PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN...
Transcript of PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN...
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN
KOMPENSASI DAN KETAATAN ATURAN AKUNTANSI TERHADAP
KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
RISTA WAHYUNI
NIM : 1111082000124
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M / 1438 H
ii
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN
KOMPENSASI DAN KETAATAN ATURAN AKUNTANSI TERHADAP
KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
RISTA WAHYUNI
NIM : 1111082000124
Dibawah bimbingan:
Pembimbing I
Dr. Rini, M.Si., Ak., CA
NIP. 19760315 200501 2 002
Pembimbing II
Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc
NIDN. 2004068701
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M / 1438 H
iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa, 20 September 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswi:
1. Nama : Rista Wahyuni
2. NIM : 1111082000124
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pengendalian Internal, Kesesuaian
Kompensasi, dan Ketaatan Atuaran Akuntansi
terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut diatas dinyatakan LULUS dan skripsi diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 September 2016
1. Yessi Fitri, SE,AK.,M.Si ( )
NIP. 19760924 200604 2 002 Ketua
2. Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM., CA ( )
NIP. 197205162009011006 Sekretaris
3. Dr, Rini, SE., Ak., M.Si,Ak.,CA ( )
NIP. 19760315200501 2 002 Pembimbing I
4. Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc ( )
NIDN. 2004068701 Pembimbing II
5. Reskino, SE.,M.Si.,Ak.,CA ( )
NIP. 1974 0928 200801 2 004 Penguji Ahli
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rista Wahyuni
NIM : 1111082000124
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakankarya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Apabila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat sesungguhnya.
Jakarta, 20 September 2016
Yang menyatakan
(Rista Wahyuni)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Rista Wahyuni
2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Oktober 1993
3. Alamat : Jl. Peninggaran Timur 1 RT 01 RW 09
No. 34 Kebayoran Lama Utara
Jakarta Selatan 12240
4. Kewarganegaraan : Indonesia
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. 2011-2016 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. 2008-2011 : SMK Dharma Karya Jakarta
3. 2005-2008 : SMP Negeri 31 Jakarta
4. 1999-2005 : SD Negeri 11 Pagi
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Wahyudin
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 08 November 1969
2. Ibu : Masitoh
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 09 Juli 1973
3. Saudara Kandung : Laras Mayashita dan Randi Ramanda
4. Anak ke dari : 2 dari 3 bersaudara
vii
ABSTRACT
This research aims to examine and provide empirical evidence about the
extent to which Internal Control, Compliance Compensation, and Observance of
the rules accounting to accounting and the tendency of accounting fraud on
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) in the of construction bussiness. The
population in this study was 141 BUMN. The number of samples of this research
is 80 respondents from 2 BUMN in the of construction bussiness. The data was
collected by distributing questionnaires with convinience sampling to the
respondents. The method analysis used in this study is regression analysis with
software IBM SPSS 19 for windows.
The results showed that the internal control, compliance compensation, and
observance of the rules accounting effect the tendency of accounting fraud.
Keywords: Internal control, Compliance Compensation, Observance of the rules
of accounting and the Tendency of Accounting Fraud.
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh
pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, dan ketaatan aturan akuntansi
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) di bidang usaha konstruksi.
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Jumlah perusahaan BUMN yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
sebanyak 2 perusahaan. Penelitian ini berdasarkan metode convenience sampling.
Total sampel penelitian ini adalah 80 responden. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan pendekatan
statistik yang dioperasikan melalui program SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal, kesesuaian
kompensasi dan ketaatan aturan akuntansi berpengaruh terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi.
Kata kunci: Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, Ketaatan Aturan
Akuntansi dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi..
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji serta syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang elah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan judul “Pengaruh Pengendalian Internal,
Kesesuaian Kompensasi, dan Ketaatan Aturan Akuntansi terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada BUMN di Jakarta Timur”.
Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Selama proses
penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Wahyudin dan Ibu Masitoh yang selalu
memberikan dukungan dan kasih sayang serta doa yang tiada henti-henti
untuk penulis, saya sangat-sangat bersyukur memiliki orang tua seperti
kalian. Kakak dan Adikku tercinta Laras Mayashita dan Randi Ramanda yang
selalu memberikan dukungan dan keceriaan untuk penulis dalam perjalanan
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih dan saya bangga memiliki kalian.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini. Lc., MA selaku dekan beserta staf wakil dekan
(Wadek) 1, 2, dan 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Rini, M.Si., Ak., CA, selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia
memberikan waktu, memberi nasihat, semangat, motivasi dan bimbingan
terbaiknya selama penulisan skripsi ini.
x
5. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi kritik dan saran serta
bimbingan terbaiknya selama penulisan skripsi ini. Terima kasih atas saran
yang Ibu berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya
sidang skripsi.
6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada
peneliti selama masa perkuliahan.
7. Rekan-rekan di Badan Usaha Milik Negara, khususnya Bapak Deni
Kristiawan dan Bapak Galih yang telah berkenan membantu saya untuk
mengisi kuesioner.
8. Teman-teman seperjuangan Ihdha Nuril Laila, Junita Muhayati, Mustika
Dewi, Tri Wahyuni, Amna Suresti dan Selviani Fauzi yang selalu memotivasi
serta membantu dalam terselesaikannya tugas akhir ini.
9. Sahabat Ecdemo tercinta keluarga kedua Nani Suprihartini dan Nurul Arofah
yang selalu meluangkan waktu memberikan motivasi dan dukungannya,
selalu menemani saat pengerjaan tugas akhir ini.
10. Teman-teman Ngablu, sahabat tercinta Abdul Azis, Novia Saharani, Nani
Sprihartini, Nurul Arofah dan Zainulloh yang selalu mendukung, menemani
dan menghibur saat penat dengan tugas akhir ini.
11. Teman-teman Akuntansi angkatan 2011 yang bersama-sama berbagi ilmu dan
pengalaman selama masa perkuliahan sampai dengan pengerjaan skripsi.
12. Aa Asep Suardi, Rina Octaviani, dan Ade Purnama yang sudah menemani,
memberikan dukungan, bersedia selalu ada untuk penulis, yang selalu
memberikan semangat kepada penulis.
13. Kepada semua pihak yang turut mendukung dan membantu yang tidak dapat
disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa terima kasih penulis,
semoga Allah senantiasa membalas segala kebaikannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari bahasa yang digunakan maupun sistematika penulisan,
xi
hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan
pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.
Jakarta, 09 Juni 2016
Penulis
Rista Wahyuni
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 8
C. Tujuan penelitian ......................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 10
A. Pengendalian Internal ............................................................................ 10
1. Pengertian Pengendalian Internal ................................ 10
xiii
2. Pentingnya Pengendalian Internal ............................... 11
3. Sisi yang berbeda dari Pengendalian Internal ............. 12
4. Tujuan Pengendalian Internal ...................................... 13
5. Keterbatasan Pengendalian Internal ............................ 14
6. Komponen Pengendalian Internal ............................... 14
B. Kesesuaian Kompensasi ........................................................................ 18
1. Pengertian Kompensasi ............................................... 18
2. Asas-Asas Kompensasi ............................................... 18
3. Tujuan-tujuan Kompensasi ......................................... 21
C. Ketaatan Aturan Akuntansi ................................................................... 24
1. Pengertian Ketaatan Aturan Akuntansi ....................... 24
2. Tujuan Ketaatan Aturan Akuntansi ............................. 26
3. Ketaatan Aturan Akuntansi dalam Lap.Keu` .............. 26
4. Indikator Ketaatan Aturan Akuntansi.......................... 27
D. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi ................................................ 29
1. Pengertian Kecenderungan Kecurangan Akuntansi .... 29
2. Tipe-tipe Kecurangan Akuntansi................................. 31
3. Kondisi Penyebab Kecurangan Akuntansi .................. 32
4. Jenis-jenis Kecurangan Akuntansi .............................. 33
5. Indikator Kecurangan Akuntansi................................. 35
E. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ....................... 37
F. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 40
G. Kerangka Berpikir ............................................................................... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 48
A. Ruang Lingkup .......................................................................... 48
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ................................... 48
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 49
D. Metode Analisis Data ................................................................ 50
1. Statistik Deskriptif .............................................................. 50
2. Uji Kualitas Data ................................................................ 50
xiv
a. Uji Validitas ................................................................ 50
b. Uji Reliabilitas ............................................................. 51
3. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 51
a. Uji Multikolinearitas ................................................... 52
b. Uji Heteroskedastisitas ................................................ 52
c. Uji Normalitas ............................................................. 53
4. Analisis Regresi Linear Berganda ...................................... 54
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................... 55
b. Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistk F) .................. 56
c. Uji Parsial (Uji Statistik t) ........................................... 56
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................ 57
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 61
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 61
1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 61
2. Profil Responden ................................................................ 62
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................. 66
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................. 66
2. Hasil Uji Kualitas Data....................................................... 67
a. Uji Validitas ................................................................ 67
b. Uji Reliabilitas ............................................................. 74
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................... 75
a. Uji Multikolinieritas .................................................... 75
b. Uji Heteroskedastisitas ................................................ 76
c. Uji Normalitas ............................................................. 78
4. Hasil Uji Hipotesis ............................................................. 81
a. Uji Koefisien Determinasi (R Square) ........................ 81
b. Uji F (Simultan) .......................................................... 82
c. Uji t (Parsial) ............................................................... 83
C. Pembahasan ............................................................................... 85
xv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 89
A. Kesimpulan ................................................................................ 89
B. Saran .......................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 92
LAMPIRAN ..................................................................................................... 96
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 46
Tabel 3.1 Operasional Variabel ...................................................................... 60
Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian .................................................................. 62
Tabel 4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian.................................................. 62
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 63
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ........................................ 63
Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Saat ini ......................... 64
Tabel 4.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............... 65
Tabel 4.7 Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja .................. 65
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif .......................................................... 66
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Secara Keseluruhan ......................................... 68
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Independen Pengendalian
Internal ........................................................................................... 70
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Independen Kesesuaian
Kompensasi .................................................................................... 71
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Independen Ketaatan Aturan
Akuntansi ....................................................................................... 72
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Dependen Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi ................................................................... 73
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 74
Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................. 75
Tabel 4.16 Hasil Uji Glejser ............................................................................. 77
xvii
Tabel 4.17 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) ........................................... 80
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X2 dan X3 ....... 81
Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik F (Simultan) ...................................................... 82
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik t (Parsial)........................................................... 83
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................ 47
Gambar 4.1 Hasil Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot ............................... 76
Gambar 4.2 Hasil Normalitas-Grafik P-Plot ................................................... 78
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas-Histogram .................................................. 79
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Penelitian Skripsi ................................................................ 97
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian .................................................................. 100
Lampiran 3 Daftar Jawaban Responden ........................................................ 109
Lampiran 4 Hasil Output SPSS ..................................................................... 120
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan ilmu akuntansi, selain memberikan manfaat juga
menjadi salah satu sumber masalah. Salah satu permasalahan yang terjadi
adalah adanya kecurangan (fraud). Kecurangan (fraud) di dunia marak terjadi
akhir-akhir ini, dimana hal tersebut menjadi pusat perhatian berbagai media di
dalam maupun di luar negeri. Pada sektor publik kecenderungan kecurangan
akuntansi dilakukan dalam bentuk kebocoran Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN), sedangkan di sektor swasta bentuk kecenderungan
kecurangan akuntansi terjadi dalam bentuk yang sama yaitu ketidaktepatan
dalam membelanjakan sumber dana (Thoyibatun 2009:2).
Dengan adanya perubahan yang semakin cepat dalam dunia usaha, yang
mengharuskan manajemen mengembangkan dan merancang strategi
pengembangan bisnisnya, maka perubahan ke arah globalisasi ini jelas akan
membawa pengaruh terhadap peran dan tanggung jawab auditor internal
selaku internal consultant manajemen perusahaan. Perubahan yang baru
dalam perekonomian global telah mendorong adanya pengakuan akan peran
auditor internal dalam menciptakan nilai tambah bagi organisasi. Auditor
internal harus dapat memanfaatkan peluang ini dengan secara proaktif
menyesuaikan perannya. Adaptasi dan evolusi oleh profesi audit internal
haruslah terjadi. Peran dan keahlian yang harus dimiliki oleh auditor internal
telah menjadi subjek diskusi global akhir-akhir ini (Hery, 2010:92).
2
Banyaknya kasus kecurangan akuntansi terjadi menunjukkan bahwa
kecurangan akuntansi masih tinggi baik di pemerintah maupun perusahaan
swasta termasuk BUMN. Padahal BUMN di dirikan untuk mengembangkan
misi dalam memberikan kontribusi kepada negara, pelayanan masyarakat
serta mensejahterakan masyarakat. Hal ini juga membuat lemahnya
kepercayaan publik kepada kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab
terhadap negara dan masyarakat (Adelin, 2009).
Fenomena yang terjadi yaitu jumlah BUMN di Indonesia ada sekitar
141 perusahaan. Namun banyaknya BUMN ini belum bisa memberikan hasil
maksimal ke negara. Presiden Direktur OSO Grup Tanri Abeng mengatakan,
BUMN Malaysia yakni Petronas, pada tahun 2013 mampu menyumbang ke
APBN negara tersebut US$ 25 miliar atau sekitar Rp 300 triliun. Bandingkan
dengan BUMN Indonesia, pada tahun 2013 sebanyak 141 BUMN hanya
menyumbang APBN sebanyak US$ 10 miliar, kecil sekali. Tapi kalau di lihat
dari kenyataannya, betapa luar biasanya Petronas, padahal baru satu BUMN
Malaysia saja. Tanri mengatakan 141 BUMN di Indonesia saat ini masih
memiliki tiga tantangan yang cukup berat, untuk menjadi BUMN yang besar
dan profesional. Tantangan Pertama, semua BUMN belum dikelola 100%
secara profesional, pendekatannya masih birokrat. Tantangan Kedua, yang
menghambat BUMN Indonesia besar, kata Tanri, adalah pengaruh politik
dalam operasional dan kinerja dan BUMN. Tantangan Ketiga, yang sangat
fatal karena Undang-Undang BUMN belum jelas mengatur jalannya BUMN.
Aset BUMN masih dikategorikan aset negara, sehingga setiap kerugian
3
korporasi dianggap kerugian negara. Sehingga teman-teman di BUMN belum
bekerja maksimal dalam mengembangkan BUMN yang dipimpinnya (Rista
Rama Dhany, 2015).
Kecenderungan didefinisikan sebagai “kecondongan, kesudian,
keinginan” (Ali, 2007:61) yang menyimpulkan bahwa adanya keinginan
untuk melakukan kecurangan karena adanya peluang (kesempatan) untuk
melakukan kecurangan. Kecurangan dapat didefinisikan sebagai suatu
perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan
atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dan atau kelompoknya secara langsung merugikan pihak lain (Tuannakotta,
2007:96). Faktor penyebab terjadinya kecurangan tidak terlepas dari konsep
segitiga kecurangan, yaitu tekanan, kesempatan (peluang), dan rasionalisasi
(Tuannakotta, 2007:107). Ada tiga bentuk kecurangan, antara lain: Pertama,
penyalahgunaan atas asset adalah kecurangan yang melibatkan pencurian
aktiva entitas. Kedua, pernyataan palsu atas laporan keuangan salah saji atau
pengabaian jumlah atau pengungkapan yang disengaja dengan maksud
menipu para pemakai laporan keuangan itu. Ketiga, korupsi penyalahgunaan
jabatan di sektor pemerintahan untuk keuntungan pribadi (Tuannakotta,
2007:96).
Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya kecenderungan
kecurangan akuntansi diantaranya adalah pengendalian internal. Hal ini juga
ditegaskan oleh Monica (2012) dan Thoyibatun (2009) mengatakan bahwa
untuk mendapatkan hasil monitoring yang baik diperlukan pengendalian
4
internal yang efektif. Pengendalian internal yang efektif dapat melindungi
dari pencurian, penggelapan, penyalahgunaan aktiva pada lokasi yang tidak
tepat. Selain itu, pengendalian internal juga memberikan jaminan yang wajar
terhadap informasi bisnis yang akurat demi keberhasilan perusahaan. Oleh
sebab itu, jika pengendalian internal yang telah dirancang dan dilaksanakan
dengan efektif maka pengendalian internal dapat diandalkan untuk
melindungi dari kecurangan termasuk apabila ada karyawan yang berniat
melakukan kecenderungan kecurangan akuntansi (Davia dkk, 2000:119).
Di dalam suatu instansi baik pemerintah maupun swasta tindak
kecurangan masih banyak terjadi. Antara lain dikarenakan pengendalian
internal yang rendah (Prekanida, 2015). Faktanya fenomena yang terjadi yaitu
selama semester 1 Tahun 2013, BPK RI telah memeriksa 597 objek
pemeriksaan, yang terdiri atas 519 objek pemeriksaan keuangan, 9 objek
pemeriksaan kinerja dan 69 objek Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
(PDTT). Dari pemeriksaan tersebut, BPK RI menemukan sebanyak 13.969
kasus kelemahan Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan ketidakpatuhan
terhadap perundang-undangan senilai Rp 56,98 trilliun. Dari 13.969 kasus
tersebut sebanyak 4.589 kasus senilai Rp 10,74 trilliun merupakan temuan
ketidakpatuhan yang mengakibatkan kerugian, potensi kerugian, dan
kekurangan penerimaan (BPK, 2013).
Menurut Yusar dan Fitri (2013:79) pengendalian internal merupakan
sebuah proses, yang dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, manajemen dan
5
personil lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian tujuan dalam kategori berikut: efektivitas dan efisiensi
operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap berlaku hukum
dan peraturan dan pengamatan aset terhadap akuisisi yang tidak sah,
penggunaan atau pelepasan. Pengendalian internal meliputi lima elemen yaitu
lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi
dan komunikasi, dan pengawasan. Kelima elemen tersebut membantu suatu
instansi untuk mencapai tujuannya (Arens, 2008:376).
Faktor lain yang menyebabkan maraknya tindak kecurangan akuntansi
di Indonesia adalah kesesuaian kompensasi. Fenomena tersebut dikuatkan
dengan pernyataan Direktur Gratifikasi Komisi Pemberantas Korupsi (KPK)
Giri Supradiono yang menjelaskan bahwa dari berbagai kasus yang terjadi,
gratifikasi yang dilakukan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) disebabkan
pendapatan dari gaji dan tunjangan yang diterimanya rendah. Akibatnya, para
PNS berusaha mencari tambahan dengan berbagai cara, termasuk menerima
gratifikasi. Secara umum, gratifikasi merupakan suatu tindakan pemberian
dalam arti luas, pemberian bisa berbentuk uang, barang atau lainnya.
Gratifikasi biasanya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dan
korporasi kepada pejabat publik, termasuk PNS dari golongan rendah, dengan
tujuan tertentu. Wali Kota Metro, Lukman Hakim juga menyatakan bahwa
salah satu penyebab tindak pidana korupsi adalah masih rendahnya gaji PNS
(Wid, 2013).
6
Menurut Suwatno dan Priansa (2013:220) kompensasi perlu dibedakan
dengan gaji dan upah, karena konsep kompensasi tidak sama dengan konsep
gaji atau upah. Gaji dan upah merupakan salah satu bentuk konkret atas
pemberian kompensasi. Untuk lebih jelasnya, kompensasi itu bukan hanya
berupa gaji atau upah, tetapi ada hal-hal lainnya. Sedangkan menurut Edwin
dalam Suwatno dan Priansa (2013:220) kompensasi merupakan pemberian
imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan karena mereka
telah memberi sumbangan kepada pencapaian organisasi.
Selain faktor-faktor yang telah diuraikan sebelumnya, ketaatan aturan
akuntansi juga merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya
kecenderungan kecurangan akuntansi. Suatu instansi atau lembaga akan
melakukan tindakan kecurangan karena mereka tidak berpedoman pada
aturan akuntansi yang berlaku. Fenomena ini terlihat pada kasus yang
ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyebutkan bahwa
hasil pemeriksaan terhadap 662 objek pemeriksaan terdapat sebanyak 3.452
kasus senilai Rp 9,24 trilliun yang berdampak finansial yang merupakan
temuan ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang
mengakibatkan kerugian Negara, potensi kerugian Negara dan kekurangan
penerimaan (BPK, 2014).
Aturan akuntansi memberikan pedoman bagi manajemen dalam
melakukan kegiatan akuntansi dengan baik dan besar sehingga menghasilkan
laporan keuangan yang efektif dan mampu menghasilkan informasi yang
7
handal kepada pihak yang berkepentingan (Adelin dan Fauzihardani, 2013).
Menurut Rahmawati (2012) aturan merupakan tindakan atau perbuatan yang
harus dijalankan. Aturan akuntansi dibuat sedemikian rupa sebagai dasar
dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam standar akuntansi terdapat
aturan-aturan yang harus digunakan dalam pengukuran dan penyajian laporan
keuangan yang berpedoman terhadap aturan-aturan yang dikeluarkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Dilihat dari beberapa kasus yang terjadi, terdapat dua kecurangan, yaitu
eksternal dan internal. Menurut Amin Widjaja (2013) kecurangan eksternal
adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap suatu
perusahaan/entitas, seperti kecurangan yang dilakukan pelanggan terhadap
usaha, wajib pajak terhadap pemerintah, sedangkan kecurangan internal
adalah tindakan tidak legal yang dilakukan oleh karyawan, manager dan
eksekutif terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. Kecurangan tersebut
akan menimbulkan kerugian yang besar bagi organisasi atau lembaga itu
sendiri.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dengan
ini penulis melakukan sebuah penelitian yang berjudul “PENGARUH
PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN KOMPENSASI, DAN
KETAATAN ATURAN AKUNTANSI TERHADAP KECENDERUNGAN
KECURANGAN AKUNTANSI”.
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, rumusan
masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah pengendalian internal memiliki pengaruh terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)?
2. Apakah kesesuaian kompensasi memiliki pengaruh terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi pada Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)?
3. Apakah ketaatan aturan akuntansi memiliki pengaruh terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi pada Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan-rumusan masalah, penelitian ini dilakukan
bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh pengendalian internal
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh kesesuaian kompensasi
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
3. Untuk menganalisi dan mengetahui pengaruh ketaatan aturan akuntansi
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
9
D. Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan
memiliki manfaat bagi:
1. Peneliti/Akademisi
Bagi peneliti berguna untuk menambah pengetahuan/wawasan dan
referensi mengenai kecenderungan kecurangan akuntansi agar
memperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti lainnya di masa akan
datang. Selain itu, untuk mengetahui pengaruh pengendalian internal,
keseuaian kompensasi, dan ketaatan aturan akuntansi terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi.
2. Bagi Auditor Internal
Bagi auditor internal, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan untuk menambah wawasan dan referensi bagi diri mereka
mengenai pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, dan ketaatan
aturan akuntansi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
3. Bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Bagi BUMN penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan
referensi pihak BUMN mengenai pengendalian internal, kesesuaian
kompensasi, dan ketaatan aturan akuntansi terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengendalian Internal
1. Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Yusar dan Fitri (2013:79) Pengendalian internal adalah sebuah
proses, dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, manajemen dan personil
lainnya, yang di rancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tujuan dalam kategori berikut: efektivitas dan efisiensi operasi,
keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap berlaku hukum dan
peraturan dan pengamatan aset terhadap akuisisi yang tidak sah, penggunaaan
atau pelepasan.
Menurut Ni Luh (2015) pengendalian akuntansi merupakan bagian dari
sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan
organisasi serta mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, sedangkan
Boynton dan Johnson (2006) mendefinisikan aktivitas pengendalian sebagai
kebijakan organisasi dan prosedur yang membantu memastikan bahwa
perintah manajemen telah dilakukan. Aktivitas pengendalian membantu
memastikan bahwa tindakan yang diperlukan berkenaan dengan risiko yang
diambil untuk pencapaian tujuan organisasi.
American Institute of Certifield Public Accountant (AICPA)
mendefinisikan sistem pengendalian internal mencakup susunan organisasi
11
dan semua metode beserta kebijakan peraturan yang terkoordinasi dalam
perusahaan, dengan tujuan untuk melindungi:
1) Harta kekayaan perusahaan
2) Memeriksa kecermatan dan keandalan data akuntansi
3) Meningkatkan efisiensi operasi usaha
4) Mendorong ke arah ditaatinya kebijakan yang telah ditetapkan
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pngendalian internal
adalah keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuan instansi yang
berkaitan dengan menjaga keandalan penyajian laporan keuangan, efisiensi
operasional dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pengendalian internal dapat berperan dalam mencegah dan
mendeteksi suatu kecurangan akuntansi (fraud) dalam suatu instansi.
2. Pentingnya Pengendalian Internal
Menurut Yusar dan Fitri (2013:79-80) pentingnya pengendalian internal
adalah:
1) Ditetapkan di ISA 400, istilah sistem pengendalian intern berarti semua
kebijakan dan prosedur (kontrol internal) yang diadopsi oleh manajemen
entitas untuk membantu dalam mencapai tujuan manajemen memastikan,
sedapat mungkin, perilaku tertib dan efisien bisnisnya, termasuk kepatuhan
terhadap kebijakan manajemen, pengamanan aset, pencegahan penipuan
dan kesalahan, akurasi dan kelengkapan catatan akuntansi, dan persiapan
tepat waktu informasi keuangan yang di dapat diandalkan.
12
2) Setiap orang dalam organisasi memiliki tanggung jawab untuk
pengendalian internal. CEO secara pokok bertanggung jawab dan harus
mengasumsikan „kepemilikan‟ dari sistem pengendalian internal,
memberikan kepemimpinan dan arah untuk manajer senior.
3) Auditor tertarik terutama dalam kontrol yang berhubungan dengan
keandalan pelaporan keuangan. Auditor memiliki tanggung jawab yang
signifikan untuk penemuan manajemen dan penipuan karyawan, dan pada
tingkat yang lebih rendah, beberapa jenis tindakan illegal.
3. Sisi yang berbeda dari Pengendalian Internal
Menurut Yusar dan Fitri (2013:80) adalah:
1) Kontrol administratif yang terutama berhubungan dengan promosi
efisiensi operasional dan kepatuhan terhadap kebijakan manajerial
yang ditentukan. Kontrol administratif terkait dengan audit
operasional dan audit kepatuhan.
2) Kontrol Akuntansi prinsipnya berhubungan dengan menjaga aset dan
memberikan jaminan bahwa laporan keuangan dan catatan akuntansi
yang mendasarinya dapat diandalkan.
Pengendalian akuntansi yang dirancang untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa: (1) Transaksi dilakukan sesuai dengan organisasi umum
atau khusus manajemen. (2) Transaksi dicatat untuk memungkinkan
penyusunan laporan keuangan sesuai dengan IAS and untuk mempertahankan
akuntabilitas aset. (3) Akses ke aktiva hanya diperbolehkan sesuai dengan
13
otorisasi manajemen. dan (4) akuntabilitas mencatat aset dibandingkan
dengan aset yang ada pada interval yang wajar.
4. Tujuan Pengendalian Internal
Menurut Arens (2009:370) menjelaskan bahwa sistem pengandalian
internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yan dirancang untuk memberikan
manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan
dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini disebut pengendalian, dan secara
kolektif membentuk pengendalian internal entitas tersebut. Manajemen
memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian internal
yang efektif yaitu:
1. Reliabilitas pelaporan keuangan.
Manajemen bertanggung jawab untuk menyiapkan laporan bagi para
investor, kreditor, dan pemakai lainnya. Manajemen memikul baik
tanggungjawab hukum maupun profesional untuk memastikan bahwa
informasi telah disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan
seperti prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum (GAAP). Tujuan
pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah
memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan tersebut.
2. Efisiensi dan efektivitas operasi.
Pengendalian dalam perusahaan akan mendorong pemakai sumber daya
secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran-sasaran
perusahaan. Tujuan yang penting dari pengendalian ini adalah memperoleh
14
informasi keuangan dan non keuangan yang akurat tentang operasi
perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.
3. Ketaatan pada hukum dan peraturan.
Semua perusahaan publik diharuskan mengeluarkan laporan tentang
kefektifan pelaksanaan pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
5. Keterbatasan Pengendalian Internal
Sebagaimana terdapat di dalam definisi, keberadaan pengendalian
internal dirancang untuk memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan
mutlak. Menurut Suharso (2016), mengungkapkan keterbatasan pengendalian
internal yang mungkin terjadi karena:
1. Penetapan tujuan sebagai prasyarat pengendalian internal tidak tepat;
2. Pengambilan keputusan oleh manusia yang salah satu bias;
3. Kegagalan/kesalahan faktor manusia sebagai pelaksana pengendalian;
4. Kemampuan manajemen mengesampingkan pengendalian;
5. Kemampuan manajemen, personil lain, atau pihak ketiga untuk berkolusi;
6. Peristiwa eksternal di luar kendali organisasi.
6. Komponen-komponen Pengendalian Internal
Menurut Suharso (2016), komponen-komponen pengendalian internal
adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian adalah rangkaian standar, proses dan
struktur yang menjadi dasar dalam penyelenggaraan pengendalian internal
di seluruh organisasi. Dewan pengawas dan manajemen puncak
15
menciptakan irama pada level tertinggi organisasi mengenai pentingnya
pengendalian internal dan standar perilaku yang diharapkan. Sub-
komponen lingkungan pengendalian mencakup integritas dan nilai etika
yang dianut organisasi; parameter-parameter yang menjadikan dewan
pengawas mampu melaksanakan tanggung jawab tata kelola; struktur
organisasi serta pembagian wewenang dan tanggung jawab; proses untuk
merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan individu yang
kompeten; serta kejelasan ukuran kinerja, insentif, dan imbalan untuk
mendorong akuntabilitas kinerja. Lingkungan pengendalian yang
dihasilkan akan berdampak luas terhadap sistem pengendalian internal
secara keseluruhan.
2. Penilian Risiko (Risk Assessment)
Penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan berulang
(iterative) untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko terkait
pencapaian tujuan. Suharso (2016) merumuskan definisi risiko sebagai
kemungkinan suatu peristiwa akan terjadi dan berdampak merugikan bagi
pencapaian tujuan. Risiko yang dihadapi organisasi bisa bersifat internal
(berasal dari dalam) ataupun eksternal (bersumber dari luar). Risiko yang
teridentifikasi akan dibandingkan dengan tingkat toleransi risiko yang
telah ditetapkan. Penilaian risiko menjadi dasar bagaimana risiko
organisasi akan dikelola. Salah satu prakondisi bagi penilaian risiko adalah
penetapan tujuan yang saling terkait pada berbagai tingkatan organisasi.
Manajemen harus menetapkan tujuan dalam kategori operasi, pelaporan,
16
dan kepatuhan dengan jelas sehingga risiko-risiko terkait bisa
diidentifikasi dan dianalisis. Manajemen juga harus mempertimbangkan
kesesuaian tujuan dengan organisasi. Penilaian risiko mengharuskan
manajemen untuk memperhatikan dampak perubahan lingkungan eksternal
serta perubahan model bisnis organisasi itu sendiri yang berpotensi
mengakibatkan ketidakefektifan pengendalian internal yang ada.
3. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)
Kegiatan pengendalian mencakup tindakan-tindakan yang ditetapkan
melalui kebijakan dan prosedur untuk membantu memastikan
dilaksanakannya arahan manajemen dalam rangka meminimalkan risiko
atas pencapaian tujuan. Kegiatan pengendalian dilaksanakan pada semua
tingkatan organisasi, pada berbagai tahap proses bisnis, dan pada konteks
lingkungan teknologi. Kegiatan pengendalian ada yang bersifat preventif
atau detektif dan ada yang bersifat manual atau otomatis. Contoh kegiatan
pengendalian adalah otorisasi dan persetujuan, verifikasi, rekonsiliasi, dan
reviu kinerja. Dalam memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian,
biasanya melekat konsep pemisahan fungsi (segregation of duties). Jika
pemisahan fungsi tersebut dianggap tidak praktis, manajemen harus
memilih dan mengembangkan alternatif kegaiatan pengendalian sebagai
kompensasinya.
4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Organisasi memerlukan informasi demi terselenggaranya fungsi
pengendalian internal dalam mendukung pencapaian tujuan. Manajemen
17
harus memperoleh, menghasilkan, dan menggunakan informasi yang
relevan dan berkualitas, baik dari sumber internal maupun eksternal. Hal
tersebut diperlukan agar komponen pengendalian internal yang lain
berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Sementara itu, komunikasi
merupakan proses berulang (iterative) dan berkelanjutan untuk
memperoleh, membagikan dan menyediakan informasi. baik dari atas ke
bawah, dari bawah ke atas, maupun lintas fungsi.
5. Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities)
Komponen ini merupakan satu-satunya komponen yang berubah
nama. Sebelumnya komponen ini hanya disebut pemantauan (monitoring).
Perubahan ini dimaksudkan untuk memperluas persepsi pemantauan
sebagai rangkaian aktivitas yang dilakukan sendiri dan juga sebagai bagian
dari masing-masing empat komponen pengendalian internal lainnya.
Kegiatan pemantauan mencakup evaluasi berkelanjutan, evaluasi terpisah,
atau kombinasi dari keduanya yang digunakan untuk memastikan masing-
masing komponen pengendalian internal ada dan berfungsi sebagaimana
mestinya. Evaluasi berkelanjutan dibangun di dalam proses bisnis pada
tingkat yang berbeda-beda guna menyajikan informasi tepat waktu.
Evaluasi terpisah dilakukan secara periodik, bervariasi lingkup dan
frekuensinya tergantung pada hasil penilaian risiko, efektivitas evaluasi
berkelanjutan, dan pertimbangan manajemen lainnya.
18
B. Kesesuaian Kompensasi
1. Pengertian Kompensasi
Menurut Suwatno dan Priansa (2013:220) Kompensasi perlu dibedakan
dengan gaji dan upah, karena konsep kompensasi tidak sama dengan konsep
gaji atau upah. Gaji dan upah merupakan salah satu bentuk konkret atas
pemberian kompensasi. Untuk lebih jelasnya, kompensasi itu bukan hanya
berupa gaji atau upah, tetapi ada hal-hal lainnya.
Menurut Thomas H. Stone dalam Suwatno dan Priansa (2013: 220)
kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran yang diberikan kepada
karyawan sebagai pertukaran pekerjaan yang mereka berikan kepada majikan.
Sedangkan menurut Edwin dalam Suwatno dan Priansa (2013:220)
kompensasi merupakan pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada
karyawan-karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada
pencapaian organisasi.
Dengan demikian, kompensasi mempunyai arti yang luas, selai terdiri
dari gaji dan upah, dapat pula berbentuk fasilitas perumahan, fasilitas
kendaraan, pakaian seragam, tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan,
tunjangan pangan dan masih banyak lagi yang lainnya yang dapat dinilai
dengan uang serta cenderung diterima oleh karyawan secara tetap.
2. Asas-asas Kompensasi
Menurut Suwatno dan Priansa (2013:220-221) perusahaan harus
menetapkan program-program kompensasi yang didasarkan atas asas keadilan
serta asas kelayakan dan kewajaran, dengan memperhatikan undang-undang
19
perburuhan yang berlaku. Perusahaan harus memperhatikan keseimbangan
antara kondisi-kondisi internal dan eksternal, guna menjamin perasaan puas
bagi karyawan, agar karyawan tetap termotivasi untuk bekerja dengan baik
bagi perusahaan. Berikut ini akan diuraikan asas-asas yang penting untuk
diterapkan dalam pemberian kompensasi.
1) Asas Keadilan
Kompensasi mempengaruhi perilaku karyawan dalam organisasi
sehingga pemberian kompensasi yang tidak berdasarkan asas keadilan
akan mempengaruhi kondisi kerja karyawan. Yang dimaksud dengan asas
keadilan adalah adanya konsistensi imbalan bagi para karyawan yang
melakukan tugas dengan bobot yang sama. Dengan kata lain, kompensasi
karyawan di suatu jenis pekerjaan dengan kompensasi karyawan di jenis
pekerjaan yang lainnya, yang mengerjakan pekerjaan dengan bobot yang
sama, relatif akan memperoleh besaran kompensasi yang sama.
Kompensasi yang baik harus seminimal mungkin mengurangi keluhan
atau ketidakpuasan yang timbul dari karyawan. Jika karyawan mengetahui
bahwa kompensasi yang diterimanya tidak sama dengan karyawan yang
lain dengan bobot pekerjaan yang sama, maka karyawan akan mengalami
kecemburuan, sehingga berpotensi untuk mengganggu iklim kerja dan
produktivitas kerja karyawan. Jadi kompensasi dikatakan adil bukan
berarti setiap karyawan menerima kompensasi yang sama besarnya. Tetapi
berdasarkan asas adil, baik itu dalam penilaian, perlakuan, pemberian
hadiah, maupun hukuman bagi setiap karyawan. Sehingga dengan asas
20
keadilan akan tercipta suasana kerja sama yang baik, motivasi kerja,
loyalitas dan stabilitas karyawan yang lebih baik.
2) Asas Kelayakan dan Kewajaran.
Kompensasi yang diterima karyawan harus dapat memenuhi
kebutuhan dirinya beserta keluarganya, pada tingkatan yang layak dan
wajar, sehingga besaran kompensasi yang akan diberikan akan
mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang
akan dinikmati oleh karyawan beserta keluarganya. Tolak ukur layak
memang bersifat relatif, tetapi penetapan besaran minimal kompensasi
yang akan diberikan oleh perusahaan harus mengacu kepada standar hidup
daerah, dengan berpijak pada standar Upah Minimum Regional (UMR),
baik di tingkat provinsi, maupun tingkat kota/kabupaten. Sedangkan
kompensasi yang wajar berati besaran kompensasi harus
mempertimbangkan faktor-faktor seperti prestasi kerja, pendidikan, jenis
pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan dan lain-lain.
Manajer SDM harus selalu memantau dan menyesuaikan kompensasi
yang diterima oleh karyawan dengan perkembangan lingkungan eksternal
yang berlaku. Hal ini penting agar semangat kerja karyawan tetap tinggi
dan terhindar resiko timbulnya tuntutan dari karyawan, serikat buruh dan
pekerja, maupun pemerintah, yang akan mengancam keberlangsungan
bisnis yang digeluti perusahaan.
21
3. Tujuan-tujuan Kompensasi
Menurut Suwatno dan Priansa (2013:222-224) Kompensasi harus
mempunyai dampak positif, baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan. Di
bawah ini akan dijelaskan tujuan-tujuan kompensasi yaitu:
1) Ikatan Kerja Sama
Pemberian kompensasi akan menciptakan suatu ikatan karja sama
yang formal antara pengusaha (perusahaan) dengan karyawan dalam
kerangka organisasi, dimana pengusaha dan karyawan saling
membutuhkan. Setiap karyawan pasti membutuhkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, karena itu ia harus mengerjakan pekerjaan
nya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan keinginan pengusaha.
Sedangkan pengusaha membutuhkan tenaga dan keahlian karyawan untuk
dimanfaatkan bagi perusahaan, oleh karena itu pengusaha wajib
memberikan kompensasi yang sesuai dengan pejanjian yang telah
disepakatinya dengan karyawan.
2) Kepuasan Kerja
Karyawan bekerja dengan mengerahkan kemampuan, pengetahuan,
keterampilan, waktu, serta tenaga, yang semuanya ditujukan bagi
pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, pengusaha harus
memberikan kompensasi yang sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh
karyawan tersebut, sehingga akan memberikan kepuasan kerja bagi
karyawan.
22
3) Pengadaan Efektif
Pengadaan karyawan akan efektif jika di barengi dengan program
kompensasi yang menarik. Dengan program pemberian kompensasi yang
menarik, maka calon karyawan yang berkualifikasi baik dengan
kemampuan dan keterampilan yang tinggi akan muncul, sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan.
4) Motivasi
Kompensasi yang layak akan memberikan rangsangan serta
memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja terbaik dan
menghasilkan produktivitas kerja yang optimal. Untuk meningkatkan
motivasi bagi karyawan, perusahaan biasanya memberikan insentif berupa
uang dan hadiah lainnya. Kompensasi yang layak akan memudahkan
manajer dalam mengarahkan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
5) Menjamin Keadilan
Kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan di antara
karyawan dalam organisasi. Pemberian kompensasi juga berkaitan dengan
keadilan internal maupun keadilan eksternal. Keadilan internal berkaitan
dengan pembayaran kompensasi dihubungkan dengan nilai-nilai relatif
dari suatu jabatan, tugas, dan prestasi kerja karyawan. Sementara keadilan
eksternal berkaitan dengan pembayaran bagi karyawan pada suatu tingkat
yang sama dengan pembayaran yang diterima oleh karyawan lainnya yang
bekerja di perusahaan lain. Dengan pemberian kompensasi yang seperti itu
juga akan lebih menjamin stabilitas karyawan.
23
6) Disiplin
Pemberian kompensasi yang memadai akan mendorong tingkat
kedisiplinan karyawan dalam bekerja. Karyawan akan berperilaku sesuai
dengan yang diinginkan organisasi. Karyawan juga akan menyadari serta
menaati peraturan-peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Perilaku
disiplin karyawan ditampilkan sebagai bentuk wujud terima kasih
karyawan terhadap perusahaan atas kompensasi yang telah mereka terima.
7) Pengaruh Serikat Pekerja
Keberadaan suatu perusahaan tidak bisa terlepas dari adanya pengaruh
serikat buruh atau serikat pekerja. Serikat ini akan mempengaruhi besar
kecilnya kompensasi yang diberikan perusahaan bagi karyawannya.
Apabila serikat buruhnya kuat, maka bisa dipastikan tingkat kompensasi
yang diberikan perusahaan bagi karyawan tinggi, begitupun sebaliknya.
Dengan program kompensasi yang baik dan memadai, perusahaan akan
terhindar dari pengaruh serikat buruh. Serikat buruh merupakan organsiasi
tempat bernaungnya aspirasi dan kepentingan para karyawan. Organisasi
ini akan memperjuangkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban para
anggotanya.
8) Pengaruh Pemerintah
Pemerintah menjamin atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi masyarakat. Untuk itu, melalui kebijakan perundangan dan regulasi,
pemerintah mengeluarkan berbagai macam peraturan yang pada intinya
untuk melindungi pekerja, sekaligus mendorong investasi dari para
24
pengusaha agar mau menanamkan modalnya. Berkaitan dengan
kompensasi, pemerintah menetapkan besarnya batas upah minimal (UMR)
atau balas jasa minimum yang layak diberikan pengusaha (perusahaan)
bagi karyawannya. Keberadaan pemerintah sangat penting, agar pengusaha
tidak bertindak sewenang-wenang dalam menetapkan besarnya balas jasa
bagi karyawan. Jika program kompensasi suatu organisasi sesuai dengan
undang-undang perburuhan yang berlaku, maka intervensi pemerintah
dalam batas tertentu dapat dihindarkan. Bahkan sebaliknya organisasi
tersebut akan mempunyai nama baik karena telah membantu pemerintah
dalam membuka kesempatan kerja dan menyejahterakan masyarakat.
C. Ketaatan Aturan Akuntansi
1. Pengertian Ketaatan Aturan Akuntansi
Menurut Prekanida (2015) ketaatan adalah suatu sikap patuh kepada
aturan atau perintah, sedangkan aturan adalah cara atau tindakan yang telah
ditetapkan yang harus dijalankan atau dituruti. Di dalam suatu instansi
terdapat dasar atau pedoman yang digunakan manajemen dalam menentukan
dan melaksanakan jalannya berbagai kegiatan di dalam perusahaan salah
satunya adalah aturan mengenai kegiatan akuntansi.
Menurut Rahmawati (2012), aturan merupakan tindakan atau perbuatan
yang harus dijalankan. Aturan akuntansi dibuat sedemikian rupa sebagai
dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam standar akuntansi terdapat
aturan-aturan yang harus digunakan dalam pengukuran dan penyajian laporan
25
keuangan yang berpedoman terhadap aturan-aturan yang dikeluarkan oleh IAI
(Ikatan Akuntan Indonesia).
Dengan demikian ketaatan aturan akuntansi merupakan suatu kewajiban
dalam organisasi untuk mematuhi segala ketentuan atau aturan akuntansi
dalam melaksanakan pengelolaan keuangan dan pembuatan laporan keuangan
agar tercipta transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan laporan
keuangan yang dihasilkan efektif, handal serta akurat informasinya. Adanya
aturan akuntansi tersebut menghindari tindakan yang menyimpang yang dapat
merugikan organisasi. Laporan keuangan berkaitan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan seperti manajemen dan investor. Apabila laporan keuangan
yang dibuat tidak sesuai atau tanpa mengikuti aturan akuntansi yang berlaku
maka keadaan tersebut dapat menumbuhkan perilaku tidak etis dan memicu
terjadinya kecurangan akuntansi di mana hal tersebut akan menyulitkan
auditor untuk menelusurinya.
Ada dua kebutuhan yang berkepentingan terhadap hasil laporan
keuangan yaitu pihak pemakai (pihak ekstern) dan pimpinan selaku pihak
pengelola aset dan penyaji laporan keuangan. Dari pihak ekstern, pemakai
laporan keuangan terdiri atas: investor, karyawan, pemberi pinjaman,
pemasok, kreditor, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. Mereka memiliki
kebutuhan informasi yang berbeda-beda yang harus dipenuhi (Thoyibatun,
2009). Agar menghasilkan informasi yang berkualitas maka penyajian
laporan keuangan harus sesuai dengan prosedur dan prinsip serta aturan kerja
26
yang sesuai dengan prinsip akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi merupakan
sejumlah aturan yang menjadi pedoman bertindak dalam melaksanakan
akuntansi di perusahaan (Thoyibatun, 2009).
2. Tujuan Ketaatan Aturan Akuntansi
Menurut Prekanida (2015:57) ketaatan aturan akuntansi dalam suatu
instansi bertujuan sebagai berikut:
1) Sebagai prinsip dan metode yang dijadikan dasar untuk diterapkan dalam
penyelenggaraan segala aktivitas akuntansi dan pelaporan keuangan yang
berbasis kepada standar akuntansi keuangan dan peraturan perundang-
undangan.
2) Sebagai acuan dalam menentukan perlakuan akuntansi atas segala jenis
transaksi dan peristiwa ekonomi khususnya pada bidang keuangan yang
terjadi dan untuk pelaporan keuangannya.
3. Ketaatan Aturan Akuntansi dalam pembuatan Laporan Keuangan
Menurut PP RI nomor 24, 2005 tentang SAP dalam Thoyibatun (2009)
menyebutkan bahwa persyaratan pengungkapan pada setiap entitas akuntansi
di lingkungan pemerintah diharapkan menyajikan laporan keuangan yang
terdiri atas laporan keuangan dan laporan kinerja. Laporan keuangan terdiri
atas laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan, sedangkan laporan kinerja berisi ringkasan tentang
keluaran dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-
masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanakan
27
APBN/APBD. Laporan-laporan tersebut dibuat dalam bentuk dan harus
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dalam SAP agar kinerja organisasi
antar periode dapat dibandingkan.
4. Indikator-indikator Ketaatan Aturan Akuntansi
Menurut Thoyibatun (2009) indikator-indikator ketaatan aturan akuntansi
sebagai berikut:
1) Tanggung jawab penerapan
Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam
masyarakat. Sejalan dengan peranan tersebut, anggota mempunyai
tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota
juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama
anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara
kepercayaan masyarakat, dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam
mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk
memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
2) Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam
kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3) Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya
pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi
kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota
28
dalam menguji semua keputusan yang diambilnya. Integritas
mengharuskan seorang anggota untuk antara lain, bersikap jujur dan
berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa.
4) Obyektifitas
Obyektifitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa
yang diberikan anggota. Prinsip obyektifitas mengharuskan anggota
bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka
atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada dibawah
pengaruh pihak lain.
5) Kehati-hatian
Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi
tanggungjawab profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan. Hal ini
mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
tanggung jawab profesi kepada publik.
6) Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang
diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai
atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila
ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk
mengungkapkannya.
29
7) Konsistensi
Konsistensi merupakan konsep dalam akuntansi yang menuntut
diterapkannya standar secara terus-menerus, tidak di ubah-ubah kecuali
dengan alasan yang dapat dibenarkan.
8) Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan
standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai kewajiban
untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan
tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis
dan standar profesional yang harus ditaati anggota adalah standar yang
dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, International Federation of
Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang-undangan yang
relevan.
Secara teoritis, ketaatan akuntansi juga merupakan kewajiban. Sebab, jika
laporan keuangan dibuat tanpa mengikuti aturan akuntansi yang beralaku,
keadaaan tersebut dinyatakan sebagai suatu bentuk kegagalan dan akan
menimbulkan kecenderungan kecurangan atau perilaku tidak etis yang tidak
dapat atau sulit ditelusuri auditor (Thoyibatun, 2009).
D. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
1. Pengertian Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Kecenderungan didefinisikan sebagai “kecondongan, kesudian,
keinginan” (Ali, 2007:61) yang menyimpulkan bahwa adanya keinginan
untuk melakukan kecurangan karena adanya peluang (kesempatan) untuk
30
melakukan kecurangan. Kecurangan adalah suatu perubuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi,
dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau
kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain (Tuannakotta,
2007:96).
Kecenderungan menurut Daryanto dalam Thoyibatun (2009) diartikan
sebagai “lebih tertarik pada”. Kecurangan sering kali menyangkut (a) suatu
tekanan atau suatu dorongan untuk melakukan kecurangan, (b) suatu peluang
yang disarankan ada untuk melaksanakan kecurangan (Wilopo, 2006).
IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia) (2013) menjelaskan kecurangan
akuntansi sebagai: (1) Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam
pelaporan keuangan yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah
atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai
laporan keuangan, (2) Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya
terhadap aktiva (seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan)
berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan
tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva entitas dapat dilakukan
dengan berbagai cara, termasuk penggelapan tanda terima barang/uang,
pencurian aktiva, atau tindakan yang menyebabkan entitas membayar barang
atau jasa yang tidak diterima oleh entitas.
Menurut Bastian (2007) kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent
financial reporting) terdiri dari tindakan-tindakan seperti:
31
1) Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan atau dokumen
pendukung yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan.
2) Representasi yang salah atau penghapusan yang disengaja atas
peristiwa-peristiwa, transaksi-transaksi, atau informasi signifikan
lainnya yang ada dalam laporan keuangan.
3) Salah penerapan yang disengaja atas prinsip-prinsip akuntansi yang
berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau
pengungkapan.
Berdasarkan definisi-definisi yang telah disebutkan, dapat disimpulkan
bahwa kecenderungan kecurangan akuntansi adalah lebih tertarik ingin
melakukan salah saji yang timbul dari kecurangan dalam laporan keuangan
karena adanya penghilangan secara jumlah atau pengungkapan dalam laporan
keuangan dan saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap
aktiva yang berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan
keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.
2. Tipe-tipe Kecurangan Akuntansi
Menurut Amin Widjaja (2013) terdapat dua tipe kecurangan akuntansi
yaitu:
1) Kecurangan eksternal
Kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap suatu
perusahaan/entitas, seperti kecurangan yang dilakukan pelanggan terhadap
usaha, wajib pajak terhadap pemerintah.
32
2) Kecurangan internal
Tindakan tidak legal yang dilakukan oleh karyawan, manager dan
eksekutif terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. Kecurangan
tersebut akan menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan itu
sendiri.
3. Kondisi Penyebab Terjadinya Kecurangan Akuntansi
Menurut Arens (2008:432), penyebab terjadinya kecurangan disebut
dengan segitiga kecurangan (fraud triangle), yaitu:
1) Insentif/tekanan. Manajemen atau pegawai lain merasakan insentif atau
tekanan untuk melakukan kecurangan. Karyawan mungkin merasa
mendapat tekanan untuk melakukan kecurangan karena adanya
kebutuhan atau masalah finansial.
2) Kesempatan. Situasi yang membuka kesempatan bagi manajemen atau
pegawai untuk melakukan kecurangan. Longgarnya pengendalian
internal dan kurangnya pengawasan dalam suatu perusahaan dapat
memicu karyawan untuk melakukan kecurangan. Dari longgarnya
pengendalian dan kurangnya pengawasan tersebut karyawan merasa
mendapat kesempatan untuk melakukan kecurangan.
3) Sikap atau rasionalisasi. Ada sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai
etis yang membolehkan manajemen atau pegawai untuk melakukan
tindakan yang tidak jujur, atau mereka berada dalam lingkungan yang
cukup menekan yang membuat mereka merasionalisasi tindakan yang
tidak jujur.
33
4. Jenis-jenis Kecurangan Akuntansi
Arens (2008:430-432) menjelaskan bahwa kecurangan menggambarkan
setiap upaya penipuan yang sengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil
harta atau hak orang atau pihak lain. Dua jenis kecurangan akuntansi yang
utama adalah:
1) Pelaporan keuangan yang curang
Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian
jumlah atau pengungkapan yang disengaja dengan maksud mampu menipu
para pemakai laporan keuangan tersebut. Sebagian besar kasus melibatkan
salah saji jumlah yang disengaja, bukan pengungkapan. Pengabaian jumlah
kurang lazim dilakukan, tetapi perusahaan dapat saja melebihsajikan laba
dengan mengabaikan utang usaha dan kewajiban lainnya.
Kebanyakan kasus pelaporan keuangan yang curang melibatkan upaya
melebihsajikan laba baik dengan melebihsajikan aktiva dan laba atau
dengan mengabaikan kewajiban dan beban, perusahaan juga sengaja
merendahsajikan laba. Hal ini mungkin dilakukan dalam upaya
mengurangi pajak penghasilan. Perusahaan juga mungkin sengaja
merendahsajikan laba ketika laba itu tinggi untuk membentuk cadangan
laba atau “cookie jar reserve”, yang dapat digunakan untuk memperbesar
laba dalam periodik mendatang, praktik ini disebut income smoothing
(perataan laba) dan earnings management (pengaturan laba). Pengaturan
laba (earnings management) menyangkut tindakan manajemen yang
disengaja untuk memenuhi tujuan laba, sedangkan perataan laba
34
merupakan salah satu bentuk perataan laba dimana pendapatan dan beban
di tukar-tukar di antara periodik-periodik untuk mengurangi fluktuasi laba.
Salah satu teknik untuk meratakan laba adalah dengan mengurangi nilai
persediaan dan aktiva lain perusahaan yang diperoleh pada saat akuisisi,
yang menghasilkan laba yang tinggi ketika aktiva tersebut nanti dijual.
2) Penyalahgunaan aktiva
Penyalahgunaan (misappropriation) aktiva adalah kecurangan yang
melibatkan pencurian aktiva entitas. Dalam banyak kasus, tetapi tidak
semata, jumlah yang terlibat tidak material terhadap laporan keuangan.
Akan tetapi, pencurian aktiva perusahaan seringkali mengkhawatirkan
manajemen, tanpa memperhatikan materialitas jumlah yang terkait, karena
pencurian bernilai kecil menggunung seiring dengan berjalannya waktu.
Istilah penyalahgunaan aktiva biasanya digunakan untuk mengacu
pada pencurian pada pencurian yang melibatkan pegawai dan orang lain
dalam lain organisasi. Menurut perkiraan Association of Certified Fraud
Examiners, perusahaan rata-rata kehilangan enam persen pendapatannya
akibat kecurangan, meskipun banyak dari kecurangan yang melibatkan
pihak-pihak luar, seperti pencurian oleh pelanggan dan penipuan oleh
pemasok.
Penyalahgunaan aktiva biasanya dilakukan pada tingkat hierarki
organisasi yang lebih rendah. Namun, dalam beberapa kasus, manajemen
puncak terlibat dalam pencurian aktiva perusahaan. Karena manajemen
memiliki kewenangan dan kendali yang lebih besar atas aktiva organisasi,
35
penyelewengan yang melibatkan manajemen puncak dapat menyangkut
jumlah yang signifikan.
5. Indikator-indikator Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Wilopo (2006:24) menyebutkan beberapa indikator kecenderungan
kecurangan akuntansi yaitu:
1) Kecenderungan untuk melakukan manipulasi, pemalsuan, atau perubahan
catatan akuntansi atau dokumen pendukungnya.
Manajemen cenderung akan melakukan kecurangan akuntansi yang
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti memanipulasi bukti-bukti
transaksi biasanya dengan mengubah besarnya jumlah yang sebenarnya
atau mengabaikan aturan akuntansi yang berlaku dalam proses
penyusunannya, memalsukan dokumen-dokumen pendukung, dan
merubah pencatatan jurnal akuntansi terutama dilakukan pada saat
mendekati akhir periode. Hal-hal tersebut dilakukan manajemen dengan
tujuan untuk meningkatkan laba perusahaan.
2) Kecenderungan untuk melakukan penyajian yang salah atau
penghilangan peristiwa, transaksi, atau informasi yang signifikan dari
laporan keuangan.
Manajemen secara sengaja melakukan salah saji dengan
menghilangkan atau mengabaikan suatu peristiwa, transaksi atau
informasi yang signifikan dalam laporan keuangan yang dapat
memperdayai pengguna laporan keuangan. Tindakan ini dilakukan
manajemen untuk memenuhi tujuan laba.
36
3) Kecenderungan untuk melakukan salah menerapkan prinsip akuntansi
secara sengaja.
Untuk memaksimalkan laba manajemen dapat berbuat curang
dengan sengaja menerapkan prinsip akuntansi yang salah seperti
mengubah asumsi yang terkait dengan pencatatan jumlah, klasifikasi dan
pelaporan pada transaksi keuangan.
4) Kecenderungan untuk melakukan penyajian laporan keuangan yang salah
akibat pencurian (penyalahgunaan/penggelapan) terhadap aktiva yang
membuat entitas membayar barang/jasa yang tidak terima.
Manajemen dapat melakukan salah saji yang berasal dari
penyalahgunaan atau penggelapan aktiva dengan melakukan rekayasa
dalam laporan keuangan untuk menutup-nutupi pencurian aktiva tersebut
dan menyajikan laporan keuangan yang tidak sesuai dengan prinsip-
prinsip yang berlaku umum.
5) Kecenderungan untuk melakukan penyajian laporan keuangan yang salah
akibat perlakuan yang tidak semestinya terhadap aktiva dan disertai
dengan catatan atau dokumen palsu dan dapat menyangkut satu atau
lebih individu diantara manajemen, karyawan, atau pihak ketiga.
Karena adanya perlakuan yang tidak semestinya terhadap aktiva
dan disertai dengan catatan atau dokumen palsu pihak instansi akan
berusaha menutupi masalah tersebut dengan melakukan tindakan
kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan. Cara yang dilakukan
dapat berupa manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi
37
atau dokumen pendukung laporan keuangan serta menghilangkan,
memajukan atau menunda pencatatan transaksi yang seharusnya
dilaporkan dalam periode laporan keuangan. Tindakan kecurangan
tersebut dapat menyangkut satu atau lebih individu baik manajemen,
karywan, atau pihak ketiga. Dan akibat dari tindakan kecurangan tersebut
laporan keuangan yang disajikan pun akan salah dan tidak sesuai dengan
standar yang berlaku.
E. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Pengendalian internal yang efektif dapat melindungi dari pencurian,
penggelapan, penyalahgunaan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Selain itu,
pengendalian internal juga memberikan jaminan yang wajar terhadap
informasi bisnis yang akurat demi keberhasilan perusahaan. Penjagaan aktiva
dan informasi yang akurat sering berjalan seiring, karena karyawan yang
ingin menggelapkan aktiva atau berniat melakukan kecurangan juga perlu
menutupi kecurangan tersebut dengan menyesuaikan catatan akuntansi
(Karyono, 2013:96).
Penelitian Wilopo (2006) dan Monica (2012) menunjukan bahwa
semakin efektifnya pengendalian internal, maka kecenderungan kecurangan
akuntansi dapat terhindarkan. Kecenderungan karyawan untuk bertindak
secara tidak fungsional akan menyebabkan kecenderungan kecurangan
akuntansi menjadi tinggi, dan jika kualitas prosedur pengendalian internal
38
juga jelek maka kesempatan karyawan untuk melakukan kecenderungan
kecurangan akuntansi akan meningkat. Penelitian Thoyibatun (2009)
menunjukkan bahwa dengan efektifnya pengendalian internal memberikan
ketentuan mengenai prosedur untuk mendapatkan dan menggunakan
kemajuan kerja, pembelian peralatan dan persediaan permintaan resmi,
penggunaan fasilitas yang dimiliki dan akuntabilitas. Upaya ini berguna
dalam menekan kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan uraian
tersebut, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
H1 : Pengendalian internal berpengaruh terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi.
2. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Penelitian yang dilakukan oleh Meliany (2013) mengenai
kecenderungan kecurangan akuntansi menunjukkan bahwa dengan adanya
kesesuaian kompensasi maka pegawai atau karyawan dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian
Thoyibatun (2009) yang mengatakan bahwa perbaikan perencanaan struktur
insentif akan mempengaruhi cara manajer berperilaku dalam mencapai
kinerja.
Pada kondisi tertentu memiliki arah positif dimana pemberian
kompensasi yang sesuai kepada karyawan akan mengurangi kecenderungan
kecurangan akuntansi yang terjadi di perusahaan. Dengan demikian
pemberian kompensasi yang sesuai dan layak akan meminimalisir terjadinya
39
kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan uraian diatas, maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 :Kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi
3. Pengaruh Ketaatan Aturan Akuntansi terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi
Thoyibatun (2009) menjelaskan bahwa ketaatan aturan akuntansi
dipandang sebagai tingkat kesesuaian prosedur pengelolaan aset organisasi,
pelaksanaan prosedur akuntansi dan penyajian laporan keuangan beserta
semua bukti pendukungnya, dengan aturan yang sudah ditentukan oleh BPK
dan atau SAP. Sedangkan Wilopo (2006) menjelaskan bahwa kegagalan
penyusunan laporan keuangan yang disebabkan karena ketidaktaatan pada
aturan akuntansi, dimana hal tersebut akan menimbulkan kecurangan
akuntansi pada instansi yang tidak dapat dideteksi oleh para auditor.
Dengan berdasarkan penelitian Wilopo (2006), Thoyibatun (2009) dan
Adelin (2013) ketaatan aturan akuntansi dapat mencegah dan mengurangi
tindakan. Kecenderungan kecurangan akuntansi yang berarti bahwa semakin
suatu manajemen taat pada aturan akuntansi maka semakin rendah pula
kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan uraian ini maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah:
H3 :Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi.
40
F. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai bahasan yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Sebelumnya
No Peneliti Terdahulu (Judul dan
Tahun)
Variabel dan Metodologi Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Ni Luh Putu Purnama Sari,
Gede Adi Yuniarta, I made
Pradana Adiputra
Pengaruh Efektifitas Sistem
Pengendalian Internal, Ketaatan
Aturan Akuntansi, Persepsi
Kesesuaian Kompensasi dan
Implementasi Good Governance
terhadap Kecenderungan Fraud
(Studi Empiris pada SKPD di
Kabupaten Tabanan).
(2015)
Efektifitas Pengendalian
Internal, Kesesuaian
Kompensasi, dan
Implementasi Good
Governance
Ketaatan Aturan
Akuntansi
Efektifitas sistem pengendalian
internal, Ketaatan aturan
akuntansi, kesesuaian
kompensasi, dan implementasi
good governance berpengaruh
simultan negatif terhadap
kecenderungan fraud.
41
2. I Made Darma Prawira,
Nyoman Trisna Herawati,
Nyoman Ari Surya Darmawan
Pengaruh Moralitas Individu,
Asimetri Informasi, dan
Efektifitas Pengendalian Internal
terhadap Kecenderungan
Kecurangan (FRAUD)
Akuntansi (Studi Empiris pada
Badan Usaha Milik Daerah
Kabupaten Buleleng
(2014)
Efektifitas Pengendalian
Internal
Moralitas Individu dan
Asimetri Informasi
Moralitas Individu dan
Efektifitas Pengendalian Internal
berpengaruh signifikan negatif
terhadap kecenderungan
kecurangan (fraud) akuntansi.
Sedangkan Asimetri Informasi
berpengaruh signifikan positif
terhadap kecenderungan
kecurangan (fraud) akuntansi.
3. Rr Rani Mayangsari
Triasmara dan Yane devi
Anna, SE., M.Si., Ak
Pengaruh Efektivitas
Pengendalian Internal,
Kesesuaian Kompensasi dan
Asimetri Informasi terhadap
Kecenderungan Kecurangan
pada PT. Telekomunikasi
Indonesia, TBK (2015)
Efektivitas Pengendalian
Internal dan Kesesuaian
Kompensasi Karyawan
Asimetri Informasi
Efektivitas pengendalian
internal, kesesuaian kompensasi
dan asimetri informasi
berpengaruh secara signifikan
terhadap kecenderungan
kecurangan pada PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk,
baik secara bersama-sama
maupun secara parsial.
42
4. Tiara Delfi, Rita Anugerah, Al
Azhar A, dan Desmiyawati
Pengaruh Efektivitas
Pengendalian Internal dan
Kesesuaian Kompensasi
terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi (Survey
pada perusahaan BUMN Cabang
Pekanbaru
(2014)
Efektivitas pengendalian
internal dan Kesesuaian
kompensasi
Efektivitas pengendalian internal
dan kesesuaian kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap
kecenderungan kecurangan
akuntansi
5. Prekanida Farizqa Shintadevi Pengaruh Kefektifan
Pengendalian Internal, Ketaatan
Aturan Akuntansi dan
Kesesuaian Kompensasi
terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Tidak Etis sebagai
Variabel Intervening pada
Universitas Negeri Yogyakarta
Skripsi (2015)
Efektifitas Pengendalian
Internal, Kesesuaian
Kompensasi dan Ketaatan
Aturan Akuntansi
1) terdapat pengaruh negatif dan
signifikan antara Keefektifan
Pengendalian Internal dengan
Perilaku Tidak Etis; 2) terdapat
pengaruh negatif dan signifikan
antara Ketaatan Aturan
Akuntansi dengan Perilaku
Tidak Etis; 3) terdapat pengaruh
negatif dan signifikan antara
Kesesuaian Kompensasi dengan
Perilaku Tidak Etis; 4) terdapat
pengaruh negatif dan signifikan
antara Keefektifan Pengendalian
Internal dengan Kecenderungan
43
Kecurangan Akuntansi; 5)
terdapat pengaruh negatif dan
signifikan antara Ketaatan
Aturan Akuntansi dengan
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi; 6) Terdapat pengaruh
negatif dan signifikan antara
Kesesuaian Kompensasi dengan
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi; 7) terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara
Perilaku Tidak Etis dengan
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi dan 8) Perilaku Tidak
Etis merupakan variabel
intervening antara Keefektifan
Pengendalian Internal, Ketaatan
Aturan Akuntansi dan
Kesesuaian Kompensasi
terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi.
6. Lia Meliany dan Erna
Hernawati Pengaruh Kefektifan
Efektivitas pengendalian
internal dan kesesuaian
Efektivitas Pengendalian Internal
dan Kesesuaian Kompensasi
berpengaruh secara signifikan
44
Pengendalian Internal dan
Kesesuaian Kompensasi
terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi (2014)
kompensasi terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi
7 Ni Luh Putu Normadewi Abdi
Pradnyani
Pengaruh Kefektifan
Pengendalian Internal, Ketaatan
Aturan Akuntansi dan Asimetri
Informasi pada Akuntabillitas
Organisasi dengan
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi sebagai Variabel
Intervening (Studi Empiris pada
Perguruan Tinggi Negeri di
Provinsi Bali)
Tesis (2015)
Efektifitas pengendalian
internal dan Ketaatan aturan
akuntansi
Asimetri informasi pada
akuntabilitas organisasi
sebagai variabel
intervening
Pertama, keefektifan
pengendalian internal
berpengaruh pada akuntabilitas
organisasi melalui
kecenderungan kecurangan
akuntansi. Kedua, ketaatan
aturan akuntansi berpengaruh
pada akuntabilitas organisasi
melalui kecenderungan
kecurangan akuntansi. Ketiga,
asimetri informasi berpengaruh
pada akuntabilitas organisasi
melalui kecenderungan
kecurangan akuntansi
8 Fifi Safriyana
Peranan Pengendalian Internal
dalam Mengantisipasi
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi (Studi Kasus di PT.
Taspen (Persero)
Tanjungpinang)
Skripsi (2014)
Pengendalian Internal dan
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Pengendalian Internal
berpengaruh secara simultan
terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi
45
9 Nur Ratri Kusumastuti dan
Wahyu Meiranto
Analisis Faktor-faktor yang
Berpengaruh Terhadap
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi dengan Perilaku
Tidak Etis Sebagai Variabel
Intervening
Jurnal (2012)
Pengendalian Internal,
Kesesuaian
Kompensasi,Ketaatan Aturan
Akuntansi dan
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Perilaku Tidak Etis,
Asimetri Informasi,
Moralitas Manajemen,
1) Pengendalian internal,
kesesuaian kompensasi,
ketaatan aturan akuntansi
dan asimetri informasi
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
kecenderungan
kecurangan akuntansi.
2) Moralitas manajemen
berpengaruh signifikan
terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi.
10 M. Glifandi Hari Fauwzi
Analisis Pengaruh Keefektifan
Pengendalian Internal, Persepsi
Kesesuaian Kompensasi,
Moralitas Manajemen terhadap
Perilaku Tidak Etis dan
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Skripsi (2011)
Keefektifan Pengendalian
Internal, Kesesuaian
Kompensasi, dan
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Moralitas Manajemen dan
Perilaku Tidak Etis
1) Keefektifan pengendalian
internal dan moralitas
manajemen berpengaruh
signifikan terhadap
perilaku tidak etis dan
kecenderungan
kecurangan akuntansi
2) Faktor persepsi
kesesuaian kompensasi
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
perilaku tidak etis dan
kecenderungan
kecurangan akuntansi.
46
11 Siti Thoyibatun
Faktor-faktor yang Berpengaruh
terhadap Perilaku Tidak Etis dan
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi Serta Akibatnya
Terhadap Kinerja Organisasi
Jurnal Ekonomi dan Keuangan
(2009)
Pengendalian Internal,
Kesesuaian Kompensasi,
Ketaatan Aturan Akuntansi
dan Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi
Perilaku Tidak Etis dan
Akuntabilitas Kinerja
1) Kesesuaian sistem
pengendalian internal,
sistem kompensasi, dan
ketaatan aturan akuntansi
berpengaruh terhadap
perilaku tidak etis
2) Kesesuaian sistem
pengendalian internal,
sistem kompensasi,
ketaatan aturan akuntansi
dan perilaku tidak etis
berpengaruh terhadap
kecenderungan
kecurangan akuntansi.
3) Kecenderungan
kecurangan akuntansi
tidak berpengaruh
terhadap akuntabilitas
kinerja.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi, 2016
47
G. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di bab sebelumnya,
maka penelitian ini terdapat satu variabel dependen, yakni kecenderungan
kecurangan akuntansi dan tiga variabel independen, yaitu pengendalian
internal, kesesuaian kompensasi, dan ketaatan aturan akuntansi. Berikut
gambar 2.1 menunjukkan kerangka pemikiran penelitian ini:
Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir
Pengaruh Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Ketaatan
Aturan Akuntansi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Basis Teori : Teori Keagenan
Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi
Badan Usaha Milik
Negara (BUMN)
(Y)
VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN
Pengendalian Internal (X1)
Kesesuaian Kompensasi
(X2)
Ketaatan Aturan Akuntansi
(X3)
H1
H2
H3
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Metode Analisis: Analisis Regesi Berganda
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara varibel
independen yaitu pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, dan ketaatan
aturan akuntansi dengan variabel dependen yaitu kecenderungan kecurangan
akuntansi. Objek dari penelitian ini adalah kuesioner Satuan Pengendalian
Internal (SPI) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di
bidang usaha konstruksi karena di bidang usaha konstruksi tersebut sering
mengalami kecurangan.
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Pengendalian Internal (SPI)
yang bekerja pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di
bidang usaha konstruksi. Jumlah BUMN yang ada di DKI Jakarta sebanyak
141 BUMN.
Penelitian ini dibatasi pada populasi Satuan Pengendalian Internal pada
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di bidang usaha
konstruksi sebanyak 2 BUMN. Sedangkan jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 80 responden dari 2 BUMN yang beroperasi di
bidang usaha konstruksi. Metode yang digunakan dalam penentuan sampel
adalah dengan menggunakan metode convenience sampling yaitu istilah
umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden.
Convenience sampling, pengambilan sampel yang mudah (convenience
49
sampling) merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang
dengan senang hati bersedia memberikannya (Sekaran, 2006: 136).
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini menggunakan metode convenience
sampling karena lebih efisien dengan akses yang terjangkau oleh peneliti.
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam
penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian
lapangan atau survey. Penelitian lapangan (field research) adalah data utama
penelitian ini. Peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama yaitu
data primer (Sugiyono, 2012:3). Pada penelitian ini, yang menjadi objek
penelitian adalah para satuan pengendalian internal yang bekerja di BUMN
yang beroperasi di bidang usaha konstruksi dan dilakukan dengan penyebaran
kuesioner mengenai pengaruh pengendalian internal, kesesuaian kompensasi,
dan ketaatan aturan akuntansi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pernyataan terstruktur yang
alternatif jawabannya telah tersedia. Responden diminta menjawab
pernyataan tersebut dalam bentuk skala interval yang mengukur sikap
responden terhadap pernyataan-pernyataan yang disajikan, yang terbagi
menjadi:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
50
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara
menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda
dengan bantuan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 19.
Untuk menjaga validitas dan reliabilitas butir-butir pertanyaan yang ada pada
kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi)
(Ghozali 2013: 19).
2. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan dan kelayakan
data yang digunakan dalam penelitian. Uji kualitas data dilakukan
menggunakan uji validitas dengan Korelasi Pearson dan uji reliabilitas
dengan Cronbach Alpha.
a) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
51
kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara
menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-
pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang di dapat memiliki nilai
di bawah 0.05 berarti data yang diperoleh adalah valid.
b) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas
dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu (Ghozali, 2013:47). Pengujian ini menggunakan metode
statistik Cronbach Alpha dengan nilai 0.7. Apabila Cronbach Alpha
dari suatu variabel > 0.7 maka butir pertanyaan dalam instrumen
penelitian tersebut adalah reliabel atau dapat diandalkan, dan sebaliknya
jika nilai Cronbach Alpha < 0.7 maka butir pertanyaan tersebut tidak
reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik pada penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji
multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas dengan pendekatan keilmuan
yaitu statistik.
52
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adaanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabel independen. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap
variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres
terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai
VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance >
0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10. Setiap peneliti harus menentukan
tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir (Ghozali, 2013:105-106).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
53
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).
Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan Residualnya (SRESID). Jika
ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasi telah terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).
Selain itu, dapat dilihat melalui uji park, uji glejser, dan uji white.
c. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati
normal atau tidak. Jika data ternyata berdistribusi normal, maka analisis
nonparametik dapat digunakan. Jika data berdistribusi normal, maka
analisis parametik termasuk model-model regresi dapat digunakan
(Umar, 2008:77). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik (Ghozali, 2013:160-165).
1) Analisis grafik, yaitu salah satu cara untuk melihat normalitas
residual dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan data distribusi yang mendekati
distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat
normal probability plot yang membandingkan distirbusi kumulatif
dari distirbusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu
54
garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan
dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya.
2) Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah uji statistik non-parametik kolmogorov-smirnov (K-
S) (Ghozali, 2013:164). Uji K-S biasa digunakan untuk
memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan distribusi
spesifik/tertentu.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui keeratan
hubungan yang ada diantara kedua variabel. Metode regresi linear ini juga
dapat digunakan untuk peramalan dengan menggunakan data berkala (time
series). Berdasarkan hubungan antara variabel pengendalian internal (X1),
kesesuaian kompensasi (X2), ketaatan aturan akuntansi (X3) dan
kecenderungan kecurangan akuntansi (Y), maka akan digunakan model
analisa regresi linear sebagai berikut:
Dimana:
Y = Variabel dependen (Kecenderungan Kecurangan Akuntansi)
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi antara pengendalian internal dengan kecenderungan
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
55
kecurangan akuntansi
b2 = Koefisien regresi antara kesesuaian kompensasi dengan kecenderungan
kecurangan akuntansi
b3 = Koefisien regresi antara ketaatan aturan akuntansi dengan
kecenderungankecurangan akuntansi
X1 = Variabel independen (Pengendalian Internal)
X2 = Variabel independen (Kesesuaian Kompensasi)
X3 = Variabel independen (Ketaatan Aturan Akuntansi)
e = Error
Dari perhitungan SPSS 19.0 akan diperoleh keterangan atau hasil tentang
koefisien determinasi, Uji F, Uji t untuk menjawab perumusan masalah
penelitian. Berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal tersebut diatas,
yakni:
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013:97).
56
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Hipotesis akan diuji
dengan menggunakan tingkat signifikansi (a) sebesar 5 persen atau 0.05.
Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan di dasarkan pada nilai
probabilitas signifikansi. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0.05, maka
hipotesis diterima. Hal ini berarti model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel independen. Jika nilai probabilitas signifikansi >
0.05, maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti model regresi tidak dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
c. Uji Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2013: 98). Variabel independen secara
individu dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen apabila nilai p value (sig) lebih kecil dari tingkat signifikansi
(α). Tingkat signifikansi yang diterapkan dalam penelitian iniadalah α =
5%. Hal ini berarti apabila nilai p value (sig) lebih kecil dari 5% maka
variabel independen secara individu dikatakan memiliki pengaruh yang
signifikann terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
57
E. Operasional Variabel Penelitian
Menurut Uma Sekaran (2006) variabel merupakan sesuatu yang dapat
mengakibatkan perbedaan atau keragaman nilai. Nilai-nilai dapat berbeda
pada beragam waktu baik untuk objek yang sama maupun berlainan.
Sedangkan menurut Sugiyono (2007) variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variabel
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
1) Pengendalian Internal (X1)
Menurut Yusar dan Fitri (2013:79) pengendalian internal adalah
sebuah proses, dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, manajemen dan
personil lainnya, yang di rancang untuk memberikan keyakinan memadai
tentang pencapaian tujuan dalam kategori berikut: efektivitas dan
efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap
berlaku hukum dan peraturan dan pengamatan aset terhadap akuisisi yang
tidak sah, penggunaan atau pelepasan. Variabel ini diukur dengan
menggunakan skala interval 5 poin, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2)
Tidak Setuju, (3) Netral, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju. Pada variabel
ini di dalam kuesioner terdapat 10 pertanyaan, 3 diantaranya terdapat
pertanyaan negatif di nomer 4, 6, dan 8. Dimana cara perhitungannya
dibalik nilai bobot nya, misalnya responden memilih jawaban poin 1,
maka perhitungannya menjadi poin 5.
58
2) Kesesuaian Kompensasi (X2)
Menurut Suwatno dan Priansa (2013: 220) kompensasi adalah
setiap bentuk pembayaran yang diberikan kepada karyawan sebagai
pertukaran pekerjaan yang mereka berikan kepada majikan. Sedangkan
menurut Edwin dalam Suwatno dan Priansa (2013:220) kompensasi
merupakan pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada
karyawan-karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada
pencapaian organisasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala
interval 5 poin, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3)
Netral, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju. Pada variabel ini di dalam
kuesioner terdapat 15 pertanyaan.
3) Ketaatan Aturan Akuntansi (X3)
Menurut Rahmawati (2012), aturan merupakan tindakan atau
perbuatan yang harus dijalankan. Aturan akuntansi dibuat sedemikian
rupa sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam standar
akuntansi terdapat aturan-aturan yang harus digunakan dalam
pengukuran dan penyajian laporan keuangan yang berpedoman terhadap
aturan-aturan yang dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).
Informasi yang tersedia dilaporan keuangan sangat dibutuhkan bagi
investor dan manajemen jadi harus dapat diandalkan sehingga
dibutuhkan suatu aturan untuk menjaga keandalan informasi tersebut dan
menghindari tindakan yang dapat merugikan perusahaan atau organisasi.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin, yaitu (1)
59
Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Netral, (4) Setuju, dan (5)
Sangat Setuju. Pada variabel ini di dalam kuesioner terdapat 10
pertanyaan.
4) Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Y)
Kecenderungan didefinisikan sebagai “kecondongan, kesudian,
keinginan” (Ali, 2007:61) yang menyimpulkan bahwa adanya keinginan
untuk melakukan kecurangan karena adanya peluang (kesempatan) untuk
melakukan kecurangan. Kecurangan adalah suatu perubuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar
organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan
atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain
(Tuannakotta, 2007:96). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala
interval 5 poin, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3)
Netral, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju. Pada variabel ini di dalam
kuesioner terdapat 10 pertanyaan.
Variabel dan skala pengukuran yang terdapat dalam penelitian disajikan
secara ringkas dalam tabel 3.1 dibawah ini
60
Tabel 3.1
Operasional Variabel
No Variabel Indikator No. Butir Skala
Pengukuran
1 Kecenderungan
Kecurangan
Akuntansi
(Wilopo, 2006)
1) Manipulasi, Pemalsuan 36,37,38
Skala
Interval
2) Penghilangan peristiwa 39,40
3) Salah menerapkan prinsip
akuntansi
41,42,44
4) Penyalahgunaan/Penggelapan 43
5) Perlakuan yang tidak
semestinya terhadap aktiva
45
2 Pengendalian
Internal
(Suharso, 2016)
1) Lingkungan Pengendalian 1,2
Skala
Interval
2) Penilaian Risiko 3,4*
3) Aktivitas Pengendalian 5,6*
4) Informasi dan Komunikasi 7,8*
5) Pemantauan 9,10
3 Kesesuaian
Kompensasi
(Suwatno dan
Priansa, 2013)
1) Ikatan Kerjasama 11,12,13
Skala
Interval
2) Kepuasan Kerja 14,15,23
3) Pengadaan Efektif 18
4) Motivasi 16
5) Menjamin Keadilan 20,21
6) Disiplin 17
7) Pengaruh Serikat pekerja 19,22
8) Pengaruh Pemerintah 24,25
4
Ketaatan Aturan
Akuntansi
(Thoyibatun,
2009)
1) Tanggung jawab penerapan 29
Skala
Interval
2) Kepentingan Publik 28
3) Integritas 31
4) Objektivitas 32
5) Kehati-hatian 33,34
6) Kerahasiaan 30
7) Konsistensi 35
8) Standar Teknis 26,27
*pertanyaan negatif
61
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 141 Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini
dilakukan dengan pengambilan sampel yaitu Satuan Pengendalian Internal
(SPI) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di bidang
usaha konstruksi sebanyak 2 BUMN. Yang berpartisipasi dalam penelitian
ini meliputi manajer, supervisor, karyawan dan staff yang melaksanakan
pekerjaan di bidang satuan pengendalian internal.
Adapun kuesioner yang disebar adalah sebanyak 80 buah kuesioner.
Dari keseluruhan kuesioner yang disebar jumlah yang kembali adalah
sebanyak 70 kuesioner atau 87.5%. Kuesioner yang tidak kembali
sebabnyak 10 buah atau 12.5%. Kuesioner yang tidak kembali dikarenakan
penyebaran yang waktunya kurang tepat dimana para SPI (Satuan
Pengendalian Internal) sedang melakukan banyak pekerjaan di luar kantor
sehingga ada kuesioner yang hilang. Gambaran mengenai data sampel
disajikan pada Tabel 4.1.
62
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Kuesioner yang disebar 80 100%
2 Kuesioner yang tidak kembali 10 12.5%
3 Kuesioner yang dapat diolah 70 87.5%
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat
dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian
No Perusahaan Kuesioner
Dikirim
Kuesioner
Dikembalikan
1 Perusahaan X 50 40
2 Perusahaan Y 30 30
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
2. Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah SPI (Satuan Pengendalian
Internal) yang bekerja pada perusahaan BUMN yang beroperasi di bidang
konstruksi. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden
penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, posisi
saat ini, dan pengamalan kerja.
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
63
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Pada tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 47 orang
(67.1%) responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki dan untuk
responden perempuan berjumlah 23 orang (32.9%).
b. Deskriptif Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.4 berikut menyajikan hasil uji deskriptif responden berdasarkan
usia.
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequen
cy
Percen
t
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Vali
d
20 - 29 th 33 47,1 47,1 47,1
30 - 39 th 12 17,1 17,1 64,3
40 - 49 th 17 24,3 24,3 88,6
> 50 th 8 11,4 11,4 100,0
Total 70 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa responden yang berusia diantara
20 sampai 29 tahun berjumlah 33 orang (47.1%), untuk responden yang
berusia diantara 30 sampai 39 tahun berjumlah 12 orang (17.1%), untuk
responden yang berusia diantara 40 sampai 49 tahun berjumlah 17 orang
(24.3%) sedangkan untuk responden yang berusia > 50 tahun berjumlah 8
orang (11.4%).
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki - laki 47 67,1 67,1 67,1
Perempuan 23 32,9 32,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
64
c. Deskriptif Responden Berdasarkan Posisi Saat Ini
Tabel 4.5 berikut menyajikan hasil uji deskripstif responden berdasarkan
posisi saat ini.
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Saat Ini
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Manajer 17 24,3 24,3 24,3
Karyawan 13 18,6 18,6 42,9
Supervisor 3 4,3 4,3 47,1
Staff 37 52,9 52,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa responden yang menjabat
sebagai Manajer berjumlah 17 orang (24.3%), Karyawan berjumlah 13
orang (18.6%), Supervisor berjumlah 3 orang (4.3%), dan Staff berjumlah
37 orang (52.9%).
d. Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.6 berikut menyajikan hasil uji deskriptif responden berdasarkan
pendidikan terakhir.
65
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan
terakhir SMA berjumlah 1 orang (1.4%), D3 berjumlah 16 orang (22.9%),
S1 berjumlah 40 orang (57.1%), dan S2 berjumlah 13 orang (18.6%).
e. Deskriptif Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Tabel 4.7 ini menunjukkan hasil uji deskriptif berdasarkan pengalaman
kerja.
Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Pengalaman Kerja
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 5 th 34 48,6 48,6 48,6
5 - 10 th 10 14,3 14,3 62,9
> 10 th 26 37,1 37,1 100,0
Total 70 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa responden yang memiliki
pengalaman kerja < 5 tahun berjumlah 34 orang (48.6%), 5 – 10 tahun
berjumlah 10 orang (14.3%), dan yang > 10 tahun berjumlah 26 orang
(37.1%).
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 1 1,4 1,4 1,4
D3 16 22,9 22,9 24,3
S1 40 57,1 57,1 81,4
S2 13 18,6 18,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
66
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Tujuan dari hasil uji statistik deskriptif ini adalah untuk melihat
kualitas data penelitian yang ditujukan dengan angka atau nilai yang
terdapat pada mean dan standar deviasi. Apabila mean lebih besar
daripada standar deviasi atau penyimpangannya maka kualitas data
adalah lebih baik.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi
dan kecenderungan kecurangan akuntansi yang akan diuji secara
deskriptif seperti yang terlihat pada tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
TPI 70 17 42 28,20 4,695
TKK 70 31 78 55,01 10,817
TKAA 70 27 50 40,16 5,742
TKKA 70 10 35 20,41 6,658
Valid N
(listwise)
70
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.8 menjelaskan pada variabel pengendalian internal
jawaban minimum responden adalah sebesar 17 dan maksimum 42 dengan
rata-rata total jawaban 28.20 dan standar deviasi sebesar 4.695. Variabel
kesesuaian kompensasi jawaban minimum responden adalah sebesar 31 dan
maksimum 78 dengan rata-rata total jawaban sebesar 55.01 dan standar
67
deviasi sebesar 10.817. Variabel ketaatan aturan akuntansi jawaban
minimum responden adalah sebesar 27 dan maksimum 50 dengan rata-rata
total jawaban sebesar 40.16 dan standar deviasi sebesar 5.742. Untuk
variabel kecenderungan kecurangan akuntansi jawaban minimum responden
adalah sebesar 10 dan maksimum 35 dengan rata-rata sebesar 20.41 dan
standar deviasi sebesar 6.658.
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif di atas dapat disimpulkan
bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel pengendalian internal,
kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi dan kecenderungan
kecurangan akuntansi adalah setuju.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika
tingkat signifikansinya dibawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut
dapat dikatakan valid. Tabel 4.8 berikut adalah hasil uji validitas dari
Pengendalian Internal (PI), Kesesuaian Kompensasi (KK), Ketaatan
Aturan Akuntansi (KAA) dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
(KKA) dengan 70 sampel responden.
68
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Secara Keseluruhan
Nomor Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation Sig (2-Tailed) Keterangan
1 0.589** 0.000 Valid
2 0.688** 0.000 Valid
3 0.679** 0.000 Valid
4 0.694** 0.000 Valid
5 0.406** 0.000 Valid
6 0.781** 0.000 Valid
7 0.406** 0.000 Valid
8 0.650** 0.000 Valid
9 0.461** 0.000 Valid
10 0.434** 0.000 Valid
11 0.872** 0.000 Valid
12 0.880** 0.000 Valid
13 0.888** 0.000 Valid
14 0.863** 0.000 Valid
15 0.765** 0.000 Valid
16 0.625** 0.000 Valid
17 0.751** 0.000 Valid
18 0.794** 0.000 Valid
19 0.871** 0.000 Valid
20 0.855** 0.000 Valid
69
21 0.686** 0.000 Valid
22 0.653** 0.000 Valid
23 0.633** 0.000 Valid
24 0.572** 0.000 Valid
25 0.726** 0.000 Valid
26 0.833** 0.000 Valid
27 0.824** 0.000 Valid
28 0.837** 0.000 Valid
29 0.778** 0.000 Valid
30 0.796** 0.000 Valid
31 0.612** 0.000 Valid
32 0.766** 0.000 Valid
33 0.878** 0.000 Valid
34 0.664** 0.000 Valid
35 0.850** 0.000 Valid
36 0.531** 0.000 Valid
37 0.893** 0.000 Valid
38 0.911** 0.000 Valid
39 0.927** 0.000 Valid
40 0.929** 0.000 Valid
41 0.943** 0.000 Valid
42 0.937** 0.000 Valid
70
43 0.834** 0.000 Valid
44 0.843** 0.000 Valid
45 0.763** 0.000 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2016
Tabel 4.9 diatas menunjukkan hasil validitas seluruh butir pertanyaan memiliki
nilai signifikansi dibawah 0,05. Hal tersebut berarti bahwa seluruh butir
pertanyaan mempunyai kriteria valid.
Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap variabel yang
digunakan dalam penelitian ini:
1) Uji Validitas Pengendalian Internal (PI)
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Pengendalian Internal (PI)
No Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig (2-
Tailed) Keterangan
1 PI1 0.589** 0.000 Valid
2 PI2 0.688** 0.000 Valid
3 PI3 0.679** 0.000 Valid
4 PI4 0.694** 0.000 Valid
5 PI5 0.406** 0.000 Valid
6 PI6 0.781** 0.000 Valid
7 PI7 0.406** 0.000 Valid
8 PI8 0.650** 0.000 Valid
9 PI9 0.461** 0.000 Valid
10 PI10 0.434** 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
71
Dari Tabel 4.10 diatas menunjukan variabel pengendalian
internal mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan
dengan nilai signifikansi di bawah 0.05. Maka dapat disimpulkan
bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel pengendalian internal
adalah valid.
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel Kesesuaian
Kompensasi dalam tabel 4.11.
2) Uji Validitas Kesesuaian Kompensasi (KK)
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Kesesuaian Kompensasi (KK)
No Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig (2-
Tailed) Keterangan
1 KK1 0.872** 0.000 Valid
2 KK2 0.880** 0.000 Valid
3 KK3 0.888** 0.000 Valid
4 KK4 0.863** 0.000 Valid
5 KK5 0.765** 0.000 Valid
6 KK6 0.625** 0.000 Valid
7 KK7 0.751** 0.000 Valid
8 KK8 0.794** 0.000 Valid
9 KK9 0.871** 0.000 Valid
10 KK10 0.855** 0.000 Valid
11 KK11 0.686** 0.000 Valid
12 KK12 0.653** 0.000 Valid
13 KK13 0.633** 0.000 Valid
72
14 KK14 0.572** 0.000 Valid
15 KK15 0.726** 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari hasil output menunjukkan variabel kesesuaian kompensasi
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai
signifikansi di bawah 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua
butir pertanyaan untuk variabel kesesuaian kompensasi adalah valid.
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel Ketaatan
Aturan Akuntansi dalam tabel 4.12.
3) Uji Validitas Ketaatan Aturan Akuntansi (KAA)
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Ketaatan Aturan Akuntansi (KAA)
No Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig (2-
Tailed) Keterangan
1 KAA1 0.833** 0.000 Valid
2 KAA2 0.824** 0.000 Valid
3 KAA3 0.837** 0.000 Valid
4 KAA4 0.778** 0.000 Valid
5 KAA5 0.796** 0.000 Valid
6 KAA6 0.612** 0.000 Valid
7 KAA7 0.766** 0.000 Valid
8 KAA8 0.878** 0.000 Valid
9 KAA9 0.664** 0.000 Valid
10 KAA10 0.850** 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
73
Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan ketaatan
aturan akuntansi, memiliki kriteria valid dengan nilai signifikansi di
bawah 0.05, maka dapat disimpulkan butir pertanyaan adalah valid.
Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel
kecenderungan kecurangan akuntansi dalam tabel 4.13.
4) Uji Validitas Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (KKA)
Tabel. 4.13
Hasil Uji Validitas Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (KKA)
No Butir
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Sig (2-
Tailed) Keterangan
1 KKA1 0.531** 0.000 Valid
2 KKA2 0.893** 0.000 Valid
3 KKA3 0.911** 0.000 Valid
4 KKA4 0.927** 0.000 Valid
5 KKA5 0.929** 0.000 Valid
6 KKA6 0.943** 0.000 Valid
7 KKA7 0.937** 0.000 Valid
8 KKA8 0.834** 0.000 Valid
9 KKA9 0.843** 0.000 Valid
10 KKA10 0.763** 0.000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua pertanyaan
kecenderungan kecurangan akuntansi memiliki kriteria valid dengan
nilai signifikansi dibawah 0.05. Maka dapat disimpulkan butir
pertanyaan kecenderungan kecurangan akuntansi adalah valid.
74
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan
reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada di atas 0.70. Berikut adalah
hasil pengujian reliabilitas variabel pengendalian internal, kesesuaian
kompensasi, ketaatan aturan akuntansi dan kecenderungan kecurangan
akuntansi dalam tabel 4.14.
Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
’s Alpha
Jumlah
Item Keterangan
Pengendalian Internal 0.783 10 Reliabel
Kesesuaian Kompensasi 0.935 15 Reliabel
Ketaatan Aturan Akuntansi 0.931 10 Reliabel
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
0.958 10 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.14 diatas menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas
variabel pengendalian internal adalah sebesar 0.783, kesesuaian
kompensasi sebesar 0.935, ketaatan aturan akuntansi sebesar 0.931
dan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.958. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini
reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0.70.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang
digunakan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila
pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif
sama dengan jawaban sebelumnya.
75
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolinearitas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat
dilakukan dengan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)
serta besaran korelasi antar variabel independen. Seluruh pengujian
dan analisis data menggunakan bantuan SPSS 19.0 sebagai berikut:
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan Tabel 4.15 diatas terlihat bahwa nilai tolerance
mendekati angka 1 dan variance inflation factor (VIF) melebihi angka
1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance
untuk pengendalian internal 0,719, untuk kesesuaian kompensasi
0,416, dan untuk kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0,398
serta untuk masing-masing variabel adalah pengendalian internal
sebesar 1,390, kesesuaian kompensasi sebesar 2,401 dan 2,514 untuk
kecenderungan kecurangan akuntansi. Dengan demikian, dapat
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity
Statistics
Tolera
nce VIF
1 TPI ,716 1,397
TKK ,408 2,451
TKA
A
,394 2,536
a. Dependent Variable: TKKA
76
disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem
multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik ada apabila terjadi
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Hasil uji
heteroskedastisitas terdapat dalam uji glejser dan grafik. Gambar 4.1
menunjukkan hasil uji heteroskedastisitas berdasarkan grafik.
Gambar 4.1
Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
77
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, grafik scatterplot menunjukkan
bahwa data tersebar diatas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y
dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data
tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk
memprediksi kecenderungan kecurangan akuntansi berdasarkan
variabel yang mempengaruhinya, yaitu pengendalian internal,
kesesuaian kompensasi, dan ketaatan aturan akuntansi.
Untuk menguji hasil heteroskedastisitas berdasarkan uji glejser
terdapat pada tabel 4.16 di bawah ini:
Tabel 4.16
Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,462 3,730 -,392 ,696
TPI ,101 ,064 ,226 1,581 ,119
TKK -,005 ,050 -,020 -,104 ,918
TKAA ,063 ,091 ,132 ,689 ,493
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.16 diatas, hasil uji glejser menunjukkan
bahwa nilai signifikansi variabel Pengendalian Internal (X1),
Kesesuaian Kompensasi (X2), dan Ketaatan Aturan Akuntansi (X3)
sebesar 0,119, 0,918 dan 0,493 lebih besar dari 0,05, artinya tidak
terjadi heteroskedastisitas.
78
c. Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen dan independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Ada dua cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik non-parametik kolmogorov-
smirnov (K-S) (Ghozali, 2013:164).
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
79
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, grafik p-plots menunjukkan
bahwa yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi
yang mendekati distribusi normal. Hasil uji normalitas menggunakan
grafik histogram disajikan pada gambar 4.3 berikut ini:
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
80
Berdasarkan gambar 4.2 dan 4.3 diatas, penyebaran data berada
di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi
normalitas.
Untuk menguji normalitas berdasarkan uji statistik non-
parametik kolmogorov-smirnov (K-S) berdasarkan tabel 4.17 di
bawah ini:
Tabel 4.17
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 70
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 4,26140392
Most Extreme
Differences
Absolute ,081
Positive ,054
Negative -,081
Kolmogorov-Smirnov Z ,682
Asymp. Sig. (2-tailed) ,741
Monte Carlo Sig. (2-
tailed)
Sig. ,712c
99% Confidence
Interval
Lower Bound ,700
Upper Bound ,723
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
81
Berdasarkan tabel 4.17 di atas, hasil uji kolmogorov-smirnov
adalah 0,741 lebih besar dari 0,05 hal ini berarti H0 diterima yang
berarti data residual terdistribusi normal dan hasilnya konsisten
dengan uji sebelumnya.
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur
kemampuan variabel independen, yaitu pengendalian internal,
kesesuaian kompensasi, dan ketaatan aturan akuntansi dalam
menjalankan variabel dependen yaitu kecenderungan kecurangan
akuntansi. Adapun hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat dalam
Tabel 4.18 menyajikan hasil uji koefisien determinasi untuk variabel
X1, X2, X3 dan Y.
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Pada Tabel 4.18 diatas menunjukkan nilai Adjusted R
Square (R2) sebesar 0.572 atau 57.2%. Koefisien determinasi
Adjusted R Square (R2) sebesar 0.572 memberi pengertian
Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X2 dan X3
Model Summaryb
Mode
l R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,768a ,590 ,572 4,357
a. Predictors: (Constant), TKAA, TPI, TKK
b. Dependent Variable: TKKA
82
bahwa 57.2% kecenderungan kecurangan akuntansi dapat
dijelaskan oleh pengendalian internal, kesesuaian kompensasi
dan ketaatan aturan akuntansi sedangkan 42.8% dijelaskan oleh
variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Statistik F
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan apakah variabel bebas
secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel
independen. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada Tabel 4.19,
hipotesis diterima jika nilai probabilitas signifikansi ≤ 0,05. Hipotesis
ditolak jika nilai probabilitas signifikansi ≥ 0,05 (Ghozali, 2013: 98).
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Pada Tabel 4.19 nilai F diperoleh 31,709 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Ini berarti model regresi ini layak untuk digunakan,
karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat
dikatakan bahwa pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, dan
ketaatan aturan akuntansi secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1805,976 3 601,992 31,709 ,000a
Residual 1253,010 66 18,985
Total 3058,986 69
a. Predictors: (Constant), TKAA, TPI, TKK
b. Dependent Variable: TKKA
83
c. Hasil Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.
Jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima
dan sebaliknya (Ghozali, 2013: 98).
Tabel 4.20
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 39,743 5,948 6,682 ,000
TPI ,276 ,101 ,254 2,725 ,008
TKK -,182 ,080 -,279 -2,266 ,027
TKAA -,420 ,145 -,362 -2,885 ,005
a. Dependent Variable: TKKA
Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Pada Tabel 4.20 diatas menunjukkan nilai hasil uji t pada
pengendalian internal sebesar 0,008 < 0,05, hal ini berarti menerima
H1 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal
berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi. Pada nilai hasil uji t kesesuaian kompensasi sebesar 0,027
< 0,05 yang berarti menerima H2 sehingga dapat disimpulkan bahwa
kesesuaian kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi. Pada nilai hasil uji t ketaatan
aturan akuntansi sebesar 0,005 < 0,05 yang berarti menerima H3
sehingga dapat disimpulkan bahwa ketaatan aturan akuntansi
84
berpengaruh secara signifikan terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi.
Berdasarkan Tabel 4.20 maka dapat diperoleh model persamaan
regresi sebagai berikut:
Keterangan:
X1 = Pengendalian Internal
X2 = Kesesuaian Kompensasi
X3 = Ketaatan Aturan Akuntansi
Y = Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
a) Koefisien konstanta sebesar 39743 dengan nilai positif ini dapat
diartikan bahwa Y (kecenderungan kecurangan akuntansi) akan
bernilai 39743 jika pengendalian internal, kesesuaian kompensasi,
dan ketaatan aturan akuntansi masing-masing bernilai 0.
b) Variabel pengendalian internal memiliki nilai koefisien regresi
positif sebesar 0,276 . Nilai koefisien regresi positif menunjukkan
bahwa setiap kenaikan satu persen variabel pengendalian internal,
dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan
kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0,276.
Y = 39743 + 0,276X1 – 0,182X2 – 0,420X3 + 5,948
85
c) Variabel kesesuaian kompensasi memiliki koefisien regresi negatif
sebesar -0,182. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa
setiap kenaikan satu persen variabel kesesuaian kompensasi,
dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan
kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0,182.
d) Variabel ketaatan aturan akuntansi memiliki koefisien regresi
negatif sebesar -0,420. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan
bahwa setiap kenaikan satu persen variabel ketaatan aturan
akuntansi, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan
menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0,420.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi
Pengujian statistik pada hipotesis (H1) menunjukkan bahwa pengendalian
internal berpengaruh dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi. Pada tabel 4.18 dapat dilihat hasil nilai uji statistik t variabel
pengendalian internal sebesar 0,008 lebih kecil darii α = 0,05. Dengan
demikian hipotesis H1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa
pengendalian internal berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi. Dengan adanya pengendalian internal maka pemeriksaan fisik
atas kelayakan perusahaan (kas, persediaan dan lain-lain) dapat dilakukan
secara terus-menerus agar tidak terjadi kecenderungan kecurangan
akuntansi. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian
86
Nugraha (2011) bahwa sistem pengendalian intern secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas aset tetap di
pemerintah kota Cimahi. Wilopo (2006) menyatakan bahwa
pengendalian internal yang efektif mengurangi kecenderungan
kecurangan akuntansi, penelitian oleh Novita (2012), Meliany et al.
(2012), Fauwzi (2011), Thoyibatun (2012), Rahmawati (2012) dan
Kusumastuti (2012) yang menyatakan bahwa pengendalian internal yang
efektif akan mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi (Ni luh,
2015).
2. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi
Pengujian statistik pada hipotesis (H2) menunjukkan bahwa kesesuaian
kompensasi berpengaruh dan signifikan terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi. Pada tabel 4.20 dapat dilihat hasil nilai uji statistik
t variabel kesesuaian kompensasi sebesar 0,027 lebih kecil dari α = 0,05.
Dengan demikian hipotesis H2 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa
kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi. Dengan pemberian kompensasi yang sesuai kepada karyawan
dapat memberikan kepuasan dan motivasi kepada karyawan dalam
bekerja, sehingga dengan pemberian kompensasi yang sesuai kepada
karyawan akan meminimalkan tindakan karyawan untuk melakukan
kecurangan akuntansi melalui pencurian asset atau penipuan lainnya
87
karena kesejahteraan karyawan diperhatikan dengan baik oleh
perusahaan melalui pemberian kompensasi yang sesuai dan adil.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Meliany (2013) yang menyatakan bahwa dengan adanya sistem
kompensasi yang sesuai maka pegawai atau karyawan dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, dan hal ini akan mengurangi
adanya tindakan karyawan untuk melakukan kecenderungan kecurangan
akuntansi di perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Penelitian ini
juga mendukung oleh penelitian Thoyibatun (2009) yang menyatakan
bahwa semakin sesuai kompensasi yang diberikan maka akan
menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi.
3. Pengaruh Ketaatan Aturan Akuntansi terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi
Pengujian pada hipotesis (H3) menunjukkan bahwa ketaatan aturan
akuntansi berpengaruh dan signifikan terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi. Pada tabel 4.20 dapat dilihat hasil nilai uji statistik
t variabel ketaatan aturan akuntansi sebesar 0,005 lebih kecil dari α =
0,05. Dengan demikian hipotesis H3 diterima sehingga dapat dikatakan
bahwa ketaatan aturan akuntansi berpengaruh terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi.
Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian Wilopo (2006)
yang menyatakan bahwa kegagalan dalam menyusun laporan keuangan
88
disebabkan oleh ketidak ketaatan manajemen pada aturan akuntansi,
dimana hal tersebut akan menimbulkan kecurangan perusahaan yang
tidak dapat dideteksi oleh para auditor. Dan juga sependapat dengan
penelitian Thoyibatun (2009) yang menyatakan bahwa perilaku
menyimpang dari aturan berpengaruh terhadap pilihan kebijakan dan
tindakan yang menguntungkan diri sendiri atau mengarah pada
kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil penelitian ini
mengindikasikan bahwa semakin taatnya instansi terhadap aturan
akuntansi yang berlaku maka akan semakin menurunkan kecenderungan
kecurangan akuntansi yang dilakukan karyawan maupun manajemen
yang berada di dalamnya.
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengendalian
internal, kesesuaian kompensasi dan ketaatan aturan akuntansi terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi. Responden pada penelitian ini berjumlah
70 orang yang bekerja di 2 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang berada di Jakarta. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan diolah
sehingga memperoleh hasil pengujian yang dilakukan terhadap perrnasalahan
dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pengendalian Internal berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi dan menerima hipotesis satu (H1). Hasil penelitian ini
didukung oleh penelitian Thoyibatun (2009), dan Puspasari dan Suwardi
(2012) bahwa pengendalian internal yang efektif akan menurunkan
kecenderungan kecurangan akuntansi.
2. Kesesuaian Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi dan menerima hipotesis kedua (H2). Hasil penelitian
ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Meliany (2013) yang
menyatakan bahwa dengan adanya sistem kompensasi yang sesuai maka
pegawai atau karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, dan
hal ini akan mengurangi adanya tindakan karyawan untuk melakukan
90
kecenderungan kecurangan akuntansi di perusahaan tempat karyawan
tersebut bekerja. Penelitian ini juga mendukung oleh penelitian Thoyibatun
(2009) yang menyatakan bahwa semakin sesuai kompensasi yang diberikan
maka akan menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi.
3. Ketaatan Aturan Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi dan menerima hipotesis (H3). Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian Wilopo (2006) dan Thoyibatun (2009) bahwa
semakin taat nya instansi terhadap aturan akuntansi yang berlaku maka akan
semakin menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi yang dilakukan
karywan dan manajemen yang berada di dalamnya.
B. Saran
Sekalipun penelitian ini telah dirancang dengan baik, namun penelitian ini
masih memiliki berbagai keterbatasan dan mungkin mempengaruhi hasil dari
penelitian. Berikut adalah saran-saran yang diajukan oleh peneliti berdasarkan
keterbatasan yang di dapat dalam penelitian ini:
1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel pengendalian internal, kesesuaian
kompensasi dan ketaatan aturan akuntansi sebagai variabel yang
mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian selanjutnya
diharapkan dapat menambahkan variabel lainnya, seperti asimetri infornasi,
moralitas individu, implementasi good governance perilaku tidak etis.
2. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperbanyak responden sehingga
hasil penelitian lebih dapat disimpulkan secara umum.
91
3. Penelitian selanjutnya juga disarankan dapat mengganti dan menambahkan
daerah survey selain di wilayah Jakarta agar hasil penelitian dapat lebih
variatif.
4. Data yang digunakan dan dianalisis menggunakan instrumen berdasarkan
persepsi jawaban dari responden. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah jika
persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sesungguhnya.
5. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian yang
berbeda, seperti melakukan metode wawancara langsung agar peneliti dapat
memastikan bahwa responden mengerti maksud dari setiap butir pertanyaan
yang diajukan dalam kuesioner agar hasil data yang diperoleh peneliti nantinya
tidak bias dan sesuai dengan apa yang di harapkan dan dimaksud oleh peneliti.
92
DAFTAR PUSTAKA
Adelin, Vani dan Eka, Fauzihardani. 2013. “Pengaruh Pengendalian Internal,
Ketaaatan pada Aturan Akuntansi dan Kecenderungan Kecurangan
Terhadap Perilaku Tidak Etis”. WRA, Vol: 1, No. 2, Oktober 2013.
AICPA. 2003. Auditor‟s Responsibility for Fraud Detection. Journal of
Accountancy. (serial online), Jan.-Mar., Di akses pada 28 Agustus 2016.
Available from: URL: http://www.aicpa.org/PUBS/JOFA.
Arens. A. Alvin. Ellder J. Ronald Beasley Mark S. (2008). Auditing dan Jasa
Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jakarta: Erlangga.
BPK. (2013). BPK Sampaikan 42 Temuan Kepada APH. Diambil dari
www.bpk.go.id/news/bpk-sampaikan-42-temuan-kepada-aph pada tanggal
28 Agustus 2016.
BPK. (2013). BPK RI Serahkan IHPS II Tahun 2013 Ke DPR RI. Diambil dari
www.bpk.go.id/news/bpk-ri-serahkan-ihps-ii-tahun-2-13-ke-dpr-ri pada
tanggal 28 Agustus 2016.
Chui, Lawrence and Byron, Pike. 2013. “Auditors' responsibility for fraud
detection: New wine in old bottles?”. Journal of Forensic & Investigative
Accounting Vol 5, Issue 1, January-June. Minnesota: University of St.
Thomas. UST Research Online.
Delfi, Tiara., Rita Anugerah., Al Azhar, A., dan Desmiyawati. 2014. “Pengaruh
Efektifitas Pengendalian Internal Dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Survey Pada Perusahaan BUMN
Cabang Pekanbaru)”. SNA 17 Mataram, Lombok. Universitas Mataram.
www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id.
Fauwzi, Mohammad, Glifandi, Hari. 2011. “Analisis Pengaruh Keefektifan
Pengendalian Internal, Persepsi Kesesuaian Kompensasi, Moralitas
Manajemen terhadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi” (skripsi). Semarang: Universitas Diponegoro.
Fardinal. 2013. “The Quality of Accounting Information and The Accounting
Information System through The Internal Control System: A Study on
Ministry and State Agencies of The Republic Indonesia”. Research Journal
of Finance and Accounting ISSN Vol. 4, No.6. Bandung: Padjadjaran
University. www.iiste.org.
Gaviria, A. 2001. “Assessing the Effects of Corruption and Crime on Firm
Performance”. Working Paper. di-download dari Social Science Research
Network.
93
Giarini, Frisaha Lorista. 2015. “Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal,
Kesesuaian Kompensasi dan Asimetri Informasi terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Universitas Muhammadiyah
Surakarta)”. (naskah publikasi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS”,
Edisi Revisi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2013.
http://www.bumn.go.id// Di akses pada hari Selasa, 08 Desember 2015.
http://finance.detik.com/read/2015/02/16/114349/2834079/4/sindir-bumn-ri-tanri-
abeng-petronas-sumbang-rp-300-t-ke-apbn-malaysia. Di akses pada hari
Jum‟at, 26 Agustus 2016.
http://www.klikharso.com/2016/07/pengendalian-intern-coso-terbaru.html. Di
akses pada 28 Agustus 2016.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Ikatan
Akuntan Indonesia.
Indradi, Sjamsiar, Sjamsuddin., B, Herry, Priyono., Feri, Amsari, dkk. 2015.
“Integritas”. Jurnal Anti Korupsi Vol: 1, No. 1. Jakarta: Komisi
Pemberantasan Korupsi.
Kusumastuti, Nur, Ratri, dan Meiranto Wahyu. 2012. “Analisis faktor-faktor yang
Berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan
Perilaku Tidak Etis Sebagai Variabel Intervening”. Journal of Accounting,
Vol: 1, No.1, Hal: 1-15.
Meliany, Lia dan Erna, Hermawati. 2009. “Pengaruh Keefektifan Pengendalian
Internal dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi”. Journal dan Proceeding Universitas Jenderal
Soedirman, Vol: 3, No.1. Hal. 1-10.
O‟regan, David. 2003. “International Auditing Practical Resource Guide”.
Canada: United States of America.
Octaviani, Wyana, Gunawan, Hendra, dan Utomo, Harlianto. 2015. “Pengaruh
Pengendalian Internal dalam Pencegahan Fraud (Kecurangan) Terhadap
Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada BUMN dalam Bidang Industri dan
Jasa Asuransi di Kota Bandung dan Bandung Barat, Jawa Barat)”.
(prosiding penelitian SPeSIA). Bandung: Universitas Islam Bandung.
94
Pradnyani, Ni, Luh, Putu, Normadewi, Abdi. 2014. “Pengaruh Keefektifan
Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi dan Asimetri Informasi
Pada Akuntabilitas Organisasi dengan Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perguruan
Tinggi Negeri di Provinsi Bali)”. (Tesis). Denpasar: Universitas Udayana.
Prawira, Made, Darma., Nyoman, Trisna, Herawati., dan Nyoman, Ari, Surya,
Darmawan. 2014. “Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Informasi, dan
Efektivitas Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan
(FRAUD) Akuntansi (Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah
Kabupaten Buleleng”. e-Journal S1 Ak, Vol: 2, No.1. Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha.
Rahmawati, Ardiana, Peni. 2012. “Analisis Pengaruh Faktor Internal dan
Moralitas Manajemen terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Studi Pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang”.
(tesis). Semarang: Universitas Diponergoro.
Ratmono, Dwi, D, Yuvita, Avrie, dan Purwanto Agus. 2014. “Dapatkah Teori
Fraud Triangle Menjelaskan Kecurangan dalam Laporan Keuangan?”.
SNA 17 Mataram, Lombok. Universitas Mataram.
www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id.
Safriyana, Fifi. 2014. “Peranan Pengendalian Internal dalam Mengantisipasi
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Kasus di PT. Taspen
(persero) TanjungPinang)”. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali
Haji.
Sagara, Yusar, dan Fitri, Yani, Jalil. 2013. “Auditing”. Ciputat: UIN Jakarta Press
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sanuari, Nilam. 2014. “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Kesesuaian
Kompensasi, dan Moralitas Manajemen terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada kantor BUMN Kota Padang)”.
(skripsi). Padang: Universitas Negeri Padang.
Sari, Ni, Luh, Putu, Purnama., Gede, Adi, Yuniarta., dan Made, Pradana,
Adiputra. 2015. “Pengaruh Efektifitas Sistem Pengendalian Internal,
Ketaatan Aturan Akuntansi, Persepsi Kesesuaian Kompensasi, dan
Implementasi Good Governance terhadap Kecenderungan Fraud (Studi
Empiris pada SKPD di Kabupaten Tabanan”. e-Journal S1 Ak, Vol: 3,
No.1. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
95
Setiyawati, Hari. 2013. “The Effect of Internal Accountants’Competence,
Managers’Commitment to Organizations and the Implementation of the
Internal Control System on the Quality of Financial Reporting”.
International Journal of Bussiness and Management Invention, Vol: 2,
Issue 11. Bandung: Padjadjaran University.
Shintadevi, Prekanida Farizqa. 2015. “Pengaruh Keefektifan Pengendalian
Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi dan Kesesuaian Kompensasi
terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Tidak
Etis Sebagai Variabel Intervening pada Universitas Negeri Yogyakarta”
(skripsi). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
2012
Suwatno, dan Priansa. 2013. “Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis”. Bandung: Alfabeta.
Thoyibatun, Siti. 2012. “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku
Tidak Etis dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi serta Akibatnya
terhadap Kinerja Organisasi”. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol: 16,
No.2. Hal 245-260.
Tuanakotta, Theodorus M. 2012. “Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif”.
Jakarta: Salemba Empat.
Wilopo. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik dan
Badan Usaha Milik Negara di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 9.
Padang.
96
LAMPIRAN-LAMPIRAN
97
LAMPIRAN 1
Surat Penelitian Skripsi
98
99
100
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
101
Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 29 April 2016
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa
Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, saya:
Nama : Rista Wahyuni
NIM : 1111082000124
Fak/Jur/Sem : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/X
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi
dengan judul “Pengaruh Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi
dan Ketaatan Aturan Akuntansi terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi”.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i
untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara
lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah mengganggu waktu
bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i.
Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan
penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja ditempat
Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai
etika penelitian. Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i
merupakan faktor kunci untuk mengetahui hal-hal yang berpengaruh
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi dengan pengendalian
internal, kesesuaian kompensasi dan ketaatan aturan akuntansi sebagai
variabel yang mempengaruhi.
102
IDENTITAS RESPONDEN
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur : 20 – 29 tahun. 40 – 49 tahun.
30 – 39 tahun. > 50 tahun
Posisi Saat ini : Manajer Supervisor
Karyawan Staff
Pendidikan Terakhir : SMA D3 S1 S2
Pengalaman Kerja : < 5 tahun 5-10 tahun > 10 tahun
103
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Mohon dengan hormat, bantuan, dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk
menjawab seluruh pernyataan dalam kuesioner ini.
2. Berikan tanda tick mark (√) pernyataan berikut yang sesuai dengan keadaan
yang sesungguhnya pada kolom yang tersedia.
3. Ada 5 (lima) pilihan jawaban yang tersedia untuk masing-masing pertanyaan,
yaitu:
STS: Sangat Tidak Setuju
TS: Tidak Setuju
N: Netral
S: Setuju
SS: Sangat Setuju
104
No
Pertanyaan
Pilihan Jawaban
STS TS N S SS
1 Di instansi tempat saya bekerja, penerapan
wewenang dan tanggung jawab pada setiap
bidang tidak terlalu dipentingkan
2 Di instansi tempat saya bekerja, seluruh
karyawan menaati peraturan yang berlaku
3 Di instansi tempat saya bekerja, apabila
karyawan yang melakukan kesalahan dan
memicu terjadi nya risiko akan mendapatkan
sanksi
4 Sistem pengendalian internal yang ada pada
instansi tempat saya bekerja tidak dapat
mengendalikan, menekankan dan mengurangi
terjadinya risiko*
5 Di instansi tempat saya bekerja, setiap
pelaksanaan tugas selalu diotorisasi oleh
karyawan yang berwenang.
6 Pemeriksaan fisik atas kekayaan perusahaan
(kas, persediaan dan lain-lain) hanya
dilakukan pada saat diperlukan*
7 Di instansi tempat saya bekerja, penggunaan
teknologi informasi telah dimanfaatkan
dengan baik
8 Sistem akuntansi tidak dapat mencatat seluruh
informasi kegiatan operasional instansi*
105
9 Di instansi tempat saya bekerja, pengawasan
dan evaluasi atas aktivitas-aktivitas
operasional yang ada dalam seluruh instansi
dilakukan secara terus-menerus
10 Dengan adanya pengawasan oleh pimpinan
dapat membantu mengatasi tindakan
kecurangan yang dilakukan karyawan
11 Gaji yang saya terima dari instansi sudah
memenuhi kebutuhan
12 Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan apa
yang telah saya kerjakan
13 Pembayaran gaji yang dilakukan oleh instansi
tidak pernah terlambat
14 Insentif yang saya terima dari instansi sudah
memenuhi kebutuhan
15 Insentif yang diberikan instansi kepada saya
sudah sesuai dengan hasil kerja
16 Instansi tempat saya bekerja akan memberikan
insentif kepada karyawan yang berprestasi
17 Insentif diberikan kepada karyawan yang
mimilki disiplin tinggi
18 Bayaran di luar jam kerja (libur, cuti tahunan,
cuti hamil) yang diberikan instansi sudah
cukup
19 Hasil kerja yang telah saya lakukan dihargai
106
oleh pimpinan instansi
20 Tunjangan yang diberikan instansi sudah
memenuhi kebutuhan
21 Tunjangan kinerja yang saya peroleh sudah
sesuai dengan apa yang telah saya kerjakan
22 Instansi tempat saya bekerja memberikan
Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan
kinerja, transportasi, tunjangan keluarga,
tunjangan kesehatan dan tunjangan
keselamatan sesuai dengan ketentuan
23 Uang makan yang saya terima sudah sesuai
dengan kebutuhan
24 Asuransi-asuransi yang diberikan instansi
dapat memberikan rasa nyaman kepada saya
25 Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh instansi
sesuai dengan kebutuhan saya
26 Prinsip akuntansi (pendapatan dan
keuntungan, akuntansi biaya dan kerugian,
akuntansi aset, kewajiban dan ekuitas) sudah
sesuai dengan peraturan dari pemerintah
27 Instansi tempat saya bekerja dapat menyajikan
laporan keuangan yang terdiri dari laporan
realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas,
dan CALK (catatan atas laporan keuangan)
sesuai dengan peraturan yang berlaku
28 Laporan keuangan dan laporan kinerja instansi
yang disajikan dapat bermanfaat bagi
107
kepentingan publik
29 Penanggung jawab laporan keuangan perlu
mempertimbangkan kepentingan pengguna
laporan keuangan sebagai skala prioritas
30 Di instansi tempat saya bekerja dapat
menyajikan laporan kinerja yang berisi
ringkasan mengenai keluaran dari masing-
masing kegiatan dan hasil yang telah tercapai
dari masing-masing program sesuai dengan
peraturan yang berlaku
31 Di instansi tempat saya bekerja pembuat
laporan keuangan dan laporan kinerja harus
bersikap jujur secara intelektual
32 Di intansi tempat saya bekerja pembuat
laporan keuangan dan laporan kinerja harus
bersikap adil
33 Laporan keuangan dan laporan kinerja instansi
saya dapat memberikan informasi yang handal
dan relevan
34 Di instansi tempat saya bekerja pembuat
laporan keuangan dan laporan kinerja harus
memiliki tanggung jawab kompeten dan
bersikap hati-hati
35 Pada instansi tempat saya bekerja
menggunakan pedoman dalam penyajian
laporan keuangan dan laporan kinerja yang
konsisten sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
108
(*) Pertanyaan Negatif
36 Instansi pernah mencatat tanggal transaksi
yang tidak sesuai dengan waktu transaksi yang
sebenarnya
37 Instansi pernah melakukan pemalsuan
dokumen-dokumen dalam membuat laporan
keuangan
38 Instansi pernah melakukan manipulasi bukti-
bukti transaksi dengan mengubah besarnya
nominal
39 Instansi melakukan penghapusan atau
menyembunyikan kewajiban atas instansi
40 Instansi pernah melakukan penghapusan atau
penghilangan suatu transaksi
41 Instansi sengaja mengubah asumsi dalam
pencatatan transaksi keuangan
42 Instansi sengaja mengubah asumsi dalam
klasifikasi transaksi keuangan
43 Instansi tidak melakukan penilaian kembali
atas aset atau pendapatan yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
44 Instansi sengaja mengubah asumsi dalam
menyajikan laporan keuangan.
45 Kecurangan terhadap aset maupun pendapatan
pernah terjadi di instansi tempat saya bekerja
109
LAMPIRAN 3
Daftar Jawaban Responden
110
IDENTITAS RESPONDEN
Responden Jenis
Kelamin Umur
Posisi Saat
Ini
Pendidikan
Terakhir
Pengalaman
Kerja
1 1 1 4 3 1
2 1 1 2 3 1
3 2 1 4 2 1
4 2 1 4 3 1
5 2 1 4 3 1
6 2 1 4 2 1
7 1 2 4 4 1
8 1 2 4 3 2
9 2 1 4 3 1
10 1 1 4 2 2
11 2 1 4 2 1
12 1 1 4 3 1
13 2 1 4 2 1
14 2 1 4 2 1
15 1 4 1 2 3
16 2 1 4 2 1
17 2 1 4 3 1
18 1 3 2 3 3
19 2 3 4 1 3
20 1 3 2 3 2
21 1 1 4 3 1
22 1 2 4 4 1
23 1 1 4 2 1
24 1 1 4 3 1
25 1 1 4 4 2
26 1 1 4 3 1
27 1 1 4 4 1
28 1 1 4 4 1
29 2 1 4 2 1
30 1 1 4 3 1
31 1 1 4 2 1
32 1 3 1 3 3
33 1 4 1 4 3
34 1 3 1 3 3
35 1 2 1 3 3
36 2 2 3 3 3
37 2 3 3 2 3
111
38 1 1 4 3 1
39 1 3 1 3 3
40 2 3 1 3 3
41 1 4 3 3 3
42 1 4 1 4 3
43 2 2 2 4 3
44 2 2 2 4 3
45 1 1 2 3 1
46 1 4 1 3 2
47 1 3 2 3 3
48 1 4 1 3 3
49 1 4 2 4 3
50 1 4 1 3 3
51 1 3 1 3 3
52 2 3 1 3 3
53 1 3 1 4 3
54 1 3 2 2 1
55 1 3 4 3 2
56 1 3 1 4 3
57 1 3 1 3 3
58 1 3 1 4 2
59 2 1 4 3 1
60 2 2 2 3 2
61 2 2 2 2 3
62 1 1 4 3 2
63 1 1 4 3 1
64 2 1 4 3 2
65 1 1 2 2 1
66 1 2 2 3 1
67 2 2 4 3 3
68 1 1 4 2 1
69 1 2 4 3 1
70 1 1 4 3 1
112
JAWABAN RESPONDEN
VARIABEL PENGENDALIAN INTERNAL
Responden PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 PI7 PI8 PI9 PI10
1 1 4 4 2 4 4 2 3 2 3
2 1 5 5 4 3 4 4 2 2 3
3 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2
4 3 5 5 3 2 4 2 2 2 2
5 1 4 4 2 1 4 4 2 2 2
6 2 5 5 3 3 2 1 4 2 2
7 1 3 2 4 2 4 3 5 2 3
8 2 3 5 2 3 2 1 2 2 2
9 2 5 4 4 2 4 2 5 2 3
10 3 3 4 2 2 4 2 3 2 3
11 1 4 4 3 2 1 1 3 2 3
12 4 4 4 3 3 2 2 3 3 2
13 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3
14 4 4 4 2 3 5 2 4 4 4
15 1 4 5 2 4 2 2 4 2 2
16 2 3 5 2 4 2 2 2 2 2
17 1 4 4 1 2 1 1 1 4 4
18 1 3 4 1 4 4 2 4 4 4
19 1 2 2 3 3 4 1 2 1 1
20 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2
21 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2
22 4 2 4 3 3 4 3 3 2 2
23 5 3 4 2 2 5 2 3 2 3
24 2 2 4 3 4 3 3 2 2 2
25 1 4 4 3 1 1 1 2 1 1
26 2 3 5 3 3 4 2 2 2 2
27 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4
28 4 3 5 4 3 4 3 4 1 1
29 2 4 2 2 3 2 3 3 2 2
30 4 4 5 4 3 4 3 4 2 2
31 3 4 3 3 4 5 2 3 2 1
32 1 4 4 1 3 1 1 1 1 2
33 1 1 3 1 1 1 3 2 2 2
34 2 4 5 2 3 5 2 2 2 2
35 1 1 5 2 3 2 3 2 2 2
36 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2
113
37 1 3 4 1 1 1 1 1 3 2
38 4 3 5 2 3 2 3 2 2 2
39 1 4 5 1 2 1 3 1 1 1
40 1 4 4 1 3 1 3 1 1 1
41 1 3 4 3 3 4 3 1 1 1
42 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2
43 1 3 3 2 3 2 3 2 2 2
44 2 4 5 5 2 3 3 2 2 1
45 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2
46 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2
47 5 5 5 5 3 5 3 5 3 2
48 5 2 2 2 2 1 1 1 1 2
49 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1
50 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
51 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1
52 1 1 1 1 1 3 1 4 1 1
53 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2
54 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2
55 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
56 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2
57 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1
58 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1
59 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2
60 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
61 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2
62 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2
63 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2
64 2 2 4 4 3 3 2 3 2 2
65 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2
66 1 3 2 3 4 2 2 3 2 2
67 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
68 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2
69 1 2 2 2 2 2 2 4 3 4
70 2 2 2 2 4 4 2 3 3 4
114
JAWABAN RESPONDEN
VARIABEL KESESUAIAN KOMPENSASI
Resp
onde
n
K
K
1
K
K
2
K
K
3
K
K
4
K
K
5
K
K
6
K
K
7
K
K
8
K
K
9
K
K1
0
K
K1
1
K
K1
2
K
K1
3
K
K1
4
K
K1
5
1 4 4 2 2 1 1 4 4 3 4 4 4 5 4 4
2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 4
3 3 2 2 2 4 3 2 4 2 2 2 4 4 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3
6 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 5 5 4 4 3
7 1 1 2 2 1 2 4 2 2 2 4 2 4 2 2
8 2 2 3 4 3 4 2 3 2 2 4 2 4 4 4
9 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 3 2 4 3 2
10 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4
11 3 2 3 2 1 1 3 3 3 2 4 4 4 2 3
12 2 2 2 3 1 1 1 3 2 3 3 3 2 3 2
13 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 5 4 4 4 3
14 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 5 5 2 5 4 4 5 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4
18 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 2 4 3 3
19 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3
20 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
21 1 1 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 4 3 3
22 1 2 2 2 3 4 2 4 1 1 3 2 4 4 3
23 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5 4 3
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
25 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3
26 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4
27 1 1 2 2 4 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2
28 1 1 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 4 3
29 2 2 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4
30 4 2 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4
31 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 3 1 4 4 3
32 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5
33 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5
34 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4
115
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5
38 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3
39 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4
40 4 3 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5 5 4 5
41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 5 4
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
46 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
49 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3
50 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4
51 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4
52 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
54 2 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
55 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4
56 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 2 5 4 4
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5
59 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 1 4 4 3
60 3 3 3 3 3 2 2 5 2 2 5 4 5 5 5
61 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 5 4 5 5 5
62 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5
63 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3
64 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
65 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
66 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
67 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4
116
JAWABAN RESPONDEN
VARIABEL KETAATAN ATURAN AKUNTANSI
Respon
den
KA
A1
KA
A2
KA
A3
KA
A4
KA
A5
KA
A6
KA
A7
KA
A8
KA
A9
KAA
10
1 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3
5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4
6 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
7 2 3 2 4 2 5 3 2 4 4
8 3 3 2 4 2 5 4 3 4 3
9 2 3 3 3 2 5 3 1 5 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4
12 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3
13 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4
14 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3
15 3 5 3 3 3 5 5 4 5 5
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
19 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3
23 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 3 3 4 4 4 5 5 4 5 4
26 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4
28 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4
29 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
30 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4
31 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
34 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4
35 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
117
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
38 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5
40 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5
41 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4
44 4 5 5 4 5 3 3 3 3 4
45 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
46 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
48 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4
49 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
53 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4
56 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5
57 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
58 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
59 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4
60 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5
61 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
65 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
66 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
67 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4
118
JAWABAN RESPONDEN
VARIABEL KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI
Respon
den
KK
A1
KK
A2
KK
A3
KK
A4
KK
A5
KK
A6
KK
A7
KK
A8
KK
A9
KKA
10
1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3
2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
5 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 2 4 4 2 2 4 4 4 2 2
8 2 4 3 2 2 3 3 4 4 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
14 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3
15 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
16 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2
17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4
20 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3
21 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1
24 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
25 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
27 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
28 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
29 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
30 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
31 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1
35 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2
119
36 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
37 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
39 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2
40 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
41 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3
42 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3
44 3 1 1 1 1 1 1 1 4 3
45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
48 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
49 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
50 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
51 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
53 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2
54 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
55 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
56 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
57 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
58 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
59 4 1 2 2 1 2 1 2 1 1
60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
61 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
62 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3
63 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
64 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3
65 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
66 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1
67 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
68 4 1 1 1 1 2 2 2 2 2
69 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
70 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
120
LAMPIRAN 4
HASIL OUTPUT SPSS
121
Karakteristik Profil Responden
1. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
2. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 20 - 29 th 33 47,1 47,1 47,1
30 - 39 th 12 17,1 17,1 64,3
40 - 49 th 17 24,3 24,3 88,6
> 50 th 8 11,4 11,4 100,0
Total 70 100,0 100,0
3. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Saat Ini
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Manajer 17 24,3 24,3 24,3
Karyawan 13 18,6 18,6 42,9
Supervisor 3 4,3 4,3 47,1
Staff 37 52,9 52,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Laki - laki 47 67,1 67,1 67,1
Perempuan 23 32,9 32,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
122
4. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
5. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 5 th 34 48,6 48,6 48,6
5 - 10 th 10 14,3 14,3 62,9
> 10 th 26 37,1 37,1 100,0
Total 70 100,0 100,0
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 1 1,4 1,4 1,4
D3 16 22,9 22,9 24,3
S1 40 57,1 57,1 81,4
S2 13 18,6 18,6 100,0
Total 70 100,0 100,0
123
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL PENGENDALIAN INTERNAL
Correlations
PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 PI7 PI8 PI9 PI10 TPI
PI1 Pearson Correlation 1 ,222 ,299* ,410
** ,125 ,448
** ,124 ,324
** ,207 ,140 ,589
**
Sig. (2-tailed) ,065 ,012 ,000 ,302 ,000 ,307 ,006 ,086 ,248 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
PI2 Pearson Correlation ,222 1 ,671**
,490**
,156 ,400**
,164 ,327**
,203 ,177 ,688**
Sig. (2-tailed) ,065 ,000 ,000 ,198 ,001 ,176 ,006 ,093 ,142 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
PI3 Pearson Correlation ,299* ,671
** 1 ,404
** ,242
* ,377
** ,325
** ,163 ,153 ,089 ,679
**
Sig. (2-tailed) ,012 ,000 ,001 ,043 ,001 ,006 ,176 ,207 ,466 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
PI4 Pearson Correlation ,410**
,490**
,404**
1 ,179 ,552**
,287* ,507
** ,071 ,005 ,694
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,139 ,000 ,016 ,000 ,560 ,964 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
PI5 Pearson Correlation ,125 ,156 ,242* ,179 1 ,282
* ,144 ,172 ,116 ,075 ,406
**
Sig. (2-tailed) ,302 ,198 ,043 ,139 ,018 ,235 ,154 ,339 ,539 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
PI6 Pearson Correlation ,448**
,400**
,377**
,552**
,282* 1 ,341
** ,545
** ,224 ,268
* ,781
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,001 ,000 ,018 ,004 ,000 ,063 ,025 ,000
124
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
PI7 Pearson Correlation ,124 ,164 ,325**
,287* ,144 ,341
** 1 ,074 -,017 -,006 ,406
**
Sig. (2-tailed) ,307 ,176 ,006 ,016 ,235 ,004 ,544 ,887 ,959 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
PI8 Pearson Correlation ,324**
,327**
,163 ,507**
,172 ,545**
,074 1 ,333**
,367**
,650**
Sig. (2-tailed) ,006 ,006 ,176 ,000 ,154 ,000 ,544 ,005 ,002 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
PI9 Pearson Correlation ,207 ,203 ,153 ,071 ,116 ,224 -,017 ,333**
1 ,765**
,461**
Sig. (2-tailed) ,086 ,093 ,207 ,560 ,339 ,063 ,887 ,005 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
PI10 Pearson Correlation ,140 ,177 ,089 ,005 ,075 ,268* -,006 ,367
** ,765
** 1 ,434
**
Sig. (2-tailed) ,248 ,142 ,466 ,964 ,539 ,025 ,959 ,002 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
TPI Pearson Correlation ,589**
,688**
,679**
,694**
,406**
,781**
,406**
,650**
,461**
,434**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
125
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL KESESUAIAN KOMPENSASI
Correlations
KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 KK11 KK12 KK13 KK14 KK15 TKK
KK1
Pearson Correlation 1 ,880**
,833**
,757**
,539**
,418**
,700**
,648**
,726**
,724**
,566**
,088 ,539**
,345**
,564**
,867**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,468 ,000 ,003 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK2
Pearson Correlation ,880**
1 ,824**
,818**
,580**
,495**
,650**
,679**
,760**
,785**
,535**
,102 ,493**
,417**
,534**
,888**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,401 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK3
Pearson Correlation ,833**
,824**
1 ,876**
,629**
,536**
,685**
,638**
,825**
,751**
,560**
-,143 ,434**
,418**
,539**
,891**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,237 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK4
Pearson Correlation ,757**
,818**
,876**
1 ,652**
,577**
,616**
,591**
,775**
,787**
,525**
-,158 ,393**
,429**
,533**
,870**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,192 ,001 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK5
Pearson Correlation ,539**
,580**
,629**
,652**
1 ,806**
,462**
,667**
,648**
,644**
,452**
-,274* ,369
** ,360
** ,496
** ,767
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,022 ,002 ,002 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
126
KK6
Pearson Correlation
,418**
,495**
,536**
,577**
,806**
1 ,437**
,472**
,494**
,501**
,324**
-,293* ,195 ,282
* ,309
** ,635
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,014 ,105 ,018 ,009 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK7
Pearson Correlation ,700**
,650**
,685**
,616**
,462**
,437**
1 ,476**
,677**
,658**
,474**
,093 ,529**
,271* ,454
** ,758
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,442 ,000 ,023 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK8
Pearson Correlation ,648**
,679**
,638**
,591**
,667**
,472**
,476**
1 ,655**
,681**
,504**
,046 ,584**
,468**
,592**
,796**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,704 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK9
Pearson Correlation ,726**
,760**
,825**
,775**
,648**
,494**
,677**
,655**
1 ,884**
,558**
-,033 ,429**
,446**
,498**
,875**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,788 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK10
Pearson Correlation ,724**
,785**
,751**
,787**
,644**
,501**
,658**
,681**
,884**
1 ,524**
,089 ,395**
,359**
,469**
,861**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,463 ,001 ,002 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK11
Pearson Correlation ,566**
,535**
,560**
,525**
,452**
,324**
,474**
,504**
,558**
,524**
1 -,013 ,575**
,387**
,578**
,679**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,918 ,000 ,001 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK12 Pearson Correlation ,088 ,102 -,143 -,158 -,274
* -,293
* ,093 ,046 -,033 ,089 -,013 1 ,155 ,009 ,040 -,007
Sig. (2-tailed) ,468 ,401 ,237 ,192 ,022 ,014 ,442 ,704 ,788 ,463 ,918 ,201 ,942 ,740 ,952
127
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK13
Pearson Correlation ,539**
,493**
,434**
,393**
,369**
,195 ,529**
,584**
,429**
,395**
,575**
,155 1 ,528**
,635**
,634**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,002 ,105 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,201 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK14
Pearson Correlation ,345**
,417**
,418**
,429**
,360**
,282* ,271
* ,468
** ,446
** ,359
** ,387
** ,009 ,528
** 1 ,706
** ,568
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,000 ,000 ,002 ,018 ,023 ,000 ,000 ,002 ,001 ,942 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KK15
Pearson Correlation ,564**
,534**
,539**
,533**
,496**
,309**
,454**
,592**
,498**
,469**
,578**
,040 ,635**
,706**
1 ,710**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,009 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,740 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
TKK
Pearson Correlation ,867**
,888**
,891**
,870**
,767**
,635**
,758**
,796**
,875**
,861**
,679**
-,007 ,634**
,568**
,710**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,952 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
128
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL KETAATAN ATURAN AKUNTANSI
Correlations
KAA1 KAA2 KAA3 KAA4 KAA5 KAA6 KAA7 KAA8 KAA9 KAA10 TKAA
KAA1 Pearson Correlation 1 ,687**
,666**
,638**
,678**
,318**
,536**
,749**
,440**
,703**
,833**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA2 Pearson Correlation ,687**
1 ,735**
,616**
,694**
,337**
,476**
,677**
,444**
,714**
,824**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA3 Pearson Correlation ,666**
,735**
1 ,704**
,756**
,337**
,493**
,761**
,363**
,572**
,837**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA4 Pearson Correlation ,638**
,616**
,704**
1 ,557**
,435**
,469**
,694**
,397**
,529**
,778**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA5 Pearson Correlation ,678**
,694**
,756**
,557**
1 ,216 ,493**
,705**
,365**
,648**
,796**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,072 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA6 Pearson Correlation ,318**
,337**
,337**
,435**
,216 1 ,745**
,432**
,712**
,560**
,612**
Sig. (2-tailed) ,007 ,004 ,004 ,000 ,072 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
129
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA7 Pearson Correlation ,536**
,476**
,493**
,469**
,493**
,745**
1 ,659**
,647**
,669**
,766**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA8 Pearson Correlation ,749**
,677**
,761**
,694**
,705**
,432**
,659**
1 ,413**
,676**
,878**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA9 Pearson Correlation ,440**
,444**
,363**
,397**
,365**
,712**
,647**
,413**
1 ,716**
,664**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,001 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA10 Pearson Correlation ,703**
,714**
,572**
,529**
,648**
,560**
,669**
,676**
,716**
1 ,850**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
TKAA Pearson Correlation ,833**
,824**
,837**
,778**
,796**
,612**
,766**
,878**
,664**
,850**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
130
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI
Correlations
KKA1 KKA2 KKA3 KKA4 KKA5 KKA6 KKA7 KKA8 KKA9 KKA10 TKKA
KKA1 Pearson Correlation 1 ,385**
,363**
,477**
,448**
,407**
,337**
,390**
,398**
,276* ,531
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,000 ,000 ,000 ,004 ,001 ,001 ,021 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KKA2 Pearson Correlation ,385**
1 ,865**
,818**
,832**
,850**
,850**
,753**
,681**
,568**
,893**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KKA3 Pearson Correlation ,363**
,865**
1 ,871**
,862**
,918**
,895**
,745**
,660**
,583**
,911**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KKA4 Pearson Correlation ,477**
,818**
,871**
1 ,959**
,860**
,834**
,677**
,758**
,655**
,927**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KKA5 Pearson Correlation ,448**
,832**
,862**
,959**
1 ,874**
,874**
,665**
,747**
,671**
,929**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
131
KKA6
Pearson Correlation
,407**
,850**
,918**
,860**
,874**
1 ,974**
,797**
,718**
,645**
,943**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KKA7 Pearson Correlation ,337**
,850**
,895**
,834**
,874**
,974**
1 ,797**
,741**
,694**
,937**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KKA8 Pearson Correlation ,390**
,753**
,745**
,677**
,665**
,797**
,797**
1 ,666**
,605**
,834**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KKA9 Pearson Correlation ,398**
,681**
,660**
,758**
,747**
,718**
,741**
,666**
1 ,790**
,843**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KKA10 Pearson Correlation ,276* ,568
** ,583
** ,655
** ,671
** ,645
** ,694
** ,605
** ,790
** 1 ,763
**
Sig. (2-tailed) ,021 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
TKKA Pearson Correlation ,531**
,893**
,911**
,927**
,929**
,943**
,937**
,834**
,843**
,763**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
132
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL PENGENDALIAN INTERNAL
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 70 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 70 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,792 ,783 10
133
Inter-Item Correlation Matrix
PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 PI7 PI8 PI9 PI10
PI1 1,000 ,222 ,299 ,410 ,125 ,448 ,124 ,324 ,207 ,140
PI2 ,222 1,000 ,671 ,490 ,156 ,400 ,164 ,327 ,203 ,177
PI3 ,299 ,671 1,000 ,404 ,242 ,377 ,325 ,163 ,153 ,089
PI4 ,410 ,490 ,404 1,000 ,179 ,552 ,287 ,507 ,071 ,005
PI5 ,125 ,156 ,242 ,179 1,000 ,282 ,144 ,172 ,116 ,075
PI6 ,448 ,400 ,377 ,552 ,282 1,000 ,341 ,545 ,224 ,268
PI7 ,124 ,164 ,325 ,287 ,144 ,341 1,000 ,074 -,017 -,006
PI8 ,324 ,327 ,163 ,507 ,172 ,545 ,074 1,000 ,333 ,367
PI9 ,207 ,203 ,153 ,071 ,116 ,224 -,017 ,333 1,000 ,765
PI10 ,140 ,177 ,089 ,005 ,075 ,268 -,006 ,367 ,765 1,000
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
PI1 1,99 1,161 70
PI2 2,81 1,171 70
PI3 3,39 1,311 70
PI4 2,30 ,983 70
PI5 2,60 ,858 70
PI6 2,54 1,270 70
PI7 2,14 ,822 70
PI8 2,46 1,059 70
PI9 2,07 ,729 70
PI10 2,13 ,815 70
134
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PI1 22,44 30,366 ,443 ,283 ,777
PI2 21,61 28,907 ,564 ,548 ,760
PI3 21,04 28,216 ,535 ,543 ,765
PI4 22,13 29,998 ,596 ,523 ,758
PI5 21,83 33,854 ,279 ,112 ,792
PI6 21,89 26,856 ,677 ,527 ,742
PI7 22,29 33,975 ,285 ,215 ,792
PI8 21,97 30,086 ,531 ,468 ,765
PI9 22,36 33,798 ,360 ,606 ,785
PI10 22,30 33,720 ,316 ,632 ,789
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
24,43 37,379 6,114 10
135
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL KESESUAIAN KOMPENSASI
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 70 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 70 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,943 ,935 15
136
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KK1 3,19 1,120 70
KK2 3,09 1,087 70
KK3 3,20 1,016 70
KK4 3,24 ,955 70
KK5 3,41 1,070 70
KK6 3,20 ,910 70
KK7 3,21 1,020 70
KK8 3,67 ,863 70
KK9 3,27 1,006 70
KK10 3,27 ,992 70
KK11 4,07 ,688 70
KK12 2,03 ,239 70
KK13 4,09 ,717 70
KK14 3,94 ,778 70
KK15 3,73 ,815 70
137
Inter-Item Correlation Matrix
KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 KK11 KK12 KK13 KK14 KK15
KK1 1,000 ,880 ,833 ,757 ,539 ,418 ,700 ,648 ,726 ,724 ,566 ,088 ,539 ,345 ,564
KK2 ,880 1,000 ,824 ,818 ,580 ,495 ,650 ,679 ,760 ,785 ,535 ,102 ,493 ,417 ,534
KK3 ,833 ,824 1,000 ,876 ,629 ,536 ,685 ,638 ,825 ,751 ,560 -,143 ,434 ,418 ,539
KK4 ,757 ,818 ,876 1,000 ,652 ,577 ,616 ,591 ,775 ,787 ,525 -,158 ,393 ,429 ,533
KK5 ,539 ,580 ,629 ,652 1,000 ,806 ,462 ,667 ,648 ,644 ,452 -,274 ,369 ,360 ,496
KK6 ,418 ,495 ,536 ,577 ,806 1,000 ,437 ,472 ,494 ,501 ,324 -,293 ,195 ,282 ,309
KK7 ,700 ,650 ,685 ,616 ,462 ,437 1,000 ,476 ,677 ,658 ,474 ,093 ,529 ,271 ,454
KK8 ,648 ,679 ,638 ,591 ,667 ,472 ,476 1,000 ,655 ,681 ,504 ,046 ,584 ,468 ,592
KK9 ,726 ,760 ,825 ,775 ,648 ,494 ,677 ,655 1,000 ,884 ,558 -,033 ,429 ,446 ,498
KK10 ,724 ,785 ,751 ,787 ,644 ,501 ,658 ,681 ,884 1,000 ,524 ,089 ,395 ,359 ,469
KK11 ,566 ,535 ,560 ,525 ,452 ,324 ,474 ,504 ,558 ,524 1,000 -,013 ,575 ,387 ,578
KK12 ,088 ,102 -,143 -,158 -,274 -,293 ,093 ,046 -,033 ,089 -,013 1,000 ,155 ,009 ,040
KK13 ,539 ,493 ,434 ,393 ,369 ,195 ,529 ,584 ,429 ,395 ,575 ,155 1,000 ,528 ,635
KK14 ,345 ,417 ,418 ,429 ,360 ,282 ,271 ,468 ,446 ,359 ,387 ,009 ,528 1,000 ,706
KK15 ,564 ,534 ,539 ,533 ,496 ,309 ,454 ,592 ,498 ,469 ,578 ,040 ,635 ,706 1,000
138
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
50,61 104,182 10,207 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KK1 47,43 85,611 ,835 ,851 ,936
KK2 47,53 85,673 ,861 ,860 ,935
KK3 47,41 86,739 ,867 ,883 ,935
KK4 47,37 88,150 ,844 ,850 ,936
KK5 47,20 88,568 ,719 ,813 ,939
KK6 47,41 93,203 ,577 ,728 ,943
KK7 47,40 89,432 ,711 ,670 ,940
KK8 46,94 90,895 ,762 ,697 ,938
KK9 47,34 87,214 ,849 ,867 ,936
KK10 47,34 87,736 ,832 ,868 ,936
KK11 46,54 95,121 ,640 ,508 ,941
KK12 48,59 104,275 -,031 ,418 ,949
KK13 46,53 95,412 ,589 ,646 ,942
KK14 46,67 95,760 ,513 ,626 ,944
KK15 46,89 93,030 ,667 ,709 ,941
139
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL KETAATAN ATURAN AKUNTANSI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,930 ,931 10
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 70 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 70 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KAA1 3,87 ,850 70
KAA2 4,16 ,754 70
KAA3 3,99 ,893 70
KAA4 3,99 ,691 70
KAA5 3,99 ,752 70
KAA6 4,09 ,631 70
KAA7 3,96 ,624 70
KAA8 3,93 ,873 70
KAA9 4,13 ,588 70
KAA10 4,07 ,598 70
140
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
40,16 32,975 5,742 10
Inter-Item Correlation Matrix
KAA1 KAA2 KAA3 KAA4 KAA5 KAA6 KAA7 KAA8 KAA9 KAA10
KAA1 1,000 ,687 ,666 ,638 ,678 ,318 ,536 ,749 ,440 ,703
KAA2 ,687 1,000 ,735 ,616 ,694 ,337 ,476 ,677 ,444 ,714
KAA3 ,666 ,735 1,000 ,704 ,756 ,337 ,493 ,761 ,363 ,572
KAA4 ,638 ,616 ,704 1,000 ,557 ,435 ,469 ,694 ,397 ,529
KAA5 ,678 ,694 ,756 ,557 1,000 ,216 ,493 ,705 ,365 ,648
KAA6 ,318 ,337 ,337 ,435 ,216 1,000 ,745 ,432 ,712 ,560
KAA7 ,536 ,476 ,493 ,469 ,493 ,745 1,000 ,659 ,647 ,669
KAA8 ,749 ,677 ,761 ,694 ,705 ,432 ,659 1,000 ,413 ,676
KAA9 ,440 ,444 ,363 ,397 ,365 ,712 ,647 ,413 1,000 ,716
KAA10 ,703 ,714 ,572 ,529 ,648 ,560 ,669 ,676 ,716 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KAA1 36,29 25,569 ,778 ,685 ,920
KAA2 36,00 26,406 ,774 ,690 ,920
KAA3 36,17 25,188 ,780 ,750 ,920
KAA4 36,17 27,275 ,723 ,615 ,923
KAA5 36,17 26,666 ,740 ,702 ,922
KAA6 36,07 28,937 ,536 ,723 ,931
KAA7 36,20 27,872 ,715 ,732 ,923
KAA8 36,23 24,933 ,835 ,770 ,916
KAA9 36,03 28,840 ,600 ,676 ,928
KAA10 36,09 27,500 ,817 ,785 ,919
141
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
,956 ,958 10
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 70 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 70 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KKA1 2,50 ,830 70
KKA2 1,97 ,816 70
KKA3 2,01 ,843 70
KKA4 1,89 ,733 70
KKA5 1,87 ,721 70
KKA6 1,96 ,751 70
KKA7 1,96 ,751 70
KKA8 2,10 ,783 70
KKA9 2,00 ,834 70
KKA10 2,16 ,792 70
142
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
20,41 44,333 6,658 10
Inter-Item Correlation Matrix
KKA1 KKA2 KKA3 KKA4 KKA5 KKA6 KKA7 KKA8 KKA9 KKA10
KKA1 1,000 ,385 ,363 ,477 ,448 ,407 ,337 ,390 ,398 ,276
KKA2 ,385 1,000 ,865 ,818 ,832 ,850 ,850 ,753 ,681 ,568
KKA3 ,363 ,865 1,000 ,871 ,862 ,918 ,895 ,745 ,660 ,583
KKA4 ,477 ,818 ,871 1,000 ,959 ,860 ,834 ,677 ,758 ,655
KKA5 ,448 ,832 ,862 ,959 1,000 ,874 ,874 ,665 ,747 ,671
KKA6 ,407 ,850 ,918 ,860 ,874 1,000 ,974 ,797 ,718 ,645
KKA7 ,337 ,850 ,895 ,834 ,874 ,974 1,000 ,797 ,741 ,694
KKA8 ,390 ,753 ,745 ,677 ,665 ,797 ,797 1,000 ,666 ,605
KKA9 ,398 ,681 ,660 ,758 ,747 ,718 ,741 ,666 1,000 ,790
KKA10 ,276 ,568 ,583 ,655 ,671 ,645 ,694 ,605 ,790 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KKA1 17,91 39,152 ,433 ,362 ,967
KKA2 18,44 35,294 ,864 ,809 ,949
KKA3 18,40 34,823 ,885 ,891 ,948
KKA4 18,53 35,818 ,909 ,947 ,948
KKA5 18,54 35,933 ,912 ,949 ,948
KKA6 18,46 35,469 ,928 ,969 ,947
KKA7 18,46 35,527 ,921 ,971 ,947
KKA8 18,31 36,248 ,793 ,715 ,952
KKA9 18,41 35,666 ,800 ,751 ,952
KKA10 18,26 36,918 ,705 ,683 ,956
143
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
1. HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 39,743 5,948 6,682 ,000
TPI ,276 ,101 ,254 2,725 ,008 ,716 1,397
TKK -,182 ,080 -,279 -2,266 ,027 ,408 2,451
TKAA -,420 ,145 -,362 -2,885 ,005 ,394 2,536
a. Dependent Variable: TKKA
2. HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,462 3,730 -,392 ,696
TPI ,101 ,064 ,226 1,581 ,119
TKK -,005 ,050 -,020 -,104 ,918
TKAA ,063 ,091 ,132 ,689 ,493
a. Dependent Variable: RES2
144
3. HASIL UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 70
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 4,26140392
Most Extreme Differences Absolute ,081
Positive ,054
Negative -,081
Kolmogorov-Smirnov Z ,682
Asymp. Sig. (2-tailed) ,741
Monte Carlo Sig. (2-
tailed)
Sig. ,712c
99% Confidence Interval Lower
Bound
,700
Upper Bound ,723
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
145
146
4. HASIL UJI REGRESI BERGANDA
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 TKAA, TPI, TKK . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: TKKA
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,768a ,590 ,572 4,357
a. Predictors: (Constant), TKAA, TPI, TKK
b. Dependent Variable: TKKA
147
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,462 3,730 -,392 ,696
TPI ,101 ,064 ,226 1,581 ,119
TKK -,005 ,050 -,020 -,104 ,918
TKAA ,063 ,091 ,132 ,689 ,493
a. Dependent Variable: RES2
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1805,976 3 601,992 31,709 ,000a
Residual 1253,010 66 18,985
Total 3058,986 69
a. Predictors: (Constant), TKAA, TPI, TKK
b. Dependent Variable: TKKA