PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB...

60
PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN SELF CONFIDENCE SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015-2016) Oleh FITRIYANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Transcript of PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN

SELF CONFIDENCE SISWA

(Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015-2016)

Oleh

FITRIYANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNINGTERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN

SELF CONFIDENCE SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015-2016)

Oleh

FITRIYANTI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model problem

based learning terhadap kemampuan komunikasi matematis dan self confidence

siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 20

Bandarlampung Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 244 siswa dan

terdistribusi ke dalam delapan kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII

F dan VIII G yang dipilih dengan teknik purposive random sampling. Desain yang

digunakan adalah posttest only control group design. Data penelitian ini diperoleh

melalui tes kemampuan komunikasi matematis dan skala self confidence.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah problem based learning ber-pengaruh

terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa, namun tidak berpengaruh

terhadap self confidence siswa.

Kata kunci: Problem Based Learning, Komunikasi Matematis, Self Confidence

Page 3: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNINGTERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN

SELF CONFIDENCE SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015-2016)

Oleh

Fitriyanti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan MatematikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 4: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...
Page 5: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...
Page 6: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...
Page 7: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Jakarta, pada 20 Februari 1995. Penulis adalah anak

pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Hamizar dan Ibu Asmara Dewi.

Penulis memiliki adik kembar bernama M. Riski Pratama dan M. Kurniawan

Pratama.

Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di RA Tunas Harapan

Kotabumi, Lampung Utara pada tahun 2000. Kemudian penulis menyelesaikan

pendidikan dasar di SD Negeri 4 Kalibalangan Kecamatan Abung Selatan pada

tahun 2006, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 7 Kotabumi pada

tahun 2009, dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 3 Kotabumi pada

tahun 2012.

Penulis melanjutkan pendidikan tinggi di Program Studi Pendidikan Matematika

Universitas Lampung pada tahun 2012 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan. Penulis melaksanakan Kuliah

Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) pada tahun 2015 di Pekon

Antar Brak, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus dan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Limau, Kabupaten Tanggamus. Selama

menjalani studi, penulis aktif di beberapa organisasi kampus yaitu sebagai Korps

Muda BEM (KMB) VIII BEM U KBM Unila Periode 2012-2013, Wakil

Bendahara Umum Himasakta FKIP Unila periode 2014-2015, Bendahara Umum

Page 8: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

viii

Medfu FKIP Unila Periode 2014-2015 dan Anggota Komisi Keuangan DPM U

KBM Unila periode 2015-2016. Penulis juga pernah menjadi Asisten Praktikum

Mata Kuliah Statistika Dasar dan Desain Pembelajaran Matematika. Selain itu,

penulis juga merupakan peserta PKM-M yang mendapatkan dana hibah dari Dikti

pada PKM Tahun 2015.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

MOTTO

Put Allah in every single step you

take and you’ll never

be disappointed

Page 10: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

Persembahan

Segala Puji bagi Allah SWT, Dzat Yang Maha Sempurnasholawat serta salam selalu tercurah kepada

Rasulullah Muhammad SAW

Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda cintadan kasih ku kepada:

Ayahku Hamizar dan Ibuku tercinta Asmara Dewi,yang telah memberikan kasih sayang, semangat,

dan doa yang selalu mengiringi langkahkusehingga anakmu ini bisa sampai pada titik ini.

Kedua adik kembarku,M. Riski Pratama dan M. Kurniawan Pratama

serta keluarga besar yang terus memberikan dukungandan doanya padaku.

Para pendidik yang memberikan ilmunyadengan tulus dan penuh kesabaran.

Sahabat yang begitu tulus menyayangiku dengansegala kekuranganku, telah memberi warna dan cerita

dalam hidupku.

Almamater Universitas Lampung tercinta.

Page 11: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

xi

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan

Komunikasi Matematis dan Self Confidence Siswa (Studi pada Siswa Kelas VIII

Semester Ganjil SMP Negeri 20 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2015-2016)”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ayahanda tercinta Hamizar, Ibunda tercinta Asmara Dewi, kedua adik

kembarku M. Riski Pratama dan M. Kurniawan Pratama, keluarga kecil yang

selalu menjadi tempat berteduh, memberikan banyak cinta dan kasih sayang

dengan tulus dan penuh kesabaran, bimbingan dan nasihat, semangat, doa,

serta kerja keras yang tak kenal lelah demi keberhasilan penulis.

2. Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik sekaligus

Pembimbing I yang telah memberikan ilmu, motivasi, dan bimbingan dengan

sabar terhadap berbagai permasalahan yang ada sehingga skripsi ini menjadi

lebih baik.

3. Bapak Drs. Pentatito Gunowibowo, M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan ilmu, motivasi, dan bimbingan dengan sabar terhadap berbagai

permasalahan yang ada sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

Page 12: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

xii

4. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Pembahas dan Ketua Jurusan PMIPA yang

telah memberikan kritik dan saran yang bersifat kritis dan membangun serta

memberikan kemudahan sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika yang telah memberikan kemudahan bagi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen yang mengajar di Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah

memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

7. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, beserta staf dan jajarannya.

8. Ibu Dra. Hj. Listidora, M.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 20 Bandarlampung

yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

9. Ibu Hj. Muryati, S.Pd., selaku guru mitra di SMP Negeri 20 Bandarlampung

yang telah memberikan bimbingan, dan motivasi selama penelitian.

10. Siswa-siswi kelas VIII F dan VIII G SMP Negeri 20 Bandarlampung tahun

pelajaran 2015-2016 atas kerjasamanya selama penelitian.

11. Keluarga besarku khususnya Bapak Burhanudin, S.Pd., Ibu Apriana, S.Pd.

Indah Sesaria Kirana, dan M. Pajri Aditia yang telah memberikan doa,

motivasi, dan dukungan.

12. Sahabat-sahabat Sholeha Khadijah: Evalia Nova Rianti, Linda Nurfitriyani,

Rini Haswin Pala, Yuliana, Heni Yusnani, Dewi Mutiasari, Mila Alifia

Hamdalah, dan Dyana Astuti atas segala kenangan, motivasi, do’a serta

dukungan yang telah diberikan.

Page 13: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

xiii

13. Teman-temanku di Pendidikan Matematika angkatan 2012: Devi, Titi, Della,

Nuy, Nidya, Zachra, Reysti, Iis, Lela, Suci, Tania, Resa, Ruben, Ricky,

Burhan, Agata, Eja, Resti, Utary, Arum, Erma, Arbai, Rina, Yuni, Lusi, Maya,

Tika dan teman-teman yang lain yang tak bisa kusebutkan satu-persatu atas

dukungan, motivasi, do’a, bantuan, serta kebersamaannya selama ini.

14. Sahabatku selamanya: Rena Marinta, Henny Indah P., Audina Rizky Agustin,

Putri Widya Utami, dan Sartika Safitri atas kebersamaannya selama ini.

15. Asisten praktikum tersetiaku: Ayu Nirmala Dewi, Elok Waspadany, Depi

Puspita Arum, dan Lelly Diana atas kebersamaannya hingga menyusun tugas

akhir ini.

16. Teman-teman organisasi tercintaku: Malinda, Indri, Riya, Nova, Vivi, Izu,

Niken, Dira, Risko, Rian, Ferdi, Adam, Kinasih, Dede, Istiqomah, Niddia dan

semua punggawa Himasakta FKIP Unila 2013-2014 dan 2014-2015, Ana, Ari,

Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U

KBM Unila, dan skuad DPM U KBM Unila periode 2015-2016 atas semua

pelajaran, pengalaman dan kebersamaannya selama ini.

17. Kakak tingkat angkatan 2008, 2009, 2010, dan 2011 serta adik tingkat

angkatan 2013, 2014 dan 2015 atas kebersamaannya selama ini.

18. Keluarga baruku, teman KKN-KT FKIP Unila 2015 Pekon Antar Brak,

Kecamatan Limau: Nikmaturrahmah MS, Tri Wahyuni, Annisa Pratiwi, Dani

Rasanzani, Ridwan Kusuma, Bunga Triwahyuni, Bustomi, dan Ardila Desga

atas kebersamaannya, semangat, dan motivasi yang diberikan.

19. Keluarga besar SMP Negeri 1 Limau, Kabupaten Tanggamus atas semua

kesempatan, pengalaman, dan kebersamaannya selama menjalani KKN-KT.

Page 14: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

xiv

20. Sekelik Bidikmisi Universitas Lampung tahun 2012 atas kebersamaannya

selama ini.

21. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku.

22. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis

mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat.

Bandar Lampung, Februari 2016

Penulis,

Fitriyanti

Page 15: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

xv

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xviii

I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 8

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR .............................. 10

2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................. 10

2.1.1 Pengaruh ..................................................................................... 10

2.1.2 Kemampuan Komunikasi Matematis .......................................... 10

2.1.3 Self Confidence ........................................................................... 13

2.1.4 Problem Based Learning ............................................................ 15

2.2 Kerangka Pikir................................................................... .................... 18

2.3 Anggapan Dasar..................................................................................... 21

2.4 Hipotesis Penelitian................................................................................. 21

III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 22

3.1 Populasi dan Sampel .............................................................................. 22

Page 16: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

xvi

3.2 Desain Penelitian .................................................................................. 23

3.3 Instrumen Penelitian .............................................................................. 23

3.4 Prosedur Penelitian ................................................................................ 30

3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis...................................... 31

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 38

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 38

4.2 Pembahasan............................................................................................ 43

V. SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 48

5.1 Simpulan ................................................................................................ 48

5.2 Saran ...................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 49

LAMPIRAN....................................................................................................... 52

Page 17: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi Guru Matematika Kelas VIII SMP Negeri 20Bandarlampung ................................................................................ 22

Tabel 3.2 Desain Penelitian.............................................................................. 23

Tabel 3.3 Aspek Penilaian Kemampuan Komunikasi Matematis.................... 24

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas .......................................................................... 26

Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda............................................................... 27

Tabel 3.6 Daya Pembeda Instrumen Tes Berdasarkan Hasil Uji Coba............ 28

Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat Kesukaran ........................................................ 28

Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Berdasarkan Hasil Uji Coba ..... 29

Tabel 3.9 Aspek Penilaian Self Confidence...................................................... 30

Tabel 3.10 Uji Normalitas Data Kemampuan Komunikasi Matematis.............. 33

Tabel 3.11 Uji Normalitas Data Self Confidence ............................................... 33

Tabel 3.12 Uji Homogenitas Data Self Confidence............................................ 34

Tabel 4.1 Data Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa............................ 38

Tabel 4.2 Data Persentase Pencapaian Indikator Kemampuan KomunikasiMatematis ......................................................................................... 39

Tabel 4.3 Hasil Uji Mann Whitney U Data Kemampuan KomunikasiMatematis ......................................................................................... 40

Tabel 4.4 Data Self Confidence Siswa ............................................................. 41

Tabel 4.5 Data Persentase Pencapaian Indikator Self Confidence Siswa......... 41

Tabel 4.6 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Self Confidence................ 42

Page 18: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1 Silabus Pembelajaran ............................................................... 54

Lampiran A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PBL ...................... 58

Lampiran A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Konvensional ....... 74

Lampiran A.4 Lembar Kerja Siswa (LKS)....................................................... 90

Lampiran B.1 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ......... 117

Lampiran B.2 Soal Tes Kemampuan Komunikasi Matematis ........................ 118

Lampiran B.3 Kunci Jawaban dan Pedoman Pemberian Skor TesKemampuan Komunikasi Matematis........................................ 119

Lampiran B.4 Form Validasi Instrumen Tes ................................................... 122

Lampiran B.5 Kisi-Kisi Skala Self Confidence ............................................... 123

Lampiran B.6 Instrumen Non Tes (Skala Self Confidence) ............................. 124

Lampiran B.7 Pedoman Pemberian Skor Skala Self Confidence ..................... 126

Lampiran C.1 Perhitungan Reliabilitas Intrumen Tes...................................... 128

Lampiran C.2 Perhitungan Daya Beda dan Tingkat Kesukaran IntrumenTes ............................................................................................. 129

Lampiran C.3 Data Kemampuan Komunikasi Matematis ............................... 130

Lampiran C.4 Rekapitulasi Pencapaian Indikator KemampuanKomunikasi Matematis ............................................................. 133

Lampiran C.5 Uji Normalitas Data Kemampuan Komunikasi MatematisKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................... 134

Lampiran C.6 Uji Non Parametrik Data Kemampuan KomunikasiMatematis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 136

Page 19: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

xix

Lampiran C.7 Data Self Confidence ................................................................. 138

Lampiran C.8 Rekapitulasi Pencapaian Indikator Self Confidence.................. 141

Lampiran C.9 Uji Normalitas Data Self Confidence Kelas Eksperimen KelasKontrol ...................................................................................... 142

Lampiran C.10 Uji Homogenitas Data Self Confidence Kelas Eksperimendan Kelas Kontrol ..................................................................... 145

Lampiran C.11 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Self Confidence KelasEksperimen dan Kelas Kontrol ................................................. 146

Lampiran D.1 Surat Izin Penelitian Pendahuluan ............................................ 150

Lampiran D.2 Daftar Hadir Seminar Proposal Mahasiswa .............................. 151

Lampiran D.3 Surat Izin Penelitian .................................................................. 152

Lampiran D.4 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ....................................... 153

Lampiran D.5 Daftar Hadir Seminar Hasil Mahasiswa.................................... 154

Page 20: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu proses penting yang harus dilalui manusia.

Melalui proses pembelajaran dalam pendidikan, seseorang dibimbing untuk

mengembangkan pola pikir serta kepribadiannya menjadi pribadi yang kompeten

dan berakhlak mulia agar dapat memainkan berbagai peran di dalam lingkungan

kehidupannya masing-masing. Oleh karena itu, setiap orang harus memperoleh

pendidikan.

UUD 1945 pasal 31 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat

pendidikan. Hal ini diimplementasikan pemerintah melalui terselenggaranya

sistem pendidikan nasional yang terdiri dari rangkaian pendidikan formal mulai

dari sekolah dasar, sekolah menengah, hingga perguruan tinggi, yang didukung

dengan program wajib belajar 9 tahun. Berbagai pelajaran diajarkan dijenjang

tersebut diantaranya ilmu agama, sastra, sains, sosial, dan matematika.

Diantara pelajaran tersebut, matematika merupakan salah satu pelajaran yang

penting. Matematika menjadi penunjang berbagai ilmu lain sehingga tidak sedikit

ilmu dan pengetahuan yang penemuan dan perkembangannya bergantung pada

matematika. Hal ini sesuai dengan Kline dalam Suherman (2003: 17) yang

menyatakan bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat

Page 21: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

2

sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk

membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial,

ekonomi, dan alam. Selain itu, matematika tidak lepas dari kehidupan sehari-hari.

Hampir semua aspek dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan matematika,

contohnya adalah transaksi jual beli. Belajar matematika juga melatih seseorang

untuk berfikir rasional dan menggunakan logika. Hal ini sejalan dengan Hudoyo

(2003: 35) yang menyatakan bahwa matematika adalah alat untuk mengem-

bangkan cara berfikir sehingga sangat diperlukan untuk kehidupan sehari-hari

maupun dalam menghadapi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Melihat betapa pentingnya matematika terutama dalam kehidupan sehari-hari,

maka matematika perlu diajarkan. Cockroft dalam Abdurrahman (2003: 253)

menge-mukakan bahwa matematika perlu diajarkan karena: 1) selalu digunakan

dalam segala segi kehidupan, 2) semua bidang studi memerlukan keterampilan

matematika yang sesuai, 3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan

jelas, 4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, 5)

meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan,

dan 6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menan-

tang. Hal ini diwujudkan melalui terselenggaranya pembelajaran matematika.

Tujuan pembelajaran matematika yang dirumuskan KTSP dalam Depdiknas

(2006: 346) menyatakan bahwa belajar matematika bertujuan agar peserta didik

mampu memahami konsep matematika, menggunakan penalaran, memecahkan

masalah, mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media

lain untuk memperjelas keadaan atau masalah serta memiliki sikap menghargai

Page 22: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

3

kegunaan matematika dalam kehidupan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran

matematika, salah satu aspek yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan

komunikasi matematis.

Kemampuan komunikasi matematis menurut Izzati (2010: 721) merupakan

kemampuan menggunakan bahasa matematika untuk mengeksperesikan gagasan

dan argumen dengan tepat, singkat dan logis. Kemampuan komunikasi matematis

merupakan salah satu aspek dalam standar proses pembelajaran matematika

menurut rekomendasi National Council of Teacher Mathematics (NCTM) (2000:

12). Indikator standar proses komunikasi yang direkomendasikan NCTM meliputi

1) mengatur dan menggabungkan ide matematis siswa melalui komunikasi, 2)

mengkomunikasikan ide matematis siswa secara koheren dan jelas kepada siswa

lain, guru, maupun dengan yang lainnya, 3) menganalisis dan mengevaluasi ide

dan strategi matematis orang lain, dan 4) menggunakan bahasa matematika untuk

menyatakan ide matematis dengan tepat.

Berdasarkan pemaparan tersebut, kemampuan komunikasi matematis penting

dimiliki oleh siswa. Namun hasil Programme International for Student Assesment

(PISA) tahun 2012 dalam Chester (2014: 8) menunjukkan bahwa kemampuan

komunikasi matematis siswa Indonesia masih rendah. Berdasarkan rata-rata skor

literasi matema-tika, Indonesia menempati peringkat 64 dari 65 negara yang

berpartisipasi dan memperoleh skor 375 dari rata-rata skor yang ditetapkan

Organisation for Econo-mic Co-operation and Development (OECD) yaitu 494.

Kemampuan komunikasi termasuk salah satu aspek yang diamati dalam PISA.

Salah satu penyebabnya menurut Wardhani dan Rumiati (2011: 1-2) adalah pada

Page 23: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

4

umumnya siswa Indonesia kurang terlatih dalam menyelesaikan soal-soal dengan

karakteristik seperti pada soal-soal PISA yang menuntut argumentasi dalam

penyelesaiannya.

Selain kemampuan komunikasi matematis, ada aspek lain yang juga patut

diperhatikan dalam pembelajaran yaitu affective siswa, salah satunya self

confidence. Self confidence menurut Royal Melbourne Institute of Technology

(RMIT) (2009: 3) diartikan sebagai kepercayaan yang dimiliki individu dalam

meraih kesuksesan dan kompetensi, mempercayai kemampuan mengenai diri

sendiri dan dapat menghadapi situasi di sekelilingnya. Siswa yang memiliki self

confidence yang tinggi akan mempercayainya dirinya mampu menyelesaikan

masalah yang ada dengan kemampuan yang dimilikinya sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar. Namun hasil Trends in International Mathematics

and Science Study (TIMSS) dalam Mullis, Martin, Foy dan Arora (2011: 338)

menunjukkan bahwa tingkat self confidence siswa Indonesia masih rendah.

Salah satu hal yang perlu kita soroti untuk mengetahui penyebab rendahnya

kemampuan komunikasi dan self confidence siswa adalah proses pembelajaran.

Sekolah di Indonesia pada umumnya masih menerapkan sistem pembelajaran

konvensional yaitu pembelajaran langsung yang berpusat pada guru (teacher

centered). Menurut Amir (2009: 5) pada proses pembelajaran tersebut,

pengetahuan cenderung dipindahkan dari guru ke siswa tanpa siswa membangun

sendiri pengetahuan tersebut. Dalam kondisi seperti ini, tidak jarang guru hanya

memberikan catatan pelajaran kemudian menjelaskannya sehingga siswa menjadi

pasif karena hanya mendengarkan dan mencatat pelajaran yang diberikan oleh

Page 24: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

5

guru. Aktivitas pembelajaran seperti ini mengakibatkan sedikitnya kesempatan

siswa mengekspresikan ide matematika secara mandiri, sehingga aktivitas

komunikasi siswa rendah karena tidak distimulus oleh guru. Siswa menyelesaikan

soal hanya mengikuti algoritma yang sudah ada. Oleh karena itu pembelajaran

yang berpusat pada guru dianggap tidak cocok lagi digunakan, sebab siswa tidak

kreatif dalam mengekspresikan ide-ide mereka, dan hanya diberi informasi yang

berkenaan dengan materi. Siswa hendaknya dapat membangun sendiri konsep

berpikirnya yang berkaitan dengan ide-ide dan konsep matematika.

Rendahnya kemampuan komunikasi matematis dan self confidence ini juga terjadi

di SMP Negeri 20 Bandarlampung yang memiliki karakteristik yang sama dengan

sekolah-sekolah lain pada umumnya. Pembelajaran yang diterapkan di sekolah

yaitu teacher centered, membuat siswa menjadi pasif dan kurang bisa

menyelesaikan permasalahan matematika yang diberikan. Hasil pengamatan

pembelajaran dan wawancara dengan guru bidang studi matematika menunjukkan

bahwa siswa di SMP tersebut masih sulit dalam menyelesaikan soal dalam bentuk

soal cerita yaitu kemampuan menyajikan masalah yang ada ke dalam bentuk

ekspresi atau ide-ide matematika. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa

untuk menyajikan pernyataan matematika dalam bentuk ekspresi matematika

masih rendah. Hal ini berkaitan dengan salah satu indikator kemampuan

komunikasi matematis yaitu kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah,

notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide,

menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-model situasi. Selain itu,

masih banyak siswa yang tidak berani untuk mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas karena merasa tidak percaya diri. Bahkan ada

Page 25: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

6

beberapa siswa yang tidak menyelesaikan tugas yang diberikan. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan diri, optimis, dan rasa tanggung jawab

siswa terhadap apa yang diberikan kepadanya masih rendah sehingga bisa

disimpulkan bahwa self confidencenya juga masih rendah.

Menurut Ching dan Gallow dalam Amir (2009: 3), pembelajaran dengan

pendekatan teacher centered dianggap tradisional dan perlu diubah. Peningkatan

kemampuan komunikasi matematis dan self confidence siswa dapat dilakukan

dengan menerapkan pembelajaran yang membiasakan siswa untuk meng-

konstruksi sendiri idenya serta memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengkomunikasikan idenya dengan guru ataupun teman sekelas. Model

pembelajaran yang sebaiknya diterapkan adalah model pembelajaran yang

memberi kesempatan kepada siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan melalui

masalah yang berkaitan langsung dengan kehidupannya sehari-hari sehingga

pembelajaran menjadi lebih bermakna dan siswa menjadi lebih mudah untuk

memahami konsep-konsep yang diajarkan serta mengkomunikasikan ide-idenya.

Salah satu alternatif untuk mendukung hal tersebut menurut Amir (2009: 12)

adalah menerapkan model problem based learning dimana peserta didik

dilibatkan untuk memecahkan suatu masalah melalui fase-fase ilmiah. Langkah-

langkah problem based learning adalah mengorientasi siswa pada masalah,

mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing pengalaman individual/

kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Page 26: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

7

Fase-fase problem based learning memberikan peluang siswa untuk mening-

katkan kemampuan komunikasi matematis dan self confidencenya. Misalnya pada

fase mengorganisasi siswa untuk belajar, siswa dituntut mengkomunikasikan

permasalahan yang disajikan ke dalam ekspresi matematika. Kemudian dalam

mengevaluasi hasil pemecahan masalah, siswa juga dituntut berpikir objektif dan

rasional. Dan pada fase menyajikan hasil karya, siswa dituntut memiliki

kepercayaan diri dalam menyampaikan hasil karyanya. Hal ini sejalan dengan

Selcuk dalam Hastuti (2014: 4) yang menyatakan bahwa problem based learning

membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Selain itu problem based

learning melatih siswa untuk bisa berpikir rasional dan percaya diri yang

merupakan indikator self confidence. Pengetahuan yang diperoleh melalui tahap-

tahap menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari akan

membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan komunikatif.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka perlu diadakan penelitian mengenai

pengaruh penerapan model problem based learning terhadap kemampuan

komunikasi matematis dan self confidence siswa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dibuat rumusan masalah

yaitu: “Apakah terdapat pengaruh penerapan model problem based learning

terhadap kemampuan komunikasi matematis dan self confidence siswa?”.

Page 27: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

8

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dirumuskan pertanyaan penelitian berikut:

1. Apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti problem

based learning lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis

siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional?

2. Apakah self confidence siswa yang mengikuti problem based learning lebih

tinggi daripada self confidence siswa yang mengikuti pembelajaran

konvensional?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan

model problem based learning terhadap kemampuan komunikasi matematis dan

self confidence siswa. Tujuan secara khusus dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui kemampuan komunikasi matematis dan self confidence siswa yang

mengikuti problem based learning dengan kemampuan komunikasi matematis

dan self confidence siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dalam

pendidikan matematika berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematis

siswa, model problem based learning dan self confidence siswa.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat menjadi saran untuk praktisi pendidikan dalam memilih model

pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan self

Page 28: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

9

confidence siswa serta menjadi sarana mengembangkan ilmu pengetahuan dalam

bidang pendidikan matematika.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain:

1. Pengaruh merupakan suatu tindakan atau kegiatan yang secara langsung atau

tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan.

2. Model problem based learning merupakan suatu model pembelajaran yang

menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan matematis yang

kontekstual sebagai konteks bagi siswa untuk belajar dan untuk memperoleh

pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

3. Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan penyampaian ide

atau gagasan baik secara lisan, visual, maupun dalam bentuk tertulis dengan

menggunakan istilah matematika dan berbagai representasi yang sesuai serta

memperhatikan kaidah-kaidah matematika.

4. Self confidence adalah kemampuan diri sendiri dalam menyelesaikan tugas

dan memilih cara penyelesaian yang baik dan efektif serta kepercayaan diri

atas kemampuan yang dimiliki siswa dalam mengambil keputusan.

Page 29: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

10

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengaruh

Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul

yang dapat memberikan perubahan terhadap apa yang ada di sekelilingnya.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 89), pengaruh adalah

daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang membentuk

perbuatan seseorang.

Dari kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan

suatu tindakan atau kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung

mengakibatkan suatu perubahan.

2.1.2 Kemampuan Komunikasi Matematis

Izzati (2010: 721) menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis

merupakan kemampuan menggunakan bahasa matematika untuk meng-

eksperesikan gagasan dan argumen dengan tepat, singkat dan logis. Sedangkan

menurut The Intended Learning Outcomes dalam Armiati (2009: 271),

kemampuan komunikasi matematis adalah suatu keterampilan penting dalam

matematika yaitu kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide matematika secara

Page 30: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

11

koheren kepada teman, guru dan lainnya melalui bahasa lisan dan tulisan. Melalui

kemampuan komunikasi matematis ini siswa dapat mengembangkan pemahaman

matematika jika menggunakan bahasa matematika yang benar untuk menulis

tentang matematika, mengklarifikasi ide-ide dan belajar membuat argumen serta

merepresentasikan ide-ide matematika secara lisan, gambar dan simbol.

Kemampuan komunikasi merupakan kemampuan yang penting dalam matematika

sehingga perlu dikembangkan. Baroody dalam Ansari (2009: 4) menyatakan

bahwa sedikitnya ada dua alasan penting perlu dikembangkannya kemampuan

komunikasi dalam pembelajaran matematika, pertama adalah matematika tidak

hanya sekedar alat bantu berpikir, alat untuk menemukan pola, dan menyelesaikan

masalah atau mengambil keputusan tetapi matematika juga sebagai alat untuk

mengkomunikasikan berbagai ide dengan jelas, tepat dan ringkas, kedua adalah

sebagai aktivitas sosial dalam pembelajaran matematika di sekolah, matematika

juga sebagai wahana interaksi antarsiswa dan juga sebagai sarana komunikasi

guru dan siswa.

Standar isi yang terdapat pada KTSP menguraikan bahwa komunikasi matematis

merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa selain

kemampuan pemahaman konsep, kemampuan penalaran, kemampuan pemecahan

masalah dan kemampuan koneksi matematis. Berdasarkan hal tersebut, seorang

siswa dikatakan mampu dalam komunikasi secara matematis apabila ia mampu

mengkomunikasikan gagasan matematik dengan simbol, tabel, diagram atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

Page 31: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

12

Ada beberapa indikator dalam kemampuan komunikasi matematis yang dapat

dicermati. Standar kurikulum NCTM tentang komunikasi matematis, menyatakan

bahwa indikator kemampuan komunikasi matematis dapat dilihat dari:

1) kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan dan

mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual, 2) kemampuan

memahami, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara

lisan, tulisan maupun dalam bentuk visual lainnya, 3) kemampuan dalam

menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya

untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-

model situasi.

Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa tersebut, NCTM

menyarankan agar komunikasi difokuskan pada tugas-tugas matematika yang

bermakna. Guru seharusnya mengidentifikasi dan menggunakan tugas-tugas yang

berkaitan penting dengan ide matematika, dapat diselesaikan dengan berbagai

metode, memenuhi banyak contoh, dan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengartikan, menyelidiki, dan melakukan perkiraan/dugaan.

Adapun indikator kemampuan komunikasi matematis yang dikemukakan oleh

Satriawati dalam Azizah (2011), yaitu: 1) Written Text yaitu memberikan

jawaban dengan menggunakan bahasa sendiri, membuat model situasi atau

persoalan menggunakan lisan, tulisan, konkret, grafik dan aljabar, menjelaskan

dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari,

mendengarkan, mendiskusikan, dan menulis tentang matematika, membuat

konjektur, menyusun argumen dan generalisasi, 2) Drawing, yaitu merefleksikan

Page 32: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

13

benda-benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide-ide matematika, 3)

Mathematical Expression, yaitu mengekspresikan konsep matematika dengan

menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka kemampuan komunikasi matematis

adalah kemampuan penyampaian ide atau gagasan baik secara lisan, visual,

maupun dalam bentuk tertulis dengan menggunakan istilah matematika dan

berbagai representasi yang sesuai serta memperhatikan kaidah-kaidah matematika.

Kemampuan komunikasi matematis yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah kemampuan komunikasi matematis dalam bentuk tertulis yang meliputi

written text, drawing dan mathematical expression.

2.1.3 Self Confidence

Self confidence diartikan sebagai kepercayaan yang dimiliki individu dalam

meraih kesuksesan dan kompetensi, mempercayai kemampuan mengenai diri

sendiri dan dapat menghadapi situasi di sekelilingnya (RMIT, 2009: 3). Menurut

Fishbein & Ajzen dalam Parson, Croft & Harrison (2011: 53), “self-confidence is

a belief”, kepercayaan diri adalah sebuah keyakinan. Keyakinan menurut

Scoenfeld dalam Hannula, Maijala, & Pehkonen (2004: 17) adalah pemahaman

dan perasaaan individu yang membentuk konsep individu dan terlibat dalam

perilaku matematika.

Kepercayaan diri adalah unsur penting dalam meraih kesuksesan. Menurut Molloy

dalam Hapsari (2011: 5), kepercayaan diri adalah merasa mampu, nyaman dan

puas dengan diri sendiri, dan pada akhirnya tanpa perlu persetujuan dari orang

Page 33: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

14

lain. Sedangkan kepercayaan diri menurut Ghufron dan Risnawita (2011: 35),

adalah keyakinan untuk melakukan sesuatu pada diri subjek sebagai karakteristik

pribadi yang di dalamnya terdapat kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung

jawab, rasional dan realistis. Pembentuk utama dari kepercayaan diri siswa dalam

pembelajaran matematika menurut Jurdak (2009: 111) adalah interaksi siswa

dengan guru juga siswa dengan sesama siswa. Guru dan metode pembelajaran

yang diterapkannya di kelas akan berpengaruh langsung pada kepercayaan diri

siswa, saat siswa dihadapkan pada situasi yang menantang dan perasaan yang

menyenangkan maka kepercayaan diri siswa pun akan meningkat.

Menurut Lauster dalam Ghufron & Risnawati (2011: 35-36), aspek-aspek

kepercayaan diri meliputi: 1) keyakinan kemampuan diri yaitu keyakinan diri

untuk mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya, 2) optimis

yaitu selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan

kemampuannya, 3) objektif yaitu memandang permasalahan sesuai dengan

kebenaran yang semestinya, bukan menurut dirinya, 4) bertanggung jawab yaitu

kesediaan untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya,

dan 5) rasional dan realistis yaitu analisis terhadap suatu masalah, sesuatu hal, dan

suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan

sesuai dengan kenyataan.

Preston (2007: 14) menyebutkan aspek-aspek pembangun kepercayaan diri adalah

kesadaran diri, niat, berpikir positif dan rasional, berpikir kreatif pada saat akan

bertindak, bertindak. Menurut Surya (2010: 261-264), aspek psikologis yang

mempengaruhi dan membentuk percaya diri, yaitu gabungan unsur karakteristik

Page 34: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

15

citra fisik, citra psikologis, citra sosial, aspirasi, prestasi, dan emosional, antara

lain: 1) pengendali diri, 2) suasana hati yang sedang dihayati, 3) citra fisik, 4) citra

sosial, dan 5) citra diri ditambah aspek keterampilan teknis, yaiu kemampuan

menyusun kerangka berpikir dan keterampilan berbuat dalam menyelesaikan

masalah.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka self confidence adalah kemampuan

diri sendiri dalam menyelesaikan tugas dan memilih cara penyelesaian yang baik

dan efektif serta kepercayaan diri atas kemampuan yang dimiliki siswa dalam

mengambil keputusan dilihat dari kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung

jawab, rasional, dan realistis.

2.1.4 Problem Based Learning

Problem based learning menurut Sudarman (2007: 69) adalah suatu model

pembelajaran yang menggunakan masalah kontekstual sebagai suatu konteks bagi

siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan

masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari

materi pelajaran. Sedangkan menurut Sutirman (2013: 39), problem based

learning adalah proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan sistematik

untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang akan diperlukan

dalam kehidupan nyata.

Problem based learning menurut Checkly dalam Apriono (2011: 1) adalah suatu

sarana yang relevan untuk pembelajaran, dimana masalah nyata menjadi

kajiannya, mereka menyelidiki, sunguh-sunguh mendalami, apa yang mereka

Page 35: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

16

perlukan untuk mengetahui dan ingin mengetahui. Sedangkan menurut Lloyd-

Jones, Margeston, dan Bligh dalam Huda (2013: 271), problem based learning

mempunyai 3 elemen dasar yang seharusnya muncul dalam pelaksanaannnya

yaitu menginisiasi masalah awal, meneliti isu-isu yang diidentifikasi sebelumnya,

dan memanfaatkan pengetahuan dalam memahami lebih jauh situasi masalah.

Amir (2009: 12) menyatakan bahwa problem based learning banyak diadopsi

untuk menunjang pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Sanjaya

(2009: 220) mengidentifikasi beberapa kelebihan problem based learning salah

satunya yaitu dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuan barunya dan

bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

Sugiyanto (2009: 157) menyatakan bahwa problem based learning didasarkan

pada premis situasi bermasalah yang membingungkan atau tidak jelas akan

membangkitkan rasa ingin tahu siswa sehingga siswa tertarik untuk menyelidiki.

Sebuah situasi bermasalah yang baik harus memenuhi lima kriteria penting, yang

pertama yaitu situasi mestinya autentik yang berarti bahwa masalahnya harus

dikaitkan dengan pengalaman riil siswa dan bukan dengan prinsip-prinsip disiplin

akademis tertentu. Kedua, masalah itu mestinya tidak jelas/tidak sederhana

sehingga menciptakan misteri atau teka-teki. Ketiga, masalah itu seharusnya

bermakna bagi siswa dan sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya.

Kemudian masalah itu mestinya cakupannya luas sehingga memberikan

kesempatan kepada guru untuk memenuhi tujuan instruksionalnya, tetapi tetap

dalam batas-batas yang layak bagi pelajarannya dilihat dari segi waktu, ruang, dan

keterbatasan sumber daya. Dan yang terakhir masalah yang baik harus

mendapatkan manfaat dari usaha kelompok, bukan justru dihalanginya.

Page 36: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

17

Ada 5 tahapan dalam pembelajaran model problem based learning dan perilaku

yang dibutuhkan guru yang dinyatakan oleh Sugiyanto (2009: 159). Fase pertama

dalam problem based learning yaitu memberikan orientasi tentang permasa-

lahannya kepada siswa, guru membahas tujuan pelajaran, memotivasi siswa untuk

terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah. Pada fase mengorganisasikan siswa

untuk meneliti, guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisa-

sikan tugas-tugas belajar yang terkait dengan permasalahanya. Selanjutnya pada

fase memandu investigasi mandiri dan kelompok, guru mendorong siswa untuk

mendapatkan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen, dan mencari

solusi. Pada fase mengembangkan dan mempresentasikan hasil, guru membantu

siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil-hasil yang tepat, seperti laporan

dan membantu mereka untuk menyampaikan kepada orang lain. Terakhir guru

mendampingi siswa pada fase menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi

masalah. Selcuk dalam Hastuti (2014: 4) menyatakan bahwa problem based

learning membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Selain itu problem based

learning melatih siswa untuk bisa berpikir rasional dan percaya diri yang

merupakan indikator self confidence. Pengetahuan yang diperoleh melalui tahap-

tahap menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari akan

membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan komunikatif.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka problem based learning adalah

suatu model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada permasalahan-

permasalahan matematis yang kontekstual sebagai konteks bagi siswa untuk

belajar dan memperoleh pengetahuan dan konsep yang dari materi pelajaran.

Page 37: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

18

2.2 Kerangka Pikir

Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan sehingga dalam proses

pembelajaran pada dasarnya guru bukan hanya sekedar mentransfer kepada siswa.

Lebih dari itu, di dalam proses pembelajaran terutama pembelajaran matematika

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati dan memikirkan

gagasan-gagasan yang diberikan sehingga siswa tidak hanya mengandalkan

kemampuannya. Pembelajaran matematika seharusnya merupakan kegiatan

interaksi antara guru-siswa, siswa-siswa, dan siswa-guru untuk memperjelas

pemikiran dan pemahaman terhadap suatu gagasan. Seorang guru perlu menyadari

bahwa pola interaksi yang selama ini berlangsung dalam proses pembelajaran

tidak selalu dapat berjalan lancar. Bahkan pola interaksi yang terjadi selama ini

terkadang dapat menimbulkan kebingungan, salah pengertian atau kesalahan

konsep yang diterima siswa. Kesalahan pola interaksi seseorang guru akan

dirasakan siswanya sebagai penghambat pembelajaran, dan begitu pula

sebaliknya. Dengan demikian, kemampuan komunikasi matematis merupakan

kemampuan yang penting dan mendasar dalam pembelajaran khususnya

pembelajaran matematika yang harus dibangun dan dikembangkan siswa.

Pada model problem based learning, siswa dihadapkan pada permasalahan-

permasalahan dalam dunia nyata yang dijadikan konteks bagi siswa untuk belajar

atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan yang

harus mereka selesaikan dalam kelompok-kelompok kecil jika dibutuhkan. Tahap

model problem based learning dimulai dari orientasi siswa pada masalah,

mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual

Page 38: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

19

maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan

menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Tahap pertama adalah orientasi peserta didik pada masalah. Pada tahap ini guru

menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan,

mengajukan demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi

peserta didik untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih sehingga

membantu mengembangkan self confidence siswa.

Tahap kedua adalah mengorganisasi peserta didik untuk belajar. Pada tahap ini

guru membantu peserta didik untuk mengorganisasi tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut. Siswa akan dikelompokkan secara

heterogen dan mulai berdiskusi tentang masalah yang disajikan dalam LKS.

Selama diskusi siswa dituntut untuk mengomunikasi permasalahan yang disajikan

ke dalam bentuk ekspresi matematika. Siswa juga dituntut untuk bisa berdiskusi

dengan teman sekelompoknya mengenai gagasan yang dimiliki. Dengan ini self

confidence dan kemampuan komunikasi matematis siswa akan meningkat setelah

siswa mendapat problem based learning.

Tahap ketiga yaitu membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Pada

tahap ini guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan

masalah. Disinilah guru berperan dalam membantu siswa mengembangkan

kepercayaan dirinya dengan tetap memberi kontrol ketika berlangsungnya diskusi.

Tahap selanjutnya adalah mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada

tahap ini guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan

Page 39: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

20

karya serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Pada tahap

ini akan terlihat bagaimana pengaruh model problem based learning terhadap

kemampuan komunikasi matematis dan self confidence siswa karena siswa akan

terlibat aktif dalam presentasi serta memberikan pertanyaan atau komentar. Dan

pada tahap terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah, guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka pada model problem based learning

terdapat tahap-tahap pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa

untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan self confidence yang

tidak didapatkan dalam pembelajaran konvensional. Hal ini karena dalam

pembelajaran konvensional guru menjelaskan materi dan siswa hanya

mendengarkan, mencatat, dan diberikan latihan soal yang penyelesaiannya mirip

dengan contoh soal, sehingga siswa tidak diberi kesempatan menunjukkan

kemampuannya dalam bentuk gagasan/ide matematika. Selain itu, kurangnya

interaksi antar teman pada pembelajaran konvensional menjadikan siswa kurang

memiliki kepercayaan diri atas kemampuan yang dimiliki yang menyebabkan

rendahnya self confidence siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa problem based learning

diduga dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan komunikasi dan self

confidence siswa atau dengan kata lain terdapat perbedaan kemampuan

komunikasi matematis dan self confidence siswa yang diajarkan dengan problem

based learning dan pembelajaran konvensional.

Page 40: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

21

2.3 Anggapan Dasar

Penelitian ini mempunyai anggapan dasar sebagai berikut:

1. Semua siswa kelas VIII semester ganjil SMPN 20 Bandarlampung tahun

pelajaran 2015-2016 memperoleh materi yang sama dan sesuai dengan kuri-

kulum tingkat satuan pendidikan.

2. Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis dan self

confidence siswa selain model pembelajaran dikontrol sehingga memberikan

pengaruh yang sangat kecil dan dapat diabaikan.

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pertanyaan dalam rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya,

maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Umum

Model problem based learning berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi

matematis dan self confidence siswa.

2. Hipotesis Khusus

a. Kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti problem based

learning lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis siswa

yang mengikuti pembelajaran konvensional.

b. Self confidence siswa yang mengikuti problem based learning lebih tinggi

daripada self confidence siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

Page 41: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

22

III. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 20

Bandarlampung semester ganjil tahun pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 244

siswa dan terdistribusi ke dalam delapan kelas yaitu kelas VIII A hingga kelas

VIII H. Distribusi guru yang mengajar matematika berdasarkan Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Distribusi Guru Matematika Kelas VIII di SMP Negeri 20Bandarlampung

No Nama Guru Kelas yang Diajar1. Dra. Ratih Listyaningsih VIII A, B, C, dan D2. Muryati, S.Pd. VIII E, F, G, dan H

Sampel dipilih dengan teknik purposive random sampling, yaitu memilih secara

acak dua kelas yang diajar oleh guru yang sama dengan pertimbangan sebelum

penelitian dilakukan kedua kelas tersebut mendapat perlakuan yang sama

sehingga memiliki pengalaman belajar yang sama. Berdasarkan teknik

pengambilan sampel, terpilih kelas VIII G dengan jumlah 30 siswa sebagai kelas

kontrol yaitu kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional dan kelas VIII F

dengan jumlah 29 siswa sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang mengikuti

problem based learning. Kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang hampir

sama berdasarkan rata-rata nilai ulangan harian mata pelajaran matematika.

Page 42: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

23

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan

post-test only control group design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas

yaitu model problem based learning dan dua variabel terikat yaitu kemampuan

komunikasi matematis dan self confidence. Menurut Furchan (2007: 368) desain

pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Desain Penelitian

KelompokPerlakuan

Pembelajaran PosttestE X OK C O

Keterangan:E : kelas eksperimenK : kelas kontrolX : model problem based learningC : model pembelajaran konvensionalO : tes kemampuan komunikasi matematis dan skala (non tes)

self confidence

3.3 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis instrumen penelitian yaitu instrumen tes

dan instrumen non tes. Instrumen tes berupa soal tes kemampuan komunikasi

matematis yang digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis

siswa, dan instrumen non tes berupa skala self confidence yang digunakan untuk

mengukur tingkat self confidence siswa terhadap pembelajaran matematika.

Page 43: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

24

3.3.1 Instrumen tes

Instrumen tes yang digunakan berupa soal uraian yang terdiri dari tiga butir soal

pada pokok bahasan Teorema Phytagoras. Tes ini diberikan kepada siswa yang

mengikuti problem based learning maupun pembelajaran konvensional secara

individual untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa. Instrumen

tes kemampuan komunikasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan pada tiga aspek pengukuran yaitu drawing (menggambar), written

texts (menulis), dan mathematical expression (ekspresi matematika). Adapun

indikator pengukuran dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Aspek Penilaian Kemampuan Komunikasi Matematis

No. Aspek Indikator

1 Menggambar (Drawing)Menggambarkan situasi masalah danmenyatakan solusi masalahmenggunakan gambar.

2 Menulis (Written texts)Menjelaskan ide, situasi, dan relasimatematika secara tulisan.

3 Ekspresi matematika(Mathematical expression)

Menggunakan bahasa matematikasecara tepat.

Sebelum penyusunan soal tes kemampuan komunikasi matematis, terlebih dahulu

dibuat kisi-kisi soal tes kemampuan komunikasi matematis yang terdapat pada

Lampiran B.1. Sedangkan Pedoman penskoran soal tes kemampuan komunikasi

matematis terdapat pada Lampiran B.3. Untuk memperoleh data yang akurat,

maka diperlukan instrumen yang memenuhi kriteria tes yang baik, yaitu

memenuhi kriteria valid, reliable dan memiliki daya beda dan tingkat kesukaran

yang sesuai.

Page 44: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

25

1. Validitas Instrumen

Validitas dalam penelitian ini didasarkan pada validitas isi. Validitas isi dari tes

kemampuan komunikasi matematis diketahui dengan cara menilai kesesuaian isi

yang terkandung dalam tes kemampuan komunikasi matematis dengan indikator

kemampuan komunikasi matematis yang telah ditentukan. Instrumen tes

dikategorikan valid jika butir-butir soal tes sesuai dengan standar kompetensi,

kompetensi dasar dan indikator pembelajaran, serta bahasa yang digunakan dapat

dipahami siswa.

Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan kisi-kisi tes yang diukur dan

kesesuaian bahasa yang digunakan dalam tes dengan kemampuan bahasa siswa

dilakukan dengan menggunakan daftar cek (check list) oleh guru. Pengujian

validitas instrumen tes dalam penelitian ini dilakukan oleh guru mata pelajaran

matematika kelas VIII di SMP Negeri 20 Bandarlampung dengan asumsi bahwa

guru tersebut mengetahui dengan benar Kurikulum SMP. Selanjutnya dilakukan

uji coba soal yang dilakukan di luar sampel penelitian kemudian hasilnya

dianalisis untuk mengetahui realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda.

Hasil penilaian terhadap tes menunjukkan bahwa instrumen tes yang digunakan

untuk memperoleh data penelitian telah memenuhi validitas isi atau dinyatakan

valid (Lampiran B.4). Setelah semua butir soal dinyatakan valid maka selanjutnya

soal tersebut diujicobakan pada siswa diluar kelas sampel yaitu kelas IX B. Data

yang diperoleh dari hasil uji coba kemudian diolah dengan menggunakan bantuan

software Microsoft Excel untuk mengetahui reliabilitas, daya pembeda, dan

tingkat kesukaran butir soal.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

26

2. Reliabilitas Tes

Rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini adalah

rumus Alpha dalam Arikunto (2010: 109) sebagai berikut:

= − 1 1 − ∑keterangan:

: koefisien reliabilitas yang dicarin : banyaknya butir soal∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item

: varians total

Dalam penelitian ini, koefisien reliabilitas diinterpretasikan berdasarkan pendapat

Arikunto (2010: 75) seperti yang terlihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas

Koefisien relibilitas (r11) Kriteria0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi0,40 < r11 ≤ 0,60 Cukup0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat rendah

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah instrumen yang memiliki

reliabilitas yang tinggi atau sangat tinggi. Setelah dilakukan perhitungan,

diperoleh koefisien reliabilitas tes yaitu 0,86 dengan interpretasi reliabilitas sangat

tinggi sehingga instrumen tes yang digunakan dinyatakan reliable dan layak

digunakan untuk memperoleh data penelitian yaitu data kemampuan komunikasi

matematis siswa. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran C.1.

Page 46: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

27

3. Daya Pembeda

Daya pembeda instrumen dihitung dengan terlebih dahulu mengurutkan data

siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai terendah, kemudian diambil 27%

siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebagai kelompok atas dan 27% siswa

yang memperoleh nilai terendah sebagai kelompok bawah. Menurut Arifin (2011:

133) daya pembeda soal uraian dihitung menggunakan rumus:

= −Keterangan:DP : nilai daya pembeda

: rata-rata skor tiap butir soal dari kelompok atas: rata-rata skor tiap butir soal dari kelompok bawah: skor maksimum tiap butir soal

Pengelompokan siswa menjadi kelompok atas dan kelompok bawah disesuaikan

dengan nilai yang diperoleh siswa. Hasil perhitungan indeks daya pembeda

diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda

Nilai Interpretasi≥ 0,40 Butir sangat baik0,30 ≤ ≤ 0,39 Butir baik, tetapi bisa saja diperbaiki0,20 ≤ ≤ 0,29 Butir sedang, biasanya membutuhkan perbaikan≤ 0,19 Butir jelek, harus ditolak/diperbaiki dengan revisi

Dalam penelitian ini, butir soal yang digunakan adalah soal memiliki nilai daya

pembeda lebih dari 0,2 yaitu soal yang memiliki daya pembeda cukup sampai

sangat baik. Setelah dilakukan uji coba terhadap instrumen tes, didapatkan daya

pembeda butir soal yang disajikan pada Tabel 3.6. Hasil perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2.

Page 47: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

28

Tabel 3.6 Daya Pembeda Instrumen Tes Berdasarkan Hasil Uji Coba

No Soal Indeks Daya Pembeda Interpretasi Kesimpulan1 0,38 Baik Dipakai2 0,37 Baik Dipakai3 0,64 Sangat baik Dipakai

Dari Tabel 3.6 terlihat bahwa semua soal sudah memenuhi kriteria daya pembeda

yang diinginkan yaitu memiliki indeks daya pembeda lebih dari 0,2 maka soal

tersebut sudah layak digunakan.

4. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butir

soal. Menurut Sudijono (2011: 372) rumus yang digunakan untuk menghitung

tingkat kesukaran suatu butir soal adalah sebagai berikut.

=Keterangan :TK : Tingkat kesukaran suatu butir soal

: Jumlah skor yang diperoleh siswa pada suatu butir soal yang diperoleh: Jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal

Hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal diinterpretasi berdasarkan kriteria

indeks kesukaran yang dijelaskan Sudijono (2011: 372) seperti pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Nilai InterpretasiTK = 0,00 Sangat Sukar

0,00 < TK 0,30 Sukar0,30 < TK 0,70 Sedang0,70 < TK < 1,00 Mudah

TK = 1,00 Sangat Mudah

Page 48: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

29

Dalam penelitian ini, butir soal yang digunakan adalah soal yang memiliki

interpretasi mudah, sedang, atau sukar. Setelah dilakukan uji coba terhadap

instrumen tes, didapatkan tingkat kesukaran butir soal yang disajikan pada Tabel

3.8. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2.

Tabel 3.8 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Berdasarkan Hasil Uji Coba

No Soal Indeks Tingkat Kesukaran Interpretasi Kesimpulan1 0,52 Sedang Dipakai2 0,44 Sedang Dipakai3 0,40 Sedang Dipakai

Dari Tabel 3.8 terlihat bahwa semua soal sudah memenuhi kriteria tingkat

kesukaran yang diinginkan yaitu sedang maka soal tersebut sudah layak

digunakan.

3.3.2 Instrumen Non Tes

Instrumen non tes yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self

confidence yang diberikan kepada siswa yang mengikuti problem based learning

dan pembelajaran konvensional. Tingkat self confidence siswa diukur dengan

menggunakan skala Likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu sangat

setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS) yang

dibentuk dalam 12 pernyataan positif dan 12 pernyataan negatif. Skala self

confidence yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada lima aspek

pengukuran yaitu keyakinan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung

jawab serta rasional, dan realistis. Adapun indikator pengukuran dapat dilihat

pada Tabel 3.9.

Page 49: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

30

Tabel 3.9 Aspek Penilaian Self Confidence

No. Aspek Indikator

1Keyakinankemampuan diri

Kemampuan siswa untuk menyelesaikan sesuatudengan sungguh-sungguh

2 Optimis Sikap dan prilaku siswa yang selalu berpandanganbaik tentang dirinya dan kemampuannya

3 Objektif Kemampuan siswa menyelesaikan permasalahansesuai dengan fakta

4Bertanggungjawab

Kemampuan siswa untuk berani menanggung segalasesuatu yang telah menjadi konsekuensinya

5Rasional danrealistis

Kemampuan siswa untuk menganalisis suatu masalahdengan logis dan sesuai dengan kenyataan

Diadaptasi dari Lauster (Ghufron & Risnawati, 2011: 35-36)

Penyusunan skala self confidence diawali dengan membuat kisi-kisi kemudian

dilakukan uji validitas konstruk skala self confidence dengan mengkonsultasikan-

nya kepada dosen untuk diberikan pertimbangan dan saran mengenai kesesuaian

antara indikator self confidence dengan pernyataan yang diberikan. Self

confidence siswa tentang pembelajaran matematika adalah skor total yang

diperoleh siswa setelah memilih pernyataan pada skala self confidence yang sesuai

dengan indikator yang telah ditentukan. Kisi-kisi dan pedoman penskoran skala

self confidence selengkapnya terdapat pada lampiran B.6.

3.4 Prosedur Penelitian

Adapun prosedur pada penelitian ini, yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Melakukan observasi untuk melihat karakteristik populasi yang ada.

b. Menentukan sampel penelitian.

c. Menyusun proposal penelitian.

Page 50: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

31

d. Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen tes ataupun non tes yang

akan digunakan dalam penelitian.

e. Melakukan uji coba dan merevisi instrumen penelitian jika diperlukan.

2. Tahap pelaksanaan

a. Melaksanakan problem based learning pada kelas eksperimen dan

pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

b. Memberikan posttest kemampuan komunikasi matematis dan skala self

confidence setelah perlakuan.

3. Tahap akhir

a. Mengumpulkan data hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan

data hasil skala self confidence matematis siswa.

b. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh.

c. Membuat laporan penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh setelah melaksanakan problem based

learning di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol

adalah data kemampuan yang dicerminkan dengan nilai tes kemampuan komuni-

kasi matematis siswa dan skor skala self confidence siswa. Data ini berupa data

kuantitatif. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji

prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Page 51: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

32

3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi

berdistribusi normal atau tidak. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah:

Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan Uji chi-kuadrat menurut

Sudjana (2005: 272-273) sebagai berikut:

= ( – )Keterangan:

= frekuensi pengamatan= frekuensi yang diharapkan= banyaknya pengamatan

Statistik di atas berdistribusi chi-kuadrat dengan dk = (k – 3). Kriteria pengujian

adalah terima H0 jika < dengan χ = χ ( ∝)( ) dengan

taraf nyata α = 0,05. Setelah dilakukan pengujian normalitas pada data kemam-

puan komunikasi matematis didapat hasil yang disajikan pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Uji Normalitas Data Kemampuan Komunikasi Matematis

Kelompok Penelitian Banyaknya SiswaEksperimen 29 12,04

7,81Kontrol 30 20,27

Pada Tabel 3.10 terlihat bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki

> sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

data kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas

Page 52: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

33

kontrol tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan

selengkapnya uji normalitas data dapat dilihat pada Lampiran C.5.

Selanjutnya dilakukan pengujian normalitas pada data self confidence siswa dan

didapat hasil yang disajikan pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Uji Normalitas Data Self Confidence

Kelompok Penelitian Banyaknya SiswaEksperimen 29 9,38

9,49Kontrol 30 8,40

Pada Tabel 3.11 terlihat bahwa < sehingga Ho diterima. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa data self confidence siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Perhitungan selengkapnya uji normalitas data self confidence siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran C.9.

3.5.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui apakah kedua data memiliki

varians yang sama atau tidak. Berdasarkan hasil uji normalitas terhadap data

kemampuan komunikasi matematis siswa diketahui bahwa diketahui bahwa data

kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak

berasal dari populasi yang berdistribusi normal sehingga tidak dilakukan uji

homogenitas terhadap data kemampuan komunikasi. Sedangkan data self

confidence kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang

berdistribusi normal sehingga selanjutnya dilakukan uji homogenitas terhadap

data self confidence.

Page 53: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

34

Adapun hipotesis untuk uji ini adalah:

Ho : = (kedua sampel berasal dari populasi yang homogen)

H1 : ≠ (kedua sampel tidak berasal dari populasi yang homogen)

Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan uji Fisher. Menurut Sudjana

(2005: 249-250) langkah-langkah pengujian homogenitas data adalah:

=Kriteria pengujian adalah H0 diterima jika < dengan =

( , ) yang diperoleh dari daftar distribusi F dengan taraf signifikansi

0,05 dan derajat kebebasan masing-masing sesuai dk pembilang dan penyebut.

Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh hasil uji homogenitas data self

confidence yang disajikan pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12 Uji Homogenitas Data Self Confidence

KelompokPenelitian

Varians FHitung FKritis

Eksperimen 71,291,25 2,09

Kontrol 57,25

Pada Tabel 3.12 terlihat Fhitung < Fkritis sehingga Ho diterima. Jadi dapat

disimpulkan bahwa data self confidence siswa dari kedua kelompok berasal

dari populasi yang homogen. Perhitungan selengkapnya uji homogenitas data

self confidence dapat dilihat pada Lampiran C.10.

Page 54: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

35

3.5.3 Uji Hipotesis Penelitian

1. Uji Hipotesis Kemampuan Komunikasi Matematis

Setelah dilakukan uji normalitas terhadap data kemampuan komunikasi matematis

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, diketahui bahwa kedua sampel tidak

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Menurut Russefendi (1998: 401)

apabila data tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka uji

hipotesis menggunakan uji non parametrik. Dalam penelitian ini, uji non

parametrik yang digunakan adalah uji Mann Whitney-U karena kedua kelompok

data saling bebas.

Adapun hipotesis untuk uji ini adalah sebagai berikut:

H0 : 1 = 2 (Kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti problem

based learning sama dengan kemampuan komunikasi matematis

siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional).

H1 : 1 > 2 (Kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti problem

based learning lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi

matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional).

Dalam Russefendi (1998: 398), langkah-langkah pengujiannya adalah:

Pertama, skor-skor pada kedua kelompok sampel harus diurutkan dalam

peringkat. Selanjutnya, menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney U, rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut:

= + ( + 1)2 −

Page 55: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

36

= + ( + 1)2 −Keterangan:na = jumlah sampel kelas eksperimennb = jumlah sampel kelas kontrol

= Rangking unsur a= Rangking unsur b

Karena terdapat dua rumus uji statistik, maka rumus uji statistik yang digunakan

adalah rumus uji statistik yang memiliki nilai lebih kecil untuk dibandingkan

dengan tabel U.

Menurut Saleh (1986: 15) jika dan keduanya berjumlah ≥ 8, maka nilai

statistik U akan mendekati distribusi normal, sehingga perhitungan tes

statistiknya:

= ( )dengan Mean = ( ) = dan =

( )Keterangan:( ) = Nilai harapan mean

= Standar deviasi

Dalam penelitian ini, uji non parametrik yaitu uji Mann-Whitney U dengan

kriteria uji adalah jika Zhitung < Zkritis maka Ho diterima.

2. Uji Hipotesis Self Confidence

Berdasarkan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas diketahui

kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen maka

selanjutnya dilakukan uji hipotesis yaitu uji kesamaan dua rata-rata.

Page 56: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

37

Hipotesis uji yang digunakan sebagai berikut:

H0: = (Self confidence siswa yang mengikuti problem based learning

sama dengan self confidence siswa yang mengikuti pembelajaran

konvensional).

H1: > (Self confidence siswa yang mengikuti problem based learning

lebih tinggi daripada self confidence siswa yang mengikuti

pembelajaran konvensional).

Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t

karena varians kedua populasi tidak diketahui namun telah diasumsikan sama

berdasarkan hasil uji homogenitas. Menurut Sudjana (2005: 243) untuk menguji

hipotesis menggunakan rumus:= ̅ ̅dengan

Keterangan:1 = rata-rata skor pada kelas eksperimen2 = rata-rata skor pada kelas kontroln1 = banyaknya subyek kelas eksperimenn2 = banyaknya subyek kelas kontrol12 = varians kelompok eksperimen22 = varians kelompok kontrol2 = varians gabungan

Pada taraf signifikansi 5% dengan dk = ( 221 nn ) dan peluang (1 − ) maka

Ho diterima jika diperoleh < ( ∝)( 1+ 2−2).

2

11

21

222

2112

nn

snsns

Page 57: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan bahwa

penerapan model problem based learning berpengaruh terhadap kemampuan

komunikasi matematis siswa namun tidak berpengaruh terhadap self confidence

siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada guru, untuk menerapkan model problem based learning untuk

mengoptimalkan kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pem-

belajaran matematika di kelas.

2. Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian tentang pengaruh

penerapan model problem based learning terhadap salah satu aspek

psikologis siswa yaitu self confidence disarankan melakukan penelitian dalam

jangka waktu yang lebih lama.

Page 58: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

49

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta: Rineka Cipta.

Amir, M. Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Leaning.Jakarta: Prenada Media Group.

Ansari, B.I. 2009. Komunikasi Matematik Konsep dan Aplikasi. Banda Aceh:Pena.

Apriono, Djoko. 2011. Problem Based Learning (PBL): Definisi, Karakteristik,dan Implementasi dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila. JurnalPendidikan dan Pengajaran Unirow, No 1: 11-17.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Armiati. 2009. Komunikasi Matematis dan Kecerdasan Emosional. SeminarNasional Matematika dan Pendidikan Matematika 5 Desember 2009. FMIPAUNY. Tersedia di https://core.ac.uk/. Diakses pada 20 Oktober 2015.

Azizah, Siti Maryam Noer. 2011. Pengaruh Penerapan Model PembelajaranKooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Kemampuan KomunikasiMatematis Siswa (skripsi). Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah. Tersedia dihttp://repository.uinjkt.ac.id/. Diakses pada 20 Oktober 2015.

Chester, Mitchell D. 2014. PISA 2012 Results. Massachusetts Department ofElementary and Secondary Education. Tersedia di http://www.doe.mass.edu/.Diakses pada 14 Oktober 2015.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan/Pusat Bahasa. 2001. Kamus BesarBahasa Indonesia (Edisi ke-3). Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: DirektoratJendral Perguruan Tinggi Depdiknas.

Furchan, Arief. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Page 59: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

50

Gitariana, I Dewa Gede Wahyu. 2014. Penerapan Model Pembelajaran ProblemBased Learning Berbantuan Media Online untuk Meningkatkan KemampuanKomunikasi Matematika Siswa. Jurnal Online Vol 2, No 1 Th 2014. Tersedia dihttp://ejournal.undiksha.ac.id/. Diakses pada 4 Januari 2016.

Ghufron, Nur dan Risnawati, Rini. 2011. Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Hannula, M.S., Maijala, M. & Pehkonen, E. 2004. Development of UnderstandingSelf-Confidence in Mathematics; Grades 5–8. Group for the Psychology ofMathematics Education. Vol. 3, pp 17-24. Tersedia dihttp://www.kurims.kyoto-u.ac.jp/. Diakses pada 20 Oktober 2015.

Hapsari, Mahrita Julia. 2011. Upaya Meningkatkan Self Confidence Siswa dalamPembelajaran Matematika Melalui Model Inkuiri Terbimbing. SeminarNasional Matematika dan Pendidikan Matematika 3 Desember 2011.Prosiding. Tersedia di http://eprints.uny.ac.id/. Diakses pada 20 Oktober 2015.

Hastuti, Windha Puri. 2014. Peningkatan Kemampuan Komunikasi MatematikMelalui Strategi Problem Based Learning. Artikel Publikasi Ilmiah. Tersediadi http://eprints.ums.ac.id/. Diakses pada 17 Februari 2016.

Huda, Miftahul. 2013. Model Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Hudoyo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan PembelajaranMatematika. Malang: UM Press.

Izzati, Nur. 2010. Komunikasi Matematik dan Pendidikan Matematika Realistik.Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY 27 November2010. FMIPA UNY. Tersedia di https://bundaiza.files.wordpress.com/. Diaksespada 20 Oktober 2015.

Jurdak, Murad. 2009. Toward Equity in Quality in Mathematics Education. NewYork: Springer Science+Business Media, LI.C.

Marsa, K.A. Bernardo Satria. 2014. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalahuntuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis dan Self Confidence.Jurnal Online Vol. 2 No.6 Th 2014 Tersedia di http://jurnal.fkip.unila.ac.id/.Diakses pada 4 Januari 2016.

Mullis, I. V.S., Martin, M. O., Foy, P., dan Arora, A.. 2012. TIMSS 2011International Results in Mathematics. Boston: TIMSS & PIRLS InternationalStudy Center. Tersedia di http://timss.bc.edu/. Diakses pada 20 Oktober 2015.

NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston VA: TheNCTM.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED …digilib.unila.ac.id/21421/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Udin, dan seluruh Medfu-ers periode 2014-2015, Nina dan KMB VIII BEM U ...

51

Parson, S., Croft, T., & Harrison, M. 2011. Engineering Students Self-Confidencein Mathematics Mapped onto Bandura’s Self-Efficacy: Engineering EducationVol: 6 issue 1. Loughborough University.

Preston, D. L. 2007. 365 Steps to Self-Confidence. UK: How To Books Ltd.

Raharjo, Jajo Firman. 2015. Pencapaian Kemampuan Komunikasi MatematikaSiswa Melalui Pengembangan Pembelajaran Matematika Model Problem-Based Learning Siswa SMA. Jurnal Online Vol. 2 No.1 Th. 2015 pp 137-238.Tersedia di http://www.fkip-unswagati.ac.id/. Diakses pada 4 Januari 2016.

Ruseffendi. 1998. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIPBandung Press.

Saleh, Samsubar. 1986. Statistik Nonparametrik.Yogyakarta: BPFE-yogyakarta.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Sudarman. 2007. Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untukMengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah.Jurnal Pendidikan Inovatif Vol. 02 No. 02.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja GrafindoPersada: Jakarta.

Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Mata PadiPresindo.

Suherman, Erman. 1990. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan EvaluasiPendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah.

Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Teknik.Bandung: Transito.

Surya, Hendra. 2010. Rahasia Membuat Anak Cerdas dan Manusia Unggul.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Wardhani, Sri dan Rumiati. 2011. Instrumen Penilaian Hasil Belajar MatematikaSMP: Belajar dari PISA dan TIMSS. Yogyakarta: Badan PengembanganSumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Tersediadi http://p4tkmatematika.org/. Diakses pada 15 Oktober 2015.