PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

135
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP (Penelitian Pada Siswa SMPN 1 di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009 ) T E S I S Untuk Memenuhi Sebagian Prasarat Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan Diajukan Oleh Tri Retno Herminingsih S 8105036 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI

DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

(Penelitian Pada Siswa SMPN 1 di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009 )

T E S I S

Untuk Memenuhi Sebagian Prasarat Mencapai Derajat Magister Program

Studi Teknologi Pendidikan

Diajukan Oleh

Tri Retno Herminingsih S 8105036

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

TESIS PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA

PEMBELAJARAN VCD DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI

DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

(Penelitian Pada Siswa SMPN 1 di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009 )

Disusun Oleh

TRI RETNO HERMININGSIH S 8105036

Telah Disetejui Oleh Tim Pembimbing

Pada Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Soetarno, M.Pd. Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. NIP.19480713 197304 1 001 NIP. 19430712 197301 1 001

Mengetahui Ketua Program Studi TP

Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd. NIP. 19430712 197301 1 001

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BIOLOGI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP

(Penelitian Pada Siswa SMPN 1 di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009 )

Oleh

TRI RETNO HERMININGSIH S 8105036

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Pada Tanggal : ........................

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : : .............................

Sekretaris : : ..............................

Anggota: : 1. . : ..............................

2. : ..............................

Surakarta,

Mengetahui Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Tri Retno Herminingsih

NIM : S8105036

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul PENGARUH

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN MEDIA CETAK

TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI

MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP (Penelitian Pada Siswa SMPN 1

di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008/2009) adalah betul-betul karya saya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh

dari tesis tersebut.

Surakarta,

Yang membuat pernyataan,

Tri Retno Herminingsih

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

KEBAHAGIAAN ADALAH PADA SAAT BISA MEMBAHAGIAKAN ORANG LAIN. 

 

ORANG YANG BAIK ADALAH ORANG YANG PALING BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN 

 

SIAPAPUN YANG BERHENTI BELAJAR AKAN MEMBUAT DIRINYA TUA, MESKIPUN DIA BERUSIA DUA PULUH TAHUN ATAU DELAPAN PULUH TAHUN. SEDANGKAN YANG TIDAK BERHENTI BELAJAR AKAN TETAP MUDA. HAL YANG TERPENTING DALAM HIDUP ADALAH UNTUK TETAP MENJAGA PEMIKIRAN KITA SELALU MUDA ( HENRY FORD) 

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Pertama dan yang utama peneliti memanjatkan puji syukur ke

hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya

peneliti dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang mengambil judul :

“PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBEALAJARAN VCD DAN

MEDIA CETAK TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI DITINJAU

DARI MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMP ( Penelitian Pada Siswa SMP

Negeri 1 di Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2008/2009). Tesis, Program

Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta ”. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Program Studi Teknologi

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Terselesaikannya penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti

menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Soetarno, M.Pd dan Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd., selaku

pembimbing tesis. Terima kasih atas bimbingan dan arahan serta

perhatian dan pengertian yang demikian besar kepada peneliti dalam

proses penyusunan tesis.

2. Segenap dosen/staf pengajar pada Program Pascasarjana Program Studi

Teknologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

3. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Purwonegoro dan SMP Negeri 1

Mandiraja, yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama

peneliti menempuh pendidikan pascasarjana.

4. Seluruh keluargaku, yang senantiasa memberikan doa, spirit dan

motivasi kepada peneliti untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana.

5. Pihak-pihak lain, yang tidak cukup untuk disebutkan satu persatu, yang

telah banyak membantu peneliti selama menempuh pendidikan

pascasarjana.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas dengan pahala yang

berlipat ganda, amin. Akhir kata, peneliti berharap tesis ini bisa bermanfaat,

baik bagi peneliti pribadi maupun bagi pihak-pihak lain yang

berkepentingan.

Banjarnegara, Okotber 2009

Tri Retno Herminingsih

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………...

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………...

HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………...

KATA PENGANTAR ………………………............……....……………...

DAFTAR ISI ……………………………………………….……………….

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….

DAFTAR GAMBAR/GRAFIK ..…………………….…………………….

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….

ABSTRAK .......... ………………………………………………………….

ABSTRACT ...........................……………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………..

B. Identifikasi Masalah …………………………………………........

C. Pembatasan Masalah ……………………………………………...

D. Perumusan Masalah …………………………………………........

E. Tujuan Penelitian ............................................................................

F. Manfaat Penelitian ..........................................................................

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teoritis ……………………………………………………

1. Media Pembelajaran ………………………………………….

i

ii

iii

iv

vi

viii

xi

xiii

xiv

xv

xvii

1

7

8

8

9

9

……

11

11

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

2. Media Video Compact Disc (VCD) ....……………………… .

3. Media Cetak.... ……………………………………………….

a.Buku Teks…......…………………………………………….

b.Lembar Kerja Siswa ……………………………………….

4. Prestasi Belajar ……………………………………………….

5. Motivasi Belajar ........................................................................

6. Pendidikan Biologi ...........................…………………………

B. Kerangka Berpikir ………………………………………………..

C. Hipotesis Penelitian ………………………………………………

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………..

B. Metode Penelitian ............................................................................

C. Populasi ...........................................................................................

D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………..

1. Instrumen Penelitian ………………………………………….

2. Uji Coba Instrumen …………………………………………

E. Teknik Analisis Data .......................................................................

1. Uji Prasyarat Analisis ..……………………………………….

2. Uji Hipotesis ………………………………………………….

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Sekolah ………………………………………………….

1. Kondisi Sekolah SMP Negeri 1 Purwonegoro ……………….

2. Kondisi Sekolah SMP Negeri 1 Mandiraja ………………….

B. Hasil Penelitian ..............................................................................

18

27

28

32

38

42

59

63

67

68

68

68

73

73

74

82

82

83

87

87

90

92

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

C. Pengujian Hipotesis ......................................................................

D. Pembahasan Hasil Penelitian .........................................................

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ..................................

A. Kesimpulan .....................................................................................

B. Implikasi .........................................................................................

C. Saran ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

LAMPIRAN .................................................................................................

101

106

116

116

117

119

122

123

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

No. Tabel Nama Tabel Hlm

Tabel 1 Ungkapan Siswa Menghadapi Keberhasilan dan Kegagalan ……………………………………… ………. 50

Tabel 2 Indikator Materi Pembelajaran Biologi ............................. 63

Tabel 3 Daftar Nama SMP Negeri 1 di Wilayah Kabupaten Banjarnegara .................................................................... 69

Tabel 4 Hasil Pengujian Kesetaraan …........................................... 71

Tabel 5 Distribusi Skor untuk Pernyataan Soal Mendukung ........ 73

Tabel 6 Distribusi Skor untuk Pernyataan Soal Tidak Mendukung 74

Tabel 7 Interprestasi Koefisien Reliabilitas ................ .................. 77

Tabel 8 Interprestasi Indeks Kesukaran Soal ………..................... 80

Tabel 9 Interprestasi Daya Beda ……………… ........................... 81

Tabel 10 Analisis Varians Dua Arah ............................................ 84

Tabel 11 Analisis Varians Prestasi Belajar Biologi ........................ 85

Tabel 12 Hasil Analisis Data Tes Akhir ........ ................................. 93

Tabel 13 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Menggunakan Media Cetak ................................... ................................. 93

Tabel 14 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Menggunakan Media VCD ................................... ................................. 94

Tabel 15 Hasil Analisis Data Motivasi ............................................ 96

Tabel 16 Distribusi Frekuensi Skor Tes Motivasi Menggunakan Media Cetak ................................... ................................. 96

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Tabel 17 Distribusi Frekuensi Skor Tes Motivasi Menggunakan Media VCD ................................... ................................. 98

Tabel 18 Hasil Perhitungan Uji Normalitas dengan Uji Liliefors 101

Tabel 19 Hasil Uji Two Way Anava …………………………….. 102

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR/GRAFIK

No. Gambar

Nama Gambar Halaman

Gambar 1 Diagram Cone of Learning ......... ........................... 16

Gambar 2 Diagram Nilai Tes Akhir Media Cetak ................... 94

Gambar 3 Diagram Nilai Tes Akhir Media VCD ................... 95

Gambar 4 Diagram Nilai Tes Motivasi Media Cetak ............... 97

Gambar 5 Diagram Nilai Tes Motivasi Media VCD ............... 99

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Judul/ Isi Lampiran Halaman

1. Instrumen Penelitian Tes Biologi ………………………………. 2. Instrumen Penelitian Tes Motivasi ………………………………. 3. Silabus dan RPP Pembelajaran Biologi …………………………

4. Tabel Hasil Uji Coba Tes Prestasi Belajar Biologi untuk Uji

Validitas …………………………………………………….…..

5. Tabel Hasil Uji Coba Tes Prestasi Belajar Biologi untuk Uji Reliabilitas ………………………………………………….…..

6. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes Biologi ………. 7. Tabel Hasil Uji Coba Tes Motivasi Belajar Biologi untuk Uji

Validitas …………………………………………………….…..

8. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi Belajar Biologi ………………………………………………..….

9. Tabel Kerja Uji Kesetaraan Sampel …………………………..…

10. Analisis Kondisi Awal Sampel (dg alat bantu SPSS )…………….

11. Analisis Data Skor Motivasi Siswa ………………………………

12. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi …………………………….

13. Deskripsi Data Motivasi Belajar Biologi ……………….………. 14. Uji Persyaratan Analisis …………….……………………………

15. Uji Homogenitas Populasi ……………………………………….

16. Uji Hipotesis Penelitian ………………..……………….………. 17. Uji Signifikansi Perbedaan Mean Tiap-tiap Sel …………………

125

135

142

146

151

152

153

164

166

167

172

179

187

189

202

203

227

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRAK TRl RETNO HERMlNINGSIH. NIM. S8105036 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran VCD Dan Media Cetak Terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa SMP Kelas VIII ( Penelitian Pada Siswa SMP Negeri 1 di Kabupaten Banjamegara) Tahun Pelajaran 2008/2009. Tesis, Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing I : Prof. Dr. Soetarno J, M.Pd Pembimbing II : Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1). Sejauh mana perbedaan pengaruh penggunaan media VCD dan media cetak terhadap prestasi belajar biologi. (2). Sejauh mana perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi. (3). Sejauh mana interaksi pengaruh antara penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen dengan rancangan factorial 2×2 dan penyajian data secara deskriptif analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabupaten Banjarnegara. Teknik pengambilan sampling menggunakan teknik Purposive Sample. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah siswasiswi kelas VIII SMP Negeri 1 Purwonegoro dan SMP Negeri 1 Mandiraja, setiap kelas ada 40 siswa yang di gunakan sebagai kelas kontrol dan satu kelas untuk kelas eksperimen berjumlah 40 siswa, Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan Teknik Analisis Varians (ANAVA) Dua Jalur. Sebelum dilakukan analisis, dilakukan uji validitas dengan korelasi Product Moment dan reliabilitas menggunakan faktorial validity. Hasil uji hipotesis menunjukkan : (1) Terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan media cetak dengan media VCD terhadap prestasi belajar Biologi. Model pembelajaran dengan menggunakan media VCD menghasilkan prestasi belajar Biologi yang lebih baik dibandingkan dengan media cetak. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Biologi yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran VCD lebih baik daripada menggunakan media cetak. Hal ini dibuktikan dari harga F hitung = 34,438 > F tabel (=0,05) = 4,091; (2) Terdapat perbedaan pengaruh antara siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah terhadap prestasi belajar Biologi. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan rata-rata antara motivasi berprestasi tinggi dan rendah Dapat disimpulkan bahwa skor prestasi belajar Biologi yang memiliki

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

motivasi belajar tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki motivasi belajari rendah. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian diperoleh F hitung = 124,796 > F tabel (=0,05) = (4,091); (3) Tidak terdapat interaksi pengaruh antara penggunaan model pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Biologi. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian diperoleh F hitung ( 0,467). Adapun F tabel diketahui sebesar (4,091). Karena F hitung lebih kecil dari t tabel, maka hipotesis nol diterima. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar Biologi. Temuan dalam penelitian ini dapat memperkuat teori-media pembelajaran dan teori-teori mengenai motivasi belajar. Selanjutnya dengan penerapan media pembelajaran dengan VCD, maka guru diharapkan : (1) Memiliki ketrampilan dalam penggunaan model pembelajaran sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran. (2) Memiliki ketrampilan untuk menumbuhkan motivasi belajar secara aktif.

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRACT

TRI RETNO HERMININGSIH. NIM. S8105036 The Effect of VCD and Printed Media Learning Media Use on Biology Learning Achievement Viewed from Learning Motvation in VIII Graders of Junior High School (A Research on the Students of SMP Negeri 1 in Banjarnegara Regency) in the School Year of 2008/2009. Thesis, Education Technology Study Program, Postgraduate Program of Surakarta Sebelas Maret University. Pembimbing I : Prof. Dr. Soetarno J, M.Pd Pembimbing II : Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd The objectives of research are to know: (1) the difference of VCD and Printed Media use effect on biology learning achievement (2) the difference of high and low learning motivation effect on biology learning achievement. (3) the interaction of the effect of learning media use and learning motivation on biology learning achievement. This study employed a quantitative method using experimental approach with a 2 x 2 factorial design and analytical descriptive data display. The population of research is the VIII graders of SMP Negeri 1 of Banjarnegara Regency. The sampling technique employed was purposive sampling. The sample of research was the VIII graders of SMP Negeri Purwonegoro and SMP Negeri 1 Mandiraja, with one class consisting of 40 students used as control and one class consisting of 40 students used as experimental class. Meanwhile the technique of collecting data used was questionnaire and test. Technique of analyzing data used was a two-way variance analysis (ANOVA) technique. Before conducting analysis, the validity test was done using Product moment correlation and reliability was test using factorial validity. The result of hypothesis testing shows that: (1) there is the different effect between the use of learning model using printed media and VCD on the biology learning achievement. The learning model using VCD media provides the better biology learning achievement compared with the printed media. It can be concluded that the Biology learning achievement taught using VCD learning media is better than that using printed media. It can be seen from the F statistic value = 34,438 > F table (=0.05) = 4,091; (2) there is different effect between the student with high achievement motivation and the one with low achievement motivation on Biology learning achievement. Thus, it can be concluded that there is mean difference between high and low achievement motivations. It can be concluded that the score of Biology learning achievement of the students with high achievement

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

motivation is better than those with low achievement motivation. It can be seen from the result of F test = 124,796 > F table (=0.05) = (4,091); (3) there is an interaction of the effect of learning media use and learning motivation on biology learning achievement. It can be seen from the result of f statistic (0,467). F table is (4,091). Because F statistic is lower than F table, the null hypothesis is supported. It means that there is not an interaction of the effect of learning media use and learning motivation on biology learning achievement. The findings of research confirm the learning theories and theories concerning learning motivation. Furthermore, by applying the learning media with VCD, the teacher is expected to: (1) have skill in using the learning model as an attempt of improving learning quality, and (2) have skill in growing the active learning motivation.

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada kurun waktu dewasa ini, masalah pendidikan menjadi perhatian dari

berbagai pihak, baik dari kalangan pendidikan itu sendiri, para ahli atau pakar

bidang lain, maupun dari masyarakat umum. Adapun yang mereka bahas adalah

menurunnya atau rendahnya mutu pendidikan. Hal tersebut dibuktikan dengan

nilai Ujian Nasional dengan standar 4,26 saja pada tahun lalu (2004/2005) di Jawa

Tengah terdapat 25 % siswa tingkat SMP tidak lulus (berhasil).

Pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan telah melakukan

berbagai upaya, antara lain :

1. Peningkatan alokasi anggaran pendidikan menjadi 20 %

2. Pembaharuan kurikulum.

3. Pendidikan dan penataran, workshop guru.

4. Bantuan Operasional Siswa (BOS).

5. School grant, Block grant.

Namun ternyata dari hasil uji coba ujian nasional tahun 2006 masih

banyak siswa yang tidak lulus. Hal ini membuat gelisah semua pihak : guru,

siswa, orang tua, dinas terkait, pakar pendidikan, pemerintah dan masyarakat

umum.

Saefudin Azwar (2000 : 13) menyatakan :“Pendidikan merupakan suatu

sistem komplek yang melibatkan berbagai faktor dan aspek secara keseluruhan,

maka usaha – usaha untuk senantiasa meningkatkan prestasi belajar perlu selalu

1

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

ditingkatkan”. Salah satu upaya meningkatkan prestasi belajar siswa adalah

pelaksanaan proses pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan menantang

siswa untuk menyelesaikan permasalahan (soal).

Kegiatan proses pembelajaran, guru sebagai pendidik atau pengajar,

sedangkan siswa sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran, para

guru dituntut memiliki kualifikasi dan kompetensi–kompetensi tertentu antara lain

strategi, metode, dan teknik pembelajaran serta menyiapkan (menggunakan)

media pembelajaran yang menarik dan mengaktifkan siswa. Media pembelajaran

merupakan saluran komunikasi yang berperan penting dalam penyampaian pesan

untuk mencapai tujuan pembelajaran, karena proses pembelajaran hakekatnya

adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Guru

sebagai pengantar pesan berupa isi pelajaran yang dituangkan dalam simbol-

simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun non verbal kadang

kala tidak berhasil (gagal) dipahami oleh siswa. Kegagalan (ketidakberhasilan)

dalam memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat atau diamati perlu alat bantu

(media) agar apa yang disampaikan tidak terlalu verbalistis.

Upaya peningkatan prestasi belajar dapat dilakukan guru (pengajar)

sebagai jantung proses pembelajaran harus disiapkan supaya memiliki

kemampuan (skill) dan kreatifitas (creativity) mengembangkan media

pembelajaran yang menarik, interaktif dan berdasarkan kurikulum yang benar.

Media pembelajaran yang tepat sangat memungkinkan siswa lebih cepat

menyerap materi dan kemampuan yang diharapkan.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kemp and Dayton (dalam Mohamad Ahsan, 2006 : 3) mengemukakan

kontribusi media pembelajaran :

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.

2. Pembelajaran dapat lebih menarik.

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan di manapun diperlukan.

7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran

dapat ditingkatkan.

8. Peran guru berubahan kearah yang positif.

Oemar Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2005 : 15) mengemukakan :

“Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat

membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa”.Vernon A. Magnesen (dalam Bobbi De Pocter, 2000 : 57)

mengemukakan : “Kita belajar : 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang

kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar,

70% dari apa yang kita katakan, 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam pembelajaran diperlukan

media yang dapat dipandang, didengar dan didiskusikan agar mampu menarik

perhatian serta melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan media

yang bisa dilihat, didengar serta penampilan dan ilustrasi yang menarik maka

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

siswa akan termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dan akhirnya mendapatkan

prestasi belajar yang optimal.

Salah satu media audio visual (pandang dengar) yang mampu menarik

perhatian dan memberikan motivasi belajar adalah Video Compact Disc (VCD).

Media gambar yang diproyeksikan melalui video ini dapat menenangkan dan

mengarahkan perhatian pebelajar kepada pelajaran yang akan diterima, dengan

demikian siswa akan mengingat materi pelajaran semakin banyak dan hasil

belajarpun semakin baik.

Menggunakan media VCD program dapat diatur oleh pemakai dalam

hubungannya dengan penampilan materi yang diinginkan, sajian program dapat

dipilih, dihentikan untuk dipelajari lebih cermat. Bagian tersebut dapat dipadu

dengan bingkai lain sesuai yang diinginkan sehingga dengan demikian para

pemakai alat tersebut ada interaktif positif, seperti yang dikemukakan (dalam

Ronal H. Anderson, 1983 : 106) : “Dengan menggunakan efek tertentu dapat

diperkokoh baik proses belajar maupun nilai hiburan bagi penyajian itu. Beberapa

jenis efek visual yang bisa didapat dengan video antara lain :

penyingkatan/perpanjangan waktu, gambaran dari beberapa kejadian yang

berlangsung bersamaan” Split/Multiple screen image” (pada layar terlihat dua

atau lebih kejadian), perpindahan yang lembut dari gambar/babak ke

gambar/babak berikutnya, dan penjelasan gerak (diperlambat atau dipercepat)”.

Penelitian ini menggunakan media pembelajaran audio visual yaitu VCD

pembelajaran biologi yang diterbitkan Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi

Pendidikan. Kemampuan film atau video melukiskan gambar hidup dan suara

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

memberinya daya tarik tersendiri. Media tersebut dapat menyajikan informasi,

memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, menyingkat atau

memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.

Pembelajaran dengan media VCD dapat lebih menarik, media dapat

diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswaa tetap terjaga dan

memperhatikan, kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-

ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan

menyebabkan siswa terbawa dan berfikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa

media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.

Media lain yang digunakan dalam penelitian ini disamping media audio

visual yang berupa VCD pembelajaran adalah media cetak yang berupa buku dan

LKS. Dua komponen pokok media cetak adalah materi teks verbal dan visual

dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan dengan persepsi visual,

membaca, memproses informasi dan teori belajar. Kemp dan Dayton (dalam

Mohamad Ahsan, 2006 : 3) menyatakan bahan ajar cetak adalah sejumlah bahan

untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. Saat ini media cetak

masih menjadi bahan ajar yang sangat baku untuk dipergunakan secara luas di

sekolah-sekolah. Bahan ajar cetak (buku, LKS) merupakan media yang paling

mudah diperoleh dan lebih standar. Dengan menggunakan media buku dan LKS,

siswa diarahkan oleh pengajar untuk membaca dan memahami perintah yang ada

dalam LKS dan mengerjakan tugas-tugas (kegiatan), mengerjakan soal dengan

cara membaca buku-buku materi yang telah disiapkan berdasarkan materi (pokok

bahasan). Melalui media buku dan LKS tersebut siswa diberi stimulus

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

(rangsangan) yang akan menimbulkan motivasi untuk mendengarkan penjelasan

guru, mengerjakan kegiatan sesuai petunjuk LKS serta membaca buku materi dan

mengerjakan evaluasi.

Proses Pembelajaran menggunakan media VCD maupun media cetak akan

lebih menarik siswa, sehingga akan menumbuhkan motivasi belajar. Tampilan

VCD maupun media cetaka yang menarik perhatian akan memberikan rangsangan

(stimulus) dan menantang siswa untuk lebih jauh mempelajari atau mendalami

materi pembelajaran yang disajikan.

Winkel (1996 : 150) menyatakan : “Motivasi belajar ialah keseluruhan

daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

menjamin kelangsungan kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan”.

Berdasarkan hal tersebut maka motivasi menyebabkan siswa terdorong dan

bergairah untuk melakukan kegiatan pembelajaran untuk mencapai prestasi

belajar. Para siswa dapat menentukan sendiri hasil apa yang dapat dicapai,

perilaku khusus apa yang ingin dikuasai dan sebagainya. Dengan demikian arah

dan tujuan belajar yang ingin dicapai dapat dipersiapkan secara baik dan dapat

diukur oleh siswa itu sendiri. Dengan motivasi belajar yang tinggi diharapkan

adanya upaya-upaya untuk lebih memahami materi pelajaran dan akhirnya

tercapai prestasi belajar yang baik, karena siswa akan berusaha sekuat tenaga

apabila dia memiliki motivasi yang besar untuk mencapai tujuan belajar. Siswa

akan belajar dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa bila memiliki motivasi besar,

dengan demikian akan mencapai prestasi yang tinggi.

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Arti pentingnya pengukuran prestasi belajar dalam dunia pendidikan tidak

dapat disangsikan lagi. Saefuddin Azwar (2000 : 13) menyatakan : “Pendidikan

merupakan suatu sistem yang komplek yang melibatkan berbagai faktor dan aspek

secara keseluruhan, maka usaha-usaha untuk senantiasa meningkatkan prestasi

belajar siswa perlu selalu ditingkatkan”.

Peranan proses pembelajaran, prestasi tidak saja menjadi ukuran

keberhasilan siswa dalam mengikuti suatu pelajaran tertentu, namun lebih dari itu

prestasi belajar dapat dipakai sebagai umpan balik mengenai keberhasilan guru

dalam melaksanakan pembelajaran. Peranan prestasi belajar juga dapat dipandang

sebagai barometer keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran dan keberhasilan

guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Prestasi belajar sendiri dalam

proses pembelajaran dipandang dari sudur kognitif, afektif dan psikomotor,

sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran diharapkan guru memperhatikan semua

aspek tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut yang telah dikemukakan menarik perhatian

penulis sehingga dalam penelitian ini selanjutnya akan dibahas secara mendalam

mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran VCD dan media cetak

terhadap prestasi belajar Biologi ditinjau dari motivasi belajar.

B. Identifikasi Masalah

Sejalan dengan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasikan

masalah-masalah yang muncul antara lain :

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1. Masih rendahnya prestasi belajar biologi sehingga masih diperlukan peranan

guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan media

pembelajaran yang tepat.

2. Masih rendahnya motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar Biologi.

3. Kurangnya interaksi siswa dalam mengikuti mata pelajaran Biologi sehingga

prestasi belajar biologi rendah.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini akan meneliti semua masalah yang telah diidentifikasikan di

atas dan dibatasi pada masalah sebagai berikut :

1. Ruang lingkup penelitian terbatas pada pelaksanaan pengajaran dengan

menggunakan media VCD dan media cetak pada tahun pelajaran 2008/2009

semester 2.

2. Tes prestasi belajar biologi dan penilaian dikembangkan oleh peneliti sendiri,

yaitu aspek kognitif siswa kelas VIII semester 2.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam penelitian ini

dibatasi pada faktor motivasi.

D. Perumusan Masalah

Sebagaimana uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

dirumuskan permasalahan yang akan dijawab melalui penelitian ini sebagai

berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh penggunaan media VCD dan media

cetak terhadap prestasi belajar biologi ?.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan

motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi ?.

3. Apakah terdapat interaksi pengaruh antara penggunaan media pembelajaran

dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi ?.

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengukur sejauh mana perbedaan pengaruh penggunaan media VCD

dan media cetak terhadap prestasi belajar biologi.

2. Untuk mengukur sejauh mana perbedaan pengaruh antara motivasi belajar

tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi.

3. Untuk mengukur sejauh mana interaksi pengaruh antara penggunaan media

pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan, serta untuk

lebih mendukung teori-teori yang telah ada yang berhubungan dengan

media pembelajaran dan motivasi belajar.

b. Sebagai acuan dan dasar penelitian lebih lanjut.

c. Sebagai bahan masukan untuk pengelola pendidikan khususnya tingkat

SMP.

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2. Manfaat Praktis

a. Dengan mengetahui hasil penelitian, dapat digunakan sebagai pedoman

guru dalam upaya peningkatan prestasi belajar.

b. Sebagai bahan acuan bagi guru dan pengelola sekolah untuk membimbing

siswa yang memiliki motivasi rendah serta prestasi yang rendah.

c. Sebagai bahan masukan bagi guru tentang upaya penggunaan media

pembelajaran guna meningkatkan motivasi dan prestasi.

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teoritis

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah

‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Heinich, Molenda, Russell, Smaldino

(1996:8) mengatakan : “the term refers to anything that carrierries information

between a source and a receiver”. Jadi media sebagai perantara (penghubung)

yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Apabila media itu

membawa pesan–pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau

mengandung maksud–maksud pengajaran maka media itu disebut media

pembelajaran. Heinich, Molenda, Russell, Smaldino (1996:8) mengemukakan:

“ A Medium (plural, media) is a means of communication and source of information. Derived from the Latin Word Meaning “beetwen”, the term refer to anything that carries information beetwen a source and receiver. Exemple include video, television, diagrams, printed material, computer program, and instructors. These are considered instructional media when they provide messages with an instructional purpose. The purpose of media to facilitate communication and learning”.

Suatu medium (jamak, media) adalah pengertian dari sebuah

komunikasi dan sumber informasi. Diperoleh dari kata Latin yang artinya

”antara”, istilah ini mengacu pada segala sesuatu yang dapat menyampaikan

informasi antara sumber dan penerima. Contoh meliputi video, televisi,

11

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

diagram, hasil cetakan, program komputer dan instruktur. Semua media ini

menyediakan pesan tentang perintah yang dimaksud. Tujuan media untuk

memudahkan komunikasi dan proses belajar.

Menurut Association of Education Communication Tecnology (AECT)

pengertian media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses

penyaluran informasi/pesan. (Arief S. Sardiman, Rahardjo, Anung Haryono,

Rahardjito 2005:6). Disamping itu sebagai sistem penyampai atau pengantar,

media yang sering diganti dengan kata mediator menurut Fleming dalam

Arsyad adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak

dan mendamaikannya. Istilah mediator media menunjukkan fungsi dan

peranannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama

dalam proses belajar siswa dan materin pelajaran. Mediator dapat pula

mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang melakukan

peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat

disebut media. Ringkasnya media adalah alat yang menyampaikan atau

mengantarkan pesan-pesan pengajaran. (Fleming dalam Azhar Arsyad,

2004:7).

NEA (National Education Association) berpendapat media adalah

segala benda yang dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan

beserta instrument yang digunakan untuk kegiatan tersebut. Ahmad Rohani

(1997:3), menyatakan : Media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang

berfungsi sebagai perantara sarana/alat untuk proses komunikasi (Proses

Belajar Mengajar). Arief S. Sadiman, Rahardjo, Anung Haryono, Rahardjito

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

(2005:7) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat

merangsang pikiran perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses

belajar terjadi. Berdasarkan batasan tersebut maka media pembelajaran adalah

segala sarana (perangkat) atau alat yang digunakan sebagai perantara dan

menyalurkan pesan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan

efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran (instruksional).

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang batasan pengertian media,

maka peneliti dapat memberikan suatu ketetapan bahwa media pendidikan

adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan informasi dari sumber

informasi kepada penerima sehingga terjadi komunikasi yang menghasilkan

pengertian yang sama antara keduannya. Media pendidikan dimaksudkan untuk

meningkatkan kemampuan berfikir, merasakan, perhatian dan motivasi.

b. Jenis Media Pembelajaran

Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi

perkembangan tehnologi oleh Seel Glasgow (2000:181-183) dibagi dalam dua

kategori, yaitu media tradisional dan media tehnologi mutakhir.

1) Media Tradisional

Yang terdiri dari a) Visual diam yang diproyeksikan yaitu proyeksi

opaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides, film strips, b) Visual

yang tak diproyeksikan yaitu gambar, poster, foto, chart, grafik, diagram,

pameran, papan info, papan buku, c) Audio yaitu rekaman piringan, pita kaset,

reel, cartridge, d) Visual dinamis yang diproyeksikan yaitu film, televise,

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

video, e) Cetak yaitu buku teks, modul, teks terprogram, work book, majalah

ilmiah, berkala, lembaran lepas, f) Permainan yaitu teka-teki, simulasi,

permainan papan, g) Realita yaitu model, specimen (contoh), manipulatif (peta,

boneka).

2) Media Teknologi Mutakhir

Yang terdiri dari a) media berbasis telekomunikasi yaitu, telekonferen,

kuliah jarak jauh, b) media berbasis mikroprosesor yaitu komputer assisted

instruction, permainan computer, sistem tutor intelifend, interaktif,

hypermedia, compact (video) disc.

Pendapat lain dikemukakan oleh Leshin, Pollock & Reigeluth (Azhar

Arsyad (2005:36) mengklasifikasikan media dalam lima kelompok :

a) Media berbasis manusia : guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan

kelompok.

b) Media berbasis cetak : buku penuntun (LKS), buku latihan, alat Bantu

kerja dan lembaran lepas.

c) Media berbasis Visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar,

transparansi, slide).

d) Media berbasis Audio Visual (video, film, program slide – slide, tape,

televisi).

e) Media berbasis komputer : pengajaran dengan bantuan komputer,

interaktif video, hipertes.

Anderson dalam (Mohammad Ahsan, 2006:3) mengelompokkan media

instruksional terdiri dari ; a) Audio yaitu pita audio (rol atau kaset), piringan

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

audio, radio (rekaman siaran), b) Cetak yaitu buku teks terprogram, buku

pegangan manual, buku tugas, LKS dan sejenisnya. c) Audio Cetak yaitu buku

latihan dilengkapi kaset, gambar/poster, d) Proyeksi visual diam yaitu poster,

film bingkai (slide), film rangkai (berisi pesan verbal), e) Proyeksi visual diam

dengan audio yaitu film bingkai (slide) suara, film rangkai suara, f) Visual

gerak yaitu film bisu, g) Visual gerak dengan audio yaitu film suara, video /

VCD / DVD, h) Benda yaitu benda nyata, model tiruan (mock up), i)

Komputer yaitu media berbasis computer, CAI (Computer Assisted

Instructional), CMI (Computer Managed Instructional).

c. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi seorang guru sebagai

komunikasi atau penyampai pesan. Siswa sebagai komunikan atau penerima

pesan. Namun pada kenyataannya dalam proses komunikasi, audiens belum

tentu dapat menangkap semua informasi yang disampaikan oleh komunikator

dengan baik, ada kalanya penafsiran berhasil, ada kalanya tidak. Kegagalan

dalam memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat atau diamati. Semakin

banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang diterima. Edgar Dale

dalam diagram Cone of Learning memberi penekanan terhadap pentingnya

media pembelajaran.

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

ACTIVE

PASSIVE

OUR LEVEL OF INVOLVEMENT

WE TEND TO REMEMBER ……….

10% of what we read

20% of what we hear

30% of what we see

50% of what we hear and see

70% of what we say

90% of what we say and do

Verbal Receiving

Visual Receiving

Receiving and Participating

Doing

Sumber : Journal of Emergency Medical Services, as Adapted from Dale Edy

CONE OF LEARNING

READING

HEARING WORDS

LOOKING AT

PICTURES

WATCHING A MOVIE

LOOKING AT AN EXHIBIT

WATCHING A DEMONSTRATION

SEEING IT DONE ON LOCATION

PARTICIPATING IN A DISCUSSION

GIVING A TALK

DOING A DRAMATIC PRESENTATION

SIMULATING THE REAL EXPERIENCE

` DOING THE REAL THING

Gambar 1 : Diagram Cone of Learning

Berdasarkan diagram tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dengan

membaca dapat menyerap ingatan 10 %, dengan mendengar dapat mengingat

20 %, dengan melihat gambar dapat mengingat 30 %, dengan mendengar dan

melihat dapat menyerap ingatan 50 %, dengan apa yang kita katakan dapat

menyerap 70 %, dengan apa yang kita katakan dan kerjakan menyerap 90 %.

Jadi media memiliki kegunaan memperjelas pesan agar apa yang disampaikan

tidak terlalu verbalitis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

indra, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid

dengan sumber belajar memungkinkan anak belajar mandiri sesuai bakat dan

kemampuan, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman

dan menimbulkan persepsi yang sama.

Arief S. Sadiman, Rahadjo, Anung Haryono, Rahardjito (2005 : 17)

menyatakan secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai

berikut :

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk

kata – kata tertulis atau lisan belaka).

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.

3) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat

menimbulkan kegairahan (motivasi) belajar.

Oemar Hamalik dalam (Azhar Arsyad, 2005:15) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan, kegitan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologis terhadap siswa.

2. Media Video Compact Disc (VCD)

a. Pengertian Video Compact Disc (VCD)

Video Compact Disc adalah media komunikasi Audio Visual yang

digunakan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk gambar dan suara.

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Tian Belawati (2003:6:1) menyatakan bahwa kaset video merupakan suatu

medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran.

James W. Brown, Richard B. Levis & Fred F (2003:232), menyatakan

Video adalah termasuk media visual dengan gerakan (motion visual) dimana

gambar bergerak dapat memberi petunjuk untuk menekankan penemuan

penting, untuk menggambarkan beberapa bentuk umum, untuk menawarkan

pedoman, untuk membantu menempatkan, memilih, mendapatkan dan

mengajar.

Ronald H. Anderson (1987:104), menyatakan dengan menggunakan

video, matra koginitif dapat dikembangkan, yakni yang menyangkut

kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan

berupa gerak yang serasi. Umpamanya : pengamatan terhadap kecepatan relatif

suatu obyek atau benda bergerak, penyimpangan dalam gerak interaktif antara

obyek dan benda.

Menggunakan video, dapat pula diajarkan pengetahuan tentang hukum -

hukum dan prinsip-prinsip tertentu, menunjukkan contoh bersikap dan berbuat

dalam suatu penampilan khususnya yang menyangkut interaksi manusiawi.

Dalam hal ini siswa dapat mengamati dan langsung mendapat atau koreksi

terhadap penampilan yang belum memenuhi syarat.

Prawoto (1999:101) menyatakan video menyajikan materi visual yang

kemiripannya dekat dengan obyek yang asli, baik mengenai bentuk, warna dan

gerakannya untuk makhluk yang bergerak. Demikian pula dengan suara yang

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

disajikan berasal dari benda atau makhluk hidup yang menghasilkan suara

tersebut dan atau suara yang ditambahkan berupa suara tiruan atau buatan.

Sejalan dengan pandangan di atas Azhar Arsyad (2005:49)

mengemukakan bahwa kemampuan film dan video melukiskan gambar hidup

dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Media ini pada umumnya dapat

digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan. Media

ini dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep -

konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau

memperpanjang waktu dan mempengaruhi sikap.

James W. Brown, Richard B. Levis & Fred F (2003:233-234)

mengungkapkan beberapa sumbangan khusus dari gambar bergerak untuk

pengajaran (pembelajaran) yaitu :

a. Gambar bergerak berhubungan langsung dengan ingatan dan emosi serta

pendengaran. Dari gerakan diberi warna dan suara sesuai adegan dan

kadang–kadang ditayangkan adegan khayalan.

b. Gambar bergerak digunakan oleh beberapa cendekiawan sebagai tantangan

untuk belajar. Mereka mengurangi ketergantungan pada kata-kata.

c. Gambar bergerak membatasi rentang waktu dan ruang yang dialami

penonton dari dulu, sekarang dan yang akan datang.

d. Gambar bergerak menunjukan kejadian yang nyata dan rekayasa peristiwa

dapat dikelompokan atau ditekankan untuk belajar secara pelan atau gerakan

yang dirubah dengan kecepatan gambar, setengah detik adegan dapat

diperagakan untuk 4 menit atau lebih atau dengan waktu pengambilan

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

gambar yang diubah, setangkai bunga menjadi mekar dalam beberapa jam

bisa ditunjukan dalam sesaat.

e. Gambar bergerak merekam sejarah sekarang dan ditayangkan dengan cepat

ke seluruh dunia. Mereka juga mendramatisir peristiwa nyata yang sekarang

atau dulu. Ketika gambar-gambar dari benda nyata tidak cukup, dapat

ditayangkan sesuai dengan kenyataannya.

f. Dengan menyajikan pengalaman secara kelompok, gambar bergerak

menyediakan dasar yang umum untuk mengubah ide sebaik untuk

meningkatkan pemahaman perbedaan sikap. Sumbangan khas dari gambar

bergerak memiliki kapasitas untuk menunjukan, menerangkan, melaporkan

hal yang berhubungan dengan kenyataan, tindakan, sikap dan impian yang

dapat mempengaruhi tingkah laku manusia.

Berdasarkan uraian di atas maka video yang merupakan salah satu jenis

gambar bergerak untuk tujuan kognitif, psychomotor, afektif maupun yang

bersifat sekedar memberi informasi. Ronald H. Anderson (1983 : 105)

menyatakan untuk tujuan psikomotor video merupakan media yang tepat untuk

memperlihatkan ketrampilan yang menyangkut gerak. Alat tersebut dapat

diperjelas, baik dengan cara diperlambat maupun dipercepat. Tujuannya adalah

mengajarkan koordinasi alat tertentu misal : berenang, senam dan lain-lain.

Sejalan dengan hal tersebut, James W. Brown, Richard B. Lewis, Fred F.

Harcleroad (1983:234) menyatakan : “Tujuan psychomotor (skill) dapat

disajikan dengan pengembangan kemampuan atau ketrampilan dengan gerakan

gambar seperti merangkai komponen, PPPK atau memahat”. Reaksi yang

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

akan ditunjukan audien adalah mengenal, menganalisa kemampuan untuk

melakukan tugas khusus dan meniru dengan memperagakannya, dengan

demikian maka audien (siswa) dapat langsung mendapat umpan balik secara

visual terhadap kemampuan mereka mencobakan ketrampilan yang

menyangkut gerakan tadi. Untuk tujuan afektif dapat digunakan berbagai

tehnik dan efek yang dapat mempengaruhi emosi, pikiran, perasaan dan

akhirnya dapat mempengaruhi sikap.

James W. Brown, Richard B. Lewis, Fred F. Harcleroad (1983:234)

menyatakan : “Gambar bergerak dapat diperlihatkan dengan jelas untuk

membantu atau mempengaruhi pikiran penonton, setuju atau tidak, dengan

menghargai apa yang digambarkan dan dibicarakan”. Tujuan infomasi video

merupakan media yang paling baik, karena dapat menggambarkan sesuatu

yang nyata disertai suara yang berupa penjelasan sesuai tujuan. James W.

Brown, Richard B. Lewis, Fred F. Harcleroad (1983:234) menyatakan :

“Informational motion pictures are perhaps the most typical, most widely

available type. Didactic informational film or video productions approach

subject logically, and analyze and present in order the main points to be

shown”.

Gambar bergerak (filem) bisa jadi menggambarkan ciri khas, jenis yang

paling banyak tersedia yang bersifat mendidik berupa informasi

filem/pembuatan vidio dengan pendekatan secara logis dan bersifat

menganalisa sehingga tujuan utama nampak jelas.

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Pembelajaran Menggunakan VCD

Pembelajaran menggunakan VCD adalah pembelajaran yang

menggunakan audio visual dimana VCD akan memproduksi dan

menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan-peralatan mekanis dan

elektrolis untuk menyampaikan pesan-pesan (Miarso, 1994:41). Media VCD

digunakan untuk pembelajaran karena mempunyai beberapa kelebihan seperti

dikemukakan Ronald H. Anderson (2007:105-107) :

1) Dengan menggunakan video (disertai suara atau tidak), kita dapat

menunjukkan kembali gerakan tertentu. Gerakan yang ditunjukkan itu dapat

berupa rangsangan yang serasi, atau berupa respon yang diharapkan dari

siswa. Umpamanya ; program pendek (vignette) yang memperlihatkan

interaksi orang-orang. Dengan melihat program ini siswa dapat melihat apa

yang “harus atau jangan” dilakukan.

2) Dengan video, penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dikritik

atau dievaluasi. Caranya adalah dengan jalan merekam kegiatan yang

terpilih, misalnya saja kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan

ketrampilan interpersonal, seperti teknik wawancara, memimpin sidang,

memberi ceramah dan sebagainya. Semua ini dimaksudkan untuk

memantapkan penguasaan siswa terhadap suatu ketrampilan sebelum terjun

ke dalam arena yang sebenarnya.

3) Menggunakan efek tertentu dapat diperkokoh baik proses belajar maupun

nilai hiburan dari penyaji itu. Beberapa jenis efek visual yang bisa didapat

dengan video antara lain : penyingkatan / perpanjangan waktu, gambaran

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dari beberapa kejadian yang berlangsung bersamaan “split / multiple screen

image” (pada layar terlihat dua atau lebih kejadian), perpindahan yang

lembut dari satu gambar/ babak ke gambar/ babak berikutnya, dan

penjelasan gerak (diperlambat atau dipercepat).

4) Anda akan mendapatkan isi dan susunan yang utuh dari materi pelajaran /

latihan, yang dapat digunakan secara interaktif dengan buku kerja, buku

petunjuk, buku teks, alat atau benda lain yang biasanya untuk di lapangan.

5) Informasi yang dapat disajikan secara serentak pada waktu yang sama di

lokasi (kelas) yang berbeda, dan dengan jumlah penonton atau peserta yang

tak terbatas, dengan jalan menempatkan monitor (pesawat televisi) di kelas–

kelas.

6) Sesuai kegiatan belajar mandiri di mana siswa belajar sesuai dengan

kecepatan masing-masing dapat dirancang. Rancangan kegiatan yang

mandiri ini biasanya dilengkapi atau dikombinasikan dengan bantuan

komputer atau bahan cetakan.

Keuntungan menggunakan video dikemukakan oleh Azhar Arsyad

(2005:49-50) :

1) Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa

ketika mereka membaca, berdiskusi, dan lain-lain. Film merupakan

pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara

normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung ketika berdenyut.

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2) Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat

disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. Misalnya, langkah-

langkah dan cara yang benar dalam berwudhu.

3) Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video

menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. Misalnya, film kesehatan

yang menyajikan proses berjangkitnya penyakit diare atau eltor dapat

membuat siswa sadar terhadap pentingnya kebersihan makanan dan

lingkungan.

4) Film dan video yang mengandung nilai – nilai positif dapat mengundang

pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. Bahkan, film dan video,

seperti slogan yang sering didengar, dapat membawa dunia ke dalam kelas.

5) Film dan video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat

secara langsung seperti lahar gunung berapi atau perilaku binatang buas.

6) Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok

kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan.

7) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame,

film yang dalam kecepatannya normal memakan waktu satu atau dua menit.

Misalnya, bagaimana kejadian mekarnya kembang mulai dari lahirnya

kuncup bunga hingga kuncup itu mekar.

Keterbatasan yang terdapat pada video dikemukakan oleh Ronald H.

Anderson (1983 : 107), yaitu :

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1) Ketika akan digunakan, peralatan video tentu harus sudah tersedia di tempat

penggunaan, dan harus cocok ukuran dan formatnya dengan pita video yang

akan digunakan.

2) Menyusun naskah atau scenario video bukanlah pekerjaan yang mudah dan

menyita waktu.

3) Biaya produksi video sangat tinggi dan hanya sedikit orang yang mampu

mengerjakannya.

4) Apabila gambar pada pita video ditransfer ke film hasilnya jelek.

5) Layar monitor yang kecil akan membatasi jumlah penonton, kecuali

jaringan monitor dan sistem proyeksi video diperbanyak.

6) Jumlah huruf pada grafis untuk video terbatas, yakni separuh dari jumlah

huruf grafis untuk film / gambar diam.

7) Bila anda menggunakan grafis yang berwarna pada TV hitam putih haruslah

berhati-hati sekali. Contoh : warna-warna merah dan hijau dengan

kepekatan tertentu akan terlihat sama pada layar TV hitam putih. Sedapat

mungkin usahakan membuat grafis dengan warna hitam putih atau

kelompok abu-abu.

8) Perubahan yang pesat dalam teknologi menyebabkan keterbatasan sistem

video menjadi masalah yang berkelanjutan.

Pembelajaran dengan VCD dapat dikenal dengan mudah karena

menggunakan perangkat keras di dalam proses pengajaran. VCD

memungkinkan memproyeksikan gambar hidup, pemutaran kembali suara dan

penayangan visual yang berukuran besar. Menggunakan VCD dibutuhkan

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Video Player ataupun CD Room, adapun cara menggunakannya adalah sebagai

berikut : masukan VCD ke dalam tempat Compact Disc, setelah itu pilih

tombol sesuai fungsinya :

a. Eject berfungsi untuk membuka dan menutup tempat kaset VCD.

b. Power berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan VCD.

c. Next berfungsi untuk menayangkan tayangan berikutnya.

d. Minimize untuk memperkecil tayangan.

e. Maximal untuk memperbesar tampilan.

f.. FB untuk memperlambat gerakan.

g. FF untuk mempercepat gerakan.

h. Return untuk kembali ke tayangan sebelumnya.

i. Mute untuk menghentikan suara.

j. Pause untuk menghentikan tampilan.

Pembelajaran dengan media VCD dalam penelitian ini dilakukan

melalui tahap-tahap berikut :

a. Kegiatan Awal, meliputi (1) motivasi dan appersepsi, (2) pengajuan tujuan

yang hendak dicapai.

b. Kegiatan Inti, berisi (1) penjelasan singkat tentang garis besar materi yang

akan dipelajari, (2) pembelajaran menggunakan VCD sesuai cara

penggunaan yang telah dijelaskan didepan, dimana pada materi penting

VCD dapat dipelankan, dihentikan dan siswa dapat melakukan pengamatan

(observasi), mencatat hal-hal yang penting serta mendiskusikan dengan

teman.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

c. Kegiatan diskusi dan tanya jawab.

Kegiatan Akhir, berisi (1) kesimpulan hasil diskusi dan penekanan kembali

hal – hal penting dalam materi, (2) evaluasi.

3. Media Cetak

Media cetak saat ini memiliki kontribusi yang besar dalam proses

pembelajaran. Salah satu alasan media cetak masih menjadi media utama di

sekolah adalah, karena lebih mudah diperoleh dan lebih standar. Bates, Heinich

dalam Tian Belawati (2003 : 9.3) mengungkapkan 5 (lima) sudut penilaian yang

dapat digunakan untuk melihat aspek positif dari penggunaan media (bahan ajar)

cetak :

a. Dari sudut media

Media cetak merupakan media yang paling mudah diperoleh dan lebih

sederhana disbanding program komputer (Bates, 1985), dapat dipelajari dan

dibaca dimana saja, kapan saja, tidak perlu alat khusus dan mahal

memanfaatkannya.

b. Dari sudut pengajaran

Bahan ajar (media) cetak lebih unggul dibanding media lain, karena

merupakan media yang canggih dalam hal mengembangkan kemampuan

belajar siswa tentang fakta dan mampu memahami prinsip –prinsip umum dan

abstrak dengan menggunakan argumentasi yang logis.

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c. Dari sudut kualitas penyampaian

Media cetak dapat memaparkan kata – kata, angka – angka, gambar,

diagram. Jika biaya bukan merupakan masalah maka media cetak dapat

dipresentasikan lengkap dengan ilustrasi berwarna.

d. Dari sudut penggunaan

Bahan ajar (media) cetak bersifat self sufficient dimana untuk

menggunakannya tidak diperlukan alat lain, mudah dibawa karena bentuknya

kecil dan ringan, informasi di dalamnya dapat cepat diakses dan mudah dibaca

secara sekilas oleh penggunanya.

e. Dari segi ekonomis

Media cetak relatif murah untuk diproduksi dan dibeli serta dapat

dipergunakan berulang–ulang. Disamping itu, pengirimannya relatif lebih

mudah, efisien, cepat dan ongkosnya relatif lebih murah. Penelitian ini media

cetak yang digunakan adalah buku dan LKS.

4. Buku Teks

a. Pengertian Buku Teks

Basuki Wibawa dan Farida Mukti (1992 : 5), mengemukakan

pengertian buku teks sebagai berikut “Buku teks adalah media pembelajaran

yang umumnya digunakan di sekolah-sekolah pada saat ini, yang menggunakan

urutan kegiatan pembelajaran, uraian, contoh dan latihan”.

Tarigan (1985 : 13) menyatakan Buku teks adalah buku pelajaran dalam

bidang tertentu yang disusun oleh para pakar dalam ilmu itu untuk maksud –

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

maksud dan tujuan pembelajaran yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran

yang mudah difahami oleh pemakainya.

Buku teks menyajikan materi pembelajaran secara berurutan sesuai

kurikulum, mendetail dan dikemas secara sistematis. Seel and Richey (1994 :

38) mengemukakan “The most basic level, simple textbook provide sequentally

organized, get randomly accessible information in “user – friendly” manner.

Artinya pada level yang paling dasar, buku teks yang sederhana dapat

diorganisasikan secara urut namun demikian juga dapat diatur menurut selera

pemakainnya.

Berdasarkan beberapa batasan di atas dapat disimpulkan bahwa buku

teks adalah buku pelajaran yang disusun oleh seorang atau tim yang merupakan

akar dalam bidang ilmu tertentu, sesuai dengan kurikulum, berisi urutan

kegiatan, uraian, contoh dan latihan.

b. Pembelajaran dengan Media Buku Teks

Buku teks atau buku ajar merupakan media pembelajaran yang sangat

membantu siswa dalam mempelajari materi pelajaran dan telah dapat

dimanfaatkan berulang-ulang dalam proses pembelajaran. Nana Sudjana (1995

: 170) mengemukakan : Pemanfaatan buku teks sebagai media pembelajaran

sangat penting. Siswa dapat menggunakan buku teks sebagai sumber ilmu, oleh

karenanya membaca buku teks adalah keharusan bagi siswa. Dengan membaca

buku teks siswa menjadi lebih kaya informasi dalam memahami materi

pembelajaran yang diberikan guru. Buku teks dapat membantu guru dalam

menyajikan materi pelajaran secara mendetail dan memudahkan siswa untuk

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

mempelajarinya. Oinstein & Lasley (2000 : 229) mengemukakan bahwa buku

teks dapat :

1) Menyediakan sebuat Outline yang dapat digunakan guru dalam rencana

pembelajaran, unit dan pelajaran.

2) Meringkas banyak hal yang berhubungan dengan informasi.

3) Menyediakan sebuah sumber yang biasa atau lazim untuk semua siswa

dapat mengikuti.

4) Memungkinkan siswa untuk membawa pulang dalam bentuk yang tepat,

hampir semua materi yang mereka butuhkan untuk belajar. Menyediakan

guru dengan ide-ide mengenai organisasi informasi dan aktivitas.

5) Memasukan gambar, grafik, peta dan materi ilustrasitif yang lain

memudahkan dalam memahami materi.

6) Memasukan alat bantu mengajar yang lain seperti ringkasan dan

pertanyaan.

Zainudin Arif & W.P. Napitupulu (1997 : 39) mengemukakan bahwa

buku mempunyai sifat khusus yang membuatnya unggul untuk media

pembelajaran, yaitu :

1) Buku secara aktif membantu proses belajar mandiri.

2) Buku lebih mudah dibawa dan diproduksi.

3) Buku dapat meliputi bidang pengetahuan yang lebih luas dan dapat

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

4) Buku meningkatkan pemahaman dan penalaran sehingga para pembaca

dapat memikirkan dan meninjau dengan cara yang tidak mungkin dilakukan

dengan program yang terikat waktu.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan media buku teks sangat bermanfaat, praktis, meningkatkan

pemahaman, memperluas wawasan, mengarahkan kegiatan, memberikan

ringkasan materi dan masih banyak lagi keuntungan yang lain.

Senada dengan pendapat di atas Flanagan (1991 : 10) mengemukakan

keuntungan menggunakan buku teks sebagai berikut :

1) Terorganisasi, buku teks menyediakan sebuah arti dari pembelajaran yang

terorganisasi.

2) Terorganisasi karena menekankan aspek penting dari sebuah topik, buku

memberikan panduan pada guru.

3) Buku teks menunjukkan kerjasama materi di setiap tempat, meringkas

informasi yang relevan ke dalam suatu tunggal, kompak dan bentuknya

ekonomis.

4) Buku teks berisi saran untuk aktivitas pembelajaran yang lebih jauh bisa

membantu pembelajaran individu.

Menurut Tian Belawati (2003 : 95) kelemahan buku cetak antara lain :

1) Tidak mampu mempresentasikan gerakan, pemaparan materibersifat linear,

tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan.

2) Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami

kesulitan memahami bagian tertentu dari buku cetak tersebut.

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3) Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukanyang

memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang

membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam.

4) Tidak dapat mengakomodasi siswa dengan kemampuan baca terbatas

karena buku cetak ditulis pada tingkat baca tertentu.

5) Memerlukan pengetahuan prasyarat agar siswa dapat memahami materi

yang dijelaskan. Siswa yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat

ini akan mengalami kesulitan dalam memahami.

6) Cenderung digunakan sebagai hapalan. Ada sebagian guru yang menuntut

siswanya untuk menghapal data, fakta, dan angka. Tuntutan ini akan

membatasi penggunaan buku cetak hanya sebatas alat bantu menghapal.

7) Kadangkala memuat terlalu banyak terminology dan istilah sehingga dapat

menyebabkan beban kognitif yang besar kepada siswa.

8) Presentasi satu arah karena buku cetak tidak interaktif sehingga cenderung

digunakan dengan pasif, tanpa pemahaman yang memadai.

5. Lembar Kerja Siswa ( LKS )

a. Pengertian Lembar kerja Siswa ( LKS )

Suyitno (1997 : 7 ) mengemukakan lembar kerja siswa adalah media

cetak yang berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi informasi soal-soal

atau pertanyaan yang harus dijawab. Lembar Kerja Siswa (LKS) ini sangat

baik dipergunakan dalam strategi heuristik maupun strategi ekspositorik.

Penggunaan strategi heuristik LKS dipahami dalam penerapan metode

penemuan terbimbing. Sedangkan strategi ekspositorik LKS dipakai untuk

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

memberikan latihan-latihan pengembangan. Lembar kerja siswa ini sebaiknya

dirancang dan dikembangkan oleh guru sendiri sesuai dengan pokok bahasan

dan tujuan pembelajaran.

Winkel (1996 : 425) mengemukakan bahwa Lembar Kegiatan Siswa

berisikan rumusan tujuan instruksional yang akan dicapai, kegiatan-kegiatan

belajar yang harus dilakukan, alat-alat pelajaran yang akan digunakan, tugas-

tugas yang harus diselesaikan. Hal senada dikemukakan oleh Budiyanto (1988

: 1) yang menyatakan bahwa lembar kerja siswa berisi tentang ringkasan

materi, tugas-tugas, dan evaluasi.

Menurut Tobing dalam (Nurlaeli, 2006 : 23) bahwa lembar kerja siswa

adalah suatu lembaran yang diberikan kepada siswa sebagai sarana dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Lembar kerja siswa dapat

digunakan sebagai sarana pengajaran individual mendidik siswa untuk mandiri,

percaya diri, disiplin bertanggungkawab dan dapat mengambil keputusan.

Lembar kerja siswa dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan pada

tahap pemahaman konsep (menyampaikan pemahaman konsep). Karena

lembar kerja siswa dirancang untuk membimbing siswa dalam mempelajari

topik.

Pemanfaatan lembar kerja siswa pada tahap pemahaman konsep berarti

lembar kerja siswa dimanfaatkan untuk mempelajari suatu topik dengan

maksud memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari pada

tahap pemahaman konsep.

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tian Belawati (2003 : 323) menyatakan : LKS merupakan materi ajar

yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan dapat

mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.

Suwardi (2004 : 2) menyatakan : “Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah

seperangkat pertanyaan dan tugas yang disusun dalam suatu lembaran untuk

memahami suatu konsep”. Seangkan menurut Sudharto (1988 : 1) “LKS adalah

sebuah buku yang berisi tentang materi untuk memperkaya, memperdalam dan

mengembangkan buku pokok”.

Selanjutnya menurut Rumarhobo dalam (Nurlaeli, 2006 : 26) bahwa

lembar kerja siswa yang baik harus memenuhi persyaratan didaktik dan

konstruktif. Persyaratan konstruksi meliputi syarat-syarat yang berkenaan

dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran dan

kejelasan yang pada hakekatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat

dimengerti oleh pihak pengguna lembar kerja siswa yaitu peserta didik.

Sedangkan syarat didaktik artinya bahwa lembar kerja siswa tersebut haruslah

memenuhi asas-asas belajar yang efektif.

Berpijak dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa lembar kerja siswa (LKS) adalah sebuah buku / lembaran yang berisi

ringkasan materi, kegiatan pembelajaran tugas dan latihan (evaluasi) yang

harus dikerjakan siswa untuk memahami suatu konsep (materi) sebagai tujuan

pembelajaran.

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

b. Pembelajaran dengan media LKS

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah salah satu bentuk media cetak lain

yang seringkali digunakan bersamaan dan sebagai tambahan buku cetak yang

telah lama digunakan menjadi acuan dalam pembelajaran. LKS memuat

berbagai permasalahan berupa ringkasan materi dan berbagai permasalahan

yang dapat dimanfaatkan untuk member tugas tambahan, pekerjaan rumah dan

kegiatan proses pembelajaran. Menurut Heinich dkk (1985 : 108) umumnya

penerapan printed material (media dalam bentuk cetakan) adalah penyajian

kandungan informasi. Para siswa diberi tugas membaca dan memegang

tanggung jawab materi selama diskusi dan tes. Guru membuat lembar materi

yang diterapkan untuk presentasi atau digunakan oleh siswa untuk

mempelajarinya.

Pada mulanya pemakaian LKS merupakan wujud dari perkembangan

teori tentang belajar, yang mengedepankan adanya Stimulus dan Respon

(SDR), tokoh yang terkenal dalam teori ini adalah Thorndike. Pendapat

Thorndike dalam Driscoll (1994 : 17) bahwa belajar sangat dipengaruhi oleh

kejadian di dalam lingkungannya, yang akan memberikan pengalaman-

pengalaman tertentu kepadanya. Belajar disini merupakan perubahan yang

terjadi berdasarkan hubungan antara Stimulus dan respon, yaitu suatu proses

yang memberikan respon tertentu terhadap adanya rangsangan dari luar. Teori

stimulus dan respon terdapat faktor yang sangat penting yaitu faktor umpan

balik (feed back), karena berdasar pada konsep pemberian stimulus maka

penerima respons dengan sendirinya akan memberikan juga respons kembali

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

terhadap tugas dan memberikan umpan balik (feed back). Skinner menjelaskan

bahwa pengorganisasian struktur tugas dan umpan balik dapat memberikan

kemudahan terhadap hilangnya rasa takut, oleh karena itu umpan balik (feed

back) dapat memusatkan perhatian pada perilaku pembelajar.

Tiap respon perlu diberi umpan balik secara langsung sehingga siswa

akan tahu apakah respon yang diberikan telah benar atau belum. Setiap kali

materi pembelajaran selesai dilaksanakan maka siswa segera memperoleh

umpan balik. Respon yang benar diberi stimulus yang keberadaannya dapat

memantapkan respons yang telah diberikan. Penguatan (reinforcement)

ternyata memberikan pengaruh (umpan balik) sehingga belajar akan terasa

lebih mudah dalam memahami permasalahan (materi).

LKS bertujuan untuk mengarahkan siswa melalui tahapan-tahapan yang

harus dilalui untuk mencapai suatu pemahaman terhadap konsep tertentu. Oleh

karena tujuan akhir dari pemberian LKS adalah tercapainya pemahaman pada

diri siswa terhadap suatu konsep, maka media LKS harus disusun secara

sistematis dan memenuhi beberapa persyaratan :

1). Pemilihan kosakata yang digunakan sebagai perintah atau pertanyaan

disesuaikan dengan kemampuan berbahasa penggunaan LKS.

2). Gambar, grafik dan ilustrasi yang disusun dalam LKS harus jelas dan tidak

menimbulkan kebingungan pada pengguna LKS.

3). Tugas dan pertanyaan disusun sedemikian rupa sehingga apabila siswa

mampu menyelesaikan tugas dan pertanyaan suatu LKS, maka siswa yang

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

bersangkutan telah memahami dan menemukan suatu konsep yang

dipelajari.

Melalui media LKS pengajar mendapat kesempatan untuk menarik

siswa agar secara aktif terlibat dengan materi (konsep) yang dibahas. Untuk

mendapatkan hasil yang optimal dalam menggunakan media LKS sebagai

salah satu bentuk media cetak (printed material) adalah dengan menerapkan

metode “SQ3R”, seperti yang diungkapkan oleh Robert Heinich, M. Molenda,

J.D. Russel, Smaldino (1996 :111) menyatakan bahwa saat menggunakan

media dalam bentuk cetakan (printed material) sebagai pedoman, tugas utama

guru adalah melibatkan siswa supaya menggunakan metode “SQ3R” Survey

(memeriksa/meninjau), Question (menanya), Read (membaca), Recite

(menceritakan), dan Review (meninjau ulang). Survey menghendaki siswa

untuk menyaring materi dan membaca rangkuman. Pada langkah Question

siswa menulis daftar pertanyaan untuk dijawab pada saat membaca. Pada

tingkat Read siswa dianjurkan mencari susunan materi, member tanda kurung

pada ide pokoknya, menggaris bawahi informasi-informasi terperinci dan

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah ditulis pada langkah sebelumnya.

Pada langkah Recite siswa disuruh untuk menuangkan isi dari apa yang sudah

mereka pelajari / baca dengan bahasa mereka sendiri yaitu berupa rangkuman /

kesimpulan. Tahap Review menganjurkan siswa untuk memeriksa materi

segera setelah membacanya pada hari berikutnya, seminggu kemudian dan

sebagainya.

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Budiyanto (Sumaryo, 2001 : 6) menyatakan “LKS berisi ringkasan

materi, tugas-tugas dan evaluasi”. Ringkasan dimaksudkan untuk menyegarkan

ingatan siswa terhadap pokok bahasan yang disampaikan. Tugas dimaksudkan

untuk memantapkan penguasaan terhadap pokok bahasan yang dipelajari.

Evaluasi dimaksudkan untuk menguji tingkat penggunaan siswa terhadap

materi suatu bahasan. Penggunaan media LKS memiliki keuntungan sebagai

berikut:

1). LKS memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan sikap

kreatif, aktif dan bertanggung jawab.

2). LKS memupuk sikap siswa untuk belajar mandiri.

3). LKS memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki kemampuan

lebih, untuk belajar lebih cepat (sesuai kemampuan).

4). LKS memungkinkan guru untuk lebih mencurahkan perhatian pada siswa

yang memiliki kemampuan lebih rendah.

5). Siswa dapat mengulang materi dalam LKS, dan dapat mengikuti urutan

pikiran secara logis.

6. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Zaenal Arifin (1990 : 2) menyatakan bahwa : “Prestasi berasal dari

bahasa Belanda prestatic. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi

“Prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi banyak digunakan dalam

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

berbagai bidang. Berbagai bidang tersebut prestasi diartikan dengan

kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

Reigeluth (1983 : 20) menyatakan : “that achievement learn is as result

of effort of sameone action after performing a effort learn “ ( prestasi belajar

adalah sebagai hasil usaha atau tindakan seseorang setelah mengadakan usaha

belajar)

Syaiful Bahri (1994 : 19) mengemukakan bahwa : “Prestasi adalah hasil

dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual

maupun kelompok”. Belajar menurut Sardiman A.M. (2001 : 20) adalah

“Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru”.

Winkel (1996 : 53) menyatakan : “Belajar adalah suatu aktifitas

mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

ketrampilan, nilai, sikap. Perubahan itu bersifat secara relative konstan dan

berbekas. Berdasarkan batasan diatas maka pengertian prestasi belajar adalah

kemampuan yang diperoleh dari suatu aktifitas (kegiatan) yang menghasilkan

perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai maupun sikap.

Nana Sudjana (1995 : 22) memberikan batasan prestasi belajar sebagai

berikut : “Prestasi belajar adalah beragam kemampuan yang dimiliki siswa

setelah menerima pengalaman belajarnya”. Benyamin S. Bloom membagi

kawasan belajar yang selanjutnya disebut tujuan pendidikan menjadi tiga,

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

yakni kawasan kognitif, afektif dan psikomotor. Prestasi belajar haruslah

mencerminkan ketiga kawasan atau tujuan belajar itu.

Saefudin Azwar (2000 : 9) secara implisit menyebutkan bahwa prestasi

belajar adalah perfoma maksimal seseorang dalam menguasai bahan-bahan

atau materi yang diajarkan.

Jadi prestasi belajar adalah hasil usaha maksimal yang dapat diperoleh

siswa dalam menguasai materi pelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif

dan psikomotor.

b. Fungsi Prestasi Belajar

Dalam bidang pengajaran prestasi belajar memiliki fungsi sebagai

berikut :

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

yang telah dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik untuk

meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3) Hasil (prestasi) belajar berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam

meningkatkan mutu pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

pendidikan. Indikator intern artinya prestasi belajar dapat dijadikan

indikator tingkat keberhasilan (produktivitas) instansi pendidikan.

Indikator ekstern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan

indikator tingkat kesuksesan anak didik.

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap anak didik terhadap

materi pelajaran yang selanjutnya dapat dijadikan acuan perbaikan,

remedial teaching.

Anastasi (1982 : 3) menyatakan fungsi penilaian adalah untuk

mengetahui perbedaan antar individu atau antar reaksi pada individu. Aiken

(1997 : 114) mengemukakan : “Sebuah penilaian dapat berfungsi ganda yaitu

untuk mengetahui seberapa banyak materi telah dipelajari seorang siswa dan

bagaimana kemampuannya dibandingkan dengan siswa lain, juga untuk

mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam mengajar para siswa. Menurut

pendapat Robert L. Linn dan Norman E. Groundlund (2000 : 141) menyatakan

bahwa : “ Pada akhir segmen pembelajaran, tujuan utama tes adalah untuk

mengukur perluasan hasil pembelajaran dan standar prestasi yang telah

diterima. Tes ini dapat digunakan untuk memberikan pengulangan kembali

kepada siswa , memberikan siswa dorongan untuk mengambil pekerjaan yang

lebih menantang, mengerjakan tugas remidi dan mengukur pembelajaran

apakah sudah sesuai dengan tingkat yang diharapkan “

Cronback dalam Zaenal Arifin (1990 : 4) menyatakan fungsi prestasi

belajar adalah :

1) Sebagai umpan balik bagi pengajar dalam mengajar.

2) Untuk keperluan diagnostik.

3) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan.

4) Untuk keperluan seleksi.

5) Untuk keperluan penempatan atau penjurusan.

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

6) Untuk menentukan isi kurikulum.

7) Untuk menentukan kebijakan sekolah.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Dimyati dan Mudjiono (1999 : 238) menyatakan hasil belajar

dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern sebagai berikut :

1) Faktor intern : sikap siswa terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi

belajar, kemampuan mengolah bahan ajar, kemampuan menyimpan

perolehan hasil belajar, kemampuan menggali hasil belajar yang telah

tersimpan, rasa percaya diri, intelegensi, keberhasilan belajar dan

kebiasaan belajar.

2) Faktor ekstern : guru, sarana prasarana belajar, kondisi pembelajaran,

kebijakan penilaian, kurikulum yang diterapkan dan kondisi lingkungan

sosial siswa.

Aiken (1997 : 109) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa sebagai berikut :

1) Faktor endogen, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi :

kesehatan, intelegensi, motivasi, kejelasan tujuan

2) Faktor eksogen, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa meliputi :

lingkungan (keluarga, masyarakat, sekolah), sumber belajar dan sarana

prasarana.

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

7. Motivasi Belajar

a. Pengertian motivasi belajar

Salah satu faktor dari dalam siswa yang menentukan berhasil tidaknya

siswa dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan

belajar, motovasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam disir siswa

yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari

kegiatan belajar (Sardiman, 2006:75). Motivasi belajar adalah merupakan

faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seorang siswa yang mempunyai

intelegensia yang cukup tinggi, bisa gagal karen akurang adanya motivasi

dalam belajarnya. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses

belajarnya. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar

mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi

belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan

semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan

semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan

belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong

motivasi.

Stephen N. Elliot, Thomas R. Kratochwill, Joan Littlefield Cook, John

F. Travers (2000 : 332):

Motivation is an important psycological onstruct that affect learning and performance in at least four ways: a). Motivation increasees an individual’s energy and activity level. b). Motivation directs and individual toward certain goals. c). Motivation promotes initiation of certain activities and persistence

in those activities. d). Motivation affects that learning strategies and cognitive processes

an individual employ

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Dari pengertian diatas motivasi merupakan bangunan psykologi penting

yang mempengaruhi belajar dan kinerja sekurang – kurangnya dalam 4 cara

yaitu enambah tingkat kegiatan dan kekuatan individu; mengatur individu

kearah tujuan tertentu; meningkatkan inisiasi kegiatan tertentu secara terus

menerus serta mempengaruhi strategi belajar dan proses kognisi. Motivasi

dapat meningkatkan intensitas dan inisiasi kegiatan, kekuatan dan proses

kognisi individu kearah tujuan yang dikehendaki. Dengan motivasi setiap

individu dapat melakukan segala daya untuk mencapai tujuannya.

M. Alisuf Sabri (2001 : 90) mengemukakan bahwa motivasi adalah

segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau

mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan. WS Winkel, motivasi

adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat

tertentu, bahkan kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau

dihayati. Selanjutnya, M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa motivasi

adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah

laku seseorang agar ia menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan

sesuatu sehingga mecapai hasil atau tujuan tertentu.

Menurut MC. Donald, yang dikutip oleh Sardiman A.M (1998 : 71)

motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan.

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli bahwa

motivasi adalah suatu perubahan yang terdapat pada diri seseorang untuk

melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Dapat disimpulkan bahwa motivasi

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

sebagai suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya perasaan dan didahului dengan adanya tujuan, maka dalam

motivasi terkandung tiga unsur penting, yaitu :

1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia, perkembangan motivasi akan membawa beberapa

perubahan energi di dalam system "neurophysiological" yang ada pada

organisme manusia.

2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa "feeling", afeksi seseorang.

Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan,

afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal

ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan.

Berdasarkan dari beberapa pendapat yang dimaksud dengan motivasi

belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

b. Macam-macam Motivasi Belajar

Dilihat dari berbagai sudut pandang, para ahli psikologi berusaha

untuk menggolongkan motif-motif yang ada pada manusia atau suatu

organisme kedalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-masing.

Diantaranya menurut Woodwort dan Marquis sebagaimana dikutip oleh

Ngalim Purwanto (1998 : 64) bahwa motif itu ada tiga golongan yaitu :

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

1) Kebutuhan-kebutuhan organis yakni, motif-motif yang berhubungan

dengan kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh seperti : lapar, haus,

kebutuhan bergerak, beristirahat atau tidur, dan sebagainya.

2) Motif-motif yang timbul yang timbul sekonyong-konyong (emergency

motives) inilah motif yang timbul bukan karena kemauan individu tetapi

karena ada rangsangan dari luar, contoh : motif melarikan diri dari

bahaya,motif berusaha mengatasi suatu rintangan.

3) Motif Obyektif yaitu motif yang diarahkan atau ditujukan ke suatu objek

atau tujuan tertentu di sekitar kita, timbul karena adanya dorongan dari

dalam diri kita.

Arden N. Frandsen yang dikutip oleh Sardiman, A.M (1990 : 74 )

mengemukakan jenis motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, yaitu :

motif bawaan, (motive psychological drives) dan motif yang dipelajari

(affiliative needs), misalnya : dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu

pengetahuan dan sebagainya.

Selanjutnya Sartain (1998 : 62) membagi motif-motif itu menjadi dua

golongan sebagai berikut :

1) Psychological drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologis

atau jasmaniah seperti lapar, haus dan sebagainya.

2) Sosial Motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan

manusia lain dalam masyarakat seperti : dorongan selalu ingin berbuat

baik (etika) dan sebagainya.

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Adapun bentuk motivasi belajar di Sekolah dibedakan menjadi dua

macam, yaitu :

(1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri

siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar. Dalam

buku lain motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri

seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar,

misalnya : ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan

dan sebagainya.

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah :

(a) Adanya kebutuhan

(b) Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri

(c) Adanya cita-cita atau aspirasi.

(2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar

individu siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.

Bentuk motivasi ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak secara

mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin belajar untuk

memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya, pujian dan

hadiah, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan

lain-lain merupakan contoh konkrit dari motivasi ekstrinsik yang dapat

mendorong siswa untuk belajar. Berdasarkan perspektif kognitif, motivasi

intrinsik lebih signifikan bagi siswa karena lebih murni dan langgeng serta

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Perlu ditegaskan,

bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan

belajar mengajar tetap penting, karena kemungkinan besar keadaan siswa itu

dinamis berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam

proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa sehingga siswa

tidak bersemangat dalam melakukan proses belajar mengajar baik di sekolah

maupun di rumah.

Bahwa setiap siswa tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka

motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat diberikan secara tepat. Di

dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun

ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, siswa dapat mengembangkan

aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan memelihara kerukunan

dalam melakukan kegiatan belajar.

c. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses

belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil

belajarnya. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu.

Maka motivasi senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar bagi

siswa. Adapun fungsi motivasi ada tiga, yaitu :

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi.

2) Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3) Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat

lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan

waktunya untuk bermain atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan

tujuan.

Selain itu ada juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai

pendorong usaha dan pencapaian prestasi, karena secara konseptual motivasi

berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar. Adanya motivasi yang baik dalam

belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha

yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang

belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi

seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

d. Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa motivasi merupakan

faktor yang mempunyai arti penting bagi siswa. Apalah artinya bagi seorang

siswa pergi ke sekolah tanpa mempunyai motivasi belajar. Bahwa diantara

sebagian siswa ada yang mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain

belum termotivasi untuk belajar. Seorang guru melihat perilaku siswa seprti

itu, maka perlu diambil langkah-langkah untuk membangkitkan motivasi

belajar siswa.

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus dapat

menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa. Cara

membangkitkan motivasi belajar diantaranya adalah :

1) Menjelaskan kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalam

kurikulum dan kegunaannya untuk kehidupan.

2) Mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar

lingkungan sekolah.

3) Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang.

4) Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu

tugas yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai

intensitas untuk belajar dan menjelaskan tugas dengan sebaik mungkin.

5) Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan

siswa.

6) Memberikan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin. 7) Menggunakan bentuk .bentuk kompetisi (persaingan) antar siswa.

8) Menggunakan intensif seperti pujian, hadiah secara wajar.

Menurut Sardiman A.M (1990:92-95) ada beberapa bentuk dan cara

untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberpa

bentuk dan cara motivasi tersebut diantaranya ; a) memberi angka, b) hadiah,

c) saingan/kompetisi, d) memberi ulangan, e) mengetahui hasil, f) pujian, g)

hukuman, h) hasrat untuk belajar, i) minat, j) tujuan yang diakui.

Berdasarkan uraian tersebut di atas merupakan pembahasan tentang

upaya dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa dan bentuk-bentuk

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

motivasi yang dapat dipergunakan oleh guru agar berhasil dalam proses

belajar mengajar serta dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan

hasil belajar yang bermakna bagi kehidupan siswa.

e. Teori Motivasi

1) Teori Atribusi

Rasa harga diri menjadi salah satu landasan konseptual teori atribusi,

dimana rasa harga diri merupakan sumber motivasi yang kuat, karena rasa itu

berfungsi sebagai suatu standar untuk menilai diri. Weiner dalam Winkel

(1996:160-161) memandang kaitan teori atribusi dan belajar di sekolah adalah

bahwa kebanyakan alasan yang diketengahkan oleh para siswa untuk

menjelaskan kegagalan atau keberhasilan mereka dalam menghadapi tugas-

tugas belajar, dapat dikategorikan dalam tiga dimensi yaitu : internal versus

eksternal (terletak pada siswa sendiri atau diluar siswa); stabil versus labil (

tidak berubah atau mudah berubah); dapat dikontrol versus tidak dapat

dikontrol (dikuasai atau diatur sendiri atau diatur oleh sumber lain).

Isi alasan-alasan siswa untuk menjelaskan keberhasilan atau

kegagalannya dalam rangka berprestasi dalam belajar, dibatasi pada empat

alasan pokok yaitu kemampuan akademis (ability), usaha (effort), kesulitan

tugas belajar yang dibebankan (task difficulty) dan nasib (luck). Jika masing-

masing dari empat alasan ini, ternyata pandangan kebanyakan siswa adalah

sebagai berikut :

a) Kemampuan akademis adalah internal, stabil dan tidak dapat dikontrol.

b) Usaha adalah internal, labil dan dapat dikontrol.

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

c) Kesulitan tugas belajar adalah eksternal, stabil dan tidak dapat dikontrol.

d) Nasib adalah eksternal, labil dan tidak dapat dikontrol.

Ungkapan-ungkapan siswa dalam menghadapi keberhasilan (sukses)

dan kegagalan dapat digambarkan pada tabel 1.

Tabel 1 : Ungkapan siswa menghadapi keberhasilan dan kegagalan

Dimensi 1 Dimensi 2

Stabil Labil

Internal, bila - sukes

- gagal

Kemampuan akademis “Saya pandai” “Saya bodoh”

Usaha “Saya sangat rajin” “Saya kurang belajar”

Eksternal, bila - sukses - gagal

Kesulitan tugas belajar “Test amat mudah” “Test terlalu sukar”

Usaha “Kebetulan untung” “Kena nasib malang”

Diadaptasi dari Weiner dalam Winkel (1996:161)

Berdasarkan tabel di atas mengungkapkan : bila seorang siswa

berhasil baik pada suatu test, dia mengatakan pada diri sendiri bahwa dia cukup

pandai bukan bahwa test itu sangat mudah, dia kebetulan untung atau berusaha

kuat selama persiapan. Siswa lain yang gagal dalam test itu, dapat mengatakan

kepada diri sendiri bahwa test itu terlalu sukar atau dia kebetulan bernasib

buruk; bukan bahwa dia kurang berusaha atau memang terlalu bodoh.

Pada umumnya manusia, termasuk siswa di sekolah cenderung untuk

mengatribusikan sukses / keberhasilan pada diri sendiri; serta kegagalan

cenderung diatribusikan kepada unsur / faktor eksternal yang tidak dapat

dikontrol. Faktor penyebab orang cenderung demikian adalah gambaran diri

yang positif dan rasa harga diri. Rotter dalam Winkel (1996:162)

mengemukakan tentang sumber tanggung jawab (locus of control) sebagai

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

berikut : bahwa ada orang yang berkeyakinan bahwa mereka sendiri

bertanggung jawab terhadap arah hidupnya; sukses atau gagal tergantung dari

kemampuan serta usaha sendiri. Sebagai konsekuensi orang yang bercirikan

demikian suka bekerja dalam lingkungan dimana kemampuan dan usaha akan

membawa sampai keberhasilan.

Covington dan Olemich dalam Winkel (1996:164) memusatkan

perhatian pada hubungan antara motivasi untuk mencapai hasil maksimal

dalam belajar demi pengayaan diri (achievement), atribusi bila dialami sukses

atau kegagalan, keyakinan tentang kemampuan dalam belajar serta rasa harga

diri. Menurut pandangan mereka hal-hal itu terkombinasi dalam berbagai pola,

sehingga dapat dibedakan tiga kelompok siswa :

a). Siswa yang berorientasi pada pengejaran keberhasilan

Mereka menilai tinggi hasil yang maksimal dan memandang kemampuan

sebagai sesuatu yang selalu dapat ditingkatkan, dia menetapkan suatu “

Sasaran belajar” untuk menyangkut diri lebih jauh. Keberhasilan biasanya

diatribusikan pada usahanya sendiri, sehingga merasa bertanggung jawab

terhadap taraf prestasi belajar. Sekali – sekali gagal tidak terlalu dirisaukan

karena kegagalan tidak terlalu mengancam harga diri dan keyakinan

tentang kemampuan.

b). Siswa yang berorientasi pada menghindari kegagalan

Mereka memandang kemampuannya sebagai suatu yang tidak dapat

mengalami perubahan, tidak yakin benar tentang potensi yang dimilikinya

dan kurang memiliki rasa harga diri lepas dari taraf prestasi belajar.

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Sasarannya “Sasaran prestise”, untuk memberikan kesan yang baik untuk

orang lain dan kepada diri sendiri. Yang menjadi pertimbangan pokok

adalah : jagnan sampai gagal. Kemajuan belajarnya hanya minimal.

c). Siswa yang berorientasi pada sikap pasrah terhadap kegagalan

Mereka memiliki sikap yang mengimplikasikan keyakinan bahwa

kegagalan telah menjadi nasibnya dan biang keladinya adalah

kemampuannya yang kurang serta tidak dapat diperbaiki lagi, mereka

menerima kegagalan.

2) Teori Motivasi ARCS

John M. Keller dalam Driscoll (1994:314) menyebutkan empat

kondisi (aspek) motivasi yang harus dipenuhi siswa dalam bermotivasi yaitu :

Attension (perhatian), Relevance (keterkaitan), Confidence (Keyakinan),

satisfaction (Kepuasan). Penerapannya dalam pembelajaran adalah :

a) Attension, yaitu peserta didik harus memiliki perhatian dan keinginan

belajar tentang suatu materi.

b) Relevance, yaitu peserta didik harus percaya bahwa hal yang dipelajari

ada kaitannya dengan dirinya dalam memenuhi kebutuhan tertentu.

c) Confidence, yaitu peserta didik harus yakin akan kemampuan diri

mempelajari suatu materi dan harus menghilangkan kekhawatirannya

bahwa suatu materi tidak mampu ia pelajari secara efektif.

d) Satisfaction, yaitu belajar harus menghasilkan rasa puas untuk mendorong

keinginan tetap belajar.

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

f. Pengaruh Motivasi terhadap Pembelajaran

Motivasi telah menjadi gagasan sentral dalam riset pendidikan dan

psychology semenjak 6 tahun silam dan memainkan peranan penting pada

sejumlah teori tentang perkembangan manusia dan pembelajaran.

Pembelajaran dan motivasi sama pentingnya dalam penampilan; belajar

memungkinkan kita untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang baru

dan motivasi memberikan pendorong untuk menunjukkan apa yang akan kita

pelajari. Umumnya orang yang termasuk termotivasi lebih akan mencapai

level yang lebih tinggi.

Stephen N. Elliot (2000:332) menyatakan bahwa motivasi adalah

sebuah struktur psychology yang penting yang mempengaruhi pembelajaran

dan penampilan, yaitu :

1) Motivasi meningkatkan energi individual dan tingkat aktivitas (Pintrich,

mark, & boyle, 1993). Hal ini mempengaruhi tingkatan dimana seorang

individu lebih senang menggunakan aktivitas yang jelas lebih sering.

2) Motivasi mengarahkan individu kepada tujuan yang jelas. Motivasi

mempengaruhi pilihan yang dibuat seseorang dan hasilnya mereka

mendapatkann manfaat.

3) Motivasi menunjukkan permulaan dari aktivitas yang jelas dan ketekunan

dalam aktivitas (Stipek, 1998). Hal ini memungkinkan bagi orang untuk

memulai segala sesuatu dari mereka sendiri, tetap dalam menghadapi

kesulitan, dan menyimpulkan sebuah latihan pada pemberhentian

sementara.

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

4) Motivasi mempengaruhi strategi pembelajaran dan proses pola pikir

seorang pekerja (Dweck & Elliott, 1983). Hal ini meningkatkan

kemungkinan bahwa orang akan memberikan perhatian terhadap sesuatu,

belajar dan mempraktekkannya, dan mencoba untuk mempelajarinya

dalam bentuk arti. Hal ini juga meningkatkan kemungkinan bahwa mereka

akan mencari pertolongan ketika mereka menemukan kesulitan. Hal lain

yang berhubungan dengan motivasi dalam pembelajaran adalah motivasi

instrinsik (motivasi dalam diri) dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi instriksi yaitu adanya keinginan sendiri untuk belajar, tanpa

adanya bujukan dari luar. Hal ini adalah kenyataan ideal yang dapat

menghasilkan pembelajaran yang sungguh-sungguh dan masalah pelajaran

yang sedikit. Motivasi ekstrinsik adalah adanya dorongan belajar karena

adanya pengaruh / bujukan dari luar misalnya tanda nilai penghargaan dari

laur dan penghargaan nyata lainnya.

8. Pendidikan Biologi

Biologi mengkaji berbagai persoalan yang berkait dengan berbagai

fenomena pada mahluk hidup pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dan

interaksinya dengan faktor lingkungan, pada dimensi ruang dan waktu.

a. Struktur Keilmuan Biologi

Agar siswa SMP dapat mempelajari Biologi dengan benar, maka

biologi harus dikenalkan secara utuh, baik menyangkut obyek, persoalan,

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

maupun tingkat organisasi dari benda-benda hidup. Benda hidup merupakan

obyek biologi yang mencakup :

1) Plantae : tumbuhan.

2) Animalium : hewan termasuk manusia.

3) Fungi : jamur.

4) Archebacterium : kelompok bakteri yang termasuk organisasi prokarion

yang memiliki komponen 165 mirip RNA ribosom yang terdapat di dalam

tulang punggung unit ribosom kecil, metagen dan sulfur, sehingga

umumnya hidup pada tempat panas dan panas.

5) Eubacteria : kelompok bacteri yang cukup beragam, umumnya memiliki

pigmen fotosintetik, bentuk selnya membulat atau batang lurus.

Tema / Persoalan biologi yang dikembangkan oleh BSCS dalam

Pedoman khusus pengembangan silabus (2003 : 5) sebagai berikut :

1) Pola-pola evolusi dan produk perubahan (evoluation patterns and products

of change).

2) Interaksi dan interdependesi.

3) Penjagaan / pemeliharaan keseimbangan yang dinamik.

4) Pertumbuhan, perkembangan, diferensiasi.

5) Kelangsungan genetik.

6) Energi, materi dan organisasi.

7) Sains, tehnologi dan masyarakat.

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tema/persoalan sains dari aspek biologi (living science) menurut

Walden university dalam pedoman pengembangan silabus (2003 : 4) sebagai

berikut :

1) Sturktur dan fungsi dalam sistem kehidupan.

2) Reproduksi dan penurunan sifat.

3) Regulasi dan tingkah laku.

4) Populasi dan ekosistem.

5) Keragaman dan adaptasi organsime.

b. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi

Standar kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan atau

ditampilkan untuk suatu mata pelajaran; kompetensi tertentu dalam mata

pealjaran tertentu yang harus dimiliki siswa; kemampuan yang harus dimiliki

oleh lulusan dalam suatu mata pelajaran.

Standar kompetensi pada mata pelajaran biologi tingkat SMP adalah sebagai

berikut :

1) Menggunakan alat dan tehnik serta keselamatan kerja dalam mengamati

gejala kehidupan dengan cermat.

2) Mengaplikasikan konsep keaneka ragaman mahluk hidup berdasarkan ciri

– ciri kehidupannya.

3) Mengidentifikasi komponen ekosistem dan saling ketergantungan antara

komponen, serta melakukan upaya pengelolaan lingkungan untuk

mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.

4) Mengkaitkan hubungan antara struktur dan fungsi organ pada tumbuhan.

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

5) Mengaitkan hubungan antara struktur dan fungsi beberapa sistem organ

pada manusia dan vertebrata dengan lingkungan, tehnologi dan

masyarakat.

6) Mengaplikasikan konsep pertumbuhan dan perkembangan kelangsungan

hidup, dan pewarisan sifat pada organisme serta kaitannya dengan

lingkungan, tehnologi dan masyarakat.

Standar kompetensi kelas VIII semester 2 SMP adalah mengkaitkan

hubungan antara struktur dan fungsi beberapa sistem organ pada manusia

vertebrata dengan lingkungan, tehnologi dan masyarakat. Ruang lingkup

materi kelas VIII semester 2 meliputi :

1) Sistem pernapasan pada manusia dan vertebrata.

2) Sistem peredaran darah pada manusia.

3) Sistem ekskresi pada manusia.

4) Sistem syarat dan alat indra pada manusia.

Penelitian ini selanjutnya dipilih materi pelajaran tentang :

(1) Sistem pernapasan pada manusia.

(2) Sistem peredaran darah.

Indikator dari materi tersebut diatas adalah seperti tampak pada tabel 2.

Tabel 2 : Indikator materi pembelajaran biologi No. Materi Indikator

1. Sistem pernapasan

pada manusia.

1.1. membandingkan macam – macam organ

penyusun sistem pernapasan pada manusia.

1.2. menjelaskan fungsi masing – masing organ

penyusun sistem pernapasan pada manusia.

1.3. menjelaskan perbedaan antara proses

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

inspirasi dan ekpirasi pada pernapasan.

1.4. membedakan pernapasan dada dan

pernapasan perut.

1.5. menyebutkan 3 penyakit pada sistem

pernapasan.

2. Sistem peredaran

darah pada

manusia.

2.1. Membandingkan macam organ penyusun

sistem peredaran darah pada manusia.

2.2. Menjelaskan fungsi jantung, pembuluh darah,

darah pada manusia.

2.3. Mendata contoh penyakit yang berhubungan

dengan sistem peredaran darah yang bisa

dijumpai dalam kehidupan sehari – hari dan

upaya mengatasinya.

B. Kerangka Berfikir

1. Perbedaan Pengaruh antara Penggunaan Media VCD dan Penggunaan

Media Cetak terhadap Prestasi Belajar Biologi

Video Compact Disk (VCD) adalah media komunikasi audio visual yang

digunakan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk gambar dan suara.

Dengan VCD siswa dapat melihat sekaligus mendengar penjelasan tentang materi

pembelajaran dengan gambar, suara ilustrasi musik yang menarik membuat siswa

tetap terjaga, memperhatikan dengan konsentrasi dan memberikan pengalaman

yang tak terduga, missal : sirkulasi darah atau sistem peredaran darah pada

manusia dimana siswa dapat melihat dan mendengar penjelasan siklus peredaran

darah dengan gambaran (ilustrasi) yang memikat dan diiringi musik yang

menarik. Hal tersebut membua audien selalu terjaga, antusias untuk

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

memperhatikan, apabila ada yang belum jelas dapat dipelankan atau dihentikan

untuk diamati sehingga akhirnya siswa semakin memahami dan menguasai materi

pembelajaran dan akhirnya mendapat prestasi belajar biologi yang baik.

Media cetak adalah media visual yang mudah diperoleh dan lebih

sederhana, dapat dipelajari dan dibaca dimana saja dan kapan saja serta tidak perlu

alat khusus dan mahal untuk memanfaatkannya. Media cetak memiliki kelemahan

antara lain :

a. Mempresentasikan gerakan, pemaparan materi bersifat linier mampu

mempresentasikan secara berurutan.

b. Presentasi satu arah karena bahan ajar cetak tidak interaktif sehingga

cenderung digunakan dengan pasif tanpa pemahaman memadai.

Berdasarkan uraian tersebut di atas media VCD membuat komunikasi

lebih jelas, dan pengalaman belajar lebih konkrit dibanding dengan media cetak.

Dengan demikian maka media VCD diasumsikan berpengaruh lebih besar

terhadap prestasi belajar biologi.

2. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Biologi pada Siswa

SMP

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan

daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan dan menjamin

kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan

dapat tercapai dan prestasi belajar menjadi baik. Motivasi belajar memegang

peranan penting dalam memberikan gairah dan semangat dalam belajar, sehingga

siswa yang bermotivasi kuat (tinggi) memiliki energi yang banyak untuk

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

melakukan kegiatan belajar sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang lebih

baik. Siswa yang memiliki motivasi belajar biologi yang tinggi akan bersungguh-

sungguh dalam pembelajaran biologi yang ditunjukkan dengan semangat yang

tinggi, konsentrasi belajar yang tinggi, tekun, ulet, disiplin dan berusaha

semaksimal mungkin serta pantang menyerah menghadapi persoalan yang

dianggap sulit. Hal tersebut menyebabkan prestasi belajar yang baik. Sebaliknya

siswa yang memiliki motivasi belajar rendah diibaratkan seperti mobil yang

kehabisan bensin (energi) dimana siswa tidak bergairah belajar, tidak konsentrasi

(mudah terganggu), daya juang rendah, malas, mudah putus asa dan gelisah, hal

tersebut menyebabkan prestasi belajar menjadi rendah.

Berdasarkan hal tersebut maka motivasi belajar sangat vital dan

berpengaruh terhadap prestasi belajar seseorang. Semakin tinggi motivasi belajar

biologi seseorang maka semakin tinggi prestasi belajar biologi, sebaliknya

semakin rendah motivasi belajar biologi seseorang semakin rendah pula prestasi

biologinya.

3. Interaksi Pengaruh Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap

Prestasi Belajar Biologi

Faktor penentu keberhasilan belajar dapat berasal dari dalam diri maupun

luar diri siswa. Adakalanya siswa lebih menitik beratkan pada faktor dari dalam

diri siswa, namun ada pula yang menitik beratkan pada faktor dari luar siswa. Ada

juga siswa yang dapat menggabungkan dua faktor tersebut untuk meningkatkan

prestasi belajarnya. Dalam penelitian ini pengaruh dari luar adalah media

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

pembelajaran, sedangkan pengaruh dari dalam adalah motivasi belajar,

selanjutnya pengaruh dua faktor dalam penelitian ini disebut dengan interaksi.

Seperti dijelaskan dimuka pembelajaran menggunakan media memberikan

pengalaman yang tak terduga, menarik, menyenangkan, membuat audien (siswa)

menjadi antusias, selalu terjaga, dan menyenangkan. Hal tersebut menyebabkan

dan membangkitkan semangat serta motivasi belajar pada diri siswa. Dengan

motivasi belajar yang tinggi akan menyebabkan siswa memiliki semangat, daya

juang yang tinggi, tekun ulet dan konsentrasi yang akhirnya akan mencapai

prestasi belajar yang baik.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan,

maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan media VCD dan media cetak

terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten

Banjarnegara

2. Terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan motivasi

belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII

di Kabupaten Banjarnegara

3. Terdapat interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten

Banjarnegara.

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di 2 (dua) SMP Negeri yaitu SMP Negeri 1

Purwonegoro, SMP Negeri Mandiraja Kabupaten Banjarnegara. Penelitian

dilakukan pada bulan Maret 2009, di Kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 2008

/ 2009.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen karena penelitian

diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari

keterangan secara faktual, khususnya mengenai data motivasi belajar siswa.

Ditinjau dari jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk eksperimen semu, karena

peneliti mengamati orang lain yang sedang mengadakan eksperimen. Data yang

diperoleh kemudian ditabulasikan dengan menggunakan desain faktorial 2 x 2 dan

dianalisis dengan menggunakan statistik uji F.

C. Populasi

1. Penetapan Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi Kelas VIII SMP

Negeri 1 yang ada di Kabupaten Banjarnegara yang berjumlah 20 sekolah dengan

perincian sebagai berikut :

68

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Tabel 3 : Daftar Nama SMP Negeri 1 di Wilayah Kabupaten Banjarnegara No. NPSN N a m a Alamat 1 20304032 SMPN 1 Banjarmangu Jl. Raya Banjarmangu 2 20304031 SMPN 1 Banjarnegara Jl. Dipayuda No. 9 3 20304030 SMPN 1 Batur Jl. Raya Batur 4 20304029 SMPN 1 Bawang Bawang 5 20304028 SMPN 1 Kalibening Jl. Catur Marga 6 20304027 SMPN 1 Karangkobar Jl. Leksana Karangkobar 7 20304026 SMPN 1 Madukara Jl. Raya Madukara 8 20304025 SMPN 1 Mandiraja Jl Mandiraja 9 20304011 SMPN 1 Pagedongan Jl. Raya Pagedongan 10 20304037 SMPN 1 Pagentan Jl. Raya 94 11 20304040 SMPN 1 Pandanarum Jl. Pandanarum 12 20304038 SMPN 1 Pejawaran Jl. Raya Pejawaran 13 20304039 SMPN 1 Punggelan Jl. Pasar Manis 14 20304061 SMPN 1 Purwareja Klampok Purwareja Klampok 15 20304050 SMPN 1 Purwonegoro Purwonegoro 16 20304049 SMPN 1 Rakit Jl. Raya Rakit 17 20304048 SMPN 1 Sigaluh Bojanegara 18 20304047 SMPN 1 Susukan Jl. Raya Susukan 19 20304046 SMPN 1 Wanadadi Wanadadi 20 20304045 SMPN 1 Wanayasa Jl. Raya Wanayasa

Sumber : Kantor DIKNAS Kabupaten Banjarnegara

2. Tehnik Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan tehnik sampel bertujuan

(Purposive Sample). Menurut Arikunto (1997:117), bahwa sampel bertujuan

dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random

atau daerah tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya

dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu,

tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sample yang besar dan jauh.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebagai berikut :

1. SMP Negeri 1 Mandiraja = 1 kelas

2. SMP Negeri 1 Purwonegoro = 1 kelas

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Menurut peneliti bahwa sampel yang ditentukan tersebut sudah memenuhi

pertimbangan yaitu sesuai dengan tujuan penelitian serta antar SMP Negeri 1 yang

ada di Kabupaten Banjarnegara sudah mempunyai standar yang sama yaitu

Sekolah Standar Nasional (SSN).

3. Uji Kesetaraan

Uji kesetaraan (kesamaan rata-rata) dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah sampel mempunyai kesamaan rata-rata atau tidak.

Menurut Sudjana ( 2005:239) langkah-langkah pengujian kesetaraan adalah

sebagai berikut :

Hipotesis yang akan diuji adalah :

Ho : X1 = X2

H1 : X1 ≠ X2

Keterangan :

X1 = Rata-rata kelas tes prestasi belajar Biologi SMP Negeri 1 Mandiraja

X2 = Rata-rata kelas tes prestasi belajar Biologi SMP Negeri 1 Purwonegoro

Apabila varians dari kedua kelas sama, maka rumus yang digunakan adalah

statistik dengan rumus sebagai berikut :

X1 - X2 t = S 1 1 ---- + ---- n1 n2 dengan : (n1 - 1)S1

2 + (n2 – 1)S22

S2 = ------------------------------ n1 + n2 - 2

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Keterangan : X1 = Rata rata kelas tes prestasi belajar Biologi SMP Negeri 1 Mandiraja

X2 = Rata rata kelas tes prestasi belajar Biologi SMP Negeri 1 Purwonegoro

n1 = Banyaknya siswa kelas belajar Biologi SMP Negeri 1 Mandiraja

n2 = Banyaknya siswa kelas prestasi belajar Biologi SMP Negeri 1

Purwonegoro

S12 = Varians nilai kelas tes prestasi belajar Biologi SMP Negeri 1

Mandiraja

S22 = Varians nilai kelas tes prestasi belajar Biologi SMP Negeri 1

Purwonegoro

Derajat kebebasan untuk tabel t adalah (n1 + n2 - 2) dengan peluang (1−α) α

= taraf signifikan. Dalam penelitian ini diambil taraf signifikan 5%.

Dengan kriteria pengujian jika −t tabel <t hitung <t tabel, maka H0 dterima.

Berdasarkan hasil pengujian pada lampiran 10 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4 : Hasil pengujian kesetaraan Kelas N Mean (X) Varians(s2) t hitung t tabel

SMP N 1 Mandiraja 40 64,675 54,994 0,109 1,980 SMP N 1 Purwonegoro 40 64,875 79,087

Hasil pengujian kesetaraan pada lampiran 10 maka diperoleh nilai thitung = 0,109

dan ttabel =1,980 yang berarti bahwa thitung = 0,109 < ttabel =1,980 dengan tingkat

probabilias 5 % dan derajat kebebasan (dk) = 78. Hal ini menunjukkan bahwa

harga thitung > ttabel , sehingga dapat dimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho) diterima

dan Ha ditolak, artinya bahwa terdapat kesamaan rata-rata (setara) kondisi kelas

antara SMP Negeri 1 Mandiraja dengan SMP Negeri 1 Purwonegoro.

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

4. Definisi Operasional Variabel

Untuk menyamakan persepsi sehingga tidak terjadi kesalahpahaman terhadap

isi penelitian maka diberikan batasan definisi sebagai berikut :

a. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa

sehingga proses belajar mengajar terjadi. Dalam penelitian ini media yang

digunakan yaitu Cetak dan VCD.

c. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah Hasil belajar mata pelajaran Biologi meliputi

konsep-konsep yang diajarkan di kelas VIII yang ditunjukkan dengan skor

yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal ulangan. Dalam penelitian

ini pengambilan data prestasi belajar menggunakan instrumen tes.

d. Motivasi Belajar

Motivasi relajar adalah aspek psikologi seseorang berupa dorongan yang

datang dari dalam diri siswa (intrinsik) untuk belajar Biologi yang

ditunjukkan dengan skor. Dalam penelitian ini pengambilan data motivasi

belajar menggunakan instrumen angket.

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

a. Variabel Bebas

1). Penggunaan Media Pembelajaran

Data dari variabel media pembelajaran yang diperoleh melalui

eksperimen semu, dimana peneliti tidak melaksanakan penelitian

sendiri, namun peneliti mengamati jalannya eksperimen yang

dilaksanakan oleh guru biologi. Penggunaan media VCD dan media

cetak berupa buku dan LKS yang dilaksanakan oleh guru

dikonsultasikan kepada peneliti, kemudian peneliti memberi rambu-

rambu dan prosedur penggunaan media VCD dan media cetak yang

melakukan proses belajar mengajar.

2). Motivasi Belajar

Data berupa motivasi belajar diperoleh dengan menggunakan

kuesioner atau angket. Angket dalam penelitian ini berjumlah 45 butir

pertanyaan, yang terbagi menjadi pertanyaan mendukung dan

pertanyaan tidak mendukung. Tiap butir soal terdapat 4 alternatif pilihan

jawaban. Keterangan selengkapnya mengenai ketentuan pemberian skor

dalam angket penelitian ini seperti terlihat dalam tabel 5 dan tabel 6.

Tabel 5 : Distribusi skor untuk pernyataan soal mendukung

Jawaban Selalu Sering Jarang Tidak Pernah

Skor 4 3 2 1

Sumber : Saefudin Azwar (1998 : 140)

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Tabel 6 : Distribusi skor untuk pernyataan soal tidak mendukung

Jawaban Selalu Sering Jarang Tidak Pernah

Skor 4 3 2 1

Sumber : Saefudin Azwar (1998 : 140)

b. Variabel terikat

Untuk memperoleh data berupa prestasi belajar biologi, peneliti

menggunakan instrument penelitian berupa test kemampuan (achievement

test). Tes kemampuan untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar

Biologi berjumlah 40 butir soal yang dibuat sendiri oleh peneliti, sebelum

digunakan pada responden penelitian sesungguhnya, test tersebut telah

diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui soal–soal mana yang

memenuhi syarat penyusunan test yang baik yaitu : validitas, reliabilitas, daya

beda dan tingkat kesukaran soal. Skor dalam analisis butir soal tersebut

menggunakan nilai 1 untuk responden yang menjawab benar dan nilai 0 unuk

responden yang menjawab salah.

2. Uji Coba Instrumen

Instrument penelitian yang telah selesai disusun kemudian diujicobakan

terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran

dan daya beda butir-butir soal dalam instrument penelitian. Hasil analisis uji coba

dijadikan pertimbangan untuk memutuskan apakah suatu butir soal dalam

instrument penelitian layak atau tidak layak untuk digunakan sebagai instrument

pengumpulan data pada penelitian yang sesungguhnya.

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Uji coba penelitian (try out) dilakukan terlebih dahulu sebelum penelitan

dilakukan. Pada angket motivasi belajar siswa, try out berfungsi untuk

menentukan item–item pernyataan dalam angket motivasi belajar siswa yang

memenuhi syarat sebagai alat pengumpulan data, antara lain validitas da

reliabilitas. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 – 5 maret 2007

yang melibatkan 40 responden selain sampel penelitian. Setelah data

diujicobakan, kemudian diadakan penskoran dan analisis sementara, maka

hasilnya dapat menentukan :

a. Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat

kesahihan suatu instrument. Tehnik uji validitas yang digunakan adalah tehnik

faktorial validity. Sutrisno Hadi (1983) mengemukakan, bahwa penilaian

terhadap validitas faktor suatu alat pengukur harus ditinjau dari segi apakah

items yang disangka mengukur faktor – faktor tertentu telah benar - benar

dapat memenuhi fungsinya mengukur faktor – faktor yang dimaksudkan.

Lebih lanjut Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa untuk dapat menyelesaikan

penilaian itu dapat ditempuh dua jalan :

1) Mengecek kecocokan antara items dengan keseluruhan items dengan

keseluruhan items.

2) Mengecek kecocokan antara items dengan alat pengkur lain yang telah

dipandang memiliki validitas yang tinggi.

Dengan penelitian penulis menggunakan cara yang pertama, yakni

mengukur kecocokan antara item dan skor keseluruhan item. Sedangkan

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

validitas dihitung dengan menggunakan rumus product moment yang

dirumuskan :

(Sumber : Sudjana, 2002 : 369)

Keterangan :

r xy = Koefisien validitas

N = Jumlah responden

Σ XY = Jumlah butir dikalikan skor total

Σ X = Jumlah skor tiap butir item soal

Σ Y = Jumlah skor total

Keputusan uji :

r xy < r tab : butir pertanyaan tersebut valid

r xy ≥ r tab : butir pertanyaan tersebut invalid / tidak valid

Dalam penelitian ini taraf signifikan α = 5%, N = 40, r tabel = 0,312.

Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan hasil yang dapat

dipercaya apabila alat ukur itu diteskan berkali – kali. Dalam penelitian ini

estimasi reliabilitas alat ukur dihitung dengan menggunakan pendekatan

konsistensi internal, dimana keseluruhan instrument dibelah menjadi sebanyak

jumlah item – itemnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Saifuddin Azwar

(2000, h : 182), yakni sebagai berikut :

N Σ XY – (Σ X) - (Σ Y) r xy =

{N Σ X2 – (Σ X)2 } {N Σ Y2 – (Σ Y)2 }

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Estimasi reliabilitas dengan pendekatan konsistensi internal didasarkan pada

data dari sekali pengenaan satu bentuk alat ukur pada kelompok subjek (single

trial administration). Komputasi koefisien reliabilitas dilakukan setelah

keseluruhan instrument yang telah dikenakan pada subjek itu dibelah menjadi

beberapa bagian menjadi dua, tiga, atau empat bahkan dapat dibelah menjadi

sebanyak jumlah item – itemnya.

Sedangkan rumus reliabilitas yang digunakan adalah rumus KR-20

yang dirumuskan :

(Sumber : Suharsini Arikunto, 1996 : 111)

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas KR-20

k = banyaknya butir soal

p = proporsi jumlah siswa yang menjawabbenar = indeks kesukaran soal

σ t2 = varians total

Interpretasi dari koefisien reliabilitas dapat diperhatikan pada tabel 7.

Tabel 7 : Interprestasi koefisien reliabilitas Besarnya nilai r Interprestasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah

k Σ p(1-p) r11 = 1- k-1 σ t2

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas instrument tes prestasi

belajar dapat dilihat pada lampiran 4 dan lampiran 6. Berdasarkan tabel pada

lampiran 4 atau lampiran 6, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan validitas

dan reliabilitas diperoleh rhitung pada setiap pertanyaan pada 40 butir soal

variabel prestasi belajar yang dipilih, nilainya lebih besar dari rtabel sebesar

0,312 dan koefisien reliabilitas 0,798. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa pertanyaan yang tergabung dalam variabel prestasi belajar adalah valid

dan reliabel untuk dijadikan instrumen dalam penelitian.

Hasil perhitungan pengujian validitas dan reliabiltas instrumen

motivasi belajar dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8. Berdasarkan tabel pada

lampiran 7 atau lampiran 8, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan validitas

dan reliabilitas diperoleh rhitung pada setiap pertanyaan yang dipilih pada

variabel motivasi belajar nilainya lebih besar dari rtabel sebesar 0,312, dengan

koefisien reliabilitas 0,940. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

pertanyaan yang tergabung dalam variabel prestasi belajar adalah valid dan

reliabel untuk dijadikan instrumen dalam penelitian.

b. Tingkat kesulitan soal

Validitas dan reliabilitas merupakan syarat keabsahan instrument yang

berupa angket yang menggunakan skala sikap. Sedangkan untuk instrument

yang berupa tes kemampuan (achievement test) selain validitas dan reliabilitas

masih harus ditambah lagi dengan tingkat kesulitan soal (disimbolkan dengan

p) serta daya beda / diskriminasi soal (disimbolkan d). Prosedur untuk

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

menentukan indeks kesukaran soal untuk instrument dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1) Membuat tabulasi skor butir dan skor total setiap responden

2) Menentukan jenjang skor perolehan menurut besarnya skor total jawaban,

dimulai dari yang tertinggi sampai yang rendah. Selanjutnya kelompok

tinggi disingkat T dan kelompok rendah R.

3) Menentukan jumlah responden untuk masing – masing kelompok baik

kelompok tinggi maupun rendah. Karena jumlah responden dalam

penelitian ini 40 orang, maka penentuan jumlah masing – masing

kelompok 50% dari jumlah seluruh responden diambil dari atas

merupakan kelompok tinggi lalu sisanya 50% diambil dari bawah adalah

kelompok rendah.

4) Menentukan indeks kesukaran soal dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

(Sumber : Saefuddin Azwar : 112)

Keterangan :

p = Indeks kesukaran soal

n i = banyaknya siswa yang menjawab benar

N = banyak responden yang mengikuti tes

n i p = N

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

5) Setelah diperoleh nilai p dari hasil perhitungan lalu diadakan interprestasi

dengan mengkonsultasikannya pada tabel indeks kesukaran soal seperti

pada tabel 8 berikut ini :

Tabel 8 : Interprestasi indeks kesukaran soal P Interprestasi

0,00 – 0, 30 Sukar

0,30 – 0, 70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

Sumber : Suharsimi Arikunto (1997:24)

c. Daya beda / Diskriminasi soal

Daya beda / diskriminasi soal adalah kemampuan suatu alat ukur

dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan

siswa yang memiliki kemampuan rendah. Daya beda atau diskriminasi suatu

alat ukur merupakan proporsi penjawab item benar antara kelompok tinggi dan

kelompok rendah. Prosedur untuk menentukan daya beda / diskriminasi

instrument dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Membuat tabulasi skor butir dan skor total setiap responden.

2) Menentukan jenjang skor perolehan menurut besarnya skor total jawaban,

dimulai dari yang tertinggi sampai yang terendah. Selanjutnya kelompok

tinggi disingkat T dan kelompok rendah R.

3) Menentukan jumlah responden untuk masing – masing kelompok baik

kelompok tinggi maupun rendah. Karena jumlah responden dalam

penelitian ini 40 orang, maka penentuan jumlah masing – masing

kelompok 50% dari jumlah seluruh responden diambil dari atas

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

merupakan kelompok tinggi lalu sisanya 50% diambil dari bawah adalah

kelompok rendah.

4) Menentukan indeks daya beda / diskriminasi dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

Sumber : Saefuddin Azwar, h:112)

Keterangan :

d = indeks daya beda / diskriminasi soal

n iT = banyaknya siswa yang menjawab benar pada kelompok tinggi

n iR = banyaknya siswa yang menjawab benar pada kelompok rendah

N iT = banyaknya siswa pada kelompok tinggi

N iR = banyaknya siswa pada kelompok rendah

5) Setelah diperoleh nilai d dari hasil perhitungan lalu diadakan interpretasi

dengan mengkonsultasikannya pada tabel indeks daya beda / diskriminasi

seperti tampak pada tabel 9.

Tabel 9 : Interprestasi daya beda/diskriminasi soal Rentang Interpretasi

0,00 – 0,20 Jelek

0,20 – 0,40 Cukup baik

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Sangat baik

Sumber : Suharsimi Arikunto (1997 : 223)

Hasil perhitungan indeks kesukaran dan daya beda masing-masing butir

soal dapat dilihat pada lampiran 4.

n iT n iR d = N iT N iR

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi

berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Uji

Liliefors, yang dirumuskan :

Dimana :

χ = nilai Chi kuadrat

O = nilai observasi yang diamati

E = nilai yang diharapkan

I = indeks = 1, 2, …. K (Sumber : Sudjana, 2002 : 273)

Kriteria pengujian digunakan pada taraf signifikan ∝ = 0,05, yaitu data

dikatakan normal bila harga χ2 yang diperoleh dari perhitungan lebih kecil dari

harga χ2 pada tabel. Sebaliknya jika harga χ2 hasil penelitian lebih besar dari

harga χ2 tabel maka data dikatakan tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah populasu

mempunyai varian yang sama. Dalam penelitian ini uji homogenitas

menggunakan Uji Barlett yang dirumuskan :

(Oi - Ei) χ = Σ Ei

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

(Sumber : Sudjana, 2002 : 250)

Kriteria pengujian digunakan pada taraf signifikan 0,05, yaitu jika F

hitung < F tabel maka sampel berasal dari populasi yang homogen.

2. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua tentang perbedaan pengaruh

antara penggunaan media VCD dan media cetak terhadap prestasi belajar biologi

maka diuji dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata dengan uji F. Uji

kesamaan rata-rata dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah populasi

mempunyai kesamaan rata-rata atau tidak. Menurut Walpole, Ronald E.

(1995:149) Untuk uji analisis menggunakan statistik mencari koefisien F, dengan

rumus :

rcTxJKT

c

jij

r

i

..2

1

2

1−= ∑∑

==

JKG = JKT – JKB - JKK

rcT

c

TJKB

r

ii 2

2

1 ..−=

∑=

rcT

r

jTJKK

c

j2

1

2

...

−=∑=

Varians terbesar F= Varians terkecil

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Tabel : 10 Analisis of Variance Klasifikasi Dua Arah Sumber

Keragaman Jumlah Kuadrat

Derajat Bebas

Kuadrat Tengah F hitung

Nilai tengah baris JKB r – 1 s1

2 = 1−r

JKB 2

3

21

1 ssf =

Nilai tengah kolom JKK k – 1 s2

2 = 1−c

JKK

23

21

2 ssf = Galat

(Error) JKG (r – 1) (c – 1) s3

2 =

)1()1( −− crJKG

Total JKT Rc – 1 Kesimpulan :

Hasil F dibandingkan dengan F tabel dalam taraf signifikansi 0,005, jika

Fhitung > Ftabel maka terdapat perbedaan yang signifikan dan hipotesis nihil (Ho)

ditolak. Dan jika Fhitung < Ftabel maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan dan

hipotesis nihil (Ho) diterima.

Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu untuk mengetahui interaksi pengaruh

penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar.

Teknik yang digunakan adalah dengan uji Analisis Varian dua arah (Two Way

Anava). Analisis dua arah digunakan untuk melihat pengaruh dua variabel yang

berbeda suatu variabel (Ispriyadi, 2002 : 850). Untuk uji analisis menggunakan

statistik mencari koefisien F, dengan rumus :

MSR a. FR =

MSw

MSC b. FC =

MSW

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

MSRC c. F1 =

MSw

Keterangan :

FR = F untuk row

FC = F untuk colom

F1 = F untuk interaksi

MSR = Mean Sum Squares Between Row

MSC = Mean Sum Squares Between Colom

MS1 = Mean Sum Squares Between Interaction

MSW = Mean Sum Squares Between Within Cells

Tabel 11 : Analisis Varian Prestasi Belajar Biologi Menurut Media Pembelajaran dan Tingkat Motivasi Belajar

Sumber Variasi Derajat Kebebasan (df)

Sum of Square (SS)

Mean Square (MS)

F

Tingkat Motivasi (R) n - 1 SSR MSR

Media Pembelajaran (C)

n - 1 SSC MSC

Interaction (RxC) df R x df C SS1 MS1

Within Cells (W) (RxC) (n - 1) SSW MSW

Total

Kesimpulan :

Hasil F dibandingkan dengan F tabel dalam taraf signifikansi 0,005, jika F

hitung > F tabel maka terdapat perbedaan yang signifikan dan hipotesis nihil (Ho)

ditolak. Dan jika F hitung < F tabel maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan

dan hipotesis nihil (Ho) diterima.

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Selanjutnya analisis dilanjutkan dengan uji Tukey. Uji Tukey dilakukan

untuk mengetahui keunggulan salah satu media pembelajaran dalam mereduksi

prestasi belajar siswa yang mempunyai motivasi rendah dan motivasi tinggi

dengan taraf signifikansi α= 0.05. Uji ini hanya berlaku untuk dua kelompok yang

sama banyak datanya dengan rumus : (Sudjana, 2000 : 269)

Xi - Xj Q = ------------- RKD ------- n Kriteria pengujian : tolak Ho bila Q hitung > Q tabel (a, db).

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Sekolah

1. Kondisi Sekolah SMP Negeri 1 Purwonegoro

SMP Negeri 1 Purwonegoro beroperasi sejak tanggal 9 Oktober 1982,

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor :

0298/0/1982, dengan Nomor Induk Sekolah (NSS): 09.1.2.1038.23.01.08.360

dengan menempati areal lahan seluas 13.200 m2. SMP Negeri 1 Purwonegoro

merupakan SMP Negeri ke dua berdiri untuk Kabupaten Banjarnegara setelah

SMP Negeri 1 Banjarnegara. SMP Negeri 1 Purwonegoro terletak di pinggir

Jalan Utama Lintas Desa Purwonegoro Kecamatan Purwonegoro Kabupaten

Banjarnegara. Lokasi sekolah yang mudah diakses oleh seluruh warga sekolah

merupakan modal awal dalam pengembangan sekolah menuju sekolah yang

bermutu. Lingkungan pendidikan SMP Negeri 1 Purwonegoro didukung oleh

faktor pendukung berupa masyarakat sekolah yang relatif homogen, dukungan

kerja sama dari tokoh masyarakat yang cukup tinggi untuk pendidikan, serta

perhatian dari alumni yang sangat mendukung pengembangan program

sekolah. Dilihat dari tingkat perekonomian masyarakat lingkungan sekolah

pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian kecil

berprofesi sebagai pegawai negeri dan Swasa. Jenjang perekonomian

masyarakat secara umum berada pada tingkat ekonomi menengah kebawah,

namun demikian motivasi dan perhatian masyarakat terhadap pendidikan

87

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

cukup tinggi, hal ini terlihat dari animo masyarakat menyekolahkan anaknya

setiap tahun :

a. Kurikulum

Saat ini ada dua kurikulum yang diterapkan di SMP Negeri 1

Purwonegoro, yaitu Kurikulum 2004 untuk Kelas IX dan KTSP untuk Kelas

VII dan Kelas VIII. Khusus KTSP pelaksanaannya disesuaikan dengan BSNP.

Sampai saat ini, SMP Negeri 1 Purwonegoro sudah menyiapkan silabus mata

pelajaran kelas VIII dan kelas IX berikut muatan lokalnya. Pemahaman guru

tentang KTSP belum maksimal. Guru yang memahami dan dapat

mengaplikasikan KTSP dengan benar baru sekitar 75%. Diharapkan pada tahun

2010 seluruh guru sudah memahami dan mengaplikasikan KTSP dengan baik

dan benar.

b. Kepegawaian

Guru SMP Negeri 1 Purwonegoro berjumlah 34 orang. Dari segi

pendidikan 1 orang (2.94%) berpendidikan S2, 30 orang (88,24%) S1 dan 3

orang (8,82%) berpendidikan D3. Rasio guru dengan siswa adalah 1:16. Dari

segi pengalaman mengajar, lebih 60% memiliki pengalaman mengajar di atas

12 tahun. Hal ini akan memudahkan guru dalam mengelola pembelajaran yang

bermutu. Juga dapat dijadikan panutan bagi guru yang masih memiliki

pengalaman mengajar yang baru. Berdasarkan gambaran di atas menunjukkan

bahwa pengelolaan pembelajaran dapat dimaksimalkan apabila didukung oleh

sarana prasana yang mendukung. Fakta lain yang dapat diungkap adalah guru

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

dapat mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kemampuan akademik

yang dimilikinya. Tenaga administrasi berjumlah 14 orang. Tenaga

administrasi mayoritas berpendidikan SMA.

c. Kesiswaan

Jumlah siswa SMP Negeri 1 Purwonegoro pada Tahun Pelajaran

2008/2009 berjumlah 680 orang, yang tersebar ke dalam 22 kelas. Kelas VII : 8

rombongan belajar, VIII : 7 rombongan belajar, Kelas IX : 7 rombongan

belajar. Satu rombongan belajar akan diproyeksikan menjadi kelas Sekolah

Standar Nasional (SSN). Animo siswa untuk melanjutkan ke SMP Negeri 1

Purwonegoro tergolong tinggi. Pada tahun pelajaran 2008/2009, rasio pendaftar

dengan siswa yang diterima adalah 1: 2,87. Dari segi input siswa, yang dijaring

berdasarkan SKHUN, maka pada tahun pelajaran 2008/2009 rata-rata input

mata pelajaran yang di-Ujian Nasionalkan adalah 6,68. Beasiswa disediakan

bagi siswa yang kurang mampu. Jenis beasiswa yang terdapat di SMP Negeri 1

Purwonegoro adalah Beasiswa BKM. Dengan beasiswa ini diharapkan siswa

tidak ada yang putus sekolah karena kekurangan biaya.

d. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana SMP Negeri 1 Purwonegoro dari segi kuantitas

sudah mencukupi. Ruang belajar berjumlah 21 kelas, Laboratorium IPA 2,

Laboratorium Komputer 1 ruang, Perpustakaan 1 ruang. Tetapi, hampir 10%

ruang belajar perlu rehabilitasi karena bangunan sudah terlalu tua, dibangun

pada tahun 1983. Sarana penunjang pembelajaran juga cukup mendukung.

Selengkapnya dapat dilihat pada profil SMP Negeri 1 Purwonegoro.

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

e. Pembiayaan

Pembiayaan untuk pengelolaan kegiatan SMP Negeri 1 Purwonegoro

didukung oleh pembiayaan yang bersumber dari APBD Kabupaten

Banjarnegara dana dekonstrasi Propinsi Jawa Tengah dan dana dari komite

sekolah. Pada tahun 2008/2009, dana dari APBD berjumlah Rp. 61.000.000,

dari dana dekonstrasi Propinsi Jawa Tengah Rp. 245.000.000 dan dari komite

sekolah Rp. 486.000.000

2. Kondisi Sekolah SMP Negeri 1 Mandiraja

a. Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan untuk mencapai tujuan tertentu. Berbagai kurikulum telah

diberlakukan di Indonesia yang selalu dievaluasi dan diperbaharui seiring

dengan perkembangan dan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pada tahun 2004 pemerintah memberlakukan kurikulum yang penekanannya

pada kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pelajaran sehingga

kurikulum 2004 disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK ).

Namun kurikulum 2004 masih bersifat umum artinya untuk semua satuan

pendidikan yang setingkat diperlakukan sama baik materi maupun beban

pelajaran.

Kurikulum merupakan pedoman operasional dari suatu satuan

pendidikan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi

daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu maka kurikulum

disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyusunan program

pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Dengan latar belakang tersebut maka diperlukan pengembangan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP ) yang beragam mengacu pada standar

nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Perubahan kurikulum dari kurikulum 2004 ke Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) sekarang ini disikapi oleh SMP Negeri 1 Mandiraja dengan

menyusun KTSP yang merupakan program untuk mencapai visi, misi dan

tujuan pendidikan di SMP Negeri 1 Mandiraja

b. Kepegawaian

Guru SMP Negeri 1 Mandiraja berjumlah 34 orang. Dari segi

pendidikan 1 orang (2.94%) berpendidikan S2, 30 orang (88,24%) S1 dan 3

orang (8,82%) berpendidikan D3. Rasio guru dengan siswa adalah 1:16.

Berdasarkan pengalaman mengajar lebih 60% memiliki pengalaman mengajar

di atas 12 tahun. Hal ini akan memudahkan guru dalam mengelola

pembelajaran yang bermutu. Juga dapat dijadikan panutan bagi guru yang

masih memiliki pengalaman mengajar yang baru. Berdasarkan gambaran di

atas menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran dapat dimaksimalkan

apabila didukung oleh sarana prasana yang mendukung. Fakta lain yang dapat

diungkap adalah guru dapat mengembangkan pembelajaran sesuai dengan

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

kemampuan akademik yang dimilikinya. Tenaga administrasi berjumlah 14

orang. Tenaga administrasi mayoritas berpendidikan SMA.

c. Kesiswaan

Jumlah siswa SMP Negeri 1 Mandiraja pada Tahun Pelajaran

2008/2009 berjumlah 766 orang, yang tersebar ke dalam 21 kelas. Kelas VII 7

rombongan belajar, VIII 6 rombongan belajar. Kelas IX 7 rombongan belajar.

Satu rombongan belajar akan diproyeksikan menjadi kelas Sekolah Standar

Nasional (SSN). Animo siswa untuk melanjutkan ke SMP Negeri 1 Mandiraja

tergolong tinggi, hal ini terlihat jumlah pendaftar pada pelajaran 2007/2008

sebanyak 325 dan pada tahun pelajaran 2008/2009 sebanyak 385 orang. Pada

tahun pelajaran 2008/2009, rasio pendaftar dengan siswa yang diterima adalah

1:5,51. Dari segi input siswa, yang dijaring berdasarkan SKHUN, maka pada

tahun pelajaran 2008/2009 rata-rata input mata pelajaran yang di-Ujian

Nasional-kan adalah 7,79. Beasiswa disediakan bagi siswa yang kurang

mampu. Jenis beasiswa yang terdapat di SMP Negeri 1 Mandiraja adalah

Beasiswa Bakat dan Prestasi. Beasiswa ini diharapkan untuk memotivasi siswa

agar dapat beprestasi lebih baik.

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Prestasi Belajar

Data hasil belajar Biologi siswa diperoleh dari tes akhir yang diberikan

pada kedua kelas sampel yaitu kelas dengan pembelajaran dengan

menggunakan media cetak diikuti oleh 40 orang siswa dan kelas pembelajaran

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

dengan menggunakan media VCD diikuti oleh 40 orang siswa. Nilai tertinggi

pada kelas pembelajaran dengan menggunakan media cetak 88,5 dan nilai

terendah 56, sedangkan nilai tertinggi pada kelas VCD 96 dan nilai terendah

59,5. Analisis prestasi belajar biologi kelas sampel yang terdiri dari kelas

pembelajaran dengan menggunakan media cetak dan kelas menggunakan

media VCD terangkum dalam tabel berikut :

Tabel 12 : Hasil analisis data tes akhir No. Kelas sampel N ∑ Nilai Min Mak x SD S2

1 Media Cetak 40 2.777,5 56,00 88,50 65,26 6,88 47,36

2 VCD 40 3.026,5 59,50 96,00 75,66 7,98 63,67

Sumber : Lampiran 12

Tabel 13 : Distribusi Frekuensi nilai tes akhir menggunakan media cetak Prestasi Belajar

1 2,5 2,5 2,51 2,5 2,5 5,05 12,5 12,5 17,54 10,0 10,0 27,56 15,0 15,0 42,54 10,0 10,0 52,58 20,0 20,0 72,52 5,0 5,0 77,53 7,5 7,5 85,02 5,0 5,0 90,02 5,0 5,0 95,01 2,5 2,5 97,51 2,5 2,5 100,0

40 100,0 100,0

56,0058,5061,0063,5066,0068,5071,0073,5076,0078,5081,0083,5088,50Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber : Lampiran 12

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dengan menggunakan media

pembelajaran media cetak jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah 65 yaitu

11 orang siswa atau 27,5%, sedangkan yang mendapat nilai diatas 75 hanya 9

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

orang siswa atau 22,5%. Jumlah siswa yang mendapat nilai antara 65 - 75

sebanyak 20 orang siswa atau 50%. Hasil nilai tes akhir media cetak dapat dilihat

pada gambar diagram 2.

Gambar 2 : Diagram Nilai Tes Akhir Media Cetak

80.0075.0070.0065.0060.0055.0050.00

Prestasi Belajar

12

10

8

6

4

2

0

Freq

uenc

y

Mean = 65.2625Std. Dev. =6.88177N = 40

for Media= Kelas Kontrol dengan Media Cetak

Histogram

Adapun hasil analisis data distribusi frekuensi nilai tes akhir dengan

menggunakan media VCD dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 14 : Distribusi frekuensi nilai tes akhir media VCD Prestasi Belajar

1 2,5 2,5 2,51 2,5 2,5 5,01 2,5 2,5 7,53 7,5 7,5 15,05 12,5 12,5 27,57 17,5 17,5 45,03 7,5 7,5 52,56 15,0 15,0 67,53 7,5 7,5 75,03 7,5 7,5 82,52 5,0 5,0 87,53 7,5 7,5 95,01 2,5 2,5 97,51 2,5 2,5 100,0

40 100,0 100,0

59,5062,0064,5067,0069,5072,0074,5077,0079,5082,0084,5087,0092,0096,00Total

ValidFrequency Percent

ValidPercent

CumulativePercent

Sumber : Lampiran 12

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa dengan menggunakan media

pembelajaran media VCD jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah 65 yaitu

3 orang siswa atau 7,5%, sedangkan yang mendapat nilai diatas 75 yaitu 19

orang siswa atau 47,5%. Jumlah siswa yang mendapat nilai antara 65 - 75

sebanyak 18 orang siswa atau 45%. Hasil nilai tes akhir media VCD dapat

dilihat pada gambar diagram 3.

Gambar 3 : Diagram Hasil nilai tes akhir media VCD

100.0090.0080.0070.0060.00

Prestasi Belajar

10

8

6

4

2

0

Freq

uenc

y

Mean = 75.6625Std. Dev. =7.97945N = 40

for Media= Kelas Eksperimen dengan Media VCD

Histogram

2. Hasil Motivasi Belajar

Data hasil belajar Biologi siswa diperoleh dari tes akhir yang diberikan

pada kedua kelas sampel yaitu kelas dengan pembelajaran dengan

menggunakan media cetak yang diikuti oleh 40 orang siswa dan kelas

pembelajaran dengan menggunakan media VCD diikuti oleh 40 orang siswa.

Skor tertinggi pada kelas pembelajaran dengan menggunakan media cetak 135

dan skor terendah 96 dan rata-rata 117, sedangkan skor tertinggi pada kelas

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

VCD 137 dan skor terendah 96 dan rata-rata 116,675, dapat dilihat pada

lampiran 13.

Analisis motivasi belajar biologi kelas sampel yang terdiri dari kelas

media cetak dan kelas VCD terangkum dalam tabel berikut :

Tabel 15 : Hasil analisis data motivasi No. Kelas sample N ∑ Nilai Min Mak x SD S2

1 Media Cetak 40 4.680 96 135 117,17 10,69 114,20

2 VCD 40 4.667 96 137 116,68 9,20 84,58

Sumber : Lampiran 13

Tabel 16 : Distribusi frekuensi skor tes motivasi belajar menggunakan Media Cetak

Skore Motivasi

2 5,0 5,0 5,01 2,5 2,5 7,51 2,5 2,5 10,01 2,5 2,5 12,51 2,5 2,5 15,02 5,0 5,0 20,02 5,0 5,0 25,01 2,5 2,5 27,51 2,5 2,5 30,02 5,0 5,0 35,02 5,0 5,0 40,01 2,5 2,5 42,51 2,5 2,5 45,02 5,0 5,0 50,02 5,0 5,0 55,02 5,0 5,0 60,01 2,5 2,5 62,52 5,0 5,0 67,53 7,5 7,5 75,02 5,0 5,0 80,01 2,5 2,5 82,51 2,5 2,5 85,02 5,0 5,0 90,01 2,5 2,5 92,51 2,5 2,5 95,02 5,0 5,0 100,0

40 100,0 100,0

969899103106107108110111112113114116117119121122123124125126127130131133135Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber : Lampiran 13

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Berdasarkan tabel di atas terlihat jelas bahwa jumlah siswa yang

mendapat skor dibawah 100 sebanyak yaitu 4 orang siswa atau 10%,

sedangkan yang mendapat skor diatas 120 sebanyak 18 orang siswa atau 45%,

Siswa yang mendapat skor antara 100 – 120 sebanyak 18 orang siswa atau

45%. Hasil tes motivasi belajar dengan menggunakan media cetak dapat dilihat

pada gambar diagram 4.

Gambar 4 : Diagram Nilai Tes Motivasi Belajar Media Cetak

130120110100

Skore Motivasi

8

6

4

2

0

Freq

uenc

y

Mean = 117Std. Dev. =10.687N = 40

for Media= Kelas Kontrol dengan Media Cetak

Histogram

Analisis motivasi belajar biologi kelas sampel yang terdiri dari kelas

media cetak dan kelas VCD terangkum dalam tabel berikut :

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Tabel 17 : Distribusi frekuensi skor tes motivasi belajar menggunakan Media

VCD Skore Motivasi

1 2,5 2,5 2,51 2,5 2,5 5,01 2,5 2,5 7,51 2,5 2,5 10,01 2,5 2,5 12,52 5,0 5,0 17,52 5,0 5,0 22,51 2,5 2,5 25,01 2,5 2,5 27,51 2,5 2,5 30,01 2,5 2,5 32,52 5,0 5,0 37,55 12,5 12,5 50,02 5,0 5,0 55,01 2,5 2,5 57,52 5,0 5,0 62,53 7,5 7,5 70,03 7,5 7,5 77,51 2,5 2,5 80,01 2,5 2,5 82,52 5,0 5,0 87,52 5,0 5,0 92,51 2,5 2,5 95,01 2,5 2,5 97,51 2,5 2,5 100,0

40 100,0 100,0

96101102103104106107109110112113115116117119121122123124125126127129130137Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sumber : Lampiran 13

Berdasarkan tabel di atas terlihat jelas bahwa jumlah siswa yang

mendapat skor dibawah 100 sebanyak yaitu 1 orang siswa atau 2,5%,

sedangkan yang mendapat skor diatas 120 sebanyak 17 orang siswa atau

42,5%, Siswa yang mendapat skor antara 100 – 120 sebanyak 22 orang siswa

atau 55%. Hasil tes motivasi belajar dengan menggunakan media VCD dapat

dilihat pada gambar diagram 5.

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Gambar 5 : Diagram Nilai Tes Motivasi Belajar Media VCD

140130120110100

Skore Motivasi

10

8

6

4

2

0

Freq

uenc

y

Mean = 116.68Std. Dev. = 9.197N = 40

for Media= Kelas Eksperimen dengan Media VCD

Histogram

Berdasarkan hasil analisis data tersebut di atas maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

Rata-rata hasil prestasi belajar pada mata pelajaran Biologi siswa kelas dengan

menggunakan media pembelajaran VCD lebih tinggi dibandingkan hasil

prestasi belajar dengan menggunakan media cetak. Tingkat keragaman hasil

prestasi belajar pada mata pelajaran Biologi siswa kelas pembelajaran dengan

media VCD lebih tinggi daripada kelas media cetak. Artinya, kemampuan

siswa kelas media pembelajaran dengan VCD lebih seragam dibandingkan

dengan kelas media pembelajaran media cetak.

Nilai Maksimum tes akhir kelas pembelajaran dengan VCD 96 lebih

tinggi dari media pembelajaran media cetak 88,5.

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

3. Pengujian Persyaratan Analisis

a. Pengujian Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel berdistribusi

normal atau tidak. Untuk uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji

Liliefors dan dibantu dengan menggunakan SPSS (Statistical Package Sosial

Science). Berdasarkan uji Liliefors pada kelas eksperimen yang diperoleh

berdasarkan langkah-langkah yang diungkapkan Sudjana (2002:466) sehingga

akhirnya diperoleh p = 0,200 dan taraf uji signifikansi α = 0,05. Data sampel

dikatakan berdistribusi normal p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kelas

pembelajaran dengan menggunakan media cetak berdistribusi normal pada

taraf kepercayaan 95%.

Uji normalitas pada kelas pembelajaran dengan menggunakan media

VCD juga dilakukan dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dan dibantu

dengan menggunakan SPSS (Statistical Package Sosial Science). Berdasarkan

uji Liliefors pada kelas pembelajaran dengan menggunakan VCD yang

diperoleh berdasarkan langkah-langkah yang diungkapkan Sudjana (2002:467),

sehingga diperoleh nilai p = 0,200 dan taraf uji signifikansi α = 0,05. Data

sampel dikatakan berdistribusi normal p > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa kelas pembelajaran dengan menggunakan media cetak berdistribusi

normal pada taraf kepercayaan 95 %. Hasil pengujian normalitas data untuk

pembelajaran dengan menggunakan media cetak dan media VCD dapat

disajikan pada tabel 18.

Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Tabel 18 : Hasil perhitungan uji normalitas dengan uji Liliefors No. Kelas P α Kesimpulan Keterangan

1. Media_Cetak 0,200 0,05 p > 0,05 Data normal

2. V C D 0,104 0,05 p > 0,05 Data normal

Sumber : Lampiran 14

b. Pengujian Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Bartleth. Sesuai

dengan ketentuan, kriteria homogenitas menurut uji Bartleth adalah apabila F

hitung < F tabel, maka data mempunyai varian yang homogen atau berasal dari

populasi yang homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas menggunakan

SPSS pada lampiran 14 maupun menggunakan Ms Excel pada lampiran 15

menunjukkan data prestasi belajar pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol

homogen.

Selanjutnya dapat disimpulkan kedua populasi mempunyai variansi

yang sama (homogen) atau berasal dari populasi yang homogen, sehingga

memenuhi persyaratan pengujian selanjutnya.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian bertujuan untuk menguji tiga

hipotesis yang telah dirumuskan di bab II yaitu : (1). terdapat perbedaan pengaruh

antara penggunaan media Cetak dan media VCD terhadap prestasi belajar biologi

siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara, (2) terdapat

perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah

terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten

Page 116: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Banjarnegara (3). terdapat interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi

belajar terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di

Kabupaten Banjarnegara. Teknik statistik yang digunakan untuk mengetahui

perbedaan pengaruh pembelajaran antara penggunaan media VCD dan media

cetak terhadap prestasi belajar biologi siswa serta perbedaan pengaruh antara

motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar

biologi siswa tersebut adalah teknik statistik uji beda dua rata-rata dan analisis

varians (ANOVA) dua arah. Teknik analisis ini digunakan untuk menguji

interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi

belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara.

Berdasarkan hasil analisis variansi (uji F), maka seluruh variansi data

yang berasal dari kelas pembelajaran dengan menggunakan media cetak dan

pembelajaran dengan menggunakan media VCD telah memenuhi persyaratan dan

dinyatakan normal dan homogen. Oleh karena itu, dengan terpenuhinya sifat

normalitas dan homogenitas maka ANOVA dua jalur dapat dijalankan. Pengujian

hipotesis dalam penelitian ini menggunakan ANOVA dua jalur yaitu untuk

melihat perbedaan berdasarkan tingkat motivasi belajar (rendah dan tinggi), media

pembelajaran yang digunakan antara media cetak dan media VCD. Adapun hasil

analisis Anava dua jalur akan diuraikan pada tabel 19 berikut :

Tabel 19 : Hasil uji Two Way ANOVA Sumber Variansi F hitung Sig. F tabel Keputusan

Media_Pembelajaran 34,438 0,00 4,091 Ho : ditolak

Motivasi_Belajar 124,796 0,000 4,091 Ho : ditolak

Page 117: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Media * Motivasi 0,467 0,496 4,091 Ho : diterima

Sumber : Lampiran 16

Tabel 17 : Hasil uji Two Way ANOVA Media

Motivasi Media_Cetak Video Compact

Disk ( VCD )

Total

Motivasi_Rendah N = 20 X = 63,88

N = 20 X = 69,38

N = 40 X = 66,63

Motivasi_Tinggi N = 20 X = 75,00

N = 20 X = 81,95

N = 40 X = 78,48

Total N = 40 X = 69,44

N = 40 X = 75,66

N = 80 X = 72,55

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Untuk menguji hipotesis pertama digunakan uji ANOVA yaitu untuk

menguji apakah ada perbedaan pengaruh antara penggunaan media cetak dan

media VCD terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP kelas VIII di

Kabupaten Banjarnegara. Berdasarkan hasil analisis pada lampiran 12

diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar dengan menggunakan media cetak

dan menggunakan media VCD dengan kriteria pengujian satu ujung adalah

menolak Ho apabila Fhitung > F tabel dan menerima Ho apabila F hitung ≤ F tabel.

Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan pada daftar distribusi F

diperoleh F tabel = 4,091 dan Fhitung = 34,438 dengan tingkat probabilitas sebesar

5 % dan derajat kebebasan dk = 1. Ternyata harga F hitung > F tabel (34,438 >

4,091), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya

terdapat perbedaan pengaruh yang berarti terhadap penggunaan media

pembelajaran dengan menggunakan media cetak dan media VCD terhadap

Page 118: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

prestasi belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 di Kabupaten

Banjarnegara. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa

Terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan media VCD dan media cetak

terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten

Banjarnegara diterima.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Untuk menguji hipotesis kedua digunakan uji ANOVA yaitu untuk

menguji apakah ada perbedaan pengaruh antara motivasi belajar rendah dan

motivasi belajar tinggi terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1

kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara. Berdasarkan hasil analisis pada

lampiran13 diketahui bahwa rata-rata motivasi belajar rendah dan motivasi

belajar tinggi terhadap prestasi belajar sisa dilakukan pengujian satu ujung

adalah menolak Ho apabila Fhitung > F tabel dan menerima Ho apabila Fhitung ≤ F

tabel. Hasil uji menunjukkan bahwa berdasarkan pada daftar distribusi F

diperoleh harga Ftabel = 4,091 dan Fhitung = 124,796 dengan tingkat probabilitas

sebesar 5 % dan derajat kebebasan dk = 1 ternyata harga F hitung > F tabel,

sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat

perbedaan pengaruh yang berarti antara motivasi belajar tinggi dan motivasi

belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII

di Kabupaten Banjarnegara.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Untuk menguji hipotesis ketiga digunakan uji ANAVA dua jalur yaitu

untuk menguji apakah terdapat interaksi pengaruh media pembelajaran dan

Page 119: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas

VIII di Kabupaten Banjarnegara. Berdasarkan hasil analisis pada lampiran 14

diketahui bahwa interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar biologi digunakan kriteria pengujian satu ujung (uji

F) adalah menerima Ho, apabila Fhitung ≤ Ftabel dan menolak Ho apabla F hitung >

Ftabel. Hasil uji menunjukkan bahwa berdasarkan pada daftar distribusi F

diperoleh harga F tabel = 4,091 dan Fhitung = 0,467 dengan tingkat probabilitas

sebesar 5 % dan derajat kebebasan (dk) = 1. Ternyata harga F hitung > F tabel,

sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak

terdapat interaksi pengaruh penggunaan media pembelajaran dan motivasi

belajar terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di

Kabupaten Banjarnegara. Dengan demikian hippotesis ketiga yang

menyatakan bahwa terdapat interaksi pengaruh media pembelajaran dan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas

VIII di Kabupaten Banjarnegara, ditolak.

Berdasarkan deskripsi data penelitian menunjukkan rata-rata skor

prestasi belajar siswa yang mempunyai motivasi tinggi dengan menggunakan

media pembelajaran media cetak sebesar 75,00 dan standar deviasi sebesar

5,4. Selanjutnya rata-rata skor prestasi belajar siswa yang mempunyai

motivasi belajar tinggi dengan menggunakan media pembelajaran VCD

sebesar 81,95 dan standar deviasi sebesar 5,66. Untuk mengetahui perbedaan

prestasi belajar siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan

menggunakan media pembelajaran media cetak dengan siswa yang mepunyai

Page 120: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

motivasi belajar tinggi dan menggunakan media pembelajaran VCD diuji

dengan uji Tukey.

Tabel 18 : Perbedaan prestasi belajar siswa ditinjau dari motivasi belajar rendah Media

Pembelajaran Media_Cetak V C D Q hitung Q tabel

α = 0,05 Rata_rata 69,44 81,95

2,97

2,83

Rata_rata Kuadrat dalam (RKD)

22,50

Derajat Kebebasan

76

Sumber : Lampiran 17

Berdasarkan hasil pengujian dengan uji uji Tukey menghasilkan Qh =

2,97 ternyata lebih tinggi dari Qt = 2.83 dengan df = 76 pada taraf

kepercayaan α = 0.05. Dengan demikian Ho untuk uji lanjut ditolak dan Ha

untuk uji lanjut diterima. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa siswa yang

memiliki motivasi belajar rendah dengan menggunakan model pembelajaran

media cetak memperoleh prestasi belajar lebih tinggi, dibandingkan dengan

siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah dengan menggunakan moedia

pembelajaran VCD.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Perbedaan Pengaruh Penggunaan Media Cetak dan Media VCD

Terhadap Prestasi Belajar Biologi

Proses pembelajaran pada prinsipnya merupakan proses

pengembangan keseluruhan sikap kepribadian khususnya mengenai aktivitas

dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman

Page 121: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

belajar. Namun dalam pelaksanaanya masih banyak kegiatan pembelajaran

yang mengabaikan aktivitas dan kreativitas peserta didik. Menyadari

pentingnya pengembangan kreativitas peserta didik, maka dalam pembelajaran

Biologi telah dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh penggunaan media pembelajaran VCD terhadap prestasi belajar

Biologi. Pada awal pelaksanaan penelitian siswa merasa heran, sebab

pembelajaran yang mereka laksanakan berbeda dari biasanya. Kemudian

setelah itu diberikan penjelasan lebih lanjut tentang pembelajaran yang akan

diterapkan.

Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan

menggunakan media VCD membuat siswa selalu aktif belajar dengan

melakukan berbagai kegiatan untuk menguasai bahan pelajaran sepenuhnya.

Karena pengajaran dengan media VCD membuka kesempatan bagi siswa

untuk belajar menurut kecepatan masing-masing. Hal ini tampak dari sikap

siswa ketika mengikuti pelajaran Biologi dengan bersemangat dan penuh

antusias. Semua siswa mempelajari materi ajar mereka masing-masing, setelah

mereka mengerti dan memahami materi yang disajikan didalam VCD

kemudian mereka mengerjakan tugas-tugas yang ada didalam modul dengan

sebaik-baiknya. Apabila ada yang tidak mereka mengerti, mereka langsung

bertanya pada guru, sehingga guru memiliki kesempatan yang lebih besar dan

waktu yang lebih banyak untuk memberikan bantuan dan perhatian individual

kepada setiap siswa yang membutuhkannya tanpa mengganggu dan

melibatkan seluruh kelas.

Page 122: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Berbeda dengan kelas dilaksanakan pembelajaran media cetak, guru

menerangkan pelajaran dan siswa memperhatikan keterangan guru, kemudian

siswa memindahkannya ke buku catatan mereka masing-masing.

Pembelajaran menjadi kurang efektif, karena ketika ada pertanyaan atau soal-

soal yang dilemparkan guru pada siswa, maka siswa yang mampu menjawab

atau mengerjakan soal hanya siswa-siswa yang pandai saja, sementara yang

tidak mengerti berdiam diri menunggu jawaban dari siswa lain atau menunggu

guru menuliskan jawaban di papan tulis.

Berdasarkan uraian tesebut di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas

siswa pada kelas pembelajarn dengan media VCD lebih meningkat

dibandingkan dengan aktivitas siswa pada kelas media cetak dengan

pembelajaran konvensional. Siswa kelas media VCD lebih antusias dan tinggi

semangatnya untuk belajar, sedangkan aktivitas siswa pada kelas media cetak

kadang mengalami peningkatan dan kadang mengalami penurunan. Kondisi

ini disebabkan pembelajaran konvensional tidak mendorong siswa semangat

belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Nasution (2002:205) bahwa

pembelajaran modul memungkinkan siswa untuk belajar menurut kecepatan

masing-masing berdasarkan latar belakang dan kebiasaan masing-masing.

Tingginya rata-rata prestasi belajar Biologi siswa kelas media VCD

tidak terlepas dari aktivitas yang dilakukan siswa, karena belajar yang berhasil

haruslah melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis.

Aktivitas psikis seperti berfikir dan aktivitas fisik seperti berbuat. Seperti yang

diungkapkan oleh J. Piaget dalam Rohani (2004:7) bahwa seorang anak

Page 123: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa berbuat anak tak berpikir. Agar ia

berpikir sendiri (aktif) ia harus diberi kesempatan berbuat sendiri.

Hasil tes akhir menunjukan bahwa kualitas hasil belajar Biologi siswa

yang diajarkan dengan menggunakan media VCD dapat meningkat. Hal ini

dapat diketahui dari hasil perolehan nilai masing-masing kelas. Nilai rata-rata

kelas siswa yang diajarkan dengan pembelajaran media VCD lebih tinggi

dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran media cetak. Kenyataan ini diperkuat bahwa tingkat penguasaan

materi pelajaran kelas media VCD tergolong tinggi sedangkan kelas media

pembelajaran masih tergolong rendah karena masih banyak yang memperoleh

nilai rendah.

Berdasarkan kajian teori yang dikemukakan dan dari hasil analisis data

dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Biologi

dengan mengunakan media VCD lebih baik dari kelas pembelajaran media

cetak terlihat bahwa prestasi belajar Biologi siswa dengan menggunakan

pembelajaran media VCD dapat meningkat, peningkatan yang dicapai lebih

besar daripada pembelajaran dengan menggnunakan media cetak. Hal ini

berarti hipotesis diterima yaitu terdapat perbedaan pengaruh antara

penggunaan media VCD dan media cetak terhadap prestasi belajar biologi

siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara

Page 124: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

2. Perbedaan Pengaruh antara Motivasi Belajar Tinggi dan Motivasi Belajar

Rendah Terhadap Prestasi Belajar Biologi

Berdasarkan hasil uji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat

perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah

terhadap prestasi belajar biologi diterima (terbukti). Hal ini menunjukkan

bahwa siswa yang sudah mempunyai motivasi belajar Biologi yang tinggi

cenderung lebih baik prestasi belajarnya apabila diajar degan menggunakan

media VCD. Siswa yang bermotivasi tinggi akan leih mudah mengerti dengan

proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Untuk selanjutnya guru yang

mengampu mata pelajaran Biologi tetap menggunakan pembelajaran dengan

media VCD untuk dapat meninkatkan prestasi belajar Biologi.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai

motivasi belajar yang lemah, prestasi belajar Biologi siswa yang diajar dengan

media VCD lebih baik apabila dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan

menggunakan media cetak. Lebih lanjut dapat diungkap bahwa siswa yang

bermotivasi rendah yang diajar dengan media pembelajaran VCD, prestasi

belajar biologi yang diperoleh lebih tinggi. Kondisi ini dikarenakan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan media VCD lebih menenekankan pada

proses belajar mengajar yang dijalankan. Sistem pembelajaran ini lebih

mendapatkan perhatian siswa antara lain dari efek penyajian yang berupa

gambar, selain itu fokus pada kegiatan proses belajar megajar juga dapat

ditampilkan berupa hiburan dari penyaji. Selanjutnya guru yang memberikan

mata pelajaran Biologi diharapkan dapat memberikan perhatian yang lebih

Page 125: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

kepada para siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah, dengan

harapan para siswa tersebut akan lebih tertarik, memahami dan merasa terpacu

untuk beljar lebih giat. Para siswa yang mempunyai motivasi belajar yang

tinggi cenderung mmendapatkan presasi belajar yang tinggi, sehingga perlu

diberikan dorongan yang baik dengan cara para guru naupun orang tua siswa

untuk motivasi belajar yang baik bagi setiap siswa naupun anaknya.

Lebih jauh dapat diungkapkan bahwa motivasi merupakan hal yang

harus selalu dimiliki oleh siswa. Banyak strategi, yeknik, pendekatan atau

metode yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar sisw.

Guru dituntut selalu melihat dan memperhatikan tingkat motivasi belajar tiap

individu siswa sehingga guru memiliki referensi untuk membimbing. Disisi

lain guru hendaknya menjelaskan pada seluruh siswa tetang kompetensi yang

harus dikuasai setiap mulai proses belajar mengjar. Aspek motivasi siswa

Motivasi belajar siswa juga memiliki motivasi siswa dalam belajar memiliki

berbagai macam tingkatan. Seorang siswa yang sekolah memiliki motivasi

belajar yang tinggi akan rajin mengerjakan segala tugas yang dibebankan

kepadanya. Siswa juga akan rajin belajar untuk mengulang semua materi

pelajaran yang diberikannya, sehingga pada akhirnya akan mampu

mengerjakan soal ujian yang berakibat pada perolehan prestasi yang tinggi

pula. Seorang siswa yang memiliki motivasi yang rendah akan malas untuk

belajar sehingga akan berpengaruh juga terhadap prestasi belajarnya.

Lingkungan keluarga juga mempunyai hubungan yang erat, terutama yang

berkaitan dengan upaya pemotivasian siswa dalam belajar. Keluarga

Page 126: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

merupakan lembaga pendidikan utama yang berada di luar sekolah yang

memberikan andil utama dan mendasar di dalam pembentukan sikap,

kepribadian dan kebiasaan.

Menurut Donald yang dikutip oleh Sardiman (2006: 73) motivasi

adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Motivasi juga diartikan sebagai serangkaian usaha menyediakan kondisi-

kondisi tertentu, sehingga orang itu mau dan ingin melakukan sesuatu.

Motivasi dalam proses belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa untuk menimbulkan proses belajar yang

menjamin kelangsungan dan kegiatan belajar yang memberi arah kepada

proses belajar itu dalam mencapai tujuan .

Lebih jauh menurut Sardiman (2006: 85) ”menjelaskan tentang

motivasi yaitu mendorong manusia untuk berbuat”. Hal ini motivasi

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan,

menentukan arah perbuatan yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai dengan

demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannya. Dengan adanya motivasi belajar akuntansi

yang baik, berarti adanya dorongan untuk mempelajari akuntansi dengan baik

serta mempunyai arah yang jelas untuk mencapi tujuan yang dicapai. Secara

umum motivasi sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena

motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu

yang berhubungan dengan proses belajar mengajar.

Page 127: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

3. Interaksi Pengaruh Antara Penggunaan Media Pembelajaran dan

Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Biologi

Apabila ditinjau dari prinsip pengajaran yang terletak pada keaktifan

belajar siswa, maka tingkat motivasi belajar yang dimiliki siswa dapat

membuatnya lebih aktif belajar dan media pembelajaran tertentu yang

diterapkan dapat pula mendukung keaktifan siswa yang diunggulkan oleh

motivasinya. Makin tinggi motivasi siswa diharapkan makin aktif belajar

untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pembelajaran

dengan menggunakan media pembelajaran VCD maupun Media Cetak

memberikan peluang yang lebih besar terhadap siswa yang mempunyai

motivasi tinggi untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam proses belajar,

sebab pembelajaran ini menuntut siswa untuk menemukan dan memecahkan

masalah yang dihadapi secara aktif.

Selanjutnya bagi siswa yang diajar dengan media pembelajaran media

cetak keaktifan siswa yang mempunyai motivasi tinggi untuk mencari dan

menemukan masalah terbatas oleh keaktifan guru. Sebab para siswa menerima

pelajaran secara pasif dan terikat pada penjelasan guru. Dengan demikian

siswa yang suka mengeluarkan pendapat dan langkah urutan pengajarannya

bisa terhambat, sehingga akhirnya motivasi belajar mereka yang lebih tinggi

terhadap pelajaran Biologi tidak berkembang secara optimal. Bagi siswa yang

mempunyai motivasi belajar rendah terhadap materi pelajaran kimia tentu ia

akan kurang aktif dalam proses belajar-mengajar, akibatnya akan sulit

memperoleh basil belajar yang lebih tinggi.

Page 128: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Apabila ditinjau dari situasi belajar yang dapat melayani keaktifan

belajar siswa terutama apabila dalam menggunakan proses mentalnya untuk

menemukan konsep atau prinsip yang bisa tertinggal jika tidak mempunyai

motivasi belajar yang tinggi. Pembelajaran dengan media VCD akan lebih

efektif, namun hal ini berlaku bagi siswa yang mempunyai motivasi tinggi,

yakni siswa yang memberikan perhatian secara penuh terhadap pelajaran.

Sementara bagi siswa yang memiliki motivasi rendah, akan mengalami

hambatan belajar, apabila metode ini mengajarkan ajaran untuk mencari

jawaban ditambah dengan kejelasan tujuan yaitu dengan penemuan sendiri.

Ditinjau dari proses berfikir yang dilakukan dalam kedua media

pembelajar ini, pemeblajaran dengan menggunakan media cetak lebih sesuai

bagi siswa yang bermotivasi rendah, sebab pada media pembelajaran ini

keaktifan belajar siswa banyak mendapat bantuan dari siswa lain dan guru.

Berbekal penjelasan guru, proses belajar dari awal sampai akhir pelajaran dan

contoh-contoh soal yang diberikan, kemungkinan keinginan belajar mereka

akan bisa dimotivasi, semakin lama dapat merancang mereka untuk memberi

perhatian pada pelajaran. Keadaan ini membuat mereka lebih aktif dalam

proses belajar dibanding dengan siswa lainnya dengan menggunakan

pembelajaran media VCD.

Di sisi lain keaktifan siswa yang mempunyai pembelajaran sulit

berkembang, karena kengiatan belajar sangat tergantung kepada motivasi dan

karakteristik individu. Pada materi pembelajaran diskusi kelompok ini siswa

betul-betul dituntut perhatiannya kepada pelajaran, karena mereka harus

Page 129: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

mengkait-kaitkan materi pelajaran dan berusaha membeberkan atau

mencetuskan pendapatnya sendiri. Selanjutny dapat dikatakan bahwa proses

belajar mengajar yang menggunakan media cetak akan memberikan prestasi

belajar yang lebih tinggi bagi siswa yang mempunyai motivasi rendah

dibandingkan menggunakan metode pembelajaran dengan menggunakan

media VCD.

Page 130: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

116

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan media VCD dan media cetak

terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten

Banjarnegara. Hasil tersebut dibuktikan dengan uji F yang diperoleh Fhitung =

34,438 dan Ftabel = 4.091 dengan tingkat probabilitas sebesar 5 % dan derajat

kebebasan dk = 1, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat

perbedaan pengaruh yang berarti terhadap penggunaan media pembelajaran

dengan menggunakan media cetak dan media VCD terhadap prestasi belajar

biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 di Kabupaten Banjarnegara. Hipotesis

pertama yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara

penggunaan media VCD dan media cetak terhadap prestasi belajar biologi

siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara, diterima.

2. Terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi belajar tinggi dan motivasi

belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII

di Kabupaten Banjarnegara. Hasil pengujian menunjukkan bahwa untuk

pembelajaran dengan menggunakan media cetak diperoleh Fhitung = 124,796

dan harga Ftabel = 4,091 dengan tingkat probabilitas sebesar 5 % dan derajat

kebebasan dk = 1, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat

perbedaan pengaruh yang berarti antara motivasi belajar tinggi dan motivasi

116

Page 131: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

117

belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII

di Kabupaten Banjarnegara dengan menggunakan media pembelajaran media

cetak. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh

antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi

belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara,

diterima.

3. Tidak terdapat interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten

Banjarnegara. Hasil pengujian menunjukkan bahwa harga Fhitung < Ftabel,

(0,467 > 4,091), sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat

interaksi pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi

belajar biologi siswa SMP Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara.

Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat interaksi pengaruh media

pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar biologi siswa SMP

Negeri 1 kelas VIII di Kabupaten Banjarnegara, ditolak.

B. Implikasi

Sesuai dengan permasalahan penelitian yang dikemukakan, maka

implikasi hasil penelitian yang dikemukakan berkisar pada ruang lingkup

permasalahan tersebut :

1. Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, para guru dituntut menguasai

berbagai media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses kegiatan

belajar mengajar. Selain itu, guru juga harus memperhatikan karakteristik

Page 132: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

118

siswa. Dengan menguasai berbagai macam media pembelajaran, guru dapat

menguasai kelebihan dan kelemahan masing-masing media pembelajaran.

Selanjutnya dengan mengetahui karakteristik siswa, guru dapat menentukan

media pembelajaran yang tepat untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik

siswa.

2. Pembelajaran bidang studi Biologi akan diperoleh prestasi belajar yang baik

apabila dalam menyampaikan materi pelajaran, guru dapat menerapkan media

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Temuan penelitian ini

membuktikan bahwa penerapan media pembelajaran tertentu pada kelompok

subyek yang berbeda karakteristiknya akan memberikan prestasi belajar yang

berbeda pula.

3. Pembelajaran Biologi dengan menggunakan media VCD dapat berjalan lebih

efektif, maka peran laboratorium sebagai sarana unjuk kerja siswa dalam

upaya membuktikan hipotesis dari permasalahan yang dihadapi siswa, harus

lebih dioptimalkan. Laboratorium adalah unit yang terintegrasi dalam proses

pembelajaran Biologi. Hal lainnya adalah, siswa harus lebih banyak

didekatkan sebanyak mungkin pada kenyataan bahwa segala fenomena yang ia

temukan di dunia ini, adalah dapat dipelajari dari pendekatan Biologi,

sehingga ia merasa tertarik untuk mempelajari Biologi secara lebih baik.

4. Pembelajaran Biologi dengan menggunakan media cetak dapat berjalan lebih

efektif, diusahakan setiap siswa dapat dibentuk menjadi kelompok diskusi,

sehingga dalam setiap kelompok diberi subpokok bahasan yang berbeda,

sehingga setiap siswa memiliki peran dan tanggung jawab yang sama dalam

Page 133: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

119

upaya membantu teman satu kelompoknya, sehingga beban siswa yang

memiliki kemampuan akademis lebih baik dari yang lain dapat dikurangi. Di

samping itu, interaksi siswa ditingkatkan dengan membuat satu kelompok

lanjutan, dimana setiap siswa yang memiliki subpokok bahasan yang sama dari

setiap kelompok bergabung kembali membuat kelompok ahli, kemudian dari

diskusi. kelompok ahli, kembali lagi ke kelompok asal. Sehingga

interaksi sesama siswa dapat terjadi berulang-ulang kali. Semakin

banyak interaksi yang terjadi semakin besar efektivitas pembelajaran.

5. Penelitian ini model pembelajaran dengan menggunakan media VCD sangat

sesuai dengan siswa yang memiliki karakteristik motivasi belajar tinggi,

dan kurang membantu bagi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

Sedangkan pada pembelajaran menggunakan media cetak, bersesuaian

dengan tingkat motivasi belajar siswa baik rendah maupun tinggi.

C. Saran

Bertitik tolak dari kesimpulan dan implikasi yang diuraikan tersebut, maka

beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan media cetak sebaiknya terus dipandu oleh guru

terutama di sekolah-sekolah yang terbatas sarana dan prasarana

pembelajarannya karena penerapan pembelajaran ini relatif mudah

dilaksanakan, sehingga jika ada deviasi dapat diminimalkan. Di samping

itu, agar interaksi sesama siswa dapat berjalan lebih baik, alokasi waktu

diberikan secara lebih luas. Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa

Page 134: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

120

pembelajaran dengan media cetak dengan penekanan interaksi antar siswa

mempunyai pengaruh yang besar terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa.

Oleh karena itu bagi guru yang menerapkan pembelajaran dengan media cetak

sebaiknya menggunakan pembelajaran dengan VCD.

2. Pada saat pembelajaran sedang berlangsung peran guru di kelas sangat

dominan dalam mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan dan

menumbukan bekerja sama.Usaha untuk mewujudkan pembelajaran

yang menyenangkan, efektif dan efisien, pemahaman guru mengenai

kemampuan awal siswa mutlak diperlukan baik dalam perancangan

pembelajaran maupun pada saat pelaksanaan pembelajaran. Perbedaan

kemampuan awal sangat berpengaruh terhadap motivasi dan prestasi

belajar, oleh karena itu setiap guru Biologi harus mampu memilih

strategi pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan awal

siswa.

3. Pembelajaran dengan menggunakan media VCD membutuhkan guru yang

terampil mengelola pembelajaran dan untuk mencari stimulus/bantuan lainnya

dalam upaya mempermudah siswa untuk memecahkan permasalahan yang

dihadapi.Bantuan tersebut dapat berupa peran laboratorium, media belajar,

observasi lapangan, kerja praktek. Guru tidak saja dituntut aktif, kreatif dan

terampil namun guru dituntut memiliki etos kerja, dedikasi yang tinggi dan

memilliki perhatian penuh terhadap perkembangan siswa-siswanya.

4. Penelitian ini baru mengungkap pengaruh dua model pembelajaran yang

mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar, sehingga membuka kesempatan

Page 135: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VCD DAN ...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

121

bagi peneliti lain untuk meneliti lebih luas dan mendalam terhadap model

pembelajaran lain yang berpengaruh terhadap motivasi dan prestasi belajar.

Untuk mengungkap lebih jauh, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

masukan dan bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya guna memperbaiki

kualitas hasil belajar khususnya mata pelajaran biologi.

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pembelajaran media cetak dan

media VCD cukup berarti untuk meningkatkan prestasi belajar bagi siswa

yang bermotivasi tionggi, sehingga peneliti lain hendaknya melakukan

penelitian yang mengkaji model-model pembelajaran yang dapat

meningkatkan prestasi belajar bagi siswa bermotivasi rendah.

6. Bagi peneliti lain hendaknya melakukan replikasi eksperimen model

pembelajaran yang telah dijalan ini dengan modifikasi, seperti memperluas

sampel dari sekolah-sekolah yang terletak di pedesaan atau melakukan

eksperimen di kelas dalam waktu yang lebih lama dari waktu pelaksanaan

eksperimen peleitian ini.