Rangkuman PKN_Kelas X1

67
BAB 2 A. Budaya Demokrasi Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata demos artinya rakyat dan cratos atau kratein artinya berkuas. Demokrasi langsung artinya semua rakyat terlibat secara langsung dalam masalah kenegaraan. Menurut paham demokrasi kuno (zaman yunani kuno) bentuk pemerimtahan yang kekuasaannya terletak pada sekelompok orang yang dianggap penting dalam masyarakat disebabkan oleh pendidikan, kekayaan dan keturunan. Dalam demokrasi modern mempunyai ciri khusus mengakui pendapat rakyat dalam suatu pemerintahan. Pemilu dilakukan secara langsung, umum, bebas dan rahasia. Oleh karena itu paham demokrasi modern sering disebut sebagai demokrasi perwakilan. Adapun prinsip-prinsip demokrasi yang merupakan dasar untuk menjalankan negara demokrasi adalah sabagai berikut: 1) Jamina hak asasi. Hak dasar yang melekat pada diri manusia sejak lahir disebut HAM. Hak ini merupakan anugerah Tuhan yang maha Esa dan tidak boleh seorang pun mengambil atau merampasnya. 2) Persamaan kedudukan didepan hukum. Hal ini ditunjukan agar tidak terjadi tindakan diskriminasi dan tidak adil. siapa yang melanggar harus dihukum dan sebaliknya. siapapun mereka apakah orang kaya atau orang miskin prnjabat atau rakyat biasa. 3) Pengakuan terhadap hak-hak politik, Seperti berkumpul dan beroposisi, bebas berserikat, dan mengeluarkan pendapat yang merupakan hak warga negara yang di jamin pemerintah sebagai wujud dari pemerintahan demokrasi. 4) Pengawasan (kontrol) dari rakyat terhadap pemerintah. 5) Pemerintahan berdasarkan konstitusi dalam melaksanakan pemerintahannya.

description

PKN

Transcript of Rangkuman PKN_Kelas X1

Page 1: Rangkuman PKN_Kelas X1

BAB 2A. Budaya Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata demos artinya rakyat dan cratos atau kratein artinya berkuas. Demokrasi langsung artinya semua rakyat terlibat secara langsung dalam masalah kenegaraan.

Menurut paham demokrasi kuno (zaman yunani kuno) bentuk pemerimtahan yang kekuasaannya terletak pada sekelompok orang yang dianggap penting dalam masyarakat disebabkan oleh pendidikan, kekayaan dan keturunan. Dalam demokrasi modern mempunyai ciri khusus mengakui pendapat rakyat dalam suatu pemerintahan. Pemilu dilakukan secara langsung, umum, bebas dan rahasia. Oleh karena itu paham demokrasi modern sering disebut sebagai demokrasi perwakilan.

Adapun prinsip-prinsip demokrasi yang merupakan dasar untuk menjalankan negara demokrasi adalah sabagai berikut:

1) Jamina hak asasi. Hak dasar yang melekat pada diri manusia sejak lahir disebut HAM. Hak ini merupakan anugerah Tuhan yang maha Esa dan tidak boleh seorang pun mengambil atau merampasnya.

2) Persamaan kedudukan didepan hukum. Hal ini ditunjukan agar tidak terjadi tindakan diskriminasi dan tidak adil. siapa yang melanggar harus dihukum dan sebaliknya. siapapun mereka apakah orang kaya atau orang miskin prnjabat atau rakyat biasa.

3) Pengakuan terhadap hak-hak politik, Seperti berkumpul dan beroposisi, bebas berserikat, dan mengeluarkan pendapat yang merupakan hak warga negara yang di jamin pemerintah sebagai wujud dari pemerintahan demokrasi.

4) Pengawasan (kontrol) dari rakyat terhadap pemerintah.5) Pemerintahan berdasarkan konstitusi dalam melaksanakan pemerintahannya.6) Pemerintahan membiarkan segala tindakan-nya dinilai.7) Pemilihan umum yang bebas jujur dan adil.8) Adanya kedaulatan rakyat.

Beberapa tipe demokrasi modern antara lain sebagai berikut: 1) Budaya demokrasi dengan sistem par-lementer. 2) Budaya demokrasi dengan sistem pemisahan kekuasaan.3) Budaya demokrasi dengan sistem refe-rendum yaitu pengawasan langsung oleh

rakyat yang terdiri dari:a. Referendum obligator, membuat UU dengan persetujuan rakyat.b. referendum Fakultatif, membuat UU yang kurang penting tanpa persetujuan

rakyat.

Page 2: Rangkuman PKN_Kelas X1

B. Prinsip-prinsip budaya demokrasiBudaya Demokrasi yang berlaku di dunia ada dua macam Yaitu SBB:

a. Demokrasi Konstitusional.Ciri khas dari demokrasi ini adalah Pemerintah yang kekuasaannya terbatas dan

tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Demokrasi konstitusional dianut oleh negara-negara Eropa Barat, amerika Serikat, India, Pakistan, Indonesia, Filipina Dan singapur.

b. Demokrasi ProletarDemokrasi ini berdasarkan ajaran ko-munisme dan marxisme. Paham ini tidak

mengakui hak asasi warga negaranya. paham ini banyak dianut oleh negara-negara Eropa Timur, Kuba, RRC, Korea Utara, Vietnam atau Rusia.

Dalam pelaksanaanya demokrasi dilakukan berbeda karena penerapan asas demokrasi sangat dipengaruhi oleh pandangan hidup, kepribadian, falsafah dan latar belakang dari bangsa itu sendiri.

Adapun inti dari prinsip budaya Demokrasi yaitu SBB:1. Prinsip-prinsip budaya Domokrasi secara Universal.

Demokrasi telah mewarnai berbagai kehidupan sosial politik masyarakat dunia. Namun pelaksanaannya berbeda-beda disetiap negara. Hal itu terjadi karena demokrasi yang dilaksanakn oleh suatu bangsa disesuaikan dengan kepribadian dari bangsa itu sendiri.

Prinsip-prinsip Demokrasi secara Universal antara lain SBB:a) Kekuasaan suatu negara yang sebenarnya berada di tangan rakyat atau

kedaulatan ada ditangan rakyat.b) Masing –masing orang bebas berbicara, mengeluarkan pendapat, beda pendapat

dan tidak ada paksaan.

Menurut Referensi tahun 1965 syarat-syarat negara Demokrasi adalah SBB:a) Adanya perlindungan HAM secara Yuridis Konstitusional.b) Adanya kebebasan mengeluarkan pendapatc) Adanya kebebasan berserikat, berorganisasi, dan beroposisi.d) Adanya pendidikan politik warga negara.e) Adanya badan peradilan yang bebas dan adil.2. Prinsip-prinsip budaya demokrasi pancasila

Kegiatan sosial politik masyarakat atas dasar demokrasi pancasila bersumber pada kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Hal ini tertuang pada:

a) Pembukaan UUD 1945 alinea Ke 1Vb) Batang tubuh UUD 1945.

Menurut Henry B. Mayo (Budiardjo, 1980)Sejumlah nilai yang menjadi landasan pelaksanaan demokrasi adalah sbb:

a) Menyelesaikan perselisihan secara damai dan melembaga.b) Menjamin terselenggaranya perubahan masyarakat secara damai.

Page 3: Rangkuman PKN_Kelas X1

c) Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.d) Membatasi penggunaan kekerasan seminimal mungkin.e) Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragman dlam masyarakat

tercemin dalam dlm keanekaragaman pendapat, kepantingan, dan tingkah laku.Prinsip-prinsip budaya demokrasi pancasila berkaitan erat dengan prinsip-

prinsip budaya demokrasi secara universal. Kedua demokrasi tersebut sama-sama menghormati dan mengakui hak asasi warga negaranya.

Prinsip-prinsip demokrasi pancasila antara lain sbb:a) Kedaulatan ditangan rakyat.b) pengakuan dan perlindunag terhadap HAM.c) Pemerintah berdasar hukum(konstitusi)d) Peradilan yang bebas tidak memihak.e) Pengambilan keputusan atas dasar musyawarahf) Adanya partai politik dan organisasi sosial politikg) Pemilu yang demokratis.

Menurut Austin Ranney(1982) Ciri-ciri pemilu demokratis adalah sbb: a) Hak pilih umumb) Kesetaraan bobot suarac) pilihan yang signifikand) Kebebasan komunikasie) Persamaan hak kampanyef) Kebebasan dalam memberikan suarag) Kejujuran dalam perhitungan suarah) Penyelenggaraan secara periodik

C. Proses demokrasi menuju masyarakat madani

Semakin tinggih tingkat sosial ekonomi suatu negara semakin memungkinkan pula negara tersebut menjadi suatu negara yang demokratis. semakin tinggih tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya demokrasi dengan begitu kehidupan akan menjadi mandiri dengan tidak mengharap bantuan dari pihak lain. Masyarakat madani memiliki ciri menyelesaikan permasalahan dengan jalan musyawarah secara demokratis.

Demokrasi pancasila sudah searah dan sejalan dengan cita-cita bangsa menuju masyarakat madani yaitu sbb:

a) Demokrasib) Rukun dan damaic) Sejahtera, makmur, aman dan damaid) sadar hukum dan mengakui supremasi hukum

Page 4: Rangkuman PKN_Kelas X1

e) SDM berkualitas tinggih, mandiri dan profesional dengan moral dan akhlaknya tinggih

f) PARPOL kuat dan sangat berfungsi menampung aspirasi rakyatg) Terbuka dan transparanh) Mengakui dan menghargai perbedaan i) Memiliki integrasi nasional yang kokohj) Hubungan warga negara dengan negara setara.

Negara yang melaksanakn moral dan akhlak adalah negara yang lazim dan bahkan dapat disebut negara sekuler.

D. Pelaksanaan demokrasi di IndonesiaSifat negara demokrasi adalah negara berkeinginan menghilangkan tindak

kekerasan.

Pelaksanaan sistem pemerintahan dan demokrasi yang pernah berlaku di Indonesia adalah sbb:

1) ORDE LAMAa) Demokrasi Liberal (1945-1959)

Ir. Soekarno sebagai ketua PPKI diangkat menjadi presiden RI. Setelah itu Ppki membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pelantikannya dilakukan pada tanggal 29 Agustus 1945 yang diketuai oleh Kasman Singodimedjo. badan ini bertugas membantu tugas-tugas presiden. Hasilnya antara lain Sbb:

Terbentuknya 12 departemen kenegaraan dalam pemerintahan yang baru. Pembagian Wilayah pemerintahan RI menjadi 8 provinsi dan masing-masing

terdiri dari beberapa karesidenan.

KNIP mengusung pemerintahan RI kepada sistem parlementer Untuk menghindari kekuasaan presiden yang terpusat, Pada tanggal 7 oktober 1945 lahir memorandum yang didatangi oleh 50 orang dari jumlah 150 orang anggota KNIP. Isinya antara lain sbb:

Mendesak presiden untuk segara membentuk MPR. Meminta kepada presiden agar anggota KNIP turut berwenang melakukan fungsi

dan tugas MPR sebelum badan tersebut terbentuk.

Tanggal 16 oktober 1945 keluar maklumat wakil presiden No. X thn 1945 yang isinya:“Bahwa komite Nasional Pusat sebelum terbentuk MPR & DPR diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN serta menyetujui bahwa pekerjaan komite-komite pusat sehari-hari berhubungan dengan gentingnya keadaan dijalankan oleh sebuah badan pekerja yang dipilih diantara mereka dan bertanggung jawab terhadap komite Nasional Pusat.”

Page 5: Rangkuman PKN_Kelas X1

Tanggal 14 November 1945 tebentuk susunan kabinet berdasarkan sistem parlementer (demokrasi liberal). Sistem liberal tidak berhasil dikarenakan tidak sesuai dengan pandangan hidup dan kepribadian Indonesia.

b) Demokrasi Terpimpin(1959-1966)

Dengan dikeluarkannya dekrit presiden 5 juli 1959 yang isinya mengusulkan pembubaran konstituante, berlakunya UUD 1945, dan pembentukan MPRS dan DPAS. dalam waktu sesingkat singkatnya maka demokrasi liberal di ganti dengan demokrasi terpimpin.

Pada masa demokrasi terpimpin diwarnai 3 kekuatan politik utama yaitu Soekarno, PKI dan angkatan darat, Pki membutuhkan Soekarno untuk menghadapi Angkatan darat yang menjadi kekuatan politik, sedangkan angkatan darat membutuhkan Soekarno untuk legitimasi keterlibatannya di dunia politik.

Pada masa demokrasi terpimpin banyak terjadi penyelewengan terhadap pancasila & UUD 1945 antara lain pembentukan nasakom (nasional agama dan komunis) Tap MPR No. 111/ MPRS/1963 tentang pengangkatan Soekarno sebagai “Presiden Seumur Hidup”.

2) Demokrasi Pancasila

Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang dijiwai oleh pancasila terutama sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakialn. Sila-sila pancasila tidak dapat dipisahkan.

a.) Orde Baru(1966-1998)Berupaya menciptakan stabilitas politik dan keamanan untuk menjalankan

pemerintahannya. Namun, Stabilitas politik dan keamanan yang diciptakan justru mengekang

kelompok-kelompok kepentingan dan parpol lain yang menginginkan perubahan demokrasi dengan merangkul ABRI terutama Angkatan dasar sebagai kekuatan birokrasi dalam proses politik.

Pada masa Orde baru krisi ekonomi yang melanda Indonesia mulai terasa pada pertengahan 1997. Orde baru dibawah Soeharto dengan berat hati mundur dari kekuasaannya kemudian dilimpahkan kepada B. J. Habibie.

b.) Masa Reformasi(1998-sekarang)Setelah B. J. Habibie tidak dapat mempertahankan kekuasaan diadakan

pemilihan presiden Ke 4 yaitu K. H. Abdurrahman Wahid karena kebijakan dan tindakan yang kurang sejalan Gusdur terpaksa tersingkir dari kekuasaan dan beralih ke Megawati Soekarno putri. Ketidak puasan terhadap proses dan hasil pelaksanaan pemerintahan yang tidak sesuai pun dirasakan kembali oleh rakyat dan hampir terjadi krisis kepemimpinan. Rakyat merasa bahwa siapa yang berkuasa dipemerintahan

Page 6: Rangkuman PKN_Kelas X1

hanya ingin mencari keuntungan semata. Akhirnya pada kepemimpinan SBY , pemerintahan yang demokratis di uji kembali.

E. Pemilu, wujud Budaya Demokrasi di Indonesia.

Penyelenggaraan pemilu tahun 2004 diatur dalam UU No. 12 Tahun 2003 tentang pemilu. Selain itu UU No. 12 Tahun2003 menyebutkan bahwa jumlah Anggota DPR Sebanyak 550 kursi, Anggota DPRD provinsi Sekurang-kurangnya 35 orang, dan sebanyak-banyaknya 120. dan jumlah anggota DPRD kabupaten atau kota sekurang-kurangnya 20 kursi dan sebanyak-banyaknya 45 kursi.

Pemilu merupakan wujud pelaksanaan demokrasi pancasila dalam kehidupan bernegara.UUD 1945 pasal 28 yang secara tegan menyebutkan bahwa:“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran denagn lisan dan tulisan, dan sebagainya.” Keikut sertaan warga negara untuk berpartisipasi dala pelaksaan pemilu, yang berarti telah melaksanakan amanat pasal 28 UUD 1945.

I. Landasan Pemilu

Landasan pemilu di Indonesia Yaitu sbb: Landasa Idiil: pancasila Landasan Konstitusional: UUD 1945 Landasan Operasional:

Ketetapan MPR No. 111/MPR/1998 UU No. 31 Tahun 2002 tentang PARPOL UU No. 12 Tahun 2003 tentang pemilu.

II. Fungsi Pemilu

Pemilu Di Indonesia memiliki 3 Fungsi yaitu: Sarana memilih penjabat publik (pemerintah) Sarana pertangguna jawaban penjabat publik Sarana pendidika politik.

Hak pilih yang dimiliki oleh warga negara Indonesia terdiri dari :Hak pilih aktif adalah hak untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di

badan permusyawaratan/perwakilan (MPR/DPR) dalam pemilu.Hak pilih pasif adalah Hak untuk dipilih menjadi anggota badan per-

musyawaratan/-perwakilan (MPR/DPR) dalam pemilu.Sehubungan dengan hak memilih dan dipilih hendaknya masyarakat Indonesia

dapat:

Page 7: Rangkuman PKN_Kelas X1

Menggunakan hak pilih dan memilih tersebut dengan sebaik-baiknya. Menghormati badan-badan permusyawara-tan/ perwakilan. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan yang telah dilakukan secara

demokratis dan benar dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab. Menurut UU RI No. 22 Tahun2003 tentang susuna dan kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD.disebutkan sbb:1.) DPR terdiri atas anggota parpol peserta pemilu yang dipilih berdasarkan pemilu.a. Anggota DPr berjumlah 550 kursib. Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presidenc. Anggota DPR berdomisili di Ibu kota Negara RI.

2.) DPD terdiri atas wakil-wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilua. Anggota DPD dari setiap provinsi yang di-tetapkan sebanyak 4 kursi.b. Jumlah seluruh anggota DPD tidak boleh lebih sepertiga anggota DPR.c. Keanggotaan DPD diresmikan dengan keputusan presiden.d. Anggota DPD berdomisili didaerah pemilihannya dan selama bersidang bertempat di Ibu kota Negara RI.

3) DPRD provinsi terdiri atas anggota parpol pemilu yang dipilih berdasarkan hasil pemilu.

a. Anggota DPRD provinsi diresmikan dengan jumlah sekurang-kurangnya 35 kursi dan sebanyak- banyaknya 100 kursi.b. Keanggotaan DPRD provinsi diresmikan dengan keputusan menteri dalam negeri atas nama Presiden.c. Anggota DPRD provinsi berdomisili di ibu kota negara RI.

4) DPRD Kabupaten/kota terdiri atas anggota parpol peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil pemilu.

a. Anggota DPRD Kabupaten/ kota berjumlah sekurang-kurangnya 20 kursi dan sebanyak-banyaknya 20 kursi.b. Keangotaan DPRD Kabupaten/kota diresmikan dengan keputusan gubernur atas nama presiden.c. Anggota DPRD Kabupaten/kota berdomisili di kabupaten/kota yang bersangkutan.

F. Perilaku Budaya Demokrasi

Budaya Demokrasi di Lingkungan Keluarga.

Page 8: Rangkuman PKN_Kelas X1

Penyelesaian masalah dalam keluarga hendaknya diselesaiakn dengan cara musyawarah.

Manfaat dari musyawarah adalah sbb:i. Semua anggota keluarga merasa mempunyai arti atau peranan.

ii. Anggota keluarga ikut bertanggung jawab terhadap keputusan bersama. iii. Tidak ada anggota keluarga yang merasa di tinggalkan.iv. Semangat kekeluargaan dan kebersamaan semakin kokoh.

Budaya Demokrasi diLingkungan Sekolaha. Menyusun tata tertib oleh semua unsur disekolahb. Menyusun kelompok piket kelas.c. Memilih ketua OSISd. Melibatkan semua pihak dalam me-mecahkan persoalan bersama.

Budaya Demokrasi di Lingkungan Masyarakata. Program-program pengembangan masya-rakat atau lingkungan.b. Pemilihan Ketua RT

Budaya Demokrasi Di Lingkungan NegaraKegiatan-kegiatannya Sebagai berikut:

Terlibat dalam pemilu baik untuk memilih wakil-wakil rakyat ataupun memilih presiden dan wakil presiden.

Melalui Wakil-wakilnya terlibat dalam penyusunan undang-undang. Melakukan pengawasan, baik terhadap wakil rakyat maupun pemerintah melalui

media massa.

Pelajaran 3KETERBUKAAN & KEADILAN

Page 9: Rangkuman PKN_Kelas X1

A. Keterbukaan dan keadilan dalam kehidupanKeterbukaan dan keadilan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan suatu

negara yang stabil, kuat, dan demokratis (good governance). Untuk menerapakan keterbukaan dan keadilan semua lapisan dan golongan masyarakat harus ikut serta.

1. KeterbukaanMakna terbuka atau transparan memiliki arti jernih, jelas, nyata, dan mudah

dipahami. Keterbukaan dalam kehidupan bangsa dan negara dalam hal ini adalah warga negara harus memiliki tanggung jawab dan berhak dalam kehidupan dimasyarakat sesuai dengan hak dan kewajiban terhadap ketertiban keamanan dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Mis: keterbukaan dalam pemerintah berarti ketersediaan pemerintah untuk memberikan informasi faktual mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pemerintah.

2. Keadilan Makna kata “Adil” memiliki arti seimbang, tidak berat sebelah, tidak memihak

yang salah atau benar. Bahkan kata adil dapat diartikan sebagai sesuatu yang seharusnya terjadi, tidak sewenang- wenang.

Menurut aristoteles, ada lima jenis perbuatan yang digolongkan adil yaitu sebagai berikut:

Keadilan komutatif, Yaitu perlakuan terhadap seseorang tanpa melihat jasa-jasanya. Mis: sanksi yang diberikan kepada seseorang karena melanggar tanpa memandang kedudukan.

Keadilan distributif, Yaitu perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang diberikan. Mis: Seorang karyawan yang diberi upah sesuai dengan pekerjaannya.

Keadilan kodrat alam, Yaitu perlakuan terhadap seseorang atau lebih sesuai jasa-jasa yang telah diberikan. Mis: Menjawab salam.

Keadilan Konvesional, Yaitu keadilan yang diberlakukan ketika kita menaati peraturan perundangan yang berlaku. Mis: mematuhi peraturan lalu lintas.

Keadilan perbaikan, Yaitu keadilan yang diberlakukan terhadap seseorang yang mencemarkan nama baik orang lain. Menurut Plato keadilan terbagi dua kelompok yaitu keadilan moral: keadilan

yang mampu memberikan perlakuan seimbang dengan hak dan kewajiban. Keadilan

Page 10: Rangkuman PKN_Kelas X1

Prosedural: Apabila perbuatan yang dilakukan sesuai tata cara atau prosedur yang ditentukan.

Menurut Prof. Dr. Notonagoro, SH. Selain menyetujui pendapat aristoteles dia juga menambahkan adanya keadilan legalitas (hukum), yaitu adil jika sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

B. Pentingnya keterbukaan dan jaminan keadilan

Keterbukaan dan jaminan keadilan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan keterbukaan bertolak dari kejujuran dalam melaksanakan hak dan kewajiban, baik sebagai warga negara ataupun sebagai penjabat negara. Hasilnya adalah tindakan dan sikap yang adil dan bijaksana.

1. Pentingnya Keterbukaan Dalam proses penyelesaian masalah dibutuhkan sikap dan perilaku keterbukaan

dari semua pihak yang terlibat. Perilaku terbuka membuka peluang bagi rakyat untuk mengetahui jawaban akan hal-hal berikut.

Apakah tindakan pemerintah sudah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku? Apakah penyelenggaraan pemerintah sudah sesuai tujuan hidup bangsa dan

negara? Darimana sumber-sumber pendapatan dan belanja negara? Bagaiman kekayaan negara dipergunakan? Mengapa harus bayar pajak? kemana arah dan tujuan pemerintahan yang berkuasa? Apakah peranan Masyarakat? Bagaimana rakyat dapat turun berpartisipasi dalam kegiatan pemerintah?

Keterbukaan dapat menjamin keadilan bagi rakyat. Menurut united Nations Economic and Social commission for Asia and pacific (UN-ESCAP), ada delapan prinsip good governance Yaitu: partisipasi, supremasi hukum, keterbukaan, kepedulian, berorientasi pada pada konsensus, kewajaran dan inklusifitas, efektivitas dan efesiensi, serta akuntabilitas.

Menurut rumusan Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI), prinsip-prinsip masyarakat good governance adalah sebagai berikut:

a. Partisipasi masyarakatb. Tegaknya supremasi hukumc. Keterbukaand. Kepedulian, peduli dan stakeholdere. Berorientasi pada konsensus

Page 11: Rangkuman PKN_Kelas X1

f. Kesetaraan g. Efektivitas dan efesiensih. Akuntabilitasi. Visi strategisDari prinsip-prinsip diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keterbukaan tetap

merupakan bagian dari prinsip good governance.

2. Pentingnya jaminan keadilanSuatu jaminan akan muncul apabila keterbukaan dapat dilakukan secara

konsisten dan utuh. Selain itu untuk menegakkan suatu keadilan dibutuhkan suatu jaminan hukum yang melindunginya.

Menurut John Rawls, jaminan keadilan harus dimulai dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

Prinsip kebebasan yang sama sebesar-besarnyaSetiap orang memiliki hak yang sama atas sistem kebebasan. Mis: Kebebasan

pers, beragama, atau mempertahankan hak milik pribadi.

Prinsip perbedaan dan persamaan yang adil atas setiap kesempatanPerbedaan sosial ekonomi harus diatur agar memberikan manfaat bagi mereka

yang kurang beruntung.Kemudian prinsip diatas dapat didukung dengan upaya yang sistematis dan

terlembaga. Apabila tanggapan masyarakat positif, keberadaan lembaga tersebut dapat memberikan jaminan keadilan, begitu pula sebaliknya.

Untuk mengendalikan diri dari sikap-sikap yang melanggar/ menyimpang, kebersihan hati dan kejernihan pikiran sangat diperlukan.

C. Dampak penyelenggaraan Pemerintah yang tidak transparan

Sistem pemerintahan yang demokratis harus dilaksanakan secara terbuka. Apabila dilakukan secara tertutup, agar memberikan dampak negatif terhadap pemerintahan terutama rakyatlah yang paling merasakan pahitnya penderitaan dari sistem yang tertutup ini.

Dampak utama yang ditimbulkan adalah korupsi dan penyalahgunaan jabatan publik untuk kepentingan pribadi diberbagai aspek-aspek kenegaraan yaitu sebagai berikut:

Bidang politik

Page 12: Rangkuman PKN_Kelas X1

Lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan eksaminatif tidak berfungsi optimal. setiap ada kebijakan hanya digunakan untuk memperkaya diri. Hasilnya rakyat kecil yang sangat dirugikan.

Bidang Ekonomi dan Lingkungan hidupKegiatan ekonomi berbelit-belit, uang pelicin banyak terjadi, pembangunan tidak

merata dan anggaran menjadi bengkak. illegal logging dimana-mana tapi tersangkanya selalu bebas, begitu pula dengan illegal fishing. Ketika terjadi bencana rakyat menderita.

Bidang Sosial BudayaTindakan menyimpang dari nilai dan norma dikesampingkan yang muncul

hanyalah budaya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Bidang pertahanan dan keamanan

Kekuatan korps hanya untuk menakuti rakyat dan melindungi penjabat-penjabat yang punya modal besar dan kedudukan lebih tinggi, ulah oknum aparat selalu dilindungi oleh militer. akibatnya, timbulnya disintegrasi bangsa karena kekerasan aparat.

D. Sikap keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraPrinsip dasar kehidupan masyarakat madani sebenarnya sama dengan

masyarakat demokrasi. Pihak yang menghambat terwujudnya keterbukaan dan jaminan keadilan sama dengan menghambat kehidupan masyarakat madani dan masyarakat demokrasi.

1.) Sikap keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraAdanya keterbukaan serta jaminan keadilan dalam kehidupan merupakan awal

dari suatu pemerintah yang baik dan benar. Sebelum proklamasi indonesia telah sepakat pemerintahan berdasarkan kedaulatan rakyat (demokrasi).

Sikap posiif terhadap keterbukaan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut: Menghargai tindakan pemerintah dan berbagai pihak yang konsisten dengan

pelaksanaan prinsip keterbukaan. Mengamati dan menilai perkembangan kondisi keterbukaan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Mendukumg secara aktif kebijakan-kebijakan yang menjunjung terwujudnya

keterbukaan dalam kehidupan demokrasi. Mengajukan usulan berupa kritik dan saran terhadap tindakan-tindakan yang

ber-tentangan dengan prinsip keterbukaan. Mengajukan solusi alternatif untuk jaminan terhadap keterbukaan. Memahami bentuk-bentuk KKN Tidak membiasakan diri atau terlibat dalam perilaku KKN.

2.) Sikap adil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Page 13: Rangkuman PKN_Kelas X1

Masyarakat adalah salah satu komponen yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang kondusif dalam rangka penegakan keadilan. Adapun upaya-upaya pemerintah terhadap jaminan keadilan adalah sebagai berikut:

Mengingat kepada semua kandidat ketua MA harus lulus Fit and proper test agar di-kemudian hari tidak muncul istilah “membeli kucing dalam karung”.

Kandidat haruslah seorang yang intelektual dan berakhlak yang baik. Membuat kebijakan politik negara yang menjamin upaya peningkatan keadilan. pembenahan aparatur negara. Meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat.

E. Peran serta Masyarakat dalam men-ingkatkan keterbukaan dan jaminan keadilan

Sikap keterbukaan jika dapat diterapkan serta masyarakat mampu dan mau berpartisipasi untuk peningkatan jaminan hukum & keadilan, kita dapat tumbuh menjadi masyarakar madani.

Peran serta masyarakat dalam upaya jaminan keterbukaan dan keadilan adalah sebagai berikut:

Partisipasi rakyat dalam perumusan ke-bijakan publik dapat melalui media massa, surat, petisi, atau LSM dan lain sebagainya.

Menciptakan dan mengembangkan kondisi-kondisi dalam melaksanakan pemberantasan KKN melalui KPK.

Mengawasi kinerja lembaga-lembaga hukum melalui lembaga Ombudsman. Penyelesaian sengketa ditingkat pusat atau daerah melalui proses mediasi dan

judikasi. Berusaha mengetahui dan memahami berbagai hal mendasar tentang jaminan

keadilan. Membiasakan diri bertindak adil di-lingkungan keluarga, masyarakat dan tempat

kerja.

Page 14: Rangkuman PKN_Kelas X1

Rangkuman......!!! NKRI adalah negara yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan.

Konsep ini merupakan salah satu makna yang terkandung dalam pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hendaknya kita mampu mewujudkan makna keterbukaan dalam kehidupan ber-masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kita menyadari bahwa betapa pentingnya keterbukaan dan jaminan keadilan untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa RI.

Kita hendaknya menyadari akibat dari penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan dan setiap warga hendaknya bersikap terbuka untuk menerima pendapat dan pikiran orang lain. Hal itu baik untuk kepentingan kita bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perilaku positif sangat diperlukan dalam rangka upaya peningkatan jaminan hukum dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari, serta sebagai anggota masyarakat dan warga negara Kesatuan RI.

Sedikitnya ada beberapa hal penting yang diperoleh dari transparansi yaitu: Pemerintah yang terbuka akan menjamin kebebasan informasi warganya. Kebijakan pemerintah diketahui warga negara secara jelas, mudah dipahami,

tidak menimbulkan kesanksian atau kecurigaan publik. Menghindari penyelewengan-peny-elewengan. Partisipasi aktif warga negara dapat menjadi pertimbangan rasional dan

objektif setiap kinerja pemerintah, lembaga-lembaga non pemerintah, maupun organisasi masyarakat. Bisa menjadi masukan, saran dan kritikan.

Peran serta masyarakat dalam mewujudkan keterbukaan dan jaminan keadilan, antara lain ikut dalam perumusan kebijakan publik, menciptakan dan mengembangkan kondisi pelaksanaan pemberantasan KKN, mengawasi kinerja lembaga-lembaga hukum, penye-lesaian sengketa dengan damai/musyawarah, memahami dan mencari tahu hal yang mendasar tentang keterbukaan dan jaminan keadilan, serta membiasakan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Pelajaran 4

Page 15: Rangkuman PKN_Kelas X1

Hubungan Internasional dan organisasi Internasional

A. Hubungan Internasioanl1. Pengertian Hubungan Internasional

Hubungan Internasional adalah hubungan antar bangsa yang dilakukan melalui hubungan langsung maupun tidak langsung. Didalam melakukan hubungan kerja terdapat suatu ketentuan yang mengikat dua atau beberapa pihak yang mangadakan hubungan dan kerja sama Internasional. Ketentuan ini disebut “Pact sunt servanda”.

2. Pentingnya hubungan InternasionalHubungan kerja sama adalah hal yang sangat penting namun yang lebih utama

adalah keterikatan saling membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan menumbuhkan kesadaran untuk saling memelihara dan mengatur hubungan tersebut.

Manfaat dari hubungan Internasional adalah: Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil. Mencegah dan menyelesaikan konflik atau sengketa yang mengancam

perdamaian. Mengembangkan cara penyelesaian secara damai melalui perundingan. Membangun solidaritas dan sikap saling menghormati antar bangsa. Membantu bangsa lain mencari solusi penyelesaian dari berbagai ancaman.

3. Sarana Hubungan InternasionalMenurut J. fradhel (1980), ada beberapa sarana yang digunakan oleh negara

didunia adalah sebagai berikut:a. Diplomasi

Diplomasi merupakan segala bentuk kegiatan untuk menentukan tujuan dengan menggunakan kemampuannya untuk mencapai tujuan tersebut, menyesuaikan kepentingan Nasional dengan negara lain, menyelaraskan tujuan nasional agar berjalan dengan kepentingan bangsa atau negara lain, serta menggunakan sarana dan kesempatan sebaik-baiknya.

b. PropagandaPropaganda adalah usaha sistematis yang digunakan untuk mempengaruhi

pikiran, emosi, dan tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum, bukan kepada peme-rintahannya.

c. Ekonomi, Sosial dan budayaSarana ekonomi digunakan oleh perwakilan diplomatik secara luas. Bidang sosial

budaya dapat menjadi pendukung bidang ekonomi sekaligus untuk mempererat hubungan Internasional.

d. Kekuatan Militer

Page 16: Rangkuman PKN_Kelas X1

Sarana ini mampu memberikan kepercayaan dari suatu negara untuk menghadapi berbagai tekanan dan ancaman yang mungkin dilancarkan oleh negara lain.

B. Kerja sama InterasionalHasil dari hubungan internasional adalah kerja sama internasional. Secara garis

besar kerja sama internasional dapat dikelompokkan Menjadi: 1. kerja sama BilateralKerja sama bilateral adalah kerja sama antar dua negara yang menyangkut

kepentingan kedua negara saja serta biasanya bersifat tertutup. Beberapa perjanjian internasional bilateral adalah sebagai berikut:

Perjanjian antara pemerintah RI dengan RRC pada tahun 1955, yaitu tentang penyelesaian Dwi Kewarganegaraan.

Perjanjian antara Indonesia dengan Thailand pada tahun 1971 tentang Garis Batas Laut Andaman di sebelah utara Selat malaka.

Perjanjian ekstradisi antara pemerintah RI dengan Malaysia pada tahun 1974. Perjanjian antara pemerintah RI dengan Australia pada tanggal 16 desember

1995 tentang pertahanan dan keamanan wilayah kedua negara.2. Kerja sama Regional/Multilateral

Kerjasama regional adalah kerja sama antara suatu negara dengan beberapa negara sekitarnya atau negara-negara didunia yang sifatnya umum/ terbuka. Contoh perjanjian multilateral adalah sebagai berikut:

Konvensi Jenewa tahun 1949 tentang perlindungan korban perang. Konvensi Wina tahun 1961 tentang Hubungan diplomatik. Konvensi Hukum Laut Internasional tahun 1982 tentang Laut Teritorial, Zona

bersebelahan, ZEE, dan Landas Benua.

C. Perwakialn diplomatikPerwakilan diplomatik adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas

dalam membina hubungan politik dengan negara lain. Petugas Konsulat disebut Konsul/konsuler. Ketentuan mengenai perwakilan diplomatik diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 13, yaitu sebagai berikut:1. Presiden mengangkat duta dan konsul2. Presiden menerima duta negara lain

1. DiplomatikIstilah Diplomatik berasal dari bahasa latin, yaitu diploma yang berarti piagam,

surat perjanjian. Dalam pertumbuhan sejarah arti diplomatik itu berkembang hingga meliputi kegiatan yang sangat luas termasuk kegiatan diplomasi dan propaganda.

Dulu hubungan negara dilakukan secara tertutup atau rahasia. Namun sejak tumbuhnya kesadaran demokrasi timbulah demokrasi turbuka dengan cara yang halus,

Page 17: Rangkuman PKN_Kelas X1

mengindahkan kesopanan, dan dijalankan oleh dinas diplomat. Dalam arti luas, diplomasi meliputi seluruh kegiatan politik luar negeri, yaitu sebagai berikut:

Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya dan tenaga untuk mencapai tujuan tersebutMenyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai dengan tenaga dan daya yang ada padanyaMenentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan negara lainMempergunakan sarana dan kesempatan yang ada sebaik-baiknya

Para diplomat menggunakan diplomasi ajakan, kompromi dan menunjukkan kekuatan militer dan ekonomi untuk mencapai tujuannya. Ada tiga fungsi diplomat yaitu:

Sebagai lambang prestise nasional diluar negeri dan mewakili kepala negaranya. Bertindak sebagai perwakilan yuridis yang resmi dari pemerintahnya. Sebagai perwakilan politik, yaitu alat penghubung timbal balik antara

kepentingan negaranya dengan kepentingan negara penerima.Ada tiga hal yang memberikan kemungkinan adanya pengawasan diplomasi,

antara lain sebagai berikut: Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pasal 102 yang mewajibkan negara-

negara anggota PBB untuk mendaftarkan persetujuan-persetujuan yang telah dicapai oleh negara tersebut kepada sekretariat PBB.

Kesempatan bagi menteri luar negeri dari berbagai negara untuk bertemu dalam sidang umum PBB setiap tahun.

Pemerintah demokrasi menghendaki bahwa setiap persetujuan yang telah diadakan antar negara. Sebelum diresmikan harus mendapat persetujuan dari DPR negara masing-masing.

2. Organ dan Petugas diplomatika.) Jenis Perwakilan diplomatik

Terdapat dua jenis perwakilan diplomatik yaitu: kedutaan besar, yang ditugaskan tetap pada suatu negara tertentu untuk saling

mem-berikan hubungan rutin antar negara. Perutusan Tetap, yang ditempatkan pada suatu organisasi internasional.

b.) Tugas dan fungsi Perwakilan diplomatikSecara umum Tugas perwakilan diplomatik adalah sebagai berikut:

Menjamin efesiensi dari perwakilan asing disuatu negara. Menciptakan pengertian bersama(good will). Memelihara dan melindungi kepentingan negara dan warga negaranya dinegara

penerima.Fungsi utama diplomatik menurut Konvensi Wina 1961 adalah mewakili negara

pengirim dinegara penerima untuk hal-hal berikut:

Page 18: Rangkuman PKN_Kelas X1

Melindungi segala kepentingan negara pengirim dan warga negaranya dinegara penerima sesuai dengan batas-batas internasional.

Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima. Memelihara hubungan persahabatan antara negara pengirim dan negara

penerima.c.) Pengangkatan Perwakilan diplomatik

Pengangkatan dilakukan sesuai perUndang-Undangan Yaitu sebagai berikut: Kepala perwakilan diplomatik dan kepala perwakilan konsuler diangkat dan

diberhentikan oleh presiden. Wakil kepala perwakilan diplomatik diangkat dan diberhentikan oleh Menteri

Luar Negeri. Kuasa usaha ditunjuk oleh Menteri Luar Negeri. Penjabat dinas Luar Negeri diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Luar

Negeri. Atase Perwakilan dan atase lainnya diangkat oleh Menteri luar Negeri atas usul

atase pimpinan lembaga bersangkutan. Pegawai Perwakilan setempat diangkat dan diberhentikan oleh kepala

perwakilan.Pengangkatan ketua perwakilan harus mendapat persetujuan kedua negara baik

secara lisan maupun tulisan. Selanjutnya, kepala negara memberi petunjuk-petunjuk tentang tugas seorang diplomat.

Setelah tiba dinegara tujuan, calon menyerahkan surat kepada kepala penerima pada saat itu pula diadakan pidato dengan begitu secara resmi calon sudah diakui. d.) Kepangkatan Perwakilan Diplomatik

Menurut Kongres di Aachen tahun 1918 adalah sebagai berikut: Duta Besar (Ambassador)

Duta besar adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik. Dia dapat memutuskan sesuatu tanpa konsultasi dengan kepala negaranya

terlebih dahulu. Duta (Gerzant)

Duta adalah kepangkatan yang setingkat lebih rendah dari Duta besar. Semua permasalahan harus di konsultasikan dengan pemerintah negaranya.

Menteri Presiden (minister Presiden)Menteri Presiden adalah mereka yang tidak dianggap sebagai Wakil Kepala

Negara, tetapi hanya ditempatkan untuk mengurus urusan-urusan Negaranya. Kuasa Usaha (charge D’affair)

Kuasa Usaha diperbantukan kepada Menteri Luar Negeri. Dibedakan menjadi dua yaitu:Kuasa usaha tetap (menjabat kepala suatu perwakilan) dankepala Usaha Sementara (menjalankan pekerjaan dari suatu perwakilan).e.) Kekebalan Diplomatik

Page 19: Rangkuman PKN_Kelas X1

Orang yang menetapkan semua aturan disebut Kepala protokol atau direktur protokol yang berasal dari pegawai departemen luar negeri. selain diberlakukan secara istimewa, anggota diplomatik mendapat hak kekebalan (hak imunitas) dan hak ekstrateritorial. 1. Hak imunitas atau hak kekebalan Diplomatik

Menyangkut hak pribadi, yang dimaksud dengan hak pribadi adalah Seorang anggota diplomatik berhak mendapat perlindungan istimewa terhadap keselamatan diri dan harta benda. Hal ini bukanlah hak melainkan hanya sekedar resiprositas (timbal balik) saja.

Seorang Diplomatik tidak tunduk pada hukum pidana maupun perdata. undang-undang pidana dan peraturan polisi.

2. Hak ekstrateritorialHak ekstrateritorial adalah hak yang dianggap berdiam diluar lingkungan

wilayah negara yang menerimanya. Tetapi tidak memiliki hak asylum atau hak suaka (hak perlindungan). Hak asylum dalam hukum adalah rangkaian peraturan yang memberikan kemungkinan suatu negara untuk memberi perlindungan kepada warga negara asing yang melarikan diri karena berbagai alasan.

D. Perjanjian InternasionalPerjanjian internasional menjadi hukum terpenting karena perjanjian

internasional akan mengakibatkan hukum yang juga sekaligus akan menjalin kepastian hukum. Menurut pasal 38 ayat 1 tentang status Mahkamah Internasional,“ Perjanjian internasional merupakan sumber utama dari sumber hukum yang lainnya”.

Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu.

1.) Tahap-tahap Perjanjian InternasionalDalam Konvensi Wina tahun 1969 disebutkan bahwa dalam pembuatan

perjanjian dapat dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: Perundingan (negotiation)

Perundingan merupakan perjanjian tahap pertama antara pihak/negara tentang objek yang sebelumnya belum pernah diadakan perundingan.

Penandatanganan (signature)Penandatanganan dilakukan oleh para Menteri Luar Negeri (menlu) atau kepala

pemerintahan. Namun peraturan belum dapat diberlakukan sebalum diratifikasi. Pengesahan (Ratification)

Dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:1. Ratifikasi oleh badan eksekutif digunakan oleh raja absolut dan pemerintahan Otoriter.2. Ratifikasi oleh badan legislatif pernah diterapkan dinegara Turki tahun 1924, Elsavador 1950, Honduras 1936. 3. Ratifikasi Campuran (DPR dan Pemerintah)

Page 20: Rangkuman PKN_Kelas X1

Sistem ini paling banyak digunakan.

Dalam Konvensi Wina tahun 1969 pasal 24 berlakunya sebuah perjanjian adalah:1. Pada saat sesuai dengan yang ditentukan dalam naskah perjanjian.2. pada saat peserta perjanjian mengikat diri pada perjanjian itu bila dalam naskah tidak disebut saat berlakunya.

Contoh perjanjian internasional dalam sejarah bangsa dan negara Indonesia:a.) Persetujuan Indonesia dengan Belanda mengenai penyerahan Irian barat

(sekarang Papua).b.) Persetujuan Indonesia dengan Australia mengenai garis batas Wilayah antara

Indonesia dengan Papua New Guinea yang ditandatangani di Jakarta, 12 februari 1973 dalam bentuk agreement.

c.) Persetujuan garis batas landas kontinen antara Indonesia dengan Singapura tentang selat Singapura.

2.) Persyaratan Perjanjian Internasional Unsur-unsur yang penting dalam persyaratan adalah sebagai berikut:

Harus dinyatakan secara formal/resmi. Bermaksud untuk membatasi, meniadakan atau mengubah akibat hukum dari

ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian.Ada dua teori tentang persyaratan perjanjian yaitu:

Teori kebulatan Suara (unanimity principle)persyaratan dianggap sah atau dapat berlaku bagi yang mengajukan persyaratan

ini dan diterima oleh seluruh peserta dari perjanjian meskipun tidak secara aklamasi. Teori Pan Amerika (menekankan kedaulatan Negara)

Setiap perjanjian itu mengikat negara yang mengajukan persyaratan dengan negara yang menerima persyaratan. Teori ini biasanya dianut oleh organisasi-organisasi negara Amerika. 3.) Berlakunya Perjanjian Internasional

Perjanjian Internasional berlaku pada saat peristiwa berikut ini: Mulai berlaku sejak tanggal yang ditentukan atau yang disetujui. Jika tidak ada ketentuan, segera mulai berlaku setelah persetujuan mulai diikat. Bila persetujuan muncul setelah perjanjian maka mulai berlaku pada tanggal

tersebut. Bila masalah-masalah yang perlu timbul sebelum berlakunya perjanjian maka

berlaku sejak saat disetujuinya teks perjanjian itu.

4.) Pelaksanaan Perjanjian InternasionalKetaatan terhadap perjanjian internasional dilakukan berdasarkan sebagai

berikut:a. Perjanjian yang harus dipatuhi (pact sunt servanda)b. Kesadaran hukum Nasional.

Page 21: Rangkuman PKN_Kelas X1

5.) Penerapan Perjanjian InternasionalDapat diberlakukan atas dasar sebagai berikut:

Daya berlaku Surut (Retroactivity) Wilayah penerapan (Teritorial Scope) Perjanjian penyusul (successive Treaty)

6.) Penafsiran Ketentuan PerjanjianAda 3 metode penafsiran dalam prakteknya yaitu :

Metode dari aliran yang berpegang pada kehendak penyusun perjanjian dengan memenfaatkan pekerjaan persiapan.

Metode dari aliran yang berpegang pada naskah perjanjian, dengan penafsiran menurut arti yang umum dari kosa katanya.

Metode dari aliran yang berpegang pada objek dan tujuan perjanjian.

7.) Kedudukan negara bukan Peserta Negara bukan peserta pada hakikatnya tidak memiliki hak dan kewajiban untuk

mematuhinya. Apabila perjanjian bersifat multilateral, suatu negara dapat terikat dengan kondisi sebagai berikut:

Negara tersebut menyatakan diri terikat terhadap perjanjian itu. Negara tersebut dikehendakki oleh para peserta.

8.) Pembatalan Perjanjian Internasional Berdasarkan Konvensi Wina perjanjian internasional dapat batal karena alasan

sebagai berikut: Negara atau wakil kuasa penuh melanggar ketentuan hukum nasionalnya. Adanya unsur kesalahan (error) pada saat perjanjian itu dibuat. Adanya unsur-unsur penipuan dari negara-negara peserta pada waktu

pembentukan perjanjian. Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption). Adanya unsur paksaan terhadap wakil negara peserta. Bertentangan dengan suatu kaidah dasar hukum internasional umum.

9.) Berakhirnya Perjanjian internasionalProf. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H. mengatakan bahwa suatu perjanjian

berakhir karena hal berikut: Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional itu. Masa berlakunya perjanjian sudah habis. Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya objek perjanjian

itu. Adanya persetujuan baru antara peserta untuk mengakhiri perjanjian itu. Adanya perjanjian baru antara peserta yang kemudian meniadakan perjanjian

yang terdahulu.

Page 22: Rangkuman PKN_Kelas X1

Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan perjanjian itu sudah sipenuhi.

Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta dan pengakhiran itu diterima oleh pihak lain.

E. Kebijakan Politik luar Negeri Indonesia

Menurut buku Rencana strategi pelaksanaan politik luar negeri RI (RENSTRA), hubungan antar bangsa dilakukan suatu negara untuk mencapai kepentingan Nasional negara tersebut.

1. Dasar pertimbangan Kondisi yang menyebabkan munculnya politik di Indonesia adalah Pihak barat

(Amerika) dengan ideologi liberal dan pihak Timur (uni soviet) dengan ideologi Komunis.

Pada tanggal 2 september 1948, pemerintah mengumumkan pendirian politik luar negeri didepan Komite Nasional Indonesia Pusat yang berbunyi:“............ tetapi mestikah kita, bangsa Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara kita hanya harus memilih antara Pro-Rusia atau pro-Amerika? apakah tak ada pendirian lain yang harus kita ambil dalam mengejar cita-cita kita”.

pemerintah berpendapat bahwa pendirian yang harus diambil adalah pendirian untuk menjadi objek dalam pertarungan politik Internasional.

2. LandasanLandasan bagi pelaksanaan politik luar negeri indonesia adalah sebagai berikut:

Landasan idiil adalah Pancasila landasan Konstitusional UUD 1945

3. TujuanPolitik Luar negeri Indonesia memiliki tujuan yaitu:

Pembentukan suatu negara Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara kebangsaan yang demokrasi dengan wilayah dari sabang sampai merauke.

Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual dalam wadah negara kesatuan RI.Menurut Drs. Mohammad Hatta tujuan politik dalam bukunya Dasar Politik

Luar Negeri Republik Indonesia sebagai berikut; Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar

kemakmuran rakyat. Meningkatkan perdamaian Internasional. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa yang tersimpul didalam pancasila.

4. Pedoman Perjuangan

Page 23: Rangkuman PKN_Kelas X1

Politik luar negeri yang bebas aktif berdasarkan faktor-faktor berikut: Dasa-Sila Bandung yang mencerminkan solidaritas negara-negara Asia sendiri

dengan kerja sama regional. Pemulihan kembali kepercayaan negara-negara Bangsa –bangsa lain terhadap

maksud dan tujuan revolusi. Pelaksanaan dilakukan dengan keluwesan dalam pendekatan dan penanggapan.

5. Prinsip-prinsip pokokBerdasarkan yang dikemukakan oleh pemerintah pokok-pokok politik luar

negeri Indonesia yaitu: Negara Indonesia menjalankan politik damai Negara Indonesia bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling

menghargai. Negara Indonesia Memperkuat sendi-sendi hukum dan organisasi Internasional. Negar Indonesia berusaha mempermudah jalannya pertukaran pembayaran

Internasional. Negara Indonesia membantu pelaksanaan sosial Internasional dengan pedoman

piagam PBB. Negara Indonesia dalam lingkungan PBB dan berusaha menyongkong

perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah.6. PelaksanaanDengan dikeluarkannya MPRS No X11/MPRS/ 1996 kebijakan politik luar

negeri diberlakukan kembali ketetapan ini yang menjadi pedoman pelaksanaan pemerintahan. Lalu dijabarkan oleh MPR GBHN tahun 1973, 1978 dan ketetapan-ketetapan MPR. Untuk menciptakan negara yang adil, abadi dan sejahtera kita harus tetap melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif.

Bebas, artinya kita bebas menentukan sikap dan pandangan kita terhadap masalah-masalah internasional dan terlepas dari ideologi yang bertentangan.

Aktif, artinya kita dalam politik luar negeri senantiasa aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia.

contoh: Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 yang melahirkan

semangat dan solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan deklarasi Bandung.

Indonesia juga aktif dalam merintis dan mengembangkan Organisasi dikawasan Asia Tenggara (ASEAN).

GBHN 1999-2004 menegaskan bahwa arah politik luar negeri Indonesia yang

bebas aktif dan berorientasi pada kepentingan nasional menitik beratkan pada kepentingan nasional, solidaritas antar negara, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan, serta meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan bangsa. Faktor-faktor yang menentukan perumasan politik luar negeri yang mencangkup hal-hal berikut:

Posisi Geografis

Page 24: Rangkuman PKN_Kelas X1

Sejarah perjuangan Jumlah Penduduk Kekayaan Alam Militer Situasi Internasional Kualitas Diplomasi Pemerintahan yang bersih Kepentingan Nasional

F. Organisasi Internasional (ASEAN, Asia-Afrika, & PBB)1. ASEAN ASEAN merupakan singkatan dari Association of South East Asian Nation atau

perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara. ASEAN adalah bentuk kerja sama regional dari negara-negara dikawasan Asia Tenggara yang anggota-anggotanya terdiri dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand/Muangthai, Filipina, Brunei Darussalam (7januari 1984), Vietnam(1995), Laos (1997), Myanmar (1997), dan Kamboja (30 April 1999). Negara pendirinya adalah ke lima negara yang disebut diawal. Pada Deklarasi Bangkok yang di tandatangani pada 8 agustus 1967 Kelima negara pencetus tersebut diwakili oleh seorang menteri, kelima menteri tersebut adalah sebagai barikut:

Adam Malik (Indonesia) Tuan Abdul Rajak (Malaysia) Thanat Khomat (Thailand/Muangthai) Narcisco Ramos (Filipina) Sinaathamby Rajaratnam (Singapura)

Adapun latarbelakang terjadinya Deklarasi Bangkok yaitu: Semua Negara anggota ASEAN bertanggung jawab untuk memperkukuh

stabilitas ekonomi dan sosial budaya di Asia Tenggara. Semua negara anggota ASEAN menjamin bahwa pembangunan Nasional mereka

masing-masing akan berlangsung secara damai dan Progresif. Semua negara anggota ASEAN akan menjaga stabilitas dan keamanan Nasional

mereka dari campur tangan dari pihak luar dari segala bentuk manifestasinya. Semua pangkalan militer asing hanya bersifat sementara tidak akan

dipergunakan untuk melakukan subversi terhadap kemerdekaan dan kebebasan Nasional negara anggota ASEAN.Adapun hasil dari Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:

Page 25: Rangkuman PKN_Kelas X1

Untuk mempercepat pertubuhan Ekonomi, kemajuan sosial budaya serta perkembangan kebudayaan di Wilayah Asia Tenggara.

Untuk Meningkatkan perdamaian dan Stabilitas Regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum dalam hubungan antar negara dikawasan Asia Tenggara serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB.

Untuk meningkatkan kerja sama yang efektif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi untuk pengkajian bersama.

Untuk meningkatkan pengkajian wilayah Asia Tenggara. Untuk memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi-

organisasi Internasional dan regional lainnya.a.) Struktur ASEAN

Susunan organisasi ASEAN adalah sebagai berikut: Sidang kepala-kepala pemerintahan (summit meeting), merupakan kekuasaan

tertinggih dalam ASEAN. Sidang Tahunan Menteri Luar Negeri (annual Ministrial meeting) untuk

merumuskan garis kebijakan. Sidang Menteri-Menteri Ekonomi, diadakan dua kali dalam setahun. Sidang Menteri-menteri lainnya (non ekonomi) diadakan bila dipandang perlu. Panitia tetap, (Standing Committee), bertugas membuat keputasan dan

menjalankan nya. Komite-komite, yaitu bertanggung jawab secara langsung kepada panitia tetap.

b.) Sekretariat ASEANSekretariat ASEAN dikepalai oleh seorang sekretaris jenderal yang diangkat oleh

para menlu ASEAN secara bergilir dengan masa jabatan dua tahun dan dibantu oleh staf regional serta staf lokal.

ASEAN telah melakukan KTT sebanyak sebelas kali, adapun dokumen terpenting dalam KTT yaitu:

Deklarasi Kerukunan ASEAN (Declaration of ASEAN Concord) Perjanjian persahabatan dan kerja sama ASEAN (Treaty of Amity and

Coorporation in Southeast Asia) di Bali. Deklarasi Zona damai, merdeka, dan netralitas (Zona of peace, freedom and

Neutrality Declaration=ZOPFAN) di Kuala Lumpur. Deklarasi Singapura.

ASEAN harus meningkatkan peranannya dalam hal-hal sebagai berikut:a. Kerja sama bidang politik dan keamananb. Kerja sama bidang Ekonomi c. Kerja sama luar negerid. Kerja sama Fungsional

c.) Tujuan ASEANDeklarasi ASEAN Menyatakan tujuan ASEAN antara lain sebagai berikut:

Page 26: Rangkuman PKN_Kelas X1

Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.

Untuk memelihara perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menaati keadilan tata hukum antara negara-negara Asia tenggara serta berpegang teguh pada asas piagam PBB.

Untuk memujukan kerja sama yang bersifat aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial, teknik dan administrasi.

Untuk memajukan studi tentang Asia Tenggara.Adapun hasil kerja sama ASEAN dalam beberapa tahun antara lain sebagai

berikut: Ketegangan politik antara negara-negara ASEAN mengendur. Kerja sama antar negara anggota ASEAN menjadi lebih erat dengan diadakannya

beberapa konferensi. Usaha penyelarasan pembangunan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dan

harapan masyarakat anggota ASEAN. Telah dirintis usaha untuk memperluas kerja sama regional dengan Australia,

Selandia Baru, Papua Nugini. Diharapkan kemajuan sosial ekonomi dapat dicapai juga ketentraman di ASEAN dan Pasifik akan lebih terjamin.

d.) Peranan ASEAN Peran ASEAN adalah sebagai berikut:

Perluasan ruang gerak ASEAN. Berdasarkan hasil KTT di Bali dan Kuala Lumpur bahwa ASEAN telah berkembang dari bidang Ekososbud ke bidang politik lainnya.

Kemajuan dalam kerja sama Intra-ASEAN meliputi kerja sama perdagangan yang pada akhir tahun 1979 sudah mencapai 2.327 macam barang.

Kerja sama ASEAN dengan negara-negara ketiga, Meliputi dialog dengan Amerika Serikat, Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru, MEE, dan UNDP.

2. Organisasi Asia Afrika dan sejarahnya.a. Ide dan prakarsa Membina Hubungan Asia-Afrika

Setelah pengakuan kedaulatan RI pada 1949 politik luar negeri yang bersifat bebas akif. untuk kepentingan itu pemerintah mengutus Ir. juanda untuk mencari bantuan yang tidak mengikat ke Amerika Serikat. Adapun penggantian kabinet pada saat itu:

Kabinet Natsir (september 1950-maret 1951)Mengatakan Indonesia telah melaksanakan politik luar negeri yang bebas yaitu

mengutamakan kepentingan rakyat. Kabinet Sukiman (april 1951-februari 1952)

Mengatakan politik luar Negeri RI tetap berdasarkan pancasila, pandangan hidup bangsa yang menghendaki perdamaian.

Kabinet Wilopo (April 1952-Juni 1953)RI bersikap bebas dengan makna:

Page 27: Rangkuman PKN_Kelas X1

a. Tidak memilih salah satu pihak untuk selamanya dengan mengikat diri kepada salah satu dari pada dua blok dalam pertentangan itu yaitu Blok barat dan Blok timur.b. Tidak mengikat diri untuk selamanya atau bersifat netral dalam tiap-tiap peristiwa yang muncul pada pertentangan kedua Blok tadi.

Kabinet Ali Sastroamidjojo I (juli 1953-1955)Pda 3 juli 1952 beliau memberi keterangan kepada parlemen agar pemerintah

menerapkan sikap antara 3 kemungkinan politik luar negerinya yaitu:Pertama:Kerja sama dengan semua negara yang menitikberatkan kerja sama

dengan Amerika Serikat, dengan segala konsekuensinya.Kedua: Kerja sama dengan semua negara yang menitikberatkan kepada kerja

sama dengan Uni soviet, dengan segala konsekuensinya.ketiga: Kerja sama dengan semua negara yang menitikberatkan kepada

penyusunan kekuatan ketiga, selain Blok Amerika dan Blok Uni Soviet. Pada 25 agustus 1953 mengemukakan “kerja sama antara golongan negara Asia-Afrika (arab) kami pandang penting benar, karena kami yakin bahwa kerja sama erat antar negara tersebut tentulah akan memperkuat usaha kearah tercapainya perdamaian negara yang kekal.”

Pada kunjungan ke India mengatakan bahwa “...... pelaksanaan politik persahabatan Indonesia adalah untuk kepentingan Asia umumnya.” Kerja sama dan hidup berdampingan adalah isi dan makna politik luar negeri Indonesia.b. Terbentuknya Konferensi Asia-Afrika

Konferensi Asia-Afrika terselenggara di Bandung pada bulan April 1955. Diadakan pertemuan para menteri yang diadakan di Bogor tanggal 28-31 desember 1945 dan disebut Konferensi Bogor. Adapun rekomendasi pada konferensi Bogor yaitu:

Mengadakan Konferensi Asia-afrika di Bandung dalam bulan april 1955. Menetapkan kelima negara peserta konferensi Bogor sebagai negara-negara

sponsor. Menetapka 25 negara Asia-Afrika yang akan diundang. Menentukan tujuan pokok Konferensi Asia-Afrika, Yaitu sebagai berikut:

Memajukan kemauan baik dan kerja sama antar bangsa-bangsa Asia-Afrika.

Meninjau masalah Sosial, ekonomi, dan kebudayaan dari negara-negara yang diwakili.

Mempertimbangkan masalah politik, sosial, dan kebudayaan dari negara yang diwakili.

Mempertimbangkan masalah-masalah kepentingan khusus dari bangsa-bangsa Asia-afrika.

meninjau Kedudukan Asia-Afrika serta rakyatnya.Pada tanggal 18-25 april diadakan konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung

yang di hadiri oleh 24 negara undangan dan kelima negara mengambil prakarsa yaitu:

Page 28: Rangkuman PKN_Kelas X1

Indonesia, India, Pakistan, Burma, dan Sri langka; sedangkan 24 negara undangan adalah Afganistan, Jepang, Ethiopia, Filipina, Gold Coast (Ghana), Irak, Iran, Kamboja, Laos, Libanon, Liberia, Libia, Muangthai, Mesir, Nepal, Republik Rakyat Cina, Saudi Arabia, Sudan, Suriah, Turki, Vietnam Selatan, Vietnam Utara, Yaman dan Yordania.

Adapun lima agenda yang dibicarakan dalam KAA yaitu: Kerja sama ekonomi Kerja sama Budaya Hak-hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri Masalah-masalah bangsa yang tidak merdeka Masalah perdamaian dunia dan kerja sama internasional

Sesuai dengan keterangan pemerintah kepada DPRS pada 14 juni 1955 mengenai hasil-hasil Konferensi Asia-Afrika antara lain sebagai berikut:

Konferensi dapat mengelakkan diri menjadi medan pertentangan perang dingin. Beberapa ketegangan yang timbul dibeberapa bagian benua Asia-Afrika dapat

diredakan. Konferensi dapat menerima cara pendekatan tradisional bangsa Indonesia yaitu

musyawarah dan mufakat. Sistem musyawarah dan mufakat ternyata dapat diterapkan pada konferensi

tersebut dengan hasil yang baik.Pada akhir konferensi dihasilkan beberapa dokumen, yaitu Basic paper on racial

discrimination dan Basic paper on Radio activity. Keduanya merupakan bagian dari keputusan yang dikenal dengan nama Dasa Sila Bandung. Adapun isi dari Dasa Sila Bandung yaitu :

menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan serta asas yang termuat dalam Piagam PBB.

Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa. Mengakui persamaan semua ras dan semua bangsa. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal dalam negeri

negara lain. Menghormati hak-hak tiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara

sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.Manfaat Konferensi Asia-Afrika bagi bangsa Asia dan Afrika adalah sebagai

berikut: Merupakan titik kulminasi dari solidaritas di kalangannya. Awal kerja sama baru dan pemberian dukungan yang lebih tegas terhadap

perjuangan kemerdekaan.Adapun keuntungan yang diperoleh Indonesia adalah:

Ditandatanganinya persetujuan dwi kewarganegaraan antara Indonesia dan RRC.

Memperoleh dukungan berupa putusan konferensi Asia-Afrika mengenai perjuangan merebut Irian Barat.

c. Perkembangan Setelah Konferensi Asia-Afrika

Page 29: Rangkuman PKN_Kelas X1

Kabinet Ali Sastroamidjojo II Adalah tidak hanya melakukan pendekatan diri dengan negara-negara Asia-

Afrika, melainkan pula dengan negara-negara Blok Sosialis. Kabinet Burhanuddin Harahap

Menjalankan politik yang bebas aktif dengan melakukan pendekatan ke Blok barat. Selain dengan Australia dan AS Hubungan baik juga dibina dengan negara kerajaan inggris, singapura dan Malaya.

Semangat Dasa Sila Bandung telah mendorong beberapa negara untuk memprakarsai diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Non-Blok di Beograd. Hingga saat ini telah diselenggarakan 14 KTT Non-Blok , Yaitu sebagai berikut:

KTT Non-Blok I diadakan di Beograd, Yugoslavia (6 september 1961)Membicarakan meredaka ketegangan dunia, perdamaian dunia, dan menjadi

penengah antara Blok barat dan Timur. KTT Non- Blok II di Kairo, Mesir (23 maret 1964)

Membicarakan tentang kerja sama ekonomi. KTT Non- Blok III Di Lusaka , Tanzania (September 1970)

Membicarak tujuan utama gerakan Non-Blok yaitu bagaimana negara-negara berkembang dapat melepaskan diri dari ketergantungan pada negara maju.

KTT Non-Blok IV di Aljazair (september 1973)Membicarakan masalah perdamaian, & tata ekonomi dunia.

KTT Non-Blok V di Kolombo, Srilanka (agustus 1976)Membicarakan masalah persaingan diantara anggota Non-Blok dan Melanjutkan

Gerakan Non-Blok kearah tata ekonomi dunia baru. KTT Non-Blok VI Di Havana, Kuba (September 1979)

Masalah pengaruh Blok sosialis masuk kedalam anggota gerakan Non-Blok dan mencegah pertikaian antara anggota.

KTT Non-Blok VII di New Delhi, India (September 1983)membicarakan upaya penyelesaian persengketaan yaitu perang saudara dan

pengaruh kekuatan asing. KTT Non-Blok VIII di Harare, Zimbabwe (September 1986)

Yang dihadiri oleh 102 anggota, tentang masalah ketertiban dan keamanan serta perdamaian dunia juga masalah hak asasi serta kedaulatan suatu negara.

KTT Non-Blok IX di Beograd, Yugoslavia (September 1989)Masalah yang dibahas adalah masalah ekonomi, politik dan sosial budaya.

KTT Non-Blok X di Jakarta, Indonesia (September 1992)Tentang perang saudara di Yugoslavia dan pengurangan utang negara Non-Blok.

KTT Non-Blok XI di Kartagena, kolumbia (September 1995)Kerja sama Utara-Selatan dan utang negara berkembang dan miskin.

KTT Non-Blok XII di Durban, Afrika Selatan (September 2001) Pada masalah Demokratisasi.

KTT Non-Blok XIII di Putra Jaya, Malaysia (Februari 2004)

Page 30: Rangkuman PKN_Kelas X1

Invasi Amerika ke Irak dan masalah Timur Tengah.Sekalipun perang dingin sudah berakhir yagh ditandai dengan runtuhnya ideoligi

komunis dan bubarnya Blok Timur, tetapi perjuangan Non-Blok belum tercapai. Sehingga gerakan Non-Blok masih diperlukan dalam perkembangan dunia saat ini. Adapun tujuan dari negara Non-Blok adalah berusaha membantu perdamaian dunia dan ikut membantu dalam usaha meredakan ketegangan dunia yang selalu timbul, mencegah pertentangan yang tajam yang dapat menjurus kearah peperangan, yang dapat mengancam perdamaian dunia, bahkan akan membawa kesengsaraan dan penderitaan umat manusia.

3. PBBa. Sejarah Singkat

Atas usul Presiden AS, Woodrow Wilson pada tanggal 10 januari 1920 dibentuk suatu organisasi yang diberi nama Liga Bangsa-Bangsa. Tujuannya mempertahankan perdamaian internasional dan meningkatkan kerja sama internasional. Adapun tugasnya yaitu menyelesaiakn sengketa secara damai sehingga peperangan dapat dicegah. Beberapa hasil dari Liga Bangsa-Bangsa adalah perjanjian Locarno (1925) dan Perjanjian Kellog Briand (1028). Namun walaupun sudah dibentuk, perang dunia ke II pun meletus.

selama perang ke II berkecamuk, kembali diusahakan suatu organisasi dunia yang diharapkan dapat mengadakan kerja sama antar bangsa dengan efektif dan dapat mengatasi berbagai bentuk perselisihan dan pertikaian antar negara didunia. Dua tokoh terkemuka waktu itu adalah Presiden AS, franklin delano Roosevelt dan perdana Menteri Inggris, winston Churchill telah mengadakan pertemuan yang menghasilkan piagam atlantik (Atlantic Charter) yang isinya:

tidak melakukan perluasan wilayah diantara sesamanya. Menghormati hak setiap bangsa untuk memilih bentuk pemerintahan dan

menentukan nasib sendiri. Mengakui hak semua negara untuk turut serta dalam perdagangan dunia. Mengusahakan terbentuknya perdamaian dunia dimana setiap bangsa berhak

mendapatkan kesempatan untuk hidup bebas dari rasa takut dan kemiskinan. Mengusahakan penyelesaian sengketa secara damai.

Page 31: Rangkuman PKN_Kelas X1

Pokok piagam atlantik pada tanggal 14 Agustus 1941 menjadi dasar konferensi Internasional dalam menyelesaikan perang dunia ke II dan menuju pembentukan PBB. Adapun beberapa pertemuan dalam upaya penyelesaian perang dunia adalah:

Pada Tanggal 1 Januari 1943 prinsip piagam atlantik ditandatangani oleh 26 negara di Washington DC.

Pada pertemuan Dumbarton Oaks, Washington DC, mengalami kegagalan dalam menetukan hak veto.

Konferensi San Fransisco, tanggal 25 april sampai dengan 26 Juni 1945.Piagam PBB akhirnya ditandatangani di San Fransisco tanggal 26 juni 1945 dan

mulai berlaku secara resmi tanggal 24 Oktober 1945. Pada tanggal itu dikenal sebagai kelahiran PBB.

Penandatanganan piagam itu di ikuti oleh 50 negara yaitu 47 penandatanganan “delaration of United Nations” ditambah dengan Ukrania, Belarusia, dan Argentina. Kelima puluh negara tersebut dikenal sebagai negara anggota pendiri PBB (original Members).

Piagam PBB terdiri dari hal-hal berikut:i. Mukadimah

ii. Batang tubuh 19 Bab dan 111 PasalIsinya memuat tujuan, asas, alat perlengkapan PBB, Badan khusus tugas, dan

kewajiban alat perlengkapan serta keanggotaan PBB.Tanggal 10 januari 1946 Majelis Umum PBB mengadakan sidangnya yang

pertama di London dengan di hadiri oleh 50 Negara anggota, kemudian terpilih Trygve Lie dari Norwegia sebagai sekretaris Jenderal PBB yang pertama.

RI diterima menjadi anggota Ke-60 pada tanggal 26 september 1950. Kemudian Indonesia masuk pertama kali pada tanggal 27 september 1950, tetapi keluar pada tanggal 7 januari 1965. Tanggal 28 september 1966 masuk kembali menjadi anggota PBB. Pada tahun 1982 anggota PBB sudah berjumlah 157.

Isi Piagam Perserikatan Bangsa-BangsaKami Rakyat PBB Memutuskan:

Demi menyelamatkan keturunan yang akan datang dari bencana perang yang selama hidup kita telah dua kali menimbulkan kesengsaraan yang tiada taranya bagi kemanusiaan.

Demi memperteguh kepercayaan pada Hak-hak asasi manusia baik laki-laki maupun wanita dan bagi segala bangsa besar dan kecil.

Demi membangunkan keadaan dimana keadilan dan penghargaan terhadap kewajiban-kewajiban yang timbul dari perjanjian-perjanjian dan lain-lain sumber hukum internasional dapat dipelihara.

Demi mempertinggi kemajuan Masyarakat dan tingkat kehidupan yang lebih baik dalam alam kemerdekaan yang lebih luas.

b. Asas Organisasi PBB

Page 32: Rangkuman PKN_Kelas X1

Asas-asas PBB yang diuraikan dalam pasal 2 adalh sebagai berikut: Susunan PBB berdasarkan asas persamaan kedaulatan semua anggota. Semua anggota harus menyelesaikan perselisihan internasional dengan jalan

damai. Semua anggota harus menyelesaikan perselisihan internasional dengan tidak

menggunakan ancaman atau kekerasan terhadap negara lain. Semua anggota harus menjalin hubungan internasonal dengan tidak

menggunakan ancaman atau kekerasan terhadap negara lain. Semua anggota harus memberikan bantuan kepada PBB dalam segala

tindakannya. PBB tidak di izinkan mencampuri hal-hal yang termasuk rumah tangga negara

manapun.

c. Tujuan Organisasi PBBTujuan PBB adalah sebagai berikut:

Memelihara perdamaian dan keamanan internasional dan menyelesaikan perselisihan berdasarkan prinsip keadilan dan hukum internasional.

Mengembangkan hubungan persaudaraan antarbangsa-bangsa berdasarkan senasib, sama hak dan kedudukannya.

Menciptakan kerja sama dalam memecahkan masalah usaha internasional dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan hak asasi.

Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan bersama cita-cita diatas.

d. Struktur Organisasi PBBKonferensi San fransisco menghasilkan suatu piagam yang menyebutkan organ

utama PBB yaitu sebaga berikut: Majelis Umum (General Assembly) Dewan Keamanan (Security Council) Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) Dewan perwalian (Trusteeship Council) Mahkamah Internasional (International Court Of Justice) Sekretariat jenderal (General secretary)

Majelis umum Setiap bulan September diadakan sidang biasa oleh majelis umum dan sewaktu-

waktu dapat diselenggarakan sidang luar biasa bila dikehendaki oleh dewan keamanan atau anggota PBB. Pada setiap sidang Majelis umum berhak memilih seorang ketua. Bahasa resmi yang sering digunakan adalah Inggris, Prancis, Rusia, Spanyol, dan Cina.

Tugas dan kekuasaan Majelis umum yaitu: Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional. Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan, pendidikan kesehatan,

dan perikemanusiaan.

Page 33: Rangkuman PKN_Kelas X1

Berhubungan dengan pemerintah internasional termasuk daerah yang belum mempunyai pemerintah sendiri yang bukan daerah strategis.

Berhubungan dengan keuangan Penetapan Keanggotaan Mengadakan perubahan piagam Memilih anggota tidak tetap Dewan keamanan, ekonomi dan sosial, atau Dewan

Perwakilan Hakim Mahkamah Internasional.

Dewan KeamananDewan keamanan terdiri dari lima anggota tetap yang mempunyai hak veto yaitu

AS, Inggris, Rusia dan Cina ditambah dengan 10 anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa 2 tahun oleh majelis umum.

Dewan Ekonomi dan SosialECOSOC (Dewan ekonomi dan Sosial) beranggotakan 18 negara. Kemudian

setelah amandemen tahun 1963 yang berlaku tahun 1965 ditambah menjadi 27 negara. pada amandemen tahun 1971 yang berlaku tahun 1975 bertambah menjadi 54. Dewan ini dipilih melalui sidang umum untuk masa 3 tahun dan bersidang sedikitnya 3 kali dalam setahun.Tugas dari ECOSOC adalah:

Bertanggung jawab dalam menyeleggarakan kegiatan ekonomi dan sosial Mengembangkan ekonomi, sosial dan politik memupuk HAM Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari badan khusus dengan berkonsultasi

dan menyampaikanyya pada sidang umum kepada mereka dan anggota PBB

Dewan PerwalianAnggota dewan ini adalah :

Anggota yang menguasai daerah perwalian Anggota tetap Dewan Keamanan Sejumlah anggota yang dipilih untuk selama 3 tahun oleh sidang umum

Adapun fungsi Dewan Perwalian adalah: Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian dalam negara untuk

mencapai kemerdekaan sendiri. Memberikan dorongan untuk menghormati Hak-hak Asasi Manusia. Melaporkan hasil pengawasan kepada sidang Umum PBB.

Mahkamah internasionalMahkamah Internasional adalah Badan perlengkapan PBB yang berkedudukan di

Den Haag. terdiri atas ahli hukum dan berbagai negara anggota PBB. Menjabat selama 9 tahun, Tugasnya memberikan saran dan pendapat kepada dewan keamanan dan Majelis Umum bila di minta.

Page 34: Rangkuman PKN_Kelas X1

Mahakamah ini merupakan Mahkamah Pengadilan tertinggi diseluruh dunia, anggotanya terdiri dari 15 negara anggota PBB yang menjadi peserta piagam dan negara bukan anggota PBB yang menjadi peserta Mahkamah Internasional.

Dalam memecahkan suatu masalah Mahkamah internasional berpedoman pada perjanjian-perjanjian internasional (traktat-traktat dan kebiasaan-kebiasaan internasional sebagai sumber hukum).

Sekretariat Sekretariat terdiri atas berikut ini;

Sekretariat Jenderal (Sekjen) dipilih oleh sidang umum atas usul dewan keamanan dan dapat dipilih kembali.

Sekretariat Jenderal pembantu (Under Secretary) yang terdiri dari 8 sekretaris pembantu yaitu:

Sekjen pembantu urusan Dewan Keamanan. Sekjen pembantu urusan Ekonomi. Sekjen pembantu urusan perwalian penerangan untuk daerah yang belum

merdeka. Sekjen pembantu untuk urusan sosial. Sekjen pembantu urusan hukum. Sekjen pembantu urusan penerangan. Sekjen pembantu urusan Kooperasi dan pelayanan umum. Sekjen pembantu urusan tata usaha dan keuangan.

Tanggun jawab Sekretariat pembantu adalah: Mempersiapkan segala sesuatu dalam rangka penyelenggaraan pertemuan yang

akan diadakan oleh Majelis Umum dan badan utama lainnya. Melaksanakan keputusan yang telah dihasilkan oleh badan-badan PBB dengan

sebaik-baiknya.

4. Organisasi Internasional lainnyaa. APEC (Asia –Pacific Economic Coorperation)

APEC di bentuk pada tahun 1989 di Canberra, Australia. Negara-negara yang memprakarsai APEC yaitu Amerika Serikat, Australia, Indonesia, Korea Selatan, dan Kanada, yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi.

Sejak tahun 1995, anggota APEC berjumlah 21 negara dan tiga negara terakhir yang bergabung sejak 1998, yaitu Rusia, Peru, dan Vietnam.

APEC diladasi dengan prinsip Konsultatif, Komprehensif, fleksibel, transparan, regionalisme terbuka, dan pengakuan atas perbedaan pembangunan.

Page 35: Rangkuman PKN_Kelas X1

b. OPEC (Organizaion of the Petroleum Exporting Countries)OPEC merupakan organisasi negara-negara penghasil dan pengekspor minyak

yang bertujuan sebagai berikut: Menjaga kestabilan harga minyak dipasar internasional. Menaikkan pendapatan negara anggota dari sektor minyak bumi. Menghadirkan persaingan antara sesama negara OPEC. Berusaha memenuhi kebutuhan minyak dunia.

OPEC dibentuk pada tanggal 14 september 1960 di Bagdad atas prakarsa negara Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Indonesia menjadi anggota OPEC sejak 1962.

c. OKI (Organisasi Konferensi Islam)Tujuan dari prinsip OKI adalah menunjukkan semangat yang sama denagn

prinsip-prinsip Dasa Sila Bandung dan Non-Blok, khususnya dalam rangka pengembangan silodaritas dan tekad menghapuskan segala ragam bentuk kolonialisme serta tidak campur tangan didalam urusan dalam negeri masing-masing negara anggota.

G. Menghargai Kerja sama dan Perjanjian Internasional

Kedaulatan perjanjian internasional sebagai suatu usaha mempererat kerja sama internasional sangat penting. Hal itu karena sebagai berikut:

Kerja sama kepastian hukum perjanjian internasional diadakan secara tertulis. Mengatur masalah kepentingan bersama dari kerja sama antar negara.

Negara Indonesia menerapkan sistem politik bebas aktif sebagai kebijakan politik luar negeri.

1. Menghargai prinsip politik luar negeri IndonesiaIndonesia menerapkan sistem politik luar negeri yang bebas aktif yang di

abadikan bagi kepentingan Nasional. Peranan hubungan internasional diselanggarakan oleh Korps diplomatik sebagai

unsur Departemen Luar Negeri yang harus menjabarkan aspirasi nasional diluar negeri.

2. Mendukung Kerja sama dan Perjanjian Internasional.Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa:

a. Alinea I “Kemerdekaan adalah hak segala Bangsa”. Akhirnya kerja sama harus didukung

dengan kemerdekaan suatu bangsa.b. Alinea IV

Page 36: Rangkuman PKN_Kelas X1

“.......Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.

Mengandung makna Indonesia akan mendukung bentuk-bentuk kerja sama internasional yang bersifat menjaga ketertiban dan menjunjung tinggi hak hak asasi bangsa secara damai dan berkeadilan sosial.

3. Upaya Menghargai Kerja sama Internasional dan Hasilnya.Upaya menghargai hasil kerja sama yaitu:

Memperkenalkan Kebudayaan nasional, hasil-hasil pembangunan dan daerah-daerah tujuan wisata.

Pertukaran pelajar, mahasiswa, pemuda dan kegiatan olahraga dalam skala internasional.

Berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan dunia yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Konstruksi dan Konsisten dalam memperjuangkan masalah dunia yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Tidak membuat isu negatif dari proses dan hasil kerja sama, tetapi berpartisipasi aktif dalam upaya mendukung kerja sama yang positif.

Page 37: Rangkuman PKN_Kelas X1

Rangkuman: Kerja sama bangsa Indonesia dengan bangsa lain senantiasa diladasi oleh nilai-

nilai unsur pancasila dan UUD 1945 serta kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.

Jenis perwakilan diplomatik ada dua yaitu: kedutaan besar dan perutusan tetap. Saran hubungan internasional: diplomasi, propaganda, ekonomi, sosial budaya,

kekuatan militer. Tugas perwakilan diplomatik: Menjamin efesiensi perwakilan asing disuatu

negara, menciptakan good will, memelihara dan melindungi kepentingan negara dan warga negaranya dinegara penerima.

Indonesia menjalin kerja sama dengan Lembaga/organisasi regional dan internasional yaitu dalam bentuk kerja sama ASEAN, solidaritas Asia-Afrika, OPEC dan PBB.

Manfaat kerja sama antar bangsa terutama diabadikan pada kepentingan nasional dengan tetap menghormati kedaulatan masing-masing negara baik dibidang ekonomi, politik, sosial, budaya, maupun hankam.

Melalui pengembangan hubungan kerja sama antar bangsa masalah-masalah bilateral, regional dan multilateral akan dapat diselesaikan dengan dilandasi dengan rasa kekeluargaan, saling menghormati dan menghargai sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat.

Tahap-tahap perjanjian internasional: Perundingan (negotiation), penandatanganan (signature), dan pengesahan (ratification).

Manfaat Konferensi Asia-Afrika bagi bangsa Asia dan Afrika SBB: Sebagai titik kulminasi dari solidaritas di kalangannya. Awal kerja sama baru dan pemberian dukungan yang lebih tegas

terhadap kemerdekaan. Manfaat Konferensi Asia-Afrika bagi Indonesia adalah SBB:

Awal proses pewarganegaraan antara indonesia dan RRC. Memperoleh dukungan dalam perjuangan merebut Irian Barat.

Page 38: Rangkuman PKN_Kelas X1

pelajaran 5Sistem Hukum Internasional dan

Pengadilan InternasionalA. Makna Asas, Subjek, dan Sumber

Hukum Internasional1. Makna Hukum InternasionalKata sistem menurut kamus besar bahasa indonesia mengandung arti

seperangkat unsur yang secara literatur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas atau, sistem berarti susunan yang teratur dari pandangan, teori, asa, atau hal-hal lainnya, sehingga membentuk suatu metode, sedangkan.

Menurut bahasa Indonesia, Hukum Internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum antar bangsa, dan hukum antar negara. Menurut Bahasa asing, Hukum Internasional adalah International law,commom law, law of Mankind, Law of nations, transnational lawi(Inggris), droit gens (Perancis), volkenrecht (Belanda), volkenreet (Jerman), ius gentium/ius intergentes (Romawi).

Jadi Sistem hukum Internasional adalah seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan membentuk metode hukum secara internasional (melintas batas negara).

Hukum Internasional dapat dibedakan menjadi : Hukum Perdata Internasional adalah hukum internasional yang mengatur

hubungan hukum antar warga negara disuatu negara dengan warga negara dari negara lain (hukum antar bangsa).

Hukum Publik Internasional adalah hukum internasional yang mengatur negara yang satu dengan negara yang lain dengan hubungan internasional (hukum antar negara).

2. Asas Hukum Internasionala. Asas Teritorial =kekuasaan Daerah

Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua barang dan semua orang yang ada di wilayahnya dan bagi orang yang berada diluar Berlaku hukum asing sepenuhnya.

Page 39: Rangkuman PKN_Kelas X1

b. Asas Kebangsaan=Kekuasaan untuk warga negaraSetiap warga negara dimana pun berada tetap mendapat perlakuan hukum dari

negaranya. Asas ini memiliki kekuatan extrateritorial. Artinya Hukum tetap berlaku bagi warga negaranya walaupun berada dinegara asing.

c. Asas Kepentingan umumAsas ini di dasarkan pada kewenangan negara untuk melindungi dan mengatur

kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.

Apabila ke tiga asas ini tidak diperhatikan akan timbul kekacauan hukum dalam hubungan antar bangsa.

3. Subjek Hukum InternasionalSetelah perang dunia I individu yang semula bukan sebagai subjek hukum

internasional akan menjadi subjek hukum internasional yang harus memperoleh pengakuan dari negara-negara lain.

Dalam hal pengakuan suatu negara sebagai objek, Terdapat dua teori yang saling bertentangan yaitu:

Pertama: Pengakuan yang Konstitutif (constitutiv theory at recognition) menyatakan Meskipun sudah diakui secara legal sebagai negara, namun kenyataan belum eksis sebelum diakui oleh negara lain.

Kedua : Penagkuan yang bersifat politis atau Deklaratif (declarative theory at recognition)Menyatakan suatu negara atau pemerintah yang baru biasanya dianggap eksis melalui penerapan pengujian yang objektif.

Subjek hukum internasional bukan hanya negara melainkan di kelompokkan menjadi:

NegaraSejak lahirnya hukum internasional negara merupakan subjek hukum

internasional, bahkan ada anggapan hukum internasional pada hakikatnya adalah hukum antarnegara.

Tahta Suci (Vatican)Menurut sejarah “Paus” yang tidak hanya kepala gereja Roma tetapi memiliki

kekuatan duniawi. Tahta suci memiliki perwakilan diplomatik diberbagai negara di dunia yang kedudukannya sejajar dengan wakil diplomat negara lain. Perjanjian Itali dengan Tahta Suci tanggal 11 Februari 1929 memungkinkan didirikannya negara “Vatican” di Roma.

Palang Merah Internasional

Page 40: Rangkuman PKN_Kelas X1

Palang Merah internasional Lahir sebagai Subjek karena sejarah. Kemudian diperkuat dengan perjanjian dan Konvensi Palang Merah tentang perlindungan korban perang.

Organisasi1. Organisasi internasional publik atau antar pemerintah (intergovernmental organization)

Meliputi keanggotan negara-negara yang diakui menurut salah satu pandangan teori pengakuan atau ke duanya. Adapun prinsip keanggotaan yang akan membedakan organisasi internasional adalah:a. Prinsip Universitas (University)

Yang dianut oleh PBB, Pasal 4 piagam PBB bahwa keanggotaan PBB terbuka untuk semua negara yang cinta damai yang menerima kewajiban-kewajiban internasional dan di tetapkan oleh Majelis Umum PBB atas rekomendasi dewan Keamanan.b. Prinsip Pendekatan Wilayah( Geograpich Proximity)

Memiliki anggota yang di batasi pada negara-negara yang berada di wilayah tertentu saja. Contoh ASEAN, dll.c. Prinsip Selektivitas (Selectivity)

Selektif dari segi kebudayaan, agama, etnis, pengalaman sejarah, dan sesama produsen. Seperti OPEC, Liga Arab, Dll.

2. Organisasi Internasional Privat (Private International Organization)Lembaga ini di bentuk untuk mewujudkan lembaga yang independen, faktual

atau demokratis, karena itu sering disebut Organisasi Nonpemerintah (NonGovernment Organization, NGO), atau biasa disebut Lembaga Swadaya Masyarakat yang anggotanya badan-badan swasta.

Bagi NGO-NGO yang mempunyai status konsultatif di bagi dalam tiga kelompok:Pertama,NGO yang mempunyai perhatian dalam semua kegiatan ECOSOC, seperti international Chamber Of Commerce.Ke dua,NGO yang mempunyai wewenang tertentu dan menangani secara khusus masalah didalam kegiatan ECOSOC, seperti Amnesty International.Ke tiga,NGO yang tercatat sebagai badan-badan konsultatif secara Ad hoc, seperti American Foreign Insurance Association.

3. Organisasi Regional atau Sub-RegionalAnggotanya didasarkan atas prinsip pendekatan wilayah, dalam Bab VIII Pasal

52 kewajiban organisasi regional untuk ikut serta dalam pemeliharaan perdamaian dan

Page 41: Rangkuman PKN_Kelas X1

keamanan regional untuk menyelesaikan pertikaian lokal secara damai sebelum di ajukan ke Dewan Keamanan.

4. Organisasi yang Bersifat UniversalBersifat lebih memberikan kesempatan kepada anggotanya seluas mungkin tidak

peduli apakah negara itu besar atau kecil, kuat atau lemah.seperti PBB.

Prof. Henry G. Schremer telah memberikan 3 ciri umum bagi jenis organisasi ini.

Universality, Suatu organisasi yang biasanya bergerak dengan kegiatan yang luas dan tidak akan mengenakan sanksi untuk mengusir anggotanya.

Ultimate necessity, menyangkut aspek kehidupan internasonal yang sangat luas, yang diperlukan oleh semua negara. seperti cuaca, pelayaran, penerbanga.

Heterogenity, Akan mempunyai perbedaan pandangan, baik dibidang politik maupun ekonominya serta budaya yang berbeda-beda.

Badan-badan Khusus PBB antara lain: Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) Organisasi Kesehatan seluruh Dunia (WHO) Organisasi Pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan (UNESCO) Bank Pembangunan dan Perkembangan Internasioal (IBRD) Dana Anak-anak perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF).

5. Orang Perorangan (Individu)Dalam perjanjian perdamaian versailles 1919

yang mengakhiri perang Dunia I antara Jerman dengan Inggris dan Prancis serta dengan sekutunya,ada Pasal yang memungkinkan orang perorangan mengajukan masalah kemuka Mahkamah arbitrase internasional dengan tujuan untuk melindungi hak minoritasnya.

6. Pemberontakan Dan Pihak dalam SengketaMenurut hukum perang, pemberontakan dapat memperoleh kedudukan dan hak

sebagai pihak yang bersengketa dalam keadaan tertentu.Misalnya: Gerakan Pembebasan Palestina (PLO).

4. Sumber Hukum InternasionalDapat dibedakan menjadi sumber hukum material dan formal. Sumber hukum

Material adalah membahas dasar berlakunya hukum suatu negara, sedangkan hukum formal adalah sumber dimana kita mendapatkan atau menemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional.

Page 42: Rangkuman PKN_Kelas X1

Menurut Brierly, sumber hukum dalam arti formal merupakan sumber hukum paling utama dan memiliki otoritas tertinggi dan otentik yang dapat dipergunakan oleh mahkamah internasional di dalam memutuskan suatu sengketa adalah pasal 38 piagam Mahkamah Internasional sebagai berikut:

Perjanjian Internasional (traktat=teraty) Kebiasaan-kebiasaan internasional yang terbukti dalam praktik umum dan

diterima sebagai hukum. Asas-asas umum hukum yang di akui oleh bangsa-bangsa beradab. Keputusan-keputusan hakim dan ajaran-ajaran para ahli hukum internasional

dari berbagai negara sebagai alat tambahan untuk menentukan hukum. Pendapat-pendapat para ahli hukum yang terkemuka.

B. Sebab-sebab Sengketa InternasionalSengketa internasional dapat mencangkup kasus-kasus lain yang berada dalam

lingkup pengaturan internasional. Beberapa sengketa internasional yaitu: satu pihak tidak memenuhi kewajiban

dan perjanjian internasional, Perbedaan dan penafsiran mengenai perjanjian internasional, perebutan sumber-sumber ekonomi, perebutan pengaruh ekonomi, politik atau keamanan regional dan internasional, intervensi terhadap kedaulatan negara lain serta penghinaan terhadap harga diri bangsa.

Sengketa internasional dapat dikelompokkan menjadi dua:1. Politis (Adanya pakta pertahanan atau pakta perdamaian)

Setelah perang dunia ke II (1945), muncul dua blok yaitu blok barat (Liberal membentuk pakta pertahanan NATO) dibawah pimpinan Amerika dan Blok Timur (Komunis, membentuk pakta pertahanan warsawa) dipimpin Uni Soviet. Kedua blok saling berselisih sehingga sering terjadi konflik di berbagai negara.

2. Batas Wilayah Laut (Laut teritorial dan alam daratan) Batas laut antara indonesia dan Malaysia tentang pulau sipadan dan ligitan

(diKalimantan) yang di serahkan pada mahkamah internasional dan akhirnya pada tahun 2003 di menangkan oleh Malaysia. Perbatasan di Kashmir antara India dan pakistan. Kepulauan “Spratly dan Paracel” di laut cina Selatan yang direbutkan oleh negara Filipina, Malaysia, Thailand, RRC dan Vietnam.

Sengketa Nasional dapat memicu perang terbuka yang pernah terjadi di belahan dunia seperti: Korea, Kamboja, Vietnam, serta antara India dan Pakistan.

Page 43: Rangkuman PKN_Kelas X1

C. Penyelesaian Sengketa Internasional Melalui Mahkamah Internasional

Metode-metode penyelesaian sengketa internasional yang dilakukan oleh Mahkamah Internasional adalah:

Cara-cara penyelesaian damai, yaitu apabila para pihak dapat menyepakati suatu solusi yang bersahabat.

Cara-cara penyelasaian secara paksa atau dengan kekerasan, yaitu apabila solusi yang dipakai atau dikenakan melalui kekerasan

1. Cara-cara penyelesaian damai atau bersahabat.

Dapat dibagi dalam Klasifikasi berikut: Arbitrasi (arbitration) Penyelesaian Yudisial (judicial Settlement). Negosiasi, jasa-jasa Baik (good offices), Mediasi, Konsiliasi. Penyelidikan (inquiry) Penyelesaian di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

a. ArbitrasiMerupakan suatu institusi yang sudah cukup tua, tetapi sejarah arbitrasi

modern yang diakui adalah sejak Jay Treaty 1974 antara Amerika Serikat dan Inggris. Serta Mengatur pembentukkan 3 “Joint Mixed Commissions”.

Orang yang menyelesaikan masalah sengketa di sebut Arbitator.b. Penyelesaian Yudisial

Adalah suatu penyelesaian dihasilkan melalui peradilan yudisial internasional yang dibentuk sebagaimana mestinya, dengan memberlakukan kaidah-kaidah hukum.

Organ umum Penyelesaian Yudisial yaitu: “International Court of Justice”. yang berkedudukan di Den Haag. Pengukuhan kedudukan Dilaksanakan pada tanggal 18 april 1946 sekaligus di bubarkan Oleh majelis bangsa-bangsa pada sidang terakhirnya.

Perbedaan pokok antara Mahkamah dan pengadilan Arbitrasi: Mahkamah Secara permanen merupakan sebuah pengadilan yang diatur dengan

statuta dan serangkaian ketentuan prosedurnya yang mengikat terhadap semua pihak yang berhubungan dengan mahkamah.

Mahkamah memiliki panitera (registrasi tetap) yang menjalankan semua fungsi yang diperlukan dalam menerima dokumen dan pengesahan pelayanan umum.

Proses peradilan dilakukan secara terbuka, pembelaan dan catatan-catatan dengar pendapat serta keputusan di publikasikan.

Page 44: Rangkuman PKN_Kelas X1

Pada prinsipnya mahkamah dapat dimasuki oleh semua negara untuk proses penyelesaian yudisial.

Keanggotaan mahkamah adalah berupa wakil-wakil dari bagian terbesar masyarakat internasional dan mewakili sistem hukum utama, selama tidak bertentangan dengan pengadilan lain.

c. Negosiasi, Jasa-jasa Baik, Mediasi, Konsolidasi, dan Penyelidikan.Adalah metode-metode penyelidikan yang kurang begitu formal dibanding

dengan penyelesaian yudisial atau arbitrasi. Kerangka kerja hukum untuk dua proses adalah konsultasi. Contoh:Melakukan konsultasi dalam sebuah Australia- New Zealand free trade states dan Soviet Memorandum of Understanding, di Jenewa tanggal 20 juni 1961. Konsultasi ini dinamakan Hot line antara Washington dan Moskow.

Dalam Deklarasi Manila tahun 1982 telah ditetapkan hal-hal khusus sebagai berikut:

Negara-negara harus tetap mengingat bahwa negosiasi langsung merupakan suatu cara yang fleksibel dan efektif dalam menyelesaikan sengketa secara damai dan apabila memilih negosiasi langsung mereka harus bernegosiasi sepenuh hati.

Negara-negara diingatkan untuk memper-timbangkan penggunaan lebih besar kapasitas pencarian fakta dari Dewan Keamanan dengan Charter PBB.

Penyerahan kepada penyelesaian yudisial terutama dengan cara menyerahkan kepada internasional Court of Justice, tidak boleh dianggap suatu tindakan tidak bersahabat diantara negara-negara.

Sekretaris Jenderal PBB harus menggunakan sepenuhnya ketentuan Charter mengenai tanggung jawab khusus.

d. Penyelidikan (Inquiry)Komisi konsiliasi diatur dalam konvensi The Hague 1899 dan 1907 untuk

menyelesaiakn damai sengketa internasional. Komisi serupa juga di tetapkan berdasarkan traktat yang dirundingkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1913 dan di tahun berikutnya di kenal sebagai “Traktat Bryan” (bryan treaties). Traktat baru yang mengatur konsilasi adalah Traktat Brussel 17 Maret 1948 dan Pakta Bogota 1948.e. Penyelesaian dibawah naungan Organisasi Perserikatan Bangsa-bangsa. Sebagai pengganti LBB Perserikatan bangsa- bangsa yang di bentuk tahun1945 telah mengambil alih sebagian besar tanggung jawab untuk menyelesaikan sengketa. Pasal 2 Charter Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan anggota-anggota Organisasi harus berusaha untuk menyelesaiakn sengketa-sengketa mereka melalui cara-cara damai dan menghindari ancaman-ancaman perang atau kekerasan.

Majelis Umum diberi wewenang tunduk pada wewenang penyelenggaraan perdamaian dari Dewan Keamanan, untuk merekomendasi tindakan untuk penyelesaian damai.

Dewan Keamanan pada umumnya bertindak pada dua jenis sengketa: Sengketa yang dapat membahayakan perdamaian dan keamanan internasional.

Page 45: Rangkuman PKN_Kelas X1

Kasus-kasus yang mengancam perdamaian, atau melanggar perdamaian, tindakan-tindakan agresi.

Contoh:Perselisihan antara Indonesia dan Malaysia dalam pengakuan kedaulatan pulau Sipadan dan Ligitan. Kedua negara tidak mampu menyelesaikan secara hukum nasional, Melalui kesepakatan akhirnya permasalahan itu di ajukan ke Mahkamah Internasional.

2. Cara-cara Penyelesaian Secara Paksa atau Kekerasan.

Apabila suatu negara tidak dapat menyelesaikan masalah secara damai maka cara pemecahan yang mungkin adalah dengan melalui cara-cara kekerasan.

Prinsip-prinsip cara penyelesaian secara kekerasan adalah: Perang dan tindakan bersenjata non perang. Retorsi (retorsion) Tindakan-tindakan pembalasan (repraisals) Blokade secara damai (pacific blockade) Intervensi (Intervention).

a. Perang dan Tindakan bersenjata Non perangTujuan umum dari perang adalah menaklukan negara lawan dan untuk

membebankan syarat-syarat penyelesaian sehingga negara yang ditaklukkan itu tidak memiliki alternatif lain selain mematuhinya.

b. Retorsi (Retorsion)Adalah istilah teknis untuk pembalasan oleh suatu negara terhadap suatu negara

karena diberlakukan dengan tidak pantas atau tidak patut.

c. Tindakan-tindakan Pembalasan (Repraisals)Adalah metode-metode yang dipakai oleh negara-negara untuk mengupayakan

diperolehnya ganti rugi dari negara lain dengan melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya pembalasan.

d. Blokade Secara damai(pacific Blockade)Adalah suatu tindakan yang di lakukan pada waktu damai. Umumnya untuk

memaksa negara yang pelabuhannya di blokade agar menaati permintaan ganti kerugian yang di derita oleh negara yang memblokade.

Blokade secara damai untuk pertama kalinya dilakukan pada tahun 1872 karena dilakukan sekitar 20 tindakan sepihak.

Page 46: Rangkuman PKN_Kelas X1

e. Intervensi (Intervention)Secara umum menunjukan tindakan campur tangan oleh suatu negara dalam

urusan negara lain. Menurut pengertian, Intervensi terbatas pada tindakan mencampuri urusan dalam negeri atau lura negeri dari negara lain. Hal itu melanggar kemerdekaan suatu negara meskipun dalam bentuk pemberian nasihat, karena pemberitahuan bersifat memaksa atau ada perintah yang berdiri di belakangnya.

Bentuk intervensi yang lebih ekstrim adalah perang. Untuk mengatasi intervensi suatu negara membuat perjanjian antara negara yang memberikan hak kepada negara yang ingin campur tangan dapat betul-betul bersifat sah. Doktrin Monroe dari Amerika Serikat adalah satu contoh dari politik intervensi. Pesan yang terkenal dari Presiden Monreo kepada kongres tahun 1823 adalah peletakkan 2 asas politik Amerika Serikat yaitu:

Bahwa Benua-benua Amerika mulai dari sekarang tidak boleh lagi dipergunakan sebagai objek penjajahan oleh negara-negara Eropa.

Bahwa Amerika serikat tidak akan menyertai peperangan atau urusan-urusan Eropa dan akan menganggap campur tangan satu negara Eropa dalam urusan suatu negara Amerika sebagai satu perbuatan tak bersahabat.

D. Menghargai Putusan Mahkamah internasional.

1. Peran Mahkamah InternasionalMahkamah internasional adalah salah satu badan perlengkapan PBB yang

berkedudukan di Den Haag (Belanda). Para anggotanya terdiri atas ahli hukum terkemuka yakni 15 orang hakim yang terpilih dari 15 negara berdasarkan kecakapannya didalam hukum. Masa jabatan selama 9 tahun. tugasnya memberi nasihat tentang persoalan hukum kepada majelis umum dan dewan keamanan serta memeriksa perselisihan antara negara anggota PBB yang diserahkan kepada Mahkamah Internasional.

Mahkamah internasional merupakan pengadilan tertinggi seluruh dunia. Mahkamah internasional mengadili perselisihan kepentingan dan hukum dengan berpedoman pada perjanjian-perjanjian internasional (traktat-traktat dan kebiasaan-kebiasaan internasional) sebagai sumber hukum. Adapula pengadilan arbitrasi internasional untuk perselisihan hukum dan keputusan para arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan-peraturan hukum.

Contoh:Masalah perbatasan teritorial dipualu Sipadan dan Ligitan (Kalimantan) antara Indonesia dan Malaysia yang tidak kunjung ada titik temu disepakati untuk dibawa ke mahkamah internasional. setelah melalui perdebatan dan perjuangan panjang, pada

Page 47: Rangkuman PKN_Kelas X1

awal tahun 2003 Mahkamah Internasional memutuskan untuk memenangkan Malaysia sebagai pemilik sah pulau tersebut.

Dari contoh kasus diatas Indonesia menyetujui hasil keputusan tersebut sabagai dukungan terhadap keputusan mahkamah internasional.

2. Penyelesaian Kasus HAM diMahkamah Internasional

Penyelesaian kasus HAM atau kejahatan humaniter dapat dilakukan Mahkamah internasional melalui prosedur berikut:

Apabila Terjadi pelanggaran HAM atau kejahatan disuatu negara terhadap negara lain, harus disampaikan ke komisi tinggi HAM PBB atau Lembaga HAM internasional lainnya. oleh korban dan pemerintahannya.

Pengaduan di tindaklanjuti dengan penyelidikan, pemeriksaan, dan penyidikan. Jika di dapat suatu bukti kuat terjadi pelanggaran pemerintahan negara

terdakwa melakukan kejahatan, dapat di ajukan kemahkamah internasional atau pengadilan internasional.

Kemudian dilakukan proses peradilan sampai dijatuhkan sanksi. Sanksi dapat di jatuhkan bila terdakwa terbukti bersalah telah melakukan

pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter.Ada pula Prosedur Mahkamah Internasional atau pengadilan internasional jika

merasa pelanggaran HAM oleh pemerintah adalah sebagai berikut: Melaporkan pemerintahannya sebagai pelaku pelanggaran HAM kepada Komisi

tinggi HAM PBB atau lembaga internasional lainnya.

Pengaduan di tindak lanjuti dengan penyelidikan, pemeriksaan, dan penyidikan. Jika di temui cukup bukti terjadi pelanggaran HAM atau kejahatan, pemerintah

negara bersangkutan dapat di ajukan ke Mahkamah Internasional atau pengadilan internasional.

Page 48: Rangkuman PKN_Kelas X1

Rangkuman Hukum internasional merupakan hukum bangsa-bangsa yang dilakukan oleh

suatu negara atau bangsa dalam mengadakan hubungan dengan negara lain agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mengutamakan.

Menurut para ahli penekanan tentang hukum internasional adalah terletak pada kaidah-kaidah yang mengatur hubungan atau yang melintas batas-batas negara. Dengan demikian dalam hukum internasional dibedakan menjadi hukum perdata dan hukum publik internasional.

Asas-asas yang digunakan dalam membina hubungan dengan negara lain adalah asas teritorial, asas kebangsaan, dan asas kepentingan umum.

Sumber hukum internasional di bedakan menjadi sumber material dan formal, sedangkan sumber-sumbernya berasal dari traktat, kebiasaan-kebiasaan internasional, asas-asas umum yang di akui bangsa beradab, keputusan-keputusan hakim, dan pendapat para ahli hukum terkemuka.

Ratifikasi merupakan proses penan-datanganan yang dilakukan oleh pemerintah dengan lembaga perwakilan rakyat.

Dalam praktiknya, ratifikasi dapat dilakukan oleh badan eksekutif, badan legislatif, dan campuran (pemerintah dan parlemen). Ratifikasi campuran paling banyak dilakukan.

Beberapa penyebab timbulnya sengketa internasional antara lain adalah dapat dilihat dari segi politis, misalnya persaingan antar negara-negara yang tergabung dalam blok pertahanan NATO (pimpinan Amerika Serikat) dan blok pertahanan warsawa (pimpinan Uni soviet).

Dalam Penyelesaian masalah internasional, Mahkamah internasional memiliki peran penting dalam skala bilateral, regional, maupun internasional. Mis: Upaya penyelesaian mengadili para penjahat perang di kawasan Balkan.

Prinsip hidup berdampingan secara damai merupakan dambaan semua bangsa-bangsa dunia. Oleh sebab itu, PBB memiliki organ dewan keamanan yang salah satu fungsinya adalah untuk menyelesaikan berbagai sengketa internasional secara damai.