Pengaruh Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi ...
Transcript of Pengaruh Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi ...
Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi) Volume 4 Nomer 1 | Maret 2021 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
OPEN ACCESS 1 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
ARTIKEL ILMIAH
Pengaruh Pengendalian Internal Sistem Informasi
Akuntansi dan Profesionalisme Auditor Internal
Terhadap Upaya Pencegahan Fraud Dalam
Pengelolaan Persediaan Ulfa Nita Dewi1, Nadia Fathurrahmi Lawita1 dan Dian Puji Puspitasari1
1 Universitas Muhammadiyah Riau, Jln. Tuanku Tambusai, Pekanbaru * E-mail: [email protected]
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengendalian
persediaan internal, sistem informasi akuntansi dan profesionalisme auditor
internal terhadap upaya pencegahan fraud dalam manajemen persediaan.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV Jaya Mitra Abadi. Sampel
penelitian ini sebanyak 42 responden. Metode pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah non-probability sampling. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yang dilakukan dengan menggunakan
metode survei dengan kuesioner. Metode pengolahan yang digunakan adalah
regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa variabel pengendalian persediaan internal, sistem informasi akuntansi
dan profesionalisme auditor internal berpengaruh terhadap upaya
pencegahan kecurangan dalam pengelolaan persediaan di CV Jaya Mitra
Abadi.
Kata Kunci: Pengendalian Persediaan Internal, Sistem Informasi Akuntansi,
Profesionalisme Auditor Internal, Upaya Pencegahan Fraud
Pendahuluan
Dalam suatu perusahaan, salah satu kecurangan yang sering terjadi yaitu
kecurangan persediaan. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang
jumlahnya cukup besar dan merupakan faktor penting yang menentukan
kelancaran operasi perusahaan. Persediaan sebagai salah satu unsur terpenting
didalam perusahaan dagang harus membutuhkan perencanaan, pengelolaan,
dan pengawasan yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sambara (2018)
yang menyatakan bahwa “persediaan menjadi sangat penting karena
persediaan merupakan bagian yang paling material dari keseluruhan aktiva
lancar yang dimiliki perusahaan”.
Pengendalian internal merupakan faktor penting dalam pencegahan
fraud. Pengendalian internal merupakan bagian dari sistem yang digunakan
sebagai prosedur dan pedoman operasional sebuah perusahaan atau organisasi
tertentu. Perusahaan pada umumnya menggunakan Sistem Pengendalian
Internal untuk mengarahkan operasi perusahaan dan mencegah terjadinya
kecurangan atau penyalahgunaan sistem. Tujuan utama dari pengendalian
internal persediaan adalah untuk memastikan bahwa persediaan dalam
keadaan aman dan disajikan dalam laporan keuangan dengan benar dan
akurat. (Tamodia, 2013). Penelitian mengenai pengendalian internal juga
Citation: Ulfa Nita Dewi, Nadia Fathurrahmi Lawita, Dian Puji
Puspitasari, "Pengaruh Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi
dan Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Upaya Pencegahan Fraud
Dalam Pengelolaan Persediaan" in Jurnal HUMMANSI, Vol. 4 No. 1, Purwokerto: STIKOM Yos Sudarso
Publisher. 2021, pp. 1-17.
Editor: Adhi Wibowo
Received: 02 Februari 2021
Accepted: 24 Februari 2021
Published: 05 Maret 2021
Funding: Mandiri
Copyright: ©2021 Ulfa Nita Dewi, Nadia Fathurrahmi
Lawita, Dian Puji Puspitasari
e-ISSN: 2623-1069 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
Vol.4 No.1 MARET 2021 | Ulfa Nita Dewi, Nadia Fathurrahmi Lawita, Dian Puji Puspitasari 2 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
sudah banyak dilakukan oleh para peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian
yang dilakukan oleh Susanti (2015), menunjukkan hasil bahwa “di dalam
sebuah perusahaan pengendalian internal sangat penting untuk menjaga aset
perusahaan tersebut”. Hasil yang sama ditemukan pada penelitian oleh
Aminus (2018).
Hasil penelitiannya adalah (1) menunjukkan bahwa pengendalian internal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap fraud atas persediaan, (2) besar
pengaruh pengendalian internal terhadap fraud atas persediaan adalah sebesar
13, 7%.
Faktor berikutnya yang tidak kalah penting adalah sistem informasi
akuntansi. Menurut Diana dan Setiawati (2011); listiana (2017) “sistem
informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan
memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi
keuangan”. Adapun peranan sistem informasi akuntansi persediaan pada
sebuah perusahaan adalah bertujuan untuk memudahkan manajemen
perusahaan memperoleh informasi yang relevan, memudahkan fungsi-fungsi
operasional, mendukung penyediaan informasi yang dipakai untuk
merencanakan dan mengontrol aktivitas-aktivitas perusahaan. Jadi, dengan
adanya sistem informasi akuntansi persediaan dan pengendalian internal
persediaan yang diterapkan oleh perusahaan, terutama dalam pengambilan
keputusan dan penentuan langkah-langkah yang akan ditempuh akan berjalan
dengan lancar, cepat dan tepat.
Contoh kasus yang terkait dengan kecurangan persediaan yang
terbukti berbeda jumlah fisik persediaan dengan jumlah persediaan di sistem
informasi akuntansinya dapat dilihat dari kasus yang terjadi pada Kantor Pos
Medan yang terungkap pada 17 Mei 2018. Seorang pegawai Kantor Pos
Medan bernama Sri Hartati Susilawati (49) diduga terlibat dalam
kasus dugaan korupsi materai senilai Rp 2,094 miliar. Di mana perbuatan
terdakwa Sri yaitu telah menjual ribuan meterai 6.000 langsung kepada
masyarakat dan tidak melakukan penyetoran uang hasil penjualan kepada
kasir secara penuh. Terdakwa yang leluasa masuk ke ruangan penyimpanan
benda Materai karena memiliki kunci yang diberikan. Lalu Sri menggunakan
kardus dan amplop bekas materai Rp 6.000 yang telah terjual kemudian
mengisinya kembali dengan kertas HVS yang dieratkan kembali dengan rapi
dimasukkan kembali ke dalam kardus materai kemudian diikatkan dengan tali
pengikat tanpa merusak segel. Ternyata dari materai Rp 3.000 sebanyak
153.400 lembar dan materai Rp 6.000 sebanyak 1.869.350 lembar. Jumlah
fisik yang tersedia di dalam gudang, ada kekurangan sebanyak 349.000
lembar. (diterbitkan di KOMPAS.COM – MEDAN, Selasa, 06 Mei 2019)
Selanjutnya ada faktor lain yang tidak kalah penting dalam
pencegahan kecurangan (fraud) yaitu profesionalitas auditor. Yang mana
menurut Mimin Widaningsih dan Desy Nur Hakim (2015), “Profesionalisme
merupakan suatu kredibilitas yang dimiliki auditor internal yang mana
merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam pengawasan perusahaan.
Dengan adanya sikap profesionalisme dari auditor internal, diharapkan dapat
diambil langkah untuk mendeteksi juga mengantisipasi setiap tindakan
penyimpangan yang mungkin bisa terjadi.
Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha dan persaingan dengan
perusahaan lain, CV. Jaya Mitra Abadi adalah sebuah perusahaan yang
bergerak dibidang pendistribusian alat-alat komputer yang menjual barang
secara grosir ataupun eceran. Pada CV. Jaya Mitra Abadi persediaan
merupakan salah satu aset perusahaan. Sehingga, peranan dalam pengendalian
internal persediaan sangatlah penting dalam meningkatkan keamanan
Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi) Volume 4 Nomer 1 | Maret 2021 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
OPEN ACCESS 3 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
persediaan. Akan tetapi setelah dilakukan wawancara kepada beberapa
pegawai, ditemukan beberapa permasalahan pada bagian persediaan, sistem
informasi akuntansi, dan profesionalisme auditor internal, yaitu:
1. Barang-barang persediaan dikeluarkan dari gudang penyimpanan seolah-
olah barang-barang tersebut akan dikirimkan ke pembeli namun ternyata
barang-barang tersebut dijual sendiri oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab dan uangnya masuk ke kantong pribadi.
2. Adanya pengeluaran barang tanpa dokumen pendukung sehingga terjadi
pencatatan yang salah pada sistem
3. Kepala gudang dan anggota gudang juga bisa mengakses sistem informasi
akuntansi untuk mencetak dokumen pendukung
4. Adanya pemberian bonus dan besar gaji yang tidak adil terhadap karyawan
yang bertanggung jawab terhadap mobilisasi persediaan, bonus hanya
diberikan kepada kepala gudang namun apabila terjadi kehilangan barang
maka anggota gudang juga wajib bertanggung jawab untuk melakukan
penggantian barang diakhir bulan
5. Sistem informasi akuntansi yang digunakan masih kurang memadai
sehingga data perusahaan masih bisa dimanipulasi
6. Infrastruktur teknologi informasi seperti computer dan perangkat jaringan
sistem informasi akuntansi sangat sering terjadi gangguan dan
menyebabkan sistem error dan tidak mencatat dengan benar
7. Ditemukan salinan berkas pengiriman barang yang dicetak lebih dari satu
kali
8. Adanya pengeluaran barang yang tidak sesuai persediaan.
Permasalahan-permasalahan diatas juga ditemukan pada penelitian
Puspita dan Artina (2018). Menurut Puspita dan Artina “permasalahan yang
umum terjadi pada suatu organisasi atau perusahaan adalah terdapat kendala-
kendala di dalam pembukuan perusahaan atau organisasi, seperti pembukuan
stok fisik sering terjadi perbedaan dengan pencatatan stok di komputer”. Hal
ini dapat terjadi karena pengendalian internal yang belum efektif seperti
kepala gudang tidak mengecek kembali stok barang yang masuk, terjadi
kesalahan kelebihan atau kekurangan pengiriman barang kepada pelanggan,
dan terdapat kecurangan yang dilakukan saat pembelian barang ke pemasok
oleh pekerja yang bertugas menjemput dan mengantarkan barang tersebut.
Penelitian ini merupakan gabungan dari penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Mufidah (2017) dengan judul penelitian “Pengaruh
Pengendalian Internal Persediaan dan Sistem Informasi kuntansi Terhadap
Upaya Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Pengelolaan Persediaan Pada
PT Mitra Jambi Pratama” dan penelitian dari Pongsapan (2017) yang berjudul
“Pengaruh Peranan Auditor Internal terhadap Pendeteksian dan Pencegahan
Fraud (Studi Kasus PT. Aneka Tambang, TBK”.Dari penelitian yang
dilakukan Mufidah (2017) diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa
pengendalian internal dan sistem informasi akuntansi berpengaruh secara
signifikan terhadap pencegahan kecurangan (Fraud) pada PT Mitra Jambi
Pratama. Hasil dari penelitian berikutnya yang dilakukan Pongsapan
menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial peranan auditor internal
berpengaruh secara signifikan terhadap pendeteksian dan pencegahan Fraud.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu tersebut, Penulis menyadari
pentingnya fungsi dari Pengendalian Internal Persediaan, Sistem Informasi
Akuntansi, dan Profesionalisme Auditor Internal dalam tubuh organisasi
perusahaan sehingga penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
mengenai seberapa pentingkah peranan faktor-faktor diatas dalam
mencegah dan mengungkapkan kecurangan (fraud) yang ada dalam suatu
tubuh organisasi perusahaan.
e-ISSN: 2623-1069 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
Vol.4 No.1 MARET 2021 | Ulfa Nita Dewi, Nadia Fathurrahmi Lawita, Dian Puji Puspitasari 4 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
Rumusan masalah:
1. Apakah pengendalian internal persediaan berpengaruh terhadap
pencegahan kecurangan pada pengelolaan persediaan di CV. Jaya Mitra
Abadi?
2. Apakah sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap pencegahan
kecurangan pada pengelolaan persediaan di CV. Jaya Mitra Abadi?
3. Apakah profesionalisme Auditor Internal berpengaruh terhadap
pencegahan kecurangan pada pengelolaan persediaan di CV. Jaya Mitra
Abadi?
Landasan Teori
Pengertian fraud
Menurut kitab Undang-Undang hukum pidana (KUHP) dalam A Eka
(2015) menyebutkan bahwa “ada beberapa pasal yang mencakup pengertian
tentang fraud”, yaitu sebagai berikut:
1. Pasal 362: Pencurian (definisi KUHP)
Mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan
orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum.
2. Pasal 372: Penggelapan (definisi KUHP)
Dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang suatu yang seluruh
atau sebahagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam
kekuasaannya bukan karena kejahatan.
Pohon Kecurangan (Fraud Tree)
Menurut Association of Certified Fraud Examiner (ACFE); A Eka
(2015) menggambarkan occupational fraud kedalam bentuk pohon
kecurangan (fraud tree) yang terdiri dari cabang-cabang dalam hubungan
kerja beserta ranting anaknya. Adapun cabang utama dari pohon kecurangan
adalah: corruption, asset missaproprition dan fraudelent. Berikut pengertian
dan penjelasan tentang pohon kecurangan:
1. Kecurangan laporan keuangan merupakan kecurangan yang dilakukan
oleh manajemen dalam bentuk salah saji material. Laporan Keuangan
yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat
finansial atau kecurangan non finansial.
2. Penyalahgunaan asset yang dapat digolongkan ke dalam kecurangan kas
dan kecurangan atas persediaan dan asset lainnya, serta pengeluaran
pengeluaran biaya secara curang.
Faktor Penyebab dan Pemicu Terjadinya Kecurangan (fraud)
Berdasarkan hukum kasus (common law) yang dikutip oleh Amin
Widjaja Tunggal; A Eka (2015) “terdapat lima syarat tindakan fraud yang
harus memenuhi”, yaitu sebagai berikut:
1. Kesalahan penyajian
Ada pernyataan palsu atau tidak diungkapkannya suatu hal.
2. Fakta yang material
Fakta harus merupakan faktor yang substansial untuk mendorong
seseorang agar bertindak.
3. Niat
Ada niat untuk menipu atau mengetahui bahwa pernyataan pihak tertentu
adalah salah.
4. Ketergantungan yang dapat dijustifikasi
Kesalahan penyajian tersebut merupakan faktor yang substansial, yaitu
pihak yang dirugikan bergantung padanya.
5. Kerusakan atau kerugian
Penipuan tersebut menyebabkan kerusakan atau kerugian bagi korban
kecurangan.
Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi) Volume 4 Nomer 1 | Maret 2021 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
OPEN ACCESS 5 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
Adapun penyebab atau pemicu terjadinya Fraud berdasarkan penelitian
Cressey; A Eka (2015) dibedakan menjadi tiga hal yaitu sebagai berikut:
1. Tekanan (Unshareable pressure/ incentive)
Tekanan merupakan motivasi seseorang untuk melakukan Fraud.
Motivasi melakukan Fraud, antara lain motivasi ekonomi, alasan
emosional (iri/cemburu, balas dendam, kekuasaan, gengsi), nilai (values),
dan ada pula karena dorongan keserakahan.
2. Adanya kesempatan / peluang (Perceived Opportunity)
Peluang adalah suatu kondisi atau situasi yang memungkinkan seseorang
melakukan atau menutupi tindakan tidak jujur. Biasanya hal ini dapat
terjadi karena pengendalian internal perusahaan yang lemah, kurangnya
pengawasan, dan atau penyalahgunaan wewenang.
3. Rasionalisasi (Rationalization)
Rasionalisasi merupakan elemen penting dalam terjadinya Fraud, dimana
pelaku mencari pembenaran sebelum melakukan kejahatan. Rasionalisi
atau sikap (attitude), yang paling banyak digunakan adalah hanya
meminjam (borrowing) aset yang dicuri dan alasan bahwa tindakannya
untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya
Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Arif dan Putra (2016) “pengendalian internal merupakan suatu
metode yang dibuat oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang
memadai atas tercapainya efisiensi dan efektifitas demi tercapainya tujuan
perusahaan”. Pendapat lainnya dikemukakan oleh Nuryanti (2018) yang
menyatakan bahwa “pengendalian internal merupakan bagian dari masing-
masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman
operasionalperusahaan atau organisasi tertentu”. Nuryanti (2018)
menambahkan bahwa “sistem pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan
prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak
bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya”. Kebijakan dan
prosedur ini sering kali disebut pengendalian, dan secara kolektif membentuk
pengendalian intern entitas tersebut.
Arif dan Putra (2016) juga mengemukakan pendapat bahwa “terdapat
5 Komponen Pengendalian Internal”, yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penaksiran Risiko
3. Aktivitas Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pemantauan
Sistem Informasi Akuntansi
Sudirman (2016) menyatakan bahwa “sistem informasi akuntansi
digunakan untuk melihat, mengolah data untuk menghasilkan informasi yang
mendukung baik bagi perusahaan maupun pihak lain yang membutuhkan”.
Tujuan sistem informasi akuntansi dalam diktat dan modul sistem
informasi akuntansi (tanpa tahun) antara lain adalah:
1. Mendukung kegiatan operasi sehari-hari (transaction processing system)
user dari sistem
a) Internal: untuk kepentingan dalam perusahaan seperti manajer,
karyawan.
b) Eksternal: untuk pihak luar perusahaan seperti konsumen
membutuhkan bukti dan penagihan, pemasok menginginkan order
pembelian dan pembayaran dengan cek, karyawan untuk pelaporan
gaji, bank untuk transaksi pembayaran dan penyimpanan uang
perusahaan
e-ISSN: 2623-1069 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
Vol.4 No.1 MARET 2021 | Ulfa Nita Dewi, Nadia Fathurrahmi Lawita, Dian Puji Puspitasari 6 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
2. Mendukung pengambilan keputusan oleh pengambil keputusan internal.
Misalnya keputusan untuk membeli atau membuat sendiri
produk/material.
3. Memenuhi kewajiban terkait dengan pertanggung jawaban perusahaan.
Misalnya membayar pajak ke kas negara, menyusun laporan keuangan
(bagi perusahaan yang go public).
Profesionalisme Auditor Internal
Menurut pendapat Arif dan Putra (2016) “Audit internal merupakan
kegiatan yang dilaksanakan oleh pegawai perusahaan itu sendiri yang sudah
terlatih untuk membantu mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dan tata
kelola perusahaan dengan memberi rekomendasi untuk perbaikan atas
penemuan yang tidak wajar terhadap laporan keuangan dan tidak sesuai
dengan prosedur perusahaan”. Pendapat lain dikemukakan oleh Soeharmoro
(2012) menyatakan bahwa “audit internal adalah aktifitas independen,
keyakinan obyektif dan konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai
tambah (added value) dan meningkatkan operasi organisasi”. Audit tersebut
membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan
yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas
proses pengelolaan risiko, kecukupan control, dan pengelolaan organisasi.
Dengan demikian, bagian audit internal harus diisi oleh auditor yang memiliki
kemampuan, pengetahuan, dan kecakapan ilmu yang diperlukan dalam
melakukan audit yang akurat. Menurut Sukarsah (2016) “Profesionalisme
adalah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-
lain) sebagaimana yang sewajarnya terdapat pada atau dilakukan oleh seorang
professional”.
Penelitian Terdahulu
Muhammad Ridho Syahputra (2012) meneliti peranan audit. Hasil
penelitian ini menemukan bahwa audit internal pada PT. Pos Indonesia
(Persero) Regional I Sumut-Aceh yang dilakukan telah memadai didukung
dengan pengujian unsur audit internal dari perencanaan hingga tindak lanjut
yang ada telah berjalan efektif. Peranan audit internal pada PT. Pos Indonesia
(Persero) Regional I Sumut-Aceh telah berperan dalam pencegahan fraud,
dimana unsur-unsur pengendalian intern yang diterapkan telah dijalankan
sesuai dengan ketentuan yang ada.
Mimin Widianingsih (2015) meneliti pengaruh profesionalisme
auditor internal terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan (fraud)
(survey pada bumn yang berkantor pusat di kota bandung). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh profesionalisme auditor internal
terhadap pencegahan fraud adalah sebesar 40,07%, dan sisanya sebesar
59,93% dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti.
Mufidah (2017) meneliti tentang penagruh pengendalian internal
persediaan dan sistem informasi akuntansi terhadap upaya pencegahan
kecurangan (fraud) dalam pengelolaan persediaan pada PT Mitra Jambi
Pratama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian internal
persediaan dan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap upaya
pencegahan kecurangan.
Harum Nazra Fazini dan Suparno (2018) meneliti tentang pengaruh
sumber daya manusia dan pengendalian internal terhadap kecurangan
akuntansi studi pada PT Pegadaian (persero) di kota Banda Aceh. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sumber daya manusia dan pengendalian
internal berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi.
Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi) Volume 4 Nomer 1 | Maret 2021 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
OPEN ACCESS 7 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
Kerangka Penelitian
Gambar 1. Kerangka Penelitian
Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis 1
Ho : Pengendalian internal (X1) tidak berpengaruh terhadap upaya
pencegahan kecurangan (Fraud) dalam pengelolaan persediaan
(Y)
Ha1 : Pengendalian internal (X1) berpengaruh terhadap upaya
pencegahan kecurangan (Fraud) dalam pengelolaan persediaan
(Y)
2. Hipotesis 2
Ho : Sistem informasi akuntansi (X2) tidak berpengaruh terhadap
upaya pencegahan kecurangan (Fraud) dalam pengelolaan
persediaan (Y)
Ha2 : Sistem informasi akuntansi (X2) berpengaruh terhadap upaya
pencegahan kecurangan (Fraud) dalam pengelolaan persediaan
(Y)
3. Hipotesis 3
Ho : Profesionalisme auditor (X3) tidak berpengaruh terhadap upaya
pencegahan kecurangan (Fraud) dalam pengelolaan persediaan
(Y)
Ha3 : Profesionalisme auditor (X2) berpengaruh terhadap upaya
pencegahan kecurangan (Fraud) dalam pengelolaan persediaan
(Y)
Permasalahan
A. Penyimpangan
barang-barang
persediaan
B. Sistem informasi
masih kurang
memadai
C. Pemberian bonus
dan besaran gaji
yang tidak adil
Variabel X
1. Pengendalian Internal (X1)
2. Sistem Informasi Akuntansi (X2)
3. Profesionalisme Auditor Internal (X3)
Variabel Y
Upaya pencegahan
kecurangan (Fraud) dalam
pengelolaan persediaan
Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh
pengendalian internal persediaan
terhadap pencegahan fraud pada
pengelolaan persediaan di
CV. Jaya Mitra Abadi?
2. Apakah terdapat pengaruh
sisteminformasi akuntansi terhadap
pencegahan fraud pada pengelolaan
persediaan di CV. Jaya
Mitra Abadi?
3. Apakah terdapat pengaruh
profesionalisme auditor internal
terhadap pencegahan fraud pada
pengelolaan persediaan di
CV. Jaya Mitra Abadi?
e-ISSN: 2623-1069 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
Vol.4 No.1 MARET 2021 | Ulfa Nita Dewi, Nadia Fathurrahmi Lawita, Dian Puji Puspitasari 8 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Lokasi Penelitian pada penelitian
ini adalah di CV. Jaya Mitra Abadi, terletak di Jalan Tuanku Tambusai nomor
69-73. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari sumber data pertama
di lokasi penelitian (Bungin, 2017). Populasi dalam penelitian ini Populasi
dalam penelitian ini adalah Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan
CV. Jaya Mitra Abadi yang berjumlah 42 orang.
Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Statistik Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan kegiatan menyimpulkan data
mentah dalam jumlah yang besar sehingga hasilnya dapat ditafsirkan.
Mengelompokkan atau memisahkan komponen atau bagian yang relevan
dari keseluruhan data, juga merupakan salah satu bentuk analisis untuk
menjadikan data mudah dikelola.
2.Uji Kualitas Data
Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat
setelah penelitian merupakan data yang valid dari alat ukur yang digunakan
(kuesioner). Metode yang digunakan adalah Corrected Item Total Correlation,
yaitu dengan membandingkan nilai korelasi antara r hitung dari variabel
penelitian dengan nilai r table, dengan tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2016).
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
3.Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang
digunakan yaitu kuesioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala
yang sama pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas. Apabila
koefisien cronbach’s alpha lebih dari 0.60, maka instrumen yang digunakan
dikatakan reliabel (Ghozali, 2016).
4.Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Pengujian dengan menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov-
Smirnov Test (K-S). Jika nilai probabilitas signifikansi K-S lebih besar dari
0.05, maka data berdistribusi normal (Ghozali, 2016).
b) Uji Multikolinearitas
Apabila tidak terdapat variabel bebas yang memiliki nilai torelance
kurang dari 0,10 atau VIF lebih dari 10, maka tidak ada multikolinearitas antar
variabel bebas dalam model regresi. Sebaliknya jika terdapat variabel bebas
yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 atau VIF lebih dari 10, maka
terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian.
c) Uji Heteroskedastisitas
Uji yang digunakan adalah uji glejser dimana uji ini dilakukan
dengan cara meregresikan nilai mutlak residual terhadap seluruh variabel
bebas. Apabila nilai p-value pada hasil uji t terdapat koefisien regresi kecil
dari nilai 0,05 maka nilai residual terjadi gejala heteroskedatisitas.
Sedangkan apabila nilai p-value pada hasil uji t terdapat koefisien regresi
Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi) Volume 4 Nomer 1 | Maret 2021 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
OPEN ACCESS 9 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
lebih besar dari nilai 0,05 maka nilai residual tidak terjadi gejala
heteroskedatisitas.
5.Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis statistik regresi
linier berganda. Persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y : variabel dependen upaya pencegahan kecurangan
a : konstanta persamaan regresi
b1-b3 : koefisien
e : Variabel Pengangguan (error)
X1 : variabel independen pengendalian internal persediaan
X2 : variabel independen sistem informasi akuntansi
X3 : variabel independen profesionalisme auditor internal
6.Uji Hipotesis Penelitian
a) Uji Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
parsial (sendiri-sendiri) terhadap variabel dependen, apakah memiliki
pengaruh signifikansi atau tidak.
H1-H3 diterima jika t hitung> t tabel dan sig < α = 5%
H1-H3 tidak dapat diterima jika t hitung< t tabel dan sig >α = 5%
b) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit dari
model regresi. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu, nilai
yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali,
2016).
1.Statistik Deskriptif
Tabel 1. Statistik Deskriptif
Keterangan N Minumum Maximum Mean Std
Deviation
Pengendalian
Internal
Persediaan
40 28 55 43.15 6.204
Sistem Informasi
Akuntansi 40 25 45 35.33 4.582
Profesionalisme
Auditor Internal 40 20 40 31.13 4.983
Upaya
Pencegahan 40 40 70 56.13 6.098
Kecurangan
(fraud)
Valid N (listwise) 40
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2020
Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa
n atau Variabel pengendalian internal persediaan mempunyai nilai mean atau
nilai rata-rata sebesar 43.15 dengan standar deviasi atau akar pangkat dari
mean sebesar 6.204 yang artinya bahwa nilai mean lebih besar dari standar
deviasi, sehingga mengindikasi bahwa hasil yang cukup baik.
e-ISSN: 2623-1069 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
Vol.4 No.1 MARET 2021 | Ulfa Nita Dewi, Nadia Fathurrahmi Lawita, Dian Puji Puspitasari 10 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
Variabel system informasi akuntansi mempunyai nilai mean atau nilai
rata-rata sebesar 35.33 dengan standar deviasi atau akar pangkat dari mean
sebesar 4.582 yang artinya bahwa nilai mean lebih besar dari standar deviasi,
sehingga mengindikasi bahwa hasil yang cukup baik
Variabel profesionalisme auditor internal mempunyai nilai mean atau
nilai rata-rata sebesar 31.13 dengan standar deviasi atau akar pangkat dari
mean sebesar 4.983 yang artinya bahwa nilai mean lebih besar dari standar
deviasi, sehingga mengindikasi bahwa hasil yang cukup baik.
Variabel Kinerja mempunyai nilai mean atau nilai rata-rata sebesar
56.13 dengan standar deviasi atau akar pangkat dari mean sebesar 6.098 yang
artinya bahwa nilai mean lebih besar dari standar deviasi, sehingga
mengindikasi bahwa hasil yang cukup baik.
2.Uji Validitas Data
Uji validitas data variabel 66 butir pernyataan dinyatakan valid dan bisa
dimasukkan dalam uji reliabilitas, normalitas dan hipotesis. Hasil validitas
dikatakan valid jika r hitung > r tabel (Ghozali, 2016). R tabel di dapat dari df
= N-2, maka df = 40-2= 38, pada r tabel di kolom 38 di dapat angka 0,3120
maka semua variabel dinyatakan valid.
3.Uji Reliabilitas Data
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach
Alpha
Status
Pengendalian Internal Persediaan (X1) 0, 939 Reliabel
Sistem Informasi Akuntansi (X2) 0, 892 Reliabel
Profesionalisme Auditor Internal (X3) 0, 946 Reliabel
Upaya Pencegahan Kecurangan (Y) 0, 924 Reliabel
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2020
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa uji reliabilitas pada masing-masing
variabel lebih besar dari pada 0,60 yang berarti bahwa semua variabel pada
tabel diatas reliabel.
4.Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Pada tabel 4.3 dapat dilihat uji normalitas dalam penelitian ini:
Tabel 3. Hasil Pengujian Normalitas Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.12378008
Most Extreme Differences
Absolute .075
Positive .057
Negative -.075
Kolmogorov-Smirnov Z .475
Asymp. Sig. (2-tailed) .978
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2020
Hasil pengujian menunjukan bahwa semua nilai signifikansi uji
normalitas dengan metode Komolgrof Smirnov diperoleh nilai 0,978 >0,05
yang artinya bahwa data pada tabel 4.3 menunjukkan distribusi normal.
b) Uji Heterokedastisitas
Hasil pengujian heterokedastisitas dapat ditunjukkan pada gambar
berikut:
Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi) Volume 4 Nomer 1 | Maret 2021 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
OPEN ACCESS 11 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
Tabel 4. Uji Glejser
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2020
Hasil pengujian heterokedastisitas menunjukkan bahwa hasil
signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heterokedastisitas (Ghozali, 2016).
c) Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan matriks korelasi
sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas
Model Tolerance VIF
Akuntabilitas 0,310 3.230
Transparansi 0,372 2.689
Kompetensi Sumber Daya Manusia 0,574 1.743
Pengawasan 0,292 3.421
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2020
Pada tabel 5. terihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki VIF besar
dari 10 dan nilai tolerance yang lebih kecil dari 10%. Dapat diartikan bahwa
tidak terdapat koreasi antar variabel bebas yang lebih besar dari 95%.
Sehingga kesimpulannya bahwa variabel independen terbebas dari asumsi
klasik multikolinearitas karena tidak terdapat multikolinearitas antar variabel
bebas dalam model regresi.
5.Koefisien Determinasi
Tabel 6. Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1 937a 879 865 2.242
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2020
Dari hasil perhitungan pada tabel 6 dapat diketahui bahwa koefisien
determinasi yang diperoleh sebesar 0,865. Hal ini berarti 86,5% kinerja (Y)
dapat dijelaskan oleh variabel Akuntabilitas (X1), Transparansi (X2),
Kompetensi Sumber Daya Manusia (X3) dan Pengawasan (X4) sedangkan
sisanya yaitu 13,5% (Y) dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
6.Analisis Regresi Linear Berganda
Ringkasan hasil pengolahan data dengan menggunakan program
SPSS tersebut adalah sebagai berikut:
e-ISSN: 2623-1069 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
Vol.4 No.1 MARET 2021 | Ulfa Nita Dewi, Nadia Fathurrahmi Lawita, Dian Puji Puspitasari 12 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.error Beta Tolerance VIF
(Constant) 10.716 2.951 3.631 .001
Pengendalian
Internal
Persediaan
.252 .104 .256 2.422 .021 .310 3.230
1 Sistem Informasi
Akuntansi
.448 .128 .337 3.489 .001 .372 2.689
Profesionalisme
Auditor Internal
.204 .095 .167 2.147 .039 .574 1.743
(Constant) 10.716 2.951 3.631 .001
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2020
Berdasarkan tabel 7 diatas maka diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut:
Y: 10.716+0,252+0,448+0,204
Berdasarkan persamaan regresi diatas, maka dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Nilai konstanta (a) sebesar 10.716, artinya adalah apabila X1
(Pengendalian Internal Persediaan), X2 (Sistem Informasi Akuntansi) dan
X3 (Profesionalisme Auditor Internal) nol (0), maka Y (Upaya
Pencegahan Kecurangan) bernilai 10.716.
2. Nilai koefisien regresi variabel pengendalian internal persediaan (X1)
sebesar 0,252 artinya bahwa setiap peningkatan terhadap variabel
pengendalian internal persediaan sebesar satu satuan, maka akan terjadi
peningkatan pada upaya pencegahan kecurangan sebesar 0,252 dengan
asumsi variabel lain tetap.
3. Nilai koefisien regresi variabel sistem informasi akuntansi (X2) sebesar
0,448 artinya bahwa setiap peningkatan terhadap variabel sistem
informasi akuntansi sebesar satu satuan, maka akan terjadi peningkatan
upaya pencegahan kecurangan pada sebesar 0,448 dengan asumsi variabel
lain tetap.
4. Nilai koefisien regresi variabel kompetensi sumber daya manusia (X3)
sebesar 0,204 artinya bahwa setiap peningkatan terhadap variabel
kompetensi sumber daya manusia sebesar satu satuan, maka akan terjadi
peningkatan pada upaya pencegahan kecurangan sebesar 0,204 dengan
asumsi variabel lain tetap.
7.Uji Hipotesis
Pengaruh Pengendalian Internal Akuntansi Terhadap Upaya
Pencegahan Kecurangan
Tabel 8. Hipotesis Variabel Pengendalian Internal Akuntansi Hipotesis t hitung t tabel Signifikan Alpha
(a)
Keterangan
H1 2.422 2,030 0,021 0,05 Diterima
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2020
Berdasarkan data olahan diatas diketahui t hitung = 2.422, t tabel =2,030
dengan nilai signifikan 0,021<0,05. Ini berarti variabel pengendalian internal
akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, kesimpulannya
Ha diterima.
Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi) Volume 4 Nomer 1 | Maret 2021 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
OPEN ACCESS 13 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Upaya Pencegahan
Kecurangan
Tabel 9. Hipotesis Variabel Sistem Informasi Akuntansi Hipotesis t hitung t tabel Signifikan Alpha
(a)
Keterangan
H2 3.489 2,030 0,001 0,05 Diterima
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2020
Berdasarkan data olahan diatas diketahui t hitung = 3.489, t tabel =2,030
dengan nilai signifikan 0,001<0,05. Ini berarti variabel transparansi terhadap
kualitas laporan keuangan, kesimpulannya Ha diterima.
Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Upaya
Pencegahan Kecurangan
Tabel 10. Hipotesis Variabel Profesionalisme Auditor Internal
Hipotesis t
hitung
t
tabel
Signifikan Alpha
(a)
Keterangan
H3 2.147 2,030 0,039 0,05 Diterima
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2020
Berdasarkan data olahan diatas diketahui t hitung = 2.147, t tabel =2,030
dengan nilai signifikan 0,039<0,05. Ini berarti variabel kompetensi
sumberdaya manusia terhadap kualitas laporan keuangan, kesimpulannya Ha
diterima.
8.Pembahasan
Pengendalian internal merupakan suatu proses dan prosedur untuk
melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan
penyalahgunaan, pencurian dan untuk menyediakan informasi akuntansi yang
akurat dan memadai, serta memastikan dipatuhinya kebijakan manajemen dan
ketentuan hukum oleh semua karyawan di dalam perusahaan (Aminus, 2018).
Tujuan dari pengendalian internal adalah menyediakan informasi yang akan
digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan serta menyediakan informasi
tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan
(Shidqi, 2017).
Semakin tinggi pengendalian internal di CV Jaya Mitra Abadi
Pekanbaru, maka semakin tinggi upaya pencegahan kecurangan. Hal ini juga
sejalan dengan teori Fraud triangle bahwa kecurangan dapat terjadi jika ada
kelonggaran di dalam pengendalian internal suatu institusi. AICPA
menjelaskan bahwa pengendalian internal sangat penting, antara lain untuk
memberikan perlindungan bagi entitas terhadap kelemahan manusia serta
untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dan tindakan yang tidak sesuai
dengan aturan (Eka, 2015). Agar sistem pengendalian internal dapat berfungsi
dengan baik maka diperlukan elemen pengendalian internal. Untuk mencapai
pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,
wajib dilakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
dengan menerapkan elemen-elemen pengendalian internal. Pengendalian
Internal merupakan suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan manajemen
secara terus menerus untuk memberikan keyakinan yang memadai akan
tercapainya tujuan dan sasaran organisasi dan menghindarkan terjadinya
kecenderungan kecurangan akuntansi yang dilakukan baik oleh pihak internal
maupun eksternal organisasi.
Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang memproses data yang
menjadi informasi, keuangan maupun non keuangan, yang berguna bagi
e-ISSN: 2623-1069 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
Vol.4 No.1 MARET 2021 | Ulfa Nita Dewi, Nadia Fathurrahmi Lawita, Dian Puji Puspitasari 14 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
entitas terutama dalam proses pengambilan keputusan (Regita, 2013). Adanya
sistem informasi akuntansi maka diharapkan informasi yang dihasilkan
terstruktur yaitu informasi yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya
dan kualitasnya sehingga perusahaan menjadi lebih mudah dalam melakukan
proses pengendalian dan pengambilan keputusan serta meningkatkan kinerja
yang efektif antar periode sebagai upaya pengendalian dan pengawasan
terhadap harta perusahaan yang salah satunya adalah pendapatan (Sudirman,
2016).
Pemanfaatan teknologi informasi termasuk sistem informasi akuntansi
yang ada di dalam sebuah perusahaan sangat mendukung dalam upaya
pencegahan kecurangan. Dengan adanya sistem informasi, siapa saja dapat
memantau pergerakan dan transaksi yang ada di dalam sutau perusahaan.
Dalam kaitannya dengan teori fraud triangle, dengan adanya sistem informasi
akuntansi, dapat meminimalisir chance dalam melakukan penyengajaan
kelalaian akuntansi.
Audit internal merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh pegawai
perusahaan itu sendiri yang sudah terlatih untuk membantu mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas dan tata kelola perusahaan dengan memberi
rekomendasi untuk perbaikan atas penemuan yang tidak wajar terhadap
laporan keuangan dan tidak sesuai dengan prosedur perusahaan (Arif dan
Putra, 2016). Auditor internal dituntut untuk memiliki kualitas dan mampu
menjalankan tugasnya secara profesional. Dengan demikian, bagian audit
internal harus diisi oleh auditor yang memiliki kemampuan, pengetahuan, dan
kecakapan ilmu yang diperlukan dalam melakukan audit yang akurat
(Syahputra, 2019).
Fungsi audit internal adalah sebagai mata dan telinga manajemen,
karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah
ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang (Syahputra, 2019).
Dengan adanya profesionalisme dari auditor internal, mereka dapat dengan
profesional memeriksa, menilai, mengawasi dan membantu manajemen dalam
melaksanakan tanggungjawabnya agar sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Hal ini juga sejalan dengan dengan teori fraud triangle, dengan
adanya profesionalisme auditor profesional, dapat meminimalisir adanya
kecurangan, karena karyawan bersikap hati-hati akan adanya audit yang
dilakukan oleh auditor internal.
Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan berdasarkan isu-isu yang terjadi di media dan
di beberapa perusahaan. Berdasarkan penelitian tentang pengaruh
Pengendalian Internal Persediaan, Sistem Informasi Akuntansi dan
Profesionalisme Auditor Internal terhadap Upaya Pencegahan kecurangan
akan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengendalian internal persediaan memiliki pengaruh terhadap upaya
pencegahan kecurangan di CV Jaya Mitra Abadi Pekanbaru. Hal ini dilihat
dari hasil uji hipoeisis yaitu t hitung = 2.422, t tabel =2,030 dengan nilai
signifikan 0,021<0,05, maka variabel pengendalian internal
persediaan berpnegaruh terhadap upaya pencegahan kecurangan. 2. Sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh terhadap upaya pencegahan
kecurangan di CV Jaya Mitra Abadi Pekanbaru. Hal ini dilihat dari hasil
uji hipotisis yaitu t hitung = 3.489, t tabel =2,030 dengan nilai signifikan
0,001<0,05, maka sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh
terhadap upaya pencegahan kecurangan.
3. Profesionalisme auditor internal memiliki pengaruh terhadap upaya
pencegahan kecurangan di CV Jaya Mitra Abadi Pekanbaru.. Hal ini dilihat
dari hasil uji hipotisis yaitu t hitung = 2.147, t tabel =2,030 dengan nilai
Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi) Volume 4 Nomer 1 | Maret 2021 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
OPEN ACCESS 15 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
signifikan 0,039<0,05, maka profesionalisme auditor internal memiliki
pengaruh terhadap upaya pencegahan kecurangan.
Ucapan Terima Kasih
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Universitas Muhamadiyah Riau yang telah
memberikan dukungan, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dan terimakasih yang sangat
besar kepada Dewan Redaksi Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi)
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Yos Sudarso yang telah menerbitkan artikel ini
Daftar Referensi
A, Eka Prasetya. 2015. “Pengaruh Kompensasi Terhadap Fraud Dengan
Kepuasaan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi pada BMT di
Wonosari)”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Adinda, Yanita Maya. 2015. “Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya
Kecurangan (Fraud) di Sektor Pemerintahan Kabupaten Klaten”.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Adrianto, Elvin. (2017). “Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderasi (Studi
Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Kabupaten
Sleman)”.
Aminus, Rahmi. 2018. “Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Fraud
Atas Persediaan Pada PT. Caturadiluhur Sentosa Palembang”. Jurnal
Akuntan ika, Vol. 4, No. 1. ISSN 2407-1072. Hal. 49-60.
Amrizal. (2004). Pencegahan Dan Pendeteksian Kecurangan Oleh Internal
Auditor. Jurnal prepared by Amz. Hal. 1-17.
Arif, Lina Farida & Putra, Iwan Setya. 2019. Peranan Audit Internal Untuk
Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Persediaan Obat - Obatan
Pada Rumah Sakit Umum Aminah Blitar. Skripsi. Sekolah tinggi
Ekonomi Kesuma Negara.
Arsito, Muhammad Utman. 2014. “Pengaruh Keefektifan Pengendalian
Intern Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan terhadap
Pencegahan Kecurangan Akuntansi di Universitas Bengkulu”. Skripsi.
Universitas Bengkulu.
Barus, Emi Lestari BR. 2017. “Pengaruh Audit Internal dan Pengendalian
Internal terhadap Pencegahan Kecurangan pada PT. Indonesia
Aluminium Asahan (PERSERO) Kuala Tanjung”. Skripsi. Universits
Medan Area.
Binsasi, Krisantus de Rosari & Yudho Winarto. 2019. “Investor AISA: Kasus
AISA adalah skandal dalam pasar modal Indonesia”. Dalam
KONTAN.CO.ID.
Efendi, Alisa & E, Rika Kharlina. (Tanpa Tahun). “Audit Internal atas
Persediaan Barang Dagang pada PT Adidaya Era Manunggal di Kota
Palembang”. Jurnal. STIE MDP. Hal. 1-8.
Damayanti, Deka. 2018. “Pengaruh Pengendalian Internal, Sistem Informasi
Akuntansi, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan
Kapasitas Sumber Daya Manusia sebagai Variabel Moderating”.
Fauzi, Edi. 2012. “Prospek Efektifitas Strategi Anti Fraud Bank Indonesia
(2011) Sebagai Bentuk Pencegah Kejahatan Perbankan”. Skripsi.
Universitas Indonesia.
Fazini, Harum Nazra & Suparno. 2018. “Pengaruh Sumber Daya Manusia
dan Pengendalian Internal terhadap Kecurangan Akuntansi Studi pada
PT Pegadaian (Persero) di Kota Banda Aceh”.
e-ISSN: 2623-1069 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
Vol.4 No.1 MARET 2021 | Ulfa Nita Dewi, Nadia Fathurrahmi Lawita, Dian Puji Puspitasari 16 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
Iqbal, Muhamad. 2010. “Pengaruh Tindakan Pencegahan, Pendeteksian, dan
Audit Investigatif terhadap Upaya Meminimalisasi Kecurangan dalam
Keuangan”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Latifah, lyna & Sabeni Arifin. 2007. “Faktor Keprilakuan Organisasi dalam
Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah”. Jurnal ASPP-13.
Hal. 1- 30.
Lakoy, Prilly & Poputra, Agus Toni. 2018. “Peranan Pengendalian Internal
Persediaan Barang Dagang dalam Menunjang Efektivitas Pengelolaan
Pada Studi Kasus: PT. Samsung Electronics Indonesia Cabang
Manado”. Jurnal Universitas Sam Ratulangi Mandado. Hal. 1-15.
Listiana, Ika. 2017. “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem
Pengendalian Internal Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada
KSPPS Bina Insan Mandiri)”. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri
Surakarta.
Lubis, Putri Syukria. 2018. “Pengaruh kompetensi sumber daya manusia dan
sistem Pengendalian internal terhadap kualitas laporan Keuangan
pada pd. Pasar kota medan”. Skripsi. Universitas IslamNegeri Sumatra
Utara.
Mufidah. 2017. “Pengaruh Pengendalian Intenal Persediaan dan Sistem
Informasi Akuntansi terhadap Upaya Pencegahan Kecurangan (Fraud)
dalam Pengelolaan Persediaan pada PT. Mitra Jambi Pratama”.
Jurnal Ilmiah Universitas Batangahari Jambi Vol 17 No. 3. Hal. 103-
119.
Pongsapan, Hernaldy. 2017. “Pengaruh Peranan Auditor Internal terhadap
Pendekteksian dan Pencegahan Fraud (Studi Kasus PT. Tambang,
Tbk)”. Skripsi. Universitas Hasanuddin.
Purwitasari, Anggit. 2013. “Pengaruh Pengendalian Internal dan Komitmen
Organisasi dalam Pencegahan Fraud Pengadaan Barang”. Skripsi.
Widyatama.
Puspita, Bella & Artina, Nyimas. (2018). AnalisisPengendalian Internal
Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Pada PT Sriwijaya
Baja Sakti”. Jurnal. STIE Multi Data Palembang.
Valiana, EL . 2017. “Pengaruh Penerapan Audit Internal terhadap
Pencegahan Kecurangan (Fraud). Skripsi. Universitas Widyatama.
Rajagukguk, T, S,. 2017. “Pengaruh Internal Audit dan Pencegahan Fraud
terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal & Riset Akuntansi. ISSN: 2548-
7505. Volume 1 Nomor 1. Hal. 8-21.
Regita, Esica. (2013). “Analisis Sistem Informasi Akuntansi dan
Pengendalian Internal atas Produksi: Studi Kasus pada PT Kapsulindo
Nusantara”. Jurnal. Hal. 1-16.
Sambara, Thalia Amanda. 2018. “Analisis Pengendalian Internal atas
Persediaan Barang Dagang (Studi Kasus di PT. XYZ)”. Skripsi.
Universitas Dharma.
Shidqi, Zia’ulhaq as. 2017. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya
Fraud di Instansi Pemerintahan”. Skripsi. Universitas Hassanuddin.
Silitonga, Masdawati. “Penerapan Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Beserta
Analisis Sensitivitasnya (Studi Kasus: PT. Kilang Kecap Angsa
Medan)”. Skripsi. Universitas Sumatra Utara.
Soeharmoro, 2012. Peranan Internal Auditor Dalam Pendeteksian Dan
Pencegahan Kecurangan. Jurnal. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi
Vol. 1 No. 3. Hal. 7-10.
Sofia, Irma Paramita & Amola, Ghaliza. 2017. “Pengaruh Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi Terhadap Pencegahan Fraudelent Financial
Reporting”. Proceedings. ISSN 2252-3936. Hal. 28-39.
Sudirman, Muh Sajjaj. 2016. “Pengaruh Pengendalian Intern terhadap Sistem
Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada PT Bintang Manunggal
Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi) Volume 4 Nomer 1 | Maret 2021 | https://doi.org/10.33488/1.jh.2021.1.277
OPEN ACCESS 17 / 17 https://journal.stikomyos.ac.id/index.php/jurnal-hummansi/index
Abadi”. Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Skripsi.
UIN Alauddin Makassar.
Sugiyono. 2016. “Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D”. Bandung: Alfabeta.
Sukarsah, Diky Nurjaiman. 2016. Pengaruh Pengendalian Internal Dan
Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Pencegahan Fraud
Persediaan (Survey Pada Dua Bumn Di Kota Bandung). Skripsi.
Universitas Widyatama.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). “Metode penelitian Pendidikan”.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sulastri, Nining. 2019. “Analisis Fraud Triangle dan Ukuran Perusahaan
dalam Mendeteksi Laporan Keuangan (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2017)”. Skripsi.
Universitas IslamIndonesia.
Suprihati. 2014. “Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Karyawan Perusahaan Sari Jati di Sragen”. Jurnal Paradigma Vol. 1.
No. 01. Hal.
93-112
Syahputra, Mhd Ridho. 2019. Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan
Fraud. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.
Tamodia, Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern
Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama
Cabang Manado.Jurnal EMBAVol.1 No.3. ISSN 2303-1174
Tiro, Andi Amirullah Arif. 2014. “Pengaruh Pengendalian Internal dan
Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) pada
Pemerintah kota Palopo”. Skripsi. Universitas Hasanuddin.
Triyana, Ajeng. 2015. “Kasus: Persediaan Fiktif. Jurnal. SCRIBD.
Utami, Wahyu Tri. 2012. “Analisis Pengendalian Bahan Baku pada PT XYZ,
Jakarta (Studi Kasus pada Painting Plastik Part Honda OEM)”.
Wahidmurni. 2017. “Pemaparan Metode Kuantitatif”. Hal. 1-16.
Wulandari, Diana. 2017.”Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku
dan Strategi Pengembangan Agroindustri Pakan sapi (Studi Kasus
pada CV Satriya Feed Lampung di Kecamatan Terbanggi Besar
Kabupaten Lampung Tengah)”.Skripsi.Universitas Lampung.
Yunarifah, Usri Nani & Lilik Kustiani. 2012.”Pengaruh Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan PT.Kebon Agung Malang”
_____. (Tanpa Tahun). Diktat & Modul Sistem Informasi Akuntansi. Hal. 1-
69.Adri, A. 2017. Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Inspektorat
Provinsi Sulawesi Selatan. Repository Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar Vol 3 No.2.