saat tarawih, ga apa-apa shalat lagi. Witir lagi saja setelahnya.

Ok, doa bi doa ya. Lakukan ini sampe datang pertolongan Allah. Yang sabar, yang istiqamah, tanpa ngeluh, dan jangan banyak bertanya kapan lunasnya. Lakukan saja, shalat saja, doa saja. Selebihnya ikutin aliran air mengalir. Saatnya ditagih, ya hadepin. Saatnya diomelin dan dicaci maki, ya dengerin dan terimain dengan ikhlas. Sementara, berdoa juga sama Allah agar dikasih ikhtiar yang bisa membuat hutang-hutang itu lunas. Dan insya Allah semua ikhtiar langit dan bumi kita, jadi ibadah hingga lunas itu hutang. Amin. Hingga satu cermin hancur berkeping-keping, dan bahkan diinjak-injak, disapu sama orang serpihannya, lalu dibuang, ditumpuk sama sampah-sampah yang lain, Allah tetap punya Kuasa untuk membangun itu serpihan jadi kaca cermin yang utuh lagi. Bahkan ia kelak lebih bersih, lebih terang, dan lebih bercahaya. Dan itulah kehidupan kita. Biarlah ia hancur dengan Kehendak-Nya. Ga apa-apa. Asal kita tahu bahwa semua itu adalah Kehendak-Nya, kita minta saja agar Allah menjaga hati kita untuk tetap percaya pada-Nya, tetap bersemangat hidup, tetap mau berjuang keras memelihara ibadah dengan tauhid yang sempurna bersandar dan bergantung pada-Nya, dan tetap percaya bahwa Allah betul-betul akan menolong kita. Innamaa amruhuu idzaa arooda syai-an ay yaquulu lahuu KUN FAYAKUUN... "Tidak ada satupun hamba-Ku yang ikhlas kuambil harta yg Kuberikan padanya, kecuali Kuganti dengan yang lebih baik. Tidak ada satupun hamba-Ku yang ridha dengan bala yang Kutimpakan padanya, kecuali Kunaikkan derajatnya. Dan tidak satupun hambaKu yang bersyukur, kecuali Kutambah nikmatKu padanya". Di hadits qudsi yang lain Allah menyatakan: "Barangsiapa yang tidak bersyukur atas nikmatKu, tidak bersabar atas bala yang Kutimpakan, dan ridho terhadap keputusanKu, keluarlah dari langitKu dan carilah Tuhan selain diriKu". Mudah-mudahan semua jamaah dalam kondisi sebaik-baiknya mental dan fisik menghadapi Ujian Kenaikan Tingkat Kehidupan. Sebab sejatinya, tidak ada ujian kecuali buat naik kelas. Ketika gelisah menyerang, atau badan terasa sakit, layak dicoba sebagai berikut: 1. Rileks kan pikiran dan badan. 2. Lakukan peregangan lwt shalat yg sempurna, dan curahkan perhatian bhw kita sdg konsul sama Allah, berhadapan seperti berhadap-hadapan dengan dokter, konsultan, psikiatris, ustadz. Sampe terasa nyata dan hangatnya kasih sayang Allah. 3. Pas ruku dan sujud, dibuat lama, hingga seluruh otot-otot bergerak ke satu titik yang paling terasa sakit, menjadi beban, dan dianggap sebagai pusatnya. Kalo terasanya di hati, ya kirim segala energi ke hati. 4. Berdoa sepenuh hati, dan baca al Qur'an. Sesungguhnya doa dan membaca al Qur'an, akan menenangkan hati dan menjadi obat segala obat. "Hai hamba-Ku, apabila kamu hidupkan malammu untuk-Ku dan kamu aktifkan siang harimu untuk menuntut ilmu-Ku,maka kamu termasuk salah seorang dari pembesar hamba-Ku.Barang siapa telah memelihara zikir-Ku karena kebiasaan dirinya,berarti dia telah membuat suatu perjanjian untuk keselamatan dirinya kepada-Ku". (Hadits Qudsi) "Sungguh,kadang-kadang terlintas dihatiku suatu persoalan yg sulit untuk aku pahami,maka aku beristighfar kepada Allah,sehingga dadaku menjadi lapang dan persoalan itu

terpecahkan. Terkadang aku berada di pasar,Masjid,atau sekolah,hal itu tidak menghalangiku untuk mengucapkan istighfar,hingga aku memperoleh apa yg aku inginkan." (Ibnu Taimiyyah)

Perbesar husnudzdzan sama Allah, dan tetap istiqamah dalam taubatan nasuha. updated : 200910-04

Karena Kemurahan Allah lah kita-kita yang berlumuran dosa ini masih panjang umur, dan "cuma" mendapatakn bala yang skrng dirasa. Kalau tidak, kita dihabisiNya. Namun lihat, di balik smua kesusahan yang terasa, Allah masih mngucurkan Karunia-Nya. Allah saja bersabar dalam melihat hamba-hambaNya yang bermaksiat dan menanti hamba-Nya bertaubat. Maka seyogyanya kita juga demikian. Perbesar husnudzdzan sama Allah, dan tetap istiqamah dalam taubatan nasuha. Sebagai gambaran ya: Bila kita kena dosa syirik, harusnya tidak terampuni. Kita langsung di-cut oleh Allah dari dunia, dan dilempar keluar untuk kita dipersilahkan Allah mencari perlindungan dari tuhan yang kita jadikan tuhan selain Allah. Jika kita meninggalkan 1 sholat shubuh saja, maka kita ditaroh di neraka selama 68 tahun yang perhitungan 1 hari nya minim-minim 1000 tahun di dunia. Wuih. Dan itu masih ditambah sederet mampir-mapir di neraka saqor, neraka yang penuh dengan ular. Di alam kuburnya, masih ditambah ketemu dengan ular syuja-ul aqro, ular dengan 16 kepala. Rasul bersabda, kepala-kepala itu ular di dunia, berwujud hutang yang tidak terbayar, penyakit yang tidak kunjung sembuh, keberkahan yang dicabut, dan masih banyak lagi rupanya itu ular. Jika kita durhaka sama orang tua, maka Allah tidak ridho. Sedang kita bisa mengerjakan sesuatu, berhasil di urusan sesuatu, sakses di urusan sesuatu, sebab ridho-Nya. Termasuk ketika berusaha menyelesaikan urusan-urusan, kalo ga ada ridho-Nya, ga akan beres. Maka ketika kita durhaka, keridhaan itu dicabut, mati langkah lah kita. Jika kita pezina yang masih bujang, 40 tahun susahnya. dan tidak disebut berzina, kecuali kemaluan lelaki masuk di kemaluan perempuan (maaf). Dan sayangnya pezina-pezina itu selalu melakukan koitus berkali-kali. Artinya, berkali-kali masukcabut-masuk (sekali lagi maaf). Sehingga tidak disebut zina, sekali jalan puas. Melainkan ia berkali-kali, hingga kemudian terpuaskan. Sekali zina, bisa berkali-kali ukuran fiqih senggamanya. Artinya apa? Jika 2-3x saja perlu keluar masuk, maka sdh 80-120 tahun susahnya. dan itu sama saja dengan seumur hidup susah. Sedangkan bila pezina itu sudah berkeluarga, maka hukuman semestinya adalah hukuman mati. Lalu kita dibiarkan lepas, bebas. Maka sesungguhnya kita sudah dianggap mati. Gedebong pisang. dan ini sama saja engga dianggep kita ini hidup oleh Allah. Doa rizki haram? Mutusin silaturahim? Ninggal shalat sunnah? Wuih, banyak banget. Kiranya, karena Allah itu Maha Pengampun lah kita benar-benar masih beroleh hidup dan masih diberi-Nya karunia. Salah satu karunia terbesar adalah diberi-Nya kita pengampunan dan kesempatan untuk memohon ampun dan mengejar keburukan dengan kebaikan-kebaikan. Jangan lihat kesusahan kita, tapi lihatlah kesempatan yang Allah berikan ini. Insya Allah tetap ada percepatan bagi yang kepengen segera keluar dari keterpurukannya. Silahkan dipelajari lebih lanjut di DVD-DVD dan bukubuku Wisatahati yang bertebaran, dan mulailah berkenalan dengan al Qur'an lagi.

Mudah-mudahan DVD-DVD dan buku-buku bisa mulai sebagai teman belajar. KuliahOnline dan DhuhaaCoffee pun digelar di web sebagai bentuk belajar setapak demi setapak, setahap demi setahap, hingga kemudian banyak orang bisa dikeluarkan dari kegelapan menuju Cahya-Nya. Insya Allah, Allah akan menolong hamba-hambaNya yang ikhlas menerima segala Ketentuan-Nya. dan insya Allah pula saya do`akan, dan kiranya demikian pulalah kita semua. Doakan sahabat-sahabat yang lain agar beroleh ampunan-Nya, dan diberi-Nya selalu kesempatan ke-2, ke-3, ke-4, dan seterusnya. Dan sebagai salam akhir, rasanya yang penting buat kita bukan lagi apakah hutang kita bisa selesai... apakah penyakit bisa sembuh, hajat kita bisa kecapai, masalah kita bisa selesai... Namun, yang lebih penting adalah apakah kita bisa diampuni Allah? Apakah kita bisa meninggal dalam keadaan husnul khaatimah? Apakah kita bisa menyelamatkan anak keturunan dan keluarga kita agar tidak seperti kita? Apakah kita bisa menasihati diri kita dengan pengalaman bertuhannya kita? Apakah kita bisa memberi nasihat orang-orang yang belum terjebak dosa seperti kita? Apakah kita bisa mengajak serta pendosa-pendosa serupa dengan kita untuk sama-sama bertaubat? Apakah kita mau mendekatkan diri dengan Allah? Apakah kita mau menghiasi hidup dengan amal saleh, mencoba sabar dan tidak mengeluh sedikitpun? Setelah itu, kita terima segala kesusahan sebagai bentuk Kasih Sayang-Nya Allah yang bisa menghabisi semua dosa kita dan keluarga kita di sisa umur kita. Sesungguhnya, tidak ada satupun mukmin dan mukminah yang tertimpa bala dan musibah, melainkan akan keluar jasadnya dalam keadaan bersih, Allah naikkan derajatnya, Allah ampunkan dosanya, dan Allah berikan kebaikan sebagai balasan keridhaannya menerima takdir-Nya. Doa saya untuk semuanya. Segitu ngerinya hukuman di balik dosa-dosa kita, besarkan hati dengan Ampunan-Nya. Kalau manusia datang ke Allah dengan dosa sebesar gunung, maka Allah akan memberikan ampunan sebesar gunung juga. Jika datang dengan dosa seluas daratan, sedalam lautan, sebanyak butiran pasir di padang pasir, maka Allah pun akan memberikan ampunan sebesar itu pula. Bahkan masih bertambah-tambah lebih banyak lagi dengan Kasih Sayang-Nya. Mari semangat tuk benar-benar berubah dan memperbaiki diri dan ibadah kita. Salam Yusuf Mansur

Doa dan Amal Saleh Untuk Anak-anak Kita dan Keluarga updated : 2009-09-30Musimnya penyakit di musim-musim pancaroba kayak begini. Saling menghadiahkan doa, berkah dari baca al Faatihah, berkah dari baca Yaasiin, buat anak-anaknya sodara-sodara kita, adalah satu perbuatan terpuji yang akan mampu meredam sedikit dari pengaruh jelek angin, perubahan cuaca, kerusakan alam, tidak lagi seimbangnya alam. Bahkan mungkin juga dengan saling doa mendoakan, saling beramal untuk anak-anak orang lain, dan untuk sodara-sodara yang lain, akan sanggup menurunkan pertolongan Allah untuk anak-anak kita dan diri kita semua. Waba'du Haafidz dan Abang Kun, lagi dihadiahi cacar air dan penyakit lain; panas demam, flu (dan mudah-mudahan tidak ada penyakit lain). Ya Allah, saya coba rajinin shalat sunnah mendoakan anak-anaknya negeri saya ini dan anak-anaknya semua manusia di muka bumi ini. Agar Allah angkat penyakitnya, Allah sehatkan badannya, Allah kasih kesabaran dirinya dan orang-orang tuanya. Allah beri rizki juga di balik penyakit, maaf, dan ampunan-Nya buat orang-orang tuanya yang barangkali ada salah dalam bersikap dan mencari rizki. Saya coba rajinkan juga khatamin al Qur'an, dan baca Yaasiin khususnya. Bukan buat anak-anak saya doangan, bukan buat urusan keluarga saya doangan. Tapi buat semuanya. Supaya doa dan amal saleh jadi rahmat buat alam semesta. Ya Allah, mudah-mudahan goretan ini bersambut gayung, dengan semakin banyak yang mengikuti saya dan istri saya, dan malah bisa jauh lebih baik lagi. Salam, dan setulus hati saya, saya memohon doanya untuk kami sekeluarga, khususnya haafidz dan kun, serta wirda, qumii, ibu saya, adik-adik saya, dan sekeluargalah (ga pake khususnya mestinya,

sebab semua). Subhaanallaah, astaghfirullah, saya memohon maaf jika kalimat-kalimat saya ini mengganggu sodara semua. Kepada Allah saya berharap doa dan amal saleh kami diterima dan dijabah. Jazaakumullaah. -Yusuf Mansur-.

SELUK BELUK SEDEKAH (1) updated : 2009-08-18"Boleh ga pamrih sama Allah...?" Emang boleh sedekah dengan minta-minta sama Allah? Apa ga pamrih tuh? Bukannya harus ikhlas memurnikan sedekah karena Allah? Pertanyaan ini seriiiinnnnggg bener ditanyakan. Buat saya, seneng juga jawabnya jika memang ada waktu. Sebab ini bukan saja persoalan sedekah, tp juga persoalan tauhid dan keyakinan kepada Allah. Allah meminta kita untuk meminta kepada-Nya. Bahkan tidak mengharuskan kita untuk sedekah atau tidak. Artinya, tanpa sedekahpun, meminta diperbolehkan dan menjadi ibadah tersendiri.

Sampe sini, dalam bahasa yang sederhana saya suka mengatakan: Engga sedekah juga boleh minta sama Allah... Artinya, bila tanpa sedekah kita boleh meminta, mestinya, dengan bersedekah kita tambah lagi boleh meminta. Sebab permintaan kita disertai sedekah sebagai amal saleh.

Ada yg kemudian nanya, terus, niatnya apa? Sedekah supaya bisa punya mobil? Tanya yg bertanya sambil terpingkal-pingkal sendiri. Masa iya sih boleh sedekah supaya bisa punya mobil? Wuah, saya mah istiqamah saja dengan jawaban saya. Sekali lagi, sekedar berdoa supaya bisa punya mobil saja, boleh. Apalagi jika didahului sedekah.

Cobalah buka mata hati sebentar untuk gagasan ini, pemikiran ini, pendapat ini. Jangan buru2 ditolak. Kalau dari awal udah nolak, ya susah. Coba ya, ikuti penjelasan ini sebentar.

Saya tahu, barangkali sang penanya tidak menduga jika candaannya ini dibawa ke penjelasan serius. Penjelasan yang bisa jadi membawa si penanya malah benar-benar bisa punya mobil beneran, jika belom punya.

Coba, sekarang, koreksi kalimat saya: "Ya Allah, besok udah mau puasa. Habis puasa, datang lebaran. Saya kepengeeeeennn sekali memuliakan orang tua. Ingin memanjakan orang tua, dan membahagiakan orang tua. Ya Allah, dulu ketika orang tua saya gagah, usianya masih muda, pulang kampung berhimpit-himpitan ga masalah ya Allah. Pulang kampung macet2an di dalam bus, atau kereta, ga ada masalah ya Allah. Tapi sekarang, dengan usianya yang senja, itu menjadi masalah. Ya Allah, berikanlah saya mobil. Buatlah

saya memiliki rizki untuk bisa beli mobil. Agar saya persembahkan mobil itu kepada orang tua saya, dan kemudian beliau-beliau bisa pulang kampung dengan nyaman dengan mobil itu. Ya Allah, bila Engkau menyuruhku untuk meminta, kepada-Mu yang Maha Kaya lagi Maha Pemurah, maka sekarang inilah saya meminta kepada-Mu. Saya memohon kepadaMu agar mobil itu bisa saya beli sebelom hari raya tiba. Ya Allah, kabulkan lah doa saya ini. Saya kepengen melihat orang tua saya tersenyum bahagia melihat saya membawa mobil ini ke hadapannya dan mengatakan bahwa besok mobil ini akan mengantarkan emak dan bapak pulang kampung, berziarah ke makamnya eyang. Ya Allah, terbayang bahwa emak dan bapak saya akan tidur terlelap tanpa khawatir copet, maling, ga usah berpeluh2 keringatan, keletihan. Sebab naik mobil sendiri. Jika beliau mau singga sebentar ke rumah makan yg disukai, beliau tinggal berbisik kepada supirnya ini mobil. Jika beliau ingin shalat di tengah perjalanan, pun beliau tinggal berbisik pula kepada ini supir. Ya Allah, belom lagi Engkau kabulkan doa ini, Engkau sudah memberikan saya kebahagiaan. Saat saya berdoa ini, Engkau membuat diri saya ini tersenyum sendiri. Bahagia. Seakan2 Engkau sudah sungguhan memberikan saya dan orang tua saya, mobil. Makasih ya Allah...".

Doa ini saya bacakan kepada yang bertanya, dan mengatakan kepada dia, boleh ga saya berdoa seperti ini? Berdoa minta mobil? Rasanya, sulit bagi dia untuk menjawab tidak boleh. Ada kesantunan tentu saja di dalam doa ini. Begitu pun saya. Ketika saya menyeru kepada diri saya dan jamaah semua, ayo, bersedekahlah, dan berdoalah kepada-Nya, untuk setiap hajat dan keinginan, kesulitan dan permasalahan hidup. Tentu saja terkandung di dalamnya kesantunan di dalam doa. Bukan seperti memberi dengan kasar kepada Allah, lalu berkata kasar pula kepada Allah, Hei, berilah aku mobil. Alu sudah bersedekah kepadaMu. Ya, tentu saja bukan doa seperti ini yang saya maksudkan. Berdoalah seperti biasa. Namun hantar doa itu dengan amal saleh, sebelum dan setelahnya. Sedang sedekah, adalah bukan satu2nya amal saleh. Ia hanya satu dari sejuta amal saleh yang bisa dipilih oleh kita.

Saudaraku semua. Bahkan di dalam doa tadi, sudah ada amal saleh loh. Tahukah saudara, apa amal saleh di dalam doa tadi? Nawaitu membahagiakan orang tua. Ya, nawaitu membahagiakan orang tua, adalah amal saleh dari sebuah niatan baik. Dan insya Allah, doa itu "tidak berdiri sendiri". Doa itu dihantar, dibungkus, dengan amal saleh yang begitu indah. Dia meminta mobil, bukan untuk dirinya, melainkan untuk emak dan bapaknya. (Bersambung)

Pergi Haji dan Umroh, Bukan Mimpi (Bag.3) ; "Do'a, Keyakinan & Perjalanan Do'a" updated : 2009-07-17Kalau kita mau berdoa sepenuh keyakinan, dan yakin seyakin-yakinnya, juga berulang-ulang bahkan terus menerus, insya Allah, Allah yang akan mewujudkan doa kita.

Saya kembali lagi ke Mekkah! Udah Bukan Mimpi Lagi

Tidak ada yang pantas untuk disebut dan dipuji di balik semua ragam nikmat, kecuali DIA, Allah azza wa jalla. Alhamdulillahi rabbil aalamiin, puji syukur buat Allah. Saya kembali lagi ke Mekkah, ke Tanah Suci. Juli 2009 ini kembali saya ada di Mekkah dan Madinah. Fabi-ayyi aa-laa-i robbikumaa tukadzdzibaan, nikmat mana lagi yang kalian dustakan? Demikian Allah juga menyindir saya. Kalau bukan menjadi orang yang bersyukur, ya apalagi pilihannya? Pilihannya adalah kufur nikmat. Nauudzu billaahi min dzaalik. Subhaanallah, rasanya baru kemaren saya kembali dari Tanah Suci, kini sudah di Tanah Suci lagi. Alhamdulillah. Ya, saya baru pertengahan Juni yang lalu ke Tanah Suci. Kini, di awal Juli, sudah di sini lagi aja. Ketika saya menulis ini, saya hentikan sejenak untuk membaca al Faatihah. Kiranya demikian jugalah Saudara semua. Hentikanlah dulu membaca tulisan ini, dan bacalah dulu al Faatihah... al Faatihah... Sehabis baca Surah al Faatihah, aminkan doa saya: Ya Allah, Engkaulah Pemilik Pintu dua kota suci; Makkah dan Madinah. Bukakanlah pintu Makkah dan Madinah untuk saudara-saudara saya yang belom berangkat. Sedang yang sudah berangkat, berangkatkan lagi semuanya ke Mekkah dan Madinah untuk menyempurnakan ibadah haji dan umrah yang terdahulu. Ya Allah, Engkau juga Yang Maha Memiliki Rizki, Mengaturnya, Membaginya, Meluaskannya, atau Menyempitkannya. Izinkan hamba-Mu ini berdoa di Mekkah ini, agar Engkau bukan saja mengarunia rizki untuk saudara-saudara saya berangkat haji dan umrah, melainkan juga ada rizki untuk memberangkatkan kanan dan kiri kami untuk juga bisa sujud dan ruku di Masjidil Haram dan di Masjid Nabawi. Ya Allah, kami percaya, pergi haji dan umrah, sungguh bukan perkara uang. Tapi murni urusan Kehendak-Mu, Ridha-Mu dan Izin-Mu. Kami kepengen bukan sekedar berangkat. Melainkan berangkat yang Engkau ridhai. Kami ingin bukan sekedar bisa ke Mekkah dan Madinah, melainkan bisa benerbener beribadah yang diterima. Berikan berkah-Mu buat sesiapa yang memasuki dua kota suci-Mu ini ya Allah, dan jadikan kami beserta anak keturunan kami, keluarga kami, istri (atau suami) kami, sahabat-sahabat kami, semua termasuk yang diberkahi oleh-Mu. Terima kasih ya. Semoga aminnya doa saudara semua didengar oleh Yang Maha Mendengar. Sungguh, Allah Yang Maha Tahu, mudah-mudahan mengetahui bahwa doa yang saya tulis ini sungguh-sungguh saya panjatkan dengan keyakinan sesiapa yang mengamini akan betul-betul terjawab segala doanya. Tinggallah saudara sendiri yang meyakini aminnya diri saudara sendiri. *** Saudara percaya kekuatan doa? Mudah-mudahan kisah saya di waktu kecil ini semakin membuat kita semua percaya kekuatan doa. Amin. Teringat peristiwa dua puluhan tahun yang lalu ketika saya masih kecil.

Saudaraku semua, saya sampe kelas 6 Ibtidaiyah (setara SD) masih dimandikan ibu saya, Hajjah Humrifah binti KHM Mansur Jembatan Lima. Bahkan ini rahasia ya (he he he, rahasia koq ya dibuka), saya sampe kelas 3 Tsanawiyah (setara SMP) masih ngompol, he he he. Kerjaannya saban pagi jemur kasur! Ha ha ha. Nah, dulu tuh kalo mandi sore, ibu saya mendirikan saya di bale kayunya bekas almarhum Kyai Haji Muhammad Mansur (Guru Mansur) Jembatan Lima. Saya mandi di dekat bale ini. Bale yang sangat tua yang sampe sekarang masih ada. Di kamar mandi dekat bale ini, sebenernya bale bersejarah. Di sanalah kata nenek saya, Bung Karno sempet mandi sebelum berangkat menikah dengan Bu Fat. Konon kata nenek saya (dan ini saya ga bisa membuktikan, he he he), bapaknya nenek saya, ya Guru Mansur tersebut, dijemput Bung Karno untuk menikahkan beliau. Wallaahu alam. Tapi saya dulu senang dengan cerita ini. Sambil berdiri di bale tersebut, ibu saya mengeringkan badan saya dari air bekas mandi. Sambil mengeringkan badan saya, ibu senantiasa dan berulang-ulang berdoa begini: Ibu doain mudahmudahan Kamu bisa bolak balik ke Mekkah seperti ke pasar. Bisa keluar negeri semudah pergi keluar rumah... Dan doa ini hampir senantiasa berulang-ulang. Hampir tiap mandi sore. Yusuf Mansur kecil dulu pernah sedikit protes, Koq doanya begitu melulu...?. Ibu saya menjawab enteng, Emangnya ga mau didoain supaya gampang ke Mekkah dan bolak balik? Tapi kan ke Mekkah itu susah. Kudu jadi orang besar, kudu punya uang banyak. Kayak Ayah Mamad..., begitu saya katakan kepada ibu saya. Eeeehhh... Kalo Allah udah punya kemau, ga ada yang susah.... Kalimat ini kan kalimat Kun Fayakuun. Innamaa amruhuu idzaa araada syai-an ay yaquula lahuu kun fayakuun, Sesungguhnya urusan-Nya jika menghendaki sesuatu cukup bagi-Nya mengatakan jadi, maka jadilah. Fasubhaanal ladzii biyadihii malakuutu kulli syai-in wa-ilaihi turjauun, Maha Suci Allah yang di Tangan-Nya segala kekuasaan berada, dan kepada-Nya lah kalian semua dikembalikan. (Qs. Yaasiin: 82-82). *** Saudaraku yang mengimani Kekuasaan Allah. Saat saya menulis ini mendadak saya kangen sama ibu saya yang beloman saya berkhidmat kepadanya sepenuh hati. Kesibukan dakwah sudah menjauhkan saya dari ibu saya. Alhamdulillah, saya punya adik-adik yang 24 jam menjaga ibu saya. Semoga Allah kumpulkan kami semua dalam surga-Nya. Sambil menulis, saya kembali mengingat peristiwa tersebut. Doa ibu saya menjadi kenyataan. Semuanya bener-bener jadi nyata. Doanya saja sudah luar biasa. Apalagi keluarnya dari mulut ibu saya. Masya Allah. Asli, kemudian saya menemukan diri saya bener-bener bisa bolak balik Mekkah dan Madinah. Dan bener-bener bisa disebut semaunya. Se-kapan-nya. Alhamdulillah. Saya malah pernah hanya 8 jam saja di Mekkah. Tiba sekitar jam 00 waktu Saudi. Nemuin jamaah sebentar di Jeddah, kemudian masuk Mekkah untuk umrah. Istirahat menjelang shubuh, kemudian shubuh berjamaah di Masjidil

Haram. Selepas shubuh, tidur sebentar, kemudian dhuha, tawaf wada, dan kembali ke Jeddah untuk kemudian bertolak kembali ke Jakarta. Alhamdulillah, sehat saja. *** Dulu, wajar ibu saya senantiasa berdoa seperti itu. Saya mengerti. Bagi seorang Humrifah, ibu saya, saat itu pergi haji bener-bener menjadi barang mimpi. Rada-rada ga mungkin. Obsesi ke tanah suci beliau tumpahkan dalam bentuk doa untuk anak sulungnya ini. Subhaanallaah. Jangankan untuk orang dulu. Untuk orang sekarang juga, doa itu masih rasanya kurang lazim. Apalagi dulu di mana transportasi begitu sulit. Dulu di pohonnya keluarga besar Guru Mansur, ahli falak dan kyai tua Betawi pada masanya, ada seorang kyai. Namanya: Almarhum KH. Ahmadi Muhammad. Beliau turunan ketiga dari Guru Mansur. Saya generasi ke-empat. Ga elok bicara turunan. Tapi sekedar melengkapi tulisan. Jika saudara melintas dari Roxy menuju Stasiun Kota, maka ada nama jalan KHM. Mansur di Jembatan Lima. Di rumah beliaulah saya lahir. Saya besar dan tumbuh di lingkungan keluarga besar Al Mansuriyah Jembatan Lima. Rumah betawi kuno yang Masjid tuanya diberi nama Masjid Al Mansuriyah. Dibangun di tahun 1777M. Ada juga madrasahnya. Nah, saat saya kecil, madrasah dan masjid itu dipimpin oleh almarhum KH. Ahmadi Muhammad atau yang biasa dipanggil ayah Mamad (almarhum). Beliau ini punya KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji). Hampir saban tahun beliau berangkat haji. Membawa ratusan jamaahnya. Tidak kurang 500-an jamaah saban tahunnya. Dulu, kalo musim haji, sangat menyenangkan sekali buat kami para buyut Guru Mansur. Jamaah tumpah ruah, dengan pengantar yang berjumlah ribuan. Ratusan mobil berbaris di luar masjid. Memenuhi jalanan Kampung Sawah hingga keluar luar jalan raya Jembatan Lima. Bersiap-siap mengantar jamaah haji yang harus berkumpul di Asrama Haji Pondok Gede. Sehabis azan dikumandangkan, shalawat diperdengarkan, doa dibacakan, isak tangis sahut-sahutan. Betul-betul pemandangan yang mengharukan zaman dulu mah. Kemudian jamaah satu per satu masuk bus yang sudah disiapkan. Sedang keluarga demi keluarga pengantar, masuk ke mobil masing-masing. Di kaca mobil, semuanya, dengan bangga, ditempel kertas: Rombongan Haji al Mansuriyah. Senang sekali dah. Kenapa menyenangkan? Sebab sehabis dari mengantar jamaah haji ke Pondok Gede, mestilah kami yang kecil-kecil ini, maen-maen ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) atau ke Ancol. Dulu, seputaran Pondok Gede, muacet total kalo musim haji. Deretan pedagang oleh-oleh Arab bisa ditemukan dengan gampangnya. Beda dengan kondisi sekarang. Sebagai ketua KBIH, almarhum Ayah Mamad punya jatah untuk memberangkatkan orang-orang yang dikehendakinya untuk pergi haji. Dulu, ibu saya, dan kakaknya (Hajjah Hurul In) termasuk yang menanti, kapan giliran itu datang. Tapi karena Kehendak pergi haji itu punya Allah, bukan punya Ayah Mamad, maka beliau berdua (ibu saya dan kakaknya) ya santai aja. Berharap, iya. Tapi berharap banyak, engga. Apalagi dengan Ayah Mamad ini beda nenek. Seasal, tapi beda cabang. Sepohon, beda cabang. Tentu saja, beliau akan mengutamakan circlenya dulu. Ibu saya, meski tinggal di keluarga emas, namun secara finansial tergolong engga mampu. Lantaran Allah hadirkan kakaknya itulah, alhamdulillah, masih bisa makan minum dan hidup normal. Baik sekali keluarga kakaknya ibu ini. Suaminya, KH. Sanusi Hasan, adalah orang yang merawat saya sejak kecil.

Wuah, koq jadi cerita masa kecil ya? Ga apa-apa dah. Jarang-jarang kan ya? Di DVD MDN seri ke-8 atau ke-7 kalo ga salah, saya beriwayat tentang kehidupan saya ini. Mudahmudahan saudara-saudara semua sudah memiliki DVD MDN ini. Ya itulah. Bagi ibu saya dan kakaknya, pergi haji jadi bukan perkara gampang. Berdoa, menjadi seperti meluapkan obsesinya kepada Allah Tuhannya. *** Doa mengalir ke saya, dari ibu saya, agar pergi haji bisa bolak balik dan keluar negeri semudah keluar rumah. Barangkali dulu yang terlintas oleh ibu saya adalah seperti Ayah Mamad itu. Bolak balik saban tahun. Ga kebayang bakal seperti saya, jauh melampaui Ayah Mamad sendiri. Bisa sebulan 2-3x bulak balik. Dari sini, yakinlah saudaraku semua, bahwa kalau saudara mau berdoa dan yakin, maka Allah yang akan membuatnya menjadi mungkin. Coba saja. Selain doa tentang bulak balik ke Mekkah seperti ke pasar, doa lainnya ibu saya adalah saya bisa pergi keluar negeri seperti keluar pintu rumah. Ini pun dikabulkan Allah. Sayat ini saya kalau mau pergi keluar negeri, tinggal menyebar imel: Saya ada waktu nih... Siapa yang mau nerima kedatangan saya.... Begitu saya kirim ke kawan-kawan di KBRI-KBRI maupun di perhimpunan muslim-muslim di luar negeri. Wuah, spontan akan ada yang menyambut itu imel dan merancang perjalanan ke sana. Subhaanallaah. Ini berkah doa ibu, bibi, paman, para guru dan keluarga. Bener-bener. Sesuatu yang dulu nampaknya tidak mungkin, dibuat mungkin oleh Allah. Alhamdulillah. *** Keajaiban ini tentu saja bukan milik saya semata. Dan bukan hanya milik ibu saya saja. Melainkan milik semua yang percaya bahwa Allah akan mengabulkan doa. Sungguh, doa itu seperti anak panah yang dilepaskan Arjuna atau Kresna. Bahkan lebih mulia daripada itu. Ungkapan saya hanya untuk menunjukkan, bahwa doa, sekali ia sudah dilepaskan dari lisan dan hati yang yakin, maka ia pasti akan dikabulkan Allah. Tinggal soal waktu saja. Ini yang saya sebut sebagai perjalanan doa. Ia bukan saja perlu keyakinan. Ia juga perlu kesabaran, perlu baik sangka, dan memerlukan pupuk lagi bila mau kabul lebih cepat. Di Pergi Haji Bukan Mimpi edisi-edisi selanjutnya, kita masih akan bercanda tentang kekuatan doa, keyakinan, kesabaran, dan amal saleh sebagai pupuknya. Ada di antaranya cerita seorang merbot yang berangkat dengan kekuatan doa saja selama 2 tahun berturut-turut. Cerita seorang tukang becak dan tukang nasi yang bisa pergi haji plus berdua, yang menggambarkan bahwa benar-benar pergi haji bukan saja milik mereka yang berduit, berpangkat, dan berkedudukan. Pergi haji dan umrah milik siapa saja yang dikehendaki Allah untuk menjadi tamu-Nya. *** Berikut tips buat saudara semua:

# Betul-betul banyak berdoa dan rajinkan berdoa. Berdoa itu bermanfaat bagi sesuatu yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Maka hendaklah kalian banyak berdoa... (al Hadits). Bahkan sabda Rasul, tidak ada satu doa pun yang dipanjatkan kecuali ia menjadi simpanan kebaikan bagi yang berdoa. Seperti ibu saya. Beliau tidak mengerti bahwa doanya itu bekerja! Beliau berdoa betul-betul berdoa. Rajin. Ga mengerti bagaimana Allah kelak akan mewujudkannya. Pokoknya berdoa. Bukan setahun dua tahun. Tapi sampai saya lulus SD, ya sampai ga dimandikan lagi, he he he. Selama dimandikan sama ibu (sepanjang SD), ibu berdoa begitu terus. Kayak kaset yang diputar terus menerus. Ternyata nyampe tuh doa. # Doakan anak keturunan. Sebab doanya orang tua kepada anaknya itu seperti doa seorang nabi buat ummatnya. Masya Allah. Tengoklah diri kita. Seberapa rajin kita mendoakan anak-anak kita? Bahkan ketika kita mendoakan anak-anak kita, kita pun seringnya berdoa secara borongan. Tidak mendoakan satu-satu, menyebutnya sesuai keadaannya. Coba jajal sebut satu-satu. Saya pernah bicara-bicara dengan Ibu Hajjah Misi, walimurid santri Daarul Quran. Ia serius menceritakan keajaiban doa dari beliau untuk anaknya: Bill dan Bella. Satu saat, Bill dan Bella gerah melihat sang ibu begitu khawatir terhadap mereka. Bill sang kakak lalu bicara pelan kepada mamahnya, Mah, percaya Allah kan? Cobalah titip saya dan Bella kepada Allah. Tugas saya belajar di sini yang benar. Insya Allah. Mamah tenang saja di rumah mendoakan kami. Bangun malam buat kami. Kami dhuha, mamah dhuha. Kami puasa, mamah puasa. Kami belajar, mamah berdoa. Insya Allah dah semua akan baik-baik saja. Bu Hajjah Misi bercerita kepada saya, Alhamdulillah Ustadz. Di sekolah sebelumnya, Bill itu selalu juara satu. Tapi dari belakang, he he he. Kemaren waktu bagi raport alhamdulillah rangking 3!. # Rajin-rajin doakan orang tua. Orang tua pastilah tidak meminta apa-apa dari anaknya. Bahkan tidak pula meminta doa dari anaknya. Kitanya saja yang kudu banyak ingatnya sama orang tua, termasuk mendoakannya. Sampai sini, saya banyak-banyak beristighfar kepada Allah dari dosa lalai mendoakan orang tua. # Banyakin husnudzdzan sama Allah. Jangan gampang putus asa. Perjalanan doa itu seperti perjalanan takdir. Berlapis. Jalani dengan sabar kehidupan setelah doa. # Pupuk doa dengan amal-amal saleh. Apa saja. Yang bisa sedekah, sedekah. Yang bisa dengan shalatshalat sunnah, ya shalat sunnah. Yang bisa dengan baca al Quran, ya baca al Quran. Istiqamahin, dan dawamin (lakukan terus menerus). Dah, itu dulu tipsnya. Jalanin dah. Mohon doa dari semua sahabat di tanah air dan manca negara yang mengikuti tulisan ini. Mudahmudahan umrah kami dan umrahnya semua orang yang umrah dari seluruh dunia, diterima oleh Allah. Perjalanan kami diringankan, dimudahkan, dan diridha. Amin. Sesiapa yang mendoakan, maka doa itu kembali lagi kepada yang mendoakan.

Kami pun mendoakan semua yang belom berangkat, mudah-mudahan bisa berangkat. Berangkat bukan sekedar berangkat. Tapi berangkat bersama orang-orang yang dikasihinya, bersama disayanginya. Bahkan bukan sekedar berangkat, tapi juga memberangkatkan orang lain. Dan bukan sekedar berangkat, melainkan jadi ibadah. Dan bukan pula sekedar ibadah, melainkan menjadi ibadah yang diterima. Amin, amin, amin.

Pergi Haji dan Umrah Bukan Mimpi (Bagian 4): updated : 2009-07-23Banyak yang kepengen berhaji dan umrah, namun tidak melayangkan permintaan dan doa

kepada Allah, Yang Memiliki Ka'bah. Mari kita berdoa supaya bisa pergi haji dan umrah. Kalau bisa doanya jangan tanggung-tanggung. Sebut sama Allah supaya bisa pergi haji dan umrah sekeluarga, dan bisa pula membiayai orang berhaji dan umrah. Ada sedikit tips: Jika berdoa saban hari ga bisa dan belom tentu bisa, yang karenanya jadilah ga istiqamah sebutannya, coba jajal memohon kepada Allah saban Jum'at pagi. Ba'da shubuh, sama keluarga, duduk baca Yaasiin sepulangnya dari masjid. Sesiapa yang baca Yaasiin akan dimudahkan Allah urusan hajatnya. Kemudian lengkapi dengan sedekah Jum'at: misal memberi sarapan kepada orang lain, membagi sedekah kepada masjid-masjid sekitar rumah atau kantor, atau membagikan amplop kepada yatim-yatim dan fakir miskin. Syukur-syukur mau ngegedein maslahat Yaasiin, dengan mengundang aja jamaah shubuh plus anak-anak yatim dan miskin sekitar untuk mampir ke rumah sarapan di rumah. Layangkan sedikit doa bersama sebelomnya sarapan. Jangan lupa, sertakan mereka yang ikut sarapan agar juga diberangkatkan Allah haji dan umrah. Pasti mereka seneng mendengar doa yang membawa mereka juga. Rutinkan ini, insya Allah, pergi haji dan umrah, sejengkal tangan. Bila saudara mau, tetapkan hari mulainya (boleh bukan Jum'at. Hanya kalo Jum'at itu jadi sayyidul ayyam, seutama-utamanya hari). Kemudian catat grafik perkembangannya seputar rizki, dan kemudian berbagi ceritalah tentang apa yang terjadi di kemudian hari, setelah sekian minggu misalnya. Penting untuk saudara memulai, dan mencatat. Supaya tahu apa perkembangannya (baca: hasilnya), dan kemudian berbagi pengalaman setelahnya. Waba'du, demi Allah, pergi haji dan umrah, bener-bener hak semua orang; ada maupun ga ada duit. Asal benar-benar rajin meminta sama Allah (berdoa), niscaya Allah akan berangkatkan. Saya pengen sekali kita ngadain seminar-seminar gratis tentang pergi haji dan umrah bukan mimpi. Mudah-mudahan dah ya kesampaian. Supaya semua saudara-saudara kita bisa dan pernah sujud di depan Ka'bah beneran. Salam, Yusuf Mansur

Munajat updated : 2009-06-26Bismillaahirrahmaanirrahiim. Allaahumma shalli wasallim wabaarik 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammadi. Astaghfirullahal a'dzhiim wa atuubu ilaih. Ya Allah, selamatkanlah kami semua dari semua dosa dan perbuatan kami sendiri. Selamatkanlah dari kehinaan dan permaluan. Selamatkanlah dari fitnah dunia dan segala apa yang membahayakannya. Ya Allah, Engkau yang menahan sesuatu dan menjaganya. Engkau jugalah pemilik segala pertolongan yang kami-kami butuhkan. Semua beban kami, kesulitan kami, kesusahan kami, hanya Engkau yang mampu mengatasinya. Hanya Engkau ya Allah. Tidak ada selain Engkau yang mampu menolong kami. Tidak ada satupun pertolongan manusia bisa menolong kami jika Engkau tiada menghendakinya. Dan tidak ada satupun bahaya menimpa kami jika Engkau juga tiada mengizinkannya. Ya Allah, terlalu kecil semua urusan kami buat-Mu. Bahkan semua urusan manusia jika dikumpulkan dan dihadapkan pada-Mu, juga teramat kecil. Tiadalah salah kami yang lemah ini bener-benar bergantung kepada-Mu. Jika ada dosa kami, maka ampunilah ya Allah. Jangan sampai dosa kami menyengsarakan kami dunia akhirat. Dan jika ada kebaikan dari diri kami, mudah-mudahan ia mencukupi buat diri kami mendapatkan rahmat-Mu. Wahai yang maha pengasih dan yang maha peyayang, sungguh kami sangat berhajat akan pertolonganMu. Ya Allah, betapa kami-kami ini sudah menjadi hamba-Mu yang lalai dan lalai terus. Diberi sedikit nikmat saja, sudah lari kami menjauh dari diri-Mu. Adalah pantas jika kemudian kesusahan dan kesulitan kembali Engkau hidangkan di kehidupan kami. Ya Allah, kami pahami semua kesulitan kami adalah sebuah bentuk Kasih Sayang-Mu terhadap kami. Engkau tidak menghendaki kami susah di negeri yang kami tidak bisa lagi kembali. Engkau menghendaki kami bertaubat dan meniti jalan lagi kembali menuju diri-Mu. Ya Allah, bimbinglah kami agar kami bisa menemukan mutiara di balik semua kesusahan kami. Penuhi hati kami dengan kesabaran, keikhlasan menjalani hidup, dan niatan yang kuat untuk memenuhi hidup kami dengan ibadah kepada-Mu. Ya Allah, kepada siapa lagi kami mengadu jika bukan pada-Mu. Kepada siapa lagi kami bersandar jika bukan pada-Mu. Kepada siapa lagi kami berlindung dari segala ketakutan dan kegelisahan kami, jika bukan kepada-Mu. Tunjukkan segala jalan buat kami untuk

mendapatkan ridha-Mu dan Pertolongan-Mu. Ya Allah, sesiapa yang membaca doaku ini, lalu ia menambahinya dengan apa-apa yang menyesakkan dadanya, kabulkanlah. Sesiapa yang membaca doa ini, dan kemudian ia menambahi dengan apa yang memusingkannya, dan dengan apa yang menjadi hajatnya, kabulkanlah ya Allah. Engkau betul-betul Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang tidak mungkin bagi diri-Mu. Kekuasaan-Mu tiada berbatas dan tiada bertepi. Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adzhiem, washallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii ajma'iin, walhamdulillaahi robbil 'aalamiin. Yth., jamaah sekalian, saya mohon munajat ini untuk disebar/diteruskan lagi baik via email, komunitas facebook, posting blog, dan lain sebagainya. Terima kasih.

Seratusan Kasus Sedekah, Seratusan Kasus Tauhid updated : 2009-06-25Ada banyak pertanyaan yang kita ajukan kepada Allah, Namun sedikit pertanyaan yang kita ajukan kepada diri kita. Di Kuliah Tauhid di KuliahOnline di www.wisatahati.com, masih dan sedang berlangsung perkuliahan seratus kasus sedekah, yang sekaligus menjadi pembelajaran tauhid lewat pembelajaran seratus kasus kehidupan. Beriringan dengan itu, dibahas pula kajian tafsir dari ayat-ayat yang dipelajari di Kuliah Tauhid. Berikut ini salah satu kisah yang saya cuplik dari KuliahOnline. Ada sepasang suami istri yang mendapatkan berkah memiliki anak-anak yang menghafalkan al Quran. Dua dari anak-anaknya, disekolahkan di Daarul Quran. Kembar. Sebelum masuk di SLTP Daarul Quran udah hafal 20-an juz duluan. Di Daarul Quran tinggal penyempurnaan saja. Ketika kisah ini saya angkat di DhuhaaCoffee, si kembar ini, dua-duanya sudah berhasil merampungkan hafalan al Quran. Ibu dan ayahnya si kembar ini kemudian berkenalan lebih dalam dengan sedekah. Keajaiban-keajaiban kecil terjadi ketika sepasang suami nan berkah ini menjalankan sedekah. Hingga kemudian keduanya memutuskan sedekah besar. Mobilnya dia jual, dan beliau berdua sedekahkan. Beliau punya doa kepada Allah. Yakni agar rumah dan tanah yang sedang dijual di dekat kediaman mereka bisa mereka beli. Dengan yakinnya mereka bilang, Kami sedekahkan mobil kami agar Allah berikan kepada kami rizki agar rumah dan tanah tersebut bisa kami bayarkan. Tepat pada waktunya. Saat itu, saya mengiyakan juga. Sebagai doa juga buat beliau berdua. Padahal mah, hati ini membatin, bahwa keduanya berhak mendapatkan yang lebih besar dari sekedar rumah dan tanah tersebut. Tapi saya juga meyakini, bahwa insya Allah mungkin saja terjadi. Wong testimoni begini udah sering juga terjadi. Hingga saatnya pemilik rumah ini memberi tenggat waktu, keduanya belom mendapat jawaban. Tapi emang husnudzdzannya sama Allah minta ampun besarnya. Beliau banting kepada bahwa belomlah cukup berterima kasih diberi anak-anak yang semuanya menghafal al Quran. Beliau juga biarkan semua terjadi dan terjadilah. Bahwa dia berdua sudah menyedekahkan kijangnya, ya sudah. Tidak semua orang juga kan bisa menyedekahkan mobil satu-satunya. Sedangkan dia bisa. Artinya, dari sisi ini saja, sudah bersyukur banget. Luar biasa. Apalagi katanya, dia berdua kini pake mobil kijang baru. Innova. Sewaan sih, tapi kan ga ada yang tahu juga bahwa ini sewaannya. Mereka berdua masih menyimpan keyakinan, bahwa sedekahnya biar bagaimana, mestilah diganti sama Allah. Hanya emang

Allah lah yang tahu kapan-kapannya penggantian itu dan pegimana bentuknya. Bisa jadi, belum seukuran rumah dan tanah yang diincar. Melainkan mobil pengganti dulu, sehingga begitu sewaan selesai, mobil baru sudah diberi Allah. Saya terus memompa beliau supaya makin kuat husnudzdzannya sama Allah. Saat tulisan ini diturunkan, tanah yang diincar tersebut, sudah dibeli kawannya. Sudah di-DP-in 100jt. Totalnya 300jt. Tapi kemudian beliau ngabarin bahwa tanah tersebut ditawarkan ulang. Katanya, lunasin saja 2 bulan lagi. Yang 100jt nya yang sudah dia dp-kan, entar-entar aja bayarnya. Saya kemudian bilang ke mereka, tetap saja ga usah maksain. Biar saja. Terus saja meminta kepada Allah. Belum diberi tapi jangan sampe kemudian kita ini berhenti meminta. Meminta mah meminta aja terus. Siapa tahu ada Rencana Allah yang begitu indah. Ada hamba-Nya Allah yang Allah gerakkan untuk beli itu rumah. Dan ada yang lain yang digerakkan untuk membeli tanahnya. Oleh si pembeli rumah, rumah itu dibagusin, direnovasi. Dan oleh si pembeli tanah, tanah itu dibangunkan kontrakankontrakan. Kemudian, bisa jadi juga dua-duanya ada kesulitan, lalu dijuallah keduanya. Rumah yang sudah bagus itu dijual, dan tanah yang sudah dibangun kontrakan, juga dijual. Dijualnya sama satu orang. Lalu, orang ini kemudian menghibahkan kepada si suami istri ini untuk dijadikan pesantren! Bisa saja. Wong Allah koq yang punya kuasa. Insya Allah semuanya mungkin. Yang penting, husnudzdzan teruuuus dan jangan pernah mempertanyakan keadilan dan jawaban janji Allah. Kita-kitanya saja yang harus sering-sering mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan tentang diri kita. Oceh? Nah, kasus demi kasus sedekah, kisah demi kisah sedekah, disajikan untuk diri saya dan saudarasaudara semua. Semoga bermanfaat. Saya tidak bosan mengingatkan semua jamaah untuk ikutan daftar dan menyiarkan KuliahOnline. Buruan daftar buat yang belom daftar ya. (daftar kuliahonline, klik di sini).

Pergi Haji dan Umroh, Bukan Mimpi (Bag.1) updated : 2009-06-16Pergi Haji dan Umrah itu bukan mimpi. Dan ke tanah suci, asli bukan urusan duit dan bukan hanya haknya mereka yang kaya. Sepenuhnya sebab Kehendak dan Ridha Allah SWT. Di dalam 120-an orang di rombongan Al Amin Mulia Lestari (Wisatahati), begitu banyak orang-orang yang hitungan ekonomi lemah, namun bersama-sama dengan gagahnya memakain kain ihram, mengucapkan talbiyah, dan tawaf bersama mereka-mereka yang bayar! Ada di antaranya Mbah Kemi, yang bahkan tidurnya bersama kambing piaraannya, saking miskinnya. Beliau bisa berangkat umrah, sebab banyak keutamaannya yang luar biasa. Saya pernah mengatakan bahwa untuk bisa bersedekah, mbok ya puasa Daud (sehari puasa sehari tidak), supaya bisa hemat. Lah, Mbah Kemi ini malahannya memilih makan makanan basi (ga lazim memang), supaya jatah makannya bisa ia sedekahkan. Dan saudara mungkin kaget bila mengetahui umurnya Mbah Kemi ini di atas 100 tahun! Gagahnya, jangan tanya. Beliau masih sanggup jalan kaki 15 kilo, dengan membawa beban 30kg! Sesuatu yang bahkan Yusuf Mansur ga bisa lakukan. Dikasih uang, dibelikan kambing untuk dibesarkan. Setelah besar, dijadikan kurban di kampungnya di saat idul adha. Dikasih 800rb oleh satu lembaga amil zakat, malahan dibelikan karpet buat mushalla kampung dan dipanggul sendiri lagi karpetnya... Masih banyak kisah lainnya. Nantikan di DhuhaaCoffee edisi pekan depan dst.

Pergi Haji dan Umroh, Bukan Mimpi (Bag.2) updated : 2009-06-21Muhammad memandangi Vespanya. Mana mungkin ia berani bermimpi bisa pergi haji dan umrah. Jangankan pergi haji dan umrah beneran, bermimpi saja saat itu ga berani. Hingga kemudian ia percaya bahwa hidup manusia itu bisa berubah. Pasang saja mimpi dulu, dan kejar dengan amal nyata dan ibadah. Selebihnya sempurnakan dengan doa dan sedekah. Muhammad kemudian bergerak pasti. Ia kayuh hidupnya dengan membekali dirinya dengan amalan-

amalan sunnah; dhuha, bangun malam, dan sedekah. Persis seperti yang dikumandangkan Wisatahati dan Daarul Qur'an. Di balik sunnah, ada kejayaan. Muhammad, yang punya nama asli separuh nama perempuan ini; Muhammad Munawwaroh, menjadi salah satu peserta umrah edisi Juni 2009. Tapi Muhammad yang sekarang, Muhamamd yang sudah berbeda. Dari gaji 2 juta, kini gajinya sudah 60 juta rupiah, plus pendapatan istri, nyaris bisa menyentuh 100 juta rupiah sebulan. Buat dia, bukan lagi mudah sekarang ini untuk ke tanah suci, tapi juga mudah memberangkatkan orang ke Mekkah dan Madinah! Vespanya sudah di-say-good-bye-kan. Mobil dinas Camry terbaru sudah jadi tunggangannya. Jabatan Direktur Marketing Indo Farma pun disandangnya. Dengan 400 anak buahnya, beliau bahu membahu mengelola omzet 1,4 trilyun setiap tahunnya! Sungguh suatu prestasi yang luar biasa, yang bisa dicapai olehnya dalam hitungan tidak sampe 1 dasawarsa. Terngiang kisahnya di Masjid Nabawi... Semua dicapai karena Karunia Allah. Banyak jalan bisa ditempuh semua manusia, dan relatif jalan-jalan itu tidak memerlukan biaya. Ia hanya memerlukan kemauan dan niat yang besar. Yaitu Jalan Allah. Muhammad Munawwaroh bercerita, bahwa ia pertama kali belajar dari ayahnya. Seorang tentara biasa dengan 10 orang anak. Satu ketika, ia butuh uang. Ayahnya bertanya, bener butuh uang? Kalo bener, ayo ntar malam ikut ayah ke masjid! Muhammad Munawwaroh bertanya, loh koq ke masjid? Ternyata ayahnya mengajaknya sujud di keheningan malam dan memintanya memperdengarkan keinginannya kepada Yang Maha Kaya. Tradisi ini ia teruskan. Tulisan ini tidak sanggup melukiskan kebahagiaan beliau bisa hidup di dalam ajaran-ajaran Sunnah, istiqamah, dan kemudian mengajarkannya kepada yang lain. Muhammad Munawwaroh mengatakan, yang mahal adalah bukan ketika bisa memberangkatkan umrah. Tapi yang mahal adalah ketika kita bisa memberikan pengajaran dan motivasi kepada seseorang untuk mengikuti jejaknya, hingga kemudian bukan saja ia bisa berangkat umrah sendiri, namun juga bisa memberangkatkan umrah orang lain! Di lain tempat di Madinah al Munawwaroh, nama yang barangkali jadi inspirasi sang ayah menamakannya, beliau cerita, bahwa shalat malam, dhuha dan sedekah, sudah menyelamatkannya dari kecelakaan fatal di jalan raya. Mobil hancur berguling-guling, namun seluruh isi keluarga, termasuk bayi mereka, selamat tanpa satu kurang apapun. Mereka sadar, malamnya mereka tahajjud, paginya mereka dhuha dan bersedekah sebelomnya jalan. Allah menyelamatkan mereka. Banyak lagi ragam kisahnya Muhammad Munawwaroh, namun mudah-mudahan secuplik kisahnya, bisa dijadikan lecutan buat kita semua untuk mampu shalat malam, dhuha, dan sedekah... Sambil terus memperbaiki shalat-shalat fardhu kita. Tentu saja.

Don't Give Up! updated : 2009-09-12Jangan pernah give up dengan keadaan sekarang. Saya kalo nengok dulu, nyeselnya setengah mati. Kenapa begini kenapa begitu. Kenapa ketemu si ini kenapa ketemu si itu. Kenapa dibohongin si ini dan bisa dibohongin si itu. Kenapa milih jalan ini bukan itu, dan seterusnya. Tapi setelah saya redhokan, saya pasrahkan, sama Allah yang maha mengatur, saya bisa tersenyum dan malah berterima kasih dengan keadaan dulu. Thanks ya Allah. Kalo dulu Engkau tidak memberiku kesusahan, niscaya tidak akan bisa kudapat berkah seperti sekarang ini. Lalu sekarang diri ini meminta kepada Allah agar memberiku kesempatan bersyukur dan bersabar serta memiliki lebih lagi husnudzdzan kepada Allah. Nawaitu memperbaiki beribadah meletup-letup manakala bertemu dengan limpahan karunia. DIA teramat baik, dan amat sangat teramat baik. Tapi tidak akan ada yang

menyangka DIA amat sangat teramat baik hingga memiliki hati yang bersyukur dan penuh baik sangka kepada seluruh kehendak-Nya. Dunia ini milik DIA, hingga terserah DIA mengatur apa untuk kita. Kita hanya bisa berdoa agar Allah bukan hanya menguji kita, tapi juga memberikan kita kekuatan, dan mendampingi setiap jengkal kehidupan kita. Be strong. With love, Yusuf Mansur.(Bila ada jamaah yg punya kisah senada, silahkan kirim imel ke [email protected], atau langsung di modul Kirim Testimoni Uswatun Khasanah).

Kepasrahan Diri updated : 2009-05-29(T) 08132570xxxxx: Ustadz, anda kok nggak jawab sms saya padahal kemarin dulu anda tanya berapa hutang saya. Ternyata percuma anda cuma bisa ceramah nyuruh sedekah tapi ternyata ndak mau nolong orang yang punya hutang seperti saya, berarti anda seperti punya dendam terhadap masa lalu anda, sehingga sedekah yang terkumpul hanya untuk kepentingan kelompok atau yayasan yang anda dirikan dan untuk menghidupi orang-orang yang mau hidup dalam yayasan anda.

(J) sms Saudara yang mana ya? Maaf, bisa sms lagi?

(T) Ustadz, ini sms saya tadi pagi, saya punya hutang 300 juta, jatuh tempo tgl 25 mei besok senin, ustadz ada solusi?

(J) Oh iya, saya sempat baca memang. Maaf ya. Sedari jam 3 saya udah "on". Sampe jam 13.30 acara boleh dibilang tiada putus. Jam 13.30 saya jalan ke tempat acara di Parung, tertidur sampe ashar. Habis ashar sampe di tempat acara. Di sini sampe maghrib acara. Ini baru jeda. Saya pake buat makan. Saya sampe ga makan demi bales sms antum. Masya Allah, semoga Allah memaafkan saya. Maaf ya. Untuk solusi hutang, hadepi saja dengan gagah. Malam ini, shalat taubat, shalat hajat, dan siap-siap tahajjud. Tutup malam dengan nawaitu sedekah. Besok pagi sedekah dah. Mudah-mudahan ada Keajaiban.

(T) Kalo ustadz ndak bisa bantu, saya di bantu no hp ustadz lihan yang ustadz ajak ceramah waktu di TPI hari selasa kemarin. Mudah-mudahan dia bisa nolong saya, saya sudah putus asa apa yang harus saya kerjakan anak dan istri sudah ndak tahan dan depkolektor sering datang kerumah. Semua ajaran ustadz udah saya lakukan dari sholat 5 waktu, puasa daud, tahajjud, dhuha, sedekah tos-tosan.

(J) Saya doakan, semoga antum dimudahkan Allah segala urusannya. Banyak-banyak pasrah saja. Saya tidak bisa memberitahu nomor nya beliau. Maaf ya.

(T) Ustadz, udah dari bulan januari saya riyadhoh sholat taubtat, sholat tepat waktu, qabliyah ba'diyah, hajat, istikharoh, tahajjud, dhuha, puasa daud, sedekah pagi, tapi ada kurangnya apa ya salah saya,

sehingga Allah belum kasih petunjuk dan jalan keluar? Kalo pasrah memang belum total apalagi kalau hati galau pikiran kacau jadi belum bisa pasrah total. Gimana ni ustadz?

(J) Antum ga bakal tau pasrah, sampe ya pasrah sepasrah-pasrahnya. Jajal aja besok sepasrahpasrahnya. Penjara ya penjara, bubar anak bini ya bubar. Nanti Allah akan mengembalikan lagi hidup antum. Insya Allah saya doakan.

(T) Ustadz di majelis anda tidak ada tho yang mau bantu orang yang terlilit hutang? Supaya orang seperti saya bisa bebas menghirup udara segar dan dapat beribadah dan bekerja tanpa tekanan dari depkolektor.

(J) Ga ada. Tapi banyak yang berhasil koq dengan kaki dan doanya sendiri. Kami-kami bantu doa ya.

(T) Ustadz, apa perjalanan hidup orang yang punya hutang dan terpuruk harus sampai pisah ama anak istri, di penjara, dikucilkan keluarga dll. apa itu merupakan bagian dari hukuman Allah kepada kita yang punya hutang?

(J) Saya dulu juga gitu. Kalo ga dipenjara, ga jadi ustadz, he he he.

(T) Berarti mulai sekarang saya harus pasrah total, kalo mau disita ya biar disita, biarpun rumah milik ortu, istri minta pisah ya di kembaliin ke ortunya. Semua yang akan terjadi biar terjadilah. Allahu Akbar.3x makasih waktunya ustadz.

(J) Ya. Ga apa-apa. Belum tentu juga terjadi kalo benar-benar pasrah.

Vitamin Hidup updated : 2009-05-12Penikmat DhuhaaCoffee, ini sms jawaban saya ke kawan yang sakit-sakitan akhir-akhir ini. Mohon tanggapannya di Forum Dhuha:

Dulu saya sakit-sakitan. Sempet mengkonsumsi obat-obatan. Akhirnya obat-obatan saya tinggal. Saya benahi kesibukan dakwah panggung. Saya benerin strategi dakwah. Tidak lagi jadi ustadz panggilan. Melainkan pake program. Kemudian saya benerin pola makan, pola istirahat, dan olahraga. Dhuha 12 rakaat, qabliyah ba'diyah, berjamaah, wuah.... Sehatan Haj. Alhamdulillah. Shalatnya dilamain, dibanyakin. Vitaminnya; tahajjud, baca Qur'an, zikir, sedekah. Rasulullah ga minum obat, ga minum vitamin, dan ga pake terapi, he he he. Alhamdulillah, ikhtiarnya orang mukmin untuk berobat dan jaga kesehatan, adalah ibadah. Sebagaimana ikhtiarnya para medis, melayani orang sakit, sungguh juga

adalah pekerjaan ibadah. Itu kalau mereka ga semata (ga semata: artinya, boleh. Tapi jangan cuma) nyari duit dari orang-orang sakit; tetapi ibadah di pas waktunya dhuha, shalat berjamaah, menegakkan qabliyah ba'diyah, mengajak pasiennya berdoa dan ke Allah. Serta tidak menipu di jualan obat. Ikhtiar para medis, sungguh kadang jauh lebih berharga dari tugas seorang da'i. Jika dia bisa memerankan diri sebagai da'i (ga perlu panggung ceramah, panggungnya adalah kehidupan), maka seorang da'i tentu agak-agak ga bisa menjadi dokter."

Dhuha Coffee (bag.4) updated : 2009-02-18"Shalat dhuha itu sing ikhlas. Jangan karena pengen kaya, jangan karena pengen pintu rizki dibuka. Jangan karena pengen banyak duit," begitu kita dengar dari orang-orang yang kepengen memurnikan ibadah agar semata ikhlas karena Allah.

Di dalam buku The Miracle of Giving yang saya tulis, saya menyebut tidak mengapa kita melakukan ibadah dan mengejar apa yang Allah janjikan. Ketika yang lain menamakan pamrih dan atau tidak ikhlas, saya menyebutnya: Iman. Percaya. Karena saya percaya sama apa yang diseru Allah dan Rasul-Nya, lah ya saya kerjakan. Ketika Allah dan Rasul-Nya menyuruh dhuha agar rizki terbuka, dan atau menjanjikan keutamaan dhuha bisa begini dan begitu, ya saya sambut. Saya kerjakan. Sepenuh hati. Ini juga namanya Ikhlas. Bahasa entengnya: Nurut. Tunduk. Kita percaya sama Allah. Masa janji yang dijanjikan oleh Yang Maha Benar kita sia-siakan? Iya ga? Sambut, percaya, yakini, dan jalankan. Manteb.

Apa lagi yang utama selain begini? Ketika yang lain shalat dhuha kosongan (tak berharap apa-apa), saya mah mengerjakan dengan "isi". Maksudnya, dengan doa. Doa itu permintaan dan harapan. Ga usah pake dhuha, doa mah ga dhuha juga ga apa-apa. Apalagi kalau mau mbarengi dengan dhuha sebagai amal saleh pengiring doa. yang lain yang tidak meminta sama Allah, akan pulang dengan membawa pahala dhuhanya saja. Sedang saya dan jutaan orang yang meminta kepada Allah dengan mendahului dhuha, akan pulang dg membawa pahala dhuha, keyakinan, dan pahala doa.

Doa juga ada pahalanya loh. Meminta itu kan, doa. Mukhlishiena lahud dien, ikhlas, nurut, manut, percaya, sama apa yang Allah gariskan. Ikhlas dalam bahasa Indonesia, jangan samain dengan Ikhlas dalam bahasa Arab. Dalam bahasa arab, apalagi bahasa agama, kata-kata ikhlas panjang artinya. Bukan kosongan model pengertian ikhlas dalam bahasa Indonesia. Kalau dalam bahasa Indonesia kan kesannya jadi kayak kagak boleh minta apa-apa. Ini kan gila. Masa sama Allah jadi ga boleh minta? Sedang kita malah disuruh minta sebagai sarana ibadah juga sama DIA. Siapa yang minta sama Allah, tandanya perlu. Semakin banyak mintanya, semakin bagus.

Saya mah ga mau denger omongan orang yang ngomong begini: "Jangan minta terus sama Allah. Malu". Maksudnya sih pasti bagus. Tapi saya benar-benar ga mau pake kalimat itu. Saya lebih suka make: Minta terus sama Allah. Sering-sering. Tapi jangan lupa amal salehnya, ibadahnya, tauhidnya. Diperbaiki. Adalagi yang mengatakan, sesiapa yang dhuha karena masalah, karena pengen rizki, maka

ketika sudah dibuka rizki, setelah masalahnya selesai, akan selesai juga dhuhanya. Lah, dua tesis dijadikan jadi satu prasa. Ini membingungkan. Sedang Allah sendiri yang bilang, bahwa dhuha itu benarbenar pintu rizki dan jalan kalau masalah mau ditolong Allah. Lalu kita datang menyambut, maka turunlah rizki dan selesailah masalah. Apa ini salah? Kalau kemudian orang tersebut behenti dhuhanya, ya jangan salahin "sistem" nya. Jangan salahin keyakinan yang pertama. Salahin dia dong. Kenapa dia ga bersyukur. Mestinya kan kalau sdh dibukakan rizki, dibukakan jalan, ya istiqamahin dong. Ditetepin dong. Dhuhanya. Jangan malah berhenti.

Nih ya, apalagi kalau kemudian orang yang menjalankan dhuha itu kemudian jatuh blangsat sebab ga mengerjakan lagi dhuha, wuah, omongannya akan bertambah: Situ sih, mengerjakan dhuha bukan karena Allah! Bagi saya, kejatuhannya, bukan sabab niatan yang salah. Bukan. Tapi lebih dikarenakan dia ga bersyukur. Wong mestinya tambah ingat, ini koq jadi lupa. Ya terang saja dihabisin lagi sama Allah, dan dibalikin lagi ke posisi semula. Atau malah lebih hina. Waba'du, kita terusin lagi nanti ya. Met dhuha. Kejar terus ketertinggalan kita dalam ibadah dhuha. Apa yang saya jelaskan, berlaku juga untuk penjelasan tahajjud, sedekah, mahabbah sama orang tua, dan ibadah-ibadah lainnya. Mari kita percayai janji Allah. Itu malah jadi salah satu keutamaan tambahan.

Dhuha Coffee (bag.5) updated : 2009-02-19Pertanyaan dari 08562160xxxx: Assalamualaikum w.w, ustadz.. Apakah memang sunatullahNya harus begini ya.. Ketika kita coba memperbaiki diri, kita harus mengalami situasi 'drop' dalam arti kekurangan harta.. Padahal kita tentu maunya meningkat.. Saya rabu kemarin genap 40 hari dhuha ustadz.. dengan zikir 'ya fattahu ya rozzaqu' yang ustadz ajarkan..

Jawaban Ustadz Yusuf Mansur: Selama 40 hari, deket sama Yang Punya Harta. Ini melebihi apapun. Cara pandangnya saja yang diubah. Kemaren, kita tiada bagus ibadah. Sekarang, kita lumayan ajeg ibadahnya. Dan percayalah, ga ada yang sia-sia. Saya selalu make tahapan-tahapan : 3 hari, 7 hari, 14 hari, 21 hari, 40 hari, dan 100 hari. Di angka-angka hari ini, pasti insya Allah ada kebaikan. Bilamana tidak tembus hajat dan tidak selesai masalah, biasanya yang bersangkutan pernah melakukan 1 dari 10 dosa besar. Maka, pengarahan fadhilahnya diarahkan Allah lebih kepada dosa dan maksiatnya. Kemudian diulangi saja lagi dengan stamina yang lebih dari yang kemaren. Insya Allah naik senaik-naiknya. Jika tiada ada dosa yang berarti, maka berarti ada maksud Allah untuk manjangin umur. Barangkali takdir umurnya nyampe. Maka Allah panjangin dulu umurnya. Atau kena bala. Balanya yang disingkirkan. Perbanyak husnudzdzan sama Allah ya. Btw, ada orang yang beranggapan bukanlah dosa tidak tepat waktu, dan bukanlah dosa tidak berjamaah dalam shalat wajib, dan bukan juga berdosa tiada tertegak sunnah-sunnah muakkadah; qabliyah ba'diyah, dhuha, tahajjud, dan witr. Padahal itu semua adalah dosa dan memiliki pengaruh positif negatif tersendiri. Banyak CD yang di dalamnya sudah saya bahas tentang ini. Salah satunya: CD Wasiat Terakhir Rasulullah dan Benahi Shalat Kita. Coba dicari ya. Juga buku-buku. Bahkan di KuliahOnline juga sudah tak bahas. Kejar terus amal ibadah yang kurang-kurang, untuk menggenapinya. Baarokawloohu fiikum. Btw, ini dari siapa? Sengaja sms ini tidak saya taruh di sms tanya jawab, melainkan saya taruh di Dhuha Coffee. Sebagai ilmu yg lbh gampang diaksesnya, dan terbuka. Waba'du, sementara itu, ada juga yang ga melihat bahwa sesungguhnya perjalanannya sudah nyampe. Perjalanan riyadhah, perjalanan doa.

Cuma, ga berasa. Sebab biasanya Allah ga mungkin menyia-nyiakan. Hanya memang yang Allah beri itu lebih ke apa yang kita butuhkan, ketimbang apa yg kita minta. Sempurnakan terus ilmunya ya. Meski saat sms ini saya jawab Kuliah Tauhid belumlah lagi rampung, namun Kuliah Tauhid di KuliahOnline sangat bagus untuk pondasi iman dan amal saleh. Doakan juga saya dan semua kawan yang sedang belajar menuju Allah.

Tinggalkan kalimat-kalimat sesat seperti yang saudara ajukan: Mengapa ketika kita mendekat kepada Allah, lalu ujian datang bertubi-tubi? Jangan. Hilangkan kalimat ini. Supaya kawan-kawan kita, saudara-saudara kita, yang lagi berniat berangkat ke Allah, tidak ketakutan. Saya sendiri menikmati situasi ini, yaitu ketika kejadiannya seolah-olah membenarkan kalimat tersebut. Namun segera saya banting ke percaya sama Allah. Dan saya katakan dengan gagah namun tetapi tawadhu di hadapan Kuasa dan Kebesaran-Nya: "Ya Allah, andai Engkau menganggap tidak cukup amal-amalku untuk menahan agar tidak ada dosa yang menghimpit diriku, membebani pundakku, maka tiadalah mengapa Engkau segerakan. Namun jangan ada yang Engkau segerakan, kecuali Engkau melindungiku dari keletihan ibadah kepada-Mu, menodai kepercayaan akan janji-janji,Mu, dan kemudian membuatku putus asa. Ya Allah, aku terima semua kesusahan ini, sebagai selayaknya aku terima. Ketimbang Engkau tunda dan baru kemudian diberikan di akhir hayatku, apalagi di kuburku. Ya Allah, bila amal2ku tidak cukup u/ melindungiku, maka cukuplah Engkau sebagai Pelindungku, sebagai Penolongku, sebagai Penjagaku. Engkaulah ya Allah Yang Maha Menolong tanpa melihat amalku. Engkaulah ya Allah Yang Maha Mengasihi tanpa sebab amalku. Hanya izinkan aku terus mempersembahkan ibadah terbaik untuk-Mu setelah hanya kemaksiatan yang lbh menghias catatan amalku. Kepada-Mu ya Allah Engkau menjaga hatiku u/ tetap bisa tersenyum kepada-Mu, apapun takdir yang Engkau tetapkan untukku". Demikian ya. Semoga ini berguna sebagai Dhuha Coffee yang menenangkan hati kita semua. Selamat menegakkan shalat dhuha dan amalan-amalan sunnah lainnya. Mari kita sama benahi yang wajib, dan ngidupin yang sunnah. Saya berdoa agar kita semua tidak tertipu daya setan, yang kadang ia berbisik kepada kita: Tuh, lihat. Kamu mendekat, malah Allah menambah bebanmu. Atau dengan halus setan mengatakan, makanya ibadah, ya ibadah saja. Ga usah punya niat-niatan gitu. Tar ga murni. Akhirnya, sepilah kita dari spirit. Sepilah kita dari motivasi, dan akhirnya tenggelamlah ibadah kita lantaran tak ada semangat. Dan akhirnya, sepi juga dari berdoa. Salam.

Dhuha Coffee (bag.7) updated : 2009-02-23 Yth., Penikmat DhuhaaCoffee, saya bicara-bicara dengan istri, betapa kesungguhan menjalani riyadhah, akan membawa kepada Keajaiban-Keajaiban Pertolongan Allah. Saya mendorong diri saya, dan orang-orang yang punya masalah dan hajat, agar ia sungguh-sungguh beriyadhah (istiqamah di ibadahibadah sunnah dan wajib). Sebagai jalan untuk mendorong doa, permintaan dan harapan akan hadirnya pertolongan Allah. Riyadhah saya minta dijalankan sungguh-sungguh di 3hr pertama. Kalau kurang, dan seyogyanya tentu saja terus menerus dan tidak berhenti di 3hr pertama, lanjutkan ke 7hr, 14hr, 21hr, 40 hari, dan 100hr. Tahapan-tahapan ini hanya sebagai terminal saja, agar kiranya kita bisa mengukur ibarat kita cek laboratorium/cek medis berkala untuk mengukur keberhasilan. Saya meyakini, kalau dosa kita ga gede-gede amat mah, ukuran di bawah 40 hari, bisa selesai satu demi satu urusan kita. Seperti dialog saya

dengan Ust Farouq, yang istrinya kena lupus. Saya tawarkan Riyadhah 40 hari, sebagai jalan kesembuhan. Saya minta beliau dan istrinya disiplin seperti layaknya mematuhi dokter. Hasilnya, bukan saja kesembuhan, namun juga iman:

Benahi Shalat Kita (Bag.1) updated : 2009-03-25Tahun 2003, ada seorang anak muda datang mengadu pada seorang 'alim. Dia pusing bukan kepalang. Hutang buanyak buanget. Dan belom pada selesai. Dia ditanya, "sudah shalat?". "Sudah". "Jam berapa?" tanyanya. "Barusan". Orang 'alim ini kemudian mengangguk-ngangguk sejenak, dan menebak bahwa anak muda ini baru shalat jam 13 seperampat. Sebab datangnya jam 13.30. Beliau lalu bilang, "Jarak kamu ke Allah, sejauh jarak kamu memenuhi shalat". "Berapa rakaat shalat zuhurnya?", tanyanya lagi. Anak muda ini diam sesaat. Dia tahu, ini bukan pertanyaan. Sebab orang 'alim yang didatanginya mestilah tahu bahwa dia ini keturunan seorang ulama besar, di mana orang 'alim ini adalah muridnya keturunan kyai tersebut. Siklus sejarah, berulang. Kini, keturunan kyai tersebut yang belajar pada murid kyai. Tapi anak muda ini heran, kenapa juga ditanya shalat zuhur berapa rakaat? Rupanya orang 'alim ini tidak menunggu jawaban. Dia berkata, "Shalat zuhur itu delapan". "Bukan empat". Orang 'alim ini menjelaskan, dua qabliyah, dan dua ba'diyah. Jadi, totalnya, delapan. "Tidaklah disebut shalat wajib tertegak, tanpa mengerjakan sunnah-sunahnya". Coba saja benahi shalatnya. Benahin shalat, nanti hidup terbenahi. Beresin shalatnya, nanti hidup juga banyak beresnya. Wisatahati mengeluarkan dua CD berkait dengan ini: CD Wasiat Terakhir Rasulullah dan CD Benahi Shalat Kita. Silahkan cari di BelanjaOnline di web ini, dan pelajari dengan seksama. Hutang anak muda ini kelar, boleh dibilang salah satunya dengan upaya keras memperbaiki shalat. Jika sebelumnya tidak tepat waktu, dijadikan tepat waktu. Jika sebelumnya tanpa berjamaah, berjamaah. Jika sebelumnya tiada ada sunnahnya, sekarang pake sunnah. Jika sebelumnya hanya senang di rumah, kini di masjid. Robbij'alnaa muqiimash sholaah, wa min dzurriyyatinaa... Ya Allah, jadikanlah kami dan anak keturunan kami orang-orang yang menegakkan shalat. Amin.

Benahi Shalat Kita (Bag.2) updated : 2009-03-26Sudah cari kemana saja? Tanya seorang 'alim kepada anak muda yang kemaren diceritakan. Maksudnya, sudah cari kemana saja untuk solusi persoalan hidup yang sedang dihadapi? Anak muda ini menjawab, sudah kemana-mana. Dapet? Engga. Kata orang 'alim, "Coba cari di kamar, carinya di atas sajadah". Anak muda yang punya latar belakang agama yang benar ini mengamini. Maksudnya mencari di atas sajadah adalah benahi sajadah kita, yang selama ini boleh jadi ga bener tergelar. Ga lurus. Ga lempeng. Banyak belang belentang belentongnya. Terselenggara bukan dengan hati. Dikerjakan dengan penuh kemalasan dan apa adanya. Tidak seperti mereka yang datang kepada Allah dengan penuh harap akan pertolongan-Nya.

Anak muda ini disuruh mencari di atas sajadah, adalah dengan maksud agar mencari pertolongan Allah. Ke Allah nya, udah bener belom? Begitu kira-kira kata orang 'alim ini. Ukurannya apa? Kalo shalat wajibnya udah bener, dan sunnah-sunahnya udah hidup, itu tanda sebagian ikhtiar kita akan menjadi ikhtiar yang diridhai-Nya. Kalau sudah diridhai, maka insya Allah akan turun pertolongan-Nya. Salah

jalan dalam mencari solusipun, insya Allah menjadi jalan. Kadang kita-kita ini memang ga mengerti Allah. Kita mencari rizki, mencari solusi, tapi hak-hak Allah dibelakangkan. Kita tiada mengistimewakan Allah. Jadilah kita-kita ini punya doa pun tidak diistimewakan pengabulannya.

Benahi Shalat Kita (Bag.3) updated : 2009-03-31Perintah Tunggu..... Ya, kalimat ini menjadi populer ketika berbicara tentang ngebenahin shalat. Kita-kita ini seringkali memberi perintah kepada Allah SWT.

Demennya merentah Allah.

Merentah gimana coba?

Banyak yang menjawab, minta rizki, minta dikabul do'a, dan sebagainya. Padahal, itu mah bukan perentah. Tapi do'a. Permohonan.

Sedang yang dimaksud dengan "perintah tunggu" adalah memberi perintah kepada Allah agar Allah menunggu kita. Azan berkumandang... Allahu akbar, Allahu akbar... Kita lalu "menjawab", tunggu yaaa... Saya sedang makan. Tunggu yaaa... Saya sedang nerima tamu. Tunggu yaaa... Saya sedang ngejamu client. Tunggu yaaa... Saya sedang meeting. Saya sedang kerja. Saya sedang usaha. Saya sedang di pasar. Saya sedang di mall. Saya sedang sekolah. Saya sedang ngajar. Saya sedang kuliah. Saya sedang masak. Saya sedang nonton tv. Saya sedang tanggung. Saya lagi di tol. Saya lagi di angkot. Tunggu yaaa... Sedang di pesta kawinan. Tunggu yaaa... Udah pake pakaian adat, udah pakai pakaian rapih, udah terlanjur pake make-up, udah keburu diterima orang kaya. Udah keburu diterima pimpinan. Udah keburu diterima orang penting. Gitu.

Inilah di antara wujud perintah tunggu. Ga ada tuh perhatian-perhatiannya dari kita, bahwa malu lah sama Allah. Jangan sampe kita yang ditunggu Allah. Memangnya siapa kita, dan apa juga urusan kita? Kalau bisa, kitalah yang menunggu Allah. Jangan sampe ditunggu Allah.

Benahi Shalat Kita (Bag.4) updated : 2009-04-02Kita-kita ini memang aneh. Yang kita cari selama sebulan bekerja, adalah rizki dari Allah. Loh koq bisabisanya kemudian kita menyuruh Allah menunggu kita? Ya, udah baca kan esai DhuhaaCoffee sebelumnya? Dengan kita tidak bergegas menyambut panggilan Allah (azan), itu sama saja dengan kita menyuruh Allah menunggu kita.

Ga elok rasanya. Yang kita cari adalah rizki yang ada di Genggaman-Nya, koq kemudian kita malah ga menghormati dan menghargai DIA. Kalau kita jadi bos, kita tidak dihargai bawahan, gimana coba rasanya? Kita jadi kakak, adik kita tiada hormat? Pegimana rasanya? Bagaimana seorang jendral jika

dipecundangi seorang letnan? Meskipun kita bilang, kita mah ga begitu. Tapi ya jujur saja, pastilah kita terluka. Alhamdulillah, DIA mah Sang Maha. Ga kenapa-kenapa. Ga mungkin juga terluka sebab ga diperhatikan sama kita. Namun, kitalah yang rugi. DIA datang. Harusnya segera kita sambut. Tapi malah kita terlena. Ga lucu.

"Ya Allah, jadikanlah kami-kami ini orang yang senantiasa selalu menyambut-Mu datang. Jangan masukkan kami ke golongan orang-orang yang lalai dari menyambut-Mu. Ringankan kami shalat di awal waktu. Bahkan bilamana perlu, jadikan kami-kami ini bisa datang kepada-Mu, sudah di atas sajadah, sebelum Engkau memanggil melalui para muadzdzin kesayangan-Mu. Jangan sampai pekerjaan-pekerjaan kami, urusan-urusan kami, dunia kami, malah melalaikan kami dari-Mu. Sungguh, pekerjaan utama kami adalah shalat. Di mana tidaklah beres segala urusan dunia dan akhirat kami, kalau shalat kami tiada beres. Ya Allah, tolonglah kami." Benahi Shalat Kita (Bag.5) updated : 2009-04-06"Maaf ya Allah, saya di tol...", begitu barangkali "ruh" kita bersuara. Ruh kita kan sejatinya adalah sesuatu yang mau nya dekat terus sama Allah. Jika Allah, sebagai kekasihnya datang, kepengennya menyambut dan deket. Tapi sayang, kita, sebagai yang ketempatan itu ruh, malah membawanya jauh dari Allah. Ketika Allah, Majikan kita punya ruh, turun ke langit dunia, kita "bawa lari" ruh kita dan jadilah jauh dari Allah. Terus-terusan begini keadaannya, maka keringlah yang ada. Bukan hanya ruhnya yang kering. Tapi juga kehidupan kita sendiri. Ada, tapi bagai tanpa nyawa. Ruh kita, jiwa kita, berontak. Jangan salahkan jika kemudian ada saat di mana kita gelisah ga juntrungan. Baik itu gelisah sebab masalah, atau justru gelisah ketika berlimpah. Sebabnya satu, jauh dari Allah.

Ya, kita masih belajar tentang fokus Benahi Shalat Kita. Itu kalimat di awal, adalah ketika Allah datang, Memanggil, lewat azan para muadzdzin, lalu kita ada di tol. Maka "menjawablah" ruh kita: "Maaf ya Allah, saya di tol...". Sedang "si badan yang ketempatan", tiada menyadari hal ini. Udah tahu Allah mau datang, kenapa nyalain mobil, dan menjauh? Istilahnya, jam sudah menunjukkan 11.45, kita bisabisanya malah jalan ke parkiran dan ngidupin mobil. Lalu kemudian keluar dari pelataran parkir perkantoran, dan masuk tol. Ya terang aja ga bisa shalat tepat waktu. Jangan salahkan Allah, jika kemudian kita-kita ini lalu ditenggelamkan dalam kesibukan. Atau tenggelam dengan sendirinya dalam kesibukan yang tak berujung.

Istiqamahkan Saja updated : 2009-04-14(+) 0856972xxxxxx:

Assalamualaikum, ustad. Maaf sebelumnya saya mohon nasehat ustadz, saya baru menikah 6 bulan yang lalu dan alhamdulillah kini saya sedang hamil 5 bulan. Alhmdulillah suami bulan kemaren sudah diangkat sebagai pegawai tetap disebuah PT di jakarta. Gaji suami masih pas-pasan buat makan sama ngontrak di jakarta, tapi mertua dikampung menganggap bahwa kita dijakarta hidup enak, jadi sering kali mertua telpon minta kiriman uang yang ga sedikit. Selama ini saya masih nurut-nurut saja sama suami, meskipun kita susah tapi apakah saya berdosa jika sedikit mengurangi permintaan mertua demi biaya lahiran dan anak nanti, mohon dengan amat sangat nasehatnya ustadz. Tolong dibalas ya!

(-) Dibawa shalat aja. Adukan ke Allah. Bilang sama Allah, bahwa situ berdua malah mau nambahin lebih besar lagi. Minta Allah kasih rizki yang besar sekali. Termasuk untuk lahiran, dll. Saran saya, penuhi saja orang tua. Jika tidak bisa, bicaralah baik-baik.

(+) Alhamdulillah dengan baca nasehat dari ustadz hati saya jauh lebih tenang, insyaAllah saya akan lebih istiqomah shalat dhuha dan baca waqi'ah, mohon kasih amalan yang laen ustadz.

(-) Istiqamahkan saja.

Taqorrub Ilallaah updated : 2009-04-21Yth., penikmat DhuhaaCoffee, maaf saya selang dengan dialog sms di bawah ini. Maaf, ini saya masukkan tidak di kolom tanya jawab via sms. Tapi di kolom dhuha. Sebab banyak banget pertanyaan kayak begini. Sungguh pun ini soal hutang, tapi bisa digunakan untuk semua keperluan; jodoh, anak keturunan, penyakit, pekerjaan, karir, beli rumah, beli mobil, pengen kaya, pengen senang, pengen dicintai Allah, pengen disayang Allah, dll; dan bisa pribadi sifatnya, bisa dikerjakan untuk orang lain fadhilahnya; untuk perusahaan, yang dikerjakan oleh karyawan-karyawannya, untuk keluarga yang dikerjakan oleh anggota keluarga yang lain, dan lain sebagainya. Inti dari semua sms ini adalah bagaimana mengejar Allah dan fokus ke pertolongan Allah. Ini saya sebut dengan Perjalanan Taqorrub Ilallaah / Proses Mendekatkan Diri Ke Allah. Selamat memasuki gerbang amaliyah dan ibadah. Bungkus semua ini dengan ridha, ikhlas, pasrah, yakin, dan penuh spirit dalam pengerjaannya. Insya Allah selama melakukan apa yang saya sms, Allah akan jamin makan minum hariannya, kehormatan dan kemuliaannya, keselamatan, ongkos harian, hingga akhirnya final dan hadiah-hadiah setiap perjalanan yang dilalui. Apa yang saya tulis ini bukan sesuatu yang sulit dikerjakan. Saya pribadi melakukannya. Hampir dalam kurun waktu 7th yang boleh dibilang berturut-turut. Subhaanallaah... Mengasyikkan. Walau tetap saja banyak kekurangannya, saya tetap saja merasa masih kurang maksimal dalam pengerjaannya. Ok, saya doakan semoga istiqamah.

(+) 0815840xxxxxxx: Ass, maaf ustad kalau saya mengganggu. Saya minta bantuan dan do'a nya agar saya keluar dari masalah besar yang sedang saya hadapi. Saya sudah keluarga dengan 2 anak. Saat ini saya sedang terlilit hutang yang cukup besar dan saya bingung cara melunasinya, karena ibarat lebih besar pasak daripada tiang. Mungkin bagi ustad ini masalah biasa, tapi bagi saya ini sangat besar dan saya tidak tau harus bagaimana? Saya kasihan dengan istri dan anak-anak, karena belum bisa membahagiakan mereka. Mohon bantuannya. Jazakalloh khoiron katsiro. (hamba Alloh) (-) Ikuti tahapan-tahapan ini: 1. Bangun kepasrahan di awal. Terjemahkan kepasrahan yang dimaksud seluas-luasnya; rasa malu diketahui tetangga; kemungkinan hilang aset; kemungkinan menghilangkan aset orang lain yg kita jaminkan barangkali; terima itu semua dengan segala resiko. 2. Terima resiko terburuk dengan lapang dada; siap dengan resiko terburuk; cerai, dipenjara, dihina, dan sebagainya. 3. Kejar dengan shalat taubat dari dosa-dosa: syirik, ninggalin shalat (termasuk ga beres shalat wajib/sering telat dan meninggalkan shalat sunnah muakkadah), doraka sama orang tua, zina, makan rizki haram, judi, minum-minuman/obat-obatan, mutusin silaturahim, kikir, ghibah. 4. Kejar dengan shalat malam dari jam 02.30 s/d akhiri dengan shubuh berjamaah di masjid. Variasikan dengan baca al Qur'an, shalat-shalat tasbih, hajat, istighfar, yang semuanya dilakukan di malam hari. 5. 6. 7. 8. 9. Dhuha saban hari, mentokin sampe 12 rakaat/6x salam/2-2 rakaat. Baca asmaa-ul husnaa yaa fattaahu yaarozzaaqu; sekurang-kurangnya 111x ba'da dhuha. Minta maaf sama orang tua, mertua, istri, dan anak-anak. Rapihin shalat berjamaah, qabliyah ba'diyah, dan jaga wudhu nya. Baca 3 surah ini masing-masing 1x/hari: yaasin, al mulk, waaqi'ah.

10. Sedekah sisa uang dan barang.

Rapihin semua ini dalam 3hr, 7hr, 14hr, 21hr, 40hr, 100hr. Insya Allah kekejar semua hutang.

Jangan ada keluhan, jangan ada pertanyaan lagi. Jalanin aja. Jangan ada bolongnya. Umpama kata nanti sampe di penjara, tambah enak tuh. Bisa konsentrasi melakukannya. Lakukan sepenuh hati. Suruh anak-anak dan istri siap-siap untuk semua perkara yang terburuk sambil memasrahkan semuanya kepada Allah. Insya Allah semua akan baik-baik saja. Kalau berkenan, jelajah isi website www.wisatahati.com, khususnya yang terkait dengan Riyadhah 40hr. Ikuti tuh dengan seksama. Jangan lupa pula berdoa di setiap awal dan akhir setiap poin di atas. Insya Allah bukan hanya bakal selesai, tapi juga bakal melesat dah jadi kaya, sukses, tawadhu', taat, dan penuh hikmah hidupnya sebab pernah pahit. JIKA DIRASA KURANG POWERFULL, MAKA SHARE SMS INI, SHARE ILMU INI, KEPADA YANG LAIN. SUPAYA DAPAT PAHALA MULTILEVEL AMAL.

Husnudzdzan updated : 2009-05-08Yth., kawan-kawan DhuhaaCoffee, saya minta mengamati sms berikut ini: Apa yang menjadi pandangan kawan-kawan? Saya sengaja jawab tidak panjang. Silahkan berpartisipasi ya, dengan memberikan pandangan-pandangan, ilmu-ilmu, wawasan-wawasan, yang insya Allah sangat berguna:

(+) 0813988xxxxx:

Aww, ustadz... Saya lagi ada sedikit musibah kecil. Aku bingung, gak tau nih kayaknya belakangan ini aku lagi berusaha semakin memperbaiki ibadah ku, insya Allah sedekah juga insya Allah aku perhatikan, tapi gak tau ni jadi rada agak sulit dan tiba-tiba tadi pagi tiba-tiba mobil ku lagi berhenti di tabrak motor kenceng banget, tapi memang si ajaib aja cuma lecet dikit, motornya yang nabrak jungkir balik, sepatunya sampai copot, kayaknya si kesakitan, dia kan marah-marah, ya saya marah dikit, lah wong saya lagi diem dan sudah pake sen, pas dia lihat lecet dia bilang ya sudah bu ga apa-apa, aku ikhlasin aja ustadz, kesian. Kenapa ya padahal malam aku tahajjud, sholat taubat, baca alqur'an, insya Allah subuh gak telat, dah niat mau langsung dhuha tapi malah dapat bencana. Kenapa ya Ustadz.

(-) Bencana itu ditukar dengan nyawa. Allah tukar yang nabrak, dari yang mestinya tronton/truk, atau mobil kecepatan tinggi, Allah tukar dengan motor. Banyakin husnudzdzan."

Rakaat Dhuha updated : 2009-05-11(T) 081288xxxxxxx:

Ustadz, saya mau tanya mengenai shalat dhuha kalau mau 4 rakaat itu dilangsungin 4 apa 2 2 ya?. Terus yang paling diutamakan banyak bacain apa, pas seudah Fatihah (Shalat Dhuha)?

(J) baiknya 2-2 saja. 2 salam. Baca surah-surah yang kaitannya dengan dhuha, bagus. Kalo saya, 8 atau 12. Saya bagi-bagi tuh baca al Waaqi'ah di sepanjag dhuha saya tersebut. "

Keutamaan membaca ismullaahil azham

: : . ) (Artinya: Ma'qil bin Yassar meriwayatkan dari Nabi saw bahwasanya beliau bersabda: "Siapa saja yang membaca pada pagi hari a'uudzubillaahis samii'il 'aliim minasy syaithaanirrajiim sebanyak 3X kemudian membaca 3 ayat terakhir dari surah al-Hasyr niscaya Allah akan kirimkan 70.000 malaikat yang akan selalu mendo'akan si pembaca

hingga sore hari. Seandainya ia meninggal dunia pada hari itu maka ia meninggal dalam keadaan syahid. Demikian pula bagi orang yang membacanya pada sore hari". (HR. Tirmidzi dan Imam Ahmad) Bacaannya adalah sebagai berikut:

X3 Auudzu billaahis samiiil aliim minasysyaithaanir rajiim 3X. Huwallaahul ladzii laa ilaaha illaa huwa aalimul ghaibi wasysyahaadati huwarrahmaanur rahiim. Huwallaahul ladzii laa ilaaha illaa huwal malikul qudduusus salaamul mu`minul muhaiminul aziizul jabbaarul mutakabbiru subhaanallaahi ammaa yusyrikuun. Huwallaahul khaaliqul baari ul mushawwiru lahul asmaa ul husna yusabbihu lahu maafis samawaati wal .ardhi wahuwal aziizul hakiim

Artinya: Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang

Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadaNya apa yang di .langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Katakanlah: `Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.