PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP … · 2020. 2. 3. · 1 skripsi pengaruh...
Transcript of PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP … · 2020. 2. 3. · 1 skripsi pengaruh...
-
1
SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMPNEGERI 1 PUNGGUR
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Oleh:
RETNOWATI
NPM. 1399331
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1439 H/ 2017 M
-
2
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPNEGERI 1 PUNGGUR
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
DiajukanUntukMemenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd)
Oleh:
RETNOWATI
NPM. 1399331
Pembimbing I: Dr. Hj. Ida Umami, M. Pd. Kons
Pembimbing II: H. Basri, M. Ag
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) METRO
1439 H/ 2017 M
ii
-
3
iii
-
4
-
5
iv
-
6
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAAN MEDIA PEMBELAJARAN
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 1 PUNGGUR KABUPATEN
LAMPUNG TENGAH
Oleh :
RETNOWATI
Pada proses belajar mengajar yang perlu menjadi perhatian seorang guru
adalah bagaimana menciptakan lingkungan kelas yang kondusif, menyenangkan,
menggairahkan, menarik untuk belajar, salah satunya yaitu dengan menggunakan
media pembelajaran yang tepat, misal media audio visual, sehingga dapat dapat
menggairahkan motivasi belajar yang maksimal bagi para anak didiknya.
Pada motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.
Hakikat motivasi belajar adalah “dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa
yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.
Adapun masalah yang penulis temukan melalui penggunaan media
pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa di SMPN 1 Punggur, diperoleh data
yang menunjukkan penggunaan media pembelajarannya cukup baik dan motivasi
belajar siswa juga tergolong cukup baik. rumusan masalah yang penulis ajukan
dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran
terhadap motivasi belajar siswa. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penggunaaan media pembelajaran terhadap motivasi belajar
siswa. Kemudian untuk dugaan sementara atau hipotesis penulis menyatakan bahwa
ada pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMPN 1 Punggur.
Penelitian yang penulis lakukan merupakan penelitian kuantitatif. Metode
pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode angket dan dokumentasi.
Hasil analisa data penulis menggunakan rumus chi kuadrat. Hasil yang diperole
harga Chi Kuadrat hitung (X2) yaitu 12,04 lebih besar dari Chi Kuadrat tabel pada
taraf signifikan 5% pada df atau db = 4 yaitu 9,488, dengan demikian harga Chi
Kuadrat hitung lebih besar dari harga Chi Kuadrat tabel pada taraf signifikan 5%
karenanya Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang positif antara pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1
Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.
v
-
7
vi
-
8
MOTTO
ذْي َخَلَق ََّك ال ِبا ْسِم َرّبِ
ِ ْنَسا َن ِمْن َعَلٍق . ِاْقَرا
ْ َراُا .َخَلَق ال َك الَأل ِ ْقَراْأ َ ُربُّب
َ َلْم َْم ِبا ل ِذ ي َعلَّ
َِّاْلا . ا ل َع ِاْل َع ا َع ِاْل ا َع ا ِاْل َع ا َع ا اِاْل ا َع َع َع
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 2. Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3. Bacalah dan
Tuhanmulah Yang Maha Mulia, 4. Yang mengajar (manusia) dari pena, 5.
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.1
1Q. S Al-„alaq (96) : 1-5
vii
-
9
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT dan dengan kerendahan hati, penulis
mempersembahkan Karya ini kepada:
1. Kedua orangtua tercinta Bapak Legiyo dan Ibu Juariyah yang telah mendidikku,
membimbingku serta senantiasa mendoakan demi keberhasilan studiku.
2. Keluargaku Asep Setiawan dan anakku Haidar Arganta Pratama yang telah
mendukungku dalam menyelesaikan studi dari segi material dan finansial.
3. Sahabat-sahabatku: Dessy Amanah, Rista Riski Ana, Mayrose Eni Andriyanti,
Yuli Juwita Sari, Rio Triandi, Aji Fahrezi, dan Fadzkur abdul Malik Mar‟andan
sahabat lainnya se-angkatan 2013 yang selalu memberikan semangat, dukungan,
motivasi, inspirasi serta doa dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Almamaterku Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro .
viii
-
10
ix
-
11
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ......................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................. v
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ................................... vi
HALAMAN MOTTO ........................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................. 4
C. Batasan Masalah ................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ................................................................. 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 5
F. Penelitian Relevan ................................................................ 6
x
-
12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Motivasi Belajar .................................................................... 8
1. Pengertian MotivasiBelajar ............................................ 8
2. Macam-macam Motivasi ............................................... 10
3. Fungsi Motivasi .............................................................. 12
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ..... 12
B. Media Pembelajaran ............................................................. 14
1. PengertianMedia Pembelajaran ...................................... 14
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran ...................................... 17
3. Pemanfaatan Media Pembelajaran .................................. 18
4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ......................... 19
C. Pengaruh Pengunaan Media Pembelajaran terhadap Motivasi
Belajar ................................................................................... 20
D. Kerangka Konseptual Penelitian ........................................... 21
E. Hipotesis Penelitian .............................................................. 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. RancanganPenelitian ............................................................. 24
B. DefinisiOperasionalVariabel ................................................. 25
C. Populasi, SampeldanTeknikPengambilanSampel ................. 27
D. TeknikPengumpulan Data ..................................................... 30
E. InstrumentPenelitian ............................................................. 32
F. TeknikAnalisis Data .............................................................. 36
xi
-
13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum ................................................................. 38
1. Profil SMP Negeri 1 Punggur .................................... 38
a. Sejarah singkat berdirinya SMPN 1 Punggur ....... 38
b. Visi dan Misi SMPN 1 Punggur ........................... 40
c. Keadaan sarana dan prasarana SMPN 1 Punggur . 42
d. Keadaan Guru dan Karyawan SMPN 1 Punggur . 43
e. Keadaan Siswa SMPN 1 Punggur ......................... 46
f. Struktur Organisasi SMPN 1 Punggur .................. 47
2. Deskripsi Data HasilPenelitian ................................... 48
B. Temuan Khusus (PengujianHipotesis) ............................. 62
C. Pembahasan ...................................................................... 66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 69
B. Saran .................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 74
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................. 105
xii
-
14
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Siswakelas VII SMP Negeri1 Punggur
TahunPelajaran 2016/2017 ..................................................................... 28
2. Data Sampel Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Punggur .......................... 29
3. Kisi-Kisi UmumInstrumenVariabelPenelitiantentangPenggunaan
Media Pembelajaran terhadapMotivasi Belajar Siswa............................ 33
4. Kisi-Kisi Khusus Instrumen VariabeltentangPenggunaaan Media
Pembelajaran ....................................................................................... 33
5. Kisi-Kisi Khusus InstrumenVariabeltentangMotivasi Belajar Siswa
Kelas VIISMP Negeri1 Punggur ............................................................ 34
6. Identitas SMPN 1 Punggur Lampung Tengah ....................................... 39
7. JumlahRuangKelas di SMPN 1 Punggur Lampung Tengah ................... 42
8. Jenis dan Jumlah Ruang di SMPN 1 Punggur Lampung Tengah ........... 43
9. Daftar Guru dan Staf Karyawan SMPN 1 Punggur ................................ 43
10. Keadaan Siswa SMPN 1 Punggur Lampung Tengah ............................. 46
11. Data Angket Penggunaan Media Pembelajaran di SMPN 1 Punggur .... 48
12. Tabel Distribusi Frekuensi Angket tentang Penggunaan Media
Pembelajaran ....................................................................................... 51
13. Distribusi Frekuensi Hasil Angket tentang Penggunaan Media
Pembelajaran ....................................................................................... 53
14. Data Angket Motivasi belajar Siswa Kelas VII di SMPN 1 Punggur .... 54
xiii
-
15
15. Tabel DistribusiFrekuensiAngkettentangMotivasibelajarSiswa
Kelas VII SMPN 1 Punggur ................................................................... 57
16. DistribusiFrekuensiHasil AngkettentangMotivasibelajarSiswa ............. 59
17. Data HasilDuaAngketPenggunaan Media
PembelajarandanMotivasiBelajarSiswa SMPN 1 PunggurKabupaten
Lampung Tengah .................................................................................... 60
18. Distribusi Frekuensi Antara Penggunaan Media Pembelajaran
Terhadap Motivasi belajar Siswa SMPN 1 Punggur ............................. 62
19. TabelKerjaPerhitungan Chi Kuadrat 𝜒2 Penggunaan Media
PembelajaranTerhadapMotivasibelajarSiswa SMPN 1 Punggur ............ 63
xiv
-
16
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Paradigma Penelitian ................................................................................. 22
2. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Punggur ............................................. 47
xv
-
17
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Surat Izin Prasurvey ................................................................................ 74
2. Surat Balasan Prasurvey ......................................................................... 75
3. Pengesahan Proposal Penelitian .............................................................. 76
4. Surat Bimbingan ..................................................................................... 77
5. Outline ..................................................................................................... 78
6. Alat Pengumpulan Data .......................................................................... 79
7. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................. 80
8. Surat Izin Research ................................................................................. 83
9. Surat Tugas ............................................................................................. 84
10. Surat Balasan IzinResearch .................................................................... 85
11. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ........................................ 86
12. Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi ................................................. 87
13. Surat Keterangan Bebas Pustaka............................................................ 101
14. Surat Keterangan Bebas Jurusan PAI .................................................... 102
15. Foto-foto Responden Penelitian ............................................................. 103
16. Riwayat Hidup ...................................................................................... 105
xvi
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yang
memiliki serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
tertentu. Proses belajar mengajar memiliki makna adanya suatu kesatuan
kegiatan yang tidak terpisahkan antara siswa sebagai pebelajar dan guru
sebagai pengajar. Guru memegang peran penting dalam pendidikan dan
pengajaran di sekolah. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
seorang guru harus dapat menyampaikan pembelajaran secara menarik,
inovatif, dan dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang akan disampaikan agar peserta didik mempunyai motivasi
yang tinggi dalam belajar.
Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Pada motivasi
terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu
belajar.Hakikat motivasi belajar adalah “dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku.
-
2
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang penting dalam
proses belajar mengajar yang dapat menyalurkan pesan yang
akandisampaikan kepada siswa baik berupa alat, orang maupun bahan ajar.
Selain itu, media pembelajaran dapat merangsang siswa agar lebih efektif.
Oleh karena itu, maka penggunaan media pembelajaran dapat merangsang,
menggairahkan atau memotivasi siswa untuk belajar, karena “motivasi
belajar merupakan suatu dorongan atau penggerak dalam diri seorang
siswa untuk belajar sehingga tujuan-tujuan pembelajaran yang didinginkan
dapat tercapai”.
Melalui perannya sebagai pengajar, seorang guru diharapkan
mampu mendorong anak didiknya untuk senantiasa belajar dalam berbagai
kesempatan melalui berbagai sumber atau media. Dalam hal ini guru
mempunyai fungsi sebagai motivator dalam keseluruhan kegiatan belajar
mengajar.1 Pada kegiatan belajar mengajar yang berlangsung telah terjadi
interaksi yang bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya.
Interaksi yang bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya
dengan menggunakan media yang sesuai sehingga dapat menciptakan
lingkungan belajar yang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik
dalam belajar.
Proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam kehadiran media
pembelajaran memiliki arti yang cukup penting, mengingat selama ini
hasil dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam dinilai masih kurang
1 Supriono Widodo dan Ahmadi Abu, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 106
-
3
karena para guru kurang memperhatikan komponen-komponen lain yang
dapat membantu proses pembelajaran, diantaranya metode mengajar yang
digunakan masih monoton, sehingga seringkali tujuan dari pembelajaran
belum bisa mencapai yang maksimal.
Berdasarkan uraian di atas, dapat di maknai bahwa media
pembelajaran sangat penting bagi guru untuk menyampaikan informasi
tentang materi yang akan diajarkan pada saat proses pembelajaran.
Dengan adanya penggunaan media dengan tepat dan sesuai maka dapat
membangkitkan keingintahuan dan minat baru bagi siswa, serta
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar mengajar dan
bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Berdasarkan hasil pra survey yang telah penulis lakukan di SMPN
1 Punggur untuk mencari data, diperoleh bahwa penggunaan media
pembelajaran oleh guru PAI di SMPN 1 Punggur cukup baik, hal ini dapat
dilihat dari bagaimana cara guru pendidikan agama Islam menggunakan
media pembelajaran dengan baik pada saat menyampaikan materi
pelajaran. Guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Punggur ketika
menyampaikan materi dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya
menerangkan melalui lewat lisan saja tetapi guru Pendidikan agama Islam
disana sudah menggunakan media dengan bagus ketika menyampaikan
materi pembelajaran yaitu dengan menggunakan slide power point.
kemudian motivasi belajar siswa juga cukup baik, hal itu karena semangat
siswa dalam memperhatikan penjelasan guru maksudnya disini siswa di
-
4
SMPN 1 Punggur ketika guru menjelaskan atau menyampaikan pelajaran
pada saat proses pembelajaran tidak mengobrol sendiri dan tidakmembuat
kegaduhan di kelas, selanjutnya siswa aktif bertanya pada saat proses
pembelajaran di kelas maksudnya ketika guru selesai menjelaskan materi
pembelajaran siswa menyatakan langsung materi pembelajaran yang
belum paham, selain itu juga ketika guru bertanya kepada siswanya
banyak yang dapat menjawab langsung pertanyaan yang diajukan oleh
gurunya.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian, untuk membuktikan ada atau tidak “Pengaruh Penggunaan
Media Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMPNegeri 1 Punggur Kabupaten Lampung
Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, dan hasil prasurvey yang telah
penulis lakukan, permasalahan yang dapat diidentifikasikan dalam
penelitian ini adalah:
1. Guru PAI di SMP Negeri 1 Punggur pada saat mengajar sudah
menggunakan media dengan baik dan tepat.
2. Semangat siswa dalam memperhatikan penjelasan guru, pada saat
proses pembelajaran berlangsung siswa tidak membuat kegaduhan.
3. Aktif bertanya pada saat proses pembelajaran di kelas
-
5
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari kemungkinan meluasnya masalah yang akan di
teliti maka perlu ditentukan batasan atau ruang lingkup permasalahan yang
akan di teliti. Adapun pembatasan dalam penelitian ini yaitu:
1. Penggunaan media pembelajaran oleh guru PAI cukup baik sehingga
motivasi belajar siswa cukup baik.
2. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan
Lokasi penelitian adalah di SMPN 1 Punggur Kabupaten Lampung
Tengah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah: Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran
terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama
Islam di SMPN 1 Punggur Kabupaten Lampung Tengah?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMPN 1 Punggur
Kabupaten Lampung Tengah.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
-
6
a. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan guru
pembelajaran.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis
dan dapat menjadi referensi bagi penulis untuk penelitian yang
selanjutnya.
c. Guna memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar sarjana (S-I)
dalam ilmu tarbiyah.
F. Penelitian Relevan
Untuk mengetahui posisi yang telah dilakukan peneliti, berikut ini hasil
peneliti terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yaitu:
Penelitian yang dilakukan oleh Jeniy irawan (0958551), Jurusan
Tarbiyah Program Studi Pendidikan agama Islam STAIN Jurai Siwo
Metro dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap
Hasil Belajar pada Pendidikan Agama Islam Peserta Didik SMP N 1
Batanghari Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasilnya adalah adanya pengaruh
media pembelajaran terhadap hasil belajar.2
Penelitian yang dilakukan oleh Supriadi (0948481), Jurusan Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Jurai Siwo Metro dengan
judul “Hubungan Pendekatan Individu dalam Pembelajaran terhadap
Motivasi Belajar PAI siswa kelas V SD IT Insan Kamil Bandar Jaya
2Jeniy Irawan, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar pada
Pendidikan Agama Islam Peserta Didik SMP N 1 Batanghari Tahun Pelajaran 2012/2013, (Metro,
STAIN Metro, 2012), h. 6
-
7
Tahun Pelajaran 2013/2014”. Hasilnya adalah adanya hubungan
pendekatan individu dalam pembelajaran terhadap motivasi belajar.3
Berdasarkan penelitian di atas nampaknya ada sedikit persamaan
dengan penelitian yang penulis lakukan. Akan tetapi, disamping ada
persamaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya diatas, ada perbedaan
yang nyata antara penelitian sebelumnya dengan penelitian penulis.
Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa penelitian penulis yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N 1 Punggur
Kabupaten Lampung Tengah”, sepengetahuan penulis belum pernah
diteliti sebelumnya.
3Supriadi, Hubungan Pendekatan Individu dalam Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar PAI
siswa kelas V SD IT Insan Kamil Bandar Jaya Tahun Pelajaran 2013/2014, (Metro, STAIN
Metro, 2013), h. 7
-
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Banyak sekali, bahkan sudah umum orang menyebut dengan
kata “motif” untuk menunjukkan mengapa seseorang itu berbuat
sesuatu. Dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan motivasi
untuk menggerakkan siswa dalam belajar.
Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai
daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada
saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan
sangat dirasakan atau mendesak. Mengenai pengertian motivasi
belajar, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, “motivasi adalah
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Pendapat lain motivasi merupakan perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian ini
mengandung tiga elemen diantaranya ialah:
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau feeling seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-
persoalan kewajiban, afeksi dan emosi yang dapat menentukan
tingkah laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi
yaitu tujuan. Motivasi muncul dari dalam diri manusia, tetapi
-
9
munculnya karena terangsang atau terdorong adanya unsur
lain, dalam hal ini adalah tujuan.1
Motivasi juga dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku
belajar. Motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku
individu belajar.2
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku secara
relatif permanen dan secara potensial yang terjadi pada seseorang atau
individu sebagai suatu hasil latihan atau praktik yang diperkuat
dengan diberi hadiah untuk mencapai suatu tujuan tertentu.3
Firman Allah SWT dalam Q. S Al-„Alaq ayat 1-5 berbunyi:
ِإقْ َرْأ َو رُبَُّك . َخَلَق اأِل ْنَسا َن ِمْن َعَلٍق .اِقْ َرأ ِِب ْسِم رَبَِّك الَّذْي َخَلَق َعَلَم اْاِ ْنَسا َن َما َْ َ ْ َلمْ .ا لَِّذ ي َعلََّم ِِب ْلَ َلمْ . اأَلْكَراُم
Artinya: “1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan,2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah, 3. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, 4.
Yang mengajar (manusia) dari pena, 5. Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya.4
َسَلَك َ رِ ْ ً اَ ْلَ ِ ُ ِ ْ ِ ِعْلً ا َس ََّ ُ َلُ َ رِ ْ ً اِ إَإ ْا َ َّ ِ َمْن (رواه مسلم)
1Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015), h. 1-3 2 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), h. 80
3Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008). h. 23 4Q. S Al-„Alaq (96): 1-5, h. 479
-
10
Artinya: “Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk
menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke
surga”. (HR Muslim) 5
Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa surat Al-
„Alaq menjelaskan tentang perintah untuk membaca dalam arti yang
seluas luasnya seperti mengembangkan ilmu pengetahuan dan
perlunya alat untuk melakukan kegiatan dalam upaya
mengembangkan ilmu pengetahuan, serta menjelaskan tentang
kekuasaan Allah SWT, bahwa Allah SWT berkuasa menciptakan
manusia, memberikan kenikmatan dan karunia berupa kemampuan
berfikir yang sempurna dan membaca.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat diketahui
bahwa motivasi merupakan kekuatan yang dapat menggerakkan
seseorang yang kadang-kadang dilakukan dengan cara
menyampingkan hal-hal yang dianggap kurang bermanfaat untuk
mencapai tujuan yang lebih berfaedah. Oleh karena itu motivasi
dipandang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai
kebiasaan yang diperolehnya yaitu suatu dorongan.
2. Macam-macam Motivasi
Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang. Motivasi yang aktif itu sangat bervariasi.
Macam-macam motivasi adalah sebagai berikut:
5https://muslimfiqih.blogspot.co.id/kumpulan-hadist-nabi-tentang-menuntut-ilmu/.diunduhpada
tanggal 19 April 2017
https://muslimfiqih.blogspot.co.id/kumpulan-hadist-nabi-tentang-menuntut-ilmu/.diunduh
-
11
1. Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah, Motivasi jasmaniah seperti reflek, instink, otomatis, nafsu, sedangkan yang termasuk
motivasi rohaniah yaitu kemauan.
2. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, motivasi instrinsik adalah motivasi-motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya itu
tidak perlu rangsangan dari luar, karena didalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Contohnya seseorang membaca, tidak ada yang menyuruh atau
mendorongnya, ia ingin mencari buku-buku untuk di
bacanya.Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi-motivasi
yang aktif dan berfungsinya itu karena adanya rangsangan dari
luar. Contoh seorang yang belajar karena adanya ujian dengan
harapan mendapat nilai yang baik. Oleh karena itu motivasi
ekstrinsik adalah bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
belajar dimulai diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang
tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.6
Hakikat motivasi belajar adalah “dorongan internal dan
eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar
dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) adanya hasrat dan
keinginan untuk berhasil, 2) adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar, 3) adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4)
adanya penghargaan dalam belajar, 5) adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar, 6) adanya lingkungan belajar yang
kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar
dengan baik.7
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwasanya
macam-macam motivasi yaitu motivasi jasmaniah dan rohaniah,
motivasi instrinsik atau motivasi yang berasal dari dalam diri
peserta didik dan motivasi ekstrinsik atau motivasi yang berasal
dari luar diri peserta didik. Kemudian yang menjadi penelitian ini
yaitu motivasi ekstrinsik dengan indikator 1) adanya penghargaan
6Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2012), h. 88-91 7Hamzah. B. Uno, teori Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, h. 23
-
12
dalam belajar, 2) adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, 3)
adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
3. Fungsi Motivasi
Motivasi sebagai suatu proses, mengantarkan murid kepada
pengalaman-pengalaman yang memungkinkan mereka dapat belajar.
Sebagai proses, motivasi mempunyai fungsi antara lain:
1. Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap berminat dan siaga.
2. Memusatkan perhatian anak pada tugas-tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar.
3. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang.
8
Pendapat lain fungsi motivasi antara lain:
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul sesuatu
perbuatan seperti belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi sebagai penggerak.9
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa
fungsi motivasi secara umum adalah sebagai daya penggerak yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan tertentu
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi manusia untuk
belajar. Motivasi belajar terjadi dari tindakan perbuatan persiapan
8Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 141
9Kompri, Motivasi Pembelajaran , h. 5
-
13
mengajar. Menurut Dimyati faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1. Cita-cita atau Aspirasi Siswa Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil
seperti keinginan belajar berjalan. Keberhasilan mencapai
keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan
dikemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan.
Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral,
kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan.
2. Kemampuan Siswa Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan
kemampuan dan kecakapan mencapainya. Keinginan membaca
perlu dibarengi dengan kemampuan mengenal dan
mengucapkan bunyi huruf-huruf.
3. Kondisi Siswa Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang
sakit, lapar atau marah-marah akan mengganggu pehatian
belajar. Sebaliknya, seseorang siswa yang sehat, kenyang, dan
gembira akan mudah memusatkan perhatian.
4. Kondisi Lingkungan Siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam,
lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan
masyarakat. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat
terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Tempat tinggal yang
kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antar siswa,
akan mengganggu kesungguhan belajar. Sebaliknylingkungan
yang aman, tenteram, tertib, indah dan pergaulan siswa yang
rukun, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.10
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu cita-cita,
kemampauan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa. Faktor-
faktor ini sangat berpengaruh terhadap suatu tujuan pembelajaran
yang ingin di capai.
10
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, h. 97-99
-
14
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau penyalur pesan.11
Menurut pendapat lain
bahwamedia yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu
proses penyaluran informasi.12
Pendapat lain media pembelajaran adalah setiap orang, materi,
atau peristiwa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan ada
pendapat lain bahwa media pembelajaran merupakan alat yang secara
fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang
diantaranya terdiri atas buku, tape recorder, kaset, vidio, camera, film,
slide, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.13
Penggunaan media pembelajaran guru hendaknya
memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan media
tersebut dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsipnya yaitu:
1) Menentukan jenis media dengan tepat, artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan
tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
11
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h. 120 12
Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 11 13
Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN-MALANG PRESS,
2009), h. 25-26
-
15
2) Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu diperhatikan apakah penggunaan media itu sesuai
dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik.
3) Menyajikan media dengan tepat, artinya tehnik dan metode penggunaan media dalam pembelajaran haruslah disesuaikan
dengan tujuan, bahan, metode, waktu, dan sarana yang ada.
4) Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat, artinya kapan dan dalam situasi mana
pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat
atau selama proses belajar mengajar terus menerus
memperlihatkan atau menjelaskan dengan media
pembelajaran.14
Firman Allah SWT dalam Q. S. An-Nahl ayat 44, yang berbunyi:
َ لِل َّا ِس َما نُ ّلَِل اِلَْ ِ ْم , ِِب ْل َ َِّ ِ َوللُّ بُرِ َواَنْ َلْلَ ا اِلَْ َك الذِْكَر لِ ُ َ ّيِّ َوَلَ لَُّ ْم َ َ َفكَُّرْوَن
Artinya: “(mereka kami utus) dengan membawa keterangan-
keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan kami turunkan (Al-
Qur‟an)kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa
yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka
memikirkan.”15
Berdasarkan ayat di atas berkaitan tentang media dalam
pembelajaran dapat diambil pengertian bahwasanya suatu media yang
digunakan oleh seorang guru harus mewakili sebagian dari materi
yang telah diajarkan sebelumnya. Hal ini selain dimaksudkan agar
siswa mudah menerima materi baru karena masih ada hubungan
dengan materi yang mereka terima sebelumnya, juga dapat
meningkatkan kefektifitasan pembelajaran. Siswa akan lebih
bersemangat menerima materi baru.
14
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, h. 127-128. 15
Q. S. An-Nahl (16): 44, h. 217.
-
16
َخطَّ ال َِّبُّ َصلىَّ ُ َعَلْ ِ َوَسلََّم : َعْن َعْ ِد ِ َرِضَي ُ َعْ ُ قَاَل َوَخطَّ ُخُططًا ِصَغارًا ,َوَخطَّ َخطِّا ِ اْلَ َسِط َخارًِ ا ِمْ ُ , َخطَّا ُمَرب ًَّ ا
َ َذااْْلِ ): َوقَالَ , ِإَإ َ َذا الَِّذي ِ اْلَ َسِطِ ْن َ انِِ ِ الَِّذي ِ اْلَ َسطِ َقْد َأَحاَط بِِ َوَ َذا الَِّذي ُ َ : َأْو - َوَ َذا َأَ ُلُ ُِْ َط بِ ِ , ْنَسانُ
َغاُر اأْلَْعَرااُ , َخارٌِ أََمُل ُ نَ َ َشُ , َِإْن َأْخطََأُه َ َذا ,َوَ ِذِه اْاُُطُط اللِّ(رواه ال خارى)نَ َ َشُ َ َذا , َوِإْن َأْخطََأُه َ َذا , َ َذا
Artinya: “Nabi S.a.w membuat gambar persegi empat, lalu
menggambar garis panjang di tengah persegi empat tadi dan keluar
melewati batas persegi itu. Kemudian beliau juga membuat garis-garis
kecil di dalam persegi tadi, di sampingnya: (persegi yang digambar
Nabi). Dan beliau bersabda : “Ini adalah manusia, dan (persegi empat)
ini adalah ajal yang mengelilinginya, dan garis (panjang) yang keluar
ini, adalah cita-citanya. Dan garis-garis kecil ini adalah penghalang-
penghalangnya. Jika tidak (terjebak) dengan (garis) yang ini, maka
kena (garis) yang ini. Jika tidak kena (garis) yang itu, maka kena
(garis) yang setelahnya. Jika tidak mengenai semua (penghalang) tadi,
maka dia pasti tertimpa ketuarentaan.”(HR. Bukhari)16
Berdasarkan hadis tersebut menggambarkan dengan jelas ketika
Rasulullah sedang mengajarkan ajarannya kepada para sahabat dengan
cara menggambar persegi empat dan garis-garis lurus. Hal ini berarti
dalam mengajarkan ilmu-ilmu kepada sahabatnya pada zaman dahulu
Rasulullah menggunakan gambar-gambar sebagai media alat bantu
untuk memperjelas pemahaman.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui bahwa media
pembelajaran adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan oleh
16
http://.blogspot.co.id/hadits-haditsmediapembelajaran.diundupada tanggal 19 April 2017
http://hadits-haditsmediapembelajaran.blogspot.co.id/diunduh
-
17
seorang guru untuk menyalurkan pesan atau informasi belajar berupa
materi pembelajaran dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untukmemperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.Media
pembelajaran sangat berguna bagi siswa agar siswa mengetahui
kegunaan media dalam proses belajar mengajar, yakni dengan
memperhatikan prinsip-prinsip media yang ada.
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Dibawah ini adalah beberapa jenis media pembelajaran yang digunakan
oleh seorang guru dalam proses pembelajaran, antara lain:
1) Bahan (material), biasa pula jenis ini disebut dengan istilah perangkat lunak atau software. Di dalamnya terkadang pesan-
pesan yang perlu disajikan baik dengan bantuan alat penyaji,
maupun tanpa alat penyaji. Contohnya : buku, modul, majalah,
transparansi OHP, film bingkai, audio.
2) Alat (device) bisa disebut dengan istilah hardware atau perangkat keras, digunakan untuk menyajikan pesan.
Contohnya adalah : proyektor film, film bingkai, video tape
dan lain-lain.
3) Teknik, yaitu prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan alat, bahan, orang dan lingkungan untuk pesan.
Misalnya : tehnik demonstrasi kuliah, ceramah, tanya jawab,
pengajaran terpogram, dan belajar sendiri.
4) Lingkungan (setting), yang memungkinkan siswa belajar, misalnya gedung sekolah, perpustakaan, lab pusat sarana
belajar, museum, taman, kebun binatang, rumah sakit yang
sengaja di rancang untuk tujuan lain tetapi kita memanfaatkan
untuk belajar siswa-siswi.17
Pendapat lain tentang jenis media yang sering di gunakan :
1) Media cetak diartikan sebagai bahan yang diproduksi melalui percetakan profesional seperti buku-buku, majalah, dan modal.
2) Media elektronik, yang lazim di pilih dan di gunakan dalam pengajaran :
3) Perangkat slide atau film bingkai
17
Arif S Sadiman, Media Pendidikan Pengertian Pengimbangan dan Pemanfaatanya, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2009),h. 5
-
18
4) Film strips 5) Rekaman 6) Overhead transparancies 7) Video tape 8) Realita (objek nyata atau benda sesungguhnya) seperti
mengunjungi pabrik-pabrik yang ada di sekitarnya, museum
atau suatu perkebunan untuk melihat objek yang bersangkutan
secara langsung.18
Berdasarkan uraian di atas bahwa, jenis media pebelajaran
sangat dibutuhkan bagi seorang guru dalam proses pembelajaran
untuk menyalurkan pesan, dengan adanya jenis media pembelajaran
akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi.
3. Pemanfaatan Media Pembelajaran
Penggunaan media dalam proses instruksional mengandung
manfaat atau nilai tertentu, antara lain :
a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
b) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi d) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar e) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.19
Pendapat lain manfaat media pembelajaran yaitu:
a) Media dapat membantu siswa mempelajari bahan pelajaran yang luas, yang memuat berbagai konsep, fakta, prinsip,
sikap keterampilan, di samping banyak macam ragamnya
juga sangat bervariasi, sehingga memerlukan berbagai media
untuk menyampaikannya.
b) Media dapat menumbuhkan motivasi belajar, sikap, dan cara belajar yang lebih efektif serta menumbuhkan persepsi yang
lebih tinggi terhadap hal yang dipelajari.
18
Sudarwin Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta : Bina Aksara, 1994),h. 118 19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 24-25
-
19
c) Media membantu siswa dan guru dalam proses instruksional suatu bidang studi, yang didukung secara multi disipliner,
masing-masing disiplin itu mengandung banyak bahan yang
harus dipelajari.
d) Media turut meningkatkan kepuasan dan keberhasilan sesuai dengan keinginan masing-masing guru. Guru yang baik ingin
agar para siswanya merasa puas dan berhasil, dan dianggap
media dapat memenuhi keinginan tersebut.
e) Media membantu siswa yang umumnya berkecenderungan mempelajari banyak hal dan sekaligus mendalaminya.
Belajar “banyak” dan “mendalam” merupakan ciri belajar
berhasil.
f) Media membantu siswa dan guru dalam proses instruksional untuk memenuhi tuntutan kurikulum, yang senantiasa
berkembang sejalan dengan perkembanganilmu pengetahuan
dan teknologi serta dinamika masyarakat.20
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa media
pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran dan bagi peserta didik dengan adanya media
pembelajaran akan menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam
belajar.
4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Cara memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya
memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a) Ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang
telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan
digunakannya media pengajaran.
b) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat
memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c) Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada
waktu mengajar.
20
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994),h. 189-190
-
20
d) Keterampilan guru dalam menggunakannya, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya
dalam proses pengajaran.
e) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pelajaran berlangsung.
f) Sesuai dengan taraf berfikir siswa, memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir
siswa, sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat
dipahami oleh para siswa.21
Berdasarkan uraian di atas, dapat di ketahui bahwa dalam proses
pembelajaran sangatlah penting dengan adanya kriteria-kriteria
pemilihan media pembelajaran karena dapat mempermudah seorang
guru dalam menggunakan media ketika seorang guru menyampaikan
bahan pelajaran.
C. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Motivasi
Belajar
Salah satu mafaat penggunaan media pembelajaran adalah “media
dapat menumbuhkan motivasi belajar, sikap, dan cara belajar yang lebih
efektif serta menumbuhkan persepsi yang lebih tinggi terhadap hal yang
dipelajari.”22
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.23
21
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensido, 2011), h.
4-5 22
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, h. 190 23
Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa arab, h. 27
-
21
Seorang guru dalam menggunakan media secara baik maka siswa
dalam proses pembelajaran akan termotivasi dalam menerima materi
pembelajaran dengan baik dan medapatkan hasil yang maksimal. Selain itu
penggunaan media yang sesuai juga dapat meningkatkan semangat belajar
siswa dalam menerima materi baru dengan mudah.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan
media pembelajaran sangat besar pengaruhnya terhadap motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam, karena media
pembelajaran adalah salah satu faktor dari keberhasilan mata pelajaran
pendidikan agama Islam. Apabila seorang guru menggunakan media
dengan tepat dan sesuai dengan isi materi yang disampaikan maka seorang
siswa akan termotivasi (mendapatkan dorongan) untuk menerima pelajaran
dengan baik dan maksimal.
D. Kerangka Konseptual Penelitian
1. Kerangka berfikir
Kerangka berfikir adalah “ suatu konsep yang memberikan
hubungan kausal hipotesis antara dua variable atau lebih dalam rangka
memberikan jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti”.24
Berdasarkan definisi di atas dapat dijelaskan bahwa kerangka
berpikir adalah suatu konsep pemikiran atau penjelasan sementara
yang menghubungkan dua variabel yang satu dengan variabel yang
lainnya.
24
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian,(Metro: Ramayana Pers dan STAIN Metro, 2008),h.
57
-
22
2. Paradigma
Paradigma adalah “pola pikir yang menunjukkan hubungan
antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis
dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian”.25
Dari pendapat di atas maka dapat disajikan dalam sebuah
bagan paradigma berpikir itu sebagai berikut:
Bagan 1
Kerangka Berpikir dan Paradigma
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah “jawaban sementara terhadap masalah yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris”. Sedangkan menurut
Nasution, hipotesisi adalah “pernyataan tentative yang merupakan dugaan
atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk
memahaminya”.26
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa hipotesis
merupakan pernyataan yang masih perlu dibuktikan kebenarannya, dan
25Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet. 8. h.
42. 26
S. Nasution, Metode Research: Penelitian Ilmiah, (Bumi Aksara, 2012), h. 39
Penggunaan
Media
Pembelajaran
Motivasi
Belajar
Baik
Cukup
Kurang
H
I
P
O
T
E
S
I
S
-
23
anggapan yang timbul adalah yang bersifat sementara untuk dibuktikan
secara nyata dan benar melalui data lapangan dan faka-fakta yang
diperoleh dari penelitian.
Jadi hipotesis yang penulis ajukan sebagai jawaban sementara dalam
penelitian ini adalah:
Ha: Ada Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Motivasi
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
Negeri 1 Punggur Kabupaten Lampung TengahTahun Pelajaran
2016/2017”.
Ho: Tidak ada Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap
Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMP Negeri 1 Punggur Kabupaten Lampung TengahTahun
Pelajaran 2016/2017”.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang
signifikan antara Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Motivasi
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamdi SMP
Negeri 1 Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran
2016/2017”.
-
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian yang akan penulis lakukan ini adalah penelitian yang bersifat
deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah “penelitian yang
bertujuan untuk membuat perencanaan sistematis aktual dan akurat
mengenai faktor-faktor dan populasi dan daerah tertentu”.1
Adapun sifat dari penelitian ini adalah bersifat korelasi sebab akibat atau
penelitian pengaruh. Yaitu “dinamakan penelitian sebab akibat karena
antara keadaan pertama dengan kedua terdapat hubungan sebab akibat.
Keadaan pertama diperkirakan menjadi penyebab yang kedua, keadaan
pertama berpengaruh terhadap yang kedua”.2
Berdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa jenis penelitian
yang penulis laksanakan adalah penelitian kuantitatif dan sifat
penelitiannya adalah penelitian korelasi sebab akibat atau pengaruh
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan pendekatan
kuantitatif penulis ingin mengetahui seberapa besarpengaruh penggunaan
media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Punggur Kabupaten Lampung
Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017 yang penulis ambil sebagai tempat
penelitian.
1Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), h. 75
2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), Cet ke-13, h. 37
-
25
B. Variabel dan Definisi OperasionalVariabel
Variabel adalah “segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan
penelitian”.3Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-
sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi serta dapat
diukur.4
Mengacu kepada pendapat di atas, maka dalam konteks penelitian
ini definisi operasional variabel merupakan petunjuk bagi penulis untuk
menjelaskan variabel yang akan diteliti, yaitu penggunaan media
pembelajaran dan motivasi belajar. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
definisi operasional variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah Media Pembelajaran
(X). Media pembelajaran adalah suatu alat yang digunakan oleh
seorang guru untuk menyalurkan pesan atau informasi belajar berupa
materi pembelajaran. Adapun yang menjadi indikator penggunaan
media pembelajaran sebagai berikut:
a. Menentukan jenis media dengan tepat.
b. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat.
c. Menyajikan media dengan tepat.
d. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat,
dan situasi yang tepat.
3 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, h.25
4Ibid., h. 29
-
26
Cara memperoleh data pada variabel ini penulis menggunakan
pedoman kriteria penilaian hasil angket yang jenis skalanya adalah
skala likert dan jenis angketnya adalah berbentuk pilihan ganda
dengan 4 (empat) alternatif jawaban. Kriteria untuk pernyataan yang
positif jawaban A (selalu) diberi skor 4, untuk jawaban B (sering)
diberi skor 3, untuk jawaban C (kadang-kadang) diberi skor 2, dan
untuk jawaban D (tidak pernah) diberi skor 1.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikatdalam penelitian ini adalah motivasi belajar (Y).
Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu. Adapun Indikator dari motivasi
belajar sebagai berikut:
a. Adanya penghargaan dalam belajar.
b. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
c. Adanya lingkungan belajar yang kondusif.
Cara memperoleh data pada variabel ini penulis menggunakan
pedoman kriteria penilaian hasil angket yang jenis skalanya adalah
skala likert dan jenis angketnya adalah berbentuk pilihan ganda
dengan 4 (empat) alternatif jawaban. Dengan kriteria untuk pernyataan
yang positif jawaban A (selalu) diberi skor 4, untuk jawaban B
(sering) diberi skor 3, untuk jawaban C (kadang-kadang) diberi skor 2,
dan untuk jawaban D (tidak pernah) diberi skor 1.
-
27
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah “keseluruhan subjek atau objek yang menjadi
sasaran penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu”5 Pendapat
lain tentang Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang
ditetepkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.6
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dimengerti populasi adalah
sejumlah objek yang akan diteliti secara keseluruhan. Adapun populasi
dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1
Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017
yang beragama Islam berjumlah266 orang. Populasi adalah seluruh
individu yang akan diteliti. Adapun jumlah siswa kelas VII dengan
rincian sebagai berikut:
5Rostina Sundayana, Statistika Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 15
6 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 61
-
28
Tabel 1
Jumlah Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Punggur
Tahun Pelajaran 2016-2017
Kelas Jumlah
Siswa Non-Muslim Muslim
VII.1 33 2 31
VII.2 34 2 32
VII.3 35 1 34
VII.4 36 3 33
VII.5 36 2 34
VII.6 36 1 35
VII.7 36 1 35
VII.8 35 3 32
JUMLAH 281 15 266
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah “bagian dari populasi yang akan diteliti”.7
Pendapat lain mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.8Sedangkan menurut
Nanang Martono “sampel merupakan sebagian anggota populasi yang
dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan
dapat mewakili populasi”.9
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dipahami bahwa yang
dimaksud dengan sampel dalam sebuah penelitian adalah bagian atau
wakil dari populasi yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang
akan diteliti.
7Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet ke-14, h. 174. 8 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen., (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 118.
9Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif,( Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 74.
-
29
Kemudian untuk menentukan berapa sampel yang akan diteliti,
maka penulis mengambil pendapat bahwa sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan sampel adalah “apabila subyeknya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi, tetapi jika jumlah subyeknya besar dapat diambil
10-15% atau 20-25% atau lebih.”10
Mengacu pada uraian di atas, dari populasi yang berjumlah 281
siswa, penulis mengambil sampel sebesar 25%, sehingga jumlah
sampel yang akan penulis teliti adalah berjumlah 266 X 25% = 68
siswa. Adapun jumlah siswa yang akan dijadikan sampel pada
masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Data Sampel Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Punggur
No. Kelas Jumlah
Siswa
Persentase
25%
Jumlah
Hasil
Perhitungan Pembulatan
1 VII 1 31 25% 7,75 8
2 VII 2 32 25% 8 8
3 VII 3 34 25% 8,5 9
4 VII 4 33 25% 8,25 8
5 VII 5 34 25% 8,5 9
6 VII 6 35 25% 8,75 9
7 VII 7 35 25% 8,75 9
8 VII 8 32 25% 8 8
Jumlah 266 68
Untuk menetukan sampel dari masing-masing kelas penulis
menggunakan teknik sampling. “Teknik sampling adalah teknik
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 134
-
30
pengambilan sampel.11
Sedangkan “sampling adalah memilih sejumlah
tertentu dari keseluruhan populasi”.12
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa teknik sampling
merupakan proses pemilihan sampel dari suatu populasi penelitian.
Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel yang akan diteliti oleh
penulis menggunakan teknik sampling yang disebut dengan Simpel
Random Sampling”. Dikatakan simpel (Sederhana) karena
pengambilan anggoata sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.13
Maka
populasi yang ada dalam penelitian ini nantinya akan memperoleh
kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan berdasarkan macam data yang
diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
1. Metode Angket
Angket (Quetionare) adalah “sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.14
Berdasarkan pendapat di atas, maka metode angket
dipergunakan untuk memperoleh data dari sejumlah responden berupa
11 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, h. 150.
12
S. Nasution, Metode Research: Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 86. 13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009),
h. 82. 14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Cet ke-13,h. 151.
-
31
pernyataan yang dijawab oleh responden secara tertulis yang telah
disiapkan daftar pernyataan.
Metode angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang
penggunaan media pembelajaran dan motivasi belajar. Cara untuk
memperoleh data tentang penggunaan media pembelajaran penelitian
ini menggunakan angket tidak langsung yang ditujukan kepada siswa.
Sedangkan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar
menggunakan angket langsungan kepada responden yang
bersangkutan yakni siswa. Pada penelitian ini jenis angket yang
digunakan adalah jenis angket berstruktur dalam bentuk multiple
chooise (pilihan ganda).
Kemudian untuk penilaian hasil angket, penulis
menggunakan pedoman kriteria penilaian hasil angket yang jenis
skalanya adalah skala likert dan jenis angketnya adalah berbentuk
pilihan ganda dengan 4 (empat) alternatif jawaban. Kemudia kriteria
untuk pernyataan yang positif jawaban A (selalu) diberi skor 4, untuk
jawaban B (sering) diberi skor 3, untuk jawaban C (kadang-kadang)
diberi skor 2, dan untuk jawaban D (tidak pernah) diberi skor 1.
Sedangkan untuk pernyataan negatif jawaban A (selalu) diberi skor 1,
untuk jawaban B (sering) diberi skor 2, untuk jawaban C (kadang-
kadang) diberi skor 3 dan untuk jawaban D (tidak pernah) diberi skor
4.
-
32
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah “mencari data menggenai hal-hal
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prestasi, notulen rapat, buku, leger, agenda dan sebagainya”.15
Metode dokumentasi merupakan metode pendukung setelah
angket yang akan digunakan untuk memperoleh data mengenai
pendidik dan staf, jumlah peserta didik, denah lokasi, struktur
organisasi sekolah, serta tenaga kependidikan dan karyawan, sarana
dan prasarana dan juga sejarah singkat berdirinya SMP N 1 Punggur.
E. Instrument Penelitian
1. Rancangan / Kisi-kisi Instrument
Kisi-kisi instrumen menunjukkan kaitan antara variabel yang
diteliti dengan instrumen yang disusun.Instrument penelitian adalah
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti
lebih cermat, lengkap dan sitematis sehingga lebih mudah diteliti.
Ada dua macam kisi-kisi yang harus disusun oleh seorang
peneliti sebelum merancang instrumen yaitu:
a. Kisi-kisi umum adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan
semua variabel yang akan diukur, dilengkapi dengan semua
kemungkinan sumber data, semua metode dan instrumen yang
15
Ibid., h. 231.
-
33
mungkin dapat dipakai. Yang termuat dalam kisi-kisi umum ini baru
rancangan ideal, tentang apakah semua sumber data, metode dan
instrumen tetap akan dipakai atau tidak, tergantung dari ketetapan
menurut pertimbangan peneliti.
b. Kisi-kisi khusus yaitu kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan
rancangan butir-butir yang akan disusun untuk sesuatu instumen.16
Tabel 3
Kisi-kisi Umum Instrument Variabel Penelitian tentang Penggunaan
Media Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar
Variabel Penelitian Sumber Data Metode Instrument
Variabel Bebas Media
Pembelajaran
Siswa Angket Materi
angket
Variabel Terikat
Motivasi Belajar
Siswa Angket Materi
angket
Tabel 4
Kisi-kisi Khusus Instrument Variabel Penelitian tentang Penggunaan
Media Pembelajaran
Variabel Indikator No.
Item
Jumlah
item
Penggunaan
Media
Pembelajaran
(X)
Menentukan jenis media dengan tepat 1, 2, 3 3
Menetapkan atau memperhitungkan
subjek dengan tepat 4, 5, 6, 7
4
Menyajikan media dengan tepat 8, 9, 10,
11 4
Menempatkan atau memperlihatkan
media pada waktu, tempat, dan situasi
yang tepat
12, 13,
14, 15
4
Jumlah 15
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet. Ke-14, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), h. 206
-
34
Tabel 5
Kisi-kisi Khusus Instrument Variabel Penelitian tentang
Motivasi Belajar
Variabel Indikator
No. Item Jumlah
item
Motivasi
Belajar (Y)
Adanya penghargaan dalam
belajar 1, 2, 3, 4, 5 5
Adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar 6, 7, 8, 9, 10 5
Adanya lingkungan belajar yang
kondusif
11, 12, 13,
14, 15 5
Jumlah 15
Penelitian variabel (x) dan variabel (y) yaitu mengetahui
pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap motivasi belajar
di ukur menggunakan soal pilihan ganda sebanyak 15 soal, dengan
tiga alternatif jawaban yaitu:
Pernyataan Positif
Alternatif Jawaban Keterangan Skor
A Selalu 4
B Sering 3
C Kadang-kadang 2
D Tidak Pernah 1
2. Pengujian Instrument
a. Validitas
Validitas alat ukur merupakan suatu sifat alat ukur yang
menunjang tingkat ketepatan, keeratan, dan keabsahan, suatu alat
ukur untuk mengadakan pengukuran. Pengertian validitas
-
35
“sejauhmana suatu alat pengukur itu mengukur yang ingin
diukur”17
Menurut Suharsimi Arikunto :
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang
dimaksud.18
Berdasarkan pada kutipan tersebut maka dapat diambil pengertian
bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah alat ukur yang
merupakan suatu sifat alat ukur dan menunjukkan adanya ketetapan
atau keakuratan dalam pengukuran.
Adapun uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
korelasi product moment, dengan rumus angka kasar sebagai berikut:
rxy = 𝑥𝑦
𝑥2𝑦2
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi variabel x dengan y
x = (xi – )X−
y = (yi – )y− 19
b. Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur merupakan sifat alat ukur yang
menunjukkan tingkat keajekan dari hasil pengukuran, reliabilitas
17
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, h. 106 18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,cet ke-14, h. 211 19
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 228
-
36
adalah “suatu indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau diandalkan”.20
Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui reliabilitas alat
ukur (angket) adalah rumus Spearman Brown :
r1.1 = 2 ×𝑟1
2 1
2
1 + 𝑟12
12
Keterangan :
r1.1 = Reliabilitas Instrumen
𝑟12
12 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua
belahan instrumen.21
F. Teknik Analisis Data
Sebagian data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif
(berupa angka-angka) yang berasal dari hasil angket dengan menggunakan
teknik kuantitatif dengan rumus Chi Kuadrat sebagai berikut :
𝜒2 = (𝑓𝑜−𝑓)2
𝑓
Keterangan :
𝜒2 = Chi Kuadrat
Fo = Frekuensi yang diperoleh dalam penelitian.
Fh = Frekuensi yang diharapkan.
Sedangkan untuk menghitung seberapa besar pengaruhnya antara
variabel X terhadap variabel Y, yaitu dengan menggunakan rumus
20
Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, h. 111 21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, cet ke- 13, h. 180-181
-
37
Koefisien Kontingensi (C). Rumus untuk mencari Koefisien Kontingensi
adalah :
C = 𝜒2
𝜒2+𝑁
Keterangan :
C = Koefisien Kontingensi
𝜒2 = Chi Kuadrat
N = Jumlah Sampel22
Cara melihat tingkat kekuatan hubungan dari kedua variabel tersebut adalah
dengan cara membandingkan harga C hitung dengan Koefisien Kontingensi
Maksimum (Cmaks). Harga Cmaks ini dapat dicari dengan rumus :
Cmaks = (𝑚−1)
𝑚
Keterangan :
Cmaks = Koefisien Kontingensi Maksimum
𝑚 = Nilai minimum antara banyak kolom dan banyak baris.23
22
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 232-
241 23
Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),h.
277
-
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Profil SMP Negeri 1 Punggur
a. Sejarah Singkat Berdirinya SMPN 1 Punggur
Sebelum mendapatkan SK penegerian dari Ka. Kanwil provinsi
Lampung status SMP Negeri punggur masih dalam final dengan SMP
Sri Tejokencono. Kemudian rapat pada tanggal 30 november 1984
SMP Negeri Punggur berdiri sendiri yang dipimpin oleh:
1) Bapak Nendyo Sutanto (Alm), masa bakti 1984-1996 dengan
status SMP Negeri Punggur.
2) Bapak Drs. Zujari Saibi, dengan masa bakti pada tahun 1996-1998
pada pembagian status menjadi SLTP 3 Punggur.
3) Bapak Drs. Susanto pada tahun 1998-1999. Yang pada saat itu
kembali lagi menjadi SMP Negeri Punggur.
4) Bapak Drs. Teguh Wiyono pada tahun 1999-2009. Pembagian lagi
dari SMP Negeri Punggur menjadi SLTP Negeri 3 Punggur.
5) Bapak Drs. Usa Heriyanto masa bakti pada tahun 2009-2011
menjadi Smp Negeri 1 Punggur.
6) Pada bulan Januari 2011 SMP Negeri 1 Punggur dipimpin oleh
bapak Hi. Purnomo, S. Pd dan
-
39
7) Bapak Drs. Pramono mulai tahun 2017 mengepalai SMPN 1
Punggur Lampung Tengah.
SMPN 1 Punggur beralamatkan di Jl. Pendidikan No. 2 desa
Tanggulangin Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah
berdiri di tanah milik pemerintah dengan luas tanah hak pakai 18.230
m2
dan sekarang telah berdiri bangunan seluas 3.773 m2. Adapun
identitas sekolah SMPN 1 Punggur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 6
Identitas SMPN 1 Punggur Lampung Tengah
No Identitas
1 Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Punggur
2 Nomor Statistik Sekolah : 201120208091
3 NSS : 2,0112E+11
4 NPSN : 10801933
5 Status Sekolah : Negeri
6 Bentuk Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
7 Sk Pendirian Sekolah : 296/Kpts/05/2006
8 Tanggal Sk Pendirian : 20-11-1984
9 Sk Izin Operasioanal : 296/Kpts/05/2006
10 Tanggal Sk Izin Operasioanal : 19-08-2002
11 Jenjang Akreditasi : TerakreditasI
12 Sk Akreditasi :161/BAP-SM/12-
LPG/RKO/2014
13 Tanggal SK Akreditasi : 04-11-2014
-
40
b. Visi dan Misi SMPN 1 Punggur
1) Visi Sekolah
Berprestasi, Terampil, Beriman dan Bertaqwa dalam Lingkungan
yang nyaman dilandasi Nilai-Nilai Karakter dan Budaya Bangsa.
2) Misi Sekolah
a) Menyelenggarakan proses pembelajaran dengan
mengembangkan perangkat pembelajaran, metode dan strategi
pembelajaran, sumber dan alat pembelajaran serta sistem
penilaian.
b) Menyelenggarakan pembinaan kompetensi dan profesionalitas
tenaga pendidikan dan kependidikan.
c) Menyusun RKS dan RKAS secara partisipatif dan demokratis
d) Mengimplementasikan MBS yang mandiri, transparan,
ankuntaabel, partisipatif, fleksibel dan berkesinambungan.
e) Mengembangkan dan mengimplementasikan nilai-nilai
pendidikan karakter dan budaya bangsa.
f) Memperbaiki kualitas dan kuantitas sarana dan prasana sekolah
g) Menggalang partisipasi dan kerja sama dengan mesyarakat,
khususnya komite sekolah.
h) Mendayagunakan potensi dan lingkungan sekolah.
-
41
3) Tujuan Sekolah
Mengacu pada tujuan umum pendidikan, tujuan pendidikan
adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian
mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Adapun tujuan Sekolah yaitu:
a) Mewujudkan kelengkapan dokumen KTSP sesuai standar isi
kurikulum
b) Mewujudkan standar kopetensi lulusan (SKL) dibidang
akademik maupun non akademik
c) Meningkatkan standar proses pembelajaran
d) Meningkatkan standar sistem penilaian yang objektif dan
edukatif.
e) Meningkatkan rata-rata pencapaian KKM semua mata pelajaran
f) Meningkatkan rata-rata pencapaian UN
g) Meningkatkan kualitas dan presentase jumlah lulusan
h) Meningkatkan jumlah lulusan yang dapat diterima disekolah
favorit (outcome)
i) Mewujudkan prestasi akademik maupun nonakademik sesuai
bakat dan minat peserta didik
j) Mewujudkan tersedianya sarana dan prasarana yang
berkualitas, relevan dan mutakhir dengan kuantitas yang
memadai sesuai SNP.
-
42
k) Mampu mengembangkan inovasi sumber dan alat pembelajaran
sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
l) Mewujudkan pengelolaan sekolah sesuai SNP
m) Mewujudkan terpenuhinya pembiayaan sekolah yang
memadahi.
n) Mewujudkan sifat keteladanan seluruh warga sekolah
o) Mewujudkan tata krama pergaulan disekolah
p) Mewujudkan suasana religius disekolah
q) Mewujudkan pengelolaan dan implementasi 7K.
c. Keadaan Sarana dan Prasarana SMPN 1 Punggur
SMPN 1 Punggur mempunyai sarana dan prasarana yang permanen
yang terdiri dari beberapa ruang untuk mendukung dalam proses
belajar mengajar, yang terdiri dari:
1) Ruang Kelas
Tabel 4. 7
Jumlah ruang kelas di SMPN 1 Punggur Lampung Tengah
Kondisi
Jumlah dan ukuran Jml. ruang
lainnya
yg digunakan
untuk ruang
Kelas
(e)
Jumlah
ruang yg
digunakan
untuk ruang
Kelas
(f)=(d+e)
Ukuran
7x9 m2
(a)
Ukuran
> 63m2
(b)
Ukuran
< 63 m2
(c)
Jumlah
(d)
=(a+b+c)
Ruang
kelas
21 3 24
Jumlah :
yaitu:
24
-
43
2) Ruang Lainnya
Tabel 4. 8
Jenis dan Jumlah Ruang di SMPN 1 Punggur Lampung Tengah
No Jenis Ruangan Jumlah Ukuran (M2)
1 Perpustakaan 1 7x10
2 Laboraturium IPA 1 8x15
3 Laboratorium Bahasa 1 8x15
4 Laboratorium komputer 1 8x12
Sumber: Data dokumentasi SMP Negeri 1 Punggur Lampung
Tengah yang diperoleh pada tanggal 30 Oktober 2017
d. Keadaan Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Punggur
Tabel 4. 9
Daftar Guru dan Staf Karyawan SMPN 1 Punggur
NAMA KT Pendidikan
terakhir MATA
PELAJARAN
JABATAN
Drs. Pramono S1 B. IND
B. Indonesia K.Sekolah
B. Triyanto, S.Pd S1 IPA
IPA Wk.Kurikuum
Y. Swatignyo, S.Pd, MM S1 B.IND
B. Indonesia Wk.kesiswaan
Iswantoro, S.Pd S1 MTK
Matematika Wk Sapras
Drs. Supiar Ali S1 SEJARAH
IPS Wk. Humas
Drs. Supriyanto S1 TARBIYAH
PAI Guru
Nasekhah, S.Pd.I S1 TARBIYAH
PAI Guru
Siti Khabibah, S.Ag S1 TARBIYAH
PAI Guru
Nova Destalena, S.Ag S1 TARBIYAH
PAI Guru
Yurnita, S.Pd S1 PKN PKN Guru
Drs. Karsono S1 PKN PKN Guru
Samino Suradi, S.Pd S1 PKN PKN Guru
-
44
Hasnan, S.Pd S1 B.IND B.Indonesia Guru
Hj. Sumini, S.Pd, MM S1 B.IND B. Indonesia Guru
Tutik Iriani, S.Pd S1 B.IND B. Indonesia Guru
A. Wirawan, S.Pd S1 B.IND B. Indonesia Guru
Etik Tri Purwantini, S.Pd S1 B.IND B. Indonesia Guru
Ismiyatun D1 B.IND B. Indonesia Guru
Tri Warni, S.Pd S1 B.ING B. Inggris Guru
Siti Asiyah, S.Pd S1 B.ING B. Inggris Guru
Kaminah, S.Pd S1 B.ING B. Inggris Guru
Helmi Wijayanti, S.Pd S1 B.ING B. Inggris Guru
Yulia Fitri S, S.Pd S1 B.ING B. Inggris Guru
A. Ali Hanafiah, S.Pd S1 MTK Matematika Guru
Suparti D2 MTK Matematika Guru
Tutik Warsih, S.Pd S1 B. INDO Matematika Guru
Siti Komirah, S.Pd S1 MTK Matematika Guru
Drs. Sudarminto S1 MTK Matematika Guru
Edi Susanto, S.Pd S1 FISIKA IPA Guru
F. Sukamto D3 IPA IPA Guru
Titin Rahayu, S.Pd S1 FISIKA IPA Guru
Drs. Muhanas S1 BIOLOGI IPA Guru
Mu'Ijah, S.Pd S1 BIOLOGI IPA Guru
Dra. Yuli Kusharwati S1 BIOLOGI IPA Guru
Hartini, S.Pd S1 B.IND IPA Guru
Supriyanto, S.Pd S1 BIOLOGI IPA Guru
Sulis Retno P.S, S.Pd S1 BIOLOGI IPA Guru
Siti Lastiyowati, S.Pd S1 B.IND IPS Guru
Sri Handayani, S.Pd S1 IPS IPS Guru
Dra. Nur Hayati S1 SEJARAH IPS Guru
Suparmin, S.Pd S1 B.IND IPS Guru
I Ketut Kantun D1 IPS IPS Guru
-
45
Suprapti, S.Pd S1 EKONOMI IPS Guru
Lismayana, S.Pd S1 SEJARAH IPS Guru
Prayitno D1 O.RAGA Penjaskes Guru
Kososim, S.Pd S1 O. RAGA Penjaskes Guru
Ones Swayanto, S.Pd S1 B.IND Seni Budaya Guru
Susrini Dwi Astuti, S.Pd S1 B.IND Seni Budaya Guru
Sri Sudarsini, A.Md D3 KOMPUTER TIK Guru
Agustina Eko W, S.Pd S1 AKUTANSI TIK/Prakarya Guru
Bila Candra Sari, S.Pd S1 KOMPUTER TIK/Prakarya Guru
Puranti, S.Pd S1 BK BK Guru
Selesai, B.A D3 Kurikulum BK Guru
Endroyati, S.Pd S1 BK BK Guru
Eni Astuti, S.Pd S1 BK BK Guru
Eva Maria, S.Pd S1 B.IND B. Lampung Guru
Suratman, S.Pd S1 PAI B. Lampung Guru
Susyanti, S.Pd S1 IPS B. Lampung Guru
Sumber:Data dokumentasi SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah yang
diperoleh pada tanggal 30 Oktober 2017
Tabel daftar staff dan pegawai
NO NAMA JABATAN KET
1 Suwarni Kepala TU PNS
2 Zuraida Staf TU PNS
3 Tukiman Staf TU PNS
4 Sutrisno Staf TU PNS
5 M.Irfanudin, s. Kom Operator PTHL
6 Maya Widiasari Staf perpustakaan PTHL
7 Budi Pranoto, s. Kom Operator PTHL
8 Munawar Satpam PTHL
-
46
e. Keadaan Siswa SMP Negeri 1 Punggur
Siswa SMPN 1 Punggur secara keseluruhan berjumlah 823 siswa,
dengan perincian untuk siswa laki-laki berjumlah 407 siswa dan siswa
perempuan berjumlah 416. Adapun jumlah siswa perkelas akan dirinci
dalam tabel berikut:
Tabel 4. 10
Keadaan Siswa SMPN 1 Punggur Lampung Tengah
NO NAMA JML JENIS
KELAMIN
JUMLAH
TOTAL
L P
1 VII.1 10 23 33
2 VII.2 14 20 34
3 VII.3 17 18 35
4 VII.4 17 19 36
5 VII.5 17 19 36
6 VII.6 19 17 36
7 VII.7 19 17 36
8 VII.8 20 15 35
Jumlah 133 148 281
1 VIII.1 8 26 35
2 VIII.2 13 22 35
3 VIII.3 18 18 36
4 VIII.4 19 15 34
5 VIII.5 23 11 34
6 VIII.6 24 9 33
7 VIII.7 17 18 35
8 VIII.8 19 16 35
Jumlah 141 135 276
1 IX.1 8 28 36
2 IX.2 16 19 35
3 IX.3 20 13 33
4 IX.4 20 15 35
5 IX.5 19 13 32
6 IX.6 15 15 30
7 IX.7 16 16 32
8 IX.8 19 14 33
Jumlah 133 133 266
Sumber: Data dokumentasi SMPN 1 punggur Lampung tengah yang
diperoleh pada tanggal 30 Oktober 2017
-
47
f. Struktur Organisasi SMPN 1 Punggur
Adapun struktur organisasi SMPN 1 Punggur tahun pelajaran
2016/2017 adalah sebagai berikut:
Sruktur Organisasi SMP Negeri 01 Punggur
Sumber: Data dokumentasi SMP Negeri 1 Punggur Lampung
Tengah yang diperoleh pada tanggal 30 Oktober 2017
Kep.Sekolah
Drs. Pramono
Waka.Kesiswaan
Y. Swatignyo, S.Pd
Waka.Kurikulum
B. Triyanto, S.Pd
Tata Usaha
Dewan Guru
SISWA
Wali Kelas
Waka SarParas
Iswantoro, S.Pd
Waka Humas
Drs. Supiar Ali
-
48
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
a. Data tentang Penggunaan Media Pembelajaran di SMPN 1
Punggur Kabupaten Lampung Tengah
Untuk mengetahui secara umum data tentang Penggunaan Media
Pembelajaran, penulis menggunakan angket tidak langsung yang
ditujukan kepada siswa yang merupakan sampel dalam penelitian.
Penulis menyebarkan angket kepada siswa yang berjumlah 68 orang
siswa, pada tanggal 30 oktober 2017 sebanyak 15 item soal dengan
ketentuan sebagai berikut:
Pernyataan Positif
Alternatif Jawaban Keterangan Skor
A Selalu 4
B Sering 3
C Kadang-kadang 2
D Tidak Pernah 1
Selanjutnya untuk mengetahui jawaban yang diperoleh dari angket
tentang Penggunaan Media Pembelajaran di SMPN 1 Punggur lebih
jelas, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 11
Data Angket Penggunaan Media Pembelajaran di SMPN 1 Punggur
No Nama
Skor item untuk butir soal no: Skor
Total 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1 AK 3 2 2 4 2 3 2 1 1 1 1 1 1 4 1 29
2 NCD 4 3 3 4 2 3 3 4 2 2 2 2 1 4 2 41
3 RNH 4 4 2 2 2 4 2 4 4 2 4 2 1 3 2 42
4 SSD 3 4 2 3 2 4 3 1 4 1 3 1 1 4 2 38
5 GBP 4 3 4 2 3 3 4 4 2 2 2 2 1 4 1 41
-
49
6 RYS 4 4 2 3 3 2 2 1 1 3 3 1 1 2 3 38
7 MS 4 4 2 4 2 2 2 4 4 1 1 4 3 4 2 43
8 RDU 4 4 4 4 1 4 4 1 1 1 1 1 3 4 3 40
9 SDR 2 2 2 4 3 4 2 1 1 1 1 1 1 4 3 39
10 AF 3 4 3 3 2 4 2 1 1 2 1 2 2 4 2 36
11 YFL 2 2 3 3 3 2 2 1 1 1 1 1 2 4 2 30
12 BBA 4 4 2 3 2 4 2 4 2 3 3 4 2 4 3 46
13 BA 4 2 2 4 2 3 2 4 4 1 1 4 3 4 2 42
14 SKJA 3 3 4 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1 4 3 39
15 VSO 3 3 4 4 2 2 4 1 1 1 1 1 1 4 3 42
16 FRA 2 2 3 4 3 2 3 1 3 2 1 1 1 4 3 39
17 NM 3 4 4 4 3 2 3 4 2 2 3 3 1 4 4 46
18 QNHA 4 4 3 4 3 4 3 1 1 1 3 2 1 4 4 42
19 GRPP 3 4 3 4 2 3 3 1 1 2 1 2 1 4 2 36
20 KSN 4 4 3 4 3 4 3 1 1 1 3 2 1 4 4 42
21 DAPA 4 4 2 3 2 2 4 1 2 1 1 2 2 3 2 35
22 AA 3 4 4 3 2 2 4 1 1 1 1 1 1 3 2 40
23 MA 3 4 2 3 2 2 4 1 1 1 1 1 1 3 2 31
24 DFD 4 4 4 4 2 3 3 1 2 1 1 2 2 2 2 37
25 AFM 3 4 2 4 2 3 3 1 1 1 1 1 1 4 2 40
26 ANP 4 4 4 3 3 4 4 3 2 1 3 3 1 4 3 46
27 MRH 2 3 2 4 2 2 4 1 1 1 1 1 1 4 3 32
28 DS 3 4 4 3 2 2 4 1 2 1 1 1 1 3 4 39
29 GDT 3 4 3 2 2 3 4 1 1 2 2 1 3 4 3 38
30 DL 4 4 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 37
31 AFM 3 4 4 3 3 2 3 1 1 2 3 3 2 3 2 39
32 HAF 4 3 3 4 3 2 2 1 1 1