PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK, PEMAKAIAN DAN...
Transcript of PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK, PEMAKAIAN DAN...
1
PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK, PEMAKAIAN DAN
PEMBELIAN TERHADAP PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KONSUMEN MENJADI NASABAH BANK BNI
SYARIAH
Oleh :
Adenia Mustika Fahmi
NIM : 1114081000130
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H /2017 M
ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK, PEMAKAIAN, DAN
PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN
MENJADI NASABAH BANK BNI SYARIAH
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Adenia Mustika Fahmi
NIM: 11140810000130
Rachmat Gunawan, SE,.MSi
NUP: 0411077003
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H /2017
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa 24 September 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas Mahasiswa
:
1. Nama : Adenia Mustika Fahmi
2. NIM : 1114081000130
3. Jurusan : Manajemen/MIPS
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pengetahuan Produk, Pemakaian, dan Pembelian
Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Menjadi Nasabah Bank BNI Syariah
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 24 September 2017
1. Ela Patriana, Ir,MM (_____________________)
NIP. 196905282008012010 Ketua
2. Rachmat Gunawan , SE,M.Si (____________________)
Sekertaris
3. Rachmat Gunawan , SE,M.Si (____________________)
Pembimbing
4. Leis Suzanawaty, SE, M.si (____________________)
NIP. 197208092005012004 Penguji Ahli
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Adenia Mustika Fahmi
No. Induk Mahasiswa : 1114081000130
Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen/MIPS
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu
mengembangkannya dan mempertanggungjawabkannya.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin dari pemilik karya.
4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas
karya ini.
Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat
dengan sesungguhnya.
Jakarta, 2017
(Adenia Mustika Fahmi)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Adenia Mustika Fahmi
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 23 Agustus 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Taman Tridaya Indah 3 blok L4/7 Tambun, Bekasi
Agama : Islam
Telephone : 089657382430
Email : [email protected]
PENDIDIKAN
2000-2001 : TK Al-Qudus & TK Lembah Jaya
2001-2007 : SDIT ULUL ALBAB
2007-2010 : SMP Negeri 3 Tambun Selatan
2010-2013 : SMA Negeri 4 Tambun Selatan
2013-2015 : CCIT-FTUI
2014-2017 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
PENGALAMAN ORGANISASI
2011-2012 : Rohani Islam (ROHIS)
2012-2013 : Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
vii
THE EFFECT OF PRODUCTS KNOWLEDGE, USAGE AND
THE PURCHASE OF TAKING PROCESS CONSUMER
DECISION TO BE CUSTOMERS BANK BNI SYARIAH Abstract
The purpose of this study is to know impact of product knowledge (X1),
usage (X2), and purchase (X3) to decision to be customer of Islamic Bank BNI
Syariah also to analyze which variable that most affect taking process customer
decision to be Islamic Bank customer. Sample used in this study were 100
respondents from customer of Bank BNI Syariah, Tambun. The sample
determination method used is non probability of sampling by means of purposive
sampling. The analytical method used is multiple linear regression analysis. The
data obtained is the primary data from the result of the respondent's answers of
the distributed questionnaire.Type of this research is quantitative. The result of
this study from the regression analysis show that consumer knowledge which
consist of product knowledge (X1), usage (X2), purchase (X3) have significant to
taking process decision to be customer of Islamic Bank.
The test result show that the most dominan variables that influence of
taking process consumer decision to be customer of Bank BNI Syariah is product
knowledge (X1), because product knowledge has the most coefficient regression
value also have less significant value from Usage knowledge, and purchase.
Keywords : product knowledge, usage knowledge, purchase knowledge and
taking process customer decision.
viii
PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK, PEMAKAIAN, DAN
PEMBELIAN TERHADAP PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KONSUMEN MENJADI NASABAH BANK BNI
SYARIAH ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh pengetahuan
produk (X1), pemakaian (X2), pembelian (X3) terhadap proses pengambilan
keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI Syariah serta untuk mengetahui
dan menganalisis variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan menjadi
nasabah bank syariah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100
responden dari nasabah di Bank BNI Syariah cabang Tambun. Metode penentuan
sampel menggunakan metode non probability sampling dengan cara purposive
sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Data yang diperoleh adalah data primer yang merupakan hasil dari jawaban
responden atas kuesioner yang disebarkan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dari hasil analisis regresi
nampak bahwa pengetahuan produk (X1), pemakaian (X2), pembelian (X3)
mempunyai pengaruh signifikan terhadap proses pengambilan keputusan menjadi
nasabah bank syariah.
Hasil pengujian pengukuran pengetahuan konsumen menunjukkan bahwa
variabel yang paling dominan memengaruhi proses pengambilan keputusan
menjadi nasabah Bank BNI Syariah adalah pengetahuan produk (X1), hal ini
dikarenakan variabel pengetahuan produk mempunyai nilai koefisien regresi
terbesar serta memiliki nilai signifikann terkecil dari variabel pengetahuan
pembelian dan pemakaian.
Kata Kunci : Pengetahuan produk, pengetahuan pemakaian, pengetahuan
pembelian, proses pengambilan keputusan nasabah.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, segala puja dan puji syukur penulis
panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas pertolonganNya serta limpahan
Rahmat dan Karunia-Nyalah skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad
SAW, serta kepada para keluarganya dan para sahabatnya yang telah
membimbing kita, umatnya, dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang. Atas kehendak Allah SWT, doa dari orang tua dan bantuan berbagai
pihak akhirnya penulis dapat menyelasaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Pengetahuan Produk, Pemakaian, dan Pembelian Terhadap Keputusan
Konsumen Menjadi Nasabah Bank BNI Syariah”. Skripsi ini disusun dalam
rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, bimbingan, dan
doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini,
kepada :
1. Terimakasih kepada Kedua orang tua, Ayahanda Mukhamim Darusman
dan Ibunda Atik Rukayah yang telah membesarkan saya dengan penuh
kasih sayang atas dukungan dan doanya yang tiada henti selama ini
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Kepada mereka pula
skripsi ini penulis persembahkan.
2. Terimakasih kepada Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc,M.Si selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Terimakasih kepada Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku ketua
jurusan Manajemen yang telah memberikan ilmunya yang bermanfaat dan
atas segala bantuannya kepada penulis selama ini.
4. Terimakasih kepada Bapak Rachmat Gunawan, SE, M.Si selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan banyak tenaga, waktu dan pikirannya
x
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga Allah SWT
membalas segala kebaikan bapak dengan yang lebih baik. Amiin.
5. Terimakasih kepada Ibu Muniaty Aisyah,MM selaku Pembimbing
Akademik yang telah banyak membantu memberikan masukan dan arahan
selama masa perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan
perkuliahan dengan baik.
6. Kepada seluruh Dosen, Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
khususnya dan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada umumnya
yang telah banyak membantu selama perjalanan akademis penulis. Semoga
Allah SWT membalas kebaikan mereka semua dengan limpahan Rahmat
dan Keberkahan. Amiin.
7. Kepada para sahabat : Izza Halida Haqiqi dan Anis Halimah Amalia.
Terimakasih telah banyak membantu dan mendorong penulis untuk dapat
segera menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada teman-teman MIPS, terimakasih telah menyemangati penulis.
9. Kepada: Bima Yogatama Bagaskara. Terimakasih telah memotivasi dan
menyemangati penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Semua pihak yang belum disebut diatas, terimakasih atas segala bantuan
selama proses penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi in masih
terdapat kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk tercapainya penulisan skripsi yang lebih baik.
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 2017
Adenia Mustika Fahmi
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF .................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7
A. Landasan Teori ........................................................................................... 7
1. Pemasaran Jasa ....................................................................................... 7
a.) Pengertian Pemasaran ..................................................................... 7
b.) Pengertian Jasa ............................................................................... 7
2. Variabel X .............................................................................................. 9
a.) Pengetahuan Produk (X1) ............................................................... 9
b.) Pengetahuan Pemakaian (X2) ......................................................... 15
c.) Pengetahuan Pembelian (X3) .......................................................... 16
3. Variabel Y ............................................................................................. 16
4. Keterkaitan Antar Variabel ................................................................... 27
xii
5. Bank Syariah .......................................................................................... 28
6. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional .................................. 31
7. Prinsip Dasar Produk Bank Syariah........................................................ 33
B. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 38
C. Kerangka Pemikiran..................................................................................... 40
D. Hipotesis ...................................................................................................... 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 46
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 46
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................... 47
1. Populasi .......................................................................................... 47
2. Sampel ............................................................................................ 47
C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 49
1.) Data Primer ................................................................................... 50
2.) Data Sekunder ............................................................................... 50
D. Metode Analisis Data .................................................................................. 50
1.) Uji Kualitas Data ........................................................................... 51
a. Uji Validitas ............................................................................... 52
b. Uji Reliabilitas ........................................................................... 53
2.) Statistik Deskriptif ........................................................................ 53
3.) Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 53
a. Uji Normalitas ............................................................................ 54
b. Uji Multikolineritas ................................................................... 56
c. Uji Heterokedastisitas ................................................................ 58
4.) Regresi Linier Berganda ............................................................... 60
5.) Uji Hipotesis ................................................................................. 60
a. Uji t ............................................................................................ 60
b. Uji F ........................................................................................... 61
6.) Koefisien Determinasi (R2) ........................................................... 62
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................... 63
xiii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 66
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 66
1. Sejarah Singkat Bank BNI Syariah ......................................................... 66
2. Visi dan Misi Bank BNI Syariah ............................................................. 69
3. Profil Bank BNI Syariah ......................................................................... 69
4. Struktur Organisasi Bank BNI Syariah ................................................... 70
5. Produk-Produk Bank BNI Syariah .......................................................... 71
B. Hasil Analisis .............................................................................................. 72
1. Karakteristik Responden ......................................................................... 72
2. Uji Kualitas Data .................................................................................... 75
a. Hasil Uji Validitas............................................................................... 77
b. Hasil Uji Reliabilitas........................................................................... 78
3. Statistik Deskriptif .................................................................................. 79
4. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 94
a. Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 94
b. Hasil Uji Multikolineritas ................................................................... 97
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 99
5. .Hasil Regresi Linier Berganda ............................................................... 100
6.Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 103
a. Hasil Uji Statistik t (Uji Parsial ) ........................................................ 103
b. Hasil Uji Statistik F (Uji Simultan) .................................................... 107
7. Koefisien Determinasi (R2) ..................................................................... 109
C. Interpretasi ................................................................................................... 111
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 115
A. Kesimpulan ................................................................................................. 115
B. Saran ............................................................................................................ 115
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 117
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvemsional .......................... 31
Tabel 2.2 Perbedaan Bagi Hasil dan Bunga ..................................................... 33
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 38
Tabel 3.1 Operasional Variabel ........................................................................ 64
Tabel 4.1 Jenis Kelamin ................................................................................... 72
Tebel 4.2 Umur ................................................................................................. 73
Tebel 4.3 Pekerjaan .......................................................................................... 74
Tabel 4.4 Memperoleh Informasi Mengenai Bank BNI Syariah...................... 75
Tabel 4.5 Uji Validitas ..................................................................................... 77
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas .................................................................................. 78
Tabel 4.7 Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Ragam Produk Bank
BNI Syariah ..................................................................................................... 79
Tabel 4.8 Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Bagi Hasil Pada Bank
BNI Syariah ...................................................................................................... 80
Tabel 4.9 Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Bearapa Biaya Untuk
Membuka Tabungan/Rekening Bank BNI Syariah .......................................... 81
Tabel 4.10 Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Prinsip Murabahah ....... 82
Tabel 4.11 Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Prinsip Musyarakah ...... 83
Tabel 4.12 Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Prinsip Mudharabah ..... 84
Tabel 4.13 Nasabah Mengetahui Manfaat Produk-Produk Bank BNI
Syariah .............................................................................................................. 85
Tabel 4.14 Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Pengajuan Pinjaman
Bank BNI Syariah ............................................................................................. 86
Tabel 4.15 Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Lokasi Kantor Cabang
Bank BNI Syariah ............................................................................................. 87
xv
Tabel 4.16 Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Lokasi Jaringan ATM
Bank BNI Syariah ........................................................................................... 88
Tabel 4.17 Bank BNI Syariah Sepenuhnya Menggunakan Prinsip-Prinsip
Syariah ............................................................................................................ 89
Tabel 4.18 Bank BNI Syariah Bermanfaat Penuh Bagi Nasabah ................... 90
Tabel 4.19 Bank BNI Syariah Menjamin Keamanan Dana Nasabah ............. 91
Tabel 4.20 Kemudahan Bertransaksi Antar Bank Manjadi Faktor Nasabah
Memilih Bank BNI Syariah ............................................................................. 92
Tabel 4.21 Lokasi Kantor Bank BNI Syariah Menjadi Faktor Memilih Bank
BNI Syariah ..................................................................................................... 93
Tabel 4.22 Hasil Uji Normalitas-Statistik ........................................................ 97
Tabel 4.23 Hasil Uji Regresi Lineair Berganda ............................................... 101
Tabel 4.24 Hasil Uji t ....................................................................................... 104
Tabel 4.25 Hasil Uji F ...................................................................................... 109
Tabel 4.26 Koefisien Determinasi(R2) ............................................................. 110
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 41
Gambar 4.1 Hasil Uji Grafik Normalitas ........................................................... 96
Gambar 4.2 Hasil Uji Multikolieneritas ........................................................... 98
Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................................... 100
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 120
LAMPIRAN 1 .................................................................................................... 121
LAMPIRAN 2 .................................................................................................... 123
LAMPIRAN 3 .................................................................................................... 128
LAMPIRAN 4 .................................................................................................... 137
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama
Islam. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 penduduk
muslim di Indonesia sekitar 205 juta jiwa, dengan persentase 88,1% dari
jumlah penduduk. Dengan jumlah penduduk muslim yang besar seperti itu
Indonesia sangat berpotensi mengembangkan sistem perbankan syariah
dengan lebih cepat. Jika masyarakat muslim bersatu menggunakan perbankan
syariah, maka pertumbuhan perbankan syariah akan meningkat dengan cepat.
Tetapi pada kenyataannya masyarakat muslim masih sangat sedikit
menggunakan perbankan syariah, (Gaffar 2014 : 1).
Bank syariah memang mempunyai banyak keunggulan karena tidak hanya
bersandarkan pada syariah saja sehingga transaksi dan aktivitasnya menjadi
halal, sifatnya yang terbuka sehingga tidak hanya bagi nasabah muslim saja,
tetapi juga non muslim. Ini membuktikan bahwa bank syariah membuka
peluang yang sama terhadap semua nasabah dan tidak membedakan nasabah.
Akan tetapi, perbankan syariah masih mempunyai banyak kendala,
diantaranya masih banyak masyarakat yang masih takut untuk menabung di
bank syariah. Hal itu dikarenakan oleh minimnya pemahaman masyarakat
2
soal prinsip-prinsip sistem ekonomi Islam di dunia perbankan.(Amir
Machmud dan Rukmana 2010 : 7)
Menurut Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perizinan
Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan , Dhani Gunawan Idat, pada tahun
2012 total nasabah perbankan syariah hanya mencapai sekitar 15 juta jiwa.
Sementara, nasabah perbankan konvensional menyentuh sekitar 80 juta jiwa.
Dibandingkan dengan bank konvensional, total nasabah bank syariah baru
mencapai 18,75 persen. Perbandingan ini sangat kontras mengingat penduduk
Indonesia yang beragama Islam lebih dari 200 jiwa. Total nasabah perbankan
syariah memang masih lebih kecil. Namun, sejauh ini pertumbuhan nasabah
di Industri bank syariah sudah mencapai rata-rata kisaran 15-20 persen.
Masyarakat pada umumnya memiliki banyak pilihan dalam memutuskan
tempat, produk, bahkan kerja sama dengan dunia perbankan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi seseorang menginvestasikan hartanya pada lembaga
keuangan perbankan diantaranya adalah tingkat suku bunga, tingkat
pendapatan dan kemajuan teknologi. Nasabah memilih tempat untuk
menyimpan dananya bukan hanya sekedar ingin mendapatkan jaminan yang
aman dari berbagai bahaya, tetapi juga memiliki nilai bagi nasabah yang
artinya sejumlah keuntungan yang diharapkan nasabah dari sesuatu hal yang
dikonsumsi atau dibelinya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bank Indonesia bekerja sama
dengan beberapa lembaga penelitian mengungkapkan bahwa kesan umum
yang ditangkap oleh masyarakat tentang bank syariah yaitu:
3
1.) Bank syariah identik dengan bank dengan sistem bagi hasil.
2.) Bank syariah adalah bank yang Islami, ekslusif untuk umat Islam.
Dengan masih rendahnya pemahaman masyarakat akan pemahaman
islam apalagi masalah perbankan bahkan perekonomian secara luas,
maka perbankan syariah harus terus berkembang dan memperbaiki
kinerjanya. Dengan pesatnya pertumbuhan yang ditandai semakin
banyaknya bank konvensional yang akhirnya mendirikan unit-unit
syariah, ini membuktikan bahwa bank syariah memang mempunyai
kompetensi yang tinggi. Kini bank syariah tumbuh dan berkembang
dengan pesat. Apalagi dengan hadirnya sejumlah Bank Umum Syariah
semakin memantapkan posisi perbankan syariah di Indonesia.
Pengetahuan kosumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen
mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang
terkait dengan produk dan jasa tersebut serta informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen (Sumarwan, 2002: 120).
Pengetahuan konsumen tentang bank syariah dapat menjadi pertimbangan
bagi konsumen untuk memilih antara bank konvensional dan bank syariah.
Jika pemasar berhasil memberikan pengetahuan yang jelas mengenai
perbankan syariah, maka bisa jadi konsumen akan mempertimbangkan
memilih jasa bank syariah.
Salah satu Bank Umum Syariah (BUS) yang menjadi sorotan publik yaitu
Bank BNI Syariah. Bank BNI Syariah bermula sebagai Unit Bisnis Strategi
bagian dari BNI konvensional yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000.
4
Pada 19 Juni 2010 status BNI Syariah meningkat menjadi Bank Umum
Syariah (BUS). BNI Syariah memiliki 68 cabang yang tersebar di seluruh
Indonesia dan Bank BNI Syariah sendiri memiliki jumlah nasabah sebesar 1
juta nasabah di Indonesia tahun 2015. Masih sangat berbanding jauh dengan
Bank BNI konvensional yang mencapai total 17 juta nasabah. Banyak faktor
yang dapat menjadi penyebab mengapa nasabah Bank BNI Syariah lebih
sedikit dibandingkan bank BNI konvensional.
Terbatasnya pemahaman masyarakat mengenai kegiatan usaha jasa
keuangan perbankan syariah, menyebabkan banyak masyarakat yang
memiliki persepsi yang kurang tepat mengenai operasional bank syariah.
Mereka mengatakan bank syariah hanya sekedar perbankan konvensional
yang ditambah label syariah dan beranggapan bahwa dengan tidak
dijalankannya sistem bunga, bank syariah tidak akan memperoleh
pendapatan. Konsekuensinya adalah bank syariah akan sulit untuk survive.
Perbankan syariah akan semakin tinggi lagi pertumbuhannya apabila
masyarakat mempunyai permintaan dan antusias yang tinggi dikarenakan
faktor peningkatan pemahaman dan pengetahuan tentang bank syariah,
disamping faktor penyebab lainnya.
Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang bank syariah menjadi isu strategis dalam pengembangan bank syariah
di masa yang akan datang. Semakin baik pengetahuan tentang bank syariah,
semakin tinggi kemungkinan untuk menggunakan bank syariah.
5
Berdasarkan dugaan diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul “PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK, PEMAKAIAN DAN
PEMBELIAN TERHADAP PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KONSUMEN MENJADI NASABAH BANK BNI SYARIAH”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dan paparan dari latar belakang di atas, maka
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh secara parsial pengetahuan produk terhadap
proses pengambilan keputusan menjadi nasabah Bank BNI Syariah?
2. Apakah terdapat pengaruh secara parsial pengetahuan pemakaian
terhadap proses pengambilan keputusan menjadi nasabah Bank BNI
Syariah?
3. Apakah terdapat pengaruh secara parsial pengetahuan pembelian
terhadap proses pengambilan keputusan menjadi nasabah Bank BNI
Syariah?
4. Apakah terdapat pengaruh secara simultan pengetahuan produk,
pemakaian, dan pembelian terhadap proses pengambilan keputusan
menjadi nasabah Bank BNI Syariah?
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengukur pengaruh secara parsial pengetahuan produk
terhadap proses pengambilan keputusan menjadi nasabah Bank BNI
Syariah .
2. Untuk mengukur pengaruh secara parsial pengetahuan pembelian
terhadap proses pengambilan keputusan menjadi nasabah Bank BNI
Syariah.
3. Untuk mengukur pengaruh secara parsial pengetahuan pemakaian
terhadap proses pengambilan keputusan menjadi nasabah Bank BNI
Syariah.
4. Untuk mengukur pengaruh secara simultan pengetahuan produk,
pembelian dan pemakaian terhadap proses pengambilan keputusan
menjadi nasabah Bank BNI Syariah.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
pengembangan dunia perbankan syariah di Indonesia agar lebih baik
lagi dalam menerapkan dan melaksanakan kebijakan pengetahuan
masyarakat mengenai perbankan syariah.
7
2. Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan
pembaca tentang produk-produk dan sistem operasional perbankan
syariah sehingga lebih memilih bank syariah daripada bank
konvensional.
3. Sebagai Bahan referensi untuk penelitian yang berikutnya yang
meneliti tentang objek yang berkaitan dengan pengetahuan
masyarakat mengenai perbankan syariah dimasa mendatang.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Teori
1. Pemasaran Jasa
Menurut Grönroos, pemasaran jasa adalah sebegai berikut:
“Memahami kebutuhan atau nilai yang diterima konsumen dengan
menggunakan penawaran organisasi dan bagaimana jasa itu sendiri atau
bersama dengan bentuk fisik nyata suatu barang menambah kebutuhan
tersebut, memahami bagaimana total kualitas yang dirasakan konsumen
dan bagaimana mengganti waktu lembur”,(Grönroos 1990 :7).
a.) Pengertian Pemasaran
Berdasarkan pendapat Kotler dan Keller adalah sebagai berikut:
“Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain”, (Kotler & Lane 2007: 6).
b.) Pengertian Jasa
Menurut Payne (2000:12) jasa adalah aktivitas ekonomi yang
mempunyai sejumlah elemen (nilai dan manfaat) intangible (tidak
berwujud) yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah
interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik dan tidak
menghasilkan perubahan kepemilikan dalam kondisi bisa saja muncul
9
dan produksi suatu jasa atau bisa juga tidak berkaitan dengan produk
fisik. Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual.
1. Karaktenstik Jasa
Beberapa karakteristik utama dari jasa, menurut Kotler (1993:230),
adalah sebagai berikut:
a. Intangibility (Tidak berwujud)
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud karma tidak bisa
dindentifikasi oleh ke lima indera manusia, seperti: dilihat,
dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum terjadi proses
transaksi pembelian.
b. Inseparability (Tidak dapat dipisahkan)
Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu
merupakan orang maupun mesin, disamping itu apakah sumber
itu hadir atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada.
c. Variability (Berubah-ubah)
Jasa dapat mudah berubah-ubah karena jasa ini tergantung
pada siapa yang menyajikan, kapan, dan dimana disajikan.
d. Perishability (Daya tahan)
Jasa tidak dapat disimpan dan tidak memiliki daya tahan yang
lama karena sifatnya tergantung dari fluktuasi permintaan.
10
2. VARIABEL X
a.) Pengetahuan produk (Product Knowledge) (X1)
Menurut Engel,et,al yang dikutip oleh Sumarwan (2002: 121),
pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi
mengenai produk, merek, terminologi produk, atribut produk, harga
produk, dan kepercayaan mengenai produk. Pengetahuan produk
adalah pengetahuan konsumen akan sesuatu produk yang akan ia beli,
sehingga informasi yang didapat mengenai suatu produk akan
bermacam-macam.
Pengetahuan manusia terbentuk dari berbagai sumber
kemengertian (source of understanding) yang melekat secara eksternal
pada diri manusia, seperti perasaan, pikiran, ingatan, kesadaran dan
lainnya.Pernyataan perasaan atau pendapat dari semua ini kemudian
berakumulasi membentuk pengalaman, pendapat, cara pandang dan
kepercayaan yang dianut dan berlaku, baik secara individual maupun
secara bersama dalam kehidupan masyarakat. Semua bentuk
pengetahuan di atas disebut sebagai pengetahuan atau pemahaman
orang awam (common sense). Menurut Babbie, terdapat empat sumber
pengetahuan awam yaitu pengalaman pribadi, tradisi, otoritas, dan
opini publik. Terdapat juga ciri khas dari pengetahuan awam yaitu
(Abdurrahman, 2003:7):
11
a. Kebiasaan atau penentuan
b. Tidak jelas, dangkal, dan tidak melalui pemikiran yang teliti
dan teruji
c. Sering tidak adanya penjelasan, karana jika adanya
penjelasan penjelasannya bersifat umum dan tidak detail
Selain adanya pengetahuan awam, teradapat pula pengetahuan
ilmu. Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yangtelah mengalami
proses observasi dan penalaran secara logika. Melalui observasi berarti
pengetahuan itu telah memiliki determinasi dengan kenyataan faktual
dan empiris. Kemudian dengan penalaran logika maka pengetahuan
telah memiliki dasar metodologis dan diatur serta ditata secara
sistematis (Abdurrahman, 2003;7).
Para ahli psikologi kognitif membagi pengetahuan ke dalam
pengetahuan deklaratif (declarative knowladge) dan pengetahuan
prosedur (proceduralknowledge). Pengetahuan deklaratif adalah fakta
subjektif yang diketahui oleh seseorang, misalnya: kacang kedelai
adalah bahan baku untuk membuat tempe dan tahu. Pengetahuan
prosedur adalah pengetahuan mengenai bagaimana fakta-fakta tersebut
digunakan, misalnya: pengetahuan bagaimana cara membuat kacang
kedelai menjadi tempe atau tahu.Ini perupakan pembagian pengetahuan
secara umum.
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam
informasi mengenai produk.Pengetahuan ini meliputi kategori produk,
12
merek, triminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan
kepercayaan menegenai produk.Menurut Mowen dan Minor
pengetahuan konsumen dibagi menjadi tiga kategori: pengetahuan
objektif (objective knowledge), pengetahuan subjektif (subjective
knowledge), dan informasi mengenai pengetahuan lainya. Pengetahuan
objektif adalah informasi yang benar mengenai kelas produk yang
disimpan di dalam memori jangka panjang konsumen. Pengetahuan
subjektif adalah presepsi konsumen mengenai apa dan berapa banyak
yang diketahui mengenai kelas produk. Konsumen mungkin juga
memiliki informasi mengenai pengetahuan berbagai hal lainnya
(Sumarwan, 2011:148). Menurut Brucks dalam Hanjaya (2016)
pengetahuan produk adalah pengetahuan yang didasari pada memori
atau pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen.
Pembelajaran konsumen dapat dianggap sebagai proses bagi
para individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman
pembelian dan pemakaian yang diterapkan pada perilaku yang akan
datang. Pembelajaran meliputi semua bentuk pembelajaran, dari respon
yang sederhana dan hampir tidak disengaja sampai pembelajaran
berbagai konsep yang abstrak dan pemecahan masalah yang rumit
(Schiffman dan Knanuk, 2008:179).
13
a. Tingkat Pengetahuan Produk
Konsumen memiliki tingkat pengetahuan produk (Level of
product knowledge) berbeda yang digunakan konsumen untuk
menafsirkan informasi baru dan membuat keputusan pembelian.Tingkat
pengatahuan dibentuk ketika seseorang mendapatkan konsep arti
terpisah (proses penambahan) dan menggabungkannyamenjadi kategori
pengetahuan secara lebih abstrak dan lebih besar (pengkajiannya) (Peter
dan Olson, 2013: 68).
Petter dan Olson menyebutkan, konsumen memiliki tingkat
pengetahuan produk yang berbeda. Pengetahuan ini meliputi kelas
produk (product class), bentuk produk (product form), merek (brand),
dan model (model/features).Kelas produk adalah tingkat pengetahuan
produk yang paling luas, yang meliputi beberapa bentuk, merek atau
model.
b. Jenis Pengetahuan Produk
Konsumen mungkin memiliki tiga jenis pengetahuan produk
yaitu pengetahuan mengenai atribut atau karakteristik produk, akibat
keuntungan penggunaan produk dan pencapaian nilai konsumen atas
produk (Peter dan Olson, 2013: 70-74).
1) Pengetahuan Mengenai Atribut atau Karakteristik Produk
Pemasar memiliki pilihan strategis pada karakteristik produk
atau atribut.Berdasarkan keterbatasan pada kemampuan produk dan
sumber daya keuangan, manajer pemasar dapat menambahatribut baru
14
pada suatu produk.Pemasar dapat mengubah atribut merek dengan
membuat produk lebih menarik bagi konsumen. Pemasar harus
mengetahui atribut yang produk relevan bagi konsumen, arti atribut
tersebut bagi konsumen, dan cara konsumen mengunakan pengetahuan
tersebut dalam proses kognitif, seperti pemahaman dan pengambilan
keputusan.
Konsumen dapat memiliki pengetahuan mengenai tipe atau jenis
atribut produk berbeda. Atribut nyata mewakili karakteristik fisik dapat
disentuh (nyata), seperti jenis serat dalam selimut. Atribut abstrak
mewakili karakteristik subjektif tidak dapat disentu (tidak nyata),
seperti kualitas atau kehangatan sebuah selimut.
2) Produk sebagai kumpulan keuntungan
Konsumen sering berpikir mengenai produk dan merek dalam arti
pengaruhnya atau kosekuensinya dari pada atributnya. Kosekuensi adalah
hasil saat produk dibeli dan digunkan atau dikonsumsi. Konsumen
memiliki dua jenis atau tipe kosekuensi produk yaitu:
a) Kosekuensi fungsional (Functional Consequences)
Hasil nyata akibat penggunaan produk yang dialami konsumen
secara langsung. Misalnya, makan Big Mac memuaskan rasa lapar
dan minum aqua memuaskan rasa haus.
b) Kosekuensi Psikososial (Psychosocial Consequences)
Merujuk pada hasil psikologis dan sosial penggunaan
produk.Kosekuensi psikososial atas penggunaan produk merupakan
15
hasil yang bersifat internal dan personal. Sebagian besar kosekuensi
psikososial memiliki kualitas afektif seperti, konsumen
menggunakan mobil mewah akan merasa dihargai oleh orang lain.
3) Produk Sebagai Pemuas Nilai
Konsumen juga memiliki pengetahuan mengenai nilai simbiolis
personal produk dan merek.Nilai merupakan tujuan hidup secara luas (saya
ingin sukses; saya membutuhkan keamanan).Nilai seringkali melibatkan
afeksi emosional dikaitkan dengan tujuan dan kebutuhan tersebut. Ada
banyak cara dalam untuk mengelompokan nilai yaitu:
a) Nilai-Nilai Instrumental
Merupakan cara berperilaku yang lebih disukai. Ada beberapa
cara berperilaku yang memiliki nilai positif untuk seseorang
(memiliki waktu, bertindak secara independen, menunjukan
kemandirian).
b) Nilai-Nilai Terminal
Keadaaan diri yang lebih disukai atau keadaan psikologi lebih
luas (gembira, damai, sukses). Konsumen dapat memiliki
pengetahuan mengenai atribut produk, kosekuensi pengetahuan
produk dan nilai-nilai pribadi.Sebagian besar penelitian
pemasaran berfokus pada satu jenis pengetahuan produk
biasanya, atribut atau kosekuensi, di mana secara khusus
berfokus pada keuntungan dan resiko.Nilai-nilai lebih jarang
diteliti dan sering kali dipisahkan (Peter dan Olson, 2013: 77).
16
b.) Pengetahuan Pemakaian (usage knowledge) (X2)
Pengetahuan pemakaian adalah pengetahuan mengenai
manfaat produk setelah digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen (Sumarwan 2002: 120).
Pengetahuan pemakaian mencakupi informasi yang tersedia
di dalam ingatan bagaimana suatu produk dapat digunakan dan
apa yang diperlukan agar benar-benar menggunakan produk
tersebut.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan pemakaian adalah pengetahuan dimana suatu
produk akan memberikan manfaat apabila konsumen
mengetahui cara menggunakan produk tersebut.
Menurut Engel , Blackwell dan Miniard (1994:317) faktor
pemakaian mencakup informasi yang tersedia di dalam ingatan
mengenai bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa
yang diperlukan untuk menggunakan produk tersebut.
Pengetahuan pemakaian konsumen penting karena beberapa
alasan.
17
c.) Pengetahuan Pembelian (purchase knowledge) (X3)
Menurut Nitisusastro (2012 : 169), pengetahuan pembelian
terdiri atas pengetahuan mengenai cara membeli dan
pengetahuan saluran distribusi. Pengetahuan pembelian
mencakupi bermacam potongan informasi yang dimiliki
konsumen yang berhubungan dengan pemerolehan produk
Berdasarkan pengertian diatas maka penulis menyimpulkan
bahwa pengetahuan pembelian adalah pengetahuan mengenai
proses pemerolehan produk.
Menurut Engel , Blackwell dan Miniard (1994:317) faktor
pembelian adalah mencakupi bermacam potongan informasi
yang dimiliki konsumen yang berhubungan erat dengan
perolehan produk, lokasi pembelian produk, dan waktu
pembelian.
3. VARIABEL Y
Menurut pemahaman paling umum, sebuah keputusan adalah
seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan perkataan lain,
pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil
keputusan. (Schiffman dan Kanuk 2008:485).
Pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya merupakan
proses pemecahan masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen
individu maupun pembeli organisasi melalui proses mental yang hampir
18
sama dalam memutuskan produk dan merk apa yang dibeli. (Boyd 2000:
120).
Setiadi dalam Yuliawan (2011) mengatakan, keputusan
pembelian konsumen adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif, dan memilih salah satu di antaranya. Keputusan
konsumen timbul karena adanya penilaian yang objektif atau karena
dorongan emosi. Keputusan untuk bertindak adalah berasal dari
serangkaian aktivitas dan rangsangan mental dan emosional. Keputusan
yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan pilihan diantara dua atau
lebih alternatif.
a. Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Kotler dan Armstrong, proses yang digunakan konsumen untuk
mengambil keputusan membeli terdiri dari lima tahap yaitu (Sangadji,
2013: 36-38):
1.) Pengenalan Masalah
Pengenalan masalah merupakan tahap pertama dari proses
pengambilan keputusan, di mana konsumen mengenali suatu masalah atau
kebutuhan.
2.) Pencarian Informasi
Konsumen yang tertarik mungkin akan mencari lebih banyak
informasi. Apabila dorongan konsumen begitu kuat dan produk yang
memuaskan berada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan
19
membelinya. Namun jika produk yang diinginkan berada jauh dari
jangkauan, walaupun konsumen mempunyai dorongan yang kuat,
konsumen mungkin akan menyimpan kebutuhannya dalam ingatan atau
melakukan pencarian informasi. Pencarian informasi merupakan tahap
dalam proses pengambilan keputusan di mana konsumen telah tertarik
untuk mencari informasi lebih banyak. Konsumen dapat memperoleh
informasi dari sumber mana pun misalnya sumber pribadi (keluarga,
teman, tetangga, kenalan), sumber komersial (iklan, wiraniaga, dealer,
kemasan, pajangan), suber publik (media massa, organisasi penilaian
pelanggan), sumber pengalaman (mengangani, memeriksa, dan
menggunakan produk).
3.) Evaluasi Berbagai Alternatif
Evaluasi berbagai alternatif yaitu suatu tahap dalam proses
pengambilan keputusan di mana konsumen menggunakan informasi untuk
mengevaluasi merek-merek alternative dalam suatu susunan pilihan.
Bagamana konsumen mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada
konsumen individu dan situasi pembelian tertentu.
4) Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar membeli produk.
Biasanya kepurtusan pembelian konsumen adalah pembelian merek yang
paling disukai. Terdapat dua faktor yang dapat muncul di antara niat untuk
membeli dan keputusan pembelian yang memungkinkan untuk mengubah
20
niat tersebut. Faktor pertama adalah sikap orang lain; faktor kedua adalah
situasi yang tidak diharapakan.
5) Perilaku Pasca Pembelian
Perilaku paska pembelian merupakan tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen mengambil
tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidak
puasan yang konsumen rasakan. Hubungan antara harapan konsumen
dengan kinerja yang dirasakan dari produk merupakan faktor yang
menentukan apakah konsumen puas atau tidak. Jika produk gagal
memenuhi harapan, konsumen akan kecewa, jika harapan terpenuhi
konsumen akan puas, jika harapan terlampaui konsumen akan sangat puas.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Perilaku konsumen merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi
proses keputusan konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi produk atau
jasa.Berikut ini adalah keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh tiga
faktor yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor situasional (Sungadji,
2013: 41).
1. Faktor Internal
Pengaruh faktor internal atau pribadi (presepsi, keluarga, motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap, pembelajaran, kelompok usia, dan gaya
hidup) kerap memainkan peran penting dalam penambilan keputusan
konsumen (Sungadji, 2013: 41-46).
21
a. Presepsi
Presepsi adalah proses individu untuk mendapatkan,
mengorganisasikan, mengolah, dan menginterpresentasikan informasi.
Informasi yang sama bisa diperepsikan berbeda oleh individu yang
berbeda. Presepsi individu tentang informasi tergantung pada
pengetahuan, pengalaman, pendidikan, minat, perhatian dan sebagainya.
b. Keluarga
Menurut Engel, keluarga atau family adalah kelompok yang terdiri
atas dua orang atau lebih yang berhubungan melalui darah, perkawinan,
adopsi dan tempat tinggal. Bentuk bentuk keluarga terdiri dari keluarga
inti, keluarga besar, keluarga orientasi, keluarga prokreasi.Keluarga inti
adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, anak yang tinggal
bersama. Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan kerabat
lain seperti kakek, nenek, paman, tante, sepupu. Menurut Engel keluarga
orientasi adalah keluarga di mana seseorang dilahirkan, sedangkan
keluarga yang ditegakkan melalui perkawinan disebut keluarga
prokreasi. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kaut dalam perilaku
pembelian, karena dalam suatu keluarga antara satu anggota keluarga
dengan anggota keluarga yang lain memiliki pengaruh dan peranan yang
sama pada saat melakukan pembelian.
c. Motivasi dan Keterlibatan
Menurut Sumarwan, motivasi muncul karena adanya kebutuhan
yang dirasakan oleh konsumen.Kebutuhan sendiri muncul karena
22
konsumen merasakan ketidak nyamanan (state of tensin) antara yang
seharusnya dirasakan dan sesungguhnya dirasakan.Kebutuhan yang
dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan
untuk memenuhi kebutuhannya.
d. Pengetahuan
Secara umum pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi
yang disimpan di dalam ingatan. Menurut Engel, pengetahuan konsumen
dibagi menjadi tiga bidang umum yaitu pengetahuan produk (product
knowledge), pengetahuan pembelian (purchase knowledge) dan
pengetahuan pemakai (usage knowledge).
f. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan faktor motivasional yang belum
menjadi tindakan, sikap merupakan hasil pembelajaran, sikap merupakan
nilai yang bervariasi (suka tidak suka), sikap ditunjukan terhadap suatu
objek bisa personal atau nonpersonal.Perubahan yang terjadi pada diri
seseorang biasanya dipengaruhi oleh kejadian dan pengalaman yang
tidak terduga sebelumnya.Melalui tindakan yang dilakukannya, orang
tersebut dapat menentukan sikap yang paling tepat untuk memecahkan
suatu permasalahan.Sikap mempunyai pengaruh penting terhadap
presepsi konsumen melalui penyaringan yang ketat pada setiap
ransangan yang bertentangan dengan sikap.Sikap dan keyakinan
konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah melalu
23
komunikasi yang persuasif dan pemberian informasi yang efektif kepada
konsumen.
g. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses yang dilakukan secara sadar yang
berdampak tehadap adanya perubahan kognitif, afektif, dan psikomotor
secara konsisten dan relatif permanen. Pembelajaran terjadi ketika
konsumen berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan. Konsumen
akan berulangkali mencoba atau berusaha membeli berbagai macam
pilihan produk sampai benar-benar puas. Produk yang paling
memberikan kepuasan itulah yang akan dipilih di lain waktu.
i. Kelompok Usia
Usia mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan.
Anak-anak mengambil keputusan dengan cepat, cenderung tidak terlalu
banyak pertimbangan. Ketika membuat keputusan remaja sudah mulai
membuat pertimbangan beberapa hal: mode, desain, cenderung lebih
emosinal. Keputusan pembelian produk yang dibuat orang tua cenderung
rasional, banyak dipertimbangkan: harga, manfaat, dan lain-lain.
h. Gaya Hidup
Pada pandangan ekonomi gaya hidup adalah bagaimana seorang
individu mengalokasikan pendapatannya dan bagaimana pola
konsumsinya. Gaya hidup seseorang dipengaruhi oleh kelas sosial,
pendidikan, kepercayaan, lingkungan, dan lain-lain. Menurut Kotler,
gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada
24
aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan
diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkunganya (Kotler dan
Keller, 2009:224)
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri atas budaya, kelas sosial, dan keanggotaan
dalam suatu kelompok (Sangadji, 2013: 47-49).
a. Budaya
Budaya merupakan variabel yang mempengaruhi perilaku
konsumen yang tercermin pada cara hidup, kebiasaaan, dan tradisi dalam
permintaan akan bermacam-macam barang dan jasa yang
ditawarkan.Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar.
Menurut Kotler, budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih
menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi anggotanya. Sub
budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah georafis
(Koteler dan Keller, 2009: 214).
b. Kelas Sosial
Menurut Engel mengatakan, kelas sosial mengacu pada
pengelompokan orang yang sama dalam perilaku berrdasarkan posisi
ekonomi mereka dalam pasar. Kelas sosial di tentukan oleh banyak faktor
antara lain pekerjaan, prestasi pribadi, interaksi, pemilikan, orientasi nilai,
dan kesadaran kelas. Menururt Mowen, status seseorang juga bisa
dipengaruhi oleh keberhasilannya untuk berhubungan dengan status orang
25
lain dalam pekerjaan yang sama. Orang akan senang bila berada di antara
orang dengan nilai dan perilaku yang sama.
c. Keanggotan dalam Suatu Kelompok
Setiap orang akan bergabung dengan kelompok-kelompok tertentu.
Alasan bergabungnya individu dengan suatu kelompok bisa bermacam-
macam, misalnya karena adanya kesamaan, hobi, profesi, pendidikan, suku,
etnis, budaya, agama, bangsa, dan lain-lain. Kelompok akan mempengaruhi
perilaku anggotanya, termasuk dalam pengambilan keputusan pembelian
produk.
d. Faktor Situasional
Munurut Engel, Situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang
timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang
lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek. Situasi konsumen
dapat dipisahkan menjadi tiga bagian yaitu situasi komunikasi, situasi
pembelian, situasi pemakaian.Situasi komunikasi adalah latar konsumen
ketika dihadapkan pada komunikasi pribadi atau nonpribadi. Komunikasi
pribadi akan mencakup percakapan yang mungkin dilakukan oleh konsumen
dengan orang lain seperti wiraniaga atau sesama konsumen. Komunikasi
nonpribadi akan melibatkan spectrum stimulus seperti iklan dan program.
Situasi pembelian mengacu pada latar di mana konsumen memperoleh
produk atau jasa.Situasi pemakaian yang mengacu pada latar di mana
komsumsi terjadi (Sangadji, 2013: 50).
26
c. Tingkat Pengambilan Keputusan
Tidak semua situasi pengambilan keputusan konsumen menetuma
atau membutuhkan tingkat pencarian informasi yang sama. Jika semua
keputusan pembelian membutuhkan usaha yang besar, maka pengambilan
keputusan konsumen akan memberikan proses melelahkan yang menyita
waktu. Sebaliknya, jika semua pembelian sudah merupakan hal rutin, maka
akan cenderung membosankan dan hanya sedikit memberikan kesenangan
atau sesuatu yang baru. Dalam rangkaian usaha berkaisar yang paling tinggi
sampai paling rendah.dapat dibedakan tiga tingkatan pengambilan keputusan
konsumen spesifik ,Schiffman dan Kanuk, (2008:487):
1.) Pemecahan masalah yang luas
Jika konsumen tidak mempunyai kriteria yang mapan untuk
menilai kategori produk atau merek tertentu dalam kategori tersebut
tersebut atau tidak membatasi jumlah merek yang akan mereka
pertimbangkan menjadi rangkaian kecil yang dapat dikuasai. Usaha
pengambilan keputusan dapat diklasifikasi sebagai pemecahan
masalah yang luas. Pada tingkat ini, konsumen membutuhkan berbagai
informasi untuk menetapkan serangkaian kriteria guna menilai merek-
merek tertentu dan banyak informasi yang sesuai mengenai setiap
merek yang dipertimbangkan.
2.) Pemecasan masalah yang terbatas
Pada tingkat pemecahan masalah masalah ini, konsumen telah
menetapkan kriteria dasar untuk menilai kategori produk dan berbagai
27
merek dalam kategori tersebut.Tetapi mereka belum sepenuhnya
menetapkan pilihan terhadap pilihan terhadap kelompok merek
tertentu.Pencarian informasi tambahan yang dilakukan lebih
merupakan “penyesuaian sedikit-sedikit”, konsumen harus
mengumpulkan informasi merek tambahan untuk melihat perbedaan
diantara berbagai merek.
3.) Perilaku masalah sebagai respon yang rutin.
Pada tingkat ini, konsumen sudah mempunyai beberapa
pengalaman mengenai kategori produk dan serangkaian kriteria yang
ditetapkan dengan baik untuk menilai berbagai yang sedang
dipertimbangkan. Dalam beberapa situasi, konsumen mungkin mencari
informasi tambahan, dalam situasi lain konsumen hanya meninjau
kembali apa yang sudah mereka ketahui.
Seberapa mendalam tugas pemahaman masalah konsumen
bergantung pada seberapa baik kriteria pemilihan yang telah
ditetapkan, seberapa banyak informasi yang telah dipunyai mengenai
setiap merek yang sedang dipertimbangkan, dan seberapa terbatas
rangkaian merek yang telah dipilih.Jelas dalam penyelesaian masalah
yang luas, konsumen harus mencari informasi mencari informasi yang
lebih banyak untuk melakukan pilihan, sedangkan untuk perilaku
respon yang rutin hanya sedikit informasi tambahan.
28
4. Keterkaitan Antar Variabel
a.) Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Konsumen Menjadi
Nasabah Bank BNI Syariah
Menurut Prasetijo (2005:9) ada empat perilaku konsumen berdasarkan
tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan merek perilaku
pembelian yang rumit terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama, pembeli
mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Tahap kedua,
setelah pembeli mengembangkan keyakinan tentang suatu produk
maka pembeli akan membangun sikap tentang produk tersebut. Tahap
ketiga, pada tahap ini setelah pembeli dapat membangun sikap tentang
suatu produk maka pembeli membuat pilihan pembelian yang cermat.
(Wirapradnyana. 2014 : 4)
b.) Pengetahuan Pemakaian Terhadap Keputusan Konsumen Menjadi
Nasabah Bank BNI Syariah
Menurut Engel , Blackwell dan Miniard (1994:317) pengetahuan
pemakaian konsumen penting karena beberapa alasan. Pertama,
konsumen tentu saja lebih kecil kemungkinannya membeli suatu
produk bila mereka tidak memiliki informasi yang cukup mengenai
bagaimana mengguanakan produk tersebut. Upaya pemasaran yang
dirancang untuk mendidik konsumen tentang bagaimana menggunakan
produk pun dibutuhkan. Penghalang serupa bagi pembelian terjadi bila
konsumen memiliki informasi yang tidak lengkap mengenai cara-cara
yang berbeda atau situasi dimana suatu produk dapat digunakan.
29
Walaupun pengetahuan pemakaian yang tidak memadai tidak
mencegah terjadinya pembelian produk, hal ini tetap saja memiliki
efek yang merugikan pada kepuasan konsumen. Produk yang
digunakan secara salah mungkin tidak bekerja dengan benar sehingga
menyebabkan pelanggan merasa tidak puas.
c.) Pengetahuan Pembelian Terhadap Keputusan Konsumen Menjadi
Nasabah Bank BNI Syariah
Menurut Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat Faktor
Psikologis utama: motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan
dan sikap. (Hanik.2014: 4)
5. Bank Syariah
Bank Syariah merupakan bank yang kegiatannya mengacu pada
hukum islam dan dalam kegiatannya tidak membebankan bunga maupun
tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan bank syariah yang
diterima maupun yang dibayarkan pada nasabah tergantung dari akad dan
perjanjian yang dilakukan oleh pihak nasabah dan pihak bank. Perjanjian
(akad) yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan
rukun akad sebagaimana diatur dalam syariat islam.
Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi
memperlancar mekanisme ekonomi di sektor riil melalui aktivitas kegiatan
usaha (investasi, jual beli, atau lainnya) berdasarkan prinsip syariah, yaitu
aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain
untuk penyimpanan dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan
30
lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai-nilai syariah yang bersifat
makro maupun mikro. (Ascarya 2007: 30)
Secara umum, fungsi bank syariah tidak berbeda dengan bank
konvensional, yakni sebagai lembaga intermediary yang mengerahkan
dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang
membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan.
Ciri khusus dari bank syariah adalah dari sumber utama ketentuannya
berasal dari hukum Islam. Dari segi sumber perolehan keuntungan,
keuntungan yang diperoleh oleh bank syariah bukan berasal dari bunga
yang dibebankan kepada nasabah, tetapi dari apa yang disebutkan sebagai
imbalan, baik berupa jasa (fee-base income) maupun mark-up atau profit
margin, serta bagi hasil (loss and profit sharing). Karakteristik khusus
lainnya dari bank syariah selain dilibatkannya hukum Islam dan
pembebasan transaksi berdasarkan bunga (interest free), adalah
diperbolehkannya melakukan kegiatan-kegiatan usaha yang bersifat multi-
finance dan perdagangan (trading). Hal ini berkenan dengan sifat dasar
transaksi bank syariah yang merupakan investasi dan jual-beli serta sangat
beragamnya pelaksanaan pembiayaan yang dilakukan.
Kegiatan usaha yang berdasarkan prinsip syariah, antara lain adalah
kegiatan usaha yang tidak mengandung unsur:
a. Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (bathil)
antara lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang
tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl)
31
atau dalam transaksi pinjaman-meminjam yang
mempersyaratan nasabah penerima fasilitas mengembalikan
dana yang diterima melebihi poko pinjaman karena berjalannya
waktu (nasi’ah).
b. Maisir, yaitu transaksi yang digantungkan pada suatu keadaan
yang tidak pasti dan bersifat untung-untungan.
c. Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak
dimiliki, tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat
diserahkan pada saat transaksi dilakukan kecuali diatur lain
dalam syariah.
d. Haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam Islam
e. Dzalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi
pihak lainnya.
6. Perbedaan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Bank di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu bank syariah dan bank
konvensional. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri dari
Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Syariah. Prinsip syariah
adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa
yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa yang di bidang syariah.
Bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri dari atas Bank
32
Umum Konvensional dan Bank Penkreditan Rakyat. Berikut adalah
perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional.
Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
No. Bank Syariah No. Bank Konvensional
1.
Investasi hanya untuk
proyek dan produk yang
halal serta
menguntungkan.
1.
Investasi tidak
mempertimbangkan halal
atau haram asalkan proyek
yang dibiayai
menguntungkan.
2.
Return yang dibayar
dan/atau diterima berasal
dari bagi hasil atau
pendapatan lainnya
berdasarkan prinsip
syariah.
2.
Return baik yang
dibayarkan kepada nasabah
penyimpan dana dan return
yang diterima dari nasabah
pengguna dana berupa
bunga
3.
Perjanjian dibuat dalam
bentuk akad sesuai dengan
syariah Islam.
3. Perjanjian menggunakan
hokum positif.
4.
.
Orientasi pembiayaan
tidak hanya untuk
keuntungan akan tetapi
juga falah oriented, yaitu
berorientasi pada
kesejahteraan masyarakat.
4.
Orientasi pembiayaan untuk
memperoleh keuntungan
atas dana yang dipinjamkan
5. Hubungan anatara bank
dan nasabah mitra 5.
Hubungan antara bank dan
nasabah adalah kreditor dan
debitur.
6.
Dewan pengawas terdiri
dari BI, Bapepam,
Komisaris, dan Dewan
Pengawas Syariah (DPS).
6.
Dewan pengawas terdiri
dari BI, Bapepam, dan
Komisaris.
Sumber : (Ismail, 2011 : 38)
Islam mendorong pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh
pertumbuhan usaha riil. Pertumbuhan usaha riil akan memberikan
pengaruh positif pada pembagian hasil yang diterima oleh beberapa
pihak yang melakukan usaha. Pembagian hasil usaha dapat
diaplikasikan dengan model bagi hasil. Bagi hasil yang diterima atas
33
hasil usaha, akan memberikan keuntungan bagi pemilik modal yang
mendapatkan keuntungan dalam kerja sama usaha.
Bunga juga memberikan keuntungan kepada pemilik dana atau
investor. Namun keuntungan yang diperoleh pemilik dana atas bunga
tentunya berbeda dengan keuntungan yang diperoleh dari bagi hasil.
Keuntungan yang berasal dari bunga sifatnya tetap tanpa
memerhatikan hasil usaha pihak yang dibiayai, sebaliknya keuntungan
yang berasal dari bagi hasil akan berubah mengikuti hasil usaha pihak
yang mendapatkan dana. Dengan sistem bagi hasil, kedua pihak antara
pihak investor dan pihak penerima dana akan menikmati keuntungan
dengan pembagian yang adil (Ismail, 2011 : 23)
Terdapat perbedaan pula antara bagi hasil dan bunga bank, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 2.2 Perbedaan Bagi Hasil dan Bunga
Bagi Hasil Bunga
Bagi hasil ditetapkan dengan
rasio
nisbah yang disepakati antara
pihak yang melaksanakan akad
pada saat
akad dengan berpedoman adanya
kemungkinan keuntungan atau
kerugian
Besarnya bunga ditetapkan pada
saat perjanjian dan mengikat
kedua
pihak ang melaksanakan
perjanjian
dengan asumsi bahwa pihak
penerima pinjaman akan selalu
mendapat keuntungan
Besarnya bagi hasil dihitung
berdasarkan nisbah yang
diperjanjikan dikalikan dengan
jumlah pendapatan dan/atau
keuntungan yang diperoleh
Besarnya bunga yang diterima
berdasarkan perhitungan
persentase
bunga dikalikan dengan jumlah
dana yang dipinjamkan.
Jumlah bagi hasil akan
dipengaruhi
oleh besarnya pendapatan
Jumlah bunga yang diterima tetap,
meskipun usaha peminjam
meningkat atau menurun.
34
dan/atau keuntungan. Bagi hasil
akan berfluktuasi.
Sistem bagi hasil adil, karena
perhitungannya berdasarkan
hasil usaha.
Sistem bunga tidak adil, karena
tidak terkait dengan hasil usaha
peminjam.
Tidak ada agama satu pun yang
meragukan sistem bagi hasil.
Eksistensi bunga diragukan oleh
semua agama.
Sumber : (Ismail, 2011 : 24)
7. Prinsip Dasar Produk Bank Syariah
Prinsip dasar bank syariah yang diaplikasikan dalam kegiatan
menghimpun dana atau produk pendanaan, antara lain :
a. Wadiah (Rekening Giro)
Wadiah dalam tradisi fikih Islam, dikenal dengan prinsip
titipan atau simpanan. Wadiah dapat juga diartikan titipan
murni dari satu pihak ke pihak lain, baik sebagai individu
maupun sebagai suatu badan hukum. Titipan dimaksud,
yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip
menghendaki. Dapat dikatakan bahwa sifat-sifat dari
wadiah sebagai produk perbankan syariah berbentuk giro
yang merupakan titipan murni (yad damanah).
b. Qardh
Simpanan giro dan tabungan juga dapat menggunakan
prinsip qardh, ketika bank dianggap sebagai penerima
pinjaman tanpa bunga dari nasabah deposan sebagai pemilik
modal. Bank dapat memanfaatkan dana pinjaman dari
nasabah deposan untuk tujuan apa saja, termasuk untuk
35
kegiatan produktif mencari keuntungan. Sementara itu,
nasabah deposan dijamin akan memperoleh kembali
dananya secara penuh, sewaktu-waktu nasabah ingin
menarik dananya. Bank boleh juga memberikan bonus
kepada nasabah deposan, selama hal ini tidak disyaratkan di
awal perjanjian.
c. Mudharabah
Kerjasama antara dua pihak, yaitu pihak pertama
(shahib al-mal) menyediakan seluruh (100%) modal,
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.Keuntungan
usaha secara mudharabah, dibagi menurut kesepakatan
yang dituangkan dalam kontrak. Apabila rugi, ditanggung
oleh pemilik modal selama bukan akibat kelalaian si
pengelola.Seandainya kerugian tersebut disebabkan oleh
kelalaian atau kecurangan si pengelola, si pengelola harus
bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi. Dalam akad
mudharabah, untuk produk pembiayaan juga dinamakan
dengan profit sharing.
Prinsip-prinsip dasar syariah yang diaplikasikan dalam kegiatan
penyaluran dana atau produk pembiayaan :
d. Murabahah
Transaksi jual beli, yaitu pihak bank syariah bertindak
sebagai penjual dan nasabah bertindak sebagai pembeli,
36
dengan harga jual dari bank adalah harga beli dari pemasok
ditambah keuntungan dengan persentase tertentu bagi bank
syariah sesuai dengan kesepakatan. Kepemilikan barang
akan berpindah kepada nasabah segera setelah perjanjian
jual beli ditandatangani dan nasabah akan membayar barang
tersebut dengan cicilan tetap yang besarnya seuai
kesepakatan sampai dengan pelunasannya.
e. Salam
Pembiayaan jual beli dimana pembeli memberikan uang
terlebih dahulu terhadap barang yang dibeli yang telah
disebutkan spesifikasinya dengan pengantaran kemudian.
f. Istishna
Pembiayaan jual beli yang menyerupai pembiayaan salam,
namun bank syariah melakukan pembayaran secara termin
atau beberapa kali dalam jangka waktu tertentu sesuai
dengan kesepakatan.
g. Ijarah
Perjanjian sewa yang memberikan kepada penyewa untuk
memanfaatkan barang yang akan disewa dengan imbalan
uang sewa sesuai dengan persetujua dan setelah masa
sewanya berakhir maka barang dikembalikan kepada
pemilik, namun penyewa juga dapat memiliki barang yang
37
disewa dengan pilihan pemindahan kepemilikan atas barang
yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain.
h. Musyarakah
Perjanjian pembiayaan antara bank syariah dengan nasabah
yang membutuhkan pembiayaan, dimana bank dan nasabah
secara bersama membiayai suatu usaha/proyek yang juga
dikelola secara bersama atas prinsip bagi hasil sesuai
dengan penyertaan di mana keuntungan dan kerugian dibagi
sesuai kesepakatan dimuka.
i. Mudharabah
Pembiayaan yang dilakukan oleh pihak bank syariah untuk
membiayai 100% keburtuhan dana dari suatu proyek/usaha
tersebut, sementara nasabah sesuai dengan keahlian yang
dimilikinya akan menjalankan proyek/usaha tersebut
dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab atas
kerugian yang mungkin terjadi. Bank syariah dan nasabah
dapat menentukan bagi hasilnya untuk masing-masing
pihak berdasarkan persentase pendapatan atau keuntungan
bersih dari proyek/usaha tersebut sesuai dengan
kesepakatan.
38
Adapun prinsip produk-produk syariah dalam penyelenggaraan jasa-jasa
perbankan :
a. Hawalah
Pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain
yang wajib menanggungnya.
b. Rahn (Gadai)
Seseorang yang meminjam harta orang lain dengan
memberikan sesuatu barang miliknya yang mempunyai nilai
ekonomi, seandainya terjadi kegagalan dalam pembayaran,
maka orang yang meminjamkan hartanya dapat memiliki
barang tersebut.
c. Kafalah
Jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak
ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang
ditanggung.
d. Wakalah
Akad perwakilan antara kedua belah pihak (bank dan nasabah)
di mana nasabah memberikan kuasa kepada bank untuk
mewakili dirinya melakukan pekerjaan/jasa tertentu.
39
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
NO. Peneliti Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil penelitian
1.
Gaffar
(2014)
Pengaruh
pengetahuan
konsumen
terhadap
keputusan
nasabah
dalam
memilih Bank
Syariah (studi
kasus nasabah
pada Bank
Muamalat
cabang
Makassar)
Metode
Regresi
Linear
Berganda
pengetahuan
konsumen
mempunyai
pengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
nasabah
dalam
memilih
bank syariah
di Makassar.
No.
2.
.
Peneliti
Abdi (2014)
Judul
Penelitian
Pengaruh
pengetahuan
konsumen
mengenai
perbankan
syariah
terhadap
keputusan
menjadi
nasabah pada
PT Bank
Syariah
Mandiri TBK
cabang
Bondowoso.
Metode
Penelitian
Metode
Regresi
Linear
Berganda
Hasil
Penelitian
pengetahuan
konsumen
secara
bersama-
sama
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
keputusan
menjadi
nasabah
pada Bank
Syariah
Mandiri
Bondowoso.
40
3. Pane(2015) Pengetahuan
konsumen
Mengenai
Perbankan
Syariah dan
Keputusan
Menjadi
Nasabah Pada
Bank Syariah
Muamalat
Cabang
Rantau Prapat
Mertode
Regresi
Linear
Berganda
pengetahuan
konsumen
mempunyai
pengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
keputusan
nasabah
dalam
memilih
bank syariah
di Rantau
Prapat
41
C. Kerangka Pemikiran
Menurut Sekaran kerangka berfikir adalah model konseptual tentang
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diindentivikasi sebagai masalah yang penting (Sugiyono, 2011:60).
Adapun kerangka pemikiran peneliti yang menjadi dasar dalam
penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
42
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Proses Pengambilan Keputusan
Konsumen Menjadi Nasabah Bank
BNI Syariah (Y)
Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalias
2. Uji Multikolonieitas
3. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian Hipotesis
1. Uji t
2. Uji F
Uji Regresi Linier Berganda
Koefissien Determinasi (Adjusted R2)
Kesimpulan dan Saran
Pengetahuan Produk
(X1)
Pengetahuan Pemakaian
(X2)
Pengetahuan Pembelian
(X3)
43
Dari proses kerangka pemikiran di atas menjelaskan bahwa
terdapat tiga variabel bebas yaitu pengetahuan produk yang disimbolkan
dengan X1, pengetahuan pemakaian yang disimbolkan dengan X2, dan
pengetahuan pembelian yang disimbolkan dengan X3. Di mana variabel
bebas ini terhubung dengan variabel terikat yaitu proses pengambilan
keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI Syariah yang di
simbolkan dengan Y. Selanjutnya valiabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y) dilakukan uji validitas dan reabilitas.Uji validitas adalah untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuestioner, dan uji reabilitas
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel (Ghozali, 2016:47, dan 52).
Selanjutnya setelah uji validitas dan reabilitas akan dilakukan uji
kualitas data yang diantaranya terdapat uji normalitas, uji
multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas astisitas. Uji normalitas
adalah bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji multikolonieritas
adalah bertujuan apakah model regresi memiliki korelasi (hubungan) antar
variabel bebas. Uji heteroskedastisitas adalah bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain (Ghozali, 2016: 103, 134, dan
154).
Setelah dilakukan uji asumsi klasik, selanjutnya dilakukan uji
regresi linier berganda.Regresi linier berganda adalah penerapan metode
44
yang jumlah variabel bebas yang digunakan lebih dari satu yang
dipengaruhi satu variabel terikat (Umar, 2010: 307)
Lalu selanjutnya dilakukan uji hipotesis yang terdiri dari uji F dan
uji t. Uji F adalah utuk mengetahui hubungan atara variabel bebas dengan
variabel terikat secara bersama-sama. Uji t adalah menunjukan seberapa
jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen.(Ghozali, 2016: 96-97).
Selanjutnya dilakukan perhitungan Koefisien Determinasi
(Adjusted R2).perhitungan koefisien determinasi adalah mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
terikat (dependen) (Ghozali, 2016: 95). Selanjutnya pada tahap terakhir
dilakukan kesimpulan dari hasil penelitian dan penulisan saran
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009:96), hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.. Penulis mengemukakan
hipotesis sebagai berikut :
2. Variabel Pengetahuan Produk (X1)
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
antara variabel pengetahuan produk dengan proses
pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah Bank
BNI Syariah.
45
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
variabel pengetahuan produk dengan proses pengambilan
keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI Syariah.
2. Variabel Pengetahuan Pemakaian (X2)
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
antara variabel pengetahuan pemakaian dengan proses
pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah Bank
BNI Syariah.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
variabel pengetahuan pemakaian dengan proses
pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah Bank
BNI Syariah.
3. Variabel Pengetahuan Pembelian (X3)
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
antara variabel pengetahuan pembelian dengan proses
pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah Bank
BNI Syariah.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
variabel pengetahuan pembelian dengan proses
pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah Bank
BNI Syariah.
46
4. Variabel Keputusan Konsumen Menjadi Nasabah Bank (Y)
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan
antara variabel pengetahuan produk, pemakaian, dan
pembelian dengan proses pengambilan keputusan konsumen
menjadi nasabah Bank BNI Syariah.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara
variabel pengetahuan produk, pemakaian, dan pembelian
dengan proses pengambilan keputusan konsumen menjadi
nasabah Bank BNI Syariah.
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini hanya berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan
judul penelitian saja yaitu pengaruh pengetahuan produk, pemakaian, dan
pembelian terhadap proses pengambilan keputusan konsumen menjadi
nasabah Bank BNI Syariah .Studi kasus pada nasabah Bank BNI Syariah.
Penulis memilih studi kasus pada nasabah Bank BNI Syariah karena
nasabahlah yang mengetahui tentang Bank BNI Syariah itu sendiri. Juga
dipilihnya tempat survei di Bank BNI Syariah Kcp Tambun karena
tempatnya juga terjangkau dengan peneliti.
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang
akan diteliti serta pengaruh yang signifikan antara satu variabel dengan
variabel lainnya yaitu antara variabel bebas yang terdiri dari pengetahuan
produk (X1), pemakaian (X2), dan pembelian (X3) dengan variabel terikat
yaitu proses pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah (Y).
48
B. Metode Penentuan Sampel
Teknik penelitian populasi dan sampel pada penelitian ini sebagai
berikut:
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2008: 90), populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Burhan (2000:40)
populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek peneltian
yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala,
nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini
dapat menjadi sumber data penelitian.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2008: 96), sampel adalah bagian jumlah dan
karakteristik dari populasi yang diteliti. Jika kita hanya akan meneliti
sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian
sampel. Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85) menyatakan
bahwa sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki
sifat yang sama dengan populasi. Peneliti menggunakan tekhnik non
probability sampling dengan cara puposive sampling. Purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono 2009:96). Pertimbangan pengambilan sampel
49
dalam penelitian ini adalah responden merupakan nasabah Bank BNI
Syariah kcp Tambun, Bekasi.
Dalam menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan rumus
dari Purba dalam Nilasari dan Yoestini (2012) sebagai berikut :
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Z = tingkat keyakinan dalam penentuan sampel 95% = 1,96
Moe= margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi
ditetapkan sebesar 5% atau 0,005
Jumlah sampel yang di dapat yaitu 96 responden untuk memudahkan
penelitian jumalh ditetapkan atau dibulatkan menjadi 100 responden
dari nasabah Bank BNI Syariah KCP Tambun, Bekasi.
50
C. Metode Pengumpulan Data
Menurut ahli metode pengumpulan data berupa suatu pernyataan
(statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Gulo 2002 : 110).
Peneliti menggunakan metode kuesioner atau angket untuk
mengumpulkan data. Menurut Suroyo anwar (2009:168) Angket atau
kuisioner merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis
tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden,yang
dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh
responden.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini
dengan menggunakan skala likert 5 poin. Skala likert menurut Sugiyono
(2008:107) adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus
menggambarkan, mendukung pernyataan. Untuk digunakan jawaban yang
dipilih. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
titik tolak ukur menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan. setiap item instrumen yang menggunakan
skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
51
Dalam melakukan penelitian ini, terdapat dua macam metode
pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder
1.) Data primer
Menurut Narimawati (2008:98) data primer ialah data yang berasal
dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk
terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari
melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu
orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan
sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data. Dalam hal ini
melibatkan nasabah Bank BNI Syariah kcp Tambun Selatan, Bekasi
sebagai objek pengumpulan data primer.
2.) Data sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Data sekunder ini merupakan data yang
sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur
dan bacaan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian menggunakan analisis data
kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk
angka. Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah angka-angka
(kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun
pengukuran. Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah
suatu penggabungan selalu menggunakan bilangan cacah. Contoh data
52
seperti ini adalah angka-angka hasil sensus, angka-angka hasil tabulasi
terhadap jawaban terhadap angket atau wawancara terstruktur. Adapun
data bermuatan kuantitatif hasil pengukuran adalah skor-skor yang
diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes prestasi belajar, skor
skala motivasi, skor pertimbangan, dan semacamnya.
Menurut Sugiyono (2012: 7), metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. (Sugiyono 2012: 7).
1.) Uji Kualitas Data
Instrumen penelitian biasanya dibuat sebelum
melaksanakan penelitian yang bertujuan sebagai alat untuk
mengukur tujuan dari sebuah penelitian. Instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang di amati (Sugiyono 2012:148).
Instrumen penelitian yang digunakan dalam peneletian ini
adalah instrumen untuk mengukur pengetahuan produk,
pemakaian dan pembelian konsumen terhadap keputusan
menjadi nasabah Bank BNI Syariah kcp Tambun Selatan,
Bekasi.
53
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu mengunkapkan suatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas pada
penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal
ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r
tabel dan nilai positif maka pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid, tetapi jika r hitung lebih kecil dari pada r
tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut tidak valid
(Ghozali, 2016: 52-53). Kriteria yang digunakan dalam
menetukan valid tidaknya pertanyaan atau penyataan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Alpha = 0,05 (signifikasi alpha 5%)
2. Jumlah responden sebanyak 30
responden untuk try out (uji coba)
3. Dari 30 responden untuk menemukan r
tabelnya adalah n – 2, 30 – 2 = 28 r tabel
dari 28 adalah = 0, 361
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari varibel atau
54
konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Software SPSS memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,70
(Ghozali, 2016:47-48).
2.) Statistik Deskriptif
Metode statistik deskriptif dipilih untuk menjelaskan
demografi responden dan deskripsi variabel penelitian.
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013:19).
3.) Uji Asumsi Klasik
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis
regresi berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar
hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang
memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE).
Sugiyono (2013:209) berpendapat dalam statistik parametrik
memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asusmsi yang utama
adalah data yang akan di analisis harus terdistribusi normal.
55
Peneliti dalam penelitian ini tidak menggunakan uji
autokorelasi karena data yang digunakan bukan data time
series melainkan data cross section dimana pengukuran semua
variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan.
Uji linearitas juga tidak perlu dilakukan karena peneliti
membangun model berdasarkan telaah teoritis bahwa
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya
adalah linear.
Beberapa asumsi klasik regresi yang harus dipenuhi
terlebih dahulu sebelum menggunakan analisis regresi
berganda (Multiple Linear Regression) sebagai alat untuk
menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti terdiri
atas :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistic. (Ghozali 2007: 110)
a. ) Analisa Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas
residual adalah dengan melihat grafik histrogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
56
mendekati distribusi normal. Metode yang lebih handal
adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus
diagonaldan ploting data akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. ( Ghozali 2016: 154)
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar
pengambilan keputusan. (Ghozali 2007: 110):
1.Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2.Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
57
b.) Analisi Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan
kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada
hal secara statistik bisa sebaliknya. (Ghozali ,2016: 156).
Oleh karena itu penulis juga melakukan uji statistik pada uji
normalitas ini. penulis menggunakan uji normalitas statistik
dengan test Statistic Kolmogorov-Smirnov pada alpha
sebesar 5%. Jika nilai signifikan dari pengujian
Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data
normal, jika tidak maka data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2013:105), uji multikolinieritas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independent. Jika variabel independent saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.
Variabel ortogonal adakah variabel independent yang
memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independent
sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai
berikut :
58
1) Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model
regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual
variabel-variabel independen banyak yang tidak
signifikan mempengaruhi variabel dependen.
2) Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel
independen. Jika antar variabel ada korelasi yang cukup
tinggi ( umumnya di atas 0,90 ), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Tidak
adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen
tidak berarti bebas dari multikolinieritas.
Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek
kombinasi dua atau lebih variabel independen.
3.) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance
dan lawannya Variance Inflation Factor ( VIF ). Kedua
ukuran ini menunjukkan setiap variabel independent
manakah yang dijelaskan oleh variabel lainnya. Dalam
pengertian sederhana setiap variabel independent
menjadi variabel dependent (terikat) dan di regres
terhadap variabel independent lainnya. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independent yang
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel indepedent
lainnya. Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi ( karena VIF = 1/Tolerance ). Nilai
59
cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah Nilai Tolerance ≤ 0,10 atau
sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus
menentukan tingkat kolineritas yang masih dapat
ditolerir. Sebagai misal nilai Tolerance = 0,10 sama
dengan tingkat kolineritas 0,95. Walaupun
multikolinieritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance
dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui
variabel-variabel independen mana sajakah yang saling
berkolerasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya,
jika variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas (Ghozali, 2016: 134). Cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan
menggunakan uji White (Ghozali, 2016:134).
Terdapat beberapa cara untuk mengetahui apakah
model memiliki heteroskedastisitas atau tidak. Penulis
60
menggunakan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel dependent yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah
di-studentzed. Dasar analisis sebagai berikut (Ghozali,
2016: 134):
1. Jika adanya pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi
heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
4.) Regresi Linear Berganda,
Analisis Regresi Linear Berganda yaitu suatu analisis untuk
menganalisi pengaruh pengetahuan produk, pemakaian dan
pembelian terhadap proses pengambilan keputusan konsumen
menjadi nasabah dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Umar, 2010:307):
61
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Keterangan :
Y = Proses pengambilan keputusan menjadi nasabah
a = Nilai constant
X1 = Pengetahuan produk
X2 = Pengetahuan pembelian
X3 = Pengetahuan pemakaian
b1, b2 ,b3= Koefisien regresi
e = standar error
5.) Uji Hipotesis
a. Uji t (Secara Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa
jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam
menerangkan variasi variabel terikat. Hipotesis nol (H0)
yang hendak di uji adalah apakah suatu parameter bi sama
dengan 0 atau H0 : bi = 0. Artinya apakah suatu variabel
bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap
variabel terikat. Hipotesis alternatifnya (HA)parameter
suatu variabel tidak sama dengan nol atau HA : bi ≠ 0.
Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel terikat. Cara melakukan uji t
adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016:07):
62
a.) Quick look: bila jumlah degree of freedom (df)
adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan
sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 dapat
ditolak bila nilai t lebih besar lebih besar dari 2
(dalam nilai absolut). Dengan kata lain penulis
menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan
bahwa suatu variabel bebas secara individual
mempengaruhi variabel terikat.
b.) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis
menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil
perhitugan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel,
penulis menerima hipotesis alternatif yang
menyatakan bahwa suatu variabel bebas secara
individual mempengaruhi variabel terikat.
b. Uji F (Pengaruh Simultan)
Menurut Sugiyono (2011:192) uji F digunakan
untuk mengetahui apakah secara simultan koefisien
variabel bebas mempunyai pengaruh nyata atau tidak
terhadap variabel terikat. Untuk menguji apakah masing-
masing variabel bebas berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat secara bersama-sama dengan α =
0,05.
63
Apabila nilai Fhitung > Ftabel dengan serta tingkat
signifikannya < 5% (0,05), maka hal ini menunjukkan H0
ditolak dan Ha diterima.
H0 : b1 = b2 = b3 = ….. = bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ….. ≠bk≠ 0
Uji hipotesis seperti ini dinamakan uji signifikan
secara keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi
maupun estimasi, apakah Y berhubungan dengan linier
terhadap X1, X2, dan X3 (Ghozali, 2016: 96).
6.) Koefisien Determinasi (R²)
Kofisien determinasi R2 pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel terikat (dependen).Nilai koefisien deteminasi adalah
antara nol dan satu.NilaiR2yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel
terikat sangat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi
yang di butuhkan untuk mempresiksi variasi variabel terikat
(Ghozali, 2016:95).
Dalam kenyataan nilai adjusted R2
dapat bernilai
negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif.
Menurut gujarati (2003) jika dalam uji empiris didapat nilai
adjusted R2 negatif, maka nilai adjusted R
2 dianggap bernilai
64
nol. Secara matematis jika nilai R2 = 1, maka adjusted R
2 =R
2
= 1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R
2= (1 –
k)/(n-k), jika k > 1, maka adjusted R2 akan bernilai negatif
(Ghozali, 2016:96).
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel merupakan konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai,
sehingga variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi. Sesuai dengan
permasalahan, maka variabel yang diteliti:
1. Variabel independen = Pengetahuan Produk (Xl)
= Pengetahuan Pemakaian (X2)
= Pengatahuan Pembelian (X3)
2. Variabel dependen = Proses pengambilan keputusan konsumen menjadi
nasabah (Y)
65
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Konsep Vaiabel Indikator Skala
Pengetahuan
Produk(X1)
Pengetahuan
Produk adalah
kumpulan berbagai
macam informasi
mengenai produk,
terminologi
produk, , dan harga
produk.
Pengetahuan
produk adalah
pengetahuan
konsumen akan
sesuatu produk
yang akan ia beli,
sehingga informasi
yang didapat
mengenai suatu
produk akan
bermacam-macam
Suwarman(2002:12
1)
Informasi produk
Informasi
terminologi
produk
Informasi Harga
produk
Likert
Likert
Likert
Pengetahuan
Pemakaian(X2)
Pengetahuan
pemakaian adalah
informasi manfaat
produk tersebut
setelah digunakan
atau dikonsumsi
(Sumarwan 2002:
120).
Informasi manfaat
produk
Likert
66
Variabel
Pengetahuan
Pembelian(X3)
Konsep Variabel
Menurut Engel ,
Blackwell dan
Miniard (1994:317)
faktor pembelian
adalah mencakupi
bermacam
potongan informasi
yang dimiliki
konsumen yang
berhubungan erat
dengan perolehan
produk, dan lokasi
pembelian produk.
Indikator
Informasi
perolehan produk
Informasi lokasi
pembelian produk
Skala
Likert
Likert
Proses
pengambilan
keputusan
konsumen
menjadi
nasabah bank
syariah
(Y)
Proses
pengambilan
keputusan adalah
Proses yang
digunakan
konsumen untuk
mengambil
keputusan menjadi
nasabah
Kotler dalam
(Sangadji, 2013:
36-38)
Pengenalan
masalah atau
kebutuhan
Pencarian
informasi
Evaluasi berbagai
alternative
Keputusan
pembelian
Perilaku pasca
pembelian
Likert
Likert
Likert
Likert
Likert
67
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bank BNI Syariah
Sejak awal didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, sebagai Bank
Pertama yang secara resmi dimiliki Negara RI, BNI merupakan
pelopor terciptanya berbagai produk dan layanan jasa perbankan. BNI
terus memperluas perannya, tidak hanya terbatas sebagai bank
pembangunan, tetapi juga ikut melayani kebutuhan transaksi
perbankan masyarakat umum dengan berbagi segmentasinya, mulai
dari Bank Terapung, Bank Sarinah (bank khusus perempuan) sampai
dengan Bank Bocah khusus anak-anak. Seiring dengan pertambahan
usianya yang memasuki 67 tahun, BNI tetap kokoh berdiri dan siap
bersaing di indsutri perbankan yang semakin kompetitif.
Dengan semangat “Tak Henti Berkarya” BNI akan terus berinovasi
dan berkreasi, tidak hanya terbatas pada penciptaan produk dan
layanan perbankan, bahkan lebih dari itu BNI juga bertekad untuk
menciptakan “value” pada setiap karyanya. Berdiri sejak 1946, BNI
yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan Bank
pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian
dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi
68
digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank
Negara Indonesia lebih dikenal sebagai “BNI 46” dan ditetapkan
bersamaan dengan perubahan identitas perusahaan tahun 1988. Dari
tahun ke tahun BNI selalu menunjukkan kekuatannya dalam industri
perbankan dan kepercayaan masyarakat pun terbangun dalam memilih
Bank Negara Indonesia sebagai pilihan tempat penyimpanan segala
alat kekayaan yang terpercaya. Permintaan akan perbankan yang sesuai
dengan prinsip syariah pun mulai bermunculan yang pada akhirnya
BNI membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah
dengan konsep dual system banking, yakni menyediakan layanan
perbankan umum dan syariah sekaligus. Hal ini sesuai dengan UU No.
10 Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank umum untuk
membuka layanan syariah, diawali dengan pembentukan Tim Bank
Syariah di Tahun 1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan ijin
prinsip dan usaha untuk beroperasinya unit usaha syariah BNI. Setelah
itu BNI Syariah menerapkan strategi pengembangan jaringan cabang,
syariah sebagai berikut :
a. Tepatnya pada tanggal 29 April 2000 BNI Syariah membuka 5
kantor cabang syariah sekaligus di kota-kota potensial, yakni:
Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin.
b. Tahun 2001 BNI Syariah kembali membuka 5 kantor cabang syariah
yang difokuskan ke kota-kota besar di Indonesia, yakni : Jakarta (2
cabang), Bandung, Makassar, dan Padang. 1
69
c. Seiring dengan perkembangan bisnis dan banyaknya permintaan
masyarakat untuk layanan perbankan syariah, tahun 2002 lalu BNI
Syariah membuka dua kantor cabang syariah baru di Medan dan
Palembang.
d. Di awal tahun 2003, dengan pertimbangan load bisnis yang semakin
meningkat sehingga untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, BNI Syariah melakukan relokasi kantor cabang syariah
dari Jepara ke Semarang. Sedangkan untuk melayani masyarakat
kota Jepara, BNI Syariah membuka Kantor Cabang Cabang
Pembantu Syariah Jepara.
e. Pada bulan Agustus dan September 2004, BNI Syariah membuka
layanan BNI Syariah Prima di Jakarta dan Surabaya. Layanan ini
diperuntukkan untuk individu yang membutuhkan layanan
perbankan yang lebih personal dalam suasana yang nyaman. Dari
awal beroperasi hingga kini, BNI Syariah menunjukkan
pertumbuhan yang signifikan. Disamping itu komitmen Pemerintah
terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan
kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga
semakin meningkat.
70
2. VISI dan MISI BNI Syariah
a. VISI
Menjadi Bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam
layanan dan kinerja.
b. MISI
1) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli
pada kelestarian lingkungan.
2) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah.
3) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi sebagai pegawai sebagai perwujudan
ibadah.
5) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
3. Profil Bank BNI Syariah
Nama company : PT. Bank BNI Syariah
No.Telp/fax : +62-21 2970 1949 (T)/ +62-21 2966
Telephone/fax : 7947 (F)
Segmentasi Usaha : Bisnis Komersial
Bisnis Konsumer dan Ritel,
Bisnis Mikro
Bisnis Tresuri dan Internasional .
71
Kepemilikan : PT. Bank Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk :
99,9%
PT. BNI Life Insurance 0,1%
Alamat Perseroan : Gedung Tempo Pavilion 1 Jl. HR Rasuna Said
Kav10-11, Lantai 3-6, Jakarta 12950, Indonesia
Alamat Email : [email protected]
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
= Rp 1.501.500.000.000
Modal Dasar
= Rp 4.004.000.000.000
4. Struktur Organisasi Bank BNI Syariah
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Fero Poerbonegoro
Komisaris Independen : Rizqullah
Komisaris Independen* : Muhammad Syakir Sula
Komisaris* : Max R. Niode
Dewan Pengawas Syariah
Ketua DPS : K.H Ma’ruf Amin
Anggota : Hasanudin
Direksi
Direktur Utama : Abdullah Firman Wibowo
Direktur Bisnis : Dhias Widhiyati
Direktur Operasional : Junaldi Hisom
72
5. Produk-Produk Bank BNI Syariah
a. Produk Penghimpun Dana
1.) Tabungan iB Hasanah
2.) Tabungan iB Prima Hasanah
3.) Tabungan iB Bisnis Hasanah
4.) Tabungan iB Tapenas Hasanah
5.) Tabungan iB Baitullah Hasanah
6.) Tabunganku iB
7.) Tabungan iB Bisnis Hasanah
8.) Tabungan iB Tunas Hasanah
9.) Giro iB Hasanah
10.) Deposito iB Hasanah
b. Produk Penyaluran Dana
Produk penyaluranan dana pada bank BNI Syariah yaitu:
1.) Pembiayaan Emas iB Hasanah
2.) Griya iB Hasanah
3.) Multijasa iB Hasanah
4.) Multiguna iB Hasanah
5.) Flexi iB Hasanah
6.) iB Hasanah Card
7.) Oto iB Hasanah
8.) Tunas Usaha iB Hasanah
9.) Gadai Emas iB Hasanah
73
10.) CCF iB Hasanah
B. Hasil Analisis
1. Karakteristik Responden
Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan
cara menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu nasabah Bank BNI
Syariah KCP Tambun Selatan. Jumlah data yang berhasil didapatkan
sebanyak 100 responden. Berikut merupakan penjabaran 100 responden
tersebut
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Pria 38 38.0 38.0 38.0
Wanita 62 62.0 62.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolahSPSS 24, 2017)
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 di atas, dapat diketahui jenis
kelamin responden nasabah Bank BNI Syariah mayoritas adalah wanita
dengan jumlah 62 dari 100 orang dengan presentase 62% adalah wanita
dan sisanya 38 dari 100 orang responden dengan persentase sebesar 38%
adalah pria.
74
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.2 Umur
Frequency percent Valid
percent
Cumulative
percent
Valid <20 tahun 8 6.0 6.0 8.0
21-30 tahun 81 81.0 81.0 10.0
31-40 tahun 5 5.0 5.0 92.0
41-50 tahun 4 4.0 4.0 96.0
>50 tahun 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat diketahui umur responden nasabah
Bank BNI Syariah mayoritas berumur 21-30 tahun dengan jumlah 81
orang dengan presentase 81%. Responden dengan umur < 20 tahun
berjumlah 8 orang dengan presentase 8%. Responden dengan umur 31-40
tahun berjumlah 5 orang dengan presentase 5%. Responden dengan umur
41-50 tahun berjumlah 4 orang dengan presentase 4% dan responden
dengan umur >50 tahun berjumlah 2 orang dengan presentase 2%.
75
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3 Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid PNS 2 2.0 2.0 2.0
BUMN 2 2.0 2.0 4.0
Karyawan
swasta
15 15.0 15.0 9.0
Pengusaha 8 8.0 8.0 10.0
Pelajar/Mahasi
swa
64 64.0 64.0 25.0
Make up
(Penata Rias)
1 1.0 1.0 26.0
Ibu rumah
tangga
1 1.0 1.0 90.0
Guru 5 5.0 5.0 98.0
Dokter 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat diketahui pekerjaan mayoritas
responden adalah Pelajar/Mahasiswa 64 orang dengan presentase 64%,
rsponden dengan pekerjaan Karyawan Swasta berjumlah 15 orang
presentase 15%, responden dengan pekerjaan Pengusaha berjumlah 8
orang presentase 8%, responden dengan pekerjaan Guru berjumlah 5
orang presentase 5%,responden dengan pekerjaan PNS berjumlah 2
orang presentase 2%, responden dengan pekerjaan BUMN berjumlah 2
orang presentase 2%, responden dengan pekerjaan Dokter berjumlah 2
orang presentase 2%, responden dengan pekerjaan Ibu Rumah Tangga
76
berjumlah 1 orang presentase 1% dsn responden dengan pekerjaan Make
Up (Penata Rias).
d. Karakteristikk Responden Berdasarkan Memperoleh Infromasi
Mengenai Bank BNI Syariah
Tabel 4.4 Memperoleh Infromasi Mengenai Bank BNI Syariah
Frequen
cy
Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Keluarga 52 52.0 52.0 52.0
Media
Elektronik
39 39.0 39.0 91.0
Pamflet 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, lebih dari 52 orang responden
persentase 52% memperoleh informasi mengenai Bank BNI Syariah
melalui Keluarga. 39 orang persentase 39% memperoleh informasi
mengenai Bank BNI Syariah melalu Media Elektronik, dan 9 orang
persentase 9% memperoleh informasi mengenai Bank BNI Syariah
melalu Pamflet.
2. Uji Kualitas Data
Instrumen penelitian biasanya dibuat sebelum
melaksanakan penelitian yang bertujuan sebagai alat untuk
mengukur tujuan dari sebuah penelitian. Instrumen penelitian
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang di amati, Sugiyono (2012:148).
Instrumen penelitian yang digunakan dalam peneletian ini
77
adalah instrumen untuk mengukur pengetahuan produk,
pemakaian dan pembelian konsumen terhadap proses
pengambilan keputusan menjadi nasabah Bank BNI Syariah
kcp Tambun Selatan, Bekasi.
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan
suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jika r
hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka
pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi
jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel maka pertanyaan
atau indikator tersebut tidak valid (Ghozali, 2016: 52-53).
Sebelum memberikan kuesioner kepada seluruh obyek
sampel, peneliti melakukan try out terlebih dahulu terhadap
30 responden untuk menguji validitas kuesioner yang telah
peneliti buat. Hasil uji validitas kuesioner terhadap 30
responden dapat di lihat dalam tabel di bawah berikut ini:
78
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas
Pernyataan r Tabel
Corrected
Item-Total
Correlation
(r hitung)
Hasil
pp1 0,361 0,777 Valid
pp2 0,361 0,818 Valid
pp3 0,361 0,921 Valid
pp4 0,361 0,947 Valid
pp5 0,361 0,912 Valid
pp6 0,361 0,880 Valid
p21
0,361 0,826
Valid
pb1 0,361 0,938 Valid
pb2 0,361 0,916 Valid
pb3 0,361 0,877 Valid
kk1 0,361 0,915 Valid
kk2 0,361 0,833 Valid
kk3 0,361 0,769 Valid
kk4 0,361 0,870 Valid
kk5 0,361 0,892 Valid
Sumber: Data Primer yang telah diolah
Tabel diatas menunjukan bahwa butir pertanyaan dari masing-
masing variabel memiliki kriteria valid untuk semua item pernyataan
berdasarkan kriteria signifikansi dimana dapat dikatakan valid apabila
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan rhitunglebih besar dari rtabel
yaitu 0,361
79
b. Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas kuesioner terhadap 30 responden dapat
di lihat dalam tabel di bawah berikut
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas
Pernyataan Nilai
Minimum
Nilai
Cronbach’s
Alpha
Hasil
pp1 0,700 0.978 Reliabel
pp2 0,700 0.977 Reliabel
pp3 0,700 0.975 Reliabel
pp4 0,700 0.975 Reliabel
pp5 0,700 0.976 Reliabel
pp6 0,700 0.976
Reliabel
p21
0,700 0.977
Reliabel
pb1 0,700 0.975
Reliabel
pb2 0,700 0.976 Reliabel
pb3 0,700 0.976 Reliabel
kk1 0,700 0.976 Reliabel
kk2 0,700 0.977 Reliabel
kk3 0,700 0.978 Reliabel
kk4 0,700 0.976 Reliabel
kk5 0,700 0.976 Reliabel
Sumber : Data Primer yang telah diolah
80
c. Statistik Deskriptif
a. Deskriptif Variabel Pengetahuan Produk (X1)
Berikut ini adalah hasil jawaban responden mengenai variabel
pengetahuan produk:
1.) Nasabah mengetahui infromasi tentang ragam produk Bank BNI
Syariah
Tabel 4.7 Nasabah mengetahui infromasi tentang ragam produk
Bank BNI Syariah
Pp1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Mengetahui
0
0
0
0
Tidak mengetahui 15 15.0 15.0
15.0
Netral 27 27.0 27.0 42.0
Mengetahui 32 32.0 32.0 74.0
Sangat
mengetahui
26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden yang menyatakan
sangat tidak mengetahui, terdapat 15 responden yang menyatakan tidak
mengetahui, 27 responden menyatakan netral, 32 responden menyatakan
mengetahui dan 26 responden menyatakan sangat mengetahui.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
81
responden yang menyatakan mengetahui terhadap pernyataan “Nasabah
Mengetahui Informasi Tentang Ragam Produk Bank BNI Syariah”.
2.) Nasabah mengetahui informasi tentang bagi hasil pada Bank
BNI Syariah
Tabel 4.8 Nasabah mengetahui informasi tentang bagi hasil pada
Bank BNI Syariah
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat
tidak mengetahui, terdapat 18 responden yang menyatakan tidak
mengetahui, 17 responden menyatakan netral, 19 responden
menyatakan mengetahui dan 45 responden menyatakan sangat
mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak responden yang menyatakan sangat mengetahui
terhadap pernyataan “Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Bagi
Hasil Pada Bank BNI Syariah”
pp2
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak
mengetahui
1 1.0 1.0 1.0
Tidak mengetahui 18 18.0 18.0 18.0
Netral 17 17.0 17.0 37.0
Mengetahui 19 19.0 19.0 82.0
Sangat
mengetahui
45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
82
3.) Nasabah mengetahui informasi tentang terminologi (istilah) produk
Bank BNI Syariah
Tabel 4.9 Nasabah mengetahui informasi tentang berapa
biaya untuk membuka tabungan/rekening Bank BNI
Syariah
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa 4 responden menyatakan sangat
tidak mengetahui, terdapat 18 responden yang menyatakan tidak
mengetahui, 10 responden menyatakan netral, 21 responden
menyatakan mengetahui dan 47 responden menyatakan sangat
mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak responden yang menyatakan sangat mengetahui
terhadap pernyataan “Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Berapa
Biaya yang Dikeluarkan Untuk Mmbuka Tabungan/Rekening Bank
BNI Syariah”
pp3
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
mengetahui
4 4.0 4.0 4.0
Tidak
mengetahui
18 18.0 18.0 22.0
Netral 10 10.0 10.0 32.0
Mengetahui 21 21.0 21.0 53.0
Sangat
mengetahui
47 47.0 47.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
83
4.) Nasabah mengetahui informasi tentang prinsip Murabahah
Tabel 4.10 Nasabah mengetahui informasi tentang
prinsip Murabahah
pp4
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak
mengetahui
5 5.0 5.0 5.0
Tidak mengetahui 21 21.0 21.0 26.0
Netral 12 12.0 12.0 38.0
Mengetahui 25 25.0 25.0 63.0
Sangat
mengetahui
37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa 5 responden menyatakan sangat
tidak mengetahui, terdapat 21 responden yang menyatakan tidak
mengetahui, 12 responden menyatakan netral, 25 responden
menyatakan mengetahui dan 37 responden menyatakan sangat
mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak responden yang menyatakan sangat mengetahui
terhadap pernyataan “Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Prinsip
Murabahah”.
84
5.) Nasabah mengetahui tentang informasi tentang prinsip Musyarakah
Tabel 4.11 Nasabah mengetahui tentang informasi
prinsip Musyarakah
pp5
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak
mengetahui
5 5.0 5.0 5.0
Tidak mengetahui 12 12.0 12.0 17.0
Netral 28 28.0 28.0 45.0
Mengetahui 35 35.0 35.0 80.0
Sangat
mengetahui
20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa 5 responden menyatakan sangat
tidak mengetahui, terdapat 12 responden yang menyatakan tidak
mengetahui, 28 responden menyatakan netral, 35 responden
menyatakan mengetahui dan 20 responden menyatakan sangat
mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak responden yang menyatakan mengetahui terhadap
pernyataan “Nasabah Mengetahui Informasi Prinsip Musyarakah”.
85
6.) Nasabah mengetahui informasi tentang prinsip Mudharabah
Tabel 4.12 Nasabah mengetahui informasi tentang prinsip
Mudharabah
pp6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid sangat tidak
mengetahui
2 2.0 2.0 2.0
Tidak mengetahui 8 8.0 8.0 10.0
Netral 24 24.0 24.0 34.0
Mengetahui 40 40.0 40.0 74.0
Sangat mengetahui 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa 2 responden menyatakan sangat
tidak mengetahui, terdapat 8 responden yang menyatakan tidak
mengetahui, 24 responden menyatakan netral, 40 responden
menyatakan mengetahui dan 26 responden menyatakan sangat
mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak responden yang menyatakan mengetahui terhadap
pernyataan “Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Prinsip
Mudharabah”.
86
b. Deskriptif Pengetahuan Pemakaian (X2)
Berikut ini adalah hasil jawaban responden mengenai variabel
pengetahuan pemakaian:
1. Nasabah mengetahui informasi manfaat produk-produk Bank BNI
Syariah
Tabel 4.13 Nasabah mengetahui informasi manfaat produk-produk
Bank BNI Syariah
p21
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak
mengetahui
0 0.0 0.0 0.0
Tidak mengetahui 0 0.0 0.0 0.0
Netral 16 16.0 16.0 16.0
Mengetahui 50 50.0 50.0 66.0
Sangat
mengetahui
34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden menyatakan
sangat tidak mengetahui dan responden yang menyatakan tidak
mengetahui, 16 responden menyatakan netral, 50 responden
menyatakan mengetahui dan 34 responden menyatakan sangat
mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak responden yang menyatakan mengetahui terhadap
pernyataan “Nasabah Mengetahui Informasi Manfaat Produk-Produk
Bank BNI Syariah”.
87
c. Deskriptif Pengetahuan Pembelian (X3)
Berikut ini adalah hasil jawaban responden mengenai variabel
pengetahuan pembelian:
1. Nasabah mengetahui informasi tentang pengajuan pinjaman
pada Bank BNI Syariah
Tabel 4.14 Nasabah mengetahui informasi tentang pengajuan
pinjaman pada Bank BNI Syariah
pb1
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid sangat tidak
mengetahui
4 4.0 4.0 4.0
Tidak mengetahui 17 17.0 17.0 21.0
Netral 15 15.0 15.0 36.0
Mengetahui 41 41.0 41.0 77.0
Sangat mengetahui 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa 4 responden menyatakan sangat
tidak mengetahui, terdapat 17 responden yang menyatakan tidak
mengetahui, 15 responden menyatakan netral, 41 responden
menyatakan mengetahui dan 23 responden menyatakan sangat
mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak responden yang menyatakan mengetahui terhadap
pernyataan “Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Pengajuan
Pinjaman Pada Bank BNI Syariah”.
88
2. Nasabah mengetahui informasi tentang lokasi kantor cabang Bank
BNI Syariah
Tabel 4.15 Nasabah mengetahui informasi tentang lokasi
kantor cabang Bank BNI Syariah
pb2
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak
mengetahui
0 0.0 0 0.0
Tidak mengetahui 17 17.0 17.0 17.0
Netral 22 22.0 22.0 39.0
Mengetahui 36 36.0 36.0 75.0
Sangat
mengetahui
25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa tidak ada responden menyatakan
sangat tidak mengetahui, terdapat 17 responden yang menyatakan
tidak mengetahui, 22 responden menyatakan netral, 36 responden
menyatakan mengetahui dan 25 responden menyatakan sangat
mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak responden yang menyatakan mengetahui terhadap
pernyataan “Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Lokasi Kantor
Cabang Bank BNI Syariah”.
89
3. Nasabah mengetahui informasi tentang lokasi jaringan ATM Bank
BNI Syariah
Tabel 4.16 Nasabah mengetahui informasi tentang lokasi
jaringan ATM Bank BNI Syariah
pb3
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak
mengetahui
4 4.0 4.0 4.0
Tidak
mengetahui
9 9.0 9.0 13.0
Netral 29 29.0 29.0 42.0
Mengetahui 37 37.0 37.0 79.0
Sangat
mengetahui
21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa 4 responden menyatakan sangat
tidak mengetahui, terdapat 9 responden yang menyatakan tidak
mengetahui, 29 responden menyatakan netral, 37 responden
menyatakan mengetahui dan 21 responden menyatakan sangat
mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak responden yang menyatakan mengetahui terhadap
pernyataan “Nasabah Mengetahui Informasi Tentang Lokasi Jaringan
ATM Bank BNI Syariah”.
d. Deskriptif Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Menjadi
Nasabah (Y)
90
Berikut ini adalah hasil jawaban responden mengenai variabel
keputusan konsumen menjadi nasabah:
1. Bank BNI Syariah sepenuhnya menggunakan prinsip-prinsip
syariah
Tabel 4.17 Bank BNI Syariah sepenuhnya menggunakan prinsip-prinsip
syariah
kk1
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak
mengetahui
2 2.0 2.0 2.0
Tidak mengetahui 9 9.0 9.0 11.0
Netral 21 21.0 21.0 32.0
Mengetahui 47 47.0 47.0 79.0
Sangat
mengetahui
21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa 2 responden menyatakan
sangat tidak mengetahui, terdapat 9 responden yang
menyatakan tidak mengetahui, 21 responden menyatakan netral,
47 responden menyatakan mengetahui dan 21 responden
menyatakan sangat mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang
menyatakan mengetahui terhadap pernyataan “Bank BNI
Syariah Sepenuhnya Menggunakan Prinsip-Prinsip Syariah”.
91
2. Bank BNI Syariah bermanfaat penuh bagi nasabah
Tabel 4.18 Bank BNI Syariah bermanfaat penuh bagi nasabah
kk2
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak
mengetahui
2 2.0 2.0 2.0
Tidak mengetahui 5 5.0 5.0 7.0
Netral 30 30.0 30.0 37.0
Mengetahui 38 38.0 38.0 75.0
Sangat mengetahui 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa 2 responden menyatakan
sangat tidak mengetahui, terdapat 9 responden yang
menyatakan tidak mengetahui, 21 responden menyatakan netral,
47 responden menyatakan mengetahui dan 21 responden
menyatakan sangat mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang
menyatakan mengetahui terhadap pernyataan “Bank BNI
Syariah Bermanfaat Penuh Bagi Nasabah”.
92
3. Bank BNI Syariah menjamin keamanan dana nasabah
Tabel 4.19 Bank BNI Syariah menjamin keamanan dana
nasabah
kk3
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak
mengetahui
1 1.0 1.0 1.0
Tidak mengetahui 14 14.0 14.0 15.0
Netral 18 18.0 18.0 33.0
Mengetahui 40 40.0 40.0 73.0
Sangat mengetahui 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa 2 responden menyatakan sangat
tidak mengetahui, terdapat 9 responden yang menyatakan tidak
mengetahui, 21 responden menyatakan netral, 47 responden
menyatakan mengetahui dan 21 responden menyatakan sangat
mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak responden yang menyatakan mengetahui terhadap
pernyataan “Bank BNI Syariah Menjamin Keamanan Dana Nasabah
93
4. Kemudahan dalam bertransaksi antar bank menjadi faktor nasabah
dalam memilih Bank BNI Syariah
Tabel 4.20 Kemudahan dalam bertransaksi antar bank menjadi
faktor nasabah memilih Bank BNI Syariah
kk4
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak
mengetahui
3 3.0 3.0 3.0
Tidak mengetahui 16 16.0 16.0 19.0
Netral 21 21.0 21.0 40.0
Mengetahui 39 39.0 39.0 79.0
Sangat
mengetahui
21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa 3 responden menyatakan sangat
tidak mengetahui, terdapat 16 responden yang menyatakan tidak
mengetahui, 21 responden menyatakan netral, 39 responden
menyatakan mengetahui dan 21 responden menyatakan sangat
mengetahui. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
lebih banyak responden yang menyatakan mengetahui terhadap
pernyataan “Kemudahan Dalam Bertransaksi Antar Bank Menjadi
Faktor Nasabah Memilih Bank BNI Syariah”
94
5. Lokasi kantor cabang Bank BNI Syariah diketahui dengan baik
menjadi faktor memilih Bank BNI Syariah
Tabel 4.21 Lokasi kantor Bank BNI Syariah diketahui dengan
baik menjadi faktor memilih Bank BNI Syariah
kk5
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid sangat tidak
mengetahui
4 4.0 4.0 4.0
Tidak
mengetahui
11 11.0 11.0 15.0
Netral 19 19.0 19.0 34.0
Mengetahui 50 50.0 50.0 84.0
Sangat
mengetahui
16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel di atas menjelaskan bahwa 4 responden menyatakan sangat tidak
mengetahui, terdapat 11 responden yang menyatakan tidak mengetahui,
19 responden menyatakan netral, 50 responden menyatakan mengetahui
dan 16 responden menyatakan sangat mengetahui. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang
menyatakan mengetahui terhadap pernyataan “Lokasi Knator Bank
BNI Syariah Diketahui Dengan Baik Menjadi Faktor Nasabah Mmeilih
Bank BNI Syariah”.
95
d. Uji Asumsi Klasik
Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi
berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang
diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier
Unbiased Estimator (BLUE). Sugiyono (2013:209) berpendapat dalam
statistik parametrik memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asusmsi
yang utama adalah data yang akan di analisis harus terdistribusi normal.
Beberapa asumsi klasik regresi yang harus dipenuhi terlebih dahulu
sebelum menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Linear
Regression) sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel
yang diteliti terdiri atas :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistic, Ghozali (2007: 110).
1. Analisa Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas
residual adalah dengan melihat grafik histrogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi
yang mendekati distribusi normal. Metode yang lebih
handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
96
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus
diagonaldan ploting data akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya (Ghozali, 2016: 154).
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari
grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.
Dasar pengambilan keputusan, Ghozali (2007: 110):
a.) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
b.) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram
tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
97
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas
(Sumber : data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan dari data hasil analisis graik normalitas pada
gambar di atas menunjukan bahwa semua data yang ada
berdistribusi normal, karena terlihat data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
2. Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-
hati, secara visual terlihatan normal, padahal secara statistik bisa
sebaliknya (Ghozali, 2016: 156). Oleh karena itu penulis juga
melakukan uji statistik pada uji normalitas ini. penulis
menggunakan uji normalitas statistik dengan test Statistic
98
Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5%. Jika nilai signifikan
dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti
data normal, jika tidak maka data tidak berdistribusi normal.
Tabel 4.22 Hasil Uji Normalitas-Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal
Parametersa,b
Mean 0.0000000
Std.
Deviation
2.04563134
Most Extreme
Differences
Absolute 0.076
Positive 0.045
Negative -0.076
Test Statistic 0.076
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.174c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
(Sumber : data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabel di atas
menunjukan nilai signifikan sebesar 0,076> 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
di antara variabel independent (tidak terjadi
Multikolinieritas). Salah satu cara menguji multikolinieritas
adalah dengan melihat nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel
99
independent. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai
toleransinya ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥ 10. Jika nilai
toleransinya ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥ 10, maka antar
varibel terjadi Multikolinieritas dan tidak terjadi
multikolinieritas apabila sebaliknya. Hasil uji
multikolonieritas adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Hasil Uji Multikolinieritas
(Sumber: data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan tabel 4.24 hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan
tidak ada variabel independent yang memiliki nilai Tolerance kurang dari
0,10, yaitu 0,277 untuk variabel pengetahuan produk, 0,448 untuk
variabel pengetahuan pemakaian, dan 0, 331 untuk variabel pengetahuan
pembelian. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama, yaitu
100
tidak ada satu pun variabel independent yang memiliki nilai VIF lebih dari
10, yaitu 3.608 untuk variabel pengetahuan produk, 2.233 untuk variabel
pengetahuan pemakaian, dan 3.024 untuk variabel pengetahuan pembelian.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolonieritas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk melihat adanya problem
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai
prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID)
(Wijaya,2011:126). Cara menganalisisnya adalah dengan melihat apakah
titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur seperti bergelombang,
melebar kemudian menyempit. Jika terjadi maka mengindikasikan terdapat
heterosedastisitas. Jika tidak pola tertentu yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka
mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas.
101
Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas
(Sumber : data dioleh SPSS 24, 2017)
Dengan melihat penyebaran titik-titik yang acak baik di atas maupun di
bawah angka 0 dari sumbu Y maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam model regresi ini.
e. Uji Regresi Linar Berganda
a. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Dalam analisi regresi linier berganda, selain mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah
hubungan antara variabel dependent dengan variabel independent.
Variabel dependent diasumsikan random, yang berarti memmpunyai
distribusi probabilistic. Variabel independent/bebas diasumsikan
memiliki nilai yang tetap dimana variabel yang digunakan dalam
102
penelitian ini lebih dari satu (Ghozali, 2016: 94). Dalam penelitian ini,
variabel dependent yang digunakan terdiri dari variabel proses
pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah dan variabel
independent adalah veriabel pengetahuan produk, pengetahuan
pemakaian, dan pengetahuan pembelian. Dari analisis regresi yang
dilakukan, disajikan output nya secara lengkap dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.23 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized
Coefficients
B Std.
Error
1 (Constant) 2.277 0.960
Pengaruh pro 0.434 0.074
Pengetahuan p 0.614 0.347
Pengetahuan
pem
0.407 0.125
(Sumber : data diolah SPSS 24, 2017
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2 X2 + b3X3 + e
Dimana:
Y : Proses Pengambilan Keputusan Nasabah
a : Nilai Konstanta
X1 : Pengetahuan produk
X2 : Pengetahuan Pemakaian
X3 : Pengetahuan Pembelian
b1,2,3 : Koefisien Regresi
103
e : Eror
Y= 2,277+0,434 X1+0,614 X2 +0,407 X3+ 0,960
Interpretasi dari persamaan regresi di atas adalah sebagai berikut:
1. Nilai kostanta 2,277 dan variabel X1, X2, dan X3 tidak sama dengan
nol. Skala likert yang digunakan untuk kuesioner tidak memasukan
angka nol, tetapi range dari 1-5, sehingga variabel X1, X2, dan X3 tidak
mungkin sama dengan nol.
2. Nilai koefisien regresi pada variabel pengetahuan produk bernilai
0,434.
3. Nilai koefisien regresi pada variabel pengetahuan pemakaian bernilai
0,614
4. Nilai koefisien regresi pada variabel pengetahuan pembelian bernilai
0,407
f. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji t
Berikut adalah hasil dari uji hipotesis (uji statistik t) dalam
penelitian ini:
104
Tabel 4.24 Hasil Uji t
Model T Sig. Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant) 2.371 0.020
Pengaruh produk 5.871 0.000 0.277 3.608
Pengetahuan
pemakaian
2.931 0.004 0.448 2.233
Pengetahuan
pembelian
3.251 0.002 0.331 3.024
(Sumber : data diolah SPSS 24, 2017)
Berdasarkan tabel di atas untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independent secara parsial (individual)
terhadap variabel dependent adalah sebagai berikut:
a) Pengaruh pengetahuan produk terhadap proses pengambilan keputusan
konsumen menjadi nasabah Bank BNI Syariah
H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara pengaruh pengetahuan
produk dengan proses pengambilan keputusan konsumen menjadi
nasabah Bank BNI Syariah
HA : Terdapat pengaruh signifikan antara pengaruh pengetahuan
produk dengan proses pengambilan keputusan konsumen menjadi
nasabah Bank BNI Syariah
Diketahuai bahwa thitungpengetahuan produk 5,871, sedangkan ttabel
dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah,
ketika mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2
menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat nilai ttabelsebesar 1,984. Sehingga
hasil yang didapat thitung> ttabel dimana 5,871> 1,984 dan nilai
105
probabilitas signifikan 0,00< 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan HA diterima. Dapat disimpulkan pengetahuan produk
secara parsial mempengaruhi proses pengambilan keputusan konsumen
menjadi nasabah Bank BNI Syariah
Dari hasil di atas sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan
oleh Gaffar (2014) “Pengaruh pengetahuan konsumen terhadap
keputusan nasabah dalam memilih Bank Syariah (studi kasus nasabah
pada Bank Muamalat cabang Makassar)” hasil dari penelitiannya
adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada masing-
masing variabel yaitu pengetahuan konsumen terhadap keputusan
nasabah dalam memilih bank syariah.
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
antara variabel pengetahuan pemakaian dengan proses
pengambilan keputusan menjadi nasabah Bank BNI
Syariah.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
variabel pengetahuan pemakaian dengan proses
pengambilan keputusan menjadi nasabah Bank BNI
Syariah.
Diketahuai bahwa thitung pengetahuan pemakaian 2,931 , sedangkan
ttabel dapat dihitung a = 0,05, karena menggunkan hipotesis dua arah,
ketika mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2
menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat nilai ttabelsebesar 1,984. Sehingga
106
hasil yang didapat thitung> ttabel adalah dimana 2,931>1,984 dan nilai
probabilitas signifikan 0,004< 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini diketahui pengetahuan pemakaian
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap proses pengambilan
keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI Syariah..
Dari hasil di atas sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan
oleh Abdi (2014) “Pengaruh pengetahuan konsumen mengenai
perbankan syariah terhadap keputusan menjadi nasabah pada PT Bank
Syariah Mandiri TBK cabang Bondowoso” hasil dari penelitiannya
adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel
pemakaian yaitu pengetahuan konsumen terhadap keputusan nasabah
dalam memilih bank syariah.
H0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
antara variabel pengetahuan pembelian dengan proses
pengambilan keputusan menjadi nasabah Bank BNI
Syariah.
Ha Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
variabel pengetahuan pembelian dengan proses
pengambilan keputusan menjadi nasabah Bank BNI
Syariah.
Diketahuai bahwa thitung pengetahuan pembelian 3.251, sedangkan
ttabel dapat dihitung a = 0,05, karena menggunakan hipotesis dua arah,
ketika mencari ttabel, nilai a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2
107
menjadi df = 100-2 = 98, dan didapat nilai ttabelsebesar 1,984. Sehingga
hasil yang didapat thitung> ttabel dimana 3,251 > 1,984 dan nilai
probabilitas signifikan 0,002 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti pengetahuan pembelian
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap proses pengambilan
keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI Syariah.
Hasil di atas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pane
(2015) yang berjudul “Pengetahuan konsumen Mengenai Perbankan
Syariah dan Keputusan Menjadi Nasabah Pada Bank Syariah
Muamalat Cabang Rantau Prapat”. Hasil dari penelitiannya adalah
pengetahuan pembelian mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan menjadi nasabah Bank Syariah. Hal ini sesuai
dengan teori bahwa kosumen dapat dipengaruhi perilakunya menurut
kehendak pihak yang berkepentingan dan pengetahuan pembelian
termasuk dalam faktor-faktor penentu keputusan konsumen.
b. Hasil Uji F
Berikut ini adalah hasil uji hipotesis (uji statistik F) dalam
penelitian ini:
108
Tabel 4.25 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1 Regression 1418.474 3 472.825 109.56
7
0.000b
Residual 414.276 96 4.315
Total 1832.750 99
a. Dependent Variable: proses pengambilan keputusan konsumen
menjadi nasabah
b. Predictors: (Constant), pengetahuanpro, pengetahuanp, pengaruhpem
(Sumber : data dioleh SPSS 24, 2017)
Berdasarkan dari hasil uji Anova atau uji F dapat dilihat berdasarkan
data di atas didapatkan dari nilai fhitung 109,567, sedangkan ftabel dalam
penelitian ini sebesar 2,70, sehingga 109,567> 2,70 dan probabilitas
signifikan pada penelitian ini 0,000 <0,05. Maka dapat disimpulkan H0
ditolak dan HA diterima, yaitu pengetahuan produk , pengetahuan
pemakaian dan pengetahuan pembelian berpengaruh secara simultan
terhadap proses pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah
Bank BNI Syariah.
g. Koefisien Determinan (R2)
Kofisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat
(dependent). Nilai koefisien deteminasi adalah antara nol dan satu. Nilai
R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam
menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati
satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi
109
yang dibutuhkan untuk mempresiksi variasi variabel terikat (Ghozali,
2016:95). Untuk mengetahui determinasi variabel yang diteliti dapat
dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.26 Uji Koefisien Determinan (R2)
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 0.880a 0.774 0.767 2.07735 1.706
a. Predictors: (Constant), pengetahuan produk, pengetahuan pemakaian,
pengaruh pembelian
b. Dependent Variable: proses pengambilan keputusan konsumen menjadi
nasabah
(Sumber : data diolah SPSS 24, 2017)
Tabel. 4.26 menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,880,
mendekati nilai 1 artinya hubungan antara variabel-variabel bebas
(pengetahuan produk, pengetahuan pemakaian, pengetahuan pembelian)
dan variabel terikat (Proses pengambilan keputusan konsumen menjadi
nasabah) sangat erat.
Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,774 berarti kemampuan variabel
bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya adalah sebesar
77,4%. Berarti terdapat 22,6% (100%-77,4%) varians variabel terikat
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk ke dalam persamaan
regresi dalam penelitian ini.
Standard Error of the Estimate (SEE) sebesar 2.07735. Semakin
kecil nilai SEE (lebih kecil daripada nilai standar deviasi variabel
dependen) akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
110
variabel dependen, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tepat
dalam memprediksi pengaruh variabel pengetahuan produk, pengetahuan
pemakaian , dan pengetahuan pembelian terhadap proses pengambilan
keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI Syariah.
C. Interpretasi
a. Pengaruh Pengetahuan Produk Proses Pengambilan Terhadap
Keputusan Konsumen Menjadi Nasabah Bank BNI Syariah
Dalam hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan
produk berpengaruh signifikan terhadap proses pengambilan
keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI Syariah, di mana
100 responden yang merupakan nasabah Bank BNI Syariah KCP
Tambun Selatan. Hal ini dapat diketahui thitung> ttabel dimana 5,871>
1,984 dan nilai probabilitas signifikan 0,00< 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima secara parsial
pengetahuan produk mempengaruhi proses pengambilan keputusan
konsumen menjadi nasabah Bank BNI Syariah. Dalam penelitian
ini, sebagian besar dari saampel nasabah mengetahu terhadap
pengetahuan produk yang terdapat di dalam Bank BNI Syariah.
Pengetahuan produk menjadi faktor penting dalam
mempengaruhi keputusan penggunaan suatu produk. Pengetahuan
seseorang terbentuk dari berbagai sumber kemengertian (source of
understanding) yang melekat pada diri seseorang secara eksternal.
Seperti perasaan, pikiran, ingatan, kesadaran diri, dan lain
111
sebagainya. Pengetahuan akan produk sangat penting untuk
diketahui oleh seseorang agar dapat mempertimbangkan produk
yang akan dibeli oeh seseorang.
Pengetahuan produk adalah kumpulan dari berbagai macam
informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi berbagai
kategori produk, merek, triminologi produk, atribut atau fitur
produk, harga produk, kepercayaan mengenai produk. Dari jenis
produk seseorang juga dapat memiliki pengetahuan akan produk.
terdapat 3 jenis pengetahuan produk yaitu pengetahuan mengenai
atribut atau karakteristik dari produk. nasabah dalam menggunakan
produk tabungan sebelumnya akan mempertimbangkan mengenai
atribut atau karakteristik dari produk tabungan yang akan
digunakan. Seperti tabungan jenis apa yang ingin digunakan sesuai
dengan kebutuhan, biaya administrasi yang di kenakan setiap
bulanya, fitur-fitur apa saja yang ada di dalam produk tabungan
yang digunkan dan lain sebagainya.
Jenis pengetahuan selanjutnya yaitu produk sebagai
kumpulan keuntungan. Nasabah juga perlu mengetahui apakah
produk tabungan yang digunakan memiliki keuntungan atau tidak
untuk nasabah sendiri. Jenis pengetahuan yang terakhir yaitu
produk sebagai pemuas nilai. Dari jenis pengetahuan produk ini,
apakah nasabah mengetahui apakah produk tabungan yang
112
digunakan memberikan keuntungan untuk nasabah dan nasabah
merasakan keuntungan dari produk tabungan.
Maka pengetahuan produk sangat penting bagi nasabah agar
nasabah mengetahui karakteristik dari produk yang digunakan.
b. Pengaruh Pengetahuan Pemakaian Terhadap Proses Pengambilan
Keputusan Konsumen Menjadi Nasabah Bank BNI Syariah
Dalam hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan
pemakaian berpengaruh signifikan terhadap proses pengambilan
keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI Syariah, di mana
100 responden yang merupakan nasabah Bank BNI Syariah KCP
Tambun Selatan. Hal ini diketahui thitung> ttabel yang terjadi adalah
2,931>1,984 dan nilai probabilitas signifikan 0,004< 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima secara parsial
pengetahuan pemakaian berpengaruh signifikan terhadap proses
pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI
Syariah. Dalam penelitian ini, sebagian besar dari saampel nasabah
mengetahu terhadap pengetahuan pemakaian produk yang terdapat
di dalam Bank BNI Syariah.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa kosumen dapat
dipengaruhi perilakunya menurut kehendak pihak yang
berkepentingan dan pengetahuan pemakaian termasuk dalam
faktor-faktor penentu keputusan konsumen.
113
c. Pengaruh Pengetahuan Pembelian Terhadap Proses Pengambilan
Keputusan Konsumen Menjadi Nasabah Bank BNI Syariah
Dalam hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan
pembelian berpengaruh signifikan terhadap proses pengambilan
keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI Syariah, di mana
100 responden yang merupakan nasabah Bank BNI Syariah KCP
Tambun Selatan. Hal tersebut dapat diketahuai thitung> ttabel dimana
3,251 > 1,984 dan nilai probabilitas signifikan 0,002 < 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan HA diterima. Hal ini
berarti pengetahuan pembelian secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap proses pengambilan keputusan konsumen
menjadi nasabah Bank BNI Syariah. Dalam penelitian ini, sebagian
besar dari saampel nasabah mengetahu terhadap pengetahuan
pembelian produk yang terdapat di dalam Bank BNI Syariah.
Ketika konsumen memutuskan akan membeli suatu produk,
maka ia akan menentukan di mana ia membeli produk tersebut dan
kapan akan membelinya. Keputusan konsumen mengenai tempat
pembelian produk akan sangat ditentukan oleh pengetahuannya.
Implikasi penting bagi strategi pemasaran adalah memberikan
informasi kepada konsumen di mana konsumen biasa menbeli
produk tersebut.
114
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan produk,
pemakaian, dan pembelian terhadap keputusan konsumen menjadi nasabah
Bank BNI Syariah. Berdasarkan data yang telah diteliti, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengetahuan produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
proses pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI
Syariah.
2. Pengetahuan pemakaian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
proses pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI
Syariah.
3. Pengetahuan pembelian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
proses pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah Bank BNI
Syariah.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan variabel
pengetahuan produk (X1), pemakaian (X2), pembelian (X3) terhadap
variabel proses pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah
Bank BNI Syariah (Y).
115
6. Saran
Bank BNI Syariah.
1. Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis menyarankan bagi
Bank BNI Syariah berdasarkan penelitian yaitu masih banyak
nasabah yang menyatakan sangat tidak mengetahui, tidak
mengetahiui dan netral terhadap pengetahuan produk, pemakaian,
dan pembelian yang terdapat pada Bank BNI Syariah . Hal ini
mengindikasikan bahwa banyak nasabah belum mengetahui
sepenuhnya tentang pengetahuan produk, pemakaian, dan pembelian
produk yang terdapat pada Bank BNI Syariah.
2. Bank BNI Syariah diharapkan mampu mempertahankan
pengetahuan produk yaitu tentang prinsip syariah yang ditawarkan,
bagi hasil, dan jenis ragam produk yang ditawarkan.
3. Bank BNI Syariah diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan
pemakaian produk mengenai manfaat produk-produk .
4. Bank BNI Syariah diharapkan pula mampu meningkatkan
pengetahuan pembelian mengenai pengajuan pinjaman, lokasi kantor
bank, dan jaringan ATM.
Bagi Akademisi
Saran bagi akademisi untuk penelitian tentang pengetahuan
produk, pemakaian dan pembelian terhadap proses pengambilan keputusan
menjadi nasabah bank syariah harus terus dilakukan dengan menggunakan
116
indicator-indikator lain, agar dapat menjadi bahan perbandingan untuk
menambah referensi ilmu pengetahuan.
117
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Adrian, Payne, “The Essence of Services Marketing”, Alih Bahasa, Fandy
Tjiptono-Edisi II , Yogyakarta, 2000
Arikunto Suharsimi, “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”, Bumi Aksara,
Bandung, 2008
______________, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, Rineka
Cipta, Jakarta, 2013
Ascarya, “Akad dan Produk Bank Syariah”, Rajawali Pers.Jakarta, 2013Boyd,
Walker dan Larrence, “Manajemen Pemasaraan : Suatu Pendekatan
Strategi dengan Orientasi Global”, Edisi Kedua, Erlangga,Jakarta,
2000
Engel, Blackwell, dan Miniard, “Perilaku Konsumen”, Binarupa Aksara, Jakarta,
1994
Ghozali, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS (cetakan ke
empat)”, Universitas Dipenorogo, Semarang, 2007
________, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 (Edisi
Kelima)”, Universitas Dipenorogo, Semarang, 2011
________, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS (Edisi
Keltujuh)”, Universitas Dipenorogo, Semarang, 2013
________, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21”,
Universitas Dipenorogo, Semarang, 2016
Ismail, Perbankan Syariah,Kencana, Jakarta, 2011
Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran, Analisis , Perencanaan, Implementasi,
dan Pengendalian”, FE, Universitas Indonesia, 1993.
____________. “Manajemen Pemasaran”, Edisi Pertama, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta, 2007.
118
____________. “Manajemen Pemasaran”, Jilid 1, Edisi 13, Erlangga, Jakarta,
2009.
____________. “Marketing Management”, Pearson Education Limited, England,
2016.
Machmud, Amir dan Rukmana, “Bank SyariahTeori, Kebijakandan Studi Empiris
di Indonesia”,Erlangga, Bandung, 2010
Nitisusastro, Mulyadi, “Perilaku Konsumen Dalam Perspektif
Kewirausahaan”,Alfabeta, Bandung, 2012
Rivai dan Arifin, “Islamic Banking”, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2014
Rochaety, Ety., dkk.“Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS”,
Jakarta, Mitra Wacana Media, 2009.
Sagala, “Konsep dan Makna Pembelajaran”, Alfabeta, Bandung, 2010
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D” , Alfabeta,
Bandung, 2006
________, “Metode penelitian kuatintatif, kualitatif dan R&D”, Alfabeta,
Bandung, 2008
________, Metode penelitian kuatintatif, kualitatif dan R&D”, Alfabeta,
Bandung, 2011
_________, “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung, 2013.
Sumarwan, Ujang, “Perilaku Konsumen”, Ghalia Indonesia, Bogor,2002.
_____________, “Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran”, Ghalia Indonesia, Bogor, 2004
Jurnal Grönroos C, “Service management : A management focus for service competition,
European Journal of Marketing” , Finland, 1990 : 7
Hanik , “Keputusan Nasabah Dalam Memilih Perbankan Syariah”. JABPI VOL.
22, NO 2, JULI 2014: 4
Kolyesnikova, “The Influence of Product Knowledge on Purchase Venue Choice:
Does Knowing More Lead from International journal”, 2008
119
Wirapradnyana,Vol: 4 No: 1 Tahun: 2014 : 4
Sumber Online www.bnisyariah.co.id 12 September 2017
www.bni.co.id 15 September 2017
http://www.pengertianpakar.com/2015/02/pengertian-fungsi-dan-sejarah-bank-
syariah.html 15 September
(http://keuangansyariah.mysharing.co/larangan-dalam-transaksi-syariah/)
20 September 2017
http://ekonomi-islam.com/7-perbedaan-bank-konvensional-dengan-bank-syariah-
cek-nomor-2-paling-penting/) 23 September 2017
(http://www.bni.co.id/id-id/tentangkami/sejarah.aspx) 23 September 2017
124
KUISONER PENELITIAN
Assalammualaikum wr.wb
Dengan hormat, izinkan saya memperkenalkan diri kepada
Bapak/Ibu/Saudara/i bahwa saya :
Nama : Adenia Mustika Fahmi
NIM : 11140081000130
Jurusan : Manajemen Informasi Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Unversitas : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Bermaksud melakukan penelitian untuk tugas akhir Strata Satu (S1)
dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Produk, Pemakaian, dan Pembelian
Terhadap Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Menjadi Nasabah
Bank BNI Syariah”.
Untuk itu, dalam rangka pengumpulan data saya memohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi angket (kuesioner) yang telah disediakan.
Mengingat kualitas penelitian ini sangat tergatung dari pegisian
Bapak/Ibu/Saudara/i, maka saya menghimbau agar kiranya Bapak/Ibu/Saudara/i
dapat mengisi dengan objektif dan jujur. Atas perhatian dan bantuan
Bapak/Ibu/Saudara/i, saya ucapkan terimakasih banyak.
125
Pilih salah satu jawaban pada masing-masing pertanyaan dibawah ini.
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar.
1. Jenis Kelamin
a. Pria b. Wanita
2. Umur
a. < 20 tahun c. 41 – 50 tahun
b. 21- 30 tahun d. > 50 tahun
c. 31- 40 tahun
3. Pekerjaan
a. PNS c. Pengusaha
b. BUMN d. Pelajar/Mahasiswa
c. Karyawan Swasta e. Lainnya…………….
4. Dari mana Anda memperoleh informasi mengenai Bank BNI Syariah :
a. Keluarga/Teman c. Brosur/Pamflet/Buku
b. Media Elektronik/Internet d. Lain-lain……………
126
Berilah jawaban terhadap semua pertanyaan dalam kuisoner ini dengan
memberikan penilaian sejauh mana pernyataan itu sesuai dengan realita.
Beri tanda cek list () pada pilihan yang tersedia untuk pilihan jawaban
Bapak/ Ibu. Skor jawaban dibagi dalam 5 kriteria;
STM : Sangat Tidak Mengetahui Skor : 1
TM : Tidak Mengetahui Skor : 2
N : Netral Skor : 3
M : Mengetahui Skor : 4
SM : Sangat Mengetahui Skor : 5
Pengetahuan Produk
NO. PERNYATAAN STM
(1)
TM
(2)
N
(3)
M
(4)
SM
(5)
1. Bapak/Ibu mengetahui informasi
tentang ragam produk yang
ditawarkan Bank BNI Syariah
2. Bapak/Ibu mengetahui informasi
tentang bagi hasil yang diberikan
oleh Bank BNI Syariah
3. Bapak/Ibu mengetahui informasi
tentang berapa biaya yang
dikeluarkan untuk membuka
tabungan/rekening Bank BNI
Syariah
4. Bapak/Ibu mengetahui informasi
tentang prinsip Murabahah
5. Bapak/Ibu mengetahui informasi
tentang prinsip Musyarakah
6. Bapak/Ibu mengetahui informasi
tentang prinsip Mudharabah
127
Pengetahuan Pemakaian
NO. PERNYATAAN STM
(1)
TM
(2)
N
(3)
M
(4)
SM
(5)
1. Bapak/Ibu mengetahui manfaat
produk-produk Bank BNI Syariah
Pengetahuan Pembelian
NO. PERNYATAAN STM
(1)
TM
(2)
N
(3)
M
(4)
SM
(5)
1. Bapak/Ibu mengetahui infomasi
tentang pengajuan pinjaman pada
Bank BNI Syariah
2. Bapak/Ibu mengetahui informasi
tentang lokasi kantor cabang
Bank BNI Syariah
3. Bapak/Ibu mengetahui informasi
tentang lokasi jaringan ATM
Bank BNI Syariah
Proses Pengambilan Keputusaan Konsumen Menjadi Nasabah
NO. PERNYATAAN STM
(1)
TM
(2)
N
(3)
M
(4)
SM
(5)
1. Bank BNI Syariah sepenuhnya
menggunakan prinsip-prinsip
syariah
2. Bank BNI Syariah ternyata
bermanfaat penuh bagi saya
3. Bank BNI Syariah menjamin
keamanan dana saya
4. Kemudahan dalam transaksi antar
bank menjadi faktor saya dalam
memilih Bank BNI Syariah
5. Lokasi kantor Bank BNI Syariah
diketahui dengan baik sehingga
menjadi faktor saya dalam
memilih Bank BNI Syariah
129
Variabel
Pengetahuan Produk
Pengetahuan
Pemakaian Pengetahuan Pembelian Keputusan Konsumen Menjadi Nasabah
No. X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 TX1 X2 TX2 X3.1 X3.2 X3.3 TX3 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 TY
1. 5 4 5 5 4 5 28 5 5 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
2. 5 5 4 5 5 4 28 5 5 4 4 4 12 4 5 4 4 4 21
3. 4 3 4 5 4 3 23 3 3 4 4 5 13 4 5 5 4 4 22
4. 5 4 4 4 4 4 25 4 4 4 4 4 12 4 4 4 4 5 21
5. 2 2 2 2 2 2 12 2 2 2 2 2 6 2 2 2 2 2 10
6. 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 5 5 14 5 4 3 5 5 22
7. 3 4 4 5 4 4 24 5 5 5 5 5 15 4 5 4 4 5 22
8. 3 4 5 5 4 5 26 5 5 4 4 4 12 4 3 5 3 3 18
9. 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 4 4 12 4 4 4 3 4 19
10. 2 2 1 1 1 1 8 3 3 1 2 1 4 1 1 2 1 1 6
11. 4 4 4 4 3 4 23 4 4 4 4 3 11 4 3 4 4 4 19
12. 3 2 3 3 3 3 17 4 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
13. 3 3 3 3 3 3 18 5 5 3 3 3 9 3 3 3 4 4 17
14. 5 4 4 4 4 3 24 4 4 4 3 3 10 5 3 2 3 3 16
15. 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
130
16. 2 3 2 2 2 2 13 5 5 2 2 2 6 3 3 3 3 3 15
17. 3 3 3 3 2 3 17 4 4 2 2 3 7 3 3 3 3 3 15
18. 4 4 4 5 4 4 25 5 5 5 4 4 13 5 5 4 4 4 22
19. 2 2 2 2 2 3 13 5 5 2 2 3 7 2 3 3 2 2 12
20. 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
21.
3 3 4 3 2 3 18 4 4 3 3 4 10 3 3 4 2 3 15
22.
2 2 2 2 2 2 12 5 5 2 2 2 6 2 2 2 2 2 10
23.
4 5 4 4 3 4 24 4 4 4 4 3 11 4 3 3 4 4 18
24.
4 3 3 3 3 3 19 5 5 3 3 3 9 3 3 3 3 3 15
25. 4 3 3 3 3 4 20 5 5 3 3 3 9 4 4 4 4 3 19
26. 3 4 4 4 3 3 21 4 4 3 4 4 11 4 3 4 4 4 19
131
27. 3 4 3 4 3 4 21 4 4 4 3 3 10 4 4 4 4 4 20
28. 3 3 3 3 3 4 19 3 3 4 3 3 10 4 4 4 3 3 18
29. 2 3 3 3 3 3 17 3 3 3 3 3 9 3 4 2 2 2 13
30. 2 2 3 2 3 3 15 5 5 2 3 2 7 2 2 2 1 1 8
31. 4 4 4 4 3 3 22 4 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
32. 3 2 4 1 5 5 20 5 5 3 5 1 9 2 4 5 4 4 19
33. 2 2 2 1 1 2 10 3 3 2 3 3 8 3 3 3 3 2 14
34. 2 2 1 2 1 3 11 3 3 3 2 3 8 3 3 2 2 2 12
35. 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 9 3 3 4 2 4 16
36. 3 4 3 3 3 4 20 4 4 4 4 3 11 4 4 4 4 4 20
37. 4 3 5 4 4 5 25 3 3 3 3 4 10 4 5 5 3 3 20
38. 3 2 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 12 5 3 5 4 4 21
39. 3 4 3 3 3 3 19 3 3 2 3 2 7 2 3 2 2 1 10
40. 4 4 4 4 4 4 24 5 5 5 4 4 13 3 4 3 3 3 16
41. 3 3 4 4 4 4 22 4 4 5 4 5 14 4 4 4 4 3 19
132
42. 5 5 5 4 4 5 28 5 5 5 5 4 14 4 4 5 4 5 22
43. 5 5 4 4 5 4 27 5 5 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
44. 4 4 3 3 3 3 20 3 3 3 3 3 9 3 3 4 2 3 15
45. 4 5 3 2 3 3 20 4 4 2 2 4 8 5 5 5 2 3 20
46. 2 1 1 1 1 3 9 4 4 2 3 4 9 3 3 2 2 2 12
47.
3 2 2 3 2 2 14 4 4 2 2 2 6 3 3 3 3 3 15
48.
2 4 4 2 4 4 20 3 3 1 4 1 6 4 4 4 3 4 19
49.
5 4 5 4 5 4 27 5 5 4 5 5 14 5 4 5 5 4 23
50.
5 5 4 5 5 5 29 4 4 5 5 5 15 5 5 5 5 4 24
51. 5 5 4 5 5 5 29 4 4 5 5 5 15 5 5 5 5 4 24
52. 5 5 4 5 5 5 29 4 4 5 5 5 15 5 5 5 5 4 24
133
53. 4 4 4 3 3 5 23 5 5 4 3 3 10 4 4 4 4 5 21
54. 4 4 4 4 4 4 24 4 4 3 3 4 10 5 5 5 3 4 22
55. 3 3 4 3 4 4 21 3 3 4 4 3 11 4 3 2 2 3 14
56. 3 2 3 4 5 3 20 3 3 3 4 2 9 2 2 2 3 2 11
57. 2 2 2 2 2 2 12 5 5 2 2 2 6 2 2 2 2 2 10
58.
3 2 2 2 2 3 14 5 5 2 2 3 7 3 3 3 3 2 14
59.
3 3 2 2 2 2 14 4 4 2 2 2 6 3 3 2 2 2 12
60.
4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 3 11 3 4 3 4 3 17
61.
4 4 4 4 3 5 24 5 5 5 5 5 15 5 4 5 3 4 21
62. 4 4 4 3 3 4 22 5 5 4 2 4 10 4 4 4 3 5 20
63. 4 4 3 4 3 4 22 4 4 4 5 5 14 3 4 3 4 4 18
134
64. 2 2 1 1 1 1 8 3 3 1 2 1 4 1 1 2 1 1 6
65. 5 4 3 4 4 5 25 5 5 4 5 4 13 4 4 4 4 4 20
66. 3 2 3 3 3 4 18 4 4 4 3 3 10 4 3 4 2 4 16
67. 2 3 2 2 2 4 15 4 4 2 2 3 7 2 4 4 4 4 20
68. 3 4 3 3 2 3 18 5 5 3 4 4 11 3 4 3 2 3 16
69.
3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 3 11 4 4 4 4 4 20
70.
3 5 5 4 3 5 25 4 4 4 5 4 13 4 3 4 3 4 18
71.
4 3 3 4 4 2 20 5 5 1 3 4 8 1 5 1 3 4 16
72.
5 4 5 4 4 4 26 4 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
73. 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
74. 4 4 4 5 5 5 27 5 5 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
135
75. 5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 5 5 14 4 5 5 5 5 24
76. 5 4 4 4 4 3 24 4 4 4 4 4 12 5 4 4 3 4 20
77. 4 4 5 4 4 4 25 4 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
78. 4 4 4 3 3 5 23 4 4 4 4 3 11 4 3 3 5 4 19
79. 4 4 4 4 3 4 23 5 5 4 3 3 10 4 4 3 4 5 20
80. 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
81. 4 4 4 4 4 4 24 3 3 5 5 4 14 3 4 4 4 3 18
82. 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
83. 5 5 5 4 4 4 27 4 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
84. 4 4 4 4 3 5 24 4 4 4 4 4 12 4 4 3 5 4 20
85. 5 5 4 4 4 4 26 4 4 4 4 4 12 4 4 4 4 4 20
86. 4 4 4 5 4 4 25 3 3 5 4 4 13 4 5 4 4 3 20
87. 4 4 4 3 5 5 25 4 4 2 2 3 7 4 3 5 5 4 21
88. 2 2 5 5 4 4 22 4 4 4 4 5 13 4 5 4 4 4 21
89. 5 4 4 3 4 5 25 4 4 4 3 4 11 4 3 4 5 4 20
90 3 3 4 3 4 5 22 4 4 5 5 4 14 3 3 4 5 4 19
136
91. 4 4 4 3 3 4 22 4 4 4 4 3 11 5 3 3 4 4 19
92. 5 4 4 5 4 4 26 4 4 3 2 3 8 2 5 4 4 4 19
93. 5 4 5 5 5 5 29 5 5 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
94. 5 5 5 4 5 5 29 4 4 5 5 4 14 4 4 5 5 4 22
95. 4 4 4 5 5 3 25 4 4 2 3 3 8 4 5 5 3 4 21
96. 5 5 4 5 5 4 28 4 4 5 4 4 13 4 5 5 4 4 22
97. 4 3 5 3 4 5 24 4 4 4 5 5 14 4 3 4 5 4 20
98. 5 5 5 4 5 4 28 4 4 5 4 4 13 4 4 5 4 4 21
99. 5 4 4 5 5 5 28 5 5 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
100 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 15 5 5 5 5 5 25
138
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Vali
d
Pria 38 38.0 38.0 38.0
Wanita 62 62.0 62.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Frequency
Percen
t
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
< 20 tahun 8 6.0 6.0 8.0
21- 30
tahun
81 81.0 81.0 10.0
31- 40
tahun
5 5.0 5.0 92.0
41 – 50
tahun
4 4.0 4.0 96.0
>50 tahun 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
139
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid PNS 2 2.0 2.0 2.0
BUMN 2 2.0 2.0 4.0
Karyawan
swasta
15 15.0 15.0 9.0
Pengusaha 8 8.0 8.0 10.0
Pelajar/Maha
siswa
64 64.0 64.0 25.0
Make up
(Penata Rias)
1 1.0 1.0 26.0
Ibu rumah
tangga
1 1.0 1.0 90.0
Guru 5 5.0 5.0 98.0
Dokter 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Keluarga 52 52.0 52.0 52.0
Media
Elektronik
39 39.0 39.0 91.0
Pamflet 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
140
pp1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
valid Sangat tidak mengetahui 0 0.0 0.0 0
Tidakmengetahui 15 15.0 15.0 15.0
Cukupmengetahui 27 27.0 27.0 42.0
Mengetahui 32 32.0 32.0 74.0
Sangatmengetahui 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
pp2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat
tidakmengetahui
1 1.0 1.0 1.0
Cukupmengetahui 17 17.0 17.0 18.0
Mengetahui 19 19.0 19.0 37.0
Sangatmengetahui 45 45.0 45.0 82.0
Tidakmengetahui 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
pp3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmengetahui 4 4.0 4.0 4.0
Cukupmengetahui 10 10.0 10.0 14.0
Mengetahui 21 21.0 21.0 35.0
Sangatmengetahui 47 47.0 47.0 82.0
Tidakmengetahui 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
141
pp4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid sangat
tidakmengetahui
5 5.0 5.0 5.0
Cukupmengetahui 12 12.0 12.0 17.0
Mengetahui 25 25.0 25.0 42.0
Sangatmengetahui 37 37.0 37.0 79.0
Tidakmengetahui 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
pp5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak
mengetahui
5 5.0 5.0 5.0
Tidak mengetahui 12 12.0 12.0 17.0
Netral 28 28.0 28.0 45.0
Mengetahui 35 35.0 35.0 80.0
Sangat mengetahui 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
pp6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak
mengetahui
2 2.0 2.0 2.0
Tidak mengetahui 8 8.0 8.0 10.0
Netral 24 24.0 24.0 34.0
Mengetahui 40 40.0 40.0 74.0
Sangat mengetahui 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
142
P21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
valid Sangat tidak
mengetahui
0 0.0 0.0 0
Tidak mengetahui 10 10.0 10.0 10.0
netral 22 22.0 22.0 32.0
Mengetahui 46 46.0 46.0 78.0
Sangat mengetahui 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
pb1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak
mengetahui
4 4.0 4.0 4.0
Tidak mengetahui 17 17.0 17.0 21.0
Netral 15 15.0 15.0 36.0
Mengetahui 41 41.0 41.0 77.0
Sangat mengetahui 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
pb2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak
mengetahui
0 0.0 0.0 0.0
Tidak mengetahui 17 17.0 17.0 17.0
Netral 22 22.0 22.0 39.0
Mengetahui 36 36.0 36.0 75.0
Sangat mengetahui 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
143
pb3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak
mengetahui
4 4.0 4.0 4.0
Tidak mengetahui 9 9.0 9.0 13.0
Netral 29 29.0 29.0 42.0
Mengetahui 37 37.0 37.0 79.0
Sangat mengetahui 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
kk1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak
mengetahui
2 2.0 2.0 2.0
Tidak mengetahui 9 9.0 9.0 11.0
Netral 21 21.0 21.0 32.0
Mengetahui 47 47.0 47.0 79.0
Sangat mengetahui 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
kk2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat tidak
mengetahui
2 2.0 2.0 2.0
Tidak mengetahui 5 5.0 5.0 7.0
Netral 30 30.0 30.0 37.0
Mengetahui 38 38.0 38.0 75.0
Sangat mengetahui 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
144
kk3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak
mengetahui
1 1.0 1.0 1.0
Tidak mengetahui 14 14.0 14.0 15.0
Netral 18 18.0 18.0 33.0
Mengetahui 40 40.0 40.0 73.0
Sangat mengetahui 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
kk4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak
mengetahui
3 3.0 3.0 3.0
Tidak mengetahui 16 16.0 16.0 19.0
Netral 21 21.0 21.0 40.0
Mengetahui 39 39.0 39.0 79.0
Sangat mengetahui 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
kk5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak
mengetahui
4 4.0 4.0 4.0
Tidak mengetahui 11 11.0 11.0 15.0
Netral 19 19.0 19.0 34.0
Mengetahui 50 50.0 50.0 84.0
Sangat mengetahui 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
145
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
2.04563134
Most Extreme Differences Absolute .076
Positive .045
Negative -.076
Test Statistic .076
Asymp. Sig. (2-tailed) .174c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
146
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.04563134
Most Extreme Differences Absolute .076
Positive .045
Negative -.076
Test Statistic .076
Asymp. Sig. (2-tailed) .174c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
147
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.277 .960 2.371 .020
Pengaruhpro .434 .074 .541 5.871 .000 .277 3.60
8
Pengetahuanp .614 .347 .128 1.770 .080 .448 2.23
3
Pengetahuanpem .407 .125 .274 3.251 .002 .331 3.02
4
a. Dependent Variable: proses pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah
148
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.277 .960 2.371 .020
pengaruhpro .434 .074 .541 5.871 .000 .277 3.608
pengetahuanp .614 .347 .128 1.770 .080 .448 2.233
pengetahuanpem .407 .125 .274 3.251 .002 .331 3.024
a. Dependent Variable: proses pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1418.474 3 472.825 109.567 .000b
Residual 414.276 96 4.315
Total 1832.750 99
a. Dependent Variable: proses pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah
b. Predictors: (Constant), pengetahuanpem, pengetahuanp, pengaruhpro
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 2.277 .960 2.371 .020
Pengaruhpro .434 .074 .541 5.871 .000 .277 3.608
Pengetahuanp .614 .347 .128 1.770 .080 .448 2.233
Pengetahuanpem .407 .125 .274 3.251 .002 .331 3.024
a. Dependent Variable: prosesn pengambilan keputusan konsumen menjadi nasabah