Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

20
Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan etika terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi, pengaruh love of money terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi dan pengaruh pengetahuan etika dan love of money secara simultan terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi akuntansi angkatan 2016 dan angkatan 2017 Universitas Halu Oleo yang berjumlah 388 orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan rumus formula slovin yang berjumlah 90 sampel. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji coba instrumen dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji.asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolineritas, uji heterokedastisitas, dan uji auto korelasi. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil Penelitian menunjukan bahwa pengetahuan etika berpengaruh positif terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi, hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi X1 sebesar 0,695, nilai thitung sebesar 7,380 yang nilainya dibawah ttabel sebesar 1,66256. (2) love of money tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi, hal ini ditunjukkan oleh nilai -thitung sebesar -0,902 yang nilainya diatas -ttabel sebesar -1,66256. (3) pengetahuan etika dan love of money secara simultan berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi, hal ini ditunjukkan oleh F hitung sebesar 27,467 dan F tabel sebesar 3,10 dan nilai R square yang diperoleh sebesar 0,387. Keywords: Love Of Money; Persepsi Etis Introduction Manusia adalah makhluk sosial yang saling berkaitan satu sama lain, dimana dalam menjalin komunikasi terdapat aturan atau etika yang harus dimengerti dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Suatu nilai mengenai tingkah laku seseorang yang baik dan diterima serta digunakan oleh suatu organisasi atau masyarakat yaitu disebut etika. Etika berhubungan langsung dengan profesi akuntan. Profesi akuntan dalam melaksanakan tugasnya mempunyai tanggung jawab kepada stakeholder, organisasi atau perusahaannya, masyarakat maupun dirinya sendiri (Aziz & Taman, 2016).

Transcript of Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Page 1: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap Persepsi

Etis Mahasiswa Akuntansi

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan etika terhadap

persepsi etis mahasiswa akuntansi, pengaruh love of money terhadap persepsi etis mahasiswa

akuntansi dan pengaruh pengetahuan etika dan love of money secara simultan terhadap

persepsi etis mahasiswa akuntansi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program

studi akuntansi angkatan 2016 dan angkatan 2017 Universitas Halu Oleo yang berjumlah 388

orang. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling dengan rumus formula slovin yang berjumlah 90 sampel. Metode pengumpulan

data menggunakan kuesioner. Uji coba instrumen dilakukan dengan uji validitas dan uji

reliabilitas. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji.asumsi klasik yang

terdiri dari uji normalitas, uji multikolineritas, uji heterokedastisitas, dan uji auto korelasi.

Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda.

Hasil Penelitian menunjukan bahwa pengetahuan etika berpengaruh positif terhadap

persepsi etis mahasiswa akuntansi, hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi X1 sebesar

0,695, nilai thitung sebesar 7,380 yang nilainya dibawah ttabel sebesar 1,66256. (2) love of money

tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi, hal ini ditunjukkan oleh nilai

-thitung sebesar -0,902 yang nilainya diatas -ttabel sebesar -1,66256. (3) pengetahuan etika dan love

of money secara simultan berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi, hal ini

ditunjukkan oleh F hitung sebesar 27,467 dan F tabel sebesar 3,10 dan nilai R square yang

diperoleh sebesar 0,387.

Keywords: Love Of Money; Persepsi Etis

Introduction

Manusia adalah makhluk sosial yang saling berkaitan satu sama lain, dimana dalam

menjalin komunikasi terdapat aturan atau etika yang harus dimengerti dan diterapkan dalam

kehidupan bermasyarakat. Suatu nilai mengenai tingkah laku seseorang yang baik dan

diterima serta digunakan oleh suatu organisasi atau masyarakat yaitu disebut etika. Etika

berhubungan langsung dengan profesi akuntan. Profesi akuntan dalam melaksanakan

tugasnya mempunyai tanggung jawab kepada stakeholder, organisasi atau perusahaannya,

masyarakat maupun dirinya sendiri (Aziz & Taman, 2016).

Page 2: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Setiap profesi pasti memiliki kode etik masing-masing termasuk profesi akuntan. Kode

etik profesi akuntan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) agar akuntan memiliki

pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan menjaga profesionalitasnya (IAI, 2020). Seorang

akuntan haruslah dapat menerapkan dan berperilaku sesuai kode etik dalam bertugas, hal ini

dikarenakan profesi akuntan yang rentan terhadap pelanggaran.etika karena terdapat banyak

celah dalam melakukan kecurangan baik dalam proses pembuatan maupun pengauditan

sebuah laporan keuangan. Mahasiswa akuntansi merupakan calon akuntan yang diharapkan

dengan adanya pendidikan etika dan pelanggaran etis yang diketahui dapat memperbaiki

nama baik profesi akuntan dimasa yang akan datang (Normadewi, 2012). Sampai saat ini

semakin banyak kasus yang terjadi dalam dunia bisnis dengan melibatkan profesi akuntan

yang melanggar standar akuntansi. Kasus tersebut mengakibatkan runtuhnya kepercayaan

masyarakat terhadap profesi tersebut (Diana, 2017).

Fenomena atau kasus skandal etis akuntan yang terjadi yaitu Enron Corp. Enron

Corporation merupakan perusahaan terbesar ketujuh di Amerika Serikat yang bergerak di

bidang industri energi. Para manajer Enron Corp melakukan manipulasi data keuangan

dengan mencatat keuntungan USD 600 juta. Dan juga Kantor Akuntan Publik (KAP) Arthur

Andersen tidak independen terhadap Enron Corp. KAP Arthur Andersen benar telah

mengadakan manipulasi pada laporan keuangan Enron Corp, sekaligus melenyapkan barang

bukti berupa dokumen-dokumen penting terkait penyelidikan pada kasus kebangkrutan

Enron Corp. Adapun skandal etis akuntan yang terjadi di indonesia yaitu Perusahaan Garuda

Indonesia. Akuntan Garuda telah memanipulasi laporan keuangannya pada tahun buku 2018

dengan memasukkan keuntungan dari PT. Mahata Aero Teknologi sebagai pendapatan.

Terdapat laba bersih USD 809,85 ribu yang meningkat pesat dari tahun buku 2017 yang

mengalami rugi sebesar USD 216,5 juta. Dua komisaris garuda indonesia yang pada saat itu

menjabat tidak menandatangani laporan keuangan tersebut karena menganggap laporan

keuangan tersebut tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

(Hartomo, 2019).

Penjelasan di atas tentang kasus-kasus yang terjadi terdapat krisis etika pada diri

akuntan. Fenomena tersebut menggambarkan bahwa pentingnya pendidikan mengenai etika

yang harus dilakukan dengan benar kepada Mahasiswa Program Studi Akuntansi yang

terdapat dalam mata kuliah Akuntansi, khususnya pada mata kuliah Etika Bisnis Profesi

Page 3: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Akuntan yang didalamnya terdapat pembahasan mengenai kode etik profesi akuntan dimana

pendidik dapat mengenalkan nilai-nilai dan standar etik dalam profesi akuntan kepada

mahasiswa. Diperlukan pendidikan etika untuk meningkatkan etika baik yang dimiliki

mahasiswa akuntansi dalam menjalankan profesinya sebagai akuntan maupun dalam

memberikan pertimbangan etis atas pengambilan keputusan perusahaan. Mahasiswa

akuntansi perlu memahami etika profesi akuntan sejak dini sebagai bekal dalam diri calon

akuntan sebelum memasuki dunia kerja, yang mampu mengimplementasikan apa yang telah

ia pelajari yang tujuannya agar dapat mencegah terjadinya perilaku tidak etis. Diperlukannya

peran dunia pendidikan untuk menciptakan karakter dan moral seseorang atau dalam hal ini

mahasiswa agar menghasilkan lulusan yang beretika dan bermoral tinggi (Wati & Sudibyo,

2016).

Adanya kasus perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seorang akuntan membuat

peneliti tertarik untuk mengetahui persepsi dan perilaku dari mahasiswa akuntansi yang

merupakan masa depan profesi tersebut. Perlu adanya deteksi sejak dini mengenai faktor-

faktor penyebab seseorang melakukan tindakan kecurangan tersebut. Menurut Tang, Chen,

Sutarso (2008) penelitian mengenai love of money masih terbatas, sehingga dibutuhkan

investigasi lebih lanjut mengenai potensi love of money dan persepsi etis mahasiswa akuntansi.

Penekanan ini dibutuhkan agar mahasiswa lulusan akuntansi lebih mengerti etika dalam

berprofesi. Begitu pula dengan pengajar.agar lebih mengerti apakah pengajaran atau

pendidikan etika selama ini sudah cukup dan baik serta agar pengajar dapat menanamkan

pentingnya love of money pada diri mahasiswa akuntansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa

studi lebih lanjut mengenai love of money dan persepsi mengenai etika masih sangat

dibutuhkan (Tang et al., 2008).

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H1 : Pengetahuan Etika berpengaruh positif terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi

Universitas Halu Oleo.

H2 : Love Of Money berpengaruh negatif terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi

Universitas Halu Oleo.

H3 : Pengetahuan Etika dan Love Of Money secara simultan berpengaruh terhadap Persepsi

Etis Mahasiswa Akuntansi Universitas Halu Oleo.

Page 4: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan etika terhadap

persepsi etis mahasiswa akuntansi universitas halu oleo, pengaruh love of money terhadap

persepsi etis mahasiswa akuntansi universitas halu oleo dan pengaruh pengetahuan etika dan

love of money secara simultan terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi universitas halu

oleo.

Literature Review

Teori Perilaku dan Terencana (Theory of Planned Behavior)

Pada tahun 1988 Icek Ajzen memperkenalkan Theory of Planned Behavior (TPB) yang

dikembangkan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang merupakan individu akan

berperilaku apabila memiliki keinginan atau niat untuk melakukan. Niat individu

mempengaruhi perilaku individu. Niat untuk berperilaku dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu

: (Ajzen, 1991)

Pertama, sikap terhadap berperilaku (Attituted toward the Behavior) dibentuk dari

kumpulan keyakinan seseorang (beliefs) tentang suatu perilaku. Kedua, norma Subjektif

(subjective norm) adalah persepsi individu terhadap tekanan sosial yang dirasakan untuk

melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Ketiga, kontrol Perilaku Persepsian

(perceived behavioral control) mengacu pada persepsi seseorang terhadap sulit tidaknya

melaksanakan perilaku yang diinginkan, terkait dengan keyakinan akan tersedia atau

tidaknya sumber dan kesempatan yang diperlukan untuk mewujudkan perilaku tertentu

dengan mencerminkan pengalaman masa lalu serta antisipasi terhadap hambatan dan

rintangan.

Teori Sikap dan Perilaku (Theory of Attitude and Behavior)

Teori sikap dan perilaku (Theory of Attitudes and Behavior) yang dikembangkan oleh

Triandis (1980), menyatakan bahwa perilaku ditentukan oleh untuk apa orang-orang ingin

lakukan (sikap), apa yang mereka pikirkan akan mereka lakukan (aturan-aturan sosial), apa

yang mereka bisa lakukan (kebiasaan) dan dengan konsekuensi perilaku yang mereka

pikirkan. Sikap menyangkut komponen kognitif berkaitan dengan keyakinan, sedangkan

komponen afektif memiliki konotasi suka atau tidak suka. Sikap juga melayani suatu hal yang

bermanfaat atau fungsi kebutuhan yang memuaskan (Triandis, 1980).

Pengetahuan Etika dan Perkembangan Moral

Page 5: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata

pelajaran) atau segala sesuatu yang diketahui; kepandaian (KBBI, 2020). Etika adalah ilmu

tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)

(KBBI, 2020). Maka dapat disimpulkan pengetahuan etika adalah informasi yang diperoleh

dan dijadikan acuan terkait tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan etika atau aturan

yang berlaku.

Etika tidak dapat dilepaskan dari pembahasan moral. Etika berasal dari kata

Yunani..ethos.(bentuk tunggal) yang artinya : adat, perasaan, watak, kebiasaan, sikap, padang

rumput, kandang, tempat tinggal, dan cara berpikir. Sedangkan dalam bentuk jamak etika

artinya adat. Etika dan moral mempunyai pengertian yang sama. Moral berasal dari bahasa

latin: mos (bentuk tunggal) atau mores (bentuk jamak) yang artinya watak, akhlak, kebiasaan,

kelakuan, adat istiadat, tabiat, cara hidup. Ada beberapa konsep yang dikeluarkan oleh

Kohelberg yang berkaitan dengan pemahaman teori perkembangan moral yaitu perilaku

moral, perilaku tidak moral, perilaku di luar kesadaran moral dan perkembangan moral.

Berikut model perkembangan moral yang dibuat oleh Kohelberg : (Agoes & Ardana, 2013)

Tabel 1

Tahap-tahap Perkembangan Moral Kohelberg

Tingkat (Level) Sublevel Ciri menonjol

Tingkat I

(Preconventional)

usia ˂ 10 tahun

1. Orientasi pada

hukuman

Mematuhi peraturan untuk

menghindari hukuman

2. Orientasi pada

hadiah

Menyesuaikan diri untuk

memperoleh hadiah/pujian

Tingkat II

(Conventional)

Usia 10-13 tahun

3. Orientasi anak

baik

Menyesuaikan diri untuk

menghindari celaan orang lain

4. Orientasi otoritas

Mematuhi hukuman dan peraturan

sosial untuk menghindari kecaman

dari otoritas dan perasaan bersalah

karena tidak melakukan

kewajiban.

Tingkat III

(Postconventional)

5. Orientasi kontrak

sosial

Tindakan yang dilaksanakan atas

dasar prinsip yang disepakati

Page 6: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

usia ˃ 13 tahun bersama masyarakat.demi

kehormatan diri.

6. Orientasi prinsip

etika

Tindakan yang didasarkan atas

prinsip etika yang diyakini diri

sendiri untuk menghindari

penghukuman diri.

Sumber:Agoes dan Ardana (2013)

Kode Etik Umum Profesi Akuntan

Kode etik profesi akuntan terdiri dari 8 prinsip etika yang harus dipatuhi sebagai

dasar berperilaku, yaitu sebagai berikut:

Tanggung Jawab Profesi, setiap anggota dalam melaksanakan tanggungjawabnya

sebagai seorang profesional harus selalu menggunakan pertimbangan moral disetiap

tugas yang dilakukannya. Setiap anggota memiliki tanggungjawab kepada semua

pemakai jasa akuntan dan juga memiliki tanggungjawab untuk bekerja sama dengan

sesama anggota demi memelihara kepercayaan masyarakat. Hal tersebut diperlukan

untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

Kepentingan Publik, setiap anggota berkewajiban dalam melaksanakan tugasnya

untuk selalu berorientasi pada kepentingan publik. Demi menjaga independensi dan

kualitas jasa diberikan, tidak boleh ada benturan kepentingan. Oleh karena itu, setiap

anggota harus selalu bertindak mengikuti standar yang berlaku pada kepentingan publik

untuk menjaga kepercayaan mereka.

Integritas, setiap anggota dalam melaksanakan setiap tugasnya harus memenuhi

tanggung jawab profesionalnya dengan integritas yang tinggi demi menjaga dan

meningkatkan kepercayaan publik. Integritas mengharuskan setiap anggota untuk

bersikap jujur dan transparan tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa dan

tanpa ada unsur keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima perbedaan pendapat dan

kesalahan yang tidak disengaja, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan

prinsip.

Objektivitas, setiap anggota harus dapat menjaga objektivistasnya dengan kualitas

jasa yang memadai dalam memberikan pelayanan kepada publik. Arti dari objektivitas

Page 7: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

yaitu bebas dari berbagai benturan kepentingan atau tidak dibawah pengaruh salah satu

pihak, harus bersikap adil, dan jujur secara intelektual.

Kompetensi dan Kehati-hatian, setiap anggota dalam melaksanakan setiap tugasnya

sebagai akuntan profesional, harus mempunyai kompetensi yang memadai dan bersikap

hati-hati yang akan direncanakan dan harus diawasi pada setiap kegiatan yang menjadi

tanggungjawab seksama. Kompetensi diperoleh dari pendidikan dan pengalaman. Setiap

anggota harus mempunyai pengetahuan pada tingkat yang diperlukan untuk

memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional

yang berikan dan teknik yang paling mutakhir. Sedangkan kehati-hatian, setiap anggota

harus bertindak sesuai dengan etika dan standar yang berlaku.

Kerahasiaan, setiap anggota dalam melaksanakan tugasnya harus menjaga dan

menghormati kerahasiaan klien atau pemberi kerja yang diperoleh dari jasa professional

yang diberikan dan wajib menjaga kerahasiaan tersebut setelah hubungan kerja atau

pemberi jasa berakhir. Kerahasiaan juga mengharuskan setiap anggota untuk dapat

memperoleh informasi yang diperlukan yang berkaitan dengan tugas yang dilakukan dan

tidak menggunakan informasi tersebut untuk diungkap tanpa perstujuan klien, kecuali

ada hak dan kewajiban hukum atau tanggung jawab professional untuk

mengungkapkannya.

Perilaku Profesional, setiap anggota dalam memberikan jasa profesionalnya harus

berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan bertindak sesuai

dengan prinsip etika untuk menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Hal

tersebut sebagai perwujudan tanggungjawab setiap anggota kepada penerima jasa,

sesama anggota, dan masyarakat umum.

Standar Teknis, setiap anggota dalam melaksanakan jasa profesionalnya harus sesuai

dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Setiap anggota harus

mematuhi standar yang disusun dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan

Internasional Federation of Accountants.

Seorang akuntan harus memahami dan mematuhi kode etik profesi akuntan. Kode

Etik Umum Profesi Akuntan merupakan suatu aturan yang menjadi pedoman dasar

dalam melaksanakan pekerjaannya untuk menghindari tindakan yang merugikan bagi

masyarakat dan negara yang merusak nama baik profesi akuntan.

Page 8: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Love Of Money (Kecintaan terhadap uang)

Konsep love of money dikenalkan oleh Tang pada tahun 1992 untuk literature

psikologis lalu membangun sebuah alat ukur kecintaan seseorang terhadap uang yang

disebut MES (Money Ethic Scale) yang diambil dari generalisasi berbagai penelitian

sebelumnya, yaitu penelitian maslow (1954) mengenai pengaruh uang terhadap berbagai

kebutuhan yang berbeda, penelitian wernimont dan fizpatrik (1972) mengenai sikap

positif maupun negative terhadap uang, penelitian furham (1984) mengenai manajemen

atau control terhadap uang dan mengenai obsesi serta kekuatan (Yamauchi & Templer,

1982). Kemudian dari berbagai penelitian sebelumnya dilakukan penyederhanaan faktor-

faktor yang mempengaruhi kecintaan terhadap uang pada MES antara lain sikap positif,

sikap negatif/jahat, penghargaan kekuatan, manajemen terhadap uang dan penghargaan

terhadap diri sendiri/self-esteem (Tang, 1992). Good merupakan gagasan bahwa uang

adalah ‘baik’, yaitu sikap positif terhadap uang. Evil merupakan sikap negatif terhadap

uang. Echievement yaitu uang melambangkan prestasi seseorang. Respect/self-esteem yaitu

uang dapat membantu orang mendapatkan harga diri dan rasa hormat dari orang lain.

Budget yaitu bagaimana orang menganggarkan uang mereka. Freedom/power yaitu uang

adalah kekuatan, dengan uang seseorang mampu memiliki otonomi, kebebasan, da

keamanan, menjadi apa yang diinginkan, mempengaruhi orang lain.

Pada tahun 2003 Tang melakukan pengembangan atau sub dari Money Ethical Scale

(MES) yang diberi nama LOMS (Love of Money Scale) berdasarkan model ABC yaitu

affective (kecenderungan), behavioural (kebiasaan), dan cognitive (Tang & Chiu, 2003). Tang

menganggap bahwa Money Ethical Scale (MES) yang dibangun Tang pada tahun 1992

merupakan salah satu yang dianggap paling “well-developed” dan secara sistematik

digunakan untuk mengukur sikap atas uang.

Love Of Money adalah tingkat kecintaan seseorang terhadap uang dimana setiap

tindakan yang dilakukan berhubungan dengan uang. Karena cintanya akan uang,

seseorang akan melakukan berbagai macam tindakan demi memperoleh uang sesuai yang

di inginkan. Uang dianggap sebagai tolak ukur dari pencapaian sebuah kebahagiaan.

Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi

Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi.mahasiswa dalam

memahami skandal akuntan yang terjadi. Persepsi Etis adalah pandangan seorang

Page 9: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

mahasiswa dengan melibatkan pengetahuan yang dimiliki dalam menanggapi suatu

peristiwa etis yang terjadi. Peristiwa yang dibuat berdasarkan skandal etis yang biasanya

terjadi, terdapat beberapa penyebabnya yaitu: (Teoh et al., 1999)

Konflik kepentingan. Ketika seseorang memegang sebuah posisi dimana ia diberikan

kepercayaan untuk membuat penilaian atas nama pihak lain namun kepentingan.atau

kewajiban pribadinya bertentangan (berkonflik) dengan kepentingan atau kewajiban

pihak lainnya. Pembayaran kembali atau biasa disebut reimbursement. Reimburse biasanya

dilakukan apabila karyawan sebuah perusahaan atau instansi melakukan pengeluaran

dari kantong pribadi untuk kepentingan perusahaan atau instansi tersebut. Pengeluaran

yang telah dibayar dari keuangan pribadi sudah selayaknya diganti oleh perusahaan

mereka bekerja.

Methods

Objek. Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Pengetahuan Etika (X1) dan Love Of Money (X2) sebagai

variabel independen serta Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Universitas Haluoleo (Y)

sebagai variabel dependen atas Mahasiswa Akuntansi di Jurusan Akuntansi Universitas Halu

Oleo.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari,

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah

Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Halu Oleo yaitu Angkatan 2016 dan 2017

yaitu berjumlah 388 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017). Sampel penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi

aktif semester 7 dan semester 9 dan telah menempuh mata kuliah etika bisnis profesi akuntan.

Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data Kuantitatif

adalah data yang dapat diukur dalam skala numerik (angka) (Sujarweni, 2015). Data

Page 10: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

kuantitatif dalam penelitian ini adalah jawaban responden atas pernyataan kuesioner yang

diukur dengan menggunakan skala Likert.

Sumber data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Data Primer

adalah data yang didapat dari subjek penelitian dengan cara melakukan pengamatan,

percobaan atau wawancara (Sujarweni, 2015). Data primer dalam penelitian ini adalah data

yang diperoleh dari responden melalui angket atau kuesioner.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang.dilakukan adalah angket atau kuesioner. Angket atau

kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab

(Sugiyono, 2017).

Metode analisis data yang dilakukan yaitu :

1. Analisis deskriptif persentase. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai

variabel-variabel penelitian yakni Pengetahuan Etika, Love Of Money dan Persepsi Etis.

Berdasarkan data primer yang diperoleh, distribusi frekuensi masing-masing jawaban

dikelompokkan sesuai dengan indikator dan item jawaban. Skala yang digunakan untuk

menilai pertanyaan adalah skala Likert yang mempunyai skor 1 sampai 5. Nilai rata-rata

pembobotan atau nilai skor jawaban responden yang diperoleh diklasifikasikan ke dalam

rentang skala kategori nilai yang disajikan dalam tabel berikut : (Solimun & Handoyo,

2017)

Tabel 2

Penentuan Kategori Rata-rata Skor Pernyataan Responden

No Nilai Rata-rata Skor Jawaban Makna Kategori/Interpretasi

1 1-1,8 Sangat Rendah/Tidak Baik

2 1,8 ≤ 2,6 Rendah/Kurang Baik

3 2,6 ≤ 3,4 Cukup Tinggi/Cukup Baik

4 3,4 ≤ 4,2 Tinggi/Baik

Page 11: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

5 ˃ 4,22 Sangat Tinggi/Sangat Baik

Sumber : Solimun dan Handoyo (2017)

2. Analisis regresi linear berganda. Menurut Sugiyono (2017) analisis regresi linear

berganda bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen, bila dua atau lebih independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi dinaik

turunkan nilainya. Model analisis linear berganda dalam penelitian ini digunakan untuk

menganalisis hubungan antara variabel pengetahuan etika (X1), love of money (X2)

terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi (Y) secara parsial dan simultan. Alat analisis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear berganda dengan bantuan

software IBM Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Satistics Versi 22.

Keterangan:

Y = Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi

X1 = Pengetahuan Etika

X2 = Love Of Money

a = Bilangan Konstanta (harga Y, bila X=0)

β = Koefisien regresi, yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel Y yang

didasarkan variabel X1, dan X2.

e = error yang ditolerir (5%)

Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji statistik F, uji statistik t dan uji koefisien

determinasi. Pengujian dapat dilakukan setelah model regresi bebas dari gejala-gejala asumsi

klasik. Pengujian asumsi klasik dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji

multikolineritas, uji heterokedastisitas, uji auto korelasi.

Results

Hasil koefisien korelasi dan cronbach alpha untuk menguji validitas dan realibilitas

menggunakan item pernyataan dan indicator variabel sebagai berikut :

Y = a + β1 X1 + β2 X2 + e

Page 12: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Tabel 3

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Indikator Item Koefisien

Korelasi Sig. Ket.

Cronb

ach

Alpha

Ket.

Pengetahuan

Etika (X1)

Tanggung

Jawab (X1.1)

X1.1.1 0,784 0,000 Valid

0,842

Reliabel

X1.1.2 0,745 0,000 Valid Reliabel

X1.1.3 0,850 0,000 Valid Reliabel

Kepentingan

Publik (X1.2)

X1.2.1 0,677 0,000 Valid

0,748

Reliabel

X1.2.2 0,687 0,000 Valid Reliabel

X1.2.3 0,798 0,000 Valid Reliabel

Integritas

(X1.3)

X1.3.1 0,844 0,000 Valid

0,859

Reliabel

X1.3.2 0,749 0,000 Valid Reliabel

X1.3.3 0,848 0,000 Valid Reliabel

Objektivitas

(X1.4)

X1.4.1 0,894 0,000 Valid 0,811

Reliabel

X1.4.2 0,700 0,000 Valid Reliabel

Kompetensi

dan Kehati-

hatian (X1.5)

X1.5.1 0,801 0,000 Valid

0,833

Reliabel

X1.5.2 0,756 0,000 Valid Reliabel

X1.5.3 0,847 0,000 Valid Reliabel

Kerahasiaan

(X1.6)

X1.6.1 0,782 0,000 Valid 0,870

Reliabel

X1.6.2 0,949 0,000 Valid Reliabel

Perilaku

Profesional

(X1.7)

X1.7.1 0,732 0,000 Valid

0,845

Reliabel

X1.7.2 0,940 0,000 Valid Reliabel

Standar

Teknis (X1.8)

X1.8.1 0,627 0,000 Valid 0,785

Reliabel

X1.8.2 0,918 0,000 Valid Reliabel

Love Of

Money (X2)

Good (X2.1) X2.1.1 0,852 0,000 Valid

0,817 Reliabel

X2.1.2 0,754 0,000 Valid Reliabel

Evil (X2.2) X2.2.1 0,915 0,000 Valid

0,877 Reliabel

X2.2.2 0,805 0,000 Valid Reliabel

Echievement

(X2.3)

X2.3.1 0,941 0,000 Valid 0,946

Reliabel

X2.3.2 0,917 0,000 Valid Reliabel

Respect/

self-esteem

(X2.4)

X2.4.1 0,908 0,000 Valid

0,933

Reliabel

X2.4.2 0,917 0,000 Valid Reliabel

Budget (X2.5) X2.5.1 0,932 0,000 Valid

0,933 Reliabel

X2.5.2 0,898 0,000 Valid Reliabel

Freedom/

power (X2.6)

X2.6.1 0,923 0,000 Valid 0,944

Reliabel

X2.6.2 0,928 0,000 Valid Reliabel

Persepsi Etis

Mahasiswa

Akuntansi

(Y)

Konflik

Kepentingan

(Y1.1)

Y1.1.1 0,941 0,000 Valid

0,948

Reliabel

Y1.1.2 0,922 0,000 Valid Reliabel

Pembayaran

Kembali (Y1.2)

Y1.2.1 0,978 0,000 Valid 0,980

Reliabel

Y1.2.2 0,970 0,000 Valid Reliabel

Sumber : Data Primer diolah tahun 2021

Page 13: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Tabel 3 menunjukkan bahwa semua item pada indikator masing-masing variabel

Pengetahuan Etika (X1), Love Of Money (X2), dan Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi (Y)

memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0,30 dengan tingkat signifikansi dibawah 0,05 dan

memiliki nilai cronbach’s alpha ≥ 0,60, artinya bahwa semua item pernyataan yang digunakan

sebagai instrumen dalam penelitian ini adalah valid dan reliabel atau dapat diandalkan.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas bertujuan untuk apakah dalam model regresi variabel dependen dan

variabel indenpenden mempunyai ditribusi normal. Model regresi yang baik adalah data

distribusi normal atau mendekati normal.

Gambar 1 Gambar 2

Normal Probability Plot Histogram

Sumber : Hasil output IBM SPSS 22, data prmer diolah tahun 2021

Berdasarkan gambar normal probability plot pada gambar 1, terdapat bahwa data

menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi dan telah memenuhi asumsi normalitas.

Berdasarkan gambar histogram pada gambar 2, tampak bahwa residual terdistribusi secara

normal ditunjukkan dengan pola berbentuk simetris tidak melenceng ke kanan atau kiri.

Dengan demikian model regresi telah memenuhi asumsi normal.

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas di dalam

model regresi dapat dilihat dari hubungan antar variabel bebas yang dtunjukan oleh angka

Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF).

Page 14: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Tabel 4

Hasil Uji Multikolineritas

Model Colinearity Statistic

Tolerance VIF

Pengetahuan Etika (X1) 0,954 1,048

Love Of Money (X2) 0,954 1,048

Sumber : Data Primer diolah Tahun 2021

Tabel 4 menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu pengetahuan etika dan love of money

memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,954 dan nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1,048.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antar variabel bebas sehingga dapat

disimpulkan tidak terjadi multikolineritas.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Gambar 3

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil output IBM SPSS 22, Data primer diolah pada Tahun 2021

Berdasarkan gambar scatter plot pada gambar 3, terlihat secara visual bahwa titik-titik

menyebar secara acak (tidak membentuk pola yang jelas) dan tersebar baik diatas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam

penelitian ini terbebas dari masalah heteroskedastisitas.

Page 15: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Uji autokorelasi adalah untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear

adakorelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Untuk mendeteksi adanya autokorelasi bisa dilihat pada tabel D-W (Durbin-

Watson) yang bisa dijadikan patokan, sebagai berikut:

Tabel 5

Hasil Uji Autokorelasi Model Summary

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,622a ,387 ,373 ,55615 1,774

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y1

Sumber : Hasil Output IBM SPSS 22, data primer diolah tahun 2021

Berdasarkan output summary pada tabel 5, terlihat pada angka Durbin-Watson (D-W)

adalah 1,774 dimana angka tersebut berada di antara -4 sampai +4 yang berarti tidak terjadi

autokorelasi.

Uji Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis membuktikan apakah variabel pengetahuan etika dan love of

money secara parsial dan simultan mempunyai punyai pengaruh terhadap persepsi etis

mahasiswa akuntansi. Untuk membuktikan hal tersebur maka digunakan uji t dan uji f.

Ringkasan hasil uji t, uji f dan koefisien determinasi disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 6

Ringkasan Hasil Uji t, Uji F, dan Koefisien Determinasi

Persamaan

Variabel thitung ttabel Sig. Fhitung Ftabel Sig. R.Square

X1 7,380 1,66256 0,000 27,467 3,10 0,000 0,387

X2 -0,902 -1,66256 0,370

Sumber : Data Primer diolah tahun 2021

Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai thitung untuk variabel pengetahuan etika yaitu sebesar

7,380 ˃ dari ttabel yaitu sebesar 1,66256 atau sebesar dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 ˂

dari α = 0,05, maka hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa H1 diterima atau H0

ditolak. Hal ini berarti bahwa pengetahuan etika berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi.

Page 16: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai -thitung untuk variabel love of money yaitu sebesar --0,902

˂ dari -ttabel yaitu sebesar -1,66256 atau sebesar dengan tingkat signifikansi sebesar 0,370 ˃ dari

α = 0,05, maka hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak atau H0 diterima.

Hal ini berarti bahwa love of money tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

persepsi etis mahasiswa akuntansi.

Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai fhitung sebesar 27,467 ˃ dari nilai ftabel yaitu sebesar 3,10

atau dengan tingkat signifikansi f sebesar 0,000 ˂ dari α = 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa H3 diterima atau H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa semua variabel bebas yakni

pengetahuan etika dan love of money berpengaruh secara simultan terhadap persepsi etis

mahasiswa akuntansi.

Tabel 6 menunjukkan bahwa besarnya R2 (R-Square) = 0,387. Hal ini menunjukkan bahwa

besarnya pengaruh langsung variabel pengetahuan etika dan love of money terhadap persepsi

etis mahasiswa akuntansi adalah sebesar 38,7%. Hal ini berarti bahwa ada variabel lain atau

variabel epselon (ε) sebesar 61,3% yang mempengaruhi variabel Y namun tidak diukur dalam

penelitian ini seperti religiusitas, orientasi etis, machiavellian, kecerdasan intelektual,

kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, persepsi tekanan etis, moral reasoning, ethical

sensitivity dan lain sebagainya.

Discussion

1. Pengaruh Pengetahuan Etika terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 7,380 ˃ ttabel 1,66256

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 ˂ 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan etika berpengaruh signifikan terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Nilai

koefisien regresi pengetahuan etika yang bernilai positif sebesar 0,695 menunjukan bahwa

pengetahuan etika berpengaruh positif terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Dengan

demikian hipotesis pertama (H1) diterima.

Rata-rata skor jawaban responden secara keseluruhan variabel pengetahuan etika (X1)

adalah sebesar 4,00 atau berada pada kategori baik, yang artinya mahasiswa akuntansi

universitas halu oleo mempunyai pengetahuan etika yang tinggi dan banyak (luas). Dimana

semakin banyak atau luas pengetahuan etika mengenai penerapan kode etik profesi akuntan

yang dimiliki setiap mahasiswa maka akan semakin tinggi persepsi etis yang dimilikinya. Hal

Page 17: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

ini dapat terjadi karena mahasiswa yang memiliki pengetahuan etika yang tinggi akan

berperilaku sesuai dengan aturan atau etika yang berlaku. Mahasiswa yang memahami kode

etik profesi akuntan akan dapat membedakan yang mana tindakan etis dan tidak etis atas

suatu peristiwa yang terjadi. Seseorang yang memiliki etika juga akan dapat bereaksi atas

tindakan yang tidak etis. Hal tersebut sesuai dengan teori tahapan perkembangan moral,

dimana pada usia 13 tahun, seseorang akan lebih cenderung berorientasi pada etika.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ana Risma

Diana (2017) yang menyatakan bahwa pengetahuan etika berpergaruh positif terhadap

persepsi etis mahasiswa akuntansi. Akan tetapi, penelitian ini bertentangan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Revita Mardawati dan Mimin Nur Aisyah (2016) yang menyatakan

bahwa pengetahuan etika berpergaruh negatif terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi.

2. Pengaruh Love Of Money terhadap Persepsi Etis Mahasiswa.Akuntansi

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai -thitung sebesar -0,902 ˂ -ttabel -1,66256

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,370 ˃ 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa love of

money tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Dengan

demikian hipotesis kedua (H2) ditolak atau H0 diterima. Tingkat kecintaan mahasiswa pada

uang tidak memiliki pengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi.

Ketidakdukungan hipotesis ini mungkin disebabkan oleh norma subjektif. Sehingga

mahasiswa akan mempertimbangkan tekanan sosial (norma subjektif) ketika akan

berperilaku tidak etis. Hal ini juga dikarenakan mahasiswa belum bekerja di perusahaan atau

instansi atau masih fokus di studi yang berarti masih belum menyadari arti penting

kebutuhan dan bagaimana memenuhi kebutuhan dalam hidup. Rata-rata skor jawaban

responden secara keseluruhan variabel love of money (X2) adalah sebesar 3,27 atau berada pada

kategori cukup tinggi, yang artinya mahasiswa akuntansi memiliki tingkat kecintaan pada

uang. Dimana tinggi nya tingkat kecintaan mahasiswa pada uang akan mempengaruhi

persepsi etisnya yang menurun.

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Rosadalima Wade, Putu Kepramareni, I Gusti Ayu Pramesti (2019) yang menyatakan bahwa

love of money tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Dan

bertentangan dengan penelitian sebelumnya yaitu Toriq Ibnu Aziz dan Abdullah Taman

Page 18: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

(2016), Ana Risma Diana (2017), dan Wildatari Wandari (2018) yang menyatakan bahwa love

of money berpengaruh negatif dan signifikan terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi.

3. Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai fhitung sebesar 27,467 ˃ dari nilai ftabel

yaitu sebesar 3,10 atau dengan tingkat signifikansi f sebesar 0,000 ˂ dari α = 0,05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yakni pengetahuan etika dan love of money

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi.

Berdasarkan pengujian koefisien determinasi pengaruh yang diberikan oleh pengetahuan

etika dan love of money terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi adalah sebesar 38,7%,

sedangkan sisanya sebesar 61,3 dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian hipotesis

ketiga (H3) diterima. Rata-rata skor jawaban responden secara keseluruhan variabel persepsi

etis (Y) adalah sebesar 3,61 atau berada pada kategori baik, mengindikasikan bahwa

mahasiswa akuntansi dapat membedakan tindakan yang etis dan tidak etis.

Pengetahuan etika diperoleh dari sebuah informasi dan dijadikan acuan terkait tindakan

yang akan dilakukan dalam melihat suatu peristiwa yang terjadi. Love of money akan

mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan terkait dengan peristiwa yang

dihadapinya. Faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang tidak hanya berasal dalam diri

seseorang tetapi ada faktor eksternal lainnya seperti tingkat pendidikan, keadaan sosial, dan

lingkungan yang sangat mempengaruhi sikap individu dalam penelitian ini mampu

mengambil keputusan yang akan dilakukannya.

Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ana Risma Diana

(2017) yang menyatakan bahwa pengetahuan etika berpergaruh positif terhadap persepsi etis

mahasiswa akuntansi. Dan juga penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rosadalima

Wade, Putu Kepramareni, I Gusti Ayu Pramesti (2019) yang menyatakan bahwa love of money

tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi.

Conclusion

1. Pengetahuan Etika berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi etis mahasiswa

akuntansi. Semakin tinggi dan banyak (luas) pengetahuan etika yang dimiliki seorang

mahasiswa, maka semakin tinggi pula persepsi etis yang dimilikinya. Mahasiswa yang

memiliki pengetahuan etika yang banyak atau luas akan sangat mudah membedakan

mana tindakan yang etis dan tidak etis.

Page 19: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

2. Love of money tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi.

Tingkat kecintaan mahasiswa pada uang tidak memiliki pengaruh terhadap persepsi etis

mahasiswa akuntansi universitas halu oleo.

3. Pengetahuan etika dan love of money secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

persepsi etis mahasiswa akuntansi. Hal ini dibuktikan dengan nilai fhitung sebesar 27,467 ˃

dari nilai ftabel yaitu sebesar 3,10 atau dengan tingkat signifikansi f sebesar 0,000 ˂ dari α

= 0,05, dan pengujian koefisien determinasi pengaruh yang diberikan oleh pengetahuan

etika dan love of money terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi adalah sebesar 38,7%,

sedangkan sisanya sebesar 61,3 dipengaruhi oleh faktor lain.

References

Agoes, S., & Ardana, I. C. (2013). Etika Bisnis dan Profesi (tantangan membangun manusia

seutuhnya). Salemba Empat.

Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Journal of Organizational Behavior and Human

Decision Processes. https://doi.org/10.1016/0749-5978(91)90020-T

Aziz, T. I., & Taman, A. (2016). Pengaruh Love Of Money Dan Machiavellian Terhadap

Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UNY

Angkatan 2013 dan Angkatan 2014). Jurnal Nominal, Barometer Riset Akuntansi Dan

Manajemen. https://doi.org/10.21831/nominal.v4i2.7998

Diana, A. R. (2017). Pengaruh Pengetahuan Etika, Religiusitas Dan Love Of Money Terhadap

Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi

Universitas Negeri Yogyakarta dan Mahasiswa Akuntansi Syariah Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta). Jurnal Pendidikan Akuntansi.

Hartomo, G. (2019). Kronologi Kasus Laporan Keuangan Garuda Indonesia hingga Kena Sanksi.

Okezone.Com. https://economy.okezone.com/amp/2019/06/28/320/2072245/kronologi-

kasus-laporan-keuangan-garuda-indonesia-hingga-kena-sanksi?page=3

IAI. (2020). Kode Etik Akuntan Indonesia. Komite Etika Ikatan Akuntan Indonesia.

KBBI. (2020). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Google.Co.Id.

https://www.google.co.id/amp/s/kbbi.web.id.html

Normadewi, B. (2012). Analisis Pengaruh Jenis Kelamin Dan Tingkat Pendidikan Terhadap

Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi Dengan Love of Money Sebagai Variabel

Intervening. Universitas Diponogoro.

Solimun, A. A. R., & Handoyo, S. (2017). Perancangan dan Pengujian Kuesioner Serta

Transformasi Skor Menjadi Skala Berbasis MSI, SRI dan Rasch Model. Program Studi Jurusan

Mate-matika Fakultas Mate-matika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sujarweni, V. W. (2015). Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi. Pustaka Baru Press.

Tang, T. L. P. (1992). The Meaning of Money Revisited: The Development of the Money Ethic

Page 20: Pengaruh Pengetahuan Etika dan Love Of Money terhadap ...

Scale. Journal of Organizational Behavior.

Tang, T. L. P., Chen, Y. J., & Sutarso, T. (2008). Bad apples in bad (business) barrels: The love

of money, machiavellianism, risk tolerance, and unethical behavior. Journal of

Management Decision. https://doi.org/10.1108/00251740810854140

Tang, T. L. P., & Chiu, R. K. (2003). Income, Money Ethic, Pay Satisfaction, Commitment, and

Unethical Behavior: Is the Love of Money the Root of Evil for Hong Kong Employees?

Journal of Business Ethics. https://doi.org/10.1023/A:1024731611490

Teoh, H. Y., Serang, D. P., & Lim, C. C. (1999). Individualism-Collectivism Cultural

Differences Affecting Perceptions of Unethical Practices: Some Evidence from Australian

and Indonesian Accounting Students. Teaching Business Ethics.

https://doi.org/10.1023/A:1009832018849

Triandis, H. C. (1980). Values, attitudes, and interpersonal behavior. Journal of Nebraska

Symposium on Motivation. Nebraska Symposium on Motivation.

Wati, M., & Sudibyo, B. (2016). Pengaruh Pendidikan Etika Bisnis Dan Religiusitas Terhadap

Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Economia.

https://doi.org/10.21831/economia.v12i2.11775

Yamauchi, K. T., & Templer, D. I. (1982). The Development of a Money Attitude Scale. Journal

of Personality Assessment. https://doi.org/10.1207/s15327752jpa4605_14